Top Banner
PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013 SARASWATI
117

Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

Jan 12, 2017

Download

Documents

volien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBKLAPORAN TAHUNAN 2013

SARASWATI

Page 2: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

Visi Misi

IKHTISAR DATA KEUANGANInformasi KeuanganInformasi Saham

SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS

LAPORAN DEWAN DIREKSI

PROFIL PERSEROANSekilas PerseroanStruktur OrganisasiProfil Dewan Komisaris dan Dewan Direksi

TATA KELOLA PERUSAHAAN

DISKUSI DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

SURAT PERNYATAAN

LAPORAN KEUANGAN

02

0405

06

09

121820

24

26

30

31

DAFTAR ISI

Page 3: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)
Page 4: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

Menjadi yang terbaik di industri pariwisata dengan penggabungan strategi lokasi,

desain yang spektakuler, keaneka ragaman budaya dengan konsep go green.

VISI

Menciptakan sarana akomodasi dengan membangun hotel-hotel yang berkelas

dengan jaringan operator-operator hotel yang telah ternama didunia.

MISI

02 | PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013

VISI MISI

Page 5: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

VISI MISI

PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013 | 03

Page 6: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

04 | PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013

SEKILAS PERSEROAN

Aset Lancar

Aset Tetap-Net

Aset Lain-lain

JUMLAH ASET

Liabilitas Lancar

Liabilitas Tidak Lancar

Ekuitas

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

Modal Kerja Bersih

LABA RUGI(dalam Rupiah, kecuali laba bersih per saham)

Pendapatan

Laba (Rugi) Kotor

Laba (Rugi) Usaha

Laba (Rugi) Sebelum Pajak

Laba (Rugi) Bersih

Laba (Rugi) yang diatribusikan kepadapemilik Entitas Induk

Jumlah Rata-rata tertimbang saham

Laba (Rugi) Bersih Per Saham

EBITDA

RASIO-RASIO (dalam Persen)

RASIO PERTUMBUHAN

Laba (Rugi) Kotor

Laba (Rugi) Usaha

Laba (Rugi) Bersih

RASIO USAHA

Laba (Rugi) Terhadap Aset

Laba (Rugi) Terhadap Ekuitas

RASIO KEUANGAN

Aset Lancar Terhadap Liabilitas Lancar

Liabilitas Terhadap Asset

Liabilitas Tidak Lancar Terhadap Ekuitas

Pinjaman Terhadap Ekuitas

109,577,688,875

769,703,186,052

96,051,021,446

975,331,896,373

281,628,004,753

314,678,050,733

379,025,840,887

975,331,896,373

(172,050,315,878)

149,192,492,189

76,400,713,267

29,281,089,397

12,500,049,847

9,676,919,995

9,662,371,313

3,458,333,333

2.79

59,291,265,336

51.21

19.63

6.49

0.99

2.55

38.91

61.14

83.02

100.58

51,056,230,374

705,675,496,984

86,885,217,248

843,616,944,606

146,665,705,238

422,911,382,924

274,039,856,444

843,616,944,606

(95,609,474,864)

126,596,502,987

76,394,358,555

31,564,252,528

23,058,591,497

17,125,821,348

16,960,922,499

1,920,000,000

8.83

42,944,954,894

60.34

24.93

13.53

2.03

6.25

34.81

67.52

154.32

167.41

48,924,887,082

414,128,780,470

82,669,858,993

545,723,526,545

240,607,982,237

223,279,790,845

81,835,753,403

545,723,526,485

(191,683,095,155)

12,537,647,348

6,991,431,859

(28,858,869,230)

(36,927,503,320)

(31,288,493,321)

(31,043,750,272)

1,101,916,667

(28.17)

(20,110,554,800)

55.76

(230.18)

(249.56)

(5.73)

(38.23)

20.33

85.00

272.84

302.65

IKTHISARKEUANGANPOSISI KEUANGAN (dalam Rupiah) 2013 2012 2011

Page 7: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM

SEKILAS PERSEROAN

PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013 | 05

ASSET(DALAM MILYARAN RUPIAH)

975.33201320122011

843.62545.72

PENDAPATAN(DALAM MILYARAN RUPIAH)

149.19201320122011

126.6012.54

LABA BERSIH(DALAM MILYARAN RUPIAH)

9.68201320122011

17.13(31.29)

LABA BERSIH PER SAHAM

2.79201320122011

8.83(28.17)

LABA USAHA(DALAM MILYARAN RUPIAH)

29.28201320122011

31.56(28.86)

EBITDA(Dalam Milyaran Rupiah)

59.29201320122011

42.94(20.11)

Pernyataan Pendaftaran Efektif

Jumlah Saham Yang Ditawarkan

Persentase Saham Yang Ditawarkan ke Masyarakat

Jumlah Waran Yang Dibagikan Menyertai Saham

Harga Penawaran

Harga Pelaksanaan Waran Seri I

Periode Pelaksanaan Waran Seri I

Masa Akhir Berlaku Waran Seri I

Kode Perdagangan Saham

Harga Per Lembar Saham

Sabtu, 28 Desember 2012

550,000,000

15.49%

275,000,000

Rp 185,-

Rp 220,-

10 Januari 2013 - 8 Januari 2018

Selasa, 9 Januari 2018

HOTL

Rp 171,-

IKHTISAR SAHAM

PT TIARA REALTYBHAKTI SALIMFRANS HASJIMMASYARAKAT

65.41%1.27%0.85%32.47%

Page 8: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

06 | PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013

SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS

SAMBUTANDEWANKOMISARIS

datang, Dewan Komisaris telah menelaah rencana bisnis Perseroan untuk tahun 2014 yang telah digariskan oleh Direksi, dan berdasarkan pandangan Dewan Komisaris rencana bisnis tersebut cukup rasional dan terukur dan merasa cukup optimis bahwa target tersebut akan tercapai.

Pada kesempatan yang baik ini, Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham yang telah menunjukkan perhatian, dukungan serta kepercayaannya terhadap Perseroan selama tahun 2013. Perhatian, dukungan serta kepercayaan tersebut sudah tentu kami harapkan pula dimasa-masa yang akan datang.

Untuk dan atas nama Dewan Komisaris,

Elly SalimKomisaris Utama

Para pemegang saham yangsaya hormati,

Sekalipun pada saat ini keadaan perekonomian masih dibayang- bayangi krisis ekonomi global yang melanda beberapa negara Eropa, namun dampak terhadap perekonomian domestik agaknyatidak terlalu berpengaruh, dimana ekonomi Indonesia justru tumbuh sebesar kurang lebih 5,78%, sedikit lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, 2012, yang menurut Biro Pusat Statistik mencapai pertumbuhan sebesar 6,23%.

Terkait dengan bidang usaha perseroan yang bergerak dalam bidang perhotelan, perseroan memproyeksikan pada tahun 2014 prospek pariwisata akan tetap menjanjikan karena adanya peningkatan infrastruktur serta semaraknya penerbangan- penerbangan berbiaya murah.

Dalam Laporan ini Dewan Komisaris juga menyampaikan bahwa kinerja Direksi dalam mengelola perusahaan selama tahun 2013 cukup baik serta sejalan dengan strategi persereoan,baik jangka pendek maupun jangka panjang dalam usaha untuk mewujudkan visi dan misinya.

Dewan Komisaris telah membantu dan memberikan arahan serta strategi yang sekiranya dapat diimplementasikan dengan pertimbangan-pertimbangan makro ekonomi nya kepada Direksi.

Untuk tahun 2014, Dewan Komisaris beranggapan dengan adanya agenda Pemilihan Umum akan menjadi isu penting yang perlu untuk diperhatikan disamping pergerakan nilai tukar rupiah serta tingkat suku bunga yang beberapa waktu belakangan cenderung meningkat yang merupakan faktor-faktor yang akan berpengaruh terhadap kinerja keuangan Perseroan.

Dengan mempertimbangkan situasi yang terjadi pada saat ini dan yang akan

Page 9: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

SAMBUTAN DEWAN KOMISARIS

PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013 | 07

Page 10: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PROFIL PERSEROAN

08 | PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013

Page 11: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

LAPORAN DEWAN DIREKSI

PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013 | 09

LAPORANDEWAN DIREKSI

penurunan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatanbeban bunga yang naik dariRp 8.089.385.377 menjadiRp 17.518.608.121. Pada saat ini perseroan berusaha untuk dapat segera menyelesaikan pembangunan Westin Ubud di Ubud dan juga selanjutnya Luxury Collection Sarasvati di Seminyak, Bali. Sehingga akan dapat meningkatkan pendapatan perseroan di masa yang akan datang pada saat kedua hotel ini sudah mulai beroperasional.

Atas nama direksi, pada kesempatan ini kami juga ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh Pemegang Saham dan Dewan Komisaris atas pengawasan dan kepercayaan nya kepada manajemen sepanjang tahun 2013 serta pihak-pihak lainnya, baik internal maupun eksternal yang telah memberikan yang terbaik bagi perseroan, kami percaya dengan dukungan penuh dari seluruh stakeholder, perseroan akan dapat terus berkembang menjadi lebih baik lagi dan memberikan nilai tambah bagi kita semua. Untuk dan atas nama Dewan Direksi,

Frans Faizal HasjimDirektur Utama

Para pemegang saham yangsaya hormati,

Pada kesempatan yang baik ini, atas nama Dewan Direksi dengan senang hati kami sampaikan Laporan Tahunan 2013 dan Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.

Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia selama tahun 2013 mencapai 8,8 juta orang atau naik sekitar 9,42 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisatawan pada tahun sebelumnya, dimana jumlah ini melampaui target yang ditetapkan yaitu sebanyak 8,7 juta orang. Sektor pariwisata ini tercatat menghasilkan devisa senilai 10,05 miliar dolar AS selama tahun 2013.

Badan Pusat Statistik (BPS) danPusat Data dan Informasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga menunjukkan bahwa kunjungan wisatawan mancanegara selama November dan Desember 2013 mencapai rekor tertinggi masing-masing sebanyak 807.422 dan 860.655 wisatawan mancanegara.

Terkait dengan Bali dimana sebagian besar hotel-hotel perseroan berada, berdasarkan data Statistik Dinas Pariwisata Pemerintah Provinsi Bali, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali selama tahun 2013 adalah sebanyak 3.278.598 orang, naik sebesar 13,37 persen bila

dibandingkan dengan tahun 2012yang berjumlah 2.892.019 orang.Disamping peranan wisatawan mancanegara, maka peranan wisatawan nusantara juga tidak kalah pentingnya bagi perkembangan pariwisata, yang trend nya semakin meningkat dari tahun ke tahun, hal ini dapat dilihat dari data jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke Bali dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir, dimana jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke Bali mengalami peningkatan yang sangat signifikan, yaitu sebanyak 2.898.794 orang pada tahun 2008, menjadi 6.063.558 orang pada tahun 2012 (Dinas Pariwisata Provinsi Bali), hal ini sudah tentu merupakan kondisi yang menjanjikan bagi perseroan yang usahanyabergerak dalam bidang penyediaanjasa akomodasi.

Pendapatan perseroan pada tahun 2013 berjumlah Rp 149.192.492.189, pendapatan tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesarRp 126.596.502.987. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh pendapatan dari penjualan kondotel Anantara Uluwatu. Selain itu disebabkan juga oleh pendapatan operasional dari Best Western Kuta Beach Hotel, Anantara Uluwatu Bali Hotel dan juga Saraswati Borobudur di Magelang. Peningkatan pendapatan tersebut menghasilkan laba bersih perseroan sebesar Rp 9.676.919.995, jumlah ini turun bila dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 17.125.821.349,

Page 12: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

peraturan perundangan yang berlaku termasuk peraturan Pasar Modal dan Peraturan Bursa Efek yang berlaku di tempat dimana saham- saham Perseroan dicatatkan; (vi) memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan: untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan IPO (Initial Publik Offering/Penawaran Umum Perdana Saham), termasuk tetapi tidak terbatas pada menetapkan penggunaan dana atas dana yang diperoleh melalui Penawaran Umum, mendaftarkan saham-saham Perseroan dalam Penitipan Kolektif sesuai dengan peraturan Kustodian Sentral Efek Indonesia, mencatatkan seluruh saham Perseroan yang merupakan saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh pada Bursa Efek; dan (vii) memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk: menentukan kepastian jumlah Saham yang dikeluarkan melalui Penawaran Umum kepada masyarakat serta menyatakan dalam akta Notaris mengenai peningkatan modal

Seluruh ketentuan anggaran dasar Perseroan telah diubah untuk disesuaikan dengan UUPT, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Di Luar RUPS No. 22 tanggal 29 Juli 2008, dibuat di hadapan Rina Utami Djauhari, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-56269. AH.01.02.Tahun 2008 tertanggal 28 Agustus 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0076917.AH. 01.09.Tahun 2008 tanggal 28 Agustus 2008, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 41 tanggal 21 Mei 2010, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 4548/2010. Anggaran dasar Perseroan terakhir kali diubah dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 06 tanggal 16 Oktober 2012 yang dibuat di hadapan Dewi Sukardi, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten

Tangerang, yang menyetujui untuk (i) meningkatkan modal dasar; (ii) meningkatkan modal ditempatkan dan disetor; (iii) merubah susunan anggota direksi dan dewan komisaris Perseroan; (iv) merubah seluruh Anggaran Dasar Perseroan antara lain menyesuaikan dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.J.1 Lampiran Keputusan Ketuan Bapepam dan LK Nomor KEP-179/ BL/2008 tanggal 14 Mei 2008, dan mengubah status Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka sehingga nama Perseroan menjadi “PT Saraswati Griya Lestari Tbk”; (v) penjualan saham baru dalam simpanan Perseroan sebanyak- banyaknya 1.000.000.000 (satu miliar) saham baru yang dikeluarkan dari portepel,masing-masing saham tersebut dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah), dengan atau tanpa disertai penerbitan Waran yang menyertai saham biasa atas nama tersebut, yang ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum, dengan memperhatikan

12 | PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013

PROFIL PERSEROAN

SEKILASPERSEROANPerseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian No. 05 tanggal 25 Maret 2006, yang diubah dengan Akta Perubahan No. 04 tanggal 10 Agustus 2006, keduanya dibuat di hadapan Rina Utami Djauhari, S.H., Notaris di Jakarta, dengan nama PT Saraswati Griya Lestari. Akta pendirian tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. W7-02974 HT.01.01-TH.2007 tanggal 21 Maret 2007, dan telah didaftarkan di dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kabupaten Magelang di bawah No. 26/BH.11-30/IV/2010 tanggal 14 April 2010, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 47 tanggal 21 Mei 2010, Tambahan Berita Negara Republik IndonesiaNo. 4547/2010.

Page 13: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PROFIL PERSEROAN

PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013 | 13

peraturan perundangan yang berlaku termasuk peraturan Pasar Modal dan Peraturan Bursa Efek yang berlaku di tempat dimana saham- saham Perseroan dicatatkan; (vi) memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan: untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan IPO (Initial Publik Offering/Penawaran Umum Perdana Saham), termasuk tetapi tidak terbatas pada menetapkan penggunaan dana atas dana yang diperoleh melalui Penawaran Umum, mendaftarkan saham-saham Perseroan dalam Penitipan Kolektif sesuai dengan peraturan Kustodian Sentral Efek Indonesia, mencatatkan seluruh saham Perseroan yang merupakan saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh pada Bursa Efek; dan (vii) memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk: menentukan kepastian jumlah Saham yang dikeluarkan melalui Penawaran Umum kepada masyarakat serta menyatakan dalam akta Notaris mengenai peningkatan modal

Seluruh ketentuan anggaran dasar Perseroan telah diubah untuk disesuaikan dengan UUPT, sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham Di Luar RUPS No. 22 tanggal 29 Juli 2008, dibuat di hadapan Rina Utami Djauhari, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-56269. AH.01.02.Tahun 2008 tertanggal 28 Agustus 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0076917.AH. 01.09.Tahun 2008 tanggal 28 Agustus 2008, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 41 tanggal 21 Mei 2010, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 4548/2010. Anggaran dasar Perseroan terakhir kali diubah dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 06 tanggal 16 Oktober 2012 yang dibuat di hadapan Dewi Sukardi, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten

Tangerang, yang menyetujui untuk (i) meningkatkan modal dasar; (ii) meningkatkan modal ditempatkan dan disetor; (iii) merubah susunan anggota direksi dan dewan komisaris Perseroan; (iv) merubah seluruh Anggaran Dasar Perseroan antara lain menyesuaikan dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.J.1 Lampiran Keputusan Ketuan Bapepam dan LK Nomor KEP-179/ BL/2008 tanggal 14 Mei 2008, dan mengubah status Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka sehingga nama Perseroan menjadi “PT Saraswati Griya Lestari Tbk”; (v) penjualan saham baru dalam simpanan Perseroan sebanyak- banyaknya 1.000.000.000 (satu miliar) saham baru yang dikeluarkan dari portepel,masing-masing saham tersebut dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah), dengan atau tanpa disertai penerbitan Waran yang menyertai saham biasa atas nama tersebut, yang ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum, dengan memperhatikan

Page 14: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

10 | PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013

Page 15: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013 | 11

Page 16: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

1. Akta No. 07 tanggal 22 Februari 2011, dibuat di hadapan Dewi Sukardi, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, yang menyetujui untuk: (i) pengalihan saham; (ii) peningkatan modal dasar; dan (iii) peningkatan modal ditempatkan dan disetor. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-18030.AH.01.02. Tahun 2011 tanggal 11 April 2011 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0028731.AH.01.09. Tahun 2011 tanggal 11 April 2011 serta telah diterima dan dicatat dalam database Sismimbakum Direktorat Jenderal

dan modal disetor Perseroan sebagai realisasi pengeluaran saham yang telah dikeluarkan dalam Penawaran Umum, setelah Penawaran Umum selesai dilaksanakan. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkunham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-55211.AH. 01.02.Tahun 2012 tanggal 25 Oktober 2012 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0093608.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 25 Oktober 2012, serta telah dicatat dalam Database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan (i) Surat No.

AHU-AH.01.10-38837 tanggal 31 Oktober 2012 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0094699.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 31 Oktober 2012 (ii) Surat No. AHU-AH.01.10-38838 tanggal 31 Oktober 2012 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0094700.AH. 01.09.Tahun 2012 tanggal 31 Oktober 2012. Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan yaitu sebagaimana dimuat dalam akta-akta sebagai berikut:

14 | PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013

PROFIL PERSEROAN

nama tersebut, yang ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum, dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku termasuk peraturan Pasar Modal dan Peraturan Bursa Efek yang berlaku di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan; (vi) memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan: untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan IPO (Initial Publik Offering/Penawaran

menyetujui untuk (i) meningkatkan modal dasar; (ii) meningkatkan modal ditempatkan dan disetor; (iii) merubah susunan anggota direksi dan dewan komisaris Perseroan; (iv) merubah seluruh Anggaran Dasar Perseroan antara lain menyesuaikan dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.J.1 Lampiran Keputusan Ketuan Bapepam dan LK Nomor KEP-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008, dan mengubah status

Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka sehingga nama Perseroan menjadi “PT Saraswati Griya Lestari Tbk”; (v) penjualan saham baru dalam simpanan Perseroan sebanyak- banyaknya 1.000.000.000 (satu miliar) saham baru yang dikeluarkan dari portepel, masing-masing saham tersebut dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah), dengan atau tanpa disertai penerbitan Waran yang menyertai saham biasa atas

dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHUAH.01.10-33763 tanggal 17 September 2012 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0082758.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 17 September 2012.

Anggaran dasar Perseroan terakhir kali diubah dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 06 tanggal 16 Oktober 2012 yang dibuat di hadapan Dewi Sukardi, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, yang

Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat No. AHU-AH.01.10- 11204 tanggal 14 April 2011 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0030047.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 14 April 2011.

2. Akta No. 04 tanggal 2 November 2011, dibuat di hadapan Dewi Maya Rachmandani Sobari S.H., M.Kn., Notaris di Tangerang Selatan, yang menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor. Perubahan

tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10- 38629 tanggal 29 November 2011 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0097288.AH.01.09. Tahun 2011 tanggal 29 November 2011.

3. Akta No. 11 tanggal 26 Juni 2012 jo. Akta No. 11 tanggal 26 Juli 2012, dibuat di hadapan Harry Purnomo, S.H., M.H., M.Kn., Notaris di Bekasi, yang menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan

e. Jasa Pengelolaan Properti (Apartemen, Kondominium).

Perseroan juga mendapatkan sertifikasi-sertifikasi dari pihak ketiga, yaitu antara lain sebagai berikut:• Sertifikat dari Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah tertanggal 26 Juli 2007, yang menyatakan bahwa telah dipenuhinya syarat legalitas usaha hotel untuk Saraswati Borobudur.• Certificate of Excellence for The Year of 2012, Saraswati Borobudur.

Umum Perdana Saham), termasuk tetapi tidak terbatas pada menetapkan penggunaan dana atas dana yang diperoleh melalui Penawaran Umum, mendaftarkan saham-saham Perseroan dalam Penitipan Kolektif sesuai dengan peraturan Kustodian Sentral Efek Indonesia, mencatatkan seluruh saham Perseroan yang merupakan saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh pada Bursa Efek; dan

(vii) memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk: menentukan kepastian jumlah Saham yang dikeluarkan melalui Penawaran Umum kepada masyarakat serta menyatakan dalam akta Notaris mengenai peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan sebagai realisasi pengeluaran saham yang telah dikeluarkan dalam Penawaran Umum, setelah Penawaran Umum selesai dilaksanakan. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkunham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-55211.AH.01.02. Tahun 2012 tanggal 25 Oktober 2012 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0093608. AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 25 Oktober 2012, serta telah dicatat dalam Database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan (i) Surat No. AHU-AH.01.10-38837 tanggal 31 Oktober 2012 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0094699.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 31 Oktober 2012 (ii) Surat No. AHU-AH.01.10-38838 tanggal 31 Oktober 2012 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0094700.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 31 Oktober 2012.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang usaha penyediaan akomodasi.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut:a. Usaha Hotel;b. Usaha Pondok Wisata;c. Usaha Bumi Perkemahan;d. Usaha Persinggahan Karavan;

Page 17: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

1. Akta No. 07 tanggal 22 Februari 2011, dibuat di hadapan Dewi Sukardi, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, yang menyetujui untuk: (i) pengalihan saham; (ii) peningkatan modal dasar; dan (iii) peningkatan modal ditempatkan dan disetor. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-18030.AH.01.02. Tahun 2011 tanggal 11 April 2011 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0028731.AH.01.09. Tahun 2011 tanggal 11 April 2011 serta telah diterima dan dicatat dalam database Sismimbakum Direktorat Jenderal

dan modal disetor Perseroan sebagai realisasi pengeluaran saham yang telah dikeluarkan dalam Penawaran Umum, setelah Penawaran Umum selesai dilaksanakan. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkunham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-55211.AH. 01.02.Tahun 2012 tanggal 25 Oktober 2012 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0093608.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 25 Oktober 2012, serta telah dicatat dalam Database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan (i) Surat No.

AHU-AH.01.10-38837 tanggal 31 Oktober 2012 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0094699.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 31 Oktober 2012 (ii) Surat No. AHU-AH.01.10-38838 tanggal 31 Oktober 2012 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0094700.AH. 01.09.Tahun 2012 tanggal 31 Oktober 2012. Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan yaitu sebagaimana dimuat dalam akta-akta sebagai berikut:

nama tersebut, yang ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum, dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku termasuk peraturan Pasar Modal dan Peraturan Bursa Efek yang berlaku di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan; (vi) memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan: untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan IPO (Initial Publik Offering/Penawaran

menyetujui untuk (i) meningkatkan modal dasar; (ii) meningkatkan modal ditempatkan dan disetor; (iii) merubah susunan anggota direksi dan dewan komisaris Perseroan; (iv) merubah seluruh Anggaran Dasar Perseroan antara lain menyesuaikan dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.J.1 Lampiran Keputusan Ketuan Bapepam dan LK Nomor KEP-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008, dan mengubah status

Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka sehingga nama Perseroan menjadi “PT Saraswati Griya Lestari Tbk”; (v) penjualan saham baru dalam simpanan Perseroan sebanyak- banyaknya 1.000.000.000 (satu miliar) saham baru yang dikeluarkan dari portepel, masing-masing saham tersebut dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah), dengan atau tanpa disertai penerbitan Waran yang menyertai saham biasa atas

PROFIL PERSEROAN

PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013 | 15

dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHUAH.01.10-33763 tanggal 17 September 2012 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0082758.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 17 September 2012.

Anggaran dasar Perseroan terakhir kali diubah dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 06 tanggal 16 Oktober 2012 yang dibuat di hadapan Dewi Sukardi, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, yang

Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat No. AHU-AH.01.10- 11204 tanggal 14 April 2011 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0030047.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 14 April 2011.

2. Akta No. 04 tanggal 2 November 2011, dibuat di hadapan Dewi Maya Rachmandani Sobari S.H., M.Kn., Notaris di Tangerang Selatan, yang menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor. Perubahan

tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10- 38629 tanggal 29 November 2011 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0097288.AH.01.09. Tahun 2011 tanggal 29 November 2011.

3. Akta No. 11 tanggal 26 Juni 2012 jo. Akta No. 11 tanggal 26 Juli 2012, dibuat di hadapan Harry Purnomo, S.H., M.H., M.Kn., Notaris di Bekasi, yang menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan

e. Jasa Pengelolaan Properti (Apartemen, Kondominium).

Perseroan juga mendapatkan sertifikasi-sertifikasi dari pihak ketiga, yaitu antara lain sebagai berikut:• Sertifikat dari Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah tertanggal 26 Juli 2007, yang menyatakan bahwa telah dipenuhinya syarat legalitas usaha hotel untuk Saraswati Borobudur.• Certificate of Excellence for The Year of 2012, Saraswati Borobudur.

Umum Perdana Saham), termasuk tetapi tidak terbatas pada menetapkan penggunaan dana atas dana yang diperoleh melalui Penawaran Umum, mendaftarkan saham-saham Perseroan dalam Penitipan Kolektif sesuai dengan peraturan Kustodian Sentral Efek Indonesia, mencatatkan seluruh saham Perseroan yang merupakan saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh pada Bursa Efek; dan

(vii) memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk: menentukan kepastian jumlah Saham yang dikeluarkan melalui Penawaran Umum kepada masyarakat serta menyatakan dalam akta Notaris mengenai peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan sebagai realisasi pengeluaran saham yang telah dikeluarkan dalam Penawaran Umum, setelah Penawaran Umum selesai dilaksanakan. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkunham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-55211.AH.01.02. Tahun 2012 tanggal 25 Oktober 2012 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0093608. AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 25 Oktober 2012, serta telah dicatat dalam Database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan (i) Surat No. AHU-AH.01.10-38837 tanggal 31 Oktober 2012 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0094699.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 31 Oktober 2012 (ii) Surat No. AHU-AH.01.10-38838 tanggal 31 Oktober 2012 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0094700.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 31 Oktober 2012.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang usaha penyediaan akomodasi.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut:a. Usaha Hotel;b. Usaha Pondok Wisata;c. Usaha Bumi Perkemahan;d. Usaha Persinggahan Karavan;

Page 18: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

1. Akta No. 07 tanggal 22 Februari 2011, dibuat di hadapan Dewi Sukardi, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, yang menyetujui untuk: (i) pengalihan saham; (ii) peningkatan modal dasar; dan (iii) peningkatan modal ditempatkan dan disetor. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-18030.AH.01.02. Tahun 2011 tanggal 11 April 2011 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0028731.AH.01.09. Tahun 2011 tanggal 11 April 2011 serta telah diterima dan dicatat dalam database Sismimbakum Direktorat Jenderal

dan modal disetor Perseroan sebagai realisasi pengeluaran saham yang telah dikeluarkan dalam Penawaran Umum, setelah Penawaran Umum selesai dilaksanakan. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkunham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-55211.AH. 01.02.Tahun 2012 tanggal 25 Oktober 2012 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0093608.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 25 Oktober 2012, serta telah dicatat dalam Database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan (i) Surat No.

AHU-AH.01.10-38837 tanggal 31 Oktober 2012 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0094699.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 31 Oktober 2012 (ii) Surat No. AHU-AH.01.10-38838 tanggal 31 Oktober 2012 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0094700.AH. 01.09.Tahun 2012 tanggal 31 Oktober 2012. Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan yaitu sebagaimana dimuat dalam akta-akta sebagai berikut:

nama tersebut, yang ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum, dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku termasuk peraturan Pasar Modal dan Peraturan Bursa Efek yang berlaku di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan; (vi) memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan: untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan IPO (Initial Publik Offering/Penawaran

menyetujui untuk (i) meningkatkan modal dasar; (ii) meningkatkan modal ditempatkan dan disetor; (iii) merubah susunan anggota direksi dan dewan komisaris Perseroan; (iv) merubah seluruh Anggaran Dasar Perseroan antara lain menyesuaikan dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.J.1 Lampiran Keputusan Ketuan Bapepam dan LK Nomor KEP-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008, dan mengubah status

Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka sehingga nama Perseroan menjadi “PT Saraswati Griya Lestari Tbk”; (v) penjualan saham baru dalam simpanan Perseroan sebanyak- banyaknya 1.000.000.000 (satu miliar) saham baru yang dikeluarkan dari portepel, masing-masing saham tersebut dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah), dengan atau tanpa disertai penerbitan Waran yang menyertai saham biasa atas

16 | PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013

PROFIL PERSEROAN

dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHUAH.01.10-33763 tanggal 17 September 2012 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0082758.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 17 September 2012.

Anggaran dasar Perseroan terakhir kali diubah dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 06 tanggal 16 Oktober 2012 yang dibuat di hadapan Dewi Sukardi, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, yang

Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat No. AHU-AH.01.10- 11204 tanggal 14 April 2011 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0030047.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 14 April 2011.

2. Akta No. 04 tanggal 2 November 2011, dibuat di hadapan Dewi Maya Rachmandani Sobari S.H., M.Kn., Notaris di Tangerang Selatan, yang menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor. Perubahan

tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10- 38629 tanggal 29 November 2011 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0097288.AH.01.09. Tahun 2011 tanggal 29 November 2011.

3. Akta No. 11 tanggal 26 Juni 2012 jo. Akta No. 11 tanggal 26 Juli 2012, dibuat di hadapan Harry Purnomo, S.H., M.H., M.Kn., Notaris di Bekasi, yang menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan

e. Jasa Pengelolaan Properti (Apartemen, Kondominium).

Perseroan juga mendapatkan sertifikasi-sertifikasi dari pihak ketiga, yaitu antara lain sebagai berikut:• Sertifikat dari Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah tertanggal 26 Juli 2007, yang menyatakan bahwa telah dipenuhinya syarat legalitas usaha hotel untuk Saraswati Borobudur.• Certificate of Excellence for The Year of 2012, Saraswati Borobudur.

Umum Perdana Saham), termasuk tetapi tidak terbatas pada menetapkan penggunaan dana atas dana yang diperoleh melalui Penawaran Umum, mendaftarkan saham-saham Perseroan dalam Penitipan Kolektif sesuai dengan peraturan Kustodian Sentral Efek Indonesia, mencatatkan seluruh saham Perseroan yang merupakan saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh pada Bursa Efek; dan

(vii) memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk: menentukan kepastian jumlah Saham yang dikeluarkan melalui Penawaran Umum kepada masyarakat serta menyatakan dalam akta Notaris mengenai peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan sebagai realisasi pengeluaran saham yang telah dikeluarkan dalam Penawaran Umum, setelah Penawaran Umum selesai dilaksanakan. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkunham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-55211.AH.01.02. Tahun 2012 tanggal 25 Oktober 2012 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0093608. AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 25 Oktober 2012, serta telah dicatat dalam Database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan (i) Surat No. AHU-AH.01.10-38837 tanggal 31 Oktober 2012 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0094699.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 31 Oktober 2012 (ii) Surat No. AHU-AH.01.10-38838 tanggal 31 Oktober 2012 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0094700.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 31 Oktober 2012.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang usaha penyediaan akomodasi.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut:a. Usaha Hotel;b. Usaha Pondok Wisata;c. Usaha Bumi Perkemahan;d. Usaha Persinggahan Karavan;

Page 19: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

1. Akta No. 07 tanggal 22 Februari 2011, dibuat di hadapan Dewi Sukardi, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, yang menyetujui untuk: (i) pengalihan saham; (ii) peningkatan modal dasar; dan (iii) peningkatan modal ditempatkan dan disetor. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-18030.AH.01.02. Tahun 2011 tanggal 11 April 2011 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0028731.AH.01.09. Tahun 2011 tanggal 11 April 2011 serta telah diterima dan dicatat dalam database Sismimbakum Direktorat Jenderal

dan modal disetor Perseroan sebagai realisasi pengeluaran saham yang telah dikeluarkan dalam Penawaran Umum, setelah Penawaran Umum selesai dilaksanakan. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkunham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-55211.AH. 01.02.Tahun 2012 tanggal 25 Oktober 2012 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0093608.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 25 Oktober 2012, serta telah dicatat dalam Database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan (i) Surat No.

AHU-AH.01.10-38837 tanggal 31 Oktober 2012 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0094699.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 31 Oktober 2012 (ii) Surat No. AHU-AH.01.10-38838 tanggal 31 Oktober 2012 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0094700.AH. 01.09.Tahun 2012 tanggal 31 Oktober 2012. Anggaran dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan yaitu sebagaimana dimuat dalam akta-akta sebagai berikut:

nama tersebut, yang ditawarkan kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum, dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku termasuk peraturan Pasar Modal dan Peraturan Bursa Efek yang berlaku di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan; (vi) memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan: untuk melaksanakan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan IPO (Initial Publik Offering/Penawaran

menyetujui untuk (i) meningkatkan modal dasar; (ii) meningkatkan modal ditempatkan dan disetor; (iii) merubah susunan anggota direksi dan dewan komisaris Perseroan; (iv) merubah seluruh Anggaran Dasar Perseroan antara lain menyesuaikan dengan Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.J.1 Lampiran Keputusan Ketuan Bapepam dan LK Nomor KEP-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008, dan mengubah status

Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka sehingga nama Perseroan menjadi “PT Saraswati Griya Lestari Tbk”; (v) penjualan saham baru dalam simpanan Perseroan sebanyak- banyaknya 1.000.000.000 (satu miliar) saham baru yang dikeluarkan dari portepel, masing-masing saham tersebut dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah), dengan atau tanpa disertai penerbitan Waran yang menyertai saham biasa atas

dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHUAH.01.10-33763 tanggal 17 September 2012 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0082758.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 17 September 2012.

Anggaran dasar Perseroan terakhir kali diubah dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 06 tanggal 16 Oktober 2012 yang dibuat di hadapan Dewi Sukardi, S.H., M.Kn., Notaris di Kabupaten Tangerang, yang

Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan Surat No. AHU-AH.01.10- 11204 tanggal 14 April 2011 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0030047.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 14 April 2011.

2. Akta No. 04 tanggal 2 November 2011, dibuat di hadapan Dewi Maya Rachmandani Sobari S.H., M.Kn., Notaris di Tangerang Selatan, yang menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor. Perubahan

tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.10- 38629 tanggal 29 November 2011 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0097288.AH.01.09. Tahun 2011 tanggal 29 November 2011.

3. Akta No. 11 tanggal 26 Juni 2012 jo. Akta No. 11 tanggal 26 Juli 2012, dibuat di hadapan Harry Purnomo, S.H., M.H., M.Kn., Notaris di Bekasi, yang menyetujui untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan

PROFIL PERSEROAN

PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013 | 17

e. Jasa Pengelolaan Properti (Apartemen, Kondominium).

Perseroan juga mendapatkan sertifikasi-sertifikasi dari pihak ketiga, yaitu antara lain sebagai berikut:• Sertifikat dari Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Tengah tertanggal 26 Juli 2007, yang menyatakan bahwa telah dipenuhinya syarat legalitas usaha hotel untuk Saraswati Borobudur.• Certificate of Excellence for The Year of 2012, Saraswati Borobudur.

Umum Perdana Saham), termasuk tetapi tidak terbatas pada menetapkan penggunaan dana atas dana yang diperoleh melalui Penawaran Umum, mendaftarkan saham-saham Perseroan dalam Penitipan Kolektif sesuai dengan peraturan Kustodian Sentral Efek Indonesia, mencatatkan seluruh saham Perseroan yang merupakan saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh pada Bursa Efek; dan

(vii) memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk: menentukan kepastian jumlah Saham yang dikeluarkan melalui Penawaran Umum kepada masyarakat serta menyatakan dalam akta Notaris mengenai peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan sebagai realisasi pengeluaran saham yang telah dikeluarkan dalam Penawaran Umum, setelah Penawaran Umum selesai dilaksanakan. Perubahan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkunham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-55211.AH.01.02. Tahun 2012 tanggal 25 Oktober 2012 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0093608. AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 25 Oktober 2012, serta telah dicatat dalam Database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai dengan (i) Surat No. AHU-AH.01.10-38837 tanggal 31 Oktober 2012 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0094699.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 31 Oktober 2012 (ii) Surat No. AHU-AH.01.10-38838 tanggal 31 Oktober 2012 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0094700.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 31 Oktober 2012.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar, maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang usaha penyediaan akomodasi.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut:a. Usaha Hotel;b. Usaha Pondok Wisata;c. Usaha Bumi Perkemahan;d. Usaha Persinggahan Karavan;

Page 20: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

STRUKTURORGANISASI

18 | PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013

PROFIL PERSEROAN

KOMISARIS

KEPALA OPERASIONAL (COO)

DIREKTUR KEUANGAN & AKUNTANSI

KOMISARIS INDEPENDEN

SEKRETARIS PERUSAHAAN

DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR TIDAK TERAFILIASI

GENERAL MANAGER HOTEL

MANAJER SDM MANAJER SDM EXT. CHEFF EAM DIREKTUR KEUANGAN

MANAJER KEUANGAN

PENJUALAN & MARKETING

PENGEMBANGAN USAHA PROYEK

Page 21: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PROFIL PERSEROAN

PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013 | 19

Page 22: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PROFILDEWANKOMISARISDANDEWANDIREKSI

20 | PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013

PROFIL PERSEROAN

ELLY SALIMKOMISARIS UTAMAWarga Negara Indonesia, 42 tahun. Mendapat gelar Sarjana Teknik jurusan Arsitektur dari Universitas Tarumanagara pada tahun 1996.

Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2006. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris di PT Bangun Jaya Semesta (2010-sekarang), Komisaris di PT Tiara Inti Mulia (2011-sekarang), Komisaris Utama di PT Alam Bali International (2012- sekarang) Komisaris di PT Alam Bali International (2011-2012), Direktur di PT Alam Bali Internaitional (2006-2011), Komisaris Utama di PT Bina Buana Sarana (2010-sekarang), Komisaris di PT Cakrawala Mitra Usaha (2010-sekarang), Komisaris di PT Pratika Nugraha (2010-sekarang), Komisaris Utama di PT Tiara Realty (2010- sekarang), Komisaris Utama di PT Mitra Propertindo (2010- sekarang) Komisaris di PT Cakrawala Usaha Nusantara (2009-sekarang), Direktur di PT Fikasa Bintang Cemerlang (2008-sekarang), Komisaris di PT Pulau Kencana Raya (2007-sekarang), Direktur di PT Solusi Kesehatan Indonesia (2007- sekarang), Komisaris Utama di PT Seminyak Suite Development (2006- sekarang), Direktur di PT Bukit Cinere Indah (2005-sekarang), Direktur di PT Alto Lelang (2005-sekarang), Direktur di PT Tri Banyan Tirta Tbk (2003-sekarang), Direktur di PT Intiputra Fikasa (2003-sekarang), Direktur di PT Fikasa Raya (2003- sekarang), dan Manager Kustodian di PT Inti Fikasa Securindo (1996-sekarang). Sebelumnya menjabat antara lain sebagai Direktur di PT Saraswati Griya Lestari (2006-2011).

ELIZABETH LINANDIKOMISARIS INDEPENDENWarga Negara Indonesia, 40 tahun. Mendapat gelar Master of Law dari Universitas Pelita Harapan pada tahun 2008, Master of Management dari Universitas Indonesia pada tahun 1999 dan Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Trisakti pada tahun 1996. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2012.

Saat ini juga menjabat sebagai Senior Manager General Treasury di PT Omni Capital (2011-sekarang), Konselor di Trisakti School of Management (2001- sekarang), dan Dosen Luar Biasa di Trisakti School of Management (1999- sekarang). Sebelumnya menjabat antara lain sebagai Senior Manager Corporate Finance/ Financial Controller di PT Omni Capital (2008-2011), Senior Manager Internal Audit/Corporate Finance di PT Omni Capital (2006-2007), Kepala Divisi Akuntansi dan Keuangan di PT Ramayana Makmur Sentosa (2006), GM Akuntansi dan Keuangan di Royal Standard Group (2005-2006), Manajer-Business Development di PT Mitra Investindo Multicorpora (2003-2005), Manajer Akuntansi dan Keuangan di PT Gema Grahasarana Tbk (2001-2002), Konsultan Senior di DME Consulting, Management, Tax and Financial Consultant (2000-2001), Semi Senior Auditor di KAP Hans Tuanakotta & Mustofa (member of Deloitte Touche Tohmatsu International) (1996- 1998), Dosen Luar Biasa di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti (1997-2004).

Page 23: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PROFIL PERSEROAN

PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013 | 21

FRANS FAIZAL HASJIMDIREKTUR UTAMAWarga Negara Indonesia, 59 tahun. Mendapat gelar Master of Business Administration dari McGill University, Montreal, Canada pada tahun 1977-1979 dan Bachelor of Science (Hons)dari York University, Toronto, Canadapada tahun 1973-1976.Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejaktahun 2011.

Saat ini juga menjabat sebagai Direkturdi PT Pratika Nugraha (2011-sekarang), Direktur Utama PT. Mitra Propertindo (2010-sekarang), Komisaris UtamaBangun Jaya Semesta (2010-sekarang), Direktur Utama di PT Cakrawala Realty (2010-sekarang), Direktur di PT Tiara Realty (2011-sekarang), DirekturUtama di PT Cakrawala Mitra Usaha (2010-sekarang), Direktur di PT Cakrawala Usaha Nusantara (2011-sekarang), Direktur Utama di PT Bina Buana Sarana(2010-sekarang), Direktur di PT Tiara Inti Mulia (2008-sekarang) dan Direktur di PT Kacemas (2001-sekarang). Sebelumnya menjabat antara lain sebagai Direktur Utama di PT Tiara Realty (2010 – 2011), Direktur Utama di PT Cakrawala Usaha Nusantara (2010-2011), Direktur Utama di PT Tiara Inti Mulia (2008-2011), Marketing Coordinator di PT Seminyak Suites (2005- 2008), General Manager (Marketing) di PT Gunung Agung (1985-1989),

BHAKTI SALIMDIREKTURWarga Negara Indonesia, 47 tahun. Mendapat gelar Sarjana Akuntansi dariUniversitas Katolik Parahyangan pada tahun 1990.

Menjabat sebagai Direktur Keuangan Perseroan sejak tahun 2011. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Utama di PT Fikasa Raya (1998-sekarang), Komisaris di PT Inti Fikasa Securindo (1989-sekarang),Direktur Utama di PT Intiputra Fikasa (2003-sekarang), Direktur Utama PTTri Banyan Tirta Tbk (1997-sekarang), Direktur Utama di PT Alto Lelang (2005- sekarang), Komisaris Utama di PT Bukit Cinere Indah (2005-sekarang), Direktur di PT Seminyak Suite Development (2006- sekarang), Komisaris di PT Solusi Kesehatan Indonesia (2007-sekarang), Komisaris di PT Fikasa Bintang Cemerlang (2008-sekarang), Direktur di PT Bangun Jaya Semesta (2010-sekarang), Direktur Utama di PT Mitra Propertindo (2010- sekarang), Direktur di PT Cakrawala Realty (2010-sekarang), Direktur di PT Bina Buana Sarana (2010-sekarang), Direktur di Cakrawala Mitra Usaha (2010-sekarang), Direktur Utama di PT Tiara Inti Mulia (2011-sekarang), Direktur Utama di PT Cakrawala Usaha Nusantara (2011- sekarang), Direktur Utama di PT Praktika Nugraha (2011-sekarang), Direktur Utama di PT Tiara Realty (2011- sekarang). Sebelumnya menjabat antara lain sebagai Direktur di Fikasa Raya (1988-1998), Direktur di PT Intiputra Fikasa (1994-2003), Direktur di PT Miwon Indonesia (1994- 2000), Komisaris di PT Saraswati Griya Lestari (2006-2011).

FERRY SETIAWANDIREKTUR TIDAK TERAFILIASIWarga Negara Indonesia, 42 tahun. Mendapat gelar S-2 Manajemen Marketing dari Universitas Atmajaya pada tahun 2007 dan S-1 Manajemen dari Universitas Atmajaya pada tahun 1995.

Menjabat sebagai Human Resource & Legal Director. Beliau juga menjabatsebagai Direktur Tidak Terafiliasi Perseroan sejak tahun 2012. Sebelumnya menjabat antara lain sebagai Komisaris Independen di PT Kokoh Inti Arebama Tbk (2007-2011), Senior Store Plan and Franchise Manager di PT Bangun Adi Perkasa (2010-2012), Senior Project Manager di PT Bangun Adi Perkasa (2008-2010), Merchandising Manager di PT Bangun Adi Perkasa (2007-2008), General Manager di Inspire Design (2005-2006), General Manager di PT Lensa Spektrum Infotainment (2004-2004), General Manager di PT Panca Selaras Mandiri (2001-2003), Marketing Manager di PT Indofinance Perkasa (1997-2001), Marketing Manager Assistant di PT Modern Photo Tbk (1997-1997), Bank Dagang Nasional Indonesia (1995-1997).

Page 24: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

22 | PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013

Page 25: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013 | 23

Page 26: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

24 | PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013

TATA KELOLA PERUSAHAAN

TATAKELOLAPERUSAHAANDEWAN KOMISARISDewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang secara kolektif bertanggung jawab melakukan tugas-tugas pengawasan secara umum dan atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris tidak turut serta dalammengambil keputusan operasional. Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Utama adalah setara. Tugas Komisaris Utama adalah mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.Sebagai kompensasi terhadap pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris berhak untuk mendapatkan gaji yang jumlah maksimum pertahunnya ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

Dalam melaksanakan tugas, Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham. Pertanggungjawaban Dewan

Komisaris kepada Rapat Umum Pemegang Saham merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.

DEWAN DIREKSIDirektur UtamaDirektur Utama dalam suatu Perusahaan memegang peranan penting, selaku Direktur Utama memiliki tugas untuk mengambil keputusan yang final dalam pengelolaan perusahaan, meneliti dan mempertimbangkan ide dan saran yang masuk dari semua anggota Direksi dan memberikan persetujuan atas semua langkah yang diambil masing-masing anggota Direksi dalam menjalankanroda perusahaan.

Tugas dan wewenang Direktur Utama adalah memimpin dan memastikan tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, Visi dan Misi serta Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan, dan

terlaksananya pengelolaan dan pengendalian fungsi Sekretaris Perusahaan, fungsi pengawasan intern dan fungsi manajemen risiko.

Direktur KeuanganDalam hal ini memiliki ruang lingkup pekerjaan yang menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan operasional keuangan dari perusahaan, memberikan informasi langsung kepada Direktur Utama mengenai kondisi keuangan perusahaan, pengendali keuangan perusahaandan bertanggung jawab atas laporan keuangan perusahaan.

SEKRETARIS PERUSAHANSekretaris Perusahaan memiliki peranan penting untuk memastikan aspek keterbukaan dari Perusahaan. Dalam struktur organisasi Perusahaan, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Utama. Tugas dan tanggungjawab pokok Sekretaris Perusahaan meliputi komunikasi internal dan eksternal, hubungan investor dan

kesekretariatan pimpinan perusahaan.Keberadaan Sekretaris Perusahaan sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan yang pada dasarnya adalah dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada investor bagi perusahaan publik.

KOMITE AUDITSesuai dengan ketentuan butirIII.1.7 Peraturan No I-A, perusahaan membentuk Komite Audit sesuai dengan ketentuan selambat- lambatnya dalam jangka 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal dimulainya pencatatan dan perdagangan saham PT. Saraswati Griya Lestari Tbk di BAPEPAM-LK.

Page 27: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

DEWAN KOMISARISDewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang secara kolektif bertanggung jawab melakukan tugas-tugas pengawasan secara umum dan atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris tidak turut serta dalammengambil keputusan operasional. Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Utama adalah setara. Tugas Komisaris Utama adalah mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.Sebagai kompensasi terhadap pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris berhak untuk mendapatkan gaji yang jumlah maksimum pertahunnya ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

Dalam melaksanakan tugas, Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham. Pertanggungjawaban Dewan

Komisaris kepada Rapat Umum Pemegang Saham merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.

DEWAN DIREKSIDirektur UtamaDirektur Utama dalam suatu Perusahaan memegang peranan penting, selaku Direktur Utama memiliki tugas untuk mengambil keputusan yang final dalam pengelolaan perusahaan, meneliti dan mempertimbangkan ide dan saran yang masuk dari semua anggota Direksi dan memberikan persetujuan atas semua langkah yang diambil masing-masing anggota Direksi dalam menjalankanroda perusahaan.

Tugas dan wewenang Direktur Utama adalah memimpin dan memastikan tercapainya sasaran Perseroan berdasarkan maksud dan tujuan, Visi dan Misi serta Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP), dan bertanggung jawab atas jalannya Perseroan, dan

terlaksananya pengelolaan dan pengendalian fungsi Sekretaris Perusahaan, fungsi pengawasan intern dan fungsi manajemen risiko.

Direktur KeuanganDalam hal ini memiliki ruang lingkup pekerjaan yang menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan operasional keuangan dari perusahaan, memberikan informasi langsung kepada Direktur Utama mengenai kondisi keuangan perusahaan, pengendali keuangan perusahaandan bertanggung jawab atas laporan keuangan perusahaan.

SEKRETARIS PERUSAHANSekretaris Perusahaan memiliki peranan penting untuk memastikan aspek keterbukaan dari Perusahaan. Dalam struktur organisasi Perusahaan, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Utama. Tugas dan tanggungjawab pokok Sekretaris Perusahaan meliputi komunikasi internal dan eksternal, hubungan investor dan

TATA KELOLA PERUSAHAAN

PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013 | 25

kesekretariatan pimpinan perusahaan.Keberadaan Sekretaris Perusahaan sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan yang pada dasarnya adalah dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada investor bagi perusahaan publik.

KOMITE AUDITSesuai dengan ketentuan butirIII.1.7 Peraturan No I-A, perusahaan membentuk Komite Audit sesuai dengan ketentuan selambat- lambatnya dalam jangka 6 (enam) bulan terhitung sejak tanggal dimulainya pencatatan dan perdagangan saham PT. Saraswati Griya Lestari Tbk di BAPEPAM-LK.

Page 28: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

26 | PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013

DISKUSI DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

DISKUSIDAN PEMBAHASANMANAJEMENBagian ini memuat pembahasan manajemen mengenai kejadian penting dan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja finansial Perseroan di tahun 2013. Pembahasan berikut sebaiknya dipelajari bersama dengan laporan keuangan konsolidasi bersama catatannya.

AsetAset Perseroan pada tahun 2013 meningkat sebesar 15,61% atauRp 131.714.951.767 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 843.616.944.606 diakhir tahun 2012 menjadi Rp 975.331.896.373 di akhir tahun 2013. Peningkatan jumlah aset tersebut terutama disebabkan oleh karena faktor Bangunan Dalam Penyelesaian, yaitu pembangunan atas proyek-proyek hotel Entitas Anak yang pada tahun 2013 sedang dan masih dalam tahap pembangunan, PT Bina Buana Sarana (Westin Ubud di Ubud, Bali) serta PT Pratika Nugraha (Luxury Collection Sarasvati di Seminyak, Bali).

KewajibanKewajiban Perseroan pada tahun 2013 meningkat sebesar 4,69% atauRp 26.728.967.325 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 569.577.088.161 di akhir tahun 2012 menjadi Rp 596.306.055.486 di akhir tahun 2013. Peningkatan jumlah kewajiban tersebut terutama disebabkan karena adanya promissory notes sebesar Rp. 34.074.750.000,di sisi lain Perseroan juga telah

melakukan cicilan pembayaran atas pinjaman bank.

EkuitasEkuitas Perseroan pada tahun 2013 meningkat sebesar 38,31% atauRp 104.985.984.443 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dariRp 274.039.856.444 di akhir tahun 2012 menjadi Rp 379.025.840.887 di akhir tahun 2013. Peningkatan jumlah ekuitas tersebut terutama disebabkan oleh karena faktor penambahan modal disetor dari Rp 300.000.000.000 di akhir tahun 2012 menjadi Rp 355.000.000.000 di akhir tahun 2013 atau meningkat sebesar 18.33% atau Rp 55.000.000.000.

PendapatanPendapatan Perseroan meningkat sebesar 17,85% atau Rp 22.595.989.202 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dariRp 126.596.502.987 di tahun 2012 menjadi Rp 149.192.492.189di tahun 2013.

Kenaikan pendapatan Perseroan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :• Penjualan kondominium (Rp 26.755.262.092)• Kamar Rp 32.986.223.895 • Lainnya Rp 16.365.027.399 • Total Rp 22.595.989.202

Penurunan pendapatan atas penjualan kondominium disebabkan karena jumlah unit yang dijual pada tahun 2013 hanya 3 unit sedangkan di tahun sebelumnya

2012 menjadi Rp 7.011.468.006 di tahun 2013. Peningkatan tersebut antara lain disebabkan karena kenaikan tingkat hunian hotel yaitu dari 76% di tahun 2012 menjadi 78% di tahun 2013. Namun demikian kenaikan tingkat hunian tersebut tidak dibarengi dengan kenaikan pendapatan dari restoran serta pendapatan lainnya, yaitu turun sebesar 1,87% atau Rp 33.766.162 yaitu dari Rp 1.800.921.182 di tahun 2012 menjadi Rp 1.767.155.020 di tahun 2013.

Hotel Best Western Kuta Beach, Kuta, Bali.Pendapatan Hotel Best WesternKuta Beach meningkat sebesarRp 4.862.114.893 atau 18,43% yaitu dari Rp 26.375.757.769 di tahun 2012 menjadi Rp 31.237.872.662 ditahun 2013. Peningkatan tersebut disebabkan karena kenaikan tarif kamar rata-rata, namun tingkat hunian hotel mengalami penurunan 1% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari 83% di tahun 2012 menjadi 82% di tahun 2013.

Hotel Anantara Uluwatu,Uluwatu, Bali.Pendapatan Hotel Anantara Uluwatu meningkat sebesar Rp 43.906.497.371 atau 376,92% yaitu dariRp 11.648.846.556 di tahun 2012 menjadi Rp 55.555.343.927 di tahun 2013. Peningkatan tersebut disebabkan karena pada tahun 2012 pendapatan hotel hanya untuk periode kurang lebih empat bulan dikarenakan

mencapai 19 unit, dimana 19 unit tersebut merupakan unit yang dijual pada tahun 2012 dan juga tahun tahun sebelumnya akan tetapi baru diakui pendapatan atas penjualan kondominium tersebut di tahun 2012 dikarenakan serah terima baru dilakukan pada tahun 2012 tersebut.

Peningkatan pendapatan dari kamar disebabkan antara lain karena ketiga hotel yaitu Anantara Uluwatu, Saraswati Borobudur serta Best Western Kuta Beach telah mengalami peningkatan pendapatan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan beroperasinya ketiga hotel tersebut dengan sendirinya juga mengakibatkan kenaikan pendapatan lainnya, yaitu makanan dan minuman serta pendapatan departemental lainnya.Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia penjualan unit kondominium Best Western Kuta Beach yang dapat diakui adalah sejumlah 26 (duapuluh enam) unit dengan total nilai penjualan sebesar Rp 17.963.292.502, sedangkan untuk kondominium Anantara Uluwatu Bali adalah sejumlah 22 (Dua Puluh Dua) unit dengan total nilai penjualan sebesar Rp 119.567.584.778.

Hotel Saraswati Borobudur,Magelang, Jawa Tengah.Pendapatan Hotel SaraswatiBorobudur di tahun 2013 meningkatRp 764.682.274 atau 8,46% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 6.246.785.732 di tahun

konstruksi. Hal ini menyebabkan beban bunga atas pinjaman jangka panjang tersebut meningkat bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Selisih kursRugi selisih kurs mengalami kenaikan sebesar 41,38% atau Rp 258.666.170 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 625.133.656 di tahun 2012 menjadi Rp 883.799.826 di tahun 2013. Kenaikan selisih kurs ini terutama disebabkan karena nilai tukar mata uang asing yang meningkat dari tahun sebelumnya.

Laba (Rugi) KomprehensifLaba (rugi) komprehensif mengalami penurunan sebesar 43,50% atau Rp 7.448.901.353 yaitu dari laba sebesar Rp 17.125.821.348 di tahun 2012 menjadi laba sebesarRp 9.676.919.995 di tahun 2013.Laba komprehensif sebesarRp 9.676.919.995 di tahun 2013yang dapat diatribusikan adalahRp 9.494.819.229 kepada pemilik entitas induk dan Rp 182.100.766 kepada kepentingan non pengendali.

Aktivitas OperasiKas bersih yang diterima dari aktivitas operasi selama tahun 2013 adalah sebesar Rp 85.945.033.373 yang terdiri dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp 152.087.280.493 dan digunakan untuk pembayaran kepada

tahun 2012 hanya beroperasi selama kurang lebih empat bulan.

Penghasilan (Beban) Lain-lainPenghasilan (beban) lain-lain secara total menunjukkan kenaikan beban sebesar 97,29% atau Rp 8.275.378.519 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 8.505.661.031 di tahun 2012 menjadi Rp 16.781.039.550 di tahun 2013. Kenaikan (beban) tersebut disebabkan karena pos-pos berikut :• Pendapatan bunga dan jasa giro Rp 1.347.308.140 • Beban bunga (Rp 9.429.222.744)• Selisih kurs (Rp 258.666.170)• Lain-lain Rp 65.202.254 • Total (Rp8.275.378.519)

Beban bungaBeban bunga ditahun 2013 naik sebesar Rp 9.429.222.744 atau 116,56% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 8.089.385.377 di tahun 2012 menjadi Rp 17.518.608.121 di tahun 2013. Sejak Hotel Best Western Kuta Beach serta Hotel Anantara Uluwatu beroperasi pada bulan Agustus 2012 dan September 2013, beban bunga atas pinjaman Entitas Anak PT Cakrawala Usaha Nusantara (proyek Hotel Best Western Kuta Beach) serta PT Tiara Inti Mulia (proyek Hotel Anantara Uluwatu) telah dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif dari yang sebelumnya dikapitalisasi kedalam asset tetap sebagai bagian dari biaya

tetap berupa peningkatan progress pembangunan proyek-proyek milik Entitas Anak yaitu PT Cakrawala Usaha Nusantara, PT Tiara Inti Mulia serta PT Bina Buana Sarana masing-masing untuk proyek Best Western Kuta Beach, Anantara Uluwatu serta Westin Ubud.

Aktivitas PendanaanKas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan selama tahun 2013 adalah sebesar Rp 17.515.822.959 yang terutama disebabkan oleh peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari para pemegang saham Perseroan sebesarRp 95.309.064.448 yang digunakan untuk pembayaran utang bank sebesar Rp 77.543.406.431, pelunasan utang pembiayaan konsumen sebesarRp 196.965.040 serta peningkatan dana dalam pembatasan sebesarRp 52.870.018. Sedangkan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan selama tahun 2012 adalah sebesarRp 321.247.636.511, yang terutama diperoleh dari peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari para pemegang saham Perseroan sebesarRp 174.000.000.000, serta penerimaan utang bank sebesar Rp 211.092.470.778, yang diantaranya digunakan untuk pelunasan utang kepada pihak berelasi sebesar Rp 63.947.908.035, untuk pelunasan utang pembiayaan konsumen sebesar Rp 346.926.232 dan peningkatan dana dalam pembatasan sebesar Rp 630.880.164.

Page 29: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

melakukan cicilan pembayaran atas pinjaman bank.

EkuitasEkuitas Perseroan pada tahun 2013 meningkat sebesar 38,31% atauRp 104.985.984.443 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dariRp 274.039.856.444 di akhir tahun 2012 menjadi Rp 379.025.840.887 di akhir tahun 2013. Peningkatan jumlah ekuitas tersebut terutama disebabkan oleh karena faktor penambahan modal disetor dari Rp 300.000.000.000 di akhir tahun 2012 menjadi Rp 355.000.000.000 di akhir tahun 2013 atau meningkat sebesar 18.33% atau Rp 55.000.000.000.

PendapatanPendapatan Perseroan meningkat sebesar 17,85% atau Rp 22.595.989.202 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dariRp 126.596.502.987 di tahun 2012 menjadi Rp 149.192.492.189di tahun 2013.

Kenaikan pendapatan Perseroan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :• Penjualan kondominium (Rp 26.755.262.092)• Kamar Rp 32.986.223.895 • Lainnya Rp 16.365.027.399 • Total Rp 22.595.989.202

Penurunan pendapatan atas penjualan kondominium disebabkan karena jumlah unit yang dijual pada tahun 2013 hanya 3 unit sedangkan di tahun sebelumnya

DISKUSI DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013 | 27

PENDAPATAN PERSEROAN MENINGKAT SEBESAR 17,85%ATAU RP 22.595.989.202 BILA DIBANDINGKANDENGAN TAHUN SEBELUMNYA

2012 menjadi Rp 7.011.468.006 di tahun 2013. Peningkatan tersebut antara lain disebabkan karena kenaikan tingkat hunian hotel yaitu dari 76% di tahun 2012 menjadi 78% di tahun 2013. Namun demikian kenaikan tingkat hunian tersebut tidak dibarengi dengan kenaikan pendapatan dari restoran serta pendapatan lainnya, yaitu turun sebesar 1,87% atau Rp 33.766.162 yaitu dari Rp 1.800.921.182 di tahun 2012 menjadi Rp 1.767.155.020 di tahun 2013.

Hotel Best Western Kuta Beach, Kuta, Bali.Pendapatan Hotel Best WesternKuta Beach meningkat sebesarRp 4.862.114.893 atau 18,43% yaitu dari Rp 26.375.757.769 di tahun 2012 menjadi Rp 31.237.872.662 ditahun 2013. Peningkatan tersebut disebabkan karena kenaikan tarif kamar rata-rata, namun tingkat hunian hotel mengalami penurunan 1% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari 83% di tahun 2012 menjadi 82% di tahun 2013.

Hotel Anantara Uluwatu,Uluwatu, Bali.Pendapatan Hotel Anantara Uluwatu meningkat sebesar Rp 43.906.497.371 atau 376,92% yaitu dariRp 11.648.846.556 di tahun 2012 menjadi Rp 55.555.343.927 di tahun 2013. Peningkatan tersebut disebabkan karena pada tahun 2012 pendapatan hotel hanya untuk periode kurang lebih empat bulan dikarenakan

mencapai 19 unit, dimana 19 unit tersebut merupakan unit yang dijual pada tahun 2012 dan juga tahun tahun sebelumnya akan tetapi baru diakui pendapatan atas penjualan kondominium tersebut di tahun 2012 dikarenakan serah terima baru dilakukan pada tahun 2012 tersebut.

Peningkatan pendapatan dari kamar disebabkan antara lain karena ketiga hotel yaitu Anantara Uluwatu, Saraswati Borobudur serta Best Western Kuta Beach telah mengalami peningkatan pendapatan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan beroperasinya ketiga hotel tersebut dengan sendirinya juga mengakibatkan kenaikan pendapatan lainnya, yaitu makanan dan minuman serta pendapatan departemental lainnya.Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia penjualan unit kondominium Best Western Kuta Beach yang dapat diakui adalah sejumlah 26 (duapuluh enam) unit dengan total nilai penjualan sebesar Rp 17.963.292.502, sedangkan untuk kondominium Anantara Uluwatu Bali adalah sejumlah 22 (Dua Puluh Dua) unit dengan total nilai penjualan sebesar Rp 119.567.584.778.

Hotel Saraswati Borobudur,Magelang, Jawa Tengah.Pendapatan Hotel SaraswatiBorobudur di tahun 2013 meningkatRp 764.682.274 atau 8,46% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 6.246.785.732 di tahun

konstruksi. Hal ini menyebabkan beban bunga atas pinjaman jangka panjang tersebut meningkat bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Selisih kursRugi selisih kurs mengalami kenaikan sebesar 41,38% atau Rp 258.666.170 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 625.133.656 di tahun 2012 menjadi Rp 883.799.826 di tahun 2013. Kenaikan selisih kurs ini terutama disebabkan karena nilai tukar mata uang asing yang meningkat dari tahun sebelumnya.

Laba (Rugi) KomprehensifLaba (rugi) komprehensif mengalami penurunan sebesar 43,50% atau Rp 7.448.901.353 yaitu dari laba sebesar Rp 17.125.821.348 di tahun 2012 menjadi laba sebesarRp 9.676.919.995 di tahun 2013.Laba komprehensif sebesarRp 9.676.919.995 di tahun 2013yang dapat diatribusikan adalahRp 9.494.819.229 kepada pemilik entitas induk dan Rp 182.100.766 kepada kepentingan non pengendali.

Aktivitas OperasiKas bersih yang diterima dari aktivitas operasi selama tahun 2013 adalah sebesar Rp 85.945.033.373 yang terdiri dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp 152.087.280.493 dan digunakan untuk pembayaran kepada

tahun 2012 hanya beroperasi selama kurang lebih empat bulan.

Penghasilan (Beban) Lain-lainPenghasilan (beban) lain-lain secara total menunjukkan kenaikan beban sebesar 97,29% atau Rp 8.275.378.519 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 8.505.661.031 di tahun 2012 menjadi Rp 16.781.039.550 di tahun 2013. Kenaikan (beban) tersebut disebabkan karena pos-pos berikut :• Pendapatan bunga dan jasa giro Rp 1.347.308.140 • Beban bunga (Rp 9.429.222.744)• Selisih kurs (Rp 258.666.170)• Lain-lain Rp 65.202.254 • Total (Rp8.275.378.519)

Beban bungaBeban bunga ditahun 2013 naik sebesar Rp 9.429.222.744 atau 116,56% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 8.089.385.377 di tahun 2012 menjadi Rp 17.518.608.121 di tahun 2013. Sejak Hotel Best Western Kuta Beach serta Hotel Anantara Uluwatu beroperasi pada bulan Agustus 2012 dan September 2013, beban bunga atas pinjaman Entitas Anak PT Cakrawala Usaha Nusantara (proyek Hotel Best Western Kuta Beach) serta PT Tiara Inti Mulia (proyek Hotel Anantara Uluwatu) telah dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif dari yang sebelumnya dikapitalisasi kedalam asset tetap sebagai bagian dari biaya

tetap berupa peningkatan progress pembangunan proyek-proyek milik Entitas Anak yaitu PT Cakrawala Usaha Nusantara, PT Tiara Inti Mulia serta PT Bina Buana Sarana masing-masing untuk proyek Best Western Kuta Beach, Anantara Uluwatu serta Westin Ubud.

Aktivitas PendanaanKas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan selama tahun 2013 adalah sebesar Rp 17.515.822.959 yang terutama disebabkan oleh peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari para pemegang saham Perseroan sebesarRp 95.309.064.448 yang digunakan untuk pembayaran utang bank sebesar Rp 77.543.406.431, pelunasan utang pembiayaan konsumen sebesarRp 196.965.040 serta peningkatan dana dalam pembatasan sebesarRp 52.870.018. Sedangkan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan selama tahun 2012 adalah sebesarRp 321.247.636.511, yang terutama diperoleh dari peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari para pemegang saham Perseroan sebesarRp 174.000.000.000, serta penerimaan utang bank sebesar Rp 211.092.470.778, yang diantaranya digunakan untuk pelunasan utang kepada pihak berelasi sebesar Rp 63.947.908.035, untuk pelunasan utang pembiayaan konsumen sebesar Rp 346.926.232 dan peningkatan dana dalam pembatasan sebesar Rp 630.880.164.

Page 30: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

!

melakukan cicilan pembayaran atas pinjaman bank.

EkuitasEkuitas Perseroan pada tahun 2013 meningkat sebesar 38,31% atauRp 104.985.984.443 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dariRp 274.039.856.444 di akhir tahun 2012 menjadi Rp 379.025.840.887 di akhir tahun 2013. Peningkatan jumlah ekuitas tersebut terutama disebabkan oleh karena faktor penambahan modal disetor dari Rp 300.000.000.000 di akhir tahun 2012 menjadi Rp 355.000.000.000 di akhir tahun 2013 atau meningkat sebesar 18.33% atau Rp 55.000.000.000.

PendapatanPendapatan Perseroan meningkat sebesar 17,85% atau Rp 22.595.989.202 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dariRp 126.596.502.987 di tahun 2012 menjadi Rp 149.192.492.189di tahun 2013.

Kenaikan pendapatan Perseroan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :• Penjualan kondominium (Rp 26.755.262.092)• Kamar Rp 32.986.223.895 • Lainnya Rp 16.365.027.399 • Total Rp 22.595.989.202

Penurunan pendapatan atas penjualan kondominium disebabkan karena jumlah unit yang dijual pada tahun 2013 hanya 3 unit sedangkan di tahun sebelumnya

2012 menjadi Rp 7.011.468.006 di tahun 2013. Peningkatan tersebut antara lain disebabkan karena kenaikan tingkat hunian hotel yaitu dari 76% di tahun 2012 menjadi 78% di tahun 2013. Namun demikian kenaikan tingkat hunian tersebut tidak dibarengi dengan kenaikan pendapatan dari restoran serta pendapatan lainnya, yaitu turun sebesar 1,87% atau Rp 33.766.162 yaitu dari Rp 1.800.921.182 di tahun 2012 menjadi Rp 1.767.155.020 di tahun 2013.

Hotel Best Western Kuta Beach, Kuta, Bali.Pendapatan Hotel Best WesternKuta Beach meningkat sebesarRp 4.862.114.893 atau 18,43% yaitu dari Rp 26.375.757.769 di tahun 2012 menjadi Rp 31.237.872.662 ditahun 2013. Peningkatan tersebut disebabkan karena kenaikan tarif kamar rata-rata, namun tingkat hunian hotel mengalami penurunan 1% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari 83% di tahun 2012 menjadi 82% di tahun 2013.

Hotel Anantara Uluwatu,Uluwatu, Bali.Pendapatan Hotel Anantara Uluwatu meningkat sebesar Rp 43.906.497.371 atau 376,92% yaitu dariRp 11.648.846.556 di tahun 2012 menjadi Rp 55.555.343.927 di tahun 2013. Peningkatan tersebut disebabkan karena pada tahun 2012 pendapatan hotel hanya untuk periode kurang lebih empat bulan dikarenakan

mencapai 19 unit, dimana 19 unit tersebut merupakan unit yang dijual pada tahun 2012 dan juga tahun tahun sebelumnya akan tetapi baru diakui pendapatan atas penjualan kondominium tersebut di tahun 2012 dikarenakan serah terima baru dilakukan pada tahun 2012 tersebut.

Peningkatan pendapatan dari kamar disebabkan antara lain karena ketiga hotel yaitu Anantara Uluwatu, Saraswati Borobudur serta Best Western Kuta Beach telah mengalami peningkatan pendapatan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan beroperasinya ketiga hotel tersebut dengan sendirinya juga mengakibatkan kenaikan pendapatan lainnya, yaitu makanan dan minuman serta pendapatan departemental lainnya.Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia penjualan unit kondominium Best Western Kuta Beach yang dapat diakui adalah sejumlah 26 (duapuluh enam) unit dengan total nilai penjualan sebesar Rp 17.963.292.502, sedangkan untuk kondominium Anantara Uluwatu Bali adalah sejumlah 22 (Dua Puluh Dua) unit dengan total nilai penjualan sebesar Rp 119.567.584.778.

Hotel Saraswati Borobudur,Magelang, Jawa Tengah.Pendapatan Hotel SaraswatiBorobudur di tahun 2013 meningkatRp 764.682.274 atau 8,46% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 6.246.785.732 di tahun

konstruksi. Hal ini menyebabkan beban bunga atas pinjaman jangka panjang tersebut meningkat bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Selisih kursRugi selisih kurs mengalami kenaikan sebesar 41,38% atau Rp 258.666.170 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 625.133.656 di tahun 2012 menjadi Rp 883.799.826 di tahun 2013. Kenaikan selisih kurs ini terutama disebabkan karena nilai tukar mata uang asing yang meningkat dari tahun sebelumnya.

Laba (Rugi) KomprehensifLaba (rugi) komprehensif mengalami penurunan sebesar 43,50% atau Rp 7.448.901.353 yaitu dari laba sebesar Rp 17.125.821.348 di tahun 2012 menjadi laba sebesarRp 9.676.919.995 di tahun 2013.Laba komprehensif sebesarRp 9.676.919.995 di tahun 2013yang dapat diatribusikan adalahRp 9.494.819.229 kepada pemilik entitas induk dan Rp 182.100.766 kepada kepentingan non pengendali.

Aktivitas OperasiKas bersih yang diterima dari aktivitas operasi selama tahun 2013 adalah sebesar Rp 85.945.033.373 yang terdiri dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp 152.087.280.493 dan digunakan untuk pembayaran kepada

hotel baru mulai beroperasi sejak September 2012 dan pada tahun 2013 hotel beroperasi penuh selama1 tahun periode.

Beban Pokok PendapatanBeban Pokok Pendapatan di tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 45,00% atau Rp 22.589.634.490 yaitu dari Rp 50.202.144.432 di tahun 2012 menjadi Rp 72.791.778.922 di tahun 2013. Kenaikan beban pokok pendapatan ini berkorelasi dengan kenaikan pendapatan perseroan.

Laba KotorLaba kotor menurun sebesar 0,01% atau Rp 6.354.712 yaitu dariRp 76.394.358.555 di tahun 2012 menjadi Rp 76.400.713.267 di tahun 2013. Salah satunya disebabkan oleh alokasi amortisasi properti investasi dari beban umum dan administrasi.

Beban UsahaBeban usaha mengalami peningkatan sebesar 5,11% atau Rp 2.289.517.843 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dariRp 44.830.106.028 di tahun 2012 menjadi Rp 47.119.623.870 ditahun 2013. Kenaikan beban usaha ini berkaitan dengan kenaikan pendapatan hotel, diantaranya juga disebabkan karena Hotel Anantara Uluwatu telah beroperasi selama satu tahun periode penuh dimana pada

tahun 2012 hanya beroperasi selama kurang lebih empat bulan.

Penghasilan (Beban) Lain-lainPenghasilan (beban) lain-lain secara total menunjukkan kenaikan beban sebesar 97,29% atau Rp 8.275.378.519 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 8.505.661.031 di tahun 2012 menjadi Rp 16.781.039.550 di tahun 2013. Kenaikan (beban) tersebut disebabkan karena pos-pos berikut :• Pendapatan bunga dan jasa giro Rp 1.347.308.140 • Beban bunga (Rp 9.429.222.744)• Selisih kurs (Rp 258.666.170)• Lain-lain Rp 65.202.254 • Total (Rp8.275.378.519)

Beban bungaBeban bunga ditahun 2013 naik sebesar Rp 9.429.222.744 atau 116,56% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 8.089.385.377 di tahun 2012 menjadi Rp 17.518.608.121 di tahun 2013. Sejak Hotel Best Western Kuta Beach serta Hotel Anantara Uluwatu beroperasi pada bulan Agustus 2012 dan September 2013, beban bunga atas pinjaman Entitas Anak PT Cakrawala Usaha Nusantara (proyek Hotel Best Western Kuta Beach) serta PT Tiara Inti Mulia (proyek Hotel Anantara Uluwatu) telah dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif dari yang sebelumnya dikapitalisasi kedalam asset tetap sebagai bagian dari biaya

28 | PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013

DISKUSI DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

tetap berupa peningkatan progress pembangunan proyek-proyek milik Entitas Anak yaitu PT Cakrawala Usaha Nusantara, PT Tiara Inti Mulia serta PT Bina Buana Sarana masing-masing untuk proyek Best Western Kuta Beach, Anantara Uluwatu serta Westin Ubud.

Aktivitas PendanaanKas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan selama tahun 2013 adalah sebesar Rp 17.515.822.959 yang terutama disebabkan oleh peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari para pemegang saham Perseroan sebesarRp 95.309.064.448 yang digunakan untuk pembayaran utang bank sebesar Rp 77.543.406.431, pelunasan utang pembiayaan konsumen sebesarRp 196.965.040 serta peningkatan dana dalam pembatasan sebesarRp 52.870.018. Sedangkan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan selama tahun 2012 adalah sebesarRp 321.247.636.511, yang terutama diperoleh dari peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari para pemegang saham Perseroan sebesarRp 174.000.000.000, serta penerimaan utang bank sebesar Rp 211.092.470.778, yang diantaranya digunakan untuk pelunasan utang kepada pihak berelasi sebesar Rp 63.947.908.035, untuk pelunasan utang pembiayaan konsumen sebesar Rp 346.926.232 dan peningkatan dana dalam pembatasan sebesar Rp 630.880.164.

Page 31: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

melakukan cicilan pembayaran atas pinjaman bank.

EkuitasEkuitas Perseroan pada tahun 2013 meningkat sebesar 38,31% atauRp 104.985.984.443 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dariRp 274.039.856.444 di akhir tahun 2012 menjadi Rp 379.025.840.887 di akhir tahun 2013. Peningkatan jumlah ekuitas tersebut terutama disebabkan oleh karena faktor penambahan modal disetor dari Rp 300.000.000.000 di akhir tahun 2012 menjadi Rp 355.000.000.000 di akhir tahun 2013 atau meningkat sebesar 18.33% atau Rp 55.000.000.000.

PendapatanPendapatan Perseroan meningkat sebesar 17,85% atau Rp 22.595.989.202 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dariRp 126.596.502.987 di tahun 2012 menjadi Rp 149.192.492.189di tahun 2013.

Kenaikan pendapatan Perseroan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut :• Penjualan kondominium (Rp 26.755.262.092)• Kamar Rp 32.986.223.895 • Lainnya Rp 16.365.027.399 • Total Rp 22.595.989.202

Penurunan pendapatan atas penjualan kondominium disebabkan karena jumlah unit yang dijual pada tahun 2013 hanya 3 unit sedangkan di tahun sebelumnya

2012 menjadi Rp 7.011.468.006 di tahun 2013. Peningkatan tersebut antara lain disebabkan karena kenaikan tingkat hunian hotel yaitu dari 76% di tahun 2012 menjadi 78% di tahun 2013. Namun demikian kenaikan tingkat hunian tersebut tidak dibarengi dengan kenaikan pendapatan dari restoran serta pendapatan lainnya, yaitu turun sebesar 1,87% atau Rp 33.766.162 yaitu dari Rp 1.800.921.182 di tahun 2012 menjadi Rp 1.767.155.020 di tahun 2013.

Hotel Best Western Kuta Beach, Kuta, Bali.Pendapatan Hotel Best WesternKuta Beach meningkat sebesarRp 4.862.114.893 atau 18,43% yaitu dari Rp 26.375.757.769 di tahun 2012 menjadi Rp 31.237.872.662 ditahun 2013. Peningkatan tersebut disebabkan karena kenaikan tarif kamar rata-rata, namun tingkat hunian hotel mengalami penurunan 1% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari 83% di tahun 2012 menjadi 82% di tahun 2013.

Hotel Anantara Uluwatu,Uluwatu, Bali.Pendapatan Hotel Anantara Uluwatu meningkat sebesar Rp 43.906.497.371 atau 376,92% yaitu dariRp 11.648.846.556 di tahun 2012 menjadi Rp 55.555.343.927 di tahun 2013. Peningkatan tersebut disebabkan karena pada tahun 2012 pendapatan hotel hanya untuk periode kurang lebih empat bulan dikarenakan

mencapai 19 unit, dimana 19 unit tersebut merupakan unit yang dijual pada tahun 2012 dan juga tahun tahun sebelumnya akan tetapi baru diakui pendapatan atas penjualan kondominium tersebut di tahun 2012 dikarenakan serah terima baru dilakukan pada tahun 2012 tersebut.

Peningkatan pendapatan dari kamar disebabkan antara lain karena ketiga hotel yaitu Anantara Uluwatu, Saraswati Borobudur serta Best Western Kuta Beach telah mengalami peningkatan pendapatan bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dengan beroperasinya ketiga hotel tersebut dengan sendirinya juga mengakibatkan kenaikan pendapatan lainnya, yaitu makanan dan minuman serta pendapatan departemental lainnya.Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia penjualan unit kondominium Best Western Kuta Beach yang dapat diakui adalah sejumlah 26 (duapuluh enam) unit dengan total nilai penjualan sebesar Rp 17.963.292.502, sedangkan untuk kondominium Anantara Uluwatu Bali adalah sejumlah 22 (Dua Puluh Dua) unit dengan total nilai penjualan sebesar Rp 119.567.584.778.

Hotel Saraswati Borobudur,Magelang, Jawa Tengah.Pendapatan Hotel SaraswatiBorobudur di tahun 2013 meningkatRp 764.682.274 atau 8,46% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 6.246.785.732 di tahun

konstruksi. Hal ini menyebabkan beban bunga atas pinjaman jangka panjang tersebut meningkat bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Selisih kursRugi selisih kurs mengalami kenaikan sebesar 41,38% atau Rp 258.666.170 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 625.133.656 di tahun 2012 menjadi Rp 883.799.826 di tahun 2013. Kenaikan selisih kurs ini terutama disebabkan karena nilai tukar mata uang asing yang meningkat dari tahun sebelumnya.

Laba (Rugi) KomprehensifLaba (rugi) komprehensif mengalami penurunan sebesar 43,50% atau Rp 7.448.901.353 yaitu dari laba sebesar Rp 17.125.821.348 di tahun 2012 menjadi laba sebesarRp 9.676.919.995 di tahun 2013.Laba komprehensif sebesarRp 9.676.919.995 di tahun 2013yang dapat diatribusikan adalahRp 9.494.819.229 kepada pemilik entitas induk dan Rp 182.100.766 kepada kepentingan non pengendali.

Aktivitas OperasiKas bersih yang diterima dari aktivitas operasi selama tahun 2013 adalah sebesar Rp 85.945.033.373 yang terdiri dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp 152.087.280.493 dan digunakan untuk pembayaran kepada

tahun 2012 hanya beroperasi selama kurang lebih empat bulan.

Penghasilan (Beban) Lain-lainPenghasilan (beban) lain-lain secara total menunjukkan kenaikan beban sebesar 97,29% atau Rp 8.275.378.519 bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 8.505.661.031 di tahun 2012 menjadi Rp 16.781.039.550 di tahun 2013. Kenaikan (beban) tersebut disebabkan karena pos-pos berikut :• Pendapatan bunga dan jasa giro Rp 1.347.308.140 • Beban bunga (Rp 9.429.222.744)• Selisih kurs (Rp 258.666.170)• Lain-lain Rp 65.202.254 • Total (Rp8.275.378.519)

Beban bungaBeban bunga ditahun 2013 naik sebesar Rp 9.429.222.744 atau 116,56% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp 8.089.385.377 di tahun 2012 menjadi Rp 17.518.608.121 di tahun 2013. Sejak Hotel Best Western Kuta Beach serta Hotel Anantara Uluwatu beroperasi pada bulan Agustus 2012 dan September 2013, beban bunga atas pinjaman Entitas Anak PT Cakrawala Usaha Nusantara (proyek Hotel Best Western Kuta Beach) serta PT Tiara Inti Mulia (proyek Hotel Anantara Uluwatu) telah dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif dari yang sebelumnya dikapitalisasi kedalam asset tetap sebagai bagian dari biaya

DISKUSI DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN

PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013 | 29

pemasok dan karyawan sebesarRp 50.125.057.505 serta pembayaran beban bunga dan keuangan sebesar Rp 16.017.189.615 Sedangkan kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi selama tahun 2012 adalah sebesar Rp 365.688.940 yang terdiri dari penerimaan kas dari pelanggan sebesar Rp 76.182.638.593 pembayaran kepada pemasok dan karyawan sebesar Rp 68.879.975.701 serta pembayaran beban bunga dan keuangan sebesar Rp 7.668.351.832. Dengan telah beroperasinya Hotel Best Western Kuta Beach dan Hotel Anantara Uluwatu secara penuh di tahun 2013 penerimaan kas dari pelanggan selama periode tahun 2013 lebih tinggi bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Aktivitas InvestasiKas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi selama tahun 2013 adalah sebesar Rp 100.419.565.882 yang terutama disebabkan karena kenaikan asset tetap berupa peningkatan progress pembangunan proyek-proyek milik Entitas Anak yaitu PT Bina Buana Sarana dan PT Pratika Nugraha, masing-masing untuk proyek Westin Ubud serta Luxury Collection Seminyak. Sedangkan kas bersih yang digunakan untuk investasi selama tahun 2012 adalah sebesarRp 311.783.466.686 yang terutama disebabkan karena kenaikan asset

tetap berupa peningkatan progress pembangunan proyek-proyek milik Entitas Anak yaitu PT Cakrawala Usaha Nusantara, PT Tiara Inti Mulia serta PT Bina Buana Sarana masing-masing untuk proyek Best Western Kuta Beach, Anantara Uluwatu serta Westin Ubud.

Aktivitas PendanaanKas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan selama tahun 2013 adalah sebesar Rp 17.515.822.959 yang terutama disebabkan oleh peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari para pemegang saham Perseroan sebesarRp 95.309.064.448 yang digunakan untuk pembayaran utang bank sebesar Rp 77.543.406.431, pelunasan utang pembiayaan konsumen sebesarRp 196.965.040 serta peningkatan dana dalam pembatasan sebesarRp 52.870.018. Sedangkan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan selama tahun 2012 adalah sebesarRp 321.247.636.511, yang terutama diperoleh dari peningkatan modal ditempatkan dan disetor dari para pemegang saham Perseroan sebesarRp 174.000.000.000, serta penerimaan utang bank sebesar Rp 211.092.470.778, yang diantaranya digunakan untuk pelunasan utang kepada pihak berelasi sebesar Rp 63.947.908.035, untuk pelunasan utang pembiayaan konsumen sebesar Rp 346.926.232 dan peningkatan dana dalam pembatasan sebesar Rp 630.880.164.

DENGAN TELAH BEROPERASINYA HOTEL BEST WESTERN KUTA BEACH DANHOTEL ANANTARA ULUWATU SECARA PENUH DITAHUN 2013 PENERIMAAN KAS DARI PELANGGAN SELAMA PERIODE TAHUN 2013LEBIH TINGGI BILA DIBANDINGKAN DENGAN PERIODE YANG SAMA TAHUN SEBELUMNYA.

Page 32: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

30 | PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK LAPORAN TAHUNAN 2013

SURAT PERNYATAAN

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan PT Saraswati Griya Lestari Tbk. tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

SURAT PERNYATAANANGGOTA DEWAN KOMISARISDAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWABATAS LAPORAN TAHUNAN 2013PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK

ELLY SALIMKOMISARIS UTAMA

ELIZABETH LINANDIKOMISARIS INDEPENDEN

FERRY SETIAWANDIREKTUR TIDAK TERAFI LIASI

FRANS FAIZAL HASJIMDIREKTUR UTAMA

BHAKTI SALIMDIREKTUR

JAKARTA, 11 JUNI 2014

Page 33: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

SURAT PERNYATAAN

PT SARASWATI GRIYA LESTARI TBK

LAPORAN KEUANGANBeserta Laporan Auditor Independen Pada Tanggal 31 Desember 2013 dan

Untuk Tahun Yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013(Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2012)

Page 34: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

SURAT PERNYATAAN

Page 35: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)
Page 36: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR

PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

DAFTAR ISI Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ........................................................................................... 1-3 Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian ............................................................................. 4-5 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ....................................................................................... 6 Laporan Arus Kas Konsolidasian ....................................................................................................... 7 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ................................................................................ 8-72 Informasi Keuangan Tambahan ......................................................................................................... 73-77

*********************

Page 37: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)
Page 38: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)
Page 39: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)
Page 40: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

1

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1 Januari 2012/

Catatan 31 Desember 2013 31 Desember 2012 31 Desember 2011

ASET

ASET LANCAR

Kas dan bank 2d,2l,4,33,38,42 14.657.264.971 11.615.974.521 3.148.373.800

Piutang usaha 2e,2l,5,33,38

Pihak ketiga 3.018.162.984 5.170.378.020 771.899.462

Piutang non-usaha 2h,2l,6,31,38

Pihak berelasi 22.085.734.416 - -

Pihak ketiga 378.459.008 104.049.453 11.973.004

Persediaan 2f,3,7 11.211.659.679 11.781.397.114 26.721.634.071

Pajak dibayar di muka 2r,18a 18.043.000.681 20.485.784.398 17.205.163.586

Uang muka dan biaya dibayar di muka 2g,8 40.183.407.136 1.267.766.704 1.065.843.159

Jumlah Aset Lancar 109.577.688.875 50.425.350.210 48.924.887.082

ASET TIDAK LANCAR

Piutang non-usaha

Pihak berelasi 2h,6,31,38 13.000.000.000 - -

Aset tetap - setelah dikurangi

akumulasi penyusutan

sebesar Rp46.794.357.055,

Rp16.335.354.952 dan

Rp7.538.069.395 pada

tanggal 31 Desember 2013, 2012

dan 2011 2i,10,28 769.703.186.052 705.675.496.984 414.128.780.470

Aset pajak tangguhan 2r,3,18d 4.104.668.246 742.645.218 1.622.614.057

Dana dalam pembatasan 2j,2l,9,38,42 683.750.182 630.880.164 -

Sewa hak atas tanah 2k,11 78.262.603.018 79.701.636.478 80.333.098.516

Aset lain-lain - 6.440.935.552 714.146.360

Jumlah Aset Tidak Lancar 865.754.207.498 793.191.594.396 496.798.639.403

JUMLAH ASET 975.331.896.373 843.616.944.606 545.723.526.485

Page 41: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

2

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1 Januari 2012/

Catatan 31 Desember 2013 31 Desember 2012 31 Desember 2011

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA

PENDEK

Utang bank jangka pendek 2l,2o,13,33,37,38 1.762.584.942 1.844.673.534 1.870.907.646

Utang kontraktor dan usaha 2l,2n,14,33,37,38

Pihak ketiga 121.736.838.710 62.292.547.335 68.919.607.500

Utang non-usaha 2l,2h,15,37,38

Pihak berelasi - - 63.497.908.035

Pihak ketiga 14.226.826.485 11.153.984.648 14.938.063.932

Utang jangka pendek 12,37,38 21.074.450.000 - -

Uang muka penjualan 2t,16,33 11.316.987.966 10.574.414.698 56.589.800.534

Biaya masih harus dibayar 2l,17,33,37,38 12.389.216.972 11.463.300.555 5.823.055.806

Utang pajak 2r,18b 11.899.764.714 7.328.134.623 1.348.949.900

Bagian utang pembiayaan

konsumen yang jatuh tempo

dalam satu tahun 2l,2o,21,37,38 771.153.836 1.058.639.700 1.069.911.458

Bagian utang bank jangka panjang

yang jatuh tempo dalam

satu tahun 2l,2o,20,33,37,38 86.450.181.128 40.950.010.153 26.549.777.426

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 281.628.004.753 146.665.705.246 240.607.982.237

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Utang jangka panjang 2l,19,38 13.000.000.000 - -

Utang bank jangka panjang -

setelah dikurangi bagian yang 2l,2o,

jatuh tempo dalam satu tahun 20,33,37,38 293.008.630.185 415.970.118.999 219.251.646.836

Utang pembiayaan konsumen -

setelah dikurangi bagian

yang jatuh tempo dalam

satu tahun 2l,2o,21,37,38 794.436.338 703.915.514 1.039.569.988

Liabilitas imbalan kerja karyawan 2p,22 7.874.984.210 6.237.348.403 2.988.574.021

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 314.678.050.733 422.911.382.916 223.279.790.845

JUMLAH LIABILITAS 596.306.055.486 569.577.088.162 463.887.773.082

Page 42: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

3

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

31 DESEMBER 2013, 2012 DAN 1 JANUARI 2012/31 DESEMBER 2011 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1 Januari 2012/

Catatan 31 Desember 2013 31 Desember 2012 31 Desember 2011

EKUITAS

EKUITAS YANG DAPAT

DIATRIBUSIKAN KEPADA

PEMILIK ENTITAS INDUK

Modal saham - nilai nominal

per saham Rp100

Modal dasar -12.000.000.000 saham

pada tanggal 31 Desember 2013

dan 2012 dan 4.700.000.000

saham pada tanggal

31 Desember 2011

Modal ditempatkan dan disetor penuh -

3.550.000.000 saham, 3.000.000.000

saham dan 1.260.000.000 saham

pada tanggal 31 Desember 2013,

2012 dan 2011 23 355.000.000.000 300.000.000.000 126.000.000.000

Tambahan modal disetor 24 27.787.243.380 - -

Selisih nilai transaksi restrukturisasi

entitas sepengendali 2c,24,35a - (12.521.821.068) (12.521.821.068)

Defisit (6.662.542.819 ) (16.157.362.049 ) (33.118.289.548)

Sub-jumlah 376.124.700.561 271.320.816.883 80.359.889.384

KEPENTINGAN NON-PENGENDALI 2b,29 2.901.140.326 2.719.039.561 1.475.864.019

JUMLAH EKUITAS 379.025.840.887 274.039.856.444 81.835.753.403

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 975.331.896.373 843.616.944.606 545.723.526.485

Page 43: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

4

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2013 2012

PENDAPATAN 2t,25,34 149.192.492.189 126.596.502.987 BEBAN POKOK PENDAPATAN 2u,26,42 72.791.778.922 57.412.130.053

LABA BRUTO 76.400.713.267 69.184.372.934

BEBAN USAHA 2u,34

Pemasaran 27 580.159.342 1.622.683.353 Umum dan administrasi 28,42 46.539.464.528 35.997.437.054

Jumlah Beban Usaha 47.119.623.870 37.620.120.407

LABA USAHA 29.281.089.397 31.564.252.527

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN

Pendapatan bunga 1.501.418.506 156.305.820 Penyesuaian atas perubahan kepemilikan - 24.718.308 Beban bunga (17.518.608.121) (8.089.385.377) Rugi selisih kurs - neto 2q (883.799.826) (625.133.656) Administrasi bank (99.208.128) (37.531.450) Lain-lain - neto 219.158.019 65.365.325

Jumlah Beban Lain-lain - Neto (16.781.039.550) (8.505.661.030)

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN 12.500.049.847 23.058.591.497 BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2r,18c

Final (5.769.390.380) (4.404.944.393) Kini (415.762.500) (647.856.917) Tangguhan 3.362.023.028 (879.968.838)

Beban Pajak Penghasilan - Neto (2.823.129.852 ) (5.932.770.148)

Page 44: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

5

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 2013 2012

LABA NETO TAHUN BERJALAN 9.676.919.995 17.125.821.349 PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - -

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 9.676.919.995 17.125.821.349

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk 9.494.819.230 16.960.927.499 Kepentingan non-pengendali 2b,29 182.100.765 164.893.850

JUMLAH 9.676.919.995 17.125.821.349 LABA NETO PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK 2s,30 2,75 8,83

Page 45: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

6

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan

Modal Saham Ditempatkan dan Disetor

Penuh

Tambahan Modal Disetor

Selisih Nilai Transaksi

Restrukturisasi Entitas

Sepengendali

Defisit

Sub-jumlah

Kepentingan Non-Pengendali

Jumlah Ekuitas

Saldo, 31 Desember 2011 126.000.000.000 - (12.521.821.068) (33.118.289.548) 80.359.889.384 1.475.864.019 81.835.753.403

Penambahan modal disetor 23 174.000.000.000 - - - 174.000.000.000 1.103.000.000 175.103.000.000 Penyesuaian atas perubahan

kepemilikan kepentingan non-pengendali

-

- -

-

- (24.718.308) (24.718.308)

Laba komprehensif tahun 2012

-

- -

16.960.927.499

16.960.927.499 164.893.850 17.125.821.349

Saldo, 31 Desember 2012 300.000.000.000 - (12.521.821.068) (16.157.362.049) 271.320.816.883 2.719.039.561 274.039.856.444

Penambahan peningkatan modal

saham melalui penawaran umum perdana saham

24

55.000.000.000

- -

-

55.000.000.000 - 55.000.000.000

Agio saham atas peningkatan modal saham melalui penawaran umum perdana saham

24

-

46.750.000.000 -

-

46.750.000.000 - 46.750.000.000 Biaya emisi saham sehubungan

dengan penawaran umum perdana saham

24

-

(6.440.935.552) -

-

(6.440.935.552) - (6.440.935.552) Perubahan akibat penerapan PSAK

38 sehubungan dengan selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali

2c,35a

-

(12.521.821.068) 12.521.821.068

-

- - -

Laba komprehensif tahun 2013 - - - 9.494.819.230 9.494.819.230 182.100.765 9.676.919.995

Saldo, 31 Desember 2013 355.000.000.000 27.787.243.380 - (6.662.542.819) 376.124.700.561 2.901.140.326 379.025.840.887

Page 46: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

7

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan 31 Desember 2013 31 Desember 2012

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan kas dari pelanggan 152.087.280.493 76.182.638.593 Pembayaran kembali untuk: Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (50.125.057.505 ) (68.639.966.284) Pembayaran beban bunga, neto (16.017.189.615 ) (7.908.361.249)

Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 85.945.033.373 (365.688.940)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Perolehan aset tetap (100.419.565.882 ) (311.796.293.911) Penjualan aset tetap - 12.827.225

Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi (100.419.565.882 ) (311.783.466.686)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penurunan utang non-usaha kepada pihak berelasi - (63.497.908.035) Peningkatan modal ditempatkan dan disetor 95.309.064.448 174.000.000.000 Penerimaan (pembayaran) utang bank (77.543.406.431) 211.092.470.778 Penerimaan hasil penerbitan surat utang 34.074.450.000 - Pemberian surat utang kepada pihak berelasi (34.074.450.000) - Pelunasan utang pembiayaan Konsumen (196.965.040) (346.926.232) Dana dalam pembatasan (52.870.018) (630.880.164)

Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 17.515.822.959 320.616.756.347

KENAIKAN NETO KAS DAN BANK 3.041.290.450 8.467.600.721 KAS DAN BANK AWAL TAHUN 2d,4 11.615.974.521 3.148.373.800

KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 2d,4 14.657.264.971 11.615.974.521

Page 47: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

8

1. UMUM

a. Pendirian Perusahaan

PT Saraswati Griya Lestari Tbk ("Perusahaan") didirikan berdasarkan Akta Notaris Rina Utami Djauhari, S.H., notaris di Jakarta, No. 5 tanggal 23 Maret 2006 dan diubah berdasarkan akta perubahan dari Akta Notaris yang sama No. 4 tanggal 10 Agustus 2006 mengenai maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perusahaan, modal dasar dan modal ditempatkan serta disetor penuh serta susunan anggota Direksi dan Komisaris Perusahaan. Akta pendirian dan perubahannya telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. W7-02974 HT.01.01-TH 2007 tanggal 21 Maret 2007. Anggaran dasar Perusahaan telah diubah kembali berdasarkan Akta Notaris Rina Utami Djauhari, S.H., No. 22 tanggal 29 Juli 2008 mengenai perubahan anggaran dasar Perusahaan untuk memenuhi ketentuan Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007. Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-56269.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 28 Agustus 2008 dan serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 41 tanggal 21 Mei 2010, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 4548/2010.

Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, berdasarkan Akta Notaris Dewi Sukardi S.H., M.Kn., No. 6 tanggal 16 Oktober 2012, antara lain, mengenai:

(i). Peningkatan modal dasar dari semula Rp470.000.000.000 menjadi Rp1.200.000.000.000; (ii). Peningkatan modal disetor dan modal ditempatkan dari semula berjumlah

Rp216.000.000.000 menjadi Rp300.000.000.000; (iii). Perubahan maksud dan tujuan Perusahaan; (iv). Perubahan susunan anggota direksi dan dewan komisaris Perusahaan; (v). Perubahan anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan berdasarkan Peraturan

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)) No. IX.J.1 sehubungan dengan prinsip-prinsip Anggaran Dasar bagi Perusahaan yang akan melakukan Penawaran Umum Terbatas atas instrumen surat berharga dan Perusahaan Publik, lampiran dari Keputusan Ketua OJK (dahulu Bapepam-LK) No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 dan perubahan status Perusahaan dari Perusahaan tertutup menjadi Perusahaan Terbuka, sehingga nama Perusahaan menjadi PT Saraswati Griya Lestari Tbk;

(vi). Penjualan saham baru dalam simpanan Perusahaan sebanyak 1.000.000.000 saham baru yang dikeluarkan dari portopel, masing-masing saham tersebut dengan nilai nominal Rp100;

(vii). Memberikan kuasa kepada Direksi Perusahaan untuk melaksanakan tindakan yang diperlukan sehubungan dengan IPO (Initial Public Offering atau Penawaran Umum Perdana Saham);

(viii). Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perusahaan untuk menentukan kepastian jumlah saham yang dikeluarkan melalui Penawaran Umum kepada masyarakat dan menyatakan akta notaris mengenai peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor Perusahaan sebagai realisasi pengeluaran saham yang telah dikeluarkan dalam Penawaran Umum setelah Penawaran Umum selesai.

Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-55211.AH.01.02 tanggal 25 Oktober 2012.

Page 48: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

9

1. UMUM (lanjutan)

a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) Perubahan Anggaran dasar Perusahaan yang terakhir, berdasarkan Akta Notaris Dewi Sukardi

S.H., M.Kn., No. 5 tanggal 18 Maret 2013, antara lain, mengenai menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan setelah Penawaran Umum selesai dilaksanakan yaitu semula sebesar Rp300.000.000.000 masing-masing saham bernilai nominal Rp100 atau sejumlah 3.000.000.000 lembar saham menjadi Rp355.000.000.000 dengan nilai nominal yang sama atau sejumlah 3.550.000.000 lembar saham.

Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No.AHU-AH.01.10-18639 tanggal 15 Mei 2013. Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah usaha penyediaan akomodasi dengan segala fasilitas dan sarana penunjang lainnya, antara lain perhotelan, pondok wisata, bumi perkemahan, persinggahan karavan dan jasa pengelolaan properti seperti apartemen dan kondominium.

Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan kantornya berlokasi di The Belezza Shopping Arcade Lt. 1 No. 130-131. Jl. Letjen Soepeno No. 34, Arteri Permata Hijau, Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12210. Perusahaan mengoperasikan Hotel dengan nama “Hotel & Restoran Saraswati Borobudur” yang berlokasi di Jl. Balaputradewa No. 10 Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang.

Perusahaan mulai melakukan kegiatan usaha secara komersial pada tahun 2006. Entitas induk Perusahaan dalam kelompok usaha adalah PT Tiara Realty (TR) yang merupakan pemegang saham, yang mempunyai kepemilikan saham sebesar 81,97% dan 97,00% pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. TR berkedudukan di Jakarta.

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 28 Desember 2012, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. S-14829/BL/2012 untuk melakukan Penawaran Umum Perdana atas 550.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham, dengan harga penawaran sebesar Rp185 dan menerbitkan sejumlah 275.000.000 Waran Seri I yang diberikan kepada setiap pemegang saham yang namanya tercatat di Daftar Pemegang Saham Penjatahan secara cuma-cuma dengan ketentuan bahwa setiap 2 lembar saham biasa berhak mendapatkan 1 Waran Seri I, yang ditawarkan kepada masyarakat melalui Penawaran Umum, dengan harga pelaksanaan sebesar Rp220. Pada tanggal 10 Januari 2013, seluruh saham ini telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.

Sehubungan dengan Penawaran Umum Efek Perusahaan tersebut diatas masa perdagangan saham perdana Perusahaan adalah dimulai sejak tanggal 10 Januari 2013 sedangkan masa perdagangan Waran Seri I berlaku sejak tanggal 10 Januari 2013 sampai dengan 4 Januari 2018. Pada tanggal 31 Desember 2013 belum terdapat penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh atas penjualan dari Waran Seri I.

c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

Berdasarkan Akta Notaris Dewi Sukardi, S.H., M.Kn., notaris di Tangerang No. 6 tanggal 16 Oktober 2012, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal-tanggal

31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Page 49: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

10

1. UMUM (lanjutan) c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan (lanjutan)

Komisaris Utama : Ny. Elly Salim

Komisaris Independen : Ny. Elizabeth Linandi Direktur Utama : Tn. Frans Faizal Hasjim Direktur : Tn. Bhakti Salim Direktur Tidak Terafiliasi : Tn. Ferry Setiawan

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki

masing-masing 108 dan 259 orang karyawan tetap (tidak diaudit).

d. Kepemilikan Entitas Anak Laporan keuangan konsolidasian mencakup akun-akun Perusahaan dan Entitas Anak,

(selanjutnya disebut “Grup”), yang terdiri dari:

1) PT Tiara Inti Mulia telah melakukan pembangunan kondominium di Uluwatu, Bali.

2) PT Bina Buana Sarana sedang melakukan pembangunan hotel di Ubud, Bali.

3) PT Cakrawala Usaha Nusantara telah melakukan pembangunan kondominium di Kuta, Bali.

4) PT Pratika Nugraha sedang melakukan pembangunan gedung hotel di Seminyak, Bali.

5) PT Cakrawala Mitra Usaha - Hotel Best Western Kuta Beach dan Anantara Bali Uluwatu Resort & Spa yang menyediakan akomodasi perhotelan.

1) PT Tiara Inti Mulia (TIM)

TIM didirikan berdasarkan Akta Notaris Sugito Tedjakusuma S.H., No. 18 tanggal 11 Oktober 2004. Akta pendirian ini telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-01092.AH.01.01 tanggal 8 Januari 2008.

Anggaran dasar terakhir diubah berdasarkan dengan Akta Notaris Dewi Sukardi, S.H., M.Kn., No. 08 tanggal 16 Oktober 2012 sehubungan dengan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor TIM dari semula Rp102.500.000.000 menjadi Rp158.500.000.000. Sebesar Rp56.000.000.000 telah diambil bagian dan disetor penuh oleh seluruh pemegang saham TIM. Perubahan akta ini telah dilaporkan dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No.AHU-AH.01.10-38230 tanggal 24 Oktober 2012.

Ruang lingkup kegiatan usaha TIM adalah dalam bidang pembangunan, antara lain meliputi

pengembangan, pemborong dan pembangunan kondominium dan beserta seluruh prasarana penunjang lainnya yang berkaitan dengan usaha ini.

Persentase Pemilikan Langsung Jumlah Aset (dalam jutaan Rupiah)

Nama Perusahaan Kegiatan usaha Domisili Tahun Beroperasi

31 Desember 2013

31 Desember 2012

31 Desember 2013

31 Desember 2012

1) PT Tiara Inti Mulia Properti Jakarta September 2012 99,00% 99,00% 372.631 352.378

2) PT Bina Buana Sarana Properti Jakarta Belum beroperasi 99,00% 99,00% 288.355 239.779

3) PT Cakrawala Usaha Nusantara

Properti Jakarta Agustus 2011 99,00% 99,00% 103.622 100.264

4) PT Pratika Nugraha Properti Jakarta Belum beroperasi 99,00% 99,00% 155.641 130.712

5) PT Cakrawala Mitra Usaha - Hotel Best Western Kuta Beach dan Anantara Bali Uluwatu Resort & Spa

Perhotelan Jakarta Agustus 2011 dan September 2012 99,00% 99,00% 62.186 15.791

Page 50: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

11

1. UMUM (lanjutan)

d. Kepemilikan Entitas Anak (lanjutan)

1) PT Tiara Inti Mulia (TIM) (lanjutan)

TIM beralamat di The Belezza Shopping Arcade Lt. 1 No. 130-131. Jl. Letjend Soepeno No. 34, Arteri Permata Hijau, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

2) PT Bina Buana Sarana (BBS) BBS didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 6 April 2009 berdasarkan Akta Notaris Musa Muamarta, S.H., No. 4. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-21690.AH.01.01 tanggal 19 Mei 2009.

Anggaran dasar terakhir diubah dengan Akta Notaris Harry Purnomo, S.H., M.H., M.Kn., No. 9 tanggal 26 Juli 2012 yang menyatakan penegasan kembali atas perubahan anggaran dasar BBS yang telah diaktakan dengan Akta Notaris No. 9 tanggal 26 Juni 2012 dari Notaris Harry Purnomo, S.H., M.H., M.Kn., sehubungan dengan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor BBS dari semula Rp20.000.000.000 menjadi Rp48.000.000.000. Sebesar Rp28.000.000.000 telah diambil bagian dan disetor penuh oleh seluruh pemegang saham BBS. Perubahan akta ini telah dilaporkan dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.10-31172 tanggal 27 Agustus 2012.

Ruang lingkup kegiatan usaha BBS adalah dalam bidang pembangunan, antara lain meliputi pengembangan, pemborong dan pembangunan kondominium berserta seluruh prasarana penunjang lainnya yang berkaitan dengan usaha ini. BBS beralamat di The Belezza Shopping Arcade Lt. GF No. 30-31. Jl. Letjen Soepeno No. 34, Arteri Permata Hijau, Jakarta 12210.

3) PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN) CUN didirikan berdasarkan Akta Notaris Musa Muamarta, S.H., No. 23 tanggal 26 Mei 2008 dan telah mendapatkan pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-40045.AH.01.01, tanggal 10 Juli 2008.

Anggaran dasar terakhir diubah berdasarkan dengan Akta Notaris Dewi Sukardi, S.H., M.Kn., No. 07 tanggal 16 Oktober 2012 sehubungan dengan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor CUN dari semula Rp38.100.000.000 menjadi Rp42.500.000.000. Sebesar Rp4.400.000.000 telah diambil bagian dan disetor penuh oleh seluruh pemegang saham CUN. Perubahan akta ini telah dilaporkan dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.10-39478 tanggal 5 Nopember 2012.

Ruang lingkup kegiatan usaha CUN adalah dalam bidang pembangunan, antara lain meliputi pengembangan, pemborong dan pembangunan kondominium dan berserta seluruh prasarana penunjang lainnya yang berkaitan dengan usaha ini.

CUN beralamat di The Belezza Shopping Arcade Lt. GF No. 30-31. Jl. Letjen Soepeno No. 34, Arteri Permata Hijau, Jakarta 12210.

Page 51: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

12

1. UMUM (lanjutan)

d. Kepemilikan Entitas Anak (lanjutan)

4) PT Pratika Nugraha (PN) PN didirikan berdasarkan Akta Notaris Jansehat Aritonang, S.H., No. 50 tanggal 26 Nopember 2009 dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusannya No. AHU-07342.AH.01.01, tanggal 11 Februari 2010.

Anggaran dasar diubah terakhir dengan Akta Notaris Dewi Sukardi, S.H., M.Kn. No. 09 tanggal 16 Oktober 2012 sehubungan dengan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor PN dari semula Rp48.000.000.000 menjadi Rp49.000.000.000. Sebesar Rp1.000.000.000 telah diambil bagian dan disetor penuh oleh seluruh pemegang saham PN. Perubahan akta ini telah dilaporkan dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.10-39479 tanggal 5 Nopember 2012.

Ruang lingkup kegiatan usaha PN, Perusahaan terutama bergerak dalam bidang pembangunan, antara lain meliputi pengembangan, pemborong dan pembangunan kondominium dan beserta seluruh prasarana penunjang lainnya yang berkaitan dengan usaha ini.

Kantor pusat PN beralamat di The Bellezza Shopping Arcade suite 130-131. Jl. Letjen. Soepeno No. 34, Arteri Permata Hijau, Jakarta.

5) PT Cakrawala Mitra Usaha (CMU) CMU didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 6 Juli 2010 berdasarkan Akta Notaris Musa Muamarta, S.H., No. 06. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-37850.AH.01.01 tanggal 30 Juli 2010.

Anggaran dasar CMU telah mengalami perubahan, terakhir berdasarkan akta Notaris Jansehat Aritonang, S.H. M.Kn., No. 20 pada tanggal 30 Mei 2011, Notaris di Jakarta sehubungan dengan :

1. Perubahan nilai nominal saham dari semula Rp1.000.000 menjadi Rp100.000;

2. Menyetujui peningkatan modal dasar CMU dari semula sebesar Rp1.000.000.000 menjadi sebesar Rp2.000.000.000;

3. Menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor CMU dari semula Rp600.000.000 menjadi Rp2.000.000.000. Sebesar Rp1.400.000.000 telah diambil bagian dan disetor penuh oleh oleh PT Intiputra Fikasa dan PT Kace Mas masing-masing sebesar Rp896.000.000 dan Rp504.000.000;

4. Pengalihan seluruh saham milik PT Kace Mas sebesar Rp720.000.000 kepada Perusahaan;

5. Pengalihan seluruh saham milik PT Intiputra Fikasa sebesar Rp1.280.000.000 kepada Perusahaan, Tn. Frans Faizal Hasjim dan Tn. Bhakti Salim masing-masing sebesar Rp1.260.000.000, Rp6.000.000 dan Rp14.000.000.

6. Menyetujui perubahan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris.

Page 52: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

13

1. UMUM (lanjutan)

d. Kepemilikan Entitas Anak (lanjutan)

5) PT Cakrawala Mitra Usaha (CMU) (lanjutan)

Perubahan anggaran dasar CMU di atas telah ditegaskan kembali dengan Akta Notaris Jansehat Aritonang, S.H., M.Kn., No. 7 tanggal 11 Juni 2012. Akta penegasan ini disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-48948.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 17 September 2012.

Ruang lingkup kegiatan usaha CMU adalah dalam bidang penyediaan akomodasi berupa hotel, vila, bumi perkemahan, persinggahan karavan dan akomodasi lainnya yang dapat digunakan untuk tujuan pariwisata.

Saat ini, CMU menjalankan penyediaan akomodasi berupa hotel yaitu Hotel Best Western Kuta Beach, terletak di Kuta, Bali dan Hotel Anantara Bali Uluwatu Resort and Spa, terletak di Uluwatu, Bali. Hotel Best Western Kuta Beach dan Hotel Anantara Bali Uluwatu Resort and Spa sudah beroperasi secara komersial masing-masing sejak tanggal 15 Agustus 2011 dan 1 September 2012. CMU beralamat di The Belezza Shopping Arcade Lt. GF No. 30-31. Jl. Letjen Soepeno No. 34, Arteri Permata Hijau, Jakarta 12210.

e. Sekretaris Perusahaan

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan No. 00836/SGL/FH/IPO/X/2012 tanggal 15 Oktober 2012, Ketua Sekretaris Perusahaan adalah Tn. Darmawan Kusnadi sebagai Sekretaris Perusahaan.

f. Komite Audit

Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut :

Ketua : Ny. Elizabeth Linandi (Komisaris Independen) Anggota : Tn. Tubagus Yudi Yuniardi

g. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian

Manajemen Grup bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 10 Juni 2014.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

Kebijakan akuntansi yang penting, yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan regulator pasar modal.

Page 53: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)

Laporan keuangan konsolidasian juga disusun sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (dahulu Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK)) No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang terlampir dalam Lampiran Keputusan Ketua OJK (dahulu Bapepam dan LK) No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.

Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan arus kas konsolidasian, telah disusun secara akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk akun-akun tertentu yang dicatat berdasarkan basis lain seperti yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi di setiap akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia memerlukan penggunaan estimasi akuntansi penting tertentu. Penyusunan laporan keuangan konsolidasian juga mengharuskan manajemen untuk menggunakan pertimbangannya dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area-area yang memerlukan tingkat pertimbangan yang kompleksitas yang tinggi, atau area dimana asumsi dan estimasi adalah signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian, diungkapkan dalam Catatan 3. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah (IDR), yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan seluruh Entitas Anak yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Pengendalian juga ada ketika Perusahaan memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat:

a) Kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; b) Kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan

anggaran dasar atau perjanjian; c) Kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi dan dewan komisaris

atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui dewan atau organ tersebut; atau

d) Kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat direksi dan dewan komisaris atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi dan dewan komisaris atau organ tersebut.

Biaya terkait akuisisi dibebankan pada saat terjadinya. Entitas anak dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian telah beralih kepada

Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasi sejak tanggal hilangnya pengendalian.

Laporan keuangan Entitas Anak telah disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Perusahaan untuk transaksi yang serupa dan kejadian lain dalam keadaan yang serupa.

Page 54: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian (lanjutan)

Kepentingan non-pengendali merupakan proporsi atas laba atau rugi dan aset neto yang tidak dimiliki Perusahaan dan disajikan secara tepisah dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, dipisahkan dengan ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk. Kepentingan non-pengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas induk perusahaan. Laba atau rugi dari setiap komponen pendapatan komprehensif lain dialokasikan kepada induk perusahaan dan kepentingan non-pengendali. Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasikan telah dieliminasi. Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak, seperti yang disebutkan pada Catatan 1c, yang dimiliki oleh Perusahaan (secara langsung atau tidak langsung) dengan kepemilikan saham lebih dari 50%.

c. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Sejak tanggal 1 Januari 2013, selisih nilai transaksi restrukturisasi antara entitas pengendali dicatat berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2012) sebagai bagian dari akun “Tambahan Modal Disetor” pada Ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian.

Sebelum tanggal 1 Januari 2013, selisih nilai transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dicatat berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004), sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada Ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian.

Transaksi antara entitas sepengendali adalah pengalihan entitas dalam satu grup yang sama

dan secara substansi tidak merubah kepemilikan, sehingga tidak ada pengakuan laba atau rugi pada Grup maupun entitas individu pada grup yang sama. Transaksi yang mendasari restrukturisasi harus dibukukan pada nilai bukunya dan transaksi tersebut diperlakukan sebagai penggabungan usaha menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling-of interests method).

Dalam metode penyatuan kepemilikan, laporan keuangan perusahaan yang direstrukturisasi

disajikan seolah-olah entitas pengakuisisi atau yang di lepas telah disatukan atau dilepaskan pada saat awal tahun laporan keuangan terakhir disajikan atau ketika transaksi yang mendasari restrukturisasi tersebut menjadi bagian dari Grup.

Selisih antara harga pengalihan yang dibayar atau diterima oleh Perusahaan dari mengakuisisi

atau melepaskan Entitas Anak dengan kepemilikan Perusahaan pada aset neto Entitas Anak diakui sebagai selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali.

Saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dapat berubah pada saat: (i) Adanya transaksi resiprokal antara entitas sepengendali yang sama; (ii) Adanya peristiwa kuasi reorganisasi; (iii) Hilangnya status sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi; atau (iv) Pelepasan aset, liabilitas, saham, atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari

terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak lain yang tidak sepengendali.

Page 55: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

c. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali (lanjutan)

Jika terjadi perubahan atas saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali yang disebabkan oleh (i), saldo yang ada akan disalinghapuskan dengan transaksi baru, sehingga menimbulkan saldo baru.

Jika terjadi perubahan atas saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali yang

disebabkan oleh (ii), saldo yang ada akan digunakan untuk menghilangkan atau menambah saldo negatif akun saldo laba.

Jika terjadi perubahan atas saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali yang disebabkan oleh (iii), atau (iv), saldo yang ada diakui sebagai laba atau rugi yang terealisasi.

d. Kas dan Bank Kas dan bank terdiri dari kas dan bank yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak dijaminkan.

e. Piutang Usaha Pada saat pengakuan awal piutang usaha diukur sebesar nilai wajar dan setelah pengakuan awal

diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

f. Persediaan

Harga perolehan persediaan real estat dialokasikan ke masing-masing proyek real estat ditentukan dengan menggunakan metode identifikasi khusus untuk beban langsung dan berdasarkan meter persegi untuk beban fasilitas umum dan sosial.

Harga perolehan persediaan real estat meliputi biaya perizinan, pembebasan lahan, pengurusan surat-surat tanah, pematangan tanah, prasarana, pengembangan dan pembangunan proyek, termasuk kapitalisasi biaya pinjaman serta selisih kurs atas pokok pinjaman dalam valuta asing selama masa pembangunan dan pengembangan.

Persediaan real estat yang berupa bangunan kondominium dan hotel dicatat berdasarkan biaya perolehan yang ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata dan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan estimasi nilai realisasi neto. Nilai realisasi neto merupakan estimasi nilai jual dikurangi biaya pengembangan untuk menghasilkan produk yang siap dijual dan biaya untuk merealisasi penjualan.

Selisih antara harga perolehan dengan estimasi nilai realisasi neto dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam akun “Beban Pokok Pendapatan”. Bangunan yang siap untuk dijual dikelompokkan sebagai “Persediaan Real Estat” di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Persediaan makanan, minuman, perlengkapan dan barang dagangan hotel dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata. Nilai realisasi neto ditentukan berdasarkan taksiran harga jual yang wajar setelah dikurangi taksiran biaya yang diperlukan untuk menjual persediaan tersebut. Penyisihan persediaan usang atau persediaan yang perputarannya lambat, ditentukan, jika ada, berdasarkan penelaahan atas kondisi masing-masing persediaan pada akhir tahun.

Page 56: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

g. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus dan dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya.

h. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi

Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi, sebagaimana didefinisikan oleh PSAK No.7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi”. Transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal maupun tidak, sebagaimana dilakukan dengan pihak diluar hubungan pihak yang berelasi, diungkapkan dalam catatan yang bersangkutan

Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika: a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan jika orang

tersebut; (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan; atau (iii) Personil manajemen kunci Perusahaan;

b. Suatu pihak yang berelasi dengan Perusahaan; c. Suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan sebagai venture; d. Suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Perusahaan atau kelompok

Perusahaan; e. Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dengan individu yang diuraikan dalam butir (a)

atau (d); f. Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi

signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau

g. Suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan atau entitas yang terkait dengan Perusahaan.

i. Aset Tetap

Aset tetap pada awalnya dinyatakan sebesar harga perolehan. Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan model biaya dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai. Aset tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, sebagai berikut:

Tahun Bangunan dan prasarana 20 Mesin (genset) 8 Perabotan dan peralatan 4 Kendaraan 4

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun berjalan dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap atau persediaan yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.

Page 57: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

i. Aset Tetap (lanjutan)

Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Biaya penggantian komponen suatu aset dan biaya inspeksi yang signifikan diakui dalam jumlah tercatat aset jika memenuhi kriteria untuk diakui sebagai bagian dari aset. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan.

Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 26 (Revisi 2011), “Biaya Pinjaman”. Semua biaya pinjaman, termasuk bunga dan beban keuangan yang dapat diatribusikan ke aset tertentu, dikapitalisasi ke harga perolehan aset dalam pembangunan dan pemasangan. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada periode terjadinya. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat pembangunan atau pemasangan selesai dan aset yang dibangun atau dipasang tersebut siap untuk digunakan.

j. Dana dalam Pembatasan Deposito yang dibatasi penggunaannya diklasifikasikan bukan sebagai kas dan setara kas akan tetapi dicatat dalam akun “Dana dalam pembatasan”.

k. Sewa Hak atas Tanah

Sewa hak atas tanah dibayar di muka terdiri dari biaya sewa, pengurusan legal hak atas tanah awal dan perpanjangan atau pembaharuannya dan diamortisasi sesuai dengan umur hak sewa atas tanah.

l. Aset dan Liabilitas Keuangan i. Aset Keuangan

Berdasarkan PSAK No. 55, aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Grup menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan bank, piutang usaha, piutang non-usaha dan dana dalam pembatasan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.

Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

ii. Liabilitas Keuangan

Berdasarkan PSAK No. 55, liabilitas keuangan diklasifikasikan dalam kategori nilai wajar melalui laba rugi dan biaya perolehan diamortisasi. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan saat liabilitas keuangan tersebut diperoleh. Grup menentukan klasifikasi liabilitas keuangan tersebut pada saat pengakuan awal.

Page 58: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

l. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) ii. Liabilitas Keuangan (lanjutan)

Liabilitas keuangan Grup meliputi utang jangka pendek, utang kontraktor dan usaha, utang non-usaha, utang pembiayaan konsumen, utang jangka panjang, utang bank dan biaya masih harus dibayar (utang bunga) yang diklasifikasikan sebagai kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

iii. Saling Hapus dari Instrumen Keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah neto hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.

iv. Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran.

Jika tersedia, Grup mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.

Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Grup menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model).

v. Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan

Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya dan dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.

Page 59: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

l. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) vi. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan

Setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Bukti penurunan nilai meliputi indikasi bahwa pihak pelanggan mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakkan pembayaran piutang, terdapat kemungkinan bahwa pihak pelanggan akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, misalnya perubahan kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.

Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual dan untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual terdapat bukti penurunan nilai secara kolektif. Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Grup memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset keuangan tersebut berkurang melalui penggunaan akun cadangan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan cadangan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang.

Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun cadangan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Page 60: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

l. Aset dan Liabilitas Keuangan (lanjutan) vii. Penghentian Pengakuan

Perusahaan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan dan Entitas Anak mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perusahaan dan Entitas Anak diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.

Dalam transaksi dimana Perusahaan dan Entitas Anak secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset keuangan, Perusahaan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perusahaan dan Entitas Anak tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut.

Hak dan kewajiban yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Perusahaan dan Entitas Anak mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, dimana tingkat keberlanjutan Perusahaan dan Entitas Anak dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.

Perusahaan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

m. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Nilai tercatat dari aset yang bukan aset keuangan milik Perusahaan dan Entitas Anak, kecuali aset pajak tangguhan, ditelaah setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat indikasi penurunan nilai. Jika indikasi tersebut ada, maka nilai yang dapat dipulihkan dari aset tersebut akan diestimasi.

Penyisihan penurunan nilai diakui jika nilai tercatat dari suatu aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Penyisihan penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.

Penyisihan penurunan nilai yang diakui pada tahun sebelumnya dinilai pada setiap tanggal pelaporan untuk melihat adanya indikasi bahwa kerugian telah menurun atau tidak ada lagi. Kerugian penurunan nilai dijurnal balik jika terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan nilai yang dapat dipulihkan.

Penyisihan kerugian penurunan nilai dijurnal balik hanya hingga nilai tercatat aset tidak melebihi nilai tercatat yang telah ditentukan, dikurangi dengan depresiasi atau amortisasi, jika penyisihan penurunan nilai tidak pernah diakui.

Sampai dengan tanggal Laporan Auditor Independen tidak ada penurunan nilai aset non-keuangan.

n. Utang Kontraktor dan Usaha

Utang kontraktor dan usaha adalah kewajiban untuk membayar barang atau jasa yang telah diperoleh dari pemasok dalam kegiatan usaha biasa. Utang kontraktor dan usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur sebesar harga perolehan diamortisasi.

Page 61: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

o. Pinjaman yang Diterima

Pinjaman yang diterima pada awalnya diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh liabilitas keuangan tersebut dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

p. Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Perusahaan menerapkan PSAK No. 24, “Imbalan Kerja” untuk menentukan liabilitas imbalan kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“Undang-undang”) tanggal 25 Maret 2003. Sesuai PSAK No. 24, beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari nilai kini imbalan pasti dan 10% dari nilai wajar aset program pada tanggal laporan posisi keuangan. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.

Beban jasa lalu yang terjadi ketika memperkenalkan program imbalan pasti atau mengubah imbalan terutang pada program imbalan pasti yang ada, diamortisasi selama periode sampai imbalan tersebut menjadi hak.

q. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam Rupiah berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal akhir tahun pelaporan, aset dan liabilitas dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam Rupiah untuk mencerminkan kurs terakhir atas mata uang asing yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada tahun tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun berjalan.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, kurs yang digunakan untuk penjabaran pos-pos moneter dalam mata uang asing didasarkan pada rata-rata kurs jual beli uang kertas asing yang diterbitkan oleh Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

2013 2012

1 Dolar Amerika Serikat/ Rupiah 12.189 9.670 1 EUR/ Rupiah 16.821 12.810

r. Pajak Penghasilan

Pajak Penghasilan Final

Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan, pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak lagi dilaporkan sebagai pendapatan kena pajak dan semua beban sehubungan dengan pendapatan yang telah dikenakan pajak penghasilan final tidak boleh dikurangkan.

Page 62: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

r. Pajak Penghasilan (lanjutan) Pajak Penghasilan Final (lanjutan)

Apabila nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final berbeda dari dasar pengenaan pajaknya maka perbedaan tersebut tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. Beban pajak kini atas pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan final diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan.

Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak kini pada perhitungan laba rugi komprehensif konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau pajak yang masih harus dibayar.

Pajak Penghasilan Tidak Final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak tahun mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum dikompensasikan (jika ada) juga diakui sebagai aset pajak tangguhan sepanjang besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Perubahan atas pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Perubahan atas liabilitas pajak dicatat ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika banding diajukan, ketika hasil banding diterima.

s. Laba Per Saham

Laba neto per saham dihitung dengan membagi laba neto tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun berjalan.

t. Pengakuan Pendapatan

Pendapatan penjualan unit bangunan kondominium yang telah selesai proses pembangunannya diakui dengan metode akrual penuh (Full Accrual method) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi:

1. Proses penjualan telah selesai dimana pengikatan jual beli atau perjanjian jual beli telah berlaku;

2. Tagihan penjual tidak bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli;

3. Harga jual akan tertagih; dimana jumlah pembayaran yang diterima sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati;

Page 63: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

t. Pengakuan Pendapatan (lanjutan)

4. Penjual telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut;

5. Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan secara keseluruhan dapat diperkirakan secara wajar.

Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka dan dicatat dengan metode deposit sampai seluruh persyaratan tersebut dipenuhi.

Pendapatan kamar hotel diakui berdasarkan tingkat hunian sementara pendapatan hotel lainnya diakui pada saat barang atau jasa telah diberikan kepada pelanggan.

u. Pengakuan Beban

Beban diakui pada saat terjadinya (metode akrual).

v. Informasi Segmen

Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan dan Entitas Anak yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan berbeda dari segmen lainnya. Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasional yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi dan membuat keputusan strategis.

w. Peristiwa Setelah Tanggal Pelaporan

Peristiwa setelah akhir tahun yang memerlukan penyesuaian dan menyediakan informasi tambahan tentang posisi Grup pada tanggal pelaporan (adjusting event) tercermin dalam laporan keuangan konsolidasian.

Peristiwa setelah pelaporan yang tidak memerlukan penyesuaian, diungkapkan dalam laporan

keuangan konsolidasian apabila material.

x. Biaya Emisi Saham

Beban yang terjadi sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering), dicatat sebagai pengurang tambahan modal disetor, yang merupakan selisih antara nilai yang diterima dari pemegang saham dengan nilai nominal saham.

y. Provisi dan Kontinjensi

Provisi diakui jika Grup memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) akibat peristiwa masa lalu dan besar kemungkinannya penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dapat dibuat. Provisi direviu pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan.

Page 64: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

y. Provisi dan Kontinjensi (lanjutan)

Liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi diungkapkan, kecuali arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi kemungkinannya kecil. Aset kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian tetapi diungkapkan jika terdapat kemungkinan besar arus masuk manfaat ekonomis akan diperoleh.

z. Saldo Laba Dicadangkan

Undang-undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 1/1995 yang diterbitkan di bulan Maret 1995 dan telah diubah dengan Undang-undang No. 40/2007 yang diterbitkan pada bulan Agustus 2007, mengharuskan pembentukan cadangan umum dari laba neto sejumlah minimal 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Tidak ada batasan waktu untuk membentuk cadangan tersebut.

Sampai dengan tanggal laporan keuangan diterbitkan oleh manajemen, Perusahaan belum membentukan cadangan umum, karena Perusahaan masih mengalami defisit.

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN

a. Pertimbangan Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir tahun pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam tahun pelaporan berikutnya. Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan

Grup menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup seperti diungkapkan pada Catatan 2.

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha

Grup mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak dapat memenuhi

kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Grup mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang untuk mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Grup.

Akun tertentu berupa provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan oleh Grup jika

tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah cadangan kerugian penurunan nilai.

Page 65: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

26

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

b. Estimasi dan Asumsi

Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan dibawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan

Penentuan liabilitas imbalan kerja Grup bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dan manajemen Grup dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat mortalitas dan usia pensiun. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Grup yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan kerja pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Grup berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Grup dapat mempengaruhi secara material. Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalam Catatan 22.

Penyusutan Aset Tetap

Beban perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset tetap dan karenanya beban penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10.

Instrumen Keuangan

Grup mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti objektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Grup menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langung laba atau rugi Grup. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 38.

Pajak Penghasilan

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal.

Grup mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Cadangan Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan Persediaan

Cadangan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan

situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan.

Page 66: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

27

3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan)

b. Estimasi dan Asumsi (lanjutan)

Cadangan Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan Persediaan (lanjutan) Cadangan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang

mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Aset Pajak Tangguhan

Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan.

Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Penurunan nilai terjadi pada saat nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkannya, yaitu yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakainya.

Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual didasarkan pada data yang tersedia dari perjanjian penjualan yang mengikat yang dibuat dalam transaksi normal atas aset serupa atau harga pasar yang dapat diamati dikurangi dengan biaya tambahan yang dapat diatribusikan dengan pelepasan aset. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.

Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia. Perhitungan nilai pakai didasarkan pada model arus kas yang didiskontokan.

Page 67: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

28

4. KAS DAN BANK

Kas dan bank terdiri dari: 2013 2012

Kas Kas kecil 568.685.612 229.602.940 Kas resto 84.870.507 110.666.730

Sub-jumlah 653.556.119 340.269.670

Bank Rupiah

PT Bank CIMB Niaga Tbk 6.802.585.738 7.116.056.350 PT Bank Central Asia Tbk 3.836.959.887 2.126.799.088 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 457.763.122 155.820.014 PT Bank Mega Tbk 120.777.865 111.804.464 PT Bank Mayapada Tbk 98.561.137 2.300.000

Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk (USD178.895 pada tanggal 31 Desember 2013, dan USD60.896 pada tanggal 31 Desember 2012) 2.180.549.891 588.862.579 PT Bank CIMB Niaga Tbk (USD40.387 pada tanggal 31 Desember 2013, dan USD121.318 pada tanggal 31 Desember 2012) 492.276.776 1.173.146.704 PT Bank Mega Tbk (USD1.168 pada tanggal 31 Desember 2013) 14.234.436 -

Dolar Amerika Serikat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (USD95 pada tanggal 31 Desember 2012) - 915.652

Sub-jumlah 14.003.708.852 11.275.704.851

Jumlah 14.657.264.971 11.615.974.521

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 seluruh kas dan bank tidak dibatasi penggunaannya dan tidak ada yang dijaminkan.

5. PIUTANG USAHA

Rincian piutang usaha berdasarkan jenis piutang adalah sebagai berikut:

2013 2012

Rupiah

Piutang Agen 2.149.721.685 1.262.262.581 Piutang Visa/ Master Card 541.801.215 709.255.155 Lain-lain 25.904.211 90.808.002

Sub-jumlah 2.717.427.111 2.062.325.738

Page 68: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

29

5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 2013 2012

Dolar Kondominium (USD24.673 pada tanggal 31 Desember 2013 dan USD321.412 pada tanggal 31 Desember 2012) 300.735.873 3.108.052.282

Jumlah 3.018.162.984 5.170.378.020

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, semua piutang usaha berasal dari pihak ketiga

dan memiliki umur piutang selama 1 bulan - 3 bulan.

Manajemen Grup berpendapat bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan yang dibentuk untuk piutang usaha - pihak ketiga karena semua piutang dapat tertagih dan tidak turun nilainya pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

6. PIUTANG NON-USAHA

Akun ini terdiri dari : 2013 2012

Pihak berelasi PT Tiara Global Propertindo (Catatan 31) 21.074.450.000 - Piutang bunga-TGP 1.011.284.416 -

Sub-jumlah 22.085.734.416 -

Piutang pihak ketiga Piutang pajak 178.461.956 - Piutang supplier 122.940.648 96.520.164 Lain-lain 77.056.404 7.529.289

Sub-Jumlah 378.459.008 104.049.453

Piutang non-usaha lebih dari satu tahun Pihak berelasi PT Tiara Global Propertindo (Catatan 31) 13.000.000.000 -

Jumlah 35.464.193.424 104.049.453

Semua piutang non-usaha tidak memiliki syarat dan kondisi. Manajemen Grup berpendapat bahwa tidak ada cadangan kerugian penurunan yang dibentuk untuk piutang non-usaha karena semua piutang non-usaha dapat tertagih dan tidak turun nilainya pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

Page 69: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

30

7. PERSEDIAAN

Akun ini terdiri dari : 2013 2012 2011

Real estat Bangunan siap dijual : Kondominium 9.941.275.400 10.772.365.687 25.999.317.032 Hotel Makanan 321.860.289 205.138.711 63.910.842 Minuman 243.926.267 247.933.323 115.750.576 Lain-lain 704.597.723 555.959.393 542.655.621

Jumlah 11.211.659.679 11.781.397.114 26.721.634.071

Rincian persediaan bangunan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai

berikut:

2013

Pemilik Nama Hotel Jumlah Kondotel Nilai

PT Tiara Inti Mulia Anantara Bali Uluwatu 3 4.867.814.548

PT Cakrawala Usaha Nusantara Best Western Kuta Beach

17 5.073.460.852

Jumlah

20 9.941.275.400

2012

Pemilik Nama Hotel Jumlah Kondotel Nilai

PT Tiara Inti Mulia Anantara Bali Uluwatu 4 5.698.904.835

PT Cakrawala Usaha Nusantara Best Western Kuta Beach

17 5.073.460.852

Jumlah

21 10.772.365.687

Mutasi persediaan kondominium adalah sebagai berikut: 2013 2012

Saldo awal tahun 10.772.365.687 25.999.317.032 Reklasifikasi dari aset tetap 5.926.465.271 - Reklasifikasi bangunan dalam penyelesaian (Catatan 10) - 11.428.920.512 Pembebanan beban pokok pendapatan (Catatan 26) (6.757.555.558) (26.655.871.857 )

Saldo akhir tahun 9.941.275.400 10.772.365.687

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun, manajemen Grup berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai persediaan dan barang usang, sehingga tidak perlu dibentuk penyisihan berkaitan dengan hal tersebut. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, persediaan bangunan hotel milik TIM dan CUN dijadikan jaminan atas pinjaman yang diterima oleh TIM dan CUN dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 20). Estimasi nilai wajar persediaan bangunan CUN pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp8.996.352.968. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012.

Page 70: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

31

7. PERSEDIAAN (lanjutan)

Estimasi nilai wajar persediaan bangunan TIM pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp27.395.414.087. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012.

Persediaan bangunan dan aset tetap berupa bangunan dan prasarana atas Villa dan Kondotel Anantara, Bali Uluwatu, milik TIM diasuransikan kepada PT Mitra, Iswara & Rorimpandey (MIR), pihak ketiga sebagai broker asuransi dan PT Zurich Insurance Indonesia terhadap risiko kebakaran, kerusakan dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp272.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2013 dan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia terhadap risiko konstruksi (construction risk) dengan jumlah pertanggungan sebesar USD13.500.000 pada tanggal 31 Desember 2012.

Persediaan bangunan dan aset tetap berupa bangunan dan prasarana atas Kondotel Best Western Kuta Beach, Kuta - Bali, milik CUN diasuransikan kepada PT Mitra, Iswara & Rorimpandey (MIR), pihak ketiga sebagai broker asuransi dan PT Asuransi Indrapura terhadap risiko kebakaran, kerusakan dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp82.500.000.000 dan Rp72.500.000.000 masing-masing pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas bangunan yang dipertanggungkan.

8. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA

Akun ini terdiri dari : 2013 2012

Uang muka Uang muka pembelian tanah Sebidang tanah dengan luas 584 m

2 terletak

di Jalan Gajah Mada No. 30 Jakarta 14.000.000.000 - Sebidang tanah dengan luas 6.687 m

2 terletak

di Jalan Hanoman Banjar Padang Tegal Kelod Ubud Gianjar - Bali 12.500.000.000 - Sebidang tanah dengan luas 1.575 m

2 terletak

di Jalan Pantai Karang No. 23 Denpasar Selatan - Sanur 9.000.000.000 - Sebidang tanah dengan luas 1.581 m

2 terletak

di jalan raya cibarusah cikarang kav No.16 Cikarang - Jawa Barat 3.000.000.000 - Lain-lain 628.694.455 626.525.126

Sub-jumlah 39.128.694.455 626.525.126

Biaya dibayar di muka Asuransi 550.859.781 424.140.244 Lisensi 36.612.118 22.495.001 Sewa 6.875.000 3.000.000 Jamsostek - 1.394.500 Lain-lain 460.365.782 190.211.833

Sub-jumlah 1.054.712.681 641.241.578

Jumlah 40.183.407.136 1.267.766.704

Page 71: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

32

8. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DI MUKA (lanjutan)

Uang muka lain-lain merupakan uang muka atas pembayaran pemasok dan beban operasional Perusahaan.

Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset dapat terealisasi seluruhnya. Oleh karena itu, tidak diperlukan cadangan penurunan nilai aset.

9. DANA DALAM PEMBATASAN Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, akun ini merupakan deposito berjangka milik

PT Pratika Nugraha, Entitas Anak pada PT Bank CIMB Niaga Tbk masing-masing sebesar Rp683.750.182 dan Rp630.880.164 yang dijaminkan sehubungan dengan fasilitas pinjaman bank pada PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 20).

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tingkat suku bunga atas deposito berjangka dalam mata uang rupiah masing-masing berkisar antara 4,00%-5,50% dan 4,25%-6,00%.

10. ASET TETAP

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:

31 Desember 2013 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Biaya Perolehan Tanah 4.819.250.000 - - - 4.819.250.000 Bangunan dan prasarana 368.062.292.949 41.668.851.954 2.025.000 (5.926.465.271 ) 403.802.654.632 Mesin (genset) 150.000.000 - - - 150.000.000 Peralatan dan perabotan 3.777.647.162 37.959.906 4.384.440 - 3.811.222.628 Kendaraan 5.025.608.628 1.500.000.000 - - 6.525.608.628 Bangunan dalam penyelesaian 340.176.053.197 57.212.754.022 - - 397.388.807.219

Jumlah biaya perolehan 722.010.851.936 100.419.565.882 6.409.440 (5.926.465.271 ) 816.497.543.107

Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana 10.932.700.889 28.606.736.267 125.000 - 39.539.312.156 Mesin (genset) 150.000.000 - - - 150.000.000 Peralatan dan perabotan 3.201.012.055 455.721.466 3.226.633 - 3.653.506.888 Kendaraan 2.051.642.008 1.399.896.003 - - 3.451.538.011

Jumlah akumulasi penyusutan 16.335.354.952 30.462.353.736 3.351.633 - 46.794.357.055

Nilai Buku 705.675.496.984 769.703.186.052

31 Desember 2012 Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Biaya Perolehan Tanah 4.102.250.000 717.000.000 - - 4.819.250.000 Bangunan dan prasarana 86.674.298.748 773.673.999 - 280.614.320.202 368.062.292.949 Mesin (genset) 150.000.000 - - - 150.000.000 Peralatan dan perabotan 3.581.677.614 219.340.876 23.371.328 - 3.777.647.162 Kendaraan 3.853.708.628 1.171.900.000 - - 5.025.608.628 Bangunan dalam penyelesaian 323.304.914.875 308.914.379.036 - (292.043.240.714 ) 340.176.053.197

Jumlah biaya perolehan 421.666.849.865 311.796.293.911 23.371.328 (11.428.920.512 ) 722.010.851.936

Page 72: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

33

10. ASET TETAP (lanjutan)

31 Desember 2012 (lanjutan) Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana 3.440.312.379 7.492.388.510 - - 10.932.700.889 Mesin (genset) 150.000.000 - - - 150.000.000 Peralatan dan perabotan 2.955.346.048 256.210.110 10.544.103 - 3.201.012.055 Kendaraan 992.410.968 1.059.231.040 - - 2.051.642.008

Jumlah akumulasi penyusutan 7.538.069.395 8.807.829.660 10.544.103 - 16.335.354.952

Nilai Buku 414.128.780.470 705.675.496.984

Penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dibebankan pada akun-akun sebagai berikut:

2013 2012

Beban pokok pendapatan (Catatan 26) 28.323.704.318 7.209.985.621 Beban umum dan administrasi (Catatan 28) 2.138.649.418 1.597.844.039

Jumlah penyusutan 30.462.353.736 8.807.829.660

Penurunan aset tetap untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 terutama disebabkan oleh penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut:

2013 2012

Harga jual 3.057.807 12.827.225 Jumlah tercatat 3.057.807 12.827.225

Keuntungan penjualan aset tetap - -

Pada tanggal 31 Desember 2011, berdasarkan Sertifikat Hak Milik No. 1437 dan No. 2137 serta Buku Tanah Hak Milik No. 1904, tanah dengan total luas 3.830 m

2, milik Perusahaan masih atas

nama Agung Salim, S.H., pemegang saham. Tanah tersebut terletak di Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah. Pada tanggal 6 Nopember 2012, tanah tersebut telah dibalik nama atas nama Perusahaan di Kantor Pertanahan Nasional Kabupaten Magelang, dimana biaya terkait untuk proses balik nama sebesar Rp717.000.000 dicatat sebagai bagian dari “Aset tetap-Tanah”. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, aset tetap bangunan dan prasarana merupakan investasi pada bangunan berikut sarana penunjangnya pada Hotel Best Western Kuta Beach, Kuta - Bali, milik CUN dan Anantara Bali Uluwatu Resort & Spa, milik TIM. Bangunan dan prasarana ini disewakan kepada PT Cakrawala Mitra Usaha, pihak berelasi, dimana pada tanggal 15 Agustus 2011 dan 1 September 2012, Hotel Best Western Kuta Beach dan Anantara Bali Uluwatu Resort & Spa telah beroperasi secara komersial. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, bangunan dalam penyelesaian merupakan proyek pembangunan kondotel milik PN dan BBS.

Page 73: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

34

10. ASET TETAP (lanjutan)

Aset tetap bangunan dan prasarana dan persediaan bangunan hotel milik CUN diasuransikan kepada PT Mitra, Iswara & Rorimpandey (MIR), pihak ketiga sebagai broker asuransi dan PT Asuransi Indrapura terhadap risiko kebakaran, kerusakan dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp82.500.000.000 dan Rp72.500.000.000 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas bangunan dan prasarana yang dipertanggungkan. Aset tetap berupa kendaraan milik CMU, CUN, BBS dan TIM telah diasuransikan terhadap segala bentuk risiko kepada PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Raksa Pratikara dan PT Asuransi Jaya Proteksi, seluruhnya pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp5.252.400.000 dan Rp2.880.105.000 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Manajemen Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, aset tetap milik Perusahaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya kepada PT Asuransi Wahana Tata, seluruhnya pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp13.500.000.000. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul.

Aset tetap berupa bangunan dan prasarana dan persediaan bangunan atas Villa dan Kondotel Anantara Resort & Spa, Uluwatu-Bali, milik TIM diasuransikan kepada PT Mitra, Iswara & Rorimpandey (MIR), pihak ketiga sebagai broker asuransi dan PT Zurich Insurance Indonesia terhadap risiko kebakaran, kerusakan dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp272.000.000.000 pada tanggal 31 Desember 2013 dan PT Asuransi Allianz Utama Indonesia terhadap risiko konstruksi (contractual risk) dengan jumlah pertanggungan sebesar USD13.500.000 pada tanggal 31 Desember 2012. Manajemen Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul.

Aset tetap berupa, bangunan dalam penyelesaian atas Hotel Residences at The Westin Resort and Spa-Bali, milik BBS diasuransikan kepada PT Mitra, Iswara & Rorimpandey (MIR), pihak ketiga sebagai broker asuransi dan PT MAA General Assurance, PT Asuransi Rama Satria Wibawa dan PT Asuransi Indrapura terhadap risiko konstruksi (contractual risk) dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp185.633.562.000 pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Manajemen Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, aset tetap berupa bangunan dalam penyelesaian milik PN telah diasuransikan terhadap risiko konstruksi kepada PT Asuransi Indrapura dan PT Asuransi Adira Dinamika, seluruhnya pihak ketiga, dengan nilai pertanggungan sebesar Rp115.000.000.000 untuk jangka waktu 2 (dua) tahun sejak tanggal 1 Januari 2012. Manajemen Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul.

Pada tahun 2010, BBS mengadakan Pengikatan Jual Beli tanah dengan rincian sebagai berikut:

a. Berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli No. 5 tanggal 06 Oktober 2010 dari Notaris I Wayan Gede Adiperana, S.H., PN membeli sebidang tanah Hak Milik Adat atas nama I Tanek, seluas 1.100 m

2,

terletak di Dusun Kengetan, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar dengan harga sebesar Rp450.000.000.

Page 74: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

35

10. ASET TETAP (lanjutan)

Pada tahun 2010, BBS mengadakan Pengikatan Jual Beli tanah dengan rincian sebagai berikut: (lanjutan)

b. Berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli No. 7 tanggal 6 Oktober 2010 dari Notaris I Wayan Gede Adiperana, S.H., PN membeli sebidang tanah Hak Milik Adat atas nama I Jiwa, seluas 1.500 m

2,

terletak di Dusun Kengetan, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar dengan harga sebesar Rp553.500.000.

c. Berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli No. 9 tanggal 6 Oktober 2010 dari Notaris I Wayan Gede Adiperana, S.H., PN membeli sebidang tanah Hak Milik Adat atas nama I Peresta, seluas 900 m

2,

terletak di Dusun Kengetan, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar dengan harga sebesar Rp424.000.000.

d. Berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli No. 11 tanggal 6 Oktober 2010 dari Notaris I Wayan Gede Adiperana, S.H., PN membeli sebidang tanah Hak Milik Adat atas nama I Kenak, seluas 1.000 m

2,

terletak di Dusun Kengetan, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar dengan harga sebesar Rp328.500.000.

e. Berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli No. 13 tanggal 06 Oktober 2010 dari Notaris I Wayan Gede Adiperana, S.H., PN membeli sebidang tanah Hak Milik Adat atas nama Gst Ketut Enjar, seluas 900 m

2, terletak di Dusun Kengetan, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar

dengan harga sebesar Rp382.000.000.

f. Berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli No. 15 tanggal 6 Oktober 2010 dari Notaris I Wayan Gede Adiperana, S.H., PN membeli sebidang tanah Hak Milik Adat atas nama I Rekeg, seluas 1.400 m

2,

terletak di Dusun Kengetan, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar dengan harga sebesar Rp682.500.000.

g. Berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli No. 17 tanggal 06 Oktober 2010 dari Notaris I Wayan Gede Adiperana, S.H., PN membeli sebidang tanah Hak Milik Adat atas nama I Degdeg, seluas 1.000 m

2,

terletak di Dusun Kengetan, Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar dengan harga sebesar Rp420.000.000

Tanah dan bangunan milik Perusahaan, dijadikan jaminan atas pinjaman kredit kepada PT Bank Victoria International Tbk (Catatan 13 dan 20).

Aset tetap bangunan dan prasarana milik TIM dan CUN pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dijaminkan sehubungan dengan pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 20).

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, aset tetap berupa bangunan dalam penyelesaian dan tanah milik BBS dan bangunan dalam penyelesaian milik PN dijadikan jaminan atas pinjaman yang diterima oleh Entitas Anak masing-masing dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (Catatan 20).

Estimasi nilai wajar aset tetap Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp20.997.000.000. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012.

Estimasi nilai wajar aset tetap CUN pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp91.350.647.032. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012.

Page 75: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

36

10. ASET TETAP (lanjutan)

Estimasi nilai wajar aset tetap TIM pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp249.622.585.913. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012.

Estimasi nilai wajar aset tetap BBS pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp178.820.200.000.

Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012. Estimasi nilai wajar aset tetap PN pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp83.842.500.000. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012. Estimasi nilai wajar aset tetap CMU pada tanggal 30 September 2012 adalah sebesar Rp1.951.500.000. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012.

Rincian dan progress bangunan dalam penyelesaian:

31 Desember 2013

Nilai Bangunan dalam Persentase Tanggal Penyelesaian Hotel Penyelesaian Penyelesaian

PT Bina Buana Sarana 271.161.270.565 The Residences At The Westin Resort 94% Oktober 2014 & Spa, Ubud PT Pratika Nugraha 139.227.536.654 The Sarasvati A Luxury Collection 62% Oktober 2015

Resort 31 Desember 2012

Nilai Bangunan dalam Persentase Tanggal Penyelesaian Hotel Penyelesaian Penyelesaian

PT Bina Buana Sarana 224.322.794.136 The Residences At The Westin Resort 93% Februari 2013 & Spa, Ubud PT Pratika Nugraha 115.853.259.061 The Sarasvati A Luxury Collection 58% Juni 2013

Resort

Rincian akumulasi biaya provisi dan bunga pinjaman yang dikapitalisasi ke bangunan dalam penyelesaian:

2013 2012

PT Bina Buana Sarana 13.954.751.288 13.589.391.333 PT Pratika Nugraha 11.307.557.514 4.352.354.402

Jumlah 25.262.308.802 17.941.745.735

Berdasarkan penilaian manajemen, tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

Page 76: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

37

11. SEWA HAK ATAS TANAH 2013 2012

Harga sewa 80.484.045.000 80.484.045.000 Akumulasi amortisasi (2.221.441.982 ) (782.408.522 )

Nilai buku neto 78.262.603.018 79.701.636.478

Mutasi Amortisasi: 2013 2012

Saldo awal 782.408.522 150.946.484 Penambahan 1.439.033.460 631.462.038 Pengurangan (Catatan 26) - -

Saldo akhir 2.221.441.982 782.408.522

PT Tiara Inti Mulia (TIM)

Hak atas tanah milik TIM, Entitas Anak, merupakan tanah yang disewa oleh TIM berdasarkan Akta Notaris Eddy Nyoman Winarta, S.H., No. 138 tanggal 27 Juli 2009, notaris di Kabupaten Daerah Tingkat II Badung yang berkedudukan di Kuta, yang disewa dari Drs. Ketut Loper Winartha, M.Pd, pihak ketiga. Berdasarkan akta tersebut tanah seluas 17.000 m

2 merupakan bagian dari tanah SPPT

No.51.03.050.001.006-0014.0 seluas kurang lebih 9.500 m2

dan tanah SPPT No.51.30.050.001.006-0015.0 seluas kurang lebih 18.200 m

2. Perusahaan memperoleh Sertifikat

Hak Guna Bangunan (SHGB) dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk area tanah seluas 17.000 m

2 yang terletak di Banjar Dinas Labuan Sait, Desa/ Kelurahan Pecatu, Kecamatan Kuta

Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali yang akan berakhir tahun 2033.

Jangka waktu sewa dimulai pada tanggal 1 September 2009 untuk jangka waktu 45 tahun dan berakhir pada 1 September 2054. Nilai sewa menyewa tersebut sebesar Rp45.000.000.000. Biaya yang timbul secara keseluruhan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar Rp45.224.000.000.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, amortisasi hak atas tanah yang dibebankan dalam beban pokok pendapatan adalah sebesar Rp1.076.761.908 dan Rp269.190.476. Akumulasi amortisasi hak atas tanah pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp1.345.952.384 dan Rp269.190.476.

Estimasi nilai wajar hak atas tanah TIM pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp90.100.000.000. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012.

Page 77: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

38

11. SEWA HAK ATAS TANAH (lanjutan)

PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN)

a. Hak atas tanah milik CUN, Entitas Anak, merupakan tanah yang disewa oleh CUN berdasarkan Akta Notaris J.S. Wibisono, S.H., No. 1 tanggal 1 Februari 2010, notaris di Denpasar. Tanah tersebut disewa dari Tony Wijaya, pihak ketiga yaitu pihak yang lebih dahulu menyewa dari pemilik tanah, melalui perjanjian sewa menyewa tanggal 11 April 2007 No. 7 yang dibuat di hadapan Notaris J.S. Wibisono, S.H., untuk jangka waktu 20 tahun, terhitung sejak tanggal 1 Agustus 2007 sampai dengan 31 Juli 2027. Berdasarkan akta tersebut, tanah yang disewa memiliki luas 1.915 m² dari luas seluruhnya 5.915 m² berdasarkan surat ukur tanggal 15 Desember 2004 No. 1772/Kuta/2004 dengan sertifikat Hak Milik No. 9581/Kuta. Perusahaan memperoleh Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk area tanah seluas 1.850 m

2 yang terletak dalam Provinsi Bali, Kabupaten Badung, Kecamatan Kuta, Kelurahan Kuta

yang akan berakhir tahun 2027.

Jangka waktu sewa dimulai sejak tanggal 1 Februari 2010 untuk jangka waktu 17 tahun 6 bulan yang akan berakhir pada tanggal 31 Juli 2027. Nilai sewa menyewa tersebut sebesar Rp6.000.000.000 dengan pembayaran awal sebesar Rp200.000.000 dan sebesar Rp300.000.000 dalam waktu 7 hari ketika memperoleh surat pernyataan dari pemilik tanah tentang kesediaannya untuk memberikan Hak Guna Bangunan/Hak Pakai diatas tanah Hak Milik kepada CUN dan sebesar Rp5.500.000.000 paling lambat 3 bulan sejak tanggal surat pernyataan dari pemilik tanah tentang kesediaannya untuk memberikan Hak Guna Bangunan/Hak Pakai di atas tanah Hak Milik kepada CUN.

Berdasarkan surat keterangan Notaris J.S. Wibisono, S.H., No. 26/ket/III/2010 tanggal 9 Maret 2010, notaris di Denpasar, bahwa setelah diadakan pengukuran dan pemecahan tanah yang disewa adalah seluas 1.850 m² dari luas yang sebelumnya 1.915m² berdasarkan surat ukur tanggal 17 Februari 2010 No. 02599/Kuta/2010. Biaya yang timbul, secara keseluruhan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar Rp5.796.345.000.

b. Berdasarkan surat keterangan Notaris J.S. Wibisono, S.H., No. 12 tanggal 5 Mei 2010, notaris di Denpasar, CUN mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan I Wayan Medi, pihak ketiga yaitu pihak pemegang hak atas sebidang tanah hak milik seluas 1.850 m

2, yang terletak di Provinsi Bali,

Kabupaten Badung, Kecamatan Kuta, Kelurahan Kuta, dengan nomor identifikasi tanah (NIB) 22.03.04.04.05995, untuk jangka waktu 17 tahun 2 bulan dan 26 hari, sejak tanggal 1 Februari 2010 sampai dengan 31 Juli 2027, dengan nilai sewa sebesar Rp2.000.000.000 sebagai uang muka. Akta tersebut telah diperbaharui, berdasarkan surat keterangan dari Notaris Luh Putu Darmayanti, S.H., M.Kn., No. 09 tanggal 8 April 2011, notaris di Denpasar, dimana telah dilakukan perjanjian perpanjangan diri untuk melakukan pemberian hak guna bangunan atau hak pakai atas tanah hak milik, sebagai berikut :

1. Tanah yang disewa memiliki luas 1.850 m² berdasarkan sertifikat hak guna bangunan No.982/kuta.

2. Tanah tersebut terletak dalam Provinsi Bali, Kabupaten Badung, Kecamatan Kuta, Kelurahan Kuta, dengan sertipikat Hak Milik No. 10312/Kuta.

3. Tanah tersebut memiliki Nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB) 22.03.04.04.05995.

4. Jangka waktu sewa dimulai pada tanggal 1 Agustus 2027 untuk jangka waktu 15 tahun sehingga berakhir pada tanggal 31 Juli 2042.

5. Nilai sewa dengan jumlah sebesar Rp15.000.000.000 pembayaran dilakukan secara bertahap, dengan rincian imbalan atas tanah sebesar Rp2.000.000.000 dan imbalan untuk biaya keamanan hotel, upacara adat bali dan pembersihan Rp13.000.000.000 dan memperoleh surat pernyataan dari pemilik tanah tentang kesediaannya untuk memberikan Hak Guna Bangunan/Hak Pakai diatas tanah Hak Milik kepada Tn. Frans Faizal Hasjim.

Page 78: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

39

11. SEWA HAK ATAS TANAH (lanjutan)

PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN) (lanjutan)

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, biaya secara keseluruhan untuk hak atas tanah diatas adalah sebesar Rp15.000.000.000 dimana masing-masing sebesar Rp5.000.000.000 dan Rp8.750.000.000 masih terutang dan dicatat sebagai bagian dari utang non-usaha (Catatan 15).

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, amortisasi hak atas tanah yang dibebankan dalam beban pokok pendapatan adalah masing-masing sebesar Rp362.271.552 dan Rp362.271.562. Akumulasi amortisasi hak atas tanah pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp875.489.598 dan Rp513.218.046.

Estimasi nilai wajar hak atas tanah CUN pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp7.400.000.000. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012.

PT Bina Buana Sarana (BBS)

a. Berdasarkan Surat Perjanjian Pemberian Hak Guna Bangunan atas Tanah Hak Milik No. 3 tanggal 27 September 2010, Notaris I Wayan Gede Adiperana, S.H., BBS memperoleh Hak Guna Bangunan atas tanah hak milik selama 30 tahun dan bisa diperpanjang 20 tahun lagi, dengan rincian tanah seluas 1.700 m² dan 1.210 m² dengan sertifikat hak milik No. 1314 dan No. 1509 dan tercatat atas nama I Made Wirata dan I wayan Lantra. Tanah ini terletak di Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Atas hak ini BBS memberikan imbalan untuk jangka waktu 30 tahun sebesar Rp785.700.000. Periode perjanjian ini terhitung mulai tanggal 25 Oktober 2010 sampai dengan 25 Oktober 2040.

b. Berdasarkan Surat Perjanjian Pemberian Hak Guna Bangunan atas Tanah Hak Milik No. 3 tanggal 27 September 2010, Notaris I Wayan Gede Adiperana, S.H., BBS memperoleh Hak Guna Bangunan atas tanah hak milik selama 30 tahun dan bisa diperpanjang 20 tahun lagi, dengan rincian tanah seluas 2.750 m

2 dan 3.230 m

2 dengan sertifikat hak milik No. 474 dan No. 1319 dan

tercatat atas nama Laba Pura Puseh Kengetan. Tanah ini terletak di Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Atas hak ini BBS memberikan imbalan untuk jangka waktu 30 tahun sebesar Rp1.794.000.000 dan terhitung mulai tanggal 25 Oktober 2010 sampai dengan 25 Oktober 2040.

BBS memperoleh Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk Area tanah seluas 8.623 m

2 yang terletak di Desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Kabupaten

Gianyar, Bali yang akan berakhir tahun 2040.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, biaya secara keseluruhan yang dikeluarkan oleh BBS untuk sewa hak-hak atas tanah tersebut di atas adalah sebesar Rp2.579.700.000. Selain biaya yang dikeluarkan untuk hak-hak atas tanah tersebut, BBS juga mengeluarkan biaya atas pengurusan tanah sebesar Rp250.000.000.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, BBS belum melakukan amortisasi hak atas tanah tersebut dikarenakan BBS belum beroperasi secara komersial.

Estimasi nilai wajar hak atas tanah BBS pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp10.572.800.000. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012.

Page 79: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

40

11. SEWA HAK ATAS TANAH (lanjutan)

PT Pratika Nugraha (PN)

PN mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan Tn. I Wayan Kanda, yang merupakan ahli waris dari alm. Ny. Ni Nyoman Rambeg. Berdasarkan Akta Notaris Eddy Nyoman Winarta, S.H., atas perjanjian sewa menyewa tanah No. 141 tanggal 19 Oktober 2010 atas sebidang tanah dengan Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 3629, seluas 2.770 m

2, yang terletak di kelurahan Kuta, Kecamatan

Kuta, Kabupaten Daerah Tingkat II Badung, provinsi Daerah Tingkat I Bali.

Dalam Sertifikat Hak Milik (SHM) tersebut di atas tertanggal 19 Agustus 1991 yang dikeluarkan oleh pihak berwenang di Kabupaten Badung, tertera atas nama Ni Ketut Rimek dan Ni Nyoman Rambeg. Periode sewa menyewa dimulai pada tanggal 15 Oktober 2010 dengan jangka waktu selama 25 tahun. Dan telah diperpanjang kembali untuk jangka waktu 5 tahun, sehingga sewa menyewa seluruhnya berlaku selama 30 tahun yang berakhir pada tanggal 15 Oktober 2040. Nilai sewa menyewa adalah sebesar Rp11.634.000.000. Pemilik tanah berjanji akan memberikan Sertifikat Hak Guna Bangunan untuk jangka waktu 30 tahun kepada PN apabila telah membayar lunas sewa tanah tersebut.

PN memperoleh Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk Area tanah seluas 2.750 m2 yang terletak di kelurahan Kuta, Kecamatan Kuta, Kabupaten Daerah Tingkat II Badung, provinsi Daerah Tingkat I Bali yang akan berakhir tahun 2040.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, biaya yang dikeluarkan oleh PN secara keseluruhan untuk hak atas tanah di atas adalah sebesar Rp11.634.000.000. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, PN belum melakukan amortisasi hak atas tanah tersebut dikarenakan PN belum beroperasi secara komersial.

Estimasi nilai wajar hak atas tanah PN pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp13.007.500.000. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan hasil penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik Herly, Ariawan & Rekan, penilai independen, sesuai dengan laporannya tertanggal 14 Desember 2012.

12. UTANG JANGKA PENDEK Pada tanggal 31 Desember 2013 akun ini merupakan utang jangka pendek sehubungan dengan surat utang (Promissory Note) yang diterbitkan oleh perusahaan dengan rincian sebagai berikut:

Nama

Suku Bunga

Nilai Utang

Jatuh tempo

Rupiah

Yulius Ardi

11,00%

100.000.000

30-Jan-14

Pulung Wirawan

12,00%

1.000.000.000

07-Mei-14

Giovani Tamara

11,50%

500.000.000

16-Jul-14

Khoe Su Jung

12,00%

1.000.000.000

18-Jul-14

Ng Jaw Hian

12,00%

1.000.000.000

26-Jul-14

Rosmina Sudiman

11,50%

350.000.000

02-Agust-14

Rosmina Sudiman

11,50%

150.000.000

16-Agust-14

Aspin Suryanna

12,50%

5.000.000.000

15-Sep-14

Harry Antony

12,50%

1.000.000.000

15-Sep-14

Page 80: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

41

12. UTANG JANGKA PENDEK (lanjutan)

Nama

Suku Bunga

Nilai Utang

Jatuh tempo

Indroko Sastro Wiryono

11,00%

1.000.000.000

20-Sep-14

Susanna

12,50%

1.000.000.000

06-Okt-14

Sinarti

12,50%

1.000.000.000

07-Okt-14

Hendry Tanasal

12,50%

5.000.000.000

09-Okt-14

Truely Khosama

12,50%

400.000.000

30-Okt-14

Heidy Prasetya

12,50%

965.000.000

07-Nop-14

Jasin Herianto

12,50%

1.000.000.000

03-Des-14

Sub-jumlah

20.465.000.000

USD Irwan (USD50.000 pada

tanggal 31 Desember 2013) 5,00%

609.450.000

01-Nop-14

Jumlah

21.074.450.000

Penerbitan surat utang ini sehubungan dengan surat permintaan dukungan penerbitan surat berharga Nomor 010/TGP/LGL-BTV/III/2013 tertanggal 1 Maret 2013 dari PT Tiara Global Propertindo (TGP), pihak yang berelasi dalam rangka untuk pengembangan usaha dan investasi TGP dan Grup. Surat utang ini di jamin dengan Jaminan perusahaan dari TGP, berdasarkan Surat Jaminan Perusahaan tertanggal 6 Mei 2013, yang menyatakan bahwa TGP menjamin pembayaran kembali pokok utang dan semua kewajiban pembayaran biaya bunga dan biaya lainnya atas surat utang yang telah diterbitkan oleh Perusahaan (Catatan 31). Berdasarkan surat perjanjian utang yang diterbitkan oleh Perusahaan semuanya kepada pihak ketiga. Tidak ada jaminan atas surat utang yang diterbitkan Perusahaan.

13. UTANG BANK JANGKA PENDEK

Akun ini terdiri dari : 2013 2012

Perusahaan PT Bank Victoria International Tbk Pinjaman rekening koran 1.762.584.942 1.844.673.534

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Dengan Memakai Jaminan No. 15 dan 16 masing-masing tertanggal 15 Maret 2010 yang dibuat dihadapan Notaris Fransisca Susi Setiawati, S.H., antara Perusahaan dengan PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria), Bank Victoria setuju untuk memberikan fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Rekening Koran sampai jumlah setinggi-tingginya Rp250.000.000. Jangka waktu selambat-lambatnya 15 Maret 2011. Pinjaman ini dikenakan bunga 12% per tahun. Pinjaman ini kemudian diperpanjang berdasarkan Perjanjian Perpanjangan Kredit No.15 Tanggal 16 Maret 2012.

Page 81: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

42

13. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)

Berdasarkan Akta Perubahan I Terhadap Perjanjian Kredit Dengan Memakai Jaminan No. 19 tanggal 6 Juli 2011 yang dibuat dihadapan Notaris Fransisca Susi Setiawati, S.H., antara Perusahaan dengan PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria), Bank Victoria setuju untuk menambah plafon fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Rekening Koran sebesar Rp1.750.000.000 sehingga menjadi setinggi-tingginya sebesar Rp2.000.000.000 dan memperpanjang jangka waktu pinjaman menjadi tanggal 15 Maret 2012. Pada tanggal 15 Maret 2012, Perusahaan memperoleh surat persetujuan dari Bank Victoria untuk memperpanjang jangka waktu pinjaman yang berakhir pada tanggal 15 Maret 2013 dan kemudian pada tanggal 15 Maret 2013, Perusahaan memperoleh surat perpanjangan jangka waktu pinjaman dari Bank Victoria yang akan berakhir pada tanggal 15 Maret 2014.

Fasilitas kredit tersebut diberikan untuk pembiayaan renovasi Hotel Saraswati Borobudur berikut pembelian peralatan dan perlengkapannya, pelunasan pinjaman kepada pihak ketiga dan untuk modal kerja Perusahaan. Fasilitas kredit ini berlaku untuk jangka waktu 12 bulan dan dapat diperpanjang. Tingkat bunga pinjaman sebesar 12% pertahun dibayar efektif per bulan dan sewaktu-waktu dapat berubah.

Jaminan atas fasilitas kredit tersebut adalah: - Sebidang tanah dan bangunan dengan sertifikat pengganti hak milik nomor 1437/Borobudur

seluas 780 m2 atas nama Perusahaan;

- Sebidang tanah dan bangunan dengan sertifikat hak milik nomor 2137/Borobudur seluas 1.250 m

2 atas nama Perusahaan;

- Sebidang tanah dan bangunan dengan sertifikat hak milik nomor 1904/Borobudur seluas 1.800 m

2 atas nama Perusahaan;

- Mesin-mesin dan peralatan hotel dan peralatan lainnya; - Inventaris peralatan hotel berikut perlengkapan-perlengkapannya; - Jaminan Perusahaan dari PT Intiputra Fikasa, pihak yang berelasi; - Jaminan pribadi dari Tn. Bhakti Salim, pemegang saham Perusahaan.

Dalam perjanjian dengan Bank Victoria terdapat pembatasan kepada Perusahaan yang mewajibkan Perusahaan untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari Bank Victoria apabila akan melakukan merger, reverse merger, akuisisi, pengambilalihan usaha, perubahan anggaran dasar dan susunan struktur Perusahaan, merubah susunan pemegang saham utama, perolehan pinjaman dalam bentuk apapun, membagikan dividen kecuali untuk memenuhi persyaratan OJK (dahulu Bapepam dan LK), menjual, menyewakan, mengalihkan pendapatan atau aset tetap atau investasi Perusahaan, kecuali dalam rangka usaha sehari-hari.

14. UTANG KONTRAKTOR DAN USAHA

Rincian utang kontraktor dan usaha berdasarkan nama supplier adalah sebagai berikut:

2013 2012

PT Graha Cipta Aditama 17.557.123.508 14.499.472.622 PT Jaya Kusuma Sarana 11.143.027.717 5.135.402.321 PT Kobin Keramik Industri 9.051.511.818 650.011.818 PT Tata Mulia Nusantara 9.010.102.328 8.833.236.349 PT Panca Usaha Palopo Plywood 8.745.967.113 851.180.113

PT Hardi Agung Perkasa 6.451.177.175 6.222.734.808 PT Pratama Surya Sentosa 5.350.935.873 - CV Hitakara 5.169.000.000 220.000.000

Page 82: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

43

14. UTANG KONTRAKTOR DAN USAHA (lanjutan) 2013 2012

PT Rusli Vinilon Sakti 4.861.672.382 - PT Duta Kreasi Bersama Realtindo 4.678.046.747 161.596.747 PT Maktal 4.640.916.248 1.007.435.081 PT Manamakmur 4.212.464.554 - PT Dunia Metal Works 3.980.882.000 - PT Idola Sakti Jaya 3.223.581.935 - PT Bian Niaga Batuan 2.147.348.546 2.147.348.546 PT Lodging Management Indonesia 2.010.460.364 - PT Agung Mustika Selaras 1.533.554.000 - PT Putra Inti Kencana 1.387.765.355 - PT Duta Cermat Mandiri 985.325.000 645.975.000 PT Saranacentra Bajatama 910.001.000 - PT Dapur Inspirasi 824.596.131 1.037.500.000 PT Duta Megah Matra 554.195.000 901.756.422 PT Marissi Idola Sumber Sejahtera 550.031.895 - CV Lembah Jati 544.868.800 985.814.550 PT Asta Anugerah 535.600.000 765.800.000 PT Sinar Sejati 482.457.240 298.597.350 PT Wavin Duta Jaya 471.249.163 - PT Mitra Kurnia 455.950.000 - PT Space Matrix 427.602.152 427.602.152 PT Nipsea Paint and Chemicals 419.278.694 - PT Dharmamas Putra Bali 406.605.349 1.184.693.486 PT Idea Mandiri 380.645.185 706.525.185 CV Mahesa Company Group 334.800.767 2.518.251.400 PT Majamakmur Sukses Mandiri 333.842.096 11.284.906 UD Mekar Kaca 285.557.266 - PT Batraco Raya 283.805.099 289.506.327 PT Sumber Graha Sejahtera 277.200.000 - PT Kerismas Witikco Makmur 276.676.400 - PT Mahesa Sarana Cipta 273.119.564 - PT Majamakmur Sukses Sejahtera 256.885.974 - PT Omega Karya Samitra 225.036.000 - CV Bumi Jaya Laju Sejahtera 220.115.445 - PT Duta Abadi Primantara 211.997.513 284.232.448 CV Cipta Selaras Group 209.297.930 - PT Bioseptic 198.000.000 198.000.000 PJ Garden 181.266.800 89.243.210 PT Sejahtera Usaha Bersama 172.800.000 - Candra Basuki 119.820.000 205.280.000 PT Baliboxes 111.457.678 176.086.515 Langgeng Loundry 107.892.757 253.016.293 Zarade Bali 41.549.255 562.123.850 PT Balicipendale 5.382.410 207.396.260 PT Sukses Kurnia Alam - 798.694.600 PT Great Stone Int - 793.627.065 PT Nettocyber - 1.037.107.500 Suite Grey - 461.136.000 PT Lodging - 435.150.000 PT Rotaryana - 367.921.915

PT Lelco Trindo - 354.814.380

Page 83: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

44

14. UTANG KONTRAKTOR DAN USAHA (lanjutan) 2013 2012

CV Dwi Putu - 293.349.000 PT Kaison Prima - 271.199.499 Green Design - 169.309.760 PT Space Matrix - 169.225.000 Lain-lain (dibawah Rp150.000.000) 4.506.392.484 5.663.908.857

Jumlah 121.736.838.710 62.292.547.335

Rincian utang kontraktor dan usaha seluruhnya merupakan utang pihak ketiga dan berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

2013 2012

Rupiah 119.610.078.465 59.399.262.229 Dolar Amerika Serikat 2.126.760.245 2.430.626.346 Euro - 462.658.760

Jumlah 121.736.838.710 62.292.547.335

15. UTANG NON-USAHA

Akun ini terdiri dari: 2013 2012

Pihak ketiga: Uang muka pelanggan 6.610.738.425 999.757.962 Sewa hak atas tanah (Catatan 11) 5.000.000.000 8.750.000.000 Komisi agen 291.975.735 81.401.069 Service charge 225.494.259 122.658.342 Utang atas pengembalian investasi - 143.465.667 Lain-lain 2.098.618.066 1.056.701.608

Jumlah 14.226.826.485 11.153.984.648

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, utang non-usaha CUN atas sewa tanah merupakan utang kepada I Wayan Medi atas sewa tanah di Provinsi Bali.

16. UANG MUKA PENJUALAN

Akun ini merupakan penerimaan uang atas pembelian kondominium hotel milik TIM dan BBS pada tanggal 31 Desember 2013 dan milik TIM, CUN dan BBS pada tanggal 31 Desember 2012 dari pelanggan yang sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian diterbitkan oleh manajemen, proses penjualan belum selesai. TIM, CUN dan BBS akan melaporkan uang muka sebagai penjualan setelah diselesaikannya perikatan jual beli atau pengikatan kredit dan dilakukan serah terima kunci pada pelanggan.

Page 84: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

45

16. UANG MUKA PENJUALAN (lanjutan) Akun ini terdiri dari:

2013 2012

Irwan Karim 3.601.295.510 2.857.045.402 Djoko Gazali 3.601.295.510 2.857.045.402 Amir Sambodo 2.326.215.190 1.318.328.604 Agustinus Lumboan 1.788.181.756 1.418.637.350 Budi Darmadi - 2.123.357.940

Jumlah 11.316.987.966 10.574.414.698

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, semua uang muka penjualan milik TIM, CUN dan BBS merupakan uang muka dari pihak ketiga dalam mata uang asing.

Saldo uang muka penjualan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar USD928.459 dan USD1.093.528.

17. BIAYA MASIH HARUS DI BAYAR Akun ini terdiri dari: 2013 2012

Bunga pinjaman 3.927.422.253 3.001.975.110 Gaji 1.500.381.688 1.002.016.595 Jasa manajemen 1.162.699.624 567.008.194 Asuransi 332.460.820 331.593.788 Jasa pelayanan 243.874.071 243.927.036 Pemasok 809.387.000 193.446.573 Jamsostek 72.361.470 44.077.360 Tenaga ahli - 4.326.671.184 Lain-lain 4.340.630.046 1.752.584.715

Jumlah 12.389.216.972 11.463.300.555

18. PERPAJAKAN

a. Pajak Dibayar di Muka Akun ini terdiri dari : 2013 2012

Pajak Penghasilan: Pajak pertambahan nilai 18.043.000.681 20.480.336.404 Pasal 4 ayat 2 - 5.447.994

Jumlah 18.043.000.681 20.485.784.398

Page 85: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

46

18. PERPAJAKAN (lanjutan)

b. Utang Pajak

Akun ini terdiri dari : 2013 2012

Pajak penghasilan Pasal 21 530.811.957 510.455.980 Pasal 23 258.378.077 52.783.762 Pasal 4(2) 3.234.845.830 682.045.225 Pasal 25 28.340.583 - Pasal 29 160.697.253 647.856.917 Pajak lainnya: Pajak pembangunan 1 812.356.241 1.330.048.346 Pajak final 6.874.334.773 4.104.944.393

Jumlah 11.899.764.714 7.328.134.623

c. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan

Manfaat (beban) pajak penghasilan Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:

2013 2012

Pajak final - Entitas Anak (5.769.390.380) (4.404.944.393 ) Pajak kini - Entitas Anak (415.762.500) (647.856.917 )

Sub-jumlah (6.185.152.880 ) (5.052.801.310 )

Pajak tangguhan: Perusahaan 2.914.432.806 (209.675.605 ) Entitas Anak 447.590.222 (670.293.233 )

Sub-jumlah 3.362.023.028 (879.968.838 )

Jumlah beban pajak penghasilan - neto (2.823.129.852) (5.932.770.148 )

Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

2013 2012

Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian 12.500.049.847 23.058.591.497 Dikurangi: Rugi sebelum manfaat (beban)

pajak penghasilan Entitas Anak (23.947.639.248) (22.212.479.573 )

Penyesuaian atas perubahan kepemilikan kepentingan non-pengendali - (24.718.308 )

Page 86: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

47

18. PERPAJAKAN (lanjutan)

c. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan (lanjutan)

2013 2012

Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Perusahaan (11.447.589.401) 821.393.616

Beda temporer: Penyisihan imbalan kerja karyawan 276.856.721 154.122.941

Penyusutan aset tetap (75.182.448) (80.801.030 ) Beda tetap: Jamuan dan sumbangan 28.418.755 17.385.500

Penghasilan yang pajaknya bersifat final: Pendapatan jasa giro dan deposito (256.211.593 ) (10.861.216 )

Pajak final atas jasa giro dan deposito 17.650.185 2.195.454

Penghasilan Kena Pajak (Rugi Fiskal) (11.456.057.781 ) 903.435.265

Akumulasi rugi fiskal yang dapat dikompensasikan: Tahun 2007 - (156.550.386 ) Tahun 2008 (215.808.480 ) (962.693.359 ) Tahun 2009 (402.477.447 ) (402.477.447 )

Akumulasi rugi fiskal yang dapat dikompensasikan pada akhir tahun (12.074.343.708 ) (618.285.927 )

Penghasilan kena pajak dan akumulasi rugi fiskal pada tanggal 31 Desember 2012 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak. Pada tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan belum menyampaikan SPT pajak penghasilan badan tahun 2013 kepada Kantor Pajak. Manajemen Perusahaan menyatakan bahwa SPT pajak penghasilan badan tahun 2013 akan dilaporkan sesuai dengan perhitungan pajak di atas. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 rincian dari akumulasi rugi fiskal yang dapat dikompensasikan milik Perusahaan terdiri dari:

2013 2012

Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal : 31 Desember 2008 (215.808.480 ) (215.808.480 ) 31 Desember 2009 (402.477.447 ) (402.477.447 ) 31 Desember 2013 (11.456.057.781 ) -

Jumlah (12.074.343.708) (618.285.927 )

Pada bulan September 2008, Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menyetujui perubahan Undang-undang Pajak Penghasilan yang berlaku efektif tanggal 1 Januari 2009. Salah satu perubahan tersebut sehubungan dengan tarif pajak penghasilan badan.

Page 87: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

48

18. PERPAJAKAN (lanjutan)

c. Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan (lanjutan)

Sebelumnya, tarif pajak penghasilan badan bersifat progresif sebesar 10% dan 15% atas Rp50 juta penghasilan kena pajak pertama dan kedua dan berikutnya 30% atas penghasilan kena pajak lebih dari Rp100.000.000. Sesuai dengan perubahan Undang-undang Pajak Penghasilan, tarif pajak penghasilan badan ditetapkan pada tarif tetap sebesar 28% dimulai sejak tanggal 1 Januari 2009 dan kemudian dikurangi menjadi 25% sejak tanggal 1 Januari 2010. Perhitungan pajak penghasilan tangguhan telah menggunakan tarif pajak baru tersebut. Manfaat (beban) pajak penghasilan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

2013 2012

Perusahaan Rugi fiskal 2.864.014.238 (225.183.608 ) Liabilitas imbalan kerja karyawan 69.214.180 34.304.485 Penyusutan aset tetap (18.795.613) (18.796.481 ) Entitas Anak

Amortisasi biaya pra operasi 328.504.028 (991.192.397 ) Penyusutan aset tetap 103.267.438 18.129.547 Liabilitas imbalan kerja karyawan 15.818.757 302.769.616

Jumlah 3.362.023.028 (879.968.838 )

d. Pajak Tangguhan

Aset pajak tangguhan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut: 2013 2012

Perusahaan Rugi fiskal 3.018.585.927 154.571.689 Liabilitas imbalan kerja karyawan 152.615.854 83.401.674 Penyusutan aset tetap 18.822.956 37.618.569 Entitas Anak Liabilitas imbalan kerja karyawan 459.455.930 443.637.173 Amortisasi biaya pra operasi 328.504.028 - Penyusutan aset tetap 126.683.551 23.416.113

Jumlah 4.104.668.246 742.645.218

Manajemen Grup berpendapat bahwa aset pajak tangguhan tersebut di atas dapat dipulihkan kembali melalui penghasilan kena pajak di masa yang akan datang.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan tidak diakui untuk kegiatan usaha Grup yang dikenai pajak penghasilan final (butir ”f” dibawah).

Page 88: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

49

18. PERPAJAKAN (lanjutan)

e. Administrasi

Berdasarkan Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, perusahaan-perusahaan di dalam Grup yang berdomisili di Indonesia menghitung dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan dan mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.

f. Lainnya

Pada tanggal 28 Desember 2007, Presiden dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menandatangani Peraturan Pemerintah No. 81 tahun 2007 (PP 81/2007) tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”.

PP 81/2007 ini mengatur perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham publiknya 40% atau lebih dari keseluruhan saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, masing-masing pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang disetor. Ketentuan sebagaimana dimaksud harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling singkat enam bulan dalam jangka waktu satu tahun pajak.

Pada tanggal 4 Nopember 2008, Presiden dan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menandatangani Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2008 yang mengatur bahwa penghasilan wajib pajak yang melakukan transaksi pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan akan dikenakan pajak yang bersifat final efektif tanggal 1 Januari 2009.

19. UTANG JANGKA PANJANG

Pada tanggal 31 Desember 2013 akun ini merupakan utang jangka panjang sehubungan dengan surat utang (Medium Term Note) yang diterbitkan oleh perusahaan dengan rincian sebagai berikut:

Nama

Suku Bunga

Nilai Utang

Jatuh tempo

Surfiwaty Tjandrasa

12,50%

1.000.000.000

15-Agust-15

Harry Antony

12,50%

1.000.000.000

11-Jul-15

Aspin Suryanna

12,50%

2.500.000.000

20-Agust-15

Aspin Suryanna

12,50%

2.500.000.000

22-Agust-15 Djohan Or Murni Sutanto

12,50%

2.500.000.000

19-Sep-15

Djohan Or Murni Sutanto

12,50%

2.500.000.000

24-Sep-15

Rusna Tandry

12,50%

1.000.000.000

29-Okt-15

Jumlah

13.000.000.000

Page 89: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

50

19. UTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)

Penerbitan surat utang ini sehubungan dengan surat permintaan dukungan penerbitan surat berharga Nomor 010/TGP/LGL-BTV/III/2013 tertanggal 1 Maret 2013 dari PT Tiara Global Propertindo (TGP), pihak yang berelasi dalam rangka untuk pengembangan usaha dan investasi TGP dan Grup. Surat utang ini di jamin dengan Jaminan perusahaan dari TGP, berdasarkan Surat Jaminan Perusahaan tertanggal 6 Mei 2013, yang menyatakan bahwa TGP menjamin pembayaran kembali pokok utang dan semua kewajiban pembayaran biaya bunga dan biaya lainnya atas surat utang yang telah diterbitkan oleh Perusahaan (Catatan 31). Berdasarkan surat perjanjian utang yang diterbitkan oleh Perusahaan semuanya kepada pihak ketiga. Tidak ada jaminan atas surat utang yang diterbitkan Perusahaan.

20. UTANG BANK JANGKA PANJANG

Akun ini terdiri dari: 2013 2012

Rupiah Perusahaan PT Bank CIMB Niaga Tbk 67.453.703.705 115.000.000.000 PT Bank Victoria International Tbk 8.164.262.056 9.424.999.978

Entitas Anak PT Bank CIMB Niaga Tbk 127.140.449.920 143.529.338.800 PT Bank Mandiri Tbk 123.494.000.000 126.494.000.000

Dollar AS Entitas Anak PT Bank CIMB Niaga Tbk (USD4.365.116 pada tanggal 31 Desember 2013 dan USD6.460.371 pada tanggal 31 Desember 2012) 53.206.395.632 62.471.790.374

Jumlah 379.458.811.313 456.920.129.152

Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun: Rupiah Perusahaan

PT Bank CIMB Niaga Tbk 17.222.222.220 - PT Bank Victoria International Tbk 1.300.000.008 1.300.000.008

Entitas Anak PT Bank CIMB Niaga Tbk 30.388.888.880 16.388.888.880 PT Bank Mandiri Tbk 12.000.000.000 3.000.000.000

Dollar AS Entitas Anak

PT Bank CIMB Niaga Tbk (USD2.095.256 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012) 25.539.070.020 20.261.121.265

Bagian yang jatuh tempo dalam waktu setahun 86.450.181.128 40.950.010.153

Bagian jangka panjang 293.008.630.185 415.970.118.999

Page 90: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

51

20. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)

a. Pinjaman yang diperoleh Perusahaan, terdiri dari:

PT Bank Victoria International Tbk

Berdasarkan akta perjanjian kredit dengan memakai jaminan No.16 tanggal 15 Maret 2010 yang dibuat dihadapan notaris Fransisca Susi Setiawati, S.H., antara Perusahaan dengan PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria), Bank Victoria setuju untuk memberikan fasilitas kredit sebesar Rp13.000.000.000. Fasilitas kredit tersebut diberikan untuk pembiayaan renovasi hotel Saraswati Borobudur berikut pembelian peralatan dan perlengkapannya, pelunasan pinjaman kepada pihak ketiga dan untuk modal kerja Perusahaan.

Jangka waktu pinjaman adalah 10 tahun (120 bulan) atau selambat-lambatnya 15 Maret 2020. Tingkat bunga pinjaman sebesar 12% per tahun dibayar efektif per bulan dan sewaktu-waktu dapat berubah.

Jaminan pemberian pinjaman tersebut adalah: - Sebidang tanah dan bangunan dengan sertifikat pengganti hak milik nomor 1437/Borobudur

seluas 780 m2 atas nama Perusahaan;

- Sebidang tanah dan bangunan dengan sertifikat hak milik nomor 2137/Borobudur seluas 1.250 m

2 atas nama Perusahaan;

- Sebidang tanah dan bangunan dengan sertifikat hak milik nomor 1904/Borobudur seluas 1.800 m

2 atas nama Perusahaan;

- Inventaris peralatan hotel berikut perlengkapan-perlengkapannya. - Jaminan Perusahaan dari PT Intiputra Fikasa dan Tn. Bhakti Salim berdasarkan akta

Pemberian Jaminan Perusahaan No. 22 dan 23 dari Notaris Ny. Franscisca Susi Setiawati, S.H., Notaris di Jakarta.

PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) Berdasarkan surat Offering Letter atas Pemberian Fasilitas Kredit Kepada Perusahaan atas pemberian fasilitas kredit No. 427/NH/CBGI/X/2012 tanggal 6 Nopember 2012 dan telah diaktakan berdasarkan akta notaris dan pejabat pembuat akta tanah No. 47 tanggal 22 Nopember 2012 dari Notaris E. Betty Budiyanti Moesigit, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus dari CIMB untuk keperluan pembiayaan modal disetor Entitas Anak dengan jumlah maksimum sebesar Rp115.000.000.000.

Fasilitas kredit ini dikenai bunga sebesar 10,5% per tahun (dan bunga akan naik menjadi 12% apabila dalam kuarter pertama 2013 pelaksanaan Penawaran Perdana Saham Perusahaan belum terlaksana). Provisi 0,5% dari jumlah maksimum fasilitas pinjaman dan dibayarkan pada saat penandatanganan perjanjian kredit. Pinjaman ini jatuh tempo selama lima (5) tahun sejak penarikan pertama. Jadwal angsuran pembayaran cicilan dilakukan secara bulanan dengan rincian sebagai berikut:

a. Bulan ke 6 sebesar Rp37.500.000.000 atau 30% dari nilai Penawaran Umum Perdana

Saham, mana yang lebih besar b. Bulan ke 7 - 60 sebesar Rp1.435.185.185 per bulan (dengan asumsi pelunasan bulan ke 6

sebesar Rp37.500.000.000)

Jaminan yang diberikan Perusahaan atas fasilitas ini adalah sebagai berikut: 1. APHT 3 atas tanah dan bangunan SHGB No. 967 (sewa) atas nama TIM, Entitas Anak di

atas SHM milik I Made Runteng dengan luas 17.000 m2 sebesar Rp93.280.000.000;

2. Gadai saham atas saham non-publik Perusahaan dengan harga par sebesar Rp60.000.000.000;

3. Personal guarantee dari Tn. Frans Faizal Hasjim dan Tn. Bhakti Salim;

Page 91: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

52

20. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)

a. Pinjaman yang diperoleh Perusahaan, terdiri dari: (lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (lanjutan)

Jaminan yang diberikan Perusahaan atas fasilitas ini adalah sebagai berikut: (lanjutan) 4. Assignment cash flow dari TIM, CUN, PN, masing-masing merupakan Entitas Anak; 5. Cross company guarantee dari TIM, CUN, PN, CMU masing-masing merupakan Entitas

Anak; dan PT Intiputra Fikasa, pihak yang berelasi; 6. Pengikatan ulang atas gadai saham CUN (Rp29.000.000.000), TIM (Rp38.000.000.000), PN

(Rp13.000.000.000) yang dimiliki oleh Perusahaan dan berlaku assignment of voting rights untuk CIMB.

Berdasarkan perjanjian dengan CIMB, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari bank, Perusahaan, tidak akan menjual atau menyewakan seluruh atau sebagian aset, mengubah susunan pengurus dan para pemegang saham kendali, membagikan dividen dan mengubah jenis usaha. Menjaga posisi keuangan Perusahaan dan 30% dana dari Penawaran Umum Perdana Saham digunakan untuk pelunasan kredit.

Pada bulan Mei 2013, Perusahaan melakukan pembayaran pokok atas pinjaman pada bank CIMB sebesar Rp37.500.000.000 dari dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham Perusahaan dan telah melakukan pembayaran cicilan selama tahun 2013 sebesar Rp10.046.296.295. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo pinjaman Perusahaan kepada CIMB adalah masing-masing sebesar Rp67.453.703.705 dan Rp115.000.000.000.

b. Pinjaman yang diperoleh PT Tiara Inti Mulia (TIM) terdiri dari:

PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB)

Berdasarkan surat Perubahan atas Persetujuan Pemberian Fasilitas Kredit TIM atas pemberian fasilitas kredit No. 194/NH/LCBI/V/2012 tanggal 21 Mei 2012, TIM memperoleh fasilitas pinjaman dari CIMB untuk keperluan pembiayaan konstruksi Hotel Anantara Bali Uluwatu Resort & Spa dengan jumlah maksimum sebesar Rp40.000.000.000. Fasilitas kredit ini dikenai bunga sebesar 10,5% per tahun dan dapat berubah sewaktu-waktu.

Pinjaman ini jatuh tempo selama lima (5) tahun sejak penarikan pertama dan dapat diperpanjang

setiap tahun.

Pada tanggal 20 Januari 2010, TIM menerima fasilitas kredit pinjaman transaksi khusus dari CIMB dengan maksimum kredit sebesar USD9.428.650. Tingkat suku bunga pertahun sebesar 7,5% dan dapat berubah sewaktu-waktu. Pinjaman ini akan jatuh tempo selama tujuh (5) tahun sejak penarikan pertama dan diperpanjang setiap tahun.

Jaminan yang diberikan TIM atas fasilitas ini adalah hak tanggungan atas tanah dan bangunan

hotel di Uluwatu, Bali, jaminan Perusahaan (Company’s Guarantee) atas nama PT Intiputra Fikasa dan jaminan lain dalam bentuk dan jumlah yang dapat diterima oleh Bank.

Jumlah saldo fasilitas pinjaman pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah masing-masing sebesar Rp84.317.506.752 (setara dengan USD4.365.115 dan Rp31.111.111.120) dan Rp102.471.790.374 (setara dengan USD6.460.371 dan Rp40.000.000.000).

Jaminan yang diberikan TIM atas fasilitas ini adalah sebagai berikut: 1. Akta Pemberian Hak Tanggungan atas tanah dan bangunan Tamanpuri Permata Hijau Town

House Jl. Biduri 1 Kebayoran Lama atas SHGB No. 1888, 1893, 2979, 2029, 1899, 1896, 1959 Grogol utara dengan luas 14.965 m

2 atas nama PT Intiputra Fikasa.

Page 92: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

53

20. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)

b. Pinjaman yang diperoleh PT Tiara Inti Mulia (TIM) terdiri dari: (lanjutan)

PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (lanjutan) Jaminan yang diberikan TIM atas fasilitas ini adalah sebagai berikut: (lanjutan) 2. Akta Pemberian Hak Tanggungan atas tanah dan bangunan atas SHGB No. 9678 (sewa) atas

nama TIM di atas SHM milik I Made Runteng dengan luas 17.000 m2.

3. Personal guarantee dari Tn. Frans Hasjim, Tn. Bhakti Salim dan Tn. Agung Salim. 4. Corporate guarantee dari PT Intiputra Fikasa dan CMU. 5. Fidusia atas piutang usaha dari penjualan unit kondo dan vila, 6. Proceed of Insurance,

7. Gadai saham TIM, 8. Assignment Proceed Cashflow dari PT Intiputra Fikasa.

Berdasarkan perjanjian dengan CIMB, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari bank, TIM,

tidak akan menjual atau menyewakan seluruh atau sebagian aset, mengubah susunan pengurus dan para pemegang saham kendali, membayar dividen, melakukan pengeluaran modal diatas 5 miliar, mengubah jenis usaha dan mengubah rencana pembangunan/ peruntukan proyek.

c. Pinjaman yang diperoleh PT Bina Buana Sarana (BBS), terdiri dari:

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Berdasarkan surat Penawaran atas Pemberian Fasilitas Kredit No. CBC.DPS/SPPK/111/2012 tanggal 18 Juli 2012, BBS memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi Umum (KIU) dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk untuk keperluan pembiayaan konstruksi Hotel The Residence At The Westin Resort & Spa, Ubud dan take over fasilitas kredit dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah maksimum sebesar Rp129.500.000.000. Utang ini dikenai bunga sebesar 11,5% per tahun dan dapat berubah sewaktu-waktu. Pinjaman ini jatuh tempo pada tanggal 13 Mei 2018 termasuk grace period angsuran pokok selama 12 bulan terhitung sejak penandatanganan Perjanjian Kredit dan dapat diperpanjang setiap tahun.

Jaminan fasilitas ini adalah 11 bidang tanah total luas 15.104 m2 atas nama BBS berikut

bangunan The Residences At The Westin Resort & Spa, Ubud di desa Singakerta, Kecamatan Ubud, Bali, jaminan perusahaan (Company’s Guarantee) atas nama PT Saraswati Griya Lestari Tbk (SGL), pemegang saham, PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN) dan PT Tiara Inti Mulia (TIM) masing-masing pihak yang berelasi, Personal Guarantee dari Tn. Frans Faizal Hasjim dan Tn. Bhakti Salim, Deficit Cashflow Notarial SGL, pemegang saham, CUN dan TIM, pihak yang berelasi, bagian bangunan kondotel dan jaminan lain dalam bentuk dan jumlah yang dapat diterima oleh Bank.

Berdasarkan perjanjian dengan Mandiri, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari bank, BBS tidak diperkenankan untuk merubah status hukum dan kepemilikan usaha, memperoleh fasilitas kredit, dari bank lain, kecuali dalam transaksi usaha yang wajar, mengikat diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan harta kekayaan BBS kepada pihak lain, mengambil bagian keuntungan atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan kepentingan pribadi dan memindahkan barang agunan.

Jumlah saldo pinjaman pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebesar Rp123.494.000.000 dan Rp126.494.000.000.

Page 93: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

54

20. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)

d. Pinjaman yang diperoleh PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN), terdiri dari: PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB)

Pada tanggal 16 Juni 2010, CUN menerima fasilitas kredit pinjaman transaksi khusus dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) dengan maksimum kredit sebesar Rp51.000.000.000. Jangka waktu selama tujuh (7) tahun dengan tingkat suku bunga per tahun sebesar 12% pada saat CUN masih dalam tahap pengembangan dan 11% pada saat CUN sudah beroperasi secara komersial, provisi sebesar 4% flat dibayar di muka pada saat setelah penandatanganan perjanjian dan 1% dari outstanding pinjaman pada saat ulang tahun perjanjian kredit.

Jaminan yang diberikan atas fasilitas ini adalah hak tanggungan atas tanah dan bangunan hotel di Kuta, Bali, jaminan perusahaan (Company Guarantee) atas nama PT Intiputra Fikasa dan PT Kace Mas serta jaminan lain dalam bentuk dan jumlah yang dapat diterima oleh Bank.

Berdasarkan perjanjian dengan CIMB, tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari bank, CUN, tidak akan menjual atau menyewakan seluruh atau sebagian aset, mengubah susunan pengurus dan para pemegang saham kendali, membayar dividen, melakukan perubahan struktur permodalan dan mengubah rencana pembangunan/peruntukan proyek. Jumlah saldo pinjaman pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp39.000.000.000 dan Rp46.500.000.000.

e. Pinjaman yang diperoleh PT Pratika Nugraha (PN), terdiri dari: PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB)

Pada tanggal 23 Desember 2011, PN menerima fasilitas pinjaman dari PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) dengan maksimum kredit sebesar Rp95.000.000.000 untuk tujuan pembiayaan pembangunan Hotel Sarasvati Seminyak, Bali. Jumlah fasilitas kredit yang telah diterima Perusahaan sampai dengan 31 Desember 2013 dan 2012 sebesar Rp57.029.338.800.

Tingkat suku bunga per tahun sebesar 12% dan dapat berubah sewaktu-waktu dengan jangka waktu selama 7 tahun. Utang bank ini di jaminkan dengan Akta Pemberian Hak Tanggungan atas SHGB (sewa) tanah yang terletak dijalan Sarimande, Kuta Bali seluas 2800 m

2, gadai saham

PN, jaminan pribadi dari Tn. Frans Faizal Hasjim dan Tn. Bhakti Salim, jaminan perusahaan dari PT Inti Fikasa Raya, CMU dan PT Saraswati Griya Lestari Tbk, pemegang saham PN.

Sesuai dengan perjanjian pinjaman, PN diwajibkan mensyaratkan assignment proceed cash flow dari CUN, TIM, BBS, PT Inti Fikasa Raya, CMU, semuanya pihak-pihak yang berelasi atas utang bank kepada Bank CIMB dan memenuhi batasan-batasan tertentu.

Sehubungan dengan pinjaman kepada CIMB, Perusahaan diwajibkan memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Tingkat leverage maksimal 4 kali pada tahun 2015, 3 kali pada tahun 2016 dan 2 kali pada

tahun 2017 tahun-tahun selanjutnya. 2. Tingkat EBTIDA utang bank maksimal 3 kali pada tahun 2014 dan 2 kali pada tahun 2015 dan

tahun-tahun selanjutnya. 3. Tingkat Debt Service Coverage Ratio (DSCR) minimum 1 kali pada tahun 2014 dan

tahun-tahun selanjutnya. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan dan Entitas Anak telah

memenuhi semua persyaratan yang telah ada atau memperoleh waiver sebagaimana diperlukan.

Page 94: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

55

21. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN

Akun ini merupakan utang atas fasilitas pembiayaan konsumen untuk pembelian kendaraan dengan rincian sebagai berikut:

2013 2012

PT BCA Finance 924.607.811 554.022.086 PT BII Finance 298.443.298 512.507.738 PT Mitsui Leasing Capital Indonesia 204.633.005 454.616.647 PT CIMB Niaga Auto Finance 137.906.060 214.103.822 PT Balimor Finance - 27.304.921

Utang pembiayaan konsumen jangka panjang sebelum dikurangi bagian yang

jatuh tempo dalam satu tahun 1.565.590.174 1.762.555.214

Dikurangi bagian utang pembiayaan konsumen yang jatuh tempo dalam satu tahun 771.153.836 1.058.639.700

Utang pembiayaan konsumen bagian jangka panjang 794.436.338 703.915.514

a. Utang pembiayaan yang diperoleh PT Tiara Inti Mulia (TIM):

TIM mengadakan perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT BCA Finance dan PT BII Finance dengan jumlah fasilitas pembiayaan yang diterima masing-masing sebesar Rp1.737.520.000 dan Rp131.200.000 untuk membiayai pembelian kendaraan dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun yang berakhir pada tahun 2013 dan 2014.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo utang pembiayaan konsumen dari PT BCA Finance adalah masing-masing sebesar Rp22.283.124 dan Rp436.863.638, sedangkan dari PT BII Finance adalah Rp nil dan Rp3.626.457.

b. Utang pembiayaan yang diperoleh PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN):

CUN mengadakan perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT Balimor Finance dan PT BCA Finance dengan jumlah fasilitas pembiayaan yang diterima masing-masing sebesar Rp280.000.000 dan Rp221.520.000 untuk membiayai pembelian kendaraan dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun yang berakhir pada tahun 2013 dan 2014.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo utang pembiayaan konsumen dari PT BCA Finance adalah masing-masing sebesar Rp9.910.558 dan Rp72.455.480. Saldo utang pembiayaan kepada PT Balimor Finance pada tanggal 31 Desember 2013 telah lunas dan saldo 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp27.304.921.

c. Utang pembiayaan yang diperoleh PT Bina Buana Sarana (BBS):

Pada tahun 2011, BBS mengadakan perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT BCA Finance dengan jumlah fasilitas pembiayaan yang diterima sebesar Rp106.080.000 untuk membiayai pembelian kendaraan dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun yang berakhir pada tahun 2014.

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo utang pembiayaan konsumen dari PT BCA Finance adalah masing-masing sebesar Rp6.710.494 dan Rp44.702.968.

Page 95: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

56

21. UTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN (lanjutan)

d. Utang pembiayaan yang diperoleh PT Cakrawala Mitra Usaha (CMU):

CMU mengadakan perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT Mitsui Leasing Capital Indonesia untuk membiayai pembelian kendaraan dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun yang berakhir pada tahun 2013 dan 2014 dengan jumlah fasilitas pembiayaan yang diterima adalah sebesar Rp740.000.000. CMU mengadakan perjanjian pembiayaan konsumen dengan PT Bank International Indonesia Tbk dan PT CIMB Niaga Auto Finance, untuk membiayai pembelian kendaraan dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun yang berakhir pada tahun 2015 dengan jumlah fasilitas pembiayaan yang diterima masing-masing adalah sebesar Rp602.000.000 dan Rp245.708.200.

Pada tanggal 29 Juli 2013, CMU mengadakan perjanjian dengan PT BCA Finance untuk

membiayai pembelian kendaraan dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun yang berakhir pada tahun 2016 dengan jumlah fasilitas pembiayaan yang diterima sebesar Rp1.050.000.000.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, saldo utang pembiayaan konsumen dari PT Mitsui

Leasing Capital Indonesia adalah masing-masing Rp204.633.005 dan Rp454.616.647, dari PT BCA Finance pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp885.703.635.

Saldo utang pembiayaan konsumen dari PT BII Finance pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013

dan 2012 masing-masing adalah sebesar Rp298.443.298 dan Rp508.881.281, sedangkan saldo utang pembiayaan konsumen dari PT CIMB Niaga Auto Finance adalah sebesar Rp137.906.060 dan Rp214.103.822.

22. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan

Perusahaan dihitung oleh aktuaris independen, PT Prima Bhaksana Lestari, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” yang laporannya masing-masing bertanggal 13 Januari 2014 dan 28 Januari 2013.

Asumsi aktuaria dan perhitungan yang digunakan oleh Perusahaan dalam menentukan beban dan liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:

2013 2012

Tingkat diskonto 9,09% 6,77% Tingkat kenaikan gaji 10,00% 10,00% Usia pensiun 55 Tahun 55 Tahun Metode penilaian Projected Unit Credit Projected Unit Credit

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan Entitas Anak, dihitung oleh aktuaris independen, PT Prima Bhaksana Lestari, dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit” yang laporannya bertanggal 13 Januari 2014 dan 28 Januari 2013.

Asumsi aktuaria dan perhitungan yang digunakan oleh Entitas Anak dalam menentukan beban dan liabilitas diestimasi atas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:

2013 2012

Tingkat Diskonto PT Tiara Inti Mulia 8,93% 5,87% PT Cakrawala Usaha Nusantara 8,83% 6,03%

Page 96: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

57

22. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (lanjutan) 2013 2012

Tingkat Diskonto (lanjutan) PT Bina Buana Sarana 8,99% 6,24% PT Cakrawala Mitra Usaha 9,13% 6,35% PT Pratika Nugraha 8,40% 5,77% Tingkat kenaikan gaji 10,00% 10,00% Usia pensiun 55 Tahun 55 Tahun Tingkat kematian 100% TMI2011 100 % TMI2011 Metode penilaian Projected Unit Credit Projected Unit Credit

Rekonsiliasi liabilitas imbalan kerja pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, adalah sebagai berikut:

2013 2012

Liabilitas pada awal tahun 6.237.348.403 2.988.574.021 Beban liabilitas diestimasi (Catatan 28) 1.637.635.807 3.265.679.382 Pembayaran imbalan - (16.905.000 )

Liabilitas akhir tahun 7.874.984.210 6.237.348.403

Beban imbalan kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:

2013 2012

Biaya jasa kini 2.308.032.150 3.047.668.526 Beban bunga 357.515.182 217.843.334 Kerugian aktuaria (386.400.629) 167.522 Koreksi aktuarial (641.510.896) -

Jumlah beban imbalan kerja 1.637.635.807 3.265.679.382

Jumlah liabilitas imbalan kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

2013 2012

Nilai kini liabilitas 6.043.423.288 6.162.093.193 Kerugian aktuarial yang belum diakui 1.831.560.922 75.255.210

Liabilitas akhir tahun 7.874.984.210 6.237.348.403

Page 97: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

58

23. MODAL SAHAM

Susunan pemegang saham dan kepemilikannya pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

31 Desember 2013

Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Pemegang Saham Disetor penuh Pemilikan Jumlah

PT Tiara Realty 2.910.000.000 81,97% 291.000.000.000 Tn. Bhakti Salim 45.000.000 1,27% 4.500.000.000 Tn. Frans Faizal Hasjim 30.000.000 0,85% 3.000.000.000 Tn. Agung Salim 15.000.000 0,42% 1.500.000.000 Masyarakat 550.000.000 15,49% 55.000.000.000

Jumlah 3.550.000.000 100,00% 355.000.000.000

31 Desember 2012

Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Pemegang Saham Disetor penuh Pemilikan Jumlah

PT Tiara Realty 2.910.000.000 97,00% 291.000.000.000 Tn. Bhakti Salim 45.000.000 1,50% 4.500.000.000 Tn. Frans Faizal Hasjim 30.000.000 1,00% 3.000.000.000 Tn. Agung Salim 15.000.000 0,50% 1.500.000.000

Jumlah 3.000.000.000 100,00% 300.000.000.000

Berdasarkan Akta Notaris Harry Purnomo, S.H., M.H., M.Kn., No. 11 tanggal 26 Juni 2012 menyatakan

penegasan kembali atas perubahan anggaran dasar Perusahaan yang telat diaktakan dengan Akta Notaris No. 11 tanggal 26 Juli 2012 dari Notaris Harry Purnomo, S.H., M.H., M.Kn. sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan dari semula sebesar Rp126.000.000.000 menjadi Rp216.000.000.000 dimana peningkatan sebesar Rp90.000.000.000 telah diambil bagian oleh seluruh pemegang saham Perusahaan. Akta penegasan tersebut telah dilaporkan dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.10-33763 tanggal 17 September 2012.

Berdasarkan akta notaris Dewi Sukardi S.H., M.Kn., No. 6 tanggal 16 Oktober 2012, antara lain,

mengenai peningkatan modal dasar dari semula Rp470.000.000.000 menjadi Rp1.200.000.000.000 dan peningkatan modal disetor dan modal ditempatkan dari semula berjumlah Rp216.000.000.000 menjadi Rp300.000.000.000.

Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. AHU-55211.AH.01.02 tanggal 25 Oktober 2012.

Berdasarkan Akta Notaris Dewi Sukardi S.H., M.Kn., No. 5 tanggal 18 Maret 2013, antara lain, mengenai menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan setelah Penawaran Umum selesai dilaksanakan yaitu semula sebesar Rp300.000.000.000 masing-masing saham bernilai nominal Rp100 atau sejumlah 3.000.000.000 lembar saham menjadi Rp355.000.000.000 dengan nilai nominal yang sama atau sejumlah 3.550.000.000 lembar saham (Catatan 1).

Page 98: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

59

24. TAMBAHAN MODAL DI SETOR

Akun ini merupakan tambahan modal disetor sehubungan dengan: 2013 2012

Agio saham - IPO 46.750.000.000 - Biaya emisi saham (6.440.935.552 ) - - Selisih nilai transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali (12.521.821.068 ) -

Jumlah 27.787.243.380 -

Agio saham - IPO Agio saham sebesar Rp46.750.000.000 yang timbul dari Penawaran Umum Perdana Perusahaan

(IPO) untuk 550.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100 (nilai penuh) per saham, sedangkan nilai pasar adalah Rp185 (nilai penuh) per saham berdasarkan hasil dari Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan.

Biaya Emisi Saham

Biaya emisi saham yang muncul dari Penawaran Umum Perdana Perusahaan (IPO) sebesar Rp6.440.935.552.

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Antara Entitas Sepengendali

Selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali merupakan selisih yang timbul antara nilai akuisisi dengan nilai buku beberapa Entitas Anak tertentu yang menggabungkan diri dengan

Perusahaan dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan pada tahun 2011 dan 2012 (Catatan 35).

Sebelum tanggal 1 Januari 2013, selisih nilai transaksi restrukturisasi dengan entitas sepengendali dicatat sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada Ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian.

Sejak tanggal 1 Januari 2013, selisih nilai transaksi restrukturisasi dengan entitas sepengendali di

catat sebagai bagian dari akun “Tambahan Modal Disetor” pada Ekuitas di laporan posisi keuangan konsolidasian.

25. PENDAPATAN

Akun ini terdiri dari: 2013 2012

Kamar 65.777.772.417 32.791.548.522 Penjualan kondominium 55.387.807.594 82.143.069.686 Makanan dan minuman 25.044.721.238 10.168.187.290 Departemental lainnya 2.982.190.940 1.493.697.489

Jumlah 149.192.492.189 126.596.502.987

Tidak terdapat pendapatan dari pihak berelasi pada tahun 2013 dan 2012.

Page 99: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

60

25. PENDAPATAN (lanjutan) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak ada transaksi

pendapatan kepada satu pelanggan pihak ketiga yang jumlah pendapatan kumulatif melebihi 10% dari pendapatan usaha konsolidasian.

26. BEBAN POKOK PENDAPATAN

Akun ini terdiri dari: 2013 2012 2011

Penyusutan aset tetap (Catatan 10) 28.323.704.318 7.209.985.621 2.253.105.041 Kamar 10.565.102.423 7.112.417.044 1.671.734.175 Bangunan (Catatan 7) 9.757.555.558 26.955.871.857 - Departemental lainnya 9.159.851.090 5.222.043.431 1.289.810.258 Makanan dan minuman 8.747.587.495 7.611.058.409 1.766.495.970 Listrik, air dan telekomunikasi 4.798.944.578 2.669.291.653 667.228.602 Tanah (Catatan 11) 1.439.033.460 631.462.038 150.946.484

Jumlah 72.791.778.922 57.412.130.053 7.799.320.530

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 tidak ada transaksi pembelian kepada satu pemasok pihak ketiga yang jumlah pendapatan kumulatif melebihi 10% dari pendapatan usaha konsolidasian.

27. BEBAN USAHA - PEMASARAN

Akun ini terdiri dari: 2013 2012

Gaji dan tunjangan 296.213.065 452.854.878 Perjalanan dinas 112.401.275 140.755.622 Iklan 107.270.500 645.602.225 Keamanan dan kebersihan 23.430.000 50.760.000 Jamuan dan sumbangan 12.017.204 34.926.903 Listrik dan air 11.664.925 23.539.874 Komisi penjualan - 251.158.192 Lain-lain (dibawah Rp20juta) 17.162.373 23.085.659

Jumlah 580.159.342 1.622.683.353

28. BEBAN USAHA - UMUM DAN ADMINISTRASI

Akun ini terdiri dari: 2013 2012 2011

Gaji dan tunjangan 19.063.308.823 14.973.696.742 11.148.111.341 Sewa 5.913.204.472 1.415.375.313 1.010.228.308 Jasa manajemen 5.806.103.908 2.566.523.525 3.157.416.168 Penyusutan aset tetap (Catatan 10) 2.138.649.418 1.597.844.039 1.152.022.082 Imbalan kerja karyawan (Catatan 22) 1.637.635.807 3.265.679.382 2.146.414.284

Page 100: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

61

28. BEBAN USAHA - UMUM DAN ADMINISTRASI (lanjutan)

2013 2012 2011

Tenaga ahli 1.506.430.000 2.259.483.600 1.430.106.025 Perjalanan dinas 1.377.989.171 1.429.167.618 1.254.594.073 Cadangan pembelian aset tetap 1.272.667.776 658.692.529 - Asuransi 762.344.200 439.058.711 348.404.312 Biaya konsumsi 454.543.627 13.386.780 - Biaya jasa alih daya 368.529.597 476.286.933 518.226.003 Biaya pra opening hotel 262.495.387 37.380.546 - Jamuan 256.848.948 497.895.361 277.657.197 Biaya iklan dan promosi 255.653.723 6.974.873 - Perbaikan dan pemeliharaan 235.004.801 729.787.390 84.822.619 Listrik, air dan telepon 203.420.823 220.779.517 246.105.281 Alat perlengkapan kantor 154.562.324 126.251.251 130.102.032 Keamanan dan kebersihan 90.211.000 90.485.601 285.198.526 Pajak dan perijinan 60.917.800 736.667.915 - Biaya pra operasi - 2.572.872.707 5.256.064.450 Lain-lain (dibawah Rp50Juta) 4.718.942.923 1.883.146.721 1.046.000.137

Jumlah 46.539.464.528 35.997.437.054 29.491.472.838

29. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI

Perhitungan kepentingan non-pengendali atas aset neto Entitas Anak yang dikonsolidasi pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

2013 2012

Kepentingan non-pengendali pada awal tahun 2.719.039.561 1.475.864.019 Penambahan uang muka setoran modal - 1.103.000.000 Penyesuaian atas perubahan kepemilikan kepentingan non-pengendali - (24.718.308 ) Bagian kepentingan non-pengendali atas laba neto tahun berjalan 182.100.765 164.893.850

Kepentingan non-pengendali 2.901.140.326 2.719.039.561

30. LABA NETO PER SAHAM DASAR

Laba neto per saham dasar dihitung dengan membagi laba komprehensif tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun berjalan.

2013 2012

Laba neto tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk 9.494.819.230 16.960.927.499 Jumlah rata-rata tertimbang saham 3.458.333.333 1.920.000.000

Laba neto per saham dasar 2,75 8,83

Page 101: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

62

31. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI

Rincian saldo dengan pihak berelasi:

Saldo

Persentase terhadap jumlah aset/

beban usaha yang bersangkutan

31 Des 2013 31 Des 2012 31 Des 2013 31 Des 2012

Piutang non-usaha (Catatan 6)

PT Tiara Global Propertindo 34.074.450.000 - 3,49% -

Piutang bunga-TGP 1.011.284.416 - 0,10% -

35.085.734.416 - 3,59% -

Beban gaji dan tunjangan

Imbalan kerja jangka pendek

Direksi 8.691.775.320 6.991.599.602 18,45% 18,58%

Komisaris 1.355.121.312 2.563.736.739 2,88% 6,81%

Saldo beban gaji dan tunjangan

10.046.896.632 9.555.336.341 21,33% 25,39%

Piutang pihak yang berelasi kepada PT Tiara Global Propertindo (TGP) merupakan piutang sehubungan dengan hasil penerbitan surat utang oleh Perusahaan (Catatan 12 dan 19). PT Tiara Global Propertindo merupakan pemegang saham dari PT Tiara Realty (Pemegang saham Perusahaan).

Tidak terdapat transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi baik yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan kegiatan usaha utama Perusahaan, yang didefinisikan sebagai transaksi benturan kepentingan berdasarkan peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 “Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu”. Selain transaksi yang dilakukan Perusahaan sehubungan dengan penerbitan surat utang untuk kepentingan TGP.

32. PERIKATAN DAN PERJANJIAN

Perikatan dan perjanjian dengan Perusahaan dan Entitas Anak sebagai berikut :

a. PT Tiara Inti Mulia (TIM) mengadakan perjanjian dengan Lodging Management (Labuan) Limited (LML) dimana LML akan memberikan jasa sehubungan dengan operasional hotel TIM. Sebagai kompensasi, TIM akan membayar biaya manajemen bulanan yang terdiri dari biaya manajemen dasar sebesar 2,5% dari pendapatan bruto dan biaya insentif manajemen setinggi-tingginya sebesar 8% dari laba bruto operasional hotel yang telah disesuaikan. Perjanjian ini berlaku selama 10 tahun sejak tanggal efektifnya perjanjian yaitu 9 Januari 2009 kecuali terdapat penyelesaian lebih dini sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian tersebut. Perjanjian ini dapat diperpanjang selama 10 tahun berturut-turut atas persetujuan kedua belah pihak. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Anantara Bali Uluwatu Resort & Spa sudah beroperasi, sehingga TIM sudah membayar dan membebankan biaya lisensi pada operasional hotel.

b. TIM mengadakan perjanjian dengan Lodging Management (Labuan) Limited (LML) dimana TIM diberikan ijin untuk menggunakan nama “Anantara” termasuk logo, design, trademarks, service marks dan registrasi sehubungan dengan Hotel. Perjanjian ini berlaku sepanjang Management Agreement dengan LML masih berlaku, kecuali terdapat penyelesaian lebih dini sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam perjanjian tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Anantara Bali Uluwatu, Resort & Spa sudah beroperasi, sehingga TIM sudah membayar dan membebankan biaya manajemen pada operasional hotel.

Page 102: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

63

32. PERIKATAN DAN PERJANJIAN (lanjutan)

c. PT Bina Buana Sarana (BBS) mengadakan perjanjian dengan Starwood Asia Pacific Hotels & Resorts Pte. Ltd (Starwoods) dimana Starwoods akan memberikan jasa sehubungan dengan operasional hotel BBS. Sebagai kompensasi, BBS akan membayar biaya manajemen bulanan yang terdiri dari biaya manajemen dasar sebesar 2,5% dari pendapatan bruto dan biaya insentif manajemen sebesar 5% dari laba bruto operasional hotel yang telah disesuaikan, sebagaimana dijelaskan dalam perjanjian tersebut. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, BBS belum beroperasi sehingga belum ada pembayaran biaya manajemen ke Starwoods.

d. PT Cakrawala Mitra Usaha (CMU) mengadakan perjanjian dengan PT Bangun Wahana Indah Indonesia dalam Internasional Best Western (BWII) dimana BWII akan memberikan jasa sehubungan dengan operasional hotel Perusahaan. Sebagai kompensasi, CMU akan membayar biaya manajemen bulanan yang terdiri dari biaya manajemen dasar sebesar 2,5% dari pendapatan kotor dan biaya insentif manajemen sebesar 5% dari laba bruto operasional hotel yang telah disesuaikan. Perjanjian ini berlaku selama 10 tahun sejak tanggal efektifnya perjanjian yaitu 30 Juni 2012 kecuali terdapat penyelesaian lebih dini sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian tersebut. Perjanjian ini dapat diperpanjang selama 3 periode 2 tahun berturut-turut atas persetujuan kedua belah pihak.

Biaya jasa manajemen yang dibebankan pada operasional hotel adalah masing-masing sebesar Rp5.806.103.908 dan Rp2.566.523.525 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Umum dan Administrasi-Jasa Manajemen” pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

33. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 aset dan liabilitas moneter Grup dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:

31 Desember 2013 31 Desember 2012

IDR

Ekuivalen Mata uang asing

IDR

Ekuivalen Mata uang asing

Aset keuangan

Kas dan bank

2.687.061.103 USD220.450 1.762.924.935 USD182.309

Piutang usaha

300.735.873 USD24.673 3.108.052.282 USD 321.412

Jumlah Aset 2.987.796.976 4.870.977.217

Liabilitas

Utang kontraktor dan

usaha

2.126.760.245 USD174.482 2.430.626.346 USD251.357

- - 462.658.760 EUR36.117

Biaya yang masih harus dibayar

539.147.261 USD44.232 - -

Utang jangka pendek

609.450.000 USD50.000 - - Utang bank

53.206.395.632 USD4.365.116 62.471.790.374 USD6.460.371

Uang muka penjualan

11.316.987.966 USD928.459 10.574.414.698 USD1.093.528

Jumlah Liabilitas

67.798.741.104 75.939.490.178

Liabilitas dalam mata uang asing neto

(64.810.944.128) (71.068.512.961)

Page 103: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

64

33. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)

Jika nilai denominasi liabilitas neto dari mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2013 ditampilkan dengan menggunakan nilai tukar yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 10 Juni 2014 (tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian), yaitu Rp11.806 untuk 1 Dollar AS, liabilitas neto moneter Grup akan mengalami penurunan sebesar Rp2.036.482.332.

34. INFORMASI SEGMEN

Sesuai dengan PSAK No. 5, “Segmen Operasi”, informasi segmen dibawah ini dilaporkan berdasarkan informasi yang digunakan oleh manajemen untuk mengevaluasi kinerja setiap segmen usaha dan di dalam mengalokasikan sumber daya. a. Segmen operasi

Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan (Catatan 1a), Perusahaan dan Entitas Anak memiliki usaha bidang penyediaan akomodasi dibidang perhotelan dan properti.

b. Informasi menurut segmen operasi

Informasi tentang Perusahaan dan Entitas Anak menurut segmen usaha adalah sebagai berikut:

31 Desember 2013

Hotel

Properti Jumlah

Eliminasi Konsolidasian

Pendapatan

Pihak eksternal

93.804.684.595 85.387.807.594 179.192.492.189 (30.000.000.000) 149.192.492.189

Hasil

Hasil segmen

27.533.199.009 48.867.514.258 76.400.713.267 - 76.400.713.267

Beban usaha

24.338.306.358

22.781.317.512

47.119.623.870

-

47.119.623.870

Laba usaha

3.194.892.651

26.086.196.746

29.281.089.397

-

29.281.089.397

Beban lain-lain - neto

(12.224.706.516)

(4.556.333.034)

(16.781.039.550)

-

(16.781.039.550)

Laba (Rugi) sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan

(9.029.813.865)

21.529.863.712

12.500.049.847

-

12.500.049.847

Manfaat (beban) pajak penghasilan

2.946.260.528 (5.769.390.380) (2.823.129.852) - (2.823.129.852)

Laba (rugi) neto tahun berjalan

(6.083.553.337)

15.760.473.332

9.676.919.995

-

9.676.919.995

Pendapatan komprehensif lain

-

-

-

-

-

Jumlah laba (rugi) komprehensif

(6.083.553.337)

15.760.473.332

9.676.919.995

-

9.676.919.995

Informasi lainnya

Aset segmen

608.348.138.157

907.249.298.605

1.515.597.436.762

(540.265.540.389)

975.331.896.373

Liabilitas segmen

221.265.808.214

618.305.787.661

839.571.595.875

(243.265.540.389)

596.306.055.486

Page 104: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

65

34. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)

b. Informasi menurut segmen operasi (lanjutan)

31 Desember 2012

Hotel

Properti Jumlah

Eliminasi Konsolidasian

Pendapatan

Pihak eksternal

44.453.433.301

85.143.069.686

129.596.502.987

(3.000.000.000)

126.596.502.987

Hasil

Hasil segmen

18.538.622.764

50.645.750.170

69.184.372.934 -

69.184.372.934

Beban usaha

13.507.852.863

24.112.267.544

37.620.120.407

-

37.620.120.407

Laba usaha

5.030.769.901

26.533.482.626

31.564.252.527

-

31.564.252.527

Beban lain-lain, neto

(2.102.487.114)

(6.427.892.224)

(8.530.379.338)

24.718.308

(8.505.661.030)

Laba sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan

2.928.282.787

20.105.590.402

23.033.873.189

24.718.308

23.058.591.497

Manfaat (beban) pajak penghasilan

(1.527.825.755)

(4.404.944.393)

(5.932.770.148)

-

(5.932.770.148)

Laba neto tahun berjalan

1.400.457.032

15.700.646.009

17.101.103.041

24.718.308

17.125.821.349

Pendapatan komprehensif lain

-

-

-

-

-

Jumlah Laba komprehensif

1.400.457.032

15.700.646.009

17.101.103.041

24.718.308

17.125.821.349

Informasi lainnya

Aset segmen

452.164.478.400

823.133.710.937

1.275.298.189.337

(431.681.244.731)

843.616.944.606

Liabilitas segmen

154.307.659.567

549.950.673.326

704.258.332.893

(134.681.244.731)

569.577.088.162

35. AKUISISI ANAK PERUSAHAAN

a. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

Pada bulan Februari 2011, Perusahaan membeli 64% kepemilikan PT Bina Buana Sarana (BBS), PT Cakrawala Usaha Nusantara (CUN), PT Tiara Inti Mulia (TIM) dan PT Pratika Nugraha (PN) yang dimiliki oleh PT Intiputra Fikasa (IF), pihak yang berelasi, dengan total nilai pembelian sebesar Rp1.536.000.000. Kemudian pada bulan yang sama, Perusahaan melakukan setoran modal kepada BBS, CUN, TIM dan PN sebesar Rp19.480.000.000, Rp28.958.000.000, Rp60.085.000.000 dan Rp14.754.000.000. Atas penyertaan tersebut, Perusahaan memperoleh 99,25% kepemilikan saham pada CUN dan 99,00% kepemilikan saham pada BBS, TIM dan PN. Total aset neto semua Entitas Anak yang menjadi bagian Perusahaan pada tanggal akuisisi dan penyertaan saham adalah sebesar (Rp9.290.349.742). Selisih antara nilai pembelian dengan total aset neto atas penyertaan saham Perusahaan di Entitas Anak tersebut sebesar Rp10.826.349.742 dicatat dan dibukukan pada akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” pada Ekuitas di Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian.

Pada bulan Mei 2011, Perusahaan membeli 99,00% kepemilikan PT Cakrawala Mitra Usaha (CMU) yang dimiliki oleh PT Intiputra Fikasa (IF) dan PT Kace Mas (KM), pihak yang berelasi, dengan total nilai pembelian sebesar Rp1.980.000.000. Atas penyertaan tersebut, Perusahaan memperoleh 99,00% kepemilikan saham pada CMU. Total aset neto CMU yang menjadi bagian Perusahaan pada tanggal akuisisi dan penyertaan saham adalah sebesar Rp284.528.674. Selisih antara nilai pembelian dengan total aset neto atas penyertaan saham Perusahaan di CMU tersebut sebesar Rp1.695.471.326 dicatat dan dibukukan pada akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” pada Ekuitas di Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian.

Page 105: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

66

35. AKUISISI ANAK PERUSAHAAN (lanjutan)

a. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

PT Tiara Inti Mulia (TIM)

PT Bina Buana Sarana (BBS)

PT Cakrawala Usaha

Nusantara (CUN)

PT Pratika

Nugraha (PN)

PT Cakrawala Mitra Usaha

(CMU)

Jumlah

Net Aset

(6.400.569.469) (596.057.258) (2.318.601.155) 24.878.140 284.528.674 (9.005.821.068)

Harga Akuisisi

800.000.000

320.000.000

320.000.000

96.000.000

1.980.000.000

3.516.000.000

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

(7.200.569.469)

(916.057.258)

(2.638.601.155)

(71.121.860)

(1.695.471.326)

(12.521.821.068)

b. Rugi Anak Perusahaan Pra Akuisisi

Pada bulan Februari dan Mei 2011, Perusahaan melakukan akuisisi saham dan penyertaan modal atas saham BBS, CUN, CMU, TIM dan PN. Rugi Entitas Anak tersebut untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 sebelum tanggal akuisisi tidak diperhitungkan sebagai bagian laba komprehensif konsolidasian, dengan rincian sebagai berikut:

2011

CMU 1.682.302.299 TIM 1.450.254.339 CUN 799.977.714 BBS 791.190.928 PN 23.799.109

Jumlah 4.747.524.389

36. CADANGAN UMUM

Undang-undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 1/1995 yang diterbitkan di bulan Maret 1995 dan telah diubah dengan Undang-undang No. 40/2007 yang diterbitkan pada bulan Agustus 2007, mengharuskan pembentukan cadangan umum dari laba neto sejumlah minimal 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk pembentukan penyisihan tersebut. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Perusahaan belum membentuk cadangan umum tersebut, dikarenakan Perusahaan masih mengalami saldo defisit.

37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan Grup adalah risiko kredit, risiko mata uang asing, risiko suku bunga dan risiko likuiditas. Tujuan manajemen risiko Grup secara keseluruhan adalah untuk secara efektif mengelola risiko-risiko tersebut dan meminimalkan dampak yang tidak diharapkan pada kinerja keuangan Grup. Direksi mereviu dan menyetujui semua kebijakan untuk mengelola setiap risiko, termasuk juga risiko ekonomi dan risiko usaha Grup, yang dirangkum dibawah ini dan juga memantau risiko harga pasar yang timbul dari semua instrumen keuangan.

a. Risiko kredit

Resiko kredit timbul dari kemungkinan ketidakmampuan pelanggan untuk memenuhi kewajibannya sesuai dengan syarat normal transaksi pada saat jatuh tempo pembayaran.

Page 106: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

67

37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

a. Risiko kredit (lanjutan)

Risiko kredit timbul dari kas dan bank, piutang usaha, piutang non-usaha dan dana dalam pembatasan. Manajemen menempatkan kas, deposito berjangka dan investasi surat berharga (jika ada) hanya pada bank dan lembaga keuangan yang bereputasi baik dan terpercaya.

Untuk meminimalisasi risiko kredit atas piutang usaha yang berasal dari penjualan properti, manajemen mengenakan denda atas keterlambatan pembayaran serta melakukan serah terima unit pada saat pelunasan. Untuk penyewaan properti, pelanggan diminta membayar uang sewa dimuka dan memberikan uang jaminan atas service charge dan utilitas. Untuk piutang kamar hotel, manajemen melakukan hubungan usaha dengan pihak agen perjalanan yang memiliki kredibilitas, menetapkan kebijakan verifikasi dan otorisasi kredit.

Kualitas kredit dari aset keuangan Grup berupa kas dan bank, piutang usaha dan piutang non-usaha adalah lancar, yang ditelaah dengan mengacu pada kredibilitas dan reputasi pihak rekanan serta informasi historis mengenai penerimaan pembayaran.

Risiko kredit maksimum Grup untuk komponen dalam laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah nilai tercatat seperti yang diilustrasikan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.

b. Risiko mata uang asing

Grup terekspos terhadap perubahan nilai tukar mata uang asing terutama dalam Rupiah Indonesia, Dolar Amerika Serikat dan Euro pada biaya-biaya tertentu, aset dan liabilitas yang timbul dari operasi sehari-hari (Catatan 33).

c. Risiko suku bunga

Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu instrumen keuangan akan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur utama Grup yang terkait dengan risiko suku bunga adalah utang bank. Untuk meminimalkan risiko suku bunga, Grup mengelola beban bunga melalui kombinasi utang dengan suku bunga tetap dan suku bunga variabel, dengan mengevaluasi kecenderungan suku bunga pasar. Manajemen juga melakukan penelaahan berbagai suku bunga yang ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan suku bunga yang menguntungkan sebelum mengambil keputusan untuk melakukan perikatan utang dan perikatan utang baru.

d. Risiko likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang timbul karena Grup tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi liabilitasnya. Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen memantau dan menjaga jumlah kas dan bank yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Grup dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas. Manajemen juga melakukan evaluasi berkala atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadwal jatuh tempo utang dan terus-menerus melakukan penelaahan pasar keuangan untuk mendapatkan sumber pendanaan yang optimal.

Page 107: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

68

37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

d. Risiko likuiditas (lanjutan)

Grup berencana dapat membayar semua liabilitas dalam periode mendatang. Untuk memenuhi komitmen kas, Grup berharap kegaiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup. Selain itu, Perusahaan memiliki aset keuangan yang likuid dan tersedia untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya.

Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Dewan Direksi Grup telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan yang sejalan dengan tujuan Grup. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Grup.

Pedoman utama dari kebijakan ini antara lain adalah sebagai berikut:

- Meminimalisasi risiko fluktuasi tingkat suku bunga, mata uang dan risiko pasar untuk semua jenis transaksi;

- Memaksimalisasi penggunaan “lindung nilai alami” yang menguntungkan sebanyak mungkin off setting alami antara pendapatan dan beban serta utang dan piutang dalam mata uang yang sama. Strategi yang sama ditempuh sehubungan dengan risiko tingkat suku bunga; dan

- Semua kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan dipantau dan dilakukan secara bijaksana, konsisten dan mengikuti praktik pasar yang terbaik.

Tabel dibawah ini menganalisa liabilitas keuangan Grup yang diselesaikan secara neto yang dikelompokkan berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual. Jumlah yang diungkapkan dalam tabel merupakan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan:

1 tahun atau kurang

Lebih dari 1 tahun sampai kurang dari 2

tahun

Lebih dari 2 tahun

Jumlah

Liabilitas keuangan

Utang jangka pendek

21.074.450.000 - - 21.074.450.000

Utang bank jangka pendek

1.762.584.942 -

- 1.762.584.942

Utang kontraktor dan usaha

121.736.838.710 -

- 121.736.838.710

Utang non-usaha Pihak ketiga

14.226.826.485 -

- 14.226.826.485

Biaya masih harus dibayar Utang bunga

3.927.422.253 -

- 3.927.422.253 Utang pembiayaan

konsumen yang jatuh tempo dalam satu tahun

771.153.836 -

- 771.153.836 Utang bank jangka

panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun

86.450.181.128 -

- 86.450.181.128

Page 108: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

69

37. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

d. Risiko likuiditas (lanjutan)

1 tahun atau

kurang

Lebih dari 1 tahun sampai kurang dari 2

tahun

Lebih dari 2 tahun

Jumlah

Liabilitas keuangan

Utang jangka panjang

- 13.000.000.000 - 13.000.000.000

Utang bank jangka panjang

- 27.667.325.612

265.341.304.573 293.008.630.185

Utang pembiayaan konsumen jangka panjang

- 794.436.338

- 794.436.338

249.949.457.354 41.461.761.950

265.341.304.573 556.752.523.877

e. Manajemen modal

Tujuan utama pengelolaan modal Grup adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.

Grup mengelola struktur modalnya dan membuat penyesuaian-penyesuaian sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik dari risiko usahanya. Agar dapat menjaga dan menyesuaikan struktur modalnya, Grup akan menyesuaikan jumlah dari pembayaran dividen kepada para pemegang saham atau tingkat pengembalian modal atau menerbitkan surat saham. Struktur modal terdiri dari ekuitas ditambah utang neto. Tidak ada perubahan dalam tujuan, kebijakan dan proses dan sama seperti penerapan tahun-tahun sebelumnya.

38. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan didefinisikan sebagai jumlah dimana instrumen tersebut

dapat ditukar di dalam transaksi antara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualan likuidasi.

Berikut ini adalah metode dan asumsi yang digunakan untuk menentukan nilai wajar masing-masing kelompok dari instrumen keuangan Grup:

1. Kas dan bank, piutang usaha, piutang non-usaha, dana dalam pembatasan, utang kontraktor dan usaha, utang non-usaha dan biaya masih harus dibayar (utang bunga) mendekati nilai tercatatnya karena bersifat jangka pendek.

2. Nilai tercatat dari utang jangka pendek, utang jangka panjang, utang bank jangka pendek, utang jangka panjang berupa utang bank dan utang pembiayaan konsumen, mendekati nilai wajarnya karena suku bunga mengambang dari instrumen keuangan ini tergantung penyesuaian oleh pihak bank atau perusahaan pembiayaan.

3. Nilai wajar dana dalam pembatasan dicatat sebesar biaya historis karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal.

Page 109: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

70

38. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

31 Desember 2013 31 Desember 2012

Nilai tercatat

Nilai wajar

Nilai tercatat

Nilai wajar

Aset keuangan

Kas dan bank 14.657.264.971 14.657.264.971 11.615.974.521 11.615.974.521 Piutang usaha - pihak

ketiga

3.018.162.984 3.018.162.984

5.170.378.020 5.170.378.020

Piutang non-usaha

Pihak berelasi 35.085.734.416 35.085.734.416 - -

Pihak ketiga

378.459.008 378.459.008

104.049.453 104.049.453

Dana dalam pembatasan

683.750.182 683.750.182

630.880.164 630.880.164

Liabilitas keuangan

Utang jangka pendek 21.074.450.000 21.074.450.000 - -

Utang bank jangka pendek

1.762.584.942 1.762.584.942 1.844.673.534 1.844.673.534

Utang kontraktor dan usaha

121.736.838.710 121.736.838.710 62.292.547.335 62.292.547.335

Utang non-usaha

14.226.826.485 14.226.826.485 11.153.984.648 11.153.984.648

Utang jangka panjang

13.000.000.000 13.000.000.000 - - Utang pembiayaan

konsumen

1.565.590.174 1.565.590.174 1.762.555.214 1.762.555.214 Utang bank

379.458.811.313 379.458.811.313 456.920.129.152 456.920.129.152

Biaya masih harus dibayar-

utang bunga

3.927.422.253 3.927.422.253 3.001.975.110 3.001.975.110

39. KEJADIAN SETELAH TANGGAL PELAPORAN

a. Perpanjangan Fasilitas Kredit Berdasarkan surat perpanjangan fasilitas kredit dari PT Bank Victoria International Tbk tanggal

12 Maret 2014, bahwa fasilitas pinjaman kredit Rekening Koran Perusahaan sebesar Rp2.000.000.000 dengan tingkat suku bunga 15,5% diperpanjang sampai dengan 15 Maret 2015.

Jaminan fasilitas tersebut adalah tanah dan bangunan beserta mesin dan inventarisnya, SHGB

No. 00083.00084.00085 atas nama Perusahaan, dengan luas tanah 3.830 m2

dan luas Bangunan 2.451/m

2 yang terletak di Jl. Balaputra Dewa No.10 Borobudur, Magelang, Jawa

Tengah, Personal Guarantee dari Tn. Bhakti Salim dan Corporate Guarantee dari PT Intiputra Fikasa, pihak yang berelasi.

b. Penerimaan Pelunasan Piutang

Pada tanggal 10 Juni 2014 Perusahaan telah menerima pelunasan piutang non-usaha dan

piutang bunga dari PT Tiara Global Propertindo sebesar Rp35.085.734.416. Sehubungan dengan penerbitan surat utang oleh Perusahaan.

Page 110: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

71

40. PERKEMBANGAN TERKINI YANG MEMPENGARUHI STANDAR AKUNTANSI Berikut ini adalah Pernyataan (“PSAK”), Interpretasi (“ISAK”) dan Pernyataan Pencabutan

(“PPSAK”) yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) untuk diterapkan pada tahun buku laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2013, yaitu:

• PSAK No. 38 (Revisi 2012): Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali • ISAK No. 21 *): Perjanjian Konstruksi Real Estate • PPSAK No. 7 *): Pencabutan PSAK No. 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate

Paragraf 1-46, 49-55 dan 62-64 • PPSAK No. 10: Pencabutan PSAK No. 51: Akuntansi Kuasi Reorganisasi

*) Ditunda sampai dengan waktu yang tidak ditentukan, sesuai dengan surat pengumuman DSAK-IAI No. 0643/DSAK/IAI/IX/2012 tanggal 21 September 2012.

Berikut PSAK revisi yang telah dikeluarkan oleh DSAK sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha, yang relevan dengan Kelompok Usaha yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2014:

Berlaku efektif sejak awal atau setelah 1 Januari 2014: • ISAK No. 27: “Pengalihan Aset dari Pelanggan”, yang diadopsi dari International Financial

Reporting Interpretations Committee (IFRIC) 18. • ISAK No. 28: “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas”, yang diadopsi dari

IFRIC 19.

Kelompok Usaha telah menentukan bahwa dampak dari standar akuntansi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian tidak material.

Berlaku efektif sejak awal atau setelah 1 Januari 2015: • PSAK No. 1 (2013): “Penyajian Laporan Keuangan”, yang diadopsi dari IAS 1.

PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Penghasilan Komprehensif Lain. Pos-pos yang direklasifikasi ke laba rugi disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak direklasifikasi ke laba rugi.

• PSAK No. 4 (2013): “Laporan Keuangan Tersendiri”, yang diadopsi dari IAS 4. PSAK ini hanya mengatur persyaratan akuntansi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan. Akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian diatur dalam PSAK No. 65.

• PSAK No. 15 (2013): “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”, yang diadopsi dari

IAS 28. PSAK ini mengatur penerapan metode ekuitas pada investasi ventura bersama selain untuk entitas asosiasi.

• PSAK No. 24 (2013): Imbalan Kerja, yang diadopsi dari IAS 19. PSAK ini menghapus mekanisme koridor dan pengungkapan atas informasi liabilitas kontijensi untuk menyederhanakan klarifikasi dan pengungkapan.

Page 111: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

72

40. PERKEMBANGAN TERKINI YANG MEMPENGARUHI STANDAR AKUNTANSI (lanjutan)

Berlaku efektif sejak awal atau setelah 1 Januari 2015: (lanjutan)

• PSAK No. 65: Laporan Keuangan Konsolidasi, yang diadopsi dari IFRS 10. PSAK ini menggantikan porsi PSAK No. 4 (2009) yang mengenai akuntansi untuk laporan

keuangan konsolidasian, menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika suatu entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain.

• PSAK No. 66: “Pengaturan Bersama”, yang diadopsi dari IFRS 11.

PSAK ini menggantikan PSAK No. 12 (2009) dan ISAK No. 12. PSAK ini menghapus opsi metode Konsolidasi proporsional untuk mencatat bagian ventura bersama.

• PSAK No. 67: “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”, yang diadopsi dari IFRS 12.

PSAK ini mencakup semua pengungkapan yang diatur sebelumnya dalam PSAK No. 4 (2009), PSAK No. 12 (2009) dan PSAK No. 15 (2009), Pengungkapan ini terkait dengan kepentingan entitas dalam entitas-entitas lain.

• PSAK No. 68: “Pengukuran Nilai Wajar”, yang diadopsi dari IFRS 13.

PSAK ini memberikan panduan panduan tentang bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.

41. PERKARA HUKUM DAN LIABILITAS BERSYARAT

Grup tidak mempunyai perkara hukum yang signifikan pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012. Manajemen Grup berkeyakinan bahwa kewajiban atas gugatan hukum atau tuntutan dari pihak ketiga tidak akan mempengaruhi posisi keuangan dan hasil operasi masa yang akan datang secara signifikan.

42. REKLASIFIKASI AKUN Berikut adalah akun-akun pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal

31 Desember 2012 dan 2011 yang telah direklasifikasi untuk memungkinkan daya banding akun-akun tersebut pada laporan posisi keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013:

Dilaporkan Sebelumnya

Direklasifikasikan ke Akun 2012

2011

Beban Umum dan Administrasi -

Penyusutan Aset Tetap

Beban Pokok Pendapatan - Penyusutan Aset Tetap 7.209.985.621

2.253.105.041 Kas dan Bank

Dana dalam Pembatasan 630.880.164

-

Sehubungan dengan reklasifikasi akun di atas Grup tidak menyajikan laporan keuangan permulaan

dari periode komparatif terawal (tanggal 1 Januari 2012) karena reklasifikasi tersebut dianggap tidak material.

Page 112: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

73

INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk

INDUK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Laporan keuangan Induk Perusahaan berikut ini, dimana tidak termasuk saldo dari Entitas Anak, telah disajikan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang konsisten dengan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan, kecuali untuk investasi pada Entitas Anak disajikan sebesar harga perolehan. 2013 2012

ASET LANCAR Kas dan bank 4.099.821.589 3.839.436.901 Piutang usaha Pihak ketiga 125.662.489 104.998.870 Piutang non-usaha Pihak ketiga 248.443.346 2.991.890 Pihak berelasi 185.306.646.927 123.784.070.691 Uang muka dan biaya dibayar di muka 38.521.606.620 11.599.608

Jumlah Aset Lancar 228.302.180.971 127.743.097.960

ASET TIDAK LANCAR Piutang non-usaha Pihak berelasi 13.000.000.000 - Penyertaan saham 297.000.000.000 297.000.000.000 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi

penyusutan sebesar Rp4.708.933.977 dan

Rp4.465.199.538 pada tanggal 31 Desember 2013

dan 2012 4.670.256.009 4.913.990.448 Aset pajak tangguhan 3.190.024.737 275.591.932 Aset lain-lain - 6.440.935.552

Jumlah Aset Tidak Lancar 317.860.280.746 308.630.517.932

JUMLAH ASET 546.162.461.717 436.373.615.892

Page 113: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

74

INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk INDUK PERUSAHAAN

LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2013 2012

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang usaha Pihak berelasi 46.453.143.580 5.704.857.558 Utang bank jangka pendek 1.762.584.942 1.844.673.534 Utang non-usaha Pihak ketiga - 102.564.187 Biaya masih harus dibayar 1.443.528.907 4.734.826.767 Utang jangka pendek 21.074.450.000 - Utang pajak 288.516.930 92.186.844 Bagian utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun 18.522.222.228 1.300.000.008

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 89.544.446.587 13.779.108.898

LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang jangka panjang 13.000.000.000 - Utang bank jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 57.095.743.533 123.124.999.970 Liabilitas imbalan kerja karyawan 610.463.417 333.606.696

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 70.706.206.950 123.458.606.666

Jumlah Liabilitas 160.250.653.537 137.237.715.564

EKUITAS Modal saham - nilai nominal per saham Rp100 pada 31 Desember 2013 dan 2012 Modal dasar - 12.000.000.000 saham pada 31 Desember 2013 dan 2012 Modal ditempatkan dan disetor penuh 3.550.000.000 dan 3.000.000.000 saham pada 31 Desember 2013 dan 2012 355.000.000.000 300.000.000.000 Tambahan modal disetor 40.309.064.448 - Defisit (9.397.256.268) (864.099.672)

Jumlah Ekuitas 385.911.808.180 299.135.900.328

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 546.162.461.717 436.373.615.892

Page 114: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

75

INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk INDUK PERUSAHAAN

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2013 2012

PENDAPATAN 7.011.468.006 6.428.828.976 BEBAN POKOK PENDAPATAN 1.804.760.572 1.817.649.869

LABA BRUTO 5.206.707.434 4.611.179.107

BEBAN USAHA Umum dan administrasi 4.304.055.393 1.712.671.721

Jumlah Beban Usaha 4.304.055.393 1.712.671.721

LABA USAHA 902.652.041 2.898.507.386

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan bunga 167.575.590 94.488.442 Pendapatan jasa giro 70.985.818 10.861.216 Pendapatan bunga promissory note 1.189.746.372 - Beban bunga (12.673.961.485) (2.168.952.024) Rugi selisih kurs - neto (1.034.694.999 ) - Administrasi bank (69.706.728 ) (3.647.445) Lain-lain - neto (186.011 ) (9.863.958)

Jumlah Beban Lain-lain Neto (12.350.241.443) (2.077.113.769)

LABA (RUGI) SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN (11.447.589.402) 821.393.617 MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2.914.432.806 (209.675.606 )

LABA (RUGI) NETO (8.533.156.596) 611.718.011

Pendapatan komprehensif lain - - -

JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF NETO (8.533.156.596) 611.718.011

Page 115: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

76

INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Modal Saham Ditempatkan dan Disetor

Penuh

Tambahan

Modal Disetor

Defisit

Jumlah Ekuitas

Saldo, 1 Januari 2012

126.000.000.000

- (1.475.817.683)

124.524.182.317

Penambahan modal disetor

174.000.000.000

- -

174.000.000.000

Laba komprehensif tahun 2012

-

- 611.718.011

611.718.011

Saldo, 31 Desember 2012

300.000.000.000

- (864.099.672)

299.135.900.328

Penambahan modal disetor

55.000.000.000

- -

55.000.000.000

Agio saham atas peningkatan modal saham

-

46.750.000.000 -

46.750.000.000

Biaya emisi saham sehubungan dengan penawaran umum perdana saham

-

(6.440.935.552) -

(6.440.935.552)

Rugi komprehensif tahun 2013

-

- (8.533.156.596)

(8.533.156.596)

Saldo, 31 Desember 2013

355.000.000.000

40.309.064.448 (9.397.256.268)

385.911.808.180

Page 116: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

77

INFORMASI KEUANGAN TAMBAHAN

PT SARASWATI GRIYA LESTARI Tbk LAPORAN ARUS KAS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Dinyatakan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

2013 2012

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 53.399.397.409 6.346.263.461 Penerimaan (pembayaran) kembali untuk: Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (48.876.458.835) 1.309.266.178 Pembayaran beban bunga dan keuangan, neto (11.245.653.705) (2.063.602.366) Kenaikan piutang kepada pihak berelasi (39.436.841.820) (123.576.550.352)

Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Operasi (46.159.556.951) (117.984.623.079)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan aset tetap - (717.000.000)

Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas Investasi - (717.000.000)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Peningkatan modal ditempatkan dan disetor 95.309.064.448 174.000.000.000 Penurunan utang kepada pihak berelasi - (63.495.811.869) Investasi kepada entitas anak - (170.207.000.000) Uang muka investasi - 68.310.000.000 Penerimaan (pembayaran) utang bank (48.889.122.809) 113.673.765.880 Penerimaan hasil penerbitan surat utang 34.074.450.000 - Pemberian surat utang kepada pihak berelasi (34.074.450.000) -

Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 46.419.941.639 122.280.954.011

KENAIKAN NETO KAS DAN BANK 260.384.688 3.579.330.932

KAS DAN BANK AWAL TAHUN 3.839.436.901 260.105.969

KAS DAN BANK AKHIR TAHUN 4.099.821.589 3.839.436.901

Page 117: Annual Report 2013 (pdf, 7,66MB)

PT. SARASWATI GRIYA LESTARI TBK.The Bellezza Shopping Arcade Suite GF No. 30-31. Jl. Letjen Soepeno Kav. 34 Arteri Permata Hijau. Jakarta Selatan 12210