Top Banner
178

Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

Dec 11, 2016

Download

Documents

LeThien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI International Tbkrnational Tbk

Page 2: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)
Page 3: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2015 Annual Report 1

Daftar Isi

Ikhtisar Data Keuangan Penting 2

Laporan Dewan Komisaris 4

Laporan Direksi 8

Profil Perusahaan 14

Analisis dan Pembahasan Manajemen 22

Tata Kelola Perusahaan 47

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 62

Surat Pernyataan Dewan Komisaris dan DireksiTentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2015PT BISI International Tbk 64

Laporan Keuangan Auditan 67

Table of Contents

Summary of Financial Highlights

Board of Commissioners’ Report

Directors’ Report

Corporate Profile

Management’s Discussion and Analysis

Good Corporate Governance

Corporate Social Responsibility

Board of Commissioners and Directors’ Statement Letter Regarding the Responsibilities on the Annual Report of PT BISI International Tbk of 2015

Audited Financial Statements

Page 4: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 20152

Page 5: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2015 Annual Report 3

Page 6: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 20154

Di tahun 2015, ekonomi Indonesia kembali mengalami kondisi penuh tantangan. Selain melemahnya ekspor dan rendahnya harga komoditas, pelemahan mata uang menyebabkan daya beli konsumen menurun, terutama untuk barang yang bukan merupakan kebutuhan sehari-hari. Akibatnya, pertumbuhan GDP Indonesia tahun berjalan hanya mencapai 4,8%, terendah selama enam tahun.

Untuk mengarungi kondisi perekonomian tersebut, PT BISI International Tbk (“Perseroan”) telah menjalankan rencana bisnis yang kuat dan menyediakan landasan untuk bertumbuh di iklim usaha seperti itu. Penjualan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 naik 24,40% menjadi Rp1,44 triliun dari Rp1,16 triliun di tahun sebelumnya. Kinerja ini ditopang oleh pertumbuhan permintaan atas kebutuhan sektor agrikultur pada benih hibrida bernilai tinggi, baik untuk tanaman pangan maupun hortikultura serta agrokimia dan pupuk yang dapat membantu petani meningkatkan hasil mereka.

Secara khusus, benih jagung hibrida Perseroan mengalami pertumbuhan kuat dengan peningkatan penjualan sebesar 41,96%. Segmen bisnis lainnya juga mencatat pertumbuhan penjualan, menunjukkan tingginya penerimaan pasar atas produk berkualitas tinggi Perseroan.

Selain tingginya kuantitas penjualan benih tanaman pangan, benih hortikultura dan agro-kimia yang dijual selama tahun berjalan, Perseroan masih mampu mengendalikan beban produksi secara efektif melalui skala ekonomis dan pendekatan manajemen biaya yang terukur. Walaupun pelemahan Rupiah menyebabkan harga bahan

For the year 2015, the Indonesian economy continued to experience challenging conditions. The combination of weak export, low commodity prices and a weakening currency led to slower consumer spending, particularly for discretionary goods. As a result, Indonesia ended the year with a GDP growth of 4.8%, its lowest in six years.

In order to weather the difficult economic conditions, PT BISI International Tbk (the “Company”) executed a solid business plan and provided the foundation for exceptional growth across its businesses. Revenue for the year ended 31 December 2015 grew by 24.40% to reach Rp1.44 trillion from Rp1.16 trillion in the previous year. This performance was fueled by the steadily growing demand by the local agricultural sector for high-value hybrid seeds for field crops and horticultural crops as well as agri-chemicals and fertilizers to help farmers maximize yields.

In particular, the Company’s hybrid corn seed business grew strongly with sales increasing by 41.96%. All other business lines also recorded healthy growth in revenues, reflecting the strong market acceptance of the Company’s high-quality products.

In spite of the higher volume of field crop seeds, horticultural seeds and agri-chemicals sold during the year, the Company was still able to effectively manage its production costs through economies of scale as well as a disciplined approach to cost management. While the weakened Rupiah raised costs of imported raw materials needed for the

Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report

Page 7: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2015 Annual Report 5

baku impor untuk produk agro-kimia meningkat, Perseroan dapat menyesuaikan harga jual. Hasilnya, beban pokok penjualan di tahun 2015 naik 16,38%, lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai 23,63%.

Peningkatan penjualan, menurunnya beban produksi dan manajemen beban usaha telah menghasilkan laba bersih sebesar Rp265,07 miliar, naik signifikan sebesar 59,74% dari Rp165,94 miliar di tahun sebelumnya. Marjin laba kotor tercatat sebesar 39,10% di tahun 2015, naik dari tahun 2014 yang mencapai 34,90%. Marjin laba usaha dan marjin laba bersih juga naik menjadi 22,33% dan 18,44%.

Pandangan Masa Depan

Meskipun dalam beberapa tahun terakhir Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang rendah, tahun mendatang sepertinya merupakan awal dari perbaikan ekonomi. Sementara hal ini memberikan masa depan yang optimis, kondisi fundamental pasar juga menunjukkan pandangan lebih menjanjikan bagi Perseroan.

Sebagai pemimpin produsen benih hibrida dan agro-kimia berkualitas tinggi termasuk pestisida dan pupuk, Perseroan tetap optimis akan prospek pertumbuhan jangka panjang.

Indonesia, dengan populasi terbesar keempat yang mencapai lebih dari 250 juta penduduk, sangat bergantung pada produksi pangan yang dapat diandalkan dan memiliki potensi pasar yang besar untuk produk agrikultur.

Pertambahan penduduk akan memacu petani untuk mencapai hasil yang lebih tinggi dengan menggunakan benih hibrida dan produk agro-kimia yang lebih berkualitas. Di saat bersamaan, peningkatan pendapatan dan daya beli akan membuat konsumen semakin mengharapkan makanan yang lebih berkualitas, sehingga petani akan lebih terdorong untuk menggunakan benih yang memberikan hasil sayuran dan buah yang lebih enak dan bergizi.

Selain faktor-faktor di atas, pemerintah Indonesia saat ini mendorong upaya swasembada pangan untuk beberapa jenis tanaman pangan, termasuk jagung dan padi. Meskipun Indonesia memiliki lahan luas sebesar 1,9 juta kilometer persegi, namun hanya 11% yang dapat ditanami. Ketersediaan lahan pertanian yang terbatas, ditambah dengan peningkatan permintaan pangan, akan menciptakan kebutuhan penggunaan benih hibrida yang memberikan hasil tinggi disertai dengan agrokimia dan pupuk yang dapat meningkatkan hasil pertanian.

manufacturing of agri-chemicals, the Company was able to adjust its selling prices. As a result, cost of goods sold in 2015 increased by 16.38%, considerably less than the 23.63% increase in the previous year.

Improved sales, lower production costs and management of operating expenses provided the Company with a year-end net income of Rp265.07 billion, a significant growth of 59.74% from Rp165.94 billion the year before. Gross profit margin was recorded at 39.10% in 2015, an improvement of over 34.90% in 2014. Year-on-year operating income margin and net income margin also climbed to 22.33% and 18.44% respectively.

Outlook for the Future

Although the past few years have seen slow economic growth in Indonesia, the coming year appears set for the start of an economic recovery. While this presents an optimistic future, the market fundamentals present an even more promising long-term outlook for the Company.

As a leading producer of high quality hybrid seeds and agri-chemicals that include pesticides and fertilizers, the Company is optimistic about its long-term growth prospects.

Indonesia, is the world’s fourth most population nation with over 250 million inhabitants, depends on the reliable production of food and has a huge potential market for agricultural products.

The continued expansion of the population is expected to spur farmers to achieve higher yields by using better quality hybrid seeds and agricultural chemicals. At the same time, the growing affluence and associated spending power will result in consumers demanding better quality food, which in turn will encourage farmers to use seeds which have been bred to grow better tasting and more nutritious plants, fruits and vegetables.

Combined with these factors is the Indonesian government’s emphasis on self-sufficiency for a number of food crops, including corn and rice. Although Indonesia is a vast country with 1.9 million square kilometers of land, only 11% of this is considered suitable for agriculture. The limited availability of arable land, coupled with the constantly increasing demand for food, sets the stage for the use of high-yield hybrid seeds in conjunction with advanced agri-chemicals to improve agricultural output.

eed

Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report

Page 8: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 20156

Selain optimalisasi hasil, Perseroan juga sadar bahwa perubahan iklim global telah mempengaruhi cuaca dan masa tanam di Indonesia. Efek La Nina yang mengikuti El Nino 2015 mungkin akan memperpanjang musim hujan tahun selanjutnya, sehingga membuat lahan pertanian menjadi lebih terancam oleh penyakit dan hama. Kebutuhan petani untuk menggunakan benih yang tahan dari hal tersebut menjadi lebih tinggi.

Sebagai perusahaan berbasis sains, keunggulan utama dan keahlian Perseroan adalah research & development dan menghasilkan benih hibrida berkualitas tinggi yang dibuat secara spesifik untuk kebutuhan Indonesia. Untuk menjaga kepemimpinan ini di masa depan, Perseroan akan terus meningkatkan keahlian dan rekam jejak, dimana membutuhkan tiga dekade, untuk dapat menghasilkan benih dan pestisida baru yang akan membantu petani dalam meningkatkan produktivitas serta akhirnya meningkatkan nilai bagi pemegang saham.

Penghargaan

Tahun 2015 merupakan tahun yang luar biasa bagi Perseroan dan kinerja yang baik tidak dapat dicapai tanpa kepemimpinan dan sikap disiplin dari para Direksi. Dewan Komisaris ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Direksi.

Dewan Komisaris juga ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh manajemen dan karyawan Perseroan atas kerja keras dan dedikasi, Kementerian Pertanian atas bimbingan mereka dan kepada konsumen kami, petani di seluruh negeri, yang dukungan dan kepercayaan mereka telah menjadi pusat dari keberhasilan kami di masa lalu dan masa depan.

Sidoarjo, April 2016

Dewan Komisaris

While yield optimization is a priority, the Company is also acutely aware that global climate change is affecting weather patterns and planting seasons in Indonesia. The La Nina effect that follows the 2015 El Nino cycle may lengthen the rainy season in the coming year, subjecting crops to greater threats of diseases and pests. The need for farmers to use seeds that can withstand these vulnerabilities becomes all the more critical.

As a science-based enterprise, the Company’s core skills and expertise are in the research and development and breeding of high quality hybrid seeds that are specifically tailored to Indonesia’s needs. To secure its leadership for the future, the Company will continue to build on its expertise and extensive track record – spanning more than three decades – to develop new agricultural seeds and chemicals that help farmers optimize productivity and to provide long-term value to investors.

Acknowledgements

2015 was a great year for the Company and the solid performance could not have been achieved without the leadership and discipline of our Directors. The Board of Commissioners would like to extend its sincere appreciation to the Directors.

The Board of Commissioners would also like to thank all management and staff of the Company for their hard work and dedication, the Ministry of Agriculture for their guidance and to our customers – the farmers across this country - whose support and trust is central to our past and future success.

Sidoarjo, April 2016

Board of Commissioners

Laporan Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Report

Page 9: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2015 Annual Report 7

Laporan Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Report

Page 10: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 20158

PT BISI International Tbk (“Perseroan”) telah melewati tahun yang luar biasa, meskipun perekonomian Indonesia mengalami pelemahan secara umum. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan mencatat penjualan Rp1,44 triliun, naik 24,40% jika dibandingkan Rp1,16 triliun di tahun sebelumnya.

Kinerja yang kuat ini menunjukkan permintaan yang terus meningkat dan tingkat penerimaan yang tinggi dari petani individu di seluruh negeri atas benih hibrida, agrokimia dan pupuk kami. Pada tahun berjalan, penjualan benih jagung hibrida terus menjadi penyumbang utama bagi kinerja penjualan Perseroan. Di tahun 2015, bidang usaha benih jagung hibrida mendapatkan tambahan penjualan yang berasaldari upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi jagung lokal dan mengurangi ketergantungan jagung impor. Faktor ini telah membuat penjualan benih jagung naik 41,96% di tahun 2015.

Dengan mengambil keuntungan atas peningkatan penjualan, Perseroan mendapat keuntungan dari skala ekonomi. Hasilnya, beban pokok penjualan hanya mengalami peningkatan sebesar 16,38% di tahun 2015, dibandingkan 23,63% di tahun sebelumnya.

Tahun berjalan ditutup dengan kenaikan laba bersih sebesar 59,74% menjadi Rp265,07 miliar, dibandingkan Rp165,94 miliar di tahun 2014 sebagai akibat dari meningkatnya penjualan Perseroan di semua bidang usaha, serta manajemen beban produksi dan beban usaha yang tepat.

PT BISI International Tbk (the “Company”) had a strong year, notwithstanding the general decline of the Indonesian economy in 2015. For the year ending 31 December 2015, the Company recorded revenue of Rp1.44 trillion, representing a healthy 24.40% increase from Rp1.16 trillion the year before.

This strong performance reflected the ever-growing demand and market acceptance for our hybrid seeds, agri-chemicals and fertilizers by farmers across the country. As in previous years, the sale of hybrid corn seeds continued to be the key contributor towards the Company’s revenue performance. In 2015, the sale of hybrid corn seed received a considerable boost in the form of the Government’s efforts to increase local corn production and to reduce reliance on imported corn. These factors led to a 41.96% growth in corn seed sales in 2015.

By taking advantage of the increase in sales, the Company leveraged the benefits of its economies of scale. As a result, cost of goods sold saw only a moderate increase of 16.38% in 2015, compared to 23.63% the year before.

The year closed with net income increasing strongly by 59.74% to Rp265.07 billion, compared to Rp165.94 billion in 2014 due to increase sales of the Company’s products across all business lines, as well as rigorous management of both production costs as well as operating expenses.

Laporan DireksiDirectors’ Report

Page 11: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2015 Annual Report 9

Marjin laba kotor membaik dari 34,90% di tahun 2014 menjadi 39,10% di tahun 2015. Di sisi manajemen keuangan, Perseroan terus menjaga posisi debt-free, dengan mengandalkan pada arus kas positip untuk mendanai kegiatan usaha.

Untuk meningkatkan kapasitas dalam memenuhi permintaan yang terus meningkat, Perseroan telah menyelesaikan pembangunan pabrik pestisida di Mojokerto pada tahun 2015. Selain itu, Perseroan juga melakukan investasi di peralatan laboratorium dan mesin pengolahan benih serta menyediakan pinjaman bagi petani kontrak untuk membangun greenhouse dalam membantu peningkatan kapasitas benih hibrida.

TINJAUAN KEGIATAN USAHA

Bisnis utama Perseroan adalah produksi dan penjualan benih hibrida berkualitas tinggi untuk tanaman pangan dan hortikultura serta agro-kimia seperti pestisida dan pupuk.Kegiatan usaha ini dilakukan oleh Perseroan sendiri dan anak perusahaannya.

Behih Jagung dan Padi

Penjualan dari produk tanaman pangan, terdiri dari benih jagung dan benih padi, mencapai Rp652,71 miliar di tahun 2015, naik 51,00% dari Rp432,35 miliar di tahun 2014. Bisnis usaha ini memberikan kontribusi sebesar 45,40% dari total penjualan Perseroan.

Penjualan benih jagung hibrida mengalami stagnasi pada tahun sebelumnya, tetapi di tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 41,96% dari Rp421,74 miliar menjadi Rp598,72 miliar. Sektor benih jagung mendapat keuntungan dari kebijakan pemerintah yang akan memperkuat swasembada jagung di Indonesia, termasuk memperketat impor jagung dan memberikan subsidi kepada petani lokal untuk menanam benih jagung hibrida berkualitas tinggi.

Langkah ini menghasilkan permintaan yang tinggi atas benih jagung hibrida selama tahun berjalan, yang mana Perseroan telah berhasil memenuhinya dengan pengawasan produksi yang ketat untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas benih.

Benih padi menjadi sumber pendapatan yang lain seiring dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan industri lokal dan memperkuat swasembada pangan. Di tahun 2015, Perseroan mencatat peningkatan lima kali lipat dari penjualan benih padi, dari Rp10,51 miliar di tahun 2014 menjadi Rp53,99 miliar.

Gross profit margin was improved from 34.90% in 2014 to 39.10% in 2015. In financial management, the Company maintained a debt-free position, relying on its positive cash flow to fund its operations.

To increase capacity to meet growing demand, the Company completed construction of a new pesticide plant in Mojokerto in 2015. In addition, the Company invested in laboratory equipment and seed processing machinery as well as provided loans to contract growers to build greenhouses to supplement its hybrid seed capacity.

REVIEW OF OPERATIONS

The Company’s core business is the production and sale of high-quality hybrid seeds for field crops and horticultural plants as well as agri-chemicals such as pesticides and fertilizers. These activities are carried out by the Company itself and by its subsidiaries.

Corn Seeds and Paddy Seeds

Revenue from field crop products – comprising mainly corn and paddy seeds – was Rp652.71 billion in 2015, an increase of 51.00% from Rp432.25 billion in 2014. Field crop products accounted for 45.40% of the Company’s total revenue.

The sale of hybrid corn seed was flat in the previous year, but in 2015 it increased by 41.96% from Rp421.74 billion to Rp598.72 billion. The hybrid corn sector benefitted from several government policies during the year to enhance the self-sufficiency of corn in Indonesia, including limits imposed on the import of corn and the provision of subsidies to local farmers to plant high-quality hybrid corn seeds.

These steps resulted in a high demand for hybrid corn seeds during the year, which the Company met by supervising field crop production closely to improve seed quantity and quality.

Paddy seed became another substantial source of income, due to the government’s effort to boost the local industry and enhance the nation’s self-sufficiency in essential food crops. In 2015, the Company multiplied its revenue from paddy seeds by more than five times, from Rp10.51 billion in 2014 to Rp53.99 billion.

Laporan DireksiDirectors’ Report

Page 12: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 201510

Although open pollinated paddy seeds drove the paddy seed sales, the Company believes there is a significantly high potential for the market to adopt hybrid paddy seeds in the future. Benefitting from the high price of rice, farmers would find it more profitable to switch from open pollinated to high-quality hybrid and certified paddy seeds, which offer higher yields. Currently, certified hybrid paddy seeds account for only about one-third of all the paddy seeds planted in Indonesia and this provides the Company with significant opportunities to grow this segment.

Horticultural Seeds

The production of horticultural seeds for fruit and vegetable crops accounted for 16.20% of the Company’s total revenue in 2015. The Company is one of Indonesia’s leading producers of horticultural seeds and currently has a range that comprises over 300 varieties of fruit and vegetables seeds – including sweet corn, peppers, cucumbers, bitter-gourd, cabbage, seedless watermelon, tomatoes, broccoli and cauliflower.

During the year, revenue from the sale of horticultural seeds reached Rp232.83 billion, a 10.16% growth compared to Rp211.35 billion in 2014.

The most significant sales for the year came from cucumber and watermelon seeds. This was due in part to interest shown in the new virus-resistant entrants – Melindo-14 and Melindo-15 melon seeds and Pesona-20 and Model-21 cucumber seeds – which were very well received by the market. The Company expects further positive response from new seed varieties for chili, cabbage, sweet corn and cucumber, which will debut in the coming year.

Agri-chemical

The Company’s third line of business is in the production of agricultural chemicals, an important component for farmers to improve yields and manage the risks of disease and pests. More than 80 types of products are available to farmers, including pesticides, such as herbicides, fungicides and insecticides as well as plant growth regulators.

In 2015, revenue from the sale of agri-chemicals grew by 7.56% to Rp548.15 billion from Rp509.65 billion in 2014 and accounted for 35.45% of the Company’s total revenue. More farmers are recognizing the value of using advanced pesticides

Meskipun penjualan didominasi oleh benih padi bersari bebas, Perseroan yakin bahwa di masa depan akan ada potensi yang tinggi untuk mengadopsi benih padi hibrida. Dengan tingginya harga beras, akan lebih menguntungkan apabila petani mengubah pemakaian benihnya dari benih bersari bebas menjadi benih padi hibrida berkualitas tinggi dan bersertifikasi, yang memberikan hasil lebih tinggi. Saat ini, benih padi hibrida hanya digunakan sebanyak sepertiga dari benih padi yang ditanam di Indonesia dan ini akan memberikan peluang pertumbuhan bagi Perseroan.

Benih Hortikultura

Produksi benih hortikultura mencapai 16,20% dari total penjualan di tahun 2015. Perseroan adalah penghasil benih hortikultura terkemuka di Indonesia dan saat ini memiliki lebih dari 300 jenis benih sayuran dan buah-buahan, termasuk jagung manis, lada, ketimun,pare, kubis, semangka tanpa biji, tomat, brokoli, kol dan labu.

Selama tahun berjalan, penjualan dari benih hortikultura mencapai Rp232,83 miliar, naik 10,16% dari Rp211,35 miliar di tahun 2014.

Penjualan paling signifikan pada tahun berjalan berasal dari benih ketimun dan semangka. Hal ini disebabkan adanya benih baru yang tahan virus, benih semangka Melindo-14 dan Melindo-15 serta benih ketimun Pesona-20 dan Model-21, yang sangat diterima dengan baik oleh konsumen. Perseroan mengharapkan respons positip dari varietas benih baru untuk cabai, kubis, jagung manis dan ketimun, yang akan diperkenalkan di tahun depan.

Produk Agro-Kimia

Lini bisnis ketiga Perseroan adalah produk agro-kimia, komponen penting bagi petani untuk meningkatkan hasil dan mengendalikan risiko penyakit dan hama. Lebih dari 80 tipe produk telah tersedia bagi petani, termasuk pestisida, seperti herbisida, fungisida dan insektisida serta sarana produksi pertanian lainnya.

Di tahun 2015, penjualan produk agro-kimia naik 7,56% menjadi Rp548,15 miliar dari Rp509,65 miliar di tahun 2014 dan menyumbang 35,45% dari total penjualan Perseroan. Lebih banyak petani semakin mengenal nilai penggunaan

Laporan DireksiDirectors’ Report

Page 13: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2015 Annual Report 11

pestisida untuk memaksimalkan hasil mereka. Permintaan yang kuat dari petani di seluruh negeri membuat Perseroan mampu untuk menyesuaikan harga jual di tahun 2015, sehingga efektif dalam mengantisipasi kenaikan harga bahan baku impor untuk produksi. Dengan manajemen biaya yang terkontrol, Perseroan telah berhasil mengurangi beban pokok penjualan untuk produk agro-kimia, membuat bisnis ini mencapai marjin laba kotor sebesar 30,08%.

Perseroan akan terus berfokus pada research and development untuk menghasilkan produk baru bernilai tinggi sehingga akan memberikan solusi bagi para petani. Perubahan iklim, secara khusus, telah merubah pola tanam, membuat musim hujan lebih panjang serta ancaman hama dan penyakit yang lebih tinggi. Ancaman kepada petani dan tanaman mereka telah memberikan sebuah peluang bagi Perseroan untuk mengembangkan produk baru yang lebih bervariasi sertalebih tahan hama dan penyakit.

Untuk mengantisipasi peningkatan permintaan di masa depan, pabik pestisida baru telah terbangun di Mojokerto pada tahun 2015.

TATA KELOLA PERUSAHAAN

Perseroan menerapkan prinsip Tata Kelola Perusahaan dan memastikan bahwa pelaksanaannya telah mengikuti aturan yang ada dan keputusan tersebut telah dibuat dengan bertanggung jawab, transparan dan profesional.

Dewan Komisaris terus mengawasi proses dengan melakukan rapat secara teratur, membimbing Direksi dalam pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dengan tujuan untuk menciptakan nilai kepada pemegang saham secara berkesinambungan. Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam menyediakan check and balances untuk pengawasan seluruh aspek kegiatan usaha Perseroan.

Di bulan November 2015, Perseroan membentuk Komite Nominasi dan Remunerasi untuk lebih me-ningkatkan fungsi nominasi dan remunerasi dari Dewan Komisaris and DIreksi. Komite Nominasi dan Remunerasi yang bertanggung jawab kepada De-wan Komisaris, memiliki tugas memberikan nasehat mengenai komposisi Dewan, pencalonan anggota baru, penilaian dan rekomendasi remunerasi terha-dap anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

to maximize their yields. The strong demand by farmers across the country allowed the Company to adjust average selling prices in 2015, effectively mitigating the increased cost of imported raw materials used for production. With careful cost control management, the Company was able to reduce its cost of goods sold for agri-chemicals, allowing this business to achieve a commendable gross profit margin of 30.08%.

The Company continued to focus on the research and development of new and higher value products that will address emerging challenges faced by farmers. Climate change, in particular, has altered planting seasons, exposing crops to longer rainy seasons and greater threats of diseases and pests. These threats to farmers and their crops provide an opportunity for the Company to develop new products that are more varied and better targeted at staving off damage from diseases and pests.

To gear up for rising demand in the future, a new pesticide plant was completed in Mojokerto in 2015.

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

The Company upholds Good Corporate Governance and ensures that its practices comply with prevailing laws and regulations, and that decisions are made in a responsible, transparent and professional manner.

The Board of Commissioners continued to oversee the process through regular meetings throughout the year, guiding the Directors in the practice of Good Corporate Governance with the aim of delivering sustainable value to stakeholders. Supporting the Board of Commissioners was the Audit Committee who provided impartial checks and balances in monitoring all aspects of the Company’s operations.

In November 2015, the Company formed a Nomination and Remuneration Committee to focus on matters relating to the nomination and remuneration of both the Board of Commissioners and the Directors. Reporting to the Board of Commissioners the Nomination and Remuneration Committee advises on the composition, nomination of new members, assessment of the performance and offers recommendations on the remuneration for members of the Boards of Commissioners and Directors.

Laporan DireksiDirectors’ Report

Page 14: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 201512

PANDANGAN KE MASA DEPAN

Meskipun perbaikan ekonomi Indonesia menjadi pertanda baik bagi dunia usaha di tahun mendatang, Perseroan telah mendapatkan keuntungan dari beberapa faktor lain yang mendukung pertumbuhan jangka panjang.

Secara khusus, Perseroan mendapat keuntungan dari kebijakan pemerintah Indonesia dalam mengupayakan swasembada pangan, seperti jagung dan beras. Secara bersamaan, pemerintah juga aktif mengembangkan sektor agrikultur lokal melalui pembangunan irigasi dan infrastruktur serta memberikan insentif kepada petani untuk menanam benih jagung hibrida berkualitas tinggi, yang mana Perseroan menjadi pemasok utama di negeri ini.

Dengan langkah-langkah ini, Indonesia, yang memang memiliki tradisi agrikultur yang lama, akan menuju tahapan baru dalam menyediakan pangan yang cukup bagi masyarakatnya. Populasi yang lebih dari 250 juta menjadi peluang pasar yang besar bagi Perseroan dan seiring dengan menguatnya daya beli, permintaan atas pangan yang lebih nikmat dan bergizi juga akan meningkat.

Untuk itu, petani akan menggunakan benih hibrida berkualitas tinggi, didukung dengan pestisida dan pupuk, yang akan membuat lebih produktif, dapat meningkatkan hasil dan mengurangi risiko penyakit dan hama.

Perseroan saat ini merupakan produsen benih hibrida terkemuka, dengan pangsa pasar terbesar, dan produk kami telah tersedia di seluruh negeri melalui jaringan distribusi dengan jangkauan yang luas.

Sebagai perusahaan berbasis sains, Perseroan terus untuk mengupayakan pengembangan benih hibrida dan upaya research and development untuk pestisida dan pupuk yang akan membantu petani dalam meningkatkan hasil panen. Sebagai salah satu perusahaan yang sudah mapan di industri, Perseroan juga memiliki kerja sama jangka panjang dengan beberapa partner strategis, dan telah membangun jaringan konsumen loyal yang menghargai komitmen dan kemampuan kami untuk membantu kesuksesan mereka.

LOOKING TO THE FUTURE

Although the much anticipated economic recovery in Indonesia bodes well for businesses in the coming year, the Company benefits from several other factors that will sustain long-term growth.

In particular, the Company stands to gain from the Indonesian government’s continued push for policies that promote self-sufficiency of essential food crops, such as corn and rice. Concurrently, the government has been actively developing the domestic agricultural sector through irrigation and infrastructure development programs and incentives for farmers to plant high-quality hybrid corn seeds, for which the Company is the leading supplier in the country.

With these steps, Indonesia builds on its long agricultural tradition, taking it to the next level to provide enough food for Indonesians. The population of over 250 million represents a vibrant and sizeable market opportunity for the Company and as spending power increases, the demand for tastier and more nutritious food will also rise accordingly.

Correspondingly, farmers will embrace the use of higher quality hybrid seeds, supported by pesticides and fertilizers, which allow them to enhance productivity, increase output and reduce the risk of the diseases and pests that threaten yield.

The Company is currently the leading producer of hybrid seeds, with the largest market share, and its products are widely available throughout the country through an extensive nationwide distribution network.

As a science-based company, the Company continues to focus its efforts on the breeding of hybrid seeds and the research and development of high-quality pesticides and fertilizers that collectively help farmers improve their yields per hectare. Being one of the most established businesses in the industry, the Company has also forged strong, long-term relationships with strategic partners, and has built up a large following of loyal customers who value us for our commitment and ability to help them succeed.

Laporan DireksiDirectors’ Report

Page 15: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2015 Annual Report 13

Beberapa faktor ini telah memberikan kontribusi kepada optimisme Perseroan bahwa kami memiliki model bisnis yang kuat dengan fundamental yang bagus, suatu model yang akan memberikan nilai yang berkesinambungan kepada pemegang kepentingan di masa depan.

PENGHARGAAN

Direksi ingin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada manajemen dan karyawan atas kerja keras dan komitmen mereka selama tahun berjalan. Kontribusi mereka telah membuat Perseroan dapat menjaga kepemimpinan pasar dan mencapai pertumbuhan di tahun 2015.

Direksi juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas dukungan dari konsumen dan mitra kami serta panduan dari Kementerian Pertanian. Dengan dukunagn yang terus menerus dari seluruh pemegang kepentingan dan semua pihak, kami harap dapat memenuhi kebutuhan produksi pangan jangka panjang di seluruh negeri.

Sidoarjo, April 2016

Direksi

All these factors contribute to the Company’s optimism that we have a solid business model based on sound fundamentals - a model that will deliver continued and sustained value to our stakeholders in the future.

ACKNOWLEDGEMENTS

The Directors would like to express our deepest appreciation to the management and staff for their hard work and commitment throughout the year. Their contributions have allowed the Company to sustain its market leadership and achieve exceptional growth in 2015.

The Directors would also like to place on record their gratitude for the support of our loyal customers and partners and the invaluable guidance received from the Ministry of Agriculture. With the continued support of all stakeholders and parties, we look forward to meeting the long-term food production needs of the country.

Sidoarjo, April 2016

Directors

Page 16: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 201514

IDENTITAS PERUSAHAAN

Nama : PT BISI International Tbk

Alamat : Jl. Raya Surabaya Mojokerto km 19, Desa Bringinbendo, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia.

Telepon : 62-31-7882528

Faksimili : 62-31-7882856

Alamat e-mail: [email protected]

Laman : www.bisi.co.id

SEJARAH SINGKAT

PT BISI International Tbk (”Perseroan”) didirikan di Indonesia dengan nama PT Bright Indonesia Seed Industry, berdasarkan akta pendirian yang dimuat dalam Akta No. 35 tanggal 22 Juni 1983, sebagaimana diubah dengan Akta No. 20 tanggal 23 Agustus 1984, keduanya dibuat dihadapan Drs. Gde Ngurah Rai, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-5415.HT.01.01.TH.84 tanggal 27 September 1984 dan telah didaftarkan pada Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Utara dengan No. 13/Leg/1985 tanggal 15 Januari 1985, serta telah diumumkan dalam Berita Negara No. 94 tanggal 23 November 1990, Tambahan No. 4731.

Anggaran Dasar Perseroan tersebut telah diubah, terakhir dengan Akta Notaris Marcivia Rahmani, S.H., M.Kn. No. 25 tanggal 29 Mei 2015. Akta terse-but telah diterima dan dicatat oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.03-0946367 tanggal 19 Juni 2015.

KEGIATAN USAHA

Berdasarkan Anggaran Dasar terakhir, kegiatan usaha Perseroan adalah:

a. Menjalankan usaha dalam bidang perdagan-gan pada umumnya, termasuk ekspor, impor, grosir, pemasok dan distributor/agen dan/atau pengecer dari segala macam barang yang dapat diperdagangkan, baik atas penjualan langsung maupun melalui pihak ketiga dengan cara komisi.

CORPORATE PROFILE

Name : PT BISI International Tbk

Address : Jl. Raya Surabaya Mojokerto km 19, Desa Bringinbendo, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia.

Telephone : 62-31-7882528

Facsimile : 62-31-7882856

E-mail address : [email protected]

Website : www.bisi.co.id

BRIEF HISTORY

PT BISI International Tbk (“Company”) was established in Indonesia under the business name of PT Bright Indonesia Seed Industry, based on Notarial Deed No. 35 dated June 22, 1983, which was amended by Notarial Deed No. 20 dated August 23, 1984, both drawn up before Drs Gde Ngurah Rai, S.H., Notary in Jakarta. The Deed of Establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-5415.HT.01.01.TH.84 dated September 27, 1984, registered under Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Utara No. 13/Leg/1985 dated January 15, 1985, and was published in Supplement No. 4731 of State Gazette No. 94 dated November 23, 1990.

The Articles of Association have been amended, most recently by Notarial Deed No. 25 dated May 29, 2015 of Marcivia Rahmani, S.H., M.Kn. The Deed has been received and recoded by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia as stated in its letter No. AHU-AH.01.03-0946367 dated June 19, 2015.

BUSINESS ACTIVITIES

Based on the latest Articles of Association, the business activities of the Company are:

a. To engage in general trading, including export, import, wholesale, supplier and distributor/agent and/or retailer of any merchandise, based on direct sale or through third party on a commission basis;

Profil PerusahaanCorporate Profile

Page 17: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2015 Annual Report 15

b. To engage in general industry, among others feedmill industry and livestock;

c. To engage in agriculture including cultivation of seedlings and germination of food crops and any other plants in general, plantation and livestock;

d. To engage in general land transportation, forwarding and warehousing to support the trading business;

e. To act as an agent of other companies, whether domestic or foreign;

f. To engage in service businesses, except legal or taxation services.

The main products produced by the Company and its subsidiaries are corn seeds, horticultural seeds, paddy seeds and pesticides.

ORGANIZATION STRUCTURE

b. Menjalankan usaha dalam bidang industri pada umumnya, diantaranya industri pakan ternak dan peternakan.

c. Menjalankan usaha dalam bidang pertanian, termasuk didalamnya usaha pembibitan dan pembenihan tanaman pangan dan tanaman lainnya pada umumnya, perkebunan dan peternakan.

d. Menjalankan usaha dalam bidang pengang-kutan di darat pada umumnya, ekspedisi dan pergudangan untuk menunjang usaha perda-gangan tersebut.

e. Menjadi agen dari perusahaan lain baik dalam maupun luar negeri.

f. Menjalankan usaha dalam bidang jasa, kecuali jasa di bidang hukum dan pajak.

Produk utama yang dihasilkan oleh Perseroan dan entitas anaknya adalah benih jagung, benih hortikultura, benih padi dan pestisida.

STRUKTUR ORGANISASI

Profil PerusahaanCorporate Profile

Page 18: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 201516

VISI DAN MISI

Visi:

Menyediakan pangan bagi dunia yang berkembang.

Misi:

Dengan meningkatnya permintaan dunia akan pangan, pakan, bahan bakar dan serat, kami mem-berikan produk, teknologi dan dukungan yang inovatif untuk membantu petani meningkatkan produktivitas.

PROFIL DEWAN KOMISARIS

Jialipto Jiaravanon, Komisaris Utama

Warga Negara Indonesia. Lahir di Jakarta pada tahun 1978. Memperoleh gelar Sarjana di bidang Kewirausahaan dan Keuangan dari Babson College, Amerika Serikat, pada tahun 2000. Memulai karirnya di Perseroan pada tahun 2002 dan diangkat menjadi Komisaris Utama pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 Desember 2006, yang hasilnya diaktakan dengan Akta No. 5 tanggal 29 Desember 2006 oleh Rachmad Umar, S.H.

Thomas Effendy, Komisaris

Warga Negara Indonesia. Lahir di Pontianak pada tahun 1958. Memperoleh gelar master di bidang Administrasi Bisnis dari University of the City of Manila, Filipina tahun 1994. Memulai karirnya di Perseroan pada tahun 1980 dan diangkat menjadi Komisaris pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 2 Juni 2009, yang hasilnya diaktakan dengan Akta No. 4 tanggal 2 Juni 2009 oleh SP Henny Singgih, S.H.

Burhan Hidayat, Komisaris Independen

Warga Negara Indonesia, lahir di Padang pada tahun 1956. Beliau menyelesaikan pendidikannya di Universitas Tarumanegara, dengan gelar sarjana di bidang akuntansi pada tahun 1983. Pernah bekerja di PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk dari tahun 1978 hingga tahun 2005. Diangkat menjadi Komisaris Independen pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 Desember 2006, yang hasilnya diaktakan dengan Akta No. 5 tanggal 29 Desember 2006 oleh Rachmad Umar, S.H.

VISION AND MISSION

Vision:

Feed A Growing World.

Mission:

As global demand for food, feed, fuel and fiber increases, we deliver innovative products, technology and support to help farmers increase productivity.

BOARD OF COMMISSIONERS’ PROFILE

Jialipto Jiaravanon, President Commissioner

Indonesian citizen. Born in Jakarta in 1978. Graduated as Bachelor of Science in Entrepreneurship and Finance from Babson College, USA, in 2000. Started his career in the Company in 2002 and was appointed as President Commissioner at the Extraordinary General Meeting of Shareholders dated December 28, 2006, the minutes of which were notarized under Deed No. 5 dated December 29, 2006 of Rachmad Umar, S.H.

Thomas Effendy, Commissioner

Indonesian citizen. Born in Pontianak in 1958. Acquired his Master of Business Administration from the University of the City of Manila, Philippines in 1994. Started his career in the Company in 1980 and was appointed as Commissioner at the Annual General Meeting of Shareholders dated June 2, 2009, the minutes of which were notarized under Deed No. 4 dated June 2, 2009 of SP Henny Singgih, S.H.

Burhan Hidayat, Independent Commissioner

Indonesian citizen, born in Padang in 1956. He completed his education at Universitas Tarumanegara, with a Bachelor ’s degree in Accounting in 1983. He served in PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk from 1978 to 2005. Was appointed as Independent Commissioner at the Extraordinary General Meeting of Shareholders dated December 28, 2006, the minutes of which were notarized under Deed No. 5 dated December 29, 2006 of Rachmad Umar, S.H.

Profil PerusahaanCorporate Profile

Page 19: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2015 Annual Report 17

PROFIL DIREKSI

Jemmy Eka Putra, Direktur Utama

Warga Negara Indonesia, lahir di Surabaya pada tahun 1968. Beliau menyelesaikan pendidikannya di Universitas Brawijaya, Malang, dengan gelar sarjana di bidang pertanian pada tahun 1990. Memulai karirnya di Perseroan pada tahun 1990 dan diangkat menjadi Direktur Utama pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 2 Juni 2009, yang hasilnya diaktakan dengan Akta No. 4 tanggal 2 Juni 2009 oleh SP Henny Singgih, S.H.

Setiadi Setiokusumo, Direktur

Warga Negara Indonesia, lahir di Bangkalan pada tahun 1965. Beliau menyelesaikan pendidikannya di Universitas Surabaya dengan gelar Sarjana di bidang Accounting pada tahun 1988. Memulai karirnya di Perseroan pada tahun 1988 dan diangkat menjadi Direktur pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 Desember 2006, yang hasilnya diaktakan dengan Akta No. 5 tanggal 29 Desember 2006 oleh Rachmad Umar, S.H.

Putu Darsana, Direktur Independen

Warga Negara Indonesia, lahir di Buleleng pada tahun 1965. Beliau menyelesaikan pendidikan Doktor di bidang Agronomi, Fakultas Pertanian di Kasetsart University, Bangkok, Thailand, pada tahun 2004. Diangkat menjadi Direktur pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 Desember 2006, yang hasilnya diaktakan dengan Akta No. 5 tanggal 29 Desember 2006 oleh Rachmad Umar, S.H.

Joseph Suprijanto, Direktur

Warga Negara Indonesia, lahir di Tulungagung pada tahun 1963. Beliau menyelesaikan pendidikan di Fakultas Agronomi di Universitas Merdeka, Madiun, pada tahun 1995. Memulai karirnya di Perseroan pada tahun 1988 dan diangkat menjadi Direktur pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 6 Juni 2011, yang hasilnya diaktakan dengan Akta No. 5 tanggal 6 Juni 2011 oleh SP Henny Singgih, S.H.

Triono Hardyanto, Direktur

Warga Negara Indonesia, lahir di Surabaya pada tahun 1963. Beliau menyelesaikan pendidikan di Fakultas Pertanian di Universitas Sebelas Maret, Surakarta, pada tahun 1987. Memulai karirnya di Perseroan pada tahun 2005 dan diangkat menjadi Direktur pada Rapat Umum Pemegang Saham

DIRECTORS’ PROFILE

Jemmy Eka Putra, President Director

Indonesian citizen, born in Surabaya in 1968. He completed his education at Universitas Brawijaya, Malang, with a Bachelor’s degree in Agriculture in 1990. Started his career in the Company in 1990 and was appointed as President Director at the Annual General Meeting of Shareholders dated June 2, 2009, the minutes of which were notarized under Deed No. 4 dated June 2, 2009 of SP Henny Singgih, S.H.

Setiadi Setiokusumo, Director

Indonesian citizen, born in Bangkalan in 1965. He completed his education at Universitas Surabaya with a Bachelor’s degree in Accounting in 1988. Started his career in the Company in 1988 and was appointed as Director at the Extraordinary General Meeting of Shareholders dated December 28, 2006, the minutes of which were notarized under Deed No. 5 dated December 29, 2006 of Rachmad Umar, S.H.

.Putu Darsana, Independent Director

Indonesian citizen, born in Buleleng in 1965. He completed his Doctoral degree in Agronomy from the Faculty of Agriculture at Kasetsart University, Bangkok, Thailand, in 2004. Was appointed as Director at the Extraordinary General Meeting of Shareholders dated December 28, 2006, the minutes of which were notarized under Deed No. 5 dated December 29, 2006 of Rachmad Umar, S.H.

Joseph Suprijanto, Director

Indonesian citizen, born in Tulungagung in 1963. He completed his education in the Faculty of Agronomy at Universitas Merdeka, Madiun, in 1995. Started his career in the Company in 1988 and was appointed as Director at the Annual General Meeting of Shareholders dated June 6, 2011, the minutes of which were notarized under Deed No. 5 dated June 6, 2011 of SP Henny Singgih, S.H.

Triono Hardyanto, Director

Indonesian citizen, born in Surabaya in 1963. He completed his education in the Faculty of Agriculture at Universitas Sebelas Maret, Surakarta, in 1987. Started his career in the Company in 2005 and was appointed as Director at the Annual General Meeting of Shareholders dated May 30, 2014, the

Profil PerusahaanCorporate Profile

Page 20: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 201518

Tahunan tanggal 30 Mei 2014, yang hasilnya diaktakan dengan Akta No. 50 tanggal 30 Mei 2014 oleh Lies Herminingsih, SH.

INFORMASI MENGENAI JUMLAH KARYAWAN DAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI

Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan dan entitas anaknya memiliki 649 karyawan tetap.

Untuk meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris dan Direksi, telah diadakan beberapa pelatihan sesuai dengan keahlian masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi, seperti pelatihan di bidang perekonomian, produksi, pemasaran, teknologi informasi dan keuangan.

Perseroan melakukan latihan dan pengembangan yang berkesinambungan setiap tahun untuk meningkatkan kinerja para karyawan seperti pelatihan manajerial dan pelatihan teknis baik di dalam kantor maupun di luar kantor. Hal ini dimaksudkan agar para karyawan dapat secara konsisten memberikan kontribusi yang optimal kepada Perseroan terutama dari segi kualitas.

INFORMASI MENGENAI PEMEGANG SAHAM

Susunan pemegang saham Perseroan, berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

Pada tanggal 31 Desember 2015 tidak ada anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang memiliki saham Perseroan.

minutes of which were notarized under Deed No. 50 dated May 30, 2014 of Lies Herminingsih, S.H.

INFORMATION ON NUMBER OF EMPLOYEES AND DEVELOPMENT OF COMPETENCIES

As of December 31, 2015, the Company and its subsidiaries had 649 permanent employees.

In order to raise the competency of the Boards of Commissioners and Directors, several training sessions were conducted in accordance with the degree of expertise of each member of the Boards of Commissioners and Directors, in areas such as economic affairs, production, marketing, information technology and finance.

The Company conducts continuous training and development every year, such as internal and external management and technical training, in order to enhance the performance of employees. This is so that employees can consistently provide an optimal contribution to the Company, especially in terms of quality.

INFORMATION ON THE SHAREHOLDERS

The shareholding composition of the Company based on the Company’s shareholders listing as of December 31, 2015, is as follows:

As of December 31, 2015 none of the members of the Directors and Board of Commissioners owned shares of the Company.

Profil PerusahaanCorporate Profile

%

31,00

23,08

8,5937,33

100,00

Jumlah Saham Number of Shares

930.000.000

692.344.000

257.849.0491.119.806.951

3.000.000.000

%%

Pemegang SahamShareholders

PT Agrindo Pratama

Midsummer Limited

Publik (masing-masing kepemilikankurang dari 5 %):

Public (ownership less than 5% each):

- Lokal / Local- Asing / Foreign

Jumlah / Total

Page 21: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2015 Annual Report 19

INFORMASI MENGENAI PEMEGANG SAHAM PENGENDALI

Pemegang saham pengendali Perseroan adalah Keluarga Jiaravanon.

Struktur Pemegang Saham Pengendali Perseroan

FASILITAS PRODUKSI

INFORMATIONS ON THE CONTROLLING SHAREHOLDERS

The controlling shareholder of the Company is the Jiaravanon family.

Structure of the Company’s Controlling Shareholders

PRODUCTION FACILITIES

Profil PerusahaanCorporate Profile

eed

Keluarga JiaravanonJiaravanon Family

Great Emerald Pte Ltd

100%

PT Agrindo Pratama

98.72%

Perseroan

Company

31.00%

No Lokasi Produk Location Product

1. Desa Sumber Agung, Kecamatan Ploso Klaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Benih Seed

2. Desa Tulung Rejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Benih Seed

3. Desa Sumber Agung, Kecamatan Ploso Klaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Fasilitas Riset Research Facility

4. Desa Kencong, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Fasilitas Riset Research Facility

5. Desa Kambingan, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Fasilitas Riset Research Facility

6. Desa Ngroto, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Fasilitas Riset Research Facility

7. Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Fasilitas Riset Research Facility

8. Desa Sukajaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Fasilitas Riset Research Facility

Page 22: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 201520

ENTITAS ANAK

KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM

Sejak tanggal 28 Mei 2007, Perseroan telah mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan hingga tanggal 31 Desember 2015 tidak ada perubahan dalam jumlah saham yang beredar.

SUBSIDIARIES

CHRONOLOGY OF SHARE LISTINGS

Since May 28, 2007, the Company’s issued and fully paid shares have been listed on the Indonesia Stock Exchange and up to December 31, 2015, there has been no change in the number of outstanding shares.

Profil PerusahaanCorporate Profile

No Lokasi Produk Location Product

9. Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali. Fasilitas Riset Research Facility

10. Desa Bagikpolak, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Fasilitas Riset Research Facility

11. Desa Gedong Dalam, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung. Fasilitas Riset Research Facility

12. Desa Semangat, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Fasilitas Riset Research Facility

13. Desa Sidogede, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Fasilitas Riset Research Facility

14. Desa Parigimulya, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Fasilitas Riset Research Facility

No Nama Tempat Kedudukan Kegiatan Usaha Kepemilikan Name Domicile Business Activities Ownership

1. PT Multi Sarana Indotani Jawa Timur Produksi pestisida 99,91% Production of pesticide

2. PT Tanindo Intertraco Jawa Timur Perdagangan benih, pupuk dan pestisida 99,96% Trading of seed, fertilizer and pesticide

3. PT Tanindo Subur Prima Jawa Timur Perdagangan benih, pupuk dan pestisida 99,99% Trading of seed, fertilizer and pesticide

Page 23: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2015 Annual Report 21

LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

Akuntan memberikan jasa audit atas informasi keuangan historis. Periode penugasan adalah laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.

Konsultan Hukum memberikan jasa konsultasi hukum, terutama di bidang hukum pasar modal. Periode penugasan adalah 1 Januari 2015 hingga 31 Desember 2015.

Biro Administrasi Efek memberikan jasa pencatatan pemilikan Efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan Efek. Periode penugasan adalah 1 Januari 2015 hingga 31 Desember 2015.

CAPITAL MARKET SUPPORTING INSTITUTIONS AND PROFESSIONALS

The accountant provided audit services on the historical financial information. The assignment period covered the financial report for the year ended December 31, 2015.

The legal consultant provided legal consultation services, particularly in the area of capital market law. The assignment period was January 1, 2015 to December 31, 2015.

The Securities Administration Agency provided services of recording the ownership of Securities and distributing entitlements to such Securities. The assignment period was January 1, 2015 to December 31, 2015.

Profil PerusahaanCorporate Profile

AKUNTAN / ACCOUNTANTKantor Akuntan Publik

Purwantono, Sungkoro & SurjaGedung Bursa Efek Indonesia, Menara II, Lt. 7,Jl. Jend. Sudirman kav 52-53, Jakarta 12190.

KONSULTAN HUKUM / LEGAL CONSULTANTBMD & Partners

Gedung Lina 3rd Fl Suite 305,Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B7, Jakarta 12910.

BIRO ADMINISTRASI EFEK / SECURITIES ADMINISTRATION AGENCYPT Adimitra Jasa Korpora

Rukan Kirana Boutique Office,Jl. Kirana Avenue III Blok F3 No. 5, Kelapa Gading,

Jakarta Utara 14250.

No Lokasi Produk Location Product

9. Desa Gobleg, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali. Fasilitas Riset Research Facility

10. Desa Bagikpolak, Kecamatan Labuapi, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Fasilitas Riset Research Facility

11. Desa Gedong Dalam, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung. Fasilitas Riset Research Facility

12. Desa Semangat, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Fasilitas Riset Research Facility

13. Desa Sidogede, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Fasilitas Riset Research Facility

14. Desa Parigimulya, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Fasilitas Riset Research Facility

Page 24: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 201522

PROSES PRODUKSI TERPADU

Benih

Benih hibrida dihasilkan dari proses pembuahan silang secara alamiah, yang dikembangbiakkan lebih lanjut dengan pembuahan satu tanaman yang berulang dalam kurun waktu lebih dari tujuh generasi. Benih hasil pembuahan sendiri ini kemudian disilangkan dalam program pembiakan selektif, guna menghasilkan benih hibrida generasi pertama (F1). Benih hibrida dapat menghasilkan tanaman seragam yang memiliki keunggulan berupa efek heterosis dan vigor hibrida. Heterosis dari benih hibrida memberikan hasil lebih besar dibanding keturunan yang dihasilkan dari pembuahan satu tanaman ataupun keturunan yang merupakan hasil persilangan.

Selain mampu meningkatkan hasil panen, pemanfaatan benih hibrida juga memberikan berbagai keunggulan lain. Tanaman hibrida memiliki daya tahan yang jauh lebih baik terhadap hama dan penyakit, sehingga menghasilkan produktivitas hasil panen yang lebih tinggi dan stabil, dengan kualitas yang lebih baik. Produk akhir benih hibrida (F2) tidak dapat dikembangbiakkan ulang karena benih dari generasi pertama tanaman hibrida tidak akan menghasilkan tanaman serupa. Oleh karena itu, petani harus menggunakan benih baru dalam tiap musim tanam.

Proses produksi hibrida unggul dalam skala besar memerlukan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keahlian operasional di setiap tingkat proses produksi yang terpadu. Proses tersebut diharapkan akanmenghasilkan benih yang berkualitas tinggi. Khusus untuk benih jagung hibrida, Perseroan menjalin kerjasama dengan Monsanto Company, suatu perusahaan global pembenihan terkemuka. Sedangkan untuk benih induk lainnya secara keseluruhan merupakan hasil penelitian dan pengembangan yang dilakukan sendiri oleh Perseroan.

Galur murni (benih induk) yang sudah dipersiapkan kemudian disilangkan melalui program pembiakan untuk memproduksi benih hibrida generasi pertama (F1). Dalam hal produksi lapanganuntuk menghasilkan benih komersial dengan melakukan persilangan benih induk, Perseroan menggunakan metode contract farming. Perseroan memberikan benih induk kepada petani kontrak dan menyediakan pelatihan, dukungan dan pendampingan teknis. Para petani kontrak kerjasama berkewajiban untuk

INTEGRATED OPERATIONS

Seeds

Hybrid seeds are produced from naturally outbreeding crops, from which inbred lines are produced by repeated self-pollination over seven generations. The established inbred lines are crossed through a selective breeding program to produce first generation (F1) hybrid seeds. The hybrid seeds produce uniform plants which benefit from the effect described as heterosis or hybrid vigor. Heterosis hybrid seeds result in higher yields than the inbred lines or comparable lines that are outcrossed.

Besides an increase in harvest yields, other benefits have been achieved by the use of hybrid seed. Hybrids demonstrate far higher resistance to pests and diseases, in turn producing more higher and stable yields with better quality. The end result of hybrid seed (F2) cannot be bred back, as the seed from the first generation of hybrid plants will not produce similar plants, compelling farmers to utilize new seed for each planting season.

Production process of high yielding hybrids on a large scale requires scientific, technological, and operational expertise at every level of the integrated production process. The process yields high quality foundation seed. For hybrid corn seed, the Company also has cooperation agreement with Monsanto Company, a global leader in the seed breeding industry. However, for our other hybrid foundation seeds, they are produced in the Company’s own research and development facilities.

The prepared inbred lines (foundation seeds) are crossed through a selective breeding program to produce first generation (F1) hybrid seeds. To produce commercial seeds through the crossing of foundation seed, the Company uses a contract farming program. The Company gives the foundation seed to the contract farmers and provides them with training, support and technical supervision. The contract farmers have the obligation to sell back their crop to the Company. The crop is brought to the

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Page 25: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2015 Annual Report 23

menjual kembali semuahasil panen mereka kepada Perseroan. Hasil panen tersebut kemudian dibawa ke fasilitas pemrosesan Perseroan dimana benih-benih tersebut dikeringkan, di-grading, diberi perlakuan seed treatment pestisida dan kemudian dikemas serta didistribusikan kepada para konsumen. Tahun 2015 yang lalu Perseroan menjalin kerjasama dengan 74.709 orang petani pemilik lahan dengan total luasan lahan kerjasama produksi 21.638hektar. Sebagian besar lahan contract farming dan petani kerjasama berada di wilayah Jawa Timur.

Selain benih jagung dan benih padi, Perseroan juga memproduksi benih hortikultura antara lain benih cabai, mentimun, terong, tomat, labu, paria, kangkung, kacang panjang, bayam, melon, semangka, dan lainnya.

Pestisida dan Pupuk

Perseroan memiliki fasilitas formulasi pestisida dan pupuk yang cukup lengkap. Sebagian besar bahan aktif yang digunakan dalam proses produksi merupakan produk impor, sehingga berpotensi terkena efek fluktuasi nilai tukar.

Perseroan juga memiliki fasilitas laboratorium untuk pestisida dan pupuk yang cukup memadai, yang bisa digunakan untuk mengembangkan formulasi dengan biaya produksi paling efisien, namun hasilnya juga efektif saat diaplikasikan di lahan.

Fasilitas laboratorium secara aktif dipergunakan untuk mengembangkan produk-produk baru yang kiranya paling sesuai dengan kondisi pertanian dan iklim Indonesia yang terkini. Hasil pengembangan tersebut juga selalu diuji secara berkesinambungan untuk memastikan efektifitas aplikasi penggunaannya di fasilitas farm penelitian Departemen Research & Development dan Laboratorium Bioteknologi yang dimiliki oleh Perseroan.

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Perseroan memiliki beberapa fasilitas penelitian dan pengembangan dalam menunjang kegiatan usahanya. Diversifikasi dalam pemilihan wilayah fasilitas penelitian dan pengembangan sangat penting untuk mempelajari ketahanan tanaman terhadap berbagai macam tingkatan suhu, toleransi terhadap serangan hama dan penyakit, curah hujan dan tingkat ketinggian dataran.

Perseroan memiliki Laboratorium Bioteknologi yang dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas

Company’s processing facilities where the seeds are dried, graded, coated with pesticide seed treatment, packed and distributed to our customers. In 2015, the Company cooperated with 74,709 farmers with the total area of 21,368 hectare. Most of the contract farming area and the farmers located in East Java.

Other than seed and paddyseeds, the Company also produces horticulture seeds include chili, cucumber, eggplant, tomato, pumpkin, bitter gourd, water spinach, long bean, spinach, honeydew, watermelon and others.

Pesticides and Fertilizers

The Company has the complete pesticide and fertilizer formulation facility. Most of the material for the production process is imported products which affected by the foreign currency fluctuation.

The Company also has a well-equipped laboratory facility for pesticide and fertilizer, which allowed us to develop the formulation with the most efficient production cost, but which would be effective when applied on the fields.

Laboratory facility is used to actively develop new products with the most applicability to the latest land condition and climatein Indonesia. The new products are always tested regularly in the Company’s Research & Development Department and Bio-technology Laboratory to ensure the effectiveness of the application.

RESEARCH AND DEVELOPMENT

The Company has several research and development facilities that support its operational activities. The selection of different locations for its research and development facilities is of great importance in studying plant resistance under a variety of temperatures, levels of tolerance to pest attack and plant diseases, amounts of rainfall and land altitudes.

The Company also has a Bio-technology Laboratory that is equipped with advanced and updated

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Page 26: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 201524

berteknologi tinggi dan mutakhir. Laboratorium Biotek nologi d ibagi menjadi empat Sub Laboratorium, antara lain:

• LaboratoriumPlant Protection Untuk menyeleksi ketahanan tanaman terhadap

hama dan penyakit serta memeriksa kesehatan benih.

• LaboratoriumMolekular Breeding Untuk rangka pemetaan genetik tanaman,

sehingga mempercepat proses pemuliaan tanaman dan pemeriksaan kemurnian benih.

• LaboratoriumKulturJaringan Untuk membiakkan tanaman melalui kultur

embrio atau anther sehingga mempercepat proses pemuliaan tanaman.

• LaboratoriumFisiologiTanaman Untuk menguji adaptasi tanaman terhadap

kekurangan air, unsur hara, tingkat keasaman tanah, dan salinitas tanah.

Selain itu Perseroan juga memiliki Instalasi Karantina Tumbuhan,yang diberi hak oleh Balai Karantina Kementerian Pertanian untuk melaksanakan pengujian benih secara mandiri, sehingga proses pengujian karantina untuk benihyang masuk maupun akan didistribusikan kepada konsumen bisa dilakukan sendiri. Proses ini sangat menghemat waktu, sehingga proses distribusi produk benih bisa dilaksanakan lebih cepat.

PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU

Benih

Perseroan selalu berusaha menjaga kualitasproduk yang dihasilkan karena keberhasilan usaha Perseroan sangat tergantung dari kemampuan produk-produknya dalam memberikan hasil yang maksimal. Untuk itu, Perseroan memiliki Departemen Pengawasan dan Pengendalian Mutu yang bekerja di setiap tahapan proses produksi dan distribusi benih. Tahap awal pengawasan mutu benih dimulai dengan pemeriksaan kualitas benih induk. Proses selanjutnya adalah inspeksi lahan yaitu pemeriksaan secara berkala pada saat benih induk ditanam untuk proses produksi. Kemudian dilanjutkan dengan inspeksi bahan mentah, yaitu pemeriksaan calon benih komersial untuk memisahkan benih-benih yang tidak memenuhi standar kualitas. Langkah selanjutnya dilanjutkan dengan inspeksi proses produksi, yaitu meliputi pengeringan, grading,

facilities. The Bio-technology Laboratory is comprised of 4 sub-laboratory:

• PlantProtectionLaboratory Its aim is to select plant resistance to pests and

diseases as well as to monitor the health of seed.

• MolecularBreedingLaboratory Its aim is to map the plant gene in an effort to

expedite the breeding process and to check the purity of the seed.

• TissueCultureLaboratory Its aim is to breed the plant through embryo

culture or anther with the aim of expediting the breeding process.

• PlantPhysiologyLaboratory Its aim is to test the plant’s adaptative capacity in

the face of shortage of water, nutritive elements, soil acidity and soil salinity.

Furthermore, the Company also has a Plant Quarantine Installation which was granted the right from Quarantine Office of Ministry of Agriculture to perform the test on seeds independently, so that the quarantine-test process for incoming seeds and outgoing seeds to the customers can be done by the Company. This process saves time and the distribution of seeds to the customer will be faster.

QUALITY ASSURANCE

Seeds

The Company always strives to maintain the quality of the products because its success hinges on the capability of its products to produce optimal results. For this reason, the Company has a separate Quality Monitoring and Control Department that oversees each stage of production and distribution of seeds. The first monitoring stage starts with foundation seeds quality check. The second stage is the field inspection, which is periodically performed from the time the foundation seeds are planted for the production process. The next stage is inspection of raw materials where the potential commercial seeds are separated from the unqualified seeds.The next step is the process production inspection that includes drying, grading, seed treatmentand seed packing. The seed testing analysis is the process of testing the growth capacity and strength of the

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Page 27: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2015 Annual Report 25

perlakuan seed treatment dan pengemasan benih. Uji analisa benih adalah uji daya tumbuh serta daya vigor benih, danuji kemurnian berfungsi untuk menguji kemurnian benih. Proses selanjutnya adalah kegiatan memberikan keterangan tentang kondisi benih, yang disebut dengan pelabelan.

Untuk menguji daya tumbuh benih komersial, Perseroan juga melakukan pengawasan atas benih yang dihasilkan dengan melakukan pengujian daya tumbuh menggunakan berbagai macam peralatan canggih, yang dapat mensimulasikan berbagai macam kondisi cuaca, suhu udara dan tempat tumbuh.

Karena sistem pengawasan dan pengendalian mutu telah diterapkan oleh Perseroan, sejak tahun 2000 hingga sekarang Perseroan telah mendapatkan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu dari Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Hortikultura, dan Komite Akreditasi Nasional. Sertifikasi terakhir yaitu Sertifikat No. 03-LSSMBTPH yang menyatakan bahwa Perseroan sebagai produsen benih yang telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu sesuai dengan standar SNI ISO 9001 : 2008 dengan ruang lingkup benih bermutu yang diproduksi yaitu benih padi, benih jagung dan benih hortikultura. Sertifikat ini berlaku per 6 Februari 2016 sampai dengan 6 Februari 2019.

Selain itu, Perseroan juga telah mendapatkan sertifikat akreditasi dari KAN (Komite Akreditasi Nasional) yang menyatakan bahwa Laboratorium Pengujian yang dimiliki telah memenuhi persyaratan umum untuk uji kompetensi. Sertifikat akreditasi dari KAN ditetapkan pada tanggal 26 November 2014 yang lalu, dengan standar SNI ISO / IEC 17025:2008 (ISO / IEC 17025:2005).

Pestisida dan Pupuk

Pestisida dan pupuk merupakan salah satu faktor penting dalam menentukan keberhasilan pertumbuhan suatu tanaman. Untuk itu, PT Multi Sarana Indotani selalu berusaha agar produk pestisida dan pupuk yang dihasilkan selalu sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan. Dalam proses produksi pestisida dan pupuk, pengawasan dan pengendalian mutu yang ketat diterapkan mulai tahap penerimaan bahan baku, tahap formulasi sampai dengan tahap tahap pengemasan. Sistem pengawasan dan pengendalian mutu ini diterapkan agar produk yang dihasilkan merupakan produk yang efektif dalam melindungi dan membantu perkembangan tanaman.

seeds, as well as the seed purity test. The next process is labeling of the finished goods, providing an explanation of the condition of the seeds.

To test the growth capacity of commercial seed, the Company also monitors the seed produced by testing the growth capability with sophisticated tools that is able to simulate a variety of weather conditions, temperatures and growth spots.

As quality monitoring and control systemhas been implemented, since 2000 the Company has been awarded a Certificate of Quality Management System from the Institute of Quality System Certification for Primary Plant Seed and Horticulture, the Directorate General of Food Crops and Horticulture, and the National Accreditation Committee. The most recent award is Certificate No. 03/LSSM-BTPH which stated that the Company, as a producer of seed, has implemented quality management systems in accordance with standards outlined in SNI 19-9001:2001/ ISO 9001:2000 in the scope of quality seed produced including paddy, corn and horticulture seeds. The certificate is valid from February 6, 2016 to February 6, 2019.

Aside from that, the Company has also been granted accreditation certificate from KAN (Komite Akreditasi Nasional) which states that the Company’s Test Laboratory and Calibration Laboratory has compliedwith general requirement to perform compentency tests. The certificate issued by KAN on November 26, 2014, with the standard of SNI ISO/IEC 17025-2008 (ISO/IEC 17025-2005).

Pesticides and Fertilizers

Pesticides and fertilizers represent one of the most important factors in determining the success of plant growth. Consequently, PT Multi Sarana Indotani always strives to ensure that its pesticide and fertilizers products meet the applicable quality standards. In the pesticide production process, quality inspection and control are implemented from receipt of raw materials, through to the formulation and packaging stages. A quality inspection and control system is implemented in pesticide production to produce high quality pesticide products that are effective in protecting and supporting plant growth.

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Page 28: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 201526

In this regard, the Company has also been granted accreditation certificate from KAN (Komite Akreditasi Nasional) which states that PT Multi Sarana Indotani has met the required standard to produce fertilizer, especially NPK. The certificate issued by KAN with the SNI standard of 02-2803-2000. For the pesticide formulation and NPK fertilizer, the Company was also granted ISO 9001:2008 from WQA (Worldwide Quality Assurance).

BUSINESS SEGMENT OUTLOOK

PT BISI International Tbk (the “Company”) and its subsidiaries manage their business across four major segments: hybrid corn seeds, vegetable and fruit seeds, hybrid paddy seeds, and pesticides and fertilizers. The details sales and profitability of the Company based on these segments are as follows:

Net Sales

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Dalam hal ini, Perseroan juga telah mendapatkan sertifikat akreditasi dari KAN (Komite Akreditasi Nasional) yang menyatakan bahwa PT Multi Sarana Indotani telah memenuhi persyaratan untuk memproduksi pupuk, khususnya pupuk jenis NPK. Sertifikat akreditasi dari KAN ditetapkan dengan standar SNI 02 – 2803 – 2000. Sedangkan untuk formulasi pestisida dan pupuk NPK, Perseroan juga mendapatkan sertifikan ISO 9001 :2008 dari WQA (Worldwide Quality Assurance).

TINJAUAN SEGMEN USAHA

PT BISI International Tbk (“Perseroan”) dan entitas anaknya mengelola bisnisnya dalam empat segmen utama yaitu benih jagung hibrida, benih sayuran dan buah-buahan, benih padi hibrida, dan pestisida dan pupuk. Perincian penjualan dan profitabilitas Perseroan berdasarkan segmen tersebut adalah sebagai berikut:

Penjualan Neto

Benih JagungCorn Seeds

Benih Sayuran dan Buah-buahanVegetable and Fruit Seeds

Benih PadiPaddy Seeds

Pestisida dan PupukPesticide and Fertilizer

Lain-lainOthersTOTAL

Penjualan Sales

598.719

232.829

53.990

548.153

3.840

1.437.531

Penjualan Sales

421.744

211.354

10.510

509.647

2.305

1.155.560

NilaiAmount

176.975

21.475

43.480

38.506

1.535

281.971

PersentasePercentage

41,96%

10,16%

413,71%

7,56%

66,59%

24,40%

Disajikan dalam Jutaan RupiahExpressed in Millions of Rupiah

2015 2014 Kenaikan (Penurunan)Increase (Decrease)

ProdukProducts

Page 29: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2015 Annual Report 27

Persentase Laba Bruto

Benih Jagung Hibrida

Penjualan neto benih jagung hibrida tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar Rp176,98 miliar atau 41,96% dibandingkan dengan tahun 2014. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan volume penjualan benih jagung hibrida sebesar 53,80%, sedangkan rata-rata harga jual turun sebesar 7,70%.

Laba kotor benih jagung hibrida tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 1,07% dibandingkan dengan tahun 2014. Kenaikan laba kotor terutama disebabkan penurunan harga pokok per unit.

Benih Sayuran dan Buah-buahan

Penjualan neto benih sayuran dan buah-buahan tahun 2015 meningkat sebesar Rp21,48 miliar atau 10,16% dibandingkan dengan tahun 2014. Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan volume penjualan benih sayuran dan buah-buahan sebesar 22,01%, sedangkan rata-rata harga jual mengalami penurunan sebesar 9,71%. Penurunan rata-rata harga jual benih sayuran dan buah-buahan menyebabkan penurunan laba kotor tahun 2015 sebesar 2,74% dibandingkan dengan tahun 2014.

Benih Padi

Penjualan neto benih padi pada tahun 2015 meningkat sebesar Rp43,48 miliar atau 413,70% dibandingkan dengan tahun 2014. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan volume penjualan benih padi sebesar 486,22% dibandingkan dengan tahun lalu. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya penjualan benih padi inhibrida, yang dikenal sebagai Ciherang. Penurunan rata-rata harga jual padi pada tahun 2015 mengakibatkan penurunan laba kotor sebesar 11,19% dibandingkan dengan tahun 2014.

Gross Profit Percentage

Hybrid Corn Seeds

Net sales of hybrid corn seeds in 2015 was increased by Rp176.98 billion or 41.96% compared to 2014. This increase was mainly caused by increase in sales volume of hybrid corn seeds by 53.80%, while average selling price was decreased by 7.70%.

Gross profit of hybrid corn seeds in 2015 was increased by 1.07% compared to 2014. The increase in gross profit was mainly caused by decrease in cost per unit.

Vegetable and Fruit Seeds

Net sales of vegetables and fruits seeds in 2015 increased by Rp21.48 billion or 10.16% compared to 2014. This increase was caused by increase in volume sales of vegetable and fruit seeds of 22.01%, while average selling price decreased by 9.71%. The decrease in average selling price of vegetable and fruit seeds caused the decrease in gross profit in 2015 by 2.74% compared with 2014.

Paddy Seeds

Net sales of paddy seeds in 2015 increased by Rp43.48 billion or 413.70% compared to 2014. This increase was mainly caused by the increase in sales volume of paddy seeds amounting to 486.22% compared to prior year. This increase was mainly caused by the increase in sales of in hybrid paddy seed, known as Ciherang. The decrease in average selling price of paddy seeds in 2015 caused the decrease in gross profit by 11.19% compared with 2014.

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

2015 2014

Benih JagungCorn Seeds

Benih Sayuran dan Buah-buahanVegetable and Fruit Seeds

Benih PadiPaddy Seeds

Pestisida dan PupukPesticide and Fertilizer

Lain-lainOthers

52,23%

43,13%

7,73%

26,50%

(11,90%)

51,16%

45,87%

18,92%

19,85%

19,87%

1,07%

(2,74%)

19,90%

6,65%

(31,77%)

ProdukProducts % Laba Bruto

% Gross Profit% Laba Bruto% Gross Profit

Kenaikan (Penurunan)Increase (Decrease)

Page 30: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 201528

Pestisida dan Pupuk

Penjualan neto pestisida dan pupuk pada tahun 2015 meningkat sebesar Rp38,51 milliar atau 7,56% dibandingkan dengan tahun 2014. Kenaikan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya rata-rata harga jual pada tahun 2015 sebesar 10,88% dibandingkan dengan tahun 2014. Meningkatnya volume penjualan pestisida dan pupuk sebanding dengan meningkatnya penjualan benih.

Laba kotor pestisida dan pupuk pada tahun 2015 naik sebesar 6,65% dibandingkan dengan tahun 2014 terutama disebabkan oleh peningkatan rata-rata harga jual pestisida dan pupuk. Peningkatan rata-rata harga jual pestisida dan pupuk disebabkan kemampuan Perseroan dalam menyesuaikan harga jual.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian

Aset

Aset Perseroan meningkat sebesar Rp273,29 milliar atau 14,63% dari Rp1,87 triliun pada 31 Desember 2014 menjadi Rp2,14 triliun pada 31 Desember 2015. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh beberapa hal berikut:

• PeningkatanasetlancarsebesarRp248,39miliaratau 16,23% dari Rp1,53 triliun menjadi Rp1,78 triliun. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan persediaan dan kas masing-masing sebesar Rp178,35 miliar dan Rp140,23 milliar. Persediaan meningkat terutama dikarenakan persiapan masa budidaya di periode mendatang.

• Peningkatanaset tidak lancar sebesarRp24,90miliar atau 7,36% dari Rp338,31 miliar menjadi Rp363,21 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan aset tetap sebesar Rp17,56 miliar dan aset pajak tangguhan sebesar Rp6,12 miliar.

Liabilitas

Liabilitas Perseroan meningkat sebesar Rp71,23 miliar atau 27,92% dari Rp255,08 miliar pada 31 Desember 2014 menjadi Rp326,31 miliar pada 31 Desember 2015. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan liabilitas jangka pendek sebesar Rp68,12 miliar atau 32,27% dari Rp211,12 miliar menjadi Rp279,24 miliar. Peningkatan liabilitas jangka pendek terutama disebabkan oleh peningkatan utang usaha pihak ketiga, beban akrual dan utang pajak masing-masing sebesar Rp41,13 miliar, Rp27,67 dan Rp9,38 miliar.

Pesticides and Fertilizer

Net sales of pesticides and fertilizers in 2015 increased by Rp38.51 billion or 7.56% compared with 2014. This increase was mainly caused by the increase in average selling price in 2015 by 10.88% compared to 2014. The increase in sales volume of pesticides and fertilizers were in line with increase the sales volume of seeds.

Gross profit of pesticides and fertilizers in 2015 increased by 6.65% compared to 2014 was mainly caused by the increase the average selling price of pesticides and fertilizers. The increase in average selling price of pesticides and fertilizers were mainly caused by the ability of Company in adjusting the selling price.

FINANCIAL PERFORMANCE ANALYSIS

Consolidated Statements of Financial Position

Assets

The assets of the Company was increased by Rp273.29 billion or 14.63% from Rp1.87 trillion as of December 31, 2014 to Rp2.19 trillion as of December 31, 2015. The increase was mainly due to the following:

• TheincreaseincurrentassetsbyRp248.39billionor 16.23% from Rp1.53 trillion to Rp1.78 trillion. This increase was mainly caused by the increase of inventory and cash by Rp178.35 billion and Rp140.23 billion, respectively. The increase in inventory was mainly for the preparation of for the next cultivating period.

• The increase innon-currentassetsbyRp24.90billion or 7.36% from Rp338.31 billion to Rp363.21 billion. This increase was mainly caused by the increase in fixed assets by Rp17.56 billion and deferred tax assets of Rp6.12 billion.

Liabilities

Liabilities of the Company increased by Rp71.23 billion or 27.92% from Rp255.08 billion as of December 31, 2014 to Rp326.31 billion as of December 31, 2015. This increase was mainly caused by the increase in current liabilities by Rp68.12 billion or 32.27% from Rp211.12 billion to Rp279.24 billion. The increase in current liabilities was mainly caused by the increase in trade payables third parties, accrued expenses and taxes payable amounting by Rp41.13 billion, Rp27.67 billion and Rp9.38 billion, respectively.

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Page 31: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2015 Annual Report 29

Ekuitas

Ekuitas Perseroan meningkat sebesar Rp202,07 miliar atau 12,53% dari Rp1,61 triliun pada 31 Desember 2014 menjadi Rp1,82 triliun pada 31 Desember 2015. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp263,92 miliar dikompensasi dengan pembagian dividen oleh Perseroan sebesar Rp63 miliar pada tahun 2015.

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

Penjualan Neto

Penjualan neto Perseroan meningkat sebesar Rp281,97 miliar atau 24,40% dari Rp1,16 triliun pada tahun 2014 menjadi Rp1,44 triliun pada tahun 2015. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan penjualan benih jagung dan padi.

Laba Bruto

Laba bruto Perseroan meningkat sebesar Rp158,76 miliar atau 39,37% dari Rp403,32 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp562,08 miliar pada tahun 2015. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan laba bruto atas benih jagung, pestisida dan pupuk.

Beban Penjualan

Beban penjualan Perseroan meningkat sebesar Rp48,15 miliar atau 35,61% dari Rp135,21 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp183,36 miliar pada tahun 2015. Peningkatan beban penjualan terutama disebabkan oleh peningkatan beban pengangkutan dan penanganan persediaan dan biaya promosi masing-masing sebesar Rp21,70 miliar dan Rp15,64 miliar.

Beban Umum dan Administrasi

Beban umum dan administrasi Perseroan meningkat Rp24,97 miliar atau 40,24% dari Rp62,06 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp87,03 miliar pada tahun 2015. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan penyisihan kerugian penurunan nilai piutang usaha dan biaya royalti masing-masing sebesar Rp11,27 miliar dan Rp8,45 miliar.

Equity

Equity of the Company increased by Rp202.07 billion or 12.53% from Rp1.61 trillion as of December 31, 2014 to Rp1.82 trillion as of December 31, 2015. This increase was mainly caused by income for the year attributable to owners of the parent in the amount of Rp263.92 billion offset against dividend paid by the Company amounting to Rp63 billion in 2015.

Consolidated Statements of Comprehensive Income

Net Sales

Net sales of the Company increased by Rp281.97 billion or 24.40% from Rp1.16 trillion in 2014 to Rp1.44 trillion in 2015. This increase was mainly caused by the increase in sales of corn and paddy seeds.

Gross Profit

Gross profit of the Company was increased by Rp158.76 billion or 39.37% from Rp403.32 billion in 2014 to Rp562.08 billion in 2015. This increase was mainly caused by the increase in gross profit of corn seeds, pesticides and fertilizers.

Selling Expenses

Selling expenses of the Company increased by Rp48.15 billion or 35.61% from Rp135.21 billion in 2014 to Rp183.36 billion in 2015. The increase in selling expenses was mainly caused by the increase in freight-out and inventory handling expenses and promotion expenses amounting to Rp21.70 billion and Rp15.64 billion, respectively.

General and Administrative Expenses

General and administrative expenses of the Company was increased by Rp24.97 billion or 40.24% from Rp62.06 billion in 2014 to Rp87.03 billion in 2015. This increase was mainly caused by the increase in the provision for impairment losses of trade receivables and royalty expense amounting to Rp11.27 billion and Rp8.45 billion, respectively.

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Page 32: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 201530

Beban Operasi Lainnya

Beban operasi lainnya Perseroan menurun sebesar Rp17,20 miliar atau 88,42% dari Rp19,45 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp2,25 miliar pada tahun 2015. Penurunan ini terutama disebabkan karena beban operasi lainnya Perseroan pada tahun 2014 terdapat kerugian dari letusan Gunung Kelud dan kerugian atas penghapusan aset tetap masing-masing sebesar Rp14,95 miliar dan Rp3,39 miliar

Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk

Laba tahun berjalan Perseroan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat sebesar Rp98,96 miliar atau 59,73% dari Rp164,96 miliar pada tahun 2014 menjadi Rp263,92 miliar pada tahun 2015. Peningkatan laba tahun berjalan Perseroan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tersebut menyebabkan meningkatnya laba per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dari Rp55 menjadi Rp88.

Laporan Arus Kas Konsolidasian

Pada tahun 2015, arus kas yang diperoleh dari aktivitas operasi sebesar Rp241,95 miliar, terutama diperoleh dari penerimaan kas atas aktivitas operasi dan klaim asuransi masing-masing sebesar Rp199,79 miliar dan Rp89,87 miliar.

Pada tahun 2015, arus kas yang digunakan untuk aktivitas investasi sebesar Rp38,81 miliar, terutama digunakan untuk perolehan aset tetap sebesar Rp39,61 miliar.

Pada tahun 2015, arus kas yang digunakan untuk aktivitas pendanaan sebesar Rp63 miliar, terutama digunakan untuk pembayaran dividen tunai sebesar Rp63 miliar.

KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG

Kemampuan Perseroan untuk membayar utang jangka pendek ataupun jangka panjang dapat dilihat dari rasio-rasio di bawah ini:

Likuiditas

Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk memenuhi liabilitas jangka pendek dengan menggunakan aset lancar yang dimilikinya. Rasio lancar umumnya digunakan dalam penilaian likuiditas perusahaan dan dihitung dengan membagi aset lancar dengan liabilitas lancar.

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Other Operating Expenses

Other operating expenses of the Company decreased by Rp17.20 billion or 88.42% billion from Rp19.45 billion in 2014 to Rp2.25 billion in 2015. This decrease was due to the Company’s other operating expenses in 2014 contained the loss incurred from Mount Kelud eruption and loss on disposal of fixed assets amounting to Rp14.95 billion and Rp3.39 billion, respectively.

Income for the Year Attributable to Owners of the Parent

Income for the year attributable to owners of the parent of the Company was increased by Rp98.96 billion or 59.73% from Rp164.96 billion in 2014 to Rp263.92 billion in 2015. The increase in income for the year attributable to owners of the parent caused the increase in earnings per share attributable to owners of the parent from Rp55 to Rp88.

Consolidated Statements of Cash Flows

In 2015, cash flows provided by operating activities amounting to Rp241.95 billion, was mainly derived from cash receipts from operating activities and insurance claim amounting to Rp199.79 billion and Rp89.87 billion, respectively.

In 2015, cash flows used in investing activities amounting to Rp38.81 billion was mainly used for acquisitions of fixed assets amounting to Rp39.61 billion.

In 2015, cash flows used in financing activities amounting to Rp63 billion was mainly used for payment of cash dividends of Rp63 billion.

ABILITY TO SETTLE DEBTS

The ability of the Company to settle their short-term or long-term debts can be seen from the ratios below:

Liquidity

Liquidity is defined as the capability of a company to utilize its current assets in settling its short-term liabilities. The current ratio commonly measures the liquidity of a company and is calculated by dividing current assets by current liabilities.

Page 33: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2015 Annual Report 31

Rasio lancar pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah 6,37 dan 7,25. Penurunan rasio lancar terutama disebabkan kenaikan liabilitas lancar pada tanggal 31 Desember 2015.

Solvabilitas

Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar kembali utang pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam penilaian solvabilitas, umumnya digunakan rasio liabilitas terhadap ekuitas (debt-to-equity ratio) dan rasio liabilitas terhadap jumlah aset (debt-to-total assets ratio).

Rasio liabilitas terhadap ekuitas dihitung dengan membagi total liabilitas dengan total ekuitas. Rasio liabilitas terhadap ekuitas pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 0,18 dan 0,16.

Rasio liabilitas terhadap total aset dihitung dengan membagi total liabilitas dengan total aset. Rasio liabilitas terhadap total aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar 0,15 dan 0,14.

TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG

Untuk mengukur tingkat kolektibilitas piutang, Perseroan menggunakan rasio keuangan sebagai berikut:

Aktivitas

Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen dalam menggunakan sumber dayanya. Rasio-rasio aktivitas menekankan bahwa sebaiknya terdapat keseimbangan yang layak antara penjualan dan berbagai unsur aset seperti persediaan, piutang dan aset lainnya. Perseroan menggunakan rasio perputaran piutang usaha dan rasio rata-rata periode pengumpulan piutang usaha untuk mengukur kolektibilitas piutang.

Rasio perputaran piutang usaha dihitung dengan cara membagi penjualan kredit dengan piutang usaha rata-rata. Rasio perputaran piutang usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar 2,28 dan 1,93.

Rasio rata-rata periode pengumpulan piutang usaha dihitung dari total hari dalam satu tahun dibagi dengan rasio perputaran piutang usaha. Rasio rata-rata periode pengumpulan piutang usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah 160 hari dan 189 hari.

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

The current ratio as of December 31, 2015 and 2014 were 6.37 and 7.25, respectively. The decrease in the current ratio was mainly caused by an increase in current liabilities as of December 31, 2015.

Solvency

Solvency is defined as the capability of a company to settle its current and non-current liabilities. In measuring solvency, the debt-to-equity ratio and the debt-to-total assets ratio, are commonly employed.

The debt-to-equity ratio is calculated by dividing total liabilities by total equity. The debt-to-equity ratio of the Company as of December 31, 2015 and 2014 were 0.18 and 0.16, respectively.

The debt to total assets ratio is calculated by dividing total liabilities by total assets. The debt to total assets ratio of the Company as of December 31, 2015 and 2014 were 0.15 and 0.14, respectively.

COLLECTABILITY OF RECEIVABLES

To measure the level of collectibility of receivables, the Company uses financial ratios as follows:

Activity

The activity ratio is a ratio used to measure the effectiveness of management in using its resources. Activity ratios stress the desirability of a decent balance between sales and various elements of assets such as inventories, accounts receivable and other assets. The Company uses the trade receivables turnover ratio and the average trade receivables collection period ratio to measure the collectibility of receivables.

The trade receivables turnover ratio is calculated by dividing credit sales by average trade receivables. Trade receivables turnover ratio for the years ended December 31, 2015 and 2014 were 2.28 and 1.93.

The average trade receivables collection period ratio is calculated from total days in one year divided by the trade receivables turnover ratio. The average trade receivables collection period ratio for the years ended December 31, 2015 and 2014 were 160 days and 189 days.

Page 34: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 201532

STRUKTUR PERMODALAN

Perseroan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perseroan dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

Perseroan memantau tingkat permodalan dengan menggunakan ukuran keuangan seperti rasio utang yang dikenakan bunga terhadap ekuitas tidak lebih dari 2,5 kali pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

IKATAN MATERIAL

Pada tahun 2015, tidak terdapat ikatan material yang dilakukan oleh Perseroan dengan pihak lain.

KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Tidak ada kejadian penting setelah tanggal Laporan Auditor Independen yang perlu diungkapkan dalam Laporan Tahunan ini.

P E R U B A H A N P E R AT U R A N P E R U N DA N G -UNDANGAN

Selama tahun 2015 tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap Perseroan.

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DITERBITKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (”DSAK”) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2015:

a) Amandemen PSAK 1, “Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan”, berlaku efektif 1 Januari 2017.

Amandemen ini mengklarifikasi, bukan mengubah secara signifikan, persyaratan PSAK No 1, antara lain, mengklarifikasi mengenai materialitas, fleksibilitas urutan sistematis penyajian catatan pengidentifikasian atas laporan keuangan dan kebijakan akuntansi signifikan.

CAPITAL STRUCTURE

The Company manages capital structure and make adjustments in light of changes in economic conditions. To maintain and adjust the capital structure, the Company may adjust dividend payments to shareholders, issue new shares or raise debt financing. No changes were made to the objectives, policies or processes for the years ended December 31, 2015 and 2014.

The Company monitors the level of capital using financial ratios such as an interest-bearing debt-to-equity ratio of not more than 2.5 times as of December 31, 2015 and 2014, respectively.

MATERIAL COMMITMENTS

In 2015, there were no material commitments conducted between the Company and other parties.

CHANGES IN REGULATIONS

There are no significant events after the date of the Independent Auditor’s Report requiring disclosure in this Annual Report.

FINANCIAL ACCOUNTING STANDARD ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE

In 2015, there were no regulatory changes significantly influencing the Company.

FINANCIAL ACCOUNTING STANDARD ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE

The following are several issued accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (“DSAK”) that are considered relevant to the financial reporting of the Group that but not yet effective for 2015 financial statements:

a) Amendments to PSAK 1, “Presentation of Financial Statements on Disclosures Initiative”, effective January 1, 2017.

This amendment clarify, rather than significantly change, existing PSAK No 1 requirements, among others, to clarify the materiality, flexibility as to the order in which they present the notes to financial statements and identification of significant accounting policies.

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Page 35: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2015 Annual Report 33

b) Amandemen PSAK 4, “Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri”, berlaku efektif 1 Januari 2016.

Amandemen ini memperkenankan penggunaan metode ekuitas untuk mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama dan entitas asosiasi dalam laporan keuangan tersendiri.

c) Amandemen PSAK 16, “Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”, berlaku efektif 1 Januari 2016.

Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK. 16 dan PSAK No. 19, “Aset tak Berwujud”, bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomis yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomis dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat.

d) Amandemen PSAK 24, “Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja”, berlaku efektif 1 Januari 2016.

P S A K 2 4 m e m i n t a e n t i t a s u n t u k mempertimbangkan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program imbalan pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, iuran tersebut harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada mengalokasikan iuran tersebut pada periode jasa.

e) Amandemen PSAK 65, “Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”, berlaku efektif 1 Januari 2016.

Amandemen ini membahas isu yang telah timbul dari penerapan pengecualian entitas investasi dalam PSAK No. 65, memberikan klarifikasi atas pengecualian dari penyajian laporan keuangan konsolidasian yang diterapkan pada entitas induk yang merupakan entitas anak dari entitas investasi, ketika entitas investasi tersebut mengukur semua entitas anaknya dengan nilai wajar.

f ) Amandemen PSAK 67, “Pengungk apan Kepentingan dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”, berlaku efektif 1 Januari 2016.

b) Amendments to PSAK 4, “Separate Financial Statements on Equity Method in Separate Financial Statements”, effective January 1, 2016.

The amendments will allow entities to use the equity method to account for investments in subsidiaries, joint ventures and associates in their separate financial statements.

c) Amendments to PSAK. 16, “Property, Plant and Equipment on Clarification of the Accepted Method for Depreciation and Amortization”, effective January 1, 2016.

The amendments clarify the principle in PSAK No. 16 and PSAK. 19, “Intangible Assets”, that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue-based method can not be used to depreciate the fixed assets.

d) Amendments to PSAK 24, “Employee Benefits on Defined Benefit Plans: Employee Contributions”, effective January 1, 2016.

PSAK 24 requires an entity to consider contributions from employees or third parties when accounting for defined benefit plans. Where the contributions are linked to service, they should be attributed to periods of service as a negative benefit. These amendments clarify that, if the amount of the contributions is independent of the number of service years, an entity is permitted to recognize such contributions as a reduction in the service cost in the period in which the service is rendered, instead of allocating the contributions to the periods of service.

e) Amendments to PSAK 65, “Consolidated Financial Statements on Investment Entities: Applying the Consolidation Exception”, effective January 1, 2016.

The amendments address issues that have arisen in applying the investment entities exception under PSAK No. 65. The amendments clarify that the exemption from presenting consolidated financial statements applies to a parent entity that is a subsidiary of an investment entity, when the investment entity measures all of its subsidiaries at fair value.

f ) Amendments to PSAK 67, “Disclosure of Interests in Other Entities on Investment Entities: Applying the Consolidation Exception”, effective January 1, 2016.

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Page 36: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 201534

Amandemen ini membahas isu yang telah timbul dari penerapan pengecualian entitas investasi dalam PSAK 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian”, memberikan klarifikasi atas pengecualian dari penyajian laporan keuangan konsolidasian yang diterapkan pada entitas induk yang merupakan entitas anak dari entitas investasi, ketika entitas investasi tersebut mengukur semua entitas anaknya dengan nilai wajar.

g) PSAK 5 (Penyesuaian 2015), “Segmen Operasi”, berlaku efektif 1 Januari 2016.

Penyesuaian ini mengklarifikasi:

- Entitas mengungkapkan pertimbangan yang dibuat oleh manajemen dalam penerapan kriteria agregasi PSAK 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat mengenai segmen operasi yang digabungkan dan karakteristik ekonomi.

- Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan liabilitas segmen.

h) PSAK 7 (Penyesuaian 2015), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, berlaku efektif 1 Januari 2016.

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Di samping itu, entitas yang memakai entitas manajemen mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya.

i) PSAK 16 (Penyesuaian 2015), “Aset Tetap”, berlaku efektif 1 Januari 2016.

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK 16 dan PSAK 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Dan akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.

j) PSAK 22 (Penyesuaian 2015), “Kombinasi Bisnis”, berlaku efektif 1 Januari 2016.

Penyesuaian ini mengklarifikasi:

- Pengaturan bersama, tidak hanya ventura bersama, adalah di luar dari ruang lingkup PSAK 22, pengecualian ruang lingkup ini diterapkan untuk akuntansi dalam laporan keuangan pengaturan bersama itu sendiri.

The amendments address issues that have arisen in applying the investment entities exception under PSAK 65 “Consolidated Financial Statements”, the amendments clarify that the exemption from presenting consolidated financial statements applies to a parent entity that is a subsidiary of an investment entity, when the investment entity measures all of its subsidiaries at fair value.

g) PSAK 5 (2015 Improvement), “Operating Segments”, effective January 1, 2016.

The improvement clarifies that:

- An entity must disclose the judgements made by management in applying the aggregation criteria in paragraph 12 of PSAK 5 including a brief description of operating segments that have been aggregated and the economic characteristics.

- Disclose the reconciliation of segment assets to total assets if the reconciliation is reported to the chief operating decision maker, similar to the required disclosure for segment liabilities.

h) PSAK 7 (2015 Improvement), “Related Party Disclosures”, effective January 1, 2016.

The improvement clarifies that a management entity (an entity that provides key management personnel services) is a related party subject to the related party disclosures. In addition, an entity that uses a management entity is required to disclose the expenses incurred for management services.

i) PSAK 16 (2015 Improvement), “Property, Plant and Equipment”, effective January 1, 2016.

The improvement clarifies that in PSAK 16 and PSAK 19 that the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortization is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the asset is restated by revaluated amounts.

j) PSAK 22 (2015 Improvement), “Business Combinations”, effective January 1, 2016.

The improvement clarifies that:

- Joint arrangements, not just joint ventures, are outside the scope of PSAK 22, this scope exception applies only to the accounting in the financial statements of the joint arrangement itself.

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Page 37: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2015 Annual Report 35

- Seluruh imbalan kontinjensi yang timbul dari kombinasi bisnis dan tidak diklasifikasi sebagai ekuitas diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi terlepas apakah itu termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55.

k) PSAK 25 (Penyesuaian 2015), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”.

Penyesuaian ini memberikan koreksi editorial pada PSAK 25 paragraf 27.

l) PSAK 68 (Penyesuaian 2015), “Pengukuran Nilai Wajar”, berlaku efektif 1 Januari 2016.

Penyesuaian ini mengk lar i f ik asi bahwa pengecualian portofolio dalam PSAK 68 dapat diterapkan tidak hanya pada kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup PSAK 55.

Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan d a m p a k ny a t e r h a d a p l a p o r a n k e u a n g a n konsolidasian Kelompok Usaha.

PROSPEK DAN STRATEGI USAHA

Kinerja Perseroan pada tahun 2015 mengalami pertumbuhan penjualan yang cukup baik, meskipun dampak iklim kering El Nino cukup berpengaruh terhadap pertanian Indonesia. Secara umum, penjualan seluruh produk Perseroan mengalami pertumbuhan positif mulai dari benih jagung, benih padi, benih hortikultura, pestisida dan pupuk. Untuk tahun 2016 ini, Perseroan berharap penjualan benih jagung hibrida, produk pestisida, benih hortikultura, benih padi dan pupuk akan tumbuh lebih baik dibandingkan dengan tahun 2015 yang lalu.

Sebagaimana diketahui bahwa iklim sangat me mpengaruhi bisnis pertanian. Berdasarkaninformasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, musim kemarau tahun 2016 akan dimulai pada bulan April - Mei, sehingga diperkirakan faktor iklim akan mendukung potensi penjualan benih jagung mulai akhir semester pertama tahun 2016. Dengan estimasi tersebut, diharapkan penjualan produk-produk pestisida yang terkait dengan penanaman jagung hibrida juga akan terserap lebih cepat oleh pasar. Perseroan juga akan lebih fokus menggarap pasar pestisida yang terkait dengan penanaman padi serta benih padi inbrida bersertifikat Ciherang-BISI, mengingat tanaman padi adalah tanaman pangan dengan luasan terbesar di Indonesia.

- All contingent consideration arrangements arising from a business combination that not classified as equity should be measured at fair value through profit or loss whether or not they fall within the scope of PSAK 55.

k) PSAK 25 (2015 Improvement), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”.

The improvement provides editorial correction for paragraph 27 of PSAK 25.

l) PSAK 68 (2015 Improvement), “Fair value Measurement”, effective January 1, 2016.

The improvement clarifies that the portfolio exception in PSAK 68 can be applied not only to financial assets and financial liabilities, but also to other contracts within the scope of PSAK 55.

The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its consolidated financial statements.

BUSINESS PROSPECTS AND STRATEGY

The Company’s performance in 2015 has seen a better growth, despite the impact of El Nino to the Indonesia agriculture. In general, the sales of all Company’s products experienced a positive growth, including corn seed, paddy seed, horticulture seed, pesticide and fertilizers. For 2016, the Company expects sales of hybrid corn seeds, pesticides, horticultural seeds, paddy seeds and fertilizer to grow better than 2015.

Given that the agriculture business is strongly influenced by climate. Based on data from the Meteorology, Climatology and Geophysics Agency that the 2016 dry season will begin in April-May, it is estimated that climate factors will support the potential sales of corn seed starting the first half of 2016. With these estimates, the expected sales of pesticide products related to the planting of hybrid corn will also be rapidly absorbed by the market. The Company will also focus more on the pesticide market for paddy cultivation and certified non-hybrid paddy seed of Ciherang-BISI; given that paddy crop is the food crop with the largest area in Indonesia.

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Page 38: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 201536

Untuk tahun 2016 dan tahun-tahun yang akan datang, Perseroan telah mempersiapkan stok produk serta siap meluncurkan varietas-varietas baru benih hortikultura dan benih jagung hibrida maupun pestisida dan pupuk yang diharapkan bisa lebih diterima pasar di sentra-sentra produksi pertanian di seluruh wilayah Indonesia.

Tahun 2016 ini Perseroan akan terus memperkuat penjualan varietas benih jagung hibrida BISI®-18.Benih jagung hibrida BISI®-18 telah menunjukkan perfoma yang sangat baik dan bisa diterima petani di banyak daerah sentra produksi jagung. Hal ini bisa dibuktikan dengan dengan peningkatan penjualan benih jagung hibrida BISI®-18 yang terus meningkat. Tahun 2012 yang lalu kontribusi penjualan BISI®-18 masih berkisar 3% dari total penjualan benih jagung hibrida Perseroan, dan selanjutnya di tahun 2015mampu tumbuh di angka 43%. Selain itu, ada 2 varietas baru benih jagung super hibridayaitu BISI®-226 dan BISI®-228 yang juga akan mulai dipacu penjualannya.Perseroan menargetkan kontribusi varietas baru di tahun 2016seperti BISI®-18,BISI®-226 dan BISI®-228 bisa tumbuh mendekati 60% dari total penjualan benih jagung hibrida, dan diharapkan memberikan kontribusi yang lebih besar untuk peningkatan penjualan di tahun 2016. Dengan beragamnya produk-produk baru yang tersedia di pasar, diharapkan pilihan petani akan benih jagung hibrida berkualitas akan semakin lengkap.

Perseroan juga telah mempersiapkan stok benih padi inbrida bersertifikat Ciherang-BISI yang terbukti bisa diterima dengan baik oleh petaniuntuk segera bisa memenuhi kebutuhan petani Indonesia akan benih padi yang berkualitas. Benih padi Ciherang-BISI merupakan benih padi inbrida dengan tingkat adaptasi yang luas, sudah sangat familier dan dikenal petani di hampir seluruh wilayah Indonesia. Produk benih ini relatif tahan terhadap serangan hama penyakit serta rasa nasinya cukup pulen. Penjualan benih padi Ciherang-BISI mengalami perkembangan yang cukup signifikan, dimulai dari 198 ton di tahun 2013, meningkat menjadi 913 ton di tahun 2014 dan menjadi 5.213 ton di tahun 2015. Untuk tahun 2016 ini, perseroan mengestimasikan penjualan benih padi inbrida bersertifikat Ciherang-BISI bisa meningkat di kisaran 7.500 ton.

Pada tahun 2016,Perseroan akanmengeluarkan beberapa varietas baru benih hortikultura seperti benih jagung manis F1 Glory, benih kubis F1 Montana, benih sawi putih F1 Yokohama, benih cabe F1 Iggo & F1 Arimbi-85. Selain itu ada pula benih mentimun F1 Hercules Plus, F1 Model-21 dan F1 Pesona-20. Sedangkan beberapa produk pestisidaterbaru yang akan dirilis di tahun 2016 inidiantaranya Almofid 56TB (fumigan), Demorf 500SC, Centro 75WP, Victory 75WP, Victar 80WP (fungisida), Drago 70WP, Fordam 870SL, Atraz

For 2016 and following years, the Company has prepared products stock and is ready to launch new varieties of horticultural seeds, hybrid corn seeds, pesticides and fertilizers that are expected to be more acceptable to the market in agricultural production centers throughout Indonesia.

In 2016, the Company will also continue to strengthen sales of the new varieties of hybrid corn seeds BISI-18®. Hybrid corn seeds BISI-18® has shown a very good performance and has beenaccepted by farmers in many corn production center areas. This is evidenced by the continued growth in sales of hybrid corn seed BISI-18®. In 2012 the contribution of sales of new BISI-18® was in the range of 3% of the total sales of hybrid corn seed of the Company, and in 2015 it was able to grow to 43%. In addition, there are 2 new varieties of super hybrid corn seed, BISI-226®and BISI-228®, which start to contribute to sales. The Company has a goal that the contribution of new varietiesin 2016 such as BISI-18®, BISI-226®and BISI-228®,could grow 60% of the total sales of hybrid corn seeds and it is expected to provide a greater contribution to the sales increase in 2016. With the varieties of new products available in the market, the Company hopes that farmers may have a more complete selection of high quality hybrid corn seed.

The Company also prepared stock of certified non-hybrid paddy seeds Ciherang-BISI which has been proven to be well accepted among the farmers to meet the demand of high quality paddy seed from Indonesia’s farmers. Paddy seeds Ciherang-BISI is non hybrid paddy seeds which is highly adaptable, famous among farmers in Indonesia, relatively pest and disease resistant, as well as yielding tasteful rice. The sales of paddy seed Ciherang-BISI experienced significant improvement, from 198 tons in 2013, increased to 913 tons in 2014 and increase to 5,213 tons in 2015. For 2016, the Company estimates that the sales of non hybrid paddy seeds Ciherang-BISI will improve into 7,500 tons.

In 2016, the Company will launch several new varieties for horticulture seeds such as sweet corn seed F1 Glory, cabbage seed F1 Montana, chicory seed F1 Yokohama, chilli seed F1 Iggo & F1 Arimbi-85. There are also cucumber seed F1 Hercules Plus, F1 Model-21 and F1 Pesona-20. The new products of pesticide that will be released in 2016 are Almofid 56TB (fumigan), Demorf 500SC, Centro 75WP, Victory 75WP, Victar 80WP (fungicide), Drago 70WP, Fordam 870SL, Atraz 600SC, Aleron 60SC, Carola 480SL (herbicide), Matrix Win 300EC, Ventura 3GR, Wingreat 400EC (insecticide).

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Page 39: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2015 Annual Report 37

600SC, Aleron 60SC, Carola 480SL (herbisida), Matrix Win 300EC, Ventura 3GR, Wingreat 400EC (insektisida). Untuk pupuk, beberapa produk baru yang akan dirilis di tahun 2016 diantaranya adalah Fitomic Plus (pupuk mikrocair). Produk-produk ini diharapkan akan terus menjaga kemampuan kompetitif serta meningkatkan penjualan. Hal ini diharapkan bisa menjadi momentum untuk pertumbuhan yang berkelanjutan di tahun 2016.

Prospek Usaha Benih Jagung Hibrida

Peningkatan Kebutuhan Benih Hibrida

Dengan angka pertumbuhan ekonomi tahun 2015 yang mencapai 4,79% dan di tahun 2016 ini diperkirakan akan tumbuh lagi sebesar 5,4% (sumber: Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Solikin M. Juhro, 20 Februari 2016), diestimasi konsumsi daging ayam dan telur sebagai sumber protein hewani akan semakin tinggi. Daging ayam dan telur dianggap sebagai sumber protein hewani yang murah dan mudah diperoleh bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Dengan peningkatan konsumsi tersebut, kebutuhan pakan ternak akan semakin besar dan kebutuhan jagung sebagai bahan baku utama pakan ternak akan ikut meningkat. Sebagai perbandingan, data dari Poultry Indonesia menyebutkan bahwa pada tahun 2014 yang lalu rata-rata konsumsi daging ayam masyarakat Indonesia baru mencapai 8,4 kg per kapita per tahun, jauh lebih rendah dari Malaysia yang telah mencapai rata-rata konsumsi 36 kg per kapita per tahunnya.

Di sisi lain, rata-rata harga jagung yang cukup tinggi sepanjang tahun 2015 yang berada di atas Rp 4.000,- per kg bahkan mencapai Rp 7.000,- per kg di awal tahun 2016 akan semakin menumbuhkan minat petani untuk terus menanam komoditas ini. Gabungan Pengusaha Pakan Ternak (GPMT) menyatakan bahwa untuk tahun 2015 yang lalu kebutuhan pakan Indonesia diperkirakan naik sekitar9% dari tahun 2014 sebesar 14,2 juta ton menjadi sekitar 15,5 juta ton.Sedangkan untuk tahun 2016, diprediksi meningkat 11% menjadi sekitar 17,3 juta ton. Tentunya estimasi kebutuhan pakan ternak yang semakin meningkat tersebut akan membutuhkan ketersediaan jagung yang semakin besar pula.

Kebutuhan benih jagung hibrida untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri diperkirakan akan terus meningkat. Penggunaan benih jagung hibrida yang produktivitas hasil panennya lebih tinggi menyebabkan pendapatan petani jagung hibrida juga lebih besar daripada petani jagung komposit. Ke depan, penggunaan benih jagung hibrida diperkirakan akan semakin berkembang karena keunggulannya langsung bisa dirasakan oleh petani.

These products are expected to maintainthe Company’s competitive ability to improve sales.This is hoped to be the momentum to maintain sustainable growth in 2016.

Business Prospects of Hybrid Corn Seeds

Increasing Demand for Hybrid Seeds

With a 4,79% economic growth rate in 2015 and expected to growth 5.4% in 2016 (Source: Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Solikin M. Juhro, 20 Februari 2016), estimated consumption of poultry and eggs as a source of animal protein will remain high. Poultry and eggs are considered as the source of the animal protein that are cheap and easy to obtain for most people in Indonesia. With this increased consumption, the need for animal feed will be even greater and the need for corn as the main raw material of animal feed will increase as well. As the comparison, Poultry Indonesia said that in 2014, the average poultry consumption in Indonesia was 8.4kg per capita per year, lower than Malaysia which reached average of 36 kg per capita per year.

On the other hand, the relatively high of average corn price in 2015 which above Rp4,000 per kg, even Rp7,000 per kg in the early 2016 will boost the interest of farmers in continuing to plant this crop. Gabungan Pengusaha Pakan Ternak (GPMT) said that in 2015 the need of Indonesia feed expected to increase 9% from 14,2 million tonnes in 2014 into 15.5 million tonnes. In 2016, the estimated growth is 11% or 17.3 million tonnes. The bigger the estimation of poultry feed requirement will result in bigger demand for corn.

The demand of hybrid corn seed to fulfil domestic demand is expected to rise. The use of hybrid corn seed with higher productivity results in the income of hybrid corn farmers being higher than that of composite corn farmers. Going forward, the use of hybrid corn seed is expected to increase because its superiority can be directly felt by farmers.

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Page 40: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 201538

Setiap tahun Perseroan ak an melakuk an pengenalan varietas baru untuk memenuhi kebutuhan petani yang berbeda-beda di masing masing wilayah dimana iklim, ketersediaan air, kebiasaan cara tanam tiap-tiap petani juga pasti berbeda. Dengan demikian diharapkan Perseroan bisa terus meningkatkan pangsa pasarnya.

Perseroan Berbasis Sains

Melalui fasilitas penelitian dan pengembangan yang cukup lengkap, Perseroan diharapkan akan mampu memproduksi secara berkesinambungan benih hibrida varietas baru yang memiliki kualitas yang lebih baik untuk petani. Setiap tahun Perseroan merilis 2 sampai 3 varietas baru benih jagung hibrida maupun benih hortikultura, sehingga dengan demikian diharapkan Perseroan akan mampu mempertahankan posisinya di pasar.

Setiap tahun Perseroan secara berkesinambungan terus menambah peralatan Laboratorium Bioteknologi, Laboratorium Pengujian Benih serta Laboratorium Pupuk dan Pestisida. Selain itu, kemampuan para peneliti yang berkaitan dengan riset dan pengembangan juga selalu terus menerus ditingkatkan.

Peningkatan Produksi Jagung Nasional

Berdasarkan data resmi yang dirilis oleh Biro Pusat Statistik dan Kementerian Pertanian Republik Indonesia, peningkatan produksi dan luas area tanam jagung nasional dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015 adalah sebagai berikut:

Dengan terbatasnya potensi untuk perluasan lahandan dilain pihak tuntutan akan peningkatan produksi semakin besar, maka intensifikasi lahan dalam bentuk penggunaan benih jagung hibrida yang terbaik, penggunaan pupuk dan pestisida serta cara bercocok tanam yang tepat sudah menjadi kebutuhan petani serta pertanian Indonesia.

Every year, the Company will introduce new varieties to meet the demand of the farmer which will be different in every area depends on the climate, availability of the water and planting techniques and convention. So, the Company will improve its market share.

Science Based Company

Through research and development facilities that are quite comprehensive, the Company is expected to be able to produce on an ongoing basis new hybrid seed varieties that have better quality for farmers. Each year, the Companyreleases 2 to 3 new varieties of hybrid corn seeds and horticultural seeds, as a result, the Company is able to maintain its position in the market.

Every year, the Company continuously installs new equipment in the Bio-technology Laboratory, Seed Test Laboratory and Fertilizer and Pesticide Laboratory. Also, the competency of the researcher related to the research and developmentwill be improved consistently.

National Corn Production Growth

Based on official data released by Biro Pusat Statistik and the Ministry of Agriculture of Republic of Indonesia, the increase in national corn production and harvested area from 2011 to 2015 is as follows:

With the limited potential in the increase theplantation area and the demand to increase production, the usage of high quality corn seeds, fertilizers and pesticide, as well as effective planting method will be required by Indonesia farmers and agriculture.

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Sumber data: Angka Ramalan II Biro Pusat Statistik, 2015Source: Estimated Number II, Central Statistics Bureau, 2015

Page 41: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2015 Annual Report 39

Prospek Usaha Benih Buah-buahan dan Sayuran

Tingkat Utilitas Yang Masih Rendah

Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar dalam penggunaan dan pengembangan benih unggul komoditas buah-buahan dan sayuran.Konsumsi sayur penduduk perkapita Indonesia pada tahun 2014 menurut data FAO hanya 40,6 kg/tahun/kapita, jauh di bawah standar kebutuhan konsumsi sayuran yang direkomendasikan oleh FAO, yakni sebesar 73 kg/kapita/tahun. Sedangkan standar kecukupan untuk sehat sebesar 91,25 kg/kapita/tahun. Dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang meningkat, diharapkan masyarakat akan teredukasi dengan gaya hidup yang lebih sehat, sehingga konsumsi sayur dan buah yang berkualitas akan turut meningkat.

Dengan peningkatan jumlah penduduk Indonesia yang masuk dalam segmen kelas menengah, maka daya beli masyarakat Indonesia untuk mengkonsumsi makanan yang baik untuk tubuh akan lebih besar. Dengan segmen kelas menengah yang semakin besar, pasar buah-buahan dan sayuran yang bernilai tinggi seperti melon, semangka tanpa biji, kembang kol dan lain-lain akan meningkat, sehingga pasar untuk benih sayuran dan buah-buahan akan turut meningkat.

Perbandingan Konsumsi Sayuran Per Kapita (kilogram per tahun) beberapa negara Asia adalah sebagai berikut:

Promosi Konsumsi Produk Hortikultura Produksi Dalam Negeri

Pemerintah terus menerus mempromosikan konsumsi buah dan sayuran produksi dalam negeri serta membatasi impor produk buah dan sayur dari luar negeri. Hal ini akan berdampak pada peningkatan konsumsi buah dan sayuran produksi dalam negeri serta pada akhirnya berpengaruh pada meningkatnya permintaan pasar atas benih hortikultura.

Business Prospects for Fruit and Vegetable Seeds

Low Level of Utilization

Indonesia has a huge potential in fruit and vegetable seed usage and development. Vegetable consumption per capita of the Indonesian population is still in the range of 40,6kg/year/capitain 2014, well below the standard consumption of vegetables recommended by the FAO of73 kg/capita/year. The adequacy standard for healthy living is 91.25 kg / capita / year. Within creased economic growth, the public will be educated to adopt a healthier lifestyle, so that the consumption of quality vegetables and fruits will increase as well.

With more of the Indonesian population joining the middle class,the purchasing power of Indonesians to consume healthier food will be greater. With a growing middle class segment, the market for high value fruit and vegetables such as melons, seedless watermelons, cauliflowers and others will increase, so that the market for vegetable and fruit seeds will also increase.

Comparison of Vegetable Consumption Per Capita (kilogram per year) in several Asian countries as follows:

Promotion on the Local Horticulture Products Consumption

The government always promotes the consumption of the local fruit and vegetable and limits the import of fruit and vegetables. It will improve the local consumption on the fruit and vegetables and the demand of horticulture seeds.

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Sumber: FAO, 2014, data diolah Source: FAO, 2014 processed data

Page 42: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 201540

Peran Perusahaan Pembenihan dalam Peningkatan Kualitas Produksi Benih

Pemanasan global yang terjadi saat ini sangat m e m i c u m e n i n g k a t ny a s e r a n g a n h a m a penyakit. Seiring dengan peningkatan teknologi penelitian dan pengembangan, Perseroan secara berkesinambungan telah mampu menciptakan varietas-varietas baru buah dan sayur yang memiliki kualitas yang lebih baik dibanding dengan varietas-varitas yang sudah ada dan memiliki genetik ketahanan terhadap serangan hama dan penyakit. Begitu pula dengan pestisida, Perseroan terus mengembangkan jenis-jenis pestisida baru yang bisa mengantisipasi serangan hama dan penyakit tanaman tersebut. Hal ini diharapkan akan meningkatkan pendapatan petani dan pada akhirnya meningkatkan permintaan benih buah dan sayuran yang berkualitas.

Prospek Usaha Produk Pestisida

Permintaan Industri Pertanian

Sebagai negara agrikultur yang terus berkembang, permintaan Indonesia akan produk-produk penunjang sarana produksi seperti pestisida dan pupuk akan terus meningkat seiring dengan peningkatan penanaman berbagai macam jenis tanaman. Pengaruh pemanasan global menyebabkan ancaman l ingkungan yang secara langsung berakibat pada peningkatan hama penyakit. Untuk itu, berperan sebagai perusahaan pembenihan, Perseroan berusaha untuk menghasilkan varietas-varietas yang lebih berkualitas dan lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit.

Selain itu, prospek penanaman padi sebagai pengguna terbesar produk pestisida dan pupuk juga terus membaik di tahun 2015, sejalan dengan peningkatan harga beras nasional. Untuk itu, Perseroan akan terus fokus memperkenalkan produk-produk pestisida dan pupuk yang terkait dengan penanaman padi mengingat pasarnya yang sangat besar. Perseroan memiliki banyak produk pestisida yang terkait dengan tanaman padi, seperti Boom Padi®, Trisula® Cypermax®, Recor Plus®, Biggest® dan lain-lain.

Breeding Company’s Role in Improving Quality of Seed Production

Global warming is triggering an increase in pest attacks. Along with the growth in technology in research and development, the Company has been able to create sustainable new varieties of fruit and vegetables of higher quality than existing varieties and with a genetic resistance to pests and diseases. Similarly with pesticides, the Company continues to develop new types of pesticides that can anticipate pest attacks and plant diseases. This is expected to increase farmers’ income and ultimately increase the demand for quality fruit and vegetable seeds.

Business Prospects for Pesticide Products

Demand from Agricultural Industry

As a developing agricultural country, Indonesia’s demand for production support products such as pesticides and fertilizers will continue to increase along with the increase in the planting of various types of plants. The effects of global warming have led to environmental threads which have directly resulted in increased pest attacks. Accordingly, in its role as a breeding company, the Company strives to produce varieties which are of higher quality and more resistant to pests and diseases.

Furthermore, the prospects for paddy plantation as the major user of pesticides and fertilizer have steadily improved in 2013, in line with the higher prices for rice nationally. The Company will continue to focus on introducing pesticide and fertilizer products related to paddy cultivation owing to the very large market. The Company has many pesticide products related to paddy plants, such as Boom Padi®, Trisula®Cypermax®, Recor Plus®, Biggest® and others.

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Page 43: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2015 Annual Report 41

Berikut data Luasan Panen dan Produksi Tanaman Padi di Indonesia dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015:

Di tahun 2014 yang lalu, Perseroan telah memulai investasi pembangunan fasilitas produksi baru untuk pestisida dan pupuk di PT Multi Sarana Indotani, dan diharapkan pembangunannya bisa diselesaikan di pertengahan tahun 2016 ini. Investasi ini diharapkan bisa meningkatkan kapasitas produksi Perseroan. Selain peningkatan kapasitas produksi, Perseroan juga mempersiapkan tiga fasilitas produksi baru untuk memproduksi pestisida butiran (granular pesticide), umpan tikus (block bait) serta pestisida jenis soluble concentrate.

Prospek Usaha Benih Padi

Seiring dengan meningkatnya pendapatan petani padi Indonesia karena pertumbuhan dan stabilitas harga gabah di pasaran dan juga proteksi dari pemerintah dalam bentuk harga dasar gabah (harga pokok pembelian) dan impor yang sangat terbatas membuat petani lebih termotivasi untuk menggunakan benih padi bersertifikat. Dengan total luas penanaman padi sekitar 13 juta hektar sampai dengan 14 juta hektar setiap tahun, membutuhkan benih padi sebesar 325.000 ton sampai dengan 400.000 ton per tahunnya. Dari total kebutuhan pasar tersebut, Perseroan memperkirakan pasar benih padi inbrida bersertifikat yang diserap petani dari pasar bebas sebesar 100.000 ton per tahun.

Oleh karena itu, pada tahun 2013 yang lalu Perseroan telah memulai produksi benih padi inhibrida bersertifikat sebanyak 198 ton dan hasilnya sangat diterima dengan baik oleh petani. Di tahun 2014 penjualannya meningkat menjadi 913 ton, dan di tahun 2015 Perseroan berhasil meningkatkan penjualan menjadi 5.332 ton. Untuk tahun 2016 ini Perseroan akan meningkatkan produksi dan penjualan sebesar 7.500 ton. Dengan kemampuan produksi dan jaringan pemasaran yang dimiliki oleh Perseroan, prospek bisnis benih padi bersertifikat kedepan masih terbuka luas untuk dikembangkan.

The data of Paddy Production and Plant Area in Indonesia from 2011 to 2015 as follows:

In 2014, the Company started the investment to build new production facility for pesticide and fertilizers in PT Multi Sarana Indotani, and expected to be completed in 2016. This investment will increase production capacities of the Company’s products. Beside that, the Company also prepared three new production facilities to produce granular pesticides, rat bait and soluble concentrate pesticide.

Business Prospects for Paddy Seed

In line with the increase of the income of Indonesia’s paddy farmers due to the increase and stable of paddy’s price in the market and the government protection to control the paddy price as well as limitation of the importation will motivate the farmers to use the certified paddy seeds. With the total plant area around 13 million to14 million hectare every year, 325,000 to 400,000 tons of paddy seed is required every year. With that total needs, the Company projects that certified paddy seeds for the farmers in the free market will around 100,000 tons every year.

So, in 2013 the Company started to produce 198 tons of certified non hybrid paddy seeds and well accepted by the farmers. In 2014, the Company increased sales into 897 tons and received a very good response, and in 2015 the Company increased production and sales into 5,332 tons. In 2016, the Company will increase the production and sales into 7,500 tons. With the Company’s production capacities and distribution network, the market of certified of paddy seeds has the opportunity for growth.

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Sumber data: Angka Ramalan II Biro Pusat Statistik, 2014Source: Estimated Number II, Central Statistics Bureau, 2014

Page 44: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 201542

PROYEKSI DAN HASIL

P a d a L a p o r a n Ta h u n a n 2 0 1 4 , P e r s e r o a n memproyeksikan untuk menjaga rasio liabilitas terhadap ekuitas pada akhir tahun 2015 adalah lebih kecil dari 250% dan berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian 2015 yang diaudit, Perseroan mencatat rasio liabilitas terhadap ekuitas sebesar 18% pada tanggal 31 Desember 2015. Sedangkan untuk akhir tahun 2016, Perseroan memproyeksikan untuk menjaga rasio liabilitas terhadap ekuitas lebih kecil dari 250%.

ASPEK PEMASARAN

Perseroan menjalin kerjasama dengan beberapa perusahaan agribisnis seperti Monsanto Company, US dan Chia Tai Seed Co. Ltd., Thailand, untuk pengembangan produk benih jagung hibrida serta benih buah dan sayuran. Pada saat yang sama, Perseroan juga bekerja sama dengan Sanonda International, China dan beberapa perusahaan luar negeri lainnya untuk mengembangkan pupuk dan pestisida.

Produk benih, pestisida dan pupuk yang dipasarkan oleh Perseroan dan entitas anaknya menggunakan berbagai macam merk yang telah terdaftar di Direktorat JendralHak Atas Kekayaan Intelektual, dengan label dagang yang dikenal luas yaitu “Cap Kapal Terbang”. Untuk produk pestisida impor, Perseroan dan entitas anaknya menggunakan beberapa merk dari prinsipal seperti Turex dan Besmor.

Sedangkan untuk produk hasil pengembangan sendiri, Perseroan dan entitas anaknya menggunakan merk yang berbeda seperti Rambo, Ranger dan Noxone, yang mana kepemilikan merknya dipegang oleh Perseroan dan entitas anaknya. PT Multi Sarana Indotani (MSI) sebagai entitas anak Perseroan di bidang formulasi pestisida terus berusaha memperbaiki formulasi untuk meningkatkan efektifitas serta mengefisienkan biaya produksi.

PROJECTION AND RESULTS

In the 2014 Annual Report, the Company projected to maintain the debt to equity ratio at less than 250% at the end of 2015 and based on the 2015 Audited Consolidated Financial Statements, the Company recorded a debt to equity ratio of 18% as of 31 December 2015. At the end of 2016, the Company projects the debt to equity ratio to be at less than 250%.

MARKETING ASPECTS

The Company, in cooperation with several agribusiness companies concerns such as Monsanto Company, US and Chia Tai Seed Co. Ltd., Thailand, has developed hybrid corn seeds as well as fruit and vegetable seed products. At the same time, the Company is working together with Sanonda International, China and some other foreign companies to develop fertilizers and pesticides.

The seed, pesticide and fertilizer products distributed by the Company and its subsidiaries are marketed under various brand names registered at the Directorate General of Intellectual Property Rights, with a widely known trademark, “Cap Kapal Terbang”. For imported pesticides, the Company and its subsidiaries use several brands, such as Turex and Besmor.

While for their own products, the Company and its subsidiaries use different brand names such as Rambo, Ranger and Noxone, with the brand ownership being held by the Company and its subsidiaries. PT Multi Sarana Indotani (MSI), as a subsidiary of the Company engaged in pesticide formulations, continually strives to improve the formulation to increase the effectiveness and production cost efficiency.

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Page 45: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2015 Annual Report 43

Perseroan memiliki jaringan distribusi yang meliputi seluruh wilayah Indonesia, dengan ditunjang oleh tujuh kantor cabang serta distributor yang menyebar di seluruh wilayah Indonesia. Perseroan juga memiliki tenaga technical service yang bertugas untuk memberikan bimbingan teknis kepada para petani pengguna produk yang dihasilkan oleh Perseroan.

Pangsa Pasar

Pangsa pasar Perseroan untuk benih jagung hibrida pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sekitar 48% dan 43%. Pesaing utama Perseroan dalam pemasaran benih jagung hibrida diantaranya adalah beberapa perusahaan global seperti Pioneer (Dupont), Monsanto dan Syngenta, yang memiliki jaringan sumber genetik global. Namun demikian Perseroan mampu mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar domestik dengan pangsa pasar sebesar 48% pada tahun 2015. Keberhasilan tersebut didukung oleh kemampuan distribusi, pemasaran dan produksi serta yang utama adalah jenis produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

Di tahun 2015 perseroan berhasil memasarkan benih padi inbrida bersertifikat sebesar 5.332 ton dengan pangsa pasar yang baru mencapai 5% dari total pasar, dan mendapattanggapan yang bagus dari para petani padi. Di tahun 2016 ini, Perseroan akan meningkatkan produksi dan pemasaran benih padi inbrida bersertifikat Ciherang BISI untuk meraih pangsa pasar minimal 7,5%, dan diharapkan bisa meraih pangsa pasar yang signifikan seperti pada pasar benih jagung hibrida dan benih hortikultura di tahun-tahun mendatang.

Pangsa pasar Perseroan untuk benih buahdan sayuran pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sekitar 39% dan 38% dihitung dari total pasar benih. Dalam pasar benih buah dan sayuran, Perseroan bersaing dengan beberapa perusahaan multinasional yang memiliki fasilitas penelitian di Indonesia, importir dan perusahaan perdagangan serta perusahaan skala kecil baru yang banyak bermunculan. Dengan fasilitas penelitian serta laboratorium bioteknologi yang telah dimiliki, Perseroan yakin akan kemampuannya untuk secara berkesinambungan menghasilkan produk-produk dengan kualitas dan harga yang bersaing, sesuai dengan yang dibutuhkan petani.

Pangsa pasar Perseroan untuk pestisida pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sekitar 9,5% dan 9%. Untuk segmen pestisida, pesaing yang dihadapi Perseroan adalah beberapa perusahaan multinasional yang sebelumnya telah bertahun-tahun menguasai pasar Indonesia sehingga merknya telah dikenal dengan baik oleh petani. Kelompok kedua adalah perusahaan lokal Indonesia dengan strategi utama memiliki harga jual yang lebih murah, yang bermunculan pasca regulasi pemerintah

The Company has distribution network across Indonesia, supported by seven branches and several distributors. The Company also has technical service team who always share technical assistance to the farmers about the Company’s products.

Market Share

The Company’s respective market share in hybrid corn seeds in 2015 and 2014 was approximately 48% and 43%. For hybridfield corn seeds, the Company’s main competitors are global players such as Pioneer (Dupont), Monsanto and Syngenta that have global genetic resource networks. The Company, however, has been able to maintain its position as the domestic market leader with around 48% in 2015. This achievement is primarily because of the support from its distribution, marketing and production divisions and the most importantly, the range of products that satisfies the market demand.

In 2015, the Company sold the certified non hybrid paddy seeds approximately 5,332 tons with the market share of 5% and received a good response from the paddy farmer. In 2016, the Company will increase production and marketing of this certified non hybrid paddy seeds Ciherang BISI to gain at least 7.5% market shares, and we hope to gain significant shares in the future, similar to hybrid corn seeds and horticulture seeds.

The Company’s respective market share in fruit and vegetable seeds in 2015 and 2014 was approximately 39% and 38% of the total seeds market. For fruit and vegetable seeds, the Company’s competitors are multinational companies with research facilities in Indonesia, importers, trading companies, and newly emergent small-scale companies. With its research facilities and bio-technology laboratories, the Company believes in its ability to produce competitive products that meet the needs of farmers.

The Company’s market share in pesticides in 2015 and 2014 was approximately 9.5% and 9%, respectively. For pesticides, the Company’s competitors are multinational companies that have been dominating the Indonesian market with brands that are already familiar to farmers. The second group of competitors is Indonesian local companies with main strategy of offering lower prices, such companies emerged right after the government regulations related to registration of pesticides in 2001. The Company

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Page 46: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 201544

yang berkaitan dengan pendaftaran pestisida pada tahun 2001. Perseroan menempatkan posisinya sebagai produsen produk-produk yang berkualitas tinggi, distributor yang mempunyai reputasi dan sebagai pemimpin pasar perusahaan pemasok benih. Perseroan akan terus fokus untuk menggarap pestisida yang terkait dengan tanaman padi, mengingat pasarnya sangat luas dan dibutuhkan hampir di seluruh wilayah pemasaran.

Pesaing Perseroan untuk segmen produk pupuk adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mendapatkan subsidi dari pemerintah. Oleh karena itu, Perseroan hanya memproduksi pupuk daun (pupuk yang aplikasinya dengan cara disemprotkan pada daun) dan menempatkan produknya bagi segmen pengguna khusus dan didistribusikan dalam pasar yang spesifik, khususnya tanaman sayuran, dimana para petaninya memiliki daya beli relatif tinggi. Dimulai pada tahun 2014 yang lalu, Perseroan juga telah memperkenalkan pupuk daun tersebut ke petani padi, seiring meningkatnya daya beli para petani padi.

Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Perseroan adalah:

a) Untuk memperkuat posisi Perseroan dalam pasar, maka Perseroan dan entitas anaknya memperkenalkan produk-produknya secara luas kepada para petani dan masyarakat melalui berbagai kegiatan pemasaran yang dilakukan untuk menjaga hubungan kerja dengan para petani serta untuk mentransfer pengetahuan, melalui beberapa cara sebagai berikut:

•DemoPlotDemonstrasi kualitas produk melalui penanaman benih dan pemakaian pestisida serta pupuk di beberapa lahan yang potensial.

•PenyuluhanMemberikan informasi tentang keunggulan produk serta teknik-teknik baru dalam penanaman tanaman.

•StudiBandingMengundang petani untuk meninjau dan mencontoh keberhasilan petani di daerah lain.

•PanenRayaMelakukan panen produk Perseroan secara bersama-sama dengan petani agar petani dapat melihat dan menguji keunggulan produk Perseroan.

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

has positioned itself as a high-quality producer, a reputable distributor and a market leader of seed supplier companies. The Company will also keep focusing on pesticides related to paddy plants as they provide wide market coverage and are needed almost in the entire marketing area.

For fertilizers, the Company’s competitors are state-owned enterprises which are subsidized by the Government. Therefore, the Company only produces leaf fertilizer (a fertilizer which is sprayed on the leaf ) and markets its products for specific usage and distributes them in specific markets, especially in the case of vegetable plantation, where the purchasing power of farmers is relatively high. Starting from 2014, the Company also introduced leaf fertilizer to the paddy farmers, in line with the increase of their purchasing power.

Marketing Strategy

The marketing strategiesimplemented by the Company are as follows:

a) To strengthen its position in the market, the Company and its subsidiaries have introduced their products to farmers and to the public by conducting various marketing activities with the aim of maintaining close working relationships with farmers and transfer of knowledge. Activities include:

•DemoPlotDemonstrating the product quality by planting the seeds and applying pesticide and fertilizer in several potential areas.

•GuidanceGiving information about the advantages of the product as well as introducing new techniques in plant cultivation.

•ComparativeStudyInviting farmers to observe the success of farmers in other locations and follow their example.

•FarmFieldDayHarvesting the Company’s products together with farmers for them to directly observe and test the high quality of the Company’s products.

Page 47: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2015 Annual Report 45

•PromosiMelakukan pemasangan iklan di media radio maupun media cetak, memasang baliho, banner serta menyebarkan selebaran dan brosur.

b) Kemitraan dengan Petani Melakukan kerjasama dengan kelompok-

kelompok tani penanam jagung hibrida di daerah-daerah sentra yang dikuasai kompetitor. Program kemitraan ini dilakukan dengan cara mempermudah petani untuk mendapatkan produk unggulan Perseroan, yaitu benih jagung hibrida BISI-18®. Diharapkan melalui pola kemitraan ini akan bisa mempermudah pengenalan varietas-varietas baru benih jagung hibrida yang diproduksi oleh perusahaan.

c) Melalui fasilitas penelitian dan pengembangan baik domestik maupun internasional serta fasilitas bioteknologi, Perseroan terus menghasilkan benih, pestisida dan pupuk yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan para petani yang terus berkembang seiring dengan perubahan iklim.

d) Perseroan mengembangkan teknik pengemasan agar kualitas produk tetap terjaga dengan baik. Sebagian besar benih hortikultura dijual sebagai “packed seed”, yaitu benih dalam kemasan yang telah diproses secara higienis dan hortikultura yang telah dihasilkan dan dipasarkan oleh Perseroan antara lain: melon, timun, semangka, terong, tomat, cabai, kubis, bayam, kangkung, kacang panjang dan buncis.

e) Selain penjualan lokal, Perseroan menjual beberapa varietas benih hortikultura dan jagung hibrida ke luar negeri, antara lain ke China, Vietnam, Philippines, Malaysia, Srilanka dan India.

f ) Perseroan juga te lah mengembangk an sistem perawatan benih serta perlakuan seed treatmentuntuk menjaga kesehatan benih dan melindungi tanaman muda dari penyakit dan hama.

KEBIJAKAN DIVIDEN

Berdasarkan Prospektus Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan yang diterbitkan pada tanggal 16 Mei 2007, Perseroan memiliki kebijakan dividen sebesar maksimal 40% dari laba bersih setelah pajak setiap tahunnya mulai tahun buku 2007. Besarnya dividen tunai dikaitkan dengan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan serta surplus kas dari kegiatan operasional setelah memperhitungkan kebutuhan pendanaan untuk

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

•PromotionTelevision, radio or newspapers advertisement, billboards, and banners as well as through leaflets and brochures.

b) Partnership with Farmers Cooperating with hybrid corn grower groups in

the center of competitor’s areas. The partnership program is conducted by making it easier for farmers to get the Company’s top products, which are BISI-18® and BISI-222® hybrid corn seeds. It is expected through this partnership system, it will be easier to introduce new varieties of hybrid corn seeds produced by the Company.

c) Through domestic and international research and development and bio-technology facilities, the Company will always produce high quality of seeds, pesticides and fertilizers and well adapted to the growing demand from farmer, in line with the climate changes.

d) The Company has improved its packaging techniques to keep the product in good condition. Most of the fruit and vegetable seeds sold on the market as “packed seeds” are hygienically packed to maintain quality. These seeds are available in wide range of varieties including fruits and vegetables. The vegetable seed products that are produced and marketed by the Company are seeds of melon, cucumber, watermelon, eggplant, tomato, chili, cabbage, spinach, water spinach, long beans and beans.

e) In addition to its domestic sales, the Company has sold several types of vegetable seeds abroad such as China, Vietnam, Philippines, Malaysia, Sri Lanka and India.

f ) The Company has developed its seed care system to preserve seed health and seed treatment to protect young plants from diseases and pests.

DIVIDEND POLICY

Based on the Prospectus of the Initial Public Offering of the Company published on May 16, 2007, the Company has a dividend policy of a maximum of 40% of net income after tax every year starting 2007. The size of the cash dividend relates to the Company’s profit in the particular year and the cash surplus from operational activities after considering financing requirements for capital expenditure and working capital in the future, mindful of the financial

Page 48: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 201546

pengeluaran modal dan modal kerja di masa mendatang, dengan tidak mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan tanpa mengurangi hak dari pemegang saham untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 29 Mei 2015, para pemegang saham Perseroan menyetujui untuk membagikan dividen tunai atas laba bersih tahun 2014 sebesar 38,19% dari laba bersih atau sebesar Rp63 miliar (Rp21 per saham). Dividen tersebut telah dibayarkan kepada pemegang saham yang tercatat pada tanggal 26 Juni 2015.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 30 Mei 2014, para pemegang saham Perseroan menyetujui untuk membagikan dividen tunai atas laba bersih tahun 2013 sebesar 28,34% dari laba bersih atau sebesar Rp36 miliar (Rp12 per saham). Dividen tunai tersebut telah dibayarkan kepada pemegang saham yang tercatat pada tanggal 3 Juli 2014.

health of the Company and applicable regulations without prejudice to the shareholders’ right to decide otherwise based on the rules in the Company’s Articles of Association.

In the Annual Shareholder’s General Meeting held on May 29, 2015, the Company’s shareholders agreed to distribute a cash dividend payment from 2014 net income of 38.19% from net profit or Rp63 billion ( Rp21 per share). The cash dividend was distributed to the shareholders registered on June 26, 2015.

In the Annual Shareholder’s General Meeting held on May 30, 2014, the Company’s shareholders agreed to distribute a cash dividend payment from 2013 net income of 28.34% from net profit or Rp36 billion (Rp12 per share). The cash dividend was distributed to the shareholders registered on July 3, 2014.

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Page 49: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2015 Annual Report 47

UMUM

Tata Kelola Perusahaan yang baik merupakan hal penting bagi PT BISI International Tbk (”Perseroan”) dalam menjalankan kegiatan usaha sesuai dengan etika yang berlaku untuk menjaga kepentingan para stakeholder.

Perseroan terus berusaha mengembangkan tata kelola perusahaan yang baik, antara lain dengan memberlakukan kode etik perusahaan untuk memastikan karyawan menjalankan tugas-tugasnya sesuai dengan nilai-nilai kebijakan perusahaan, hukum dan perundang-undangan yang berlaku, menjaga kepatuhan terhadap anggaran dasar serta peraturan dan ketentuan di bidang pasar modal.

DEWAN KOMISARIS

Dewan Komisaris adalah organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris Perseroan telah memiliki Pedoman Dewan Komisaris yang mana dokumennya tersedia dalam situs www.bisi.co.id.

Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari sedikitnya dua orang anggota yang terdiri dari Komisaris Utama yang dibantu oleh sedikitnya satu orang anggota Dewan Komisaris. Jumlah Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30% dari dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham masing-masing untuk jangka waktu 5 tahun dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikannya sewaktu-waktu. Masa jabatan seluruh anggota Komisaris saat ini akan berakhir pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk tahun buku 2018.

Tugas Dewan Komisaris adalah

a. Melakukan pengawasan dan bertanggung jawab atas pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi, yang semuanya dilakukan dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian.

b. Dalam kondisi tertentu, Dewan Komisaris wajib menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham tahunan dan RUPS lainnya sesuai dengan kewenangannya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar.

GENERAL

Good corporate governance is important to PT BISI International Tbk (“Company”) in conducting its business activities in accordance with prevailing ethical standards to safeguard the interests of its stakeholders.

The Company continues to develop good corporate governance by amongst other things applying the corporate code of ethics to ensure that employees perform their duties in line with corporate policy values and prevailing laws and regulations, as well as to maintain compliance with the articles of association and capital market and stock exchange regulations and provisions.

BOARD OF COMMISSIONERS

The Board of Commissioners is an organ of the Company with duties to conduct general/specific supervision in accordance with the Articles of Association as well as giving advice to the Directors. Board of Commissioners of the Company already had The Guidelines of The Board of Commissioners which available in website www.bisi.co.id.

The Board of Commissioners is made up of at least two members, consisting of one President Commissioner, assisted by at least one member of the Board of Commissioners. The number of Independent Commissioner shall be at least 30% of the entire members of the Board of Commissioners. The members of the Board of Commissioners are appointed through a General Meeting of Shareholders, each for a term of five years, without prejudice to the rights of the General Meeting of Shareholders to dismiss them from time to time. The term of office of all members of the Board of Commissioners ends at the Annual General Meeting of Shareholders for the financial year of 2018.

Duties of the Board of Commissioners are:

a. The Board of Commissioners shall be obliged to conduct supervision and responsible for the supervision toward the policy of the management, the general operation of the management, either concerning the Company or the Company’s business, and to give advice to the Directors, all of which shall be conducted in good faith, full of responsibility and carefulness.

b. Under cer tain condit ions, the Board of Commissioners shall convene the Annual General Meeting of Shareholders and the other General Meeting of Shareholders in accordance with its authority as stipulated in the regulations and the Articles of Association.

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 50: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 201548

c. D a l a m r a n g k a m e n d u k u n g e fe k t i v i t a s pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris wajib membentuk Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi serta dapat membentuk komite lainnya. Dewan Komisaris wajib menetapkan Piagam Komite Audit dan Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi serta melakukan evaluasi terhadap kinerja komite-komite tersebut pada setiap akhir tahun buku.

Anggota Dewan Komisaris dapat diberi gaji dan/atau tunjangan yang jumlahnya ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 75 tanggal 25 Mei 2010, yang dibuat oleh SP Henny Singgih, SH, Notaris di Jakarta, Rapat Umum Pemegang Saham telah memutuskan bahwa kepada seluruh Dewan Komisaris diberikan gaji dan/atau tunjangan sebesar sebanyak-banyaknya Rp30 miliar untuk tahun buku 2010 dan tahun buku-tahun buku yang akan datang hingga ada perubahan melalui keputusan yang disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham, hal demikian dengan tetap memperhatikan kondisi Perseroan dari waktu ke waktu. Komisaris Utama Perseroan diberikan wewenang untuk menyusun dan memutuskan besaran distribusi honorarium tersebut diantara para Dewan Komisaris. Hingga saat ini, Komisaris Utama belum memiliki metode penentuan remunerasi sehingga keputusan remunerasi didasarkan pada pertimbangan lingkup pekerjaan, standar domestik saat ini dan tanggung jawab yang diasumsikan. Untuk tahun buku 2015, jumlah gaji dan/atau tunjangan yang diberikan kepada Dewan Komisaris Perseroan adalah sebesar Rp425 juta.

Dewan Komisaris wajib mengadakan Rapat Dewan Komisaris secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan dan Rapat Gabungan Direksi Dan Dewan Komisaris secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan. Rapat Dewan Komisaris dapat dilangsungkan apabila dihadiri mayoritas dari seluruh anggota Dewan Komisaris. Pengambilan keputusan Rapat Dewan Komisaris dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat dan dalam hal musyawarah mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.

Selama tahun 2015 telah diselenggarakan enam kali Rapat Dewan Komisaris dan tiga kali Rapat Gabungan Direksi dan Dewan Komisaris, dengan data kehadiran seperti di bawah ini:

c. In order to support the effectiveness of the implementation of its duties and responsibilities, the Board of Commissioners must establish the Audit Committee and the Nomination and Remuneration Committee and may establish other committees. The Board of Commissioners must determine the Audit Committee Charter and the Guidelines of Nomination & Remuneration Committee as well as conduct the evaluation toward the performance of such committees at every end of the financial year.

The members of the Board of Commissioners may be given salaries and/or allowances, the amount of which is to be determined by the General Meeting of Shareholders. Pursuant to Deed of Minutes of Annual General Meeting of Shareholders No. 75 dated May 25, 2010 made before SP Henny Singgih, S.H., Notary in Jakarta, the General Meeting of Shareholders has resolved that all members of the Board of Commissioners are to be given salaries and/or allowances amounting to no more than Rp30 billion for the 2010 financial year and onwards until there is an amendment resolved by the General Meeting of Shareholders, with due observance of the condition of the Company from time to time. The President Commissioner is given the right to arrange and decide on the distribution of such honorarium amongst the Board of Commissioners. To date, since the President Commissioner has no remuneration formula, remuneration decisions are based upon considerations of scope of work, current domestic standards and responsibilities assumed. For the 2015 financial year, the total salaries and/or allowances given to the Board of Commissioners of the Company is Rp425 million.

The Board of Commissioners must hold a periodic Meeting of the Board of Commissioners at least 1 (one) time in 2 (two) months and a Joint Meeting of the Directors and Board of Commissioners periodically at least 1 (one) time in 4 (four) months. Meetings of the Board of Commissioners may be held if attended by a majority of all members of the Board of Commissioners. The resolutions of the Meeting of the Board of Commissioners shall be adopted based on amicable discussion to achieve consensus and in the event that the consensus is not achieved, the resolutions shall be adopted based on a majority vote.

In 2015 there were six Meetings of the Board of Commissioners and three Joint Meetings of the Directors and Board of Commissioners, with details of attendance as follows:

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Jumlah KehadiranMeetings Attended

9

9

9

JabatanPosition

Komisaris UtamaPresident Commissioner

KomisarisCommissioner

Komisaris IndependenIndependent Commissioners

NamaName

Jialipto Jiaravanon

Thomas Effendy

Burhan Hidayat

Page 51: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2015 Annual Report 49

DIREKSI

Direksi adalah organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam dan di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Direksi Perseroan telah memiliki Pedoman Direksi yang mana dokumennya tersedia dalam situs www.bisi.co.id.

Direksi Perseroan terdiri dari tiga orang anggota Direktur yang terdiri dari satu orang Direktur Utama dan sedikitnya satu orang Wakil Direktur Utama dan satu orang Direktur. Anggota Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham masing-masing untuk jangka waktu 5 tahun dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikannya sewaktu-waktu. Masa jabatan seluruh anggota Direksi saat ini akan berakhir pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk tahun buku 2018.

Tugas Direksi adalah:

a. Direksi bertugas menjalankan dan bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar, yang semuanya dilakukan dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan kehati-hatian.

b. Direksi bertugas menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (”RUPS”) tahunan dan RUPS lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar.

c. D a l a m ra n g k a m e n d u k u n g e fe k t i v i t a s pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi dapat membentuk komite. Direksi wajib melakukan evaluasi terhadap kinerja komite yang membantu pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya tersebut pada setiap akhir tahun buku

.

Direksi dapat diberi gaji dan/atau tunjangan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan wewenang tersebut dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 95 tanggal 30 Juni 2008, yang dibuat oleh SP Henny Singgih, S.H., Notaris di Jakarta, Rapat Umum Pemegang Saham telah memutuskan bahwa Dewan Komisaris Perseroan diberikan wewenang untuk menetapkan jumlah honorarium berikut

DIRECTORS

The Directors is an organ of the Company, which is fully authorized and responsible for the management of the Company for the benefit of the Company, in accordance with the purpose and objective of the Company and shall represent the Company both inside and outside the court in accordance with the provisions of the Articles of Association. The Directors of the Company already had The Guidelines of The Directors which available in website www.bisi.co.id.

The Directors of the Company consist of three members, made up of one President Director, at least one Vice President Director and at least one Director. The members of the Directors are appointed through a General Meeting of Shareholders for a term of five years each, without prejudice to the rights of the General Meeting of Shareholders to dismiss them from time to time. The term of office of all members of the Board of Directors ends at the Annual General Meeting of Shareholders for the financial year of 2018.

Duties of the Directors are: a. The Directors shall be obliged to run and shall be

responsible for the management of the Company for the benefit of the Company in accordance with the purposes and objectives of the Company as determined in the Articles of Association, all of which shall be made in good faith, full of responsibility and carefulness.

b. The Directors shall be obliged to convene the Annual General Meeting of Shareholders and other General Meeting of Shareholders as stipulated in the legislation and the Articles of Association.

c. In order to support the effectiveness of the implementation of the duties and responsibilities, the Directors may establish a committee. The Directors shall be required to conduct the evaluation toward the performance of the committee that shall assist the implementation of its duties and responsibilities at every end of the financial year.

The Directors may be given salaries and/or other allowances as determined by the General Meeting of Shareholders, and such authority may be delegated to the Board of Commissioners. Pursuant to Deed of Minutes of Annual General Meeting of Shareholders No. 95 dated June 30, 2008, made before SP Henny Singgih, S.H., Notary in Jakarta, the General Meeting of Shareholders has resolved that the Board of Commissioners of the Company is granted the authority to determine

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 52: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 201550

fasilitas dan/atau tunjangan lainnya bagi Direksi untuk tahun buku 2008 dan tahun buku - tahun buku yang akan datang hingga ada perubahan melalui keputusan yang disetujui oleh rapat umum pemegang saham, hal demikian dengan tetap memperhatikan kondisi Perseroan dari waktu ke waktu. Hingga saat ini, Dewan Komisaris belum memiliki metode penentuan remunerasi sehingga keputusan remunerasi didasarkan pada pertimbangan lingkup pekerjaan, standar domestik saat ini dan tanggung jawab yang diasumsikan. Untuk tahun buku 2015, jumlah gaji dan/atau tunjangan yang diberikan kepada Direksi Perseroan adalah sebesar Rp6,79 miliar.

Untuk meningkatkan kompetensi Direksi, telah diadakan beberapa pelatihan sesuai dengan keahlian masing-masing anggota Direksi, seperti pelatihan manajemen finansial dan makro ekonomi.

Direksi wajib mengadakan Rapat Direksi secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam setiap bulan dan Rapat Gabungan Direksi Dan Dewan Komisaris secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan. Rapat Direksi dapat dilangsungkan apabila dihadiri mayoritas dari seluruh anggota Direksi. Pengambilan keputusan Rapat Direksi dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat dan dalam hal musyawarah mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan suara terbanyak.

Selama tahun 2015 telah diselenggarakan dua belas kali Rapat Direksi dan tiga kali Rapat Gabungan Direksi Dan Dewan Komisaris, dengan data kehadiran seperti di bawah ini:

the amount of such honorarium, including other facilities and/or allowances, to the Directors for the financial year of 2008 and future financial years, until there is an amendment through a resolution approved by a general meeting of shareholders, with due observance of the condition of the Company from time to time. To date, since the Board of Commissioners has no remuneration formula, remuneration decisions are based upon considerations of scope of work, current domestic standards and responsibilities assumed. For the financial year of 2015, the amount of salaries and/or allowances given to the Directors of the Company is Rp6.79 billion.

In order to raise the competency of the Directors, several training sessions were conducted in accordance with the degree of expertise of each member of the Directors, in areas such as financial management and macroeconomics.

The Directors shall hold periodic Meeting of the Directors at least 1 (one) time in every month and a Joint Meeting of the Directors and Board of Commissioners periodically at least 1 (one) time in 4 (four) months. Meeting of the Directors may be held if attended by a majority of all members of the Directors. Resolutions of the Meeting of the Directors shall be adopted based on amicable discussion to achieve consensus and in the event that the consensus is not reached, the resolutions shall be adopted based on the majority vote.

In 2015, there were twelve Meetings of The Directors and three Joint Meetings of the Directors and Board of Commissioners, with details of attendance as follows:

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Jumlah KehadiranMeetings Attended

15

15

15

15

15

JabatanPosition

Direktur UtamaPresident Director

DirekturDirector

Direktur IndependenIndependent Director

DirekturDirector

DirekturDirector

NamaName

Jemmy Eka Putra

Setiadi Setiokusumo

Putu Darsana

Joseph Suprijanto

Triono Hardyanto

Page 53: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2015 Annual Report 51

Pada tahun 2015, Perseroan menyelenggarakan dua kali Rapat Umum Pemegang Saham yaitu:

1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 29 Mei 2015, dimana Pemegang Saham Perseroan telah memutuskan hal-hal sebagai berikut:

a. (1) Menerima baik dan menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, termasuk Laporan Direksi dan mengesahkan Laporan Dewan Komisaris Perseroan; (2) Menerima baik dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, sebagaimana tercantum dalam laporannya No. RPC-7123/PSS/2015 tanggal 27 Maret 2015 dengan opini audit tanpa modifikasian, dengan demikian membebaskan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dari tanggung jawab dan segala tanggungan (acquit et de charge) atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah mereka jalankan selama tahun buku 2014, sepanjang tindakan-tindakan mereka tercantum dalam Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2018.

b. Menyetujui penggunaan keuntungan tahun buku 2014 sebesar Rp165.263.080.404 sebagai berikut: (a) penyisihan sejumlah Rp10.000.000.000 sebagai cadangan sebagaimana disyaratkan oleh ketentuan Pasal 70 UU PT dan Pasal 22 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan; (b) pembagian dividen tunai sebesar Rp21 setiap saham atau 38,12% dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun buku 2014, yang dibayarkan atas 3.000.000.000 saham atau seluruhnya sebesar Rp63.000.000.000 serta memberikan kuasa kepada Direksi untuk menentukan jadwal dan tata cara pelaksanaan pembagian dividen tersebut sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal dan mengumumkannya dalam dua surat kabar; dan (c) sisanya dimasukkan sebagai laba ditahan.

c. Menyetujui penunjukkan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja sebagai Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2015 dan memberikan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium yang harus dibayarkan kepada Kantor Akuntan Publik tersebut, untuk jasa-jasa mereka.

In 2015, the Company convened two General Meeting of Shareholders, as follows:

1. Annual General Meeting of Shareholders dated May 29, 2015, where the shareholders of the Company resolved the following:

a. (1) Accepting and approving the Company Annual Report for the year ended on 31 December 2014, including the Report of Board of Directors and the Supervisory Report of Board of Commissioners; (2) Accepting and approving the Company Financial Statement for the year ended on 31 December 2014 which has been audited by Public Accountants Purwantono, Suherman & Surja, as contained in the report No. RPC-7123/PSS/2015 dated 27 March 2015 with an unmodified audit opinion and accordingly granting release and discharge (acquit et de charge) to the Board of Directors for their management actions and the Board of Commissioners for their supervisory actions during the year 2014, to the extent that such actions are reflected in the Company Financial Statement for the year 2018.

b. Approving the utilisation of profit for the year 2014 for the following purposes: (1) Allocation of IDR10,000,000,000 for the reserve fund as required under Article 70 of the Company Law and Article 22 paragraph (1) of the Company Articles of Association; (2) Distribution of cash dividend of IDR21 (twenty one Rupiah) for each share or 38.12% of the total Company profits for the year 2014, for 3,000,000,000 shares or in the amount of IDR63,000,000,000 and authorisation to Board of Directors to determine the timetable and methods of dividend distribution in accordance with the prevailing regulations with regard to capital markets and announce it in two newspapers; and (3) The remaining profit shall be allocated for the retained earnings.

c. Approving the appointment of public accountant firm Purwantono, Suherman & Surja as the public accountants to audit the Company Financial Statement for the year 2015 and authorizing the Board of Directors to determine the fees of the Public Accountants for their services.

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 54: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 201552

2. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 29 Mei 2015, dimana Pemegang Saham Perseroan telah memutuskan hal sebagai berikut:

a. (1) Menyetujui untuk melakukan perubahan beberapa ketentuan dalam Anggaran Dasar antara lain untuk disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka (“POJK 32”) dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik; (2) Menyetujui untuk menyusun kembali seluruh Anggaran Dasar, sesuai lampiran yang dilekatkan pada akta Berita Acara Rapat; dan (3) Menyetujui untuk memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi, untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan, berkaitan dengan keputusan mata acara Rapat ini, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan menyatakan kembali seluruh perubahan Anggaran Dasar tersebut dalam Akta Notaris termasuk melakukan pengurusan pemberitahuan dan/atau persetujuan kepada Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

KOMITE AUDIT

Komite Audit bertugas dan bertanggungjawab untuk memberikan pendapat profesional dan independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, antara lain meliputi:

a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan oleh Perseroan seperti Laporan Keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya;

b. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan;

c. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal;

d. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai risiko yang dihadapi Perseroan dan memantau pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi;

2. Extraordinary General Meeting of Shareholders dated May 29, 2015, where the shareholders of the Company resolved the following:

a. (1) Amending several provisions of the Articles of Association in compliance with Regulation of the Financial Services Authority No. 32/POJK.04/2014 dated 8 December 2014 concerning Plan and Convening General Meeting of Shareholders of Public Companies (“POJK 32”) and Regulation of the Financial Services Authority No. 33/POJK.04/2014 dated 8 December 2014 concerning Board of Directors and Board of Commissioners of Issuers and Public Companies; (2) Redrafting the entire Articles of Association pursuant to the appendix attached in Deed of Minutes of Meetings; and (3) Authorizing the Company Board of Directors with substitution right to undertake any necessary actions in relation to the resolutions of each agenda of the Meetings in accordance with the prevailing regulations and to restate the amendments to the Articles of Association in the Notarial Deed, and to arrange for the notice to and/or the approval of the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia.

AUDIT COMMITTEE

The Audit Committee is tasked with and responsible for providing professional and independent advice to the Board of Commissioners regarding reports or other issues that have been presented by the Directors to the Board of Commissioners and performing other tasks related to the duties of the Board of Commissioners, including:

a. Reviewing the financial information to be issued by the Company, such as Financial Statements, projections and other financial information;

b. Reviewing the compliance of the Company with Capital Market laws and regulations and other laws and regulations related to the business activities of the Company;

c. Reviewing the audit implementation by internal auditors;

d. Reporting to the Board of Commissioners various risks faced by the Company and monitoring the implementation of risk management conducted by the Directors;

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 55: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2015 Annual Report 53

e. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan dan

f. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan.

Komite Audit terdiri dari sekurang-kurangnya satu orang Komisaris Independen dan sekurang-kurangnya dua orang anggota lainnya yang berasal dari luar Perseroan. Masa jabatan anggota Komite Audit adalah lima tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk satu periode berikutnya. Komite Audit Perseroan telah memiliki Piagam Komite Audit yang mana dokumennya tersedia dalam situs www.bisi.co.id.

Keanggotaan Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut:

Burhan Hidayat, Ketua

Komisaris Independen Perseroan. Diangkat menjadi ketua Komite Audit pada Rapat Dewan Komisaris pada tanggal 15 Pebruari 2007, dengan masa jabatan hingga Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2018.

Haryjanto Sutrisno, Anggota

Warga Negara Indonesia. Lahir di Sekadau pada tahun 1948. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Kristen Indonesia, Jakarta, pada tahun 1990. Pernah bekerja di PT Prospek Karyatama dari tahun 1999 hingga tahun 2007 sebagai Direktur. Diangkat menjadi anggota Komite Audit pada Rapat Dewan Komisaris pada tanggal 15 Februari 2007, dengan masa jabatan hingga 15 Februari 2017.

Budi Loemaksono, Anggota

Warga Negara Indonesia. Lahir di Ngawen pada tahun 1948. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, pada tahun 1974. Pernah bekerja di PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk dari tahun 1982 hingga tahun 2008. Diangkat menjadi anggota Komite Audit pada Rapat Dewan Komisaris pada tanggal 2 Juni 2009, dengan masa jabatan hingga Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2018.

e. Reviewing and reporting to the Board of Commissioners all complaints relating to the Company;

f. Protecting the confidentiality of all documents, data and information of the Company.

The Audit Committee consists of at least one Independent Commissioner and at least two other members from outside the Company. The term of office of a member of the Audit Committee is five years and a member can be re-elected for only one term. The Audit Committee of the Company already had The Audit Committee Charter which available in website www.bisi.co.id.

The composition of the Audit Committee of the Company is as follows:

Burhan Hidayat, Chairman

Independent Commissioner of the Company. Was appointed as a chairman of the Audit Committee at the Board of Commissioners’ Meeting dated February 15, 2007, with the term of office until Annual General Meeting of Shareholders for the yearbook of 2018.

Haryjanto Sutrisno, Member

Indonesian citizen. Born in Sedakau in 1948. Obtained his Bachelor’s degree in Economics from Universitas Kristen Indonesia, Jakarta, in 1990. He served in PT Prospek Karyatama from 1999 to 2005 as Director. Was appointed as a member of the Audit Committee at the Board of Commissioners’ Meeting dated February 15, 2007, with the term of office until February 15, 2017.

Budi Loemaksono, Member

Indonesian citizen. Born in Ngawen in 1948. Graduated from the Faculty of Economics of Universitas Indonesia, Jakarta, in 1974. He served in PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk from 1982 to 2008. Was appointed as a member of the Audit Committee at the Board of Commissioners’ Meeting dated June 2, 2009, with the term of office until Annual General Meeting of Shareholders for the yearbook of 2018.

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 56: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 201554

Selama tahun 2015 telah diselenggarakan 6 kali Rapat Komite Audit, dengan data kehadiran seperti di bawah ini:

Selama tahun 2015, Komite Audit telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku serta Piagam Komite Audit. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Audit telah melakukan pertemuan secara teratur dengan Direksi dan/ atau Akuntan Publik yang telah ditunjuk oleh Perseroan untuk menelaah informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan kepada publik dan/atau pihak otoritas lain. Komite Audit juga telah melakukan pertemuan baik secara internal maupun dengan para kepala departemen serta melakukan kunjungan ke beberapa lokasi kegiatan unit usaha Perseroan untuk menelaah kebijakan Perseroan, manajemen risiko dan ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan serta melakukan pertemuan dengan Auditor Internal untuk menelaah atas pelaksanaan kegiatan Audit Internal di Perseroan.

Berdasarkan pengamatan Komite Audit, pada tahun 2015, Direksi telah menjalankan kegiatan usaha Perseroan dengan baik dimana telah mengambil langkah-langkah dan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja operasional dan keuangan Perseroan dan selalu mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan sebagai perusahaan terbuka.

KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Nominasi dan Remunerasi adalah:

a. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: (1) komposisi jabatan anggota Direksi dan/ atau anggota Dewan Komisaris; (2) kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses Nominasi; dan (3) kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

In 2015, there were 6 Audit Committee Meetings conducted with details of attendance as follows:

In 2015, the Audit Committee conducted its duties and responsibilities based on the applicable law and regulation, as well as the Audit Committee Charter. In line with its duties and responsibilities, the Audit Committee conducted regular meetings with the Directors and/or Public Accountant appointed by the Company, to review the financial information to be issued by the Company to the public and/or the regulators. The Audit Committee also conducted internal meetings, the meetings with heads of departments and site visits to several locations of the Company’s business activities to review the Company’s policies, risk management and compliance of the Company with the regulations which related to the Company’s business activities, as well as the meetings with the Head of Internal Audit to review the implementation of the activities of the Internal Audit in the Company.

Based on the observations of the Audit Committee, in 2015, the Directors carried out the business activities of the Company properly by taking necessary steps and actions to improve the operational and financial performance and always comply with applicable regulations in Indonesia which related to the Company’s business activities as a public company.

NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE

Duties and Responsibilities of the Nomination and Remuneration Committee

a. Providing recommendation to the Board of Commissioners regarding: (1) the composition of office of the members of the Directors and/or members of the Board of Commissioners; (2) policies and criteria required in the Nomination process; and (3) performance evaluation policy for members of the Directors and/or members of the Board of Commissioners.

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Jumlah KehadiranMeetings Attended

6

6

4

JabatanPosition

KetuaChairman

AnggotaMember

AnggotaMember

NamaName

Burhan Hidayat

Haryjanto Sutrisno

Budi Loemaksono

Page 57: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2015 Annual Report 55

b. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris berdasarkan tolok ukur yang telah disusun sebagai bahan evaluasi.

c. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai program pengembangan kemampuan anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

d. Memberikan usulan calon yang memenuhi syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.

e. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: (1) struktur Remunerasi; (2) kebijakan atas Remunerasi; dan (3) besaran atas Remunerasi.

f. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian kinerja dengan kesesuaian Remunerasi yang diterima masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris.

Komite Nominasi dan Remunerasi terdiri dari 3 (tiga) orang anggota, yaitu: (1) Komisaris Independen Perseroan yang merangkap sebagai ketua; (2) salah satu anggota Dewan Komisaris Perseroan; dan (3) pihak yang menduduki jabatan manajerial di bawah Direksi Perseroan yang membidangi sumber daya manusia. Masa jabatan anggota Komite Nominasi dan Remunerasi adalah lima tahun dan dapat dipilih kembali. Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan telah memiliki Pedoman Komite Nominasi dan Remunerasi yang mana dokumennya tersedia dalam situs www.bisi.co.id.

Keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan adalah sebagai berikut:

Burhan Hidayat, Ketua

Komisaris Independen Perseroan. Diangkat menjadi ketua Komite Nominasi dan Remunerasi berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris pada tanggal 27 November 2015, dengan masa jabatan hingga Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2018.

Thomas Effendy, Anggota

Komisaris Perseroan. Diangkat menjadi anggota Komite Nominasi dan Remunerasi berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris pada tanggal 27 November 2015, dengan masa jabatan hingga Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2018.

b. Assisting the Board of Commissioners to assess the performance of members of the Directors and/or members of the Board of Commissioners based on the benchmarks that have been made as an evaluation consideration.

c. Providing recommendation to the Board regarding the capacity development program of the members of the Directors and/or members of the Board of Commissioners.

d. Proposing candidates who are qualified as members of the Directors and/or members of the Board of Commissioners to the Board of Commissioners to be submitted to the General Meeting of Shareholders.

e. Providing recommendation to the Board of Commissioners regarding: (1) the structure of Remuneration; (2) the policy on Remuneration; and (3) the amount of Remuneration.

f. Assisting the Board of Commissioners to assess the performance with the conformity of the Remuneration received by each member of the Directors and/or members of the Board of Commissioners.

Nomination and Remuneration Committee consists of three (3) members, namely: (1) Independent Commissioner of the Company who serves as chairman; (2) one member of the Board of Commissioners of the Company; and (3) a person who occupies a managerial position under the Directors in charge of human resources field. The term of office of a member of the Nomination and Remuneration Committee is five years and a member can be re-elected. The Nomination and Remuneration Committee already had The Guidelines of Nomination and Remuneration Committee which available in website www.bisi.co.id.

The composition of the Nomination and Remuneration Committee is as follows:

Burhan Hidayat, Chairman

Independent Commissioner. Was appointed a chairman of the Nomination and Remuneration Committee based on Board of Commissioners’ Meeting dated November 27, 2015, with the term of office until Annual General Meeting of Shareholders for the yearbook of 2018.

Thomas Effendy, Member

Commissioner. Was appointed a member of the Nomination and Remuneration Committee at the Board of Commissioners’ Meeting dated November 27, 2015, with the term of office until Annual General Meeting of Shareholders for the yearbook of 2018.

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 58: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 201556

Meta Indrian Purnamawati, Anggota

Warga Negara Indonesia. Lahir di Surakarta pada tahun 1976. Lulus dari Universitas Wijaya Kusuma pada tahun 1998. Saat ini menjabat sebagai DGM Directors’ Office di Perseroan. Diangkat menjadi anggota Komite Nominasi dan Remunerasi berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris tanggal 27 November 2015, dengan masa jabatan hingga Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2018.

Selama tahun 2015 telah diselenggarakan 1 kali Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi, dengan data kehadiran seperti di bawah ini:

Selama tahun 2015, Komite Nominasi dan Remunerasi hanya melakukan 1 kali rapat karena pembentukan komite ini dilakukan pada tanggal 27 November 2015.

SEKRETARIS PERUSAHAAN

Tugas Sekretaris Perusahaan adalah:

a. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal;

b. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perseroan;

c. Memberikan masukan kepada direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya;

d. Sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan OJK dan masyarakat.

Berdasarkan Rapat Direksi tanggal 15 Februari 2007, diputuskan penunjukkan Sekretaris Perseroan yaitu:

Setiadi Setiokusumo

Direktur Perseroan. Diangkat menjadi Sekretaris Perseroan sejak tahun 2007.

Meta Indrian Purnamawati, Member

Indonesian citizen. Born in Surakarta in 1976. Graduated from Wijaya Kusuma University in 1998. At this moment, he is DGM Directors’ Office of the Company. Was appointed a member of the Nomination and Remuneration Committee based on Board of Commissioners’ Resolution dated November 27, 2015, with the term of office until Annual General Meeting of Shareholders for the yearbook of 2018.

Selama tahun 2015 telah diselenggarakan 1 kali Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi, dengan data kehadiran seperti di bawah ini:

In 2015, the Nomination and Remuneration Committee only conducted 1 meeting due to the formation of this commitee was just done in November 27, 2015.

CORPORATE SECRETARY

The duties of a Corporate Secretary are as follows:

a. To follow the development of Capital Market issues, specifically Capital Market regulations;

b. To provide services to the public regarding information required by investors relating to the condition of the Company;

c. To provide input to the Directors of the Company to comply with Law No. 8 of 1995 on Capital Markets and its implementing regulations;

d. To act as a liaison or contact person between the Company, OJK and the public.

In the Directors’ Meeting of February 15, 2007, it was resolved to appoint a Corporate Secretary, as follows:

Setiadi Setiokusumo

Director. Was appointed Corporate Secretary of the Company in 2007.

Jumlah KehadiranMeetings Attended

1

1

1

JabatanPosition

KetuaChairman

AnggotaMember

AnggotaMember

NamaName

Burhan Hidayat

Thomas Effendy

Meta Indrian Purnamawati

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 59: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2015 Annual Report 57

Sepanjang tahun 2015, Sekretaris Perseroan telah melakukan kegiatan sesuai dengan ketentuan peraturan pasar modal.

PENGENDALIAN INTERNAL DAN AUDIT INTERNAL

Pengendalian internal adalah sebuah proses yang dirancang untuk menghasilkan jaminan yang wajar dalam pencapaian beberapa tujuan yaitu: a) Efektivitas dan efisiensi kegiatan usaha; b) Laporan Keuangan yang dapat dipercaya; dan c) Kepatuhan pada hukum dan peraturan.

Langkah awal dari pengendalian internal adalah mengidentifikasi dan menganalisa risiko yang relevan dalam mencapai tujuan, dengan membentuk dasar bagaimana risiko tersebut dikendalikan. Langkah selanjutnya adalah aktivitas pengendalian, yaitu kebijakan dan prosedur yang dapat membantu memastikan bahwa arahan manajemen telah dilakukan. Langkah terakhir adalah pemantauan yaitu proses yang digunakan untuk mengukur kualitas kinerja pengendalian internal sehingga dapat menemukan kekurangan serta meningkatkan efektivitas pengendalian.

Audit internal adalah pihak yang bertanggung jawab atas pemantauan pengendalian internal. Auditor independen juga sering melakukan penilaian atas pengendalian intern sebagai bagian dari audit atas laporan keuangan.

Audit internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan (assurance) dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola perusahaan.

Tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal Perseroan adalah:

a. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan;

b. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian interen dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan;

c. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya;

d. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada setiap tingkat manajemen;

e. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris;

Throughout 2015, the Corporate Secretary conducted activities in line with capital market regulation.

INTERNAL CONTROL AND INTERNAL AUDIT

Internal control is a process designed to provide reasonable assurance regarding the achievement of objectives in: a) Effectiveness and efficiency of operations; b) Reliability of financial reporting; and c) Compliance with laws and regulations.

The first step of the internal control is the identification and analysis of risks relevant to the achievement of objectives, by forming a basis for how the risks should be managed. The next step is the control activities, i.e. the policies and procedures that help ensure that management directives are carried out. The last step is monitoring, i.e. processes used to assess the quality of internal control performance aimed at finding the weaknesses and improving the effectiveness of controls.

The internal auditor is the party responsible for the monitoring of internal controls. The independent auditor also regularly makes assessments of internal controls as part of the audit of financial reports.

The internal audit is an activity to deliver assurance and consultation which is independent and objective, with the purpose of increasing value and improving the Company’s operation, through a systematic approach, by evaluating and increasing the effectiveness of risk management, control and corporate governance.

The duties and responsibilities of the Company’s Internal Audit Unit are:

a. Arranging and implementing the yearly Internal Audit program.

b. Testing and evaluating the implementation of the internal control and risk management system in accordance with the company’s policy.

c. Auditing and evaluating the efficiency and effectiveness of finance, accounting, operations, human resources, marketing, information technology and other activities.

d. Delivering advice on improvement and objective information on audited activity at every level of management.

e. Issuing the report of audit result and submitting it to the President Director and Board of Commissioners

. ”

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 60: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 201558

f. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan;

g. Bekerja sama dengan Komite Audit;

h. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya; dan

i. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.

Perseroan telah memiliki Unit Audit Internal dengan jumlah auditor internal sebanyak tiga orang yang sebagian besar memiliki latar belakang pendidikan di bidang akuntansi. Unit Audit Internal Perseroan bekerja sesuai dengan Piagam Audit Internal yang ditetapkan oleh Direksi dan telah mendapat persetujuan Dewan Komisaris.

Berdasarkan Rapat Direksi tanggal 2 Juni 2009, diputuskan penunjukkan Kepala Unit Audit Internal yaitu:

Robert Soemenap

Warga Negara Indonesia. Lahir di Ambon pada tahun 1962. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya, pada tahun 1987. Diangkat menjadi Kepala Unit Audit Internal sejak tahun 2009.

Sepanjang tahun 2015, Unit Audit Internal telah melakukan evaluasi terhadap sistem dan prosedur pengendalian internal di unit-unit usaha Perseroan dan Entitas Anak, berdasarkan pertimbangan prioritas dan resiko yang ada, serta telah melaporkan semua temuan-temuan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit untuk ditindaklanjuti.

RISIKO USAHA

Risiko Kegagalan Dalam Pengembangan Produk Benih Hibrida

Perseroan terus secara berkesinambungan melakukan pengembangan atas produk benih yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi pasar. Selama ini kemampuan Perseroan dalam mengembangkan produk benih yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasar merupakan salah satu faktor sukses Perseroan. Untuk dapat melakukan pengembangan ini diperlukan biaya yang cukup besar dengan waktu yang relatif lama dan didukung oleh sumber daya manusia yang menguasai bidangnya. Oleh karena itu,

f. Controlling, analyzing and reporting on the implementation of the follow-up action for improvement as advised.

g. Cooperating with the Audit Committee.

h. Arranging the program to evaluate the quality of internal audit activity; and

i. Conducting a special audit, if necessary.

The Company has already formed an Internal Audit Unit made up of three persons, most of whom have an accounting educational background. The Internal Audit Unit works in line with the Internal Audit Charter as decided upon by the Directors and approved by the Board of Commissioners.

Pursuant to the Directors’ Meeting dated June 2, 2009, it was resolved to appoint the following individual as the Chief of the Internal Audit Unit of the Company:

Robert Soemenap

Indonesian citizen. Born in Ambon in 1962. Obtained his Bachelor’s degree in Economics from Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya in 1987. Was appointed Chief of Internal Audit Unit of the Company in 2009.

In 2015, the Internal Audit Unit evaluated the system and procedure of internal control in the business units of the Company and its Subsidiaries, based on a consideration of priorities and existing risks, and reported all the findings to the Board of Commissioners, Directors and Audit Committee for follow-up.

BUSINESS RISK

Risk of Failure in Developing Hybrid Seed Products

The Company is continuously conducting development of seed products that meet market conditions and requirements. Thus far, the capability of the Company to develop seed products that are in line with market conditions and requirements represents one of the Company’s key success factors. The development process requires a large amount of funds, a relatively long period of time, and qualified human resources. Therefore, failure in development could result in the Company being unable to produce the products that meet market conditions and requirement. This

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 61: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2015 Annual Report 59

jika usaha pengembangan yang dilakukan oleh Perseroan gagal, maka hal ini bisa menyebabkan Perseroan tidak mampu menghasilkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasar. Pada akhirnya, kegagalan tersebut akan mempengaruhi kinerja Perseroan.

Risiko Pemalsuan Produk

Perseroan berhasil menemukan beberapa kasus pemalsuan produk benih yang dihasilkan oleh Perseroan. Kasus pemalsuan ini mungkin dapat terjadi lagi di masa mendatang dan hal ini dapat menyebabkan menurunnya tingkat kepercayaan konsumen akan produk Perseroan dan pada akhirnya mempengaruhi pendapatan Perseroan.

Risiko Perubahan Peraturan dan Kebijakan Pemerintah

Produk benih utama Perseroan merupakan jenis tanaman pangan yang diatur oleh Pemerintah yaitu jagung dan padi. Saat ini, Pemerintah memberikan dukungan atas penggunaan benih hibrida untuk jenis tanaman tersebut. Dimasa mendatang tidak tertutup kemungkinan Pemerintah kurang memberikan dukungan tentang penggunaan benih hibrida yang dapat menyebabkan dampak kurang baik terhadap kinerja Perseroan.

Fluktuasi Harga Pasar Terhadap Produk Yang Dihasilkan Perseroan

Penetapan harga produk yang dihasilkan oleh Perseroan, ditentukan berdasarkan harga pasar dunia, dimana harga pasar dunia ini didasarkan pada perubahan tingkat produksi industri dunia, permintaan dunia dan keadaan perekonomian dunia secara keseluruhan yang selalu berfluktuasi sesuai dengan siklusnya. Dengan berfluktuasinya harga pasar dunia akan mempengaruhi juga harga produk Perseroan dan minat petani untuk menanam suatu jenis tanaman dan pada akhirnya mempengaruhi pendapatan Perseroan.

Risiko Persaingan Usaha

Dewasa ini di Indonesia terdapat banyak perusahaan pembenihan dan perdagangan benih jagung, sayuran dan padi, tidak saja diproduksi oleh perusahaan besar tetapi juga oleh perusahaan kecil. Selain itu, banyak produk yang diimpor dari luar negeri yang bersaing dengan produk lokal. Persaingan usaha yang ketat ini dapat mengakibatkan pangsa pasar yang telah dikuasai oleh Perseroan akan menurun dan pada akhirnya dapat mempengaruhi pendapatan Perseroan.

failure may ultimately affect the performance of the Company.

Risk of Product Forgery

The Company has been successful in uncovering cases of forged seeds produced by the Company. Such cases might happen again in the future, which would affect consumer trust in the Company’s products and ultimately affect the revenues of the Company.

Risk of Changes in Government Regulation and Policy

The main seed products of the Company represent the types of food plants which are regulated by the government, namely corn and paddy. Currently, the government supports the use of hybrid seeds for these types of plants. In the future, there is a possibility that the government will offer less support to the use of hybrid seeds, which may have a negative impact on the performance of the Company.

Fluctuation of Market Prices for the Company’s Products

The prices of the products of the Company depend on global market prices, which are based on changes in the production levels of the world’s industrial products, global demand and global economic conditions, that always cyclically fluctuate in its entirety. Fluctuation in global market prices may affect the product prices of the Company and the interest of farmers in planting particular varieties, which then ultimately impacts the revenues of the Company.

Risk of Business Competition

At the moment, there are many seed producing companies and companies trading in corn, vegetable and paddy seeds, not just the big concerns, but also small-scale companies. In addition, there are imported products that compete with local products in the market. This fierce competition may result in a decrease in the Company’s market share and ultimately, may affect the revenues of the Company.

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 62: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 201560

Risiko Fluktuasi Nilai Tukar Mata Uang Asing

Semua bahan baku dari pestisida yang diproduksi di Indonesia menggunakan pestisida yang diimport dalam bentuk produk jadi serta pupuk dan sebagian bahan baku pembuatan benih sayuran merupakan produk import, sehingga setiap fluktuasi mata uang asing akan mempengaruhi harga pokok penjualan. Di lain pihak, harga jual tidak selalu dapat disesuaikan mengikuti fluktuasi nilai tukar. Hal ini akan mempengaruhi pendapatan Perseroan.

Risiko Hama dan Penyakit Tanaman

Perseroan dalam melakukan produksi benih menghadapi ancaman dari berbagai macam serangan hama dan penyakit tanaman. Pihak manajemen Perseroan telah mengambil langkah-langkah pencegahan dengan melakukan pemeliharaan dan perawatan yang intensif, meskipun demikian tidak selalu dipastikan akan dapat mengendalikan serangan hama atau penyakit dalam batas yang wajar. Jika terkena serangan berat hama atau penyakit dapat mengurangi produksi dan pada akhirnya mempengaruhi pada pendapatan Perseroan. Selain itu dari sisi petani sebagai konsumen perusahaan juga menghadapi resiko serangan hama dan penyakit yang akan mengurangi pendapatan dan daya beli petani dan pada akhirnya akan berdampak negatif pada kinerja Perseroan.

Risiko Perubahan Iklim Yang Ekstrim

Untuk dapat menghasilkan benih yang baik, baik dalam proses pengembangan maupun pembiakan, diperlukan suatu kondisi iklim tertentu yang terkendali. Perubahan iklim yang ekstrim dapat mengakibatkan gagalnya pemenuhan standar produksi benih yang diharapkan sehingga pada akhirnya dapat berdampak pada kinerja Perseroan. Selain itu, dari sisi petani sebagai konsumen Perseroan juga memerlukan iklim yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman petani untuk mendapatkan hasil panen yang baik. Perubahan iklim yang ekstrim dapat mengurangi pendapatan dan daya beli petani dan pada akhirnya akan berdampak negatif pada kinerja Perseroan.

Risk of Fluctuation in Foreign Currency Exchange Rates

All raw materials in pesticide production in Indonesia use imported pesticides in the form of finished goods including fertilizer, and part of the raw material vegetable seed productions are imported products and, consequently, fluctuations in foreign currency exchange rates may affect the cost of goods sold. On the other hand, selling prices cannot always be adjusted to reflect fluctuations in foreign exchange rates. This condition may affect the revenues of the Company.

Risk from Pests and Plant Diseases

In producing seeds, the Company deals with threats from different kinds of pest attacks and plant diseases. The Company’s management has taken preventive measures through intensive cultivation. Although, there is no assurance that pest attacks or plant diseases can always be controlled in a reasonable condition. If a serious attack from pest or disease occurs, production will decrease and ultimately the revenues of the Company will be affected. Aside from that, farmers as the Company’s customers are also exposed to the risk of pest attack and plant diseases, which may decrease their income and purchasing power, and in turn these factors may have a negative impact on the Company’s performance.

Risk of Extreme Change in Climate

To produce quality seeds, both in the development and breeding processes, a specific controlled climate condition is required. An extreme change in the climate may lead to failure to fulfill the expected standard for seed production, ultimately affecting the Company’s performance. In addition, farmers as customers of the Company also need a climate that is favorable to the growth of their plants for better harvests. Extreme changes in the climate may decrease their revenues and purchasing power, which may ultimately have a negative impact on the Company’s performance.

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 63: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2015 Annual Report 61

Risiko Ketenagakerjaan

Perseroan dituntut untuk dapat selalu menghasilkan varietas yang diminati oleh petani. Untuk itu, Perseroan harus memiliki karyawan dengan keahlian khusus yang bekerja sebagai pemulia tanaman atau yang bekerja di laboratorium bioteknologi. Ketidaktersediaan karyawan dengan keahlian khusus tersebut dapat mengganggu proses pengembangan tanaman lebih lanjut dan pada akhirnya akan menghambat proses produksi atas produk yang diinginkan oleh pasar.

PERKARA HUKUM

Hingga tanggal Laporan Tahunan, tidak ada perkara hukum yang dihadapi oleh Perseroan, Direksi maupun Dewan Komisaris Perseroan yang memiliki dampak material terhadap kegiatan usaha Perseroan.

Risk of Human Resources

The Company is expected to constantly produce preferred varieties of seeds for the farmers. Therefore, the Company should have specialists who work as plant breeders or bio-technological laboratory personnel. The unavailability of such specialists may hamper the continued development of plants and ultimately may hinder the production process of products required by the market.

LEGAL CASES

Up to the date of the Annual Report, there are no legal cases faced by the Company or its Directors and Board of Commissioners having a material effect on business activities.

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Page 64: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 201562

PT BISI International Tbk (”Perseroan”) menyadari bahwa aktivitas usaha dan operasional tidak hanya ditujukan demi menciptakan nilai bagi pemegang saham (shareholder), namun juga harus mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas (stakeholder). Pada tahun 2015, biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan dan entitas anaknya dalam aktivitas terkait Tanggung Jawab Sosial Perusahaan adalah sekitar Rp250 juta.

LINGKUNGAN HIDUP

Pada sebagian proses produksi, yaitu di fasilitas pengeringan, Perseroan telah menggunakan gelondong jagung sebagai bahan bakar sehingga dapat mengurangi pemakaian solar dan batubara. Selain itu, kerak yang dihasilkan dari pembakaran tersebut dapat digunakan sebagai pupuk yang dibagikan secara gratis kepada masyarakat sekitar.

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Di fasilitas produksi, Perseroan telah menentukan standar prosedur operasional yang harus dipatuhi oleh setiap karyawan. Selain itu, Perseroan juga memasang rambu-rambu untuk mengingatkan karyawan agar selalu mematuhi aturan yang ada, sehingga tingkat kecelakaan kerja yang dialami sangat minimal.

PENGEMBANGAN KOMUNITAS

Salah satu upaya pengembangan komunitas adalah penerapan sistem pertanian kontrak dalam memproduksi benih. Setelah melalui tahap pengujian di lahan percobaan milik Perseroan, benih induk dijual ke petani kontrak yang kemudian menanam dan menjual kembali benih hasil panen ke Perseroan. Sistem ini membantu para petani untuk merubah pertanian tradisional menjadi produksi dari produk bernilai tambah tinggi dan terdiversifikasi.

Kami membantu petani dengan memberikan pengetahuan teknis dan supervisi teratur pada proses produksi. Keuntungan bagi petani adalah meningkatkan laba dan jaminan bahwa penen jagung mereka akan terjual.

Dampak lanjutan yang dihasilkan oleh konsep “earning and learning” dalam kerangka pertanian kontrak ini adalah meningkatkan perekonomian lokal seiring dengan meningkatnya kesempatan kerja, yang pada akhirnya juga dapat menekan angka kemiskinan.

PT BISI International Tbk (“Company”) realizes that business and operational activities are not only targeted at creating value for its shareholders, but must also provide real support to the public stakeholders at large. In 2015, the total expenses disbursed by the Company and its subsidiaries in activities relating to Corporate Social Responsibility was around Rp250 million.

ENVIRONMENT

In a certain production process, which is in the dryer facility, the Company uses corn cobs as fuel, allowing us to reduce the use of solar and coal. In addition to that, residue from the dryer can be used as fertilizer to be distributed free of charge to local farmers.

HEALTH AND SAFETY

In terms of production facilities, the Company sets standard operational procedures to be implemented by every employee. Aside from that, the Company puts up signs to remind employees to obey the rules, so that the accident levels will be minimized.

COMMUNITY DEVELOPMENT

One of the efforts in community development is the implementation of a contract farming system in seed production. After trial runs are held at our experimental farms, foundation seed is sold to contract farmers, who then grow the seeds to be sold back to the Company. This system assists contract farmers in shifting from traditional agriculture to the production of diversified, higher value-added products.

We assist the farmers in terms of supplying technical know-how and regular supervision throughout the production process. Benefits for the farmers include enhanced profits and the assurance that their corn will be purchased at harvest.

The continued impact of the “earning and learning” concept of the contract farming scheme is also beneficial for the wider rural economy by increasing job opportunities, which, in turn, helps drive down poverty rates.

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Page 65: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2015 Annual Report 63

TANGGUNG JAWAB PRODUK

Setiap produk yang dijual Perseroan telah dilengkapi dengan informasi lengkap tentang petunjuk penggunaan, bahan aktif produk, dosis yang harus digunakan serta peringatan atau tindakan pencegahan apabila terjadi keracunan (khususnya produk pestisida dan pupuk). Untuk pengaduan konsumen, tim marketing atau kantor perwakilan Perseroan akan siap melayani.

PRODUCT RESPONSIBILITY

Each product sold by the Company contains complete information on how it is to be used, active ingredients, dosages and warnings or the preventive measures in the event of poisoning (especially for pesticides and fertilizers). In respect of customer’s complaints, the marketing team or representative office of the Company is ready to serve.

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Page 66: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 201564

Page 67: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, 2015 Annual Report 65

Page 68: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI INTERNATIONAL Tbk, Laporan Tahunan 201566

This page intentionally left blank

Page 69: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

PT BISI International Tbk dan entitas anaknya/and its subsidiaries Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen/ Consolidated financial statements as of December 31, 2015 and for the year then ended with independent auditors’ report

Page 70: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT BISI INTERNATIONAL TBK AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2015

AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

Daftar Isi

Halaman/ Page

Table of Contents

Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian .................... 1 - 2 ............ Consolidated Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif

Lain Konsolidasian ………………………………..

3 - 4 Consolidated Statement of Profit or Loss and .............................. Other Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ................ 5 ........... Consolidated Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian ................................ 6 - 7 ...................... Consolidated Statement of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ......... 8 - 105

........ Notes to the Consolidated Financial Statements

*********************

Page 71: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)
Page 72: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)
Page 73: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial

statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.

1

PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2015 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal per Saham)

PT BISI INTERNATIONAL TBK AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

As of December 31, 2015 (Expressed in Millions of Rupiah,

Except Par Value per Share) (Disajikan Kembali - Catatan 39)/ (As Restated - Note 39)

1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ Catatan/ 31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ January 1, 2014/ Notes December 31, 2015 December 31, 2014 December 31, 2013

Aset Assets Aset Lancar Current Assets Kas dan setara kas 2d,2e,4 314.655 174.425 130.843 Cash and cash equivalents Piutang Accounts receivable Usaha 5,32d Trade Pihak ketiga - neto 618.708 614.031 551.993 Third parties - net Pihak berelasi 2e 16.623 13.406 14.947 Related parties Lain-lain - pihak ketiga 6 87.023 164.064 1.403 Others - third parties Persediaan - neto 2g,7,32d 712.599 534.245 693.081 Inventories - net Uang muka 8 23.831 23.353 10.041 Advances Biaya dibayar di muka 2h,9 4.945 5.980 4.833 Prepaid expenses Pajak Pertambahan Nilai dibayar di muka 2p,14j - 488 1.890 Prepaid Value Added Tax

Total Aset Lancar 1.778.384 1.529.992 1.409.031 Total Current Assets

Aset Tidak Lancar Non-current Assets Piutang pihak berelasi non-usaha 2e 151 173 286 Due from related parties Aset pajak tangguhan 2p,14h,39 31.821 25.703 25.793 Deferred tax assets 2i,10 Aset tetap - neto 32d 293.093 275.534 249.245 Fixed assets - net Tagihan pajak penghasilan 2p,14a 22.037 23.505 12.968 Claims for tax refund Aset tidak lancar lainnya 2h,11 16.114 13.400 12.845 Other non-current assets

Total Aset Tidak Lancar 363.216 338.315 301.137 Total Non-current Assets

Total Aset 2.141.600 1.868.307 1.710.168 Total Assets

Page 74: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial

statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.

2

PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2015

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Nilai Nominal per Saham)

PT BISI INTERNATIONAL TBK AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)

As of December 31, 2015 (Expressed in Millions of Rupiah,

Except Par Value per Share) (Disajikan Kembali - Catatan 39)/ (As Restated - Note 39)

1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ Catatan/ 31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ January 1, 2014/ Notes December 31, 2015 December 31, 2014 December 31, 2013

Liabilitas dan Ekuitas Liabilities and Equity Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities Utang Accounts payable Usaha 12 Trade Pihak ketiga 120.545 79.419 80.315 Third parties Pihak berelasi 2e - 9.719 2.495 A related party Lain-lain - pihak ketiga 13 23.475 18.525 18.315 Others - third parties Utang pajak 2p,14b 37.973 28.592 13.141 Taxes payable Beban akrual 15 82.068 54.407 40.424 Accrued expenses Liabilitas imbalan kerja Short-term employee jangka pendek 2m 1.332 1.073 267 benefit liabilities Provisi jangka pendek 2t,16 13.851 19.384 29.655 Short-term provision

Total Liabilitas Jangka Pendek 279.244 211.119 184.612 Total Current Liabilities

Liabilitas Jangka Panjang Non-current Liabilities Utang pihak berelasi non-usaha 2e,32c 197 181 187 Due to related parties Liabilitas pajak tangguhan 2p,14h 544 - - Deferred tax liabilities Liabilitas imbalan kerja Long-term employee jangka panjang 2m,17,39 46.319 43.777 42.081 benefit liabilities

Total Liabilitas Jangka Panjang 47.060 43.958 42.268 Total Non-current Liabilities

Total Liabilitas 326.304 255.077 226.880 Total Liabilities

Ekuitas Equity Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Equity Attributable to the Kepada Pemilik Entitas Induk Owners of the Parent Modal saham - nilai nominal Rp100 Share capital - Rp100 par value per saham per share Modal dasar - 4.000.000.000 Authorized - 4,000,000,000 saham shares Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid - penuh - 3.000.000.000 saham 19 300.000 300.000 300.000 3,000,000,000 shares Tambahan modal disetor - neto 2f,2v,20 93.695 93.695 93.695 Additional paid-in capital - net Saldo laba 21 Retained earnings Telah ditentukan penggunaannya 40.000 30.000 20.000 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya 39 1.381.401 1.189.376 1.069.450 Unappropriated

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Equity Attributable to the kepada Pemilik Entitas Induk 1.815.096 1.613.071 1.483.145 Owners of the Parent Kepentingan Nonpengendali 2c,18 200 159 143 Non-controlling Interest

Total Ekuitas 1.815.296 1.613.230 1.483.288 Total Equity

Total Liabilitas dan Ekuitas 2.141.600 1.868.307 1.710.168 Total Liabilities and Equity

Page 75: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial

statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.

3

PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal

31 Desember 2015 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Laba per Saham)

PT BISI INTERNATIONAL TBK AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

For the Year Ended December 31, 2015

(Expressed in Millions of Rupiah, Except Earnings per Share)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

(Disajikan Kembali - Catatan 39/ As Restated - Catatan/ Note 39) 2015 Notes 2014

Penjualan neto 1.437.531 2e,2l,22 1.155.560 Net sales 2e,2l Beban pokok penjualan (875.444) 23,32a (752.239) Cost of goods sold

Laba bruto 562.087 403.321 Gross profit Beban penjualan (183.362) 2l,24 (135.208) Selling expenses 2e,2l,25 Beban umum dan administrasi (87.029) 32b,32c,39 (62.057) General and administrative expenses Beban operasi lain (2.252) 2l,26 (19.451) Other operating expenses Penghasilan operasi lain 31.499 2l,27 16.291 Other operating income

Laba usaha 320.943 202.896 Operating profit

Penghasilan keuangan - neto 11.597 2l,28 6.748 Finance income - net Beban keuangan (947) 2l,29 (901) Finance costs

Laba sebelum pajak penghasilan 331.593 208.743 Profit before income tax Beban pajak penghasilan - neto (67.626) 2p,14 (43.770) Income tax expense - net

Laba tahun berjalan 263.967 164.973 Profit for the year Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income Pos yang tidak akan Item that will not be reclassified direklasifikasi ke laba rugi: to profit or loss: Pengukuran kembali atas Re-measurement of liabilitas imbalan kerja 1.105 39 969 employee benefits liability

Total penghasilan komprehensif Total comprehensive income tahun berjalan 265.072 165.942 for the year

Page 76: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial

statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.

4

PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN

(lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal

31 Desember 2015 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Laba per Saham)

PT BISI INTERNATIONAL TBK AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

(continued) For the Year Ended December 31, 2015

(Expressed in Millions of Rupiah, Except Earnings per Share)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

(Disajikan Kembali – Catatan 39/ As Restated - Catatan/ Note 39) 2015 Notes 2014

Laba tahun berjalan Profit for the year yang dapat diatribusikan kepada: attributable to: Pemilik entitas induk 263.920 164.957 Owners of the parent Kepentingan nonpengendali 47 2c,18 16 Non-controlling interest

263.967 164.973 Total penghasilan komprehensif tahun berjalan yang dapat Total comprehensive income diatribusikan kepada: for the year attributable to: Pemilik entitas induk 265.025 165.926 Owners of the parent Kepentingan nonpengendali 47 2c,18 16 Non-controlling interest

265.072 165.942 Laba per saham dasar yang dapat Basic earnings per share diatribusikan kepada pemilik attributable to the owners entitas induk 88 2q,30 55 of the parent

Page 77: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.

5

PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY

For the Year Ended December 31, 2015

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated) Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to the Owners of the Parent

Modal Saham Tambahan Saldo laba/Retained earnings Ditempatkan Modal dan Disetor Penuh/ Disetor - neto/ Telah Belum Kepentingan Issued and Additional Ditentukan Ditentukan Nonpengendali/ Catatan/ Fully Paid Paid-in Penggunaannya/ Penggunaanya/ Subtotal/ Non-controlling Total Ekuitas/ Notes Share Capital Capital - net Appropriated Unappropriated Subtotal Interest Total Equity

Saldo 1 Januari 2014 Balance as of January 1, 2014 (dilaporkan sebelumnya) 300.000 93.695 20.000 1.061.907 1.475.602 143 1.475.745 (as previously reported) Perubahan kebijakan akuntansi Change in accounting policies PSAK 24 (Revisi 2010) 39 - - - 7.543 7.543 - 7.543 PSAK 24 (Revised 2010)

Saldo 1 Januari 2014 Balance as of January 1, 2014 (disajikan kembali) 39 300.000 93.695 20.000 1.069.450 1.483.145 143 1.483.288 (as restated) Laba tahun berjalan, disajikan kembali 39 - - - 164.957 164.957 16 164.973 Profit for the year, as restated Penghasilan komprehensif lain 39 - - - 969 969 - 969 Other comprehensive income Dividen tunai 21 - - - (36.000) (36.000) - (36.000) Cash dividends Pembentukan cadangan umum 21 - - 10.000 (10.000) - - - Appropriation for general reserves

Saldo 31 Desember 2014 Balance as of December 31, 2014 (disajikan kembali) 39 300.000 93.695 30.000 1.189.376 1.613.071 159 1.613.230 (as restated) Laba tahun berjalan - - - 263.920 263.920 47 263.967 Profit for the year Penghasilan komprehensif lain - - - 1.105 1.105 - 1.105 Other comprehensive income Dividen tunai 21 - - - (63.000) (63.000) - (63.000) Cash dividends Dividen tunai oleh entitas anak kepada kepentingan Cash dividends by subsidiary nonpengendali 21 - - - - - (6) (6) to non-controling interest Pembentukan cadangan umum 21 - - 10.000 (10.000) - - - Appropriation for general reserves

Saldo 31 Desember 2015 300.000 93.695 40.000 1.381.401 1.815.096 200 1.815.296 Balance as of December 31, 2015

Page 78: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial

statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.

6

PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS

For the Year Ended December 31, 2015

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

Catatan/ 2015 Notes 2014

Cash Flows from Arus Kas dari Aktivitas Operasi Operating Activities Penerimaan kas dari pelanggan 1.502.223 1.176.826 Cash receipts from customers Pembayaran kas kepada pemasok (1.047.088) (848.306) Cash payments to suppliers Cash payments for Pembayaran kas untuk beban usaha (195.200) (198.846) operating expenses Pembayaran kas kepada karyawan (60.141) (51.685) Cash payments to employees

Kas yang diperoleh dari Cash provided by aktivitas operasi 199.794 77.989 operating activities Penerimaan dari (pembayaran untuk): Receipts from (payments for): Pajak penghasilan badan (51.841) 14 (57.498) Corporate income tax Beban keuangan (947) (901) Finance costs Tagihan pajak penghasilan 1.417 14 737 Claims for tax refund Penghasilan keuangan 11.597 28 6.748 Finance income Klaim asuransi 89.896 6 103.004 Insurance claims Kegiatan operasional lainnya (7.970) (4.345) Other operating activities

Kas Neto yang Diperoleh dari Net Cash Provided by Aktivitas Operasi 241.946 125.734 Operating Activities

Cash Flows from Arus Kas dari Aktivitas Investasi Investing Activities Perolehan aset tetap (39.607) 10 (48.054) Acquisitions of fixed assets Hasil penjualan aset tetap 794 10 2.788 Proceeds from sale of fixed assets

Kas Neto yang Digunakan untuk Net Cash Used in Aktivitas Investasi (38.813) (45.266) Investing Activities

Cash Flows from Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Financing Activities Penerimaan dari utang bank Proceeds from jangka pendek 28.000 32d - short-term bank loans Pembayaran untuk utang bank Payment of jangka pendek (28.000) 32d (901) short-term bank loans Pembayaran dividen tunai (63.000) 21 (36.000) Payment of cash dividends Pembayaran dividen tunai Payment of cash dividends by oleh entitas anak kepada subsidiary to kepentingan nonpengendali (6) 21 - non-controlling interest

Kas Neto yang Digunakan untuk Net Cash Used in Aktivitas Pendanaan (63.006) (36.901) Financing Activities

Page 79: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan

keuangan konsolidasian secara keseluruhan. The accompanying notes to the consolidated financial

statements form an integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.

7

PT BISI INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015

(Disajikan dalam Jutaan Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS (continued)

For the Year Ended December 31, 2015

(Expressed in Millions of Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

Catatan/ 2015 Notes 2014

Kenaikan Neto Net Increase in Kas dan Setara Kas 140.127 43.567 Cash and Cash Equivalents Dampak Neto Perubahan Net Effect of Exchange Rates Nilai Tukar atas Changes on Cash and Kas dan Setara Kas 103 15 Cash Equivalents Cash and Cash Equivalents at Kas dan Setara Kas Awal Tahun 174.425 4 130.843 Beginning of Year

Cash and Cash Equivalents at Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 314.655 4 174.425 End of Year

Page 80: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

8

1. UMUM 1. GENERAL a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum a. Establishment of the Company and General

Information

PT BISI International Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 22 Juni 1983 berdasarkan Undang-undang Penanaman Modal Asing No. 1 Tahun 1967 berdasarkan Akta Notaris Drs. Gde Ngurah Rai, S.H., No. 35. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-5415-HT.01.01.TH.84 tanggal 27 September 1984 dan diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 94, Tambahan No. 4731 tanggal 23 November 1990. Berdasarkan Akta Notaris No. 17 tanggal 3 Oktober 2006, yang dibuat di hadapan Dr. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui perubahan nama legal Perusahaan dari PT Benihinti Suburintani menjadi PT BISI International. Perubahan Anggaran Dasar ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. W7-02215.HT.01.04-TH.2006 tanggal 6 November 2006. Perubahan Anggaran Dasar terakhir sehubungan dengan persetujuan pemegang saham atas perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (”OJK”) sebagaimana disebutkan dalam Akta No. 25 tanggal 29 Mei 2015, yang dibuat di hadapan Marcivia Rahmani, S.H., M. Kn., Notaris di Jakarta. Perubahan Anggaran Dasar terakhir ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0946367 tanggal 19 Juni 2015.

PT BISI International Tbk (the “Company”) was established in Indonesia on June 22, 1983 within the framework of Foreign Investment Law No. 1 Year 1967 based on Notarial Deed No. 35 of Drs. Gde Ngurah Rai, S.H.. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C2-5415-HT.01.01.TH.84 dated September 27, 1984 and was announced in Supplement No. 4731 of State Gazette No. 94 dated November 23, 1990. In accordance with Notarial Deed No. 17 dated October 3, 2006 of Dr. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., Notary at Jakarta, the shareholders agreed to change the Company’s legal name from PT Benihinti Suburintani to PT BISI International. The related amendment of the Articles of Association was approved by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. W7-02215.HT.01.04-TH.2006 dated November 6, 2006. The latest amendment of which were regarding to the shareholders’ approval of the amendments of the Company’s Articles of Association to comply with the Regulation of Monetary Services Authority (“Otoritas Jasa Keuangan” or “OJK”) as stated in Notarial Deed No. 25 dated May 29, 2015 of Marcivia Rahmani, S.H., M.Kn., Notary at Jakarta. The latest amendments to the Articles of Association were approved by the Ministry of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-AH.01.03-0946367 dated June 19, 2015.

Page 81: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

9

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum (lanjutan)

a. Establishment of the Company and General Information (continued)

Perusahaan mendapat persetujuan perubahan

status menjadi Penanaman Modal Asing dari Badan Koordinasi Penanaman Modal melalui surat Persetujuan No. 219/V/PMA/2006 tanggal 7 Desember 2006 sehubungan dengan perubahan pemegang saham berdasarkan Akta Notaris No. 89 tanggal 21 November 2006, yang dibuat di hadapan Dr. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., Notaris di Jakarta.

The Company obtained the approval from the Capital Investment Coordinating Board through its Approval Letter No. 219/V/PMA/2006 dated December 7, 2006, for the change in the status of the Company to that of a Foreign Capital Investment Company in relation to the change in shareholding composition based on Notarial Deed No. 89 dated November 21, 2006 of Dr. Fulgensius Jimmy H.L.T., S.H., M.H., M.M., Notary at Jakarta.

Perusahaan memulai aktivitas operasi pada tahun 1983. Kegiatan usaha Perusahaan, sesuai dengan Anggaran Dasar, meliputi pembibitan dan perdagangan benih jagung, sayuran dan buah-buahan, dan padi. Perusahaan telah melakukan pelepasan varietas unggul, antara lain benih jagung BISI-2, BISI-12, BISI-16, BISI-18, dan BISI-816, benih sayuran dan buah-buahan Timun Hercules dan Melon Action, serta benih padi Intani-2 dan Ciherang. Perusahaan berkantor pusat di Jl. Raya Surabaya Mojokerto Km. 19, Sidoarjo, dengan lokasi pabrik di Pare, Kediri. Dalam menjalankan usahanya, Perusahaan mengadakan perjanjian kerja sama dengan para petani, dimana petani akan memasok kebutuhan benih komersial bagi Perusahaan. Sehubungan dengan perjanjian tersebut, Perusahaan akan menyediakan benih induk untuk ditanam oleh para petani untuk menghasilkan benih komersial (Catatan 32a).

The Company started its commercial operations in 1983. The Company’s business, consistent with its Articles of Association, encompasses cultivation of seedlings and trading of corn, vegetables and fruits, and paddy seeds. The Company launched high-yielding varieties of seeds, such as corn seeds BISI-2, BISI-12 BISI-16, BISI-18, and BISI-816, vegetables and fruit seeds of Timun Hercules and Melon Action, and paddy seeds Intani-2 and Ciherang. The Company’s head office is located at Jl. Raya Surabaya Mojokerto Km. 19, Sidoarjo, and its warehouse is located in Pare, Kediri. As part of its business, the Company has cooperation agreements with farmers whereby the farmers supply the Company’s needs for commercial seeds. In return, the Company provides foundation seeds to be planted by the farmers to yield the commercial seeds (Note 32a).

PT Agrindo Pratama merupakan entitas induk

Perusahaan. Great Amazon Holdings Limited, Singapura merupakan entitas induk terakhir Perusahaan.

PT Agrindo Pratama is the parent entity of the Company. Great Amazon Holdings Limited, Singapore is the ultimate parent entity of the Company.

Page 82: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

10

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan b. Company’s Public Offering

Pada tanggal 11 Mei 2007, Perusahaan telah memperoleh Surat Pernyataan Efektif No. S-2238/BL/2007 dari Ketua BAPEPAM-LK untuk melakukan penawaran umum perdana saham sebanyak 900.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp100 (angka penuh) per saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia (”BEI”) dengan harga penawaran perdana sebesar Rp200 (angka penuh) per saham. Seluruh saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 3.000.000.000 saham telah dicatatkan di BEI.

On May 11, 2007, the Company received the Effective Statement from the Chairman of BAPEPAM-LK in its Decision Letter No. S-2238/BL/2007 to conduct an initial public offering of 900,000,000 shares at a par value of Rp100 (full amount) per share through the Indonesia Stock Exchange (“IDX”) at an initial public offering price of Rp200 (full amount) per share. All of the Company’s issued and fully paid shares totaling 3,000,000,000 shares were listed on the IDX.

c. Komisaris, Direksi dan Karyawan c. Commissioners, Directors and Employees

Susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi

Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

Dewan Komisaris/ Dewan Direksi/ Board of Commissioners Board of Directors

Komisaris Utama/ - Jialipto Jiaravanon Direktur Utama/ - Jemmy Eka Putra President Commissioner President Director Komisaris/Commissioner - Tjiu Thomas Effendy Direktur/Director - Setiadi Setiokusumo Komisaris Independen/ - Burhan Hidayat - Putu Darsana Independent Commissioner - Triono Hardyanto - Joseph Suprijanto

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, susunan komite audit Perusahaan berdasarkan Rapat Dewan Komisaris pada tanggal 2 Juni 2009 adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2015 and 2014, the composition of the Company’s audit committee as appointed at the Board of Commissioners’ Meeting held on June 2, 2009 is as follows:

Ketua Burhan Hidayat Chairman Anggota Budi Loemaksono Member Anggota Haryjanto Sutrisno Member

Pembentukan komite audit Perusahaan telah sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.I.5.

The establishment of the Company’s audit committee is in compliance with BAPEPAM-LK

No. IX.I.5.

Page 83: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

11

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

c. Komisaris, Direksi dan Karyawan (lanjutan) c. Commissioners, Directors and Employees (continued)

Manajemen kunci Perusahaan dan entitas

anak (secara kolektif disebut sebagai “Kelompok Usaha”) mencakup dewan direksi dan dewan komisaris. Total beban kompensasi bruto bagi manajemen kunci Kelompok Usaha untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dijelaskan pada Catatan 31d.

Key management of the Company and subsidiaries (collectively referred to as the “Group”) includes the boards of directors and commissioners. Total gross compensation expenses for the key management of the Group for the years ended December 31, 2015 and 2014 are described in Note 31d.

Kelompok Usaha memiliki 649 dan 643 orang

karyawan tetap masing-masing pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (tidak diaudit).

The Group had 649 and 643 permanent employees as of December 31, 2015 and 2014, respectively (unaudited).

d. Struktur Kelompok Usaha d. Group Structure

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,

Perusahaan mempunyai kepemilikan saham dengan hak suara lebih dari 50% pada entitas berikut:

As of December 31, 2015 and 2014, the Company has share ownership with voting rights of greater than 50% in the following entities:

Total Aset/ Tahun Total Assets Operasi

Komersial/ Persentase 31 Des 31 Des Start of Kepemilikan/ 2015/ 2014*)/ Entitas Anak/ Kegiatan Pokok/ Domisili/ Commercial Percentage of Dec 31, Dec 31, Subsidiaries Principle Activities Domicile Operations Ownerships 2015 2014*)

PT Multi Sarana Indotani Memproduksi pestisida/ Mojokerto 2005 99,91% 283.290 206.499 (“MSI”) Manufacturing pesticide PT Tanindo Intertraco Perdagangan benih, pupuk Sidoarjo 2008 99,96% 425.911 358.576 (“TINCO”) dan pestisida/ Seed, fertilizer and pesticide trading PT Tanindo Subur Prima Perdagangan benih, pupuk Sidoarjo 1987 99,99% 112.350 187.975 (“TSP”) dan pestisida/ Seed, fertilizer and pesticide trading *) Disajikan kembali/As restated

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan diotorisasi untuk terbit sesuai dengan keputusan direksi pada tanggal 28 Maret 2016.

The Management of the Company is responsible for the preparation of these consolidated financial statements, which were completed and authorized to be issued in accordance with a resolution of the directors dated March 28, 2016.

Page 84: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

Konsolidasian a. Basis of Presentation of The Consolidated

Financial Statements

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan-Peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”).

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations and Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by Financial Service Authority (“OJK”).

Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan dasar akrual menggunakan konsep biaya historis, kecuali laporan arus kas konsolidasian dan akun-akun tertentu seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.

The consolidated financial statements have been prepared on an accrual basis using the historical cost concept of accounting, except for the consolidated statements of cash flows and certain accounts which are measured on the basis as disclosed in the relevant notes herein.

Laporan arus kas konsolidasian disusun

dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method, which classifies the cash flows into operating, investing and financing activities.

Tahun buku Kelompok Usaha adalah tanggal

1 Januari sampai dengan 31 Desember. The financial reporting period of the Group is

January 1 to December 31.

Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan masing-masing entitas anak.

The reporting currency used in the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah, which is the functional currency of Company and each of subsidiaries.

b. Perubahan kebijakan akuntansi b. Changes of accounting principles

Kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Kelompok Usaha adalah selaras bagi periode yang dicakup oleh laporan keuangan konsolidasian. Kelompok Usaha telah menerapkan seluruh standar akuntansi baru dan yang direvisi yang efektif tanggal 1 Januari 2015, termasuk standar akuntansi berikut yang dipertimbangkan relevan bagi Kelompok Usaha sehingga mempengaruhi posisi dan/atau kinerja keuangan Kelompok Usaha dan/atau pengungkapan terkait dalam kebijakan akuntansi maupun Catatan atas laporan keuangan konsolidasian:

The accounting policies adopted by the Group are consistently applied for the years covered by the consolidated financial statements. The Group has adopted all the new and revised standards that are effective on January 1, 2015, including the following new and revised accounting standards that are considered relevant to the Group and therefore affect the financial position and/or performance of the Group and/or the related disclosures in the accounting policies and Notes to the consolidated financial statements:

Page 85: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) b. Changes of accounting principles

(continued)

i) PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan i) PSAK 1: Presentation of Financial Statements

Revisi terhadap PSAK 1 memperkenalkan pengelompokan pos-pos yang disajikan pada penghasilan komprehensif lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi (“didaur-ulang”) ke laba rugi pada periode mendatang, seperti laba atau rugi atas aset keuangan tersedia untuk dijual, harus disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi, seperti revaluasi aset tetap. Revisi tersebut hanya mempengaruhi penyajian namun tidak mempengaruhi posisi maupun kinerja keuangan konsolidasian Kelompok Usaha.

The revision to PSAK 1 introduce a grouping of items presented in other comprehensive income. Items that will be reclassified (“recycled”) to profit or loss at a future point in time, such as net loss or gain on available-for-sale financial assets, have to be presented separately from items that will not be reclassified, such as revaluation of fixed assets. The revisions affect presentation only and have no impact on the consolidated financial position or performance of the Group.

ii) PSAK 24: Imbalan Kerja ii) PSAK 24: Employee Benefits

Kelompok Usaha menerapkan PSAK 24 secara retropsektif dengan beberapa ketentuan transisi yang ditetapkan dalam standar yang direvisi. Laporan posisi keuangan konsolidasian awal dari periode komparatif terdahulu (1 Januari 2014) dan jumlah komparatif telah disajikan kembali. PSAK 24 revisi merubah, antara lain, akuntansi untuk program imbalan pasti.

The Group applied PSAK 24 retrospectively in accordance with the transitional provisions set out in the revised standard. The opening consolidated statement of financial position of the earliest comparative period presented (January 1, 2014) and the comparative figures have been accordingly restated. The revised PSAK 24 changes, amongst other things, the accounting for defined benefit plans.

Untuk program imbalan pasti, penundaan pengakuan keuntungan dan kerugian aktuarial (yaitu “Pendekatan Koridor”) tidak diperbolehkan, dan biaya jasa lalu harus diakui sebagai beban pada saat yang lebih awal antara: (i) ketika program diamandemen atau kurtailmen terjadi; dan (ii) ketika entitas mengakui biaya restrukturisasi atau imbalan terminasi terkait.

For defined benefit plans, the ability to defer recognition of actuarial gains and losses (i.e., the “Corridor Approach”) has been removed, and past service cost is to be recognized as an expense at the earlier between: (i) when the plan amendment or curtailment occurs; and (ii) when the entity recognizes related restructuring costs or termination benefits.

Sebagaimana disajikan kembali sesuai revisi PSAK 24, jumlah yang dicatat pada laba rugi hanya mencakup biaya jasa kini dan biaya jasa lalu, keuntungan atau kerugian atas penyelesaian, dan penghasilan/(beban) bunga neto. Perubahan lainnya dalam liabilitas imbalan kerja neto, termasuk keuntungan dan kerugian aktuarial, diakui sebagai penghasilan komprehensif lain yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya.

As restated in accordance with the revised PSAK 24, amounts recorded in profit or loss are limited to current and past service costs, gains or losses on settlements, and net interest income/(expense). All other changes in the net employee benefits liability, including actuarial gains and losses, are recognized in other comprehensive income with no subsequent recycling to profit or loss.

Page 86: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) b. Changes of accounting principles

(continued)

ii) PSAK 24: Imbalan Kerja (lanjutan) ii) PSAK 24: Employee Benefits (continued)

Revisi PSAK 24 juga mengharuskan pengungkapan lebih luas, seperti telah diungkapkan pada Catatan 17.

The revised PSAK 24 also requires more extensive disclosures, as provided in Note 17.

iii) PSAK 46, “Pajak Penghasilan” iii) PSAK 46: “Income Taxes”

PSAK 46 mengklarifikasi masalah pokok mengenai bagaimana memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan masa mendatang atas: (a) pemulihan (penyelesaian) di masa mendatang atas nilai tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan entitas; dan (b) transaksi-transaksi dan kejadian lainnya pada periode kini yang diakui dalam laporan keuangan entitas. PSAK ini juga mengatur pengakuan aset pajak tangguhan yang timbul dari rugi fiskal atau kredit pajak yang belum digunakan, penyajian pajak penghasilan dalam laporan keuangan dan pengungkapan informasi terkait pajak penghasilan.

PSAK 46 clarifies the principal issues on how to account for the current and future tax consequences of: (a) the future recovery (settlement) of carrying amount of assets (liabilities) recognized in an entity’s statement of financial position; and (b) transactions and other events in the current period which are recognized in an entity’s financial statements. This PSAK also deals with the recognition of deferred tax assets arising from unused tax loss or unused tax credits, the presentation of income taxes in the financial statements and the disclosure of information relating to income taxes.

Mengacu pada revisi PSAK 46 yang disebutkan di atas, pajak final tersebut tidak termasuk dalam lingkup yang diatur oleh PSAK 46. Oleh karena itu, Kelompok Usaha memutuskan untuk menyajikan beban pajak final sehubungan dengan penghasilan sewa sebagai pos tersendiri.

Referring to revised PSAK 46 as mentioned above, final tax is no longer governed by PSAK 46. Therefore, the Group has decided to present all of the final tax arising from rental revenue as separate line item.

iv) PSAK 48, “Penurunan Nilai Aset” iv) PSAK 48: “Impairment of Assets”

PSAK 48 menjelaskan mengenai pengukuran nilai wajar dikurangi biaya penjualan yang berkaitan dengan hierarki nilai wajar dalam PSAK 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, dan membutuhkan pengungkapan tambahan untuk setiap aset individual atau unit penghasil kas untuk rugi penurunan nilai yang sudah diakui atau dibalik selama periode pelaporan.

PSAK 48 prescribes the measurement of fair value less costs of disposal in reference to the fair value hierarchy in PSAK 68, “Fair Value Measurement”, and requires additional disclosures for each individual asset or cash generating unit or which impairment loss has been recognized or reversed during the reporting period.

Page 87: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) b. Changes of accounting principles

(continued)

iv) PSAK 48, “Penurunan Nilai Aset” (lanjutan) iv) PSAK 48: “Impairment of Assets” (continued)

Tidak ada pengaruh terhadap posisi dan kinerja keuangan konsolidasian Kelompok Usaha sehubungan dengan penerapan awal PSAK 48 tersebut, kecuali bagi pengungkapan dalam kebijakan akuntansi terkait dan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.

There was no impact to the financial position and performance of the Group upon the initial adoption of the said PSAK 48, except for the related disclosures of accounting policies and the relevant Notes to the consolidated financial statements.

v) PSAK 65: Laporan Keuangan

Konsolidasian dan PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri

v) PSAK 65: Consolidated Financial Statements and PSAK 4: Separate Financial Statements

PSAK 65 menggantikan bagian dari PSAK 4: Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri yang mengatur akuntansi bagi laporan keuangan konsolidasian. PSAK 65 menetapkan model kendali tunggal bagi semua entitas termasuk entitas terstruktur.

PSAK 65 replaces the portion of PSAK 4: Consolidated and Separate Financial Statements that addresses the accounting for consolidated financial statements. PSAK 65 establishes a single control model that applies to all entities including structured entities.

Perubahan yang diperkenalkan oleh PSAK 65 mengharuskan manajemen untuk melakukan pertimbangan signifikan dalam menentukan entitas yang dikendalikan dan karenanya harus dikonsolidasikan oleh entitas induk, dibandingkan dengan persyaratan yang sebelumnya ditetapkan dalam PSAK 4. Tidak ada pengaruh terhadap posisi dan kinerja keuangan konsolidasian Kelompok Usaha sehubungan dengan penerapan awal PSAK 65 dan PSAK 4 tersebut, kecuali bagi pengungkapan kebijakan akuntansi terkait.

The changes introduced by PSAK 65 required management to exercise significant judgment to determine which entities are controlled and therefore are required to be consolidated by a parent, compared with the requirements that were imposed in PSAK 4. There was no impact to the consolidated financial position and performance of the Group upon the initial adoptions of PSAK 65 and PSAK 4, except for the related disclosures of accounting policies.

Page 88: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan) b. Changes of accounting principles

(continued)

vi) PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain

vi) PSAK 67: Disclosure of Interests in Other Entities

PSAK 67 menetapkan persyaratan bagi pengungkapan atas kepentingan suatu entitas dalam entitas anak, pengaturan bersama, entitas asosiasi dan entitas terstruktur. Persyaratan dalam PSAK 67 jauh lebih luas daripada persyaratan pengungkapan atas entitas anak yang sebelumnya ditetapkan, seperti ketika entitas anak dikendalikan tanpa mayoritas hak suara. Tidak ada pengaruh terhadap posisi dan kinerja keuangan konsolidasian Kelompok Usaha sehubungan dengan penerapan awal PSAK 67 tersebut, kecuali bagi pengungkapan terkait dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.

PSAK 67 sets out the requirements for disclosures relating to an entity’s interests in subsidiaries, joint arrangements, associates and structured entities. The requirements in PSAK 67 are more comprehensive than the previously existing disclosure requirements for subsidiaries, such as when a subsidiary is controlled with less than a majority of voting rights. There was no impact to the consolidated financial position and performance of the Group upon the initial adoption of the said PSAK 67, except for the related disclosures in the relevant Notes to the consolidated financial statements.

vii) PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar vii) PSAK 68: Fair Value Measurement

PSAK 68 tidak merubah ketentuan saat suatu entitas diminta untuk menggunakan nilai wajar, namun memberikan panduan bagaimana mengukur nilai wajar pada saat nilai wajar disyaratkan atau diijinkan. PSAK 68 juga mensyaratkan pengungkapan yang lebih luas atas nilai wajar. Dengan demikian, sesuai panduan dalam PSAK 68, Kelompok Usaha melakukan evaluasi ulang atas kebijakannya dalam mengukur aset dan liabilitas yang diharuskan untuk dicatat pada nilai wajar.

PSAK 68 does not change when an entity is required to use fair value, but rather provides guidance on how to measure fair value when fair value is required or permitted. PSAK 68 also requires comprehensive disclosures on fair values. As a result of the guidance in PSAK 68, the Group reassessed its policies for measuring assets and liabilities required to be carried at fair values.

Tidak ada pengaruh terhadap posisi dan kinerja keuangan konsolidasian Kelompok Usaha sehubungan dengan penerapan awal PSAK 68 tersebut, kecuali bagi pengungkapan dalam kebijakan akuntansi terkait dan Catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.

There was no impact to the financial position and performance of the Group upon the initial adoption of the said PSAK 68, except for the related disclosures of accounting policies and the relevant Notes to the consolidated financial statements.

Page 89: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Prinsip-prinsip Konsolidasian c. Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputi

laporan keuangan Perusahaan dan entitas anaknya, seperti yang disebutkan pada Catatan 1d, yang dimiliki oleh Perusahaan dengan kepemilikan saham lebih dari 50%.

The consolidated financial statements include the financial statements of the Company and its subsidiaries, mentioned in Note 1d, in which the Company maintains share ownership of more than 50%.

Pengendalian diperoleh ketika Kelompok Usaha terekspos, atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee. Secara khusus, Kelompok Usaha mengendalikan investee jika, dan hanya jika, Kelompok Usaha memiliki seluruh hal berikut ini:

Control is achieved when the Group is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee and has the ability to affect those returns through its power over the investee. Specifically, the Group controls an investee if, and only if, the Group has all of the following:

i) kekuasaan atas investee (misalnya adanya hak yang memberikan Kelompok Usaha kemampuan saat ini untuk mengarahkan aktivitas investee yang relevan);

i) power over the investee (i.e., existing

rights that give it the current ability to direct the relevant activities of the investee);

ii) eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatan Kelompok Usaha dengan investee; dan

ii) exposure, or rights, to variable returns

from its involvement with the investee; and

iii) kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi imbal hasil Kelompok Usaha

iii) the ability to use its power over the

investee to affect the Group’s returns.

Bila Kelompok Usaha tidak memiliki hak suara atau hak serupa secara mayoritas atas suatu investee, Kelompok Usaha mempertimbangkan semua fakta dan keadaan yang relevan dalam mengevaluasi apakah mereka memiliki kekuasaan atas investee, termasuk:

When the Group has less than a majority of the voting or similar rights of an investee, the Group considers all relevant facts and circumstances in assessing whether it has power over an investee, including:

i) Pengaturan kontraktual dengan pemilik hak suara lainnya dari investee,

ii) Hak yang timbul atas pengaturan kontraktual lain, dan

iii) Hak suara dan hak suara potensial yang dimiliki Kelompok Usaha.

i) The contractual arrangement with the other vote holders of the investee,

ii) Rights arising from other contractual arrangements, and

iii) The Group's voting rights and potential voting rights.

Page 90: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan) c. Principles of Consolidation (continued)

Kelompok Usaha menilai kembali apakah mereka mengendalikan investee bila fakta dan keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari ketiga elemen dari pengendalian. Konsolidasi atas entitas-entitas anak dimulai sejak Kelompok Usaha memperoleh pengendalian atas entitas anak dan berhenti pada saat Kelompok Usaha kehilangan pengendalian atas entitas anak. Aset, liabilitas, penghasilan dan beban dari entitas anak yang diakuisisi pada tahun tertentu disertakan dalam laporan keuangan konsolidasian sejak tanggal Kelompok Usaha memperoleh kendali sampai tanggal Kelompok usaha tidak lagi mengendalikan entitas anak tersebut.

The Group re-assesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control. Consolidation of a subsidiary begins when the Group obtains control over the subsidiary and ceases when the Group loses control of the subsidiary. Assets, liabilities, income and expenses of a subsidiary acquired during the year are included in the consolidated financial statements from the date the Group gains control until the date the Group ceases to control the subsidiary.

Seluruh laba rugi komprehensif diatribusikan

pada pemilik entitas induk dan pada kepentingan nonpengendali (“KNP”) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit. Bila dipandang perlu, penyesuaian dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak untuk diselaraskan dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha.

Total comprehensive income within a subsidiary is attributed to the owners of the parent and to the non-controlling interests (“NCI”) even if that results in a deficit balance of NCI. When necessary, adjustments are made to the financial statements of subsidiaries to bring their accounting policies into line with the Group’s accounting policies.

Seluruh saldo akun, transaksi, penghasilan dan beban antar perusahaan yang signifikan, dan laba atau rugi hasil transaksi dari intra kelompok usaha yang belum direalisasi dan dividen telah dieliminasi.

All significant intra and inter-group balances, transactions, income and expenses, and unrealized profits and losses resulting from intra-group transactions and dividends have been eliminated.

Entitas anak dikonsolidasi sepenuhnya sejak

tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal pada saat kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki, secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah hak suara suatu entitas.

Subsidiaries are fully consolidated from the date of acquisitions, being the date on which the Company obtained control, and continue to be consolidated until the date when such control ceases. Control is presumed to exist if the Company owns, directly or indirectly through subsidiaries, more than half of the voting right of an entity.

Page 91: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Prinsip-prinsip Konsolidasian (lanjutan) c. Principles of Consolidation (continued)

Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Kelompok Usaha:

A change in the parent’s ownership interest in a subsidiary, without a loss of control, is accounted for as an equity transaction. If the Group loses control over a subsidiary, it:

i) menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak;

ii) menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;

iii) menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada;

iv) mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;

v) mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;

vi) mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian pada laba rugi; dan

vii) mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai penghasilan komprehensif lain ke laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.

i) derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary;

ii) derecognizes the carrying amount of any NCI;

iii) derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;

iv) recognizes the fair value of the consideration received;

v) recognizes the fair value of any investment retained;

vi) recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and

vii) reclassifies the parent’s share of

components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.

KNP mencerminkan bagian atas laba rugi dan aset neto dari entitas anak yang diatribusikan pada kepentingan ekuitas yang tidak dimiliki secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented respectively in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, separately from the corresponding portion attributable to the owners of the parent.

d. Kas dan Setara Kas d. Cash and Cash Equivalents

Kas dan setara kas meliputi kas, bank dan

deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak dibatasi atau dijadikan jaminan atas utang dan pinjaman lainnya.

Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and time deposits with maturities of three months or less from the date of placement and not restricted or pledged as collateral for loans and other borrowings.

Page 92: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

e. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi e. Transactions with Related Parties

Perusahaan dan entitas anaknya mempunyai transaksi dengan pihak berelasi sesuai dengan definisi yang diuraikan pada PSAK 7.

Transaksi dengan pihak-pihak berelasi

dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak ketiga.

The Company and its subsidiaries have transactions with related parties as defined in PSAK 7.

Transactions with related parties are carried

out on the basis of terms agreed by both parties, which terms may not be the same as those of the transactions between third parties.

Seluruh transaksi dan saldo yang material

dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to consolidated financial statements herein.

Kecuali diungkapkan khusus sebagai pihak berelasi, maka pihak-pihak lain yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan pihak ketiga.

Unless specifically identified as related parties, the parties disclosed in the notes to the consolidated financial statements are third parties.

f. Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali f. Business Combinations of Entities under Common Control

Kombinasi bisnis entitas sepengendali dicatat

dengan menggunakan metode penyatuan kepentingan, dimana selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dengan jumlah tercatat aset neto entitas yang diakuisisi diakui sebagai bagian dari akun "Tambahan Modal Disetor - Neto" pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Business combinations under common control are accounted for using the pooling-of-interests method, whereby the difference between the considerations transferred and the book value of the net assets of the acquiree is recognized as part of "Additional Paid-in Capital - Net" account in the consolidated statement of financial position.

Dalam menerapkan metode penyatuan

kepentingan tersebut, unsur-unsur laporan keuangan dari entitas yang bergabung disajikan seolah-olah penggabungan tersebut telah terjadi sejak awal periode entitas yang bergabung berada dalam sepengendalian.

In applying the said pooling-of-interest method, the components of the financial statements of the combining entities are presented as if the combination has occurred since the beginning of the period of the combining entity become under common control.

Page 93: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

g. Persediaan g. Inventories

Persediaan diukur sebesar nilai yang lebih

rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto persediaan adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan.

Inventories are valued at the lower of cost or net realizable value. Cost is calculated using the weighted-average method. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business, less estimated costs of completion and the estimated costs necessary to make the sale.

Biaya yang dikeluarkan untuk setiap produk

agar berada pada lokasi dan kondisi siap untuk dijual dicatat sebagai berikut: i) Bahan baku, suku cadang dan bahan

pembantu: harga pembelian; ii) Barang jadi dan persediaan dalam

proses: biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung dan bagian proporsional dari beban overhead berdasarkan kapasitas operasi normal namun tidak termasuk biaya pinjaman.

Kelompok Usaha menetapkan cadangan

penurunan nilai dan keusangan persediaan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan.

Costs incurred in bringing each product to its present location and condition are accounted for as follow: i) Raw materials, spare parts and factory

supplies: purchase cost; ii) Finished goods and work in-process: cost

of direct materials and labor and a proportion of manufacturing overheads based on normal operating capacity but excluding borrowing costs.

The Group provides allowance for decline in

market value and obsolescence of inventories based on periodic reviews of the physical condition and the net realizable values of the inventories.

h. Biaya Dibayar di Muka h. Prepaid Expenses

Biaya dibayar di muka diamortisasi dan dibebankan pada laba rugi selama masa manfaatnya. Bagian jangka panjang dari biaya dibayar di muka disajikan sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Prepaid expenses are amortized and charged to profit or loss over the periods of benefit. The long-term portion of prepaid expenses are presented as part of the “Other Non-current Assets” account in the consolidated statements of financial position.

i. Aset Tetap i. Fixed Assets

Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesar

biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan supaya aset tersebut siap digunakan sesuai dengan maksud Manajemen.

All fixed assets are initially recognized at cost, which comprises acquisition costs and any costs directly attributable to bringing the asset to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by Management.

Page 94: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

i. Aset Tetap (lanjutan) i. Fixed Assests (continued)

Setelah pengakuan awal, aset tetap

dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai.

Subsequent to initial recognition, fixed assets are carried at cost less any accumulated depreciation and impairment losses.

Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai maksud penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi umur manfaat ekonomis sebagai berikut:

Depreciation of fixed assets starts when it is available for use and is computed using the straight-line method based on the estimated useful life of the assets as follows:

Tahun/Year

Bangunan dan instalasi listrik 20 Buildings and electrical installations Mesin dan peralatan 5 dan/and 12 Machinery and equipment Prasarana tanah dan bangunan, Building and land improvement, peralatan transportasi, dan transportation equipment, and peralatan dan perabot kantor 5 furniture, fixtures and office equipment

Penilaian aset tetap dilakukan atas penurunan dan kemungkinan penurunan nilai wajar aset jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi.

The carrying amounts of fixed assets are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that the carrying values may not be fully recoverable.

Jumlah tercatat komponen dari suatu aset

tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomis masa depan yang diekspektasikan dari penggunaan maupun pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tersebut dimasukkan ke dalam laba rugi untuk tahun penghentian pengakuan tersebut dilakukan.

The carrying amount of an item of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from the derecognition of the asset is directly included in the profit or loss in the year in which the item is derecognized.

Nilai residu, umur manfaat dan metode

penyusutan aset dievaluasi setiap akhir tahun dan disesuaikan secara prospektif, jika diperlukan.

The asset residual values, useful lives and depreciation methods are reviewed at each year end and adjusted prospectively, if necessary.

Aset tetap dalam penyelesaian dicatat sebesar

biaya perolehan, yang mencakup kapitalisasi beban pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang terjadi sehubungan dengan pendanaan aset tetap dalam penyelesaian tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun “Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat aset tetap tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Aset tetap dalam penyelesaian tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan.

Constructions in progress are stated at cost, including capitalized borrowing costs and other charges incurred in connection with the financing of said assets. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate “Fixed Assets” account when the construction is completed and ready for use. Constructions in progress are not depreciated as they are not yet available for use.

Page 95: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

i. Aset Tetap (lanjutan) i. Fixed Assets (continued)

Beban pemeliharaan dan perbaikan

dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset terkait bila besar kemungkinan bagi Kelompok Usaha manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa masa manfaat aset terkait.

Repair and maintenance is charged to operation when incurred. The cost of major renovation and restoration is included in the carrying amount of the related asset when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset will flow to the Group and is depreciated over the remaining useful life of the related asset.

Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa kemungkinan besar hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui atau diperpanjang pada saat jatuh tempo.

Land are stated at cost and not amortized as the management is of the opinion that it is probable the titles of land rights can be renewed or extended upon expiration.

Biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi.

Legal cost of land rights in the form of Right to Cultivate (“Hak Guna Usaha” or “HGU”), Right to Build (“Hak Guna Bangunan” or “HGB”) and Right to Use (“Hak Pakai” or “HP”) when the land rights were acquired initially are recognized as part of the cost of the land under the “Fixed Assets” account and are not amortized.

Biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai bagian dari akun “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak atas tanah dan umur ekonomi tanah.

The extension or the legal renewal costs of land rights in the form of HGU, HGB and HP were recognized as part of “Other Non-current Assets” account in the consolidated statement of financial position and were amortized over the shorter between the land rights' legal life and the economic life of the land.

j. Sewa j. Leases

Kelompok Usaha mengklasifikasikan sewa

berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa pembiayaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi transaksi daripada bentuk kontraknya. Perjanjian dievaluasi apakah pemenuhannya tergantung kepada penggunaan aset atau aset-aset tertentu secara spesifik atau perjanjian mengalihkan hak untuk menggunakan aset atau aset-aset, walaupun hak tersebut tidak secara eksplisit disebutkan dalam perjanjian.

The Group classifies leases based on the extent to which risks and rewards incidental to the ownership of a leased asset are vested in the lessor or the lessee, and on the substance of the transaction rather than the form of the contract. The arrangement is assessed for whether fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets or the arrangement conveys a right to use the asset or assets, even if that right is not explicitly specified in an arrangement.

Page 96: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Sewa (lanjutan) j. Leases (continued)

Sebagai Lessee As Lessee

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa. Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung sebagai laba rugi.

A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. Such leases are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. Minimum lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of liability. Finance charges are charged directly to the profit or loss.

Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa

lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama masa penggunaan aset yang diestimasi berdasarkan umur manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian tersebut, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan atau masa sewa. Selisih lebih yang timbul dari transaksi jual dan sewa-balik kembali ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa sewa.

Capitalized leased assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset or the lease term, if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of the lease term. Any excess of sales proceeds over the carrying amount of an asset in a sale-and-leaseback transaction is deferred and amortized over the lease term.

Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa

lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewa pembiayaan disusutkan selama estimasi masa manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian tersebut, maka aset sewa pembiayaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewa pembiayaan atau masa sewa.

If there is a reasonable certainty that the lessee will obtain ownership by the end of the lease term, leased assets are depreciated over the estimated useful life of the asset. In the absence of such certainty, those assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset or the lease term.

Suatu sewa diklasfikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized in profit or loss on a straight-line basis over the lease term.

Page 97: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Sewa (lanjutan) j. Leases (continued)

Sebagai Lessor As Lessor

Sewa yang didalamnya Kelompok Usaha tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Leases where the Group does not transfer substantially all the risks and rewards of ownership of the asset are classified as operating leases.

k. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan k. Impairment of Non-financial Assets

Pada setiap akhir periode pelaporan,

Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian tahunan atas penurunan nilai aset tertentu (yaitu aset takberwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset takberwujud yang belum dapat digunakan, atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi atas jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Group assesses at each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e. an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset atau UPK lebih besar daripada jumlah terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkannya.

An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or CGU’s fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from as or groups of assets. Where the carrying amount of an asset or CGU exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount.

Kelompok Usaha mendasarkan perhitungan

penurunan nilai pada rincian perhitungan anggaran atau prakiraan yang disusun secara terpisah untuk masing-masing UPK Kelompok Usaha atas aset individual yang dialokasikan. Perhitungan anggaran dan prakiraan ini secara umum mencakup periode selama lima atau sepuluh tahun sesuai dengan stabilitas arus kas perkebunan terkait. Setelah periode yang dianggarkan proyeksi arus kas diestimasi dengan melakukan ekstrapolasi proyeksi yang dianggarkan dengan menggunakan tingkat pertumbuhan jangka panjang yang tetap.

The Group bases its impairment calculation on detailed budgets and forecast calculations which are prepared separately for each of the Group’s CGUs to which the individual assets are allocated. These budgets and forecast calculations are generally covering a period of five or ten years in accordance with the stability of each estate’s cash flows. Beyond the forecasted period, the estimated cash flows are determined by extrapolating the forecasted cash flows using a steady long term growth rate.

Page 98: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

k. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan

(lanjutan) k. Impairment of Non-financial Assets

(continued)

Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Kelompok Usaha menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia.

In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.

Kerugian penurunan nilai dari operasi yang

berkelanjutan, jika ada, diakui pada laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi aset yang diturunkan nilainya.

Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in profit or loss under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.

Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode

pelaporan tahunan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited, so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount or the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in profit or loss. After such a reversal, the depreciation charge on said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.

Page 99: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

k. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan

(lanjutan) k. Impairment of Non-financial Assets

(continued)

Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun (pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah terpulihkan tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak

terdapat indikasi atas kemungkinan penurunan nilai potensial atas aset tetap dan aset non-keuangan tidak lancar lainnya yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015.

Goodwill is tested for impairment annually (as of December 31) and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than the carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.

Management believes that there is no

indication of potential impairment in values of fixed assets and other non-current non-financial assets presented in the consolidated statement of financial position as of December 31, 2015.

l. Penghasilan dan Beban l. Revenue and Expense

Penghasilan diakui bila besar kemungkinan

manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara handal tanpa memperhitungkan kapan pembayaran dilakukan. Penghasilan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima atau dapat diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kelompok Usaha mengevaluasi perjanjian penghasilannya terhadap kriteria spesifik untuk menentukan apakah Kelompok Usaha bertindak sebagai pelaku utama atau agen. Kelompok Usaha menyimpulkan bahwa Kelompok Usaha bertindak sebagai prinsipal pada semua perjanjian penghasilannya. Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum penghasilan diakui:

Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured, irrespective of when payment is made. Revenue is measured at the fair value of the consideration that is received or receivable, excluding discounts, rebates and Value Added Tax (“VAT”). The Group assesses its revenue arrangements against specific criteria to determine if it is acting as principal or agent. The Group has concluded that it is acting as principal in all of its revenue arrangements. The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:

Page 100: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

l. Penghasilan dan Beban (lanjutan) l. Revenue and Expense (continued)

Penjualan Barang Sale of Goods

Penghasilan dari penjualan lokal benih

komersial dan induk, pestisida, dan lain-lain diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan penghasilan dari penjualan ekspor diakui pada saat pengapalan barang kepada pelanggan (f.o.b. shipping point).

Revenue from local sales of commercial and foundation seeds, pesticides and other products are recognized upon delivery of the goods to the customers while revenue from export sales is recognized upon shipment of the goods to the customers (f.o.b. shipping point).

Pada penjualan benih komersial, dimana

pelanggan dapat mengembalikan benih komersial bila kualitas benih tidak memenuhi persyaratan, penghasilan dari penjualan benih komersial dikurangi dengan provisi retur penjualan yang ditentukan berdasarkan data retur sebelumnya, kondisi iklim, dan kondisi pasar. Rugi dari penjualan benih afkir dicatat sebesar hasil penjualan neto (setelah dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan), dan disajikan sebagai “Beban Operasi Lainnya” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

In the case of commercial seed sales, where customers can return the commercial seeds if the seed quality does not meet requirements, revenue from sales of commercial seeds is reduced by provision for sales returns which are determined on the basis of data from previous returns, climatic conditions, and the state of the market. Loss from sales of salvage seeds is recorded net of the related expenses incurred, and presented as “Other Operating Expenses” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

Penghasilan dan Beban Bunga Interest Income and Expense

Untuk semua instrumen keuangan yang diukur

pada biaya perolehan diamortisasi, penghasilan atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (”SBE”), yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.

For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using the Effective Interest Rate (“EIR”) method, which is the rate that precisely discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to arrive at the net carrying amount of the financial assets or liabilities.

Beban Expenses

Beban diakui pada saat terjadinya (dasar

akrual). Expenses are recognized when they are

incurred (accrual basis).

Page 101: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Imbalan Kerja m. Employee Benefits

Kelompok Usaha mencatat penyisihan imbalan

kerja dan imbalan kerja jangka panjang lainnya kepada karyawan-karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“Undang-undang Tenaga Kerja”). Penyisihan tambahan tersebut diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuarial metode “Projected Unit Credit”.

The Group made additional provision for employee benefit and other long-term employee benefit to qualified employees under Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Law”). The additional provisions are estimated through actuarial calculations using the “Projected Unit Credit” method.

Kelompok Usaha mencatat beban gaji, bonus,

jamsostek dan honorarium yang masih harus dibayar sebagai “Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

The Group recorded accrued salary, bonus, jamsostek and honorarium expenses as “Short-term Employee Benefits Liabilities” in the consolidated statement of financial position.

Pengukuran kembali, terdiri atas keuntungan dan kerugian aktuarial, segera diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian dengan pengaruh langsung didebit atau dikreditkan kepada saldo laba melalui penghasilan komprehensif lain pada periode terjadinya. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya.

Re-measurements, comprising of actuarial gains and losses, are recognized immediately in the consolidated statement of financial position with a corresponding debit or credit to retained earnings through other comprehensive income in the period in which they occur. Re-measurements are not reclassified to profit or loss in subsequent periods.

Biaya jasa lalu harus diakui sebagai beban pada saat yang lebih awal antara: i) ketika program amandemen atau

kurtailmen terjadi; dan ii) ketika entitas mengakui biaya

restrukturisasi atau imbalan terminasi terkait.

Past service costs are recognized in profit or loss at the earlier between: i) the date of the plan amendment or

curtailment; and ii) the date the Group recognizes related

restructuring costs.

Bunga neto dihitung dengan menerapkan tingkat diskonto yang digunakan terhadap liabilitas imbalan kerja. Kelompok Usaha mengakui perubahan berikut pada kewajiban obligasi neto pada akun “Beban Pokok Penjualan” dan “Beban Umum dan Administrasi” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian: i) Biaya jasa terdiri atas biaya jasa kini,

biaya jasa lalu, keuntungan atau kerugian atas penyelesaian (curtailment) tidak rutin; dan

ii) Beban atau penghasilan bunga neto.

Net interest is calculated by applying the discount rate to the net defined benefit liability. The Group recognizes the following changes in the net defined benefit obligation under “Cost of Goods Sold” and “General and Administrative Expenses” as appropriate in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income: i) Service costs comprising current service

costs, past-service costs, gains and losses on curtailments and non-routine settlements; and

ii) Net interest expense or income.

Page 102: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

30

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Biaya Penelitian dan Pengembangan n. Research and Development Costs

Biaya penelitian dibebankan saat terjadinya. Research costs are charge as incurred.

Aset takberwujud yang timbul dari biaya

pengembangan proyek individual diakui hanya jika Kelompok Usaha dapat menunjukkan semua hal berikut ini: (i) kelayakan teknis penyelesaian aset takberwujud tersebut sehingga aset tersebut dapat digunakan atau dijual; (ii) niat untuk menyelesaikan aset takberwujud tersebut dan menggunakannya atau menjualnya; (iii) cara aset takberwujud akan menghasilkan manfaat ekonomi masa depan; (iv) tersedianya kecukupan sumber-sumber daya untuk menyelesaikan pengembangan aset takberwujud; dan (v) kemampuan untuk mengukur secara andal pengeluaran yang terkait dengan aset takberwujud selama pengembangannya. Pada saat penyelesaian, biaya pengembangan diamortisasi selama taksiran masa manfaat ekonomis dari aset takberwujud terkait. Nilai tercatat biaya pengembangan diuji bagi penurunan nilai setiap tahun jika aset belum digunakan atau lebih sering bila terdapat indikasi penurunan nilai pada periode pelaporan. Pada saat penyelesaian, biaya pengembangan diamortisasi selama estimasi masa manfaat ekonomis dari aset takberwujud terkait, dan diuji untuk penurunan nilai bila terdapat indikasi penurunan nilai dari aset takberwujud.

An intangible asset arising from development expenditures on an individual project is recognized only when the Group can demonstrate: (i) the technical feasibility of completing the intangible asset so that it will be available for use or sale; (ii) its intention to complete and its ability to use or sell the asset; (iii) how the intangible asset will generate future economic benefits; (iv) the availability of resources to complete the development of intangible assets; and (v) the ability to measure reliably the expenditures during the development. The carrying value of development costs is reviewed for impairment annually when the asset is not yet in use or more frequently when an indication of impairment arises during the reporting year/period. Upon completion, the development costs are amortized over the estimated useful life of the related intangible asset, and assessed for impairment whenever there is an indication that the intangible asset may be impaired.

Keuntungan atau kerugian yang muncul dari

penghentian pengakuan aset takberwujud diukur sebesar perbedaan antara nilai pelepasan neto dan jumlah tercatat aset, dan diakui dalam laba rugi ketika aset tersebut dihentikan pengakuannya.

Gain or loss arising from derecognition of an intangible asset is measured as the difference between the net disposal proceeds and the net carrying amount of the asset, and is recognized in profit or loss when the asset is derecognized.

Page 103: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

31

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

o. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang

Asing o. Foreign Currency Transactions and

Balances

Kelompok Usaha mempertimbangkan indikator utama dan indikator lainnya dalam menentukan mata uang fungsionalnya. Jika ada indikator yang tercampur dan mata uang fungsional tidak jelas, manajemen menggunakan penilaian untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasarinya.

The Group considers the primary indicators and other indicators in determining its functional currency. If indicators are mixed and the functional currency is not obvious, management uses its judgment to determine the functional currency that most faithfully represents the economic effects of the underlying transactions, events and conditions.

Laporan keuangan konsolidasian disajikan

dalam Rupiah, yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan mata uang penyajian Kelompok Usaha. Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan rata-rata kurs jual dan kurs beli yang berlaku pada tanggal tersebut dan laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.

The consolidated financial statements are presented in Rupiah, which is also the Company’s functional currency. Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting dates, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the average of selling rates and buying rates at such date and the resulting gains or losses are credited or charged to current year operations.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,

kurs yang digunakan masing-masing adalah sebagai berikut (angka penuh):

As of December 31, 2015 and 2014, the exchange rates used were as follows (full amount):

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

1 Euro Eropa (EUR€1) 15.070 15.133 1 European Euro (EUR€1) 1 Dolar Amerika Serikat (AS$1) 13.795 12.440 1 United States Dollar (US$1)

p. Perpajakan p. Taxation

Beban pajak penghasilan merupakan jumlah

dari pajak penghasilan badan yang terutang saat ini dan pajak tangguhan.

Income tax expense represents the sum of the corporate income tax currently payable and deferred tax.

Page 104: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

32

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Perpajakan (lanjutan) p. Taxation (continued)

Pajak Kini Current Tax

Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan dan lalu diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan di negara tempat Kelompok Usaha beroperasi dan menghasilkan penghasilan kena pajak.

Current income tax assets and liabilities for the current and prior year are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the tax authority. The tax rates and tax laws used to compute the amount are those that have been enacted or substantively enacted as of the reporting date in the countries where the Group operates and generates taxable income.

Bunga dan denda disajikan sebagai bagian dari penghasilan atau beban operasi lain karena tidak dianggap sebagai bagian dari beban pajak penghasilan.

Interests and penalties are presented as part of other operating income or expense since they are not considered as part of the income tax expense.

Penghasilan kena pajak berbeda dengan laba

yang dilaporkan dalam laba atau rugi karena penghasilan kena pajak tidak termasuk bagian dari penghasilan atau beban yang dikenakan pajak atau dikurangkan di tahun-tahun yang berbeda, dan juga tidak termasuk bagian-bagian yang tidak dikenakan pajak atau tidak dapat dikurangkan.

Taxable income differs from profit as reported in the profit or loss because it excludes items of income or expense that are taxable or deductible in other years and it further excludes items that are never taxable or deductible.

Pajak penghasilan kini diakui dalam laba rugi,

kecuali pajak yang berkaitan dengan bagian yang diakui di luar laba rugi, baik pada penghasilan komprehensif lain atau langsung pada ekuitas. Manajemen secara periodik melakukan evaluasi atas posisi yang diambil dalam pelaporan pajak sehubungan dengan situasi di mana peraturan pajak terkait menjadi subyek interpretasi dan menetapkan provisi bila diperlukan.

Current income taxes are recognized in the profit or loss, except to the extent that the tax relates to items recognized outside profit or loss, either in other comprehensive income or directly in equity. Management periodically evaluates positions taken in the tax returns with respect to situations in which applicable tax regulations are subject to interpretation and establishes provisions when appropriate.

Kekurangan pembayaran pajak penghasilan

badan dari periode pajak sebelumnya dicatat sebagai bagian dari “Beban Pajak Penghasilan” dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Underpayment of corporate income tax from the previous tax period is recorded as part of “Income Tax Expense” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan dicatat

saat surat ketetapan pajak diterima atau apabila dilakukan banding, ketika hasil banding sudah diputuskan.

Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or if appealed against, when the results of the appeal are determined.

Page 105: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

33

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Perpajakan (lanjutan) p. Taxation (continued)

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan

metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan.

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua

perbedaan temporer yang kena pajak, kecuali: i. liabilitas pajak tangguhan yang terjadi dari

pengakuan awal goodwill atau dari aset atau liabilitas dari transaksi yang bukan transaksi kombinasi bisnis, dan pada waktu transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak/rugi pajak;

ii. dari perbedaan temporer kena pajak atas investasi pada entitas anak, yang saat pembalikannya dapat dikendalikan dan besar kemungkinannya bahwa beda temporer itu tidak akan dibalik dalam waktu dekat.

Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date.

Deferred tax liabilities are recognized for all

taxable temporary differences, except: i. where the deferred tax liability arises from

the initial recognition of goodwill or of an asset or liability in a transaction that is not a business combination and, at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or loss;

ii. in respect of taxable temporary differences associated with investments in subsidiaries, when the timing of the reversal of the temporary differences can be controlled and it is probable that the temporary differences will not reverse in the foreseeable future.

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, bila kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dikurangkan tersebut, dan rugi pajak belum dikompensasi, dapat dimanfaatkan, kecuali: i. jika aset pajak tangguhan timbul dari

pengakuan awal aset atau liabilitas dalam transaksi yang bukan transaksi kombinasi bisnis dan tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun laba kena pajak/rugi pajak; atau

ii. dari perbedaan temporer yang dapat

dikurangkan atas investasi pada entitas anak, aset pajak tangguhan hanya diakui bila besar kemungkinannya bahwa beda temporer itu tidak akan dibalik dalam waktu dekat dan laba kena pajak dapat dikompensasi dengan beda temporer tersebut.

Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses, to the extent that it is probable that taxable profits will be available against which deductible temporary differences, and the carry forward of unused tax losses can be utilized, except: i. where the deferred tax asset relating to the

deductible temporary difference arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction that is not a business combination and, at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or loss; or

ii. in respect of deductible temporary differences associated with investments in subsidiaries, deferred tax assets are recognized only to the extent that it is probable that the temporary differences will reverse in the foreseeable future and taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilized.

Page 106: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

34

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Perpajakan (lanjutan) p. Taxation (continued)

Pajak Tangguhan (lanjutan) Deferred Tax (continued)

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Aset pajak tangguhan yang belum diakui sebelumnya ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan diakui sepanjang laba kena pajak yang akan datang kemungkinan besar akan tersedia untuk dipulihkan.

The carrying amount of deferred tax assets is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the benefit of the deferred tax assets to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable income will allow the deferred tax assets to be recovered.

Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rates are charged to current year operations, except to the extent that they relate to items previously charged or credited to equity.

Pajak tangguhan sehubungan dengan bagian yang diakui di luar laba atau rugi diakui di luar laba atau rugi. Pajak tangguhan tersebut diakui berkaitan dengan transaksi baik yang ada di penghasilan komprehensif lainnya atau langsung dibebankan ke ekuitas.

Deferred tax relating to items recognized outside of profit or loss is recognized outside profit or loss. Deferred tax items are recognized in correlation to the underlying transaction either in other comprehensive income or directly in equity.

Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan disaling hapuskan jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini atau aset dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama, atau kelompok usaha yang bermaksud untuk menyelesaikan aset dan liabilitas lancar berdasarkan jumlah neto.

Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax assets and deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the group intends to settle its current assets and liabilities on a net basis.

Pajak Pertambahan Nilai Value Added Tax

Penghasilan, beban-beban dan aset-aset

diakui neto atas jumlah Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”), kecuali PPN yang berasal dari pembelian aset tetap yang tidak dapat dikreditkan oleh kantor pajak. Dalam hal ini, PPN diakui sebagai bagian dari aset tetap.

Revenue, expenses and assets are recognized net of the amount of Value Added Tax (“VAT”), except VAT derived from purchase of fixed assets that can not be recovered by the tax authorities. In this case, VAT is recognized as part of the acquisition cost of fixed assets.

Page 107: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

35

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Perpajakan (lanjutan) p. Taxation (continued)

Pajak Pertambahan Nilai (lanjutan) Value Added Tax (continued)

PPN masukan dan PPN keluaran saling hapus

jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas PPN pada entitas yang sama.

Jumlah PPN neto yang terpulihkan dari, atau

terutang kepada, kantor pajak termasuk sebagai bagian dari piutang atau utang pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

VAT in and VAT out are offset when a legally enforceable right exists to offset VAT on the same taxable entity.

The net amount of VAT recoverable from, or

payable to, the taxation authorities is included as part of receivables or payables in the consolidated statement of financial position.

Pajak Final Final Tax

Sesuai peraturan perpajakan di Indonesia,

pajak final dikenakan atas nilai bruto transaksi, dan tetap dikenakan walaupun atas transaksi tersebut pelaku transaksi mengalami kerugian.

In accordance with the tax regulation in Indonesia, final tax is applied to the gross value of transactions, even when the parties carrying the transaction recognizing losses.

Pajak Final tidak termasuk dalam lingkup yang

diatur oleh PSAK 46: Pajak Penghasilan. Final tax is scoped out from PSAK 46: Income

Tax.

q. Laba per Saham q. Earnings per Share

Laba per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.

Earnings per share is computed from the weighted average number of issued and fully paid shares during the year.

Perusahaan tidak mempunyai efek berpotensi

saham biasa yang bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, dan oleh karena itu, laba per saham dilusian tidak dihitung dan disajikan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

The Company has no outstanding dilutive potential ordinary shares as of December 31, 2015 and 2014, and accordingly no diluted earnings per share are calculated and presented in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

r. Segmen Operasi r. Operating Segments

Segmen adalah bagian yang dapat dibedakan dari Kelompok Usaha yang terlibat baik dalam menyediakan produk tertentu (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan segmen lainnya.

A segment is a distinguishable component of the Group that is engaged either in providing certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are different from those of other segments.

Penghasilan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk komponen yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antarperusahaan dieliminasi, sebagai bagian dari proses konsolidasi.

Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. Segment is determined before intra-group balances and intra-group transactions are eliminated, as part of the process of consolidation.

Page 108: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

36

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Instrumen Keuangan s. Financial Instruments

Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang memberikan aset keuangan bagi satu entitas dan liabilitas keuangan atau ekuitas bagi entitas lain.

A financial instrument is any contract that gives rise to a financial asset of one entity and a financial liability or equity instrument of another entity.

PSAK No. 50 (Revisi 2014): “Instrumen Keuangan: Penyajian”, mengatur lebih dalam kriteria mengenai hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan kriteria penyelesaian secara neto.

PSAK No. 50 (Revised 2014): “Financial Instruments: Presentation”, provides deeper criterion on legally enforceable right to set off the recognized amounts and criterion to settle on a net basis.

PSAK No. 55 (Revisi 2014): “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, antara lain, menambah pengaturan kriteria instrumen lindung nilai yang tidak dapat dianggap telah kedaluarsa atau telah dihentikan, serta ketentuan untuk mencatat instrumen keuangan pada tanggal pengukuran dan pada tanggal setelah pengakuan awal.

PSAK No. 55 (Revised 2014): “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, among others, provides additional provision for the criteria of non-expiration or non-termination of hedging instrument, and provision to account financial instruments at the measurement date and after initial recognition.

PSAK No. 60 (2014): “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, antara lain, menambah pengaturan pengungkapan saling hapus dengan informasi kuantitatif dan kualitatif, serta pengungkapan mengenai pengalihan instrumen keuangan.

PSAK No. 60 (2014): “Financial Instruments: Disclosures”, among others, provides additional provision on offsetting disclosures with quantitative and qualitative information, and disclosures on transfers of financial instruments.

Aset Keuangan Financial Assets

Pengakuan dan Pengukuran Awal Initial Recognition and Measurement

Aset keuangan diklasifikasikan, pada saat pengakuan awal, sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai efektif, bila memenuhi syarat. Semua aset keuangan awalnya diakui pada nilai wajar namun dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, maka nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan tersebut.

Financial assets are classified, at initial recognition, as financial assets at fair value through profit or loss (“FVTPL”), loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale financial assets, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. All financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of financial assets not recorded at FVTPL, transaction costs that are attributable to the acquisition of the financial asset.

Aset keuangan utama Kelompok Usaha meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang pihak berelasi non-usaha, dan aset tidak lancar lainnya.

The Group’s principal financial assets include cash and cash equivalents, accounts receivable - trade, accounts receivable - others, due from related parties and other non-current assets.

Page 109: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

37

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Instrumen Keuangan (lanjutan) s. Financial Instruments (continued)

Aset Keuangan (lanjutan) Financial Assets (continued)

Pengukuran Selanjutnya Subsequent Measurement

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE, dan keuntungan atau kerugian terkait diakui pada laba rugi ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, atau melalui proses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. After initial recognition, such assets are carried at amortized cost using the EIR method, and the related gains or losses are recognized in profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.

Piutang usaha dan lain-lain, piutang pihak berelasi dan piutang plasma

Trade and other receivables, due from related parties and plasma receivables

Penyisihan atas jumlah piutang yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang obyektif bahwa Kelompok Usaha tidak akan dapat menagih piutang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat teridentifikasi. Rincian lebih lanjut tentang kebijakan akuntansi atas penurunan nilai aset keuangan diungkapkan pada paragraf-paragraf berikutnya yang relevan pada Catatan ini.

An allowance is made for uncollectible receivables when there is objective evidence that the Group will not be able to collect the receivables. Bad debts are written off when identified. Further details on the accounting policy for impairment of financial assets are disclosed in the relevant succeeding paragraphs under this Note.

Kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang pihak berelasi non-usaha, dan aset tidak lancar lainnya diklasifikasikan dan dicatat sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

Cash and cash equivalents, accounts receivable - trade, accounts receivable - others, due from related parties and other non-current assets are classified and accounted for as loans and receivables.

Page 110: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

38

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Instrumen Keuangan (lanjutan) s. Financial Instruments (continued)

Aset Keuangan (lanjutan) Financial Assets (continued)

Penghentian Pengakuan Derecognition

Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:

A financial asset, or, where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:

(i) hak kontraktual untuk menerima arus kas

yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau

(i) the contractual rights to receive cash flows from the financial asset have expired; or

(ii) Kelompok Usaha mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan (pass-through) dan apabila a. secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau b. secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

(ii) the Group has transferred its contractual rights to receive cash flows from the financial asset or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a pass-through arrangement and either a. has transferred substantially all the risks and rewards of the financial asset, or b. has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, but has transferred control of the financial asset.

Apabila Kelompok Usaha mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan (pass-through), atau tidak mentransfer maupun tidak mempertahankan secara substansi seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Kelompok Usaha sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.

Where the Group has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has entered into a pass-through arrangement, or has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset but has transferred control of the financial asset, a new financial asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset.

Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai tercatat aset yang ditransfer dan nilai maksimum pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Kelompok Usaha.

Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration received that might be required to be repaid by the Group.

Page 111: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

39

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Instrumen Keuangan (lanjutan) s. Financial Instruments (continued)

Aset Keuangan (lanjutan) Financial Assets (continued)

Penghentian Pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued)

Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai tercatat aset yang ditransfer dan nilai maksimum pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Kelompok Usaha.

Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration received that might be required to be repaid by the Group.

Dalam hal ini, Kelompok Usaha juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur atas dasar yang menggambarkan hak dan kewajiban Kelompok Usaha yang ditahan.

In this case, the Group also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the retained rights and obligations of the Group.

Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laba rugi.

Upon derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity, must be recognized in profit or loss.

Penurunan Nilai Impairment

Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa kerugian) dan peristiwa kerugian tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

The Group assesses at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that have occurred after the initial recognition of the asset (loss event) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.

Page 112: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

40

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Instrumen Keuangan (lanjutan) s. Financial Instruments (continued)

Aset Keuangan (lanjutan) Financial Assets (continued)

Penurunan Nilai (lanjutan) Impairment (continued)

Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.

Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or undergo other financial reorganization, and when observable data indicates that there is a measurable decrease in estimated future cash flows, such as increase in arrears or economic conditions that correlate with defaults.

i) Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya

Perolehan Diamortisasi i) Financial Assets Carried at Amortized Cost

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, Kelompok Usaha pertama kali secara individual menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit yang diharapkan di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung pada laba rugi. Penghasilan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan tingkat SBE awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Kelompok Usaha.

When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not been incurred). The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is directly recognized in the profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original EIR of the financial asset. Loans together with the associated allowance are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Group.

Page 113: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

41

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Instrumen Keuangan (lanjutan) s. Financial Instruments (continued)

Aset Keuangan (lanjutan) Financial Assets (continued)

Penurunan Nilai (lanjutan) Impairment (continued)

i) Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya

Perolehan Diamortisasi (lanjutan) i) Financial Assets Carried at Amortized Cost

(continued)

Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laba rugi.

If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss of financial assets increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. The reversal shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized at the date the impairment is reversed. The recovery of financial assets is recognized in the profit or loss.

ii) Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan

ii) Financial Assets Carried at Cost

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan pada tahun berikutnya.

When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred on financial asset carried at cost, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the carrying amount of the financial asset and the present value of estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment losses cannot be reversed in the subsequent year.

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities

Pengakuan dan Pengukuran Awal Initial Recognition and Measurement

Liabilitas keuangan diklasifikasikan, pada

pengakuan awal, sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, utang dan pinjaman atau derivatif ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai pada lindung nilai yang efektif.

Financial liabilities are classified, at initial recognition, as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate.

Page 114: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

42

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Instrumen Keuangan (lanjutan) s. Financial Instruments (continued)

Liabilitas Keuangan (lanjutan) Financial Liabilities (continued)

Pengakuan dan Pengukuran Awal (lanjutan) Initial Recognition and Measurement (continued)

Semua liabilitas keuangan diakui pada nilai wajar saat pengakuan awal dan, bagi liabilitas keuangan dalam bentuk utang dan pinjaman, dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

All financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings and payables, net of directly attributable transaction costs.

Liabilitas keuangan utama Kelompok Usaha meliputi utang usaha, utang lain-lain, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, beban akrual, dan utang pihak berelasi non-usaha.

The Group’s principal financial liabilities include accounts payable - trade, accounts payable - others, short-term employee benefit liabilities, accrued expenses, and due to related parties.

Pengukuran Selanjutnya Subsequent Measurement

Liabilitas untuk utang usaha, utang lain-lain, beban akrual, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, dan utang pihak berelasi non-usaha dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nominal), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya.

Liabilities for accounts payable - trade, accounts payable - others, accrued expenses, short-term employee benefit liabilities, and due to related parties are stated at carrying amounts (nominal amounts), which approximate their fair values.

Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman yang dikenakan bunga diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tanggal pelaporan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas jangka pendek.

After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. At the reporting dates, accrued interest is recorded separately from the associated borrowings within the current liabilities section.

Keuntungan atau kerugian harus diakui sebagai laba atau rugi ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasinya menggunakan metode SBE.

Gains and losses are recognized as profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process using the EIR method.

Penghentian Pengakuan Derecognition

Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation under the contract is discharged or cancelled or has expired.

Page 115: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

43

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

s. Instrumen Keuangan (lanjutan) s. Financial Instruments (continued)

Liabilitas Keuangan (lanjutan) Financial Liabilities (continued)

Penghentian Pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued)

Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba rugi.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original liability and recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit or loss.

Saling Hapus Instrumen Keuangan Offsetting of Financial Instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statements of financial position if, and only if, there is a legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

Nilai Wajar Instrumen Keuangan Fair Value of Financial Instruments

Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang diperbolehkan, antara lain meliputi penggunaan transaksi pasar wajar yang terkini; referensi nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; analisis arus kas yang didiskonto atau model penilaian lainnya.

For financial instruments not traded in an active market, the fair value is determined using appropriate valuation techniques, such as using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis or other valuation models.

Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif tidak dapat ditentukan secara handal, instrumen keuangan tersebut diakui dan diukur pada nilai tercatatnya.

When the fair value of the financial instruments not traded in an active market cannot be reliably determined, such financial instruments are recognized and measured at their carrying amounts.

Page 116: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

44

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

t. Provisi t. Provisions

Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki

kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang, akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legally or constructively) where, as a result of a past event, it is probable that the settlement of the obligation will result in an outflow of resources embodying economic benefits and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made.

Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan

dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.

Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimation. If it is no longer probable that an outflow of resources will be required to settle the obligation, the provision is reversed.

u. Peristiwa setelah Periode Pelaporan u. Events after the Reporting Period

Peristiwa setelah akhir periode yang

memberikan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Grup pada tanggal pelaporan (peristiwa penyesuai), jika ada, dicerminkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Peristiwa setelah akhir periode yang bukan peristiwa penyesuaian diungkapkan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian, jika material.

Post period-end events that provide additional information about the Group’s financial position at the reporting date (adjusting events), if any, are reflected in the consolidated financial statements. Post period-end events that are not adjusting events are disclosed in the Notes to the consolidated financial statements, when material.

v. Biaya Emisi Saham v. Issuance Costs of Share Capital

Biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan modal saham Perusahaan kepada publik dikurangkan langsung dengan hasil emisi dan disajikan sebagai pengurang akun tambahan modal disetor dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

Costs incurred in connection with the Company’s issuance of share capital to the public were offset directly with the proceeds and presented as deduction to additional paid-in capital account in the consolidated statement of financial position.

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI

YANG SIGNIFIKAN 3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS,

ESTIMATES AND ASSUMPTIONS

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari penghasilan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir tahun pelaporan.

The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosures of contingent liabilities, at the end of the reporting years.

Page 117: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

45

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada periode pelaporan berikutnya.

Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that may require material adjustments to the carrying amounts of the assets and liabilities affected in future periods.

Pertimbangan Judgments

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh Manajemen

dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgments are made by Management in the process of applying those of the Group’s accounting policies that have the most significant effect on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency Mata uang fungsional dari masing-masing entitas

dalam Kelompok Usaha adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi penghasilan dan beban dari jasa yang diberikan.

The functional currency of each entity under the Group is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. It is the currency that influences the revenue and the cost of rendering services.

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Liabilities Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset

dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan pertimbangan bila definisi yang ditetapkan PSAK 55 terpenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha.

The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and liabilities by judging if they meet the definitions set out in PSAK 55. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies.

Tagihan Pajak Penghasilan Claims for Tax Refund

Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku saat ini, manajemen mempertimbangkan apakah jumlah yang tercatat dalam akun di atas dapat dipulihkan dan direstitusi oleh Kantor Pajak. Nilai tercatat atas tagihan dan keberatan atas hasil pemeriksaan pajak Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp22.037 dan Rp23.505. Penjelasan lebih lanjut atas akun ini akan diberikan pada Catatan 14a.

Based on the tax regulations currently enacted, the management judged if the amounts recorded under the above account are recoverable and refundable by the Tax Office. The carrying amount of the Group’s claims for tax refund and tax assessments under appeal as of December 31, 2015 and 2014 were Rp22,037 and Rp23,505. Further explanations regarding this account are provided in Note 14a.

Page 118: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

46

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasinya pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing material adjustments to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year/period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing assumptions and circumstances relating to future developments may change as a result of market changes or circumstances beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha

Allowance for Impairment Losses on Trade Receivables

a. Evaluasi Individual a. Individual Assessment

Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha.

The Group evaluates specific accounts where they have information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group exercises its judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions against customer receivables in order to reduce the receivable amounts that are expected to be collected by the Group. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment losses on trade receivables.

b. Evaluasi Kolektif b. Collective Assessment

Bila Kelompok Usaha memutuskan bahwa tidak terdapat bukti objektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Kelompok Usaha menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan risiko kredit yang serupa karakteristiknya dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terutang.

If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed trade receivable, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. The characteristics chosen influence the estimation of future cash flows for groups of such trade receivables by serving as an indicative of customer ability to settle amounts due.

Page 119: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

47

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued) Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang

Usaha (lanjutan) Allowance for Impairment Losses on Trade

Receivables (continued) b. Evaluasi Kolektif (lanjutan) b. Collective Assessment (continued)

Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan nilai diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan piutang usaha pada kelompok tersebut.

Future cash flows in a group of trade receivables that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for trade receivables with credit risk characteristics similar to those in the group.

Nilai tercatat piutang usaha Kelompok Usaha

sebelum cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebesar Rp661.470 dan Rp643.092. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 5.

The carrying amounts of the Group’s trade receivables before allowance for impairment losses as of December 31, 2015 and 2014 were Rp661,470 and Rp643,092, respectively. Further details are disclosed in Note 5.

Pensiun dan Imbalan Kerja Pension and Employee Benefits

Pengukuran kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui secara langsung pada laporan posisi keuangan konsolidasian dengan debit atau kredit ke saldo laba melalui penghasilan komprehensif lainnya dalam periode terjadinya.

The measurement of the Group’s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized immediately in the consolidated financial position with a corresponding debit or credit to retained earnings through other comprehensive income the the period in which they occur.

Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.

While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense.

Nilai tercatat atas liabilitas imbalan kerja jangka

panjang Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp46.319 dan Rp43.776. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 17.

The carrying amounts of the Group’s long-term employee benefit liabilities as of December 31, 2015 and 2014 were Rp46,319 and Rp43,776, respectively. Further details are disclosed in Note 17.

Page 120: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

48

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued) Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Fixed Assets Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan

menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 5 sampai dengan 20 tahun dan nilai residu sebesar 10% dari harga perolehan. Masa manfaat ekonomis tersebut merupakan masa manfaat ekonomis yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.

Nilai tercatat neto atas aset tetap Kelompok Usaha

pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp293.093 dan Rp275.534. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10.

The costs of fixed assets are depreciated using the straight-line method over their estimated useful life. Management estimates the useful life of this fixed assets to be between 5 and 20 years and residual value is 10% from acquisition cost. These are common life expectancies and residual value applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful life and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges are subject to revision.

The net carrying amounts of the Group’s fixed

assets as of December 31, 2015 and 2014 were Rp293,093 and Rp275,534, respectively. Further details are disclosed in Note 10.

Pajak Penghasilan Income Tax

Ketidakpastian atas interpretasi dari peraturan pajak yang kompleks, perubahan peraturan pajak dan jumlah dan timbulnya penghasilan kena pajak di masa depan, dapat menyebabkan penyesuaian di masa depan atas penghasilan dan beban pajak yang telah dicatat.

Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations, changes in tax laws, and the amount and timing of future taxable income, could necessitate future adjustments to tax income and expense already recorded.

Estimasi juga dilakukan dalam menentukan penyisihan atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal.

Estimate is also involved in determining the provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business.

Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Nilai tercatat neto utang pajak penghasilan badan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp25.209 dan Rp3.279. Penjelasan lebih rinci mengenai perpajakan diungkapkan dalam Catatan 14b.

The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. The net carrying amount of corporate income tax payable as of December 31, 2015 and 2014 were Rp25,209 and Rp3,279, respectively. Further details regarding taxation are disclosed in Note 14b.

Page 121: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

49

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued) Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets Estimasi signifikan oleh Manajemen disyaratkan

dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. Nilai tercatat neto aset pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp31.821 dan Rp25.703 Penjelasan lebih rinci diungkapkan Catatan 14h.

Significant Management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable income together with future tax planning strategies. The net carrying amounts of deferred tax assets as of December 31, 2015 and 2014 were Rp31,821 and Rp25,703, respectively Further details are disclosed in Note 14h.

Cadangan Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan Persediaan

Allowance for Decline in Market Value and Obsolescence of Inventories

Cadangan penurunan nilai pasar dan keusangan

persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan keadaan yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Cadangan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Kelompok Usaha sebelum penyisihan atas penurunan nilai pasar dan keusangan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp720.579 dan Rp549.253. Penjelasan lebih rinci diungkapkan Catatan 7.

Allowance for decline in market value and obsolescence of inventories is estimated on the basis of the available facts and circumstances, including but not limited to, the physical condition of inventories, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sale. Allowance is re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. The carrying amounts of the Group’s inventories before allowance for decline in market value and obsolescence as of December 31, 2015 and 2014 were Rp720,579 and Rp549,253, respectively. Further details are disclosed in Note 7.

Provisi Retur Penjualan Provision for Sales Returns Provisi retur penjualan diestimasi berdasarkan data

retur sebelumnya, kondisi iklim, dan kondisi pasar. Provisi retur penjualan dievaluasi dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai provisi retur penjualan Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp13.851 dan Rp19.384 sebagai “Provisi Jangka Pendek” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Penjelasan lebih rinci diungkapkan Catatan 16.

Provision for sales returns is estimated from previous return data, climate conditions, and the market situation. Provision for sales returns is evaluated and adjusted if there is additional information that affects those estimates. Provisions for sales returns of the Group as of December 31, 2015 and 2014 were Rp13,851 and Rp19,384, respectively, recorded as “Short-term Provision” in the consolidated statement of financial position. Further details are disclosed in Note 16.

Page 122: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

50

4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS

Akun ini terdiri dari: This account consists of:

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Kas 185 199 Cash on hand Bank - pihak ketiga Cash in banks - third parties Rupiah Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 31.470 1.172 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk 7.327 12.862 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 3.124 532 PT Bank CIMB Niaga Tbk Citibank N.A. 889 651 Citibank N.A. PT Bank Danamon Indonesia Tbk 267 66 PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 134 190 (Persero) Tbk Dolar Amerika Serikat (Catatan 36) United States dollar (Note 36) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (AS$473.144 pada tanggal (US$473,144 as of 31 Desember 2015) 6.527 - December 31, 2015) Citibank N.A. Citibank N.A. (AS$151.695 pada tanggal (US$151,695 as of 31 Desember 2015 dan December 31, 2015 end AS$75.687 pada tanggal US$75,687 as of 31 Desember 2014) 2.093 942 December 31, 2014) Bank - pihak berelasi (Catatan 31c) Bank - related party (Note 31c) Rupiah Rupiah PT Bank Agris Tbk 139 211 PT Bank Agris Tbk Deposito berjangka - pihak ketiga Time deposits - third party Rupiah Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk 262.500 155.600 PT Bank CIMB Niaga Tbk Deposito berjangka - pihak berelasi Time deposits - related party (Catatan 31c) (Note 31c) Rupiah Rupiah PT Bank Agris Tbk - 2.000 PT Bank Agris Tbk

Total 314.655 174.425 Total

Tingkat suku bunga tahunan deposito berjangka

berkisar antara 3% sampai dengan 9,75% dan 3% sampai dengan 10,5% per tahun masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

Time deposits earned annual interest rate ranging from 3% to 9.75% and from 3% to 10.5% for the year ended December 31, 2015 and 2014, respectively.

Page 123: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

51

5. PIUTANG USAHA 5. ACCOUNTS RECEIVABLE - TRADE

Rincian piutang usaha adalah sebagai berikut: The details of trade receivables are as follows:

a. Berdasarkan pelanggan: a. Based on customers:

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Pihak ketiga: Third parties: Piutang petani 44.490 34.847 Farmers receivables CV Nusa Prima Timur, Makassar 40.066 27.198 CV Nusa Prima Timur, Makassar PT Agritech Green Industries, Jakarta 33.702 33.702 PT Agritech Green Industries, Jakarta Toko Semi, Purwodadi 27.598 21.520 Toko Semi, Purwodadi Sumber Makmur, Malang 26.881 22.083 Sumber Makmur, Malang PT Harapan Agro, Surabaya 20.282 24.294 PT Harapan Agro, Surabaya UD Subur Makmur, Surabaya 18.977 18.407 UD Subur Makmur, Surabaya PT Sumber Makmur, Surabaya 18.241 18.870 PT Sumber Makmur, Surabaya UD Tani Gorontalo, Makassar 16.850 12.188 UD Tani Gorontalo, Makassar TK Awal Tani, Makassar 15.490 2.399 TK Awal Tani, Makassar Toko Anak Tani, Makassar 13.486 8.844 Toko Anak Tani, Makassar TK Merdeka Tani, Bandung 12.097 3.748 TK Merdeka Tani, Bandung PT Karisma Indoagro Universal, PT Karisma Indoagro Universal, Surabaya 11.764 12.766 Surabaya CV Widya Saranatama, Medan 10.250 1.783 CV Widya Saranatama, Medan CV Indokimia, Semarang 9.928 20.203 CV Indokimia, Semarang PT Indah Agro Lestari, Makassar 7.747 18.014 PT Indah Agro Lestari, Makassar CV Bangkit Sanjaya, Semarang 5.276 11.960 CV Bangkit Sanjaya, Semarang CV Agro Makmur Mandiri, Surabaya 2.078 14.596 CV Agro Makmur Mandiri, Surabaya PT Sumber Makmur Agroindo, Surabaya 116 20.445 PT Sumber Makmur Agroindo, Surabaya Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10.000) 309.528 301.819 Others (below Rp10,000 each)

Total 644.847 629.686 Total Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (26.139) (15.655) Less allowance for impairment losses

Pihak ketiga - neto 618.708 614.031 Third parties - net

Pihak berelasi (Catatan 31a) 16.623 13.406 Related parties (Note 31a)

Total 635.331 627.437 Total

b. Berdasarkan mata uang: b. Based on currency:

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Rupiah 650.517 632.573 Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 36) 10.953 10.519 United States dollar (Note 36)

Total 661.470 643.092 Total Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (26.139) (15.655) Less allowance for impairment losses

Total 635.331 627.437 Total

Page 124: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

52

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. ACCOUNTS RECEIVABLE - TRADE (continued)

c. Berdasarkan umur piutang: c. Based on aging receivables:

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Pihak ketiga: Third parties: Kurang dari 31 hari 237.652 161.505 Less than 31 days 31-60 hari 111.207 136.397 31-60 days 61-90 hari 85.138 36.330 61-90 days 91-180 hari 98.217 208.527 91-180 days Lebih dari 180 hari 112.633 86.927 More than 180 days

Total 644.847 629.686 Total Dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai (26.139) (15.655) Less allowance for impairment losses

Pihak ketiga - neto 618.708 614.031 Third parties - net

Pihak berelasi: Related parties: Kurang dari 31 hari 4.448 6.156 Less than 31 days 31-60 hari 2.219 980 31-60 days 61-90 hari - 294 61-90 days 91-180 hari 1 1.581 91-180 days Lebih dari 180 hari 9.955 4.395 More than 180 days

Pihak berelasi (Catatan 31a) 16.623 13.406 Related parties (Note 31a)

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

The movements of allowance for impairment losses are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015/

Year Ended December 31,2015

Individual/Individual Kolektif/Collective Total/Total

Saldo awal 10.665 4.990 15.655 Beginning balance Penyisihan tahun berjalan 14.836 646 15.482 Provision during the year Pemulihan tahun berjalan (3.590) (365) (3.955) Reversal during the year Penghapusan tahun berjalan (450) (593) (1.043) Write off during the year

Saldo akhir 21.461 4.678 26.139 Ending Balance

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014/

Year Ended December 31,2014

Individual/Individual Kolektif/Collective Total/Total

Saldo awal 13.817 1.786 15.603 Beginning balance Penyisihan tahun berjalan 4.305 4.101 8.406 Provision during the year Pemulihan tahun berjalan (6.791) (854) (7.645) Reversal during the year Penghapusan tahun berjalan (666) (43) (709) Write off during the year

Saldo akhir 10.665 4.990 15.655 Ending Balance

Page 125: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

53

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. ACCOUNTS RECEIVABLE - TRADE (continued)

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap adanya penurunan nilai piutang usaha pada akhir tahun, Manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa jumlah cadangan kerugian atas penurunan nilai tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.

Based on the results of the review for impairment of receivables accounts at the end of the year, the Group’s Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses from the uncollectible trade receivables.

Piutang usaha yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sejumlah Rp60.000 pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 (Catatan 32d).

Trade receivables used as collateral for bank loans obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk amounted to Rp60,000 as of December 31, 2015 and 2014 (Note 32d).

6. PIUTANG LAIN-LAIN 6. OTHER RECEIVABLES

Piutang lain-lain terdiri dari: Other receivables consist of:

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Klaim asuransi 84.508 161.799 Insurance claims Lain-lain 2.515 2.265 Others

Total 87.023 164.064 Total

Pada tanggal 17 Februari 2014, Perusahaan telah

mengirimkan notifikasi klaim kepada PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (“Allianz”) atas kerusakan persediaan dan aset tetap tertentu milik Perusahaan akibat letusan Gunung Kelud pada tanggal 14 Februari 2014.

On February 17, 2014, the Company sent notice of claims to PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (“Allianz”) on damage of its certain inventories and fixed assets due to eruption of Mount Kelud on February 14, 2014.

Total klaim yang diajukan oleh Perusahaan kepada

Allianz sebesar Rp262.444 dan AS$572.089. Pada tahun 2015 dan 2014, Perusahaan telah menerimaan pembayaran dari Allianz masing-masing sebesar Rp89.896 dan Rp103.004. Sampai dengan tanggal 28 Maret 2016, Perusahaan telah menerima tambahan pembayaran dari Allianz sebesar AS$179.728 (setara dengan Rp2.371).

Total claims submitted by the Company to Allianz amounting to Rp262,444 and US$572,089. In 2015 and 2014, the Company has received the payments from Allianz amounting to Rp89,896 and US$103,004. As of March 28, 2016, the Company has received additional payment from Allianz amounting to US$179,728 (equivalent to Rp2,371).

Page 126: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

54

7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES

Persediaan terdiri dari: Inventories consist of:

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Barang jadi: Finished goods: Pestisida dan pupuk 124.204 94.257 Pesticides and fertilizers Benih sayuran dan buah-buahan 36.391 32.500 Vegetable and fruit seeds Benih jagung 19.688 37.930 Corn seeds Benih padi 2.194 1.028 Paddy seeds Lain-lain 1 1 Others

Total barang jadi 182.478 165.716 Total finished goods

Barang dalam proses: Work-in-process: Benih jagung 231.412 160.474 Corn seeds Benih sayuran dan buah-buahan 191.835 134.580 Vegetable and fruit seeds Benih padi 19.446 8.555 Paddy seeds Pestisida dan pupuk 2.288 3.090 Pesticides and fertilizers Lain-lain 43 43 Others

Total barang dalam proses 445.024 306.742 Total work-in-process

Bahan baku 43.605 23.751 Raw materials Kemasan 30.694 29.441 Packaging Persediaan dalam perjalanan 1.959 5.165 Inventories in transit Lain-lain 16.819 18.438 Others

Total 720.579 549.253 Total Dikurangi cadangan penurunan nilai pasar Less allowance for decline in market value dan keusangan persediaan (7.980) (15.008) and obsolescence of inventories

Neto 712.599 534.245 Net

Mutasi cadangan penurunan nilai pasar dan

keusangan persediaan adalah sebagai berikut: The movement of allowance for decline in market

value and obsolescence of inventories is as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2015 2014

Saldo awal 15.008 20.906 Beginning balance Penyisihan tahun berjalan 5.821 14.787 Provision during the year Pemulihan tahun berjalan (12.820) (20.594) Reversal during the year Penghapusan tahun berjalan (29) (91) Write off during the year

Saldo akhir 7.980 15.008 Ending balance

Page 127: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

55

7. PERSEDIAAN (lanjutan) 7. INVENTORIES (continued) Pemulihan tahun berjalan atas cadangan

penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diakui karena terjualnya barang jadi terkait kepada pihak ketiga.

Reversal during the year of allowance for decline in values and obsolescence of inventories was recognized as a result of the sale of related finished goods to third parties.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi

persediaan pada akhir tahun, Manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa jumlah cadangan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang mungkin timbul.

Based on the review of the condition of the inventories at the end of the year, the Management of the Group believes that the allowance for decline in market value and obsolescence of inventories is adequate to cover possible losses.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,

persediaan (kecuali persediaan yang masih dalam perjalanan) telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kerusakan, bencana alam, kebakaran, dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp557.011 dan Rp663.907. Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari risiko-risiko tersebut.

As of December 31, 2015 and 2014, inventories (except for inventories in transit) were covered by insurance against losses from damage, natural disasters, fire and other risks under blanket policies amounting to Rp557,011 and Rp663,907, respectively. The Management believes that the insurance coverage is sufficient to cover possible losses arising from such risks.

Persediaan yang digunakan sebagai jaminan atas

pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sejumlah Rp120.000 pada tanggal 31 Desember 2015 and 2014 (Catatan 32d).

Inventories which are used as collateral for bank loans from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk amounted to Rp120,000 as of December 31, 2015 and 2014 (Note 32d).

8. UANG MUKA 8. ADVANCES Seluruh uang muka merupakan uang muka operasi

yang terdiri dari: The entire amount of advances represent

operational advances as follows: 31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Perusahaan 21.767 21.987 Company Entitas anak: Subsidiaries: PT Tanindo Intertraco 2.038 1.221 PT Tanindo Intertraco PT Multi Sarana Indotani 26 116 PT Multi Sarana Indotani PT Tanindo Subur Prima - 29 PT Tanindo Subur Prima

Total 23.831 23.353 Total

Page 128: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

56

9. BIAYA DIBAYAR DI MUKA 9. PREPAID EXPENSES Biaya dibayar di muka terdiri dari: Prepaid expenses consist of:

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Sewa 2.327 3.317 Rent Asuransi 1.868 2.359 Insurance Lain-lain 750 304 Others

Total 4.945 5.980 Total

10. ASET TETAP 10. FIXED ASSETS Aset tetap terdiri dari: Fixed assets consist of: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015/ Year Ended December 31, 2015

Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Reklasifikasi/ Pengurangan/ Ending Balance Addition Reclassification Deduction Balance

Harga Perolehan Cost Kepemilikan langsung Direct ownership Tanah 92.702 7.564 - - 100.266 Land Bangunan 106.432 56 15.016 1.556 119.948 Buildings Prasarana tanah dan bangunan 17.976 5.375 - 52 23.299 Building and land improvements Mesin dan peralatan 138.455 8.573 4.327 412 150.943 Machinery and equipment Peralatan transportasi 29.768 1.804 - 802 30.770 Transportation equipment Peralatan dan Furniture, fixtures and perabot kantor 13.197 2.228 - 593 14.832 office equipment Instalasi listrik 13.688 222 - 2 13.908 Electrical installations

Total 412.218 25.822 19.343 3.417 453.966 Total

Aset dalam penyelesaian Construction in progress Prasarana tanah dan bangunan 7.254 10.924 (15.016) - 3.162 Building and land improvements Mesin dan peralatan 7.498 3.965 (4.327) - 7.136 Machinery and equipment

Total 14.752 14.889 (19.343) 3.417 10.298 Total

Total Harga Perolehan 426.970 40.711 - 3.417 464.264 Total Cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Kepemilikan langsung Direct ownership Bangunan 35.770 4.537 - 497 39.810 Buildings Prasarana tanah dan bangunan 14.442 1.723 - 5 16.160 Building and land improvements Mesin dan peralatan 71.808 9.939 - 365 81.382 Machinery and equipment Peralatan transportasi 15.968 3.927 - 647 19.248 Transportation equipment Peralatan dan Furniture, fixtures and perabot kantor 9.570 1.026 - 510 10.086 office equipment Instalasi listrik 3.878 606 - 1 4.483 Electrical installations

Total Akumulasi Penyusutan 151.436 21.758 - 2.025 171.169 Total Accumulated Depreciation

Nilai Buku 275.534 293.093 Net Book Value

Page 129: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

57

10. ASET TETAP (lanjutan) 10. FIXED ASSETS (continued) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014/ Year Ended December 31, 2014

Saldo Awal/ Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Reklasifikasi/ Pengurangan/ Ending Balance Addition Reclassification Deduction Balance

Harga Perolehan Cost Kepemilikan langsung Direct ownership Tanah 64.419 28.283 - - 92.702 Land Bangunan 109.141 1.296 1.658 5.663 106.432 Buildings Prasarana tanah dan bangunan 19.530 179 1.266 2.999 17.976 Building and land improvements Mesin dan peralatan 128.059 4.046 7.034 684 138.455 Machinery and equipment Peralatan transportasi 32.216 3.557 165 6.170 29.768 Transportation equipment Peralatan dan Furniture, fixtures and perabot kantor 13.579 1.155 66 1.603 13.197 office equipment Instalasi listrik 14.331 148 - 791 13.688 Electrical installations

Total 381.275 38.664 10.189 17.910 412.218 Total

Aset dalam penyelesaian Construction in progress Prasarana tanah dan bangunan 4.880 5.505 (3.131) - 7.254 Building and land improvements Mesin dan peralatan 7.586 6.970 (7.058) - 7.498 Machinery and equipment

Total 12.466 12.475 (10.189) - 14.752 Total

Total Harga Perolehan 393.741 51.139 - 17.910 426.970 Total Cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Kepemilikan langsung Direct ownership Bangunan 32.675 4.641 - 1.546 35.770 Buildings Prasarana tanah dan bangunan 16.437 969 - 2.964 14.442 Building and land improvements Mesin dan peralatan 62.748 9.639 - 579 71.808 Machinery and equipment Peralatan transportasi 18.596 2.871 - 5.499 15.968 Transportation equipment Peralatan dan Furniture, fixtures and perabot kantor 10.132 841 - 1.403 9.570 office equipment Instalasi listrik 3.908 611 - 641 3.878 Electrical installations

Total Akumulasi Penyusutan 144.496 19.572 - 12.632 151.436 Total Accumulated Depreciation

Nilai Buku 249.245 275.534 Net Book Value

a. Pembebanan penyusutan adalah sebagai

berikut: a. Depreciation is charged as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2015 2014

Beban pokok penjualan 18.159 16.592 Cost of goods sold Beban penjualan (Catatan 24) 3.447 2.852 Selling expenses (Note 24) Beban umum dan administrasi 152 128 General and administrative expenses

Total 21.758 19.572 Total

Page 130: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

58

10. ASET TETAP (lanjutan) 10. FIXED ASSETS (continued)

b. Perhitungan laba (rugi) penjualan aset tetap - neto adalah sebagai berikut:

b. The computation of gain (loss) on sale of fixed assets - net is as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2015 2014

Hasil penjualan neto 794 2.788 Net proceeds from sales Dikurangi: Less: Nilai buku neto 130 2.088 Net book value Pajak penghasilan final - 3.984 Final tax

Laba (rugi) penjualan aset Gain (loss) on sale of fixed assets tetap - neto 664 (3.284) - net

Aset tetap terdampak Fixed assets affected by letusan Gunung Kelud 1.104 3.085 Mount Kelud eruption

Perhitungan rugi penghapusan aset tetap - neto adalah sebagai berikut:

The computation of loss on disposal of fixed assets - net is as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2015 2014

Harga perolehan 1.106 2.848 Cost Akumulasi penyusutan (948) (2.743) Accumulated depreciation

Rugi penghapusan aset Loss on disposal of fixed assets tetap - neto 158 105 - net

c. Penambahan aset dalam penyelesaian pada tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 terutama merupakan ruangan pendingin, laboratorium dan bangunan kantor. Rincian aset dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

c. The addition to construction in progress for the years ended December 31, 2015 and 2014 mainly represents addition related to cold room, laboratory and office building. The details of construction in progress as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

Estimasi Persentase Jumlah Tercatat terhadap Nilai Kontrak/ Estimated Estimasi Tahun Carrying Value Penyelesaian/ Percentage to Nilai Tercatat/ Estimated Year 31 Desember 2015 Contract Value Carrying Value of Completion December 31, 2015

Prasarana tanah dan bangunan 80% 3.162 2016 Building and land improvements Mesin dan peralatan 30% 7.136 2017 Machinery and equipment

Total 10.298 Total

Page 131: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

59

10. ASET TETAP (lanjutan) 10. FIXED ASSETS (continued) Estimasi Persentase Jumlah Tercatat terhadap Nilai Kontrak/ Estimated Estimasi Tahun Carrying Value Penyelesaian/ Percentage to Nilai Tercatat/ Estimated Year 31 Desember 2014 Contract Value Carrying Value of Completion December 31, 2014

Prasarana tanah dan bangunan 80% 7.254 2015 Building and land improvements Mesin dan peralatan 65% 7.498 2015 Machinery and equipment

Total 14.752 Total

d. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada indikasi penurunan nilai atas aset tetap tersebut pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

d. The Management believes that there is no indication of impairment of the fixed assets as of December 31, 2015 and 2014.

e. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,

aset tetap (tidak termasuk tanah dan peralatan transportasi), dengan nilai buku masing-masing sebesar Rp181.305 dan Rp169.032, diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kerusakan, bencana alam, kebakaran, dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar AS$30.730.380 dan AS$30.092.975 (masing-masing setara dengan Rp382.268 dan Rp366.803). Manajemen berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut.

e. As of December 31, 2015 and 2014, fixed assets (excluding land and transportation equipment), with respective book values of Rp181,305 and Rp169,032, were covered by insurance against losses from damage, natural disaster, fire and other risks under blanket policies amounting to US$30,730,380 and US$30,092,975 (equivalent to Rp382,268 and Rp366,803), respectively. The Management believes that the insurance coverage is sufficient to cover possible losses arising from such risks.

f. Aset tetap dalam bentuk tanah terletak di

beberapa kota di Indonesia dengan jumlah luas keseluruhan sekitar 1.919.609 m2 dengan status Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai. Hak atas tanah tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2016 sampai dengan tahun 2041. Manajemen berkeyakinan bahwa hak tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.

f. Land owned by the Group is located in several cities in Indonesia under Right to Build on Land (Hak Guna Bangunan) and Right to Use Land (Hak Pakai) with a total area of 1,919,609 m2. The related landrights will expire on various dates between 2016 and 2041. The Management believes that these rights are renewable upon expiry.

g. Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,

aset tetap tertentu yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan nilai masing-masing sebesar Rp146.866 dan Rp140.895 dengan nilai pertanggungan sebesar Rp124.466 untuk kedua periode (Catatan 32d).

g. As of December 31, 2015 and 2014, certain fixed assets with values of Rp146,866 and Rp140,895, respectively, are used to secure the bank loans obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with a collateral value of Rp124,466 for both periods (Note 32d).

Page 132: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

60

11. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA 11. OTHER NON-CURRENT ASSETS Akun ini terdiri dari: This account consists of:

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Aset sitaan dari pelanggan 11.606 8.758 Foreclosed assets from customers Sewa dibayar di muka jangka panjang 3.127 2.492 Long-term prepaid rent Pinjaman karyawan 682 1.085 Loan to employees Uang jaminan listrik 402 402 Electricity security deposits Lain-lain 297 663 Others

Total 16.114 13.400 Total

12. UTANG USAHA 12. ACCOUNTS PAYABLE - TRADE Rincian utang usaha adalah sebagai berikut: The details of trade payables are as follows:

a. Berdasarkan pemasok: a. Based on suppliers:

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Pihak ketiga: Third parties: Petani 77.990 59.493 Farmers Agronature Co. Ltd., Cina 21.790 12.428 Agronature Co. Ltd., China Hubei Sanonda Co. Ltd., Cina 20.396 6.472 Hubei Sanonda Co. Ltd., China Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) 369 1.026 Others (below Rp1,000 each)

Pihak ketiga 120.545 79.419 Third parties

Pihak berelasi (Catatan 31b) - 9.719 A related party (Note 31b)

Total 120.545 89.138 Total

b. Berdasarkan mata uang: b. Based on currency:

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Rupiah 78.359 64.930 Rupiah Dolar Amerika Serikat (Catatan 36) 42.186 24.197 United States dollar (Note 36) Euro Eropa (Catatan 36) - 11 European Euro (Note 36)

Total 120.545 89.138 Total

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tidak

ada jaminan yang diberikan oleh dan diminta dari Kelompok Usaha atas utang usaha di atas.

As of December 31, 2015 and 2014, there was no guarantee provided by or required from the Group for the above trade payables.

Page 133: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

61

13. UTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA 13. ACCOUNTS PAYABLE - OTHERS - THIRD PARTIES

Rincian utang lain-lain pihak ketiga adalah sebagai

berikut: The details of other payables are as follows:

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Monsanto Singapore Company Monsanto Singapore Company (Pte) Ltd., Singapura (Catatan 32b) 8.886 5.253 (Pte) Ltd., Singapore (Note 32b) Uang muka pelanggan 6.911 4.678 Customer advances CV Asia, Surabaya - 2.249 CV Asia, Surabaya Lain-lain (masing-masing di bawah Rp2.000) 7.678 6.345 Others (below Rp2,000 each)

Total 23.475 18.525 Total

14. PERPAJAKAN 14. TAXATION a. Tagihan pajak penghasilan terdiri dari: a. The claims for tax refund consist of:

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Pajak penghasilan Income tax Entitas anak Subsidiaries 2014 11.352 11.352 2014 2013 10.685 12.153 2013

Total 22.037 23.505 Total

b. Utang pajak terdiri dari: b. Taxes payable consists of:

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Perusahaan Company Pajak penghasilan Income taxes Pasal 4(2) 49 3.459 Article 4(2) Pasal 21 2.419 2.082 Article 21 Pasal 22 305 - Article 22 Pasal 23 299 89 Article 23 Pasal 25 2.834 2.686 Article 25 Pasal 26 987 280 Article 26 Pasal 29 13.891 1.683 Article 29 Pajak Pertambahan Nilai 291 - Value Added Tax

Total - Perusahaan 21.075 10.279 Total - Company

Page 134: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

62

14. PERPAJAKAN (lanjutan) 14. TAXATION (continued)

b. Utang pajak terdiri dari: (lanjutan) b. Taxes payable consists of: (continued)

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Entitas anak Subsidiaries Pajak penghasilan Income taxes Pasal 4(2) 8 3.993 Article 4(2) Pasal 21 323 606 Article 21 Pasal 22 4 - Article 22 Pasal 23 196 214 Article 23 Pasal 25 265 636 Article 25 Pasal 29 11.318 1.596 Article 29 Pajak Pertambahan Nilai 4.784 11.268 Value Added Tax

Total - Entitas anak 16.898 18.313 Total - Subsidiaries

Total 37.973 28.592 Total

c. Beban pajak penghasilan terdiri dari: c. The income tax expense consists of:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

(Disajikan Kembali - Catatan 39/ As Restated - Note 39) 2015 2014

Perusahaan Company Pajak kini dari: Current tax of: Tahun berjalan 47.933 34.121 Current year Pajak tangguhan (3.584) 3.028 Deferred tax

Total - Perusahaan 44.349 37.149 Total - Company

Entitas anak Subsidiaries Pajak kini dari: Current tax of: Tahun berjalan 25.615 9.912 Current year Pemeriksaan pajak periode lalu 49 3 Previous period tax audit Pajak tangguhan (2.387) (3.294) Deferred tax

Total - Entitas anak 23.277 6.621 Total - Subsidiaries

Neto 67.626 43.770 Net

Page 135: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

63

14. PERPAJAKAN (lanjutan) 14. TAXATION (continued)

d. Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

d. The reconciliations between profit before income tax, as shown in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income, and taxable income for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

(Disajikan Kembali - Catatan 39/ As Restated - Note 39) 2015 2014

Laba sebelum pajak penghasilan Profit before income tax as shown menurut laporan laba rugi dan in the consolidated statements penghasilan komprehensif lain of profit or loss and other konsolidasian 331.593 208.743 comprehensive income Ditambah (dikurangi): Add (less): Laba entitas anak Profit before income tax of sebelum pajak penghasilan (101.518) (80.784) subsidiaries Eliminasi transaksi antarperusahaan (118) 59.100 Elimination of intercompany transactions Laba (rugi) yang belum Unrealized gain (loss) terealisasi - neto 10.554 4.883 on inventories - net

Laba sebelum pajak penghasilan - Perusahaan 240.511 191.942 Profit before income tax - Company

Beda temporer: Temporary differences: Penyisihan (pemilihan) Provision (reversal)

kerugian penurunan for impairment losses nilai piutang usaha - neto 11.750 (2.849) on trade receivables - net Penyisihan imbalan kerja Provision for jangka panjang - neto 3.268 1.852 long-term employee benefits - net Amortisasi biaya dibayar di muka (0) 24 Amortization of prepaid expenses Laba (rugi) penjualan aset tetap (131) 203 Gain (loss) on sale of fixed assets Beban akrual - neto (482) 3.599 Accrued expenses - net Pemulihan jangka pendek - neto (2.180) (6.607) Short-term reversal - net Penyusutan aset tetap (2.711) (1.567) Depreciation of fixed assets pemulihan penurunan nilai pasar Reversal for decline in market value dan keusangan persediaan - neto (5.610) (11.599) and obsolescence of inventories - net Beda permanen: Permanent differences: Penghapusan piutang usaha 491 280 Write off of trade receivables Donasi 221 42 Donation Denda pajak 69 - Tax penalties Penghasilan bunga yang Interest income pajaknya bersifat final (5.527) (4.717) subjected to final tax

Penghasilan kena pajak Perusahaan 239.669 170.603 Taxable income of the Company

Page 136: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

64

14. PERPAJAKAN (lanjutan) 14. TAXATION (continued)

e. Perhitungan utang (tagihan) pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

e. The computation of income tax payable (claims for tax refund) is as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

(Disajikan Kembali - Catatan 39/

As Restated - Note 39) 2015 2014

Pajak penghasilan - tahun berjalan Income tax - current year Perusahaan 47.933 34.121 Company Entitas anak 25.615 9.912 Subsidiaries

Total 73.548 44.033 Total

Pembayaran di muka pajak penghasilan Prepayment of income taxes Perusahaan 34.042 32.438 Company Entitas anak 14.297 19.668 Subsidiaries

Total 48.339 52.106 Total

Tagihan pajak penghasilan Claims for tax refund Entitas anak - (11.352) Subsidiaries

Utang pajak penghasilan Income tax payables Perusahaan 13.891 1.683 Company Entitas anak 11.318 1.596 Subsidiaries

Utang pajak penghasilan 25.209 3.279 Income tax payable

Pada tanggal 3 Agustus 2015, Presiden Republik Indonesia menandatangani PP 56/2015 tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”, yang mengubah PP 77/2013, dan mengatur bahwa perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan (“PPh”) sebesar 5% dari tarif tertinggi PPh sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu:

On August 3, 2015, the President of the Republic of Indonesia signed PP 56/2015 regarding the “Reduction of Income Tax Rate on Resident Corporate Taxpayers in the Form of Publicly-listed Companies”, which replaced PP 77/2013, and regulates that resident publicly-listed companies in Indonesia can avail a reduction of income tax rate by 5% from the highest rate set forth under Article 17 paragraph 1b of the Income Tax Law, provided they meet the prescribed criteria, such as:

Page 137: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

65

14. PERPAJAKAN (lanjutan) 14. TAXATION (continued)

(i) Perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya dengan jumlah paling sedikit 40% dari keseluruhan saham yang disetor dicatat untuk diperdagangkan di bursa efek di Indonesia,

(i) Companies whose at least 40% or more of the total paid-up shares or other equity instruments are listed for trading in the Indonesia stock exchanges,

(ii) Saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300

pihak, (iii) Masing-masing pihak tersebut hanya boleh

memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang ditempatkan dan disetor penuh, dan

(iv) Ketentuan (i) sampai dengan (iii) tersebut harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling sedikit seratus delapan puluh tiga hari kalender dalam jangka waktu satu tahun pajak.

(ii) Such shares are owned by at least 300 parties,

(iii) Each party of such shall own less than 5% of the total outstanding issued and fully paid shares, and

(iv) Requirements (i) to (iii) above should be

fulfilled by the publicly-listed companies for a period of at least one hundred eighty three calender’s days within one fiscal year.

PP 56/2015 ini mulai berlaku sejak tahun pajak 2015, namun Perusahaan tidak menerapkan penurunan tarif pajak tersebut dalam perhitungan beban PPh badan seperti diungkapkan di atas karena tidak dapat memenuhi seluruh persyaratan di dalamnya. Dengan demikian, sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku Perusahaan menggunakan tarif pajak penghasilan tunggal sebesar 25%.

PP 56/2015 becomes effective for fiscal year 2015, but the Company does not apply the said reduction of tax rates in the computation of corporate income tax as disclosed above since it cannot fulfill all the requirements set forth therein. Thus, in accordance with the authoritative tax regulations, the Company applied a single tax rate of 25%.

Pada tanggal 11 Januari 2016 dan

12 Januari 2015, Perusahaan telah memperoleh surat keterangan dari Biro Administrasi Efek atas pemenuhan kriteria-kriteria kepemilikan saham di atas. Oleh karena itu, Perusahaan telah menerapkan penurunan tarif pajak dalam perhitungan pajak penghasilan tahun 2015 dan 2014.

On January 11, 2016 and January 12, 2015, the Company obtained letters from the Securities Administration Agency confirming its compliance with the above criteria. Accordingly, the Company applied the reduced tax rate in the 2015 and 2014 corporate income tax calculations.

Jumlah penghasilan kena pajak dan utang pajak

penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) yang disampaikan ke Kantor Pajak. Penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 akan dilaporkan di SPT tahun 2015.

The Company’s taxable income and income tax payable for the year ended December 31, 2015 was consistent with the Annual Corporate Income Tax Return (“SPT”) submitted to the Tax Office. The above taxable income for the year ended December 31, 2015 will be reported in the 2015 Annual Corporate Income Tax Return.

Page 138: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

66

14. PERPAJAKAN (lanjutan) 14. TAXATION (continued)

f. Perhitungan penghasilan pajak tangguhan adalah sebagai berikut:

f. The computation of deferred income tax is as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

(Disajikan Kembali - Catatan 39/

As Restated - Note 39) 2015 2014

Beban (manfaat) pajak penghasilan - Income tax expense (benefit) - deferred tangguhan (pengaruh perbedaan (effect of temporary differences waktu pada tarif maksimum) at maximum tax rate) Perusahaan Company Penyisihan (pemulihan) kerugian Provision (reversal) for impairment penurunan nilai piutang usaha - neto (2.928) 725 losses on trade receivables - net Penyisihan imbalan kerja Provision for jangka panjang - neto (817) (463) long-term employee benefits - net Amortisasi biaya dibayar di muka 18 (6) Amortization of prepaid expenses Laba (rugi) penjualan aset tetap 33 (51) Gain (loss) on sale of fixed assets

Beban akrual - neto 120 (900) Accrued expenses - net Pemulihan jangka pendek - neto 545 1.652 Short-term reversal - net Penyusutan aset tetap 678 392 Depreciation of fixed assets Pemulihan penurunan nilai pasar Reversal for decline in market value dan keusangan persediaan - neto 1.403 2.900 and obsolescence of inventories - net Rugi persediaan Unrealized loss yang belum terealisasi - neto (2.636) (1.221) on inventories - net

Total (3.584) 3.028 Total Entitas anak (2.387) (3.294) Subsidiaries

Manfaat pajak - tangguhan - neto (5.971) (266) Income tax benefit - deferred - net

Page 139: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

67

14. PERPAJAKAN (lanjutan) 14. TAXATION (continued)

g. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum pajak penghasilan dan beban pajak Kelompok Usaha seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

g. The reconciliation between the corporate income tax expense as calculated using the tax rate applicable to the Group’s profit before income tax and the income tax expense as shown in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

(Disajikan Kembali - Catatan 39/

As Restated - Note 39) 2015 2014

Laba sebelum pajak Profit before income tax as shown penghasilan menurut laporan laba in the consolidated statements rugi dan penghasilan komprehensif of profit or loss and other lain konsolidasian 331.593 208.743 comprehensive income

Beban pajak penghasilan Income tax expense (tarif tetap yang berlaku) 82.898 52.186 (at applicable fixed tax rate) Eliminasi transaksi antarperusahaan (27) 14.775 Elimination of intercompany transactions Pengaruh pajak penghasilan Income tax effect of permanent pada beda permanen: differences: Penghapusan piutang usaha 340 274 Write-off of trade receivables Donasi 73 60 Donation Beban bunga pinjaman bank - 313 Interest expenses on bank loan Denda pajak 24 146 Tax penalties Penyusutan aset tetap (105) (105) Depreciation of fixed assets Penghasilan bunga yang Interest income pajaknya bersifat final (2.899) (1.687) subjected to final tax Penjualan aset tetap yang Gain on sale of fixed assets pajaknya bersifat final - (13.759) subjected to final tax Lain-lain 137 121 Others Hasil pemeriksaan pajak periode lalu 49 3 Result from previous period tax audit Effect of reduction in Efek penurunan tarif pajak Perusahaan (11.985) (8.530) the Company’s tax rates Efek penurunan tarif pajak Effect of reduction in tax rates pada entitas anak (879) (27) in subsidiary

Beban pajak menurut laporan laba Income tax expense per consolidated rugi dan penghasilan statements of profit or loss and komprehensif lain konsolidasian 67.626 43.770 other comprehensive income

Page 140: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

68

14. PERPAJAKAN (lanjutan) 14. TAXATION (continued)

h. Aset dan liabilitas pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

h. The deferred tax assets and liabilities as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:

(Disajikan Kembali - Catatan 39)/ (As Restated - Note 39)

1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ 31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ January 1, 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 December 31, 2013 Perusahaan The Company Piutang usaha 5.088 2.159 2.885 Trade receivables Persediaan 4.542 3.309 4.988 Inventories Biaya dibayar di muka 90 109 103 Prepaid expenses Aset tetap (7.607) (6.896) (6.554) Fixed assets Beban akrual 6.866 6.986 6.086 Accrued expenses Provisi jangka pendek 1.836 2.381 4.032 Short-term provision Liabilitas imbalan kerja Long-term jangka panjang 9.740 8.683 8.382 employee benefit liabilities

Total 20.555 16.731 19.922 Total

Entitas Anak Subsidiaries Aset pajak tangguhan - neto 11.266 8.972 5.871 Deferred tax assets - net Aset pajak tangguhan - neto 31.821 25.703 25.793 Deferred tax assets - net Liabilitas pajak tangguhan - neto 544 - - Deferred tax liabilities - net

Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.

The Management believes that the deferred tax assets can be fully recovered through future taxable income.

Tidak terdapat konsekuensi pajak penghasilan

atas pembayaran dividen oleh entitas anak di Indonesia kepada Perusahaan.

There are no income tax consequences attached to the payment of dividend by the subsidiaries in Indonesia to the company.

i. Surat Ketetapan Pajak i. Tax Assessments Letter

PT Tanindo Intertraco (“TINCO”) PT Tanindo Intertraco (“TINCO”)

Pada tahun 2015, TINCO menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2013 sebesar Rp548. Perusahaan telah membebankan sisa tagihan pajak penghasilan sebesar Rp46 pada tahun 2015 pada akun “Beban Pajak Penghasilan” (Catatan 14c) dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

In 2015, TINCO received an Assessment of Tax Overpayment (“SKPLB”) for 2013 corporate income tax amounting to Rp548. The Company charged the remaining of claim for tax refund amounting Rp46 in 2015, to the “Income Tax Expenses” (Note 14c) account in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

Page 141: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

69

14. PERPAJAKAN (lanjutan) 14. TAXATION (continued)

i. Surat Ketetapan Pajak (lanjutan) i. Tax Assessments Letter (continued)

PT Tanindo Intertraco (“TINCO”) (lanjutan) PT Tanindo Intertraco (“TINCO”) (continued)

Pada tanggal 25 April 2014, TINCO menerima SKPLB atas Pajak Penghasilan Badan tahun 2012 sebesar Rp737. Perusahaan telah membebankan sisa tagihan pajak penghasilan sebesar Rp3 pada tahun 2014 pada akun “Beban Pajak Penghasilan” (Catatan 14c) dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

On April 25, 2014, TINCO received SKPLB for 2012 corporate income tax amounting to Rp737. The Company charged the remaining of claim for tax refund amounting Rp3 in 2014, to the “Income Tax Expenses” (Note 14c) account in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

PT Multi Sarana Indotani (“MSI”) PT Multi Sarana Indotani (“MSI”)

Pada tahun 2015, MSI menerima SKPKB atas

Pajak Penghasilan Badan tahun 2013 dan sebesar Rp8.732. Perusahaan sedang mengajukan keberatan atas surat ketetapan tersebut.

In 2015, MSI received SKPKB for 2013 corporate income tax amounting to Rp8,732. The Company is currently raising an objection for this tax assessment.

PT Tanindo Subur Prima (“TSP”) PT Tanindo Subur Prima (“TSP”)

Pada tahun 2015, TSP menerima SKPLB atas

Pajak Penghasilan Badan tahun 2013 dan sebesar Rp872. Perusahaan telah membebankan sisa tagihan pajak penghasilan sebesar Rp3 pada tahun 2015 pada akun “Beban Pajak Penghasilan” (Catatan 14c) dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

In 2015, TSP received SKPLB for 2013 corporate income tax amounting to Rp872. The Company charged the remaining of claim for tax refund amounting Rp3 in 2015, to the “Income Tax Expenses” (Note 14c) account in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

j. Pajak Pertambahan Nilai dibayar di muka j. Prepaid Value Added Tax

Pajak pertambahan nilai dibayar di muka

merupakan PPN yang berasal dari transaksi pembelian pestisida.

Prepaid valued added tax is VAT derived from purchase of pesticide transactions.

15. BEBAN AKRUAL 15. ACCRUED EXPENSES Akun ini terdiri dari: This account consists of:

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Promosi dan tambahan diskon 54.516 43.499 Sales promotion and additional discount Beban angkut 8.386 906 Freight-out Faktur belum ditagih 7.388 81 Unbilled Invoice Jasa tenaga ahli 5.144 4.317 Professional fees Transportasi dan perjalanan dinas 742 228 Transportation and travelling on duty Lain-lain 5.892 5.376 Others

Total 82.068 54.407 Total

Page 142: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

70

16. PROVISI JANGKA PENDEK 16. SHORT-TERM PROVISION Provisi jangka pendek merupakan provisi atas retur

penjualan yang akan terjadi di masa yang akan datang atas benih komersial yang dijual pada tahun berjalan. Kelompok Usaha mengestimasi biaya tersebut akan terjadi pada tahun keuangan berikutnya. Asumsi yang digunakan untuk menghitung provisi retur penjualan adalah pengalaman sebelumnya atas retur penjualan, kondisi iklim dan situasi pasar.

Short-term provision represents a provision for sales return in the future in relation to commercial seeds sold during the current year. The Group estimates these costs will be incurred in the next financial year. Assumptions used to calculate provision for sales return are based on past experience of sales return, climate conditions and the market situation.

Rincian mutasi provisi retur penjualan adalah

sebagai berikut:

Details of the movement of provision for sales return are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2015 2014

Saldo awal 19.384 29.655 Beginning balance Penyisihan tahun berjalan 13.851 19.384 Provision during the year Realisasi tahun berjalan (19.384) (15.152) Realization during the year Pemulihan tahun berjalan - (14.503) Reversal during the year

Saldo akhir 13.851 19.384 Ending balance

17. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA

PANJANG 17. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES

Rincian liabilitas imbalan kerja jangka panjang

adalah sebagai berikut:

The details of long-term employee benefit liabilities are as follows:

(Disajikan Kembali - Catatan 39)/ (As Restated - Note 39)

1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ 31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ January 1, 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 December 31, 2013 Imbalan pascakerja 45.523 42.943 41.157 Post-employment benefits Imbalan kerja jangka panjang lainnya 796 834 924 Other long-term employee benefits

Saldo akhir 46.319 43.777 42.081 Ending balance Kelompok Usaha memberikan imbalan kerja

kepada karyawan berdasarkan peraturan Kelompok Usaha dan sesuai dengan Undang-undang No. 13/2003 dan mengakui liabilitas imbalan kerja karyawan sesuai dengan PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.

The Group provides employee service entitlements based on the Group’s regulations and on the Labor Law No. 13/2003 and recognizes the liability for employee benefits as accounted for in accordance with the PSAK 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”.

Pada tanggal 31 Desember 2015, 2014 dan

1 Januari 2014/31 Desember 2013, Kelompok Usaha mencatat liabilitas imbalan kerja berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh PT Milliman Indonesia, aktuaris independen, berdasarkan laporannya pada tanggal 2 Maret 2016.

As of December 31, 2015, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013, the Group recorded the employee benefit liabilities based on the actuarial computations performed by PT Milliman Indonesia, independent actuary, in its reports dated March 2, 2016.

Page 143: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

71

17. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan)

17. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)

Imbalan Pascakerja Post-employment Benefits Berikut adalah asumsi-asumsi penting yang

digunakan dalam laporan aktuaris independen: Below are the basic assumptions used in the

independent actuary reports:

2015 2014

Tingkat bunga diskonto 9% per tahun/annum 8% per tahun/annum Discount rate Tingkat kenaikan gaji 8% per tahun/annum 8% per tahun/annum Salary increase rate Usia pensiun 55 tahun/years 55 tahun/years Pension age

Tingkat kematian TMI III TMI III Mortality rate Tingkat kecacatan 10% TM III 10% TM III Disability rate Rincian beban imbalan pasca kerja yang diakui

pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:

The details of post-employment benefit expenses recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

(Disajikan Kembali – Catatan 39/ As Restated - Note 39) 2015 2014

Biaya jasa kini 3.267 3.041 Current service cost Biaya bunga 3.338 3.552 Interest cost

Beban imbalan pascakerja Post-employment benefit expenses tahun berjalan 6.605 6.593 for the year

Liabilitas imbalan pascakerja yang diakui pada

laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

Post-employment benefit liabilities recorded in the consolidated statements of financial position are as follows:

(Disajikan Kembali - Catatan 39)/ (As Restated - Note 39)

1 Januari 2014/ 31 Desember 2013/ 31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ January 1, 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014 December 31, 2013 Nilai kini kewajiban 45.523 42.943 41.157 Present value of obligation Kumulatif keuntungan atau kerugian Cummulative unrecognize aktuarial yang belum diakui - 10.942 10.058 actuary gain or loss

Liabilitas imbalan kerja, Post-employment benefit liabilities, yang dilaporkan sebelumnya 45.523 53.885 51.215 as previously reported Penyajian kembali - (10.942) (10.058) Restatement

Liabilitas imbalan kerja 45.523 42.943 41.157 Post-employment benefit liabilities

Page 144: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

72

17. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan)

17. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)

Imbalan Pascakerja (lanjutan) Post-employment Benefits (continued) Mutasi liabilitas imbalan pascakerja adalah sebagai

berikut: The movement of post-employment benefit

liabilities are as follows: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, (Disajikan Kembali - Catatan 39)/ (As Restated - Note 39)

2015 2014 2013 Saldo awal, yang dilaporkan Beginning balance, sebelumnya 42.943 51.215 45.572 as previously reported Penyajian kembali - (10.058) 3.037 Restatement

Balance beginning, Saldo awal, disajikan kembali 42.943 41.157 48.609 as restated Biaya jasa kini 3.266 3.041 3.853 Current service cost Biaya bunga 3.338 3.552 3.102 Interest cost Pembayaran tahun berjalan (2.445) (3.382) (1.757) Payments during the year Pengalihan liabilitas atas Transfer liabilities of karyawan mutasi (106) (132) 146 transferred employee Keuntungan yang diakui pada Gain recognized in other penghasilan komprehensif lain (1.473) (1.293) (12.796) comprehensive income Saldo akhir 45.523 42.943 41.157 Ending balance Mutasi nilai kini kewajiban manfaat pasti adalah

sebagai berikut: The movements of the present value of defined

benefit obligations are as follows: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, (Disajikan Kembali - Catatan 39)/ (As Restated - Note 39)

2015 2014 2013 Saldo awal 42.943 41.157 48.609 Beginning balance Biaya jasa kini 3.266 3.041 3.853 Current service cost Biaya bunga 3.338 3.552 3.102 Interest cost Dampak perubahan Effect of changes in asumsi aktuaria (3.471) (1.188) (9.313) actuarial assumptions Pembayaran tahun berjalan (2.445) (3.382) (1.757) Payments during the period Pengalihan liabilitas atas Transfer liabilities of karyawan mutasi (106) (132) 146 transferred employee Penyesuaian liabilitas 1.998 (105) (3.483) Experienced adjustment on obligation Saldo akhir 45.523 42.943 41.157 Ending balance Analisa sensitivitas untuk perubahan asumsi

1% atas tingkat bunga diskonto pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

The sensitivity analysis for assumption change 1% of discount rate as of December 31, 2015 are as follows:

Kenaikan/ Penurunan/ Increase Decrease

Dampak pada agregat biaya jasa kini Effect on the aggregate current dan biaya bunga - - service cost and interest cost Dampak kewajiban manfaat pasti (3.060) 4.362 Effect on the defined benefit obligation

Page 145: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

73

17. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan)

17. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)

Imbalan Pascakerja (lanjutan) Post-employment Benefits (continued)

Jadwal jatuh tempo dari program imbalan pasca kerja pada 31 Desember 2015 sebagai berikut:

The maturity profile of post-employment benefit obligation as of Desember 31, 2015 as follows:

2015

Dalam 1 tahun 4.764 Within 1 year 2 - 5 tahun 16.885 2 - 5 years 6 - 10 tahun 34.289 6 - 10 years Lebih dari 10 tahun 168.459 More than 10 years

Total 224.397 Total

Durasi rata-rata liabilitas manfaat pasca kerja diakhir periode pelaporan Kelompok Usaha berkisar antara 11,3 - 13,4 tahun.

The average duration of the Group’s defined benefits plan obligations at the end of reporting period are ranging from 11.3 - 13.4 years.

Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya Other Long-term Employee Benefits Kelompok Usaha memberikan penghargaan pada

karyawan yang telah bekerja selama sepuluh tahun berupa sepuluh gram cincin emas.

The Group rewards employees that have worked for ten years with ten gram gold rings.

Berikut adalah asumsi-asumsi penting yang

digunakan dalam laporan aktuaris independen: Below are the basic assumptions used in the

independent actuary reports:

2015 2014

Tingkat bunga diskonto 9% per tahun/annum 8% per tahun/annum Discount rate Tingkat kenaikan emas 7% per tahun/annum 7% per tahun/annum Gold increase rate

Rincian beban imbalan kerja jangka panjang lainnya yang diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:

The details of other long-term employee benefit expenses recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2015 2014

Biaya jasa kini 137 174 Current service cost Biaya bunga 61 68 Interest cost Keuntungan aktuarial Recognition of actuarial gain yang diakui selama tahun berjalan (76) (186) during the year

Beban imbalan kerja jangka Other long-term employee panjang lainnya 122 56 benefit expenses

Page 146: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

74

17. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan)

17. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)

Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya (lanjutan) Other Long-term Employee Benefits (continued) Lliabilitas imbalan kerja jangka panjang lainnya

yang diakui pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

Other long-term employee benefit liabilities recognized in the consolidated statements of financial position are as follows:

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Liabilitas imbalan Other long-term employee kerja jangka panjang lainnya 796 834 benefit liabilities

Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang

lainnya adalah sebagai berikut: The movements of other long-term employee

benefit liabilities are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2015 2014

Saldo awal 834 924 Beginning balance Penyisihan tahun berjalan Provisions during the year

Biaya jasa kini 137 174 Current service cost Biaya bunga 61 68 Interest cost Keuntungan aktuarial yang Recognition of actuarial gain diakui selama tahun berjalan (76) (186) during the year

Pembayaran tahun berjalan (149) (146) Payments during the year Pengalihan liabilitas atas Transfer liabilities of karyawan mutasi (11) - transferred employee

Saldo akhir 796 834 Ending balance

Mutasi nilai kini kewajiban manfaat pasti adalah

sebagai berikut: The movements of the present value of defined

benefit obligations are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2015 2014

Saldo awal 834 924 Beginning balance Biaya jasa kini 137 174 Current service cost Biaya bunga 61 68 Interest cost

Pembayaran tahun berjalan (149) (146) Payments during the year Dampak perubahan asumsi aktuaria - (77) Effect of changes in actuarial assumptions Keuntungan aktuarial atas kewajiban (76) (109) Actuarial gain on obligation Pengalihan liabilitas atas Transfer liabilities of karyawan mutasi (11) - transferred employee

Saldo akhir 796 834 Ending balance

Page 147: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

75

17. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan)

17. LONG-TERM EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued)

Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya (lanjutan) Other Long-term Employee Benefits (continued) Analisa sensitivitas untuk perubahan asumsi

1% atas tingkat bunga diskonto pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

The sensitivity analysis for assumption change 1% of discount rate as of December 31, 2015 are as follows:

Kenaikan/ Penurunan/ Increase Decrease

Dampak pada agregat biaya jasa kini Effect on the aggregate current dan biaya bunga - - service cost and interest cost Dampak kewajiban manfaat pasti (13) 13 Effect on the defined benefit obligation

18. KEPENTINGAN NONPENGENDALI 18. NON-CONTROLLING INTEREST Kepentingan nonpengendali atas aset neto entitas

anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut: Non-controlling interest in net assets of

consolidated subsidiaries is as follows:

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

PT Multi Sarana Indotani 154 111 PT Multi Sarana Indotani PT Tanindo Intertraco 42 38 PT Tanindo Intertraco PT Tanindo Subur Prima 4 10 PT Tanindo Subur Prima

Total 200 159 Total

Kepentingan nonpengendali atas laba neto entitas

anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut: Non-controlling interest in net income of

consolidated subsidiaries is as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2015 2014

PT Multi Sarana Indotani 43 21 PT Multi Sarana Indotani PT Tanindo Intertraco 3 (5) PT Tanindo Intertraco PT Tanindo Subur Prima 1 0 PT Tanindo Subur Prima

Total 47 16 Total

Page 148: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

76

19. MODAL SAHAM 19. SHARE CAPITAL Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada

tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing dengan nilai nominal Rp100 (angka penuh) per saham adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s shareholding as of December 31, 2015 and 2014 with a par value of Rp100 (full amount) per share, is as follows:

Total Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Persentase Number of Kepemilikan/ Shares Issued Percentage Nominal/ Pemegang Saham and Fully Paid of Ownership Amount Shareholders

PT Agrindo Pratama 930.000.000 31,00 93.000 PT Agrindo Pratama Midsummer Limited, Seychelles 692.344.000 23,08 69.234 Midsummer Limited, Seychelles Publik (masing-masing di bawah 5%) 1.377.656.000 45,92 137.766 Public (less than 5% ownership each)

Total 3.000.000.000 100,00 300.000 Total 20. TAMBAHAN MODAL DISETOR - NETO 20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL – NET Rincian akun ini adalah sebagai berikut: The details of this account are as follows:

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Agio saham Share premium Penawaran umum perdana saham 90.000 90.000 Initial public offering Penerbitan saham 78 78 Issuance of shares Biaya emisi saham (3.683) (3.683) Share issuance costs Selisih nilai transaksi dengan Difference in value of transactions with entitas sepengendali 8.710 8.710 entities under common control Perubahan ekuitas pada entitas anak (1.410) (1.410) Changes in equity of subsidiary

Total 93.695 93.695 Total

Selisih Nilai Transaksi dengan Entitas

Sepengendali Difference in Value of Transactions with Entities

under Common Control Perincian harga pengalihan saham dengan nilai

buku aset neto atau saham yang diakuisisi adalah sebagai berikut:

The transfer prices and the related book values of net assets or shares acquired are as follows:

Selisih Nilai Transaksi dengan Entitas Sepengendali/ Difference Nilai Buku in Value of Aset Neto/ Transaction with Harga Pengalihan/ Book Value Entities under Transfer Price of Net Assets Common Control

PT Tanindo Subur Prima (2006) 50.313 55.693 5.380 PT Tanindo Subur Prima (2006) PT Multi Sarana Indotani (2006) 11.983 12.466 483 PT Multi Sarana Indotani (2006) PT Tanindo Subur Prima (2011) 53.942 56.789 2.847 PT Tanindo Subur Prima (2011)

Total 116.238 124.948 8.710 Total

Page 149: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

77

20. TAMBAHAN MODAL DISETOR - NETO (lanjutan) 20. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL - NET (continued)

Selisih Nilai Transaksi dengan Entitas

Sepengendali (lanjutan) Difference in Value of Transaction with Entities

under Common Control (continued) Pada bulan Desember 2006, Perusahaan membeli

dan telah membayar lunas atas 54,20% kepemilikan saham atau sebanyak 49.864.000 saham PT Tanindo Subur Prima (“TSP”) dari PT Central Pertiwi dan PT Surya Hidup Satwa, entitas sepengendali, dengan harga pengalihan sebesar Rp50.313. Nilai buku aset neto TSP yang diakuisisi oleh Perusahaan sebesar Rp55.693.

In December 2006, the Company bought and paid in full for a 54.20% share ownership or 49,864,000 shares in PT Tanindo Subur Prima (“TSP”) from PT Central Pertiwi and PT Surya Hidup Satwa, entities under common control, at a transfer price of Rp50,313. The book value of net assets of TSP acquired by the Company amounted to Rp55,693.

Pada bulan Desember 2006, Perusahaan membeli

dan telah membayar lunas atas 99,99% kepemilikan saham atau sebanyak 11.499.999 saham di PT Multi Sarana Indotani (“MSI”) dari PT Central Pertiwi, entitas sepengendali, dan Jialipto Jiaravanon, pihak pengendali, dengan harga pengalihan sebesar Rp11.983. Nilai buku aset neto MSI yang diakuisisi oleh Perusahaan sebesar Rp12.466.

In December 2006, the Company bought and paid in full for a 99.99% share ownership or 11,499,999 shares in PT Multi Sarana Indotani (“MSI”) from PT Central Pertiwi, an entity under common control, and Jialipto Jiaravanon, party who controlled the Group, at a transfer price of Rp11,983. The book value of net assets of MSI acquired by the Company amounted to Rp12,466.

Pada tanggal 23 Agustus 2011, Perusahan

meningkatkan kepemilikan saham pada TSP dari 54,20% menjadi 99,99% melalui akuisisi saham sebesar 45,79% atau 42.126.000 saham yang dimiliki oleh Chia Tai Co. Ltd., Thailand, entitas sepengendali, dengan harga pengalihan sebesar AS$6.315.000 (setara dengan Rp53.942). Nilai buku aset neto TSP yang diakuisisi oleh Perusahaan sebesar Rp56.789.

On August 23, 2011, the Company increased its share ownership in TSP from 54.20% to 99.99% through acquisition of 45.79% or 42,126,000 of the shares held by Chia Tai Co. Ltd., Thailand, an entity under common control, at the transfer price of US$6,315,000 (equivalent to Rp53,942). The book value of the net assets of TSP acquired by the Company amounted to Rp56,789.

Seluruh selisih antara harga pengalihan saham

dengan nilai buku aset neto yang diakuisisi sebesar Rp8.710 dicatat pada akun “Tambahan Modal Disetor - Selisih Nilai Transaksi dengan Entitas Sepengendali” dalam bagian ekuitas.

The entire difference between the transfer prices and book values of net assets acquired amounting to Rp8,710 is recorded in the “Additional Paid-In Capital - Difference in Value of Transaction with Entities under Common Control” account in the equity section.

Perubahan Ekuitas pada Entitas Anak Changes in Equity of Subsidiary Pada tahun 2008, PT Tanindo Intertraco (“TINCO”),

entitas anak, melakukan pembelian aset tetap tertentu sehubungan dengan perubahan kegiatan distribusi produk Perusahaan dan MSI, entitas anak, dari TSP ke TINCO.

In 2008, PT Tanindo Intertraco (“TINCO”), a subsidiary, purchased certain fixed assets in relation to changes in product distribution activities of the Company and MSI,a subsidiary, from TSP to TINCO.

Perubahan nilai ekuitas entitas anak yang berasal

dari transaksi tersebut di atas sebesar Rp1.410 dicatat pada akun ”Tambahan Modal Disetor - Perubahan Ekuitas pada Entitas Anak” pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

The change in the equity of subsidiary arising from the transaction above amounting to Rp1,410 was recorded in the ”Additional Paid-in Capital - Changes in Equity of Subsidiary” account as part of equity in the consolidated statements of financial position.

Page 150: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

78

21. SALDO LABA 21. RETAINED EARNINGS

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 23 tanggal 29 Mei 2015, yang dibuat di hadapan Marcivia Rahmani, S.H., Notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui, antara lain, penetapan penggunaan laba bersih tahun buku 2014 untuk pembagian dividen tunai sebesar Rp21 (angka penuh) setiap saham atau seluruhnya Rp63.000, penyisihan dana cadangan sebesar Rp10.000 dan sisanya dimasukkan sebagai saldo laba.

Based on the Minutes of Annual Shareholders’ General Meeting No. 23 held on May 29, 2015, which were notarized by Marcivia Rahmani, S.H., Notary at Jakarta, the shareholders approved, among other things, the appropriation of 2014 net income for distribution of cash dividends of Rp21 (full amount) per share or Rp63,000, in their entirety, and general reserves of Rp10,000 with the remaining balance being declared as unappropriated retained earnings.

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 50 tanggal 30 Mei 2014, yang dibuat di hadapan Lies Herminingsih, S.H., Notaris di Jakarta, pemegang saham menyetujui, antara lain, penetapan penggunaan laba bersih tahun buku 2013 untuk pembagian dividen tunai sebesar Rp12 (angka penuh) setiap saham atau sebesar Rp36.000, penyisihan dana cadangan sebesar Rp10.000 dan sisanya dimasukkan sebagai saldo laba.

Based on the Minutes of Annual Shareholders’ General Meeting No. 50 held on May 30, 2014, which were notarized by Lies Herminingsih, S.H., Notary at Jakarta, the shareholders approved, among other things, the appropriation of 2013 net income for distribution of cash dividends of Rp12 (full amount) per share or Rp36,000, and general reserves of Rp10,000 with the remaining balance being declared as unappropriated retained earnings.

PT Tanindo Subur Prima, entitas anak, membagikan dividen tunai kepada pemegang saham nonpengendalinya sebesar Rp6 pada tahun 2015.

PT Tanindo Subur Prima, subsidiary, distributed cash dividend to its non-controlling shareholders amounting to Rp6 in 2015.

22. PENJUALAN NETO 22. NET SALES

Rincian penjualan neto adalah sebagai berikut: The details of net sales are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2015 2014

Pihak ketiga Third parties Benih Seeds Benih jagung 598.719 421.744 Corn seeds Benih sayuran dan buah-buahan 221.546 206.454 Vegetable and fruit seeds Benih padi 53.990 10.510 Paddy seeds

Total benih 874.255 638.708 Total seeds

Pestisida dan pupuk 507.615 468.799 Pesticides and fertilizers Lain-lain 3.839 2.305 Others

Total - pihak ketiga 1.385.709 1.109.812 Total - third parties

Pihak berelasi (Catatan 31a) Related parties (Note 31a) Pestisida 40.539 40.848 Pesticides Benih sayuran dan buah-buahan 11.283 4.900 Vegetable and fruit seeds

Total - pihak berelasi 51.822 45.748 Total - related parties

Total penjualan - neto 1.437.531 1.155.560 Total sales - net

Page 151: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

79

22. PENJUALAN NETO (lanjutan) 22. NET SALES (continued) Pada tahun 2015 dan 2014, tidak terdapat

transaksi penjualan yang dilakukan terhadap pelanggan dengan total penjualan kumulatif selama satu tahun melebihi 10% dari penjualan neto konsolidasian.

In 2015 and 2014, there were no sales transactions involving any single customer with annual cumulative sales exceeding 10% of consolidated net sales.

23. BEBAN POKOK PENJUALAN 23. COST OF GOODS SOLD Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai

berikut: The details of cost of goods sold are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2015 2014

Pemakaian bahan baku 662.985 502.105 Raw materials used Upah buruh langsung 8.300 3.635 Direct labor Beban pabrikasi 219.762 227.184 Factory overhead

Total biaya produksi 891.047 732.924 Total manufacturing cost Persediaan barang dalam proses Work-in-process Saldo awal 306.742 443.011 Beginning balance Saldo akhir (445.024) (306.742) Ending balance

Beban pokok produksi 752.765 869.193 Cost of goods manufactured Persediaan barang jadi Finished goods Saldo awal 165.716 199.381 Beginning balance Pembelian - neto 202.926 146.114 Purchases - net Saldo akhir (182.478) (165.716) Ending balance

938.929 1.048.972 Beban pokok penjualan Cost of salvage seeds and benih afkir dan sampel (63.485) (24.119) samples sold Persediaan terdampak Inventories affected by letusan Gunung Kelud - (272.614) Mount Kelud eruption

Beban pokok penjualan 875.444 752.239 Cost of goods sold

Pada tahun 2015 dan 2014, tidak terdapat

transaksi pembelian yang dilakukan terhadap pelanggan dengan total pembelian kumulatif selama satu tahun melebihi 10% dari penjualan neto konsolidasian.

In 2015 and 2014, there were no purchase transactions involving any single customer with annual cumulative purchases exceeding 10% of consolidated net sales.

Page 152: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

80

24. BEBAN PENJUALAN 24. SELLING EXPENSES Rincian beban penjualan adalah sebagai berikut: The details of selling expenses are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2015 2014

Promosi penjualan 61.036 46.139 Sales promotion Pengangkutan dan penanganan persediaan 45.854 24.153 Freight-out and inventory handling Gaji dan kesejahteraan karyawan 28.235 28.790 Salaries and employee benefits Transportasi dan perjalanan dinas 22.710 17.577 Transportation and travelling on duty Komisi 4.844 746 Commisions Penyusutan 3.447 2.852 Depreciation Pajak dan retribusi 3.379 2.817 Taxes and local levies Perlengkapan kantor 2.616 2.471 Office supplies Asuransi 2.277 1.756 Insurance Listrik, air, telepon, dan pos 2.095 2.235 Electricity, water, telephone and mailing Perbaikan dan pemeliharaan 2.075 1.820 Repair and maintenance Rapat 1.531 1.028 Meeting Sewa 1.256 1.309 Rent Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) 2.007 1.515 Others (below Rp1,000 each)

Total 183.362 135.208 Total

25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 25. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES Rincian beban umum dan administrasi adalah

sebagai berikut: The details of general and administrative expenses

are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

(Disajikan Kembali - Catatan 39/ As Restated - Note 39) 2015 2014

Gaji dan kesejahteraan karyawan 24.970 22.250 Salaries and employee benefits Royalti (Catatan 32b) 26.722 18.275 Royalty (Note 32b) Penyisihan kerugian penurunan nilai Provision for impairment losses piutang usaha 12.241 967 on trade receivables Transportasi dan perjalanan dinas 8.715 6.130 Transportation and travelling on duty Asuransi 4.019 3.329 Insurance Jasa tenaga ahli 3.592 4.289 Professional fees Pelatihan dan seminar 1.188 186 Training dan conference Pajak dan retribusi 936 1.455 Taxes and local levies Perlengkapan kantor 501 1.276 Office supplies Lain-lain (masing-masing di bawah Rp1.000) 4.145 3.900 Others (below Rp1,000 each)

Total 87.029 62.057 Total

Page 153: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

81

26. BEBAN OPERASI LAINNYA 26. OTHER OPERATING EXPENSES Rincian beban operasi lainnya adalah sebagai

berikut: The details of other operating expenses are as

follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2015 2014

Rugi selisih kurs dari Loss on foreign exchange from aktivitas operasi - neto 1.899 115 operating activities - net Rugi akibat letusan Gunung Kelud - 14.949 Loss affected from Mount Kelud eruption Rugi penjualan dan penghapusan aset tetap - 3.389 Loss on sale and disposal of fixed assets Lain-lain 284 997 Others

Total 2.183 19.450 Total

27. PENGHASILAN OPERASI LAIN 27. OTHER OPERATING INCOME Rincian penghasilan operasi lainnya adalah

sebagai berikut: The details of other operating income are as

follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2015 2014

Laba atas penjualan produk sampingan 17.537 9.458 Gain on sale of salvage products Pemulihan cadangan penurunan Reversal of allowance for decline in nilai pasar dan keusangan market value and obsolescence persediaan 6.999 5.807 of inventories Penghasilan dari klaim asuransi 3.849 - Income from insurance claim Lain-lain 3.114 1.026 Others

Total 31.499 16.291 Total

28. PENGHASILAN KEUANGAN 28. FINANCE INCOME Pada tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2015 dan 2014, penghasilan bunga masing-masing sebesar Rp11.597 dan Rp6.748 merupakan penghasilan bunga deposito dan jasa giro bank.

For the years ended December 31, 2015 and 2014, interest income of Rp11,597 and Rp6,748, respectively, represents interest income of time deposits and current bank accounts.

Page 154: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

82

29. BEBAN KEUANGAN 29. FINANCE COSTS Pada tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2015 dan 2014, biaya keuangan masing-masing sebesar Rp947 dan Rp901 merupakan beban provisi dan bunga utang bank jangka pendek.

For the years ended December 31, 2015 and 2014, interest income of Rp947 and Rp901, respectively, represents provision and interest expenses on short-term bank loans.

30. LABA PER SAHAM 30. EARNINGS PER SHARE Perhitungan laba per saham adalah sebagai

berikut: The computation of earnings per share is as

follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

(Disajikan Kembali - Catatan 39/ As Restated - Note 39) 2015 2014

Laba tahun berjalan Profit for the year yang dapat diatribusikan attributable to kepada pemilik entitas induk 263.920 164.957 owners of the parent Rata-rata tertimbang total saham Weighted-average number of yang beredar 3.000.000.000 3.000.000.000 shares outstanding

Laba per saham (angka penuh) 88 55 Earnings per share (full amount)

31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-

PIHAK BERELASI 31. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH

RELATED PARTIES Dalam kegiatan usaha normal, Kelompok Usaha

melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, terutama terdiri dari penjualan benih dan pestisida, pembelian bahan baku dan barang jadi yang dilakukan dengan harga normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga. Rincian transaksi tersebut adalah sebagai berikut:

In the regular conduct of business, the Group has transactions with related parties, principally consisting of sales of seeds and pesticides, purchases of raw materials and finished goods, which are conducted using the normal prices applicable to those transactions with third parties. The details of the transactions are as follows:

a. Penjualan barang jadi kepada pihak-pihak

berelasi yang merupakan entitas dengan pengendalian bersama untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

a. Sales of finished goods to related parties which are entities under common control for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:

Persentase terhadap Total Penjualan Neto Konsolidasian/ Percentage to Total Total/Total Consolidated Net Sales

2015 2014 2015 2014

PT Centralpertiwi Bahari 22.703 21.836 1,58 1,89 PT Centralpertiwi Bahari PT Central Proteina Prima Tbk 16.669 17.978 1,16 1,56 PT Central Proteina PrimaTbk Tanindo Seed Private Ltd., India 6.951 3.449 0,48 0,30 Tanindo Seed Private Ltd., India PT Agrico International 3.613 - 0,25 - PT Agrico International Chia Tai Co. Ltd., Thailand 719 1.451 0,05 0,13 Chia Tai Co. Ltd., Thailand Lain-lain 1.167 1.034 0,08 0,09 Others

Total 51.822 45.748 3,6 3,97 Total

Page 155: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

83

31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

31. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Saldo piutang usaha dari transaksi tersebut

disajikan dalam akun “Piutang Usaha - Pihak Berelasi” adalah sebagai berikut:

The balance of trade receivables from related parties as presented in the “Accounts Receivable - Trade - Related Parties” account is as follows:

Persentase terhadap Total Aset Konsolidasian/ Percentage to Total Total/Total Consolidated Assets

2015 2014 2015 2014

Tanindo Seed Private Ltd., India 9.908 7.677 0,46 0,41 Tanindo Seed Private Ltd., India PT Central Proteina Prima Tbk 4.400 3.318 0,21 0,18 PT Central Proteina Prima Tbk PT Central Pertiwi Bahari 1.258 2.272 0,06 0,12 PT Central Pertiwi Bahari PT Agrico International 901 - 0,04 - PT Agrico International Lain-lain 156 139 0,01 0,01 Others

Total 16.623 13.406 0,78 0,72 Total

b. Pembelian kepada pihak berelasi yang

merupakan entitas dengan pengendalian bersama untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

b. Purchases of goods from a related party which is entity under common control for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:

Persentase terhadap Total Beban Pokok Penjualan Konsolidasian/ Percentage to Total Total/Total Consolidated Cost of Sales

2015 2014 2015 2014

Chia Tai Seeds Co. Ltd., Thailand 5.807 40.368 0,66 5,37 Chia Tai Seeds Co. Ltd., Thailand

Saldo utang usaha dari transaksi tersebut

disajikan dalam akun “Utang Usaha - Pihak Berelasi” sebagai berikut:

The balance of trade payables to a related party as presented in the “Accounts Payable - Trade - A Related Party” is as follows:

Persentase terhadap Total Liabilitas Konsolidasian/ Percentage to Total Total/Total Consolidated Liabilities

2015 2014 2015 2014

Chia Tai Seeds Co. Ltd., Thailand - 9.719 - 3,81 Chia Tai Seeds Co. Ltd., Thailand

c. Transaksi di luar usaha pokok Kelompok

Usaha dengan pihak-pihak berelasi yang merupakan entitas dengan pengendalian bersama untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:

c. Transactions outside the Group’s main business with related parties which are entities under common control for the years ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:

Total/Total Persentase/Percentage*)

2015 2014 2015 2014

Sewa gedung kantor Office building rental PT Charoen Pokphand PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (Catatan 32c) 250 250 0,29 0,40 Indonesia Tbk (Note 32c)

Page 156: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

84

31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

31. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Total/Total Persentase/Percentage*)

2015 2014 2015 2014

Pengalihan karyawan dari Transfer of employees from PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk 3 - 0,00 - PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk PT Charoen Pokphand Jaya Farm - 7 - 0,00 PT Charoen Pokphand Jaya Farm PT Kharisma Proteindo Utama - 5 - 0,00 PT Kharisma Proteindo Utama

Total 3 12 0,00 0,00 Total

Pengalihan karyawan ke Transfer of employees to PT Charoen Pokphand PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk 79 53 0,02 0,02 Indonesia Tbk PT Primafood International 42 - 0,01 - PT Primafood International PT Charoen Pokphand Jaya Farm - 91 - 0,04 PT Charoen Pokphand Jaya Farm

Total 121 144 0,03 0,06 Total

*) Persentase terhadap total penjualan

neto/beban umum dan administrasi /aset/liabilitas konsolidasian

*) Percentage to consolidated total net sales/ /general and administrative expenses /assets/liabilities

Saldo atas transaksi di luar usaha pokok

Kelompok Usaha tersebut adalah sebagai berikut:

The balance of related party transactions outside the Group’s main business is as follows:

Persentase terhadap Total Aset Konsolidasian/ Percentage to Total Total/Total Consolidated Assets

2015 2014 2015 2014

Kas dan setara kas Cash and cash equivalents PT Bank Agris Tbk 139 211 0,01 0,01 PT Bank Agris Tbk Piutang pihak berelasi non-usaha Due from related parties PT Satwa Utama Raya 147 147 0,01 0,01 PT Satwa Utama Raya PT Centralavian Pertiwi - 19 - 0,00 PT Centralavian Pertiwi Lain-lain 4 7 0,00 0,00 Others

Total 151 173 0,01 0,01 Total

Persentase terhadap Total Liabilitas Konsolidasian/ Percentage to Total Total/Total Consolidated Liabilities

2015 2014 2015 2014

Utang pihak berelasi non-usaha Due to related parties PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk 101 116 0,03 0,05 PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk PT Charoen Pokphand Jaya Farm 63 64 0,02 0,03 PT Charoen Pokphand Jaya Farm PT Primafood International 31 - 0,01 - PT Primafood International Lain-lain 2 1 0.00 0,00 Others

Total 197 181 0,06 0.08 Total

Page 157: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

85

31. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

31. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

d. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2015 dan 2014, jumlah beban kompensasi bruto bagi manajemen kunci Kelompok Usaha adalah sebagai berikut:

d. For the years ended December 31, 2015 and 2014, the amount of gross compensation for key management of the Group are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

2015 2014

Imbalan kerja jangka pendek 8.067 6.602 Short-term employee benefits Imbalan pascakerja 1.198 1.212 Post-employment benefits Imbalan terminasi - 2.314 Termination benefits

Total 9.265 10.128 Total

Sifat berelasi Nature of relationships

Perincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang

material dari Kelompok Usaha dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The details of relationships and material transactions of the Group with related parties are as follows:

Pihak-pihak Berelasi/

Related Parties Sifat Berelasi/

Nature of Relationship Transaksi/

Transactions

PT Centralpertiwi Bahari PT Central Proteina Prima Tbk PT Charoen Pokphand Jaya Farm PT Agrico International PT Bank Agris Tbk PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk

PT Kharisma Proteindo Utama PT Satwa Utama Raya PT Centralavian Pertiwi PT Primafood International Chia Tai Seeds Co. Ltd., Thailand Chia Tai Co. Ltd., Thailand Tanindo Seed Private Ltd., India

Entitas dengan pengendalian bersama/ Entity under common control

Penjualan pestisida/Sales of pesticides Penjualan pestisida dan pengalihan karyawan/ Sales of pesticides and transfer of employees Penjualan benih afkir/Sales of salvage seeds Transaksi perbankan/Banking transactions Sewa dan pengalihan karyawan/ Rent and transfer of employees Pengalihan karyawan/Transfer of employees Pembelian benih sayuran, buah-buahan dan pestisida/ Purchases of vegetable and fruit seeds and pesticides Penjualan benih sayuran dan buah-buahan/ Sales of vegetable and fruit seeds

Page 158: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

86

32. PERJANJIAN-PERJANJIAN SIGNIFIKAN 32. SIGNIFICANT AGREEMENTS

a. Perjanjian Kerjasama Produksi Benih a. Cooperation Agreements on Seed Production

Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama produksi benih dengan petani. Perusahaan akan menjual benih induk untuk ditanam dan kemudian memberikan bimbingan teknis dan pengawasan selama proses penanaman. Petani akan menanggung seluruh biaya produksi. Perusahaan akan membeli hasil panen benih tersebut dari petani berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan dalam perjanjian. Perjanjian kerjasama ini hanya berlaku untuk satu kali masa tanam dan dapat diperpanjang secara berkala.

The Company entered into cooperation agreements with farmers on seed production. The Company will sell foundation seeds for planting and then give technical advice and supervision during the cultivation process. The farmers will bear all the production costs. The Company will buy the harvested seeds from the farmers based on the terms of the agreements. These cooperation agreements are only valid for one period of cultivation and are subject to periodic renewal.

b. Perjanjian Lisensi b. License Agreement

Perusahaan mempunyai perjanjian lisensi dengan Monsanto Company, Amerika Serikat. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan diberi hak untuk memproduksi dan memasarkan benih jagung hibrida jenis tertentu di Indonesia. Sebagai imbalannya, Perusahaan setuju untuk membayar royalti dengan tarif tertentu dalam Rupiah dan dihitung berdasarkan jumlah benih jagung hibrida yang terjual.

The Company has a license agreement with Monsanto Company, United States of America. Based on this agreement, the Company was granted the license to produce and sell certain hybrid corn seeds in Indonesia. As a compensation, the Company agreed to pay a royalty fee in Rupiah at a certain rate, which was calculated on the basis of the quantity of hybrid corn seeds sold.

Berdasarkan Perjanjian Strategi Lisensi dan Aliansi Pemasaran pada tanggal 9 September 2009, Monsanto Company telah menugaskan Monsanto Singapore Company (Pte) Ltd., Singapura, untuk melanjutkan perjanjian lisensi dengan Perusahaan. Berdasarkan perjanjian ini, pembayaran royalti akan jatuh tempo setiap tanggal 15 bulan Februari, Mei, Agustus, dan November pada setiap tahun kalender. Beban royalti (termasuk PPN) yang dibebankan pada beban usaha sebesar Rp26.722 dan Rp18.275 masing-masing pada tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

Based on a Strategic License and Marketing Alliance Agreement dated September 9, 2009, Monsanto Company has assigned Monsanto Singapore Company (Pte) Ltd., Singapore, to continue the license agreement with the Company. Based on this agreement, the royalty payments are due on the 15th of February, May, August and November of each calendar year. The royalty expense (including VAT) charged to operating expenses amounted to Rp26,722 and Rp18,275, respectively for the years ended December 31, 2015 and 2014.

Page 159: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

87

32. PERJANJIAN-PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan)

32. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

b. Perjanjian Lisensi (lanjutan) b. License Agreement (continued)

Pada tanggal 8 September 2014, Perusahaan dan Monsanto Company membuat addendum Perjanjian Lisensi Produk Jagung di mana Perusahaan setuju untuk membayar royalti untuk produk tertentu berdasarkan tarif tertentu yang akan mulai berlaku pada tahun 2017.

On September 8, 2014, the Company and Monsanto Company made an addendum on Corn Product License Agreement, whereby the Company has agreed to pay a royalty fee for certain products at certain rate, which will become effective in 2017.

c. Perjanjian Sewa c. Rental Agreements

Kelompok Usaha menyewa gedung kantor dan gudang di Sidoarjo dari PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, pihak berelasi. Berdasarkan perjanjian sewa yang diperpanjang secara tahunan, beban sewa per tahun untuk tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp250 dan Rp250.

The Group rents an office building and warehouses located in Sidoarjo from PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, a related party. Based on the annual rental agreements, the annual rental expense in both 2015 and 2014 amounted to Rp250 and Rp250, respectively.

d. Perjanjian Utang Bank d. Bank Loan Agreements

Pada bulan Juni 2010, Perusahaan dan PT Tanindo Intertraco (“TINCO”), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari BMRI dengan batas kredit maksimum masing-masing sebesar Rp150.000 dan Rp50.000 dengan jangka waktu fasilitas sampai dengan 27 Juni 2011. Pinjaman ini kemudian diperpanjang secara tahunan, terakhir berlaku hingga tanggal 26 Juni 2016. Berdasarkan addendum perjanjian tersebut, batas fasilitas kredit modal kerja yang diperoleh Perusahaan dan TINCO masing-masing menjadi sebesar Rp150.000 dan Rp30.000.

In June 2010, the Company and PT Tanindo Intertraco (“TINCO”), a subsidiary, obtained working capital credit facilities from BMRI with maximum credit amounts of Rp150,000 and Rp50,000, respectively, with a credit term ending on June 27, 2011. These loans were then renewed annually, the most recent being valid until June 26, 2016. Based on the addendum to these agreements, the credit limits of the working capital credit facilities obtained by the Company and TINCO were Rp150,000 and Rp30,000, respectively.

Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 10,25% dan 9% per tahun masing-masing pada tahun 2015 dan 2014. Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha dan persediaan milik Perusahaan dan TINCO, aset tetap tertentu milik Perusahaan serta corporate guarantees dari Perusahaan dan TINCO. Berdasarkan perjanjian pinjaman, Perusahaan dan TINCO harus menjaga rasio keuangan berikut:

These loans bore interest at 10.25% and 9% per annum in 2015 and 2014. These loans were secured by trade receivables and inventories owned by the Company and TINCO, certain fixed assets owned by the Company, and corporate guarantees from the Company and TINCO. Under these loan agreements, the Company and TINCO were obliged to maintain financial ratios as follows:

Page 160: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

88

32. PERJANJIAN-PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan)

32. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

d. Perjanjian Utang Bank (lanjutan) d. Bank Loan Agreements (continued)

(i) current ratio lebih besar dari 110% (i) current ratio at greater than 110% (ii) debt service coverage ratio lebih besar

dari 120% (ii) debt service coverage ratio at greater

than 120% (iii) debt-to-equity ratio lebih kecil dari 250% (iii) debt-to-equity ratio at less than 250%

Selain itu, tanpa persetujuan tertulis dari BMRI, Perusahaan dan TINCO tidak boleh melakukan, antara lain, hal-hal sebagai berikut:

Moreover, in the absence of written approval from BMRI, the Company and TINCO are not allowed to carry out certain transactions, such as:

(i) memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain dari lembaga keuangan lain

(i) obtaining credit facilities or loans from other financial institutions

(i) membagikan dividen (ii) distributing dividends (ii) melakukan penyertaan baru dalam

Perusahaan yang masih dalam bisnis utama

(iii) making new investments in the Company’s core business

(iii) mengadakan ekspansi usaha dan/atau investasi baru sepanjang masih dalam bisnis utama

(iv) conducting business expansions and/or making new investments in the Company’s core business

Kecuali setelah dilakukan hal-hal tersebut di atas, Perusahaan dan TINCO dapat memenuhi rasio keuangan, maka Perusahaan dan TINCO hanya wajib memberitahukan kepada BMRI.

If, however, after conducting any of the above transactions, the Company and TINCO are able to maintain financial ratios within the limits set, then the Company and TINCO are only obliged to notify BMRI.

Pada tanggal 4 Juni 2015 dan 16 Juni 2014, Perusahaan telah memberitahukan secara tertulis kepada BMRI mengenai pembayaran dividen sebesar Rp63.000 dan Rp36.000 masing-masing pada tahun 2015 dan 2014.

On June 4, 2015 and June 16, 2014, the Company notified BMRI in writing regarding the payment of dividends amounting to Rp63,000 and Rp36,000 both in 2015 and 2014.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan dan TINCO telah memenuhi seluruh persyaratan dan pembatasan sesuai dengan perjanjian dengan BMRI.

As of December 31, 2015 and 2014, the Company and TINCO have complied with all the requirements and restrictions in accordance with the bank loan covenants of BMRI.

Pada tahun 2015, Kelompok Usaha telah menggunakan fasilitas pinjaman BMRI sebesar Rp28.000. Pada tahun 2014, Kelompok Usaha tidak menggunakan fasilitas pinjaman BMRI.

In 2015, the Group used credit facilities amounting to Rp28,000. In 2014, the Group did not utilize the loan facilities from BMRI.

Page 161: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

89

33. SEGMEN OPERASI 33. OPERATING SEGMENTS Kelompok Usaha menyajikan segmen operasi

berdasarkan jenis produk, yaitu jagung, sayuran dan buah-buahan, padi, pestisida dan pupuk, dan lainnya (sarana produksi pertanian) sebagai berikut:

The Group presents operating segments based on the types of products sold consisting of corn, vegetable and fruit, paddy, pesticides and fertilizers, and others (farming production facilities) are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015/ Year Ended December 31, 2015

Sayuran dan Pestisida buah-buahan/ dan pupuk/ Jagung/ Vegetable and Padi/ Pesticides Lain-lain/ Eliminasi/ Konsolidasian/ Corn fruit Paddy and fertilizers Others Elimination Consolidated

Penjualan segmen Segment sales Penjualan eksternal 598.719 232.829 53.990 548.153 3.840 - 1.437.531 External sales Penjualan antarsegmen - - - 19.645 - (19.645) - Inter-segment sales

Total penjualan segmen 598.719 232.829 53.990 567.798 3.840 (19.645) 1.437.531 Total segment sales

Laba bruto 312.695 100.411 4.173 164.910 (457) (19.645) 562.087 Gross profit

Beban penjualan, umum Selling, general and dan administrasi (127.525) (64.554) (11.536) (66.776) - - (270.391) administrative expenses Beban operasi lain (2.252) Other operating expenses Penghasilan operasi lain 31.499 Other operating income

Laba usaha 320.943 Operating profit Penghasilan Keuangan 11.597 Finance income Beban keuangan (947) Finance costs

Laba sebelum 331.593 Profit before pajak penghasilan income tax Beban pajak penghasilan - neto (67.626) Income tax expense - net

Laba tahun berjalan 263.967 Profit for the year Penghasilan komprehensif Other comprehensive Lain: income: pos yang tidak akan Item that will not direklasifikasi be reclassified ke laba rugi: to profit and loss: Pengukuran kembali Re-measurement of atas liabilitas employee benefits imbalan kerja 1.105 liability

Laba tahun komprehensif Comprehensive income tahun berjalan 265.072 for the year

Aset segmen 349.638 268.833 60.155 392.478 - - 1.071.104 Segment assets Aset tidak dapat dialokasi 1.070.496 Unallocated assets

Total aset 349.638 268.833 60.270 392.478 - - 2.141.600 Total assets

Liabilitas segmen 76.255 76.255 Segment liabilities Liabilitas tidak dapat dialokasi 250.049 Unallocated liabilities

Total liabilitas 76.255 326.304 Total liabilities

Pengeluaran barang modal Allocated capital dapat dialokasi 20.085 6.776 9.678 2.479 - - 39.018 expenditures Pengeluaran barang modal Unallocated capital tidak dapat dialokasi 589 expenditures

Total 20.085 6.776 9.678 2.479 - - 39.607 Total

Penyusutan dan Depreciation and amortisasi 12.236 4.703 1.100 3.719 - - 21.758 amortization Non-cash expenses other Beban non kas selain than depreciation and penyusutan dan amortisasi 2.350 (7.483) (153) 2.704 - - (2.583) amortization

Page 162: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

90

33. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 33. OPERATING SEGMENTS (continued) Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2014/ Year Ended December 31, 2014

Sayuran dan Pestisida buah-buahan/ dan pupuk/ Jagung/ Vegetable and Padi/ Pesticides Lain-lain/ Eliminasi/ Konsolidasian/ Corn fruit Paddy and fertilizers Others Elimination Consolidated

Penjualan segmen Segment sales Penjualan eksternal 421.744 211.354 10.510 509.647 2.305 - 1.155.560 External sales Penjualan antarsegmen - - - 13.004 - (13.004) - Inter-segment sales

Total penjualan segmen 421.744 211.354 10.510 522.651 2.305 (13.004) 1.155.560 Total segment sales

Laba bruto 215.780 96.955 1.988 101.144 458 (13.004) 403.321 Gross profit

Beban penjualan, umum Selling, general and dan administrasi (92.390) (29.348) (2.298) (73.229) - - (197.265) administrative expenses Beban operasi lain (19.451) Other operating expenses Penghasilan operasi lain 16.291 Other operating income

Laba usaha 202.896 Operating profit Penghasilan keuangan 6.748 Finance income Beban keuangan (901) Finance costs

Laba sebelum 208.743 Profit before pajak penghasilan income tax Beban pajak penghasilan - neto (43.770) Income tax expense - net

Laba tahun berjalan 164.973 Profit for the year Penghasilan komprehensif Other comprehensive Lain: income: pos yang tidak akan Item that will not direklasifikasi be reclassified ke laba rugi: to profit and loss: Pengukuran kembali Re-measurement of atas liabilitas employee benefits imbalan kerja 969 liability

Laba tahun komprehensif Comprehensive income tahun berjalan 165.942 for the year

Aset segmen 273.945 187.492 46.477 265.751 5.137 - 778.802 Segment assets Aset tidak dapat dialokasi 1.089.505 Unallocated assets

Total aset 1.868.307 Total assets

Liabilitas segmen - - - 2.933 - - 2.933 Segment liabilities Liabilitas tidak dapat dialokasi 252.144 Unallocated liabilities

Total liabilitas 255.077 Total liabilities

Pengeluaran barang modal Allocated capital dapat dialokasi 23.710 7.998 11.424 2.927 - - 46.059 expenditures Pengeluaran barang modal Unallocated capital tidak dapat dialokasi 1.995 expenditures

Total 48.054 Total

Penyusutan dan Depreciation and amortisasi 10.555 5.752 264 2.835 166 - 19.572 amortization Non-cash expenses other Beban non kas selain than depreciation and penyusutan dan amortisasi 19.573 7.422 66 3.047 145 - 30.253 amortization

Page 163: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

91

33. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 33. OPERATING SEGMENTS (continued) Informasi geografis atas penjualan adalah sebagai

berikut: The geographical information on sales is as

follows: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015/ Year Ended December 31, 2015

Sayuran dan Pestisida buah-buahan/ dan pupuk/ Jagung/ Vegetable and Padi/ Pesticides Lain-lain/ Eliminasi/ Konsolidasian/ Corn fruit Paddy and fertilizers Others Elimination Consolidated

Penjualan Sales Jawa 325.561 152.279 32.927 223.522 3.840 (19.645) 718.483 Jawa Sumatera 87.018 38.706 15.527 164.111 - - 305.362 Sumatera Sulawesi 179.646 16.218 5.507 141.133 - - 342.504 Sulawesi Kalimantan 4.705 11.639 29 39.032 - - 55.405 Kalimantan Luar negeri 1.790 13.987 - - - - 15.777 Overseas

Total 598.719 232.829 53.990 567.798 3.840 (19.645) 1.437.531 Total

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014/ Year Ended December 31, 2014

Sayuran dan Pestisida buah-buahan/ dan pupuk/ Jagung/ Vegetable and Padi/ Pesticides Lain-lain/ Eliminasi/ Konsolidasian/ Corn fruit Paddy and fertilizers Others Elimination Consolidated

Penjualan Sales Jawa 213.050 141.979 7.529 212.205 2.305 (13.004) 564.064 Jawa Sumatera 39.496 32.605 2.381 165.977 - - 240.459 Sumatera Sulawesi 164.469 13.892 552 100.660 - - 279.573 Sulawesi Kalimantan 4.519 9.796 48 43.809 - - 58.172 Kalimantan Luar negeri 210 13.082 - - - - 13.292 Overseas

Total 421.744 211.354 10.510 522.651 2.305 (13.004) 1.155.560 Total

34. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN 34. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas

keuangan Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:

The following table sets out the financial assets and liabilities of the Group as of December 31, 2015 and 2014:

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Aset Keuangan Financial Assets Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables Kas dan setara kas 314.655 174.425 Cash and cash equivalents Piutang Accounts receivable Usaha Trade Pihak ketiga - neto 618.708 614.031 Third parties - net Pihak berelasi 16.623 13.406 Related parties Lain-lain - pihak ketiga 87.023 164.064 Others - third parties Piutang pihak berelasi non-usaha 151 173 Due from related parties Aset tidak lancar lainnya 1.084 1.487 Other non-current assets

Total 1.038.244 967.586 Total

Page 164: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

92

34. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

34. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

31 Desember 2015/ 31 Desember 2014/ December 31, 2015 December 31, 2014

Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi Financial liabilities at amortized cost Utang Accounts payable Usaha Trade Pihak ketiga 120.545 79.419 Third parties Pihak berelasi - 9.719 Related parties Lain-lain - pihak ketiga 23.475 18.525 Others - third parties Beban akrual 82.068 54.408 Accrued expenses Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 1.332 1.074 Short-term employee benefit liabilities Utang pihak berelasi non-usaha 197 181 Due to related parties

Total 227.617 163.326 Total

Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut dapat ditukar dalam transaksi jangka pendek antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi. Nilai wajar didapatkan dari model arus kas diskonto.

Fair value is defined as the amount at which the instrument could be exchanged in an arm’s length transaction between willing and knowledgeable parties, other than in a forced or liquidation sale. Fair values are obtained from the discounted cash flow model.

Instrumen keuangan yang disajikan di dalam

laporan posisi keuangan konsolidasian dicatat sebesar nilai wajar, atau sebaliknya, disajikan dalam nilai tercatat apabila jumlah tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal.

Financial instruments presented in the consolidated statements of financial position are carried at fair values, or if not, are presented at carrying amounts where these amounts are reasonable approximations of fair values or where fair values cannot be reliably measured.

Nilai wajar untuk kas dan setara kas, piutang

usaha, piutang lain-lain, piutang pihak berelasi non-usaha, aset tidak lancar lainnya, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual, liabilitas imbalan kerja jangka pendek, dan utang pihak berelasi non-usaha mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.

The fair values of cash and cash equivalents, accounts receivable - trade, accounts receivable - others, due from a related parties, other non-current assets, accounts payable - trade, accounts payable - others, accrued expenses, short-term employee benefit liabilities, and due to related parties approximate their carrying values in view of their short-term nature.

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,

Kelompok Usaha tidak memiliki instrumen yang disajikan pada nilai wajar sehingga dengan demkian tidak mengungkapkan hierarki nilai wajar.

As of December 31, 2015 and 2014, the Group does not have financial instrument which is stated at fair value therefore did not present fair value hierarchy disclosure.

Page 165: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

93

35. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES

Risiko utama dari instrumen keuangan Kelompok

Usaha adalah risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko mata uang asing dan risiko tingkat suku bunga. Direksi Kelompok Usaha menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola masing-masing risiko ini dijelaskan sebagai berikut:

The main risks from financial instruments of the Group are credit risk, liquidity risk, market risk, foreign currency risk and interest rate risk. The Directors of the Group reviewed and approved policies for managing each of these risks as described below:

a. Risiko kredit a. Credit risk

Risiko kredit adalah risiko bahwa Kelompok Usaha akan mengalami kerugian yang timbul dari pelanggan akibat gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya.

Credit risk is the risk that the Group will incur loss arising from customers that fail to fulfill their contractual obligations.

Risiko kredit yang dihadapi oleh Kelompok

Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Kelompok Usaha memberikan jangka waktu kredit dari tanggal faktur diterbitkan. Selain itu, untuk penjualan benih produk sayuran dan buah-buahan tertentu, pelanggan diwajibkan untuk melakukan pembayaran terlebih dahulu sebelum produk dikirim. Kesepakatan dengan pelanggan ini dinyatakan dalam Kondisi Untuk Langganan (”KUL”).

The credit risk faced by the Group arises mainly from loans to customers. The Group provides a credit period from the date of invoice issuance. In addition, for sales of certain vegetable and fruit seeds, customers are required to make payment in advance of product delivery. The agreement with customers is outlined in a document entitled Conditions for Customers (“KUL”).

Untuk mengurangi risiko ini, ada kebijakan

untuk memastikan penjualan produk hanya dibuat kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai historis kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Kelompok Usaha dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih.

To reduce the risk, there is a policy to ensure that sales of products are made only to customers that can be trusted and that have a good credit record. It is the policy of the Group that all customers making purchases on credit have to go through credit verification procedures. The receivable balances are monitored continuously to reduce the possibility of doubtful accounts.

Ketika pelanggan tidak mampu melakukan

pembayaran dalam jangka waktu yang telah diberikan, Kelompok Usaha akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Kelompok Usaha akan menindaklanjuti melalui jalur hukum. Tergantung pada penilaian Kelompok Usaha, penyisihan khusus mungkin dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih.

When customers are not able to make payments within the time given, the Group will contact the customers to follow up on receivables that are past due. If the customers do not settle the receivables that are due, the Group will follow up through legal channels. Depending on the evaluation of the Group, an allowance may be provided if receivables are deemed uncollectible.

Page 166: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

94

35. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

a. Risiko kredit (lanjutan) a. Credit risk (continued)

Berikut ini adalah risiko kredit Kelompok Usaha berdasarkan evaluasi penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:

The following table sets out the Group credit risk based on impairment assessment as of December 31, 2015 and 2014:

31 Desember 2015/December 31, 2015

Mengalami Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Penurunan Nilai/ Total/ Impaired Not impaired Total

Accounts receivable - trade - Piutang usaha - pihak ketiga 115.522 529.325 644.847 third parties Cadangan kerugian penurunan nilai (26.139) - (26.139) Allowance for impairment losses

Neto 89.383 529.325 618.708 Net

31 Desember 2014/December 31, 2014

Mengalami Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Penurunan Nilai/ Total/ Impaired Not impaired Total

Accounts receivable - trade - Piutang usaha - pihak ketiga 115.386 514.300 629.686 third parties Cadangan kerugian penurunan nilai (15.655) - (15.655) Allowance for impairment losses

Neto 99.731 514.300 614.031

Piutang usaha pihak ketiga yang mengalami

penurunan nilai adalah piutang usaha dengan umur lebih dari 180 hari.

Accounts receivables - trade - third parties that underwent impairment are trade receivables of more than 180 days in age.

b. Risiko likuiditas b. Liquidity risk

Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Kelompok Usaha tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi likuiditasnya.

Liquidity risk is a risk arising when the cash flow position of the Group is not sufficient to cover the liabilities which become due.

Dalam mengelola risiko likuiditas, Kelompok

Usaha selalu menjaga tingkat kas dan setara kas yang cukup untuk mendanai pengeluaran operasional dan modal serta melunasi utang yang jatuh tempo.

In managing liquidity risk, the Group maintains sufficient levels of cash and cash equivalents to fund operations and capital expenditures and to repay maturing debt.

Kelompok Usaha secara rutin mengevaluasi

proyeksi arus kas dan menilai kondisi pada pasar keuangan untuk memperoleh hasil investasi yang tinggi.

The Group evaluates cash flow projections regularly and continuously assesses the condition of financial markets for opportunities to obtain high investment returns.

Page 167: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

95

35. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

b Risiko likuiditas (lanjutan) b. Liquidity risk (continued)

Tabel berikut ini menunjukan profil jangka waktu pembayaran liabilitas Kelompok Usaha berdasarkan pembayaran dalam kontrak.

The following table describes the maturity schedules of the Group’s financial liabilities based on undiscounted contractual payments.

31 Desember 2015/December 31, 2015

< 1 tahun/ 1-2 tahun/ Total/ < 1 year 1-2 years Total

Utang Accounts payable Usaha - pihak ketiga 120.545 - 120.545 Trade - third parties Lain-lain - pihak ketiga 23.475 - 23.475 Others - third parties Beban akrual 82.068 - 82.068 Accrued expenses Liabilitas imbalan kerja Short-term employee benefit jangka pendek 1.332 - 1.332 liabilities Utang pihak berelasi non-usaha - 197 197 Due to related parties

Total 227.420 197 227.617 Total

31 Desember 2014/December 31, 2014

< 1 tahun/ 1-2 tahun/ Total/ < 1 year 1-2 years Total

Utang usaha Accounts payable - trade Pihak ketiga 79.419 - 79.419 Third parties Pihak berelasi 9.719 - 9.719 A related party Accounts payable - others - Utang lain-lain - pihak ketiga 18.525 - 18.525 third parties Beban akrual 54.408 - 54.408 Accrued expenses Liabilitas imbalan kerja Short-term employee benefit jangka pendek 1.074 - 1.074 liabilities Utang pihak berelasi non-usaha - 181 181 Due to related parties

Total 163.145 181 163.326 Total

c. Risiko pasar c. Market risk

Industri pertanian di Indonesia masih

menunjukkan perkembangan yang positif seiring dengan komitmen pemerintah untuk mencapai swasembada pangan nasional. Persaingan di industri pertanian semakin ketat seiring meningkatnya kebutuhan akan produk pertanian dengan kualitas baik dan semakin banyaknya pesaing yang muncul.

The agricultural industry in Indonesia is still showing a positive trend in line with the government's commitment to achieve national food self-sufficiency. Competition in the agricultural industry is getting tougher with the increasing demand for agricultural products of good quality and the increasing number of emerging competitors.

Industri pertanian sangat dipengaruhi oleh

perubahan cuaca. Musim kemarau yang panjang menyebabkan kekeringan di sebagian daerah. Selain itu, serangan hama masih tetap menjadi ancaman bagi petani.

The agricultural industry is strongly influenced by changes in weather. A long dry season resulted in severe drought in some areas. In addition, pest attacks still remain a threat to farmers.

Page 168: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

96

35. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

c. Risiko pasar (lanjutan) c. Market risk (continued)

Manajemen Kelompok Usaha menyadari

tantangan-tantangan tersebut dan terus memperhatikan perkembangan industri pertanian. Untuk menghadapi tantangan tersebut, Kelompok Usaha melakukan penelitian dan pengembangan serta penggunaan teknologi pertanian yang lebih canggih secara berkesinambungan. Kelompok Usaha berupaya untuk senantiasa menghasilkan produk pertanian dengan kualitas tinggi yang dapat memenuhi kebutuhan pasar.

Management of the Group recognizes these challenges and continuously pays attention to developments in the agricultural industry. To face these challenges, the Group conducts research and development and uses more advanced agricultural technology in a sustainable manner. The Group strives to continuously produce high quality agricultural products that can meet market needs.

d. Risiko mata uang asing d. Foreign currency risk

Mata uang pelaporan Kelompok Usaha adalah Rupiah. Kelompok Usaha terkena dampak risiko mata uang asing terutama disebabkan oleh pembelian impor benih sayuran, buah-buahan dan bahan baku utama pestisida. Harga benih sayuran dan buah-buahan dan bahan baku utama pestisida tersebut secara langsung dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar mata uang asing.

The reporting currency of the Group is the Indonesian Rupiah. The foreign currency risk of the Group mainly arises from purchase of imported vegetables and fruit seeds and primary raw materials of pesticide. Prices of seeds of vegetable and fruit and primary raw materials of pesticide are directly affected by the fluctuations in foreign exchange rates.

Kebijakan Kelompok Usaha untuk

meminimalkan risiko yang berasal dari fluktuasi risiko mata uang asing adalah dengan mengawasi tingkat optimal persediaan benih sayuran, buah-buahan dan bahan baku utama pestisida untuk produksi yang berkelanjutan. Selain itu, Kelompok Usaha juga berusaha mengurangi risiko tersebut dengan cara melakukan penyesuaian harga kepada pelanggan bila terjadi fluktuasi nilai tukar mata uang asing.

The Group’s policy is to minimize the risk arising from fluctuations in the US dollar currency by monitoring the optimum inventory levels of vegetable and fruit seeds and primary raw materials of pesticide for continuous production. In addition, the Group endeavours to reduce risk by adjusting prices to customers in the event of the fluctuations in foreign exchange rates

Kelompok Usaha tidak mempunyai kebijakan

lindung nilai yang formal untuk laju pertukaran mata uang asing. Namun demikian, terkait dengan hal-hal yang telah didiskusikan pada paragraf di atas, fluktuasi dalam nilai tukar Rupiah dengan mata uang asing menghasilkan lindung nilai natural untuk laju nilai tukar mata uang asing.

The Group does not have any formal hedging policy for foreign exchange exposure. However, in relation to the matters discussed in the preceding paragraph, the fluctuations in the exchange rate between the Rupiah, and foreign currency provide some degree of natural hedge for the Group’s foreign exchange exposure.

Page 169: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

97

35. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

d. Risiko mata uang asing (lanjutan) d. Foreign currency risk (continued)

Tabel berikut ini menunjukan sensitivitas kemungkinan perubahan tingkat pertukaran Rupiah terhadap mata uang asing, dengan asumsi variabel lain konstan, dampak terhadap laba sebelum pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

The following table describes the sensitivity to the possibility of a change in the Rupiah exchange rate againts the foreign curency, with all other variables held constant. The profit before income tax is as follows:

Dampak terhadap Perubahan laba sebelum tingkat Rp/ pajak penghasilan/ Change in Effect on profit Rp rate before income tax

31 Desember 2015 December 31, 2015 Dolar AS 1% (226 ) US dollar Dolar AS -1% 226 US dollar 31 Desember 2014 December 31, 2014 Dolar AS 1% (127 ) US dollar Dolar AS -1% 127 US dollar

e. Pengelolaan modal e. Capital management

Tujuan utama pengelolaan modal Kelompok Usaha adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan maksimumkan imbalan bagi pemegang saham.

The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.

Perusahaan dan TINCO diharuskan untuk memelihara tingkat permodalan tertentu oleh perjanjian pinjaman. Persyaratan tersebut telah dipenuhi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Selain itu, Undang-undang Perseroan Terbatas, efektif tanggal 16 Agustus 2007, mengharuskan Kelompok Usaha untuk mengalokasikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh Kelompok Usaha pada Rapat Umum Pemegang Saham.

The Company and TINCO are required under loan agreements to maintain the level of existing share capital. This requirement has been complied with by the relevant entities for the years ended December 31, 2015 and 2014. In addition, the Corporate Law, effective August 16, 2007, requires the Group to allocate a non-distributable reserve fund until the reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirement is considered by the Group at the Shareholder’s Annual General Meeting.

Kelompok Usaha mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Kelompok Usaha dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

The Group manages its capital structure and makes adjustments in light of changes in economic conditions. To maintain and adjust the capital structure, the Group may adjust dividend payments to shareholders, issue new shares or raise debt financing. No changes were made to the objectives, policies or processes for the years ended December 31, 2015 and 2014.

Page 170: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

98

35. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

35. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)

e. Pengelolaan modal (lanjutan) e. Capital management (continued)

Kelompok Usaha memantau tingkat permodalan dengan menggunakan ukuran keuangan seperti rasio utang terhadap ekuitas tidak lebih dari 2,5 kali pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.

The Group monitors the level of capital using financial ratios such as a debt-to-equity ratio of not more than 2.5 times as of December 31, 2015 and 2014.

36. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM

MATA UANG ASING 36. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN

CURRENCY Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014,

Kelompok Usaha memiliki aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

As of December 31, 2015 and 2014, the Group has monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:

Mata Uang Setara dengan Asing/ Rupiah/ Foreign Rupiah 31 Desember 2015 Currency Equivalent December 31, 2015

Aset Assets Kas dan setara kas AS$/US$ 624.839 8.620 Cash and cash equivalents Piutang usaha AS$/US$ 793.984 10.953 Accounts receivable - trade

Total 19.573 Total

Liabilitas Liabilities Utang usaha AS$/US$ 3.058.041 42.186 Accounts payable - trade

Total 42.186 Total

Liabilitas moneter - neto 22.613 Monetary liabilities - net

Mata Uang Setara dengan Asing/ Rupiah/ Foreign Rupiah 31 Desember 2014 Currency Equivalent December 31, 2014

Aset Assets Kas dan setara kas AS$/US$ 75.687 942 Cash and cash equivalents Piutang usaha AS$/US$ 845.567 10.519 Accounts receivable - trade

Total 11.461 Total

Liabilitas Liabilities Utang usaha AS$/US$ 1.945.109 24.197 Accounts payable - trade EUR€/EUR€ 713 11

Total 24.208 Total

Liabilitas moneter - neto 12.747 Monetary liabilities - net

Jika liabilitas moneter neto Kelompok Usaha dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2015 tersebut dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia (”BI”) pada tanggal 28 Maret 2016, maka liabilitas moneter neto akan turun sebesar Rp708.

If the Group’s net monetary liabilities in foreign currencies as of December 31, 2015, were to be converted into Rupiah at the Bank Indonesia (“BI”) middle rate of exchange on March 28, 2016, the net monetary liabilities would decrease by Rp708.

Page 171: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

99

37. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DITERBITKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF

37. FINANCIAL ACCOUNTING STANDARD ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang

telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (”DSAK”) yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan tahun 2015:

The following are several issued accounting standards by the Indonesian Financial Accounting Standards Board (“DSAK”) that are considered relevant to the financial reporting of the Group that but not yet effective for 2015 financial statements:

a) Amandemen PSAK 1, “Penyajian Laporan

Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan”, berlaku efektif 1 Januari 2017.

a) Amendments to PSAK 1, “Presentation of Financial Statements on Disclosures Initiative”, effective January 1, 2017.

Amandemen ini mengklarifikasi, bukan

mengubah secara signifikan, persyaratan PSAK No 1, antara lain, mengklarifikasi mengenai materialitas, fleksibilitas urutan sistematis penyajian catatan pengidentifikasian atas laporan keuangan dan kebijakan akuntansi signifikan.

This amendment clarify, rather than significantly change, existing PSAK No 1 requirements, among others, to clarify the materiality, flexibility as to the order in which they present the notes to financial statements and identification of significant accounting policies.

b) Amandemen PSAK 4, “Laporan Keuangan

Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri”, berlaku efektif 1 Januari 2016.

b) Amendments to PSAK 4, “Separate Financial Statements on Equity Method in Separate Financial Statements”, effective January 1, 2016.

Amandemen ini memperkenankan

penggunaan metode ekuitas untuk mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama dan entitas asosiasi dalam laporan keuangan tersendiri.

The amendments will allow entities to use the equity method to account for investments in subsidiaries, joint ventures and associates in their separate financial statements.

c) Amandemen PSAK 16, “Aset Tetap tentang

Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi”, berlaku efektif 1 Januari 2016.

c) Amendments to PSAK. 16, “Property, Plant and Equipment on Clarification of the Accepted Method for Depreciation and Amortization”, effective January 1, 2016.

Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang

terdapat dalam PSAK. 16 dan PSAK No. 19, “Aset tak Berwujud”, bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomis yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomis dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat.

The amendments clarify the principle in PSAK No. 16 and PSAK. 19, “Intangible Assets”, that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through use of the asset. As a result, a revenue-based method can not be used to depreciate the fixed assets.

Page 172: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

100

37. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DITERBITKAN TETAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

37. FINANCIAL ACCOUNTING STANDARD ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

d) Amandemen PSAK 24, “Imbalan Kerja tentang

Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja”, berlaku efektif 1 Januari 2016.

d) Amendments to PSAK 24, “Employee Benefits on Defined Benefit Plans: Employee Contributions”, effective January 1, 2016.

PSAK 24 meminta entitas untuk

mempertimbangkan iuran dari pekerja atau pihak ketiga ketika memperhitungkan program imbalan pasti. Ketika iuran tersebut sehubungan dengan jasa, iuran tersebut harus diatribusikan pada periode jasa sebagai imbalan negatif. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada mengalokasikan iuran tersebut pada periode jasa.

PSAK 24 requires an entity to consider contributions from employees or third parties when accounting for defined benefit plans. Where the contributions are linked to service, they should be attributed to periods of service as a negative benefit. These amendments clarify that, if the amount of the contributions is independent of the number of service years, an entity is permitted to recognize such contributions as a reduction in the service cost in the period in which the service is rendered, instead of allocating the contributions to the periods of service.

e) Amandemen PSAK 65, “Laporan Keuangan

Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”, berlaku efektif 1 Januari 2016.

e) Amendments to PSAK 65, “Consolidated Financial Statements on Investment Entities: Applying the Consolidation Exception”, effective January 1, 2016.

Amandemen ini membahas isu yang telah

timbul dari penerapan pengecualian entitas investasi dalam PSAK No. 65, memberikan klarifikasi atas pengecualian dari penyajian laporan keuangan konsolidasian yang diterapkan pada entitas induk yang merupakan entitas anak dari entitas investasi, ketika entitas investasi tersebut mengukur semua entitas anaknya dengan nilai wajar.

The amendments address issues that have arisen in applying the investment entities exception under PSAK No. 65. The amendments clarify that the exemption from presenting consolidated financial statements applies to a parent entity that is a subsidiary of an investment entity, when the investment entity measures all of its subsidiaries at fair value.

f) Amandemen PSAK 67, “Pengungkapan

Kepentingan dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi”, berlaku efektif 1 Januari 2016.

f) Amendments to PSAK 67, “Disclosure of Interests in Other Entities on Investment Entities: Applying the Consolidation Exception”, effective January 1, 2016.

Amandemen ini membahas isu yang telah

timbul dari penerapan pengecualian entitas investasi dalam PSAK 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian”, memberikan klarifikasi atas pengecualian dari penyajian laporan keuangan konsolidasian yang diterapkan pada entitas induk yang merupakan entitas anak dari entitas investasi, ketika entitas investasi tersebut mengukur semua entitas anaknya dengan nilai wajar.

The amendments address issues that have arisen in applying the investment entities exception under PSAK 65 “Consolidated Financial Statements”, the amendments clarify that the exemption from presenting consolidated financial statements applies to a parent entity that is a subsidiary of an investment entity, when the investment entity measures all of its subsidiaries at fair value.

Page 173: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

101

37. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DITERBITKAN TETAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

37. FINANCIAL ACCOUNTING STANDARD ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

g) PSAK 5 (Penyesuaian 2015), “Segmen

Operasi”, berlaku efektif 1 Januari 2016. g) PSAK 5 (2015 Improvement), “Operating

Segments”, effective January 1, 2016.

Penyesuaian ini mengklarifikasi: - Entitas mengungkapkan pertimbangan

yang dibuat oleh manajemen dalam penerapan kriteria agregasi PSAK 5 paragraf 12 termasuk penjelasan singkat mengenai segmen operasi yang digabungkan dan karakteristik ekonomi.

- Pengungkapan rekonsiliasi aset segmen terhadap total aset jika rekonsiliasi dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional, demikian juga untuk pengungkapan liabilitas segmen.

The improvement clarifies that: - An entity must disclose the judgements

made by management in applying the aggregation criteria in paragraph 12 of PSAK 5 including a brief description of operating segments that have been aggregated and the economic characteristics.

- Disclose the reconciliation of segment assets to total assets if the reconciliation is reported to the chief operating decision maker, similar to the required disclosure for segment liabilities.

h) PSAK 7 (Penyesuaian 2015), “Pengungkapan

Pihak-pihak Berelasi”, berlaku efektif 1 Januari 2016.

h) PSAK 7 (2015 Improvement), “Related Party Disclosures”, effective January 1, 2016.

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas

manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Di samping itu, entitas yang memakai entitas manajemen mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya.

The improvement clarifies that a management entity (an entity that provides key management personnel services) is a related party subject to the related party disclosures. In addition, an entity that uses a management entity is required to disclose the expenses incurred for management services.

i) PSAK 16 (Penyesuaian 2015), “Aset Tetap”,

berlaku efektif 1 Januari 2016. i) PSAK 16 (2015 Improvement), “Property, Plant

and Equipment”, effective January 1, 2016.

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa dalam PSAK 16 dan PSAK 19 aset dapat direvaluasi dengan mengacu pada data pasar yang dapat diobservasi terhadap jumlah tercatat bruto ataupun neto. Dan akumulasi penyusutan atau amortisasi adalah perbedaan antara jumlah tercatat bruto dan jumlah tercatat aset tersebut. Jumlah tercatat aset tersebut disajikan kembali pada jumlah revaluasiannya.

The improvement clarifies that in PSAK 16 and PSAK 19 that the asset may be revalued by reference to observable data on either the gross or the net carrying amount. In addition, the accumulated depreciation or amortization is the difference between the gross and carrying amounts of the asset. Carrying amounts of the asset is restated by revaluated amounts.

Page 174: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

102

37. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DITERBITKAN TETAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

37. FINANCIAL ACCOUNTING STANDARD ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)

j) PSAK 22 (Penyesuaian 2015), “Kombinasi

Bisnis”, berlaku efektif 1 Januari 2016. j) PSAK 22 (2015 Improvement), “Business

Combinations”, effective January 1, 2016 Penyesuaian ini mengklarifikasi:

- Pengaturan bersama, tidak hanya ventura bersama, adalah di luar dari ruang lingkup PSAK 22, pengecualian ruang lingkup ini diterapkan untuk akuntansi dalam laporan keuangan pengaturan bersama itu sendiri.

- Seluruh imbalan kontinjensi yang timbul dari kombinasi bisnis dan tidak diklasifikasi sebagai ekuitas diukur pada nilai wajar dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi terlepas apakah itu termasuk dalam ruang lingkup PSAK 55.

The improvement clarifies that: - Joint arrangements, not just joint ventures,

are outside the scope of PSAK 22, this scope exception applies only to the accounting in the financial statements of the joint arrangement itself.

- All contingent consideration arrangements arising from a business combination that not classified as equity should be measured at fair value through profit or loss whether or not they fall within the scope of PSAK 55.

k) PSAK 25 (Penyesuaian 2015), “Kebijakan

Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”.

k) PSAK 25 (2015 Improvement), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”.

Penyesuaian ini memberikan koreksi editorial

pada PSAK 25 paragraf 27. The improvement provides editorial correction

for paragraph 27 of PSAK 25.

l) PSAK 68 (Penyesuaian 2015), “Pengukuran Nilai Wajar”, berlaku efektif 1 Januari 2016.

l) PSAK 68 (2015 Improvement), “Fair value Measurement”, effective January 1, 2016.

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa

pengecualian portofolio dalam PSAK 68 dapat diterapkan tidak hanya pada kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan, tetapi juga diterapkan pada kontrak lain dalam ruang lingkup PSAK 55.

The improvement clarifies that the portfolio exception in PSAK 68 can be applied not only to financial assets and financial liabilities, but also to other contracts within the scope of PSAK 55.

Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dampak

dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha.

The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its consolidated financial statements.

Page 175: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

103

38. TAMBAHAN INFORMASI ARUS KAS 38. SUPPLEMENTARY CASH FLOW INFORMATION Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,

Catatan/ 2015 Notes 2014 AKTIVITAS YANG TIDAK ACTIVITIES NOT AFFECTING MEMPENGARUHI ARUS KAS CASH FLOW Penghapusan piutang usaha 1.137 5 709 Write off of trade receivables Penghapusan persediaan 38 7 91 Write off of inventories Perolehan aset tetap melalui Acquisition of fixed assets klaim asuransi 1.104 10b 3.085 through insurance claim 39. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASIAN 39. RESTATEMENT OF CONSOLIDATED

FINANCIAL STATEMENTS

Kelompok Usaha menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013, serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, sehubungan dengan penerapan secara retrospektif PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2015 (Catatan 2b).

The Group restated the consolidated financial statements as of December 31, 2014 and January 1, 2014/December 31, 2013, and for the year ended December 31, 2014, due to the retrospective application of PSAK 24 (Revised 2013), "Employee Benefits" that have been effective since January 1, 2015 (Note 2b).

Penyesuaian atas akun-akun yang terdampak penyajian kembali laporan keuangan konsolidasian tersebut di atas sesuai dengan ketentuan penerapan standar akuntansi yang telah direvisi dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2015. Manajemen berkeyakinan bahwa hal tersebut di atas tidak berdampak pada penyajian laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha tanggal 31 Desember 2015 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

The adjustments on the accounts affected by the restatement of consolidated financial statements as mentioned above in accordance with the application requirement of revised accounting standards that have been effective since January 1, 2015. Management believes that the abovementioned matter does not affect the presentation of the consolidated financial statements of the Group as of December 31, 2015 and for the year then ended.

Ikhtisar angka-angka sebagaimana dilaporkan sebelumnya, penyesuaian dan angka-angka setelah penyajian kembali adalah sebagai berikut:

Summary of amounts previously reported, the adjustments and the restated amounts are as follows:

31 Desember 2014/December 31, 2014 Penerapan PSAK 24 Dilaporkan (Revisi 2013)/ Sebelumnya/ Application of Disajikan As Previously PSAK 24 Kembali/ Reported (Revised 2013) As Restated

Laporan posisi keuangan Consolidated statement of konsolidasian financial position Aset Assets Aset pajak tangguhan 28.439 (2.736) 25.703 Deferred tax assets Total aset 1.871.043 (2.736) 1.868.307 Total assets

Page 176: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

104

39. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

39. RESTATEMENT OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

31 Desember 2014/December 31, 2014 Penerapan PSAK 24 Dilaporkan (Revisi 2013)/ Sebelumnya/ Application of Disajikan As Previously PSAK 24 Kembali/ Reported (Revised 2013) As Restated

Laporan posisi keuangan Consolidated statement of konsolidasian (lanjutan) financial position (continued) Liabilitas Liabilities Liabilitas imbalan kerja Long-term employee jangka panjang 54.719 (10.942) 43.777 benefit liabilities Total liabilitas 266.019 (10.942) 255.077 Total liabilities Ekuitas Equity Retained earnings - Saldo laba - tidak dicadangkan 1.181.170 8.206 1.189.376 unappropriated Total Ekuitas 1.605.024 8.206 1.613.230 Total Equity

Tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014/ Year Ended December 31, 2014

Penerapan PSAK 24 Dilaporkan (Revisi 2013)/ Sebelumnya/ Application of Disajikan As Previously PSAK 24 Kembali/ Reported (Revised 2013) As Restated

Laporan laba rugi dan Consolidated statement of penghasilan komprehensif profit or loss and other lain konsolidasian comprehensive income General and administrative Beban umum dan administrasi (61.648) (409) (62.057) expenses Beban pajak penghasilan - neto (43.873) 103 (43.770) Income tax expense - net Laba tahun berjalan 165.279 (306) 164.973 Profit for the year

Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income Pos yang tidak akan Item that will not be reclassified direklasifikasi ke laba rugi: to profit or loss: Pengukuran kembali atas Re-measurement of

liabilitas imbalan kerja - 969 969 employee benefits liability Total penghasilan komprehensif Total comprehensive income

tahun berjalan 165.279 663 165.942 for the year

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Profit for the year attributable to: Pemilik entitas induk 165.263 (306) 164.957 Owners of the parent Kepemilikan nonpengendali 16 - 16 Non-controlling interest

Total penghasilan komprehensif tahun berjalan yang dapat Total comprehensive income diastribusikan kepada: for the year attributable to:

Pemilik entitas induk 165.263 663 165.926 Owners of the parent Kepentingan nonpengendali 16 - 16 Non-controlling interest

Page 177: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)

The original consolidated financial statements included herein

are in the Indonesian language.

PT BISI INTERNATIONAL TBK

DAN ENTITAS ANAKNYA CATATAN ATAS

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Tanggal 31 Desember 2015 dan

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut (Disajikan dalam Jutaan Rupiah,

Kecuali Dinyatakan Lain)

PT BISI INTERNATIONAL TBK

AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2015 and

For the Year Then Ended (Expressed in Millions of Rupiah,

Unless Otherwise Stated)

105

39. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

39. RESTATEMENT OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (continued)

31 Desember 2013/December 31, 2013 Penerapan PSAK 24 Dilaporkan (Revisi 2013)/ Sebelumnya/ Application of Disajikan As Previously PSAK 24 Kembali/ Reported (Revised 2013) As Restated

Laporan posisi keuangan Consolidated statement of konsolidasian financial position Aset Assets Aset pajak tangguhan 28.308 (2.515) 25.793 Deferred tax assets Total aset 1.712.683 (2.515) 1.710.168 Total assets Liabilitas Liabilities Liabilitas imbalan kerja Long-term employee jangka panjang 52.139 (10.058) 42.081 benefit liabilities Total liabilitas 236.938 (10.058) 226.880 Total liabilities Ekuitas Equity Retained earnings - Saldo laba - tidak dicadangkan 1.061.907 7.543 1.069.450 unappropriated Total Ekuitas 1.475.745 7.543 1.483.288 Total Equity

Page 178: Annual Report 2015 (pdf, 6,32MB)