BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apendiksitis adalah penyebab utama akut abdomen yang tercatat lebih dari 40.000 pasien dirawat di rumah sakit di inggris setiap tahunnya. Appendiksitis sebagian besar terjadi usia 10 dan 20 tahun, tapi tidak menutup kemungkinan usia lain. Laki-laki memiliki angka predisposisi lebih besar daripada wanita yaitu 1,4 : tahun. 4 Apendiksitis adalah kegawat daruratan dalam bidang bedah yang umum. Pada appendicitis akut tidak mungkin diagnose ditegakan dengan gold standart (histopatologi) sebelum operasi, kita dapat menggunakan tes sederhana seperti Alvarado skor dimana ada ataupun tidak adanya gejala pada penderita pada variable akan menentukan kondisi pasien. Diagnose yang tepat dan kecepatan intervensi dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas tahun. 4 Apendicitis adalah peradangan yang terjadi pada appendix vermicularis dan merupakan penyebab penyakit abdomen akut yang paling sering pada anak- anak maupun dewasa. Terdapat sekitar 250.000 kasus appendicitis yang terjadi di Amerika Serikat setiap 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Apendiksitis adalah penyebab utama akut abdomen yang
tercatat lebih dari 40.000 pasien dirawat di rumah sakit di inggris
setiap tahunnya. Appendiksitis sebagian besar terjadi usia 10 dan 20
tahun, tapi tidak menutup kemungkinan usia lain. Laki-laki memiliki
angka predisposisi lebih besar daripada wanita yaitu 1,4 : tahun. 4
Apendiksitis adalah kegawat daruratan dalam bidang bedah
yang umum. Pada appendicitis akut tidak mungkin diagnose ditegakan
dengan gold standart (histopatologi) sebelum operasi, kita dapat
menggunakan tes sederhana seperti Alvarado skor dimana ada
ataupun tidak adanya gejala pada penderita pada variable akan
menentukan kondisi pasien. Diagnose yang tepat dan kecepatan
intervensi dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas tahun. 4
Apendicitis adalah peradangan yang terjadi pada appendix
vermicularis dan merupakan penyebab penyakit abdomen akut yang
paling sering pada anak-anak maupun dewasa. Terdapat sekitar
250.000 kasus appendicitis yang terjadi di Amerika Serikat setiap
tahunnya dan terutama terjadi pada anak usia 6-10 tahun. 4
Semua kasus appendicitis memerlukan tindakan pengangkatan
dari appendiks yang terinflamasi, baik dengan laparotomy maupun
dengan laparoscopy. Apabila tidak dilakukan tindakan pengobatan,
maka angka kematian akan tinggi, terutama disebabkan karena
peritonitis dan shock tahun. 4
1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Apendisitis akut adalah proses keradanga pada usus.
Apendisitis adalah keradangan dari apendiks dan merupakan
penyebab akut abdomen yang paling sering.1
2.2 Anatomi
Apendiks merupakan merupaka suatu evaginasi dari sekum
yang ditandai dengan sebuah lumen kecil, sempit, dan tidak teratur.
Struktur tersebut disebabkan oleh folikel limfoid yang banyak pada
apendiks.7
Apendiks memiliki panjang 3-15 cm dan diameter 0,5-1 cm.
pada bagian proksimal, lumen apendiks sempit dan melebar di bagian
distal. Pada bayi, apendiks berbentuk kerucut, dimana bagian pangkal
melebar, dan semakin menyempit pada bagian ujung. Hal ini
merupakan faktor insidensi apendisitis yang rendah pada umur
terseut. 7
Sekitar 65 % apendiks terletak di intraretroperotoneal. Kedudukan
apendiks menyebabkan apendiks dapat bergerak sesuai dengan
panjang apendiks yang menggantungnya. Apendiks juga dapat
terletak terletak retroperitoneal, yaitu di belakang sekum, dibelakang
kolon asendens, atau ditepi lateral kolon asendens, atau di tepi kolon
asendens, lekuk apendiks dapat menentukan manifestasi klinis
apendiks. 7
Apendiks tampak pertama kali pada minggu ke-8
perkembangan embriologi yaitu bagian ujung protuberans sekum.
Pada saat antenatal dan postnatal, pertumbuhan dari sekum yang
berlebih akan menjadi apendiks, kemudian berpindah dari medial
menuju katup ileosekal.7
2
Apendiks memiliki 4 lapisan yaitu, mukosa, submukosa,
muskularis, eksterna/propria (otot longitudinal dan sirkuler), dan
serosa. Apendiks dapat tidak terlihat karena membrane jakson yang
(lapisan peritoneum menyebar ke bagian lateral abdomen ke ileum
terminal, menutup sekum dan apendiks. Lapisan mukosa terdiri dari
satu lapis epitel bertingkat dan crypta lieberkuhn. Dinding dalam
( inner circular layer) berhubungan dengan sekum dan dinding luar
(outer longitudinal muscle) dilapisi oleh pertemuan ketiga taenia coli
pada pertemuan sekum dan apendiks. Taenia anterior digunakan
sebagai pegangan untuk mencari apendiks, dimana mukosa dan
submukosa terdapat lymphonodes. Lapisan submukosa terdiri dari
jaringan ikat longgar dan jaringan elastic yang membentukjaringan
saraf, pembuluh darah dan limfe.7
Persarafan parasimpatis apendiks berasal dari cabang n.
vagus yang mengikuti a. mesentrika superior dan a. apendikularis,
sedangkan persarafan simpatis berasal dari n. torakalis X. oleh karena
itu, nyeri visceral pada apendiks bermula disekitar umbilicus.
Perdarahan pada apendisitis bermula di sekitar umbilicus. Perdarahan
apendiks berasal dari a. pendikularis yang merupakan arteri tanpa
kolateral. Jika arteri ini tersumbat, misalnya karena thrombosis pada
infeksi, apendiks akan mengalami ganggren.7
Presentase variasi anatomis dari appendiks:
Retrocaecal 74%
Pelvic 21%
Subcaecal 1.5 %
Preileal 1 %
Postileal 0.5%
3
Gambar Apendiks dan Variasi Posisinya.7
Appendiks menghasilkan lendir 1-2ml per hari. Lendir itu
normalnya dicurahkan ke dalam lumen dan selanjutnya mengalir ke
caecum. Hambatan aliran lender di muara appendiks tampaknya
berperan pada pathogenesis appendicitis.9
Immunoglobulin yang dihasilkan oleh GALT (Gut Associated
lymphoid Tissue) yang terdapat di sepanjang saluran cerna termasuk
appendiks, ialah IgA. Immunoglobulin itu sangat efektif sebagai
pelindung terhadap infeksi. Namun demikian, pengangkatan
appendiks tidak mempengaruhi system imun tubuh karena jumlah
jaringan limfoid disini kecil sekali jika dibandingkan dengan jumlahnya
di saluran cerna.9
2.3 Etiologi
Apendisitis disebabkan karena adanya obstruksi pada lumen
appendiks sehingga terjadi kongesti vaskuler, iskemik nekrosis dan
akibatnya terjadi infeksi. Appendicitis umumnya terjadi karena infeksi
bakteri. Penyebab obstruksi yang paling sering adalah fecalit. Fecalit
ditemukan pada 20% anak dengan appendicitis. Penyebab lain dari
obstruksi appendiks meliputi:
1. Hiperplasia folikel lymphoid
2. Carcinoid atau tumor lainnya
4
3. Benda asing (biji-bijian)
4. Parasit & bakteri
Penyebab lain yang diduga menimbulkan Appendicitis adalah
ulserasi mukosa appendiks oleh parasite E.histolytica. Berbagai
spesies bakteri yang dapat diisolasi pada pasien appendicitis yaitu:
Tabel etiologi apendisitis 2
2.4 Epidemiologi
Terdapat sekitar 250.000 kasus appendicitis yang terjadi di
Amerika Serikat setiap tahunnya dan terutama terjadi pada anak usia
6-10 tahun. Appendicitis lebih banyak terjadi pada laki-laki
dibandingkan dengan perempuan dengan perbandingan 3:2. Bangsa
Caucasia lebih sering terkena dibandingkan dengan kelompok ras
lainnya. 2
Insidensi Appendicitis acuta di Negara maju lebih tinggi
daripada di Negara berkembang. Tetapi beberapa tahun terakhir
angka kejadiannya me nurun secara bermakna. Hal ini disebabkan
oleh meningkatnya penggunaan makanan berserat dalam menu
5
sehari-hari. Appendicitis dapat ditemukan pada semua umur. Insidensi
tertinggi pada kelompok umur 20-30 tahun. 2
Insiden tertinggi usus buntu (appendicitis) umumnya ditemukan
pada orang berusia 10-19 tahun (23,3 per 10.000 penduduk per
tahun) di amerika serikat. Laki-laki memiliki tingkat yang lebih tinggi
dibandingkan perempuan untuk semua kelompok umur (keseluruhan
tingkat rasio, 1.4).Perbedaan ras, geografis dan musiman juga
diperhatikan. angka apendisitis adalah 1,5 kali lebih tinggi untuk putih
daripada untuk nonwhites, tertinggi (15.4 per 10.000 penduduk per
tahun) di wilayah Tengah Utara Barat, dan 11,3% lebih tinggi di
musim panas daripada di musim dingin. angka tertinggi dari usus
buntu insidental ditemukan pada wanita berusia 35-44 tahun (43,8 per
10.000 penduduk per tahun), 12.1 kali lebih tinggi untuk laki-laki usia
yang sama. Antara 1970 dan 1984, insiden apendisitis menurun
sebesar 14,6%; alasan untuk penurunan ini tidak diketahui.14
Apendisitis adalah akut abdomen yang paling umum dan
angka ini tercatat di rumah sakit sekitar 40 000 di Inggris setiap
year.2 usus buntu umumnya antara usia 10 sampai 20 tahun, tetapi
pada decade ke 3 dominan laki-laki, dengan perbandingan 1.4. Risiko
terkena usus buntu dapat terjadi selama hidup adalah 8,6% untuk
laki-laki dan 6,7% untuk perempuan di Inggris. Sejak tahun 1940-an
kejadian masuk rumah sakit untuk apendisitis akut telahmenurun,
tetapi alasan untuk penurunan ini tidak diketahui. 14
6
Epidemiologi apendisitis13
2.5 Patofisiologi
Apendisitis terjadi dari proses inflamasi ringan hingga
perforasi, khas dalam 24-36 jam setelah munculnya gejala, kemudian
diikuti dengan pembentukan absess setelah 2-3 hari. Appendicitis
dapat terjadi karena berbagai macam penyebab, antara lain obstruksi
oleh fecalit, tumor ataupun parasite.2
Secara patologis faktor penting terjadinya apendisitis adalah
adanya obstruksi lumen apendiks yang biasanya disebabkan oleh
fecalit. Obstruksi lumen apendiks merupakan faktor penyebab
dominan pada apendisitis akut. Peradagan pada apendiks berawal di
mukosa dan kemudian melibatkan seluruh lapisan dinding apendik
salam waktu 24 -48 jam. Obstruksi pada bagian yang lebih proximal
dari lumen menyebabkan statis bagian distal apendikks, sehingga
mucus yang terbentuk secara terus menerus akan terakumulasi.
Selanjutnya akan menyebabkan tekanan intraluminal meningkat,
kondisi ini akan memicu proses translokasi kuman dan terjadi kuman
dan terjadi peningkatan jumlah kuman dalam lumen apendiks.
Selanjutnya terjadi ganguan sirkulasi limfe yang menyebabkan udem.
Kondisi ini memudahkan invasi bakteri dari lumen menembus mukosa
7
dan menyebabkan ulserasi mukosa apendiks maka terjadi keadaan
yang disebut apendisitis fokal.7
Obstruksiyang terus menerus menyebabkan tekanan intra
luminal semakin tinggi dan menyebabkan terjadinya gangguan
sirkulasi vaskuler. Keadaan ini akan menyebabkan udem bertambh
berat, terjadi iskemik, dan invasi bakteri semakin berat sehingga
terjadi penumpukan nanah pada dinding apendiks atau disebut
dengan apendiks akut supuratif. Pada keadaan yang lebih lanjut,
dimana tekanan intra luminar semakin tinggi, udem menjadi lebih
berat, terjadi gangguan sirkulasi arterial. Hal ini menyebabkan terjadi
gangrene. Gangrene biasnya di tengah-tengah apendiks dan
berbentuk ellipsoid, keadaan ini disebut apendisitis gangrenosa. Bila
tekanan terus meningkat, maka akan terjadi perforasi yang
mengakibakan cairan mukosa apendiks akan tercurahkan ke dalam
rongga peritoneum dan terjadilah peritonitis.7
Awalnya, pasien akan merasa gejala gastrointestinal ringan
seperti berkurangnya nafsu makan, perubahan kebiasaan BAB yang
minimal. Distensi appendiks menyebabkan perangsangan serabut-
serabut saraf viscera; dan dipersepsikan sebagai nyeri di daerah
periumbilical. Nyeri awal ini bersifat dalam, tumpul. Adanya distensi
yang semakin bertambah menyebabkan mual dan muntah, dalam
beberapa jam setelah nyeri.2
Perforasi appendiks akan menyebabkan terjadinya abses
local atau peritonitis. Proses ini bergantung pada kecepatan
progresifitas ke arah perforasi dari kemampuan pasien berespon
terhadap adanya perforasi. Tanda perforasi appendiks mencakup
peningkatan suhu melebihi 38.6 C, leukositosis > 14.000, dan gejala
peritonitis pada pemeriksaan fisik. Peritonitis difus lebih sering
dijumpai pada bayi karena tidak adanya jaringan lemak omentum.
Anak yang lebih tua atau remaja lebih memungkinkan untuk terjadinya
8
absess yang dapat diketahui dari adanya massa pada pemeriksaan
fisik.2
2.6 Klasifikasi
Klasifikasi apendisiis menurut patologi klinik
a. Apendisitis akut
Apendisitis akut adalah keadaan akut abdomen yang
memerlukan pembedahan segera untuk mencegah komplikasi yang
lebih buruk jika terjadi perforasi, maka komlikasi dapat terjadi
seperti peritonitis generalisata, terjadi abses dan komplikasi pasca
bedah seperti fistula dan infeksi luka operasi.
Klasifikasi apendisitis akut
1. Apendisitis akut simple : peradangan baru terjadi di mukosa
dan submukosa. Gejala diawali dengan rasa nyeri di daerah
umbilicus, mual muntah, anoreksia, malaise dan demam
ringan. Apendis hiperemi dan tidak ada eksudat.
2. Apendisitis supuratif : ditandai dengan rangsangan peritoneum
local seperti myeri tekan, nyeri lapas di MC Burney, defens