-
No Nama Ruang Sumber Pendekatan Kapasitas P (m)L
(m)Luas (m2)
Desain (m2)
1 R. Direktur asumsi 1 set meja, lemari, 1 set sofa
1 orang 5 5 25 32
2 R. Wakil Direktur asumsi 1 set meja, lemari 1 orang 4 4 16 323
R. Sekretaris + ruang
tungguasumsi 1 set meja, lemari,
1 set sofa4 orang 3 3 9 28
4 R. Ka. Sekretariat asumsi 1 set meja, lemari 1 orang 3 3 9 95
R. Sub. Bag. PPL asumsi 1 set meja, lemari 1 orang 3 3 9 96 R. Sub.
Bag. TU asumsi 1 set meja, lemari 1 orang 3 3 9 97 R. Sub. Bag.
RT-staff asumsi 3 set meja, lemari 3 orang 5 5 25 258 R. Sub. Bag.
Keu.-staff asumsi 3 set meja, lemari 3 orang 5 5 25 25
9 R. Sub. Bag. CM-staff asumsi 3 set meja, lemari 3 orang 5 5 25
2510 R. front office asumsi 2 set meja, lemari 2 orang 4 4 16 1611
R. Tamu/ Tunggu asumsi 1 set sofa+meja 6 orang 6 6 36 26.513 Gudang
asumsi 3 4 12 24
14 Toilet Karyawan NAD 1 wc = 1.8 m2
1 urinoar = 0.6 m2
1 wastafel = 1.6 m2
pria: 3wc, 3 wastafel, 5 urinoir
13.2 6.5
wanita: 6 wc 4 wastafel
17.2 9
15 R. Bid. Penunjang Medis
asumsi 2 set meja, lemari 2 orang 4 4 16 16
16 R. Bid. Pelayanan asumsi 2 set meja, lemari 2 orang 4 4 16
1617 R. Bid. Perawatan asumsi 2 set meja, lemari 2 orang 4 4 16
16
294.4 32488.32 97.2382.7 421.2
No Nama Ruang Sumber Pendekatan Kapasitas P (m)
L (m)
Luas(m2)
Desain (m2)
Klinik Jiwa Dewasa NAD minimal 6.00m2/unit
3 unit 3 3 27 112
Klinik Ketergantungan Obat/NAPZA
NAD minimal 6.00m2/unit
4 unit 3 3 36 184
Kelompok Kegiatan Medis
Lampiran 1: Perhitungan Besaran Ruang (Sambungan)
SUBTOTALSIRKULASI
TOTAL
Lampiran 1: Perhitungan Besaran Ruang
Kelompok Kegiatan Administrasi
49
www.petra.ac.idhttp://dewey.petra.ac.id/dgt_directory.php?display=classificationhttp://digilib.petra.ac.id//help.html
-
Klinik Konseling NAD minimal 6.00m2/unit
2 unit 3 3 18 72
Toilet NAD 1 wc = 1.8 m2
1 urinoar = 0.6 m2 pria: 3wc,
13.2 9.5
wanita: 6 wc 4 wastafel
17.2 11.5
Ruang Tunggu asumsi 10 10 100 1002 Ruang Rekam Medik asumsi 4 3
12 403 Instalasi Gawat Darurat NAD 30 - 40 m2/ tempat
tidur4 tempat
tidur120 150
Ruang Rawat Inap:*Pasien Gaduh Gelisah
Ruang Tidur NAD single bed @120 x 200
5 20 10 200 225
K. Mandi/ WC NAD 1 shower, 1 wastafel, 1 wc
10 unit 3 1.6 38.75 20
Ruang Isolasi asumsi 3.5 x 3.5/unit 3 unit 4 3.5 36.75 35*Pasien
TenangRuang Tidur NAD single bed @120 x
20050 20 10 200 350
Ruang Makan NAD 80 x 65/meja, 65 x 33/ kursi
50 18 10 175
K. Mandi/ WC NAD 1 shower, 1 wastafel, 1 wc
10 unit 3 1.6 38.75 30
Ruang tengah asumsi 15 15 225 300Ruang Tamu asumsi 10 15 150
150
5 Ruang Rekreasi:Ruang Rekreasi Indoor asumsi 15 15 225 200
6 Ruang Terapi Kerja Pasien:
asumsi 15 10 150 150
8 ICU NAD 30 - 40 m2/ tempat tidur
5 unit 150 80
11 Ruang Farmasi NAD 4 5 20 2012 Ruang Laboratorium NAD 4 5 20
20
13 Ruang Komite Medik dan SPI
asumsi 4 4 16 16
Ruang penyimpanan NAD 4 4 16 16Ruang Pemandian Jenazah
asumsi 3 4 12 12
Ruang Upacara Sederhana
asumsi 2 2 4 4
16 Apotik asumsi 6 8 48 4817 Gudang Farmasi asumsi 4 4 16 16
4
Lampiran 1: Perhitungan Besaran Ruang (Sambungan)
50
-
2085 2371625.4 711.32710 3082
No Nama Ruang Sumber Pendekatan Kapasitas P(m)
L(m)
Luas(m2)
Desain (m2)
1 Lobby asumsi 15 15 225 3242 Resepsionis asumsi 15% lobby 33.75
48.63 Cafetaria NAD 4 kursi + 1 meja
bundar= 0.9 x 0.910 orang 15 15 225 145
4 Toilet Umum NAD 1 wc = 1.8 m2
1 urinoar = 0.6 m2
1 wastafel = 1.6 m2
pria: 3wc, 3 wastafel, 5 urinoir
13.2 12.3
wanita: 6 wc 4 wastafel
17.2 12.3
5 Ruang Pertemuan NAD 1 org = 0.86 x0.5 (posisi duduk, tanpa
meja)
2 ruang @250 orang
20 15 600 509
6 Perpustakaan asumsi 10 rak buku, 15 set meja
25 orang 13 13 156.3 77.5
8 Ruang Servis:Ruang Genset MEE 40 m2/ unit 1 unit 8 5 40
40Ruang Trafo MEE 60 m2/ unit 1 unit 10 6 60 60Ruang PABX MEE 24
m2/ unit 1 unit 6 4 24 24Ruang Panel Utama MEE 20 m2/ unit 1 unit 4
5 20 20Ruang Tandon MEE 40 m2/ unit 1 unit 8 5 40 40Ruang Pompa MEE
20 m2/ unit 1 unit 4 5 20 20Pos Satpam asumsi 3 3 9 9Kantin
Karyawan+Dapur
asumsi 12 12 144 50
TPS Sementara asumsi 3 2.5 6.25 6.25Gudang Barang asumsi perabot
RS, dll 15 15 225 225
Dapur Rumah Sakit asumsi 10 10 100 10010 Loading Dock NAD 30
m2/unit 3 mobil 90 90
2049 1813614.6 543.92663 2357
12
SUBTOTALSIRKULASI
TOTAL
Lampiran 1: Perhitungan Besaran Ruang (Sambungan)
3389.1Kelompok Kegiatan MedisKelompok Kegiatan Administrasi
TOTAL
Rekapitulasi Perhitungan Luas Kebutuhan Lantai
SUBTOTALSIRKULASI
421.2
Kelompok Kegiatan Pelayanan Pelengkap
51
-
3 2468.646278.94TOTAL
Kelompok Kegiatan Pelayanan Pelengkap
52
-
53
Lampiran 2: Transkrip Wawancara
Wawancara dilakukan dengan Kepala Bidang Pelayanan Medik
Rumah
Sakit Jiwa Menur Surabaya
Narasumber : dr. R. Ika Indiyah P, M. Kes.
Waktu : 10 September 2010
P = Penulis N = Narasumber
P: Bagaimana menggolongkan pasien yang hanya membutuhkan rawat
jalan,
rawat inap tenang, atau rawat inap gaduh gelisah?
N: Tergantung scoring, ketika pasien masuk dan memeriksakan diri
ke klinik
jiwa, bisa diketahui score mereka, dalam batas scroe tertentu
mereka
dikategorikan apakah termasuk pasien rawat inap tenang atau
gaduh gelisah,
atau bahkan membutuhkan proses isolasi untuk sementara waktu
P: Apakah mereka dengan jenis penyakit jiwa yang berbeda,
semisal
schizophrenia dan depresi akut, diberikan tempat tinggal atau
ruang
beraktivitas yang berbeda?
N: Tidak, pembedaan ruang berdasarkan tingkat keparahan
pasiennya, apakah
termasuk pasien yang sudah dikategorikan “tenang” atau masih
“gaduh
gelisah”. Faktor lain yang tentu menjadi pembeda fungsi ruang
adalah jenis
kelamin. Rawat inap pasien pria harus terpisah dengan rawat inap
pasien
wanita.
P: Untuk klinik rawat jalan sendiri, apakah ruang tunggu, tempat
beragam pasien
berkumpul juga dijadikan satu?
N: Iya, untuk klinik jiwa, ruang tunggunya dijadikan satu,
biasanya yang
menunggu di ruang ini, adalah pasien yang tergolong tenang. Jika
pasien
dating dalam kondisi gaduh gelisah, akan dirujuk ke instalasi
gawat darurat
jiwa.
P: Dengan demikian, Instalasi Gawat Darurat Jiwa merupakan
tempat pertama
untuk penanganan pasien yang datang dalam kondisi labil?
-
54
N: Benar, pasien yang datang dalam kondisi labil akan ditangani
disini, untuk
selanjutnya pasien akan ditenangkan dan menerima perawatan di
bagian rawat
inap gaduh gelisah
P: Apakah ada ketentuan khusus bagi klinik rawat jalan?
N: Pada dasarnya, ruangnya relatif sama, yang membutuhkan
perlakuan khusus
adalah ruang rawat jalan bagi klinik NAPZA, karena pasien yang
berobat di
area ini masih rentan untuk menjadi pecandu lagi, maka dari itu
perlu
pengamanan dan pemantauan khusus. Ruangnya tidak dapat disatukan
dengan
klinik jiwa lainnya.
P: Menurut dokter, kesulitan apa yang dialami oleh tenaga medis
dilihat dari
sudut pandang kondisi ruang yang ada?
N: Yang seringkali menjadi hambatan kami adalah mudah tidaknya
mengawasi
pasien, karena perilaku pasien yang tidak menentu dan
terkadang
membahayakan dirinya sendiri, maka tenaga medis dituntut
untuk
memberikan pengawasan ekstra. Ruang rawat inap wanita untuk
kelas 2 dan 3,
berupa ruang besar dan tanpa sekat, ruang seperti ini memudahkan
kami untuk
mengawasi pasien. Sedangkan di ruang rawat inap pasien pria
tidak demikian,
tetapi berupa kamar – kamar, dengan kapasitas tiap kamar
berjumlah 3 – 4
pasien, hal ini seringkali menyulitkan kami untuk mengawasi
aktivitas
mereka.
P: Apakah pembagian jumlah tempat tidur untuk pasien denga jenis
kelamin pria
dan wanita berdasarkan peraturan tertentu?
N: Tidak, tidak ada peraturan pasti, manajemen rumah sakitlah
yang menentukan
jumlah tempat tidur untuk masing – masing jenis kelamin. Yang
dapat
dijadikan dasar pembagian porsi untuk jenis kelamin adalah
jumlah pasien
pria biasanya dua kali lipat lebih banyak dari pasien wanita,
sehingga tempat
tidur yang perlu disediakan bagi pasien pria biasanya lebih
banyak.
-
55
P: Untuk fasilitas rehabilitasi bagi pasien sendiri apakah
ruangnya perlu
dibedakan berdasarkan jenis kelamin?
N: Tidak, cukup satu ruangan. Satu ruangan tersebut bisa
digunakan bergantian,
baik oleh pasien pria maupun wanita. Mereka sendiri cenderung
cepat bosan
ketika melakukan terapi, maksimal durasinya sekitar 1 jam.
P: Total jumlah pasien untuk satu sesi rehabilitasi sendiri
biasanya berapa
pasien?
N: Biasanya berkisar antara 15 – 20 orang dalam satu sesi.
P: Terapi yang diberikan berupa terapi apa?
N: Bermacam – macam, ada yang disebut terapi okupansi, dalam
terapi ini para
pasien diajar untuk melakukan pekerjaan – pekerjaan sederhana,
seperti
menyulam, atau membuat kerajinan tangan sederhana. Kemudian, ada
terapi
olah raga, terapi ini sekaligus untuk melatih saraf motorik
mereka, ada juga
terapi musik, mereka mendengarkan musik – musik tertentu
untuk
menenangkan pikiran mereka, juga mereka diajar untuk memainkan
musik
yang sederhana. Kemudian, terapi berkelompok, disini mereka akan
berdiskusi
tentang masalah yang mereka alami secara berkelompok dengan
ditangani
oleh satu terapis.
P: Pembagian jumlah tempat tidur berdasarkan kelas – kelas di
RSJ menur
sendiri bagaimana?
N: RSJ menur merupakan RSJ kelas A, jumlah total tempat tidur
(TT) yang ada
di sini sekitar 250 TT, dengan pembagian sebagai berikut: kelas
1 (pavilion)
berjumlah 35 TT, kelas 2 (kompleks wijaya kusuma) berjumlah 20
TT, kelas 3
termasuk didalamnya kompleks rawat inap NAPZA berjumlah 160 TT,
untuk
pasien rawat inap akut disediakan 35TT, Instalasi Gawat Darurat
berkapasitas
6 TT dengan pembagian 4 TT untuk pasien umum dan 2 TT untuk
pasien
jiwa. Dengan demikian persentase terbesar merupakan pasien kelas
3, sekitar
60%, karena memang yang paling banyak dihuni adalah kompleks
rawat inap
kelas 3.
-
56
Lampiran 3: Peraturan Menteri Kesehatan R. I. No . 340/
Menkes/Per/Iii/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit. –
Klasifikasi Rumah Sakit Jiwa
-
57
-
58
-
59
-
60
Lampiran 4: Gambar Perencanaan
-
61
-
62
TAMPAK DEPAN (UTARA)
TAMPAK BELAKANG (SELATAN)
TAMPAK SAMPING KIRI (BARAT)
TAMPAK SAMPING KANAN (TIMUR)
-
63
RUANG LUAR PASIEN RAWAT INAP AKUT
RUANG LUAR PASIEN RAWAT INAP TENANG
-
64
RUANG LUAR - COURTYARD
PERSPEKTIF EKSTERIOR
-
65
Lampiran 5: Foto Maket
master index: help: back to toc: ukp: