Date post: | 16-Oct-2015 |
Category: |
Documents |
Author: | hafiizh-nur-perwira |
View: | 138 times |
Download: | 11 times |
of 13
HAFIIZH NUR PERWIRAANAMNESIS, DIAGNOSIS KASUS IPM
BLOK FISIK DIAGNOSTIK DENTALTata cara pemeriksaan fisik dan rongga mulut sebagai dasar pemeriksaan pasien.Pemeriksaan fisik : 1. Kesehatan umum (jasmani dan rohani) 2. Vital sign (tensi, nadi, pernafasan, suhu,BB, TB) 3. Pemeriksaan Ekstra OralPemeriksaan Intra Oral :mukosa,jaringan lunak dan gigi geligi
Pemeriksaan penunjang (pemeriksaan laboratorium, radiologi)
BLOK FISIK DIAGNOSTIK DENTALKuliah, diskusi,tutorial,praktikumDiskusi kasusPraktikum : 1. Pengisian rekam medis per bagian : anamnesis, pemeriksaan subyektif dan obyektif, diagnosis. 2. Pembuatan skenario dan presentasi
ANAMNESISRiwayaat medis / kesehatan seseorang
Suatu percakapan profesional terencana yang memungkinkan pasien untuk menyampaikan tentang gejala dari penyakitnya, perasaan dan ketakutan yang dirasakannya kepada dokter sehingga keadaan dari penyakit pasien baik yang sebenarnya ataupun yang dicurigai dapat ditegakkan
ANAMNESISPEMERIKSAAN SUBYEKTIF: 1. KELUHAN UTAMA (CC) 2. PRESENT ILLNESS (PI) 3. PAST DENTAL HISTORY (PDH) 4. PAST MEDICAL HISTORY (PMH) 5. FAMILY HISTORY (FH) 6. SOCIAL HISTORY (SH)
ANAMNESIS
SOCIAL HISTORY : -Untuk mendapatkan gambaran tentang gaya hidup pasien yang kemungkinan berpengaruh besar pada kesehatan umum dan kesehatan gigi pasien. - Diet (vegetarian,kandungan asam dan kariogenik) - Alkohol (penyakit periodontal,ANUG,kanker oral,sirrosis hati,resiko perdarahan,anestesi) - Merokok (penyakit periodontal,ANUG,kanker oral) - Mengunyah tembakau/pinang (kanker mulut) - Kondisi lingkungan / pasangan (tidak terawat,stres) - Penggunaan narkoba (gigi tidak terawat, resiko peningkatan karies pada penggunaan metadon, resiko penyakt jantung pada penggunaan kokain)
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN OBYEKTIF : 1. Pengamatan penampilan dan kesehatan umum pasien. 2. Pemeriksaan ekstra oral. 3. Pemeriksaan intra oral
PEMERIKSAAN EKSTRA ORALKepala/muka, kulit, mata, hidung, bibir, telinga, muskuloskeletal sistem pengunyahan, kelenjar ludah dan limfe) deformitas,nyeri,tumor,gangguan fungsi. Kelenjar saliva parotis : letak di distal ramus ascendens mandibula.Kelenjar saliva submandibula : palpasi bimanual pada kelenjar saliva di atas dan di bawah otot milohioideus
PEMERIKSAAN INTRA ORAL
DIAGNOSISPada mukosa bukal terdapat garis putih menonjol setinggi oklusal gigi C M2 dan tidak hilang ketika diusap. Dx/ Linea AlbaTerdapat makula berwarna hitam kecoklatan ukuran 2 mm pada bibir bawah berbentuk oval, homogen dan berbatas tegas. Dx/EphelisTerdapat penonjolan tulang berbentuk kumparan di median line palatum durum dengan panjang 1,5 cm, lebar 1 cm dan tebal 0,5 cm,konsistensi keras, immobile jika dipalpasi, berwarna pucat. Dx ?
RENCANA PERAWATANEdukasi. Menjelaskan bahwa tonjolan putih di pipi bagian dalam kanan dan kiri disebabkan karena tekanan pipi ke gigi dan merupakan variasi normal rongga mulut.Edukasi ?Edukasi ?
SKENARIO 1Seorang wanita berusia 34 tahun dirujuk ke MMC terkait adanya rasa terbakar di mulutnya, yang semakin lama meningkat ketika makan makanan asam atau pedas. Satu bulan sebelumnya pasien datang ke Puskesmas karena influenza, saat itu diberikan tablet amoxicillin untuk diminum 3 kali sehari selama 5 hari. Meskipun obat telah habis, pasien masih merasa tidak enak badan dan tenggorokan sakit, disertai nyeri sendi yang tidak berkurang. Penelusuran riwayat kesehatan lebih lanjut diketahui bahwa 4 tahun yang lalu pasien menjalani rawat inap di rumah sakit karena sakit kuning. Dalam waktu 4 bulan terakhir terjadi penurunan berat badan 1/5 BB dan cepat merasa lelah. Dikeluhkan pula ada rasa gatal pada genitalnya.pemeriksaan mulut menunjukkan faring yang memerah, disertai bercak-bercak putih kekuningan pada permukaan palatum lunak yang hilang ketika diusap dengan kapas,lidah tampak atropik dengan plak putih corrugated di sisi lateral kanan dan kiri. Limfonodi submandibular teraba dan nyeri tekan,suhu tubuh 38,7 C,tekanan darh 125/90 mmHg, pulse 102 detak/menit dan respirasi 18/menit. Pemeriksaan laboratoris menunjukkan WBC 1,55 x 10L,hemoglobin 9,5 g/dl,hematokrit 27,1% , trombosit 71 x 10L, netrofil 59,6%,limfosit 32,1%,monosit 12,5%. Uji fungsi hati, kadar kreatinin dan urea dalam batas normal
SELAMAT BELAJAR