FA ISAL Y A PENAS '07 KUMPULAN ASKEP dan artikel kese hatan Jumat, 23 Juli 2010 askep gips dan taksi A. Gips Konsep teori 1. Pengaertian Gips adalah imobilisasi eksternal yang kaku yang dietak sesuai kontur tubuh tempat gips dipasang ! brunner dan suddart" #$$$ %. Gips adalah balutan ketat yang digunakan untuk immobilisasi bagian tubuh dengan menggunakan bahan gips tioe plester dan &iberglass ! 'arbara Engram "1((( %. )adi gips adalah alat immobilisasi eksternal yag terbuat dari bahan mineral yang terdapat di alam dengan &ormula khusus dengan tipe plster atau &iberglass #. *ndiksi pemasangan gips *ndikasi pemasangan gips adalah pasien dislokasi sendi" &raktur" penyakit tulang spondilitis +'," pasa operasi" skoliosis" spondilitis +'," -. )enis/enis gips a. Gips lengan pendek. gips ini dipasang meman/ang dari ba0ah siku sampai lipatan telapak tangan" dan melingkar erat didasar ibu /ari b. Gips lengan pan/ang. Gips in i dipasang meman/ang dar i setinggi lipat ketiak s ampai disebelah prioksimal lipatan telapak tangan. Siku buasanya dimobilsasi dalam posisi tegak lurus . Gips tungkai pendek. Gps ini dipasang meman/ang dari ba0ah lutut sampai dasar /ari kaki. Kaki dalam sudut tegak lurus dalam posisi netral d. Gips tungkai pan/ang. Gips ini meman/ang dari perbatasan sepertiga ats dan tengah paha sampai dasar /ari kaki. Lutut harus sedikit &leksi e. Gips ber/alan. Gips tungkai pan/ang atau pendek yang dibuat lebih kuat dan dapat disertai telapak untuk ber/alan &. Gips tubuh. Gips ini melingkar dibatang tubuh g. Gips spika. Gips ini melibatkan sebagian batang tubuh dan satu atau dua ekstermitas ! gips spika tunggal atau ganda % h. Gips spika bahu. )aket tubuh yang melingkari batang tubuh" dan satu ekstermitas ba0ah ! gips spika tunggal atau ganda % . 'ahan 2 bahan gips a. PlasterGips pembalut dapat mengikuti kontur tubuh seara halus. Gulungan krinolin" diimpregnasi dengan serbuk kalsium sul&at an hidrus ! Kristal gypsum %. )ika basah ter/adi reaksi kristalisasi dan mengeluarkan panas ! reaksi eksodermis %. Kristalisasi menghasilkan pembalutan yang kaku . Kekuatan penuh baru te rapai setelah kerin g" memerlukan 0aktu #23# /am untuk mengering. Gips yang kering ber0arna putih mengkilap" berdenting" tidk berbau" dan kaku sed angkan gips yang ba sah ber0arna abu 2abu ata u kusam" perkusin ya pekak" teraba lembab" dan berbau lembap
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
e. resiko tinggi edera yang ber hubungan dengan pemasangan gips pada tungkai
♣ tu/uan
tidak ter/adi edera♣ inter4ensi <
kurangi akti&itas yang berlebihan karena dapat menyebabkan kelelahan
a/arkan akti4itas seara bertahap sesuai kemampuan pasien" sehinnga resiko edera dapat
dihindari
a/arkan ara penggunaan alat bantu dan an/urkan menggunakan ketika berakti4itas
libatkan keluarga dalam proses pera0atan" baik dirumah sakit maupun dirumah
♣ implementasi <
melakukan implementasi sesuai dengan inter4ensi
♣ e4aluasi
tidak ter/adi edera melakukan akti4itas seara bertahap
menun/ukkan penggunaan alat bantu saat akti4itas
&. hambatan mobilitas &isik yang berhubungan dengan pemasangan gips
♣ tu/uan <
peningkatan mobilitas &isik
♣ inter4ensi <
ka/i tingkat mobilitas yabg dapat dilkukn pasien setelah dipasang gips
lakukan latihan =>M sesuai kisaran gerak yang dapat dilakukan untuk mempertahankan
&ungsi sendi
/ika pasien di gips di tungkai" lakukan latihan pada /ari 2/ari kaki yang terpasang gips
dorong pasien agar berpartisipasi akti& dalam pera0atan diri untuk meningkatkan akti4itas pasien
an/urkan pasien menggunakan alat bantu seara aman saat melakukan akti4itas diluar
tempatr tidur
♣ implementasi <
melakuka implementasi sesuai dengan inter4ensi
♣ e4aluasi
menggunakan alat bantu yang aman
berlatih untuk meningkatkan kekuatan otot
mengubah posisi sesering mungkin
melakukan latihan sesuai kisaran gerakan sendi yang tidak tertutup gipsg. resiko tinggi perubahan per&usi /aringan peru&er yang berhubungan dengan respon
&isiologis terhadap edera atau gips restriksi
♣ tu/uan <
mempertahankan per&usi /aringan yang adekuat
♣ inter4ensi <
obser4asi adanya pembengkakan akibat trauma atau pembedahan karena hal ini dapat
menurunkan asupan darah ke ekstremitas dan mengakibatkan kerusakan sara& peri&er
obser4asi apakah gips terlalu ketat" sehingga menghambat aliran darah balik
tinggikan daerah yang edera untuk mengurangi edema dan melanarkan aliran darah balik
dorong pasien untuk menggerakan /ari tangan atau kaki setiap /am sekali untuk merangsang
peredaran darah adekuat pada ekstermitas yang sakit
memperlihatkan 0arna dan suhu kulit yang normal
mengalami pembengkakan minimal memperlihatkan 0aktu pengisian kapiler yang memuaskan ketika di u/i
.
'. +raksi
Konsep teori
1. Pengertian
+raksi adalah penggunaan kekuatan penarikan pada bagian tubuh. *ni dapat diapai dengan
memberi beban yang ukup untuk mengatasi penarikan oto
#. )enis 2 /enis traksi
a. traksi lurus atau langsung. +raksi ini memberi gaya tarikan dalam satu garis lurus dengan
bagian tubuh berbaring ditempat tidur. ,ontohnya traksi ekstansi buk dan traksi pel4is.
b. +raksi suspensi seimbang. +raksi ini memberi dukugan pada ekstermitas yang sakit diatas
tempat tidur" sehungga memungkinkan mobilisasi pasien sampai batas tertentu tanpa
terputusnya gaya tarikan
-. ara pemasangan traksi
a. traksi kulit adalah traksi yang dapat dilakukan pada kulit. 'erat beban yang dipasang tidak
boleh lebih dari #- kg terapi pada traksi pel4is umumnya "6 2 ( kg bergantung pada berat
badan pasien .
traksi kulit antara lain <
♣ ekstensi buk ! unilateral dan bilateral % adalah bentuk traksi kulit yang tarikan diberikan pada satu bidang /ika hanya imobilisasiparsial atau temporer yang diinginkan.
Sebelum di pasang traksi" kulit diinspeksi adanya abrasi dan gangguan peredaran darah.
Kulit dan peredaran darah harus dalam keadaan sehat agar dapat menoleransi traksi
Kulit harus bersih dan kering sebelum boot spoon atau pita traksi dipasang
Untuk memasang traksi buk dengan pita" dipasang dulu spon karet
'antalan strap dengan permukaan spon menghadap kekulit pada kedua sisi tungkai yang
sakit.
Satu lengkungan pita sepan/ang 1$ 2 16 m disisakan diba0ah telapak kaki
Spreader harus dipasang di u/ung distal pita untuk menegah ter/adinya tekanan sepan/ang
sisi kaki
Kedua maleolus dan &ibula priksimal dilindungi dengan bantalan gips untuk menegahterbentuknya ulkus akibat tekanan dan nekrosis tulang
Sementara salah satu orang meninggikan dan menyangga ekstermitas di ba0ah tumit dan
lutut pasien
>rang lain melilitkan balutan elastis dengan arah spiral di atas pita traksi" dimulai dari
pergelangan kaki dan berakhir di tuberoses tibia
'alutan elastis dapat membantu pita melekat kekulit dan menegah meleset
'antalan kulit domba dapat diletakkan diba0ah tungkai untuk mengurangi gesekan tumit
terhadap tempat tidur
Lika yang dipasang traksi buk dengan boot spon" tumit pasien harus diletakkan tepat di
tumit boot.strip ?elro dipasang melingkar di tungkai dan tekanan yang berlebihan diatas
maleolus dan &ibula proksimal dapat dihindari
Pemberat dihubungkan ke tali melalui spreader atau lapisan telapak kaki dan dilan/utkan
inspeksi kemerahan pada bagian yang tertekan setiap /am untuk deteksi dini kemungkinan
ter/adinya kerusakan /aringan
pertahankan tali bebas dan hambatan. )ika pasie mengeluh kedinginan" pergunakan kain
untik menutup bagian tubuh yang dilakukan traksi
hubungi teknisi ortopedik untuk menambahkan bantalan /ika ada tanda iritasi kulit.
Longgarkan balutan elastis pada traksi /ika pasien merasa ada rasa baal . tindakan inimenegah kerusakan kulit dan kerusakan sara&
♥ implementasi
melakukan implementasi sesuai dengan inter4ensi
♥ e4aluasi
menun/ukkan tidak adanya iritasi kulit" ekstermitas 0arna normal dan hangat" tidak bengkak
dan nadi teraba
b. resiko tinggi in&eksi yang berhubungan dengan pemasangan pin pada tulang melelalui
permukaan kulit
♥
tu/uantidak ter/adi in&eksi
♥ inter4ensi
pantau suhu setiap /am" hasil pemeriksaan laboratorium" dan penampilan kulit sekitar sisi
pin setiap pergantian tugas pera0at. *ni untuk deteksi ge/ala tanda in&eksi
laporkan kepada dokter /ika anda tanda in&eksi ! kemerahan " drainase" demam" nyeri yang
tak hilang dengan analgesia dan /umlah sel darah putih B1$.$$$;mm-%.
Kolaborasi dalam pemberian antibioti sesuai program untuk untuk menghilang kan in&eksii
♥ *mplementasi
Melakukan implementasi sesuai dengan inter4ensi
♥ E4aluasi
Menun/ukkan tidak terdapat tanda in&eksi < suhu diba0ah -$o ," /umlah sel darah putih 6$$$ 2 1$.$$$;mm-" tidak ada nyeri pada luka " tidak ada tanda kemerahan dan drainase pada sisi
pin
. nyeri berhubungan dengan traksi dan imobilisasi
♥ tu/uan
nyeri teratasi atau menapai tingkat kenyamanan maksimal
♥ inter4ensi
tekanan pada bagian tubuh yang ditraksi dapat dihilangkan dengan mengubah posisi pasien
dan tetap mempertahankan posisi traksi
kolaborasi dengan medis dalam pemberian anal getik untuk mengurangi nyeri
♥ implementasimelakukam implementasi sesuai dengan inter4ensi
♥ e4aluasi
menyebutkan peningkatan kenyamanan
mengubah posisi sendiri sesering mungkiin
kadang 2 kadang meminta analgesia oral
d. resiko tinggi gangguan pola eleminasi pole de&ekasi" yaitu konstipasi
1.# 7emur tidak berada pada garis 4ertikal tubuh. Kepala &emur masuk dengan pas ke asetabulum
untuk membentuk sudut sekitar 1#6D dari bagian leher &emur. 5engan demikian" batang
tulang paha dapat bergerak bebas tanpa terhalang pel4is saat paha bergerak.
1.- Sudut &emoral pada 0anita biasanya lebih miring !kurang dari 1#6D% karena pel4is lebih lebar
dan &emur lebih pendek.
#. 5i ba0ah bagian kepala yang tirus adalah bagian leher yang tebal" yang terus
meman/ang sebagai batang. Garis intertrokanter pada permukaan anterior dan krista
intertrokanter di permukaan posterior tulang membatasi bagian leher dan bagian batang.
-. U/ung atas batang memiliki dua prosesus yang menon/ol. +rokanter besar dan
trokanter keil" sebagai tempat perlekatan otot untuk menggerakan persendian panggul.
. 'agian batang permukaannya halus dan memiliki satu tanda sa/a. Linea aspera"
yaitu lekak kasar untuk perlekatan beberapa otot.
6. U/ung ba0ah batang melebar ke dalam kondilus medial dan kondilus lateral.6.1 Pada permukaan posterior" dua kondilus tersebut membesar dengan &osa interkondiler yang
terletak di antara keduanya. Area triangular di atas &osa interkondiler disebut permukaan
popliteal.
6.# Pada permukaan anterior" epikondilus medial dan lateral berada di atas dua kondilus besar.
Permukaan artikular halus yang terdapat di antara kedua kondilus adalah permukaan patellar.
ang berbentuk konka& untuk menerima patella !tempurung lutut%.
b. Komponen )aringan +ulang
1. Komponenkomponen utama dari /aringan tulang adalah mineralmineral dan /aringan
organik !kolagen dan proteoglikan%.
#. Kalsium dan &os&at membentuk suatu kristal garam !hidroksiapatit%" yang tertimbun pada
matriks kolagen dan proteoglikan.
-. Matriks organik tulang disebut /uga sebagai suatu osteoid. Sekitar 3$F dari osteoid adalah
kolagen tipe * yang kaku dan memberikan ketegaran tinggi pada tulang.
. Materi organik lain yang /uga menyusun tulang berupa proteoglikan.
7raktur &emur dibagi dalam &raktur *ntertrokhanter 7emur" subtrokhanter &emur"
&raktur batang &emur" suprakondiler" dan interkondiler" dan &raktur kondiler &emur !:elmi"
#$1#%.
a. 7raktur *ntertrokhanter 7emur
7raktur intertrokhanter adalah patah tulang yang bersi&at ekstrakapsular dari &emur.
Sering ter/adi pada lansia dengan kondisi osteoporosis. 7raktur ini memiliki prognosis yang
baik dibandingkan &raktur intrakapsular" di mana resiko nekrosis a4askular lebih rendah.Pada ri0ayat umum didapatkan adanya trauma akibat /atuh dan memberikan trauma
langsung pada trokhanter mayor. Pada beberapa kondisi" edera seara memuntir
memberikan &raktur tidak langsung pada intertrokhanter.
7raktur subtrokhanter &emur ialah di mana garis patahnya berada 6 m distal dari
trokhanter minor. 7raktur /enis ini dibagi dalam beberapa klasi&ikasi" tetapi yang lebih
sederhana dan mudah dipahami adalah klasi&ikasi 7ielding Magliato yaitu sebagai berikut<
1. +ipe 1 < Garis &raktur satu le4el dengan trokhanter minor.
#. +ipe # < Garis patah berada 1# ini di ba0ah dari batas atas trokhanter minor.-. +ipe - < Garis patah berada #- ini di distal dari batas atas trokhanter minor.
a. 7raktur 'atang 7emur
7raktur batang &emur biasanya ter/adi karena trauma langsung akibat keelakaan lalu
lintas di kotakota besar atau /atuh dari ketinggian. Patah daerah ini dapat menimbulkan
perdarahan yang ukup banyak" mengakibatkan penderita /atuh dalam syok" salah satu
klasi&ikasi &raktur batang &emur dibagi berdasarkan adanya luka yang berhubungan dengan
daerah yang patah. Seara klinik &raktur batang &emur dibagi dalam &raktur batang &emur
terbuka dan tertutup.a* Pat$)isi$l$gi
Pada kondisi trauma diperlukan gaya yang besar untuk mematahkan &emur pada orang
de0asa. Kebanyakan &raktur ini ter/adi pada pria muda yang mengalami keelakaan
kendaraan bermotor atau mengalami /atuh dari ketinggian. 'iasanya pasien mengalami
multipel trauma yang menyertainya.
Seara klinis &raktur &emur terbuka sering didapatkan adanya kerusakan
neuro4askuler yang akan memberikan mani&estasi peningkatan resiko syok" baik syok
hipo4olemik karena kehilangan darah !pada setiap patah satu tulang &emur diprediksi akan
1. Pemeriksaan mikroorganisme kultur dan tes sensiti4itas< 5ilakukan pada kondisi &raktur
dengan komplikasi" pada kondisi in&eksi" maka biasanya didapatkan mikroorganisme
penyebab in&eksi.
#. 'iopsy tulang dan otot < 5iindikasikan bila ter/adi in&eksi.
-. Elektromiogra&i < +erdapat kerusakan konduksi sara& yang diakibatkan &raktur.. Arthrosopi < 5idapatkan /aringan ikat yang rusak atau sobek karena trauma yang
berlebihan.
6. *ndium imaging < Pada pemeriksaan ini didapatkan adanya in&eksi.
8. M=* < Menggambarkan semua kerusakan akibat &raktur.
-* !$mplikasi Faktu
Seara umum komplikasi &raktur meliputi <
1. komplikasi a0al
a. Syok.
b. Kerusakan Arteri.
. Sindrom Kompartemen.d. *n&eksi.
e. A4askular Nekrosis.
&. *at Embolism Syndrome
#. komplikasi lama
a .elayed union
b /on-union
c 0al-union
d* Penatalaksanaan
Menurut Mans/oer !#$$$% penatalaksanaan &raktur di antaranya <
Pada &raktur &emur tertutup" untuk sementara dilakukan traksi kulit dengan metode
ekstensi 'uk" atau didahului pemakaian +homas splint" tungkai ditraksi dalam keadaan
ekstensi. +u/uan traksi kulit tersebut untuk mengurangi rasa sakit dan menegah kerusakan
/aringan lunak lebih lan/ut di sekitar daerah yang patah.
Setelah dilakukan traksi kulit dapat dipilih pengobatan nonoperati& atau operati&.
7raktur batang &emur pada anakanak umumnya dengan terapi nonoperati&" karena akan
menyambung baik. Perpendekan kurang dari # m masih dapat diterima karena di kemudian
hari akan sama pan/angnya dengan tungkai yang normal. :al ini dimungkinkan karena daya
proses remodelling anakanak.a. Pengobatan nonoperati&
5ilakukan traksi skeletal " yang sering metode perkin dan metode balance skeletal
traction" pada anak di ba0ah - tahun digunakan traksi kulit 'ryant" sedangkan anak usia -
1- tahun dengan traksi =ussell.
1. Metode perkin.
Pasien tidur terlentang. Satu /ari diba0ah tuberositas tibia dibor dengan Steinman
pin" lalu ditarik dengan tali. Paha ditopang dengan - bantal. +arikan dipertahankan sampai
1# minggu lebih sampai terbentuk kalus yang ukup kuat. Sementara itu tungkai ba0ah dapat
. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kondisi" prognosis" dan kebutuhan pengobatan.
II* Peen-anaan
5ari diagnosa kepera0atan yang telah disusun" maka renana tindakan kepera0atan
klien dengan &raktur menurut 5oenges !#$$$% adalah<
!1% =isiko tinggi terhadap trauma berhubungan dengan kehilangan integritas tulang !&raktur% <!a% +u/uan < Meminimalkan ter/adinya trauma.
!b% Kriteria hasil < Mempertahankan stabilisasi dan posisi &rakturI menun/ukan mekanika tubuh
yang meningkatkan stabilitas pada sisi &raktur.
!% *nter4ensi <
Mandiri
i. Pertahankan tirah baring;ekstermitas sesuai indikasi. 'erikan sokongan sendi di atas dan di
ba0ah &raktur bila bergerak atau membalik.
=asional < Meningkatkan stabilitas" menurunkan kemungkinan gangguan posisi atau
penyembuhan.ii. Letakan papan di ba0ah tempat tidur atau tempatkan pasien pada tempat tidur ortopedik.
=asional < +empat tidur lentur atau lembut dapat membuat de&ormasi gips yang masih basah"
mematahkan gips yang sudah kering atau mempengaruhi dengan penarikan traksi.
Gips; 'ebat
iii. Sokong &raktur dengan bantal atau gulungan selimut. Pertahankan posisi netral pada bagian
yang sakit dengan bantal pasir" pembebat" gulungan trokanter" papan kaki.
=asional < Menegah gerakan yang tak perlu dan perubahan posisi. Posisi yang tepat dari
bantal /uga dapat menegah tekanan de&ormitas pada gips yang kering.i4. +ugaskan petugas yang ukup untuk membalik pasien. :indari menggunakan papan abduksi
untuk membalik pasien dengan gips spika.
=asional < Gips panggul" tubuh atau multipel dapat membuat berat dan tidak praktis seara
ekstrem. Kegagalan untuk menyokong ekstermitas yang di gips dapat menyebabkan gips
patah.
4. E4aluasi pembebat ekstermitas terhadap resolusi edema.
=asional < Pembebat koaptasi !ontoh /epitan /onessugar% mungkin diberikan untuk
memberikan imobilisasi &raktur di mana pembengkakan /aringan berlebihan. Seiring dengan
=asional < +raksi :o&&man memberikan stabilisasi dan sokongan kaku untuk tulang &raktur
tanpa menggunakan katrol" tali;beban" memungkinkan mobilitas;kenyamanan pasien lebih
besar dan memudahkan pera0atan luka. Kurang atau berlebihannya keketatan klem atauikatan dapat mengubah tekanan kerangka" menyebabkan kesalahan posisi.
Kolaborasi
Jii. Ka/i ulang e4aluasi;&oto.
=asional < Memberikan bukti 4isual mulainya pembentukan kalus atau proses penyembuhan
untuk menentukan tingkat akti4itas dan kebutuhan perubahan atau tambahan terapi.
Jiii. 'erikan;pertahankan stimulasi listrik bila digunakan.
=asional < Mungkin diindikasikan untuk meningkatkan pertumbuhan tulang pada
!#% Nyeri Akut berhubungan dengan spasme ototI gerakan &ragmen tulang" edema dan edera
pada /aringan lunakI alat traksi atau imobilisasiI stress" ansietas.
!a% +u/uan < Keadaan nyeri teratasi atau berkurang.
!b% Kriteria hasil < Klien tampak rileks" klien mampu tidur atau istirahat dengan tepat.
!% *nter4ensi <
Mandiri
i. Pertahankan imobilisasi yang bagian sakit dengan tirah baring" gips" pembebat" traksi.
=asional < Menghilangkan nyeri dan menegah kesalahan posisi tulang atau tegangan
/aringan yang edera.
ii. +inggikan dan dukung ekstermitas yang terkena.
=asional < Meningkatkan aliran balik 4ena" menurunkan edema dan menurunkan nyeri.
iii. :indari penggunaan sprei atau bantal plastik diba0ah ekstermitas dalam gips.
=asional < 5apat meningkatkan ketidaknyamanan akibat peningkatan produksi panas dalam
gips yang kering.
i4. +inggikan penutup tempat tidurI pertahankan linen terbuka pada ibu /ari kaki.=asional < Mempertahankan kehangatan tubuh tanpa ketidaknyamanan karena tekanan
selimut pada bagian yang sakit.
4. E4aluasi keluhan nyeri atau ketidaknyamanan" perhatikan lokasi dan karaterisktik" termasuk
intensitas !skala$1$%. Perhatikan petun/uk nyeri non4erbal !perubahan pada tanda 4ital dan
emosi;perilaku%.
=asional < Mempengaruhi pilihan atau penga0asan kee&ekti&an inter4ensi. +ingkat ansietas
dapat mempengaruhi persepsi atau reaksi terhadap nyeri.
4i. 5orong pasien mendiskusikan masalah sehubungan dengan edera.
=asional < Membantu untuk menghilangkan ansietas. Pasien dapat merasakan kebutuhan
untuk menghilangkan pengalaman keelakaan.
4ii. )elaskan prosedur sebelum memulai.
=asional < Memungkinkan pasien untuk siap seara mental untuk akti4itas /uga
berpartisipasi dalam mengontrol tingkat ketidaknyamanan.
4iii. 'eri obat sebelum pera0atan akti4itas.
=asional < Meningkatkan relaksasi otot dan meningkatkan partisipasi.
iJ. Lakukan dan a0asi latihan rentang gerak pasi& atau akti&.
=asional < Mempertahankan kekuatan atau mobilitas otot yang sakit dan memudahkan
resolusi in&lamasi pada /aringan yang edera.J. 'erikan alternati& tindakan kenyamanan" ontoh pi/atan punggung" perubahan posisi.
=asional < Meningkatkan sirkulasi umum" menurunkan area tekanan lokal dan kelelahan otot.
Ji. 5orong menggunakan teknik mana/emen stress" ontoh napas dalam" ima/inasi" 4isualisasi.
Sentuhan terapeutik.
=asional < Mem&okuskan kembali perhatian meningkatkan rasa kontrol dan dapat
meningkatkan kemampuan koping dalam mana/emen nyeri" yang mungkin menetap untuk
periode lebih lama.
Jii. *denti&ikasi akti4itas terpeutik yang tepat untuk usia pasien" kemampuan &isik" dan
i. Ka/i dera/at imobilitas yang dihasilkan oleh edera;pengobatan dan perhatikan persepsi
pasien terhadap imobilisasi.
=asional < Pasien mungkin dibatasi oleh pandangan diri;persepsi diri tentang keterbatasan
&isik atual" memerlukan in&ormasi atau inter4ensi untuk meningkatkan kema/uan kesehatan
ii. 5orong partisipasi pada akti4itas terapeutik atau rekreasi. Pertahankan rangsang lingkungan
ontoh" radio" +?" Koran" barang milik pribadi atau lukisan" /am" kalender" kun/ungan
keluarga atau teman.
=asional < Memberikan kesempatan untuk mengeluarkan energy" mem&okuskan kembali
perhatian" meningkatkan rasa ontrol diri atau harga diri dan membantu menurunkan isolasi
sosial.
iii. *nstruksikan pasien dan bantu dalam rentang gerak;akti& pada ekstermitas yang sakit dan
yang tak sakit.
=asional < Meningkatkan aliran darah ke otot dan tulang untuk meningkatkan tonus otot"mempertahankan gerak sendiI menegah kontraktur;atro&i dan resorpsi.
i4. 5orong penggunaan latihan isometri mulai dengan tungkai yang sakit.
=asional < Kontraksi otot isometri tanpa menekuk sendi;membantu mempertahankan
kekuatan dan massa otot.
4. 'erikan papan kaki" bebat pergelangan" gulungan trokhanter;tangan yang sesuai.
=asional < 'erguna dalam mempertahankan posisi &ungsional ekstermitas" tangan;kaki dan
menegah komplikasi !ontoh kontraktur;kaki /atuh%
4i. +empatkan pada posisi terlentang seara periodi bila mungkin" bila traksi digunakan untuk
+raksi merupakan salah satu komponen arthrokinematik dari sendi glenohumeral.
+raksi adalah gerak satu permukaan sendi tegak lurus terhadap permukaan sendi pasangannya
kearah men/auh" dalam hal ini traksi sendi glenohumeral adalah traksi kearah lateral serong
ke4entro ranial. Pada saat traksi ter/adi pelepasan abnormal rosslink pada sendi dan ter/adi
pengurangan 4iskositas airan sendi glenohumeral. Gerakan akti& pada lingkup gerak sendi
mempunyai e&ek antara lain untuk memelihara elastisitas dan kontraksi otot" memberikan
e&ek sensasi balik dari kontraksi otot" memberikan stimulus pada ulang dan sendi"meningkatkan sirkulasi darah" melepaskan perlekatan intraseluler kapsuloligamenter sendi
glenohumeral.
Menurut Maitland" osilasi adalah bentuk gerakan pasi& pada sendi dengan amplitude
yang keil atau besar yang diaplikasikan pada semua =>M yang ada dan dapat dilakukan
ketika permukaan sendi dalam keadaan distraksi dan kompresi.
E&eke&ek dari traksi s%oulder adalah sebagai berikut <
1% E&ek &isik
Pemberian traksi shoulder dapat merangsang akti4itas biologis didalam sendi melalui
gerakan airan sino4ial. Gerakan airan sino4ial dapat meningkatkan proses pertukaran
nutrisi kepermukaan kartilago sendi dan &ibrokartilago" sehingga airan sino4ial meningkat.
#% E&ek neurologis
+raksi dapat merangsang reeptor sendi yaitu mekanoseptor yang dapat menginhibisi
pengiriman stimulus nociceptif pada medulla spinalis melalui modulasi le4el spinal.
-% E&ek stretc%ing
+raksi dapat meregang atau mengulur kapsul ligament tanpa nyeri melalui pelepasan
abnormal cross link antara serabutserabut kolagen sehingga ter/adi perbaikan lingkup gerak
sendi sampai menapai tahap &ungsional dari sendi dan dapat memelihara ekstensibilitas dan
kekuatan tegangan dari sendi dan /aringan periartikular.
% E&ek arthrokinematik
+raksi dapat meregangkan dan mengarahkan gerak &isiologis.
6% E&ek mekanik 5istraksi dengan amplitude keil pada sendi akan menyebabkan ter/adinya pergerakan
airan sino4ium yang akan memba0a nutrisi pada bagian yang bersi&at a4askular dari
kartilago sendi dan &ibrokartilago" menurunkan nyeri dan e&ek degenerasi statis saat nyeri dan
tidak dapat melakukan gerakan dalam lingkup gerak sendi tertentu.
b% Prinsip +eknik +raksi S%oulder
Mekanisme teknik pelaksanaan antar lain<
1% Posisi tangan
+angan yang akan melakukan mobilisasi hendaknya ditempatkan sedekat mungkin
dengan permukaan sendi. +angan yang ber&ungsi sebagi stabilisator menahan gerakan tangan
yang memobilisasi dengan arah berla0anan atau melalui penegahn gerakan yang ter/adi
Arah gerakan harus bebas dari adanya nyeri sampai batas tahanan kapsular. +ahanan
yang dimaksud mengarah kepad keterbatasan kapsul sendi. Gerakan sampai arah keterbatasan
adalah suatu upaya untuk melakukan sesatu perubahan mekanik dalam kapsul sendi dan
/aringan yang ada disekitarnya. Perubahan mekanik yang dimaksud berupa pelepasan
/aringan yang mengalami perlengketan.
Arah gerakan yng diberikan tidak boleh melampaui batas normal gerak sendi. Saatmengaplikasikan teknik gerak traksi" &isioterapis harus megetahui gerakan gerakan sendi
serta bentuk sendi yang bersangkutan.
-% roper )ody 0ec%anic
+erapis harus menggunakan prinsipprinsip ergonomi dan berdiri atau memposisikan
diri sedekat mungkin dengan pasien" tangan dan lengan terpis bertindak sebagai &ulrum dan
le4ers serta posisi terapis harus mengikuti gerakan tersebut seara e&isien.
% 5osis dan 5era/at +raksi Shoulder
1% 5era/at traksi
5era/at *< >silasi pada MLPP" untuk mengurangi nyeri. Selalu digunakan pada saat melakuakn glide
mobilisasi.
5era/at **< Staato pada mid range" untuk mengurangi nyeri.5era/at ***< Staato menapai pembatasan LGS" untuk menambah mobilisasi sendi !traksi mobilisasi%
dan untuk tes joint play mo'ement (traction test#
5era/at *? < >silasi pada pembatasan LGS" yang ber&ungsi untuk menambah LGS dan joint play
mo'ement merasakan end feel .
% 5osis dan Kegunaan +raksi
a. 5era/at * atau **
Sendi yang terasa nyeri pertamatama harus diterapi dengan traksi. 'iasanya
digunakan dera/at * atau ** dengan inter4al 1$ detik. +raksi dilakukan pelanpelan kemudian
seara perlahan traksi dilepaskan sehingga sendi kembali keposisi a0al. Setelah sendi
istirahat beberapa detik" prosedur diatas diulangi kembali. Amplitudo" durasi dan &rekuensi
gerakan sendi sangat ber4ariasi tergantung pada respon pasien terhadap terapi tersebut.
5era/at * dan ** ber&ungsi untuk menginhibisi nyeri dan mengatasi keterbatasan gerak.
b. 5era/at *** dan *?
+raksimobilisasi dera/at *** e&ekti& untuk memperbaiki mobilitas sendi karena dapat
meregangkan /aringan lunak sekitar persendian yang memendek. +raksi mobilisasi
dipertahankan selama 3 detik atau lebih dengan kekuatan maksimal sesauai dengan toleransi
pasien. Pada saat sendi istirahat traksi tidak perlu dilepaskan total ke posisi a0al tetapi ukup
diturunkan ke dera/at ** kemudian lakukan traksi dera/at *** lagi. Prosedur tersebut dilakukan
berulangulang. 5era/at *** ber&ungsi untuk meningkatkan LGS dan relaksasi otot /ika
dilakukan dengan osilasi dan keepatan rendah. 5era/at *? lebih e&ekti& untuk menambah
lingkup gerak sendid% *ndikasi +raksi
1% Nyeri dan Spasme >tot
Nyeri dan spasme otot dapat ditangani dengan teknik gentle joint play untuk menstimulasi
e&ek neurologis yang dapat menstimuli mekanoseptor dan inhibisi transmisi nociceptor pada
le4el spinal atau brain stem.
#% :ipomobilitas yang =e4ersibel
)aringan yang mengalami immobilisasi dapat menyebabkan berkurangnya
kemampuan regangan sehingga ter/adi pemendekan dan myo&ibril men/adi berkurang dan
membentuk abnormal crosslink +eknik osilasi dapat memperbaiki seara mekanik struktur
/aringan yang mengalami pemendekan" dan teknik progresi& strething sendi untuk mengulur
7raktur merupakan suatu keadaan dimana ter/adi di istregritas tulang" penyebab terbanyak adalah insiden keelakaan tetapi &ator lain seperti proses degenerati4e /uga dapat
'entuk tulang yang kedua yaitu tulang pipih. +ulang pipih tersusun atas dua lempengan
tulang kompak dan tulang spons" didalamnya terdapat sumsum tulang. Kebanyakan tulang
pipih menyusun dinding rongga" sehingga tulang pipih ini sering ber&ungsi sebagai pelindung
atau memperkuat. ,ontohnya adalah tulang rusuk !osta%" tulang belikat !sapula%" tulang
dada !sternum%" dan tulang tengkorak.
,. +ulang Pendek !Short 'one%5inamakan tulang pendek karena ukurannya yang pendek dan berbentuk kubus umumnya
dapat kita temukan pada pangkal kaki" pangkal lengan" dan ruasruas tulang belakang.
5. +ulang tak berbentuk !*rregular 'one%
+ulang tak berbentuk memiliki bentuk yang tak termasuk ke dalam tulang pipa" tulang pipih"
dan tulang pendek. +ulang ini terdapat di bagian 0a/ah dan tulang belakang. Gambar tulang
0a/ah !bagian mandibula% di samping termasuk tulang irregular
#. )enis)enis +ulang
Ketika kita masih bayi kita memiliki sekitar -$$ tulang. Namun ketika kita beran/ak de0asa
beberapa dari tulangtulang ini ada yang melebur hingga akhirnya men/adi #$8 tulang. 5ari
#$8 tulang ini terdapat beberapa /enis tulang. )enis/enis tulang ini ada yang dibedakan berdasarkan matriksnya dan ada yang berdasarkan /aringan dan si&at &isik !keras tidaknya%
tulang. Untuk mengetahui lebih lan/ut pela/ari /enis/enis tulang di ba0ah ini.
1. 'erdasarkan /aringan penyusun dan si&atsi&at &isiknya tulang dibedakan men/adi dua /enis"
yaitu<
a. +ulang =a0an !Kartilago%
+ulang ra0an adalah tulang yang tidak mengandung pembuluh darah dan sara& keuali
lapisan luarnya !perikondrium%. +ulang ra0an memiliki si&at lentur karena tulang ra0an
tersusun atas @at interseluler yang berbentuk /elly yaitu ondroithin sul&at yang didalamnya
terdapat serabut kolagen dan elastin. Maka dari itu tulang ra0an bersi&at lentur dan lebih kuat
dibandingkan dengan /aringan ikat biasa.Pada @at interseluler tersebut /uga terdapat rongga
rongga yang disebut launa yang berisi sel tulang ra0an yaitu hondrosit.+ulang ra0an terdiri
dari tiga tipe yaitu<
+ulang ra0an hialin
+ulang yang ber0arna putih sedikit kebirubiruan" mengandung seratserat kolagen dan
hondrosit. +ulang ra0an hialin dapat kita temukan pada laring" trakea" bronkus" u/ungu/ung
tulang pan/ang" tulang rusuk bagian depan" uping hidung dan rangka /anin.
+ulang ra0an elastis
+ulang yang mengandung serabutserabut elastis. +ulang ra0an elastis dapat kita temukan
pada daun telinga" tuba eustahii !pada telinga% dan laring.
+ulang ra0an &ibrosa
+tulang yang mengandung banyak sekali bundelbundel serat kolagen sehingga tulang ra0an&ibrosa sangat kuat dan lebih kaku. +ulang ini dapat kita temukan pada disus diantara tulang
4ertebrae dan pada sim&isis pubis diantara # tulang pubis. Pada orang de0asa tulang ra0an
/umlahnya sangat sedikit dibandingkan dengan anakanak. Pada orang de0asa tulang ra0an
hanya ditemukan beberapa tempat" yaitu uping hidung" uping telinga" antar tulang rusuk
!ostal artilage% dan tulang dada" sendisendi tulang" antarruas tulang belakang dan pada
akra epi&isis.
b. +ulang Keras !>steon%
+ulang keras atau yang sering kita sebut sebagai tulang ber&ungsi menyusun berbagai sistem
+ulang kompak terdiri dari sistemsistem :a4ers. Setiap sistem :a4ers terdiri dari saluran
:a4ers !,analisR saluran% yaitu suatu saluran yang se/a/ar dengan sumbu tulang" di dalam
saluran terdapat pembuluhpembuluh darah dan sara&.5isekeliling sistem ha4ers terdapat
lamelalamela yang konsentris dan berlapislapis. Lamela adalah suatu @at interseluler yang berkapur. Pada lamela terdapat ronggarongga yang disebut launa. 5i dalam launa terdapat
osteosit. 5ari launa keluar menu/u ke segala arah saluransaluran keil yang disebut
analiuli yang berhubungan dengan launa lain atau analis :a4ers. ,analiuli penting
dalam nutrisi osteosit. 5i antara sistem :a4ers terdapat lamela interstitial yang lamella
lamelanya tidak berkaitan dengan sistem :a4ers.Pembuluh darah dari periostem menembus
tulang kompak melalui saluran 4olkman dan berhubungan dengan pembuluh darah saluran
:a4ers. Kedua saluran ini arahnya saling tegak lurus. 5an tulang spons tidak mengandung
sistem :a4ers.
+ulang Spons
+ulang spons adalah bagian berongga yang terletak men/elang tengah tulang. 5i dalam tulangspons terdapat sumsum tulang merah dan sumsum tulang kuning. Sumsum tulang merah
membuat sel darah merah. Sebagian dari sumsum tulang merah pada orang de0asa terletak di
kepala dan &emur hemerus. Sumsum tulang kuning menyimpan lemak.
-. Struktur +ulang
Pada umumnya penyusun tulang diseluruh tubuh kita semuanya berasal dari material yang
sama. 5ari luar ke dalam kita akan dapat menemukan lapisanlapisan berikut ini<
a. Periosteum
Pada lapisan pertama kita akan bertemu dengan yang namanya periosteum. Periosteum
merupakan selaput luar tulang yang tipis. Periosteum mengandung osteoblas !sel pembentuk
/aringan tulang%" /aringan ikat dan pembuluh darah. Periosteum merupakan tempat
melekatnya otototot rangka !skelet% ke tulang dan berperan dalam memberikan nutrisi"
pertumbuhan dan reparasi tulang rusak.
b. +ulang Kompak !,ompat 'one%
Pada lapisan kedua ini kita akan bertemu dengan tulang kompak. +ulang ini teksturnya halus
dan sangat kuat. +ulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih banyak mengandung
kapur !,alsium Phos&at dan ,alsium ,arbonat% sehingga tulang men/adi padat dan kuat.
Kandungan tulang manusia de0asa lebih banyak mengandung kapur dibandingkan dengan
anakanak maupun bayi. 'ayi dan anakanak memiliki tulang yang lebih banyak mengandung
seratserat sehingga lebih lentur.+ulang kompak paling banyak ditemukan pada tulang kaki
dan tulang tangan.
. +ulang Spongiosa !Spongy 'one%Pada lapisan ketiga ada yang disebut dengan tulang spongiosa. Sesuai dengan namanya
tulang spongiosa memiliki banyak rongga. =ongga tersebut diisi oleh sumsum merah yang
dapat memproduksi selsel darah. +ulang spongiosa terdiri dari kisikisi tipis tulang yang
disebut trabekula.
d.Sumsum +ulang !'one Marro0%
Lapisan terakhir yang kita temukan dan yang paling dalam adalah sumsum tulang. Sumsum
tulang 0u/udnya seperti /elly yang kental. Sumsum tulang ini dilindungi oleh tulang
spongiosa seperti yang telah di/elaskan dibagian tulang spongiosa. Sumsum tulang berperan
penting dalam tubuh kita karena ber&ungsi memproduksi selsel darah yang ada dalam tubuh.
Seara makroskopis tulang disusun menurut # ara yaitu<
1.+ulang Spongiosa atau tulang seperti spons !L. anello R membuat kisikisi%
+ulang ini terdiri atas batang yang halus atau selubung yang halus yaitu trabekula !L.
singkatan dari trabs R sebuah balok% yang berabang dan saling memotong ke berbagai arah
untuk membentuk /ala/ala seperti spons dari spikula tulang" yang ronggarongganya diisi
oleh sumsum tulang. Pars spongiosa merupakan /aringan tulang yang berongga seperti spon!busa%. =ongga tersebut diisi oleh sumsum merah yang dapat memproduksi selsel darah.
+ulang spongiosa terdiri dari kisikisi tipis tulang yang disebut trabekula.
#. +ulang Kompakta
+ulang yang membentuk masa yang padat tanpa terlihat ruangan. Pars kompakta teksturnya
halus dan sangat kuat. +ulang kompak memiliki sedikit rongga dan lebih banyak
mengandung kapur !,alsium Phos&at dan ,alsium ,arbonat% sehingga tulang men/adi padat
dan kuat. Kandungan tulang manusia de0asa lebih banyak mengandung kapur dibandingkan
dengan anakanak maupun bayi. 'ayi dan anakanak memiliki tulang yang lebih banyak
mengandung seratserat sehingga lebih lentur.+ulang kompak paling banyak ditemukan pada
tulang kaki dan tulang tangan.
8. Susunan Makroskopis 5an :istologi PerikondriumPerikondrium adalah selubung /aringan ikat padat yang mengelilingi tulang ra0an di
kebanyakan tempat" yang membentuk tempat pertemuan anatara tulang ra0an dan /aringan
yang disangga tulang ra0an tersebut. Perikondrium mengandung pembuluh darah yang
memasok tulang ra0an !a4askular% dan /uga sara& dan pembuluh lim&e. +ulang ra0an sendi
yang menutupi permukaan tulang sendi yang dapat digerakkan" tidak memiliki perikondrium
dan dipertahankan oleh di&usi oksigen dan nutrient dari airan sino4ia. Keuali tulang ra0an
sendi" semua tulang ra0an hialin ditutupi selapis /aringan ikat padat" yaitu perikondrium"
yang penting untuk pertumbuhan dan ketahanan tulang ra0an. Perikondrium kaya akan serat
kolagen tipe * dan mengandung banyak &ibroblast. Meskipun selsel pada lapisan dalam
perikondrium menyerupai &ibroblast" selsel ini sebenarnya adalah kondroblas dan mudah
berkembang men/adi kondrosit.
3. Susunan Makroskopis 5an :istologi Periosteum 5an Endosteum
Permukaan luar dan dalam dari tulang ditutupi lapisan selsel pembentuk tulang dan /aringan
ikat padat disebut periosteum dan endosteum.
A. PE=*>S+EUM
+erdiri atas lapisan luar seratserat kolagen dan &ibroblast. 'erkas serat kolagen periosteum
yang disebut serta Sharpey" memasuki matriks tulang dan mengikat periosteum pada tulang.
Lapisan dalam periosteum yang lebih banyak mengandung sel" terdiri atas selsel mirip
&ibroblast yang disebut sel osteoprogenitor" yang berpotensi membelah melauli mitosis dan
berkembang men/adi osteoblast.
'. EN5>S+EUMEndosteum melapisi semua rongga dalam di dalam tulang dan terdiri atas selapis sel
osteoprogenitor gepeng dan se/umlah keil /aringan ikat. Karenanya endosteum lebih tipis
daripada periosteum. 7ungsi utama periosteum dan endosteum adalah member nutrisi kepada
/aringan tulang dan menyediakan osteoblas baru seara kontinu untuk memperbaiki
pertumbuhan tulang.
. Lokasi 5an 7ungsi Maam SelSel +ulang <
a. >steoblas
!dari 'ahasa unani yang meru/uk kepada tulang dan /anin atau embrio% . Sel ini
bertanggung /a0ab atas pembentukan matriks tulang" oleh karena itu banyak ditemukan pada
tulang yang sedang tumbuh. Selnya berbentuk kuboid atau silindris pendek" dengan intiterdapat pada bagian punak sel dengan kompleks Golgi di bagian basal. Sitoplasma tampak
baso&il karena banyak mengandung ribonukleoprotein yang menandakan akti& mensintesis
protein.Pada pengamatan dengan M.E tampak /elas bah0a selsel tersebut memang akti&
mensintesis protein" karena banyak terlihat =E dalam sitoplasmanya. Selain itu terlihat pula
adanya lisosom. >steoblast yang mensintesis dan men/adi perantara mineralisasi osteoid.
>steoblast ditemukan dalam satu lapisan pada permukaan /aringan tulang sebagai sel
berbentuk kuboid atau silindris pendek yang saling berhubungan melalui ton/olanton/olan pendek.
b. >steosit
Merupakan komponen sel utama dalam /aringan tulang. Pada sediaan gosok terlihat bah0a
bentuk osteosit yang gepeng mempunyai ton/olanton/olan yang berabangabang. 'entuk
ini dapat diduga dari bentuk launa yang ditempati oleh osteosit bersama ton/olan
ton/olannya dalam analiuli. 5ari pengamatan dengan M.E dapat diungkapkan bah0a
kompleks Golgi tidak /elas" 0alaupun masih terlihat adanya akti4itas sintesis protein dalam
sitoplasmanya. U/ungu/ung ton/olan dari osteosit yang berdekatan saling berhubungan
melalui gap /untion. :alhal ini menun/ukkan bah0a kemungkinan adanya pertukaran ion
ion di antara osteosit yang berdekatan.>steosit yang terlepas dari launanya akan mempunyai
kemampuan men/adi sel osteoprogenitor yang pada gilirannya tentu sa/a dapat berubahmen/adi osteosit lagi atau osteoklas. >steosit merupakan komponen sel utama dalam /aringan
tulang. Mempunyai peranan penting dalam pembentukan matriks tulang dengan ara
membantu pemberian nutrisi pada tulang.
. >steoklas
Merupakan sel multinukleat raksasa dengan ukuran berkisar antara #$ m1$$m dengan inti
sampai menapai 6$ buah. Sel ini ditemukan untuk pertama kali oleh KTlliker dalam tahun
13- yang telah menduga bah0a terdapat hubungan sel osteoklas !>% dengan resorpsi tulang.
:al tersebut misalnya dihubungkan dengan keberadaan selsel osteoklas dalam suatu lekukan
/aringan tulang yang dinamakan Launa :o0ship !:%. keberadaan osteoklas ini seara khas
terlihat dengan adanya miro4illi halus yang membentuk batas yang berkerutkerut !ru&&led
border%. Gambaran ini dapat dilihat dengan mroskop eletron. =u&&led border ini dapat
mensekresikan beberapa asam organik yang dapat melarutkan komponen mineral pada en@im
proteolitik lisosom untuk kemudian bertugas menghanurkan matriks organi. Pada proses
persiapan dekalsi&ikasi !a%" osteoklas enderung menyusut dan memisahkan diri dari
permukaan tulang. =elasi yang baik dari osteoklas dan tulang terlihat pada gambar !b%.
resorpsi osteoklatik berperan pada proses remodeling tulang sebagai respon dari pertumbuhan
atau perubahan tekanan mekanikal pada tulang. >steoklas /uga berpartisipasi pada
pemeliharaan homeostasis darah /angka pan/ang.>steoklas merupakan sel &agosit yang
mempunyai kemampuan mengikis tulang dan merupakan bagian yang penting. Mampu
memperbaiki tulang bersama osteoblast. >steoklas ini berasal dari deretan sel monosit
makro&ag.d. Sel osteoprogenitor
Merupakan sel mesenhimal primiti4e yang menghasilkan osteoblast selama pertumbuhan
tulang dan osteosit pada permukaan dalam /aringan tulang.+ulang membentuk &ormasi
endoskeleton yang kaku dan kuat dimana otototot skeletal menempel sehingga
memungkinkan ter/adinya pergerakan. +ulang /uga berperan dalam penyimpanan dan
homeostasis kalsium. Kebanyakan tulang memiliki lapisan luar tulang kompak yang kaku dan
padat.+ulang dan kartilago merupakan /aringan penyokong sebagai bagian dari /aringan
pengikat tetapi keduanya memiliki perbedaan pokok antara lain <
+ulang memiliki system kanalikuler yang menembus seluruh substansi tulang.
+ulang memiliki /aringan pembuluh darah untuk nutrisi selsel tulang.
+ulang hanya dapat tumbuh seara aposisi.Substansi interseluler tulang selalu mengalami pengapuran.
Proses kalsi&ikasi tulang yang kompleks belum diketahui seara pasti" namun disini akan
dibahas garis besarnya.Kalsi&ikasi dalam tulang tidak terlepas dari proses metabolisme
kalsium dan &os&at. 'ahanbahan mineral yang akan diendapkan semula berada dalam aliran
darah. >steoblas berperan dalam mensekresikan en@im alkali &os&atase. 5alam keadaan biasa"
darah dan airan /aringan mengandung ukup ion &os&at dan kalsium untuk pengendapankalsium ,a-!P>%# apabila ter/adi penambahan ion &os&at dan kalsium. Penambahan ionion
tersebut diperoleh dari pengaruh en@im alkali &os&atase dari osteoblas. :al tersebut /uga dapat
diperoleh dari pengaruh hormone parathyreoid dan pemberian 4itamin 5 atau pengaruh
makanan yang mengandung garam kalsium tinggi.7aktor lain yang harus diperhitungkan
yaitu keadaan p: karena kondisi yang agak asam lebih men/urus ke pembentukan garam
,a:P> daripada ,a-!P>%#. Karena ,a:P> lebih mudah larut" maka untuk
mengendapkannya dibutuhkan kadar &os&at dan kalsium yang lebih tinggi daripada dalam
kondisi alkali untuk mengendapkan ,a-!P>%# yang kurang dapat larut.
Kenaikan kadar ion kalsium dan &os&at setempat sekitar osteoblast dan khondrosit hipertro&i
disebabkan sekresi alkali &os&atase yang akan melepaskan &os&at dari senya0a organik yang
ada di sekitarnya.Serabut kolagen yang ada di sekitar osteoblast akan merupakan inti pengendapan" sehingga kristalkristal kalsium akan tersusun sepan/ang serabut.=esorpsi
tulang sama pentingnya dengan proses kalsi&ikasinya" karena tulang akan dapat tumbuh
membesar dengan ara menambah /aringan tulang baru dari permukaan luarnya yang
dibarengi dengan pengikisan tulang dari permukaan dalamnya.=esorpsi tulang yang sangat
erat hubungannya dengan selsel osteoklas" menakup pembersihan garam mineral dan
matriks organi yang kebanyakan merupakan kolagen. 5alam kaitannya dengan resorpsi
tersebut terdapat - kemungkinan <
osteoklas bertindak primer dengan ara melepaskan mineral yang disusul dengan
depolimerisasi molekulmolekul organi.
osteoklas menyebabkan depolimerisasi mukopolisakarida dan glikoprotein sehingga garam
mineral yang melekat men/adi bebas.
sel osteoklas berpengaruh kepada serabut kolagen.,ara yang paling mudah untuk osteoklas
dalam membersihkan garam mineral yaitu dengan menyediakan suasana setempat yang
ukup asam pada permukaan kasarnya. 'agaimana ara osteoklas membuat suasana asam
belum dapat di/elaskan. Perlu pula dipertimbangkan adanya lisosom dalam sitoplasma
osteoklas yang pernah dibuktikan.
1$. Pertumbuhan +ulang
Perkembangan tulang pada embrio ter/adi melalui dua ara" yaitu osteogenesis desmalis dan
osteogenesis enhondralis. Keduanya menyebabkan /aringan pendukung kolagen primiti4e
diganti oleh tulang" atau /aringan kartilago yang selan/utnya akan diganti pula men/adi
/aringan tulang. :asil kedua proses osteogenesis tersebut adalah anyaman tulang yangselan/utnya akan mengalami remodeling oleh proses resorpsi dan aposisi untuk membentuk
tulang de0asa yang tersusun dari lamella tulang. Kemudian" resorpsi dan deposisi tulang
ter/adi pada rasio yang /auh lebih keil untuk mengakomodasi perubahan yang ter/adi karena
&ungsi dan untuk mempengaruhi homeostasis kalsium. Perkembangan tulang ini diatur oleh
hormone pertumbuhan" hormone tyroid" dan hormone seJ.
>steogenesis 5esmalis
Nama lain dari penulangan ini yaitu >steogenesis intramembranosa" karena ter/adinya dalam
membrane /aringan. +ulang yang terbentuk selan/utnya dinamakan tulang desmal. ang
mengalami penulangan desmal ini yaitu tulang atap tengkorak.
Mulamula /aringan mesenkhim mengalami kondensasi men/adi lembaran /aringan pengikat
yang banyak mengandung pembuluh darah. Selsel mesenkhimal saling berhubungan melaluiton/olanton/olannya. 5alam substansi interselulernya terbentuk serabutserabut kolagen
halus yang terpendam dalam substansi dasar yang sangat padat.
+andatanda pertama yang dapat dilihat adanya pembentukan tulang yaitu matriks yang
ter0arna eosino&il di antara # pembuluh darah yang berdekatan. >leh karena di daerah yang
akan men/adi atap tengkorak tersebut terdapat anyaman pembuluh darah" maka matriks yang
terbentuk pun akan berupa anyaman. +empat perubahan a0al tersebut dinamakan Pusat
penulangan primer.Pada proses a0al ini" selsel mesenkhim berdi&erensiasi men/adi osteoblasyang memulai sintesis dan sekresi osteoid. >steoid kemudian bertambah sehingga berbentuk
lempenglempeng atau trabekulae yang tebal. Sementara itu berlangsung pula sekresi
molekulmolekul tropokolagen yang akan membentuk kolagen dan sekresi glikoprotein.
Sesudah berlangsungnya sekresi oleh osteoblas tersebut disusul oleh proses pengendapan
garam kalsium &os&at pada sebagian dari matriksnya sehingga bersisa sebagai selapis tipis
matriks osteoid sekeliling osteoblas.
5engan menebalnya trabekula" beberapa osteoblas akan terbenam dalam matriks yang
mengapur sehingga sel tersebut dinamakan osteosit. Antara selsel tersebut masih terdapat
hubungan melalui ton/olannya yang sekarang terperangkap dalam kanalikuli. >steoblas yang
telah berubah men/adi osteosit akan diganti kedudukannya oleh selsel /aringan pengikat di
sekitarnya. 5engan berlan/utnya perubahan osteoblas men/adi osteosit maka trabekulaemakin menebal" sehingga /aringan pengikat yang memisahkan makin menipis. Pada bagian
yang nantinya akan men/adi tulang padat" rongga yang memisahkan trabekulae sangat sempit"
sebaliknya pada bagian yang nantinya akan men/adi tulang berongga" /aingan pengikat yang
masih ada akan berubah men/adi sumsum tulang yang akan menghasilkan selsel darah.
Sementara itu" selsel osteoprogenitor pada permukaan Pusat penulangan mengalami mitosis
untuk memproduksi osteoblas lebih lan/ut.
>steogenesis Enhondralis
A0al dari penulangan enkhondralis ditandai oleh pembesaran khondrosit di tengahtengah
diaphysis yang dinamakan sebagai pusat penulangan primer. Sel 2 sel khondrosit di daerah
pusat penulangan primer mengalami hypertrophy" sehingga matriks kartilago akan terdesak
me/adi sekat 2 sekat tipis. 5alam sitoplasma khondrosit terdapat penimbunan glikogen. Pada
saat ini matriks kartilago siap menerima pengendapan garam 2 garam kalsium yang pada
gilirannya akan memba0a kemunduran sel 2 sel kartilago yang terperangkap karena
terganggu nutrisinya. Kemunduran sel 2 sel tersebut akan berakhir dengan kematian."
sehingga rongga 2 rongga yang saling berhubungan sebagai sisa 2 sisa launa. Proses
kerusakan ini akan mengurangi kekuatan kerangka kalau tidak diperkuat oleh pembentukan
tulang disekelilingnya. Pada saat yang bersamaan" perikhondrium di sekeliling pusat
penulangan memiliki potensi osteogenik sehingga di ba0ahnya terbentuk tulang. Pada
hakekatnya pembentukan tulang ini melalui penulangan desmal karena /aringan pengikat
berubah men/adi tulang. +ulang yang terbentuk merupakan pipa yang mengelilingi pusat
penulangan yang masih berongga 2 rongga sehingga bertindeak sebagai penopang agar model bentuk kerangka tidak terganggu. Lapisan tipis tulang tersebut dinamakan pipa
periosteal.Setelah terbentuknya pipa periosteal" masuklah pembuluh 2 pembuluh darah dari
perikhondrium"yang sekarang dapat dinamakan periosteum" yang selan/utnya menembus
masuk kedalam pusat penulangan primer yang tinggal matriks kartilago yang mengalami
klasi&ikasi. 5arah memba0a sel 2 sel yang diletakan pada dinding matriks. Sel 2 sel tersebut
memiliki potensi hemopoetik dan osteogenik. Sel 2 sel yang diletakan pada matriks kartilago
akan bertindak sebagai osteoblast. >steoblas ini akan mensekresikan matriks osteoid dan
melapiskan pada matriks kartilago yang mengapur. Selan/utnya trabekula yang terbentuk oleh
matriks kartilago yang mengapur dan dilapisi matriks osteoid akan mengalami pengapuran
pula sehingga akhirnya /aringan osteoid berubah men/adi /aringan tulang yang masih
mengandung matriks kartilago yang mengapur di bagian tengahnya. Pusat penulangan primer yang ter/adi dalam diaphysis akan disusun oleh pusat penulangan sekunder yang berlangsung
sel kartilago dipisahkan oleh matriks tebal kartilago" sedangkan sel 2sel kartilago dalam
masing 2 masing deretan dipisahkan oleh matriks tipis. )aringan kartilago yang memisahkanepiphysis dan diaphysis berbentuk lempeng atau akram sehingga dinamakan 5isus
epiphysealis.Sel 2sel dalam masing 2 masing deretan tidak sama penampilannya. :al ini
disebabkan karena ke arah diaphysis sel 2 sel kartilago berkembang yang sesuai dengan
perubahan 2 perubahan yang ter/adi pada pusat penulangan. Karena perubahan sel 2sel dalam
setiap deret seirama" maka disus tersebut menun/ukan gambaran yang dibedakan dalam
daerah 2 daerah perkembangan.
5aerah 2 daerah perkembangan <
ona Proli&erasi < sel kartilago membelah diri men/adi deretan sel 2 sel gepeng.
ona Maturasi < sel kartilago tidak lagi membelah diri"tapi bertambah besar.
ona hypertrophy < sel 2sel membesar dan ber4akuola.
ona kalsi&ikasi < matriks artVlago mengalami kalsi&ikasi.ona degenerasi < sel 2 sel artVlago berdegenerasi diikuti oleh terbukanya launa sehingga
terbentuk trabekula.
Karena masuknya pembuluh darah" maka pada permukaan trabekula di daerah ke arah
diaphysis diletakan sel 2sel yang akan berubah men/adi osteoblas yang selan/utnya akan
melan/utkan penulangan.5alam proses pertumbuhan disus epiphysealis akan semakin
menipis" sehingga akhirnya pada orang yang telah berhenti pertumbuhan meman/angnya
sudah tidak deketemukan lagi.Pembesaran 5iameter +ulang Pipa Pertumbuhan tulang pipa
selain meman/ang melalui disus epiphysealis /uga mengalami pertambahan diameter dengan
ara pertambahan /eringan tulang melalui penulangan oleh periosteum lapisan dalam yang
dibarengi dengan pengikisan /aringan tulang dari permukaan dalamnya.5engan adanya
proses pengikisan /aringan tulang ini" 0alau pun diameter tulang bertambah namun
ketebalannya tetap dipertahankan. :al ini penting"karena tanpa pengikisan"berat tulang akan
bertambah terus sehingga mengganggu &ungsinya.
11. Pembentukan +ulang
>si&ikasi atau yang disebut dengan proses pembentukan tulang telah bermula se/ak umur
embrio 83 minggu dan berlangsung sampai de0asa. >si&ikasi dimulai dari selsel mesenkim
memasuki daerah osi&ikasi" bila daerah tersebut banyak mengandung pembuluh darah akan
membentuk osteoblas" bila tidak mengandung pembuluh darah akan membentuk
kondroblas.Pembentukan tulang ra0an ter/adi segera setelah terbentuk tulang ra0an
!kartilago%. Mulamula pembuluh darah menembus perihondrium di bagian tengah batangtulang ra0an" merangsang selsel perihondrium berubah men/adi osteoblas. >steoblas ini
akan membentuk suatu lapisan tulang kompakta" perihondrium berubah men/adi periosteum.
'ersamaan dengan proses ini pada bagian dalam tulang ra0an di daerah dia&isis yang disebut
/uga pusat osi&ikasi primer" selsel tulang ra0an membesar kemudian peah sehingga ter/adi
kenaikan p: !men/adi basa% akibatnya @at kapur didepositkan" dengan demikian terganggulah
nutrisi semua selsel tulang ra0an dan menyebabkan kematian pada selsel tulang ra0an
ini.Kemudian akan ter/adi degenerasi !kemunduran bentuk dan &ungsi% dan pelarutan dari @at
@at interseluler !termasuk @at kapur% bersamaan dengan masuknya pembuluh darah ke daerah
ini" sehingga terbentuklah rongga untuk sumsum tulang.Pada tahap selan/utnya pembuluh
darah akan memasuki daerah epiphise sehingga ter/adi pusat osi&ikasi sekunder" terbentuklah
tulang spongiosa. 5engan demikian masih tersisa tulang ra0an dikedua u/ung epi&ise yang berperan penting dalam pergerakan sendi dan satu tulang ra0an di antara epi&ise dan dia&ise
Gerakan memutar lengan ba0ah untuk membalikkan telapak tangan" sehingga telapak tangan
menghadap ke ba0ah bila lengan ba0ah ditaru diatas me/a
(. Supinasi
Gerakan berla0anan dengan pronasi
1$. ProtaksiGerakan mendorong mendibula ke luar
11. =etraksi
Gerakan menarik mandibula ke dalam
1. )umlah Sumbu Gerak
+ulangtulang dalam tubuh membentuk sistem rangka. =angka manusia terdiri dari #$8
tulang. Sistem rangka ini bersamasama menyusun kerangka tubuh seperti yang kita lihat
pada gambar di ba0ah ini.
Seara garis besar rangka manusia yang terdiri dari #$8 tulang tersebut dibagi men/adi dua"
yaitu rangka aksial !sumbu tubuh% dan rangka apendikuler !anggota tubuh%.
A. =angka Aksial=angka aksial yang kita sebut /uga dengan rangka sumbu tubuh terdiri dari tulangtulang
yang membentuk sumbu tubuh" diantaranya adalah<
1%. +ulang tengkorak
#%. +ulang hyoid
-%. +ulang belakang !4ertebrae%
%. +ulang dada !sternum%
6%. +ulang rusuk !osta%
1. +ulang tengkorak
+ulang tengkorak ber&ungsi melindungi otak" organ pendengaran dan organ penglihatan.
:ubungan antartulang yang terdapat pada tempurung kepala termasuk /enis suture" yaitu
tidak ada gerak. +ulang tengkorak terdiri dari dari tulang tempurung dan tulang muka.
#. +ulang hyoid
+ulang hioid merupakan tulang yang berbentuk seperti huru& U. +erletak di antara laring dan
mandibula. :ioid ber&ungsi sebagai tempat melekatnya beberapa otat mulut dan lidah.
)umlah tulang hioid hanya 1 pada setiap manusia.
-. +ulang belakang !4ertebrae%
+ulang belakang atau yang disebut dengan 4ertebrae !baa< 4ertebre% ber &ungsi menyangga
berat tubuh. +ulang belakang memungkinkan manusia melakukan berbagai maam posisi dan
gerakan" misalnya berdiri" duduk atau berlari. 5ilihat dari samping tulang belakang
membentuk lekukan yaitu lekukan ser4iks" lekukan thoraJ" lekukan lumbar" dan lekukansaral. +ulang leher ke1 bersendi dengan tulang kepala belakang !osipitalis% sehingga
memungkinkan kepala kita dapat mengangguk. +ulang leher ke# mempunyai ton/olan yang
bersendi dengan tulang leher ke1 memungkinkan kepala kita dapat menggeleng.
. +ulang dada !sternum% dan +ulang rusuk !osta%
+ulang dada !sternum% dan tulang rusuk !osta% bersamasama membentuk perisai pelindung
bagi organorgan penting yang terdapat di dada" yaitu paruparu dan /antung. +ulang rusuk
!osta% /uga berhubungan dengan tulang belakang !4ertebrae%.
'.=angka Apendikuler
=angka apendikuler merupakan rangka yang menyusun alat gerak. =angka apendikuler
terdiri atas bahu" tulangtulang tangan" telapak tangan" panggul" tungkai" dan telapak kaki.Seara umum rangka apendikuler menyusun alat gerak" tangan dan kaki.
+ulang selangka !Kla4ikula% merupakan tulang leher membentuk bagian depan bahu.
#. +ulang belikat !Skapula%
+ulang belikat !skapula% terdapat di atas sendi bahu dan merupakan bagian pembentuk bahu.
-. +ulang panggul !Koksa%Setiap makhluk 4ertebrata memiliki /umlah tulang panggul !Koksa% #. 1 bagian terdapat pada
bagian kiri dan 1 bagiannya lagi pada bagian kanan. +ulang panggul membentuk tulang
gelang panggul yang ber&ungsi untuk menahan berat tubuh. Se0aktu lahir setiap tulang
panggul !Koksa% sebetulnya terdiri dari - tulang yaitu ileum" ishium" dan pubis. Namun"
setelah de0asa ketiga tulang ini bersatu men/adi tulang panggul !koksa%.
.+ulang pangkal lengan !:umerus%" hasta !Ulna%" Pengumpil !=adius%
+ulang pangkal lengan !:umerus% bersama dengan tulang pengumpil !=adius% dan tulang
hasta !Ulna% menyusun lengan atas dan lengan ba0ah.
6. +angan dan kaki
+ulang tangan tersusun atas tulangtulang pergelangan tangan" telapak tangan dan /ari/ari.
)ari tangan terdiri dari tiga ruas keuali ibu /ari yang hanya mempunyai dua ruas. +elapak kaki manusia melengkung dan tidak kaku sehingga ber&ungsi sebagai pegas ketika ber/alan.
'. K>NSEP 5ASA= 7=AK+U=
Pengertian 7raktur
7raktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai /enis dan luasnya.
7raktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas /aringan tulang dan tulang ra0an
yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa. !Lukman dan Ningsih" Nurna" #$$( I #6%
7raktur adalah pemisahan atau patahnya tulang. !5oenges. #$$$ I 381%
7raktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai /enis dan luasnya.
!Smelt@er" dkk. #$$1 I #-63%.
7raktur adalah terputusnya kontinuitas /aringan tulang" tulang ra0an yang umumnya
disebabkan oleh rudapaksa. !Mans/oer" dkk. #$$$ I -8%.
7raktur kruris merupakan suatu istilah untuk patah tulang tibia dan &ibula yang biasanya
ter/adi pada bagian proksimal !kondilus%" dia&isis atau persendian pergelangan kaki.
!Muttain. #$$ I #-#%
'erdasarkan beberapa pengertian diatas dapat penyusun simpulkan" 7raktur adalah patah
tulang yang diakibatkan tekanan atau benturan yang keras yang tulang.
Etiologi 7raktur
7raktur disebabkan oleh trauma di mana terdapat tekanan yang berlebihan pada tulang yang
biasanya di akibatkan seara langsung dan tidak langsung dan sering berhubungan denganolahraga" peker/aan atau luka yang di sebabkan oleh kendaraan bermotor !=ee4es" #$$1<#%
Penyebab patah tulang paling sering di sebabkan oleh trauma terutama pada anakanak"
apabila tulang melemah atau tekanan ringan.
Menurut >s0ari E!1((-% adapun penyebab &raktur antara lain<
1. Kekerasan langsung
Kekerasan langsung menyebabkan patah tulang pada titik ter/adinya kekerasan. 7raktur
demikian demikian sering bersi&at &raktur terbuka dengan garis patah melintang atau miring.
#. Kekerasan tidak langsung
Kekerasan tidak langsung menyebabkan patah tulang ditempat yang /auh dari tempat
ter/adinya kekerasan. ang patah biasanya adalah bagian yang paling lemah dalam /alur
hantaran 4ektor kekerasan.-. Kekerasan akibat tarikan otot
Patah tulang akibat tarikan otot sangat /arang ter/adi.Kekuatan dapat berupa pemuntiran"
penekukan" penekukan dan penekanan" kombinasi dari ketiganya" dan penarikan.
Menurut Long !1((8<-68% adapunpenyebab &raktur antara lain<
1. +rauma Langsung
aitu &raktur ter/adi di tempat dimana bagian tersebut mendapat ruda paksa misalnya
benturan atau pukulan pada anterbrahi yang mengakibatkan &raktur #. +rauma +ak Langsung
aitu suatu trauma yang menyebabkan patah tulang ditempat yang /auh dari tempat ke/adian
kekerasan.
-. 7raktur Patologik
Stuktur yang ter/adi pada tulang yang abnormal!kongenital"peradangan" neuplastik dan
metabolik%.
Klasi&ikasi;)enis 7raktur
'erdasarkan si&at &raktur <
7raktur tertutup
Apabila &agmen tulang yang patah tidak tampak dari luar. 7raktur yang tidak menyebabkanrobeknya kulit" /adi &ragmen &rakturnya tidak menembus /aringan kulit.
7raktur terbuka
Apabila &ragmen tulang yang patah tampak dari luar. 7raktur yang disertai kerusakan kulit
pada tempat &raktur !7ragmen &rakturnya menembus kulit%" dimana bakteri dari luar bisa
menimbulkan in&eksi pada tempat &raktur !terkontaminasi oleh benda asing%.
W Grade * <Luka bersih" pan/ang.
W Grade ** <Luka lebih besar ; luas tanpa kerusakan /aringan lunak yang ekstensi&.
W Grade *** < Sangat terkontaminasi dan mengalami kerusakan /aringan lunak yang ekstensi&"
merupakan yang paling berat.
'erdasarkan komplit ; tidak komplit &raktur <
7raktur komplit
Patah pada seluruh garis tengah tulang dan biasanya mengalami pergeseran bergeser dari
posisi normal%
7raktur inkomplit
Patah hanya ter/adi pada sebagian dari garis tengah tulang
Misal <
W :air line &raktur
W Green stik &raktur dimana salah satu sisi tulang patah sedang sisi yang lain membengkok.
'erdasarkan bentuk garis patah hubungan dengan mekanisme tauma <
7raktur trans4ersal
Arah melintang dan merupakan akibat trauma angulasi ; langsung.
7raktur oblik
Arah garis patah membentuk sudut terhadap sumbu tulang dan merupakan akibat dari trauma
langsung.
7raktur spiral
Arah garis patah spiral dan akibat dari trauma rotasi.
7raktur kompresi
7raktur dimana tulang mengalami kompresi !ter/adi pada tulang belakang%.
*stilah Lain <
7raktur komuniti&
7raktur dengan tulang peah men/adi beberapa &ragmen7raktur depresi
7raktur dengan bentuk &ragmen terdorong ke dalam !sering ter/adi pada tulang tengkorak dan
tulang 0a/ah%.
7raktur patologik
7raktur yang ter/adi pada daerah tulang berpenyakit !kista tulang" tumor" metastasis tulang%.
7raktur a4ulsi
+ertariknya &ragmen tulang oleh ligamen atau tendon pada perlekatannya.!Smelter 'are" #$$#%.
Epi&iseal
7raktur melalui epi&isis
*mpaksi
7raktur dimana &ragmen tulang terdorong ke &ragmen tulang lainnya.
!Smelt@er and 'are" #$$# < #-63 2 #-6%
+anda dan Ge/ala 7raktur
a. Nyeri" terus menerus dan bertambah berat sampai &ragme tulang di imobilisasi. Spasme
otot yang menyertai &raktur merupakan bentuk bidai alamiah yang diranang untuk menimbulkan g&erakan atar a&ragmen tulang.
b. Setelah &raktur" bagianbagian tak dapat digunakan dan enderung bergerak seara alamiah
!gerakan luar biasa%. Pergeseran &ragmen pada &raktur lengan atau tungkai menyebabkan
de&ormitas !terlihat maupun teraba% ekstimitas yang bisa diketahui adengan membandingkan
dengan ekstrimitas normal. Ekstrimitas tak dapat ber&ungsi denga baik karena &ungsi normal
otot tergantung pada integritas tulag tempat melengketnya otot.
. Pada &raktur pan/ang ter/adi pemendeka tulang karena kontraksi otot yang melekat diatas
da ba0ah tempat &raktur.
d. Saat diperiksa dengan tangan teraba derik tulang yang disebut krepitus akibat gesekan
antara &ragmen satu dengan lainnya !u/i kreptus dapat berakibat kerusakan /aringan lunak
yang lebih berat%
e. Pembegkaan dan perubahan 0arna lokal pada kulit karena trauma dan perdarahan yang
mengikuti &raktur. +anda ini bisa baru ter/adi setelahb eberapa /am atau hari.
&. +idak semua tanda dan ge/ala diatas terdapat pada setiap &raktur. 5iagnosis &raktur
tergantung pada ge/ala" tanda &isik" dan pemeriksaaan sinar H.
Pato&isiologi 7raktur
Patah tulang biasanya ter/adi karena benturan tubuh" /atuh atau trauma !Long" 1((8< -68%.
'aik itu karena trauma langsung misalnya< tulang kaki terbentur bemper mobil" atau tidak
langsung misalnya< seseorang yang /atuh dengan telapak tangan menyangga. )uga bisa karenatrauma akibat tarikan otot misalnya< patah tulang patela dan olekranon" karena otot trisep dan
bisep mendadak berkontraksi. !>s0ari" #$$$< 13%.Se0aktu tulang patah perdarahan biasanya
ter/adi di sekitar tempat patah dan ke dalam /aringan lunak sekitar tulang tersebut" /aringan
lunak /uga biasanya mengalami kerusakan. =eaksi peradangan biasanya timbul hebat setelah
&raktur. Selsel darah putih dan sel mast berakumulasi menyebabkan peningkatan aliran
darahketempat tersebut. 7agositosis dan pembersihan sisasisa sel mati dimulai. 5i tempat
patah terbentuk &ibrin !hematoma &raktur% dan ber&ungsi sebagai /ala/ala untuk melekatkan
selsel baru. Akti4itas osteoblast terangsang dan terbentuk tulang baru imatur yang disebut
allus. 'ekuan &ibrin direabsorbsi dan selsel tulang baru mengalami remodeling untuk
membentuk tulang se/ati !,or0in" #$$$< #((%.*nsu&isiensi pembuluh darah atau penekanan
serabut sara& yang berkaitan dengan pembengkakan yg tidak ditangani dapat menurunkanasupan darah ke ekstremitas dan mengakibatkan kerusakan sara& peri&er. 'ila tidak terkontrol
pembengkakan dapat mengakibatkan peningkatan tekanan /aringan" oklusi darah total dapat
berakibat anoksia /aringanyg mengakibatkan rusaknya serabut sara& maupun /aringan otot.
Komplikasi ini dinamakan sindrom kompartemen !'runner suddarth" #$$#< ##3%.
+ulang bersi&at rapuh namun ukup mempunyai kekeuatan dan gaya pegas untuk menahan
tekanan !Apley" A. Graham" 1((-%. +api apabila tekanan eksternal yang datang lebih besar
dari yang dapat diserap tulang" maka ter/adilah trauma pada tulang yang mengakibatkanrusaknya atau terputusnya kontinuitas tulang !,arpnito" Lynda )uall" 1((6%. Setelah ter/adi
&raktur" periosteum dan pembuluh darah serta sara& dalam korteks" marro0" dan /aringan
lunak yang membungkus tulang rusak. Perdarahan ter/adi karena kerusakan tersebut dan
terbentuklah hematoma di rongga medula tulang. )aringan tulang segera berdekatan ke bagian
tulang yang patah. )aringan yang mengalami nekrosis ini menstimulasi ter/adinya respon
in&lamasi yang ditandai denagn 4asodilatasi" eksudasi plasma dan leukosit" dan in&iltrasi sel
darah putih. Ke/adian inilah yang merupakan dasar dari proses penyembuhan tulang nantinya
!'lak" ).M" et al" 1((-%
Phath0ay 7raktur
Proses Penyembuhan +ulang
+ulang bisa beregenerasi sama seperti /aringan tubuh yang lain. 7raktur merangsang tubuh
untuk menyembuhkan tulang yang patah dengan /alan membentuk tulang baru diantara u/ung
patahan tulang. +ulang baru dibentuk oleh akti4itas selsel tulang.
Ada lima stadium penyembuhan tulang" yaitu<
1. Stadium SatuPembentukan :ematoma
Pembuluh darah robek dan terbentuk hematoma disekitar daerah &raktur. Selsel darah
membentuk &ibrin guna melindungi tulang yang rusak dan sebagai tempat tumbuhnya kapiler
baru dan &ibroblast. Stadium ini berlangsung # 2 /am dan perdarahan berhenti sama
sekali.
#. Stadium 5uaProli&erasi Seluler
Pada stadium initer/adi proli&erasi dan di&&erensiasi sel men/adi &ibro kartilago yang berasal
dari periosteum"Xendosteum"dan bone marro0 yang telah mengalami trauma. Selsel yang
mengalami proli&erasi ini terus masuk ke dalam lapisan yang lebih dalam dan disanalah
osteoblast beregenerasi dan ter/adi proses osteogenesis. 5alam beberapa hari terbentuklah
tulang baru yang menggabungkan kedua &ragmen tulang yang patah. 7ase ini berlangsung
selama /am setelah &raktur sampai selesai" tergantung &rakturnya.
-. Stadium +igaPembentukan Kallus
Sel2sel yang berkembang memiliki potensi yang kondrogenik dan osteogenik" bila diberikan
keadaan yang tepat" sel itu akan mulai membentuk tulang dan /uga kartilago. Populasi sel ini
dipengaruhi oleh kegiatan osteoblast dan osteoklast mulai ber&ungsi dengan mengabsorbsiselsel tulang yang mati. Massa sel yang tebal dengan tulang yang imatur dan kartilago"
membentuk kallus atau bebat pada permukaan endosteal dan periosteal. Sementara tulang
yang imatur !anyaman tulang % men/adi lebih padat sehingga gerakan pada tempat &raktur
berkurang pada minggu setelah &raktur menyatu.
. Stadium EmpatKonsolidasi
'ila akti4itas osteolast dan osteoblast berlan/ut" anyaman tulang berubah men/adi lamellar.
Sistem ini sekarang ukup kaku dan memungkinkan osteolast menerobos melalui reruntuhan
pada garis &raktur" dan tepat dibelakangnya osteolast mengisi elahelah yang tersisa
diantara &ragmen dengan tulang yang baru. *ni adalah proses yang lambat dan mungkin perlu
beberapa bulan sebelum tulang kuat untuk memba0a beban yang normal.
7raktur telah di/embatani oleh suatu manset tulang yang padat. Selama beberapa bulan atau
tahun" pengelasan kasar ini dibentuk ulang oleh proses resorbsi dan pembentukan tulang yang
terusmenerus. Lamellae yang lebih tebal diletidakkan pada tempat yang tekanannya lebih
tinggi" dinding yang tidak dikehendaki dibuang" rongga sumsum dibentuk" dan akhirnya
dibentuk struktur yang mirip dengan normalnya.!'lak" ).M" et al" 1((- dan Apley" A.Graham"1((-%
7aktor Penyembuhan 7raktur
7aktor&aktor yang menentukan lama penyembuhan &raktur adalah sebagai berikut <
!Muttain. #$$ I 36%
a. Usia penderita.
9aktu penyembuhan tulang anakanak /auh lebih epat dari pad orang de0asa. :al ini di
sebabkan karena akti4itas proses osteogenesis pada periosteum dan endoesteum serta proses
pembentukan tulang pada bayi sangat akti&. Apabila usia bertambah proses tersebut semakin
berkurang.
b. Lokasi dan kon&igurasi &raktur.
Lokasi &raktur memang berperan penting. Penyembuhan &raktur meta&isis lebih epat penyembuhannya dari pad &raktur dia&isis. 5i samping itu kon&igurasi &raktur seperti &raktur
tran4ersal lebih lambat penyembuhannya di bandingkan dengan &raktur oblik karena kontak
yang lebih banyak.
. Pergeseran a0al &raktur.
Pada &raktur yang periosteumnya tidak bergeser penyembuhannya dua kali lebih epat di
bandingkan dengan &raktur yang bergeser.
d.?askularisasi pada kedua &ragmen.
Apabila &ragmen mempunyai 4askularisasi yang baik" penyembuhannya tanpa komplikasi.
'ila salah satu sisi &raktur mempunyai 4askularisasi yang /elek sehingga mengalami
kematian.
e. =eduksi serta imobilisasi.
=eposisi &raktur akan memberikan kemungkinan untuk 4askularisasi yang lebih baik dalam
bentuk asalnya. *mobilisasi yang sempurna akan menegah pergerakan dan kerusakan
pembuluh darah yang akan mengganggu penyembuhan &raktur.
&. 9aktu imobilisasi.
'ila imobilisasi tidak di lakukan sesuai 0aktu penyembuhan sebelum ter/adi union"
kemungkinan akan ter/adi nonunion sangat besar.
g. 7aktor adanya in&eksi dan keganasan loal
h. ,airan syno4ial.
,airan syno4ial yang terdapat di persendian merupakan hambatan dalam penyembuhan&raktur
Pemeriksaan diagnostik;Penun/ang 7raktur
a. Pemeriksaan =adiologi
Sebagai penun/ang" pemeriksaan yang penting adalah penitraan menggunakan sinar
rontgen !Jray%. Untuk mendapatkan gambaran - dimensi keadaan dan kedudukan tulang
yang sulit" maka diperlukan # proyeksi yaitu AP atau PA dan lateral. 5alam keadaan tertentu
diperlukan proyeksi tambahan !khusus% ada indikasi untuk memperlihatkan pathologi yang
diari karena adanya superposisi. Perlu disadari bah0a permintaan Jray harus atas dasar
indikasi kegunaan pemeriksaan penun/ang dan hasilnya dibaa sesuai dengan permintaan.
:al yang harus dibaa pada Jray<
1. 'ayangan /aringan lunak.#. +ipis tebalnya korteks sebagai akibat reaksi periosteum atau biomekanik atau /uga rotasi.
1. ,ara Konser4ati& 5ilakukan pada anakanak dan rema/a dimana masih memungkinkan ter/adinya pertumbuhan
tulang pan/ang. Selain itu" dilakukan karena adanya in&eksi atau diperkirakan dapat ter/adi
in&eksi. +indakan yang dilakukan adalah dengan gips dan traksi.
W Gips
Gips yang ideal adalah yang membungkus tubuh sesuai dengan bentuk tubuh. *ndikasi
dilakukan pemasangan gips adalah <
¬ *mmobilisasi dan penyangga &raktur
¬ *stirahatkan dan stabilisasi
¬ Koreksi de&ormitas
¬ Mengurangi akti&itas¬ Membuat etakan tubuh orthoti
¬ Sedangkan halhal yang perlu diperhatikan dalam pemasangan gips adalah <
♣ Gips yang pas tidak akan menimbulkan perlukaan
♣ Gips patah tidak bisa digunakan
♣ Gips yang terlalu keil atau terlalu longgar sangat membahayakan klien
♣ )angan merusak ; menekan gips
♣ )angan pernah memasukkan benda asing ke dalam gips ; menggaruk
♣ )angan meletakkan gips lebih rendah dari tubuh terlalu lama
W +raksi !mengangkat ; menarik%
Seara umum traksi dilakukan dengan menempatkan beban dengan tali pada ekstermitas pasien. +empat tarikan disesuaikan sedemikian rupa sehingga arah tarikan segaris dengan
sumbu pan/ang tulang yang patah. Metode pemasangan traksi antara lain <
♣ +raksi manual
+u/uannya adalah perbaikan dislokasi" mengurangi &raktur" dan pada keadaan emergeny
♣ +raksi mekanik" ada # maam <
¬ +raksi kulit !skin tration%
5ipasang pada dasar sistem skeletal untuk sturktur yang lain misal otot. 5igunakan dalam
0aktu minggu dan beban Y 6 kg.
¬ +raksi skeletal
Merupakan traksi de&initi& pada orang de0asa yang merupakan balaned tration. 5ilakukanuntuk menyempurnakan luka operasi dengan ka0at metal ; pen/epit melalui tulang ; /aringan
♣ 5i&raksi penyakit !dengan penekanan untuk nyeri tulang sendi%
♣ Mengenangkan pada perlekatannya
♣ Prinsip pemasangan traksi <
♣ +ali utama dipasang di pin rangka sehingga menimbulkan gaya tarik
♣ 'erat ekstremitas dengan alat penyokong harus seimbang dengan pemberat agar reduksi
dapat dipertahankan
♣ Pada tulangtulang yang menon/ol sebaiknya diberi lapisan khusus
♣ +raksi dapat bergerak bebas dengan katrol
♣ Pemberat harus ukup tinggi di atas permukaan lantai
♣ +raksi yang dipasang harus baik dan terasa nyaman#. ,ara operati& ; pembedahan
Pada saat ini metode penatalaksanaan yang paling banyak keunggulannya mungkin adalah
pembedahan. Metode pera0atan ini disebut &iksasi interna dan reduksi terbuka. Pada
umumnya insisi dilakukan pada tempat yang mengalami edera dan diteruskan sepan/ang
bidang anatomik menu/u tempat yang mengalami &raktur. :ematoma &raktur dan &ragmen
&ragmen tulang yang telah mati diirigasi dari luka. 7raktur kemudian direposisi dengan
tangan agar menghasilkan posisi yang normal kembali. Sesudah direduksi" &ragmen&ragmen
tulang ini dipertahankan dengan alatalat ortopedik berupa pen" sekrup" pelat" dan paku.
Keuntungan pera0atan &raktur dengan pembedahan antara lain <
a. Ketelitian reposisi &ragmen tulang yang patah
b. Kesempatan untuk memeriksa pembuluh darah dan sara& yang berada didekatnya. 5apat menapai stabilitas &iksasi yang ukup memadai
d. +idak perlu memasang gips dan alatalat stabilisasi yang lain
e. Pera0atan di =S dapat ditekan seminimal mungkin" terutama pada kasuskasus yang tanpa
komplikasi dan dengan kemampuan mempertahankan &ungsi sendi dan &ungsi otot hampir
normal selama penatalaksanaan di/alankan
'A' ***
PENU+UP
A. Kesimpulan
7raktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas /aringan tulang dan tulang ra0an
yang umumnya disebabkan oleh rudapaksa. !Lukman dan Ningsih" Nurna" #$$( I #6%
7raktur adalah terputusnya kontinuitas tulang dan ditentukan sesuai /enis dan luasnya.
!Smelt@er" dkk. #$$1 I #-63%.
7raktur adalah terputusnya kontinuitas /aringan tulang" tulang ra0an yang umumnya
disebabkan oleh rudapaksa. !Mans/oer" dkk. #$$$ I -8%.
7raktur kruris merupakan suatu istilah untuk patah tulang tibia dan &ibula yang biasanya
ter/adi pada bagian proksimal !kondilus%" dia&isis atau persendian pergelangan kaki.
!Muttain. #$$ I #-#%
'erdasarkan beberapa pengertian diatas dapat penyusun simpulkan" 7raktur adalah patah
tulang yang diakibatkan tekanan atau benturan yang keras yang tulang.7raktur disebabkan oleh trauma di mana terdapat tekanan yang berlebihan pada tulang yang
biasanya di akibatkan seara langsung dan tidak langsung dan sering berhubungan dengan
olahraga" peker/aan atau luka yang di sebabkan oleh kendaraan bermotor !=ee4es" #$$1<#%
Penyebab patah tulang paling sering di sebabkan oleh trauma terutama pada anakanak"
apabila tulang melemah atau tekanan ringan.
Menurut >s0ari E!1((-% adapun penyebab &raktur antara lain<
1. Kekerasan langsungKekerasan langsung menyebabkan patah tulang pada titik ter/adinya kekerasan
#. Kekerasan tidak langsung
Kekerasan tidak langsung menyebabkan patah tulang ditempat yang /auh dari tempat
ter/adinya kekerasan.
-. Kekerasan akibat tarikan otot
Patah tulang akibat tarikan otot sangat /arang ter/adi.Kekuatan dapat berupa pemuntiran"
penekukan" penekukan dan penekanan" kombinasi dari ketiganya" dan penarikan.
Klasi&ikasi;)enis 7raktur
'erdasarkan si&at &raktur <
7raktur tertutup
Apabila &agmen tulang yang patah tidak tampak dari luar. 7raktur yang tidak menyebabkanrobeknya kulit" /adi &ragmen &rakturnya tidak menembus /aringan kulit.
7raktur terbuka
Apabila &ragmen tulang yang patah tampak dari luar. 7raktur yang disertai kerusakan kulit
pada tempat &raktur !7ragmen &rakturnya menembus kulit%" dimana bakteri dari luar bisa
menimbulkan in&eksi pada tempat &raktur !terkontaminasi oleh benda asing%.
W Grade * <Luka bersih" pan/ang.
W Grade ** <Luka lebih besar ; luas tanpa kerusakan /aringan lunak yang ekstensi&.
W Grade *** < Sangat terkontaminasi dan mengalami kerusakan /aringan lunak yang ekstensi&"
merupakan yang paling berat.
'erdasarkan komplit ; tidak komplit &raktur <
7raktur komplit
Patah pada seluruh garis tengah tulang dan biasanya mengalami pergeseran bergeser dari
posisi normal%
7raktur inkomplit
Patah hanya ter/adi pada sebagian dari garis tengah tulang
Misal <
W :air line &raktur
W Green stik &raktur dimana salah satu sisi tulang patah sedang sisi yang lain membengkok.
'erdasarkan bentuk garis patah hubungan dengan mekanisme tauma <
a. Nyeri" terus menerus dan bertambah berat sampai &ragme tulang di imobilisasi. Spasme
otot yang menyertai &raktur merupakan bentuk bidai alamiah yang diranang untuk
menimbulkan g&erakan atar a&ragmen tulang.
b. Setelah &raktur" bagianbagian tak dapat digunakan dan enderung bergerak seara alamiah
!gerakan luar biasa%. Pergeseran &ragmen pada &raktur lengan atau tungkai menyebabkan
de&ormitas !terlihat maupun teraba% ekstimitas yang bisa diketahui adengan membandingkandengan ekstrimitas normal. Ekstrimitas tak dapat ber&ungsi denga baik karena &ungsi normal
otot tergantung pada integritas tulag tempat melengketnya otot.
. Pada &raktur pan/ang ter/adi pemendeka tulang karena kontraksi otot yang melekat diatas
da ba0ah tempat &raktur.
d. Saat diperiksa dengan tangan teraba derik tulang yang disebut krepitus akibat gesekan
antara &ragmen satu dengan lainnya !u/i kreptus dapat berakibat kerusakan /aringan lunak
yang lebih berat%
e. Pembegkaan dan perubahan 0arna lokal pada kulit karena trauma dan perdarahan yang
mengikuti &raktur. +anda ini bisa baru ter/adi setelahb eberapa /am atau hari.
&. +idak semua tanda dan ge/ala diatas terdapat pada setiap &raktur. 5iagnosis &raktur
tergantung pada ge/ala" tanda &isik" dan pemeriksaaan sinar H.+ulang bisa beregenerasi sama seperti /aringan tubuh yang lain. 7raktur merangsang tubuh
untuk menyembuhkan tulang yang patah dengan /alan membentuk tulang baru diantara u/ung
patahan tulang. +ulang baru dibentuk oleh akti4itas selsel tulang.
Ada lima stadium penyembuhan tulang" yaitu<
1. Stadium SatuPembentukan :ematoma
#. Stadium 5uaProli&erasi Seluler
-. Stadium +igaPembentukan Kallus
. Stadium EmpatKonsolidasi
6. Stadium Lima=emodelling
7aktor&aktor yang menentukan lama penyembuhan &raktur adalah sebagai berikut <
!Muttain. #$$ I 36%
a. Usia penderita.
b. Lokasi dan kon&igurasi &raktur.
. Pergeseran a0al &raktur.
d.?askularisasi pada kedua &ragmen.
e. =eduksi serta imobilisasi.
&. 9aktu imobilisasi.
g. 7aktor adanya in&eksi dan keganasan loal
h. ,airan syno4ial.
Pemeriksaan diagnostik;Penun/ang 7raktur
a. Pemeriksaan =adiologi:al yang harus dibaa pada Jray<
1. 'ayangan /aringan lunak.
#. +ipis tebalnya korteks sebagai akibat reaksi periosteum atau biomekanik atau /uga rotasi.
-. +robukulasi ada tidaknya rare &ration.
. Sela sendi serta bentuknya arsitektur sendi.
Selain &oto polos Jray !plane Jray% mungkin perlu tehnik khususnya seperti<
6. +omogra&i< menggambarkan tidak satu struktur sa/a tapi struktur yang lain tertutup yang
sulit di4isualisasi. Pada kasus ini ditemukan kerusakan struktur yang kompleks dimana tidak
pada satu struktur sa/a tapi pada struktur lain /uga mengalaminya.
8. Myelogra&i< menggambarkan abangabang sara& spinal dan pembuluh darah di ruang
tulang 4ertebrae yang mengalami kerusakan akibat trauma.3. Arthrogra&i< menggambarkan /aringan/aringan ikat yang rusak karena ruda paksa.
7raktur adalah pemisahan atau robekan pada kontinuitas tulang yang ter/adi karena adanya
tekanan yang berlebihan pada tulang dan tulang tidak mampu untuk menahannya. 7raktur
adalah putusnya hubungan normal suatu tulang atau tulang ra0an yang disebabkan oleh
kekerasan. !E. >ers0ari" 1(( < 1%.
7raktur atau umumnya patah tulang adalah terputusnya kontinuitas /aringan tulang atautulang ra0an yang disebabkan oleh rudapaksa !Mans/oer" #$$$ < -3%.
7raktur adalah patah tulang" biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga &isik dan sudut dari
tenaga tersebut" keadaan dari tulang itu sendiri dan /aringan lunak di sekitar tulang akan
menentukan apakah &raktur yang ter/adi itu lengkap" tidak lengkap. !Arie" 1((6 < 11-%
7raktur tertutup adalah bila tidak ada hubungan patah tulang dengan dunia luar. Sedangkan
7raktur terbuka adalah &ragmen tulang meluas mele0ati otot dan kulit" dimana potensial
untuk ter/adi in&eksi !S/amsuhida/at" 1((( < 11-%.
1. 7raktur Patologik< 5alam hal ini kerusakan tulang akibat proses penyakit dimana
dengan trauma minor dapat mengakibatkan &raktur dapat /uga ter/adi pada berbagai
keadaan berikut <
• +umor tulang !/inak atau ganas% < pertumbuhan /aringan baru yang tidak terkendali
dan progresi&.
• *n&eksi seperti osteomielitis < dapat ter/adi sebagai akibat in&eksi akut atau dapat
timbul sebagai salah satu proses yang progresi&" lambat dan sakit nyeri.
• =akhitis < suatu penyakit tulang yang disebabkan oleh de&isiensi ?itamin 5 yang
mempengaruhi semua /aringan skelet lain" biasanya disebabkan oleh de&isiensi diet"
tetapi kadangkadang dapat disebabkan kegagalan absorbsi ?itamin 5 atau oleh
karena asupan kalsium atau &os&at yang rendah.
1. Seara spontan < 5isebabkan oleh stress tulang yang terus menerus misalnya pada penyakit polio dan orang yang bertugas dikemiliteran.
Etiologi *raktur ada dua jenis, yaitu :
1. +rauma langsung" yaitu < &raktur yang ter/adi karena mendapat rudapaksa" misalnya
benturan atau pukulan yang mengakibatkan patah tulang.
#. +rauma tidak langsung" yaitu < bila &raktur ter/adi" bagian tulang mendapat rudapaksa
dan mengakibatkan &raktur lain disekitar bagian yang mendapat rudapaksa tersebut
dan /uga karena penyakit primer seperti osteoporosis dan osteosarkoma.
5ari etiologi yang dapat menyebabkan &raktur dibagi men/adi dua yaitu &raktur tertutup dan
&rkatur terbuka. Pada &raktur tertutup akan ter/adi kerusakan pada kanalis ha4ers dan /aringan
lunak diarea &raktur" akibat kerusakan /aringan tersebut akan terbentuk bekuan darah dan
benangbenang &ibrin serta hematoma yang akan membentuk /aringan nekrosis. Maka
ter/adilah respon in&ormasi in&ormasi &ibroblast dan kapilerkapiler baru tumbuh dan
membentuk /aringan granulasi. Pada bagian u/ung periosteumperiosteum" endeosteum dan
sumsum tulang akan mensuplai osteoblast" kemudian osteoblast berproli&erasi membentuk
&ibrokartilago" kartilago hialin dan /aringan penun/ang &ibrosa. Selan/utnya akan dibentuk
&iber&iber kartilago dan matriks tulang yang menghubungkan dua sisi &ragmen tulang yang
rusak" sehingga ter/adi osteogenesis dengan epat sampai terbentuknya /aringan granulasi.
Sedangkan pada &raktur terbuka ter/adi robekan pada kulit dan pembuluh darah" makater/adilah perdarahan" darah akan banyak keluar dari ekstra 4askuler dan ter/adilah syok
hipo4olemik" yang ditandai dengan penurunan tekanan darah atau hipotensi syok
hipo4olemik /uga dapt menyebabkan ardia output menurun dan ter/adilah hipoksia. Karena
hipoksia inilah respon tubuh akan membentuk metabolisme an aerob adalah asam laktat"
maka bila ter/adi metabolisme an aerob maka asam laktat dalam tubuh akan meningkat.
tidak langsung " misalnya < seseorang yang /atuh dengan telapak tangan menyangga. )uga
bisa oleh karena trauma akibat tarikan otot misalnya tulang patella dan dekranon" karena otot
triseps dan biseps mendadak berkontraksi. !>s0ari" #$$$ < 13%.
7raktur dibagi men/adi &raktur terbuka dan &raktur tertutup. +ertutup bila tidak terdapat
hubungan antara &ragmen tulang dengan dunia luar. Sedangkan &raktur terbuka bila terdapathubungan antara &ragmen tulang dengan dunia luar oleh karena perlukaan di kulit. !Mans/oer"
#$$$ < -8%.
Se0aktu tulang patah pendarahan biasanya ter/adi di sekitar tempat patah dan ke dalam
/aringan lunak sekitar tulang tersebut" /aringan lunak /uga biasanya mengalami kerusakan.
=eaksi pendarahan biasanya timbul hebat setelah &raktur. Selsel darah putih dan sel anast
berakumulasi menyebabkan peningkatan aliran darah ke tempat tersebut. 7agositosis dan
pembersihan sisasisa sel mati dimulai. 5i tempat patah terbentuk &ibrin !hematoma &raktur%
dan ber&ungsi sebagai /ala/ala untuk melekatkan selsel baru. Akti4itas osteoblast terangsang
dan terbentuk tulang baru umatur yang disebut allus. 'ekuan &ibrin direabsorbsi dan selsel
tulang baru mengalami remodelling untuk membentuk tulang se/ati. !,or0in" #$$$ < #((%.
*nsu&isiensi pembuluh darah atau penekanan serabut sara& yang berkaitan dengan
pembekakan yang tidak ditangani dapat menurunkan asupan darah ke ekstremitas dan
mengakibatkan kerusakan sara& peri&er. 'ila tidak terkontrol pembengkakan dapat
mengakibatkan peningkatan tekanan /aringan" oklusi darah total dan berakibat anoksia
mengakibatkan rusaknya serabut sara& maupun /aringan otot. Komplikasi ini dinamakan
Penampikan &raktur dapat sangat ber4ariasi tetapi untuk alasanyang praktis " dibagi men/adi
beberapa kelompok" yaitu<
1. " )erdasarkan sifat fraktur (luka yang ditimbulkan#
#. 7aktur +ertutup !,losed% < 'ila tidak terdapat hubungan antara &ragmen tulang dengandunia luar" disebut /uga &raktur bersih !karena kulit masih utuh% tanpakomplikasi.
• +ingkat $ < 7raktur biasa dengan sedikit atau tanpa edera /aringan lunak sekitarnya.
• +ingkat 1 < 7raktur dengan abrasi dangkal atau memar kulit /aringan subkutan.
• +ingkat # < 7raktur yang lebih dengan kontusio /aringan lunak bagian dalam dan
pembengkakan.
• +ingkat - < ,edera berat dengan kerusakan /aringan lunak yang nyata dan anamanaindroma kompartement.
1. 7raktur +erbuka !>pen;,ompound%<
• 'ila terdapathubungan antara hubungan antara &ragmen tulang dengandunia luar
karena adanya perlukaan kulit.
• Kulit terobek <
o 5ari dalam karena &ragmen tulang yang menembus kulit.
o Karena kekerasan yang berlangsung dari luar
o 7raktur terbuka terbagi atas tiga dera/at" yaitu <
1. 5era/at * <
• Luka yang pan/angnya kurang dari 1 m
• Kerusakan /aringan lunak sedikit" tidak ada tanda lunak remuk
• 7raktur sederhana" trans4ersal" oblik atau kominuti& ringan
#. *n&eksi < System pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada/aringan. Pada trauma
orthopedi in&eksi dimulai pada kulit!super&iial% dan masuk ke dalam. *ni biasanya
ter/adi padakasus &raktur terbuka" tapi bisa /uga karena penggunaanbahan lain dalam
pembedahan seperti pin dan plat.
-. A4askuler Nekrosis < A4askuler Nekrosis !A?N% ter/adi karena aliran darah ketulangrusak atau terganggu yang bisa menyebabkannekrosis tulang dan dia0ali dengan
adanya ?olkman\s*shemia.
. Shok< Shok ter/adi karena kehilangan banyak darah danmeningkatnya permeabilitas
kapiler yang bisa menyebabkanmenurunnya oksigenasi. *ni biasanya ter/adi pada
&raktur.
Komplikasi .alam <aktu 5amabat:
1. 5elayed Union< 5elayed Union merupakan kegagalan &raktur berkonsolidasisesuai
dengan 0aktu yang dibutuhkan tulang untukmenyambung. *ni disebabkan karena
penurunan supai darah ke tulang.
#. Nonunion< Nonunion merupakan kegagalan &raktur berkkonsolidasi danmemproduksi
sambungan yang lengkap" kuat" dan stabilsetelah 8( bulan. Nonunion ditandai
dengan adanyapergerakan yang berlebih pada sisi &raktur yang membentuksendi palsu
atau pseudoarthrosis. *ni /uga disebabkankarena aliran darah yang kurang.
-. Malunion< Malunion merupakan penyembuhan tulang ditandai denganmeningkatnyatingkat kekuatan dan perubahan bentuk!de&ormitas%. Malunion dilakukan dengan
pembedahan danreimobilisasi yang baik.
2*1*7 Penatalaksanaan
a. Medis
1. Gips < Prosedur ini bertu/uan untuk menyatukan kedua bagian tulang yang patah agar
tak bergerak sehingga dapat menyatu dan &ungsinya pulih kembali dengan ara
mengimobilisasi tulang yang patah tersebut. Kategori gips terdiri dari <
• Gips ekstermitas atas < Mengimobilisasi pergelangan dan;atau siku
• Gips ekstermitas ba0ah < Mengimobilisasi pergelangan kaki dan;atau lutut
• Gips spika < Mengimobilisasi pinggul dan lutut
• Gips spinal dan 4ertikal < Mengimobilisasi tulang belakang
1. +raksi seara umum< +raksi dilakukan dengan menempatkan beban dengan tali pada
ekstreminasi klien. +empat tarikan disesuaikan sedemikian rupa sehingga arah tarikan
segaris dengan sumbu tarikan tulang yang patah. Kegunaan traksi adalah antara lain
mengurangi patah tulang" mempertahankan &ragmen tulang pada posisi yang
sebenarnya selama penyembuhan" memobilisasikan tubuh bagian /aringan lunak"
memperbaiki de&ormitas.
)enis traksi ada dua maam yaitu <
• +raksi kulit" biasanya menggunakan plester perekat sepan/ang ekstremitas yang
kemudian dibalut" u/ung plester dihubungkan dengan tali untuk ditarik. Penarikan
biasanya menggunakan katrol dan beban.
• +raksi skelet" biasanya dengan menggunakan pin Steinman;ka0at kirshner yang lebih
halus" biasanya disebut ka0at k yang ditusukan pada tulang kemudian pin tersebut
ditarik dengan tali" katrol dan beban.
1. =eduksi < =eduksi merupakan proses manipulasi pada tulang yang &raktur untuk
memperbaiki kese/a/aran dan mengurangi penekanan serta merenggangkan sara& dan
pembuluh darah. )enis reduksi ada dua maam" yaitu < =eduksi tertutup" merupakan
metode untuk mense/a/arkan &raktur atau meluruskan &raktur" dan =eduksi terbuka"
pada reduksi ini insisi dilakukan dan &raktur diluruskan selama pembedahan diba0ah
penga0asan langsung. Pada saat pembedahan" berbagai alat &iksasi internal digunakan
pada tulang yang &raktur.
#. Penanganan >perati& < 7raktur pediatri tertentu mempunyai prognosis lebih baik /ika
&raktur direduksi" dengan teknik terbuka atau tertutup" dan kemudian seara internaatau eksterna distabilisasi. Sekitar 2 6 F &raktur pediatri memerlukan pembedahan.
*ndikasi yang la@im untuk stabilisasi operati& pada anak dan rama/a dengan &isis
terbuka adalah < 7raktur epi&isis tergeser" 7raktur intra 2 artikuler tergeser" 7raktur
tidak stabil" 7raktur pada anak yang teredera berkali 2 kali dan 7raktur terbuka.
Prinsip 2 prinsip mana/emen bedah &raktur pediatri sangat berbeda dari prinsip 2
prinsip mana/emen &raktur rema/a matur dan orang de0asa. =eduksi tertutup yang
berulang kali dilakukan untuk &raktur epi&isis merupakan kontraindikasi karena
reduksi ini dapat menyebabkan edera berulang pada sel 2 sel benih &isis. Persekutuan
anatomi pada pembedahan adalah suatu keharusan" terutama pada &raktur
intraartikuler dan &isis yang tergeser. 'ila digunakan &iksasi interna" &iksasi ini harus
sederhana" !misalnya menggunakan ka0at kirshener yang dapat diambil segerasetelah &ra/tur senbuh%. 7iksasi kaku untuk memungkinkan instabililasi ekstermitas
biasanya bukan tu/uan utama tetapi agaknya lebih mengarah pada stabilitas yang
ukup untuk mempertahankan alignem anatomi dengan penambahan immobilisasi"
biasanya dengan plester Gips. Akhirnya bila digunakan &iksasi eksterna" diambil
sesegera mungkin digantikan immobilisasi dengan gips. +indakan yang terakhir ini
diindikasikan apabila masalah /aringan lunak telah terkoreksi" apabila &raktur stabil
atau keduanya.
+eknik pembedahan. +iga teknik pembedahan dasar digunakan pada mana/emen &raktur
pediatri. &eduksi terbuka dan fiksasi interna diperlukan untuk penanganan &raktur epi&isis
tergeser" terutama &raktur Salter 2 :arris tipe *** dan *?" &raktur intraartikuler" dan &rakturtidak stabil" seperti &raktur yang melibatkan dia&isis lengan ba0ah" spina" dan &raktur
insilateral &emur dan tibia !lutut mengambang%. *ndikasi lain meliputi idera neuromuskuler
yang memerlukan perbaikan dan kadang 2 kadang &raktur terbuka &emur dan tibia. &eduksi
tertutup dan fiksasi interna terindikasi pada epi&isis" intraartikuler tergeser spesi&ik" dan
&raktur meta&isis tidak stabil dan &raktur dia&isis.
*ndikasi untuk &iksasi eksterna pada &raktur pediatri meliputi <
] 7raktur terbuak dera/at ** dan *** berat
] 7raktur yang disertai dengan luka bakar berat
] 7raktur dengan hilangnya tulang atau /aringan lunak luas yang mungkin memerlukan
prosedur rekontrukti&" seperti angkok 4askularisasi bebas" angkok kulit dll.
] 7raktur yang memerlukan distraksi seperti &raktur dengan kehilangan tulang yang berarti
] 7raktur pel4is tidak stabil
] 7raktur pada anak disertai idera kepala dan spastisitas
] 7raktur yang memerlukan perbaikan atau rekontruksi 4askuler atau syara&.
Man&aat &iksasi eksterna meliputi mobilisasi &raktur yang kaku" mana/emen terpisah tungkai
yang &raktur dan luka yang menyertai" dan mibilisasi pasien untuk pengobatan edera lain dan
transportasi untuk prosedur diagnostik dan terapeutik. Sebagian besar komplikasi dengan
&iksasi eksterna adalah in&eksi seapan/ang pen dan dapat ter/adi &raktur lagi setelah pen
diambil.
#. 7isiotherapi
Alat untuk reimobilisasi menakup eJerise terapeutik" =>M akti& dan pasi&. =>M pasi&
menegah kontraktur pada sendi dan mempertahankan =>M normal pada sendi. =>M dapat
dilakukan oleh therapist" pera0at atau mesin ,PM !ontinous pasi4e motion%. =>M akti&
untuk meningkatkan kekuatan otot.
-. Proses Penyembuhan +ulang
• 7ase &ormasi hematon !sampai hari ke6% < Pada &ase ini area &raktur akan mengalamikerusakan pada kanalis ha4ers dan /aringan lunak" pada # /am pertama akan
membentuk bekuan darah dan &ibrin yang masuk ke area &raktur sehingga suplai darah
ke area &raktur meningkat" kemudian akan membentuk hematoma sampai berkembang
men/adi /aringan granulasi.
• 7ase proli&erasi !hari ke1#% < Akibat dari hematoma pada respon in&lamasi &ibio&last
dan kapilerkapiler baru tumbuh membentuk /aringan granulasi dan osteoblast
berproli&erasi membentuk &ibrokartilago" kartilago hialin dan /aringan penun/ang
&ibrosa" akan selan/utnya terbentuk &iber&iber kartilago dan matriks tulang yang
menghubungkan dua sisi &ragmen tulang yang rusak sehingga ter/adi osteogenesis
• 7ase &ormasi kalius !81$ hari" setelah idera% < Pada &ase ini akan membentuk pra
prakulius dimana /umlah prakalius nakan membesar tetapi masih bersi&at lemah"
prakulius akan menapai ukuran maksimal pada hari ke1 sampai dengan hari ke#1
setelah idera.
• 7ase &ormasi kalius !sampai dengan minggu ke1#% < Pada &ase ini prakaliusmengalami pemadatan !ossi&iasi% sehingga terbentuk kaliuskalius eksterna" interna
dan intermedialis selain itu osteoblast terus diproduksi untuk pembentukan kalius
ossi&iasi ini berlangsung selama #- minggu. Pada minggu ke- sampai ke1$ kalius
akan menutupi tulang.
• 7ase konsolidasi !8 'ulan% dan remoding !81# bulan% < Pengkokohan atau
persatuan tulang proporsional tulang ini akan men/alani trans&ormasi metaplastik
untuk men/adi lebih kuat dan lebih terorganisasi. Kalius tulang akan mengalami
remodering dimanaosteoblast akan membentuk tulang baru" sementara osteoklast
akan menyingkirkan bagian yang rusak sehingga akhirnya akan terbentuk tulang yangmenyeruapai keadaan tulang yang aslinya.
2*1* Pemeiksaan Penun6ang
1. 7oto =ontgen <
1. Untuk mengetahui lokasi &raktur dan garis &raktur seara langsung
#. Mengetahui tempat dan type &raktur
-. 'iasanya diambil sebelum dan sesudah dilakukan operasi dan selama proses
penyembuhan seara periodi
. Skor tulang tomography" skor ,1" Mr1 < dapat digunakan mengidenti&ikasi
kerusakan /aringan lunak.
6. Artelogram diurigai bila ada kerusakan 4askuler
8. :itung darah lengkap :+ mungkin meningkat ! hemokonsentrasi % atau
menrurun ! perdarahan bermakna pada sisi &raktur atau organ /auh pada traumamultiple% Peningkatan /umlah S5P adalah respon stres normal setelah trauma
3. Pro&il koagulasi perubahan dapat ter/adi pada kehilangan darah trans&usi
Keadaan dimana tulangtulang yang membentuk sendi tidak lagi berhubungan seara
anatomis !tulang lepas dari sendi% * !brunnersuddarth%.
Keluarnya !bererainya% kepala sendi dari mangkuknya" dislokasi merupakan suatu
kedaruratan yang membutuhkan pertolongan segera. !Ari& Mansyur" dkk. #$$$; Kapita
Seleta Kedokteran%
Patah tulang di dekat sendi atau mengenai sendi dapat menyebabkan patah tulang di sertai
luksasi sendi yang disebut &raktur dis lokasi. ! 'uku A/ar *lmu 'edah" hal 11-%. 5islokasi
adalah terlepasnya kompresi /aringan tulang dari kesatuan sendi. 5islokasi ini dapat hanya
komponen tulangnya sa/a yang bergeser atau terlepasnya seluruh komponen tulang dari
tempat yang seharusnya !dari mangkuk sendi%. Seseorang yang tidak dapat mengatupkan
mulutnya kembali sehabis membuka mulutnya adalah karena sendi rahangnya terlepas daritempatnya. 5engan kata lain< sendi rahangnya telah mengalami dislokasi. Karena terpeleset
dari tempatnya" maka sendi itupun men/adi maet. Selain maet" /uga terasa nyeri. Sebuah
sendi yang pernah mengalami dislokasi" ligamenligamennya biasanya men/adi kendor.
Akibatnya" sendi itu akan gampang dislokasi lagi. +raksi adalah < Suatu metode yang dipakai
untuk mempertahankan reduksi ekstremitas yang mengalami 5islokasi.
2*2*2 !lasi)ikasi
5islokasi dapat diklasi&ikasikan sebagai berikut <
1. 5islokasi ongenital < +er/adi se/ak lahir akibat kesalahan pertumbuhan. Sebagian
anak dilahirkan dengan dislokasi" misalnya dislokasi pangkal paha. Pada keadaan ini
anak dilahirkan dengan dislokasi sendi pangkal paha seara klinik tungkai yang satu
lebih pendek dibanding tungkai yang lainnya dan pantat bagian kiri serta kanan tidak
simetris. 5islokasi ongenital ini dapat bilateral !dua sisi%. Adanya keurigaan yang
paling keil pun terhadap kelainan ongenital ini mengeluarkan pemeriksaan klinik
yang ermat dan sianak diperiksa dengan sinar H" karena tindakan dini memberikan
hasil yang sangat baik. +indakan dengan reposisi dan pemasangan bidai selama
beberapa bulan" /ika kelainan ini tidak ditemukan seara dini" tindakannya akan /auh
#. 5islokasi patologik < Akibat penyakit sendi dan atau /aringan sekitar sendi. misalnya
tumor" in&eksi" atau osteoporosis tulang. *ni disebabkan oleh kekuatan tulang yang
berkurang.
-. 5islokasi traumati < Kedaruratan ortopedi !pasokan darah" susunan Sara& rusak dan
mengalami stress berat" kematian /aringan akibat anoksia% akibat oedema !karenamengalami pengerasan%. +er/adi karena trauma yang kuat sehingga dapat
mengeluarkan tulang dari /aringan disekeilingnya dan mungkin /uga merusak struktur
sendi" ligamen" syara&" dan system 4askular.
2*2*3 Eti$l$gi
5islokasi ter/adi saat ligarnen rnamberikan /alan sedemikian rupa sehingga tulang berpindah
dari posisinya yang normnal di dalam sendi. 5islokasi dapat disebabkan oleh &aktor penyakit
atau trauma karena dapatan !auired% atau karena se/ak lahir !kongenital%. Patah tulang didekat sendi atau mengenai sendi dapat menyebabkan patah tulang disertai luksasi sendi yang
disebut &raktur dislokasi. ! 'uku A/ar *lmu 'edah" hal 11-%.
5islokasi disebabkan oleh <
1. +er/atuh
+er/atuh dari tangga atau ter/atuh pada lantai yang liin" dan terliak saat bermain.
1. Patologis < ter/adinya ^tear\ligament dan kapsul artiuler yang merupakan kompenen4ital penghubung tulang.
#. ,edera olah raga
>lah raga yang biasanya menyebabkan dislokasi adalah sepak bola dan hoki" serta olah raga
yang beresiko /atuh misalnya < terperosok akibat bermain ski" senam" 4olley. Pemain basket
dan pemain sepak bola paling sering mengalami dislokasi pada tangan dan /ari/ari karena
seara tidak senga/a menangkap bola dari pemain lain.
1. +rauma yang tidak berhubungan dengan olah raga" 'enturan keras pada sendi saat
• +erkena pukulan keras ketika rahang sedang terbuka" akibatnya penderita tidak dapat
menutup mulutnya kembali.
+indakan Pertolongan < =ahang ditekan ke ba0ah dengan kedua ibu /ari sudah dilindungi
balutan tadi. *bu /ari tersebut diletakkan di graham yang paling belakang. +ekanan itu harus
mantap tapi pelan 2 pelan. 'ersamaan dengan penekanan itu /ari 2 /ari yang lain mengangkatdagu penderita ke atas. Apabila berhasil rahang itu akan menutup dengan epat dan keras.
Setelah selesai untuk beberapa saat pasien tidak diperbolehkan terlalu sering membuka
mulutnya.
1. .islokasi Sendi =ari : Sendi /ari mudah mengalami dislokasi dan bila tidak ditolong
dengan segera sendi tersebut akan men/adi kaku kelak. Sendi /ari dapat mengalami
dislokasi ke arah telapak tangan atau punggung tangan.
+indakan Pertolongan < )ari yang edera dengan tarikan yang ukup kuat tapi tidak
disentakkan. Sambil menarik" sendi yang terpeleset ditekan dengan ibu /ari dan telun/uk.
Akan terasa bah0a sendi itu kembali ke tempat asalnya. Setelah diperbaiki sebaiknya untuk
sementara 0aktu ibu /ari yang sakit itu dibidai. Untuk membidai dalam kedudukan setengah
melingkar seolah 2 olah membentuk huru& > dengan ibu /ari.
1. + .islokasi Sendi )a%u : 5islokasi yang sering ke depan. aitu kepala lengan
atas terpeleset ke arah dada. tetapi kemampuan arah dislokasi tersebut ia akan
menyebabkan gerakan yang terbatas dan rasa nyeri yang hebat bila bahu digerakkan.
+anda 2 tanda lainnya lengan men/adi kaku dan siku agak terdorong men/auhi sumbu
tubuh. U/ung tulang bahu akan nampak menon/ol ke luar. Sedang di bagian depan
tulang bahu nampak ada ekungan ke dalam.
+indakan Pertolongan <Usaha memperbaiki letak sendi yang terpeleset itu harus diker/akan
seepat mungkin" tetapi harus dengan tenang dan hati 2 hati. )angan sampai itu /ustru
merusak /aringan 2 /aringan penting lainnya. Apabila usaha itu tidak berhasil" sebaiknya
/angan diulang lagi. Kirim sa/a klien ke =umah sakit segera.
Apabila tidak ada patah tulang" dislokasi sendi bahu dapat diperbaiki dengan ara sebagai
berikut <Ketiak yang edera ditekan dengan telapak kaki !tanpa sepatu% sementara itu lengan
penderita ditarik sesuai dengan arah letak kedudukannya ketiak itu.+arikan itu harus
dilakukan dengan pelan dan semakin lama semakin kuat" hal itu untuk menghidarkan rasa
nyeri yang hebat yang dapat mengakibatkan ter/adinya shok. Selain tarikan yang mendadak
merusak /aringan 2 /aringan yang ada di sekitar sendi. Setelah ditarik dengan kekuatan yangtetap beberapa menit" dengan hati 2 hati lengan atas diputar ke luar !arah men/auhi tubuh%.
:al ini sebaiknya dilakukan dengan siku terlipat dengan ara ini diharapkan u/ung tulang
lengan atas menggeser kembali ke tempat semula.
1. .islokasi Sendi Siku : )atuh pada tangan dapat menimbulkan dislokasi sendi siku ke
arah posterior. =eposisi dilan/utkan dengan membatasi gerakan dalam sling atau gips
selama tiga minggu untuk memberikan kesembuhan pada sumpai sendi.
#. .islokasi Sendi 0etacarpop%alangeal .an >nter %alangeal : 5islokasi disebabkan
oleh hiperekstensi 2 ekstensi persendian direposisi seara hati 2 hati dengan tindakan
manipulasi tetapi pembedahan terbuka mungkin diperlukan untuk mengeluarkan /aringan lunak yang ter/epit di antara permukaan sendi.
1. Kekakuan sendi bahu< *mmobilisasi yang lama dapat mengakibatkan kekakuan sendi
bahu" terutama pada pasien yang berumur $ tahun. +er/adinya kehilangan rotasi
lateral" yang seara otomatis membatasi abduksi
#. 5islokasi yang berulang<ter/adi kalau labrum glenoid robek atau kapsul terlepas dari
bagian depan leher glenoid
-. Kelemahan otot
2*2*" Penatalaksanaan
Penatalaksanaan dislokasi sebagai berikut <
• Lakukan reposisi segera.
• 5islokasi sendi keil dapat direposisi di tempat ke/adian tanpa anestesi" misalnya <
dislokasi siku" dislokasi bahu" dislokasi /ari pada &ase syok%" sislokasi bahu" siku atau
/ari dapat direposisi dengan anestesi loaI dan obat penenang misalnya 4alium.
• 5islokasi sendi besar" misalnya panggul memerlukan anestesi umum.
raksi < Periksa sesering mungkin kulit pasien mengenai tanda tekanan atau leet. Perhatian
lebih ditekankan pada ton/olan tulang. Lakukan perubahan posisi sesering mungkin untuk
membantu menegah kerusakan kulit. Adapun maam 2 maam +raksi aadalah sebagai
berikut <
1. +raksi lurus atau langsung < Pada traksi ini memberikan gaya tarikan dalam satu garis
lurus dengan bagian tubuh berbaring di tempat tidur.
#. +raksi Suspensi Seimbang < +raksi ini memberikan dukungan pada eksremitas yang
sakit di atas tempat tidur sehingga memungkinkan mobilisasi pasien sampai batas
tertentu tanpa terputusnya garis tarikan.
-. +raksi Kulit < +raksi kulit tidak membutuhkan tindakan pembedahan. +raksi kulit
ter/adi apabila beban menarik kulit" spon karet" atau bahan kan4as yang diletakkan
pada kulit" beratnya bahan yang dapat dipasang sangat terbatas" tidak boleh melebihitoleransi kulit" yaitu tidak lebih dari # sampai - kg beban tarikan yang dipasang pada
kulit. +raksi pel4is pada umumnya "6 sampai dengan ( kg tergantung dari berat
badan. =umus traksi kulit < 1;3 J ''
. +raksi Skelet < 5ipasang langsung pada tulang" metode traksi ini digunakan paling
sering untuk menangani &raktur tibia" humerus dan tulang leher. +raksi skelet biasanya
menggunakan 3 2 1# kg untuk dapat menapai e&ek therapi" =umus traksi skelet 1 ; 1$
J ''.
6. +raksi Manual < +raksi yang dipasang untuk sementara" saat akan dilakukan
Pada setiap pemasangan traksi harus dipikirkan adanya kontratraksi. Kontratraksi adalah gaya
yang beker/a dengan arah yang berla0anan !hukun Ne0ton yang ketiga mengenai gerak.
Menyebutkan bah0a bila ada aksi maka akan ter/adi reaksi dengan besar yang sama namun
arahnya berla0anan%. Umumnya berat badan pasien pengaturan posisi tempat tidur mampumemberikan kontraksi. Prinsip 2 prinsip traksi e&ekti& adalah<
• Kontraksi harus dipertahankan agar traksi tetap e&ekti&.
• +raksi skelet tidak terputus
• Pemberat ; beban tidak boleh diambil keuali bila traksi dimaksudkan intermiten.
• +ubuh pasien harus dalam keadaan se/a/ar dengan pusat tempat tidur ketika traksi
dipasang.
• +ali tidak boleh maet.
• Pemberat harus tergantung bebas dan tidak boleh terletak pada tempat tidur atau
lantai.
• simpul pada tali atau telapak kaki tidak boleh menyentuh katrol atau kaki tempat tidur.
indakan ada .islokasi
• 5engan memanipulasi seara hati 2 hati" permukaan diluruskan kembali. +indakan ini
sering memerlukan anestesi umum untuk melemaskan otot 2 otonya.
• Pembedahan terbuka mungkin diperlukan khususnya kalau /aringan lunak ter/epit di
antara permukaan sendi.
• Persendian tersebut" disangka dengan pembebatan dengan gips. Misalnya < pada sendi pangkal paha" untuk memberikan kesembuhan pada ligamentum yang teregang.
• 7isioterapi harus segera dimulai untuk mempertahankan &ungsi otot dan lather
!eJerise% yang akti& dapat dia0ali seara dini untuk mendorong gerakan sendi yang
7raktur pada anak telah diperkirakan menyebabkan 1$16F dari semua edera masa anak.
Sistem skeleton anak mempunyai perbedaan anatomik biomekanik"dan &isiologis dari sistem
skeleton de0asa. *ni mengakibatkan pola &raktur yang berbeda termasuk &raktur
epi&is"masalahmasalah diagnosis"dan teknik penatalaksanaan. Pola &raktur pediatri sebagianakibat dari si&atsi&at anatomi"biomekanik dan &isiologi sistem skeleton anak. Sebagian besar
penderita pediatri dapat ditatalaksana dengan metoda tertutup.
Penyebab &raktur ; patah tulang menurut !Long" 1((8 < -83% adalah < benturan dan edera
!/atuh pada keelakaan%"&raktur patologik !kelemahan hilang akibat penyakit kanker"
osteophorosis%" patah karena letih"patah karena tulang tidak dapat mengabsorbsi energi
karena ber/alan terlalu /auh.
Se0aktu tulang patah pendarahan biasanya ter/adi di sekitar tempat patah dan ke dalam
/aringan lunak sekitar tulang tersebut" /aringan lunak /uga biasanya mengalami kerusakan.
=eaksi pendarahan biasanya timbul hebat setelah &raktur. Selsel darah putih dan sel anast berakumulasi menyebabkan peningkatan aliran darah ke tempat tersebut. 7agositosis dan
pembersihan sisasisa sel mati dimulai. 5i tempat patah terbentuk &ibrin !hematoma &raktur%
dan ber&ungsi sebagai /ala/ala untuk melekatkan selsel baru. Akti4itas osteoblast terangsang
dan terbentuk tulang baru umatur yang disebut allus. 'ekuan &ibrin direabsorbsi dan selsel
tulang baru mengalami remodelling untuk membentuk tulang se/ati.
Mani&estasi Klinis 7raktur adalah nyeri" hilangnya sungsi de&ormitas" pemendekan
ekstremitas krepitus" pembekakan lokal dan perubahan 0arna.
5islokasi adalah suatu keadaan dimana tulangtulang yang membentuk sendi tidak lagi
berhubungan seara anatomis !tulang lepas dari sendi%.
5islokasi disebabkan oleh< ter/atuh"patologis "edera olah raga"trauma yang tidak
berhubungan dengan olah raga"benturan keras pada sendi saat keelakaan motor biasanya
menyebabkan dislokasi.
5islokasi biasanya disebabkan oleh /atuh pada tangan . :umerus terdorong kedepan
"merobek kapsul atau menyebabkan tepi glenoid tera4ulsi.Kadangkadang bagian
posterolateral kaput hanur. Mesti /arang prosesus akromium dapat mengungkit kaput ke ba0ah dan menimbulkan luksasio erekta !dengan tangan mengarah lengan ini hampir selalu
/atuh memba0a kaput ke posisi da ba0ah karakoid%.
Mani&estasi Klinis dari dislokasi adalah<de&ormitas pada persendiaan"kalau sebuah tulang
diraba seara sering akan terdapat suatu elah"gangguan gerakanotot 2 otot tidak dapat
beker/a dengan baik pada tulang tersebut"pembengkakan ini dapat parah pada kasus trauma
dan dapat menutupi de&ormitas"rasa nyeri terdapat sering ter/adi pada dislokasi sendi bahu"
sendi siku" metakarpal phalangeal dan sendi pangkal paha ser4ikal.
Penatalaksanaan dislokasi sebagai berikut <Lakukan reposisi segera"dislokasi sendi keil
dapat direposisi di tempat ke/adian tanpa anestesi" misalnya < dislokasi siku" dislokasi bahu"dislokasi /ari pada &ase syok%" sislokasi bahu" siku atau /ari dapat direposisi dengan anestesi