i ANALISIS UNSUR-UNSUR KEBAHASAAN PENYEBAB KESULITAN PEMBELAJARAN BAHASA PERANCIS KELAS XI PROGRAM BAHASA DAN BUDAYA SMA NEGERI 2 WONOSOBO SKRIPSI untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan oleh Nama : Nugraheni Oktavianingrum NIM : 2301410005 Program Studi : Pendidikan Bahasa Perancis Jurusan : Bahasa dan Sastra Asing FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2017
64
Embed
ANALISIS UNSUR-UNSUR KEBAHASAAN PENYEBAB …lib.unnes.ac.id/27845/1/2301410005.pdf · Kata kunci: Unsur-unsur kebahasaan, kesulitan, Pembelajaran bahasa Perancis Bahasa Perancis mempunyai
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
i
ANALISIS UNSUR-UNSUR KEBAHASAAN
PENYEBAB KESULITAN PEMBELAJARAN BAHASA
PERANCIS KELAS XI PROGRAM BAHASA DAN
BUDAYA SMA NEGERI 2 WONOSOBO
SKRIPSI
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
oleh
Nama : Nugraheni Oktavianingrum
NIM : 2301410005
Program Studi : Pendidikan Bahasa Perancis
Jurusan : Bahasa dan Sastra Asing
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
ii
5
iii
iv
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
“ Berusahalah semaksimal yang kamu bisa lalu biarkan Tuhan
menyempurnakannya , karena bagi Dia tak ada yang mustahil”(Penulis)
“Menertawakan getirnya hidup akan memperingan langkah”(therain)
“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu
(1 Petrus 5:7)
Persembahan :
1. Alm.bapak di surga
2. Ibu dan adik tersayang
3. sahabat-sahabat terkasih
4. Almamater
vi
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan
rahmat serta karuniaNya sehingga penulisan skripsi yang berjudul “Analisis
unsur-unsur kebahasaan penyebab kesulitan pembelajaran bahasa perancis kelas
XI program bahasa dan budaya SMA Negeri 2 Wonosobo”.
Terselesaikannya skripsi ini tentu tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih yang tulus kepada:
1. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni,
Universitas Negeri Semarang, yang mengesahkan skripsi ini.
2. Diah Vitri W.DEA, dosen pembimbing yang telah sabar membimbing dan
memberi penagarahan hingga selesainya skripsi ini.
3. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, yang telah
memberikan ilmu yang berguna bagi penulis.
4. Orang tua dan keluarga terkasih yang selalu memotivasi, memanjatkan doa,
nasihat, dan cinta kasih yang tiada henti.
5. Segenap keluarga SMA Negeri 2 Wonosobo yang telah bersedia membantu
dan dijadikan tempat penelitian.
6. Sahabat-sahabat terkasih Debby, Rani,Nurul, Raras, Vela, Ayu dan Olip
7. Teman – teman Pendidikan Bahasa Perancis angkatan 2010
8. Keluarga KPGG dan UKK yang selalu memotivasi dan memberi semangat
9. Keluarga therain dan therain keepers terima kasih untuk ‘rumah’ yang
nyaman.
vii
10. Para Junior angkatan 2011, 2012, 2013, dan 2014 Pendidikan Bahasa Prancis.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Tentu
saja kekurangan dan kesilapan tersebut hanyalah disebabkan oleh kekurangan
penulis. Oleh sebab itu, kritik dan saran penulis butuhkan untuk perbaikan skripsi
ini.
Semarang, Februari 2017
Penulis
viii
SARI
Oktavianingrum, Nugraheni. 2017.Analisis Unsur-Unsur Kebahasaan Penyebab Kesulitan Pembelajaran Bahasa Perancis Kelas Xi Program Bahasa Dan Budaya Sma Negeri 2 Wonosobo. Skripsi, Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing : Dra. Diah Vitri W. DEA
Kata kunci : Unsur-unsur kebahasaan, kesulitan, Pembelajaran bahasa Perancis
Bahasa Perancis mempunyai karakteristik yang sangat berbeda dengan bahasa Indonesia. Maka dari itu pembelajar bahasa Perancis pada kenyataannya mengalami berbagai kesulitan untuk beradaptasi dengan bahasa asing tersebut. Hal ini juga dialami oleh siswa SMA Negeri 2 Wonosobo khususnya kelas XI Bahasa dan Budaya. Pada dasarnya siswa-siswa harus menguasai berbagai aspek dari pembelajaran bahasa Perancis yaitu Kompetensi Leksikal, Kompetensi Gramatikal, Kompetensi Semantik, Kompetensi Fonologi, Kompetensi Ortografi. Tentunya dalam pelaksaan pembelajaran ini, macam-macam kesulitan dialami oleh para pembelajar. Maka dari itu diadakan penelitian untuk mengetahui kesulitan apa saja yang dialami pembelajar bahasa Perancis menurut unsur-unsur kebahasaan. Penelitian ini bertujun untuk mengidentifikasi faktor- faktorkebahasaan yang dianggap sulit oleh pembelajar bahasa Perancis tingkat pemula.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Responden dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI Bahasa dan Budaya SMA Negeri 2 Wonosobo. Data diperoleh dengan menggunakan metode dokumentasi, angket dan wawancara. Sedangkan validitas yang digunakan yaitu validitas konstruk. Untuk menganalisis data, peneliti menggunakan percentage formula.
Setelah dilakukan penelitian, maka dapat ditarik keimpulan bahwa kesulitan yang palig banyak dialami siswa kelas XI Bahasa dan Budaya SMA Negeri 2 Wonosobo yaitu kesulitan ortografi hal ini dibuktikan bahwa 24 siswa (75%) sering mengalami kelupaan dalam menuliskan accent, Sebesar 20 siswa (62,5%) mengalami kesulitan dalam membedakan pelafalan kata tu &tout dan 18 siswa (56,2%) mengalami kesuitan membedakan pelafalan kata mes & mais
ix
L'ANALYSE DES DIFFICULTES SUR LES COMPETENCES LINGUISTIQUES DANS L'APPRENTISSAGE DE LA LANGUE FRANÇAIS DE CLASSE XI DU PROGRAME LANGUAGES ET
CULTURE SMA NEGERI 2 WONOSOBO
Nugraheni Oktavianingrum, Dra. Diah Vitri W. DEAProgramme de La Section du Français Langue Étrangère (FLE),
Département des Langues et des Littératures étrangères, Université d’État Semarang
A French language has much of different characteristic than Indonesian language.
French languages have different rules compared to Indonesia, even in terms of
sentence structure or pronunciation. This research is a quantitative descriptive
research, which has the purpose to determine linguistic difficulties encountered
the problem and know how the teacher solve this problem. The respondents of this
research were students of class XI Languages and Cultures SMA Negeri 2
Wonosobo. To collect data, researchers using questionnaires, interviews and
documentation. Validity is the validity of the construction. To analyze the data
using a percentage formula. The results are most studies have difficulty
pronouncing and spelling difficulties as much as 50% of respondents still have
difficulty pronouncing a word and 75% of respondents’ difficulties in spelling
elements. And then to solve this problem the teacher give more task of spelling to
the student which have a bad capability and bad comprehension.
Key word: linguistic elements, the difficulties, French learning
x
L'ANALYSE DES DIFFICULTES SUR LES COMPETENCES LINGUISTIQUES DANS L'APPRENTISSAGE DE LA LANGUE FRANÇAIS DE CLASSE XI DU PROGRAMELANGUAGES ET
CULTURE SMA NEGERI 2 WONOSOBO
Nugraheni Oktavianingrum, Dra. DiahVitri W. DEAProgramme de La Section du Français Langue Étrangère (FLE),
Département des Langues et des Littératures trangères, Université d’État Semarang
ABSTRACT
Dans l'apprentissage, on a souvent trouvé les diverses contraintes rencontré par les enseignants ou les apprenants en raison de la langue française a des caractéristiques différentes avec indonesie.La langue francais ont des règles différentes par rapport à l'indonésie, meme en termes de structure de la phrase oula prononciation. La prononciation est l’un outil de la communication parlée. En termes d'addition de prononciation il y a aussi une terminologie grammaticale. Ces différences entraînerait les apprenants indonésien ont des difficultés et qu'elle peut conduire à des erreurs dans la langue. De plus,le nom en français a un genre masculin et féminin qui ne trouvons pas dans la langue indonesién. Basé sur cet l’arrière-fond, je veux enquêter davantage sur les éléments du language.C’est une recherche descriptive quantitative, qui a le but de déterminer les difficultés linguistiques rencontrées. Les répondants de cette recherche étaient des lycéens de classe XI Langues et Cultures SMA Negeri 2 Wonosobo. Pour recueillir des données, j’utilise des questionnaires, d'entretiens et de la documentation. La validité est la validity of the construction. Pour analyser les données en utilisant une formule de pourcentage.Les résultats montre que la plupart des étudiants ont des difficultés a prononcer et des difficultés de l’orthographe autant que 50% des répondants ont encore des difficultés à prononcer un mot et 75% des répondants ont des difficultés dans les éléments orthographie.
xi
INTRODUCTION
Une langue est un moyen de communication le plus important dans notre
vie. Avec la langue, on peut dire notre idée, notre pensée ou bien notre sentiment.
Dans notre vie, on doit apprendre la langue étrangère parce que c’est important
pour communiquer à l’autre personne. En Indonésie, l’une des langues étrangère
est la langue française. Cette langue est utilisée aussi à l’aspect pédadogique
surtout dans des lycées.Une seul lycéeà Wonosobo qui enseigne la langue
étrangère est SMA Negeri 2 Wonosobo. Cettes leçons obtenues à partir de la
classe X à la spécialisation du programme langue et culture. Les lycéens ont 4
heures le francais dans une semaine. En autre la langue française est une matière
obligatoire pour l'examen national dans ce programme. Le français est la première
langue étrangère qui est étudiée dans ce lycée. Dans le processus d'apprentissage
différentes contraintes souvent trouvés par les enseignants ou apprenants en raison
de la langue française a des caractéristiques différentes avec l’indonésien, par
exemple la prononciation de la langue.
Phonologiquement les lycéens de la classe XI la langue et culture SMA
Negeri 2 Wonosobo ont tendance à transférer les sons du système indonésien ou
la langue vernaculairecomme des phonèmes ou bien quand ils prononcent des
motset des phrases. Basé sur la recherche, la simple première difficulté pour
quelqu'un qui étudie premièrement le français était la différence de prononciation
en indonésien et en français.
xii
Autreque la prononciation il y a aussi lesystème grammaticale. Le système
grammatical français, dérivé de la langue proto-indo-européenne qui est la langue
de la flexion, ce qui est une langue qui utilise la modification lexicale, qui a des
règles de concordance, comme la conjugaison des verbes et la concordance sont
adaptés au type et le nombre de sujets dans la phrase (Crystal, 1992: 297).
La mise en œuvre de l'apprentissage influence la réalisation de résultats
selon des programmes éducatifs. Les activités d'apprentissages visant à maîtriser
les compétences qui a été souhaitées. C’est être liée la nature et les objectifs de
l'apprentissage français au lycée, améliorer la capacité d'apprentissage des élèves
en communication orale et écrite avec le système systématiquement organisé.
Selon Rasyad (2002: 3) l'apprentissage est un processus qui fait par
quelqu'un ou certaines personnes selon le plan de l'enseignement qui a été
programmé. Puis Sudjana (2004: 28) dit que l’apprentissage est une action
sysematiquement et qui est crée entre l’enseigeur et les apprenants pour qu’il y
aura une action educatif.
L'apprentissage du français au lycée est un niveau de basé de
l'apprentissage thématiquement. L'application du concept de l'accent français sur
les éléments de la langue française est la langue: la grammaire, le vocabulaire,
l'orthographe et la prononciation d'apprentissage est destiné à soutenir
l'acquisition et le développement des compétences linguistiques (BNSP 2006: vi).
Sur la base du CECR (LE CADRE DE RÉFÉRENCE Européen Commun)
sur le site www.coe.int /lang-CECR, éléments linguistiques sont divisés en:
xiii
(a) La Competence Lexicaux
Il s’agit de la connaissance et de la capacité à utiliser le vocabulaire d’une langue
qui se compose:d’éléments lexicaux etd’éléments grammaticaux et de la capacité
à les utiliser.
(b) La Competence Grammaticaux
C’est la connaissance des ressources grammaticales de la langue et la capacité de
les utiliser.Formellement, la grammaire de la langue peut être considérée comme
l’ensemble des principes qui régissent la combinaisond’éléments en chaînes
significatives marquées et définies (les phrases). La compétence grammaticale est
la capacité decomprendre et d’exprimer du sens en produisant et en
reconnaissant des phrases bien formées selon ces principes et non de les
mémoriser et de les reproduire comme des formules toutes faites. En ce sens,
toute langue a une grammaire extrêmement complexe qui ne saurait, à ce jour,
faire l’objet d’un traitement exhaustif et définitif. Un certain nombre de théories et
de modèles concurrents pour l’organisation des mots en phrases existent. Il
n’appartient pas au Cadre de référence de porter un jugement ni de promouvoir
l’usage de l’un en particulier. Il lui revient, en revanche, d’encourager les
utilisateurs à déclarer leur choix et ses conséquences sur leur pratique.
(c) La CompetenceSemantique
Elle traite de la conscience et du contrôle que l’apprenant a de
l’organisation du sens.
xiv
(d) La Competence Phonologie
Elle suppose une connaissance de la perception et de la production et une
aptitude à percevoir et à produire.
(e) La Competence Orthographie
Elle suppose une connaissance de la perception et de la production des
symboles qui composent les textes écrits et l’habileté correspondante. Les
systèmes d’écriture de toutes les langues européennes sont fondés sur le principe
de l’alphabet bienque ceux d’autres langues puissent être idéographiques (par
exemple, le chinois) ou à base consonantique (par exemple, l’arabe).Pour les
systèmes alphabétiques, les apprenants devront connaître et être capables de
percevoir et de produire
MÉTHODE DE LA RECHERCHE
C’est une recherche quantitative descriptive, les résultats de l'étude sont
décrits sous la forme d'une série de mots avec la collecte de données, de
déterminer et d'indiquer les circonstances qui existent conforme à la réalité qui
correpond avec les problèmes étudiés. La population de cette recherche était les
lyceens de la classe XI de la langue et culture SMA Negeri 2 Wonosobo, ce sont
32 lyceens. Selon Arikunto (2006: 132) si le montant du sujet est inférieure à 100,
mieux pris tout ce que la recherche était la recherche de la population.
La méthode utilisée dans cette recherche est la méthode du questionnaire.
Le questionnaire couvert a fourni la réponse et se compose de quatre réponses
sont: Toujours, Souvent, Rarement, Jamais. Outre l'utilisation de questionnaires,
xv
les méthodes utilisées étaient des interviews. Il est utilisé pour déterminer l'action
a été effectuée par l'enseignant pour surmonter ces difficultés. En plus des
méthodes de documentation, pour une liste des lyceens de la classe XI de la
langue et culture SMA Negeri 2 Wonosobo.
RESULTATS
Dans ce éléments de difficulté linguistiques autant que 88,5% des
répondants n'a pas eu du mal. Éléments de grammaire ennuis 73,4% des élèves
ont eu aucun problème. L'élément de difficulté sens du mot 71, 9% des élèves ont
aucune difficulté. Alors autant que 50% des répondants sont encore des difficultés
dans les de prononciation et autant que 75% des répondants avaient des difficultés
deséléments orthographie.
On peut voir sur la table suivante :
T : Toujours
S : Souvent
R : Rarement
J : Jamais
xvi
No Elément de linguistique
Indicateur La réponse de répondant T S R J
1 Kesulitan
kosakata
Kesulitan menghafal benda
maskulin dan feminin.
- - 3 29
Tidak bisa membedakan benda
jamak dan tunggal
- - 5 27
Tidak bisa membedakan artikel
defini dan indefini
- - 3 29
2 Kesulitan tata
bahasa
Masih bingung dengan struktur
kalimat bahasa Perancis
- 2 8 22
Kesulitan mengkonjugasikan
kata kerja dalam bahasa
Perancis sesuai subjek dan kala
waktu
- 3 4 25
3 Kesulitan
makna kata
Bingung mengartikan suatu
kata dalam bahasa Perancis
1 2 6 23
4 Kesulitan
pelafalan
Kesulitan melafalkan suatu
kata
- 11 16 5
Bingung dengan pengucapan
fonem vocal oral bahasa
Perancis
Bingung dengan pengucapan
vocal nasal bahasa Perancis.
Bingung dengan pengucapan
fonem konsonan bahasa
Perancis
Kesulitan melafalkan kata yang
berfonem hampir sama
5 Kesulitan
ortografi
Salah dalam menuliskan kata
bahasa Perancis
1 18 13
Lupa dalam menuliskan accent 24 7 1
Le table au-dessous montre qu”il y 24 étudiants ont difficultés sur la competence
orthographie. Puis 2 étudiants ont difficultés sur la competence phonologie.
xvii
CONCLUSION
Nous pouvons donc conclure les difficultés des lyceens sont en difficulté
de la prononciation et l'orthographe. Il est évident que jusqu'à 50% des répondants
ont encore du mal à se prononcer d'une manière ou le mot et la difficulté de la
prononciation, il est évident qu'il ya des mots - des mots qui sont difficiles à
prononcer 50% (16 lycéens), les lycéens difficiles prononçant une [yn], il y avait
un 50% (16 lycéens ) trouvent qu'il est difficile de prononcer le mot je [Ʒə] tandis
que pour la prononciation de la difficulté d'un mot - mot à phonèmes presque
autant que 20 lycéens est difficile de distinguer la prononciation de Tu & vanter,
56,2% (18 lycéens) est difficile de distinguer la prononciation du mot Mes &
Mais, et 15 le lyceen est difficile de distinguer la prononciation du mot Vent et en
vont. Outre la difficulté de prononciation de la langue d'autres éléments
linguistiques qui est considéré comme difficile est l'orthographe difficile, il est
basé sur la table de données en plus de cela, autant que 75% des lycéens /
responde oublient souvent d'écrire l'accent écrit le vocabulaire en français.
Selon les observations de l'enseignant concerné des résultats de relecture /
évaluation qui a donné est que les élèves oublient souvent d'écrire l'accent et la
prononciation / prononciation est pas encore parfait. Des mesures ont été prises
pour surmonter ces problèmes est la voie avant le début des prochaines
enseignants des matières en revue le matériel et former les lycéens précédents à
réciter quelques vocabulaire déjà enseigné. Et une fois par mois pour effectuer une
évaluation de la prononciation / Prononciation de l'enseignant. Les enseignants
ont également observé le développement de la capacité du test des élèves (test
xviii
quotidien et répéter la prononciation) et deutéronome Central semestre.
REMERCIEMENTS
Je remercie spécialement pour mes chers parents qui me prient toujours, me
donnent l’esprit, merci pour tous. Mes professeurs qui m’ont beaucoup guidée. Et
puis mes chers amis, qui m’ont supporté
xix
BIBLIOGRAPHIE
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta
Crytal, David. 1992. A Dictionary of Linguistics and Phonetics. UK : Basil,
Blackwell, Ltd.
Rasyad, Rashidan. 2002. Metode Statistik Deskriptif untuk Umum. Jakarta :
Grasindo
Sudjana, Nana. 2004. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar
Baru
www.coe.int /lang-CECR
xx
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ ii
PERNYATAAN .............................................................................................. iii
PENGESAHAN KELULUSA ....................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. v
PRAKATA ...................................................................................................... vi
SARI ................................................................................................................ Viii
ARTICLE ........................................................................................................ xi
DAFTAR ISI ................................................................................................... xx
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xxii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xxiii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 7