Date post: | 07-Aug-2015 |
Category: |
Documents |
Author: | solihin-solat |
View: | 604 times |
Download: | 9 times |
Oleh: dr. Ni Wayan Sri Wangi
Anamnesis Dasar ketrampilan klinik Proses interpersonal
Berkaitan dg diagnosis, pengobatan
maupun peningkatan status kesehatan
Fungsi anamnesis Wahana menggali informasi penyakit,
keluhan, dan problem pasien Wahana memberikan edukasi kesehatan Wahana pencegahan penyakit Promosi kesehatan dan pengobatan (placebo effect) Deteksi penyakit secara dini
Pendekatan sistematik Fundamental four:
1. Riwayat penyakit sekarang 2. Riwayat penyakit dahulu 3. Riwayat kesehatan keluarga 4. Riwayat pribadi dan sosial
Cont, Sacred seven:
1. Site (lokasi) 2. Onset 3. Kualitas 4. Kuantitas 5. Kronologi 6. Faktor modifikasi 7. Keluhan penyerta
Tahapan anamnesis Memperlihatkan sikap yang baik
Menanyakan identitas Keluhan utama
Riwayat penyakit sekarang (RPS) Riwayat penyakit dahulu (RPD) Riwayat penyakit keluarga dan lingkungan Anamnesis sistem Hasil anamnesis dan resume
Komunikasi verbal 3 cara anamnesis:
1. Open ended (terbuka) 2. Sifatnya lebih terbatas 3. Dengan jawaban ya/tidak Ada juga pertanyaan yg sifatnya: klarifikasi, elaborasi
Komunikasi non verbal Kinesik (body language) Sentuhan (jabat tangan)
Penggunaan perubahan kualitas
suara(aksen) Pendekatan pada pasien Cara bersolek pasien
Anamnesis demam Demam remiten : suhu badan naik turun
setiap hari namun masih diatas normal Demam intermiten: suhu naik turun dengan penurunan sampai suhu normal Demam kontinyu: Suhu tinggi hampir merata dengan perbedaan kurang dari satu derajat
Cont, Demam septik: suhu berangsur naik hingga tinggi di
malam hari dan berangsur turun tapi masih diatas normal di pagi hari, sering disertai menggigil dan berkeringat Demam hektik: suhu berangsur naik hingga tinggi di malam hari dan berangsur turun hingga normal di pagi hari Demam siklik: kenaikan suhu selama beberapa hari yang diikuti periode bebas demam untuk beberapa hari yg kemudian diikuti kenaikan suhu seperti semula
Suhu tubuh Subfebril: 37.5 -38C Febris: 38C Hiperpireksia: suhu diatas 40 C
Kasus demam malaria Gejala klinis Manifestasi malaria tanpa komplikasi
Manifestasi umum malaria Keadaan klinik perjalanan infeksi
Teknik pemeriksaan fisik malaria Suhu tubuh Anemia
Ikterus Pembesaran organ abdomen
Pemeriksaan suhu:
1. Alat: termometer air raksa 2. Tempat pemeriksaan: aksila, oral, rektum Pemeriksaan anemia dan ikterus: 1. Anemia: conjunctiva palpebra inferior 2. Ikterus : sklera mata
Pemeriksaan abdomen Syarat:
Penerangan ruangan yang memadai Penderita dalam keadaan rileks Daerah abdomen dari atas pros. Xiphoideus sampai symphisis harus terbuka 4. Menutup symphisis pubis ke arah kaki dg selimut/kain Persiapan pemeriksaan abdomen
1. 2. 3.
Urutan pemeriksaan1. Inspeksi 2. Auskultasi
3. Palpasi4. Perkusi