Page 1
7/21/2019 Anestesi End Point Resuscitation
http://slidepdf.com/reader/full/anestesi-end-point-resuscitation 1/24
EVALUASI TARGET AKHIR RESUSISTASI
AN EVALUATION OF END POINTS OF RESUSCITATION
Oleh
Gezy Weita Giwangkancana
NPM
RE!ERAT
Unt"k #e$e%&leh gela% '&kte% S$e(iali( )ala# *i)ang Il#" Ane(te(i )an
Te%a$i Inten(i+
Pa)a Uni,e%(ita( Pa)-a)-a%an
'engan wi.awa Rekt&% Uni,e%(ita( Pa)-a)-a%an
1
Page 2
7/21/2019 Anestesi End Point Resuscitation
http://slidepdf.com/reader/full/anestesi-end-point-resuscitation 2/24
Tin-a"an P"(taka E,al"a(i Ta%get Akhi% Re("(ita(i An Evaluation of End Points of Resuscitation
Gezy Weita/ '&))y Ta,iant&/ 'ewi 0"lianti *i(%i
A.(t%ak
Syok sebagai suatu kondisi ketidakseimbangan penghantaran dan
kebutuhan oksigen pada jaringan merupakan suatu ancaman pada kehidupan.
Resusitasi adalah tindakan terpilih pada syok dan keberhasilannya menentukan
kelangsungan hidup dan perlindungan pada fungsi organ pasien. Berbagai target
makrosirkulasi seperti tekanan darah, nadi dan keluaran urin merupakan target
yang umum dikenal namun tingkat morbiditas dan mortalitas tetap tinggi
meskipun target makro sudah tercapai. Saat ini dikenal konsep mikrosirkulasi
dimana target resusitasi adalah pada penyelidikan kecukupan oksigenasi jaringan
seperti saturasi vena sentral, curah jantung, indeks jantung laktat, selisih tekanan
CO2, selisih basa dan keasaman mukosa gaster. engan pencapaian target
mikrosirkulasi sebagai akhir dari proses resusitasi maka diharapkan akan
meningkatkan angka keberhasilan hidup.
Kata K"nci ! syok , resusitasi, mikrosirkulasi, oksigenasi
Abstract
Shock as an imbalance between oxygen delivery and demand on tissue is a
threat to life. Resuscitation as an approach to shock and its success determines
patient survival and preservation of organ function. Various macrocirculation
target such as blood pressure, pulse and urin output is well known as an end point
but morbidity and mortality remains high. Currently the concept of
microcirculation where resusitation end point moves to establish adequate tissueoxygenation is popularied. !argets such as mixed vein saturation, cardiac output,
cardiac indeks , "C#$ gap, base excess and gastric mucose acidity is introduced.
%chievement of these targets are expected to improve resuscitation and survival.
e!"ords shock , resuscitation, microcirculation, oxygenation
12Pen)ah"l"an
2
Page 3
7/21/2019 Anestesi End Point Resuscitation
http://slidepdf.com/reader/full/anestesi-end-point-resuscitation 3/24
engan semakin berkembangnya dunia kesehatan, saat ini pasien datang
dalam keadaan lebih sakit dan komplikasi lebih berat."idak jarang pasien # pasien
seperti ini juga membutuhkan tindakan bedah dan pada akhirnya pera$atan di unit
pera$atan intensif. Salah satu ancaman terbesar pada kehidupan adalah syok.
Syok sebagai suatu ancaman terhadap integritas organ dan pada akhirnya
ancaman terhadap kehidupan merupakan salah satu tantangan terbesar pada dunia
kedokteran moderen.%&lliot'.Saat ini mortalitas akibat syok masih tinggi dimana
mortalitas akibat syok kardiogenik adalah ()* dan syok akibat sepsis adalah
+)*. Secara fisiologis, syok dapat didefinisikan sebagai suatu sindromdimana
perfusi jaringan sangat buruk sehingga aliran darah tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan metabolik sel. %fink'
Resusitasi lahir sebagai manajemen syok dimana diharapkan tindakan
resusitasidapat mengembalikan hidup secara penuh pada individu yang mendekati
kematian %&lliot'.Resusitasi merupakan bagian dari praktik anestesi modern
sebagai cabang ilmu kedokteran yang banyak berhadapan dengan syok di unit
ga$at darurat, perioperatif maupun di unit pera$atan intensif dengan tujuan akhir
bukan hanya mempertahankan kehidupan sampai 2+ jam namun menjamin fungsi
organ sampai 2 hari. -arenanya penting bagi seorang dokter anestesi untuk
memahami konsep dan target dari resusitasi. enelitian menunjukan bah$a syok
yang tidak diresusitasi dengan baik akan mengarah pada kematian atau pada S&RS
% Systemic &nflamatory Response Syndrome ', iskemia luas dan pada akhirnya
'#(S )'ultiple #rgan (ysfunction Syndrome*.
3
Page 4
7/21/2019 Anestesi End Point Resuscitation
http://slidepdf.com/reader/full/anestesi-end-point-resuscitation 4/24
ada a$alnya resusitasi dari syok menggunaka pendekatan ga$at darurat
dan global dan memiliki keterbatasan klinis serta banyak menerapkan terapi
empirik berdasarkan pengetahuan seorang klinis.Sebelumnya target resusitasi
hanya bergantung pada nilai # nilai makro seperti kesadaran, nadi, tekanan
arterial rerata %/0', tekanan sistolik ataupun keluaran urin namun berbagai
penelitian membuktikan bah$a tingkat morbiditas dan mortalitas tetap tinggi
meskipun target makro sudah tercapai. Bahkan pencapaian lebih tinggi dari tanda
# tanda vital % supranormal values' tidak memperbaiki angka keberhasilan hidup.
%elliot'arameter keberhasilan resusitasi juga bertambah dengan berkembangnya
pemahaman fisiologis mikro tubuh manusia, sehingga berbagai target resusitasi
yang baru muncul. i lapangan didapatkan kasus 1 kasus dimana pasien secara
klinis terlihat baik dengan target resuitasi makro yang telah tercapai namun
kemudian memburuk dan selanjutnya tidak berespon atau pasien dengan nilai
laboratorium yang cukup3 baik namun secara klinis terus memburuk. alam
menhadapi kasus seperti ini dan dalam melakukan penilaian individual kasus per
kasus, seorang klinisi membutuhkan berbagaiparameter target akhir atauend point
resuscitationsebagai bagian dari pertimbangan klinis. Saat ini target
mikrosirkulasi menjadi dikenal dengan penanda untuk melihat kecukupan perfusi
oksigen pada tingkat jaringan sebagai dimana bukan hanya keberhasilan
tercapainya oksigenasi jaringan yang merupakan merupakan target ideal
keberhasilan resusitasi namun juga kemampuan sel melakukan utilisasi oksigen
dan kemampuan sel melakukan bersihan 4at toksik yang merupakan produk akhir
metabolisme.
4
Page 5
7/21/2019 Anestesi End Point Resuscitation
http://slidepdf.com/reader/full/anestesi-end-point-resuscitation 5/24
Beberapa parameter target akhir resusitasi adalah tekanan darah, curah
jantung atau cardiac output )C#* , cardiac indeks )C&*, defisit basa atau base
deficit )+*, oxygen delivery )(#$ * dan oxygen consumption )V#$ *, laktat, mixed
vein saturation, p- mucosa gaster , tissue oxygen tension dan hiperkarbia
vena%eliott'
32 Sy&k
321 Pat&+i(i&l&gi Sy&k
Syok didefinisikan sebagai hipoksia jaringan global yang terjadi sebagai
lanjutan dari ketidakseimbangan antara #xygen (elivery )(#$ *danSystemic
#xygen (emand %elliot' atau suatu kondisi disoksia dimana oksigenasi oksigen
tidak mencukupi sehingga terjadi kerusakan seluler%fink'. Resusitasi dikatakan
adekuat apabila tercapai perfusi sistemik yang adekuat, yakni tercapainya oxygen
delivery untuk memenuhi kebutuhan metabolisme seluler, memperbaiki iskemia
sel dan mengembalikan cadangan energy seluler. "anpa O2 yang baik maka sel
akan mempunyai hutang oksigen atau oxygen debt dimana bila dibiarkan akan
mencapai titik jenuh dan mengakibatkan kematian sel. -arenanya resusitasi baru
dapat dikatakan adekuat bila oxygen debt sudah diatasi %&lliot'. 5amun
kemampuansistem kardiovaskular untuk menghantarkan oksigen saja mungkin
tidak cukup untuk membantu sel memperbaiki diri karena sel harus mampu
menyerap oksigen yang dihantarkan dan mengeluarkan hasil sisa produk
metabolisme. -arenanya oxygen debt dapat pula terjadi bila sel tetap gagal
5
Page 6
7/21/2019 Anestesi End Point Resuscitation
http://slidepdf.com/reader/full/anestesi-end-point-resuscitation 6/24
menarik oksigen dari aliran darah dan tetap menggunakan jalur anaerobik
alternative untuk memenuhi kebutuhan energinya.
/ekanisme kegagalan sistem kardiovaskular dalam menghadapi ancaman
syok diakibatkan dari perubahan satu atau lebih komponen sistem sirkulasi.
-egagalan tersebut antara lain dapat disebabkan oleh !
6. /enurunnya volume intravaskular yang mengatur tekanan rerata
sirkulasi dan arus balik darah % venous return' ke jantung.
2. -elainan fungsi jantung dimana faktor penentu curah jantung
adalah frekuensi, kontraktilitas dan isi jantung
7. 8angguan pada tonus arterial sehingga ada penurunan resistensi
perifer. 8angguan ini dapat menimbulkan permasalahan pada
kondisi ventrikel, tekanan arterial dan aliran darah sistemik
+. 8angguan arteriole yang merupakan tempat pertukaran cairan dan
nutrisi
(. 8angguan venula yang mempengaruhi pergerakan cairan antar
kompartemen tubuh
9. -apasitas sirkuit vena yang meregulasi aliran darah balik jantung
:. 0danya obstruksi pada aliran darah balik.
Selain kemampuan system kardiovaskular dalam menghantarkan darah
maka diperlukan juga isi oksigen dalam darah %oxygen content ; CaO2' dalam
penghantaran oksigen.-onsep ini dikenal sebagai oxygen delivery sementara
kebutuhan jaringan dikenal sebagai oxygen demand.
<insha$ dan Co= mengusulkan syok untuk diklasifikasi menjadi + jenis
yakni syok hipovolemik, syok kardiogenik, syok distributed dan stok obstruktif.
-lasifikasi ini dapat dipermudah dengan tipe dinamika sistem kardiovaskular
6
Page 7
7/21/2019 Anestesi End Point Resuscitation
http://slidepdf.com/reader/full/anestesi-end-point-resuscitation 7/24
yakni tipe hipodinamika seperti syok kardiogenik dan syok obstruktif serta
kondisi syok hiperdinamik yakni syok distributif
Ta.el 12 4eni( Sy&k )an P%&+il He#&)ina#ika
ada keadaan hipodinamik didapatkan C> rendah dan vasokonstriksi
tinggi.eningkatan &RO2 dan asidosis laktik biasanya setara dengan penurunan
C>.enyebab umum diantaranya adalah perdarahan, dehidrasi atau luka bakar serta
kelainan jantung.ada keadaan hiperdinamik maka karakteristiknya adalah C>
yang tinggi dan resistensi yang rendah. enyebab utamanya adalah maldistribusi
dari aliran darahnamun . enyebab utama pada syok tipe ini adalah sepsis dan
anafilaktik dimana pada a$al krisis, ditemukan dahulu suatu syok akibat
hipovolemiaakibat kehilangan cairan namun setelah cairan teratasi atau terjadi
euvolemia maka profil hiperdinamika menjadi muncul. Bila terjadi terus menerus
suatu hipodinamik pada pasien septik dapat dicurigai pasien mempunyai
gangguan jantung.
323 Penghanta%an Ok(igen Gl&.al
-ecukupan oksigenasi jaringan didefinisikan sebagai suatu adaptasi
penghantaran oksigen %oxygen delivery %O2'' kepada kebutuhan oksigen atau
oxygen demand . -ebutuhan oksigen ini tergantung dari jenis jaringan %tissue*
7
Page 8
7/21/2019 Anestesi End Point Resuscitation
http://slidepdf.com/reader/full/anestesi-end-point-resuscitation 8/24
dimana jaringan tertentu seperti otak, jantung dan otot mempunyai demand yang
tinggi./eskipun kebutuhan oksigen tidak dapat dikalkulasi namun konsumsi
oksigen atau oxygen consumption%?O2' dan O2 dapat dihubungkan melalui
persamaan !
?O2 @ )2 = &RO2
dimana &RO2 me$akili rasio ekstraksi oksigen % dalam persen sementara ?O 2 dan
O2 dalam )2;kg;menit'. Otak dan jantung mempunyai &RO2 tertinggi sementara
usus dan kulit dengan &RO2 rendah . Aang menentukan ekstraksi ini adalah
kecepatan metabolisme sel tersebut serta jumlah mitokondria dalam sel
O2me$akili total aliran oksigen pada arteri dan dikalkulasi melalui
perhitungan !
O2 @ Curah jantung = CaO2
@ S? = <R = %<b = Sa)2 = 6.7 DE ).))7 = aO2D'
ada kondisi fisiologis kebutuhan oksigen atau oxygen demand biasanya
sama dengan konsumsi oksigen %?O2' yakni sekitar 2.+ ml )2;kg;menit dengan
O2 sekitar 62 ml O2;kg;menit sehingga &RO2 adalah sekitar 2)* pada kondisi
normal. apat disimpulkan bah$a O2 pada situasi normal jauh lebih tinggi
dibandingkan konsumsi oksigen yakni sekitar ( # 9 kali lipat. ada kondisi syok
atau hipoksia berat, O2akan menurun akibat penurunan pada komponennya baik
curah jantung atau isi darah)oxygen content*. ?O2 akan dapat dipertahankan
dengan merubah ekstaksi oksigen %&RO2' namun saat O2 jatuh diba$ah titik
kritis maka &RO2 tidak akan dapat lagi menghasilkan kompensasi yang adekuat.
8
Page 9
7/21/2019 Anestesi End Point Resuscitation
http://slidepdf.com/reader/full/anestesi-end-point-resuscitation 9/24
"itik ini akan tercapai pada O2 + ml O2;kg;menit dengan ?O2 tetap di 2.+ mF
O2;kg;menit dimana &RO2 adalah 9)*.
G%a+ik 1 H"."ngan Anta%a VO3 )engan 'O3
eningkatan &RO2 oleh jaringan dilakukan dengan dua mekanisme
mendasar yakni !
6. Redistribusi aliran darah diantara organ # organ dengan
meningkatkan tonus simpatis dan kontraksi vena sentral sehingga
terjadio penurunan perfusi pada daerah # daerah dengan &RO2
rendah yakni kulit dan spalnknik sehingga daerah dengan &RO2
tinggi seperti otak dan jantung tetap dapat dipertahankan
perfusinya.
2. engerahan)recruitment* kapiler di dalam organ sehingga terjadi
vasodilatasi perifer % berkebalikan dengan vasokonstriksi sentral '
-eseimbangan antara O2 dan ?O2ini yang menjadi inti dari
mikrosirkulasi terutama pada syok. Beberapa penelitian mencoba membuktikan
9
Page 10
7/21/2019 Anestesi End Point Resuscitation
http://slidepdf.com/reader/full/anestesi-end-point-resuscitation 10/24
bah$a dengan resusitasi dimana nilai # nilai O2 ditingkatkan menjadi diatas
normal atau supranormal maka hasil akhir akan membaik. enelitian a$al oleh
Schoemaker menyimpulkanbah$a pasien dengan target nilai supranormal yakni
O2D 9))ml;menit , ?O2D 6:) ml;menit dan C>D+.( F;min;m2 mempunyai
komplikasi dan mortalitas yang lebih rendah dibandingkan dengan pasien yang
mencapai hanya nilai normal saja yakni O2 %+)) # (() ml;menit', ?O2D 62) #
6+) ml;menit dan C> 2. # 7.( F;menit;m2 %+* ! 27*'. Selanjutnya, penelitian
lanjutan dengan mengikuti pola Schumaker gagal mendapatkan hasil serupa
karena kebanyakan resusitasi dengan target supranormal baru dilakukan bila
pasien sudah dalam tahap syok berat atau dengan kegagalan organ. -esimpulan
lanjutan adalah resusitasi dengan cara meningkatkan nilai # nilai O2, ?O2 dan
C> sampai maksimal hanya mempunyai makna klinis bila dikerjakan pada pasien
# pasien dengan syok a$al dan belum mempunyai kerusakan organ dengan suatu
praduga bah$a pasien yang datang dalam keadaan syok terbagi menjadi pasien
dengan cadangan fisiologis yang cukup dan mampu berespon terhadap resusitasi
dan pasien yang cadangan fisiologisnya tidak lagi mampu untuk ditingkatkan baik
dengan obat maupun cairan. enelitian # penelitian a$al ini menggunakan
variabel O2 atau ?O2 membutuhkan berbagai alat # alat pengukur
hemodinamika invasif seperti kateter arteri pulmonalis, echocardiografi atau
"rans&sophageal &chocardiografi yang secara teknis lebih sulit dan mempunyai
interpretasi dilakukan melalui perhitungan komputer sehingga untuk pemakaian di
lapangan tidak praktis.
325Penilaian Ali%an 'a%ah Gl&.al
10
Page 11
7/21/2019 Anestesi End Point Resuscitation
http://slidepdf.com/reader/full/anestesi-end-point-resuscitation 11/24
0liran darah global terutama tergantung pada fungsi jantung namun
alirah darah regional tidak homogen dan tergantung pada tonus sentral dan perifer
yang pada akhirnya menjadi komponen pembentuk resistensi sistemik vaskuler
atau S?R. idapatkan suatu model sederhana tentang tekanan arterial rerata atau
/0 sebagai produk perkalian antara curah jantung dan S?R. Bila aliran
berkurang maka /0 akan dapat dipertahankan dengan menaikan curah jantung
namun bila S?R meningkat maka hubungannya adalah dengan peningkatan tonus
simpatis dan kontraksi sentral pada organ dengan tingkat &R)2 rendah dan
terjadinya vasodilatasi pada organ dengan &R)2 tinggi.
"idak terdapat data yang minimal yang dapat dipakai pada populasi umum
untuk membantu pemilihan tekanan darah yang cukup. 5ilai yang umum
diketahui adalah tekanan sistolik ) mm<g atau /0 lebih dari 9) # 9( mm<g.
Observasi untuk nilai # nilai perfusi lain seperti kenaikkan laktat darah, asidosis
metabolik, saturasi vena sentral diba$ah +)* dan penurunan aliran urin meskipun
telah diberikan terapi resusitasi seperti cairan, inotropik atau sel darah merahdapat
menjadi penilaian lanjutan untuk optimalisasi.
Secara teoritis SvO2 dapat digunakan untuk menilai hubungan antara O2
dan ?O2. /enurut persamaan Gick, konsumsi oksigen jaringan atau ?O2
mengikuti persamaan !
?O2 @ Curah jantung = %CaO21 CvO2'
dimana CvO2 me$akili isi oksigen vena sentral. ada beberapa keadaan ?O2
dapat dikatakan setara dengan !
?O2 @ Curah jantung = %SaO2 # SvO2' = <b = 6.7
11
Page 12
7/21/2019 Anestesi End Point Resuscitation
http://slidepdf.com/reader/full/anestesi-end-point-resuscitation 12/24
0da empat keadaan dimana terjadi penurunan SvO2yakni !
6. <ipoksemia %penurunan saturasi oksigen arteri'2. eningkatan konsumsi oksigen %?O2'
7. enurunan curah jantung %CO'
+. enurunan <aemoglobin
ada keadaan kritis maka dengan &R)2 9)* akan didapatkan SvO2 +)*
dengan saturasi arteri adalah seratus persen. erlu ditekankan bah$a factor yang
paling mempengaruhi )2 adalah curah jantung dimana tidak akan terjadi
perubahan bermakna O2 apabila CO mampu beradaptasi. ada situasi klinis
dikatakan bah$a penurunan saturasi vena sentral sebanyak (* merupakan tanda
kegagalan mekanisme O2 atau peningkatan bermakna dari kebutuhan oksigen
jaringan. -esimpulannya adalah bila terapi a$al seperti cairan atau transfus i atau
inotropik tidak mampu memperbaiki saturasi vena sentral sampai diatas 9(*
maka curah jantung harus diukur untuk memperhitungkan kemungkinan terapi
yang efektif.
G%a+ik 3 H"."ngan Sat"%a(i Vena Sent%al )an In)ek( 4ant"ng
12
Page 13
7/21/2019 Anestesi End Point Resuscitation
http://slidepdf.com/reader/full/anestesi-end-point-resuscitation 13/24
8ambar diatas me$akili hubungan antara saturasi vena sentral dan curah
jantung. idapatkan menurut modifikasi persamaan Gicks bah$a hubungan antara
saturasi vena sentral dan indeks jantung%C>' bersifat kurvelinier. Saat ?O2
konstan, maka perubahan C> akan bernilai tinggi pada perubahan SvO 2 bila C>
a$alnya rendah namun bila C> a$al sudah tinggi maka perubahan lebih lanjut C>
tidak akan mempengaruhi saturasi vena sentral. 0rtinya, pasien yang datang sudah
dalam keadaan maksimalisasi dari potensi kardiovaskular dengan cadangan
fisiologis yang rendah akan secara teori mempunyai kesempatan keberhasilan
resusitasi yang lebih rendah karena pendekatan resusitasi kebanyakan merupakan
optimalisasi dari system kardiovaskular.enelitian juga menunjukan bah$a pasien
dengan C> yang lebih tinggi mempunyai saturasi vena sentral yang lebih tinggi
dan keberhasilan hidup yang lebih baik. ada suatu penelitian, pasien dengan
syok septic yang dibagi ke dalam dua grup yakni grup resusitasi standard dan grup
resusitasi dengan goal directed therapy %&8"' dimana target akhir adalah
saturasi vena sentral D :)* didapatkan angka keberhasilan hidup grup dengan
&8" lebih baik % 7).(* ! +9.(*'.
2.+ Kegagalan Meta.&li(#e Ok(i)ati+ $a)a Sy&k
ada syok juga terjadi kegagalan lain yakni kegagalan metabolisme
dimana defek metabolik utama adalah gangguan metabolisme oksidatif.
-egagalan ini disebabkan terutama oleh penurunan suplai oksigen yang dapat
13
Page 14
7/21/2019 Anestesi End Point Resuscitation
http://slidepdf.com/reader/full/anestesi-end-point-resuscitation 14/24
Page 15
7/21/2019 Anestesi End Point Resuscitation
http://slidepdf.com/reader/full/anestesi-end-point-resuscitation 15/24
/etabolisme oksidatif juga dapat terganggu oleh mekanisme yang tidak
tergantung dari hipoperfusi jaringan. /ediator inflamasi seperti nitrit oksida%5O',
endotoksin, radikal bebas, kalsium dan "5G % "umor 5ecrosis Gactor' dapat
menganggu fungsi mitokondria. enurunan fungsi mitokondria ini pernah
dilaporkan terutama dari pasien # pasien yang menderita septik syok dimana
serum dari pasien # pasien dengan septik syok menghambat respirasi mitokondria
dan mengurangi konsentrasi 0" intraseluler. Suatu penjelasan jalur gangguan
mitokondria ini adalah gangguan pada kompleks rantai elektron serta gangguan
apada en4im poliadenosin ribose sintase sehingga terjadi nikotin adenosin
dinukletida dan 0".
15
Gambar 2 Metabolisme oksidatif seluler
Page 16
7/21/2019 Anestesi End Point Resuscitation
http://slidepdf.com/reader/full/anestesi-end-point-resuscitation 16/24
0kumulasi dari karbondioksida bersifat paralel terhadap perkembangan
oxygen debt pada syok. Secara klinis, peningkatan pada tingkat kenaikan CO2 di
jaringan adalah melebarnya gradien perbedaan CO2 arterial # vena. 8radien
normal adalah ( mm<g dan pada henti jantung dapat mencapai +) mm<g.
enurunan pembersihan karbondioksida yang dihasilkan oleh proses oksidatif
menjadi a$al proses kegagalan dan dilanjutkan dengan pertambahan akumulasi
CO2 yang berasal dari bikarbonat yang merupakan hasil oksidasi anaerob.
eningkatan CO2 di jaringanini dapat mempunyai nilai fisiologis bermakna dan
pada percobaan in vitro terbukti menganggu fungsi miokardium %fink'
52 Ta%get Re("(ita(i K&n,en(i&nal
endekatan syok secara tradisional biasanya dengan mengembalikan
tekanan darah, denyut jantung dan pengeluaran urin pada nilai normal.5amun
pendekatan secara tradisional ini ternyata tidak cukup untuk mencapai hasil akhir
berupa perbaikan mortalitas dan morbiditas. %fink, velmahos' enelitian2+ jam,
2 hari
Shoemaker membuktikan melalui penelitian bah$a pasien yang
diresusitasi dengan target perbaikan tekanan darah, denyut jantung dan urin output
saja ternyata secara statistik mempunyai mortalitas, angka kegagalan organ dan
komplikasi yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan grup yang diresusitasi
dengan target nilai # nilai supranormal O 2, ?O2 dan C>. urham mencoba
membuktikan hal serupa melalui penelitiannya namun karena pasien baru
diresusitasi dengan target O2, ?O2 dan C> setelah terjadinya kegagalan organ,
16
Page 17
7/21/2019 Anestesi End Point Resuscitation
http://slidepdf.com/reader/full/anestesi-end-point-resuscitation 17/24
maka perbaikan hasil pasien sesuai penelitian a$al oleh Shoemaker tidak
didapatkan. enelitian lain oleh ?elmahos mengenai perbedaan resusitasi pada
pasien dengan target normal dan target supranormal membuktikan bah$a pasien
yang diresusitasi mencapai nilai normal % variabel tekanan darah, urin, B&, <b
dan C>' mempunyai hasil serupa dibandingkan grup yang diresusitasi mencapai
nilai supraoptimal %C>D +.( F;min;m2, O2D 9)) ml;min;m2, ?O2D 6:)
ml;min;m2, ;G D 2))'. enelitian oleh ?elmahos ini membuat suatu kesimpulan
bah$a keberhasilan resusitasi juga bergntung pada kemampuan dasar tubuh
pasien untuk mampu mencapai nilai # nilai target karena pasien # pasien yang
tidak berespon terhadap usaha # usaha resusitasi namun terus dicoba
dioptimalisasi mempunyai hasil akhir yang buruk. -arenanya kemampuan klinisi
menilai apakah pasien mempunyai cadangan fisiologis untuk dioptimalisasi
adalah penting %?elmahos'
enelitian 1 penelitian ini membuktikan bah$a ada target resusitasi yang lebih
baik pada fase a$al syok dari sekedar mencapai tekanan darah dan urin pada a$al
syok. enelitian lain bahkan mengungkapkan bah$a pasien pada fase perdarahan
akut yang diresusitasi mencapai /0 +) mm<g mempunyai mortalitas lebih
baik dari pasien yang diresusitasi dengan /0 9) mm<g %&lliot'
62 Ta%get Re("(ita(i Mik%&
621 #i$ed Venous Saturation ata" Sat"%a(i Vena Sent%al 7S,O38
/eskipun telah banyak literatur mengenai SvO2 sebagai nilai monitoring
di >CJ namun hanya sedikit bukti yang menyatakan nilai ini sebagai end point
17
Page 18
7/21/2019 Anestesi End Point Resuscitation
http://slidepdf.com/reader/full/anestesi-end-point-resuscitation 18/24
resuscitation meskipun saturasi vena sentral mengukur secara teoritis ekstraksi
oksigen dan dapat menjadi indikasi keberhasilan penghantaran oksigen untuk
memenuhi o=ygen debtKnamun perbandingannya dengan target lain seperti lakat
dan O2 masih kurang. Banyakpula penelitian yang menggambarkan bah$a
pada pasien # pasien kritis terutama dengan sepsis, pasien #pasien datang dengan
hasil saturasi vena sentral yang tinggi namun dengan klinis yang buruk dan tanda
perfusi mikro lain seperti laktat yang tinggi. <al ini menyebabkan
keterbatasan.penggunaan saturasi vena sentral sebagai target resusitasi terutama
pada kasus sepsis dengan tipe kegagalan seluler.
623 9a%)iac In)ek( ata" In)ek( Ka%)iak 79I8
enelitian yang sama yang memakai SvO2 sebgai target akhir resusitasi
juga melakukan evaluasi C> sebagai target resusitasi. ada penelitian di berbagai
sentra >CJ dengan :92 pasien, strategi untuk menngkatkan C> sampai +.( F;m2
tidak meningkatkan angka keberhasilan hidup dibandingkan pasien dengan nilai
C> normal. Sebagai catatan ternyata hanya +(* pasien yang mampu mencapai
target C> dengan nilai supranormal. 5amun 2 penelitian lain yang dilakukan pada
pasien dengan syok septik dan syok hipovolemik menyatakan bah$a nilai C>
hanya bermakna sebagai end point pada syok hipovolemik.
625Laktat 'a%ah
18
Page 19
7/21/2019 Anestesi End Point Resuscitation
http://slidepdf.com/reader/full/anestesi-end-point-resuscitation 19/24
0denosin "rifosfat %0"' sebagai sumber energi kehidupan secara terus
menerus diproduksi oleh sel melalui proses aerobik. Secara normal, sumber
energi dasar yakni glukosa yang berasal dari glikogen atau dari glukosa darah
akan diubah menjadi glukosa191fosfat . 8lukosa191fosfat kemudian akan diubah
menjadi piruvat. ada keadaan dengan masukkan oksigen yang cukup, piruvat
akan masuk ke dalam siklus aerobik yakni perubahan dari piruvat dehydrogenase
menjadi asetil koen4im 0. 5amun pada siklus anaerobic, maka 0" idapatkan
dengan merubah piruvat menjadi laktat oleh laktat dehydrogenase. enggunaan
yang tidak efisien dari bahan bakar ini menyebabkan kebutuhan metabolik sulit
dipenuhi karena hanya 2 0" yang diproduksi dibandingkan 72 0" yang dapat
diproduksi secara aerob.
Secara fisiologis berbagai teori sebenarnya masih terbentuk dalam
produksi laktat dalam syok namun teori hiperperfusi memang yang paling
mungkin terjadi selain kemungkinan adanya aktivitas berlebihan dari system
adrenergic dengan peningkatan glikolisis aerobic yang menghasilkan laktat.
<ingga saat ini setidaknya ada 22 penelitian dan 2 penelitian goal directed
therapy yang semuanya mendukung laktat sebagai target akhir. Semua penelitian
ini mampu menilai bah$a laktat dapat menentukan prognosis dari pasien dan
tanda keberhasilan resusitasi. Sebagai tambahan bahkan laktat mampu
memberikan korelasi yang baik terhadap hasil akhir bahkan pada pasien # pasien
dengan kegagalan hati yang secara tradisional dicurigai menyebabkanhambatan
pada bersihan laktat. Satu kali pemeriksaan laktat yang abnormal ataupun
kegagalan bersihan laktat %lactate clearance' berhubungan dengan morbiditas dan
19
Page 20
7/21/2019 Anestesi End Point Resuscitation
http://slidepdf.com/reader/full/anestesi-end-point-resuscitation 20/24
mortalitas.enelitian membuktikan bah$a pasien dengan bershan laktat 6)*
dalam 9 jam mempunyai mortalitas morbiditas yang lebih buruk dibandingkan
pasien dengan laktat clearance D 6) *.
626'e+i(it .a(a ata" *a(e E:ce(( 7*E8
efisit basa merupakan suatu alat klinis yang berguna dalam menentukan
kedalaman syok. B& merupakan alat ukur tidak langsung terhadap asidosis laktik.
ada pasien muda dengan syok akibat perdarahan, B& dapat berhubungan
langsung dengan laktat namun pada pasien # pasien tua, B& sulit dikorelasikan
langsung dengan laktat karena asidosis msih mungin terjadi akibat hal lain seperti
renal tubular acidosis dan diabetic ketoacidosis dan pada gangguan asam basa
yang terlalu kompleks, B& sulit dijadikan patokan perfusi.
62; Penan)a Si%k"la(i lain
enanda sirkulasi lain juga dikenal seperti ph /ukosa gaster , tissue
o=ygen concentration, venous hypercarbia namun kesemuanya memerlukan
pemasangan alat khusus yang sulit diaplikasikan secara praktis
;2 P9O3 Ga$ Se.agai Pe#.an)ing Ke.e%ha(ilan Re("(ita(i
ada banyak penelitian ditemukan bah$a pada pasien # pasien dengan
severe sepsis atau syok septik ternyata nilai saturasi vena sentral sudah lebih dari
:)* namunsecara klinis buruk sehingga banyak yang meragukan validitas SvO2
sebagai target akhir resusitasi. -arenanya banyak yang menyimpulkan bah$a
nilai SvO2 normal tidak menjamin perfusi oksigen dan parameter sirkulasi lain
mungkin dibutuhkan untuk menegakan keberhasilan resusitasi. Salah satu metode
20
Page 21
7/21/2019 Anestesi End Point Resuscitation
http://slidepdf.com/reader/full/anestesi-end-point-resuscitation 21/24
yang diusulkan adalah untuk mengukur pC#$ gapdimana pada kondisi fisiologis
tidak melebihi ). ka %9 mm<g' dan menggambarkan kelancaran jaringan
perdarahan atau cardiac output )C#*. ada tingkat makrosirkulasi, hubungan
antara cO2 gap dengan cardiac indeks )C&* telah digambarkan %van beest, vatter'
ada saat saturasi vena sentral digunakan sebagai parameter akhir
resusitasi didapatkan bah$a nilai yang tinggi atau normal tidak dapat
membedakan antara nilai O2 tinggi atau oksigen yang dikirimkan tidak dapat
dipakai jaringan. Beberapa penelitian bahkan menghubungkan antara nilai saturasi
vena sentral yang tinggi dengan nilai laktat yang tinggi dan tingkat keberhasilan
hidup yang rendah. Sehingga nilai saturasi vena sentral yang tinggi hanya
menggambarkan nilai O2 yang tinggi namun tidak dapat menjelaskan gangguan
utilisasi oksigen pada kasus # kasus dengan gangguan seluler seperti sepsis
?allee dan ka$an # ka$an memperlihatkan dalam penelitian bah$a secara
prospektif (9 pasien dengan septik syok yang diresusitasi sampai ScvO2 lebih
dari :)* namun mempunyai perfusi jaringan yang buruk % ditandai dengan laktat
D2 mmol' ternyata mempunyai CO2 gap D 9 mm<g. enelitian ini juga
membuktikan bah$a pasien # pasien dengan tingkat CO2 gap tinggi mempunyai
bersihan laktat yang rendah sementara dengan Co2 gap yang rendah mempunyai
bersihan laktat yang tinggi.?alle mengatakan bah$a pada situasi akut, saturasi
vena sentral mempunyai makna bagi gambaran keseimbangan antara pengiriman
oksigen dan kebutuhannya namun pada situasi >CJ didapatkan banyak pasien
mempunyai mi=ed vein diatas :)* meskipun ada tanda # tanda oksigenasi
jaringan yang tidak adekuat. -etidakcukupan ekstraksi oksigen ini mungkin
21
Page 22
7/21/2019 Anestesi End Point Resuscitation
http://slidepdf.com/reader/full/anestesi-end-point-resuscitation 22/24
menggambarkan gangguan mikrosirkulasi atau suatu gangguan respirasi di
mitokondria yang menhasilkan peningkatan saturasi vena sentral. enelitian
?alle, mengatakan bah$a pada pasien # pasien yang dilakukan resusitasi dengan
Sc?o2D :)* ternyata tetap memonyau nilai CO2 gap dan cardiac indeks yang
bermakna. <asil ini menyatakan bah$a setelah resusitasi a$al dengan tercapainya
normalisasi O2;?O2 yakni dengan tercapainya saturasi vena sentral D:) persen,
namun pada +* pasien, CO2 gap D 9 mm<g dan pada pasien # pasien ini nilai
laktat yang lebih tinggi pula. %valle'enilaian ?allet juga menunjukan bah$a
tidak ada hubungan antara saturasi vena sentral dan C> pada nilai SvO 2 yang
tinggi.
Secara konseptual, dapat dikatakan bah$a gangguan suplai O2 dapat
diatasi dengan adaptasi kemampuan ekstraksi oksigen jaringan meskipun
jaringan tidak mempunyai perfusi yang cukup untuk membersihkan CO2 akibat
metabolisme. -arena CO2 adalah hasil akhir dari metabolisme aerobik maka
konsentrasinya pada pembuluh darah vena akan me$akili aliran darah jaringan
global % global tissue blood flo$ ' dibandingkan kebutuhan metabolik. -arena
CO22) kali lebih mudah berdifusi dari )2 maka kemungkinan CO2 untuk bisa
keluar dari jaringan yang iskemik menuju sistem vena lebih mudah sehingga CO2
merupakan penanda yang baik untuk hipoperfusi. -arenanya pada situasi # situasi
dimana ada hambatan terhadap pergerakan oksigen seperti kapiler yang
menyempit dan memberikan masking effect3 dari kegagalan ekstraksi oksigen
%O2&R', maka CO2 gap dapat memberikan gambaran sebenarnya dari perfusi
22
Page 23
7/21/2019 Anestesi End Point Resuscitation
http://slidepdf.com/reader/full/anestesi-end-point-resuscitation 23/24
terutama pada keadaan dimana parameter oksigenasi adekuat namun klinis
memburuk.
CO2 gap yang melebar dapat dijelaskan dengan beberapa mekanisme
yakni !
6. eningkatan nilai CO2 vena sebagai akibat sekunder dari
lambatnya perjalanan darah %lo$ blood flo$' sehingga
menimbulkan stagnasi CO2
2. eningkatan pada kosntanta respirasi dimana ada tambahan
produksi CO2 relatif terhadap penyerapan oksigen, sekunder akibat
buffering hydrogen ion oleh bikarbonat
enelitian membuktikan dalam sebuah penelitian bah$a CO2 gap
meningkat pada iskemik hipoksia namun tidak meningkat pada hipoksik hipoksia
membuktikan CO2 8ap sebagai gambaran kecukupan aliran darah perifer dan
bukan penanda hipoksia %?alle, 5evierre, Famia'
Ti$e Sy&k Laktat <3ER Sc,O3 9,a9O3 ga$
Ka%)i&genik "inggi "inggi rendah tinggiAne#ic "inggi "inggi rendah rendah
)i(t%i."ti+ "inggi rendah tinggi tinggi
(it&$atik "inggi Rendah tinggi rendah
Ta.el3 h"."ngan anta%a (at"%a(i ,ena (ent%al/ laktat/ P93 ga$ )an
ekt%a(ki &k(igen (e.agai alat $en)"k"ng )iagn&(tic
23
Page 24
7/21/2019 Anestesi End Point Resuscitation
http://slidepdf.com/reader/full/anestesi-end-point-resuscitation 24/24
enentuan besarnya CO2 gap dalam resusitasi dari pasien kritis berguna
apabila ingin menilai keberhasilan resusitasi dan kapan menghentikan resusitasi.
Semua bentuk stress sirkulasi akan menghasilkan hiperlaktatemia namun
hiperlaktatemia ini bukan merupakan fak tor yang menentukan penyebab dari stress
tersebut. engan target CO2 kurang dari 9 dapat berguna dalam melakukan
evaluasi terhadao kecukupan aliran darah global dengan kebutuhan metabolik
global. ada hal ini dapat membantu untuk melakukan titrasi O2 terhadap ?CO2
atau memilih antara koreksi hemoglobin atau terapi cairan.
=2 Ke(i#$"lan
asien dalam keadaan syok, bila mereka selamat dari serangan a$al,
masih mempunyai resiko kematian secara subakut akibat terus terjadinya
hipoperfusi global dan berbagai gangguan organ . Resusitasi adalah usaha # usaha
untuk menyeimbangkan antara penghantaran oksigen dengan kebutuhan jaringan
dan dibutuhkan beberapa target resusitasi yang dihubungan dengan patofisiologi
penyakit dasar yang ada pada pasien. ada prinsipnya pasien # pasien yang dapat
bertahan hidup adalah pasien dengan cadangan fisiologis yang tinggi dan masih
dapat dioptimalkan dengan terapi.