Aplikasi Penyembunyian Pesan Rahasia pada Citra dengan Metode Digital Semipublic Watermarking Stefen Agustinus 1) , Susi Japit 2) STMIK IBBI Jl. Sei Deli No. 18 Medan, Telp. 061-4567111 Fax. 061-4527548 e-mail: [email protected]1) Abstrak Sasaran dari watermarking adalah untuk menyembunyikan pesan (biasanya disebut sebagai cover message / CM). Pada skema public watermarking, tidak memungkinkan seseorang untuk mendeteksi watermarking apabila telah terjadi pergantian terhadap watermarking. Selain itu, pada skema public watermarking, cover message tidak dapat di-recover kembali. Sedangkan, pada skema private watermarking, untuk dapat mendeteksi watermarking, maka seseorang harus mengetahui kunci privat yang bersesuaian. Kedua skema tersebut memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Skema watermarking (WM) yang bersifat semi publik, dapat digunakan kunci privat untuk mendeteksi watermark apabila telah terjadi penyerangan terhadap watermarking dan kunci privat dapat digunakan mengekstrak kembali cover message semula. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan watermarking dari sebuah citra input. Proses pembentukan watermarking akan dimulai proses pembacaan piksel citra warna. Setelah itu, proses akan dilanjutkan dengan melakukan perhitungan nilai stegomessage yang akan disisipkan dan proses penyisipan semua nilai yang diperlukan dalam proses pengecekan watermarking. Setelah proses pembentukan watermarking, maka proses dapat dilanjutkan dengan proses pengecekan watermarking dan proses ekstraksi pesan. Perangkat lunak ini mampu menghasilkan watermarking yang akan disisipkan pada citra input dan proses pengecekan watermarking yang telah disisipkan. Selain itu, perangkat lunak juga mampu menghasilkan proses perhitungan dari tahapan pembentukan dan pengecekan watermarking. Kata Kunci : digital semipublic watermarking, cover message Abstract The goal of watermarking is to hide message (usually called cover message / CM). In public watermarking scheme, we couldn’t detect watermarking if the watermarking is changed. Besides that, in public watermarking scheme, cover message couldn’t be recovered. Whereas, in private watermarking scheme, to detect watermarking, we should know the private key. Those two schemes have benefits and weaknesses. In semi public watermarking, we could use private key to detect watermark if there are attacks on watermarking and private key could be used to extract cover message. This research aims to generate watermarking from input image. Generate watermarking process will be started from reading color image pixels. After that, the system will compute the stegomessage value will be embedded into digital image. Finally, the system will check the existence of watermarking and extract the message. This software could generate watermarking which will be embedded into input image and check the existence of watermarking. Besides that, the software could generated the detail process of every step in generating and checking watermarking. Keywords : digital semipublic watermarking, cover message 1. Pendahuluan Penyembunyian informasi (information hiding / IH) merupakan sebuah area yang masih baru dalam sekuritas informasi. Sasaran dari desain IH adalah untuk menyembunyikan pesan walaupun pada kenyataannya dalam pesan mungkin terdapat data yang tidak berguna (biasanya disebut sebagai cover message / CM). Watermarking (WM) merupakan salah satu aplikasi IH. CM harus dikombinasikan dengan beberapa informasi lainnya, seperti identifikasi pemilik. Kemudian kode identifikasi adalah ditempelkan secara permanen pada data dan harus tetap tersedia diantara data setelah sembarang proses transformasi yang dilakukan oleh penyerang yang dilakukan untuk membuang WM, menjaga kualitas dari CM. Aplikasi Penyembunyian Pesan Rahasia pada Citra (Stefen)
12
Embed
Aplikasi Penyembunyian Pesan Rahasia pada Citra dengan …dosen.publikasistmikibbi.lppm.org/permalink/000127.pdf · mengumpulkan data-data melalui internet dan buku-buku yang relevan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Aplikasi Penyembunyian Pesan Rahasia pada Citra denganMetode Digital Semipublic Watermarking
Stefen Agustinus1), Susi Japit2)
STMIK IBBIJl. Sei Deli No. 18 Medan, Telp. 061-4567111 Fax. 061-4527548
AbstrakSasaran dari watermarking adalah untuk menyembunyikan pesan (biasanya disebut sebagai
cover message / CM). Pada skema public watermarking, tidak memungkinkan seseorang untukmendeteksi watermarking apabila telah terjadi pergantian terhadap watermarking. Selain itu, pada skemapublic watermarking, cover message tidak dapat di-recover kembali. Sedangkan, pada skema privatewatermarking, untuk dapat mendeteksi watermarking, maka seseorang harus mengetahui kunci privatyang bersesuaian. Kedua skema tersebut memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Skemawatermarking (WM) yang bersifat semi publik, dapat digunakan kunci privat untuk mendeteksiwatermark apabila telah terjadi penyerangan terhadap watermarking dan kunci privat dapat digunakanmengekstrak kembali cover message semula. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkanwatermarking dari sebuah citra input. Proses pembentukan watermarking akan dimulai proses pembacaanpiksel citra warna. Setelah itu, proses akan dilanjutkan dengan melakukan perhitungan nilai stegomessageyang akan disisipkan dan proses penyisipan semua nilai yang diperlukan dalam proses pengecekanwatermarking. Setelah proses pembentukan watermarking, maka proses dapat dilanjutkan dengan prosespengecekan watermarking dan proses ekstraksi pesan. Perangkat lunak ini mampu menghasilkanwatermarking yang akan disisipkan pada citra input dan proses pengecekan watermarking yang telahdisisipkan. Selain itu, perangkat lunak juga mampu menghasilkan proses perhitungan dari tahapanpembentukan dan pengecekan watermarking.
Kata Kunci : digital semipublic watermarking, cover message
AbstractThe goal of watermarking is to hide message (usually called cover message / CM). In public
watermarking scheme, we couldn’t detect watermarking if the watermarking is changed. Besides that, inpublic watermarking scheme, cover message couldn’t be recovered. Whereas, in private watermarkingscheme, to detect watermarking, we should know the private key. Those two schemes have benefits andweaknesses. In semi public watermarking, we could use private key to detect watermark if there areattacks on watermarking and private key could be used to extract cover message. This research aims togenerate watermarking from input image. Generate watermarking process will be started from readingcolor image pixels. After that, the system will compute the stegomessage value will be embedded intodigital image. Finally, the system will check the existence of watermarking and extract the message. Thissoftware could generate watermarking which will be embedded into input image and check the existenceof watermarking. Besides that, the software could generated the detail process of every step in generatingand checking watermarking.
Keywords : digital semipublic watermarking, cover message
1. PendahuluanPenyembunyian informasi (information hiding / IH) merupakan sebuah area yang masih baru dalam
sekuritas informasi. Sasaran dari desain IH adalah untuk menyembunyikan pesan walaupun padakenyataannya dalam pesan mungkin terdapat data yang tidak berguna (biasanya disebut sebagai covermessage / CM). Watermarking (WM) merupakan salah satu aplikasi IH. CM harus dikombinasikandengan beberapa informasi lainnya, seperti identifikasi pemilik. Kemudian kode identifikasi adalahditempelkan secara permanen pada data dan harus tetap tersedia diantara data setelah sembarang prosestransformasi yang dilakukan oleh penyerang yang dilakukan untuk membuang WM, menjaga kualitas dariCM.
Aplikasi Penyembunyian Pesan Rahasia pada Citra (Stefen)
240
Pada tahun 2002, Valery Korzhik dan Guillermo Morales-Luna memperkenalkan sebuah skemaDigital Semipublic Watermarking dimana diambil asumsi bahwa hanya terdapat satu tipe serangan yaituadditive noise attack. Terdapat dua tipe utama dari WM yaitu versi privat, dimana encoder dan decodermenggunakan kunci rahasia, dan versi publik (versi blind), dimana tidak ada informasi apapun yangtersedia untuk decoder. Karena bentuk semiprivat telah tersedia, maka Valery Korzhik dan GuillermoMorales-Luna memperkenalkan bentuk semipublik dari WM. Pada kasus ini, diasumsikan bahwa setiapuser mampu untuk mengekstraksi WM tanpa kunci rahasia. Pada waktu yang sama, pembuat WM,memiliki kunci rahasia, mampu untuk mendeteksi WM, bahkan setelah sebuah penyerangan.
Berdasarkan uraian dan alasan diatas, maka peneliti merasa tertarik untuk mempelajari mengenaialgoritma digital semipublic Watermarking dengan beberapa pertimbangan bahwa belum terdapat versisemipublik dari algoritma Watermarking. Oleh karena itu, peneliti mengambil skripsi yang berjudul“Aplikasi Penyembunyian Pesan Rahasia pada Citra dengan Metode Digital Semipublic Watermarking”.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan adalah skemawatermarking (WM) yang bersifat semi publik, dapat digunakan kunci privat untuk mendeteksiwatermark apabila telah terjadi penyerangan terhadap watermarking. Untuk menerapkan skema tersebutmaka perlu dirancang sebuah aplikasi yang menerapkan skema semi-public watermarking.
2. Metodologi PenelitianMetodologi penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data terlebih dahulu. Proses dimulai
dengan mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian, adapun metode pengumpulan datadalam penelitian dilakukan melalui Penelitian Kepustakaan (library research), yaitu penulismengumpulkan data-data melalui internet dan buku-buku yang relevan yang berhubungan dengan topikyang dibahas.
Sistem yang akan dirancang akan digambarkan dan dimodelkan dengan menggunakan use case:
Pembuat WM
Membuka file citra
Menyimpan file citra
Melakukan proses pembuatan watermarking
<< include >>
<< include >>
Aplikasi Digital Semipublic Watermarking
Menginput nilai yang diperlukan
<< include >>
Menampilkan hasil proses perhitungan
Menampilkan proses pemahaman pembuatan watermarking
Menampilkan proses pemahaman pengecekan watermarking
Pengecek WM
Melakukan proses pengecekan watermarking
<< include >>
<< include >>
<< include >>
<< include >>
<< include >>
Gambar 1. Use Case Sistem
Seperti terlihat pada gambar 1 di atas, entitas dari sistem hanya berjumlah dua buah yaitupembuat watermarking, pengecek watermarking dan penyerang. Sedangkan, proses yang terdapat padaperangkat lunak ada delapan buah yaitu melakukan proses pembuatan watermarking, melakukan prosespengecekan watermarking, membuka file citra, menyimpan file citra, menginput nilai yang diperlukan,menampilkan proses pemahaman pembuatan watermarking, menampilkan proses pemahamanpengecekan watermarking dan menampilkan hasil proses perhitungan.
Menu perangkat lunak ini dirancang dengan objek ‘MenuStrip’ menghubungkan (link) form-form yang terdapat pada perangkat lunak. Rancangan menu utama ini dapat dilihat pada gambar 2 berikut:
241
Menu Utama
AplikasiTeori Pendukung Perbandingan
Digital Semipublic Watermarking
Algoritma Buat Watermkaring
Algoritma Cek Watermarking
Buat Watermarking
Cek Watermarking
MengenaiPemahaman
Buat Watermarking
Cek Watermarking
Keluar
Gambar 2 Rancangan Menu Utama
Fungsi dari masing-masing menu tersebut dapat dirincikan sebagai berikut: Menu ‘TeoriPendukung’, yang berfungsi untuk menampilkan teori dasar yang berhubungan dengan topik yangdibahas. Menu ini memiliki beberapa sub menu yang dirinci sebagai berikut: sub menu pertama yaitu‘Digital Semipublic Watermarking’ yang berfungsi untuk menampilkan teori mengenai digital semipublicwatermarking. Sub menu pertama yaitu sub menu ‘Algoritma Buat Watermarking’ yang berfungsi untukmenampilkan teori mengenai proses pembuatan digital semipublic watermarking dan sub menu‘Algoritma Cek Watermarking’ yang berfungsi untuk menampilkan teori mengenai proses pengecekandigital semipublic watermarking.
Menu ‘Pemahaman’, yang berfungsi untuk menampilkan proses pemahaman mengenai prosedurkerja dari pembuatan dan pengecekan watermarking terhadap citra yang dibuka. Menu ini memiliki be-berapa sub menu yaitu: sub menu pertama yaitu ‘Buat Watermarking’ yang berfungsi untuk menampilkanpemahaman mengenai proses pembuatan watermarking. Sub menu kedua yaitu ‘Cek Watermarking’ yangberfungsi untuk menampilkan pemahaman mengenai proses pengecekan terhadap watermarking yangterdapat dalam citra yang dibuka.
Menu ‘Aplikasi’, yang berfungsi untuk melakukan proses pembuatan dan pengecekan water-marking terhadap citra yang dibuka. Menu ini memiliki beberapa sub menu yaitu: sub menu pertamayaitu ‘Buat Watermarking’ yang berfungsi untuk membuat watermarking dan menyisipkannya ke dalamcitra input. Sub menu kedua yaitu ‘Cek Watermarking’ yang berfungsi untuk melakukan pengecekanterhadap watermarking yang terdapat dalam citra yang dibuka.
Menu ‘Perbandingan’, yang berfungsi untuk melakukan perbandingan terhadap dua buah citra.Menu ‘Mengenai’, memiliki sebuah sub menu yaitu sub menu ’About’ yang berfungsi untukmenampilkan form ‘About’. Menu ‘Keluar’, berfungsi untuk menutup perangkat lunak.
3. Analisis dan Hasil3.1 Analisa Sistem
Pada tahap ini penulis akan menganalisis permasalahan lebih mendalam mengenai masalah yangditemukan dalam perancangan sistem, sehingga dapat dicari solusi untuk menyelesaikan permasalahantersebut. Dalam proses kerja digital watermarking, terdapat dua buah proses yaitu proses pembuatan danpengecekan watermarking. Secara garis besar, proses pembuatan dan pengecekan watermarking dapatdiilustrasikan pada gambar 3 dan gambar 4.1. Proses Pembuatan Watermarking
Input Citra
Input Cover Message
Input Kunci Privat dan Kunci Publik
Pecahkan Cover Message menjadi Subblok berdasarkan panjang bit kunci publik
Hitung nilai Stegomessage
Hitung nilai Threshold
Sisipkan nilai Stegomessage, Threshold, dan nilai kunci publik ke dalam citra
Output = Citra Watermarking
Gambar 3 Activity diagram dari proses pembuatan watermarking
Aplikasi Penyembunyian Pesan Rahasia pada Citra (Stefen)
242
2. Proses Pengecekan Watermarking
Input Citra Watermarking
Baca nilai Stegomessage, Threshold, dan nilai kunci publik dari citra
Hitung nilai Threshold
Watermarking TERDETEKSI
Nilai Threshold >= Nilai yang tersimpan dalam
citra
Ya
Watermarking TIDAK TERDETEKSI
Tidak
Gambar 4 Activity diagram dari proses pengecekan watermarking
3.2 HasilUntuk menggunakan perangkat lunak ini, jalankan file ”watermarking.exe”, maka akan ditampilkan
tampilan utama dari program seperti terlihat pada gambar berikut:
Gambar 5. Tampilan Utama
Pada tampilan utama ini terdapat beberapa menu yang berfungsi untuk mengakses form-form yang terdapat dalam sistem. Berikut perincian dari menu yang terdapat dalam sistem:
Gambar 6. Tampilan Menu
Untuk melakukan pemahaman terhadap proses pembuatan watermarking, maka dapat mengklik menu ‘Pemahaman’ >> ‘Buat Watermark’. Sedangkan, untuk melakukan pemahaman terhadap proses pengecekan watermarking, maka dapat mengklik menu ‘Pemahaman’ >> “Cek Watermark’. Sementara itu, untuk mengaplikasikan skema semi-public watermarking maka dapat mengakses menu ‘Aplikasi’ >> ‘Buat Watermark’ untuk membuat watermarking dan mengakses menu ‘Aplikasi’ >> ‘Cek Watermark’ untuk mengecek watermarking.
Berikut dirincikan tampilan form dari perangkat lunak:1. Tampilan Form Buat Watermarking:
243
Gambar 7. Tampilan pembuatan watermarking sebelum dan setelah proses
2. Tampilan Form Cek Watermarking:
Gambar 8. Tampilan Pengecekan Watermarking Sebelum dan setelah Proses
Gambar 9. Tampilan Pengecekan Watermarking Setelah Proses Ekstraksi Pesan
3. Tampilan Form Pemahaman Buat Watermarking:
Gambar 10. Tampilan Form Pemahaman Buat Watermarking4. Tampilan Form Pemahaman Cek Watermarking:
Aplikasi Penyembunyian Pesan Rahasia pada Citra (Stefen)
244
Gambar 11 Tampilan Form Pemahaman Cek Watermarking
Sementara itu, untuk membandingkan antara citra input dan citra watermarking, maka dapatmengklik link ‘Perbandingan’ pada form ‘Main’ sehingga akan muncul tampilan form berikut:
Gambar 12. Tampilan Hasil Perbandingan4.4 Pengujian
Berikut diberikan beberapa contoh pengujian dengan menggunakan aplikasi Digital SemipublicWatermarking.1. Pengujian 1:
Gambar 25. Citra Input Citra Cute Pic 01.jpg dan Citra Hasil dari Input Citra Cute Pic 01.jpg
Gambar 26. Citra Hasil dari Input Citra Cute Pic 01.jpg
Hasil Pengubahan dengan Mengganti Hue = + 50, Saturation = + 50, Lightness = + 50
Gambar 27. Tampilan Hasil Pengujian Pengecekan Watermarking Setelah Pengubahan denganMengganti Hue = + 50, Saturation = + 50, Lightness = + 50
Dari hasil pengujian diatas, diketahui bahwa: Untuk citra berformat *.jpg, ukuran citra hasilwatermarking akan bertambah besar sedangkan untuk citra berformat *.gif dan *.bmp, perubahan ukurancitra hasil watermarking relatif kecil (hampir sama dengan ukuran citra asli). Dimensi citra input dan citrahasil tidak berubah dan perbedaan warna citra input dan citra hasil juga tidak kelihatan jelas. Lama proseswatermarking tergantung pada ukuran citra input dan panjangnya cover message. Skema digitalsemipublic watermarking mampu mengecek watermarking walaupun telah terjadi penyerangan (noise),namun pesan asli (cover message) tidak dapat diperoleh kembali. Citra yang diubah dengan menggunakanaplikasi Adobe Photoshop akan mengakibatkan watermarking menjadi tidak terdeteksi lagi.
249
4. Kesimpulan dan SaranKesimpulan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut : format citra menentukan ukuran citra
hasil watermaking. Ukuran citra format *.jpg cukup besar dibandingkan dengan citra berformat *.gif dan*.bmp yang relatif kecil. Algoritma digital semi-public watermarking dapat digunakan untukmenambahkan watermarking pada citra dan mampu untuk mendeteksi citra walaupun telah terjadipenyerangan pada citra watermarking. Beberapa saran untuk pengembangan lebih lanjut pada perangkatlunak implementasi algoritma digital semi-public watermarking, yaitu: perangkat lunak dapatdikembangkan dengan membandingkan algoritma digital semi-public watermarking yang dibahas denganalgoritma lainnya yang sejenis, seperti algoritma yang dikemukakan oleh Anderson (1996), Aucsmith(1998), Katzenbeiser dan Petitcolas (2000), Moskowitz (2001) serta Moulin dan Sullivan (1998).Mengoptimalkan waktu eksekusi dengan memperbaiki algoritma atau dengan menggunakan bahasapemrograman lainnya.
Referensi
Buku Teks :
[1] Duan, F. Y. and I. King. A Short Summary of Digital Watermarking Techniques for MultimediaData. Hong Kong: Proceedings.1999.
[2] Gonzales, R. C. dkk. Digital Image Processing. Addison-Wesley Publishing Company. 1992.[3] Mohanty, S. P. Digital Watermarking : A Tutorial Review. Florida : Dept of Comp Sc and Eng,
Unversity of South Florida. 1999.[4] Murni, A. Pengantar Pengolahan Citra. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. 1992.[5] Nalwan, A. Pengolahan Gambar Secara Digital. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo. 1997.[6] Pratisto, A. S. Format Optimal Untuk Setiap Gambar. Jakarta : CHIP Juni. 1993.[7] Roger S, Pressman. Rekayasa Perangkat Lunak : Pendekatan Praktisi (Buku Satu). Yogyakarta :
Penerbit ANDI. 2002.[8] Sutoyo, T., Edy Mulanto, Vincent Suhartono, Oky Dwi Nurhayati, Wijanarto. Teori Pengolahan
Citra Digital. Yogyakarta : Penerbit Andi. 2009.[9] Valery K., G. Morales-Luna, D. Marakov dan I. Marakova. Digital Semi-Public Watermarking.
Informatica 26.2002.[10] Yullinda, C.D. Implementasi Watermarking dengan Metode Discrete Cosine Transform (DCT)
pada Citra Digital. Digital Library-Perpustakaan Pusat UNIKOM. 2008.
Aplikasi Penyembunyian Pesan Rahasia pada Citra (Stefen)