Top Banner
ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA BANJIR DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) CIUJUNG (Studi Kasus Di Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak Provinsi Banten) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: Tuti Alawiyah NIM. 1110015000043 JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015
132

ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

Feb 06, 2018

Download

Documents

lethu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT

BENCANA BANJIR DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS)

CIUJUNG

(Studi Kasus Di Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak

Provinsi Banten)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Tuti Alawiyah

NIM. 1110015000043

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015

Page 2: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS
Page 3: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS
Page 4: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS
Page 5: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

i

ABSTRAK

Tuti Alawiyah (NIM : 1110015000043). Analisis Valuasi Ekonomi

Lingkungan Akibat Bencana Banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung

(Studi Kasus di Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak Provinsi

Banten). Skripsi. Jakarta Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta

Beberapa daerah dibagian negara Indonesia khususnya di Kecamatan

Rangkasbitung Kabupaten Lebak, bencana banjir merupakan bencana yang paling

sering terjadi, karena secara geografis wilayah Kabupaten Lebak khususnya

Kecamatan Rangkasbitungdi lewati oleh Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung

yang merupakan sungai terpanjang di Provinsi Banten. Bencana banjir melanda

bahkan menjadi langganan di beberapa kelurahan di kecamatan Rangkasbitung,

terlebih dikawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung. Akibat dari bencana

Banjir secara tidak langsung menimbulkan Valuasi ekonomi lingkungan akibat

bencana banjir terhadap kerusakan tatanan lingkungan di suatu daerah.

Tujuan Penelitian untuk mengetahui Valuasi ekonomi lingkungan akibat bencana

banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung khususnya pada kerusakan bangunan

rumah.

Tempat penelitian skripsi yaitu di Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak,

Provinsi Banten. Khususnya di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung.

Metode Dalam penyusunan skripsi menggunakan metode Survei dengan

pendekatan kuantitatif deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik

purposive sampling, merupakan teknik penentuan sampel dengan petimbangan

tertentu, dengan mengambil sampel di setiap satu Kelurahan/Desa 7 sampai 8

rumah dengan jumlah 7 Kelurahan/Desa yang terkena bencana banjir DAS

Ciujung. Dan total keseluruhan sampel berjumlah 50 rumah.

Hasil penelitian menunjukan bahwa telah terjadi tingkat kerusakan secara

ekonomi pada bangunan rumah di tiap Kelurahan/Desa di Kecamatan

Rangkasbitung yaitu di Desa Pabuaran sebesar Rp.8.950.000, Desa Kolelet Wetan

sebesar Rp.4.200.000, Kelurahan Muara Ciujung Timur sebesar Rp.3.120.000,

Kelurahan Cijoro Lebak sebesar Rp.3.050.000, Kelurahan Muara Ciujung Barat

sebesar Rp.2.350.000, Kelurahan Cijoro Pasir sebesar Rp.1.550.000, dan

Rangkasbitung Barat tidak mengalami kerusakan. Kerusakan Yang terjadi di tiap

Kelurahan/Desa di Kecamatan Rangkasbitung termasuk bahaya sekunder terjadi

secara tidak langsung dan umumnya berlangsung pada pasca bencana. Hasil

analisis yang didapat dari valuasi ekonomi lingkungan, terjadi kerusakan secara

ekonomi pada tiap item bangunan rumah di Kecamatan Rangkasbitung, Item

bangunan rumah yaitu Dinding sebesar Rp.9.350.000, Lantai sebesar

Rp.7.850.000, Kusen sebesar Rp.4.070.000, dan atap sebesar Rp.1.450.000. Hasil

dari analisis, bahwa kerusakan secara ekonomi, Dinding merupakan kerusakan

yang paling tinggi dan memiliki kerugian besar,selanjutnya kerusakan lantai, lalu

kerusakan kusen, dan kerusakan atap yang berada di Kecamatan Rangkasbitung.

Saran untuk hasil penelitian ini dijadikan bahan referensi untuk penelitian

selanjutnya dengan memperluas sudut pandang penelitian.

Kata Kunci: Valuasi Ekonomi Lingkungan, Bencana Banjir, DAS.

Page 6: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

ii

Abstract

Tuti Alawiyah (Nim : 1110015000043) Analysis Of Environmental Economic

Valuation Due To Catastrophic Flooding In The River Basin Watershed

Basins (Case Study In Rangkasbitung Lebak Regency Of Banten Province).

Thesis. Jakarta Education Social Science Faculty Of Tarbiyah And Teaching

Islamic State University (Uin) Syarif Hidayatullah Jakarta

Some areas of the country of Indonesia especially in Rangkasbitung, Lebak Regency flood

disaster is most often the case, because of the geographically area of Lebak Regency especially

skip the Rangkasbitungdi Subdistrict by river basin watershed Basins which is the longest river

in the province of Banten. Flood disaster struck even became a subscription in some subdistricts

of Rangkasbitung, come within the river basin watershed Basins. The result of the disastrous

Flooding indirectly raises the Economic Valuation of the environment due to flood damage

against environmental order in an area.

The purpose of the study to find out the Economic Valuation of the environment due to the

catastrophic flooding of river basin watershed Basins in particular on building damage the

House. Place the research thesis that Kecamatan Rangkasbitung, Lebak Regency, Banten

Province. Particularly in the area of river basin watershed Basins. Methods in the preparation of

thesis using method Survey with descriptive quantitative approach. Sampling is done with a

purposive sampling technique, is the technique of determination of samples with a certain

consideration, by taking samples in each KelurahanDesa 7 to 8 houses with a total of 7

KelurahanDesa of the affected WATERSHED flood Basins. And the total overall sample amount

to 50 homes.

The research results showed that the extent of the damage has happened economically in house

building in district at the village of Rangkasbitung Pabuaran Rp 8.950.000, Rp Kolelet Wetan

Village. Village, Muara 4,200,000 Basins East of Rp. 3.120.000, Village Cijoro of Lebak is Rp.

3.050.000, the village of Muara West of IDR Basins 2.350.000, Cijoro Sand Rp 1.250.000

Rangkasbitung, and West was undamaged. The damage that occurs in each in district secondary

hazards including Rangkasbitung occurs indirectly and generally take place in post-disaster. The

results obtained from the analysis of the economic valuation of environmental damage,

economically on each item of home building in Rangkasbitung, home building Items namely

Wall Rp 9.350.000, Rp 7.850.000 Floor, Sills is Rp. 4.070.000, and the roof is Rp. 1.450.000.

Results of the analysis, that the damage to the wall economically, the most damage is high and

have large losses, further damage to the floor, then the damage to sills, and damage to the roof

that was in the subdistrict of Rangkasbitung.

Suggestions for research results became the reference materials for further research by expanding

the research point of view.

Keywords: Economic Valuation of Environmental, Flood, Watershed.

Page 7: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta

karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis

Valuasi Ekonomi Lingkungan akibat Bencana Banjir Di Daerah Aliran

Sungai (DAS) Ciujung (studi kasus di Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten

Lebak Provinsi Banten)”. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan atas

baginda Nabi Muhammad SAW, yang telah memberikan cahaya dalam hidup

penyusun berupa cahaya Islam.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

sebagaimana yang diharapkan, dan tanpa bantuan serta dukungan dari berbagai

pihak, maka penyusun ini tidak akan terselesaikan dengan baik.

Karena itu penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya

kepada pihak-pihak yang telah membantu penulis sehingga penyusunan skripsi ini

bisa selesai.Untuk itu penulis sangat berterimakasih kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya yang menjadikan

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA.

3. Ketua Jurusan Pendidikan IPS sekaligus dosen Pembimbing Akademik, Dr.

Iwan Purwanto, M.Pd yang telah tulus ikhlas memberikan bimbingan, bantuan

serta motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

4. Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS, Drs. Syaripullah, M.Si yang telah

memberikan bimbingan, bantuan serta motivasi untuk menyelesaikan skripsi

ini.

5. Bapak Andri Noor Ardiansyah, M.Si, Sebagai Dosen Pembimbing telah tulus

ikhlas memberikan segala saran, pendapat, ilmu, bantuan, motivasi, serta

waktunya selama penyusunan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Zaharah, M.Ed, sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan

banyakIlmu, motivasi, serta waktunya selama penyusunan skripsi ini.

Page 8: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

iv

7. Ibu Jakiatin Nisa, M.Pd, dan Bapak Sodikin, M.Si yang telah ikut membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah banyak memberikan pengarahan dan kemudahan dalam penyusunan

skripsi ini.

9. Seluruh staf karyawan Perpustakaan Universitas dan Perpustakaan Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, penulis ucapkan terimakasih atas pelayanan saat

penulis mencari data-data.

10. Kecamatan Rangkasbitung khususnya Desa Pabuaran, Desa Kolelet Wetan,

Kelurahan Cijoro Lebak, Kelurahan Cijoro Pasir, Kelurahan Muara Ciujung

Barat, Kelurahan Muara Ciujung Timur, dan Kelurahan Rangkasbitung

Barat, yang telah memberikan penulis banyak informasi dan mejadi sumber

penelitian.

11. Masyarakat Kecamatan Rangkasbitung khususnya masyarakat yang berada di

kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung yang telah memberikan

penulis banyak informasi dan mejadi sumber penelitian.

12. Kantor Kecamatan Rangkasbitung, yang telah memberikan izin penelitian

skripsi serta memberikan informasi tentang Kecamatan Rangkasbitung.

13. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, yang

telah memberikan informasi yang berkaitan dengan penelitian.

14. Sumber Daya Air (SDA) Kabupaten Lebak, yang telah memberikan informasi

yang berkaitan dengan penelitian.

15. Kedua orangtua yang sangat penulis cintai dan sayangi dengan segenap

jiwadan raga,yaitu Mama Kh. M. Mas’ud dan Ema Hj. Mimi Suryati yang

senantiasa tiada henti-hentinya memberikan doa, motivasi serta dukungan

baik moril dan materi kepada penulis dalam penyelesaian skripsi.

16. Kepada Keluarga tercinta, untuk kesembilan kakak-kakak penulis yaitu Siti

Maesaroh, Kh. Ahmad Izuddin, Lc, Ahmad Taqiyuddin, ST, M.Pd, Ahmad

Faesaluddin, S.Ag, M.PdI, Ida Mahmudah, S.Pd, Ni’matullah, M.Agr, Ahmad

Furqon, Erna Fauziah, S.HI, dan Rika Azizah, S.PdI, dan untuk satu adik

penulis yaitu Fauzan Hamdi serta seluruh keluarga besar Kh. M. Mas’ud,

Page 9: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

v

Terimakasih atas dukungan dan motivasi yang telah kalian berikan kepada

penulis.

17. Sahabat yang telah memberikan Dukungan Motivasi dan Semangat, yaitu M.

Nurul Arifin S.PdI, Lilis Fitri nur Farhah, S.Kom, dan Siti Nurbaeti, S.PdI.

Terimakasih tetap menjadi sahabat yang selalu menemani dikala senang dan

susah dan bisa menerima apa adanya.

18. Sahabat-Sahabat Seperjuangan, teman sekelas Geografi dan teman kosan,

Risalatul Muawanah, Ajeng Prihantini, MetriApriana, S.Pd, Ruqoyah Fitria

anissa,dan WildaWiliani. Terimakasih telah memberi arti persahabatan yang

tulus.

19. KELUARGA BESAR UKM PRAMUKA (Racana Fatahillah - Nyi Mas

Gandasari), yang hampir 4 tahun telah memberikan penulis banyak pelajaran

dan pengalaman di sela-sela kesibukan kuliah. Terimakasih atas semua ilmu

dan pengalaman yang telah diberikan kepada penulis dan mengajarkan arti

persaudaraan,korsa, serta tanggung jawab. Terutama kepada AngLet

(AngkatanLelet) 2012, yaitu Risa, Imah, Milla, Fitri, Tiara, Pitri, Hani, Yuni,

Heri, Arif, Hasan, danFadil. Serta DIKLAT (Pendidikan dan Latihan) periode

2012-2013 dan periode 2013-2014 yaitu Baiti, Winda, danWahyu.

20. Teman-teman seperjuangan Pendidikan IPS angkatan 2010, khususnya

Konsentrasi Geografi.Terimakasih atas dukungannya.

21. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

terimakasih atas doa dan bantuannya.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi

ini. Oleh karena itu, penulis sanga tmengharapkan saran dan kritik yang dapat

membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Harapan penulis, semoga skripsi

ini bermanfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi semua pihak yang

membacanya.

Jakarta, 14 Juli 2015

Tuti Alawiyah

Page 10: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

ABSTRAK ............................................................................................... i

KATA PENGANTAR .............................................................................. iii

DAFTAR ISI ............................................................................................ vi

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………… ix

DAFTAR GRAFIK ................................................................................... x

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………... . xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................ 5

C. PembatasanMasalah dan Perumusan Masalah …………… ...... 5

1. Pembatasan Masalah ……………………………………… 5

2. Perumusan Masalah ……………………………………….. 5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .............................................. 6

1. Tujuan Penelitian …………………………………………. 6

2. Manfaat Penelitian .............................................................. 6

BAB II KAJIAN TEORI

A. Valuasi Ekonomi Lingkungan…………………………………. 8

a. Pengertian dan Manfaat Valuasi Ekonomi ……………….. 8

b. Pengertian Valuasi Ekonomi Lingkungan ………………… 8

B. Bencana ................................................................................ 9

1. Pengertian Bencana ………………………………………. . 9

C. Banjir ................................................................................... 10

1. Pengertian Banjir ………………………..……………… 10

2. Jenis-Jenis Banjir yang Terjadi di Indonesia …………….. 11

Page 11: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

vii

3. Faktor Penyebab Banjir .................................................... 12

D. Bencana Banjir ...................................................................... 14

1. Pengertian Bencana Banjir ................................................ 14

2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ............ 15

E. Daerah Aliran Sungai(DAS) ................................................. 16

1. Pengertian Daerah Aliran Sungai .................................... 16

2. Fungsi Daerah Aliran Sungai (DAS) ............................... 18

F. Pengertian Bahaya .................................................................. 18

G. Kerentanan …………………………………………………… 19

H. Kapasitas …………………………………………………….. 20

I. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................ 21

J. Kerangka Berfikir .................................................................... 24

K. Hipotesis Penelitian ................................................................. 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 26

B. Metode dan Disain Penelitian ................................................... 27

C. Penetapan Objek Penelitian ...................................................... 28

D. Populasi dan Sampel ................................................................ 29

1. Populasi Penelitian ............................................................ 29

2. Sampel Penelitian ………………………………………… . 29

E. Teknik Pengumpulan Data....................................................... 31

1. Angket ……………………………………………………. . 31

2. Studi Dokumen …………………………………………… 32

F. Metode Analisa Data ............................................................... 33

1. Tahap Persiapan …………………………………………… 33

2. Editing …………………………………………………….. 34

3. Pengkodean ……………………………………………….. 34

4. Pengolahan dan Penyajian Data ………………………….. . 34

Page 12: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

viii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Fisik dan Sosial Wilayah Penelitian ……… 36

1. Kondisi Fisik Wilayah Penelitian ………………………… 36

2. Kondisi Sosial Wilayah Penelitian ……………………….. . 43

3. Daerah Aliran Sungai Ciujung…………………………… . 47

B. Analisis Risiko Bencana Banjir Terhadap Kerusakan

Bangunan Rumah pada Tiap Desa/Kelurahan pada Kecamatan

Rangkasbitung di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung ........... 48

1. Data Responden yang terkena Bencana Banjir Daerah

Aliran Sungai (DAS) Ciujung ............................................ 48

2. Dampak Kerusakan Banjir Pada Bangunan ........................ 52

3. Ancaman dan Risiko Bencana Banjir berdasarkan kuisioner

yang telah peneliti sebarkan kepada 50 orang responden ..... 57

4. Risiko Bencana Banjir terhadap Kerusakan Bangunan

rumah pada tiap Desa/Kelurahan pada kecamatan

Rangkasbitung di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung .... 63

C. Analisis Risiko Bencana Banjir pada Tiap Item Bangunan

Rumah pada Kecamatan Rangkasbitung di Daerah Aliran

Sungai (DAS) Ciujung ............................................................ 68

1. Kerusakan Lantai …………………………………………. 68

2. Kerusakan Dinding ............................................................ 70

3. Kerusakan Kusen ............................................................... 72

4. Kerusakan Atap …………………………………………… 74

D. Pembahasan …………………………………………………… 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................. 78

B. Saran ....................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 80

LAMPIRAN

Page 13: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Peta Kecamatan Rangkasbitung 26

Gambar 4.1 Peta Wilayah Penelitian 36

Gambar 4.2 Peta Kerusakan Lantai di Kecamatan Rangkasbitung 69

Gambar 4.3 Peta Kerusakan dinding di Kecamatan Rangkasbitung 71

Gambar 4.4 Peta Kerusakan Kusen di Kecamatan Rangkasbitung 73

Gambar 4.5 Peta Kerusakan Atap di Kecamatan Rangkasbitung 75

Page 14: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

x

DAFTAR GRAFIK

GRAFIK 4.1 Tingkat Nilai Kerusakan Pasa Daerah Kelurahan/Desa

di Kecamatan Rangkasbitung

67

GRAFIK 4.2 Kerusakan Lantai di Kecamatan Rangkasbitung 68

GRAFIK 4.3 Kerusakan Dinding di Kecamatan Rangkasbitung 70

GRAFIK 4.4 Kerusakan Kusen di Kecamatan Rangkasbitung 72

GRAFIK 4.5 Kerusakan Atap di Kecamatan Rangkasbitung 74

GRAFIK 4.6 Tingkat Nilai Kerusakan Pada Item Rumah di Kecamatan

Rangkasbitung

76

Page 15: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hasil Penelitian yang Relevan 21

Tabel 2.2 Kerangka Berfikir 24

Tabel 3.1 Matriks Penelitian 27

Tabel 3.2 Kelurahan/Desa yang Terkena Bencana Banjir di Kecamatan

Rangkasbitung

30

Tabel3.3 Sampel Yang dipilih 31

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Pedoman Kuesioner 32

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Pedoman Dokumentasi 33

Tabel 3.6 Tabel Kriteria Penilain Persentase 35

Tabel 4.1 Batas Wilayah Lokasi Penelitian 37

Tabel 4.2 Letak Geografis dan Letak Desa di Kecamatan Rangkasbitung

Tahun 2013

37

Tabel 4.3 Luas Wilayah Desa/ Kelurahan dan Jarak ke Ibu Kota Kec/Kab 38

Tabel 4.4 Ketinggian dari Permukaan Laut dan Letak Desa di Kecamatan

Rangkasbitung Tahun 2013

39

Tabel 4.5 Jumlah Hari Hujan dan Curah Hujan di Kecamatan

Rangkasbitung Tahun 2013

40

Tabel 4.6 Jumlah Penduduk dan Kepadatannya di Kecamatan

Rangkasbitung Tahun 2013

41

Tabel 4.7 Wilayah Rawan Bencana Banjir di Kecamatan Rangkasbitung 42

Tabel 4.8 Hasil Survey 43

Tabel 4.9 Jumlah Keluarga dan Penduduk Menurut Jenis Kelamin di

Kecamatan Rangkasbitung Tahun 2013

43

Tabel 4.10 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama di Kecamatan 44

Page 16: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

xii

Rangkasbitung Tahun 2013

Tabel 4.11 Jumlah Keluarga Menurut Mata Pencaharian 45

Tabel 4.12 Jumlah Sarana Peribadatan di Kecamatan Rangkasbitung 47

Tabel 4.13 Lama Tinggal di Kecamatan Rangkasbitung 48

Tabel 4.14 Status Pernikahan 48

Tabel 4.15 Jumlah Anggota Keluarga yang Tinggal Satu Rumah 49

Tabel 4.16 Status Kepemilikan Rumah 49

Tabel 4.17 Jenis Pernikahan 50

Tabel 4.18 Jenjang Pendidikan Terakhir 50

Tabel 4.19 Pekerjaan Utama Kepala Keluarga 51

Tabel 4.20 Rata-Rata Total Pendapatan Perbulan 51

Tabel 4.21 Dampak Bencana Banjir pada Kerusakan Properti Rumah 52

Tabel 4.22 Dampak Bencana Banjir Pada Kerusakan Alat Rumah Tangga 53

Tabel 4.23 Dampak Bencana Banjir Pada Kerusakan Lantai 53

Tabel 4.24 Dampak Bencana Banjir Pada Kerusakan Kusen 54

Tabel 4.25 Dampak Bencana Banjir Pada Kerusakan Dinding 54

Tabel 4.26 Dampak Bencana Banjir Pada Kerusakan Atap 55

Tabel 4.27 Dampak Bencana Banjir Pada Kerusakan Pintu 55

Tabel 4.28 Dampak Bencana Banjir Pada Kerusakan Jendela 55

Tabel 4.29 Dampak Bencana Banjir Pada Kerusakan Pagar 56

Tabel 4.30 Dampak Bencana Banjir Pada Kerusakan Akses Jalan 56

Tabel 4.31 Rata-Rata Lama Air Menggenangi Tempat Tinggal 57

Tabel 4.32 Frekuensi Rata-Rata Terjadi Bencana Banjir Pertahun 58

Tabel 4.33 Rata-Rata Tinggi Genangan Air Saat Terjadi Banjir 58

Tabel 4.34 Tinggi Genangan Air Saat Terjadi Bencana Banjir yang dapat

dikategorikan Merugikan

59

Page 17: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

xiii

Tabel 4.35 Saat Terjadi Bencana Banjir 59

Tabel 4.36 Kerugian Akibat Kerusakan Pasca Bencana Banjir 60

Tabel 4.37 Segi Kerusakan Bangunan 61

Tabel 4.38 Bangunan Sekitar Rumah yang Mengalami Kerusakan 61

Tabel 4.39 Kisaran Kerugian yang dialami Pasca Bencana Banjir 62

Tabel 4.40 Tanggung Jawab Dalam Rekontruksi Pasca Bencana Banjir 62

Tabel 4.41 Kerusakan Item Bangunan Rumah di Desa Pabuaran 63

Tabel 4.42 Kerusakan Item Bangunan Rumah di Kelurahan Kolelet Wetan 64

Tabel 4.43 Kerusakan Item Bangunan Rumah di Kelurahan Cijoro Lebak 64

Tabel 4.44 Kerusakan Item Bangunan Rumah di Kelurahan Cijoro Pasir 65

Tabel 4.45 Kerusakan Item Bangunan Rumah di Kelurahan Muara Ciujung

Barat

65

Tabel 4.46 Kerusakan Item Bangunan Rumah di Kelurahan Muara Ciujung

Timur

66

Tabel 4.47 Kerusakan Item Bangunan Rumah di Kelurahan Rangkasbitung

Barat

66

Page 18: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 2 Data Angket/Kuesioner

Lampiran 3 Transkip Angket/Kuesioner

Lampiran 4 Dokumentasi Kegiatan

Page 19: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu fenomena alam yang menimbulkan kerusakan dan kerugian besar

yang selalu mengancam adalah bencana, terdapat banyak sekali bencana

seperti gunung meletus, gempa bumi, tsunami, banjir dan sebagainya.

Menurut Nurjanah dkk, definisi Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007

Pasal 1 angka 1, Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang

mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat

yang di sebabkan, oleh faktor alam dan /atau non-alam maupun faktor

manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,

kerusakan lingkungan kerugian harta benda, dan dampak psikologis.1

Ditinjau dari aspek religious, pada hakekatnya semua bencana bisa terjadi

akibat izin Allah SWT. Akan tetapi jika kita cermati, dapat kita simak ayat-

ayat Al-Qur’an antara lain suratAr-Rum, [30]: 41 berikut :

“Telah Nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena

perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka

sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali kejalan yang

benar.” (QS. Ar Rum [30] : 41 )2

Dari ayat tersebut tampak bahwa perbuatan manusia cenderung merusak

alam (lingkungan) dan itulah yang menyebabkan terjadinya bencana salah

satunya bencana banjir.

Bencana banjir merupakan suatu fenomena alam biasa, namun akan

menjadi suatu yang sangat merugikan jika mengancam kehidupan manusia.

Bencana banjir banyak di sebabkan perluapan air di suatu tempat akibat

hujan, sistem drainase yang buruk, perluapan air sungai. Salah satu dari

penyebab banjir adalah meluapnya air sungai akibat hujan. Apabila terjadi

bencana banjir, selanjutnya timbul terjadinya kerusakan dan kehancuran

1Nurjanah, dkk., ManajemenBencana, (Bandung: Alfabeta Bandung, 2012), h.10.

2Al-Qur’an TajwiddanTerjemah, “ Qur’an Tajwid 8 (delapan) warna” ( Jakarta Timur:

MagfirahPustaka 2006, h. 408.

Page 20: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

2

lingkungan yang pada akhirnya menimbulkan kerugian kepada harta benda,

kehilangan nyawa, dan kerusakan pembangunan yang telah dibangun selama

ini.

Menurut Arief Rosyidie, bencana banjir merupakan bencana yang paling

sering terjadi di dunia. Salah satunya di Thailand, bencana banjir yang terjadi

di Bangkok pada akhir tahun 2011 telah menyebabkan tergenangnya kota

Bangkok dan 25 provinsi lain. Dampak dari bencana banjir yang cukup besar

tersebut, sekitar 2/3 wilayah Thailand terendam air, lebih dari 500 orang

meninggal, sarana dan prasarana transportasi mengalami gangguan dan

kerusakan, sekolah dan kantor pemerintahan diliburkan, dan lebih dari 1000

industri (Honda, Toyota, Western Digital,Nikon, Seagate, Canon, Hitachi)

tidak bisa berproduksi.3

Selain di Thailand, Indonesia merupakan salah satu negara yang banyak

dilanda bencana, atau merupakan wilayah yang rawan bencana. Beberapa

wilayah di Indonesia bencana yang sering mengancam adalah bencana banjir.

Kejadian bencana banjir seperti terjadi di Daerah Aliran Sungai (DAS)

Citarum Jawa Barat terutama di bagian hulu. Selain disebabkan oleh hujan,

banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum juga disebabkan oleh beragam

persoalan seperti penggundulan kawasan hulu Daerah Aliran Sungai (DAS),

penurunan muka tanah akibat penggunaan air yang berlebihan, sedimentasi,

dan perilaku masyarakat di sekitar sungai yang kurang baik dalam

memperlakukan lingkungan, terutama dalam membuang sampah ke badan

sungai. Banjir terjadi sejak puluhan tahun lalu antara lain tahun 1931, 1984,

1986, 2005, 2007, 2010 dan tahun 2012. Salah satu kawasan di Citarum Hulu

yang sering mengalami banjir adalah Cieunteung. Kampung ini biasanya juga

paling parah terkena risiko bencana banjir. Risiko yang ditimbulkan bencana

banjir bahwa Setiap tahun ratusan penduduk harus meninggalkan tempat

tinggalnya mengungsi ke tempat lain karena rumah tempat tinggal mereka

tergenang banjir. Banjir tersebut telah mengganggu berbagai kegiatan

penduduk baik untuk keperluan bekerja, pendidikan, dan infrastruktur yang

rusak. Selanjutnya di Jakarta misalnya, bencana banjir sudah terjadi sejak

3Arief Rosyidie, “banjir: fakta dan dampaknya, serta pengaruh dari perubahan guna

lahan”,jurnal perencanaan wilayah dan kota, Vol. 24, 2013, h. 243.

Page 21: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

3

1959, ketika jumlah penduduk masih relative sedikit. Bencana banjir Jakarta

terjadi sejak 1621, kemudian disusul bencana banjir 1878, 1918, 1909, 1918,

1923, 1932 yang menggenangi permukiman warga karena meluapnya air dari

sungai Ciliwung, Cisadane, Angke. Setelah Indonesia merdeka, bencana

banjir masih terus terjadi di Jakarta pada 1979, 1996, 1999, 2002, 2007 dan

sampai sekarang, dan menimbulkan banyak valuasi kerugian bagi pihak yang

terkena bencana banjir.4

Bagi Indonesia, khususnya di Kabupaten Lebak, banjir merupakan

bencana yang paling sering terjadi, “Kabupaten Lebak merupakan salah satu

kabupaten yang berada di provinsi Banten. Ibu kotanya adalah Kecamatan

Rangkasbitung. Pusat pemerintahan di Kecamatan Rangkasbitung. Secara

geografis wilayah Kabupaten Lebak di lewati oleh Daerah Aliran Sungai

(DAS) Ciujung, yang merupakan sungai terpanjang di Banten”.5

Bencana banjir melanda bahkan menjadi langganan di beberapa kelurahan

di kecamatan Rangkasbitung. Khususnya di Daerah Aliran Sungai (DAS)

Ciujung. Bukan menjadi hal yang aneh jika mendengar berita Kecamatan

Rangkasbitung di kabupaten Lebak tergenangi oleh luapan air sungai

Ciujung, Hal ini di sebabkan oleh letak topografi, curah hujan deras yang

turun secara terus menerus dan saluran drainase yang tidak berfungsi akibat

pembuangan sampah sembarangan. Selain itu karena memang daerahnya

dilalui oleh Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung yang intensitasnya akan

semakin meluap tatkala curah hujan tinggi.

Saat musim penghujan deras, hujan yang tidak berhenti mengguyur

kecamatan Rangkasbitung ini, bencana banjir akan datang tetapi untuk saat

ini bencana banjir tidak bisa diprediksi karena alam dan cuaca yang semakin

tak menentu. Menurut warga sekitar bantaran Daerah Aliran Sungai (DAS)

Ciujung yaitu ibu Umi Kulsum warga kampung Lebak Picung kelurahan

Cijoro Lebak Kecamatan Rangkasbitung, bencana banjir yang sering terjadi

tidak sampai merenggut korban jiwa, tetapi pernah terjadi bencana banjir

sampai merenggut korban jiwa pada tahun 1997, dan 2000. Setelah tahun

2000, bencana banjir datang hampir setiap tahun tetapi tidak besar hanya

4Ibid., h. 244.

5NN.artikel ini diaskes pada 25 Agustus 201 4(http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Lebak)

Page 22: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

4

menggenangi belakang rumah ibu Umi Kalsum penduduk Kampung Lebak

Picung Kelurahan Cijoro Lebak, ketika diwawancara pada tanggal 25 Januari

2015, karena rumahnya dan rumah warga lain di kampung lebak Picung

memiliki topografi sedikit tinggi dibandingkan kampung lainnya yang

biasanya sampai masuk ke dalam rumah seperti dikampung Lebak Sambel di

kelurahan Cijoro Lebak Kecamatan Rangkasbitung. Namun tidak terlepas

akibat bencana banjir tersebut mendatangkan risiko yang menimbulkan

dampak kepada warga seperti rusaknya bangunan rumah, rusaknya kebun

karena terendam air akibat bencana banjir, air pam yang mengeruh, warga

terganggu aktivitasnya seperti tidak berangkat sekolah dan bekerja.

Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, selama musim hujan seperti bulan

Januari-Februari, semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat di

Kecamatan Rangkasbitung biasanya khawatir datangnya bencana banjir.

Curah hujan padaperiode tersebut biasanya lebih tinggi dari bulan lainnya.

Oleh karena itu masyarakat yang bertempat tinggal di kawasan rawan banjir

(bantaran sungai, dataran banjir, dll) atau yang rutin mengalami banjir,

apalagi bila tempat tinggalnya berada dekat tubuh perairan khususnya Daerah

Aliran Sungai (DAS) Ciujung, warga sekitar sudah terbiasa dengan bencana

banjir dan cenderung kurang persiapan dalam menangani bencana banjir dan

menimbulkan risiko yang merugikan warga tersebut .

Akibat dari bencana Banjir secara tidak langsung menimbulkan kerusakan

tatanan lingkungan di suatu daerah. Banyak tanah menjadi longsor, rusaknya

bangunan, lahan perkebunan dan pertanian, jalan rusak, banyak korban banjir

yang kehilangan harta benda, timbul berbagai penyakit setelah banjir, sarana

dan prasarana di berbagai instansi tidak dapat di gunakan dan secara vital

dapat mengganggu aktifitas manusia.

Selama ini informasi mengenai valuasi ekonomi lingkungan akibat

bencana banjir hanya bersifat keseluruhan tanpa mengetahui secara detail

valuasi yang ditimbulkan bencana banjir tersebut, maka perlu diadakan

analisis untuk mengetahui valuasi ekonomi lingkungan akibat bencana banjir.

Atas dasar kejadian bencana banjir dan valuasi ekonomi lingkungan, maka

penulis tertarik dan merasa perlu untuk menganalisis dan mengadakan

penelitian dalam rangka penyusunan skripsi dengan judul :

Page 23: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

5

“ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT

BENCANA BANJIR DI DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) CIUJUNG

(STUDI KASUS DI KECAMATAN RANGKASBITUNG KABUPATEN

LEBAK PROVINSI BANTEN)

B. Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang masalah tersebut diketahui banyak faktor yang

mempengaruhi terjadinya valuasi ekonomi lingkungan akibat bencana banjir

DAS Ciujung Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak. Permasalahan

tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut:

Risiko bencana banjir DAS Ciujung dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

1. Curah Hujan tinggi, Letak topografi yang rendah, perluapan air sungai di

suatu tempat akibat hujan yang terus menerus, dan sistem drainase yang

buruk.

2. Perilaku masyarakat di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) yang kurang

baik dalam memperlakukan lingkungan, terutama dalam membuang

sampah ke sungai.

3. Warga yang sudah terbiasa dengan bencana banjir.

C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah di jelaskan, maka

penulis membatasi hanya pada valuasi ekonomi lingkungan akibat

bencana banjir daerah aliran sungai (DAS) Ciujung, valuasi ekonomi

lingkungan yang dimaksud pada penelitian ini adalah pada aspek

kerusakan bangunan rumah yang terjadi pada masyarakat yang terkena

banjir di kawasan DAS Ciujung Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten

Lebak Provinsi Banten.

2. Perumusan Masalah

Di lihat dari latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang dapat

diambil yaitu:

a. Bagaimana analisis Tingkat Kerusakan Bencana Banjir terhadap

kerusakan bangunan rumah pada tiap Kelurahan/Desa pada

Kecamatan Rangkasbitung di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung ?

Page 24: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

6

b. Bagaimana Valuasi Ekonomi Lingkungan akibat Bencana Banjir

pada tiap Item bangunan rumah pada Kecamatan Rangkasbitung di

Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung ?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah sebagaimana telah di

uraikan di atas, maka tujuan penelitian adalah :

a. Untuk mengetahui Tingkat Kerusakan Bencana Banjir terhadap

kerusakan bangunan rumah pada tiap Kelurahan/Desa pada Kecamatan

Rangkasbitung di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung

b. Untuk mengetahui Valuasi Ekonomi Lingkungan Akibat Bencana

Banjir pada tiap Item bangunan rumah pada Kecamatan Rangkasbitung

di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung

2. Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat seperti:

a. Manfaat teoritis:

Dapat digunakan sebagai sumber informasi dan pengetahuan tentang

valuasi ekonomi lingkungan akibat bencana banjir DAS Ciujung di

Kecamatan Rangkasbitung.

b. Manfaat praktis

1) Bagi masyarakat

Dari hasil penelitian yang di lakukan, masyarakat akan

mendapatkan pengetahuan tentang valuasi ekonomi lingkungan

akibat bencana banjir DAS Ciujung di Kecamatan Rangkasbitung.

2) Bagi keilmuan/ pengetahuan

Hasil Penelitian ini di harapkan dapat digunakan sebagai acuan dan

informasi untuk melaksanakan penelitian yang lebih luas lagi

tentang valuasi ekonomi lingkungan akibat bencana banjir Daerah

Aliran Sungai (DAS) Ciujung di Kecamatan Rangkasbitung. Dan

di harapkan dapat membantu perkembangan ilmu pengetahuan di

bidang sosial.

Page 25: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

7

3) Bagi peneliti

Penelitian ini dapat di gunakan sebagai acuan untuk melaksanakan

penelitian yang lebih luas lagi tentang valuasi ekonomi lingkungan

akibat bencana banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung di

Kecamatan Rangkasbitung.

4) Bagi pemerintah

Sebagai masukan tentang kebijakan terhadap kerusakan

permukiman yang terkena valuasi ekonomi lingkungan akibat

bencana banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung di Kecamatan

Rangkasbitung.

Page 26: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

8

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Valuasi Ekonomi Lingkungan

a. Pengertian dan Manfaat Valuasi Ekonomi

Menurut I Rawan dan Neneng L. Nurida, Valuasi ekonomi

merupakan penilaian secara kuantitatif terhadap barang dan atau jasa

yang dihasilkan oleh satu hamparan lahan atas dasar nilai pasar

(market value) atau nilai non-pasar (non market value). Valuasi

terkait dengan aspek nilai yang bersifat subjektif. Sesuatu yang

semula bersifat subjektif akan menjadi objektif apabila melibatkan

banyak orang atau bahkan semua orang dalam suatu komunitas. Nilai

merupakan persepsi seseorang terhadap suatu obyek pada tempat dan

waktu tertentu. Persepsi merupakan pandangan individu atau

kelompok orang terhadap suatu obyek sesuai dengan tingkat

pengetahuan, pemahaman, harapan, dan norma. Oleh karena itu, nilai

kerusakan bangunan rumah pasca bencana banjir bisa beragam

tergantung dari daerah masing-masing.1

Menurut Azwar, Pada prinsipnya valuasi ekonomi bertujuan untuk

memberikan nilai ekonomi kepada lingkungan yang digunakan sesuai

dengan nilai riil dari sudut pandang masyarakat. Tujuan utama dari valuasi

ekonomi barang-barang dan jasa lingkungan (environmental goods dan

services) adalah untuk dapat menempatkan lingkungan sebagai komponen

integral dari setiap sistem ekonomi. Dengan demikian valuasi lingkungan

harus merupakan suatu bagian integral dan prioritas sektoral dalam

mendeterminasi keseimbangan antara konservasi dan pembangunan.2

b. Pengertian Valuasi Ekonomi Lingkungan

Menurut Rosalina Kumalawati, dkk, Peran valuasi ekonomi terhadap

lingkungan yang terkandung di dalamnya penting dalam kebijakan

pembangunan. Kerusakan lingkungan merupakan masalah ekonomi,

rusaknya lingkungan berarti hilangnya kemampuan lingkungan untuk

menyediakan barang dan jasa. Kerusakan bangunan rumah akibat

bencana banjir dihitung nilai rupiahnya. Kerugian ekonomi yang

secara langsung dapat diamati dari bencana banjir adalah rusak dan

1 I Rawan dan Neneng L. Nurida, Konservasi Tanah Menghadapi Perubahan Iklim,

Peneliti Balitbangtan di Balai Penelitian Tanah, hal. 242.

2 Azwar lingkungan Ali, konsep-valuasi-ekonomi. Artikel ini diakses pada 14 Oktober

2015.( http://azwarlingkunganali.blogspot.co.id)

Page 27: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

9

hancurnya pemukiman. Nilai dari kerusakan langsung diperkirakan

atas dasar harga pasar dari perbaikan atau penggantian aset dengan

karakteristik yang sama dengan desain aslinya. Kehancuran total

harus diperkirakan sebagai biaya penggantian aset asli yang rusak

dengan spesifikasi seperti dilokasi aslinya. Estimasi nilai dampak

bencana banjir diperlukan standar harga yang relevan.

Penilaian kerugian yang dilakukan penilaian kerugian bangunan

rumah akibat bencana banjir. Standar harga yang diperlukan biaya per

meter persegi konstruksi bangunan untuk rumah. Standar harga yang

dimaksud harga borongan per meter persegi. Penentuan standar harga

berdasarkan survey Perhitungan nilai kerugian bangunan dan jenis

material bangunan di daerah penelitian, menggunakan standar harga

masyarakat karena lebih sesuai dengan kenyataan di lapangan dan sesuai

harga yang beredar di pasaran.

Valuasi ekonomi untuk menghitung kerusakan bangunan rumah

akibat bencana banjir berdasarkan asumsi forum para pakar baik etic

maupun emic. Etic adalah pendekatan para pakar Perguruan Tinggi. Emic

(Local Knowledge) adalah pendekatan berbasis masyarakat setempat.

Penilaian kerusakan bangunan rumah akibat bencana banjir dilakukan

berdasarkan persepsi masyarakat menggunakan kuesioner. Berdasarkan

hasil klasifikasi kerusakan bangunan rumah, hasil kuesioner dilakukan

valuasi ekonomi sehingga dapat diketahui besarnya kerugian bangunan

rumah akibat bencana banjir.3

B. Bencana

1. Pengertian bencana

Banyak pengertian tentang bencana atau definisi tentang “bencana”

3Rosalina Kumalawati, dkk., “valuasi ekonomi tingkat kerusakan bangunan Permukiman

akibat banjir lahar Di kali putih kabupaten magelang”, Jurnal Bumi Lestari, Vol. 13 No. 2,

Agustus 2013, h. 35.

Page 28: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

10

yang pada umumnya merefleksikan karakteristik tentang gangguan

terhadap pola hidup manusia, dampak bencana bagi manusia , dampak

terhadap struktur sosial dan lain-lain serta kebutuhan masyarakat yang di

akibatkan oleh bencana.

Menurut Nurjanah dkk, definisi Undang-undang Nomor 24 Tahun

2007 Pasal 1 angka 1, Bencana adalah peristiwa atau rangkaian

peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan

penghidupan masyarakat yang di sebabkan, baik oleh faktor alam

dan /atau non-alam maupun faktor manusia sehingga

mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan

lingkungan kerugian harta benda, dan dampak psikologis.4

Peristiwa ataupun rangkaian peristiwa sebagaimana didefinisikan oleh

Undang-undang tersebut dapat di jelaskan bahwa peristiwa bisa bersifat

tunggal (peristiwa/fenomena alam) atau bisa berupa lebih dari satu

peristiwa (rangkaian peristiwa/ fenomena alam) dalam waktu hampir

bersamaan. Contoh peristiwa adalah banjir,ketika banjir sudah

surut/selesai dan kita mulai membersihkan kotoran/sampah di dalam

rumah ataupun di halaman rumah yang terkena banjir, tiba-tiba banjir

datang lagi.Ini juga bisa disebut rangkaian peristiwa.

C. Banjir

1. Pengertian Banjir

Menurut Nurjanah dkk, banjir merupakan limpasan air yang melebihi

tinggi muka air normal sehingga melimpas dari palung sungai yang

menyebabkan genangan pada lahan rendah di sisi sungai. Lazimnya

banjir di sebabkan oleh curah hujan yang tinggi di atas normal.

Akibatnya, sistem pengaliran air yang terdiri dari sungai dan anak

sungai alamiah serta sistem saluran drainase dan kanal penampung

banjir buatan yang ada tidak mampu akumulasi air hujan sehingga

meluap.5

Penggundulan hutan juga meningkatkan debit banjir karena

debit/pasokan air yang masuk ke dalam sistem aliran menjadi tinggi,

melampaui kapasitas pengaliran dan menjadi pemicu terjadinya erosi

4Nurjanah, dkk. Loc. cit

5Ibid., hal. 24

Page 29: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

11

pada lahan curam. Hal ini menyebabkan terjadinya sedimentasi sistem

pengaliran air dan wadah air lainnya. Selain itu berkurangnya daerah

resapan air juga merupakan konstribusi terhadap meningkatnya debit

banjir. Pada daerah pemukiman dimana telah padat dengan bangunan

sehingga tingkat resapan air ke dalam tanah menjadi berkurang. Jika

terjadi hujan dengan curah hujan yang tinggi sebagian besar air akan

menjadi aliran air permukaan yang langsung masuk ke dalam sistem

pengaliran air sehingga kapasitasnya terlampaui dan mengakibatkan

banjir.

Fenomena banjir selalu dikaitkan dengan sungai. Banjir terjadi

apabila debit air yang mengalir melalui bagian penampang sungai tidak

tersalurkan dan tertampung sampai lembah aliran sungai. Tidak

tersalurkannya aliran sungai dengan baik disebabkan oleh badan sungai

yang semakin sempit karena didesak permukiman warga. Banjir juga

dapat terjadi karena sungai tersumbat sampah sehingga daya mengalir air

tidak seimbang.Sayangnya, hal ini sering terjadi dikota-kota besar,

misalnya di Jakarta.Pengalaman terjadinya banjir di Indonesia

menunjukkan bahwa banjir erat kaitannya dengan penebangan hutan yang

tidak terkendali di Daerah Aliran Sungai (DAS) bagian hulu.

Oleh sebab itu menurut Sukandarrumidi, banjir merupakan peristiwa

anthropogenic6,artinya kegiatan manusia ikut berperan.Contohnya seperti

Penebangan hutan juga mengakibatkan terjadinya penurunan debit

beberapa sungai dan menyebabkan banjir.

2. Jenis-jenis banjir yang terjadi di Indonesia

Menurut Abdul Aziz Ansori, banjir yang melanda di Indonesia terdapat

jenis-jenisnya yang sering melanda, yaitu :

a. Banjir karena sungainya meluap

Banjir ini biasanya terjadi akibat dari sungai tidak mampu lagi

6 Sukandarrumidi, Bencana alam dan bencana Anturopogene, (Yogyakarta: Kanisius, ,

2010), h. 141

Page 30: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

12

menampung aliran air yang ada di sungai itu akibat debit airnya sudah

melebihi kapasitas. Jika sudah seperti ini, airnya itu akan mencari

tempat lain, tempat itu ada di kanan kiri sungai yang biasanya

merupakan daerah dataran banjir. Air ini bisa juga terjadi akibat

kiriman, bila curah hujan tinggi di hulu sungai dan sistem DAS dari

sungai itu rusak maka luapan airnya akan terjadi di hilir sungai.

b. Banjir lokal.

Banjir ini terjadi akibat air yang berlebihan di tempat itu dan

meluap juga di tempat itu. Pada saat curah hujan tinggi di lokasi

setempat dimana kondisi tanah dilokasi itu sulit dalam melakukan

penyerapan air (bisa karena padat, bisa juga karena kondisinya lembab,

dan bisa juga karena daerah resapan airnya tinggal sedikit) maka

kemungkinan terjadinya banjir lokal akan sangat tinggi sekali.

c. Banjir akibat pasang surut air laut7

Saat air laut pasang, ketinggian muka air laut akan meningkat,

otomatis aliran air di bagian muara sungai akan lebih lambat

dibandingkan bila saat laut surut. Selain melambat, bila aliran air

sungai sudah melebihi kapasitasnya (ditempat yang datar atau

cekungan) maka air itupun akan menyebar kesegala arah dan terjadilah

banjir.

3. Faktor Penyebab banjir

Pada dasarnya banjir itu disebabkan oleh luapan aliran air yang terjadi

pada saluran atau sungai. Terjadi ditempat yang tinggi maupun tempat

yang rendah. Pada saat air jatuh kepermukaan bumi dalam bentuk hujan

(presipitasi), maka air itu akan mengalir ke tempat yang lebih rendah

melalui saluran-saluran atau sungai-sungai dalam bentuk aliran permukaan

(run off) sebagian akan masuk / meresap ke dalam tanah (infiltrasi) dan

sebagiannya lagi akan menguap ke udara (evapotranspirasi).

Menurut Yasin Yusuf, faktor penyebab banjir dapat di kelompokan

7 Abdul Azis Ansori. Contoh Karya Ilmiah Tentang Banjir. artikel ini diaskes pada 25

September 2014. (http://abdulazisansori40.blogspot.com)

Page 31: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

13

menjadi dua, pertama karena faktor alami, seperti intensitas hujan yang

sangat tinggi dan faktor ke dua, faktor bukan alami seperti pengurangan

daerah resapan yang berlebihan, dan system drainase yang kurang baik.8

Hujan merupakan faktor utama penyebab banjir. Perubahan iklim

menyebabkan pola hujan berubah dimana saat ini hujan yang terjadi

mempunyai waktu yang pendek tetapi intensitasnya tinggi, mengakibatkan

Keadaan saluran-saluran yang ada, tidak mampu lagi menampung

besarnya aliran permukaan dan tanah cepat mengalami penjenuhan.Selain

itu juga faktor pendangkalan sungai, termasuk faktor penting dalam

kejadian banjir, karena menyebabkan pengecilan tampang sungai,

sehingga tidak mampu lagi mengalirkan air yang melewatinya dan

akhirnya meluap (banjir). Pendangkalan sungai ini dapat disebabkan oleh

sedimentasi yang terjadi terus menerus, akibat erosi yang intensif di

bagian hulu.Erosi tersebut, selain akibat rusaknya DAS pada bagian hulu

karena hutan yang mengalami degradasi, sehingga terjadi peningkatan

erosi pada bagian hulu.

Menurut Abduh Hayat dan Sunit Agus Tri Cahyono, perubahan

penggunaan lahan dan otomatis juga terjadi perubahan tutupan lahan.

Penggunaan lahan itu ada pemukiman, sawah, tegalan, dan ladang.

Sedangkan tutupan lahan itu vegetasi yang tumbuh di atas permukaan

bumi menyebabkan semakin tingginya aliran permukaan. Aliran

permukaan terjadi apabila curah hujan telah melampaui laju infiltrasi

tanah. Banjir juga dapat disebabkan oleh semakin luasnya lahan kritis

akibat pembakaran hutan secara besar-besaran, perladangan berpindah,

atau pembukaan lahan untuk perkebunan dan pertambangan,9 yang

berakibat semakin luasnya padang ilalang dan semak belukar. Lahan

seperti ini sangat kecil dalam menahan air pada musim hujan dan

kekeringan pada saat musim kemarau yang panjang. Dampaknya adalah

terjadinya bencana banjir. Selain itu penyebab banjir adalah pendangkalan

8Yasin Yusuf. Anatomi Banjir Kota Pantai, (Surakarta: Pustaka Cakra, 2005), h. 94.

9Abduh Hayat, dan Sunit Agus Tri Cahyono, Kajian Faktor Penyebab dan Dampak Sosial

Bencana Banjir Bandang di Wasior,(Yogyakarta: B2P3KS Press, 2011), h. 16-17.

Page 32: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

14

sungai akibat sedimentasi yang besar di wilayah hilir dan penumpukan

sampah di sungai.

Menurut Robert J. Kodoatie, Bilamana di klasifikasikan oleh tindakan

manusia dan alam maka penyebab di atas dapat di susun sebagai berikut10

.

Yang termasuk sebab-sebab alami diantaranya adalah:

a. Curah hujan

b. Erosi dan sedimentasi

c. Pengaruh fisiografi/geofisik sungai

d. Kapasitas sungai dan drainase yang tidak memadai.

Yang termasuk sebab-sebab banjir karena tindakan manusia adalah :

a. Perubahan tata guna lahan

b. Pembuangan sampah

c. Kawasan kumuh sepanjang sungai/drainase

d. Kerusakan bangunan pengendalian banjir.

D. Bencana Banjir

1. Pengertian bencana banjir

Banjir merupakan suatu bencana apabila banjir tersebut

mengakibatkan terganggunya aktivitas manusia. Oleh karena itu, bencana

banjir bukan hanya masalah fisik seperti terjadinya banyak kerusakan

tetapi juga mencakup berbagai masalah dalam masyarakat seperti sosial,

kesehatan, dan ekonomi.

Dari karakteristik bencana banjir yang terjadi di Kecamatan

Rangkasbitung Kabupaten Lebak Provinsi Banten dapat disimpulkan bahwa

bencana banjir yang terjadi sifatnya adalah rutin setiap tahun dan musiman

terutama terjadi pada musim-musim penghujan, dengan tipelogi jenis

banjir lebih kepada genangan. Sehingga sebagian besar masyarakat rawan

bencana banjir menyatakan bencana banjir adalah hal yang biasa saja, tidak

terlalu mengkhawatirkan karena sifatnya hanya berupa genangan yang

10

Robert J. Kodoatie, dan Roestam Sjarief, Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu,

(Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2008), h.91.

Page 33: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

15

tidak membawa korban jiwa. Selain itu keterikatan dengan tempat karena

lamanya bermukim dan kebiasaan tinggal secara turun-temurun sehingga

tidak mau kehilangan aspek sejarah dan budaya bermukim yang berkaitan

dengan tempat tersebut, menjadi salah satu alasan mengapa masyarakat

tetap bermukim di lokasi tersebut walaupun rawan banjir.

2. Dampak yang ditimbulkan oleh bencana banjir

Menurut Edward Goldsmith dan Nicholas Hildyard, dampak yang

ditimbulkan oleh bencana banjir yang terjadi di banyak Negara lainnya di

dunia ini, dan dari semua dampak bencana banjir, di peroleh kesan bahwa

bencana banjir itu sifatnya merusak.11

Merusak alam dan merusakan serta

memberikan masalah pada kehidupan masyarakat .

Pengaruh bencana alam sangat di tentukan oleh banyaknya korban dan

jenis bencana alam tersebut.Bahwa bencana alam mampu mengubah

lingkungan.12

Menurut A Sonny Keraf, bencana banjir mengakibatkan

kerusakan lingkungan seperti pada tanah karena longsor, kerusakan lahan

perkebunan dan pertanian, air, lebih tepatnya ke pencemaran air, seperti

bercampurnya air bersih (untuk mandi, cuci, dan minummasyarakat)

dengan air yang terbawa oleh sungai yang kotor karna bercampur dengan

sampah dan limbah ketika bencana banjir.13

yang menjadikan sangat

berbahaya bagi masyarakat dan makhluk hidup lain yang

mengkonsumsinya.

Kualitas lingkungan masyarakat yang terkena bencana banjir sangat

tergantung pada tingkah laku manusia terhadap lingkungannya

juga.Rusaknya lingkungan di berbagai kawasan adalah karena bencana

alam dan ketidak tahuan manusia mengelola dan menjaga lingkungannya.

Usaha untuk memperbaikinya mungkin masih dapat dilakukan dengan

memberikan penerapan, penerangan, penyuluhan atau desakan untuk

11 Edward Goldsmith dan Nicholas Hildyard, Dampak Sosial dan Lingkungan Bendungan

Raksasa, ( Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1993), h.162.

12Sukandarrumidi.op. cit, hal. 37

13

A Sonny Keraf, Krisis dan bencana lingkungan hidup global, (Yogyakarta: Kanisius,

2010), h. 34-39.

Page 34: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

16

memenuhi kebutuhan hidup kerusakan lingkungan mungkin akan lebih

parah kembali.

Bencana banjir yang melanda suatu daerah dapat mengakibatkan

terganggunya ketenangan dan pola hidup masyarakat.Dalam hal-hal

tertentu, bencana banjir mampu menghancurkan harapan hidup anggota

masyarakat. Aktifitas sehari-hari masyarakat yang terganggu, pendapatan

ekonomi masyarakat yang menurun, Mereka kehilangan sebagian atau

semua kekayaan yang dimiliki baik yang berbentuk benda hidup, seperti

anggota keluarga, ternak, dan tanaman maupun benda mati, seperti rumah,

pekarangan, ladang, dan sawah tempat mereka menggantungkan hidup.

Langkah-Langkah Untuk Mencegah Banjir

a. Membuang sampah pada tempatnya.

b. Membersihkan, selokan atau parit dekat rumah dari sampah sehingga

aliran air menjadi lancar.

c. Melakukan penghijauan di lahan-lahan kosong sebagai daerah resapan

air

d. Melakukan penghijauan di hutan-hutan yang gundul (reboisasi).

Untuk mengurangi risiko bencana banjir akibat luapan air sungai, dapat

dilakukan dengan membuat tanggul, dan sistem pengendalian sungai yang

dihubungkan dengan peringatan banjir. Dan para keluarga dianjurkan untuk

memperkuat struktur rumah, dan/atau membangun rumah yang lokasinya aman

dari bencana banjir.

E. Daerah Aliran Sungai (DAS)

1. Pengertian Daerah Aliran Sungai

Menurut Sukandarrumidi, air hujan yang jatuh di permukaan bumi

sebagian akan masuk ke dalam tanah, sebagian mengalir di permukaan dan

membentuk aliran sungai, sebagian langsung menguap, dan sisanya

dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk kelangsungan hidupnya. Air tanah

akan muncul sebagai mata air dan mengalir sepanjang alur membentuk

suatu sungai. Dengan demikian, sungai terbentuk karena terjadi aliran

hujan melalui alurerosi.Sesuai dengan hukum alam, air mengalir

Page 35: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

17

mengikuti gravitasi, artinya dari daerah tinggi ke daerah rendah.

Gayatektonik yang terjadi pada kulit bumi dapat membentuk daerah

tinggian dan daerah rendahan. Adanya gaya tektonik dan proses pelapukan

menyebabkan permukaan tanah menjadi terekah. Melalui rekahan-rekahan

yang saling berhubungan dan bersamaan dengan

aliran air hujan dan aliran dari mata air maka akan terbentuk alur sungai.

Sungai berdasarkan atas asal terbentuknya dibedakan menjadi tiga, yaitu:

a. Sungai primer umumnya terbentuk di daerah pegunungan yang

tinggi dan di sinilah mata air yang keluar dari dalam tanah

mengalir.

b. Sungai sekunder merupakan cabang sungai primer, umumnya

terbentuk di daerah lereng pegunungan.

c. Sungai tersier adalah sungai yang merupakan muara sungai

sekunder, yang akhirnya mengalirkan semua air sungai dan

bermuara di laut.14

Menurut Meilani Safira Indradewa, ketiga jenis sungai tersebut

membentuk suatu sistem jaringan sungai dan daerah yang dilaluinya dan di

sebut sebagai Daerah Aliran Sungai (DAS).Wilayah DAS dibagi menjadi

tiga bagian besar, yaitu DAS Hulu, DAS Tengah, dan DAS Hilir15

.

Keberadaan dan sifat sungai di DAS Hilir tergantung pada keadaan dan

sifat DAS Tengah, sedangkan keadaan dan sifat sungai di DAS Tengah

sangat tergantung pada keadaan dan sifat sungai di DAS Hulu. Oleh sebab

itu, pengelolaan wilayah sungai sangat ditentukan oleh pengelolaan sistem

DAS.

Berdasarkan kontiunitas aliran air disungai, dibedakan menjadi,

Sungai intermitent yaitu sungai yang mengalirkan air tidak sepanjang

tahun, dan Sungai permanent yaitu sungai yang mengalirkan air

sepanjang tahun, meskipun debit sungai dapat berubah, mengecil atau

membesar tergantung musim”.16

Keberadaan air sungai sangat tergantung

pada keadaan mata air, sedangkan keberadaan mata air sangat di tentukan

14 Sukandarrumidi.op.cit, hal. 142

15

Meilani safira Indradewa, “potensi dan upaya penanggulangan bencana bnjir sungai

wolowona, Nangaba dan kaliputih di kabupaten Ende, Surakarta,” Tesis pada program

pascasarjana Universtitas Sebelas Maret Surakarta, Surakarta, 2008, h. 21. Tidak dipublikasikan

16 Ibid., h. 142

Page 36: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

18

oleh banyaknya curah hujan. Oleh sebab itu, keberadaan dan pengelolaan

hutan sangat menentukan usaha konservasi mata air dan air tanah..

2. Fungsi Daerah Aliran Sungai (DAS)

Menurut Imam Subarkah, selain fungsi pokok untuk mengalirkan

kelebihan air dari permukaan tanah di suatu daerah, sungai dapat di

manfaatkan untuk kesejahteraan manusia.17

Di antaranya terdapat untuk

keperluanpengairan,pembangkitan tenaga listrik, air minum, lalu lintas

lewat air juga bahan-bahan bangunan yang dibawa air seperti pasir, kerikil,

dan batu-batu merupakan bahan-bahan bangunan yang banyak sekali

kegunaannya.

F. Pengertian bahaya

Bahaya atau hazard adalah suatu kondisi yang berpotensi menimbulkan

kerusakan atau kerugian dan kehilangan jiwa manusia secara alamiah maupun

karena ulah manusia. Bahaya juga dapat disebut dengan ancaman karena

berpotensi mengancam kehidupan manusia, meresahkan masyarakat,

kerugian harta benda dan kerusakan lingkungan.

Bahaya terdiri atas bahaya primer, bahaya sekunder dan tersier. Bahaya

primer adalah bahaya yang langsung menimpa penduduk seperti bencana

banjir yang menggenangi ke pemukiman warga, bahaya sekunder terjadi

secara tidak langsung dan umumnya berlangsung pada pascabencana misalnya

rusaknya rumah pemukiman warga, dan yang terakhir bahaya tersier

merupakan bahaya akibat kerusakan lingkungan yang terkena bencana

misalnya seperti hilangnya daerah resapan air.18

Menurut Promise Indonesia, dalam kajian bahaya banjir misalnya, maka

kita perlu mengidentifikasi hal-hal seperti curah hujan di suatu

wilayah, tinggi permukaan tanah (kondisi topografi) serta kondisi fisik

sungai dan alirannya. Untuk wilayah yang sering dilanda banjir, maka

faktor-faktor yang berhubungan dengan bahaya banjir

berikut ini harus selalu diingat yaitu :

1. Frekuensi banjir

17 Iman Subarkah, Bangunan Air, (Bandung: Idea Dharma, 1974), h.258.

18

Sri rum Giyarsih dkk, Aspek sosial banjir lahar, (Yogyakarta:Gadjah Mada University

Press,2014), hal. 6.

Page 37: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

19

2. Tinggi permukaan tanah (topografi)

3. Kemampuan tanah untuk menyerap air

4. Bentangan daerah seputar sungai (kontur sekitar sungai).19

G. Kerentanan

Berdasarkan BAKORNAS PB (2007) bahwa kerentanan (vulnerability)

adalah sekumpulan kondisi atau suatu akibat keadaan (faktor fisik, sosial,

ekonomi, dan lingkungan) yang menyebabkan ketidakmampuan dalam

menghadapi ancaman bahaya. Tingkat kerentanan merupakan suatu hal

penting untuk diketahui sebagai salah satu faktor yang berpengaruh terhadap

terjadinya bencana, karena bencana baru akan terjadi apabila bahaya terjadi

pada kondisi yang rentan. Tingkat kerentanan dapat ditinjau dari kerentanan

fisik (infrastruktur), sosial kependudukan, dan ekonomi.

Kerentanan fisik (infrastruktur) menggambarkan suatu kondisi fisik

terhadap bahaya tertentu. Pada umumnya kerentanan fisik merujuk pada

perhatian serta kekurangan pada lokasi kawasan terbangun, Ini diartikan

sebagai wilayah rentan terkena bahaya. Kerentanan fisik seperti tingkat

kepadatan bangunan, desain dan material yang digunakan untuk infrastruktur

dan perumahan.

Kerentanan sosial kependudukan menggambarkan kondisi tingkat

kerapuhan sosial dalam menghadapi bahaya. Dengan demikian, kondisi sosial

kependudukan juga mempengaruhi tingkat kerentanan terhadap ancaman

bahaya. Pada kondisi sosial yang rentan maka jika terjadi bencana dapat

dipastikan akan menimbulkan dampak kerugian besar. Beberapa indikator

kerentanan sosial antar lain kepadatan penduduk, laju pertumbuhan penduduk,

persentase penduduk usia tua-balita dan penduduk wanita, dari segi

pendidikan kekurangan pengetahuan tentang risiko bahaya dan bencana akan

mempertinggi tingkat kerentanan, demikian pula tingkat kesehatan masyarakat

yang rendah juga mengakibatkan rentan menghadapi bahaya.

Kerentanan ekonomi menggambarkan suatu kondisi tingkat kerapuhan

ekonomi dalam menghadapi ancaman bahaya. Kemampuan ekonomi atau

19 Banjir dan upaya penanggulangannya (Program for Hydro-Meteorological Risk Disaster

Mitigation in Secondary Cities in Asia, Promise Indonesia), h. II-1.PROMIS

Page 38: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

20

status ekonomi suatu individu atau masyarakat sangat menentukan tingkat

kerentanan terhadap ancaman bahaya. Kerentanan ekonomi diantaranya

adalah persentase rumah tangga yang bekerja di sektor rentan (sektor yang

rawan terhadap pemutusan hubungan kerja) dan persentase rumah tangga

miskin, karena tidak memiliki kemampuan finansial memadai untuk

melakukan upaya pencegahan. Makin rendah sosial ekonomi akan makin

tinggi tingkat kerentanan dalam menghadapi bencana. Bagi masyarakat

dengan ekonomi yang kuat, pada saat terkena bencana, dapat menolong

dirinya sendiri misalnya dengan mengungsi ditempat penginapan atau di

tempat lainnya.20

Sehingga dapat mencegah suatu bahaya yang ditimbulkan

dari kerentanan tersebut.

H. Kapasitas (Kemampuan)

Menurut Fandi Triawan dan Djoko Santoso Abi Suroso, “Kapasitas didalam

kebencanaan adalah kombinasi keseluruhan kekuatan, kelengkapan dan

sumber daya yang dimiliki sebuah masyarakat, kelompok sosial, atau

organisasi yang dapat digunakan untuk meraih tujuan yang disepakati,

termasuk yang berkaitan dengan pengurangan risiko bencana dan adaptasi

perubahan iklim”.21

Menurut Promise Indonesia, kapasitas juga merupakan lawan dari

kerentanan yaitu sumber daya, kekuatan/kemampuan yang dimiliki

oleh masyarakat sehingga mereka mampu bertahan, memitigasi dan

pulih secara cepat terhadap suatu kejadian bencana. Dengan kata lain,

kapasitas ini adalah aspek-aspek positif yang dapat mengulangi risiko

dengan mengurangi kerentanan yang ada. Dengan adanya kapasitas,

hal ini berarti menunjukkan adanya kemampuan untuk menangani

situasi bencana. Bencana terjadi pada saat bahaya menimpa

masyarakat yang rentan dimana kapasitas yang dimiliki sangat terbatas

sehingga menimbulkan berbagai kerugian material maupun korban

jiwa, baik yang meninggal, lukaluka atau hilang. Kerugian akibat

bencana bisa berkurang apabila kapasitas meningkat.22

20Pengenalan karakteristik bencana dan upaya mitigasinya di Indonesia edisi II (Jakarta:

pelaksana harian Badan Koordinasi Nasional Penanganan bencana/BAKORNAS PB, direktorat

Mitigasi, 2007), h. 11-12.

21Fandi Triawan dan Djoko Santoso Abi Suroso, Sekolah Arsitektur Perencanaan dan

Pengembangan Kebijakan ITB, hal. 163.

22Promise Indonesia, op. Cit., h. II-2.PROMIS

Page 39: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

21

Semakin kapasitas yang dimiliki masyarakat tinggi maka akan

menekan/mencegah tingginya risiko yang disebabkan oleh bencana,

khususnya bencana banjir.

Negara Indonesia selalu dihadapkan dengan berbagai macam bencana yang

dapat membahayakan hidup manusia, seperti : banjir, tanah longsor, gempa

bumi, gunung meletus, tsunami, kebakaran, dan masih banyak yang lainnya.

Menurut BNPB, risiko bencana juga adalah interaksi antara tingkat

kerentanan daerah dengan ancaman bahaya(hazards) yang ada.

Ancaman bahaya, khususnya bahaya alam bersifat tetap karena bagian

dari dinamika proses alami pembangunan atau pembentukan roman

muka bumi baik dari tenaga internal maupun eksternal, sedangkan

tingkat kerentanan daerah dapat dikurangi, sehingga kemampuan

dalam menghadapi ancaman tersebut semakin meningkat.23

Semakin tinggi ancaman bahaya di suatu daerah, maka semakin tinggi

risiko daerah tersebut terkena bencana. Demikian pula semakin tinggi tingkat

kerentanan masayarakat atau penduduk, maka semakin tinggi pula tingkat

risiko yang menyebabkan tingginya valuasi ekonomi. Tetapi sebaliknya,

semakin tinggi tingkat kemampuan masyarakat, maka semakin kecil risiko

valuasi ekonomi yang dihadapinya.

I. Hasil penelitian yang relevan

Tabel 2.1

Hasil Penelitian yang Relevan

No Nama Judul Hasil

1 Gigih Himbawan

(Program Pascasarjana

Magister Teknik

Pembangunan

Wilayah Dan Kota

Universitas

Diponegoro Semarang

2010)

Tesis:

“Penyebab Tetap

Bermukimnya

MasyarakatDi

Kawasan Rawan

Banjir Kelurahan

TanjungAgung

Kota Bengkulu”

Hasil dari tesis tersebut

tentang segi psikologis

masyarakat akibat bencana

banjir adalah Dari

karakteristik banjir yang

terjadi di Kelurahan Tanjung

Agung dapat disimpulkan

bahwa banjir yang terjadi

sifatnya adalah rutin setiap

23Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana ( Peraturan Kepala Badan

Nasional Penanggulangan Bencana, BNPB, 2008),h.14

Page 40: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

22

tahun dan musiman terutama

terjadi pada musim-musim

penghujan, dengan tipelogi

jenis banjir lebih kepada

genangan. Sehingga sebagian

besar responden menyatakan

banjir adalah hal yang biasa

saja, tidak terlalu

mengkhawatirkan karena

sifatnya hanya berupa

genangan yang tidak

membawa korban jiwa.

2 Rosalina Kumalawati,

R.Rijanta, Junun

Sartohadi, Rimawan

Pradiptyo, dan

Seftiawan Samsu

Rijal

Jurnal:

“Valuasi Ekonomi

Tingkat

Kerusakan

Bangunan

Permukiman

Akibat Banjir

Lahar Di Kali

Putih Kabupaten

Magelang”

Hasil dari penelitian ini

adalah : Jumlah rumah yang

terkena banjir lahar adalah

1.290 rumah. Kelas

kerusakan permukiman

didominasi Roboh/Hanyut

sebanyak 814 rumah, Rusak

Sedang sebanyak 200 rumah,

Rusak Ringan 140 rumah,

Rusak Berat 71 rumah dan

Tidak Rusak sejumlah 65

rumah. Permukiman paling

banyak terkena dampak

banjir lahar adalah Desa

Sirahan Kecamatan Salam

sejumlah 860 rumah.

3. Kerugian paling rendah

rumah permanen sebesar

Rp52.000.000,00 dan paling

tinggi sebesar

Rp104.000.000,00. Kerugian

Page 41: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

23

Rumah semi permanen

terendah sebesar Rp

24,000,000,00 dan paling

tinggi sebesar Rp

48.000.000,00. Tingkat

kerugian rumah non

permanen, paling rendah Rp

9.430.000,00 dan paling

tinggi sebesar Rp

18.860.000,00.

3 Dr.rer.nat.Muh.Aris

Marfai,M.Sc.

dan Dian Rasmana

Putra

Jurnal:

“Identifikasi

Dampak Banjir

Genangan (ROB)

Terhadap

Lingkungan

Permukiman di

Kecamatan

Pademangan

Jakarta Utara”.

Hasil penelitian ini ialah

terjadi valuasi ekonomi

lingkungan dampak banjir

genangan (ROB) di

lingkungan pemukiman

kecamatan Pademangan

Jakarta Utara seperti

sarana/prasarana berupa jalan

becek sehingga aktivitas lalu

lintas terganggu,rumah/

bangunan mengalami

kerusakan seperti lapuknya

bagian pintu, kusen, dan

dinding. Pengaruh banjir rob

terhadap drainase seperti

adanya peninggian saluran air

hujan disekitar rumah dan

saluran tidak pernah kering

dan kotor. Dan juga

mempengaruhi terhadap

kebutuhan air bersih.

Pengaruhnya berupa kedalam

pipa bertambah akibat

pengurugan lahan, air tanah

rasanya berubah menjadi

asin/payau, dan peralatan air

Page 42: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

24

bersih cepat rusak terkena

korosi.

Dari hasil penelitian yang relevan dapat disimpulkan bahwa bencana banjir

sifatnya lebih kepada valuasi ekonomi lingkungan terhadap kerugian dan

kerusakan seperti banyaknya infrastruktur yang rusak, sarana dan prasarana

rusak atau tidak terpakai, banyaknya masyarakat yang terkena penyakit,

terhambatnya segala bentuk aktifitas masyarakat, dan perekonomian

masyarakat yang terkena banjir

J. Kerangka Berfikir

Berdasarkan tinjauan teori yang telah disebutkan oleh para ahli

sebelumnya, maka dibentuklah kerangka teori penelitian sebagai berikut:

Tabel 2.2

Kerangka Berfikir

Erosi dan sedimentasi Tata Guna

Lahan

Topografi Curah

hujan

hujan

Ancaman /Hazard

banjir

Potensi bencana

banjir

Kejadian Banjir

Gangguan

Terhadap Pola

Hidup Rawan Banjir

Bencana

Banjir

Kerentanan

Fisik Sosial

dan Ekonomi

Valuasi Ekonomi Lingkungan

Page 43: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

25

K. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari sebuah penelitian yang akan

dilakukan oleh si peneliti. Oleh karen itu jawaban sementara yang menjadi

hipotesis dari penelitian ini adalah :

1. Bencana banjir timbul karena letak topografi, sistem drainase yang buruk,

hujan yang terus menerus, dan ulah tangan manusia (buang sampah

sembarangan).

2. karena hujan yang terus menerus di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung

mengakibatkan meluapnya sungai dan menyebabkan bencana banjir

sehingga mendatangkan ancaman atau bahaya terhadap masyarakat dan

menimbulkan kerentanan serta mendatangkan risiko bencana banjir

terhadap masyarakat kecamatan Rangkasbitung.

3. Risiko bencana banjir Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung menimbulkan

kerusakan dan mendatangkan kerugian yang dialami oleh masyarakat

kecamatan Rangkasbitung.

4. Karena tanggapan yang biasa saja masyarakat kecamatan Rangkasbitung

yang sering menjadi langganan bencana banjir, mengakibatkan risiko

bencana banjir tidak bisa dihindari.

Page 44: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kecamatan Rangkasbitung,

Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Letak Geografis Kecamatan Rangkasbitung sangat strategis karena

berada di pusat Pemerintahan yaitu ke Kota Rangkasbitung sebagai Ibu Kota

Kabupaten Lebak ± 2,5 km, ke kota Pandeglang ± 20 km dan Kota Serang

sebagai Ibu Kota Provinsi Banten 45 km

Gambar 3.1

Peta Kecamatan Rangkasbitung

Sumber :Peta Rupa Bumi

Page 45: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

27

Tabel 3.1

Matriks penelitian

N

o

Kegiatan

2014 2015

Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt

1 Seminar

Proposal

2 Revisi

Proposal

3 Bimbinga

n Bab I,

II, III

4 Penyusun

an surat

izin ke

lapangan

5

Penelitian

ke

lapangan

6 Pengolah

an data

7 Penyusun

an bab 4-

5

8 Sidang

munaqosa

h

9 Revisi

Skripsi

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode adalah cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menggunakan metode Survei dengan

pendekatan kuantitatif deskriptif.

Menurut Etta Mamang Sangadji, penelitian survey dapat digunakan untuk

maksud penjajakan (eksploratif), deskriptif, penjelasannya ini untuk

menjelaskan hubungan kausal dan pengujian hipotesis, evaluasi, prediksi atau

Page 46: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

28

meramalkan kejadian tertentu di masa yang akan datang, penelitian

operasional dan pengembangan indikator-indikator sosial. Selain itu penelitian

survey adalah penelitian yang mengumpulkan data pada saat tertentu.1

Menurut Sanapiah Faisal, penelitian survei juga merupakan tipe

pendekatan dalam penelitian, yang ditujukan pada sejumlah besar individu

maupun kelompok untuk mengetahui data yang akan kita peroleh.2 Metode ini

menghimpun data aktual dengan narasumber sertaobservasi secara langsung.

Kemudian memaparkan data serta menarik kesimpulan dari analisis tersebut

sesuai dengan data yang di dapatkan di lapangan.

Dalam kasus bencana banjir ini, peneliti ingin mengetahui bagaimana

valuasi ekonomi lingkungan akibat bencana banjir Daerah Aliran Sungai

(DAS) Ciujung. Hasil dari penelitian ini akan digunakan untuk suatu tindak

lanjut yang bermanfaat baik untuk pemerintahan setempat maupun untuk

masyarakat disekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung. Dalam penelitian

ini digunakan kuesioner untuk mendapatkan informasi dari para masyarakat

sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung. Catatan atau laporan-laporan

ringkas dalam bentuk deskripsi dibuat setiap kegiatan pengamatan yang

dilakukan. Oleh karenanya peneliti dibekali dengan beberapa macam alat

perekam sebagai pembantu catatan dan ingatan, seperti alat perekam yang

terdapat di dalam,alat-alat tulis kamera digital , dan HandPhone.

C. Penetapan Objek Penelitian

Objek penelitian ini terdiri dari 2 aspek, yaitu:

1. Aspek Fisik

Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung

2. Aspek sosial

Masyarakat dan bangunan rumah yang berada di sekitar Daerah Aliran

Sungai (DAS) Ciujung yang terkena bencana banjir.

1 Etta Mamang Sangadji, Metode Penelitian, (Yogyakarta:Andi press 2010),h.. 25.

2Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial dasar-dasar dan aplikasi,

(Jakarta:PTRajagrafindo,2007), h. .23.

Page 47: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

29

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Menurut Beni Ahmad Saebani, populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian dan merupakan keseluruhan sampel.3 Pengertian populasi

lainnya adalah kelompok besar dan wilayah yang menjadi lingkup

penelitian. Berdasarkan pengertian tersebut maka populasi yang akan

diteliti meliputi populasi ruang fisik dan ruang sosial. Populasi ruang fisik

penelitian meliputi Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung di Kecamatan

Rangkasbitung. Sedangkan populasi sosial adalah penduduk di Kecamatan

Rangkasbitung yang berjumlah 120.808 jiwa.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti atau sampel

adalah bagian kecil dari populasi.4 Sebuah sampel haruslah dipilih

sedemikian rupa sehingga setiap satuan elementer mempunyai kesempatan

dan peluang tersebut tidak boleh sama. Di samping itu menurut Masri

Singarimbun dan Sofian Effendi, pengambilan sampel haruslah

menggunakan metode yang tepat yang sesuai dengan ciri-ciri populasi dan

tujuan penelitian.5 Sampel yang secara nyata akan diteliti harus

representative dalam arti mewakili populasi baik dalam karakteristik

maupun jumlahnya.

Menurut Sugiyono, teknik sampling merupakan teknik pengambilan

sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian,

terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan.6 Jenis rancangan

sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability

sampling, yang disebut juga dengan rancangan sampel non random (tidak

acak) atau teknik pengambilan sampel yang tidak memberi kesempatan

sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi

3Beni Ahmad Saebani, MetodePenelitian, (Bandung: CV PustakaSetia, 2008), h. 165

4Ibid.,

5Masri Singarimbun dan Sofian Effendi (eds.), Metode penelitian survai, (Jakarta: LP3ES,

anggota Ikapi, 2011), Cet. 4, h. 149.

6Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:Alfabeta CV ,

2014), cet. 20, h. 81.

Page 48: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

30

sampel7. Sedangkan teknik yang penulis gunakan dalam pengambilan

sampel penelitian adalah teknik purposive sampling merupakan teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu8, yang mana pengambilan

atau penentuan sampel informan, dilakukan dengan pertimbangan tertentu

dan Pada teknik pengambilan sampel purposive, sampel ditetapkan secara

sengaja oleh peneliti yaitu hanya di wilayah masyarakat dan bangunan

rumah yang terkena banjir di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung di

Kecamatan Rangkasbitung yang terdapat di tujuh Kelurahan/Desa.

Setelah melakukan survey di Kecamatan Rangkasbitung, diperoleh

hasil pada tabel 3.2.

Tabel. 3.2

Kelurahan/Desa Yang Terkena Bencana Banjir di Kecamatan

Rangkasbitung

No Kelurahan/ Desa

1 Pabuaran

2 Kolelet Wetan

3 Cijoro Lebak

4 Cijoro Pasir

5 Muara Ciujung Barat

6 Muara Ciujung Timur

7 Rangkasbitung Barat

Sumber : BPBD Kab. Lebak

Dari hasil survey peneliti dilapangan menemukan bahwa tidak semua

Kelurahan/Desa di Kecamatan Ciujung terkena Bencana Banjir dari

Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung hanya kepada tujuh Kelurahan/Desa

seperti yang diterangkan diatas.

Setelah mengetahui Kelurahan/Desa yang akan di teliti, maka

sampel yang akan dipilih berjumlah 50 Penduduk yang mewakili tiap 1

rumah.

Tabel 3.3

Sampel yang dipilih

7Ibid., h. 84.

8Ibid., h. 85.

Page 49: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

31

No Kelurahan/Desa Jumlah penduduk.

1 Pabuaran 8

2 Kolelet Wetan 7

3 Cijoro Lebak 7

4 Cijoro Pasir 7

5 Muara Ciujung Barat 7

6 Muara Ciujung Timur 7

7 Rangkasbitung Barat 7

Jumlah 50

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Angket

Angket adalah suatu alat pengumpulan data berisi daftar pertanyaan

secara tertulis yang ditujukan kepada subjek/responden penelitian.9

Pertanyaan-pertanyaan yang telah tersusun secara kronologis dari yang

umum mengarah pada khusus untuk diberikan pada responden./informan

yang umumnya merupakan daftar pertanyaan. Angket juga merupakan

sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi

dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang

diaketahui. Cara penyebaran angket yang akan penulis lakukan adalah

dengan membagikan angket kepada responden yang ditemui langsung di

lapangan, yaitu kepada masyarakat di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS)

Ciujung.

Angket/kuesioner yang disebarkan, disusun berdasarkan indikator-

indikator yang dapat dilihat pada tabel 3.4.

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Pedoman Kuesioner

No Variabel Dimensi Indikator Butir

1 Valuasi

ekonomi

lingkungan

akibat bencana

Kerusakan

bangunan

rumah : Lantai,

Dinding,

Rusaknya

bangunan

rumah

Ancaman

10

9Sanapiah Faisal, op.cit., h. 122.

Page 50: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

32

banjir Daerah

Aliran

Sungai(DAS)

Ciujung

Kusen,dan Atap

dan risiko

bencana

banjir

10

2. Studi Dokumen

Menurut Sugiyono, Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah

berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-

karyamonumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan

misalnya sejarah kehidupan, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen

yang berbentuk gambar, misalnya foto, sketsa, dan lain-lain. Dokumen

yang berbentuk karya misalnya karya seni, seperti gambar, patung,

film, dan lain-lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari

penggunaan metode observasi dan angket.10

Seperti yang dikemukakan oleh Akbar Purnomo Setiadi, dokumen

merupakan kumpulan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen.11

Dan menurut Bungin dan M Burhan, dokumen merupakan Kumpulan data

bentuk tulisan , dalam arti luas termasuk monument, artefak, foto, tape,

microfilm, disc, CD, hardisk, flashdisk, dan sebagainya”.12

Dan dalam penelitian kali ini penulis melakukan pengumpulan tentang

data-data yang berkaitan tentang risiko bencana banjir Daerah Aliran

Sungai (DAS) Ciujung baik dari perorangan maupun instansi. Sebagai

pelengkap data yang dibutuhkan untuk keperluan penelitian. Instansi yang

akan penulis kunjungi yaitu kantor Kecamatan Rangkasbitung, Sumber

Daya Air (SDA) Lebak dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah

(BPBD) Lebak.

Tabel 3.5

Kisi- kisi pedoman dokumentasi

No Variabel Dimensi Indikator

10Sugiyono, op. Cit., h. 240.

11

Akbar Purnomo Setiady, dan Usman Husaini, MT. Metodologi Penelitian Sosial,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h.69

12Bungin, dan M.Burhan, Penelitian Kualitatif (Komunikasi, Ekonomi, KebijakanPublik,

dan Ilmu Sosial lainnya), (Jakarta:Kencana Prenada Media Group, 2013), h. 154.

Page 51: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

33

1 Valuasi ekonomi

lingkungan

akibat bencana

banjir Daerah

Aliran Sungai

(DAS) Ciujung

Bencana banjir a. Data kependudukan dan

wilayah Kecamatan

Rangkasbitung (kantor

Kecamatan

Rangkasbitung)

b. Data Sungai Ciujung

(SDA)

c. Data bencana banjir

(BPBD)

F. Metode Analisis Data

Untuk membuktikan data yang terkumpul perlu dianalisis, yaitu: disusun,

diatur, dan diolah yang akhirnyadapat ditemukan makna yang sebenarnya

sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditentukan. Dari data-data yang

didapatkan dari lapangan.13

Dalam penelitian ini, analisis yang dilakukan adalah analisis deskriptif

yaitu, data yang telah dihimpun diklasifikasikan kemudian dihubungkan

antara yang satu dengan yang lainnya, untuk kemudian dianalisis dan diambil

hasil dari analisa kemudian di deskriptifkan sebagai suatu hasil/kumpulan

bahan pemikiran.

Setelah data yang diperlukan terkumpul, maka selanjutnya dilaksanakan

analisis data. Secara garis besar analisis data meliputi:

1. Tahap Persiapan

Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada tahap persiapan ini adalah:

a. Memeriksa dan mengecek kelengkapan identitas pengisi

b. Memeriksa dan mengecek kelengkapan data, memeriksa isi instrument

pengumpulan data.

c. Mengecek macam-macam isian data.

d. Tabulasi data

13Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R & D,

(Bandung: Alvabet, 2009), h. 147.

Page 52: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

34

Data yang sudah terkumpul kemudian ditabulasi dengan

menguraikan yang selanjutnya mengelompokkan dari tiap-tiap butir

seluruh pertanyaan yang ada pada angket isian. Hal ini dilakukan

dengan cara memberikan kode dari tiap-tiap instrument pengumpulan

data yang selanjutnya dimasukkan kedalam bentuk data.

2. Editing

Kegiatan yang dilaksanakan setelah peneliti selesai menghimpun data

dilapangan, kegiatan ini menjadi penting karena kenyataan bahwa data

yang terhimpun kadang belum memenuhi harapan peneliti. Ada

diantaranya kurang ataupun terlewatkan, terlupakan, tumpang tindih

maupun berlebihan. Oleh karena itu, keadaan tersebut harus diperbaiki

melalui editing.

3. Pengkodean

Setelah tahap editing selesai, kegiatan berikutnya adalah mengklasifikasi

data-data melalui tahap koding. Maksudnya yaitu, data yang telah diedit

diberi identitas sehingga memiliki arti tertentu pada saat dianalisis.14

4. Pengolahan dan penyajian data

Dalam pengolahan data terdapat perhitungan untuk mengetahui

Penilaian kerusakan dilapangan didapatkan dari data sekunder, yaitu data

langsung dari pemilik rumah, dengan menyebutkan secara langsung harga

dari setiap item infrastruktur bangunan rumah yang rusak.

Setelah melakukan penilaian kerusakan, pengolahan data selanjutnya

menggunakan perhitungan presentase. Untuk mengetahui kecendrungan

jawaban responden dan fenomena di lapangan digunakan analisis

presentase dengan menggunakan formula. Formula presentase sebagai

berikut:

Keterangan :

P : Presentase

14Etta Mamang Sangadji, op. cit., h. 200 – 202.

Page 53: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

35

F : Presentase Jawaban

N : Jumlah Responden

100% : Bilangan Tetap

Jika perhitungan telah selesai dilakukan, maka hasil perhitungan

berupa presentase tersebut digunakan untuk mempermudah dalam

penafsiran dan pengumpulan data. Adapun kriteria presentase yang

digunakan di rinci sebagai berikut:

Tabel 3.8

Tabel Kriteria Penilaian Persentase

Persentase Kriteria

100 Seluruhnya

75 – 99 Sebagian besar

51 – 74 >setengahnya

50 Setengahnya

25 – 49 <setengahnya

1 – 24 Sebagian kecil

0 Tidak ada

Sumber: Effendi dan Manning, 1991

Hasil pengelompokkan dan pengolahan data, disajikan dalam

bentuk tabel, deskriptif, dan peta.

Page 54: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Fisik dan Sosial Wilayah Penelitian

1. Kondisi Fisik Wilayah Penelitian

a. Letak Geografis Kecamatan Rangkasbitung

Wilayah Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak, berlokasi

di wilayah Kota Kabupaten Lebak dengan luas wilayah +/- 6.635 Ha,

dengan batas-batas sebagai berikut :

Sebelah Utara : Kabupaten Serang-Sebelah Selatan : Kecamatan Sajira

Sebelah Barat:Kecamatan Cibadak -Sebelah Timur: kecamatan Maja

Letak Geografis Kecamatan Rangkasbitung sangat strategis

karena berada di pusat Pemerintahan yaitu ke Kota Rangkasbitung

sebagai Ibu Kota Kabupaten Lebak ± 2,5 km, ke kota Pandeglang ±20

km dan Kota Serang sebagai Ibu Kota Provinsi Banten 45 km.1

Gambar 4.1 Peta Wilayah Penelitian

Sumber: Peta Rupa Bumi

1Nurochmah, Selayang Pandang Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak,(tt.p., t.p.,t.t),h. 3.

Page 55: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

37

Berdasarkan gambar Peta yang berada di Tabel 4.1 menunjukan

bahwa wilayah lokasi penelitian di Kecamatan Rangkasbitung sebagai

berikut, seperti yang ditunjukan oleh Tabel 4.1.

Tabel 4.1

Batas Wilayah Lokasi Penelitian No Kelurahan/Desa di

Kecamatan Rangkasbitung

No Batas Wilayah Penelitian

pada Kelurahan/Desa di

Kecamatan Rangkasbitung

1 Pasir Tanjung 1 Rangkasbitug Barat

2 Rangkasbitung Timur 2 Muara Ciujung Timur

3 Rangkasbitung Barat 3 Kolelet Wetan

4 Muara Ciujung Timur 4 Pabuaran

5 Jatimulya 5 Cijoro pasir

6 Cimangeunteung 6 Cijoro Lebak

7 Citeras 7 Muara Ciujung Barat

8 Mekarsari

9 Nameng

10 Kolelet Wetan

11 Sukamanah

12 Pabuaran

13 Cijoro Pasir

14 Cijoro Lebak

15 Muara Ciujung Barat

16 Narimbang Mulya

Sumber : Hasil Survey Peneliti Tahun 2015

Letak Geografis dan Letak Desa di Kecamatan Rangkasbitung

Tahun 2013, diperoleh hasil pada tabel 4.2.

Tabel 4.2

Letak Geografis dan Letak Desa di Kecamatan Rangkasbitung tahun

2013

N

o

Nama

Kelurahan/Desa

Letak

Geografis

BukanPesisir,

maka...

Letak Desa

(1)Pesisir /

Tepi laut

(2)Bukan

Pesisir

(1)Lembah/ DAS

(2)Lereng

/punggung bukit

(3) Dataran

(1)Dalam

Kawasan Hutan

(2)Tepi

Kawasan Hutan

(3)Luar

Kawasan hutan

1 Pasir Tanjung 2 3 3

2 Rangkasbitung

Timur

2 3 3

3 Rangkasbitung

Barat

2 3 3

4 Muara Ciujung

Timur

2 3 3

5 Jatimulya 2 3 3

Page 56: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

38

6 Cimangeunteung 2 3 3

7 Citeras 2 3 3

8 Mekarsari 2 3 3

9 Nameng 2 3 3

10 Kolelet Wetan 2 3 3

11 Sukamanah 2 3 3

12 Pabuaran 2 3 3

13 Cijoro Pasir 2 3 3

14 Cijoro Lebak 2 3 3

15 Muara Ciujung

Barat

2 3 3

16 Narimbang Mulya 2 3 3

Sumber : Data Monografi Kecamatan Rangkasbitung Tahun 2013

Dari hasil tabel 4.2, menunjukan bahwa Letak Geografis dan Letak

Kelurahan/Desa di Kecamatan Rangkasbitung, letak Geografisnya

bukan berada di Pesisisr, tetapi di Dataran dan letak Kelurahan/Desa

nya berada di luar Kawasan Hutan.

Luas Wilayah Kecamatan Rangkasbitung ± 6.635 ha dan

pegunungan lahan pada Kecamatan Rangkasbitung sebagai berikut :

- Lahan Sawah : 1.217,5 Ha

- Lahan Darat : 3.121,6 Ha

- Lahan Pemukiman : 2.336,1 Ha

Jarak Ibu Kota Kabupaten Lebak dengan Ibu Kota Kecamatan

dan Desa di Kecamatan Rangkasbitung. Diperoleh hasil pada tabel

4.3.

Tabel. 4.3

Luas Wilayah Desa/Kelurahan dan Jarak ke Ibu Kota Kec/Kab

No Nama

Kelurahan/Desa

Luas

Desa/Kelurahan

(Ha)

Jarak ke Ibu

Kota Kecamatan

(Km)

Jarak ke Ibu

Kota

Kabupaten

(Km)

1 Pasir Tanjung 1.255 4,0 4,0

2 Rangkasbitung

Timur

370 2,0 2,5

3 Rangkasbitung

Barat

243 1,5 0,4

4 Muara Ciujung

Timur

244 1,0 1,0

5 Jatimulya 144 2,0 2,5

6 Cimangeunteung 886 4,0 5,0

7 Citeras 489 5,0 6,0

Page 57: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

39

8 Mekarsari 473 7,0 8,0

9 Nameng 675 5,0 6,0

10 Kolelet Wetan 228 7,0 8,0

11 Sukamanah 600 6,0 7,0

12 Pabuaran 228 5,0 6,0

13 Cijoro Pasir 350 1,0 2,0

14 Cijoro Lebak 134 2,5 2,0

15 Muara Ciujung

Barat

53 2,0 1,0

16 Narimbang

Mulya

203 2,0 3,0

Jumlah 6.575

Sumber : Data Monografi Kecamatan Rangkasbitung Tahun 2013

Dari hasil tabel 4.3, menunjukan bahwa Kecamatan Rangkasbitung

memiliki luas 6.575 Ha, dengan Kelurahan/Desa yang memiliki luas

besar adalah Pasir Tanjung dengan luas 1.255 Ha sedangkan yang

memiliki Luas paling kecil adalah Muara Ciujung Barat dengan luas

53 Ha, Kelurahan/Desa yang paling dekat jaraknya dengan Kecamatan

adalah Cijoro Pasir dan Muara Ciujung Timur dengan jarak 1,0 Km

dan jarak yang paling jauh dengan Kecamatan adalah Mekar Sari dan

Kolelet Wetan dengan jarak 7.0 Km, dan Kelurahan/Desa yang paling

dekat dengan jarak Kabupaten adalah Rangkasbitung barat dengan

jarak 0,4 Km karena pusat pemerintahan Kabupaten Lebak di

Rangkasbitung Barat sedangkan jarak yang paling jauh dengan

Kabupaten adalah Mekarsari dan Kolelet Wetan.

Ketinggian dari Permukaan Laut dan Letak Desa di Kecamatan

Rangkasbitung Tahun 2013,diperoleh hasil pada tabel 4.4.

Tabel 4.4

Ketinggian dari Permukaan Laut dan Letak Desa di

Kecamatan Rangkasbitung Tahun 2013

No Kelurahan/

Desa

Ketinggian

dari

Permukaan

Laut (m)

Letak Kelurahan/Desa

Dalam

Kawasan

Hutan

Tepi

Kawasan

Hutan

Luar

Kawasan

Hutan 1 Pasir

Tanjung 28 - -

2 Rangkasbitung Timur

29 - -

3 Rangkasbitung Barat

30 - -

4 Muara Ciujung Timur

24 - -

Page 58: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

40

5 Jatimulya 28 - -

6 Cimangeunteung

29 - -

7 Citeras 26 - -

8 Mekarsari 27 - -

9 Nameng 26 - -

10 Kolelet Wetan

25 - -

11 Sukamanah 28 - -

12 Pabuaran 25 - -

13 Cijoro Pasir 26 - -

14 Cijoro Lebak

24 - -

15 Muara Ciujung Barat

25 - -

16 Narimbang Mulya

28 - -

Sumber : Data Monografi Kecamatan Rangkasbitung Tahun 2013

Dari hasil tabel 4.4, menunjukan bahwa Kelurahan/Desa yang

berada di Ketinggian Permukaan Air Laut yang memiliki ketinggian

paling tinggi adalah Rangkasbitung Barat dan yang paling rendah

adalah Muara Ciujung Timur, dan Letak Kelurahan/Desa di

Kecamatan Ragkasbitung yaitu berada di luar Kawasan hutan.

Jumlah Hari Hujan dan Curah Hujan di Kecamatan

Rangkasbitung Tahun 2013, diperoleh hasil pada tabel 4.5.

Tabel 4.5

Jumlah Hari Hujan dan Curah Hujan di Kecamatan

Rangkasbitung Tahun 2013

Bulan Hari Hujan Curah Hujan (mm3)

Januari 12 34,60

Februari 10 16,39

Maret 5 60,20

April 10 28,91

Mei 12 34,08

Juni 3 10,13

Juli 12 20,80

Agustus 5 21,60

September 9 17,78

Oktober 7 50,71

November 6 56,41

Desember 10 36,20

Rata-rata : 8 32,32

Sumber : Petugas Pengamat Hama Tanaman Kec. Rangkasbitung

Tahun 2012

Page 59: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

41

Dari hasil tabel 4.5, menunjukan banyaknya Hari Hujan di

Kecamatan Rangkasbitung terjadi pada Bulan Januari dan Juli yaitu

12 hari dan paling sedikit di Bulan Juni yaitu 3 Hari dengan rata-rata

selama satu tahun yaitu 8 Hari , sedangkan Curah Hujan yang paling

tinggi terjadi pada Bulan Maret yaitu 60,20 mm3, dan yang paling

rendah di Bulan Juni yaitu 10,13 mm3 dan dengan rata-rata selama

satu tahun adalah 32,32 mm3.

Jumlah Penduduk dan Kepadatannya di Kecamatan Rangkasbitung

Tahun 2013, diperoleh hasil pada tabel 4.6.

Tabel 4.6

Jumlah Pendudukdan Kepadatannya di Kecamatan

Rangkasbitung Tahun 2013

No Kelurahan/ Desa Jumlah Penduduk

(Jiwa)

Kepadatan

(Jiwa/Km2)

1 Pasir Tanjung 4.637 367

2 Rangkasbitung Timur 9.469 2.543

3 Rangkasbitung Barat 7.024 2.880

4 Muara Ciujung Timur 20.675 8.410

5 Jatimulya 6.665 4.602

6 Cimangeunteung 5.736 580

7 Citeras 6.705 1.363

8 Mekarsari 5.736 1.207

9 Nameng 6.562 967

10 Kolelet Wetan 3.614 1.576

11 Sukamanah 4.256 705

12 Pabuaran 4.564 1.990

13 Cijoro Pasir 9.623 2.734

14 Cijoro Lebak 11.504 8.537

15 Muara Ciujung Barat 9.311 17.467

16 Narimbang Mulya 5.300 2.602

Jumlah 120.808 58.530

Sumber : Proyeksi Penduduk Tahun 2012 Kecamatan Rangkasbitung

Dari hasil tabel 4.6, menunjukan bahwa Jumlah Penduduk di

Kecamatan Rangkasbitung berjumlah 120.808 jiwa, dengan Muara

Ciujung Timur sebagai Kelurahan /Desa yang memiliki jumlah

penduduk terbanyak yang berjumlah 20.675 jiwa dan Pasir Tanjung

sebagai Kelurahan/Desa yang memiliki jumlah penduduk paling

sedikit berjumlah 4637 jiwa. Dengan kepadatan Jiwa di Kecamatan

Rangkasbitung berjumlah 58.530, dengan kepadatan jiwa paling

Page 60: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

42

banyak berada di Kelurahan/Desa Muara Ciujung Barat dengan

jumlah 17.467 per Km2 dan kepadatan jiwa paling sedikit berada di

Kelurahan /Desa Pasir Tanjung dengan jumlah 367 per Km2.

b. Wilayah Rawan Bencana Banjir di Kecamatan Rangkasbitung

Wilayah Rawan Bencana Banjir di Kecamatan Rangkasbitung,

seperti yang dipaparkan pada tabel 4.7.

Tabel 4.7

Wilayah Rawan Bencana Banjir di Kecamatan Rangkasbitung

No Kelurahan/Desa Lokasi

1 Pabuaran Kamp. Heunca

2 Kolelet Wetan Kamp. Cerlang

3 Cijoro Lebak Kamp. Lebak Sambel Rw. 03

Kamp. Selahaur Rw. 11

Kamp. Lebak Picung Rw. 02

Kamp. Babakan Nambo Seeng Rw.04

Kamp. Pasir Pulo Rw.06

4 Cijoro Pasir Kamp. Malangnengah Rw. 01

Kamp. Papanggo Rw. 02

Kamp. Lebong Rw. 07

Kamp. Ciawi

Kamp. Jujuluk Rw. 04

5 Muara Ciujung

Barat

Kamp. Muhara Kebon Kelapa

Kamp. Kaum Lebak Rt. 02/08

Kamp. Lebak Saninten Rt.03, 04/02

Kamp. Lebak Pasar Rw.06

Kamp. Jeruk Rw. 10

Kamp. Pulosari Rw.12

6 Muara Ciujung

Timur

Kamp. Kebon Kelapa Rw. 04

Kamp. Leuwiranji

Kamp. Cijoro Pejagalan

Kamp. Kebon Kopi

7 Rangkasbitung Barat Kamp. Kaum Pasir Rw. 01

Kamp. Susukan Rw. 06

Kamp. Bojong Asem Rw. 08

Kamp. Kapugeran Rt. 03 Rw. 02

Sumber : BPBD Lebak

Menurut BPBD, Kecamatan Rangkasbitung yang memiliki

wilayah Rawan Bencana Banjir adalah di tujuh Kelurahan/Desa

tersebut .dan hanya di wilayah Kampung tertentu. Karena tidak semua

Kampung terkena Bencana Banjir dari Daerah Aliran Sungai (DAS)

Ciujung. Karena selain dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung,

Page 61: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

43

penyebab Bencana Banjir diwilayah tersebut disebabkan oleh sistem

drainase yang kurang baik. Maka dari itu peneliti melakukan survey

ulang untuk mengetahui Kampung mana saja yang terkena Bencana

Banjir oleh Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung.

Hasil survey turun ke lapangan yaitu :

Tabel 4.8

Hasil Survey

No Kelurahan/Desa Lokasi

1 Pabuaran Kamp. Heunca Rt. 01 Rw. 01

2 Kolelet Wetan Kamp. Cerlang Rt.14 Rw.15

3 Cijoro Lebak Kamp. Lebak Sambel Rt.03 Rw. 04

Kamp. Selahaur Rt.03 Rw. 10

Kamp. Lebak Picung Rt. 02 Rw. 02

4 Cijoro Pasir Kamp. Malangbong Rt. 05 Rw. 07

Kamp. Lebong Rt. 05 Rw. 07

Kamp. Kedung Rt 05 Rw. 11

5 Muara Ciujung Barat Kamp. Muhara Rt. 03-04 Rw 01

Kamp. Kaum Lebak Rt. 02/08

Kamp. Jeruk Rt. 06 Rw. 01

Kamp. Lebak Pasar Rt. 01 Rw. 01

6 Muara Ciujung Timur Kamp. Kebon Kelapa Rt. 05 Rw. 04

Kamp. Kebon Kopi Rt. 04 Rw. 03

7 Rangkasbitung Barat Kamp. Kaum Pasir Rt. 01 Rw. 01

Kamp. Kapugeran Rt. 02 Rw. 03

Sumber : Hasil Survey Peneliti Tahun 2015

2. Kondisi Sosial Wilayah Penelitian

a. Jumlah dan Penduduk menurut Jenis Kelamin

Secara rinci klasifikasi penduduk, sebagai berikut:

1) Jumlah Keluarga dan penduduk berdasarkan jenis kelamin:

Tabel 4.9

Jumlah Keluarga dan Penduduk menurut jenis kelamin di

Kecamatan Rangkasbitung Tahun 2013

No Kelurahan/Desa Keluarga Penduduk

Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 Pasir Tanjung 1.648 2.408 2.229 4.637

2 Rangkasbitung

Timur

3.100 4.852 4.617 9.469

3 Rangkasbitung

Barat

1.997 3.537 3.487 7.024

4 Muara Ciujung

Timur

5.284 10.454 10.222 20.675

Page 62: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

44

5 Jatimulya 1.903 3.428 3.237 6.665

6 Cimangeunteung 1.612 2.701 2.461 5.162

7 Citeras 2.005 3.479 3.226 6.705

8 Mekarsari 1.710 2.972 2.764 5.736

9 Nameng 1.789 3.390 3.172 6.562

10 Kolelet Wetan 1.162 1.849 1.765 3.614

11 Sukamanah 1.139 2.210 2.046 4.256

12 Pabuaran 1.326 2.375 2.189 4.564

13 Cijoro Pasir 2.687 4.971 4.652 9.623

14 Cijoro Lebak 2.865 5.910 5.594 11.504

15 Muara Ciujung

Barat

2.526 4.812 4.498 9.311

16 Narimbang Mulya 1.518 2.682 2.682 5.300

Jumlah 34.271 62.030 58.778 120.808

Sumber: Proyeksi penduduk Tahun 2013, Kecamatan Rangkasbitung.

Dari hasil tabel 4.9, menunjukan bahwa Kecamatan Rangkasbitung

memiliki jumlah keluarga berjumlah 34.271 keluarga dengan jumlah

keluarga terbanyak berada di Kelurahan/Desa Muara Ciujung Timur

dengan jumlah 5.284 dan jumlah keluarga paling sedikit berada di

Kelurahn/Desa Sukamanah yang berjumlah 1.139. Jumlah penduduk

Kecamatan Rangkasbitung berjumlah 120.808 jiwa, terdiri dari 62.030

laki-laki dan 58.778. dengan jumlah penduduk laki-laki terbanyak berada

di Kelurahan/Desa Muara Ciujung Timur berjumlah 10.454 Laki-laki dan

jumlah penduduk laki-laki paling sedikit berada di Kelurahan/Desa Kolelet

Wetan berjumlah 1.849 laki-laki, sedangkan jumlah penduduk perempuan

terbanyak bereda di Kelurahan/Desa Muara Ciujung Timur berjumlah

10.222 perempuan dan jumlah penduduk perempuan paling sedikit berada

di Kelurahan/Desa Kolelet Wetan berjumlah 1.765 perempuan.

b. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama

Tabel 4.10

Jumlah Penduduk berdasarkan agama di Kecamatan Rangkasbitung

Tahun 2013

No Kelurahan

/Desa

Islam Kristen Katolik Hindu Budha Kong

hucu

Jumlah

1 Pasir

Tanjung

4.637 - - - - - 4.637

2 Rangkasbit

ung Timur

9.434 35 - - - - 9.469

3 Rangkasbi

tung Barat

7.017 7 - - - - 7.024

Page 63: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

45

4 Muara

Ciujung

Timur

19.946 398 331 - - - 20.675

5 Jatimulya 6.050 176 116 53 46 224 6.665

6 Cimangeun

teung

5.162 - - - - - 5.162

7 Citeras 6.698 7 - - - - 6.705

8 Mekarsari 5.736 - - - - - 5.736

9 Nameng 6.557 - 5 - - - 6.562

10 Kolelet

Wetan

3.610 4 - - - - 3.164

11 Sukamanah 4.251 5 - - - - 4.256

12 Pabuaran 4.564 - - - - - 4.564

13 Cijoro

Pasir

9.349 47 29 - 198 - 9.623

14 Cijoro

Lebak

11.214 204 44 - 36 6 11.504

15 Muara

Ciujung

Barat

8.391 225 257 1 437 - 9.311

16 Narimbang

Mulya

5.266 30 - - 4 - 5.300

Jumlah 117.88

3

1.138 782 54 721 230 120.80

8

Sumber : Data Monografi Kecamatan Rangkasbitung 2013.

Pada Tabel 4.10,menunjukan bahwa jumlah penduduk berdasarkan

Agama di Kecamatan Rangkasbitung, yaitu Agama Islam Memiliki Jumlah

117.883 penduduk, Agama Kristen memiliki jumlah 1.138 penduduk,

Agama Katolik memiliki jumlah 782 penduduk, Agama Hindu memiliki

jumlah 54 penduduk, Agama Budha memiliki jumlah 721 penduduk, dan

Agama Konghucu memiliki jumlah 230 penduduk.

c. Jumlah Keluarga Menurut Mata Pencaharian

Tabel 4.11

Jumlah Keluarga Menurut Mata Pencaharian Kelurahan/

Desa

Petani Buruh

Tani

Nelayan Pns/

Tni/

Polri

Home

Industri

Dagang Lainnya Jumlah

Pasir

Tanjung

446 389 0 6 61 155 591 1.648

Rangkasbit

ung Timur

206 395 0 428 145 355 1.571 3.100

Rangkasbi

tung Barat

78 235 0 252 172 319 941 1.997

Muara 62 122 0 1.29 243 2.872 688 5.284

Page 64: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

46

Ciujung

Timur

7

Jatimulya 50 186 0 152 180 382 953 1.903

Cimangeun

teung

504 376 0 85 412 212 23 1.612

Citeras 612 500 0 60 162 148 523 2.005

Mekarsari 569 206 0 30 336 329 240 1.710

Nameng 282 282 0 47 291 191 696 1.789

Kolelet

Wetan

304 425 0 17 23 114 279 1.162

Sukamanah 388 131 0 17 75 274 254 1.139

Pabuaran 375 372 0 21 95 201 262 1.326

Cijoro

Pasir

107 198 0 121 208 514 1.539 2.687

Cijoro

Lebak

54 45 0 253 168 1.693 652 2.865

Muara

Ciujung

Barat

61 38 0 886 76 806 659 2.526

Narimbang

Mulya

115 297 0 170 28 134 774 1.518

Jumlah 4.213 4.197 0 3.84

2

2.675 8.699 10.645 34. 271

Sumber : Data Monografi Kecamatan Rangkasbitung 2013.

Menurut Tabel 4.11, menunjukan bahwa jumlah penduduk berdasarkan

mata pencaharian di Kecamatan Rangkasbitung, yaitu Petani berjumlah

4.213 penduduk, Buruh Tani berjumlah 4.197 penduduk, PNS dan TNI/Polri

berjumlah 3.842 penduduk, Home Industri berjumlah 2.675, Dagang

berjumlah 8.699, dan Lainnya berjumlah 10.645 jiwa.

d. Kondisi Budaya Kecamatan Rangkasbitung

Penduduk di wilayah Kecamatan Rangkasbitung memiliki penduduk

120.808 Jiwa, dengan 90% beragama Islam. Suasana kehidupan di

Kecamatan Rangkasbitung begitu cukup baik, damai, rukun dan tentram.

Saling menghormati, tolong menolong dalam menghadapi musibah ataupun

masalah dalam kehidupan bermasyarakat.

e. Jumlah Sarana Peribadatan di Kecamatan Rangkasbitung

Pola kehidupan masyarakat di wilayah Kecamatan Rangkasbitung

merupakan contoh atau cermin dari nilai-nilai beragama. Sebagai

masyarakat beragama, tentunya masyarakat Kecamatan Rangkasbitung

memerlukan sarana peribadatan agama kepercayaan masing-masing. Sarana

Page 65: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

47

peribadatan yang ada di Kecamatan Rangkasbitung adalah :

Tabel 4.12

Jumlah Sarana Peribadatan di Kecamatan Rangkasbitung

No Uraian Jumlah

1 Masjid 111

2 Mushola 209

3 Pondok Pesantren 132

4 Madrasah Diniah 59

6 Gereja Kristen 3

7 Gereja Katolik 1

8 Vihara/Klenteng 1

Sumber : Data Monografi Kecamatan Rangkasbitung 2013.

Kecamatan Rangkasbitung sering sekali mengadakan kegiatan

keagamaan seperti, pengajian- pengajian Majlis Ta’lim baik tingkat RT,

RW maupun Kelurahan/Desa yang dilaksanakannya setiap Minggu. Selain

itu selalu ada kegiatan peringatan hari besar Islam seperti mengadakan

kegiatan di bulan suci Ramadhan tiap tahunnya (seperti : kuliah Subuh,

Cerdas Cermat, Lomba-Lomba, Pesantren kilat dan sebagainya),

peringatan Isra Mi’raj dan masih banyak lagi.

3. Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung

Das Ciujung merupakan Das Terbesar di Provinsi Banten, dengan

melintasi tiga Kabupaten yaitu Kabupaten Lebak, Kabupaten Serang dan

Kabupaten Pandeglang. DAS Ciujung Memiliki 4 anak Sungai yaitu Sungai

Cigiliran (Sungai Cigiliran memiliki 3 anak sungai yaitu Cioteng dengan anak

Sungainya Cibuah, Sungai Cibala dengan Anak Sungainya Cirangkong dan

Cijambu, dan Sungai Ciseurehpapan), Sungai Ciujung Hilir, Sungai

Ciranjieun ( Sungai Ciranjieun memiliki 2 Anak Sungai yaitu Sungai

Cikambuy dengan Anak Sungainya Leuwilame, dan Sungai Cibinong), dan

Sungai Cijoro. Kecamatan Rangkasbitung dilintasi oleh DAS Ciujung di Orde

1 dengan panjang sungai 147,8 Km, dengan kedalaman 20 M, dan luas dps

Sungai 1858.

Page 66: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

48

B. Analisis Valuasi Ekonomi Lingkungan akibat Bencana Banjir Terhadap

Kerusakan Bangunan Rumah pada Tiap Desa/Kelurahan pada

Kecamatan Rangkasbitung di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung

1. Data Responden yang terkena Bencana Banjir Daerah Aliran Sungai

(DAS) Ciujung

a. Data responden

Data responden bencana banjir berdasarkan kuisioner yang telah

peneliti sebarkan kepada 50 orang responden. Berikut hasil analisa

kuisioner di bawah ini:

1) Lama tinggal di Kecamatan Rangkasbitung

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai lama tinggal di

Kecamatan Rangkasbitung Diperoleh hasil pada tabel 4.13.

Tabel 4.13 lama tinggal di Kecamatan Rangkasbitung

NO Alternatif Jawaban Jumlah Presentase

1 1-3 tahun 1 2%

2 Antara 3-5 tahun 1 2%

3 5 tahun 48 96%

Jumlah 50 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.13, dapat dilihat bahwa responden yang

didapati peneliti di lapangan, sebagian besar responden telah lama

tinggal di Kecamatan Rangkasbitung lebih dari 5 tahun sebanyak

96%, sedangkan sebagian kecil responden telah lama tinggal di

Kecamatan Rangkasbitung antara 3- 5 tahun sebanyak 2%, dan 1-3

tahun responden yang telah lama tinggal di Kecamatan

Rangkasbitung yaitu 2%.

2) Status pernikahan

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai status

pernikahan. Diperoleh hasil pada tabel 4.14.

Tabel 4.14 status pernikahan

NO Alternatif

Jawaban

Jumlah Presentase

1 Sudah menikah 49 98%

2 Belum menikah 1 2%

3 lainnya 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber : Hasil Penenlitian, 2015

Page 67: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

49

Berdasarkan pada tabel 4.14, dapat dilihat bahwa responden

yang didapati peneliti di lapangan, sebagian besar responden

sebanyak 98% sudah menikah, dan sisanya sebanyak 2% belum

menikah.

3) Jumlah anggota keluarga yang tinggal satu rumah

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai Jumlah anggota

keluarga yang tinggal satu rumah. Diperoleh hasil pada tabel 4.15.

Tabel 4.15 jumlah anggota keluarga yang tinggal satu rumah

NO Alternatif Jawaban Jumlah Presentase

1 Suami/ istri 47 94%

2 Orang tua 9 18%

3 Anak 45 90%

4 Saudara 7 14%

5 Pembantu 0 0

6 Lainnya 0 0

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan pada tabel 4.15, dapat dilihat bahwa responden

yang didapati peneliti di lapangan, sebagian besar bahwa

responden tinggal satu rumah bersama istri/suami sebanyak 98%,

tinggal bersama anak-anaknya sebanyak 90% responden, tinggal

bersama orang tua sebanyak 18% responden, dan tinggal dengan

saudaranya sebanyak 14% responden, dan tidak ada pembantu

yang tinggal di rumah.

4) Status kepemilikan rumah

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai status

kepemilikan rumah. Diperoleh hasil pada tabel 4.16.

Tabel 4.16 status kepemilikan rumah

NO Alternatif Jawaban Jumlah Presentase

1 Milik sendiri 47 94%

2 Sewa 3 6%

3 bantuan 0 0

Jumlah 50 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan pada tabel 4.16, dapat dilihat bahwa responden

yang didapati peneliti di lapangan, sebagian besar bahwa

responden status kepemilikan rumah milik sendiri sebanyak 94%,

Page 68: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

50

sewa 6% responden, dan tidak ada status kepemilikan rumah

bantuan.

5) Jenis rumah

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai jenis rumah.

Diperoleh hasil pada tabel 4.17.

Tabel 4.17 jenis pernikahan

NO Alternatif Jawaban Jumlah Presentase

1 Permanen 29 58%

2 Semi permanen 9 18%

3 Tidak permanen 12 24%

Jumlah 50 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan pada tabel 4.17, dapat dilihat bahwa responden

yang didapati peneliti di lapangan, bahwa 58% (lebih dari

setengahnya) rumah para responden yang ditempati adalah rumah

jenis permanen, 24%(kurang dari setengah) rumah reponden

berjenis tidak permanen, dan 18% (sebagian kecil) rumah

responden berjenis semi permanen.

6) Jenjang pendidikan terakhir

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai jenjang

pendidikan terakhir. Diperoleh hasil pada tabel 4.18.

Tabel 4.18 jenjang pendidikan terakhir

NO Alternatif Jawaban Jumlah Presentase

1 SD 25 50%

2 SMP/MTS 18 36%

3 SMA/MA/SMK 6 12%

4 Sarjana 1 2%

5 lainnya 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan pada tabel 4.18, dapat dilihat bahwa responden

yang didapati peneliti di lapangan, tingkat pendidikan responden

tergolong rendah. Hal ini ditunjukan oleh kebanyakan responden

yang memiliki pendidikan terakhir Sekolah Dasar (SD) sebanyak

50%, responden yang memiliki pendidikan terakhir SMP/MTS

Page 69: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

51

sebanyak 36%, responden yang memiliki pendidikan terakhir

SMA/MA/SMK sebanyak 12%, dan sisanya sebanyak 2%

responden menempuh perguruan tinggi.

7) Pekerjaan utama kepala keluarga

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai pekerjaan utama

keluarga. Diperoleh hasil pada tabel 4.19.

Tabel 4.19 pekerjaan utama kepala keluarga

NO Alternatif Jawaban Jumlah Presentase

1 PNS 0 0%

2 Karyawan swasta 3 6%

3 Wiraswasta 24 48%

4 Buruh 12 24%

5 Lainnya 11 22%

Jumlah 50 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan pada tabel 4.19, dapat dilihat bahwa responden

yang didapati peneliti di lapangan, bahwa sebagian besar pekerjaan

utama kepala keluarganya adalah wiraswasta sebanyak 48%,

selanjutnya pekerjaan utama kepala keluarga adalah buruh

sebanyak 24%, pekerjaan utama keluarga lainnya seperti petani,

pedagang, polisi, dan lainnya sebanyak 22%, pekerjaan utama

kepala keluarga sebagai karyawan swasta sebanyak 6%, dan tidak

ada yang memiliki pekerjaan PNS.

8) Rata-rata total pendapatan per bulan

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai pekerjaan utama

keluarga. Diperoleh hasil pada tabel 4.20.

Tabel 4.20 rata-rata total pendapatan per bulan

NO Alternatif Jawaban Jumlah Presentase

1 < 1,5 juta 20 40%

2 1,5 juta – 3 juta 25 50%

3 3 juta – 4,5 juta 5 10%

4 4,5 juta – 6 juta 0 0%

5 Lainnya 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Page 70: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

52

Berdasarkan pada tabel 4.20, dapat dilihat bahwa responden

yang didapati peneliti di lapangan, pendapatan responden sebanyak

50% rata-rata total pendapatan per bulannya sebanyak 1,5 juta-3

juta, pendapatan responden sebanyak 40% rata-rata total

pendapatan per bulannya sebanyak < 1,5 juta, pendapatan

responden sebanyak 10% rata-rata total pendapatan per bulannya

sebanyak 3 juta -4,5 juta.

2. Dampak Kerusakan Bencana Banjir Pada Bangunan

Dampak kerusakan bencana banjir pada bangunan berdasarkan

kuisioner yang telah peneliti sebarkan kepada 50 orang responden. Berikut

hasil analisa kuisioner di bawah ini:

a. Dampak Bencana Banjir Pada Kerusakan Properti

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai dampak bencana

banjir pada kerusakan properti rumah. Diperoleh hasil pada tabel 4. 21.

Tabel 4.21 Dampak bencana banjir Pada Kerusakan Properti

rumah

NO Alternatif Jawaban Jumlah Presentase

1 Ya 24 48%

2 Tidak 26 52%

Jumlah 50 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.21, dapat dilihat bahwa responden yang

didapati peneliti di lapangan adalah 52% (lebih dari setengahnya) tidak

mengalami dampak bencana banjir pada kerusakan properti rumah,

48% (kurang dari setengah) mengalami dampak bencana banjir pada

kerusakan properti rumah. Jadi dari data diatas dapat dikatakan bahwa

lebih dari setengah responden tidak mengalami kerusakan properti

rumah akibat dampak bencana banjir.

b. Dampak Bencana Banjir Pada Kerusakan Alat Rumah Tangga

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai dampak bencana

banjir pada kerusakan alat rumah tangga. Diperoleh hasil pada tabel 4.

22.

Page 71: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

53

Tabel 4.22

Dampak Bencana banjir Pada Kerusakan Alat Rumah Tangga

NO Alternatif Jawaban Jumlah Presentase

1 Ya 24 48%

2 Tidak 26 52%

Jumlah 50 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.22, dapat dilihat bahwa responden yang

didapati peneliti di lapangan adalah 52% (lebih dari setengahnya) tidak

mengalami dampak bencana banjir pada kerusakan alat rumah tangga,

48% (kurang dari setengah) mengalami dampak bencana banjir pada

alat rumah tangga. Jadi dari data diatas dapat dikatakan bahwa lebih

dari setengah responden tidak mengalami kerusakan alat rumah tangga

akibat dampak bencana banjir.

c. Dampak Bencana Banjir Pada Kerusakan Lantai

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai dampak bencana banjir

padakerusakan alat rumah tangga. Diperoleh hasil pada tabel 4. 23.

Tabel 4.23 Dampak Bencana Banjir Pada Kerusakan Lantai

NO Alternatif Jawaban Jumlah Presentase

1 Ya 40 80%

2 Tidak 10 20%

Jumlah 50 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.23, dapat dilihat bahwa responden yang

didapati peneliti di lapangan adalah 80% (lebih dari setengahnya)

mengalami dampak bencana banjir pada kerusakan lantai, 20%

(sebagian kecil) tidak mengalami dampak bencana banjir pada

kerusakan lantai. Jadi dari data diatas dapat dikatakan bahwa lebih dari

setengah responden mengalami kerusakan lantai akibat dampak

bencana banjir.

d. Dampak Bencana Banjir Pada Kerusakan Kusen

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai dampak bencana

banjir pada kerusakan alat rumah tangga. Diperoleh hasil pada tabel 4.

24.

Page 72: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

54

Tabel 4.24 Dampak Bencana Banjir Pada Kerusakan Kusen

NO Alternatif Jawaban Jumlah Presentase

1 Ya 30 60%

2 Tidak 20 40%

Jumlah 50 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.24, dapat dilihat bahwa responden yang

didapati peneliti di lapangan adalah 60% (lebih dari setengahnya)

mengalami dampak bencana banjir pada kerusakan kusen, 40%

(kurang dari setengah) tidak mengalami dampak bencana banjir pada

kerusakan kusen. Jadi dari data diatas dapat dikatakan bahwa lebih dari

setengah responden mengalami kerusakan kusen akibat dampak

bencana banjir.

e. Dampak Bencana Banjir Pada Kerusakan Dinding

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai dampak bencana

banjir pada kerusakan dinding. Diperoleh hasil pada tabel 4. 25.

Tabel 4.25 Dampak Bencana Banjir Pada Kerusakan Dinding

NO Alternatif Jawaban Jumlah Presentase

1 Ya 49 98%

2 Tidak 1 2%

Jumlah 50 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.25, dapat dilihat bahwa responden yang

didapati peneliti di lapangan adalah 98% (lebih dari setengahnya)

mengalami dampak bencana banjir pada kerusakan dinding, 2%

(sebagian kecil) tidak mengalami dampak bencana banjir pada

kerusakan dinding. Jadi dari data diatas dapat dikatakan bahwa lebih

dari setengah responden mengalami kerusakan dinding akibat dampak

bencana banjir.

f. Dampak Bencana Banjir Pada Kerusakan Atap

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai dampak bencana

banjir pada kerusakan atap. Diperoleh hasil pada tabel 4. 26.

Page 73: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

55

Tabel 4.26 Dampak Bencana Banjir Pada Kerusakan Atap

NO Alternatif Jawaban Jumlah Presentase

1 Ya 5 10%

2 Tidak 45 90%

Jumlah 50 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.26, dapat dilihat bahwa responden yang

didapati peneliti di lapangan adalah 90% (lebih dari setengahnya)

tidak mengalami dampak bencana banjir pada kerusakan atap, 10%

(sebagian kecil) mengalami dampak bencana banjir pada kerusakan

atap. Jadi dari data diatas dapat dikatakan bahwa lebih dari setengah

responden tidak mengalami kerusakan atap akibat dampak bencana

banjir.

g. Dampak Bencana Banjir Pada Kerusakan Pintu

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai dampak bencana

banjir pada kerusakan pintu. Diperoleh hasil pada tabel 4. 27.

Tabel 4.27 Dampak Bencana Banjir Pada Kerusakan Pintu

NO Alternatif Jawaban Jumlah Presentase

1 Ya 34 68%

2 Tidak 16 32%

Jumlah 50 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.27, dapat dilihat bahwa responden yang

didapati peneliti di lapangan adalah 68% (lebih dari setengahnya)

mengalami dampak bencana banjir pada kerusakan pintu, 32% (kurang

dari setengah) tidak mengalami dampak bencana banjir pada kerusakan

pintu. Jadi dari data diatas dapat dikatakan bahwa lebih dari setengah

respondenmengalami kerusakan pintu akibat dampak bencana banjir.

h. Dampak Bencana Banjir Pada Kerusakan Jendela

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai dampak bencana

banjir pada kerusakan jendela. Diperoleh hasil pada tabel 4.28.

Tabel 4.28 Dampak Bencana Banjir Pada Kerusakan Jendela

NO Alternatif Jawaban Jumlah Presentase

1 Ya 16 32%

2 Tidak 34 68%

Jumlah 50 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Page 74: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

56

Berdasarkan tabel 4.28, dapat dilihat bahwa responden yang

didapati peneliti di lapangan adalah 68 % (lebih dari setengahnya)

tidak mengalami dampak bencana banjir pada kerusakan jendela, 32%

(kurang dari setengah) mengalami dampak bencana banjir pada

kerusakan jendela. Jadi dari data diatas dapat dikatakan bahwa lebih

dari setengah responden tidak mengalami kerusakan jendela akibat

dampak bencana banjir.

i. Dampak Bencana Banjir Pada Kerusakan Pagar

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai dampak bencana

banjir pada kerusakan pagar. Diperoleh hasil pada tabel 4. 29.

Tabel 4.29 Dampak Bencana Banjir Pada Kerusakan Pagar

NO Alternatif Jawaban Jumlah Presentase

1 Ya 5 10%

2 Tidak 45 90%

Jumlah 50 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.29, dapat dilihat bahwa responden yang

didapati peneliti di lapangan adalah 90 % (lebih dari setengahnya) tidak

mengalami dampak bencana banjir pada kerusakan pagar, 10%

(sebagian kecil) mengalami dampak bencana banjir pada kerusakan

pagar. Jadi dari data diatas dapat dikatakan bahwa lebih dari setengah

responden tidak mengalami kerusakan pagar akibat dampak bencana

banjir.

j. Dampak Bencana Banjir Pada KerusakanAkses Jalan

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai dampak bencana

banjir pada kerusakan akses jalan. Diperoleh hasil pada tabel 4. 30.

Tabel 4.30 Dampak Bencana Banjir Pada Kerusakan Akses

Jalan

NO Alternatif Jawaban Jumlah Presentase

1 Ya 37 74%

2 Tidak 13 26%

Jumlah 50 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.30, dapat dilihat bahwa responden yang didapati

peneliti di lapangan adalah 74 % (lebih dari setengahnya) mengalami

Page 75: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

57

dampak bencana banjir pada kerusakan akses jalan, 26% (sebagian

kecil) tidak mengalami dampak bencana banjir pada kerusakan akses

jalan. Jadi dari data diatas dapat dikatakan bahwa lebih dari setengah

respondenmengalami kerusakanakses jalan akibat dampak bencana

banjir.

3. Ancaman dan risiko bencana banjir berdasarkan kuisioner yang telah

peneliti sebarkan kepada 50 orang responden.

Berikut hasil analisa kuisioner di bawah ini:

a. Rata-rata lama air menggenangi tempat tinggal

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai Rata-rata lama air

menggenangi tempat tinggal. Diperoleh hasil pada tabel 4.31.

Tabel 4.31 Rata-rata lama air menggenangi tempat tinggal

NO Alternatif Jawaban Jumlah Presentase

1 < 1 hari 29 58%

2 1-3 hari 21 42%

3 3-5 hari 0 0%

4 5-7 hari 0 0%

5 >7 hari 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.31, dapat dilihat bahwa responden yang

didapati peneliti di lapangan, bahwa rata-rata lama air menggenangi

rumah responden sebagian besar kurang dari 1 hari sebanyak 58%

responden, 1 – 3 hari rata-rata lama air menggenangi rumah responden

sebanyak 42%, dan tidak ada yang melebihi > 3 hari lama air

menggenangi tempat tinggal responden.

b. Frekuensi rata-rata terjadi bencana banjir pertahun

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai Frekuensi rata-rata

terjadi bencana banjir pertahun. Diperoleh hasil pada tabel 4.32.

Page 76: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

58

Tabel 4.32 Frekuensi rata-rata terjadi bencana banjir pertahun

NO Alternatif

Jawaban

Jumlah Presentase

1 < 2 kali 42 84%

2 2-4 kali 8 16%

3 4-6 kali 0 0%

4 6-8 kali 0 0%

5 >8 kali 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.32, dapat dilihat bahwa responden yang

didapati peneliti di lapangan, bahwa frekuensi rata-rata terjadi

bencana banjir pertahun sebagian besar kurang dari 2 kali sebanyak

84% responden, 2 – 4 kali frekuensi rata-rata terjadi bencana banjir

pertahun sebanyak 16%, dan tidak ada yang melebihi > 4 kali

frekuensi rata-rata terjadi bencana banjir pertahun.

c. Rata-rata tinggi genangan air saat terjadi bencana banjir

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai Rata-rata tinggi

genangan air saat terjadi bencana banjir. Diperoleh hasil pada tabel

4.33.

Tabel 4.33 Rata-rata tinggi genangan air saat terjadi bencana

banjir

NO Alternatif Jawaban Jumlah Presentase

1 < 0,5 m 22 44%

2 0,5 m – 1 m 14 28%

3 1 m – 1,5 m 6 12%

4 1,5 m – 2 m 0 0%

5 >2 m 8 16%

Jumlah 50 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.33, dapat dilihat bahwa responden yang

didapati peneliti di lapangan, bahwa rata-rata tinggi genangan air saat

terjadi bencana banjir sebagian besar kurang dari 0,5 meter sebanyak

44% responden, 0,5 meter- 1 meter rata-rata tinggi genangan air saat

terjadi bencana banjir pertahun sebanyak 28% responden, lebih dari 2

meter rata-rata tinggi genangan air saat terjadi bencana banjir pertahun

Page 77: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

59

sebanyak 16% responden,dan 1 meter – 1,5 meter rata-rata tinggi

genangan air saat terjadi bencana banjir pertahun sebanyak 12%

responden.

d. Tinggi genangan air saat terjadi bencana banjir yang dapat kategorikan

merugikan

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai tinggi genangan air

saat terjadi bencana banjir yang dapat kategorikan merugikan.

Diperoleh hasil pada tabel 4.34.

Tabel 4.34

Tinggi genangan air saat terjadi bencana banjir yang dapat

kategorikan merugikan

NO Alternatif Jawaban Jumlah Presentase

1 < 0,5 m 49 98%

2 0,5 m – 1 m 1 2%

3 1 m – 1,5 m 0 0%

4 1,5 m – 2 m 0 0%

5 >2 m 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.34, dapat dilihat bahwa responden yang

didapati peneliti di lapangan, sebagian besar menjawab bahwa kurang

dari 0,5 meter tinggi genangan air saat terjadi bencana banjir sudah

dapat di kategorikan merugikan. Hal itu terlihat dari jawaban para

responden sebanyak 98% memilih < 0,5 m, dan hanya 1% responden

menjawab yang termasuk kategori merugikan 0,5 m – 1 m tinggi

genangan bencan banjir.

e. Saat terjadi bencana banjir

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai saat terjadi bencana

banjir. Diperoleh hasil pada tabel 4.35.

Tabel 4.35 saat terjadi bencana banjir

NO Alternatif Jawaban Jumlah Presentase

1 meninggal 0 0%

2 Hilang 0 0%

3 Luka 0 0%

4 mengungsi 25 50%

5 Tetap di rumah 25 50%

Jumlah 50 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Page 78: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

60

Berdasarkan tabel 4.35, dapat dilihat bahwa responden yang

didapati peneliti di lapangan, bahwa saat terjadi bencana banjir

jawaban yang di berikan oleh para responden adalah mengungsi

dengan jawaban sebanyak 50% responden dan tetap tinggal di rumah

dengan jawaban sebanyak 50 % responden, dan tidak ngakibatkan

luka, hilang dan meninggal.

f. Kerugian akibat kerusakan pasca bencana banjir

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai Kerugian akibat

kerusakan pasca bencana banjir. Diperoleh hasil pada tabel 4.36.

Tabel 4.36 Kerugian akibat kerusakan pasca bencana banjir

No Alternatif Jawaban Jumlah Presentase

1 Lantai 27 54%

2 Kusen 19 38%

3 Dinding 29 58%

4 Atap 4 8%

5 Lainnya (biaya pembersihan) 50 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.36, dapat dilihat bahwa responden yang

didapati peneliti di lapangan, bahwa kerugian akibat kerusakan pasca

bencana banjir yang dialami responden adalah biaya pembersihan

pasca bencana banjir sebanyak 100% rumah responden dengan total

kerugian Rp. 3.820.000, biaya kerusakan pada dinding sebanyak 58%

rumah responden dengan total kerugian Rp. 9. 350.000, biaya

kerusakan pada lantai sebanyak 54% rumah responden dengan total

kerugian Rp. 7.850.000, biaya kerusakan pada kusen sebanyak 38%

rumah responden dengan total kerugian Rp. 4.570.000, dan biaya

kerusakan pada atap sebanyak 8% rumah responden dengan total

nominal Rp. 1. 450.000.

g. Segi kerusakan bangunan

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai segi kerusakan

bangunan. Diperoleh hasil pada tabel 4.37.

Page 79: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

61

Tabel 4.37 Segi kerusakan bangunan

NO Alternatif Jawaban Jumlah Presentase

1 Rumah tidak mengalami kerusakan 23 46%

2 Rumah sedikit rusak namun masih

dapat ditempati

23 46%

3 Rumah rusak berat dan tidak dapat

ditempati lagi

0 0%

4 Rumah akan hancur dan harus

dibangun kembali

4 8%

5 Lainnya 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.37, dapat dilihat bahwa responden yang

didapati peneliti di lapangan, bahwa dari jawaban terbanyak dari

responden dari segi kerusakan bangunan adalah rumah tidak

mengalami kerusakan sebanyak 46% rumah responden, rumah sedikit

rusak namun masih dapat ditempati sebanyak 46% rumah responden,

dan rumah akan hancur dan harus dibangun kembali sebanyak 8%

rumah responden.

h. Bangunan sekitar rumah yang mengalami kerusakan

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai Bangunan sekitar

rumah yang mengalami kerusakan. Diperoleh hasil pada tabel 4.38.

Tabel 4.38 Bangunan sekitar rumah yang mengalami kerusakan

NO Alternatif Jawaban Jumlah Presentase

1 Bangunan sekolah 0 0%

2 Bangunan tempat peribadatan 8 16%

3 Bangunan perkantoran 0 0%

4 Bangunan kesehatan 0 0%

5 Lainnya 42 84%

Jumlah 50 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.38, dapat dilihat bahwa responden yang

didapati peneliti di lapangan, menurut jawaban para responden

sebanyak 84% mengatakan tidak ada bangunan sekitar rumah yang

mengalami kerusakan, dan hanya 16% bangunan sekitar rumah

responden yang mengalami kerusakan.

Page 80: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

62

i. Kisaran kerugian yang dialami pasca bencana banjir

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai kisaran kerugian

yang dialami pasca bencana banjir. Diperoleh hasil pada tabel 4.39.

Tabel 4.39 kisaran kerugian yang dialami pasca bencana banjir

NO Alternatif Jawaban Jumlah Presentase

1 < Rp. 500.000 24 48%

2 Rp. 500.000 – Rp. 750.000 14 28%

3 Rp. 750.000 – Rp. 1.000.000 7 14%

4 Rp.1.000.000–Rp. 1.250.000 1 2%

5 Rp. 1.250.000 4 8%

Jumlah 50 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan tabel 4.39, dapat dilihat bahwa responden yang

didapati peneliti di lapangan, bahwa sebagian besar para responden

mengalami kerugian pasca bencana banjir sebanyak 48% dengan

kisaran kerugian kurang dari Rp.500.000, sebanyak 28% responden

mengalami kerugian pasca bencana banjir dengan kisaran kerugian

Rp.500.000 – Rp. 750.000, sebanyak 14% responden mengalami

kerugian pasca bencana banjir dengan kisaran kerugian Rp.750.000-

Rp. 1.000.000, sebanyak 8% responden mengalami kerugian pasca

bencana dengan kisaran kerugian diatas Rp.1.250.000, dan sebanyak

2% responden mengalami kerugian pasca bencana banjir dengan

kisaran kerugian Rp.1.000.000 – Rp. 1.250.000.

j. Tanggung jawab dalam rekontruksi pasca bencana banjir

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai Tanggung jawab

dalam rekontruksi pasca bencana banjir. Diperoleh hasil pada tabel

4.40.

Tabel 4.40 Tanggung jawab dalam rekontruksi pasca bencana

banjir

NO Alternatif Jawaban Jumlah Presentase

1 Pihak pribadi 49 98%

2 Pihak keluarga 1 2%

3 Pihak kemasyarakatan 0 0%

4 Pihak pemerintahan 0 0%

5 Lainnya 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Page 81: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

63

Berdasarkan tabel 4.40, dapat dilihat bahwa responden yang

didapati peneliti di lapangan, bahwa yang lebih bertanggung jawab

dalam rekontruksi pasca bencana banjir adalah oleh pihak pribadi, hal

ini ditunjukan oleh sebanyak 98% responden yang menjawab pihak

pribadi yang lebih bertanggung jawab, dan sebanyak 2% responden

yang menjawab pihak keluarga yang bertanggung jawab atas

rekontruksi pasca bencana banjir.

4. Risiko Bencana Banjir terhadap kerusakan bangunan rumah pada tiap

Desa/Kelurahan pada Kecamatan Rangkasbitung di Daerah Aliran Sungai

(DAS) Ciujung

a. Desa Pabuaran

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai Analisis

RisikoBencana Banjir terhadap kerusakan bangunan rumah di Desa

Pabuaran. Diperoleh hasil pada tabel 4.41.

Tabel. 4.41

Kerusakan Item Bangunan Rumah di Desa Pabuaran

No Kerusakan Item Bangunan

Rumah

Jumlah (Rp) Persen

1 Lantai 3.150.000 36%

2 Dinding 3.100.000 35%

3 Kusen 1.650.000 19%

4 Atap 1.050.000 12%

Jumlah 8.950.000 -

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan pada tabel 4.41, dapat dilihat bahwa Desa Pabuaran

yang didapati peneliti di lapangan, sebagian besar kerusakan bangunan

rumah yang dialami oleh responden Desa Pabuaran adalah kerusakan

pada Lantai sebesar 36% , selanjutnya kerusakan pada Dinding sebesar

35%, lalu kerusakan Kusen sebesar 19%, dan kerusakan pada Atap

sebesar 12%.

b. Desa Kolelet Wetan

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai Analisis

RisikoBencana Banjir terhadap kerusakan bangunan rumah di Desa

Kolelet Wetan. Diperoleh hasil pada tabel 4.42.

Page 82: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

64

Tabel. 4.42

Kerusakan Item Bangunan Rumah di Desa Kolelet Wetan

No Kerusakan Item Bangunan

Rumah

Jumlah (Rp) Persen

1 Lantai 900.000 22%

2 Dinding 2.800.000 67%

3 Kusen 500.000 12%

4 Atap 0 0%

- Jumlah 4.200.000 -

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan pada tabel 4.42, dapat dilihat bahwa Desa Kolelet

Wetan yang didapati peneliti di lapangan, sebagian besar kerusakan

bangunan rumah yang dialami oleh responden Desa Kolelet Wetan

adalah kerusakan pada Dinding sebesar 67% , selanjutnya kerusakan

pada Lantai sebesar 22%, lalu kerusakan Kusen sebesar 12%, dan

tidak ada kerusakan pada Atap karena 0%.

c. Kelurahan Cijoro Lebak

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai Analisis

RisikoBencana Banjir terhadap kerusakan bangunan rumah di

Kelurahan Cijoro Lebak. Diperoleh hasil pada tabel 4.43.

Tabel. 4.43

Kerusakan Item Bangunan Rumah di Kelurahan Cijoro Lebak

No Kerusakan Item Bangunan Rumah

Jumlah (Rp) Persen

1 Lantai 1.200.000 40% 2 Dinding 1.350.000 45% 3 Kusen 500.000 19% 4 Atap 0 0% - Jumlah 3.050.000

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan pada tabel 4.43, dapat dilihat bahwa Kelurahan Cijoro

Lebak yang didapati peneliti di lapangan, sebagian besar kerusakan

bangunan rumah yang dialami oleh responden Kelurahan Cijoro Lebak

adalah kerusakan pada Dinding sebesar 45% , selanjutnya kerusakan

pada Lantai sebesar 40%, lalu kerusakan Kusen sebesar 19%, dan

tidak ada kerusakan pada Atap hanya 0%.

Page 83: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

65

d. Kelurahan Cijoro Pasir

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai Analisis

RisikoBencana Banjir terhadap kerusakan bangunan rumah di

Kelurahan Cijoro Pasir. Diperoleh hasil pada tabel 4.44.

Tabel. 4.44

Kerusakan Item Bangunan Rumah di Kelurahan Cijoro Pasir

No Kerusakan Item Bangunan Rumah

Jumlah (Rp) Persen

1 Lantai 500.000 33% 2 Dinding 450.000 30% 3 Kusen 600.000 39% 4 Atap 0 0% - Jumlah 1.550.000 -

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan pada tabel 4.44, dapat dilihat bahwa Kelurahan Cijoro

Pasir yang didapati peneliti di lapangan, sebagian besar kerusakan

bangunan rumah yang dialami oleh responden Kelurahan Cijoro Pasir

adalah kerusakan pada Kusen sebesar 39%, selanjutnya kerusakan

pada Lantai sebesar 33%, lalu kerusakan Dinding sebesar 30%, dan

tidak ada kerusakan pada Atap hanya 0%.

e. Kelurahan Muara Ciujung Barat

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai Analisis

RisikoBencana Banjir terhadap kerusakan bangunan rumah di

Kelurahan Muara Ciujung Barat. Diperoleh hasil pada tabel 4.45.

Tabel. 4.45

Kerusakan Item Bangunan Rumah di Kelurahan Muara Ciujung

Barat

No Kerusakan Item Bangunan Rumah

Jumlah (Rp) Persen

1 Lantai 850.000 37% 2 Dinding 850.000 37% 3 Kusen 250.000 11% 4 Atap 400.000 18% - Jumlah 2.350.000 -

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan pada tabel 4.45, dapat dilihat bahwa Kelurahan

Muara Ciujung Barat yang didapati peneliti di lapangan, sebagian

besar kerusakan bangunan rumah yang dialami oleh responden

Kelurahan Muara Ciujung Barat adalah kerusakan pada Lantai dan

Page 84: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

66

Dinding sebesar 37% , selanjutnya kerusakan pada Atap sebesar 11%,

dan kerusakan pada Kusen sebesar 11%.

f. Kelurahan Muara Ciujung Timur

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai Analisis

RisikoBencana Banjir terhadap kerusakan bangunan rumah di

Kelurahan Muara Ciujung Timur. Diperoleh hasil pada tabel 4.46.

Tabel. 4.46

Kerusakan Item Bangunan Rumah di Kelurahan Muara Ciujung

Timur No Kerusakan Item Bangunan

Rumah Jumlah (Rp) Persen

1 Lantai 1.250.000 41% 2 Dinding 800.000 26% 3 Kusen 1.070.000 35% 4 Atap 0 0% - Jumlah 3.120.000 -

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan pada tabel 4.46, dapat dilihat bahwa Kelurahan Muara

Ciujung Timur yang didapati peneliti di lapangan, sebagian besar

kerusakan bangunan rumah yang dialami oleh responden Kelurahan

Muara Ciujung Timur adalah kerusakan pada Lantai sebesar 41%,

selanjutnya kerusakan pada Kusen sebesar 35%, lalu kerusakan

Dinding sebesar 26%, dan tidak ada kerusakan pada Atap hanya 0%.

g. Kelurahan Rangkasbitung Barat

Berdasarkan hasil analisis kuisioner mengenai Analisis

RisikoBencana Banjir terhadap kerusakan bangunan rumah di

Kelurahan Rangkasbitung Barat. Diperoleh hasil pada tabel 4.47.

Tabel. 4.47

Kerusakan Item Bangunan Rumah di Kelurahan Rangkasbitung

Barat No Kerusakan Item Bangunan

Rumah Jumlah (Rp) Persen

1 Lantai 0 0% 2 Dinding 0 0% 3 Kusen 0 0% 4 Atap 0 0% - Jumlah 0 -

Sumber : Hasil Penelitian, 2015

Berdasarkan pada tabel 4.47, dapat dilihat bahwa Kelurahan

Rangkasbitung Barat yang didapati peneliti di lapangan, bahwa tidak

Page 85: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

67

terdapat kerusakan bangunan rumah yang dialami oleh responden

Kelurahan Rangkasbitung Barat, baik itu pada Lantai, Dinding, Kusen

dan Atap. Karna semua item 0%.

Keterangan diatas, dapat disimpulkan bahwa Kelurahan/desa mana

yang mempunyai nilai kerusakan yang paling tinggi sampai paling

rendah, diperoleh hasil pada tabel dibawah ini

Grafik 4.1

Tingkat Nilai Kerusakan pada Kelurahan/Desa di

Kecamatan Rangkasbitung

Sumber: Hasil Penelitian, Tahun 2015

Berdasarkan pada Grafik 4.1, dapat dilihat bahwa Kelurahan/Desa

yang memiliki tingkat kerusakan yang paling tinggi adalah Desa

Pabuaran, disebabkan letak topografi rendah menjadikan faktor

tingginya air banjir merendam ketika DAS meluap serta mempunyai

jenis rumah rata-rata tidak permanen dan semi permanen yang memicu

kerusakan paling tinggi diantara Kelurahan/Desa lainnya, dan diantara

Kelurahan/Desa yang terkena Bencana Banjir, hanya Kelurahan

Rangkasbitung Barat yang tidak memiliki kerusakan walaupun terkena

bencana banjir, di karenakan Kelurahan Rangkasbitung Barat memiliki

letak topografi yang lebih tinggi dari Kelurahan/Desa lainnya yang

terkena bencana banjir, bencana banjir di Kelurahan Rangkasbitung

01.550.00

0

2.350.00

0

3.050.00

0

3.120.00

0

4.200.00

0

8.950.00

0

Rangkasbitung Barat 0

Cijoro Pasir 1,550,0

Muara Ciujung Barat 2,350,0

Cijoro Lebak 3,050,0

Muara Ciujung Timur 3,120,0

Kolelet Wetan 4,200,0

Pabuaran 8,950,0

0100000020000003000000400000050000006000000700000080000009000000

10000000

Nil

ai

Ker

usa

ka

n

Tingkat Nilai Kerusakan pada Kelurahan/Desa di

Kecamatan Rangkasbitung

Page 86: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

68

barat hanya meremdam rumah tanpa mengalami kerusakan pada

bangunan rumah tersebut, selain itu juga karena faktor rumah yang

rata-rata permanen yang menjadikan rumah tidak gampang rusak saat

mengalami bencana banjir.

C. Analisis Risiko Bencana Banjir pada tiap Item Bangunan Rumah pada

Kecamatan Rangkasbitung di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciujung.

Setelah melakukan penelitian dengan menyebarkan Kuisioner/Angket maka

peneliti dapat mengetahui valuasi ekonomi lingkungan terhadap risiko yang

disebabkan setelah terjadi bencana banjir, yang menimbulkan kerusakan pada

tiap item bangunan rumah di Kecamatan Rangkasbitung.

Seperti yang dijelaskan pada grafik dan peta di bawah ini, untuk

memudahkan, maka nilai kerusakan Item pada grafik dan peta dibuat per

range sesuai jarak rentang nilai kerusakan:

1. Kerusakan Lantai

Lantai merupakan salah satu Item bangunan rumah, yang terdiri dari

Lantai Keramik maupun Lantai Semen. Kerusakan terhadap Lantai

merupakan risiko yang di timbulkan setelah Bencana Banjir, dapat dilihat

pada grafik dan Peta dibawah ini.

Grafik 4.2

Kerusakan Lantai di Kecamatan Rangkasbitung

Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2015

Rp. 500.000- Rp.850.000

Rp. 900.000- Rp.

1.200.000

Rp.1.250.000 -3.150.000

Rangkasbitung Barat

Cijoro Pasir 500,000

Muara Ciujung Barat 850,000

Kolelet Wetan 900,000

Cijoro Lebak 1,200,000

Muara Ciujung Timur 1,250,000

Pabuaran 3,150,000

0500000

100000015000002000000250000030000003500000

Nil

ai

Ker

usa

kan

Kerusakan Lantai di Kecamatan

Rangkasbitung

Page 87: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

69

Gambar 4.2

Peta Kerusakan Lantai di Kecamatan Rangkasbitung

Sumber: Hasil Penelitian, tahun 2015

Page 88: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

70

Menurut grafik 4.2 dan gambar peta 4.2, menunjukan bahwa

Kerusakan Lantai di Kecamatan Rangkasbitung hampir merata ditiap

Kelurahan/Desa yang terkena Bencana Banjir. Yang paling tinggi terkena

kerusakan berada pada desa Pabuaran dengan jumlah kerugian berjumlah

Rp. 3.150.000 dan Kelurahan/Desa yang tidak terjadi kerusakan pada

Dinding yaitu Kelurahan Rangkasbitung Barat.

2. Kerusakan Dinding

Dinding merupakan salah satu Item bangunan rumah, yang terdiri dari

Dinding Tembok, maupun Dinding Bambu. Kerusakan terhadap Dinding,

merupakan risiko yang di timbulkan setelah bencana banjir, dapat dilihat

pada grafik dibawah ini.

Grafik 4.3

Kerusakan Dinding di Kecamatan Rangkasbitung

Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2015.

Rp. 450.000- Rp.

800.000

Rp. 850.000- Rp.

1.350.000

Rp.2.800.000 -

Rp.3.100.000

Rangkasbitung Barat 0

Cijoro Pasir 450,000

Muara Ciujung Timur 800,000

Muara Ciujung Barat 850,000

Cijoro Lebak 1,350,000

Kolelet Wetan 2,800,000

Pabuaran 3,100,000

0

500000

1000000

1500000

2000000

2500000

3000000

3500000

Nil

ai

Ker

usa

kan

Kerusakan Dinding di Kecamatan

Rangkasbitung

Page 89: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

71 7

1

Gambar Peta 4.3

Peta Kerusakan Dinding di Kecamatan Rangkasbitung

Sumber : Hasil Penelitian, Tahun 2015

Page 90: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

72

72

Menurut grafik 4.3 dan gambar peta 4.3, menunjukan bahwa

Kerusakan Dinding di Kecamatan Rangkasbitung hampir merata ditiap

Kelurahan/Desa yang terkena Bencana Banjir. Yang paling tinggi terkena

kerusakan berada pada desa Pabuaran dengan jumlah kerugian berjumlah

Rp. 3.100.000 dan Kelurahan/Desa yang tidak terjadi kerusakan pada

Dinding yaitu Kelurahan Rangkasbitung Barat.

3. Kerusakan Kusen

Kusen merupakan salah satu Item bangunan rumah, yang terdiri dari

kusen pintu atau pun kusen jendela, engsel jendela maupun engsel pintu

serta jendela dan pintu. Kerusakan terhadap kusen, merupakan risiko yang

di timbulkan setelah bencana banjir, dapat dilihat pada grafik dibawah ini.

Grafik 4. 4

Kerusakan Kusen di Kecamatan Rangkasbitung

Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2015

Rp. 250.000 -Rp. 500.000

Rp. 600.000 -Rp.

1.070.000

Rp.1.650.000

Rangkasbitung Barat

Muara Ciujung Barat 250,000

Cijoro Lebak 500,000

Kolelet wetan 500,000

Cijoro Pasir 600,000

Muara Ciujung Timur 1,070,000

Pabuaran 1,650,000

0

200000

400000

600000

800000

1000000

1200000

1400000

1600000

1800000

Nil

ai

Ker

usa

kan

Kerusakan Kusen di Kecamatan

Rangkasbitung

Page 91: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

73

Gambar 4.4

Peta Kerusakan Kusen di Kecamatan Rangkasbitung

Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2015

Page 92: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

74

74

Menurut grafik 4.4 dan Gambar peta 4.4, menunjukan bahwa

Kerusakan terhadap Kusen di Kecamatan Rangkasbitung hampir merata

ditiap Kelurahan/Desa yang terkena Bencana Banjir. Yang paling tinggi

terkena kerusakan berada pada desa Pabuaran dengan jumlah kerugian

berjumlah Rp. 1.650.000 dan Kelurahan/Desa yang tidak terjadi

kerusakan pada Kusen yaitu Kelurahan Rangkasbitung Barat.

4. Kerusakan Atap

Atap merupakan salah satu Item bangunan rumah, Kerusakan terhadap

Atap, merupakan risiko yang di timbulkan setelah bencana banjir, dapat

dilihat pada grafik dibawah ini.

Grafik 4. 5

Kerusakan Atap di Kecamatan Rangkasbitung

Sumber : Hasil Penelitian Tahun 2015.

Rp. 400.000 - Rp. 1. 050.000

Rangkasbitung Barat 0

Muara Ciujung Timur 0

Cijoro Lebak 0

Kolelet Wetan 0

Cijoro Pasir 0

Muara Ciujung Barat 400,000

Pabuaran 1,050,000

0

200000

400000

600000

800000

1000000

1200000

Nil

ai

Ker

usa

ka

n

Kerusakan Atap di Kecamatan

Rangkasbitung

Page 93: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

75

Gambar 4.5

Peta Kerusakan Atap di Kecamatan Rangkasbitung

Sumber : Hasil Penelitian 2015

Page 94: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

76

76

Menurut grafik 4.5 dan gambar peta 4.5, menunjukan bahwa Kerusakan

terhadap Atap di Kecamatan Rangkasbitung hanya di alami oleh dua

Kelurahan/Desa, yaitu Kelurahan Muara Ciujung Barat dengan nilai total

kerusakan sebesar Rp. 400.000, dan Kelurahan Pabuaran dengan nilai total

kerusakan sebesar Rp. 1.050.000. dan sisanya tidak mengalami kerusakan.

Keterangan diatas, dapat disimpulkan bahwa Item bangunan rumah

yang mempunyai nilai kerusakan yang paling tinggi sampai paling rendah,

diperoleh hasil pada grafik 4.6.

Grafik 4.6

Tingkat Nilai Kerusakan pada Item Bangunan Rumah di Kecamatan

Rangkasbitung

Sumber : Hasil Penelitian, Tahun 2015

Berdasarkan pada grafik 4.6, dapat dilihat bahwa Item bangunan rumah

memiliki tingkat kerusakan yang paling tinggi adalah Dinding sebesar Rp.

9.350.000, Lantai sebesar Rp. 7.850.000, Kusen 4.070.000, dan paling

rendah yaitu Atap sebesar Rp. 1.450.000.

D. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis yang didapat telah terjadi kerusakan bangunan

rumah pada tiap Kelurahan/Desa di Kecamatan Rangkasbitung diantaranya

adalah Desa Pabuaran memiliki kerusakan bangunan rumah sebesar Rp.

AtapKusen

LantaiDinding

1,450,000 4,070,000 7,850,000 9,350,000

Tingkat Nilai Kerusakan pada Item Bangunan Rumah

di Kecamatan Rangkasbitung

1,450,000 4,070,000 7,850,000 9,350,000

Page 95: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

77

77

8.950.000, Desa Kolelet Wetan memiliki kerusakan bangunan rumah sebesar

Rp. 4.200.000, Kelurahan Muara Ciujung Timur memiliki kerusakan

bangunan rumah sebesar Rp. 3.120.000, Kelurahan Cijoro Lebak memiliki

kerusakan bangunan sebesar Rp. 3.050.000, Kelurahan Muara Ciujung Barat

memiliki kerusakan bangunan sebesar Rp. 2.350.000, Kelurahan Cijoro Pasir

memiliki kerusakan bangunan sebesar Rp. 1.550.000, dan Kelurahan

Rangkasbitung Barat tidak mengalami kerusakan. Kerusakan Yang terjadi di

tiap Kelurahan/Desa di Kecamatan Rangkasbitung termasuk bahaya sekunder

terjadi secara tidak langsung dan umumnya berlangsung pada pascabencana

misalnya rusaknya rumah pemukiman warga. Dan teori ini didapat dari buku

Aspek Sosial Banjir Lahar karya Sri Rum Giyarsih dkk.

Menurut Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana

nomor 15 tahun 2011 di dalam Pedoman Pengkajian Kebutuhan Pasca

Bencana menjelaskan bahwa Kerusakan merupakan dampak langsung dari

risiko bencana yang menimbulkan kerugian setelah itu, di lihat dari hasil

analisis yang didapat telah terjadi kerusakan pada tiap itembangunan rumah di

Kecamatan Rangkasbitung, Item bangunan rumah yaitu Lantai, Dinding,

Kusen, dan atap, dan menimbulkan kerugian setelah itu, hasil dari analisis

bahwa kerusakan Dinding merupakan kerusakan yang paling tinggi dan

memiliki kerugian besar di Kecamatan Rangkasbitung yaitu Rp. 9.350.000,

selanjutnya kerusakan lantai memiliki kerugian sebesar Rp. 7.850.000, lalu

kerusakan kusen memiliki kerugian sebesar Rp. 4. 070.000, dan kerusakan

atap memiliki kerugian sebesar Rp. 1.450.000.

Page 96: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

1. Telah terjadi tingkat kerusakan secara ekonomi terhadap bangunan rumah

pada tiap Kelurahan/Desa pada Kecamatan Rangkasbitung di Daerah

Aliran Sungai (DAS) Ciujung yaitu Desa Pabuaran memiliki kerusakan

secara ekonomi pada bangunan rumah sebesar Rp. 8.950.000, Desa

Kolelet Wetan memiliki kerusakansecara ekonomi pada bangunan rumah

sebesar Rp. 4.200.000, Kelurahan Muara Ciujung Timur memiliki

kerusakan secara ekonomi pada bangunan rumah sebesar Rp. 3.120.000,

Kelurahan Cijoro Lebak memiliki kerusakan secara ekonomi pada

bangunan rumah sebesar Rp. 3.050.000, Kelurahan Muara Ciujung Barat

memiliki kerusakan secara ekonomi pada bangunan rumah sebesar Rp.

2.350.000, Kelurahan Cijoro Pasir memiliki kerusakan secara ekonomi

pada bangunan rumah sebesar Rp. 1.550.000, dan Kelurahan

Rangkasbitung Barat tidak mengalami kerusakan.

2. Telah terjadi valuasi ekonomi lingkungan akibat bencana banjir pada tiap

item bangunan rumah pada Kecamatan Rangkasbitung di Daerah Aliran

Sungai (DAS) Ciujung yaitu kerusakan secara ekonomi pada Dinding

merupakan kerusakan yang paling tinggi dan memiliki kerugian besar di

Kecamatan Rangkasbitung yaitu Rp. 9.350.000, selanjutnya kerusakan

lantai memiliki kerugian sebesar Rp. 7.850.000, lalu kerusakan kusen

memiliki kerugian sebesar Rp. 4. 070.000, dan kerusakan atap memiliki

kerugian sebesar Rp. 1.450.000.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dipaparkan dalam

skripsi ini, maka ada beberapa saran-saran yang ingin peneliti sampaikan,

yaitu:

1. Bagi Masyarakat, hendaknya masyarakat yang tinggal di kawasan DAS

Ciujung dapat melakukan adaptasi, seperti meninggikan/meningkatkan

lantai bangunan, sehingga dapat mengurangi risiko yang diakibatkan oleh

bencana banjir

78

Page 97: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

79

2. Bagi Pemerintah, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan untuk

mengetahui risiko apa saja yang dialami masyarakat ketika terkena

bencana banjir

3. Bagi peneliti lain, penelitian ini dijadikan bahan referensi untuk penelitian

selanjutnya dengan memperluas sudut pandang penelitian

Page 98: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

80

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Saebani,Beni. Metode Penelitian. Bandung: CV Pustaka Setia, 2008.

Ali, Azwar Lingkungan. konsep-valuasi-ekonomi. Artikel ini diakses pada 14

Oktober 2015.( http://azwarlingkunganali.blogspot.co.id)

Azis Ansori, Abdul. Contoh Karya Ilmiah Tentang Banjir. Artikel ini diaskes pada

25 September 2014. (http://abdulazisansori40.blogspot.com)

Banjir dan upaya penanggulangannya Program for Hydro-Meteorological Risk

Disaster Mitigation in Secondary Cities in Asia, Promise Indonesia.PIS

Bungin, dan M.Burhan, Penelitian Kualitatif (Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik, dan Ilmu Sosial lainnya). Jakarta:Kencana Prenada Media Group,

2013.

Faisal, Sanapiah. Format-Format Penelitian Sosial dasar-dasar dan aplikasi.

Jakarta:PT Rajagrafindo,2007.

Giyarsih. Sri rum dkk, Aspek sosial banjir lahar. Yogyakarta:Gadjah Mada

University Press, 2014.

Goldsmith, Edward., dan Hildyard, Nicholas. Dampak Sosial dan Lingkungan

Bendungan Raksasa. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1993.

Hayat. Abduh., dan Tri Cahyono, Sunit Agus. Kajian Faktor Penyebab dan

Dampak Sosial Bencana Banjir Bandang di Wasior. Yogyakarta: B2P3KS

Press, 2011.

Kasidi. Manajemen Risiko. Bogor: Ghalia Indonesia, 2010. cet. 1,

Keraf, A Sonny. Krisis dan bencana lingkungan hidup global. Yogyakarta:

Kanisius, 2010.

Kodoatie, Robert j., dan Sjarief, Roestam.Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu.

Yogyakarta: C.V Andi Offset, 2008.

Kumalawati, Rosalina dkk., “valuasi ekonomi tingkat kerusakan bangunan

Permukiman akibat banjir lahar Di kali putih kabupaten magelang”, Jurnal

Bumi Lestari, Vol. 13 No. 2, Agustus 2013, h. 35.

Mamang Sangadji,Etta. Metode Penelitian ,Yogyakarta:Andi press 2010.

Meilani safira Indradewa, “potensi dan upaya penanggulangan bencana bnjir

sungai wolowona, Nangaba dan kaliputih di kabupaten Ende, Surakarta,”

Page 99: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

81

Tesis pada program pascasarjana Universtitas Sebelas Maret Surakarta,

Surakarta, 2008, Tidak dipublikasikan.

NN.artikel ini diakses pada 25 Agustus 2014. (http://id. Wikipedia.

Org/wiki/Kabupaten_Lebak)

Nurjanah, dkk., Manajemen Bencana. Bandung: Alfabeta Bandung, 2012.

Nurochmah, Selayang Pandang Kecamatan Rangkasbitung Kabupaten

Lebak,(tt.p., t.p.,t.t)..

Pedoman Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana,. Jakarta: Peraturan

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, BNPB, 2008

Pengenalan karakteristik bencana dan upaya mitigasinya di Indonesia edisi II

Jakarta: pelaksana harian Badan Koordinasi Nasional Penanganan

bencana/BAKORNAS PB, direktorat Mitigasi, 2007

Rawan, I dan Neneng L. Nurida, Konservasi Tanah Menghadapi Perubahan

Iklim, Peneliti Balitbangtan di Balai Penelitian Tanah.

Rencana Aksi Nasional Pengurangan Risiko Bencana. Jakarta: BAPPENAS,

BNPB, 2010-2012.

Rosyidie, Arief. “banjir: fakta dan dampaknya, serta pengaruh dari perubahan

guna lahan”,jurnal perencanaan wilayah dan kota, Vol. 24, 2013, h. 243.

Setiady, Akbar Purnomo. Dan Husaini, Usman MT. Metodologi Penelitian

Sosial .Jakarta :Bumi Aksara, 2008.

Singarimbun, Masri., dan Effendi, Sofian (eds.). Metode penelitian survai.

Jakarta: LP3ES, anggota Ikapi, 2011, Cet. 4.

Subarkah, Iman. Bangunan Air, Bandung. Idea Dharma, 1974.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:Alfabeta,

CV, 2014, hal 145, cetakan ke 20

------- . Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan

R &D. Bandung: Alvabet, 2009.

Sukandarrumidi. Bencana alam dan bencana Anturopogene.Yogyakarta:

Kanisius, , 2010.

Tajwid dan Terjemah, Al-Qur’an. “ Qur’an Tajwid 8 (delapan) warna” ( Jakarta

Timur: Magfirah Pustaka 2006.

Page 100: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

82

Triawan, Fandi dan Suroso, Djoko Santoso Abi. Sekolah Arsitektur Perencanaan

dan Pengembangan Kebijakan ITB.

Yusuf, Yasin. Anatomi Banjir Kota Pantai. Surakarta: Pustaka Cakra, 2005

Page 101: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS
Page 102: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS
Page 103: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

Data Responden

Nama : _____________________________

Umur : ______ tahun

Jenis Kelamin : L/P

Alamat : Dusun____________________ RT___ RW___

Kel/Desa________________

1. Lama tinggal di Kecamatan Rangkasbitung:

a. 1-3 tahun b. antara 3-5 tahun c. > 5 tahun

2. Status Pernikahan:

a. Sudah Menikah b. Belum Menikah c. Lainnya,___________

3. Jumlah anggota keluarga yang tinggal satu rumah:

___Istri ___Orang Tua ___Anak ___Saudara ___Pembantu ___Lainnya_______

4. Status Kepemilikan Rumah:

a. Milik Sendiri b. Sewa c. Bantuan

5. Jenis Rumah:

a. Permanen b. Semi Permanen c. Tidak Permanen

6. Jenjang Pendidikan Terakhir:

a. SD b. SMP/MTS c. SMA/MA/SMK d. Sarjana e. Lainnya____________________

7. Pekerjaan utama kepala keluarga:

a. PNS b. Karyawan Swasta c. Wiraswasta d. Buruh e. Lainnya_______________

8. Berapa rata-rata total pendapatan anda dan keluarga per bulan?

a. <1,5 juta b. 1,5 juta - 3 juta c. 3-4,5 juta d. 4,5-6 juta e. Lainnya ________

Page 104: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

KUISIONER DAMPAK KERUSAKAN BENCANA BANJIR PADA BANGUNAN

1. Apakah saat bencana banjir berdampak pada kerusakan properti rumah ?

a. Ya

b. Tidak

2. Apakah saat bencana banjir berdampak pada kerusakan alat rumah tangga ?

a. Ya

b. Tidak

3. Apakah saat bencana banjir berdampak pada kerusakan Lantai ?

a. Ya

b. Tidak

4. Apakah saat bencana banjir berdampak pada kerusakan kusen ?

a. Ya

b. Tidak

5. Apakah saat bencana banjir berdampak pada kerusakan dinding ?

a. Ya

b. Tidak

6. Apakah saat bencana banjir berdampak pada kerusakan atap ?

a. Ya

b. Tidak

7. Apakah saat bencana banjir berdampak pada kerusakan pintu ?

a. Ya

b. Tidak

8. Apakah saat bencana banjir berdampak pada kerusakan jendela ?

a. Ya

b. Tidak

9. Apakah saat bencana banjir berdampak pada kerusakan pagar ?

a. Ya

b. Tidak

10. Apakah saat bencana banjir berdampak pada kerusakan akses jalan ?

a. Ya

b. Tidak

Page 105: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

KUISIONER TENTANG ANCAMAN DAN RISIKO BENCANA BANJIR

1. Berapa rata-rata lama air menggenangi tempat tinggal bapak/ibu jika terjadi

bencana banjir ?

a. < 1 hari

b. 1-3 hari

c. 3-5 hari

d. 5-7 hari

e. > 7 hari

2. Berapa frekuensi rata-rata terjadinya bencana banjir per tahun ?

a. < 2 kali

b. 2- 4 kali

c. 4 - 6 kali

d. 6 – 8 kali

e. > 8 kali

3. Berapa rata-rata tinggi genangan air saat terjadi bencana banjir ?

a. < 0,5 m

b. 0,5 m – 1 m

c. 1 m – 1,5 m

d. 1,5 m – 2 m

e. > 2 m

4. Berapa tinggi genangan air yang dapat kategorikan merugikan menurut

bapak/ibu ?

a. < 0,5 m

b. 0,5 m – 1 m

c. 1 m – 1, 5 m

d. 1,5 m – 2 m

e. > 2 m

5. Saat terjadi bencana banjir adakah anggota rumah bapak/ibu yang :

a. Meninggal :

b. Hilang :

c. Luka :

d. Mengungsi :

e. Tetap di rumah :

Page 106: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

6. Saat terjadi bencana banjir, berapakah kerugian yang dialami akibat kerusakan

pasca bencana banjir :

a. Lantai :

b. Kusen :

c. Dinding :

d. Atap :

e. Lainnya :____________________________________________

7. Dari segi kerusakan bangunan, apa yang bapak/ibu alami akibat bencana banjir ?

a. Rumah tidak mengalami kerusakan

b. Rumah sedikit rusak namun masih dapat ditempati

c. Rumah rusak berat dan tidak dapat ditempati lagi

d. Rumah akan hancur dan harus dibangun kembali

e. Lainnya : __________________________________________

8. Adakah disekitar rumah bapak/ibu, bangunan yang mengalami kerusakan ?

a. Bangunan sekolah

b. Bangunan tempat peribadatan

c. Bangunan perkantoran

d. Bangunan kesehatan

e. Lainnya : ___________________________________________

9. Berapakah kisaran kerugian yang bapak/ibu alami pasca bencana banjir?

a. < Rp.500.000

b. Rp. 500.000 – Rp.750.000

c. Rp.750.000 – Rp. 1.000.000

d. Rp.1.000.000 – Rp. 1.250.000

e. > Rp.1.250.000

10. Ketika terdapat kerugian pasca bencana banjir, siapakah yang lebih bertanggung

jawab dalam rekontruksi pasca bencana ?

a. Pihak pribadi

b. Pihak keluarga

c. Pihak kemasyarakatan

d. Pihak pemerintah

e. Lainnya : ______________________________________

Page 107: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

DATA RESPONDEN BENCANA BANJIR

No 1 2 3 4 5 6 7 8

a b c a b c a b c d e a b c a b c a b c d e a b c d e a b c d e

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

Page 108: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

DATA RESPONDEN BENCANA BANJIR

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

JML 1 1 48 49 1 0 47 9 45 7 0 47 3 0 29 9 12 25 18 6 1 0 0 3 24 12 11 20 25 5 0 0

Page 109: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

DAMPAK KERUSAKAN

NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

JML 24 26 24 26 40 10 30 20 49 1 5 45 34 16 16 34 5 45 37 13

Page 110: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

DAMPAK KERUSAKAN

Page 111: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

ANCAMAN DAN RISIKO BENCANA BANJIR

No

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

a b c d

e a b c d

e a b

c

d

e

a b c d e a b c d e a b c

d

e

a b c d

e a b c d

e a b c d

e a

b

c

d

e

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

Page 112: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

ANCAMAN DAN RISIKO BENCANA BANJIR

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

45

46

47

48

49

50

jml 29 21

42

8 22

14

6 8 49

1 25

25

27

19

29

4 50

23

23

4 8 42

24

14

7 1 4 49

1

Page 113: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

BIODATA

1.

1.

2. P = 2 % (A) P = 2 % (B) (C)

2. .

3.

4. P = 98 % (A) P = 2 % (B) (C)

3. .

5.

6. P = 94 % (A) P = 18 % (B) (C)

.

7.

8. P = 14 % (D) P = 0 % (E)

4.

9.

10. P = 94 % (A) P = 6 % (B) (C)

5.

11.

12. P = 58 % (A) P = 18 % (B) (C)

Page 114: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

6.

13.

14. P = 50 % (A) P = 36 % (B) (C)

15.

16. P = 2 % (D) P = 0 % (E)

7.

17.

18. P = 0 % (A) P = 6 % (B) (C)

19.

20. P = 24 % (D) P = 22 % (E)

8.

21.

22. P = 40 % (A) P = 50 % (B) (C)

23.

24. P = 0 % (D) P = 0 % (E)

Page 115: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

DATA DAMPAK KERUSAKAN BENCANA BANJIR

25.

26. P = 48 % (Ya) P = 52 % (Tidak)

2.

27.

28. P = 48 % (Ya) P = 52 % (Tidak)

3.

29.

30. P = 80 % (Ya) P = 20 % (Tidak)

4.

31.

32. P = 60 % (Ya) P = 40 % (Tidak)

5.

33.

34. P = 98 % (Ya) P = 2 % (Tidak)

6.

35.

36. P = 10 % (Ya) P = 90 % (Tidak)

7.

37.

38. P = 68 % (Ya) P = 32 % (Tidak)

Page 116: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

8.

39.

40. P = 32 % (Ya) P = 68 % (Tidak)

9.

41.

42. P = 10 % (Ya) P = 90 % (Tidak)

10.

43.

44. P = 74 % (Ya) P = 26 % (Tidak)

Page 117: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

ANCAMAN DAN RISIKO BENCANA BANJIR

1.

45.

46. P = 58 % (A) P = 42 % (B) (C)

47.

48. P = 0 % (D) P = 0 % (E)

49.

2.

50.

51. P = 84 % (A) P = 16 % (B) (C)

52.

53. P = 0 % (D) P = 0 % (E)

3.

54.

55. P = 44 % (A) P = 28 % (B) (C)

56.

57. P = 0 % (D) P = 16 % (E)

4.

58.

59. P = 98 % (A) P = 2 % (B) (C)

Page 118: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

60.

61. P = 0 % (D) P = 0 % (E)

62.

5.

63.

64. P = 0 % (A) P = 0 % (B) (C)

65.

66. P = 50 % (D) P = 50 % (E)

6.

67.

68. P = 54 % (A) P = 38 % (B) (C)

69.

70. P = 8 % (D) P =100 % (E)

7.

71.

72. P = 46 % (A) P = 46 % (B) (C)

73.

74. P = 8 % (D) P = 0 % (E)

Page 119: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

8.

75.

76. P = 0 % (A) P = 16 % (B) (C)

77.

78. P = 0 % (D) P = 84 % (E)

9.

79.

80. P = 48 % (A) P = 28 % (B) (C)

81.

82. P = 2 % (D) P = 8 % (E)

83.

10.

84.

85. P = 98 % (A) P = 2 % (B) (C)

86.

87. P = 0 % (D) P = 0 % (E)

Page 120: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS
Page 121: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

Pabuaran

Lantai Dinding Kusen Atap Biaya Pembersihan

Rp. 200.000 Rp. 100.000 Rp. 200.000 Rp. 250.000 Rp. 30.000

Rp. 250.000 Rp. 200.000 Rp. 200.000 Rp. 400.000 Rp. 30.000

Rp. 300.000 Rp. 300.000 Rp. 250.000 Rp. 400.000 Rp. 30.000

Rp. 400.000 Rp. 400.000 Rp. 300.000 Rp.- Rp. 30.000

Rp. 400.000 Rp. 400.000 Rp. 300.000 Rp.- Rp. 50.000

Rp. 450.000 Rp. 500.000 Rp. 400.000 Rp. - Rp. 50.000

Rp. 450.000 Rp. 500.000 Rp. - Rp.- Rp. 50.000

Rp. 700.000 Rp. 700.000 Rp.- Rp.- Rp. 100.000

Rp. 3.150.000 Rp. 3.100.000 Rp. 1.650.000 Rp. 1.050.000 Rp. 370.000

Kolelet Wetan

Lantai Dinding Kusen Atap Biaya Pembersihan

Rp. 200.000 Rp. 400.000 Rp. 250.000 Rp. - Rp. 50.000

Rp. 200.000 Rp. 400.000 Rp. 250.000 Rp.- Rp. 50.000

Rp. 200.000 Rp. 400.000 Rp. - Rp.- Rp. 50.000

Rp. 300.000 Rp. 400.000 Rp.- Rp.- Rp. 100.000

Rp. - Rp. 500.000 Rp.- Rp.- Rp. 100.000

Rp. - Rp. 700.000 Rp. - Rp. - Rp.100.000

Rp.- Rp. - Rp.- Rp.- Rp. 100.000

Rp.900.000 Rp. 2.800.000 Rp. 500.000 Rp. - Rp. 550.000

Cijoro Lebak

Lantai Dinding Kusen Atap Biaya Pembersihan

Rp. 200.000 Rp. 100.000 Rp. 250.000 Rp. - Rp. 50.000

Rp. 200.000 Rp. 200.000 Rp. 500.000 Rp. - Rp. 50.000

Rp. 250.000 Rp. 250.000 Rp. - Rp. - Rp. 100.000

Rp. 250.000 Rp. 300.000 Rp. - Rp. - Rp. 100.000

Rp. 300.000 Rp. 500.000 Rp. - Rp. - Rp. 100.000

Rp. - Rp. - Rp. - Rp. - Rp. 100.000

Rp. - Rp. - Rp. - Rp. - Rp. 100.000

Rp. 1.200.000 Rp. 1.350.000 Rp. 500.000 Rp. - Rp. 600.000

Rp. 8.950.000

Rp. 4.200.000

Rp.3.050.000

Page 122: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

Cijoro Pasir

Lantai Dinding Kusen Atap Biaya Pembersihan

Rp. 150.000 Rp. 100.000 Rp. 150.000 Rp. - Rp. 50.000

Rp. 150.000 Rp. 100.000 Rp. 150.000 Rp. - Rp. 100.000

Rp. 200.000 Rp. 250.000 Rp. 300.000 Rp. - Rp. 100.000

Rp. - Rp. - Rp. - Rp. - Rp. 100.000

Rp. - Rp. - Rp. - Rp. - Rp. 100.000

Rp. - Rp. - Rp. - Rp. - Rp. 100.000

Rp. - Rp. - Rp. - Rp. - Rp. 100.000

Rp. 500.000 Rp. 450.000 Rp. 600.000 Rp. - Rp. 650.000

Muara Ciujung Barat

Lantai Dinding Kusen Atap Biaya Pembersihan

Rp. 150.000 Rp. 50.000 Rp. 250.000 Rp. 400.000 Rp. 50.000

Rp. 700.000 Rp. 800.000 Rp. - Rp. - Rp. 50.000

Rp. - Rp. - Rp.- Rp.- Rp. 50.000

Rp.- Rp.- Rp.- Rp.- Rp.100.000

Rp.- Rp.- Rp.- Rp.- Rp.100.000

Rp. - Rp. - Rp. - Rp. - Rp. 100.000

Rp.- Rp.- Rp.- Rp.- Rp.100.000

Rp. 850.000 Rp. 850.000 Rp. 250.000 Rp. 400.000 Rp. 550.000

Muara Ciujung Timur

Lantai Dinding Kusen Atap Biaya Pembersihan

Rp. 200.000 Rp. 150.000 Rp. 170.000 Rp. - Rp. 50.000

Rp. 250.000 Rp. 150.000 Rp. 200.000 Rp.- Rp. 50.000

Rp. 250.000 Rp. 150.000 Rp. 200.000 Rp.- Rp. 50.000

Rp. 250.000 Rp. 150.000 Rp. 200.000 Rp.- Rp. 50.000

Rp. 300.000 Rp. 200.000 Rp. 300.000 Rp.- Rp. 50.000

Rp. - Rp. - Rp. - Rp. - Rp. 100.000

Rp. - Rp. - Rp. - Rp.- Rp. 100.000

Rp. 1.250.000 Rp. 800.000 Rp. 1.070.000 Rp. - Rp. 450.000

Rp. 1.550.000

Rp. 2.350.000

Rp. 3.120.000

Page 123: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

Rangkasbitung Barat

Lantai Dinding Kusen Atap Biaya Pembersihan

Rp. - Rp. - Rp. - Rp. - Rp. 50.000

Rp.- Rp.- Rp.- Rp.- Rp. 50.000

Rp.- Rp.- Rp.- Rp.- Rp. 100.000

Rp.- Rp.- Rp.- Rp.- Rp. 100.000

Rp.- Rp.- Rp.- Rp.- Rp. 100.000

Rp. - Rp. - Rp. - Rp. - Rp. 100.000

Rp.- Rp.- Rp.- Rp.- Rp. 150.000

Rp. - Rp. - Rp. - Rp. - Rp. 650.000

Rp. 0

Page 124: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

Pabuaran

1. Lantai : 3.150.000 x 100% = 35,195531 = 36 %

8.950.000

2. Dinding : 3.100.000 x 100% = 34,636872 = 35%

8.950.000

3. Kusen : 1.650.000 x 100% = 18,435754 = 19%

8.950.000

4. Atap : 1.050.000 x 100 %= 11,731844 = 12%

8.950.000

Kolelet Wetan

1. Lantai : 900.000 x 100% = 21,428571 = 22%

4.200.000

2. Dinding : 2.800.000 x 100% = 66,666667 = 67%

4.200.000

3. Kusen : 500.000 x 100% = 11,904762= 12%

4.200.000

4. Atap : 0 x 100% = 0%

4.200.000

Cijoro Lebak

1. Lantai : 1.200.000 x 100 %= 39,344262 = 40%

3.050.000

2. Dinding : 1.350.000 x 100 %= 44,262295 = 45%

3.050.000

Page 125: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

3. Kusen : 500.000 x 100% = 16,393443 = 19%

3.050.000

4. Atap : 0 x 100 %= 0%

3.050.000

Cijoro Pasir

1. Lantai : 500.000 x 100% = 32,258065 = 33%

1.550.000

2. Dinding : 450.000 x 100 %= 29,032258 = 30%

1.550.000

3. Kusen : 600.000 x 100% = 38,709677 = 39%

1.550.000

4. Atap : 0 x 100% = 0%

1.550.000

Muara Ciujung Barat

1. Lantai : 850.000 x 100% = 36,170213 = 37%

2.350.000

2. Dinding : 850.000 x 100% = 36,170213 = 37%

2.350.000

3. Kusen : 250.000 x 100% = 10,638298 = 11%

2.350.000

4. Atap : 400.000 x 100% = 17,021277 = 18%

2.350.000

Page 126: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

Muara Ciujung Timur

1. Lantai : 1.250.000 x 100% = 40,064103 = 41%

3.120.000

2. Dinding : 800.000 x 100% = 25,641026 = 26%

3.120.000

3. Kusen : 1.070.000 x 100% = 34,294872 = 35%

3.120.000

4. Atap : 0 x 100% = 0%

3.120.000

Rangkasbitung Barat

1. Lantai : 0 x 100% = 0%

0

2. Dinding : 0 x 100% = 0%

0

3. Kusen : 0 x 100 %= 0%

0

4. Atap : 0 x 100 %= 0%

0

Page 127: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

Dokumentasi selama Kegiatan

Pengisian Angket di salah satu warga Kelurahan

Cijoro Lebak

K

Pengisian Angket di salah satu warga

Kelurahan Cijoro Pasir

Pengisian Angket di salah satu warga Desa

Kolelet Wetan

Pengisian Angket di salah satu warga Desa

Pabuaran

Pengisian Angket di salah satu warga Kelurahan

MC Barat

Pengisian Angket di salah satu warga

Kelurahan MC Timur

Page 128: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS

Dokumentasi selama Kegiatan

Pengisian Angket di salah satu warga Kelurahan

Rangkasbitung Barat

K

Foto DAS Ciujung

K

Salah satu Kerusakan Item rumah yaitu Dinding

K

Salah satu Kerusakan Item rumah yaitu Lantai

K

Salah satu Kerusakan Item rumah yaitu Atap

K

Salah satu Kerusakan Item rumah yaitu Kusen

K

Page 129: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS
Page 130: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS
Page 131: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS
Page 132: ANALISIS VALUASI EKONOMI LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA · PDF filePengertian Bencana Banjir ..... 14 2. Dampak yang di Timbulkan oleh Bencana Banjir ..... 15 E. Daerah Aliran Sungai(DAS