PENILAIAN ANKLE-BRACHIAL INDEX PADA PASIEN KAKI DIABETIK DI RSUP
H. ADAM MALIK MEDAN
PENILAIAN ANKLE-BRACHIAL INDEXPADA PASIEN KAKI DIABETIK DI RSUP
H. ADAM MALIK MEDANPembimbing:dr. Marshal SpB, SpB-TKVdr. Doddy P.
Pohan SpB-TKV
DIVISI BEDAH TORAKS, KARDIAK DAN VASKULARDEPARTEMEN ILMU BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN USU RSUP. H. ADAM MALIK MEDAN 2014
Proposal PenelitianOleh: dr. Tommy Kuswara
BAB 1PENDAHULUANLatar BelakangDiabetes melitus masih merupakan
masalah global. 340 juta orang di seluruh dunia mengidap diabetes.
Pada tahun 2004, didapati 3.4 juta orang meninggal akibat gula
darah puasa tinggi. Pada penelitian tahun 2011 angka kejadian
diabetes melitus mencapai 71.400.000 jiwa
(Mohan dkk 2013)(Boulton dkk, 2004)Komplikasi DM
Komplikasi mikrovaskular berupa kardiomiopati diabetik,
nefropati diabetik, neuropati diabetik, dan retinopati
diabetikKomplikasi kaki diabetik merupakan penyebab tersering
dilakukannya amputasi yang didasari oleh kejadian non traumatik.
Risiko amputasi 15-40 kali lebih sering pada penderita DM
dibandingkan dengan non-DM (Margolis dkk, 2006). Komplikasi akibat
kaki diabetik menyebabkan lama rawat penderita DM menjadi lebih
panjang. Lebih dari 25% penderita DM yang dirawat adalah akibat
kaki diabetik (Power AC, 2005).
Ankle-Brachial Index (ABI) merupakan alat diagnostik standar
yang digunakan pada penderita peripheral artery disease (PAD)
(Singh dkk 2005). Rumusan masalah Bagaimana profil Ankle-Brachial
Index penderita diabetes melitus dengan kaki diabetik.
Tujuan PenelitianTujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui profil Ankle-Brachial Index penderita diabetes melitus
dengan kaki diabetik.
Manfaat Penelitian
Bidang Akademik / IlmiahMeningkatkan pengetahuan peneliti di
bidang bedah Thorax Kardiovaskular mengenai gambaran Ankle-Brachial
Index penderita diabetes melitus dengan kaki diabetik.
Bidang Pelayanan MasyarakatMeningkatkan pelayanan penderita
diabetes melitus dengan komplikasi mikrovaskular. Sehingga dapat
dijadikan sebagai deteksi dini untuk mencegah terjadinya komplikasi
mikrovaskular salah satunya amputasi extremitas.
Bidang Pengembangan PenelitianMemberikan data awal terhadap
Subdivisi Bedah Thorax Kardiovaskular RSUP H. Adam Malik Medan
mengenai gambaran Ankle-Brachial Index pada penderita diabetes
melitus dengan kaki diabetik.BAB 2TINJAUAN PUSTAKA
Epidemiologi Diabetes MelitusMenurut catatan Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO), pada tahun 1996 di dunia terdapat 120 juta
penderita DM yang diperkirakan naik dua kali lipat pada tahun
2025.
Kenaikan ini disebabkan oleh pertambahan umur, kelebihan berat
badan (obesitas), dan gaya hidup (WHO,2013).
Prevalensi DM untuk semua umur di dunia diperkirakan 2,8 % pada
tahun 2000 dan 4,4 % pada tahun 2030.
Total penduduk di dunia yang menjadi sample yaitu 171 juta
penduduk pada tahun 2000 menjadi 366 juta penduduk pada tahun
2030.
Prevalensi penderita DM lebih banyak laki-laki dari pada wanita.
Penderita DM banyak meningkat pada umur > 65 tahun (Sarah dkk,
2004).
Definisi Diabetes MelitusDM merupakan penyakit endokrin akibat
defek dalam sekresi dan kerja insulin atau keduanya sehingga
terjadi defisiensi insulin relatif atau absolut dimana tubuh
mengeluarkan terlalu sedikit insulin atau insulin yang dikeluarkan
resisten sehingga mengakibatkan kelainan metabolisme kronis berupa
hiperglikemia kronik disertai berbagai kelainan metabolik akibat
gangguan hormonal yang menimbulkan komplikasi kronik pada sistem
tubuh
(Boulton dkk, 2004).Definisi Kaki DiabetikKaki diabetik adalah
kelainan pada tungkai bawah yang merupakan komplikasi kronik DM
dengan gejala dan tanda menurut Fontaine sebagai berikut :
Pathogenesis terjadinya ulkus DM
AngiopathyPenyempitan Pembuluh darahPerfusi
UlkusNekrosis/GangrenAmputasiHyperglikemiaTanda-tanda dan
gejala-gejala akibat penurunan aliran darah ke tungkai meliputi
klaudikasio, nyeri yang terjadi pada telapak atau kaki depan pada
saat istirahat atau di malam hari, tidak ada denyut popliteal atau
denyut tibialis superior, kulit menipis atau berkilat, atrofi
jaringan lemak subkutan, tidak ada rambut pada tungkai dan kaki
bawah, penebalan kuku, kemerahan pada area yang terkena ketika
tungkai diam, atau menggantung, dan pucat ketika kaki diangkat
(Waspadji, 2006).
Klasifikasi Kaki Diabetik WagnerDerajatLesiDerajat 0Derajat
IDerajat IIDerajat IIIDerajat IV
Derajat VTidak ada lesi terbuka, kulit utuh dan mungkin
disertaiKelainan bentuk kaki, ulkus superfisial dan terbatas di
kulitUlkus dalam mengenai tendon sampai kulit dan tulangAbses yang
dalam dengan atau tanpa osteomyelitisGangren jari kaki atau kaki
bagian distal dengan atau tanpa selulitis Gangren seluruh kaki dan
sebagian tungkai bawahDiagnosis Kaki DiabetikDiagnosis ditegakkan
berdasarkan gejala klinis dengan penentuan tipe angiopati dan
neuropati berupa kelainan mikroangiopati atau makroangiopati, sifat
obstruksi, dan status vascular (Waspadji,2006).
Proses makroangiopati menyebabkan sumbatan pembuluh darah. Akut:
5P, yaitu Pain, Paleness, Paresthesia, Pulselessness dan Paralisis
Kronis: gambaran klinik menurut pola dari Fontaine(Boras dkk,
2010)
A. Pemeriksaan FisikDeskripsi Kaki Diabetik paling tidak harus
meliputi; ukuran, kedalaman, bau, bentuk dan lokasi, bentuk ulkus
perlu digambarkan seperti; tepi, dasar, ada/tidak pus, eksudat,
edema atau kalus, kedalaman ulkus dinilai dengan bantuan probe
sterilPemeriksaan refleks sendi kaki, pemeriksaan sensoris,
pemeriksaan dengan garpu tala, atau dengan uji
monofilamenPemeriksaan Pulsasi arteri femoralis, arteri poplitea,
dorsalis pedis, tibialis posterior harus dinilai dan
kekuatannya
Ankle-Brachial IndexABI adalah suatu pemeriksaan vaskular non
invasif untuk mengidentifikasi pembuluh darah besar, penyakit
arteri perifer dengan membandingkan tekanan darah sistolik pada
tungkai bawah (ankle) terhadap tekanan darah sistolik pada brachial
dimana merupakan metode perkiraan untuk tekanan darah sistolik
sentral
Keterbatasan ABI 1.ABI adalah suatu pemeriksaan tidak langsung
yang menyimpulkan lokasi anatomis dari suatu oklusi atau stenosis.
Lokasi pasti dari stenosis ataupun oklusi tidak bisa ditentukan
dengan ABI saja.
2.Nilai ABI dapat lebih tinggi ( 70 tahunUsia > 50 tahun
dengan riwayat merokok dan DMMenentukan aliran darah arteri yang
adekuat pada ekstremitas bawah sebelum terapi kompresi ataupun
debridemen lukaApabila ABI < 0,8 terus menerus, tekanan tinggi
(30 40 mmHg pada ankle) tidak direkomendasikan.Apabila ABI < 0,5
tekanan harus dihindari dan pasien dianjurkan untuk ditangani oleh
ahli bedah untuk evaluasi pembedahan ataupun pemeriksaan
selanjutnya.
Kontraindikasi ABINyeri hebat pada tungkai bawah atau kakiDVT,
yang mana dapat mengacu pada pengesampingan suatu trombosis, dimana
sebaiknya diindikasikan untuk pemeriksaan USG duplex Nyeri hebat
yang berhubungan dengan luka ektremitas bawah
PROSEDUR ABI
B. Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan lengkap yakni pemeriksaan
darah lengkap, pemeriksaan gula darah, fungsi ginjal, fungsi hepar,
elektrolit
Pemeriksaan lainnya ialah Transcutaneous Oxygen Tension (TcP02),
USG Color Doppler atau menggunakan pemeriksaan invasif seperti;
Digital Subtraction Angiography (DSA), Magnetic Resonance
Angiography (MRA) atau Computed Tomography Angiography
(CTA)PrognosisTergantung usia, lamanya menderita DM, adanya infeksi
yang berat, derajat kualitas sirkulasi, dan keterampilan dari
tenaga medis atau paramedis.
BAB 3METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif-analitik dengan desain penelitian cross sectional.
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Departemen
Ilmu Bedah Toraks Kardiak dan Vaskular RSUP H. Adam Malik Medan.
Populasi dan SampelPopulasi PenelitianPopulasi dalam penelitian ini
adalah seluruh penderita DM dengan diagnosa kaki diabetik di RSUP
H. Adam Malik Medan. Sampel PenelitianSampel penelitian adalah
seluruh penderita DM dengan diagnosa kaki diabetik di RSUP H. Adam
Malik Medan.Besar Sampeln =Z2 . (1-P) d2n = 1,962. 0,18. 0,820.12n
= 56,7 dibulatkan 57 orang
n: Jumlah sampelZ: Tingkat kepercayaan, yaitu sebesar 95% maka
nilai Z = 1,96P: Proporsi penderita diabetes yang mengalami kaki
diabetikQ: 1-Pd: besar penyimpangan sebesar 10%Kriteria Inklusi dan
EkslusiInklusi Jenis kelamin laki-laki dan perempuanPenderita
berusia 18-60 tahun Penderita diabetes melitus disertai gejala kaki
diabetikTidak menderita penyakit sistemik lain seperti hipertensi,
gagal ginjalTidak mempunyai riwayat kelainan pembuluh darah perifer
sebelumnya
Eksklusi Penderita yang tidak bersedia menjadi sampel
penelitian
Cara KerjaPenderita diabetes melitus dengan keluhan kaki
diabetikKriteria Inklusi dan Eklusi Pemeriksaan Ankle Brachial
Index
Menilai Ankle-Brachial Index
Pengumpulan data Ankle-Brachial IndexAnalisis DataData yang
sudah dikumpulkan, diolah, dan disajikan secara deskriptif dalam
bentuk tabel dan diagram. Penjelasan tabel dan diagram akan
disajikan dalam bentuk narasi.
Definisi Operasional1.Usia adalah usia kronologis seseorang yang
didata berdasarkan Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Izin Mengemudi
(SIM), atau kartu keluarga
2.Jenis kelamin ditetapkan dengan menilai langsung jenis kelamin
penderita dan melihat tanda pengenalDefinisi Operasional3.Diabetes
melitus (DM) adalah sekumpulan penyakit metabolisme yang ditandai
dengan hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin, kerja insulin
atau kedua-duanya.
4.Kaki diabetik adalah kelainan pada tungkai bawah yang
merupakan komplikasi kronik diabetes mellitus.
5.Cara kerja penatalaksanaan ABI telah diterangkan
sebelumnya.Pertimbangan EtikPrinsip-prinsip dalam pertimbangan etik
yaitu: Responden mempunyai hak untuk memutuskan apakah ia bersedia
untuk menjadi subjek atau tidak tanpa sanksi apapunResponden juga
mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan harus
dirahasiakan, untuk itu perlu adanya nama (anonimity) dan
confidentiality.Persetujuan setelah PenjelasanSemua subjek
penelitian akan diminta persetujuan dari pasien dan keluarga pasien
setelah diberi penjelasan mengenai kondisi pasien dan tindakan yang
akan dilakukan.Kerangka KonsepDiabetes MellitusKaki
DiabetikPemeriksaan Ankle-Brachial IndexMenilai Ankle-Brachial
Index
Gangguan Mikrovaskular
Retinopati
Nefropati
Terima kasih