Top Banner
ARDS (ADULT RESPIRATORY DISTRESS SYNDROM) kelpompok 4
20

Ards Kel 4 (Sumarni)

Oct 01, 2015

Download

Documents

Sandhi Okta

ARDS
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Ards (ADULT RESPIRATORY DISTRESS SYNDROM)

ARDS(ADULT RESPIRATORY DISTRESS SYNDROM)

kelpompok 4

1Pendahuluan...sering disebut sindroma gawat pernafasan akut dewasa, namun keadaan ini dapat juga terjadi pada anak-anak.

Tanpa pengobatan yang tepat, 90% kasus berakhir dengan kematian. Bila pengobatan yang diberikan sesuai, 50% penderita akan selamat

Px ARDS sangat memerlukan tindakan khusus dari perawatuntuk mencegah memburuknya kondisi kesehatan klien.

2definisiARDS adalah keadaan darurat medis yang dipicu oleh berbagai proses akut yangberhubungan langsung ataupun tidak langsung dengan kerusakan paru. (Aryanto Suwondo,2006Gangguan paru yang progresif dan tiba-tiba ditandai dengan sesak yang sangat berat, hipoksemia, dan infiltrat yang menyebar di kedua belah paru.

3EtiologiARDS berkembang sebagai akibat kondisi atau kejadian berbahaya berupa trauma jaringan paru baik secara langsung maupun tidak langsung.

4Faktor Resiko1. Trauma langsung pada paruPneumoni virus,bakteri,fungalContusio paruAspirasi cairan lambungInhalasi toksinMenghisap O2 konsentrasi tinggi dalam waktu lama

52. Trauma tidak langsungSepsisShockDIC (Dissemineted Intravaskuler Coagulation)

6PIH (Pregnand Induced Hipertension)Peningkatan TIK

7UremiaOverdosis ObatIdiophatic (tidak diketahui)

8Manifestasi klinisTakipneaDispnea dengan kesulitan bernafasTerdapat retraksi intercostaHipoksemiaSianosisAuskultasi paru :

Ronkhi basah wheezingKrekels9Penurunan kesadaran mentalTakikardia

10PENGKAJIAN DIAGNOSTIKAnalisa Gas DarahHipoksemia (PaO2 < 70 mmHg, FiO2 > 0,4 ) dan tidak ada respon terhadap peningkatan FiO2 dan terjadi kompensasi hipokapnia.Pada tahap awal terjadi alkalosis respiratory akibat hiperventilasiPada tahap berikutnya, asidosis metabolik terjadi akibat peningkatan kerja pernafasan dan hipoksemia.

11Pada X-Ray : infiltrat Diffuse & Bilateral.

12PenatalaksanaanTujuan Utama:mengembangkan alveoli secara optimal untuk mempertahankan gas darah arterimeminimalkan tekanan vascular paru untuk mencegah atau menghambat kebocoran cairan pada membrane kapiler alveolar.

13Penatalaksanaan MedisVentilator MekanikPenggunaan Positive End Expiratory Pressure ( PEEP )Tujuan :Memaksimalkan fungsi alveoli dan mencegah kolapsMeningkatkan Fungsional Residual Capacity ( FRC ).Pada keadaan PCO2 yang terlalu tinggi dapat diatasi dengan meningkatkan RR untuk mengeluarkan CO2, RR maksimal 35 x/mnt.Pemberian sedatif dan muscle relaxan untuk mengurangi kerja nafas pasien, akibat kecemasan atau melawan siklus ventilator mekanik.

142. Pembatasan cairan diuretikCairan diberikan secara adekuat tanpa menimbulkan kelebihan cairan atau oedem paru3. Kortikosteroid diberikan pada pada kasus renjatan / syok septik4. Terapi Vasopresor dengan Dobutamin.5. Pengobatan Sesuai Penyebabnya

15komplikasiPneumothorakEmfisema subkutisPenurunan C.O 16Prognosis Angka bertahan hidup sedikit meningkat ketika penyebab ARDS dapat ditemukanPada ARDS berat Kematian mencapai 90% yang sembuh kerusakan paru permanentPada ARDS ringan Kematian mencapai 50 % -60% paru sembuh setelah pengobatan berbulan bulan

17Dx: Gangguan pertukaran gas : yang berhubungan dengan kebocoran interstitial pulmonal / alveolarIntervensi keperawatan :Ventilasi mekanis dengan menggunakan PEEPKolaborasi diuretikMonitor bunyi nafas 2-4 jam.Monitor tanda distres pernafasan ; peningkatan frekwensi jantung, agitasi, berkeringat, sianosis.Kaji simetri dada.Monitor haluan dan masukan, observasi efek diuresis dan pemberian cairan.Berikan dan monitor terapi bronkodilator ( teofilin) sesuai indikasi.18Besihan jalan nafas tidak efektif : yang berhubungan dengan peningkatan produksi sekresi dan penurunan gerakan silia.Intervensi keperawatan :1. kaji bunyi nafas tiap 2-4 jam dan bila perlu,2. pertahankan posisi tepat pada trakeostomi / selang endotrakeal.3. Hisap trakeostomi/selang endotrakeal, rongga mulut/nasal, gunakan teknik steril. Catat warna , jumlah, dan konsistensi sekresi.4. Drainase postural dan perkusi dada bila tepat untuk mengeluarkan sekresi.5. Posisi untuk mempermudah pertukaran gas baik tiap 2 jam.6. Monitor tanda distres pernafasan.7. Pertahankan tekankan manset adekuat/teknik kebocoran minimal untuk menghindari aspirasi sekresi dan nekrosis jaringan.8. Tinggikan kepala tempat tidur selama memberi makan per selang.

19

20