ANALISIS VISI, MISI, DAN STRATEGI BISNIS THE COCA- COLA COMPANY DISUSUN OLEH: SUWONDO (KETUA) FADLI M.NUR NICZEN HENRY LOLOWANG RENOSA TOSCA TRIESNA EKA PUTRI PROGRAM DIPLOMA IV REGULER SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
ANALISIS VISI, MISI, DAN STRATEGI BISNIS THE COCA-COLA COMPANY
DISUSUN OLEH:
SUWONDO (KETUA)FADLI M.NURNICZEN HENRY LOLOWANGRENOSA TOSCATRIESNA EKA PUTRI
PROGRAM DIPLOMA IV REGULERSEKOLAH TINGGI AKUNTANSI
NEGARA
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah melimpahkan nikmat dan hidayah terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga Tim Penulis dapat menyelesaikan paper berjudul “Analisis Visi, Misi, dan Strategi Bisnis The Coca-Cola Company” ini. Tak lupa kami sampaikan shalawat dan salam kepada Baginda Rasulullah SAW yang telah menjadi teladan hidup yang luar biasa bagi umat manusia.
Paper ini dibuat sebagai bentuk penugasan untuk mata kuliah Manajemen Strategis di program studi Diploma IV Akuntansi, Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada semester pertama. Dalam penyusunan paper ini Tim Penulis mendapatkan bantuan baik secara langsung, maupun tidak langsung dari berbagai pihak, terutama kepada Bapak Yond Rizal selaku Dosen Manajemen Strategis atas bimbingannya yang inovatif, serta rekan-rekan kelas VII-C Reguler dan pihak lain yang tidak dapat Tim Penulis sebutkan satupersatu, terimakasih banyak atas bantuan dan kerjasamanya.
Akhirnya, Tim Penulis menyadari bahwa pasti terdapat kekurangan dalam penulisan paper ini yang tentunya berada di luar pengetahuan kami. Oleh karena itu, Tim Penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari para pembaca sekalian demi kesempurnaan paper ini.
Sekian.
iii
Tangerang Selatan, Juni 2013Tim Penulis
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................ iii
A. PENDAHULUAN..............................................................................................................................1
Profil The Coca-Cola Company...............................................................................................1
B. PERNYATAAN VISI..........................................................................................................................3
Pengertian Visi dan Karakteristik Visi yang Baik.....................................................................3
Pernyataan Visi The Coca-Cola Company...............................................................................3
Evaluasi Atas Pernyataan Visi The Coca-Cola Company.........................................................4
Perbandingan dengan Pernyataan Visi Perusahaan Pesaing..................................................5
Rekomendasi untuk Pernyataan Visi The Coca-Cola Company...............................................5
C. PERNYATAAN MISI.........................................................................................................................5
Pernyataan Misi The Coca-Cola Company..............................................................................6
Evalusi Atas Pernyataan Misi The Coca-Cola Company..........................................................6
D. ANALISIS TOWS (THREATS, OPPORTUNITIES, WEAKNESS, AND STRENGTH) THE COCA-COLA COMPANY......................................................................................................................................8
E. STRATEGI THE COCA-COLA COMPANY.........................................................................................13
Evaluasi atas Strategi The Coca-Cola Company....................................................................14
Kelebihan Perumusan Strategi The Coca-Cola Company......................................................18
Kelemahan Perumusan Strategi The Coca-Cola Company....................................................18
F. PENUTUP.....................................................................................................................................20
Simpulan...............................................................................................................................20
Saran....................................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................22
1
A. PENDAHULUAN
Visi adalah suatu pernyataan tentang cita-cita suatu organisasi, sementara misi adalah
pernyataan tentang alasan organisasi tersebut ada. Pernyataaan visi yang jelas adalah dasar
untuk penyusunan misi yang komprehensif. Pernyataan misi yang komprehensif akan
menghasilkan tujuan dan strategi yang tepat bagi sebuah organisasi. Secara umum,
pernyataan visi dan misi akan dijabarkan oleh manajemen suatu organisasi dalam bentuk
kebijakan-kebijakan yang nantinya akan menentukan apakah perusahaan dapat bertahan
dan memiliki competitive advantage atau akan kalah bersaing dari kompetitornya.
The Coca-Cola Company merupakan perusahaan minuman terbesar di dunia, menjual
minuman nonalkohol ke seluruh dunia, diantaranya: Coca-Cola, Diet Coke, Sprite, dan Fanta.
Produk-produk The Coca-Cola Company didistribusikan melalui supermarket, swalayan,
restoran, toko makanan, hingga warung-warung kecil. Oleh karena itu, kami akan mencoba
menganalisis visi-misi The Coca-Cola Company berperan dalam penentuan strategi
perusahaan dengan memperhatikan analisis TOWS yang ada.
Profil The Coca-Cola Company
Coca-Cola adalah minuman berkarbonasi yang dijual di lebih dari 200 negara di
seluruh dunia kecuali Kuba dan Korea Utara. sejarah awal Coca-Cola dimulai ketika pada
1886 seorang ahli farmasi asal Atlanta, John Stith Pamberton,mencampur minuman sirup
karamel dengan air berkarbonasi. Frank Robinson, seorang akuntan yang bekerja untuk John
Pamberton, menamai minuman itu dengan nama Coca-Cola, dan menulisnya dengan huruf
mengalir sama persis seperti apa yang ada sekarang.
Pada tahun pertama penjualan, Coca-Cola dijual dengan harga 5 sen (5100
) dolar dan
hanya terjual 9 gelas per hari. Pada tahun 1889, merk Coca-Cola dibeli pebisnis Atlanta
bernama Asa Griggs Candler seharga $2,300. Asa G. Candler menjadi CEO pertama
perusahaan, dan dia adalah yang menanamkan visi Coca-Cola yang kemudian
mempengaruhi perkembangan industri minuman dunia.
Asa G. Candler adalah seorang pebisnis sejati, dia menawarkan Coca-Cola dengan
membagikan kupon untuk dapat menikmati rasa Coca-Cola secara gratis serta membagikan
jam, cerek, kalender, dan timbangan yang berisikan logo Coca-Cola. Promosi besar-besaran
2
tersebut ternyata berhasil, terbukti dengan berdirinya pabrik minuman pada 1985 di
Chicago, Dallas, dan Los Angeles.
Dari yang semula hanya terjual 9 gelas per hari, sekarang Coca-Cola merupakan merk
yang paling dikenal di seluruh dunia dengan lebih dari 1,7 miliar penjualan per harinya. Pada
tahun 2011, Coca-Cola dinobatkan sebagai merk paling bernilai menurut Interbrand’s Best
Global Brand. Berikut adalah data statistik mengenai Coca-Cola (per tanggal 7 Oktober
2012):
Statistik Keuangan Data
Penghasilan $48.01 Miliar
Laba $9.01 Miliar
Nilai Perusahaan $189.2 Miliar
Statistik Data
Jumlah pegawai seluruh dunia 146.200
Persentase populasi dunia yang mengetahui logo Coca-Cola 96%
Jumlah produk Coca-Cola 3.500
Jumlah penjualan per hari 1,7 Miliar
Jumlah perusahaan produsen botol Coca-Cola 275
Nilai sekarang dari 1 lembar saham Coca-Cola yang dibeli pada
1919 $92,500
Jumlah yang dikonsumsi tiap detik 10.450
Pangsa Pasa Minuman RinganPersentase
Volume
Coke 26%
Pepsi 15%
Diet Coke 15%
Moutain Dew 10%
Dr. Pepper 9%
Diet Pepsi 8%
Sprite 8%
Other 9%
3
B. PERNYATAAN VISI
Pengertian Visi dan Karakteristik Visi yang Baik
Menurut Fred R. David dalam bukunya, pernyataan visi (vision statement) digunakan
untuk menjawab pertanyaan “Ingin menjadi seperti apa kita?”1. Sebuah pernyataan visi yang
jelas menjadi dasar bagi pengembangan pernyataan visi yang komprehensif. Banyak
organisasi mempunyai baik pernyataan visi maupun pernyataan misi, namun pernyataan visi
harus dibuat terlebih dahulu. Pernyataan visi haruslah singkat, diharapkan satu kalimat, dan
sebanyak mungkin manajer diminta masukannya dalam pengembangannya.
Kriteria pernyataan visi yang baik adalah sebagai berikut2.
• Mudah dipahami
• Ringkas, tetapi komprehensif
• Menantang, tapi dapat dicapai
• Luhur, tetapi tidak mengawang-awang
• Memompa semangat
• Menciptakan kesatuan tujuan
• Tidak terpaku pada angka
• Mengatur nada/irama gerak organisasi
Pernyataan Visi The Coca-Cola Company
Berikut ini adalah pernyataan visi dari perusahaan sampel yang kami pilih, yaitu The
Coca-Cola Company.
Our vision serves as the framework for our
Roadmap and guides every aspect of our business
by describing what we need to accomplish in order to continue achieving sustainable, quality
growth.
People: Be a great place to work where people are inspired to be the best they can be.
Portfolio: Bring to the world a portfolio of quality beverage brands that anticipate and
satisfy people's desires and needs.
Partners: Nurture a winning network of customers and suppliers, together we create
mutual, enduring value.
1 David, Fred R. 2010. “Manajemen Strategis” Ed.12. Trans. Dono Sunardi. Jakarta: Salemba Empat. Hlm. 82.2
4
Planet: Be a responsible citizen that makes a difference by helping build and support
sustainable communities.
Profit: Maximize long-term return to shareowners while being mindful of our overall
responsibilities.
Productivity: Be a highly effective, lean and fast-moving organization.
Evaluasi Atas Pernyataan Visi The Coca-Cola Company
Menurut pendapat kelompok kami, pernyataan visi The Coca-Cola Company tidak
dapat dikatakan sebagai pernyataan visi yang baik. Berikut ini hasil evaluasi kami terhadap
pernyataan visi The Coca-Cola Company.
- Visi secara keseluruhan telah menjawab pertanyaan, “Ingin menjadi seperti apa kita?”.
Pertanyaan tersebut dijawab perusahaan melalui enam perspektif, yaitu People,
Portofolio, Partners, Planet, Profit, dan Productivity. Jadi, perusahaan menyalurkan
visinya ke dalam enam perspektif tersebut sebagai tujuan perusahaan.
- Pernyataan visi dianggap perusahaan sebagai kerangka dan petunjuk yang
mendeskripsikan segala hal yang dibutuhkan perusahaan dalam rangka mencapai
pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan (sustainable), sehingga desain visi
perusahaan dibuat sangat jelas, runtut, dan terkesan terlalu teknis. Kami tidak
sependapat dengan hal ini sebab sejatinya visi seharusnya dibuat dengan threshold
yang luas, sehingga dapat memberikan ruang kepada kreativitas maupun inovasi dari
para manajer perusahaan.
- Visi tidak mudah dipahami karena mengandung ketidakjelasan. Seperti yang kami
utarakan di poin sebelumnya, visi didesain melalui enam persepektif People, Portofolio,
Partners, Planet, Profit, dan Productivity. Menurut pendapat kami, hal ini dapat
menimbulkan kebingungan terhadap pembaca terutama dalam hal memahami maksud
dari enam perspektif tersebut.
- Pernyataan visi dibuat dengan tidak ringkas. Dengan alasan tertentu, perusahaan
mendesain visi yang sangat panjang yang sesungguhnya bukan karakteristik dari sebuah
visi yang baik. Visi yang baik seharusnya dibuat dengan padat dan ringkas.
- Tedapat bagian dari kalimat pernyataan visi perusahaan yang lebih sesuai dikatakan
sebagai misi, misalnya: “Nurture a winning network of costumers and suppliers,
5
together we create mutual, enduring value”. Menurut kami kalimat visi di atas lebih
cocok disebut sebagai pernyataan misi daripada disebut sebagai pernyataan visi karena
sifatnya yang terlalu teknis.
Perbandingan dengan Pernyataan Visi Perusahaan Pesaing
Perusahaan pesaing yang kami ambil sebagai bahan perbandingan adalah Dr Pepper
Snapple Group. Pernyataan visinya adalah sebagai berikut.
At Dr Pepper Snapple Group, it is our vision to be the best
beverage business in the Americas.
Menurut kami pernyataan visi Dr Pepper Snapple Group telah memenuhi karakteristik
visi yang baik, antara lain mudah dipahami, ringkas tetapi komprehensif, menantang tetapi
dapat dicapai, luhur, tidak mengawang-awang, memompa semangat, menciptakan kesatuan
tujuan, tidak terpaku pada angka, dan mengatur nada/irama gerak organisasi.
Rekomendasi untuk Pernyataan Visi The Coca-Cola Company
Dari perbandingan pernyataan visi antara The Coca-Cola Company dan Dr. Pepper
Snapple Group di atas, semakin terlihat jelas bahwa pernyataan visi The Coca-Cola Company
tidak memenuhi karakteristik pernyataan visi yang baik.
Pernyataan visi yang baik itu seharusnya seperti pernyataan visi Dr. Pepper Snapple Group
yaitu ringkas (sebisa mungkin hanya satu kalimat) namun padat makna, mudah dipahami,
tidak perlu terlalu teknis dan mengikat, dan sifatnya umum dengan threshold yang luas agar
memungkinkan para manajer perusahaan untuk berkreasi dan berinovasi namun tetap tidak
keluar dari visi yang diharapkan.
C. PERNYATAAN MISI
Pernyataan misi adalah menjawab pertanyaan “Apakah bisnis kita?”. Pernyataan misi
yang jelas adalah penting untuk perumusan tujuan dan formulasi strategi yang efektif.
(Peter Drucker,1970).
Fred R. David dalam bukunya yang berjudul Strategic Management mengungkapkan
bahwa karakeristik dari sebuah misi3 adalah:
3 David, Fred R. 2010. “Manajemen Strategis” Ed.12. Trans. Dono Sunardi. Jakarta: Salemba Empat. Hlm. 84.
6
- Lingkup yang luas, tidak menyebutkan jumlah uang, nomor, persentase, rasio atau tujuan
tertentu
- Kurang dari 250 kata
- Inspiratif
- Mengidentifikasi kegunaan dari produk perusahaan
- Memperlihatkan bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab sosial
- Memperlihatkan bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan
- Berisi sembilan komponen, yaitu pelanggan, produk atau jasa, pasar, teknologi, perhatian
akan keberlangsungan, pertumbuhan, dan profitabilitas, filosofi, konsep diri, perhatian
akan citra publik, dan perhatian akan karyawan.
Pernyataan Misi The Coca-Cola Company
Misi dari The Coca-Cola Company adalah sebagai berikut:
To refresh the world...
To inspire moments of optimism and happiness...
To create value and make a difference.
Evalusi Atas Pernyataan Misi The Coca-Cola Company
Berdasarkan karakteristik misi di atas, misi The Coca-Cola Companytersebut memang
mempunyai lingkup yang luas, tapi lingkupnya terkesan sangat luas sehingga hampir mirip
dengan karakteristik pernyataan visi.
Jumlah kata sesuai dengan karakteristik, yaitu kurang dari 250 kata. Pernyataan misi
juga inspiratif, terlihat pada pernyataan misi “to inspire moments of optimism and
happiness” dan mengidentifikasi kegunaan produk perusahaan yaitu “to refresh the world”.
Sedangkan untuk dua karakteristik selanjutnya, yaitu tanggung jawab perusahaan terhadap
sosial dan lingkungan tidak disebutkan pada pernyataan misinya.
Evaluasi misi dari sembilan komponen akan ditampilkan dalam tabel berikut:
KOMPONEN ADA (√)
Pelanggan √
Produk atau jasa
Pasar
Teknologi
7
Perhatian akan keberlangsungan, pertumbuhan, dan profitabilitas √
Filosofi
Konsep Diri
Perhatian akan citra publik
Perhatian akan karyawan
Pernyataan misi dari The Coca-Cola Company hanya memuat dua komponen misi,
yang pertama adalah pelanggan, “To refresh the world” world atau dunia pada pernyataan
ini adalah tujuan pelanggan perusahaan, The Coca-Cola Company yang merupakaan
perusahaan yang produknya tersebar di 200 negara sewajarnya tujuan pelanggannya adalah
masyarakat dunia.
Komponen kedua yaitu perhatian akan keberlangsungan, pertumbuhan, dan
profitabilitas yang terlihat dari pernyataan misi “To create value and make a difference”,
make a difference atau berbeda dari yang lain atau selalu membuat perbedaan adalah
perhatian perusahaan untuk bertahan, bertumbuh dan menghasilkan profit pada industri
minuman. Terbukti bahwa The Coca-Cola Company berhasil bertahan selama 127 tahun
dengan lebih dari 3.500 produk4.
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, kami menyimpulkan bahwa The Coca-Cola
Company tidak mempunyai pernyataan misi yang baik, karena terlalu vague dan hanya
memenuhi dua dari sembilan komponen pernyataan misi.
Untuk perbandingan pernyataan misi, kami mengambil dari perusahaan yang memiliki
industri sejenis dengan cocacola company, yaitu Dr. Pepper Snapple Group yang memiliki
pernyataan misi sebagai berikut:
1. Building and enhancing our leading brands
2. Pursuing profitable channels, packages and categories
3. Leveraging our integrated business models
4. Strengthening our route to market
5. Improving operating efficiency
Pernyataan misi Dr. Pepper Snapple Group memenuhi karakteristik lingkup yang luas
(tidak mencantumkan jumlah/angka), jumlah kata (kurang dari 250 kata), dan inspiratif.
Untuk evaluasi sembilan komponen, menurut kami pernyataan misinya hanya memenuhi
4 sumber http://www.coca-colacompany.com/
8
komponen perhatian akan keberlangsungan, pertumbuhan, dan profitabilitas. Lima
pernyataan misi Dr. Pepper Snapple Group hanya mengungkapkan bagaimana cara
perusahaan agar memajukan bisnisnya, mempertahankan industrinya dan memperoleh
profit dari itu. Tidak tampak perhatian perusahaan terhadap pelanggan, sosial, lingkungan,
bahkan karyawan perusahaan itu sendiri pada pernyataan misinya. Kami juga menyimpulkan
bahwa ini juga bukan merupakan pernyataan misi yang baik.
D. ANALISIS TOWS (THREATS, OPPORTUNITIES, WEAKNESS, AND STRENGTH) THE COCA-COLA COMPANY
THREATS OPPORTUNITIES
1. Perubahan selera konsumen.
Konsumen di seluruh dunia menjadi
lebih sadar akan kesehatan dan
mengurangi konsumsi minuman
berkarbonasi, minuman yang
memiliki yang mengandung gula,
kalori dan lemak. Ini adalah ancaman
yang sangat serius bagi perusahaan
seperti Coca-Cola yang fokusnya pada
minuman berkarbonasi
2. Air menjadi langka di seluruh dunia
sehingga meningkatkan baik dalam
biaya dan kritik untuk Coca-Cola akan
penggunaan air yang besar dalam
produksinya
3. Lebih dari 60% dari The Coca-Cola
Company adalah pendapatan dari
luar Amerika Serikat. Karena kinerja
dolar yang kuat terhadap mata uang
lainnya, pendapatan perusahaan
secara keseluruhan mungkin akan
1. Konsumsi air minum kemasan
diperkirakan akan tumbuh baik di AS
dan seluruh dunia dengan tingkat
pertumbuhan 11%.
2. Adanya peningkatan permintaan
untuk makanan sehat dan minuman.
Karena banyak program untuk
memerangi obesitas, permintaan
untuk makanan sehat dan minuman
telah meningkat secara drastis. Coca-
Cola Company memiliki kesempatan
untuk memperluas jajaran produknya
dengan minuman yang memiliki
jumlah gula dan kalori yang rendah.
3. Pertumbuhan konsumsi minuman di
pasar negara berkembang. Konsumsi
minuman ringan masih tumbuh
signifikan di pasar negara
berkembang, terutama negara-
negara BRIC, di mana Coca-Cola
dapat meningkatkan dan
9
jatuh.
4. Persyaratan hukum untuk
mengungkapkan informasi negatif
pada label produk. Minuman
berkarbonasi Beberapa Coca-Cola
memiliki konsekuensi kesehatan yang
merugikan. Produk yang
mengandung informasi tersebut
dapat dianggap negatif dan
kehilangan pelanggan.
5. Penurunan laba kotor dan margin
laba bersih. Margin laba kotor dan
laba bersih Coca-Cola mengalami
penurunan selama beberapa tahun
terakhir dan akan terus turun karena
biaya penggunaan air dan bahan
baku lainnya yang
6. PepsiCo bersaing keras dengan Coca-
Cola atas pangsa pasar di negara-
negara BRIC, terutama India. Pepsi
adalah rival utamadari Coca-Cola
dalam industri minuman ringan.
Pepsi memiliki nilai total
pendapoatan kedua setelah Coca-
Cola, dan juga mengalahkan Coca-
Cola di beberapa pasar.
7. Bisnis secara signifikan bergantung
pada penjualan minuman
berkarbonasi, yang merupakan
ancaman bagi Coca-Cola sebagai
pasar minuman berkarbonasi yang
tidak tumbuh atau bahkan menurun
mempertahankan pangsa pasar
minuman nya.
4. Pertumbuhan melalui akuisisi. Coca-
Cola akan merasa sulit untuk
menjaga tingkat pertumbuhan saat
ini dan akan merasa sulit untuk
menembus pasar baru dengan
portofolio produk yang ada. Semua
ini dapat dilakukan lebih mudah
dengan mengakuisisi perusahaan
lain.
5. Kesulitan yang dialami pendatang
baru untuk masuk dalam industri
minuman ringan karena beberapa
faktor seperti citra merek dan
loyalitas, jaringan pembotolan, biaya
iklan, distribusi ritel, dll
6. Coca-Cola dapat mengatasi
ketakutan akan produk pengganti
dari perusahaan lain dengan
melakukan diversifikasi, menawarkan
produk pengganti.
7. Populasi dunia diperkirakan akan
tumbuh menjadi 8 miliar pada tahun
2025, dan 9,2 miliar pada tahun
2050. Hampir 99% pertumbuhan ini
akan berlangsung di negara-negara
berkembang.
8. Berfokus pada iklan dan diferensiasi
dapat meningkatkan keuntungan
9. Increase its reaching untapped
countries and market Meningkatkan
10
di dunia. Sedangkan pesaing
utamanya, PepsiCo sangat
terdiversifikasi dengan menyediakan
berbagai produk makanan
8. Kesulitan dalam mematuhi peraturan
pemerintah dan norma yang berbeda
di berbagai negara
9. Harga bahan baku seperti gula dan
logam yang digunakan dalam
pembuatan kaleng semakin
bertambah
10. Tingkat pertumbuhan rendah di pasar
minuman berkarbonasi di Amerika
Utara yang merupakan pasar utama
Coca-Cola.
11. Berbagai studi telah dilakukan dan
ditemukan bahwa beberapa
minuman termasuk Coca-Cola
berbahaya jika dikonsumsi secara
berlebihan.
jangkauannya ke negara-negara dan
pasar belum tersentuh.
10. Memasarkan dan mempopulerkan
produk yang kurang dikenal.
11. Diversifikasi portofolio produknya
dengan memasuki industri makanan
ringan untuk bersaing dengan Pepsi
Co.
12. Kompetisi yang kuat di segmen
minuman soda dari Pepsi Co berarti
pertarungan konstan terhadap
perebutan pangsa pasar. Berfokus
pada iklan dan diferensiasi dapat
meningkatkan keuntungan
WEAKNESSES STRENGTHS
1. Terlalu fokus pada minuman
berkarbonasi. Bisnisnya masih
berfokus pada penjualan Coca-Cola,
Fanta, Sprite, dan minuman
1. Coca-Cola merupakan perusahaan
minuman terbesar di dunia,
memproduksi hampir 500 merk.
Merk global terbaik di dunia dilihat
11
berkarbonasi lainnya sedangkan
dunia sedang memerangi obesitas
dan menuju pada konsumsi makanan
dan minuman sehat
2. Portofolio produk yang tidak
didiversifikasi. Tidak seperti
pesaingnya, Coca-Cola masih fokus
hanya pada penjualan minuman.
Tidak bergerak pada produk makanan
atau makanan ringan.
3. Tingkat hutang yang tinggi akibat
akuisisi yang mendekati $ 8 miliar
uyang diperoleh dari akuisisi CCE
yang secara signifikan meningkatkan
tingkat utang Coca-Cola, suku bunga
dan biaya pinjaman
4. Publisitas negatif. Perusahaan ini
sering dikritik karena konsumsi air
yang tinggi di daerah yang langka air
dan menggunakan bahan-bahan
berbahaya untuk memproduksi
minuman tersebut. Coca-Cola telah
dikritik karena pemasaran yang
agresif untuk anak-anak dengan
dugaan efek kesehatan yang kurang
baik. Coca-Cola dikritik karena
penggunaan pestisida yang tinggi
dalam produk-produknya, praktek
eksploitasi buruh, perusakan
lingkungan, membangun pabrik di
berbagai negara yang
memperkerjakan tenaga kerja budak
dari nilainya ($77,839 miliar)
2. Menguasai pangsa pasar dunia
dengan market share sekitar 40%.
3. Memiliki kondisi finansial yang kuat.
4. Memiliki saluran distribusi minuman
paling luas. Coca-Cola memiliki
jaringan distribusi minuman terbesar
di dunia, lebih dari 200 negara
menikmati minuman Coca-Cola
dengan jaringan rantai pasokan yang
kuat dan efisien, memastikan bahwa
semua produk tersedia bahkan di
tempat paling terpencil . Coca-Cola
dijual di restoran dan toko-toko
mesin penjual otomatis di lebih dari
200 negara
5. Pada tahun 2011, Coca-Cola
dinobatkan sebagai The World’s Most
Valuable Brand menurut Interbrand's
Best Global Brand.
6. Coca-Cola memiliki competitive
advantage melalui merek dagang
global dengan harga premium. Ini
berarti Cola-Cola memiliki sesuatu
yang pesaing mereka tidak memiliki.
Coca-Cola mencapai competitive
advantage dengan diferensiasi dan
biaya rendah.
7. Coca-Cola memiliki kampanye iklan
yang sangat efektif dan kuat dengan
mensponsori beragam pertandingan
dan tim yang ditampilkan dalam
12
dan praktik bisnis monopoli.
5. Kegagalan merk atau banyak merk
yang tidak menghasilkan pendapatan
yang signifikan. Coca-Cola saat ini
menjual hampir 500 merek tetapi
hanya beberapa merek menghasilkan
lebih dari $ 1 miliar penjualan.
Ditambah lagi dengan tingkat
keberhasilan perusahaan
memperkenalkan minuman baru
yang lemah. Banyak produk yang
diperkenalkan mengalami kegagalan,
misalnya, minuman C2.
6. Inventory turnover yang lebih rendah
dibandingkan dengan PepsiCo.
7. Pemberian otorisasi atas distribusi
dan pembotolan akan produknya
sendiri, menjatuhkan sebagian besar
dari potensi pendapatan.
8. Kurangnya antusiasme manajemen
untuk menawarkan produk-produk
asing ke pasar Amerika Serikat.
program televisi dan film yang tak
terhitung jumlahnya dengan selebriti
sebagai brand ambassador. Biaya
iklan Coca-Cola mencapai lebih dari $
3 miliar pada 2012 dan ini
meningkatkan penjualan perusahaan
dan pengenalan akan merk. Coca-
cola sudah berasosiasi lama dengan
kegiatan olahraga internasional,
sponsorship dll.
8. Coca-Cola semakin fokus pada
program-program Corporate Social
Responsibility (CSR) seperti daur
ulang / kemasan, konservasi energi /
perubahan iklim, hidup sehat aktif,
pengelolaan air dll yang
meningkatkan citra sosial perusahaan
dan menghasilkan keunggulan
kompetitif dibandingkan pesaing.
Coca-Cola telah mulai bekerja
dengan the International Labor
Organization's International Program
tentang penghapusan Pekerja Anak.
12. Teknik kemasan yang efektif dan
efisien dengan daur ulang
E. STRATEGI THE COCA-COLA COMPANY
Berikut ini adalah beberapa strategi perusahaan The Coca-Cola Company dalam
mencapai dan/atau mempertahankan Keunggulan Kompetitif.
One of our goals is to maximize growth and profitability to create value for our
shareholders. Our efforts to achieve this goal are based on: (1) transforming our commercial
13
models to focus on our customers’ value potential and using a value-based segmentation
approach to capture the industry’s value potential, (2) implementing multi-segmentation
strategies in our major markets to target distinct market clusters divided by consumption
occasion, competitive intensity and socioeconomic levels; (3) implementing well-planned
product, packaging and pricing strategies through different distribution channels; (4) driving
product innovation along our different product categories and (5) achieving the full
operating potential of our commercial models and processes to drive operational efficiencies
throughout our company.
To achieve these goals, we intend to continue to focus our efforts on, among other
initiatives, the following:
1. working with The Coca-Cola Company to develop a business model to continue
exploring and participating in new lines of beverages, extending existing product lines
and effectively advertising and marketing our products;
2. developing and expanding our still beverage portfolio through innovation, strategic
acquisitions and by entering into agreements to jointly acquire companies with The
Coca-Cola Company;
3. expanding our bottled water strategy, in conjunction with The Coca-Cola Company
through innovation and selective acquisitions to maximize profitability across our
market territories;
4. strengthening our selling capabilities and go-to-market strategies, including pre-sale,
conventional selling and hybrid routes, in order to get closer to our clients and help
them satisfy the beverage needs of consumers;
5. implementing selective packaging strategies designed to increase consumer demand
for our products and to build a strong returnable base for the Coca-Cola brand;
6. replicating our best practices throughout the value chain;
7. rationalizing and adapting our organizational and asset structure in order to be in a
better position to respond to a changing competitive environment;
8. committing to building a multi-cultural collaborative team, from top to bottom; and
9. broadening our geographic footprint through organic growth and strategic
acquisitions.
14
Evaluasi atas Strategi The Coca-Cola Company
1. Working with The Coca-Cola Company to develop a business model to continue
exploring and participating in new lines of beverages, extending existing product lines
and effectively advertising and marketing our products
Bentuk strategi ini sejatinya adalah penerapan dari salah satu intisari seni perang yang
diperkenalkan oleh Sun Tzu, yaitu “Untuk menyerang dan pasti merebutnya, seranglah
di mana mereka tidak bertahan.”. Maksudnya adalah perusahaan berusaha untuk
melakukan diversifikasi ke lini-lini produksi yang belum dimasuki atau dikuasai oleh
pesaing/kompetitor dengan harapan untuk membuka pasar baru
pada lini produksi tersebut.
Contoh dari implementasi strategi ini adalah The Coca-Cola Company
merambah ke lini produk minuman kesehatan seperti Pulpy Minute
Maid dan air mineral Ades.
Sebagai tambahan, strategi membuka pasar baru juga sesuai dengan seni perang Sun
Tzu berikut ini:
Ia yang datang ke medan pertempuran terlebih dahulu dan menunggu musuhnya di
sana diuntungkan, dan ia yang datang terlambat ke medan perang untuk menyerbu
tidak memiliki keuntungan semacam itu. Dan karenanya, mereka yang terampil dalam
perang akan membawa musuh ke medan perang dan bukannya dibawa ke sana oleh
musuhnya.
Maksudnya adalah siapa yang tiba di pasar lebih awal akan sangat diuntungkan karena
ia dapat mengenali kondisi pasar lebih dulu daripada para pesaing, sehingga dapat
mengembangkan strategi-strategi yang relevan lebih awal juga.
Di samping merambah ke lini produksi baru, strategi ini juga menekankan pada
pentingnya mempertahankan lini produk yang telah ada dan dengan efektif
mempromosikan dan memasarkan produk The Coca-Cola Company, baik produk yang
telah ada ataupun lini produk baru kepada pelanggan demi mencapai keunggulan
kompetitif yang berkesinambungan.
2. Developing and expanding our still beverage portfolio through innovation, strategic
acquisitions and by entering into agreements to jointly acquire companies with The
Coca-Cola Company
15
Strategi ini dimaksudkan untuk meningkatkan dan memperluas portofolio The Coca-
Cola Company di bursa. Untuk mencapai hal tersebut, The Coca-Cola Company harus
melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan profitabilitas di mata investor misalnya
dengan melakukan berbagai pengembangan dan inovasi produk.
Selain itu, memperluas portofolio juga dapat dilakukan dengan melakukan berbagai
akuisisi terhadap perusahaan-perusahaan tertentu atau dengan melakukan joint
venture dengan perusahaan tersebut. Dengan jumlah portofolio yang besar, The Coca-
Cola Company akan menjadi perusahaan yang semakin dominan di bursa dan hal
tersebut akan menjamin kelangsungan hidup perusahaan.
Strategi ini sejalan dengan seni perang Sun Tzu, “Ketika Anda memutuskan untuk
menantang lawan, kalkulasi, estimasi, analisis, dan pemosisian yang banyak akan
membawa kemenangan. Sedikit perhitungan akan mengakibatkan kekalahan.” Apa yang
dilakukan The Coca-Cola Company dengan berusaha mempersar jumlah portofolio
dalam rangka pemosisian untuk meraih dominasi industri adalah hal yang tepat. Namun
perlu disadari bahwa portofolio yang besar akan membawa resiko hostile take-over
yang sedemikian besar pula. Untuk itu, selain memperbesar dominasi, The Coca-Cola
Company seharusnya juga memikirkan cara menjaga portofolio yang telah dimiliki dari
take-over kompetitor di bursa.
3. Expanding our bottled water strategy, in conjunction with The Coca-Cola Company
through innovation and selective acquisitions to maximize profitability across our
market territories;
Melalui strategi ini The Coca-Cola Company berharap untuk menjadi perusahaan air
minum berbotol yang terbaik di pasarnya. Untuk mencapai hal tersebut The Coca-Cola
Company akan terus melakukan inovasi terhadap produknya serta melakukan akuisisi
secara selektif untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan.
4. Strengthening our selling capabilities and go-to-market strategies, including pre-sale,
conventional selling and hybrid routes, in order to get closer to our clients and help them
satisfy the beverage needs of consumers
Ini adalah bentuk integrasi maju yang diterapkan oleh The Coca-Cola Company, yaitu
dengan memperkuat daya jual dengan cara menambah baik kuantitas maupun kualitas
jaringan klien/distributor. Strategi bisa merupakan strategi yang tepat dalam upaya
memperluas dan mempertahankan pasar dari gempuran perusahaan pesaing.
16
Dalam strategi ini, klien/distributor memegang peranan layaknya pasukan dalam
peperangan. Sun Tzu mengatakan bahwa pemimpin yang baik adalah pemimpin yang
mampu memberdayakan pasukannya dengan efektif dan efisien. Beginilah seharusnya
The Coca-Cola Company bertindak terhadap klien/distributor yang mereka miliki.
Di samping itu, Sun Tzu juga menyatakan bahwa mengatur pasukan dalam sebuah
peperangan adalah hal yang sangat sulit. Dalam kenyataannya memang benar
demikian, semakin banyak klien/distributor yang dimiliki maka tentu benturan
kepentingan akan sering terjadi. Untuk itu The Coca-Cola Company harus mampu
membuat kebijakan-kebijakan yang terbaik bagi setiap klien/distributor tersebut demi
meraih keunggulan kompetitif yang berkesinambungan.
5. Implementing selective packaging strategies designed to increase consumer demand for
our products and to build a strong returnable base for the Coca-Cola brand
Strategi ini adalah wujud bahwa The Coca-Cola Company memandang packaging
sebagai salah satu faktor penting dalam rangka meningkatkan jumlah penjualan
perusahaan. Perusahaan akan melakukan mekanisme packaging yang selektif dengan
desain semenarik mungkin agar dapat menjangkau berbagai lapisan konsumen. Dengan
demikian, perusahaan akan memperoleh peningkatan penjualan tahunan yang berujung
pada peningkatan nilai perusahaan terhadap shareholders.
6. Replicating our best practices throughout the value chain
Menurut kami strategi ini sangat penting dalam hal:
1. pemerataan pelayanan pada setiap lini perusahaan, sehingga pelayanan kepada
konsumer akan lebih maksimal;
2. membudayakan best practice pada setiap lini perusahaan; dan
3. menyulitkan para kompetitor untuk meniru strategi pelayanan The Coca-Cola
Company karena strategi best practices ditanamkan pada setiap value chain yang
pada akhirnya akan membentuk fit yang kuat dan sulit untuk ditiru.
7. Rationalizing and adapting our organizational and asset structure in order to be in a
better position to respond to a changing competitive environment
Ini adalah bentuk strategi yang dipersiapkan perusahaan dalam menghadapi lingkungan
kompetitif yang dinamis dan terus berubah. Untuk menghadapi lingkungan yang
dinamis tersebut perusahaan berusaha untuk membuat, memahami, dan
mengimplementasikan struktur organisasi dan struktur aset yang kuat dan efektif.
17
Hal ini sejalan dengan seni perang Sun Tzu berikut ini.
Kenalilah musuh Anda dan diri Anda Sendiri, maka dalam pertempuran Anda tidak akan
pernah terkalahkan. Bila Anda tidak tahu tentang musuh Anda, tetapi mengenal diri
Anda Sendiri, peluang Anda untuk menang atau kalah adalah seimbang. Jika Anda tidak
mengenal musuh Anda dan diri Anda sendiri, bisa dipastikan Anda akan kalah dalam
setiap pertarungan.
Seni perang Sun Tzu di atas menyatakan betapa pentingnya bagi perusahaan untuk
mengenali dirinya sendiri sebelum terjun dalam sebuah peperangan/kompetisi/pasar.
Inilah yang coba diterapkan oleh The Coca-Cola Company, yaitu mengembangkan dan
memahami struktur organisasi perusahaan agar dapat lebih responsif terhadap gejala
perubahan yang rutin terjadi pada lingkungan bisnis saat ini.
8. Committing to building a multi-cultural collaborative team, from top to bottom
Strategi ini dimaksudkan untuk mencapai keberagaman dalam tim manajemen The
Coca-Cola Company. Dengan demikian, perusahaan akan bisa lebih responsif terhadap
setiap perubahan yang terjadi. Semakin beragam sebuah tim tentu akan semakin
beragam ide-ide yang muncul untuk mengatasi kasus atau situasi yang muncul. Dengan
begitu perusahaan akan semakin dinamis lagi.
Di samping itu, strategi ini juga mengindikasikan bahwa The Coca-Cola Company tidak
membeda-bedakan suku, ras, maupun agama. Perusahaan bersikap terbuka kepada
pegawainya dengan menerapkan keberagaman pada tiap lini perusahaan. Dengan
demikian, secara tidak langsung perusahaan akan memperoleh imbalan berupa
peningkatan kinerja serta loyalitas dari para pegawainya.
9. Broadening our geographic footprint through organic growth and strategic acquisitions
Strategi ini adalah bentuk lain dari upaya The Coca-Cola Company untuk memperluas
wilayah pemasaran atas produk-produknya yang telah terdiversivikasi sedemikian rupa.
Perluasan wilayan tersebut dapat dilakukan melalui pertumbuhan perusahaan secara
alamiah ataupun melalui akuisisi strategis atas perusahaan-perusahaan lain.
Kelebihan Perumusan Strategi The Coca-Cola Company
Perumusan strategi The Coca-Cola Company mengandung banyak kelebihan terutama
dalam hal pengembangan/ekspansi pasar dan peningkatan kemampuan penjualan melalui
18
perluasan portofolio perusahaan, inovasi produk, inovasi kemasan produk, integrasi maju
dan mundur, serta pengembangan kualitas produk melalui penerapan best-practices dalam
setiap rantai nilai perusahaan.
Kelemahan Perumusan Strategi The Coca-Cola Company
Di samping kelebihan yang dijelaskan di poin sebelumnya, kami menemukan berapa
kelemahan terkait perumusan strategi The Coca-Cola Company yang akan kami jelaskan
sebagai berikut.
1. Tidak satupun dari strategi bisnis yang diterapkan The Coca-Cola Company yang
mendorong dilakukannya inovasi produk yang meningkatkan nilai kesehatan
produknya. Mengingat masyarakat modern sekarang ini cenderung memerangi
obesitas dengan mempertimbangkan nilai kesehatan sebuah produk sebelum
membeli sebuah produk, kiranya The Coca-Cola Company mulai memikirkan hal ini,
mungkin dengan mulai memproduksi dan memasarkan minuman-minuman ‘bertema’
kesehatan kepada masyarakat.
2. Dari perumusan strategi di atas, tampak jelas bahwa The Coca-Cola Company tidak
memperhitungkan faktor selera konsumen dalam pengembangan produknya. Padahal
seperti yang kita ketahui selera konsumen adalah salah satu threats-opportunities
yang seharusnya diantisipasi dengan baik oleh setiap perusahaan agar dapat sustain di
pasar dan mampu mempertahankan keunggulan kompetitif secara
berkesinambungan. Oleh karena itu, seharusnya The Coca-Cola Company
merumuskan strategi untuk terus berinovasi dengan mendasarkan pada perubahan
selera konsumen. Lalu berdasarkan strategi tersebut, The Coca-Cola Company
melakukan audit eksternal secara intensif untuk mengetahui perubahan-perubahaan
yang terjadi dan mengembangkan produk yang sesuai dengan perubahan selera
konsumen tersebut.
3. Strategi integrasi maju yang dirumuskan The Coca-Cola Company masih kurang tepat
sasaran. Seharusnya The Coca-Cola Company lebih mengintensifkan strategi tersebut
dengan cara mengakuisisi dan/atau bekerja sama dengan perusahaan rumah makan
cepat saji seperti KFC, McDonald, atau A&W dengan tujuan memperluas pasar.
PepsiCo sangat dominan di bidang ini dan hal tersebut tidak akan berdampak baik
pada sustainability The Coca-Cola Company ke depannya, apalagi saat ini inventory
19
turn-over The Coca-Cola Company berada pada posisi yang lebih rendah daripada
PepsiCo.
4. Menurut kelompok kami, The Coca-Cola Company seharusnya sudah mulai
merumuskan strategi untuk melakukan diversifikasi produksi makanan ringan, seperti
yang telah dilakukan oleh PepsiCo dalam beberapa saat terakhir ini. Hal ini penting
untuk dilakukan sebelum produk minuman ringan berkarbonasi mulai ditinggalkan
pasar. Seperti yang kita ketahui, ada kecenderungan masyarakat modern yang
semakin memerangi obesitas dan menjauhi minuman berkarbonasi. Untuk itu,
sebaiknya The Coca-Cola Company memanfaatkan luas pasar dan jaringan distribusi
yang sedemikian besar yang dimilikinya untuk memasarkan diversifikasi produk
makanan ringan tersebut.
5. Sejatinya telah ada beberapa diversifikasi produk dari The Coca-Cola Company baik
yang merupakan hasil akuisisi atau kerja sama operasi yang mengandung nilai-nilai
kesehatan, misalnya Pulpy Minutes Maid. Hanya saja menurut kelompok kami, produk
tersebut tidak dipasarkan dengan intensif oleh pihak manajemen sehingga tidak
begitu dikenal di pasar. Seharusnya The Coca-Cola Company lebih aware lagi dengan
nilai kesehatan ini dan mulai memasarkan produk-produk yang ‘sehat’ dengan cara
yang lebih intensif lagi agar memperoleh pasar yang sama luasnya dengan produk
utama The Coca-Cola Company, seperti Coke, Fanta, Coca-Cola, dan Sprite.
6. Strategi bisnis bertajuk CSR (Corporate Social Responsibility) adalah salah satu strategi
bisnis yang cukup popular belakangan ini. Dari rumusan strategi The Coca-Cola
Company kami tidak menjumpai adanya wujud penerapan CSR yang kami rasa penting
untuk dirumuskan, dilaksanakan, dan dikembangkan dalam upaya menciptakan bisnis
yang bernilai manfaat baik secara ekonomis maupun sosial. Meskipun sejatinya The
Coca-Cola Company telah melakukan beberapa kegiatan bertajuk CSR seperti kemasan
yang dapat didaur-ulang, hal ini tetap perlu untuk ditingkatkan dengan dirumuskan
sebagai bagian dari strategi bisnis The Coca-Cola Company.
7. Strategi diversifikasi ke produk pengganti kiranya perlu untuk menjadi perhatian bagi
pihak manajemen di The Coca-Cola Company. Hal ini belum dimasukkan ke dalam
rumusan strategi bisnis The Coca-Cola Company.
20
F. PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan analisis di atas kami menyimpulkan hal-hal berikut ini.
1. The Coca-Cola Company sebagai perusahaan beverage merupakan salah satu perusahaan yang sukses mempertahankan keunggulan kompetitifnya sampai sekarang. Dalam upaya mempertahankan keunggulan kompetitif ini The Coca-Cola Company telah mengembangkan visi, misi, tujuan jangka panjang, analisis atas TOWS, dan strategi bisnis yang beraneka ragam.
2. Pernyataan visi The Coca-Cola Company terlalu panjang, rumit, runtut, dan sulit dipahami. Pernyataan visi seharusnya dibuat dengan jangkauan yang luas dengan susunan kata yang ringkas namun komprehensif, tidak perlu panjang, dan jika memungkinkan cukup hanya dalam satu kalimat.
3. Pernyataan misi The Coca-Cola Company terlalu luas maknanya sehingga sulit ditafsirkan. Ada kecenderungan pernyataan misi ini menyerupai pernyataan visi dan berpotensi menyebabkan multitafsir. Misi seharusnya menjawab pertanyaan “Apa bisnis kita?”, pernyataan misi The Coca-Cola Company masih terlalu luas untuk menjawab pertanyaan tersebut.
4. Analisis TOWS atas The Coca-Cola Company menunjukkan bahwa begitu banyak faktor eksternal (Threat-Opportunities) maupun faktor internal (Weakness-Strength) yang dihadapi The Coca-Cola Company terutama di zaman sekarang ini. Meski demikian manajemen The Coca-Cola Company perlu untuk tetap melakukan audit eksternal maupun internal dengan lebih teliti dalam rangka mengidentifikasi Threat-Opportunities maupun Weakness-Strength yang akan mereka hadapi di masa depan. Dengan demikian diharapkan perusahaan dapat bertindak dengan lebih responsif ketika terjadi perubahaan yang tidak mampu diperkirakan.
5. Strategi yang dikembangkan The Coca-Cola Company secara umum ditujukan untuk pelakukan perluasan/ekspansi pasar dengan meningkatkan kemampuan penjualan, inovasi atas produk dan kemasan produk, serta perluasan wilayah geografis yang belum tersentuh. Namun ada kelemahan mendasar pada rumusan strategi ini yaitu The Coca-Cola Company tidak merumuskan strategi yang aware pada selera konsumen dan nilai kesehatan masyarakat.
Saran
Atas simpulan di atas, kami menyarankan hal-hal berikut ini agar dilaksanakan oleh pihak manajemen The Coca-Cola Company sehingga eksistensi perusahaan ke depannya terjamin dan keunggulan kompetitif mampu dipertahankan.
1. Manajemen perlu membuat revisi atas pernyataan visi dan misi The Coca-Cola Company. Untuk merumuskan visi dan misi ini, salah satu cara yang dapat kami
21
rekomendasikan adalah dengan meminta saran/usulan dari setiap manajer di perusahaan terkait pernyataan visi/misi tersebut. Usulan tersebut kemudian dapat dimusyawarahkan untuk memilih yang terbaik. Pernyataan visi yang baik harus mampu menjawab pertanyaan “Akan menjadi seperti apakah perusahaan ke depannya?”, sementara pernyataan misi yang baik harus mampu menjawab pertanyaan “Apakah bisnis kita?”.
2. Secara umum rumusan strategi dari The Coca-Cola Company telah cukup mumpuni, untuk itu kami berharap agar pihak manajemen The Coca-Cola Company mampu mengimplementasikan strategi-strategi yang telah ada dengan baik dan sesuai apa yang dirumuskan manajemen.
3. Atas kelemahan yang kami utarakan terkait rumusan strategi perusahaan, kami mengusulkan agar perusahaan mulai merumuskan strategi baru terutama yang terkait dengan pengembangan produk yang memiliki nilai kesehatan, inovasi atas produk yang aware pada selera konsumen, diversifikasi pada bisnis makanan ringan, peningkatan pemasaran atas produk yang telah memiliki nilai kesehatan, serta pengembangan strategi bisnis CSR demi tercapainya kesinambungan keunggulan kompetitif perusahaan The Coca-Cola Company.
22
DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R. 2010. “Manajemen Strategis” Ed.12. Trans. Dono Sunardi. Jakarta: Salemba Empat.
Goetsch, David L. 2006. “Quality Management: Introduction to Total Quality Management for Production, Processing, and Services”. 5th Edition. Pearson/Prentice Hall.
Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pajak. 2013.
Tzu, Sun. 1910. “The Art of War“. Trans. Lionel Giles. New York: Luzac & Co.
The Coca-Cola Company Financial Report. 2012.