Top Banner
Mengayunkan Langkah Emas Menjadi Yang Terbaik Dalam Era Infrastruktur Taking the golden step to be the best in the infrastructure era Laporan Tahunan Annual Report PT Wijaya Karya (Persero) Tbk
300

Annual Report 2009

Dec 26, 2015

Download

Documents

Ridwan Nurdin

Audit energi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Annual Report 2009

Mengayunkan Langkah Emas Menjadi Yang Terbaik Dalam Era Infrastruktur

Taking the golden step to be the best in the infrastructure era

Laporan Tahunan

Annual Report

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk

PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk

Head OfficeJl. DI Panjaitan Kav. 9Jakarta 13340, Indonesia

Telephone62-21 819 280862-21 850 864062-21 850 8650

Facsimile62-21 819 1235

[email protected]

Websitewww.wika.co.id

PT W

ijaya Karya (P

ersero) TbkM

engayunkan Langkah Emas M

enjadi Yang Terbaik Dalam Era Infrastruktur

Taking the golden step to be the best in the infrastructure era

Page 2: Annual Report 2009

Daftar Isi Contents

Visi & Misi 2 Vision & Mission

Ikhtisar Keuangan 10 Financial Highlights

Penghargaan dan Sertifikasi 15 Awards and Certification

Peristiwa Penting 16 Significant Events

Laporan Dewan Komisaris 20 The Board of Commissioner’s Report

Laporan Direksi 28 The Board of Director’s Report

Profil Perusahaan 42 Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen 76 Management’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan 100 Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 158 Corporate Social Responsibility

Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi

164 Statement of the Board of Commissioners and the Board of Directors

Laporan Keuangan 165 Financial Statement

Mengayunkan Langkah Emas

Di penghujung tahun 2009, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA/

Perseroan) semakin memantapkan posisinya sebagai salah satu

perusahaan terkemuka di bidang enjiniring, pengadaan dan

konstruksi di Indonesia dan di Asia Tenggara, dengan membukukan

hasil usaha memuaskan di tahun 2009, setahun menjelang usia

emas yang ke 50 tahun, pada tahun 2010.

Upaya untuk mencapai kinerja excellent dilakukan oleh seluruh

jajaran WIKA secara terintegrasi dan sinergis, baik antar unit kerja

maupun antara Perusahaan Induk dengan Anak Perusahaan.

Segenap upaya ini didasari oleh keyakinan dan semakin

terwujudnya nilai-nilai Perseroan ke dalam perilaku segenap insan

WIKA, serta berperannya para pimpinan Perseroan sebagai panutan

atau role model. Dari tujuh nilai-nilai Perusahaan, yaitu CIBERTI

(Commitment, Integrity, Balance, Excellence, Relationship, Teamwork

dan Innovation) dapat disarikan ke dalam 2 nilai yang terus

menerus didorong untuk menjadi motor penggerak pertumbuhan

perusahaan yang sehat dan berkelanjutan, yaitu : Integritas dan

Inovasi. Integritas dikawal melalui implementasi Good Corporate

Governance (GCG), sementara Inovasi terus ditumbuhkan dan

digalakkan melalui pengelolaan Knowledge Management.

A Golden Step

At the close of 2009, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA/the Company) solidified its position as one of the premier engineering, procurement and construction companies in Indonesia and in South East Asia, by achieving significant results of operations for financial year 2009, a year prior to its golden 50 years of age in 2010.

Efforts to excell in performance are carried out by the rank-and-file of WIKA through integration and synergy, whether among working units or between the holding company and its subsidiaries. All of these efforts are grounded upon the core beliefs and values of the Company, inherent within each and every WIKA individual, and manifested in the leadeship of the Company as role models. From the seven core values of the Company, CIBERTI, which stands for Commitment, Integrity, Balance, Excellence, Relationship, Teamwork and Innovation - two overriding values sum up the main engine that propel the sound and sustainable growth of the Company, namely: Integrity and Innovation. Integrity is ushered in through Good Corporate Governance (GCG), whereas Innovation isº nurtured and grown continuously through Knowledge Management.

Page 3: Annual Report 2009

12009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Inovasi terus ditumbuhkan dan digalakkan melalui pengelolaan Knowledge Management.

Untuk memastikan pencapaian kinerja excellence Perseroan, maka sasaran usaha pada enam perspektif sesuai Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence, diterjemahkan ke dalam Key Performance Indicator (KPI) dan diturunkan ke setiap unit kerja. Hasil pencapaian pada setiap unit kerja sampai dengan integrasinya di perusahaan induk, dipantau setiap bulan. Sehingga bilamana terjadi penyimpangan, tindak lanjut segera dapat diupayakan agar sasaran tetap bisa dicapai.

Memasuki tahun 2010 berarti berhadapan dengan lingkungan usaha yang berubah dengan tantangan yang tidak lebih ringan. Untuk itu, WIKA telah menyiapkan Visi yang baru, yaitu Visi 2020 untuk menjadi salah satu Perusahaan EPC dan Investasi terintegrasi yang terbaik di Asia Tenggara. Visi ini diyakini akan dapat memberi arah kepada segenap jajaran WIKA untuk mencapai pertumbuhan yang lebih optimal, sehat dan berkelanjutan.

Corporate Governance (GCG), whereas Innovation isº nurtured and grown continuously through Knowledge Management.

To ensure excellence in performance, the Company’s business objectives, as viewed through the six different perspectives of the Malcolm Baldrige criteria, are transformed into Key Performance Indicators (KPIs) and attached to each working unit. The performance outcome of each operating unit, along with it integration with the holding company, is observed on a monthly basis. Thus, whenever a deviation occurs, counter measures are taken to get us back on track, in sight of our goals.

As we enter 2010 in the face of ever-increasing challenges and changing landscapes, WIKA has set it sights upon a more ambitious goal and a new vision: The 2020 Vison of becoming one of the best Integrated EPC and Investment Companies in South East Asia. WIKA believes that its vision provides a clear goal and direction for every WIKA business to aspire to, while achieving more sound, optimum and sustainable growth.

Pembangkit Listrik Tenaga Gas & Uap Muara Karang 740 MW740 MW Muara Karang Gas Fired Combined Cycle Power Plant

Page 4: Annual Report 2009

2 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

VISI 2020

Menjadi salah satu perusahaan terbaik di bidang Engineering Procurement dan Construction (EPC) dan Investasi terintegrasi di Asia Tenggara

MISI

Menyediakan Produk-• produk Energi, Industri & Infrastruktur Terpadu yang UnggulMemenuhi Harapan • Pemangku Kepentingan Utama Menjalankan Praktik Etika • Bisnis untuk Menjadi Warga Usaha yang Baik dan memelihara Keberlanjutan PerusahaanEkspansi Strategis ke • Luar NegeriMengimplementasikan • “Best Practices” dalam Sistem Manajemen Terpadu

Menjadi salah satu perusahaan yang terbaik di Asia Tenggara di bidang EPC & Investasi.

WIKA memiliki lini bisnis yang terdiversifikasi, dengan tetap fokus pada bisnis yang berkaitan dengan core business WIKA melalui strategi integrasi vertikal (backward & forward integration), sehingga dapat memberikan total solution dalam bisnis.

VISION 2020

To be one of the best integrated Engineering, Procurement and Construction (EPC) and Investment Companies in South East Asia

MISSION

Providing Excellent • Integrated Product in Energy, Industry & InfrastructureFulfil Key Stakeholders • Expectation Implementing Business • Ethics to promote Good Corporate Citizen and Company SustainabilityStrategic overseas • expansionImplementing “Best • Practice” Integrated Management System

To be one of the best companies in Southeast Asia engaged in EPC & Investment.

WIKA has diversified lines of business, which focus on activities that are related to the core business of WIKA through a vertically integrated strategy (backward & forward integration), providing total solutions in business.

“One of the best”

“Integrated”

Page 5: Annual Report 2009

32009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Integrateda. , has the ability to provide total solution in its services, from engineering design to procurement, construction, operation & maintenance, and including financing through the synergy of the WIKA Group.

Excellent Producta. , provide assurance that the products it delivers to customers meet the expected performance and requirement.

Key Stakeholdersb. , meeting the expectations of Stakeholders comprising Customers, Shareholders, Employees and Business Partners.

Business Ethicsc. , implementing business ethics in accordance the principles and norms of GCG, namely fairness, transparency and accountability.

Best Practiced. , implementing a management system that is time tested and validated for reliability, such as ISO 9001 & 14001 for Quality Assurance System and Environmental Management, OHSAS 18001 for Occupational Health and Safety system.

Strategic Overseas Expansion, e. developing international markets in stages, starting from the strategic market that offers comparative advantage over other countries.

Integrated Management Systemf. , integrated implementation of management systems that consist of Occupational Health and Safety Management System, Risk Management Sytem, Quality Assurance System, Security Management System and Environmental Management System.

Integrateda. , memiliki kemampuan untuk memberikan jasa secara total, mulai dari perancangan, pengadaan, konstruksi, pengoperasian & pemeliharaan termasuk pendanaan melalui sinergi WIKA Group.

Excellent Productb. , memberikan jaminan bahwa produk yang diserahkan kepada pelanggan adalah memenuhi kinerja dan persyaratan sesuai kesepakatan.

Key Stakeholdersc. , memenuhi harapan Pemangku Kepentingan Utama yang meliputi Pelanggan, Pemegang Saham, Karyawan dan Mitra Kerja WIKA.

Business Ethicsd. , mengaplikasikan Etika Bisnis sesuai prinsip dan norma GCG, yaitu kewajaran, transparansi dan akuntabilitas.

Best Practicee. , mengaplikasikan sistem manajemen yang sudah teruji dan diakui keandalannya, seperti misalnya ISO 9001 & 14001 untuk Sistem Pengendalian Mutu dan Lingkungan, OHSAS 18001 untuk Sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Strategic Overseas Expansionf. , pengembangan pasar luar negeri dilakukan secara bertahap, dimulai dengan pasar strategis yang memberikan keunggulan komparatif dibandingkan dengan negara lain.

Integrated Management Systemg. , mengaplikasikan Sistem Manajemen WIKA yang terdiri atas Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Sistem Manajemen Risiko, Sistem Manajemen Mutu, Sistem Manajemen Pengamanan dan Sistem Manajemen Lingkungan secara terintegrasi.

Jembatan Suromadu, Jawa Timur

Page 6: Annual Report 2009

4 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Nilai-Nilai WIKACommitmentBerbuat sesuai kesepakatan dan janji

InnovationSelalu mencari sesuatu yang lebih baik

BalanceMenjaga keseimbangan semua aspek

ExcellenceMemberikan hasil lebih baik

RelationshipHubungan kemitraan yang baik untuk para pihak

Team WorkSinergi, kerja sama intra dan lintas unit kerja

IntegrityKeutuhan dan ketulusan yang meliputi keadilan, tanggung jawab, transparansi, dan kejujuran

WIKA’s ValuesCommitmentDelivering the promise

InnovationBringing new things forward

BalanceMaintaining balance in every aspect

ExcellenceGiving the best result

RelationshipPartnership that benefits all

Team WorkSynergy and collaboration between business units

IntegrityIntegrity and sincerity consisting of fairness, responsibility, transparency, and honesty

Jalan dan Jembatan USAID, Nanggroe Aceh DarusalamUSAID Road and Bridge, Nanggroe Aceh Darussalam

Page 7: Annual Report 2009

52009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Kebijakan Sistem Manajemen WIKA

Pimpinan dan seluruh karyawan WIKA berkomitmen untuk menerapkan dan mengembangkan:Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam rangka pencegahan dan penanggulangan 1. terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.Sistem Manajemen Risiko2. Sistem Manajemen Mutu3. Sistem Manajemen Pengamanan4. Sistem Manajemen Lingkungan dalam rangka pencegahan dan penanggulangan pencemaran 5. lingkungan.

Dalam mencapai pertumbuhan laba dan usaha yang sehat dengan menghasilkan produk jasa enjiniring, procurement dan konstruksi yang ekselen, berdaya saing dan memenuhi harapan dan kepuasan pelanggan dan semua pihak yang berkepentingan.

Kebijakan tersebut akan ditingkatkan secara berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG), peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berlaku.

Policies of WIKA Management System

Management and staff of WIKA commit to implement and develop:Health and Safety Management System in order to prevent accidents and diseases as a result of work1. Risk Management System2. Quality Management System3. Security Management System4. Environmental Management System, in order to prevent and recover the environment as a result to pollution.5.

To achieve profit and healthy growth and produce excellent Engineering and Construction services, competent and fulfil the expectation and satisfaction of the customers and all parties having interest.

The policy shall be continually improved based on the principles of Good Corporate Governance (GCG), laws and other regulation.

Paradigma Bisnis WIKAPerubahan adalah tuntutan•Pasar mendasari pengembangan bisnis •WIKAPelanggan adalah sumber penghasilan•Kepemimpinan mendorong kinerja •ekselenPengetahuan dan kompetensi adalah •aset andalan WIKASetiap aktivitas wajib memberikan nilai •tambahKecepatan sangat esensial•Teknologi menjadi pendorong •produktivitas

WIKA’s Business ParadigmChange is a rule•Market drives WIKA business •developmentCustomers are sources of revenue•Leadership encourages excellence •performanceKnowledge and competencies are WIKA’s •assetsAll activities shall yield added value•Speed is very essential•Technology boosts productivity•

Page 8: Annual Report 2009

6 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

WIKA 2002Road Map to WIKA 2010 disusun pada tahun 2002, berupa pandangan ke depan dimana setiap periode memiliki tahap-tahap pencapaian tersendiri, dan merupakan tonggak sejarah (milestone) Perseroan. Pada tahun 2002, Perseoan mengawali Road Map to WIKA 2010 sebagai perusahaan dengan bisnis inti konstruksi skala nasional dan memiliki anak-anak perusahaan yaitu: PT Wijaya Karya Beton, PT Wijaya Karya Realty, dan PT Wijaya Karya Intrade serta perusahaan afiliasi PT WIKA-NGK Insulator, dan mencanangkan bisnis EPC untuk jangka pendeknya.

WIKA 2002The Road Map to WIKA 2010 was drawn in 2002, a forward vision in which each period represents stages of development and milestones for the Company. In 2002, the Company embarked on the Road Map to 2010 as a national-scale company with a core business of construction, and a host of subsidiary companies, namely: PT Wijaya Karya Beton, PT Wijaya Karya Realty and PT Wijaya Karya Intrade as well as an affiliate company, PT WIKA-NGK Insulator; and set a target to become an EPC company over the short term.

Construction

EPC

Subsidiaries

Road Map to WIKA 2010

WIKA 2003-2004Periode 2003-2004, merupakan tonggak sejarah kedua yang ditandai dengan perolehan proyek Petrochemical TPPI di Tuban. Pada periode ini WIKA mulai melakukan transformasi bisnis dari sebuah perusahaan kontraktor nasional menuju perusahaan EPC, dengan semakin mengandalkan sinergi antara Perseroan dengan Anak Perusahaan. Pada tahap ini dicanangkan ruang lingkup bisnis merambah ke luar negeri.

WIKA 2003-2004The 2003-2004 period, became the second milestone that was marked by winning the TPPI Petrochemicals project in Tuban, During this period WIKA began its transformation from a national construction company towards an EPC company that relies increasingly on the synergies between the Company and its Subsidiaries. At this stage, plans are drawn to broaden the scope of business to international markets.

Construction

Subsidiaries

WIKA 2002National Construction Company

WIKA 2003-2004Towards National EPC Company

Page 9: Annual Report 2009

72009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

WIKA 2005-2007The third milestone took place in the 2005-2007 period, in which WIKA undertook a business restructuring through an Intial Public Offering of 35 per cent of its shares. In line with its activities as a publicly listed company, WIKA continued to move forward and entered the international construction market by working on several projects overseas, in the United Arab Emirates (Dubai) and Algeria. Combining the strength of WIKA’s competent human resources and the Company’s improved financial performance had made WIKA more confident to step forward. Following the success of its IPO, the next step was to enter into the investment business in order to strengthen both sales revenue and profitability.

WIKA 2008-2010During the fourth milestone in the period of 2008-2010, which was the last stage of the Road Map to WIKA 2010, as virtually all of WIKA’s construction businesses were aimed at the activities of an EPC company, whether in public works construction, building construction, or mechanical works. Meanwhile, unfolding new prospects in the construction business that relies on Public Private Partnership for the EPC contractor, Design and Build and Turnkey Project have become an opportunity for WIKA to sharpen and accelarate its business transformation into being an investment-based EPC contractor. At this stage of its evolution, WIKA has entered into the investment business by investing in a toll road and a power plant (IPP). The initiatives emboldened WIKA to prepare for the continuing vision of the Company, Vision 2020, to become one of the best EPC and Investment companies in South East Asia.

WIKA 2005-2007Tonggak sejarah ketiga terjadi pada periode tahun 2005-2007, saat itu WIKA melakukan restrukturisasi usaha dengan menawarkan 35 persen saham kepada publik melalui Initial Public Offering (IPO). Seiring dengan kegiatannya sebagai perusahaan terbuka, WIKA terus melangkah menembus pasar konstruksi internasional dengan mengerjakan berbagai proyek di luar negeri, di Uni Emirat Arab (Dubai) dan Aljazair. Kekuatan kompetensi sumber daya manusia WIKA dipadu dengan perbaikan kinerja keuangan Perseroan membuat WIKA semakin mantap melangkah ke depan. Setelah berhasi IPO langkah strategis selanjutnya adalah memasuki bisnis investasi untuk memperkuat sisi pendapatan dan laba.

WIKA 2008-2010Pada tonggak sejarah keempat di periode 2008-2010 yang merupakan tahapan terakhir dari Road Map WIKA 2010, hampir seluruh bidang usaha konstruksi WIKA telah mengarah kepada kegiatan perusahaan EPC, baik di bidang konstruksi sipil umum, bangunan gedung, maupun di bidang mekanikal. Prospek usaha di bidang konstruksi dengan pola Public Private Partnership sebagai kontraktor EPC, Design and Build dan Turnkey Project menjadi peluang bagi WIKA untuk mempertajam dan memantapkan transformasi bisnisnya sebagai kontraktor EPC yang berbasis investasi. Pada tahap ini WIKA telah masuk pada bisnis investasi di jalan tol dan pembangkit listrik (IPP). Hal ini memberikan keyakinan kepada WIKA untuk mempersiapkan visi lanjutan Perseroan yaitu VISI 2020 untuk menjadi salah satu perusahaan EPC dan Investasi terbaik di Asia Tenggara.

Inve

stm

ent/

Subs

idia

ries

International

Construction

EPC

Construction

EPC

Subs

idia

riesInternational

Construction

Construction WIKA 2005-2007Go International

WIKA 2008-2010Towards EPC and Investment Company

Page 10: Annual Report 2009

8 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Operasi InternasionalInternational Operation

Open Traffic East-West Motorway Project, Algeria

Pabrik WIKA Beton, AlgeriaWIKA Beton Factory, Algeria

Peresmian Open Traffic, AljazairOpen Traffic Ceremony, Algeria

Page 11: Annual Report 2009

92009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

WIKA’s Achievement in AlgeriaIn its never ending efforts to advance and evolve, the Company expanded its operations overseas. In the development of the 1,200-kilometer East West Motorway project in Algeria, North Africa, WIKA was appointed as a subcontractor by the Japanese consortium of contractors (COJAAL) led by Kajima Corporation. WIKA deployed no less than 1000 Indonesian workers for the project.

Prestasi WIKA di AljazairDalam upayanya untuk terus maju dan berkembang, Perseroan memperluas jangkauan operasinya ke manca negara. Dalam pembangunan Proyek East West Motorway sepanjang 1.200 kilometer di Aljazair, Afrika Utara, WIKA berperan sebagai subkontraktor dalam suatu konsorsium kontraktor Jepang (COJAAL) yang dipimpin oleh Kajima Corporation. WIKA mengirimkan tidak kurang dari 1.000 pekerja Indonesia untuk proyek ini.

Page 12: Annual Report 2009

10 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

(in Million Rupiah)

Necara Keuangan 2005 2006 2007 2008 2009 Balance Sheet

Aset Lancar 1,700,320 2,246,164 3,687,320 5,229,930 4,962,530 Current Assets

Investasi pada Perusahaan Asosiasi

2,023 1,708 1,708 19,709 121,509 Investment in Associates

Aset Tetap 213,729 232,092 245,501 335,878 332,207 Fixed Assets

Aset Tidak Lancar Lainnya 181,859 175,178 198,535 185,907 284,368 Other Non Current Assets

Total Aset 2,097,931 2,655,142 4,133,064 5,771,424 5,700,614 Total Assets

Kewajiban Lancar 1,331,080 1,850,445 2,231,957 3,620,587 3,435,525 Current Liabilities

Kewajiban Tidak Lancar 387,140 347,434 544,948 683,440 629,374 Non Current Liabilities

Total Kewajiban 1,718,220 2,197,879 2,776,904 4,304,027 4,064,899 Total Liabilities

Hak Kepemilikan Minoritas 50,328 55,005 64,947 82,756 102,774 Minority Interest

Ekuitas 329,383 402,258 1,291,212 1,384,641 1,532,941 Equity

Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 2,097,931 2,655,142 4,133,064 5,771,424 5,700,614 Total Liabilities and Equity

Laporan Laba Rugi Income Statement

Penjualan Bersih 2,601,509 3,049,427 4,284,581 6,559,077 6,590,857 Net Sales

Beban Pokok Penjualan (2,396,359) (2,803,582) (3,925,624) (6,113,047) (5,967,732) Cost of Sales

Laba Kotor Sebelum Bagian Laba Proyek KSO

205,150 245,845 358,957 446,030 623,125 Gross Profit Before Income Por-tion From JO Project

Laba (Rugi) Proyek KSO 29,344 (7,606) 17,349 (3,099) 22,608 Profit (Loss) JO Project

Laba Kotor Setelah Bagian Laba Proyek KSO

234,494 238,239 376,306 442,931 645,733 Gross Profit After Income Portion From JO Project

Beban Usaha (99,305) (114,475) (135,694) (155,001) (160,782) Operating Expenses

Laba Usaha 135,189 123,764 240,612 287,930 484,951 Operating Income

Beban Bunga (58,407) (53,376) (51,044) (44,024) (51,764) Interest Expenses

Pendapatan/Beban lain-lain 19,180 64,827 (1,620) 12,509 (85,078) Other Income (Expenses)

Laba Sebelum Pajak Penghasilan

95,962 135,215 187,948 256,415 348,109 Profit Before Income Tax

Pajak Kini (18,145) (33,216) (40,352) (72,727) (37,459) Current Tax

Pajak Final Jasa Konstruksi 0 0 0 0 (123,866) Final Tax

Pajak Tangguhan 475 3,494 (3,973) (9,035) 19,740 Deferred Tax

Laba Bersih Sebelum Hak Minoritas Anak Perusahaan

78,292 105,493 143,623 174,653 206,524 Net Income Before Minority Interest

Hak Minoritas Atas Laba Anak Perusahaan

(9,910) (11,596) (14,484) (18,619) (17,302) Minority Interest In Net Income of Subsidiaries

Laba Bersih 68,382 93,897 129,139 156,034 189,222 Net Income

Laba Bersih Per Saham Dasar 983.588 1,350.595 45.09 26.75 33.37 Earning per share ( in rupiah)

Dalam Juta Rupiah

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

Page 13: Annual Report 2009

112009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

Rasio Keuangan 2005 2006 2007 2008 2009 Financial Ratio

Profitabilitas Profitability

Imbal Hasil Terhadap Ekuitas 20.76 23.34 10.00 11.27 12.34 Return on Equity

Imbal Investasi 7.36 7.10 5.78 5.21 7.19 Return on Investment

Imbal Hasil Terhadap Total Assets 3.26 3.54 3.12 2.70 3.32 Return on Assets

Likuiditas Liquidity

Rasio Kas 14.62 18.50 61.15 29.04 35.25 Cash Ratio

Rasio Lancar 127.74 121.39 165.21 144.45 144.45 Current Ratio

Rasio Cepat 100.35 103.90 144.40 107.16 114.05 Quick Ratio

Aktivitas Activity

Perputaran Piutang 49.84 59.74 51.05 57.82 48.30 Collection Period

Perputaran Asset 1.24 1.15 1.04 1.14 1.16 Total Assets Turn Over

Struktur Modal Kerja Capital Structure

Rasio Total Kewajiban Terhadap Ekuitas

521.65 546.39 215.06 310.84 265.17 Debt To Equity Ratio

Rasio Total Kewajiban Terhadap Aktiva

81.90 82.78 67.19 74.57 71.31 Debt To Total Assets

Rasio Modal Sendiri Terhadap Total Aktiva

15.70 15.15 31.24 23.99 26.89 Total Equity to Total Assets

Marjin Margin

Margin Laba Kotor 9.01 7.81 8.78 6.75 9.80 Gross Income Margin

Margin Laba Usaha 5.20 4.06 5.62 4.39 7.36 Operating Income Margin

Margin Laba Bersih 2.63 3.08 3.01 2.38 2.87 Net Income Margin

Pertumbuhan Growth

Penjualan 5.06 17.22 40.50 53.09 0.48 Sales

Laba Usaha 2.61 (8.45) 94.41 19.67 68.43 Operating Income

Laba Bersih (4.66) 37.31 37.53 20.83 21.27 Net Income

Ekuitas 12.67 22.12 220.99 7.24 10.71 Equity

Total Aktiva 8.63 26.56 55.66 39.64 (1.23) Total Assets

Penjualan Bersih/Net Sales

2005 2006 2007 2008 2009

6,590,857

4,284,581

6,559,077

3,049,4272,601,509

(dalam juta Rupiah/in million Rupiah)

(in Percentage)Dalam Persentase

Laba Usaha/Operating Income

2005 2006 2007 2008 2009

240,612

287,930

484,951

123,764135,189

(dalam juta Rupiah/in million Rupiah)

Page 14: Annual Report 2009

12 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Ekuitas/Equity

2005 2006 2007 2008 2009

402,258

1,291,2121,384,641

1,532,941

329,383

(dalam juta Rupiah/in million Rupiah)

Total Kewajiban /Total Liability

2005 2006 2007 2008 2009

2,197,879

2,776,904

4,304,027 4,064,899

1,718,220

(dalam juta Rupiah/in million Rupiah)

Laba Bersih /Net Income

2005 2006 2007 2008 2009

129,139

156,034

189,222

93,897

68,382

(dalam juta Rupiah/in million Rupiah)

Total Aset/Total Assets

2005 2006 2007 2008 2009

2,655,142

4,133,064

5,771,424 5,700,613

2,097,931

(dalam juta Rupiah/in million Rupiah)

Kewajiban Terhadap Ekuitas/Debt Equity Ratio

2005 2006 2007 2008 2009

521.65546.39

215.06

310.84265.17

(dalam persentase/in percentage)

Imbal Hasil Terhadap Ekuitas/Return on Equity

2005 2006 2007 2008 2009

23.34

10.0011.27

12.34

20.76

(dalam persentase/in percentage)

Page 15: Annual Report 2009

132009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Kinerja SahamSepanjang tahun 2009, harga saham Perseroan tertinggi adalah Rp380 dan terendah Rp200. Sejak IPO hingga laporan ini dibuat, Perseroan telah melakukan corporate action, berupa pembelian kembali saham (share buyback). Pembelian kembali saham tersebut dilakukan sesuai Peraturan Bapepam-LK KEP-401/BL/2008 Peraturan No.XI.B.3 tanggal 9 Oktober 2009 tentang pembelian kembali saham emiten atau perusahaan publik dalam kondisi pasar yang berpotensi krisis. Sesuai dengan peraturan tersebut, maka pembelian saham kembali dilakukan paling lama tiga bulan.

Pembelian kembali saham ini dilakukan dalam dua tahap atau dalam kurun waktu enam bulan dari tanggal 13 Oktober 2008 sampai 22 Mei 2009. Tahap I dimulai pada 13 Oktober 2008 dan berakhir pada 13 Januari 2009. Setelah itu Tahap II dimulai dari 23 Pebruari 2009 dan berakhir pada 22 Mei 2009.

Periode TertinggiHighest

TerendahLowest

PenutupanClosing

Volume TransaksiTransaction Volume Period

2008 2008Triwulan I 570 360 400 14.090.255 1st QuarterTriwulan II 400 315 355 15.366.613 2nd QuarterTriwulan III 385 265 265 14.226.706 3rd QuarterTriwulan IV 220 163 220 33.342.237 4th Quarter2009 2009Triwulan I 230 200 220 11.750.797 1st QuarterTriwulan II 365 220 335 36.188.855 2nd QuarterTriwulan III 380 335 350 15.876.958 3rd QuarterTriwulan IV 350 305 325 5.654.951 4th Quarter

Harga Saham Perseroan tahun 2008 dan 2009

Share PerformanceThroughout 2009, the highest share price of the Company reached Rp380 and the lowest was Rp200. Since the IPO up to the publication of this report, the Company had undertaken the corporate action of a share buyback.

The share buyback was undertaken in accordance with the regulation of Bapepam-LK KEP-401/BL/2008 Regulation No.XI.B.3 dated 9 October 2009 regarding share buyback of listed companies under market conditions that face a potential crisis. According to the regulation, the share buyback could be undertaken over interval periods of three months.

The share buyback was competed in two phases over a six- month period from 13 October 2008 to 22 May 2009. The first phase began in 13 October 2008 and ended in 13 January 2009. Then the second phase started in 23 February 2009 and ended in 22 May 2009.

Pergerakan Harga dan Volume Saham 2008 dan 2009Share Price and Trading Volume Movement in 2008 and 2009

Harga/Price

Volume/Volume

Company Share Price during 2008 and 2009

Page 16: Annual Report 2009

14 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Komposisi Kepemilikan Saham/Shareholder’s CompositionSusunan pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2009 berdasarkan catatan yang dibuat oleh biro administrasi efek PT Datindo Entrycom, sesuai surat No. DE/I/10-0147 tanggal 8 Januari 2010, adalah sebagai berikut: Shareholders composition as of 31 December 2009 based on the register of the shares registrar, PT Datindo Entrycom, pursuant to Letter No. DE/I/10-0147 of 8 January 2010, were as follows:

Pemegang Saham Jumlah SahamNumber of shares

Kepemilikan (%)Ownerships (%)

Shareholders

Investor Domestik Domestic Investors

Pemerintah Republik Indonesia 4.000.000.000 68,41855 Government of the Republic of Indonesia

Perorangan Indonesia 843.606.500 14,42958 Indonesian Individuals

Karyawan Lokal 173.971.000 2,97571 Local Employee

Koperasi 19.436.500 0,33245 Cooperatives

Yayasan 22.949.500 0,39254 Non-Profit Organization

Dana Pensiun 179.914.500 3,07737 Pension Funds

Asuransi 70.262.500 1,20181 Insurance Companies

Bank 230.000 0,00393 Banks

Perseroan Terbatas 256.939.500 4,39486 Company Limited

Reksadana 175.124.500 2,99544 Mutual Funds

Subtotal 5.742.434.500 98,22224 Subtotal

Investor Asing Foreign Investors

Perorangan Asing 3.790.000 0,06483 Foreign Individuals

Badan Usaha Asing 100.143.000 1.71291 Foreign Businesses

Subtotal 103.933.000 1,77774 Subtotal

Total 5.846.367.500 100,00000 Total

Komposisi Kepemilikan Saham Komisaris dan Direksi Share Ownership Composition of Commissioners and Directors

Pemegang SahamShareholders

JabatanPosition

Jumlah SahamNumber of Shares

KepemilikanOwnership (%)

Dewan KomisarisBoard of CommissionersAgoes Widjanarko Komisaris Utama/ President Commissioner 1.013.500 0,02

Amanah Abdulkadir Komisaris Independen/ Independent Commissioner - -

Dadi Pratjipto Komisaris Independen/ Independent Commissioner - -

Soepomo Komisaris/ Commissioner 912.000 0.02

Pontas Tambunan Komisaris/ Commissioner 1.865.000 0,03

DireksiBoard of DirectorsBintang Perbowo Direktur Utama/ President Director - -

Ganda Kusuma Direktur Keuangan/ Director of Finance 793.000 0,01

Budi Harto Direktur Operasi I/ Director of Operation I 904.000 0,02

Slamet Maryono Direktur Operasi II/ Director of Operation II 4.742.000 0,08

Tonny Warsono Direktur SDM dan Pengembangan/ Director of Human Capital and Business Development

4.742.000 0,08

Pemegang Saham/Shareholders

Pemegang SahamShareholders

Jumlah (Lembar)Number of shares

PersentasePercentage

Class A Dwi Warna 1 0.0%Class B Dwi Warna 3,999,999,999 68.4%

Publik/Public 1,846,367,500 31.6%

Page 17: Annual Report 2009

152009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Penghargaan dan SertifikasiAwards and Certifications

BNSP Competency Award (BNSP-CA) 2009 •Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), 22 December 2009

Nominee of Investment Award 2009 •BKPM & Business Indonesia, 9 December 2009

Best of The Best for Portal Management of State •Owned Enterprise MinistryMinistry of State Owned Enterprise , 7 October 2009 The Best Management of Public Portal •Ministry of State Owned Enterprise, 7 October 2009 The 3rd Best management of EIS Portal •Ministry of State Owned Enterprise, 7 October 2009 Parson Infrastructure & Technology Certificate •Association Safety implementation in Aceh Road project USAID, 4 October 2009

Corporate Technology Achievement Award •The First Rank (Gold) PII, 28 July 2009

SNI ISO 9001:2008 •Qulity Management System SUCOFINDO, 28 May 2009

ISO 14001:2004/SNI 19-14001: 2005 -•Enviromental Management System SUCOFINDO, 28 May 2009

OHSAS 18001:2007 •Occupational Health & Safety Management System SUCOFINDO, 28 May 2009

Investor Award 2009 •The first Rank for Property and Construction Chategory Investor Magazine, 29 April 2009

Page 18: Annual Report 2009

16 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

13 Januari 2009 Kunjungan Menteri Pekerjaan Umum Aljazair,

DR. Amar Ghoul ke PT Wijaya Karya Beton.

Turut hadir Duta Besar Republik Aljazair

untuk Indonesia H.E. Mr. Hamza Yahia Cherif,

didampingi Direktur Utama WIKA Bintang

Perbowo, Direktur Sumber Daya Manusia &

Pengembangan WIKA Tonny Warsono, dan

Direktur Pemasaran PT Wijaya Karya Beton

Bambang Legowo.

JanuariJanuary

FebruariFebruary

MaretMarch

17 Februari 2009 Sosialisasi GCG terhadap karyawan WIKA,

bersama Badan Pengawas Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) Perwakilan Provinsi

DKI Jakarta I

23 Februari 2009 Program lanjutan pembelian kembali

saham atau sharebuyback Tahap II dengan

menggunakan dana alokasi buyback yang

tersisa sebesar Rp112,3 miliar

27 Februari 2009 WIKA dan Chengda Engineering Corporation

of China melakukan ground breaking untuk

pembangunan PLTU Asam-Asam 2x65 MW

milik PT PLN yang berlokasi di Desa Asam-

Asam, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah

Laut, Kalimantan Selatan. Kegiatan tersebut

diresmikan oleh Gubernur Kalimantan

Selatan, Rudy Arifin.

7 Maret 2009 Presiden Republik Indonesia

Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan

Terminal Bandara Adi Soemarmo, Solo

yang dikerjakan WIKA. Terminal Bandara

senilai Rp68 miliar tersebut dibangun di

lahan seluas 13.000m2.

13 January 2009A visit by the Minister of Public Works, Algeria, DR. Amar Ghoul, to PT Wijaya Karya Beton. Also attending the event was the Ambassador of Algeria to Indonesia, H.E. Mr. Hamza Yahia Cherif, accompanied by WIKA President Director, Bintang Perbowo, WIKA Director of HR and Development, Tonny Warsono, and Director of Marketing of PT Wijaya Karya Beton, Bambang Legowo.

17 February 2009 GCG socialization to WIKA employees, with Financial Supervisory Board and Development (BPKP) DKI Jakarta I Representative

23 February 2009 Share buyback phase II, using the remaining amount of the allocated funds for the buyback program of Rp112.3 billion.

27 February 2009 WIKA and Chengda Engineering Corporation of China held a ground breaking ceremony for the construction of the Asam-Asam 2x65MW Coal Fired Power Plant owned by PT. PLN located in the Asam-Asam Village, Jorong District, Tanah Laut Regent, South Kalimantan, officiated by the Governor, Rudy Arifin.

7 March 2009 The President of the Republic of Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, inaugurating the new Adi Soemarno Airport Terminal, Solo, developed by WIKA. The project, valued at Rp68 billion, was built over 13.000 m2 of land.

Peristiwa Penting 20092009 Significant Events

Page 19: Annual Report 2009

172009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

AprilApril

MeiMay

JuniJune

Kejadian Penting 2009Significant Events 2009

2 April 2009 WIKA sebagai bagian dari CIC (Consortium

of Indonesian Contractors) melakukan

pemasangan segmen terakhir bentang

tengah Suramadu, segmen tersebut berupa

Steel Box Girder yang merupakan rangkaian

tersulit pada proyek Jembatan Nasional

Suramadu.

14 April 2009 WIKA menyelenggarakan Analyst Meeting

untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja

WIKA selama periode tahun 2008 serta

pandangan ke depan di tahun 2009.

29 April 2009 WIKA mendapat penghargaan Investor

Award 2009 di Jakarta, dengan predikat

terbaik pertama untuk kategori properti dan

konstruksi.

22 Mei 2009 Berakhirnya program sharebuyback Tahap II

dengan jumlah saham yang dibeli kembali

sebanyak 33.407.500 saham dengan harga

beli rata-rata Rp217,84 per saham.

28 Mei 2009 Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

(RUPST) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.,

menetapkan dividen sebesar 30 persen dari

laba bersih Perseroan atau sebesar Rp45,52

miliar atau Rp8,03 per lembar saham.

24 Juni 2009 WIKA memperoleh proyek pembangunan

fasilitas pensuplaian bahan bakar pesawat

atau Depot Pengisian Pesawat Udara

(DPPU) di Bandara Internasional Kuala

Namu Medan, dengan nilai kontrak sebesar

Rp197,39 miliar dan USD24.492.000.

26 Juni 2009 WIKA Gedung menerima 3 sertifikasi dari

PT Sucofindo yang diserahkan langsung

oleh Direktur Utama Sucofindo, Arif Safari

kepada Direktur Utama WIKA Gedung Budhi

Saddewa, di Gedung WIKA Jakarta.

2 April 2009 WIKA as part of CIC (Consortium of

Indonesian Contractors) installed the last central span segment of the Suramadu Bridge, the construction of the central Steel Box Girder, regarded as the most challenging part in the entire bridge construction.

14 April 2009 WIKA held an Analyst Meeting to evaluate WIKA’s performance in 2008, and future outlook for 2009.

29 April 2009 WIKA received the Investor Award 2009 in Jakarta, for being First in the category for Best in Property and Construction.

22 May 2009 The culmination of the share buyback program, phase II, upon which the entire shares that were reacquired amounted to a total of 33,407,500 shares at an average price of Rp217.84 per share.

28 May 2009 The Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk., approved dividends amounting to 30 per cent of the Company’s net profit, or a total of Rp45,52 billion at Rp8,03 per share.

24 June 2009 WIKA was awarded the development project for the airplane fuel supply depot facility of the Kuala Namu International Airport, Medan, with a contract worth Rp197.395 billion and USD24,492,000.

26 June 2009 WIKA Gedung received three certifications from PT Sucofindo presented by the President Director of Sucofindo, Arif Safari, to the President Director of WIKA Gedung, Budhi Saddewa, at Gedung WIKA Jakarta.

Page 20: Annual Report 2009

18 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

22 Juli 2009 WIKA mendirikan anak perusahaan

PT Wijaya Karya Jabar Power, sebuah

perusahaan Independent Power Producer (IPP)

tenaga panas bumi, dengan modal dasar

Rp36 miliar serta modal ditempatkan dan

disetor Rp9 miliar.

29 Juli 2009 WIKA menerima tiga penghargaan sekaligus

dalam ajang Persatuan Insinyur Indonesia

(PII) Award 2009 di Jakarta. Penghargaan

tersebut adalah juara pertama Corporate

Technology Achievement Award, juara

ketiga Adhikara Rekayasa dan juara pertama

Adhicipta Pratama.

13 Agustus 2009 WIKA mendapat penghargaan sebagai 42

perusahaan paling dikagumi di Indonesia,

untuk kategori konstruksi, dalam ajang

Indonesia’s Most Admired Company (IMAC)

IX yang diselenggarakan oleh Frontier

Consulting Group bersama Majalah Business

Week Indonesia.

4 September 2009 Program Corporate Social Responsibility,

WIKA Peduli, memberikan bantuan kepada

korban gempa Tasikmalaya di daerah Negla

Sari, Tasikmalaya dan Padepokan, Garut

Selatan.

9 September 2009 WIKA meraih kontrak proyek PLTD Marine

Fuel Oil (MFO) berkapasitas (Daya Mampu

Netto) 40-50 MW senilai Rp557 miliar, dari

PT Indonesia Power (IP) di Pesanggaran

Bali. Proyek ini merupakan proyek investasi

pertama WIKA (sebesar 70%) di bidang

pembangkit tenaga listrik.

22 July 2009 WIKA established a subsidiary company,

PT WIjaya Karya Jabar Power, a geothermal

company, with an authorized capital of Rp36

billion and paid-in capital of Rp9 billion.

29 July 2009 WIKA received three awards during the

Indonesian Engineers Association Award

2009 in Jakarta. The awards were 1st in

Corporate Technology Achievement Award,

3rd in Adhikara Rekayasa and 1st in Adhicipta

Pratama.

13 August 2009 WIKA was recognized as the 42nd most

admired company in Indonesia, in the

construction industry category, in the

Indonesia’s Most Admired Company (IMAC) IX

organized by Frontier Consulting Group and

Business Week Indonesia magazine.

4 September 2009 The WIKA Peduli CSR program, providing

relief to the victims of the earthquake striking

Tasikmalaya at Negla Sari area, Tasikmalaya

and Padepokan, South of Garut.

9 September 2009 WIKA was awarded the 40-50 MW fuel-fired

power plant project using Marine Fuel Oil

(MFO), with a contract value of Rp557 billion,

by PT Indonesia Power (IP) at Pesanggaran,

Bali. The project represented WIKA’s first

investment project (reaching 70% ownership)

in the field of power generation.

JuliJuly

AgustusAugust

SeptemberSeptember

Page 21: Annual Report 2009

192009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

3 Oktober 2009 WIKA mengirim bantuan untuk korban

gempa di Padang, Sumatera Barat,

melalui unit Program Kemitraan dan Bina

Lingkungan.

5 Oktober 2009 WIKA mengadakan acara seminar

“Workshop Manajemen Risiko & Sosialisasi

Sistem Manajemen WIKA,” di Jakarta,

Surabaya dan Medan.

8 Oktober 2009 WIKA mendapat penghargaan sebagai

Best of The Best BUMN untuk kategori

pemutakhiran data di portal kementerian

BUMN, dan predikat terbaik I untuk web

presence paling aktif untuk portal publik

dan terbaik III dalam pengelolaan portal

Executive Information System. Penghargaan

ini diserahkan oleh Menteri Negara BUMN

di Jakarta.

5 Nopember 2009 Duta Besar Lybia H.E. Mr. Sanusi dan

Wartawan Libya Mohammmad Gahlous

meninjau Kawasan Industri WIKA, sebagai

perkenalan bisnis Perseroan dalam

membangun infrastruktur di dalam dan luar

negeri.

3 Desember 2009 WIKA memperoleh penghargaan Karya

Konstruksi 2009, kategori Teknologi Tepat

Guna dari Kementerian Pekerjaan Umum,

untuk proyek pembangunan jalan/jembatan

di Ruas Banda Aceh Lamno.

17 Desember 2009 WIKA menyelenggarakan Vendor Gathering

dengan tema “Sosialisasi Fasilitas Kredit

Modal Kerja Subkon/supplier/mandor”, yang

dihadiri oleh lebih dari 100 vendor.

22 Desember 2009 WIKA menerima penghargaan sebagai

perusahaan terbaik dalam BNSP

Competency Award 2009, untuk kategori

industri konstruksi, diserahkan oleh Menteri

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin

Iskandar di Jakarta.

3 October 2009 WIKA provided relief for earthquake victims

in Padang, West Sumatra, through the

Partnership Program and Community

Development (PKBL) initiative.

5 October 2009 WIKA held the “Workshop on Risk

Management & WIKA Management System

Socialization,” in Jakarta, Surabaya and

Medan.

8 October 2009 WIKA was awarded Best of the Best State

Enterprises for most updated State Enterprise

portal, and most active web presence in public

portal, and 3rd best in Executive Information

System portal management, by the Minister of

State Enterprises in Jakarta.

5 November 2009 The Ambassador of Lybia, H.E. Mr. Sanusi and

a Lybian journalist, Mohammmad Gahlous,

made a site visit to WIKA Industrial Estate, as

an introduction to the Company’s business in

developing infrastructures at home and abroad.

3 Desember 2009 WIKA received the Construction Creative 2009

Award, for the Best Implemented Technology

by the Ministry of Public Works, for road and

bridge development projects in Ruas Banda

Aceh Lamno.

17 Desember 2009 WIKA held a Vendor Gathering event themed

“Working Capital Credit Facility Socialization

for Sub-contractors/supplier/foremen”,

attended by more than 100 vendors.

22 Desember 2009 WIKA received best company award by BNSP

Competency Award 2009, in the construction

industry category, presented by the Minister

of Manpower and Transmigration, Muhaimin

Iskandar, in Jakarta.

Kejadian Penting 2009Significant Events 2009

OktoberOctober

NovemberNovember

DesemberDecember

Page 22: Annual Report 2009

20 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Laporan Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Report

Ir. Agoes Widjanarko, MIP Presiden KomisarisPresident Commissioner

Page 23: Annual Report 2009

212009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Pemegang Saham yang Terhormat,

Pada awal tahun 2009, krisis keuangan global yang terjadi di triwulan IV tahun 2008 masih memberikan pengaruh yang signifikan bagi Perseroan kami, terutama dalam perencanaan target dan kinerja Perseroan yang akan dicapai pada tahun 2009. Meskipun demikian, hal tersebut tidak menurunkan optimisme kami untuk mampu mencapai target dan kinerja yang telah ditetapkan.

Sesuai dengan peran dan fungsi kami untuk melakukan pengawasan terhadap kinerja Perseroan guna mampu mencapai visi Perseroan yaitu: ”To be one of the best integrated engineering, procurement and construction (EPC) and investment companies in Southeast Asia”, Dewan Komisaris terus berupaya untuk selalu mendorong dan melakukan pengawasan secara intensif agar Direksi secara

Dear Shareholders,

In early 2009, the global financial crisis that transpired in the fourth quarter of 2008 had influenced the Company to a significant extent, especially in the planning and budgeting of the Company’s performance targets for 2009. Nevertheless, this had not dampen our optimism for achieving the performance and targets that we had set out.. In line with the role to supervise the performance of the Company in achieving its vison: “To be one of the best integrated Engineering, Procurement and Construction (EPC) and Investment Companies in Southeast Asia,” the Board of Commissioners continues to propagate and perform intensive oversight to enable the Board of Directors to carry out continuous improvements in order to achieve the targetted performance of the Company, and also as a prerequisite of a

Laba bersih Perseroan meningkat sebesar 21,3 persen menjadi Rp189,22 miliar dibandingkan dengan tahun 2008 sebesar Rp156 ,03 miliar.

The net profit of the Company increased by 21.3 percent, reaching Rp189.22 billion, compared to Rp156.03 billion in 2008.

Page 24: Annual Report 2009

22 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

terus menerus melakukan continuous improvement guna mencapai kinerja yang telah ditargetkan, dan juga sebagai syarat dari suatu Perseroan yang memiliki keinginan dan motivasi yang kuat untuk terus bertumbuh dalam rangka meningkatkan value dari Perseroan itu sendiri.

Upaya continuous improvement tersebut salah satunya diterapkan melalui perbaikan indikator kinerja dalam Kontrak Manajemen yang pada tahun 2009 ini lebih difokuskan pada perbaikan proses bisnis internal serta mengedepankan pemenuhan harapan pelanggan. Dewan Komisaris berpendapat bahwa perbaikan proses bisnis internal dan kepuasan pelanggan harus menjadi strategi utama dan kunci keberhasilan Perseroan guna menjaga positioning Perseroan selama tahun 2009. Salah satu bagian dari perbaikan proses bisnis internal tersebut ditunjukkan dengan upaya perbaikan secara berkelanjutan terhadap proses procurement yang berlaku di Perseroan, peningkatan awareness seluruh lini Perseroan terhadap fungsi manajemen risiko dalam setiap kegiatan usaha Perusahaan, serta peningkatan kompetensi dan kemampuan SDM.

Strategi ini telah menunjukkan suatu keberhasilan Perseroan yang ditandai dengan peningkatan kemampuan perolehan laba bersih perusahaan pada tahun 2009 sebesar 21,3% menjadi Rp 189,22 miliar dibandingkan dengan tahun 2008 yang hanya mencatat perolehan laba bersih sebesar Rp 156,03 miliar. Atas pencapaian dan kinerja yang telah dihasilkan ini, Dewan Komisaris memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Direksi dan juga seluruh jajarannya, serta tentunya tetap berpesan agar Direksi dan seluruh jajarannya dapat terus menjaga dan meningkatkan performance guna mewujudkan Visi Perusahaan.

Selain itu, kemampuan Perusahaan dalam mencapai target yang telah ditetapkan tersebut juga tidak terlepas dari penguatan fungsi pengawasan Dewan Komisaris yang didukung pula dengan peningkatan implementasi tata kelola Perusahaan yang baik yang dilaksanakan secara berkelanjutan antara lain melalui pemberdayaan fungsi komite-komite dibawah Dewan Komisaris yang terdiri dari Komite Audit, Komite Good Corporate Governance (GCG), Komite Perencanaan Keuangan dan Resiko Usaha, Komite Nominasi dan Remunerasi. Komite-komite yang berada dibawah Dewan Komisaris terus berupaya menjalankan fungsi dan tugasnya dalam rangka membantu tugas Dewan Komisaris.

Komite audit menjalankan tugas dalam rangka mengawasi proses auditing baik internal maupun eksternal, serta mereview laporan keuangan dan perkembangan proyek secara berkala. Komite Perencanaan Keuangan dan Resiko

Company that has the strong desire and motivation to sustain its growth and thereby increase the value of the Company itself. .

One of the continuous improvement efforts that has been implemented is the enhanced performance indicators that are used in the Management Contract that in 2009 were more focused towards improving the internal business process while also placing an emphasis on fulfilling customer expectation. The Board of Commissioners is of the opinion that internal business processes and customer satisfaction should be the central strategy and key to success for the Company to safeguard its positioning in 2009. A part of the internal business process improvement is evident from the way the Company constantly strives to improve its procurement process, the increased awareness among all lines of the Company in the function of risk management in all business activities, and the enhancement of competence and capabilities of the Company’s human capital.

The strategy has paid off handsomely for the Company, underscored by its ability to post a higher net profit that grew by 21.3 per cent to Rp189.22 billion in 2009, compared to Rp156.03 billion in 2008. For such an achievement and results of operations, the Board of Commissioners expresses its highest appreciation to the Board of Directors and employees of the Company, and implores Management to sustain and continue to improve their performances further in order to realize the Company’s Vision.

Moreover, the ability of the Company to achieve its targets cannot be separated from the intensive oversight of the Board of Commissioners that is strengthened further by the improved implementation of Good Corporate Governance that is undertaken consistently among other things empowering the functions of Committees working under the Board of Commissioners that comprises of the Audit Committee, the Good Corporate Governance (GCG) Committee, Financial Planning and Business Risk Committee, and the Nomination and Remuneration Committee. These committees continuously strive to fulfill their functions and duties in assisting the Board of Commissioners.

The Audit Committee performs its duty in overseeing both the internal and external audit processes, and the periodical reviews on the Company’s financial statements and project developments. The Financial Planning and Business Risks

Page 25: Annual Report 2009

232009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Usaha membantu Dewan Komisaris dalam setiap tindakan perencanaan keuangan dan menganalisa resiko usaha Perusahaan. Komite GCG membantu Dewan Komisaris dalam hal pemantauan pelaksanaan GCG Perusahaan, dan Komite Nominasi dan Remunerasi memberikan saran dalam kebijakan promosi dan mutasi pejabat Perusahaan.

Sejalan dengan program Pemerintah Kabinet Indonesia Bersatu II yang terus memberikan perhatian tinggi terhadap pentingnya pengembangan infrastruktur bagi peningkatan investasi dalam rangka pembangunan nasional yang berkesinambungan, serta sesuai dengan hasil kesepakatan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN tahun 2009 yang mencanangkan pembangunan infrastruktur sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi dan sebagai stimulus untuk penanggulangan resesi ekonomi, Dewan Komisaris berkeyakinan bahwa WIKA siap memanfaatkan peluang tersebut untuk mendorong pertumbuhan Perusahaan menjadi Perusahaan terkemuka dalam bidang konstruksi dan enjiniring di Asia Tenggara dengan dibekali pengalaman Perusahaan selama lima dasawarsa dalam pembangunan infrastruktur.

Oleh karena itu, pada tahun 2010 dan juga dalam rangka peringatan hari ulang tahun WIKA yang ke-50, Dewan Komisaris menyampaikan selamat kepada Direksi dan seluruh jajaran WIKA yang akan merayakan tahun emas pada tahun 2010, semoga seluruh pengalaman yang didapat dan keberhasilan yang telah dicapai di tahun 2009 dapat terus ditingkatkan di masa yang akan datang.

Akhir kata, Dewan Komisaris juga mengucapkan terima kasih kepada Pemegang Saham Perseroan atas kepercayaan yang telah diberikan guna mengemban tugas dan fungsi melakukan pengawasan terhadap jalannya Perseroan sehingga kami dapat mengoptimalkan investasi yang telah diberikan oleh Pemegang Saham untuk membangun dan mengembangkan Perseroan.

Atas nama Dewan Komisaris,

Ir. Agoes Widjanarko, MIP Komisaris Utama/President Commissioner

Committee assists the Commissioners in every act of financial planning and analysis of the Company’s business risks. The GCG Committee assists the Board of Commissioners in monitoring the Company’s implementation of GCG, and the Nomination and Remuneration Committee recommends policies on the promotion and rotation of Company executives. Pursuant to the program of the current administration of the Indonesian government that continues to place a strong emphasis on infrastructure development in order to facilitate greater investment in support of a sustainable national development, and in line with the consensus reached at the 2009 ASEAN Summit that heralded infrastructure development as the locomotion of economic growth and as stimulus against economic recession, the Board of Commissioner believes that WIKA is strategically positioned to capitalize on its growth opportunities to become a leading company in construction and engineering in Southeast Asia, anchored upon five decades of experience in infrastructure development.

Therefore, in 2010, on the ocassion of the 50th anniversary of WIKA, it gives me great pleasure to convey on behalf of the Board of Commissioners our best wishes to the Board of Directors and the entire WIKA family in celebrating their golden anniversary. May the experiences and achievements of 2009 guide us all to scale and achieve greater heights in the years to come.

In closing, the Board of Commissioners expresses its gratitude and appreciation to the Shareholders of the Company, for their trust and belief in the Board’s ability to undertake its oversight responsibilities over the management of the Company, such that we are able to maximize the investments placed by the Shareholders to build and develop the Company.

On behalf of the Board of Commissioners,

Laporan Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Report

Page 26: Annual Report 2009

24 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Profil Dewan KomisarisCommissioners’ Profiles

Dari kiri ke kanan/from left to right: Brigjend TNI (Purn.) Dadi Pratjipto, SE, Dr. Amanah Abdulkadir, MA, Ir. Agoes Widjanarko, MIP, Pontas Tambunan, SH, MM, Soepomo, SH, Sp.N, LL.M

Page 27: Annual Report 2009

252009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 9 Agustus 1954 (55 tahun) di Jombang. Meraih gelar Pasca Sarjana (S2) dalam bidang Infrastructure Planning dari University of Stuttgart Jerman tahun 1987 dan gelar sarjana (S1) Teknik Sipil bidang Konstruksi dari Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya, tahun 1979. Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tanggal 21 September 2007 hingga sekarang. Saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum RI sejak tahun 2008. Jabatan sebelumnya antara lain sebagai: Direktur Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum RI (2005-2008), Staf Ahli Menteri, Menteri Kimpraswil Bidang Sosbud dan Peran Masyarakat (2003-2005), Direktur Pembiayaan Perumahan Direktorat Jenderal Perumahan & Pemukiman (2001-2003), Direktur Bina Teknik Direktorat Jenderal Tata Perkotaan dan Tata Pedesaan Departemen Kimpraswil (2001-2001).

Ir. Agoes Widjanarko, MIPKomisaris UtamaPresident Commissioner

Indonesia citizen, born on 9 August 1954 (55 years of age) in Jombang. Obtained his Master’s degree in Infrastructure Planning from University of Stuttgart, Germany in 1987 and his Bachelor’s degree in Construction Civil Engineering from Surabaya Technological Institute (ITS), Surabaya in 1979. Appointed as President Commissioner of WIKA on 21 September 2007 to date. He has been, concurrently, the Secretary General of the Ministry of Public Works since 2008. His previous positions include: Cipta Karya General Director at the Ministry of Public Works (2005-2008); Expert Staff in the field of Socio-Culture and Sociaty Role for the Ministry of Settlement and Infrastructure (2003-2005); Director of Housing Financing at the Directorate General of Housing & Settlement (2001-2003); Director of Technical Management at the Directorate General of City and Rural Area Design Plan at the Ministry of Settlement and Regional Infrastructure (2001-2001).

Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 13 Februari 1961 (49 tahun) di Cirebon. Meraih gelar Doctor of Philosophy dari Oklahoma State University di Stillwater, Oklahoma, AS pada tahun 1998, gelar Magister of Arts bidang Busines Administration, Ekonomi Internasional dan Politik Internasional dari University of Oregon, Eugene, AS, pada tahun 1990 dan Sarjana S1 dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia bidang Studi Pembangunan pada tahun 1986. Menjabat sebagai Komisaris Independen di Perseroan sejak 21 September 2007 sampai sekarang. Dosen di Universitas Indonesia dan di beberapa universitas lainnya. Jabatan sebelumnya antara lain adalah: Anggota Tim Ekonomi dari Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (2007–2008), Dekan STIMA KOSGORO (2004–2009) dan Economic Officer di Indonesia Resident Mission–Asian Development Bank (2002–2007). Sebelum bergabung dengan ADB, menjadi peneliti di Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat (LPEM-UI).

Dr. Amanah Abdulkadir, MAKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Indonesian citizen, born on 13 February 1961 (49 years of age) in Cirebon. Obtained her Doctorate of Philosophy from Oklahoma State University, Stillwater, USA, in 1998; her Master’s degree in Business Administration, Economics and International Studies from the University of Oregon, Eugene, USA, in 1990; and her Bachelor’s degree in Development Studies from the Faculty of Economics, University of Indonesia, Jakarta, 1986. Appointed as an Independent Commissioner of the Company since 21 September 2007 to date. She is concurrently Lecturer at the University of Indonesia. Her previous positions include: A member of the Economic Team of the Ministry of State Enterprises (2007–2008); Dean of STIMA KOSGORO Management institute (2004–2009); and Economic Officer in Indonesia Resident Mission, Asian Development Bank (2002–2007). Prior to joining ADB, she was a Researcher at the University of Indonesia’s Research Institute for Economics and Communities (LPEM-UI).

Page 28: Annual Report 2009

26 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Soepomo, SH, Sp.N, LL.M KomisarisCommissioner

Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 13 April tahun 1955 (55 tahun) di Jakarta. Meraih gelar Spesialis Notariat dari Universitas Indonesia tahun 2000, meraih gelar Pasca Sarjana bidang Hukum Umum dari Tulane University, New Orleans - Louisiana, AS tahun 1992, dan gelar Sarjana Hukum bidang Pidana dari Universitas Diponegoro, Semarang tahun 1983. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tanggal 21 September 2007. Saat ini menjabat sebagai Direktur Kekayaan Negara Lain-lain, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Departemen Keuangan RI sejak tahun 2006. Jabatan sebelumnya antara lain adalah: Direktur Piutang Negara Perbankan, Direktorat PNP DJPLN, Departemen Keuangan RI (2003-2006), Kepala Kantor Wilayah I DJPLN Medan (2002), Kepala Kantor Wilayah Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara (BUPLN) (2000), Kepala Bagian Biro PNP BUPLN (1998) dan Kepala Kantor Pelayanan pengurusan Piutang Negara Jakarta I (1997).

Indonesian citizen, born on 13 April 1955 (55 years of age) in Jakarta. Obtained a Notarial Specialist degree from the University of Indonesia in 2000, a Master’s degree in Law from Tulane University, New Orleans, Louisiana, USA in 1992; and a Bachelor’s degree in Criminal Law from the University of Diponegoro, Semarang, in 1983. Appointed as Commissioner of the Company since 21 September 2007 to date. He is concurrently Director of Other State Assets, Directorate General of State Assets at the Indonesian Ministry of Finance since 2006. His previous positions include: Director of State Receivables of Banking Sector, Directorate PNP DJPLN, Finance Department RI (2003-2006), Head of Regional Office I DJPLN Medan (2002), Head of Regional office State Receivables and Auction (BUPLN) (2000), Head of PNP BUPLN Bureau (1998) and Chief Office of State Receivables Service Jakarta I (1997).

Brigjend TNI (Purn.) Dadi Pratjipto, SEKomisaris IndependenIndependent Commissioner

Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 1 Juli 1947(62 tahun) di Juwana. Meraih gelar Sarjana Ekonomi Manajemen STIE Jagakarsa, Jakarta tahun 1991, dan lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) tahun 1970. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tanggal 21 September 2007. Jabatan sebelumnya antara lain sebagai: Direktur Zeni TNI Angkatan Darat (1999), Wakil Direktur Zeni TNI Angkatan Darat (1998), Paban IV/Faskon Staf Logistik TNI Angkatan Darat (1998), Direktur Pembina Bangunan Militer Direktorat Zeni Angkatan Darat (1995) dan Kepala Zeni Kodam IX/Udayana (1993).

Indonesian citizen, born on 1 July 1947 (62 years of age) in Juwana. Obtained his Bachelor’s degree in Economics from STIE Jagakarsa, Jakarta in 1991, and graduated from the Indonesian Armed Forces Academy in 1970. Appointed as an Independent Commissioner of the Company since 21 September 2007 to date. His previous positions include: Director of Zeni of the Indonesian Army (1999); Vice President of Zeni of the Indonesian Army (1998); Paban IV/Faskon Logistics Staff of the Indonesian Army (1998); Director of Military Building Guidance, Directorate of Zeni of the Indonesian Army (1995); and Commander of the Military Regional Command IX/Udayana (1993).

Page 29: Annual Report 2009

272009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Profil Dewan KomisarisCommissioners’ Profiles

Pontas Tambunan, SH, MM KomisarisCommissioner

Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 16 Februari 1961 (49 tahun) di Jakarta. Meraih gelar Magister Manajemen bidang keuangan dari Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, tahun 2006, dan gelar Sarjana Hukum dari Universitas Tarumanagara, Jakarta tahun 1986. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tanggal 21 September 2007. Saat ini menjabat sebagai Asisten Deputi Urusan Usaha Prasarana Angkutan Kementerian BUMN dari tahun 2006. Jabatan sebelumnya antara lain adalah: Kepala Bidang Usaha Jasa Konstruksi Kementerian BUMN (2002-2006), Kepala Sub-Direktorat Konstruksi Bangunan, Direktorat Persero Kawasan Industri, Jasa Konstruksi dan Konsultan Konstruksi Kantor Menteri Negara Pembinaan BUMN (2001-2002), Kepala Sub-Direktorat di Kantor Menteri Negara Pembinaan BUMN (2000), Kepala Seksi di Kantor Menteri Negara Pembinaan BUMN (1998-2000).

Indonesian citizen, born on 16 February 1961 (49 years of age) in Jakarta. Obtained a Master’s degree in Finance from the University of Gajah Mada, Yogyakarta, in 2006, and a Bachelor’s degree in Law from the University of Tarumanagara, Jakarta, in 1986. Appointed as Commissioner of the Company since 21 September 2007 to date. He is concurrently Assistant to the Deputy of Transportation Facilities Business Affairs at the Ministry of State-Owned Enterprises (2006). His previous positions include: Head of Construction Business Section at the State Ministry of State-Owned Enterprises (2002-2006); Head of Building Construction Sub-Directorate at the Industrial Area, Construction Service and Construction Consultant Directorate at the State Minister Office for the Management of State-Owned Enterprises (2001-2002); Head of the Sub-Directorate at the State Ministry of State-Owned Enterprises’(2000); Section Head at the State Ministry of State-Owned Enterprises (1998-2000).

Page 30: Annual Report 2009

28 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Bintang Perbowo, SE, MMDirektur UtamaPresident Director

Laporan DireksiThe Board of Director’s Report

Page 31: Annual Report 2009

292009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Pemegang Saham yang Terhormat,

Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, perkenankan kami atas nama Direksi menyampaikan beberapa ikhtisar penting mengenai hasil-hasil usaha WIKA untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009.

Tahun 2009 merupakan tahun yang penuh tantangan akibat dari krisis pasar uang dan pasar modal global yang memuncak di penghujung tahun 2008. Berawal dari krisis pasar sub-prime mortgage di Amerika Serikat yang mulai merebak pada pertengahan tahun 2008, dan disertai oleh rontoknya harga-harga saham dan harga-harga komoditas utama dunia sepanjang paruh kedua tahun tersebut, mengakibatkan banyak lembaga keuangan terkemuka di benua Amerika Utara dan Eropa mengalami kesulitan likuiditas, bahkan tidak sedikit yang terpaksa menutup usahanya setelah ratusan tahun berkiprah di bidangnya.

Valued Shareholders, With the grace of God Almighty, on behalf of the Board of Directors, I am pleased to present some of the highlights of the results of operations of WIKA for the year ending 31 December 2009.

The year 2009 was fraught with challenges as a result of the global banking and capital market crisis that had peaked at the end of 2008. Beginning with the sub-prime mortgage crisis in the United States that reared its ugly head in mid-2008, and followed by the collapse of global equity and commodity markets throughout the second half of the year, and leading to a severe liquidity crunch that affected leading global financial institutions, not a few of which had had to close down their businesses after centuries of service.

Laba usaha kami sebesar Rp484,95 miliar untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009, meningkat 68,4 persen dari Rp287,93 miliar pada tahun 2008.

Our operating income reached Rp484.95 billion for the year ended in 31 December 2009, increasing by 68.4 per cent from Rp287.93 billion in 2008.

Page 32: Annual Report 2009

30 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Krisis tersebut berdampak ke sebagian besar penjuru dunia, terutama dari segi pengetatan likuiditas sektor perbankan dan pembiayaan secara umum, serta dampak resesi ekonomi global yang timbul akibat menurunnya daya beli masyarakat serta pasar ekspor global.

Memasuki tahun 2009 yang dibayang-bayangi oleh resesi ekonomi global tersebut, para pelaku usaha di Indonesia pada umumnya mengambil sikap hati-hati dan berancang-ancang untuk menghadapi kemungkinan yang terburuk.

Pemerintah pun mengambil langkah antisipatif serta menerapkan kebijakan yang mengarah pada upaya mempertahankan kestabilan moneter, sehingga mampu meredam dampak gejolak krisis perbankan dunia terhadap kestabilan perkonomian nasional. Hal ini tercermin antara lain dari penguatan nilai mata uang Rupiah, menurunnya tingkat bunga bank, serta terkendalikannya tingkat inflasi sepanjang tahun 2009.

Selain ditunjang oleh fundamental perekonomian yang relatif kokoh, Indonesia juga beruntung memiliki pasar domestik yang besar dan sehat, sehingga terhindar dari jeratan resesi ekonomi global. Penurunan ekspor akibat lesunya pasar dunia tidak terlalu berdampak pada neraca pembayaran nasional dan pertumbuhan Produk Domestik Bruto Indonesia, yang mencatat tingkat pertumbuhan yang cukup menggembirakan pada tahun 2009.

Tidak kalah pentingnya adalah pelaksanaan Pemilihan Umum baik Legislatif maupun Eksekutif yang aman dan damai pada pertengahan tahun, sehingga berhasil mengangkat citra Indonesia di mata dunia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga setelah India dan Amerika Serikat. Hal ini berpengaruh positif terhadap pandangan dunia internasional atas peluang investasi di Indonesia. Dampaknya adalah meningkatnya arus modal asing ke Indonesia yang antara lain tercermin dari kinerja Bursa Efek Indonesia yang mencatat tingkat pertumbuhan nilai indeks gabungan tertinggi kedua di Asia Pasifik di tahun 2009, setelah Bursa Efek Shenzen di Cina.

Strategi yang Terarah Menghadapi tantangan krisis keuangan berskala global di awal tahun 2009 tersebut, WIKA mengambil langkah-langkah antisipatif yang pada intinya bertujuan mengamankan tingkat likuiditas Perseroan, sekaligus menjaga keberlanjutan proyek-proyek yang sedang ditangani oleh Perseroan.

The crisis wreaked havoc on many parts of the world, especially with respect to a tightening of liquidity in the banking and financial sector in general, and the global economic recession that arose from lower consumer purchasing power and declning global export markets. Entering the year 2009 with the global economic recession looming over it, businesses in Indonesia were generally taking cautious and anticipative stance against the worst possible outcome. The government also took anticipative measures as well as implemented policies geared toward maintaining monetary stability, enabling it to dampen the impact of the global banking crisis on the stability the nation’s economy. This was reflected among others by the strengthening of the rupiah currency, the decreasing interest rates, and also the inflation rate that was under control throughout 2009.

In addition to being supported by relatively sturdy economic fundamentals, Indonesia was also fortunate to have had a large and healthy domestic market, thus sparing the country from the effects of global economic recession. Falling exports due to the weak global demand did not dealt a significant blow to either the national balance of payment or to Indonesia’s GDP growth, which posted relatively encouraging growth for 2009.

No less important was the secure and peaceful holding of the Legislative and Executive general elections in mid-year, which succeeded in elevating Indonesia’s image as the world’s third largest democracies after India and the United States of America. This had a positive effect on how the international community views investment opportunities in Indonesia. As a result, Indonesia experienced an increased inflow of foreign capital as reflected by the performance of the Indonesia Stock Exchange that posted the second highest composite index growth in the Asia Pacific region in 2009, after China’s Shenzen Stock Exchange.

Goal-oriented StrategyIn facing the challenges of the global financial crisis in early 2009, WIKA took anticipative steps that essentially were aimed at securing the Company’s liquidity, and at the same time safeguarding the sustainability of projects undertaken by the Company.

Page 33: Annual Report 2009

312009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

WIKA menetapkan tiga langkah utama bagi kebijakan antisipatif tersebut, yaitu (i) menjaga likuiditas Perseroan, (ii) fokus pada pasar yang memberikan kepastian pembayaran, dan (iii) mengupayakan efisiensi di segala bidang.

Di saat menipisnya sumber-sumber pembiayaan akibat krisis keuangan yang mendunia, likuiditas keuangan perusahaan menjadi hal yang sangat penting bagi Perseroan untuk mengamankan keberlanjutan usahanya. Oleh karenanya, pemilihan proyek-proyek yang telah memiliki sumber pendanaan yang pasti dengan sendirinya juga menjadi hal yang patut memperoleh prioritas utama. Sementara itu, pengelolaan operasional Perseroan dan setiap anak perusahaan perlu diupayakan seefisien mungkin, antara lain melalui penerapan anggaran kerja secara disiplin dan ketat.

Kinerja yang Meningkat Kebijakan tiga langkah antisipatif tersebut di atas mampu membawa WIKA mencatat hasil-hasil usaha yang menggembirakan di tahun 2009, meningkat dibandingkan dengan pencapaian tahun 2008.

WIKA meraih laba usaha sebesar Rp484,95 miliar untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2009, meningkat sebesar 68,4 persen dari Rp287,93 miliar di tahun 2008. Laba bersih mencapai Rp189,22 miliar pada tahun 2009, meningkat sebesar 21,3 persen dari Rp156,03 miliar di tahun 2008. Pencapaian kedua pos tersebut melampaui sasaran RKAP 2009 yaitu sebesar Rp346,39 miliar untuk laba usaha dan Rp175,03 miliar untuk laba bersih.

Peningkatan laba bersih dicapai berkat kemampuan pengendalian beban pokok penjualan melalui penerapan strategi sentralisasi pengadaan dan keuangan sehingga dicapai efisiensi yang maksimal.

Penjualan Bersih meningkat sebesar 0,5 persen menjadi Rp6,59 triliun, sementara jumlah realisasi kontrak baru selama tahun 2009 mencapai Rp10,25 triliun, meningkat sebesar 14,1 persen dibandingkan dengan kontrak baru yang terealisasikan selama tahun 2008 sebesar Rp8,98 triliun.

Di lain pihak, biaya penjualan menurun sebesar 6,50 persen menjadi Rp2,42 triliun, sedangkan biaya umum dan administrasi juga menurun yaitu sebesar 3,9 persen menjadi Rp158,36 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh upaya penghematan biaya yang dilakukan secara luas dan merata, sebagai hasil optimalisasi efisiensi di segala bidang sesuai kebijakan antisipatif yang dianut WIKA sepanjang tahun 2009.

WIKA defined three principal steps for the anticipatory policy, namely (i) maintain the liquidity of the Company, (ii) focus on markets with certainty of payment, and (iii) strive for efficiency in all areas. In times of depleting financing sources as a result of a global financial crisis, the Company’s financial liquidity becomes increasingly vital for the Company in order to secure the sustainability of its operations. Consequently, the choice of projects with definitive financing sources by itself should deserve the utmost priority. Meanwhile, the operational management of the Company and each subsidiary need to be executed as efficiently as possible, among others through the implementation of a disciplined and tight operational budget.

Improving PerformanceThe three-step anticipatory policy mentioned above enabled WIKA to post reasonable resultsin 2009, which improved over 2008 results.

WIKA gained an operating profit of Rp484.95 billion for the year ending 31 December 2009, up 68.4 per cent from Rp287.93 billion in 2008. Net profit reached Rp189.22 billion in 2009, up 21.3 per cent from Rp156.03 billion in 2008. Both achievements surpassed the target set in the Company’s Business Plan and Budget (RKAP) for 2009, namely Rp346.39 billion for operating profit and Rp175.03 billion for net profit.

The increased net profit was the result of increased sales by the Company followed by decreasing cost of sales as well as operating costs in virtually all aspects of the Company’s activities. Net Sales went up by 0.5 per cent to Rp6.59 trillion, whereas the realization of new contracts during 2009 reached Rp10.25 trillion, an increase of 14.1 percent compared to the number of realized new contracts in 2008 totalling Rp8.98 trillion.

On the other hand, cost of sales decreased 6.50 per cent to Rp2.42 trillion, while general and administrative expenses also decreased by 3.9 per cent to Rp158.36 billion. This decrease was primarily caused by the cost-cutting efforts that were widely and evenly implemented, as a result of optimal efficiencies in all areas in accordance with the anticipatory policy adopted by WIKA throughout 2009.

Laporan DireksiThe Board of Director’s Report

Page 34: Annual Report 2009

32 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Sebagai contoh, WIKA mengubah cara pembayaran pengadaan barang dan jasa yang tadinya tersebar di kantor-kantor proyek Perseroan di berbagai propinsi, kini dikumpulkan dan dilakukan di kantor pusat. Dengan demikian, pola pembayaran menjadi lebih terkendali.

Berbagai langkah lain yang mungkin terkesan sederhana, dengan penghematan yang sepertinya tidak seberapa, namun bila dilakukan secara konsisten dan berulang kali sepanjang tahun, ternyata mampu menghasilkan penghematan biaya dan tenaga yang tidak kecil jumlahnya. Berbagai langkah penghematan tersebut turut berperan dalam penurunan beban pokok penjualan Rp6,11 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp5,97 triliun pada tahun 2009.

Pencapaian laba bersih Perseroan memberikan imbal hasil atas aktiva (ROA) sebesar 3,3 persen dan imbal hasil atas ekuitas (ROE) sebesar 12,3 persen di tahun 2009, meningkat dibandingkan dengan masing-masing ROA dan ROE sebesar 2,7 persen dan 11,3 persen di tahun 2008.

Pijakan Pertumbuhan yang Lebih Solid Dalam kurun waktu satu dasawarsa terakhir, WIKA berhasil membangun landasan bisnis yang berpijak pada strategi integrasi serta kekuatan sinergis yang dimiliki Perseroan dengan semua anak perusahaan yang dikuasai secara mayoritas.

Jaringan Kelompok Usaha WIKA kini mencakup PT Wijaya Karya Beton yang telah lama menguasai pasar beton pracetak di Indonesia; PT Wijaya Karya Realty yang mulai membangun kawasan hunian apartemen di lokasi-lokasi utama; PT Wijaya Karya Gedung yang fokus pada pembangunan high rise building; PT Wijaya Karya Intrade yang menjadi trading arm WIKA selain juga memproduksi pemanas air bertenaga surya dengan penguasaan pangsa pasar sekitar 40 persen serta PT Wijaya Karya Insan Pertiwi yang menangani jasa handling equipment dan mekanikal-elektrikal dalam berbagai proyek pembangunan WIKA, khususnya untuk proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik dimana WIKA terlibat dalam sekitar 30 persen dari seluruh jumlah proyek percepatan pembangunan pembangkit listrik 10.000 MW yang telah digulirkan Pemerintah.

For example, WIKA changed the way payments were made for the provisions of goods and services that were previously spread at project offices in various provinces to the way it is done now, collected and paid at the head office. The result: payment schedules have become much more managable.

Various modest steps seemingly simple, with savings that appear insignificant, but when implemented consistently and repeatedly throughout the year, are apparently able to result in savings in cost and efforts that are by no means small. Those various cost-cutting steps also played a role in reducing the Company’s project and operating expenses from Rp 6.11 trillion in 2008 to Rp5.97 trillion in 2009.

The net profit of the Company resulted in a Return on Assets (ROA) of 3.3 percent and a Return on Equity (ROE) of 12.3 percent in 2009, an improvement over the ROA and ROE of 2008, at 2.7 percent and 11.3 percent, respectively.

More Solid Foundation for GrowthWithin the last decade, WIKA has succeeded in building a business foundation that is grounded on the integrated strategy as well as synergetic strength inherent in the Company and all the subsidiaries that it has majority interests in.

The WIKA Group network now includes PT Wijaya Karya Beton that has long dominated the concrete market in Indonesia; PT Wijaya Karya Realty which has recently begun developing residential apartments in major locations; PT Wijaya Karya Gedung which focuses on developing high-rise buildings; PT Wijaya Karya Intrade, which has become the trading arm of WIKA in addition to producing solar-powered water heaters with approximately 40 per cent market domination; and also PT Wijaya Karya Insan Pertiwi which provides equipment and mechanical handling services in various WIKA development projects, especially in power plant development projects in which WIKA is now involved in around 30 per cent of the government’s accelerated development of 10.000 MW power plants that is now in progress.

Page 35: Annual Report 2009

332009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Kelompok usaha WIKA yang berhasil dibangun secara terpadu dan sinergitis ini tidak saja memberikan daya saing yang tinggi bagi WIKA, namun juga dapat menyumbangkan penghasilan tetap yang lebih stabil dan berkesinambungan.

Pada tahun 2009, seluruh anak perusahaan WIKA menyumbangkan pendapatan usaha sebesar Rp3,00 triliun, meningkat sebesar 26,1 persen dari tahun 2008 sebesar Rp2,38 triliun.

Pijakan Untuk Mengembangkan Pasar yang Seluas-luasnya. Peranan integrasi dan sinergi diantara kelompok usaha WIKA juga dirasakan, pada saat Perseroan memperluas jangkauan operasinya ke mancanegara seperti yang kini dikerjakan untuk proyek pembangunan jalan bebas hambatan East West Motorway sepanjang 1.200 kilometer di Aljazair, Afrika Utara. WIKA berperan sebagai sub-kontraktor dalam suatu konsorsium kontraktor Jepang (COJAAL) yang dipimpin oleh perusahaan kontraktor terkemuka dunia dari Jepang, Kajima Corporation. WIKA turut ambil bagian dalam pengerjaan proyek jalan tersebut, sepanjang kurang lebih 102 kilometer.

Kontrak WIKA termasuk mendesain, mendirikan dan mengoperasikan pabrik beton untuk memproduksi balok pracetak dan pipa beton sendiri dalam mengerjakan ruas jalan yang menjadi bagian WIKA. Berkat pengalaman PT Wijaya Karya Beton, pabrik beton WIKA di proyek Aljazair tersebut memiliki tingkat produktivitas hampir dua kali lipat dibandingkan dengan produktivitas pabrik beton serupa yang dikelola oleh kontraktor Eropa dalam membangun ruas jalan lainnya.

Kenyataan ini, dan ditunjang oleh pelaksanaan proyek yang prima oleh tenaga-tenaga ahli dari WIKA dan kurang lebih seribu pekerja berpengalaman dari Indonesia, telah membuka mata pemerintah Aljazair akan kemampuan putera-puteri Indonesia di bidang konstruksi dan enjiniring. Hal ini berujung pada tawaran pemerintah Aljazair kepada WIKA untuk mengerjakan proyek infrastruktur sebagai kontraktor utama.

Pengalaman di Aljazair menjadi modal utama WIKA dalam upayanya merealisasi visi Perseroan untuk menjadi pelaku yang terpandang di sektor industri konstruksi dan enjiniring, baik secara regional maupun global.

The WIKA Group that was successfully established with integration and synergy not only gave WIKA a high competitive advantage, but is also able to contribute to a regular income for the Company that is more stable and sustainable. In 2009, WIKA subsidiaries contributed to an operating income of Rp3.00 trillion, up by 26.1 percent from to Rp2.38 trillion in 2008.

Foundation for the Broadest Possible Market Development.The role of integration and synergy within the WIKA Group has also been felt, when the Company extends its operations internationally such as is the case with the construction project of the 1,200-kilometre East West Motor Way in Algiers, North Africa, that is currently underway. Acting as a sub-contractor in a consortium of Japanese contractors (COJAAL) led by world-renowned Japanese construction company, Kajima Corporation. WIKA is participating in the execution of a section of the freeway project, approximately 102 kilometres long.

WIKA’s contract includes designing, establishing and operating a concrete factory to produce its own prefabricated concrete girders and conduits for the construction of the length of road apportioned to WIKA. Thanks to the experience of PT Wijaya Karya Beton, the concrete factory at the Algiers project has a level of productivity almost two-folds that of similar concrete factories managed by European contractors working on other parts of the freeway.

This fact, and supported by the prime execution of project by experts from WIKA and around one thousand experienced workers from Indonesia, has opened the eyes of the Algiers government to the ability of the men and women of Indonesia in the fields of construction and engineering. This has led to the Algiers government offering WIKA to undertake an infrastructure project as principal contractor.

The Algiers experience became WIKA’s primary selling point in the effort to realize the Company’s vision to become a respected player in the construction and engineering industry, not only in the region but also the world.

Laporan DireksiThe Board of Director’s Report

Page 36: Annual Report 2009

34 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Peningkatan Tata Kelola PerusahaanKeberhasilan WIKA menangani proyek di luar negeri, dengan standar maupun pencapaian kerja yang dapat menandingi perusahaan-perusahaan kelas dunia, tidak lepas dari penerapan pola serta etos kerja yang ditopang oleh tata kelola perusahaan yang baik dan benar (Good Corporate Governance atau GCG).

Tahun 2009 mencatat beberapa peningkatan di bidang GCG, diantaranya adalah peranan yang semakin meningkat oleh komite-komite Dewan Komisaris yang kini telah mencakup Komite Audit, Komite GCG, Komite Nominasi dan Remunerasi, serta Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha.

Penerapan GCG juga semakin terasa di tingkat operasional Perseroan dengan peranan Unit Kerja GCG yang aktif melakukan sosialisasi GCG ke seluruh jajaran WIKA serta membantu Komite GCG dalam memantau kepatuhan perilaku kerja terhadap buku panduan kode etik (code of conduct) Perseroan.

Sebagai bagian dari penerapan GCG secara menyeluruh, Perseroan juga telah berhasil meraih berbagai standarisasi kerja, baik tingkat nasional maupun internasional, seperti misalnya standar proses manajemen ISO 9001:2000, standar proses manajemen lingkungan ISO 14001:2004 dan standar kesehatan dan keamanan kerja OHSAS 18001:2007.

Pada tahun 2009, hasil assessment penerapan GCG yang dilakukan oleh BPKP diperoleh skor 86,20 membaik dari tahun sebelumnya sebesar 85,56. Perbaikan skor GCG ini menunjukkan keberhasilan Perseroan dalam meningkatkan penerapan prinsip-prinsip GCG di seluruh bidang kegiatan dan operasinya.

Memastikan Pertumbuhan yang Berkesinambungan ke DepanKeberhasilan WIKA di dalam maupun di luar negeri sepanjang tahun 2009 merupakan bukti keandalan kebijakan serta langkah Perseroan yang dirumuskan dan diterapkan secara cermat, berhati-hati dan konsisten.

Mengayunkan langkah emas untuk menjadi yang terbaik dalam era infrastruktur telah menjadi tema dan semangat WIKA pada tahun 2010, saat mana WIKA merayakan ulang tahunnya yang ke-50. Sebuah perjalanan panjang telah ditempuh oleh WIKA, dengan berbagai pasang surutnya, serta menempatkan WIKA di tahun 2010 ini pada pijakan yang kokoh untuk menuai pertumbuhan yang lebih besar lagi di masa mendatang.

Improvement of Corporate GovernanceWIKA’s success in handling projects abroad, with standards and achievements that are at par with world-class companies, was in doubt due to the implementation of work systems and ethics that are supported by Good Corporate Governance (GCG).

The year 2009 saw a number of improvements in the area of GCG, among which is the increasing role of the committees under the Board of Commissioners which to date include the Audit Committee, the GCG Committee, Nomination and Remuneration Committee, and the Financial Planning and Business Risks Committee. The implementation of GCG is also much more felt at the operational level of the Company with role of GCG Work Unit that actively socialize GCG to all levels within WIKA and also assist the GCG Committee in monitoring the compliance of work conduct with the Company’s guidebook on code of conduct. As part of the implementation of GCG as a whole, the Company has also succeeded in attaining a number of job standarizations, not only at a national level but also international, for example the management process standard of ISO 9001:2000, the environmental management process standard of ISO14001 and the health and security work standard of OHSAS 18001. In 2009, an assessment of the implementation of GCG conducted by BPKP resulted in a score of 86.20 an improvement over the previous year’s 85.56. This improved GCG score shows the Company’s success in improving the implementation of GCG principals at all area of its activities and operations.

Ensuring Continuous Growth in the FutureThe success of WIKA in Indonesia as well as abroad during the year 2009 is proof of the reliability of the Company’s policies as well as initiatives that were carefully, prudently, and consistently formulated and implemented.

Striding in the gilded path to becoming the best in the era of infrastructure has become the theme and spirit of WIKA in 2010, when WIKA celebrates its 50th anniversary. The long journey has taken by WIKA, filled with trials and tribulations, but it has placed WIKA on sturdier ground this 2010 to reap an even larger growth in the coming years.

Page 37: Annual Report 2009

352009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Namun demikian, sebagaimana diingatkan oleh Dewan Komisaris, kiranya keberhasilan ini tidak menjadikan WIKA lengah apalagi besar kepala. Masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, pola kerja yang dapat lebih disempurnakan, serta daya saing Perseroan yang harus terus ditingkatkan.

Hanya melalui upaya terus menerus serta jerih payah yang tidak mengenal lelah, maka WIKA akan mampu mengatasi segala rintangan, meraih cita-citanya, dan tetap tumbuh dalam kondisi yang paling sulit sekalipun.

Ke depan, WIKA akan senantiasa menjaga likuiditas untuk mengamankan modal kerja dan solvabilitasnya. Perseroan juga akan tetap memprioritaskan proyek-proyek baik di sektor publik maupun swasta yang telah pasti sumber pendanaannya.

Kami pun optimistis bahwa prospek usaha di bidang infrastruktur akan tetap cerah mengingat rencana anggaran belanja negara maupun daerah yang diperkirakan akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini sesuai dengan komitmen pemerintah dalam mempercepat pembangunan infrastruktur, antara lain pembangkit tenaga listrik, sarana dan prasarana transportasi, pengadaan air bersih dan lain sebagainya.

Perseroan akan melanjutkan efisiensi biaya di berbagai bidang kegiatan yang telah terbukti mampu menanggulangi tekanan biaya yang meningkat akibat krisis moneter global. Kami yakin bahwa efisiensi tersebut akan lebih bermanfaat lagi bila diterapkan di saat perekonomian tumbuh dengan sehat.

Akhir kata Direksi mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para pemegang saham, Dewan Komisaris dan seluruh jajaran karyawan Perseroan atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan. Dengan dukungan dan kepercayaan ini, WIKA siap merealisasikan VISI WIKA 2020, yaitu menjadikan WIKA sebagai salah satu perusahaan EPC dan Investasi terpadu terbaik di Asia Tenggara.

Atas nama Direksi,

Bintang Perbowo, SE, MMDirektur Utama/President Director

Nevertheless, as cautioned by the Board of Commissioners, this success must not render WIKA complacent much less feeling self-important. There is still much left to be done, working systems which can be more perfected, as well as the Company’s competitive advantage which must continue to be improved.

Only through continuous and untiring efforts, WIKA will be able to surmount all obstacles, reach its goals, and continue growing even in the most difficult conditions.

Looking ahead, WIKA will continue to maintain its liquidity in order to secure its working capital and solvency. The Company will also continue to prioritize projects, whether in the public sector or the private sector, which have definite sources of financing. We are optimistic too that prospects in the infrastructure sector will remain bright bearing in mind that state and regional budgeted spendings are estimated to continue increasing from year to year. This is in accordance with the government’s commitment to accelerate infrastructure development, among others power plants, transportation facilities and infrastructure, clean water provision and others.

The Company will continue to implement cost-efficiencies in various areas of activity that have proven capable of surmounting the pressure of spiralling costs as result of the global monetary crisis. We are confident that the efficiencies will be even more beneficial if applied when the economy is growing robustly. In closing, the Board of Directors would like to express its utmost gratitude to the shareholders, the Board of Commissioners and all employees of the Company for their confidence and support. With this confidence and support, WIKA is set to realize its WIKA VISION 2020, namely to turn WIKA into one of the best integrated EPC and Investment companies in South-East Asia.

On Behalf of the Board of Directors,

Laporan DireksiThe Board of Director’s Report

Page 38: Annual Report 2009

36 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Profil DireksiBoard of Directors Profiles

Dari kiri ke kanan/from left to right: Ir. Tonny Warsono, MM, Ir. Budi Harto, MM, Ir. Slamet Maryono, Drs. Ganda Kusuma, MBA Duduk/seated: Bintang Perbowo, SE, MM

Page 39: Annual Report 2009

372009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 15 Februari 1954 (56 tahun) di Jakarta. Meraih gelar Magister Manajemen Internasional dari Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya tahun 1997 dan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Krisnadwipayana, Jakarta tahun 1990. Menjabat sebagai Direktur Utama sejak 28 Mei 2008 hingga saat ini. Jabatan sebelumnya antara lain sebagai: Direktur Keuangan PT Pembangunan Perumahan (Persero) (1999-2008). Selama berkarir di PT Pembangunan Perumahan (Persero), pernah menduduki berbagai jabatan penting. Meraih penghargaan Lencana Satya Jasa Perunggu pada tahun 1988 dan Lencana Satya Jasa Perak pada tahun 1998.

Bintang Perbowo, SE, MMDirektur UtamaPresident Director

Indonesian citizen, born on 15 Februari 1954 (56 years of age) in Jakarta. Obtained his Master’s degree in International Management from the Prasetya Mulya Management School in 1997 and his Bachelor’s degree in Economy from the Krisnadwipayana University, Jakarta in 1990. Serving as President Director since 28 May 2008. His previous positions include: Director of Finance at PT Pembangunan Perumahan (Persero) (1999-2008). During his career at PT Pembangunan Perumahan (Persero), he has held several important positions. He has received awards of the Lencana Satya Jasa Perunggu in 1988 and the Lencana Satya Jasa Perak in 1998.

Indonesian citizen, born on 9 September 1961 (48 years of age) in Pontianak. Obtained his MBA from the Institute of Management Newport Indonesia-Jakarta in 1993 and his Bachelor’s degree in Economy from the Nusantara Islamic University, Bandung, in 1985. Serving as Director of Finance since 2008, and as Commissioner of PT Wijaya Karya Realty since 2007. His previous positions include: President Commissioner of PT Wijaya Karya Gedung (2008-2009); Vice President of PT Sinar Wijaya Ekapratista (a joint venture company of WIKA with PT Duta Pertiwi) (2004-2005); Commissioner’s Secretary of PT Wijaya Karya Beton (2002-2008); and General Manager of Finance of WIKA.

Drs. Ganda Kusuma, MBADirektur KeuanganDirector of Finance

Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 9 September tahun 1961 (48 tahun) di Pontianak. Meraih gelar MBA dari Institut Management Newport Indonesia-Jakarta tahun 1993 dan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Islam Nusantara, Bandung tahun 1985. Menjabat sebagai Direktur Keuangan sejak tahun 2008, dan sebagai Komisaris PT Wijaya Karya Realty sejak tahun 2007. Jabatan sebelumnya antara lain sebagai: Komisaris Utama PT Wijaya Karya Gedung (2008-2009), Wakil Direktur Utama PT Sinar Wijaya Ekapratista (usaha patungan WIKA dengan PT Duta Pertiwi) (2004-2005), Sekretaris Komisaris PT Wijaya Karya Beton (2002-2008), dan General Manager Keuangan WIKA.

Page 40: Annual Report 2009

38 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Ir. Slamet MaryonoDirektur Operasi IIDirector of Operation II

Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 16 Maret 1952 (58 tahun) di Bojonegoro. Meraih gelar Sarjana Teknik Sipil dari Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya tahun 1977. Saat ini menjabat sebagai Direktur Operasi II sejak Juli 2002, dan sebagai Komisaris Utama PT Marga Nujyasumo Agung sejak 2009. Jabatan sebelumnya antara lain sebagai: Komisaris PT Wijaya Karya Realty (2007-2009), Direktur Keuangan (2002–2007), Manajer Operasi (2001-2002), Manajer Divisi Prasarana Perhubungan(1997-2000) dan Manajer Produksi Divisi Prasarana Perhubungan (1996-1997).

Indonesian citizen, born on 16 March 1952 (58 years of age) in Bojonegoro. Obtained his Bachelor’s degree in Civil Engineering from the November 10 Institute of Technology, Surabaya in 1977. Serving as Director of Operations II since July 2002, and as President Commissioner of PT Marga Nujyasumo Agung since 2009. His previous positions include: Commissioner of PT Wijaya Karya Realty (2007-2009); Director of Finance (2002–2007); Manager of Operations (2001-2002); Manager of Transportation Infrastructure Division (1997-2000); and Transportation Infrastructure Division Production Manager (1996-1997).

Indonesian citizen, born on 11 September 1959 (50 years of age) in Boyolali. Obtained his Master of Management degree from University of Gadjah Mada in 1997 and his Bachelor’s degree in Civil Engineering from the March 11 University, Surakarta in 1983. Serving as Director of Operation I since May 2008, and as President Commissioner of PT Wijaya Karya Gedung since 2009. His previous positions include: Commissioner of PT Wijaya Karya Intrade (2008-2009); General Manager of General Civil Division (January 2008–May 2008); General Manager of operation I (2006-2007); Manager of General Civil Division II at WIKA-DSU II (2002-2005); and Commercial Manager at WIKA-DSU II (2002-2002).

Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 11 September 1959 (50 tahun) di Boyolali. Mendapat gelar Magister Manajemen dari Universitas Gadjah Mada tahun 1997 dan gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta tahun 1983. Menjabat sebagai Direktur Operasi I sejak Mei 2008, dan sebagai Komisaris Utama PT Wijaya Karya Gedung sejak tahun 2009. Jabatan sebelumnya antara lain sebagai: Komisaris PT Wijaya Karya Intrade (2008-2009), General Manager Sipil Umum (Januari 2008–Mei 2008), General Manager Operasi I (2006-2007), Manajer Divisi Sipil Umum II di WIKA-DSU II (2002-2005) dan Manajer Komersial di WIKA-DSU II (2002-2002).

Ir. Budi Harto, MMDirektur Operasi IDirector of Operation I

Page 41: Annual Report 2009

392009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Ir. Tonny Warsono, MMDirektur SDM dan PengembanganDirector of Human Capital and Business Development

Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 24 November 1956 (53 tahun) di Semarang. Meraih gelar Magister Manajemen dari Sekolah Tinggi PPM, Jakarta tahun 1995 dan gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Parahyangan, Bandung tahun 1981. Menjabat sebagai Direktur SDM & Pengembangan sejak Desember 2002, dan sebagai Komisaris Utama PT Wijaya Karya Intrade sejak tahun 2007. Jabatan sebelumnya antara lain sebagai: Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia (Juli 2002–Desember 2002), Direktur Utama PT Wijaya Karya Intrade (2000–2002), Manajer Operasi dan Manajemen Mutu WIKA (1998–1999), dan sebagai Manajer Pengembangan Manajemen Mutu (1996–1998).

Indonesian citizen, born on 24 November 1956 (53 years of age) in Semarang. Obtained his Master’s degree in Management from the Management Institute PPM, Jakarta in 1995 and his Bachelor’s degree in Civil Engineering from the Parahyangan University, Bandung in 1981. Serving as Director of Human Capital and Business Development since December 2002, and asPresident Commissioner of PT Wijaya Karya Intrade since 2007. His previous positions include: Director of Finance and Human Resources (July 2002–December 2002); President Director of PT Wijaya Karya Intrade (2000–2002); Manager of Operations and Quality Management of WIKA (1998–1999); and as Manager of Quality Management Development (1996–1998).

Profil DireksiBoard of Directors Profiles

Page 42: Annual Report 2009
Page 43: Annual Report 2009

Profil PerusahaanCompany Profile

SejarahHistory

Unit Bisnis dan StrategiBusiness Units and Strategy

Konstruksi SipilCivil Construction

Konstruksi Bangunan GedungBuilding Construction

Industrial Plant, Minyak dan GasIndustrial Plant, Oil and Gas

EnergiEnergy

Page 44: Annual Report 2009

Riwayat Singkat

WIKA dibentuk dari proses nasionalisasi perusahaan Belanda bernama Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co. atau NV Vis en Co. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1960 dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) No. 5 tanggal 11 Maret 1960, dengan nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja. Kegiatan usaha WIKA pada saat itu adalah pekerjaan instalasi listrik dan pipa air. Pada awal dasawarsa 1960-an, WIKA turut berperan serta dalam proyek pembangunan Gelanggang Olah Raga Bung Karno dalam rangka penyelenggaraan Games of the New Emerging Forces (GANEFO) dan Asian Games ke-4 di Jakarta.

Brief History WIKA was born out of the nationalization process of a Dutch company bearing the name Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co. or NV Vis en Co. Pursuant To Government Regulation No. 2 / 1960 and Minister of Public Works and Electric Power (PUTL) Decree No. 5 dated 11 March 1960, WIKA was established with the name of Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja. WIKA’s line of business at the time was electrical and water pipe installation works. In the early 1960s, WIKA took part in the construction project of Gelanggang Olah Raga Bung Karno on the occasion of the Games of the New Emerging Forces (GANEFO) and the 4th Asian Games in Jakarta.

Profil PerusahaanCompany Profile

42 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 45: Annual Report 2009

Profil PerusahaanCompany Profile

With the passing of time, various improvements were made in order to continue growing as well as contribute to nation-building by providing construction services throughout the country.

The first significant growth occurred in 1972, when the name Perusahaan Negara Widjaja Karja was changed to PT Wijaya Karya. WIKA then developed into a construction contractor by handling various important projects such as the installation of electricity grids at Asahan and the Jatiluhur irrigation project.

Seiring berjalannya waktu, berbagai tahap pengembangan kerap kali dilakukan untuk terus tumbuh serta menjadi bagian dari pengabdian WIKA bagi perkembangan bangsa melalui jasa-jasa konstruksi yang tersebar di berbagai penjuru negeri.

Perkembangan signifikan pertama adalah di tahun 1972, dimana pada saat itu nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja berubah menjadi PT Wijaya Karya. WIKA kemudian berkembang menjadi sebuah kontraktor konstruksi dengan menangani berbagai proyek penting seperti pemasangan jaringan listrik di Asahan dan proyek irigasi Jatiluhur.

PLTU Indramayu 3x330 MW, Jawa Barat3x330 MW Indramayu Coal Fired Combined Cycle Power Plant, West Java

432009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 46: Annual Report 2009

Satu dekade kemudian, pada tahun 1982, WIKA melakukan perluasan divisi dengan dibentuknya beberapa divisi baru, yaitu Divisi Sipil Umum, Divisi Bangunan Gedung, Divisi Sarana Papan, Divisi Produk Beton dan Metal, Divisi Konstruksi Industri, Divisi Energy, dan Divisi Perdagangan. Proyek yang ditangani saat itu diantaranya adalah Gedung LIPI, Gedung Bukopin, dan Proyek Bangunan dan Irigasi. Selain itu, semakin berkembangnya anak-anak perusahaan di sektor industri konstruksi membuat WIKA menjadi perusahaan infrastruktur yang terintegrasi dan bersinergi.

Keterampilan para personel WIKA dalam industri konstruksi telah mendorong Perseroan untuk memperdalam berbagai bidang yang digelutinya dengan mengembangkan beberapa anak perusahaan guna dapat berdiri sendiri sebagai usaha yang spesialis dalam menciptakan produknya masing-masing. Pada tahun 1997, WIKA mendirikan anak perusahaannya yang pertama, yaitu PT Wijaya Karya Beton, mencerminkan pesatnya perkembangan Divisi Produk Beton WIKA saat itu.

Kegiatan PT Wijaya Karya Beton saat itu diantaranya adalah pengadaan bantalan jalan rel kereta api untuk pembangunan jalur double-track Manggarai, Jakarta, dan pembangunan PLTGU Grati serta Jembatan Cable Stayed Barelang di Batam. Langkah PT Wijaya Karya Beton kemudian diikuti dengan pendirian PT Wijaya Karya Realty pada tahun 2000 sebagai pengembangan Divisi Realty. Pada tahun yang sama didirikan pula PT Wijaya Karya Intrade sebagai pengembangan Divisi Industri dan Perdagangan.

Semakin berkembangnya Perseroan, semakin tinggi pula tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan Perseroan. Hal ini tercermin dari keberhasilan WIKA melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada tanggal 27 Oktober 2007 di Bursa Efek Indonesia (saat itu bernama Bursa Efek Jakarta). Pada IPO tersebut, WIKA melepas 28,46 persen sahamnya ke publik, sehingga pemerintah Republik Indonesia memegang 68,42 persen saham, sedangkan sisanya dimiliki oleh masyarakat, termasuk karyawan, melalui Employee/Management Stock Option Program (E/MSOP), dan Employee Stock Allocation (ESA).

Sementara itu, langkah pengembangan Divisi menjadi anak perusahaan yang berdiri di atas kaki sendiri terus dilakukan. Pada tahun 2008 WIKA mendirikan anak perusahaan PT Wijaya Karya Gedung yang memiliki spesialisasi dalam bidang usaha pembangunan high rise building. WIKA juga mengakuisisi 70,08 persen saham PT Catur Insan Pertiwi yang bergerak di bidang mechanical-electrical. Kemudian nama PT Catur Insan Pertiwi dirubah menjadi PT Wijaya Karya Insan Pertiwi. Pada tahun 2009, bersama dengan PT Jasa Sarana dan RMI, mendirikan PT Wijaya Karya Jabar Power yang bergerak dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP).

A decade later, in 1982, WIKA underwent expansion with the establishment of several new divisions, namely the Construction Civil Division, Building Division, Housing Facilities Division, Concrete and Metal Products Division, Industrial Construction Division, Energy Division, and Commerce Division. The projects handled at the time included among others the LIPI Building, the Bukopin Building, and the Building and Irrigation Project. Moreover, with the progressive growth of its subsidiaries in the industrial sector WIKA was transformed into an integrated and synergetic infrastructure company. The skills of WIKA personnel in the construction industry have pushed the Company to further explore the various areas in which it does business by establishing a number of subsidiaries in order that they can become independent as business ventures that specializes in creating their own respective products. In 1997, WIKA founded its first subsidiary company, namely PT Wijaya Karya Beton, a reflection of how fast the Concrete Division was growing in WIKA at the time.

PT Wijaya Karya Beton’s activity at the time , among others, is the provision of rail tracks for the construction of the Manggarai double-track lane in Jakarta, the construction of the Grati Steam-powered Power Station (PLTGU) and also the Barelang Bridge in Batam. The PT Wijaya Karya Beton measure was then followed by the establishment of PT Wijaya Karya Realty in 2000 as a natural progression of the Realty Division. Subsequently in the same year PT Wijaya Karya Intrade was also established as the progression of the Industrial and Commercial Division.

As the Company developed more and more, so too did the public’s confidence in the Company’s capability. This was reflected in WIKA’s success in launching its Initial Public Offering/IPO on 27 October 2007 at the Indonesia Stock Exchange (known at the time as the Jakarta Stock Exchange). During the IPO, WIKA released 28.46 percent of its shares to the public, so that the government of the Republic of Indonesia held 68.42 percent, while the rest was owned by the public, including WIKA employees, through the Employee/Management of Stock of Option Program (E/MSOP), and Employee Stock Allocation (ESA). Meanwhile, the measure of developing Divisions into self-sufficient subsidiary companies continued to be taken. In 2008 WIKA established subsidiary company PT Wijaya Karya Gedung that specializes in the development of high rise buildings. WIKA also acquired 70.08 percent shares of PT Catur Insan Pertiwi that specializes in the field of mechanical-electrical. Then PT Catur Insan Pertiwi was renamed into PT Wijaya Karya Insan Pertiwi. In 2009, together with PT Jasa Sarana and RMI, established PT Wijaya Karya Jabar Power specializes in the development of geothermal power station (PLTP) projects.

44 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 47: Annual Report 2009

Profil PerusahaanCompany Profile

Di pertengahan tahun 2009, WIKA bersama perusahaan lain berhasil menyelesaikan Jembatan Suramadu, sebuah proyek prestisius yang menghubungkan pulau Jawa dengan pulau Madura. Kini proyek tersebut telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.

Memasuki tahun 2010, WIKA berhadapan dengan lingkungan usaha yang berubah dengan tantangan lebih besar. Untuk itu, WIKA telah menyiapkan Visi baru, yaitu VISI 2020 untuk menjadi salah satu perusahaan EPC dan Investasi terintegrasi terbaik di Asia Tenggara. Visi ini diyakini dapat memberi arah ke segenap jajaran WIKA untuk mencapai pertumbuhan yang lebih optimal, sehat dan berkelanjutan.

Bidang dan Kegiatan Usaha Perusahan Induk atau disebut juga WIKA saat ini memiliki sejumlah Strategic Business Unit (SBU) di bidang infrastruktur, meliputi konstruksi sipil, energi, industrial plant, minyak dan gas. Ke depan akan lebih terintegrasi sebagai perusahaan Engineering Procurement Construction (EPC).

WIKA juga memiliki Sistem Manajemen WIKA (SMW) yang telah diterapkan di seluruh kegiatan operasi Perseroan meliputi: Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2000, Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja OHSAS 18001:2007 dan Sistem Manajemen ISO 14001:2004 Disamping SMW, WIKA telah mengimplementasi Sistem Informasi Manajemen yang berbasis aplikasi Information Technology (IT) di bidang keuangan, pengadaan, sumber daya manusia, pemasaran, proyek dan knowledge management untuk mendukung setiap kegiatan usahanya.

SBU Konstruksi SipilSBU Konstruksi Sipil adalah sub bidang usaha yang terdiri dari: jalan dan jembatan, pengairan, prasarana perhubungan dan ketenagaan. Saat ini kegiatan usaha SBU Konstruksi Sipil tersebut tidak murni merupakan kontraktor, melainkan dengan dukungan dari Tim Enjiniring yang cukup memadai telah melakukan pekerjaan Rancang Bangun (Design and Build) mulai dari proses perencanaan sampai proses konstruksi. Beberapa proyek yang telah dikerjakan adalah: Jetty Batubara PLTU Cilacap, Jetty Wood Chip Pulau Laut, Removable Trashrack Banjir Kanal Manggarai.

In the mid of 2009, WIKA together with other companies have succeded in completing the Suramadu Bridge, a prestigious project that connects Java and Madura islands. Currently the project have been enjoyed by the community at large.

Entering 2010, WIKA is faced with a changing business environment with greater challenges. Thus, WIKA has defined a new vision which is the Vision 2020, to become one of the best integrated EPC and Investment Companies in South East Asia. The vision is believed to provide direction to every WIKA’s line of business to achieve optimum growth, healthy and sustainable.

Business Lines and ActivitiesThe Holding Company or WIKA currently has several Strategic Business units (SBU) in the field of infrastructure, covering civil construction, energy, industrial plant, oil and gas. Ahead the Company will be more integrated as an Engineering Procurement & Construction (EPC).

WIKA also has the WIKA Management System (SMW) which are applied on all operational activities of the Company covering: Quality Management System ISO 9001:2000, Workplace Health and Safety Management System OHSAS 18001: 2007, and Management System ISO 14001: 2004. In addition to SMW, WIKA has implemented an Information Management System based on Information Technology (IT) applications in the fields of finance, procurement, human resources, marketing, projects and knowledge management to support its every business activities.

Civil Construction SBUThe civil construction SBU consists of: road and bridge, irrigation, transportation infrastructure, and manpower. Currently, the Civil Construction SBU is not purely a contractor, but an adequate support Engineering Team that has carried out Design and Built works starting from the planning process to construction. The projects that it carried out included: the Cilacap Steam-powered Power Plant (PLTU) Coal Jetty, the Laut Island Wood Chip Jetty, the Manggarai Flood Canal Removable Trashrack.

452009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 48: Annual Report 2009

Sub Bidang Usaha Jalan, Jalan Tol dan JembatanSub Bidang Usaha Jasa Konstruksi Jalan, Jalan Tol dan Jembatan meliputi: pekerjaan jalan raya, jalan tol maupun jalan rel kereta api, jembatan layang/fly overs dan terowongan/underpass. Dalam bidang usaha ini, WIKA berhasil menyelesaikan berbagai proyek berskala besar dan berteknologi tinggi diantaranya adalah:

Jembatan Layang Sudirman pada tahun 1993 dan •KS Tubun pada tahun 1996 dengan menggunakan teknologi Incremental Launching Method (ILM)Jembatan Layang Pasupati Bandung yang merupakan •jembatan layang terpanjang di Indonesia pada tahun 2005 dengan teknologi Cable Stayed Jembatan Layang Cikubang-Tol Cipularang Jawa Barat •yang merupakan jembatan dengan pilar tertinggi di Indonesia pada tahun 2005. Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) •Jalan dan Jembatan Tol JORR E2, JORR W1 dan •Cengkareng FOJalan dan Jembatan proyek USAID, Nanggroe Aceh •DarussalamAmplas • Fly Over di MedanJalan dan Jembatan Tol Waru-Juanda di Surabaya•

Sub Bidang Usaha PengairanSub Bidang Usaha Jasa Konstruksi Pengairan meliputi: pembangunan prasarana dan sarana dasar bidang pengairan antara lain bendungan/dam, saluran irigasi, penyediaan air baku, instalasi pengolahan air bersih dan penanggulangan banjir. Pada bidang usaha ini WIKA berhasil merampungkan sejumlah proyek antara lain:

Bendung Gerak Klambu • Barrage pada tahun 1991 dan Bendung Gerak Serayu pada tahun 1995 di propinsi Jawa Tengah, serta Waduk Wonorejo pada tahun 1998 di Tulungagung Jawa TimurPada tahun 2009 ini WIKA telah dan sedang •mengerjakan sejumlah proyek, antara lain: Banjir Kanal Timur, Normalisasi Sungai Ciliwung-Cisadane, Jakarta, Normalisasi Sungai Bengawan Solo, Bendung Gonggang, Bendung Kedung Brubus, Bendung Lodan, Jawa Tengah, Bendung Amandit di Kalimantan Selatan, Bangun Pengendali Banjir di Balikpapan, Kalimantan Timur, dan Waduk Jatigede di Sumedang, Jawa Barat.

Sub Bidang Usaha Prasarana PerhubunganSub Bidang Usaha Prasarana Perhubungan meliputi jasa konstruksi prasarana perhubungan darat, laut dan udara, seperti bandara, pelabuhan laut, termasuk jetty dan terminal peti kemas, dan stasiun kereta api. Proyek yang telah berhasil diselesaikan adalah:

Pelabuhan Peti Kemas dan • Car Terminal Tanjung PriokDepo Kereta Api Depok dan • Double Track Yogyakarta-Kroya

Road, Toll Road and Bridge Sub-BusinessThe road, toll road and bridge construction sub-business line covers: the constructions of roads, toll roads and railways, including the construction of flyovers and underpasses. In this business line, WIKA successfully completed various large-scale and high technology projects, which include among others:

Sudirman Flyover in 1993 and KS Tubun Flyover in 1996 by •using Incremental Launching Method (ILM) technologyPasupati Bandung Fly Over, the longest flyover in •Indonesia in 2005 by using Cable Stayed Cikubang-Tol Cipularang West Java Fly Over, a bridge with •the tallest pillars in Indonesia in 2005Surabaya-Madura (Suramadu) bridge •JORR E2, JORR W1 and Cengkareng FO Toll Roads and •BridgesUSAID project roads and bridges , Nanggroe Aceh •DarussalamAmplas Fly Over in Medan•Waru-Juanda Toll Roads and Bridges in Surabaya•

Irrigation Sub-BusinessThe irrigation sub-business covers: the construction of basic irrigation infrastructure and facilities, which include dams, irrigation channels, provision of water supplies, clear water processing facilities, and flood control infrastructure. WIKA successfully completed some projects in this sector, including:

The Klambu Movable Dam Barrage in 1991 and the Serayu •Movable Dam in Central Java in 1995, and the Wonorejo Reservoir in Tulungagung, East Java, in 1998. In 2009, WIKA has and is carrying out several projects •including: the East Flood Canal, Normalisation of Ciliwung-Cisadane River, Jakarta, Normalisation of Bengawan Solo River, Gonggang Dam, Kedung Brubus Dam, Lodan Dam, Central Java, Amandit Dam in South Kalimantan, Floor Control Development in Balikpapan, East Kalimantan, and Jatigede Dam in Sumedang, West Java.

Transportation Infrastructure Sub-BusinessThe transportation infrastructure sub business, covers various services to construct the land, sea and air transportation infrastructures, such as airport, seaport, including jetty and container terminals, and train stations. Projects that were successfully completed include:

Container Terminal and Car Terminal in Tanjung Priok•The Depok Train Depot and the Yogyakarta-Kroya Double •Track.

46 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 49: Annual Report 2009

Profil PerusahaanCompany Profile

SBU Konstruksi Bangunan GedungSBU Konstruksi Bangunan Gedung secara legal telah menjadi anak perusahaan tersendiri, tetapi pada pelaksanaannya terkait dengan pengakuan pengalaman pekerjaan perusahaan, masih dalam masa transisi dibawah administrasi perusahaan induk WIKA. SBU Konstruksi Bangunan Gedung di WIKA meliputi Sub Bidang Usaha Bangunan Hunian dan Bangunan Fasilitas, yang pada saat ini dengan dukungan kemampuan di bidang enjiniring telah melakukan pekerjaan rancang bangun atau design and build, yaitu melakukan pekerjaan sejak proses perencanaan sampai proses konstruksi.

Sub Bidang Usaha Bangunan HunianSub Bidang Usaha jasa konstruksi bangunan hunian, meliputi pembangunan apartemen, kondominium, hotel, rumah susun dan komplek perumahan. Sejumlah proyek yang telah berhasil diselesaikan antara lain:

Bangunan Apartemen: •Apartemen Permata Berlian dan Apartemen Belezza-Jakarta, Apartemen Adhi Wangsa-Surabaya, Apartemen Paragon-SoloBangunan Hotel: •Hotel Paragon City, Semarang.

Sub Bidang Usaha Bangunan FasilitasSub Bidang Usaha Bangunan Fasilitas menggarap bangunan fasilitas seperti rumah sakit, terminal penumpang bandara dan stasiun, sarana pendidikan, sarana olahraga, perkantoran,mal dan sarana rekreasi lainnya. Sejumlah proyek yang telah berhasil diselesaikan antara lain:

Bangunan Rumah Sakit: •Rumah Sakit Sahid Sahirman, Jakarta Bangunan Terminal: •Terminal Bandar Udara Adi Soemarmo, Solo.Bangunan Mal: •Mal Lucky Square-Bandung, Mal Adhiwangsa-Surabaya, Mal Solo Paragon-Solo, Plaza BalikpapanBangunan Perkantoran: •Kantor Pemprov Riau, Soho Group

SBU Industrial Plant, Minyak dan GasSBU Industrial Plant, Minyak dan Gas terdiri dari sub-sub bidang usaha jasa konstruksi mekanikal dan elektrikal yang meliputi sub bidang usaha minyak dan gas, sarana industri dan pabrikasi baja.

Building Construction SBUThe Building Construction SBU is by law a separate subsidiary, however in implementation it is, due to the recognition given to the Company’s working experience, still in a transition period under the administration of the WIKA holding company. The Building Construction SBU at WIKA comprising the Residential Building Sub-Business and the Facilities Building Sub-Business, backed by its engineering skills, has carried out design and build works, namely from the planning process till the construction process.

Residential Sub-BusinessThe residential building construction services Sub-Business includes the construction of apartments, condominiums, hotels, flats, and residential complexes. Projects that were successfully completed include:

Apartment Buildings:•The Permata Berlian Apartment and the Belezza Apartment-Jakarta, the Adhi Wangsa Apartment-Surabaya, the Paragon Apartment-SoloHotel Buildings:•Paragon City Hotel, Semarang

Facility Building Construction Sub-BusinessThe Facility Building Construction Sub-Business develops hospitals, airports, stations, educational facilities, sport facilities, offices, shops and shopping malls, and recreation facilities. Some of the Company’s successful projects include;

Hospital Building: •Sahid Sahirman Hospital, Jakarta Terminal Building: •Adi Soemarmo Airport Terminal, Solo.Mall Building: •Lucky Square Mall-Bandung, Adhiwangsa Mall-Surabaya, Solo Paragon Mall-Solo, Plaza BalikpapanOffice Building: •Riau Province Office, Soho Group

Industrial Plant, Oil and Gas SBUThe Industrial Plant, Oil and Gas Sub -Business consists of sub units of mechanical-electrical construction services which include the constructions of oil and gas facilities, industrial infrastructure and steel fabrication.

472009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 50: Annual Report 2009

Sub Bidang Usaha Minyak dan GasSub Bidang Usaha Minyak dan Gas meliputi jasa konstruksi mekanikal dan elektrikal di sektor hulu, hilir dan distribusi dari kegiatan operasional di sektor minyak dan gas. Di sektor hulu terkait dengan pekerjaan platform rig offshore, crude oil & gas pipeline distribution, di sektor hilir terkait dengan pekerjaan konstruksi baja kilang minyak, CO2 removal (amine plant), LPG plant, tangki kilang dan pipanisasi, sedangkan di sektor distribusi yang terkait dengan pemasaran meliputi pekerjaan jasa konstruksi jaringan pipa dan tangki/terminal minyak dan gas. Sejumlah proyek yang berhasil diselesaikan WIKA antara lain:

Proyek pipanisasi jaringan distribusi gas Jawa Barat •Paket 14 CilamayaProyek pipanisasi distribusi bahan bakar minyak •Balongan-Jakarta.LPG Terminal 4 x 2500 MT di Tanjung Sekong•Avtur terminal & • filling point Bandara Kualanamu dan Bandara Soekarno Hatta

Sub Bidang Usaha Sarana IndustriSub Budang Usaha Sarana Industri meliputi jasa konstruksi di bidang bangunan industri pabrik seperti pabrik pengolahan kelapa sawit, pabrik biofuels, pabrik granulasi pupuk NPK, pabrik semen, pabrik farmasi, instalasi pengolahan air bersih dan limbah. Sejumlah proyek yang telah berhasil diselesaikan WIKA antara lain:

Raw Water Clarification • (RWC) Pertamina PlajuPabrik pengolahan kelapa sawit (• crude palm oil mill)Pabrik granulasi pupuk NPK, RFO, Petrokimia Gresik•Konstruksi pabrik • biodiesel Ciliandra Perkasa DumaiRekondisi pabrik semen (• cement mill) Indocement.

Sedangkan sejumlah proyek yang sedang berjalan antara lain pabrik CPO di Malingping, Jawa Barat dan Palimanan Cement Mill di Cirebon.

Oil and Gas Sub-BusinessThe Oil and Gas Sub-Business covers the construction of mechanical and electrical of the upstream and downstream sector and distribution of the oil and gas sector operational activities. In the upstream sector, works are related with the platform rig offshore, crude oil & gas pipeline distribution, in the downstream sector, it is related with the steel construction of oil refinery, CO2 removal (amine plant), LPG plant, refinery tanks and pipelines, while in the distribution sector, it is related with marketing covering construction works of oil and gas pipeline and tanks/terminal. Several projects succeeded to complete by WIKA include:

Gas distribution network pipeline project, West Java, •Package 14 CilamayaFuel distribution pipeline project Balongan-Jakarta•LPG Terminal 4 x 2500 MT in Tanjung Sekong•Avtur terminal & filling point Kualanamu Airport and •Soekarno Hatta Airport

Industrial Facilities Sub-BusinessThe Industrial Facility Sub-Business covers the construction of industrial estates and industrial building construction, such as crude palm oil plant, biofuel plant, NPK fertilizer granulation plant, cement factory, pharmaceutical factory, drinking water processing plant and waste processing plant. Projects successfully completed by WIKA include among others:

Raw Water Clarification (RWC) Pertamina Plaju•Crude palm oil processing mill•NPK fertilizer granulation plant, RFO, Gresik Petrochemical•Ciliandra Perkasa Dumai Biodiesel plant•Reconditioning of cement mill, Indocement.•

While projects that are on-going include among others a CPO plant in Malingping, West Java and the Palimanan Cement Mill in Cirebon.

Pabrik NPK Granulasi II, Jawa TimurNPK Granulasi II Factory, East Java

Tangki Bio Diesel, DumaiBio Diesel Tank, Dumai

48 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 51: Annual Report 2009

Profil PerusahaanCompany Profile

Sub Bidang Usaha Pabrikasi BajaSub Bidang Usaha Pabrikasi Baja pada awalnya merupakan sarana pabrikasi pendukung, tetapi sejak tahun 2009 telah ditingkatkan menjadi Sub Bidang Usaha yang dapat mengelola sendiri usahanya mulai dari pemasaran, produksi dan distribusi dengan rentang produk yang besar dalam menghasilkan produk konstruksi baja seperti struktur rangka baja, menara telekomunikasi, tower transmisi listrik, jembatan baja, tangki baja, silo, hopper baja, pressure vessel, welded beam dan steel plate work lainnya. Saat ini selain memproduksi produk-produk di atas, sedang dijajaki produk-produk baja terkait dengan industri perminyakan dengan target pasar kontraktor KKKS seperti pekerjaan steel platform onshore.

SBU EnergiSBU Energi menjalankan usaha dalam bidang konstruksi berbasis EPC yang terintegrasi dengan lingkup pekerjaan mulai dari pekerjaan rekayasa dasar (basic engineering design), rekayasa process (process engineering design), rekayasa detil (detail engineering design), procurement terkait dengan pengadaan equipment dan construction atau pelaksanaan konstruksi dari proyek-proyek yang telah direncanakan, pada saat ini masih terbatas pada EPC Power Plant, baik yang terkait dengan konstruksi sipil maupun EPC dari Power Plant. Beberapa proyek yang telah dan sedang dikerjakan terkait power plant antara lain :

Konstruksi Sipil • Power Plant: PLTU Labuhan Angin, PLTU Labuan, PLTU, Pelabuhan Ratu, PLTG Muara Karang, PLTGU Tanjung Priok dan PLTU PacitanEPC • Power Plant: PLTU Amurang 2x25 MW, IPP PLTD Bali 50 MW, IPP Pembangkit Listrik Geothermal 50 MW, PLTU Asam-Asam 2x65 MW Kalimantan Selatan

Steel Fabrication Sub-BusinessThe steel fabrication Sub-Business was initially a supporting fabrication facility, but since 2009, it was upgraded into a sub business unit that manages its own business, starting from marketing, production and distribution with a wide product range in producing steel construction products such as steel framed structures, telecommunication towers, electricity transmission towers, steel bridge, steel tanks, silos, steel hoppers, pressure vessel, welded beams and other steel plate works. Currently, aside from the production of the above products, steel related products related to the oil industry meant for the KKKS contractor market such as steel platform onshore are being studied.

Energy SBUThe Energy SBU carry out business in the field of EPC based construction which is integrated with the scope of work starting from basic engineering design, process engineering design, procurement related to equipment and construction or the construction of planned projects, is currently still limited to EPC Power Plant, whether it is civil construction or the EPC of a Power Plant. Several projects that were and are being carried out related to power plant include:

Power Plant Civil Construction: •PLTU Labuhan Angin, PLTU Labuan, PLTU, Pelabuhan Ratu, PLTG Muara Karang, PLTGU Tanjung Priok and PLTU PacitanEPC Power Plant: •PLTU Amurang 2x25 MW, IPP PLTD Bali 50 MW, IPP Geothermal Electricity Generator 50 MW, PLTU Asam-Asam 2x65 MW South Kalimantan

PLTU Cilacap 2x300 MW, Jawa Tengah2x300 MW Cilacap Coal Fired Steam Power Plant, Central Java

PLTU 2 Labuan 2X300 MW, Banten2x300 MW Labuan Coal Fired Steam Power Plant II, Banten

492009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 52: Annual Report 2009

Pembangunan Manusia WIKA yang Handal

Pengembangan Berkesinambungan Manusia WIKA yang Potensial

Setelah di tahun 2008 SDM WIKA yang kompeten, inovatif dan berkomitmen tinggi untuk perusahaan dibangun dan dibentuk menjadi manusia-manusia yang GIGIH, PEMBELAJAR dan ADAPTABEL. Di tahun 2009 untuk lebih terlibat ke dalam pasar internasional. Sumber daya manusia WIKA dikembangkan untuk menjadi pemain-pemain internasional (global player) dengan meningkatkan sinergi antara WIKA Induk dan anak perusahaan melalui fleksibilitas penempatan personil yang diselaraskan dengan kompetensi yang dimiliki. Sehingga kontribusi keberhasilan WIKA akan merupakan hasil kontribusi personil WIKA Induk maupun anak perusahaan. Pencapaian kinerja Departemen Human Capital di tahun 2009 secara umum tercapai sesuai dengan target, yaitu: ketersediaan pegawai untuk beberapa posisi dimana jabatan struktural setingkat manajer bidang keatas sudah terpenuhi 98 persen, pemenuhan kebutuhan pegawai dan penjaringan beasiswa untuk mahasiswa-mahasiswa berprestasi dari berbagai Perguruan Tinggi Negeri sudah terlaksana.

Developing a Reliable WIKA Personnel Sustainable Development of the Potential WIKA Personnel After WIKA’s competent, innovative, and fully committed human resources were developed and formed into PERSISTENT, LEARNING and ADAPTABLE individuals, in 2008. In 2009, in order to be more involved in the international market. WIKA’s Human Resources were developed to become global players by increasing the synergy between the WIKA holding and its subsidiaries, through flexible personnel allocation, in line with the competency each posseses. Thus, the contribution to WIKA’s success is the result of individual contributions by the personnel of WIKA holding as well as its subsidiaries.

The achievements of the Human Capital Department in 2009 were in general on-target, namely: the availability of personnel to fill a number of positions where in structural positions at the managerial-level and up were 98 percent fulfilled, personnel requirements were met and the scholarship selection for achieving students from various National Universities completed.

12

34

5678

9 10 11

Jajaran General Manager WIKAWIKA’s General Managers

Tatang Setyarsono1. Ruslyn H Silalahi2. Bambang Pramujo3. Arifin Fahmi4. Natal Argawan Pardede5. Nur Al Fata6. Gunawan7. Hari Respati8. Muryadi Yoesoef9. Entus Asnawi Muchson10. Budhi Saddewa Soediro11.

50 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 53: Annual Report 2009

Profil PerusahaanCompany Profile

Sementara itu, program coaching, Mentoring, counseling (cMc) yang dilakukan berkesinambungan tetap berjalan, pelaksanaan sertifikasi nasional/internasional dan pelaksanaan pendidikan lanjutan di luar negeri sudah dipersiapkan untuk menjawab tantangan WIKA ke depan. Hal ini didukung oleh pola pengharkatan yang atraktif, pemanfaatan biaya usaha human capital yang optimal, dan employee engagement yang meningkat dari tahun ke tahun.

Hasil work load analysis yang telah dilakukan di beberapa proyek memberikan pembelajaran Departemen Human Capital untuk menyusun Man Power Planning dengan lebih baik lagi. Program suksesi sudah disiapkan sampai dengan tiga jabatan di bawah Direksi, melalui program asesmen talenta yang dilakukan diperoleh portofolio dan rencana pengembangan individu setiap calon suksesor.

Di sisi lain konsistensi perusahaan untuk memberikan reward dan punishment berdampak positif dari pegawai yang sudah melihat penerapan nilai-nilai WIKA dalam memberikan pengharkatan yang ’fair’.

Jumlah Pegawai Per Tingkat PendidikanEmployees Based on Levels of Education

2009 2008

S3, S2 93 93

S1, D4 769 727

D3 157 158

D2, D1, SLTA 242 267

SLTP 29 29

Total 1290 1274

Jumlah Pegawai Per UsiaEmployees Based on Age

2009 2008

20-30 tahunyears old

303 272

31-40 tahunyears old

388 393

41-50 tahunyears old

528 528

> 50 tahunyears old

71 81

Total 1290 1274

Komposisi Bidang Pendidikan Composition of Fields of Study

2009 2008

TeknikTechnical

852 (66%) 818 (64%)

Non TeknikNon-technical

438 (34%) 456 (36%)

Total 1290 1274

Meanwhile, the continuous coaching, Mentoring, counselling (cMc) program remains in place, the implementation of national/international certification and the facilitation of further education abroad, all set up to meet the challenges ahead. This is supported by an attractive rating system, optimal utilisation of human capital cost, and employee engagement that improves from year to year.

Results of the work load analyses conducted on a number of projects served as a learning experience for the Human Capital Departmental to better formulate its Manpower Planning. A succession program has already been prepared up to 3 positions below the Board of Directors, through a talent assessment program conducted to obtain individual portfolio and development plan for every candidate successor. On the other hand, the Company’s consistency in giving reward and punishment has had a positive effect on the employees who see the application of WIKA values in giving a balanced rating.

2008 2008 20082009 2009 2009

512009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 54: Annual Report 2009

Mapping Keahlian Profesi dan Keterampilan Tahun 2009 Professional Competencies and Skills Mapping 2009Kompetensi / KeahlianCompetency / Skill

Jumlah PersonilNumber Of Personnel

Kategori SBU / SBU Categories :SBU Sipil / Civil SBUAhli Jalan / Road Engineer 58Ahli Jembatan / Bridge Engineer 44Ahli Sumber Daya Air / Water Resources Engineer 7Ahli Bendungan Besar / Large Dam Engineer 6Ahli Struktur / Structure Engineer 18Ahli Manajemen Proyek / Project Management Engineer 33Ahli Manajemen Proyek Internasional / International Project Management Engineer 1Ahli Pengadaan Barang & Jasa / Procurement Engineer 4Ahli Value Engineering / Value Engineering Specialist 8Ahli Tanah / Soil Engineer 4Ahli Lingkungan / Environmental Engineer 2Ahli Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3) / Health And Safety Engineer 23Ahli Beton / Concrete Engineer 29SBU Gedung / Building SBUAhli Lansekap / Landscape Engineer 4Ahli Mekanikal Elektrikal & Plumbing / Mechanical Electrical & Plumbing (MEP) Engineer 1Ahli Elevator / Elevator Engineer 1SBU Industrial Plant, Minyak & Gas / Industrial Plant, Oil & Gas SBUAhli Industrial Plant / Industrial Plant Engineer 2Ahli Pengelasan / Welding Engineer 5Ahli Instrumentasi / Instrument Engineer 1Ahli Mekanikal / Mechanical Engineer 3Ahli Pemipaan / Piping Engineer 1Ahli Proses / Process Engineer 2Ahli Keselamatan Kerja / Safety (Huwet) Engineer 5SBU Energi / Energy SBUElectrical Engineer 7Total 269

Komposisi Jabatan Composition of Positions JabatanPositions

Korporasi Corporate

Operasi Operation Total

General Manager 5 5 10Manajer Divisi Division Manager

1 10 11

Manajer Biro Bureau Manager

14 37 51

Manajer Bidang Area Manager

- 14 14

Manajer Proyek/Deputi Manajer Proyek/Kepala Proyek Project Manager/Deputy of Project Manager/Project Head

- 64 64

Manajer Bidang Proyek/Manajer Bidang Wilayah/Kasi Project Area Manager/Region Area Manager

- 273 273

Manajer Wilayah Region Manager

- 9 9

Pegawai Anak PerusahaanSubsidiaries Employees

- 234 234

Staf/PelaksanaStaff

- - 624

Total - - 1.290

52 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 55: Annual Report 2009

Profil PerusahaanCompany Profile

Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi PT WIJAYA KARYA BETONBisnis di bidang beton pracetak telah dirintis oleh WIKA sejak tahun 1978, saat ini Perseroan memiliki kepemilikan saham PT WIKA Beton sebesar 78,40%.

Perkembangan pembangunan infrastruktur dan kelistrikan pada waktu itu mendorong WIKA untuk melakukan perluasan operasi dengan membangun pabrik di beberapa lokasi. Untuk lebih meningkatkan kinerja bisnisnya, maka pada tanggal 11 Maret 1997 PT Wijaya Karya Beton (WIKA Beton) dibentuk sebagai anak perusahaan WIKA yang bergerak khusus di bidang bisnis beton pracetak. Seiring dengan program pembangunan ekonomi dan proyek-proyek pemerintah, WIKA Beton terus berkembang pesat dan meningkatkan kapasitas produksinya dari waktu ke waktu. Saat ini dengan jumlah tujuh pabrik yang dioperasikan di Indonesia dan kapasitas 1,2 juta ton pertahun, WIKA Beton menjadi market leader di bidangnya.

Adapun beberapa jenis produk yang dihasilkan oleh WIKA Beton yaitu:

Tiang Beton, termasuk diantaranya adalah tiang listrik •distribusi, tiang listrik transmisi, tiang listrik bantalan jalan rel, tiang telepon, tiang lampu, dsb.Tiang Pancang, yang meliputi tiang pancang bulat •sentrifugal, tiang pancang segi empat dan tiang pancang segi tiga.Bantalan Jalan Rel, yang terdiri dari bantalan rel kereta •api dan bantalan rel lori.Girder• /Balok Jembatan, seperti girder berbentuk box, I , U , balok berongga, plat lantai, beserta kelengkapannya.Dinding Penahan Tanah (Turap) berbentuk persegi, •bergelombang (corrugated) serta dinding kantilever beton.

WIKA Beton’s 8th Line Factory, Cileungsi Bogor Railway Concrete Products

Subsidiaries and Affiliated Companies

PT WIJAYA KARYA BETONThe pre-cast concrete business has been developed by WIKA since 1978. The Company currently holds 78.40% share ownership in WIKA Beton.

Developments in the construction of infrastructure and electricitification at that time compelled WIKA to expand its operations by building factories in several locations. To enhance its business performance, PT Wijaya Karya Beton (WIKA Beton) was established on 11 March 1997, as a WIKA subsidiary specializing in the pre-cast concrete business.

In line with the government’s economic development program and projects, WIKA Beton continued to develop rapidly and increased its production capacity from time to time. Currently, with seven factories operating in Indonesia and a capacity of 1.2 tons per year, WIKA Beton has become the market leader in its field.

There are several types of products that WIKA Beton produces namely:

Concrete poles, including among others power •distribution and transmission poles, railway sleeper power poles, telephone, lighting poles and others.Concrete piles, including spun piles, square piles, and •triangular piles.Railway sleepers, consisting of train sleepers and lorry •sleepers.Bridge girders, such as box-, I-, U-shaped girders,hollow •girders, bridge diaphragm, floor panels and their accessories.Square-shaped and corrugated concrete spil retaining •walls, as well as concrete cantilever walls.

532009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 56: Annual Report 2009

Beton bangunan air meliputi pipa beton, pipa beton •bertekanan, saluran terbuka dan lining beton.Beton gedung termasuk kolom beton, balok beton, •plat lantai, panel beton dan tangga beton.Beton bangunan maritim yang meliputi balok, plat •lantai dermaga, dan beton pemecah gelombang.Lain-lain seperti pagar beton dan saluran beton utilitas •bawah tanah.Jasa yang meliputi desain dan rekayasa teknik, •pekerjaan pre-stressing, pengiriman produk dan pemasangan produk beton.

Dalam upaya memberikan pelayanan yang lebih baik ke pelanggan, WIKA Beton beroperasi di sejumlah wilayah kerja. Disamping memberikan kepuasan yang lebih kepada pelanggan, penyebaran wilayah kerja dan pabrik tersebut berhasil mengurangi biaya transportasi yang cukup signifikan, sehingga menambah daya saing perusahaan.

Operasi WIKA Beton dibagi kedalam 6 wilayah penjualan sebagai berikut:

Wilayah Penjualan I: berkedudukan di Medan meliputi •area penjualan Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau dan Sumatera Barat.Wilayah Penjualan II: berkedudukan di Palembang •meliputi area penjualan Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Bengkulu dan Lampung.Wilayah Penjualan III: berkedudukan di Jakarta meliputi •area penjualan Jakarta, Jawa Barat, Banten dan Kalimantan Barat.Wilayah Penjualan IV: berkedudukan di Semarang •meliputi area penjualan Jawa Tengah, Yogyakarta, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.Wilayah Penjualan V: berkedudukan di Surabaya •meliputi area penjualan Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan Timur.

Precast concrete for water application, such as concrete •pipes, pressurized concrete pipes, open channels, and concrete lining.Building concrete, including concrete columns, concrete •girders, floor slabs, wall panels, and concrete staircases.Concrete for marine structures, consisting of girders, slab •for jetty and wave breaker concrete.Others, such as concrete fences and concrete •underground utilities pipes .Services that, include technical design and engineering, •pre-stressing works, product delivery service and concrete product installment service.

In order to provide better consumer service, WIKA Beton operates in a number of work regions. In addition to providing more satisfaction to consumers, the distribution of work regions and factories successfully reduced transportation cost quite significantly, hence improving the competitveness of the Company.

WIKA Beton’s operations are divided into the following six sales regions:

Sales Region I: located in Medan, covering the sales areas •of Nanggroe Aceh Darussalam, North Sumatra, Riau, Riau Islands, and West Sumatra.Sales Region II: located in Palembang, covering the •sales areas of South Sumatra, Jambi, Bangka Belitung, Bengkulu, and Lampung.Sales Region III: located in Jakarta, covering the sales •regions of Jakarta, West Java, Banten, and West KalimantanSales Region IV: located in Semarang, covering the sales •regions of Central Java, Yogyakarta, South Kalimantan, and Central Kalimantan.Sales Region V: located in Surabaya, covering the sales •regions of East Java, Bali, West Nusa Tenggara, East Nusa Tenggara, and East Kalimantan.

Pabrik Beton WIKA, Cileungsi Jawa BaratWIKA Industrial Concrete, Cileungsi West Java

PC Spun Piles Hydro Structure Concrete Products

54 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 57: Annual Report 2009

Profil PerusahaanCompany Profile

Wilayah Penjualan VI: berkedudukan di Makassar •meliputi area penjualan Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara dan Papua.

Sedangkan lokasi pabrik terdapat di:Binjai, Sumatera Utara•Natar, Lampung•Bogor, Jawa Barat•Majalengka, Jawa Barat•Boyolali, Jawa Tengah•Pasuruan, Jawa Timur•Makassar, Sulawesi Selatan.•

Untuk mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar dan mengembangkan peluang pasar, maka pada tahun 2009 WIKA Beton melakukan penambahan pabrik yang bisa memproduksi tiang pancang besar hingga diameter 1.200 mm dengan panjang 24 m. Dengan demikian maka WIKA Beton merupakan satu-satunya produsen yang bisa menghasilkan tiang pancang berdiameter besar.

PT WIJAYA KARYA INTRADEAnak perusahaan PT Wijaya Karya Intrade (WIKA Intrade) secara resmi berdiri pada 20 Januari 2000, pada saat ini Perseroan memiliki kepemilikan saham sebesar 78,40%. WIKA Intrade merupakan pengembangan dari dua divisi WIKA, yakni Divisi Produk Metal dan Divisi Perdagangan. Saat ini, WIKA Intrade memiliki lima bisnis unit, yakni:

Bisnis Unit Komponen Otomotif & Industri•Bisnis Unit Konversi Energi•Bisnis Unit Tabung Gas dan Kompor•Bisnis Unit Perdagangan Umum•Bisnis Unit Batubara•

Kelima Bisnis Unit tersebut memiliki segmen usaha dan segmen pasar sendiri-sendiri yang memiliki berbagai peluang maupun tantangan yang cukup besar pada tahun 2009 dan tahun- tahun mendatang. Berikut ini adalah Bisnis Unit WIKA Intrade:

Sales Region VI: located in Makassar, covering the sales •regions of South Sulawesi, Southeast Sulawesi, Central Sulawesi, Gorontalo, Maluku, North Maluku, and Papua.

Whereas factories are located in::Binjai, North Sumatera•Natar, Lampung•Bogor, West Java•Majalengka, West Java•Boyolali, Central Java•Pasuruan, East Java•Makassar, South Sulawesi.•

To maintain its position as a market leader, and develop market opportunities, in 2008 WIKA Beton established additional factories capable of producing large concrete piles with 1,200 mm in diameter and 24 m in length. Hence, WIKA Beton became the only company capable of producing large diameter concrete piles.

PT WIJAYA KARYA INTRADEThe PT Wijaya Karya Intrade subsidiary (WIKA Intrade) was officially established on January 20, 2000, and the Company currently holds 78.40%share of its ownership. WIKA Intrade is the development of two WIKA divisions, namely the Metal Product Division and General Trading Division. Today, WIKA Intrade has five business units, namely:

Automotive Parts & Industry Business Unit•Energy Conversion Business Unit•Gas Cylinder and Stove Business Unit •General Trading Business Unit.•Coal Business Unit•

The five Business Units have their own business and market segments with their respective significant opportunities and challenges in 2009 and in the years to come. The following are WIKA Intrade’s Business Units:

Automotive Parts 3Kg Gas Tank Factory

552009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 58: Annual Report 2009

Bisnis Unit Komponen Otomotif dan IndustriProduk utama Bisnis Unit Komponen Otomotif & Industri adalah komponen-komponen otomotif untuk agen tunggal pemegang merek (ATPM). Dengan demikian, tumbuh dan berkembangnya bisnis unit ini juga terkait dengan pertumbuhan pasar produk otomotif di tanah air. Sepanjang tahun 2009, penjualan mobil yang meningkat di tanah air merupakan peluang besar bagi bisnis unit ini. Untuk dapat memanfaatkan peluang tersebut sebaik-baiknya, berikut ini adalah langkah-langkah strategis yang dilakukan Bisnis Unit Komponen Otomotif & Industri di sepanjang tahun 2009

Meningkatkan intensitas komunikasi ke pasar potensial •diluar otomotifMengintensifkan komunikasi pemasaran pada pasar •otomotif yang ditangani untuk mendapatkan dan mempertahankan quota pesananMencari partner strategis untuk pengembangan usaha•

Bisnis Unit Konversi EnergiBisnis Unit Konversi Energi berfokus pada produk unggulannya, yakni pemanas air bertenaga matahari Solar Water Heater (SWH) dan Air Conditioning Water Heater (ACWH), yaitu pemanas air dengan mendayagunakan buangan panas AC bagi rumah tangga dan industri, seperti hotel, apartemen dan pabrik. Saat ini WIKA SWH, telah menjadi pemimpin di pasar di dalam negeri.

Bisnis Unit ini pun melakukan perakitan & penjualan produk photo Voltaic untuk penerangan rumah tangga dan kepentingan lainnya.

Untuk bisa memanfaatkan semua peluang yang ada di sepanjang tahun 2009, berikut ini adalah sejumlah langkah strategis yang dilakukan oleh Bisnis Unit Konversi Energi:

Promosi penjualan yang sesuai dengan karakteristik •dan tuntutan pasar

WIKA Solar Water Heater

Photo Voltaic WIKA Solar Water Heater

Automotive Parts and Industry Business UnitThe main product of the Automotive & Industry Business Unit are automotive components for the sole brand license holders (ATPMs). Therefore, the unit’s growth and development are invariably connected to the growth of the domestic automotive market. During 2009, the rising automotive sales in the domestic market presented the unit with an exciting opportunity. To take best advantage of this opportunity, The unit took the following strategic measures in 2009:

Increased the intensity of communications with potential •markets outside the automotive segment Increased the intensity of communications with the •automotive segment to grab and maintain the order quota Continued to seek strategic-alliance partners•

Energy Conversion UnitThe Energy Conversion Business Unit is focused on its premier products, namely. Solar Water Heater (SWH) and Air Conditioning Water Heater (ACWH) , a water heater that uses the heat generated by ACs meant for households and industries such as hotels, apartments, and textile factories. Currently, WIKA SWH is the leader in the domestic market.

This business unit also assembles and sells photo Voltaic products household lighting and other purposes.

In order to best benefit from existing opportunities in 2009, the Energy Conversion Business Unit took the following strategic measures:

Sales promotions that are appropriate for the market •characteristics and demand

56 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 59: Annual Report 2009

Profil PerusahaanCompany Profile

Pembinaan distributor termasuk “• sales force” untuk meningkatkan keterampilan, motivasi dan memperoleh informasi pasar yang relevanMeningkatkan kerjasama dan sinergi dengan •Representatif Bisnis Unit Perdagangan UmumMeningkatkan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan •di daerah potensial untuk produk- produk non SWHPengembangan produk SWH dan ACWH lndustri, •untuk apartemen dan hotelMenjalin kerja sama dengan institusi terkait dengan •proyek pemerintah

Bisnis Unit Tabung Gas & KomporSejak tahun 2008, peluang besar yang ditangkap oleh unit ini adalah program konversi energi yang mulai dilakukan oleh Pemerintah yang bertujuan mengganti penggunaan minyak tanah oleh masyarakat menjadi penggunaan gas (LPG). Bisnis Unit ini mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah melalui PT Pertamina, untuk memproduksi kompor dan tabung gas dalam program tersebut.

Untuk bisa memanfaatkan semua peluang yang ada di sepanjang tahun 2009, berikut ini adalah sejumlah langkah strategis yang dilakukan oleh Bisnis Unit Tabung Gas & Kompor:

Meningkatkan intensitas komunikasi dalam program •Konversi EnergiAktif dalam asosiasi-asosiasi terkait•Meningkatkan upaya mendapatkan informasi pasar •dini dalam program penghematan energi selain konversi subsidi minyak tanah ke gasMelakukan investasi untuk meningkatkan kapasitas •produksi tabung gas menjadi 7,2 juta tabung pada tahun 2009.

Guiding distributors, including the sales force, to improve •their skill, motivation, and acquire relevant market information Enhancing collaborations and synergies with •Representatives of the General Trading Business Unit Increasing collaboration with companies in areas with •potential market for non-SWH productsDeveloping SWH products and ACWH industry for hotels •and apartmentsEstablish collaborations with institutions with links to •government projects

•Gas Cylinder and Stove Business UnitSince 2008, the unit has benefitted from the tremendous opportunity presented by the government‘s energy conversion program, which is aimed at replacing the use of kerosene by the public with the use of LPG. This Business Unit was entrusted by the government’ through PT Pertamina to manufacture gas stoves and cylinders for the program.

To take the best advantage of the opportunities in 2009, the Gas Cylinder & Stove Unit took the following strategic measures:

Increased the intensity of communications in the Energy •Conversion programActively involved in related associations•Increased efforts to get the early market information in •other energy saving programs aside from the kerosene-to-LPG subsidy conversionInvested to increase the gas cylinder production capacity •to 7.2 million in 2009.

WIKA AC Water Heater Coal Trading

572009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 60: Annual Report 2009

Bisnis Unit Perdagangan UmumFokus usaha Bisnis Unit Perdagangan Umum pada usaha jasa Perdagangan Material konstruksi dan Material/ Produk Engineering serta Produk atau Mesin mesin yang berkaitan dengan Energi/Power Pembangkit seperti infrastruktur dan industri.

Jasa Handling Export/Import juga merupakan kegiatan yang strategis di Bisnit Perdagangan Umum, untuk membantu/ memperlancar kegiatan operasi proyek proyek infrastruktur dan proyek proyek yang berkaitan dengan Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik / Power Plant 10.000 MW yang ditargetkan Pemerintah untuk mengatasi krisis Listrik di Indonesia.

Hal hal strategis dan langkah yang dilakukan pada tahun 2009 dan menjadi dasar tindak lanjut kedepan adalah:

Revitalisasi wilayah sebagai jejaring pasar untuk •lebih diberdayakan khususnya dalam rangka pengembangan otonomi daerah dan pemekaran wilayah di semua propinsi.Meningkatkan hubungan dengan WIKA sebagai wujud •sinergi antara WIKA Intrade sebagai anak perusahaan dengan holdingnya.Mengembangkan • Trading House di Luar Negeri sebagai media untuk jalur Export/Import maupun perdagangan internasional.Kerjasama strategis dengan pemilik merk atau menjadi •agen dari prinsipal untuk mesin/alat-alat ataupun material yang dibutuhkan oleh pasar potensial.Mengembangkan pola bisnis kemitraan dengan •lokal maupun perusahaan internasional yang bernilai tambah dengan risiko yang minimal.

Bisnis Unit BatubaraBisnis Unit Coal Mining secara resmi berdiri pada Januari 2008 sebagai tindak lanjut dari pengembangan usaha yang telah dilaksanakan Bisnis Unit Perdagangan umum tahun-tahun sebelumnya.

Pengembangan usaha perdagangan batubara oleh WIKA Intrade didasarkan pada potensi pasar perdagangan batubara di Indonesia yang demikian besar, baik pasar dalam negeri, maupun pasar internasional. Potensi pasar dalam negeri diproyeksikan akan semakin besar seiring dilaksanakannya percepatan pembangunan Power Plant 10.000 MW yang keseluruhannya menggunakan batubara sebagai sumber energi.

Tahapan perdagangan yang ditempuh WIKA Intrade dalam perintisan usaha perdagangan batubara yaitu diawali dengan mensuplai kepada perusahaan yang sudah memiliki kontrak dengan pembeli batubara yang dalam hal ini yaitu PT Bukit Asam.

General Trading Business UnitThe General Trading Business Unit focuses its business on the trade of materials for construction, engineering products/material and products or engines related to Energy/Power Generation such as infrastructure and industry.

Export/Import handling services are also strategic activities in the General Trading Business Unit, that support/enhance the operational activities of infrastructure projects and those related to the construction of 10,000 MW Power Plants targeted by the government to overcome the electricity crisis in Indonesia.

The following were some of the strategic measures taken by this Unit in 2009 and has become the base for future actions:

Revitalizing regions as a market network to be further •empowered especially in the context of developing regional autonomy and expansion in all provinces.Enhancing relations with WIKA as the embodiment of •a synergy between WIKA Intrade as a subsidiary with its holding companyEstablish overseas Trading Houses as medium for Export/•Import as well as international trade.Strategic cooperation with brand owners or become •agents of principals for machines/equipment or materials required by potential markets.Develop a partnership business model with local as well •international companies with added value and minimum risks.

Coal Business UnitThe Coal Business Unit was officially established in 2008 as a follow-up of the business expansion that was carried out by the General Trading Business Unit during the previous years.

The business expansion of coal trading by WIKA Intrade was based on the large coal trading market potential in Indonesia, both domestic as well as overseas. Domestic market potentials were projected to expand in line with the acceleration of the 10,000 MW power plant development, all using coal as a source of energy.

Trading phases undertaken by WIKA Intrade, in pioneering the coal trading business was initiated by supplying coals to companies already holding contracts with a coal buyer, which in this case was PT Bukit Asam.

58 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 61: Annual Report 2009

Profil PerusahaanCompany Profile

Setelah memahami dengan baik mekanisme dan pihak-pihak yang terkait dalam proses perdagangan batubara, WIKA Intrade mulai mengembangkan pola perolehan kontraknya, dari pola perdagangan menjadi pola tender secara langsung sebagai pemasok.

Selama tahun 2008, WIKA Intrade telah berhasil mendapatkan dua kali kontrak dari PT Indonesia Power UBP–Suralaya yaitu kontrak suplai sebanyak 40.000 MT dan 150.000 MT. Secara bersamaan pada tahun 2008, WIKA Intrade juga telah mengikuti dan memenangkan tender di PT PLN Tanjung Jati B untuk kontrak suplai selama lima tahun dengan nilai Rp1,96 triliun. Selama tahun 2009 WIKA Intrade sudah berhasil melaksanakan suplai sebanyak dua Vessel dengan jumlah batubara yang tersuplai 121.000 MT.

Dengan semakin terbukanya pasar batubara bagi WIKA Intrade, langkah pengembangan usaha berikutnya adalah meningkatkan dari pola Perdagangan menjadi pola Penguasaan/Kepemilikan Kuasa Pertambangan (KP). Saat ini sudah mulai dilakukan Due Dilligence atas berbagai KP yang dapat dikerjasamakan secara strategis oleh WIKA Intrade dan atau WIKA.

PT WIJAYA KARYA REALTYPT Wijaya Karya Realty (WIKA Realty), anak perusahaan yang didirikan pada 20 Januari 2000, saat ini Perseroan memiliki kepemilikan saham PT WIKA Realty sebesar 78,40%.

WIKA Realty merupakan pengembangan dari Divisi Realty & Properti yang bergerak di bidang pengembang kawasan hunian sejak tahun 1982. Dalam pengembangannya, WIKA Realty juga menekuni bisnis manajemen properti dan jasa konstruksi dengan pola rancang dan bangun.

After acquiring full understanding of the mechanism and parties related to the process of coal trading, WIKA Intrade began to develop the contract winning scheme, shifting from a trading scheme to a tender scheme as direct suppliers.

During 2008, WIKA Intrade succeeded in winning two contracts from PT Indonesia Power UBP-Suralaya, namely a contract to supply 40,000 MT and 150,000 MT. Simultaneously in 2008, WIKA Intrade also participated in and won the bid at PT PLN Tanjung Jati B for the five-year supply contract valued at Rp1.96 trillion. In 2009, WIKA Intrade succeeded in undertaking the supply of two vessels with 121,000 MT of coal.

As the coal market further opened for WIKA Intrade, the next business development phase was to enhance the trading scheme into an ownership scheme (Kuasa Pertambangan/KP). To date a due diligence is under way on several KP’s that may be carried out in a collaboration between WIKA Intrade and WIKA.

PT WIJAYA KARYA REALTYPT Wijaya Karya Realty (WIKA Realty) is a subsidiary established on 20 January 2009 wherein the Company holds 78.40% interests.

WIKA Realty is the expansion of the Realty & Property Division that has been moving in the field of residential property development since 1982. In its development, WIKA Realty also moves in property management and construction services following a design and building scheme.

Tamansari Majapahit, Semarang Tamansari Sudirman Executive Residence, Jakarta

592009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 62: Annual Report 2009

Visi WIKA Realty adalah menjadi perusahaan terpercaya dan pilihan utama bagi target konsumen di bidang properti dan yang terkait baik di dalam maupun luar negeri. Sejalan dengan itu, misi WIKA Realty adalah menciptakan produk inovatif, bermutu, dan berdaya saing tinggi, dalam upaya menjadi yang terdepan di setiap pasar yang dimasuki, sehingga dapat memberikan imbal investasi tertinggi bagi konsumen maupun pemegang saham serta mewujudkan tempat kerja yang menarik dan menantang bagi karyawan serta menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra kerja.

Tantangan terbesar yang dihadapi dalam bisnis ini adalah adanya gejolak perekonomian yang berakibat pada tingginya suku bunga perbankan yang menyebabkan daya beli masyarakat menurun.

Berikut adalah sejumlah langkah strategis yang diambil WIKA Realty pada tahun 2009:

Menambah • land bank seluas 60 ha di Samarinda.Menyelesaikan pengembangan Apartemen •Tamansari Sudirman Executive Residence di Jakarta yang merupakan proyek high rise pertama yang dikembangkan oleh WIKA Realty.Memasarkan dua (2) proyek baru • landed house:

The Green Tamansari di Surabaya•The Hills Tamansari di Semarang•

Meluncurkan • cluster-cluster baru di proyek yang saat ini sudah berjalan, seperti:

Bunaken di Tamansari Metropolitan Manado•Mahogani Extension di Tamansari Bukit Mutiara•The Nirwana di Tamansari Puri Bali•Sebatik di Grand Tamansari Samarinda•

Menjalin dan terus meningkatkan kerja sama Kredit •Pemilikan Rumah (KPR) dengan bank-bank besar penyedia KPR dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA), seperti Bank Mandiri, Bank Niaga, BTN, BNI, BRI, Bank Permata, Bukopin, Bank Bumiputera, dan Bank Jabar Banten untuk melayani penyediaan KPR bersubsidi sampai dengan komersial.

WIKA Realty’s vision is to become a trusted and preferred company in the property sector and related sectors in and outside the country. In line with the vision, WIKA Realty’s mission is to create innovative, quality and competitive products in order to lead in every market and, therefore be capable of giving a high return on investment to both its consumers and shareholders and establish an attractive and challenging workplace for its employees and establish collaborations that are mutually beneficial with working partners.

The greatest challenge faced by the business is the economic fluctuations due to high interest rate causing the decrease of purchasing power.

The following are strategic measures taken by WIKA Intrade in 2009:

Additional land banks of 60 ha in Samarinda•Completion of Apartemen Tamansari Sudirman Executive •Residence in Jakarta, a first high rise project for WIKA Realty.Marketing of two new landed houses projects:•

The Green Tamansari in Surabaya•The Hills Tamansari in Semarang•

Launched new clusters in existing projects, such as:•Bunaken in Tamansari Metropolitan Manado•Mahogani Extension in Tamansari Bukit Mutiara•The Nirwana in Tamansari Puri Bali•Sebatik in Grand Tamansari Samarinda•

Establish and continuously improve housing credit (KPR) •collaboration with big KPR- and apartment loan- (KPA-) provider banks, such as Bank Mandiri, Bank Niaga, BTN, BNI, BRI, Bank Permata, Bukopin, Bank Bumiputera, and Bank Jabar Banten, in view of providing subsidized and commercial KPR.

The Green Tamansari, SurabayaThe Hill Tamansari, Semarang

60 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 63: Annual Report 2009

Profil PerusahaanCompany Profile

Mengikuti pameran skala nasional di Jakarta •Convention Center sebanyak tiga (3) kali pada bulan Mei, Agustus dan Oktober untuk mempertegas keberadaan dan citra perusahaan. Menggunakan metode WIKA Realty• -Precast System sebagai keunggulan daya saing untuk mendapatkan proyek-proyek rusunawa yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya dan Kementerian Perumahan Rakyat.Melakukan kerja sama operasi dengan pemilik lahan.•

Keberhasilan langkah-langkah strategis tersebut tercermin dalam pendapatan WIKA Realty yang pada tahun 2009 menunjukkan peningkatan sebesar 30 persen dibandingkan dengan pendapatan pada tahun sebelumnya menjadi Rp454 miliar. Sementara itu, laba bersih juga meningkat sebesar 11,47 persen dibandingkan sebelumnya menjadi Rp22,8 miliar. Disamping itu, pada tahun 2009 WIKA Realty mendapatkan HR Excellent Award dari Majalah SWA yang bekerja sama dengan Lembaga Management Fakultas Ekonomi UI & Human Resources Indonesia untuk kategori The 3rd Best Overall Talent Management.

PT WIJAYA KARYA BANGUNAN GEDUNG PT. WIKA Bangunan Gedung (WIKA Gedung) didirikan pada tanggal 24 Oktober 2008, saat ini Perseroan memiliki kepemilikan saham sebesar 99%. WIKA Gedung berdiri dengan modal dasar sebesar Rp200 miliar, serta modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp50 miliar dengan komposisi kepemilikan saham oleh WIKA sebesar 99 persen dan Koperasi Karyawan WIKA sebesar 1 persen.

Dengan dijadikannya WIKA Gedung sebagai entitas tersendiri, gerak langkah dan pengambilan keputusan dalam rangka perolehan proyek menjadi lebih ringkas dan cepat. Sehingga akan memperkuat kinerja fundamental WIKA selaku perusahaan induk.

Held a nation-wide promotion in the Jakarta Convention •Center three (3) times, i.e. in May, August and October to strengthen the company’s identity and imageUsed the WIKA Realty-Precast System method as a •competitive advantage in winning apartment projects tendered by the Cipta Karya Directorate General and the Ministry of Housing.Conducted joint operations with land owners•

The success of those strategic measures was reflected in WIKA Realty’s revenue in 2009 that showed an increase by 30 percent compared to that in the previous year to Rp454 billion. Meanwhile, net profit also increased by 11.47 percent compared to that in the previous year to Rp22.8 billion. Moreover in 2009 WIKA Realty received an HR Excellent Award from SWA Magazine in cooperation with UI Economic Faculty Management Institute and Human Resources Indonesia for The 3rd Best Overall Talent Management category.

PT WIJAYA KARYA BANGUNAN GEDUNG PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (WIKA Gedung) was officially established on 24 October 2008, in which WIKA holds 99% interests. WIKA Gedung started its operation with an authorised capital of Rp200 billion, and a paid-in capital of Rp50 billion with a share ownership composition of 99 percent by WIKA and 1 percent by the WIKA Employee Cooperatives.

By establishing WIKA Gedung as a separate entity, the business unit’s activities and decision making process becomes shorter and faster. This shorter and faster process in turn strengthened the fundamental performance of WIKA as the holding company.

Astra Building, JakartaGedung Astra, Jakarta

Astra Building, Jakarta

Apartemen Adhiwangsa, SurabayaAdhiwangsa Apartment, Surabaya

612009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 64: Annual Report 2009

Visi WIKA Gedung adalah menjadi perusahaan terdepan dan mitra terpercaya dalam industri konstruksi bangunan bertingkat. Terdepan berarti mempunyai kemampuan terbaik dalam engineering dan teknologi, sumber daya, kualitas serta pelayanan. Mitra terpercaya berarti menjalankan komitmen sesuai yang diperjanjikan dengan para pihak. Sedangkan Misi WIKA Gedung adalah menjadikan kontraktor rancang bangun pilihan terbaik untuk mencapai kepuasan pelanggan dan pelayanan terbaik melalui integrasi perancangan dan pelaksanaan konstruksi yang optimal, berwawasan lingkungan, berdaya saing tinggi, efisien dan terkini dalam teknologi.

Jenis pekerjaan yang menjadi lingkup bisnis WIKA Gedung adalah:Gedung Bukan Tempat Tinggal meliputi •pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan gedung bukan tempat tinggal seperti gedung perkantoran, pendidikan, tempat peribadatan, sarana kesehatan, penginapan, pusat perdagangan, kawasan industri/pabrik, gedung terminal/stasiun, gedung olah raga, gedung kesenian/hiburan, bangunan gudang, hanggar dan lain sebagainya.Gedung Tempat Tinggal meliputi usaha pembangunan, •pemeliharaan dan perbaikan gedung yang digunakan untuk bangunan tempat tinggal, seperti rumah, perumahan, rumah susun dan apartemen.

Tahun pertama berdiri WIKA Gedung telah berhasil memperoleh Omzet Kontrak sebesar Rp495 miliar atau 98 persen dari rencana sebesar Rp504 miliar yang peroleh proyeknya sebagian besar di dapat pada semester II tahun 2009. Penjualan dan laba bersih tercapai Rp93 miliar dan Rp7 miliar atau 37 persen dan 89 persen dari rencana Rp250 miliar dan Rp8 miliar.

WIKA Gedung’s vision is to become a leading and trusted company and partner in the multi-storied building industry. In the future, this vision requires the best capability in engineering and technology, resources, quality and services. Being the trusted partner means carrying out its commitment as promised to other parties. WIKA Gedung’s mission is to become the best choice for design and build contractors that satisfies customers and provides the best services through an integrated design and construction work, which is optimized, environmentally aware, highly competitive, efficient, and cutting-edge in technology.

The types of work that fall in the scope of WIKA Gedung’s business are::

Non Residential buildings, consisting of construction, •maintenance and repair of non-residential buildings, such as offices, schools, religious centers, healthcare centers, accommodation, trade centesr, industrial/factory zones, terminals/stations, sport halls, art/entertainment centers, warehouses, hangars, and others.Residential buildings, consisting of construction, •maintenance and repair of residential buildings, such as houses, residential estates, low-cost flats and apartments.

In its first year of establishment WIKA Gedung, it succeeded in obtaining a total contract value of Rp495 billion or 98 percent from its initial plan of Rp504 billion, the projects of which were mostly obtained in the 2nd semester of 2009. Sales and net profit reached Rp93 billion and Rp7 billion or 37 percent and 89 percent from the previously planned of Rp250 billion and Rp8 billion.

PLTU Gresik 3X200 MW, Surabaya3x200 MW Gresik Power Plant, Surabaya

Pabrik Kertas Kerinci, PekanbaruKerinci Pulp Factory, Pekanbaru

62 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 65: Annual Report 2009

Profil PerusahaanCompany Profile

Tahun 2010 WIKA Gedung mentargetkan dalam Rencana kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) adalah omzet kontrak dihadapi (Order Book) sebesar Rp1,19 triliun atau 239 persen dari tahun lalu, penjualan sebesar Rp603 miliar atau 647 persen dari tahun lalu dan laba bersih sebesar Rp28 miliar atau 390 persen dari tahun lalu.

PT WIJAYA KARYA INSAN PERTIWIPT Wijaya Karya Insan Pertiwi (WIKA Insan Pertiwi) adalah anak perusahaan WIKA dari hasil akuisisi 70,08 persen saham PT Catur Insan Pertiwi pada November 2008. WIKA Insan Pertiwi bergerak di bidang instalasi mekanikal elektrikal proyek industri dan pembangkit tenaga listrik. Dengan adanya WIKA Insan Pertiwi ini, WIKA yang sangat berpengalaman di konstruksi sipil menjadi lengkap dalam mengerjakan proyek EPC, proyek Industri, migas ataupun pembangkit tenaga lstrik melalui Departemen Utilitas dan Departemen Energi.

Dalam mengantisipasi akan beroperasinya Pembangkit tenaga listrik dari program 10.000 MW baik yg dimiliki PLN ataupun Pembangkit Swasta (IPP), serta pertumbuhan investasi di bidang industri, migas dan pertambangan maka WIKA Insan Pertiwi yang selama ini cukup aktif melaksanakan labor supply untuk kebutuhan Pemeliharaan Industrial, juga sedang mengembangkan usahanya ke arah usaha Operasi dan Perawatan (Operation & Maintenance) industrial dan pembangkit.

Sinergi pemasaran dan pengadaan serta tambahan pengalaman pengelolaan proyek besar dan kompleks dari Perseroan, akan dapat lebih cepat menumbuhkan WIKA Insan Pertiwi mencapai misinya menjadi pelopor pengembangan jasa enginiring dan konstruksi mekanikal & elektrikal, serta jasa operasi dan pemeliharaan yang terkemuka dan terpercaya yang berdaya saing, aman, bermutu, tepat waktu dan berwawasan lingkungan.

In 2010, WIKA Gedung has targeted in its Corporate Business Plan and Budget (Rencana Kerja Anggaran Perusahaan/RKAP) a total contract value of Rp1.19 trillion or up 239 percent from the previous year, sales amounting to Rp603 billion or up 647 percent and net profit amounting to Rp28 billion or up 390 percent.

PT WIJAYA KARYA INSAN PERTIWIPT Wijaya Karya Insan Pertiwi (WIKA Insan Pertiwi) a subsidiary of WIKA, resulted from the acquisition of 70.08 percent shares of PT Catur Insan Pertiwi on November 2008. WIKA Insan Pertiwi specializes in the installation of mechanical electrical industrial and power plant projects. With WIKA Insan Pertiwi, WIKA’s experience in civil construction becomes fully equipped for undertaking EPC projects, industrial projects, oil and gas as well as power plant projects through the Department of Utility and Department of Energy.

In anticipating the operation of the power plants that are part of the 10,000 MW program, owned by both PLN and Independent Power Producer (IPP), as well as the growth of investment in the fields of industry, oil & gas and mining, WIKA Insan Pertiwi which has been quite active in providing labor supply for industrial maintenance needs, is also developing its business toward the Operation and Maintenance ofr industries and power generation.

The synergy of the Company’s marketing and procurement and the additional experience of large and complex project management, will further accelerate the growth of WIKA Insan Pertiwi in achieving its mission to become a pioneer in the development of engineering and mechanical and electrical construction services, and provide the operation and maintenance services. All of these services take into account the aspects of competitiveness, security, quality, timeliness and the environment.

Pabrik Kimia, Kerinci PekanbaruChemical Plant, Kerinci Pekanbaru

632009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 66: Annual Report 2009

WIKA Insan Pertiwi disamping mengerjakan proyek di lingkungan WIKA juga mengerjakan proyek-proyek di luar WIKA yaitu dari pelanggan lama maupun pelanggan baru yang terus dikembangkan. Proyek-proyek yang dikerjakan WIKA Insan Pertiwi tahun 2009 antara lain PLTD Batakan, PLTD Bontang, Chipper mill dan PLTD Medco Merauke, Conveyor KCM, Conveyor Indominco, dan Conveyor Asam-asam, Grinding Mill Indocement, Instalasi Mekanikal Perluasan SPV 4 (South Pacific Viscouse) salah satu pabrik rayon terbesar di Indonesia. Sedangkan untuk tahun 2010 WIKA Insan Pertiwi mentargetkan untuk mengerjakan beberapa PLTU Batubara dan Biomasa, PLTD, tank farm, pabrik pengolahan kelapa sawit, Pipanisasi migas, pipanisasi aviation fuel supply system dan mekanikal elektrikal proyek industri pertambangan.

PT WIJAYA KARYA JABAR POWERPT Wijaya Karya Jabar Power (WIKA Jabar Power) dibentuk berdasarkan Akta Notaris A.Budy Priahastyanti Surjaningsih, SH tanggal 16 Juli 2009, sedangkan kegiatan operasi perusahaan dimulai setelah pelaksanaan RUPS pada tanggal 6 November 2009. Perseroan memiliki kepemilikan saham WIKA Jabar Power sebesar 55 persen, PT Jasa Sarana 40 persen, dan PT Resources Jaya Teknik Management Indonesia 5 persen.

Visi WIKA Jabar Power adalah menjadi perusahaan produsen listrik tenaga panas bumi terbaik pada tahun 2020. Sejalan dengan itu, misi WIKA Jabar Power adalah menghasilkan produk yang berkualitas dan bernilai tambah, menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kepuasan pelanggan, stakeholder, subkontraktor dan masyarakat, serta pelayanan terbaik melalui efisiensi, berwawasan lingkungan dan menggunakan teknologi terkini.

Kegiatan Utama WIKA Jabar Power dibagi 2(dua) bagian yaitu:

Sisi Hulu Pertambangan Panas Bumi Gunung 1. Tampomas, meliputi: eksplorasi, study kelayakan, dan eksploitasiSisi Hilir Pembangunan Pembangkit Listrik Panas Bumi, 2. meliputi: pembangunan dan pendirian pembangkit, pengoperasian dan pemeliharaan, pengembangan PLTP dan seluruh infrastrukturnya.

Untuk kegiatan tahun 2009 merupakan rangkaian kegiatan dari rencana investasi bidang usaha penjualan energi listrik melalui wilayah pertambangan panas bumi Gunung Tampomas dan pembangunan pembangkit listrik panas bumi.

In addition to WIKA Insan Pertiwi’s projects within WIKA, it also undertakes projects outside of WIKA, from repeat customers as well as new customers, which continue to be developed. Projects being carried out by WIKA Insan Pertiwi in 2009 include: Batakan Diessel Engine Power Plant, Bontang Diessel Engine Power Plant, Chipper mill and Medco Merauke Diesel Engine Power Plant, KCM Conveyor, Indominco Conveyor, and Asam-asam Conveyor, Indocement Grinding Mill, Mechanical Installation at the SPV 4 expansion (South Pacific Viscouse), one of the largest rayon factory in Indonesia. While in 2010, WIKA Insan Pertiwi aims to carry out several Coal Fired Power Plant and Biomass, Diesel Engine Power Plant, tank farm, palm oil mill, oil and gas pipeline, aviation fuel supply system pipeline and mechanical electrical of mining industrial projects.

PT WIJAYA KARYA JABAR POWERPT Wijaya Karya Jabar Power (WIKA Jabar Power) was established pursuant to the Notarial Deed by A.Budy Priahastyanti Surjaningsih, SH dated 16 July 2009, while its operations started only after the holding of its GMS on 6 November 2009. The Company holds 55 percent shares of WIKA Jabar Powe, PT Jasa Sarana holds 40 percent and PT Resources Jaya Teknik Management Indonesia holds 5 percent.

WIKA Jabar Power’s vision is to become the best geothermal electric power producer in 2020. In line with WIKA Jabar Power’s mission to provide quality and added value products, to satisfy its customers, stakeholders, subcontractors and the community at large, and to provide the best services through efficiency, awareness of the environment and the use of cutting-edge technology.

The primary activities of WIKA Jabar Power is divided into two parts, namely:

In the upstream end of the Gunung Tampomas 1. Geothermal mining, covering: exploration, feasibility study, and exploitationIn the downstream end of Geothermal Power Generator 2. covering: the development and establishment of power plants, operations and maintenance, and development of PLTP and all of its infrastructure.

In 2009,its activities covers the investment plan on the sales of electric energy through geothermal mining areas of Gunung Tampomas and the development of geothermal electric power generator.

64 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 67: Annual Report 2009

Profil PerusahaanCompany Profile

Berikut adalah sejumlah langkah strategis yang diambil WIKA Jabar Power pada tahun 2009:

Memperoleh Ijin Usaha Pertambangan (IUP) yang •ditanda tangani pada tanggal 4 Nopember 2009.Menetapkan konsultan ahli.•

PERUSAHAAN PATUNGAN

PT Marga Nujyasumo AgungPT Marga Nujyasumo Agung (MNA) adalah perusahaan patungan antara WIKA (20 persen), PT Jasa Marga (55 persen) dan PT Moeladi (25 persen). Didirikan pada tahun 1995 dan direstrukturisasi kepemilikannya pada tahun 2009. Perusahaan ini bergerak dalam penyelenggaraan proyek yang meliputi pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan Jalan Tol Surabaya–Mojokerto dengan panjang 36,27 km yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Java.

PT Marga Kunciran CengkarengPT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) adalah perusahaan patungan antara WIKA (10 persen), PT CMS (60 persen), PT Jasa Marga (20 persen), PT Nindya Karya (5 persen) dan PT Istaka Karya (5 persen). Didirikan pada tahun 2008, bergerak dalam bidang penyelenggaraan dan pengelolaan fasilitas jalan tol.

PT WIKA–NGK InsulatorsPT WIKA-NGK Insulator adalah perusahaan patungan antara WIKA (18,65 persen), NGK Insulator Ltd. (54,23 persen) dan Sumitomo Corporation (27,12 persen). Didirikan pada tahun 1987. Perusahaan ini memproduksi insulator untuk distribusi (6,6 s.d. 33 kV) dan transmisi (lebih dari 70kV), berupa insulator tumpu dan insulator tarik.

Awalnya, PT WIKA-NGK Insulator memfokuskan usahanya untuk memenuhi kebutuhan PLN. Dalam perkembangannya, produk PT WIKA-NGK mulai diekspor ke berbagai negara, seperti Amerika Serikat, Meksiko, dan Filipina.

Below are several strategic steps taken by WIKA Jabar Power in 2009:

Obtained a mining licence on 4 November 2009•Determining professional consultants •

JOINT VENTURE COMPANIES

PT Marga Nujyasumo AgungPT Marga Nujyasumo Agung (MNA) is a joint venture company between WIKA (20 percent), PT Jasa Marga (55 percent) and PT Moeladi (25 percent). Established in 1995 and restructured in 2009. The company specializes in project implementation covering development, operation and maintenance of the 36.27 km Surabaya–Mojokerto Toll Road which is part of theTrans Java Toll Road.

PT Marga Kunciran CengkarengPT Marga Kunciran Cengkareng (MKC) is a joint venture company between WIKA (10 percent), PT CMS (60 percent), PT Jasa Marga (20 percent), PT Nindya Karya (5 percent) and PT Istaka Karya (5 percent). Established in 2008, it specializes in the implementation and management toll road facilities.

PT WIKA–NGK InsulatorsPT WIKA-NGK Insulator is a joint venture company established by WIKA (18.65 percent), NGK Insulator Ltd. (54.23 percent) and Sumitomo Corporation (27.12 percent). Established in 1987. The company produces insulators for power distribution (6,6 to 33kV) and transmission (more than 70kV), in the form of pin posts and strain rods.

Initially, PT WIKA-NGK Insulator focused its business to meet PLN’s needs. In its development however, PT WIKA-NGK began to export its products to various countries, such as the United States, Mexico, and the Philippines.

652009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 68: Annual Report 2009

I. Riwayat Pencatatan Saham PerseroanWIKA mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta, yang sekarang berubah menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI), pada tanggal 29 Oktober 2007. Kode saham Perseroan di bursa adalah WIKA. Pencatatan saham ini berhasil dilakukan berkat adanya persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) No. KD. 01/3406/DPRRI/2007 tanggal 26 April 2007, dan Rapat Pemegang Saham Luar Biasa No. RIS-15/D2.MBU/2007, yang diselenggarakan pada tanggal 14 Juni 2007 serta surat persetujuan Menteri Negara BUMN No. F-717/MBU/2007 tanggal 8 Oktober 2007 tentang persetujuan program Employee Stock Allocation (ESA) dan Employee Stock Option Plan & Management Stock Option Plan (ESOP/MSOP).

Pelaksanaan Program ESAWIKA telah melaksanakan program ESA sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu 10 persen dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum, dengan harga per lembar saham sebesar Rp420, dan diberi diskon sebesar 20 persen. Saham yang berasal dari program ESA mengalami lock up period selama delapan (8) bulan sejak tanggal pencatatan di BEJ.

Pelaksanaan ESOP/MSOPPerseroan telah melaksanakan dua tahap program ESOP/MSOP. Dalam tahap pertama WIKA mendistribusikan 50 persen dari jumlah keseluruhan saham yang dialokasikan untuk program ESOP/MSOP, sedangkan 50 persen sisanya didistribusikan pada akhir Oktober 2008. Pada tahun 2009 ini ada pelaksanaan opsi dari karyawan terhadap progam ESOP/MSOP yang telah di exercise opsinya sebesar 213.500 (dua ratus tiga belas ribu lima ratus) saham, sehingga secara keseluruhan jumlah saham WIKA menjadi 5.846.367.500 (lima miliar delapan ratus empat puluh enam juta tiga ratus enam puluh tujuh ribu lima ratus) saham.

Kronologi Pencatatan Obligasi Pada tahun 2009, WIKA tidak memiliki pencatatan obligasi.

I. Chronology of Stock ListingWIKA listed its stocks on the Jakarta Stock Exchange (JSX), which has changed its name to the Indonesian Stock Exchange (IDX), on October 29, 2007. The Company’s shareticker is WIKA. The stock listing was successful thanks to the approvals of the House of Representatives of the Republic of Indonesia No. KD. 01/3406/DPRRI/2007 dated 26 April 2007, and the Extraordinary General Meeting of Shareholders No. RIS-15/D2.MBU/2007, which was held on 14 June 2007, and the approval letter of the State Minister of State-Owned Enterprises No. F-717/MBU/2007 dated 8 October 2007, regarding the approval for Employee Stock Allocation (ESA) Program and the Employee Stock Option Plan & Management Stock Option Plan (ESOP/MSOP).

ESA Program ImplementationWIKA has conducted the ESA program in accordance with prevailing regulations, namely 10 percent of the total stocks are offered in the public offering at a price of Rp 420 per share with 20 percent discount. The stocks that originated from the ESA program underwent a lock up period of eight (8) months since the date of its listing in JDX.

ESOP/MSOP ImplementationThe Company conducted the ESOP/MSOP program in two phases In the first phase, WIKA distributed 50 percent of the total stocks allocated for the ESOP/ MSOP program, while the remaining 50 percent of stocks were distributed at the end of October 2008. In 2009, the options exercised by the employee on The ESOP/MSOP stocks amounted to 213,500 (two hundred thirteen thousand five hundred) shares, thus the overall amount of WIKA’s shares reached 5,846,367,500 (five billion eight hundred forty six million three hundred sixty seven thousand five hundred) shares.

Chronology of Bond ListingIn 2009, WIKA did not have any bond listings.

66 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 69: Annual Report 2009

Profil PerusahaanCompany Profile

Pembelian Kembali SahamSebagai langkah mengantisipasi penurunan harga saham Perseroan akibat melemahnya bursa, WIKA telah melaksanakan program Pembelian Kembali Saham (“buyback”) . Tujuan dari buyback adalah menstabilkan harga saham yang relatif undervalued sehingga tidak mencerminkan kinerja dan fundamental Perseroan.

Buyback juga bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan dan melindungi kepentingan investor publik. Bagi Perseroan, buyback ini meningkatkan laba per saham (earning per share) sehingga meningkatkan rasio Return on Asset dan Return on Equity.

Share BuybackIn a move to anticipate the decline of the Company’s share price as a result of the weakening stock market, WIKA conducted a share buyback program. The objective of the buyback is to stabilize the share price, which was relatively undervalued and, therefore, did not reflect the Company’s performance and the fundamentals.

The buyback was intended to increase the confidence of the investing public and protect their interests. For the Company, the buyback has increased the earning per share and, hence boosting the Return on Asset and the Return on Equity ratios.

Realisasi buyback saham tahap IStatus buyback saham per 13 Oktober 2008-13 Januari 2009

Share buyback realization phase IShare buyback status of 13 October 2008-13 January 2009

Buyback SahamShare Buyback

38 hari buyback saham selama 61 hari di pasar sejak 13 Oktober 2008 hingga 13 Januari 200938 days of share buyback during 61 days period at the market since 13 October 2008 to 13 January 2009

Akumulasi Buyback SahamShare Buyback Accumulation

143.279.000 saham, dengan nilai Rp27,693 miliar143,279,000 shares, valued at Rp27.693 billion

Harga rata-rata buyback sahamAverage share buyback price

Rp193,28 per sahamRp193.28 per share

Realisasi buyback saham tahap IIStatus buyback saham per 23 Februari 2009–22 Mei 2009

Share buyback realization phase IIShare buyback status of 23 February 2009–22 May 2009

Buyback SahamShare Buyback

24 hari buyback saham selama periode 60 hari bursa sejak 23 Februari 2009 hingga 22 Mei 200924 days of share buyback during 60 stock exchange day period since 23 February 2009 to 22 May 2009

Akumulasi Buyback SahamShare Buyback Accumulation

33.407.500 saham, dengan nilai Rp7,277 miliar33,407,500 shares, valued at Rp7.277 billion

Harga rata-rata buyback sahamAverage share buyback price

Rp217,84 per sahamRp217.84 per share

Total buyback saham tahap I dan II Share buyback total phase I and IIAkumulasi Buyback SahamShare Buyback Accumulation

176.686.500 saham, dengan nilai Rp34,970 miliar176,686,500 shares, valued at Rp34.970 billion

Harga rata-rata buyback sahamAverage share buyback price

Rp197,93 per sahamRp197.93 per share

672009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 70: Annual Report 2009

Direktur UtamaPresident Director Bintang Perbowo

Direktur SDM & PengembanganDirector of Human Capital & Business Development

Tonny Warsono

Direktur KeuanganDirector of Finance

Ganda Kusuma

Direktur Operasi IDirector of Operation I

Budi Harto

Direktur Operasi IIDirector of Operation IISlamet Maryono

PKBL/ CSRDirham Su’udi

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

Natal Argawan P

Departemen LegalLegal

Gunawan

Departemen Sipil UmumCivil Construction

Muryadi Yoesoef

DIVISI SIPIL UMUM 1Civil Construction 1

DIVISI SIPIL UMUM 2Civil Construction 2

DIVISI SIPIL UMUM 3Civil Construction 3

DIVISI LUAR NEGERIOverseas

DIVISI BANGUNANGEDUNGBuilding

Departemen Wilayah & LNRegion & Overseas

Hari Respati

Departemen Bangunan GedungBuilding

Budhi Saddewa S

WILAYAHRegion

Departemen KeuanganFinance

Entus Asnawi M.

Departemen Human CapitalHuman Capital

Nur Al Fata

Departemen Pengembangan Sistem & UsahaSystem & Business Development

Arif in Fahmi

Struktur OrganisasiOrganization Structure

Pro

ye

k /

Pro

jec

t

Pro

ye

k /

Pro

jec

t

Pro

ye

k /

Pro

jec

t

Pro

ye

k /

Pro

jec

t

Pro

ye

k /

Pro

jec

t

Pro

ye

k /

Pro

jec

t

68 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 71: Annual Report 2009

Profil PerusahaanCompany Profile

Direktur UtamaPresident Director Bintang Perbowo

Direktur SDM & PengembanganDirector of Human Capital & Business Development

Tonny Warsono

Direktur KeuanganDirector of Finance

Ganda Kusuma

Direktur Operasi IDirector of Operation I

Budi Harto

Direktur Operasi IIDirector of Operation IISlamet Maryono

Satuan Pengawasan Intern

Internal Audit UnitTatang Setyarsono

DIVISI MEKANIKALELEKTRIKALMechanical

Electrical

DIVISI PABRIKASIBAJA

Steel Fabrication

DIVISI ENERGI 1Energy 1

DIVISI ENERGI 2Energy 2

Departemen UtilitasUtilities

Ruslyn H.Silalahi

Departemen EnergiEnergy

Bambang Pramujo PT. WIKA BetonA. Boediono

PT. Marga Kunciran

Cengkareng

Anak PerusahaanSubsidiaries

PT. WIKA IntradeYoyon Mulyana

PT. Marga Nujyasumo

Agung

PT. WIKA RealtyMuhammad Nawir

PT. WIKA Bangunan

GedungBudhi Saddewa S

PT. WIKA NGK Insulator

Elvis Nurhasral

PT. WIKAJabar Power

Akmal Malik

PT. WIKA Insan PertiwiWerdoyo Santosa

Perusahaan PatunganJoint Ventures

Pa

bri

k /

Fa

cto

ry

DIVISI PENGADAANProcurement

Ridwan A. Muthalib

Pro

ye

k /

Pro

jec

t

Pro

ye

k /

Pro

jec

t

Pro

ye

k /

Pro

jec

t

692009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 72: Annual Report 2009

Penjamin Pelaksana Emisi EfekShare Underwriters

PT Bahana Securities Graha Niaga Fl. 19Jl. Jend. Sudirman Kav. 58 Jakarta 12190Tel: (6221) 2505081 Fax: (6221) 5225869

PT CIMB-GK Securities Indonesia Gedung BEJ Tower 2, Fl. 20Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190Tel: (6221) 5151330 Fax: (6221) 5151335

PT Indo Premier Securities Wisma GKBI 7/F Suite 718 Jl. Jend. Sudirman No. 28 Jakarta 10210Tel: (6221) 57931168 Fax: (6221) 57931167

Biro Administrasi Efek:Stock Administration Bureau

PT Datindo EntrycornPuti Datindo–Wisma SudirmanJl. Jend. Sudirman Kav. 54Jakarta 10220Tel: (6221) 5709009 Fax: (6221) 5709026

Penilai:Appraiser

Yanuar Bey & RekanWijaya Grand Center Blok F No. 59Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12160Telp : 021–7279 4427 (Hunting)Fax : 021–7279 4428

NotarisNotary

Imas Fatimah, S.H.Graha MIK Lt5Taman Perkantoran KuninganJl Setia Budi Selatan Kav. 16-17Jakarta 12920Tel : (6221) 57941450Fax : (6221) 57941451

A.Partomuan Pohan, S.H. Jl. Wolter Monginsidi No. 7 Kebayoran Baru, Jakarta 12110Tel: (6221) 7208675

Akuntan Publik Public Accountant

PIETER, UWAYS & REKANGraha PiestaJl. Warung Buncit Raya No. 16, Warung Jati BaratJakarta Selatan12550Tel: (62-21) 78840777 (Hunting)Direct line (62-21): 78840909, 7813683Fax : (62-21) 7813680 & 7813681

Kustodian Efek :Stock Custodian

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Bursa Efek Jakarta Tower 1, Fl. 5Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53,Jakarta 12190Tel: (6221) 52991099 Fax: (6221) 52991199

Bank :•BankMandiri•BankNiaga•BankSyariahMandiri•BankBukopin•BankPermata•BankMega•BankDBS•BankBNI•DeutscheBank•BankDanamon•BankPanin

Nama dan Alamat Lembaga Profesi Penunjang Pasar Modal Name and Address of Stock Exchange Supporting Institutions and Profession

70 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 73: Annual Report 2009

Profil PerusahaanCompany Profile

Alamat / Address

Kantor Pusat / Head OfficeJl. D.I. Panjaitan Kav. 9, Jakarta 13340Tel: (6221) 8192808, 8508640, 8508650Fax: (6221) 8191235, 8199713Website: http://www.wika.co.idEmail: [email protected]

Departemen / DepartmentSipil Umum / Civil ConstructionJl. D.I. Panjaitan Kav. 9 Jakarta 13340Tel: (6221) 8192808, 8508640, 8508650Fax: (6221) 85904148Email: [email protected]

Wilayah dan Luar NegeriRegion and Overseas Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9, Jakarta 13340Tel: (6221) 8192808, 8508640, 8508650Fax: (6221) 85909416Email: [email protected]

Bangunan Gedung / BuildingJl. D.I. Panjaitan Kav. 9, Jakarta 13340Tel: (6221) 8192808, 8508640, 8508650Fax: (6221) 8191235Email: adwijayawika.co.id

Utilitas / UtilityJl. D.I. Panjaitan Kav. 9, Jakarta 13340Tel: (6221) 8192808, 8508640, 8508650Fax: (6221) 8198040Email: [email protected]

Energi / EnergyJl. D.I. Panjaitan Kav. 9 Jakarta 13340Tel: (6221) 8192808, 8508640, 8508650Fax: (6221) 85911970Email: [email protected]

Wilayah-Wilayah/RegionsWilayah I / Region ISumatera UtaraJl. Gunung Krakatau No.15, Medan 20239Tel: (6261) 6610737, 6639496Fax: (6261) 6610740, (0651)40235

Wilayah II / Region IIRiau, Kepulauan Riau dan Sumatera BaratJl. Gelatik No.25, Sukajadi, Pekanbaru 28124Tel: (62761) 31868Fax: (62761) 854904

Wilayah III / Region IIISumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Bangka BelitungJl. Jend. Sudirman No.134A/2227PalembangTel: (62711) 319755Fax: (62711) 319755

Wilayah IV / Region IVJawa Barat, Banten, dan LampungJl. Dr. Otten No.3, Bandung 40171Tel: (6222) 4237770Fax: (6222) 4237770

Wilayah V / Region VJawa Tengah dan YogyakartaJl. Teuku Umar No.21, Semarang 50234Tel: (6224) 8411890Fax: (6224) 8318135

Wilayah VI / Region VIJawa Timur, Bali, NTT dan NTBJl. Jend. Achmad Yani No. 176 – 178Surabaya 60235Tel: (6231) 8282723-5, 8290092Fax: (6231) 8282937, 828719

Wilayah VII / Region VIIKalimantan Timur dan Kalimantan BaratJl. Ir. Sutami- Perum. KARPOTEKBlok B I No.02, Samarinda 75127Tel: (62541) 271693Fax: (62541) 271693

Wilayah VIII / Region VIIIKalimantan TengahJl. Rajawali No.56, PalangkarayaTel: (62561) 733701Fax: (62561) 733701

Kalimantan SelatanJl. Dharma Praja No.8, BanjarmasinTel: (62511) 3260912Fax: (62511) 3255014

Wilayah IX / Region IXSulawesi, Maluku dan PapuaJl. Bougenville C II No.23Panakukang Mas, MakasarTel: (62411) 441639Fax: (62411) 441639

Anak Perusahaan/ SubsidiariesPT Wijaya Karya BetonJl. D.I. Panjaitan Kav. 3-4, Jakarta 13340Tel: (6221) 8192808, 8505640, 8508650Fax: (6221)85903872Website: www.wikabeton.co.idEmail: [email protected]@wika-beton.co.id

PT Wijaya Karya IntradeJl. D.I. Panjaitan Kav. 3-4, Jakarta 13340Tel: (6221) 8192808, 8505640, 8508650Fax: (6221) 8564462, 8505323, 8565555Web site: www.wika-intrade.comEmail: [email protected]

PT Wijaya Karya RealtyJl. D.I. Panjaitan Kav. 3-4, Jakarta 13340Tel: (6221) 8192808, 8505640, 8508650Fax: (6221) 85907502, 85907585Website: www.wikarealty.comEmail: [email protected]

PT Wijaya Karya GedungJl. D.I. Panjaitan Kav. 9, Jakarta 13340Tel: (6221) 8192808, 8505640, 8508650Fax: (6221) 85904146

PT Wijaya Karya Insan PertiwiJl.Dr. Saharjo No.149-F, Jakarta SelatanTel: (6221) 8305891, 8312701, 82880308Fax: (6221) 8281292

PT Wijaya Karya Jabar PowerJl. Tubagus Ismail Depan No.1 ABandung, Jawa Barat 40134

Perusahaan Patungan / Joint VenturesPT WIKA NGK InsulatorMenara Bidakara, 3rd Floor, Suite 0304Jl. Gatot Subroto Kav. 71-73Jakarta 12870Tel. (6221) 83793383-4Fax: (6221) 83793045Website: www.wika-ngk.co,id

PT Marga Nujyasumo AgungGedung MLI, Jl. Let. Jend MT Haryono Kav. 49Jakarta 12770

PT Marga Kunciran CengkarengJl. Pulau Putri X Blok 05 No.14Modernland, Tangerang

712009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 74: Annual Report 2009

Medan

Pekan Baru

Palembang

Palangkaraya

Lampung

Jakarta

Bogor

Bandung

MajalengkaSemarang

Boyolali

Surabaya

Wilayah OperasiOperational Area

72 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 75: Annual Report 2009

Profil PerusahaanCompany Profile

BanjarmasinPalangkaraya

Samarinda

Makasar

Pasuruan

Kantor Pusat/Head OfficeKantor Wilayah/ Regional OfficeKantor Perwakilan/ Representative OfficePabrik/ Factory

Algeria

732009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 76: Annual Report 2009

Jalan Tol JORR W1, BantenJORR W1 Toll Road, Banten

Page 77: Annual Report 2009

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Page 78: Annual Report 2009

A. Tinjauan Operasional Terjadinya krisis keuangan global pada tahun 2008 telah berdampak luas pada dunia usaha termasuk sektor industri konstruksi. Kondisi ini mendorong WIKA melakukan langkah antisipasi dengan menerapkan strategi yang berfokus pada tiga aspek, yaitu (i) Menjaga dan mengamankan likuiditas perusahaan; (ii) Selektif pada pasar yang dapat memberikan tingkat kepastian pembayaran tinggi (prioritas sumber dana APBN/APBD, loan, dan anggaran BUMN); dan (iii) Melakukan efisiensi di segala bidang.

Penerapan fokus pada ketiga hal tersebut, berhasil mengamankan kinerja usaha WIKA yang mencatat hasil-hasil usaha yang menggembirakan selama tahun yang berakhir 31 Desember 2009, sekaligus mewujudkan landasan yang kokoh bagi pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan.

Selain berkat penerapan strategi usaha yang jitu selama tahun 2009, landasan yang kokoh tersebut juga terbentuk oleh pengembangan model bisnis WIKA yang stratejik selama beberapa tahun silam.

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

A. Operational Review The global financial and capital market crisis culminating at year-end 2008 triggered a drought in liquidity that widely affected the corporate world including the industrial construction sector. This condition compelled WIKA to act prudently in implementing a strategy that focused on three matters, namely (i) Maintain and securing the company’s liquidity; (ii) Selecting only markets with a high certainty in making payments (prioritising those that receive funding from the National/Regional Revenues and Expenditures Budgets (APBN/APBD), loans, and State Enterprises (BUMN) budgets; and (iii) Implement efficiencies in all areas. The focus on the three above matters, succeeding in securing WIKA’s performance, which posted exciting results during the year ending 31 December 2009, and at the same time established a sturdy foundation for continued long-term growth.

In addition to the implementation of a precise business strategy during 2009, the establishment of the sturdy foundation was also due to the development of WIKA business model over the past years.

Rapat DireksiDirector’s meeting

76 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 79: Annual Report 2009

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Model bisnis yang stratejik tersebut menempatkan kegiatan bisnis inti WIKA – yaitu jasa Teknik Rekayasa, Pengadaan dan Konstruksi atau yang lebih dikenal dengan istilah EPC – di bagian poros. Bisnis inti EPC di bagian poros tersebut ditunjang dari belakang oleh sumber daya fabrikasi/manufaktur di bidang-bidang yang terkait erat dengan kegiatan EPC, dan pada gilirannya menunjang keberlanjutan usaha ke depan melalui kegiatan investasi jangka panjang di bidang-bidang yang juga terkait erat dengan kegiatan EPC.

Bila digambarkan dalam sebuah bagan, maka model bisnis WIKA akan terlihat sebagai berikut:

The strategic business model places WIKA’s core business activities – namely its Engineering, Provision, and Construction technical services or more commonly known as EPC – at the axis. The EPC core business at the axis is supported by fabrication/manufacturing resources in areas closely intertwined with EPC activities, and in turn supports the future viability of the business through long-term investments in areas also closely related to EPC activities.

When depicted in a diagram, the WIKA business model would appear as in the following:

Masing-masing kegiatan pada backward integration, core activities maupun forward integration tersebut dilakukan pada tiga sektor utama, yaitu sektor energi, sektor industri dan sektor infrastruktur.

Pengamanan Perolehan Pendapatan Model bisnis WIKA dirancang sebagai wahana untuk mencapai VISI 2020 Perseroan, selain juga mengamankan perolehan pendapatan Perseroan dari tahun ke tahun. VISI 2020 mengarah pada upaya WIKA untuk menjadi salah satu Perusahaan terbaik dalam bidang EPC dan Investasi yang terintegrasi di Asia Tenggara.

Namun untuk mencapai visi tersebut, Perseroan harus dapat mengatasi tantangan yang timbul dari berbagai hal, mulai dari persaingan pasar, perubahan teknologi, tuntutan inovasi, rekrutmen serta retensi sumber daya manusia bertalenta, hingga permasalahan yang timbul akibat dari fluktuasi pasar, krisis ekonomi, gejolak sosial dan pemanasan global.

Each activity at backward integration, core activities and also forward integration are implemented at three major sectors, namely the energy sector, the industrial sector and the infrastructure sector. Securing Revenue GenerationThe WIKA business model was designed as means to reach the Company’s VISION 2020, in addition to securing the Company’s revenue generation from year to year. VISION 2020 refers to WIKA’s effort to become one of best company in the field of integrated EPC and Investment in South-East Asia.

However to reach that vision, the Company must be able to overcome the challenges arising out of various situations, starting from market competition, changes in technology, demands of innovation, recruitment and also retention of talented human resources, till problems arising out of market fluctuations, economic crisis, social upheavals and global warming.

Backward Integration Core Activities Forward Integration

772009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 80: Annual Report 2009

Dewasa ini, persaingan di sektor usaha konstruksi yang meliputi pekerjaan konstruksi sipil umum dan konstruksi bangunan gedung telah sedemikian ketatnya, sehingga mendorong WIKA untuk mencari peluang usaha baru di sektor konstruksi untuk utilitas, migas dan energi (pembangkit tenaga listrik).

Sebaliknya, bisnis manufaktur WIKA (backward) mampu menghasilkan pendapatan tetap yang dapat ditingkatkan dari tahun ke tahun; sedangkan penyertaan modal di sektor-sektor energi, industri dan infrastruktur yang bersifat strategis (forward), diharapkan memberi peluang pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan.

Pada tahun 2009, strategi bisnis WIKA yang bertumpu pada kegiatan backward, core dan forward mulai memberi kontribusi nyata bagi WIKA, baik dari segi struktur bisnis secara kelompok usaha, maupun dari segi perolehan pendapatan. Sementara fokus yang lebih tajam pada masing-masing lini usaha menjadikan langkah WIKA semakin terarah serta lebih kompetitif dalam persaingan pasar.

Kompeten dan Unggul di BidangnyaPerjalanan dan kinerja Perseroan hingga tahun 2009 telah memposisikan WIKA sebagai perusahaan dengan kekuatan finansial dan kompetensi teknis yang unggul sehingga mampu menyerap proyek-proyek mega infrastruktur. Posisi ini dicapai berkat keberhasilan WIKA menerapkan model bisnis yang stratejik, dimana anak perusahaan mampu beroperasi dengan kadar spesialisasi dan kompetensi yang tinggi, sekaligus memungkinkan WIKA untuk melaksanakan proyek-proyek EPC secara terpadu dan kompetitif.

Beberapa pilar utama yang menopang kinerja tersebut antara lain adalah keberhasilan WIKA dalam (i) proyek overseas yang memberikan hasil usaha yang sangat memuaskan pada tahun 2009; (ii) penguasaan sekitar 30 persen proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik 10.000 MW oleh pemerintah. dan (iii) penanganan proyek mekanikal-elektrikal, proyek wilayah yang bersumber dana APBD dan keberhasilan usaha WIKA Beton.

WIKA semakin memantapkan taktik bisnis yang berhasil diterapkan dalam beberapa tahun silam, sebagai berikut:

Melakukan kemitraan dengan kontraktor atau investor •asingMengupayakan integrasi melalui akuisisi dan •penyertaan modalMembentuk aliansi strategis dengan pemasok utama.•

Today, competition in the construction sector, which includes general civil construction and building construction works, has become so tight that it compels WIKA to look for new opportunities in the construction sector for utilities, oil & gas, and energy (power plants).

In contrast, WIKA’s manufacturing business (backward) has successfully yielded regular earnings that continues to improve from year to year; while equity participation in the energy, industrial and infrastructure sectors that are strategic in character (forward), are expected to give continued long-term growth opportunities. In 2009, the WIKA business strategy that is supported by backward, core and forward activities began to give real contributions to WIKA, whether from the business structure of a group aspect, or from the revenue generation aspect. While the sharper focus on each line of business makes WIKA’s steps more certain and also more competitive in market competition.

Competent and Excellent in its Field The Company’s journey and performance till 2009 have positioned WIKA as a company with leading financial strength and technical competency enabling it to take on mega-infrastructure projects. This position was reached as a result of WIKA’s success in implementing its strategic business model, where subsidiaries are able to operate at a high rate of specialization and competency, and at the same time enabling WIKA to carry out EPC projects in an integrated and competitive manner. Several pillars sustaining that performance among others are WIKA’s success in (i) overseas projects that posted gratifying results in 2009; (ii) command of around 30 percent of the government’s 10,000 MW power plant development projects, and (iii) running mechanical-electrical projects, regional projects funded by APBD and the success of WIKA Beton’s venture.

WIKA further solidified the business tactics that it has been successfully implementing over the past years, by:

Establishing partnerships with foreign contractors or •investors Striving for integration through acquisition and equity •participation Establishing strategic alliances with major suppliers•

78 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 81: Annual Report 2009

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Bermitra dengan Kontraktor Asing dan Investor AsingKemitraan dengan kontraktor atau investor asing terealisasi dalam proyek infrastruktur Aljazair dimana Perseroan menjadi subkontraktor dari perusahaan konstruksi Kajima yang tergabung dalam konsorsium Jepang, “COJAAL” (Kajima, Taisei, Nisimatsu, Hazama, dan Teken). Dalam proyek tersebut WIKA mendapat bagian membangun lebih dari 40 unit jembatan dan peletakan girder pada jalan bebas hambatan sepanjang 102 kilometer, structural works, precast factory, temporary building dan ancillary works.

Guna menunjang pembangunan ruas jalan yang dipercayakan kepada WIKA, Perseroan juga membangun dan mengoperasikan pabrik beton di dekat lokasi proyek. Pabrik ini dibangun dengan peralatan utama yang diimpor dari Indonesia, dioperasikan oleh tenaga kerja WIKA yang didatangkan dari Indonesia, dan dikelola oleh tim ahli yang berpengalaman dari WIKA Beton di Indonesia.

Pengalaman WIKA Beton itu sendiri membawa pengaruh yang tidak kecil, dimana pabrik beton WIKA di Aljazair tersebut memiliki tingkat produktivitas dua kali lipat dibandingkan dengan pabrik beton serupa yang dibangun dan dioperasikan oleh subkontraktor lain pada ruas jalan yang berbeda.

Keberhasilan ini diikuti pula oleh hasil yang sangat memuaskan dalam pelaksanaan proyek secara keseluruhan, sebagaimana diutarakan oleh Pemerintah Aljazair dan sesuai penilaian COJAAL yang menyatakan bahwa dari seluruh kontraktor yang terlibat di proyek pembanguan jalan ini, WIKA dipandang sebagai pelaksana terbaik.

WIKA memperoleh sambutan positif dari Pemerintah Aljazair, yang telah mengundang WIKA untuk turut serta dalam tender proyek pembangunan infrastruktur lainnya sebagai main contractor.

Kemitraan dengan kontraktor asing juga dilakukan WIKA untuk berbagi proyek besar di Indonesia, terutama proyek-proyek pembangkit tenaga listrik dan proyek penanggulangan bencana alam yang umumnya dibiayai oleh bantuan dana atau pinjaman luar negeri, sehingga melibatkan peran serta kontraktor asing dari negara asal penyandang dana.

Partnerships with Foreign Contractors and InvestorsThe partnership with foreign contractors or investors was realized in the Algerian infrastructure project where the Company became a subcontractor to the Kajima construction company which was part of the Japanese consortium, “COJAAL” (Kajima, Taisei, Nisimatsu, Hazama, and Teken). In the project WIKA was allocated the construction of more than 40 bridges and the placement of girders along a 102-kilometre stretch of toll-road, structural works, precast factory, temporary building and ancillary works. In order to support the construction of the stretch of road allocated to WIKA, the Company also built and operated a concrete factory near the project location. The factory was constructed with major equipments imported from Indonesia, operated by WIKA personnel brought in from Indonesia, and managed by a team of experienced experts from WIKA Beton in Indonesia. The WIKA Beton experience itself brought an effect that was by no means small, where the WIKA concrete factory in Algeria had a level of productivity two-fold that of other similar concrete factories built and operated by other subcontractors working on different parts of the toll-road.

This success was followed too by the very gratifying results in the execution of the project as a whole, as voiced by the Algerian Government and according to the assessment by COJAAL stating that of all the contractors involved in the toll-road construction project, WIKA was seen as the best executor.

WIKA received positive response from the Algerian Government, which had invited WIKA to participate in other infrastructure development project tenders as a major contractor.

Partnership with foreign contractor was also established by WIKA to jointly take on big projects in Indonesia, especially power plant projects and natural disaster management projects which are generally financed by foreign donor aids or loans, hence involving the participation of foreign contractors from the donor countries.

792009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 82: Annual Report 2009

Untuk proyek pembangunan pembangkit berbahan bakar gas, WIKA bermitra dengan kontraktor Jepang yaitu Mitsubishi Corporation dan Mitsubishi Heavy Industries. Sedangkan untuk pembangkit listrik bahan bakar batubara, WIKA bermitra dengan kontraktor Cina, Chengda Engineering. Untuk proyek penanggulangan bencana alam, WIKA melaksanakan pekerjaan Konstruksi Sabo dan Tanggul Gunung Merapi dan bermitra dengan kontraktor asing yaitu Shimizu Ltd. dan pekerjaan Sabo Dam Bawakaraeng di Sulawesi Selatan bermitra dengan Hazama Corporation.

Integrasi Melalui Akuisisi dan Penyertaan ModalPerseroan terus berupaya meningkatkan integrasi pelayanan maupun pelaksanaan proyek diantara kelompok usaha WIKA dengan melakukan akuisisi atau penyertaan modal pada perusahaan-perusahaan yang dipandang mampu memberikan nilai sinergi. Pada tahun 2009, Perseroan mendirikan anak perusahaan sesuai Akta No.2 tanggal 16 Juli 2009 yang dibuat dihadapan A.Budy Prihastyanti Suryaningsih, SH di Bandung. WIKA bersama-sama perusahaan daerah Jabar membentuk anak usaha, WIKA Jabar Power dengan penyertaan modal oleh WIKA sebesar 55 persen. Maksud dan tujuan dari Perseroan adalah untuk menyelenggarakan usaha pengembangan Panas Bumi sisi hulu (up stream) dan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di sisi hilir (down stream) dan menyelenggarakan usaha ketenagalistrikan sampai dengan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi dengan memanfaatkan sumber panas bumi yang berada di daerah Gunung Tampomas, Kabupaten Sumedang dan Subang, Propinsi Jawa Barat.

Kerjasama Strategis dengan Pemasok Utama Untuk mendukung hasil kerja yang excellent Perseroan menjalin kerja sama atau aliansi strategis dengan pihak-pihak yang merupakan pemasok utama dalam suatu bidang kegiatan tertentu. Sebagai contoh: Dalam pengerjaan tabung gas berukuran tiga (3) kilogram, yang turut menunjang upaya pemerintah dalam mengubah pola konsumsi energi masyarakat dari penggunaan minyak tanah ke gas, WIKA mengadakan kerja sama dengan pemasok plat baja, yaitu PT Krakatau Steel.

Untuk pengadaan besi beton, WIKA melakukan kontrak payung dengan supplier PT Berkat Jaya Niagatama dan PT Interworld Steel Miles. Pengadaan kontrak payung dengan pemasok utama dapat meningkatkan daya tawar Perseroan untuk memperoleh harga terbaik seperti:

PT Swadaya Graha, 1. (erection mechanical & electrical)PT Panca Duta, (2. jetty)Chengda Corporation (3. boiler, turbine & engineering)Yixing Corporation (4. coal unloading equipment)PT Varia Usaha (5. fabricator dan erection conveyor)

For gas-powered power station projects, WIKA partnered Japanese contractors namely Mitsubishi Corporation and Mitsubishi Heavy Industries. Whereas for coal-fired power stations, WIKA partnered a Chinese contractor, Chengda Engineering. For natural disaster management projects, WIKA carried out the Sabo Construction and Mount Merapi Embankment works in partnership with foreign contractor, Shimizu Ltd., and the Sabo Dam Bawakaraeng in South Sulawesi in partnership with Hazama Corporation.

Integration Through Acquisition and Equity Participation The Company continues striving to improve integration of services and also execution of projects within the WIKA group by conducting acquisitions or equity participation in companies deemed capable of yielding synergetic value. In 2009, the Company established a subsidiary pursuant to Deed No.2 dated 16 July 2009 drawn up before A. Budy Prihastyanti Suryaningsih, SH in Bandung. WIKA and region-owned company Jabar jointly established a subsidiary, WIKA Jabar Power, with WIKA’s equity participation at 55 percent. The purpose and objective of the Company is to carry out upstream geothermal developments and downstream Geothermal Power Station (PLTP) develop and operate an electrification business up to the Geothermal Power Station by exploiting the geothermal energy located within the area of Mount Tampomas, in the Sumedang and Subang Regencies, in the Province of West Java.

Strategic Partnership with Major SuppliersTo support the Company’s excellent work in establishing strategic partnerships or alliances with parties that are major suppliers in a particular area of activity. For example: In the manufacture of three (3) kilogram gas cylinders, which also supported the government’s drive to shift the public’s energy consumption pattern from the use of kerosene to gas, WIKA collaborated with supplier of steel plates, PT Krakatau Steel.

For the provision of iron rods for reinforced concrete, WIKA entered into an umbrella contract with suppliers PT Berkat Jaya Niagatama and PT Interworld Steel. Having an umbrella contract with major suppliers improves the Company’s bargaining power in getting the best prices as with:

PT Swadaya Graha, (erection, mechanical & electrical)1. PT Panca Duta, (jetty)2. Chengda Corporation (boiler, turbine & engineering)3. Yixing Corporation (coal unloading equipment)4. PT Varia Usaha (fabricator and erection conveyor)5.

80 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 83: Annual Report 2009

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Yokogawa (6. Terminal Auto System)Pentraco & Tokyo Keisho (7. Automatic Tank Gauge)Optima & Rotork (8. repair Motor Operated Valve)

Sedangkan untuk pengadaan beton Ready Mix, WIKA bekerja sama dengan PT Adhimix Precast dan PT Holcim Indonesia Tbk, dua produsen semen beton bertulang baja terkemuka di Indonesia saat ini. Selain itu, WIKA telah menjalin kerjasama dengan para subkontraktor spesialis, diantaranya seperti PT Perum Jasa Tirta I dengan produk Pancang Cabut Steel Sheet Pile, PT Triroyal Timur Raya dengan produk Fabrikasi Stasiun Tandan dan Rebusan serta PT Dian Berda dengan produk Cikro JGA-5.

Pendapatan UsahaDilihat dari pendapatan Perseroan pada tahun 2009, sektor jasa konstruksi masih memberikan kontribusi pendapatan terbesar, yaitu sekitar 55,8 persen dari seluruh perolehan pendapatan Perseroan. Kontribusi tersebut sedikit banyak menggambarkan betapa pentingnya kegiatan bisnis inti bagi Perseroan, dengan semakin ditunjang oleh perolehan pendapatan dari anak perusahaan dan perusahaan patungan. Tabel berikut ini menggambarkan kontribusi masing-masing lini usaha Perseroan terhadap total pendapatan untuk tahun-tahun 2008 dan 2009:

Yokogawa (Terminal Auto System)6. Pentraco & Tokyo Keisho (ATG)7. Optima & Rotork (repair MOV)8.

Whereas for the provision of Ready Mix concrete, WIKA collaborates with PT Adhimix Precast and PT Holcim Indonesia Tbk, two of the most renowned producers of steel-reinforced concrete cement in Indonesia to date. Additinally, WIKA has also established collaborations with specialist sub-contractors, which among other include PT Perum Jasa Tirta I with its product Removable Steel Sheet Piles, PT Triroyal Timurraya with its product Water Treatment Plants and also PT Dian Berda with its product Cikro JGA-5. Operating IncomeWith regard to the Company’s income in 2009, the construction services sector remains the biggest revenue contributor, with around 55.8 percent of the entire Company revenue. The contribution more or less depicts how important the Company’s core business activity is, with progressively being supported by the revenue generated by the subsidiary and joint-venture companies. The following table shows the contribution by each of the Company’s line of business in comparison to the total revenue for the years 2008 and 2009:

Pendapatan Berdasarkan Segmen Usaha Revenues based on business segment

Proyek 2008 2009 ProjectsTol, Jalan, Jembatan 915.919 939.003 Tolls Roads, Bridges

Pelabuhan, irigasi, Bendungan 456.809 601.240 Ports, Irrigation, Dam

Kelistrikan 452.963 951.451 Power Plant

Utilitas dan Mekanikal-Elektrikal 1.291.996 547.391 Utility and Mechanichal-Electrical

Gedung 1.255.205 703.701 Building

Realty 341.178 444.480 Real Estate

Industri dan perdagangan 940.806 1.154.740 Industry and Trade

Industri beton 904.201 1.248.851 Concrete Precast Industry

Total (sebelum KSO) 6.559.077 6.590.857 Before KSO’s

Kerjasama operasi (KSO)* 273.510 593.750 Joint Operation

TOTAL (setelah KSO) 6.832.587 7.184.607 TOTAL After KSO’s

Rincian proyek-proyek yang berhasil diselesaikan Perseroan pada tahun 2009 terdapat pada tabel di bawah ini:

Description of projects completed by the Company in 2009 are listed on the table below:

Konstruksi Sipil/Infrastuktur Civil Construction/Infrastructure

No. Nama Proyek/Name of Project Nilai/Value Realisasi/Realization1 Toll Road JORR W-1 Kebun Jeruk-Penjaringan 317,585 30-Des-09

2 Central Segment Suramadu Bridge, East Java 187,787 12-Jun-09

3 Amplas Fly Over Bridge, Medan 111,700 30-Des-09

4 Cengkareng Fly Over Bridge, Tangerang 65,081 9-Des-09

5 Curah Cair Port, Riau 46,252 25-Feb-09

(in Million Rupiah)

(in Million Rupiah)

Dalam Juta Rupiah

Dalam Juta Rupiah

* Penjualan KSO tidak di buku pada akun Penjualan, hanya dicatat labanya pada Laba Kotor Sales of KSO are not posted on the Sales account, only the profit is accounted for in the Gross Profit

812009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 84: Annual Report 2009

B. Tinjauan Keuangan

Secara umum kondisi keuangan WIKA pada tahun 2009 menunjukkan keadaan yang sangat sehat. Posisi keuangan WIKA hingga akhir tahun 2009 sangat likuid dan mampu membiayai seluruh operasinya dan sejumlah investasi untuk pengembangan Perseroan selama tahun 2010. Di tengah situasi perekonomian dunia yang kurang kondusif, Perseroan kembali berhasil mencapai kenaikan laba bersih yang cukup signifikan dibandingkan dengan laba bersih pada tahun sebelumnya. Kenaikan laba bersih ini dipicu oleh keberhasilan Perseroan dalam meningkatkan efisiensi, khususnya dalam pengadaan sumber daya dan metode kerja pelaksanaan. Pencapaian laba bersih mencapai 8,1 persen diatas target yang ditetapkan dalam RKAP 2009 sebesar Rp175,03 miliar. Dalam konteks keadaan perekonomian dunia yang tidak menentu, kenaikan laba bersih itu merupakan suatu prestasi yang menggembirakan.

I. Laba BersihWIKA mencatat kenaikan laba bersih sebesar 21,3 persen dari Rp156,03 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp189,22 miliar pada tahun 2009. Kenaikan laba bersih ini disebabkan oleh kenaikan total laba kotor sebesar 45,8 persen dan laba usaha sebesar 68,4 persen. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi tingkat pencapaian laba bersih adalah meningkatnya laba sebelum pajak sebesar 35,8 persen dari Rp256,42 miliar menjadi Rp348,11 miliar dan penurunan hak minoritas atas laba perusahan sebesar 7,1 persen dari Rp18,62 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp17,30 miliar pada tahun 2009.

Energi Energy

No. Nama Proyek/Name of Project Nilai/Value Realisasi/Realization1 Labuhan Angin Coal Fired Steam Power Plant 2 x 115 MW, North Sumatera 37.234 20-Jan-09

2 Muara Karang Gas Power Plant – Civil Architecture Works Switch yard, Jakarta 11.440 31-Jan-09

B. Financial Review In general, WIKA’s financial condition in 2009 showed it to be in prime health. Its financial position as of year-end 2009 was very liquid and able to finance the entire operations and a number of investments for the development of the Company throughout 2010. In spite of the less than conducive global economic situation, the Company once again succeeded in achieving an increase in net profit significantly better than that of the previous year. The increase in net profit was triggered by the Company’s success in improving efficiencies, especially in the provision of resources and the methods of work execution. The increase in net profit surpassed the target set in the RKAP by 8.1 percent. In the context of an uncertain global economic situation, that net profit increase represented a most exciting achievement.

I. Net ProfitWIKA posted a net profit increase of 21.3 percent in 2009 becoming Rp189.22 billion compared to Rp156.03 billion in the previous year. This net profit increase was effected by the increase in total gross profit by 45.8 percent, operating profit by 68.4 percent and the increase in miscellaneous income/(expenses) by 334.2 percent compared to the year before. Other factors affecting the attainment level of net profit were the increase in profit before tax by 35.8 percent from Rp256.42 billion to Rp348.11 billion and the decrease in minority interests in earnings of subsidiaries by 7.1 percent from Rp18.62 billion in 2008 becoming Rp17.30 billion in 2009.

Konstruksi Bangunan Gedung Building Construction

No. Nama Proyek/Name of Project Nilai/Value Realisasi/Realization1 Paragon City Semarang 184.695 28-Apr-09

2 BSD Entertainment Center 118.546 2-Jan-09

3 Astra Insurance Building 77.662 24-Juni-09

4 Lombok International Airport 54.014 24-Nov-09

5 SMAN 3 Tenggarong East Kalimantan 39.363 14-Apr-09

(in Million Rupiah)Dalam Juta Rupiah

Elektrikal dan Mekanikal Electrical and Mechanical

No. Nama Proyek/Name of Project Nilai/Value Realisasi/Realization1 RFO PF II Factory, PT Petrokimia, Gresik 129,500 13-Okt-09

2 Construction of Kelanis Hopper 6 PT Adaro Indonesia, Kalimantan 38.802 24-Apr-09

3 Kertajaya CPO Plant, 37.034 31-Jul-09

4 Electric Tower Transmission 150 KV PLTU 3, Banten 20.419 16-Okt-09

5 PT Buana Karya Bhakti’s Palm Oil Mill 19.538 08-Agt-09

(in Million Rupiah)Dalam Juta Rupiah

(in Million Rupiah)Dalam Juta Rupiah

82 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 85: Annual Report 2009

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

1. Laba KotorWIKA mencatat peningkatan laba kotor sebesar 45,8 persen dari Rp442,93 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp645,73 miliar pada tahun 2009. Kenaikan ini disebabkan oleh (i) keberhasilan Perseroan dalam meningkatkan efisiensi terutama dalam proses pengadaan dan metode kerja pelaksanaan, (ii) kondisi tersebut dapat menekan beban pokok penjualan dari Rp6,11 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp5,97 triliun pada tahun 2009. Sementara itu laba proyek KSO mencatat kenaikan yang signifikan dari rugi sebesar Rp3,09 miliar pada tahun 2008 menjadi laba sebesar Rp22,61 miliar pada tahun 2009. Keseluruhan pos-pos tersebut mempengaruhi pencapaian laba kotor Perseroan di tahun 2009.

Penjualan Bersiha. Perseroan berhasil mencatat kenaikan penjualan bersih sebesar 0,5 persen dari Rp6,56 triliun pada tahun 2008 menjadi Rp6,59 triliun di tahun 2009. Selain itu penjualan pada proyek-proyek KSO juga mengalami peningkatan 117,1 persen dari Rp273,51 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp593,75 miliar pada tahun 2009. Laba/Rugi KSOb. Proyek kerja sama operasi (KSO) WIKA pada tahun 2009 mencatat keuntungan sebesar Rp22,61 miliar

2. Beban Usaha dan Laba UsahaJumlah beban usaha WIKA meningkat sebesar 3,7 persen dari Rp155,00 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp160,78 miliar pada tahun 2009. Kenaikan beban usaha ini dipicu oleh naiknya beban administrasi dan umum sebesar 3,9 persen dari Rp152,41 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp158,36 miliar pada tahun 2009. Sementara itu, terjadi penghematan pada beban penjualan sebesar 6,5 persen dari Rp2,59 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp2,42 miliar pada tahun 2009. Kenaikan beban usaha dapat di imbangi dengan kenaikan laba kotor sehingga laba usaha tetap mengalami peningkatan sebesar 68,4 persen dari Rp287,93 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp484,95 miliar pada tahun 2009.

Beban Penjualana. Beban Penjualan mengalami penurunan sebesar 6,5 persen dari Rp2,59 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp2,42 miliar pada tahun 2009. Penurunan ini disebabkan oleh selektifitas dan efektifitas manajemen dalam mengikuti tender dan pembebanan biaya pemasaran proyek-proyek yang didapat pada beban pokok penjualan proyek yang bersangkutan.

1. Gross ProfitWIKA posted a total gross profit of Rp645.73 billion in 2009 or up 45.8 percent compared to the previous year’s Rp442.93 billion. This increase was due to (i) the Company’s success in improving efficiency especially in the provision of resources and methods of work execution, and (ii) the reduction of cost of sales from Rp6.11 trillion in 2008 to Rp5.97 trillion in 2009. Meanwhile, the KSO projects posted a net profit of Rp22.61 billion in 2009 compared to a loss of Rp3.09 in 2008. All of the above-mentioned posts affected the Company’s gross profit in 2009.

Net Salesa. The Company successfully posted a 0.5 percent increase in net sales from Rp6.56 trillion in 2008 to Rp6.59 trillion in 2009. In addition sales at KSO projects also increased by 117.1 percent from Rp273.51 billion in 2008 to Rp593.75 billion in 2009. KSO Profit/Lossb. WIKA’s joint-operation (KSO) projects posted a profit Rp22.61 billion in 2009.

2. Operating Expenses and Operating Income WIKA’s total operating expenses rose by 3.7 percent to Rp160.78 billion in 2009 compared to Rp155.00 billion in the previous year. The increase in operating expenses was triggered by the 3.9 percent increase in general and administration expenses from Rp152.41 billion in 2008 to Rp158.36 billion in 2009 . Meanwhile, a saving in marketing expenses equal to 6.5 percent occurred resulting in a total Rp2.42 billion in 2009 compared to Rp2.59 billion in the previous year. All this had an effect on operating income that increased by 68.4 percent from Rp287.93 billion in 2008 becoming Rp484.95 billion in 2009.

Cost of Salesa. Cost of Sales in 2009 experienced a decrease of 6.5 percent from Rp2.59 billion in 2008 to Rp2.42 billion in 2009. The decrease was due to the selective and effective management of the Company’s participation in project tenders as well as in the allocation of the marketing expenses of won projects to the cost of sales of the project in question.

832009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 86: Annual Report 2009

Beban Umum dan Administrasib. Beban Umum dan Administrasi pada tahun 2009 meningkat sebesar 3,9 persen menjadi Rp158,36 miliar. Kenaikan ini sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya beban personalia sebesar 6,7 persen menjadi Rp119,79 miliar dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp112,26 miliar, antara lain pada Kewajiban Imbalan Pasca Kerja (PSAK 24), kenaikan beban pajak penghasilan.

3. Pendapatan/(Beban) Lain-lainPada tahun 2009, WIKA membukukan beban lain-lain sebesar Rp136,84 miliar, meningkat sebesar 334,2 persen dibandingkan dengan beban lain-lain sebesar Rp31,52 pada tahun sebelumnya. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh menurunnya laba selisih kurs sebesar Rp25,00 miliar, menurunnya pendapatan bunga deposito sebesar Rp23,33 miliar, menurunnya beban penyisihan piutang sebesar Rp8,9 miliar meningkatnya beban bunga sebesar Rp7,74 miliar, adanya beban penyisihan akibat penyesuaian harga persediaan sebesar Rp45,05 miliar serta beban amortisasi goodwill sebesar Rp2,51 miliar.

Pendapatan bunga deposito berjangka dan Jasa Giroa. Pada tahun 2009, pendapatan bunga deposito berjangka dan jasa giro WIKA menurun sebesar 43,4 persen menjadi Rp30,42 miliar. Hal ini disebabkan oleh menurunnya tingkat suku bunga deposito dan jumlah dana yang didepositokan oleh Perseroan.

Laba Selisih Kurs Mata Uang Asing Bersihb. Pada saat yang sama, terjadi penurunan sebesar 94,6 persen pada laba selisih kurs mata uang asing bersih di tahun 2009 dibandingkan pada tahun sebelumnya. Jumlah laba selisih kurs mata uang asing bersih menurun dari Rp 26,44 miliar menjadi Rp1,43 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh revaluasi piutang dan hutang atas proyek-proyek yang pendanaannya berupa valas, terutama USD dan Yen yang mengalami penurunan nilai tukar terhadap Rupiah sepanjang tahun 2009.

Laba Penjualan Aset Tetap c. Laba penjualan aset tetap mengalami penurunan dari Rp4,29 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp (2) juta pada tahun 2009.

Beban Bunga dan Denda d. Beban bunga dan denda pada tahun 2009 meningkat sebesar 17,6 persen atau Rp7,74 miliar dari Rp44,02 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp51,76 miliar pada tahun 2009. Peningkatan terjadi terutama pada anak perusahaan yang membutuhkan modal kerja yang relatif besar.

General and Administration Expensesb. General and Administration Expenses increased by 3.9 percent in year 2009 to Rp158.36 billion. The increase was mostly due to the increase in personnel expense by 6.7 percent to Rp119.79 billion compared to the previous year’s Rp112.26 billion, the components of which among other things included the obligation to provide Retirement Benefit (PSAK 24), and the increase in income tax expense.

3. Miscellaneous Income/(Expenses)In the year 2009, WIKA booked miscellaneous expenses of Rp136.84 billion, up 334.2 percent from Rp31.52 billion the previous year. The increase in miscellaneous expenses was mainly caused by the decrease in net profit from forex gain by Rp25.00 billion, the decrease in interest income from time deposit by Rp23.33 billion, the decrease in allowance for bad debts by Rp8.9 of billion, the increase in interest expense by Rp7.74 billion, the allowance for inventory price adjustment of Rp45.05 billion and also the amortization of goodwill expense of Rp2.51 billion.

Interest Income from Time Deposit and Current Account a. WIKA’s interest income from time deposit and current account decreased by 43.4 percent to Rp30.42 billion in 2009. This was due to shrinking time deposit interest rates and the decrease in total funds deposited by the Company.

Net Profit from Forex Gain b. In the same instance, a decrease of 94.6 percent occurred in the net profit from foreign exchange gains of 2009 compared to the year before. The total profit from foreign exchange gains fell from Rp 26.44 billion to Rp1.43 billion. The decrease was due to the revaluation of both the payables and receivables of projects financed in foreign-exchange denomination, especially US Dollar and Japanese Yen, both of which declined in their exchange rates against the Rupiah during 2009.

Profit from Fix Asset Salesc. Profit from sales of fixed assets fell from Rp4.29 of billion in 2008 to Rp(2) million in 2009.

Interest and Penalty Expenses d. Interest and penalty expenses increased by Rp7.74 billion in 2009, or 17.6 percent from Rp44.02 billion in 2008 to Rp51.76 billion. The increase was mainly due to the subsidiary companies requiring relatively large working capitals.

84 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 87: Annual Report 2009

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Beban Penyisihan Piutange. Beban penyisihan piutang Perseroan pada tahun 2009 turun sebesar 17,7 persen atau Rp8,90 miliar dari Rp50,18 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp41,27 miliar pada tahun 2009. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa piutang macet dapat diselesaikan dan cair di tahun 2009. Upaya-upaya tersebut akan terus dilanjutkan di tahun-tahun mendatang.

Beban Lain-lain Bersihf. Beban lain-lain bersih pada tahun 2009 meningkat 28,9 persen atau sebesar Rp6,31 miliar dari Rp21,78 miliar pada tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp28,09 miliar.

4. Bagian Laba (Rugi) Perusahaan AsosiasiDari laba Perseroan senilai Rp189,22 miliar pada tahun 2009, terdapat kontribusi dari perusahaan asosiasi sebesar Rp69,14 miliar, yang terdiri dari:

WIKA Beton, Rp64,49 miliar •WIKA Intrade, Rp(20,62) miliar•WIKA Realty, Rp17,67 miliar •WIKA Gedung, Rp6,89 miliar•WIKA Insan Pertiwi, Rp0,77 miliar•WIKA Jabar Power, Rp(0,06) miliar•

5. Beban Pajak Jumlah beban pajak terdiri dari Pajak Final Jasa Konstruksi, Pajak Kini, dan Pajak Tangguhan. Pada tahun 2009, Pajak Final Jasa Konstruksi diperhitungkan sebesar Rp123,87 miliar, Pajak Kini sebesar Rp37,46 miliar dan Pajak Tangguhan sebesar Rp(19,74) miliar.

Secara total beban pajak naik sebesar 73,2 persen dari Rp81,76 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp141,59 miliar pada tahun 2009.

Pajak Final Jasa Konstruksia. Dengan diberlakukannya Pajak Final atas Jasa Konstruksi maka hasil usaha tahun 2009 telah diperhitungkan beban pajak final jasa konstruksi sesuai dengan PP. RI Nomor 40 Tahun 2009, sebesar Rp123,87 miliar.

Pajak Kinib. Pajak Kini turun sebesar 48,5 persen dari Rp72,73 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp37,46 miliar pada tahun 2009. Penurunan angka Pajak Kini tersebut disebabkan oleh penurunan laba sebelum pajak anak perusahaan.

Pajak Tangguhanc. Pajak Tangguhan meningkat sebesar 318,5 persen dari Rp9,03 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp(19,74) miliar pada tahun 2009. Hal ini dikarenakan terdapat peningkatan perbedaan temporer atas Laporan Komersial dan Fiskal di anak perusahaan.

Allowance for Bad Debts Expenses e. The Company’s allowance for bad debts decreased by Rp8.90 billion or 17.7 percent from Rp50.18 billion in 2008 to Rp41.27 billion in 2009. This decrease was brought about by the settlement of a number of doubtful receivables in 2009. These measures will continue to be taken in the coming years.

Net Miscellaneous Expenses f. Net miscellaneous expenses in 2009 increased by Rp6.31 billion or 28.9 percent from Rp21.78 billion the year before to Rp28.09 billion.

4. Allocation of Profit/(Loss) of Associated Companies Out of the Company’s total profit of Rp189.22 billion in 2009, there were contributions by associated companies totalling Rp69.14 billion, which consisted of:

WIKA Beton, Rp64.49 billion •WIKA Intrade, Rp(20.62) billion •WIKA Realty, Rp17.67 billion •WIKA Gedung, Rp6.89 billion •WIKA Insan Pertiwi, Rp0.77 billion •WIKA Jabar Power, Rp(0.06) billion.•

5. TaxTotal tax expenses consisted of Construction Services Final Tax, Current Tax, and Deferred Tax. In 2009, Construction Services Final Tax was estimated at Rp123.87 billion, Current Tax at Rp37.46 billion and Deferred Tax at Rp(19.74) billion.

In total tax expense went up by 73.2 percent from Rp81.76 billion in 2008 to Rp141.59 billion in 2009.

Final Tax on Construction Services a. With the Construction Services Final Tax in effect hence the 2009 results included the calculation of the tax pursuant to RI Government Regulation Number 40 Year 2009, which amounted to Rp123.87 billion.

Current Taxb. Current Tax decreased by 48.5 percent to Rp37.46 billion in 2009 from Rp72.73 billion in the previous year. This was due to the decrease in the profits before tax of subsidiary companies.

Deferred Tax c. Deferred Tax increased by 318.5 percent from Rp9,03 billion in 2008 to Rp(19.74) billion in 2009. This was brought about by the increase in transient difference between the Commercial and Fiscal Reports of the subsidiary companies.

852009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 88: Annual Report 2009

Hak Minoritas atas Laba Anak Perusahaan Jumlah hak minoritas anak perusahaan meningkat sebesar 7,1 persen dari Rp18,62 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp17,30 miliar pada tahun 2009 karena meningkatnya laba anak perusahaan .

II. Aset Jumlah aset WIKA pada tahun 2009 mencapai Rp5,70 triliun yang terdiri dari aset lancar sebesar Rp4,96 triliun dan aset tidak lancar yang berjumlah Rp738,08 miliar. Jumlah aset pada tahun 2009 tersebut turun sebesar 1,2 persen dibandingkan dengan jumlah aset pada tahun 2008 sebesar Rp5,77 triliun. Faktor utama yang menyebabkan penurunan jumlah aset Perseroan pada tahun 2009 adalah penurunan tajam di persediaan sebesar 22,6 persen dari Rp1,35 triliun menjadi Rp1,04 triliun, khususnya pada persediaan barang jadi anak perusahaan dan penurunan piutang baik piutang usaha maupun tagihan bruto. Selain itu, nilai investasi pada perusahaan asosiasi juga menunjukkan lonjakan tajam sebesar 516,5 persen dari Rp19,71 miliar tahun 2008 menjadi Rp121,51 miliar pada tahun 2009. Hal ini karena Perseroan melakukan investasi berupa penyertaan saham pada PT Marga Nujyasumo Agung sebesar Rp116,80 miliar atau 20,0 persen dari total saham PT Marga Nujyasumo Agung dan divestasi penyertaan saham pada PT Wijaya Tama Perkasa sebesar Rp15,00 miliar.

Aset Lancar1. Jumlah aset lancar WIKA pada tahun 2009 turun 5,1 persen dari Rp5,23 trilun pada tahun 2008 menjadi Rp4,96 triliun. Penurunan ini dipicu oleh menurunnya jumlah persediaan sebesar 22,6 persen menjadi Rp1,04 triliun dari Rp1,35 triliun di tahun sebelumnya. Selain itu, juga terjadi penurunan pada jumlah piutang usaha dan tagihan bruto pemberi kerja yang masing-masing mengalami penurunan sebesar 16,1 persen dan 8,9 persen.

Aset Tidak Lancar2. Terjadi kenaikan jumlah aset tidak lancar sebesar 36,3 persen dari Rp541,49 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp738,08 miliar pada tahun 2009. Kenaikan yang cukup signifikan adalah investasi pada perusahaan asosiasi yang meningkat 516,5 persen dari Rp19,71 miliar pada tahun sebelumnya menjadi Rp121,51 miliar pada tahun 2009. Selain itu, terjadi juga kenaikan yang signifikan sebesar 206,3 persen dalam nilai tanah yang belum dikembangkan di PT WIKA REALTY pada tahun 2009 menjadi Rp66,12 miliar dari Rp21,59 miliar pada tahun 2008.

Minority Interests on Gain of it’s Subsidiaries Minority interests on gain of subsidiaries increased by 7.1 percent from Rp18.62 billion in 2008 to Rp17.30 billion in 2009 as a result of increased profits by the subsidiaries.

II. AssetsTotal WIKA assets in 2009 reached Rp5.70 trillion comprising current assets valued at Rp4.96 trillion and non-current assets at Rp738.08 billion. Total assets in 2009 shrank 1.2 percent compared to total assets of Rp5.77 trillion in 2008. The primary factor causing the decrease in the Company’s total assets in 2009 was the sharp decline in inventory by 22.6 percent from Rp1.35 trillion to Rp1.04 trillion, especially the inventory of finished goods belonging to the subsidiary companies. In addition, investment value in associated companies also sharply hiked by 516.5 percent from Rp19.71 billion in 2008 becoming Rp121.51 billion in 2009. This was due to the Company’s investment in the form of equity shares in PT Marga Nujyasumo Agung valued at Rp116.80 billion or 20.0 percent of PT Marga Nujyasumo Agung’s total shares and the divestment of shares in PT Wijaya Tama Perkasa valued at Rp15.00 billion.

Current Assets1. WIKA’s total current assets in 2009 decreased by 5.1 percent to Rp4.96 trillion compared to the previous year’s currents assets of Rp5.23 trillion. This decrease was triggered by the 22.6 percent decrease in total inventory to Rp1.04 trillion from Rp1.35 trillion the previous year. Additionally, there was also a decrease in trade receivables and gross client invoices, each decreasing by 16.1 percent and 8.9 percent respectively.

Non-current Assets2. An increase in total non-current assets occurred in 2009 equal to 36.3 percent resulting in a total of Rp738.08 billion up from Rp541.49 billion in the previous year. The relatively significant increase occurred in investment in associated companies that went up by 516.5 percent from Rp19.71 billion the previous year to Rp121.51 billion in 2009. Moreover, there was also a significant 206.3 percent increase in the value of land yet to developed by PT WIKA REALTY in 2009 to Rp66.12 billion from Rp21.59 billion in 2008.

86 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 89: Annual Report 2009

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

III. Kewajiban dan Ekuitas Jumlah kewajiban dan ekuitas WIKA menurun sebesar 1,2 persen menjadi Rp5,70 triliun pada tahun 2009 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp5,77 triliun. Jumlah kewajiban WIKA terdiri dari kewajiban lancar dan kewajiban tidak lancar. Pada tahun 2009, jumlah kewajiban lancar Perseroan menurun sebesar 5,1 persen dari tahun sebelumnya sebesar Rp 3,62 triliun menjadi Rp3,44 triliun. Sementara kewajiban tidak lancar Perseroan pada tahun 2009 juga mencatat penurunan 7,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari Rp683,44 miliar menjadi Rp629,37 miliar. Hak kepemilikan minoritas dalam anak perusahaan meningkat sebesar 24,2 persen pada tahun 2009 dibandingkan tahun sebelumnya, yakni dari Rp82,76 miliar menjadi Rp102,77 miliar. Sementara jumlah ekuitas Perseroan meningkat 10,7 persen pada tahun 2009 dibandingkan tahun sebelumnya, yakni dari Rp1,38 triliun menjadi Rp1,53 triliun.

Kewajiban Lancar1. Jumlah kewajiban lancar Perseroan menurun sebesar 5,1 persen pada tahun 2009 menjadi Rp3,44 triliun. Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya pinjaman jangka pendek perusahaan sebesar 74,1 persen dari Rp603,84 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp156,50 miliar di tahun 2009, hutang usaha sebesar 11,0 persen dari Rp1,31 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp1,16 triliun pada tahun 2009. Selain penurunan tersebut terdapat peningkatan beberapa pos kewajiban lancar antara lain hutang pajak meningkat sebesar 94,2 persen dari Rp106,67 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp207,15 miliar pada tahun 2009 yang merupakan konsekuensi dari penerapan PP. RI Nomor. 40 tahun 2009 tentang Pajak Final Jasa Konstruksi. Kenaikan signifikan lainnya terjadi pada jumlah uang muka dari pelanggan yang naik sebesar 62,2 persen dari Rp74,87 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp121,44 miliar pada tahun 2009. Hal ini terjadi karena meningkatnya pesanan produk beton dan real estate di anak perusahaan.

Faktor lain yang memicu kenaikan kewajiban lancar adalah meningkatnya jumlah biaya yang masih harus dibayar sebesar 20,4 persen pada tahun 2009 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp819,28 miliar menjadi Rp986,09 miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya aktivitas produksi baik jasa konstruksi maupun di anak perusahaan. Pendapatan yang diterima dimuka meningkat sebesar 16,0 persen dari Rp652,07 miliar di tahun 2008 menjadi Rp756,44 miliar di tahun 2009. Hal ini dikarenakan meningkatnya pesanan produk beton pada anak perusahaan WIKA.

III. Liabilities and EquityWIKA’s total liabilities and equity decreased by 1.2 percent to Rp5.70 trillion in 2009 compared to the previous year’s Rp5.77 trillion. WIKA’s total liabilities consisted of current liabilities and non-current liabilities. In 2009, the Company’s total current liabilities decreased by 5.1 percent to Rp3.44 trillion from the previous year’s Rp 3.62 trillion. While the Company’s non-current liabilities in 2009 also posted a decrease by 8.0 percent compared to the previous year, that is, from Rp683.44 billion to Rp629.37 billion. Minority interests in assets of subsidiaries went up by 24.2 percent in 2009 compared to the previous year, that is, from Rp82.76 billion to Rp102.77 billion. The Company’s total equity increased by 10.7 percent in 2009 compared to the previous year, that is, from Rp1.38 trillion to Rp1.53 trillion.

Current Liabilities1. The Company’s total current liabilities decreased by 5.1 percent to Rp3.44 trillion in 2009. The decrease was mainly caused by the decrease in the Company’s short-term loans by 74.1 percent from Rp603.84 billion in 2008 to Rp156.50 billion in 2009, and trade receivables by 11.0 percent from Rp1.31 billion in 2008 to Rp1.16 trillion in 2009. Aside from the decreases there were increases in a number of current liabilities posts for example tax payable increased by 94.2 percent from Rp106.67 billion in 2008 to Rp207.15 billion in 2009 which was the consequence of implementing RI Government Regulation Number. 40 year 2009 on Construction Services Final Tax. Other significant increases occurred in the total down payments made by clients which increased by 62.2 percent from Rp74.87 billion in 2008 to Rp121.44 billion in 2009. This occurred as a result of increasing orders for the subsidiary companies’ concrete and real estate products.

Another factor that triggered the increase in current liabilities was the increase in accrued expenses by 20.4 percent in 2009 compared to the previous year’s Rp819.28 billion becoming Rp986.09 billion. This increase was brought about by the increase in production activities in construction services as well at the subsidiary companies. Advance payments increased by 16.0 percent from Rp652.07 billion in 2008 to Rp756.44 billion in 2009. This was due to the increase in orders for WIKA’s subsidiary company’s concrete products.

872009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 90: Annual Report 2009

Kewajiban Tidak Lancar2. Perseroan mencatat penurunan sebesar 7,9 persen dalam jumlah kewajiban tidak lancar pada tahun 2009 dari Rp683,44 miliar pada tahun sebelumnya menjadi Rp629,37 miliar.

Penurunan tersebut terutama pada nilai uang muka diterima proyek jangka panjang yaitu sebesar 7,2 persen dari Rp665,26 miliar pada tahun 2008 menjadi Rp617,37 miliar pada tahun 2009. Penurunan ini disebabkan telah diselesaikannya proyek-proyek konstruksi dan adjustment atas saldo uang muka dalam mata uang asing sebagai akibat menguatnya nilai tukar rupiah.

Kewajiban tidak lancar yang mengalami kenaikan adalah Kewajiban Imbalan Pasca Kerja (PSAK 24) sebesar 49,3 persen dari Rp8,03 miliar menjadi Rp12,00 miliar. Jumlah kewajiban imbalan paska kerja meningkat cukup signifikan disebabkan oleh peningkatan jumlah pegawai dan kenaikan pendapatan pegawai.

Hak Kepemilikan Minoritas dalam Anak Perusahaan3. Pada tahun 2009, hak kepemilikan minoritas dalam anak perusahaan WIKA meningkat sebesar 24,2 persen dari Rp82,76 miliar menjadi Rp102,77 miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya laba bersih di anak perusahaan WIKA.

Ekuitas4. Jumlah ekuitas WIKA pada tahun 2009 meningkat sebesar 10,7 persen dari Rp1,38 triliun pada tahun sebelumnya menjadi Rp1,53 triliun. Kenaikan ini terjadi terutama karena terjadi peningkatan dalam jumlah laba ditahan sebesar 56,4 persen dari Rp246,89 miliar pada tahun sebelumnya menjadi Rp386,02 miliar dikarenakan meningkatnya nilai laba bersih perusahaan.

Kemampuan Membayar HutangRasio Hutang terhadap Ekuitas Rasio hutang terhadap ekuitas tahun 2009 tercatat 2,6 kali lebih rendah dari tahun 2008 sebesar 3,1 kali. Hal ini menunjukkan bahwa semakin menguatnya struktur modal perusahaan karena semakin kecilnya pembiayaan yang didanai dari hutang.

Rasio Hutang terhadap Total AsetRasio hutang terhadap total aset tahun 2009 tercatat 71,3 persen, lebih rendah dari tahun 2008 sebesar 74,6 persen. Hal ini menunjukkan bahwa penyelesaian hutang kepada pihak ketiga oleh WIKA pada tahun 2009 lebih baik dari tahun 2008.

Non-current Liabilities 2. The Company posted a 7.9 percent decrease in non-current liabilities in 2009 down to Rp629.37 billion from Rp683.44 billion in the previous year.

The decrease was mainly in the total advance payments received for long-term projects, that is, by 7.2 percent from Rp665.26 billion in 2008 to Rp617.37 billion in 2009. This decrease was due to the completion of the construction projects and the adjustment made on the balance of the foreign currency denominated advance payments as a result of the strengthening exchange rate of the rupiah. The current liabilities that experienced an increase, was the Retirement Benefits Obligation (PSAK 24), up by 49.3 percent from Rp8.03 billion to Rp12.00 billion. Total retirement benefits obligation increased significantly as a result of the increasing number of employees and the increase in employee salary.

Minority Interests in Assets of Subsidiaries3. In 2009, minority interests in assets of WIKA subsidiaries went up by 24.2 percent from Rp82.76 billion to Rp102.77 billion. This increase was caused by the increase in the net profits of WIKA’s subsidiary companies.

Equity4. WIKA’s total equity in 2009 increased by 10.7 percent from Rp1.38 trillion the previous year to Rp1.53 trillion. The increase occurred mainly due to the increase in retained earnings by 56.4 percent from Rp246.89 billion the year before to Rp386.02 billion as a result of the increase in the Company’s net profit.

SolvabilityDebt to Equity RatioDebt to Equity Ratio in 2009 was posted at 2.6 times lower than in 2008 at 3.1 times. This reflected the Company’s strengthening capital structure due to the reduction of loan-funded financing.

Debt to Total Assets RatioDebt to Total Assets in 2009 was posted at 71.3 percent, lower than in 2008 at 74.6 percent. This showed that WIKA’s settlements of third-party loans in 2009 had improved over 2008.

88 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 91: Annual Report 2009

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Tingkat Kolektibilitas PiutangPerputaran Piutang Perputaran piutang pada tahun 2009 adalah 48,3 hari lebih baik jika dibandingkan dengan capaian pada tahun 2008 sebesar 57,8 hari. Meningkatnya collection period ini menunjukkan bahwa kinerja WIKA dalam melakukan pencairan piutang usaha telah dilakukan dengan lebih baik sehingga memperkuat modal kerja Perseroan.

IV. Rasio-rasio KeuanganImbalan kepada Pemegang Saham Imbalan kepada pemegang saham pada tahun 2009 adalah sebesar 12,3 persen atau lebih tinggi jika dibandingkan tahun 2008 sebesar 11,3 persen. Kondisi ini menunjukkan bahwa imbalan yang dapat diberikan kepada pemegang saham mengalami peningkatan cukup signifikan bila dibandingkan capaian tahun 2008.

Imbalan Investasi Imbalan investasi pada tahun 2009 adalah sebesar 7,2 persen, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan pencapaian pada tahun 2008 sebesar 5,2 persen.

Rasio Kas Rasio kas pada tahun 2009 adalah sebesar 35,2 persen dan mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan posisi cash ratio pada tahun 2008 sebesar 29,0 persen. Hal ini disebabkan karena kenaikan posisi kas pada akhir tahun. Dengan kondisi ini menggambarkan bahwa WIKA mempunyai kemampuan yang cukup dalam penyediaan dana tunai untuk membiayai operasi perusahaan.

Rasio Lancar Rasio Lancar pada tahun 2009 adalah sebesar 144,4 persen, sama seperti pada tahun 2008 sebesar 144,4 persen. Pencapaian tingkat rasio lancar ini karena penurunan aset lancar pada tahun 2009 sebanding dengan penurunan kewajiban lancar.

Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aktiva Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aktiva pada tahun 2009 adalah sebesar 26,9 persen, naik jika dibandingkan pencapaian tahun 2008 sebesar 23,9 persen. Kenaikan ini menunjukkan bahwa modal WIKA masih berpotensi dioptimalkan untuk modal kerja.

CollectibilityCollection Period Collection Period in 2009 was 48.3 days, an improvement when compared to 2008 which was 57.8 days. The improvement in collection period indicated that WIKA’s performance in collecting receivables had improved hence strengthening the Company’s working capital.

IV. Financial RatiosReturn on Equity Return on Equity in 2009 was 12.3 percent or higher in comparison to 2008 at 11.3 percent. The condition indicated that the financial return available for shareholders had significantly improved over 2008.

Return on Investment Return on Investment in 2009 was 7.2 percent, an improvement over the achievement of 2008 at 5.2 percent.

Cash Ratio Cash Ratio in 2009 was 35.2 percent and an improvement in comparison to the 29.0 percent cash ratio of 2008. This was due to an improved cash position at year-end. The condition reflected WIKA’s ability to sufficiently provide cash to meet the requirements of its operations.

Current Ratio Current Ratio in 2009 was 144.4 percent, the same as 2008. This was due to the fact that the decline in current assets in 2009 was at par with the incline in current liabilities.

Total Equity to Total Asset RatioTotal Equity to Total Asset in 2009 was 26.9 percent, up from the 2008 achievement of 23.9 percent. The improvement reflected the potentials of WIKA’s capital to be optimized as working capital.

892009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 92: Annual Report 2009

V. Ikatan Material untuk Investasi Barang ModalSelama tahun 2009 tidak ada ikatan material untuk investasi barang modal.

VI. Informasi Keuangan yang Telah Dilaporkan yang Mengandung Kejadian yang Sifatnya Luar Biasa dan Jarang Terjadi Pada laporan keuangan per 31 Desember 2009, Perseroan telah menerapkan ketentuan perpajakan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah RI No.40 tahun 2009 yang telah diundangkan pada tanggal 4 Juni 2009 sebagai revisi (perubahan) atas Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2008 tentang Pajak Atas Penghasilan dari usaha Jasa Konstruksi yang merupakan pengganti Peraturan Pemerintah RI No. 140 tahun 2000. WIKA sebagai pelaksana usaha jasa konstruksi sesuai Pasal 10B PP RI No. 40 Tahun 2009 tersebut dikenakan tarif 3% final untuk kontrak-kontrak yang diperoleh mulai 1 Agustus 2008, terkecuali untuk proyek-proyek yang didanai dari LOAN tidak dikenakan pajak penghasilan Final Jasa Konstruksi.

VII. Komponen-Komponen Substansial dari Pendapatan dan Beban Lainnya Komponen substansial dari pendapatan Perseroan adalah jasa konstruksi sebesar Rp3,68 triliun, produk beton Rp1,25 triliun, realty Rp444,49 miliar, manufaktur dan perdagangan sebesar Rp1,15 triliun serta mekanikal elektrikal Rp66,50 miliar.

Selama tahun 2009 terdapat transaksi penjualan internal dari anak perusahaan ke Perseroan yaitu: penjualan produk beton dari WIKA Beton sebesar Rp167,33 miliar; penjualan jasa pekerjaan instalasi mekanikal–elektrikal oleh WIKA Insan Pertiwi dan jasa properti oleh WIKA Realty sebesar Rp30,79 miliar. Sebaliknya terdapat transaksi penjualan dari Perseroan kepada WIKA Intrade berupa produk tabung gas senilai Rp93,72 miliar.

Komponen substansial dari biaya adalah beban pokok penjualan dan beban usaha. Beban pokok penjualan terdiri dari bahan material sebesar Rp3,38 triliun, biaya subkontraktor sebesar Rp1,44 triliun, upah langsung sebesar Rp412,41 miliar, biaya peralatan sebesar Rp194,38 miliar, dan beban umum sebesar Rp537,47 miliar.

Beban usaha terdiri dari beban administrasi dan umum sebesar Rp149,54 miliar, beban pengembangan sebesar Rp8,82 miliar dan beban penjualan sebesar Rp2,42 miliar.

V. Material Engagement for Capital InvestmentThere was no material engagement for capital investment in 2009.

VI. Disclosure of Financial Information that Contains Events which are Extraordinary and Non-recurring in NatureIn its financial statements as of 31 December 2009, the Company implemented the taxation provision as determined by RI Government Regulation No.40 / 2009 which was enacted on 4 June 2009 as revision (amendment) to Government Regulation No. 51 / 2008 concerning Income Tax on Income of Construction Services Business which was a replacement of RI Government Regulation No. 140 / 2000. WIKA as a player in the construction business under Article 10B of the RI Government Regulation No. 40 / 2009 was imposed a final tax rate of 3% for contracts secured beginning 1 August 2008, with the exception of projects financed by LOAN which are not imposed by a Construction Services Final Income Tax.

VII. Substantial Components of Incomes and ExpensesSubstantial components of the Company’s income were construction services at Rp3.68 trillion, concrete products at Rp1.25 trillion, realty at Rp444.49 billion, manufacture and trading at Rp1.15 trillion as well as mechanical electrical Rp66.50 billion.

During 2009 there were several internal sales transactions between the subsidiaries to the Company, namely: sales of concrete products from WIKA Beton valued at Rp167.33 billion; sales of mechanical-electrical installation services from WIKA Insan Pertiwi and property services from WIKA Realty valued at Rp30.79 billion. Conversely there was a sales transaction from the Company to WIKA Intrade in the form of gas cylinders valued at Rp93.72 billion.

The substantial components of cost were cost of sales and operating expenses. Cost of sales consisted of raw materials totalling Rp3.38 trillion, sub-contractor fees totalling Rp1.44 trillion, wages totalling Rp412.41 billion, equipment worth Rp194.38 billion, and general expenses totalling Rp537.47 billion.

Operating expenses consisted of general and administration expenses at Rp149.54 billion, development expenses at Rp8.82 billion and marketing expenses at Rp2.42 billion.

90 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 93: Annual Report 2009

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

VIII. Peningkatan/Penurunan yang Material dari Penjualan/Pendapatan Bersih Terkait Penjualan Jasa/Produk atau Jasa/Produk Baru Perseroan mengalami kenaikan penjualan sebesar 0,5 persen di tahun 2009 dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya. Kontribusi terbesar terhadap kenaikan penjualan berasal dari pertumbuhan penjualan Departemen Energi sebesar 124,2 persen. Pada tahun 2009, Departemen Energi mengerjakan proyek-proyek seperti: PLTU dan Jetty Labuan, PLTU Indramayu, PLTU Sulut, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTU Kalsel, dan PLTU Tanjung Priuk.

Kontribusi pertumbuhan lainnya didapat dari Departemen Wilayah & Luar Negeri yang mengalami kenaikan sebesar 42,3 persen, yang sebagian besar diperoleh dari pelaksanaan pekerjaan proyek di luar negeri.

IX. Dampak Perubahan Harga Terhadap Penjualan atau Pendapatan Bersih, Laba Operasi Selama Dua Tahun Di tahun 2009, harga biji besi naik dari US$340 per ton di akhir tahun 2008 menjadi US$500 per ton pada bulan September 2009.

Sedangkan harga tertinggi minyak mentah di pasar internasional pada tahun 2009 adalah US$75.72 per barel, lebih rendah dari harga tertinggi di tahun 2008 sebesar US$147.27 per barel.

Kenaikan harga biji besi dari negara produsen besi sedikit berpengaruh pada harga besi dalam negeri karena kenaikan harga produksi diimbangi dengan penurunan harga minyak bumi dan krisis finansial global. Disamping itu Perseroan telah melakukan antisipasi manajemen risiko seperti:

Kontrak payung material strategis •Cadangan biaya risiko kenaikan harga yang sesuai •Perikatan kontrak terhadap • vendor secara dini sehingga proyeksi harga pelaksanaan bisa dijamin validitasnya.

Hal ini menempatkan posisi WIKA yang tetap unggul kekuatan finansialnya.

X. Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntansi Pada tanggal 5 Februari 2010, Perseroan telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT WIKA-NGK Insulator yang dihadiri oleh 100 persen pemegang saham PT WIKA-NGK Insulator dengan keputusan 100 persen menyatakan setuju untuk melaksanakan likuidasi terhadap PT WIKA-NGK Insulator.

VIII. Material Increase/Decrease in Sales/Net IncomeRelated to Sales of Services/Products or New Services/Products The Company experienced a material increase in sales of 0.5 percent in 2009 compared to the previous year. The biggest contribution to the increase in sales came from the Department of Utility’s sales growth of 124.2 percent. In 2009, the Department of Utility carried out projects like: the Labuan Gas-fired Power Plant and Jetty, the Indramayu Gas-fired Power Plant, the North Sulawesi Gas-fired Power Plant, the Pelabuhan Ratu Gas-fired Power Plant, The South Kalimantan Gas-fired Power Plant, and the Tanjung Priok Gas-fired Power Plant.

Another contribution to growth came from the Regional and Overseas Department that experienced a growth of 42.3 percent, a big part of which came from the completion of overseas projects.

IX. Impact of Price Change to Sales or Net Income, Operating Profit for Two YearsIn 2009, the price of iron ore went up from US$340 per ton at year-end 2008 to US$500 per ton in September 2009.

Whereas the highest price for petroleum in the international market in 2009 was US$75.72 per barrel, lower than the highest price in 2008 at US$147.27 per barrel.

The increase in price of iron ore from iron ore producing countries had little effect on the price of iron in the country as the increase in production cost was counter-balanced by a decrease in oil price and the global financial crisis did not have a significant impact on iron/steel raw materials as the Company had anticipated it with the following risk management initiatives:

Strategic raw materials umbrella contracts •Sufficient reserves to meet the risk of price increases •Early contractual binding of vendors so that validity of •projected cost of execution is guaranteed

This placed WIKA in a position of ever superior financial strength.

X. Material Fact Subsequent to Accounting Report DateOn 5 February 2010, the Company held a PT WIKA-NGK Insulator Extraordinary Meeting of Shareholders that was attended by 100 percent of PT WIKA-NGK Insulator shareholders with the resolution of anonymous decision for the liquidation of PT WIKA-NGK Insulator.

912009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 94: Annual Report 2009

C. Prospek Usaha WIKA Ekonomi global yang mulai mengalami pemulihan setelah ditempa krisis menyebabkan asumsi pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia mengalami peningkatan menjadi 5 persen pada tahun 2010. Peningkatan pertumbuhan ekonomi ini, diikuti oleh rencana pemerintah untuk memperbaiki infrastruktur di Indonesia untuk meningkatkan daya tarik investasi, memberikan prospek usaha yang cukup menarik bagi industri konstruksi.

Sejalan dengan visinya untuk menjadi salah satu perusahaan EPC dan Investasi terpadu terbaik di Asia Tenggara, WIKA akan mengembangkan usahanya tidak hanya sebagai kontraktor, namun juga di bidang EPC, Rancang & Bangun, dan Manajemen Konstruksi. WIKA juga membidik pasar Internasional dan investasi di bidang infrastruktur dan energi dengan mendirikan anak perusahaan, sehingga menjadi lebih fokus, efisien dan fleksibel.

C. WIKA Business ProspectsThe global economy which began to experience recovery after being hit by crisis resulted in an upward shift of the economic growth assumption made by the Indonesian government to 5 percent in 2010. This improvement in economic growth, followed by the government’s plan to improve infrastructure to attract more investments in Indonesia, has given relatively attractive business prospects for the construction industry.

In line with its vision to become one of the best integrated EPC and Investment companies in South-East Asia, WIKA will develop its business not only as contractor, but also in the area of EPC, Design & Develop, and Construction Management. WIKA is also aiming at the international market and investments in the field of infrastructure and energy by establishing a subsidiary company, so that it can become more focused, flexible and efficient.

180

160

140

120

100

80

60

40

20

0 Jan 2009 Apr 2009 Jul 2009 Oct 2009 Jan 2010 Apr 2010 Jul 2010 Oct 2010 Jan 2011 Apr 2011 Jul 2011 Oct 2011

Harga Minyak Mentah West Texas Intermediate(WTI) West Texas Intermediate (WTI) Crude Oil Price

Dollars per Barel Harga Tunai Historis / Historical Spot PricePrakiraan Harga STEO / STEO Price Forecast Harga Berjangka NYMEX / NYMEX Future Price Harga Berjangka NYMEX dengan Interval Keyakinan 95%95% NYMEX Futures Price Confidence Interval

600

500

Q1 Q2 Q3 Q4400

300

200

100

0

Harga Billet FOB Base (LME Far East 2009)Billet FOB Base Price (LME Far East 2009)

Penjual Tunai Cash SellerPenjual Berjangka 3 Bulan 3 Month Seller

Berikut adalah grafik harga biji besi dan minyak mentah di pasar internasional:

The following is a graph of iron ore and petroleum prices in the international market:

92 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 95: Annual Report 2009

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Rencana Investasi Investment Plan

Proyek/Project

Nilai Investasi/Investment

Value

Saham WIKA/WIKA’s Shares

Pendanaan 2010/Funding in 2010Jenis Investasi/

Type of InvestmentEkuitas/Equity

Pinja-man/Loans

Total/Total

I. Proyek yang sudah berjalanOn going project

Jalan Tol SUMO (MNA)/ SUMO (MNA) Toll Road 3,401 20% 44 - 44 Project Invesment

IPP Tampomas (WIKA Jabar Power) 1,057 55% 4 - 4 Sustainability

IPP BOT Bali, 50 MW 510 70% 24 320 344 Project Invesment

II. Investasi BaruNew investment

-

Land Bank 60 100% 50 - 50 Sustainability

Bitumen 305 70% 42 98 140 Sustainability

Pabrik Sponge Iron, BilletSponge Iron Factory, Billet

500 55% 30 54 84 Sustainability

Pengolahan/Penyaluran Gas/MinyakOil & Gas Processing /Distributions

1,200 20% 30 70 100 Project Invesment

KP Tambang Batu Bara/ KP Coal Mining 150 100% 50 - 50 Sustainability

LPG Terminal 360 70% 20 88 108 Project Invesment

Total 294 630 924 Total

Mengingat prospek industri infrastruktur dan energi tetap menjanjikan, WIKA memposisikan diri sebagai perusahaan operating holding di bidang jasa konstruksi untuk sektor infrastruktur dan energi. Untuk itu, WIKA akan berinvestasi di beberapa proyek infrastruktur dan energi.

Di sektor energi, rencana pemerintah dan PLN untuk memperbanyak proyek pembangkit listrik dengan skema kerjasama Pemerintah-Swasta/Public Private Partnership (PPP) memberi peluang bagi WIKA untuk berinvestasi pada sektor tersebut. Selain itu, proyek distribusi gas alam, eksploitasi tambang batu bara, minyak bumi, dan gas alam terus berkembang, baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun ekspor.

D. Uraian Aspek Pemasaran Perseroan membuktikan keberhasilan melakukan sinergi kegiatan usahanya melalui kenaikan perolehan kontrak baru dan penjualan dari tahun ke tahun. Hasil ini dapat diraih berkat keberadaan WIKA yang sekarang sebagai perusahaan EPC dan Investasi terintegrasi yang merupakan hasil sinergi antara Perseroan dengan anak perusahaan, dimana Perseroan fokus pada infrastruktur dan energi, sedangkan anak perusahaan bergerak di berbagai bidang yang mendukung bisnis utama WIKA. Keberhasilan proses

Considering the still promising prospects of the infrastructure and energy industry, WIKA has positioned itself as an operating holding company in the field of construction services for the infrastructure and energy sector. For that, WIKA will invest in several infrastructure and energy projects.

In the energy sector, the government’s and PLN’s plan to increase the number of power plant projects under a Public Private Partnership (PPP) scheme has given WIKA the opportunity for investment in the sector. Moreover, natural gas distribution, exploitation of coal mines, petroleum, and the natural gas is still growing, good to fulfilling domestic requirement and also export.

D. Market Review The Company has proven its success in carrying out a synergy of its business activities through the acquisition of an increasing number of new contracts and sales from year to year. This result could be achieved due to the fact that WIKA as it exists now as an integrated EPC and Investment company is the result of a synergy between the Company and its subsidiaries, wherein the Company is focused on infrastructure and energy, while the subsidiary companies moves in various areas which support of WIKA’s main business. The success of the transformation

(in Million Rupiah)Dalam Juta Rupiah

932009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 96: Annual Report 2009

transformasi dari perusahaan konstruksi biasa menjadi sebuah perusahaan EPC dan Investasi yang terintegrasi ditunjukkan dengan kenaikan nilai penjualan bersih yang terus meningkat dari Rp2,60 triliun di tahun 2005 menjadi Rp6,59 triliun di tahun 2009.

Pertumbuhan tersebut didukung oleh perolehan omset kontrak baru yang terus meningkat dari Rp3,43 triliun di tahun 2005 menjadi Rp10,25 triliun di tahun 2009. Selain peningkatan nilai penjualan omset tersebut, Perseroan memperoleh hal yang sangat berharga berupa akumulasi pengetahuan dan kompetensi dalam penguasaan teknologi serta perluasan pasar yang signifikan.

Untuk pengembangan usaha, Perseroan melakukan suatu inovasi dengan mengembangkan sinergi pemasaran di WIKA Group (kelompok usaha WIKA). Dalam sistem ini disepakati bahwa dalam upaya perolehan proyek, setiap departemen operasi harus dapat bersinergi baik dengan departemen operasi lainnya maupun dengan anak perusahaan.

Pada awal tahun 2009, Perseroan melakukan terobosan baru di bidang pemasaran dengan membentuk wilayah-wilayah sebagai pengembangan dan peningkatan peran kantor cabang yang sebelumnya hanya berfungsi sebagai representatif. Hal ini dilakukan agar Perseroan lebih memiliki daya saing untuk memperoleh proyek-proyek di daerah dengan sumber dana APBD maupun CAPEX BUMN/BUMD setempat. Disamping itu, wilayah diharapkan dapat lebih berperan menangkap informasi pasar di daerah untuk seluruh departemen operasi dan anak perusahaan sebagai salah satu wujud implementasi sinergi pemasaran WIKA Group.

Persaingan pasar di bidang konstruksi sipil dan bangunan gedung dirasakan semakin berat. Menghadapi situasi seperti ini, WIKA memperluas area pasar dengan lebih fokus di pasar konstruksi utilitas, migas, pembangkit tenaga listrik dan penetrasi di pasar luar negeri, khususnya daerah Afrika Utara.

E. Kebijakan Dividen Pada tahun 2009, WIKA telah membagi dividen kepada Pemegang Saham berdasarkan Keputusan RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 28 Mei 2009.

Dengan mempertimbangan kebutuhan Perseroan untuk terus tumbuh, Pengurus mengusulkan kepada Pemegang Saham untuk menetapkan Dividen Pay Out Ratio (DPR) sebesar 30,0 persen dari laba bersih, yang telah disetujui oleh Pemegang Saham dengan suara 71,3 persen.

process from being an ordinary construction company to become an integrated EPC and Investment company was reflected by the increase in net sales that continues to increase from Rp2.60 trillion in year 2005 to Rp6.59 trillion in 2009.

The growth was supported by the continuously increasing number of new contracts won from Rp3.43 trillion in 2005 to Rp10.25 trillion in 2009. Aside from the improvement in sales, the Company attained something very valuable in the form of a significant accumulation of knowledge and competency in technology and market expansion.

For business development, the Company introduced an innovation by developing a marketing synergy within the WIKA Group. In this system was agreed that in the acquiring of projects, each operational departments must be able to synergize with other operational departments as well as subsidiary companies.

In early 2009, the Company made new breakthrough in the area of marketing by forming regions as a development and improvement of the role of branch offices previously only functioning as representatives. This was done to increase the Company’s competitiveness in winning projects in the provinces that are funded by the Regional Revenue and Expenditure Budget (APBD) and also the CAPEX of local State-/Region-owned Enterprises (BUMN/BUMD). Additionally, an area is expected to play a larger role in capturing market information in the provinces for all the operational departments and subsidiary companies as one form of implementing the marketing synergy of WIKA Group.

Market competition in the fields of civil and building constructions is felt progressively tighter. In face of such a situation, WIKA expanded the area of its market by applying more focus on the utilities, oil & gas, power plant construction and the penetration of overseas market, especially North African.

E. Dividends PolicyIn 2009, WIKA distributed dividends to the Shareholders pursuant to the Resolution of the Annual General Meeting of Shareholders held on 28 May 2009.

In consideration of the Company’s need to continue growing, the Management had proposed to the Shareholders to set a Dividend Payout Ratio (DPR) of 30.0 percent from net profit, which was approved by the Shareholders by a vote of 71.3 percent.

94 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 97: Annual Report 2009

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Dengan Dividen Pay Out Ratio sebesar 30,0 persen, Dividen Per Share (DPS) yang dibagi pada tahun 2009 adalah sebesar Rp8,03 per lembar saham.

F. Realisasi Penggunaan Dana IPO Berdasarkan prospektus pada saat IPO tanggal 29 Oktober 2007, rencana penggunaan dana IPO senilai Rp152,00 miliar digunakan untuk modal kerja proyek, senilai Rp304,00 miliar digunakan untuk modal kerja proyek di luar negeri dan EPC serta senilai Rp303,59 miliar digunakan untuk investasi dan pengembangan proyek infrastruktur. Hingga 31 Desember 2007 realisasi penggunaan dana IPO adalah senilai Rp123,32 miliar untuk modal kerja proyek. Hingga 31 Desember 2008 realisasi penggunaan dana IPO adalah senilai Rp452,43 miliar yaitu senilai Rp152,00 miliar untuk modal kerja proyek, senilai Rp282,43 miliar untuk proyek di luar negeri dan EPC dan senilai Rp18,00 miliar untuk Investasi.

Dalam RUPSLB yang dilakukan tanggal 27 Januari 2009, rencana penggunaan dana IPO mengalami perubahan yaitu senilai Rp437,59 miliar digunakan untuk modal kerja proyek dan anak perusahaan, senilai Rp304,00 miliar digunakan untuk modal kerja proyek di luar negeri dan EPC serta senilai Rp18,00 miliar digunakan untuk investasi.

Hingga 30 September 2009 seluruh dana IPO telah digunakan 100 persen dari rencana dalam RUPSLB dan telah dilaporkan kepada Bapepam dan LK melalui surat No : KU.02.09/A.DIR.2425/2009 tanggal 12 Oktober 2009.

G. Transaksi yang Mengandung Benturan Kepentingan Selama tahun 2009, Perseroan tidak melakukan transaksi yang mengandung benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam peraturan BAPEPAM-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.

H. Transaksi AfiliasiPerseroan telah menyampaikan Keterbukaan Informasi Transaksi Afiliasi dalam lingkungan WIKA Group yang telah mendapatkan penilaian WAJAR dari Yanuar Bay sebagai penilai independen kepada BAPEPAM-LK melalui Surat No. SE.01.01/A.DIR.0764/2009 tanggal 25 Mei 2009. Perseroan juga telah menyampaikan informasi mengenai Transaksi Afiliasi tersebut kepada pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 28 Mei 2009. Informasi tersebut tercantum dalam Laporan Kegiatan Perseroan yang disampaikan oleh Direktur Utama Perseroan. Transaksi Afiliasi ini merupakan transaksi

With a Dividend Payout Ratio of 30.0 percent, the Dividend Per Share (DPS) distributed in 2009 was Rp8.03 per share.

F. Utilization of IPO ProceedBased on the prospectus published at the time of the IPO on 29 October 2007, the planned utilization of IPO fund totalling Rp.152.00 billion was for project working capital, a total of Rp.304.00 billion was used for the working capital of project overseas and EPC projects, and a total of Rp.303.59 billion was used for investments and infrastructure project developments. As of 31 December 2007 the actual use IPO funds totalling Rp.123.32 billion was for project working capital. As of 31 December 2008 actual IPO fund used reached Rp.452.43 billion, namely a total of Rp.152.00 billion for project working capital, Rp.282.43 billion for overseas and EPC projects, and Rp.18.00 billion for investments.

In the EGMS held on 27 January 2009, the planned utilization of IPO fund was modified, a total of Rp.437.59 billion was used for working capital of subsidiaries and projects, Rp.304.00 billion for the working capital of overseas and EPC projects, and Rp.18.00 billion for investments.

As of 30 September 2009 all the IPO fund had been 100 percent utilized as planned in the EGMS and was disclosed to the Indonesia Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam-LK) via letter No : KU.02.09/A.DIR.2425/2009 dated 12 October 2009.

G. Transactions Containing Conflicts of InterestDuring 2009, the Company had not made transactions containing conflict of interest as referred to BAPEPAM-LK Regulation No. IX.E.1 concerning Affiliated Transaction and Conflict of Interest of Certain Transaction.

H. Affiliation TransactionThe Company had submitted a Disclosure of Information on Affiliated Transaction within the WIKA Group and received a FAIR assessment from Yanuar Bay as independent assessor to BAPEPAM-LK via Letter No. SE.01.01/A.DIR.0764/2009 dated 25 May 2009. The Company had also submitted information on the Affiliated Transaction to the shareholders during the Annual General Meeting of Shareholders (AGMS) of 28 May 2009, the information was contained in the Report of Company Activities delivered by President Director. This Affiliated Transaction is a recurring transaction that will be made by the Company, the recurring transaction made in accordance with BAPEPAM-LK

952009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 98: Annual Report 2009

berlanjut yang akan dilakukan oleh Perseroan, transaksi berlanjut dilaksanakan sesuai dengan Peraturan BAPEPAM-LK No. IX.E.1 tanggal 12 Desember 2008. Perseroan dalam hal ini juga melaporkan setiap transaksi-transaksi berlanjut yang dilakukan antara Perseroan dengan Afiliasi kepada BAPEPAM-LK dan BEI

I. Perundang-undangan yang Berpengaruh Signifikan

Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep -412/•BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009 Tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu (Peraturan Bapepam No. IX.E.1). Dengan berlakunya Peraturan Bapepam No. IX.E.1, maka setiap transaksi yang dilakukan antara Perseroan dengan pihak terafiliasi dan transaksi yang mengandung benturan kepentingan dapat dilakukan setelah memenuhi persyaratan yang disebutkan dalam Peraturan Bapepam No. IX.E.1 tersebut, dengan ketentuan tidak terdapat dasar pengecualian yang dimaksud dalam Peraturan Bapepam No. IX.E.1. Transaksi dengan pihak terafiliasi mempersyaratkan penilaian kewajaran dari Penilai Independen, sedangkan transaksi yang mengandung benturan kepentingan mensyaratkan persetujuan Pemegang Saham Independen dalam Rapat Umum Pemegang Saham, yang mana persetujuan sebagaimana dimaksud harus ditegaskan dalam bentuk akta notaril.

Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-413/•BL/2009 tanggal 25 Nopember 2009 Tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama (Peraturan Bapepam No. IX.E.2). Dengan

Regulation No. IX.E.1 dated 12 December 2008. The Company in this case also reports every recurring transaction made between the Company and Affiliations to BAPEPAM-LK and IDX.

I. Laws and Regulations with Significant Impact Decision of the Chairman of Bapepam and LK No. •Kep - 412/BL/2009 dated 25 November 2009 Regarding Affiliated Transaction and Conflict of Interest in Certain Transaction (Bapepam Regulation No. IX.E.1). With Bapepam Regulation No. IX.E.1 in effect, hence every transaction made between the Company and affiliated parties and transactions containing conflict of interest can be made after fulfilling the conditions set out in Bapepam Regulation No. IX.E.1, with the provision that there is no basic exemption as referred to Bapepam Regulation No. IX.E.1. Transactions with affiliated parties presupposes a fair assessment by an Independent Assessor, while transactions containing conflict of interest presupposes the approval of Independent Shareholders in a General Meeting of Shareholders, the referred approval of which must be verified in the form of a notarial deed.

Decision of the Chairman of Bapepam and LK No. •Kep-413/BL/2009 dated 25 Nopember 2009 Regarding Material Transactions and Changes of Main Business Activity (Bapepam Regulation No. IX.E.2). With Bapepam

96 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 99: Annual Report 2009

Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement’s Discussion and Analysis

Regulation No. IX.E.2 in effect, hence every transaction made by the Company considered to be Material Transactions may be made after fulfilling the conditions set out in Bapepam Regulation No. IX.E.2, with the provision that there is no basic exemption as referred to Bapepam Regulation No. IX.E.2. The Company making material transactions with a transaction value of 20 percent up to 50 percent of the Company’s equity is not obliged to obtain prior approval of a General Meeting of Shareholders, while material transactions made by the Company with a transaction value of more than 50 percent of the Company’s equity, obliges the Company to obtain prior approval of an AGMS in accordance with the procedures and conditions as determined in said Bapepam Regulation No. IX.E.2.

J. Accounting Policy During 2009 no material changes were made to the accounting policy.

berlakunya Peraturan Bapepam No. IX.E.2, maka setiap transaksi yang dilakukan Perseroan yang termasuk Transaksi Material dapat dilakukan setelah memenuhi persyaratan yang disebutkan dalam Peraturan Bapepam No. IX.E.2, dengan ketentuan tidak terdapat dasar pengecualian yang dimaksud dalam Peraturan Bapepam No. IX.E.2. Perseroan melakukan transaksi material dengan nilai transaksi 20 persen sampai dengan 50 persen dari ekuitas Perseroan tidak diwajibkan untuk memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham terlebih dahulu, sedangkan transaksi material yang dilakukan oleh Perseroan dengan nilai transaksinya lebih dari 50 persen ekuitas Perseroan, maka Perseroan diwajibkan memperoleh persetujuan RUPS terlebih dahulu sesuai dengan prosedur dan persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan Bapepam No. IX.E.2 tersebut.

J. Kebijakan Akuntansi Selama tahun 2009 tidak ada perubahan kebijakan akuntansi yang material.

972009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 100: Annual Report 2009

Pipanisasi Balongan-Jakarta IIBalongan-Jakarta II Pipeline Installation

Page 101: Annual Report 2009

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility

Page 102: Annual Report 2009

Komitmen dan Konsistensi penerapan Tata A. Kelola Perusahaan yang Baik (GCG)

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik merupakan pondasi bagi terbentuknya sistem, struktur, dan kultur perusahaan yang adaptif terhadap perubahan lingkungan bisnis yang semakin kompetitif serta mampu membangun sistem pengendalian internal dan manajemen risiko yang handal. Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik diyakini mampu memperkuat posisi daya saing perusahaan, mengelola sumber daya dan risiko secara lebih efisien dan efektif, meningkatkan corporate value dan kepercayaan investor, serta daya saing perusahaan secara berkesinambungan.

Untuk mencapai tujuan di atas, tidak ada lain kecuali komitmen yang tinggi untuk mengimplementasikan prinsip-prinsip GCG pada semua organ dan jenjang organisasi secara terencana, terarah, dan terukur sedemikian rupa sehingga penerapan GCG dapat berlangsung secara konsisten dan sesuai dengan praktik-praktik terbaik penerapan GCG.

Commitment and Consistency in applying Good A. Corporate Governance (GCG)

The application of Good Corporate Governance is the foundation for the establishment of a system, structure, and corporate culture that are adaptive towards the change in the business environment that is getting more competitive and being able of building an internal control system as well as applying a reliable risk management. The application of Good Corporate Governance is believed to be capable of strengthening the company’s competitive position, more efficiently and effectively manage resource and risk, increase corporate value and trust among investors, and corporate competitiveness in a sustainable manner. In a bid to achieve the above goals, there is no other way than strong commitment in implementing Good Corporate Governance principles in all corporate constituents and organizational levels in a planned, administered and measured manner, enabling the GCG application to run consistently and in accordance with the best applicable GCG practices.

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

100 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 103: Annual Report 2009

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility

Untuk itu WIKA dengan dukungan seluruh elemen keorganisasian mulai dari RUPS, Dewan Komisaris, Direksi, hingga Karyawan, senantiasa berkomitmen untuk terus membangun sistem, struktur, dan kultur manajemen dan organisasi yang berbasis pada nilai-nilai keterbukaan, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kesetaraan/keadilan.

Penerapan prinsip-prinsip GCG tercermin pada hal-hal berikut:

Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan a. Komisaris dan DireksiPembentukan Komite-komite yang membantu peran b. pengawasan Dewan KomisarisKeterbukaan informasi secara penuh sesuai dengan c. ketentuan sebagai Perusahaan Publik dan Perusahaan TercatatPenerapan Manajemen Risiko dan Pengendalian d. Internal

That is why in an attempt to achieve these efforts, Wijaya Karya (WIKA) with the support from all elements of the organization of the General Shareholders, Board of Commissioners, management, and employees, is committed to continue to build the system, structure, and management culture and organization that are based on the values of transparency, accountability, responsibility, independency, and equality/fairness.

The implementation of GCG principles in WIKA is reflected in following:

The execution of duties and responsibilities of the Board of a. Commissioners and ManagementThe establishment of Committees that will help the role of b. supervision of the Board of CommissionersFull transparent information that is appropriate with the c. requirements of a publicly listed company

Application of risk management and internal controld.

Sosialisasi Good Corporate GovernanceGood Corporate Governance Sosialization

1012009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 104: Annual Report 2009

Sosialisasi GCG secara berkelanjutane. Assesment penerapan GCG sebagai sarana untuk f. mengetahui kinerja dan peningkatan implementasi GCGDan berbagai aktivitas lain yang mendukung g. terbentuknya Good Governance.Disentralisasi pengadaan barang dan jasah. Sentralisasi keuangani. Sistem rekrutmen SDMj.

B. Road Map GCG WIKAWIKA sepenuhnya menyadari bahwa tuntutan dunia usaha dan status Perseroan sebagai perusahaan publik, mengharuskan WIKA menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) dalam proses bisnis dan seluruh aspek pengelolaan perusahaan. Prinsip-prinsip yang terkandung dalam GCG seperti: keterbukaan, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan kesetaraan/keadilan, diyakini mampu menjadi fondasi yang kokoh bagi terbentuknya struktur, sistem, dan kultur perusahaan yang adaptif terhadap perubahan lingkungan bisnis.

Dalam rangka penerapan GCG dikenal 3 (tiga) tahapan yang menggambarkan suatu road map pencapaian tata kelola perusahaan yang baik, yaitu Tahap ke-1 Good Corporate Governance (GCG), Tahap ke-2 Good Governed Corporation, dan Tahap ke-3 Good Corporate Citizen. Masing-masing tahapan memiliki karakteristik ukuran dan tingkat pencapaian serta hasil yang diperoleh.

Tabel berikut menunjukkan beberapa indikator yang secara spesifik menggambarkan tahapan pencapaian implementasi GCG (sumber: Komite Nasional Kebijakan GCG/KNKG).

Sustainable familiarization campaign of GCG e. Assessment of GCG application as a means to know the f. performance and improvement in GCG implementation

And other various activities that support the g. establishment of Good Governance.Discentralization of Goods and Services Procurementh. Financial Centralizationi. Human Resources Recruitment Systemj.

B. Road Map of WIKA GCGWIKA is fully aware that the business industry and the company’s status as a publicly listed firm, requires WIKA to implement sound good corporate governance (GCG) in business practices and all aspects of company management. The principles contained in GCG such as: transparency, accountability, responsibility, independency, and equal fairness, are believed to be capable of serving as the strong foundations for the establishment of a structured, systemized, and adaptable corporate culture addressing the changes in the business environment. In applying GCG principles, there are three phases, which describe as a road map to reach good corporate governance, namely Phase-1 Good Corporate Governance (GCG), Phase-2 Good Governed Corporation, and Phase-3 Good Corporate Citizen. Each phase has its own characteristics and levels of achievements and results.

The following table depicts several indicators, which specifically describe the phases achieved in the implementation of GCG (source: National GCG Policy Committee / Komite Nasional Kebijakan GCG/KNKG).

102 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 105: Annual Report 2009

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility

Based on the above road map, and in line with the initial public offering (IPO) of shares in 2007 and listing its shares at the Indonesia Stock Exchange, the company has fully met the requirements contained in the principles of GCG. WIKA has conducted several activities from 2007 until 2009, which among others included:

The establishment of several Committees at the Board of 1. Commissioners, namely: Audit Committee, Nomination and Remuneration Committee, Financial Planning and Risk Business Committee and the GCG Committee.Review Code of Corporate Governance, Code of Conduct, 2. and Board Manual.Making the Conflict of Interest document for the Board of 3. Commissioners and Management.GCG familiarization campaign.4. The Development and Finance Comptroller Agency 5. (BPKP) conducted the GCG assessment, in which the resulting score has reached 86.20 out of the scale of 100. In this assessment, the method used here are: Review, Self Assessment and interview. The Development and Finance Comptroller Agency’s Assessment is one of the indicators in pursuing to reach the achievements in applying GCG.

The Assessment Results and recommendation which forwarded by the Development and Finance Comptroller Agency serves as one of the references for the company to comply with the various requirements in the GCG road map. Based on the activities that were developed particularly in 2009, basically the company has fully met all the requirements in Phase-1, and that is Good Corporate Governance.

Moving forward, the company will start focusing on various activities on implementing GCG that are directed to pursue to various indicators as Good Governed Corporation (GGC), by increasing the handling of risk business effectively through the application of proper internal control and appropriate risk management.

Berdasarkan road map diatas, seiring dengan kegiatan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) pada tahun 2007 dan mencatat sahamnya di Bursa Efek Indonesia, Perseroan secara terencana memenuhi ketentuan yang terkandung dalam prinsip-prinsip GCG. Berbagai upaya yang telah dilakukan WIKA sejak tahun 2007 hingga tahun 2009, antara lain:

Pembentukan beberapa Komite di Dewan Komisaris, 1. yaitu: Komite Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha, serta Komite GCG.Review Code of Corporate Governance, Code of 2. Conduct, dan Board Manual.Pembuatan dokumen Conflict of Interest Dewan 3. Komisaris dan Direksi.Sosialisasi GCG.4. Pelaksanaan asesmen GCG dilakukan oleh BPKP 5. dengan skor 86,20 untuk skala 100. Dalam asesmen ini metode yang digunakan adalah: Review, Self Assesment dan wawancara. Asesmen BPKP ini merupakan salah satu indikator bagi pencapaian dalam penerapan GCG.

Hasil Assesment dan rekomendasi yang disampaikan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) merupakan salah satu acuan bagi Perseroan untuk memenuhi (comply) berbagai ketentuan dalam road map GCG.

Berdasarkan aktivitas yang dikembangkan pada tahun 2009 khususnya, pada dasarnya Perseroan telah memenuhi semua ketentuan dan regulasi pada tahap ke-1 yaitu Good Corporate Governance.

Ke depan, Perseroan mulai memusatkan pada berbagai aktivitas implementasi GCG yang mengarah pada tercapainya berbagai indikator sebagai perusahaan Yang Telah Terkelola Dengan Baik atau Good Governed Corporation (GGC), dengan meningkatkan penanganan risiko bisnis yang efektif melalui penerapan pengendalian intern dan manajemen risiko yang tepat.

1032009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 106: Annual Report 2009

GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)

GOOD GOVERNED CORPORATION (GGC)

GOOD CORPORATE CITIZEN (GCC)

TUJUAN

Mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku (kewajiban dan sukarela)

Untuk membentuk manajemen ‘internal control’ yang lebih baik terutama dalam menangani risiko bisnis yang efektif melalui manajemen risiko yang tepat

Mencapai posisi sebagai perusahaan yang beretika dan bertanggung-jawab, juga dikenal sebagai perusahan yang menjadi warga masyarakat yg baik.

AKTIVITAS

Menjalankan penilaian GCG untuk 1. mendapatkan status implementasi GCGMerumuskan dan menetapkan 2. pedoman GCG:

Pedoman GCG•Board Manual•Piagam Komite • (Komite Audit, Komite GCG)Code of Conducts•Asesmen GCG•

Sosialisasi dan memulai 3. implementasi.

Sosialisasi GCG yang Intensif dan 1. ekstensif dan juga penilaian yang berkala Aplikasi prinsip-prinsip GCG ke 2. dalam proses bisnis Membentuk kerangka sistem 3. internal control yang terintegrasi dan program manajement risiko Membentuk program etika dan 4. kepatuhan

Membangun budaya perusahaan 1. berdasarkan code of conducts sebagai bagian kehidupan perusahaan sehari-hari. Menjalankan Strategi Perusahan 2. yang bertanggung jawab sosial secara efektif Mengimplementasi “Sistem 3. Operasi Perusahaan Hijau”.Menyesuaikan semua sistem dan 4. prosedur yang sesuai.Membangun sistem manajemen 5. yang unik

INDIKATOR

Semua ‘GCG 1. manuals’ telah selesai Kesadaran GCG meningkat 2. Kepatuhan terhadap peraturan 3. dan hukum yang berlaku telah meningkat Struktur ‘4. internal control ‘mulai dibentuk.

Semua 1. Standard Operating Procedure (SOP) adalah berdasarkan risiko dan prinsip-prinsip yang berlandaskan GCG . Operasi bisnis dikendalikan secara 2. efektif.Budaya penanganan risiko mulai 3. ditimbulkan.

Dikenal sebagai perusahaan yang 1. beretika Kontribusi yang nyata dan dapat 2. diukur pada kesejahteraan: Komunitas lokal, Negara, dan dunia.Memberi perhatian dan peduli 3. terhadap lingkungan

HASIL

Peningkatan dalam kepatuhan dan kendali manajemen yang lebih baik yang menghasilkan peningkatan kinerja.

Kinerja perusahaan meningkat dan juga credit rating meningkat

Diakui sebagai:Perusahaan Blue chip•Tempat yang sangat diinginkan •untuk bekerja Menerima banyak penghargaan•

SumberRoad Map GCG, KNKG

104 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 107: Annual Report 2009

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility

GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)

GOOD GOVERNED CORPORATION (GGC)

GOOD CORPORATE CITIZEN (GCC)

OBJECTIVES

Comply with prevailing laws and regulations (obligatory and voluntary)

To establish a better ‘internal control’ management primarily in effective handling of business risks through appropriate risks management.

To be regarded as an ethical and responsible company, and also a good corporate citizen.

ACTIVITIES

Undergo GCG review to acquire GCG 1. implementation statusFormulate and establish GCG 2. manuals:

GCG code•Board Manual•Committee’s Charters (Audit •Committee, GCG Committee, etc.)Code of Conducts•GCG Self-assessment•

Socialization and begin 3. implementation.

Intensive and extensive socialization 1. of GCG and also periodic review Application of the GCG principles in 2. business processes Create an integrated internal 3. control system framework and risk management program Establish an ethics and compliance 4. program

Built a corporate culture based on 1. a code of conducts as part of daiy corporate life. Effectively implement a socially 2. responsible Coporate Strategy Implement a “Green Corporate 3. Operating System”.Adapt all apprpriate systems and 4. procedures.Create a unique management 5. system.

INDICATORS

All ‘GCG manuals’ completed 1. Increased awareness of GCG 2. Increased compliance to prevailing 3. laws and regulations Internal control begins to take 4. shape.

All Standard Operating Procedures 1. (SOP) are based on risks and principles that are in accordance with GCG . Business operations are effectively 2. controlled.Culture of risk handling begins to be 3. encouraged.

Seen as an ethical company. 1. Contributions that are real and 2. measurable in the welfare of the local community, country, and the rest of the world.Attention and concern for the 3. environment.

RESULTS

Improved compliance and better management control that results in improved performance.

Improved company performance and also improved credit rating.

Recognised as a:Blue chip company•Comfortable place for employees• Multiple award winner •

Source: Road Map GCG, KNKG

1052009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 108: Annual Report 2009

Struktur Tata KelolaC. Organ utama GCG di WIKA adalah:

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai forum •pengambilan keputusan bagi Pemegang Saham PerseroanDewan Komisaris sebagai Pengawas Perseroan•Direksi sebagai Pengurus Perseroan•

1. Rapat Umum Pemegang SahamRapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ Perseroan yang memiliki sejumlah kewenangan yang tidak didelegasikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS merupakan forum pertanggung jawaban bagi Dewan Komisaris dan Direksi terhadap pelaksanaan tugas pengawasan dan pengurusan Perseroan kepada Pemegang Saham. RUPS terdiri atas RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. Selama tahun 2009, WIKA mengadakan satu (1) kali RUPS Tahunan pada tanggal 28 Mei 2009 dan satu (1) kali RUPS Luar Biasa pada tanggal 27 Januari 2009.

Berikut adalah sejumlah keputusan penting yang dihasilkan dalam RUPS Tahunan maupun RUPS Luar Biasa:

Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan:Memberikan persetujuan atas Laporan Tahunan Direksi 1. Perseroan mengenai jalannya Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008.Memberikan persetujuan atas Laporan Pelaksanaan 2. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008.Menyetujui dan menetapkan penggunaan Laba Bersih 3. untuk tahun buku 2008 sebesar Rp 156.034.395.000, dikurangi Laba Bersih Perseroan yang diperoleh dari hasil penjualan aktiva tetap Perseroan sebesar Rp 4.289.126.000, sehingga Laba Bersih Perseroan yang dibagi untuk tahun buku 2008 sebagai berikut:

Sebesar Rp 45.523.580.700 atau 30% dari Laba •Bersih ditetapkan sebagai dividen tunai untuk tahun buku 2008.Sebesar Rp 3.034.905.380 atau 2% dari Laba Bersih •Perseroan dialokasikan untuk Program Kemitraan.Sebesar Rp 1.517.452.690 atau 1% dari Laba •Bersih Perseroan dialokasikan untuk Program Bina Lingkungan.Sebesar Rp 30.349.053.800 atau 20% dari Laba •Bersih Perseroan ditetapkan sebagai Cadangan Wajib.Sisanya sebesar Rp 71.320.276.430 atau 47% •dari Laba Bersih ditambah dengan Laba Bersih yang diperoleh dari hasil penjualan aktiva tetap sebesar Rp 4.289.126.000 ditetapkan sebagai Dana Cadangan Lainnya.

Governance StructureC. The key GCG tools at WIKA are:

General Shareholders Meeting (RUPS) which functions •as the forum of decision making for the company’s shareholders Board of Commissioners as the company’s supervisors•Board of Directors which handles the company tool.•

1. General Meeting of ShareholderThe General Shareholder Meeting is the corporate tool, which has several authorities that are not delegated to the Board of Commissioners and the Board of Directors. The General Shareholder Meeting is a forum of accountability for the Board of Commissioners and Board of Directors towards the execution of tasks and corporate handling to shareholders. The General Shareholder Meetings consists of Annual General Shareholders Meeting (AGM) and Extraordinary General Shareholder Meeting. In 2009, WIKA held one Annual General Shareholder Meeting on May 28, 2009 and one Extraordinary General Shareholder Meeting on January 27, 2009. The following are several decisions made at the Annual General Shareholder Meeting and the Extraordinary General Shareholder Meeting: Annual General Meeting of Shareholder’s Resolution:

Approved the Corporate Management Annual Report on 1. the corporate performance for the fiscal year which ended in December 31, 2008.Approved the Executive Report of the Corporate Partnership 2. and Environment Development Program for the fiscal year which ended in December 31, 2008.Approved and determined the use of net profit of 2008 fiscal 3. year amounting to Rp 156,034,395,000, deducted by the corporate net profit obtained from the fixed corporate sales amounting to Rp 4,289,126,000, making the corporate net profit for the 2008 fiscal year to be broken down into the following:

Around Rp 45,523,580,700 or 30% of the net profit was •determined as the cash dividend for the 2008 fiscal year.Around Rp 3,034,905,380 or 2% of the corporate net •profit were allocated for partnership programs.Around Rp 1,517,452,690 or 1% of the corporate net •profit were allocated for the environment development program.Around Rp 30,349,053,800 or 20% of the corporate net •profit was allocated for compulsory reserves.The remaining Rp 71,320,276,430 or 47% of the net •profit added by net profit obtained from the fixed sales result of Rp 4,289,126,000 was determined as other reserved funds.

106 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 109: Annual Report 2009

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility

Menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP) Pieter Uways 4. & Rekan untuk melakukan audit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku 2009 dan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk tahun buku 2009.Menetapkan tantiem tahun 2008 bagi Anggota Direksi 5. dan Dewan Komisaris, menetapkan gaji Direktur Utama, dan tunjangan bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris.Menyetujui mengukuhkan tindakan korporasi atas 6. program Buyback Tahap II yang telah dilaksanakan sesuai peraturan Bapepam-LK No. XI.B.3.Menyetujui Pelimpahan kewenangan RUPS kepada 7. Dewan Komisaris untuk menyetujui Penambahan Modal Ditempatkan dalam rangka pelaksanaan ESOP/MSOP yang telah disetujui Menteri BUMN.

Keputusan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 27 Januari 2009

Program Buyback1. Mengukuhkan tindakan korporasi atas program •buyback yang telah dilaksanakan sesuai Peraturan Bapepam-LK No. XI.B.3, untuk periode mulai tanggal 13 Oktober 2008 sampai dengan 13 Januari 2009 dengan jumlah saham yang telah dibeli kembali sebanyak 143.279.000 lembar dengan biaya sebesar Rp27.693.622.266,00Menyetujui untuk melanjutkan program buyback •dengan dana sebesar-besarnya Rp112.306.377.734,00

Perubahan Penggunaan Sisa Dana Hasil 2. Initial Public Offering (IPO)

Menyetujui penggunaan sisa dana hasil •IPO per tanggal 31 Desember 2008 sebesar Rp207.159.021.149,00 sebagai modal kerja Perseroan dan sebesar Rp100.000.000.000,00 sebagai modal kerja anak-anak perusahaanMenyetujui pemberian modal kerja bagi anak-•anak perusahaan dapat diberikan dalam bentuk pinjaman pemegang saham (shareholders loan)Memberikan wewenang dan kuasa kepada Direksi •untuk melaporkan perubahan termaksud kepada instansi berwenang serta mengumumkan kepada publik.

Menyetujui pemberlakuan Peraturan Menteri Negara 3. BUMN Nomor PER-05/MBU/2008 tanggal 3 September 2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa BUMN bagi Perseroan.

Appointed the Certified Public Accountant Pieter Uways 4. & Partners to audit the corporate Consolidated Financial Report for the 2009 fiscal year and the 2009 Corporate Partnership and Environment Development Program.Determined the 2008 annual bonus (tantiem) for Board of 5. Directors Members and Board of Commissioners, determined the salaries of President Director, and incentives for Board of Directors members and Board of Commissioners.Approved the confirmation of corporate action to run the 6. Buy Back Phase II Program, which has been conducted in accordance to the regulations of The Indonesian Regulatory Authority for the Indonesian Capital Market Regulation No. XI B3 (Bapepam-LK No. XI.B.3.)Approved the delegation of general shareholder meeting 7. to the Board of Commissioners to approve the Additional Capital Relocation in conjunction with employee stock ownership program/management stock ownership programs (ESOP/MSOP) which have been approved by the State Owned Enterprise Minister.

The Extraordinary General Meeting of Shareholders Resolution on January 27, 2009

Buy Back Program 1. Confirmed the corporate action over the buy back •program which has been conducted in accordance to the regulations of The Indonesian Regulatory Authority for the Indonesian Capital Market Regulation No. XI B3 (Bapepam-LK No. XI.B.3.), for the period between October 13, 2008 and January 13, 2009 with total shares that haved been bought back amounting to 143,279,000 shares with the cost of Rp 27,693,622,266.00Approved to continue the buy back program with •funds amounting to Rp112,306,377,734.00

Change of the use of the remainder Initial Public Offering 2. (IPO) Fund

Approved the use of the remainder of the IPO as per •December 31, 2008 amounting to Rp 207,159,021,149.00 as corporate capital and Rp 100,000,000,000/00 allocated for working capital of subsidiariesApproved the allotment of working capital for •subsidiaries could be distributed in the form of shareholders loanProvided the authority of Directors to report of the •referred changes to the authoritative institution and announce to the public.

Approved the enforcement of the State Owned Enterprise 3. Ministry Regulation No. PER-05/MBU/2008 dated September 3, 2008 about the General Guidance of the Implementation on the Procurement of Goods and Services for the company.

1072009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 110: Annual Report 2009

2. Board of Commissioners and Board of DirectorsThe Board of Commissioners and Board of Directors are the key pillars of that will determine the progress and growth of the company. The Board of Commissioners and Board of Directors have been granted the authority, tasks and their respective responsibilities as stipulated in the Corporate Statute, and regularly would hold regular coordination through the Meeting of Board of Commissioners and Board of Directors to discuss issues related to performance achievement and other corporate issues which requires final decision. In an effort to increase effectiveness of the implementation of the joint meeting of the Board of Commissioners and Board of Directors, the Board of Directors officially wrote the issues that needed to be understood by the Board of Commissioners.

In 2009, the Board of Commissioners and Board of Directors held the joint meeting of the Board of Commissioners and Board of Directors for as much as 16 times, that were routinely held at the head office of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, WIKA Building 3rd Floor, Jl. DI Panjaitan Kav. 9, East Jakarta. The following are the important decisions made at the Joint Meeting of the Board of Commissioners and Board of Directors:

Arrange the Extraordinary General Meeting of 1. Shareholders on January 27, 2009Plan of Buy Back Share Program phase II2. WIKA’s plan to become a shareholder in PT MNA3. Monitor, evaluate and increase supervision over the 4. performance of each projects and subsidiariesSecured Certified Public Accountant to audit the 2009 5. fiscal yearRecommended the Determination of the Board of 6. Directors of SubsidiaryThe establishment of dashboard program in an effort 7. to increase the effectiveness of corporate performance supervisionConducted the 2009 Annual General Shareholders Meeting 8. in conjunction with the endorsement of 2008 Annual Fiscal Report, including the agendas that would be decided in the 2009 Annual General Shareholders Meeting The establishment of subsidiary WIKA Jabar Power9. Development of Coal Supply Business for Tanjung Jati B10. Employee stock ownership program/Management stock 11. ownership programs (ESOP/MSOP)Divestment of WIKA share ownership in WIKA-NGK12. Signed Annual Plan of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk for 201013.

2. Dewan Komisaris dan DireksiDewan Komisaris dan Direksi merupakan pilar utama yang akan menentukan kemajuan dan pertumbuhan Perseroan. Dewan Komisaris maupun Direksi telah diberikan kewenangan, tugas dan tanggung jawab masing-masing sebagaimana diatur di dalam Anggaran Dasar Perseroan, serta secara teratur dan berkala melaksanakan koordinasi melalui Rapat Dewan Komisaris dan Direksi untuk membahas hal-hal yang terkait dengan pencapaian kinerja maupun hal lainnya permasalahan Perseroan yang harus dilakukan pengambilan keputusan. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi, secara tertulis Direksi menyampaikan permasalahan yang perlu dipahami oleh Dewan Komisaris.

Selama tahun 2009, Dewan Komisaris dan Direksi mengadakan Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi sebanyak 16 kali, yang dilaksanakan secara rutin di Kantor Pusat PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Gedung WIKA lantai 3, Jl. DI Panjaitan Kav. 9, Jakarta Timur.

Berikut ini adalah keputusan-keputusan penting yang dihasilkan di dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi tersebut, yaitu :

Pelaksanaan RUPSLB pada tanggal 27 Januari 20091. Rencana program share buy back tahap II2. Rencana WIKA sebagai salah satu Pemegang Saham 3. PT MNAMonitoring, evaluasi serta peningkatan pengawasan 4. terhadap kinerja setiap proyek dan anak perusahaanPengadaan Kantor Akuntan Publik untuk pelaksanaan 5. audit tahun buku 2009Rekomendasi terhadap Penetapan Direksi Anak 6. PerusahaanProgram pembentukan dashboard dalam rangka 7. peningkatan efektivitas pengawasan kinerja PerusahaanPelaksanaan RUPS Tahunan 2009 dalam rangka 8. Pengesahan Laporan Tahunan Tahun Buku 2008, termasuk agenda-agenda yang akan diputuskan di dalam RUPS Tahunan 2009Pendirian Anak Perusahaan WIKA Jabar Power9. Pengembangan Bisnis Suplai Batubara Tanjung Jati B10. Program MSOP/ESOP11. Divestasi Kepemilikan Saham WIKA di WIKA-NGK12. Pengesahan RKAP PT Wijaya Karya (Persero) Tbk tahun 201013.

108 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 111: Annual Report 2009

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility

Board of CommissionersScope of Work and Responsibilities of the Board of CommissionersWIKA Statute and the Guidance for the Implementation of Good Corporate Governance of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk have determined that the Board of Commissioners is responsible for supervising the corporate management which is run by the management and provide advice to the Board of Directors when necessary for the best interest of the company. The Board of Commissioners is also responsible to ensure that the Board of Directors under any conditions is capable to perform. The Board of Commissioners have the duty to provide opinions and advices to the Board of Directors when the Plan of Development and Corporate Budget are being proposed, following the development of corporate activities, report immediately to shareholders should taken if there be any decline in corporate performance or any issues that needs attention. In doing their jobs, the authority and responsibilities, the Board of Commissioners at all times adhere to the Corporate Statute and the existing regulations. In addition, when necessary the Board of Commissioners may appoint an independent professional and/or establish a Special Committee financed under by the company which is in accordance to the regulation and the existing procedure.

The Board of Commissioners does not have the function or authority in managing the company everyday, except on certain situations where all of the members of the Board of Directors were temporarily dismissed for any cause.WIKA Statute and the Guidance for the Implementation of Good Corporate Governance stated several executions of tasks of the Board of Commissioners, among others:

The Board of Commissioners has the duties to provide 1. supervision over the corporate management run by the Board of Directors and provide opinions and advices to the Board of Directors for the Plan of Development and Annual Corporate Budget, the execution of Corporate Statute and the decisions made at the General Shareholders Meeting and the existing regulations.The Board of Commissioners conducts their tasks, 2. authority and responsibility in accordance with the Corporate Statute and General Shareholders Meeting decisions.The Board of Commissioners has the duties to run the 3. interests of the Company by paying attention to the interest of Shareholders and be responsible to the General Shareholders Meeting.

Dewan KomisarisRuang Lingkup dan Tanggung Jawab Dewan KomisarisAnggaran Dasar WIKA dan juga buku Panduan Penerapan GCG PT Wijaya Karya (Persero) Tbk telah menetapkan bahwa Dewan Komisaris bertugas untuk mengawasi pengelolaan Perseroan yang dijalankan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi jika dipandang perlu demi kepentingan Perseroan. Dewan Komisaris juga bertanggung jawab untuk memastikan agar Direksi dalam kondisi apapun memiliki kemampuan menjalankan tugasnya.

Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris berkewajiban memberikan pendapat dan saran kepada Direksi pada saat pengajuan Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan, mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, melaporkan dengan segera kepada Pemegang Saham apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perseroan atau hal-hal lain yang dipandang perlu untuk segera mendapat perhatian Pemegang Saham. Dalam pelaksanaan tugas, kewenangan dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris selalu berpegang teguh kepada Anggaran Dasar Perseroan dan juga peraturan perundang-undangan yang berlaku. Disamping itu, apabila diperlukan Dewan Komisaris dapat menggunakan saran profesional yang mandiri dan/atau membentuk Komite Khusus atas biaya Perseroan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku.

Dewan Komisaris tidak memiliki fungsi atau wewenang dalam pengelolaan Perusahaan sehari-hari, kecuali dalam situasi tertentu dimana seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara karena suatu sebab.Anggaran Dasar WIKA dan juga Buku Panduan Penerapan GCG Perseroan menyebutkan sejumlah pelaksanaan tugas Dewan Komisaris antara lain :

Dewan Komisaris bertugas untuk melakukan 1. pengawasan terhadap pengurusan Perseroan yang dilakukan Direksi serta memberi nasihat kepada Direksi terhadap rencana pengembangan Perseroan, rencana kerja dan anggaran tahunan Perseroan, pelaksanaan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan keputusan RUPS dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.Dewan Komisaris melakukan tugas, wewenang dan 2. tanggung jawab sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam Anggaran dasar Perseroan dan keputusan RUPS.Dewan Komisaris bertugas melaksanakan kepentingan 3. Perseroan dengan memperhatikan kepentingan para Pemegang Saham dan bertanggung jawab kepada RUPS.

1092009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 112: Annual Report 2009

The Board of Commissioners has the duty to examine 4. and study the annual report prepared by the Board of Directors and sign the report (as long as the the Board of Commissioners approves the contents of the annual report).The Board of Commissioners monitors how the company 5. complies towards the existing regulation. The Board of Commissioners evaluates the progress of the 6. implementation of good corporate governance practices.

Supervision and Recommendation of the Board of Commissioners in 2009In 2009 the Board of Commissioners released several recommendations which are the follow up from the discussions in the Joint Meeting of the Board of Commissioners and Board of Directors in conjunction to the execution of supervision, which included:

Recommendation in an effort to increase corporate 1. performance achievement and to increase prudence in corporate managementRecommendation on the appointment of a Certified 2. Public Accountant to audit the 2009 fiscal yearRecommendation in a bid to delegate authority to the 3. Board of Directors Recommendation of the execution of the project of coal 4. supply procurement for Tanjung Jati BRecommendation in a bid to grant the permit to acquire 5. PT MNARecommendation to take a bank loan6. Recommendation to establish subsidiaries 7. Recommendation over the proposal of the subsidiary 8. Board of Directors.Recommendation to the execution of the MSOP/ESOP 9. program Recommendation over the execution of Key Performance 10. Index in conjunction with good corporate governance

Corporate Supervision is conducted by the Board of Commissioners, whose composition consists of 1 (one) President Commissioner, 2 (two) Commissioners, and 2 (two) Independent Commissioners. In addition to supervision, the Independent Commissioners also plays the role in representing the interest of the minority shareholders. The composition of the number of Independent Commissioners of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk is 2: 5 or 40% of the total members of the Board Commissioners have fully met the requirements determined by the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam LK) and the Indonesian Stock Exchange regulation as stipulated by Bapepam Regulation No. IX.1.5 and the Indonesian Stock Exchange Regulation No. I-A Kep-305/BEJ/07-2004, which regulates the minimum composition for Independent Commissioners, namely 30% from the number of members of Board of Commissioners.

Dewan Komisaris bertugas meneliti dan menelaah 4. laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tersebut (sepanjang Dewan Komisaris setuju terhadap isi materi laporan tahunan).Dewan Komisaris memantau ketaatan Perseroan 5. terhadap peraturan yang berlaku.Dewan Komisaris melakukan evaluasi terhadap 6. kemajuan penerapan praktik GCG

Pengawasan dan Rekomendasi Dewan Komisaris Tahun 2009Di sepanjang tahun 2009, Dewan Komisaris melakukan sejumlah rekomendasi yang merupakan tindak lanjut dari pembahasan di dalam Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi maupun dalam rangka pelaksanaan tugas pengawasan antara lain:

Rekomendasi dalam rangka peningkatan pencapaian 1. kinerja perusahaan dan peningkatan kehati-hatian dalam pengelolaan perusahaanRekomendasi terhadap penunjukan KAP untuk 2. pelaksanaan audit tahun buku 2009Rekomendasi dalam rangka pendelegasian 3. kewenangan kepada DireksiRekomendasi pelaksanaan proyek pengadaan suplai 4. batubara Tanjung Jati BRekomendasi dalam rangka pemberian izin akuisisi PT 5. MNARekomendasi pengambilan kredit perbankan6. Rekomendasi dalam rangka pendirian anak 7. perusahaan Rekomendasi terhadap usulan Direksi anak perusahaan8. Rekomendasi terhadap pelaksanaan program MSOP/9. ESOPRekomendasi terhadap pelaksanaan KPI dalam rangka 10. GCG

Pengawasan Perseroan dilakukan oleh Dewan Komisaris, yang komposisinya terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama, 2 (dua) orang Komisaris, dan 2 (dua) orang Komisaris Independen.

Komisaris Independen selain bertugas melakukan pengawasan juga berperan dalam mewakili kepentingan pemegang saham minoritas. Komposisi jumlah Komisaris Independen PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yaitu 2 : 5 atau 40% dari jumlah anggota Dewan Komisaris telah memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan maupun peraturan Bursa Efek Indonesia sebagaimana termaktub dalam Peraturan Bapepam Nomor IX.1.5 dan Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor I-A Kep-305/BEJ/07-2004 yang mengatur komposisi minimum Komisaris Independen yaitu 30% dari jumlah anggota Dewan Komisaris.

110 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 113: Annual Report 2009

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility

Both ordinary members of Commissioners and Independent Commissioners are obliged to maintain their independence in running the function of corporate supervision. In line with such purpose, it is also imperative that among members of the Board of Commissioners they should not have family ties up to the third level, be it having direct family line or parallel (in-laws) as this part is explained in Article 14 verse 5 of Company Statute. In addition, Chapter 14 verse 16 stipulates that members of the Board of Commissioners are prohibited to hold the following positions:

Management member of a state owned enterprise, •regional state owned enterprise, private company, Administrators of a political party/ and/or candidates or •legislative members.Other titles that are in accordance with the stipulation of •legislation; and/or other positions that may create conflicts of interests.•

2009 Board of Commissioners Meeting According to the Corporate Statute, the Board of Commissioners may arrange meetings based upon request of one or several members of the Board of Commissioners, upon the request of the Board of Directors , or upon the written request from one or several shareholders who at least represent 1/10 (one tenth) of the total shares with voting rights, by mentioning the topics that would be discussed. In addition, the Board of Commissioners also arrange meeting at least once in a month, and in the meeting the Board of Commissioners can invite the Board of Directors . In 2009, the Board of Commissioners held internal meetings for 23 times, in which 16 of them the Board of Commissioners invited the Board of Directors . The Board of Commissioners held the internal meetings 22 times at the PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Head Office, WIKA Building 3rd Floor, Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9, Cawang, East Jakarta, and once at the office of the Secretary General of the Ministry of Public Works.

Tenure of the Board of CommissionersThe Board of Commissioners of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk was appointed based on the State Owned Enterprise Minister Decree as stipulated at the General Shareholders Meeting of WIKA, No.: KEP-208/MBU/2007 dated September 21, 2007 and officially appointed on October 9, 2007.

Baik anggota Komisaris biasa maupun Komisaris Independen wajib menjaga independensinya dalam melaksanakan fungsi pengawasan Perseroan. Sejalan dengan maksud tersebut ditentukan bahwa antara para Dewan Komisaris tidak boleh ada hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ke-3 (ketiga), baik menurut garis lurus maupun garis ke samping ataupun hubungan semenda (menantu atau ipar) sebagaimana hal tersebut termaktub dalam pasal 14 ayat 5 Anggaran Dasar Perusahaan. Disamping itu pasal 14 ayat 16 mengatur bahwa anggota Dewan Komisaris dilarang memangku jabatan sebagai :

Anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara, badan •usaha milik daerah, badan usaha milik swastaPengurus partai politik dan/atau calon/anggota •legislatifJabatan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan •perundang-undangan ; dan/atauJabatan lain yang dapat menimbulkan benturan •kepentingan.

Rapat Dewan Komisaris Tahun 2009Menurut Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris dapat mengadakan rapat sewaktu-waktu atas permintaan 1 (satu) atau beberapa anggota Dewan Komisaris, permintaan Direksi, atau atas permintaan tertulis dari 1 (satu) atau beberapa Pemegang Saham yang mewakili sekurang-kurangnya 1/10 (satu persepuluh) dari jumlah saham dengan hak suara, dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan. Selain itu, Dewan Komisaris juga mengadakan rapat paling sedikit setiap bulan sekali, dalam rapat tersebut Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi.

Selama tahun 2009, Dewan Komisaris mengadakan rapat Dewan Komisaris sebanyak 23 (dua puluh tiga) kali, dimana 16 (enam belas) kali Rapat Dewan Komisaris dengan mengundang Direksi. Sebanyak 22 (dua puluh dua) kali rapat Dewan Komisaris dilakukan di Kantor Pusat PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Gedung WIKA Lantai 3, Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9, Cawang Jakarta Timur, dan 1 (satu) kali dilakukan di Kantor Sekretaris Jenderal Departemen Pekerjaan Umum.

Masa Jabatan Dewan KomisarisDewan Komisaris PT Wijaya Karya (Persero) Tbk diangkat berdasarkan Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Perseroan (Persero) WIKA, Nomor : KEP-208/MBU/2007 tanggal 21 September 2007 dan dilantik pada tanggal 9 Oktober 2007.

1112009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 114: Annual Report 2009

Berikut ini adalah catatan kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat-rapat di sepanjang tahun 2009The following is the attendance list of members of the Board of Commissioners in meetings held in 2009

NamaName

Rapat Dewan KomisarisComissioner’s Meetings

Rapat Dewan Komisaris yang dihadiri DireksiThe BOC meeting attented by the BOD members

Jumlah RapatTotal Meeting

Jumlah HadirAttendance

Jumlah RapatTotal Meeting

Jumlah HadirAttendance

A. Dewan Komisaris / Board of CommissionersAgoes Widjanarko 7 7 16 13

Amanah Abdulkadir 7 7 16 13

Dadi Pratjipto 7 7 16 16

Soepomo 7 7 16 16

Pontas Tambunan 7 7 16 15

B. Direksi / Board of DirectorsBintang Perbowo 16 16

Ganda Kusuma 16 16

Budi Harto 16 10

Slamet Maryono 16 14

Tonny Warsono 16 16

Remunerasi Dewan Komisaris Tahun 2009 / Remuneration of the Board of Commissioners in 2009Jumlah remunerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris pada tahun 2009 sesuai dengan Keputusan RUPS Tahunan Tahun 2009 adalah sebagai berikut :The remuneration given to the Board of Commissioners in 2009 pursuant to the Resolution of the 2009 AGMS is as follows

(dalam rupiah) (in rupiah)

NamaName

GajiSallary

TunjanganIncentiv

THP Per Bulan

Monthly THPTHP 2009 Tantiem THR 2009 Total Pendapatan

Total Income

Agoes Widjanarko 24.000.000 4.000.000 28.000.000 336.000.000 139.605.463 24.000.000 499.605.463

Amanah Abdulkadir 21.600.000 3.600.000 25.200.000 302.400.000 125.644.917 21.600.000 449.644.917

Dadi Pratjipto 21.600.000 3.600.000 25.200.000 302.400.000 125.644.917 21.600.000 449.644.917

Soepomo 21.600.000 3.600.000 25.200.000 302.400.000 125.644.917 21.600.000 449.644.917

Pontas Tambunan 21.600.000 3.600.000 25.200.000 302.400.000 125.644.917 21.600.000 449.644.917

Remunerasi Dewan Komisaris diusulkan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi kepada Dewan Komisaris, setelah itu Dewan Komisaris menyampaikan kepada Kementrian Negara BUMN kemudian dibawa ke RUPS, dan ditetapkan oleh RUPS

Penetapan Honorarium Dewan Komisaris dilakukan dengan mempertimbangkan faktor pendapatan, aktiva, tingkat inflasi, faktor penyesuaian industri serta memperhatikan kondisi dan kemampuan keuangan perusahaan. Sedangkan penetapan tantiem memperhatikan faktor pencapaian target Key Performance Indicator dan Faktor Tingkat Kesehatan, serta faktor- faktor lain yang relevan.

Remunerasi Dewan Komisaris terdiri dari gaji bulanan, tunjangan, fasilitas dan tantiem yang besarannya ditentukan dalam RUPS.

The remuneration of the Board of Commissioners is proposed by the Nomination and Remuneration Committee of the Company to the Board of Commissioners, which then forwards the proposition to the State Ministry of State-owned Enterprise and subsequently brought to the GMS for a resolution.

The Resolution of the Honorariums for the Board of Commissioners takes into account various factors such as revenues, assets, inflation rate, peer industries and the financial condition and capability of the Company. Whereas the resolution for tantiems takes into the factors of target achievement with respect to Key Performance Indicator and other relevant factors

Remuneration for the Board of Commissioners comprises of monthly salaries, benefits, facilities and tantiem, the amounts of which are determined by the GMS.

112 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 115: Annual Report 2009

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility

Members of WIKA Board of Commissioners for the October 2007 period until now are as follow:

Ir. Agoes Widjanarko MIP – President Commissioner•Pontas Tambunan SH, MM- Commissioner•Soepomo SH, Sp.N, LL.M - Commissioner•Dadi Pratjipto SE – Independent Commissioner •DR. Amanah Abdulkadir MA - Independent Commissioner•

Enhancement of the Competence and Knowlege of the Board of Commissioners in 2009In an effort to improve competence and knowledge of the Board of Commissioners, educational programs and trainings were sustainably held including organizing seminars and workshops. The programs also involved cooperation with relevant magazines, tabloids and related corporate activities.

Board of Commissioners Performance The performance of the Board of Commissioners is evaluated annually by the Shareholders in the execution of General Shareholders Meeting. The evaluation of the Board of Commissioners performance is measured based on tasks, authority, and responsibity that are stipulated in the existing legislation and Corporate Statute. The formal evaluation criteria are delivered transparently to the Board of Commissioners since the appointment.

The evaluation criteria of the Board of Commissioners by the Shareholders in the General Shareholders Meeting among others include:

Compliance to the existing legislation and corporate 1. policy, such as the conflict of interests;Commitment in development for the best interest of the 2. Company;Attending the meetings of the Board of Commissioners as 3. well as committees;Contribution in executing special tasks4.

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Jabatan StrukturalStructural Positions

Jabatan PenunjangSupporting Positions

Asal InstansiFormer Institution

Agoes Widjanarko Komisaris UtamaPresident Commissioner

Ketua Komite Nominasi dan RemunerasiHead of Nomination and Remuneration Committee

Departemen Pekerjaan UmumDepartment of Public Works

Amanah Abdulkadir Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Ketua Komite AuditHead of Audit Committee

Non PemerintahNon Government

Dadi Pratjipto Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Anggota Komite Nominasi dan RemunerasiMember of Nomination and Remuneration Committee

Non PemerintahNon Government

Soepomo KomisarisCommissioner

Ketua Komite Good Corporate GovernanceHead of Good Corporate Governance Committee

Departemen KeuanganDepartment of Finance

Pontas Tambunan KomisarisComissioner

Ketua Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko UsahaHead of Financial Planning and Risk Management Committee

Kementerian Negara BUMNMinistry of State Owned Enterprises

Anggota Dewan Komisaris WIKA untuk periode Oktober 2007 hingga sampai dengan sekarang adalah sebagai berikut :

Ir. Agoes Widjanarko MIP - Komisaris Utama•DR. Amanah Abdulkadir MA - Komisaris Independen•Dadi Pratjipto SE - Komisaris Independen•Soepomo SH, Sp.N, LL.M-Komisaris•Pontas Tambunan SH, MM-Komisaris•

Peningkatan Kompetensi & Pengetahuan Dewan Komisaris Tahun 2009Dalam rangka peningkatan kompetensi dan pengetahuan Dewan Komisaris, secara berkelanjutan dilaksanakan program pendidikan dan pelatihan bagi Dewan Komisaris baik melalui pelaksanaan pelatihan, seminar, kursus, lokakarya, dan juga melalui media majalah, tabloid yang relevan dengan kegiatan usaha perusahaan.

Kinerja Dewan KomisarisKinerja Dewan Komisaris dievaluasi setiap tahun oleh Pemegang Saham dalam pelaksanaan RUPS. Evaluasi kinerja Dewan Komisaris ditentukan berdasarkan tugas, wewenang, dan kewajiban yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku serta Anggaran Dasar Perseroan. Kriteria evaluasi formal disampaikan secara terbuka kepada Dewan Komisaris sejak pengangkatannya.

Kriteria evaluasi terhadap kinerja Dewan Komisaris oleh Pemegang Saham dalam RUPS adalah antara lain :

Pemenuhan terhadap peraturan perundang-undangan 1. yang berlaku serta kebijakan Perseroan, misalnya mengenai benturan kepentingan;Komitmen dalam memajukan kepentingan Perseroan;2. Kehadiran dalam rapat-rapat Dewan Komisaris 3. maupun komite;Kontribusi dalam pelaksanaan tugas-tugas khusus4.

1132009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 116: Annual Report 2009

3. Board of Commissioners’ CommitteesWIKA Board of Commissioners has formed committees to assist in doing their tasks and obligations. The Committees have the duties in helping the Board of Commissioners to ensure the effectiveness of internal control and the effectiveness in the execution of both the external and internal auditors. The Committees are:

Audit Committee•Good Corporate Governance (GCG) Committee•Nomination and Remuneration Committee•Financial Planning and Business Risk Committee•

The Committees were designed to meet the needs of the Company and the structure of organization, scope of works, function, authority and responsibilities which are stipulated by the Board of Commissioners Decree

3. Komite-Komite Dewan KomisarisDewan Komisaris WIKA telah membentuk komite-komite untuk membantu pelaksanaan tugas dan kewajibannya. Komite-komite tersebut bertugas membantu Dewan Komisaris dalam memastikan efektifitas sistem pengendalian internal dan efektifitas pelaksanaan tugas auditor eksternal dan internal. Komite-komite tersebut adalah :

Komite Audit•Komite • Good Corporate GovernanceKomite Nominasi dan Remunerasi•Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha•

Komite-komite tersebut dibentuk sesuai dengan kebutuhan Perseroan serta susunan keanggotaan, ruang lingkup tugas, fungsi, wewenang dan tanggung jawabnya ditetapkan dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris.

Selama tahun 2009, anggota-anggota Dewan Komisaris mengikuti sejumlah pelatihan, seminar, kursus, lokakarya, sebagai berikut :

During 2009, members of the Board of Commissioners attended a number of trainings, seminars, courses, workshops, as in the following:

No Nama Pelatihan / Name of Training Tanggal / Date Lokasi / Location Penyelenggara / Organizer

1 Trusted and Valued in Challenging Times 21 - 28 Maret 2009 Brisbane Australia Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA)

2 Rapat Kerja Komisaris BUMN di lingkungan Kedeputian Bi-dang Usaha Jasa Lainnya dengan tema ”Menjadikan Dewan Komisaris Lebih Efektif “Make The Board More Effective”A Working Meeting of State-owned Enterprises Commission-ers within the environment of the Department of the Deputy for Other Services on the theme of “Making the Board More Effective.”

16 April 2009 / 16 April 2009

Kantor Pusat WIKA / WIKA Head Office

Kementerian Negara BUMN dan BUMN Karya / State Ministry for State-owned Enterprises and BUMN Karya

3 Menyongsong Full Adoption - International Financial Report-ing Standard (IFRS) di Indonesia : Diskusi mengenai peran dan fungsi oversight Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam menjamin kesiapan manajemen dan sharing pengala-man implementasi IFRSWelcoming the Full Adoption - International Financial Report-ing Standards (IFRS) in Indonesia: A Discussion on the Roles and the Oversight Functions of the Board of Commissioners and Audit Committee in ensuring the preparedness of management and sharing experiences on the implementation of IFRS

6 Mei 2009 / 6 May 2009

Hotel Le Meridien - Jakarta

Ikatan Komite Audit Indonesia - IKAI / Indone-sian Association of Audit Committees

4 Konferensi Manajemen Ekselen Kinerja Bisnis StratejikConference of Strategic Business Performance Excellence Management

18 Juni 2009 / 18 june 2009

Auditorium PT PLN, Jakarta

Forum Ekselen BUMN / State-owned Enterprises Excellence Forum

5 Lokakarya Eksekutif ”Risk Management & Internal Control System” Executive Workshop ”Risk Management & Internal Control System”

29 – 31 Juli 2009 / 29 - 31 July 2009

Bali Kementerian Negara BUMN & Forum Humas BUMN / State Ministry of State-owned Enterprises & BUMN PR Forum

6 Sosialisasi Pengisian Form Laporan Harta Kekayaan Penye-lenggara Negara oleh Komisi Pemberantasan KorupsiSocialisation on the Entry Form on the Report of Personal As-sets of State Officials by the Commission of the Eradication of Corruption

16 September 2009 / 16 September 2009

Jakarta KPK & WIKA

114 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 117: Annual Report 2009

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility

a. Audit Committee The WIKA Audit Committee was established in 2003 under the decision of the Board of Commissioners of PT WIKA No 09/DK/PTWK/2003 dated January 23, 2003 and was updated with the Board of Commissioners’ decision No 71/DK/PTWK/2003 dated July 24, 2003. At that time WIKA was as a state enterprise fully owned by the government. In the same year the Insurance and Risk Business Committee was also established. Two other committees, namely the Good Corporate Governance (GCG) Committee and the Nomination and Remuneration Committee were formed one year after WIKA became a publicly listed company. In 2008 the Insurance and Risk Business Committe change to the Financial Planning and Business Risk Committe.

In a bid to know whether the Audit Committee functioned accordingly, it would be better to understand that the company’s insight has three corporate tools, namely the General Shareholders Meeting, Board of Commissioners and the Board of Directors. In executing the corporate supervision and control, the Board of Commissioners is assisted by four Committees, namely the Audit Committee, Financial Planning and Business Risk Committee, Good Corporate Governance Committee, and the Nomination and Remuneration Committee.

The Audit Committee has the role to encourage the implementation of improvement / compliance to policy, procedure, and practices conducted by the company on all levels, running transparent communication with independent auditors, with the Board of Commissioners and senior financial management. While the President Director is assisted by the internal supervision unit (SPI). Included in the function and tasks of the Audit Committee is that together with the internal supervision unit and the certified public accountant they monitor the risk of fraud and financial report risk and propose to the Board of Commissioners the effective efforts to prevent and handle the issues. The Audit Committee collaborates with three other committees in studying other issues that are related to the scope of works of the Board of Commissioners’ supervision.

The job description for the Audit Committee and the mechanism and their relevance to the execution of control and supervision of the company can be found in the Audit Committee Charter. WIKA’s Audit Committee Charter was first established on August 1, 2005. The Charter stipulates comprehensive supervisory task of the Board of Commissioners, with the assumption there has not been any Committee other than the Audit Committee, and therefore, there were the needs to be reviewed because WIKA has become a publicly listed company and it should comply with the regulations relating to State enterprises (BUMN) and limited companies. The Audit Committee Charter should also reviewed because WIKA has also three other Committees that each has taken over part of the tasks of the Audit Committee.

a. Komite Audit Komite Audit WIKA dibentuk pada tahun 2003 berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris PT WIKA No 09/DK/PTWK/2003 tertanggal 23 Januari 2003 dan diperbaharui dengan keputusan Dewan Komisaris No 71/DK/PTWK/2003 tanggal 24 Juli 2003. Pada waktu itu WIKA merupakan BUMN yang sepenuhnya dimiliki negara. Ditahun yang sama dibentuk pula Komite Asuransi dan Risiko Usaha. Dua (2) komite lainnya yaitu Komite GCG dan Komite Nominasi dan Remunerasi diresmikan setahun setelah WIKA menjadi PT Tbk. Pada tahun 2008 Komite Asuransi dan Risiko Usaha berganti nama menjadi Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha.

Untuk mengetahui apakah Komite Audit berfungsi dengan wawasan perusahaan maka sebaliknya dipahami perusahaan memiliki tiga (3) organ perusahaan yaitu RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi. Dalam menjalankan pengawasan dan pengendalian perusahaan, Dewan Komisaris dibantu oleh empat (4) Komite yaitu Komite Audit, Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha, Komite Good Corporate Governance, dan Komite Nominasi dan Remunerasi.

Komite Audit berperan senantiasa mendorong perbaikan implementasi / kepatuhan pada kebijakan, prosedur, dan praktek-prakteknya yang dilakukan persero pada semua tingkat, menyelenggarakan komunikasi yang terbuka diantara auditor independen, dengan Dewan Direksi dan manajemen finansial senior. Termasuk dalam fungsi dan tugas Komite Audit adalah bersama Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Kantor Akuntan Publik (KAP) memonitor kemungkinan terjadinya kecurangan dalam pelaporan keuangan serta mengusulkan kepada Dewan Komisaris upaya yang efektif bagi mencegah dan mengatasi permasalahan tersebut. Komite Audit bekerjasama dengan tiga Komite lainnya dalam menelaah masalah yang berkaitan dengan lingkup pengawasan Dewan Komisaris

Batasan mengenai apa saja yang dapat dilakukan Komite Audit dan mekanisme serta kaitannya dengan pelaksanaan pengendalian dan pengawasan jalannya perusahaan tercantum didalam Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter). Piagam Komite Audit WIKA pertama kali ditetapkan pada 1 Agustus 2005. Piagam itu menjabarkan keseluruhan tugas pengawasan Dewan Komisaris, dengan asumsi belum ada Komite lain selain Komite Audit, karenanya telah diusahakan untuk direvisi ketika WIKA telah menjadi perusahaan terbuka sehingga harus mengikuti peraturan yang berkaitan dengan BUMN dan Perusahaan Terbuka. Piagam Komite Audit juga perlu disempurnakan kembali karena WIKA telah memiliki tiga Komite lainnya yang masing-masing mengambil alih sebagian tugas Komite Audit.

1152009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 118: Annual Report 2009

In the Audit Committee Charter it is stated that together with the Audit Committee members they are responsible for the function of the Audit Committee as the body which assists the Board of Commissioners in the early processing of corporate financial report, monitor and evaluate independent auditors, and monitor the effectiveness of internal control. In each activity, the Audit Committee member is expected to maintain their independence.

In addition to routinely accomplish their duties, each Audit Committee has the duties and provide special attention to certain issues in accordance to their expertise and working experience as well as their background education. Several studies that are considered to have bringing in significant learning will be summarized into three separate topics and the writing of each topic will be done by members of the Audit Committee whose expertise in accordance with the topic.

The members of the Audit Committee as of October 9, 2009, are as follows:

DR Amanah Abdulkadir MA, (The Head)•Shalahuddin Haikal, MM, LLM•Ir. Mukti Wibowo•Muhammad Slamet Wibowo, MBA, DEA•

To ensure independency of the members of Audit Committee, the members were selected from professionals who are not directly or indirectly related to the company.

In general, the duties and obligations each member of the Audit Committee are as follows:

The head, who has a double function as a member of a. Audit Committee is an independent commissioner in PT WIKA Tbk, who is responsible for directing, coordinate and monitor the execution of tasks of each member of the Audit Committee Audit to meet the credentials, function and priorities of the Audit Committee. The head also has the duties to summaries the Audit Committee’s responses and other written communication that will be delivered to the Board of Commissioners and management.The Company’s Legal Advisor and Financial Performance b. has two main duties, namely monitor the company’s compliance towards the capital market regulation and other legislations related to the company’s operations and evaluating the company’s performance ratio.The Project Expert monitors the project performance and c. studies the Early Warning System (EWS) report, which contains information on the development of the project and the execution of procurement and other procedures

Dalam Piagam Komite Audit dinyatakan bahwa secara bersama anggota Komite Audit bertanggung jawab atas berfungsinya Komite Audit sebagai badan yang membantu Dewan Komisaris mengawal proses pelaporan keuangan Perusahaan, memonitor dan mengevaluasi independensi auditor independen, dan memonitor efektivitas pengendalian internal. Dalam setiap kegiatannya anggota Komite Audit diharapkan senantiasa menjaga independensinya.

Selain menyelesaikan tugasnya secara tim, setiap anggota Komite Audit mengemban kewajiban dan memberikan perhatian khusus pada permasalahan tertentu sesuai dengan keahlian dan pengalaman kerja maupun pendidikan yang dimilikinya. Beberapa penelaahan yang dianggap mendatangkan pembelajaran penting bagi perusahaan akan dirangkum kedalam 3 topik terpisah dan penulisan masing-masing topik dilakukan oleh anggota Komite Audit yang keahliannya paling sesuai dengan topik tersebut.

Keanggotaan Komite Audit terhitung tanggal 9 Oktober 2009, adalah sebagai berikut:

DR. Amanah Abdulkadir MA, (Ketua)•Shalahuddin Haikal, MM, LLM•Ir. Mukti Wibowo•Muhammad Slamet Wibowo, MBA, DEA•

Untuk memastikan independensi anggota Komite Audit, anggota Komite Audit dipilih dari personil yang tidak memiliki keterkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan.

Secara umum tugas dan kewajiban tiap – tiap anggota Komite Audit adalah:

Ketua merangkap anggota Komite Audit adalah a. komisaris independen di WIKA yang bertanggung jawab mengarahkan, mengkoordinasi dan memonitor pelaksanaan tugas yang diemban setiap anggota Komite Audit sehingga memenuhi mandat, fungsi dan prioritas Komite Audit. Ketua juga bertugas merangkum tanggapan Komite Audit serta komunikasi tertulis lainnya yang akan disampaikan kepada Dewan Komisaris maupun manajemen.Ahli Hukum Perusahaan dan Kinerja Keuangan, b. mengemban dua tugas utama yaitu memonitor kepatuhan perusahaan terhadap peraturan pasar modal serta peraturan perundangan lainnya yang berkaitan dengan operasi perusahaan dan mengevaluasi ratio kesehatan perusahaan.Manajemen Proyek yang kompeten dalam c. memonitor kelangsungan dan kinerja Proyek dan menelaah laporan Early Warning System (EWS) yang menginformasikan perkembangan proyek dan pelaksanaan pengadaan dan prosedur lainnya agar

116 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 119: Annual Report 2009

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility

dapat mengawasi efektivitas pengendalian intern dalam manajemen proyek.Akuntan dan ahli teknologi informasi bertugas d. memastikan kepatuhan dan kelengkapan laporan keuangan konsolidasian dalam menerapkan standar akuntansi dengan KAP, sebagai upaya mengawasi efektivitas pengendalian intern atas pelaporan keuangan, dan memonitor efektivitas teknologi informasi.

Mulai tahun 2009, prosedur penerimaan calon anggota Komite Audit dilaksanakan melalui proses interview dan penilaian tertulis serta keharusan untuk mengikuti masa inisiasi. Setelah dinyatakan diterima maka anggota Komite Audit akan mengikuti kegiatan kunjungan dan overview pada beberapa proyek sekaligus bertatap muka dengan beberapa manajemen untuk lebih memahami bisnis yang digeluti WIKA dan mengenal lebih dalam bagian dan cara kerja perusahaan.

Selama tahun 2009 susunan keanggotaan Komite Audit mengalami dua kali perubahan karena masa tugas dua anggota Komite Audit sebelumnya telah berakhir dan karena jumlah anggota ditambah dari tiga orang menjadi empat orang untuk memenuhi kebutuhan akan ahli hukum dan kinerja keuangan perusahaan.

Dalam dua tahun ini Komite Audit berusaha untuk:Menyelesaikan revisi Piagam Komite audit yang 1. diselaraskan dengan Piagam Komite LainnyaMeningkatkan kompetensi dari anggota Komite Audit 2. dengan mengikuti seminar yang diselenggarakan oleh organisasi profesional seperti IKAI Meningkatkan efektivitas infrastruktur penunjang 3. seperti Sistem informasi dan pengendalian manajemen yang menunjang proses review yang efektif dan berbobot Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan 4. Komite lainnya dan meningkatkan komunikasi yang tepat waktu dengan SPI demi mencegah terjadinya masalah yang tidak diinginkan baik di proyek maupun operasional

so that it can supervise the effectiveness of internal control in the project management.The accountant and information technology experts have d. the duties to ensure the compliance and completeness of the consolidated financial report in applying accountancy standard by appointing a certified public accountant in an effort to supervise the effectiveness of internal control over the financial report, and monitor the effectiveness of information technology.

Starting 2009, the recruitment procedure of candidate members of the Audit Committee is conducted through an interview process, writing test and the obligation to participate in the initiation period. After passing the qualifications, the Audit Committee member will participate in several activities such as project visits and overview its outcome and hold one-on-one interviews with several management that allows he or she to understand the WIKA’s businesses and to get familiar on how the company works. During 2009, the composition of Audit Committee had experience two changes due to the tenure of previous two members of the Audit Committee and also due to the increasing number of the audit members from three person to four person in order to fulfill the needs for legal expertise and the Company’s financial performance.

In the past two years the Audit Committee has made efforts to:Complete the Audit Committee Charter that is being 1. synchronized with the other Committee chartersIncrease competency of Audit Committee members 2. by having them attend seminars held by professional organizations such as the Indonesian Audit Association (IKAI) Increase the effectiveness of supporting infrastructure 3. such as the information system and management control that supports the effective and weighted review process Increase collaboration and coordination with other 4. Committees and improve on time communication through internal control system (SPI) in a bid to prevent from unexpected issues that may occur in projects and operations

Susunan Anggota Komite Audit Composition of Members of the Audit Committee

Jabatan Position

Periode / Period

9 Oktober 2007 s.d. 30 Desember 20089 October 2007 till 30 December 2008

31 Desember 2008 s.d. 8 Oktober 200931 December 2008 till 8 October 2009

9 Oktober 2009 s.d. 9 Oktober 20119 October 2009 till 9 October 2011

Ketua/ Anggota Head/Member

Amanah Abdulkadir Amanah Abdulkadir Amanah Abdulkadir

Anggota / Member Rosmala Farid Rosmala Farid Shalahuddin Haikal

Anggota / Member Tribudi Santoso Tribudi Santoso Mukti Wibowo

Anggota / Member - Shalahuddin Haikal Muhammad Slamet Wibowo

1172009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 120: Annual Report 2009

Provide familiarization programs on the duties, role and 5. function of the Audit Committee to all lines in WIKA

The activities conducted by the Audit Committee in 2009 among others include:

Making written response to all Corporate Financial 1. Reports Making written response on the manuscript of 2. information transparency which was delivered by WIKA Corporate Secretary or other staffOrganizing the meeting between the Certified Public 3. Accountant whose agenda among others discussed several issues relating to integrity, conformity and accuracy of financial report, internal control and the process in appointing the certified public accountant, audit plan, findings in audit/review results and othersOrganizing the frame work of the Certified Public 4. Accountant and supervise the management in holding the selection process of certified public accountant and report to the Board of Commissioners on the result of the selection processConducting a familiarization campaign on the role 5. and duties of Audit Committee in every field visit. The Familiarization Campaign will be published in late March 2010. Visiting projects with the internal control system (SPI) 6. team:

Memberikan sosialisasi mengenai tugas, peran dan 5. fungsi Komite Audit kepada seluruh jajaran WIKA

Kegiatan yang telah dilakukan Komite Audit selama tahun 2009 antara lain:

Menanggapi secara tertulis semua Laporan Keuangan 1. Perusahaan Menanggapi secara tertulis naskah keterbukaan 2. Informasi yang disampaikan oleh sekertaris Perusahaan atau staf WIKA lainnyaMenyelenggarakan pertemuan dengan KAP antara lain 3. untuk membahas berbagai masalah yang berkaitan dengan integritas, kesesuaian dan kecermatan pelaporan keuangan, pengendalian internal, dan proses penunjukan KAP, rencana audit, temuan hasil audit/review dan lain lainMenyusun kerangka kerja KAP dan mengawasi 4. manajemen dalam menyelenggarakan proses menyeleksi KAP dan melaporkan kepada Dewan Komisaris hasil proses seleksi tersebutMelakukan sosialisasi terhadap peran dan tugas 5. Komite Audit di setiap peninjauan lapangan. Bahan Sosialisasi ini akan diterbitkan pada akhir Maret 2010. Meninjau proyek bersama SPI:6.

Proyek yang Dikunjungi Tahun 2009 Visited Projects in 2009

No Bersama SPI dan KAP Pieter Uways & RekanWith SPI and KAP Pieter Uways & Partners

Bersama SPI dan KAP HLB Hadori & RekanWith SPI and KAP HLB Hadori &Partners

1 JORR W1 K Jerk – Penjaringan Amplas Medan

2 Waduk Jatigede ARC Housing di Ladong – NAD

3 PLTU 2 Sulut – Amurang USAID Segmen IB+4 – NAD

4 Kali Cisadane JORR W 1, Kebun Jeruk-Penjaringan, Jakarta

5 Wahau Adhiwangsa Resident, Surabaya

6 Jembatan Lintas Barat PLTU 2 Amurang, Sulut

7 PLTU Asam-Asam Kalimantan Selatan Jembatan Suramadu, Surabaya

8 Paragon City- Semarang Jalan Tol Surabaya – Mojokerto

9 SMAPintar Kab. Kuantan Sengingi, Riau Tanggul Penanggulangan Lumpur Lapindo

10 Bandar Udara Sultan Syarif Kasim, Riau Jalan Tol Bandara Juanda, Surabaya

11 Jalan Sorek – Mranti – Guntung, Riau Banjir Kanal Timur, Jakarta

12 Liang Anggang Pleihari, Kalimantan Selatan

13 Dam Tembesi, Batam

14 Plaza Balikpapan – Trade Center

15 PLTU Indramayu

16 Bandara Kualanamu, Medan

17 Pipanisasi Balongan – Jakarta II – Indramayu

18 Cement Mill – Palimanan

19 Pabrik RFO PFII Petrokimia Gresik

118 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 121: Annual Report 2009

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility

The project visits were aimed for:Checking the conformity in the contents of the •First Half and Third Quarter reports with the reality. Determining the projects was conducted at random, representing several divisions, regions, condition and performance (Exceed, or Not reaching target), and Phases of the Project (Early Phase, Nearing Completion, Maintenance) and was conducted after the First Half report was accepted until the Third Quarter (August to October) was accepted.Studying in-depth over the issues faced by projects, •particularly projects with high risks and still have the opportunity to improve performance, and the decisions are partly made by the project manager. The project visit is conducted on the early part of the year (February to April) or at the end of the year, so that it can still be included in the Plan of Development revision and funds could still be fetched.

Extending the need to revise Internal Control System (SPI) 7. Charter and assist in reviewing the Charter draft so that it complies with the updated regulations and can be signed by the President Commissioner and President Director.Organizing the regular meeting with the Internal Control 8. System (SPI) to discuss examination reports and other developments.Preparing the final draft of the revised Audit Committee 9. Charter and ask the Board of Commissioners to schedule serious discussions for the preparation of charter of each Committee Making members of the Audit Committee to participate 10. in seminars organized by the Indonesian Association of Audit Committee (IKAI). After the initiation period, the Audit Committee members have the opportunity to participate in various activities to increase their capabilities based on their interests, such as attending seminars and trainings organized by professional organizations such as the Indonesian Association of Audit Committee (IKAI) or other institutions like the State Owned Enterprise Ministry. The following are the seminars/trainings which they have participated in.

Kunjungan proyek bertujuan untuk :Mengecek kesesuaian isi laporan semester I •dan Q III dengan kenyataan lapangan. Untuk itu penentuan proyek yang dikunjungi dilakukan secara random, mewakili beberapa divisi, daerah, kondisi dan kinerja (Melampaui, Kurang tercapai), serta Tahapan Proyek (Tahap Baru Mulai, Menjelang Akhir, Pemeliharaan) dan dilakukan setelah laporan semester I diterima hingga laporan Q III diterima (Agustus dan Oktober).Mendalami permasalahan yang dihadapi suatu •proyek, khususnya diproyek yang Risikonya terbesar dan masih mungkin diusahakan perbaikan kinerja, serta keputusannya sebagian oleh manajer proyek. Tinjauan ini dilakukan di awal tahun (Februari sampai dengan April) atau diakhir tahun sehingga masih memungkinkan dimasukkan dalam RKAP perbaikan dan dana yang akan diupayakan.

Menyampaikan perlunya merevisi Piagam SPI dan 7. membantu memperbaiki draft Piagam tersebut hingga sesuai dengan peraturan yang terbaru dan dapat ditandatangani oleh Komisaris Utama dan Direktur Utama.Menyelenggarakan pertemuan berkala dengan Kepala 8. SPI untuk membahas LHP dan perkembangan lainnya.Mempersiapkan drafT akhir revisi Piagam Komite 9. Audit dan meminta Dewan Komisaris untuk mengagendakan pembahasan yang serius bagi kesiapan menetapkan piagam setiap Komite Mengikut sertakan anggota Komite Audit dalam 10. seminar yang diorganisir oleh IKAI. Setelah masa inisiasi, anggota Komite Audit diberikan kesempatan mengikuti kegiatan meningkatkan kemampuan berdasarkan pilihannya, antara lain berpartisipasi dalam seminar dan training yang diselenggarakan lembaga asosiasi professional seperti IKAI atau lembaga lainnya, misal Menneg BUMN. Berikut adalah seminar/training yang telah diikuti.

Kesertaan dalam Seminar/Training Tahun 2009 Participation in Seminars/Trainings in 2009

No Anggota Komite Audit Member of Audit Committee

Seminar Training

1 Amanah Abdulkadir Workshop Internal Auditor: Trusted and Valued in Challenging Times, Brisbane, Australia

Menyongsong Full Adoption - International Financial Reporting Standard (IFRS) di Indonesia : Diskusi mengenai peran dan fungsi oversight Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam menjamin kesiapan manajemen dan sharing pengalaman implementasi IFRSHeralding Full Adoption - International Financial Reporting Standard (IFRS) in Indonesia: Discussion on the oversight roles and functions of the Board of Commissioners and Audit Committee in ensuring the preparedness of Management and experience sharing on IFRS implementation.

2 Tribudi Santoso Lokakarya Manajemen Risiko Workshop Risk Management

1192009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 122: Annual Report 2009

Komite Audit / Audit Committee

DR. Amanah Abdulkadir, MARiwayat singkat Amanah Abdukkadir disajikan pada Profil Komisaris di halaman 25. A brief curriculum vitae of Amanah Abdukkadir is presented in the Profile of Commissioners in page 25

Shalahuddin Haikal, MM, LLMLulusan Magister Hukum Bisnis Korporat, Erasmus Universiteit, Rotterdam Belanda, dengan pengalaman kerja 20 tahun, dilahirkan tanggal 14 April 1964 Holds an LLM degree in Corporate Business Law, Erasmus Universitiet, Rotterdam, the Netherlands, with 20 years of worling experience, born on 14 April 1964

Ir. Mukti WibowoLulusan Teknik Sipil UI, Jakarta, dengan pengalaman kerja 35 tahun, dilahirkan pada tanggal 28 April 1948, A Civil Engineering graduate from the University of Indonesia, with 35 years of working experience, born on 28 April 1948

Muhammad Slamet Wibowo, MBA, DEAMendapat pendidikan Manajemen Sistem Informasi, La Conference Universitaire de Suisse Occidentale, Jeneva, dengan pengalaman kerja 23 tahun, dilahirkan pada tanggal 28 Oktober 1964. Received his education in Information Systems Management from La Conference Universitaire de Suisse Occidentale, Geneva, with 23 years of working experience, born on 28 October 1964.

Dari kiri ke kanan/from left to right: Ir. Mukti Wibowo; DR. Amanah Abdulkadir, MA;

Shalahuddin Haikal, MM, LLM; Muhammad Slamet Wibowo, MBA, DEA.

Tingkat Kehadiran dalam Pertemuan selama Tahun 2009 Level of Attendance in Meetings during 2009

Nama JabatanName Position

%Kehadiran Pada Rapat / %Attendance in Meetings

Internal Komite AuditInternal Audit Committee

Kantor Akuntan PublikPublic Accountants

Satuan Pengawas InternalInternal Oversight Unit

GMKU

Jumlah RapatNumber of Meetings

8 3 3 1

Amanah Abdulkadir 100% 100% 100% 100%

Rosmala Farid 100% 100% 100% 100%

Tribudi Santoso 100% 100% 100% 100%

Shalahuddin Haikal 100% 100% 100% 100%

Mukti Wibowo 100% 100% 100% 100%

Muhammad Slamet Wibowo 100% 100% 100% 100%

Menyelenggarakan pertemuan dengan manajemen 11. keuangan, direncanakan akan dilakukan secara berkala di tahun selanjutnyaMembuat laporan pengamatan terhadap perubahan 12. WIKA ke investment holding, mengenai hubungan dengan SPI dan mengenai Sistem Informasi AkuntansiMenyelenggarakan pertemuan internal Komite Audit. 13. Selain melalui temu muka dan rapat umumnya, komunikasi dengan sesama anggota Komite Audit banyak sekali ditunjang oleh diskusi melalui email.

Dalam jangka menengah Komite Audit berusaha mensosialisasikan piagam Komite Audit dengan harapan staf WIKA menjadi lebih paham bahwa mereka sebagai stakeholder yang sekaligus juga pelaku operasional perusahaan memiliki wakil sekaligus pengawas perusahaan untuk kepentingan investasi mereka.

Dalam jangka panjang Komite Audit akan mengusahakan pengawasan yang dapat membantu perusahaan menjadi persero yang bertumbuh melalui pembelajaran dengan integritas sebagai dasar identitasnya dan memiliki tradisi menyampaikan informasi perusahaan sesuai identitas tadi.

Holding meetings with the financial management, 11. scheduled to be held regularly in the following yearWriting the results of observation over the change of 12. WIKA to holding company investment, on the relation with the Internal Control System (SPI) and Accountancy InformationHolding internal meeting of Audit Committee. In addition 13. to one-on-one and general meetings, communication among fellow members of Audit Committee was frequent and supported by discussions through emails.

For their mid-term strategy, the Audit Committee strives to socialize the Audit Committee Charter to ensure that WIKA’s employee could have a better perspective on their position as stakeholders as well as the operational staff of the Company are having a representative and supervisor of the Company to monitor their interest. In the long term the Audit Committee will make efforts to supervision that is capable of helping the company to become a company that grows through learning with integrity as the fundamental identity and having the tradition to deliver corporate information in accordance with the aforementioned identity.

120 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 123: Annual Report 2009

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility

b. Komite Good Corporate Governance

Dasar Pembentukan1. Komite Good Corporate Governance (GCG)dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Nomor 19/DK/WIKA/2008 Tanggal 15 April 2008 Perihal Pembentukan Komite Good Corporate Governance (GCG) dengan susunan keanggotaan sebagai berikut :

Soepomo, SH, Sp.N, LL.M sebagai Ketua merangkap •Anggota.Rosmala, Akt sebagai Anggota.•

Untuk memastikan independensi anggota GCG, anggota Komite GCG dipilih dari personil yang tidak memiliki keterkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan.

Tanggung jawab dan tugas pokok Komite 2. Good Corporate GovernanceKomite • Good Corporate Governance berfungsi membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero)

PT Wijaya Karya Tbk.Komite • Good Corporate Governance bekerja secara kolektif dan bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugas maupun dalam pelaporan.Tugas pokok Komite • Good Corporate Governance sebagai berikut :

Memastikan ketaatan PT Wijaya Karya (Persero) •Tbk terhadap regulasi yang berlaku dalam setiap pelaksanaan kegiatan Dewan Komisaris, operasional Direksi maupun lainnya.Memastikan adanya suatu • Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku dan kepatuhan terhadap SOP yang ditetapkan baik di tingkat jajaran Dewan Komisaris maupun dalam rangka hubungan Dewan Komisaris dengan Direksi.Mengevaluasi penerapan sistem Good Corporate •Governance di dalam Perusahaan.Mengevaluasi kode etik • Good Corporate Governance baik di internal Dewan Komisaris maupun hubungan Direksi dan Dewan Komisaris, serta hubungan manajemen di tingkat di bawah Direksi berdasarkan usulan yang disampaikan Direksi.Ketua Komite Good Corporate Governance •bertindak sebagai pengarah anggota Komite GCG mengenai hal-hal yang merupakan fokus dari tata kelola yang baik bagi Perusahaan.Pelaksanaan tugas sehari-hari dilakukan oleh •anggota Komite GCG.

b. Good Corporate Governance Committee

Foundation for Establishment1. T he Good Corporate Governance Committee was established based on the decree of the Board of Commissioners of PT Wijaya Karya Tbk No. 19/DK/WIKA/2008 dated April 15, 2008 on the Establishment of Good Corporate Governance (GCG) Committee with the composition as follows:

Soepomo, SH, Sp.N, LL.M as Head and Member•Rosmala, Akt as Member•

To ensure the independency of the members of GCG, the members were selected from professionals who are not directly or indirectly related to the company.

The responsibility and main duties of the Good Corporate 2. Governance Committee are as followThe Good Corporate Governance Committee have the •function and direct responsibility to assist the Board of Commissionres of PT Wijaya Karya Tbk. and report directly to the Board of Commissioners of the Company.The Good Corporate Governance Committee works •collectively and independent in nature both in executing duties and making report.The main duties of Good Corporate Governance •Committee are as follow:

To acertain PT Wijaya Karya’s (Persero) Tbk •compliance towards the exisiting regulation and every execution of the Board of Commissioners, management operations and others.Ensures there is a valid Standard Operating •Procedure (SOP) and compliant to SOP that has been determined by both the level of Board of Commissioners and in regards to the relationship between the Board of Commissioners and the Board of Directors.Evaluates the application of the Good Corporate •Governance (GCG) system in the Company.Evaluates the code of conduct of the Good •Corporate Governance (GCG) both internally in the Board of Commissioners and the relationship between the Board of Commissioners and the Board of Directors, and the management relation at the level below the Board of Directors based on the proposal delivered by the Board of Directors.Head of the Good Corporate Governance Committee •acts as the director to members of the GCG Committee on issues that are focusing on the good corporate governance for the Company.Execution of daily duties conducted by members of •the GCG Commttee.

1212009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 124: Annual Report 2009

Komite GCG mengadakan rapat sekurang-kurangnya 1 •(satu) kali setiap bulan.

Rincian pokok tugas Komite 3. Good Corporate GovernanceMemastikan ketaatan PT Wijaya Karya (Persero) •Tbk terhadap regulasi yang berlaku dalam setiap pelaksanaan kegiatan Dewan Komisaris, operasional Direksi maupun lainnya.Memastikan adanya suatu • Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku dan kepatuhan terhadap SOP yang ditetapkan baik di tingkat jajaran Dewan Komisaris maupun dalam rangka hubungan Dewan Komisaris dengan Direksi.Mengevaluasi penerapan sistem • Good Corporate Governance di dalam Perusahaan.Mengevaluasi kode etik • Good Corporate Governance baik di internal Dewan Komisaris maupun hubungan Direksi dan Dewan Komisaris, serta hubungan manajemen di tingkat di bawah Direksi berdasarkan usulan yang disampaikan Direksi.

Laporan Kegiatan Komite 4. Good Corporate GovernanceSelama tahun 2009, Komite Good Corporate Governance telah melakukan beberapa kegiatan sebagai berikut:

Pembahasan pendelegasian kewenangan Dewan •Komisaris kepada DireksiPembahasan tentang Pengelolaan Piutang Usaha •

PT Wijaya Karya (Persero) TbkPembahasan tentang Pendapat Hukum terhadap •Dissenting Opinion RUPSLB Tahun 2009Pembahasan tentang Potensi Timbulnya Risiko akibat •Kelemahan dalam Kontrak KerjaPembahasan tentang Usulan Perbaikan dan Tinjauan •Ulang terhadap Kebijakan Sistem Manajemen Human Capital WIKAPembahasan Program Kerja Komite • Good Corporate Governance di dalam RKAP tahun 2010

GCG Committee holds meeting at once in a month.•

Details of the Good Corporate Governance main dutties 3. Ensures the compliance of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk •to the existing regulation is valid in each execution of each activities of the Board of Commissioners, Board of Directors operations and others.Ensures there is a valid Standard Operating Procedure •(SOP) and compliant to SOP that has been determined by both the level of Board of Commissioners and in regards to the relationship between the Board of Commissioners and the Board of Directors.Evaluates the application of the Good Corporate •Governance (GCG) system in the Company.Evaluates the code of conduct of the Good Corporate •Governance (GCG) both internally of the Board of Commissioners and its relationship between the Board of Commissioners and the Board of Directors, and the management relation at the level below the Board of Directors based on the proposal delivered by the Board of Directors.

GCG Committee Activity Report In 2009, The GCG 4. Committee activities were as follow:Discussion over the delegation of authority of the Board of •Commissioners to the Board of DirectorsDiscussion over the Debt Management of PT Wijaya Karya •(Persero) TbkDiscussion over the Legal Opinion on the Dissenting •Opinion of 2009 Extraordinary General Shareholders MeetingDiscussion over the Potentiality of Risk Emergence due to •Weaknesses in Working ContractsDiscussion over the Improvement Proposal and Review on •the WIKA Human Capital System PolicyDiscussion over the GCG Committee Work Program in the •2010 Plan of Development

Komite Good Corporate GovernanceGood Corporate Governance Commitee

Soepomo, SH, Sp.N, LL.MRiwayat singkat Soepomo disajikan pada Profil Komisaris di halaman 26. A brief curriculum vitae of Soepomo is presented in the Profile of Commissioners in page 26.

Rosmala, Ak.Lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran, Bandung, dengan pengalaman kerja 30 tahun. Dilahirkan pada tanggal 11 Mei 1959.A graduate of the Economics Faculty, Padjadjaran University, Bandung, with 30 years of working experience. Born on 11 May 1959.

122 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 125: Annual Report 2009

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility

c. Komite Nominasi dan Remunerasi

Dasar Pembentukan1. Komite Nominasi dan Remunerasi dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Wijaya Karya Tbk Nomor 20/DK/WIKA/2008 Tanggal 15 April 2008 Perihal Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Wijaya Karya Tbk, dengan susunan keanggotaan sebagai berikut :

Agoes Widjanarko sebagai Ketua merangkap Anggota•Dadi Pratjipto sebagai Anggota•

Untuk memastikan independensi anggota Nominasi dan Remunerasi, anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dipilih dari personil yang tidak memiliki keterkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan.

Tanggung jawab dan tugas pokok Komite Nominasi 2. dan RemunerasiKomite Nominasi dan Remunerasi berfungsi •membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero)

PT Wijaya Karya Tbk.Komite Nominasi dan Remunerasi bekerja secara •kolektif dan bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugas maupun dalam pelaporan.Tugas pokok Komite Nominasi dan Remunerasi sebagai •berikut :

Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas dalam dua lingkup fungsi yaitu :Lingkup Nominasi bertugas menyusun kriteria •seleksi dan prosedur nominasi bagi anggota Dewan Komisaris, Direksi, dan para eksekutif lainnya di Perusahaan Perseroan (Persero) PT Wijaya Karya Tbk, membuat sistem penilaian dan memberikan rekomendasi tentang jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi bertindak •sebagai pengarah anggota Komite Nominasi dan Remunerasi mengenai hal-hal yang merupakan fokus dari audit yang akan dilakukan.Pelaksanaan tugas sehari-hari dilakukan oleh anggota •Komite Nominasi dan Remunerasi.

Rincian tugas Komite Nominasi dan Remunerasi3. Menyusun, melaksanakan, dan menganalisa kriteria serta prosedur nominasi bagi calon Dewan Komisaris, Direksi, dan para eksekutif lainnya (sampai dengan 1 tingkat dibawah Direksi)Menyusun, melaksanakan, dan menganalisa kriteria •serta prosedur pemilihan, pengangkatan, dan pemberhentian anggota Dewan Komisaris dan Direksi

c. Nomination and Remuneration Committee

Foundation for Establishment1. The Nomination and Remuneration Committee was established based on the decree of the Board of Commissioners of PT Wijaya Karya Tbk No. 20/DK/WIKA/2008 dated April 15, 2008 on the Establishment of Nomination and Remuneration Committee of PT Wijaya Karya Tbk, whose membership is as follows:

Agoes Widjanarko, as Head and Member•Dadi Pratjipto as Member•

To ensure the independency of the members of the Nomination and Remuneration Committee, the members were selected from professionals who are not directly or indirectly related to the company

The responsibility and main duties of the Nomination and 2. Remuneration Committee.Nomination and Remuneration Committee have function •to assist the Board of Commissioners in their works and direct responsibility to the Board of Commissioners Company of PT Wijaya Karya ( Persero ) Tbk.The Nomination and Remuneration Committee works •collectively and independent in nature both in executing their duties and making reports.The main duties of the Nomination and Remuneration •Committee are as follow:

Nomination area which is responsible for organizing •the selection of criteria and nomination procedures for the members of the Board of Commissioners, Board of Directors, and other executives in PT Wijaya Karya Tbk, produce evaluation system and provide recommendation on the number of members of the Board of Commissioners and Board of Directors.The Remuneration area is in charge of organizing •the payroll system and incentives to the members of the Board of Commissioners and Management and provide related recommendations.

Head of the Nomination and Remuneration Committee •acts as the director to the members of the Nomination and Remuneration Committee on issues, which are the focus of auditing which will take.The execution of daily duties conducted by members of the •Nomination and Remuneration Committee.Details of the Nomination and Remuneration Committee3. Organize, execute, and analyze the criteria and nomination procedure for the candidates of the Board of Commissioners, Board of Directors, other executives (until one level below Board of Directors)Organize, execute, and analyze the criteria and selection •procedure, appointment, and dismissal of members of the Board of Commissioners and Board of Directors.

1232009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 126: Annual Report 2009

Menyusun sistem penilaian kinerja anggota Dewan •Komisaris dan Direksi.Menyusun dan mengevaluasi sistem penggajian •serta pemberian tunjangan kepada anggota Dewan Komisaris dan Direksi serta memberikan rekomendasi tentang:

Penilaian terhadap sistem tersebut,•Opsi yang diberikan antara lain opsi atas saham,•Sistem pensiun,•Sistem kompensasi serta manfaat lainnya dalam hal •pengurangan karyawan.

Program Kerja Komite Nominasi dan Remunerasi4. Memantau pelaksanaan prosedur pemilihan atas •usulan para kandidat eksekutif (1 tingkat dibawah Direksi).Memberikan rekomendasi atas usulan para kandidat •eksekutif (1 tingkat dibawah Direksi).Memantau sistem penilaian kinerja.•Mengevaluasi sistem penggajian serta pemberian •tunjangan kepada Dewan Komisaris dan Direksi.

Laporan Kegiatan Komite Nominasi dan Remunerasi5. Selama tahun 2009, Komite Nominasi dan Remunerasi telah melakukan tiga kali pertemuan.

Laporan Kegiatan Komite Nominasi dan Remunerasi adalah sebagai berikut :

Merekomendasi usulan Komisaris dan • Direksi PT Marga Nujyasumo Agung

Merekomendasi usulan Direktur Keuangan dan • SDM PT Wijaya Karya Realty

Merekomendasi usulan Sekretaris Perusahaan • PT Wijaya Karya (Persero) Tbk

Usulan remunerasi Komisaris dan • Direksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Tahun 2009 untuk kinerja usaha Tahun 2008

Merekomendasi usulan Komisaris dan • Direksi PT Wijaya Karya Jabar Power

Organize the evaluation system of the performances of the •Board of Commissioners and Board of Directors.Organize and evaluate the payroll system and incentives •to members of the Board of Commissioners and Board of Commissioners and provide recommendations on the following:

Evaluation on the system,•Options to be offered, among others stock option•Retirement system, •Compensation system and other benefits of reducing •employees.

Working Program of the Nomination and Remuneration 4. CommitteeMonitor the execution of selection procedure over the •proposal of executive candidates (one level below Board of Directors).Provide recommendation over the executive candidates •(one level below Board of Directors).Monitor the evaluation system of performance.•Evaluate the payroll system and incentives to Board of •Commissioners and Board of Directors.

Nomination and Remuneration Committee Acivity Report5. In 2009, the Nomination and Remuneration Committee held three meetings.

The Nomination and Remuneration Committee Activity Report is as follows:

Recommended the proposal of the Commissioners and •Board of Directors of PT Marga Nujyasumo AgungRecommended the proposal of the Director of Finance •and HRD of PT Wijaya Karya RealtyRecommended the proposal of the Corporate Secretary of •PT Wijaya Karya (Persero) TbkProposal of remuneration of the 2009 Commissioners and •Management of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk for the 2008 performanceRecommended the proposal of Commissioners and Board •of Directors of PT Wijaya Karya Jabar Power

Komite Nominasi dan Remunerasi Nomination and Remuneration Committee

Ir. Agoes Widjanarko, MIPRiwayat singkat Agoes Widjanarko disajikan pada Profil Komisaris di halaman 25. A brief curriculum vitae of Agoes Widjanarko is presented in the Profile of Commissioners in page 25.

Brigjend TNI (Purn.) Dadi Pratjipto, SERiwayat singkat Dadi Pratjipto disajikan pada Profil Komisaris di halaman 26.A brief curriculum vitae of Dadi Pratjipto is presented in the Profiles of Commissioners in page 26.

Dari kiri ke kanan/from left to right: Ir. Agoes Widjanarko, MIP, Brigjend TNI (Purn.) Dadi Pratjipto, SE.

124 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 127: Annual Report 2009

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility

d. Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha

Dasar Pembentukan1. Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Nomor 21/DK/WIKA/2008 tanggal 15 April 2008 Perihal Pembentukan Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha.

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Nomor 23/DK/WIKA/2009 tanggal 15 April 2009 Perihal Perpanjangan Tugas Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha dengan keanggotaan sebagai berikut :

Pontas Tambunan sebagai Ketua merangkap Anggota.•Harry Hidayat sebagai Anggota.•Anindita Eka Wibisono sebagai Anggota.•

Untuk memastikan independensi anggota Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha, anggota Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha dipilih dari personil yang tidak memiliki keterkaitan langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan.

Tanggung jawab dan tugas pokok Komite 2. Perencanaan Keuangan dan Risiko UsahaKomite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha •berfungsi membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Wijaya Karya Tbk.Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha •bekerja secara kolektif dan bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugas maupun dalam pelaporan.Tugas pokok Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko •Usaha sebagai berikut :

Mengenali dan mewaspadai potensi Risiko •usaha dan mengusulkan perbaikan perencanaan keuangan untuk mengurangi Risiko tersebut.Ketua Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko •Usaha bertindak sebagai pengarah anggota Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha mengenai setiap kendala yang dihadapi oleh Direksi dapat segera dibahas oleh Dewan Komisaris sebagai salah satu bentuk implementasi early warning system (EWS).Pelaksanaan tugas sehari-hari dilakukan oleh •anggota Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha.

Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha •mengadakan rapat sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setiap bulan.

d. Financial Planning and Business Risk Committee

Foundations for Establisihment1. The Financial Planning and Business Risk Committee was established based on the decree of the Board of Commissioners of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk No. 21/DK/WIKA/2008 dated April 15, 2008 on the Establishment of the Financial Planning and Business Risk Committee.

Based on the decree of the Board of Commissioners of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. No. 23/DK/WIKA/2009 dated April 15, 2009 on the extention of duties of the Financial Planning and Business Risk Committee with its composition as follows:

Pontas Tambunan, as Chairman and also a member.•Harry Hidayat as Member.•Anindita Eka Wibisono as Member.•

To ensure the independency of the members of the Financial Planning and Business Risk Committee, the members were selected from professionals who are not directly or indirectly related to the company.

Responsibility and main duties of the Financial Planning 2. and Business Risk CommitteeThe Financial Planning and Business Risk Committee •has the function to assist the Board of Commissioners in executing their duties and is directly responsible to the Board of Commissioners of PT Wijaya Karya Tbk.The Financial Planning and Business Risk Committee •works collectively and independent both in executing duties and making reports.The main duties of the Financial Planning and Business •Risk Committee are as follow:

Identifying and keeping alert over the business risk •potentials and propose improvement on financial planning in a bid to minimize the risk.Head of the Financial Planning and Business Risk •Committee is acting as director to the members of the Financial Planning and Business Risk Committee and on each obstacle faced by the Management so that it can be discussed immediately by the Board of Commissioners as one of the forms of implementation of early warning system.The execution of daily duties is run by the members •of the Financial Planning and Business Risk Committee.

The Financial Planning and Business Risk Committee at •least holds a meeting once each month.

1252009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 128: Annual Report 2009

Rincian tugas Komite Perencanaan Keuangan dan 3. Risiko UsahaMelakukan kajian atas usulan Direksi mengenai •kebijakan dan sistem manajemen Risiko Perusahaan.Melakukan evaluasi rancangan perencanaan keuangan •yang disusun oleh Direksi baik yang tercantum dalam rancangan RKAP maupun evaluasi setiap proyek dan program kegiatan yang diusulkan.Melakukan evaluasi atas kemampuan leverage setiap •proyek yang dijalankan dengan peningkatan kinerja saham dan keuangan Perusahaan.Melakukan kajian atas efektifitas struktur organisasi •manajemen Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha di Perusahaan.Melakukan evaluasi dan analisis triwulanan atas Risiko •yang mungkin akan mempengaruhi analisis proyek yang diajukan Direksi sebagai bentuk pelaksanaan early warning system.Bersama-sama Komite Audit melakukan kajian atas •proses identifikasi Risiko dan pelaksanaan manajemen Risiko yang dilakukan oleh manajemen.

Program Kerja Komite Perencanaan Keuangan dan 4. Risiko UsahaEvaluasi pencapaian hasil kegiatan usaha yang •dilaksanakan oleh Direksi dan disampaikan didalam executive summary realisasi hasil usaha pada pelaksanaan rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi.Evaluasi penerapan prosedur manajemen Risiko dan •rencana tindak lanjut perbaikan prosedur manajemen Risiko di lingkungan WIKA yang terintegrasi serta rencana pengembangan dan penyempurnaan early warning system dilingkungan WIKA.Evaluasi rencana pengembangan bisnis dan •kegiatan usaha Perusahaan yang meliputi rencana akuisisi, pendirian anak perusahaan, dan rencana pengembangan bisnis baru bagi WIKA.

Details of the duties of the Financial Planning and 3. Business Risk Committee Studies over the Management’s proposal on the policy and •the company risk management system.Evaluates the financial planning that was organized by •the Board of Directors including both that are mentioned in the Plan of Development and the evaluation of each project and activity program that were proposed.Evaluates the leverage capabilities of each project, which •were run with the improving corporate shares and financial performance.Studies the effectiveness of the organizational structure of •the Financial Planning and Business Risk Committee.Evaluates and analyzes quarterly over the risks that may •influence the project analysis that was proposed by the Board of Directors as a form of execution of early warning system.Together with the Audit Committee will study over •the risk identification process and the execution of risk management conducted by the Management.

Working Program of the Financial Planning and Business 4. Risk CommitteeEvaluates the achievement of the activity result that was •run by the Board of Directors and was delivered in the realization of executive summary at the joint meeting of the Board of Commissioners and Board of Directors.Evaluates the application of risk management procedure •and follow up plan for the improvement of risk management procedure at WIKA which is integrated with development plan and improvement of early warning system (EWS) at WIKA.Evaluates business development plan and corporate •business activities which cover the plan for acquisition, establishment of subsidiaries, and new business development plan for WIKA.

Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha / Financial Planning and Business Risks Committee

Pontas Tambunan, SH, MMRiwayat singkat Pontas Tambunan, SH, MM disajikan pada Profil Komisaris pada halaman 27.A brief curriculum vitae of Pontas Tambunan, SH, MM is presented in the Profile of Commissioners in page 27.

Harry HidayatLulusan Teknik Sipil, Univesitas Parahyangan, dengan pengalaman kerja 10 tahun, dilahirkan pada tanggal 23 Agustus 1959.A Civil Engineering graduate from Parahyangan University, with 10 years of working experience, born on 23 August 1959.

Anindita Eka Wibisono, SELulusan Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia, dengan pengalaman kerja 5 tahun, lahir pada tanggal 4 Januari 1985.A graduate from the Faculty of Economics, University of Indonesia, with 5 years of working experience.

Dari kiri ke kanan/from left to right: Anindita Eka Wibisono, SE, Harry Hidayat, Pontas Tambunan, SH, MM.

126 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 129: Annual Report 2009

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility

Evaluasi penyusunan RKAP WIKA Tahun 2009.•Penyusunan Dashboard EWS berbasis • Malcolm Baldridge Criteria for Performance Excellence (MBCfPE).Monitoring implementasi prosedur manajemen Risiko •dan evaluasi penerapan prosedur manajemen Risiko melalui kunjungan proyek.Monitoring perbaikan proses pengadaan dilingkungan •WIKA.Monitoring proses penyusunan RKAP WIKA Tahun •2010.Monitoring proses penyusunan RJPP WIKA Tahun 2010 •- 2014.Monitoring proses pelaksanaan RUPS Tahunan.•

Laporan Kegiatan Komite Perencanaan Keuangan dan 5. Risiko Usaha

Selama tahun 2009, Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha telah melakukan 17 kali pertemuan.Kegiatan Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha adalah sebagai berikut :

Program kerja Komite Perencanaan Keuangan dan •Risiko Usaha dalam rangka monitoring perbaikan sistem dan prosedur.Kegiatan tahap I penyusunan pelaporan manajemen •Risiko berbasiskan MBCfPE selama 6 (enam) bulan dan kegiatan tahap II penyusunan EWS berbasiskan MBCfPE selama 6 (enam) bulan dalam bentuk penyusunan dashboard kinerja WIKA yang akan digunakan sebagai perangkat bagi Dewan Komisaris dan Manajemen untuk mengawasi dan memonitor pencapaian target kinerja yang ditetapkan didalam KPI Korporat atau Kontrak Manajemen.Hal - hal yang telah dilaksanakan oleh Komite •Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha pada tahap I yang sesuai dengan tahapan kegiatan dalam diagram risk management process meliputi penetapan konteks, identifikasi Risiko, analisis Risiko, evaluasi Risiko, dan penanganan Risiko dimana dalam pelaksanaan tahap I ini masih ada kendala antara lain kelengkapan SDM yang terkait dalam setiap pelaksanaan rapat seringkali diwakilkan, belum komprehensif, dan belum siap dalam mengikuti perkembangan secara kontinu dan detil, serta hambatan transparansi informasi baik secara lisan maupun tertulis dalam rangka mendukung kelancaran proses pelaksanaan kegiatan.Untuk tahap II, melakukan pengawasan dengan •melibatkan Tim dari Manajemen WIKA yang penyusunannya didasarkan pada KPI Korporat atau Kontrak Manajemen sebagai input utama termasuk didalamnya proses cascading KPI atau Kontrak Manajemen sampai dengan tingkat unit kerja dan proyek sebagai turunan dari KPI Korporat atau Kontrak Manajemen.

Evaluates the composition of 2009 WIKA Plan of •Development.Organizing the Early Warning System Dashboard based •on Malcolm Baldridge.Monitoring the implementation of risk management •procedure and evaluate the application of risk management procedure through project visits.Monitoring the improvement of procurement process at •WIKA.Monitoring the composition process of 2010 WIKA Plan of •Development.Monitoring the organization process of 2010 – 2014 WIKA •Corporate Long Term Plan.Monitoring the execution process of the Annual General •Shareholders Meeting.Financial Planning and Business Risk Committee Activity 5. Report

In 2009, the Financial Planning and Business Risk Committee held meetings for 17 times.The Financial Planning and Business Risk Committee Activities were as follow:

Working Program of the Financial Planning and Business •Risk Committee in conjunction with monitoring the improved system and procedure.The Phase I Activity included the organization of the •report of risk management based on the Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) for six months and the Phase II Activity included the organization of early warning system (EWS) based on MBCfPE for six months in the form of the organization of WIKA performance dashboard that will be used as a device for the Board of Commissioners and Management to supervise and monitor the performance target achievement determined in the Corporate key performance indicators (KPI) or Management Contract.The things which the Financial Planning and Business Risk •Committee have done in Phase I in accordance with the activity phase in the risk management process diagram covered the determination of context, risk identification, risk analysis, risk evaluation, and risk handling in which the execution of Phase I still faced obstacle such the HRD completeness related to every meeting of execution that were often been represented, not yet comprehensive, not yet ready following the progress continuously and in detail, and have obstacle in information transparency both orally and in writing in conjunction to supporting the smooth execution of activities.For Phase II, the activities included supervision by •involving the Team from the WIKA Management whose organization is based on the corporate key performance index (KPI) or Management Contracts as main input which include KPI or Management Contracts cascading process until the working unit and project levels as the derivative of the Corporate KPI or Management Contract.

1272009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 130: Annual Report 2009

Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha •memberikan masukan kepada Dewan Komisaris sebagai bahan evaluasi Dewan Komisaris terhadap kinerja Direksi yang meliputi evaluasi kinerja per direktorat, rencana dan realisasi perolehan serta kinerja proyek, potensi Risiko yang muncul dari setiap hasil kegiatan usaha.Penyusunan RKAP WIKA dengan mempertimbangkan •hasil review Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha.Penyusunan RJPP WIKA dengan mempertimbangkan hasil •review Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko UsahaEvaluasi rencana pendirian Anak perusahaan, rencana •akuisisi, dan rencana pengembangan bisnis.Evaluasi Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko •Usaha atas penerapan prosedur manajemen Risiko yang meliputi evaluasi umum dan evaluasi hasil kunjungan proyek.

Proyek yang telah dikunjungi oleh Komite Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha selama tahun 2009, sebagai berikut :

No Bersama Tim Departemen Keuangan dan Departemen Pengembangan Sistem & UsahaIn Collaboration with the Teams from the Department of Finance and Department of Systems & Business Development

1 Proyek PLTGU Muara KarangMuara Karang Power Plant Project

2 Proyek Paragon City - SemarangParagon City Project - Semarang

3 Proyek The Adhiwangsa - SurabayaThe Adhiwangsa Project - Surabaya

4 Proyek Jalan Tol Surabaya – MojokertoSurabaya Toll-road Project - Mojokerto

5 Proyek Suramadu Bentang TengahSuramadu Mid Expanse Project

6 Kantor WIKA Wilayah I (Medan) dan proyek-proyek di wilayah Sumut dan sekitarnyaWIKA Region 1 Office (Medan) and projects in North Sumatra and the surrounding areas

The Financial Planning and Business Risk Committee •provided input to the Board of Commissioners as the evaluation material of the Board of Commissioners against the performance of the Board of Directors which covered the performance evaluation of each directorate, planning and realization of results and project performance, risk potentials that emerge from each result of business activities.Organizing WIKA Plan of Development by considering •the result of the Financial Planning and Business Risk Committee review.Formulation of the long-term business plan of WIKA with •consideration of the review results of the Committee on Financial Planning and Risk Management Evaluating the plan for establishing subsidiaries, •acquisition plan, and business development plan.Evaluating the Financial Planning and Business Risk •Committee by applying risk management procedure which covered the general evaluation and evaluation of the result of the project visit.

The projects which have been visited by the Financial Planning and Business Risk Committee in 2009, are as follow:

128 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 131: Annual Report 2009

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility

4. Sekretaris Dewan KomisarisDalam rangka meningkatan efektivitas dan kelancaran pelaksanaan tugas-tugas Dewan Komisaris, terhitung mulai tahun 2008, Dewan Komisaris mengangkat Sekretaris Dewan Komisaris sesuai dengan Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Wijaya Karya Tbk nomor : 22/DK/WIKA/2008 tanggal 7 Mei 2008 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Sekretaris dan Staf Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Wijaya Karya Tbk.Dalam pelaksanaan tugasnya sehari-hari, Sekretaris Dewan Komisaris dibantu oleh 1 (satu) orang Pelaksana Harian Sekretaris Dewan Komisaris, dan 3 (tiga) orang Staf Dewan Komisaris, sehingga susunan organisasi Sekretariat Dewan Komisaris PT Wijaya Karya (Persero) Tbk pada tahun 2009 adalah sebagai berikut :

Moh. Winarno, diangkat sebagai Sekretaris Dewan 1. Komisaris.Sjahjar Achmad, diangkat sebagai Pelaksana Harian 2. Sekretaris Dewan Komisaris.Meidy Diamanti, diangkat sebagai Staf Dewan 3. Komisaris.Sutarsih, diangkat sebagai Staf Dewan Komisaris4.

Tugas dari Sekretaris Dewan Komisaris adalah :Menjalankan tugas-tugas administrasi dan 1. kesekretariatan yang berkaitan dengan seluruh kegiatan Dewan Komisaris di dalam menjalankan fungsi dan peranannya selaku Dewan Komisaris.Menghadiri rapat internal Dewan Komisaris maupun 2. rapat koordinasi Dewan Komisaris dengan Direksi, kecuali ditentukan lain oleh Dewan Komisaris bahwa rapat hanya boleh dihadiri oleh Dewan Komisaris dan/atau Direksi.Bertanggungjawab atas terdistribusinya berbagai 3. informasi yang terkait dengan agenda yang akan dibahas, termasuk pengadministrasian dan pendistribusian risalah rapat Dewan Komisaris.Bersama-sama Sekretaris Perusahaan merencanakan 4. teknis program pengenalan dan pelatihan bagi anggota Komisaris yang baru diangkat.

4. Secretary to The Board of CommissionersIn order to increase the effectiveness and quick implementation of the duties of the Board of Commissioners, starting in 2008, the Board of Commissioners appointed the Secretary of the Board of Commissioners pursuant to the Decision of the Board of Commissioners of PT Wijaya Karya Tbk No: 22/DK/WIKA/2008 of 7 May 2008 on the Termination and Appointment of the Secretary and Staff of the Board of Commissioners of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. In the daily duties, the Secretary of the Board of Commissioners is assisted by one Daily Caretaker of the Secretary of the Board of Commissioners, and up to three staffs of the Board of Commissioners, such that the composition of the Secretariat of the Board of Commissioners of the Company in 2009 as follows:

Moh. Winarno, appointed as Secretary to the Board of 1. Commissioners.Sjahjar Achmad, appointed as Daily Caretaker for the 2. Secretary of the Board of Commissioners.Meidy Diamanti, appointed as Staff of the Board of 3. Commissioners.Sutarsih, appointed as Staff of the Board of 4. Commissioners.

Duties of the Secretary of the Board of Commissioners: Undertake the administrative and secretariat duties 1. that are related to all of the activities of the Board of Commissioners in discharging its role and function as the Board of Commssioners.Attend the internal meetings of the Board of 2. Commissioners as well as the coordinative meetings between the Board of Commissioners and Board of Directors, except when determined otherwise by the Board of Commissioners that the meeting should only be attended by the Board of Commissioners and/or Board of Directors. Being responsible for the distribution of information 3. related to the meeting agenda, including the administration and distribution of the minutes of meeting.Together with the Corporate Secretary develop the 4. materials and presentation for training program for newly elected members of the Board of Commissioners.

Sekretaris Dewan KomisarisSecretary to the Board of Commissioners

Moh. Winarno

Lulusan Magister Sains Management, Univesitas Indonesia, dengan

pengalaman kerja 4 tahun, dilahirkan pada tanggal 23 Januari 1976.

A graduate of Magister Science Management, University of Indonesia, with 4

years of working experience, born on 23 January 1976.

1292009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 132: Annual Report 2009

5. DireksiMenurut Anggaran Dasar Perseroan, Direksi adalah organ Perusahaan yang bertanggung jawab atas pengurusan Perusahaan. Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab demi sebesar-besar kepentingan Perusahaan, mengelola bisnis dan urusan Perusahaan dengan tetap memperhatikan keseimbangan kepentingan seluruh pihak yang berkepentingan dengan aktivitas Perusahaan. Direksi bertindak secara cermat, berhati-hati dan dengan mempertimbangkan berbagai aspek penting yang relevan dalam pelaksanaan tugasnya. Direksi menggunakan wewenang yang dimiliki untuk kepentingan Perusahaan semata-mata.

a. Tugas dan Wewenang DireksiAnggaran Dasar Perseroan menyebutkan bahwa Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS.

Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi berwenang untuk:Menetapkan kebijakan pengurusan Perseroan; •Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk •mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seorang atau beberapa orang pegawai Perseroan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang lain; Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian •Perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pegawai Perseroan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku; Mengangkat dan memberhentikan pegawai Perseroan •berdasarkan peraturan kepegawaian Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya •mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaan Perseroan, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan/atau pihak lain dengan Perseroan, serta mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau Keputusan RUPS.

5. The Board of DirectorsAccording to the Corporate Statute, the Board of Directors is the Corporate body which has full responsibility for handling the Company. The Board of Directors in good faith is obliged and fully responsible for the best interest of the Company, business management and handle the Company by continue to pay attention to the balance of all interested parties with the Company’s activities. The Board of Directors conducts meticulously, carefully and by considering the various important aspects that are relevant in executing their duties. The Board of Directors uses its authority merely for the best interest of the Company.

a. Duties and Authority of The Board of Directors The Corporate Statute stipulates that The Board of Directors has the duties in executing all actions relating to the handling of the Company for the best interest of the Company and in accordance with aims and objectives of the Company and representing the Company both internally and externally from the Court on all things and all occurrence with the limitations as regulated in the legislation, Statute and/or the Decision of the General Shareholders Meeting.

In executing its duties, the Board of Directors has the authority: To firm up the Corporate policy; •To regulate he transfer of authority of the Board of •Directors to represent the Company in and out of the Court to one person or several members of the Board of Directors who were specifically appointed or were assigned collectively to other people; To regulate the stipulations on Corporate human •resources including the determination of payrolls, pension plan or retirement benefits and other income for Corporate employees based on the existing legislation; To appoint and dismiss Corporate employees based on the •Corporate human resources regulations and the existing legislation; To conduct any actions and other executions on the •management and ownership of the Corporate assets, binding the Company with other parties and/or other parties with the Company, and represent the Company in and out of the Court on any things and occurrences, with the limitations as regulated in the legislation, Statute and/or the Decision of the General Shareholders Meeting.

130 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 133: Annual Report 2009

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility

Dalam melaksanakan tugasnya, anggota Direksi harus mematuhi Anggaran Dasar Peseroan, Panduan Good Corporate Governance, Code of Conduct dan peraturan perundang-undangan serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran.

Tindakan yang dilakukan oleh anggota Direksi di luar yang diputuskan oleh rapat Direksi menjadi tanggung jawab pribadi yang bersangkutan sampai dengan tindakan dimaksud disetujui oleh rapat Direksi.

Dalam menjalankan tugasnya, Anggaran Dasar mengkategorikan tindakan Direksi ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan persyaratan tertentu, yaitu:

Perbuatan yang harus mendapat persetujuan •tertulis dari Dewan Komisaris, seperti: melakukan penyertaan modal pada Perseroan lainnya,mendirikan anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan, melepaskan penyertaan modal pada Perseroan lain, anak perusahaan dan perusahaan patungan, dan lain lain;Perbuatan yang dapat dilakukan oleh Direksi •setelah memberitahukan secara tertulis kepada Dewan Komisaris dan mendapat persetujuan dari RUPS, seperti:mengagunkan aktiva tetap untuk penarikan kredit dan/atau melepaskan aktiva tetap, tidak menagih lagi atas piutang macet yang telah dihapusbukukan, dan melakukan tindakan-tindakan yang termasuk dalam transaksi material bagi Perseroan berdasarkan peraturan perundang-undangan pasar modal.

In executing its duties, members of the Management must adhere to the Corporate Statute, Good Corporate Governance Guide, Code of Conduct and legislations and is obliged to execute the principles of professionalism, efficiency, transparency, accountability, responsibility, independency and fairness. The actions conducted by the members of the Board of Directors beyond what had been decided by the Board of Directors meeting has become the private responsibility of the pertinent until the referred action is approved by the Board of Directors meeting. In executing its duties, the Corporate Statute categorizes the Board of Directors actions into several groups in accordance to certain requirements, namely:

Any undertaking must have written approval from the •Board of Commissioners, such as: executing paid up capital on other companies, establishing subsidiaries and/or joint ventures, release paid up capital from other companies, subsidiaries and joint ventures and others;The execution that can be conducted by the Board of •Directors is after providing written information to the Board of Commissioners and were granted approval from the General Shareholders Meeting, such as collateralizing the fixed asset to draw loans and/or release fixed asset, not to collect non performing receivables that have been amortized, and execute actions that are included in the material transactions for the Company based on the capital market legislation.

NamaName

JabatanPosition

Masa Jabatan DimulaiStart of Tenure

Masa Jabatan BerakhirEnd of Tenure

Bintang Perbowo Direktur Utama President Director

15 Mei 2008 / 15 May 2008Pengangkatan melalui RUPSLB 2008Appointment through EGMS 2008

Penutupan RUPS Tahunan ke-5 set-elah tanggal pengangkatannyaThe closing of the fifth AGMS following date of appointment

Ganda Kusuma Direktur Keuangan Director of Finance

15 Mei 2008 / 15 May 2008Pengangkatan melalui RUPSLB 2008Appointment through EGMS 2008

Penutupan RUPS Tahunan ke-5 set-elah tanggal pengangkatannyaThe closing of the fifth AGMS following date of appointment

Budi Harto Direktur Operasi 1Director of Operation 1

15 Mei 2008 / 15 May 2008Pengangkatan melalui RUPSLB 2008Appointment through EGMS 2008

Penutupan RUPS Tahunan ke-5 set-elah tanggal pengangkatannyaThe closing of the fifth AGMS following date of appointment

Slamet Maryono Direktur Operasi 2Director of Operation 2

15 Mei 2008 / 15 May 2008Pengangkatan melalui RUPSLB 2008Appointment through EGMS 2008

Penutupan RUPS Tahunan ke-5 set-elah tanggal pengangkatannyaThe closing of the fifth AGMS following date of appointment

Tonny Warsono Direktur SDM & PengembanganDirector of Human Capital & Business Development

15 Mei 2008 / 15 May 2008Pengangkatan melalui RUPSLB 2008Appointment through EGMS 2008

Penutupan RUPS Tahunan ke-5 set-elah tanggal pengangkatannyaThe closing of the fifth AGMS following date of appointment

1312009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 134: Annual Report 2009

Direksi wajib meminta persetujuan RUPS untuk mengalihkan kekayaan Perseroan; atau menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan yang besarnya lebih dari lima puluh (50) persen jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam satu (1) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak.

Untuk menjalankan perbuatan hukum berupa transaksi yang memuat benturan kepentingan antara kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, Dewan Komisaris atau Pemegang Saham dengan kepentingan ekonomis Perseroan, Direksi memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan suara setuju terbanyak dari pemegang saham yang tidak mempunyai benturan kepentingan.

b. Hak dan Kewajiban Direksi Anggaran Dasar Perseroan juga menetapkan bahwa dalam menjalankan tugas-tugasnya, Direksi berhak untuk menerima gaji dan tunjangan/fasilitas termasuk santunan purna jabatan yang jumlahnya ditentukan oleh RUPS dan wewenang tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.

Sedangkan kewajiban utama Direksi meliputi:Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha •dan kegiatan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya;Menyiapkan pada waktunya Rencana Kerja dan •Anggaran Perseroan, dan perubahannya kepada Dewan Komisaris untuk -mendapat persetujuan pada Rapat Dewan Komisaris selambatlambatnya 60 (enampuluh) hari kalender sebelum tahun anggaran dimulai;Membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, •Risalah RUPS, dan Risalah Rapat Direksi;Membuat dan menyampaikan Laporan Tahunan •sebagai wujud pertanggungjawaban pengurusan Perseroan, serta dokumen keuangan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang tentang Dokumen Perusahaan;Menyusun Laporan Keuangan berdasarkan Standar •Akuntansi Keuangan dan menyerahkan kepada Akuntan Publik untuk diaudit;

Board of Directors is obliged to ask for approval of the General Shareholders Meeting to transfer the Corporate assets; or make them to become Corporate debt guarantees which is more than fifty (50) percent of the total net asset of the Company in one (1) or more transactions, both that are related to each other or not.

In executing the legal actions in the form of transactions containing conflict of interests between the private economic interest the members of the Board of Directors, Board of Commissioners or Shareholders with the economic interest of the Company, Board of Directors requires the approval from the General Shareholders Meeting based on the largest votes from the shareholders who do not have conflict of interest.

b. Rights and Obligation of the Board of Directors The Corporate Statute also determined that in executing its duties, the Board of Directors has the right to receive income and benefits/facilities including retirement benefit whose amount is determined by the General Shareholders Meeting and can be delegated to the Board of Commissioners.

Meanwhile the main obligation of the Board of Directors covers:

Making efforts and guaranteeing the execution of •business and Corporate activities in accordance to aims and objectives in the business activities;Preparing the Plan of Works and Corporate Budget, and •the amendments to the Board of Commissioners to seek approval at the Board of Commissioners Meeting on the latest 60 (sixty) calendar days before the annual budget starts;Making the List of Shareholders, Special List, General •Shareholders Meeting Report, and Management Meeting Report;Make Annual Report as the form of responsibility of •corporate handling, and document Corporate finance as referred in the Law on Corporate Documents;Organize Financial Report based on the Financial •Accountancy Standard and submit it to the Certified Public Accountant for auditing;

132 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 135: Annual Report 2009

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility

c. Struktur, Komposisi dan Independensi DireksiDireksi Perseroan beranggotakan lima (5) orang, terdiri atas satu (1) orang Direktur Utama dan empat (4) orang Direktur, yang terdiri dari:

Direktur Keuangan•Direktur Operasi I•Direktur Operasi II•Direktur SDM dan Pengembangan Usaha•

Seluruh anggota Direksi Perseroan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Pengendali dan bukan merupakan pegawai Perseroan.

d. Rapat Direksi Menurut Anggaran Dasar Perseroan, penyelenggaraan Rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu apabila:

Dipandang perlu oleh 1 (satu) atau beberapa anggota 1. Direksi; Atas permintaan tertulis dari 1 (satu) atau beberapa 2. anggota Dewan Komisaris; atauAtas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih 3. pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu persepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara.

Selama tahun 2009, Direksi mengadakan rapat sebanyak 79 (tujuh puluh sembilan) kali, yang seluruhnya diselenggarakan di Kantor Pusat PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, Gedung WIKA, Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9, Jakarta Timur.

c. Structure, Composition and Management IndependencyThe Corporate Board of Directors has five (5) members consisting of one (1) President Director and four (4) Directors, comprising:

Operations Director I•Operations Director II•Director of Finance •Human Capital and Business Development Director •

All members of the Corporate Board of Directors do not have affiliated relations with the Shareholders Controller and are not Corporate employees.

d. Board of Directors Meeting According to the Corporate Statute, the execution of the Board of Directors Meeting can be held any time when:

it see it necessary by 1 (one) or several members of the 1. Board of Directors; Upon written request from 1 (one) or several members of 2. the Board of Commissioners; orUpon written request from 1 (one) or more shareholders 3. who collectively represent 1/10 (one tenth) or more than the whole shareholders with voting rights.

In 2009, the Board of Directors held meetings for 38 (thirty eight) times, in which all of them were held at the Head Office of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, WIKA Building, Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9, East Jakarta.

1332009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 136: Annual Report 2009

Nama Name

Rapat Direksi / Directors Meeting

Jumlah RapatNumber of Meetings

Jumlah HadirNumber of Attendance

Bintang Perbowo 79 75

Ganda Kusuma 79 79

Budi Harto 79 66

Slamet Maryono 79 76

Tonny Warsono 79 79

e. Rincian Remunerasi Direksi Details of Director Remuneration

NamaName

GajiSalary

Tunjangan Benefit

Take home pay per bulan Take home pay

per month

Take home pay 2009

Tantiem Atas Laba Tahun

2008 Tantiem on 2008 Profit

THR 2009Holiday Bonus

2009

Total Pendapatan

2009Total Income

2009

Bintang Perbowo 60.000.000 18.000.000 78.000.000 936.000.000 218.133.536 60.000.000 1.214.133.536

Ganda Kusuma 54.000.000 16.200.000 70.200.000 842.400.000 196.320.182 54.000.000 1.092.720.182

Budi Harto 54.000.000 16.200.000 70.200.000 842.400.000 196.320.182 54.000.000 1.092.720.182

Slamet Maryono 54.000.000 16.200.000 70.200.000 842.400.000 314.112.291 54.000.000 1.210.512.291

Tonny Warsono 54.000.000 16.200.000 70.200.000 842.400.000 314.112.291 54.000.000 1.210.512.291

Remunerasi anggota Direksi diusulkan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi kepada Dewan Komisaris, setelah itu Dewan Komisaris menyampaikan kepada Kementerian Negara BUMN kemudian dibawa ke RUPS, dan ditetapkan oleh RUPS

Penetapan gaji Direksi dilakukan dengan mempertimbangkan faktor pendapatan, aktiva, tingkat inflasi, faktor penyesuaian industri serta memperhatikan kondisi dan kemampuan keuangan perusahaan. Sedangkan penetapan tantiem memperhatikan faktor pencapaian target Key Performance Indicator dan Faktor Tingkat Kesehatan, serta faktor- faktor lain yang relevan.

Remunerasi anggota Direksi terdiri dari gaji bulanan, tunjangan, fasilitas dan tantiem yang besarannya ditentukan dalam RUPS.

f. Kegiatan Direksi dalam Pelatihan dan Seminar tahun 2009Dalam rangka meningkatkan kompetensi anggota Dewan Direksi, maka diperlukan berbagai bentuk pelatihan untuk Dewan Direksi. Sepanjang tahun 2009, Dewan Direksi WIKA telah mengikuti berbagai pelatihan atau seminar yaitu:

f. Activities of the Board of Directors in Trainings and Seminars in 2009In order to enhance the competence of members of the Board of Directors, they are required to undertake various training and refresher programs. Throughout 2009, the Board of Directors of WIKA participated in several courses and seminars, as follows:

The remuneration of the Board of Directors is proposed by the Nomination and Remuneration Committee of the Company to the Board of Commissioners, which then forwards the proposition to the State Ministry of State-owned Enterprise and subsequently brought to the GMS for a resolution.

The Resolution of the salaries for the Directors takes into account various factors such as revenues, assets, inflation rate, peer industries and the financial condition and capability of the Company. Whereas the resolution for tantiems takes into account the factors of target achievement with respect to Key Performance Indicator and other relevant factors.

Remuneration for the Board of Directors comprises of monthly salaries, benefits, facilities and tantiem, the amounts of which are determined by the GMS.

134 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 137: Annual Report 2009

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility

Nama Pelatihan dan Seminar Penyelenggara

Bintang Perbowo

Seminar & Rapat Kerja BUMN karya 2009 mengenai Krisis 2009, Tantangan dan Harapan, Januari, Jakarta

Kementerian BUMN

Pembicara: Membangun Daya saing WIKA untuk berkompetisi pada bisnis Konstruksi Internasional, Oktober, Jakarta

Asosiasi Kontraktor Indonesia

Ganda Kusuma Pembicara: Seminar Startegic Cost Reduction tentang Effective Cash Flow Management, Januari, Jakarta

Intipesan

Seminar Reformasi Manajemen Keuangan, April, Jakarta

Institut Perbanas

Pembicara: Finance Controller Management pada seminar dengan tema Cost Control Management, Juni, Jakarta

Intipesan

Pelatihan Assesment Penerapan GCG pada BUMN, Juli, Bali

Kementerian BUMN

Workshop Konvergensi IFRS dan dampaknya terhadap industry, Oktober, Jakarta

Kementerian BUMN

Seminar Global Economic Outlook, “Prospek Politik & Ekonomi Indonesia”, Desember, Jakarta

Bank DBSI

Penyegaran Komisaris & Direksi BUMN tentang Pemahaman Sengketa Bisnis & Alternatif penyelesaiannya, Desember, Jakarta.

BUMN Executive Club

Seminar Indonesia Economic Outlook 2010 oleh Faisal Basri, Desember, Jakarta

LP3E Kadin

Budi Harto Seminar: Jembatan Sumatera – Jawa, Menko EKUIN

Seminar: Austria Showcase “Railway Technology”, Austria – Enterprise Europe Network

Seminar: Economic & Infrastructure Outloook 2009, Asosiasi Kontraktor Indonesia

Slamet Maryono Seminar mengenai Boiler kapasitas 300-1000 MW, Agustus, Moscow - Russia

Power Machine

Seminar mengenai Steam Turbine kapasitas 300-1000 MW, Agustus 2009, Saint Petersburg - Russia

Power Machine

Seminar mengenai Pompa, Maret 2009, New Mexico - USA

Wagner Power Systems

Workshop Komisaris BUMN, Jakarta Kementrian BUMN

Tonny Warsono Pembicara: Diversifikasi usaha bidang industri pada Raker BUMN Karya, Kementerian BUMN, Januari, Jakarta

Kementerian BUMN

Pembicara: Three-in-one Sertifikasi Sistem Manajemen ISO 9001, OHSAS 18001 dan ISO 14001, Februari, Jakarta

Asosiasi Kontraktor Indonesia

Seminar Economic & Infrastructure Outlook 2009, Februari, Jakarta

Asosiasi Kontraktor Indonesia

Seminar Sinergi Indonesia EXIM Bank & BUMN menuju pasar global, Juni, Jakarta

BUMN Executive Club

Pembicara: Transformasi WIKA menjadi Intergrated Infrastructure Company, Juli, Medan

Universitas Sumatera Utara

Dialog Implementatif tentang Reformasi Manajemen BUMN Korporasi Swasta & Koperasi, September, Jakarta

PPM Manajemen

Pembicara: Sharing Transformasi WIKA menjadi Integrated Infrastructure Company, Universitas Bina Nusantara, September, Jakarta

Universitas Bina Nusantara

Seminar Membangun Daya Saing Industri Konstruksi Nasional, Oktober, Jakarta

Asosiasi Kontraktor Indonesia

Pembicara: Maximizing your ROI with Effective Deployment Strategy, Desember, Jakarta

PPM Manajemen

Pembicara: Working in Overseas Market & Experience of Indonesian Contractors, Desember, Jakarta

BPKSDM, Departemen Pekerjaan Umum

Seminar 2009 Indonesia Human Capital Study, Desember, Jakarta

The 1st Indonesia Human Capital Study & Dinamis Consulting

1352009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 138: Annual Report 2009

Name Trainings and Seminars Organizers

Bintang Perbowo

Seminar & Working Meeting BUMN Karya 2009 on The Crisis of 2009, Challenges and Expectations, January, Jakarta

Ministry of State-owned Enterprises (BUMN)

Speaker: Developing WIKA’s competitiveness to compete in International Construction Business, October, Jakarta

Indonesian Association of Contractors

Ganda Kusuma Speaker: Strategic Cost Reduction Seminar on Effective Cash Flow Management, Januari, Jakarta

Intipesan

Reformation of Financial Management Seminar, April, Jakarta Institute of National Bank Association (Perbanas)

Speaker: Finance Controller Management in a seminar on Cost Control Management, June, Jakarta

Intipesan

Assessment of GCG Implementation at State-owned Enterprises Training, July, Bali

Ministry of BUMN

Workshop of the Convergence of IFRS and its impact on the industry, October, Jakarta

Ministry of BUMN

Global Economic Outlook Seminar, “The Prospects of Indonesia’s Politics and Economy”, December, Jakarta

Bank DBSI

BUMN Commissioners and Directors Refresher Course on Understanding Business Conflicts and Alternative Methods of Resolution, December, Jakarta.

BUMN Executive Club

Seminar Indonesia Economic Outlook 2010 oleh Faisal Basri, Desember, Jakarta

Indonesian Chamber of Commerce LP3E

Budi Harto Seminar: Sumatera – Jawa Bridge, Coordinating Minister for EKUIN

Seminar: Austria Showcase “Railway Technology”, Austria – Enterprise Europe Network

Seminar: Economic & Infrastructure Outloook 2009, Indonesian Association of Contractors

Slamet Maryono Seminar on 300-1000 MW boilers, Agustus, Moscow - Russia Power Machine

Seminar on 300-1000 MW Steam Turbines, August 2009, Saint Petersburg - Russia

Power Machine

Seminar on Pumps, March 2009, New Mexico - USA Wagner Power Systems

BUMN Commissioners Workshop, Jakarta State Ministry of BUMN

Tonny Warsono Speaker: BUMN Karya Working Meeting on Business Diversification in the Industry Sector, Ministry of BUMN, January, Jakarta

Ministry of BUMN

Speaker: Three-in-one ISO 9001, OHSAS 18001 and ISO 14001 Management Systems Certification, February, Jakarta

Indonesian Association of Contractors

Seminar on Economic & Infrastructure Outlook 2009, Februari, Jakarta

Indonesian Association of Contractors

Seminar on Indonesia EXIM Bank & BUMN Synergy toward a global market, June, Jakarta

BUMN Executive Club

Speaker: The Transformation of WIKA into an Intergrated Infrastructure Company, July, Medan

University of North Sumatera

Implementative Dialogue on the Reformation of Corporate Private & Coooperative BUMN Management, September, Jakarta

PPM Manajemen

Speaker: Sharing on the Transformaton WIKA into an Integrated Infrastructure Company, Bina Nusantara University, September, Jakarta

Bina Nusantara University

Seminar on Building the Competitiveness of the National Construction Industry, October, Jakarta

Indonesian Association of Contractors

Speaker: Maximizing your ROI with Effective Deployment Strategy, December, Jakarta

PPM Manajemen

Speaker: Working in Overseas Market & Experience of Indonesian Contractors, December, Jakarta

BPKSDM, Departement of Public Works

Seminar 2009 Indonesia Human Capital Study, December, Jakarta

The 1st Indonesia Human Capital Study & Dinamis Consulting

136 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 139: Annual Report 2009

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility

6. Elemen Pendukung Direksi

Pengawasan InternalPengawasan Internal Perusahaan dijalankan oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI), organ yang membantu Direktur Utama dalam melakukan fungsi pengendalian internal perusahaan. Sebagai Badan usaha Milik Negara (BUMN), keberadaan SPI di WIKA juga merupakan wujud kepatuhan terhadap Undang-undang Nomor 19 tahun 2003 tentang Badan usaha Milik Negara (BUMN), sejalan dengan PT Wijaya Karya (Persero)Tbk telah menjadi perusahaan publik serta terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) maka pembentukan SPI telah selaras dengan keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP-496/BL/2008 tangal 28 Nopember 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Audit Internal.

a. Tugas dan Wewenang SPI SPI melaksanakan fungsi membantu Direktur Utama dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program kerja pengawasan dan pemeriksaan (audit) internal atas pelaksanaan aktivitas usaha perusahaan dan Sistem Manajemen WIKA yang meliputi bidang-bidang, antara lain keuangan, akuntansi, perpajakan, Human Capital, investasi, pemasaran, pengembangan usaha, anggaran dan evaluasi hasil usaha, produksi, Sistem Manajemen Mutu, Sistem Manajemen Risiko, dan Sistem Manajemen K3 dan Lingkungan.

Sebagai satuan organ, SPI memiliki kemandirian dalam melaksanakan tugas dan dalam melaporkan hasil pemeriksaan secara langsung kepada Direktur Utama. Dalam menjalankan tugasnya, SPI memiliki kewenangan menyusun, mengubah dan melaksanakan kebijakan audit internal termasuk antara lain menentukan prosedur dan lingkup pelaksanaan pekerjaan audit. Memiliki akses sepenuhnya atas semua dokumen, pencatatan personil perusahaan dan fisik informasi atas objek pemeriksaan, untuk mendapatkan data dan atau informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan audit. Dan meminta keterangan dan penjelasan kepada seluruh jajaran Manajemen dan Karyawan dalam rangka pemeriksaan. Dalam kondisi tertentu untuk membantu tercapainya tujuan pemeriksaan SPI dapat mengunakan tenaga professional, baik yang berada di dalam maupun dari luar Perseroan.

Langkah dan tindakan profesional SPI dalam melakukan tugas pengawasannya dituangkan dalam SPI Charter (Piagam Pengawasan Internal) yang telah disetujui oleh Direktur Utama dan Komisaris Utama.

6. The Supporting Elements Of The Board Of Directors

Internal Control Internal control is exercised by the Internal Audit Unit (SPI), the organ that assists the President Director in performing the function of corporate internal control. As a State-owned Enterprise (BUMN), the existence of SPI in WIKA also embodies the compliance to Law Number 19 / 2003 on State-owned Enterprises (BUMN), in line with PT Wijaya Karya (Persero)Tbk having become a public company and is also enlisted in the Indonesia Stock Exchange (IDX) hence the establishment of the SPI is in concord with the decision of the Chairman of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency No. KEP-496/BL/2008 dated 28 November 2008 on Establishment and Guidelines for the Formulation of the Internal Audit Charter.

a. Duties and authority of the Internal Audit UnitThe SPI performs its function of assisting the President Director in the planning, execution and control of the oversight and internal audit work program for the execution of the Company’s business activities and the WIKA Management System covering the areas of finance, accounting, taxation, Human Capital, investment, marketing, business development, budgeting and evaluation of business results, production, quality management system, risk management system, and environmental management system.

As a Unit the SPI organ has independence in performing its duties and in reporting the result of audit directly to the President Director. In performing its duty, SPI has the authority to formulate, change and execute internal audit policies including among others determining the procedures and scope of work of the audit. With full access to all documents, records of company personnel, physical information on object of audit, to secure data and or information related to execution of an audit. And request information and explanation from all levels of Employees and Management in the process of audit. In certain conditions to assist in achieving the objective of audit the SPI may employ professionals, both from inside as well as outside the Company.

The SPI’s professional initiatives and actions in performing its duty of oversight are covered in the SPI Charter (Charter of Internal Control) which has been approved by the President Director and the President Commissioner.

1372009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 140: Annual Report 2009

Kepala Satuan Pengawasan InternHead of Internal Audit Unit

Drs. Tatang Setyarsono

Riwayat hidup Tatang Setyarsono disajikan pada halaman139A brief curriculum vitae of Tatang Setyarsono is presented in page 139

Mekanisme dan urutan kerja SPI serta tindak lanjut atas laporan SPI mencakup aktivitas sebagai berikut :

Penetapan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan SPI, yang memuat Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT);Penjabaran Program Kerja Pemeriksaan Tahunan ke dalam Program Pokok Pemeriksaan (P3);Pengunaan P3 sebagai acuan Kepala Pemeriksa untuk menyusun Rancangan hasil Pemeriksaan(RHP);Ketua Tim Audit membuat Program Pemeriksaan Terinci (PPT) berdasarkan RHP yang ditetapkan oleh Kepala Pemeriksa;

Para auditor wajib mencatat semua langkah dan tahap pemeriksaan dalam Kertas Kerja Pemeriksaaan (KKP);Resume pemeriksaan dituangkan dalam Konfirmasi Hasil Pemeriksaan (KHP) yang disepakati bersama antara auditor dan Auditee;

Kepala SPI membuat Laporan Hasil Pemeriksaan kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Komite Audit;Direktur Utama menindaklanjuti hasil pemeriksaan SPI kepada auditee dalam bentuk arahan dan rekomendasi tertulis kepada auditee terkait;

Auditee atau unit kerja diperiksa wajib menindaklanjuti temuan-temuan yang dituangkan dalam KHP;Hasil pemeriksaan dinyatakan selesai bila auditee telah selesai melakukan perbaikan, sebagaimana yang dituangkan dalam Laporan Tindak Lanjut Audit (LTLA), dengan disertai bukti-bukti pendukung yang sah dan lengkap oleh Kepala Pemeriksa dan atau Auditor selaku verifikator.

b. Organisasi SPIKepala SPI : Tatang SetyarsonoKepala Pemeriksa I : SendiantoKepala Pemeriksa II : SutrisnoPemeriksa : - Mahendra Dwisana, - Tegas Djuni Prasongko, - Ani Wilujeng

The mechanism and sequence of SPI work and also the follow-up to the SPI report include the following activities:

Defining the SPI’s Budget and Working Plan that contains the Annual Audit Work Program (PKPT); The translation of the Annual Audit Work Program into the Principal Audit Program (P3);The use of P3 as reference by the Head Auditor to formulate the Draft Audit Result (RHP);The Head of the Audit Team prepares a Detailed Audit Program (PPT) based on the RHP as determined by the Head Auditor;

All auditors are obliged to write all audit steps and phases in Audit Working Paper (KKP); The audit resume is covered in the Confirmation of Audit Result (KHP) agreed on by the auditor and auditee;

The Head of SPI prepares an Audit Result Report to the President Director with a copy sent to the Audit Committee;The PresidentDirector follows-up the result of SPI audit to the auditee in the form of written instructions and recommendations to the related auditees;

The auditee or the work unit under audit is obliged to follow-up the findings covered in the KHP;The result of audit is declared complete when the auditee has made repair, as covered in the Audit Follow-Up Report (LTLA), accompanied with complete and valid supporting evidence by the Head Auditor or Auditor acting as verifier.

b. The Internal Audit Unit OrganizationHead of Internal Audit Unit : Tatang Setyarsono Lead Auditor I : Sendianto Lead Auditor II : Sutrisno Auditors : - Mahendra Dwisana - Tegas Djuni Prasongko - Ani Wilujeng.

138 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 141: Annual Report 2009

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility

Profil Kepala Satuan Pengawasan Intern Drs. Tatang Setyarsono dilahirkan di Solo pada tanggal 2 Januari 1960. Menjabat sebagai Kepala Satuan Pengawas Intern sejak tanggal 1 Januari 2009 sampai sekarang. Meraih gelar Strata1 di bidang Ekonomi Akuntansi dari Universitas Brawijaya, Malang tahun 1985. Sebelumnya, ia pernah menduduki berbagai jabatan diantaranya adalah sebagai Manajer Akuntansi dan Pajak, Manajer Keuangan dan Personalia.

c. Laporan Kerja 2009 dan Rekomendasi Dalam melakukan tugas sesuai dengan kewenangannya, maka sejak tahun 2009 pemeriksaan SPI bersinergi dengan GMPSU dalam bentuk “Audit Integrasi”, dan dari hasil pemantauan, pemeriksaan dan evaluasi terhadap unit kerja selama tahun 2009, secara umum dapat disampaikan temuan pokok dan rekomendasi sebagai berikut :

Pencapaian sasaran pada beberapa proyek belum •sesuai dengan Rencana Kerja Proyek (RKP) yang disahkan oleh pejabat yang berwenang selanjutnya Direktur Utama merekomendasikan untuk melakukan langkah-langkah efesiensi dan mengoptimalkan metode kerja yang efektif, termasuk melakukan evaluasi proyek.Implementasi Sistem dan Prosedur Akuntansi dan •Keuangan belum berjalan dengan baik. Direktur Utama Merekomendasikan kepada Manajemen untuk mengambil langkah Konstruktif membenahi sikap dan perilaku pegawai untuk mantaati ketentuan yang berlaku termasuk pemberian sanksi-sanksi bilamana perlu. Implementasi risiko dan mitigasinya telah di jalankan, •namun kualitas tindak lanjut risiko perlu ditingkatkan, terutama Manajemen pada berbagai tingkatan dalam organisasi perusahaan di instruksikan untuk menginventarisasi risiko dan tindak lanjutnya untuk di jadikan bank data yang dapat dipergunakan sebagai referensi pada proyek yang berikutnya.

Audit EksternalLaporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Anak Perusahaan tahun 2009 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Pieter, Uways & Rekan dengan total biaya sebesar Rp 410.000.000,- (empat ratus sepuluh juta Rupiah). Penunjukan Kantor Akuntan Publik Pieter, Uways & Rekan ini telah memperoleh persetujuan dari RUPS pada tanggal 28 Mei 2009. Management Letter atas pelaksanaan audit laporan keuangan Perseroan tahun buku 2009 yang disampaikan Auditor Independen telah menjadi perhatian Direksi Perseroan untuk ditindaklanjuti. Kantor Akuntan Publik Pieter, Uways & Rekan tidak memberikan jasa konsultasi manajemen bagi Perseroan selama tahun laporan.

Profile of Head of Internal Audit UnitBorn in Solo, on 2 January 1960, Drs. Tatang Setyarsono has held the position of Head of Internal Oversight Unit since 1st January 2009 until the present. He graduated with a Bachelor’s Degree in Accounting from the Brawijaya University, Malang, in 1985. He has previously held a number of positions including among other s as Accounting and Taxation Manager, and Finance and Personnel Manager.

c. Working Report 2009 and RecommendationIn performing its duties in line with its authority, since 2009 The SPI Audit has synergized with the GMPSU in the form of an “Integrated Audit”, and from the result of monitoring, auditing and evaluating of the work unit during 2009, in general the following key findings and recommendations where presented as follows:

Target achievements in some projects are not yet in •accordance with the RKP ratified by authorized officials. It is recommended by the President Director to take efficiency measures and optimize an effective method of work, including conducting project evaluations.The implementation of Accounting and Financial systems •and procedures are not running well yet, and the President Director recommends to the Management to take constructive action to correct the behaviour and attitude of the employees to follow the prevailing regulations including giving sanctions when necessary.The implementation of risk and mitigation has been •made, but the quality of the follow-up of risk needs to be improved, and especially the Management at various organizational levels in the company are instructed to take inventory of its risks and follow-ups for the creation of database which can be utilized as reference for future projects.

External Audit The consolidated financial statement of the Company and subsidiaries for the year 2009 was audited by Public Accountants Pieter, Uways & Associates at a total cost of equal to Rp 410,000,000.- (four hundred ten million Rupiah). The appointment of Public Accountants Pieter, Uways & Associates has received the approval of the GMS of 28 May 2009. The Management Letter pertaining to the execution of the audit of the Company’s financial statements for the fiscal year 2009 which was given by the Independent Auditor has come to the attention of the Board of Directors of the Company for follow-up. Public Accountants Pieter, Uways & Associates did not provide management consulting services for the Company during the report year.

1392009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 142: Annual Report 2009

Sekretaris Perusahaan Pembentukan Sekretaris Perusahaan mengacu kepada peraturan BAPEPAM-LK No. IX.I.4 yang memiliki tugas utama Sekretaris Perusahaan sebagai berikut:

Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya •peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal;Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas •informasi yang dibutuhkan yang berkaitan dengan kondisi emiten;Memberikan masukan kepada Direksi emiten untuk •memenuhi ketentuan di pasar modal;Sebagai penghubung atau contact person antara •emiten dengan masyarakat.

Selain tugas utama diatas, Sekretaris Perusahaan yang merupakan organ setingkat dibawah Direksi, memiliki tanggung jawab lain yang meliputi hal-hal sebagai berikut:

Memastikan kepatuhan dan peningkatan pelaksanaan •prinsip-prinsip GCG;Mengelola hubungan dengan investor, pasar modal, •para analis, anak perusahaan, dan memantau kinerja saham Perseroan;Melaksanakan fungsi-fungsi legal dan konsultasi •hukum;Menata usahakan serta menyimpan dokumen-•dokumen Perseroan yang penting, seperti namun tidak terbatas: risalah rapat Dewan Komisaris, risalah rapat Direksi, daftar pemegang saham, dokumen kepemilikan aset Perseroan.Menyelenggarakan kegiatan rapat tingkat manajemen •di tingkat perusahaan.

Sejak 1 Mei 2009 sampai penyusunan Buku Laporan Tahunan 2009, Sekretaris Perusahaan WIKA dijabat oleh Natal Argawan Pardede, S.E.

Corporate Secretary The establishment of a Corporate Secretary refers to BAPEPAM-LK Regulation No. IX.I.4 with principal duties of a Corporate Secretary as follows:

Keeping abreast of the capital market especially the •regulations prevailing in the field of capital marketProviding services to the public on information required by •investors in relation to the condition of the issuerProvide inputs to the Board of Directors of the issuer to •comply with regulations in the capital marketActs as a contact person between issuer and the public.•

In addition to the principal duties above, the Corporate Secretary which is an organ a level below the Board of Directors, has other responsibilities that include the following:

Ascertaining compliance and improvement in the •execution of GCG principles Managing relationships with investors, capital market, •analysts, subsidiary companies, and monitor the performance of the Company’s share Performing legal and legal counsel functions •Administer and also keep the Company’s important •documents, such as but not limited to: minutes of the Board of Commissioners’ meeting, minutes of the Board of Directors’ meeting, list of shareholders, the Company’s asset ownership documents.Organizing management-level meetings at the corporate •level.

Since 1 May 2009 until the publication of this Annual Report 2009, the position of WIKA Corporate Secretary has been held by Natal Argawan Pardede, S.E.

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

Natal Argawan Pardede, SE

Riwayat hidup Natal Argawan disajikan pada halaman141A brief curriculum vitae of Natal Argawan is presented in page 141

140 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 143: Annual Report 2009

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility

Profil Sekretaris Perusahaan Natal Argawan Pardede, S.E. dilahirkan di Sungailiat, Bangka pada tanggal 24 Desember 1964. Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tanggal 1 Mei 2009 sampai sekarang. Meraih gelar Strata1 di bidang Ekonomi Akuntansi dari Universitas Persada Indonesia YAI, Jakarta tahun 2004. Sebelumnya di WIKA, ia pernah menduduki berbagai jabatan diantaranya adalah sebagai Manajer Akuntansi dan Pajak, Manajer Keuangan dan Personalia.

Kegiatan Sekretariat Perusahaan di sepanjang tahun 2009Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan dan merealisasikan berbagai program sesuai tugas dan tangung jawabnya selama tahun 2009 yang tecermin dari sejumlah kegiatan dibawah ini:

Good Corporate Governance Melakukan Review • Code of Conduct, Code of Corporate Governance dan Board of ManualMelakukan sosialisasi GCG ke seluruh karyawan •PerseroanMelaksanakan asesmen GCG•Meningkatkan pelaksanaan penerapan GCG•

Hubungan Masyarakat Memutakhirkan data BUMN On Line & website www.•wika.co.id setiap hariMemperoleh penghargaan peringkat 1 untuk Website •presence teraktif dalam pengelolaan portal BUMNMenyampaikan informasi ke masyarakat atas keluhan-•keluhan masyarakat terkait dengan pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan

Hubungan InvestorMemfasilitasi pelaksanaan program buyback •Melaksanakan Paparan Publik sebanyak 2 kali•Melakukan pertemuan dengan para analis (Analyst •Meeting) sebanyak 2 kaliMelaksanakan pertemuan dengan para Investor •sebanyak 3 kaliMelaksanakan roadshow lokal sebanyak 2 kali•Memfasilitasi pelaksanaan RUPS Tahunan dan RUPS •Luar Biasa Menyampaikan informasi/data dan laporan yang •diperlukan melalui IDX Reporting

Profile of the Corporate Secretary Natal Argawan Pardede, S.E. born in Sungailiat, Bangka on 24 December 1964. Has served as Corporate Secretary since 1 May 2009 until today. He holds a Bachelor’s Degree in Accounting from Persada Indonesia YAI University, Jakarta, in 2004. Previously in WIKA, he has held various positions among others as Accounting and Taxation Manager, Finance and Personnel Manager.

Activities of the Corporate Secretary during 2009The Corporate Secretary has implemented and realized various programs in accordance with its duties and responsibilities during 2009 which are reflected by the following activities:

Good Corporate GovernanceReviewed the Code of Conduct, Code of Corporate •Governance and Board of Manual Socialized GCG to all the Company’s employees •Ran an assessment of GCG •Improved the execution of GCG implementation.•

Public RelationsUpdated BUMN On Line and www.wika.co.id website data •on a daily basis. Won a 1st rank award for most active website presence in •managing the BUMN portal. Provides information to the public in response to their •complaints on the execution of the Company’s operational activities.

Investor Relations

Facilitated the execution of buyback programs •Held Public Exposes as many as 2 times •Held Analyst Meetings as many as 2 times •Held meetings with the investors as many as 3 times •Organized local roadshows as many as 2 times •Convened and organized the Annual GMS and •Extraordinary GMS Submitted all required information/data and reports •through IDX Reporting.

1412009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 144: Annual Report 2009

Hubungan MediaMelaksanakan kegiatan konferensi pers sebanyak 5 kali•Menyampaikan Siaran Pers sehubungan dengan •kegiatan-kegiatan Perseroan sebanyak 40 kaliMelakukan kunjungan ke institusi media (• Media Visit) sebanyak 4 kaliMemfasilitasi kunjungan Media ke unit usaha Perseroan •(Media SiteVisit) sebanyak 1 kaliMelaksanakan pertemuan dengan pihak pers (• Media gathering) sebanyak 3 kali

Media Relations Held press conferences as many as 5 times •Distributed Press Releases referring to the Company’s •activities as many as 40 times Went on Media Visits as many as 4 times •Facilitated Media Site Visits as many as 1 time •Held Media Gatherings as many as 3 times•

Tabel Siaran Pers di tahun 2009 Table of Press Releases in 2009

No. Siaran Pers Press Releases

TanggalDate

1 WIKA Targetkan Kontrak Dihadapi (Order Book) Tahun 2010 Sebesar Rp20 triliun / WIKA Targets Rp 20 trillion Order Book in 2010

18 Januari 2009 / 18 january 2009

2 WIKA Melanjutkan Program Buyback Tahap II Senilai Rp112 miliar / WIKA Continues Rp 112 billion Phase II Buyback Program

27 Januari 2009 / 27 January 2009

3 WIKA-CHENGDA Melakukan Ground Breaking PLTU Kalimantan Selatan 2x65 MW / WIKA-CHENGDA Holds Groun-breaking at South Kalimantan 2x65 MW Steam-powered Power Plant

26 Februari 2009 / 26 February 2009

4 Laba Usaha WIKA Meningkat Menjadi Sebesar Rp345 miliar Per Triwulanan III 2009 / WIKA Operating Profits Up to Rp 345 billion as of QIII-2009

23 Maret 2009 / 23 march 2009

5 WIKA Dapatkan Kontrak Senilai Rp 2,7 Triliun Per Maret 2009 / WIKA Wins Rp 2.7 Trillon in Contracts as of March 2009 14 April 2009 / 14 April 2009

6 WIKA Mencatatkan Peningkatan Laba Usaha 71 persen Menjadi Rp77,46 miliar / WIKA Posts 71 percent Increase in Operating Profits at Rp 77.46 billion

4 Mei 2009 / 4 may 2009

7 WIKA Kerjakan Proyek PLTGU Tanjung Priok 740 MW Senilai Rp387 miliar / WIKA Commences Rp 387 billion Tanjung Priok 740 MW Steam-powered Power Plant Project

6 Mei 2009 / 6 May 2009

8 WIKA Memperoleh Kontrak Baru Senilai Rp2,71 triliun Hingga Maret 2009 / WIKA Wins Rp 2.71 trillion in New Con-tracts as of March 2009

22 Mei 2009 / 22 May 2009

9 WIKA Bagikan Deviden Sebesar 30 persen / WIKA Distributes 30 percent Dividends 28 Mei 2009 / 28 May 2009

10 WIKA Bersama Konsorsium Kontraktor Indonesia Selesaikan Proyek Mega Infrastruktur Jembatan Suramadu 8 Juni 2009 / 8 June 2009

11 WIKA Raih Kontrak Depot Avtur US$43 juta Dari Pertamina / WIKA Wins US$43 million Pertamna Avtur Depot Contract 25 Juni 2009 / 25 June 2009

12 WIKA Hampir Selesaikan Apartemen Tertinggi di Jawa Tengah / WIKA Nears Completion of Central Java’s Tallest Apart-ment

2 Juli 2009 / 2 July 2009

13 WIKA Raih Kontrak Baru Senilai Rp445 miliar di Bulan Juli / WIKA Wins New Rp 445 billion Contract in July 5 Juli 2009 / 5 July 2009

14 Kontrak Baru WIKA Per Juni Capai 60 persen Dari Target 2009 / New WIKA Contracts Reaches 60 percent 2009 Target in June

28 Juli 2009 / 28 July 2009

15 WIKA Selesaikan PLTU Labuan / WIKA Completes Labuan Steam-powered Power Plant 22 Agustus 2009 / 22 August 2009

16 WIKA Catat Laba Bersih Rp 93 Miliar di Semester I 2009 / WIKA Posts Rp 93 Billion Net Profits in First-half of 2009 23 Agustus 2009 / 23 August 2009

17 WIKA Kerjakan Proyek Modifikasi Stasiun Cirebon / WIKA Commences Cirebon Station Modification Project 5 September 2009 / 5 September 2009

18 WIKA Garap Kontrak Senilai Rp14,51 triliun / WIKA Works on Rp 14.5 trillion Contract 8 September 2009 / 8 September 2009

19 WIKA Kerjakan Proyek Investasi Pertama Penyediaan PLTD MFO 40-50 MW Rp500 miliar / WIKA Commences First Rp 500 billion MFO 40-50 MW Diesel-powered Power Plant Invetsment Project

8 September 2009 / 8 september 2009

20 WIKA Rampungkan Lebih Cepat Proyek PLTU 2 Banten Labuan 2 X 300 MW / WIKA Completes Banten Labuan 2 x 300 MW Steampowered Power Plant Project Early

20 September 2009 / 20 September 2009

21 WIKA Catat Lonjakan Laba Usaha Sebesar 150 persen / WIKA Posts 150 percent Jump in Operating Profits 2 November 2009 / 2 November 2009

22 WIKA Bukukan Kinerja Tertinggi Tahun 2008 / WIKA Books Highest Ever Growth in 2009 2 November 2009 / 2 November 2009

23 WIKA Optimis Target Laba Bersih Rp175 miliar Tercapai / WIKA Optimistic of Reaching Rp 175 billion Net Profits Target 2 Desember 2009 / 2 December 2009

24 WIKA Telah Menarik Dananya dari Bank Century Per Desember 2008 / WIKA Withdraws Funds from Bank Century in December 2008

3 Desember 2009 / 3 December 2009

25 WIKA Mulai Bangun Fly Over Bandengan PU Himbau Hindari Jalan Bandengan untuk Cegah Kemacetan / WIKA Commences Bandengan Fly Over Public Works Suggests Avoiding Jalan Banengan to Avoid Traffic Jam

22 Desember 2009 / 22 December 2009

142 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 145: Annual Report 2009

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility

7. Etika Perusahaan

Kebijakan Perseroan Mengenai Etika Perilaku

Integritas dalam Aktivitas Bisnis dan Pekerjaan Perseroan menerapkan standar etika dalam melakukan seluruh aktivitas bisnis berdasarkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance yang termaktub dalam Kebijakan Perusahaan. WIKA menjalankan operasional bisnis dengan lingkup kegiatan usaha utama di bidang jasa konstruksi dan rancang bangun antara lain meliputi : (1) Bidang usaha jasa konstruksi infrastruktur; (2) Bidang usaha jasa konstruksi bangunan gedung; (3) Bidang usaha jasa konstruksi mekanikal dan elektrikal; dan Bidang usaha Jasa Energi. WIKA juga melakukan diversifikasi usaha meliputi bidang industri dan perdagangan, realty, property, dan Industri Beton Pracetak yang dikelola oleh Anak Perusahaan.

Seluruh unit kerja di Kantor Pusat, Kantor Wilayah, dan anak perusahaan diwajibkan melakukan sosialisasi Code of Conduct ini untuk mempertahankan kejujuran, integritas dan keadilan dalam seluruh aktivitas bisnis di lingkungan kerja masing-masing.

WIKA melarang seluruh jajaran Perseroan yang terdiri atas Dewan Komisaris, Direksi, seluruh unit kerja dari Kantor Pusat, Kantor Wilayah, Kantor cabang, anak perusahaan dan pihak yang terkait melakukan transaksi yang bertentangan dengan hukum dan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.

WIKA menerapkan fungsi pengawasan menggunakan audit berdasarkan prinsip-prinsip yang benar dan berlaku umum serta senantiasa mengupayakan agar pelanggaran atas norma-norma dan peraturan yang berlaku dapat dikenai sanksi sesuai ketentuan, baik administrasi maupun hukum. Setiap unit kerja berkewajiban untuk senantiasa menindaklanjuti setiap temuan hasil audit yang disampaikan oleh fungsi pengawasan.

7. Company Ethics

Company Policy on Code of Conduct

The Company implements a standard of ethics in executing all business activities based on the principles Good Corporate Governance which are written in the Company Policy. WIKA runs the operations of a business with a scope of main business activities in the field of construction and engineering services, including among others: (1) infrastructure construction business and services; (2) building construction business and services; (3) mechanical and electrical construction business and services; and the energy business and services. WIKA is also implementing a diversification of business covering the areas of industry and commerce, realty, property, and prefabricated concrete industry that are managed by its subsidiary companies. All work units at the Head Office, Regional Office, and the subsidiary companies are obliged to conduct a socialization of this Code of Conduct to maintain honesty, integrity and fairness in all business activities in their respective working environments. WIKA prohibits all levels of the Company comprising the Board of Commissioners, the Board of Directors, all work units at the Head Office, Regional Office, Branch Office, subsidiary companies, and related parties to enter into transactions that contravene the law and principles of Good Corporate Governance. WIKA applies the audit function by utilizing audits based on proper and generally accepted principles as well ever striving that all breaches of prevailing norms and regulations be sanctioned according to regulations, whether administratively or legally. Every work unit is obliged to always follow-up each audit finding submitted by the audit function.

1432009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 146: Annual Report 2009

8. Sistem Manajemen K3L WIKASistem Manajemen K3 dan Lingkungan PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. didasarkan pada ketentuan-ketentuan yang didasarkan pada ISO 14001:2004, OHSAS 18001:2007, dan Sistem Manajemen K3 Permenaker No. 5 tahun 1996. Untuk memastikan bahwa sistem manajemen K3 dan lingkungan dapat berjalan dengan baik, maka manajemen puncak membentuk struktur organisasi K3L yaitu Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan (P2K3L). Setiap informasi K3L dikomunikasikan dengan baik kepada para karyawan dan pihak-pihak yang berkepentingan, WIKA melakukan kegiatan K3L induction, K3L morning, talk, K3L meeting, toolbox meeting, dan pemasangan papan pengumuman serta rambu-rambu K3L. Agar setiap tahapan kegiatan bisnis WIKA memenuhi ketentuan dan persyaratan K3L maka WIKA melakukan pemeriksaan bahaya, pemantauan lingkungan, monitoring peralatan inspeksi, pengukuran, dan pengujian, dan pemantauan kesehatan pada setiap karyawannya.

Pelaksanaan, pemeriksaan, dan pemantauan K3L di lingkungan WIKA dilakukan oleh petugas yang ditunjuk dan senantiasa dimonitor dan direview pimpinan unit kerja serta diukur secara mandiri menggunakan Quality Management System Level (QMSL), Safety Implementation Level dan Environment Management System Level. Petugas di tingkat korporat dan PjPU secara berkala melakukan klinik dan audit untuk memastikan bahwa K3L telah diimplementasikan dengan baik serta selalu mengupayakan continual improvement K3L.

Untuk mengendalikan dan meningkatkan kinerja K3L, maka setiap keadaan darurat, insiden, kecelakaan kerja, dan penyimpangan pelaksanaan kegiatan K3L harus dilaporkan kepada manajemen WIKA.

9. Sistem Manajemen Pengamanan WIKASistem Manajemen Pengamanan WIKA didasarkan pada Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2007 tentang Sistem Manajemen Pengamanan Organisasi, Perusahaan dan/atau Instansi/Lembaga Pemerintah.

Untuk menetapkan arahan dan prinsip-prinsip kegiatan dalam penerapan sistem manajemen pengamanan, WIKA telah menetapkan kebijakan pengamanan yang tercantum dalam Kebijakan Sistem Manajemen WIKA. Kebijakan ini dikomunikasikan kepada seluruh pegawai dan disediakan untuk pihak terkait.

8. WIKA SHE Management SystemThe Safety, Heath and Environment (SHE) Management System of PT Wijaya Karya (Persero), Tbk. is based on the provisions of ISO 14001:2004, OHSAS 18001:2007, and Ministry of Manpower Regulation No. 5 / 1996 SHE Management System. To ensure that the SHE management system can run smoothly, hence the top management established a SHE body, namely the Work and Workplace Safety and Health Coaching Committee . Every SHE information is well communicated to all employees and interested parties. WIKA holds SHE inductions, SHE morning talks, SHE meetings, toolbox meetings, and put up bulletin boards as well as SHE signage. So that every step of WIKA’s business activity meet the terms and conditions of SHE; hence WIKA conducts hazard inspections, environmental monitoring, monitoring of inspection equipments, measurement and testing, and monitoring each employee’s health.

The implementation, inspection, and monitoring of SHE in WIKA’s working environment are conducted by officers that are appointed and continuously monitored and reviewed by the head of the work unit as well as independently appraised using Quality Management System Level (QMSL), Safety Implementation Level and Environment Management System Level. Officers at the corporate level and PjPU periodically conduct clinics and audits to ensure that SHE has been well implemented and also always striving for the continual improvement of SHE. To control and improve SHE performance, hence every occurrence of emergencies, incidents, work-related accidents, and deviation in the execution of SHE activities must be reported to the WIKA management.

9. WIKA Security Management SystemThe WIKA Security Management System is based on Chief of Police of the Republic of Indonesia Regulation Number 24 / 2007 regarding Security Management Systems of Organizations, Companies and/or Government Institutions.

In determining the direction and principles of activities related to the implementation of security management system, WIKA has formulated a policy on security as mentioned in WIKA’s Policy on Management Systems. This policy is communicated to all employees and provided for related parties.

144 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 147: Annual Report 2009

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility

Untuk mengelola ancaman terhadap aset WIKA (intangible asset dan tangible asset), maka WIKA melakukan pengelolaan risiko, strategi pengembangan, dan melakukan mitigasi risiko.

10. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan

Rasio Gaji/Honorarium Tertinggi dan Terendah Berdasarkan kondisi gaji dan honorarium yang diberikan oleh Perseroan kepada Karyawan, Direksi, dan Dewan Komisaris selama tahun 2009, rasio (gaji/honorarium) tertinggi dan terendah adalah sebagai berikut:

Rasio gaji pegawai tertinggi dan terendah : 5,2 x•Rasio gaji Direksi tertinggi dan terendah : 1,1 x•Rasio gaji Dewan Komisaris tertinggi dan terendah : •1,1 xRasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi : 3,7 x•

To manage threats against WIKA assets (intangible assets and tangible assets), WIKA conducts risk management, development strategy, and conduct risk mitigation.

10. Transparency on Financial and Non-financial Conditions

Ratio of Highest and Lowest Salary/HonorariumBased on the level of salaries and wages given by the Company to its Employees, Board of Directors, and Board of Commissioners during 2009, the highest and lowest (salary/wage) ratio is as follows:

Ratio of highest and lowest employee salary: 5.2 x •Ratio of highest and lowest Director salary: 1.1 x •Ratio of highest and lowest Board of Commissioners •salary: 1.1 x Ratio of highest Director and highest employee salary: 3.7 x.•

Jabatan / Position Gaji / SalaryTerhadap Dirut

Compared to President Director

Terhadap Pegawai Terendah

Compared to Lowest Employee

Keterangan Description

Direktur Utama / President Director 60,000,000 1.00 19.33 President Director

Direktur / Director 54,000,000 0.90 17.40 Directors

Pegawai Tertinggi /Highest Employee 16,275,600 0.27 5.24 General Managers

Pegawai Terendah / Lowest Employee 3,103,200 0.05 1.00 Employee

Komposisi Kepemilikan Saham Setelah ESOP dan MSOP per 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:Composition of Share Ownership After ESOP and MSOP as of 31 December 2009 is as follows:

No Uraian Details

Jumlah Lembar Number of Shares %

1 Kepemilikan Pemerintah / Government Interests 4,000,000,000 65.0%

2 Publik / Public 1,661,538,600 27.0%

3

ESA : 184,615,400 3.0%

- Direksi dan Komisaris / Directors and Commissioners 41,538,465 22.5%

- Pegawai / Employees 143,076,935 77.5%

4

ESOP / MSOP 307,692,000 5.0%

- Direksi dan Komisaris 69,230,700 22.5%

- Pegawai 238,461,300 77.5%

Total 6,153,846,000 100.0%

1452009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 148: Annual Report 2009

11. Penyimpangan InterenPerubahan penggunaan sebagian dana IPO sebagaimana telah memperoleh persertujuan dari Pemegang Saham melalui RUPSLB tanggal 27 Januari 2008

12. Permasalahan Hukum/Litigasi :Permasalahan hukum penting yang dihadapi Perseroan di tahun 2009 adalah Perkara Perdata Nomor: 422/Pdt.G/2009/PN.Mdn dengan pokok perkara pengajuan gugatan wanprestasi terhadap PT Harapan Putra Sumatera Perkasa (HPSP) atas Perjanjian Pengangkutan Besi Beton antara Perseroan dengan HPSP. Status perkara tersebut telah ditetapkan Putusan oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Medan dengan putusan gugatan Perseroan Tidak Dapat Diterima (Niet Ontvankelijk verklaard) dan terhadap putusan tersebut Perseroan akan mengajukan upaya hukum banding di Pengadilan Tinggi Medan.

13. Transaksi Benturan KepentinganSelama tahun 2009, Perseroan tidak mencatat adanya transaksi benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam peraturan Bapepam-LK Nomor IX.E.1 tentang Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.

14. Pemberian dana untuk kegiatan sosial dan kegiatan politik Perseroan mempunyai kebijakan untuk tidak memberikan dana untuk kegiatan politik. Perseroan menyalurkan dana untuk kegiatan sosial melalui pelaksanaan program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) yang merupakan wujud tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility). Pelaksanaan tanggung jawab sosial disajikan pada bagian tersendiri dalam laporan ini.

15. Pembentukan Pusat Pengaduan KonsumenUntuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen, Perseroan secara rutin melakukan survey kepuasan pelanggan (customer satisfaction survey). Selain itu, Perseroan juga menyediakan sarana pengaduan konsumen yang dapat diakses melalui website www.wika.co.id, telepon maupun faksimili.

16. Keterbukaan Informasi PerusahaanKeterbukaan (transparancy) bagi para pemegang saham dan masyarakat umumnya telah dilakukan dalam bentuk keterbukaan informasi, yang dimuat dalam berbagai media dan dalam kegiatan pengungkapan (disclosure) sesuai dengan peraturan otoritas pasar modal. Hal ini sejalan dengan kebijakan Perseroan untuk menegakkan dan mendorong keterbukaan informasi.

11. Internal Deviation Change in the use of a portion of IPO fund as was approved by the Shareholders through the EGMS of 27 January 2008

12. Legal Issues/Litigation:An important legal issue facing the Company in 2009 was Civil Dispute Number: 422/Pdt.G/2009/PN.Mdn with the case of a lawsuit claiming breach against PT Harapan Putra Sumatra Perkasa (HPSP) for the Transportation of Iron Rods Agreement between the Company and HPSP. The status of the case has been determined by the Decision of the Medan District Court Council of Judges with the ruling that the Company’s claim is Inadmissible (Niet Ontvankelijk verklaard) and on that decision the Company will submit an appeal to the Medan High Court.

13. Transactions with Conflict of Interest During 2009, the Company did not have any transaction with conflicting interests pursuant to Bapepam-LK Regulation Number of IX.E.1 on Conflict of Interest in Certain Transaction.

14. Donation for social and political activities The Company has a policy of not giving fund for political activities. The Company channels funds for social activities through the execution of partnership and community building (PKBL) programs that embody corporate social responsibility. The execution of corporate social responsibility is presented in a separate section in this report.

15. The Establishment of Consumer Call CentresTo give the best service to consumers, the Company routinely conducts customer satisfaction surveys. In addition, the Company also provides a consumer complaints facility which can be accessed through the www.wika.co.id website, by phone and also facsimile.

16. Transparency of Information on the Company Transparency for all shareholders and the general public has been applied in the form of transparency of information, published in various media and in disclosure activities in accordance with the regulations of the capital market authority. This is in line with the Company’s policy to uphold and urge transparency of information.

146 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 149: Annual Report 2009

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility

Seluruh kegiatan keterbukaan informasi dilakukan di bawah koordinasi Sekretaris Perusahaan melalui unit Public Relations. Perseroan secara konsisten menyampaikan keterbukaan informasi sesuai dengan peraturan Bapepam LK No. X.K.1 serta telah menyebarkan siaran pers dan mailing list, mempublikasikan majalah internal, menyelenggarakan analyst meeting, pameran, konferensi baik di dalam maupun di luar negeri, serta melakukan paparan publik. Selama 2009, Perseroan telah mempublikasikan siaran pers yang berisi berbagai perkembangan material seperti perolehan kontrak baru di media. Selain itu seluruh publikasi kegiatan Perseroan juga dapat diakses masyarakat luas melalui website resmi WIKA, www.wika.co.id.

All transparency of information activities are conducted under the coordination of the Corporate Secretary through its Public Relations unit. The Company has consistently provided transparancy of information inline with Bapepam-LK Regulation No. X.K.1 and has distributed press releases and mailing lists, published internal magazines, held analysts meeting, exhibitions, organized conferences locally as well as overseas, as well as public exposes. During 2009, the Company published press releases containing various material developments such as the winning of a new contract in the media. Moreover all publication on the activities of the Company can also be accessed by the general public through WIKA’s official website, www.wika.co.id.

Keterbukaan Informasi Disclosure

NoPerihal Regarding

Frekuensi Penyampaian (jumlah)

Frequency of Disemination ( number

of times )

1Rencana Pembelian Kembali Saham (Buyback) Tahap II WIKAWIKA Planned Share Buyback Phase II

1

2Laporan Realisasi Mingguan Pembelian Kembali SahamWeekly Report on Actual Share buyback

13

3Penyertaan Saham PT Marga Nujyasumo AgungInvestment in Shares of PT Marga Nujyasumo Agung

1

4Laporan Keterbukaan Informasi Transaksi Afiliasi Perjanjian Kerja Sama antara WIKA dengan WIKA IntradeDisclosure Report on Affiliated Transaction Working Agreement between WIKA and WIKA Intrade

1

5Pemberitahuan Rencana Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Wijaya Karya (Persero) TbkNotice of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Annual General Meeting of Shareholders

1

6Keterbukaan Informasi Transaksi Afiliasi dalam Lingkungan WIKA GROUPDisclosure on Affiliated Transactions within the WIKA GROUP Environment

1

7Laporan Akhir atas Pembelian Kembali Saham (Buyback) Tahap IIFinal Report on Share Buyback Phase II

1

8Keterbukaan Informasi Transaksi Afiliasi WIKA dengan WIKA GedungDisclosure on Affiliated Transaction between WIKA and WIKA Gedung

10

9 Keterbukaan Informasi Transaksi Afiliasi WIKA dengan WIKA RealtyDisclosure on Affiliated Transaction between WIKA and WIKA Realty

3

10 Pemberitahuan Pendirian Anak Perusahaan PT Wijaya Karya Jabar PowerNotice of Establishment of Subsidiary Company PT Wijaya Karya Jabar Power

1

11Keterbukaan Informasi Transaksi Afiliasi WIKA dengan WIKA Insan PertiwiDisclosure on Affiliated Transaction between WIKA and WIKA Insan Pertiwi

1

12Keterbukaan Informasi Transaksi Afiliasi WIKA dengan WIKA Beton Disclosure on Affiliated Transaction between WIKA and WIKA Beton

1

13Perolehan Kontrak Penting oleh PT Wijaya Karya (Persero) TbkMajor Contracts Won by PT Wijaya Karya (Persero) Tbk

1

14Rencana Aksi Korporasi terhadap PT WIKA-NGK InsulatorsPlanned Corporate Action on PT WIKA-NGK Insulators

1

15Likuidasi terhadap PT WIKA-NGK InsulatorsLiquidation of PT WIKA-NGK Insulators

1

16Penyampaian Pembentukan Unit Audit Internal di PT Wijaya Karya (Persero) TbkDisclosure on the Establishment of an Internal Audit Unit at PT Wijaya Karya (Persero) Tbk

1

Total 39

1472009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 150: Annual Report 2009

17. Rencana Strategis Sebagai upaya untuk mendukung Strategi Utama yang ditetapkan Perseroan yaitu Pertumbuhan (Growth Strategy), Perseroan menetapkan strategi pengembangan usaha berdasarkan formulasi antara integrasi vertikal dan integrasi horizontal. Strategi Integrasi Vertikal lebih pada upaya perbaikan operasional melalui backward integration yang lebih menekankan pada upaya memperbaiki daya saing dengan memperbaiki supply chain dan forward integration yang lebih menekankan perbaikan daya saing dengan memperkecil kemungkinan terjadinya rework dan keterlambatan delivery. Strategi ini diformulasi dengan strategi integrasi horizontal sebagai upaya memperkuat forward integration terutama dalam memenangkan persaingan dengan para pesaing di industri konstruksi guna mendapatkan kinerja operasional yang maksimal.

Perencanaan strategi Perseroan, lebih pada mensinergikan dan mengintegrasikan kompetensi yang dimiliki oleh seluruh anak perusahaan dalam memaksimalkan kemampuan bisnis utama WIKA yang meliputi konstruksi sipil umum, utilitas, energi dan konstruksi bangunan gedung yang saat ini dikelola oleh WIKA Gedung.. Strategi backward integration diperlihatkan dengan hubungan sinergi antara WIKA Beton, WIKA Intrade dan WIKA Insan Pertiwi dalam mendukung bisnis utama WIKA secara terintegrasi.

Strategi forward integration diperlihatkan dalam hubungan antara kegiatan bisnis utama WIKA dengan WIKA Realty, WIKA Jabar Power, serta penyertaan WIKA pada proyek jalan tol Surabaya-Mojokerto di PT Marga Nujyasumo Agung dan proyek jalan tol Kunciran Cengkareng di PT Marga Kunciran Cengkareng, dimana WIKA mendapat nilai tambah sebagai kontraktor dan mendukung mempercepat pelaksanaan pembangunan pada proyek-proyek strategis yang meliputi investasi di proyek-proyek Jalan Tol, IPP Power Plant, Oil and Gas, dan Bangunan Gedung.

17. Strategic PlanIn an effort to support the Company’s Primary Strategy as determined by the Company namely Growth Strategy, the Company specified a business development strategy based on the formulation between vertical integration and horizontal integration. The Vertical Integration Strategy focuses more on operational improvement efforts through backward integration which emphasizes more on improving competitiveness by improving the supply chain and forward integration which emphasizes more on improving competitiveness by minimizing the possibility of reworks and delays in delivery from occurring. This strategy is formulated with horizontal integration strategy in an effort to strengthen the forward integration especially in winning the competition from competitors in the construction industry in order to achieve maximum operational performance. The Company’s strategy planning is more on synergising and integrating competencies already shown by all its subsidiary companies in maximizing WIKA’s main business which includes public civil works, utilities, energy and building construction which is now managed by WIKA Building. The Backward Integration Strategy is demonstrated by the synergetic connection among WIKA Beton, WIKA Intrade and WIKA Insan Pertiwi in supporting the main business of WIKA in an integrated manner.

The Forward Integration Strategy is demonstrated in the connection between the activities of WIKA’s main business with WIKA Realty, WIKA Jabar Power, as well as WIKA’s participation in the Surabaya-Mojokerto toll-road project in PT Marga Nujyasumo Agung and the Kunciran Cengkareng toll-road project in PT Marga Kunciran Cengkareng, where WIKA got the added value as a contractor and supporting the accelerating the execution of development on strategic projects that include investments in toll-road projects, IPP Power Plant, Oil and Gas, and Building Construction.

148 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 151: Annual Report 2009

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility

18. Lain-lain Apabila di tahun 2008 yang lalu kewajiban laporan manajemen risiko disampaikan secara triwulanan dan terbatas hanya pada lingkup Perseroan, maka pada tahun 2009 Perseroan telah dapat menyampaikan laporan manajemen risiko setiap bulan kepada Dewan Komisaris serta mulai menerapkan manajemen risiko pada seluruh anak perusahaan. Sistim informasi manajemen risiko telah dikembangkan dengan pembuatan sistem dash board secara online. Disamping itu, telah dilakukan penyegaran prosedur manajemen risiko kepada manajemen proyek di seluruh wilayah kerja Perseroan.

Disamping penerapan manajemen risiko di anak perusahaan, dalam upaya meningkatkan pengendalian kinerja dan implementasi dari sinergi induk dengan anak perusahaan, Perseroan telah menempatkan pejabat-pejabat setingkat General Manager, untuk menempati posisi Komisaris di setiap anak perusahaan.

Untuk mengukur kinerja Perseroan, Direksi dan Dewan Komisaris sepakat untuk menetapkan dan menandatangani kontrak manajemen yang terdiri dari 31 Key Performance indicator (KPI) dari 6 parameter sesuai dengan kriteria Malcom Baldridge Criteria for Performance Excellence (MBCfPE) yang diturunkan secara cascading kepada seluruh tingkatan unit kerja Perseroan. Pelaporan KPI telah didesain melalui sistem informasi manajemen yang disebut sebagai WIKA Score Card.

18. OthersWhen in 2008, the obligatory risk management reports were submitted on a quarterly-basis and limited to the scope of the Company, hence in 2009 the Company was able to submit a risk management report each month to the Board of Commissioners as well as begin to implement risk management in all its subsidiary companies. A risk management Information System was developed with the creation of an online dashboard system. Additionally, a refresher session on risk management procedures was held for project managements in all the Company’s work areas.

Aside from implementing risk management in subsidiary companies, in an effort to improve the control of performance and the implementation of synergy between holding and subsidiary companies, the Company has placed officers of General Manager level, to assume the position of Commissioner in each subsidiary company. To measure the Company’s performance, the Board of Directors and the Board of Commissioners agree to draw up and sign a management contract comprising 31 Key Performance indicator (KPI) from 6 parameters in accordance with the criteria of the Malcom Baldridge Criteria for Performance Excellence (MBCFPE) passed down by cascading to all levels of the Company’s work units. A KPI Reporting was designed through a management information system known as WIKA Score Card.

1492009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 152: Annual Report 2009

Manajemen RisikoRisk Management

WIKA menyadari bahwa jalannya operasional Perseroan tidak terlepas dari berbagai risiko, baik risiko yang berada di bawah kendali maupun risiko yang berada di luar kendali Perseroan. Oleh karena itu WIKA menyadari akan pentingnya pengelolaan risiko Perseroan secara terintegrasi, optimal dan berkesinambungan.

WIKA senantiasa melaksanakan pengendalian risiko dan pengelolaan kebijakan Perseroan secara terintegrasi dan berkelanjutan untuk mewujudkan operasional Perseroan yang sehat dan mampu menghasilkan laba yang optimal pada batas toleransi risiko yang ditetapkan.

WIKA berkewajiban untuk melakukan identifikasi terhadap kemungkinan munculnya risiko-risiko baik eksternal maupun internal tersebut. Atas dasar identifikasi itu, Perseroan akan melakukan upaya-upaya yang diperlukan untuk meminimalkan terjadinya risiko tersebut, misalnya dengan asuransi yang relevan, ataupun merancang kontrak sedemikian rupa sehingga Perseroan terlindungi secara hukum.

WIKA selalu memantau dan mengkaji risiko secara berkala sehingga diharapkan risiko-risiko tersebut dapat dikendalikan sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi nilai Perseroan secara signifikan. Namun demikian, Perseroan juga menyadari adanya risiko yang berada di luar kendali yang tidak dapat dihilangkan sepenuhnya oleh upaya-upaya internal.

WIKA understands that the way the Company’s operation is run cannot be free of risks, whether risks that are under the control or risks that are beyond the control of the Company. Hence WIKA understands the importance of managing the Company risks in an integrated, optimal and continuous manner.

WIKA constantly executes the Company’s risk control and policy management in an integrated and continuous manner to realize a sound and healthy Company operations that are able to yield optimal profit at a specified risk tolerance range.

WIKA is obliged to identify the possible occuring of risks, whether external or internal. On the basis of the identification, the Company will make the necessary efforts to minimize the occurrence of the risk, for example by taking relevant insurance, or drafting contracts in such a manner so that the Company is legally protected.

WIKA constantly monitors and periodically studies risks so it is expected that the risks will become manageable in such a manner that does not significantly reduce the value of the Company. Nevertheless, the Company also understands that there are risks that are beyond control which cannot be fully eliminated by internal efforts.

150 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 153: Annual Report 2009

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility

WIKA membentuk forum atau tim manajemen risiko yang memberi pertimbangan dalam pengambilan keputusan, dalam rangka menangani pekerjaan baru yang belum pernah dikerjakan oleh Perseroan sebelumnya dan seluruh aktivitas yang dilakukan di seluruh unit kerja.

WIKA mempunyai komitmen yang mengungkapkan secara transparan risiko-risiko yang secara signifikan dapat mempengaruhi nilai Perseroan. Dengan demikian pihak-pihak yang berkepentingan dengan WIKA dapat memperhitungkan risiko-risiko yang relevan apabila melakukan transaksi bisnis dengan Perseroan.

Pelaksanaan sistem manajemen risiko Perseroan merupakan bagian dari kebijakan sistem manajemen WIKA secara keseluruhan. Acuan kerja sistem manajemen risiko didasarkan pada prosedur sistem manajemen risiko Perseroan No.Dok. WIKA-PEU-PM-07.01, dan telah direvisi pada Amd. 1 Revisi No.05 tanggal 1 Mei 2009.

Berdasarkan prosedur diatas dinyatakan: Direksi dan seluruh pegawai Perseroan wajib 1. menerapkan Prosedur Sistem Manajemen Risiko.Dengan berlakunya Prosedur Sistem Manajemen 2. Risiko ini maka seluruh unit kerja harus menyesuaikan seluruh uraian tugas, prosedur dan ketentuan terhadap isi Prosedur Sistem Manajemen Risiko ini. Penjabaran lebih rinci atas Prosedur Sistem Manajemen Risiko ini dapat diatur di dalam dokumen lain yang telah ada atau dengan menerbitkan dokumen baru.

WIKA formed a forum or a risk management team that gives an opinion on decision making, as a result of taking on a new task which has never been done previously by the Company and all activities conducted at all the work units.

WIKA holds the commitment to disclose transparently all risks which can significantly influence the value of the Company. Thereby all stakeholders of WIKA can weigh the relevant risks when conducting business transactions with the Company.

The execution of the Company’s risk management system represents a part of WIKA’s management system policy as a whole. The risk management system work reference is based on the Company’s risk management system procedure No. Dok. WIKA-PEU-PM-07.01, and has been revised by Amd. 1 Revision No.05 dated 1 May 2009. Pursuant to the above procedures it is stated that:

The Board of Directors and all employees of the Company 1. are obliged to implement the Risk Management System Procedure.With the Risk Management System Procedure in effect 2. hence all work units have to adapt all details of duties, procedures and regulations to the content of the Risk Management System Procedure. A more detailed explanation of this Risk Management System Procedures can be regulated in another existing document or by publishing a new document.

Pelatihan Manajemen Risiko & Sistem Manajemen WIKA (SMW)Risk Management & WIKA Management System (SMW ) Training

1512009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 154: Annual Report 2009

Direksi menetapkan penanggung jawab untuk 3. memastikan implementasi manajemen risiko yang sudah dilakukan sesuai dengan prosedur pada setiap tingkatan struktur organisasi Perseroan. Dengan rincian tugas dan tanggung jawab adalah sebagai berikut:

Melakukan analisis risikoa. Memberi tanggapan dan perlakuan terhadap b. risiko (termasuk di dalamnya mengendalikan risiko)Melakukan review risikoc. Mengungkapkan risiko secara terbuka maka d. Perseroan perlu menerapkan sistem manajemen risiko (pengelolaan risiko secara sistematis dan terstruktur).

Risiko PerusahaanRisiko Perusahaan perlu dikelola secara bertanggung jawab dengan berlandaskan prinsip kehati-hatian untuk menjamin pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan. Manajemen risiko di unit kerja dimaksudkan agar perusahaan lebih fokus dalam mengelola risiko diseluruh proses bisnis perusahaan. Risiko Perseroan berdasarkan tingkat risiko yang paling mempengaruhi Perseroan di tahun 2009, adalah sebagai berikut:

1. Risiko MakroRisiko makro adalah risiko yang terjadi dikarenakan faktor eksternal WIKA yaitu:

Risiko sebagai Country RiskUntuk investor asing, Indonesia masih merupakan negara yang berisiko di bidang finansial, terutama di perbankan, sehingga penjaminan bank dalam negeri masih harus mendapatkan rekomendasi dari perbankan asing di luar negeri.Upaya mitigasi yang dilakukan pada risiko ini adalah dengan melakukan terobosan melalui kerjasama dengan perbankan asing di dalam negeri sehingga dapat mengurangi biaya rekomendasi (fee recommandation).

Risiko Kebijakan PemerintahKebijakan pemerintah baik menyangkut ekonomi dan moneter serta kebijakan lainnya, kurang berpihak kepada dunia konstruksi. Hal ini akan berakibat turunnya investasi dan pembangunan yang kemudian berdampak terhadap target kontrak dan penjualan Perseroan, karena tertundanya proyek-proyek yang telah maupun yang akan diperoleh Perseroan.

Untuk mengurangi risiko tersebut, Perseroan melakukan kebijakan penundaan investasi, menghindari proyek yang membutuhkan modal kerja besar, efisiensi biaya usaha, serta menjaga cash flow tetap positif.

The Board of Directors shall appoint a person-in-charge to 3. ascertain that the implementation of risk management is already achieved in accordance with procedure at every level of the Company’s organization structure. With the details of duties and responsibilities as follows:

Conducting risk analysis a. Giving response to and course of action on risks b. (including controlling risks) Conducting risk reviewc. Disclosing risks openly that requires the Company to d. implement risk management system (by systematic and structured risk management).

Company RiskCompany Risk needs to be managed responsibly based on the principle of prudence to guarantee a healthy and continuous business growth. Risk management at work units is intended to allow the company to focus more on managing risks in the entire company business process. Company Risk based on levels of risk most affecting the Company in 2009, are as follows:

1. Macro Risks Macro Risks are risks occurring due to WIKA’s external factors, namely:

Country Risk For foreign investors, Indonesia still represents a country with risks in the area of finance, especially in banking, so that domestic bank guarantees still have to get recommendation from overseas foreign banks. Efforts on mitigation of this risk are done by making a breakthrough through cooperation with foreign banks in the country so that fee recommendation can be reduced.

Government Policy RiskGovernmental Policies whether economic and monetary or other policies are less than friendly to the construction world. This will result in the fall of investments and developments which in turn affects the Company’s target number of contracts and sales, because of the delays in projects already and will be obtained by the Company.

To lessen the risk, the Company follows a policy of investment postponement, avoiding projects requiring large working capitals, operating cost efficiency, as well as ensuring cash flow remains positive.

152 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 155: Annual Report 2009

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility

Risiko Perbedaan Regulasi di Luar NegeriRisiko ini dapat terjadi pada saat Perseroan menjalankan bisnis di luar negeri namun tidak diikuti dengan penguasaan regulasi yang berlaku di negara tersebut, pada akhirnya berdampak pada terhambatnya proses bisnis itu sendiri.

Upaya mitigasi yang dilakukan adalah dengan melakukan studi pemahaman dan penguasaan mengenai regulasi suatu negara dimana suatu proyek akan dilaksanakan.

Risiko tidak Diterimanya Instrumen Perbankan Nasional oleh Perbankan Luar Negeri, Dimana Bisnis Departemen DilaksanakanRisiko ini dapat terjadi pada saat instrumen perbankan nasional yang akan digunakan oleh Perseroan ternyata ditolak/tidak diterima oleh lembaga perbankan luar negeri dimana bisnis Perseroan sedang dijalankan, yang berdampak terhadap terhambatnya proses bisnis.Dalam merespon risiko ini perusahaan harus berupaya semaksimal mungkin untuk dapat memenuhi persyaratan yang disyaratkan misalnya dengan memberikan cross collateral yang dikeluarkan oleh Bank Nasional atau Bank Asing yang berada di Indonesia yang memiliki hubungan korespondensi dengan Bank di luar negeri

2. Risiko MikroRisiko mikro adalah risiko yang disebabkan oleh faktor internal dan yang dipengaruhi oleh Stakeholder WIKA terutama pemberi kerja yaitu:

Risiko PembayaranRisiko pembayaran dapat terjadi pada saat pemberi pekerjaan menunda atau tidak membayar biaya proyek yang mengakibatkan cost of fund meningkat dan piutang menjadi bermasalah baik itu piutang usaha maupun itu piutang retensi yang pada gilirannya akan berdampak negatif terhadap kegiatan usaha Perseroan terutama dalam cash flow perusahaan. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi probabilitas terjadinya risiko ini adalah sebagai berikut:

Menilai kredibilitas dan kemampuan pendanaan dari •pemberi kerjaMengharuskan adanya uang muka proyek dan •pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai dengan termin yang disepakatiMelindungi kepentingan Perseroan dengan kontrak •yang kuatMelakukan strategi negosiasi yang baik jika terjadi •perselisihan dengan pemberi kerja.

Difference in Overseas Regulations RiskThis Risk can occur when the Company does business overseas but not followed by a command of the regulation in effect in the country, so that in the end resulting in the delay of the business process itself.

Efforts on mitigation are done by running a comprehension and cognition study on the regulations of a country where a project will be executed. Risk of Non-Acceptance of National Banking Instruments by Overseas Banks, Where the Department’s Business is Conducted This Risk can occur when the national banking instrument to be used by the Company is apparently refused/not accepted by the overseas banking institutions where the business of the Company is being run, resulting in the delay in business process. In responding to this risk the company must strive as much as possible to fulfil the required conditions by among others by giving a cross collateral issued by a National Bank or Foreign Bank residing in Indonesia that has a correspondence link with a Bank overseas.

2. Micro RisksMicro Risks are risks caused by internal factors and are influenced by WIKA Stakeholders especially employers namely:

Payment RiskPayment Risk can occur when employers delay or do not pay for project costs resulting in increased cost of fund and receivables to become problematic whether trade receivables or retained receivables which in turn will adversely affect the business activities of the Company especially in the company’s cash flow. Efforts done to lessen the probability of this risk happening are as follows:

Assessing the financial ability and credibility of employers •Obligating the provision of advance payment for projects •and projects are carried out according to the stages agreed on Protecting the Company’s interests with a strong contract •Using good negotiation strategies in the event of dispute •with employers.

1532009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 156: Annual Report 2009

Risiko Bisnis Proses (Kontrak)Kontrak merupakan panduan bagi Perseroan untuk melaksanakan bisnis prosesnya. Segala hal yang berkaitan dengan kesepakatan antara kedua belah pihak serta dasar dari kesepakatan yang dilakukan baik itu berhubungan dengan perundang-undangan, spesifikasi teknis maupun hal-hal lain harus dituangkan dalam kontrak sehingga kesalahan dalam membuat kontrak merupakan risiko legal yang sangat besar dampaknya bagi Perseroan.Dalam merespon risiko ini perlu dipertimbangkan beberapa langkah yang perlu dilakukan, yaitu :

Menyiapkan • human capital yang handal di Bagian Administrasi Kontrak untuk melihat seberapa besar probabilitas dan dampak yang akan dihadapi jika risiko legal terjadiMemastikan adanya klausul yang memuat •perlindungan kepada Perseroan. Yang dimaksud dengan perlindungan adalah batasan bagi kedua belah pihak yang melakukan perjanjian untuk tidak terkena dampak negatif bila terjadi kejadian yang ekstrim, seperti force majeureMemastikan adanya klausul yang mengatur jika terjadi •perselisihan antara kedua belah pihak yang melakukan perjanjian, termasuk didalamnya pemilihan lembaga untuk penyelesaiaan perselisihan tersebut.

Risiko Kompetensi Human Capital Kegagalan proyek EPC sebagai akibat dari kegagalan human capital dalam mendesain rancangan dapat dipastikan sebagai sebuah risiko besar karena desain/rancangan merupakan kegiatan awal dari keseluruhan rangkaian pekerjaan proyek EPC yang mempunyai dampak besar pada output yang diharapkan.

Dalam merespon risiko ini perlu dilakukan review terhadap human capital yang ada di Perseroan, apakah sudah disesuaikan dengan proses bisnisnya sehingga dalam melaksanakan bisnisnya WIKA sudah didukung oleh human capital yang handal.

Risiko dalam Pemilihan Mitra Subkontraktor/SupplierMencari dan menentukan mitra subkontraktor dan supplier merupakan risiko yang perlu menjadi perhatian karena keberhasilan suatu proyek tidak akan lepas dari prestasi dari subkontraktor dan pemasok sebab sebagian besar proyek di WIKA tergantung dari prestasi Subkontraktor dan Supplier.

Business Process (Contract) RiskA contract serves as a guide for the Company to execute its process business. Everything related to an agreement between both parties as well as the basis of the agreement reached whether related to laws, technical specification as well as other matters must be covered in a contract so that mistakes in drawing up a contract represents a legal risk with very significant impact for the Company. Responding to this risk requires consideration of a number of measures that need to be taken, namely:

Preparing reliable human capital in the Contract •Administration Section to study how big is the probability and impact to be faced if a legal risk occurs Ascertaining that there is a clause containing protection •for the Company. What is referred to as protection is limitations for both parties entering into the agreement not to be negatively impacted in the event of extreme occurrences, like force majeure Ascertaining that there is a clause regulating in the event •of dispute between both parties entering the agreement, including the choice of institution for resolution of the dispute.

Human Capital Competency RiskFailure of an EPC project as a consequence of human capital failure in creating a design is in no doubt a big risk because a design represents an early activity of the entire series of work in an EPC project that has a big impact on the expected output.

Responding to this risk requires a review to be conducted on the human capital available in the Company, whether it is already adapted to the business process so that in conducting its business WIKA is already supported by reliable human capital.

Selection of Subcontractor/Supplier Partner RiskFinding and choosing a subcontractor and supplier partner is a risk which requires attention because the success of a project cannot be separated from the achievement of the subcontractor and supplier, since the majority of projects at WIKA are dependant upon the achievement of Subcontractors and Suppliers.

154 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 157: Annual Report 2009

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility

Respon yang dilakukan dalam pemilihan Mitra Joint Operation dan Subkontraktor/Supplier agar risiko kesalahan pemilihan mitra kerja dapat dihindari adalah dengan menggandeng perusahaan–perusahaan yang mempunyai spesifikasi khusus yang sangat tidak dikuasai oleh Perseroan sehingga dalam pelaksanaannya dapat saling mengisi atau dengan kata lain transfer knowledge dapat dilakukan, serta dengan subkontraktor perlu suatu pembinaan sehingga dalam menyelesaikan pekerjaan subkontraktor sudah melaksanakannya sesuai dengan standarisasi Perseroan.

Risiko Kenaikan Harga Bahan Baku/ MaterialRisiko ini terjadi karena kenaikan harga bahan baku/material dan upah baik secara regular maupun karena kebijakan Pemerintah di bidang ekonomi dan moneter yang terjadi pada saat pelaksanaan proyek.Dalam merespon kemungkinan terjadinya risiko ini maka tindakan yang dilakukan adalah:

Membuat kontrak payung dengan pemasok-pemasok •terutama untuk material strategis di jasa konstruksi seperti besi, beton dan lain-lainMelakukan perencanaan dan pengelolaan kebutuhan •akan material khususnya bagi material yang pemesanannya meminta jumlah besar

Risiko Kelangkaan Bahan Baku / MaterialDalam pelaksanaan kegiatan penyelesaiaan proyek, bahan olahan seperti semen dan produk baja bisa saja mengalami kelangkaan/kekurangan penyediaan di beberapa daerah yang dapat mengganggu penyelesaiaan proyek. Disisi lain kelangkaan ini dapat menyebabkan kenaikan harga bahan dan mundurnya waktu pelaksanaan sehingga dapat menyebabkan penurunan laba Perseroan.Untuk merespon risiko ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

Perencanaan kebutuhan bahan/material yang akurat•Melakukan monitoring penuh terhadap supply dan •demand material strategis di pasar sebagai dasar pembuatan keputusan

Risiko Persaingan UsahaRisiko persaingan usaha terjadi pada beberapa bidang usaha di SBU Sipil Umum & Wilayah. Persaingan usaha tersebut sudah semakin banyak baik itu dari dalam maupun dari luar negeri. Hal ini dikarenakan bidang usaha tersebut merupakan bidang usaha yang umum dilakukan oleh setiap perusahaan jasa konstruksi.

The response made in selecting Joint Operation and Subcontractor/Supplier Partners so that the risk of a mistake in selecting work partners can be avoided is by partnering companies that have very special specifications not mastered by the Company so that in its execution can complement each other or in other words a transfer of knowledge can be done, and also with subcontractors coaching is needed so that in completing work the subcontractors have executed it in accordance with the standards of the Company.

Increase of Raw Material Price RiskThis risk occurs because of increases in the price of raw material and wages either regular or because of the Government’s policy in monetary and economic areas that occurred at the time of project execution. In responding to the possibility of this risk occurring the following measures are taken:

Drawing up an umbrella contract with major suppliers •especially for strategic materials in the construction services, such as iron, concrete and others Planning and managing raw material requirements •especially for raw material which requires ordering in large quantities.

Scarcity of Raw Materials RiskIn completing a project, processed materials such as cement and steel products may possibly experience scarcity/shortages of supply in several areas which can disrupt the completion of projects. On the other hand this scarcity can cause an increase in raw material prices and a delay in execution time and possibly resulting in a decrease of the Company’s profit.To respond to this risk there are several matters that require attention:

Accurate planning of raw material requirements •Conduct full monitoring of supply and demand for •strategic raw material on the market as the basis for decision making.

Business Competition RiskBusiness competition risk occurs in several lines of business in Public & Area Civil SBU. The business competition has grown more and more numerous within as well as outside the country. This is due to the fact that the line of business is a public line of business conducted by every construction services company.

1552009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 158: Annual Report 2009

Dalam merespon terjadinya risiko ini maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

Menciptakan inovasi yang mendukung optimalisasi •pekerjaan di bidang konstruksi baik itu dalam hal metode kerja maupun dalam hal substitusi material Melakukan perubahan pola perolehan kontrak yang •semula dengan cara tender bebas diganti dengan pola investasi.

Risiko Bisnis Baru Perusahaan dalam mempertahankan keberlanjutan proses bisnis dan operasi melakukan strategi dengan melakukan diversifikasi usaha yaitu membuka bisnis baru. Dalam pengembangan bisnis baru perlu di antisipasi risiko yang akan timbul baik itu dari keterbatasan informasi ataupun hal lain yang dapat mempengaruhi sasaran atau tujuan utama pembukaan bisnis baru.

Dalam merespon risiko bisnis baru perlu dipertimbangkan beberapa langkah untuk menjaga keberlanjutan bisnis perusahaan:

Melakukan • feasibility study dengan penekanan pada aspek finansial, pasar, teknis dalam hal penguasaan teknologi serta pembentukan skema bisnis baru apakah dilakukan dengan joint venture, anak perusahaan atau investasi proyekMelakukan strategi • exit plan untuk antisipasi jangka panjang jika ternyata pengoperasian bisnis baru tersebut tidak sesuai dengan tujuan/sasaran perusahaan.

Risiko KursRisiko ini sangat mungkin terjadi pada proyek-proyek yang bertransaksi dengan menggunakan valuta asing, seperti : mengambil hutang, menerima pembayaran, kontrak dan transaksi dengan mitra kerja asing.

Untuk menghindari timbulnya defisit akibat selisih kurs perlu suatu strategi analisa makro atas faktor-faktor pemicu pergerakan kurs valas sehingga dapat diambil acuan untuk mengambil keputusan jual beli mata uang asing. Disamping itu perlu juga untuk mendesain cash flow valas dengan menyesuaikannya dengan kebutuhan material import yang dibeli dalam mata uang asing.

In responding to the occurrence of this risk there are several matters that require attention:

Creating innovation that supports the optimization of •work in the field of construction whether in the case of work method or in the case of material substitution Implementing a change in the pattern of acquiring •contracts from previously by free tender to investment scheme.

New Business RiskIn maintaining the continuity of business and operational processes the Company adopts a strategy of business diversification namely opening new business. In developing new businesses there is a need to anticipate risks arising from either limited information or other matters that can influence the target or the main objective of opening of a new business.

In responding to new business risk some measures need to be considered to maintain the continuity of the company’s business:

Conducting feasibility studies with emphasis on the •aspects of finance, market, technical in the case of control of technology and also the creation of a new business scheme whether to proceed as a joint-venture, a subsidiary company or an investment project Pursue an exit plan strategy in anticipation for the long-•term if the operation of the new business proves to be incompatible with the objective/target of the company.

Currency RiskThe occurrence of this risk is highly probable in projects that carry out transactions using foreign currency, such as: taking out loans, accepting payments, contract and transaction with foreign partners.

To avoid the incidence of deficit as a result of rate difference a macro analysis strategy is needed on the factors that trigger the movement of foreign exchange rate so that it can serve as a reference when trading foreign exchange. In addition it is also important to design a foreign exchange cash flow to accommodate import material requirements bought in foreign exchange denomination.

156 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 159: Annual Report 2009

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility

Risiko dalam Pemilihan Mitra JOMencari dan menentukan mitra kerjasama dalam transaksi Joint Operation merupakan risiko tersendiri. Dalam kemitraan terdapat satu kesatuan tanggung jawab dalam memenuhi kewajiban kepada owner. Ketidakmampuan mitra dalam memenuhi kewajibannya secara langsung akan berimbas menimbulkan kerugian kepada Perseroan. Oleh karena itu faktor pemilihan mitra akan berpengaruh terhadap risiko perusahaan.

Risiko Pengendalian Aktivitas Anak PerusahaanRisiko ini sangat penting untuk dimanajemeni karena anak perusahaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perusahaan induk dimana dampaknya langsung mempengaruhi kinerja induk baik itu dampak positif maupun negatif.

Dalam merespon risiko ini dapat dilakukan dengan adanya sinergi kendali yang dilakukan oleh WIKA induk untuk mengevaluasi kinerja anak perusahaan misalnya dalam manajemen review kinerja yang rutin dilakukan minimal 3 bulan sekali. Kegiatan yang telah dilakukan pada tahun 2009 berkaitan dengan implementasi manajemen risiko di WIKA adalah:

Penyegaran manajemen risiko ke setiap proyek •Amandemen prosedur manajemen risiko •Board’s briefing • manajemen risiko untuk jajaran Direksi anak perusahaanManager’s briefing • untuk jajaran manajemen satu tingkat di bawah Direksi anak perusahaanSosialisasi prosedur manajemen risiko ke setiap proyek •Pembuatan manajemen risiko online dengan •Dashboard dan wadah yang sama pada Sistem Informasi Manajemen Hasil Usaha (SIMHU)Sosialisasi Manajemen Risiko online ke setiap •Departemen Operasi dan Anak Perusahaan

Selection of JO Partner RiskFinding and selecting a partner for a Joint Operation transaction are in themselves risks. In a partnership there is a union of responsibilities in fulfilling its obligations to the owner. The inability of a partner to fulfil his obligations directly induces a loss to the Company. Therefore the factor of selecting a partner will have an effect on company risk.

Control of Subsidiary Company’s Activity Risk This risk is of vital importance for the management as a subsidiary company constitutes an inseparable part of the parent company wherein the impact of its actvities directly effects the performance of the parent company whether the impact is negative or positive. This risk can be responded by the synergy in control that WIKA implements to evaluate the performance of its subsidiary companies for example in the management of performance review that is routinely conducted at least once every 3 months.

The activities undertaken in connection with the implementation of management of risk at WIKA are:

Risk Management refresher session at every project •Amendment of risk management procedure •Risk management Board’s Briefing for the Director levels at •subsidiaries Manager’s Briefing for the management level one level •below the Board of Director of subsidiary companies Socialization of risk management procedure to every •project The creation of an online risk management using the •same dashboard and organization on the Business Results Management Information System (SIMHU) Socialization of online Risk Management to every •Operational Department and subsidiary company.

1572009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 160: Annual Report 2009

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Sosial Responsibility/CSR) merupakan bagian dari strategi WIKA sebagai warga perusahaan yang baik dalam menjalankan bisnisnya. Hal ini juga merupakan bagian dari rencana jangka panjang Perseroan dalam mencapai perkembangan berkelanjutan (sustainability development). Perseroan memiliki komitmen yang tinggi dalam menjalankan kegiatan CSR. Kesejahteraan masyarakat dimana Perseroan beroperasi merupakan prioritas utama, sehingga kegiatan CSR WIKA tidak pernah berhenti, bahkan terus berkembang sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Kegiatan CSR WIKA dijalankan dalam bentuk Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL), sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN No. PER-05/MBU/2007, tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, dan sebagaimana telah diatur dalam Pasal 74 Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Corporate Social Responsibility (CSR) is part of WIKA’s strategy, and as good corporate citizen in carrying out its business. It is also a part of a long term plan of the Company to achieve sustainable development. The Company is fully committed to carry out CSR activities. The welfare of the community in which the Company operates becomes the main priority, hence WIKA’s CSR activities will never stop, and continue to develop according to existing needs.

WIKA’s CSR activities were carried out in the form of Partnership and Community Development Program (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan/PKBL). in accord to the Regulation of the Ministry of State Owned Enterprises No. PER-05/MBU/2007, regarding Partnership Program of State Owned Enterprises with Small Businesses and Community Development as was stated in the Article 74 Regulations No. 40 of 2007, regarding Public Listed Companies.

Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility

Pemberian Bantuan Komputer Computer Donation

158 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 161: Annual Report 2009

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility

Kegiatan CSR WIKABerbagai kegiatan CSR dilakukan sebagai inisiatif dan kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat setempat dimana Perseroan beroperasi. Pada tahun 2009, program-program yang telah dijalankan Perseroan adalah di bidang sosial, religi, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan ekonomi.

Pada tahun 2009, WIKA Wilayah VII Kalimantan Timur dan Kalimantan Barat telah melakukan kegiatan-kegiatan CSR bekerja sama dengan Rumah Zakat Indonesia diantaranya adalah:

Pemberian Hadiah kepada Anak Yatim & Dhuafa pada Perayaan Hari Raya Idul FitriPada bulan September 2009, WIKA telah memberikan kado lebaran kepada kurang lebih sekitar 27 paket anak yatim di Panti Asuhan Untung Tuah dan 3 paket di anak-anak Rumah Zakat Indonesia di Samarinda.

Zakat KaryawanBeberapa karyawan WIKA Wilayah VII telah memberikan sebagian zakat penghasilannya kepada para anak-anak yang kurang mampu di Samarinda.

WIKA’s CSR ActivitiesSeveral CSR activities were carried out as initiatives and as a concern towards the welfare of the local community in which the Company operates. In 2009, programs that have been undertaken by the Company were in the field of social, religion, education, health, and economic empowerment.

In 2009, WIKA Region VII in East Kalimantan and West Kalimantan had carried out CSR programs in cooperation with Rumah Zakat Indonesia., these include:

Providing Gifts to Orphans and Less Fortunate Children during Ied FestivitiesIn September 2009, WIKA provided Ied Celebration Gifts of about 27 packages to the orphans of Untung Tuah Orphanage House and 3 packages to the less fortunate children of Rumah Zakat Indonesia in Samarinda.

Employee AlmsSeveral employees of WIKA Region VII provided their Alms out of their earnings for less fortunate children in Samarinda.

Perpustakaan KelilingMobile library Donation

Bantuan Pompa Air Tenaga Surya Solar Cell Water Pump Donation

1592009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 162: Annual Report 2009

Program Desa BinaanDalam memberdayakan komunitas setempat di bidang pendidikan, WIKA telah memberikan beasiswa kepada sebagian anak-anak yang cerdas di tingkat SD, SMP dan SLTA, namun keadaan ekonomi keluarganya kurang mampu. Program tersebut telah membantu dalam melanjutkan pendidikan anak-anak tersebut.

Pusat Pendidikan AnakDalam rangka meningkatkan pendidikan anak-anak, WIKA telah menjalankan program Pusat Pendidikan Anak, sebuah pendidikan non-formal yang bertujuan menambah berbagai pengetahuan seperti moral, ilmu pengetahuan, ketrampilan, dan lain sebagainya.

Layanan persalinan gratisDi bidang kesehatan, WIKA telah bekerjasama dengan Rumah Zakat Indonesia dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi ibu-ibu hamil, melahirkan, makanan hingga pendirian rumah bersalin gratis..

Penyuluhan kesehatanDalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan, WIKA telah melakukan sosialisasi melalui penyuluhan, kunjungan ke rumah masyarakat dan kegiatan kerja bakti.

Senyum MandiriUntuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi, WIKA telah bekerjasama dengan Rumah Zakat Indonesia dengan memberikan pinjaman lunak kepada beberapa kelompok usaha, terdiri dari 10-15 orang, untuk mengembangkan usaha sehingga dapat berpenghasilan dan berdiri sendiri.

Kegiatan CSR serupa lainnya juga dijalankan di berbagai wilayah operasi WIKA, sehingga kesejahteraan masyarakat akan terus meningkat.

Sejarah PKBL WIKAProgram PKBL WIKA berawal dari dibentuknya Unit Pembinaan Pengusaha Ekonomi Lemah dan Koperasi di Lingkungan PT Wijaya Karya (PPEL-K WIKA), pada tanggal 25 Nopember 1991. Sesuai dengan namanya, kegiatan unit tersebut hanya penyaluran pinjaman dana ke Mitra Binaan Ekonomi Lemah dan Koperasi.

Dalam pertumbuhannya, PPEL-K bertransformasi menjadi PKBL pada tanggal 4 Nopember 1999. Transformasi tersebut memperluas program-program yang sudah ada dengan memasukkan program Pembinaan Lingkungan. Laporan tanggung jawab sosial WIKA dalam buku laporan ini merupakan ringkasan dari program PKBL yang dijalankan WIKA selama tahun 2009.

Village Support ProgramTo empower the local community in the field of education, WIKA provided scholarships to several bright children of elementary, junior school and high school levels, as they come from unfortunate families. The program was to help continue the education of these children.

Kids Learning CenterTo increase the education level of the children, WIKA has undertaken Kids Learning Center program, a non-formal education aimed to provide additional knowledge such as moral subjects, science, skills, and other subjects.

Free baby delivery treatmentIn the health sector, WIKA had cooperated with Rumah Zakat Indonesia to provide free health treatments for pregnant mothers, baby delivery, food and the development of free clinics.

Health trainingIn order to increase awareness of the community on the importance of health issue, WIKA had conducted socializations through trainings, visits to community homes and social works.

Mandiri SmileTo enhance community empowerment in economic sector, WIKA had cooperated with Rumah Zakat Indonesia to provide soft loans to several business groups of 10-15 people, to develop small businesses to obtain earnings and become financially independent.

Similar CSR activities were also carried out in other WIKA operations, so that the welfare of the community would continue to develop.

A brief history of WIKA PKBLWIKA PKBL began during the formation of a Unit for the Assistance for Small Business and Cooperatives Surrounding WIKA operations (Pembinaan Pengusaha Ekonomi Lemah dan Koperasi di Lingkungan PT Wijaya Karya /PPEL-K WIKA) on 25 November 1991. As the name implies, at that time the unit only provided loans to small business partners and cooperatives.

In the course of its growth, PPEL-K WIKA was transformed into PKBL on 4 November 1999. The transformation had expanded the existing programs by providing community development programs. WIKA’s social responsibility report in this section were a summary of the PKBL activities carried out by WIKA during 2009.

160 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 163: Annual Report 2009

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility

Implementation of PKBL WIKA in 2009In 2009, The PKBL Unit has undertaken several CSR activities through Partnership and Community Development programs. In the Partnership program, PKBL activities include the lending of credits to small and medium sized enterprises (SME), by implementing a low administration fee of a flat six (6) percent per year, which was accompanied by the assistance for business development in the form of management training or marketing products through trade exhibitions. As in the Community Development program, PKBL provided social support directly to the community surrounding the Company, the projects, factories, industrial estates, regions/branches and the subsidiaries. Supports were provided in the field of education, health and natural disasters.

In 2009, WIKA PKBL has provided funds amounted to Rp20.93 billion, derived from the budget initially allocated early in the year amounted to Rp8.05 billion, or an increase by around 159.90 percent. Realization on the use of funds were as follows:

Loans to SME’s as capital for businesses of Rp19.36 billion•Partnership grant of Rp204.85 million•Community development of Rp1.18 billion•PKBL operational cost of Rp182.66 million•

While available funds in 2009 reached Rp24.20 billion of allocated funds in early of the year amounted to Rp9.59 billion, or an increase of 152.45 percent. Details of the realization of funds available were as follows:

Cash and Cash Equivalent in initial period of Rp1.22 billion•Funds from BUMN assistance of Rp4.55 billion•Repayment of Partnership loans of Rp17.97 billion•Administration services of Rp337.46 million•Giro services of Rp115.98 million•Other services of Rp1.20 million•

Partnership ProgramIn the Partnership program, the WIKA PKBL Unit has channeled funds of Rp19,73 billion from initially allocated during the early year of R7,26 billion, or an increase around 171.75 percent. Details of the funds materialized were as follows:

Partnership Loan of Rp19.36 billion•Assistance/Grant of Rp204.85 million•Partnership Operations of Rp161.51 million.•

The WIKA PKBL Partnership Loans in 2009, were carried out in four sectors, these were:

Industry sector amounted to Rp100.00 million•Trade sector amounted to Rp3.16 billion•Services sector amounted to Rp15,34 billion•Other sector amounted to Rp763.00 million.•

Pelaksanaan PKBL WIKA di 2009Pada tahun 2009, Unit PKBL telah menjalankan berbagai kegiatan CSR melalui Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan. Dalam Program Kemitraan, kegiatan PKBL berupa pinjaman modal usaha bagi para pengusaha kecil dan menengah, dengan menerapkan jasa administrasi yang rendah sebesar 6 persen pertahun (flat) serta dukungan pengembangan usaha melalui berbagai kegiatan pelatihan manajemen dan dukungan pemasaran produk melalui pameran. Sedangkan dalam Program Bina Lingkungan, PKBL memberi bantuan sosial langsung kepada masyarakat di sekitar Perusahaan, Proyek, Pabrik, Kawasan Industri, Wilayah/Cabang dan anak perusahaan. Bantuan yang diberikan adalah dalam bidang pendidikan, kesehatan dan bencana alam.

Pada tahun 2009, PKBL WIKA telah mengeluarkan dana sebesar Rp20,93 miliar dari anggaran yang dialokasikan pada awal tahun sebesar Rp8,05 miliar, atau terdapat kenaikan sekitar 159,90 persen. Realisasi penggunaan dana adalah sebagai berikut:

Pinjaman modal usaha ukm rp19.36 Miliar•Pembinaan kemitraan rp204,85 juta•Bina lingkungan rp1,18 miliar•Biaya operasional kegiatan PKBL Rp182,66 juta.•

Sedangkan dana yang tersedia di tahun 2009 sebesar Rp24,20 miliar dari dana dianggarkan di awal tahun sebesar Rp9,59 miliar, atau terdapat kenaikan sebesar 152,45 persen. Realisasi dana tersedia adalah sebagai berikut:

Kas dan Setara Kas Awal Periode Rp1,22 miliar.•Dana dari BUMN Pembina Rp4,55 miliar•Pengembalian Pinjaman Mitra Binaan Rp17,97 miliar•Jasa Administrasi Rp337,46 juta•Jasa Giro Rp115,98 juta.•Jasa Lain-lain Rp1,20 juta.•

Program KemitraanDalam Program Kemitraan, Unit PKBL WIKA telah mengeluarkan dana sebesar Rp19,73 miliar dari yang dianggarkan di awal tahun sebesar Rp7,26 miliar, atau terdapat kenaikan sekitar 171,75 persen. Perincian realisasi pengeluaran dana tersebut adalah sebagai berikut:

Pinjaman Kemitraan Rp19,36 miliar•Pembinaan/Hibah Rp204,85 juta•Operasional Kemitraan Rp161,51 juta.•

Peminjaman dana dalam Program Kemitraan di tahun 2009, telah dijalankan dalam empat sektor yaitu:

Sektor Industri Rp100,00 juta•Sektor Perdagangan Rp3,16 miliar•Sektor Jasa Rp15,34 miliar•sektor lainnya Rp763,00 juta.•

1612009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 164: Annual Report 2009

Sedangkan dalam kegiatan pengembangan mitra binaan, kegiatan lebih diarahkan pada pembinaan pemasaran produk dengan mengikutsertakan mereka dalam berbagai pameran di Jakarta.

Tabel Penyaluran Dana Mitra Binaan per sektor tahun di tahun 2008 dan 2009:

While activities in partnership development, were directed to the assistance of product marketing by participating them on several exhibitions in Jakarta.

Following is a table on the channeling of funds in the partnership sector in 2008 and 2009:

Sektor 2008 2009 Sector

Industri 100.000.000 100.000.000 Industrial

Perdagangan 2.459.221.518 3.161.684.736 Trade

Perikanan 80.000.000 - Fisheries

Jasa 2.985.190.644 15.337.268.406 Services

Lainnya 300.000.000 763.000.000 Other sectors

Total 5.924.412.162 19.361.953.142 Total

Bina LingkunganDalam mengembangkan kegiatan Bina Lingkungan, Unit PKBL telah mengeluarkan dana sebesar Rp1,20 miliar dari BUMN Pembina yang dianggarkan di awal tahun sebesar Rp725,00 juta, atau terjadi kenaikan sekitar 62,75 persen sedangkan dana Bina Lingkungan dari BUMN Peduli yang dialokasikan sebesar Rp770,53 juta.

Realisasi penggunaan dana tahun ini untuk Bantuan Sosial sebesar Rp1,18 miliar, dan untuk Operasional Bina Lingkungan sebesar Rp21,15 juta.

Bantuan Sosial Bina Lingkungan PKBL WIKA tahun ini menyalurkan pada enam sektor dan lima wilayah yaitu:Bantuan sosial per sektor adalah:

Sektor Bencana Alam Rp527,50 juta•Sektor Pendidikan Rp183,74 juta•Sektor Kesehatan Rp111,30 juta•Sektor Sarana dan Prasarana Umum Rp17,50 juta•Sektor Ibadah Rp150,00 juta•Sektor Pelestarian Alam Rp189,90 juta.•

Community DevelopmentTo develop activities in the Community Development, the PKBL Unit had channelled funds amounted to Rp1.20 billion from BUMN Assistance allocated in the early of the year amounted to Rp725.00 million, or increased by 62.75 percent, while funds allocated on Community Development amounted to Rp770.53 million.

Materialization on the use of funds in 2009 were as follows: Social support of Rp1,18 billion, and Operations for Community Development of Rp21.15 million.

WIKA PKBL social support on Community Development in 2009 were the channeling of funds in six sectors and five regions, these include:

Natural Disaster sector amounted to Rp527.50 million•Education sector amounted to Rp183.74 million•Health sector amounted to Rp111.30 million•Facilities and Infrastructure sector amounted to Rp17.50 million•Religious sector amounted to Rp150.00 million•Natural Conservation sector amounted to Rp189.90 million•

(dalam rupiah) (in rupiah)

162 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 165: Annual Report 2009

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Manajemen RisikoRisk Management

Tanggung Jawab SosialCorporate Social Responsibility

Sektor 2008 2009 Sector

Bencana Alam - 527.500.000 Natural Disaster

Pendidikan/Pelatihan 194.311.000 183.743.000 Education/Training

Kesehatan 10.000.000 111.300.000 Health

Sarana Umum 15.000.000 17.500.000 Public Facility

Sarana Ibadah 221.000.000 150.000.000 Religious Facility

Pelestarian Alam - 189.900.000 Natural Conservation

BUMN Peduli 115.000.000 - BUMN Care

Total 555.311.000 1.179.943.000 Total

Bantuan per wilayah adalah:DKI Jakarta Rp300,04 juta•Jawa Barat Rp319,40 juta.•DI Yogyakarta Rp10,00 juta•Jawa Timur Rp 25,00 juta•Sumatera Rp 451,00 juta•Nanggroe Aceh Darussalam Rp 74,50 juta•

Tabel penyaluran Bina Lingkungan per sektor di tahun 2008 dan 2009:

Regional supports were as follows: DKI Jakarta of Rp300.04 million•West Java of Rp319.40 million•DI Yogyakarta of Rp10.00 million•East Java of Rp25.00 million•Sumatera of Rp451.00 million•Nanggroe Aceh Darussalam of Rp74.50 million•

The following is a table on fund channels in 2008 and 2009:

Akuntabilitas Laporan PKBLLaporan keuangan PKBL diaudit oleh auditor independen. Perseroan menyusun laporan PKBL tersendiri dan disampaikan kepada Menteri Negara BUMN. Pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya. Laporan PKBL tersedia di Sekretaris Perusahaan.

Accountability of the PKBLReportThe PKBL report had been audited by an independent auditor. The Company had published a separate PKBL report and were submitted to the Minister of State Owned Enterprises, shareholders and other stakeholders. The PKBL report is available at the Corporate Secretary.

(dalam rupiah) (in rupiah)

1632009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 166: Annual Report 2009

Pernyataan Dewan Komisaris dan DireksiSesuai dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan bagi Emiten atau Perusahaan Publik, dengan ini kami, Dewan Komisaris dan Direksi PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, menyatakan telah menyetujui dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan tahun 2009.

Laporan Tahunan Perseroan tahun 2009 juga memuat Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008.

Dewan Komisaris/Board of Commissioners

Ir. Agoes Widjanarko, MIPKomisaris Utama/President Commissioner

DR. Amanah Abdulkadir, MAKomisaris Independen/Independent Commissioner

Brigjend TNI (Purn.) Dadi Pratjipto, SEKomisaris Independen/Independent Commissioner

Soepomo, SH, Sp.N, LL.MKomisaris/Commissioner

Pontas Tambunan, SH, MMKomisaris/Commissioner

Direksi/Board of Directors

Bintang Perbowo, SE, MMDirektur Utama/President Director

Drs. Ganda Kusuma, MBADirektur Keuangan/Director of Finance

Ir. Budi Harto, MMDirektur Operasi I /Director of Operation I

Ir. Slamet MaryonoDirektur Operasi II /Director of Operation II

Ir. Tonny Warsono, MMDirektur Sumber Daya Manusia dan Pengembangan/Director of Human Capital and Business Development

Statement of the Board of Commissioners

and the Board of DirectorsIn accord to the Regulation No.40 of 2007 on Limited Liability Company and Bapepam-LK Regulation No.X.K.6 on responsibility of the Listed Company to deliver annual reports, we, the Board of Commissioners and the Board of Directors of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, hereby approved of and are fully responsible for the accuracy of the Company’s 2009 Annual Report.

The Company’s 2009 Annual Report contains Consolidated Financial Statement as of the years ended on December 31, 2009 and 2008.

164 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Page 167: Annual Report 2009

Laporan KeuanganFinancial Statement

Page 168: Annual Report 2009
Page 169: Annual Report 2009
Page 170: Annual Report 2009
Page 171: Annual Report 2009
Page 172: Annual Report 2009

Daftar Isi Table of Contents

Laporan Auditor Independen Independent Auditor's Report

Laporan Keuangan Konsolidasian The Consolidated Financial StatementNeraca Konsolidasian Consolidated Balance SheetLaporan Laba Rugi Konsolidasian Consolidated Statement of IncomeLaporan Perubahan Ekuitas Statement of Changes in Consolidated

Konsolidasian EquityLaporan Arus Kas Konsolidasian Consolidated Statement of Cash Flow

Informasi Tambahan Suplementary Information

Notes to Consolidated Financial Statements

117

Catatan Atas Laporan KeuanganKonsolidasian

i

5

6 - 116

ii - iii

1 - 234

i

Page 173: Annual Report 2009

PIETER, UWAYS & REKANRegister Public AccountantsA member Firm of Kingston Sorel InternationalMinister of Finance : KEP-389/KM.6/2003

Pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi The Stockholders, and the Board of Commissioners andDirectors

PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk.

Laporan Auditor Independen / Independent Auditor's ReportNo. : 006/LA-PUR/GP/KSI/III/10

PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk.

We have audited the consolidated balance sheets of PTWijaya Karya (Persero), Tbk and its subsidiaries as ofDecember 31, 2009, and the related consolidatedstatements of income, changes in stockholders' equityand cash flows for the year then ended. These financialstatements are the responsibility of the Company'smanagement. Our responsibility is to express an opinionon these financial statements based on our audits. Theconsolidated financial statements of PT Wijaya Karya(Persero), Tbk and its subsidiaries as of December 31,2008 were audited by other independent auditor whosereport dated March 4, 2009 expressed an unqualifiedopinion on those consolidated financial statements. Wedid t dit th fi i l t t t f b idi i

Kami telah mengaudit neraca konsolidasian PT WijayaKarya (Persero), Tbk dan Anak Perusahaan tanggal 31Desember 2009, serta laporan laba rugi, laporan perubahanekuitas, dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahunyang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuanganadalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggungjawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporankeuangan berdasarkan audit kami. Laporan keuangankonsolidasian PT Wijaya Karya (Persero), Tbk dan AnakPerusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31Desember 2008 diaudit oleh auditor independen lain yanglaporannya bertanggal 4 Maret 2009 berisi pendapat wajartanpa pengecualian atas laporan keuangan konsolidasiantersebut Kami tidak mengaudit laporan keuangan anak did not audit the financial statements of subsidiaries as

follows:tersebut. Kami tidak mengaudit laporan keuangan anak-anak perusahaan sebagai berikut:

1. PT Wijaya Karya Beton, anak perusahaan yang 78,40%sahamnya dimiliki oleh perusahaan, yang laporankeuangannya menyajikan aset pada tanggal 31 Desember2009 sebesar 28% dari aset konsolidasian dan pendapatan21% dari pendapatan konsolidasian untuk tahun yangberakhir pada tanggal tersebut.

1. PT Wijaya Karya Beton, a 78,40% owned subsidiary,which statements reflect total assets and revenues of28% and 21% respectively of the consolidated totalassets and revenue, as at and for the year endedDecember 31, 2009.

2. PT Wijaya Karya Intrade, a 78,40% owned subsidiary,which statements reflect total assets and revenues of18% and 9% respectively of the consolidated totalassets and revenue, as at and for the year endedDecember 31, 2009.

3. PT Wijaya Karya Realty, a 78,40% owned subsidiary,which statements reflect total assets and revenues of8% and 7% respectively of the consolidated total assetsand revenue, as at and for the year ended December31, 2009.

4. PT Wijaya Karya Insan Pertiwi, a 70,08% ownedsubsidiary, which statements reflect total assets andrevenues of 1% and 1% respectively of the consolidatedtotal assets and revenue, as at and for the year endedDecember 31, 2009.

2. PT Wijaya Karya Intrade, anak perusahaan yang 78,40%sahamnya dimiliki oleh perusahaan, yang laporankeuangannya menyajikan aset pada tanggal 31 Desember2009 sebesar 9% dari aset konsolidasian dan pendapatan18% dari pendapatan konsolidasian untuk tahun yangberakhir pada tanggal tersebut. 3. PT Wijaya Karya Realty, anak perusahaan yang 78,40%sahamnya dimiliki oleh perusahaan, yang laporankeuangannya menyajikan aset pada tanggal 31 Desember2009 sebesar 8% dari aset konsolidasian dan pendapatan7% dari pendapatan konsolidasian untuk tahun yangberakhir pada tanggal tersebut. 4. PT Wijaya Karya Insan Pertiwi, anak perusahaan yang70,08% sahamnya dimiliki oleh perusahaan, yang laporankeuangannya menyajikan aset pada tanggal 31 Desember2009 sebesar 1% dari aset konsolidasian dan pendapatan1% dari pendapatan konsolidasian untuk tahun yangberakhir pada tanggal tersebut.

ii

Page 174: Annual Report 2009

PIETER, UWAYS & REKANRegister Public AccountantsA member Firm of Kingston Sorel InternationalMinister of Finance : KEP-389/KM.6/2003

5. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung, anak perusahaanyang 99% sahamnya dimiliki oleh perusahaan, yang laporankeuangannya menyajikan aset pada tanggal 31 Desember2009 sebesar 2% dari aset konsolidasian dan pendapatan1% dari pendapatan konsolidasian untuk tahun yangberakhir pada tanggal tersebut. �

5. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung, a 99% ownedsubsidiary, which statements reflect total assets andrevenues of 2% and 1% respectively of the consolidatedtotal assets and revenue, as at and for the year endedDecember 31, 2009. �

6. PT Wijaya Karya Jabar Power, anak perusahaan yang55% sahamnya dimiliki oleh perusahaan, yang laporankeuangannya menyajikan aset pada tanggal 31 Desember2009 sebesar 0,16% dari aset konsolidasian.

Laporan keuangan tersebut diaudit oleh auditor independenlain dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yangkeseluruhan laporan tersebut telah diserahkan kepada kami,dan pendapat kami, sepanjang berkaitan dengan jumlah-jumlah untuk PT Wijaya Karya Beton, PT Wijaya KaryaIntrade, PT Wijaya Karya Realty, PT Wijaya Karya InsanPertiwi, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung, dan PT Wijaya

6. PT Wijaya Karya Jabar Power, a 55% ownedsubsidiary, which statements reflect total assets andrevenues of 0,16% of the consolidated total assets as atDecember 31, 2009.

Those financial statements were audited by otherindependent auditors whose unqualified opinion havebeen furnished to us, and in our opinion, insofar itrelates to the amounts for PT Wijaya Karya Beton, PTWijaya Karya Intrade, PT Wijaya Karya Realty, PTWijaya Karya Insan Pertiwi, PT Wijaya Karya BangunanGedung and PT Wijaya Karya Jabar Power is based onPertiwi, PT Wijaya Karya Bangunan Gedung, dan PT Wijaya

Karya Jabar Power didasarkan semata-mata atas laporan-laporan auditor independen lain tersebut.

Gedung, and PT Wijaya Karya Jabar Power, is based onsolely on the reports of other independent auditors.

Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami danlaporan auditor independen lain tersebut, laporan keuangankonsolidasian yang kami sebut di atas menyajikan secarawajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangankonsolidasian PT Wijaya Karya (Persero), Tbk dan AnakPerusahaan tanggal 31 Desember 2009 dan hasil usahaserta arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhirpada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yangberlaku umum di Indonesia.

In our opinion, based on our audits and the reports fromother independent auditors, the consolidated financialstatements referred to above present fairly, in allmaterial respects, consolidated financial position of PTWijaya Karya (Persero), Tbk as of December 31, 2009and the consolidated results of its operations and itscash flows for the year then ended in conformity withgenerally accepted accounting principles in Indonesia.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditingyang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia danStandar Pemeriksaan Keuangan Negara yang diterbitkanoleh Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI). Standar tersebut mengharuskan kami merencanakandan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinanmemadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah sajimaterial. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasarpengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah danpengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputipenilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan danestimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, sertapenilaian terhadap penyajian laporan keuangan secarakeseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikandasar memadai untuk menyatakan pendapat.

We conducted our audits in accordance with auditingstandards established by the Indonesian Institute ofPublic Accountants and Government Audit Standardissued by Supreme Audit Institution of Republic ofIndonesia. Those standards require that we plan andperform the audit to obtain reasonable assurance aboutwhether the financial statements are free of materialmisstatement. An audit includes examining, on a testbasis, evidence supporting the amounts and disclosuresin the financial statements. An audit also includesassessing the accounting principles used and significantestimates made by management, as well as evaluatingthe overall financial statement presentation. We believethat our audits provide a reasonable basis for ouropinion.

iii

Page 175: Annual Report 2009

PIETER, UWAYS & REKANRegister Public AccountantsA member Firm of Kingston Sorel InternationalMinister of Finance : KEP-389/KM.6/2003

Audit kami laksanakan dengan tujuan untuk menyatakanpendapat atas laporan keuangan pokok secara keseluruhan.Informasi tambahan tentang Laporan Keuangan Indukperusahaan terlampir disajikan untuk analisis tambahanterhadap laporan keuangan Konsolidasian dan bukanmerupakan bagian laporan keuangan pokok yangdiharuskan. Informasi tersebut telah menjadi obyek proseduraudit yang kami terapkan dalam audit atas laporankeuangan Konsolidasian PT Wijaya Karya (Persero), Tbkuntuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009, danmenurut pendapat kami, disajikan secara wajar, dalamsemua hal yang material, berkaitan dengan laporankeuangan pokok secara keseluruhan.

The purpose of our audit is to express an opinion on theconsolidated financial statements as a whole. Theattached parent company's financial statements arepresented for the purpose of additional analysis on theconsolidated financial statements and it is not a part ofthe basic financial statements required by generallyaccepted accounting principles. Those information hasbeen subjected to the auditing procedures applied in theaudit of consilidated fainancial statements of PT WijayaKarya (Persero) Tbk., as of December 31, 2009, in ouropinion present fairly, in all material respect in relation tothe consolidated financial statements as whole.

Laporan Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan dan Pengendalian Intern, kami sampaikan secaraterpisah kepada manajemen dengan laporan kami no:08/LA/PUR/GP/KSI/III/10 tanggal 8 Maret 2010

Compliance Report to Law and Regulation and InternalControl, we submit separately to management with ourreport no: 08/LA/PUR/GP/KSI/III/10 dated March 8,2010

Ijin Akuntan Publik Public Accountant License

29 Maret 2010 March 29, 2010

Laporan keuangan terlampir tidak dimaksudkan untuk menyajikan posisikeuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas sesuai denganprinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di negara danyurisdiksi selain Indonesia. Standar, prosedur dan praktek untukmengaudit laporan keuangan tersebut adalah yang berlaku umum danditerapkan di Indonesia.

The accompanying financial statements are not intended to presentthe finacial position, result of operations, changes in shareholders'equity and cash flows in accordance with accounting principles andpractices generally accepted in countries and jurisdictions otherthan Indonesia. The standards, procedures and practices to auditsuch financial statements are those generally accepted and appliedin Indonesia.

08/LA/PUR/GP/KSI/III/10 tanggal 8 Maret 2010 2010

iv

Page 176: Annual Report 2009

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk.DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESNERACA KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED BALANCE SHEETS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Pembanding untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

ASET ASSETSASET LANCAR CURRENT ASSETSKas dan Setara Kas Cash and Cash EquivalentPiutang Usaha Trade Receivables

Pihak Hubungan Istimewa Related PartiesPihak Ketiga Third Parties

Piutang Retensi Retention Receivables

Tagihan Bruto Pemberi Kerja Due From CustomerPendapatan Yang Akan Diterima Accrued IncomePiutang Lain-Lain Other Receivables

Persediaan InventoriesUang Muka AdvancePajak Dibayar Dimuka Prepaid TaxBiaya Dibayar Dimuka Prepaid ExpenseJaminan Usaha Business Guarantee

Jumlah Aset Lancar Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETSAset Pajak Tangguhan Deferred Tax AssetsInvestasi Pada Perusahaan Asosiasi Investment in AssociatesTanah Belum Dikembangkan Land for DevelopmentAset Tetap Fixed Assets

Setoran Dana Kerja Sama Operasi Joint Operation Fund DepositsGoodwill GoodwillAset Lain-Lain Other Assets

Jumlah Aset Tidak Lancar Total Non Current Assets

ASET ASSETS

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir The accompanying Notes to the Consolidatedmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan Financial Statements form an integral part of thesecara keseluruhan financial statements

13

(Net of allowance for doubtfulaccounts of Rp 6,653,241 in 2009)

(setelah dikurangi penyisihan piutangragu-ragu sebesar Rp 6.653.241 tahun2009)

12.561.205 2n,17

66.123.559

2y,11226.343.376

2l,15121.508.510

203.677.628

19.708.510 21.589.497

335.877.846 2m,16

2k,142y,22

2j,12177.479.831

-

75.983 5.229.930.307

146.172.362

2h,2p,6

1.619.382 4.962.530.398

(setelah dikurangi penyisihan piutangragu-ragu sebesar Rp 96.433.563tahun 2009 dan Rp 75.034.886 tahun2008)

(Net of allowance for doubtfulaccounts of Rp 96,433,563 in 2009and Rp 75,034,886 in 2008 )

(setelah dikurangi penyisihan piutangragu-ragu sebesar Rp 16.819.532tahun 2009 dan Rp 16.627.387 tahun2008)

(Net of allowance for doubtfulaccounts of Rp 16,819,532 in 2009and Rp 16,627,387 in 2008 )

(setelah dikurangi akumulasipenyusutan sebesar Rp 209.734.908tahun 2009 dan sebesar Rp168.888.168 tahun 2008 )

(Net of accumulated depreciation ofRp 209,734,908 in 2009 and Rp168,888,168 in 2008 )

60.224.624 643.983.981 122.631.965 7

404.839.180

76.428.845

234.276.781

81.044.472.772

181.772.149

12.495.893

2008

2e,3

2d,f,42f,4668.376.900 2g,5

1.051.432.167

205.518.435 833.583.556 352.172.831

1.210.888.160

Notes2009

203.693.856

2i,910

94.753.932

85.800.618 1.350.022.508

706.972.814

10.048.964 2z,1852.924.232

5.700.613.602

738.083.204

142.774.616 332.207.429

5.771.423.810

57.002.513 541.493.503

1

2y,19

Catatan /

Page 177: Annual Report 2009

1752009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk.DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESNERACA KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED BALANCE SHEETS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Pembanding untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITYKEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES

Pinjaman Jangka Pendek Short Term LoansHutang Usaha Trade Payables

Pihak Ketiga Third PartiesPihak Hubungan Istimewa Related Parties

Hutang Lain-lain Other PayablesKewajiban Bruto Pemberi Kerja Due to CustomerHutang Pajak Tax PayablesUang Muka Dari Pelanggan Advance From CustomersBiaya Yang Masih Harus Dibayar Accrued ExpensesPendapatan Yang Diterima Dimuka Unearned RevenueHutang Jangka Panjang Jatuh Tempo Long-Term Liabilities of

Dalam Satu Tahun Current MaturitiesHutang Bank Bank Loan

Jumlah Kewajiban Lancar Total Current Liablities

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON CURRENT LIABILITIESKewajiban Pajak Tangguhan Deferred Tax LiabilitiesKewajiban Imbalan Pasca Kerja Employee Benefits LiabilitiesUang Muka Proyek Jangka Panjang Advance for Long Term ProjectsHutang Jangka Panjang Dikurangi Long Term Liablities - Net of

Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun Current MaturityHutang Bank Bank Loan

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar Total Non Current Liablities

HAK KEPEMILIKAN MINORITAS MINORITY INTEREST

EKUITAS EQUITYModal Saham Share Capital

Tambahan Modal Disetor Additional Paid-in CapitalChanges in Equity ofSubsidiary Company

Foreign Exchange Translationof Financial Statement

Saldo Laba Retained EarningsJumlah Ekuitas Total Equity

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir The accompanying Notes to the Consolidatedmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan Financial Statements form an integral part of thesecara keseluruhan financial statements

102.773.556

106.675.119

Treasury stock presented in parvalue of 176,686,500 share and127,448,000 share in 2009 and 2008

-

12.002.917 2v1,27 8.037.914

- 3.435.524.547

-

617.371.349

-

6.426.000

207.151.667

32.894.938

156.503.407

1.285.670.315

386.430

74.868.631

20

26.737.623 18.144.602

2q,24121.441.112

2d,2159.515.116 1.103.504.794 21

756.439.593

21.326.789

603.838.743

2008Catatan /

2009 Notes

819.278.650

2h,2p,622

- -

3.718.383

25652.072.975

2y,23

26

2v1,28

29 23.574.000 3.620.586.590

986.086.634

30

665.257.512

2a,b,23

Authorized Capital 16,000,000,000shares, par value of Rp 100 (fullamount) per share. Issued and paidup capital 5,846,367,500 and5,846,154,000 in 2009 and 2008.

5.700.613.602

31

683.439.809 629.374.265

386.017.420 246.892.633

584.636.750

2t,32

565.877.973

(17.668.650)

2s,33

(12.744.800)

8.813.220 564.159.304

584.615.400

82.756.205

Perubahan ekuitas pada Perusahaan Anak

Selisih kurs penjabaran laporan keuangan

Modal Dasar 16.000.000.000 saham,nilai nominal Rp 100 (Rupiah penuh) persaham. Modal ditempatkan dan disetor5.846.367.500 dan 5.846.154.000saham tahun 2009 dan 2008.

-

-

5.771.423.810

1.384.641.206

6.983.190

2

1.532.941.234

Modal Saham yang diperoleh kembalidisajikan dengan nilai nominal176.686.500 saham dan 127.448.000saham tahun 2009 dan 2008

Page 178: Annual Report 2009

176 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk.DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF INCOMEUntuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 For the year ended December 31, 2009Dengan Angka Pembanding untuk tahun With Comparative Figures for the yearyang berakhir 31 Desember 2008 ended December 31, 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PENJUALAN BERSIH NET SALESBEBAN POKOK PENJUALAN COST OF SALESLaba Kotor Sebelum Bagian Laba Gross Profit Before Income

Proyek KSO Portion of JO ProjectLaba (Rugi) Proyek KSO Profit (Loss) JO ProjectLaba Kotor Setelah Bagian Laba Gross Profit After Income

Proyek KSO Portion of JO Project

BEBAN USAHA OPERATING EXPENSESBeban Penjualan Sales ExpensesBeban Umum dan Administrasi General and Administrative ExpensesJumlah Beban Usaha Total Operating Expenses

LABA USAHA OPERATING INCOME

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSE)Pendapatan Bunga Interest IncomeLaba (Rugi) Selisih Kurs - bersih Gain (Loss) in Foreign Exchange - NetLaba (Rugi) Penjualan Aktiva Tetap Gain on Disposal of Fixed AssetsBeban Bunga dan Denda Interest Expense and PenaltyBeban Penyisihan Piutang Allowance Expense for Doubtful AccountBeban Penurunan Nilai Persediaan Impairment Expense for InventoryBeban Amortisasi Goodwill Amortization Expense of GoodwillLain-lain Bersih Others - NetJumlah Pendapatan (Beban) Lain-Lain Total Other Income (Expense) - Net

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN PROFIT BEFORE INCOME TAX

PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK INCOME TAX (EXPENSES)Pajak Kini Current TaxPajak Final Final TaxPajak Tangguhan Deferred Tax

Jumlah Penghasilan (Beban) Pajak Total Tax ExpenseLABA BERSIH SEBELUM NET INCOME BEFORE

HAK MINORITAS MINORITY INTERESTHAK MINORITAS ATAS LABA MINORITY INTEREST ON GAIN

ANAK PERUSAHAAN OF ITS SUBSIDIARIES

LABA BERSIH NET INCOME

Laba Bersih Per Saham Dasar Net Earning Per Share(Rupiah penuh) (Full amount)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir The accompanying Notes to the Consolidatedmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan Financial Statements form an integral part of thesecara keseluruhan financial statements

442.931.521

(9.034.916)

174.653.317

2a,b,23

2a,b,23(81.761.560)

152.411.483 155.001.293

2.589.810

(3.099.025)

Catatan /

2w,38

645.733.410

2w,39

2009 2008

5.967.731.531 2w,362w,37

Notes

348.108.993 256.414.877

(37.459.198) (72.726.644)

(51.764.196)

(123.866.051)

6.113.046.734 6.559.077.280

446.030.546

(50.177.873)

53.743.541

287.930.228

158.361.039 160.782.419

2.421.380

623.125.754

156.034.395

33,37

189.222.076

3

26,75

22.607.657

6.590.857.284

(17.301.869)

(141.585.048)

206.523.945

(41.274.146)

(28.092.939)

(2.000)

(136.841.998)

(45.046.450) (2.512.241)

2w,40

2a,b,2319.740.201

(18.618.922)

(31.515.351)

26.437.634 4.289.126

(44.024.039)

484.950.991

30.417.205 1.432.768

(21.783.740)

Page 179: Annual Report 2009

1772009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT W

IJAY

A K

ARYA

(PER

SER

O),

Tbk.

DAN

AN

AK P

ERU

SAH

AAN

PT W

IJA

YA K

AR

YA (P

ERSE

RO

), Tb

k. A

ND

ITS

SU

BSI

DIA

RIE

SLA

POR

AN P

ERU

BAH

AN E

KU

ITAS

KO

NSO

LID

ASIA

NC

ON

SOLI

DA

TED

STA

TEM

ENT

OF

CH

AN

GES

IN E

QU

ITIE

SU

ntuk

tahu

n ya

ng b

erak

hir t

angg

al 3

1 D

esem

ber 2

009

For t

he y

ear e

nded

Dec

embe

r 31,

200

9D

enga

n A

ngka

Pem

band

ing

untu

k ta

hun

yang

ber

akhi

r tan

ggal

31

Des

embe

r 200

8W

ith C

ompa

rativ

e Fi

gure

s fo

r the

yea

r end

ed D

ecem

ber 3

1, 2

008

(Din

yata

kan

dala

m ri

buan

Rup

iah,

kec

uali

diny

atak

an la

in)

(Exp

ress

ed in

thou

sand

Rup

iahs

, unl

ess

othe

rwis

e st

ated

)

SALD

O P

ER 1

JAN

UAR

I 200

8B

ALA

NC

E A

S O

F JA

NU

AR

Y 1,

200

8

Sah

am d

iper

oleh

kem

bali

Trea

sury

sto

ckD

ivid

enD

ivid

end

Bin

a Li

ngku

ngan

Com

mun

ity D

evel

opm

ent

Pro

gram

Kem

itraa

nFu

ndin

g fo

r sm

all s

cale

bus

ines

sD

ana

Cad

anga

n B

ertu

juan

App

ropr

iatio

n of

Gen

eral

Res

erve

Cad

anga

n la

inny

aO

ther

Res

erve

Laba

Ber

sih

Net

Inco

me

SALD

O P

ER 3

1 D

ESEM

BER

200

8B

ALA

NC

E A

S O

F D

ECEM

BER

31,

200

8-

156,

034,

395

15

6,03

4,39

558

4,61

5,40

0

(1

2,74

4,80

0)

565,

877,

973

-

-

79,1

04,3

01

11

,635

,955

-

-

-

-

-

156,

152,

377

1,38

4,64

1,20

6

584,

615,

400

(12,

744,

800)

56

5,87

7,97

379

,104

,301

11,6

35,9

55

11

7,98

2

1,22

8,60

6,81

1-

-

-

-

-

79,1

04,3

01

-

(79,

104,

301)

-

-

(2

,327

,191

)

(2

,327

,191

)-

-

-

-

-

-

11

,635

,955

-

-

-

-

-

-

(11,

635,

955)

-

-

-

-

-

-

-

-

(1

,163

,595

)

(1

,163

,595

)-

-

-

-

-

-

-

(34,

907,

865)

(3

4,90

7,86

5)-

(1

2,74

4,80

0)

(11,

461,

806)

-

-

-

-

-

(24,

206,

606)

584,

615,

400

577,

339,

779

129,

256,

889

1,

291,

212,

068

Sal

do la

ba y

ang

dite

ntuk

an

peng

guna

anny

a /

Sal

do la

ba

yang

bel

um

dite

ntuk

an

Pen

ggun

aann

ya/

U

napp

ropr

iate

Jum

lah

App

ropr

iate

d R

etai

ned

Issu

ed a

nd

Pai

d up

Cap

ital

Trea

sury

sto

ckA

dditi

onal

Pai

d-in

Cap

ital

Fore

ign

curre

ncy

tra

nsla

tion

adju

stm

ent

Cha

nges

in E

quity

of

Sub

sidi

ary

Com

pany

Sto

ck O

ptio

n

Mod

al

dite

mpa

tkan

da

n di

seto

r/

Mod

al s

aham

di

per

oleh

ke

mba

li /

Tam

baha

n m

odal

dis

etor

/

Sel

isih

kur

s pe

njab

aran

la

pora

n ke

uang

an

Per

ubah

an e

kuita

s pa

da p

erus

ahaa

n an

akO

psi s

aham

Cad

anga

n la

inny

a/C

adan

gan

bertu

juan

/To

tal e

quity

Res

erve

Res

erve

Eks

ekus

i Ops

i Sah

amS

tock

Opt

ion

Exe

cutio

nS

aham

dip

erol

eh k

emba

liTr

easu

ry S

tock

Kom

pens

asi B

erba

sis

Sah

amS

tock

Bas

ed C

ompe

nsat

ion

Dis

agio

sah

am d

iper

oleh

kem

bali

Dis

coun

t of T

reas

ury

Per

ubah

an e

kuita

s an

ak p

erus

ahaa

nC

hang

es in

Equ

ity o

f Sub

sidi

arie

sFo

reig

n E

xcha

nge

Tran

slat

ion

Sel

isih

kur

s pe

njab

aran

lapo

ran

keua

nof

Fin

anci

al S

tate

men

tD

ivid

enD

ivid

end

Bin

a Li

ngku

ngan

Com

mun

ity D

evel

opm

ent

Prg

ram

Kem

itraa

nFu

ndin

g fo

r Sm

all-S

cale

Bus

ines

sD

ana

Cad

anga

n B

ertu

juan

App

ropr

iatio

n of

Gen

eral

Res

erve

sC

adan

gan

lain

nya

Oth

ers

Res

erve

s

Laba

Ber

sih

Net

Inco

me

SALD

O P

ER 3

1 D

ESEM

BER

200

9B

ALA

NC

E A

S O

F D

ECEM

BER

31,

200

9

Cat

atan

ata

s La

pora

n K

euan

gan

Kon

solid

asia

n te

rlam

pir m

erup

akan

The

acco

mpa

nyin

g N

otes

to t

he C

onso

lidat

ed F

inan

cial

Sta

tem

ents

bagi

an y

ang

tidak

terp

isah

kan

dari

lapo

ran

keua

ngan

form

an

inte

gral

par

t of t

hese

cara

kes

elur

uhan

finan

cial

sta

tem

ents

584,

636,

750

(17,

668,

650)

56

4,15

9,30

4

6,98

3,19

0

8,

813,

220

(2

1,35

0)

15

4,71

3,70

3

41,9

85,0

09

189,

340,

058

1,53

2,94

1,23

4

154,

713,

703

41

,985

,009

117,

982

1,

343,

719,

158

-

-

-

-

-

-58

4,63

6,75

0

(1

7,66

8,65

0)

564,

159,

304

6,98

3,19

0

8,

813,

220

(2

1,35

0)-

189,

222,

076

18

9,22

2,07

6

-

-

-

-

-

75

,609

,402

-

(7

5,60

9,40

2)

--

-

-

-

-

-

30

,349

,054

(30,

349,

054)

-

-

(1

,517

,453

)

(1

,517

,453

)-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

(3,0

34,9

05)

(3,0

34,9

05)

-

-

-

-

-

-

-

(4

5,52

3,58

1)

(45,

523,

581)

-

-

-

6,

983,

190

-

-

-

-

6,

983,

190

-

-

(5,6

40,1

99)

-

-

-

-

8,

813,

220

-

--

-

(5,6

40,1

99)

-

-

--

8,81

3,22

0

-

-

3,92

1,52

9

-

-

-

-

-

3,

921,

529

--

(4

,923

,850

)

-

-

-

-

-

-

(4,9

23,8

50)

21,3

50

-

-

-

-

(2

1,35

0)

-

-

-

4

Page 180: Annual Report 2009

178 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk.DAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWUntuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 For the year ended December 31, 2009Dengan Angka Pembanding untuk tahun With Comparative Figures for the yearyang berakhir 31 Desember 2008 ended December 31, 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROMOPERASI OPERATING ACTIVITIESPenerimaan Kas dari Pelanggan Received from CustomersPembayaran Kepada Pemasok Payment to SuppliersPembayaran Kepada Direksi dan Karyawan Payment for Director and EmployeePembayaran Beban Usaha dan Lainnya Payment for Operating Expense and OthersPenerimaan Bunga Interest ReceiptPembayaran Bunga Pinjaman Payment of InterestPembayaran-penerimaan Pajak Payment - Receipt of Income Tax

PenghasilanKas Bersih Diperoleh dari (Digunakan Net Cash Provided by (Used for)

untuk) Aktivitas Operasi Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROMINVESTASI INVESTING ACTIVITIESPenurunan (Penambahan) Jaminan Usaha Decrease (Increase) Business GuaranteePembelian Aktiva Tetap Acquisition of Fixed AssetsPenempatan Saham Perusahaan Asosiasi Investment in Associated Company Penurunan (Kenaikan)Kerjasama Operasi Decrease (Increase) in Joint OperationPengeluaran Investasi Lainnya Increase in Other Investing ActivitiesKas Bersih Diperoleh dari (Digunakan Net Cash Provided by (Used for)

untuk) Aktivitas Investasi Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROMPENDANAAN FINANCING ACTIVITIESKenaikan (Penurunan) Pinjaman Bank Increase (Decrease) of Bank LoansPembelian Kembali Obligasi Payment of Bonds's Buy BackPembelian Kembali Saham yang beredar Treasury StockSetoran Modal Paid Up Capital Stock

Payment of DividendPembayaran Program Kemitraan Payment of small scale business anddan Bina Lingkungan Community DevelopmentPembayaran Dividen Hak Minoritas Payment of Minority Interest DividendPerubahan Ekuitas pada Perusahaan Anak Changes in Equity of Subsidiary CompanySelisih Kurs Penjabaran Foreign Exchange Translation

Laporan Keuangan of Financial StatementKenaikan (Penurunan) dari Aktivitas Increase (Decrease) of

Pendanaan Lainnya Other Finance ActivitiesSetoran Modal Paid in capitalBagian Laba Hak Minoritas yang Consolidated of Gaindikonsolidasikan Minority InterestKas Bersih Diperoleh dari (Digunakan Net Cash Provided by (Used for)

untuk) Aktivitas Pendanaan Financing ActivitiesKENAIKAN BERSIH KAS DAN INCREASE OF NET CASH AND

SETARA KAS CASH EQUIVALENT

SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA BEGINNING BALANCE OF CASH ANDAWAL TAHUN CASH EQUIVALENT

SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA ENDING BALANCE OF CASH ANDAKHIR TAHUN CASH EQUIVALENT

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir merupakan The accompanying Notes to the Consolidated Financial Statementsbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan form an integral part of thesecara keseluruhan financial statements

1.364.820.703

(5.080.895) 8.813.220

(204.582)

1.051.432.167

159.455.993

1.210.888.160

(313.388.536)

- 6.983.190

17.301.869 4.270.788

(79.988.525) (136.495.315)

(1.543.399)

-

(25.413.026)

(10.564.051)

(45.523.581)

(101.800.000) (39.964.347)

(209.176.554)

21.350

(477.335.336)

(40.455.781)

2009 2008

(5.628.651.223) (6.540.233.238) 6.789.386.493 6.382.186.684

(51.764.196) (44.024.039)

(119.789.120) (105.161.538)

30.417.205 53.743.541 (59.401.186) (64.520.070)

(4.552.358)

(119.869.929)

880.209.448

21.751.811

(123.685.912) 737.187

(672.745)

(133.443.664) 457.844.395

(454.503.975)

5

(3.490.786)

-

(18.000.270)

(24.206.605)

(34.907.865) Pembayaran Dividen

1.051.432.167

260.985.368 (511.576.901)

(6.516.623) - -

- - -

Page 181: Annual Report 2009

1792009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

Umum General

Pendirian Perusahaan The Company's Establishment

The company's article of association has been amendedseveral times, last amended by Act No. 11 dated June 10, 2008are drawn up before Masjuki, SH., Substitute Imas Fatimah,SH., Notary in Jakarta which has been approved by the Ministerof Justice and Human Rights Republic of Indonesia as stated inthe Decree of Ministry of Justice and Human Rights NumberAHU 40110.AH.01.02 in 2008 dated on July 10, 2008 and hasbeen published in the Republic of Indonesia dated November24, 2009 No. 94 Supplement No. 27 in 2009.

1. 1.

PT Wijaya Karya (Persero), Tbk., ("Perseroan")didirikan berdasarkan Undang-undang No.19 tahun1960 jo Peraturan Pemerintah No. 64 tahun 1961tentang Pendirian Perusahaan Negara/PN "WidjajaKarja" tanggal 29 Maret 1961. Berdasarkan PeraturanPemerintah No. 64 ini pula, perusahaan bangunanbekas milik Belanda yang bernama NaamlozeVennootschap Technische Handel Maatschappij enBouwbedrijf Vis en Co. yang telah dikenakannasionalisasi, dilebur ke dalam PN Widjaja Karja.

PT Wijaya Karya (Persero), Tbk., ("Perseroan") wasestablished based on Law No. 19 of 1960 in conjunction withthe Government Regulation No. 64 of 1961 dated March 29,1961 regarding the establishment of State Company/PN"Widjaja Karja". By the virtue of this Government RegulationNo. 64, construction company as formerly held by Dutchnamely Naamloze Vennootschap Technische HandelMaatschappij en Bouwbedrijf Vis en Co imposed nationalizationwas merged into PN Widjaja Karja.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 40 tanggal 22Juli 1971, PN. Widjaja Karja dinyatakan bubar dandialihkan bentuknya menjadi Perusahaan Perseroan(PERSERO), sebagaimana dimaksud dalam pasal 2ayat 3 Undang-undang No. 9 Tahun 1969 (LembaranNegara Republik Indonesia No. 40 tahun 1969,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia2904). Selanjutnya Perseroan ini dinamakan "PT WijayaKarya", berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 110tanggal 20 Desember 1972 yang dibuat di hadapanDian Paramita Tamzil, pada waktu itu pengganti dariDjojo Muljadi, SH., Notaris di Jakarta, jo AktaPerubahan Naskah Pendirian Perseroan Terbatas "PTWijaya Karya" No. 106, tanggal 17 April 1973 yangdibuat dihadapan Kartini Muljadi, SH., Notaris diJakarta, keduanya telah disahkan oleh MenteriKehakiman Rpublik Indonesia dengan Keputusan No.Y.A.5/165/14 tanggal 8 Mei 1973, didaftarkan diPengadilan Negeri Jakarta dengan No. 1723 dan No.1724 tanggal 16 Mei 1973, serta telah diumumkandalam Berita Negara Republik Indonesia No. 76 tanggal21 September 1973, Tambahan No. 683.

Based on Government Regulation No. 40 dated July 22, 1971,PN Widjaja Karja was dissolved and changed into newcorporation as Perseroan (Persero), as that mentioned inparagraph 3 of article 2 of the Law No. 9 of 1969 of theRepublic of Indonesia (State Gazette of the Republic ofIndonesia No. 40 of 1969, Supplement No. 2904). Pursuant toNotary Deed No. 110 dated December 20, 1972 of DianParamita Tamzil, replacing Notary of Djojo Muljadi, SH, publicnotary practicing in Jakarta jo. Notary Deed No. 106 dated April17, 1973 of Kartini Muljadi, SH., Notary public practicing inJakarta, the company, henceforth is name "PT Wijaya Karya",both Notary Deeds have been approved by Minister of Justiceof the Republic of Indonesia under the Decree No. Y.A.5/165/14 dated May 8, 1973, registered in Jakarta District Court No.1723 and No. 1724 dated May 16,1973, and promulgated instate gazette of the Republic of Indonesia No. 76 datedSeptember 21, 1973. Supplement to the state gazette No. 683.

a. a.

Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali diubah,yang terakhir telah diubah dengan Akta No. 11 tanggal10 Juni 2008 yang dibuat di hadapan Masjuki, SH.,pengganti Imas Fatimah, SH., Notaris di Jakarta yangtelah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan HakAsasi Manusia Republik Indonesia sebagaimanadinyatakan dalam Surat Keputusan Menteri Hukum danHak Asasi Manusia Nomor AHU-40110.AH.01.02 tahun2008 tanggal 10 Juli 2008 dan telah diumumkan dalamBerita Negara Republik Indonesia tanggal 24 Nopember2009 Nomor 94 Tambahan Nomor 27 Tahun 2009.

6

Page 182: Annual Report 2009

180 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

Umum - Lanjutan General - Continued

Bidang Usaha Business Segment

Pengurus Perseroan Management of the CompanyDewan Komisaris :

Komisaris Utama Ir. Agoes Widjanarko,. MIP President CommissionerKomisaris Independen DR. Amanah Abdulkadir, MA Independent CommissionerKomisaris Independen Brigjend TNI (Pur) Dadi Pratjipto, SE. Independent CommissionerKomisaris Pontas Tambunan, SH., MM CommissionerKomisaris Soepomo, SH., SP.N., L.LM Commissioner

Kegiatan usaha yang saat ini dilakukan adalah JasaKonstruksi, Real Estate, Industri Pabrikasi danPerdagangan.

Business activity as currently conducted shall be ConstructionService, electrical Mechanical,Real Estate, Manufacturing andTrading Industry.

Board of Commissioner :

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BadanUsaha Milik Negara selaku Rapat Umum PemegangSaham No. KEP-208/MBU/2007 tanggal 21 September2007 dan Akta Pernyataan Menteri Negara BadanUsaha Milik Negara No. 149 tanggal 31 Agustus 2007dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H., Notaris diJakarta, susunan Komisaris Perseroan pada tanggal 31Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut :

Akta tersebut merubah Akta Pernyataan KeputusanPara Pemegang Saham sebelumnya yaitu Akta No. 28tanggal 13 Agustus 2007 tentang Perseroan menjadiPerusahaan Terbuka yang dibuat di hadapan ImasFatimah, SH., Notaris di Jakarta juncto Akta PerubahanAnggaran Dasar No. 13 tanggal 11 September 2007dibuat dihadapan Nila Noordjasmani Soeyasa Besar ,S.H, pengganti dari Imas Fatimah, S,H., Notaris diJakarta yang masing-masing telah disetujui MenteriHukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesiadengan persetujuan No.W7-09068HT.01.04-TH.2007tanggal 16 Agustus 2007 dan No. W7-10030HT.01.04-TH.2007 tanggal 11 September 2007 dan telahdiumumkan dalam Berita Negara tanggal 25 April 2008Nomor 34 Tambahan 4961 Tahun 2008.

The above Deed changed Deed of Declaration of ShareholdersDecision No. 28 dated August 13, 2007 regarding the Companybecame the Public Company made before Imas Fatimah, SH.,Notary in Jakarta juncto Deed of Association Changes No. 13dated September 11, 2007 drawn up before Nila NoordjasmaniSoeyasa Besar, SH, substitute of Imas Fatimah, S, H., Notaryin Jakarta, which each had been approved by the Minister ofJustice and Human Rights Republic of Indonesia with theapproval of No.W7-09068HT.01.04 -TH.2007 dated August 16,2007 and No. W7-10030HT.01.04-TH.2007 on September 11,2007 and has been announced in the State Gazette dated April25 2008 No. 34 Supplement 4961 in 2008.

Perusahaan beralamat di Jl. D.I Panjaitan kav.9,Jakarta Timur, perusahaan mulai beroperasi secarakomersial pada tahun 1961.

The Company's headquarter is located at Jl. D.I. Panjaitan Kav.9, East Jakarta. The Company started its activities incommercial manner in 1961.

Based on Decree of the State Minister of State-OwnedEnterprises of the Republic of Indonesia No. KEP-208/MBU/2007 dated September 21, 2007 and Deed No. 149dated August 31, 2007 of Imas Fatimah, S.H., Notary inJakarta, the composition of the Company's Board ofCommissioners as of December 31, 2009 and 2008 is asfollows :

1. 1.

b. b.

c. c.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan,maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalambidang jasa konstruksi, pabrikasi, jasa penyewaan,keagenan, investasi, agroindustri, perdagangan,pengelolaan kawasan, layanan jasa peningkatankemampuan di bidang konstruksi, teknologi informasidan pengembangan pada khususnya.

According to Article 3 of the Articles of Association, the goalsand objectives of the Company are particularly in thedevelopment of construction industry, manufacturing, rentalservices, agency, investment, agroindustry, trade, managementof area, services on capability improvement in the constructionservices, developer and information technology.

7

Page 183: Annual Report 2009

1812009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

Umum - Lanjutan General - Continued

Dewan Direksi

Direktur Utama Bintang Perbowo, SE., MM. President DirectorDirektur Keuangan Drs. R. Ganda Kusuma, MBA. Director of FinanceDirektur Operasi I Ir. Budi Harto, MM. Operational Director IDirektur Operasi II Ir. Slamet Maryono Operational Director IIDirektur Sumber Daya Manusia Ir. Tonny Warsono, MM Director of Human Resourcesdan Pengembangan and Development

Komite Audit :

Ketua DR. Amanah Abdulkadir, MA ChairmanAnggota Shalahuddin Haikal, MM., LLM MemberAnggota Ir. Mukti Wibowo MemberAnggota M. Slamet Wibowo, SE., MBA Member

Ketua DR. Amanah Abdulkadir, MA ChairmanAnggota Rosmala, SE., Ak. MemberAnggota Ir. Tri Budi Santoso MemberAnggota Shalahuddin Haikal, MM., LLM Member

Sekretaris Perusahaan :

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan KomisarisNo.65/DK/WIKA/2008 tanggal 6 November 2008,susunan Komite Audit tanggal 31 Desember 2008,adalah sebagai berikut :

Based on the Letter of Board of CommissionerNo.65/DK/WIKA/2008 dated November 6, 2008, the structureof Audit Committee dated December 31, 2008 is as follows:

Corporate SecretaryBerdasarkan Surat Keputusan Dewan DireksiNo.SK.02.01/A.DIR.00538/2009 tanggal 24 Desember2009 dan Surat Keputusan DireksiNo.SK.02.01/A.DIR.0362/2008 Pejabat SekretarisPerusahaan per 31 Desember 2009 adalah NatalArgawan, SE., dan Pejabat Sementara Sekretarisperusahaan per 31 Desember 2008 adalah ImamSudiyono.

Based on the Letter of Board of DirectorNo.SK.02.01/A.DIR.00538/2009, dated December 24, 2009 andNo. SK.02.01/A.DIR.0362/2008 , Official for the CorporateSecretary as of December 31, 2009 was Natal Argawan, SE.,and Temporary Official for the Corporate Secretary as ofDecember 31, 2008 was Imam Sudiyono.

Biaya remunerasi Direksi Perusahaan untuk tahun 2009dan 2008 masing-masing sebesar Rp 5.263.939.239(Rupiah penuh) dan Rp 3.852.572.482 (Rupiah penuh).Biaya remunerasi Dewan Komisaris Perusahaan untuktahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp1.973.071.511 (Rupiah penuh) dan Rp 1.523.547.087(Rupiah penuh).

Remuneration cost of Board of Director of the Company for theyear 2009 and 2008 shall be respectively Rp 5,263,939,239(Full amount) and Rp 3,852,572,482 (Full amount).Remuneration cost of Board of Commissioner of the Companyfor the year 2009 and 2008 shall be respectively Rp1,973,071,511 (Full amount) and Rp 1,523,547,087 (Fullamount) .

Board of Director :

Berdasarkan Akta No. 59 tanggal 23 Mei 2008mengenai Pernyataan Keputusan Rapat PerusahaanPerseroan (Persero) PT. Wijaya Karya Tbk dibuat dihadapan Notaris Imas Fatimah, SH. Notaris di Jakarta,susunan Direksi tanggal 31 Desember 2009 and 2008sebagai berikut :

Based on the Deed No.59 dated May 23 2008 regardingStatement of Meeting Resolution of the Company of PT WijayaKarya (Persero) Tbk drawn up and passed before Notary PublicImas Fatimah,SH., practicing in Jakarta,the composition ofBoard of Director as of December 31, 2009 and 2008 is asfollows:

1. 1.

Audit Committee :Berdasarkan Surat Keputusan Dewan KomisarisNo.52/DK/PT.WK/2009 tanggal 9 Oktober 2009,susunan Komite Audit tanggal 31 Desember 2009,adalah sebagai berikut :

Based on the Letter of Board of Commissioner No.52/DK/PT.WK/2009 dated October 9, 2009, the structure of AuditCommittee as of December 31 2009 is as follows:

8

Page 184: Annual Report 2009

182 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

Umum - Lanjutan General - Continued

Perusahaan Anak Subsidiary Company

PT Wijaya Karya Beton ("WIKA BETON") PT Wijaya Karya Beton ("WIKA BETON")

Upstream

1,596,807,892 1,370,998,105

Jumlah karyawan Perusahaan (organik dan nonorganik) pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008masing-masing adalah 1.290 orang dan 1.268 orang(tidak diaudit).

The Company has 1.290 and 1.268 employees (organic andnon-organic) as of December 31, 2009 and 2008, respectively(unaudited).

Perusahaan memiliki secara langsung lebih dari 50%saham anak perusahaan, dengan rincian sebagaiberikut:

The Company directly owned more than 50% shares onsubsidiaries as follows:

Seluruh anak perusahaan berdomisili di Indonesia. The entire subsidiaries are domiciled in Indonesia.

WIKA BETON merupakan anak perusahaan dariPerseroan. Sebelum menjadi anak perusahaan, sejaktahun 1974 WIKA BETON merupakan bagian dari indukperusahaan yaitu Divisi Produk Beton. Seiring denganvisi dan misi perseroan maka WIKA BETON resmimenjadi anak perusahaan pada tanggal 11 Maret 1997sesuai dengan Akta Perseroan Terbatas WIKA BETONNo.44 tanggal 11 Maret 1997, yang dibuat di hadapanAchmad Bajumi, SH, selaku pengganti dari ImasFatimah, SH. Notaris di Jakarta.

WIKA BETON constitutes subsidiary of the company. Beforebeing subsidiary of the company, since in 1974, WIKA BETONwas the part of the company i.e. Division of Concrete Pruduct.Along with the vission and mission of the company, thenconsequently, WIKA BETON was officially established assubsidiary of the company on the date of March 11, 1997 inaccordance with Deed of Limited Company of WIKA BETONNo.44 dated March 11, 1997 drawn up and passed beforeAchmad Bajumi, SH, then as alternate notary public for ImasFatimah, SH. Notary public practicing in Jakarta.

Anggaran Dasar Perseroan yang termuat dalam AktaPendirian, telah mengalami beberapa kali perubahan,terakhir berdasarkan Akta Perubahan Anggaran DasarWIKA BETON No.31 tanggal 15 Agustus 2007 ("AktaNo. 31") yang dibuat dihadapan Hambit Maseh, S.H.,Notaris di Jakarta yang telah memperoleh persetujuanMenteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia dengan persetujuan No. W7-09069HT.01.04.TH.2007 tanggal 16 Agustus 2007. Alamatkantor pusat WIKA BETON di Jalan D.I Panjaitan Kav.3-4, Jakarta. Perusahaan dalam menjalankanoperasinya mempunyai 6 Wilayah Penjualan ("WP")dan 7 Pabrik Produk Beton ("PPB"), yang berlokasitersebar di beberapa wilayah Indonesia.

Articles of association of the company has been amendedseveral times and most recently by Deed of Amendment toArticles of Association of WIKA BETON Number 31 datedAugust 15, 2007 (Deed No.31) drawn up and passed beforeHambit Maseh, S.H., Notary practicing in Jakarta, so obtainedapproval from Minister of Justice and Human Right of theRepublic of Indonesia Number W7-09069 HT.01.04.TH.2007dated August 16 2007. Head office of WIKA BETON is locatedat Jalan D.I. Panjaitan Kav 3-4 Jakarta. The company inimplementing the operation has 6 Selling Areas ("WP") and 7Concrete Producing Plant ("PPB") have spreading locationwithin several Indonesian teritories.

PT Wijaya Karya Realty Real Estate 2000 78.40% 456,986,844 421,879,881

2008PT Wijaya Karya Beton Concrete Industry 1997

Jumlah aktiva (sebelum eliminasi)/ Total assets (before elimination)

2009

PT Wijaya KaryaBangunan Gedung

Construction and Engineering 2008 99% 133,240,523 50,093,001

PT Wijaya Karya InsanPertiwi

Construction, Electrical Mechanical 1984 70.08% 48,828,659 34,603,012

PT Wijaya Karya Intrade Trading 2000 78.40% 522,764,204

- PT Wijaya Karya JabarPower

650,195,372

8,913,749 Phase of Development 55%

Nama perusahaan/ The Company

Bidang usaha/ Line of Business

Kegiatan Komersial/

Commercial Operations

Persentase Kepemilikan/ Percentage of

Ownership

1. 1.

d. d.

78.40%

9

Page 185: Annual Report 2009

1832009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

Umum - Lanjutan General - Continued

Ikhtisar Data Keuangan Financial Data Summary

PT Wijaya Karya Realty ("WIKA REALTY") PT Wijaya Karya Realty ("WIKA REALTY")

1.29%

Modal Dasar/Authorized Capital 4,600,000,000 460,000,000,000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Paid in Capital :

Berdasarkan Anggaran Dasar WIKA BETON, kegiatanusaha WIKA BETON bergerak dalam bidang usahaindustri beton, jasa konstruksi dan bidang usaha lainnyayang terkait.

Based on the Articles of association of WIKA BETON, businessactivities of WIKA BETON shall engage in the business ofproviding concrete industry, construction services and suchother related business fields.

Berdasarkan akta berita acara Rapat Umum PemegangSaham Luar Biasa WIKA BETON No.15 tanggal 30April 2007, dibuat di hadapan Hambit Maseh, SH.,Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan susunanpemegang saham WIKA BETON adalah sebagaiberikut :

Based on the deed of minutes of General Extraordinary Meeting of Shareholders of WIKA BETON No.15 dated April 30, 2007,drawn up and passed before Hambit Maseh, SH., Public NotaryPracticing in Jakarta, the structure of capitalization and thestructure of shareholders of WIKA BETON shall be as follows :

Pemegang Saham/Shareholders Nilai Nominal/Par Value of Rp.100,- per shareSaham/Share Rupiah penuh/Full amount %

Total AssetsJumlah Kewajiban 1,337,989,202 1,176,375,961 Total Liabilities

Saham dalam Portepel/Portfolio Stock 3,450,000,000 345,000,000,000

Uraian 2009 2008 Description

- Koperasi Karya Mitra Satya 233,565,000 23,356,500,000 20.31% Jumlah/Total 1,150,000,000 115,000,000,000 100%

- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 901,600,000 90,160,000,000 78.40%- Yayasan Kesejahteraan Pegawai PT WIKA 14,835,000 1,483,500,000

Jumlah Ekuitas 258,818,690 194,622,144 Equity

WIKA REALTY didirikan tanggal 20 Januari 2000berdasarkan akte Notaris Imas Fatimah, SH., No.17,telah memperoleh persetujuan dari Menteri NegaraPenanaman Modal dan Pembinaan BUMN Nomor S-01/MDU.1-PBUMN/1999, tentang persetujuan PendirianAnak Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero). Aktependirian tersebut telah mendapat pengesahan dariMenteri Kehakiman Republik Indonesia No.C-20856 HT01.01.TH 2000, tanggal 15 September 2000. Maksuddan tujuan WIKA REALTY telah dituangkan dalam AktaPernyataan Keputusan Rapat No.67 Notaris ImasFatimah, SH., di mana perusahaan bergerak di bidangusaha Realty dan bidang properti, memulai kegiatankomersialnya pada tanggal 21 Januari 2000. Padatanggal 21 Juli 2004, dalam rangka peningkatan modaldasar perusahaan dan pemecahan nilai saham.Anggaran dasar perusahaan dirubah dengan aktanomor 4 dari Notaris Imas Fatimah, SH. Perubahan initelah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakimandan Hak Asasi Manusia RI No.C-1689 HT 01.04.TH2004 tanggal 8 Juli 2004.

WIKA REALTY was officially established on the date January20, 2000 based on Notarial Deed of Imas Fatimah, SH., No.17so obtained approval from State Minister for Investment andGuidelines of BUMN number S-01/MDU.1-PBUMN/1999regarding approval for Establishment of Subsidiary Company ofPT Wijaya Karya (Persero). Deed of Establishment has beenapproved by Minister of Justice of the Republic of IndonesiaNo.C-20856 HT 01.01.TH 2000 dated September 15, 2000. Thepurpose and objective of WIKA REALTY shall have beenentered into Deed of Statement Meeting Resolution No.67Notary Public of Imas Fatimah, SH., in which the company shallengage in the business of providing Realty and propertybusiness field and commence the activities on January 20,2000. On the date of July 21, 2004, for the purpose of theCompany authorized capital increase and share value fraction.Articles of association of the company was amended by deedNo 4 from Public Notary, Imas Fatimah, SH. The amended hasbeen approved by Minister of Justice and Human Right of theRepublic of Indonesia No.C-1689 HT 01.04.TH 2004 dated July8, 2004.

1,596,807,892 1,370,998,105

1. 1.

Jumlah Aset

10

Page 186: Annual Report 2009

184 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

Umum - Lanjutan General - Continued

Saham/Share

Ikhtisar Data Keuangan Financial Data Summary

DescriptionTotal Assets

Total LiabilitiesEquity

PT Wijaya Karya Intrade ("WIKA INTRADE") PT Wijaya Karya Intrade ("WIKA INTRADE")

Pemegang Saham / Shareholders Nilai Nominal/Par Value of Rp.100,- per shareRupiah penuh/Full amount %

Modal Dasar/Authorized Capital 2,800,000,000 280,000,000,000 -

Perubahan terakhir adalah berdasarkan AktaPerubahan Anggaran Dasar PT Wijaya Karya RealtyTbk. No.33 tanggal 15 Agustus 2007 ("Akta No.33")yang dibuat di hadapan Hambit Maseh,SH. Notaris diJakarta yang telah mendapat persetujuan dari MenteriKehakiman dan Hak Asasi Manusia RI No.W7-09022HT.0104.TH 2007 tanggal 21 Agustus 2007.

Recent amendment shall be made on the basis of DeedAmendment to Articles of Association of PT Wijaya KaryaRealty Tbk. No.33 dated August 15, 2007 ("Deed No.33")drawn up and passed before Hambit Maseh, SH., Notary publicpracticing in obtained approval from Minister of Justice andHuman Right of the Republic of Indonesia No.W7-09022HT.0104.TH 2007 dated August 21, 2007.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.67tanggal 15 Agustus 2001 Notaris Imas Fatimah,SH.,maksud dan tujuan bidang usaha WIKA REALTY yaituRealty, Property dan Jasa kecuali jasa di bidang hukumdan pajak.

Based on the Deed of Statement of Meeting Resolution No.67dated August 15, 2001 of Notary of Imas Fatimah,SH., thepurpose and objective of WIKA REALTY business field shall beRealty, Property and services, except services in legal and taxfield.

Berdasarkan akta berita acara Rapat Umum PemegangSaham Luar Biasa WIKA REALTY No.17 tanggal 30April 2007, dibuat di hadapan Hambit Maseh, SH.,Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan susunanpemegang saham WIKA REALTY adalah sebagaiberikut :

Based on the deed of minutes of General Extraordinary Meeting of Shareholders of WIKA REALTY No.17 dated April 30, 2007,drawn up and passed before Hambit Maseh, SH., NotaryPracticing in Jakarta, the structure of capitalization and thestructure of shareholders of WIKA REALTY shall be set forthas follows :

Jumlah/Total 700,000,000 70,000,000,000 100%Saham dalam Portepel/Portfolio Stock 2,100,000,000 210,000,000,000

- Yayasan Kesejahteraan Pegawai PT WIKA 9,030,000 903,000,000 1.29%- Koperasi Karya Mitra Satya 142,170,000 14,217,000,000 20.31%

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Paid in Capital : - - - - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 548,800,000 54,880,000,000 78.40%

WIKA INTRADE didirikan tanggal 20 Januari 2000berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No.16 dibuat dihadapan Nila Noordjasmani Soeyasa Besar,SH.,pengganti dari Imas Fatimah, SH., Notaris di Jakarta, dimana telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukumdan Perundang-undangan Republik Indonesia denganC-19656HT 01.TH 2000 tanggal 4 September 2000dan telah diumumkan dalam Berita Negara RepublikIndonesia No.10 tanggal 2 Pebruari 2001. AnggaranDasar WIKA INTRADE telah mengalami beberapa kaliperubahan, terakhir mencakup perubahan nilai nominalmodal dasar, dengan Akta Notaris Imas Fatimah, SH.,No.3 tanggal 2 Juni 2004.

WIKA INTRADE was officially established on January 20, 2000on the basis of Notarial Deed of Limited Liability CompanyNo.16 drawn up and passed before Nila Noordjasmani SoeyasaBesar, SH., then as an alternate notary public Imas Fatimah,SH. Notary Public practicing in Jakarta, in which has obtainedappoval from Minister for Laws and Regulations of the Republicof Indonesia No.C-19656 HT 01.TH 2000 dated September 4,2000 and promulgated in State Gazette of the Republic ofIndonesia No.10 dated February 2, 2001. Articles ofAssociation of WIKA INTRADE was amended in several timesand most recently by amendment to Par Value of AuthorizedShares, under Notarial Deed of Imas Fatimah, SH., No.3 datedJune 2, 2004

Jumlah Kewajiban 337,865,808 318,122,335 Jumlah Ekuitas 119,121,037 103,757,546

Uraian 2009 2008Jumlah Aset 456,986,844 421,879,881

1. 1.

11

Page 187: Annual Report 2009

1852009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

Umum - Lanjutan General - Continued

Ikhtisar Data Keuangan Financial Data Summary

DescriptionTotal Assets

Total LiabilitiesEquity

PT Wijaya Karya Insan Pertiwi ("WIKA INSAN PERTIWI") PT Wijaya Karya Insan Pertiwi ("WIKA INSAN PERTIWI")

Perihal Pernyataan Keputusan Rapat Umum PemegangSaham dan pengesahan dari Departemen Hukum danHak Asasi Manusia Republik Indonesia RI No.C-16985.HT. 01.04.TH 2004 tanggal 8 Juli 2004, sertatelah terdaftar dalam Daftar Perusahaan di JakartaTimur TDP No. 090415115039 tanggal 26 Juli 2004.

Regarding Statement of General Meeting Resolution ofShareholders and Legalization from Ministry of Law and HumanRights of the Republic of Indonesia No.C-16985.HT.01.04.TH2004 dated July 8, 2004, and registered in Registration of theCompany in East Jakarta TDP No.090415115039 dated July26, 2004.

WIKA INTRADE bergerak dalam bidang industri danperdagangan umum baik untuk memenuhi permintaandalam negeri maupun luar negeri yang meliputi BisnisUnit Metal, Konversi Energi, Pressing dan JasaHandling Ekspor dan Impor.

WIKA INTRADE shall engage in the business of providingpublic Industry and Trading both in order to fulfill domestic andforeign requirements including business unit such as Metal,Energy Conversion, Pressing, Exported and Imported HandlingServices.

- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 211,680,000 21,168,000,000 78.40%- Yayasan Kesejahteraan Pegawai PT WIKA 3,483,000 348,300,000 1.29%

Modal Dasar/Authorized Capital 1,080,000,000 108,000,000,000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Paid in Capital :

Berdasarkan akta berita acara Rapat Umum PemegangSaham Luar Biasa WIKA INTRADE No.19 tanggal 30April 2007, dibuat di hadapan Hambit Maseh, SH.,Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan susunanpemegang saham WIKA INTRADE adalah sebagaiberikut :

Pursuant to deed of minutes of Extraordinary General Meetingof Shareholders of WIKA INTRADE No.19 dated April 30, 2007,drawn up and passed before Hambit Maseh, SH., NotaryPracticing in Jakarta, the structure of capitalization and thestructure of shareholders of WIKA INTRADE shall be set forthas follows :

Pemegang Saham/Shareholders Nilai Nominal/Par Value of Rp.100,- per shareSaham/Share Rupiah penuh/Full amount %

Jumlah Aset 522,764,204 650,195,372 Jumlah Kewajiban 497,158,726 606,501,617

Saham dalam Portepel/Portfolio Stock 810,000,000 81,000,000,000

Uraian 2009 2008

- Koperasi Karya Mitra Satya 54,837,000 5,483,700,000 20.31% Jumlah/Total 270,000,000 27,000,000,000 100%

Struktur permodalan dan komposisi susunan pemegangsaham PT Wika Insan Pertiwi :

The Structure of capitalization and composition of the structureof shareholders of PT Wika Insan Pertiwi :

Jumlah Ekuitas 25,605,477 43,693,755

PT Wika Insan Pertiwi merupakan perseroan swastanasional yang mengkhususkan di bidang konstruksimekanikal dan elektrikal, dengan berbagai pengalamandi proyek-proyek Pembangkit Tenaga Diesel,Pembangkit Listrik Panas Bumi dan lainnya.

PT Wika Insan Pertiwi shall constitute national privatecompany engaging in special manner in mechanical electricalconstruction with various experiences in projects of DieselPowered Electrical Generator, Geothermal Powered ElectricalGenerator and others.

Pada November 2008 PT Wijaya Karya (Persero) Tbktelah mengambil alih 70.08% saham PT Catur InsanPertiwi dan menjadi PT Wijaya Karya Insan Pertiwi.

As of November 2008, PT Wijaya Karya (Persero),Tbk. havetaken over 70,08% shares of PT Catur Insan Pertiwi and finallybecome PT Wijaya Karya Insan Pertiwi.

1. 1.

12

Page 188: Annual Report 2009

186 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

Umum - Lanjutan General - Continued

Ikhtisar Data Keuangan Financial Data Summary

DescriptionTotal Assets

Total LiabilitiesEquity

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung ("WIKA GEDUNG") PT Wijaya Karya Bangunan Gedung ("WIKA GEDUNG")

Modal Dasar/Authorized Capital 625 625,000,000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Paid in Capital :

Pemegang Saham/Shareholders Nilai Nominal/Par Value of Rp.1.000.000,- per shareSaham/Share Rupiah penuh/Full amount %

Jumlah/Total 625 625,000,000 100%Saham dalam Portepel/Portfolio Stock -

- Suprapto 32 32,000,000 5.12%- Ir. Hastjaryo 62 62,000,000 9.92%

- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 438 438,000,000 70.08%- Widjanarko Tantono 93 93,000,000 14.88%

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung didirikan sesuaiAkta No.43 tanggal 24 Oktober 2008 dibuat di hadapanImas Fatimah, SH. Notaris di Jakarta. Anggaran Dasartelah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum danHak Asasi Manusia Republik Indonesia sesuai surat No. AHU.92223.AH.01.01.TH 2008 tanggal 1 Desember2008.

PT Wijaya Karya Bangunan Gedung was officially establishedpursuant to Deed No.43 dated October 24, 2008 drawn up andpassed before Imas Fatimah, SH. Notary Public practicing inJakarta, whose Articles of association of the Company hasobtained legalization from Minister of Law and Human Rights ofthe Republic of Indonesia under the letter No.AHU.92223.AH.01.01. TH 2008 dated December 1, 2008.

Maksud dan tujuan dari Perseroan adalah Industrikonstruksi dan tehnik, jasa pemborongan dengan polapembayaran termin maupun turnkey/Bangun OperasiSerah, pengelolaan dan penyewaan gedung/kawasanniaga terpadu, perdagangan dan pemeliharaanperalatan serta material konstruksi, layananpeningkatan kemampuan di bidang jasa konstruksi dantehnik pada khususnya sesuai dengan prinsip-prinsipperseroan terbatas.

The purpose and objective of the company shalll beconstruction and engineering industry, contracting servicesunder the pattern of termyn and turnkey progress/Build OperateTransfer (BOT), building/ integrated commercial areamanagement and rental, equipment construction materialtrading and maintenance and capability improvement servicesin construction and engineering services especially inaccordance with the principles of limited company.

Struktur permodalan dan komposisi susunan pemegangsaham PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung adalahsebagai berikut :

The Structure of capitalization and composition of the structureof shareholders of PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung :

Jumlah Kewajiban 32,120,616 17,374,375 Jumlah Ekuitas 16,708,043 17,228,637

Uraian 2009 2008Jumlah Aset 48,828,659 34,603,012

- Koperasi Karyawan PT Wijaya Karya (Kokar Wika) 500 500,000,000 1% Jumlah/Total 50,000 50,000,000,000 100%

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Paid in Capital :- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 49,500 49,500,000,000 99%

Pemegang Saham/Shareholders Nilai Nominal/Par Value of Rp.1.000.000,- per shareSaham/Shares Rupiah penuh/Full amount %

Modal Dasar/Authorized Capital 200,000 200,000,000,000

Saham dalam Portepel/Portfolio Stock 150,000 150,000,000,000

1. 1.

13

Page 189: Annual Report 2009

1872009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

Umum - Lanjutan General - Continued

Ikhtisar Data Keuangan Financial Data Summary

DescriptionTotal Assets

Total LiabilitiesEquity

PT Wijaya Karya Jabar Power ("WIKA JABAR POWER") PT Wijaya Karya Jabar Power ("WIKA JABAR POWER")

Ikhtisar Data Keuangan Financial Data Summary

DescriptionTotal Assets

Total LiabilitiesEquity

Jumlah Ekuitas 57,027,536 50,093,001

PT. Wijaya Karya Jabar Power didirikan sesuai AktaNo.2 tanggal 16 Juli 2009 dibuat di hadapan A.BudyPrihastyanti Suryaningsih, SH., di Bandung yang telahmendapatkan pengesahan dari Menteri KehakimanRepublik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C-388.HT.03.01.TH 2000.

PT. Wijaya Karya Jabar Power was officially establishedpursuant to Deed No.2 dated July 16, 2009 of A.BudyPrihastyanti Suryaningsih, SH. Notary practicing in Bandung,whose Articles of association of the Company has obtainedlegalization from Minister of Law and Human Rights of theRepublic of Indonesia under the letter No.C-388.HT.03.01.TH2000.

Maksud dan tujuan dari Perseroan adalahmenyelenggarakan usaha pengembangan Panas Bumisisi hulu (up stream) dan pengembangan PembangkitListrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di sisi hilir (down stream) dan menyelenggarakan usahaketenagalistrikan sampai dengan Pembangkit ListrikTenaga Panas Bumi dengan memanfaatkan sumberpanas bumi yang berada di daerah Gunung TampomasKabupaten Sumedang dan Subang Propinsi JawaBarat.

The purpose and objectives of the Company is to conductefforting up stream geothermal development and the downstream development of Power Geothermal (PLTP) and helduntil the electricity business by Power Plant by utilizinggeothermal heat source earth where is located in the area ofMount Tampomas Sumedang and Subang Province of WestJava.

Jumlah Aset 133,240,523 50,093,001 Jumlah Kewajiban 76,212,986 -

Uraian 2009 2008

- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk 495,000 4,950,000,000 55%- PT Jasa Sarana 360,000 3,600,000,000 40%

Modal Dasar/Authorized Capital 3,600,000 36,000,000,000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Paid in Capital :

Struktur permodalan dan komposisi susunan pemegangsaham PT. Wijaya Karya Jabar Power adalah sebagaiberikut :

The Structure of capitalization and composition of the structureof shareholders of PT. Wijaya Karya Jabar Power as follows :

Pemegang Saham/Shareholders Nilai Nominal/Par Value of Rp.10.000,- per shareSaham/Shares Rupiah penuh/Full amount %

Jumlah Aset 8,913,749 - Jumlah Kewajiban 27,084 -

Saham dalam Portepel/Portfolio Stock 2,700,000 27,000,000,000

Uraian 2009 2008

- Resources Java Tehnik.MI 45,000 450,000,000 5% Jumlah/Total 900,000 9,000,000,000 100%

8,886,665 -

1. 1.

Jumlah Ekuitas

14

Page 190: Annual Report 2009

188 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

Umum - Lanjutan General - Continued

Penawaran Umum Saham Perusahaan Public Offering the Company Shares

Shares Allocation Program

Porsi saham ESA untuk manajemen (pengurus danpengawas) adalah sebesar 22,5% dengan pembagiansebesar 17,5% untuk manajemen perusahaan indukdan sebesar 5% untuk manajemen anak perusahaan.Adapun porsi saham ESA untuk pegawai sebesar77,5% dengan pembagian sebesar 62,5% untukpegawai perusahaan induk dan sebesar 15% untukpegawai anak perusahaan.

The ESA share portion to management (both management andsupervisor) shall be 22.5% under distribution of 17.5%, tomanagement of the parent company and 5% to subsidiarycompany. ESA share portion to the employee shall be 77.5%under the distribution of 62.5% to the employee parentcompany and 15% to the employee of subsidiary company.

Pada tanggal 11 Oktober 2007, Perusahaanmemperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepamdengan suratnya No.S-5275/BL/2007 untuk melakukanpenawaran perdana kepada masyarakat atas1.846.154.000 lembar saham seri B baru, dengan nilainominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp420 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkanpada Bursa Efek Jakarta pada tanggal 29 Oktober2007.

On October 11, 2007, the Company has obtained effectivestatement from the Chairman of Capital Market SupervisoryAgency under the letter No.S-5275/BL/2007 to conduct initialpublic offering for 1,846,154,000 shares of New Serie B, withpar value of Rp 100 per share and bid price of Rp 420 pershare. Such shares shall be listed in Jakarta Stock Exchangeon October 29, 2007.

Seluruh saham perusahaan sebanyak 5.846.367.500saham pada tahun 2009 dan 5.846.154.000 sahampada tahun 2008 telah dicatatkan pada Bursa EfekIndonesia

All share of the company of 5,846,367,500 shares in 2009 and5,846,154,000 shares in 2008 have been listed in IndonesianStock Exchange.

e. e.

1. 1.

Program Penjatahan Saham (Employee StockAllocation/ESA)

Program ESA adalah penjualan saham Perseroankepada peserta program ESA, melalui penjatahan pastipada saat penawaran umum perdana sahamdilaksanakan. Jumlah saham dalam program ESAsebanyak-banyaknya 10% dari jumlah saham yangditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham,dengan harga diskon sebesar 20% (Dua puluh persen)dari harga Penawaran Umum, yang harus dibayarsecara penuh oleh peserta program ESA pada saatmelakukan Pemesanan Saham. Saham yang diperolehdari program ESA diberlakukan Lock Up Period selama8 bulan sejak pencatatan di BEJ. Adapun beban diskonharga sebesar 20% tersebut akan ditanggung olehPerseroan.

ESA Program shall be individual shares selling offered to theparticipant of ESA program, through definite allocation at thetime of initial public offer implementation. The total amount ofshares in ESA program shall be at most of 10% of total sharesso offered in Initial Public Offer of Shares, with the discountedprice of 20% (Twenty percent) of Public Bid Price so fullypayable by participant of ESA program in the course of sharesorder implementation. The acquired shares from ESA programshall apply Lock Up Period within 8 months as of the date of listin BEJ. The discounted price of 20% shall be duly borne by thecompany.

Dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaranumum kepada masyarakat tersebut sebesar 10% atausebanyak 184.615.400 lembar saham biasa seri Bdijatahkan secara khusus kepada manajemen dankaryawan perusahaan melalui program penjatahansaham untuk pegawai perusahaan.

From the total shares offered in public offering of 10% or184,615,400 shares of general of serie B shall be allocated inspecial manner to the management and employee of thecompany through shares allocation program to the EmployeeStock Allocation/ESA.

Program ESA diimplementasikan sesuai denganPeraturan Bapepam No. IX.A.7.

ESA Program shall be implemented in accordance withRegulation of Capital Market Supervisory Agency No.IX.A.7.

15

Page 191: Annual Report 2009

1892009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

Umum - Lanjutan General - Continued

See note in 31 & 33

Kebijakan Akuntansi Accounting Policy

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporanarus kas disusun berdasarkan konsep akrual. Dasarpengukuran yang digunakan dalam penyusunanlaporan keuangan adalah konsep harga perolehan,kecuali persediaan yang dinyatakan sebesar nilaiyang lebih rendah antara biaya perolehan dengannilai realisasi bersih.

The consolidated financial statements, except for thestatements of cash flows are prepared using the accrual basisof accounting. The measurement basis used is historical cost,except for inventory which is stated in the lower cost and netrealizable value.

Laporan arus kas konsolidasian disusunmenggunakan metode langsung dan arus kasdiklasifikasikan atas dasar aktivitas operasi, investasidan pendanaan.

Consolidated cash flows are prepared based on direct methodby classifying cash flow on the basis of operating, investing andfinancing activities.

Mata uang yang digunakan dalam penyusunanlaporan keuangan konsolidasian adalah mata uangRupiah yang merupakan mata uang fungsionalperusahaan dan Anak perusahaan

The reporting currency used in the preparation of theconsolidated financial statements is Indonesia Rupiah which isthe functional currency of the company and Subsidiaries

Lihat catatan 31 & 33

2. 2.

a. Basis of consolidated financial statements presentation

Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuaidengan prinsip akuntansi yang berlaku umum diIndonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan danPeraturan Bapepam No.VIII.G.7 tanggal 13 Maret2000 mengenai Pedoman Penyajian LaporanKeuangan serta Surat Edaran Bapepam Nomor SE-02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentangPedoman Penyajian Laporan Keuangan Emiten atauPerusahaan Publik untuk Industri Konstruksi.

The consolidated financial statements have been prepared inaccordance with accounting principles generally accepted inIndonesia, namely Statement of Financial Accounting Standard(PSAK), and Regulation of Capital Market Supervisory BoardNo.VIII.G.7 dated March 13, 2000 regarding Guidelines forPresentation of Financial Statement and Circular Letter ofCapital Market Supervisory Board Number SE-02/PM/2002dated December 27, 2002 regarding Financial StatementPresentation Guidelines for Construction Public Company.

Program ESOP/MSOP adalah pemberian Hak OpsiPembelian Saham kepada peserta ProgramESOP/MSOP untuk membeli saham baru yang akandikeluarkan dari portepel Perseroan sebanyak-banyaknya 5% dari modal ditempatkan dan disetordalam Perseroan yang berdasarkan PeraturanBapepam No.IX.D.4 merupakan maksimum sahamyang dapat diterbitkan oleh perusahaan publik dalamperiode 5 (lima) tahun tanpa memberikan hak lebihdahulu kepada pemegang saham lama (Hak MemesanEfek Terlebih Dahulu/HMETD).

ESOP/MSOP program is the grant for the Right of SharePurchase Option to the Participant of ESOP/MSOP program topurchase new shares so duly issued by portfolio of company of5% of subscribed and paid up capital in the Company on thebasis of Regulation of Capital Market Supervisory AgencyNo.IX.D.4 constituting maximum share that may be issued bythe public company within the period of 5 years without priorright grant to the former shareholders (First Stock SubscriptionRight/HMETD).

Opsi Pembelian Saham untuk Manajemen danKaryawan

Shares Purchase Option for Management and Employees

1. 1.

16

Page 192: Annual Report 2009

190 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

Kebijakan Akuntansi - Lanjutan Accounting Policy - Continued

Prinsip - prinsip Konsolidasi The principles of Consolidation

Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

United States of America DollarEuropean Euro

Japanese YenSingapore Dollar

Dinar

2. 2.

c. c. Transaction and Balance in Foreign Currency

Pembukuan perusahaan dan anak perusahaandilakukan dalam satuan Rupiah. Transaksi-transaksiselama tahun berjalan dalam mata uang asingdijabarkan ke mata uang Rupiah dengan kurs yangberlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggalneraca, aset dan kewajiban moneter dalam uangasing dijabarkan dalam mata uang Rupiah denganmenggunakan kurs tengah Bank Indonesia.Keuntungan atau kerugian kurs yang timbuldibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasiandalam tahun yang bersangkutan. Pada tanggal 31Desember 2009 dan 2008, nilai tukar yang digunakanadalah sebagai berikut :

Financial recording of the company and subsidiary companymade in Rupiah currency. Transactions denominated in foreigncurrencies are converted into rupiah at the exchange rateprevailing at the date of transactions. At the balance sheet date,monetary asset and liabilities in foreign currencies aretranslated into Rupiah currency at the middle rate of BankIndonesia at the date. Exchange gains and losses arising arerecognized in the consolidated statement of income. As ofDecember 31, 2009 and 2008, the exchange rates were usedas follows :

2009 2008

Kebijakan akuntansi yang dipakai dalam penyajianlaporan keuangan konsolidasian telah diterapkansecara konsisten oleh Perusahaan Anak, kecualidinyatakan secara khusus.

Accounting policy so required in the presentation ofconsolidated financial statement has been applied consistentlyby the Subsidiaries, unless otherwise expressly stated inspecial manner.

Hak minoritas atas laba (rugi) bersih dan ekuitasAnak perusahaan dinyatakan sebesar proporsipemegang saham minoritas atas laba (rugi) bersihdan ekuitas Anak perusahaan tersebut

The Net Minority interest on gain (loss) and equity ofsubsidiaries are stated at the proportion of ownership of theminority shareholders on gain (loss) and equity of the relatedsubsidiaries.

Penyertaan pada Perusahaan Anak seperti dijelaskanpada catatan 1d.

Participation in Subsidiary shall be notified in Notes 1d.

b. b.

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporankeuangan Perseroan dan Perusahaan Anak dengankepemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupuntidak langsung, kecuali anak perusahaan yangpengendaliannya bersifat sementara atau terdapatpembatasan jangka panjang yang mempengaruhikemampuan Anak perusahaan untuk mengalihkandananya kepada Perusahaan.

Consolidated financial statement shall include the financialstatement of the Company and Subsidiaries which are ownedmore than 50% either directly or indirectly, except for thesubsidiary which is intended to be temporarily controlled oroperated under long-term restrictions; which significantly effectsthe ability to transfer funds to the Company.

Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antaraPerusahaan Anak di dalam Perusahaan Induk telahdieliminasi dalam penyajian laporan keuangankonsolidasian.

The consequence of all transaction and balance made amongthe Subsidiaries within the Parent Company have beeneliminated in the presentation of consolidated financialstatement.

Dolar Amerika Serikat 9,400 10,950

Dolar Singapura 6,698.51 7,608 Dinar 133.61 156.24

Euro Eropa 13,509.68 15,432 Yen Jepang 101.68 121,22

17

Page 193: Annual Report 2009

1912009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

Kebijakan Akuntansi - Lanjutan Accounting Policy - Continued

Related Parties

1) 1)

2) 2) Associated company;

3) 3)

4) 4)

5) 5)

Perusahaan asosiasi.

Perorangan yang memiliki, baik secara langsungmaupun tidak langsung, suatu kepentingan haksuara di perusahaan pelapor yang berpengaruhsecara signifikan, dan anggota keluarga dekatdari perorangan tersebut (yang dimaksuddengan anggota keluarga dekat adalah merekayang dapat diharapkan mempengaruhi ataudipengaruhi perorangan tersebut dalamtransaksinya dengan perusahaan pelapor).

Individuals who having both directly or indirectly voting rightinterest in the reporting company influencing significantly andmembers of close family from the mentioned individualperson (the term of member of close family shall be thosewho could be expected to have influence or been influencedby individual person in term of transactions made with thereporting company).

Karyawan kunci, yaitu orang-orang yangmempunyai wewenang dan tanggung jawabuntuk merencanakan, memimpin danmengendalikan kegiatan perusahaan pelaporyang meliputi anggota dewan komisaris, direksidan manajer dari perusahaan dan anggotakeluarga dekat orang - tersebut, dan

Key employee is the person having authority andresponsibility to plan, lead and control the activities ofreporting company including member of board ofcommissioners, board of directors and manager of thecompany and member of family who close with thementioned persons, and

Perusahaan dimana suatu kepentingansubstansial dalam hak suara dimiliki baik secaralangsung maupun tidak langsung, oleh setiaporang yang diuraikan dalam angka 3) atau 4),atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruhsignifikan atas perusahaan tersebut. Inimencakup perusahaan-perusahaan yang dimilikidewan komisaris, direksi atau pemegang sahamutama dari perusahaan pelapor dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggotamanajemen kunci yang sama denganperusahaan pelapor.

The company in which substantial interest in voting rightheld both in direct or indirect manner, by each person sonotified in point 3) or 4), or such each person holdingsignificant influence to the aforementioned company. Itincludes companies having member of board ofcommissioner, board of director , or main shareholders of thereporting company and the companies holding keymanagement member so similar with the reporting Company.

Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihakyang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai denganPernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.7, "Pengungkapan atas pihak-pihak yang mempunyaihubungan istimewa". diartikan sebagai berikut :

The company has transactions with other parties establishingspecial relationship. In accordance with Statement of FinancialAccounting Standard No.7 "Disclosure in respect of Partiesestablishing special relationship" stated as follows:

Yang dimaksud pihak-pihak yang mempunyaihubungan istimewa adalah :

The term of parties establishing special relationship shall havethe following meaning :

Perusahaan yang melalui satu atau lebihperantara, mengendalikan, atau dikendalikanoleh,atau berada di bawah pengendalianbersama dengan perusahaan pelapor (termasukperusahaan holding, anak perusahaan dansesama anak perusahaan).

The Company through one or more agencies shall control orshall be controlled by, or under the mutual control with thereporting company (including holding companies,subsidiaries and fellow subsidiaries)

d. d.

2. 2.

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa

18

Page 194: Annual Report 2009

192 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

Kebijakan Akuntansi - Lanjutan Accounting Policy - Continued

1) 1)

2) 2)

3) 3)

4) 4)

Cash and Cash Equivalent

Allowance for Doubtful Accounts

e. Kas dan Setara Kas e.

Kas dan setara kas mencakup kas, bank daninvestasi jangka pendek yang jatuh tempo dalamwaktu tiga bulan atau kurang. Kas dan setara kasyang telah ditentukan penggunaannya atau tidakdapat digunakan secara bebas tidak tergolong dalamkas dan setara kas.

Cash and cash equivalent include short term cash, bank andinvestment due within the period of three months or less. Cashand cash equivalent so determined the use or limited to beused may not be classified as cash and cash equivalent.

f. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu f.

Perseroan mengadakan perjanjian dalamrangka usaha perseroan dengan BUMN-BUMN lain maupun anak perusahaan sertalembaga-lembaga pemerintah yangberwenang.

The company enters into agreement for the purpose ofbusiness made by the company and other State OwnedEnterprises and subsidiaries and competent authorizedgovernmental.

Mempunyai anggota pengurus yang samadengan anak perusahaan yaitu direksiperseroan menjadi anggota dewan komisarisanak perusahaan.

Company's member of management so similar with thesubsidiary i.e. Board of director of the company to be themember of Board of Commissioner of the subsidiarycompany.

Semua transaksi dengan pihak-pihak yangmempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukandengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga,persyaratan dan kondisi sebagaimana dilakukandengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporankeuangan konsolidasian.

All transactions made by the parties establishing specialrelationship, either conducted by or not conducted underinterest rate or price, similar requirements and conditions asconducted by the third party shall be disclosed in consolidatedfinancial statement.

Sifat hubungan istimewa yang terjadi padaperusahaan adalah sebagai berikut :

The characteristic of related parties established by thecompany shall be as follows:

Pemerintah Republik Indonesia yang diwakilioleh menteri negara BUMN merupakanpemegang saham mayoritas perseroan. Olehkarena itu perseroan dan BUMN lain memilikihubungan affiliasi melalui penyertaan modalpemerintah Republik Indonesia.

Government of the Republic of Indonesia represented byState Minister for State Owned Enterprise shall constitutemajority shareholders of the company. Therefore, theCompany and other State Owned Enterprises shall establishaffiliation through the capital participation of the Governmentof Republic of Indonesia.

Perseroan memiliki dana dan memilikipinjaman dana pada bank-bank pemerintahatau bank-bank yang dimiliki oleh BUMNdengan persyaratan dan tingkat bunga normalsebagaimana berlaku pada pihak ketiga.

The company deposits its fund and has funding loan ingovernmental banks or any banks held by the State OwnedEnterprise under the terms of conditions and normal interestrate as applicable to the third party.

Perusahaan menerapkan akuntansi BUMNKonstruksi yang ditindaklanjuti dengan SK DireksiNo.IN.03.00/A.DIR.0003/2005 tentang pembentukanpenyisihan piutang ragu-ragu dengan kriteria sebagaiberikut :

The company has applied Construction Stated OwnedEnterprise accounting as further implemented by Letter ofDecision of Board of Director No. IN.03.00/A.DIR.0003/2005regarding formation of provision for doubtful account under thefollowing criteria :

2. 2.

19

Page 195: Annual Report 2009

1932009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

Kebijakan Akuntansi - Lanjutan Accounting Policy - Continued

Retention Receivable

Due from Customer

Persediaan Inventory

>24 - 27 bulan/months 40% >27 - 30 bulan/months 60% >30 - 33 bulan/months 80%

>15 - 18 bulan/months 10% >18 - 21 bulan/months 20% >21 - 24 bulan/months 30%

Umur piutang/Aging Accounts Prosentase/Percentage

>12 - 15 bulan/months 5%

Inventory of finished goods, raw material, accessories and workin progress on the basis of the lowest value between acquisitioncost and net realization value. The acquisition cost isdetermined using weighted average method. Merchandiseinventory failed to be sold due to the type, shape or model thatare not in accordance with the market demand shall beremoved to other assets. Such unsold inventory is set aside of20% of final balance value of related inventory.

h. Tagihan Bruto Pemberi Kerja atas Kontrak h.

Tagihan bruto pemberi kerja merupakan piutangperusahaan yang berasal dari pekerjaan kontrakkonstruksi yang dilakukan namun pekerjaan yangdilakukan masih dalam pelaksanaan. Tagihan brutodisajikan sebesar selisih antara biaya yang terjadiditambah dengan laba yang diakui dikurangi dengankerugian yang diakui dan termin.

Due from customer constitutes the company receivablesourcing from construction employment contract so dulyconducted, but the activities as carried out shall be in thecourse of implementation. Due from customer shall be servedamounting to the difference between the accrued cost so addedby admitted profit and decreased by admitted loss andinstallment.

Tagihan bruto diakui sebagai pendapatan sesuaidengan metode persentase penyelesaian yangdinyatakan dalam berita acara penyelesaianpekerjaan yang belum diterbitkan faktur karenaperbedaan antara tanggal berita acara progres fisikdengan pengajuan penagihan pada tanggal neraca.

Due from customer is recognized as income in accordance withthe method of percentage of completion declared inCertification of completion of the works in which the invoice hasnot been yet issued due to differences between the datephysical progress and submission of invoice on the date ofbalance sheet.

>33 - 36 bulan/months 100%

g. Piutang Retensi g.

Piutang retensi merupakan piutang perusahaankepada pemberi kerja yang akan dilunasi setelahpenyelesaian kontrak atau pemenuhan kondisitertentu yang ditetapkan dalam kontrak. Piutangretensi dicatat pada saat pemotongan sejumlahpersentase tertentu dari setiap tagihan termin untukditahan pemberi kerja sampai suatu kondisi setelahpenyelesaian kontrak dipenuhi.

Retention receivable constitute the company receivable to theemployer that shall be fully paid upon the completion of contractor complience with certain condition as stipulated in contract.The retention receivable shall be recorded at the time of set offby several definite percentage of each installment receivable tobe retained by the employer until certain condition upon thecompletion of contract.

i. i.

Persediaan barang jadi, bahan baku, perlengkapandan barang dalam proses diakui berdasarkan nilaiterendah antara harga perolehan atau nilai realisasibersih. Harga perolehan ditentukan denganmenggunakan metode rata-rata tertimbang.Persediaan barang dagangan yang tidak terjualkarena tipe, bentuk atau model tidak sesuai dengankebutuhan pasar, dipindahkan ke aset lain-lain.Persediaan yang tidak terjual disisihkan sebesar 20%dari nilai saldo akhir persediaan yang bersangkutan.

2. 2.

20

Page 196: Annual Report 2009

194 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

Kebijakan Akuntansi - Lanjutan Accounting Policy - Continued

Persediaan Real Estat Real Estate Inventory

Biaya dibayar di muka Prepaid expenses

Investasi InvestmentInvestasi Jangka Pendek Short-term Investment

Persediaan real estat terdiri tanah dan bangunan,bangunan sedang dalam penyelesaian dan tanahsedang dikembangkan dinyatakan sebesar biayaperolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebihrendah.

Real estate inventory consist of land and building. The buildingin the process of completion and land is being developed,declared as amount as acquisition cost or net realization value,which one is lowest.

Business expenses, production cost, procurement cost,distribution cost shall be borne in proportional manner under theincome so admitted per period.

Untuk biaya-biaya dibayar di muka sewa danasuransi diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garislurus.

Prepaid expenses in terms of rental and insurance fee shall beamortized during the benefit period of each cost pursuant to prorate method.

k. k.

Biaya pinjaman yang berhubungan dengan kegiatanpengembangan proyek dikapitalisasi ke proyek yangsedang dikembangkan.

Loan cost in connection with the project developing activities iscapitalized to the project that is being developed.

j. j.

Biaya dibayar di muka terdiri dari biaya usaha, biayaproduksi, biaya pengadaan, biaya pengelolaan, biayadistribusi, biaya sewa dan asuransi.

Prepaid expenses consist of business expenses, productioncost, procurement cost, management cost, distribution cost,rental and insurance fee.

Biaya perolehan tanah sedang dikembangkanmeliputi biaya perolehan tanah yang belumdikembangkan ditambah dengan biayapengembangan langsung dan tidak langsung padaaset pengembangan real estat ditambah denganbiaya pinjaman.

Land acquisition cost is being developed including Land forDevelopment acquisition cost as added by direct and indirectdeveloped cost on real estate developed asset and added byloan cost.

Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkanmeliputi biaya pra perolehan dan perolehan tanah dandipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkanpada saat pematangan tanah akan dimulai ataudipindahkan ke tanah matang pada saat tanahtersebut siap dibangun.

Land acquisition cost not yet developed shall include pre-landacquisition cost and land acquisition and removed to the landthat is being developed at the time of improvement on land isbegun or removed to the improved land at the time the land isready to be built

Biaya perolehan bangunan sedang dalampenyelesaian meliputi biaya perolehan tanah yangtelah selesai dikembangkan ditambah dengan biaya-biaya pembangunan dan biaya pinjaman sertadipindahkan ke aset tanah dan bangunan pada saatdibangun dan siap dijual.

Building acquisition cost that is being completed shall includeland acquisition cost that has been completed to be developedand added by developed cost and loan cost and removed to theland and building assets during the development and it is readyto be sold.

Deposito berjangka yang jatuh tempo kurang dari tigabulan namun dijaminkan dan deposito berjangka yangjatuh tempo lebih dari tiga bulan disajikan sebagaiinvestasi jangka pendek dan dinyatakan sebesarperolehan.

Time deposit due less than three months but pledged and timedeposit due more than three months shall be served as shortterm investment and mentioned amounting to acqusition value.

Untuk biaya usaha, biaya produksi, biaya pengadaan,biaya distribusi akan dibebankan secara proporsionaldengan pendapatan yang diakui pada setiap periode.

2. 2.

21

Page 197: Annual Report 2009

1952009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

Kebijakan Akuntansi - Lanjutan Accounting Policy - Continued

Investasi Pada Perusahaan Asosiasi Investment to Association Company

Tanah Belum Dikembangkan Land for Development

Aset Tetap Fixed assets

1). Kepemilikan Langsung 1). Direct Acquisition

Prasarana InfrastructureOffice building, employee housing, guest house and

permanent villaBangunan semi permanen dan pabrik Semi permanent building and plantPerlengkapan kantor Office equipmentKendaraan bermotor Motor VehiclesPeralatan proyek - Mesin dan peralatan prefab Project equipment- Machines and prefab housing

Project equipment is depreciated under sum of the years digitmethod so duly adjusted, while other fixed asset shall be madeunder straight line method.

Estimasi umur ekonomis aset tetap sesuai SuratKeputusan Direksi No.01.09./A.DIR 0702/95 tanggal22 Desember 1995, adalah sebagai berikut :

Estimated useful life of fixed asset based on Letter of Decisionof Board of Director No.01.09/A.DIR 0702/95 dated December22, 1995 set forth as follows :

Tahun /Years

Tanah yang belum dikembangkan adalah tanah yangsudah dimiliki tetapi belum mulai dikembangkandinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biayaperolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of costor net realizable value) dan akan dipindahkansebagai akun persediaan pada saat mulaidikembangkan dan dibangunnya prasarana.

Land for Development is the land that has been owned, but hasnot yet developed. It shall be considered on the basis of thelowest value between acquisition value and net realization valueand removed as inventory account at the time the infrastructurebegan to be developed and built.

m. m.

Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehansetelah dikurangi akumulasi penyusutan, kecualiuntuk aset tetap tertentu yang digunakan dandiperoleh sebelum tahun 1987, dinilai kembaliberdasarkan peraturan pemerintah No.45 tanggal 2Oktober 1986 dengan kredit ke akun "selisih penilaiankembali aset tetap" dalam bagian ekuitas di neraca.

Fixed Assets shall be stated on the basis of acquisition costafter deduction of accumulated depreciation, except in certainfixed asset so required and acquired prior to 1987, revaluedunder Government Regulation No.45 dated October 2 1986 socredited to the account "Difference of reassesment on fixedasset" in part of equity in balance sheet.

Penyertaan jangka panjang pada perusahaanasosiasi dengan kepemilikan kurang dari 20%dinyatakan sebagai biaya perolehan (metode biaya).Penyertaan dengan kepemilikan antara 20%-50%dicatat dengan metode ekuitas. Berdasarkan metodeini,investasi saham pada perusahaan asosiasidisesuaikan dengan jumlah bersih kenaikan ataupenurunan laba atau rugi bersih perusahaan asosiasidan dividen yang diterima sejak tanggal akuisisi.

Long-term Investment in shares of stock in associatedcompany with less than 20% ownership is stated at cost (costmethod). The investment with the ownership of at least of 20%but not exceeding 50% are recorded by equity method in whichinvestment in shares are recorded at cost adjusted by netamount of increase or decrease of equity in the net earnings orlosses of the associated company and dividends received sincethe date of acquisition.

l. l.

Peralatan proyek disusutkan berdasarkan metodejumlah angka tahun yang disesuaikan, sedangkanaset tetap yang lainnya berdasarkan metode garislurus.

Bangunan kantor, mess/guest house, rumahtinggal/ villa permanen. 20

1044

2. 2.

22

Page 198: Annual Report 2009

196 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

Kebijakan Akuntansi - Lanjutan Accounting Policy - Continued

housing equipmentPeralatan produksi/pabrik - Mesin dan peralatan Project equipment- Machines and pilling plant

pabrik tiang beton equipment Mesin dan peralatan pabrik Machines and plant equipment

2). 2). Leases

a) a)

b) b)

c)

d) d)Pada awal sewa, nilai kini dari jumlahpembayaran sewa secara substansial mendekatinilai wajar aset sewaan; dan

At the initial lease period, present value of total of minimumlease payment in substantial manner shall approach fairvalue of lease asset, and

Sewa mengalihkan kepemilikan aset kepadalesse pada masa sewa.

Lease shall transfer the ownership of asset to the lessee atthe termination of lease period.

Lesse mempunyai opsi untuk membeli aset padaharga yang cukup rendah dibandingkan nilaiwajar pada tanggal opsi mulai dapatdilaksanakan, sehingga pada awal sewa dapatdipastikan bahwa opsi memang akandilaksanakan.

Lease shall have option to purchase the asset on sufficientlow price rather than fair value as of the date of thecommencement of the implementation of the option.Therefore, in the initial lease, it may ensure that the optionshall be implemented.

Masa sewa adalah untuk sebagian besar umurekonomis aset meskipun hak milik tidakdialihkan.

c) Lease period shall be intended to most economic aging ofassets, though, abandonment is not transferred.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biayaperolehan dan dipindahkan ke aset tetap pada saatselesai dan siap digunakan.

Construction in progress stated at cost and removed into fixedasset at the time of the completion and ready to be used.

4 - 84 - 8

Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan padalaporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.Pemugaran dan peningkatan daya guna dalam jumlahbesar dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidakdigunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan sertaakumulasi penyusutan dan amortisasinya dikeluarkandari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan labaatau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan labarugi tahun yang bersangkutan.

Maintenance and repairs cost are charged as an expense asincurred in consolidated financial statement. Renewals andimprovements which extend the useful lives of the fixed assetsare capitalized. When assets are retired or otherwise disposedof, their acquisition cost and the related accumulateddepreciation are eliminated from the financial statements, andthe resulting gains and losses are recognized in the statementsof income.

Sewa

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewapembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secarasubstansial seluruh risiko dan manfaat yang terkaitdengan kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikansebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkansecara substansial seluruh risiko dan manfaat yangterkait dengan kepemilikan aset.

Lease is classified as financing lease, if such lease transferssubstantially all risks and benefits related to the ownership ofthe assets. Lease is classified as operating lease, if such leasedoes not transfers substantially all risks and benefits related tothe ownership of the assets.

Klasifikasi sewa sebagai sewa pembiayaan atausewa operasi didasarkan pada substansi transaksidan bukan pada bentuk kontraknya. Contoh darisituasi yang secara individual atau gabungan dalamkondisi normal mengarah pada sewa yangdiklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan adalah :

Lease classification as financing lease or operating lease shallbe made under the substance of transaction and instead of theform of contract. The example of either individual or collectivesituation in normal condition refering to the lease which isclassified as financing lease shall be as follows :

4 - 8

2. 2.

23

Page 199: Annual Report 2009

1972009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

Kebijakan Akuntansi - Lanjutan Accounting Policy - Continued

e) e)

a) a)

b) b)

c) c)

Proyek Kerja Sama Joint Operation

Aktiva tetap yang tidak di gunakan dalam usaha Unused Assets

Pendapatan diakui pada saat laporanpertanggungjawaban proyek disetujui dan dicatatsebesar porsinya.

Income is recognized upon the approval and record of projectliable statement under the quantity of the portion.

Jika lesse dapat membatalkan sewa, maka rugilessor yang terkait dengan pembatalanditanggung oleh lesse.

If the lessee cancel to lease, then the loss suffered by lessorrelated to such cancellation shall be duly borne by lessee.

Laba atau rugi dari fluktuasi nilai wajar residudisebabkan kepada lesse sebagai contoh, dalambentuk potongan harga rental dan setara dengansebagian besar hasil penjualan residu padaakhir sewa );dan

Pofit or loss of scrap fair value fluctuation shall be borne tothe lessee, for an example, in form of lease discount andequal to the most of scrap selling proceeds at the terminationof lease period; and

Lesse memiliki kemampuan untuk melanjutkansewa untuk periode kedua dengan nilai rentalyang secara substansial lebih rendah dengannilai pasar rental.

Lessee shall be capable to continue the lease to the secondperiod with lease value in substantial manner that is morethan lease market value.

Aset sewaan bersifat khusus dan dimana hanyalesse yang dapat menggunakannya tanpa perlumodifikasi secara material.

Lease asset shall have special characteristic and in whichonly lessee who may use it without requiring modificationmaterially.

Indikator dari situasi yang secara individual ataupungabungan dapat juga menunjukkan bahwa sewadiklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan :

Indication from the individual or collective situation may showthat the lease is classified as financing lease so set forth asfollows :

Perusahaan melakukan perjanjian kerjasama denganberbagai pihak sebagaimana tersebut pada masing-masing perjanjian, berupa penyerahan dana kepadapengelola dengan kewajiban yang tertuang dalamperjanjian kerjasama menurut porsi yang ditetapkan.Pengelola proyek dibentuk dengan dengan anggotayang berasal dari masing-masing pihak yangmelakukan perjanjian. Pengelola proyek inimelaksanakan kegiatan pembangunan proyek yangberasal dari pemberi kerja (owner ) danbertanggungjawab sepenuhnya terhadap seluruhkegiatan tersebut termasuk laporanpertanggungjawaban keuangan dan proyek kepadamasing-masing pihak yang melakukan perjanjiankerja sama. Penyerahan dana kepada pengelolaproyek dicatat dan diberlakukan sebagai SetoranDana Kerja Sama Operasi.

The company has cooperation agreement with various partiesas contained in respective agreement, in form of fundsubmission to the management under the obligation enteredinto in the cooperation agreement pursuant to the determinedportion. Project management shall be formed by the memberfrom the respective parties conducting the joint operationagreement. This project management shall implement projectdeveloping activities recommended from the owner and shall beheld full liable to any and all activities including financial andproject liable statement to respective party carrying out the jointoperation agreement. Fund submission to the said projectmanagement shall be recorded and applied as fund for paid upoperational joint operation.

o. o.

Aktiva tetap yang tidak digunakan dalam kegiatanusaha dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidakdisusutkan, disajikan dalam kelompok aktiva lain-lain.

Fixed assets that are not required in terms of business activitiesshall be declared amounting to the acquisition price and notdepreciated in other assets classification.

2. 2.

n. n.

24

Page 200: Annual Report 2009

198 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

Kebijakan Akuntansi - Lanjutan Accounting Policy - Continued

Kewajiban bruto pemberi kerja Due to customers

Uang Muka dari Pelanggan Advance from Costumer

Hutang Obligasi dan Biaya Emisi Obligasi Bonds and Deferred Issuance Cost

Biaya Emisi Saham Share Issue Cost

Saham Beredar yang Diperoleh Kembali Treasury Stock

All expenses occurred in connection with the initial bid of theCompany shares to the public shall be recorded as set offAdditional Paid Up Capital constituting the component of equityin consolidated balance sheet.

t. t.

r. r.

Hutang obligasi disajikan sebesar nilai nominalsetelah memperhitungkan amortisasi premium ataudiskonto.

Bond debt shall be served amounting to the nominal value aftercalculating the amortization of premium or discount.

Biaya emisi obligasi merupakan biaya transaksi yangharus dikurangkan langsung dari hasil emisi dalamrangka menentukan emisi neto obligasi. Selisih antaraemisi neto dengan nilai nominal merupakan diskontoatau premium yang harus diamortisasi selama jangkawaktu obligasi dengan metode garis lurus.

Bonds issue expense shall constitute transaction cost shall bededucted directly by the issue proceeds in order to determinebonds net issue proceed. The diferrence between net issue andnominal value shall constitute discount or premium so dulyamortized within the period of bonds under straight line method.

Kewajiban bruto pemberi kerja merupakan kewajibanperusahaan yang berasal dari pekerjaan kontrakkonstruksi yang dilakukan namun pekerjaan yangdilakukan masih dalam pelaksanaan. Kewajiban brutodisajikan sebesar selisih antara biaya yang terjadiditambah laba yang diakui dikurangi dengan kerugianyang diakui dan termin.

Due to customer shall constitute liability of the companyoriginating from the constructing contracted activities as carriedout and being in the implementation process. Due to customershall be served amounting to the difference between theaccrued cost so increased by the admitted profit, then deductedby the admitted loss and installment.

q. q.

Uang muka dari pelanggan merupakan uang mukayang diterima dari pelanggan atau pemilik proyek.Jumlah tersebut secara proporsional akandikompensasikan dengan tagihan yang didasarkanatas kemajuan fisik yang telah dicapai.

Down payment made by the costumer shall constitute downpayment received from the said costumer or the owner ofproject. Such amount in proportional manner shall becompensated by the invoice on the basis of achieved physicalimprovement.

p. p.

Saham beredar yang diperoleh kembali ditarik dariperedaran, dinyatakan sebesar nilai nominal (par value method) dan disajikan sebagai pengurang"Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh" pada neracakonsolidasian. Selisih harga perolehan kembalidengan nilai nominal saham disajikan sebagaipengurang akun "Tambahan Modal Disetor" (AgioSaham).

Share supply as reacquired and drawn from the circulation shallbe declared amounting to the par value and served as set off"Full subscribed and paid up capital" in consolidated balancesheet. The difference between re price acquisition and sharenominal value shall be served as set off for the account"Additional Paid Up Capital" (Premium).

2. 2.

s. s.

Seluruh beban yang terjadi sehubungan denganpenawaran perdana saham Perusahaan kepadamasyarakat dicatat sebagai pengurang TambahanModal Disetor (Agio Saham) yang merupakankomponen ekuitas dalam neraca konsolidasian.

25

Page 201: Annual Report 2009

1992009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

Kebijakan Akuntansi - Lanjutan Accounting Policy - Continued

Dana Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Pension and Other Benefit Cost

Dana Pensiun Pension Fund

- - Realization PhDp above the average of its assumed

- Perubahan asumsi tingkat kenaikan PhDP - Change the rate of increase PhDP assumption

Imbalan Pasca Kerja Compensation of Post Employee Benefits

Above conditions have resulted in a surplus condition in theprevious year turned into a deficit of Rp 44 billion.

Perusahaan tetap mengikutsertakan seluruhkaryawan pada program jaminan hari tua melalui PTJamsostek.

The company continues to participate all employee in pensionProgram through Manpower Social insurance to PT Jamsostek.

Perusahaan menghitung kewajiban imbalan pascakerja dengan metode projected unit credit , sesuaidengan PSAK 24 (Revisi 2004). Biaya jasa kini diakuisebagai beban pada tahun berjalan. Biaya jasa lalusebagai dampak perubahan asumsi aktuaria bagikaryawan aktif diakui dalam laporan laba rugi selamasisa masa kerja rata-rata karyawan tersebut. Imbalankerja atas pemutusan hubungan kerja diakui sebagaikewajiban dan beban pada saat terjadi.

The company calculates post employment compensationliability under projected unit credit method in accordance withPSAK 24 (Revision 2004). The current service cost shall beadmitted as the current year expenses. Cost carry forward asimpact of actuary assumption changes to active employee shallbe admitted in profit and loss statement within the remainingaverage services period of the employees. Work compensationin respect of termination of employment relationship shall beadmitted as liability and expenses at the time it occurs.

Iuran pegawai ditetapkan 5% dari pendapatan tetappegawai, sedangkan iuran beban perusahaansebesar 12,3% dari pendapatan tetap pegawai.

Employment premium shall determined of 5% of fixed income ofthe employee, while the company expense premium shall be12.3% of fixed income of the employee.

Sejak tahun 2006 Dana Pensiun telah berada padaposisi Full Funded , sehingga perusahaan hanyamemiliki kewajiban untuk pemenuhan iuran saja dantidak mempunyai kewajiban untuk pemenuhan danaPast Service Liabilities (PSL).

As of 2006, Pension Fund has been in Full Funded Position,such that the company is only obliged to only fulfill the premiumand is not obliged to fulfill the fund to Past Service Liabilities(PSL).

Namun sesuai Laporan Aktuaris PT. Dian ArthaTama atas Laporan Berkala Dana Pensiun PT WijayaKarya per 31 Desember 2009 atas analisa perubahansurplus (defisit), untuk tahun 2009 telah terjadikenaikan Kewajiban Aktuaria yang cukup besarterutama disebabkan oleh :

But according Actuaries report PT. Dian Artha Tama onPensions Newsletters PT Wijaya Karya as of December 31,2009 on the analysis of changes in surplus (deficit), for the year2009 has been an increase in Actuarial Liability significantmainly due to:

u. u

Perusahaan menyelenggarakan program pensiunmanfaat pasti yang dikelola oleh Dana Pensiun WIKAuntuk pegawai organik yang masa penerimaansampai dengan tahun 2006, untuk pegawai denganmasa penerimaan 2007 dan seterusnya sertapegawai terampil diikutsertakan pada programpensiun iuran pasti yang pelaksanaannya dikelolaoleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)Manulife.

The company shall provide definite benefit pension programmanaged by WIKA Pension Fund to organic employee with therecruitment period of 2007 and subsequently and non-organicemployee (skillful employee) shall be participated in definitepremium pension program in which the implementation shall bemanaged by Manulife Financial Institution Pension Fund.

2. 2.

Realisasi PhDp rata-rata diatas dari yangdiasumsikan

Atas kondisi tersebut telah mengakibatkan kondisisurplus di tahun sebelumnya berubah menjadi defisitsebesar Rp 44 milyar.

26

Page 202: Annual Report 2009

200 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

Kebijakan Akuntansi - Lanjutan Accounting Policy - Continued

Uang Muka Proyek Jangka Panjang Advance for Long-Term Projects

Pengakuan Pendapatan dan Beban Revenue and Expense Recognition

1). 1). Land and building sales under KPR facilities :a a

)b b

)

c c

Berdasarkan ketentuan tersebut, pendapatan daripenjualan rumah diakui bila seluruh syarat berikuttelah terpenuhi :

On the basis of foregoing conditions, income of housing sellingshall be recognized if the following conditions have been fulfilled:

Penjualan tanah dan bangunan fasilitas KPR:Pengikatan jual beli telah berlaku Agreement of sale and purchase shall be effective

Harga jual akan tertagih di mana jumlahpembayaran yang diterima sekurang-kurangnya mencapai 20% dari harga jualyang telah disepakati.

Sale price shall be collected in which the amount ofreceived payment shall be at least 20% of sale price asmutually agreed.

Pendapatan bidang usaha konstruksi diakuiberdasarkan metode persentase penyelesaiaan.Persentase penyelesaian konstruksi ditetapkanberdasarkan kemajuan fisik proyek yang dinyatakandalam bentuk Berita Acara Opname Proyek (BAOP)yang ditandatangani kedua belah pihak. Terhadappendapatan usaha konstruksi yang telah diterbitkanfakturnya diakui sebagai piutang usaha, sedangkanyang belum diterbitkan fakturnya diakui sebagaitagihan bruto pemberi kerja.

Income of construction business field is recognized on the basisof percentage of completion method. The constructionpercentage of completion shall be determined under projectedphysical improvement declared in form Minutes of ProjectOpname signed both parties. In terms of constructions incomewhich its invoice has been issued shall be recognized as tradereceivable, while the invoice not yet issued shall be recognizedas due from customer.

Pendapatan bidang manufaktur dan perdagangandiakui berdasarkan penyerahan barang kepadapembeli. Pendapatan penyewaan alat-alat beratdihitung berdasarkan masa penggunaannya.Terhadap pendapatan yang telah diterbitkan fakturnyadiakui sebagai piutang usaha, sedangkan yang belumditerbitkan fakturnya diperlakukan sebagaipendapatan yang akan diterima.

Income of manufacture and trading shall be recognized undergoods delivery to purchaser . Income of heavy tools rentalservices is calculated under the period of use. In terms ofissued income, the invoice issued shall be recognized as tradereceivable, while the invoice non-issued shall be treaten asinvoice that shall be received.

Pendapatan bidang usaha perumahan diakui denganmetode akrual penuh (full accrual method ) yaitusetelah penandatanganan akte jual beli untukpenjualan tunai dan setelah akad kredit untukpenjualan melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari bank.

Income of real estate business field shall be recognized underfull accrual methods i.e. upon the signing of deed of salepurchase for cash selling and deed of credit for the sellingthrough Housing Ownership Credit (KPR) from the bank.

v. v.

Uang muka proyek jangka panjang merupakan uangmuka yang diterima dari pemberi kerja atau pemilikproyek atas pekerjaan konstruksi yang akandilakukan yang jangka waktu penyelesaian proyeklebih dari satu tahun. Jumlah tersebut secaraproporsional akan dikompensasikan dengan tagihanyang didasarkan atas kemajuan fisik yang telahdicapai.

Long-term projected down payment shall consitute downpayment as received from the employer or the owner of theproject in respect of constructing activities that shall beconducted within the period of more than one year for thecompletion of the project. Such amount in proportional mannershall be duly compensated under the invoice on the basis ofachieved physical improvement.

w. w.

Tagihan penjual terhadap pembeli pada masayang akan datang bebas dari subordinasiterhadap hutang lain dari pembeli.

Invoice so submitted by the seller to the purchaser in thesubsequent periods shall be free from subordination toother loans of the purchaser.

2. 2.

27

Page 203: Annual Report 2009

2012009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

Kebijakan Akuntansi - Lanjutan Accounting Policy - Continued

d d

2). 2).

3). 3).

a a

b b

c c

d d

4). 4).

a a

b b

c c

Harga jual akan tertagih di mana jumlahpembayaran yang diterima sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jualyang telah disepakati.

Sale price shall be collected in which amount of receivedpayment shall reach at least 20% of the sale price asmutually agreed.

Tagihan penjual terhadap pembeli pada masayang akan datang bebas dari subordinasiterhadap hutang lain dari pembeli.

Invoice as submitted by the seller to the purchaser insubsequent periods shall be free from the subordination inrespect of other loans from the purchaser.

Penjual tidak mempunyai kewajiban yangsignifikan lagi untuk menyelesaikanpematangan lahan yang dijual, pembangunanfasilitas yang dijanjikan ataupun yang menjadikewajiban penjual sesuai pengikatan jual beli.

The Seller shall not be held significant liable to completesold improvement on land, facility development soundertaken or as obligation of the seller in accordancewith the agreement of sale and purchase.

Pengakuan pendapat atas penjualan tanahbeserta bangunan tanpa fasilitas KPR bankdilakukan bila pembeli telah membayarminimum 50% dari harga jual dan nilai progrespembangunan telah mencapai minimal 80%.

Income recognition in respect of land and building salewithout bank KPR facility shall be conducted, if thepurchaser has made minimum payment of 50% of sale priceand development progress has minimum reached 80%.

Penjualan kavling tanah tanpa bangunan. Revenue from sale of land without building.

Pengikatan jual beli telah berlaku Agreement of sale and purchase shall be effective

Penjual telah mengalihkan kepada pembeliseluruh risiko dan manfaat kepemilikan yangumum yang terdapat pada suatu transaksipenjualan, dan penjual selanjutnya tidakmempunyai kewajiban atau terlibat lagi secarasignifikan dengan aset (property ) tersebut.Dalam hal ini setidak-tidaknya bangunantersebut telah diserahterimakan dan siapdihuni.

The seller have transferred to the purchaser all generalownership risks and benefits contained in saletransaction, and the seller hereinafter shall not be heldliable to or involve significantly with assets (property). Inthe manner, such building at least shall have beendelivered and accepted and shall be ready to be lived.

Penjualan tanah dan bangunan tanpa fasilitas KPR Land and building sales without KPR facilities :

Jumlah pendapatan penjualan dan biaya unitbangunan dapat diestimasi dengan andal.

The total income of development unit sale and cost maybe estimated reliably.

Pengakuan pendapatan atas penjualanapartemen diakui dengan metode persentasepenyelesaian, apabila seluruh kriteria berikutterpenuhi.

Income recognition in respect apartement sale shall berecognized under percentage of completion method, if allthis following criteria shall be fulfilled:

Proses konstruksi telah melampaui tahapawal, yaitu fondasi bangunan telah selesai dansemua persyaratan untuk memulaipembangunan telah terpenuhi;

Construction process shall pass initial phase, such asbuilding foundation shall have been completed and allrequirements to begin the development shall have beenfulfilled;

Jumlah pembayaran oleh pembeli telahmencapai 20% dari harga jual yang telahdisepakati dan jumlah tersebut tidak dapatdiminta kembali oleh pembeli.

The amount of payment by the purchaser shall reach 20%of the sale price so duly agreed and such amount shallnot be returned to the said purchaser; and

2. 2.

28

Page 204: Annual Report 2009

202 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

Kebijakan Akuntansi - Lanjutan Accounting Policy - Continued

Bunga Pinjaman Interest Loans

Beban ditangguhkan Deferred Expense

a a

b b

Goodwill Goodwill

Revaluasi Revaluation

x. x.

Bunga atas pinjaman yang digunakan untukmembangun/membuat aset tetap sampai konstruksiselesai, dibebankan sebagai unsur harga perolehan.Bunga atas pinjaman yang digunakan untukpembiayaan bidang realty dan konstruksi dibebankanke harga pokok. Bunga untuk pembiayaan bidangusaha industri dan perdagangan dibebankan sebagaibeban lain-lain.

Interest of loan required to build/make fixed asset untilconstruction finished shall be borne as an element ofacquisition cost.Interest of Loan so required to finance realtyand construction business field shall be borne in cost of goodssold. Interest for the industrial and commercial business fieldfinance shall be subject to such other expenses.

y. y.

Apabila semua persyaratan tersebut di atas tidakterpenuhi, semua penerimaan uang yang berasal daripelanggan dicatat sebagai uang muka dari pelanggandengan menggunakan metode deposit, sampaisemua persyaratan terpenuhi.

If the aforementioned terms and conditions fail to be compliedwith, then consequently all the money receipt from the customer shall be recorded as down payment made by the said customerpursuant to the deposit method until the compliance with theterms and conditions.

Beban diakui sesuai dengan manfaatnya pada tahunyang bersangkutan (accrual method).

The expenses shall be recognized in accordance with thebenefits in the relevant year (accrual method).

Goodwill merupakan selisih lebih yang tidakteridentifikasi antara biaya perolehan dengan nilaiwajar aset bersih anak perusahaan pada saatakuisisi. Goodwill diamortisasi selama 5 tahun.

Goodwill shall constitute positive increment not identifiedbetween acquisition cost and net asset fair value of subsidiariesduring the acquisiton. The goodwill shall be amortized within 5years.

aa. aa.

Revaluasi aset tetap dilakukan berdasarkanKeputusan Menteri Keuangan No.384/KMK.04/1998tanggal 14 Agustus 1998. Selisih antara nilairevaluasi dan nilai buku (nilai tercatat) aset tetapdibukukan dalam perkiraan modal dengan namaSelisih Penilaian Aset Tetap.

Revaluation of fixed assets shall be conducted on the basis ofDecree of Minister of Finance No.384/KMK.04/1998 datedAugust 14, 1998. The difference between revaluation value andbook value of fixed assets shall be booked in capitalassumption in the name of Difference of Fixed AssetsAssestment.

Biaya ditangguhkan disajikan di Neraca pada nilaibersihnya, yaitu harga perolehan dikurangi akumulasiamortisasi.

Deferred expense shall be served on Balance sheet in the netvalue, i.e. acquisition price is deducted by amortizationaccumulated.

Pembebanan pada periode berjalan dilakukan denganmetode garis lurus sesuai dengan taksiran masamanfaatnya paling lama 3 tahun. Pembebanandimulai saat manfaat dari pengeluaran tersebut mulaiterjadi.

The cost for the current year period shall be imposed understraight line method in accordance with the assumption ofbenefit period within no later than 3 years. Such charges shallbe commenced upon the benefit of accrued outcome.

z. z.

Yang dapat termasuk dalam beban ditangguhkandiantaranya :

Deferred expense shall include the following matters :

Pengeluaran untuk pendirian suatu segmendalam tahap pengembangan.

Outcome for the establishment on a segment indevelopmental phase.

Pengurusan legal hak atas tanah. Legal management for land right.

2. 2.

29

Page 205: Annual Report 2009

2032009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

Kebijakan Akuntansi - Lanjutan Accounting Policy - Continued

Pajak Penghasilan Income Tax

Beban pajak kini untuk anak perusahaan ditentukanberdasarkan penghasilan kena pajak dalam periodeyang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarifpajak yang berlaku. Aset dan kewajiban pajaktangguhan untuk anak perusahaan diakui ataskonsekuensi pajak pada tahun mendatang yangtimbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dankewajiban menurut laporan keuangan dengan dasarpengenaan pajak aset dan kewajiban pada tanggalneraca. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuksemua perbedaan temporer kena pajak dan asetpajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporeryang boleh dikurangkan dan akumulasi rugi fiskal,sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkanuntuk mengurangi penghasilan kena pajak padamasa mendatang.

Current tax assesment for subsidiaries shall be determinedunder income after tax within the related period calculated onthe basis of the prevailing tax rate. Deferred tax asset andliability for subsidiaries shall be recognized for the consequenceof tax in the subsequent years accrued from the difference ofrecorded amount on asset and liability pursuant to the financialstatement under asset and liability tax assesment on the dateof balance sheet. The deferred tax assesment shall berecognized to all temporary difference of tax assesment anddeferred tax asset shall be recognized of temporary differencethat may be deducted an accumulation of fiscal loss, to theextent that it may be possible that it may have benefit to deductincome tax hereafter.

Pajak tangguhan untuk anak perusahaan dihitungdengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atausecara substansial telah berlaku pada tanggal neraca.Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan padalaporan laba rugi konsolidasi atau ke ekuitas apabilapajak tersebut berhubungan dengan transaksi yanglangsung dikreditkan atau dibebankan ke ekuitas.

Deferred tax for subsidiaries is calculated under the prevailingtax rate or insubstantial manner shall have been applicable onthe date of the balance sheet. The deferred tax shall be borneor credited in consolidated profit loss statement or equity if suchtax is in connection with the transaction so credited or borne tothe equity in direct manner.

Sehubungan dengan ditetapkannya PeraturanPemerintah RI No.40 Tahun 2009 yang diundangkanpada tanggal 4 Juni 2009 yang merupakanPerubahan (revisi) atas Peraturan Pemerintah RINo.51 Tahun 2008 yang telah diundangkan tanggal23 Juli 2008 tentang Pajak atas Penghasilan DariUsaha Jasa Konstruksi sebagai pengganti PeraturanPemerintah RI No.140 tahun 2000, PT Wijaya Karya(Persero) sebagai pelaksana konstruksi sesuai pasal10B PP No.40 tahun 2009 dikenakan tarif 3% finaluntuk kontrak yang diperoleh mulai 1 Agustus 2008.

Related to the stipulation of Government Regulation of theRepublic of Indonesia No.40 Year 2009 so enacted on June 4,2009 as revised of No.51 Year 2008 so enacted July 23, 2008regarding Income Tax of Construction Service Business as thesubstitute of Government Regulation of the Republic ofIndonesia No. 140 Year 2000, PT Wijaya Karya (Persero) asthe construction management pursuant to Article 10BGovernment Regulation No.40 Year 2009 shall be subject totariff 3% final to the contract so achieved as August 1, 2008.

Beban penyusutan aset tetap yang direvaluasi dicatatberdasarkan metode garis lurus dengan tarifpenyusutan yang dihitung menurut sisa umurekonomis aset tersebut.

Depreciation expense of fixed assets so revaluated shall berecorded on the basis of straight line method with depreciatedrate calculated in accordance with the remaining asseteconomic aging.

Pada saat pencatatan revaluasi, akumulasipenyusutan bangunan dieliminasi ke dalam jumlahbruto dari aset bangunan, sehingga harga perolehantercatat merupakan nilai wajar dari hasil revaluasiatas bangunan tersebut.

During the record of revaluation, accumulated depreciation forthe development shall be eliminated in gross amount ofdevelopment asset, such that the recorded acquisition priceshall be fair value of revaluation proceeds for such building.

ab. ab.

2. 2.

30

Page 206: Annual Report 2009

204 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

Kebijakan Akuntansi - Lanjutan Accounting Policy - Continued

Laba Bersih Per Saham Net Earning Per Share

Segmen Usaha Business Segment

Perbedaan nilai tercatat aset atau kewajiban yangberhubungan dengan pajak penghasilan final dengandasar pengenaan pajaknya, tidak diakui sebagai asetatau kewajiban pajak tangguhan. Beban pajak kinisehubungan dengan penghasilan yang menjadisubjek pajak penghasilan final diakui proporsionaldengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yangdiakui pada periode berjalan. Selisih antarapenghasilan pajak final yang telah dibayar denganjumlah yang dibebankan sebagai beban pajakpenghasilan pajak final pada perhitungan laba rugikonsolidasi diakui sebagai pajak dibayar di muka atauhutang pajak

The difference of asset or liability recorded value in connectionwith final income tax and basis for tax assesment shall not berecognized as deferred asset or liability. Current tax charges inconnection with the income as subject for final income tax shallbe recognized proportionally with the amount of incomepursuant to the accountant so recognized in the consequtiveperiods. The difference between final income tax so fully paidby the amount borne as final income tax in terms of calculationon consolidated profit loss shall be recognized as witholding taxor tax payable.

Sesuai dengan peraturan perundangan perpajakan,penghasilan yang telah dikenakan PPh final tidak lagidilaporkan sebagai penghasilan kena pajak, semuabeban sehubungan dengan penghasilan yang telahdikenakan PPh final tidak boleh dikurangkan. Di lainpihak, baik pendapatan maupun beban tersebutdipakai dalam perhitungan laba rugi menurutakuntansi. Oleh karena itu tidak terdapat perbedaantemporer sehingga tidak diakui adanya aset ataukewajiban pajak tangguhan, dan terhadap saldo asetpajak tangguhan tahun 2007 telah dibebankan padatahun berjalan.

In accordance with laws and regulations of taxation, incomeafter Final Income Tax shall not be reported as taxable income,all charges in connection with the income income after FinalTax Income shall not be deducted. In addition, both the incomeand charges shall be required in profit loss calculation pursuantto the accounting. Therefore, there is no temporary difference,such that it shall not be recognized that there is no deferred taxasset or liability , and in respect of the deferred tax assetbalance year 2007, it has been borne in the consequitive years.

Pada laporan keuangan per 31 Desember 2008,perusahaan belum menerapkan ketentuanperpajakan sebagaimana diatur dalam PP No.51Tahun 2008 secara keseluruhan, tetapi menghitungKewajiban perpajakan sesuai PP No.51 Tahun 2008hanya untuk kontrak yang diperoleh mulai 1 Agustus2008 (tidak memberlakukan sejak 1 Januari 2008),dengan pertimbangan Perusahaan secara bersama-sama dengan Kontraktor BUMN Karya lainnya danAsosiasi Kontraktor Indonesia telah mengajukan suratkeberatan terhadap pemberlakuan PP No.51 Tahun2008 yang dikeluarkan tanggal 20 Juli 2008 dandiundangkan pada tanggal 23 Juli 2008, yang berlakusurut sejak 1 Januari 2008.

In the financial statements as of December 31, 2008, thecompany has not implemented the tax provisions as stipulatedin Government Regulation No.51 of 2008 as a whole, butcalculating tax obligations according to Regulation No.51 of2008 only to contracts derived from August 1, 2008 (does notapply since January 1, 2008), with consideration of theCompany jointly with any other contractor's work and the state-owned Indonesian Contractor's Association has submitted aletter of objection to the application of Regulation No.51 of 2008which was issued on July 20, 2008 and promulgated on July 23, 2008, with retrospective effect from January 1, 2008.

Informasi pelaporan segmen usaha disajikan untukmenunjukkan hasil usaha grup yang berasal dari tiapsegmen berdasarkan bidang usaha.

Business segment reporting information served in order toshow group business proceeds originating from each segmenton the basis of the business field.

ac. ac.

Laba bersih per saham masing-masing dihitungdengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-ratatertimbang saham yang beredar pada tahun yangbersangkutan.

Net earnings per share of each calculated by dividing netincome by the average number of shares that were outstandingweigh the year concerned.

ad. ad.

2. 2.

31

Page 207: Annual Report 2009

2052009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

Kas dan Setara Kas Cash and Cash EquivalentAkun ini terdiri dari : This account consists of :

KasBank Bank

Pihak hubungan istimewa : Related parties :Rupiah Rupiahs

PT Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT Bank Mandiri (Persero),Tbk.PT Bank BNI (Persero), Tbk. PT Bank BNI (Persero), Tbk.PT Bank Jatim PT Bank JatimPT Bank BTN (Persero), Tbk. PT Bank BTN (Persero), Tbk.PT Bank BPD Sumsel PT Bank BPD SumselPT Bank BPD Jabar Banten PT Bank BPD Jabar BantenPT Bank BPD Aceh PT Bank BPD AcehPT Bank BPD Kaltim PT Bank BPD KaltimPT Bank BPD Riau PT Bank BPD RiauPT Bank BPD Syariah PT Bank BPD SyariahPT Bank BRI (Persero), Tbk. PT Bank BRI (Persero), Tbk.PT Bank Bukopin, Tbk PT Bank Bukopin, TbkPT Bank Syariah Mandiri PT Bank Syariah Mandiri

Dolar Amerika Serikat United States DollarPT Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT Bank Mandiri (Persero),Tbk.PT Bank BNI (Persero), Tbk. PT Bank BNI (Persero), Tbk.PT Bank BRI (Persero), Tbk. PT Bank BRI (Persero), Tbk.

Euro Eropa European EuroPT Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT Bank Mandiri (Persero),Tbk.

Yen Jepang Japanese YenPT Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT Bank Mandiri (Persero),Tbk.PT Bank BRI (Persero), Tbk. PT Bank BRI (Persero), Tbk.

Pihak ketiga : The third parties :Rupiah Rupiahs

PT Bank Mega, Tbk. PT Bank Mega, Tbk.PT Bank NISP, Tbk. PT Bank NISP, Tbk.PT Bank Danamon, Tbk PT Bank Danamon, TbkPT Bank Permata, Tbk PT Bank Permata, TbkPT Bank Lippo PT Bank LippoPT Bank CIMB Niaga, Tbk PT Bank CIMB Niaga, TbkPT Bank Central Asia, Tbk PT Bank Central Asia, TbkBank DBS . Bank DBSHSBC Bank HSBC BankPT Bank Panin, Tbk PT Bank Panin, TbkBank Syariah MandiriPT Bank Bukopin, Tbk PT Bank Bukopin, TbkDeutch Bank Deutch BankBank Standard chartered Bank Standard charteredPT Bank Int'l Indonesia, Tbk PT Bank Int'l Indonesia, TbkBank Mizuho Bank Mizuho

13,860,889 5,842,449 Cash

93,144,470 127,730,243

3. 3.

2009 2008

- 7,205,702 - 16,008,777

1,700 -

4,203 5,143 221,575 71,442

- 2,098,617

18,542,200 6,396,050 1,605 1,605

1,143,448 1,659,140

663,944 772,342

3,647,275 17,921 366,396 -

14,905,400 72,706,597 101,562 119,092

9,225,205 30,075,680

634,089 23,532,661 - 353,540

363,255 724,548

2,708,354 853,106 3,330,073 6,168,411

5,588 5,836

92,981 92,672 - -

84,455,458 1,019,928

7,470,910 1,092,387 28,913 3,276

11,041,297 66,812,807

30,207 32,404 14,309 97,161 50,012

683,531 683,921 348,641 -

465,458 304,450 - - Bank Syariah Mandiri

32

Page 208: Annual Report 2009

206 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

Kas dan Setara Kas - Lanjutan Cash and Cash Equivalent - Continued

Dolar Amerika Serikat United States DollarPT Bank Mega, Tbk.Citibank CitibankBank DBS . Bank DBSHSBC Bank HSBC BankPT Bank Danamon, Tbk PT Bank Danamon, TbkStandart chatered BankPT Bank CIMB Niaga, Tbk PT Bank CIMB Niaga, TbkPT Bank Int'l Indonesia, Tbk PT Bank Int'l Indonesia, Tbk

Yen Jepang Japanese YenBank DBSHSBC BankBank Mizuho

Euro Eropa European EuroBank DBS Bank DBS

Dinar Dinar

Dolar Singapura

Deposito Berjangka Time Deposit

Pihak Hubungan Istimewa Related partiesRupiah Rupiahs

PT Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT Bank Mandiri (Persero),Tbk.PT Bank Mandiri Syariah. PT Bank Mandiri Syariah.PT Bank BNI (persero), Tbk. PT Bank BNI (persero), Tbk.PT Bank BRI (persero), Tbk PT Bank BRI (persero), TbkPT Bank BTN (persero), Tbk PT Bank BTN (persero), TbkPT Bank Jabar PT Bank JabarPT Bank BTPN, Tbk PT Bank BTPN, TbkPT Bank BRI (Persero) Syariah PT Bank BRI (Persero) Syariah

Dolar Amerika Serikat United States DollarPT Bank Mandiri (Persero),Tbk. PT Bank Mandiri (Persero),Tbk.PT Bank BRI (Persero), Tbk PT Bank BRI (persero), TbkPT Bank Jawa Barat PT Bank Jawa Barat

Pihak ketiga : The Third Parties :Rupiah Rupiahs

PT Bank Mega, Tbk. PT Bank Mega, Tbk.PT Bank DBS PT Bank DBSPT Bank Danamon, Tbk PT Bank Danamon, TbkBank Panin, Tbk Bank Panin, TbkPT Bank CIMB Niaga,Tbk PT Bank CIMB Niaga,TbkJumlah Total

- 815,002 Standart chatered Bank - 258,792

3,484,811 12,170,137 - 631

1,116,494 299,690

15,397 11,190,230 PT Bank Mega, Tbk.- 65,026

1,855,219 7,992,802

Banque exterieure d'Algerie 12,376,732 7,819,088 Banque exterieure d'Algerie

26,408,441 - Bank HSBC 509,826 - Bank Mizuho

3,064 4,901

10,090,336 18,962,648 Bank DBS

76,000,000 782,000 - 2,251,000

15,000,000 -

21,700,000 45,886,183 34,000,000 102,342,481 3,865,000 171,264,645

Singapore DolarPT Bank Int'l Indonesia, Tbk 5,396 14,994 PT Bank Int'l Indonesia, Tbk

402,637,000 207,477,000

1,210,888,160 1,051,432,167

Seluruh deposito berjangka waktu di bawah 3 bulan.Pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 seluruhdeposito dalam mata uang Rupiah, dengan tingkat sukubunga antara 4,25% s.d. 9,60 % dan deposito mata uangasing, dengan tingkat suku bunga antara 4% s.d. 4,30 %tahun 2009 dan 8,75% s.d. 13,5% tahun 2008.

The maturity period of all time deposits are below 3 months.During the year ended December 31, 2009 and 2008, alldeposit in Rupiah currency earned interest at annual rate of4,25% - 9,60% and in foreign currency earned interest of 4% -4,30% during the year ended December 31, 2009 and 8,75% -13,5% during the year ended December 31, 2008.

- 30,466,126 - 25,447,778

40,914,130 1,540,949

53,043,000 -

35,000,000 27,027,926 - 4,864,230

20,000,000 -

17,934,000 - 167,376,365 -

Tidak terdapat kas dan setara kas yang dijadikanjaminan.

There are no cash and cash equivalent have been pledged ascollateral

3. 3.

33

Page 209: Annual Report 2009

2072009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PIUTANG USAHA TRADE RECEIVABLES

Pihak hubungan istimewa : Related parties :Rupiah RupiahsDolar Amerika Serikat United States of America Dollar

Akumulasi penyisihan Allowance for doubtful accounts

Sub Jumlah Sub Total

Pihak ketiga : The third Parties :Rupiah RupiahsDolar Amerika Serikat United States of America DollarEuro Eropa European EuroYen Jepang Japanese YenDZD Dinar DZD Dinar

Akumulasi penyisihan Allowance for doubtful accounts

Sub Jumlah Sub Total

Jumlah Total

Pihak hubungan istimewa : Related parties :Wika Induk Parent companyProduk PT Wika Beton PT Wika Beton ProductProduk PT Wika Realty PT Wika Realty ProductProduk PT Wika Intrade PT Wika Intrade Product

Akumulasi penyisihan Allowance for doubtful accounts

Sub Jumlah Sub Total

Pihak ketiga : The third Parties :Wika Induk Parent companyProduk PT Wika Beton PT Wika Beton ProductProduk PT Wika Realty PT Wika Realty ProductProduk PT Wika Intrade PT Wika Intrade ProductPT Wika Insan Pertiwi PT Wika Insan PertiwiPT Wika Gedung PT Wika Gedung

Akumulasi penyisihan Allowance for doubtful accounts

Sub Jumlah Sub Total

Jumlah Total

208,323,490 207,624,649

(4,629,634) (2,106,214)

203,693,856 205,518,435

2009 2008

159,765,098 168,380,132 48,558,392 39,244,517

4. 4.

Akun ini merupakan piutang usaha dari jasa-jasakonstruksi, penyerahan barang hasil industri danperdagangan, penyewaan alat-alat berat yang telahditerbitkan fakturnya dan piutang atas usaha realty,dengan rincian sebagai berikut :

This account consists of trade receivables from theconstruction, delivery of industrial production and trading, heavytools rental services in which the invoice has been issued andreceivable for the realty business, as follows:

(91,803,929) (72,928,672)

668,376,900 833,583,556

872,070,756 1,039,101,991

- 19,699,111 9,209,398 -

760,180,829 906,512,228

680,392,621 876,653,589 70,578,810 8,835,739

- 1,323,789

208,323,490 207,624,649

(4,629,634) (2,106,214)

203,693,856 205,518,435

2,065,103 47,603,208

105,594,557 68,133,061 98,340,838 88,489,517 2,322,992 3,398,863

Rincian piutang usaha berdasarkan unit kerja adalahsebagai berikut :

The detail of trade receivables based on work unit are asfollows :

2009 2008

760,180,829 906,512,228

(91,803,929) (72,928,672)

668,376,900 833,583,556

71,118,991 26,511,774 17,621,732 23,643,443 9,620,066 -

400,545,393 570,133,853 160,694,204 182,087,053 100,580,444 104,136,105

872,070,756 1,039,101,991

34

Page 210: Annual Report 2009

208 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PIUTANG USAHA - Lanjutan TRADE RECEIVABLES - Continued

Saldo awal Beginning balancePenambahan (Pengurangan) Addition (Deduction)

Saldo akhir Ending balance

Umur piutang Aging schedules.d. 1 bulan 0 up to 1 months1 3 1 3

4. 4.

2009 2008

430,942,098 541,687,876241 111 561 163 505 751

96,433,563 75,034,886

Berdasarkan analisa atas status masing-masing saldoakun piutang usaha pada akhir tahun, manajemenperusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihanpiutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutupikemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutangragu-ragu.

Based on the analysis for the status of each trade receivablesaccount balance in the end of the year, the management ofthe company believes that the allowence for doubtfulaccounts is adequate to cover any possibility of loss onuncollected doubtful receivable.

Rincian piutang usaha berdasarkan umur adalahsebagai berikut :

The detail of trade receivables based on aging are as follows :

2009 2008

75,034,886 22,071,31021,398,677 52,963,576

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagaiberikut :

The movement in the allowance for doubtful accounts is as follows :

> 1 s.d. 3 bulan > 1 up to 3 months> 3 s.d. 6 bulan > 3 up to 6 months> 6 s.d. 12 bulan > 6 up to 12 months

> 12 bulan > up to 12 monthsJumlah Total

Pihak hubungan istimewa : Related parties :PT Pertamina (Persero) PT Pertamina (Persero)PT Istaka Raya PT Istaka RayaPT PLN (Persero) PT PLN (Persero)Pembangunan Perumahan Pembangunan PerumahanPT Adhi Karya (Persero), Tbk PT Adhi Karya (Persero), TbkPT Waskita Karya PT Waskita KaryaPT Rekayasa Industri PT Rekayasa IndustriPT Nidya Karya PT Nidya KaryaPT Brantas Abipraya PT Brantas AbiprayaPT Pertamina Unit V Balikpapan PT Pertamina Unit V BalikpapanPT Hutama Karya PT Hutama KaryaDirjen PU Cipta Karya Jakarta Dirjen PU Cipta Karya JakartaCipta Karya - Kabupaten Dairi Cipta Karya - Kabupaten DairiDPU dan Kimpraswil Kaltim DPU dan Kimpraswil KaltimPT Petrokimia Gresik PT Petrokimia GresikDep. Kim.Pras. Wilayah Riau Dep. Kim.Pras. Wilayah RiauAngkasa Pura I Angkasa Pura IPemprov Sumatera Selatan Muba Pemprov Sumatera Selatan MubaDinas PU Pemkab, Bangka Selatan Dinas PU Pemkab, Bangka SelatanJasa Marga PT Jasa Marga PTPTPN 8 PTPN 8

7,984,380 -1,096,113 -3,316,909 -

- 1,071,77615,251,728 -

2,426,354 -

- 1,456,072- 1,285,540- 1,164,671

- 3,725,9319,155,205 1,772,534

- 1,716,925

4,431,687 5,298,833- 4,881,180

35,509,971 9,142,026- 7,580,765

27,759,048 18,739,35913,712,483 17,246,88613,217,050 11,364,158

2009 2008

20,837,647 94,273,98019,972,988 19,475,175

968,504,319 1,114,118,382

Rincian saldo piutang usaha berdasarkan pelangganadalah sebagai berikut :

The detail of trade receivables balance based on customerare as follows :

86,174,643 99,240,69960,105,053 48,999,215

150,170,964 260,684,841

241,111,561 163,505,751

35

Page 211: Annual Report 2009

2092009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PIUTANG USAHA - Lanjutan TRADE RECEIVABLES - ContinuedPihak hubungan istimewa - lanjutan : Related parties - continued:

Pelanggan Wika Beton Customer of Wika BetonPLTU Sulut PLTU SulutProyek Bintumen Bintumen ProjectHubungan istimewa lainnya di bawah Other related parties under

Rp 1.000.000 Rp 1,000,000

Akumulasi penyisihan Allowance for doubtful accounts

Sub Jumlah Sub Total

Pihak ketiga : The third parties :PT Jakarta Lingkar Barat PT Jakarta Lingkar BaratPT Sumber Segera Primadaya PT Sumber Segera PrimadayaPT UE Assa PT UE AssaPT Bukit Darmo Property PT Bukit Darmo PropertyPT Marga Nujyasumo Agung PT Marga Nujyasumo AgungCojaal CojaalPT Lapindo Brantas PT Lapindo BrantasPLTU Labuan Banten 2 Labuan PLTU Labuan Banten 2 LabuanPT Sahid Sahirman PT Sahid SahirmanPLTU Jetty Labuan PLTU Jetty Labuan

4. 4.

18,406,303 22,393,4139,086,634 18,958,4856,209,616 12,118,458

18,521,189 23,348,84916,721,312 23,220,80422,927,828 22,927,828

37,271,000 77,013,96834,241,812 34,241,81222,251,714 31,167,164

203,693,856 205,518,435

- 142,785,000

19,692,826 7,428,838208,323,490 207,624,649

(4,629,634) (2,106,214)

4,932,950 -7,294,274 -1,731,877 -

y yUSAID USAIDPT Truba Jaya Engineering PT Truba Jaya EngineeringMitsubishi/ PLTGU Muara Karang Mitsubishi/ PLTGU Muara KarangTeluk Naga Teluk NagaDeyon Resources PT Deyon Resources PTPT Alfa Goldland Realty PT Alfa Goldland RealtyGloria Ramayana, PT Gloria Ramayana, PTPabrik Metanol Brunai Pabrik Metanol BrunaiDinamika Karya Utama, PT Dinamika Karya Utama, PTPLTU Indramayu PLTU IndramayuTraveller Suramadu Traveller SuramaduPT Pelindo III PT Pelindo IIIPKS Malingping PKS MalingpingMHWS MHWSPT Inco, Tbk. PT Inco, Tbk.PT Sunindo Gapura Prima PT Sunindo Gapura PrimaSinar Himalaya PT Sinar Himalaya PTPermata Berlian Realty, PT. Permata Berlian Realty, PT.PKS Adaro PKS AdaroPabrik Tower Transisi Teluk Naga Tower Transisi Teluk NagaCMEC/ PLTU Labuan Angin I & II CMEC/ PLTU Labuan Angin I & IIPabrik Conveyor Phase 2 Pabrik Conveyor Phase 2Sukses Karya Perdana. PT. Sukses Karya Perdana. PT.PLTMG Palembang PLTMG PalembangPKS Buana Karya Bhakti PKS Buana Karya BhaktiCentunion 3 Centunion 3China National Machinery & Equip. China National Machinery & Equip.PT Indocement Tunggal Perkasa PT Indocement Tunggal PerkasaPT GRHA 165 PT GRHA 165PT Magnium Anugerah Lestari PT Magnium Anugerah LestariPT Lucky Sakti PT Lucky SaktiPT Excelcomindo Pratama, Tbk PT Excelcomindo Pratama, Tbk- 2,846,106

- 5,878,4014,542,973 5,127,0405,867,216 2,970,170

- 1,323,789- 6,583,208

37,115,859 6,751,325

- 1,766,481- 1,699,808- 1,568,070

1,489,467 2,081,8496,086,158 1,934,4511,796,826 1,796,826

623,372 2,754,729- 2,573,925- 2,088,065

- 3,148,0771,006,923 3,108,274

- 4,422,5454,732,698 4,062,375

2,001,001 5,147,2722,015,680 5,045,049

- 4,676,822

11,327,039 6,571,666- 5,405,285

5,548,138 5,299,188

- 8,391,895- 8,214,806- 7,234,827

- 11,679,81524,084,658 10,870,36915,179,588 9,607,564

, , , ,

36

Page 212: Annual Report 2009

210 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PIUTANG USAHA - Lanjutan TRADE RECEIVABLES - ContinuedPihak ketiga - lanjutan: The third parties - continued:

PT Sumber Daya Nusaphala PT Sumber Daya NusaphalaPT Mandiri Dipta Cipta PT Mandiri Dipta CiptaPT Bakri Swasakti Utama PT Bakri Swasakti UtamaPT Mahkota Inti Citra PT Mahkota Inti CitraPelanggan PT WiK Insan Pertiwi Customer of PT Wika InsanPertiwiPelanggan Wika Beton Customer of Wika BetonPelanggan Wika Realty Customer of Wika RealtyPelanggan Wika Intrade Cusstomer of Wika IntradeSrikaya PT Srikaya PTCitra Margatama PT Citra Margatama PTIndominco. PT Indominco. PTBakrie Metal Industries. PT Bakrie Metal Industries. PTMitsubishi (Tanjung Priok) Mitsubishi (Tanjung Priuk)Cakrawala Sakti Kencana. PT Cakrawala Sakti Kencana. PTYayasan Mandiri Yayasan MandiriPoso Energy, PT Poso Energy, PTSwakarsa Sinarsentosa PT Swakarsa Sinarsentosa PTDharma Intisawit Nugraha Dharma Intisawit NugrahaKaltim Prima Coal. PT Kaltim Prima Coal. PTPelanggan PT Wika Gedung Customer of PT Wika GedungPT Poso Energy PT Poso Energy

1,169,373- 1,500,000

3,902,433 -9,481,171 -

12,376,781 -

137,590,952 182,087,05379,315,861 104,136,10572,365,547 26,511,774

1,493,6882,548,065 1,111,701

25,882,844 23,643,443

1,892,720 -4,080,300 -9,620,066 -

3,057,204 -3,327,148 -2,432,793 -

1,020,214 -28,550,139 -

5,685,207 -

3,327,148 -

4. 4.

Waskita UBH JO Waskita UBH JOPihak ketiga lainnya di bawah Other third parties under

Rp 1.000.000 Rp 1,000,000

Akumulasi penyisihan Allowance for doubtful accounts

Sub Jumlah Sub TotalJumlah Total872,070,756 1,039,101,991

Piutang usaha dijaminkan pada bank-bank pemberipinjaman (lihat catatan 20)

Trade receivables have been pledged as collateral for Banksproviding loan (see note 20)

Proyek Trade Center Mall, Surabaya Trade Center Mall Project, Surabaya

760,180,829 906,512,228

(91,803,929) (72,928,672)

668,376,900 833,583,556

6,832,643

37,836,589 4,053,238

Perusahaan mempunyai piutang usaha sebesar Rp34.241.811 atas Pembangunan Trade Center Mall yangsementara dihentikan pekerjaannya pada progrespekerjaan 78%, hal ini disebabkan pihak pemberi kerjaPT UE ASSA belum dapat menyelesaikan kewajibanpembayaran pada perusahaan.

The company has trade receivable of Rp 34,241,811 for thedevelopment of Trade Center Mall as for the time being theactivities are suspended. The activities progress is 78%. It isdue to the employer of PT UE ASSA that fail to complete the payment liability to the company.

Perusahaan telah membentuk penyisihan piutang ragu-ragu sebesar 100% atas piutang tersebut untukmenutupi kemungkinan kerugian tidak tertagihnyapiutang tersebut. Akumulasi penyisihan piutang masing-masing sebesar Rp 34.241.811 pada tahun 2009 dansebesar Rp 28.771.345 pada tahun 2008

The Company has established the allowance for doubtfulaccounts for 100% of these receivables to cover possiblelosses on uncollectible receivables. Accumulated allowancesfor this accounts are Rp 34,241,811 and Rp 28,771,345 as ofDecember 31, 2009 and 2008.

Pada tanggal 15 Desember 2009 Pengadilan NegeriSurabaya telah memutuskan PT UE ASSA Pailit, danlebih lanjut pengadilan telah menunjuk Syahrial Ridho.SH.MH sebagai kurator.

On December 15, 2009 the District Court of Surabaya hasadjuncted PT EU ASSA to be bankrupt and has been furtherappointed Syahrial Ridho. SH.MH as a curator.

37

Page 213: Annual Report 2009

2112009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PIUTANG RETENSI RETENTION RECEIVABLES

Pihak hubungan istimewa : Related parties :Rupiah RupiahsDolar Amerika Serikat United States of America Dollar

Sub Jumlah Sub Total

Pihak ketiga : Third parties :Rupiah RupiahsDolar Amerika Serikat United States of America DollarDZD Dinar DZD DinarYen Jepang Japanese Yen

Sub Jumlah Sub Total

Penyisihan piutang ragu-ragu Allowance for Doubtful Account

Jumlah Total

Departemen Sipil Umum Civil Construction DepartmentDepartemen Bangunan Gedung Building Construction DepartmentDepartemen Utilitas Utility Department Departemen EPC EPC Department Departemen Wilayah dan Luar Negeri Foreign Affairs Department PT Wika Gedung PT Wika GedungPT Wika Insan Pertiwi PT Wika Insan PertiwiPT Wika Realty PT Wika Realty

Penyisihan piutang ragu-ragu Allowance for Doubtful Account

5. 5.

Akun ini merupakan jaminan yang ditahan oleh pemberikerja dan dipotong dari setiap pembayaran yang diperoleh dan akan cair pada saat serah terima pekerjaan kedua,dengan rincian sebagai berikut :

This account shall constitute retained guarantee by theemployer and deducted by each acquired payment and shallbe reimbursed at the time of delivery and acceptance of thesecond activities with the following detail specification :

2009 2008

- 6,262,342 325,729,231 293,492,071

(6,653,241) -

307,740,307 284,838,234 12,980,961 2,391,495 5,007,963 -

80,206,457 48,893,067 5,556,734 9,787,692

85,763,191 58,680,759

45,765,252 97,226,577 143,184,651 15,725,438 57,480,525 45,178,669

2009 2008

44,800,464 71,608,612 91,423,315 90,628,009

404,839,180 352,172,831

Rincian piutang retensi per unit kerja adalah sebagaiberikut :

The detail of retention receivables based on work unit are asfollows :

(6,653,241) -

404,839,180 352,172,831

Perseroan mempunyai hak tagih penuh dan sampai saatini tidak mengalami hambatan untuk melakukanpencairannya, dan rata-rata umur piutang retensi kurangdari satu tahun, sehingga manajemen berkeyakinanbahwa terhadap piutang retensi tersebut tidak dilakukanpenyisihan, kecuali piutang retensi sebesar Rp 6.653.241atas Pembangunan Trade Center Mall yang disisihkan100% pada tahun 2009.

The company reserved fully right to collect and until this timethe company has no obstacle to collect and the average agingretained receivables within less than one year, such thatmanagement believes that there is no need to make provisionfor doubtful account for such retained receivable, except forretention receivables amounting to Rp 6,653,241 forDevelopment of Trade Center Mall in 2009.

2,676,910 - 2,496,032 -

23,665,273 31,805,525

38

Page 214: Annual Report 2009

212 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PIUTANG RETENSI - Lanjutan RETENTION RECEIVABLES - Continued

Pihak hubungan istimewa : Related parties :PT Jasa Marga (Persero), Tbk. PT Jasa Marga (Persero), Tbk.PT Pelindo II PT Pelindo IIPT Pelindo III PT Pelindo IIIBank Indonesia Bank IndonesiaPT Petrokimia Gresik (Persero) PT Petrokimia Gresik (Persero)Pemerintah Kabupaten Berau Pemerintah Kabupaten BerauDitjen. Perhubungan Darat Ditjen. Perhubungan DaratDPU Bina Marga Kab. Medan DPU Bina Marga Kab. MedanPT PLN (Persero) Kal Sel & SulUt PT PLN (Persero)PT Pertamina DOH Jawa Barat PT Pertamina DOH Jawa BaratBPLS Porong BPLSDep. Kim.Pras. Wilayah Riau Dep. Kim.Pras. Wilayah RiauPemda DKI Jakarta Pemda DKI JakartaDPU & Kimpraswil Pemda. Kaltim DPU & Kimpraswil Pemda. KaltimDPU SNVT SDA Kalimantan III DPU SNVT SDA Kalimantan IIIDPU & Kimpraswil Tarakan DPU & Kimpraswil TarakanPertamina PT (Kualanamu) Pertamina PT (Kualanamu)PTPN 8 PTPN 8DPU SDA BBWS Ciliwung - Cisadane DPU SDA BBWS Ciliwung - CisadaneDiknas Pemkab. Singingi Diknas Pemkab. SingingiOtorita Pengembangan Daerah Otorita Pengembangan Daerah

Industri Pulau Batam Industri Pulau BatamWaskita - Usaha Batang Hari Waskita - Usaha Batang HariDinas Bina Marga & Pengairan Dinas Bina Marga & Pengairan

Kab.Bengkalis Kab.BengkalisDPU Cipta Karya Musi Banyu Asin DPU Cipta Karya Musi Banyu AsinDPU Pemprov. Papua DPU Pemprov. PapuaProyek PLTU SulUt Proyek PLTU SulUtHubungan istimewa lainnya di bawah Other related parties under

Rp 1.000.000 Rp 1,000,000Sub Jumlah Sub Total

Pihak ketiga : Third parties :Chengda ChengdaChina National Machinery & Equipment China National Machinery & EquipmentPT Sumber Daya Nusaphala PT Sumber Daya NusaphalaUE ASSA UE ASSASrikaya. PT. Srikaya. PT.PT Bukit Darmo Property PT Bukit Darmo PropertyPT Citra Margatama Surabaya PT Citra Margatama SurabayaPT Bakrie Swasakti Utama PT Bakrie Swasakti UtamaCatholic Relief Services Catholic Relief ServicesUSAID II USAID IICiliandra Perkasa Group Ciliandra Perkasa GroupPT Magnium Anugerah Lestari PT Magnium Anugerah LestariPT Marga Nujyasumo Agung PT Marga Nujyasumo AgungPT Mahkota Inti citra PT Mahkota Inti citra

Rincian piutang retensi per customer adalah sebagaiberikut

These following are detail of retention receivable per customeras follows

2009 2008

- 1,532,653

- 2,018,027 20,362,250 5,974,876 14,727,461 11,781,830

6,475,000 3,666,351 - 820,343 - 2,442,898

- 10,326,662 - 2,799,558

226,659 226,659

3,493,589 - 1,474,182 - 2,420,954 -

1,891,617 - 1,192,661 - 1,568,642 -

5,992,881 2,054,154 7,399,730 6,654,266 6,476,932 5,386,532

220,578 - 266,216 -

1,793,749 -

780,039 -

541,989 -

6,206,521 -

1,582,129 -

- 10,032,985 1,516,011 4,473,182

- 4,802,433 23,276,229 18,999,585

- 14,020,515 7,805,703 7,798,920 6,653,241 6,653,241

669,412 2,995,951 85,763,191 58,680,760

78,232,948 54,138,029

- 2,858,922 5,033,646 3,628,734 1,579,029 1,768,253

- 4,787,521 26,189,238 21,721,765

- 2,768,550

5. 5.

39

Page 215: Annual Report 2009

2132009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PIUTANG RETENSI - Lanjutan RETENTION RECEIVABLES - ContinuedPihak ketiga - lanjutan: Third parties - continued :

PT Dian Anggara Persada PT Dian Anggara PersadaCanadian Red Cross Society Canadian Red Cross SocietyPT Bumi Serpong Damai PT Bumi Serpong DamaiPT Sumbergas Sakti Prima PT Sumbergas Sakti PrimaPT Graha 165 PT Graha 165PT Sahid Sahirman PT Sahid SahirmanCojaal CojaalPT Lucky Sakti PT Lucky SaktiPT Indocement Tunggal Perkasa PT Indocement Tunggal PerkasaPT Permata Berlian Realty PT Permata Berlian RealtyPT Dinamika Karya Utama PT Dinamika Karya UtamaMitsubishi Corporation Mitsubishi CorporationSumitomo Sumitomo CNEEC CNEECPT Sinar Himalaya PT Sinar HimalayaPT Buana Karya Bakti PT Buana Karya BaktiPT Panca Surya Agrindo PT Panca Surya AgrindoPT Teknik Umum PT Teknik UmumPT Trubajaya Engineering PT Trubajaya EngineeringPT Sumber Alfaria Trijaya PT Sumber Alfaria Trijaya

5. 5.

6,942,241 1,358,796- 2,463,904

1,268,625 1,254,8821,306,150 2,612,300

- 203,601

- 188,93023,902,016 9,577,947

1,492,155 2,262,600

6,572,716 8,584,7991,159,091 2,386,364

13,366,796 4,249,714

21,386,162 9,166,4093,078,331 2,883,2927,417,951 3,052,337

- 1,636,207- 2,384,335- 3,980,806

- 1,600,0003,977,642 7,298,162

- 215,224

PT Adaro Indonesia PT Adaro IndonesiaPT Pandega Citra Niaga PT Pandega Citra NiagaPT Sunindo Gapura Prima PT Sunindo Gapura PrimaPT Cakrawala Sakti Kencana PT Cakrawala Sakti KencanaPT Deyon Resources PT Deyon ResourcesAustralian Red Cross Society Australian Red Cross SocietyPT Alfa Goldland Realty PT Alfa Goldland RealtyPT Jakarta Lingkar Barat PT Jakarta Lingkar BaratPT Medco Power Indonesia PT Medco Power IndonesiaYayasan Kesehatan Bank Mandiri Yayasan Kesehatan Bank MandiriPelanggan Wika Realty Pelanggan Wika RealtyPT Gloria Ramayana PT Gloria RamayanaPT Samadita Karya PT Samadita KaryaIndominco IndomincoPelanggan Wika Insan Pertiwi Customer of Wika Insan PertiwiPelanggan Wika Gedung Customer of Wika GedungPihak ketiga lainnya di bawah Other third parties under

Rp 1.000.000 Rp 1,000,000Sub Jumlah Sub Total

Penyisihan piutang ragu-ragu

Jumlah Total

Allowence for Doubtful Account

404,839,180 352,172,831

Proyek Trade Center Mall, Surabaya Trade Center Mall Project, Surabaya

Perusahaan mempunyai piutang retensi sebesar Rp6.653.241 atas Pembangunan Trade Center Mall yangsementara dihentikan pekerjaannya pada progrespekerjaan 78%, hal ini disebabkan pihak pemberi kerjaPT UE ASSA belum dapat menyelesaikan kewajibanpembayaran kepada perusahaan.

The company has retained receivable of Rp 6,653,240 forthe development of Trade Center Mall as for the time beingthe activities are suspended. The activities progress is 78%.It is due to the project owner of PT UE ASSA that fail tocomplete the payment liability to the company.

6,141,161 3,928,999325,729,231 293,492,071

(6,653,241) -

3,354,092 -2,496,033 -2,676,910 -

23,665,272 31,545,1272,782,381 -3,639,560 -

15,005,950 7,515,000- 1,186,318- 1,477,082

5,877,296 4,194,886- 1,584,946- 1,199,078

6,865,654 7,097,5392,330,182 1,191,8648,738,819 5,590,482

- 1,167,509

40

Page 216: Annual Report 2009

214 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PIUTANG RETENSI - Lanjutan RETENTION RECEIVABLES - Continued

DUE FROM (TO) CUSTOMERS

Biaya konstruksi Construction costLaba yang diakui Recognized profit

Penagihan Proggress billing

Tagihan bruto pemberi kerja (bersih) Due from customer (net)

Tagihan bruto pemberi kerja Due from customer Kewajiban bruto pemberi kerja Due to customer

a.

a.

Departemen Sipil Umum Civil Construction DepartmentDepartemen Bangunan Gedung Building Construction DepartmentDepartemen Utilitas Utility Department Departemen EPC EPC Department Departemen Wil. dan Luar Negeri Foreign Affairs Department PT Wika Realty PT Wika RealtyPT Wika Gedung PT Wika BuildingPT Wika Insan Pertiwi PT Wika Insan PertiwiEstimasi Kerugian Proyek

Jumlah Total

Tagihan bruto kepada pemberi kerja merupakan piutangperusahaan yang berasal dari pekerjaan jasa konstruksiyang sudah diakui sebagai pendapatan sesuai denganmetode persentase penyelesaian yang dinyatakan dalamBerita Acara Penyelesaian Pekerjaan yang belumditerbitkan faktur karena perbedaan antara tanggal beritaacara prestasi fisik dengan pengajuan penagihan padatanggal neraca. Rincian tagihan bruto kepada pemberikerja adalah sebagai berikut :

Due from filled to the project owner shall constitute thecompany receivable from the activities of construction servicesso recognized as an income in accordance with completionpercentage method contained in Minuted Completion ofActivities not yet issuing the invoice due to the differencebetween the minutes of physical performance and collectedsubmission on the date of balance sheet. Detail specification ofdue from the project owner shall be as follows :

2009 2008

5,333,972,342 5,827,131,229

Perusahaan telah membentuk penyisihan piutang ragu-ragu sebesar 100% atas piutang tersebut untuk menutupikemungkinan kerugian tidak tertagihnya piutang tersebut.Akumulasi penyisihan piutang retensi sebesar Rp6.653.240 pada tahun 2009.

The Company has established the allowance for doubtfulaccounts for 100% of these receivables to cover possiblelosses are uncollectible receivables. Accumulated allowance forretention receivable for Rp 6,653,240 in 2009.

Pada tanggal 15 Desember 2009 Pengadilan NegeriSurabaya telah memutuskan PT UE ASSA Pailit, dansaat ini perusahaan terus memantau proses lanjutanpengadilan yang telah menunjuk Syahrial Ridho. SH. MHsebagai kurator.

On December 15, 2009 the District Court of Surabaya hasadjuncted PT EU ASSA to be bankrupt and has been furtherappointed Syahrial Ridho. SH.MH as a curator. And thecompany is in progress of monitoring the court process.

TAGIHAN (KEWAJIBAN) BRUTO KEPADA PEMBERIKERJA

6. 6.

(18,144,602) (386,430) 625,839,379 706,586,384

Tagihan bruto pemberi kerja Due to customers

Estimasi Kerugian Proyek (1,722,369) - 625,839,379 706,586,384

643,983,981 706,972,814

307,416,099 256,454,705 5,641,388,441 6,083,585,934

(5,013,826,693) (5,376,999,549)

- 505,642 -

(1,722,369) -

21,526,150 36,993,627 29,392,455 46,842,398

50,161,458 55,564,649 154,280,381 215,090,221

2009 2008

250,539,110 207,053,808 106,875,445 145,428,111

Loss Estimation on Project643,983,981 706,972,814

32,425,708

5. 5.

41

Page 217: Annual Report 2009

2152009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

DUE FROM (TO) CUSTOMERS - Continued

b Kewajiban bruto kepada pemberi kerja b

Departemen Sipil Umum Civil Construction DepartmentDepartemen Wil. dan Luar Negeri Foreign Affairs Department Departemen Utilitas Utility Department

Jumlah Total

Pihak hubungan istimewa : Related parties :PT Jasa Marga (Persero), Tbk. PT Jasa Marga (Persero), Tbk.PT Pelindo II PT Pelindo IIPT Pelindo III PT Pelindo III

2009 2008

- 386,430805,116 -

6.

Due from customers

- 9,022,806

2009 2008

5,633,498 -1,864,014 387,920

-18,144,602 386,430

Rincian saldo Tagihan bruto pemberi kerja perpelanggan adalah sebagai berikut :

Detail specification to due from balance to the project owner shall be as follows :

6. TAGIHAN (KEWAJIBAN) BRUTO KEPADA PEMBERIKERJA - Lanjutan

17,339,486

Ditjen. Perhubungan Darat Ditjen. Perhubungan DaratUniversitas Gajah Mada Universitas Gajah MadaDin. Pemkab Kutai Kertanegara Diknas Pemkab Kutai KertanegaraBRR NAD NIAS BRR NAD NIASPemda DKI Jakarta Pemda DKI JakartaPT Angkasa Pura 1 PT Angkasa Pura 1PT PLN (Persero) PT PLN (Persero)Dep. Kim.Pras. Wilayah Riau Dep. Kim.Pras. Wilayah RiauDPU Bina Marga Kab. Medan DPU Bina Marga Kab. MedanDPU dan Kimpraswil Kaltim DPU dan Kimpraswil KaltimPT PTPN (Persero) PT Perkebunan Nusantara (Persero)Pabrik PabrikPemda Kaltim Pemda KaltimSNVT, Kalsel SNVT, KalselPelanggan Realty Realty ClientPemerintah RI,SatKer Sementara Government RI, temporary dev.&

Pengelolaan Sumb. Air Jratuselu Operation of Oase JratunselunaPT Pertamina (Balongan) PT Pertamina (Balongan)PT Pertamina (Soekarno Hatta) PT Pertamina (Soekarno Hatta)Pertamina Region I Pertamina Region IPT Angkasa Pura II PT Angkasa Pura IIBPLS Lapindo Porong BPLS Lapindo Porong

Otorita Batam Otorita BatamDep PU Tata Ruang Tarakan Dep PU Tata Ruang TarakanJO Wika - PP - Sacna JO Wika - PP - SacnaHubungan istimewa lainnya di bawah Other Related Parties under

Rp 1.000.000 Rp 1,000,000Sub Jumlah Sub Total

- 38,697,7039,682,908 9,682,908

- 4,723,1265,761,649 8,381,288

- 1,105,548

5,496,064 14,182,61433,418,499 6,807,99236,413,294 18,024,277

3,930,654- 13,499,145

57,571,058 16,159,651

2,204,274 -30,092,531 -

1,467,060 -

- 14,063,206

- 6,110,315

1,404,354- 5,761,649- 6,452,379

1,706,051 -151,378 -

11,816,388 5,796,291

15,880,196 -

-16,750,324 -

DPU Dirjen SDA BBWSCiliwung Cisadane

- DPU Dirjen SDABBWS Ciliwung 82,282,298

184,193,826343,867,591

25,676,107

-

-

42

Page 218: Annual Report 2009

216 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

DUE FROM (TO) CUSTOMERS - Continued

Pihak ketiga : Third parties :JFE Civ.EngineerIng&Constr.Corp. JFE Civil Engineering & Constr. Corp.PT Bukit Darmo Property PT Bukit Darmo PropertyCatholic Relief Services Catholic Relief ServicesExcelcomindo ExcelcomindoPT Marga Nujyasumo Agung PT Marga Nujyasumo AgungPT Lucky Sakti PT Lucky SaktiPT UE ASSA PT UE ASSACanadian Red Cross Society Canadian Red Cross SocietyPT Pandega Citra Niaga PT Pandega Citra NiagaMitsubishi Corporation Mitsubishi CorporationPT Buana Karya Bakti PT Buana Karya BaktiPT Sinar Himalaya PT Sinar HimalayaPT Alfa Goldland Realty PT Alfa Goldland RealtyPT Jakarta Lingkar Barat PT Jakarta Lingkar BaratCNEEC CNEECPT Mahkota Inti citra PT Mahkota Inti citraChina Mechanical Electric Corp. China Mechanical Electric Corp.Chengda (Proyek PLTU Cilacap) Chengda (Proyek PLTU Cilacap)PT Sahid Sahirman PT Sahid SahirmanPT Sunindo Gapura Prima PT Sunindo Gapura PrimaPT Gloria Ramayana Inter Hotel PT Gloria Ramayana Inter HotelPT Samadista Karya PT Samadista KaryaPT Cakrawala Sakti Kencana PT Cakrawala Sakti KencanaPT Deyon Resources PT Deyon ResourcesYayasan Kesehatan Bank Mandiri Yayasan Kesehatan Bank MandiriSumitomo SumitomoProyek PLTU Kalsel Proyek PLTU KalselPT Alam Sutera PT Alam SuteraPT Bumi Nusa Kaltim PT Bumi Nusa KaltimPT Indocement PT IndocementPT Alfa Goldland Realty PT Alfa Goldland RealtyPT Truba Jaya Engineering PT Truba Jaya EngineeringPT Medco Power Indonesia PT Medco Power IndonesiaDongfang Yayasan Kesehatan Bank MandiriPakodian Group Pakodian GroupPelanggan Wika Realty Pelanggan Wika RealtyPT Sukses Karya Perdana PT Sukses Karya PerdanaTrubaindo Coal Mining Trubaindo Coal MiningLippo Karawaci. PT Lippo Karawaci. PTKaltim Prima Coal Kaltim Prima CoalMasaji Tatanan Container Masaji Tatanan ContainerPelanggan Wika Gedung PT Jasa MargaPT Poso Energy PT Poso EnergyPT RUHAAK Pala Industry PT RUHAAK Pala IndustryPihak ketiga lainnya di bawah Other the third parties under

Rp 1.000.000 Rp 1,000,000Sub Jumlah Sub Total

Jumlah Total

- 46,290,122 27,072,854 98,320,919

701,273 47,837,099 10,482,651

- 220,266

3,126,431 7,970,276 1,722,369

25,000 9,521,239

- 13,973,243 - 1,418,251

37,311,281 13,242,861

41,714,847 - 1,537,881 - 4,296,402

40,372,056 54,172,769 - 1,622,768 - 28,462,268

- 5,850,037 - 4,963,567

17,466,307 16,985,210

7,875,752 - 6,849,559

1,374,024 7,152,791

- 9,893,988 3,203,510 1,420,370

- 2,476,810

944,010 6,944,759 3,605,264 7,606,250 6,860,058 31,345,178

32,779,192 3,035,939 - 1,863,769 -

- 6,091,662 - 1,599,481

2,465,054 1,480,075

3,677,509 19,266,009 - 2,208,763

11,752,409 11,465,062

- 3,147,800 -

32,425,708 -

1,795,774 - 824,815 - 425,547 -

150,000 2,854,068 300,116,390 522,778,988

643,983,981 706,972,814

2,241,265

29,392,455

-

6. TAGIHAN (KEWAJIBAN) BRUTO KEPADA PEMBERIKERJA - Lanjutan

6.

17,720,451

-

43

Page 219: Annual Report 2009

2172009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

DUE FROM (TO) CUSTOMERS - Continued

The company has seeked due process of law to settle theissues and continued holding negotiation in order to settle rightand liability respectively.

Pada tanggal 15 Desember 2009 Pengadilan NegeriSurabaya telah memutuskan PT UE ASSA Pailit, dansaat ini perusahaan terus memantau proses lanjutanpengadilan yang telah menunjuk Syahrial Ridho. SH.,MHsebagai Kurator.

On December 15, 2009 the District Court of Surabaya hasadjuncted PT EU ASSA to be bankrupt and has been furtherappointed Syahrial Ridho. SH.MH as a curator. And thecompany is in progress of monitoring the court process.

Pembangunan Jalur Ganda KA Kroya-Yogyakarta Development of Train Double Track Kroya-Yogyakarta

Proyek Trade Center Mall, Surabaya Trade Center Mall Project, Surabaya

Perusahaan mempunyai tagihan bruto sebesar Rp1.722.369 atas Pembangunan Trade Center Mall yangsementara dihentikan pekerjaannya pada progrespekerjaan 78%, hal ini disebabkan pihak pemberi kerjaPT UE ASSA belum dapat menyelesaikan kewajibanpembayaran kepada perusahaan.

The company has retained account due from customers Rp1,722,369 for the development of Trade Center Mall as for thetime being the activities are suspended. The activities progressis 78%. It is due from the project owner of PT UE ASSA thatfail to complete the payment liability to the company.

Perusahaan telah membentuk penyisihan tagihan brutosebesar 100% atas tagihan bruto tersebut. Akumulasipenyisihan tagihan bruto sebesar Rp. 1.722.369 padatahun 2009.

The Company has established the allowance for due fromcustomer accounts for 100%. Accumulated allowance forretention receivable for Rp 1,722,369 in 2009.

Seluruh tagihan Eskalasi tersebut telah cair di bulanDesember 2009.

Perusahaan mempunyai tagihan bruto kepada pemberikerja pada proyek Pembangunan Jalur Ganda KA Kroya -Yogyakarta total sebesar Rp. 46.135.142. dan sebesarRp. 27.548.589 yang merupakan penyesuaian hargaterutama dari unsur BBM.

The company has retained account due from customers for thedevelopment Kroya - Yogyakarta of double track of train railwaytotal Rp 46,135,142 and Rp 27,548,589 which is primarily priceadjustment of fuel elements.

Sesuai dengan surat No. LAP-815/DI/04/2007 tanggal 23Oktober 2007 dari BPKP kepada Dirjen Perkeretaapianmengenai laporan hasil evaluasi usulan penyesuaianharga kontrak, dengan rekomendasi secara legal dansubstansi kontraktor dapat dipertimbangkan penyesuaianharga kontrak akibat kenaikan BBM dan keterlambatanSPK dengan dibuatkan amandemen kontrak.

Pursuant to Letter No. LAP-815/DI/04/2007 dated October 23,2007 submitted by BPKP to Directorate General of Railwaysregarding report of evaluation result for Contracted PriceAdjustment Proposal and Recommendation in legal andsubtance manner, the Contractor may consider the adjustmentof price contracted as result of BBM increase and delay of SPKby preparing the amendment of the contract.

Pada tanggal 12 Oktober 2009, amandemen atas kontrakterkait dengan price adjustment , telah ditandatanganiyaitu amandemen kontrak No 7 atas Kontrak No.SPP-01/BLN/SL-PI/PLS/I/09 antara PLS dan JFE Civil-WikaJO.

On October 12, 2009, amendment of a contract relating to priceadjustment, has signed which is a contract amendment No. 7 toContract between the PLS and No.SPP-01/BLN/SL-PI/PLS/I/09Civil JFE-Wika JO.

The whole bill of escalation has been settled on December2009.

Perusahaan menempuh jalur hukum untuk penyelesaianmasalah tersebut dan terus melakukan negosiasi untukmenyelesaikan hak dan kewajiban masing-masing.

6. TAGIHAN (KEWAJIBAN) BRUTO KEPADA PEMBERIKERJA - Lanjutan

6.

44

Page 220: Annual Report 2009

218 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PT Wika Beton Customer PT Wika Intrade Customer PT Wika Realty Customer

Total

Head of ManagementOther receivable Construction Department:

Civil Construction DepartmentUtility Department

Building Construction DepartmentForeign Construction Department

EPC DepartmentPT Wika Beton

PT Wika RealityPT Wika Intrade

PT Wika Insan PertiwiTotal

Allowance for doubtful accountsTotal

Seluruh piutang lain-lain adalah dalam mata uang rupiah

31,340,632 Pelanggan PT Wika Intrade 93,048,516 6,117,384

2009 2008Pelanggan PT Wika Beton 26,072,147 22,766,608

7. PENDAPATAN YANG AKAN DITERIMA 7. ACCRUED INCOME

Pendapatan Akan Diterima merupakan piutang usaha yangbelum ditagihkan selain dari aktivitas pelaksanaan proyek,dengan rincian sebagai berikut.

Accured income represents unbilled trade receivables fromother project construction activites, are as follows:

Departemen Sipil Umum 22,487,521 53,241,023

Akun ini terdiri dari: This account consists2009 2008

Pusat Manajemen 1,524,342 26,010,007

Jumlah 122,631,965 60,224,624

8. PIUTANG LAIN-LAIN 8. OTHER RECEIVABLE

Piutang lain-lain Konstruksi

1,848,309 PT Wika Insan Pertiwi 728,367 312,310

PT Wika Beton 434,341 4,076,443 PT Wika Realty 19,414,058 480,477

Departemen Wilayah dan Luar 2,043,841 692,174 Departemen EPC 1,327,918 3,722,391

Departemen Utilitas 1,849,157 4,288,568 Departemen Bangunan 17,894,955 7,756,304

PT Wika Intrade 25,543,877

Other receivables construction divisions are receivable for thecompany to the subcontractors which have made payments forthe purchase of materials project which it is working on and willbe accounted with debt payments to subcontractors.

Piutang lain-lain PT Wika Realty merupakan piutangperusahaan kepada kontraktor atas pembayaran yangtelah dilakukan untuk pembelian material proyek yangsedang dikerjakan yang akan di set off denganpembayaran hutang kepada kontraktor.

Other receivable of PT Wika Reality shall constitute thecompany's loan conducted to purchase projected materialthat is being inplemented an set off by debt payment to thecontractor.

Piutang lain-lain Departemen Sipil Umum sebesar Rp22.487.520 merupakan piutang atas penggadaan besiproyek JO serta piutang kepada PT Propelat atas proyekCikubang sebesar Rp 13.700.000 yang telah disisihkan100% pada tahun 2007.

Other receivable of department of civil construction shall be Rp22,487,520, for the procurement of JO project iron andreceivable to the PT Propelat for Cikubang projetc of Rp13,700,000 deducted of 100% in 2007.

Jumlah 76,428,845 85,800,618

Jumlah 93,248,377 102,428,005 Penyisihan piutang ragu- (16,819,532) (16,627,387)

Piutang lain-lain divisi-divisi konstruksi merupakanpiutang perusahaan kepada subkontraktor ataspembayaran yang telah dilakukan untuk pembelianmaterial proyek yang sedang dikerjakan dan akandiperhitungkan dengan pembayaran hutang kepadasubkontraktor.

Berdasarkan analisa status masing-masing saldo akunpiutang lain-lain pada akhir tahun, manajemenperusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihanpiutang ragu-ragu adalah cukup untuk menutupikemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang ragu-ragu.

Based on analysis of the status of each account balance ofother receivables in the end of the year, the management of thecompany believes that the amount of deduction of non accrualloan shall be sufficient to cover the loss possibility uncollectedfor allowance of doubtful account.

All other receivables are in rupiah currency.

Pelanggan PT Wika Realty 3,511,302

45

Page 221: Annual Report 2009

2192009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PERSEDIAAN INVENTORIES

Barang jadi Finished goodsBarang dalam proses Work in pocessProduk komponen Component productBarang baku dan bahan penolong Raw material and indirect materialPersediaan dalam pengiriman Inventories in transitSuku cadang Spare partPersediaan aktiva real estate Real estate inventories

Tanah sedang dikembangkan Land under developmentTanah matang Land available for saleBangunan sedang konstruksi Building under ConstructionBangunan jadi Housing inventoriesBahan material Material inventories

Penurunan nilai persediaan Intrade Impairment of Intrade's inventoryJumlah Total

Barang Jadi Finished Goods

Produk Beton di gudang Concrete product in warehouseProduk Beton di lapangan Concrete product in fieldTabung kompor gas Gas StovePlastik Pressing/Painting Pressing Plastic /Painting Sparepart Otomotif Otomotif Sparepart Konversi Energi(SWH ) Energy Conversion (SWH)Pupuk & Aspal Fertilizer & Asphalt

Jumlah bersih Total- -

Jumlah bersih Net total

Barang Dalam Proses Work in Process

(45,046,450)

19,149,603 5,180,009 13,600,343

124,662,835 278,100,142

Akun ini terdiri dari : This account consist of :2009 2008

756,289,840 837,576,780

9. 9.

11,307,828

The inventory constitued of the finished goods inventory ofconcrete products (PT Wika Beton), metal products, gas,fertilizers, automotive spare parts and energy conversion (PTWika Intrade) are detailed as follows:

2009 2008

310,773 844,393 (45,046,450) -

1,044,472,772 1,350,022,508

14,742,318 19,911,698 37,939,075 33,939,243 4,111,768 5,176,177

12,245,927 18,710,466 6,019,429 3,982,792

116,709,419 119,030,871

Persediaan Barang Jadi merupakan persediaan barangjadi produk beton (PT Wika Beton), produk metal, tabunggas, pupuk, sparepart otomotif dan konversi energi (PTWika Intrade) yang terinci sebagai berikut :

284,219,462 756,289,840 837,576,780

- 11,799,648 5,422,456 3,152,326 5,994,705 3,894,432

66,673,888 122,616,408 553,964,455 411,894,505 12,598,210 -

111,636,125

Persediaan barang dalam proses merupakan persediaandalam proses produksi atas produk metal, tabung komporgas, sparepart otomotif dan konversi energi PT WikaIntrade yang terinci sebagai berikut :

Inventories of goods in process inventory in a productionprocess for metal products, gas stove, sparepart automotiveand energy conversion of PT Wika Intrade detailed as follows:

Impairment expense ofIntrade's inventory

711,243,390 837,576,780

Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah taksiranharga jual wajar setelah dikurangi taksiran biaya untukmemperoleh dan menjual barang jadi.

Net value can be realized is the estimated selling price afterdeducting the estimated reasonable cost to acquire and sellgoods.

Beban penurunan nilai persediaan pupuk sebagai akibatdari dari penurunan nilai jual atas persediaan pupuk diPT Wijaya Karya Intrade telah dilakukan berdasarkananalisa umur persediaan dan hasil penelaahan terhadapkeadaan persediaan serta harga jual pada saat tanggalNeraca.

The impairment of fertilizer stocks decline in value as a result ofthe decline in trading value of stocks of fertilizer in PT WijayaKarya Intrade has been conducted on the basis of analysis ofinventory age and a review of the state of condition inventoriesand selling prices at the balance sheet date.

Penurunan nilaipersediaan intrade.

46

Page 222: Annual Report 2009

220 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PERSEDIAAN - Lanjutan INVENTORIES - Continued

Sparepart Otomotif Automotive Sparepart Tabung kompor gas Gas StovePlastik Pressing/Painting Pressing Plastic /Painting Konversi Energi (SWH) Energy Conversion (SWH)

Jumlah Total

Produk Komponen Component Product

Sparepart Otomotif Automotive Sparepart Plastik Pressing/Painting Pressing Plastic /Painting Tabung kompor gas Gas Stove

Jumlah Total

Bahan baku Penolong Raw Material Suplement

Wika Induk Parent CompanyWika Beton Wika BetonWika Intrade Wika IntradeWika Gedung Wika Gedung

Jumlah Total

a.Festival Fatmawatib.Tamansari Samarindac.Tamansari Bukit Mutiara d.Tamansari Majapahite Tamansari Manglayang Regencyf. Tamansari Puri Bali g.Tamansari Metropolitan Manadoh.Tamansari Pelabuhan Ratui. Tamansari Sudirmanj. Grand Tamansari Samarinda 2k.The Hills Semarang

Jumlah/Total

- - 11,877,593

773,558 1,838,067

2009 20081,942,641 5,433,943 8,591,629

13,600,343

Bahan Baku dan Penolong merupakan persediaan bahanbaku pada industri beton, metal, produk sparepartotomotif dan konversi energi serta persediaan materialbesi beton dan semen di proyek-proyek konstruksi.

Raw materials suplement is an industrial raw material inconcrete, metal, automotive products and spareparts andsupplies energy conversion materials and cement concrete ironon construction projects.

2009 2008

1,599,128 941,971 - 12,658,372

3,580,881 -

11,307,828 19,149,603

Persediaan produk komponen merupakan persediaanproduk dalam proses (setengah jadi) PT Wika Intradeuntuk komponen tabung kompor gas dan sparepartotomotif yang terinci sebagai berikut :

Inventories of products is a component stock of the product inthe process of (work in process) PT Wika Intrade forcomponent Gas Cylinder (Gas Stove) and automotivespareparts are detailed as follows:

2009 2008

2008

3,780,900 - 124,662,835 278,100,142

Tanah yang sedang dikembangkan terdiri dari/land under development consists of :

LT 2009 LT

75,433,803 156,064,889 34,251,114 83,084,200 11,197,018 38,951,053

46,329 11,525,110 45,377

83,791 21,243,880 284,098 34,835 20,557,693

9,865 - -

15,455 5,252,865 11,525 47,673 7,514,059 56,638

7,105,300 5,400,834 4,965,333

13,522,392 24,604,863 15,982,418 18,741,004 15,232,026 13,476,700 21,268 13,656,762 23,568

32,761

921 7,694,199 1,637 14,548 14,190,104 32,813

39,626 14,433,997 - - 304,446 116,709,419 488,417 119,030,871

- 630,885 - -

5,180,009

9. 9.

47

Page 223: Annual Report 2009

2212009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PERSEDIAAN - Lanjutan INVENTORIES - Continued

Tanah matang terdiri dari/Land ready to sale consists of :

a.Taman Sari Persada Bogorb. Tamansari Mangly. Regencyc.Tamansari Persada Balid.Tanah Acehe.Tamansari Bukit Damaif. Tamansari Samarindag.Tamansari Bukit Mutiarah.Tamansari Majapahiti. Tamansari Pelabuhan Ratuj. Tamansari Metro Politan Manadok.Tamansrai Puri Bali

Jumlah/Total

Bangunan yang sedang dikonstruksi terdiri dari/Building in under construction are :

a.Tamansari Bukit Mutiarab.Tamansari Pelabuhan Ratuc. Tamansari Manglayang Regencyd.Tamansari Puri Balie.Grand Tamansari Samarindaf. Tamansari Metropolitan Manadog.Tamansari Persada Bogorh.Tamansari Majapahiti. Tamansari Sudirmanj. Festival Fatmawatik.Grand Tamansari Samarinda 2l. The Hills Semarang

m.The Green Tamansari Surabayan.Lain-lain

Jumlah/Total

Material Real Estat terdiri dari:

Proyek Sidikarang Sidikalang projectProyek Sudirman Sudirman projerctProyek Centro City Centro City projectProyek Akper MUBA Akper MUBA project

Total

LT 2009 LT 2008 3,473 1,064,574 5,105 1,988,103

2,435,914 451,356

1,607,740 365,212

5,217,432 14,062 1,414 680,940 551

6,594,735 416,267

5,381,254 50,017

322,389 298,709

1,607,740 - 1,962 349,127 2,316

12,132 2,492,248 10,761 1,144 451,356 1,729 878

14,742,318 43,524

LT 2009 LT 2008

19,911,698

- - 655 - - 507

4,073,856 1,387,950

2,868,015 7,402 73 10,886 436 3,315

4,846

7,258 9,931,940 6,518 888 495,891 1,479

2,802 2,401,587 4,226 1,646 3,851,289 2,732

1,661,796 4,298 1,827 794,187 2,092

163

1,322

165,486 - 44,741

2009 2008- 396,294 - 237,871

24,229 37,939,075 28,375

Real Estate raw material are:

660,827 - - 1,143,453 -

1,072

The inventory of consumable goods and non ready consumablegoods that are in the process of production for concreteproduct, metal product and energy conversion product.

136,121 - 612,993 -

13,739,636

3,032,470 2,687,975 4,161,999 1,515,029

661,850 2,607,574

11,780,649 2,029,891

- - - -

33,939,243

Raw material and assistance shall constitute inventory for rawmaterial in concrete, metal and energi construction industry andconstruction materials in the project.

844,393

- 901,894 1,688

275,017 496 1,332,444

1,902

1,606 1,084

2,594

36,142

11,751

65

9. 9.

310,773

Bahan baku dan penolong merupakan persediaan bahanbaku pada industri beton, metal dan konversi energi,serta bahan-bahan material konstruksi proyek.

jumlah 310,773

Persediaan barang jadi dan barang dalam prosesmerupakan persediaan barang jadi dan barang dalamproses produksi atas produk beton, produk metal, danproduk konversi energi.

48

Page 224: Annual Report 2009

222 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PERSEDIAAN - Lanjutan INVENTORIES - Continued

UANG MUKA ADVANCES

Subkontraktor Sub-contractorPemasok SupplierUang muka pekerjaan AdvanceLain-lain Other

Jumlah Total

149,186,509 10,227,953 480,420

19,453 9,735,184

Rincian uang muka adalah sebagai berikut : Details of advances are as follows :

2009 2008

38,207,804 74,874,668

Persediaan tersebut juga dijaminkan ke Bank Niagadengan nilai penjaminan Rp 5.000.000.000 (Rupiahpenuh).

The aforementioned inventory is alao guaranteed to NiagaBank with the coverage value Rp 5,000,000,000 (Full amount).

Lihat catatan 20. Please see note 20.

10. 10.

133,316,939

181,772,149 234,276,781

The company shall guarantee the inventory of manufacturing ofenergy conversion product and automotive component with theinsurance coverage value of Rp 6,497,900,000 by the policeNo.203.204.300.09.0056 to PT Asuransi Jasa Indonesia(Jasindo) with the effective period coverage of June 20, 2009until June 20, 2010. Also insurance coverage for CastingProduct stock value of Rp 15,571,622,218 (Full amount) by thepolice No.203.204.300.09.0057 with the effective periodcoverage of June 20, 2009 until June 20, 2010. Themanagament belives that the coveraga value shall be sufficientto cover the loss.

All inventories shall be owned in the name of the company.

Receivable and stock with minimum value of Rp 50 Billionsshall be as main mortgage for credit facility of revolving workingcapital and facility of non cash loan so obtainted by PT WikaBeton in Bank Mandiri pursuant to the Extension of ArgeementNo. CGB.ONE/SPPK/RD2.060/2007 dated May 9, 2007.

Inventory that is in the delivery process shall constituteinventory that have been delivered prior to the date of balancesheet, but it has not yet been in the destination area.

Both loan and inventory of minimum Rp 45,000,000,000 (Fullamount) as owned by the company shall be guaranteed in BankMega in accordance with deed of fiduciary either in the presentand hereafter in respect of credit facility so provided to PT WikaBeton.

9. 9.

Perseroan mengasuransikan persediaan produk pabrikkonversi energi dan produk pabrik komponen automotifCibinong dengan nilai pertanggungan sebesar Rp6.497.900.000 (Rupiah penuh) dengan polisNo.203.204.300.09.0056 pada PT Asuransi JasaIndonesia (Jasindo) dengan jangka waktu pertanggungan20 Juni 2009 sd 20 Juni 2010, serta asuransi atasPersediaan Produk Casting Jatiwangi dengan nilaipertanggungan sebesar Rp 15.571.622.218 (Rupiahpenuh) dengan No Polis 203.204.300.09.0057 berlakusejak 20 Juni 2009 sampai dengan 20 Juni 2010.Manajemen berkeyakinan nilai pertanggungjawabantersebut cukup untuk menutup kerugian.

Seluruh persediaan dimiliki atas nama Perusahaan.

Piutang dan persediaan minimal senilai Rp. 50 milyarsebagai agunan utama atas fasilitas kredit modal kerjarevolving dan fasilitas non cash loan yang diperoleh PTWika Beton dari Bank Mandiri sesuai PerpanjanganPerjanjian No.CGB.ONE/SPPK/RD2.060/2007 tanggal 9Mei 2007.

Persediaan dalam pengiriman merupakan persediaanyang telah dikirim sebelum tanggal neraca tetapi belumsampai di tujuan.

Piutang dan persediaan minimal senilai Rp45.000.000.000 (Rupiah penuh) yang dimiliki perusahaandijaminkan kepada Bank Mega sesuai dengan aktafiducia baik sekarang maupun di kemudian hari atasfasilitas kredit yang diberikan kepada PT Wika Beton.

49

Page 225: Annual Report 2009

2232009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

UANG MUKA - Lanjutan ADVANCES - Continued

PAJAK DIBAYAR DI MUKA PREPAID TAXES

PPh pasal 21 Income Tax Art 21PPh pasal 22 Impor Income Tax Art 22 - ImportPPh pasal 22 Wajib Bayar Income Tax Art 22 - WabaPPh pasal 23 Income Tax Art 23PPh pasal 24 Income Tax Art 24PPh pasal 25 Income Tax Art 25PPh Final dibayar dimuka Prepaid of Final TaxPajak Pertambahan Nilai VAT InPPN Impor VAT - ImportPPN DN Restitusi VAT RefundPPN K DPL VAT Out DPL

Jumlah Total

Rincian pajak dibayar di muka adalah sebagai berikut : Details of prepaid taxes are as follows :

2009 2008

1,175,864 22,115,331

Uang muka intern pekerjaan/kegiatan kerja (persekot)merupakan uang muka yang diberikan kepada pelaksanaproyek untuk keperluan operasional proyek.

Intern down payment to the activities/work activities shallconstitute down payment made to management of the projectfor the purpose of projected operational requirement.

Lain-lain pada uang muka tersebut merupakan persekotoperasional pegawai dan pemasaran.

Other payment constitute down payment for the operational ofthe employee and marketing.

11. 11.

Uang muka kepada subkontraktor merupakan uang mukayang diberikan kepada subkontraktor sehubungandengan kontrak pelaksanaan pekerjaan proyek,subkontraktor akan mengangsur kepada perusahaanpada saat pembayaran prestasi kerja.

Down payment made to subcontractor shall constitute downpayment made to subcontractor in connection with the contractfor the project activities implementation. The subcontractorshall make the payment in installment to the Company at thetime of work performance payment.

Uang muka kepada pemasok merupakan uang mukayang diberikan kepada pemasok sehubungan denganpengadaan bahan baku dan material konstruksi di proyek.

Down payment made to supplier shall constitute down paymentmade to supplier in connection with the procurement ofconstruction raw material and material in the project.

36,530,969 30,084,561 3,783,203 - 2,651,072 -

15,010,917 1,174,728 18,339,250

11,529,615 - - 15,360,817

10,300,539 - 8,719,881 6,055,556

135,466,588 111,722,113

Berdasarkan Surat Perintah Pemeriksaan No : PRIN-82/WPJ.19/KP.0305/2009 tanggal 29 Mei 2009,KPPBUMN saat ini masih melakukan pemeriksaan ataspengajuan restitusi tersebut.

Based on Examination Warrant No: PRIN-82/WPJ.19/KP.0305/2009 dated May 29, 2009, KPP SOEs isstill doing its investigation of the filing of refund.

KPP BUMN melakukan pemeriksaan dibidang perpajakanberdasarkan dengan Undang-Undang No. 6 tahun 1983tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakansebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir denganUndang-Undang Nomor 28 tahun 2007.

Tax Service Office for state own company conducts taxinspection according to the Law No. 6 year 1983 on GeneralProvisions and Tax Procedures as amended several times, lastby law No. 28 of 2007.

226,343,376 203,677,628

Pada tahun 2009 PT Wijaya Karya (Persero), Tbk telahmengajukan perhitungan restitusi terhadap kelebihanbayar atas pajak tahun 2007 dan 2008.

In the year 2009 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk has proposedthe calculation of refund of the excess taxes in 2007 and 2008.

10. 10.

50

Page 226: Annual Report 2009

224 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PAJAK DIBAYAR DI MUKA - Lanjutan PREPAID TAXES - Continued

Restitusi pajak tersebut adalah sebagai berikut : Refund of the tax is as follows:

PPN Tahun 2007 sebesar Rp 2.670.385.048 (Rupiah penuh). VAT in 2007 was Rp 2,670,385,048 (Full amount).PPN Tahun 2008 sebesar Rp 1.323.835.598 (Rupiah penuh). VAT in 2008 was Rp 1,323,835,598 (Full amount).

BIAYA DIBAYAR DI MUKA PREPAID EXPENSES

Biaya usaha Operating expensesBiaya produksi Production expensesBiaya pengadaan Procurement expensesBiaya pengelolaan Coordination expensesBiaya distribusi Distribution expensesBiaya sewa dan asuransi Rent and insurance expenses

11. 11.

156,165,413 116,105,091492,274 7,796,900

2,332,840 8,762,317586,250 3,097,745

7,310,896 5,890,472

12. 12.

Rincian biaya dibayar di muka adalah sebagai berikut : Details of prepaid expenses are as follows :

2009 2008

9,964,792 3,327,985

SPT PPh 29 pajak tahun 2007, sebesar Rp33.925.115.021 (Rupiah penuh).SPT PPh 29 pajak tahun 2008, sebesar Rp28.982.113.551 (Rupiah penuh).

Annuall of Income tax article 29 in 2007 wasRp 33,925,115,021 (Full amount).Annuall of Income tax article 29 in 2008 wasRp 28,982,113,551 (Full amount).

Lain-lain OtherJumlah Total

Departemen Bangunan Gedung Building Construction DepartmentDepartemen Sipil Umum Civil Construction DepartmentDepartemen Wilayah dan Luar Nege Foreign Affairs DepartmentDepartemen Utilitas Utility DepartmentDepartemen Pusat Central DepartmentPT Wika Beton PT Wika BetonPT Wika Realty PT Wika RealtyPT Wika Intrade PT Wika IntradePT Wika Insan Pertiwi PT Wika Insan Pertiwi

Jumlah Total5,801,035 -9,964,792 3,327,985

Biaya produksi dibayar di muka merupakan biaya-biayayang dikeluarkan untuk keperluan perusahaan danbelum dapat diperhitungkan dengan penjualan karenapada tanggal neraca berita acara kemajuan fisik belumdapat ditandatangani pengawas lapangan dan atauberita acara penyerahan barang belum ditandatangani.

Prepaid production expense shall constitute costs expendedfor the company's requirement and could not be calculated bythe sales, because on the balance sheet date minutes ofphysical improvement could not be signed by the fieldsupervisor and or minutes of goods delivery has not beensigned.

491,469 322,012

- 85,59783,450 -

678,491 -

2009 2008

- 551,9631,000,680 771,478

Rincian biaya usaha dibayar di muka adalah sebagaiberikut :

Details of prepaid business expense shall be as follows :

627,366 1,191,852

1,891,468 1,238,16718,199 358,768

177,479,831 146,172,362

Biaya usaha dibayar di muka per unit kerja atau lokasi,merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungandengan kegiatan usaha perusahaan seperti biayapengusahaan proyek, tender dan biaya usaha lainnyaserta biaya sewa dan asuransi.

Prepaid business expenses per working or location unit shallconstitute costs expended in connection with the companybusiness activities such as business undertaking cost of theproject, tender and others and rental and insurance fee.

51

Page 227: Annual Report 2009

2252009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

BIAYA DIBAYAR DI MUKA - Lanjutan PREPAID EXPENSES - Continued

Departemen Sipil Umum Civil Construction DepartmentDepartemen Bangunan Gedung Building Construction DepartmentDepartemen Utilitas Utility DepartmentDepartemen EPC EPC DepartmentPT Wika Beton PT Wika BetonPT Wika Realty PT Wika RealtyPT Wika Intrade PT Wika IntradePT Wika Gedung PT Wika BuildingPT Wika Insan Pertiwi PT Wika Insan Pertiwi

Jumlah Total

JAMINAN USAHA BUSINESS GUARANTEE

INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANIES

- 293,556 - 66,000

52,978 1,551,670

Rincian biaya produksi dibayar di muka adalah : Details of prepaid production expenses are as follows :

2009 2008918,808 1,208,860

Biaya distribusi dibayar di muka merupakan biaya atasdistribusi produk beton dan produk intrade yangditangguhkan sehubungan dengan perbedaan waktuantara pengakuan penjualan dan saat terjadinyapengiriman produk beton.

Prepaid distribution expense shall constitute cost for thedistribution of concrete and intrade product with the intervaltime between recognition of sale and the period of concreteproduct delivery.

13. 13.

Akun ini merupakan jaminan yang diberikan perusahaandalam rangka memperoleh/pelaksanaan pekerjaankontrak konstruksi. Jaminan tersebut berupa dana yangdisetor kepada bank yang ditunjuk dan akan dicairkansetelah habis masa berlakunya bank garansi, dengan rata-rata berlakunya bank garansi kurang dari satu tahun.

This account shall constitute guarantee provided in order toobtain/ implement the construction contract activities. Suchguarantee shall be in form fund so paid up to the appointedbank and shall be recorded upon the termination of bankguarantee period, within the average effective period of bankguarantee less than one year.

Jumlah

101,330 - - 648,453

2,332,840 8,762,317

618,029 2,587,059 213,839 1,089,211 427,856 1,317,508

Kepemilikan/ (Pengurangan) Penyertaan/Percentage of Amount of Participation Additional/ Amount of Participation

Penyertaan

14. 14.

Akun ini merupakan penyertaan saham pada perusahaanasosiasi, sebagai berikut :

This account shall constitute share investment in associatedcompany so set forth as follows :

TAHUN 2009

Nama perusahaan

Persentase Penambahan/ Jumlah

2. PT Wijaya Tama Perkasa 40,00% 15,000,000 (15,000,000) - 1. PT WIKA - NGK Insulator 18,70% 1,708,240 - 1,708,240

Ownership Awalperiode (Deduction) Akhir Periode/(%) Beginning balance Ending Balance

3. PT Marga Kunciran 10,00% 3,000,270 - 3,000,270

19,708,510 101,800,000 121,508,510

4. PT Marga Nujyasumo 20,00% - 116,800,000 116,800,000

12. 12.

52

Page 228: Annual Report 2009

226 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI - Lanjutan INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANIES - Continued

PT WIKA - NGK Insulator PT WIKA - NGK Insulator

Ownership Awalperiode (Deduction) Akhir Periode/Beginning balance Ending Balance

(Pengurangan) Penyertaan/Percentage of Amount of Participation Addition/ Amount of Participation

TAHUN 2008

Nama perusahaan

Persentase

3,000,270 2. PT Wijaya Tama Perkasa 40,00% - 15,000,000 15,000,000 1. PT WIKA - NGK Insulator 18,70% 1,708,240 - 1,708,240

Penambahan/ JumlahKepemilikan/

JumlahPenyertaan

3. PT Marga Kunciran 10,00% - 3,000,270

Anggaran Dasar WIKA NGK telah beberapa kalimengalami perubahan yang perubahan terakhirnya,antara lain sehubungan dengan perubahan seluruhAnggarann Dasar WIKA NGK, adalah sebagaimana yangtermaksud dalam Akta Pernyataan Keputusan RapatNo.3 tanggal 25 Pebruari 2000, dibuat di hadapan SarinaSihombing, SH., Notaris di Kabupaten Daerah Tingkat IITangerang berkedudukan di Ciputat.

Articles of Association of WIKA NGK has been amendedseveral times and most recently in connection with theamendment to all Articles of Association of WIKA NGK asembodied in Deed of Statement of Meeting Resulution No.3dated February 25, 2000, drawn up and passed before SarinaSihombing, Sihombing, Notary Public practicting in Regency asthe second level regions Tangerang having its domicile inCiputat.

Maksud dan tujuan usaha WIKA NGK adalahsebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar adalahmelaksanakan kegiatan usaha membuat dan merakithigh tension porcelain insulators dan produk-produklainnya yang berhubungan serta memasarkan danmenjual seluruh hasil produknya di wilayah indonesia danmaupun luar indonesia.

Purpose and objektive of WIKA NGK business as contained inArticle of Assocation shall be to implement business activities inproducing and assembling "high tension porcelain inslator" andother relevant products and marketing and selling all productionproceeds thorough Indonesia and out of Indonesia teritory.

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.3tanggal 25 Pebruari 2000, dibuat di hadapan SarinaSihombing, SH., Notaris di Kabupaten Daerah Tingkat IITangerang, berkedudukan di Ciputat, struktur permodalandan komposisi susunan pemegang saham WIKA NGKadalah sebagai berikut :

Based on the Deed of Statement of Meeting Resolution No.3dated February 25, 2000, drawn up and passed before SarinaShombing, SH., Notary Public practicing in Regency as secondlevel regionis Tangerang having its domicile in Ciputat, thestucture of capitalization and composition of structure ofShareholders of WIKA NGK shall be as follow:

1,708,240 18,000,270 19,708,510

Perusahaan memiliki 1.708 saham yang merupakan18,70% hak kepemilikan. WIKA NGK Insulator bergerakdalam bidang insulator.

The company has 1,708 shares constituting 18.70% of theownership right. WIKA NGK Insulator engages in the businessof providing insulation field.

WIKA NGK didirikan pada tanggal 23 Juli 1987berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No.76 dibuat dihadapan Kartini Muljadi, SH. Notaris di Jakartasebagaimana diubah dengan Akta Perubahan AktaPendirian No.5 tanggal 3 Juni 1988, dibuat di hadapanInge Hendarmin, SH., pengganti dari Kartini Muljadi, SH.,Notaris di Jakarta, yang keduanya telah mendapatkanpengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesiaberdasarkan Surat Keputusan No.C2-5652-HT.01.01.TH'88 tanggal 2 Juli 1988, serta telah diumumkan dalamTambahan No.816, Berita Negara Republik IndonesiaNo.65 tanggal 12 Agustus 1988.

WIKA NGK shall be established and organized on July 23, 1987under deed of limited liablity company No. 76 drawn up andpassed before Kartini Muljadi SH, Notary public practicing inJakarta as amendmend by deed of amendmend to deed ofestablishment No. 5 dated June 3, 1988 drawn up and passedbefore Inge Hendarmin, SH., as an alternate notary public forKartini Muljadi, SH, Notary public practicing in Jakarta, bothhave obtained legalization from Minister of Jutice of theRepublic of Indonesia by the viture of decree of No. C2-5652-HT.01.01.TH '88 dated July 2, 1988, and promuglated insuplement No. 861 dated August 12,1988.

14. 14.

53

Page 229: Annual Report 2009

2272009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI - Lanjutan INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANIES - Continued

PT Wijaya Tama Perkasa PT Wijaya Tama Perkasa

Rupiah (Nilai penuh/full amount)

Modal Dasar/Authorized Capital

Pemegang Saham/Shareholders Nominal Rp 1.630.000/ US$ 1.000 per saham/ sharesSaham/Shares Rupiah/ USD %

5,620 Rp 9,160,600,000

- PT Wijaya Karya (Persero) 1,048 Rp 1,708,240,000 18.65% USD 1,048

USD 5,620 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Paid in Capital :

- Sumitomo Corporation 1,524 Rp 2,484,120,000 27.12% USD 1,524

- NGK Insulator Ltd. 3,048 Rp 4,968,240,000 54.23% USD 3,048

PT Wijaya Tama Perkasa didirikan pada tanggal 1 April2008 berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No.04 dibuatdi hadapan Imas Fatimah, SH. Notaris di Jakarta.

PT Wijaya Tama Perkasa shall be duly organized andestablished on April 1, 2008 under Deed of Limited LiabilityCompany No.04 drawn up and passed before ImasFatimah,SH. Notariy Public practicing in Jakarta.

Maksud dan tujuan usaha PT Wijaya Tama Perkasaadalah sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasaradalah melaksanakan kegiatan usaha di bidangpenyelenggaraan pembangunan jalan tol, pembangunanprasarana dan sarana dasar (infrastruktur), fasilitaspenunjang jalan, pengembangan lahan-lahan/kawasansekitar jalan tol, melakukan usaha perdagangan umumtermasuk antar pulau, impor, ekspor, distributor danpemasok.

Purpose and Objective of PT Wijaya Tama Perkasa ascontained in Articles of Assocation shall be to implementbusinss activities in toll road development, road supportingfacility, land/area surrounding toll road developement, publictrading business including inter island, importing, exporting,distributor and supplier.

Berdasarkan Akta tersebut, struktur permodalan dankomposisi susunan pemegang saham PT Wijaya TamaPerkasa adalah sebagai berikut :

Pursuant to the aforementioned Deed, the structure ofcapitalization and composition of structure of shareholders ofPT Wijaya Tama Perkasa shall be as follows :

Saham dalam Portepel/Portfolio Stock - -

Perusahaan memiliki 15.000 lembar saham yangmerupakan 40% hak kepemilikan. PT Wijaya TamaPerkasa bergerak dalam bidang penyelenggaraan danpengelolaan fasilitas jalan tol.

The company has 15,000 shares constituting 40% of theownership right. PT Wijaya Tama Perkasa engaging in thebusiness of providing of toll road facility development andmanagement implementation.

Jumlah/Total 5,620 Rp 9,160,600,000 100% - USD 5,620

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Paid in Capital :- PT Wijaya Karya (Persero)Tbk, 15,000 Rp

Pemegang Saham/Shareholders Nilai nominal Rp.1.000.000,- Per saham Saham/Shares

Modal Dasar/Authorized Capital 150,000 Rp 150,000,000,000

15,000,000,000 15,000,000,000 7,500,000,000

40%40%20%

%

Jumlah/Total 37,500 Rp Saham dalam Portepel/Portfolio Stock 112,500 Rp

37,500,000,000 112,500,000,000

100%

- PT Margatama Perkasa 15,000 Rp - PT Kartika Marga Sakti 7,500 Rp

As the change in policy of freeways Surabaya Mojokertomanagement, the company has divested on authorizedcapital in 2009 at PT Wijaya Tama Perkasa as of Rp15,000,000,000 (Full amount).

14. 14.

Dengan telah berubahnya kebijakan pengelolaan JalanTol Surabaya Mojokerto, perusahaan telah menarikkembali nilai pernyertaan tahun 2009 sebesar Rp15.000.000.000 (Rupiah penuh) di PT Wijaya TamaPerkasa.

54

Page 230: Annual Report 2009

228 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI - Lanjutan INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANIES - Continued

PT Marga Kunciran Cengkareng PT Marga Kunciran Cengkareng

Rupiah (Nilai penuh/full amount)

- PT Jasa Marga- CMS- PT Wijaya Karya (Persero)Tbk,- PT Nindya Karya- PT Istaka Karya

PT. MARGA NUJYASUMO AGUNG

1,500,135,000 Rp 164,850 1,500,135,000 Rp 164,850

The Company has 120,000,000 shares or 28.24% ownershipof PT Marga Agung Nujyasumo that specializes in planning,organizing construction of roads, bridges and complement offreeways and the management of freeways facilities.

Struktur permodalan dan komposisi susunan pemegangsaham PT Marga Nujyasumo Agung adalah sebagaiberikut :

The structure of capitalization and composition of structure ofshareholders of PT Marga Nujyasumo Agung shall be asfollows :

Jumlah/Total 3,297,000 Rp 30,002,700,000 Saham dalam Portepel/Portfolio Stock

5%5%

100%

Perusahaan memiliki 120.000.000 lembar saham yangmerupakan 28.24% hak kepemilikan, PT MargaNujyasumo Agung yang bergerak dalam bidangperencanaan, penyelenggaraan pembangunan jalan,jembatan bangunan pelengkap dan fasilitas jalan tol sertapengelolaan jalan dan fasilitas tol.

Perusahaan memiliki 329.700 lembar saham yangmerupakan 10% hak kepemilikan. PT Marga KunciranCengkareng bergerak dalam bidang penyelenggaraandan pengelolaan fasilitas jalan tol.

The company has 329,700 shares constituting 10% of theownership right. PT Marga Kunciran Cengkareng engaging inthe business of providing of toll road facility development andmanagement implementation.

Maksud dan tujuan usaha PT Marga KunciranCengkareng adalah sebagaimana tercantum dalamAnggaran Dasar adalah melaksanakan kegiatan usaha dibidang penyelenggaraan pembangunan jalan tol,pembangunan prasarana dan sarana dasar(infrastruktur), fasilitas penunjang jalan, pengembanganlahan-lahan/kawasan sekitar jalan tol, melakukan usahaperdagangan umum termasuk antar pulau, impor, ekspor,distributor dan pemasok.

Purpose and objective of PT Marga Kunciran Cengkareng ascontained in Articles of Assocation shall be to implementbusinss activities in toll road development, road supportingfacility, land/area surrounding toll road developement, publictrading business including inter island, importing, exporting,distributor and supplier.

Berdasarkan akta Perjanjian Usaha Patungan No: 03tanggal 20 Februari 2008 dan Akte pendirian perusahaanPT Marga Kunciran Cengkareng (PT MKC) Nomor: 07tanggal 14 Mei 2008, keduanya dibuat dihadapan SuzyAnggraini Muharam, SH. Notaris di Jakarta. Para pihaksepakat untuk memenuhi modal di tempatkan dan disetorsebesar:

Based on the Deed of Joint Venture Agreement No: 03 datedFebruary 20, 2008 and the Deed of Establishment of Companyof PT Marga Kunciran Cengkareng (PT MKC) number; 07dated May 14, 2008, both made at notary Suzy AnggrainiMoharram, SH. Notary in Jakarta. The parties agreed to beplaced and paid the capital as follows:

%

1,978,200 Rp 18,001,620,000 329,700 Rp 3,000,270,000

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Paid in Capital :659,400 Rp 6,000,540,000

Pemegang Saham/Shareholders Nilai nominal Rp.9.100,- Per saham Saham/Shares

Modal Dasar/Authorized Capital 3,297,000 Rp 30,002,700,000

20%60%10%

14. 14.

55

Page 231: Annual Report 2009

2292009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI - Lanjutan INVESTMENT IN ASSOCIATED COMPANIES - Continued

Rupiah (Nilai penuh/full amount)

TANAH BELUM DIKEMBANGKAN LAND FOR DEVELOPMENT

a.

Tamansari Pelabuhan Ratub.

Tamansari Puri Balic.

Grand Tamansari Samarinda Sebatikd Tamansari Manglayang Regency

ASET TETAP FIXED ASSET

Nilai Tercatat Carrying ValueKepemilikan langsung Direct Acquisition

Hak atas tanah LandrightsBangunan BuildingsPrasarna InfrastructuresPerl. kantor Office equipmentPeralatan pabrik dan Project & Plant

proyek equipment

Kendaraan VehiclesAset tetap dalam Construction

penyelesaian in progress

Sewa Guna Usaha LeasingPeralatan pabrik Project equipment

Jumlah Total

Rp 600,000,000,000 Saham dalam Portepel/Portfolio Stock - -

1,818,448 - -

38,030 11,081,873 38,427 11,081,873 600,000 44,025,109 - -

327,666,667 Rp 327,666,667,000 - PT Wijaya Karya (Persero)Tbk, 120,000,000 Rp 120,000,000,000

%

918,823 66,123,559

Pemegang Saham/Shareholders Nilai nominal Rp.1.000,- Per saham Saham/Shares

Modal Dasar/Authorized Capital 600,000,000 Rp 600,000,000,000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Paid in Capital :- PT Moeladi 152,333,333

LT Jumlah/Total LT Jumlah/Total

245,921 9,198,129 259,605 10,507,624

Jumlah/Total 600,000,000

152,333,333,000 - PT Jasa Marga

Rp

15. 15.Tanah yang belum dikembangkan terdiri dari : Land for development consist of :

2009 2008

25.39%

20%54.61%

100%

16. 16.Rincian aset tetap adalah sebagai berikut : Fixed assets consist of :

2009Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan / Saldo akhir /

34,872 298,032 21,589,497

88,469,101 11,661,187 - 100,130,288 21,941,816 2,238,078 - 24,179,894

1 January, 2009 Reclassifications Reclassifications 31 December, 2009

116,615,795 419,788 150,000 116,885,583

Beginning Balance Additions Deductions Ending Balance1 Januari/ Reklasifikasi / Reklasifikasi / 31 Desember/

- 2,000,000 - 2,000,000

504,766,014 45,024,933 7,848,610 541,942,337

3,173,904 - 3,173,904

9,597,076 3,694,315 7,693,055 5,598,336

13,341,259 797,184 - 14,138,443 -

251,627,063 24,214,381 5,555 275,835,889

14. 14.

56

Page 232: Annual Report 2009

230 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

ASET TETAP - Lanjutan FIXED ASSET - Continued

Akumulasi Penyusutan Accumulated depreciationKepemilikan langsung Direct Acquisition

Bangunan BuildingsPrasarna InfrastructuresPerl. kantor Office equipmentPeralatan pabrik dan Project & Plant

proyek equipmentKendaraan Vehicles

Sewa Guna Usaha LeasingPeralatan pabrik Project equipment

Jumlah Total

Nilai Buku Net Book Value

Nilai Tercatat Carrying ValueKepemilikan langsung Direct Acquisition

Hak atas tanah LandrightsBangunan BuildingsPrasarna InfrastructuresPerlngkapan kantor Office equipmentPeralatan pabrik dan Project & Plant

proyek equipmentKendaraan VehiclesAset tetap dalam Construction

penyelesaian in progress

Jumlah Total

Akumulasi Penyusutan Accumulated depreciationKepemilikan langsung Direct Acquisition

Bangunan BuildingsPrasarna InfrastructuresPerlngkapan kantor Office equipmentPeralatan pabrik dan Project & Plant

proyek equipmentKendaraan Vehicles

Jumlah Total

Nilai Buku Net Book Value

10,824,083 1,274,623 70,131 12,028,575

122,150,120 34,238,492 3,228,856 153,159,756

28,377,192 5,555,533 - 33,932,725 5,343,677 2,322,594 1,006 7,665,265

2008Saldo Awal/ Penambahan/ Pengurangan / Saldo akhir /

168,888,168 44,146,733 3,299,993 209,734,908

335,877,846 332,207,429

2,193,096 245,298 - 2,438,394

- 510,193 - 510,193

44,145,282 44,323,819 - 88,469,101 7,412,508 14,529,308 - 21,941,816

1 January, 2008 Reclassifications Reclassifications 31 December, 2008

114,592,031 2,023,764 - 116,615,795

Beginning Balance Additions Deductions Ending Balance1 Januari/ Reklasifikasi / Reklasifikasi / 31 Desember/

376,790,976 139,465,044 11,490,005 504,766,014

22,105,270 6,271,922 - 28,377,192

3,050,499 123,405 - 3,173,904

21,087,081 - 11,490,005 9,597,076

10,895,517 2,445,742 13,341,259

175,608,057 76,019,006 - 251,627,063

131,290,003 37,598,165 - 168,888,168

245,500,972 335,877,846

95,454,243 26,695,877 - 122,150,120 581,223 1,611,873 - 2,193,096

4,312,252 1,031,425 - 5,343,677 8,837,016 1,987,067 - 10,824,083

Beban penyusutan untuk tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 44.146.733 dan Rp 37.598.165 .

Depreciation expenses in 2009 and 2008 respectively is Rp44,146,733 and Rp 37,598,165.

Seluruh aset tetap dimiliki oleh perusahaan All fixed assets are owned by the company

16. 16.

57

Page 233: Annual Report 2009

2312009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

ASET TETAP - Lanjutan FIXED ASSET - Continued

PT Asuransi Himalaya PelindungPT Asuransi Himalaya PelindungPT Asuransi Jasa Raharja PuteraPT Asuransi Jasa Raharja PuteraPT Asuransi Jasa IndonesiaPT Asuransi Jasa Indonesia

PST.0102/2009-00199 26/08/09 - 26/08/10 642,026 PST.0102/2009-00199 26/08/09 - 26/08/10 4,835,140

2009Penanggung/ Nomor Polis Jangka Waktu/ Nilai Pertanggungan/

Insurance Company Policy Number Terms Insurance Coverage

Aset tetap perusahaan, kecuali tanah, telah diasuransikandengan Polis Standar Kebakaran Indonesia dengan nilaipertanggungan sebagai berikut :

The fixed asset of the company, except landrights, are coveredby Indonesian Fire Standard Policy under the followinginsurance coverage :

94,373,637

2008Penanggung/ Nomor Polis Jangka Waktu/ Nilai Pertanggungan/

203.204.300.09.0056 20/06/09 - 20/06/10 11,560,581 203.204.300.09.0057 20/06/09 - 20/06/10 48,001,190

02.00.12.09.00416/09 10/09/09 - 10/09/10 270,000 02.00.12.09.00417/09 10/09/09 - 10/09/10 29,064,700

PT Asuransi Umum Mega IP.01.01.08.002638 20/10/08 - 20/10/09 675,600 PT Asuransi Himalaya Pelindung PST.0102/2007 - 00132 26/08/08 - 26/08/09 642,026

PT Asuransi Jasa Indonesia 209.482.200.08.001

Insurance Company Policy Number Terms Insurance Coverage

PT Asuransi Umum Mega IP.01.01.08.002637 20/10/08 - 20/10/09 2,469,100

PT Asuransi Jasa Raharja Putera 02.00.13.07.00421/09 10/09/08 - 10/09/09 29,064,700 PT Asuransi Jasa Raharja Putera 02.00.13.07.00422/09 10/09/08 - 10/09/09 29,064,700

Aktiva tetap berupa tanah yang berlokasi di Boyolalidijaminkan atas fasilitas kredit modal kerja PT WikaBeton pada Bank Niaga (lihat catatan 20).

14/01/08 - 14/01/09 9,538,700 PT Asuransi Jasa Indonesia 203.204.300.08.063 20/06/08 - 20/06/09 18,058,481

26/08/08 - 26/08/09 4,835,140 PT Asuransi Jasa Indonesia 203.204.300.07.0081 12/06/08 - 12/06/09 12,904,180

Fixed asset in form of land located in Boyolali shall bewarranted PT Wika Beton for credit facility of working capital inBank Niaga (please see note 20).

Aktiva tetap berupa tanah (17 Sertifikat HGB) dijaminkanoleh PT WIKA Realty atas fasilitas kredit modal kerjapada Bank BTN (lihat catatan 20).

Fixed asset in from of land (17 certivicates of Building Premint)shall be warranted by PT Wika Reality for credit facility in BankBTN (please see note 20).

107,252,627

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan atasaset tetap yang diasuransikan adalah cukup untukmenutup kemungkinan kerugian yang terjadi.

Management believes that the insurance coverage is adequateto cover possible losses arising from such risk.

Aktiva tetap berupa tanah yang berlokasi di Deli Serdangdan Lampung Selatan dijaminkan atas fasilitas kreditmodal kerja PT WIKA Beton pada Bank Mega (lihatcatatan 20).

Fixed asset in form of land located in Deli Serdang and SouthLampung shall be warranted by PT Wika Beton for creditfacility of working capital in Bank Mega (please see note 20).

Aktiva tetap berupa tanah yang berlokasi di Cipinang,Karangrejo dan Kembang Kuning dijaminkan atasfasilitas kredit modal kerja PT Wika Beton pada BankMandiri (lihat catatan 20).

Fixed asset in form of land located in Cipinang, Karang Rejoand Kembang Kuning shall be warranted PT Wika Beton forcredit facility of working capital in Bank Mandiri (please seenote 20).

PT Asuransi Himalaya Pelindung PST.0102/2007 - 00132

16. 16.

58

Page 234: Annual Report 2009

232 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

ASET TETAP - Lanjutan FIXED ASSET - Continued

Cost Calculation Approach (Cost Approach)

Aktiva tetap berupa peralatan dan mesin senilai Rp5.000.000.000 (Rupiah penuh) dijaminkan oleh PT WikaBeton pada Bank Niaga (lihat catatan 20).

Fixed asset in form of equipment and machine amounting to Rp5,000,000,000 (Full amount) shall be warranted PT Wika Betonin Bank Niaga (please see note 20).

PT Wika Intrade melakukan revaluasi atas kelompokasset bangunan sesuai dengan PSAK 16 (revisi tahun2007) pada tanggal 10 Desember 2009 atas dasarCertificate Of Appraisal dengan nomor 086.1/IAI-1/LP/XII/2009 yang dikeluarkan oleh Kantor Jasa PenilaiPublik Iskandar Asmawi Imam dan Rekan.

PT Wika Intrade revaluated its asset of building in accordancewith PSAK 16 (revised in 2007) on December 10, 2009. Baseon a Certificate of Appraisal No. 086.1/IAI-1/LP/XII/2009 issuedby the Office of Public Appraisal Services Iskandar AsmawiImam and Partners.

Dalam melakukan penilaian, KJPP Iskandar AsmawiImam & Rekan menggunakan metode:

In conducting the revaluation, KJPP Iskandar Asmawi Imam &Partner using the method:

Comparison Market Data Approach (Market DataApproach)

Pendekatan ini mempertimbangkan jumlah biaya yang harus dikeluarkan untuk memproduksi propertipengganti baru berdasarkan harga pasar yangberlaku saat ini untuk bahan-bahan, tenaga kerja,biaya pemborong, keuntungan dan pembayaranlainnya, tetapi tidak memperhitungkan adanya kerjalembur, bonus bagi tenaga kerja serta premi untukbahan-bahan, kemudian dikurangi denganpenyusutan yang dihitung berdasarkan kondisi yangterlihat (observed condition ) yang digambarkan olehpersepsi pasar atas kemunduran kondisi dari propertitersebut disamping mengadakan penyelidikanterhadap manfaat yang ada sekarang, biladibandingkan dengan unit baru sejenis yangmenyangkut kapasitas dan kegunaan properti yangbersangkutan.

Aktiva tetap berupa peralatan berat pada peralatanproyek senilai Rp 9.538.000.000 (Rupiah penuh)dijaminkan pada Bank Mandiri (lihat catatan 20).

Fixed asset in form of heavy equipment on project amounting toRp 9,538,000,000 (Full amount) shall be warranted in BankMandiri (please see note 20).

This approach considers the cost to produce a newreplacement property based on prevailing market pricescurrent for materials, labor, contractor costs, benefits andother payments, but does not take into account anyovertime, bonuses for labor and the premium formaterials, then reduced with depreciation calculatedbased on the visible conditions (observed condition)which describes the decline of the market's perception ofthe condition of the property in addition to an investigationof existing benefits, when compared with similar new unitsconcerning the capacity and utility property concerned.

Asumsi yang digunakan dalam penilaian properti adalahsebagai berikut:

Assumptions is used in the revaluation of property are asfollows:

1.

Dengan pendekatan ini, diperhatikan penjualan-penjualan yang terjadi bila ada, pencatatan-pencatatan, wawancara-wawancara dengan orang-orang atau pejabat-pejabat dan pemilik-pemilikproperti sejenis lainnya yang mengetahui denganbenar mengenai nilai-nilai properti sejenis, sertapenawaran-penawaran sebanding. Data tersebutkemudian dianalisa dan dilakukan perbandinganterhadap perbedaan-perbedaan antara properti yangsebanding, kemudian diadakan penyesuaian.

With this approach, noted that sales happen when thereis, the recording-recording, interviews with the people orofficials and the owners of other similar property right toknow about the values of similar properties, and offerscomparable. The data is then analyzed and madecomparison of the differences between the comparableproperties, and then held adjustments.

2. Pendekatan Kalkulasi Biaya (Cost Approach ) 2.

16. 16.

1. Pendekatan Perbandingan Data Pasar (Market DataApproach )

59

Page 235: Annual Report 2009

2332009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

ASET TETAP - Lanjutan FIXED ASSET - Continued

SETORAN DANA KERJA SAMA OPERASI OPERATION COOPERATION FUND DEPOSIT

JO WIKA-IKPT-Adhi Karya (TPPI) JO WIKA-IKPT-Adhi Karya (TPPI)JO WIKA-Waskita (Cikapayang) JO WIKA-Waskita (Cikapayang)JO WIKA-Mirai (Amandit) JO WIKA-Mirai (Amandit)

2. Dalam melakukan penilaian, telah dilaksanakaninspeksi untuk keperluan penilaian, kecualidinyatakan lain dalam laporan dan tanggal penilaian(cut of date ) ditetapkan pada tanggal terakhirinspeksi. Tanggal penilaian adalah tanggal dimanaperkiraan nilai tersebut berlaku dan kamimenganggap bahwa sejak tanggal dimulai hinggaakhir inspeksi tidak ada kejadian atau peristiwa luarbiasa yang mempengaruhi nilai.

2. In conducting assessments, inspections have beencarried out for assessment purposes, unless otherwisestated in the report and the date of assessment (the cut ofdate) set at the last date of inspection. Assessment dateis the date on which the value estimate applies, and weassume that the starting date until the end of theinspection there was no incident or extraordinary eventsthat affect the value.

3. Penilaian ini berlaku terbatas pada tanggal penilaiandan pendapat mengenai kondisi penggunaan danhunian didasarkan hasil pengamatan pada tanggalinspeksi.

3. This assessment applies is limited to the date ofassessment and opinion on the use and occupancyconditions based on observations of the inspection.

1. Semua informasi yang diberikan oleh sumber laporandapat dipertanggung jawabkan. Bila ternyataanggapan tersebut tidak sesuai dengan halsesungguhnya, maka diluar tanggung jawab Penilai.

1. All information provided by the source of reliable reports.If these assumptions were inconsistent with the real thing,it is beyond the responsibility of Appraisers.

Nilai buku properti yang di nilai per 30 Nopember 2009adalah sebesar Rp 12.397.268.209 (Rupiah penuh) yangterdiri atas tanah sebesar Rp 3.919.371.120 (Rupiahpenuh) dan bangunan sebesar Rp 8.477.897.089 (Rupiahpenuh).

Net book value of the property value as of November 30, 2009was Rp 12,397,268,209 (Full amount) which are land of Rp3,919,371,120 (Full amount) and buildings of Rp 8,477,897,089(Full amount).

PT Wika Intrade telah mencadangkan Pajak Penghasilanatas selisih revaluasi sebesar 10% dari surplus revaluasiyaitu sebesar Rp 1.249.039.179 (Rupiah penuh).

PT Wika Intrade has reserved the income tax on revaluationdifference of 10% of the revaluation surplus is Rp1,249,039,179 (Full amount).

17. 17.

4. Penilai beranggapan bahwa bagian-bagian propertiyang tidak diinspeksi tidak memiliki kerusakaan yangberarti dan tidak menyebabkan perubahan nilai.

4. Appraiser assume that the parts are not inspected theproperty has no significant damage and did not causechanges in value.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan pokok yanglazim digunakan dalam penilaian serta memperhatikansemua keterangan, nilai wajar dari properti yang dinilaiadalah sebesar Rp 24.887.660.000 (Rupiah penuh).

Based on basic considerations commonly used in theassessment and with regard to all the information, the fair valueof the property is valued at Rp 24,887,660,000 (Full amount).

- 3,846,246 8,960,098 22,697,111

Akun ini merupakan setoran dana kerjasama operasidengan pihak lain, dengan rincian sebagai berikut :

This account shall constitute Joint operation fund deposit madewith such other parties under the following detail specification :

2009 2008

48,972,543 24,510,720

16. 16.

60

Page 236: Annual Report 2009

234 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

SETORAN DANA KERJA SAMA OPERASI - Lanjutan OPERATION COOPERATION FUND DEPOSIT - Continued

JO WIKA-Pelita (Cut Nyak Dien) JO WIKA-Pelita (Cut Nyak Dien)JO WIKA-Adhi Karya (Btng Tongar) JO WIKA-Adhi Karya (Batang Tongar)

JO WIKA-Hutama-Waskita-Adhi Karya (Suromadu BT Tengah)

JO WIKA-BK (Bawakaraeng Thp 2) JO WIKA-BK (Bawakaraeng Tahap 2)JO WIKA (SuramaduCauseway-Sby) JO WIKA (Suramadu Causeway sisi Sby)JO WIKA-Pelita (Ulee-Lheu) JO WIKA-Pelita (Ulee-Lheu)JO WIKA-DGI (Kanjiro) JO WIKA-DGI (Kanjiro)JO WIKA (Sungai Ular) JO WIKA (Sungai Ular)JO WIKA-PP-Hutama (Jati Gede) JO WIKA-PP-Hutama (Jati Gede)JO WIKA-Himpun Karya(S.Kayan) JO WIKA-Himpun Karya (Sungai Kayan)JO WIKA-Bumi Intan (Sarmi) JO WIKA-Bumi Intan (Sarmi)

JO WIKA-Hazama (Sabodam Bawakaraeng)

JO WIKA (Liang Anggang Pelaihari) JO WIKA (Liang Anggang Pelaihari)JO WIKA-Brantas-Mahir(JLB Sulsel) JO WIKA-Brantas-Mahir (JLB Sulsel)JO WIKA-PP (FO Cengkareng) JO WIKA-PP (FO Cengkareng)JO WIKA-PP BngawanSolo JaTeng JO WIKA-PP Bengawan Solo JaTengJO WIKA-Shimitzu, Sabo Dam Merapi - JO WIKA-Shimitzu, Sabo Dam Merapi - Jawa Tengah Jawa TengahJO WIKA-Shimitzu, Jatibarang JO WIKA-Shimitzu, JatibarangJO WIKA-PP GOR Pekanbaru JO WIKA-PP GOR PekanbaruJO WIKA-Pelita JN 46 Tapak Tuan JO WIKA-Pelita JN 46 Tapak TuanAir Limbah Denpasar Air Limbah DenpasarJO WIKA-Pang. Lada-Pang. Bun JO WIKA-Pangkalan Lada-Pangkal BunJO WIKA-Nindyakarya, Cikro Girder JO WIKA-Nindyakarya, Cikro GirderJO WIKA-Tectona-Inti,Jmbtan Timur JO WIKA-Tectona-Inti, Jembatan TimurJO WIKA-Adhikarya Tuban Aromatic JO WIKA-Adhikarya Tuban AromaticJO WIKA-Raden Panji Suprapto JO WIKA-Raden Panji SupraptoSetoran KSO lainnya di bawah Others JO Deposit fund under

Rp.1 Milyar Rp 1 BillionJumlah Total

GOODWILL GOODWILL

Nilai perolehan/ cost =Didistribusikan/ Distributed :

Setoran modal/ Paid in capital : =Saldo laba/ Retained Earnings : =

Jumlah/Total

Goodwill

Amortisasi goodwill/Goodwill amortizationNilai bersih goodwill/Net book goodwill

17. 17.

- 4,983,238 JO WIKA-Hutama-Waskita-AdhiKarya (Suromadu BT Tengah) 31,989,442 29,222,836

5,391,615 149,002

- 702,871

3,627,232 1,418,436 JO WIKA - Hazama (SabodamBawakaraeng) - 2,952,611

- 1,098,532

2,629,283 1,875,292 (19,587,903)

6,140,458 1,630,244

3,658,473 5,380,029 - (100) - 1,375,603

(4,046,747) - 3,790,533 -

(5,000,000) - 2,062,853 -

7,478,133 - 1,375,729 -

13,080,417 7,864,434 5,139,882 1,086,966

(1,539,295) -

Setoran Dana Kerjasama terdiri dari setoran modal danbagian laba (rugi) JO yang diakui.

Joint Operation fund deposit consists of capital deposit andprofit (loss) allocation of JO as recognized.

18. 18.

4,251,538 - 2,552,996 3,547,766

142,774,616 94,753,932

2,188,350 - 1,680,831 -

(1,609,748) -

10,048,964

11,981,009 70.08% 8,396,291 8,834,291

12,561,205

2,512,241

Akun ini merupakan goodwill yang berasal dari akuisisiPT Wijaya Karya Insan Pertiwi, yang dibeli di atas nilaibuku, dengan perhitungan sebagai berikut :

This account of constitute goodwill from acquisition of PTWijaya Insan Pertiwi, which is acquired over book value, withcalculation as follows :

21,395,497

625,000 70.08% 438,000

61

Page 237: Annual Report 2009

2352009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

ASET LAIN-LAIN OTHER ASSETS

Keanggotaan Golf Club Golf Club membershipAset tetap yang tidak digunakan Non operational assetsPersediaan Slow Moving Slow moving inventoriesAset Eks Proyek Aceh Equipment ex projectProperti Klub : Club Property

Taman Sari Persada Raya Taman Sari Persada RayaTaman Sari Persada Kemala Taman Sari Persada KemalaTaman Sari Persada Bogor Taman Sari Persada BogorTaman Sari Persada Bali Taman Sari Persada BaliTaman Sari Bukit Bandung Taman Sari Bukit Bandung

Aset Eks Bisnis Unit Metal dan Dies Assets ex Business Unit Metal & DiesAset Eks Proyek Pasopati DSUI Assets ex project of DSUIBeban ditangguhkan Deferred chargesLain-lain Others

Jumlah Total

19. 19.

Rincian aset lain-lain adalah sebagai berikut : Details other assets consist of :

2009 2008

5,132,748 7,496,876 2,235,431 3,353,143

1,763,018 1,784,370 16,913,325 16,929,011 3,438,000 3,438,000

712,293 3,002,018

14,897,308 14,941,755 3,077,884 3,092,796

708,280 708,280 12 12

2,019,523 146,880

Aset lain-lain Property Club Tamansari merupakanfasilitas milik PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang adapada masing-masing kawasan Tamansari yangpengelolaannya diserahkan kepada PT Wika Realty.

Other Assets Tamansari Club Property is a facility owned by PTWijaya Karya (Persero) Tbk available in each area ofmanagement Tamansari submitted to PT Wika Realty.

Berdasarkan hasil apraisal dari Kantor Jasa Penilai PublikIskandar Asmawi Imam & Rekan Registered PublicAppraisers No. 2.08.0029 SK. MenkeuNo.262/KM.1/2008, nilai ekonomis dari sebagian propertitersebut terinci sebagai berikut :

Based on the results of valuation of Public Appraiser ServicesOffice of Iskandar Asmawi Imam & Partner. Registered No.Appraisers. 2.08.0029 SK. Finance No.262/KM.1/2008, theeconomic value of the property are detailed in part as follows:

Properti Klub Tamansari Persada Raya (LT 15.860 m2)sesuai Certificate of Appraisal No.072.1/IAI-1/LP/XI/2009tanggal 13 November 2009, nilai ekonomis = Rp22.062.200.000 (Rupiah penuh).

Property Club Raya Tamansari Persada (LT 15,860 m2)according to the Certificate of Appraisal No.072.1/IAI-1/LP/XI/2009 November 13, 2009, the economic value = Rp22,062,200,000 (Full amount).

Keanggotaan golf club merupakan biaya perolehan hakpakai keanggotaan klub golf, dengan tujuan sebagaisarana pemasaran. Terhadap biaya perolehanKeanggotaan golf club ini tidak diamortisasi karena masaberlaku keanggotaannya tidak dibatasi, dan dapatdipindahtangankan.

The membership of golf club shall constitute right to use for themembership of golf club, intended to be as means formarketing. Acquisition cost of golf club membership shall not beamortized due to indefinite period and it may be transferred.

Aset tetap yang tidak digunakan, merupakan aset tetapex Divisi Mould dan Polymer (DMP).

Fixed asset that is not used shall constitute former fixed assetowned by Mould and Polymer Division (DMP).

Aset tetap lain-lain Property Club Tamansari merupakanfasilitas milik PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang adapada masing-masing kawasan Tamansari, yangpengelolaannya kepada PT Wika Realty.

Other assets i.e. Tamansari Club Property shall constitutefacility owned by PT Wijaya Karya (Persero) Tbk so available ineach Tamansari area in which management is conducted by PTWika Realty,

1,748,546 1,926,275 277,865 183,097

52,924,232 57,002,513

62

Page 238: Annual Report 2009

236 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

ASET LAIN-LAIN - Lanjutan OTHER ASSETS - Continued

PINJAMAN JANGKA PENDEK SHORT-TERM LOAN

Pokok Pinjaman PrinciplePihak hubungan istimewa : Related parties :PT BRI (Persero) Tbk PT BRI (Persero) TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Rincian pinjaman jangka pendek adalah sebagai berikut Details of short-term loans are as follows :

2009 2008

- 46,513,50162 549 836 331 348 955

Properti Klub Tamansari Pesona Bali Tangerang Banten(LT 37.575 m2) sesuai Certificate of AppraisalNo.072.2/IAI-1/LP/XI/2009 tanggal 13 November 2009,nilai ekonomis = Rp 37.816.900.000 (Rupiah Penuh).

Property Club of Tamansari Pesona Bali Tangerang Banten(LT 37,575 m2) according to the Certificate of AppraisalNo.072.2/IAI-1/LP/XI/2009 November 13, 2009, the economicvalue = Rp 37,816,900,000 (Full amount).

Properti Klub Tamansari Persada Bogor (LT 3.845 m2)sesuai Certificate of Appraisal No.072.3/IAI-1/LP/XI/2009tanggal 13 November 2009, nilai ekonomis = Rp8.251.100.000 (Rupiah penuh).

Property Club Bogor Tamansari Persada (LT 3845 m2)according to the Certificate of Appraisal No.072.3/IAI-1/LP/XI/2009 November 13, 2009, the economic value = Rp8,251,100,000 (Full amount).

20. 20.

19. 19.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT BNI (Persero) Tbk PT BNI (Persero) Tbk

Sub Jumlah Sub Total

Pihak ketiga : Third parties :PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Bukopin TbkPT Bank Mega Tbk PT Bank Mega TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank Danamon Tbk PT Danamon TbkPT Panin Indonesia Tbk PT Bank Panin IndonesiaTbkPT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia bkLembaga keuangan non bank Non-bank financial institutionsPT Kekancan Mukti PT Kekancan MuktiPT Daksa Kalimantan Putra PT Daksa Kalimantan PutraPT Graha Blessing Family PT Graha Blessing Family

Sub Jumlah Sub Total

Jumlah Total

PT WIJAYA KARYA (Persero), Tbk. PT WIJAYA KARYA (Persero), Tbk.

PT Bank Mega Tbk. PT Bank Mega Tbk.

41,344,859 29,322,443- 98,170,940- 59,300,000

5,000,000612,478 19,183,957

156,503,407 603,838,743

a.

2,000,000 -

29,845,900 -

83,726,194 210,977,340

Perjanjian kredit dengan Bank Mega ini mengacu padasurat pemberitahuan persetujuan perubahan kondisifasilitas kredit dari Bank Mega No. 282/CRB2/09 tanggal18 Juni 2009 atas Akta Perubahan X No.07 tanggal 4Mei 2007 dengan komposisi fasilitas pinjaman RekeningKoran sebesar Rp 5.000.000.000 (Rupiah penuh), BankGaransi Line sebesar Rp 500.000.000.000 (Rupiahpenuh). Atas pinjaman Rekening Koran dan KreditModal Kerja Tanpa Schedule dikenakan bunga floating rate sebesar 13% per tahun.

Based on the approval notification letter of credit facilityconditions change from the Bank Mega No. 282/CRB2/ 09dated June 18, 2009 Changes to the Deed No.07 dated XMay 4, 2007 with the composition of the Current Accountloan facility amounting to Rp 5,000,000,000 (Full amount),Bank Guarantee Line Rp 500,000,000,000 (Full amount).Current Account on the loan and Working Capital LoanWithout Schedule subject to floating interest rate of 13% peryear.

7,069,6662,853,291

--

10,227,377 14,998,94772,777,213 392,861,403

a.

62,549,836 331,348,955

63

Page 239: Annual Report 2009

2372009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued

a.

a.

b.

b.

c.

c.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

1.

1.

2.

2.

3 3.

This loan shall be guaranteed by trade receivable of Rp60,000,000,000 (Full amount) and land right located inBekasi, Bandung, Surabaya and land right in the name of thesubsidiary company, PT Wijaya Karya Beton located in DeliSerdang and South Lampung with the following detailspecification:

Sertifikat atas tanah HGB N0. 21/Kel.GayunganSurabaya, yang tercatat atas nama Perseroan.

Certificate of Land for Building Right No.21/Kel.Gayungan Surabaya as recorded in the name of theCompany.

Sertifikat atas tanah HGB N0.0410/Kelapa Dua WetanJakarta Timur, yang tercatat atas nama Perseroan.

Certificate of Land for Building Right No.0410.Kelapa DuaWetan Ciracas East Jakarta as recorded in the name ofthe Company.

Fasilitas Bank Garansi hanya untuk tambahan modalkerja atas pekerjaan yang diterima dan digunakan untukmemenuhi syarat dalam setiap pekerjaan yang didapat.Total fasilitas bank dari Bank Mega Rp 505.000.000.000(Rupiah penuh). Masa berlaku perjanjian sampai dengan5 Juli 2010.

Bank Guarantee Facility for additional working capital for thework accepted and used to meet the requirements of each jobobtained. Total bank facilities from the Bank Mega Rp505,000,000,000 (Full amount). Period of validity of theagreement until July 5, 2010.

Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Non Cash LoanNo. KP-CRO/015/PNCL/2008 yang telah mengalamiaddendum sebanyak I kali terakhir denganNo.TOP.CRO/CLA.155/ADD/2009 tanggal 3 Juni 2009dengan batas Non Cash Loan sebesar Rp1.500.000.000.000 (Rupiah penuh).

Deed of agreement for the grant of Non Cash LoanFacility No. KP-CRO/015/PNCL/2008 has been added in I(One) times is most recently byNo.TOP.CRO/CLA.155/ADD/2009 dated June 3, 2009with limit Non Cash Loan of Rp 1,500,000,000,000 (Fullamount).

Sertifikat atas tanah HGB N0. 1414/CipinangCempedak Jakarta Timur, yang tercatat atas namaPerseroan.

Certificate of Land for Building Right No.1414/CipinangCempedak East Jakarta as recorded in the name of theCompany.

Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja (Transaksional) No.KP-COD/026/PK.KMK/2005 No.32 tanggal 22September 2005 telah mengalami addendum sebanyak6 kali terakhir dengan No.TOP.CRO/CLA.156/ADD/2009 tanggal 3 Juni 2009dengan limit kredit tetap sebesar Rp 250.000.000.000(Rupiah penuh).

Deed of agreement of Working Capital Credit(Transactional) No.KP-COD/026/PK.KMK/2005 No.32dated September 22, 2005 has been added in 6 (Six)times as most recently by No.TOP.CRO/CLA.156/ADD/2009 dated June 3, 2009 withfixed credit limit of Rp 250,000,000,000 (Full amount).

KMK Revolving No. KR-CRU/009/PK.KMK/2001 No.22tanggal 11 Mei 2001 telah mengalami addendum sebanyak 10 dalam addendum X atas KMK RevolvingNo. KR-CRU/009/PK.KMK/2001 tertuang dalam SuratNo. TOP.CRO/CLA.153/ADD/2009 tanggal 3 Juni 2009dengan limit kredit sebesar Rp 60.000.000.000 (Rupiahpenuh).

KMK revolving No. KR-CRU/009/PK.KMK/2001 No.22dated May 11, 2001 has been added in 10 (Ten) times inaddendum X dor KMK revolving No.KR-CRU/009/PK.KMK/2001 entered into in letterNo.TOP.CRO/CLA.153/ADD/2009 dated June 3, 2009with credit limit of Rp 60,000,000,000 (Full amount).

b. b.

Pinjaman ini dijamin dengan Piutang Usaha senilai Rp60.000.000.000 (Rupiah penuh) dan hak atas tanah yangberlokasi di Bekasi, Bandung, Surabaya, dan hak atastanah atas nama anak Perusahaan, PT Wijaya KaryaBeton, yang berlokasi di Deli Serdang dan LampungSelatan, dengan rincian sebagai berikut:

20. 20.

64

Page 240: Annual Report 2009

238 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued

Syarat dan ketentuan sebagai berikut : The terms and conditions shall be set forth as follows :

- -

- -

- -

- -

- -

Main Collateral- -

- -

- -

Agunan Tambahan Additional Collateral- -

- -

- -

- -

The debtor shall be obliged to pay interest to Bank of 13%per annum and shall be effectively paid on the 23rd ofeach the month.

Memperpanjang fasilitas NCL selama 1 tahun danmemberikan tambahan fasilitas NCL sebesar Rp1.500.000.000.000 (Rupiah penuh).

20.

All inventory/good stock owned by the Debtor of Rp53,338,382,399 (Full amount) pursuant to Deed offiduciary securlty No.W7-312.AH.05.02.TH.2009/Pdated March 13, 2009.

Certificate of land Right No.0444/ Ciracas-KelapaDua Wetan registered in the name of the company.

Omset kontrak proyek milik debitur sebagaimana ternyata dalam suatu daftar terdiri dengan nilaiobjek dan penjaminan sebesar Rp1.853.702.353.697 (Rupiah penuh) yangtertuang dalam akta Cessie atau omset kontrakproyek sebagai jaminan dengan akta No.16tanggal 27 Nopember 2006.

The turnover of project contract hold by the debtor astranspired in separate list with object and loan valueof Rp 1,853,702,353,697 (Full amount) as enteredinto in Deed of Cessie for the Turnover of projectcontract as security under Deed No.61 datedDecember 27, 2006.

2.

Certificate of land Right No.3903/ Jakasampurna -Bekasi, as registered in the name of the company.

Sertifikat atas tanah HGB No. 0444/ CiracasKelapa Dua Wetan yang tercatat atas namaperseroan.

To extend NCL facility within 1 year of Rp1,500,000,000,000 (Full amount).

Mengubah ketentuan tentang Agunan dengan rinciansebagai berikut :

To change terms and conditions with regard to mortgageunder the following detail specification :

Fasilitas yang tertuang dalam perpanjangan ini adalahKMK Revolving sebesar Rp 60.000.000.000 (Rupiahpenuh).

Facility as entered into in this extension shall be Rp60,000,000,000 (Full amount).

Perpanjangan jangka waktu Fasilitas KMK LAMAselama 1 tahun terhitung sejak tanggal 11 Mei 2009sampai dengan 10 Mei 2010.

Extension of period for KMK LAMA FACILITY shall bewithin 1 (one) years as of May 11, 2009 until May 10,2010.

Seluruh persediaan / stock barang milik debiturdengan nilai Rp. 53.338.382.399 (Rupiah penuh)sesuai akta jaminan fidusa No. W7-312.AH.05.02.TH.2009/P tanggal 31 Maret2009.

Receivable/bill on the basis of projected contract holdbe the Debtor amounting to Rp 1,230,290,962,612(Full amount) pursuant to fiduciary security No.W7-313.AH05.02.TH.2007/P dated March 13, 2009.

Sertifikat atas tanah HGB No.205/ Karangrejo,yang tercatat atas nama perseroan.

Debitur wajib membayar bunga kepada Bank sebesar13% per tahun dan wajib dibayar efektif pada tanggal 23 setiap bulannya.

Certificate of land Right No.205/ Karangrejoregistered in the name of the company.

20.

2.Sertifikat atas tanah HGB No.1174/ Cipinangcempedak, yang tercatat atas nama perseroan.

Certificate of land Right No.1174/ CipinangCempedak registered in the name of the company.

1. Agunan Utama 1.Piutang/atau tagihan berdasarkan proyek yangdimiliki debitur dengan nilai Rp1.230.290.962.612 (Rupiah penuh) sesuai aktajaminan fidusia No. W7-313.AH05.02.TH.2007/Ptanggal 13 Maret 2009.

Sertifikat atas tanah HGB No.3903/Jakasampurna - Bekasi, yang tercatat atasnama perseroan.

65

Page 241: Annual Report 2009

2392009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued

- -

- -

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

1.

1

2.

2

3.

3

4.

4

Muara Karang Gas Power Plant 1 Muara Karang Gas Power Plant2

3

4

Tingkat suku bunga per tahun adalah sebesar 13%. Annual Interest Rate shall be 13% (subject to review)

Tambahan Kredit Modal Kerja ini digunakan khusus untukproyek proyek sebagai berikut :

Additional Working Capital Loan are used exclusively for theprojects as follows:

Infrastruktur penanganan luapan lumpur lapindo paket 3dari pejabat pembuat komitmen penanganan luapanlumpur di Surabaya

Infrastructure lapindo mudflow handling package from thegovernment officials who made 3 commitment mudflowhandling in Surabaya

Fasilitas Kredit Modal Konstruksi Plafond Pseudo R/Kdengan Max. Co menurun sesuai dengan penyelesaianproyek dengan limit fasilitas kredit sebesar Rp100.000.000.000 (Rupiah penuh).

Plafond Construction Working Capital Credit Facility ofPseudo R/K with Max.Co decreasing accordance with thecomplation of the project with the limit credit facility of Rp100,000,000,000 (Full amount).

Fasilitas Bank Garansi sebesar Rp 1.500.000.000.000(Rupiah penuh) yang akan di gunakan sebagaitambahan modal kerja proyek-proyek yang di tanganiPT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Facility of Bank Garansi shall be Rp 1,500,000,000,000(Full amount) that shall be required asd additional workingcapital for the project as signed by PT Wijaya Karya(Persero) Tbk.

Jangka waktu fasilitas kredit berlaku terhitung sampaidengan 30 November 2010.

The Period of credit facility shall be effective untilNovember 30, 2010.

Sertifikat atas tanah HGB No.0436/ CiracasKelapa Dua Wetan yang tercatat atas namaperseroan.

Certificate of land Right No.0436/ Ciracas-KelapaDua Wetan as registered in the name of thecompany.

Seluruh peralatan alat berat yang terdiri dari 1(satu) unit launcher beam,1 (satu) unit slip formpaver dan 2 (dua) unit tower crane, dengan nilaisebesar Rp 9.538.000.000 (Rupiah penuh) yangtelah diikat dengan akta jaminan fidusia No.45tanggal 15 Februari 2008.

All engineering equipments such as 1 (one) unit oflauncher beam,1 (one) unit of slip form paver, 1 (one)unit of tower crane, of Rp 9,538,000,000 (Full amount) as lawfully bound by Deed of fiduciary securityNo.45 dated February 15, 2008.

Perusahaan telah mendapat persetujuan perpanjanganperjanjian Kredit dengan PT Bank Rakyat Indonesia (BRI)nomor R.II.14-ADK/DKR/01/2009 yang dituangkan dalamAkta No.54 tanggal 27 Februari 2009. Pihak bank telahmenyetujui fasilitas Kredit Modal Kerja Konstruksi PlafondPT Wijaya Karya (Persero) Tbk. sebagai berikut:

The Company has obtained approval for the extension ofagreement of Credit with PT Bank Rakyat Indonesia (BRI)number R.II.14-ADK/DKR/01/2009 as entered into in DeedNo.54 dated February 27, 2009. The creditor has agreed onapproval letter of Plafond Construction Working CapitalCredit Facility of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk as follows :

12

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2 BantenLabuan untuk Civil Work dari PT. PLN (Persero)

Steam Power Plant (Power Plant) of 2 Labuan Banten forCivil Work from PT PLN (Persero).

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2 BantenLabuan untuk Jetty & Marine Work dari PT. PLN(Persero)

Steam Power Plant (Power Plant) of 2 Labuan Banten forJetty and Marine Work from PT PLN (Persero).

3

4

c. c.

20. 20.

66

Page 242: Annual Report 2009

240 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued

- -

- -

- -

- -

- -

- -

PT Bank Danamon Tbk. PT Bank Danamon Tbk.

- -

Perusahaan telah mengadakan perjanjian kredit denganPT Bank Danamon Indonesia Tbk. Sebagai manaterulang dalam akta perjanjian kredit No. 14 tanggal 8 Mei2007 yang telah diubah dan diperpanjang masaberlakunya oleh pihak danamon sepakat dan setuju untukmemberikan fasilitas kredit berupa fasillitas kreditberjangka (KB) dan fasilitas kredit rekening koran (KRK)sebesar Rp 50.000.000.000 (Rupiah penuh) denganketentuan sebagai berikut :

The Company shall have enter into agreement of credit withPT Bank Danamon Indonesia Tbk, as transpired in deed ofcredit agreement No.14 dated May 8, 2007 that has beenchange of the period by the Bank Danamon shall agree andcovenant to provide Credit Facility of Account Statement ofRp 50,000,000,000 (Full amount) under the following termsand conditions :

Fasilitas I berupa fasilitas Kredit Koran (Overdraft)bersifat Revolving (uncommitted) sampai jumlah pokoksetinggi-tingginya sebesar Rp 50.000.000.000 (Rupiahpenuh) dengan tingkat suku bunga sebesar SertifikatBank Indonesia (SBI) 1 bulan ditambah Margin. Marginsaat ini 3% (tiga persen) per tahun.

1st Facility in form of Credit Facility of Account Statement(Overdraft) shall be revolving (uncommitted) until at thehighest principal amount of Rp 50,000,000,000 (Fullamount) with the interest rate of Certificate of BankIndonesia of 1 month increased by Margin. The currentmargin shall be 3% (three percent) per annum.

Piutang atas pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2Banten Labuan untuk Civil Work dari PT.PLN (Persero)dengan nilai kontrak sebesar Rp 398.200.000.000(Rupiah penuh).

Receivables for Steam Power plant (power plant) toLabuan Banten 2 Civil Work from PT PLN (Persero) witha contract value of Rp 398,200,000,000 (Full amount).

Piutang atas pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) 2Banten Labuan untuk Jetty dan Marine Work dariPT.PLN (Persero) dengan nilai kontrak sebesar Rp403,771,000,000 (Rupiah penuh).

Receivables for Steam Power plant (power plant) for 2Banten Labuan Jetty and Marine Work from PT PLN(Persero) with a contract value of Rp 403,771,000,000(Full amount).

Piutang piutang usaha dan omset kontrak proyek, baikyang telah dan atau akan dimiliki oleh debitur senilai Rp300.000.000.000 (Rupiah penuh)

All receivables and revenue contracts project, andwhether they have been or will be owned by the debtorvalued at Rp 300,000,000,000 (Full amount)

Sebidang tanah dan bangunan dengan SHGBNO.4/Kembang Kuning atas nama PT Wijaya Karya(Persero) Tbk dengan luas tanah 124.417 m2 dan luasbangunan 29.082 m2 terletak di propinsi Jawa Barat,Kota Bogor.

Land and building parcel by SHGB No.4/Kembang Kuningin the name of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk coveringwith land area of 124,417 m2 and 29,082 m2 building waslocated in Bogor city, Province of West Java.

Piutang proyek atas pembangunan Muara Karang GasPower Plant sebesar Rp 245.304.000.000 (Rupiahpenuh).

Receivables on construction projects Muara Karang GasPower Plant is Rp 245,304,000,000 (Full amount).

Piutang atas infrastruktur penanganan luapan lumpurlapindo paket 3 dari pejabat pembuat komitmenpenanganan luapan lumpur di Surabaya dengan nilaikontrak sebesar Rp 362.221.000.000 (Rupiah penuh)

Receivables of mudflow handling infrastructure lapindo 3package commitment from government officials whomade the handling of mudflow in Surabaya with a contractvalue of Rp 362,221,000,000 (Full amount)

Fasilitas Pinjaman ini dijamin dengan : This loan facility shall be guaranted by :

20. 20.

d. d.

67

Page 243: Annual Report 2009

2412009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued

- -

- -

iv. Bank garansi jumlah Rp 400.000.000.000 (Rupiahpenuh) Guarantee Tenor maximum 180 (Seratusdelapan puluh) hari untuk Bid Bond, Retention Bond,dan Costum Bond Guarantee Tenor maximum 12(Dua belas) bulan untuk Performance Bond, PaymentBond, dan Counter Guarantee.

iv. Bank guarantee shall amount up to Rp400,000,000,000 (Full amount) within maximum tenorGuarantee of 180 (One hundred eighty) days to bidBond, Retension bond and costum Bond guaranteewithin maximum tenor of 12 (twelve) months for theperformance purpose of bond, payment Bond andCounter guarantee.

v. Stand By Letter of Credit (SBLC) jumlah Rp400.000.000.000 (Rupiah penuh) Guarante Tenormaximum 180 (Seratus delapan puluh) hari untuk BidBond, Retention Bond, Costum Bond GuaranteeTenor maximum 12 (Dua belas) bulan untukPerformance Bond, Paymend Bond dan CounterGuarantee.

v. Stand By Letter of Credit (SBLC) shall amount up to Rp400,000,000,000 (Full amount) maximum tenorGuarantee of 180 (One hundred eighty) days for bidbond, Retension bond and costum Bond guaranteewithin maximum tenor of 12 (twelve) months for theperformance purpose of bond, payment Bond andCounter guarantee.

ii. Usance Letter of Credit (L/C) Impor dan/atau usanceSurat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)jumlah Rp 400.000.000.000.(Rupiah penuh) L/Cvalidity maksimum 180 (Seratus delapan puluh) haridengan tujuan untuk keperluan bahan baku impor,peralatan dan mesin.

ii. Usance Letter of Credit (L/C) import and/or UsanceDocumented of Letter of Credit Domestic of Rp400,000,000,000 (Full amount) L/C Maximum Validity of180 (One hundred eighty) days intended to fulfill therequirement of imported raw material, equipment andmachines.

iii. L/C Impor dan/atau Surat Kredit Berdokumen DalamNegeri (SKBDN) jumlah Rp 300.000.000.000 (Rupiahpenuh) L/C Validity maksimum 180 (Seratus delapanpuluh) hari dengan tujuan untuk keperluan bahanbaku impor, peralatan dan mesin.

iii. L/C Import and/or Documented of Letter of CreditDomestic of Rp 300,000,000,000 (Full amount) L/Cmaximum validity of 180 (One hundred eighty) daysintended to fulfill the requirement of imported rawmaterial, equipment and machines.

Fasilitas II berupa Kredit Revolving yang di berikanBank adalah Fasilita Uncommitted Omnibus TradeFinance sampai jumlah pokok setinggi-tingginya Rp400.000.000.000 (Rupiah penuh) ekuivalen dalam matauang Dollar Amerika Serikat (US$) dan/alat mata uanglain yang tersedia di Bank, yang di pergunakan dalambentuk :

2nd Facility in form Revolving credit facility as providedby the bank shall be uncommited Omnibus tradefinance Facility until at the highest principal amount ofRp 400,000,000,000 (Full amount) as equivalent withthe Currency of United States (US$) and/or such othercurrency available in bank and may be required againin from of :

i. Sight Letter of Credit (L/C)Impor dan/atau Sight SuratKredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) denganjumlah Rp 400.000.000.000 (rupiah penuh) L/CValidity maxsimum 180 (Seratus delapan puluh) hariuntuk keperluan bahan baku impor, peralatan danmesin.

i. Sight Letter of Credit (L/C) Import and/or SightDocumented of Letter of Credit Domestic of Rp400,000,000,000 (Full amount) of L/C of maximumValidity of 180 (One hundred eighty) days for thepurpose of imported raw material, equipment andmachines.

Jangka waktu fasilitas kredit berlaku terhitungsampai dengan 30 November 2010.

The Period of credit facility shall be effective untilNovember 30, 2010.

20. 20.

68

Page 244: Annual Report 2009

242 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued

PT Bank Panin Tbk. PT Bank Panin Tbk.

- -

- -

- -

Jangka waktu pinjaman adalah 1 bulan, 3 bulan atau 6bulan untuk setiap penarikan pinjaman dengan ketentuantanggal jatuh tempo setiap pinjaman tidak boleh melebihitanggal jatuh tempo fasilitas kredit yang digunakan olehPT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Perusahaan telah mengadakan perjanjian kredit denganPT. Bank Panin,Tbk, sebagai mana tertuang dalam aktaper janjian kredit No.17 tanggal 15 Juni 2009 dan pihakBank Panin sepakat dan setuju untuk memberikanfasilitas kredit berupa fasilitas money market sejumlahmaksimal Rp 70.000.000.000. (Rupiah penuh).

The company shali have entered intro credit agreementmade with PT Bank Panin, Tbk as transpired in Deed ofCredit agreement No 17 dated June 15, 2009 andconversely Bank Panin to provide credit facility in from ofmoney market facility at maximum amount of Rp70,000,000,000. (Full amount).

Tujuan kredit akan di gunakan sebagai modal kerjaumum.

The purpose of credit shall be required for the generalworking capital.

e. e.

20. 20.

Sedangkan bilamana perusahaan tidak atau lalaimembayar lunas jumlah pokok yang terhutang, bungaatau lain-lain wajib di bayar sesuai dengan perjanjianmaka tanpa mengurangi kewajiban debitur untuk tetapmembayar jumlah uang yang telah wajib dibayarnya,perusahaan wajib membayar bunga denda atas jumlahuang yang tidak atau lalai dibayar tersebut sebesar 3%pertahun atas bunga yang berlaku saat itu.Bunga denda dihitung secara harian mulai dari hari dantanggal jatuh tempo jumlah uang yang wajib dibayar.

Selain hal-hal diatas perusahaan juga wajib membayarprovisi, biaya administrasi dan biaya lain-lain yang dikeluarkan Bank kepada pihak ketiga.

Untuk jangka waktu pinjaman selama 1 bulan sebesarsuku bunga SBI berjangka satu bulan ditambah 3,5%pertahun.

Untuk jangka waktu pinjaman selama 3 bulan sebesartingkat suku bunga SBI berjangka waktu 1 bulanditambah 4% pertahun.

Untuk jangka waktu pinjaman selama 6 bulan sebesartingkat suku bunga SBI berjangka waktu 1 bulanditambah 4,5% per tahun.

Jangka waktu fasilitas kredit adalah 1 tahun terhitungsejak penandatanganan perjanjian yaitu sejak tanggal 15Juni 2009 sampai dengan 16 Juni 2010.

While, if the company fails or neglects to make full paymentfor such outstanding principal, payable interest or orther inaccordance with the agreement, then without beingprejudiced the debtor's liability to continue to pay suchamount of payable money, the company shall be obliged topay penalty interest for the amount of money that fails orneglects to pay of 3% per annum above the interest soapplicable at the time.Penalty interest shall be calculated daily as of the day anddue date of amount of payable money.

In addition to the aformentioned premises, the companyhereto shall be obliged to pay the provision, administrationcost and such other costs as expended be bank to the thirdparty.

For the loan period of 1 month, it shall be the interestrate of SBI with the period 1 month added by 3.5% perannum.

For the loan period of 6 month, it shall be the interst rateof SBI with the period 1 month added by 4.5% perannum.

The periond credit of facility shall be effective within 1 yearupon the signing of the agrement i.e as for June 15, 2009until June 16, 2010.

The effective period of loan shall be 1 month, 3 months or 6months for each loan withdhrawal provided that the paymentdue date of each ioan shall not exceed the due date of creditfacility as required by PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Atas tiap jumlah uang yang tertuang atau sisanya yangbelum dibayar lunas atas pemberian fasilitas kredit,perusahaan wajib membayar bunga kepada bank sebesar:

In respect of each amount of payable outstanding money forthe provision of credit facility, then the company shall beobliged to pay interest to bank at the sum of :

For the loan period of 3 month, it shall be the interst rateof SBI with the period 1 month added by 4% per annum.

69

Page 245: Annual Report 2009

2432009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued

Proyek PLTA dengan pemberi kerja PT Poso Energy 1 Project PLTA whom owned PT Poso Energy2

PT Bank DBS Indonesia f. PT Bank DBS Indonesia

a a

b b

c c

Documented of Letter of Credit Domestic with themaximum rate of Rp 62,500,000,000 (Full amount) or insuch other currencies or approved by BI as equal with theaforementioned rate.

Letter of Credit dengan nilai maksimum Rp62.500.000.000. (Rupiah penuh) atau dalam mata uanglain yang disetujui oleh BI yang setara dengan nilaitersebut.

Letter of Credit with maximum rate of Rp 62,500,000,000(Full amount) or under such other currencies or approvedby BI as equal with the aforementioned rate.

Pinjaman pada PT Bank DBS Indonesia merupakanpinjaman Fasilitas Modal Kerja (Revolving) dengan tingkatbunga sesuai tarif SBI +2,5% per tahun tertuang dalamPerubahan Perjanjian Fasilitas Perbankan No.175/PFP-DBSI/VIII/2008 dengan Fasilitas Perbankan maximumsenilai Rp 370.000.000.000 (Rupiah penuh). Dan suratperjanjian DBS No. 29/CB/OUL/2009 tanggal 23 Februari2009.

Loan to PT Bank DBS Indonesia shall constitute loan ofWorking Capital Facility (Revolving) with the interest rate onthe basis of SBI rate +2,5% per annum as entered intoamendment to banking facility agreement No.175/PFP-DBSI/VIII/2008 dated July 7, 2008 with the maximumbanking facility of Rp 370,000,000,000 (Full amount). Andamendment to banking facility agreement No.29/CB/OUL/2009 dated Februari 23, 2009.

Fasilitas yang disediakan berupa: The provided Facility shall be as folows:

Kredit modal kerja dengan nilai maksimum Rp15.000.000.000. (Rupiah penuh)

Working capital credit with maximum rate of Rp15,000,000,000. (Full amount).

Proyek dengan pemberi kerja Departemen PekerjaanUmum, Direktorat Sumber Daya Air Balai Besar wilayahSungai Bengawan Solo.

Project whom owned Departemen Pekerjaan Umum,Direktorat Sumber Daya Air Balai Besar wilayah SungaiBengawan Solo.

Apabila hasil penjualan dari objek jaminan fidusia tidakmencukupi untuk melunasi semua apa yang wajib dibayaroleh perusahaan kepada Bank, maka perusahaan tetapterkait membayar lunas sisa uang yang masih harusdibayar berdasarkan perjanjian kredit.

If the sale proceeds of the object of fiduciary security isinsuficent to full pay all outstanding matters so duly made bythe company to bank, then the company shall continue to bebound to make full payment for the remaining amuont ofoutstanding money on the basis of credit agreement.

Pembebanan jaminan fidusia ini akan berakhir dengansendirinya pada saat perusahaan telah membayar semuakewajibannya kepada Bank Panin, Tbk.

The cost of this fiduciary security shall be terminatedautomatically upon the full payment made by the companyfor all their liabilities to PT Bank Panin, Tbk.

2

f.

20. 20.

Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri nilai maksimumRp 62.500.000.000 (Rupiah penuh) atau dalam matauang lain yang disetujui oleh BI yang setara dengannilai tersebut.

Untuk menjamin pembayaran yang lunas, penuh dansebagai mana mestinya setiap jumlah uang yangterhutang maka perusahaan telah bersedia melakukanperjanjian jaminan piutang kepada kreditur yang diaturdalam akta perjanjian fidusia No.18 tanggal 15 Juni 2009.

Perusahaan telah mengadakan perubahan perjanjianjaminan fidusia dengan PT Bank PANIN Tbksebagaimana tertuang dalam Akta Perjanjian Kredit No.18tanggal 15 Juni 2009, pasal 5.9 B tanggal 16 Desember2009 yaitu piutang usaha yang dijaminkan sebagaianggunan.Anggunan di atas adalah sebagai berikut :

1

To warrant the payment made full payment, full andaccordingly in respect of each outstanding money, thecompany shall undertake to either into agreement of loanguarantee to the creditor as regulated in Deed of fiduciaryagreement No.18 dated June 15, 2009.

The company shall have entered into agreement of fiduciarysecurity with PT Bank Panin Tbk, as transpired in deed ofcredit agreement No. 18 dated June 15, 2009 article 5.9 Bwhich such as the trade receivable is as collateralguaranteed .

The collateral above is as follows:

70

Page 246: Annual Report 2009

244 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued

d.

d.

e.

e.

PT WIKA BETON PT WIKA BETON

PT Bank Mega Tbk. PT Bank Mega Tbk.

-

-

-

Bank Garansi dengan nilai maksimum Rp175.000.000.000 (Rupiah penuh) atau dalam mata uanglain yang disetujui oleh BI yang setara dengan nilaitersebut.

Bank Guarantee with maximum rate of Rp175,000,000,000 (Full amount) or under such othercurrencies or approved by BI as equal with theaforementioned rate.

Tanah seluas 33,615 M2 yang terletak di KabupatenLampung Selatan, Kecamatan Natar,Desa BumiAgung,Lampung, tercatat atas nama PT Wijaya Karya Betondengan HGB No.8/Bumi Agung.

Land covering an area of 33,615 M2 located in South ofLampung, Sub district, Natar discrit, Bumi Agung Village,shall be registered in the name of PT Wijaya Karya Betonby building right No.8/Bumi Agung.

Mesin-mesin pabrik, terletak di Medan,Lampung danMakasar.

Factory machines which are located in Medan,Lampungand Makasar.

Fasilitas kredit berupa PRK sebesar Rp 5.000.000.000(Rupiah penuh) digunakan hanya untuk tambahan danaoperasional perusahaan, berupa Fasilitas KMK dengannilai kesanggupan Rp 5.000.000.000 (Rupiah penuh)digunakan hanya untuk tambahan modal kerja ataspekerjaan yang diterima perusahaan, dengan jumlahpenarikan sebesar 70% dari nilai kontrak. Fasilitas BankGaransi sampai dengan Rp 25.000.000.000 (Rupiahpenuh) digunakan hanya untuk tender, uang mukapelaksanaan dan pemeliharaan.

Credit facility in form of Acoount Statement loan facility of Rp5,000,000,000 (Full amount) shall be required to add thecompany operational fund, in from of working capital creditfacility with the undertaking rate of Rp 5,000,000,000 (Fullamount). as required to only add working capital for theactivities received by the company with the total withdrawalof 70% of contracted value. facility of Bank Guaranteereaching up to Rp 25,000,000,000 (Full amount) shall berequired for the purpose of tender, down payment of theimplementation and maintenance.

Pinjaman ini dijamin dengan hak atas tanah rinciansebagai berikut :

This loan shall be warranted by land right set forth as folows:

Tanah seluas 18.570 M2 yang terletak dikabupaten Deliserdang. Kecamatan Sunggal desa Dei Semayangtercatat atas nama PT Wjaya Karya Beton dengan HGBNo.101/Dei Semayang.

Land covering an area of 18,570 M2 located Deli Serdangsub district,Sunggal district Dei Semayang Village, shall beregistered in the name of PT Wijaya Karya Beton bybuilding right No.101/Dei Semayang.

Stand By Letter of Credit Facility (SBLC) dengan nilaimaksimum Rp 25.000.000.000 (Rupiah penuh) ataudalam mata uang lain yang disetujui oleh BI yang setaradengan nilai tersebut.

Stand By Letter of Credit Facility (SBLC) with maximumrate of Rp 25,000,000,000 (Full amount) or under suchother currencies or approved by BI as equal with theaforementioned rate.

Fasilitas berlaku sampai dengan 7 Juli 2010 dan dijamindengan omzet kontrak minimal senilai 125% dari totalkredit tertarik (CL&NCL).

The facility shall be effective until July 7, 2010 and shall beguaranteed with the minimum turnover contract of 125% oftotal withdrawn credit (CL&NCL).

PT Wijaya Karya Beton memiliki fasilitas kredit RekeningKoran (PRK), Fasilitas Kredit Modal Kerja dan FasilitasBank Garansi dari Bank Mega sesuai dengan perjanjiankredit tanggal 6 Desember 2000 No.23, yang telahmengalami beberapa kali perubahan, terakhir sesuaiperubahan XIV perpanjangan kredit No.10 tanggal 4Desember 2009, dengan jangka waktu 6 Desember 2009sampai dengan 6 Desember 2010, dengan tingkat bunga17%.

PT Wijaya Karya Beton has Account Statement of creditfacility (PRK),working capital credit facility and bankguarantee facility from Bank Mega in accordance with creditagreement dated December 6, 2000 No,23 amended severeltimes and most recently by amendment XIV of creditextension No.10 dated December 4, 2009 within the periodof December 6, 2009 until December 6, 2010 with theinterest rate of 17%.

20. 20.

a. a.

71

Page 247: Annual Report 2009

2452009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued

-

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.

I I Revolving Working Capital Credit Facility

1 Batas Kredit : Rp 15.000.000.000 (Rupiah penuh) 1 Credit Limited : Rp 15,000,000,000 (Full amount)

5 Jangka Waktu : 8 Juni 2009 s.d 10 May 2010 5.Period : June 8, 2009 until May 10, 2010

:1% p.a of limit credit8 Denda : 2% pertahun diatas tingkat

suku bunga kredit, bilaterlambat pembayaran

9.Collateral

1)

1)

Piutang dan/atau persediaan yang dimiliki perusahaanbaik sekarang maupun di kemudian hari minimal senilaiRp 45.000.000.000 (Rupiah penuh).

Receivable and/or inventory owned by the company bothin the present and hereafter shall be minimum Rp45,000,000,000 (Full amount).

4 Tujuan 4 The Use Purpose:Tambahan modal Kerja dalam rangka membiayaiproduksi berbagai beton pra cetak.

Additional Working Capital shall be in order tofinancing production on various working on processof the concrete.

2 Jenis Kredit : KMK 2 Type of credit : KMK3 Sifat Kredit : Revolving 3 Characteristic of Credit : Revolving

PT Wika Beton memperoleh Fasilitas Kredit Non CashLoan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PerjanjianKredit Modal Kerja (Fixed Loan) nomor KP-CRO/017/PK-KMK/2009 tanggal 8 Juni 2009. Kemudian PemberianFasilitas Bank Garansi nomor KP-CRO/002/PGB/2009tanggal 8 Juni 2009 serta perjanjian Kredit untuk JasaPelayanan Transaksi Treasury nomor KP-CRO/015/PFL/2009 tanggal 8 Juni 2009 yangkesemuanya dibuat dihadapan Notaris Sri Ismiyati, SH.Notaris Jakarta serta tambahan limit Fasilitas Non CashLoan (L/C,SKBDN dan Bank Garansi) dari PT BankMandiri ke PT Wika BetonNo.CBG.CB2/SPPK/D04.003/2009 tanggal 7 Mei 2009perihal surat penawaran pemberian kredit (SPPK) untukperpanjangan jangka waktu KMK Revolving, PenawaranKMK Fixed Loan, Perpanjangan Jangka Waktu sertatambahan limit fasilitas NCL (Bank Garansi) danpersetujuan Plafond Forex.

PT Wika Beton obtain Non-Loan Credit Facility loan from PTBank Mandiri (Persero) Tbk, Working Capital LoanAgreement (Fixed Loan) KP-CRO/017/PK-KMK/2009number dated June 8, 2009. Then Granting Bank GuaranteeFacility KP-CRO/002/PGB/2009 number dated June 8, 2009,and agreements for Credit Transaction Services TreasuryKP-CRO/015/PFL/2009 number dated June 8, 2009 whichare all made before Notary Sri Ismiyati, SH . Notary Jakartaas well as additional Non-Cash limit loan facility (L / C,Domestic L/C and Bank Guarantee) from PT Bank Mandirito PT Wika Beton No. CBG.CB2/SPPK/D04.003/2009 datedMay 7, 2009 regarding the letter of credit supply ( FIES) forextension of time Revolving KMK, Bid KMK Fixed Loan,Term Extension and the additional limits NCL facilities (BankGuarantee) and the approval Forex Limited.

Ketentuan yang tertuang adalah sebagai berikut: The Terms and conditions as entered into in shall be asfollows :

Fasilitas Kredit Modal Kerja Revolving

8.Penalty

9 Agunan

Agunan Utama Main Collateral

6 Suku Bunga 6.Interest rate 13.00% p.a dibayar efektif dan berubah sesuaidengan ketentuan Bank Mandiri dan dibebankan setiap tanggal 23.

13.00% p.a shall be effectively paid and chargedunther the terms and condition of bank mandiri andshall be borne on each date of 23rd.

7 Provisi : 1% p.a dari limit kredit 7.Provision :2% per annum above interest rate ofcredit, if they fail to make the paymentin punctual time.

:Receivable and stock withminimum rate of Rp 72.4 Billions.

:Piutang dan persediaandengan nilai minimal Rp 72,4Milyar.

b. b.

20. 20.

72

Page 248: Annual Report 2009

246 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued

2)

2)

a)

a)

b)

b.

Fasilitas Non Cash Loan II Non Cash Loan Facilities

Batas Kredit : Rp 65.000.000.000 (Rupiah penuh) Credit Limited : Rp 65,000,000,000 (Full amount)Jenis Kredit : Non Cash Loan Type of credit : Non Cash LoanSifat Kredit : Revolving Characteristic : Revolving

Tujuan Pengunaan 1)

1)

2)

2)

: 11 Mei 2009 s/d 10 Mei 2010 Period : May 11 2009 until May 10, 2010

Provisi : 1% p.a,kecuali jaminan tender 0,75 % Provision

Batas Kredit : Rp 35.000.000.000 (Rupiah penuh) Credit Limited : Rp 35,000,000,000 (Full amount)Jenis Kredit : KMK Fixed Loan Type of credit : KMK Fixed LoanSifat Kredit : Characteristic :

Tujuan Pengunaan

1)

1)

: 8 Juni 2009 s/d 10 Mei 2010 Period : June 8 2009 until May 10, 2010

Provisi : 1% p.a,kecuali jaminan tender 0,75 % Provision

Agunan Additional Collateral

The purpose loan facility Penerbitan Garansi bank a.I. Jaminan Penawaran,Jaminan Pelaksanaan, Jaminan uang muka, JaminanPemeliharaan, Jaminan Pembayaran dan Counterguarantee, maksimum sebesar Rp 15 Milyar.

The issuance of bank garansi a.l offeringbound,performance bound, down payment bound,maintenance bound, payment and counterguarantee shall be maximum Rp 15 Billions.

Revolving, Standby Loan,Committed and advised

3 (Tiga) bidang tanah berikut bangunan-bangunandan atau segala sesuatu yang telah atau dikemudianhari akan didirikan diatasnya, luas tanah 65.103 m2terletak di Jl. Raya Kejapanan-Majosari, PasuruanJawa Timur, SHGB no. 14,25 dan 408 atas namaWika Beton, telah diikat dan dipasang haktanggungan senilai Rp 25 Milyar.

3 (Three) lands area including buildings and or anyand all matters that have or hereafter shall beerrected on it. Land area of 65,103 m2 located at Jl.Raya Kejapanan-Majosari, Pasuruan East Java,SHGB No 14,25 and 408 in the name of Wika Betonshall have been bound and security interest shall bemortgaged of Rp 25 Billions.

Tanah dan bangunan, mesin dan peralatan pabriksenilai Rp 101,250 Milyar. Lokasi jalur 8. Jl. RayaNarogong Km.26 Cileungsi.Bogor, di pasang haktanggungan dan diikat secara Fiducia sebesar nilaipasar.

Land and buildings, machinery and factory equipmentas of Rp 101.250 Billions. Location at line of 8. Jl.Raya Narogong Km.26 Cileungsi.Bogor, installed ofdependents and tied to the rights Fiducia as a marketvalue.

3

4

12

1

5

4

321

: 1% p.a, unless tender guaranteeas of 0.75 %

The purpose loan facility

Tambahan modal Kerja dalam rangka membiayaiproduksi berbagai beton pra cetak

Additional Working Capital shall be in order tofinancing production on various work on process ofthe concrete.

Pembukaan Letter of Credit (L/C) dan atau SKBDN,yang bersifat sight, Usance, atau (UPAS) dengantenor maksimum 180 hari, maksimum Rp 5 milyar.

The opening of Letter of Credit (L/C) and orDocumented of Letter of Credit Domestic with thecharacterisitc of sight ,Usance or (UPAS) withmaximum tenor of 180 days, maximum amount ofRp 5 Billions.

Jangka waktu

: 1% p.a, unless tender guaranteeas of 0.75 %

KMK Fixed Loan KMK Fixed Loan

5

6

5

6

123

4

5

6

Revolving, Standby Loan,Committed dan advised

Jangka waktu

23

III

6

4

II

III

20. 20.

73

Page 249: Annual Report 2009

2472009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued

PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk

1

2

Perusahaan telah mengadakan perjanjian kredit denganBank Niaga sesuai dengan perjanjian kreditNo.266/CBG/JKT/05 dan No. 267/CBG/JKT/05 tanggal 12September 2005 yang dibuat dibawah tangan.Sebagaimana diubah dengan perubahan terhadapPerjanjian Kredit Nomor 593/AMD/CBG/JKT/09 tertanggal28 Oktober 2009 (Selanjutnya berikut perpanjangan,perubahan dan penambahanya disebut ''PerjanjianKredit", dengan Perubahan Terhadap Perjanjian KreditNomor: 392/AMD/CBG/JKT/06, berdasarkan nama bankyang telah memberikan fasilitas kredit Pinjaman Tetapsebesar Rp 12.000.000.000 (Dua belas milyar rupiah)kepada perseroan (Selanjutnya disebut 'Fasilitas Kredit')yang dibuat dan ditandatangani tanggal 6 November2006.

The Company shall have entered into credit agreement withBank Niaga in accordance with credit Agreement No.266/CBG/JKT/05 and No. 267/CBG/JKT/05 datedSeptember, 12, 2005 made subrosa as amended byAmendment to credit Agreement Number593/AMD/CBG/JKT/09 dated October 28, 2009 (hereinafterextension,amendment and additional shall be referred to as"Credit Agreement" by the amendment to Credit AgreementNumber 392/AMD/CBG/JKT/06 on the basis of bank whichhas provided Fixed Loan credit facility of Rp 12,000,000,000(Twelve billion rupiah) to the company (hereinafter shall bereferred to as "Credit Facility" as made and signed onNovember 6, 2006.

Berdasarkan perjanjian kredit tersebut, Bank Niagamemberikan fasilitas kredit berupa:

On the basis of such credit agreement, Bank Niaga heretoshall provide credit facility in form of :

2

1

Jangka waktu pinjaman adalah 11 September 2009sampai dengan 11 September 2010.

Loan period shall be September 11,2009 until September11, 2010.

Berdasarkan Perubahan terhadap perjanjian untukpanjar melalui Rekening Koran Nomor:525/AMD/CBG/JKT/09, Bank setuju untukmemperpanjang jangka waktu fasilitas PRK yang jatuhtempo pada tanggal 11 September 2009, diperpanjangjangka waktunya sampai dengan tanggal 11 September2010.

Pursuant to the amendment to agreement for downpayment through account statement Number525/AMD/CBG/JKT/09, Bank shall agree to extend theperiod for PRK Facility due on the date of September 11,2010.

Fasilitas Rekening dengan jumlah sebesar Rp3.000.000.000 (Rupiah penuh), dengan tingkat sukubunga pinjaman sebesar 13,25% per tahun.

Statement facility with the amount of Rp 3,000,000,000(Full amount) with loan interest rate of 13.25% per annum.

Penggunaan fasilitas kredit adalah untuk membiayaikegiatan oprasional usaha (modal kerja) PT. WikaBeton

The use of credit facility shall be intended to financebusiness operational activities (working capital) of PTWika Beton.

Pinjaman Tetap dengan jumlah sebesar Rp12.000.000.000 (Rupiah penuh), tingkat suku bungapinjaman 13,25% per tahun

Fixed Loan with the amount of Rp 12,000,000,000 (Fullamount) and loan interest rate of 13.25% per annum.

Penggunaan fasilitas credit adalah untuk membiayaimodal kerja PT. Wika Beton

The use of credit facility shall be intended to financebusiness operational activities (working capital) of PTWika Beton.

Jangka waktu pinjaman adalah 11 September 2009sampai dengan 11 September 2010. Dengan ketentuan-ketentuan lain dalam perjanjian kredit tidak diubah dandengan demikian tetap berlaku dan mempunyaikekuatan hukum yang mengikat antara Bank danPeminjam.

The period of Loan shall be effective as of September 11,2009 until September 11, 2010. Provided that creditagreement shall not be amended and therefore shallremain effective and has legal force and effect bindingbetween Bank and Debtor.

c. c.

20. 20.

74

Page 250: Annual Report 2009

248 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued

a a

b b

c c

d d

PT Bank Mandiri Syariah PT Bank Mandiri Syariah

PT WIKA REALTY PT WIKA REALTY

PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.

Sehubungan dengan fasilitas tersebut perusahaanmemberikan jaminan kepada Bank Niaga berupa :

In connection wiyh the aforementioned facilities, thecompany hereto shall provide guarantee to Bank Niaga inform of :

Hak tanggungan atas tanah dana bangunan denganSHGB No. 101,160 dan 99 terletak di Mojosongo,Boyolali, jawa tengah atas nama peminjam dengan nilaihak tanggungan minimal sebesar Rp 6.262.000.000(Rupiah penuh).

Security interest for land and building with SGNB No.101.160 and 99 located in Mojosongo,Boyolali,CetralJava in the name of the Debtor with minimum security ofRp 6,262,000,000 (Full amount).

PT Wika Realty mendapatkan Kredit Modal Kerja dari PTBank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan PerjanjianKredit Modal Kerja No. JMM/2/926/R pada tanggal 20Oktober 2009.

PT Wika Realty obtains Working Capital Credit fromPT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk underAgreement of Working Capital Credit No.JMM/2/926/R on dated tanggal October 20, 2009.

PT Wika Beton memperoleh fasilitas kredit pembiayaanuntuk Supplier/Sukontraktor dari PT Waskita Karya(Persero) atas nama PT Wijaya Karya Beton sesuaidengan Perjanjian Kerjasama antara PT Waskita Karya(Persero) dengan PT Bank Syariah Mandiri tentangfasilitas Pembiayaan Modal Kerja kepada PT WaskitaKarya No.10 tanggal 18 Februari 2009 dibuat dihadapanNotaris Badarusyamsi, SH., notaris Jakarta denganplafond pembiayaan sebesar Rp 50.000.000.000 (Rupiahpenuh) dan SP3 kepada supplier no.9, 10, 11 tanggal 16Februari 2009.

PT Wika Beton obtains finance facility tosupplier/subcontractor of PT Waskita Karya (Persero) in thename of PT Wijaya Karya Beton in accordance withCooperation Agreement made between PT Waskita Karya(Persero) and PT Bank Syariah Mandiri regarding provisionof Working Capital Finance to PT Waskita Karya (Persero)No. 10 dated February 18 2009 drawn up and passed beforeNotary Public Badarusyamsi, SH. Notary in Jakarta withlimited financial as of Rp 50,000,000,000 (Full amount) andSP3 to supplier no.9, 10, 11 dated February 16, 2009.

Berdasarkan surat sanggup (Aksep/Promes) No11/1472/180/Promes, PT Wijaya Karya Beton berjanjitanpa syarat untuk membayar kepada PT Bank SyariahMandiri sejumlah uang Rp 1.812.986.214 (Rupiah penuh)dan akan berakhir pada tanggal 6 February 2010 dansurat sanggup (Aksep/Promes No.11/1329/180/Promesdengan nominal sebesar Rp 433.347.696 (Rupiah penuh)dan akan berakhir tanggal 12 Januari 2010.

Based on the promissory notes (draft / promissory note) No11/1472/180/Promes, PT Wijaya Karya Beton unconditionalpromise to pay to PT Bank Syariah Mandiri as of Rp1,812,986,214 (Full amount) and will end on February 6,2010 and promissory notes (draft / promissory note with anominal No.11/1329/180/Promes for Rp 433,347,696 (Fullamount) and will end on January 12, 2010.

Fidusia atas persediaan milik peminjam dengan nilaipenjaminan sebesar Rp 5.000.000.000 (Rupiah penuh).

Fiducia for the inventory owned by the debtor as of Rp5,000,000,000 (Full amount).

Fidusia atas tagihan peminjam kepada pihak ketigadengan nilai penjaminan sebesar Rp 5.000.000.000(Rupiah penuh).

Fiducia for Debtor's bill to the third party with theunderwriting rate of Rp 5,000,000,000 (Full amount).

Fidusia atas mesin-mesin dan peralatan milik peminjamdengan nilai penjaminan sebesar Rp 5.000.000.000(Rupiah penuh).

Fiducia for machines and equipments owned by theDebtor as of Rp 5,000,000,000 (Full amount).

d. d.

a. a.

20. 20.

75

Page 251: Annual Report 2009

2492009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued

I I Plafond Working Capital Credit

Rp 7.500.000.000 (Rupiah penuh) Rp 7,500,000,000 (Full amount)

: :

Kredit Modal Kerja Line Line Working Capital CreditMaksimum MaximumRp 5.000.000.000 (Rupiah penuh) Rp 5,000,000,000 (Full amount)

Keperluan : Requirement :

Period :

Bentuk /Sifat : Type/Nature :Transaksional bersifat clean up system The nature of transaction shall be clean up system.

Suku Bunga Interest rate :

Bank Garansi Bank Guarantee

Maksimum : Maximum :Rp 5.000.000.000 (Rupiah penuh) Rp 5,000,000,000 (Full amount)

II.

Plafon Plafond

Keperluan Requirement

Sesuai denga surat permohonan fasilltas kredit tanggal 26Mei 2008, telah disetujui kredit modal kerja dengan rinciansebagai berikut :

In accordance with approval letter for credit facilitiesdated May 26, 2008, Working capital was approvedset forth as folows:

Kredit Modal Kerja

13,75 p.a atau sesuai ketentuan yang berlakupada tanggal penandatanganan PK dan reviewsetiap bulan sekali untuk disesuaikan dengan tarifyang berlaku pada saat itu.

13.75% p.a or pursuant to the prevailingprovision on the date of signing of the creditand monthly review in order to be adjusted bythe prevailing rate at that time.

Tambahan modal kerja usaha property, konstruksidan building manajemen (tidak termasuk pembeliandan pengolahan tanah) dengan target penjualantahun 2008 sebesar Rp 306,508 Juta.

Additional working capital for property business,construction and building management (excluding landpurchase and management) with the sale target in 2008of Rp 306.508 Million.

Jangka waktu :

II.

Bentuk sifat :R/C terbatas Type/Nature : Limited R/CSuku bunga Interest Rate

Tambahan modal kerja usaha property, konstruksidan building manajemen (tidak termasuk pembeliandan pengolahan tanah) dengan target penjualantahun 2008 sebesar Rp 306,508 Juta

Additional property business working capital,construction and building management (excludingland purchase and management) with sale targetin 2008 of Rp 306.508 Million.

Jangka Waktu PeriodSejak penandatanganan PK, jatuh tempo fasilitastanggal 24 September 2009 sampai dengan 23September 2010.

Upon signing of the credit, due date of facility onSeptember 24, 2009 until September 23, 2010.

Sejak tanggal penandatanganan kredit, jatuh tempofasilitas tanggal 24 September 2009 sampai dengan23 September 2010.

Upon signing of the credit, due date of facility on thedate of September 24, 2009 until September 23, 2010.

13,75% p.a. yang akan ditinjau kembali setiap bulanuntuk disesuaikan dengan tarif bunga yang berlaku diBank BNI pada saat itu.

13.75% pa. that shall be reviewed monthly to beadjusted with interest rate so applicable in Bank BNI atthat time.

III III.

20. 20.

76

Page 252: Annual Report 2009

250 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued

Keperluan Requirement

Jangka Waktu Period

IV. Surat Kredit Bank Dalam Negeri IV. Surat Kredit Bank Dalam NegeriDocumented of Letter of Credit Domestic

Maksimum : Maximum :Rp 2.500.000.000 (Rupiah penuh) Rp 2,500,000,000 (Full amount)

Keperluan Requirement

Jangka Waktu Period

Collateral :1 1

a a

b b

c.

c

JaminanTanah kosong di jalan RS. Fatmawati, kel. CilandakBarat, Jakarta Selatan. Terdiri dari 3 sertifikat :

Emptied land at jalan RS. Fatmawati, Kel. CilandakBarat, South Jakarta. Consists of 3 certificate:

SHGB No. 1877 an. PT Wijaya Karya Realty,jangka waktu tanggal 25 Oktober 2005 sd 29 Mei2036. Surat Ukur No. 06695/2004 tanggal 28Desember 2004 seluas 2.300 m2. Diikat denganhak tanggungan senilai Rp 7.744.400.000 (Rupiahpenuh).

SHGB No. 1877 an. PT Wijaya Karya Realty, withthe effective period of October 25, 2005 untilMay 29, 2036. Certificate of Survey No.06695/2004 dated December 28, 2004 coveringan area of 2,300 M2 bound by Security Interest ofRp 7,744,400,000 (Full Amount).

SHGB No. 1873 an. PT Wijaya Karya Realty,jangka waktu tanggal 25 Oktober 2005 sd 31 Mei2036. Surat Ukur No. 06696/2004 tanggal 28Desember 2004 seluas 2.170 m2. Diikat denganhak tanggungan senilai Rp 6.318.000.000 (Rupiahpenuh).

SHGB No. 1873 an. PT Wijaya Karya Realty, withthe effective period of October 25, 2005 untilMay 31, 2036. Certificate of Survey No.06696/2004 dated December 28, 2004 coveringan area of 2,170 m2 bound by Security Interest ofRp 6,318,000,000 (Full amount).

Disesuaikan dengan fasilitas kredit berjalan sejaktanggal penandatanganan PPGB, tanggal 24September 2009 sampai dengan 23 September 2010.

It shall be adjusted with current credit facility as ofthe date of the PPGB signing, on September 24,2009 until September 23, 2010.

Pembelian barang untuk proyek pemerintah danswasta.

Goods purchase for government and non-governmentprojects.

Sejak penandatanganan PK, jatuh tempo fasilitasyaitu tanggal 24 September 2009 sampai dengan 23September 2010.

Upon signing of the credit, due date of facility fromSeptember 24, 2009 until September 23, 2010.

Untuk menjamin tender,pelaksanaan pekerjaan, danpenerimaan uang muka serta pembelian barang atasproyek pemerintah dan swasta.

To warrant the tender, work performance and downpayment receipt and goods purchase forgovernmental and private project.

SHGB No. 1876 an. PT Wijaya Karya Realty,jangka waktu tanggal 25 Oktober 2005 sd 31 Mei2036. Surat Ukur No. 06694/2004 tanggal 28Desember 2004 seluas 2.810 m2. Diikat denganhak tanggungan senilai Rp 8.238.000.000 (Rupiahpenuh).

SHGB No. 1876 an. PT Wijaya Karya Realty, withthe effective period of October 25, 2005 until May31, 2036. Certificate of Survey No. 06694/2004dated December 28, 2004 covering an area of2,810 m2 bound by Security Interest of Rp8,238,000,000 (Full amount).

20. 20.

77

Page 253: Annual Report 2009

2512009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued

PT Bank CIMB Niaga Tbk

-

- Penggunaan Dana : - The use of loan:

Bidang Konstruksi : Constructions

Bidang Realty Realty

Fasilitas Letter of Credit Letter of Credit (LC) Facility

Besarnya penarikan pinjaman adalah 80% dari nilai progressproyek atau 80% dari nilai tagihan dari pemberi kerja, manayang lebih rendah.

The amount of loan to be drawn will be 80% of projectprogress or 80% of the amount of invoice.

Digunakan untuk Modal Kerja pembangunan perumahan dansarana/prasarana diluar pematangan lahan.

To be used for working capital to finance residenceprojects and infrastructures.

Besarnya penarikan pinjaman adalah 80% dari nilai RencanaAnggaran Biaya Perumahan

The amount of loan to be drawn will be 80% ofPlanning of Cost Budget for Residence projects

PT Bank CIMB Niaga Tbk

PT Wika Realty memperoleh pinjaman dari Bank Niaga berupafasilitas kredit Pinjaman Transaksi Khusus sesuai Perjanjian KreditNo. 350/AMD/CBG/JKT/08 yang telah diperpanjang denganperjanjian No 475/AMD/CBG/JKT/09 tanggal 7 Desember 2009dengan ketentuan sebagai berikut :

PT Wika Realty acquired loan from Niaga bank i.e.special transaction loan facility according to LoanAgreement No. 350/AMD/CBG/JKT/08 which hasbeen extended with Agreement No.475/AMD/CBG/JKT/09 dated December 7, 2009 withprovisions as follows:

Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) sebesar Rp 34.000.000.000(Rupiah penuh)

- Special Transaction Loan amounting Rp34,000,000,000 (Full amount)

Digunakan untuk Modal Kerja proyek-proyek WR danrefinancing existing proyek-proyek yang dibiayai sendiri.

To be used for Working Capital to finance WikaRealty’s projects and refinance self financing’sprojects.

Tanah, bangunan dan kolam renang (Sport Club) diKomplek Tamansari Bukit Mutiara Blok D1 No.1, Kel.Gunung Bahagia, Kec. Balikpapan Utara, Balikpapan,Kalimantan Timur. SHGB No. 1122 an. PT WijayaKarya Realty. Surat Ukur No. 89/GunungSamarinda/2001. Imb No. 280/DPKP/BU/GS tanggal17 Juni 2002. Akan diikat hak tanggungan Rp3.390.000.000 (Rupiah penuh).

2 Land, buildings and swimming pool (sport club) atKomplek Tamansari Bukit Mutiara Blok D1 No.1, Kel.Gunung Bahagia, Kec. North of Balikpapan, KotaBalikpapan, East of Kalimantan. SHGB No. 1122 an.PT Wijaya Karya Realty. Certificate of Survey No.89/Gunung Samarinda/2001. Imb No.280/DPKP/BU/GS dated June 17, 2002. bound bysecurity interest of Rp 3,390,000,000 (Full amount).

Jaminan piutang (fiducia) senilai Rp 70.000.000.000(Rupiah penuh).

3 Account receivable (fiduciary) of Rp 70,000,000,000(Full amount).

2

3

1.

2.

1.

2.

Fasilitas berupa Letter of Credit atas unjuk (Sight LC) dan atauberjangka (Usance LC) dan Surat Kredit Berdokumen DalamNegeri (SKBDN) dengan nilai tidak melebihi Rp 20.000.000.000(Rupiah penuh).

LC Facility shall be in the form of Sight LC or UsanceLC or Documented of Letter of Credit Domesticwhose amount not exceeding Rp 20,000,000,000(Full amount)

b. b.

20. 20.

78

Page 254: Annual Report 2009

252 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued

Suku Bunga Interest rate :

This Loan Facility is pledged by:

a.

b.

c.

`d

PT WIKA INTRADE PT WIKA INTRADE

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Fasilitas Kredit Investasi

: Rp 30.000.000.000 (Rupiah penuh). : Rp 30,000,000,000 (Full amount): :

: : July 16, 2008: :

: :: :

Collateral :- -

- -

Fasilitas Kredit Modal Kerja Transaktional

: Rp 50.000.000.000 (Rupiah penuh) Credit Limit : Rp 50,000,000,000 (Full amount): No of Agreement : CBG.ONE/SPPK.RD2.087/2008

13,25% p.a. yang akan ditinjau kembali seiap bulanuntuk di sesuaikan dengan tarif bunga yang berlaku diBank Niaga pada saat itu.

13.25% pa. that shall be reviewed again monthly tobe adjusted with interest rate so applicable in NiagaBank at that time.

No Perjanjian CBG.ONE/SPPK.RD2.087/2008 No of Agreement CBG.ONE/SPPK.RD2.087/2008

Tanggal 16 Juli 2008 Date

Investment Credit Facility

Batas Kredit Credit Limit

APHT senilai Rp 23.690.000.000 (Rupiah penuh) atas HGB No.754 an perusahaan.di Desa Gunung Samarinda, BalikpapanUtara Kalimantan Timur.

c. APHT amounting Rp 23,690,000,000 (Full amount)on HGB No. 754 on behalf of PT Wika Realty locatedat Gunung Samarinda, Balikpapan Utara, KalimantanTimur.

d. Fiduciary on Debtor’s account amounting Rp1,000,000,000 (Full amount)

Fidusia atas Rekening Peminjam senilai Rp1.000.000.000 (Rupiah penuh).

Fasilitas pinjaman Bank CIMB Niaga Tbk ini dijaminkan dengan :

APHT senilai Rp 517.150.000 (Rupiah penuh) atas HGB No,29,032, 033, 037, 038, 047 dan 048 an perusahaan.di Curug,Sawangan, Depok Jawa Barat.

a. APHT amounting Rp 517,150,000 (Full amount) onHGB No. 29, 032, 033, 037, 038, 047 and 048 onbehalf of PT Wika Realty located at Curug,Sawangan, Depok, Jawa Barat.

APHT senilai Rp 23.238.000.000 (Rupiah penuh) atas HGB No,21, 025, 028, 035, 039, 046, 059, 060, 063 dan 065 anperusahaan.di Curug, Sawangan, Depok Jawa Barat.

b. APHT amounting Rp 23,238,000,000 (Full amount)on HGB No. 21, 025, 028, 035, 039, 046, 059, 060,063 and 065 on behalf of PT Wika Realty located atCurug, Sawangan, Depok, Jawa Barat.

a. a.

Nomor CBG.ONE/SPPK.RD2.087/2008

Mesin dan peralatan produksi tabung gas yangsudah dimiliki dan yang akan dibeli denganpembiayaan Bank serta piutang usaha danpersediaan tabung kompor gas 3 kg.

Machine and equipment for gas stove productionowned by and shall be purchased by BankFinancing and Trade Receivables and procurementof 3 kg gas stove.

Cross default dan cross collateral dengan fasilitasKredit Modal kerja.

Cross default and cross collateral with WorkingCapital Credit Facility.

Transactional Working Capital Credit

Batas Kredit

Angsuran InstallmentAngsuran pokok dilakukan setiap tanggal 23 pada setiap triwulan.

Principal Installment shall be conducted every ondate of 23 of each quarter.

Jaminan

Jangka waktu Sejak penandatanganan Perjanjian Kredit s.d 23 Maret 2010

Effective Period Upon signing of the credit, duedate of facility until March 23,2010.

Suku Bunga 11 % p.a Interest Rate 11 % p.a

20. 20.

79

Page 255: Annual Report 2009

2532009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued

: : August 04, 2008: :

: :: :

- -

- -

PT Bank CIMB Niaga Tbk

Batas Kredit : Rp 125.000.000.000 (Rupiah penuh) Credit Limit : Rp 125,000,000,000 (Full amount)No Perjanjian : 673/AMD/CBG/JKT/09 No of Agreement : 673/AMD/CBG/JKT/09Jangka Waktu : 13 Desember 2009 s.d 13 Maret 2010 Effective Period :

Perjanjian Pinjaman Tetap (PT) Sublimit Fasilitas Bank Garansi

Batas Kredit : Rp 25.000.000.000 (Rupiah penuh) Credit Limit : Rp 25,000,000,000 (Full amount)No Perjanjian : 673/AMD/CBG/JKT/09 No of Agreement : 673/AMD/CBG/JKT/09Jangka Waktu : 13 Desember 2009 s.d 13 Maret 2010 Effective Period :

Perjanjian Trust Receipt (TR) Sublimit Fasilitas Bank Garansi

Batas Kredit : Rp 25.000.000.000 (Rupiah penuh) Credit Limit : Rp 25,000,000,000 (Full amount)No Perjanjian : 673/AMD/CBG/JKT/09 No of Agreement : 673/AMD/CBG/JKT/09Jangka Waktu : 13 Desember 2009 s.d 13 Maret 2010 Effective Period :

Perjanjian Untuk Panjar Melalui Rekening Koran

Batas Kredit : Rp 5.000.000.000 (Rupiah penuh) Credit Limit : 12.5% p.aRp 5,000,000,000 (Full amount)No Perjanjian : 675/AMD/CBG/JKT/09 No of Agreement : 675/AMD/CBG/JKT/09Bunga : 12.5% p.a Interest : 12.5% p.aJangka Waktu : 13 Desember 2009 s.d 13 Maret 2010 Effective Period : 12.5% p.a

Perjanjian Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) Agreement of Special Transaction Loan

Batas Kredit : Rp 75.000.000.000 (Rupiah penuh) Credit Limit : 12.5% p.aRp 75,000,000,000 (Full amount)No Perjanjian : 675/AMD/CBG/JKT/09 No of Agreement : 675/AMD/CBG/JKT/09Bunga : 12.5% p.a Interest : 12.5% p.aJangka Waktu : 13 Desember 2009 s.d 13 Maret 2010 Effective Period : 12.5% p.a

Tanggal 04 Agustus 2008 Date

Jaminan Collateral :Mesin dan peralatan produksi tabung gas yangsudah dimiliki dan yang akan dibeli denganpembiayaan Bank serta piutang usaha danpersediaan tabung gas 3 kg.

Machine and equipment for gas stove productionowned by and shall be purchased by BankFinancing and Trade Receivables and procurementof 3 kg gas scuba.

Cross default dan cross collateral dengan fasilitasKredit Investasi.

Cross default and cross collateral with Investmentcredit facilities.

Jangka waktu Berlaku maksimal s.d tanggal 28 Februari 2010

Effective Period It shall be effective withinmaximum period of February28 2010.

Suku Bunga 13 % p.a Interest rate 13 % p.a

Agreement of Fixed Loan of Sublimit Bank GuaranteeFacilities

December 13, 2009 until March13, 2010

Agreement of Trust Receipt of Sublimit BankGuarantee Facilities

December 13, 2009 until March13, 2010

Agreement of the Down Payment through Bank Statement

December 13, 2009 until March13, 2010

December 13, 2009 until March13, 2010

PT Bank CIMB Niaga Tbk

Perjanjian Penerbitan Bank Garansi InterchangeableCC Lines (Sight/Usance/UPAS/SKBDN)

Agreement of Bank Guarantee Issuance ofInterchangeable CC Lines.

b. b.

December 13, 2009 until March13, 2010

20. 20.

80

Page 256: Annual Report 2009

254 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued

Perjanjian tersebut dijamin dengan : Collateral :- -

- -

- -

- -

PT Bank Danamon Tbk PT Bank Danamon Tbk

Fasilitas Uncommited Omnibus Trade Finance 1. Facility of Uncommitted Omnibus Trade Finance

Batas Kredit : Rp 100.000.000.000 (Rupiah penuh) Credit Limit : 12.5% p.aRp 100,000,000,000 (Full amount)No Perjanjian : 31 No of Agreement : 31Jangka Waktu : Effective Period : 12.5% p.a

Jaminan : :-

2.

Batas Kredit : Credit Limit :

No Perjanjian : 32 No of Agreement : 32Jangka Waktu : 15 Mei 2008 s.d 15 Mei 2009 Effective Period

Jaminan :- -

PT WIKA INSAN PERTIWI PT WIKA INSAN PERTIWI

PT Bank Central Asia , Tbk PT Bank Central Asia , Tbk

Hak Tanggungan atas tanah dan bangunan pabrikJatiwangi, terletak di Desa Brujul Kulon, KecamatanJatiwangi, Kabupaten Majalengka, Propinsi JawaBarat, seluas 30.994 M2, sesuai dengan sertifikat HakGuna Bangunan No.00011 atas nama PT WijayaKarya Intrade senilai Rp 12.000.000.000 (Rupiahpenuh).

Security interest for land and building of Jatiwangiplant located at Desa Brujul Kulon, KabupatenMajalengaka, Propinsi Jawa Barat, of 30.994 M2, inaccordance with certificate of Building RightNo.00011 in the name of PT Wijaya Karya (Persero)of Rp 12,000,000,000 (Full amount).

Persediaan Automotive Part, Energy Conversion danGeneral Trading senilai Rp 34.000.000.000 (Rupiahpenuh).

Inventory automotive part, energy conversion andgeneral trading as of Rp 34,000,000,000 (Fullamount).

20. 20.

Production Machine of Rp 34,660,780,407 (Fullamount).Trade Receivable of Rp 75,000,000,000 (Fullamount).

Piutang Usaha senilai Rp 75.000.000.000 (Rupiahpenuh).

Mesin Produksi senilai Rp 34.660.780.407 (Rupiahpenuh).

May 15, 2008 until May 15, 2009and has been extended untilOctober 22, 2009

15 Mei 2008 s.d 15 Mei 2009 dantelah diperpanjang sd 22 Oktober2009

Collateral :Jaminan Fidusia Piutang, sesuai dengan AktaJaminan Fidusia Nomor 32, tanggal 15 Mei 2008.

Guarantee of Fiduciary Receivables, in accordancewith Deed of Fiduciary Security Number 32 datedMay 15, 2008.

Collateral :Jaminan Fidusia Piutang, Sesuai dengan Akta Jaminan Fidusia Nomor 32, tanggal 15 Mei 2008.

Guarantee of Fiduciary Receivable in accordancewith Deed of Fiduciary Security Number 32 datedMay15, 2008.

Fasilitas transaksi Valuta Asing dengan Pre Settlement Exposure Foreign Exchange (PSE-FX) Settlement Risk (SR)

Facility of Foreign Exchange Transaction withPresettlment Exposure Foreign Exchange (PSE-FX)/Settlement Risk (SR)

USD 100,000 dan/jumlah maksimum SR tidak lebih dari USD 1,000,000

USD.100.000, and/or maximum SR amount shall notexceed USD, 1,000,000

: 15 May 2008 s.d 15May 2009

1.

2.

Berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 20 April 2002Nomor 005-0156-2006-000. yang telah beberapa kalidiubah, terakhir dengan Perubahan Perjanjian Kredittanggal 18 April 2009 Nomor 005-0156-2006-000dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut:

Based on the Credit Agreement dated April 20, 2002Number 005-0156-2006-000. which amended severaltimes, most recently by Changes Credit Agreementdated April 18, 2009 Number 005-0156-2006-000 withthe terms and conditions as follows:

c. c.

81

Page 257: Annual Report 2009

2552009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PINJAMAN JANGKA PENDEK - Lanjutan SHORT-TERM LOAN - Continued

Fasilitas Kredit : Time Loan Revolving (T/L Rev) Credit Facilites : Time Loan Revolving (T/L Rev)Plafon : Rp 5.000.000.000 (Rupiah penuh) Plafond : Rp 5,000,000,000 (Full amount)Jangka Waktu : 1 (satu) tahun Effective Period : 1 (One) p.aSuku Bunga : 16% per tahun Interest Rate : 16% p.aProvisi : 1% per tahun Provision : 1% p.aDenda : 0,5% per bulan Penalty : 0.5% per a monthJaminan : Collateral : :

HUTANG USAHA ACCOUNT PAYABLES

Sub Kontraktor Sub ContractorPemasok SupplierMandor SupervisorLain-lain Others

Jumlah Total

s.d 1 bulan up to 1 bulan 1 s.d 3 bulan 1 up to 3 bulan 4 s.d 6 bulan 4 up to 6 bulan 7 s.d 12 bulan 7 up to 12 bulan > 12 bulan > 12 bulan

Jumlah Total

Pihak hubungan istimewa Related PartiesPihak ketiga The Third Parties

Jumlah Total

20. 20.

Tanah dan bangunan No.23/Kembang Kuning, Bogor atasnama PT Catur Insan Pertiwi

Tanah dan bangunan No.350/Manggarai Selatan, JakartaSelatan, atas nama WidjanarkoTantono.Tanah dan bangunan No.83/Manggarai Selatan, JakartaSelatan, atas nama WidjanarkoTantono.

Land and building No. 23/KembangKuning, Bogor in the name of PTCatur Insan Pertiwi

Land and building No. 350/South ofManggarai, South of Jakarta, in thename of Widjanarko Tantono.

Land and building No. 83/South ofManggarai, South of Jakarta, in thename of Widjanarko Tantono.

1,306,997,104

Rincian hutang usaha berdasarkan umur adalah sebagaiberikut:

The details of trade payable based on aging are as follows:

369,537,485 313,277,667 19,047,448 12,888,442

402,294,087 475,221,751

Akun ini terdiri dari : This account consists of :

2009 2008

372,140,890 505,609,244

1,306,997,104

Rincian saldo hutang usaha kepada pihak ketiga danhubungan istimewa sebagai berikut :

The details of trade payables balance to third parties andrelated parties are as follows:

2009 2008

164,219,110 187,646,75386,657,569 71,244,10853,082,990 60,283,110

2009 2008479,092,938 526,952,493379,967,303 460,870,640

59,515,116 21,326,789 1,103,504,794 1,285,670,315 1,163,019,910 1,306,997,104

1,163,019,910

1,163,019,910

21. 21.

82

Page 258: Annual Report 2009

256 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

HUTANG USAHA - Lanjutan ACCOUNT PAYABLES - Continued

Pihak hubungan istimewa Related PartiesPemerintah RI/Bappenas Government RI/BappenasKrakatau Steel Krakatau Steel Perum Tirta Jasa . PT Perum Tirta Jasa . PTPTPN 3 PTPN 3

Sub Jumlah Sub Total

Pihak Ketiga The Third Parties PT Holcim PT Holcim PT Farika Duta Agung PT Farika Duta Agung PT Adhimix PT AdhimixPT Kemilau PT Kemilau PT Wilmar Tading PT Wilmar Tading PT Sinoma China PT Sinoma China Kemilau PT Kemilau PT Focon Ready Mix PT Focon Ready Mix PTHoras PT Horas PTMulti Structure PT Multi Structure PTLampiri Djaya PT Lampiri Djaya PTCakrawala. PT Cakrawala. PTInterworld Steel Interworld SteelBerkat Jaya Niaga Tama Berkat Jaya Niaga TamaJaya Ready mix Jaya Ready mix

Pihak Ketiga - lanjutan The Third Parties - continuedSupra Teratai Metal. PT Supra Teratai Metal. PTSystem Precision. PT System Precision. PTSouth East Coal Energy. PT South East Coal Energy. PTPramac (Asia) PTE. Ltd Pramac (Asia) PTE. LtdWaybee Engineering Waybee EngineeringFira Perdana Utama. PT Fira Perdana Utama. PTIhtiar Bayar Utama. PT Ihtiar Bayar Utama. PTKarya Murni Perkasa. PT Karya Murni Perkasa. PTVaria Usaha Beton. PT Varia Usaha Beton. PTSwadaya Multi Persada. PT Swadaya Multi Persada. PTPramandana Dina Lestari. PT Pramandana Dina Lestari. PTKopegtel D Kopegtel DSwadaya Graha. PT Swadaya Graha. PTTechnip TechnipPuteranusa Antaria. PT Puteranusa Antaria. PTSinar Indah Perkasa. PT Sinar Indah Perkasa. PTSumiden Serasi. PT Sumiden Serasi. PTPrasaka NAD Prasaka NADSynohidro Corp Synohidro CorpTandala B Tandala BDelta Mas Malang Delta Mas Malang

Sub Jumlah Sub Total

jumlah total

- 2,090,192 - 2,206,702 -

2009 2008

- 21,326,789

- 5,746,653

- 45,885,000 - 6,307,758

22,025,696 5,469,587 - 6,307,758 - 189,050,000

59,515,116 21,326,789

7,960,326 - 12,202,651

21,556,504 - 15,148,967 - 12,008,787 -

- 8,899,120 9,150,952 2,875,511

112,138,100 7,541,055 5,021,323

- 28,241,681 9,429,491 9,554,714

- 11,799,422

- 5,248,144 - 6,904,663 -

7,073,275 - 5,859,256 - 7,553,226 -

11,121,411 - 6,180,831 - 8,991,165 -

7,581,980

- 8,169,625 - 6,333,014 -

7,260,747 - 5,070,201 - 5,348,230 -

7,411,848 - 11,111,201 - 7,642,896 -

5,460,512

1,103,504,794 1,285,670,315

1,163,019,910 1,306,997,104

Hutang usaha anak perusahaandan hutang usaha DibawahRp.5.000.000

- Subsidiary payables Under

Rp 5,000,000-

876,321,115 828,210,711

21. 21.

55,218,222

83

Page 259: Annual Report 2009

2572009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

HUTANG USAHA - Lanjutan ACCOUNT PAYABLES - Continued

HUTANG LAIN LAIN OTHER PAYABLES

Koperasi karyawan-WikaPengurusan akta jual beli, HGB,

BPHTB, RealtyBuy backOthers

HUTANG PAJAK TAX PAYABLE

Akun ini terdiri dari

Hutang PajakPajak Penghasilan Income TaxPasal 21 Article 21Pasal 23 Wapu Article 23 of wapuPasal 29 Article 29Pasal 22 SPM Nihil Article 22 SPM NihilFinal Jasa Konstruksi Final for Construction ServicesPajak Pertambahan Nilai Value Added TaxJumlah

Beban Pajak Penghasilan Income Tax Assessment

Beban Pajak Kini Current TaxBeban PPh Final Jasa Konsruksi Final Tax of Construction ServicePendapatan (Beban) Pajak Tangguhan Income (Expenses) Deferred Tax Jumlah

Loan from government (PT Krakatau Steel (Persero)) naturity inone year from balanced date. Agreement trade with PTKrakatau Steel (Persero) included raw material for production.

Hutang pihak hubungan istimewa adalah hutang padaPemerintah RI (PT Tirta Jasa (Persero)) yang jatuhtempo pada satu tahun sejak tanggal neraca, perjanjiandengan PT Tirta Jasa (Persero) meliputi penjualan jasapencabutan tiang pancang.

Loan from government (PT Tirta Jasa (Persero)) naturity in oneyear from balanced date. Agreement trade with PT Tirta Jasa(Persero) included service.

Hutang pihak hubungan istimewa adalah hutang padaPemerintah RI (Bappenas) yang jatuh tempo pada satutahun sejak tanggal neraca, perjanjian denganBappenas meliputi penjualan aspal dan alumunium alloyingot.

Loan from government (Bappenas) naturity in one year frombalanced date. Agreement trade with Bappenas includedasphalt and allumunium alloy ingot.

Hutang pihak hubungan istimewa adalah hutang padaPemerintah RI (PT Krakatau Steel (Persero)) yang jatuhtempo pada satu tahun sejak tanggal neraca, perjanjiandengan PT Krakatau Steel (Persero) meliputi penjualanbahan baku produksi.

Pengurusan Akta Jual Beli,HGB, BPHTB Realty19,164,114 22,385,080

Pembelian kembali saham - 4,464,103

Iuran dan potongan pegawailainya

1,330,933 556,921 Contributions and otherdeduction from wages

Koperasi karyawan-Wika 2,938,695 455,752

22. 22.

Akun ini terdiri dari This account consits of2009 2008

Tax payable

3,911,060 2,444,400 23,809,851 13,554,220

Total

23. 23.

This account consits of

2009 2008

Lain-lain 3,303,881 5,033,082 jumlah 26,737,623 32,894,938

Total

2009 2008

(37,459,198) (72,726,644)

44,548,577 -51,399,444 16,494,674

207,151,667 106,675,119

83,347,298 74,181,825 135,437 -

Total

(123,866,051) -19,740,201 (9,034,916)

(141,585,048) (81,761,560)

21. 21.

84

Page 260: Annual Report 2009

258 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

HUTANG PAJAK - Lanjutan TAX PAYABLE - Continued

Beban Pajak Kini

Income before taxbased on consolidated

income statement

Dikurangi : Less:Laba sebelum pajak penghasilan anak Income before tax of subsidiaries:perusahaan

PT Wika Beton PT Wika BetonPT Wika Realty PT Wika RealtyPT Wika Intrade PT Wika IntradePT Wika Insan Pertiwi PT Wika Insan PertiwiPT Wika Gedung PT Wika Gedung

Laba sebelum pajak penghasilan PT Gain Before Tax of IncomeWijaya Karya (Persero) Tbk PT Wijaya Karya (Company) Tbk

Koreksi Positif : Additional:Difference between accounting -

depreciation and taxBeban penyisihan piutang ragu-ragu Allowance for bad debts -Kenikmatan, sumbangan & representasi Benefit, donation & representationsPenyisihan Imbalan Pasca Kerja Allowance for post benefit -

employmentTax fine

Penurunan persediaan Impairment of inventoryExpenses of Income tax

-year (2006)Beban atas pendapatan yang telah Expenses of Incomedi kenakan PPh Final tax-final

Koreksi Negatif : Deduction :Selisih penyusutan menurut akuntansi Depreciation in accountancydan fiskal and fiscalPend. bunga deposito & jasa giro Interest revenuePenurunan persediaan Impairment of inventoryPenyisihan Imbalan Pasca Kerja Allowance of Employment benefitsAngsuran pokok leasing Leasing InstallmentPend. telah dikenakan PPh Final Taxabale Income (final)

Penghasilan Kena Pajak Taxable IncomePajak penghasilan Induk perusahaanKredit pajak Tax Creditable

PPh Pasal 22 import PPh Pasal 22 importPPh Pasal 22 waba PPh Pasal 22 PPh Pasal 23 PPh Pasal 23PPh Pasal 25 PPh Pasal 25

(7,680,797)

Laba sebelum taksiran pajakpenghasilan menurut laporan labarugi konsolidasian. 348,012,218 256,414,877

(110,268,250) (73,432,693) (40,356,878) (29,035,093)

Current tax

Rekonsiliasi antara laba komersial sebelum taksiran pajak penghasilan menurut laporan rugi laba dengan taksiranpenghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:

Reconciliation of commercial net income before tax inaccording to income statement and the estimated taxableincome are as follows:

2009 2008

(36,106,323)

40,378,240 743,475 4,347,275

5,307,095 2,355,699

Selisih penyusutan menurutakuntansi dan Pajak

35,669,971 -

(200,317,931) (116,320,528)

(3,825,164) (6,078,944) (9,761,316) (93,001)

13,904,864

(565,592) - 51,211,842

28,437 -

- 42,118,167 102,824,957 98,515,593

Sanksi administrasi ataspemeriksaan pajak 2,153,102 -

45,046,450 - Beban pajak hasil pemeriksaanPPh badan 2006

- 9,316,212

29,088,265

1,151,956 -13,996,524 -1,117,998 -

17,342,050 44,225,751 50,128,030 94,872,001

133,071,978 (112,676,936)

2,758,372 -910,905 -

823,286 -17,089,764 -

23. 23.

85

Page 261: Annual Report 2009

2592009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

HUTANG PAJAK - Lanjutan TAX PAYABLE - Continued

10% x 50.000 10% x15% x 50.000 15% x

tahun 2008Beban Pajak Kini Induk Perusahaan Current tax for parent companyPPh Pajak Loan Tax of Loan

Beban Pajak Kini Anak Perusahaan Current Tax for subsidiariesPT Wika Beton PT Wika BetonPT Wika Realty PT Wika RealtyPT Wika Intrade PT Wika IntradePT Wika Insan Pertiwi PT Wika Insan Pertiwi

Beban pajak kini Current Tax

Pajak Penghasilan Final Jasa Konstruksi Final tax of construction service

- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk- PT Wijaya Karya Realty - PT Wijaya Karya Realty- PT Wijaya Karya Gedung - PT Wijaya Karya Gedung- PT Wijaya Karya Insan Pertiwi - PT Wijaya Karya Insan Pertiwi

Jumlah Total

Pendapatan (Beban) Pajak Tangguhan : Deferred Taxes income (expences)

Pengaruh Perbedaan Temporer Temporary deferredPenyusutan dan Amortisasi Depreciation and amortisation

Komersial di atas Penyusutan Fiskal Depreciation Commercial on FiscalPenurunan persediaan Impairment of inventoryEmployee Benefit Employee Benefit

Post-Work Compensation Liabilityrealized

Beban Penyisihan Piutang Allowance for bad debtAktiva (kewajiban) pajak tangguhan Asset (liabilities) deferred taxAkhir tahun at ending peiod

143,637,941 43,103,882

- 5,575,689 - 37,528,193

7,500 30% x 143,637,941 - 43,091,382

- 30% x2008

50,000 50,000

- 5,000

-

Final income tax scale Construction Services has beencalculated to the company's revenue Construction Servicedetail as follows:

2009 2008

100,039,001 -

35,198,452 37,459,198 72,726,645

Sehubungan dengan telah ditetapkannya PeraturanPemerintah RI No 40 Tahun 2009 yang telahdiundangkan pada tanggal 4 Juni 2009 sebagai revisi(perubahan) atas Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun2008 tanggal 20 Juli 2008 yang diundangkan padatanggal 23 Juli 2008 tentang Pajak Atas Penghasilan Dariusaha Jasa Konstruksi sebagai pengganti PeraturanPemerintah RI No. 140 tahun 2000, PT Wijaya Karya(Persero) Tbk sebagai pelaksana konstruksi sesuai Pasal10B PP No. 40 Tahun 2009 dikenakan tarif 3% final untukkontrak yang diperoleh mulai 1 Agustus 2008. Terkecualiuntuk proyek-proyek yang didanai dari dana LOAN tidakdikenakan Pajak Penghasilan Final Jasa Konstruksi.

The stipulation in connection with Government Regulation No.40 Year 2009 which was promulgated on June 4, 2009 asrevised (changes) of Government Regulation no. 51 In 2008dated July 20, 2008 promulgated on July 23, 2008 on the Taxon Income From Construction Services business as asubstitute for Government Regulation No. RI. 140 in 2000, PTWijaya Karya (Persero) Tbk as the executor of the constructionaccording to Article 10B PP No. 40 Year 2009 rates apply to3% final contract obtained starting August 1, 2008. Except forthe projects financed from funds not subject LOAN FinalIncome Tax Services Construction.

37,459,198 - 1,301,877

33,369,595 18,880,939 199,044 11,084,923

3,890,559 3,930,713

Besaran Pajak Penghasilan Final Jasa Konstruksi yangtelah diperhitungkan terhadap pendapatan Jasa Kontruksiperusahaan terinci sebagai berikut :

-

123,866,051 -

- -

- -

-

17,613,837 - 2,794,231 - 3,418,983 -

-

23. 23.

Kewajiban Imbalan Pasca Kerjayang direalisasikan

86

Page 262: Annual Report 2009

260 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

HUTANG PAJAK - Lanjutan TAX PAYABLE - Continued

Aktiva (kewajiban) pajak tangguhan Asset (liabilities) deferred taxAwal tahun at beginning peiod

Pendapatan (Beban) Pajak Tangguhan: Income (expense) deferred tax parentInduk perusahaan company

Pendapatan (Beban) Pajak Tangguhan: Income (expense) deferred tax parentAnak perusahaan Subsidiaries

. PT Wika Beton PT Wika Beton

. PT Wika Realty PT Wika Realty

. PT Wika Intrade PT Wika Intrade

. PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Insan PertiwiPend. (Beban) Pajak Tangguhan Income and (loss) deferred tax

konsolidasian Consolidated

Aktiva dan (Kewajiban) Deferred TaxPajak Tangguhan Assets and (Liabilities)

Aktiva Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets- PT Wika Beton PT Wika Beton- PT Wika Realty PT Wika Realty- PT Wika Intrade PT Wika IntradeJumlah Aktiva Pajak Tangguhan Total Deferred Tax Asstes

Kewajiban Pajak Tangguhan Deferred Tax Liabilities- PT Wika Intrade PT Wika Intrade- PT Wika Beton PT Wika Beton- PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Insan PertiwiJumlah Aktiva (Kewajiban) Total Deferred Tax Asstes

Pajak Tangguhan Liabilities

UANG MUKA DARI PELANGGAN

Akun ini terdiri dari : This account consists of :

PT Wika Beton PT Wika BetonPT Wika Realty PT Wika RealtyPT Wika Intrade PT Wika IntradePT Wika Insan Pertiwi PT Wika Insan Pertiwi

Jumlah

BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR ACCRUED EXPENSES

Akun ini terdiri dari : This account consists of :

Produksi ProductionUsaha BusinessPengadaan ProcurementPengelolaan ManagementBiaya distribusi Distribution CostPemeliharaan MaintenanceLain-lain OtherJumlah

465,638 691,145 (154,441)

5,361,899 (2,940,302) (5,870) 2,548,794

- (8,954,605) -

- 8,954,605

13,693,027

23.

3,666,528 10,689,856 -12,495,893 3,666,528

1,671,304 -

19,740,201 9,034,916

134,733

2008

101,050,520 38,878,042 15,241,531 33,141,467

12,495,893 (3,718,383)

24. 24. ADVANCE RECEIVED FROM

- (3,690,595) - (691,146)

-- (3,003,170)

2009

655,202,468 126,054,285 104,808,006 12,483,598 15,636,121

Total

25. 25.

2009 2008

1,825,056 216,184 3,324,004 2,632,938 121,441,112 74,868,631

733,219,472

8,577,816 14,453,688 986,086,634 819,278,650 Total

2,362,392 2,056,236 94,318,936 26,279,478 9,070,135 842,653

23.

87

Page 263: Annual Report 2009

2612009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR - Lanjutan ACCRUED EXPENSES - Continued

PENDAPATAN YANG DITERIMA DIMUKA UNEARNED REVENUE

Akun ini terdiri dari : This account consists of :

Sewa diterima dimuka Rent of AdvancePT Wika Beton PT Wika BetonPT Wika Intrade PT Wika IntradePT Wika Realty PT Wika RealtyJumlah

KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA POST EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES

Mortalitas MortalityTingkat Cacat/tahun Disable rate/annumTingkat Pengunduran Diri/tahun Pension rate/annum- Umur 18 - 44 Age 18 - 44 -- Umur 18 - 44 Age 45 - 54 -Tingkat Kenaikan Gaji/tahun Salary increase rate/annumBunga Teknis/tahunMetode Method

a Beban Imbalan Pasca Kerja a Post benefit employee expenses

Induk Perusahaan Parent company- Biaya jasa kini - staff (organik) Current service cost (staff) -- Biaya jasa kini - non staff (terampil) Current service cost - non staff -

Biaya jasa kini Perusahaan Current service cost- Biaya Bunga -- Biaya Aktuaria -- Koreksi Aktuaria -

Sub Jumlah

2008

1,002,302 207,684 747,514,065 648,489,374

Biaya produksi yang masih harus dibayar merupakankewajiban yang balum ditagihkan oleh pihak ketigamaupun tenaga kerja proyek sehubungan denganpengeluaran-pengeluaran untuk proyek di lapangan.

Accrued production expenses represents amount outstandingfrom project expenditures that should be paid to third parties orproject temporary workers.

Biaya usaha yang masih harus dibayar merupakankewajiban yang belum ditagihkan oleh pihak ketigasehubungan dengan aktivitas umum dan administrasiperusahaan.

Operating Expenses which still have to be paid representobligation which not yet been billed from third party referring topublic activity and company administration.

26. 26.

2009

25. 25.

Using primary assumption to benefit expenses are as follows:

2009 2008CSO - 1980

0,01% 0,01%

Total

27. 27.

Perusahaan telah menghitung kewajiban sehubungandengan undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003.

The company have been calculating their obligation inconnection with Labor Law No. 13/2003.

Penilaian aktuaria atas imbalan pasca kerja pensiuntanggal 31 Desember 2009 dan 2008, dilakukan olehperusahaan konsultan aktuaria PT Dian Artha Tama,dengan menggunakan metode Projected Unit Credit.

Appraisal actuarist of employment benefit at December 312009 and 2008 calculated by actuary PT Dian Artha Tama,using Projected Unit Credit Method.

6,839,627 2,434,340 1,083,599 941,577

756,439,593 652,072,975

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam perhitungan diatas adalah sebagai berikut :

246,450 2,537,800 1,608,842 2,455,450 2,157,288

12% 10,50%Projected Unit Credit

2009 2008

2,189,133 1,362,392

1% 1%0,05% 0,5%

5% 7%

348,667

4,630,764 2,355,699 Sub total

Interest Cost (989,033) (1,567,281) Assets actuaria 626,548 156,850

88

Page 264: Annual Report 2009

262 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

KEWAJIBAN IMBALAN PASCA KERJA - Lanjutan POST EMPLOYMENT BENEFIT LIABILITIES - Continued

Anak Perusahaan Subsidiaries- PT Wika Beton PT Wika Beton -- PT Wika Realty PT Wika Realty -- PT Wika Intrade PT Wika Intrade -- PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Insan Pertiwi -

Sub JumlahJumlah

b Jumlah kewajiban yang diakui di b Balance sheet recognized of liabilitiesNeraca amount

Induk Perusahaan Parent company- Nilai sekarang kewajiban imbalan Present value post benefit employee -

pasca kerja liabilities- Nilai wajar aktiva kewajiban

imbalan pasca kerja Fair Value post benefit -Status Pendanaan Funded status

- Koreksi aktuaria yang belum diakui Unrecognized of actuarial gain (loss) -Sub Jumlah Sub total

Anak Perusahaan Subsidiaries- PT Wika Beton PT Wika Beton -- PT Wika Realty PT Wika Realty -- PT Wika Intrade PT Wika Intrade -- PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Insan Pertiwi -

Sub Jumlah Sub totalJumlah

c Perubahan kewajiban yang dicatat c Changes in liabilities that recordeddi neraca in balance sheet

Induk Perusahaan Parent company- Kew. Imbalan pasca kerja awal Balance post benefit employment -

tahun liabilities- Pemb. Imbalan Pasca kerja -- Pend. (beban) Imbalan Pasca Revenue (cost) of post benefit -

Kerja employmentSub jumlah

- PT Wika Beton PT Wika Beton -- PT Wika Realty PT Wika Realty -- PT Wika Intrade PT Wika Intrade -- PT Wika Insan Pertiwi PT Wika Insan Pertiwi -

UANG MUKA PROYEK JANGKA PANJANG ADVANCE FOR LONG TERM PROJECTS

Akun ini terdiri dari : This account consists of :

RupiahDollar Amerika Serikat

Jumlah

549,488 636,865 2,303,819 3,354,218 5,264,225

1,261,027 1,834,225 632,357 576,693 823,969

(11,702,727) 4,630,764 2,961,441

35,839,654 24,554,499

(13,677,752) (9,890,331) 22,161,902 14,664,168

Sub total 7,984,982 7,619,924 Total

2009 2008

(17,531,138)

8,037,914 Total

2,961,441 805,850

(2,961,441) (200,107) Payment of post benefit

743,921 463,727 2,363,567 2,303,819 6,828,377 5,076,473

3,088,532 1,827,505 632,357 481,422

11,459,141

463,727 2,363,567 2,303,819

Sub Jumlah 7,372,153 5,076,473

Anak Perusahaan Subsidiaries 3,088,532 1,827,505 632,357 481,422

4,630,764 2,355,698

4,630,764 2,961,441 Sub total

Rupiah 117,856,869 - US Dollar

617,371,349 665,257,512 Total

28. 28.

2009 2008 499,514,480 665,257,512

Sub totalJumlah 12,002,917 8,037,914 Total

27. 27.

1,287,696

89

Page 265: Annual Report 2009

2632009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

UANG MUKA PROYEK JANGKA PANJANG - Lanjutan ADVANCE FOR LONG TERM PROJECTS - Continued

Rincian uang muka berdasarkan unit kerja adalah sebagai The advance details per unit areberikut: as follows :

Departemen Sipil Umum Department of General CivilDepartemen Bangunan Gedung Department of Building ConstructionDepartemen Utilitas Departemen UtilitasDepartemen EPC Departemen EPCDep. Wilayah dan Luar Negeri Department of Regional and Foreign PT Wika Gedung

Jumlah Total

Rincian uang muka berdasarkan proyek adalah sebagai The advance details per project areberikut: as follows :

Pembangunan JalanTol Surabaya - Mojokerto Jatim Surabaya - Mojokerto Jawa TimurProyek Sorek Meranti Sumbar Sorek Meranti Project, West SumateraPemb.Balantang Port Balantang PortPemb.PLTU Lab. Angin Sumut PLTU Labuhan Angin, North SumateraPemb.Pab. Tower Meterindo Jakarta Tower Meterindo, JakartaPemb.Mall Lucky Square Bandung Mall Lucky Square, BandungPemb.Bendung Bendali lll Bendung Bendali lllPemb.Rev. Pant. Amal Tarakan Revetment Amal Tarakan Beach.Pemb.Saluran Air Panti Rao Sumbar Saluran Air Panti Rao, West SumateraPemb.Methanol Brunei Jakarta Plant Methanol Brunei, JakartaPab. Kons. Baja Teluk Naga Jakarta Konstruksi Baja teluk Naga JakartaPLN Pikitring PLN PikitringPemb.PLTU Pel. Ratu Jawa Barat PLTU Pelabuhan Ratu,west javaPemb.Alfa. Cikarang Jawa Barat Alfamart Cikarang west javaPipanisasi Pertamina Balongan Jabar Piping Pertamina Balongan west javaPemb.Per. Calang Aceh (CRC) Housing Calang Aceh (CRC)Pemb.Apart. Belleza ME Jakarta Apartment Belleza ME JakartaMenara Nusa Finishing Menara Nusa FinishingPemb.Masjid Polres Jakarta Utara North Jakarta Police Office MosquePCC Grinding Indo. Palimanan PCC Grinding Indocement PalimananPemb.Indocement Hambalang Indocement HambalangPemb.Pabrik Kelapa Sawit Lebak Plant Kelapa Sawit Lebak

Banten Malimping Jabar Malimping JabarPemb.Apart. Adhiwangsa Surabaya Apartment Adhiwangsa SurabayaPemb.Mall Paragon Solo Mall Paragon SoloPemb.Apartemen Cervino Jakarta Apartment Cervino JakartaPemb.Apartement Trilium Apartment TriliumPemb.Hotel Meritus Surabaya Meritus Inn Surabaya Pemb.Gedung Astra Jakarta Gedung Astra JakartaPemb.Mall Paragon Semarang Mall Paragon SemarangPemb. BSD Entertainment Centre BSD Entertainment CentreApart. MT Haryono Square Jakarta Apartment MT Haryono SquarePemb. RSIA YPK Mandiri Jakarta RSIA YPK Mandiri jakarta Rehab. Bandara Polonia Medan Rehabilitasi Bandara Polonia MedanRehabilitasi bandara Adi Sumarmo Rehabilitasi Bandara Adi SumarmoEast West Motorway Algeria East West Motorway AlgeriaProduction of Concrete Pipe Algeria Production of Concrete Pipe AlgeriaPemb. PLTU Jetty Labuan PLTU Jetty LabuanPemb. PLTU Labuan Banten PLTU Labuan BantenPemb. PLTU Sulawesi Utara PLTU Sulawesi Utara

24,503,848 - 617,371,349 665,257,512

2009 2008

282,359,845 98,765,537 62,084,274 121,880,895

94,772,989 168,844,550 53,184,393 128,589,212

100,466,000 147,177,318

- 3,426,037 - 1,300,779

1,549,531 1,549,531 - 347,761

- 876,893 - 240,309

Toll Way 60,000,000 60,000,000 - 968,713

- 35,370 - 190

- 9,037,572 - 4,579,136

18,457,760 24,041,204 - 645,653

- 906,342 - 883,247

- 708,265 - 1,050,193

1,096,039 6,492,906 1,461,150 18,365,333

10,000,000 16,477,273 - 6,434,084

17,975,161 38,773,139 - 6,126,727

- - 5,940,845

- 71,418 - 8,031,689 - 828,240

1,215,577 17,398,576 3,816,637 15,024,707

29,986,972 77,305,646 - 25,054,149

- 4,477,273 - 35,977,574

2,241,377 7,373,645 2,799,928 2,085,602

3,021,832 20,559,926 - 2,408,108

14,975,666 39,017,302

28. 28.

90

Page 266: Annual Report 2009

264 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

UANG MUKA PROYEK JANGKA PANJANG - Lanjutan ADVANCE FOR LONG TERM PROJECTS - Continued

Pemb. RFO II Gersik RFO II GersikPemb. Cement Mill Palimanan Cement Mill PalimananPemb. GPPP Switchyards GPPP SwitchyardsPemb. PLTU Kalimantan Selatan PLTU Kalimantan SelatanGardu Induk Muara Karang Jakarta Gardu Induk Muara Karang JakartaPKS PT Buana Karya (Kalsel) PKS PT Buana Karya (Kalsel) Pengendalian Banjir Kanal Timur Pengendali Banjir Kanal TimurPemb. Mall Balikpapan Kalimantan Mall Balikpapan KalimantanProyek. Amplas FO Sumatra Utara Amplas FO Sumatra UtaraNormalisaasi Kali Cisadane Hilir Normalisaasi Kali Cisadane HilirProyek Dermaga Sampit Kalimantan Dermaga Sampit Kalimantan Proyek Kelinjau KelinjauProyek Ware House Soho jakarta Whare HouseSoho jakarta PLTU Indramayu Jawa Barat PLTU indramayu. Jawa BaratDermaga Calang Dermaga Calang Proyek Berau Berau Proyek jalan layang OLC KPC Fly Over OLC KPCJalan Alam Sutera Tanggerang Jalan Alam Sutera TanggerangProyek Collection Road Wahau Collection Road WahauTower Excelcomindo Tower ExcelcomindoProyek Perumahan Lamno NAD Residence of Lamno NAD Pemb. Jalan & Infrastruktur Nabire Road & Infrastructure NabirePemb. Jalur Ganda Serpong Maja Jalur Ganda Serpong MajaPemb. DAM Trembesi Batam DAM Trembesi BatamReklamasi Pantai Kubu Reclamation Kubu beachCivil Work of Alabio Irrigation Civil Work of Alabio IrrigationProyek PLTU Tanjung Priok PLTU Tanjung PriokProyek PLTU Nagan Raya NAD PLTU Nagan Raya NADProyek PLTU SulUt Proyek PLTU SulUtProyek PLTU Pelabuhan Ratu Proyek PLTU Pelabuhan RatuPemb SMA Pintar Riau SMA Pintar RiauPemb Sport Center Kuansing Riau Sport Center Kuansing RiauPemb Bandara Kualanamu Bandara KualanamuPantai Amal Tarakan Pantai Amal TarakanPemb. Jalan Akses Cemara Akses CemaraPemb. Bendungan Poso Dam. PosoDPPU Kualanamu DPPU Kualanamu Pemb Indocement P3 & P4 Pemb Indocement P3 & P4Proyek proyek PT Wika Gedung The projects of PT Wika Gedung Proyek proyek PT Wika Insan Pertiwi The projects of PT Wika Insan PertiwiLain-lain dibawah Rp 1.000.000 Lain-lain dibawah Rp 1,000,000

Jumlah

49,787,180 16,483,562 18,398,998 48,149,657 - 167,536

- 906,307 - 10,200,000 - 17,813,342

- 14,941,965 - 12,047,271

- 2,414,400 2,790,965 9,003,175

- 1,584,421 - 3,484,689

- 5,900,278 16,850,898 26,303,636

6,692,451 11,054,051 - 423,822

15,392,596 - 7,849,353 - 2,537,062 -

3,077,886 - 5,198,787 -

- 35,757 - -

- 3,143,173 - 1,179,113

2,862,376 15,200,000

7,217,442 - 43,896,462 - 1,292,501 -

- -

4,852,837 -

170,721,140 - 2,150,202 -

6,659,434 - 24,503,848 - 3,316,318 -

35,958,491 -

1,622,911 - 4,931,008 -

Konsekuensi apabila pekerjaan konstruksi tidak dapatdiselesaikan tepat waktu adalah denda keterlambatan(yang umumnya sebesar 0,1% dari nilai awal kontrakperhari keterlambatan) sampai maximal 5% dari nilaikontrak awal.

Consequences if the construction activites fail to be completedinpunctual time, the consequent shall be penalty for the thedelay (it shall be generaly 0,1% of initial contracted value perdelay day until maximum of 5% of intial contracted value.

10,212,572 -

617,371,349 665,257,512 Total

28. 28.

91

Page 267: Annual Report 2009

2652009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG LONG TERM LIABILITY

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero),Tbk.Dikurangi:Bagian jatuh tempo Deduction: part of due within

dalam waktu satu tahun the period of one year Bagian jangka panjang Long term part

HAK MINORITAS MINORITY INTEREST

Rincian hak minoritas pada perusahaan anak : The minority interest in subsidiares as follow:

PT Wijaya Karya Beton PT Wijaya Karya BetonPT Wijaya Karya Intrade PT Wijaya Karya IntradePT Wijaya Karya Realty PT Wijaya Karya RealtyPT Wijaya Karya Insan Pertiwi PT Wijaya Karya Insan PertiwiPT Wijaya Karya Building PT Wijaya Karya BuildingPT Wijaya Karya Jabar Power PT Wijaya Karya Jabar Power

Jumlah

MODAL SAHAM CAPITAL STOCK

2009 2008 - 30,000,000

29. 29.

2009 2008 61,663,248 38,494,682 5,603,682 23,779,376

30. 30.

Akun ini merupakan kewajiban pada pemegang sahamminoritas atas kekayaan pada anak perusahaan, yang diperhitungkan berdasakan persentase modal yang disetor.

This account is an obligation to the minority shareholders onasset of the subsidiaries, which calculated based on thepercentage of paid-up capital.

Sehubungan dengan dilaksanakannya program MESOP(Management Employee Stock Option Program) yaituopsi kepemilikan saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbkdi perusahaan anak oleh manajemen dan pegawai PTWijaya Karya (Persero) Tbk, maka persentase minoritasmengalami kenaikan sebesar rata-rata 21,6%.

Related to conducting MESOP program (ManagementEmployee Stock Opiton Program) which is option of stockownership of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk at subsidiarycompany by management and employes of PT Wijaya Karya(Persero) Tbk, percentage minority of interested increasedbecomes 21.6% in averages.

- 23,574,000 - 6,426,000

PT Wijaya Karya Intrade memperoleh fasilitas kreditinvestasi dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.sesuai AktePerjanjian Kredit antara PT Wijaya Karya Intrade denganPT Bank Mandiri (Persero) Tbk. No:CGB.ONE/SPPK.RD2.087/2008 tanggal 16 Juli 2008,dengan jangka waktu sejak penandatanganan PerjanjianKredit sampai dengan 23 Maret 2010, tingkat suku bunga11% p.a. Angsuran pokok dilakukan setiap tanggal 23pada setiap triwulan. Jaminan cross default dan crosscollateral dengan fasilitas Kredit Modal Kerja (lihatcatatan 20).

PT Wijaya Karya Intrade obtains investment credit facility fromPT Bank Mandiri (Persero), Tbk, pursuant to Deed of creditAgreement made between PT Wijaya Karya intrade and PTBank Mandiri Tbk, No: CGB.ONE/SPPK.RD2.087/2008 datedJuly 16 2008 within the period upon the signing of creditAgreement until March 23 2010,with the interest of 11% p.aprincipal installment shal be made on every the 23d day of eachquarter,cross default and cross collateral security with workingcapital credt facility (please see note 20).

31. 31.

Susunan pemegang saham pada tanggal 31 Desember2009 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT DatindoEntrikom, biro administrasi efek.sesuai suratNo.DE/XII/09-4498 tanggal 14 Desember 2009,No.DE/XII/09-4504 tanggal 15 Desember 2009,No.DE/XII/09-4520 tanggal 17 Desember 2009 adalahsebagai berikut:

The structure of shareholders dated December 31 2009 underthe notes made by PT Datindo Entrikom, stock administrationbureau, pursuant to letter No.DE/XII/09-4498 tanggal December 14, 2009, No.DE/XII/09-4504 tanggal December 15, 2009,No.DE/XII/09-4520 tanggal December 17, 2009 as follows :

3,998,999 - 102,773,556 82,756,205 Total

25,730,144 14,827,339 5,207,211 5,154,808 570,272 500,000

92

Page 268: Annual Report 2009

266 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

MODAL SAHAM - Lanjutan CAPITAL STOCK - Continued

Saham Preferen (Seri A Dwiwarna)Pemerintah Republik Indonesia Saham Biaya (Seri B)Pemerintah Republik Indonesia Komisaris / Commisioner :Ir. Agoes Widjanarko.MIP ( Kom. Utama/ Pres. Commisioner )Pontas Tambunan, SH. MM. (Komisaris / Commisioner)Soepomo ,SH,SP.N, L.LM ( Komisaris / Commisioner )Direksi / Director R.Ganda Kusuma (Direktur Keuangan/ Financial Director )Budi Harto ( Direktur Operasi I / Operational Director I )Slamet Maryono (Direktur Operasi II / Operationa l Director II )Tonny Warsono (Direktur SDM dan Pengembangan/

Director of Human Resources and Development)Karyawan melalui ESA/Employee via ESAKaryawan melalui ESOP/MSOP /Employee via ESOP/MSOPMasyarakat/PublicJumlah Modal Ditempatkan dan Disetor PenuhTotal Paid In Capital

123,500 Shares Implementation option ESOP / MSOP stage I

15,000 Shares Implementation option ESOP / MSOP stage II

Jumlah saham Nilai nominal/Par Value %(Total stock) Rupiah penuh/Full In Rupiah

912,000 91,200,000 0.02%

793,000 79,300,000 0.01%

1,013,500 101,350,000 0.02%1,865,000 186,500,000 0.03%

1 100 0.00%

3,999,999,999 399,999,999,900 68.42%

213,500 21,350,000 0.00%1,647,413,000 164,741,300,000 28.18%

4,742,000 474,200,000 0.08%183,769,500 18,376,950,000 3.14%

904,000 90,400,000 0.02%4,742,000 474,200,000 0.08%

Berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Datindo Entrikom, biro administrasi efek.sesuai surat No.DE/XII/09-4520tanggal 17 Desember 2009 adalah sebagai berikut:

Based on notes made by PT Datindo Entrikom, stockadministration bureau , pursuant to letter No.DE/XII/09-4520letter dated December 14, 2009 are as follows:

Pelaksanaan opsi ESOP/MSOP tahap I 123.500 LembarsahamPelaksanaan opsi ESOP/MSOP tahap II 15.000 lembarsaham

Agio dari realisasi eksekusi oleh karyawan perusahaan atasopsi saham untuk ESOP/MSOP tahap I dan II adalahsebesar Rp 47.554.990 (agio opsi tahap 1 = Rp 20.046.600dan agio opsi tahap 2 = Rp 27.508.390)

Premium share of the realization of the execution by thecompany's employees stock options for the ESOP / MSOPstage I and II is Rp 47,554,990 (premium option stage 1 = Rp20,046,600 and premium option stage 2 = Rp 27,508,390)

Pelaksanaan opsi ESOP/MSOP tahap II 60.000 lembarsaham

60,000 Shares Implementation option ESOP / MSOP stage II

Berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT Datindo Entrikom, biro administrasi efek.sesuai surat No.DE/XII/09-4504tanggal 15 Desember 2009 adalah sebagai berikut:

Based on notes made by PT Datindo Entrikom, stockadministration bureau , pursuant to letter No.DE/XII/09-4504letter dated December 14, 2009 are as follows:

Pelaksanaan opsi ESOP/MSOP tahap II 15.000 Lembarsaham

15,000 Shares Implementation option ESOP / MSOP stage II

5,846,367,500 584,636,750,000 100%

Penambahan saham baru PT Wijaya Karya (Persero) Tbkterhadap hasil pelaksanaan opsi ESOP/MSOP adalahsebesar 213.500 lembar saham.

Addition of new shares of PT Wijaya Karya (Persero) Tbk forthe implementation of the option ESOP / MSOP is 213,500shares.

Berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT DatindoEntrikom, biro administrasi efek.sesuai suratNo.DE/XII/09-4498 tanggal 14 Desember 2009 adalahsebagai berikut:

Based on notes made by PT Datindo Entrikom, stockadministration bureau , pursuant to letter No.DE/XII/09-4498letter dated December 14, 2009 are as follows:

Susunan pemegang saham pada tanggal 31 Desember2008 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT DatindoEntrikom, biro administrasi efek.sesuai surat No.DE/I/09-0055 tanggal 8 Januari 2009, adalah sebagai berikut:

The structure of shareholders dated December 31 2008 underthe notes made by PT Datindo Entrikom, stock administrationbureau, pursuant to letter No.DE/I/09-0055 dated January 8,2009 as follows :

31. 31.

93

Page 269: Annual Report 2009

2672009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

MODAL SAHAM - Lanjutan CAPITAL STOCK - Continued

Saham Preferen (Seri A Dwiwarna)Pemerintah Republik Indonesia Saham Biaya (Seri B)Pemerintah Republik Indonesia Komisaris/Commisioner :Ir. Agoes Widjanarko.MIP(Komisaris Utama/Pres. Commisioner )Pontas Tambunan, SH. MM. (Komisaris/CommisionerSoepomo ,SH,SP.N, L.LM (Komisaris/CommisionerDireksi/Director R.Ganda Kusuma (Direktur Keuangan/Financial Director )Budi Harto (Direktur Operasi I/Operational Director I )Slamet Maryono (Direktur Operasi II/Operational Director II )Tonny Warsono (Direktur SDM dan Pengembangan/

Director of Human Resources and Development)Karyawan melalui ESA /Employee via ESAMasyarakat/PublicJumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/Total Paid In Capital

1 1

1,013,500 101,350,000 0.02%1,865,000 186,500,000 0.03%

1 100 0.00%

3,999,999,999 399,999,999,900 68.42%

Jumlah saham Nilai nominal/Par Value %(Total stock) Rupiah penuh/Full In Rupiah

4,742,000 474,200,000 0.08%183,769,500 18,376,950,000 3.14%

904,000 90,400,000 0.02%4,742,000 474,200,000 0.08%

912,000 91,200,000 0.02%

793,000 79,300,000 0.01%

Kapitalisasi selisih (keuntungan) penilaian KembaliAktiva Tetap sebesar Rp 87.635.040.495 (Rupiahpenuh) ;

Capitalization of the discrepancy (gain) in the ReevaluatIonof the Fixed Assets of Rp 87,635,040,495 (Full amount) ;

Berdasarkan akta perubahan anggaran dasar nomor 6tanggal 1 Juni 2001 oleh Nila Noordjasmani SoeyasaBesar,SH. Notaris dari pengganti Imas Fatimah,S.H. yangtelah disetujui peningkatan modal ditempatkan dandisetor Perseroan dari Rp 68.000.000.000 (Rupiahpenuh) yang terbagi atas 68.000 saham menjadi Rp69.523.000.000 (Rupiah penuh) terbagi atas 69.523saham. Penambahan modal ditempatkan dan disetorsebesar Rp 1.523.000.000 (Rupiah penuh) berasal daritambahan penyertaan modal pemerintah nomor 85 Tahun2000 tanggal 28 September 2000.

Based on the deed of amandment to Articles of Associationfrom deed No. 6 of Nila Noordjasmani Soeyasa Besar, SH. Thesuccessor of Notary Imas Fatimah, S.H, dated June 1, 2001,has been agreed for the addition of the issued and fully-paidcapital (paid-in capital) of the company from Rp 68,000,000,000(Full amount) represented by 68,000 shares becoming Rp69,523,000,000 (Full amount) comprised of 69,523 shares. Theaddition of paid-in capital amounting to Rp 1,523,000,000 (Fullamount) was generated from the Additional paid-in capitalbased on Government Regulations No.85 dated September 28,2000.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa(RUPSLB) tanggal 14 Juni 2007 telah disetujui dandisahkan perubahan nilai nominal saham Perusahaandari Rp 1.000.000 (Rupiah penuh) setiap saham menjadiRp 100 (Rupiah penuh) seiap saham,Peningkatan ModalDasar Perusahaan dari Rp 260.000.000.000 (Rupiahpenuh) menjadi Rp 1.600.000.000.000 (Rupiah penuh).Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor dalamPerusahaan yang dilakukan oleh Negara RepublikIndosesia, yaitu dari Rp 69.523.000.000 (Rupiah penuh)yang terbagi atas 69.523 saham menjadi sebesar Rp400.000.000.000 (Rupiah penuh) yang terbagi atas4.000.000.000 saham,terdiri dari saham seri A Dwiwarna1 saham dan saham seri B 3.999.999.999 saham.

Under the resolutions of the Extraordinary General Meeting ofShareholders of June 14, 2007, the change in the nominalvalue of the shares of the company was agreed on andvalidated from Rp 1,000,000 (Full amount) for each share to Rp100 (Full amount) for each; likewise,the incresase in theauthorized capital of the company from Rp 260,000,000,000(Full amount) to Rp 1,600,000,000,000 (Full amount).Likewise,the increase in the Paid-in and paid-upcapital in thecompany made by the state of the Republic of Indonesia, fromby Rp 69,523,000,000 (Full amount) divided into 69,523.Became to Rp 400,000,000,000 (Full amount) , divided to4,000,000,000 shares,consist of series A Dwiwarna 1 shareand series B 3,999,999,999 shares.

Peningkatan Modal ditempatkan dan disetor dalamperseroan sebesar Rp 330.477.000.000 (Rupiah penuh)berasal dari:

The increase in the paid-in and paid-up capital in the companyof Rp 330,477,000,000 (Full amount) came from :

1,647,413,000 164,741,300,000 28.18%

5,846,154,000 584,615,400,000 100%

31. 31.

94

Page 270: Annual Report 2009

268 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

MODAL SAHAM - Lanjutan CAPITAL STOCK - Continued

2 2

3 3

4 4

Capitalization of the positive discrepancy in the equity of the subsidiaries of Rp 19,264,853,100 (Full amount) ;

Capitalization of the company's profit balance up to December 31, 2006 of Rp 223,594,543,514 (Full amount) ;

Addition to the paid-up capital of Rp 562,891 (Full amount); as a result of the discrepancy assets as a result of the remaining liquidition proceeds of PT Kertas Gowa ;

The company has conducted to reevaluation of fixed asset as approved by the state Minister for the supervision of state Owned Enterprise by the letter No. S-315/M-PBUMN/2000 dated June 28, 2000 and on the basis of Minister of Finance No.384/KMK.04/98 dated August 14, 1998.

On the basis of Resolution of Extraordinary General Meeting of shareholders dated June 14, 2007, Capitalization of the discrepancy (gain) of reevaluation of fixed asset of Rp 87,635,040,495 (Full amount), shall be capitalized as capital

Kapitalisasi selisih positif ekuitas anak perusahaansebesar Rp.19.264.853.100 (Rupiah penuh) ;

Kapitalisasi saldo laba perseroan sampai dengan 31Desember 2006 sebesar Rp. 223.594.543.514(Rupiah penuh) ;

Tambahan modal disetor sebesar Rp 562.891(Rupiah penuh) ;sebagai akibat selisih kekayaan sisahasil likuidasi PT Kertas Gowa;

Perusahaan melakukan penilain kembali atas aktivatetapnya yang telah disetujui Menteri NegaraPendayagunaan BUMN dengan surat No. S-315/M-PBUMN/2000 tanggal 28 Juni 2000 dan berdasarkanketentuan Menteri Keuangan No.384/KMK.04/98tanggal 14 Agustus 1998.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham LuarBiasa (RUPSLB) tanggal 14 Juni 2007, Kapitalisasiselisih(keuntungan) penilaian Kembali Aktiva Tetapsebesar Rp 87.635.040.495 (Rupiah penuh),

31. 31.

MODAL SAHAM YANG DIPEROLEH KEMBALI TREASURY STOCK

, , , ( ), p pdeposit.

Pada tahun 2004 PT Wika Beton telah mengalamiperubahan komposisi modal dimana modal disetormeningkat dari Rp 44.500.000.000 (Rupiah penuh).Menjadi Rp 80.000.000.000 (Rupiah penuh) yangberasal dari kapitalisasi laba ditahan dan revaluasiaktiva tetap.Perubahan ekuitas anak perusahaantersebut mengakibatkan nilai investasi bersihperusahaan meningkat sebesar Rp 19.246.853.100(Rupiah penuh).

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham LuarBiasa (RUPSLB) tanggal 14 Juni 2007, kapitalisasiselisih positif ekuitas anak perusahaan sebesar Rp19.246.853.100 (Rupiah penuh), dikapitalisasisebagai setoran modal.

32. 32.

dikapitalisasi sebagai setoran modal.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007tentang Perseroan Terbatas Pasal 37 ("UU No.40Tahun 2007) dan lampiran Keputusan Ketua BadanPengawas Pasar Modal dan Lembaga KeuanganNomor :KEP-401/BL/2008 Peraturan XI.B.3 : PembelianKembali Saham Emiten atau Perusahan Publik DalamKondisi Pasar yang berpontesi Kritis, Perusahaanmemutuskan untuk melaksanakan Program PembelianKembali Saham (Buyback).

In 2004, PT Wika Beton changed the composition of capital in which the paid up capital increases from Rp 44,500,000,000 (Full amount) to be Rp 80,000,000,000 (Full amount) sourcing from retained profit capitalization and revaluation of fixed asset. The changes of subsidiaries equity shall result in the net investment value of the company increase up to Rp 19,246,853,100 (Full amount).

Pursuant to resolution of Extraordinary General Meeting of Shareholders dated June 14, 2007, Capitalization of the positive discrepancy of the subsidiaries' equity of Rp 19,246,853,100 (Full amount) shall be capitalized as capital deposit.

Pursuant to Law Number 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company in Article 37 and 38 ("Law No.40 Year 2007) and Attachment of Decree of Chairman of Supervisory agency for capital market and financial institution Number KEP-401/BL/2008 of Regulation XI.B.3:Emiten Sock Repurchasor Public Company.In critical potencial market condition, the company hereto shall decide to implement Stock Buyback Program.

95

Page 271: Annual Report 2009

2692009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

MODAL SAHAM YANG DIPEROLEH KEMBALI - Lanjutan TREASURY STOCK - Continued

- Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Full Subrscribed and Paid Up Capital- Tambahan Modal Disetor-Agio Saham - Additional Paid Up Capital-Premium

Saham-saham yang diperoleh kembali tersebut dicatatdengan menggunakan metode nilai nominal (par valuemethod) dan disajikan sebagai pengurang akun-akunsebagai berikut:

Period of Reacqusition of Shares be scheduled on October 13, 2008 until January 13, 2009 by the plan of total share Reacquisition of 143,279,000 shares. Realization of Share Reacqusition until within the period of December 31, 2008 shall be 12,744,800 shares with the total acqusition price of Rp 24,206,606.

Reacquired shares shall be recorded using par value method and preserved as the deducation of acounts set forth as follows:

Jumlah Total

Berdasarkan akte RUPS No.26 tanggal 28 Mei2009,periode perolehan kembali saham tahap II telahdijadwalkan tanggal 23 Februari 2009 sampai dengan22 Mei 2009 dengan rencana Perolehan Kembali

32. 32.

Periode Perolehan Kembali Saham dijadwalkan tanggal13 Oktober 2008 sampai dengan 13 Januari 2009dengan rencana Perolehan Kembali Saham totalsebanyak 143,279,000 lembar saham. RealisasiPerolehan Kembali Saham sampai dengan periode 31Desember 2008 adalah sebanyak 12,744,800 lembarsaham dengan harga perolehan sebesar Rp24,206,606.

12,744,800 11,461,806 24,206,606

Based on Extraordinary General Meeting of Shareholders deed No.26 dated May 28, 2009,Period of Reacqusition of Shares at phase II has been scheduled on Februari 23, 2009 until May 22 2009 by the plan of total share Reacquisition of

- Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Full Subrscribed and Paid Up Capital- Tambahan Modal Disetor-Agio Saham - Additional Paid Up Capital-Premium

TAMBAHAN MODAL SETOR 33. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL

Akun ini terdiri dari : This account shall be as follows:

Selisih kekayaan sisa hasil likuidasi PT Kertas Gowa Assets from take over PT Kertas Gowa

Kapitalisasi ke Modal Disetor Capitalization to paid capitalAgio dari penawaran umum saham : Premium from initial public offeringOpsi Saham (ESOP/MSOP) Tahap 1 1st Stage of ESOP/MSOPOpsi Saham (ESOP/MSOP) Tahap 2 2nd Stage of ESOP/MSOPAgio opsi ESOP/MSOP Tahap 1 & 2 Premium from ESOP/MSOP stage 1&2Biaya Emisi saham Share in issuance cost

Discount of Buyback Expense

590,769,280 (563) 590,769,280

563

Saham-saham yang diperoleh kembali tersebut dicatatdengan menggunakan metode nilai nominal (par valuemethod) dan disajikan sebagai pengurang akun-akunsebagai berikut :

Jumlah Total

Reacquired shares shall be recorded using par value method and preserved as the deducation of acounts set forth as follows:

17,668,650 17,378,811 35,047,461

- -

47,555 (15,797,710) (17,378,811)Disagio atas Saham yang

diperoleh kembali

22 Mei 2009 dengan rencana Perolehan KembaliSaham total sebanyak 33.407.500 lembar saham.Realisasi Perolehan Kembali Saham sampai denganperiode 31 Desember 2009 adalah sebanyak33.407.500 lembar saham dengan harga perolehansebesar Rp 7.277.630.095.

33.

564,159,304 (11,461,806)

until May 22, 2009 by the plan of total share Reacquisition of33,407,500 shares. Realization of Share Reacqusition until within the period of December 31, 2009 shall be 33,407,500 shares with the total acqusition price of Rp 7,277,630,095.

2,368,209 - -

(15,797,710)

565,877,973

5,859,391 659,599

96

Page 272: Annual Report 2009

270 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

TAMBAHAN MODAL SETOR - Lanjutan ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL - Continued

ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL FROM STOCKOPTION (ESOP / MSOP)

Saham yang didistribusikan akan diambil dari saham dalamportepel, dan bukan merupakan saham yang telahditerbitkan atau dibeli kembali oleh perusahaan.

Shares are distributed will be taken from stocks in the portfolio,and not a stock that has been issued or bought back by thecompany.

TAMBAHAN MODAL DISETOR YANG BERASAL DARIOPSI SAHAM (ESOP/MSOP)

Beban kompensasi ditentukan berdasarkan nilai wajar padatanggal pemberian opsi, Nilai wajar setiap opsi yangdiberikan ditentukan dengan menggunakan metodepenentuan harga opsi "Black Scholes" dengan asumsisebagai berikut :

The burden of compensation is determined based on fair valueat the date of granting options, fair value of each option grantedis determined using option pricing methods "Black Scholes"with the following assumptions:

Agio Saham Bersih dari IPO (15,206,941) Net Premium

Opsi Pembelian Saham untuk Manajemen danKaryawan (ESOP/MSOP)

Shares Purchase Optional Plan for Management andEmployees

Pelaksanaan ESOP/MSOP PT Wijaya Karya (Persero) Tbkmengacu pada Surat Perusahaan ke Bursa Efek IndonesiaNo.PU.01.09/A.DIR.0421/2008 tanggal 7 Mei 2008 tentangLaporan Rencana Pelaksanaan ESOP/MSOP PT WijayaKarya (Persero) Tbk.

Implementation of the ESOP / MSOP PT Wijaya Karya(Persero) Tbk refers to the Letter to the Indonesia StockExchange No.PU.01.09/A.DIR.0421/2008 dated May 7, 2008on the Implementation Plan Report ESOP / MSOP PT WijayaKarya (Persero) Tbk.

Jumlah Agio saham 590,769 Total PremiumBiaya Emisi IPO (15,797,711) Share in issuance cost

Option Rights First and Second Stage can be used to purchasenew Series B shares of the Company after a waiting period(Vesting Period) for 1 (one) year after the date of distribution ofthe First Stage Right Option. The options granted rights can beused to purchase shares of the Company on theimplementation period has been set as of the date October 29,2007 and will end on 30 trading days starting May 13, 2013 forStage One to Stage Two and the implementation as of the dateset October 29, 2008 and will end on 30 trading days from thedate of May 14, 2014.

Premium from initial public offering was the different par valuewith received initial public offering, shall be as follows :

Jumlah Saham yang dikeluarkan 1,846,154 Stocks amount distributedAgio per saham 320 Premium

Program Implementation ESOP / MSOP implemented withOption Rights issue in 2 stages with the following details:

Jumlah Hak Opsi yang diterbitkan adalah masing-masingsebanyak 153.846.000 lembar saham seri B setiap tahapdengan harga pelaksanaan ESOP/MSOP per saham Rp322,74.

The Stock Option Issued of the amount was 153,846,000 foreach share the serie of B with every single step of conductedESOP MSOP of Rp 322.74 per share.

Hak Opsi Tahap Pertama dan Kedua dapat digunakanuntuk membeli saham Seri B baru Perseroan setelahmelewati masa tunggu (Vesting Period ) selama 1 (satu)tahun, setelah tanggal pendistribusian Hak Opsi TahapPertama. Hak Opsi yang diberikan dapat digunakan untukmembeli saham Perseroan pada Periode Pelaksanaanyang telah ditetapkan terhitung sejak tanggal 29 Oktober2007 dan akan berakhir pada 30 hari bursa dimulai sejak 13Mei 2013 untuk Tahap Pertama sedangkan untuk TahapKedua pelaksanaan ditetapkan terhitung sejak tanggal 29Oktober 2008 dan akan berakhir pada 30 hari bursa sejaktanggal 14 Mei 2014.

33. 33.

Pelaksanaan Program ESOP/MSOP dilaksanakan denganmenerbitkan Hak Opsi dalam 2 tahap dengan rinciansebagai berikut :

Agio dari hasil penawaran umum saham merupakan selisihnilai nominal saham dengan penerimaan hasil penawaranumum saham perusahaan melalui IPO terinci sebagaiberikut :

97

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

TAMBAHAN MODAL SETOR - Lanjutan ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL - Continued

Prakiraan DividenKetidakstabilan harga yang diharapkanSuku Bunga bebas resiko yang diharapkanPeriode Opsi yang diharapkan

Saldo Opsi Awal TahunPenambahan Opsi tahun iniOpsi yang dieksekusi tahun ini

`

Saldo Opsi Awal TahunPenambahan Opsi tahun iniOpsi yang dieksekusi tahun ini

PEMBAGIAN LABA APPROPRIATION OF RETAINED EARNING

Dividen DividendProgram Kemitraan Funding for small scale businessBina Lingkungan Environmental ConservationCadangan bertujuan Objective ReservesCadangan lainnya Other reserves

Total

LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE

9.09% 11.49% Expected risk - free interest rate5 tahun 5 tahun Expected lives

16.00% 13.01% Estimated of Dividend53.62% 52.30% Expected Volatility

Pemberian Tahap I Pemberian Tahap II

Opsi yang dapat dieksekusipada akhir tahun

5,830,344 619,741 Stock options shall be executed atthe end of the year

2008 ESOP/MSOP I ESOP/MSOP II

3,491,182 659,599 Additional of stock option in this (29,047) (39,858) Executed options in this year

Ringkasan dari program dan mutasinya sepanjang tahunyang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan2008 adalah sebagai berikut :

Summary of the program and mutations throughout the yearended December 31, 2009 and 2008 are as follows:

2009 ESOP/MSOP I ESOP/MSOP II

2,368,209 - Beginning balance of stock option

34. 34.

Pembagian laba induk dan anak perusahaan danpenggunaan saldo laba berdasarkan keputusan rapatumum pemegang saham (RUPS) telah diputuskanpembagian laba dan penggunaan saldo laba sebagaiberikut:

Appropriation of retained earning for the year 2008 of theCompany was arranged by Decree oa Annual General Meetingof Stockholders, for the year 2009 and 2008 are as follows:

2009 2008

- - Executed options in this yearOpsi yang dapat dieksekusipada akhir tahun

2,368,209 - Stock options shall be executed atthe end of the year

- - Beginning balance of stock option2,368,209 - Additional of stock option in this

Jumlah 156,034,394 129,138,907

35. 35

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi lababersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasayang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earning per share be calculated by dividing net profit bythe average weighted general share amount circulated in therelevant year.

1,517,453 1,163,595 30,349,054 11,635,955 75,609,402 79,104,301

45,523,580 34,907,865 3,034,905 2,327,191

33. 33.

98

Page 273: Annual Report 2009

2712009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

TAMBAHAN MODAL SETOR - Lanjutan ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL - Continued

Prakiraan DividenKetidakstabilan harga yang diharapkanSuku Bunga bebas resiko yang diharapkanPeriode Opsi yang diharapkan

Saldo Opsi Awal TahunPenambahan Opsi tahun iniOpsi yang dieksekusi tahun ini

`

Saldo Opsi Awal TahunPenambahan Opsi tahun iniOpsi yang dieksekusi tahun ini

PEMBAGIAN LABA APPROPRIATION OF RETAINED EARNING

Dividen DividendProgram Kemitraan Funding for small scale businessBina Lingkungan Environmental ConservationCadangan bertujuan Objective ReservesCadangan lainnya Other reserves

Total

LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE

9.09% 11.49% Expected risk - free interest rate5 tahun 5 tahun Expected lives

16.00% 13.01% Estimated of Dividend53.62% 52.30% Expected Volatility

Pemberian Tahap I Pemberian Tahap II

Opsi yang dapat dieksekusipada akhir tahun

5,830,344 619,741 Stock options shall be executed atthe end of the year

2008 ESOP/MSOP I ESOP/MSOP II

3,491,182 659,599 Additional of stock option in this (29,047) (39,858) Executed options in this year

Ringkasan dari program dan mutasinya sepanjang tahunyang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan2008 adalah sebagai berikut :

Summary of the program and mutations throughout the yearended December 31, 2009 and 2008 are as follows:

2009 ESOP/MSOP I ESOP/MSOP II

2,368,209 - Beginning balance of stock option

34. 34.

Pembagian laba induk dan anak perusahaan danpenggunaan saldo laba berdasarkan keputusan rapatumum pemegang saham (RUPS) telah diputuskanpembagian laba dan penggunaan saldo laba sebagaiberikut:

Appropriation of retained earning for the year 2008 of theCompany was arranged by Decree oa Annual General Meetingof Stockholders, for the year 2009 and 2008 are as follows:

2009 2008

- - Executed options in this yearOpsi yang dapat dieksekusipada akhir tahun

2,368,209 - Stock options shall be executed atthe end of the year

- - Beginning balance of stock option2,368,209 - Additional of stock option in this

Jumlah 156,034,394 129,138,907

35. 35

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi lababersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasayang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earning per share be calculated by dividing net profit bythe average weighted general share amount circulated in therelevant year.

1,517,453 1,163,595 30,349,054 11,635,955 75,609,402 79,104,301

45,523,580 34,907,865 3,034,905 2,327,191

33. 33.

98

Page 274: Annual Report 2009

272 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

LABA (RUGI) BERSIH PER SAHAM DASAR - Lanjutan BASIC EARNINGS (LOSS) PER SHARE - Continued

Laba (rugi) bersih perhitungan laba (rugi) Net income (loss) forper saham dasar Putation of basic earning (loss)

per shareJumlah rata-rata tertimbang saham untuk Weighted average share for-

perhitungan laba (rugi) bersih per Computation of basic earning (loss)saham dasar per share

Laba bersih per saham dasar Net Earning (loss) per share(Rupiah penuh) (Full amount)

PENJUALAN BERSIH NET SALES

Akun ini terdiri dari: This account shall be as follows:

Jasa Konstruksi Construction serviceProduk Beton Concrete ProductProduk Realty Realty ProductManufaktur dan Perdagangan Manufacturing and tradingMekanikal Elektrikal Electrical Mechanical

35. 35.

2009 2008

3,676,264,030 4,310,239,683 1,248,851,348 904,201,257

5,669,681,000 5,832,447,019

33.37 26.75

36. 36.

2009 2008

189,222,076 156,034,395

6,590,837,285 6,562,204,984

444,480,262 343,882,510 1,154,740,021 941,228,509 66,501,624 62,653,025

Dikurangi potongan penjualan Less discount on salesJumlah Total

No Contract with net value exceeds 10% of net sales.

BEBAN POKOK PENJUALAN COST OF SALES

Akun ini terdiri dari: This account shall be as follows:

Jasa Konstruksi Construction ServicesProduk Beton Concrete ProductRealty RealtyManufaktur dan Perdagangan Manufacture and tradingMekanikal Elektrikal Electrical Mechanical

Jumlah Total

LABA (RUGI) PROYEK KERJASAMA OPERASI PROFIT (LOSS) JO PROJECT

Sebesar Rp 1.919.217.719 atau 52% dan Rp1.275.364.000 atau 30% dari pendapatan usaha bersihkonstruksi merupakan pendapatan dari pihak yangmempunyai hubungan istimewa, masing-masing untuktahun 2009 dan 2008.

As amount Rp 1,919,217,719 or 52% and Rp 1,275,364,000or 30 % of net construction business income shal constituteincome of the affiliated parties respectively in 2009 and 2008.

Tidak ada kontrak dengan nilai bersih melebihi 10%dari penjualan bersih.

37. 37.

- (3,127,704) 6,590,837,285 6,559,077,280

5,967,731,531 6,113,046,734

38. 38.

Profit (loss) from Joint Operation project represent profit(loss) from projects with joint operation schema. Theseprojects included general civil such as Roads Development,Bridges, and Dam and Mechanial work inform of piping.

366,819,264 297,855,052 1,008,100,594 889,151,560 54,090,876 51,385,998

2009 2008

3,435,607,747 4,070,506,361 1,103,113,049 804,147,763

Laba proyek kerjasama (Joint Operation) merupakan laba atas proyek-proyek yang dilaksanakan dengan pola kerjasama (Joint Operation) meliputi proyek-proyek Sipil Umum berupa, Jembatan, Pengendalian banjir, Bendungan serta Proyek Mekanikal berupa Pemipaan.

99

Page 275: Annual Report 2009

2732009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

LABA (RUGI) PROYEK KERJASAMA OPERASI - Lanjutan PROFIT (LOSS) JO PROJECT - Continued

In 2009 and 2008 joint operation of projects are as follows:

JO Proyek Suramadu Causeway JO Suramadu Causeway Projectsisi Surabaya Surabaya

JO Proyek Amandit JO Amandit ProjectJO Proyek Sendiman Bawakaraeng JO Sendiman Bawakaraeng ProjectJO Proyek Suromadu BT Tengah JO Suromadu Central of BT ProjectJO Proyek Jl.46 Tapaktuan Aceh Selatan JO Jl.46 Tapaktuan South of AcehJO Proyek Jembatan Lintas Barat JO Access West Bridge ProjectJO Proyek Mamak Kakian JO Mamak Kakian ProjectJO Proyek Sabodam Bawakaraeng II JO Sabodam Bawakaraeng ProjectJO Proyek Sarmi JO Sarmi ProjectJO Proyek Sungai ular JO Snake River ProjectJO Proyek TPPI JO TPPI ProjectJO Proyek Pasupati JO Pasupati ProjectJO Proyek Sabo JO Sabo ProjectJO Proyek WTP Tahap II JO WTP phase II ProjectJO Proyek FO Cengkareng JO FO Cengkareng ProjectJO Proyek Jati Gede JO Jati Gede ProjectJO Proyek Batang Tongar JO Batang Tongar ProjectJO Proyek Sungai Kayan - Bulungan JO Kayan - Bulungan River ProjectJO Proyek Liang Anggang-Pelaihari JO Liang Anggang-Pelaihari ProjectJO Proyek Pangkalan Lada JO Pangkalan Lada ProjectJO Proyek Cirebon Kroya Girder JO Cirebon Kroya Girder ProjectJO Proyek MERR II-C JO MERR II-C ProjectJO Proyek Jembatan Kakap JO Kakap Bridge ProjectJO Proyek Sabo & Tanggul Merapi JO Sabo & Tanggul Merapi ProjectJO Proyek Banjir Bengawan Solo JO Banjir Bengawan Solo ProjectJO Proyek GOR Pekanbaru JO GOR Pekanbaru ProjectJO WIKA-Adhikarya Tuban Aromatic JO Wika- Adhikarya Tuban Aromatic

JO-Other Projects under Rp 1,000,000.

Jumlah

BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI GENERAL AND ADMINISTRATION

Akun ini terdiri dari: This account shall be as follows:

Personalia PersonnelFasilitas Kantor Office of FacilityPenelitian dan Pengembangan Research and DevelopmentInformatika InformaticsKeuangan Finance

Jumlah Jumlah

38. 38

(2,072,366) (2,587,910) 1,868,995 3,422,611 - 1,067,538

(8,523,095) (6,165,438) - -

(13,384,970)

Untuk tahun 2009 dan 2008, proyek kerjasama tersebutberasal dari proyek-proyek sebagai berikut;

2009 2008

- - - 6,902,425

4,286,425 -4,641,010 -6,897,834 -

(3,998,750) (1,869,029) (3,350,341) - 1,339,657 -

(2,387,151) 2,795,209 4,065,130 2,272,131 2,698,349 2,406,738

8,822,582 7,045,225 4,528,934 3,886,299 1,336,564 2,029,931

- (1,609,748) -

JO Proyek Lainnya dibawah Rp1.000.000,- 3,287,980 2,041,670

1,754,225 - 2,013,498 - 1,404,577 -

(8,373,653)

1,592,530 - 3,443,413

2,607,022

158,361,039 152,411,483

22,607,657 (3,099,025)

-

-3,774,039 -

Total

39. 39

2009 2008 119,789,120 112,264,963 23,883,838 27,185,065

- 5,354,137 - 1,893,940

100

Page 276: Annual Report 2009

274 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN LAIN OTHER INCOME (EXPENSE)

Interest Income and depositLaba (Rugi) Selisih Kurs Gain (Loss) in Foreign Exchange - NetLaba (Rugi) Penjualan Aset Gain on Disposal of Fixed AssetsBeban Bunga Interest Expense and PenaltyBeban Penyisihan Piutang Allowance for Doubtful Account

Impairment expense for inventoryBeban Amortisasi Goodwill Amortize of goodwillLain-lain bersih Others - NetPendapatan (Beban) Lain-lain Other Income (Expense) - Net

Pendapatan bunga deposito dan jasa giro Interest Income and deposit

Laba (rugi) selisih kurs Gain (Loss) in Foreign Exchange

Laba (rugi) kurs dengan perincian sebagai berikut : Gain (Loss) in Foreign Exchange, mentioned as follows :

Induk Perusahaaan Parent companyPT Wika Beton PT Wika BetonPT Wika Realty PT Wika RealtyPT Wika Intrade PT Wika IntradePT Wika Insan Pertiwi PT Wika Insan Pertiwi

Beban bunga Interest Expense and Penalty

Induk Perusahaaan Parent companyPT Wika Beton PT Wika BetonPT Wika Realty PT Wika RealtyPT Wika Intrade PT Wika IntradePT Wika Insan Pertiwi PT Wika Insan PertiwiPT Wika Gedung PT Wika Gedung

2009

1,432,768 (2,000) (51,764,196) (41,274,146)

(136,841,998)

Pendapatan bungaDeposito/Jasa Giro

Beban PenurunanHarga Persediaan

2008

(31,515,351)

53,743,541

(45,046,450) (2,512,241)

40. 40

5,730,422 (158,189) (743,546) (3,299,135)

30,417,205

(96,785) 1,432,768

2008 47,599,887 859,908 -

(22,494,803) 472,642 26,437,634

26,437,634 4,289,126

(44,024,039) (50,177,873)

- -

(28,092,939) (21,783,741)

Pendapatan bunga deposito dan Jasa Giro sebesar Rp30.417.205 dan sebesar Rp 53.743.541 tahun 2009 dan2008 merupakan pendapatan bunga atas depositoberjangka perusahaan dan bunga bank atas saldorekening giro perusahaan. Pendapatan bunga tersebuttelah memperhitungkan PPh final atas bunga.

Laba selisih kurs sebesar Rp 1.432.768 dan sebesar Rp26.437.634 tahun 2009 dan 2008 merupakan laba ataspenyesuaian saldo-saldo neraca perusahaaan, sepertikas setara kas, piutang, hutang dan uang muka diterimadengan kurs per 31 Desember 2009 dan 2008.

2009

Interest Income and deposits of Rp 30,417,205 and Rp53,743,541 in 2009 and 2008 is interest income on corporatedeposits and bank interest on corporate bank statementbalances. Interest income has been taking into account thefinal income tax on interest.

Gain (Loss) in Foreign Exchange of Rp 1,432,768 and Rp26,437,634 in 2009 and 2008 are adjusted return on thebalance sheet balances firms, such as cash equivalents,receivables, payables and advances received by theexchange rate as of December 31, 2009 and 2008.

Beban bunga sebesar Rp 57.534.974 dan sebesar Rp44.024.039 tahun 2009 dan 2008 merupakan bunga atasfasilitas kredit modal kerja yang dipergunakan olehperusahaan. Dengan rincian sebagai berikut :

2009 2008 387,041 (15,334,743) (7,362,158) (9,132,130) (12,817,245) (6,888,626) (36,787,183) (12,205,671) (955,428) (462,868)

(51,764,196) (44,024,039) 5,770,777 -

Interest Expense and Penalty to Rp 57,534,974 and Rp44,024,039 in 2009 and 2008 is interest on the credit facilityfor working capital used by the company. With details asfollows:

101

Page 277: Annual Report 2009

2752009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN LAIN - Lanjutan OTHER INCOME (EXPENSE) - Continued

Beban penyisihan piutang Allowance for Doubtful Account

Allowance expense for doubtful account shall as follows :

Induk Perusahaaan Parent companyPT Wika Beton PT Wika BetonPT Wika Realty PT Wika RealtyPT Wika Intrade PT Wika Intrade

Beban penurunan nilai persediaan Impairment expense for inventory

Beban amortisasi goodwill Amortize of goodwill

Lain lain bersih Others - Net

Beban lain-lain bersih dengan rincian sebagai berikut : Other expenses net with details as follows:

Induk Perusahaaan Parent companyPT Wika Beton PT Wika BetonPT Wika Realty PT Wika RealtyPT Wika Intrade PT Wika IntradePT Wika Insan Pertiwi PT Wika Insan PertiwiPT Wika Gedung PT Wika Gedung

PERJANJIAN KERJASAMA JOINT OPERATION AGREEMENT41. 41.

(9,880,998) (8,622,489)

Allowance for doubtful account for receivables was theburden of receivables balances that have been aged morethan 1 (one) year and indicated liquidation not in accordancewith the provisions stipulated in the contract that has beenagreed.

Impairment expense for inventory of Rp 45,046,450 in 2009is the load due to stock price declined to fertilizer PT WikaIntrade stock book price comparison.

Goodwill amortization charges to Rp 2,512,241 in 2009 wasa burden on the difference between the purchase price ofshares of PT Wika Insan Pertiwi time of acquisition, themaximum loading is over 5 years.

Beban penyisihan piutang merupakan beban atas saldo-saldo piutang yang telah berumur lebih dari 1 (satu) tahundan terindikasi pencairannya tidak sesuai denganketentuan yang tertuang dalam kontrak yang telahdisepakati.

Beban penyisihan piutang ragu-ragu dengan rinciansebagai berikut :

2009 2008

43,782 (253,577) (41,274,146) (50,177,873)

Beban penurunan nilai persediaan sebesar Rp45.046.450 tahun 2009 adalah beban akibatmenurunannya harga jual persediaan pupuk PT WikaIntrade dibandingkan harga buku persediaan.

Beban amortisasi goodwill sebesar Rp 2.512.241 tahun2009 adalah beban atas selisih harga beli saham PTWika Insan Pertiwi saat akuisisi, pembebanan dilakukanmaksimal selama 5 tahun.

(17,532,066) (40,378,240) (13,904,864) (923,567)

(691,212) (52,694) (167) -

Perusahaan melakukan perjanjian kerja sama denganberbagai pihak sebagaimana tersebut pada masing-masing perjanjian, berupa penyerahan dana kepadaPengelolaan sesuai kewajiban yang tertuang dalamperjanjian kerja sama menurut porsi yangditetapkan.Pengelola proyek dibentuk dengan anggotayang berasal dari masing-masing pihak yang melakukanperjanjian kerja sama.

The Company engaged in joint operations agreement with otherparties, as specified in each agreement in the form of providingfunds to Management in charge of the project based on theobligations set forth in the cooperative agreement according tothe specified portion agreed percentage. Management in chargeof the project was formed made up of the members of each partyto the cooperative agreement.

(21,783,741)

2009 2008 (31,582,768) (29,236,797) 2,778,287 (832,374) (1,518,043) 6,584,609 2,920,797 1,753,683

(28,092,939)

40. 40

102

Page 278: Annual Report 2009

276 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PERJANJIAN KERJASAMA - Lanjutan JOINT OPERATION AGREEMENT - Continued

Perjanjian kerjasama antara lain,sebagai berikut: The joint operation agreement are follows:

Pengerjaan Pasteur-Cikapayang-Surapati Elevated Road And Bridge Project./Pasteur-Cikapayang-Surapati Elevated Road And Bridge Project.PT Wijaya Karya (Persero) : PT Waskita

Pekerjaan jalan dan jembatan,Sumatera East Coast Highway Proyek-CA.01/Sumatera East Coast Highway Project-Ca.01 Road nd Bridge ProjectPT Wijaya Karya (Persero) : PT Hutama Karya

PT Wijaya Karya (Persero): PT LKD

Sub Proyek Batang Tongar Irigation/Batang Tongar Irrigation Sub-Project.PT Wijaya Karya (Persero) : PT Adhi Karya, Tbk.

PT Wijaya Karya (Persero) :PT Hutama Karya: PT Agrabudhi

Tuban,Aromatic/Aromatic of TubanPT Wijaya Karya (Persero) : PT Adhi Karya. Tbk.

Proyek Bendung Jati Gede/Bendung Jati Gede ProjectPT Wijaya Karya (Persero) Tbk -PT Waskita - HK - PP

Proyek Eastern Indonesia Region transport: Paket pemb.Jembatan S KarejaeCS-IBRD.17/Eastern Indonesa Region teansport project:of bridge S Karejae CS-IBRD.17PT Wijaya Karya (Persero) : PT Nindya Karya

Proyek TPPI Tuban Aromatic TPPI.1/TPPI Tuban Aromatic of project TTPI.1PT Wijaya Karya (Persero) PT IKPT: PT Adhi Karya, Tbk.

PT Wijaya Karya (Persero) : PT IKPT : PT Adhi Karya, Tbk.

Wika PP Scana JO Panti Rao/Wika PP Scana JO Panti RaoPT Wijaya Karya (Persero) : PT Pembangunan Perumahan : PT Sacna

Wika Mirai, Proyek Amandit/ Wika Mirai ,Amandit of Project PT Wijaya Karya (Persero) : PT Nindya Karya

1

50%:50% Selesai/Finished

251%;49%

No Nama Project / Name of Project Porsi Bagi Hasil/ Portion of share (%) Status / Status

Selesai/Finished

935%:30%;35% Selesai/Finished

725%:25%:25%:25% Berjalan/In Progress

8

49%:51% Selesai/Finished

5 Proyek Jembatan Suromadu Sisi Surabaya/Suromadu Surabaya Side,Bridge Project

33,33%:33,33%;33,33% Selesai/Finished

6 50%;50% Selesai/Finished

3 Pekerjaan Jembatan Ogan-Tanjung Raya/Ogan Tanjung Raya Road and Bridge Project.

75%:25% Selesai/Finished

455%:45% Selesai/Finished

1251%:49% Berjalan/In Progress

10 Proyek TPPI Tuban Aromatic TPPI.2/TPPI Tuban Aromatic of Project TPPI.235%;30%;35% Selesai/Finished

1115%:42%:43% Berjalan/In Progress

Management in charge of the project constructed the projectgranted by the Employer (owner) and was fully responsible tocomplete all project activities, including preparing financialstatement for each part to the cooperative agreement.

Pengelola proyek yang berasal dari Pemberi Kerja(Owner) dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadapseluruh kegiatan tersebut termasuk laporanpertanggungjawaban keuangan dan proyek kepadamasing-masing pihak yang melakukan perjanjian kerjasama.

41. 41.

103

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

Perjanjian kerjasama antara lain- lanjutan : The joint operation agreement - continued

PT Wijaya Karya (Persero) : PT Sacna

Proyek Kanjiro/ Kanjiro Project PT Wijaya Karya (Persero) PT Nindya Karya

Proyek Bawakaraeng/ Bawakaraeng ProjectPT Wika Karya (Perero) : PT BK

Proyek Cut Nyak Dien/Cut Nyak Dien ProjectPT Wijaya Karya (Persero : PT PELITA

Proyek Suramadu ll/Suramadu ll ProjectPT Wijaya Karya (Persero) : PT Agrabudi : PT Hutama

Proyek Sungai Ular/Sungai Ular Project PT Wijaya Karya (Persero) : PT Adhi Karya, Tbk.

Proyek Suromadu BT Tengah/Suromadu BT Tengah Project PT Wijaya Karya Tbk : PT Hutama Karya : PT Adhi Karya, Tbk.

Proyek Tanjung Api-api/Tanjung Api-Api Project PT Wijaya Karya (Persero) : CIA

Proyek Cokroyosan/Cokroyosan Project PT Wijaya Karya (Persero) : PT Pembangunan Perumahan

Proyek Ulee Lheu/Ulee Lheu ProjectPT Wijaya Karya (Persero) : PT Pelita

JO WIKA-Karka (Proyek Brau)/JO WIKA-Karka (Brau Project)PT Wijaya Karya (Persero) : PT Karka 51% : 49%

JO WIKA-Hazama (Proyek Sabo)/JO WIKA-Hazama (Sabo Project)PT Wijaya Karya (Persero) : PT Hazama

Proyek Sungai Kayang Bulungan/Sungai Kayang Bulungan Project PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Himpun Karya

Proyek Jln. Nintombong - Sarmi/Jln Nintombong - Sarmi Project PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Bumi Intan Perkasa

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Hazama

Proyek Pati - Rembang/Pati - Rembang Project PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Adhikarya - DGI

Proyek Liang Anggang Pelairi/Liang Anggang Pelairi ProjectPT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Raden Panji Suprapto

Proyek Pangkalan Bun/Pangkalan Bun ProjectPT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Jaya Konstruksi 60% - 40%

13 Wika Scana, Proyek Bendung Mamak/Wika Scana: Bendung Mamak Project98%:2% Berjalan/In Progress

No Nama Project / Name of Project Porsi Bagi Hasil/ Portion of share (%) Status / Status

1832,75% : 67,25% Berjalan/In Progress

1925%:25%:25%:25% Berjalan/In Progress

1660% : 40% Selesai/Finished

1733,33%:33,33%;33,33% Berjalan/In Progress

1451%:49% Selesai/Finished

1575%:25% Selesai/Finished

35% : 65% Berjalan/In Progress

2555% - 45% Berjalan/In Progress

2265% : 35% Selesai/Finished

23Berjalan/In progress

24

2020% : 80% Selesai/Finished

2150% : 50% Selesai/Finished

30Berjalan/In Progress

2833% - 40% - 27% Berjalan/In Progress

2960% - 40% Berjalan/In Progress

2660% - 40% Berjalan/In Progress

27 Proyek Bendungan Sabo - Bawakaraeng/Bendungan Sabo - bawakaraengProject

35% - 65% Berjalan/In Progress

104

Page 279: Annual Report 2009

2772009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

Perjanjian kerjasama antara lain- lanjutan : The joint operation agreement - continued

PT Wijaya Karya (Persero) : PT Sacna

Proyek Kanjiro/ Kanjiro Project PT Wijaya Karya (Persero) PT Nindya Karya

Proyek Bawakaraeng/ Bawakaraeng ProjectPT Wika Karya (Perero) : PT BK

Proyek Cut Nyak Dien/Cut Nyak Dien ProjectPT Wijaya Karya (Persero : PT PELITA

Proyek Suramadu ll/Suramadu ll ProjectPT Wijaya Karya (Persero) : PT Agrabudi : PT Hutama

Proyek Sungai Ular/Sungai Ular Project PT Wijaya Karya (Persero) : PT Adhi Karya, Tbk.

Proyek Suromadu BT Tengah/Suromadu BT Tengah Project PT Wijaya Karya Tbk : PT Hutama Karya : PT Adhi Karya, Tbk.

Proyek Tanjung Api-api/Tanjung Api-Api Project PT Wijaya Karya (Persero) : CIA

Proyek Cokroyosan/Cokroyosan Project PT Wijaya Karya (Persero) : PT Pembangunan Perumahan

Proyek Ulee Lheu/Ulee Lheu ProjectPT Wijaya Karya (Persero) : PT Pelita

JO WIKA-Karka (Proyek Brau)/JO WIKA-Karka (Brau Project)PT Wijaya Karya (Persero) : PT Karka 51% : 49%

JO WIKA-Hazama (Proyek Sabo)/JO WIKA-Hazama (Sabo Project)PT Wijaya Karya (Persero) : PT Hazama

Proyek Sungai Kayang Bulungan/Sungai Kayang Bulungan Project PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Himpun Karya

Proyek Jln. Nintombong - Sarmi/Jln Nintombong - Sarmi Project PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Bumi Intan Perkasa

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Hazama

Proyek Pati - Rembang/Pati - Rembang Project PT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Adhikarya - DGI

Proyek Liang Anggang Pelairi/Liang Anggang Pelairi ProjectPT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Raden Panji Suprapto

Proyek Pangkalan Bun/Pangkalan Bun ProjectPT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Jaya Konstruksi 60% - 40%

13 Wika Scana, Proyek Bendung Mamak/Wika Scana: Bendung Mamak Project98%:2% Berjalan/In Progress

No Nama Project / Name of Project Porsi Bagi Hasil/ Portion of share (%) Status / Status

1832,75% : 67,25% Berjalan/In Progress

1925%:25%:25%:25% Berjalan/In Progress

1660% : 40% Selesai/Finished

1733,33%:33,33%;33,33% Berjalan/In Progress

1451%:49% Selesai/Finished

1575%:25% Selesai/Finished

35% : 65% Berjalan/In Progress

2555% - 45% Berjalan/In Progress

2265% : 35% Selesai/Finished

23Berjalan/In progress

24

2020% : 80% Selesai/Finished

2150% : 50% Selesai/Finished

30Berjalan/In Progress

2833% - 40% - 27% Berjalan/In Progress

2960% - 40% Berjalan/In Progress

2660% - 40% Berjalan/In Progress

27 Proyek Bendungan Sabo - Bawakaraeng/Bendungan Sabo - bawakaraengProject

35% - 65% Berjalan/In Progress

104

Page 280: Annual Report 2009

278 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

Perjanjian kerjasama antara lain- lanjutan : The joint operation agreement - continued

Proyek Cikro Girder/Cikro Girder ProjectPT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Nindya Karya 55% - 45%

Proyek jembatan Lintas Barat Sulsel/Lintas Barat Sulsel Bridge ProjectPT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Brantas - Mahir

Proyek Bosem Morokembangan/Bosem Morokembangan ProjectPT Wijaya Karya (Persero) Tbk - Adhikarya

Proyek Fly Over Cengkareng/Fly Over Cengkareng ProjectPT Wijaya Karya (Persero) Tbk - PP

Proyek Jalan Merve Surabaya/Proyek Jalan Merve Surabaya ProjectPT Wijaya Karya (Persero) Tbk - PP - Kartikabhakti

AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING

ASET ASSETKas dan Setara Kas Cash and Equivalent

US Dollar US DollarYen Jepang Japanese yenEuro Eropa European UeroDinar Dinar SGD SGD

Piutang Usaha Account ReceivableUS Dollar US DollarYen Jepang Japanese yen Euro Eropa European UeroDinar Dinar SGD SGD

Piutang Retensi Retention ReceivableUS Dollar US DollarYen Jepang Japanese yenEuro Eropa European UeroDinar Dinar

Tagihan bruto Due custemurUS Dollar US DollarYen Jepang Japanese yenEuro Eropa European UeroDinar Dinar SGD SGD

No Nama Project / Name of Project Porsi Bagi Hasil/ Portion of share (%) Status / Status

31Berjalan/In Progress

3242,5% - 32,5% - 25% Berjalan/In Progress

Pada tahun 2009 dan 2008 Perusahaan dan AnakPerusahaan mempunyai aktiva dan kewajiban dalammata uang asing sebagai berikut :

As at 2009 and 2008, the company and subsidiary haveasset and liabilities denominated in foreign currencies asfollow:

2009 2008Mata uang Ekuivalen Mata uang Ekuivalen

3533% - 34 - 33 % Berjalan/In Progress

42. 42. ASSET AND LIABILITIES DENOMINATION IN FOREIGN

3349% - 51% Berjalan/In Progress

3449% - 51% Berjalan/In Progress

186.47 2,519,163 567,98 8,765,144 92,633.28 12,377,103 50160,07 7,837,009

28,426 267,205,299 11662,63 127,705,778 403,444.87 41,022,274 156431,68 18,962,648

Asing Rupiah Asing RupiahForeign Currency Equivalent Rupiah Foreign Currency Equivalent Rupiah

- - 85,78 1,323,789 68,927 9,209,673 - -

12,674 119,137,202 4,390.89 48,080,256 - - 162,507.11 19,699,111

0.81 5,396 1,97 14,994

37,480.83 5,007,963 - -

- - 51,660.96 6,262,342 - - - -

- - - -

1,972 18,537,695 1,112.25 12,179,187

- - - -

- - - - - - - -

2,188 20,565,454 - - - - - -

105

Page 281: Annual Report 2009

2792009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

Uang Muka Dibayarkan Advance PaymentUS Dollar US DollarYen Jepang Yen JepangEuro Eropa Euro EropaDinar Dinar SGD SGD

Jumlah Aset Valas Total AssetsUS Dollar US DollarYen Jepang Yen JepangEuro Eropa Euro EropaDinar Dinar SGD SGD

KEWAJIBAN LIABILITIESUang Muka Proyek Advance for

Jangka Panjang Long Term ProjectsUS Dollar US DollarYen Jepang Yen JepangEuro Eropa Euro EropaDinar Dinar SGD SGD

Hutang Usaha Account PayableUS Dollar US DollarYen Jepang Yen JepangEuro Eropa Euro EropaDinar Dinar SGD SGD

Jumlah Kewajiban Valas Foreign CurrenciesUS Dollar US DollarYen Jepang Japanese YenEuro Eropa European UERODinar Dinar SGD SGD

Asset (Kewajiban) Asset (Liabilities)Valas Bersih Foreigen Currencies-netUS Dollar US DollarYen Jepang Japanese YenEuro Eropa European UERODinar Dinar SGD SGD

INFORMASI SEGMEN SEGMENT INFORMATION

a.

28,534 268,220,519 - -

73,794 693,666,169 17,165.77 187,965,222 403,444.87 41,022,274 370,599.75 44,924,101

- - - - - - - -

- - - - - - - -

- - - -

- - - -

0.81 5,396 1.97 14,994

12,538 117,856,869 - -

186 2,519,163 653.77 10,088,933 199,041.56 26,594,739 50,160.07 7,837,009

- - - - - -

4,376 41,136,267 8,056,731 60,061,063 - -

- - - -

- - - -

- - - - - - - -

16,914 158,993,136 8,056,731 60,061,063 - - - -

332,187 2,527,277

199,041.56 26,594,739 50,160.07 7,867,009 0.81 5,396 1.97 149,940

403,444.87 41,022,274 38,413 42,396,825 186 2,519,163

- - 332,187 2,527,277

56,880 534,673,033 (8,039,565) 127,904,159

43. 43.

Informasi mengenai segmen industri Perseroan dan anakperusahaan sebagai berikut:

Detail of the Company's and subsidiaries' industry segmentare as follows:

a.

42. 42.AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANGASING - Lanjutan

ASSET AND LIABILITIES DENOMINATION IN FOREIGNCURRENCIES - Continued

106

Page 282: Annual Report 2009

280 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

INFORMASI SEGMEN - Lanjutan SEGMENT INFORMATION - Continued

(Dalam Jutaan Rupiah) (In Million Rupiah)

Konsolidasi/Consolidated

Pendapatan Bersih Net revenue

Beban Kon. & Usaha Opert & Contruction Exp.

Laba (Rugi) KSO Gain (Loss) KSO Project

Total Laba Usaha Total Operating Income

Pendapatan (Beban)Lain-lain Other Income (Expense)

Laba sebelum Pajak Profit Before Income Tax

Beban Pajak Tax Expense

Tahun Berjalan Current year

Pajak Final Final tax

Pajak Tangguhan Diferred Tax

Laba (Rugi) sebelum Gain (Loss) before

Hak Minoritas Minority Interest

Hak Minoritas Anak Minority Interest-Net

Perusahaan

Laba Bersh Net Income

Informasi Lainya Others Information

Aktiv Segmen Segment Asset

Investasi pada Invesments In

Perusahaan Asosiasi Associated Companies

Jumlah Aktiva Total Asset

Kewajiban Segmen Segments Liabilites

(Dalam Jutaan Rupiah) (In Million Rupiahs)2008

Mekanikal/ Konsolidasi/Mechanical Consolidated

Pendapatan Bersih Net revenue

Beban Kont. & Usaha Oper. & Contruction Exp.

Laba (Rugi) Proy. KSO Gain (Loss) KSO Project

Total Laba Usaha Total Operating Incom

Pendapatan (Beban)Lain-lain Other Income (Expense)

Laba sebelum Pajak Profit Before Income Tax

Beban Pajak Tax Expense

Tahun Berjalan Current year

Pajak Tanggungan Diferred Tax

Laba sebelum Hak Gain (Loss) before

Minoritas Minority Interest

(3,099) 287,930

(31,516) 256,415

(72,727) (9,034)

174,653

Construction Industrial Real Estate Trading Mechanical EliminationKonstruksi Industri / Real Estate/ Perdagangan/ Mekanikal/ Eliminasi/

2009

22,608

123,757 65,316 45,326 5,462 - 484,951

- - - - -

6,590,856 (3,547,524) (1,292,426) (388,189) (1,109,414) (82,810) 291,849 (6,128,514)

1,416,182 453,505 1,154,740 88,272 (291,849) 3,770,006

22,608

245,090

(33,370) (199) (3,891) - (37,459)

(136,842) 298,909 110,268 40,356 (36,107) 3,825 (69,143) 348,109 53,819 (13,488) (24,960) (81,433) (1,637) (69,143)

19,740

196,075 82,261 22,538 (26,304) 1,097 (69,143) 206,524

(102,834) (17,613) (3,419) (123,866) - 5,362 (6) 13,693 691 -

17,302

196,056 64,492 17,670 (20,623) 769 (69,143) 189,222

18.67 17,768 4,868 (5,682) 328 -

(6,268,047) 6,559,077 4,311,333 1,021,730 350,157 940,806 62,653 (127,601)

5,580,939

460,878 - - - - (339,370) 121,509

3,266,598 1,563,582 370,636 354,426 48,463 (22,766)

Real Estate/ Perdagangan/ Eliminasi/

5,702,448

2,272,332 1,285,881 251,650 327,940 22,173 93,451 4,066,524

3,727,476 1,563,582 370,636 354,426 48,463 (362,136)

(8,955) (2,940) 2,549 466 (154) - (37,528) (18,881) (11,085) (3,931) (1,302) -

202,610 73,434 29,035 11,146 6,079 (65,888)

(4,185,143) (944,064) (312,814) (897,042) (56,585)

156,127 51,611 20,499 7,681 4,623 (65,888)

79,519 (4,232) (8,308) (32,618) 11 (65,888)

123,091 77,666 37,343 43,764 6,068 -

127,601 (3,099) - - - - -

Construction Industrial Real Estate Trading EliminationKonstruksi Industri /

43. 43.

107

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

INFORMASI SEGMEN - Lanjutan SEGMENT INFORMATION - Continued

Hak Minoritas Anak Minority Interest-Net

Perusahaan

Laba Bersh Net Income

Informasi Lainya Others Information

Aktiva Segmen Segment Asset

Investasi pada Investment In

Perusahaan Asosiasi Associated Companies

Jumlah Aktiva Total Asset

Kewajiban Segmen Segments Liabilites

b.

(Dalam Jutaan Rupiah) (In Milion Rupiahs)

Konsolidasi/Consolidated

Tahun 2009 In 2009Pendapatan bersih Net IncomeLaba kotor Gross profitAset Asset

Tahun 2008 In 2008Pendapatan bersih Net IncomeLaba kotor Gross profitAset Asset

SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA RELATED PARTY TRANSACTION

Sifat Hubungan Istimewa The Nature of Related Party

The Nature of Related Party are as follows:

a

b

c

(18,618)

156,035

5,751,715

19,708 5,771,423

4,304,026

(1,659) (1,383) -

Luar Negeri Eliminasi/

2,602,128 1,176,376 318,122 606,502 17,374 (416,476)

4,036,862 1,370,998 421,880 650,195 34,603 (743,115)

650,195 34,603 (441,103)

156,127 40,463 16,071 6,022 3,240 (65,888)

- (11,148) (4,428)

321,720 - - - - (302,012)

3,715,142 1,370,998 421,880

442,932

488,569 114,711 41,580 - 644,860 3,451,840 1,080,189 47,972 - 4,580,001

Jawa/ Java Out of Java Abroad Elimination

4,761,953 1,757,190 363,563 291,849 6,590,857

Informasi mengenai segmen geografis Perseroan dananak perusahaan sebagai berikut:

Detail of the Company's and subsidiaries' geographicsegment are as follows:

Luar Jawa

Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyaihubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Pemerintah RI diwakili oleh Menteri BUMN merupakanpemegang perusahaan dan BUMN lain memiliki hubunganafiliasi melalui penyertaan modal pemerintah RI.

Government of RI represented by Minister of BUMN is theshareohlder of the Company and other BUMNs havingaffiliated realitions thorugh capital participation ofGoverment of Republic of Indonesia.

Perusahaan yang menempatkan dana dan memilikipinjaman dana pada bank-bank yang dimiliki olehpemerintah atau dari bank-bank yang dimiliki oleh BUMNdengan persyaratan dan tingkat bunga normalsebagaimana yang berlaku untuk nasabah pihak ketiga.

The Company that puts its fund and has loan of fund atGovernment's banks or BUMN-held Bank under theprevailing conditions and applicable normal interest ratefor third party customers.

Perusahaan yang mengadakan perjanjian dalam rangkausaha, dengan BUMN-BUMN lain merupakan anakperusahaan BUMN serta badan-badan lembaga-lembagapemerintah yang berwenang.

The Company that enters into business agreement withother BUMNs or BUMN'S subsidiary or other autorizedgovernment's agencies

6,514,085 388 66 (743,115) 5,771,424

44.

(9,278)

44.

4,454,183 2,076,077 156,418 (127,601)

43. 43.

6,559,077 288,624 137,757 2,583

b.

c

a

b

108

Page 283: Annual Report 2009

2812009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

INFORMASI SEGMEN - Lanjutan SEGMENT INFORMATION - Continued

Hak Minoritas Anak Minority Interest-Net

Perusahaan

Laba Bersh Net Income

Informasi Lainya Others Information

Aktiva Segmen Segment Asset

Investasi pada Investment In

Perusahaan Asosiasi Associated Companies

Jumlah Aktiva Total Asset

Kewajiban Segmen Segments Liabilites

b.

(Dalam Jutaan Rupiah) (In Milion Rupiahs)

Konsolidasi/Consolidated

Tahun 2009 In 2009Pendapatan bersih Net IncomeLaba kotor Gross profitAset Asset

Tahun 2008 In 2008Pendapatan bersih Net IncomeLaba kotor Gross profitAset Asset

SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA RELATED PARTY TRANSACTION

Sifat Hubungan Istimewa The Nature of Related Party

The Nature of Related Party are as follows:

a

b

c

(18,618)

156,035

5,751,715

19,708 5,771,423

4,304,026

(1,659) (1,383) -

Luar Negeri Eliminasi/

2,602,128 1,176,376 318,122 606,502 17,374 (416,476)

4,036,862 1,370,998 421,880 650,195 34,603 (743,115)

650,195 34,603 (441,103)

156,127 40,463 16,071 6,022 3,240 (65,888)

- (11,148) (4,428)

321,720 - - - - (302,012)

3,715,142 1,370,998 421,880

442,932

488,569 114,711 41,580 - 644,860 3,451,840 1,080,189 47,972 - 4,580,001

Jawa/ Java Out of Java Abroad Elimination

4,761,953 1,757,190 363,563 291,849 6,590,857

Informasi mengenai segmen geografis Perseroan dananak perusahaan sebagai berikut:

Detail of the Company's and subsidiaries' geographicsegment are as follows:

Luar Jawa

Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyaihubungan istimewa adalah sebagai berikut:

Pemerintah RI diwakili oleh Menteri BUMN merupakanpemegang perusahaan dan BUMN lain memiliki hubunganafiliasi melalui penyertaan modal pemerintah RI.

Government of RI represented by Minister of BUMN is theshareohlder of the Company and other BUMNs havingaffiliated realitions thorugh capital participation ofGoverment of Republic of Indonesia.

Perusahaan yang menempatkan dana dan memilikipinjaman dana pada bank-bank yang dimiliki olehpemerintah atau dari bank-bank yang dimiliki oleh BUMNdengan persyaratan dan tingkat bunga normalsebagaimana yang berlaku untuk nasabah pihak ketiga.

The Company that puts its fund and has loan of fund atGovernment's banks or BUMN-held Bank under theprevailing conditions and applicable normal interest ratefor third party customers.

Perusahaan yang mengadakan perjanjian dalam rangkausaha, dengan BUMN-BUMN lain merupakan anakperusahaan BUMN serta badan-badan lembaga-lembagapemerintah yang berwenang.

The Company that enters into business agreement withother BUMNs or BUMN'S subsidiary or other autorizedgovernment's agencies

6,514,085 388 66 (743,115) 5,771,424

44.

(9,278)

44.

4,454,183 2,076,077 156,418 (127,601)

43. 43.

6,559,077 288,624 137,757 2,583

b.

c

a

b

108

Page 284: Annual Report 2009

282 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

RELATED PARTY TRANSACTION - Continued

d

Pihak hubungan istimewa/Related Parties Sifat hubungan istimewa/ The nature of relationship Transaksi/Transaction

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Rekening koran, pinjaman dana/account, loan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Rekening koran, pinjaman dana/account, loan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Rekening koran, pinjaman dana/account, loan PT Bank Syariah Mandiri Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Rekening koran, pinjaman dana/account, loan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Rekening koran / accountPT Bank Jatim Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Rekening koran / accountPT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Rekening koran / accountPT Bank BPD Sumsel Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Rekening koran / accountPT Bank BPD Jabar Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Rekening koran / accountPT Bank BPD Aceh Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Rekening koran / accountPT Bank BPD Kaltim Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Rekening koran / accountPT Bank BRI (Persero), Tbk Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Rekening koran / accountPT Bank Bukopin, Tbk Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Rekening koran / accountSekertaris Negara Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPemprov.DKI Jakarta Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPT Hutama Karya Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPT Adhi Karya (Persero) Tbk Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPT Pembangunan Perumahan Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPT Waskita Karya Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesDinas Perhubungan DKI Jakarta Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPT .Pertamina Unit V Balikpapan Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPT Istaka Karya Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesDepartemen Kimpraswil Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPT Pertamina DOH Jawa barat Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesBPKP Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPemprov. Sumatra Selatan Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPemkab Singkil (NAD) Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPT Jasa Marga (Persero), Tbk Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPemprov. Riau Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesDepartemen Perhubungan Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesBank Indonesia Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPemda Kaltim Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPemda Riau Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPT Petrokimia Gresik (Persero) Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPemkab Berau Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesDirektorat Jenderal Sumber Air Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesDinas Bina Marga Kab Kutai Timur Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPelindo II Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPelindo III Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesDit Jen Perhubungan Darat Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesGadjah Mada University Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services

Mempunyai anggota yang pengurus yang sama denganPerusahaan Anak,yaitu Direksi Perusahaan menjadiKomisaris pada perusahaan anak.

Having member of managements that is equal to thesubsidiary, namely: the Board of Directors of theCompany shall be the Commissioner of the subsidiary.

Ikhtisar pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewadengan perusahaan Anak, yaitu Direksi perusahaanmenjadi Komisaris pada perusahaan Anak.

The summary of parties having the special relations with theCompany is as follows:

d

44. 44.SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGANISTIMEWA - Lanjutan

109

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

RELATED PARTY TRANSACTION - Continued

Dep. Pek Umum Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPemprov Sumatera Barat Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPU Prop Kaltim Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPemkab . Muba Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesDephub. BRR Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPemprov Kaltim Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPemda Riau Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPemda Jogyakarta Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPemkab Sinkil (Aceh) Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPemkab Dairi (Aceh) Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesBPD Jawa Barat Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesDept PU Dirjen Cipta Karya Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesSatuan Kerja Sementara Pengelolaan

Sumber Air Jratunseluna Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPT Angkasa Pura (Persero) Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services

Transaction with the parties having the special relation

KAS DAN SETARA KAS/CASH AND CASH EQUIVALENT% Terhadap Total Aset% To Total Assets

Bank-RupiahPT. Bank Mandiri (Persero),Tbk.PT. Bank BNI (Persero), Tbk.PT. Bank JatimPT. Bank BTN (Persero), Tbk.PT. Bank BPD SumselPT. Bank BPD Jabar BantenPT. Bank BPD AcehPT. Bank BPD KaltimPT. Bank BPD RiauPT. Bank BPD SyariahPT. Bank BRI (Persero), Tbk.PT. Bank Bukopin, TbkPT. Bank Syariah Mandiri

US DOLARPT. Bank Mandiri (Persero),Tbk.PT. Bank BNI (Persero), Tbk.PT. Bank BRI (Persero), Tbk.

Euro Eropa PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk.

Yen JepangPT. Bank Mandiri (Persero),Tbk.PT. Bank BRI (Persero), Tbk.

Deposito Berjangka/Time DepositRupiah

PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk.PT. Bank Mandiri Syariah.PT. Bank BNI (persero) Tbk.PT. Bank BRI (persero)PT. Bank BTN (persero)

2009 2008 2009 2008

4,203 5,143 0.00% 0.00%221,575 71,442 0.00% 0.00%

1,605 1,605 0.00% 0.00%1,143,448 1,659,140 0.02% 0.03%

93,144,470 127,730,243 1.63% 2.21%18,542,200 6,396,050 0.33% 0.11%

634,089 724,548 0.01% 0.01%- 353,540 - 0.01%

- 16,008,777 - 0.28%1,700 23,532,661 0.00% 0.41%

- 2,098,617 - 0.04%- 7,205,702 - 0.12%

9,225,205 30,075,680 0.16% - - - - -

14,905,400 72,706,597 0.26% - 101,562 119,092 0.00% -

363,255 - 0.01% - - - - -

402,637,000 207,477,000 7.06%

3,647,275 - 0.06% - 366,396 - 0.01% -

663,944 - 0.01% - - - - -

3,865,000 171,264,645 0.07% 2.97%76,000,000 782,000 1.33% 0.01%

3.59%21,700,000 45,886,183 0.38% 0.80%34,000,000 102,342,481 0.60% 1.77%

44. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGANISTIMEWA - Lanjutan

44.

110

Page 285: Annual Report 2009

2832009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

RELATED PARTY TRANSACTION - Continued

Dep. Pek Umum Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPemprov Sumatera Barat Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPU Prop Kaltim Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPemkab . Muba Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesDephub. BRR Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPemprov Kaltim Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPemda Riau Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPemda Jogyakarta Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPemkab Sinkil (Aceh) Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPemkab Dairi (Aceh) Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesBPD Jawa Barat Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesDept PU Dirjen Cipta Karya Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesSatuan Kerja Sementara Pengelolaan

Sumber Air Jratunseluna Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction ServicesPT Angkasa Pura (Persero) Kepemilikan sama terikat / Common Ownership Jasa konstruksi / Construction Services

Transaction with the parties having the special relation

KAS DAN SETARA KAS/CASH AND CASH EQUIVALENT% Terhadap Total Aset% To Total Assets

Bank-RupiahPT. Bank Mandiri (Persero),Tbk.PT. Bank BNI (Persero), Tbk.PT. Bank JatimPT. Bank BTN (Persero), Tbk.PT. Bank BPD SumselPT. Bank BPD Jabar BantenPT. Bank BPD AcehPT. Bank BPD KaltimPT. Bank BPD RiauPT. Bank BPD SyariahPT. Bank BRI (Persero), Tbk.PT. Bank Bukopin, TbkPT. Bank Syariah Mandiri

US DOLARPT. Bank Mandiri (Persero),Tbk.PT. Bank BNI (Persero), Tbk.PT. Bank BRI (Persero), Tbk.

Euro Eropa PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk.

Yen JepangPT. Bank Mandiri (Persero),Tbk.PT. Bank BRI (Persero), Tbk.

Deposito Berjangka/Time DepositRupiah

PT. Bank Mandiri (Persero),Tbk.PT. Bank Mandiri Syariah.PT. Bank BNI (persero) Tbk.PT. Bank BRI (persero)PT. Bank BTN (persero)

2009 2008 2009 2008

4,203 5,143 0.00% 0.00%221,575 71,442 0.00% 0.00%

1,605 1,605 0.00% 0.00%1,143,448 1,659,140 0.02% 0.03%

93,144,470 127,730,243 1.63% 2.21%18,542,200 6,396,050 0.33% 0.11%

634,089 724,548 0.01% 0.01%- 353,540 - 0.01%

- 16,008,777 - 0.28%1,700 23,532,661 0.00% 0.41%

- 2,098,617 - 0.04%- 7,205,702 - 0.12%

9,225,205 30,075,680 0.16% - - - - -

14,905,400 72,706,597 0.26% - 101,562 119,092 0.00% -

363,255 - 0.01% - - - - -

402,637,000 207,477,000 7.06%

3,647,275 - 0.06% - 366,396 - 0.01% -

663,944 - 0.01% - - - - -

3,865,000 171,264,645 0.07% 2.97%76,000,000 782,000 1.33% 0.01%

3.59%21,700,000 45,886,183 0.38% 0.80%34,000,000 102,342,481 0.60% 1.77%

44. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGANISTIMEWA - Lanjutan

44.

110

Page 286: Annual Report 2009

284 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

RELATED PARTY TRANSACTION - Continued

PT. Bank JabarPT. Bank BTPNPT. Bank BRI (Persero) Syariah

US DOLARPT. Bank Mandiri (Persero),Tbk.PT. Bank BRI (Persero)PT. Bank Jawa Barat

PIUTANG USAHA/ACCOUNT RECEIVABLES% Terhadap Total Aset% To Total Assets

PT Pertamina (Persero)PT Istaka RayaPT PLN (Persero)Pembangunan PerumahanPT Adhi Karya (Persero), TbkPT Waskita KaryaPT Rekayasa IndustriPT Nidya KaryaPT Brantas AbiprayaPT Pertamina Unit V BalikpapanPT Hutama KaryaDirjen PU Cipta Karya JakartaCipta Karya - Kabupaten DairiDPU dan Kimpraswil KaltimPT Petrokimia GresikDep. Kim.Pras. Wilayah RiauAngkasa Pura IPemprov Sumatera Selatan MubaDinas PU Pemkab, Bangka SelatanJasa Marga PTPTPN 8Pelanggan Wika BetonPLTU SulutProyek BintumenHubungan istimewa lainnya di bawah

Rp 1.000.000,-Total

PIUTANG RETENSI / RETENTION RECEIVABLES% Terhadap Total Aset% To Total Assets

PT Jasa Marga (Persero), Tbk.PT Pelindo IIPT Pelindo IIIBank IndonesiaPT Petrokimia Gresik (Persero)

- 2,251,000 - 0.04%15,000,000 - 0.26% -

53,043,000 - 0.93% - 954,521,693 818,692,146 16.74% 12.40%

17,934,000 - 0.31% - 167,376,365 - 2.94% -

20,000,000 - 0.35% -

13,712,483 17,246,886 0.24% 0.30%13,217,050 11,364,158 0.23% 0.20%

19,972,988 19,475,175 0.35% 0.34%27,759,048 18,739,359 0.49% 0.32%

2009 200820,837,647 94,273,980 0.37% 1.63%

- 3,725,931 - 0.06%9,155,205 1,772,534 0.16% 0.03%

4,431,687 5,298,833 0.08% 0.09%- 4,881,180 - 0.08%

35,509,971 9,142,026 0.62% 0.16%- 7,580,765 - 0.13%

- 1,071,776 - 0.02%15,251,728 - 0.27% -

- 1,285,540 - 0.02%- 1,164,671 - 0.02%

- 1,716,925 - 0.03%- 1,456,072 - 0.03%

1,096,113 - 0.02% - 3,316,909 - 0.06% -

7,984,380 - 0.14% - 2,426,354 - 0.04% -

19,692,826 7,428,838 0.35% - 208,323,490 207,624,649 3.65% 3.46%

1,731,877 - 0.03% -

4,932,950 - 0.09% - 7,294,274 - 0.13% -

226,659 226,659 0.00% 0.18%6,475,000 3,666,351 0.11% 0.05%

- 10,326,662 - 0.00%- 2,799,558 - 0.00%

2009 2008- 1,532,653 - 0.03%

44. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGANISTIMEWA - Lanjutan

44.

111

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

RELATED PARTY TRANSACTION - Continued

Pemerintah Kabupaten BerauDitjen. Perhubungan DaratDPU Bina Marga Kab. MedanPT PLN (Persero) Kal Sel & SulUtPT Pertamina DOH Jawa BaratBPLS PorongDep. Kim.Pras. Wilayah RiauPemda DKI JakartaDPU & Kimpraswil Pemda. KaltimDPU SNVT SDA Kalimantan IIIDPU & Kimpraswil TarakanPertamina PT (Kualanamu)PTPN 8DPU SDA BBWS Ciliwung - CisadaneDiknas Pemkab. SingingiOtorita Pengembangan Daerah

Industri Pulau BatamWaskita - Usaha Batang HariDinas Bina Marga & Pengairan

Kab.BengkalisDPU Cipta Karya Musi Banyu AsinDPU Pemprov. PapuaProyek PLTU SulUtHubungan istimewa lainnya di bawah

Rp 1.000.000,-Total

TAGIHAN BRUTO PEMBERI KERJA/DUE TO (FROM) CUSTOMER% Terhadap Total Aset% To Total Assets

PT Jasa Marga (Persero), Tbk.PT Pelindo IIPT Pelindo IIIDitjen. Perhubungan DaratUniversitas Gajah MadaPemda DKI JakartaPT Angkasa Pura 1PT PLN (Persero)Dikpora Kab.Kuantan SengingiDep. Kim.Pras. Wilayah RiauDPU Bina Marga Kab. MedanDPU dan Kimpraswil KaltimPT Perkebunan Nusantara (Persero)PabrikPemda KaltimSNVT, KalselPelanggan RealtyPemerintah RI, Satuan Kerja Sementara

Pengelolaan Sumber Air Jratuseluna

14,727,461 11,781,830 0.26% 0.03%

- 2,018,027 - 0.01%20,362,250 5,974,876 0.36% 0.04%

- 820,343 - 0.00%- 2,442,898 - 0.06%

1,192,661 - 0.02% 0.09%1,568,642 - 0.03% -

6,476,932 5,386,532 0.11% 0.04%1,891,617 - 0.03% 0.12%

0.11% 0.10%7,399,730 6,654,266 0.13% 0.20%5,992,881 2,054,154

- - 0.00% - 1,582,129 - 0.03% -

2,420,954 - 0.04% - 6,206,521 - 0.11% -

3,493,589 - 0.06% - 1,474,182 - 0.03% -

266,216 - 0.00% - 1,793,749 - 0.03% -

541,989 - 0.01% - 220,578 - 0.00% -

780,039 - 0.01% - - - 0.00% -

5,633,498 - 0.10% 0.00%1,864,014 387,920 0.03% 0.01%

85,763,191 58,680,760 0.02 1.00%

2009 2008 2009 2008

- - - - 669,412 2,995,951 0.01% 0.05%

0.10% 0.02%33,418,499 6,807,992 0.59% 0.12%

9,682,908 9,682,908 0.17% 0.17%57,571,058 16,159,651 1.01% 0.28%

- 9,022,806 - 0.16%- 46,290,122 - 0.80%

- 0.02%- 1,404,354 - 0.02%

- 4,723,126 - 0.08%5,761,649 8,381,288 0.10% 0.15%

14,182,615 - 0.25%36,413,294 18,024,277 0.64% 0.31%

- -

- 14,063,206 - 0.24%- - - 0.00%

- 5,761,649 - 0.10%- - - 0.00%

44. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGANISTIMEWA - Lanjutan

44.

- -

- 1,105,548

5,496,064 1,420,370

112

Page 287: Annual Report 2009

2852009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

RELATED PARTY TRANSACTION - Continued

Pemerintah Kabupaten BerauDitjen. Perhubungan DaratDPU Bina Marga Kab. MedanPT PLN (Persero) Kal Sel & SulUtPT Pertamina DOH Jawa BaratBPLS PorongDep. Kim.Pras. Wilayah RiauPemda DKI JakartaDPU & Kimpraswil Pemda. KaltimDPU SNVT SDA Kalimantan IIIDPU & Kimpraswil TarakanPertamina PT (Kualanamu)PTPN 8DPU SDA BBWS Ciliwung - CisadaneDiknas Pemkab. SingingiOtorita Pengembangan Daerah

Industri Pulau BatamWaskita - Usaha Batang HariDinas Bina Marga & Pengairan

Kab.BengkalisDPU Cipta Karya Musi Banyu AsinDPU Pemprov. PapuaProyek PLTU SulUtHubungan istimewa lainnya di bawah

Rp 1.000.000,-Total

TAGIHAN BRUTO PEMBERI KERJA/DUE TO (FROM) CUSTOMER% Terhadap Total Aset% To Total Assets

PT Jasa Marga (Persero), Tbk.PT Pelindo IIPT Pelindo IIIDitjen. Perhubungan DaratUniversitas Gajah MadaPemda DKI JakartaPT Angkasa Pura 1PT PLN (Persero)Dikpora Kab.Kuantan SengingiDep. Kim.Pras. Wilayah RiauDPU Bina Marga Kab. MedanDPU dan Kimpraswil KaltimPT Perkebunan Nusantara (Persero)PabrikPemda KaltimSNVT, KalselPelanggan RealtyPemerintah RI, Satuan Kerja Sementara

Pengelolaan Sumber Air Jratuseluna

14,727,461 11,781,830 0.26% 0.03%

- 2,018,027 - 0.01%20,362,250 5,974,876 0.36% 0.04%

- 820,343 - 0.00%- 2,442,898 - 0.06%

1,192,661 - 0.02% 0.09%1,568,642 - 0.03% -

6,476,932 5,386,532 0.11% 0.04%1,891,617 - 0.03% 0.12%

0.11% 0.10%7,399,730 6,654,266 0.13% 0.20%5,992,881 2,054,154

- - 0.00% - 1,582,129 - 0.03% -

2,420,954 - 0.04% - 6,206,521 - 0.11% -

3,493,589 - 0.06% - 1,474,182 - 0.03% -

266,216 - 0.00% - 1,793,749 - 0.03% -

541,989 - 0.01% - 220,578 - 0.00% -

780,039 - 0.01% - - - 0.00% -

5,633,498 - 0.10% 0.00%1,864,014 387,920 0.03% 0.01%

85,763,191 58,680,760 0.02 1.00%

2009 2008 2009 2008

- - - - 669,412 2,995,951 0.01% 0.05%

0.10% 0.02%33,418,499 6,807,992 0.59% 0.12%

9,682,908 9,682,908 0.17% 0.17%57,571,058 16,159,651 1.01% 0.28%

- 9,022,806 - 0.16%- 46,290,122 - 0.80%

- 0.02%- 1,404,354 - 0.02%

- 4,723,126 - 0.08%5,761,649 8,381,288 0.10% 0.15%

14,182,615 - 0.25%36,413,294 18,024,277 0.64% 0.31%

- -

- 14,063,206 - 0.24%- - - 0.00%

- 5,761,649 - 0.10%- - - 0.00%

44. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGANISTIMEWA - Lanjutan

44.

- -

- 1,105,548

5,496,064 1,420,370

112

Page 288: Annual Report 2009

286 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

RELATED PARTY TRANSACTION - Continued

PT Pertamina (Balongan)PT Pertamina (Soekarno Hatta)Pertamina Region IPT Angkasa Pura IIBPLS Lapindo Porong

Otorita BatamJasa Marga. PTDep PU Tata Ruang TarakanJO Wika - PP - Sacna

Rp 1.000.000.,-Sub Jumlah

PINJAMAN JANGKA PENDEK/SHORT-TERM LOAN% Terhadap Total Kewajiban% To Total Liabilities

PT BRI (Persero) TbkPT Bank Mandiri (Persero) PT BNI (Persero) Tbk

PERIKATAN DAN KONTINJENSI COMMITMENT AND CONTINGENCY

Kontrak Konstruksi Construction Contract

Nama Proyak/ Nilai Kontrak Pemberi Kerja/Name of Projects Contract Value Owner Mulai/Started

1 PLTU Indramayu PLN2 PLTU Pelabuhan Ratu PLN3 PLTU Labuan PLN4 Jetty Labuan PLN5 PLTGU Tanjung Priok MHI

& US$ 23.353.3386 PLTGU Muara Karang MHI

& US$ 10.694.4527 PLTU Sulut PLN8 Aceh Road/Bridge Reconstruction and USAID

Rehabilitation Project (USID)9 Construction of Three (3) Storey Women Catholic Relief Services (CRS)

and Children Hospital Building

2,204,274 - 0.04% -

- - 82,282,298 - 1.44% -

16,750,324 - 0.29% - 25,676,107 - 0.45% -

30,092,531 - 0.53% - 1,467,060 - 0.03% -

6.03% 2.83%

1,706,051 - 0.03% - 151,378 - 0.00% -

15,880,196 - 0.28% - - - - -

Period of TimeSelesai/Ended

- 392,861,403 - 9.13%

Tidak ada perbedaan kebijakan harga dan syarattransaksi antara pihak hubungan istimewa sama danpihak ketiga.

There is no differences on policy between the price andtransaction conditions amongs the parties having the specialrelations and third party.

- 331,348,955 - 7.70%- 14,998,947 - 0.35%

2009 2008 2009 2008- 46,513,501 - 1.08%

9-Feb-09 17-Oct-11

144,773,151 15-Sep-07 30-Jan-09

398,199,400 26-Jun-07 25-Nov-10403,771,398 29-Sep-07 29-Sep-09

154,130,317 12-Jun-07 28-Nov-09254,000,000 2-Apr-08 2-Apr-10

29,091,000 6-Oct-08 20-May-09

358,243,183 30-Oct-07 30-Dec-09732,642,000 22-Aug-05 30-Jun-09

Jangka Waktu/

11,816,388 5,796,291 0.21% 0.10%343,867,591 163,214,123

212,784,168

45. 45.

Perseroan telah mengikat kontrak konstruksi denganberbagai pihak, kontrak ini mengikat kedua belahpihak untuk memenuhi kewajibannya dalam jangkawaktu kontrak. Perusahaan memiliki komitmen untukmelaksanakan pekerjaan konstruksi dengan nilaikontrak diantaranya sebagai berikut :

The Company has entered into a construction contract withother parties, this contract shall bind the parties to fulfill theirobligations during the term of contract.The company iscommitted to perform construction work based on the contractvalue, amongs other things is:

44. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGANISTIMEWA - Lanjutan

44.

No.

DPU Dirjen SDA BBWSCiliwung Cisadane

- -

113

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PERIKATAN DAN KONTINJENSI - Lanjutan COMMITMENT AND CONTINGENCY - Lanjutan

Nama Proyak/ Nilai Kontrak Pemberi Kerja/Name of Projects Contract Value Owner Mulai/Started

10 East west Motoroway Project- Algeria COJAAL

11 Production of Concrete Pipe for COJAAL. Consortium Japonais pour L'AutoConstantine Algier

12 Amandit Irrigation-JO, Kalsel Dept.PU, Dirjend SDA13 Bandung Pengadilan III-Lanjutan DPU SDA Kaltim 14 Fly Over - PT.KPC PT.KPC15 Jalan Pati - Rembang A-JO DPU-Bina Marga , Jateng16 Jalan Ganda Cirebon-Kroya-JO Departemen Perhubungan 17 Lanjutan Pembangunan Revetment Pantai DPU-Tarakan

Amal-Tarakan18 Pembangunan Jalan MERR II-C DPU Bina Marga, Surabaya

dan Jl.A Yani-JO19 Pembangunan Jalan Nimbotong-Sarami-JO DPU Bina Marga, Jayapura20 Pembangunan Jalan Pangkalan Lada- DPU Bina Marga, Kalteng

Jl.A.Yani-JO21 Pembangunan Jembatan Kalinjau DPU Subdin Bina Marga22 Pembangunan Jembatan Lintas Barat-JO DPU Bina Marga-Sulsel23 Pemeliharaan Jalan Liang Anggang- DPU Bina Marga-Kalteng

Pleihari-JO24 Penurapan S. Kayan-Bangunan-Jo DPU-Kab Bangunan 25 Sabo Dam Bawakaraeng 7.4,7,5-JO DPU-Ditjen SDA, Sulsel26 Supply and Install Concrete Spun Pile- PT, INCO

PT. INCO27 Pekerjaan Jalan Collection Road PT Swakarsa Sinar Sentosa

Muara Wahau28 Normalisasi Kali Cisadane Hilir DPU Dirjen SDA, BBWS CILCIS29 DAM Tembesi Thp I (PILTO DYKE) Batam Otorita Pengembangan Daerah In30 Pemb. Jembatan Simpang Susun (Tahap I) PT. Alfa Goldlan Realty31 Pekerjaan Jalan Beton (Alam Sutera) PT Alam Realty Tbk

Proyek JO:32 Pembangunan Fly Over Cengkareng PU Binamarga

(PP-WIKA 51%-49%)33 Pemb. Jembatan Kakap CS Surabaya

(WIKA-TECTONIA-INTI:40%-30%-30%)34 Pek. Lanjutan tahap II PSAB Kota Tj. Redeb Pemda Berau Kaltim

(WIKA KARKA ARGANUSA)35 RFO II PT Petro Kimia Gersik36 Pipanisasi Balongan Pertamina

& US$ 25.737.465 Pertamina37 PKS Malimping PT PN 8

& US$ 7.400 PT PN 838 PLTU Sulut & US$ 4.352.744 EPC39 PKS Adaro PT Adaro40 P9-P10 PCC Grinding-Palimanan PT Indocement41 P9/P10B Cement Mill PT Indocement42 Teluk Naga PT Bukaka Teknik43 The Belleza Plumbing PT. Sumberdaya Nusaphala44 Lucky Square PT. Lucky Sakti45 The Adhiwangsa PT. Adhibaladika /PT Bukit Darmo

Selesai/Ended

453,419,360 1-Jul-07 1-Oct-09

Jangka Waktu/Period of Time

1-May-08 28-Nov-0935,003,000 12-May-08 4-Oct-09

22,622,000 13-Jun-08 5-Sep-0918,489,000 1-Jan-08 8-Jan-09

47,417,000 1-Aug-08 1-May-09

126,508,000 26-Aug-05 25-Feb-09

35,626,000 26-Nov-07 24-Nov-0943,182,000 23-Jan-08 30-Dec-09

62,819,000 1-May-08 26-Dec-0843,621,000 23-May-08 6-Feb-10

7,230,000 1-Nov-08 23-Jun-09

27,400,000 29-Aug-08 31-Dec-09

9-Sep-08 8-Aug-09

122,479,320 3-Dec-08 30-May-09

16,422,000 1-May-08 9-Oct-0912,526,000 12-Nov-08 29-Oct-09

42,126,000 13-May--8 3-Jan-09

32,597,000 1-Mar--08 6-Mar-09

15-Dec-08 29-Dec-11

62,099,333 26-Dec-08 25-Dec-10

3,265,824 19-Dec-08 18-Apr-09

53,356,100 12-Aug-08 15-Jan-11

224,050,039 23-Dec-08 26-Dec-0910,017,375 19-Dec-08 18-Apr-09

1-Aug-2008 1-Mar-200941,952,000 1-Jul-2000 28-Feb-200957,000,000 2-Apr-2008 30-Nov-2009

7-Jan-08 31-Mar-0929,483,636 1-Aug-2008 31-Jul-09

3-Jul-08 2-Jul-09

129,500,000 15-Sep-2008 15-Sep-200957,615,322 5-Dec-2007 4-Aug-2009

525,000,000 9-Mar-07 7-Feb-09

23,053,734 22-Nov-2005 22-Jul-0661,404,830 28-Dec-06 6-Jun-07

51,000,000 23-Sep-08 28-Aug-0925,644,144 18-Dec-08 31-Mar-09

No.

45. 45.

58,225,985

529,954,544

28,009,000

114

Page 289: Annual Report 2009

2872009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PERIKATAN DAN KONTINJENSI - Lanjutan COMMITMENT AND CONTINGENCY - Lanjutan

Nama Proyak/ Nilai Kontrak Pemberi Kerja/Name of Projects Contract Value Owner Mulai/Started

10 East west Motoroway Project- Algeria COJAAL

11 Production of Concrete Pipe for COJAAL. Consortium Japonais pour L'AutoConstantine Algier

12 Amandit Irrigation-JO, Kalsel Dept.PU, Dirjend SDA13 Bandung Pengadilan III-Lanjutan DPU SDA Kaltim 14 Fly Over - PT.KPC PT.KPC15 Jalan Pati - Rembang A-JO DPU-Bina Marga , Jateng16 Jalan Ganda Cirebon-Kroya-JO Departemen Perhubungan 17 Lanjutan Pembangunan Revetment Pantai DPU-Tarakan

Amal-Tarakan18 Pembangunan Jalan MERR II-C DPU Bina Marga, Surabaya

dan Jl.A Yani-JO19 Pembangunan Jalan Nimbotong-Sarami-JO DPU Bina Marga, Jayapura20 Pembangunan Jalan Pangkalan Lada- DPU Bina Marga, Kalteng

Jl.A.Yani-JO21 Pembangunan Jembatan Kalinjau DPU Subdin Bina Marga22 Pembangunan Jembatan Lintas Barat-JO DPU Bina Marga-Sulsel23 Pemeliharaan Jalan Liang Anggang- DPU Bina Marga-Kalteng

Pleihari-JO24 Penurapan S. Kayan-Bangunan-Jo DPU-Kab Bangunan 25 Sabo Dam Bawakaraeng 7.4,7,5-JO DPU-Ditjen SDA, Sulsel26 Supply and Install Concrete Spun Pile- PT, INCO

PT. INCO27 Pekerjaan Jalan Collection Road PT Swakarsa Sinar Sentosa

Muara Wahau28 Normalisasi Kali Cisadane Hilir DPU Dirjen SDA, BBWS CILCIS29 DAM Tembesi Thp I (PILTO DYKE) Batam Otorita Pengembangan Daerah In30 Pemb. Jembatan Simpang Susun (Tahap I) PT. Alfa Goldlan Realty31 Pekerjaan Jalan Beton (Alam Sutera) PT Alam Realty Tbk

Proyek JO:32 Pembangunan Fly Over Cengkareng PU Binamarga

(PP-WIKA 51%-49%)33 Pemb. Jembatan Kakap CS Surabaya

(WIKA-TECTONIA-INTI:40%-30%-30%)34 Pek. Lanjutan tahap II PSAB Kota Tj. Redeb Pemda Berau Kaltim

(WIKA KARKA ARGANUSA)35 RFO II PT Petro Kimia Gersik36 Pipanisasi Balongan Pertamina

& US$ 25.737.465 Pertamina37 PKS Malimping PT PN 8

& US$ 7.400 PT PN 838 PLTU Sulut & US$ 4.352.744 EPC39 PKS Adaro PT Adaro40 P9-P10 PCC Grinding-Palimanan PT Indocement41 P9/P10B Cement Mill PT Indocement42 Teluk Naga PT Bukaka Teknik43 The Belleza Plumbing PT. Sumberdaya Nusaphala44 Lucky Square PT. Lucky Sakti45 The Adhiwangsa PT. Adhibaladika /PT Bukit Darmo

Selesai/Ended

453,419,360 1-Jul-07 1-Oct-09

Jangka Waktu/Period of Time

1-May-08 28-Nov-0935,003,000 12-May-08 4-Oct-09

22,622,000 13-Jun-08 5-Sep-0918,489,000 1-Jan-08 8-Jan-09

47,417,000 1-Aug-08 1-May-09

126,508,000 26-Aug-05 25-Feb-09

35,626,000 26-Nov-07 24-Nov-0943,182,000 23-Jan-08 30-Dec-09

62,819,000 1-May-08 26-Dec-0843,621,000 23-May-08 6-Feb-10

7,230,000 1-Nov-08 23-Jun-09

27,400,000 29-Aug-08 31-Dec-09

9-Sep-08 8-Aug-09

122,479,320 3-Dec-08 30-May-09

16,422,000 1-May-08 9-Oct-0912,526,000 12-Nov-08 29-Oct-09

42,126,000 13-May--8 3-Jan-09

32,597,000 1-Mar--08 6-Mar-09

15-Dec-08 29-Dec-11

62,099,333 26-Dec-08 25-Dec-10

3,265,824 19-Dec-08 18-Apr-09

53,356,100 12-Aug-08 15-Jan-11

224,050,039 23-Dec-08 26-Dec-0910,017,375 19-Dec-08 18-Apr-09

1-Aug-2008 1-Mar-200941,952,000 1-Jul-2000 28-Feb-200957,000,000 2-Apr-2008 30-Nov-2009

7-Jan-08 31-Mar-0929,483,636 1-Aug-2008 31-Jul-09

3-Jul-08 2-Jul-09

129,500,000 15-Sep-2008 15-Sep-200957,615,322 5-Dec-2007 4-Aug-2009

525,000,000 9-Mar-07 7-Feb-09

23,053,734 22-Nov-2005 22-Jul-0661,404,830 28-Dec-06 6-Jun-07

51,000,000 23-Sep-08 28-Aug-0925,644,144 18-Dec-08 31-Mar-09

No.

45. 45.

58,225,985

529,954,544

28,009,000

114

Page 290: Annual Report 2009

288 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PERIKATAN DAN KONTINJENSI - Lanjutan COMMITMENT AND CONTINGENCY - Lanjutan

Nama Proyak/ Nilai Kontrak Pemberi Kerja/Name of Projects Contract Value Owner Mulai/Started

46 SOHO Pulo Gadung PT. Sinar Himalaya47 Paragon City Semarang PT. Cakrawala Sakti kencana48 BSD Entertainment Center PT. Deyon Resources49 Bandara Adhi Sumarmo PT. Angkasa Pura I50 Solo Paragon-Solo PT. Sunindo Gapura Prima51 Apartement Cervino PT. Pakkodian - -52 Gedung Astra PT. Samadistiua Karya53 MT Haryono Square PT. Sukses Karya Perdana 54 LJ Meritus PT. Gloria Ramayana Interhotek55 SMAN3 Tenggarong Lanjutan56 Trilium PT. Pemuda Central Investindo57 RSIA Mandiri Yayasan Kesehatan Bank Mandiri58 CBD Serpong Arsitek PT. Dinamika Karya Utama59 SMA Pintar Kuantan Sengingi PT. Dinamika Karya Utama60 Sport Centre Kuantan Sengingi PT. Dinamika Karya Utama61 Bandara Sultan Syarief Kasim II PT. Angkasa Pura II62 Mitsubishi Corporation

63 PLTU Nagan Raya NAD (2x110 MW) Sinohydro Corporation Limited64 DPPU Kualanamu Medan Sumatra Utara65 PLN

66 PLN

67PT. Indominco Mandiri

68 Penggantian Fasilitas DPPU Soekarno Hatta Pertamina69 Konstruksi Sabo Dam & Tanggul Gunung DEP PU70 Pengendalian Banjir Benganwan Solo DEP PU71 Pembangunan Jalan TOL Sumo PT. Marga Nujyasumo Agung72 Waduk Serbaguna Jatibarang DEP PU73 Normalisasi Kaligarang & Banjir DEP PU74 Lippo Kawaraci FO PT. Lippo Karawaci Tbk75 Bandengan FO DEP PU76 Jabung Ring Dyke Package J2 (2) DEP PU77 Rek Rigid Alam Sutera (THP II) PT. Alam Sutera Realty Tbk78 Pek Jembatan Simpang Susun Alam PT. Alam Sutera Realty Tbk

PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA SUBSEQUENT EVENTS

Selesai/Ended

29,843,309 7-Jan-08 7-Nov-08

Jangka Waktu/Period of Time

14-Jul-08 24-Jun-0944,860,909 Oct-08 Oct-09

52,527,273 15-Apr-08 11-Nov-0846,022,727 21-May-08 14-Mar-09

158,181,818 3-Apr-08 28-Jan-09108,000,000 7-Apr-08 2-Jan-09

160,375,000 75,000,000

11-Aug-08 7-Jun-0965,890,909 8-Dec-08 4-Oct--10

64,340,835 31-Jul-08 30-Nov-1022,386,364 9-Oct-08 4-Oct--09

62,954,545 19-Jul-08 20-Sep-0939,969,649 16-Jul-08 16-Dec-08

25,272,727

12-Aug-09 5-Dec-10PLTU 2 Sulawesi Utara ( 2 x 25 )MW Power Project

358,243,183 30-Oct-07 30-Dec-09 & USD 32.129.500

Tanjung Priok Gas FiredPower Plant ExtentionProject

199,768,713 11 Feb-09 29-Oct-11& USD 21.253.759

13,875,907 28-Oct-09 30-Apr-10

118,590,909 8-Dec-08 3-Nov-10165,500,000 12-Aug-09 5-Dec-10

25,460,180 PT Pertamina

29-May-09 3-Jun-101,408,468,529 1-Jun-09 22-May-11

308,656 12-Aug-09 12-Aug-1260,548,876 6-May-09 12-Aug-12

PLTU Kalimantan Selatan 2 x 65MW CFSPP Project

323,009,447 20-Aug-08 20-Oct-10

Workshop, Crushing and SkylineConveyor System of East Block -Indominco

71,972,000 27-Feb-09 1-Feb-10

77,303,081

5-Mar-09 4-Jul-09

92,840,961 17-Dec-09 4-Jun-123,156,702 5-Mar-09 4-Jul-09

22,000,000 1-Oct-09 27-Feb-1086,685,607 2-Dec-09 5-Nov-11

184,785,207 15-Oct-09 13-Dec-1395,329,040 15-Oct-09 14-Oct-12

46. 46.

Pada tanggal 5 Februari 2010 telah diadakan RUPSLBWIKA NGK, yang dihadiri oleh 100% pemegang sahamWIKA-NGK. Perseroan berencana melakukan divestasisaham pada WIKA-NGK. Sehubungan dengan haltersebut, pemegang saham WIKA-NGK telahmenyatakan setuju untuk melaksanakan likuidasidengan keputusan 100% terhadap WIKA-NGK.

On February 5, 2010 has been held WIKA NGK EGM, whichwas attended by 100% shareholder WIKA-NGK. The Companyplans to divest its shares in WIKA-NGK. Accordingly, theshareholders WIKA-NGK has agreed to carry out the liquidationby the decision 100% of WIKA-NGK.

13,156,701

45.

No.

45.

115

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA - Lanjutan SUBSEQUENT EVENTS - Continued

PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL STATEMENT COMPLETION

46. 46.

Pelaksanaan divestasi adalah 100% atau 1048 lembarsaham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.708.240.000(Rupiah penuh).

Implementation of the divestment is 100% or 1048 shares witha nominal value of Rp 1,708,240,000 (Full amount).

47. 47.

Manajemen perusahaan bertanggung jawabsepenuhnya terhadap penyajian laporan keuangan dancatatan atas laporan keuangan yang yang diselesaikanpada tanggal 29 Maret 2010.

The Financial Statement are the responsibility of theCompany's Management included noted to financialstatements which were completed on March 29, 2010.

116

Page 291: Annual Report 2009

2892009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk PT WIJAYA KARYA (PERSERO), TbkDAN ANAK PERUSAHAAN AND ITS SUBSIDIARIESCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS31 Desember 2009 December 31, 2009Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA - Lanjutan SUBSEQUENT EVENTS - Continued

PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL STATEMENT COMPLETION

46. 46.

Pelaksanaan divestasi adalah 100% atau 1048 lembarsaham dengan nilai nominal sebesar Rp 1.708.240.000(Rupiah penuh).

Implementation of the divestment is 100% or 1048 shares witha nominal value of Rp 1,708,240,000 (Full amount).

47. 47.

Manajemen perusahaan bertanggung jawabsepenuhnya terhadap penyajian laporan keuangan dancatatan atas laporan keuangan yang yang diselesaikanpada tanggal 29 Maret 2010.

The Financial Statement are the responsibility of theCompany's Management included noted to financialstatements which were completed on March 29, 2010.

116

Page 292: Annual Report 2009

290 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

INFORMASI TAMBAHAN /SUPLEMENTARY INFORMATION

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk.INDUK PERUSAHAAN PARENT COMPANYNERACA BALANCE SHEETS31 Desember 2009 December 31 2009Dengan Angka Pembandng untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

ASET ASSETSASET LANCAR CURRENT ASSET SKas dan Setara Kas Cash and Cash EquivalentPiutang Usaha -bersih Trade Receivables-netPiutang Retensi Retention ReceivablesTagihan Bruto Pemberi Kerja Due CustomerPiutang Lain-lain bersih Other Receivables-netPersediaan InventoriesUang Muka AdvancePajak Dibayar dimuka Prepaid TaxBiaya Dibayar Dimuka Prepaid ExpanceJamina Usaha Business Guarantee

Jumlah Aset Lancar Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETSAset Pajak Tangguhan Deferred Tax AssetInvestasi Pada Perusahaan Assosiasi Investment in AssociatesAset Tetap Bersih Fixed Asset-netSetoran Dana Kerja Sama Operasi Joint Operation Fund DepositsAset Lain-lain Other Assets

Jumlah Aset Tidak Lancar Total Non Current Assets

JUMLAH ASET TOTAL ASSETS

45,670,163 49,175,660760,038,473 565,145,281

3,723,520,837 3,986,769,327

99,495,512142,774,616 94,753,932

- 5,0002,963,482,364 3,421,624,046

- -

712,079,506 899,312,671480,877,149 585,757,513376,000,966 320,367,305

2009 2008

171,015,649 219,459,272213,473,357 151,876,658

4,278,373 11,991,633

581,660,175 660,130,416336,262,889 392,068,474

87,834,301 180,655,104

469,828,795 321,720,177101,764,898

117

Page 293: Annual Report 2009

2912009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk.INDUK PERUSAHAAN PARENT COMPANYNERACA BALANCE SHEETS31 Desember 2009 December 31 2009Dengan Angka Pembandng untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

ASET ASSETSASET LANCAR CURRENT ASSET SKas dan Setara Kas Cash and Cash EquivalentPiutang Usaha -bersih Trade Receivables-netPiutang Retensi Retention ReceivablesTagihan Bruto Pemberi Kerja Due CustomerPiutang Lain-lain bersih Other Receivables-netPersediaan InventoriesUang Muka AdvancePajak Dibayar dimuka Prepaid TaxBiaya Dibayar Dimuka Prepaid ExpanceJamina Usaha Business Guarantee

Jumlah Aset Lancar Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETSAset Pajak Tangguhan Deferred Tax AssetInvestasi Pada Perusahaan Assosiasi Investment in AssociatesAset Tetap Bersih Fixed Asset-netSetoran Dana Kerja Sama Operasi Joint Operation Fund DepositsAset Lain-lain Other Assets

Jumlah Aset Tidak Lancar Total Non Current Assets

JUMLAH ASET TOTAL ASSETS

45,670,163 49,175,660760,038,473 565,145,281

3,723,520,837 3,986,769,327

99,495,512142,774,616 94,753,932

- 5,0002,963,482,364 3,421,624,046

- -

712,079,506 899,312,671480,877,149 585,757,513376,000,966 320,367,305

2009 2008

171,015,649 219,459,272213,473,357 151,876,658

4,278,373 11,991,633

581,660,175 660,130,416336,262,889 392,068,474

87,834,301 180,655,104

469,828,795 321,720,177101,764,898

117

Page 294: Annual Report 2009

292 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk.INDUK PERUSAHAAN PARENT COMPANYNERACA BALANCE SHEETS31 Desember 2009 Dengan Angka Pembandng untuk Tahun 2008 With Comparative Figures for 2008 (Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIEAS AND EQUITYKEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIESPinjaman Jangka Pendek Short Term LoansHutang Usaha Trade PayablesHutang Lain-lain Other PayablesKewajiban Bruto Pemberi Kerja Due to CustomerHutang Pajak Tax PayablesUang Muka Dari Pelanggan Advance From CustomerBiaya Yang Masih Harus Dibayar Accrued ExpencesPendapatan Yang Diterima Dimuka Unearned Revenue

Jumlah Kewajiban Lancar Total Non Current Liabilities

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON CURRENT LIABILITIESKewajiban Imbalan Pasca Kerja Post Employment Benefits LiabilityUang Muka Proyek Jangka Panjang Advance for Long Term Project

Jumlah Tidak Tidak Lancar Total Non Current Assets

EKUITAS EQUITYModal Saham Shares Capital

592,867,501 665,257,512597,498,265 668,218,953

Modal Dasar 16.000.000.000 saham nilainominal Rp.100 (Rupiah penuh) per

1,002,302 6,418,2201,593,081,340 1,933,909,168

4,630,764 2,961,441

121,023,166 66,258,228- -

644,137,535 576,946,357

803,133,152 761,554,4325,640,584 58,581,820

18,144,602 386,430

December 31 2009

2009 2008

- 463,763,681

Tambahan Modal Disetor Additional Paid-in CapitalPerubahan ekuitas pada Perusahaan Anak Changes in equity of subsidiary companySelisih kurs penjabaran laporan keuangan Foreign exc. translation of financial. statementsSaldo Laba Retained Earning

Jumlah Ekuitas Total Equity

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

386,017,418 246,892,6331,532,941,232 1,384,641,206

3,723,520,837 3,986,769,327

118

564,159,304 565,877,9738,813,2206,983,190 -

584,636,750 584,615,400Modal saham yang diperoleh kembalidisajikan dengan nilai nominal 176.686.500saham dan 127.448.000 saham tahun2009 dan 2008 (17,668,650) (12,744,800)

-

p ( p p ) psaham., Modal ditempatkan dan disetor5.846.367.500 dan 5.846.154.000 sahamtahun 2009 dan 2008.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk.INDUK PERUSAHAAN PARENT COMPANYLAPORAN LABA RUGI STATEMENT OF INCOMEUntuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 For the year ended December 31, 2009Dengan Angka Pembanding untuk tahun With Comparative Figures for the yearyang berakhir 31 Desember 2008 ended December 31, 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PENJUALAN BERSIH NET SAESBEBAN POKOK PENJUALAN COST OF SALESLaba Kotor Sebelum Bagian Laba (Rugi) Gross Profit Before Income Portion

Proyek KSO From JO ProjectLaba (Rugi) Proyek KSO Profit (Loss) ProjectLaba kotor Setelah Bagian Laba (Rugi) Gross Profit After Income Portion

Proyek KSO From JO Project

BEBAN USAHA OPERATING EXPENSESBeban Penjualan Sales ExpensesBeban Umum dan Administrasi General and Administrative ExpensesJumlah Beban Usaha Total Operating Expenses

LABA USAHA OPERATING INCOME

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSES)Pendapatan Bunga Interest IncomeLaba (Rugi) selisih kurs-bersih Gain (Loss) in Foreign Exchange-NetLaba Penjualan aktifa tetap Gain on Disposal of Fixed AssetsBeban Bunga dan denda Interest Expenses and PinaltyBeban penyisihan Piutang Allowance for Doubtful Account

2009 20083,676,865,300 4,311,332,5583,350,112,460 4,071,600,239

349,360,497 236,633,294

1,050,735 853,242107,227,080 112,689,056

326,752,840 239,732,31922,607,657 (3,099,025)

5,730,422 47,599,887(2,000) (323,663)

387,041 (15,334,743)

108,277,815 113,542,298

241,082,682 123,090,996

24,546,344 51,211,842

(17,532,066) (40,378,240)Beban Amortisasi Goodwill Amortization Expense of GoodwillLain-lain Bersih Other-NetJumlah pendapatan (Beban) Lain-lain Total Other Income (Expense)-Net

BAGIAN LABA(RUGI) PERUSAHAAN PROFIT (LOSS) SUBSIDIARIES -ANAK DAN ASSOSIASI AND ASSOCIATION COMPANY

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN PROFIT BEFORE INCOME TAX

PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK INCOME TAX (EXPENSE)Pajak kini Current TaxPPh Final Jasa Konstruksi Final TaxPajak Tangguhan Deferred TaxJumlah Penghasilan (Beban)Pajak Total Tax Expenses

LABA BERSIH NET INCOME

Laba Bersih Per Saham Dasar Basic Earning Per Share(Rupiah Penuh) (Full amount)

(20,965,266) 13,538,288

69,143,661 65,887,919

(2,512,241)(31,582,767) (29,236,795)

-

- (8,954,606)(100,039,001) (46,482,799)

189,222,076 156,034,395

289,261,077 202,517,203

- (37,528,193)(100,039,001) -

33.37 26.75

119

Page 295: Annual Report 2009

2932009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk.INDUK PERUSAHAAN PARENT COMPANYLAPORAN LABA RUGI STATEMENT OF INCOMEUntuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 For the year ended December 31, 2009Dengan Angka Pembanding untuk tahun With Comparative Figures for the yearyang berakhir 31 Desember 2008 ended December 31, 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

PENJUALAN BERSIH NET SAESBEBAN POKOK PENJUALAN COST OF SALESLaba Kotor Sebelum Bagian Laba (Rugi) Gross Profit Before Income Portion

Proyek KSO From JO ProjectLaba (Rugi) Proyek KSO Profit (Loss) ProjectLaba kotor Setelah Bagian Laba (Rugi) Gross Profit After Income Portion

Proyek KSO From JO Project

BEBAN USAHA OPERATING EXPENSESBeban Penjualan Sales ExpensesBeban Umum dan Administrasi General and Administrative ExpensesJumlah Beban Usaha Total Operating Expenses

LABA USAHA OPERATING INCOME

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (EXPENSES)Pendapatan Bunga Interest IncomeLaba (Rugi) selisih kurs-bersih Gain (Loss) in Foreign Exchange-NetLaba Penjualan aktifa tetap Gain on Disposal of Fixed AssetsBeban Bunga dan denda Interest Expenses and PinaltyBeban penyisihan Piutang Allowance for Doubtful Account

2009 20083,676,865,300 4,311,332,5583,350,112,460 4,071,600,239

349,360,497 236,633,294

1,050,735 853,242107,227,080 112,689,056

326,752,840 239,732,31922,607,657 (3,099,025)

5,730,422 47,599,887(2,000) (323,663)

387,041 (15,334,743)

108,277,815 113,542,298

241,082,682 123,090,996

24,546,344 51,211,842

(17,532,066) (40,378,240)Beban Amortisasi Goodwill Amortization Expense of GoodwillLain-lain Bersih Other-NetJumlah pendapatan (Beban) Lain-lain Total Other Income (Expense)-Net

BAGIAN LABA(RUGI) PERUSAHAAN PROFIT (LOSS) SUBSIDIARIES -ANAK DAN ASSOSIASI AND ASSOCIATION COMPANY

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN PROFIT BEFORE INCOME TAX

PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK INCOME TAX (EXPENSE)Pajak kini Current TaxPPh Final Jasa Konstruksi Final TaxPajak Tangguhan Deferred TaxJumlah Penghasilan (Beban)Pajak Total Tax Expenses

LABA BERSIH NET INCOME

Laba Bersih Per Saham Dasar Basic Earning Per Share(Rupiah Penuh) (Full amount)

(20,965,266) 13,538,288

69,143,661 65,887,919

(2,512,241)(31,582,767) (29,236,795)

-

- (8,954,606)(100,039,001) (46,482,799)

189,222,076 156,034,395

289,261,077 202,517,203

- (37,528,193)(100,039,001) -

33.37 26.75

119

Page 296: Annual Report 2009

294 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Add

ition

al in

form

atio

nPT

WIJ

AYA

KA

RYA

(PER

SER

O),T

bk. (

PAR

ENT

CO

MPA

NY)

Unt

uk ta

hun

yang

ber

akhi

r tan

ggal

31

Des

embe

r 200

9Fo

r the

yea

r end

ed D

ecem

ber 3

1, 2

009

Den

gan

Ang

ka P

emba

ndin

g un

tuk

tahu

n ya

ng b

erak

hir 3

1 D

esem

ber 2

008

With

Com

para

tive

Figu

res

for t

he y

ear e

nded

Dec

embe

r 31,

200

8(D

inya

taka

n da

lam

ribu

an R

upia

h, k

ecua

li di

nyat

akan

lain

)(E

xpre

ssed

in th

ousa

nd R

upia

hs, u

nles

s ot

herw

ise

stat

ed)

Jum

lah/

Bel

ulm

dite

ntuk

an

peng

guna

nya

/P

aid-

in c

apita

lTr

easu

ry s

tock

Una

ppro

pria

ted

Tota

l

Oth

ers

rese

rve

Gen

eral

re

serv

e

SALD

O P

ER 1

JAN

UAR

Y 20

0858

4,61

5,40

0

5

77,3

39,7

79

129,

256,

889

1,

291,

212,

068

B

ALA

NC

E A

S O

F JA

N 1

, 200

8

Pem

belia

n sa

ham

kem

bali

-(1

2,74

4,80

0)

(11,

461,

806)

-

--

(24,

206,

606)

Trea

sury

sto

ckD

evid

en-

--

--

(34,

907,

865)

(3

4,90

7,86

5)

D

ivid

end

Bin

a lin

gkun

gan

- -

--

-(1

,163

,595

)

(1

,163

,595

)

Env

ironm

enta

l Con

serv

atife

Pro

gram

kem

itraa

n-

--

-(2

,327

,191

)

(2

,327

,191

)

Fund

ing

for s

mal

l sca

le b

usin

ess

Dan

a ca

dang

an b

ertu

juan

11,6

35,9

55

(1

1,63

5,95

5)

-

A

ppro

pria

tion

of G

ener

al R

eser

veC

adan

gan

lain

nya

79,1

04,3

01

(7

9,10

4,30

1)

-O

ther

Res

erve

584,

615,

400

(12,

744,

800)

56

5,87

7,97

3

-

-

79,1

04,3

01

11

,635

,955

117,

982

1,

228,

606,

811

La

ba b

ersi

h-

--

--

156,

034,

395

15

6,03

4,39

5

N

et In

com

eSA

LDO

PER

31

DES

EMB

ER 2

008

584,

615,

400

(12,

744,

800)

56

5,87

7,97

3

-

-

79,1

04,3

01

11

,635

,955

156,

152,

377

1,

384,

641,

206

B

ALA

NC

E A

S O

F D

EC. 3

1, 2

008

Eks

ekus

i Ops

i Sah

am21

,350

-

-(2

1,35

0)

-

Sto

ck O

ptio

n E

xecu

tion

Sah

am d

iper

oleh

kem

bali

(4,9

23,8

50)

(4,9

23,8

50)

Tr

easu

ry S

tock

Kom

pens

asi B

erba

sis

Sah

am3,

921,

529

3,92

1,52

9

Sto

ck B

ased

Com

pens

atio

nD

isag

io s

aham

dip

erol

eh k

emba

li(5

,640

,199

)

(5

,640

,199

)

Dis

agio

of t

reas

ury

Per

ubah

an e

kuita

s an

ak p

erus

ahaa

n8,

813,

220

8,

813,

220

C

hang

es in

Equ

ity o

f Sub

sidi

ries

Sel

isih

kur

s pe

njab

aran

lapo

ran

keua

ngan

6,98

3,19

0

6,98

3,19

0

Fore

ign

exch

ange

tran

slat

ion

Div

iden

(45,

523,

581)

(4

5,52

3,58

1)

D

ivid

end

Bin

a Li

ngku

ngan

(1,5

17,4

53)

(1,5

17,4

53)

E

nviro

men

tal C

onse

rvat

ion

Prg

ram

Kem

itraa

n(3

,034

,905

)

(3

,034

,905

)

Fund

ing

for S

mal

l-Sca

le B

usin

ess

Dan

a C

adan

gan

Ber

tuju

an30

,349

,054

(30,

349,

054)

-

A

ppro

pria

tion

of G

ener

al R

eser

ves

Cad

anga

n la

inny

a75

,609

,402

(75,

609,

402)

-

O

ther

s R

eser

ves

584,

636,

750

(17,

668,

650)

56

4,15

9,30

4

6,98

3,19

0

8,81

3,22

0

(21,

350)

15

4,71

3,70

3

41,9

85,0

09

11

7,98

2

1,34

3,71

9,15

8

Laba

ber

sih

--

--

-18

9,22

2,07

6

189,

222,

076

Net

Inco

me

SALD

O P

ER 3

1 D

ESEM

BER

200

958

4,63

6,75

0

(1

7,66

8,65

0)

564,

159,

304

6,

983,

190

8,

813,

220

(2

1,35

0)

154,

713,

703

41

,985

,009

189,

340,

058

1,

532,

941,

234

B

ALA

NC

E A

S O

F D

EC. 3

1, 2

009

Dite

ntuk

an p

engg

unan

nya

/ A

ppro

pria

ted

STA

TEM

ENT

OF

CH

AN

GES

IN E

QU

ITIE

S

Sal

do la

ba/R

etai

ned

Ear

ning

Cad

anga

n la

inny

a /

Ops

i sa

ham

Sto

ck

optio

n

Info

rmas

i tam

baha

nPT

WIJ

AYA

KAR

YA (P

ERSE

RO

),Tbk

.(IN

DU

K P

ERU

SAH

AAN

)LA

POR

AN P

ERU

BAH

AN E

KU

ITAS

Sel

isih

kur

s pe

njab

aran

la

pora

n

Mod

al s

aham

di

pero

leh

kem

bali

/

Tam

baha

n m

odal

dis

etor

/M

odal

dis

etor

/

120

Add

ition

al p

aid-

in C

apita

l

Fore

ign

exch

ange

tra

nsla

tion

of fi

nanc

ial

Per

ubah

an

ekui

tas

pada

ana

k C

hang

es in

eq

uity

of

Sub

sidi

ary

Com

pany

Cad

anga

n be

rtuju

an

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk.INDUK PERUSAHAAN PARENT COMPANYLAPORAN ARUS KAS STATEMENT OF CASHFLOWUntuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 For the year ended December 31, 2009Dengan Angka Pembanding untuk tahun With Comparative Figures for the yearyang berakhir 31 Desember 2008 ended December 31, 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

URAIAN DESCRIPTION

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROMOPERASI OPERATING ACTIVITIESPenerimaan kas dari pelanggan Received from CustomerPembayaran kepada pemasok Payment to SupliersPembayaran beban usaha Pyment for Operating Expense

Pyment for Dierctor and EnployePenerimaan Bunga Interest ReceivedPembayaran bunga pinjaman Payment of InterestPembayaran Pajak Penghasilan Payment -received of Income TaxKas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Net Cash Provided by (Used For)

untuk) aktivitas Operasi Operating ActivitiesARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROMINVESTASI INVESTING ACTIVITIESPenurunan (Penambahan) jaminan usaha Decrease (Increase0 Business GuarantePembelian aktifa tetap Acquisition of Fixed Assets Investasi Pada Perusahaan Assosiasi Profit of subsidiaries companyBagian Laba Anak Perusahaan Invesment of Association CompanyPenurunan (Kenaikan) Kerjasama Operasi Increase in Other Investing ActivitoesPengeluaran Investasi lainnya Net Cash Provided by (Used For)Kas Besih Diperoleh Dari (Digunakan Investing Activities

untuk) aktivitas Investasi(103,138,874) (53,713,819)

69,143,661 (142,706,743)(25,413,028) 28,299,977

3,505,496 -

5,000 545,000(2,271,386) (5,739,972)

(148,108,618) 65,887,919

387,041 (15,334,743)(106,870,761) (66,763,731)420,591,438 (146,148,633)

Pembayaran kepada Direksi dan Karyawan (53,434,579) (77,230,480)24,546,344 51,211,842

3,788,538,429 3,975,081,127(3,145,306,115)

(87,268,921) (63,393,031)

2009 2008

(3,949,719,617)

)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROMPENDANAAN FINANCING ACTIVITIESKenaikan (Penurunan) pinjaman bank Increase (Decrease) of Bank LoansPembelian kembali obligasi Payment of Buy Back BondsPembelian kembali Saham yang beredar Treasury Stock

Payment of Divided, Tantiem,jasa produksi dan PKBL Service Product and PUKK

Increase of trade receivble-related partiesKenaikan (Penurunan) Aktivitas Increase (Decrease) of

pendanaan lainnya Other Finance ActivitiesPerubahan ekuitas pada perusahaan anak Changes in Equity of Subsidiary CompanyKas Bersih Diperoleh Dari (Diguna Net Cash Provided by (Used For)

kan untuk) Aktivitas pendanaan Financing ActivitiesKENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH INCREASE (DECREASE) OF NET CASH

KAS DAN SETARA KAS CASH EQUIVALENT

SALDO KAS DAN SETARA KAS BEGINNING BALANCE OF CASH ANDAWAL TAHUN CASH EQUIVALENT

SALDO KAS DAN SETARA KAS ENDING BALANCE OF ANDAKHIR TAHUN EQUIVALENT

899,312,671 1,180,798,894

712,079,506 899,312,671

(187,233,165) (281,486,223)

(49,735,268) -8,813,220

(504,685,729) (81,623,771)

- (38,398,651)Kenaikan Piutang pihak hubungan istimewa - (224,590,021)

-

- (24,206,606)Pembayaran dividen, tantiem, -

(463,763,681) 339,015,171- (133,443,664)

121

Page 297: Annual Report 2009

2952009 Annual Report | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk. PT WIJAYA KARYA (PERSERO), Tbk.INDUK PERUSAHAAN PARENT COMPANYLAPORAN ARUS KAS STATEMENT OF CASHFLOWUntuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 For the year ended December 31, 2009Dengan Angka Pembanding untuk tahun With Comparative Figures for the yearyang berakhir 31 Desember 2008 ended December 31, 2008(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in thousand Rupiahs, unless otherwise stated)

URAIAN DESCRIPTION

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROMOPERASI OPERATING ACTIVITIESPenerimaan kas dari pelanggan Received from CustomerPembayaran kepada pemasok Payment to SupliersPembayaran beban usaha Pyment for Operating Expense

Pyment for Dierctor and EnployePenerimaan Bunga Interest ReceivedPembayaran bunga pinjaman Payment of InterestPembayaran Pajak Penghasilan Payment -received of Income TaxKas Bersih Diperoleh Dari (Digunakan Net Cash Provided by (Used For)

untuk) aktivitas Operasi Operating ActivitiesARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROMINVESTASI INVESTING ACTIVITIESPenurunan (Penambahan) jaminan usaha Decrease (Increase0 Business GuarantePembelian aktifa tetap Acquisition of Fixed Assets Investasi Pada Perusahaan Assosiasi Profit of subsidiaries companyBagian Laba Anak Perusahaan Invesment of Association CompanyPenurunan (Kenaikan) Kerjasama Operasi Increase in Other Investing ActivitoesPengeluaran Investasi lainnya Net Cash Provided by (Used For)Kas Besih Diperoleh Dari (Digunakan Investing Activities

untuk) aktivitas Investasi(103,138,874) (53,713,819)

69,143,661 (142,706,743)(25,413,028) 28,299,977

3,505,496 -

5,000 545,000(2,271,386) (5,739,972)

(148,108,618) 65,887,919

387,041 (15,334,743)(106,870,761) (66,763,731)420,591,438 (146,148,633)

Pembayaran kepada Direksi dan Karyawan (53,434,579) (77,230,480)24,546,344 51,211,842

3,788,538,429 3,975,081,127(3,145,306,115)

(87,268,921) (63,393,031)

2009 2008

(3,949,719,617)

)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROMPENDANAAN FINANCING ACTIVITIESKenaikan (Penurunan) pinjaman bank Increase (Decrease) of Bank LoansPembelian kembali obligasi Payment of Buy Back BondsPembelian kembali Saham yang beredar Treasury Stock

Payment of Divided, Tantiem,jasa produksi dan PKBL Service Product and PUKK

Increase of trade receivble-related partiesKenaikan (Penurunan) Aktivitas Increase (Decrease) of

pendanaan lainnya Other Finance ActivitiesPerubahan ekuitas pada perusahaan anak Changes in Equity of Subsidiary CompanyKas Bersih Diperoleh Dari (Diguna Net Cash Provided by (Used For)

kan untuk) Aktivitas pendanaan Financing ActivitiesKENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH INCREASE (DECREASE) OF NET CASH

KAS DAN SETARA KAS CASH EQUIVALENT

SALDO KAS DAN SETARA KAS BEGINNING BALANCE OF CASH ANDAWAL TAHUN CASH EQUIVALENT

SALDO KAS DAN SETARA KAS ENDING BALANCE OF ANDAKHIR TAHUN EQUIVALENT

899,312,671 1,180,798,894

712,079,506 899,312,671

(187,233,165) (281,486,223)

(49,735,268) -8,813,220

(504,685,729) (81,623,771)

- (38,398,651)Kenaikan Piutang pihak hubungan istimewa - (224,590,021)

-

- (24,206,606)Pembayaran dividen, tantiem, -

(463,763,681) 339,015,171- (133,443,664)

121

Page 298: Annual Report 2009

296 Laporan Tahunan 2009 | PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank

Page 299: Annual Report 2009

Daftar Isi ContentsVisi & Misi 2 Vision & Mission

Ikhtisar Keuangan 10 Financial Highlights

Penghargaan dan Sertifikasi 15 Awards and Certification

Peristiwa Penting 16 Significant Events

Laporan Dewan Komisaris 20 The Board of Commissioner’s Report

Laporan Direksi 28 The Board of Director’s Report

Profil Perusahaan 42 Company Profile

Analisis dan Pembahasan Manajemen 76 Management’s Discussion and Analysis

Tata Kelola Perusahaan 100 Good Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan 158 Corporate Social Responsibility

Pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi

164 Statement of the Board of Commissioners and the Board of Directors

Laporan Keuangan 165 Financial Statement

Mengayunkan Langkah Emas

Di penghujung tahun 2009, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA/Perseroan) semakin memantapkan posisinya sebagai salah satu perusahaan terkemuka di bidang enjiniring, pengadaan dan konstruksi di Indonesia dan di Asia Tenggara, dengan membukukan hasil usaha memuaskan di tahun 2009, setahun menjelang usia emas yang ke 50 tahun, pada tahun 2010.

Upaya untuk mencapai kinerja excellent dilakukan oleh seluruh jajaran WIKA secara terintegrasi dan sinergis, baik antar unit kerja maupun antara Perusahaan Induk dengan Anak Perusahaan. Segenap upaya ini didasari oleh keyakinan dan semakin terwujudnya nilai-nilai Perseroan ke dalam perilaku segenap insan WIKA, serta berperannya para pimpinan Perseroan sebagai panutan atau role model. Dari tujuh nilai-nilai Perusahaan, yaitu CIBERTI (Commitment, Integrity, Balance, Excellence, Relationship, Teamwork dan Innovation) dapat disarikan ke dalam 2 nilai yang terus menerus didorong untuk menjadi motor penggerak pertumbuhan perusahaan yang sehat dan berkelanjutan, yaitu : Integritas dan Inovasi. Integritas dikawal melalui implementasi Good Corporate Governance (GCG), sementara Inovasi terus ditumbuhkan dan digalakkan melalui pengelolaan Knowledge Management.

A Golden Step

At the close of 2009, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA/the Company) solidified its position as one of the premier engineering, procurement and construction companies in Indonesia and in South East Asia, by achieving significant results of operations for financial year 2009, a year prior to its golden 50 years of age in 2010.

Efforts to excell in performance are carried out by the rank-and-file of WIKA through integration and synergy, whether among working units or between the holding company and its subsidiaries. All of these efforts are grounded upon the core beliefs and values of the Company, inherent within each and every WIKA individual, and manifested in the leadeship of the Company as role models. From the seven core values of the Company, CIBERTI, which stands for Commitment, Integrity, Balance, Excellence, Relationship, Teamwork and Innovation - two overriding values sum up the main engine that propel the sound and sustainable growth of the Company, namely: Integrity and Innovation. Integrity is ushered in through Good Corporate Governance (GCG), whereas Innovation isº nurtured and grown continuously through Knowledge Management.

Page 300: Annual Report 2009

Mengayunkan Langkah Emas Menjadi Yang Terbaik Dalam Era Infrastruktur

Taking the golden step to be the best in the infrastructure era

Laporan Tahunan

Annual Report

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk

PT WIJAYA KARYA (Persero) Tbk

Head OfficeJl. DI Panjaitan Kav. 9Jakarta 13340, Indonesia

Telephone62-21 819 280862-21 850 864062-21 850 8650

Facsimile62-21 819 1235

[email protected]

Websitewww.wika.co.id

PT W

ijaya Karya (P

ersero) TbkM

engayunkan Langkah Emas M

enjadi Yang Terbaik Dalam Era Infrastruktur

Taking the golden step to be the best in the infrastructure era