Top Banner

of 37

Anatomi Fisiologi Jantung

Jan 09, 2016

Download

Documents

Arie Buana

anatomi fisiologi jantung
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang1,2 Jantung mengalirkan darah yang terdeoksigenasi ke pulmonal untuk di buang waktu pernapasan. Jantung terletak di antara kedua paru-paru di bagian tengah rongga toraks. Jatung memngalirkan darah melalui pembuluh darah vena dan arteri. Dimna jantung itu sendiri di lindungi oleh suatu lapisan yang di sebut perikardium. Kerjanya di pengarui oleh saraf otonom dan terdapat reseptor baroreseptor dan kemoreseptor untuk mengontrol perubahan perubahan yang terjadi pada jantung.Jantung terdiri dari dua sinsisium yang terpisah, sinsisium atrium dan sinsisium ventrikel. Sinsisium ini satu sama lain di pisahkan oleh jaringan fibrosa di sekitar cincin-cincin katup, tetapi potensial aksi dapat di hantarkan dari sinsisium aterium ke sinsisium vebtrikel melalui sistem penghantaran khusus, berkas A-V.

BAB IIPEMBAHASANA. SkenarioJANTUNGKU SELALU BERDETAKSanti salah seorang mahasiswa kedokteran swasta sudah mengenal anatomi jantung. Waktu praktikum janung santi mencoba sendiri meraskan jantung dimna jantungnya berdetak dan tiada hentinya. Fungsi jantung sudah di kettahui santi sejak SMA yaitu untuk memompa darah keseluruh tubuh. Menurut santi tentu ada darah yang keluar masuk jantung secara teratur dan jumblahnya tentu tetap pula. Tetapi jantung itu punya bilik dan serambi bagaimana cara kerja jantung itu?. Santi menanyakan kepada kakak kelas di tempat kosnya tentang pengaturan kerjasama komponen jantung untuk memompakan darah, katanya kontraksi jantung di atur melalui SA note dan selanjutnya di teruskan sebagai aksi potensial mulai dari atrium sampai ke ventrikel. Proses ini tergantung pada ion pada membran sel otot serta energi yang tersedia. Kalau ingin melihat hantaran impuls jantung, dapat dilihat dengan EKG.

B. Terminologi 2,41. EKG Adalah rekaman dari sebagian aktivitas listrik yang di induksi di cairan tubuh oleh impuls jantung yang mencapai permukaan tubuh, bukan rekaman langsung aktivas listrik jantung yang sebenarnya.2. Ion Suatu atom atau molekul yang telah memperoleh atau kehilangan satu elektron atau lebih dan mendapatkan muatan positif (kation) atau muatan negatif (anion).

3. Nodus SASuatu daerah kecil khusus di dinding atrium kanan dekat pintu masuk vena kava superior.C. Permasalahan 1. Anatomi jantung?2. Komponen jantung?3. Vaskularisasi Dan Inervasi jantung?4. Aktivitas Listrik Di Jantung?5. Siklus jantung ?6. Curah jantung?7. EKG normal?8. Hubungan antara hantaran listrik, tekanan dan volume pada saat sistol dan diastol?D. Pembahasan 1. Anatomi jantung2,3a. Anatomi jantung

1) Ruang-ruang jantung :Terdiri dari rongga utama dan aurikula di luar, bagian dalamnya membentuk suatu rigi atau krista terminalis. Bagian utama atrium yang trletak posterior terhadap rigi terdapat dinding halus yang secara embriologis berasal dari sinus venosus. Bagian atriium yang terletak di depan rigi mengalami trabekulasi akibat berkas serabut otot yan gberjalan dari krista terminalis. a) Atrium dextraMerupakan ruangan jantung yang menerima darah kotor dari vena cava inferior dan vena cava superior. Vena cava superior mengirim pasokan darah terdeoksigenisasi dari bagian tubuh atas, sedangkan vena cava inferior dari bagian tubuh bawah.b) Atrium sinistraTerdiri dari rongga utama dan aurikula, terletak di belakang atrium kanan membentuk sebagian besar basis, di belakang atrium sinistra terdapat sinus obliqque perikardium serosum dan perikardium fibrosum. Bagian dalam atrium sinistra halus dan bagian aurikula mempunyai rigi otot seperti aurikula dextra. c) Ventrikel dextraBerhubungan dengan atrium kanan melalui osteom artiventrikuler dextrum dan dengan traktus pumonalis memalui osteom pulmonalis. Dinding ventrikel kanan jauh lebih tebal dari atrium kanan.d) Ventrikel sinistraVentrikel kiri berhubungan dengan atrium sinistra melalui osteom atriventrikuler sinistra dan dengan aorta melalui osteom aorta. Dinding ventrikel sinistra 3 kali lebih tebal dari ventrikel kanan. Keempat katup jantung berfungsi untuk mempertahankan aliran darah searah melalui bilik-bilik jantung. Ada dua jenis katup: katup atrioventrikularis (AV), yang memisahkan atrium dengan ventrikel dan katup semilunaris, yang memisahkan arteria pulmonalis dan aorta dari ventrikel yang bersangkutan. Katup-katup inimembuka dan menutup secara pasif menanggapi perubahantekanan dan volume dalam bilik dan pembuluh darah jantung.Daun-daun katup atriventrikularis halus tetapi tahan lama. Katup trikuspidalis yang terletak antara atriumdan ventrikel kanan mempunyai tiga buah daun katup.katup mitralis yang memisahkan atrium dan ventrikel kiri merupakan katup bikuspidalis dengan dua buah daun katup. Kedua katup semilunaris sama bentuknya. Katup initerdiri dari tiga daun katup simetris menyerupai corong yang tertambat kuat pada anulus fibrosus. Katup aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta, sedangkan katup pulmonalis terletak antara ventrikel kanan dan arteriapulmonalis.2) Jantung terdiri dari 3 lapisan, yaitu :a) PerikardiumLapisan yang merupakan kantong pembungkus jantung, terletak di dalam media stinum minus, terletak di belakang korpus sterni dan rawan iga II-VI. Perikardium dibagi menjadi 2, yaitu:(1) Perikardium fibrosum (viseral)Bagian kantong yang membatasi pergerakan jantung terikat di bawah sentrum tendinium diafragma, bersatu dengan pembuluh darah besar, melekat pada sternum melalui ligamentum sternoperikardial.(2) Perikardium serosum (perietal)Dibagi menjadi 2 bagian, yaitu perikardium perietalis yang membatasi perikardium fibrosum, sering disebut epikardium, dan perikardium viseral (kapitas perikardialis) yang mengandung sedikit cairan yang berfungsi melumas untuk mempermudah pergerakan jantung.Di antara dua lapisan jantung ini terdapat lendir sebagai pelicin untuk menjaga agar pergeseran antara perikardium tersebut tidak menimbulkan gangguan terhadap jantung. Pada permukaan posterior jantung terdapat perikardium serosum sekitar vena-vena besar membentuk sinus obligus dan sinus transversus.b) MyokardiumLapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri koronaria. Arteri koronaria kiri bercabang menjadi arteri descenden arterior dan arteri sirkumpleks. Arteri koronaria kanan memberikan darah untuk sinoatrial node, ventrikel kanan, permukaan diafragma ventrikel kanan. Vena koronaria mengembalikan darah ke sinus kemudian bersirkulasi langsung ke dalam paru. Susunan mikardium:(1) Susunan otot atriumSangat tipis dan kurang teratur, serabut-serabutnya disusun dalam dua lapisan. Lapisan luar mencakup kedua atria.serabut luar ini paling nyata di bagian depan atria. Beberapa serabut masuk ke dalam septum atrioventrikular. Lapisan dalam terdiri dari serabut-serabut berbentuk lingkaran.(2) Susunan otot ventrikulerMembentuk bilik jantung dimulai dari cincin atrioventrikular sampai ke apex jantung.(3) Susunan otot atrioventrikularMerupakan dinding pemisah antara serambi dan bilik (atrium dan ventrikel).c) Endokardium (permukaan dalam jantung)Dinding dalam atrium diliputi oleh membran yang mengilap, terdiri dari jaringan endotel atau selaput lendir endokardium, kecuali aurikula dan bagian depan sinus vena kava. Di sini terdapat bundelan otot paralel berjalan ke depan krista. Ke arah aurikula dari ujung bawah krista terminalis terdapat sebuah lipatan endokardium yang menonjol dikenal sebagai valvula vena cava inferior, berjalan di depan muara vena inferior menuju ke tepi disebut fossa ovalis. Antara atrium kanan dan ventrikel kanan terdapat hubungan melalui orivisium artikular.Setiap denyut jantung mempunyai dua fase (tahap), systole ketika jantung memompa atau berkontraksi dan diastole ketika bilik-bilik jantung diisi dengan darah pada saat otot jantung berelaksasi. Adapun proses sirkulasi darah pada jantung yaitu: a. Darah memasuki atrium kanan dari tubuh melalui vena cava superior dan vena cava inferior yang banyak mengandung CO2.b. Atrium kanan berkontraksi sehingga darah masuk ke dalam ventrikel kanan melalui katup trikuspid.c. Denyut jantung systolic mengirim darah melalui klep pulmonary, yang memisahkan ventrikel kanan dan arteri pulmonary, ke paru-paru.d. Didalam paru, oksigen diantar ke sel-sel darah merah dan karbon dioksida, produk limbah dari metabolisme, dikeluarkan.e. Darah yang mengandung oksigen kembali ke atrium kiri.f. Atrium kiri berelaksasi sehingga darah mengalir melalui klep mitral ke dalam ventrikel kiri.g. Denyut jantung sistolik menyebabkan ventrikel kiri jantung berkontraksi dan mengirim darah melalui klep aorta yang memisahkan ventrikel kiri dan aorta.h. Darah keluar melalui aorta ke seluruh tubuh mengantar oksigen ke jaringan-jaringan tubuh.2. Komponen jantung1,2a. SA Node ( Sino-Atrial Node )Simpuls sino-atrial (S-A) merupakan kepingan berbentuk sabit yang mengalami spesialisasi dengan lebar kira-kira 3mm-1cm ; simpul Ini terletak pada dinding posterior atrium masing-masing berdiameter 3-5mikro, berbeda dengan serabut atrium sekitarnya yang berdiameter 15-20mikro. Tetapi serabut S-A berhubungan langsung dengan atrium sehingga setiap potensial aksi yang mulai pada simpul S-A segera menyebar ke atrium. Serabut sino-atrial sedikit berbeda dari sebagian terbesar serabut otot jantung lainnya, yaitu hnya mempunyai potensial membrane istiraha dari -55 milivolt sampai -60 milivolt,dibandingkan dengan -85 sampai -95milivolt pada sebagian terbesar serabut lainnya. Potensial istirahat yang rendah ini disebabkan oleh sifat membrane yang mudah ditembus ion natrium. Kebocoran natrium ini menyebabkan eksitasi-sendiri dari serabut S-A.b. AV Node (Atrio-Ventricular Node)Ujung serabut simpul S-A bersatu serabut otot atrium yang ada disekitarnya, dan pontensial yang berasal dari simpul S-A berjalan ke luar, masuk tersebut. Dengan jalan ini, pontensial aksi menyebar ke seluruh masa otot dan akhirnya juga ke simpul A-V. Kecepatan penghataran dalam otot atrium sekitar 0,3 meter per detik. Tetapi, penghatar dalam otot atrium, sebagian diantaranya sedikit lebih cepat dalam beberapa berkas kecil serabut otot atrium sebagian diantarnnya berjalan langsung dari simpul S-A ke simpul A-V dan menghantarkan implus jantung dengan kecepatan sekitar 0,45 sampai 0,6 meter perdetik.Llintasan ini, yang dinamakan lintasan inernodal. Sel-sel dalam AV Node dapat juga mengeluarkan impuls dengan frekuensi lebih rendah dan pada SA Node yaitu : 40 60 kali permenit. Oleh karena AV Node mengeluarkan impuls lebih rendah, maka dikuasai oleh SA Node yang mempunyai impuls lebih tinggi. Bila SA Node rusak, maka impuls akan dikeluarkan oleh AV Node.c. Berkas HisTerletak di septum interventrikular dan bercabang 2, yaitu :1) Cabang berkas kiri ( Left Bundle Branch)2) Cabang berkas kanan ( Right Bundle Branch ). Setelah melewati kedua cabang ini, impuls akan diteruskan lagi ke cabang-cabang yang lebih kecil yaitu serabut purkinye.3) Serabut PurkinyeSerabut purkinye ini akan mengadakan kontak dengan sel-sel ventrikel. Dari sel-sel ventrikel impuls dialirkan ke sel-sel yang terdekat sehingga seluruh sel akan dirangsang. Di ventrikel juga tersebar sel-sel pace maker (impuls) yang secara otomatis mengeluarkan impuls dengan frekuensi3. Vaskularisasi Dan Inervasi jantung5,6a. Vena CavaVena ini menuangkan darahnya ke dalam atrium kanan. Vena kava bercabang-cabang menjadi pembuluh yang lebih kecil, yaitu vena. Vena bercabang-cabang lagi menjadi kapiler vena yang disebut venula. Venula berada didalam sel-sel tubuh dan berhubungan dengan kapiler ateri. Ada 2 macam vena kava, yaitu vena kava superior dan vena kava inferior.

1) Vena Cava Superior Vena kava superior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama yang membawa darah de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kepala dan tubuh bagian atas umpan ke v. kava superior, yang bermuara di atrium kanan jantung.2) Vena Cava InferiorLubang vena cava superior dijaga oleh katup semilunar Eustakhius.Vena kava inferior adalah salah satu dari dua pembuluh darah utama yang membawa darah de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari kaki dan umpan dada rendah ke v. kava inferior, yang bermuara di atrium kanan jantung.b. Arteri PulmonalisArteri pulmonalis adalah pembuluh darah transportasi de-oksigen dari ventrikel kanan ke paru-paru. Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa semua arteri membawa darah yang kaya oksigen. Hal ini lebih tepat untuk mengklasifikasikan sebagai pembuluh arteri yang membawa darah dari jantung. Pembuluh nadi paru-paru adalah pembuluh yang dilewati darah dari bilik kanan menuju paru-paru (pulmo). Pembuluh ini banyak mengandung karbon dioksida yang akan dilepaskan ke paru-paru. Didalam paru-paru, yaitu di alveolus, darah melepas karbon dioksida dan mengikat oksigen. Dari kapiler di paru-paru, darah akan menuju ke venula, kemudian ke vena pulmonalis dan kembali ke jantung.c. Empat Vena PulmonalisVena paru adalah pembuluh darah mengangkut darah yang kaya oksigen dari paru ke atrium kiri. Kesalahpahaman yang umum adalah bahwa semua urat membawa darah de-oksigen. Hal ini lebih tepat untuk mengklasifikasikan sebagai pembuluh vena yang membawa darah ke jantung.d. AortaAorta adalah pembuluh darah tunggal terbesar di tubuh. Ini adalah kira-kira diameter ibu jari Anda. kapal ini membawa darah yang kaya oksigen dari ventrikel kiri ke berbagai bagian tubuh. Aorta adalah pembuluh yang dilewati darah dari bilik kiri jantung menuju keseluruh tubuh.Aorta bercabang-cabang lagi, makin lama makin kecil, dan disebut pembuluh nadi (Arteri). Arteri bercabang lagi makin kecil, disebut Arteriola. Arteriola bercabang halus diseluruh tubuh dan disebut kapiler.Kapiler sangat halus dan tersusun oleh satu lapis jaringan endotelium. Kapiler dapat masuk sampai ke sel-sel tubuh. Disinilah terjadi pertukaran gas,air, dan garam minereal ataupun larutan bahan organik dari kapiler darah dengan sel-sel tubuh. Kapiler-kapiler akan saling bertautan dan berhubungan dengan kapiler vena yang dinamakan venula. Darah yang telah beredar dari seluruh tubuh melewati venula dan menuju vena yang lebih besar, kemudian akhirnya menuju vena kava (pembuluh balik tubuh) dan kembali ke jantung.e. Arteri CoronariaKarena Jantung adalah terutama terdiri dari jaringan otot jantung yang terus menerus kontrak dan rileks, ia harus memiliki pasokan oksigen yang konstan dan nutrisi. Arteri koroner adalah jaringan pembuluh darah yang membawa darah kaya oksigen dan nutrisi ke jaringan otot jantung.Arteri ini keluar dari katup aorta tepat di atas katup aorta dan berjalan ke bawah masing-masing pada permukaan sisi kanan dan kiri jantung, memberikan cabang ke otot untuk myocardium. Arteri ini menyuplai masing-masing sisi jantung, tetapi memiliki variasi individual dan pada beberapa orang arteri coronaria dextra menyuplai sebagian ventrikel kiri. Arteri ini memiliki relative sedikit anastomosis antara arteria dextra dan sinistra.Setiap kali jantung memompa darah dia akan mengalirkan darahnya melalui arteri untuk disebarkan keseluruh tubuh. Arteri ini akan bercabang menjadi arteri besar, sedang dan pembuluh arteri kecil yang disebut arteriol. Kemudian arteriol bercabang lagi membentuk jaringan pembuluh mikroskopik yang disebut kapiler. Dan kemudian terkumpul di dalam pembuluh-pembuluh kecil yang disebut venula. Venula-venula ini selanjutnya akan bersatu membentuk vena, setelah itu gabungan dari vena-vena ini akan membawa darah kembali ke jantung.Arteri merupakan pembuluh darah berdinding tebal dan membawa darah yang teroksigenasi. Kecuali truncus pulmoner yang bercabang menjadi dua arteri pulmoner yang membawa darah yang ter-deoksigenasi dari ventrikel kanan ke paru-paru. semua arteri punya tiga lapisan.Arteriol memiliki tiga struktur yang sama seperti arteri, tetapi tunika intima dan medyana nya lebih tipis, sedangkan tunika adventisianya relative lebih tebal disbanding tunika adventisia arteri. Pada arteriol juga terdapat lebih banyak serbut otot dan lebih sedikit serabut elastin.

Gambar :. Perbedaan arteri dan Vena4. Aktivitas Listrik Di Jantung1,2Kontraksi sel orot jantung untuk menyemprorkan darah dipicu oleh potensial aksi yang menyapu ke seluruh membran sel otot. Jantung berkontraksi, atau berdenyut, secara ritmis akibat potensial aksi yang dihasilkannya sendiri, suatu sifat yang dinamai otoritmisitas (oto artinya "sendiri"). Terdapat dua jenis khusus sel otot janrung:a. Sel kontraktil, yang membentuk 99% dari sel-sel otot jantung, melakukan kerja mekanis memompa darah. Sel-sel ini daiam keadaan normal tidak membentuk sendiri potensial aksinya.b. Sebaliknya, sel-sel jantung sisanya yang sedikit tetapi sangar penting, sel otoritmik, tidak berkontraksi tetapi khusus memulai dan menghantarkan potensial aksi yang menyebabkan kontraksi sel-sel jantung kontraktiBerbeda dari sel saraf dan sel otot rangka, yang membrannya berada pada potensial istirahat yang konstan kecuali jika sel dirangsang, sel otoritmik jantung tidak memiliki potensial istirahat. Sel-sel ini malah memperlihatkan aktivitas pemacu; yaitu, potensial membrannya secara perlahan terdepolarisasi, atau bergeser, antara potensial-potensial aksi sampai ambang tercapai, saar membran mengalami potensial aksi. Pergeseran Iambat potensial membran sel otoritmik ke ambang disebut potensial pemacu. Melalui siklus berulang tersebut, sel-sel otoritmik tersebut memicu potensial aksi, yang kemudian menyebar ke seluruh jantung untuk memicu deny'ut berirama ranpa rangsangan saraf apapun. Gambar: aktifitas pemacu sel otoritmik

a. Potensial Pemacu Dan Potensial Aksi Potensial pemacu disebabkan oleh adanya interaksi kompleks beberapa mekanisme ionik yang berbeda. Perubahan rerpenting dalam perpindahan ion yang menimbulkan potensial pemacu adalah :1) penurunan arus K+ keluar disertai oleh arus Na+ masuk yang konstan 2) peningkatan arus Ca2+ masuk.Fase awal depolarisasi lambat ke ambang disebabkan oleh penurunan siklis fluks pasif K- keluar disertai kebocoran Nake dalam yang berlangsung lambat dan konstan. Di sel otoritmik jantung, permeabilitas K. tidak tetap di antara potensial aksi seperti di sel saraf dan sel otot rangka. Permeabilitas membran terhadap K+ menurun di antara dua potensial aksi karena saluran K+ secara perlahan menutup pada potensial negatif, Penutupan lambat ini secara bertahap mengurangi aliran keluar ion positif kalium mengikuti penurunan gradien konsentrasinya. Juga, tidak seperti sel saraf dan sel otot rangka, sel otoritmik jantung tidak memiliki saluran Na- berpintu voltase. Sel-sel ini memiliki saluran yang selalu terbuka dan sehingga permeabel terhadap Na. pada potensial negatif. Akibatnya, terjadi influks pasif Na. dalam jumlah kecil dan konstan pada saat yang sama ketika kecepatan efluks K- secara perlahan berkurang. Karena itu, bagian dalam secara gradual menjadi kurang negatif; yaitu, membran secara bertahap mengalami depolarisasi dan bergeser menuju ambang.Pada paruh kedua potensial pemacu, suatu saluran Ca2+ transien (saluran Ca2+. tipe T), salah satu dari dua jenis saluran Ca2+ berpintu voltase, membuka. Sewaktu depolarisasi lambat berlanjut, saluran ini terbuka sebelum membran mencapai ambang. Influks singkat Ca+ yang terjadi semakin mendepolarisasi membran, membawanya ke ambang. Jika ambang telah tercapai, terbentuk fase naik potensial aksi sebagai respons terhadap pengaktifan saluran Ca2+ berpintu voltase yang berlangsung lebih lama (saluran Ca2+. tipe L) dan diikuti oleh influks Ca2+. dalam jumlah besar. Fase naik yang diinduksi Ca2+. pada sel pemacu jantung ini berbeda dari yang terjadi di sel saraf dan sel otot rangka, yaitu influks Na+ dan bukan influks Ca2+. yangmengubah potensial ke arah positif.Fase turun disebabkan, seperti biasanya, oleh efluks K+. yang terjadi ketika permeabilitas K+. meningkat akibat pengaktifan saluran K+. berpintu voltase. Setelah potensial aksi selesai, terjadi depolarisasi lambat berikutnya menuju ambang akibat penutupan saluran K+ secara perlahan. Sel-sel jantung non-kontraktil yang mampu melakukan otoritmisitas terletak di tempat-tempat berikur :1) Nodus sinuatrialis (nodus SA), suatu daerah kecil khusus di dinding atrium kanan dekat pintu masuk vena kava superior.2) Nodus atrioventrikularis (nodus AV), suatu berkas kecil sel-sel otot jantung khusus yang terletak di dasar atrium kanan dekat septum, tepat di atas pertemuan atrium dan ventrikel.3) Berkas His (berkas atrioventrikular), suatu.iaras sel-sel khusus yang berasal dari nodus AV dan masuk ke septum antarventrikel. Di sini berkas tersebut terbagi menjadi cabang berkas kanan dan kiri yang rurun menpsuri septum, melengkung mengeiilingi ujung rongga ventrikel, dan berjalan balik ke arah atrium di sepanjang dinding luar.4) Serat Purkinje, serar-serar halus terminal yang men, julur dari berkas His dan menyebar ke seluruh miokardium ventrikel seperti ranring kecil dari suatu cabang pohon.

Gambar: Sistem hantaran khusus di jantung

b. Aktivitas Pemacu NormalKarena berbagai sel otoritmik memiliki laju depolarisasi lambat ke ambang yang berbeda,beda, maka frekuensi normal pembentukan potensial aksinya juga berbeda-beda . Sel-sel jantung dengan kecepatan inisiasi potensial aksi tertinggi terletak di nodus SA. Sekali suatu potensial aksi terbentuk di salah saru sel otot jantung maka potensial tersebut akan disebarkan ke seluruh miokardium melalui taut celah dan sistem hantaran khusus. Karena itu, nodus SA, yang dalam keadaan normal memiliki laju otoritmisitas tertinggi, yaitts, 70 sampai 80 potensial aksi per menit, mengendalikan bagian jantung lainnya pada tingkat kecepatan ini dan karenanya dikenal sebagai pemacu jantung. Yaitu, seluruh jantung tereksitasi, memicu sel-sel kontraktil berkontraksi dan jantung berdenyut dengan kecepatan atau frekuensi yang telah ditetapkan oleh otoritmisitas nodus SA, normalnya 70 sampai 80 denyut per menit. Jaringan otoritmik lain tidak dapat menghasilkan irama alaminya yang lebih lambat, karena jaringan-jaringan ini telah diaktifkan oleh potensial aksi yang berasal dari nodus SA sebelum dapat mencapai ambang dengan irama a-laminya yang lebih lambat tersebut.

c. EksitasiatriumPotensial aksi yang berasal dari nodus SA mula-mula menyebar ke kedua arrium, rerurama dari sel ke sel melalui taut celah. Selain itu, beberapa jalur penghantar khusus yang batasnya kurang jelas mempercepar hantaran impuls ke seluruh atrium.1) Jalur antaratrium terbentang dari nodus SA di dalam atrium kanan ke atriurn kiri. Karena jalur ini dengan cepat menghantarkan potensial aksi dari nodus SA ke ujung jalur di atrium kiri maka gelombang eksitasi dapat menyebar melintasi taut celah di seluruh atrium kiri pada saar yang sama dengan eksitasi menyebar ke seluruh atrium kanan. Hal ini memastikan bahwa kedua atrium terdepolarisasi untuk berkontraksi secara bersamaan.2) Jalur antarnodus rerbentang dari nodus SA ke nodus AV Nodus AV adalah satu-sarunya titik kontak listrik antara atrium dan ventrikel; dengan kata lain, karena atrium dan ventrikel secara struktural dihubungkan oleh jaringan fibrosa yang tidak menghantarkan arus listrik maka satu-satunya cara bagi potensial aksi di atrium untuk dapat menyebar ke ventrikel adalah dengan melalui nodus AV Jalur penghantar antarnodus mengarahkan penyebaran potensial aksi yang berasal dari nodus SA ke nodus AV untuk menjamin kontraksi sekuensial ventrikel setelah kontraksi atrium. Dengan dipercepat oleh jalur ini, potensial aksi tiba di nodus AV dalam 30mdet setelah nodus SA melepaskan muatannya.d. Hantaran Antara Atrium Dan Ventrikelketika nodus SA mengirimkan sinyal listrik, sinyal listrik ini akan segera mempengaruhi atrium dan menyebabkan atrium berkontraksi. Sinyal listrik tersebut kemudian akan menuju keseperangkat sel yang disebut nodus AV, dari nodus AV ini nanti impuls listrik kemudian akan menyebar keberkas HIS yang akan bercabang kebagian kanan dan kiri jantung, setelah itu impuls listrik akan menjalar keseluruh ventrikel melalui serabut purkinje, semuanya ini akan bersama-sama menyebabkan atrium berkontraksi dan kemudian ventrikel berkontrasi setelahnya. Kontraksi atrium yang dimulai lebih dulu di bandingkan ventrikel ini sangat penting. Hal ini akan menyebab kan darah yang di pompa di atrium terus mengalir melalui jalurnya keventrikel dan bersama-sama dengan mekanisme penutupan katup jantung, mencegah darah dari ventrikel kembali ke atrium.e. Eksitasi VentrikelSetelah tertunda di nodus AV, impuls lalu mengalir cepat menuruni septum melalui cabang kanan dan kiri berkas His dan menyebar ke seiuruh miokardium ventrikel melalui serat Purkinje. Anyaman serat pada sistem penghantar ventrikel ini dikhususkan untuk menyalurkan potensial aksi dengan cepat. Keberadaan sistem ini mempercepat dan mengoordinasikan penyebaran eksitasi ventrikel untuk memastikan bahwa kedua ventrikel berkontraksi sebagai satu kesatuan. Potensial aksi disalurkan melalui seluruh sistem serat Purkinje daiam 30 mdet. Meskipun membawa potensial aksi dengan cepat ke sejumlah besar sel otot jantung namun sistem ini tidak berakhir di setiap sel. Impuls cepat menyebar dari sel-sel yang tereksitasi kq sel-sel otot ventrikel sisanya melalui taut celah.Sistem hantaran ventrikel lebih teratur dan lebih penring daripada jalur penghantar antaratrium dan antarnodus. Karena massa ventrikel jauh lebih besar daripada massa atrium, maka keberadaan sistem penghantar yang cepat sangat krusial bagi percepatan penyebaran eksitasi di ventrikel. Serat Purkinje dapat menghantarkan suatu potensial aksi enam kali lebih cepat daripada yang dapat dilakukan oleh selsel kontraktil sinsitium ventrikel. Jika proses depolarisasi ventrikel keseluruhan bergantung pada pen,vebaran impuls sel ke sel melalui taut ceiah maka jaringan ventrikel yang berada tepat di samping nodus AV akan tereksitasi dan berkontraksi sebelum impuls mencapai apeks jantung. Hal ini, tentu saja, tidak memungkinkan pemompaan yang efisien. Penghantaran cepat potensial aksi menyusuri berkas His dan distribusinya yang segera ke seluruh anyaman Purkinje menyebabkan pengaktifan sel-sel miokardium di kedua ventrikel terjadi hampir serentak, vang memastikan kontraksi tunggal mulus terkoordinasi yang dapat secara efisien memompa darah ke dalam sirkulasi sistemik dan paru pada saat yang sama.5. Siklus jantung2Pada Sebuah Siklus Jantung Lengkap Akan Terdengar 'Lub-Dub' Yang Didengar Dengan Stetoskop. Sistol Adalah Fase Kontraksi Dari Masing-Masing Ruang, Sementara Diastole Adalah Fase Relaksasi. Selama Siklus Jantung, Atrium Dan Ventrikel Masing-Masing Memiliki Periode Sistol Dan Diastol.Tujuan Dari Siklus Jantung Adalah Untuk Memompa Darah Secara Efektif. Jantung Kanan Memberikan Darah Yang Kaya Akan Karbondioksida Ke Paru-Paru. Berikut Oksigen Diambil Dan Karbondioksida Dikeluarkan. Jantung Kiri Memberikan Darah Yang Kaya Akan Oksigen Ke Tubuh. Biasanya, Volume Darah Yang Dikeluarkan Oleh Ventrikel Kanan Ke Paru-Paru Adalah Sama Dengan Volume Yang Dikeluarkan Oleh Ventrikel Kiri. Sebuah Ketidaksesuaian Dalam Volume Yang Dikeluarkan Oleh Ventrikel (Yaitu Pompa Ventrikel Kanan Darah Lebih Dari Ventrikel Kiri) Dapat Mengakibatkan Gagal Jantung.Rata-Rata Total Volume Darah Dalam Sistem Peredaran Darah Manusia Adalah Sekitar 5 Liter (5000 Ml). Menurut Perhitungan , Seluruh Volume Darah Dalam Sistim Peredaran Darah Dipompa Oleh Jantung Setiap Menit (Saat Istirahat). Selama Olahraga Berat, Volumenya Dapat Meningkat Hingga 7 Kali Lipat (35 Liter / Menit). Sinksonisasi Dari Atrium Dan Ventrikel Dikoordinasikan Untuk Memaksimalkan Pemompaan Agar Lebih Efisien. Seperti Yang Sudah Disebutkan Bahwa Jantung Yang Berfungsi Memompakan Darah Ke Seluruh Tubuh Melalui Cabang Cabangnya Untuk Keperluan Metabolisme Demi Kelangsungan Hidup. Pada Penjelasan Ini Sirkulasi Jantung Dimulai Dari Atrium Yang Menerima Darah Dari : a. Superior Vena Kavab. Inferior Vena Kavac. Sinus Coronariusd. Dari Atrium Kanan, Darah Akan Dipompakan Ke Ventrikel Kanan Melewati Katup Trikuspid.e. Dari Ventrikel Kanan, Darah Dipompakan Ke Paru-Paru Untuk Mendapatkan Oksigen Melewati:1) Katup Pulmonal2) Pulmonal Trunk3) Empat (4) Arteri Pulmonalis, 2 Ke Paru-Paru Kanan Dan 2 Ke Kembali Paru-Paru Kiri.Darah Yang Kaya Akan Oksigen Dari Paru-Paru Akan Di Alirkan Ke Jantung Melalui 4 Vena Pulmonalis (2 Dari Paru-Paru Kanan Dan 2 Dari Paru-Paru Kiri) Menuju Atrium Kiri. Dari Atrium Kiri Darah Akan Dipompakan Ke Ventrikel Kiri Melewati Katup Biskupid Atau Katup Mitral.Dari Ventrikel Kiri Darah Akan Di Pompakan Ke Seluruh Tubuh Termasuk Jantung (Melalui Sinus Valsava) Sendiri Melewati Katup Aorta. Dari Seluruh Tubuh,Darah Balik Lagi Ke Jantung Melewati Vena Kava Superior,Vena Kava Inferior Dan Sinus Koronarius Menuju Atrium Kanan.Secara Umum, Siklus Jantung Dibagi Menjadi 2 Bagian Besar, Yaitu :a. Sistole Atau Kontraksi Jantungb. Diastole Atau Relaksasi Atau Ekspansi JantungSiklus jantung menjelaskan urutan kontraksi dan pengosongan ventrikel (sistolik), serta pengisian dan relaksasi ventrikel (diastolic). Factor penting yang harus diingat adalah bahwa katup jantung membuka dan menutup secara pasif akibat perbedan tekanan. Hal yang sama pentingnya adalah bahwa urutan peristiwa mekanis selama siklus jantung terjadii secara bersamaan pada sisikanan dan kiri jantung. Namun demikian, untuk jelasnya, penjelasan ini akan lebih memfokuskan pada kejadian yang terjadi pada sisi kiri jantung.Pada awal diastolik, darah mengalir cepat dari atrium, melewati katup mitral, dan ke dalam ventrikel. Dengan mulai seimbangnya tekanan tekanan antara atrium dan ventrikel, darah mengalir dari atrium ke ventrikel melambat. Hal ini disebut periode diastasis. Kontaksi atrium kemudian terjadi, berperan dalam bertambahnya sebanyak 20 hingga 30% pengisian atrium. Kemudian terjadi kontraksi ventrikel, dan karena tekanan dalam ventrikel lebih besar dibandingkan dengan yang terdapat dalam atrium, maka katup mitral menutup.. hal ini memulai terjadinya sistolik dan kontraksi isovolumik (secara spesifik). Periode ini disebut demikian karena meskipunterjadi peningkatan tekanan ventrikel kiri, volume intraventrikel tetap constant karena katup mitral maupun aorta menutup.Dengan berlanjutnya kontraksi ventrikel, tekanan dalam ventrikel kiri meningkat hingga melebihi tekanan dalam aorta. Perbedaan tekanan, mendorong katup aorta membuka, dan darah tercurah keluar ventrikel. Hal ini disebut sebagai periode pemompaan ventrikel. Sekitar70% pengosongan ventrikel terjadi pada sepertiga pertama periode pemompaan. Sehingga sepertiga pertama periode pemompaan ventrikel disebut sebagai pemompaan ventrikel cepat. Dua pertiga dari sisa pemompaan ventrikel disebut sebagai pemompaan ventrikel lambat, karena hanya terjadi 30% pengosongan ventrikel selama periode ini. Ventrikel kemudian mengalami relaksasi. Relaksasi ventrikel menyebabkan ventrikel tekanan dalam ventrikel menurun dibawah tekanan dalam aorta, dan katup aorta menutup, menyebabkan awita diastolic.Dengan mempunyai katup aorta maupun mitral, volume darah dalam ventrikel kiri tetap konstan. Tekanan dalam ventrikel kiri menurun karena ventrikel mulai berelaksasi. Hal ini menurunkan tekanan ventrikel kiri (meskipun volume darah dalam ventrikel kiri tetap kostan) yang disebut periode relaksasi isovolumik. Sementara tekanan ventrikel menurun, terbentuk tekanan ventrikel akibat aliran balik vena melawan katup mitral yang tertutup. Perbedaan tekanan ini menyebabkan pembukaan katup mitral kemudian tercurahnya darah dari atrium ke ventrikel. Sehingga terjadi periode pengisian ventrikel cepat, dan siklus jantung dimulai lagi.Secara Spesific, Siklus Jantung Dibagi Menjadi 5 Fase Yaitu :a. Fase Ventrikel Fillingb. Fase Atrial Contractionc. Fase Isovolumetric Contractiond. Fase Ejectione. Fase Isovolumetric RelaxationPerlu Anda Ingat Bahwa Siklus Jantung Berjalan Secara Bersamaan Antara Jantung Kanan Dan Jantung Kiri, Dimana Satu Siklus Jantung = 1 Denyut Jantung = 1 Beat Ekg (P,Q,R,S,T) Hanya Membutuhkan Waktu Kurang Dari 0.5 Detik.a. Fase Ventrikel FillingSesaat Setelah Kedua Atrium Menerima Darah Dari Masing-Masing Cabangnya, Dengan Demikian Akan Menyebabkan Tekanan Di Kedua Atrium Naik Melebihi Tekanan Di Kedua Ventrikel. Keadaan Ini Akan Menyebabkan Terbukanya Katup Atrioventrikular, Sehingga Darah Secara Pasif Mengalir Ke Kedua Ventrikel Secara Cepat Karena Pada Saat Ini Kedua Ventrikel Dalam Keadaan Relaksasi/Diastolic Sampai Dengan Aliran Darah Pelan Seiring Dengan Bertambahnya Tekanan Di Kedua Ventrikel. Proses Ini Dinamakan Dengan Pengisian Ventrikel Atau Ventrikel Filling. Perlu Anda Ketahui Bahwa 60% Sampai 90 % Total Volume Darah Di Kedua Ventrikel Berasal Dari Pengisian Ventrikel Secara Pasif. Dan 10% Sampai 40% Berasal Dari Kontraksi Kedua Atrium.b. Fase Atrial ContractionSeiring Dengan Aktifitas Listrik Jantung Yang Menyebabkan Kontraksi Kedua Atrium, Dimana Setelah Terjadi Pengisian Ventrikel Secara Pasif, Disusul Pengisian Ventrikel Secara Aktif Yaitu Dengan Adanya Kontraksi Atrium Yang Memompakan Darah Ke Ventrikel Atau Yang Kita Kenal Dengan "Atrial Kick". Dalam Grafik Ekg Akan Terekam Gelombang P. Proses Pengisian Ventrikel Secara Keseluruhan Tidak Mengeluarkan Suara, Kecuali Terjadi Patologi Pada Jantung Yaitu Bunyi Jantung 3 Atau Cardiac Murmur.c. Fase Isovolumetric ContractionPada Fase Ini, Tekanan Di Kedua Ventrikel Berada Pada Puncak Tertinggi Tekanan Yang Melebihi Tekanan Di Kedua Atrium Dan Sirkulasi Sistemik Maupun Sirkulasi Pulmonal. Bersamaan Dengan Kejadian Ini, Terjadi Aktivitas Listrik Jantung Di Ventrikel Yang Terekam Pada Ekg Yaitu Komplek Qrs Atau Depolarisasi Ventrikel.Keadaan Kedua Ventrikel Ini Akan Menyebabkan Darah Mengalir Balik Ke Atrium Yang Menyebabkan Penutupan Katup Atrioventrikuler Untuk Mencegah Aliran Balik Darah Tersebut. Penutupan Katup Atrioventrikuler Akan Mengeluarkan Bunyi Jantung Satu (S1) Atau Sistolic. Periode Waktu Antara Penutupan Katup Av Sampai Sebelum Pembukaan Katup Semilunar Dimana Volume Darah Di Kedua Ventrikel Tidak Berubah Dan Semua Katup Dalam Keadaan Tertutup, Proses Ini Dinamakan Dengan Fase Isovolumetrik Contraction.d. Fase EjectionSeiring Dengan Besarnya Tekanan Di Ventrikel Dan Proses Depolarisasi Ventrikel Akan Menyebabkan Kontraksi Kedua Ventrikel Membuka Katup Semilunar Dan Memompa Darah Dengan Cepat Melalui Cabangnya Masing-Masing. Pembukaan Katup Semilunar Tidak Mengeluarkan Bunyi. Bersamaan Dengan Kontraksi Ventrikel, Kedua Atrium Akan Di Isi Oleh Masing-Masing Cabangnya.e. Fase Isovolumetric RelaxationSetelah Kedua Ventrikel Memompakan Darah, Maka Tekanan Di Kedua Ventrikel Menurun Atau Relaksasi Sementara Tekanan Di Sirkulasi Sistemik Dan Sirkulasi Pulmonal Meningkat. Keadaan Ini Akan Menyebabkan Aliran Darah Balik Ke Kedua Ventrikel, Untuk Itu Katup Semilunar Akan Menutup Untuk Mencegah Aliran Darah Balik Ke Ventrikel. Penutupan Katup Semilunar Akan Mengeluarkan Bunyi Jantung Dua (S2)Atau Diastolic. Proses Relaksasi Ventrikel Akan Terekam Dalam Ekg Dengan Gelombang T, Pada Saat Ini Juga Aliran Darah Ke Arteri Koroner Terjadi. Aliran Balik Dari Sirkulasi Sistemik Dan Pulmonal Ke Ventrikel Juga Di Tandai Dengan Adanya "Dicrotic Notch".

1) Total Volume Darah Yang Terisi Setelah Fase Pengisian Ventrikel Secara Pasip Maupun Aktif ( Fase Ventrikel Filling Dan Fase Atrial Contraction) Disebut Dengan End Diastolic Volume (Edv)2) Total Edv Di Ventrikel Kiri (Lvedv) Sekitar 120ml.3) Total Sisa Volume Darah Di Ventrikel Kiri Setelah Kontraksi/Sistolic Disebut End Systolicvolume (Esv) Sekitar 50 Ml.4) Perbedaan Volume Darah Di Ventrikel Kiri Antara Edv Dengan Esv Adalah 70 Ml Atau Yang Dikenal Dengan Stroke Volume. (Edv-Esv= Stroke Volume) (120-50= 70)6. Curah jantung1Curah jantung (CJ) adalah volume darah yang dipompa oleh masing-masing ventrikel per menit (bukan jumlah total darah yang dipompa oleh jantung). Selama suatu periode waktu, volume darah yang mengalir melalui sirkulasi paru sama dengan volume yang mengalir melalui sirkulasi sistemik. Karena itu, curah jantung dari masing-masing ventrikel normalnya sama, meskipun dari denyut per denyut dapat terjadi variasi ringan.Dua penentu curah jantung adalah kecepatanjantung (denyut per menit) dan isi sehuncup (volwe darah yang dipompa per denyut). Kecepatan jantung rerata saat istirahat adalah 70 denyut per menit, ditentukan oleh ritmisitas nodus SA; isi sekuncup rerata saat istirahat adalah 70 ml per denyut, menghasilkan curah jantung rerata 4900 ml/mnt, atau mendekati 5 liter per menit:

Curah jantung= kecepatan jantung x isi sekuncup= 70 denyut/menit x 70 ml/denyut= 4900 ml/mnt = 5 liter/mntKarena volume darah total rerata adalah 5 sampai 5,5 liter maka masing-masing paruh jantung setiap menit memompa setara dengan seluruh volume darah. Dengan kata lain, setiap menit ventrikel kanan normalnya memompa 5 liter darah melalui paru, dan ventrikel kiri memompa 5 liter melalui sirkulasi sistemik. Dengan kecepatan ini, seriap paruh jantung akan memompa sekitar 2,5 iura liter darah hanya dalam setahun. Ini baru curah jantung daiam keadaan istirahatl Selama olah raga, curah jantung dapat meningkat menjadi 20 sampai 25 liter per menit, dan curah setinggi 40 liter per menit pernah dicapai oleh atlet terlatih selama olahraga berat tipe daya tahan. Perbedaan anrara curah jantung saat istirahat dan volume maksimal darah yang dapat dipompa oleh jantung per menit disebut cadangan jantung. Bagaimana curah jantung dapat bervariasi sedemikian besar, bergantung pada kebutuhan tubuh? Anda dapat dengan cepat menjawab pertanyaan ini dengan membayangkan bagaimana jantung anda sendiri berdet:rk cepar (meningkarnya kecepatan jantung) dan kuat (meningkatnya isi sekuncup) ketika anda melakukan aktivitas fisik berat (kebutuhan akan peningkatan curah jantung). Karena itu, regulasi curah jantung bergantung pada kontrol atas kecepatan jantung dan isi sekuncup.7. EKG 1,2.Arus listrik yang dihasilkan oleh otot janrung selama depolarisasi dan repolarisasi menyebar ke dalam jaringan sekitar jantung dan dihantarkan melalui cairan tubuh. Sebagian kecil dari aktivitas listrik ini mencapai permukaan tubuh, tempat aktivitas tersebut dapat dideteksi dengan menggunakan elektroda perekam. Rekaman yang dihasilkan adalah suatu elektrokardiogram, atau EKGa. Definisi EKG adalah rekaman dari sebagian aktivitas listrik yangdiinduksi di cairan tubuh oleh impuls jantung y^ng mencapai permukaan tubuh, bukan rekaman langsung aktivitas listrik jantung yang sebenarnya. EKG adalah rekaman kompleks yang mencerminkan penyebaran keseluruhan aktivitas di seluruh jantung sewaktu depolarisasi dan repolarisasi. EKG bukan rekaman satu potensial aksi di sebuah sel pada suaru saat. Rekaman di setiap saar mencerminkan jumlah aktivitas listrik di semua sel otor janrung' yang sebagian mungkin mengalami potensial aksi semenrara yang lain mungkin belum diaktifkan. Sebagai contoh, segera setelah nodus SA mengeluarkan impuls, sel-sel atrium mengalami potensial aksi sementara sel-sel ventrikel masih berada dalam potensial istirahat. Pada waktu berikutnya, aktivitas listrik akan telah tersebar ke sel-sel ventrikel sementara sel-sel atrium mengalami repolarisasi. Karena itu, pola keseluruhan aktivitas listrik jantung bervariasi sesuai waktu selagi impuls mengalir ke seluruh jantung.b. EKG normal. Interpretasi konfigurasi gelombang yang terekam dari masing-masing sadapan bergantung pada pengetahuan tenrang rang, kaian penyebaran eksitasi di jantung dan posisi jantung relatif terhadap letak elektroda. EKG normal memiliki tiga bentuk gelombang yang jelas gelombang P, kompleks QRS, dan gelombang T. (Huruf-huruf hanya menunjukkan urutan gelombang. Penemu teknik ini memulai abjad dari tengah ketika memberi nama gelombang-gelombang tersebut).

Gambar: bentuk gelombang elektro kardium

1) Gelombang P mencerminkan depolarisasi atrium,2) Kompleks QRS mencerminkan depolarisasi ventrikel3) Gelombang T mencerminkan repolarisasi ventrikeiKarena gelombang pergeseran depolarisasi dan repolarisasi ini mading-masing menyebabkan kontraksi dan relaksasi jantung maka proses siklis mekanis jantung berlangsung sedikit lebih belakangan dari perubahan ritmis aktivitas listrik. Hal-hal berikut tentang rekaman EKG juga perlu dicatat:1) Lepas muatan nodus SA tidak menghasilkan aktivitas listrik yang cukup besar untuk mencapai permukaan tubuh sehingga tidak terekam adanya gelombang pada depolarisasi nodus SA. Karena itu, gelombang yang pertama kali terekam, gelombang P, terjadi ketika impuls atau gelombang depolarisasi menyebar ke seluruh atrium.2) Pada EKG normal, tidak terlihat gelombang terpisah untuk repolarisasi atrium. Aktivitas listrik yang berkaitan dengan repolarisasi atrium normalnya terjadi bersamaan dengan depolarisasi ventrikel dan ditandai oleh kompleks QRS. Gelombang P jauh lebih kecil daripada kompleks QRS karena atrium memiliki massa otot yang jauh lebih kecil adari pada ventrikel dan karenar.rya menghasilkan aktivitas listrik yang lebih kecil.3) Di tiga titik waktu berikut tidak terdapat aliran arus netto di oror janrung sehingga EKG tetap berada di garis basal:a) Sewaktu jeda/penundaan di nodus AV. Jeda ini tercermin oleh interval waktu antara akhir P dan awal QRS; segmen EKG ini dikenal sebagai segmen PR (Disebut "segmen PR" dan bukan "segmen PQ' karena defleksi Q kecil dan kadang tidak ada, sementara defleksi R adalah gelombang yang dominan dalam kompleks ini). Arus mengalir melalui nodus AV, tetapi kekuatannya terlalu kecil untuk dideteksi oleh elektroda EKG.b) Ketika uentikel teruepolarisasi sempurna dan sel-sel kontraktil mengalami fase datar potensial aksi sebelum mengalami repolarisasi, diwakili oleh segmen ST. Segmen ini terletak antara QRS dan T; segmen ini bersesuaian dengan waktu saat pengaktifan ventrikel selesai dan ventrikel sedang berkor.rtraksi dan mengosongkan isinya. Perhatikan bahwa segmen ST bukan rekaman aktivitas kontraktil jantung. EKG adalah ukuran aktivitas listrik yang memicu aktivitas rnekanis.c) Ketika otot jantung mengalami repolarisasi sempurna dan beristirahat dan ventrikel sedang terisi, setelah gelombang T dan sebelum gelombang P berikutnya. Periode ini disebut interval TP.8. Hubungan antara hantaran listrik, tekanan dan volume pada saat sistol dan diastol1a. Middiastol VentrikelSeiama sebagian besar diastol ventrikel, atrium juga masih berada dalam diastol. Tfiap ini berkorespondensi dengan interval TP pada EKG-interval setelah repolarisasi ventrikel dan sebelum depolarisasi atrium berikutnya. Karena darah dari sistem vena terus mengalir ke dalam atrium maka tekanan atrium sedikit melebihi tekanan ventrikel meskipun kedua rongga ini berada dalam keadaan relaksasi. Karena perbedaan rekanan ini maka katup AV terbuka, dan darah mengalir langsung dari atrium ke dalam ventrikel sepanjang diastol ventrikel. akibat pengisian pasif ini, volume ventrikel secara perlahan meningkat bahkan sebelum atrium mulai berkontraksi.

Gambar: siklus jantungb. Menjelang Akhir Diastol VentrikelMenjelang akhir diastol ventrikel, nodus SA mencapai ambang dan melepaskan muaran. Impuls menyebar ke seluruh atrium, yang tampak di EKG sebagai gelombang P . Depolarisasi atrium menyebabkan kontraksi atrium, meningkatkan kuwa tekanan atrium dan memeras lebih banyak darah ke dalam ventrikel. Proses penggabungan eksitasi-kontraksi berlangsung selama jeda singkat antara gelombang P dan peningkatan tekanan atrium. Peningkatan tekanan ventrikel yang terjadi secara bersamaan dengan peningkatan tekanan atrium disebabkan oleh tambahan volume darah yang dimasukkan ke ventrikel oleh kontraksi atrium. Sepanjang kontraksi atrium, tekanan atrium sedikit lebih tinggi daripada tekanan ventrikel sehingga katup AV tetap terbuka.c. Akhir Diastol VentrikelDiastol ventrikel berakhir pada awitan kontraksi ventrikel. Pada saat ini, kontraksi atrium dan pengisian ventrikel telah tuntas. Volume darah di ventrikel pada akhir diastol dikenal sebagai volume diastolik akhir (VDA), rata-rata sekitar 135 ml. Tidak ada lagi darah yang akan ditambahkan ke ventrikel selama siklus ini. Karena itu, volume diastolik akhir adalah jumlah maksimal darah yang akan dikandung oleh ventrikel selama siklus ini.d. Eksitasi ventrikel dan awitan sistol Ventrikel Setelah eksitasi atrium, impuls merambat melalui nodus AV dan sistem penghantar khusus untuk merangsang ventrikel. Secara bersamaan, kedua atrium berkontraksi. Pada saat pengaktifan ventrikel selesai, kontraksi atrium sudah berlalu. Kompleks QRS mencerminkan eksitasi ventrikel ini , yang memicu kontraksi ventrikel. Kurva tekanan ventrikel meningkat tajam segera setelah kompleks QRS, mengisyaratkan awitan sistol ventrikel. Jeda singkat antara kompleks QRS dan awitan sistol ventrikel yang sebenarnya adalah waktu yang diperlukan untuk terjadinya proses penggabungan eksitasi-kontraksi. Sewaktu kontraksi ventrikel dimulai, tekanan ventrikel segera melebihi tekanan atrium. Berbaliknya perbedaan tekanan ini memaksa katup AV menurup .e. Kontraksi Ventrikel IsovolumetrikSetelah tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium dan katup AV tertutup, untuk membuka katup aorta, tekanan ventrikel harus terus meningkat sampai melebihi tekanan aorta. Karena itu, setelah katup AV tertutup dan sebelum katup aorta terbuka terdapat periode singkat ketika ventrikel menjadi suatu ruang terrutup . Karena semua katup tertutup maka tidak ada darah yang masuk atau keluar dari ventrikel selama waktu ini. Interval ini dinamai periode kontraksi ventrikel isovolumetrik (isouolumenik artinya "volume dan panjangnya konstan') (jantung C). Karena tidak ada darah yang masuk atau meninggalkan ventrikei maka voiume rongga ventrikel tidak berubah, dan panjang serar-serat orotnya tidak berubah. Kondisi isovolumetrik ini serupa dengan kontraksi isometrik otot rangka. Selama kontraksi ventrikel isovolumetrik, tekanan ventrikel terus meningkat karena volume tidak berubah f. Ejeksi VentrikelKetika tekanan ventrikel melebihi tekanan aorta, katup aorta terbuka dan dimulailah ejeksi (penyemprotan) darah (jantung D). Jumlah darah yang dipompa keluar dari masing-masing ventrikel pada setiap kontraksi disebut isi sekuncup (IS). Kurva tekanan aorta meningkat sewaktu darah dipaksa masuk ke dalam aorta dari ventrikel lebih cepat daripada darah mengalir ke dalam pembuluhpembuluh yang lebih halus di sebelah hilir. Volume ventrikel menurun secara bermakna sewaktu darah dengan cepat dipompa keluar. Sistol ventrikel mencakup periode kontraksi isovolumetrik dan fase ejeksi ventrikel.g. Akhir Sistol VentrikelVentrikel tidak mengosongkan isinya secara sempurna selama fase ejeksi. Dalam keadaan normal, hanya separuh dari darah di dalam ventrikel pada akhir diastol dipompa keluar selama sistol berikutnya. Jumlah darah yang tertinggal di ventrikel pada akhir sistol ketika ejeksi selesai disebut volume sistolik akhir (VSA), yang rerara besarnya 65 ml . Ini adalah jumlah darah paling sedikit yang terkandung dalam ventrikel selama siklus ini. Perbedaan antara volume darah di ventrikel sebelum kontraksi dan setelah kontraksi adalah jumlah darah yang diejeksikan selama kontraksi; yaitu VDA - VSA = IS. Dalam contoh kita, volume diastolik akhir adalah 135 ml, volume sistolik akhir 65 ml, dan isi sekuncup adalah 70 ml.h. Repolarisasi ventrikel dan awitan diastol VentrikelGelombang T menandakan repolarisasi ventrikel pada akhir sistol ventrikel. Sewaktu ventrikel mulai melemas. pada repolarisasi, tekanan ventrikel turun di bawah tekanan aorta dan katup aorta menutup. Penutupan katup aorta menyebabkan gangguan atau takik pada kurva tekanan aorta, takik dikrotik (dicrotic notch) .Tidak ada lagi darah yang keluar dari ventrikel selama sikius ini, karena katup aorta telah tertutup.i. Relaksasi Ventrikel IsovolumetrikSaat katup aorta menutup, katup AV belum terbuka, karena tekanan ventrikel masih melebihi tekanan atrium, sehingga tidak ada darah yang masuk ke ventrikel dari atrium. Karena itu, semua katup kembaii tertutup untuk waktu yang singkat, dikenal sebagai relaksasi ventrikel isovolumetrik . Panjang serat otot dan volume rongga tidak berubah. Tidak ada darah yang meninggalkan atau masuk sewaktu ventrikel terus melemas dan tekanan terus turun.j. Pengisian Ventrikel Ketika tekanan ventrikel turun di bawah tekanan atrium, katup AV membuka, dan ventrikel kembali terisi. Diastol ventrikel mencakup baik periode relaksasi ventrikel isovolumetrik maupun fase pengisian ventrikel. Repolarisasi atrium dan depolarisasi ventrikel terjadi bersamaan, sehingga atrium berada dalam keadaan diastol selama sistol ventrikel. Darah terus mengalir dari vena-vena paru ke dalam atrium kiri. Dengan berkumpulnya darah yang masuk ini di atrium maka tekanan atrium terus meningkat. Ketika katup AV membuka pada akhir sistol ventrikel, darah yang terkumpul di atrium selama sistol ventrikel mengalir deras ke dalam ventrikei (kembali ke jantung A). Karena itu pengisian ventrikel mula-mula berlangsung cepat karena meningkatnya tekanan atrium yang terjadi akibat akumulasi darah di atrium. Pengisian ventrikel melambat sewaktu darah yang terakumulasi tersebut telah disalurkan ke ventrikel, dan tekanan atrium mulai turun. Selama periode penurunan pengisian ini, darah terus mengalir dari vena pulmonalis ke dalam atrium kiri dan menembus katup AV ke dalam ventrikel kiri. Selama diastol ventrikel tahap akhir, ketika pengisian ventrikel melambat, nodus SA kembali melepaskan muatan dan siklus .jantung kembali berulang. Ketika tubuh berada dalarn keadaan istirahat, satu siklus jantung yang lengkap berlangsung 800 mdet, dengan 300 mdet dihabiskan untuk sistol ventrikel dan 500 mdet digunakan oleh diastol ventrikel. Pengisian ventrikel sebagian besar berlangsung pada awal diastol saat fase pengisian cepat. Pada kecepatan denyut jantung yang tinggi, diastol memendek jauh lebih besar daripada sistol. Sebagai contoh, jika kecepatan denyut jantung meningkat dari 75 menjadi 180 kali per menit, maka durasi diastol berkurang sekitar 75%, dari 500 mdet menjadi 125 mdet. Hal ini sangat mengurangi waktu yang tersedia untuk relaksasi dan pengisian ventrikel. Namun, karena sebagian besar pengisian ventrikel terjadi selama awal diastol maka pada peningkatan kecepatan denyut jantung, misalnya ketika olah raga, pengisian tidak terlaiu terganggu. Namun terdapat batas pada seberapa cepat jantung dapat berdenyut tanpa mengurangi periode diastol hingga ke tahap yang dapat menyebabkan pengisian ventrikel terganggu. Pada kecepatan jantung yang lebih dari 200 denyut per menit, waktu diastoi menjadi terlaiu singkat untuk memungkinkan pengisian ventrikel yang memadai. Dengan tidak adekuatnya pengisian maka curah jantung berkurang. Dalam keadaan normal, kecepatan denyut ventrikel tidak melebihi 200 kali per menit karena periode refrakter nodus AV yang relatif lama mencegah impuls dihantarkan ke ventrikel lebih cepat dari ini. Gambar : profil pengisian ventrikel pada kecepatan jantung normal dan meningkat

BAB IIIPENUTUPA. Kesimpulan Dapat di simpulkan Kontraksi sel otot jantung untuk menyemprorkan darah dipicu oleh potensial aksi yang menyapu ke seluruh membran sel otot. Potensial aksi yang berasal dari nodus SA. ketika nodus SA mengirimkan sinyal listrik, sinyal listrik ini akan segera mempengaruhi atrium dan menyebabkan atrium berkontraksi. isi sekuncup rata-rata saat istirahat adalah 70 ml per denyut, menghasilkan curah jantung rerata 4900 ml/mnt, atau mendekati 5 liter per menit, satu siklus jantung yang lengkap berlangsung 800 mdet, dengan 300 mdet dihabiskan untuk sistol ventrikel dan 500 mdet digunakan oieh diastol ventrikel.

DAFTAR PUSTAKA1. Sherwood, Lauralee. 2013. Fisiologi Manusia Ed. 6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.2. Guyton, A. C. Dan hall, J. E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ed 11. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.3. Pausen, f dan Waschke, J. 2013. Sobota jilid 2. (Ed 23). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.4. Dorland, W. A. N. 2012. Kamus Saku Kedokteran Dorland. (Ed 28). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.5. Pearce, E.C. 2009 . Anatomi Dan Fisiologis Untuk Paramedic. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Indonesia.6. Watson, R. 2002 . Anatomi Dan Fisiologis Untuk Perawat.10th ed. Jakarta: EGC.

CARDIORESPIRASI 1Page 1