ANATOMI ENDOKRIN Oktober 20, 2011 pujihpoltekkes artikel 1 Komentar Hipotalamus Hipotalamus merupakan struktur yang menjadi dasar ventrikel ketiga otak. Struktur ini tampak pada pembelahan sagital otak, terdiri dari badan mamillari, kiasma opticum, dan tuber cinereum yang bergabung dengan infundibulum dari hipofisis. Pada bagian posterior, hipotalamus berbatasan dengan tegmentum mesensefalon. Pada bagian anterior berbatasan dengan kiasma opticum dan bersatu dengan membran basal area olfaktori. Dan pada bagian lateral, hipotalamus , berbatasan dengan jaras optic dan crura cerebri serta bergabung dengan daerah subtalamus tanpa garis batas yang jelas. Hipotalamus mendapat perdarahan dalam jumlah besar dari arteri-arteri kecil percabangan dari Sirkulus Willis. Susunan arteri hipotalamus antar individu bervariasi namun membentuk pola umum yang sama, yaitu membentuk – Grup anterior, berasal dari arteri karotis interna, cerebral anterior, dan bagian posterior arteri comunicans – Grup intermedia, berasal dari bagian posterior arteri comunicans – Grup posterior, berasal dari arteri serebral posterior, bagian posterior arteri comunicans, dan arteri basilaris Bagian infundibulum, eminensia media, dan terusan hipotalamus diperdarahi oleh arteri hipofisial superior, cabang dari arteri carotis interna. Aliran darah ini selanjutnya akan memasuki sistem portal hipotalamus-hipofisis yang memperdarahi hipofisis bagian anterior. Aliran darah arteri ke hipotalamus selanjutnya dialirkann ke vena-vena kecil yang bermuara ke vena cerebral anterior, vena basalis, atau vena cerebral basalis. Hipofisis Hipofisis atau kelenjar pituitari berukuran kira kira 1×1 cm, tebalnya sekitar 1/2 cm, dan beratnya sekitar 1/2 gr pada pria, dan sedikit lebih besar pada wanita. Kelenjar ini terletak di dalam lekukan tulang sphenoid yang disebut sella tursika, dibelakang kiasma optikum. Hipofisis memiliki dua subdivisi, (1) adenohipofisis, pada bagian anterior, hasil perkembangan dari evaginasi ektoderm dorsal atap faring embrionik (stomodeum), dan (2) neurohipofisis, hasil perluasan diensefalon. Selanjutnya adenohipofisis dan neurohipofisis menempel membentuk kelenjar tunggal. Secara topografis, kelenjar ini merupakan salah satu yang paling dilindungi dan tidak terjangkau dalam tubuh. Hipofisis dilapisi duramater dan dikelilingi oleh tulang kecuali pada bagian infundibulum berhubungan dengan hipotalamus. Hipofisis mendapat perdarahan dari arteri karotis interna. Arteri hipofisial superior memperdarahi pars tuberalis, infundibulum, dan membentuk sistem pleksus kapiler primer pada bagian eminensia media. Arteri hipofisial inferior terutama memperdarahi lobus posterior walau memberi sedikit cabang ke lobus
Hipotalamus Hipotalamus merupakan struktur yang menjadi dasar ventrikel ketiga otak. Struktur ini tampak pada pembelahan sagital otak, terdiri dari badan mamillari, kiasma opticum, dan tuber cinereum yang bergabung dengan infundibulum dari hipofisis. Pada bagian posterior, hipotalamus berbatasan dengan tegmentum mesensefalon. Pada bagian anterior berbatasan dengan kiasma opticum dan bersatu dengan membran basal area olfaktori. Dan pada bagian lateral, hipotalamus , berbatasan dengan jaras optic dan crura cerebri serta bergabung dengan daerah subtalamus tanpa garis batas yang jelas. Hipotalamus mendapat perdarahan dalam jumlah besar dari arteri-arteri kecil percabangan dari Sirkulus Willis. Susunan arteri hipotalamus antar individu bervariasi namun membentuk pola umum yang sama, yaitu membentuk – Grup anterior, berasal dari arteri karotis interna, cerebral anterior, dan bagian posterior arteri comunicans – Grup intermedia, berasal dari bagian posterior arteri comunicans – Grup posterior, berasal dari arteri serebral posterior, bagian posterior arteri comunicans, dan arteri basilaris Bagian infundibulum, eminensia media, dan terusan hipotalamus diperdarahi oleh arteri hipofisial superior, cabang dari arteri carotis interna. Aliran darah ini selanjutnya akan memasuki sistem portal hipotalamus-hipofisis yang memperdarahi hipofisis bagian anterior. Aliran darah arteri ke hipotalamus selanjutnya dialirkann ke vena-vena kecil yang bermuara ke vena cerebral anterior, vena basalis, atau vena cerebral basalis. Hipofisis Hipofisis atau kelenjar pituitari berukuran kira kira 1×1 cm, tebalnya sekitar 1/2 cm, dan beratnya sekitar 1/2 gr pada pria, dan sedikit lebih besar pada wanita. Kelenjar ini terletak di dalam lekukan tulang sphenoid yang disebut sella tursika, dibelakang kiasma optikum. Hipofisis memiliki dua subdivisi, (1) adenohipofisis, pada bagian anterior, hasil perkembangan dari evaginasi ektoderm dorsal atap faring embrionik (stomodeum), dan (2) neurohipofisis, hasil perluasan diensefalon. Selanjutnya adenohipofisis dan neurohipofisis menempel membentuk kelenjar tunggal. Secara topografis, kelenjar ini merupakan salah satu yang paling dilindungi dan tidak terjangkau dalam tubuh. Hipofisis dilapisi duramater dan dikelilingi oleh tulang kecuali pada bagian infundibulum berhubungan dengan hipotalamus.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
ANATOMI ENDOKRINOktober 20, 2011
pujihpoltekkes artikel 1 KomentarHipotalamus
Hipotalamus merupakan struktur yang menjadi dasar ventrikel ketiga otak. Struktur ini tampak
pada pembelahan sagital otak, terdiri dari badan mamillari, kiasma opticum, dan tuber cinereum
yang bergabung dengan infundibulum dari hipofisis. Pada bagian posterior, hipotalamus
berbatasan dengan tegmentum mesensefalon. Pada bagian anterior berbatasan dengan kiasma
opticum dan bersatu dengan membran basal area olfaktori. Dan pada bagian lateral, hipotalamus ,
berbatasan dengan jaras optic dan crura cerebri serta bergabung dengan daerah subtalamus
tanpa garis batas yang jelas.
Hipotalamus mendapat perdarahan dalam jumlah besar dari arteri-arteri kecil percabangan dari
Sirkulus Willis. Susunan arteri hipotalamus antar individu bervariasi namun membentuk pola
umum yang sama, yaitu membentuk
– Grup anterior, berasal dari arteri karotis interna, cerebral anterior, dan bagian posterior arteri
comunicans
– Grup intermedia, berasal dari bagian posterior arteri comunicans
– Grup posterior, berasal dari arteri serebral posterior, bagian posterior arteri comunicans, dan
arteri basilaris
Bagian infundibulum, eminensia media, dan terusan hipotalamus diperdarahi oleh arteri hipofisial
superior, cabang dari arteri carotis interna. Aliran darah ini selanjutnya akan memasuki sistem
portal hipotalamus-hipofisis yang memperdarahi hipofisis bagian anterior. Aliran darah arteri ke
hipotalamus selanjutnya dialirkann ke vena-vena kecil yang bermuara ke vena cerebral anterior,
vena basalis, atau vena cerebral basalis.
Hipofisis
Hipofisis atau kelenjar pituitari berukuran kira kira 1×1 cm, tebalnya sekitar 1/2 cm, dan beratnya
sekitar 1/2 gr pada pria, dan sedikit lebih besar pada wanita. Kelenjar ini terletak di dalam lekukan
tulang sphenoid yang disebut sella tursika, dibelakang kiasma optikum. Hipofisis memiliki dua
subdivisi, (1) adenohipofisis, pada bagian anterior, hasil perkembangan dari evaginasi ektoderm
dorsal atap faring embrionik (stomodeum), dan (2) neurohipofisis, hasil perluasan diensefalon.
Selanjutnya adenohipofisis dan neurohipofisis menempel membentuk kelenjar tunggal. Secara
topografis, kelenjar ini merupakan salah satu yang paling dilindungi dan tidak terjangkau dalam
tubuh. Hipofisis dilapisi duramater dan dikelilingi oleh tulang kecuali pada bagian infundibulum
berhubungan dengan hipotalamus.
Hipofisis mendapat perdarahan dari arteri karotis interna. Arteri hipofisial superior memperdarahi
pars tuberalis, infundibulum, dan membentuk sistem pleksus kapiler primer pada bagian
eminensia media. Arteri hipofisial inferior terutama memperdarahi lobus posterior walau memberi
sedikit cabang ke lobus anterior. Aliran darah dari arteri hipofisial lalu akan membentuk pleksus
kapiler sekunder pada pars distalis dan berlanjut ke vena portal hipofisial.
Sekressi hormon hipofisis diregulasi oleh hipotalamus. Hipotalamus sendiri mendapat input dari
berbagai area otak dan feedback dari kelenjar lain. Untuk mengatur kerja hipofisis, hipotalamus
akan melepaskan messenger ke pleksus kapiler primer eminensia media, kemudian dialirkan ke
pleksus kapiler sekunder pars distalis, disini hormon meninggalkan kapiler, menyampaikan
rangsang pada sel parenkim
Adrenal
Kelenjar adrenal atau suprarenal menempel pada kutub superior ginjal. kelenjar adrenal kiri dan
kanan tidak simetris pada sumbu tubuh, kelenjar adrenal sebelah kanan lebih inferior, terletak
tepat diatas ginjal, dan bentuknya lebih piramid shape. Sementara kelenjar suprarenal kiri lebih
inferior, lebih kearah batas medial ginjal kiri, dan bentuknya lebih cressent shape. Masing-masing
berukuran tebal sekitar 1 cm, lebar apex sekitar 2 cm, lebar basal sekitar 5 cm. beratnya antara 7-
10 gr. Kelenjar ini dibagi menjadi (1) bagian korteks yang mencakup 80-90% organ, terletak bagian
luar, dan berwarna kekuningan, dan (2) bagian medula yang terletak pada bagian dalam, berwarna
gelap. Keduanya memiliki fungsi endokrin, bagian korteks memproduksi kortikosteroid (kortisol,
kortikosteron) dari kolesterol, diregulasi ACTH. Bagian medulla memproduksi epineprin dan
norepineprin, diregulasi saraf simpatis
Kelenjar adrenal terletak retroperitoneal, dibungkus kapsul jaringan ikat dengan banyak jaringan
adiposa. Kapsul jaringan ikat tersebut membentuk septa ke arah parenkim yang masuk bersama
pembuluh darah dan saraf.
Kelenjar suprarenal merupakan salah satu organ yang paling kaya vaskularisasi. tiap kelenjar
mendapat perdarahan dari tiga arteri yang berbeda: (1) arteri phrenic inferior yang akan
membentuk arteri suprarenal superior, (2) aorta yang akan membentuk arteri suprarenal medial,
dan (3) arteri renalis yang akan membentuk arteri suprarenal inferior. Cabang-cabang ketiga arteri
tersebut membentuk pleksus subcapsular. Dari pleksus tersebut muncul arteri kortikal pendek,
selanjutnya membentuk sinusoid berpori, dan bermuara ke pleksus vena suprarenal di medula.
selanjutnya vena suprarenal kiri bermuara ke vena renal kiri dan vena suprarenal kanan bermuara
ke vena cava inferior. selain arteri kortikal pendek, dari pleksus subcapsular, juga muncul arteri
kortikal panjang yang tidak bercabang. menembus korteks sampai medulla.
Pankreas
Pankreas terletak pada bagian dalam peritoneum, strukturnya dibagi menjadi 4 bagian kaput,
kolum, korpus, dan kauda.
Ukurannya kurang lebih lebar 5 cm, tebal 1-2 cm, panjang sekitar 25 cm, dan beratnya sekitar 150
gr.
Pankreas memiliki kapsul jaringan ikat tipis yang membentuk septa, membagi pankreas menjadi
lobus. Pembuluh darah dan persarafan pankreas masuk melalui septa ini.
Pankreas merupakan kelenjar yang memiliki fungsi eksokrin, yaitu menghasilkan empedu dan
fungsi endokrin, yaitu menghasilkan hormon. Bagian endokrin pankreas tersusun atas aggregasi
sel, disebut Pulau Langerhans, jumlahnya sekitar satu juta, tersebar diantara asinus, dengan
kecenderungan lebih banyak pada bagian kauda. Pulau langerhans tersusun atas sekitar 3000 sel
yang terdiri dari:
– sel alfa (70%) → menghasilkan glukagon
– sel beta (20%) → menghasilkan insulin
– sel delta (5%) → menghasilkan somatostatin
– sel G (1%) → menghasilkan gastrin
– sel F atau sel PP (1%)→ menghasilkan polipeptida pankreas
Pankreas mendapat perdarahan dari arteri coeliaca, cabang langsung dari aorta abdominalis.
A.coeliaca bercabang, menjadi (1) a. hepatica komunis → a. pancreaticoduodenalis superior → a.
pacreaticoduodenalis superior anterior dan posterior yang memperdarahi bagian kaput, kolom,
dan korpus pankreas dan (2) a. lienalis → rami pancreatici yang memperdarahi bagian korpus dan
kauda. Selanjutnya darah akan dialirkan ke v. pancreaticoduodenale dan v. lienalis kemudian
melalui sistem vena porta dan akhirnya bermuara ke vena cava
Daftar Pustaka
• Gartner LP. Color Text Book of Histology. 2ed. Philadelphia: Saunders. 2001. p302-16, p416-20
• Cohen BJ, Wood DL. Memmler’s the Structure and Function of the Human Body. 7ed. Philadelphia:
Lippincott Williams and Wilkins. 2000. p165-77
• Bruesch SR. The Hypothalamus. Tennessee: Year Book Medical Publisher. 1984. p1-15
• Bagnara JT. Endokrinologi Umum. 6ed.Yogyakarta:Airlangga University Press. 1988. p101-20, p323-30,
p365-77
anatomi sistem endokrin
ANATOMI SISTEM ENDOKRIN
Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu :
1. Kelenjar Hipofisis
* Terletak pada dasar otak besar.
* menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya.
* Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland.
* Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior.
2. Tiroid (kelenjar gondok)
* Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea.
* Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin
* Hormon tiroksin berfungsi untuk mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.
3. Paratiroid
* Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid.
* Kelenjar ini menghasilkan parathormon.
* Parathormon berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah.
4. Kelenjar Timus
* Terletak di sepanjang rongga trachea di rongga dada bagian atas.
* Timus membesar sewaktu pubertas dan mengacil setelah dewasa.
* Kelenjar ini merupakan kelenjar penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan dan setelah
dewasa tidak berfungsi lagi.
* Menghasilkan timosin yang berfungsi untuk merangsang limfosit.
5. Kelenjar Adrenal (anak ginjal)
* Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal.
* Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar
(korteks) dan bagian tengah (medula).
* Menghasilkan hormon Adrenalin.
6. Kelenjar Pankreas (Langerhans)
* Menghasilkan hormon insulin.
* Hormon insulin berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah.
* Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk
disimpan.
* Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes.
7. Kelenjar Kelamin
a. Ovarium
Ovarium menghasilkan hormon :
* Estrogen; berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita.
* Progesteron; berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
b.Testis
* Testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron.
* Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder.
Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.
Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu :
1. Kelenjar Hipofisis
* Terletak pada dasar otak besar.
* menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya.
* Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland.
* Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior.
2. Tiroid (keleal njar gondok)
* Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea.
* Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin
* Hormon tiroksin berfungsi untuk mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.
3. Paratiroid
* Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid.
* Kelenjar ini menghasilkan parathormon.
* Parathormon berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah.
4. Kelenjar Timus
* Terletak di sepanjang rongga trachea di rongga dada bagian atas.
* Timus membesar sewaktu pubertas dan mengacil setelah dewasa.
* Kelenjar ini merupakan kelenjar penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan dan setelah
dewasa tidak berfungsi lagi.
* Menghasilkan timosin yang berfungsi untuk merangsang limfosit.
5. Kelenjar Adren (anak ginjal)
* Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal.
* Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar
(korteks) dan bagian tengah (medula).
* Menghasilkan hormon Adrenalin.
6. Kelenjar Pankreas (Langerhans)
* Menghasilkan hormon insulin.
* Hormon insulin berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah.
* Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk
disimpan.
* Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes.
7. Kelenjar Kelamin
a. Ovarium
Ovarium menghasilkan hormon :
* Estrogen; berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita.
* Progesteron; berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
b.Testis
* Testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron.
* Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder.
Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.
Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu :
1. Kelenjar Hipofisis
* Terletak pada dasar otak besar.
* menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya.
* Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland.
* Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior.
2. Tiroid (kelenjar gondok)
* Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea.
* Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin
* Hormon tiroksin berfungsi untuk mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.
3. Paratiroid
* Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid.
* Kelenjar ini menghasilkan parathormon.
* Parathormon berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah.
4. Kelenjar Timus
* Terletak di sepanjang rongga trachea di rongga dada bagian atas.
* Timus membesar sewaktu pubertas dan mengacil setelah dewasa.
* Kelenjar ini merupakan kelenjar penimbunan hormon somatotrof atau hormon pertumbuhan dan setelah
dewasa tidak berfungsi lagi.
* Menghasilkan timosin yang berfungsi untuk merangsang limfosit.
5. Kelenjar Adrenal (anak ginjal)
* Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal.
* Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar
(korteks) dan bagian tengah (medula).
* Menghasilkan hormon Adrenalin.
6. Kelenjar Pankreas (Langerhans)
* Menghasilkan hormon insulin.
* Hormon insulin berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah.
* Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk
disimpan.
* Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes.
7. Kelenjar Kelamin
a. Ovarium
Ovarium menghasilkan hormon :
* Estrogen; berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita.
* Progesteron; berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
b.Testis
* Testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron.
* Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder.
Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.
Hipofisis-Anatomi
• Hypofisis cerebri atau glandula pituitari adalah struktur lonjong kecil yang melekat pada
permukaan bawah otak melalui infundibulum. Lokasinya sangat terlindungi baik yaitu terletak
pada sella turcica ossis sphenoidalis. Disebut master endocrine gland karena hormon yang
dihasilkan kelenjar ini banyak mempengaruhi kelenjar endokrin lainya.
• Dibagi menjadi 2 lobis :
• 1.lobus anterior (adenohypofisis),di bagi menjadi :
• A.Pars anterior (pars distalis)
• B.Pars (intermedial) dipisahjan oleh suatucelah, sisa kantung embrional.
• Juluran dari pars anterior yaitu pars tuberalis meluas keatas sepanjang permukaan
• Anterior dan lateral tangkai hypofisis.
2. Lobus posterior (neurohypofisis)
• Vascularisasi
Arteri carotis interna bercabang a. Hypophysialis superior dan inferior.Vena bermuara kedalam
sinus intercavernosus.
Hipofisis-Histologi
Adeno hypophysis
1. Pars distalis
• Bagian utama dari kelenjar hypofisis krn meliputi 75% dari seluruh kelenjar
• Dengan sedian yang diberi pewarnaan HE dapat dibedakan menjadi 2 macam sel :
a. Sel chromophobe (Sel utama)
Sitoplasma tidak menyerap bahan warna sehingga tampak intinya saja, ukuran selnya kecil. Sel ini
biasanya berkelompok dibagian tengah dari lempengan sel chromofil sehingga ada dugaan bahwa
sel ini merupakan sel yang sedang tidak aktif dan nantinya dapat berubah menjadi sel acidofil
atau sel basofil pada saat diperlukan
• Sel Acidophil
Ukuranya lebih besar dengan batas yang jelas dan dengan pewarnaan HE rutin sitoplasmanya
berwarna merah muda. Berdasakan reaksinya terhadap bahan cat, dapat dibedakan menjadi 2 sel:
1. Sel orangeophil (alpha acidophil = sel somatrotope)
Sel ini dapat dicat dengan orange-G, menghasilkan hormon GH
2. Sel carminophil (epsilon acidhophil = sel mammotrope)
Sel ini bereaksi baik terhapat cat azocarmin. Jumlah sel ii meningkat selama dan setelah
kehamilan. Hormon yang dihasilkan hormon prolaktin.
• Sel Basophil
Sel ini memiliki inti lebih besar dari sel acidiphil dan dengan pewarnaan HE sitoplasmanya tampak
berwarna merah ungu atau biru. Bila memakai pengecatan khusus aldehyde – fuchsin, dapat
dibedakan 2 macam sel :
1. Sel beta basophil (sel thyrotrophic)
Sel ini tercat baik dengan aldehyde – fuchsin dan menghsilkan hormon thyrotropic hormon
2. Sel delta basophil
Dengan perwarnaan aldehyde – fuchsin tidak tercat dengan baik. Berdasarkan hormon yang
dibentuk, diduga sel ini ada 3 macam:
a. Sel gonadotrophin type 1
Sel ini menghasilkan FSH
b. Sel gonadotropin type 2
Sel ini menghasilkan LH
c. Sel corticotrophic
Sel ini menghasilkan hormon ACTH, pada manusia sel ini membentuk melanocyte stimulating
hormone ( MSH)
2. Pars intermedia
Bagian hypophysis ini pada manusia mengalami rudimenter, dan tersusun dari suatu lapisan sel
tipis yang berupa lempengan – lempengan yang tidak teratur dan gelembung yang berisi koloid.
Pada manusia diduga membentuk melanocyte stimulating hormon ( MSH ) yang akan merangsang
kerja sel melanocyte untuk membentuk pigmen lbh bnyk. Tetapi hal ini masih dlm penelitian lbh
lanjut.
Neura hypophyse
Terdiri dari 2 macam struktur :
a. Pars nervosa : infundibular processus
b. Infundibulum : neural stalk ( merupakan tangkai yang menghubungkan neuro hypophyse
dengan hypotalamus )
Bagian ini tersusun dari :
a. Sabut saraf tak bermyelin yang berasal dari neuro secretory cell hypotalamus yang
dihubungkan melalui hypotalamo – hypophyseal tract
b. Sel pituicyte : sel ini menyerupai neuroglia yaitu selnya kecil dan mempunyai pelanjutan-
pelanjutan sitoplasma yang pendek.
Ciri khas yang terdapat dalam neuro – hipophyse ini adalah adanya suatu struktur yang disebut
herring’s bodies yang merupakan neurosekret dari neuro-secretory cell dari hypotalamus yang
kemudian dialirkan melalui axon dan ditimbun dalam neuro hypophyse sebagai granul. Hormon –
hormon yang dihasilkan oleh bagian ini adalah : ADH ( vasopressin ), oxytocin.
Hipofisis-Fisiologi
• Kelenjar hipofisis serta hubungannya dengan hipotalamus
Kelenjar hipofisis merupakan kelenjar kecil-kecil diameternya kira-kira 1 cm dan beratnya 0,5-1 gram
yang terletak di sela tursika, rongga tulang basis otak, dan dihubungkan dengan hipotalamus oleh tungkai
hipofisis atau hipofisial.
Dipandang dari sudut fisiologi, kelenjar hipofisis dibagi menjadi:
1) Hipofisis Anterior (Adenohipofisis)
Hormon yang dikeluarkan oleh hipofisis anterior berperan utama dalam pengaturan fungsi metabolisme di
seluruh tubuh. Hormon-hormonnya yaitu:
a) Hormon Pertumbuhan
Meningkatkan pertumbuhan seluruh tubuh dengan cara mempengaruhi pembentukan protein,
pembelahan sel, dan deferensiasi sel.
b) Adrenokortikotropin (Kortikotropin)
Mengatur sekresi beberapa hormon adrenokortikal, yang selanjutnya akan mempengaruhi metabolism
glukosa, protein dan lemak.
c) Hormon perangsang Tiroid (Tirotropin)
Mengatur kecepatan sekresi tiroksin dan triiodotironin oleh kelenjar tiroid, dan selanjutnya mengatur
kecepatan sebagian besar reaksi kimia diseluruh tubuh.
d) Prolaktin
Meningkatkan pertunbuhan kelenjar payudara dan produksi air susu.
e) Hormon Perangsang Folikel dan Hormon Lutein
Mengatur pertumbuhan gonad sesuai dengan aktivitas reproduksinya.
2) Hipofisis Posterior (Neurohipofisis)
Ada 2 jenis hormon:
a) Hormon Antideuretik (disebit juga vasopresin)
Mengatur kecepatan ekskresi air ke dalam urin dan dengan cara ini akan membantu mengatur
konsentrasi air dalam cairan tubuh.
b) Oksitosin
Membantu menyalurkan air susu dari kelenjar payudara ke putting susu selama pengisapan dan mungkin
membantu melahirkan bayi pada saat akhir masa kehamilan.
3) Pars Intermedia
Daerah kecil diantara hipofisis anterior dan posterior yang relative avaskular, yang pada manusia hamper
tidak ada sedangkan pada bebrapa jenis binatang rendah ukurannya jauh lebih besar dan lebih berfungsi.
Pembuluh darah yang menghubungkan hipotalamus dengan sel- sel kelenjar hipofisis anterior. Pembuluh
darah ini berkhir sebagai kapiler pada kedua ujungnya, dan makanya disebut system portal.dalam hal ini
system yang menghubungkan hipotalamus dengan kelenjar hipofisis disebut juga system portal
hipotalamus – hipofisis. System portal merupakan saluran vascular yang penting karena memungkinkan
pergerakan hormone pelepasan dari hypothalamus ke kelenjar hipofisis , sehingga memungkinkan
hypothalamus mengatur fungsi hipofisis. Rangsangan yang berasal dari tak mengaktifkan neuron dalam
nucleus hypothalamus yang menyintesis dan menyekresi protein degan berat molekul yang rendah.
Protein atau neuro hormone ini dikenal sebagai hormone pelepas dan penghambat. Hormon –hormon ini
dilepaska kedalam pembuluh darah system portal dan akhirnya mencapai sel – sel dalam kelenjar
hipofisis. Dalam rangkaian kejadian tersebut hormon- hormon yang dilepaskan oleh kelenjar hipofisis
diangkt bersama darah dan merangsang kelenjar-kelenjar lain ,menyebabkan pelepasan hormon –
hormon kelenjar sasaran. Akhirnya hormon – hormon kelenjar sasaran bekerja pada hipothalamus dan
sel – sel hipofisis yang memodifikasi sekresi hormone.
• Sistem porta hipothalamus – hipofisis
1. Sekresi hormon pelepas hipothalamus dan hormon penghambat ke eminensia mediana.
Neuron-neuron khusus di dalam hypothalamus mensintesis dan mensekresi hormone pelepas
hypothalamus dan hormone penghambat yang mengatur sekresi hormone hipofisis anterior. Neuron –
neuron ini berasal dari berbagai bagian hypothalamus dan mengirimkan serat – serat sarafnya nenuju ke
eminensia mediana da tuber sinerum , jaringan hypothalamus yang menyebar menuju tangkai hipofisis.
Bagian ujung serat – serat saraf ini berbeda dengan ujung- ujung serat saraf umum yang ada di dalam
system saraf pusat.dimana funsi serat ini tidak menghantarkan sinyal – sinyal yang berasal dari neuron
ke neuron yang lain namun hanya mensekresi hormone pelepas dan hormone penghambat
hypothalamus saja ke dalam cairan jaringan. Hormone- hormone ini segera diabsorbsi ke dalam kapiler
system porta hypothalamus dan hipofisis dan langsung diangkut ke sinu kelenjar hipofisis anterior.
2. Fungsi hormon pelepas dan hormon penghambat dalam hipofisis anterior.
Tugas Individu KMB3anatomi fisiologi sistem endokrin
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhiorgan-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel
dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrinseperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
Sistem endokrin terdiri dari kelenjarkelenjar endokrin.Kelenjar endokrin merupakan sekelompok susunan sel yang mempunyai susunan mikroskopis sangat sederhana. Kelompok ini terdiri dari deretan sel-sel ,lempengan atau gumpalan sel disokong oleh jaringan ikat halus yang banyak mengandung pembuluh kapiler. Kelenjar endokrin mensekresi substansi kimia yang langsung dikeluarkan ke dalam pembuluh darah, Sekresinya disebut hormon. Hormon yaitu penghantar (transmitter) kimiawi yang dilepas dari sel-sel khusus ke dalam aliran darah. Selanjutnya hormon tersebut dibawa ke sel-sel target (responsive cells) tempat terjadinya efek hormon.
Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh, seperti kulit, atau organ internal, seperti lapisan traktus intestinal.
Fungsi endokrin diantaranya adalah :
1. fungsi metabolisme tubuh
2. fungsi pertumbuhan
3. fungsi sex
4. fungsi pencernaan
5. fungsi kardiovaskuler
Yang Termasuk Kelenjar Endokrin :
1. Hipotalamus
2. Hipofisis/Pituitari
3. Tiroid
4. Paratiroid
5. Adrenal
A. HIPOTALAMUS
Hipotalamus merupakan struktur yang menjadi dasar ventrikel ketiga otak. Struktur ini tampak pada pembelahan sagital otak, terdiri dari badan mamillari, kiasma opticum, dan tuber cinereum yang bergabung dengan infundibulum dari hipofisis. Pada bagian posterior, hipotalamus berbatasan dengan tegmentum mesensefalon. Pada bagian anterior berbatasan dengan kiasma opticum dan bersatu
dengan membran basal area olfaktori. Dan pada bagian lateral, hipotalamus , berbatasan dengan jaras optic dan crura cerebri serta bergabung dengan daerah subtalamus tanpa garis batas yang jelas.
Hipotalamus mendapat perdarahan dalam jumlah besar dari arteri-arteri kecil percabangan dari Sirkulus Willis. Susunan arteri hipotalamus antar individu bervariasi namun membentuk pola umum yang sama, yaitu membentuk:
1. Grup anterior, berasal dari arteri karotis interna, cerebral anterior, dan bagian posterior arteri comunicans
2. Grup intermedia, berasal dari bagian posterior arteri comunicans
3. Grup posterior, berasal dari arteri serebral posterior, bagian posterior arteri comunicans, dan arteri basilaris
Bagian infundibulum, eminensia media, dan terusan hipotalamus diperdarahi oleh arteri hipofisial superior, cabang dari arteri carotis interna. Aliran darah ini selanjutnya akan memasuki sistem portal hipotalamus-hipofisis yang memperdarahi hipofisis bagian anterior. Aliran darah arteri ke hipotalamus selanjutnya dialirkann ke vena-vena kecil yang bermuara ke vena cerebral anterior, vena basalis, atau vena cerebral basalis.
Hipotalamus dan hipofsis merupakan satu axis yang berfungsi mengendalikan fungsi banyak kelenjar endokrin (tiroid, adrenal, gonad) dan berbagai aktivitas fisiologi.
Hipotalamus berfungsi mengatur pelepasan hormon-hormon hipofisis. Hormon hipotalamus dapat dibagi menjadi:
1. Disekresi ke hypophysial portal blood vessels
2. Disekresi oleh neurohipofisis langsung ke sirkulasi sistemik
B. HIPOFISIS
Hipofisis atau kelenjar pituitari berukuran kira kira 1×1 cm, tebalnya sekitar 1/2 cm, dan beratnya sekitar 1/2 gr pada pria, dan sedikit lebih besar pada wanita. Kelenjar ini terletak di dalam
lekukan tulang sphenoid yang disebut sella tursika, dibelakang kiasma optikum. Hipofisis memiliki dua subdivisi, yaitu:
1. Adenohipofisis, pada bagian anterior, hasil perkembangan dari evaginasi ektoderm dorsal atap faring embrionik (stomodeum)
2. Neurohipofisis, hasil perluasan diensefalon.
Selanjutnya adenohipofisis dan neurohipofisis menempel membentuk kelenjar tunggal. Secara topografis, kelenjar ini merupakan salah satu yang paling dilindungi dan tidak terjangkau dalam tubuh. Hipofisis dilapisi duramater dan dikelilingi oleh tulang kecuali pada bagian infundibulum berhubungan dengan hipotalamus.
Hipofisis mendapat perdarahan dari arteri karotis interna. Arteri hipofisial superior memperdarahi pars tuberalis, infundibulum, dan membentuk sistem pleksus kapiler primer pada bagian eminensia media. Arteri hipofisial inferior terutama memperdarahi lobus posterior walau memberi sedikit cabang ke lobus anterior. Aliran darah dari arteri hipofisial lalu akan membentuk pleksus kapiler sekunder pada pars distalis dan berlanjut ke vena portal hipofisial.
Sekressi hormon hipofisis diregulasi oleh hipotalamus. Hipotalamus sendiri mendapat input dari berbagai area otak dan feedback dari kelenjar lain. Untuk mengatur kerja hipofisis, hipotalamus akan melepaskan messenger ke pleksus kapiler primer eminensia media, kemudian dialirkan ke pleksus kapiler sekunder pars distalis, disini hormon meninggalkan kapiler, menyampaikan rangsang pada sel parenkim.
Bagian kelenjar hipofisis ini berasal dari lanjutan jaringan otak .Hormon yang dihasilkan :
2. Vasopressin (ADH) mengatur kontraksi otot2 arteri kecil sehingga dapat meningkatkan tekanan darah (pituirin) merangsang pipa2 nefron dlm ginjal utk menyerap kembali air yang disaring, shg urine menjadi pekat. Keduanya dikendalikan oleh nuclei di hipotalamus Neuroendocrine reflexes
C. ADENO HIPOPISISBerasal dari atap rongga mulut dalam perkembangannya/tidak langsung berhubungan dengan
otak karena berasal dari stomadeum .Hormon yang dilepaskan:
a. Hormon Tirotrofik kelenjar tiroid
b. Hormon ACTH korteks adrenal (kortisol)
c. Hormon Gonadotrofik gonade; FSH&LH : esterogen & progesteron
d. Somatotrofin (hormon prtumbuhan) melalui kartilago epifisealis pada tulang panjang
e. Prolaktin kelenjar susu Intertitial Cell Stimulating Hormone(ICSH)
D. KELENJAR TIROID
Terdapat Di leher, di bawah laring, bentuk seperti perisai .Pelepasan hormon tiroid dirangsang oleh kelenjar adenohipofisis (ACTH). Rx yang diperlukan unt sintesis dan sekresi hormon, tranpor aktif ionida (senyawa yodium). Bila kekurangan yodium menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid (gondok’en)
Fungsi Kelenjar Tiroid Diantaranya:
1. Bekerja sebagai perangsang proses oksidasi
2. Mengatur penggunaan oksidasi
3. Mengatur pengeluaran CO2
4. Metabolik dlm hati mengatur susunan kimia dalam jaringan
5. pada anak mempengaruhi pekembangan fisik dan mental
E. KELENJAR PARATIROIDTerdapat 2 pasang melekat pada begian belakang kelenjar tiroid .Jumlah 4 buah
berpasangan hormon paratiroksin .Diperlukan untuk pemanfaatan kalsium & fosfat.Pelepasan hormon ini dirangsang oleh hormon yang dihasilkan oleh kelenjaradenohipofisis.
Fungsi Dari Kelenjar Paratiroid Adalah :
1. Memelihara konsentrasi ion kalsium yang tetap dalam plasma
2. Mengontrol ekskresi kalsium dan fosfat melalui ginjal
3. Menstimulasi resorpsi tulang sehingga menambah kalsium dalam darah, jika kalsium berkurang
4. Menstimulasi dan mentranspor kalsium & fosfat melalui membran sel
F. ADRENALKelenjar adrenal atau suprarenal menempel pada kutub superior ginjal. kelenjar adrenal kiri dan
kanan tidak simetris pada sumbu tubuh, kelenjar adrenal sebelah kanan lebih inferior, terletak tepat diatas ginjal, dan bentuknya lebih piramid shape. Sementara kelenjar suprarenal kiri lebih inferior, lebih kearah batas medial ginjal kiri, dan bentuknya lebih cressent shape. Masing-masing berukuran tebal sekitar 1 cm, lebar apex sekitar 2 cm, lebar basal sekitar 5 cm. beratnya antara 7-10 gr. Kelenjar ini dibagi menjadi:
1. Bagian korteks yang mencakup 80-90% organ, terletak bagian luar, dan berwarna kekuningan
2. Bagian medula yang terletak pada bagian dalam, berwarna gelap. Keduanya memiliki fungsi endokrin, bagian korteks memproduksi kortikosteroid (kortisol, kortikosteron) dari kolesterol, diregulasi ACTH. Bagian medulla memproduksi epineprin dan norepineprin, diregulasi saraf simpatis
Kelenjar adrenal terletak retroperitoneal, dibungkus kapsul jaringan ikat dengan banyak jaringan adiposa. Kapsul jaringan ikat tersebut membentuk septa ke arah parenkim yang masuk bersama pembuluh darah dan saraf.
Kelenjar suprarenal merupakan salah satu organ yang paling kaya vaskularisasi. tiap kelenjar mendapat perdarahan dari tiga arteri yang berbeda:
1. Arteri Phrenic inferior yang akan membentuk arteri suprarenal superior,
2. Aorta yang akan membentuk arteri suprarenal medial
3. Arteri renalis yang akan membentuk arteri suprarenal inferior.
Cabang-cabang ketiga arteri tersebut membentuk pleksus subcapsular. Dari pleksus tersebut muncul arteri kortikal pendek, selanjutnya membentuk sinusoid berpori, dan bermuara ke pleksus vena suprarenal di medula. selanjutnya vena suprarenal kiri bermuara ke vena renal kiri dan vena suprarenal kanan bermuara ke vena cava inferior. selain arteri kortikal pendek, dari pleksus subcapsular, juga muncul arteri kortikal panjang yang tidak bercabang. menembus korteks sampai medulla.
Fungsi kelenjar adrenal diantaranya:
1. Mengatur keseimbangan air, elektrolit, dan geram-garam
2. Mengatur/ memengaruhi metabolisme lemak karbohidrat dan protein
3. Memengaruhi aktifitas jaringan limfoid
4. Korteks adrenal :
a. berasal dari mesoderm hormon kortikostreoid dibagi 3:1) Luar (zona glomerulosa) sekresi mineralokortikoid
Berasal dari ektoderm menghasilkan hormon adrenalin dan noradrenalin:Disintesis oleh medula adrenal. Disebut juga adrenalin & noradrenalin. Simpatomimetik pengaruh menirukan yang dihasilkan oleh bgn simpatetik ANS. Sprti : glukortikoid dari adrenal = membantu tubuh melawan stress.
G. PANKREAS
Pankreas terletak pada bagian dalam peritoneum, strukturnya dibagi menjadi 4 bagian kaput, kolum, korpus, dan kauda.Ukurannya kurang lebih lebar 5 cm, tebal 1-2 cm, panjang sekitar 25 cm, dan beratnya sekitar 150 gr.
Pankreas memiliki kapsul jaringan ikat tipis yang membentuk septa, membagi pankreas menjadi lobus. Pembuluh darah dan persarafan pankreas masuk melalui septa ini.
Pankreas merupakan kelenjar yang memiliki fungsi eksokrin, yaitu menghasilkan empedu dan fungsi endokrin, yaitu menghasilkan hormon. Bagian endokrin pankreas tersusun atas aggregasi sel,
disebut Pulau Langerhans, jumlahnya sekitar satu juta, tersebar diantara asinus, dengan kecenderungan lebih banyak pada bagian kauda. Pulau langerhans tersusun atas sekitar 3000 sel yang terdiri dari:
1. sel alfa (70%) → menghasilkan glukagon
2. sel beta (20%) → menghasilkan insulin
3. sel delta (5%) → menghasilkan somatostatin
4. sel G (1%) → menghasilkan gastrin
5. sel F atau sel PP (1%)→ menghasilkan polipeptida pankreas
Pankreas mendapat perdarahan dari arteri coeliaca, cabang langsung dari aorta abdominalis. A.coeliaca bercabang, menjadi (1) a. hepatica komunis → a. pancreaticoduodenalis superior → a. pacreaticoduodenalis superior anterior dan posterior yang memperdarahi bagian kaput, kolom, dan korpus pankreas dan (2) a. lienalis → rami pancreatici yang memperdarahi bagian korpus dan kauda. Selanjutnya darah akan dialirkan ke v. pancreaticoduodenale dan v. lienalis kemudian melalui sistem vena porta dan akhirnya bermuara ke vena cava
Daftar Pustaka
Gartner LP. Color Text Book of Histology. 2ed. Philadelphia: Saunders. 2001. p302-16, p416-20
Bruesch SR. The Hypothalamus. Tennessee: Year Book Medical Publisher. 1984. p1-15
Bagnara JT. Endokrinologi Umum. 6ed.Yogyakarta:Airlangga University Press. 1988. p101-20, p323-30, p365-77
Di Posting Oleh :MOHAN KINKY MD, Di akses pada tanggal 17 Mei 2011