Top Banner

of 24

Anida Acara 2 Dpt

Jul 05, 2018

Download

Documents

anidafutri
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/16/2019 Anida Acara 2 Dpt

    1/24

    I. PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Tanaman padi merupakan jenis tanaman berasal dari family serelia atau biji-

     bijian yang diminati hamper seluruh masyarakat dibelahan bumi ini. Kebutuhan akan

     beras di Indonesia yang semakin banyak akan produksi tanaman padi menyebabkan

    semakin banyaknya pembudidayaan tanaman atau petani tersebut menanam untuk 

    kebutuhan pokok masyrakat sekitar, tetapi pada setiap daerah ciri atau khas dari suatu

    lahan, atau faktor yang mendukung maupun yang menghambat proses produktivitas

    tanaman padi berbeda. Dari hal tersebut para pemuliaan tanaman mencoba untuk 

    merakit dengan beberapa teknik dan analisis dalam varietas baru yang sekiranya

    toleran dan tahan serta mampu menghasilkan daya hasil yang baik sesuai dengan

    kebutuhan dan kondisi factor ekstern maupun intern.

    Salah satu usaha untuk meningkatkan produksi suatu tanaman adalah melalui

     pengembangan varietas berdaya hasil tinggi, berkualitas, serta tahan terhadap hama-

     penyakit. Karakter daya hasil merupakan karakter kompleks yang sangat dipengaruhi

    oleh karakter pertumbuhan dan karakter komponen hasil. Karakter hasil dan

    komponen hasil serta karakter pertumbuhan dikendalikan oleh banyak gen yang

    ekspresinya sangat dipengaruhui oleh faktor lingkungan Desta et al., !""#$.

    %erakitan varietas berdaya hasil tinggi dapat dilakukan melalui seleksi secara

    langsung terhadap daya hasil atau tidak langsung melalui beberapa karakter lain yang

    terkait dengan daya hasil &alconer dan 'ackay, ())#$. Seleksi secara tidak langsung

    1

  • 8/16/2019 Anida Acara 2 Dpt

    2/24

    atau simultan untuk meningkatkan daya hasil berdasarkan indeks seleksi akan lebih

    efisien dibandingkan dengan seleksi berdasarkan satu atau kombinasi dari dua

    karakter saja 'oeljopa*iro, !""!$. +gar dapat melakukan seleksi secara simultan

    maka karakter yang akan digunakan sebagai criteria seleksi harus dipilih berdasarkan

    nilai heritabilitas serta keeratan hubungan atau korelasi dengan karakter yang

    diinginkan. al ini dengan menggunakan karakter yang terpilih maka dapat disusun

    suatu indeks seleksi yang efektif ricke dan eber, ()/ dalam Desta et al., !""#$.

    Suatu penelitian atau perlakuan hubungan karakter hasil dengan karakter lain

    diketahui melalui analisis korelasi dan analisis sidik lintas 0asution,!"("$.

    Korelasi dua atau lebih antar sifat positif yang dimiliki akan memudahkan seleksi

    karena akan diikuti oleh peningkatan sifat yang satu diikuti dengan yang lainnya.

    Sehingga dapat ditentukan satu sifat atau indek seleksi. Sebaliknya bila korelasi

    negatif, maka sulit untuk memperoleh sifat yang diharapkan. 1ila tidak ada korelasi

    di antara sifat yang diharapkan, maka seleksi menjadi tidak efektif.

    B. Tujuan

    Tujuan dalam praktikum acara ini yaitu agar praktikan dapat mengetahui derajat

    hubungan antara dua sifat pada tanaman dan praktikan dapat mengetahui bentuk 

    hubungan yang ada diantara dua sifat yang bersangkutan.

    II. TINJAUN PUSTAKA

    2

  • 8/16/2019 Anida Acara 2 Dpt

    3/24

    Korelasi adalah suatu teknik statistika yang digunakan utnuk mencari hubungan

    antara dua variabel atau lebih yang sifatnya kuantitatif. Korelasi memiliki koefisien

    antara -( sampai dengan (. 1ila koefisien korelasi sama dengan " berarti 2fit of 

    regression line3, sehingga pengetahuan kita tentang 4 tidak akan membantu dalam

    mengadakan ramalan besarnya 5. 1ila koefisien korelasi sama dengan 6( atau -(

     berarti semua titik terletak pada garis lurus, oleh karenanya kita dapat mengadakan

    ramalan yang sangat mendekati persamaan garis regregasinya %angestu Subagyo dan

    Djar*anto %s, !"""$.

    Derajat hubungan antara dua sifat tanaman, biasanya dinyatakan dengan suatu

     bilangan yang disebut koefisien korelasi. Korelasi adalah suatu teknik statistika yang

    digunakan utnuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih yang sifatnya

    kuantitatif. %ersoalan korelasi akan timbul apabila berhadapan dengan pertanyaan

    apakah ada sesuatu hubungan antara variabel-variabel dari sekumpulan data yang

    diperoleh. %enyelidikan untuk mengetahui hubungan antara kedua variabel biasanya

    dimulai dengan sesuatu usaha untuk menemukan bentuk terdekat dari pada hubungan

    itu dengan cara menyajikan dalam bentuk grafik yang disebut dengan scatter diagram.

    Diagram ini melukiskan titik-titik pada bidang 4 dan 5 dimana setiap titik ditentukan

    oleh setiap pasang nilai 4 dan 5. Salah satu cara untuk menggunakan teknik korelasi

    adalah bah*a hubungan antara variabel 4 dan 5 adalah hubungan yang linier 

    %angestu Subagyo dan Djar*anto %s, !"""$.

    Korelasi antar dua karakter dapat dibagi dalam korelasi fenotipik dan korelasi

    genotipik. Korelasi fenotipik r  p$ dapat dipisahkan menjadi korelasi genotipik r g$ dan

    3

  • 8/16/2019 Anida Acara 2 Dpt

    4/24

    korelasi lingkungan r e$. 7leh karena itu, korelasi fenotipik ini selanjutnya

    diharapakan dapat menunjukan korelasi genotipik yang lebih berarti dalam program

     pemuliaan tanaman. Korelasi ini dapat diartikan sebagai korelasi nilai pemuliaan dari

    dua karakter yang diamati. Korelasi lingkungan merupakan sisaan galat yang juga

    memberikan kontribusi terhadap fenotipe 0asir.!""($.

    %erhitungan koefisien korelasi antara 4 dan 5 sebagai ukuran hubungan dapat

    dilihat dari dua segi. %ertama, koefisien korelasi dihitung untuk menentukan apakah

    ada korelasi antara 4 dan 5 dan jika ada apakah berarti atau tidak.Kedua, untuk 

    menentukan derjat hubungan antara 4 dan 5 jika hubungan itu memang sudah ada

    atau barang kali diasumsikan ada Sudjana, ()8$. 9ika data hasil pengamatan terdiri

    dari banyak variable, ialah berapa kuat hubungan antara variabel-variabel itu terjadi.

    al ini perlu ditentukan derajat hubungan antara variabel-variabel. Studi yang

    membahas tentang derajat hubungan antara variable-variabel dikenal dengan nama

    analisis korelasi. :kuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan, terutama

    untuk data kuantitatif, dinamakan koefisien korelasi Sudjana.()#$.

    Koefisien korelasi itu berhubungan dengan persamaan regresi karena persamaan

    regresi menunjukkan bentuk persamaan hubungan antara ! variabel atau lebih sedang

    koefisien korelasi menunjukkan erat tidaknya hubungan antar variabel tersebut

    Sudjana.()#$. ;rat kaitannya dengan penafsiran korelasi adalah mengenai kuasa

    yang sering dibuat bukan pada tempatnya. 1erapapun besarnya koefisien korelasi

    tidaklah selalu terjadi kausa yang mengatakan peubah yang satu penyebab bagi yang

    lain. 'eskipun koefisien korelasi dengan perantaraan koefisien determinasi,

    4

  • 8/16/2019 Anida Acara 2 Dpt

    5/24

    mengatakan persentase variasi peubah yang satu dijelaskan oleh peubah lain melalui

    regresinya, namun ini tidak perlu bah*a peubah terakhir penyebab peubah pertama.

    al ini diperkuat oleh ketentuan bah*a fungsi daripada koefisien korelasi adalah

    untuk menyatakan derajat hubungan antara sejumlah peubah Sudjana, ()8$.

    'engenai derajat hubungan ini secara verbal sering dipertanyakan. :ntuk 

    mendapatkan klasifikasi verbal seperti ini tidak ada satu pegangan yang merupakan

     bandrol untuk batas-batas koefisien korelasi r, melainan harus ditinjau dari berbagai

    segi, diantaranya Sudjana, ()8$<

    (. Sifat atau karakteristik peubah yang sedang dipelajari=

    !. Keberartian koefisien korelasi=

    8. >ariabilitas kelompok=

    ?. 'aksud penggunaan koefisian korelasi.

    Setiap koefisien korelasi yang tidak sama dengan nol, secara statistic merupakan

     petunjuk hubungan antara dua variable. +pa saja yang bisa kita hubungkan tentu akan

    menunjukkan koefisien korelatif, kalau tidak negative, pasti negative @itonga, ()A$.

    Koefisien korelasi tidak memberikan semacam persentase hubungan secara langsung.

    Kita tidak bisa mengatakan bah*a r B ",!/ menunjukkan setengah kekuatan dari r B

    ",/". demikian juga kita tidak bisa mengatakan kekuatan dari r B ",A" sampai ",)".

    koefisien korelasi adalah suatu angka indeks, bukan sebagai suatu ukuran terhadap

    suatu dengan menghubungkan skor-skor dari dua jenis pengujian, mensejajarkan

     bentuk-bentuk tes yang sama @itonga, ()A$.

    5

  • 8/16/2019 Anida Acara 2 Dpt

    6/24

    Korelasi yang sempurna jarang terjadi pada sifat-sifat kuantitatif, karena

    lingkungan sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat tersebut.Sebagaimana laCimnya,

    sistem yang hidup tidak membantu dengan menghasilkan bilangan bulat, keragaman

    lebih mungkin terjadi daripada perkecualian Soepomo, ()#$. Kategori korelasi yang

    baikE jelas tergantung pada apa yang dilakukan peneliti atau apa yang diharapkannya

    dari uji kajinya. 9ika ia berharap uji kajinya menunjukkan tidak terdapat kaitan antara

    dua peubah, maka koefisien sebesar nol akan sangat menggembirakan. 9ika

    sebaliknya ia mengharapkan akan terlihat kaitan yang erat, maka harga r yang

    mendekati ( akan dipandang sebagai hasil yang optimum. Sebagaimana laCimnya,

    sistem yang hidup tidak membantu dengan menghasilkan bilangan bulat, keragaman

    lebih mungkin terjadi daripada perkecualian Soepomo, ()#$.

    1erhubung sifat-sifat yang dijadikan parameter merupakan sifat-sifat yang

    membutuhkan data kuantitatif, maka terlebih dahulu sifat-sifat kuantitatif tersebut

    diturun menjadi tabel frekuensi dimana 4 dan 5 merupakan peubah yang me*akili

    sifat-sifat tertentu yang akan dicari korelasinya 0asoetion.()A#$. %erubahan pada

    satu peubah bagaimanapun bertalian dengan perubahan pada peubah lain, maka kedua

     peubah tersebut dapat dikatakan berkorelasi. Korelasi dapat positif jika 4 dan 5

    keduanya bertambah atau negatif jika satu peubah bertambah semantara peubah

    lainnya berkurang. Sebaliknya, jika perubahan pada 4 dan perubahan pada 5 tidak 

     berkaitan sama sekali,tidaklah terdapat pertalian, dan karenanya tidak terdapat

    korelasi antara kedua peubah itu Schefler, ()A$.

    6

  • 8/16/2019 Anida Acara 2 Dpt

    7/24

    Ketika r sama dengan 6(,-(, atau ", tidak ada pertanyaan tenang interprestasi

    koefisien korelasi. Seperti kita telah siap ditunjukkan, apakah itu 6( atau -( ketika

    semua titik-titik berada pada garis lurus, dan ada " ketika tidak ada variasi antara y

    dapat dihubungkan dengan F, atau kata lain, ketika F tidak bisa membantu dalam

    memprediksi y. :mumnya definisi r memberi tahu kita bah*a bagian perbedaan dari

    y akan berhubungan dengan F sama dengan r !, atau dalam persentase sama dengan

    (""G$ r !, dan dan hal ini bagaimana kita mengartikan kekuatan hubungan secara

    tidak langung oleh semua nilai r &reund and %erles, ()))$.

    1esar kecilnya bilangan dinyatakan dengan lambang bilangan. 1ilangan yang

    menyatakan besar kecilnya hubungan itu disebut koefisien hubungan atau koefisien

    korelasi. Koefisien korelasi itu bergerak diantara ",""" sampai 6(,""" atau diantara

    ",""" sampai -(,""". Tergantung kepada arah korelasi, nihil, positif, atau negatif.

    Koefisien yang bertanda positif menunjukan korelasi yang positif. Koefisien yang

     bertanda negatif menunjukan arah korelasi yang negatif. Sedangkan koefisien yang

     bernilai ",""" menunjukan tidak adanya korelasi antara 4 dan 5 Sutrisno, !"""$.

    III. METODE PRAKTIKUM

    A. Bahan dan Alat

    7

  • 8/16/2019 Anida Acara 2 Dpt

    8/24

    1ahan yang digunakan dalam praktikum korelasi antara dua sifat pada tanaman

    adalah bahan-bahan yang hendak dicari koefisien korelasinya, yaitu tanaman padi.

    +lat yang digunakan dalam praktikum korelasi antara dua sifat pada tanaman adalah

    %enggaris, timbangan analitik, counter, lembar pengamatan dan alat tulis.

    B. Pr!edur Kerja

    (. Tabel frekuensi dibuat sesuai dengan format tabel yang akan diuji bahan-

     bahannya.

    !. 'asing-masing pada setiap sampel malai diukur atau dihitung panjang

    malai, dihitung jumlah biji dan bobot biji pada malai.8. Semua hasil pengamatan pengukuran, perhitungan dan penimbangan ditulis

    dengan baik pada masing-masing tabel frekuensi yang telah disiapkan

    sebelumnya.?. Kemudian dicari korelasi anatara jumlah bulir dengan bobot biji, bobot biji

    dengan panjang malai, panjang malai dengan jumlah bulir./. Ditentukan koefisien korelasinya.

    I". HASIL DAN PEMBAHASAN

    A. Ha!#l

    Tabel (. Data dan perhitungan Koefisien Korelasi %anjang 'alai F$ dan 9umlah 1ulir y$ dengan t table B 8,(!.

    4 5

     X i

    -

    ´ X 

      X i

    -

    ´ X  ¿2

    Y i

    -

    Ý 

      Y i -

    Ý  ¿2

    4.5  X i -

      ´ X  $

      Y i -   Ý  $

    8

  • 8/16/2019 Anida Acara 2 Dpt

    9/24

    $ $

    !#,/ (!" (,A? 8,"!A# (?,? !"A,8# 8(" !/,"/#

    !8,/ (?# -(,!# (,/A# ?",? (#8!,(# 8?8( -/",)"?

    !?,/ " -",!# ","#A# -!/,# #//,8# ()#" #,#/#

    !?,/ A# -",A# ",/AA# -!),# A#,(# (!? !!,?)#

    !/,8 ("# ",/? ",!)(# ",? ",(# !#(, ",!(#

    HB(!8,

    HB /! " /,??? " 88A(,! (8"A#, 8,/!

    ∑́ B!

    ?,A#

    ∑́ B(

    "/,#

    " (,")#) " #A?,!? !#(/,8# ",A"?

     X i− ´ X ¿2

    ¿∑¿S X 2=¿

      B 5,48444 =1,3711

    i=¿

    Y i−Ý ¿2

    ¿¿

    ∑¿

    n¿

    SY 

    2=¿

    •  S xy=∑( X i− ´ X )(Y i− ́Y )n−1  B

    3,524  B ",

    •r=

      S xy√ S

     X 2 S

    Y 2

    B0,88

    √ 1,3711 x 842,8 B0,88

    33,9936 B ","!#

    •  r ²  B ","!# B #,A# F   10

    −4 

    •  Sr=√

     1−r ²

    n−2  B√ 1−6,76 x 10−4

    3  B√ 0,9993

    3  B√ 0,3331  B ",/AA(

    •   t   B rSr  B 0,0260,5771  B ","?/

    t tabel  B 8,(!

    9

  • 8/16/2019 Anida Acara 2 Dpt

    10/24

    Kesimpulan <t hitung  

    ¿ t tabel , maka koefisien korelasi tidak berbeda nyata.

    Tabel !. Data dan perhitungan Koefisien Korelasi %anjang 'alai F$ dan 1obot 1iji

    C$ dengan t table B 8,(!.

    4 J

     X i

    -  ´ X 

    $

      X i

    -

    ´ X  ¿2

    Z i

    -   Z 

    $

      Z i -

    Z ¿2

    4.J  X i -

      ´ X  $

      Z i -   Z  $

    !#,/ !,/" (,A? 8,"!A# ",8! ",("!? ##,!/ ",//#

    !8,/ !,A" -(,!# (,/A# ",/! ",!A"? #8,?/ -",#//!

    !?,/ (,A/ -",!# ","#A# -

    ",!(8

    ",(?) ?!,A/ ",(((

    !? (,A" -",A# ",/AA# -",? ",!8"? ?", ",8#?

    !/,8 !,!/ ",/? ",!)(# ","A ",""?) /#,)!/ ","8A

    HB(!8,

    (",) " /,//! " ",A)8 !A",8( ",?(#

    ∑́ B!

    ?,A#

    !,( " (,")#) " ",(/# /?,"#! ","8!

     X i− ´ X ¿2

    ¿∑¿

    S X 2=¿

      B5,552

    4=1,388

    Z i−Z ¿2

    ¿∑¿

    SZ 2=¿

      B0,793

    4=0,1983

    •  S xz=

    ∑ ( X i− ´ X ) (Z i−Z )n−1  B

    0,416

    4  B ",("?

    10

  • 8/16/2019 Anida Acara 2 Dpt

    11/24

    •r=

      S xy√ S

     X 2 S

    Z 2

    B0,104

    √ 1,388 x0,1983 B0,104

    0,5247 B ",()!

    •  r ²  B ",()! B ","8)8

    •  Sr=√

     1−r ²n−2  B

    √ 1−0,0393

    3  B√ 0,9607

    3  B√ 0,3202  B ",/#/)

    •  t   B

    rSr  B

    0,1982

    0,5659  B ",8/"!

    •t tabel  B 8,(!

    • Kesimpulan <t hitung  

      t tabel , maka koefisien korelasi tidak berbeda

    nyata.

    Tabel 8. Data dan perhitungan Koefisien Korelasi 9umlah 1ulir y$ dan 1obot 1iji C$dengan t table B 8,(!.

    5 J

    Y i

    -  Ý 

    $

      Y i -

    Ý  ¿2

      Z i -

    Z $

      Z i -

    Z ¿

    2

    5.J

      Y i -  Ý  $

      Z 

    i -   Z  $

    (!" !,/" (?,? !"A,8# ",8! ",("!? 8"" ?,#"

    (?# !,A" ?",? (#8!,(

    #

    ",/! ",!A"? 8)?,! !(,""

    " (,A/ -!/,# #//,8# -",?8 ",(?) (?" ((,""

    A# (,A" -!),# A#,(# -",? ",!8"? (!),! (?,!"

    ("# !,!/ ",? ",(# ","A ",""?) !8,/ ","!

    HB /! HB

    (",)

    " 88A(,! " ",A)8 (!"(,) /",#

    11

  • 8/16/2019 Anida Acara 2 Dpt

    12/24

    i=¿

    Y i−Ý ¿2

    ¿¿

    ∑¿

    n¿

    SY 

    2=¿

    Z i−Z ¿2

    ¿∑¿

    SZ 2=¿

      B0,793

    4=0,19825

    S yz=∑(Y i− Ý )(Z i−Z )

    n−1  B50,86

    4  B (!,A(/

    r=   S yz√ S y

    2SZ  2

    B12,715

    √ 842,8 x 0,19825 B12,71512,9261 B ",)8A

    r ²  B ",)8A B ",)#A##

    Sr=√ 1−r ²n−2  B

    √ 1−0,96766

    3  B B√ 0,01078  B ",("8

    t  B

    rSr  B

    0,9837

    0,1038  B ),?A#)

    t tabel  B 8,(!

    Kesimpulan <t hitung  L

      t tabel , maka koefisien korelasi berbeda nyata.

    B. Pe$%aha!an

    12

  • 8/16/2019 Anida Acara 2 Dpt

    13/24

    'enurut Mosim , dkk. !"""$ dalam 0asution +rif '. !"("$ Korelasi antar sifat

    merupakan fenomena umum yang terjadi pada tanaman. %engetahuan tentang adanya

    korelasi antar sifat-sifat tanaman merupakan hal yang sangat berharga dan dapat

    digunakan sebagai dasar program seleksi agar lebih efisien. 'enurut 'ur*ani

    !""A$, korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik 

     pengukuran asosiasi atau hubungan measures of association$. %engukuran asosiasi

    merupakan istilah umum yang mengacu pada sekelompok teknik dalam statistic

     bivariat yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel.

    Diantara sekian banyak teknik-teknik pengukuran asosiasi, terdapat dua teknik 

    korelasi yang sangat populer sampai sekarang, yaitu orelasi %earson %roduct 'oment

    dan Korelasi @ank Spearman. Selain kedua teknik tersebut, terdapat pula teknik-

    teknik korelasi lain, seperti Kendal, Nhi-SOuare, %hi Noefficient, Poodman-Kruskal,

    Somer, dan ilson.

    Korelasi merupakan teknik analisis untuk mengetahui adanya dan tingkat

    hubungan suatu variabel dengan variabel lainnya.+nalisis korelasi ini menghasilkan

    sebuah nilai koefisien korelasi, Q rho$ atau @, yang menunjukkan seberapa kuat

    hubungan antar kedua variabel, dan koefisien determinasi, @!, yang menunjukkan

    kekuatan yang lebih jauh. +nalisis Korelasi terdiri atas tiga macam, yaitu<

    (. Korelasi %roduct 'oment %earson$, korelasi bivariate

    !. Korelasi %arsial, korelasi multivariate dengan variabel kontrol

    8. Korelasi Distance, menghitung keragaman data kuantitatif 'ur*ani, !""A$.

    13

  • 8/16/2019 Anida Acara 2 Dpt

    14/24

    Ditinjau dari banyaknya sifat yang berhubungan, maka korelasi dapat dibedakan

    menjadi Soepomo ()#$ <

    (. Korelasi sederhana

    Korelasi sederhana korelasi yang digunakan untuk mengetahui kekeratan

    hubungan antara dua variable dan untuk mengetahui arah hubungan yang terjadi.

    Koefisien korelasi sederhana menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi

    antara dua variable misalnya hubungan antara panjang malai dengan banyaknya

    gabah per malai pada tanaman padi.

    !. Korelasi berganda multiple correlation$

    Korelasi antara duaatau lebih variable bebas secara bersama-sama dengan suatu

    variable terikat. +ngka yang menunjukkan arah dan besar kuatnya hubungan antara

    dua atau lebih variable bebas dengan satu variable terikat disebut koefisien korelasi

    ganda, dan basa disimbolkan @, misalnya daya hasil dipengaruhi oleh sifat banyak 

    anakan, ketahanan rebah, ketahanan terhadap hama dan penyakit, respon terhadap

     pemupukan dan sebagainya.8. Korelasi partial

    Korelasi partial digunakan bila ada lebih dari dua sifat berhubungan$ yaitu

    hubungan antara dua sifat pada kondisi sifat lain konstan, misalnya tingginya hasil

    dipengaruhi sterilitas biji dan reaksi terhadap serangan penyakit. Korelasi partial

    menentukan hubungan antara hasil dan sterilitas bila pengaruh perbedaan reaksi

    terhadap penyakit ditiadakan.

    'enurut 0asoetion dan 1ariCi ()A#$, ada tiga macam hubungan yang dapat

    terjadi, antara lain sebagai berikut <

    14

  • 8/16/2019 Anida Acara 2 Dpt

    15/24

    (. 0ilai-nilai yang besar dari perubah acak 4 cenderung untuk terjadi bersama-sama

    dengan nilai-nilai yang besar dari perubah acak 5. 1ila demikian dikatakanlah,

     bah*a 4 dan 5 mempunyai korelasi positif.!. 0ilai-nilai yang besar dari perubah acak 4 cenderung untuk terjadi bersama-sama

    dengan nilai-nilai yang kecil dari 5. 1ila demikian, dikatakanlah bah*a 4 dan 5

    mempunyai korelasi negatif.

    8. Tidak ada kecenderungan bagi nilai 4 tertentu untuk terjadi bersama-sama dengan

    nilai tertentu dari 5. Kalau demikian halnya, dikatakanlah bah*a 4 dan 5 tidak 

     berkorelasi.

    %ada tanaman nenas panjang buah, diameter buah, bobot buah, total padatan

    terlarut dan kandungan asam merupakan karakter-karakter yang menjadi standar 

     perdagangan nenas baik untuk konsumsi segar maupun sebagai buah olahan Thakur 

    et al. ()" dalam Soedibyo, ())!, %y et  al., ()A$. Karakter- komponen hasil dan

    hasil tersebut di atas merupakan karakter kuantitatif yang dikendalikan banyak gen.

    7leh karena itu pada seleksi yang ditujukan untuk perbaikan karakter tersebut perlu

    mempertimbangkan karakter-karakter lain. 'enentukan karakter-karakter yang ada

    kaitannya dengan karakter utama diperlukan informasi tentang korelasi antar karakter 

    0asution,!"("$.

    'enurut Sudarmadji, dkk. !""A$ Seleksi yang ditujukan untuk perbaikan sifat

    hasil biji per hektar mempertimbangkan sifat-sifat yang lain %oespodarsono, ()$.

    'enentukan sifat-sifat yang ada kaitannya dengan sifat yang dituju, maka diperlukan

    informasi hubungan antara sifat-sifat tersebut dengan sifat-sifat yang akan diperbaiki.

    asil penelitian menunjukkan bah*a korelasi genotipik antara sifat hasil biji per 

    15

  • 8/16/2019 Anida Acara 2 Dpt

    16/24

    hektar dengan sifat-sifat yang lain bervariasi pada ketiga persilangan, di mana

    korelasi genotipik berkisar dari R ",/) sampai ",)).

    'enurut Nhandrasari, dkk. !""8$, +pabila terdapat dua sifat yang diamati

    menunjukkan korelasi yang positif, maka dapat dijelaskan bah*a seiring bertambah

     besar atau bertambah banyaknya suatu sifat akan selalu diikuti oleh bertambah besar 

    atau bertambah banyaknya sifat yang lain. Seperti halnya pada umur panen dengan

    umur berbunga yang memiliki nilai korelasi yaitu ",A/8". +rtinya semakin cepat

    *aktu berbunga, maka semakin cepat *aktu panennya. al ini juga dikemukakan

    oleh Damayanti et al . !""A$ dalam Nhandrasari,dkk. !""8, bah*a umur berbunga

    menentukan hasil. 9ika umur berbunganya cepat maka *aktu panennya pun cepat.

    1egitu juga sebaliknya, jika umur berbungannya lama maka panennyapun lebih lama,

    sedangkan apabila terdapat dua sifat menunjukan korelasi negatif itu artinya

     bertambah besar atau bertambah banyaknya suatu sifat akan diikuti dengan

     penurunan ukuran atau jumlah sifat yang lain. al ini dalam pemuliaan tanaman,

    komponen hasil akan lebih efektif meningkatkan hasil apabila komponen hasil

     berkorelasi positif terhadap hasil.

    'enurut Nhandrasari, dkk !""8$, diketahui bah*a komponen hasil berupa

    tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, bobot (""" butir, dan umur panen

     berkorelasi positif terhadap hasil yang dalam penelitian ini berupa bobot gabah

     panen. Sedangkan umur berbunga merupakan komponen hasil yang berkorelasi

    negatif terhadap bobot gabah panen atau hasil. Komponen hasil yang berkorelasi

     positif terhadap hasil dapat digunakan sebagai parameter dalam melakukan seleksi.

    16

  • 8/16/2019 Anida Acara 2 Dpt

    17/24

    Dalam penelitian ini, komponen hasil yang berkorelasi posistif terhadap hasil

    digunakan sebagai kriteria dalam pemilihan galur mana yang memiliki daya hasil

    lebih besar dari pada varietas pembandingnya yaitu ciherang dan I@-#?. 0amun pada

     beberapa parameter yang menunjukkan nilai negatif terhadap hasil, merupakan

     parameter yang kurang mendukung terhadap tingginya hasil dan kurang baik apabila

    digunakan sebagai parameter seleksi. Koefisien korelasi dapat dinyatakan sebagai

     pengaruh total suatu komponen hasil terhadap hasil, baik secara langsung maupun

    tidak langsung yang ditimbulkan oleh faktor genetik, faktor lingkungan, dan interaksi

    antar keduanya.

    'enurut Nhandrasaari, dkk. !""8, masing-masing karakter yang dikorelasikan

    dengan hasil diuraikan ke dalam dua komponen yaitu pengaruh langsung dan tidak 

    langsung. Secara langsung, maksudnya komponen hasil tersebut memberikan

     pengaruh terhadap hasil tanpa melalui komponen hasil lainnya. Secara tidak 

    langsung, artinya pengaruh komponen hasil terhadap hasil melalui sifat komponen

    hasil lainnya. :ntuk mengetahui apakah suatu komponen hasil berpengaruh lagsung

    atau tidak langsung terhadap hasil, maka dilakukan analisis lintas seperti pada tabel /,

    sedangkan untuk menguraikan pengaruh langsung dan tidak langsung ke hasil, maka

    digunakan sidik lintasan. asil analisa menunjukan bah*a bobot (""" butir, tinggi

    tanaman, umur berbunga, serta anakan produktif memiliki koefisien korelasi yang

     positif terhadap bobot gabah sedangkan umur panen memiliki koefisien korelasi

    negatif terhadap hasil. :ntuk koefisien lintas, hasil analisa data menunjukan bah*a

    tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, umur panen, serta bobot (""" butir 

    17

  • 8/16/2019 Anida Acara 2 Dpt

    18/24

    memiliki koefisien lintas yang positif terhadap bobot gabah panen dan koefisien lintas

     pada umur berbunga bernilai negatif. Dari hasil analisa tersebut, maka dapat diambil

    kesimpulan bah*a pada umur berbunga penyebab hubungan dengan hasil adalah

     pengaruh tidak langsung. +pabila ingin melakukan seleksi dengan menggunakan

    umur panen, maka yang harus diperhatikan adalah pengaruh tidak langsung umur 

     panen terhadap hasil tersebut Singh dan Nhaudary, ()A)$.

    :ntuk tinggi tanaman, jumlah anakan produktif dan bobot (""" butir, koefisien

    lintas dan koefisien korelasi bernilai positif artinya baik tinggi tanaman maupun

     jumlah anakan produktif memiliki hubungan yang sebenarnya terhadap bobot gabah

     panen hasil$ dan seleksi langsung terhadap sifat tersebut akan sangat efektif.

    Sedangkan umur panen memiliki koefisien korelasi negatif dan koefisien lintas

     positif, artinya apabila ingin memperoleh pengaruh langsung hasil melalui umur 

     panen maka harus memperkecil panaruh tidak langsung Nhandrasari,dkk.,!""8$.

    1erdasarkan sifat morfologi yang ada pada tanaman padi dalam praktikum ini

    terdapat hubungannya dalam suatu uji korelasi. Sifat morfologi pada padi secara

    umum memiliki malai yang cukup panjang dengan ukuran yang berbeda-beda setiap

    tanaman, disamping itu terdapat banyaknya bulir yang ada pada tanaman padi.

    1eberapa sifat morfologi ini nantinya akan berpengaruh terhadap korelasi sifat-sifat

     pada tanaman padi. Kemudian dalam korelasi ini akan memperlihatkan dari sifat

    kualitatif suatu tanaman kemudian dapat diperkirakan oleh pemulia sebagai uji

    seleksi tanaman. 1erdasarkan data pengamatan dari perhitungan koefisien korelasi

     panjang malai F$ dan jumlah bulir y$ dikatakan koefisiennya negative, karena

    18

  • 8/16/2019 Anida Acara 2 Dpt

    19/24

    keduanya tidak saling berpengaruh= diikuti pula dengan data perhitungan koefisien

    korelasi panjang malai F$ dan bobot biji C$ yang koefisien korelasi sama negatifnya

    dan tidak berpengerauh= dan pada data perhitungaan koefisien korelasi jumlah bulir 

    y$ dan bobot biji C$ dengan koefisien korelasinya positif sehingga keduanya dapat

    saling berpengaruh pada tanaman tersebut.

    'enurut 'ohammadi et al., !""8$, dengan menggunakan analisis koefisien

    lintas  pathcoefisienanalysis) mampu ditentukan konstribusi relatif, dari komponen

    tumbuh dan komponen hasil terhadap hasil, baik langsung maupun tidak langsung.

    'etode ini memecah koefisien korelasi antara masing-masing karakter yang

    dikorelasikan dengan hasil menjadi dua komponen, yaitu pengaruh langsung dan

     pengaruh tidak langsung, sehingga hubungan kausal di antara karakter yang

    dikorelasikan dapat diketahui.

    Daya hasil dipengaruhi oleh beberapa komponen yang saling berasosiasi,

    sehingga seleksi terhadap hasil harus mempertimbangkan sifat-sifat yang berkorelasi

    dengannya. %endugaan korelasi genotipik dan fenotipik antar-sifat berguna untuk 

     perencanaan dan evaluasi program pemuliaan. %ada umumnya nilai korelasi genotipik 

    lebih tinggi dibandingkan nilai korelasi fenotipik. al ini menunjukkan *alaupun

    korelasi genotipik besar namun bila dipengaruhi oleh lingkungan akan berubah.

    Informasi tentang adanya korelasi antarsifat dapat digunakan untuk memahami hasil

    yang akan dicapai dan memberikan prosedur seleksi yang tepat 0ugrahaeni, !""($.

    Dalam kegiatan seleksi, korelasi antar karakter tanaman memiliki arti yang

    sangat penting. :ntuk mengestimasi suatu karakter tertentu dapat digunakan penduga

    19

  • 8/16/2019 Anida Acara 2 Dpt

    20/24

    yang juga merupakan suatu karakter lain yang relative mudah diamati. Seleksi akan

    efektif bila terdapat hubungan erat antara karakter penduga dengan karakter yang

    dituju dalam suatu program seleksi. Dalam praktik biasanya digunakan karakter 

    morfologis 0asir.!""($.

    'enurut Nhandrasari, dkk !""8$ untuk mengetahui tingkat keragaman dan

    hubungan antar-karakter yang diamati, data dianalisis dengan menggunakan nilai

    rata-rata dan analisis korelasi. al ini diperlukan untuk dapat menentukan kriteria

    dalam memilih genotipe yang baik, dan untuk mengetahui karakter yang berpengaruh

    terhadap hasil kacang hijau. Dengan menggunakan analisis korelasi, maka dapat

    diketahui apakah karakter agronomi maupun komponen hasil memiliki korelasi yang

     positif atau korelasi yang negatif terhadap hasil delapan nomor galur harapan padi.

    1erdasarkan hasil pengamatan uji korelasi dari perhitungan masing-masing

    variable yang diamati mengahsilkan data yang berbeda. Data perhitungan koefisien

    korelasi pada panjang malai F$ dan jumlah bulir y$ didapatkan hasil kepastian

    korelasi sebesar t hitung$ ","?/, hal ini dengan ketentuan t tabel sebesar 8,(!

    menyatakan bah*a t hitung t tabel. +rtinya dari perbandigan nilai tersebut koefisien

    korelasi tidak berbeda nyata, sehingga menyebabkan kedua variable yang diamati

    tidak berpengaruh terhadap hasil. Data dan perhitungan koefisien korelasi panjang

    malai F$ dan bobot biji C$ didapatkan hasil kepastian korelasi sebesar t hitung$

    "8/"!, hal ini dengan ketentuan t tabel sebesar 8,(! menyatakan bah*a t hitung t

    tabel. +rtinya dari perbandigan nilai tersebut koefisien korelasi tidak berbeda nyata,

    sehingga menyebabkan kedua variable yang diamati tidak berpengaruh terhadap

    20

  • 8/16/2019 Anida Acara 2 Dpt

    21/24

    hasil. %engamatan terakhir yaitu pada data dan perhitungan koefisien korelasi jumlah

     bulir y$ dan bobot biji C$ didapatkan hasil kepastian korelasi sebesar t hitung$

    ),?A#), hal ini dengan ketentuan t tabel sebesar 8,(! menyatakan bah*a t hitung L t

    tabel. +rtinya dari perbandigan nilai tersebut koefisien korelasi berbeda nyata,

    sehingga menyebabkan kedua variable yang diamati memberikan berpengaruh

    terhadap hasil.

    ". KESIMPULAN DAN SARAN

    A. Ke!#$&ulan

    21

  • 8/16/2019 Anida Acara 2 Dpt

    22/24

    (. Korelasi antara dua sifat tanaman berguna untuk mengetahui derajat

    hubungan antara dua sifat pada tanaman dan untuk mengetahui bentuk 

    hubungan yang ada antara tanamanyang bersangkutan.

    !. 1esarnya nilai koefisien dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kemiripan dalam

    variabilitas tanaman induk dengan keturunannya.

    8. Koefisien korelasi yang positif menunjukkan derajat hubungan yang nyata,

    sedangkan koefisien korelasi yang negatif menunjukkan hubungan yang berla*anan.

    ?. Dari hasil pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan, pengamatan

     pada tabel pertama t hitung t tabel ","?/8,(!$ maka data tersebut dalam

    koefisien korelasi tidak berbeda nyata. %ada tabel kedua hasil koefisien yang

    tidak berbeda nyata dengan t hitung sebesar ",8/"! dan t tabel 8,(!.

    Sedangkan pada tabel ketiga menunjukkan koefisien korelasinya

    memperlihatkan beda nyata serta dengan ukuran sebesar t hitung ),?A#) dan t

    tabel 8,(!. Sehingga keduanya saling berpengaruh terhadap hasil.

    B. Saran

    Seharusnya dalam praktikum ini sebaiknya praktikan dalam menganalisis dan

    memperhitungkan nilai korelasi dapat dilakukan dengan teliti.

    22

  • 8/16/2019 Anida Acara 2 Dpt

    23/24

    DA'TAR PUSTAKA

    Nhandrasari, dkk. !""8. Uji Daya hasil delapan galur Harapan Padi Sawah (Orya

     sati!a ".). %eneliti 1alai %engembangan Teknologi %ertanian 5ogyakarta.

    23

  • 8/16/2019 Anida Acara 2 Dpt

    24/24

    Desta , idodo I, Sobir, Trikoesoemaningtyas,Sopandie S. !""#.  Pemilihan #ara$ter %gronomi Untu$ &enyusun 'nde$s Sele$si Pada Populasi

     #edelai enerasi *+ . 1ul.+gron.8?$($ ()-!?.

    &reund, 9ohn ; and 1enjamin '. %erles. ())). Statistics % *irst ourse. %rentice all

    :pper Saddle @iver, 0e* 9ersey.'ohammadi S+, %rasanna 1', Singh 00. !""8. Se-uential Path &odel for 

     Determining 'nterrelationships %mong rain ield and /elated haracters

    in &ie. Nrop Science. ?8ol.(8 0o.8. 1alai %enelitian Tanaman Tembakau dan Serat. 'alang.

    Sudibyo 'T. ())!. %engaruh :mur %etik 1uah 0anas Subang Terhadap 'utu.

     1urnal Horti$ultura. !!$< 8#-?!.

    Sudjana.()8. 0e$ni$ %nalisis /egresi dan #orelasi. Tarsito, 1andung.

    Sudjana. ()#.  &etode Stati$ti$. Tarsito, 1andung.

    Sutrisno, adi. !""". Statisti$ 1ilid 8. 5ayasan %enerbit &akultas %sikologi :P',5ogyakarta.

    24