Top Banner

of 22

Angket Kepuasan Pelanggan Atas Pelayanan IGD

Jun 02, 2018

Download

Documents

Zunni Hermawati
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/10/2019 Angket Kepuasan Pelanggan Atas Pelayanan IGD

    1/22

    Angket Kepuasan Pelangganatas Pelayanan IGDPosted onFebruary 24, 2011byadmin

    RUMAH SAKIT AKREDITASI.WEB.ID

    @jokoblitar

    ================================================

    ANGKET PELAYANAN IGD

    Tanggal / Jam : .

    Nama pasien : . ( Kami akan rahasiakan identitas anda, boleh tidak diisi

    )

    Bapak / Ibu / Saudara yang terkasih dalam rangka meningkatkan pelayanan di IGD

    Akreditasi.web.id, kami mohon kesediaan anda untuk mengisi angket ini dengan cara memberikan

    tanda lingkaran pada jawaban yang anda rasa tepat. Terimakasih atas bantuan anda, semoga angket

    ini bermanfaat bagi kita semua

    PERTANYAAN :

    1. Sudahkah pelayanan di IGD RS ini sesuai dengan yang anda inginkan ?

    a. Ya b. Tidak

    2. Apakah anda dilayani oleh petugas dalam waktu < 10 menit ? (10 menit bisa diganti sesuai

    respon time rs anda)

    a. Ya b. Tidak

    3. Apakah keterampilan petugas IGD dalam memberikan pelayanan sudah cukup baik ?

    a. Ya b. Tidak

    http://akreditasi.web.id/2012/?p=1109http://akreditasi.web.id/2012/?p=1109http://akreditasi.web.id/2012/?p=1109http://akreditasi.web.id/2012/?author=1http://akreditasi.web.id/2012/?author=1http://akreditasi.web.id/2012/?author=1http://akreditasi.web.id/2012/?author=1http://akreditasi.web.id/2012/?p=1109
  • 8/10/2019 Angket Kepuasan Pelanggan Atas Pelayanan IGD

    2/22

    4. Apakah petugas IGD sudah memberikan informasi yang anda inginkan dengan tepat ?

    a. Ya b. Tidak

    5. Apakah sikap petugas IGD dalam memberikan pelayanan sudah cukup baik ?

    a. Ya b. Tidak

    Kritik dan Saran :

    0O0

    TERIMAKASIH

    Masukkan lembar evaluasi ini Ke dalam kotak saran yang tersedia

    Atau dikirimkan lewat surat ke alamat kami.

    EVALUASI DAN ANALISA

    HASIL ANGKET PELAYANAN

    IGD AKREDITASI.WEB.ID

    Triwulan I/II/III/IV tahun 2011 (* 4 x pertahun)

    A. Metode penggumpulan data

    Angket pelayanan di IGD Akreditasi.web.id diberikan terhadap pasien di IGD sebagai salah satu

    upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan medis di IGD Akreditasi.web.id. Angket ini berisi 5

    pertanyaan dengan dua pilihan jawaban ( Ya atau Tidak ) dan mengisi kritik dan saran bila ada.

  • 8/10/2019 Angket Kepuasan Pelanggan Atas Pelayanan IGD

    3/22

    Pembagian angket dilakukan secara acak terhadap pasien gawat darurat dengan jumlah yang

    mewakili jumlah pasien gawat darurat secara keseluruhan.

    Setelah data terkumpul kemudian dilakukan pengolahan data atau analisis. Pengolahan data

    dilakukan setiap akhir bulan dan evaluasi dilakukan setiap akhir triwulan.

    Dari 150 angket yang disebar kepada keluarga pasien gawat darurat di IGD, kemudian di lakukan

    penggolahan data sebagai berikut :

    Standarisasi Hasil Angket adalah sebagai berikut :

    1. Untuk pertanyaan Ya dan Tidak :

    Nilai (%) = ( jawaban ya / jumlah soal ) x 100%

    Kriteria hasil tersebut di kelompokkan berdasarkan :

    a. Pelayanan baik jika didapat hasil > 80 %

    b. Pelayanan cukup baik jika didapatkan hasil 6080%

    c. Pelayanan kurang baik jika didapatkan hasil < 60 %

    2. Untuk saran dan kritik di klasifikasikan secara garis besar, dikelompokkan dalam kelompok

    besar persoalan.

    B. Hasil pengumpulan data

    a. Data dengan jawaban Ya atau Tidak

    NOMOR

    RESPONDENJUMLAH

    JAWABAN YAPROSENTASE

    ( % ) KETERANGAN

    1. 4 80% Baik

  • 8/10/2019 Angket Kepuasan Pelanggan Atas Pelayanan IGD

    4/22

    2. 5 100% Baik

    3. 4 80% Baik

    4. 5 100% Baik

    5. 3 100% Baik

    6. 4 80% Baik

    7. 4 80% Baik

    8 4 80% Baik

    9 3 60% Cukup

    10 5 100% Baik

    11 5 100% Baik

    12 4 80% Baik

    13 5 100% Baik

    14 3 60% Cukup

    15 5 100% Baik

    16 4 80% Baik

    17 5 100% Baik

    18 5 100% Baik

    19 5 100% Baik

    20 5 100% Baik

  • 8/10/2019 Angket Kepuasan Pelanggan Atas Pelayanan IGD

    5/22

    21 5 100% Baik

    22 5 100% Baik

    23 3 60% Cukup

    24 3 60% Cukup

    25 4 80% Baik

    26 4 80% Baik

    27 5 100% Baik

    28 4 80% Baik

    29 5 100% Baik

    30 4 80% Baik

    31 4 80% Baik

    32 4 80% Baik

    33 3 60% Cukup

    34 3 60% Cukup

    35 4 80% Baik

    36 4 80% Baik

    37 4 80% Baik

    38 5 100% Baik

    39 4 80% Baik

  • 8/10/2019 Angket Kepuasan Pelanggan Atas Pelayanan IGD

    6/22

    40 5 100% Baik

    41 5 100% Baik

    42 5 100% Baik

    43 5 100% Baik

    44 4 80% Baik

    45 5 100% Baik

    46 5 100% Baik

    47 4 80% Baik

    48 4 80% Baik

    49 3 60% Cukup

    50 5 100% Baik

    51 4 80% Baik

    52 5 100% Baik

    53 4 80% Baik

    54 5 100% Baik

    55 3 60% Cukup

    56 5 100% Baik

    57 5 100% Baik

    58 4 80% Baik

  • 8/10/2019 Angket Kepuasan Pelanggan Atas Pelayanan IGD

    7/22

    59 3 60% Baik

    60 5 100% Baik

    61 4 80% Baik

    62 5 100% Baik

    63 5 100% Baik

    64 5 100% Baik

    65 3 60% Cukup

    66 3 60% Cukup

    67 5 100% Baik

    68 5 100% Baik

    69 4 80% Baik

    70 4 80% Baik

    71 4 80% Baik

    72 5 100% Baik

    73 5 100% Baik

    74 5 100% Baik

    75 5 100% Baik

    76 3 60% Cukup

    77 5 100% Baik

  • 8/10/2019 Angket Kepuasan Pelanggan Atas Pelayanan IGD

    8/22

    78 4 80% Baik

    79 5 100% Baik

    80 5 100% Baik

    81 5 100% Baik

    82 4 80% Baik

    83 5 100% Baik

    84 4 80% Baik

    85 4 80% Baik

    86 5 100% Baik

    87 4 80% Baik

    88 3 60% Cukup

    89 5 100% Baik

    90 5 100% Baik

    91 4 80% Baik

    92 4 80% Baik

    93 5 100% Baik

    94 4 80% Baik

    95 5 100% Baik

    96 4 80% Baik

  • 8/10/2019 Angket Kepuasan Pelanggan Atas Pelayanan IGD

    9/22

    97 5 100% Baik

    98 4 80% Baik

    99 4 80% Baik

    100 3 60% Cukup

    101 5 100% Baik

    102 3 60% Cukup

    103 5 100% Baik

    104 5 100% Baik

    105 5 100% Baik

    106 5 100% Baik

    107 5 100% Baik

    108 3 60% Cukup

    109 4 80% Baik

    110 4 80% Baik

    111 4 80% Baik

    112 4 80% Baik

    113 5 100% Baik

    114 5 100% Baik

    115 5 100% Baik

  • 8/10/2019 Angket Kepuasan Pelanggan Atas Pelayanan IGD

    10/22

    116 5 100% Baik

    117 5 100% Baik

    118 3 60% Cukup

    119 5 100% Baik

    120 5 100% Baik

    121 5 100% Baik

    122 4 80% Baik

    123 4 80% Baik

    124 4 80% Baik

    125 4 80% Baik

    126 5 100% Baik

    127 5 100% Baik

    128 5 100% Baik

    129 5 100% Baik

    130 5 100% Baik

    131 5 100% Baik

    132 4 80% Baik

    133 5 100% Baik

    134 5 100% Baik

  • 8/10/2019 Angket Kepuasan Pelanggan Atas Pelayanan IGD

    11/22

    135 5 100% Baik

    136 5 100% Baik

    137 4 80% Baik

    138 4 80% Baik

    139 4 80% Baik

    140 5 100% Baik

    141 5 100% Baik

    142 4 80% Baik

    143 3 60% Cukup

    144 5 100% Baik

    145 5 100% Baik

    146 4 80% Baik

    147 3 60% Cukup

    148 5 100% Baik

    149 5 100% Baik

    150 5 100% Baik

    b. Data kritik dan Saran

    Dari 150 angkat yang di sebar, diambil secara garis besarnya kritik dan saran yang muncul

    diantaranya :

  • 8/10/2019 Angket Kepuasan Pelanggan Atas Pelayanan IGD

    12/22

    Kritik :

    1) Kurangnya kebersihan dalam ruangan

    2) Ruangan terlalu sempit

    3) Sebaiknya di beri sekat atau korden

    Saran :

    1) Perlu di jaga kebersihan dalam ruangan maupun pada pasien

    2) Perlu adanya penambahan atau pelebaran ruangan

    3) Agar antara pasien satu dengan yang lain dapat tenang mohon adanya sekat.

    C. Kesimpulan

    Pembahasan :

    Berdasarkan hasil pengumpulan data, dapat diketahui dari 150 responden sebagian besar ( 88,6 % )

    responden menerangkan bahwa pelayanan di IGD Akreditasi.web.id Baik. Data ini juga di dukung

    dengan adanya kritik dan Saran yang dapat meningkatkan pelayanan di IGD Akreditasi.web.id.

    D. Rekomendasi

    1) Melakukan survey kepusan pasien secara berkala tiap 3 bulan sekali untuk dapat mengetahui

    tingkat pelayanan yang telah diberikan.

    2) Perencanaan kedepan untuk memperluas ruang IGD sebagai upaya untuk meningkatkan

    pelayanan kegawat daruratan di IGD Akreditasi.web.id.

    MayaCity, 28 Februari 2011

    Kepala IGD

  • 8/10/2019 Angket Kepuasan Pelanggan Atas Pelayanan IGD

    13/22

    ( dr. Akreditasi.web.id)

    DAFTAR BUKU PANDUAN

    YANG DI BUTUHKANAKREDITASI RS VER 2012Posted onOctober 6, 2014byadminNo Comments

    1. Panduan alat pelindung diri

    2. Panduan asesmen pasien

    3. Panduan bahan berbahaya dan beracun

    4. Panduan kebersihan tangan

    5. Panduan do not resuscitate

    6. Panduan edukasi ppirs

    7. Panduan hak bantuan hidup dasar

    8. Panduan hak pasien dan keluarga

    9. Panduan pelayanan kerohanian

    10. Panduan hak second opinion

    11. Panduan kawasan tanpa rokok

    12. Panduan kesehatan dan keselamatan kerja konstruksi13. Panduan ketepatan identifikasi pasien

    14. Panduan peningkatan komunikasi efektif

    15. Panduan manajemen linen dan laundry

    16. Panduan manajemen risiko

    17. Panduan manajemen tanggap darurat

    18. Panduan manajemen utiliti

    19. Panduan manajerial tuberkulosis dengan strategi dots

    20. Panduan manajemen nyeri

    21. Panduan metode kangguru pada berat bayi lahir rendah

    22. Panduan pelayanan ambulan

    23. Panduan pelayanan pasien dengan keterbatasan

    24. Panduan pemberian informasi dan edukasi

    25. Panduan penanggulangan kebakaran dan kewaspadaan bencana

    26. Panduan pengelolaan obat emergensi

    http://akreditasi.web.id/2012/?page_id=3417http://akreditasi.web.id/2012/?page_id=3417http://akreditasi.web.id/2012/?page_id=3417http://akreditasi.web.id/2012/?author=1http://akreditasi.web.id/2012/?author=1http://akreditasi.web.id/2012/?author=1http://akreditasi.web.id/2012/?page_id=3417#respondhttp://akreditasi.web.id/2012/?page_id=3417#respondhttp://akreditasi.web.id/2012/?page_id=3417#respondhttp://akreditasi.web.id/2012/?page_id=3417#respondhttp://akreditasi.web.id/2012/?author=1http://akreditasi.web.id/2012/?page_id=3417
  • 8/10/2019 Angket Kepuasan Pelanggan Atas Pelayanan IGD

    14/22

    27. Panduan penggunaan cctv

    28. Panduan pengurangan risiko pasien jatuh

    29. Panduan penundaan pelayanan

    30. Panduan penyelesaian keluhan pasien dan keluarga

    31. Panduan perlindungan harta

    32. Panduan perlindungan kebutuhan privasi

    33. Panduan perlindungan terhadap kekerasan fisik, usia lanjut, penderita cacat, anak-anak dan yang

    berisiko disakiti

    34. Panduan persetujuan tindakan medis

    35. Panduan pelayanan informasi obat dan konseling

    36. Panduan rawat gabung ibu dan bayi

    37. Panduan rencana pemulangan pasien

    38. Panduan restrain

    39. Panduan rujukan tuberkulosis

    40. Panduan sanitasi penyajian makanan

    41. Panduan sterilisasi

    42. Panduan pelayanan tahap terminal

    43. Panduan triage

    44. Panduan skrining pasien

    45. Panduan kebersihan

    46. Panduan ponek 24 jam

    47. Panduan pelayanan informasi dan pengambilan keputusan48. Panduan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal

    49. Panduan inisiasi menyusu dini dan air susu ibu eksklusif

    50. Panduan pemeliharaan alat medis dan non medis

    51. Panduan penarikan dan penghapusan alat medis

    52. Panduan penolakan pengobatan

    53. Panduan transfer pasien

    54. Panduan pelayanan kemoterapi

    55. Panduan surveilans

    56. Panduan kamar jenasah

    57. Panduan pengadaan alat medis

    58. Panduan telaah resep

    59. Panduan sistem investigasi kejadian luar biasa

    60. Panduan indikator mutu

    DAFTAR PANDUAN PRAKTIK KLINIS

  • 8/10/2019 Angket Kepuasan Pelanggan Atas Pelayanan IGD

    15/22

    1. Panduan Praktik Klinis Kulit & Kelamin

    2. Panduan Praktik Klinis Kardiologi

    3. Panduan Praktik Klinis Obstetri & Ginekologi

    4. Panduan Praktik Klinis Penyakit Dalam

    5. Panduan Praktik Klinis Saraf

    6. Panduan Praktik Klinis Bedah

    7. Panduan Praktik Klinis Anestesiologi

    8. Panduan Praktik Klinis Mata

    9. Panduan Praktik Klinis Penyakit Anak

    10. Panduan Praktik Klinis Radiologi

    11. Panduan Praktik Klinis THT

    12. Panduan Praktik Klinis Penyakit Dalam

    13. dll

    KEGIATAN PENCEGAHANINFEKSI RUMAH SAKITPosted onNovember 14, 2010byadmin

    Pencegahan terhadap penyakit infeksi rumah sakit di rumah sakit dimaksudkan untuk menghindariterjadinya infeksi selama pasien di rawat di rumah sakit. Adapun upaya pencegahan infeksi rumah

    sakit dibedakan antara lain :

    1. Kewaspadaan Universal

    Universal precautions atau kewaspadaan universal adalah suatu pedoman yang ditetapkan oleh Rs

    akreditasi.web.id Blitar untuk mencegah penyebaran dari berbagai penyakit yang ditularkan melalui

    darah di lingkungan rumah sakit maupun saran pelayanan kesehatan lainnya.Adapun konsep yang

    dianut adalah bahwa semua darah dan cairan tubuh tertentu harus dikelola sebagai sumber yang dapat

    menularkan menularkan HIV, HBV dan berbagai penyakit lain yang ditularkan melalui darah.

    a. Pelaksanaan kewaspadaan universal.

    http://akreditasi.web.id/2012/?p=1009http://akreditasi.web.id/2012/?p=1009http://akreditasi.web.id/2012/?p=1009http://akreditasi.web.id/2012/?author=1http://akreditasi.web.id/2012/?author=1http://akreditasi.web.id/2012/?author=1http://akreditasi.web.id/2012/?author=1http://akreditasi.web.id/2012/?p=1009
  • 8/10/2019 Angket Kepuasan Pelanggan Atas Pelayanan IGD

    16/22

    Secara singkat kebujakan pelaksanaan kewaspadaan universal adalah seperti apa yang dikemukakan

    dibawah ini

    Semua petugas kesehatan harus rutin menggunakan sarana yang dapat mencegah kontak kulit dan

    selaput lendir dengan darah atau cairan tubuh lainnya dari setiap pasien yang dilayani

    Petugas kesehatan harus menggunakan sarung tangan bila :

    Menyentuh darah atau cairan tubuh, selaput lendir, atau kulit yang tidak utuh

    Mengelola berbagai peralatan dan sarana kesehatan / kedokteran yang tercemar darah atau cairan

    tubuh

    Mengerjakan suntikan vena atau segala prosedur yang menyangkut pembuluh darah

    Petugas kesehatan harus menggunakan masker dan pelindung wajah bila mengerjakan prosedur

    yang memungkinkan terjadinya cipratan darah atau cairan tubuh guna mencegah terpaparnya

    selaput lendir pada mulut, hidung dan mata

    Petugas kesehatan harus memakai jas perawat khusus selama melakukan tindakan yang mungkin

    akan menimbulkan cipratan darah atau cairan tubuh lainnya

    Tangan dan bagian tubuh lainnya harus segera dicuci sebersih mungkin bila terkontaminasi oleh

    darah atau cairan tubuh lainnya. Setiap saat setelah melepas sarung tangan, tangan harus segera

    dicuci

    Semua petugas kesehatan harus selalu waspada terhadap kemungkinan tertusuk jarum, pisau dan

    benda / alat tajam lainnya selama pelaksanaan tindakan, saat membersihkan / mencuci peralatan,

    saat membuang sampah, atau ketika membenahi peralatan setelah berlangsungnya suatu prosedur

    / tindakan. Untuk mencapai tujuan ini maka jangan menutup kembali jarum suntik selesaidipakai, jangan sengaja membengkokkan, atau mematahkan jarum suntik dengan menggunakan

    tangan. Setelah segala benda tajam selesai digunakan, maka harus ditempatkan di suatu tempat

    wadah khusus yang tahan / anti tusukan. Wadah ini harus berada sedekat mungkin atau mudah

    dicapai disekitar area tindakan. Kemudian wadah kumpulan benda tajam tersebut harus terjamin

    aman untuk transportasi ke tempat pemusnah alat ataupun dalam proses pengenyahan

    Walaupun air liur belum terbukti menularkan HIV, tindakan resusitasi dengan cara dari mulut ke

    mulut harus dihindari. Dengan demikian di setiap tempat yang mungkin akan kedapatan kasus

    yang memerlukan resusitasi, perlu disediakan alat resusitasi

    Petugas kesehatan yang sedang mengalami perlukaan atau ada lesi yang mengeluarkan cairan

    misal dermatitis basah, harus menghindari tugastugas yang bersifat kontak langsung dengan

    peralatn bekas pasien

    Petugas kesehatan yang sedang hamil tidak mempunyai risiko yang lebih besar untuk tertular

    HIV bila dibandingkan dengan petugas kesehatan yang tidak hamil. Namun demikian bila terjadi

    infeksi HIV selama kehamilan, janin yang dikandungnya mempunyai resiko untuk mengalami

  • 8/10/2019 Angket Kepuasan Pelanggan Atas Pelayanan IGD

    17/22

  • 8/10/2019 Angket Kepuasan Pelanggan Atas Pelayanan IGD

    18/22

    3. Kegiatan di Kamar Operasi

    Dalam prosedur operasi, selain oleh darah secara kontak langsung, tertusuknya bagian dari tubuh

    oleh benda tajam merupakan kecelakaan yang harus dicegah. Oleh karena itu instrumen yang

    tajam jangan diberikan secara langsung ke dan dari operator oleh asisten atau instrumentator.

    Untuk memudahkan hal ini dipakai nampan guna menyerahkan instrumen tajam tersebut ataupun

    mengembalikannya. Operator bertanggung jawab untuk menempatkan benda tajam secara aman.

    Pada saat menjahit lakukanlah prosedur sedemikian rupa sehingga jari tangan terhindar dari

    tusukan

    Memisahkan jaringan: jangan gunakan tangan untuk memindahkan jaingan karena tindakan ini

    akan menambah risiko.

    Operasi sulit, untuk operasi yang membutuhkan waktu lebih dari 60 menit dan lapangan kerjanya

    yang sulit ( sempit ) dianjurkan untuk mengunakan sarung tangan ganda. Melepaskan baju

    operasi dilakukan sebelum membuka sarung tangan agar tidak terpapar oleh darah / cairan tubuh

    dari baju operasi tersebut.

    Pencucian instrumen bekas pakai sebaiknya secara mekanik, bila mencuci secara menual, petugas

    tersebut harus menggunakan sarung tangan rumah tangga dan instrumen tersebut sebelumnya

    telah mengalami proses dekontaminasi dengan merendam dalam larutan chlorin 0,5 % selama 10

    menit

    4. Kegiatan di kamar bersalin

    Disamping memperhatikan kebutuhan barier yang telah disebutkan di atas, halhal yang perlu

    diingat adalah :

    Kegiatan di kamar bersalin yang membutuhkan lengan / tangan untuk memanipulasi intrauterin

    tentunya harus menggunakan skort dan sarung tangan yang mencapai siku

    Penolong bayi baru lahir harus menggunakan sarung tangan

    Cara pengisapan lendir bayi segera lahir, hindari terjadinya cipratan darah

    ASI dari ibu yang terinfeksi HIV mempunyai risiko untuk bayi baru lahir, akan tetapi tidak

    berisiko untuk tenaga kesehatan

    5. Prosedur Anesthesi

    Prosedur anesthesi merupakan salah satu aktivitas yang dapat memaparkan HIV pada tenaga

    kesehatan pula. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:

  • 8/10/2019 Angket Kepuasan Pelanggan Atas Pelayanan IGD

    19/22

    Perlu disediakan nampan / troli untuk alatalat yang sudah dipergunakan

    Jarum harus dibuang sesegera mungkin setelah pemakaian ke dalam wadah yang aman

    Pakailah obatobatan sedapatdapatnya untuk 1 dosis dengan 1 kali pemberian

    Menutup spuit adalah prosedur risiko tinggi

    6. Lokasi kegiatan lainnya yang memerlukan perhatian adalah di mobil ambulan, ruang emergency,

    laboratorium serta kamar jenasah.

    c. Manajemen untuk tenaga kesehatan yang terpapar darah atau cairan tubuh.

    Paparan secara parenteral melalui tusukan jarum, terpotong dan lainya adalah dengan

    mengeluarkan darah sebanyakbanyaknya, cuci dengan sabun dan air atau denagn air saja

    sebanyakbanyaknya

    Paparan pada membran mukosa melalui cipratan ke mata adalah dengan cuci mata secara

    gentle dengan mata dalam keadaan terbuka menggunakan air atau cairan NaCl

    Paparan pada mulut adalah dengan mengeluarkan cairan infektif tersebut dengan cara meludah ,

    kemudian kumurkumur dengan air beberapa kali.

    Paparan pada kulit yang utuh maupun kulit yang sedang mengalami perlukaan, lecet atau

    dermatitis : cucilah sebersih mungkin dengan air dan sabun antiseptik

    2. Tindakan Invasif

    a. Tindakan invasif sederhana adalah suatu tindakan memasukan alat kesehatan ke dalam tubuh

    pasien sehingga memungkinkan mikroorganisme masuk kedalam tubuh dan meyebar ke jaringan

    b. Tindakan invasif operasi adalah suatu tindakan yang melakukan penyayatan pada tubuh pasien,

    dan dengan demikian memungkinkan mikroorganisme masuk kedalam tubuh pasien dan menyebar

    c. Sumber infeksi pada tindakan invasif adalah :

    - Tidak memperhatikan kesehatan perorangan

    - Tidak mencuci tangan

    - Bekerja tanpa memperhatikan tehnik aseptik dan antiseptik

  • 8/10/2019 Angket Kepuasan Pelanggan Atas Pelayanan IGD

    20/22

    - Tidak memahami cara penularan / peyebaran kuman patogen

    - Bekerja ceroboh dan masa bodoh terhadap linkungan

    - Tidak menguasai tindakan yang dilakukan

    - dll

    3. Tindakan Non Invasif

    Tindakan non invasif adalah suatu tindakan medis dengan menggunakan alat kesehatan tanpa

    memasukkan kedalam tubuh pasien yang memungkinkan mikroorganisme masuk kedalam jaringan

    Sumber infeksi pada tindakan non invasif dapat terjadi karena kontak langsung antara pasien

    dengan pasien lain, dan pasien dengan petugas

    Sumber kontaminasi dapat berasal dari :

    - Udara yang lembab atau uap air

    - Perlengkapan dan peralatan dirumah sakit

    - Personalia di rumah sakit

    - Air yang tidak disuling dan disterilkan

    - Ruang yang tidak dibersihkan dan didesinfektan

    - Pasien Yang telah terinfeksi

    B. KEGIATAN SURVEILANS

    Salah satu upaya yang dilakukan agar pengendalian infeksi rumah sakit yang dilakukan bisa berhasil,

    maka perlu dilakukan evaluasi terhadap keberhasilan program pengendalian infeksi nosokomial dan

    upaya penanggulangannya bila terjadi suatu wabah atau kejadian luar biasa yaitu dengan cara

    melakukan surveilans.

  • 8/10/2019 Angket Kepuasan Pelanggan Atas Pelayanan IGD

    21/22

    Hal yang penting diperhatikan adalah adanya kegiatan survailans yang teratur dan terusmenerus

    dengan metode yang konsisten sebagai alat yang dipakai ujntuk menunjang program pengendalian

    infeksi.

    Surveilans adalah pengamatan yang sistematis dan terusmenerus terhadap timbulnya penyakit dan

    penyebarannya pada suatu populasi serta terhadap keadaan atau peristiwa yang menebabkan

    meningkat atau menurunnya resiko untuk terjadinya penyebaran penyakit

    Bila terjadi kejadian luar biasa ( KLB ) infeksi nosokomial, maka perlu diadakan penyelidikan untuk

    mengetahui sumber dan cara penularan serta untuk melaksanakan upaya penanggulangannya. Dalam

    pelaksanaan surveilans, khususnya penyelidikan KLB, perlu didukung oleh pemeriksaan

    laboratorium.Agar pemeriksaan laboratorium sesuai dengan hasil yang diharapkan dan menghindari

    kesalahan yang sering terjadi dalam pengolahan bahan/spesimen, maka pelaksanaannya harus

    berdasarkan pedoman cara-cara pengambilan bahan, penyimpanan dan pengiriman bahan

    mikrobiologi.

    1. Metode / Cara Surveilans

    Kegiatan surveilans dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu :

    a. Surveilans Komprehensif

    Yaitu pemantauan kejadian infeksi diseluruh rumah sakit

    b. Surveilans Selektif

    Yaitu pemantauan jenis infeksi tertentu atau bagian pelayanan tertentu saja.

    Surveilans selektif antara lain sebagai berikut :

    Surveilans periodik komprehensif, dilakukan dalam interval waktu tertentu.

    Surveilans menurut jenis pelayanan, misal infeksi luka operasi untuk bagian

    bedah

    Surveilans laboratorium, berguna sebagai sistem peringatan dini bila terjadi peningkatan jumlah

    isolasi kuman tertentu dari yang biasa

  • 8/10/2019 Angket Kepuasan Pelanggan Atas Pelayanan IGD

    22/22

    Surveilans prevalensi, bertujuan mengukur semua kasus aktif yang ada (lama dan baru) pada saat

    survei dilaksanakan pada suatu populasi tertentu yang mendapat risiko pada suatu interval waktu

    tertentu

    Membuat Buku Pedoman Instalasi Gawat Darurat

    Contoh : Membuat Prosedur

    Posted inAkreditasi RS,PIRSTagged with:cuci tangan,infeksi,inos,nosokomial,perbaikan

    sarana,pirs,sampah

    http://akreditasi.web.id/2012/?p=1003http://akreditasi.web.id/2012/?p=1003http://akreditasi.web.id/2012/?p=1003http://akreditasi.web.id/2012/?p=1011http://akreditasi.web.id/2012/?p=1011http://akreditasi.web.id/2012/?cat=3http://akreditasi.web.id/2012/?cat=3http://akreditasi.web.id/2012/?cat=3http://akreditasi.web.id/2012/?cat=24http://akreditasi.web.id/2012/?cat=24http://akreditasi.web.id/2012/?cat=24http://akreditasi.web.id/2012/?tag=cuci-tanganhttp://akreditasi.web.id/2012/?tag=cuci-tanganhttp://akreditasi.web.id/2012/?tag=cuci-tanganhttp://akreditasi.web.id/2012/?tag=infeksihttp://akreditasi.web.id/2012/?tag=infeksihttp://akreditasi.web.id/2012/?tag=infeksihttp://akreditasi.web.id/2012/?tag=inoshttp://akreditasi.web.id/2012/?tag=inoshttp://akreditasi.web.id/2012/?tag=inoshttp://akreditasi.web.id/2012/?tag=nosokomialhttp://akreditasi.web.id/2012/?tag=nosokomialhttp://akreditasi.web.id/2012/?tag=nosokomialhttp://akreditasi.web.id/2012/?tag=perbaikan-saranahttp://akreditasi.web.id/2012/?tag=perbaikan-saranahttp://akreditasi.web.id/2012/?tag=perbaikan-saranahttp://akreditasi.web.id/2012/?tag=perbaikan-saranahttp://akreditasi.web.id/2012/?tag=pirs-2http://akreditasi.web.id/2012/?tag=pirs-2http://akreditasi.web.id/2012/?tag=sampahhttp://akreditasi.web.id/2012/?tag=sampahhttp://akreditasi.web.id/2012/?tag=sampahhttp://akreditasi.web.id/2012/?tag=sampahhttp://akreditasi.web.id/2012/?tag=pirs-2http://akreditasi.web.id/2012/?tag=perbaikan-saranahttp://akreditasi.web.id/2012/?tag=perbaikan-saranahttp://akreditasi.web.id/2012/?tag=nosokomialhttp://akreditasi.web.id/2012/?tag=inoshttp://akreditasi.web.id/2012/?tag=infeksihttp://akreditasi.web.id/2012/?tag=cuci-tanganhttp://akreditasi.web.id/2012/?cat=24http://akreditasi.web.id/2012/?cat=3http://akreditasi.web.id/2012/?p=1011http://akreditasi.web.id/2012/?p=1003