Top Banner
Jasa Marga adalah Market Leader di Industri Jalan Tol Jasa Marga is the Market Leader in Toll Road Industry Sebagai perusahaan jalan tol pertama di Indonesia, dengan pengalaman lebih dari 29 tahun dalam membangun dan mengoperasikan jalan tol, saat ini Jasa Marga adalah pimpinan dalam industrinya dengan mengelola lebih dari 460,5 km jalan tol atau 77% dari total jalan tol di Indonesia. Dalam tahun 2006 Jasa Marga terus melakukan langkah- langkah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Modernisasi, Good Corporate Governance, Efisiensi dan Sumber Daya Manusia yang handal menjadi dasar ke arah peningkatan value perusahaan untuk tetap menjadi leader” dalam industri jalan tol merupakan tekad perusahaan saat ini dan di masa mendatang. Jasa Marga is the first toll road company in Indonesia with more than 29 years of experience in developing and operating toll roads. At present, Jasa Marga is leading the industry with more than 460.5 km of toll road under its portfolio, which is 77% of the total toll road length in Indonesia. In 2006, Jasa Marga continue to implement several strategic actions to maximize the value of the company. Modernization, Good Corporate Governance, Efficiency and competent Human Resources are the foundation toward the improvement of the company’s values. Now and in the future, Jasa Marga is determined to strengthen its position as the leader in Indonesia’s toll road industry. Ikhtisar Keuangan 3 Kinerja Perusahaan 6 Peristiwa Penting 2006 16 Sambutan Komisaris 18 Laporan Direksi 20 Jalan Tol di Indonesia 22 Risiko Usaha 24 Profil Perusahaan 26 Struktur Perusahaan 28 Dewan Komisaris 32 Dewan Direksi 34 Tata Kelola Perusahaan 36 Kinerja Keuangan Cabang 58 Laporan Keuangan 61 Financial Highlights The Performance of the Company Corporate Milestones 2006 Commissioners’ Message Directors’ Report Toll Roads in Indonesia Business Risks Company Profile Company Structure The Board of Commissioners The Board of Directors Corporate Governance Financial Performance of Each Toll Road Financial Report Daftar Isi Table of Contents
57

Annual Report 2006

Jun 24, 2015

Download

Documents

gobbledygookwin
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Annual Report 2006

Jasa Marga adalah Market Leader di Industri Jalan Tol

Jasa Marga is the Market Leader in Toll Road Industry

Sebagai perusahaan jalan tol pertama di Indonesia, dengan pengalaman lebih dari 29 tahun dalam membangun dan mengoperasikan jalan tol, saat ini Jasa Marga adalah pimpinan dalam industrinya dengan mengelola lebih dari 460,5 km jalan tol atau 77% dari total jalan tol di Indonesia.

Dalam tahun 2006 Jasa Marga terus melakukan langkah-langkah untuk memaksimalkan nilai perusahaan. Modernisasi, Good Corporate Governance, Efisiensi dan Sumber Daya Manusia yang handal menjadi dasar ke arah peningkatan value perusahaan untuk tetap menjadi “leader” dalam industri jalan tol merupakan tekad perusahaan saat ini dan di masa mendatang.

Jasa Marga is the first toll road company in Indonesia with more than 29 years of experience in developing and operating toll roads. At present, Jasa Marga is leading the industry with more than 460.5 km of toll road under its portfolio, which is 77% of the total toll road length in Indonesia.

In 2006, Jasa Marga continue to implement several strategic actions to maximize the value of the company. Modernization, Good Corporate Governance, Efficiency and competent Human Resources are the foundation toward the improvement of the company’s values. Now and in the future, Jasa Marga is determined to strengthen its position as the leader in Indonesia’s toll road industry.

Ikhtisar Keuangan 3

Kinerja Perusahaan 6

Peristiwa Penting 2006 16

Sambutan Komisaris 18

Laporan Direksi 20

Jalan Tol di Indonesia 22

Risiko Usaha 24

Profil Perusahaan 26

Struktur Perusahaan 28

Dewan Komisaris 32

Dewan Direksi 34

Tata Kelola Perusahaan 36

Kinerja Keuangan Cabang 58

Laporan Keuangan 61

Financial Highlights

The Performance of the Company

Corporate Milestones 2006

Commissioners’ Message

Directors’ Report

Toll Roads in Indonesia

Business Risks

Company Profile

Company Structure

The Board of Commissioners

The Board of Directors

Corporate Governance

Financial Performance of Each Toll Road

Financial Report

Daftar Isi Table of Contents

Page 2: Annual Report 2006

IDENTITAS BARU DAN SEMANGAT BARU JASA MARGA

Jasa Marga with New Identity and New Spirit

Seiring dengan penajaman Visi dan Misi perusahaan, sejak tahun 2006 Jasa Marga merencanakan perubahan identitas Perusahaan dengan memodernisir logo Perusahaan. Peluncuran logo dilakukan bertepatan dengan ulang tahun Jasa Marga ke-29 pada tanggal 1 Maret 2007. Inti dari logo baru tersebut adalah semangat dan profesionalisme yang lebih modern, simpel, efisien dan berorientasi pada teknologi baru, serta dapat menjawab tantangan persaingan industri global, tanpa meninggalkan warisan pengalaman dan pengetahuan yang telah dimilikinya.

Bersamaan dengan itu, Jasa Marga juga mengubah pakaian seragam yang desainnya disesuaikan dengan fungsi masing-masing namun tetap dalam nuansa kebersamaan serta mempertahankan warna korporasi “biru”.Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah perubahan dan peremajaan armada pelayanan jalan tol secara bertahap dimana model yang baru ini, mempunyai kapasitas yang lebih besar dibanding armada yang lama, sehingga dapat lebih maksimal dalam memberikan pelayanan kepada pengguna jalan tol yang mencerminkan tekad Perusahaan untuk terus meningkatkan pelayanan kepada pengguna jalan.

Kondisi lalu lintas di tol Jabotabek yang semakin hari semakin padat, mengharuskan Jasa Marga untuk mencari terobosan baru agar dapat memecahkan masalah kemacetan tersebut, sedikit teratasi. Salah satunya yang sedang dipersiapkan adalah pengaplikasian e-payment untuk sistem pembayaran di gardu tol dimana waktu yang dibutuhkan untuk transaksi di gardu tol jauh lebih singkat, dan pengguna jalan tol akan dimudahkan dalam sistem pembayaran ini karena tidak lagi menggunakan uang tunai.

Menyadari bahwa pemakai jalan juga sangat menginginkan informasi yang tepat dan cepat mengenai kondisi jalan tol, secara bertahap Jasa Marga terus menambah pesan-pesan elektronik yang memberikan informasi terkini dari kondisi lalu lintas di jalan tol yang bersangkutan.

As Jasa Marga down rights its Vision and Mission, it also started the plan to change its identity in 2006 by modernizing its logo. The new logo was launched right on its 29th anniversary on 1 March 2007. The essence of the new logo is the spirit and professionalism which is modern, simple, efficient, technology oriented, and able to take on the challenge of global competition.

Simultaneously, Jasa Marga refreshes its uniform adjusted to the functions of the employees while still retaining the nuance of unity and maintaining the color of blue as its corporate color.Another important improvement is the renewal of toll road service (patrol) vehicles gradually. The new vehicles have bigger capacity and hence maximize the service to toll road users and reflect the Company’s on-going attempt to serve better.

The ever increasing congestion in Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tangerang and Bekasi) toll roads requires Jasa Marga to find new breakthroughs to solve this problem. One of the solutions that are being prepared is the application of e-payment system which will ensure shorter transaction time at toll gate and facilitate toll road users since it provides cashless transaction.

Information to road users is also a very important frame demanded by its clients; therefore Jasa Marga is also gradually increasing the use of electronic Variable Message Signs to provide real time traffic information to its road users. Simpang Susun Cibitung

Cibitung Interchange

Page 3: Annual Report 2006

Ikhtisar Keuangan Financial Highlights

Growth Pertumbuhan

Pertumbuhan

50%

Rp Juta / Million

Page 4: Annual Report 2006

1997 - 2006

Catatan Tahun 2004*Sejak 1 Januari 2005 Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 24 mengenai “Imbalan Kerja” secara restropektif sehingga Laporan Keuangan 2004 disajikan kembali (Lihat Catatan 3 Laporan Keuangan 2005) Catatan Tahun 1998**Sejak 1 Januari 1999 diterapkan PSAK No. 46 mengenai Akuntansi Pajak Penghasilan

IKHTISAR KEUANGAN 1997-2006 FINANCIAL HIGHLIGHTS 1997-2006(juta rupiah) (in million rupiah)

4 laporan tahunan | annual report 2006

DESCRIPTION 1997 1998** 1999 2000 2001 2002 2003 2004* 2005 2006 2006/2005

Total Revenues 735,064 681,221 744,313 853,216 928,492 1,070,653 1,346,233 1,631,554 1,923,860 2,296,143 19%

Toll Revenues 727,073 674,424 738,908 846,013 918,478 1,013,564 1,274,841 1,532,009 1,797,177 2,270,451 26%

Operating Expenses 372,916 446,791 491,462 565,579 674,164 826,169 951,932 1,114,091 1,270,186 1,476,690 16%

Earning Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization

452,153 351,774 373,654 411,710 375,639 374,896 531,669 710,391 889,618 1,144,544 29%

Operating Income 362,148 234,430 252,850 287,637 254,328 244,483 394,301 517,463 653,673 819,454 25%

Other Income (Charges)-Net (18,178) (28,837) (50,194) (87,274) (45,383) (41,959) (65,914) (196,595) (456,002) (313,554) -31%

Profit Before Tax & Extraordinary Item 343,970 205,594 202,656 200,363 208,945 202,524 328,387 320,868 177,091 505,899 186%

Income Tax Expenses (72,153) (39,842) (48,946) (51,182) (51,230) (56,862) (100,802) (99,350) (67,044) (43,323) -35%

Net Income Before Extraordinary Item 271,816 165,752 153,711 149,181 157,715 145,662 227,585 221,518 116,221 462,576 298%

Extraordinary Item - Net 0 0 0 0 0 0 22,725 9,338 176,970 --

Net Income Before Minority Interest 271,816 165,752 153,711 149,181 157,715 145,662 250,310 230,856 307,598 462,576 50%

Minority Interest 0 0 0 0 0 (27) (46) (49) (55) (9) -84%

Net Income 271,816 165,752 153,711 149,181 157,716 145,636 250,264 230,807 307,544 462,567 50%

Total Assets 2,604,768 3,061,018 3,099,858 3,855,723 3,856,535 4,863,116 6,016,811 7,969,740 9,736,407 10,255,697 5%

Fixed Assets 2,379,785 2,740,264 2,835,397 3,433,429 3,637,919 4,011,634 5,482,686 7,699,841 9,279,994 9,431,696 2%

Total Liabilities 1,097,425 1,736,641 1,705,366 2,395,792 2,364,716 3,304,454 4,295,690 6,159,736 7,754,162 7,870,033 1%

Stockholder’s Equity 1,507,343 1,324,378 1,394,492 1,459,931 1,491,819 1,558,636 1,721,048 1,809,913 1,982,098 2,385,547 20%

Total Liabilities and Equity 2,604,768 3,061,018 3,099,858 3,855,723 3,856,535 4,863,116 6,016,811 7,969,740 9,736,407 10,255,697 5%

Operating Income to Total Revenues 49.27% 34.41% 33.97% 33.71% 27.39% 22.83% 29.29% 31.72% 33.98% 35.69% 5%

Operating Income to Stockholder’s Equity 24.03% 17.70% 18.13% 19.70% 17.05% 15.69% 22.91% 28.59% 32.98% 34.35% 4%

Operating Income to Total Asset 13.90% 7.66% 8.16% 7.46% 6.59% 5.03% 6.55% 6.49% 6.71% 7.99% 19%

Net Profit Margin 36.98% 24.33% 20.65% 17.48% 16.99% 13.60% 18.59% 14.15% 15.99% 20.15% 26%

Return on Equity 18.03% 12.52% 11.02% 10.22% 10.57% 9.34% 14.54% 12.75% 15.52% 3.83% -75%

Return on Assets 10.44% 5.41% 4.96% 3.87% 4.09% 2.99% 4.16% 2.90% 3.16% 4.51% 43%

Current Ratio 90.42% 124.26% 131.52% 141.20% 82.80% 163.49% 61.94% 38.11% 32.76% 60.87% 86%

DER 72.81% 131.13% 122.29% 164.10% 158.51% 212.01% 249.60% 340.33% 391.21% 286% -27%

Total Liabilities to Total Asset 42.13% 56.73% 55.01% 62.14% 61.32% 67.95% 71.39% 77.29% 79.64% 76.74% -4%

Disajikan kembali/restated

PT Jasa Marga (Persero)

Page 5: Annual Report 2006

5laporan tahunan | annual report 2006

Note for 2004*Since 1 January, 2005 the Company has implemented SFAS 24 regarding “Employee Benefit” as a change in accounting policy which is applied restropectively (as disclosed in note 3) Note for 1998**Since 1 January, 1999 the Company implemented SFAS 46 regarding Income Tax Accounting.

DESCRIPTION 1997 1998** 1999 2000 2001 2002 2003 2004* 2005 2006 2006/2005

Total Revenues 735,064 681,221 744,313 853,216 928,492 1,070,653 1,346,233 1,631,554 1,923,860 2,296,143 19%

Toll Revenues 727,073 674,424 738,908 846,013 918,478 1,013,564 1,274,841 1,532,009 1,797,177 2,270,451 26%

Operating Expenses 372,916 446,791 491,462 565,579 674,164 826,169 951,932 1,114,091 1,270,186 1,476,690 16%

Earning Before Interest, Tax, Depreciation and Amortization

452,153 351,774 373,654 411,710 375,639 374,896 531,669 710,391 889,618 1,144,544 29%

Operating Income 362,148 234,430 252,850 287,637 254,328 244,483 394,301 517,463 653,673 819,454 25%

Other Income (Charges)-Net (18,178) (28,837) (50,194) (87,274) (45,383) (41,959) (65,914) (196,595) (456,002) (313,554) -31%

Profit Before Tax & Extraordinary Item 343,970 205,594 202,656 200,363 208,945 202,524 328,387 320,868 177,091 505,899 186%

Income Tax Expenses (72,153) (39,842) (48,946) (51,182) (51,230) (56,862) (100,802) (99,350) (67,044) (43,323) -35%

Net Income Before Extraordinary Item 271,816 165,752 153,711 149,181 157,715 145,662 227,585 221,518 116,221 462,576 298%

Extraordinary Item - Net 0 0 0 0 0 0 22,725 9,338 176,970 --

Net Income Before Minority Interest 271,816 165,752 153,711 149,181 157,715 145,662 250,310 230,856 307,598 462,576 50%

Minority Interest 0 0 0 0 0 (27) (46) (49) (55) (9) -84%

Net Income 271,816 165,752 153,711 149,181 157,716 145,636 250,264 230,807 307,544 462,567 50%

Total Assets 2,604,768 3,061,018 3,099,858 3,855,723 3,856,535 4,863,116 6,016,811 7,969,740 9,736,407 10,255,697 5%

Fixed Assets 2,379,785 2,740,264 2,835,397 3,433,429 3,637,919 4,011,634 5,482,686 7,699,841 9,279,994 9,431,696 2%

Total Liabilities 1,097,425 1,736,641 1,705,366 2,395,792 2,364,716 3,304,454 4,295,690 6,159,736 7,754,162 7,870,033 1%

Stockholder’s Equity 1,507,343 1,324,378 1,394,492 1,459,931 1,491,819 1,558,636 1,721,048 1,809,913 1,982,098 2,385,547 20%

Total Liabilities and Equity 2,604,768 3,061,018 3,099,858 3,855,723 3,856,535 4,863,116 6,016,811 7,969,740 9,736,407 10,255,697 5%

Operating Income to Total Revenues 49.27% 34.41% 33.97% 33.71% 27.39% 22.83% 29.29% 31.72% 33.98% 35.69% 5%

Operating Income to Stockholder’s Equity 24.03% 17.70% 18.13% 19.70% 17.05% 15.69% 22.91% 28.59% 32.98% 34.35% 4%

Operating Income to Total Asset 13.90% 7.66% 8.16% 7.46% 6.59% 5.03% 6.55% 6.49% 6.71% 7.99% 19%

Net Profit Margin 36.98% 24.33% 20.65% 17.48% 16.99% 13.60% 18.59% 14.15% 15.99% 20.15% 26%

Return on Equity 18.03% 12.52% 11.02% 10.22% 10.57% 9.34% 14.54% 12.75% 15.52% 3.83% -75%

Return on Assets 10.44% 5.41% 4.96% 3.87% 4.09% 2.99% 4.16% 2.90% 3.16% 4.51% 43%

Current Ratio 90.42% 124.26% 131.52% 141.20% 82.80% 163.49% 61.94% 38.11% 32.76% 60.87% 86%

DER 72.81% 131.13% 122.29% 164.10% 158.51% 212.01% 249.60% 340.33% 391.21% 286% -27%

Total Liabilities to Total Asset 42.13% 56.73% 55.01% 62.14% 61.32% 67.95% 71.39% 77.29% 79.64% 76.74% -4%

Disajikan kembali/restated

PT Jasa Marga (Persero)

Page 6: Annual Report 2006

Financial PerformanceTotal AssetsThe Company’s assets in the course of 2006 increased by 5% or Rp 520 billion from Rp 9.7 trillion to Rp 10.2 trillion. There was a significant increase from other receivables i.e. from Rp 10.8 billion in 2005 to Rp 510.1 billion in 2006 and the Rp 499 billion increase was resulted from selling of shares. On 28 December 2006 the Company sold its investment of 271,186,000 shares in PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk and hence received the proceeds from its sales amounting to Rp 477,316,024,360 (full Rupiah amount) on 4 January 2007.

Current AssetsCurrent assets increased by 81% or Rp 367.5 billion. The increase was resulted from the selling of shares in PT CMNP Tbk.

Cash and Cash EquivalentsJasa Marga’s cash and cash equivalents at the end of 2006 decreased by 38% or Rp 156.9 billion, going down from Rp 417.3 billion to Rp 260.3 billion. The biggest portion of the cash was used in investment activities i.e. fixed assets-toll roads in the form of constructions of toll roads and bridges.

Cash and cash equivalents consist of cash in 15 local banks in the forms of time deposits and current accounts.

Liquidity

The improvement of the Company’s liquidity was shown by the increase of current ratio from 0.3 to 0.6. The increase was the result of the increase in current assets by 81% due to selling of shares in PT CMNP Tbk.

Non Current AssetsThere was an increase by Rp 652.8 billion on concession rights account (net of accumulated amortization) or by Rp 862.5 billion (before depreciation) i.e. the increase in roads and bridges account.

Fixed Assets-Constructions in ProgressFixed assets-constructions in progress increased by 19% or Rp 284.3 billion. This was resulted from the increase in constructions in progress-roads and bridges by Rp 395.8 billion.

Financial Structure

6 laporan tahunan | annual report 2006

Kinerja KeuanganTotal Asset Asset perusahaan selama tahun 2006 bertambah sebesar 5% atau sebesar Rp 520 milyar yaitu dari Rp 9,7 triliun menjadi Rp 10,2 trilyun. Ada kenaikan yang signifikan dari pos piutang lain-lain yaitu dari Rp 10,8 milyar di tahun 2005 menjadi Rp 510,1 milyar ditahun 2006 atau naik Rp 499 milyar yang disebabkan oleh hasil penjualan saham. Pada tanggal 28 Desember 2006 Perusahaan telah menjual sebagian penyertaan saham di PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk sejumlah 271.186.000 saham. Hasil penjualan saham bersih sebesar Rp 477.316.024.360 (Rupiah penuh) diterima oleh Perusahaan pada tanggal 4 Januari 2007.

Aktiva LancarAktiva Lancar naik sebesar 81% atau naik sebesar Rp 367,5 milyar. Kenaikan tersebut disebabkan oleh hasil penjualan penyertaan saham PT CMNP Tbk.

Kas dan Setara KasKas dan Setara Kas Jasa Marga pada akhir tahun 2006 mengalami penurunan sebesar 38% atau sebesar Rp 156,9 milyar, atau turun dari Rp 417,3 milyar menjadi Rp 260,3 milyar. Porsi terbesar penggunaan kas Jasa Marga terserap pada aktivitas investasi yaitu perolehan Aktiva Tetap Jalan Tol berupa konstruksi pembangunan jalan dan jembatan tol.

Kas dan setara kas Jasa Marga tersimpan di 15 Bank lokal dalam bentuk deposito dan giro.

Likuiditas

Likuiditas perusahaan membaik dimana current ratio meningkat dari 0,3 menjadi 0,6. Hal ini disebabkan naiknya aktiva lancar sebesar 81% karena adanya penjualan saham penyertaan di PT CMNP Tbk.

Aktiva Tidak LancarPada pos Hak Pengusahaan Jalan Tol terdapat penambahan nilai sebesar Rp 652,8 milyar (net setelah akumulasi penyusutan) atau sebesar Rp 862,5 milyar (sebelum penyusutan) berupa penambahan aktiva jalan dan jembatan.

Aktiva Tetap Dalam KonstruksiAktiva Tetap Dalam Konstruksi naik sebesar 19% atau naik Rp 284,3 milyar, hal ini disebabkan adanya penambahan Aktiva Tetap dalam Konstruksi berupa penambahan Aktiva Jalan dan Jembatan sebesar Rp 395,8 milyar.

Struktur Keuangan

2006milyar/billion

2005milyar/billion

2006/2005 (%)

Current Ratio 0.6 0.3 86%

Working Capital -529.5 -937.4 77%

2006milyar/billion

2005milyar/billion

2006/2005 (%)

Current Ratio 0.6 0.3 86%

Working Capital -529.5 -937.4 77%

2006 2005 2006/2005 (%)

Hutang Jangka Panjang/EkuitasLong Term Debt/Equity

329.9% 391.2% -18.5%

Hutang Jangka Panjang/AssetsLong Term Debt/Assets

76.7% 79.6% -3.7%

Debt : Equity 76 : 24 80 : 20

2006 2005 2006/2005 (%)

Hutang Jangka Panjang/EkuitasLong Term Debt/Equity

329.9% 391.2% -18.5%

Hutang Jangka Panjang/AssetsLong Term Debt/Assets

76.7% 79.6% -3.7%

Debt : Equity 76 : 24 80 : 20

Kinerja Perusahaan The Performance of the Company

PT Jasa Marga (Persero)

Page 7: Annual Report 2006

Liabilities Jasa Marga relies on two funding sources for its investment: the bank and bond issuance. The two sources of fund, on which the Company has relied for a very long time, are well maintained by Jasa Marga. Jasa Marga is one of the companies in Indonesia that pioneered the use of capital market fund through bond instruments and the bond issues were always oversubscribed. This proves investors’ trust in the Company’s performance. Until 2006, Jasa Marga has issued 23 bonds and the last was the Q series at the par value of Rp 1 trillion. This brings the total bond outstanding until the end of 2006 amounted to Rp 3.7 trillion, showing an increase by Rp 1.26 trillion compared with that of 2005 reaching Rp 2.4 trillion. Apart from the Q series, in the same year the Company also issued Bond JORR II at the par value of Rp 261 billion to finance JORR S Section.

On the whole, there was a slight increase in Jasa Marga’s liabilities by only 1% or Rp 115.8 billion from Rp 7.7 trillion to Rp 7.8 trillion. The increase derived from the increase in short-term debt from bank by Rp 303.2 billion and the increase in bond payables-Bond Q Series from Rp 3.50 trillion to Rp 2.50 trillion was used for the payment of long-term debt from bank.

Loan ExpensesIn 2006, Jasa Marga issued Bond Q series with interest rate of 13.5% and ten years maturity; and Bond JORR II series with interest rates of 11.5%, 12.5% and 13.5% for the first five years, 15.25% and 15.5% for the sixth year onward.

Meanwhile, loan interest rate from banks for investment loan is 12.5%-17.5%, while for working capital loan is 12.5%-14%.

Financial CovenantHaving issued Bonds M, N, O, P, Q, JORR I and JORR II series, based on the trusty agreements, Jasa Marga is required to maintain its financial ratios until the bonds are mature. The Company’s Debt Equity Ratio (DER) is not allowed to exceed 5 times in 2006; 4 times and 5 times in 2007 and 2008; 3 times and 5 times in the following years. Interest Coverage Ratio (ICR) is to reach 1.25 times in 2006; 1.25 times and 1.75 times in 2007 and 2008; and minimum of 1.25 times and 2 times in the following years.

The Company issued Bond Q series with the par value of Rp 1 trillion, fixed interest rate of 13.5% p.a. and ten years of maturity; and Bond JORR II (S Section) with fixed interest rate.

Bond Covenant

Toll Revenues The Company’s toll revenues in the course of 2006 increased by 26% or Rp 473.2 billion. The increase was resulted from the increase in toll rates of the following toll roads:

Liabilities Dua sumber pendanaan investasi perusahaan adalah dari sumber perbankan dan dari masyarakat berupa obligasi. Dua sumber tersebut merupakan sumber pembiayaan yang telah lama mempunyai perjalanan sejarah yang cukup lama dan terpelihara baik oleh Jasa Marga. Jasa Marga merupakan salah satu pelopor perusahaan di Indonesia yang memanfaatkan dana pasar modal melalui instrumen obligasi. Obligasi Jasa Marga selalu mengalami oversubscribe dalam penjualannya yang mencerminkan bukti kepercayaan investor terhadap Jasa Marga. Sampai dengan tahun 2006 Jasa Marga telah melakukan emisi sebanyak 23 kali dan yang terakhir adalah seri Q sebesar Rp 1 trilyun. Sehingga total outstanding obligasi Jasa Marga hingga akhir tahun 2006 adalah sebesar Rp 3,7 trilyun naik 1,26 trilyun dari outstanding tahun 2005 yang mencapai Rp 2,4 trilyun. Selain seri Q, pada tahun 2006 Perusahaan juga mengeluarkan obligasi korporasi untuk JORR II yaitu JORR seksi S dimana sebagian pembayarannya dilakukan dengan mengeluarkan obligasi sebesar Rp 261 milyar.

Secara keseluruhan jumlah kewajiban Jasa Marga hanya naik 1% yaitu sebesar Rp 115,8 milyar yaitu dari Rp 7,7 trilyun menjadi Rp 7,8 trilyun, Kenaikan tersebut antara lain disebabkan adanya penambahan hutang jangka pendek dari Bank sebesar Rp 303,2 milyar disatu sisi dan penambahan hutang dari obligasi seri Q yang digunakan untuk melunasi sebagian hutang jangka panjang dari pihak Bank yaitu dari Rp 3,50 trilyun menjadi Rp 2,50 trilyun disisi yang lain.

Biaya PinjamanPada tahun 2006, Jasa Marga menerbitkan Obligasi seri Q dengan tingkat kupon 13,5%, tenor 10 tahun, dan Obligasi JORR II dengan tingkat kupon 11,5% dan 13,5% pada 5 tahun pertama, 15,25% dan 15,5% pada tahun ke-6 dan seterusnya.

Bunga pinjaman untuk kredit investasi dari perbankan 12,5%-17,5%, sedangkan untuk kredit modal kerja 12,5%-14%.

Financial CovenantSebagai emiten Obligasi seri M, N, O, P, Q, JORR I dan JORR II Jasa Marga terikat kepada ketentuan dalam perjanjian Perwaliamanatan untuk memelihara rasio-rasio keuangan sepanjang umur obligasi tersebut. Rasio-rasio tersebut adalah Debt Equity Ratio (DER) yang tidak boleh melebihi 5 kali pada tahun 2006, tidak boleh melebihi 4 kali dan 5 kali pada tahun 2007 dan 2008, dan tidak boleh melebihi 3 kali dan 5 kali untuk tahun selanjutnya. Rasio yang lain adalah Interest Coverage Ratio (ICR) yang minimal harus mencapai 1,25 kali pada tahun 2006, 1,25 kali dan 1,75 kali pada tahun 2007 dan 2008 serta minimal 1,25 kali dan 2 kali untuk tahun selanjutnya.

Perusahaan menerbitkan Obligasi seri Q sebesar Rp 1 trilyun dengan kupon fixed sebesar 13,5% per tahun dalam kurun 10 tahun dan Obligasi JORR II (Seksi S) dengan bunga fixed.

Bond Covenant

Pendapatan TolPendapatan tol selama tahun 2006 naik 26% atau naik Rp 473,2 milyar. Kenaikan tersebut antara lain disebabkan antara lain adanya kenaikan tarif pada ruas-ruas:

2006 2005 2006/2005 (%)

DER = Debt/Equity 2.86 3.91 -27%

ICR = EBITDA/Interest Payment 1.47 1.97 -25%

2006 2005 2006/2005 (%)

DER = Debt/Equity 2.86 3.91 -27%

ICR = EBITDA/Interest Payment 1.47 1.97 -25%

7laporan tahunan | annual report 2006

Kinerja KeuanganTotal Asset Asset perusahaan selama tahun 2006 bertambah sebesar 5% atau sebesar Rp 520 milyar yaitu dari Rp 9,7 triliun menjadi Rp 10,2 trilyun. Ada kenaikan yang signifikan dari pos piutang lain-lain yaitu dari Rp 10,8 milyar di tahun 2005 menjadi Rp 510,1 milyar ditahun 2006 atau naik Rp 499 milyar yang disebabkan oleh hasil penjualan saham. Pada tanggal 28 Desember 2006 Perusahaan telah menjual sebagian penyertaan saham di PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk sejumlah 271.186.000 saham. Hasil penjualan saham bersih sebesar Rp 477.316.024.360 (Rupiah penuh) diterima oleh Perusahaan pada tanggal 4 Januari 2007.

Aktiva LancarAktiva Lancar naik sebesar 81% atau naik sebesar Rp 367,5 milyar. Kenaikan tersebut disebabkan oleh hasil penjualan penyertaan saham PT CMNP Tbk.

Kas dan Setara KasKas dan Setara Kas Jasa Marga pada akhir tahun 2006 mengalami penurunan sebesar 38% atau sebesar Rp 156,9 milyar, atau turun dari Rp 417,3 milyar menjadi Rp 260,3 milyar. Porsi terbesar penggunaan kas Jasa Marga terserap pada aktivitas investasi yaitu perolehan Aktiva Tetap Jalan Tol berupa konstruksi pembangunan jalan dan jembatan tol.

Kas dan setara kas Jasa Marga tersimpan di 15 Bank lokal dalam bentuk deposito dan giro.

Likuiditas

Likuiditas perusahaan membaik dimana current ratio meningkat dari 0,3 menjadi 0,6. Hal ini disebabkan naiknya aktiva lancar sebesar 81% karena adanya penjualan saham penyertaan di PT CMNP Tbk.

Aktiva Tidak LancarPada pos Hak Pengusahaan Jalan Tol terdapat penambahan nilai sebesar Rp 652,8 milyar (net setelah akumulasi penyusutan) atau sebesar Rp 862,5 milyar (sebelum penyusutan) berupa penambahan aktiva jalan dan jembatan.

Aktiva Tetap Dalam KonstruksiAktiva Tetap Dalam Konstruksi naik sebesar 19% atau naik Rp 284,3 milyar, hal ini disebabkan adanya penambahan Aktiva Tetap dalam Konstruksi berupa penambahan Aktiva Jalan dan Jembatan sebesar Rp 395,8 milyar.

Struktur Keuangan

2006milyar/billion

2005milyar/billion

2006/2005 (%)

Current Ratio 0.6 0.3 86%

Working Capital -529.5 -937.4 77%

2006milyar/billion

2005milyar/billion

2006/2005 (%)

Current Ratio 0.6 0.3 86%

Working Capital -529.5 -937.4 77%

2006 2005 2006/2005 (%)

Hutang Jangka Panjang/EkuitasLong Term Debt/Equity

329.9% 391.2% -18.5%

Hutang Jangka Panjang/AssetsLong Term Debt/Assets

76.7% 79.6% -3.7%

Debt : Equity 76 : 24 80 : 20

2006 2005 2006/2005 (%)

Hutang Jangka Panjang/EkuitasLong Term Debt/Equity

329.9% 391.2% -18.5%

Hutang Jangka Panjang/AssetsLong Term Debt/Assets

76.7% 79.6% -3.7%

Debt : Equity 76 : 24 80 : 20

PT Jasa Marga (Persero)

Page 8: Annual Report 2006

• Jakarta-Cikampek • Prof. Dr. Ir. Sedyatmo (ruas bandara) • JORR seksi W2S-E1 (Pondok Pinang-Kp.Rambutan)

Pengoperasian secara komersial ruas Jatiwarna-Jatiasih dan tercapainya pendapatan tol pada beberapa cabang sesuai dengan target yang ditetapkan.

Volume Lalu LintasSementara itu dilihat dari volume lalu lintas mengalami penurunan sebesar 7,6 juta kendaraan yaitu hanya sebesar 829,3 juta kendaraan dari target sebesar 836,9 juta kendaraan yang disebabkan antara lain oleh dampak kenaikan BBM pada bulan Oktober 2005, penutupan ruas Cipularang akibat amblasnya badan jalan, buka tutup ruas Porong-Gempol akibat semburan lumpur Lapindo, belum terselesaikannya ruas Jatiasih-Cikunir akibat kendala pembebasan lahan dan penutupan beberapa ruas akibat demo masyarakat dan buruh seperti ruas dalam kota dan ruas Jakarta-Serpong.

Laba UsahaPeningkatan pendapatan tol diimbangi pula dengan peningkatan laba usaha perusahaan sebesar 25%, yaitu dari Rp 653,6 milyar menjadi Rp 819,4 milyar hal ini disebabkan oleh kenaikan beban usaha yang hanya naik sebesar 16%. Beban usaha yang naik cukup signifikan adalah beban pemeliharaan jalan tol sebesar Rp 122 milyar. Hal ini mengindikasikan komitmen perusahaan untuk memberikan pelayanan bagi pengguna jalan dalam bentuk pemeliharaan jalan tol.

Beban FinansialBeban bunga pada tahun 2006 naik cukup besar yaitu sebesar Rp 279,9 milyar (naik sebesar 63%), hal ini disebabkan oleh naiknya jumlah pinjaman baik dari obligasi maupun dari Bank. Jasa Marga melakukan emisi obligasi yang ke-23 yaitu seri Q sebesar Rp 1 trilyun yang dipergunakan untuk melakukan refinancing pelunasan hutang-hutang dari pihak perbankan yang berpartisipasi dalam proyek Cipularang. Refinancing dilakukan dengan pertimbangan ada penghematan beban bunga yang harus dibayar mengingat obligasi yang diterbitkan mempunyai kupon bunga yang lebih rendah dari suku bunga pinjaman dan tenor yang lebih panjang (10 tahun).

Laba BersihLaba bersih perusahaan mengalami peningkatan sebesar 50% atau sebesar Rp 154,9 milyar yaitu dari Rp 307,5 milyar di tahun 2005 menjadi Rp 462,5 milyar di tahun 2006. Kenaikan yang signifikan ini antara lain disebabkan adanya penambahan pada pos lainnya bersih sebesar Rp 403 milyar yang disebabkan oleh keuntungan penjualan saham sebesar Rp 388,8 milyar.

Tingkat Pengembalian

EkuitasEkuitas Jasa Marga meningkat sebesar 20% atau sebesar Rp 403,4 milyar yaitu dari Rp 1,98 trilyun di tahun 2005 menjadi Rp 2,38 trilyun di tahun 2006. Peningkatan tersebut disebabkan meningkatnya saldo laba sebesar 41%, dari Rp 979,5 milyar menjadi Rp 1,38 trilyun. Peningkatan saldo laba tersebut antara lain disebabkan oleh adanya peningkatan pendapatan.

2006 2005 2006/2005 (%)

Return on Asset 4.51% 3.16% 43%

Return on Equity 3.83% 15.52% -75%

Return on Invested Capital 4.58% 3.16% 45%

2006 2005 2006/2005 (%)

Return on Asset 4.51% 3.16% 43%

Return on Equity 3.83% 15.52% -75%

Return on Invested Capital 4.58% 3.16% 45%

• Jakarta-Cikampek• Prof. Dr. Ir. Sedyatmo (airport section)• JORR section W2S-E1 (Pondok Pinang-Kp.Rambutan)

The operation of Jatiwarna-Jatiasih section commercially and the achievement of several branches in meeting their toll revenue targets also contributed to the increase in toll revenues.

Traffic VolumeThere was a decrease in traffic volume by 7.6 million vehicles. The company served only 829.3 million vehicles from the 836.9 million vehicles targeted and this was caused by, among others, the increase of fuel price in October 2005, the temporary closing of Cipularang section due to sliding, the opening-closing of Porong-Gempol section due to Lapindo mud, the delay in the completion of Jatiasih-Cikunir section due to land acquisition problem and the closing of several sections–e.g. intra urban and Jakarta-Serpong–due to people’s demonstrations.

Operating IncomeThe augment of toll revenues was accompanied by the increase in operating income of the Company by 25%, from Rp 653.6 billion to Rp 819.4 billion resulted from the slight increase in operating expenses by 16%. A quite significant increase in operating expenses was in toll road maintenance expenses amounting to Rp 122 billion. This indicates that the Company is committed to giving the best service to toll road users by performing toll road maintenance.

Financial ExpensesIn 2006, interest expenses increased considerably by Rp 279.9 billion or 63% which was caused by the increase in loans both bonds and banks. Jasa Marga issued its 23rd bonds i.e. the Q series of Rp 1 trillion which have been used for refinancing the payment of loans from banks that participated in the construction of Cipularang project. Refinancing was carried out in view of the fact that the Company would save on the payment of interest expenses because the bond issued has lower interest rate than loan interest rate and has longer maturity (ten years).

Net IncomeThe Company succeeded in increasing its net income by 50% or Rp 154.9 billion from Rp 307.5 billion in 2005 to Rp 462.5 billion in 2006. The significant increase, among others, was the result of the increase in others-net account by Rp 403 billion which was resulted from the profit of selling shares amounting to Rp 388.8 billion.

Rate of Returns

Shareholders’ EquityThere was an increase in Jasa Marga’s shareholders’ equity by 20% which is the same as Rp 403.4 billion, from Rp 1.98 trillion in 2005 to Rp 2.38 trillion in 2006. The increase was the result of income balance increase by 41%, from Rp 979.5 billion to Rp 1.38 trillion due to the increase in the company’s income.

8 laporan tahunan | annual report 2006

PT Jasa Marga (Persero)

Page 9: Annual Report 2006

Arus KasArus Kas dari Aktivitas OperasiArus kas dari aktivitas operasi Jasa Marga pada tahun 2006 mencapai Rp 297 milyar. Kondisi tersebut naik 14% dari tahun 2005 atau bertambah sebesar Rp 35,3 milyar. Terdapat peningkatan sebesar Rp 473 milyar dari pendapatan tol. Sebagian besar kas dari aktivitas operasi terserap untuk pembayaran bunga pinjaman sebesar Rp 657 milyar. Pembayaran bunga pinjaman naik sebesar 12% dikarenakan pembayaran pinjaman-pinjaman Bank dari pendanaan, proyek Cipularang, penambahan hutang jangka pendek dari Bank dan penambahan pinjaman obligasi baik seri Q maupun JORR II (Seksi S).

Pembayaran kepada pemasok dan pihak ketiga juga meningkat sebesar 36% atau Rp 136 milyar seiring dengan meningkatnya aktivitas konstruksi dan operasi serta penyelesaian proyek JORR dan Cipularang.

Pembayaran kepada karyawan meningkat sebesar Rp 79 milyar atau naik 18% karena adanya kenaikan gaji berkala Direksi dan Komisaris seiring dengan meningkatnya pendapatan perusahaan.

Penghasilan total seluruh Direksi pada tahun 2005 adalah Rp 170.829.098 per bulan sedangkan pada tahun 2006 adalah Rp 186.726.375 per bulan.

Arus Kas yang Digunakan dalam Aktivitas InvestasiKas Jasa Marga yang digunakan dalam aktivitas investasi menurun dari Rp 2,2 trilyun menjadi Rp 491,2 milyar. Penurunan tersebut karena telah selesainya proyek Cipularang. Aktivitas investasi pada tahun 2006 masih banyak terserap oleh aktivitas konstruksi yaitu penyelesaian proyek Cipularang dan JORR.

Arus Kas yang Digunakan dalam Aktivitas PendanaanKas bersih yang diperoleh Jasa Marga dalam aktivitas pendanaan pada akhir tahun 2006 mencapai Rp 41 milyar. Di sisi penambahan hutang, terdapat penerimaan hutang bank sebesar Rp 684 milyar yang bersifat jangka pendek (kredit modal kerja) dan penerbitan obligasi sebesar Rp 1 trilyun. Di sisi pelunasan, Jasa Marga melakukan pelunasan hutang bank yang berpartisipasi dalam proyek Cipularang sebesar Rp 1,2 trilyun yang dananya berasal dari penerbitan Obligasi seri Q.

Cash Flows Cash Flows from Operating ActivitiesIn 2006, cash flows from operating activities reached Rp 297 billion. Compared with that of 2005, this figure shows an increase by 14% or the same as Rp 35.3 billion. There was an increase by Rp 473 billion from toll revenues. The majority of cash flows provided from operating activities was used for payments for interest expenses amounting to Rp 657 billion which increased by 12% as a result of the payment of bank loans used to finance Cipularang project, increase of short-term bank loans and increase of bonds payable both Q and JORR II (S Section) series.

Payments to vendors and third parties also increased by 36% or Rp 136 billion due to the increase in construction and operating activities as well as the completion of JORR and Cipularang projects.

Payments to employees increased by Rp 79 billion or 18% due to the periodic increase of Directors’ and Commissioners’ salaries as the company’s income also increased.

The total earnings of all Directors were Rp 170,829,098 monthly and Rp 186,726,375 monthly in 2005 and 2006 respectively.

Cash Flows Used in Investment ActivitiesThere was a decrease in Jasa Marga’s cash used in investment activities from Rp 2.2 trillion to Rp 491.2 billion. This was caused by the completion of Cipularang project. Investment activities during 2006 were mostly dominated by the construction activities covering the completion of Cipularang and JORR projects.

Cash Flows Used in Financing ActivitiesNet cash from financing activities at the end of 2006 reached Rp 41 billion. On the side of proceeds from loan, there were proceeds from short-term bank loan amounting to Rp 684 billion (working capital loan) and Rp 1 trillion bond issuance. On the side of payment, Jasa Marga made the payments of loan from banks participating in Cipularang project amounting to Rp 1.2 trillion deriving from the issuance of Bond Q series.

9laporan tahunan | annual report 2006

PT Jasa Marga (Persero)

Page 10: Annual Report 2006

Nama Obligasi Bond

TahunIssuance Year

Nilai Nominal (Rp juta)Par Value (Rp million)

Jatuh TempoMaturity Date

Jasa Marga VIII Seri M / M Series 2000 Rp 150,000 27 March 2008

Jasa Marga IX Seri N / N Series 2002 Rp 400,000 12 April 2007

Jasa Marga X Seri O / O Series 2002 Rp 650,000 4 December 2010

Jasa Marga XI Seri P / P Series 2003 Rp 1,000,000 10 October 2013

Jasa Marga JORR I 2003 Rp 274,260.5 19 November 2013

Jasa Marga XII Seri Q / Q Series 2006 Rp 1,000,000 30 June 2016

Jasa Marga JORR II Tranche A 2006 Rp 78,300 2 January 2016

Jasa Marga JORR II Tranche B 2006 Rp 78,300 2 January 2018

Jasa Marga JORR II Tranche C 2006 Rp 104,400 2 January 2021

Jumlah Total

Rp 3,735,260.5

Semua obligasi tersebut masing-masing mendapat rating idA+ dari Pefindo.All bonds received the rating of idA+ from Pefindo (Credit Rating Indonesia).

The Issuance of Bonds in 20061. The issuance of Jasa Marga Bond XII - Q Series Year 2006

at nominal value of Rp 1,000,000,000,000 with fixed interest rate of 13.5% per annum

2. The issuance of Bond JORR II Year 2006 at nominal value of Rp 261,000,000,000 with fixed interest rate divided in 3 tranches, as follows:- Tranche A Interest rate of 11.5% effective from 5 January 2006 until

2 January 2011 Interest rate of 15.25% effective from 1 July 2011 until

2 January 2016- Tranche B Interest rate of 12.5% effective from 5 January 2006 until

2 January 2011 Interest rate of 15.25% effective from 1 July 2011 until

2 January 2018- Tranche C Interest rate of 13.5% effective from 5 January 2006 until

2 January 2011 Interest rate of 15.25% effective from 1 July 2011 until

2 January 2021

Penerbitan dan Pencatatan Obligasi Tahun 20061. Penerbitan Obligasi Jasa Marga XII Seri Q Tahun 2006 dengan

jumlah pokok Rp 1.000.000.000.000,- dengan tingkat bunga tetap sebesar 13,5% per tahun.

2. Penerbitan Obligasi JORR II Tahun 2006 dengan jumlah pokok Rp 261.000.000.000,- dengan tingkat bunga tetap yang dibagi kedalam 3 tranche, yaitu:- Tranche A Bunga sebesar 11,5% berlaku sejak tanggal 5 Januari 2006

s.d. 2 Januari 2011 Bunga sebesar 15,25% berlaku sejak tanggal 1 Juli 2011

s.d. 2 Januari 2016- Tranche B Bunga sebesar 12,5% berlaku sejak tanggal 5 Januari 2006

s.d. 2 Januari 2011 Bunga sebesar 15,25% berlaku sejak tanggal 1 Juli 2011

s.d. 2 Januari 2018- Tranche C Bunga sebesar 13,5% berlaku sejak tanggal 5 Januari 2006

s.d. 2 Januari 2011 Bunga sebesar 15,25% berlaku sejak tanggal 1 Juli 2011

s.d. 2 Januari 2021

10 laporan tahunan | annual report 2006

PT Jasa Marga (Persero)

Interchange TomangTomang Interchange

Page 11: Annual Report 2006

KINERJA OPERASIONALTarget kinerja operasional jalan tol diukur dan dievaluasi dengan Key Performance Indicator (KPI). Adapun pencapaian tolok ukur utama, yaitu pelayanan kepada pemakai jalan, yang merupakan kinerja perusahaan dalam melayani pemakai jalan adalah sebagai berikut:

1. Kecepatan transaksi tercapai 100% yang berarti pelayanan di semua gardu lebih cepat dari target 8 detik per transaksi

2. Tingkat kecelakaan adalah 24,22 kecelakaan per 100 juta kendaraan km

3. Tingkat fatalitas adalah 1,68 kecelakaan berakibat korban meninggal per 100 juta kendaraan km

4. Ketidakrataan permukaan jalan rata-rata adalah 3,25 m/km5. Kekesatan permukaan jalan adalah 0,58 µm

Sedangkan kinerja lainnya yang juga merupakan tolok ukur pelayanan adalah sebagai berikut:

1. Waktu tempuh di jalan tol berdasarkan survey adalah sebagai berikut:- Jalantoldalamkotamencapai≥1,6kalikecepatantempuh

rata-rata jalan non tol- Jalan tol luar kota mencapai > 1,8 kali kecepatan tempuh

rata-rata jalan non tol

2. Pelayanan konstruksi jalan yang mencerminkan kualitas permukaan perkerasan dengan kondisi prima mencapai 96,93% dari total panjang jalan tol. Angka ini menunjukkan adanya peningkatan dari tahun lalu yang mencapai 85,57%.

OPERATIONAL PERFORMANCEThe achievement of operational performance target is measured and evaluated with Key Performance Indicator (KPI). The main indicators are the services to toll road user and following are the achievements of the main indicators, representing the performance of the Company in rendering its services to toll road users in the year under review:

1. Transaction speed was achieved 100% indicating that services at all toll booths were faster than the targeted time which is 8 seconds per transaction

2. Accident rate was 24.22 accidents per 100 million vehicles km3. Fatality rate was 1.68 accidents causing death per 100 million

vehicles km4. Roughness of road surface in average was 3.25 m/km5. Skid resistance of road surface was 0.58 µm

Other performances representing service are as follows:

1. Travel time on toll roads based on surveys:• Onurbantollroads,averagetraveltimewas≥1.6times

shorter compared to that on non-toll road• On rural toll roads, average travel time was > 1.8 times

shorter compared to that on non-toll road

2. Construction services are reflected by the prime condition of road pavement quality reaching 96.93% of the total length of toll road. This figure shows an increase from that of the previous year reaching 85.57%.

11laporan tahunan | annual report 2006

PT Jasa Marga (Persero)

Page 12: Annual Report 2006

12 laporan tahunan | annual report 2006

Produktivitas Pegawai

Produktivitas pegawai dapat dilihat dari indikator:

1. Pendapatan tol per karyawan yang mencapai Rp 402,5 juta atau naik 28% dari angka tahun lalu

2. Volume lalu lintas per karyawan yang mencapai 147,04 juta kendaraan atau turun 4,9%. Penurunan volume lalu lintas antara lain disebabkan oleh dampak kenaikan BBM pada Oktober 2005, amblasnya badan tol Cipularang, lumpur lapindo, dan penutupan tol dalam kota akibat demo

Employees’ Productivity

The productivity of the employees is indicated as follows:

1. Toll Revenue per employee was Rp 402.5 million, increasing by 28% from that of the previous year

2. Traffic volume per employee reached 147.04 million vehicles, showing a decrease by 4.9%, which was the impact of the raise in fuel price in October 2005, the sliding of Cipularang toll Road, Lapindo mud, and the closing of certain toll road sections due to rallies

PT Jasa Marga (Persero)

Jalan Tol PurbaleunyiPurbaleunyi Toll Road

Simpang Susun DawuanDawuan Junction

Page 13: Annual Report 2006

INVESTMENT PERFORMANCE Having developed and operated toll road since 1978, Jasa Marga is the first toll operator in Indonesia. At present, Jasa Marga has operated toll roads of 460.5 km which is 77% of the country’s total toll roads of 597.9 km. With 29 years of experience in constructing, operating and maintaining toll road network, supported by qualified and experienced human resources, Jasa Marga is determined to keep its position as the market leader in toll road industry by operating the majority of toll roads in Indonesia and continuously operating more toll roads.

The change in Jasa Marga’s role from toll road authority and operator to become only operator/investor gives the opportunitiy to the Company to further develop toll roads that are financially profitable. The authorization function has been taken over by the Government i.e. the Toll Road Regulatory Board (Badan Pengatur Jalan Tol-BPJT) under the Department of Public Works.

The concession period of 13 toll roads operated by Jasa Marga was decided through the Decision of the Minister of Public Works on 8 June 2006 which gave the concession rights of the toll roads to Jasa Marga for the period of 40 years effective from 1 January 2005 until 31 December 2044, except for one short section of the Jakarta Outer Ring Road (JORR) Section S (± 15 km) where some legal matters have yet to be finalized. Jasa Marga got a temporary 15 years concession. The Toll Road Concession Agreement that serves as the legal foundation of toll road operation by Jasa Marga was signed on 7 July 2006.

The main focus in 2006 in the field of toll road development is completing JORR project and perfecting Cipularang project. On 29 July 2006 Jasa Marga conduct a trial on Jatiasih-Jatiwarna, a section of JORR toll road and operated it commercially with the toll rate based on the Decision of the Minister of Public Works No. 329/KPTS/M/2006 effective from 1 September 2006.

Jasa Marga has been appointed investor of three new projects of 122.9 km namely Bogor Ring Road, Semarang-Solo and Gempol-Pasuruan through the Decision Letter of the Minister of Public Works No. JL.01.03-Mn/555 dated 17 October 2005 and during 2006 Jasa Marga has been conducting the preparation in constructing those toll roads.

KINERJA INVESTASIJasa Marga merupakan operator jalan tol pertama di Indonesia yang membangun dan mengelola jalan tol sejak tahun 1978. Saat ini Jasa Marga telah mengoperasikan jalan tol sepanjang 460,5 km yang merupakan 77% dari total panjang jalan tol di Indonesia yang yang mencapai 597,9 km. Dengan pengalaman selama 29 tahun dalam membangun, mengelola dan memelihara jaringan ruas jalan tol, didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berpengalaman Jasa Marga bertekad tetap menjadi market leader dalam industri jalan tol di Indonesia dengan tolok ukur dapat mengoperasikan mayoritas jalan tol di Indonesia dan menambah panjang jalan tol secara berkelanjutan.

Perubahan peran Jasa Marga yang semula adalah sebagai otorisator dan sekaligus operator menjadi hanya operator/investor memudahkan Jasa Marga untuk lebih mengembangkan ruas-ruas jalan tol yang secara finansial menguntungkan bagi Jasa Marga. Fungsi otorisator dilaksanakan oleh pemerintah melalui Departemen PU yaitu Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).

Masa konsesi 13 ruas jalan tol yang dioperasikan Jasa Marga ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pekerjaan Umum tanggal 8 Juni 2006 tentang penetapan pemberian konsesi terhadap ruas jalan tol yang diusahakan Jasa Marga selama 40 tahun yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2005 sampai dengan 31 Desember 2044, kecuali untuk ruas JORR Seksi S (sepanjang ± 15 km) dimana masih terdapat masalah hukum yang perlu diselesaikan. Untuk ruas ini Jasa Marga memperoleh konsesi sementara selama 15 tahun. Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) sebagai landasan aspek legal pengelolaan operasional oleh Jasa Marga ditandatangani pada tanggal 7 Juli 2006.

Fokus utama tahun 2006 dibidang pengembangan jalan tol adalah penyelesaian proyek JORR dan penyempurnaan proyek Cipularang. Pada tanggal 29 Juli 2006 Jasa Marga mengadakan uji coba ruas Jatiasih-Jatiwarna sebagai bagian dari ruas JORR dan selanjutnya dioperasikannya ruas tersebut secara komersial dengan pengenaan tarif melalui keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 329/KPTS/M/2006 terhitung tanggal 1 September 2006.

Jasa Marga telah ditunjuk sebagai investor tiga ruas baru sepanjang 122,9 km yaitu Bogor Ring Road, Semarang-Solo dan Gempol-Pasuruan melalui surat Menteri PU No. JL.01.03-Mn/555 tanggal

13laporan tahunan | annual report 2006

PT Jasa Marga (Persero)

Page 14: Annual Report 2006

17 Oktober 2005, selama tahun 2006 Jasa Marga melakukan persiapan-persiapan dalam pembangunan ruas-ruas tersebut.

Jalan tol Bogor Ring Road seksi I Ruas Sentul Selatan-Kedung Halang sepanjang 3,8 km ditargetkan dapat dioperasikan pada tahun 2008 sedangkan jalan tol Gempol-Pasuruan dan Semarang-Solo ditargetkan dapat dioperasikan pada tahun 2009.

Progres investasi 3 ruas baru tersebut adalah sebagai berikut:

Bogor Ring Road toll road Section I–the 3.8 km Sentul Selatan-Kedung Halang–is scheduled to operate in 2008, while Gempol-Pasuruan and Semarang-Solo toll roads are scheduled to operate in 2009.

Following is the investment progress of the three projects:

• PPJT telah ditandatangani tanggal 29 Mei 2006 dengan masa konsesi 45 tahun

• ROW Plan telah disetujui Menteri Pekerjaan Umum tanggal 29 Mei 2006

• Rencana Teknik Akhir telah disetujui Menteri Pekerjaan Umum pada awal Agustus 2006

• Jasa Marga telah menyerahkan Jaminan Pelaksanaan (1%) dan menyetor dana awal pengadaan lahan tanggal 9 Juni 2006 sebesar Rp 4 milyar

• Gubernur Jawa Barat dan Menteri Negara BUMN telah menyetujui porsi penyertaan PT Jasa Sarana dalam pengusahaan jalan tol Bogor Ring Road sebesar 45%

• Dirjen Bina Marga telah memohon pelaksanaan pengadaan lahan ke Gubernur Jawa Barat

• Perjanjian Kerjasama Pengusahaan antara Jasa Marga dan PT Jasa Sarana ditandatangani tanggal 3 Oktober 2006

• Toll Road Concession Agreement was signed on 29 May 2006 with concession period of 45 years

• ROW Plan was approved by the Minister of Public Works on 29 May 2006

• Final Engineering Design was approved by the Minister of Public Works on early August 2006

• Jasa Marga gave Bank Guarantee (1%) and paid initial fund for land acquisition on 9 June 2006 amounting to Rp 4 billion

• The Governor of West Java and the State Minister of State-Owned Enterprises approved the shares of 45% in PT Jasa Sarana for investment in Bogor Ring Road

• The Director General of Bina Marga requested the implementation of land acquisition to the Governor of West Java

• Concession agreement between Jasa Marga and PT Jasa Sarana was signed on 3 October 2006

Bogor Ring RoadNama ProyekName of Project

Progres InvestasiInvestmentProgress

Semarang-Solo

• ROW Plan (6 km) dari Semarang sudah disetujui Departemen Pekerjaan Umum

• ROW Plan sisanya sudah disampaikan ke BPJT

• FED sudah selesai• PPJT telah

ditandatangani tanggal 19 Desember 2006 dengan masa konsesi 45 tahun

• ROW Plan (6 km) from Semarang was approved by the Department of Public Works

• The remaining ROW Plan was submitted to Toll Road Regulatory Board

• FED was completed• Toll Road Concession

Agreement was signed on 19 December 2006 with concession period of 45 years

Gempol-Pasuruan

• PPJT telah ditandatangani tanggal 29 Mei 2006 dengan masa konsesi 45 tahun

• Jasa Marga telah menyerahkan Jaminan Pelaksanaan (1%) dan menyetor dana awal pengadaan lahan tanggal 9 Juni 2006 sebesar 11 milyar

• Menteri Negara BUMN telah menyetujui porsi penyertaan investasi BUMD pada pembangunan jalan tol Gempol-Pasuruan (Jasa Marga = 60%, PT Jatim Marga Utama = 20% dan Perusda Pasuruan = 20%)

• Persetujuan gambar ROW Plan telah disetujui oleh BPJT tanggal 31 Agustus 2006

• Surat permohonan untuk memulai kegiatan pengadaan lahan ruas jalan Gempol-Pasuruan oleh Dirjen Bina Marga kepada Gubernur Jawa Timur tanggal 22 September 2006

• Pada tanggal 30 Oktober 2006 telah ditandatangani Perjanjian Kerjasama Pengusahaan antara Jasa Marga, PT Jatim Marga Utama dan Perusda Kabupaten Pasuruan dengan porsi saham masing-masing 60%, 20% dan 20%

• Toll Road Concession Agreement was signed on 29 May 2006 with the concession period of 45 years

• Jasa Marga gave Bank Guarantee (1%) and paid initial fund for land acquisition on 9 June 2006 amounting to Rp 11 billion

• The State Minister of State-Owned Enterprises approved the investment of Regional Government-Owned Enterprises in Gempol-Pasuruan toll road (Jasa Marga = 60%, PT Jatim Marga Utama = 20% and Perusda Pasuruan = 20%)

• ROW Plan was approved by Toll Road Regulatory Board on 31 August 2006

• The Director General of Bina Marga requested the Governor of East Java to proceed with land acquisition process through request letter on 22 September 2006

• The concession agreement was signed on 30 October 2006 by Jasa Marga, PT Jatim Marga Utama and Perusda of Pasuruan Regency with the shares of 60%, 20% and 20% respectively

14 laporan tahunan | annual report 2006

PT Jasa Marga (Persero)

Page 15: Annual Report 2006

Selain berfokus pada bidang pengembangan yang berdampak pada penambahan panjang jalan tol Jasa Marga juga melakukan investasi pada ruas tol yang telah beroperasi dalam bentuk pemeliharaan rutin dan penggantian, pemeliharaan periodik, dan peningkatan kapasitas jalan tol yang berdampak pada peningkatan pelayanan dan volume lalu lintas. Secara keseluruhan total realisasi investasi tahun 2006 mencapai Rp 514,89 milyar.

Untuk meningkatkan penerimaan pendapatan, Jasa Marga juga mendayagunakan aset-aset yang ada sebagai sumber penerimaan. Pada tahun 2006 beberapa pengembangan Tempat Istirahat bekerjasama dengan mitra telah dibuka dan dioperasikan yang antara lain terdapat pada jalan tol di:

- Cikampek Sta. 40 A, 57 A dan 42 B- Tangerang Sta. 14 B- Surabaya-Gempol Sta. 26 A

Apart from focusing on toll road development to add to the toll road operated by the company, Jasa Marga also made investments on operating toll road by conducting routine maintenance and replacement, periodic maintenance, and toll road capacity improvement having effects on the improvement of the services rendered and traffic volume. In general, the total investment realized in 2006 reached Rp 514.89 billion.

To augment its income, Jasa Marga also makes use of its assets as the source of income. In 2006 Jasa Marga carried out several developments of rest areas in cooperation with its business partners and several rest areas now open. They are located on the following toll roads:

- Cikampek Sta. 40 A, 57 A and 42 B- Tangerang Sta. 14 B- Surabaya-Gempol Sta. 26 A

15laporan tahunan | annual report 2006

PT Jasa Marga (Persero)

Tempat Istirahat Jalan Tol Jakarta-Cikampek Sta. 42BRest Area on Jakarta-Cikampek Toll Road Sta. 42B

Proyek Peningkatan Kapasitas Jalan Tol Tahun 2006 Betterment Projects for Increasing Toll Road Capacity in 2006

Status: December 2006

No ProyekProject

1. Penambahan lajur ruas Cibitung-Cikarang Sta. 28+675 - Sta. 31+400 pada jalan tol Jakarta-Cikampek Widening Cibitung-Cikarang Section Sta. 28+675 - Sta. 31+400 on Jakarta-Cikampek toll road

2. Pekerjaan penambahan lajur ruas Dupak-Waru Jalur B pada jalan tol Surabaya-Gempol Widening Dupak-Waru Section on Surabaya-Gempol toll road (one direction)

3. Penambahan lajur ruas Cibitung-Cikarang lajur A pada jalan tol Jakarta-CikampekWidening Cibitung-Cikarang Section on Jakarta-Cikampek toll road (one direction)

4. Penambahan lajur ruas Amplas-Tanjung MorawaWidening Amplas-Tanjung Morawa Section

Page 16: Annual Report 2006

16 laporan tahunan | annual report 2006

Peristiwa Penting 2006 Corporate Milestones 2006

PT Jasa Marga (Persero)

J a n u a r y

05 Januari 2006PenandatangananObligasiJORRIIuntukSeksiSRp261MilyardiGrahaSampurna,Jakarta.

ThesigningoftheRp261billionBondJORRIIforJORRSectionSatGrahaSampurna,Jakarta.

23-25 Januari 2006JasaMargamenerimakunjungantamudariJamunaBridge,penyelenggarajalantolBangladesh.

JasaMargawelcomeditsguestsfromJamunaBridge,Bangladeshtollroadoperator.

F e b r u a r y

01 Februari 2006PenandatanganankerjasamaantaraJasaMargadenganPertaminabertempatdiGedungPertaminadalamrangkapembangunanSPBUdiTempatIstirahatjalantolJakarta-Cikampekkm88A.

ThesigningofcooperationagreementbetweenJasaMargaandPertaminaatPertaminaBuilding.ThetwocompaniesagreetocooperateinbuildinggasstationatrestareaonJakarta-Cikampektollroadkm88A.

05 Februari 2006KunjunganPresidenRImeninjauSta.96+800jalantolCipularang.

ThePresidentoftheRepublicofIndonesiavisitedSta.96+800ofCipularangtollroad.

12 Februari 2006KunjunganMenteriPekerjaanUmumkejalantolCipularang.

TheMinisterofPublicWorksvisitedCipularangtollroad.

13-14 Februari 2006SemilokaGoodCorporateGovernance(GCG)EksekutifJasaMargauntuktingkatKepalaDivisi/Biro/Unit/Satuan/CabangdanPemimpinProyek,bertempatdiPersadaExecutiveClubHalim,Jakarta.

JasaMargaheldanExecutiveSemiloka(Seminar-Workshop)onGoodCorporateGovernance(GCG)forHeadsofDivision/Bureau/Unit/Team/BranchandProjectOfficersatPersadaExecutiveClub,HalimJakarta.

28 Februari 2006KenaikanTarifToljalantolJakarta-Cikampek,JalanTolProf.DR.Ir.Sedyatmo,danJORRSeksiW2S-E1berdasarkanSuratKeputusanMenteriPekerjaanUmumNo.165KPTS/M/2006tanggal28Februari2006.

TheincreaseoftollrateofJakartaCikampek,Prof.DR.Ir.Sedyatmo,andJORRSectionW2S-E1tollroadsbasedontheDecisionLetteroftheMinisterofPublicWorksNo.165KPTS/M/2006dated28February2006.

M a r c h

01 Maret 2006UpacaraHUTke-28JasaMargadiHalamanKantorPusatJasaMarga.

TheFlagCeremonycommemoratingJasaMarga28thanniversary.

06-10 Maret 2006 JasaMargamelaksanakanDiklatSARbekerjasamadenganBadanSARNasional(BASARNAS)diCikubangjalantolCipularang.

JasaMargaheldSARtrainingincooperationwithNationalSARAgency(BadanSARNasional-BASARNAS)atCikubang,Cipularangtollroad.

14 Maret 2006PergantianDewanDireksiJasaMargaberdasarkanSKMenteriNegaraBUMNNo.32/MBU/2006tanggal14Maret2006,menjadisebagaiberikut:1.DirekturUtama:Ir.FransS.Sunito2.DirekturKeuangan:Ir.Reynaldi

Hermansjah3.DirekturOperasi:Ir.SarwonoOetomo4.DirekturPengembangan&Niaga:

Ir.AbdulHadiHs.,MM.5.DirekturSumberDayaManusia:

Ir.AchmadPurwono,MBA.

BasedontheDecisionLetteroftheStateMinisterofState-OwnedEnterprisesNo.32/MBU/2006dated14March2006,theBoardofDirectorsofPTJasaMarga(Persero)areasfollows:1.PresidentDirector:Ir.FransS.Sunito2.FinanceDirector:Ir.Reynaldi

Hermansjah3.OperationDirector:Ir.Sarwono

Oetomo4.Development&CommerceDirector:

Ir.AbdulHadiHs.,MM.5.HumanResourcesDirector:Ir.Achmad

Purwono,MBA.

14 Maret 2006 PengangkatanDewanKomisarisbarusesuaiSKMenteriNegaraBUMNNo.33/MBU/2006tanggal14Maret2006,yaitu:Ir.SumaryantoWidayatin,MSCE;Mayjen(Purn.)Samsoedin;Prof.Dr.H.AkhmadSyakhroza.

SedangkanDrs.GembongPriyono,MSc.sebagaiKomisarisUtamadanDrs.SriMulyanto,MSc.sebagaiKomisarisyangdiangkatberdasarkanSKMenteriNegaraBUMNNo.165/M-MBU/2002tanggal28November2002.

Ir.SumaryantoWidayatin,MSCE.,Mayjen.(Purn.)SamsoedinandProf.Dr.H.AkhmadSyakhrozawereappointedCommissionersbasedontheDecisionLetteroftheStateMinisterofState-OwnedEnterprisesNo.33/MBU/23006dated14March2006.

ChairmanDrs.GembongPriyono,MSc.andCommissionerDrs.SriMulyanto,MSc.wereassignedbasedonDecisionLetteroftheStateMinisterofState-OwnedEnterprisesNo.165/M-MBU/2002dated28November2002.

17 Maret 2006PelantikanKomisarisdanDireksiJasaMargadanSerahTerimaJabatanDireksi,bertempatdiKantorMenteriNegaraBUMN.

TheinaugurationoftheBoardofDirectorsandtheBoardofCommissionersfollowedbyDirectors’officialhandoverattheStateMinistryofState-OwnedEnterpriseoffice.

Tempat Istirahat Jalan Tol Jakarta-Cikampek Sta. 19Rest Area on Jakarta-Cikampek Toll Road Sta. 19

Page 17: Annual Report 2006

17laporan tahunan | annual report 2006

PT Jasa Marga (Persero)

22-23 Maret 2006JasaMargamenerimaTamuKunjunganPersahabatan34orangkaryawanterbaik(kakitangancemerlang)dariPLUSExpresswaysBerhadMalaysia.

JasaMargawelcomed34employeesoftheyear(kakitangancemerlang)ofPLUSExpresswaysBerhadMalaysia.

28 Maret 2006KunjunganWakilPresidenRIJusufKallakeKantorPusatJasaMarga.

TheVicePresidentoftheRepublicofIndonesiavisitedtheHeadOfficeofJasaMarga.

29 Maret 2006SeminarBulanMutudalamrangkaHUTPTJasaMarga(Persero)ke28,bertempatdiGedungBKKBNJakartadenganMenteriNegaraBUMNsebagaiKeynoteSpeaker.

JasaMargaheldaseminaronQualitycelebratingits28thanniversaryatBKKBNBuilding,JakartawiththeStateMinisterofState-OwnedEnterprisesasthekeynotespeaker.

J u n e

01 Juni 2006PenawaranObligasiJasaMargaXIISeriQsebesarRp1TrilyundiBallroomHotelShangriLaJakarta.

TheofferingofJasaMargaBondXIIQSeriesofRp1trillionattheBallroomofShangriLaHotel,Jakarta.

J u l y

29 Juli 2006UjicobalalulintasGerbangJatiasihIIPTJalantolLingkarluarJakartapukul07:00WIB.

ThetrialatJatiasihIItollgateofPTJalantolLingkarluarJakartaat07:00am. 29 September 2006

PelantikanPejabatsetingkatKepalaBiro/DivisisesuaiStrukturOrganisasidalamSKDireksiNo.157/KPTS/2006tanggal29September2006.

TheinaugurationoftheappointedBureau/DivisionHeadsbasedonDirectors’DecisionLetterNo.157/KPTS/2006dated29September2006.

Se pte mb er

06 September 2006PelaksanaanPelatihanManajemenRisikodiPersadaExecutiveClubHalim,Jakarta.

JasaMargaheldaRiskManagementTrainingatthePersadaExecutiveClubHalim,Jakarta.

19-21 September 2006SebagaipersiapanmenujuIPOPerusahaanmengadakanPelatihanManajemenKeuanganUntukNonKeuanganyangdiikutiolehkaryawansetingkatKepalaBagiandariseluruhUnitKerjabaikPusatmaupunCabang.

JasaMargaheldtrainingonFinanceManagementfornonFinanceManagersofHeadandBranchoffices,asoneofitspreparationtowardIPO.

O c t o b e r

14 Oktober 2006 KunjunganDPRRIKomisiVkejalantolCipularangSta.92+600.

CommissionVoftheParliamentsvisitedCipularangtollroadSta.92+600.

N o v e m b e r

01-03 November 2006JasaMargaikutsertadalamPameranInfrastructureSummitdiJCCJakarta.

JasaMargaparticipatedintheExhibitionofInfrastructureSummitatJakartaConventionCenter,Jakarta.

23 November 2006 PenutupansebagianjalantolSurabaya-GempolseksiPorong-Gempol.

TheclosingofPorong-GempolSectionofSurabaya-Gempoltollroad.

29 November-01 Desember 2006BeautyContestCalonLembagaProfesi/PenunjangIPOsebagairangkaianProsesEvaluasiPengadaanLembaga/ProfesiPenunjangIPObertempatdiHotelDharmawangsaJakarta.

ThebeautycontestofsupportinginstitutionsforJasaMarga’sIPOTenderatDharmawangsaHotel,Jakarta.

21 Desember 2006 DiskusiAkhirTahundenganPersatuanWartawanPUtentang“PeranSwastadalamPembangunanJalanTol”diHotelSariPanPacificJakarta.

Year-enddiscussionwiththeAssociationofJournalistsoftheDepartmentofPublicWorkson“TheRoleofPrivatePartiesinTollRoadConstruction”atSariPanPacificHotel,Jakarta.

D e c e m b e r

31 Desember 2006 PemberianBingkisankepadaPemakaiJalanpadaMalamtahunbaru2007diGerbangTolCililitanolehMenteriNegaraBUMNdanDirekturUtamaJasaMarga.

TheStateMinisterofState-OwnedEnterprisesandthePresidentDirectorofJasaMargagavesouvenirstotollroadusersonNewYear’seveatCililitanTollGate.

23 November 2006 PemberianbantuanuntukkorbanledakanpipagasPorongolehDirekturUtama.

PresidentDirectorofJasaMargagaveassistancetothevictimsofPoronggasexplosion.

Tempat Istirahat Jalan Tol Jakarta-Cikampek Sta. 57Rest Area on Jakarta-Cikampek Toll Road Sta. 57

Page 18: Annual Report 2006

18 laporan tahunan | annual report 2006

Sebagai pertanggungjawaban Direksi kepada seluruh stakeholder Perusahaan, baik sebagai pemegang saham, kreditur di lingkungan lembaga-lembaga keuangan BUMN dan swasta, para investor maupun masyarakat pengguna jalan tol, serta menyongsong Perusahaan akan menjadi perusahaan terbuka pada pertengahan tahun depan, maka Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan PT Jasa Marga (Persero) tahun 2006 disajikan secara transparan, lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan. Tahun 2006 ini menjadi tahun yang penting bagi manajemen dalam rangka mempersiapkan Perusahaan untuk melangkah dan tumbuh berkembang secara maksimal dan sehat dalam bisnis jalan tol.

Dalam rangka persiapan tersebut Komisaris mendukung langkah-langkah yang diambil Direksi, antara lain tahun ini Perusahaan telah melakukan restrukturisasi organisasi dan mengisi posisi-posisi yang strategis dengan personil handal dan profesional melalui proses seleksi yang ketat, fair dan terbuka. Selain itu, dilakukan penyehatan keuangan Perusahaan melalui strukturisasi hutang dan efisiensi usaha serta mendorong peningkatan pendapatan usaha sehingga dapat ditingkatkan 19% dari tahun sebelumnya dan secara keseluruhan laba bersih pun dapat ditingkatkan sebesar 50%. Meskipun kenaikan pendapatan dan laba usaha ini antara lain karena adanya penyesuaian tarif tol, namun hal ini akan menarik perhatian investor untuk mau menanamkan modalnya dengan membeli saham yang akan dikeluarkan Perusahaan dalam program IPO pertengahan tahun 2007 mendatang.

It is the responsibility of the Directors to inform the Company’s stakeholders i.e. shareholders, creditors of financial institutions of both state-owned enterprises and private companies, investors, along with the toll road users, and as the Company is looking forward to becoming a public company in the mid of 2007, the 2006 Annual Report and Financial Report of PT Jasa Marga (Persero) is therefore presented transparently, completely and accountably. The year 2006 becomes a focal moment for the management in making sure that the Company is well prepared to move, grow and develop at its maximum capacity and be more solid in toll road business.

In view of the above, the Commissioners fully support the actions taken by Directors. This year the Company restructured its organization by assigning strategic positions to competent and professional human resources through tight, fair and transparent selection process. Furthermore, the Company improved its financial condition through debt restructuring and business efficiency as well as boosting operating revenues so that it was increased by 19% compared with that of the previous year and in general this led to the increase of net income by 50%. Despite the fact that the increases in operating revenues and operating income were the result among others of toll rate adjustment, this will attract investors to invest in the Company by buying the shares which will be offered through IPO in the mid 2007.

Sambutan Komisaris Commissioners’ Message

Drs. Gembong Priyono, MSc.Komisaris Utama / Chairman

PT Jasa Marga (Persero)

Page 19: Annual Report 2006

19laporan tahunan | annual report 2006

Untuk menjaga image dan tanggung jawab Perusahaan kepada para pengguna jalan tol, maka penyesuaian tarif selalu diimbangi dan sejalan dengan peningkatan mutu pelayanan dalam arti pemenuhan atas standar pelayanan minimal seperti yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Untuk efisiensi usaha dan meningkatkan kemampuan Perusahaan dalam melakukan investasi jalan-jalan tol baru, manajemen Perusahaan juga telah menetapkan kebijakan untuk melepas dan menjual saham-saham minoritas yang tidak menguntungkan Perusahaan. Perusahaan juga mempersiapkan penggunaan dan pemanfaatan teknologi informasi dalam rangka mengamankan dan mempercepat proses pengumpulan dan administrasi penerimaan uang tol serta efisiensi dan efektifitas aktivitas transaksi di gerbang tol. Selain itu juga sedang dipersiapkan penggunaan e-procurement.

Secara legal posisi usaha Perusahaan juga semakin mantap sehubungan dengan telah ditetapkannya masa konsesi atas 13 ruas-ruas jalan tol yang selama ini telah dioperasikan Perusahaan, termasuk ruas-ruas baru yang pengelolaannya menjadi tanggung jawab Perusahaan.

Dalam rangka mewujudkan peran dan sasaran Perusahaan sebagai developer dan operator jalan tol yang terbesar dan modern di Indonesia, sekaligus mendukung program Pemerintah dalam pembangunan infrastruktur yang diperlukan untuk memacu investasi dan menggerakkan roda perekonomian nasional secara lebih efektif dan efisien, Perusahaan pro aktif mengikuti tender-tender jalan tol baru terutama di JORR II yang kelayakan proyeknya cukup tinggi dibandingkan ruas-ruas lainnya dan mempersiapkan pelaksanaan konstruksi pembangunan ruas Semarang-Bawen, Bogor Ring Road dan Gempol-Pasuruan, serta akan ikut berinvestasi dalam pembangunan Trans Java Toll Road dalam kapasitas sebagai pemegang saham mayoritas.

Memang kendala dalam pembebasan tanah masih cukup menonjol mempengaruhi kinerja Perusahaan dan sebagai salah satu solusinya Perusahaan telah menggalang kerjasama dengan Pemerintah Daerah setempat dalam pengadaan lahan 3 proyek jalan tol baru tersebut diatas, maupun mendukung ide penyediaan dana bergulir yang disediakan Pemerintah untuk pembebasan lahan, yang dikelola oleh Badan Layanan Umum yang akan dibentuk.

Komisaris menyampaikan penghargaan atas semangat dan kerja keras seluruh jajaran PT Jasa Marga (Persero) dalam mengelola dan mengembangkan Perusahaan secara good corporate governance dan terima kasih atas dukungan dan kerjasama dari seluruh stakeholder Perusahaan, sehingga dalam tahun 2006 ini tingkat kesehatan dan kinerja Perusahaan sangat baik, yang tentunya hal ini akan bermanfaat bagi kepentingan Perusahaan dan karyawan serta program Pemerintah dalam membangun infrastruktur jalan tol.

To sustain the Company’s accountability and image on toll road users, toll rate adjustment is continuously accompanied by service quality improvement by means of fulfilling the minimum service standard regulated by the Government. For the purpose of business efficiency as well as the advancement of the Company’s expertise in making investment in new toll roads, the management of the Company also made the policy of selling minority interests which are no longer profitable. The Company has been preparing not only the use of information technology to secure and speed up toll collection and administration as well as to make the transaction activities at toll gate more effective and efficient, but also the use of e-procurement.

The position of the Company is legally solidified by the Government’s decision to give the concession rights of 13 toll roads operated by the Company, including the new ones whose operation is the responsibility of the Company.

In order to accomplish the role and objectives of the Company as a major and modern toll road developer and operator in Indonesia, as well as to endorse the Government’s programs in infrastructure development which is required for boosting investment and turning the wheels of the country’s economy more effectively and efficiently, the Company has been pro actively participated in new toll road tenders particularly that of JORR II whose project feasibility is quite high compared with other toll roads. Moreover, it has been preparing the implementation of Semarang-Bawen, Bogor Ring Road and Gempol-Pasuruan toll road constructions, and will invest in the construction of Trans Java Toll Road as the major shareholder.

Land acquisition problem is indeed quite dominant and affects the performance of the Company. To solve this problem, the Company has been working together with local Governments in acquiring the land for the three abovementioned toll road projects. The Company also supports the idea of allocating revolving funds provided by the Government for land acquisition and managed by Public Service Agencies (Badan Layanan Umum) which will soon be formed.

The Board of Commissioners would like to express their gratitude for the spirit and hard work of everybody at PT Jasa Marga (Persero) in managing and developing the Company by applying the principles of good corporate governance. We would also like to thank the stakeholders for their constant support and cooperation, resulting in our capability to go through the year 2006 in good condition and performance and this will undoubtedly benefit the Company and its employees along with Government’s programs in developing toll road infrastructure.

PT Jasa Marga (Persero)

Page 20: Annual Report 2006

Tahun 2006 merupakan tahun pertama Jajaran Direksi Baru dalam mengemban tugas sebagai pimpinan terdepan di Jasa Marga. Tugas yang diamanatkan tentunya bukanlah tugas yang ringan. Jajaran Direksi Baru menyadari bahwa apa yang telah dirintis oleh manajemen terdahulu dalam mengembangkan Jasa Marga patut untuk diteruskan dan ditingkatkan. Penajaman Visi dan Misi adalah untuk memantapkan gerak langkah Direksi untuk menjadikan Jasa Marga tetap sebagai perusahaan yang terdepan dalam industri jalan tol di Indonesia. Oleh karena itu Direksi mencanangkan agar Jasa Marga menjadi perusahaan yang modern dibidang pengembangan dan pengoperasian jalan tol. Pencanangan ini tentu saja tidak sekedar menjadi jargon dan didiseminasikan dalam setiap event kepada segenap lapisan karyawan Jasa Marga, tetapi juga diupayakan untuk diimplementasikan dan diaplikasikan dalam program-program kerja nyata dimasing-masing bidang, baik dibidang investasi, operasional, sumber daya manusia, keuangan dan teknologi informasi.

Salah satu ciri perusahaan modern adalah penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik, oleh karena itu perlu diciptakan platform yang kokoh berupa perbaikan sistem dan peraturan yang mendukung kearah tersebut. Salah satunya adalah perbaikan peraturan pengadaan barang dan Jasa di lingkungan perusahaan dengan diterbitkannya keputusan Direksi No 1 tahun 2007 yang persiapan penerbitannya dilakukan pada tahun 2006. Semangat penerapan GCG dalam peraturan pengadaan yang baru tersebut benar-benar direpresentasikan dalam setiap pasal dan petunjuk peraturan tersebut sehingga dapat memberi petunjuk dan arahan yang jelas dalam praktek pengadaan yang adil transparan dan dapat dipertanggungjawabkan serta jauh dari praktek KKN. Selain itu dipersiapkan pula pengadaan dengan sistem e-procurement.

Laporan Direksi Directors’ Report

Ir. Frans S. SunitoDirektur Utama / President Director

20 laporan tahunan | annual report 2006

The year 2006 is the first year for the new Board of Directors to carry out the duties mandated to them as the leaders of Jasa Marga and this certainly is far from easy. The new Board of Directors realized that what have been established by the previous management in developing the Company should be succeeded and further improved. The Company’s Vision and Mission are perfected to firmly support Directors’ every move to maintain Jasa Marga’s position as the leader in toll road industry in Indonesia. This is the reason why the Directors are determined to make Jasa Marga a modern company in toll road development and operation. This declaration is not merely a jargon since it is not only disseminated in every events to all Jasa Marga employees of all levels but also consequently implemented in the work programs in its respective fields i.e. investment, operation, human resources, finance and information technology.

One of the characteristics of a modern company is the implementation of Good Corporate Governance. It is therefore necessary to create a firm platform through the improvement of systems and regulations that support good corporate governance. One of the efforts in this area is the improvement of regulations for the provision of goods and services in the Company by issuing Directors’ Decision No. 1 of 2007 whose preparation has been carried out in 2006. The spirit of implementing GCG aspects in the new regulations is exactly represented in every article so that they will give clear direction and guidance for fair, transparent, accountable and KKN-free practices. Moreover, the Company is making the preparations for e-procurement system.

PT Jasa Marga (Persero)

Page 21: Annual Report 2006

The Directors also realize that giving good examples will provide a much deeper meaning and hence the commitment to preventing KKN practice needs to be socialized explicitly in the form of Integrity Pacts signed by all members of the Board of Directors. This message has been conveyed not only to all employees but also to the society in general by encouraging others to support this practice through several national media having wide coverage.

Apart from setting clear and accountable rules, in order to accelerate Jasa Marga’s growth, the Directors also re-structured the organization of the company and rotate as well as refresh its managers especially those holding strategic positions as they are expected to be the dynamist in their respective fields.

The indicators of Jasa Marga’s growth are the Company’s growing assets as well as stable and healthy financial condition. In 2006, the Company successfully started the operation of Jatiasih-Jatiwarna, a section of JORR toll road. Jasa Marga clearly has better prospects in the future. The concession period of 13 toll roads were decided by the Minister of Public Works and this further strengthens Jasa Marga’s position as the market leader in toll road industry in Indonesia. Three new toll roads, i.e. Bogor Ring Road, Semarang Solo and Gempol Pasuruan will add to the Company’s portfolio bringing financial benefit to the Company. Together with the local Government, the Company has signed the concession agreement. Not only does this cooperation accommodate regional aspiration, it is also expected to speed up project completion particularly in land acquisition.

In the field of finance, the Company made a debt restructuring so as to boost its profit and cash. Bond issuance for debt refinancing constantly received very well responses from investors and this is shown by the fact that in 2006 the issuance of bond Q series which was oversubscribed. This also indicates Jasa Marga’s success in maintaining good relationship with the capital market society.

The selling of the share of Jasa Marga in PT CMNP Tbk also augmented the Company’s liquidity, leading to the increase of its profit. In this fiscal year, Jasa Marga succeeded in reaching net profit amounting to Rp 462.5 billion which shows an increase by 50% compared with that of 2005.

In the course of 2006, the process towards privatization continues. Jasa Marga keeps preparing itself in welcoming the Initial Public Offering (IPO) by carrying out selective competition in deciding the IPO consultants and supporting parties. Jasa Marga is scheduled to list its shares in the stock market in 2007.

In the field of operation, the Company succeeded in boosting its income with a significant increase by 26% as a result of toll rate increase on three toll roads, namely Jakarta-Cikampek, Prof. Dr. Ir. Sedyatmo (airport section) and JORR Section W2S-E1 (Pondok Pinang-Kp. Rambutan) toll roads. The toll rate increase was certainly accompanied by the improvement of service quality through the implementation of minimum service standard (Standar Pelayanan Minimal-SPM) and management system in accordance with ISO 9001:2000 on all of our branches.

The Board of Directors would like to take this opportunity to extend the highest appreciation for the hard work and cooperative spirit of all Jasa Marga’s employees and other stakeholders in working together to reach the Company’s targets, take on the challenges as well as solve the problems in the course of 2006.

Direksi juga menyadari bahwa budaya contoh akan lebih memberikan arti yang bermakna sehingga komitmen untuk tidak melakukan praktek KKN sebagai jajaran terdepan perlu di sosialisasikan secara eksplisit dalam bentuk Pakta Integritas yang ditandatangani oleh seluruh Direksi dan seluruh karyawan Jasa Marga dapat melihatnya. Pesan tersebut tidak saja untuk di lingkungan Jasa Marga namun kepada masyarakat luas dimana Jasa Marga melakukan himbauan melalui beberapa media yang mempunyai peredaran luas secara nasional.

Selain menciptakan aturan main yang jelas dan dapat dipertangungjawabkan Direksi juga melakukan langkah restrukturisasi organisasi agar gerak pertumbuhan Jasa Marga dapat lebih terakselerasi serta melakukan penyegaran pada posisi-posisi strategis yang diharapkan dapat menjadikan dinamisator dibidangnya.

Tolok ukur pertumbuhan Jasa Marga adalah adanya perkembangan asset perusahaan dan kondisi struktur keuangan yang sehat dan stabil. Tahun 2006 perusahaan berhasil mengoperasikan ruas Jatiasih-Jatiwarna sebagai bagian dari JORR. Prospek Jasa Marga jelas akan semakin baik dimasa yang akan datang. Masa konsesi 13 ruas jalan tol telah ditetapkan melalui keputusan Menteri PU memantapkan Jasa Marga sebagai market leader dalam industri jalan tol di Indonesia. Tiga ruas baru yaitu Bogor Ring Road, Semarang-Solo dan Gempol-Pasuruan akan menjadi tambahan portofolio perusahaan yang akan menguntungkan secara finansial. Bekerjasama dengan Pemda setempat telah ditandatangani Perjanjian Kerjasama Pengusahaan. Kerjasama ini selain mengakomodasi aspirasi daerah juga diharapkan dapat mempercepat penyelesaian proyek terutama dalam hal pembebasan lahan.

Dibidang keuangan perusahaan telah melakukan restrukturisasi hutang sehingga lebih memberikan peningkatan pada keuntungan dan kas perusahaan. Penerbitan obligasi untuk refinancing hutang tetap mendapat sambutan baik dari kalangan investor terbukti dengan oversubscribe-nya penjualan obligasi seri Q tahun 2006 mengindikasikan pula terjaganya hubungan baik Jasa Marga dengan pasar modal.

Penjualan saham penyertaan Jasa Marga pada PT CMNP Tbk juga meningkatkan likuiditas Jasa Marga yang pada akhirnya menambah tingkat keuntungan. Laba bersih Jasa Marga sendiri mencapai Rp 462,5 milyar meningkat sebesar 50% dibandingkan dengan tahun 2005.

Tahun 2006 proses kearah privatisasi melalui Penawaran Saham Perdana (Initial Public Offering – IPO) juga terus berjalan dengan melakukan pemilihan secara kompetitif terhadap konsultan dan profesi penunjang IPO Jasa Marga. Tahun 2007 diharapkan saham Jasa Marga telah dicatatkan di pasar saham.

Dibidang operasional, pendapatan perusahaan naik cukup signifikan yaitu sebesar 26% karena adanya kenaikan tarif pada tiga ruas yaitu Jakarta-Cikampek, Prof. Dr. Ir. Sedyatmo (ruas bandara) dan JORR seksi W2S-E1 (Pondok Pinang-Kp. Rambutan). Kenaikan tarif tersebut tentu saja diimbangi dengan peningkatan mutu pelayanan melalui penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan sistem manajemen yang sesuai dengan ISO 9001:2000 diseluruh cabang.

Akhirnya pada kesempatan ini Direksi ingin menyampaikan apresiasi yang setingi-tingginya untuk kerja keras dan semangat kerjasama seluruh staf dan karyawan Jasa Marga serta segenap stakeholder lainnya dalam mencapai target dan menyelesaikan semua tantangan serta permasalahan perusahaan selama tahun 2006.

21laporan tahunan | annual report 2006

Page 22: Annual Report 2006

22 laporan tahunan | annual report 2006

Sejarah Jalan Tol di Indonesia

Sejarah jalan tol di Indonesia dimulai dari Jagorawi, jalan tol sepanjang 46 km yang menghubungkan Jakarta, Bogor dan Ciawi yang merupakan jalan tol pertama yang dibangun di Indonesia, yang mulai beroperasi sebagian tahun 1978. Hingga tahun 1987, Jasa Marga adalah satu-satunya penyelenggara jalan tol di Indonesia yang pengembangannya dibiayai pemerintah dengan dana berasal dari pinjaman luar negeri serta penerbitan obligasi Jasa Marga. Pada akhir dasawarsa tahun 80an Pemerintah Indonesia mulai mengikutsertakan pihak swasta untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan jalan tol melalui mekanisme Build, Operate, and Transfer (BOT).

Tahun 2004 dengan terbitnya Undang Undang No. 38 tentang Jalan yang menggantikan Undang Undang No. 13 tahun 1980, terjadi perubahan mekanisme bisnis jalan tol. Beberapa hal penting diantaranya adalah dibentuknya Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sebagai regulator, penetapan tarif tol oleh Menteri Pekerjaan Umum dengan penyesuaian tiap dua tahun serta pendanaan lahan bisa berasal dari Pemerintah dan/atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta.

Tahun 2005, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 15 yang mengatur lebih spesifik tentang jalan tol serta Peraturan Presiden No. 36 yang mengatur tata cara pengadaan lahan. Semua regulasi baru ini diharapkan memberi kepastian yang kondusif bagi pengembangan jalan tol di Indonesia.

The History of Toll Roads in Indonesia

Indonesian toll roads started with Jagorawi, the country’s first toll road of 46 km connecting Jakarta, Bogor and Ciawi, which began to operate in 1978. Until 1987, Jasa Marga was the only toll road operator in the country and the development was financed by the Government with the fund deriving from Government loans and Jasa Marga bond issuance. In the late 1980’s, the Government invited private sectors to participate in the toll road business through Build, Operate, and Transfer (BOT) mechanism.

The issuance of Law No. 38 of 2004 concerning Road replacing Law No. 13 of 1980 significantly changes the toll road business mechanism in the country. The significant changes, among others, are the forming of Toll Road Regulatory Board (Badan Pengatur Jalan Tol-BPJT) as the regulator, toll rate decision by the Minister of Public Works with adjustments every two years and land acquisition funds from the Government and/or State-Owned Enterprises and private companies.

In 2005, the Government issued Government Regulation No. 15 giving more specific regulations on toll roads and Presidential Decree No. 36 regulating land acquisition procedures. These new regulations are expected to give more investment certainty which will be conducive to toll road development in Indonesia.

Jalan Tol di Indonesia Toll Roads in Indonesia

PT Jasa Marga (Persero)

Jalan Tol CipularangCipularang Toll Road

Page 23: Annual Report 2006

23PT Jasa Marga (Persero)

Jembatan Cikubang Jalan Tol CipularangCikubang Bridge of Cipularang Toll Road

Page 24: Annual Report 2006

24 laporan tahunan | annual report 2006

Sejak terbitnya Undang Undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan dan Peraturan Pemerintah No. 15 tahun 2005 maupun Peraturan Presiden No. 36 tahun 2005, Risiko Usaha yang dihadapi oleh Perseroan dalam kegiatan usahanya pada tahun 2006 antara lain:

1. Risiko Pengembangan Usaha

Kedudukan Jasa Marga adalah sama dengan investor yang lain sehingga Jasa Marga harus bersaing dengan investor lain untuk mendapatkan penambahan ruas jalan tol yang ada. Apabila Jasa Marga tidak mendapatkan tambahan ruas baru maka pengembangan perusahaan akan terhambat.

2. Risiko Proses Pengadaan Lahan

Proses pengadaan lahan tanah merupakan tanggung jawab Pemerintah. Peraturan Presiden No. 36 tahun 2005 belum menjamin pencapaian kesepakatan harga tanah antara Pemerintah dengan Pihak Pemilik Tanah sehingga dapat berisiko tertundanya penyelesaian proyek dan naiknya biaya investasi. Untuk meminimalkan risiko pengadaan lahan, Pemerintah dengan anggaran negara meluncurkan dana bergulir untuk pembebasan lahan terlebih dahulu yang harus dibayar kembali oleh investor pada saat lahan bebas.

3. Risiko Tarif

Tarif jalan tol diusulkan oleh Perseroan dan ditetapkan oleh Menteri. Evaluasi & penyesuaian tarif tol dilakukan setiap dua tahun oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) berdasarkan pengaruh inflasi, yang kemudian merekomendasikan kepada

With the issuance of Law No. 38 of 2004 concerning Road and Government Regulation No. 15 of 2005 as well as Presidential Decree No. 36 of 2005, the Company is subject to several risks in conducting the business as follows:

1. Business Development Risk

Jasa Marga has an equal position to other investors, meaning that it has to compete to get new toll road concessions to add to the existing toll roads. Not being able to add new toll road will impede the development of the company.

2. Land Acquisition Risk

The Government is responsible for land acquisition process. However, Presidential Decree No. 36 of 2005 does not guarantee the agreement of the price of land between the Government and the Landowner. This condition puts the Company at risk from the postponement of project completion and the increase of investment costs. To minimize these risks, using the state budget, the Government thus provides revolving funds for land acquisition, which has to re-paid by the investor on land delivery.

3. Toll Rate Risk

Toll rate is proposed by the Company and decided by the Minister of Public Works. Based on inflation, toll rate is evaluated and adjusted every two years by Toll Road Regulatory Board (Badan Pengatur Jalan Tol-BPJT) who then

Risiko Usaha Business Risks

PT Jasa Marga (Persero)

Simpang Susun TambunTambun Junction

Page 25: Annual Report 2006

25laporan tahunan | annual report 2006

Menteri untuk ditetapkan pemberlakuannya. Risiko tarif terjadi apabila terdapat penundaan penyesuaian tarif dari waktu yang telah ditetapkan sehingga mempengaruhi target pendapatan yang ditetapkan dalam rencana bisnis.

4. Risiko Volume Lalu Lintas

Pendapatan Perseroan berkaitan dengan volume lalu lintas pengguna jalan tol yang dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi, sosial politik dan perilaku setempat, kondisi jaringan jalan umum disekitarnya dan lain-lain. Kenaikan BBM tahun 2005 telah berdampak tidak tercapainya proyeksi volume lalu lintas sesuai perkiraan awal tahun.

5. Risiko Perencanaan Jaringan Jalan dan Jalan Tol

Belum ditetapkannya Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional dan Rencana Umum Jaringan Jalan Tol oleh Pemerintah sebagaimana diatur oleh Undang Undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan, merupakan resiko bagi perseroan. Hal ini memungkinkan pengembangan jalan umum di sekitar jalan tol yang terjadi di luar rencana semula, yang akan berdampak pada kelayakan investasi jalan tol.

6. Risiko Kebijakan Pemerintah

Risiko politis dan peraturan dapat terjadi dimana kebijakan-kebijakan Pemerintah di bidang pengembangan dan pengoperasian jalan tol dapat berubah seiring dengan perubahan politis di Indonesia.

gives recommendation to the Minister. The Company faces the risk that the toll rate adjustment is behind the scheduled time and hence influencing the revenue target decided in business plan.

4. Traffic Volume Risk

The Company’s earnings is mainly related to traffic volume which is influenced by the condition of the country’s macro economy, social politics, inhabitants behavior, the surrounding road network, etc. The increase of fuel price in 2005 caused the inability to meet the estimated traffic volume set early in that year.

5. Road and Toll Road Network Plan Risk

As the Government has not decided the National Road Network and Toll Road Network Master Plans regulated by Law No. 38 of 2004 concerning Road, the Company has to deal with the risks that there are certain possible changes in the development of road, since they will affect the feasibility of toll road investment.

6. Government Policy Risk

Political as well policy risks are possible in the event that Government policies in toll road operation and development change as a result of the changes following the political condition in the country.

PT Jasa Marga (Persero)

Page 26: Annual Report 2006

Sejarah PerusahaanJasa Marga didirikan tahun 1978 ketika jalan bebas hambatan pertama yang menghubungkan Jakarta dengan Bogor selesai dibangun. Dengan pertimbangan agar biaya pengoperasian dan pemeliharaan ruas jalan tersebut dapat dilakukan secara mandiri tanpa membebani anggaran Pemerintah, Menteri Pekerjaan Umum ketika itu, Ir. Sutami mengusulkan pendirian sebuah persero untuk mengelola jalan tersebut. Terbitlah Peraturan Pemerintah No. 4 tahun 1978 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk pendirian persero.

Selanjutnya badan usaha PT Jasa Marga (Persero) dibentuk pada tanggal 1 Maret 1978 dengan tujuan menyelenggarakan jalan tol di Indonesia. Pada tanggal 9 Maret 1978, Presiden Soeharto meresmikan jalan tol tersebut sebagai jalan tol pertama di Indonesia yang diberi nama Jagorawi dengan karyawan 200 orang.

Sejak itu Jasa Marga bersama Pemerintah terus membangun jalan-jalan tol baru di wilayah Jabotabek, Bandung, Cirebon, Semarang, Surabaya dan Medan. Sampai dengan akhir tahun 80-an, Jasa Marga adalah satu-satunya penyelenggara jalan tol di Indonesia, hingga kemudian Pemerintah mengundang pula investor swasta.

Sesuai Undang Undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan yang berlaku sejak 18 Oktober 2004, fungsi Jasa Marga telah berubah dari penyelenggara jalan tol yang berfungsi sebagai regulator menjadi investor jalan tol yang juga akan mendapat ijin konsesi penyelenggaraan jalan tol dari Pemerintah. Jasa Marga siap bersaing dengan investor jalan tol swasta dalam membangun, mengoperasikan dan memelihara jalan tol.

Saat ini Jasa Marga telah berkembang pesat mengoperasikan 460,5 km jalan tol dengan karyawan 5.640 orang.

Tahun 2003, Jasa Marga bekerja sama dengan investor dari Malaysia, melalui Net One Solution Ltd. telah memberikan jasa manajemen pengoperasian Jembatan Tol Jamuna di Bangladesh selama lima tahun.

Bidang Usaha

Bidang usaha perseroan adalah membangun dan menyediakan jasa pelayanan jalan tol. Untuk itu perseroan melakukan aktifitas usaha sebagai berikut:

• Melakukan investasi dengan membangun jalan tol baru • Mengoperasikan dan memelihara jalan tol• Mengembangkan usaha lain untuk meningkatkan pelayanan

kepada pemakai jalan dan/meningkatkan hasil usaha perusahaan, seperti tempat istirahat, iklan, jaringan serat optik, dan lain-lain

• Mengembangkan usaha lain dalam koridor jalan tol

26 laporan tahunan | annual report 2006

Profil Perusahaan Company Profile

PT Jasa Marga (Persero)

Jalan Tol Jakarta-CikampekJakarta-Cikampek Toll Road

Page 27: Annual Report 2006

Dewan Komisaris Dewan DireksiThe Board of Commissioners The Board of Directors

Drs. Gembong Priyono, MSc. Ir. Frans S. SunitoKomisaris Utama Direktur UtamaChairman President Director

Drs. Sri Mulyanto, MSc. Ir. Sarwono OetomoKomisaris Direktur Operasi Commissioner Operation Director

Prof. Dr. H. Akhmad Syakhroza Ir. Reynaldi HermansjahKomisaris Direktur Keuangan Commissioner Finance Director

Mayjen. (Purn). Samsoedin Ir. Abdul Hadi Hs., MMKomisaris Direktur Pengembangan & Niaga Commissioner Development & Commerce Director

Ir. Sumaryanto Widayatin, MSCE. Ir. Achmad Purwono, MBA.Komisaris Direktur Sumber Daya ManusiaCommissioner Human Resources Director

Susunan Pengurus The Board of Organization

27laporan tahunan | annual report 2006

Company HistoryJasa Marga was founded in 1978 when the first toll road connecting Jakarta and Bogor was completed. In order that the operation and maintenance of the said toll road are independently financed without having to burden the Government’s budget, the then Minister of Public Works, Ir. Sutami, proposed the establishment of a company to operate the toll road. The result was the issuance of Government Regulation No. 4 of 1978 concerning State Capital Investment for the establishment of State-Owned Company (Persero).

PT Jasa Marga (Persero) was then established on 1 March 1978 for the purpose of the management of toll road in Indonesia. On 9 March 1978, President Soeharto inaugurated the toll road called Jagorawi which employed 200 people and named it the first toll road in the country.

Since then, Jasa Marga and the Government have continuously developed new roads in Jabotabek (Jakarta Greater Municipality), Bandung, Cirebon, Semarang, Surabaya and Medan. Until late 80’s Jasa Marga was the only toll road investor and operator in the country when the Government eventually invited the private sectors to enter into toll road business.

In accordance with Law No. 38 of 2004 concerning Road, effective from 18 October 2004, Jasa Marga’s role has changed from toll road

regulator to toll road investor that will receive toll road concession rights from the Government. Jasa Marga is ready to compete with private toll road investors in constructing, operating and maintaining toll roads.

Growing rapidly, Jasa Marga now operates 460.5 km toll road and has 5,640 employees.

In 2003, Jasa Marga cooperated with Malaysian investors to form Net One Solution Ltd., giving management services in the operation of Jamuna Toll Bridge in Bangladesh for five years.

Scope of Business

The Company’s scope of business consists of constructing and providing toll road services and it therefore performs the activities as follow:

• Making investment by constructing new toll roads• Operating and maintaining toll roads• Performing other business to improve the service to toll road

users and increase the Company’s income, e.g. rest areas, advertisement, fiber optic network, etc.

• Developing other businesses related to toll road industry

Profil Perusahaan Company Profile

PT Jasa Marga (Persero)

Jalan Tol JagorawiJagorawi Toll Road

Page 28: Annual Report 2006

28 laporan tahunan | annual report 2006

Struktur Perusahaan Company Structure

Berlaku sejak tanggal 29 September 2006.Effective from 29 September 2006.

PT Jasa Marga (Persero)

Page 29: Annual Report 2006

Sumber Daya Manusia

Data komposisi SDM mengindikasikan bahwa Jasa Marga merupakan perusahaan besar dengan karyawan 5.640 orang yang masih mengandalkan kompetensi tenaga kerja terampil dengan 70,96% karyawan bekerja sebagai staf operasional yang mengoperasikan jalan tol. Berdasarkan lokasi kerja, 88,30% karyawan berada di kantor cabang dan 3,14% berada di kantor proyek. Sedangkan berdasarkan usia, terlihat pergeseran kearah menengah dengan 99,18% berada pada usia 26 hingga 50 tahun.

29laporan tahunan | annual report 2006

Human Resources

The composition of human resources indicates that Jasa Marga is a large company employing 5,640 workforce with 70.96% skilled and competent operational staffs operating toll road. The employees are spread in branch and project offices with the percentage of 88.30% and 3.14% respectively. From the point of view of employees’ age, the majority of 99.18% are at the age of 26 to 50 years.

PT Jasa Marga (Persero)

Page 30: Annual Report 2006

30 laporan tahunan | annual report 2006

Proses Bisnis Penyelenggara Jalan Tol

Proses bisnis perusahaan dimulai dari proses investasi yang meliputi analisa proyek, penyusunan proposal bisnis, tender, perencanaan pendanaan, negosiasi dan persiapan perjanjian legal. Dilanjutkan dengan tahap perencanaan dimulai dari studi kelayakan hingga desain teknik rinci. Berikutnya tahap pengadaan yang dimulai dari pengadaan lahan tanah yang dilakukan oleh pemerintah, tender jasa konstruksi hingga pengadaan berbagai fasilitas untuk pengoperasian jalan tol. Memasuki masa operasi maka tahap pemeliharaan yang bertujuan mempertahankan kondisi sarana dan prasarana akan bersamaan dengan proses pelayanan. Pelayanan transaksi terkait dengan sistem pembayaran sedangkan pelayanan lalu lintas terkait dengan perjalanan pemakai jalan.

Seluruh jalan tol milik Jasa Marga yang terdiri dari 13 ruas dioperasikan oleh 9 kantor cabang dan 1 anak perusahaan yang tersebar di 6 daerah propinsi. Kantor cabang merupakan cabang operasi.

The Business Process of Toll Road Investment

The business of the Company in toll road operation begins with investment process covering project analysis, business proposal preparation, tender, funding plan, negotiation and legal documentation preparation. The process is then followed by planning stage starting from feasibility study until detailed engineering design. The next stage is the procurement stage which begins with land acquisition, followed by construction tender and procurement of other facilities for toll road operation. Entering the operation period, the Company performs the maintenance for the purpose of sustaining the condition of all facilities and infrastructure. This stage is carried out concurrently with the process of rendering service which consists of transaction services and traffic services. While transaction services relate to the payment system, traffic services deal with the travel of toll road users.

All toll roads operated by Jasa Marga consist of 13 toll roads operated by 9 branch offices that are operational branch scattered in 6 provinces, and 1 subsidiary.

Pemeliharaan

Maintenance

Pembangunan Konstruksi

Construction Development

Perencanaan Teknik

Engineering Planning

Proses Investasi

Investment Process

• Pelayanan Transaksi• Pelayanan Lalu Lintas

• Transaction Services• Traffic Services

PT Jasa Marga (Persero)

Lokasi Cabang dan RuasLocation of Branches and Sections

No CabangBranch

RuasSection

PanjangLength

1 Jagorawi Jakarta-Bogor-Ciawi 46.00

2 Cawang-Tomang-Cengkareng Cawang-Tomang-Pluit 18.00

Prof. Dr. Ir. Sedyatmo (Cengkareng) 13.50

3 Jakarta-Cikampek Jakarta-Cikampek 72.00

4 Jakarta-Tangerang Jakarta-Tangerang 27.00

Serpong-Pondok Aren 13.10

5 Purbaleunyi Padalarang-Cileunyi 46.60

Cikampek-Padalarang 61.00

6 Surabaya-Gempol Surabaya-Gempol 42.00

7 Semarang Semarang 24.60

8 Belmera Belawan-Medan-Tanjung Morawa 34.40

9 Palimanan-Kanci Palimanan-Plumbon-Kanci 26.30

10 PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ)* Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 35.98

(Pondok Pinang-Kampung Rambutan: 14.80 km)

(Kampung Rambutan-Hankam: 4.00 km)

(Cakung-Cikunir: 8.80 km)

(Pondok Pinang-Veteran: 4.00 km)

(Jati Asih: 4.38 km)

TOTAL 460.48

*Anak Perusahaan Jasa Marga yang mengoperasikan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta*Jasa Marga’s subsidiary which is operating Jakarta Outer Ring Road

Page 31: Annual Report 2006

32 laporan tahunan | annual report 2006

1. Drs. Gembong Priyono, MSc.

2. Drs. Sri Mulyanto, MSc.

3. Prof. Dr. H. Akhmad Syakhroza

4. Ir. Sumaryanto Widayatin, MSCE

5. Mayjen. (Purn.) Samsoedin

Dari kiri ke kanan

From left to right

PT Jasa Marga (Persero)

Page 32: Annual Report 2006

33laporan tahunan | annual report 2006

Drs. Gembong Priyono, MSc.Komisaris Utama/ChairmanLahir pada tanggal 22 September 1946. Saat ini menjabat sebagai Sekretaris Wakil Presiden RI (2005-sekarang). Sebelumnya menjabat Sekretaris Jenderal Komisi Nasional HAM, Sekretaris Jenderal Departemen Pemukiman & Prasarana Wilayah, Direktur Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum, Komisaris PT Pembangunan Perumahan (Persero) serta Ketua Dewan Pengawas Perum Perumnas. Gelar S1 Ekonomi dari UGM Yogyakarta (1970), sedangkan S2 bidang Agricultural Economic dari Australian National University (1981).

He was born on 22 September 1946. At present, he is also Secretary to Vice President of the Republic of Indonesia (since 2005). He was previously Secretary General of National Commission of Human Rights, Secretary General of Department of Regional Infrastructure Development, Director General of Cipta Karya of Department of Public Works, Commissioner of PT Pembangunan Perumahan (Persero) and Chairman of Perum Perumnas (National Housing Company) Supervisory Board. He holds a bachelor degree in Economics from University of Gajah Mada (1970) and a Master’s degree in Agricultural Economics from Australian National University (1981).

Drs. Sri Mulyanto, MSc.Komisaris/CommissionerLahir pada tanggal 8 Oktober 1958. Saat ini menjabat sebagai asisten Deputi Urusan Usaha Jasa Asuransi Kementrian Negara BUMN (2005-sekarang). Sebelumnya menjabat Asisten Deputi Urusan Usaha Jasa Konstruksi Kementerian BUMN (2002-2005). Gelar S1 bidang Ekonomi dari Universitas Sebelas Maret (1983), S2 bidang Economic Policy & Planning dari Northeastern, University of Boston, USA (1992).

He was born on 8 October 1958. He currently serves as Assistant to Deputy of Insurance Services of the State Ministry of State-Owned Enterprises (since 2005). He was previously Assistant to Deputy of Construction Services of the State Ministry of State-Owned Enterprises (2002-2005). He acquired his bachelor degree in Economics from Sebelas Maret University (1983), master’s degree in Economic Policy & Planning from Northeastern University, Boston, USA (1992).

Prof. Dr. H. Akhmad SyakhrozaKomisaris/CommissionerLahir pada tanggal 30 November 1963. Saat ini menjabat sebagai Kepala Pusat Pengembangan Akuntansi FEUI (2002-sekarang), Staff Pengajar Tetap Fakultas Ekonomi Unversitas Indonesia pada Program S1, S2 dan S3 (1986-sekarang), Guru Besar Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (2004-sekarang), Tenaga Ahli Badan Pemeriksa Keuangan RI (2005-sekarang) serta Penasehat Ekonomi & Investasi Gubernur Provinsi Lampung (2006-sekarang). Sebelumnya pernah berkarir di Citibank Jakarta (1989-1990), Bimantara Group (1988-1989) dan Kantor Akuntan Publik Amir Abadi Jusuf (1986-1988). Gelar S1 Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1987), S2 bidang Accounting, Finance and Information Sistem dari Cleveland State University, Ohio, USA (1991), S3 bidang Organization Behavior and Management Accounting dari Faculty of Business and Public Management dari Edith Cowan University, Perth, Australia (2002).

He was born on 30 November 1963. He is currently Head of Accountancy Development Center of Economic Faculty of University of Indonesia (since 2002), lecturer at Economic Faculty of University of Indonesia for bachelor, master and doctoral programs (since 1986), professor of Economic Faculty of University of Indonesia (since 2004),

Dewan Komisaris The Board of Commissioners

Expert Staff of National Auditing Agency (since 2005) and Advisor on Economy and Investment to Governor of Lampung Province (since 2006). He previously worked at Citibank Jakarta (1989-1990), Bimantara Group (1988-1989) and Public Accountant Amir Abadi Jusuf (1986-1988). He earned his bachelor’s degree in Accounting from Faculty of Economics of University of Indonesia (1987), master’s degree in Accounting, Finance and Information System from Cleveland State University, Ohio, USA (1991), and doctoral degree in Organizational Behavior and Management Accounting from the Faculty of Business and Public Management of Edith Cowan University, Perth, Australia (2002).

Ir. Sumaryanto Widayatin, MSCE.Komisaris/Commissioner Lahir pada tanggal 13 Desember 1954. Saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum Bidang Ekonomi & Investasi (2005-sekarang). Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Pusat Pelatihan Jasa Konstruksi (PUSLATJAKONS) BPSDM Departemen Kimpraswil (2003-2005), Kepala Pusat Pengembangan Investasi, BAPEKIN Departemen Kimpraswil (2001-2003), Direktur Investasi Dunia Usaha & Masyarakat pada Departemen Kimbangwil (2000-2001), Kepala Subdit Jalan , Dit. Bintek pada Departemen PU (1999-2000), Kepala Subdit Jalan Tol, Dit. Binkot pada Departemen PU (1997-1999). Meraih gelar S1 Teknik Sipil dari ITB (1979) dan S2 bidang Transportasi dari Purdue University, USA (1989).

He was born on 13 December 1954. At the moment he is also Expert Staff of Minister of Public Works for Economy and Investment (since 2005). He was previously Head of Construction Service Training Center, Department of Settlement and Regional Infrastructure (2003-2005), Head of Investment Development Center, Department of Settlement and Regional Infrastructure (2001-2003), Director of Business and Public Investment, Department of Settlement and Regional Development (2000-2001), Head of Sub Directorate of Road, Directorate of Technical Guidance, Department of Public Works (1999-2000) and Head of Sub Directorate of Toll Road, Directorate of City Guidance, Department of Public Works (1997-1999). He earned his bachelor’s degree in Civil Engineering from Bandung Institute of Technology (1979) and master’s degree in Transportation from Purdue University, USA (1989).

Mayjen. (Purn). SamsoedinKomisaris/CommissionerLahir pada tanggal 21 Agustus 1942. Karier militer penting sebelumnya pernah sebagai Koordinator Staf Ahli Kasad (1996), Kepala Dinas Litbang Angkatan Darat (1995), Komandan Pussen Artileri (1993), Komandan Resimen 162 Dam Udayana (1988), Komandan Pusdik Artileri (1985). Pernah menjadi Komisaris PT Telkomindo Prima Bhakti (2000), Anggota DPR-RI (1997-1999) serta Widyaiswara Utama, Lemhanas (1996). Gelar S1 bidang Administrasi Negara (1995), S2 bidang Manajemen dari University of Philipina (UPI) (1996).

He was born on 21 August 1942. His military career includes the posts of Expert Staff Coordinator of Army Commander (1996), Head of Army Research and Development Office (1995), Artillery Commander (1993), Commander of Regiment 162 Udayana (1988) and Artillery Training Center Commander (1985). He was Commissioner of PT Telkomindo Prima Bhakti (2000), member of the House of Representatives of the Republic of Indonesia (1997-1999) and Senior Lecturer at National Resilience Institute (1996). He got his bachelor’s degree in State Administration (1995) and master’s degree in Management from University of the Philippines (1996).

PT Jasa Marga (Persero)

Page 33: Annual Report 2006

34 laporan tahunan | annual report 2006

1. Ir. Frans S. Sunito

2. Ir. Sarwono Oetomo

3. Ir. Abdul Hadi Hs., MM.

4. Ir. Achmad Purwono, MBA.

5. Ir. Reynaldi Hermansjah

Dari kanan ke kiri

From right to left

PT Jasa Marga (Persero)

Page 34: Annual Report 2006

35laporan tahunan | annual report 2006

Dewan Direksi The Board of Directors

Ir. Frans S. SunitoDirektur Utama / President DirectorLahir pada tanggal 9 Mei 1949. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Pengembangan dan Niaga PT Jasa Marga (1998-2006), Direktur Teknik dan Pengembangan Usaha PT Wijaya Karya (1997-1998), Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha PT Wijaya Karya (1992-1997), Direktur Keuangan dan Pengembangan Usaha PT Wijaya Karya (1990-1992). Gelar S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung (1974). Penghargaan Satyalancana Wirakarya didapat pada tahun 1997.

He was born on 9 May 1949. He was previously appointed Development and Commerce Director of Jasa Marga (1998-2006), Technical and Business Development Director of PT Wijaya Karya (1997-1998), Planning and Business Development Director of PT Wijaya Karya (1992-1997) and Finance and Business Development Director of PT Wijaya Karya (1990-1992). He acquired his degree in Civil Engineering from Bandung Institute of Technology (1974). He received Satya Lencana Wira Karya award in 1997.

Ir. Abdul Hadi Hs., MMDirektur Pengembangan & Niaga / Development & Commerce DirectorLahir pada tanggal 13 Juni 1957. Masuk PT Jasa Marga tahun 1987. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (2001-2005), Kepala Divisi Pengembangan Investasi (1994-2001) dan sebagai Ketua Tim Penanaman Modal Jalan Tol (1994-2001). Gelar S1 Teknik Sipil dari Universitas Trisakti (1982) dan Gelar S2 Magister Manajemen dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1992).

He was born on 13 June 1957. Before joining Jasa Marga in 1987, he was President Director of PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (2001-2005), Head of Investment Development Division (1994-2001) and Head of Toll Road Investment Team of Jasa Marga (1994-2001). He got his bachelor’s degree in Civil Engineering from Trisakti University in 1982 and master’s degree in Management from Faculty of Economics of University of Indonesia in 1992.

Ir. Reynaldi HermansjahDirektur Keuangan / Finance DirectorLahir pada tanggal 16 Mei 1967. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT PNM Investment Management (2003-2006). Pernah bekerja di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) dengan posisi terakhir sebagai Staf Ahli CFO (1999-2002), Direktur Utama PT BII Lend Lease Investment Services (1996-1998), Senior Manager PT Mees Pierson Finas Investment Management (1993-1996), PT Nomura Securities (1991-1993). Gelar S1 Teknik Elektro dari Universitas Trisakti, Jakarta (1991).

He was born on 16 May 1967. He was previously President Director of PT PNM Investment Management (2003-2006), CFO Expert Staff of the Indonesian Bank Restructuring Agency (1999-2002), President Director of PT BII Lend Lease Investment Services (1996-1998), Senior Manager PT Mees Pierson Finas Investment Management (1993-1996) and PT Nomura Securities (1991-1993). He earned his bachelor’s degree in Electrical Engineering from Trisakti University, Jakarta.

Ir. Sarwono OetomoDirektur Operasi / Operation DirectorLahir pada tanggal 21 Juni 1958. Masuk PT Jasa Marga tahun 1986. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi Manajemen Lalu Lintas (2003-2006), Kepala Cabang Jakarta-Cikampek (2001-2003), Kepala Cabang Padaleunyi-Citarum (1997-2001). Gelar S1 Teknik Sipil dari Universitas Diponegoro, Semarang (1984)

He was born on 21 June 1958. He joined Jasa Marga in 1986. His previous positions were Head of Traffic Management Division (2003-2006), Head of Jakarta-Cikampek Branch (2001-2003) and Head of Padalarang-Cileunyi Branch (1997-2001). He acquired a degree in Civil Engineering from University of Diponegoro, Semarang in 1984.

Ir. Achmad Purwono, MBADirektur Sumber Daya Manusia / Human Resources Director Lahir di Magelang, pada tanggal 2 Agustus 1955. Pernah menjadi Instruktur Pelatihan di LPPM, Konsultan Pelatihan Manajemen di berbagai Departemen RI, perusahaan multi nasional serta BUMN. Pembicara Tamu di beberapa kursus pimpinan BUMN, perusahaan swasta dan Departemen Pertahanan RI. Saat ini juga mengajar di Program Pasca Sarjana FISIP, FIKOM di Universitas Indonesia. Gelar S1 Teknik Planologi dari Institut Teknologi Bandung (1981), Alumni LPPM Wijawiyata Manajemen (1983), Gelar MBA dari University of Southern California, USA (1989). Memperoleh Penghargaan Satya Lencana Dwija Sista dari Departemen Pertahanan RI.

He was born in Magelang on 2 August 1955. He was a training instructor at LPPM, a management training consultant at various Departments, multinational companies and State-Owned Enterprises. He currently lectures at Postgraduate Programs of Social Politics and Communication at University of Indonesia. He got his bachelor’s degree in Planology Engineering from Bandung Institute of Technology (1981). He is also an alumnus of Wijawiyata Institute of Education and Management Development (1983) and got his master’s degree in Business Administration from University of Southern California, USA (1989). He received Satya Lencana Dwija Sista award by the Department of Defense.

PT Jasa Marga (Persero)

Page 35: Annual Report 2006

VISIONTo become a modern company in the development and operation of toll roads and to maintain its position as the leader of toll roads industry in Indonesia and to become a highly competitive company in both national and regional scales.

MISSIONContinuously developing new toll roads to maintain its leading position of at least 50% of the total toll road length in Indonesia, along with other related businesses, by making the best use of the company’s financial strength. Improving its service quality as well as efficiency by applying proper technology and modern management principles.

VISIMenjadi perusahaan yang modern dalam bidang pengembangan dan pengoperasian jalan tol, serta menjadi pemimpin (leader) dalam industrinya dengan mengoperasikan jalan tol di Indonesia serta memiliki daya saing yang tinggi di tingkat Nasional dan Regional.

MISITerus menambah panjang jalan tol secara berkelanjutan sehingga perusahaan menguasai paling sedikit 50% panjang jalan tol di Indonesia dan usaha terkait lainnya dengan memaksimalkan pemanfaatan potensi keuangan perusahaan serta meningkatkan mutu dan efisiensi jasa pelayanan jalan tol melalui penggunaan teknologi yang optimal dan penerapan kaidah-kaidah manajemen perusahaan modern dengan tata kelola yang baik.

36 laporan tahunan | annual report 2006

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

PT Jasa Marga (Persero)

Simpang Susun DawuanDawuan Junction

Page 36: Annual Report 2006

37laporan tahunan | annual report 2006

Kebijakan Mutu Quality Policy

PT Jasa Marga (Persero) sebagai penyelenggara jasa jalan tol di Indonesia selalu berupaya meningkatkan pelayanan untuk mencapai sasaran mutu:

Lancar, Aman dan Nyaman

Dalam rangka mencapai sasaran tersebut, PT Jasa Marga (Persero) memutuskan menerapkan sistem mutu sesuai dengan standar ISO 9001:2000. Untuk mendukung komitmen di atas PT Jasa Marga (Persero) menetapkan kebijakan mutu sebagai berikut:

• Mengusahakan jasa pelayanan yang bermutu tinggi untuk memenuhi kelancaran, keamanan dan kenyamanan pelanggan

• Mendorong seluruh karyawan untuk selalu meningkatkan ketrampilan dan keahlian serta selalu bertanggung jawab dan tertib dalam menjalankan tugas melayani pelanggan

• Menyempurnakan sistem dan lingkungan kerja secara terus menerus ke arah yang telah efektif dan efisien untuk mendukung tercapainya mutu pelayanan

As a toll road operator in Indonesia, PT Jasa Marga (Persero) constantly strives to improve its services to meet the quality objectives of:

Smooth, Safe and Comfortable

In order to meet the above objectives, PT Jasa Marga (Persero) has decided to implement quality system in accordance with the standard of ISO 9001:2000. The Company is also committed to the following policies:

• Rendering high quality service to make sure that the traffic is smooth, safe and comfortable for toll road users

• Encouraging all employees to invariably enhance their skills as well as expertise and to be responsible and disciplined at all times in rendering service to toll road users

• Making work system and environment continuously more effective and efficient to support the achievement of targeted service quality

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

PT Jasa Marga (Persero)

Page 37: Annual Report 2006

Tata kelola perusahaan akan menjadi salah satu faktor penting untuk memenang-kan persaingan bisnis. Dengan berpedoman pada Keputusan Menteri Negara BUMN No. 117 tanggal 1 Agustus 2002, tentang Penerapan Praktek GCG (Good Corporate Governance) pada BUMN, maka perusahaan telah menindaklanjuti dengan langkah awal menyusun pedoman internal untuk penerapan tata kelola perusahaan. Komitmen formal tersebut dinyatakan dengan keputusan Direksi No. 77 tanggal 27 April 2005 tentang Pedoman Penerapan Prinsip-prinsip GCG yang juga dilengkapi dengan Code of GCG, yang mengatur penerapan GCG melalui struktur dan proses; Code of Conduct, yang berisi pedoman etika usaha dan etika kerja bagi pimpinan, karyawan dan stakeholder lainnya; dan Road Map of GCG, yaitu pedoman proses internal untuk mewujudkan perusahaan yang berbudaya tata kelola yang baik.

38 laporan tahunan | annual report 2006

PT Jasa Marga (Persero)

Page 38: Annual Report 2006

39laporan tahunan | annual report 2006

Corporate governance shall become an essential factor in winning business competition. With the Decision of State Minister of State-Owned Enterprises No. 117 dated 2 August 2002 concerning the Implementation of Good Corporate Governance (GCG) practices in State-Owned Enterprises serving as the guidelines, Jasa Marga made its first step by creating a manual for the implementation of corporate governance in the Company. This commitment is formally stated in Directors’ Decision No. 77 dated 27 April 2005 concerning the Manual for the Implementation of GCG Principles, which is also accompanied with Code of GCG, regulating the implementation of GCG through structure and process; Code of Conduct, containing business and work ethic guidelines for the management, employees and stakeholders; and Road Map of GCG, serving as the internal process guidelines to internalize the culture of good corporate governance.

PT Jasa Marga (Persero)

Page 39: Annual Report 2006

40 laporan tahunan | annual report 2006

Beberapa kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam rangka memenuhi ketentuan dan peraturan dalam tata kelola perusahaan.

Melaksanakan Sosialisasi Penerapan GCG di Perusahaan berupa Semiloka (seminar dan lokakarya) sebagai berikut:

• Semiloka Eksekutif untuk pejabat setingkat Kepala Divisi/Biro/Unit/Satuan, Pemimpin Proyek, Kepala Cabang dan Staf Utama, dilaksanakan pada tanggal 13 dan 14 Februari 2006 di Jakarta

• Semiloka Manajer untuk pejabat setingkat Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian dan Kepala Gerbang Tol Cabang Palikanci dan Cabang Purbaleunyi pada tanggal 15 Maret 2006 di Cirebon dan pada tanggal 17 Maret 2006 di Bandung

Tujuan Semiloka Eksekutif tersebut :• Memberikan kesadaran dan pemahaman peran Direksi dan

manajemen puncak sebagai promotor dan panutan untuk kegiatan penerapan GCG di Jasa Marga

The Company has conducted several activities in complying with the rules and regulations of corporate governance.

To socialize the implementation of GCG, the Company held several seminar-workshop (called “Semiloka”) several times, as follows:

• Executive Semiloka, participated by top managers at the levels of Head of Division/Bureau/Unit/Branch, Project Leaders, and Senior Staff, was held on 13 and 14 February 2006 in Jakarta

• Manager Semiloka, participated by managers at the levels of Head of Sub Division and Head of Toll Gate of Palikanci and Purbaleunyi Branch, was held on 15 March 2006 in Cirebon and on 17 March 2006 in Bandung

The objectives of Executive Semiloka are as follows:• Increasing the awareness and comprehension of the role of

Directors and top management as promoters and models for the activities of GCG implementation at Jasa Marga

The Concept of GCG Implementation

• Good Business is achieved when GCG has become a cultured attitude

• GCG conduct is formed through the approach COMPLIANCE & ETHICS

• The practice of Compliance & Ethics is highly determined by Top Management

Kerangka Konsep Penerapan GCG di Jasa Marga

• Good Business tercapai bila GCG telah menjadi Perilaku yang membudaya

• Pembentukan Perilaku GCG melalui pendekatan KEPATUHAN & ETIKA

• Praktek Kepatuhan & Panutan Etika sangat di tentukan oleh Top Management

PREPARATIONPROGRAM

Description of : • Vision & Mission• Business Plans

GCCGood Corporate CitizenGCC

GGCGood Governed CompanyGGC

GCGGood Corporate Governance

Documents:• Directors Decission Letter No

77 of 2005• GCG Ethics • Work and Business Ethics• Statement of Corporate Intent• Board Manual• Compliance Report

Complying the rules and regulations (either both mandatory or voluntary) in corporate governance

Capable of controlling business operation, especially business risk aspect, effectively

Becoming industrial as well social citizen who are ethical and responsible

VALUE CREATION PROCESS

Stage I Stage II Stage III

Kick off 12 Oct 2005

GCG score by BPKP:2002 = 72.342003 = 80.33

Cooperate with Consultant PT Wisma Inti Manajemen

Oct 05 – Dec 06

Targ

etIn

dica

tor

PT Jasa Marga (Persero)

Page 40: Annual Report 2006

41laporan tahunan | annual report 2006

• Agar para peserta dapat menyusun strategi dan action plan program panutan sebagai pemicu implementasi GCG di Jasa Marga

Sementara tujuan Semiloka Manajer adalah:

• Menimbulkan kesadaran dan keterlibatan dalam penerapan GCG di Jasa Marga

• Agar para peserta dapat menyusun strategi dan action plan program panutan sebagai pemicu implementasi GCG di Jasa Marga

• Making the participants capable to develop strategies and action plans of role model program to trigger GCG implementation at Jasa Marga

Meanwhile, Manager Semiloka has the following objectives:

• Making the participants aware of and involved in the implementation of GCG at Jasa Marga

• Making the participants capable to develop strategies and action plans of role model program to trigger GCG implementation at Jasa Marga

PT Jasa Marga (Persero)

OrangNumber of Employees

Sudah mengikutiNumber of Participants

%

Manajer AtasTop Managers 61 53 87

Manajer Tengah Middle Managers 336 148 44

Total 397 201 51

Partisipasi Semiloka GCG 2006The Participants of GCG Semiloka in 2006

Page 41: Annual Report 2006

42 laporan tahunan | annual report 2006

Struktur Organ Perusahaan

Pemegang SahamPT Jasa Marga (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sehingga 100% sahamnya dimiliki negara dengan pemegang saham adalah Menteri Negara BUMN.

Pada tahun 2006, Direksi telah menyelenggarakan RUPS Tahunan sebanyak 2 kali, yaitu:

1. RUPS Pengesahan RKAP tahun 2007 yang diadakan pada tanggal 26 Januari 2006. RUPS dipimpin oleh Bapak Suad Husnan, Deputi Menteri Negara BUMN Bidang Usaha Perbankan, Jasa Keuangan, Konstruksi dan Jasa Lainnya bersama Bapak Mahmuddin Yasin, Deputi Bidang Restrukturisasi dan Privatisasi, sesuai Surat Kuasa dari Menteri Negara BUMN selaku Pemegang Saham tertanggal 26 Januari 2006. Rapat diselenggarakan di Kantor Kementerian Negara BUMN, Jakarta, dihadiri oleh seluruh Direksi dan Komisaris

2. RUPS Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Perhitungan Tahunan Perusahaan tahun 2005 pada tanggal 30 Juni 2006. RUPS dipimpin oleh Harry Susetyo Nugroho, Deputi Menteri Negara BUMN Bidang Usaha Logistik dan Pariwisata, selaku Pemegang Saham tertanggal 30 Juni 2006. Rapat diselenggarakan di Kantor Kementerian Negara BUMN di Jakarta dan dihadiri oleh seluruh Direksi dan Komisaris

KomisarisPada tanggal 14 Maret 2006 sesuai dengan Surat Keputusan Menteri BUMN No. 33/MBU/2006, susunan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) berubah menjadi sebagai berikut:

Kehadiran Komisaris untuk proses pengambilan keputusan strategis yang dilakukan dalam rapat sangat penting. Kehadiran Komisaris dalam Rapat Komisaris, Rapat Gabungan Dewan Komisaris & Direksi, maupun RUPS dan RUPSLB selama tahun 2006 adalah:

The Company’s Structure

The ShareholderPT Jasa Marga (Persero) is a State-Owned Enterprise and therefore it is 100% owned by the Government i.e. the State Minister of State-Owned Enterprises.

In 2006, General Meeting of Shareholders was held twice, as follows:

1. General Meeting of Shareholders was held on 26 January 2006 to seek the approval of the Company’s Budget and Work Plan of 2007. It was chaired by Suad Husnan, Deputy State Minister of State-Owned Enterprise for Banking, Financial Services, Construction, and Other Services together with Mahmuddin Yasin, Deputy Minister for Restructurization and Privatization, based on Letter of Authorization from State Minister of State-Owned Enterprises as the Shareholder dated 26 January 2006. Taking place at the office of the State Ministry of State-Owned Enterprises, Jakarta, the meeting was attended by all members of the Board of Directors and Commissioners

2. General Meeting of Shareholders was held on 30 June 2006 to seek the approval of the Company’s 2006 Annual Report and Annual Computation. It was chaired by Harry Susetyo Nugroho, Deputy State Minister of State-Owned Enterprises for Logistics and Tourism, representing the Shareholder with Letter of Authorization from the State Minister of State-Owned Enterprises dated 30 June 2006. Taking place at the office of the State Ministry of State-Owned Enterprises, Jakarta, the meeting was attended by all members of the Board of Directors and Commissioners

The Board of CommissionersIn accordance with the Decision Letter of State Minister of State-Owned Enterprise No. 33/MBU/2006 dated 14 March 2006, the Board of Commissioners of PT Jasa Marga (Persero) is as follows:

The Board of Commissioners is assisted by :

The presence of Commissioners in the process of making strategic decisions during meetings is crucial. Following is the attendance of the Commissioners in Board of Commissioners’ meetings, Boards of Commissioners and Directors joint meetings, General Meetings of Shareholders as well as Extraordinary General Meetings of Shareholders in 2006.

1. Drs. Gembong Priyono, MSc. Komisaris Utama / Chairman2. Drs. Sri Mulyanto, MSc. Komisaris / Commissioners3. Prof. Dr. H. Akhmad Syakhroza Komisaris / Commissioners4. Mayjen. (Purn.) Samsoedin Komisaris / Commissioners5. Ir. Sumaryanto Widayatin, MSCE. Komisaris / Commissioners

1. Drs. Hernanto Sekretaris Komisaris / Secretary2. Bandung Pardede, SE. Staf Komisaris / Staff

Komisaris dibantu oleh:

No. NamaName

Jumlah RapatNumber of Meetings

Jumlah KehadiranNumber of Meetings Attended

% Jumlah Kehadiran% of Attendance

1. Drs. Gembong Priyono, MSc. 27 18 67%2. Drs. Sri Mulyanto, MSc. 27 24 89%3. Ir. Sumaryanto Widayatin, MSCE. 25 22 88%4. Prof. Dr. H. Akhmad Syakhroza 22 18 82%5. Mayjen. (Purn.) Samsoedin 22 22 100%

PT Jasa Marga (Persero)

Page 42: Annual Report 2006

43laporan tahunan | annual report 2006

Komite Audit

Komite Audit berfungsi untuk membantu Komisaris dalam menjalankan pengawasan terhadap manajemen dan perusahaan. Komite Audit di Jasa Marga dibentuk sejak 1 Agustus 2003 yang ditetapkan melalui Keputusan Dewan Komisaris No. 41 tahun 2003 dan telah diperpanjang melalui Keputusan Dewan Komisaris No. 11 tanggal 6 Februari 2004 dan 01A tanggal 3 Januari 2005.

Komite Audit terdiri dari :

Dalam rangka mewujudkan pengawasan yang efektif dan good governance, Piagam Komite Audit telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Komisaris No. 35 tanggal 7 April 2004.

Fungsi Dan Wewenang Komite Audit

Tujuan dan fungsi utama Komite Audit PT Jasa Marga (Persero) adalah membantu Komisaris memenuhi fungsi pengawasannya. Komite Audit akan mengkaji sistem pengendalian intern perusahaan, proses pelaporan keuangan, proses pemeriksaan dan pelaksanaan peraturan perundang undangan yang berlaku.

Sejalan dengan fungsi tersebut, Komite Audit harus selalu memonitor proses perbaikan yang berkesinambungan atas kebijakan, prosedur dan praktek pada semua tingkatan di perusahaan guna memastikan telah dilakukannya pengelolaan dan pengendalian perusahaan yang baik. Sedangkan wewenang Komite Audit adalah menampung berbagai informasi yang diperlukan baik dari pihak-pihak terkait di lingkungan perusahaan mapun dari pihak eksternal, serta memperoleh akses operasional dan data perusahaan yang terkait dengan pelaksanaan tugas.

Dua orang anggota Komite Audit yang bukan komisaris merupakan ahli keuangan dan transportasi yang dipilih melalui proses seleksi. Honor kedua anggota Komite Audit sebagaimana ditetapkan Dewan Komisaris melalui Keputusan No. 47 tanggal 5 Agustus 2003 adalah Rp 12 juta per bulan diluar biaya transpor.

Direksi

Susunan Direksi PT Jasa Marga (Persero) sesuai dengan Keputusan Menteri BUMN No. 32 tahun 2006 tanggal 14 Maret 2006 adalah sebagai berikut:

Kehadiran Direksi untuk proses pengambilan keputusan strategis yang dilakukan dalam rapat sangat penting. Kehadiran Direksi dalam Rapat Direksi, Rapat Gabungan Dewan Komisaris & Direksi, maupun RUPS dan RUPSLB selama tahun 2006 adalah:

Audit Committee

Audit Committee is established to assist the Board of Commissioners in overseeing the management along with the Company. Jasa Marga founded the said committee on 1 August 2003 based on the Decision of the Board of Commissioners No. 41 of 2003, which was later extended through the Decision of the Board of Commissioners No. 11 dated 6 February 2004 and No. 01A dated 3 January 2005.

The Audit Committee consists of the following:

To support effective control which reflects good governance, Audit Committee Charter was decided through the Decision Letter of Commissioners No. 35 dated 7 April 2004.

The Functions and Authorities of Audit Committee

The main objective and function of Jasa Marga Audit Committee is to assist Commissioners in overseeing the Company. Audit Committee is to review the Company’s system of internal control, financial reporting process, verifying process and implementation of current regulation and legislation.

In accordance with the said function, the Audit Committee is required to constantly monitor sustainable process of improving policies, procedures and practices at all levels of the Company so as to make sure that corporate management and control is well performed. The Audit Committee has the authority to take in any information needed from parties related to the Company both internally and externally, and to have access on the Company’s operation as well as data related to the carrying out of their duties.

Two members of the Audit Committee who are not the Commissioners are expert in finance and transportation appointed through selection process. Their monthly honorarium based on the Decision of the Board of Commissioners No. 47 dated 5 August 2003 is Rp 12 million excluding transportation allowance.

The Board of Directors

In accordance with the Decision Letter of State Minister of State-Owned Enterprise No. 32/MBU/2006 dated 14 March 2006, the Board of Directors of PT Jasa Marga (Persero) is as follows:

The presence of Directors in the process of making strategic decisions during meetings is crucial. Following is the attendance of the Directors in Board of Directors meetings, Boards of Commissioners and Directors joint meetings, General Meetings of Shareholders as well as Extraordinary General Meetings of Shareholders in 2006.

1. Drs. Dadang Sutrisno, SH. Ketua / Chairman2. Prof. Dr. Ir. Bambang Ismanto, MSc. Anggota / Member3. Drs. Kuswandi Anggota / Member

1. Ir. Frans S. Sunito Direktur Utama / President Director

2. Ir. Reynaldi Hermansjah Direktur Keuangan / Finance Director

3. Ir. Abdul Hadi Hs., MM. Direktur Pengembangan dan Niaga / Development and Commerce Director

4. Ir. Sarwono Oetomo Direktur Operasi / Operation Director

5. Ir. Achmad Purwono, MBA. Direktur Sumber Daya Manusia / Human Resources Director

PT Jasa Marga (Persero)

Page 43: Annual Report 2006

44 laporan tahunan | annual report 2006

Sekretaris PerusahaanSekretaris Perusahaan ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi No. 105 tahun 2001 tentang Struktur Organisasi Jasa Marga. Sekretaris Perusahaan Perseroan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.

Tugas, Fungsi dan Tanggung Jawab Sekretaris PerusahaanFungsi Pokok Sekretaris Perusahaan antara lain menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan pengurus perusahaan serta memfasilitasi hubungan Perusahaan/Pimpinan Perusahaan dengan stakeholder.

Tugas Sekretaris Perusahaan antara lain menatausahakan kegiatan sekretariat pengurus perusahaan, menyelenggarakan kegiatan pemenuhan hak dan kewajiban Perusahaan dan stakeholder sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sekretaris Perusahaan juga bertugas menyelenggarakan kegiatan komunikasi dengan stakeholder dalam rangka membangun citra Perusahaan.

Sedangkan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan antara lain adalah terdistribusikannya Hasil Rapat Direksi, Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris, RUPS, RUPSLB juga terpenuhinya kewajiban-kewajiban Perusahaan sebagai anggota pada organisasi profesi ataupun asosiasi, Sekretaris Perusahaan juga bertanggungjawab mengkomunikasikan kinerja Perusahaan kepada stakeholder terutama pemegang saham sehingga terwujud citra Perusahaan dan nilai Perusahaan yang tinggi.

Satuan Pengawasan InternKeberadaan Unit Kerja SPI ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi No. 105 tahun 2001 tentang Struktur Organisasi Jasa Marga. Satuan Pengawasan Intern bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.

Tugas, Fungsi dan Tanggung Jawab Satuan Pengawasan InternFungsi Pokok Satuan Pengawasan Intern antara lain menjabarkan misi dan visi perusahaan kedalam konsep audit internal dan pengawasan manajemen pada tingkat korporasi serta mengendalikan kegiatan pemeriksaan internal agar mencapai sasaran dan sesuai dengan Standar Profesi Audit Internal serta Audit Charter (disahkan pada tanggal 1 Maret 2003).

Tugas Satuan Pengawasan Intern antara lain melakukan review atas kebijakan Direksi dan mengusulkan perbaikannya, memantau dan menguji implementasi kebijakan perusahaan serta memberikan peringatan dini kepada Direktur Utama atas potensi masalah yang mungkin akan timbul; juga bertugas membina hubungan dengan Instansi Pemeriksa dari Luar Perusahaan agar diperoleh informasi lebih dini tentang perkembangan standar internal audit yang berlaku serta terselenggaranya pemeriksaan secara efisien dan efektif.

Tanggung jawab Satuan Pengawasan Intern antara lain terlaksananya pengkajian atas kebijakan Direksi dan terselenggaranya kegiatan audit terhadap implementasi kebijakan/peraturan Perusahaan di Unit Kerja.

Sebagai pedoman kegiatan audit internal pada Jasa Marga, SPI mempunyai Audit Charter yang telah disahkan tanggal 1 Maret 2003.

Corporate SecretaryThe Corporate Secretary was appointed based on Directors’ Decision Letter No. 105 of 2001 concerning Organizational Structure of Jasa Marga. The Company’s Corporate Secretary reports directly to the President Director.

The Tasks, Functions and Responsibilities of Corporate SecretaryThe main functions of the Corporate Secretary, among others, are carrying out secretarial activities of the management and facilitating the relationship between the Company/the management and the stakeholders.

The tasks of the Corporate Secretary among others are administering secretarial activities of the management, carrying out activities to fulfill the Company’s and stakeholders’ rights and obligations in accordance with current regulation and legislation. The Corporate Secretary is also to nurture good communication with the stakeholders in order to build the good image of the Company.

The Corporate Secretary is responsible for distributing the minutes of Directors meeting, Directors and Commissioners meeting, General Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting of Shareholders; fulfilling the Company’s obligations as a member of professional organizations or association; communicating the Company’s performance to the stakeholders particularly the shareholder so as to achieve the good image and high value of the Company.

Internal Auditing UnitThe existence of Internal Auditing Unit was decided based on Decision Letter of Directors No. 105 of 2001 concerning the Organizational Structure of Jasa Marga. The said unit reports directly to the President Director.

The Tasks, Functions and Responsibilities of Internal Auditing UnitThe main functions of Internal Auditing Unit among others are actualizing the vision and mission of the Company into the concept of internal audit and management control on corporate level, along with controlling internal audit activities to make sure that they achieve the objectives and in accordance with Internal Audit Profession Standards as well as Audit Charter.

The tasks of Internal Auditing Unit among others are reviewing Directors’ policies and proposing improvement, supervising and evaluating the implementation of Company policies as well as giving early warning to the President Director on potential problems that might arise, nurturing relationship with external auditor to obtain more information on the development of internal audit standard generally accepted and to assist the carrying out effective and efficient audit.

The Internal Auditing Unit is responsible for reviewing Directors policies and auditing the implementation of the Company’s policies/regulations in working units.

No. NamaName

Jumlah RapatNumber of Meetings

Jumlah KehadiranNumber of Meetings Attended

% Jumlah Kehadiran% of Attendance

1. Ir. Frans S. Sunito 56 55 98%2. Ir. Sarwono Oetomo 54 53 98%3. Ir. Reynaldi Hermansjah 54 50 93%4. Ir. Abdul Hadi Hs., MM. 54 53 98%5. Ir. Achmad Purwono, MBA. 54 50 93%

PT Jasa Marga (Persero)

Page 44: Annual Report 2006

45laporan tahunan | annual report 2006

Personil SPI berjumlah 22 orang dan 12 orang diantaranya telah memiliki sertifikat QIA (Qualified Internal Auditor).

Auditor EksternalKeputusan RUPS tanggal 30 Juni 2006 menetapkan Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf & Mawar sebagai auditor laporan keuangan 2006 dengan lingkup pekerjaan sebagai berikut:

1. Melakukan audit laporan keuangan konsolidasian berupa Neraca per 31 Desember 2006 serta Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan, untuk periode tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan membuat pernyataan pendapat Akuntan atas Laporan Keuangan tersebut

2. Audit Kepatuhan atas Peraturan Perundang-undangan dan Pengendalian Intern Perusahaan tahun 2006 sesuai PSA 62

3. Review atas Laporan Evaluasi Kinerja tahun 20064. Review atas Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

tahun 20055. Audit atas Sistem Informasi Manajemen dan Teknologi

Informasi Perusahaan periode tahun 2006

Untuk semua jasa dengan lingkup pekerjaan tersebut diatas Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir, Jusuf dan Mawar mendapat honor sebesar Rp 1.498.860.000.

Dalam opininya untuk Laporan keuangan Tahun buku 2006, Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir, Jusuf dan Mawar menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian.

Remunerasi Direksi & KomisarisRemunerasi Direksi & Komisaris sebagaimana ditetapkan dalam RUPS tanggal 30 Juni 2006, penghasilan Direktur Utama adalah Rp 39.066.375 per bulan dan penghasilan Direktur adalah Rp 36.665.000 per bulan masing-masing belum termasuk tunjangan perumahan. Sedangkan penghasilan Komisaris Utama adalah Rp 15.312.000 per bulan dan penghasilan Komisaris adalah Rp 13.780.000 per bulan masing-masing belum termasuk tunjangan transpor dan honor rapat.

As the guidelines of internal audit activities at Jasa Marga, the Internal Auditing Unit has an Audit Charter which was legalized on 1 March 2003.

The unit is powered by 22 staffs, 12 of whom have acquired the QIA (Qualified Internal Auditor) certificate.

External AuditorBased on General Meeting of Shareholders dated 30 June 2006, Public Accountant Aryanto Amir Jusuf & Mawar was appointed 2006 financial report auditor, with the scope of works as follows:

1. Auditing the consolidated balance sheets along with the statements of income, changes in shareholders’ equity, cash flows and notes to financial statements for the year ended 31 December 2006, and expressing opinion on the said financial statements

2. Auditing the Company’s Compliance to Law and Regulation on Internal Control in 2006 in conformity with PSA 62

3. Reviewing 2006 Performance Evaluation Report4. Reviewing 2006 Report of Partnership and Community

Development Program5. Auditing the Company’s Management Information System and

Information System in 2006

For all their services with the aforementioned scope of works, Public Accountant Aryanto Amir, Jusuf & Mawar received payment of Rp 1,498,860,000.

In their opinion as to the 2006 Financial Report, the financial statements of the Company present fairly in all material respect.

The Remuneration of Directors and CommissionersHaving been decided in General Meeting of Shareholders on 30 June 2006, monthly wages of the President Director and each of the Directors are Rp 39,066,375 and Rp 36,665,000 respectively, excluding housing allowance whereas monthly wages of Chairman and each of the Commissioners are Rp 15,312,000 and Rp 13,780,000 respectively, excluding transportation allowance and meeting honorarium.

PT Jasa Marga (Persero)

JORR, Ruas Bambu ApusJORR, Bambu Apus Section

Page 45: Annual Report 2006

46 laporan tahunan | annual report 2006

Pelatihan dan Pengembangan SDM

Upaya perubahan terus dilakukan menghadapi era persaingan industri jalan tol. Oleh karenanya Jasa Marga menyelenggarakan program pelatihan dan pengembangan SDM yang merupakan subyek perubahan, yang dilakukan secara seimbang terhadap perkembangan manajemen, keahlian dan sikap. Secara keseluruhan, program ini menjangkau karyawan dengan komposisi peserta tingkat manajer, staf ahli, pelaksana kantor dan pelaksana lapangan masing-masing sebanyak 20%, 10%, 30% dan 40%.

Jasa Marga senantiasa memotivasi karyawannya dengan memberikan Penghargaan Cabang Terbaik, Karyawan Operasional Terbaik (yang terdiri dari Kepala Gerbang Tol Terbaik, Kepala Shift Terbaik, Petugas Pengumpul Tol Terbaik, Kepala Shift Petugas Layanan Jalan Tol Terbaik, Petugas Layanan Jalan Tol Terbaik, Petugas Paramedis Terbaik dan Petugas Informasi dan Komunikasi Terbaik) maupun Karyawan Berjasa. Mereka berkesempatan untuk meninjau jalan tol di luar negeri.

Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kepada pemakai jalan, Jasa Marga melakukan pembinaan Gugus Kendali Mutu (GKM) dan Sumbang Saran dan Perbaikan (SSP) melalui penyelenggaraan Konvensi Mutu yang dilaksanakan setiap tahun pada bulan Januari hingga Maret. Dalam kesempatan ini diberikan penghargaan kepada peringkat I, II dan III berupa Dana Pembinaan Gugus. Mereka juga berkesempatan untuk mewakili Jasa Marga mengikuti Konvensi Mutu Nasional dan Konvensi Mutu Internasional (QCC). Hasil-hasil GKM dan SSP dibakukan untuk digunakan oleh seluruh jajaran Perusahaan sebagai upaya peningkatan produktifitas.

Human Resources Training and Development

As Jasa Marga faces competition in toll road industry, it continues to strive and keep up with the changes. The Company therefore supported training and development program for its human resources who are the subject of the changes. Training and development programs carried out are in balance with the development of management, skills and attitude. In general, the programs were participated by employees at the levels of manager, expert staff, office staff, and field staff with the composition of 20%, 10%, 30% and 40% respectively.

To persistently motivate its employees, Jasa Marga awards The Branch of the Year, Operational Employee (consisting of Head of Toll Gate, Head of Shift, Toll Collector, Head of Shift of Toll Road Service Officer, Toll Road Service Officer, Paramedic, along with Information and Communication Officer) of the Year as well as Meritorious Employee. They were given the opportunity to study visit toll roads in other countries.

To continually improve the service rendered to toll road users, Jasa Marga supports its employees participating in Quality Control Groups (Gugus Kendali Mutu-GKM) and Suggestions and Improvements (Sumbang Saran dan Perbaikan-SSP) that will compete in Quality Convention held yearly from January until March. At this opportunity, awards are given supporting fund to the winners of 1st, 2nd and 3rd place. The winners are also eligible to represent the Company in National and International Quality Conventions. The results of these Quality movements are standardized to be used widely by the Company as part of the ever improvement of the Company’s performance.

Program Peserta Participants

%

Organisasi & Perusahaan Organization & Corporation

311 17.50

Keterampilan Teknis Technical Skill

328 18.50

Keterampilan Pendukung Supporting Skill

868 49.00

Kepemimpinan & Manajemen Leadership & Management

63 3.50

Pengembangan Pribadi Personality Development

201 11.50

TOTAL 1,171 100.00

Peserta Diklat Berdasarkan Program PelatihanThe Number of Training Participants by Program

PT Jasa Marga (Persero)

Tim Jasa Marga dalam acara Konvensi Mutu NasionalJasa Marga Team at National Quality Convention

Page 46: Annual Report 2006

Konsep Key Performance Indicator (KPI)

Konsep Dasar Pengukuran KinerjaBerkaitan dengan perencanaan strategis BUMN yang telah dituangkan baik dalam Rencana Kerja Jangka Panjang maupun Rencana Kerja Anggaran Perusahaan, ditetapkan Konsep pengukuran kinerja yang sesuai dengan core business masing-masing BUMN.

Pengukuran kinerja dimaksudkan untuk mengukur efektivitas kerja manajemen yang terkait dengan perencanaan strategi perusahaan, sekaligus sebagai bagian dari perbaikan terus menerus (Continual Improvement).

Secara umum KPI ini menjadi satu kesatuan dalam Konsep pengukuran (Scorecard) yang pada saat ini dikenal secara luas dengan Konsep Balance Scorecard. Terkait dengan paradigma Change is a rule. Perubahan adalah hakiki, maka PARAMETER UMUM dalam Konsep ini yakni:

• OPERASI yang merupakan unsur dari kegiatan usaha/proses bisnis, meliputi baik kegiatan yang berkaitan dengan pihak eksternal perusahaan maupun internal perusahaan

• KEUANGAN yang merupakan hasil dari kinerja organisasi dan• DINAMIS yang mewakili perlunya perusahaan untuk tumbuh dan

berkembang

Pengukuran kinerja dilakukan secara komprehensif atas beberapa parameter utama yang mewakili bisnis inti Perusahaan. Masing-masing parameter mempunyai beberapa KPI dan dengan bobot yang berbeda-beda, tergantung dari sasaran strategisnya dan dengan memberikan nilai atas pencapaian kinerja yang direncanakan, dengan nilai tertentu serta dikalikan dengan bobot pada masing-masing KPI akan memperoleh total nilai. Total nilai inilah yang akan menjadi cerminan efektifitas pencapaian kinerja dari suatu perusahaan dengan skala nilai yang telah disepakati standarnya.

47laporan tahunan | annual report 2006

The Concept of Key Performance Indicators (KPI)

The Basic Concept of Performance MeasurementIn line with the strategic planning of State-Owned Enterprises stated in the Company’s Long-Term Plan as well as Budget and Work Plan, it is essential that the concept of performance measurement which is in accordance with the core business of each state-owned enterprise be determined.

Performance measurement is aimed at measuring the effectiveness of the work of the management in corporate strategic planning. At the same time, it also serves as the effort of performing continual improvement.

In general, KPI is an integral part of Scorecard Concept which is currently known widely as the Balance Scorecard Concept. Given the paradigm Change is a rule, the GENERAL PARAMETER in this concept are therefore:

• OPERATIONAL, signifying the aspect of business activities/processes, consisting of those related to the company both externally and internally

• FINANCIAL, indicating the performance of the organization• DYNAMIC, representing the need for the Company to grow and

develop

Performance measurement is conducted comprehensively based on several key parameters that represent the core business of the company. Every parameter has several KPI with different weights, depending on its strategic goals. By giving certain score on the performance achievement planned and multiplying it by the weight of the respective KPI will result in the total score. The total score will reflect the effectiveness of performance achievement of a company with the scale whose standard has been agreed upon.

SCORING SYSTEM1. The scoring based on % Realization/Target:

X < 10 score = 310≤X<30 score=430≤X<50 score=550≤X<70 score=670≤X<90 score=790≤X<110 score=8110≤X<130 score=9X > 130 score = 10

2. The score is counted using interpolation if the result of % Realization/Target is between the intervals.3. For parameters with the indicator of “the lower the achievement the better”, the achievement is then counted using the formula of Target/Realization, e.g. in

operational parameter, this condition is applied in scoring Effectiveness of Supporting Cost, Maintenance Efficiency, Services to Toll Road Users consisting of Transaction Speed, Accident Rate, Fatality Rate, and Roughness of road surface; while in financial parameter, it is applied in scoring DER.

KEY PERFORMANCE INDICATOR

PT Jasa Marga (Persero)

PARAMETER KPI UNIT WEIGHT

2006

ACHIEVEMENT SCORE TOTALTARGET REALIZATION

OPERATIONAL 1 REVENUE TARGET Rp Billion 8 2,325 2,296 99% 8 64

(50%) 2 PRODUCTIVITY OF OPERATIONAL HR Rp Million/Person 8 383 454 119% 9 72

3 EFFECTIVENESS OF SUPPORTING COST % 6 5.40 5.12 106% 8 48

4 MAINTENANCE EFFICIENCY Rp Million/km 5 12.14 31.78 38% 5 25

5 SERVICES TO TOLL ROAD USERS

a. TRANSACTION SPEED Second/Vehicle 5 <8 8 100% 8 40

b. ACCIDENT RATE 4 27.00 23.96 113% 9 36

c. FATALITY RATE 4 2.70 1.66 163% 10 40

d. ROAD SURFACE ROUGHNESS m/km 5 4 3.13 128% 9 45

e. ROAD SURFACE SKID RESISTANCE µ m 5 >0,33 0.60 182% 10 50

420

FINANCIAL 1 FCF Rp Million 8 212,451 184,193 87% 7 56

(35%) 2 ROCE % 8 1.11 5.48 492% 10 80

3 ROE % 8 3.72 3.83 103% 8 64

4 ICR x 6 1.42 1.47 104% 8 48

5 DER x 5 2.63 2.86 92% 8 40

288

DYNAMIC 1 OTHER REVENUES TARGET Rp Billion 2 30.67 25.69 84% 7 14

(15%) 2 LEVEL OF GCG - 5 81.00 80.33 99% 8 40

3 GROWTH OF LENGTH OF TOLL ROAD km 5 12.63 4.0 32% 5 25

4 TRAINED EMPLOYEES - 3 0.322 0.339 105% 8 24

103

TOTAL 100 811

Page 47: Annual Report 2006

Investments in Other Companies

Jasa Marga also cooperates with private investors approved by the Government to establish joint venture companies that will operate toll road projects. Jasa Marga currently invests in 7 companies with operational toll roads and 7 companies with green field toll road projects. Jasa Marga also makes investment in a company dealing with property i.e. PT Ismawa Trimitra, and, to operate Jakarta Outer Ring Road toll road (JORR), founded a subsidiary called PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ).

48 laporan tahunan | annual report 2006

Investasi Saham pada Perusahaan Lain

Jasa Marga juga bekerja sama dengan investor swasta yang telah mendapat ijin dari Pemerintah untuk mendirikan perusahaan patungan yang mengelola proyek jalan tol. Saat ini 7 perusahaan telah beroperasi dan 7 lainnya sedang dalam tahap persiapan proyek. Jasa Marga juga memiliki penyertaan pada sebuah perusahaan properti yaitu PT Ismawa Trimitra, sedangkan untuk mengoperasikan jalan tol Lingkar Luar Jakarta (JORR), Jasa Marga mendirikan sebuah anak perusahaan yaitu PT Jalantol Lingkarluar Jakarta (JLJ).

No. PerusahaanCompany

Persentase KepemilikanPercentage of Ownership

ProyekProject

1. PT Jalantol Lingkarluar Jakarta 99.00 Jakarta Outer Ring Road (W2, S, E1 and E3 Sections)2. PT Ismawa Trimitra 25.00 Graha Iskandarsyah Building3. PT Citra Marga Nusaphala Persada 4.23 Cawang-Tanjung Priok-Jembatan Tiga Toll Road 4. PT Marga Mandala Sakti 1.94 Tangerang-Merak Toll Road 5. PT Margabumi Matraraya 6.47 Surabaya-Gresik Toll Road 6. PT Bosowa Marga Nusantara 8.76 Ujung Pandang Toll Road 7. Marga Net One Limited 10.00 Jamuna Toll Bridge, Bangladesh

No. PerusahaanCompany

Persentase KepemilikanPercentage of Ownership

ProyekProject

1. PT Citra Margatama Surabaya 15.00 Waru-Tanjung Perak Flyover 2. PT Margaraya Jawa Tol 2.47 Waru (Aloha)-Wonokromo-Tanjung Perak Toll Road3. PT Margabumi Adhika Raya 2.50 Gempol-Pandaan Toll Road4. PT Marga Nujyasumo Agung 16.00 Surabaya-Mojokerto Toll Road5. PT Bukaka Marga Utama 20.00 Bukaka-Sukabumi Toll Road6. PT Jatim Marga Utama 30.00 Surabaya-Mojokerto Toll Road7. PT Translingkar Kita Jaya 10.00 Cinere-Jagorawi Toll Road

Catatan:Jasa Marga telah membatalkan investasinya pada beberapa perusahaan jalan tol sebagai berikut:

1. PT Citra Ganesha Marga Nusantara2. PT Citra Bhakti Margatama Persada3. PT Marga Mawatindo Esprit4. PT Citra Mataram Satriamarga Persada5. PT Marga Nurindo Bhakti

PT Jasa Marga (Persero)

Investasi pada Perusahaan dengan Proyek dalam Tahap Persiapan dan KonstruksiInvestments in Companies with Projects in the Stage of Preparation or under Construction

Note:Jasa Marga has cancelled the investments in the following toll road investors:

1. PT Citra Ganesha Marga Nusantara2. PT Citra Bhakti Margatama Persada3. PT Marga Mawatindo Esprit4. PT Citra Mataram Satriamarga Persada5. PT Marga Nurindo Bhakti

Investasi pada Perusahaan dengan Proyek Sudah BeroperasiInvestments in Companies with Operated Projects

Page 48: Annual Report 2006

Penggunaan Dana Obligasi Tahun 2006

Sesuai dengan rencana sebagaimana tercantum pada prospektus, penggunaan dana hingga akhir 2006 tercatat sebagai berikut:

1. Obligasi Jasa Marga XII Seri Q Tahun 2006 Untuk pelunasan pinjaman dari Bank dan biaya underwriter

2. Obligasi JORR II Tahun 2006 Dana sebesar Rp 261.000.000.000,- digunakan untuk

pelunasan pinjaman sebagian hutang JORR Seksi S

Pembayaran Kupon Obligasi Tahun 2006Selama tahun 2006, Perusahaan membayar semua kupon obligasi tepat waktu sesuai dengan jadwal melalui agen pembayar PT KSEI.

Kontribusi Jasa Marga kepada PemerintahKontribusi tunai Perusahaan kepada Pemerintah terdiri dari pembayaran pajak pertambahan nilai (PPN), pajak penghasilan (PPH) baik pegawai maupun badan, pajak bumi dan bangunan (PBB) serta dividen. Nilai nominal tersebut dari tahun ke tahun selalu bertambah. Tahun ini kontribusi tersebut mencapai 31,16% dari pendapatan Perusahaan.

49laporan tahunan | annual report 2006

The Usage of Funds from Bonds in 2006

According to plan mentioned in the prospectus, the fund usage until the end of 2006 is recorded as follows:

1. Jasa Marga Bond XII - Q Series Year 2006 For the payment of bank loans and underwriting cost

2. Bond JORR II Year 2006 The Rp 261,000,000,000 fund was used for the payment of

loan for JORR S Section

The Payment of Bond Interests in 2006During the fiscal year 2006, the Company paid all bond interests on time as scheduled through payment agent PT KSEI.

Jasa Marga’s Contribution to the GovernmentThe company’s contribution to the Government includes the payment of value added tax; income tax, both employee and corporate; land and building tax; and dividend. The contribution given keeps increasing and this year, the cash contributed reached 31.16% of the Company’s income.

No. Bank Pembayaran Payment

1. BCA 150,000,000,0002. Mandiri 273,000,000,0003. Jabar 44,760,774,4684. BNI 530,835,225,5325. Biaya Underwriter

Underwriting Cost1,404,000,000

TOTAL 1,000,000,000,000

No. ObligasiBonds

PembayaranPayment

Tanggal PembayaranPayment Date

1. Seri M / M Series 4,750,000,000 27 March, 27 June, 27 September, 27 December

2. Seri N / N Series 4,000,000,000 12 January, 12 April, 12 July, 12 October

3. Seri O / O Series 4,975,000,000 4 March, 4 June, 4 September, 4 December

4. Seri P / P Series 23,000,000,000 10 January, 10 April, 10 July, 10 October

5. Seri Q / Q Series 35,000,000,000 6 October 6. Seri JORR I / JORR I Series 1,451,584,672 2 January, 1 July7. Seri JORR II / JORR II Series 6,168,950,000 1 July

Rp MilyarRp Billion

(%)

PT Jasa Marga (Persero)

Page 49: Annual Report 2006

50 laporan tahunan | annual report 2006

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)

Masyarakat yang tinggal di sekitar jalan tol adalah stakeholder penting bagi Jasa Marga. Sebagai salah satu wujud kepedulian sosial tersebut, Jasa Marga melaksanakan program sebagai berikut:

1. Penyaluran dana PKBL dilakukan Jasa Marga sejak tahun 1992 dengan akumulasi penyaluran pinjaman mencapai Rp 14,9 milyar. Tahun ini jumlah penyaluran mencapai Rp 8.315.500.000 yang diberikan kepada 408 mitra binaan

2. Pemberian dana dalam bentuk bea siswa, perbaikan sarana ibadah, pelatihan untuk pencari kerja, bantuan pelayanan kesehatan dan bantuan lainnya untuk masyarakat yang mengalami musibah bencana alam

Partnership and Community Development Program

Jasa Marga takes a great deal of consideration of the stakeholders, especially those residing in toll road surroundings. To manifest in corporate social responsibility, the following programs are carried out:

1. The Company has been allocating fund for financing Partnership and Community Development Program since 1992 with accumulated funds reaching Rp 14.9 billion. This year alone, the Company allocated Rp 8,315,500,000 to 408 small enterprises

2. The Company also contributed funds for scholarships, renovation of places of worship, training for job seekers, health service assistance as well as other kinds of assistance for people afflicted by natural disasters

PT Jasa Marga (Persero)

Bencana lumpur Lapindo di seksi Porong-Gempol Jalan Tol Surabaya-Gempol.Lapindo mud on Surabaya-Gempol Toll Road section Porong-Gempol.

Mitra binaan Jasa MargaJasa Marga small business partner

Distribusi Dana PKBL per Cabang 2006Fund Allocated for Partnership and Community Development Program in 2006

Jumlah Mitra Binaan 2006The Number of Small Business Partners in 2006

Distribusi Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan 1997-2006Fund Allocated for Partnership and Community Development Program 1997-2006

Page 50: Annual Report 2006

51laporan tahunan | annual report 2006

Transaksi Hubungan Istimewa

Transaksi hubungan istimewa dilakukan perusahaan terhadap institusi lain berupa aktiva, yaitu investasi pada lima perusahaan asosiasi; berupa kewajiban yaitu pada dua perusahaan; dan berupa penghasilan dividen satu perusahaan.

Pengelolaan Aset

Hingga tahun ini Perusahaan mengelola 3.698,8821 hektar tanah belum termasuk yang sedang dalam proses pengadaan. Untuk mengamankan, Perusahaan melakukan proses sertifikasi kepemilikan, pemagaran serta penertiban secara rutin. Sedangkan untuk aset berupa bangunan serta aset bergerak lainnya semuanya diasuransikan.

No LokasiLocation

Luas tanahWide

1 Jagorawi 545.7554

2 Jakarta-Cikampek 744.9280

3 Jakarta-Tangerang 178.0174

4 Cawang-Grogol-Cengkareng 359.3456

5 Semarang 180.6777

6 Demak 31.9095

7 Purwakarta-Cileunyi 800.1317

8 Surabaya-Gempol 391.4606

9 Belawan-Medan-Tanjung Morawa 193.9313

10 Palimanan-Kanci 272.7249

TOTAL 3,698.8821

Aset Tanah Pemerintah yang Dikelola PT Jasa MargaGovernment Land Asset Managed by Jasa Marga

Related Party Transaction

Transactions for Special Relations are conducted by the company with other institutions in the form of assets, which are investments in 5 associated companies, in the form of payables with 2 companies; and in the form of dividend talons in 1 company.

Asset Management

Until the end of the year, the Company has managed 3,698.8821 hectares of land not including areas still in the process of acquisition. To secure its assets, the Company processes all legal land titles, fences the properties and performs routine inspections. All assets owned by the company, i.e. buildings and other moving assets, are insured.

PT Jasa Marga (Persero)

Jalan Tol Jakarta-CikampekJakarta-Cikampek Toll Road

Hektar Hectares

Page 51: Annual Report 2006

No. PermasalahanCase

MateriSubstance

StatusStatus

1. Konsesi Penyelenggaraan Jalan Tol untuk ruas yang dikelola Jasa Marga sehubungan dengan terbitnya UU No. 38 tahun 2004 Jo PP No. 15 tahun 2005

Concession Rights of toll roads operated by Jasa Marga in connection with the issuance of Law No. 38 of 2004 and Government Regulation No. 15 of 2005.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 242/KPTS/M/2006 tanggal 8 Juni 2006 telah menetapkan tentang Penetapan Pemberian Konsesi terhadap ruas jalan tol yang diusahakan oleh Jasa Marga (Persero) selama 40 tahun terhitung sejak tanggal 1 Januari 2005, kecuali untuk JORR seksi S dimana Perusahaan memperoleh “konsesi sementara” untuk 15 tahun mengingat masih perlu diselesaikannya dasar-dasar hukum untuk ruas ini dalam tahun 2007

In compliance with the Decision of the Minister of Public Works No. 242/KPTS/M/2006 dated 8 June 2006, Jasa Marga has the concession rights for toll roads operated by for the period of 40 years effective from 1 January 2005, except for S-Section of JORR where a temporary concession of 15 years is granted, due to unsettled legal matters which are expected to be finalized in 2007

Selesai

Completed

2. Pemutusan Penyelesaian Perjanjian Kuasa Penyelenggaraan (PKP) Jalan Tol Cikampek-Padalarang dengan PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN)

Termination of Concession Agreements for Cikampek-Padalarang toll road with PT Citra Ganesha Marga Nusantara (CGMN)

Jasa Marga meminta untuk dilakukan audit independen atas biaya investor yang nyata-nyata telah terpakai dalam membangun jalan tol

Jasa Marga requested that an independent audit be performed on the expenses evidently spent by the investor in the toll road construction

Dalam proses musyawarah untuk mufakat

In the process of discussion to reach an agreement

3. Pembebasan Tanah Jalan Tol JORR seksi E1 (Hankam Raya-Cikunir)

Land Acquisition for section E1 (Hankam Raya-Cikunir) of JORR toll road

Proyek JORR ruas E1 (ruas Jatiasih-Cikunir) tertunda akibat belum dapat diselesaikannya proses pembebasan tanah karena adanya sengketa terhadap beberapa persil tanah di Pengadilan

JORR section E1 (Jatiasih-Cikunir section) project is delayed due to uncompleted land acquisition process resulted from several land plot lawsuits in Court

Jasa Marga dan Departemen Pekerjaan Umum berupaya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut

Jasa Marga and the Department of Public Works have made serious efforts to overcome the problem

4. Perkara arbitrase Waskita-Yasa J.O, Nomor Perkara 230/VIII/ARB-BANI/2006 tanggal 08-08-2006

Arbitration case of Waskita-Yasa J.O. Case Number 230/VIII/ARB-BANI/2006 dated 08-08-2006

Gugatan Waskita-Yasa JO atas pelaksanaan pembangunan proyek Cipularang Tahap II Paket 3.1 ruas Plered-Cikalong Wetan, dengan materi gugatan secara garis besar sebagai berikut:

1. Klaim atas biaya untuk perbaikan kerusakan-kerusakan pada masa pemeliharaan

2. Klaim atas pekerjaan tanah pada masa konstruksi

Waskita-Yasa J.O. filed a lawsuit over the implementation of construction of Cipularang Phase II Package 3.1 Section Plered-Cikalong Wetan with items in general as follows:

1. Claims on expenses for reparation during maintenance period.

2. Claims on land works during construction period

Saat ini menunggu Putusan majelis Arbiter BANI, yang rencananya akan dikeluarkan pada tanggal 29 April 2007

Waiting for the decision of Indonesian National Board of Arbitration which is scheduled to be issued on 29 April 2007

5. Perkara Arbitrase PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Nomor Perkara 231/VIII/ARB-BANI/2006 tanggal 8 Agustus 2006

Arbitration case of PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Case Number 231/VIII/ARB-BANI/2006 dated 8 August 2006

Gugatan PT Adhi Karya (Persero) atas pelaksanaan pembangunan proyek Cipularang Tahap II, ruas Purwakarta Selatan-Plered, dengan materi gugatan secara garis besar sebagai berikut:

1. Klaim atas eskalasi harga akibat kenaikan BBM dan UMR2. Klaim atas biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk pekerjaan tambah

pada masa konstruksi3. Klaim atas biaya-biaya yang telah dikeluarkan untuk pekerjaan perbaikan

pada masa pemeliharaan

PT Adhi Karya (Persero) filed a lawsuit over the implementation of construction of Cipularang Phase II Section Purwakarta Selatan-Plered, with items in general as follows:

1. Claims on price escalation due to fuel price increase and Regional Minimum Wages

2. Claims on expenses used for additional works during construction period

3. Claims on expenses used for repair works during maintenance period

Saat ini proses persidangan sudah memasuki tahap penyampaian kesimpulan, yang rencananya disampaikan kepada Majelis Arbiter pada tanggal 25 April 2007

The trial has come to the stage of submitting conclusions which is scheduled to be submitted to the Arbitration Council on 25 April 2007

52 laporan tahunan | annual report 2006

Kasus Hukum 2006 Legal Cases in 2006

PT Jasa Marga (Persero)

Page 52: Annual Report 2006

Highlight Rencana Kerja 2007 Highlights of Work Plan 2007

Bidang Pengembangan

1. Pembangunan 3 ruas jalan tol baru yaitu Ruas Bogor Ring Road, Semarang-Bawen, Gempol-Pasuruan dan penyelesaian JORR E1 seksi 4 (Jati Asih-Cikunir)

2. Persiapan pembentukan perusahaan Jalan Tol Trans Jawa, Mengikuti tender JORR II

3. Pembenahan tata kelola dan organisasi teknologi informasi dan penyusunan kerangka kerja teknologi informasi

4. Mulai melaksanakan e-procurement/e-auction

Bidang Operasi

1. Penyesuaian tarif tol

2. Persiapan pengoperasian ruas Cawang-Cibitung dengan sistem terbuka

3. Modernisasi Peralatan Tol

4. Dimulainya pemasangan alat online-realtime di jalan tol Jakarta-Cikampek

5. Uji Coba penerapan e-payment di jalan tol CTC dan Purbaleunyi

6. Penambahan lajur ruas jalan tol Surabaya-Gempol, Belmera, Jakarta-Cikampek, Jalan Tol dalam kota, Jagorawi, Semarang seksi A

7. Relokasi dan Pembangunan Gerbang Tol yang tingkat kepadatannya tinggi

8. Pelebaran jembatan Muara Angke Sta. 12+050

9. Kanalisasi Cililitan pada jalan tol CTC

10. Pembangunan Simpang Susun Kopo pada jalan tol Purbaleunyi

11. Scrapping Filling pada 9 ruas Jalan Tol

12. Peningkatan Pelayanan kepada pemakai jalan berupa pengadaan alat bantu kecelakaan dan pelayanan lalu lintas

13. Pemasangan fiber optic sebagai pendukung jaringan sistem informasi dan komunikasi

Bidang Keuangan

1. Peningkatan modal saham melalui IPO, memperbaiki administrasi keuangan, menyehatkan likuiditas dan profitabilitas perusahaan.

2. Menerbitkan emisi obligasi/MTN untuk refinancing pokok hutang bank yang jatuh tempo

3. Memperluas dan menjalin kerjasama dengan lembaga perbankan dan lembaga keuangan

4. Penyempurnaan kebijakan manajemen dana

5. Penyusunan dan implementasi sistem informasi akuntansi, perpajakan dan keuangan

6. Penyempurnaan implementasi sistem dan prosedur transaksi Keuangan dan pelaksanaan ERP keuangan

53laporan tahunan | annual report 2006

Investment

1. Constructing 3 new toll roads namely Bogor Ring Road, Semarang-Bawean, Gempol-Pasuruan and completing JORR E1 section 4 (Jati Asih-Cikunir)

2. Preparing the establishment of Trans Java Toll Road company and participate in the JORR II tender

3. Improving the management and organization of information technology and designing information technology framework

4. Implementing e-procurement/e-auction

Operations

1. Proposing toll rate adjustment

2. Preparing Cawang-Cibitung section operation with open system

3. Modernizing Toll Equipment

4. Installing online-real time equipment on Jakarta-Cikampek toll road

5. Performing the trial of e-payment application on CTC and Purbaleunyi toll roads

6. Widening Surabaya-Gempol, Belmera, Jakarta-Cikampek, Intra Urban, Jagorawi, and Semarang toll roads (one direction)

7. Relocating and constructing congested toll gates

8. Widening Muara Angke bridge Sta. 12+050

9. Constructing canalization at Cililitan Toll Gate on CTC toll road

10. Constructing Kopo Intersection on Purbaleunyi toll road

11. Scrapping Filling on 9 toll roads

12. Improving service to toll road users by providing accident’s aid equipment and traffic service

13. Installing fiber optic facilities as supplement to the information and communication networks

Finance

1. Increasing share capital through Initial Public Offering (IPO), improving the financial administration, maintaining sound liquidities and profitability of the company

2. Issuing bond/MTN for the refinancing of the current bank principal loans

3. Expanding and developing relationship with banking and financial institutions

4. Perfecting fund management policy

5. Developing and implementing accounting, taxation and finance information system

6. Perfecting the implementation of financial transaction system and procedures and implementing financial ERP

PT Jasa Marga (Persero)

Page 53: Annual Report 2006

54 laporan tahunan | annual report 2006

Bidang Organisasi dan Pembinaan Sumber Daya Manusia

1. Implementasi perusahaan Holding Company

2. Implementasi GCG di lingkungan perusahaan

3. Pengembangan program customer care

4. Penyempurnaan aturan-aturan dan sistim informasi karyawan

5. Pembinaan karyawan melalui pendidikan dan latihan dalam rangka sosialisasi budaya perusahaan terbuka melalui peningkatan soft skills

6. Perbaikan penilaian kerja organisasi, sistim pengembangan (assesment) dan labour relation

Manajemen Risiko, Manajemen Mutu dan Manajemen Keselamatan kerja

1. Implementasi manajemen risiko pada program-program perusahaan

2. Implementasi sistem kinerja Excellent dengan standar Malcom Baldrige

3. Mengimplementasikan produk GKM untuk menunjang operasional

4. Implementasi OHSAS 18001 di Perusahaan

Organization and Human Resources Development

1. Implementing the Holding Company

2. Implementing Good Corporate Governance (GCG) in the company

3. Developing customer care program

4. Perfecting rules and human resources information system

5. Developing employee competence through education and training to socialize the culture of a public company by improving soft skills

6. Improving performance evaluation of the organization, assessment system and labor relations

Risk, Quality and Work Safety Managements

1. Implementing risk management on the company’s programs

2. Implementing excellent performance system with Malcom Baldrige standard

3. Implementing GKM (quality control group) products to support operational activities

4. Implementing OHSAS 18001

PT Jasa Marga (Persero)

Page 54: Annual Report 2006

56 laporan tahunan | annual report 2006

Profil Cabang Branch Profile

No Ruas Section

Kondisi Condition (%)

1 Jagorawi 100.00

2 Jakarta-Tangerang 99.61

3 Jakarta-Cikampek 98.00

4 Cawang-Tomang-Cengkareng 99.75

5 Surabaya-Gempol 95.94

6 Purbaleunyi 95.32

7 Semarang 99.24

8 Belawan-Medan-Tanjung Morawa 91.53

9 Palimanan-Kanci 93.02

Rata-rata KinerjaAverage Performance

96.93

Keterangan Remarks

Kondisi baik dinilai terhadap Pemenuhan kriteria sebagai berikut :- Ketidakrataan permukaan jalan < 4 m/km skala IRI- Kekesatan permukaan jalan µ >0,33 skala meter- Lendutan 0,8 mm skala Failing Weight Deflectometer- Kondisi Visual Permukaan Jalan

The condition is considered good according to the following criteria:- Roughness of road surface < 4 m/km IRI scale- Skid resistance of road surface µ > 0.33 meter scale- Deflection is 0.8 mm Failing Weight Deflectometer scale- Visual condition of road surface

No. CabangBranch

Pendapatan TolToll Revenue

1 Jagorawi 263,282

2 Jakarta-Cikampek 465,760

3 Jakarta-Tangerang 213,555

4 Cawang-Tomang-Cengkareng 553,808

5 Purbaleunyi 339,308

6 Surabaya-Gempol 112,312

7 Semarang 30,712

8 Belmera 32,382

9 Palikanci 40,399

10 Jalantol Lingkarluar Jakarta (PT JLJ) 218,932

No. CabangBranch

Volume Lalu LintasTraffic Volume

1 Jagorawi 116,716

2 Jakarta-Cikampek 105,230

3 Jakarta-Tangerang 106,514

4 Cawang-Tomang-Cengkareng 257,262

5 Purbaleunyi 48,792

6 Surabaya-Gempol 55,919

7 Semarang 24,249

8 Belmera 15,950

9 Palikanci 12,605

10 Jalantol Lingkarluar Jakarta (PT JLJ) 86,042

Volume Lalu Lintas per Cabang Tahun 2006 Traffic Volume by Branch in 2006

Pendapatan Tol per Cabang Tahun 2006 Toll Revenue by Branch in 2006

Kinerja Teknis Perkerasan Jalan Tol Tahun 2006 The Performance of Toll Road Pavement in 2006

PT Jasa Marga (Persero)

Juta Rupiah Million Rupiah

Ribu Kendaraan Thousand Vehicles

Page 55: Annual Report 2006

57laporan tahunan | annual report 2006

PT Jasa Marga (Persero)

263,282

213,555

465,760

553,808

112,312

339,308

32,38230,712

218,932

40,399

Page 56: Annual Report 2006

58 laporan tahunan | annual report 2006

Kinerja Keuangan Cabang Financial Performance of Each Toll Road

Catatan/Notes:

Kantor Pusat termasuk PT Jalantol Lingkarluar Jakarta/Head Office includes PT Jalantol Lingkarluar Jakarta

Kantor Cabang/Branch Offices:

Jagorawi = Jakarta-Bogor-Ciawi

CTC = Cawang-Tomang-Cengkareng

Purbaleunyi = Purwakarta-Bandung-Cileunyi

Belmera = Belawan-Medan-Tanjung Morawa

Palikanci = Palimanan-Kanci

Kantor Pusat/ Head Office

Jagorawi CTC Jakarta-Cikampek

Jakarta-Tangerang

Purbaleunyi Surabaya-Gempol

Semarang Belmera Palikanci TOTAL

REVENUE

Toll Revenue 218,932 263,282 553,808 465,760 213,555 339,308 112,312 30,712 32,382 40,399 2,270,450

Other Income - 4,028 1,874 2,749 10,044 2,297 2,198 244 14 75 23,524

Sub Total 218,932 267,310 555,683 468,509 223,599 341,605 114,510 30,956 32,397 40,474 2,293,975

OPERATING EXPENSES

Toll Fee Collection 28,755 42,743 55,343 51,693 35,871 33,246 31,351 9,983 13,213 8,211 310,409

Toll Road Customers Services 9,122 15,583 24,426 25,249 13,907 18,493 13,032 7,719 5,059 5,381 137,971

Toll Road Fixed Asset Maintenance 68,768 29,845 38,539 41,529 41,493 83,608 16,371 11,625 8,371 12,124 352,274

Joint Operation - - - 163,150 8,370 - - - - - 171,521

General & Administration Expense 301,388 39,956 28,466 43,590 19,820 20,806 20,270 9,498 11,103 7,395 502,291

Sub Total 408,033 128,127 146,774 325,211 119,462 156,154 81,023 38,825 37,747 33,111 1,474,466

OPERATING INCOME (189,101) 139,183 408,908 143,298 104,138 185,451 33,487 (7,869) (5,350) 7,363 819,509

Other Income (Expense) 706,059 - 17,526 336 - 3,505 - - - - 727,426

Interest Expense 18,370 15 13 14 3 6 17 19 25 2 18,485

Other Income 405,890 521 249 313 264 110 11,884 49 279 97 395,695

Sub Total (281,799) 536 (17,264) (9) 267 (3,389) 11,866 69 304 94 (313,245)

INCOME BEFORE TAX

Income Tax 22,485 - - - - - - - - - 22,485

Income Before Tax 21,212 - - - - - - - - - 21,212

Sub Total 43,696 - - - - - - - - - 43,696

NET INCOME (514,597) 139,719 391,645 143,289 104,405 182,062 21,621 (7,800) (5,046) 7,269 462,567

Desember 2006December 2006

Rp JutaRp Million

PT Jasa Marga (Persero)

Page 57: Annual Report 2006

59laporan tahunan | annual report 2006

Laporan tahunan 2006 ini berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait didalamnya dipersiapkan oleh PT Jasa Marga (Persero).

Seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris PT Jasa Marga (Persero) membubuhkan tanda tangannya masing-masing dibawah ini sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan tugasnya untuk periode tahun 2006 yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006.

Informasi keuangan disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia termasuk penggunaan beberapa perkiraan dan pertimbangan Direksi PT Jasa Marga (Persero).

The 2006 Annual Report including the financial report and other information related to the content thereof is prepared by PT Jasa Marga (Persero).

All Members of the Board of Directors and the Board of Commissioners of PT Jasa Marga (Persero) have affixed their respective signatures hereunder as a form of responsibility for the execution of their duties for the year ended on 31 December 2006.

The financial information is organized based on the accounting principles generally accepted in Indonesia, which include a number of approximations and judgments of the Board of Directors of PT Jasa Marga (Persero).

Pernyataan Pengurus PT Jasa Marga (Persero) atas Laporan Tahunan 2006The Declaration on 2006 Annual Report by the Managementof PT Jasa Marga (Persero)

Dewan Komisaris Dewan DireksiBoard of Commissioners Board of Directors

Drs. Gembong Priyono, MSc. Ir. Frans S. SunitoKomisaris Utama Direktur UtamaChairman President Director

Drs. Sri Mulyanto, MSc. Ir. Sarwono OetomoKomisaris Direktur Operasi Commissioner Operation Director

Prof. Dr. H. Akhmad Syakhroza Ir. Reynaldi HermansjahKomisaris Direktur Keuangan Commissioner Finance Director

Mayjen. (Purn). Samsoedin Ir. Abdul Hadi Hs., MMKomisaris Direktur Pengembangan & Niaga Commissioner Development & Commerce Director

Ir. Sumaryanto Widayatin, MSCE. Ir. Achmad Purwono, MBA.Komisaris Direktur Sumber Daya ManusiaCommissioner Human Resources Director

Kantor Pusat/ Head Office

Jagorawi CTC Jakarta-Cikampek

Jakarta-Tangerang

Purbaleunyi Surabaya-Gempol

Semarang Belmera Palikanci TOTAL

REVENUE

Toll Revenue 218,932 263,282 553,808 465,760 213,555 339,308 112,312 30,712 32,382 40,399 2,270,450

Other Income - 4,028 1,874 2,749 10,044 2,297 2,198 244 14 75 23,524

Sub Total 218,932 267,310 555,683 468,509 223,599 341,605 114,510 30,956 32,397 40,474 2,293,975

OPERATING EXPENSES

Toll Fee Collection 28,755 42,743 55,343 51,693 35,871 33,246 31,351 9,983 13,213 8,211 310,409

Toll Road Customers Services 9,122 15,583 24,426 25,249 13,907 18,493 13,032 7,719 5,059 5,381 137,971

Toll Road Fixed Asset Maintenance 68,768 29,845 38,539 41,529 41,493 83,608 16,371 11,625 8,371 12,124 352,274

Joint Operation - - - 163,150 8,370 - - - - - 171,521

General & Administration Expense 301,388 39,956 28,466 43,590 19,820 20,806 20,270 9,498 11,103 7,395 502,291

Sub Total 408,033 128,127 146,774 325,211 119,462 156,154 81,023 38,825 37,747 33,111 1,474,466

OPERATING INCOME (189,101) 139,183 408,908 143,298 104,138 185,451 33,487 (7,869) (5,350) 7,363 819,509

Other Income (Expense) 706,059 - 17,526 336 - 3,505 - - - - 727,426

Interest Expense 18,370 15 13 14 3 6 17 19 25 2 18,485

Other Income 405,890 521 249 313 264 110 11,884 49 279 97 395,695

Sub Total (281,799) 536 (17,264) (9) 267 (3,389) 11,866 69 304 94 (313,245)

INCOME BEFORE TAX

Income Tax 22,485 - - - - - - - - - 22,485

Income Before Tax 21,212 - - - - - - - - - 21,212

Sub Total 43,696 - - - - - - - - - 43,696

NET INCOME (514,597) 139,719 391,645 143,289 104,405 182,062 21,621 (7,800) (5,046) 7,269 462,567

Desember 2006December 2006

Rp JutaRp Million

PT Jasa Marga (Persero)