Top Banner
TUGAS KELOMPOK KIMIA FARMASI ANALISIS VITAMIN B1 DISUSUN OLEH: CITRA MAULIDANIA (118712) HANA MONIKA FITRI (118728) LIANA (118746) RENDY ASMIRI (118770) WIRIANTO (118788)
12

Analisis Vitamin B1

Nov 11, 2015

Download

Documents

amrullah9292

analisis vitamin b1
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Medical Pressure

TUGAS KELOMPOKKIMIA FARMASIANALISISVITAMIN B1DISUSUN OLEH: CITRA MAULIDANIA (118712) HANA MONIKA FITRI (118728) LIANA (118746) RENDY ASMIRI (118770) WIRIANTO (118788)PENGERTIANThiamine, atau vitamin B1, merupakan salah satu vitamin penting yang sangat diperlukan oleh tubuh. Vitamin ini memasuki hampir setiap reaksi kimia didalam tubuh. Tanpa thiamine, sel tidak dapat menggunakan oksigen atau bahan bakar untuk tenaga. Susunan urat saraf tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa thiamine, dan otot-otot pun tidak dapat bekerja sebaik-baiknya.RUMUS BANGUN

EFEK FARMAKOLOGISKegunaan :Menjaga kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk rutinitas sehari-hari. Di samping itu, vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan lemak.Sumber-Sumber Vitamin :ragi, hati, biji bunga matahari, sejumlah padi, biji-bijian, kacang polong, semangka, tiram, oatmeal dan tepung terigu.

EFEK FARMAKOLOGISEfek Samping :Pemakaian thiamin yang melebihi normal mempengaruhi sistem syaraf. Hal ini karena reaksi hipersensitif yang dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit kepala, sifat lekas marah dan susah tidur. Sistem darah dapat terpengaruh, karena denyut nadi menjadi cepat.

Kekurangan ThiaminBeri-beri adalah salah satu akibat terberat dari kondisi defisiensi Thiamin. Gejala utama beri-beri tampak pada sistem jantung & pembuluh darah (kardiovaskuler) dan sistem saraf. Gangguan sistem kardiovaskuler dapat berupa penurunan kerja jantung antara lain sesak nafas setelah kerja fisik yang berat, pembesaran jantung, gangguan ritme dan lain-lain. Sedangkan gangguan pada sistem saraf dapat berupa neuritis perifer dengan gejala kelemahan pada kaki, kekuatan otot berkurang, dan dapat menjurus pada kelumpuhan tungkai padak eadaan yang lebih berat.

FARMAKOKINETIKSetelah pemberian parenteral absorpsi berlangsung dalam usus halus dan duodenum, maksimal 8-15 mg/hari yang dicapa idengan pemberian oral sebanyak 40 mg. Dalam satu hari sebanyak 1 mg tiamin mengalami degradasi di jaringan tubuh. Jika asupan jauh melebihi jumlah tersebut, maka zatini akan dikeluarkan melalui urin sebagai tiamin atau pirimidin.ANALISIS KUALITATIFSejumlah 10mg zat ditambah dengan 3ml N NaOH, 2 tetes larutan kalium heksasiofenat (III) 5% yang dibuat segar, dan 5ml isobutanol-(1), kemudian dikocok kuat-kuat selama beberapa menit. Setelah terpisah, lapisan atas berfluoresensi biru-ungu (reaksi tiokrom).

Kepada 10mg zat ditambahkan 1ml larutan Pb (II) asetat 10% dan 2ml 6N NaOH, segera terbentuk warna kuning. Pada pemanasan terbentuk endapan coklat-hitam [warna kuning juga dengan 3N NaOH tanpa penambahan Pb (II) asetat]ANALISIS KUANTITATIFHidrokloridaTitrasi: zat dilarutkan dalam 20ml asam asetat dengan pemanasan lemah. Sesudah dingin, larutan direaksikan dengan 5ml larutan raksa (II) asetat, kemudian dititrasi dengan 0,05N asam perklorat (1/40mmol) sampai timbul warna biru; indikator 5 tetes larutan ungu kristal.

NitratTitrasi: zat dilarutkan dalam 100ml asam asetat, kemudian dititrasi dengan 0,05N asam perklorat (1/40mmol) sampai timbul warna hijau; indikator 2 tetes larutan naftol benzeinANALISIS KUANTITATIFMetode SpektrofluorometriPrinsip kerja metode ini adalah tiamin dioksidasi oleh kalium heksasianofera (III) atau kalium ferrisianida menghasilkan tiokrom, suatu senyawa yang berfluoresensi biru. (Rohman dan Sumantri, 2007)

Metode KolorimetriDasar metode ini adalah pereaksi antara tiamin dengan 6 aminotimol yang telah didiazotasi. Hasil penguraian tiamin tidak menghasilkan warna dengan pereaksi ini.

ANALISIS KUANTITATIFMetode AlkalimetriPrinsip kerja dari metode ini adalah dengan adanya hidroklorida dalam tiamin hidroklorida dapat dititrasi dengan natrium hidroksida 0,1 N menggunakan indikator brom timol biru.

Metode Titrasi Bebas AirPrinsip kerja dari metode ini adalah tiamin hidroklorida dalam asam asetat glasial dapat dititrasi dengan asam perklorat dengan sebelumnya ditambah raksa (II) asetat berlebihan.

ANALISIS KUANTITATIFMetode ArgentometriArgentometri merupakan titrasi penentuan analit yang berupa ion halida dengan menggunakan larutan standar perak nitrat (AgNO3). Penentuan kadar vitamin B1 dengan menggunakan metode ini karena adanya klorida dalam tiamin hidroklorida.

Metode GravimetriPrinsip kerja dari metode ini adalah dengan cara mengendapkan larutan tiamin menggunakan asam silikowolframat.TERIMA KASIH