Top Banner
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN DIKABUPATENPANDEGLANG Dian Atikah JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANJCAN/AGRIBISNIS FAKULATAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF IDDAYATULLAH JAKARTA 2004 M I 1425 H
154

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Mar 13, 2019

Download

Documents

trandung
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN

DIKABUPATENPANDEGLANG

Dian Atikah

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANJCAN/AGRIBISNIS

FAKULATAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SY ARIF IDDAYATULLAH

JAKARTA

2004 M I 1425 H

Page 2: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN

DIKABUPATENPANDEGLANG

Oleh: DIANATIKAH 100092020328

Skiipsi Sebagai Salab Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Saijana pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas !slain Negeri SyarifHidayatullab Jakarta

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PER.TANIAN/AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGEIU SY ARIF IDDAYATULLAH

JAKARTA 2004 M / 1425 H

Page 3: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

PENGESAHAN U,TIAN

Skripsi yang berjudul ''Analisis Strategi Pengembangan Agropolitan di

Kabupaten Pandeglang". Telah cliuji clan dinyatakan lulus dalam Siclang Munaqosyah

Fakultas Sains clan Teknologi Universitas lsbm Negeri Syarif Hiclayatullah Jakarta.

pacla hari Sabtu tanggal 23 Oktober 2004. Skripsi ini telah cliterima sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Strata I (SI) pada Jurusan Sosial

Ekonomi Pertanian/ Agribisnis.

Penguji II c

Tim Penguji

Penguji I ,

~"'' ~~""' Prof. Dr.H. Aki Baihaki, M.Sc

Ir~j£1ddin, MM

an Teknologi

Jakar1a, Januari 2005

Page 4: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SYARIFHIDAYATULLAHJAKARTA

Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi yang ditulis oleh : Nama : Dian Atikah NIM : 100092020328 Program Stucli Juclul Skripsi

: Sosial Ekonomi Pertanian : Analisis Strategi Pengembangan Agropolitan di Kabupaten Pandeglang

Dapat diterima sebagai syarat kelulusan untuk memperoleh gelar smjana pada jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis. Fakultas Sains dar. Teknologi UJN Syarif Hiclayatullah Jakarta.

Pembimbing I,

~7J1

Jakarta. Januari 2005 Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Pembimbing II,

Ir. Mudatsir Najamuddin, MM nf.~,~;£ Mengetanui,

nsyah Jaya Putra, !VI.Sis '0 317 956

Ketua J urusan

(

~~J(J Ir. Mudatsi.r Naja~;ddin, MM NlP. ISO 317 958

Page 5: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

RlNGKASAN

DIAN ATIKAH, Analisis Strategi Pengembangan Agropolitan di Kabupaten Pandeglang. (Dibawah bimbingan Mudatsir Najamuddin dan Yudha Heryawan Asnawi) . ...,....., ..... ....,....,....,...,...,.,.. .... ...,,..., .... ..., ........ """"""""''m""""""""'"'~™~·~~!!!!!!!!!!!!!!!l~~!!!!!!!l...,~~

Krisis ekonomi menyebabkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tadinya sebesar 4,9% pada tahun 1997 menurun menjadi minus 13,2% pada tahun 1998. Pertumhuhan ekonomi negatif ini diperburnk dengan meningkatnya inflasi secara tajarn, dari 10,30% pada tahun 1997 menjadi 77,50% pada tahun 1998 (BPS, 2000). Walaupun harnpir selurnh sek'tor ekonomi terpurnk, namun pada kenyataannya masih ada sektor ekonomi yang cukup mampu bertahan selama krisis, yaitu >ektor pertanian.

Dalarn mempercepat pembangunan pertanian diperlukan komitmen dan tanggung jawab dari segenap aparatur pemerintahan, masyarakat maupun swasta. Untuk itu diperlukan terobosan program yang melibatkan berbagai pihak yang perlu dilakukan secara terarah dan terkoordinasi. Salah satu program keterpaduan tersebut adalah pengembangan kawasan agropolitan.

Departemen Pertanian bekerjasama dengan Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah dan departemen lainnya yang terkait mengembangkan program kawasan agropolitan sesuai dengan surat keputusan Menteri Pertanian No. 144/0T.210/NV/2002 tanggal 6 Mei 2002.

Tujuan penelitian ini adalah untuk (I) mengetahui faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman dalam pengembangan agropolitan di Kabupaten Pandeglang, (2) mengetalrni faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan dalam pengembangan agropolitan di Kabupaten Pandeglang, (3) mernmuskan alternatif strategi dan prioritas strategi yang dapat dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Pandeglang dalam pengembangan agropolitan.

Pemilihan Kabupaten Pandeglang sebagai lokasi penelitian didasarkan pada pertimbangan bahwa Kabupaten Pandeglang mernpakan salah satu kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan program agropolitan berdasarkan SK Bupati Kabupaten Pandeglang Nomor 520/Kep.378-Huk/2003. Data yang dikumpulkan dalan1 penelitian adalah data primer dan data sekunder. Untuk menganalisis lingkungan eksternal digunakan matriks Eksternal Factor Evaluation (EFE) dan lingkungan internal digunakan matriks Internal Faktor Evaluation (IFE). Sedm1gkan, untuk pernmusan alternatif strategi dan prioritas strategi menggunakan analisis matriks SWOT dan matriks QSPM.

Faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang dalam pengembangan agropolitan di Kabupaten Pandeglang adalah pasar domestik dan internasional, kesempatan untuk melakukan kemitraan dengan pihak swasta, tersedianya kredit U3aha kecil dan menengah, pertumbuhan ekonomi nasional, pelaksanaan otonomi daerah, pertumbuhan penduduk yang meningkat clan konsumsi masyarakat meningkat

Page 6: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

terhadap produk agribisnis. Faktor yang menjadi ancaman adalah tingkat inflasi dan suku bunga yang tinggi, perdagangan bebas dan standarisasi produk, persaingan antar wilayah, kondisi keamanan yang tidak stabil.

Faktor internal yang menjadi kekuatrn dalam pengembangan agropolitan di Kabupaten Pandeglang adalah komitmen/kebijakan peme1intah Kabupaten Pandeglang, lahan pertanian pertanian yang cu.1<:up luas, sarana dan prasarana yang memadai, posisi Kabupaten Pandeglang yang strategis dan koordinasi antar dinas terkait dalam pengembangan agropolitan di Kabupaten Pandeglang. Faktor yang menjadi kelemahan adalah sumberdaya mrumsia, ketersediaan dana untuk pengembangan agropolitan, belum tersedianya lembaga penelitian dan pengembangan, kurangya penyampaian hasil penelitian dan infomrnsi pasar, kurangya penggunaan teknologi tepat guna dan kualitas produk yang masih rendah.

Pengembangan agropolitan di Kabupaten Pandeglang berdasarkan analisis matriks EFE dan IFE diperoleh skor EFE sebesar 2.648. Nilai ini menunjukan bahwa posisi pengembangan agropolitan di Kabupaten Pandeglang sedang dalam usaha memanfaatkan peluang ekstemal dan menghindari ancaman. Sedangkan, skor IFE sebesar 2.703, menunjukan posisi Kabupaten Pandeglru1g dalrun keadaan sedang memanfaatkan kekuatan dan kelemahan internal.

Penetapan altematif strategi berdasarkan analisis matriks SWOT yru1g dapat diterapkan dalam pengembangan agropolitan di Kabupaten Pandeglang untuk strategi (S-0), yaitu strategi pengembangan pasar dan penetrasi pasar melalui kemitraan, melakukru1 ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian dengan adanya lahan pertanian yang cukup luas untuk meningkatkan produksi pertanian. pembangunan pusat pasar pertanian (subtem1inal agribisnis) yang berada di sentra procluksi pertanian rakyat untuk menunjang strategi pengembru1gan pasar. Strategi (W-0), yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi pengembangru1 lembaga ekonomi rakyat seperti usaha skala nunah tangga, kelompok asosiasi untuk menunjang strategi pengembangru1 produk, membuat profil .investasi untuk pengusaha yruig berminat memberikan kredit usaha, meningkatkan etos kerja dru1 jiwa kewirausahru1 pelaku agribisnis. Strategi (S-T), yaitu membuat database potensi agribisnis Kabupaten Pandeglruig sehingga dapat memperluas pasar clomestik clan intemasional. Stratcgi (W-T), yaitu peningkatan kesaclaran clalan1 penerapkan teknologi tepat guna untuk meningkatkan kualitas produk khususnya pacla pengolahan hasil penyimpanan dan grading produk untuk rnenunjang pengembangan procluk.

Prioritas strategi berclasarkan matriks QSPM menghasilkru1 3 strategi utama clengan nilai TAS tertinggi 6.499 sampai nilai TAS terendah 5.717 yaitu strategi pengembangan pasar clan penetrasi pasm-, pembangunan pusat pasar pertanian (subsistem agribisnis), melakukan ekstensifikasi clan intensifikasi pertanian.

Page 7: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR

HASIL KARY A SENDIRI YANG BEL UM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI

SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU

LEMBAGA MANAPUN.

Jakarta, Oktober 20041

DianAtikah 100092020328

Page 8: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi
Page 9: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi
Page 10: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

KATA PENGANTAR

Assalamu 'alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur kepada Allah SWT, yang dengan rahmat dan ridho-Nya

telah memberi petunjuk kepada penulis untuk menyelcsaikan penulisan skripsi

dengan judul "Analisis Strategi Pengembangan Agropolitan di Kabupaten

Pandeglang". Shalawat dan salam penulis panjatkan kepada Rasullah Muhammad

SAW, para keluarga dan sahabatnya. Amiin

Penulis menyadari skripsi ini tidak akan pemah ada tanpa bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Dengan segala kerendahan hati, iziukanlah penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi.

2. Bapak Drs. Ujang Maman, M.Si selaku Wakil Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi.

3. Bapak Ir. Mudatsir Najamuddin, MM sebagai Ketua Jurnsan Agribisnis,

dosen pembimbing dan penguji skripsi yang telah memberikan pengarahan,

saran dan meluangkan waktu dalam penyusunan skr:ipsi.

4. Bapak Drs.Yudha Heryawan Asnawi, MM sebagai dosen pembimbing dan

penguji sla·ipsi yang telah memberikan pengarahan, saran dan meluangkan

waktu dalam penyusunan skripsi.

5. Bapak Prof. Dr. H. Aki Baihaki, M.Sc, sebagai penguji skripsi yang telah

memberikan saran dan koreksiannya pada penulis.

6. Kedua orang tua tercinta" Ummi (Nurjannah) dan Abi (H.K. Hasani)", Kakak

(Aled) dan adik-adikku (Ridho dan Fitri) yang senantiasa memberikan doa,

kasih sayang, perhatian dan dorongan sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi.

Page 11: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

7. Staf Tata Usaha: Ibu Opa, Ibu Yus, Mbak Fitro, Pak Sainih, Pak Gun, Pak

Muksin dan Staf Perpustakaan Faknltas Sains dan T·~knologi.

8. Special Thanks to Miss. Rizki yang sering direpoti

9. Pegawai Dinas Pemerintahan Kabupaten Pandeglang: Bapak Drs. H. Enjang

Sadina, M.Si, Ir. Supriyana, Dipl,HE, Ir. Atep Asmita Walujadi, MM,

Ir. Yepi Suherman, MM, Ir.Winarno, Boyke Pribadi, S.Si, H. Undang,

Ibu Ambar dan Ibu Kunti yang telah memberikan data serta informasi untuk

penulisan slaipsi.

I 0. Teman-teman jurusan Sosek angkatan 2000 : Ema, Eli, Nia, Aulia, Nella,

Afifah, Hilyati, Yati, Dini, Wahyu, Ina, Tanti, Fauza, Heni, Mila, Lubena,

Abu, Ajay, Fadli, Gopur, Arman, Yusuf, Nova!, J(Jmis, Jerry, Rino, David.

Terima kasih untuk persahabatan dan uhkuwah yang te1jalin selama kuliah.

Semoga persahabatan dan uhkuwah ini akan terus terjalin.

11. Teman-teman "Pondokan Mahasiswi" terkhusus Halimah, Puri, Ertin, Nure,

Eroh, Lilis, Kak Winda dan Kak Weni untuk empat tahun kebersamaannya.

Tedma kasih telah menyertai penulis selama menjalani hidup di Ciputat.

12. Ida dan Sufi, sukron atas tausiyah, jazakumullah khairon katsiran.

Untuk segala bantuannya penulis hanya dapat menyerahkan kepada Allah

SWT agar dapat memberikan balasan dan limpahan karunia, Amiin.

Wasalamu'alaikum Wr. Wb

Jakarta, Oktober 2004

Penulis

Page 12: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

DAFT AR ISi

KA TA PENGANTAR ............................................................................................. i DAFT AR ISi ............................................................................................................ iii DAFTAR TABEL .................................................................................................... vi DAFT AR GAMBAR .............................................................................................. viii DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 I. I Latar Belakang ......................................................................................... I 1.2 Perumusan Masai ah ................................................................................. 6 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 6 1.4 Kegunaan Penel itian ......................................................... ; ....................... 7 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi .................................................................. 7

BAB II TINJAUAN PUST AKA ......................................................................... 9 2.1 Kerangka Teori .......................................................................................... 9

2.1. I Konsep Agribisnis ......................................................................... 9 2.1.2 Agribisnis Perkotaan ...................................................................... 12 2.1.3 Konsep Agropolitan ....................................................................... 15 2.1.4 Lingkungan Organisa~i .................................................................. 20 2.1.5 Manajemen Strategi ....................................................................... 24 2.1.6 Model Manajemen Strategi ............................................................. 25 2.1. 7 Jen is Alternatif Strategi .................................................................. 27

2.2 Kerangka Pemikiran Konseptual ............................................................... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................ 31 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................... 31 3 .2 Metode Penelitian ..................................................................................... 3 1 3.3 Jenis dan Sumber Data ............................................................................. 31 3.4 Metode Pengolahan dan Analisis Data .................................................... 32

3.4.1 Analisis Matriks EFE dan !FE ........................................................ 33 3 .4.2 Matriks SWOT ............................................................................... 3 7 3 .4.3 Matriks QSPM ............................................................................... 40

3.5 Definisi Operasional ................................................................................ 41

Page 13: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

BAB IV KEADAAN UMUM WILA Y AH PENELITIAN 4.1 Batas Administrasi dan Kondisi Geografis ............................................. 43 4.2 Topografi ................................................................................................. 43 4.3 Penggunaan Lahan .................................................................................. 44 4.4 Keadaan Sosial Ekonomi ......................................................................... 45

4.4.1 Perekonomian ................................................................................ 45 4.4.2 Penduduk ...................................................................................... 4 7

4.5 Komoditas Unggulan .............................................................................. 48 4.6 Visi dan Misi Kabupaten Pandcglang ...................................................... 48

BAB V EKSISTENSI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN DI KABUPATEN PANDEGLANG

5.1 Aspek Hukum ......................................................................................... 50 5.2 Aspek Sosio Geografis ............................................................................ 50 5.3 Aspek Sosio Ekonomi.. ............................................................................ 52 5.4 Potensi Kecamatan Menes Sebagai Kawasan Agropolitan .................... 53 5.5 Sarana dan Prasarana yang tersedia ........................................................ 54

BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Analisis Visi dan Misi Agropolitan Kabupaten Pandeglang .................... 55 6.2 Analisis Lingkungan Ekstemal Kabupaten Pandeglang .......................... 56

6.2.1 Peluang Pengembangan Agropolitan ............................................. 57 6.2.1.1 Pasar Domestik dan lnternasional .................................... 57 6.2.1.2 Kemitraan dengan Pihak Swasta dan Pihak Lainnya ........ 57 6.2.1.3 Kredit Usaha Kecil dan Menengah ................................... 58 6.2.1.4 Pertumbuhan Ekonomi Nasional ....................................... 61 6.2.1.5 Otonomi Daerah ................................................................ 62 6.2.1.6 Pertumbuhan Penduduk .................................................. 63 6.2.1.7 Konsumsi Masyarakat terhadap J'roduk Agribisnis ........ 65

6.2.2 Ancaman Pengembangan Agropolitan ........................................... 66 6.2.2.1 Tingkat Inflasi dan Suku Bunga yang Tinggi ................... 66 6.2.2.2 Perdagangan Bebas dan Standarisasi Produk .................... 69 6.2.2.3 Persaingan Antar Wilayah ................................................. 69 6.2.2.4 Kondisi Keamanan yang Tidak Stabil.. ............................. 70

6.3 Analisis Lingkungan Internal Kabupatcn Pandeglang ............................. 71 6.3.1 Kekuatan Pengembangan Agropolitan ........................................... 71

6.3.1.1 Komitmen Pemerintah Kabupaten Pandeglang ................ 71 6.3.1.2 Laban Pertanian yang Cukup Luas ................................... 72 6.3.1.3 Sarana dan Prasarana ......................................................... 78 6.3.1.4 Posisi Kabupatcn l'andcglang yang Stratcgis ................... 79 <>.3.1.5 Koordinasi Anlar llinas Terknil dl111 Prng. Agropolilan . 7')

Page 14: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

6.3.2 Kelemahan Pengembangan Agropolitan ..................................... 81 6.3.2.1 Sumberdaya Manusia ...................................................... 81 6.3.2.2 Dana Pengembangan Agropolitan .................................. 83 6.3.2.3 Lembaga Penelitian dan Pengembangan ........................ 85 6.3.2.4 Penyampaian Hasil Penelitian dan Informasi Pasar ....... 85 6.3.2.5 Teknologi Tepat Guna dan Kualitas Produk .................. 86

6.4 Perumusan Altematif dan Prioritas Strategi ............................................ 87 6.4.1 Analisis Matriks External Factor Evaluation (EFE) .................. 87 6.4.2 Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (!FE) .................... 90 6.4.3 Matriks SWOT ........................................................................... 91 6.4.4 Matriks QSPM ............................................................................ 99

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan .............................................................................................. I 00 7.2 Saran .......................................................................................................... I 03

DAFT AR PUST AKA .............................................................................................. I 04

LAMPIRAN ............................................................................................................ I 06

Page 15: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

DAFT ART ABEL

Hal

Tabel I : Penilaian Bobot Faktor Eksternal dan Internal ....................................... 36

Tabel 2: Matriks EFE dan !FE .............................................................................. 38

Tabel 3: Matriks QSPM ....................................................................................... 41

Tabel 4: Luas Laban Kering dan Penggunaannya di Kab. Pandeglang ............... 44

Tabel 5: Luas Lahan Sawah dan Penggunaannya di Kab. Pandeglang ................ 45

Tabel 6: Kontribusi Sektor dalam Perekonomian Kab. Pandeglang Tahun 2002 ............................................................................................. 46

Tabel 7: Penduduk Kab. Pandeglang Menurut Ke!. Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2002 ............................................................................................. 4 7

Tabel 8: Kawasan Pertanian Kebun Melinjo di Kabupaten Pandeglang ............. 52

Tabel 9: Portofolio Kredit Pertanian per Grup Bank ........................................... 58

Tabel I 0: Porto folio Kredit Pertanian UKM .......................................................... 59

Tabel 11: Posisi Krcdit Usaha Kecil pada Bank Umum di Kab. Pandeglang Tabun 2002 ........................... , ................................................................ 60

Tabel 12: Laju Pertumbuhan Produk Domestik Bruto Tahun 1999-2003 ............. 61

Tabel 13: Jumlab Penduduk (Juta) dan Tingkat Pertumbuhan Penduduk Tabun 1999-2003 .................................................................................... 64

Tabel 14: Konsumsi Rata-Rata per Kapita Seminggu Beberapa Macam Bahan Makanan Penting di Indonesia Tahun 1999, 2002 dan 2003. ................ 65

Tabel 15: Suku Bunga Rupiah Menurut Kelompok Bank Tahun 1999-2003 ......... 67

Tabel 16: Laju Inflasi Kola Besar di Jawa dan Nasional Tahun 1999-2003 .......... 68

Tabel 17: Luas Lahan Panen, Produktivitas Padi dan Palawija di Kabupaten Pandeglang Tahun 2003 ........................................................................ 73

Page 16: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Tabel 18: Luas Lahan Panen, Produktivitas, Produksi Sayuran di Kabupaten Pandeglang Tahun 2003 ......................................................................... 74

Tabel 19: Jumlah Tanaman Buah-Buahan di Kab. Pandeglang Tahun 2003 ........ 75

Tabel 2C: Jumlah Populasi Temak di Kabupaten Pandeglang Tahun 2003 ............ 76

Tabel 21: Luas Areal, Jumlah Produksi dan Petani Perkebunan Rakyat Menurut Jenis Tanaman di Kabupaten Pandeglang Tahun 2003 ..................... 77

Tabel 22: Jenis Perikanan Air Tawar, Luas Fokok, Luas Tangkap dan Nilai Produksi di Kabupaten Pandeglang Tahun 2002 ................................... 77

Tabel 23: Penyebaran Mata Pencaharian Petani Kabupaten Pandeglang Tahun 2003 .............................................................................................. 82

Tabel 24: Jumlah Pengrajin Emping pada Daerah Sentra Produksi Melinjo .......... 83

Tabel 25: Matriks Evaluasi Eksternal (EFE) Kabupaten Pandeglang dalam Pengembangan Agropolitan ................................................................... 88

Tabel 26: Matriks Evaluasi Internal (!FE) Kabupaten Pandcglang dalam Pengembangan Agropolitan ................................................................... 91

Tabel 27: Alternatif Perumusan Strategi Pengembangan Agropolitan di Kabupaten Pandeglang ........................................................................... 92

Page 17: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

GAMBAR

Hal

Gamba.r I: Sistem Agribisnis ................................................................................ 11

Gambar 2: Konsep Pengembangan Agropolitan ................................................... 16

Gambar 3: Bagan Organisasi Pendampingan Agropolitan .................................... 19

Gamba.r 4: Lingkungan Ekstemal dan Internal Organisasi .................................... 23

Gamba.r 5: Model Manajemen Strategi .................................................................. 26

Gan1bar 6: Kerangka Pemikiran Konseptual.. ....................................................... 30

Gambar 7: Matriks SWOT ..................................................................................... 38

Gambar 8: Kuadran SWOT ................................................................................... 39

Gan1bar 9: Posisi Pengembangan Agropolitan pada Kuadran SWOT .................. 98

Page 18: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

LAMPIRAN

Hal

Lampiran I: Surat Menteri Pertanian RI Tentang Pengembangan Agropolitan . I 06

Lampi ran 2: Tim Teknis Pokja Kawasan Agropolitan Kabupaten Pandeglang . I 07

Lampiran 3: Potensi Komoditas Unggulan Penentuan Kawasan Agropolitan Kabupaten Pandeglang ................................................................... I 08

Lampiran 4: Pedoman Indikator Penetapan Kawasan Agropolitan ..................... I 09

Lampiran 5: Penetapan Kawasan Agropolitan Kee. Menes Kah. Pandeglang ... 110

Lampi ran 6: Rekapitulasi Pelaksanaan Pengembangan Ka wasan Agropolitan Kabupaten Pandeglang .................................................................. 111

Lampiran 7: Site Plan Pusat Penjualan Hasil Pertanian Asosiasi Pengrajin Emping Kawasan Agropolitan Kabupaten Pandeglang ................................ 112

Lampiran 8: Site Plan Pasar Agropolitan ............................................................ 113

Lampiran 9: Peta Kawasan Agropolitan Kabupaten Pandeglang ........................ 114

Lampiran I 0: Penentuan Bobot Faktor Eksternal dan Internal .............................. 115

Lampiran 11 : Penentuan Rata-rata Bobet Faktor Ekstemal dan Internal .............. 116

Lampi ran 12: Penentuan Rata-rata Rating Faktor Eksternal dan Internal ............. 117

Lampiran 13: Penentuan Prioritas Strategi Berdasarkan lv!atriks QSPM ............. 118

Lampiran 14: Sarana dan Prasarana di Kawasan Agropolitan ............................... 119

Lampiran 15: Petunjuk Pengisian Kuisicner. ......................................................... 120

Page 19: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

1.1 Latar Belakang

BABI

PENDAHULUAN

Krisis ekonomi menyebabkan tingkat pertumbuhan ekonomi yang tadinya

sebesar 4,9% pada tahun 1997 menurun menjadi minus 13,2% pada tahun 1998.

Pertumbuhan ekonomi negatif ini diperburuk dengan meningkatnya inflasi secara

tajam dari 10,30% pada tahun 1997 menjadi 77,50% pada tahun 1998 (BPS, 2000).

Walaupun hampir seluruh sektor ekonomi terpuruk, namun pada kenyataannya masih

ada sektor ekonomi yang cukup mampu bertahan selama krisis, yaitu sektor

pertanian.

Sektor pertanian mempunyai peranan penting dalam perekonomian baik

dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) maupun dalam hal penyerapan

tenaga kerja. Kontribusi sektor pertanian dalam pembentukan PDB sekitar 17 ,3

persen pada tahun 2002, menempati posisi kedua setelah sektor industri pengolahan.

Dalam hal penyerapan tenaga ke1ja, sektor pertanian juga mempunyai peranan yang

sangat strategis. Dari 90,8 juta penduduk yang beke1ja pada tahun 2002, sekitar

46,3 persennya bekerja di sektor pertanian (BPS, 2003). Sclain itu, sektor ini juga

berperan dalam penyedia bahan baku bagi keperluan industri.

Pertumbuhan pertanian yang meningkat akan memberikan dampak pada

peningkatan pertumbuhan ekonomi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh

International Food Policy Research Institute (IFPRI) menunjukan bahwa

peningkatan produksi pertanian senilai US$ I akan menghasilkan peningkatan

Page 20: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

pe1tumbuhan kegiatan ekonomi senilai US$ 2.32. Studi irni menunjukan apabila

terjadinya peningkatan produksi pertanian sebesar I% akan meningkatkan

pertumbuhan ekonomi sebesar 2,32 %. A1tinya jika sektor pi:rtanian tidak produktif,

pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan pada suatu :negara akan menurun

Clements dalam Daryanto (2003 : 32).

Untuk meningkatkan pembangunan pertanian diperlukan peran serta

masyarakat khususnya pelaku usaha pertanian baik itu individu maupun kelompok

juga pemerintah dan swasta. Melalui peran serta masyarakat selain dapat

meningkatkan pembangunan pe1tanian juga dapat meningkatkan pertumbuhan

ekonomi khususnya di wilayah pedesaan.

Pembangunan pertanian di pedesaan sangat potensial untuk dikembangkan

karena basis pertumbuhan pe1tanian berada di daerah pedesaan. Daerah pedesaan

yang memiliki ketersediaan lahan pe1tanian yang cukup luas juga sebagai pemasok

hasil produksi pe1tanian dengan adanya daerah-daerah di pedesaan yang

menghasilkan bahan baku pertanian dimana sebagian b•esar mata pencaharian

masyarakatnya adalah bertani.

Dalam mempercepat pembangunan pedesaan dan pertanian diperlukan

komitmen dan tanggung jawab dari segenap aparatur pemerintahan, masyarakat

maupun swasta, sehingga pembangunan pertanian dapat dilakukan dengan

pembangunan sektor lainnya. Untuk mengatasi tantangan dan ancaman dalam

pengembangan agribisnis dan pedesaan, maka diperlukan terobosan program yang

melibatkan berbagai pihak yang perlu dilakukan secara terarah dan terkoordinasi.

Page 21: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Salah satu program keterpaduan tersebut adalah pengembangan kawasan agropolitan

yang diharapkan dapat mendorong berkembangya kegiatan pembangunan agribisnis

di desa-desa sekitarnya.

Pembangunan pertanian dengan pengembangan agropolitan di pedesaan

melalui pengembangan sistem agribisnis diharapkan dapat merubah cara pandang

masyarakat di desa untuk melihat pertanian bukan hanya sebagai mata pencaharian

yang hanya bersifat untuk memenuhi kebutuhan pokok. Tetapi menjadikan pertanian

sebagai bisnis (usaha). Dengan cara ini diharapkan dapat m1:ningkatkan pendapatan

masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah pedesaan. Selain itu,

dapat meningkatkan produktivitas lahan maupun hasil pertanian di daerah pedesaan.

Pengembangan agropolitan berupaya untuk mengoptimalkan potensi yang ada di

pedesaan.

Pendekatan konsep pengembangan agropolitan difokuskan untuk

menggerakan pembangunan daerah penghasil bahan baku pertanian atau sentra

produksi hasil pertanian di pedesaan. Hasil pertanian tersehut akan dijual maupun

diolah lebih lanjut untuk menghasilkan diversifikasi produk yang dapat memenuhi

kebutuhan masyarakat yaitu kebutuhan pangan terutama masyarakat perkotaan.

Peluang memasarkan produk pertanian yang dihasilka.n di pedesaan akan

menciptakan hubungan timbal balik antara kegiatan pertanian di desa dan di kota.

Penciptaan lapangan ke1ja di desa akan meningkat seiring dengan adanya

peningkatan kebutuhan masyarakat perkotaan terhadap produk pe1tanian. Motivasi

masyarakat di desa untuk mencari pekerjaan di perkotaan akan berkurang karena

Page 22: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

peluang usaha di desa yang telah tersedia melalui terciptanya sistem agribisnis di

pedesaan. Hal ini akan meningkatkan pendapatan dan kese_iahteraan masyarakat di

pedesaan khususnya di kawasan pengembangan agropolitan dan meningkatkan

pendapatan asli daerah karena pertumbuhan ekonomi di daerah meningkat. Keadaan

yang tercipta dari pengembangan agropolitan ini merupakan tujuan yang ingin

dicapai oleh pemerintah sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pertumbuhan

pertanian dan kesejateraan pelaku pertanian terutama di daerah pedesaan.

Untuk itu Departemen Pertanian bekerjasama dengan Departemen

Pemukiman dan Prasarana Wilayah dan departemen lainnya yang terkait

mengembangkan program kawasan agropolitan sesuai dengan surat Menteri

Pertanian No. 144/0T.210/A/V/2002 tanggal 6 Mei 2002. Berdasarkan surat

tersebut, pada tahun 2002 telah dirintis pengembangan program agropolitan

dengan memulai program rintisan pada 8 kawasan di 8 kabupaten di Indonesia

yaitu : Agam (Sumatera Barat), Rejang Lebong (Bengkulu), Cianjur (Jawa Barat),

Kulonprogo (DI Yogyakarta), Bangli (Bali), Barru (Sulawesi Selatan), Boalemo

(Gorontalo ), dan Kutai Timur (Kalimantan Timur).

Tahun 2003 lokasi program ini berkembang ke seluruh Propinsi tepatnya 52

kabupaten di Indonesia. Salah satu kabupaten yang ditetapkan sebagai kawasan

agropolitan pada tahun 2003 adalah Kabupaten Pandeglang Propinsi Banten.

Kabupaten Pandeglang mempunyai potensi pada sektor pertanian dengan agroklimat

yang mendukung untuk mengembangkan sektor agribisnis serta kegiatan sebagian

besar masyarakatnya mempunyai mata pencaharian utama didominasi oleh sektor

Page 23: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

pertanian. Hal ini termasuk dalam syarat penetapan kawasan agropolitan. Oleh

karena itu, Kabupaten Pandeglang dipilih sebagai kawasan agropolitan.

Kondisi yang dihadapi Kabupaten Pandeglang dalam pengembangan

agropolitan saat ini belum maksimalnya produksi pertanian, karena masih banyak

pelaku agribisnis yang bersifat subsisten (hanya bersifat untuk memenuhi kebutuhan

sendiri), teknologi yang digunakan dalam pengolahan pada industri rumah tangga

masih sangat sederhana begitupun dalam masalah pengemasan produk.

Masalah yang tidak kalah penting adalah ketierbatasan dana untuk

pengembangan agropolitan, akses jaringan pemasaran produk agribisnis juga mutu

produk agribisnis yang masih rendah yang menyebabkan harga dipasaran yang

rendah dan jiwa kewirausahaan dari pelaku agribisnis yang masih rendah.

Untuk dapat mengatasi permasalahan yang sedang dihadapi, beberapa hal

yang perlu dipertimbangkan adalah potensi dan keunggulan sumberdaya yang

dimiliki dan strategi yang akan digunakan. Sehingga perlu direkomendasikan

alternatif perumusan strategi dan prioritas strategi dalam rangka pengembangan

agropolitan yang akan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kawasan

agropolitan khususnya Kabupaten Pandeglang.

Page 24: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

1.2 Perumusau Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan penelitian ini sebagai berikut :

l. Apa faktor-faktor eksternal yang dapat menjadi peluang dan ancaman untuk

pengembangan agropolitan di Kabupaten Pandeglang '?

2. Apa faktor-faktor internal yang dapat menjadi kekuatan dan kelemahan untuk

pengembangan agropolitan di Kabupaten Pandeglang '?

3. Apa alternatif strategi dan prioritas strategi yang dapat dilakukan oleh

pemerintah Kabupaten Pandeglang untuk mendukung pengembangan

agropolitan ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui faktor-faktor ekstenal yang menjadi peluang dan ancaman

dalam pengembangan agropolitan di Kabupaten Pande:glang.

2. Untuk rnengetahui faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan dan

kelernahan dalam pengernbangan agropolitan di Kabupaten Pandeglang.

3. Merurnuskan alternatif strategi dan prioritas strategi yang dapat dilakukan

oleh pernerintah Kabupaten Pandeglang dalarn pengembangan agropolitan.

Page 25: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Penelitian ini diharapkan berguna bagi Pemerintah Kabupaten Pandeglang

dalam menentukan alternatif strategi yang dapat dijadikan sebagai pedoman

dalam pengembangan agropolitan di Kabupaten Pandeglang.

2. Penelitian ini untuk melatih kemampuan penulis dalam menganalisis masalah

serta menambah wawasan dan pengetahuan.

3. Penelitian ini juga diharapkan berguna sebagai bahan referensi dan

pembanding penelitian selanjutnya.

1.5 Sistematika Penulisan Skripsi

Penulisan skripsi ini terdiri dari tujuh bab dengan susunan dari isi tiap-tiap

bab sebagai berikut :

BAB! PENDAHULUAN

Terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan

penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Terdiri dari kerangka teori mengenai konsep agribisnis, agribisnis perkotaan, konsep

agropolitan, lingkungan organisasi, manajemen strategi, model manajemen strategi

dan alternatif pilihan strategi; kerangka pemikiran konseptual.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Terdiri dari lokasi dan waktu penelitian, metode penelitian, jenis dan sumber data

penelitian, metode pengolahan dan analisis data, definisi operasional.

Page 26: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

BAB IV GAMBA RAN UMUM WILA Y AH PENELITIAN

Terdiri dari batas administrasi pemerintahan dan kondisi geografis, topografi,

penggunaan lahan, keadaan sosial ekonomi, komoditas unggulan, visi dan misi

Kabupaten Pandeglang.

BAB V EKSISTENSI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN DI KABUPATEN PANDEGLANG

Terdiri dari aspek hukum pengembangan agropolitan, aspek sosio geografis, sosio

ekonomi, potensi Kecamatan Menes sebagai kawasan agropolitan dan sarana

prasarana yang tersedia dalam pengembangan agropolitan.

BAB VI BASIL DAN PEMBAHASAN

Terdiri dari analisis visi dan misi agropolitan Kabupaten Pandeglang, analisis

lingkungan ekstemal dan internal Kabupaten Pandeglang, perumusan alternatif

strategi dan prioritas strategi untuk pengembangan agropolitan.

BAB VII PENUTUP

Terdiri dari kesimpulan dan saran.

Page 27: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

2.1 Kerangka Teori

2.1.J Konsep Agribisnis

BABU

TINJAUAN PUSTAKA

Agribisnis atau konsep agribisnis pengertiannya sangat beragam mulai yang

sempit sampai sangat luas. Agribisnis, secara sempit, hanya dinyatakan sebagai

kegiatan budidaya pertanian, pemasaran pupuk, pestisida atau pemasaran produk

pengolahan hasil pertanian. Sedangkan, agribisnis secara luas didefinisikan sebagai

suatu kesatuan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai

produksi, pengolahan hasil dan pemasaran yang ada hubungannya dengan pertanian

dalam arti luas (Soekartawi, 1999:2).

Pengertian pertanian dalam arti luas yang terdapat dalam definisi agribisnis

tersebut merupakan kegiatan usaha baik pe1tanian, pcrkebunan, peternakan,

kehutanan yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang

oleh kegiatan pertanian. Sedangkan, menurut Golbert dan Davis dalam Didu

(200 I :2) agribisnis adalah seluruh operasi yang terjadi dalam kegiatan manufaktur

dan distribusi yang bersumber dari pertanian; produksi on farm (usaha tani),

penyimpanan dan distribusi komoditas serta produk yang dihasilkan.

Dua ha! yang perlu diperhatikan dari definisi agribisnis tersebut, pertama

menurut Soekartawi (1999: 2) tampak bahwa penekanan definisi agribisnis adalah

kegiatan usaha (bisnis) di sektor pertanian sehingga bersifat mikro. Penekanan pada

Page 28: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

usaha (bisnis) yang bersifat mikro ini mencakup aspek manajerial untuk produksi,

pemasaran, keuangan, sumberdaya manusia atau dengan kata lain bagaimana

organisasi usaha beroperasi secara efisien dalam arti produktivitas dan probabilitas

yang tinggi. Karena itulah agribisnis dapat dinyatakan sebagai kegiatan individu atau

kelompok untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa sektor pertanian yang

dibutuhkan masyarakat untuk mendapatkan keuntungan.

Definisi kedua menurut Golbert dan Davis dalan1 Didu (2001 :2) yang

menekankan bahwa agribisnis adalah kegiatan pertanian yang dimulai dari hilir

sampai hulu termasuk faktor-faktor pendukungya. Keselurnhan kegiatan agribisnis

sering dinyatakan sebagai sistem agribisnis dan aspek-aspek yang tercakup di

dalamnya dinyatakan sebagai subsistem.

Soehardjo dalam Gumbira Sa' id (200 I: 21) membagi sistem agribisnis dalam

empat subsistem, yaitu : (!) subsistem hulu (input pertanian), mencakup aktivitas

yang terkait dengan pengadaan dan penyaluran sarana produksi berupa: bibit!benih,

pupuk, pestisida/insektisida, serta sarana dan prasarana produksi, (2) subsistem

produksi atau budi daya, mencakup aktivitas proses produksi seperti kegiatan

penanaman, pemeliharaan, dan pemanenan, (3) subsistem hilir, mencakup aktivitas

pengolahan hasil pertanian, berupa penanganan pasca panen, penyimpanan,

pengemasan, ( 4) subsistem pemasaran, mencakup aktivitas yang terkait dengan

proses perdagangan dan distribusi produk pertanian. Agribisnis juga membutuhkan

lembaga pendukung seperti lembaga keuangan dan pembiayaan, transportasi,

penyuluhan dan layanan informasi, penelitian (litbang), dan pengembangan kebijakan

pemerintah, dan lain-lain.

Page 29: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Secara skematis sistem agribisnis dapat ditunjukkan dalam gambar I .

.. .. Subsistem I Subsistem II Subsistem III ] Subsistem IV

(Pengadaan dan Penyaluran Sarana (Produksi Primer) (Pengolahan) (Pemasaran) Produksi)

...

l Lembaga Penunjang Agribisnis

Bank, R&D, Asuransi, Pendidikan,Kebijakan Pemerintah,dll

Gambar I : Sistem Agribisnis dan Lembaga P<munjang (Soehardjo dalam Gumbira Sa'id, 200 l)

"'

Sistem agribisnis dapat terlaksana apabila tidak ada gangguan pada salah satu

subsistem. Pengembangan agribisnis harus mengembangkan semua subsistem di

dalamnya karena tidak ada subsistem yang lebih penting dari subsistem lainnya.

Lembaga-lembaga penunjang dalam sistem agribisnis berada di luar sektor pertanian,

sehingga sektor pertanian terkait dengan sektor lainnya.

Konsep agribisnis, khususnya di Indonesia telah dianggap sebagai salah satu

jalan keluar untuk memajukan sektor pertanian sekaligus meningkatkan kesejahteraan

pelakunya, terutama petani dan pelaku ekonomi rakyat lainnya, sehingga kajian

agribisnis juga berkaitan dengan kebijakan pemerintah. Oleh karena itu, kajian

agribisnis menjadi sangat luas atau bersifat makro.

Page 30: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Pendekatan makro sistem agribisnis dipengaruhi oleh lingkungan ekonomi,

politik, sosial budaya, hankam dan teknologi, baik nasional, regional, maupun

internasional. Analisis makro ini melihat agribisnis sebagai unit sistem dari suatu

komoditi tertentu yang membentuk sektor ekonomi secara regional maupun nasional.

Untuk membangun sistem agribisnis ini peran pemerintah sebagai penuntun,

pendorong, pengawas dan pengendali sistem sangat diperlukan.

Program pengembangan agropolitan merupakan wujud dari peran pemerintah

untuk membangun sistem agribisnis yang bertujuan untuk meningkatkan

pertumbuhan agribisnis maupun pertumbuhan ekonomi masyarakat khususnya di

pedesaan.

2.1.2 Agribisnis Perkotaan

Agribisnis perkotaan pada dasarnya tidak berbeda dengan konsep agribisnis

pada umumnya, namun karakteristik agribisnis perkotaan S•endiri dipengaruhi oleh

karakteristik dari wilayah atau kawasan perkotaan.

Kawasan perkotaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan

pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat pemukiman perkotaan,

pemusatan dan distribusi pelayanan juga jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan

kegiatan ekonomi(www.Jabar.go.id).

Lahan pertanian di wilayah perkotaan cenderung berkurang dari waktu ke

waktu, seiring dengan pertambahan penduduk yang tinggi akibat terjadinya migrasi

ke kota serta makin tingginya permintaan terhadap lahan untuk keperluan non

Page 31: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

pertanian. Keadaan ini menyebabkan kegiatan agribisnis di perkotaan arahnya lebih

cenderung kepada subsistem off farm. Hal ini disebabkan pemilikan lahan yang

relatif sempit dalam usaha taninya, pengelolaan sumberdaya alam serta produksi

secara efisien, komoditi yang bernilai ekonomi tinggi serta berorientasi pasar sesuai

permintaan pasar atau dengan kata lain padat modal.

Subsistem on farm yang tergeser di perkotaan rn<~mberikan keuntungan,

peluang dan kesempatan pada subsistem agribisnis lainnya. Untuk itu diperlukan

pengenalan teknologi yang lebih intensif, baik pada subsistem on farm maupun

subsistem off farm. Menurut Pambudy (2001: 113) subsistem agribisnis yang akan

berkembang dengan berkembangnya perkotaan adalah

I. Bisnis pengolahan

Minat penduduk perkotaan untuk mengkonsumsi produk·produk back to nature,

harus diikuti oleh perubahan profesionalisme hisnis pengolahan agribisnis. Oleh

karena itu, secara teknis, teknologi budidaya dan pengolahan merupakan jawaban

utama untuk mengembangkan produk agribisnis tersebut.

2. Bisnis pemasaran

Banyak produk yang ditawarkan produsen, baik produk primer maupun

sekunder, membutuhkan strategi pemasaran yang efektif untuk menjangkau

masyarakat perkotaan. Hal ini karena masyarakat perkotaan umumnya lebih

responsif terhadap perubahan kualitas produk-produk agribisnis tersebut.

Dengan demikian, bisnis pemasaran membutuhkan perangkat pemasaran yang

Page 32: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

lebih banyak dan professional. Sehingga, pertumbuhan perangkat-perangkat

pemasaran seperti perusahaan jasa pengantar sangat mungkin memiliki

keuntungan komparatif dan kompetitif dengan berkembangnya perkotaan.

3. Bisnis sarana produksi

Subsistem ini merupakan unit bisnis hulu dari sistem agribisnis misalnya pupuk,

obat-obatan dan bibit yang khusus melayani agribisnis perkotaan. Sebenarnya,

bisnis ini cenderung akan bergeser menjauhi kota tetapi dilakukan di pinggiran

kota, menyerupai subsistem on farm. Namun bisnis ini memiliki kesempatan

adaptasi dengan kondisi perkotaan, karena beberapa a.ktivitas yang memang

memiliki keunggulan untuk berada di kota, sepe1ti unit peralatan dan obat-obatan.

4. Subsistem lembaga penunjang

Para penentu kebijakan dan lembaga pendukung lain yang berpartisipasi aktif

dalam sistem agribisnis sangat dituntut untuk mengantisipasi setiap perubahan

yang terjadi dan dapat berfungsi secara professional menjadi fasilitator dan

koordinator.

Perkembangan perkotaan memberikan kemungkinan bagi mereka memiliki

fasilitas dan sumberdaya berkualitas, sehingga dalam melakukan pengawasan

dan pengambil keputusan akan lebih akurat. Jaringan k<:rja yang cepat akibat

perkembangan perkotaan, seperti komputer lebih memudahkan pengembangan

subsistem ini menjadi lembaga service yang sangat dibutuhkan oleh subsistem

lainnya.

Page 33: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

2.1.3 Konsep Agropolitan

Dalam buku yang diterbitkan oleh Departemen Pertanian (2003:5)

agropolitan dimtikan sebagai kota pertanian atau kota di daerah lahan pertanian.

Dengan kata lain agropolitan adalah pertanian di daerah kota yang mampu memacu

berkembangnya sistem dan usaha agribisnis yang dapat melayani, mendorong,

menarik kegiatan pembangunan pertanian (agribisnis).

Kota pertanian dapat merupakan kota menengah atau kecamatan atau

pedesaaan yang berfungsi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi serta dapat

mendorong pertumbuhan pembangunan pedesaaan dan desa-desa hinterland atau

wilayah sekitamya melalui pengembangan ekonomi, tidak 1erbatas pada pelayanan

sektor pertanian, tetapi juga pembangunan sektor secara luas seperti usaha pertanian

(on farm dan off.farm), industri kecil, pariwisata,jasa pelayanan, dan lain-lain.

Kota pertanian (agropolitan) berada dalam pemasok hasil pertanian (sentra

produksi pertanian). Kawasan tersebut memberikan kontribusi yang besar terhadap

mata pencaharian dan kesejahteraan masyarakatnya, dengan batasan tidak ditentukan

oleh batasan administrasi pemerintahan ( desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten),

tetapi ditentukan dengan memperhatikan skala ekonomi yang ada. Dengan demikian,

bentuk dan luasan kawasan agropolitan dapat meliputi satu wilayah desa/kelurahan

atau kecamatan atau beberapa kecamatan dalam kabupaten/kota atau dapat menembus

wilayah kabupaten/kota dapat juga meliputi wilayah yang dapat menembus wilayah

kabupaten/kota lain yang berbatasan (www. Rudyct tripod.com).

Page 34: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Kota pertanian dalam konsep agropolitan ini bukan membentuk kota baru

pertanian tetapi merupakan program pengembangan suatu daerah pertanian menjadi

kawasan terpadu. Kawasan terpadu yang dimaksud di sini adanya kegiatan

agribisnis. Konsep agropolitan dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2: Konsep Pengembangan Agropolitan (www.Rudyct trypot, 2004)

Keterangan :

0

·· .. .....

Kota Sedang/Besar

Kota Kecil/Pusat Regional

Sentra Produksi

Pengumpul Bahan Baku

Penghasil Bahan Baku

Jalan dan dukungan Sarana Prasarana

Batas Kawasan Budidaya

Batas Kawasan Agropolitan

DPP Desa Pusat Pertumbuhan

16

Page 35: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Menurul Nasoetion dalam Sudaryanto dan Rusastra (2000:56), konsep

t.,!;ropolitan terdiri dari beberapa hal, yaitu:

I. Pengembangan kota-kota berukuran kecil sampai sedang d'engan jumlah penduduk

maksimum 600.000 jiwa dan luas maksimum 30.000 ha (setara dengan kola

kabupaten).

2. Daerah belakang (pedesaan) dikembangkan berdasarkan konsep perwilayahan

komoditas yang menghasilkan satu komoditas/bahan menr.ah utama dan beberapa

komoditas penunjang sesuai denp,an kebutuhan.

3. Pada daerah pusat pe1tumbuhan (kota) dibangun agroindustri terkait, terdiri atas

bcbcrapa pcrusahaan. sehingga tPrdapat kompetisi yang sehat.

4. Wilayah pedesaan didorong untuk membentuk satuan-satuan usaha yang optimal,

yang selanjutnya diorganisasikan dalam wadah koperasi, perusahaan kecil dan

menengah.

Ciri-ciri kawasan agropolitan menurut Depaitemen Pertanian (2003: 6) adalah

sebagian kegiatan masyarakat di kawasan tersebut didominasi oleh kegiatan pertanian

atau agribisnis, adanya keterkaitan antara kota dengan desa yang liersifat

interdependensi, dan suasana kchidupan masyarakat di kawasan agropolitan yang

mirip dcngan suasana di perkotaan.

Bcberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam penetapan suatu kawasan

sebagai ka\vasan agropolitan :

I. Budaya maupun keharmonisan hubungan kota dan J,esa terjamin. Memiliki

sumberdaya lahan dengan agroklimat yang sesuai untuk mengembangkan

Page 36: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

komoditi pertanian yang dapat dipasarkan (komoditi unggulan) serta berpotensi

atau telah berkembang divesifikasi usaha komoditas unggulan.

2. Memiliki berbagai sarana dan prasarana agribisnis yang memadai untuk

mendukung perkembangan sistem dan 11Saha agribisnis.

3. Memiliki berbagai sarana dan prasarana umum yang memadai (transportasi, listrik,

telekomunikasi, lernbaga perbankan, diklatlpenyuluhan, penelitian dan

pengembangan, dan lain-lain).

4. Kelestarian lingkungan hidup baik kelestarian sumberdaya alam, kelestarian sosial

maupun keharmonisan hubungan kota dan desa terjamin. (www.Bapeda

Banten.go.id).

Pengembangan kawasan agropolitan adalah pembangunan ekonomi berbasis

pertanian di kmvasan agribisnis, dirancang dan dilaksanakan dengan tujuan untuk

mendorong berkembangnya sistem dan usaha agribsnis yang berdaya saing, berbasis

kerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi digerakan oleh masyarakat dan

difasilitasi oleh Pemerintah.

Pendampingan kepada masyarakat sangat diperlukan untuk membantu

program pengembangan agropolitan selain dari pemerintah sendiri yang dilakukan

secara terarah dan terkoordinasi. Pendampingan atau pemberian konsultasi kepada

masyarakat, terutama petani dan pelaku agribisnis lainnya dilakukan oleh tim

pemandu yang terdiri dari petugas/penyuluh pertanian, tokoh masyarakat. Bagan

organisasi pendampingan agropolitan dapat dilihat pada gambar 3.

18

Page 37: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

"•~l);fi':F:•"'Y'''"'''''

~ Kooru1-· -~ Hub.Iiri Palm= fu :'lnpl Kootl

SW:Pdga

-<:-.·)> Fa<ilit&i&kaja­

"'""

Gambar 3 : Bagan Organisasi Pendampingan Agropolitan(www.Deptango.id, 2004)

Program agropolitan merupakan program pembangunan wilayah pertanian

yang konsep pembangunannya berasal dari pemerintah pusat yaitu Departemen

Pertanian khusus untuk wilayah di tingkat Kabupaten. Berdasarkan buku Pedoman

Pengembangan Kawasan Agropolitan (Departemen Pertanian, 2003:34) kelancaran

dan keberhasilan program ini hams dilakukan dengan baik melalui fasilitas dan

kerjasama baik antara pemerintah pusat, propinsi dan kabupaten. Untuk itu di setiap

tingkatan dibentuk tim kelompok kerja (pokja) yang terdiri dari dinas/instansi terkait

dalam program agropolitan. Pokja ini bertindak sebagai pos simpul koordinasi

(posko ). Posko sebagai pengolah informasi agar tugas, fungsi pokja berjalan dengan

baik. Untuk memberikan bimbingan kepada masyarakat baik pada subsistem on

farm maupun off farm dilakukan oleh pemandu lapangan yang diketuai oleh

!coordinator lapangan. Koordinator lapangan dan pemandu bertugas sebagai

penyuluh pertanian yang membantu tim pokja di Japangan.

19

Page 38: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

koordinator lapangan. Koordinator lapangan dan pemandu bertugas sebagai

penyuluh pertanian yang membantu tim pokja di lapangan.

2.1.4. Lingkungan Organisasi

Organisasi menu rut Robbins dan Coulter ( 1999:4-8) adalah pengaturan orang­

orang secara sengaja untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan, lingkungan

organisasi merupakan kumpulan semua faktor yang terdapat baik di dalam maupun di

luar organisasi yang dapat mempengaruhi kemajuan organisasi dalam mencapai

sasaran dan tujuannya.

Lingkungan organisasi dapat dibagi atas dua lingkungan, yaitu lingkungan

eksternal dan internal. Lingkungan eksternal dibagi ke dalam dua kategori, yaitu:

lingkungan jauh dan lingkungan industri.

Lingkungan jauh organisasi/perusahaan terdiri dari faktor-faktor yang ada

di luar dan terlepas dari perusahaan. Lingkungan industri lebih mengarahkan pada

aspek persaingan dimana organisasi/perusahaan berada. Sedangkan, lingkungan

internal merupakan aspek-aspek yang ada di dalam organisasi.

Lingkungan industri dalam penelitian ini tidak dibahas karena yang menjadi

fokus penelitian ini adalah program pengembangan wilayah yang berbasis agribisnis

dengan tujuan utama dari pogram ini adalah untuk meningkatkan pertumbuhan

ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Analisis lingkungan industri lebih kepada

analisis untuk mengetahui bagaimana kedudukan perusahaanlorganisasi dengan

20

Page 39: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

tujuan akhirnya adalah keuntungan usaha, peningkatan penjualan dan pangsa pasar

yang dapat diserap perusahaan dibandingkan perusahaan pesaing.

Faktor-faktor utama yang diperhatikan dalam lingkunganjauh adalah:

I. Faktor politik dan ekonomi

Arah, kebijakan, dan stabilitas politik pemerintah meryadi faktor penting bagi

para pengusaha untuk berusaha. Situasi politik yang tidak kondusif akan

berdampak negatifbagi dunia usaha, begitu pula sebaliknya.

Kondisi ekonomi suatu daerah atau negara dapat mempengaruhi kegiatan suatu

usaha. Semakin buruk kondisi ekonomi, semakin buruk iklim berbisnis. Oleh

karena itu, pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat bersama-sama

meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerahnya agar lebih baik.

2. Kondisi sosial dan budaya

Kondisi sosial masyarakat selalu berubah-rubah. Perusahaan/organisasi harus

dapat mengantisipasi perubahan sosial dan budaya yang dapat mempengaruhi

kondisi perusahaan/organisasi. Kondisi sosial dan budaya sepe1ti gaya hidup,

adat istiadat, dan kebiasaan orang-orang di luar perusahaan/organisasi.

3. Teknologi

Perkembangan teknologi mengalami kemajuan yang pesat, baik di bidang bisnis

maupun di bidang yang mendukung kegiatan bisnis. Sctiap kegiatan usaha yang

diinginkan untuk berjalan terus-menerus hams selalu mengikuti perkembangan

21

Page 40: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

teknologi yang dapat diterapkan pada produk atau jasa. Contoh teknologi dalam

bidang agribisnis seperti sistem kultur jaringan.

Analisis Jingkungan internal bertujuan untuk mengetahui kekuatan dan

kelemahan organisasi. Faktor-faktor fungsional dalam organisasi adalah :

I. Fungsi Manajemen

Perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengarahan dan pengawasan yang

mernpakan fungsi dari manajemen sangat diper!ukan dalam suatu organisasi

sehingga dapat melakukan kegiatan organisasi secara terarah untuk mencapai

lujuan yang diinginkan.

2. Keuangan

Dana dibutuhkan dalam operasional orgamsas1. Faktor-faktor yang perlu

diperhitungkan adalah : kemampuan organisasi memperoleh dana jangka pendek

dan jangka panjang, hubungan baik dengan penanarn modal dan pemegang

saham, struktur modal kerja, harga jual produk, dan sistcm akntansi yang handaL

Alokasi dana suatu organisasi digunakan untuk kebutuhan investasi, modal kerja,

biaya tetap dan biaya variabel untuk kegiatan !!Saha suatu organisasi/ per=haan.

3. Sumberdaya Manusia

Manusia merupakan sumberdaya terpenting bag1i perusahaanlorganisasi.

Sumberdaya mmmsia yang berkualitas akan mendukung kemajuan suatu

organisasi/perusahaan. Organisasi/perusahaan perlu melakukan pelatihan­

pelatihan pada karyawannya untuk meningkatkan etos kerja karym.van tersebut.

22

Page 41: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

proses, output berupa informasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Lingkungan organisasi digambarkan pada gambar 4.

Lingkungan Jauh :•_ -----­Hukum

Lingkungan lndustri :

Pemerintahan Politik

Suppliers Pesaing ----Lingkungan Inter~ Manajemen, Keuangan ) SDM, Produksi Pemasaran R&D Sistem lnformasi

Pembeli arang Subtitusi

Demografi Sosial,Budaya

Stakeholder

Ekonomi Teknologi

Gan1bar 4: Lingkungan ekstemal dan internal organisasi (Umar, 2003)

Lingkungan organisasi perlu dianalisis untuk mengetahui faktor-faktor

peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan yang dapat mempengaruhi kinerja dan

kemajuan organisasi. Perubahan yang terjadi karena pengaruh dari lingkungan

23

Page 42: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

eksternal dan internal organisasi dilakukan dengan menerapkan konsep manajemen

strategi dalam sebuah organisasi.

2.1.5. Manajemen Strategi

Manajemen menurut Hamel dan Prahald dalam Umar (2003:31) adalah proses

mengkoordinasikan dan mengintegrasikan kegiatan agar diselesaikan secara efisien

dan efektif melalui orang lain. Sedangkan, strategi merupakan tindakan yang bersifat

incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan

sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan.

Dengan demikian, strategi dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari

apa yang terjadi.

Jauch dan Glueck (1998:9) mendefinisikan strategi sebagai rencana yang

disatukan, menyeluruh dan terpadu yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan

dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan

utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.

Jadi, strategi dapat diartikan sebagai penentuan rencana atau taktik yang berfokus

pada tujuan jangka panjang disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana

agar tujuan tersebut dapat dicapai.

David (2004:5) mengartikan manajemen strategi sebagai seni dan

pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan

lintas fungsional yang membuat organisasi mampu mencapai tujuan. Manajemen

Page 43: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

strategi selalu berorientasi tindakan, bergerak sepanjang waktu dan kegiatan-kegiatan

yang terns berjalan merespon perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan

bisnis.

Manajemen strategi menurut Pearce dan Robinson (1997:20) sebagai

sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan pernmusan (formulasi) dan

pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang diran·~ang untuk mencapai

sasaran-sasaran perusahaan.

Manajemen strategi secara umum dapat diartikan sebagai pemyataan yang

fokus pada aktivitas kegiatan usaha apa yang akan dilakukan di masa depan dengan

membuat serangkaian keputusan dan tindakan yang dilakukan melalui perumusan

visi, misi serta tujuan organisasi lalu mengimplementasikan dan mengevaluasi

kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan sehingga dapat mencapai sasaran yang ingin

dicapai. Manajemen strategi didasarkan pada keyakinan bahwa organisasi

seharusnya terus-menerus memonitor peristiwa dan kecenderungan eksternal dan

internal sehingga dapat melakukan perubahan tepat waktu.

2.1.6. Model Manajemen Strategi

Model manajemen strategi merupakan alat untuk menggambarkan,

mempelajari dan menerapkan proses manajemen strategi di dalam suatu

organisasi/perusahaan. Dengan kata lain, model manajemen strategi merupakan

tugas-tugas atau tahapan yang harus dilakukan oleh para pengambil keputusan dalam

Page 44: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

organisasi. Salah satu model manajemen strategi dapat diHhat pada gambar 5 di

bawah ini.

Develop Craft a u-, Monitor, a Strategic Set Strategy to And Evaluate, Vision and Objective Achieve ~ecute and Take

Mision Objective ·ategic Corrective Action

Revise as Revise as Improve/ Gprove/ Recyleas Needed Needed Change hange Needed

Gambar 5: Model Manajemen Strategi (Thompson, 2001)

Model manajemen strategi menurut Thompson (2001:7) terdiri dari

mengembangkan visi dan misi strategi, menetapkan tujuan, menentukan dan

menjalankan strategi untuk mencapai tujuan, melaksanakan strategi serta melakukan

evaluasi basil kerja dan bagaimana memperbaiki kegiatan yang telah dilakukan jika

tujuan yang ingin dicapai tidak dapat terlaksana dengan mengubah strategi. Model

ini tidak menjamin sukses, tetapi menggambarkan pendekatan yang jelas dan praktis

untuk merumuskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi strategi.

Manajemen strategi bersifat dinamis dan berkelanjutan. Suatu perubahan

dalam salah satu komponen utama dalam model dapat memaksa perubahan pada

salah satu atau semua komponen yang ada. Oleh karena itu., aktivitas merumuskan

Page 45: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

atau mengembangkan pelaksanaan dan evaluasi strategi harus dilaksanakan secara

terus-menerus, bukan hanya di akhir tahun atau setengah tahun sekali.

2.1.7. Jenis AlternatifStrategi

Organisasi atau perusahaan mempunyai stategi dalam berusaha. Strategi

orgamsas1 m1 berbeda-beda antara industri, antar perusahaan atau organisasi, dan

antar situasi.

Alternatif strategi ditetapkan setelah para pengambil keputusan menganalisis

SWOT Hasil dari analisis tersebut mendorong pengambil kebijakan untuk

menampilkan beberapa macam strategi yang mungkin dapat dipakai. David

(2004:46-57) membagi alternatif strategi tersebut sebagai ba1ikut:

a. Strategi intensif/pertumbuhan terdiri dari kegiatan yang berupa penetrasi

pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk. Penetrasi pasar

berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk atau jasa yang sudah ada

di pasar lewat usaha pemasaran yang lebih gencar. Strategi pengembangan

pasar adalah memperkenalkan produk atau jasa yang sudah ada ke wilayah

geografi barn. Pengembani,>an produk adalah stratei,>i yang mencari

peningkatan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produk atau

jasa yang sudah ada.

b. Strategi diversifikasi merupakan strategi yang bertujuan untuk memperluas

usaha dengan cara menambah pmduk atau jasa barn. Strategi ini umumnya

dilakukan karena perkembangan usaha yang dilakukan sudah maju.

27

Page 46: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

c. Strategi penghematan lebih merupakan kemunduran dan kegagalan dari

kemajuan. Strategi ini dilakukan karena terpaksa, ketika sasaran yang

dikehendaki tidak dapat direalisasikan dengan tujuan efisiensi ke1ja.

d. Strategi akusisi dan merger. Akusisi dilakukan jika satu organisasi

memperoleh tambahan satu atau lebih unit kerja yang semula berada di luar

kegiatan operasionalnya. Merger merupakan penggabungan dua atau lebih

organisasi menjadi satu.

e. Strategi likuidasi berarti menghentikan semua aktivitas organisasi. Strategi

ini dilakukan karena suatu organisasi tersebut tidak mampu lagi melanjutkan

usahanya, mengalami kemunduran usaha.

2.3. Kerangka Pemikiran Konseptual

Analisis dan pemilihan strategi, termasuk membuat keputusan-keputusan

didasarkan pada infonnasi obyektif. Untuk mendapatkan strategi yang dianggap

baik, perencanaan strategi berpedoman pada model manajem1:n strategi yang dimulai

dengan mengembangkan visi, misi, tujuan, bersama-sama dengan informasi hasil

analisis lingkungan ekstemal dan internal, sehingga dapat dijadikan dasar untuk

menghasilkan dan mengevaluasi altematif strategi dan prioritas strategi.

Penelitian ini bert{.\juan untuk mengetahui faktor-faktor eksternal dan internal

pengembangan agropolitan sehingga dapat merumuskan altematif strategi dan

prioritas strategi untuk pengembangan agropolitan di Kabupaten Pandeglang.

Page 47: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Pertama yang hams diketahui adalah v1s1, m1s1, tujuan pemerintahan

Kabupaten Pandeglang yang berhubungan dengan Pengembangan Agropoiitan di

Kabupaten Pandeglang. Selanjutnya, mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat

menjadi peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan dalam pengembangan

agropolitan Kabupaten Pandeglang. Hal 1111 diperlukan untuk melakukan tahap

analisis lingkungan eksternal dan internal.

Hasil identifikasi fak"tor-faktor strategis tersebut kemudian dipetakan dalam

matriks EFE dan JFE lalu dilakukan pembobotan dan peringkat pada faktor-faktor

strategis baik faktor eksternal maupun internal dalam pengembangan agropolitan di

Kabupaten Pandeglang. Hasil pembobotan dikalikan peringkat diperoleh skor.

Untuk mengetahui alternatif strategi dalam pcngembangan agropolitan

dilakukan melalui analisis SWOT. Sedangkan, untuk prioritas strategi yang dapat

direkomendasikan dalam pengembangan agropolitan di Kabupaten Pandeglang

menggunakan matriks QSPM. Secara ringkas kerangka pemikiran konseptual dapat

dilihat dalam gambar 6.

00

Page 48: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Visi dan Misi Pengembangan

Agropolitan Kabupaten Pandeglang

] Analisis Faktor EksternaJ dan Internal

Penge1nbangan Agropolitan

Visi dan Misi Kabupaten J, J_ Pandeglang

F. Eksternal F. Internal (Analisis PEST) (Analisis Fungsional)

Politik dan Pemerintahan Manajemen, SDM Ekonomi Keuangan, Produksi

Sosial,Budaya Penelitian dan Teknologi Pengembangan

Sistem Informasi Manajemen

1: 1 Ekstemal Factor Evaluation IL" '-M~'"''" Matrixs Matrixs

(EFE Matriks) (JFE Matrixs)

J,

r Matriks ~ !

Prioritas Strategi Pengembangan Agropolitan (Matriks QSPM)

Gambar 6 : Kerangka Pemikiran Konseptual

Page 49: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

BAB HI

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktn Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Pandeglang Propinsi Banten, selama

tiga bulan, dari Bulan Mei sampai Juli 2004. Pemilihan lokasi berdasarkan

pertimbangan bah\va Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu kaw-asan yang

ditetapkan sebagai kawasan program agropolitan berdasarkan SK Bupati Kabupaten

Pandeglang Nomor 520/Kep.378-Huk/2003.

3.2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan

menggunakan pendekatan konsep-konsep manajemen strategi. Metode deskriptif

adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui variabel-variabel yang diteliti

tanpa membuat perbandingan, atau menglmbungkan dengan variabel yang lain

(Sugiyono, 2002 : 11 ).

3.3. Jenis d:m Samber Data Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pnmer dan

sekunder. Data primer diperoleh dengan menggunakan dafi:ar pertanyaan (kuisioner)

kepada responden yang dilakukan secara purposive sampling (secara sengaja).

Page 50: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Responden dalam penelitian ini terdiri dari :

I. Drs. H. Endjang Sadina., M.Si (Ketua Pengembang:rn Agropolitan Kabupaten

Pandeglang, Asisten Setda Bi dang Ekonomi).

2. Ir. Supriyana, Dipl,HE (Kepala Bappeda Kab. Pandeglang)

3. Ir. Atep Asmita Walujadi, MM (Kepala Dinas Pertanian Kab. Pandeglang)

4. Ir. Yepi Suherman (Kasubdin Peru:mian dan Kehutanan Kab. Pandeglang)

5. Ir. Winarno (Kepala Seksi Penyebaran Ternak Kab. Pandeglang)

6. Boyke Pribadi, S.Si (Akademisi, FE. Universitas Sultan Agung Tirtayasa)

7. H. Undang (Sekretaris Asosiasi Pengrajin Emping)

Data sekunder diperoleh dari instansi terkait yaitu Dinas Pertanian, BPS serta studi

literatur lainnya. Untuk membantu memaparkan hasil analisis, infonnasi akan

disajikan dalam bentuk tabel maupun matriks sesuai den!o,>an hasil yang diperoleh.

3.4. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Data dan infom1asi yang terkumpul diolah dan dfanalisis secara kualitatif

maupun kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk mengembangkan alternatif

strategi dalam pengembangan agropolitan di Kabupaten Pandeglang. Dalam

penelitian ini penentuan alternatif strategi mengunakan matriks SWOT dan untuk

prioritas strategi menggunakan matriks QSPM.

12

Page 51: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Perumusan strategi ini dilakukan melalui tiga tahap: pada tahap pertama

menggunakan analisis matriks EFE dan IFE, tahap kedua menggunakan matriks

SWOT untuk perumusan strategi, tahap ketiga untuk mengetahui prioritas strategi

menggunakan matriks QSPM.

3.4.1. Analisis Matriks Eksternal (EFE) dan Matriks Internal (JFE)

Analisis matriks E>:ternal Factor Evaluation (EFE) dan internal Factor

Evaluation (IFE) merupakan input dasar yang diperlukan untuk merumuskan strategi.

Analisis matriks EFE dan IFE didapat melalui ana!isis lingkungan eksternal dan

internal. Analisis lingkungan eksternal dilakukan dengan menganalisis faktor politik,

ekonomi, sosial, budaya, demoi,>rnfi dan teknologi atau disebut (PEST) dan

analisis lingkungan internal dengan menggunakan analisis fungsional yang terdiri

dari fungsi manajemen, keuangan, prnduksi, sumberdaya manusia dan sistem

informasi manajemen.

I. Identiiikasi Faktor Ek.sternal dan Internal Organisasi

Identifikasi faktor eksternal dilakukan dengan mendaftarkan semua variabel

yang menjadi peluang dan ancaman dalam pengembangan agrnpolitan di Kabupaten

Pancleglang. Semua peluang cliclaftarkan terlebih clahulu, baru kemudian didaftarkan

ancaman.

Page 52: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

ldentifikasi fal1:or internal dilakukan dengan rnendaftarkan sernua variabel

yang menjadi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki organisasi. Semua kekuatan

didaftarkan terlebih dahulu, baru kemudian didaftarkan kelemahan. Data eksternal

dan internal diperoleh dari wawancara dengan pihak yang mengetahui dan memahami

pengembangan agropolitan di Kabupaten Pandeglang. Hasil kedua identifikasi

faktor-faktor ekstemal dan internal selanjutnya akan diberikan bobot dan rating.

2. Penentuan Bobot Setiap Variabel.

Penentuan bobot dilakukan dengan mengajukan identifikasi faktor eksternal

dan internal kepada pihak-pihak yang mengetahui clan memahami masalah

pengembangan agropolitan di Kabupaten Pandeglang dengan menggunakan metode

Paired Comparison (Kinnear, 1991: 250).

1v1etode ini digunakan untuk n1emherika_n peniiaian lerhadap bobol sctiaµ

faktor penentu eksternal dan internal. Untuk menentukan bobot setiap variabel

digunakan skala 1,2, dan 3. Skala yang digunakan untuk p<~ngisian kolom adalah:

1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripacla indikator vertikal

2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal

3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal

Bentuk penilaian pembobotan dapat dilihat pada label l . ~·

Page 53: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Tabel I. Penilaian Bobot Faktor Ekstemal dan Internal Pengembangan Agropolitandi Kabuoaten Pandeglam

Faktor Eksternal A B --- Total ____ 3 A -

B

:=J ---Total

Faktor Internal A B --- Total --

A B ---

Total

Bobot setiap variabel diperoleh dengan menentukan nilai sctiap variabel

terhadap jumlah nilai keseluruhan variabel dengan rum us :

Ketcrangan : O:i = bobot variabc! kc~i

'lJ = nilai variable kc-i

n :i = 1,2.3 ..... n

I n = banyaknya variabe!

i=i Kinnear ( 1990:250)

3. Penentuan Peringkat

Penentuan peringkat oleh pihak manaJemen organisasi dilakukan terhadap

variabel-variabel dari basil analisis lingkungan organisasi. Untuk mengukur masing-

masing variabel terhadap kondisi lingkungan organisasi digunakan skala 1.2.3 dan 4

terhadap masing-masing faktor eksternal dan internal sehingga dapat diketahui

seberapa efcktif stratcgi organisasi saat ini.

35

Page 54: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Untuk matriks EFE, skala nilai peringkat yang digunakan adalah :

I = Rendah, respon kurang

2 = Sedang, respon sama dengan rata-rata

3 = Tinggi. respon diatas rata-rata

4 = Sangat tinggi, respon superior

Untuk matriks JFE, skala nilai peringkat yang digunakan yait11 :

1 =Kelemahan utama

2=Kelemahan kecil

3= Kekuatan kecil

4=Kekuatan utama

Nilai dari pembobotan tersebut dikaLkan dengan peringkat pada tiap faktor

dan semua hasil kali tersebut dijumlahkan ;ecara vertikal untuk memperoleh nilai

pembobotan. Hasil pembobotan dan peringkat (rating) berdasarkan nilai analisis

organisasi dalam matriks.

Matriks EFE, total nilai yang dibobot antara 1.0 - 4.0 dengan rata-rata 2.5.

Total nilai 4.0 menunjukan organisasi sccara efektif mcmanfoatkan pcluang yang ada

dan meminimalkan ancaman eksternal. Sedangkan. total nilai 1.0 tidak dapat

memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman yang ada ( David, 2004: 132).

Matriks JFE, total nilai yang dibobot antara 1.0-4.0 dengan rata-rata 2.5.

Total nilai di atas 2.5 menunjukan kondisi internal organisasi yang kuat. Sedangkan.

jika di bawah 2.5 menunjukan posisi internal yang lemah. Tabel matriks EFE dan

matriks !FE dapat dilihat pada tabel 2.

Page 55: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Tabel 2 Matriks EFE dan Matriks !FE Faktor Eksternal Bo bot Rating Total Nilai

Peluan2 1. 2. dst An ca man 1. 2. dst

--Faktor Internal Bo bot Ra tin!:! Total Nilai

Kekuatan f--

1. 2. dst Kelemahan 1. 2. dst

3.4.2 Analisis Matriks SWOT

Analisis SWOT mernpakan alat pencocokan yang penting untuk membantu

pihak-pihak dalam organisasi menghasilkan empat tipe strategi : strategi SO, strategi

WO, strategi ST, strategi WT. Mencocokkan faktor-faktor eksternal dan internal

kunci mempakan kesulitan terbesar dalam mengembangkan matriks SWOT dan

memerlukan penilaian yang baik serta tidak ada satu pun kecocokan terbaik. Delapan

langkah untuk menyususn matriks SWOT, yaitu :

1. Mendaftarkan peluang eksternal organisasi yang menentukan.

2. Mendaftarkan ancaman eksternal organisasi yang menentukan.

3. Mendaftarkan kekuatan internal organisasi yang mencntukan.

4. Mendaftarkan kelemahan internal organisasi yang menentukan.

37

Page 56: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

5. Mencocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan mencatat hasil

strategi S-0 dalam sel yang tepat.

6. Mencocokkan kelemahan internal dcngan peluang eksternal dan mencatat

hasil strategi W-0 dalam sel yang tepat.

7. Mencocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat hasil

strategi S-T.

8. Mencocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat

hasil strategi W-T.

Faktor Internal

Faktor Ekstemal

KEKUATAN-Sl KELEMAHANI

Daftar kekuatan Daftar kelemahan

I

PELUANG-0 STRATEGI SO STRATEGI WO

Daftar peluang Gunakan kekuatan untuk Atasi kelemahan dengan I 1nemanfaatkan pcluang 1nen1anfaatkan pe\uang

<-----------1------------<--------- ·---ANCAMAN-T STRATEGI ST

Daftar ancaman Gunakan kekuatan untuk

menghidari ancaman

STRATEGI WT

Meminimalkan kelemahan

dan menghindari ancaman

Gan1bar 7: Matriks SWOT (David, 2004)

38

Page 57: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Tahap selanjutnya setelah analisis matriks SWOT adalah analisis kuadran

SWOT diperoleh dari skor peluang dan ancaman pada matriks EFE serta kekuatan

dan kelemahan pada matriks JFE. Kuadran SWOT dipilih dengan alasan melalui

kuadran ini dapat diketahui jenis strategi yang sesuai dalam penelitian ini pada

daerah-daerah di kuadran SWOT. Langkah untuk mengembangkan kuadran SWOT

adalah sebagai berikut (gambar 8) :

1. Menggambarkan titik nilai skor dari peluang (0) dan ancaman (T) pada

sumbu-y. Sedangkan, kekuatan (S) dan kelemahan (W) pada sumbu-x yang

tepat dalam kuadran SWOT.

2. Membandingkan masing-masing nilai tertinggi dari peluang dengan ancaman

serta kekuatan dan kelemahan.

3. Menggambarkan vektor penunjuk arah dari kuadran SWOT lewat titik

perpotongan (langkah 2). Vektor ini mcngungkapkan tipc strategi yang

direkomendasikan untuk organisasi : pertumbuhan (growth), stabilitas.

survival atau diversifikasi. 0

Stabilitas Growth

w s

Survival Diversifili:asi

T

Gambar 8 : Kuadran SWOT (Aki Baihaki, 2004)

39

Page 58: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

3.4.3 Matriks Quantitative Strategic Pla1111i11g (QSPM)

Matriks QSPM adalah alat yang dapat digunakan untuk menentukan prioritas

strategi dengan melihat alternatif strategi yang dipcroleh dari matriks SWOT,

berdasarkan pada faktor-faktor eksternal dan internal yang telah diketahui

sebelumnya. Menurut David (2004:200-201), langkah untuk mengembangkan

matriks QSPM sebagai berikut (tabel 3) :

I. Mendaftarkan peluang/ancaman kunci eksternal dan kekuatan/kelemahan

internal dalam kolom kiri dari QSPM. lnformasi ini cliambil clari matriks

EFE clan !FE.

2. Memberikan bobot untuk sctiap faktor eksternal dan internal. Bobot nu

identik dengan yang clipakai clalam matriks EFE dan JFE.

3. Memeriksa talmp tahap 2 (pencocokan) matriks clan mengiclentifikasi strategi

alternatif yang harus dipertimbangkan oleh orga111sas1 untuk

diimplementasikan.

4. Menetapkan nilai daya tarik (AS) yang menunjukkan claya tarik relatif dari

tiap strategi terhadap strategi lainnya.

5. Mcnghitung total nilai claya tarik yang merupakan hasil perkalian bobot

(Jangkah 2) clengan nilai claya tarik (langkah 4).

6. Menghitung jumlah total nilai claya tarik. Nilai ini menunjukkan strategi

mana yang paling menarik clari alternatif strategi yang acla. Semakin tinggi

nilai totalnya, maka strategi tersebut semakin menarik.

40

Page 59: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

6. Otonomi daerah adalah kewenangaa daerah otonorn untuk mengatur dan

mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri sesuai

peraturan perundang-undangan.

7. Sawah adalah lahan pertanian yang berpetak-petak dan clibatasi pematang saluran

untuk menyalurkan air biasanya ditanami padi.

8. Ladang/huma adalah lahan yang ditanami tanaman mw:iman dan pemakaiannya

hanya semusim atau dua musim kemudian ditinggalkan karena tidak subur lagi.

9. Tegal/kebun adalah lahan sawah yang ditanam tanaman musiman atau tahunan

letaknya terpisah dengan halaman sekitar rumah serta pemakaiannya tidak

berpindah-pindah.

I 0. Visi adalah gambaran kondisi masa depan yang belum 1.ampak tetapi merupakan

konsep yang dapat dibaca oleh setiap orang atau dengan kata lain sebagai

petunjuk atau arah suatu organisasi untuk mencapai l11juan yang ingin dicapai

suatu organisasi.

11. Misi adalah pcrnyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam

bcntuk produk atau pelayanan yang dapat ditawarkan jika lingkup organisasi

terse but sebuah perusahaan, kelompok masyarakat yang dilayani j ika organisasi

tersebut sebuah badan pemerintahan serta aspirasi dan cita-cita di masa depan.

12. Penduduk adalah semua orang yang herdomisili di suatu wilayah geografis yang

bertujuan untuk menentap pada wilayah geogafis tersebut.

13. Angkatan kerja adalah penduduk yang berumur 15 tahun keatas yang beke1ja atau

mempunyai pekerjaan sementara atau penduduk yang tcrnrnsuk pcngnngguran.

42

Page 60: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

BAB IV

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4.1 Batas Administrasi dan Letak Geografis

S'ecara administrasi Kabupaten Pandeglang terdiri dari 24 Kecamatan, 13

Kelurahan dan 322 Desa. Secara geogafis, Kabupaten Pandeglang terletak antara

6°21 - 7°10' Lintang Selatan dan 104°48'-106°11' Bujur Timur dengan luas daerah

2.746,89 Km2 atau sebesar 29,98 % dari luas Propinsi Banten. Kabupaten

Pandeglang berada di ujung barat dari Propinsi Banten yang mempunyai batas

administrasi sebagai berikut :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Serang

2. Sebelah Selatan dibatasi dengan Samudera Hindia

3. Sebelah Barat dibatasi oleh Selat Sunda

4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Lebak

4.2 Topografi

Wilayah Kabupaten Pandeglang sebagian rrierupakan dataran rendah yang

terletak di bagian tengah dan selatan dengan variasi ketinggian antara 0 - 1.778 meter

di atas permukaan laut. Daerah pegunungan pada umumnya mempunyai ketinggian

400 meter di atas permukaan laut. Dataran rendah bukan pantai umumnya

mempunyai ketinggian rata-rata 30 meter di atas permukaan laut, sedangkan dataran

rendah pantai umumnya mempunyai ketinggian rata-rata 3 meter di atas permukaan

laut.

Page 61: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

4.3 Pengunaan Lahan

Lahan merupakan salah satu faktor produksi yang berperan penting dalam

kegiatan pertanian. Penggunaan lahan di wilayah Kabupalen Pandeglang sebagian

besar dimanfaatkan untuk pertanian baik pertanian lahan kering (perladangan)

maupun lahan basah (persawahan). Pertanian lahan kering mencapai 220.861 ha atau

99,8 % dari total luas lahan pertanian di Kabupaten Pandeglang. Jenis penggtmaan

lahan di Kabupaten Pandeglang dapat dilihat pada label 4 dan 5.

Tabel 4. Luas Lahan Kering dan Penggunaannya di Kabupaten Pandeglang Tahun 2003

NO JEN IS LUAS (Ha) I Ladang 25.160

-----------2 Tega! dan kebun 47.864 3 Kolam dan empang 861

..

4 Tarnbak •oo ).) /

5 Pengembalaan I padang rumput 2.505 -

6 Perkebunan 16.424 7 Hutan rakyat 12.424 8 Pekarangan 13.054 9 Tidak diusahakan 5.549 I

10 Hutan negara ss.969 I 721 11 Rawa yang tidak ditanami

12 Lahan yang belum diusahakan 10.435

I JUMLAH 220.861 Sumber : Dmas Pertaman Kab.Pandeglang 2003

Berdasarkan label 4 dapat dilihat bahwa penggunaan lahan kering di

Kabupaten Pandeglang tahun 2003 didominasi oleh hutan negara/lindung, kemudian

penggunaan lahan untuk tegalan dan kebun, ladang, perkebunan, hutan rakyat,

pekarangan dan lahan tidak diusahakan seluas 112.937 ha.

44

Page 62: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Laban basab (sawab) yang banya 19,6 % dari luas lahan kering (perladangan)

umumnya telab dimanfaatkan secara optimal, walaupun sebagian besar belum

berpengairan teknis (tabel 5).

Tabel 5. Luas Laban Sawah di Kabupmen Pandeglang Tabun 2003 --No JENIS Luas (Ha) --1 lrigasi teknis 6.163 2 Irigasi Yi teknis 7.028 -3 lrigasi scdcrhana 7.155 --

·4 Irigasi non PU 9.615 5 Tadah hujan 23.508

JUMLAl-1 53.919 Sun1ber: Dinas Pc11anian Kab. Pandeglang 2003

Pacla tabel 5 dapat clilihat babwa penggunaan lahan sawah berpengairan

(irigasi) yang banyak diusahakan C:i Kabupaten Pandeglang dengan luas lahan sebesar

29.961 ha

4.4 Keadaan Sosial Ekonomi

4.4.1 Perekonomian

Salah satu inclikator penting untuk mengetahui kond.isi ekonomi suatu claerab

dalam suatu periocle tertentu dapat dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) baik dari barga berlaku ataupun dari harga konstan. PDB alas harga berlaku

menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga

yang berlaku setiap tahun, digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi.

Sedangkan, PDB alas dasar harga konstan menunjukan nilai tambah barang dan jasa

yang dihitung menggunakan harga pada suatu tahun tertentu (tahun dasar). Untuk

mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.

Page 63: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Kabupatcn Pandeglang tahun 2002 mcnunjukkan angka positif. Laju Pertumbuhan

Ekonomi dikelompokan menjadi sektor primer, sekunder clan tersier (tabel 6).

Tabel 6. Kontribusi Sektor dalam Perekonomian Kabupaten Pandeglang Tahun 2001-2002 (%)

PDRB Atas Dasar Kclompok Scktor Harga Bcrlaku

2001 2002 ~ -

1. Primer 38, 13 37,54 a. Pertanian 36,97 36,23 b. Pcrtambangan

--I, 16 1,31

r-----· 2.Sekundcr 22,45 23,67 a. lndustri pengolahan 12,04 11,96 b. Listrik,Gas&Air 6,50 8,21 c. Bangunan 3,91 3,50 3.Tcrsier 43,8 46,91 a. Perdagangan,Hotel&Restoran 22,81 23,72 b. Angkutan 4.23 5,32 c. Bank&Lembaga keuangan 3.68 4,46

lainnya d. Jasa 13,08 13,41 PDRB 100.00 100.00 ~.

Sumber: BAPEDA BekerJaSama dengan BPS Kabupaten Pandeglang, 2002 Keterangan : r) Angka Perbaikan

*) A ngka Sementara

PDRB Atas Dasar Harga Konstan

2001') 2002*) 45,01 43,95 36,57 35,72 8,44 8,23 17,04 17,01 12,30 12,27 1,02 1,03 3,72 3,71

46,06 47, 11 21,86 22,00 6,51 6,45 4,64 5,72

13,05 12,94 100.00 100.00

Struktur perekonomian Kabupaten Pandeglang didominasi oleh sektor

pertanian dengan kontribusi lebih besar dibandingkan sektor-sektor lainnya.

Lapangan usaha pertanian memegang pcranan penting dalam pola kehidupan

masyarakat. Hal ini disebabkan karena sebagian besar penduduk memperoleh

pendapatan dari lapangan usaha ini.

Page 64: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

4.4.2 Penduduk

Jumlah penduduk Kaabupaten Pandeglang tahun 2003 mencapai 1.082.012

jiwa dengan komposisi penduduk laki-laki sebesar 533.814 dan 528.198 jiwa

penduduk perempuan, atau dengan kata lain rasio jenis kelarnin sebesar 104,85 dapat

dilihat pada tabel 7.

Tabel 7. Penduduk Kabupaten Pandeglang menurnt Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2003

Kelornnok urnur Laki-laki PeremEuan Jnmlah ~ 0-4 61.762 53.382 115.114

~ 5-9 84.814 74.564 159.378 10-14 76.524 67.029 143.553 _j 15-19 56.468 47.826 104.294 ----1 20-24 30.360 30.886 61.246 25-29 33.826 42.855 76.681 -30-34 38.778 44.503 83.281 35-39 42.407 48.693 91.100 40-44 38.018 32.082 70. l 00 45-49 31.422 23.157 54.579 50-54 18.561 17.258 35.819 -· 55-59 14.175 13.761 27.936 60-64 25.236 16.12 l 41.357 65-69 5.386 6.651 12.037 70-74 4.736 7.789 12.525 75 + 1.338 1.645 2.983

JUMLAH 553.814 528.198 1.082.012 Sumber : Pandeglang dalam Angka 2003

Dari label diatas dapat dilihat bahwa angkatan kei:ja yang tersedia di

Kabupaten Pandeglang cukup banyak. Jumlah angkatan kerja (15-64 tahun) yang

tersedia sebanyak 60,52% dari total jumlah penducluk Kabupaten Pandeglang.

47

Page 65: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

4.5 Komoditas Unggulan

Komoditas yang diprogramkan oleh Pemerintah Kabupaten Pandeglang dalam

pengembangan agropolitan adalah komoditas padi dan melinjo. Dalam

pengembangan ai,rropolitan ini komoditas melinjo diharapkan sebagai komoditas yang

dapat menjadi ciri khas Kabupaten Pandeglang pada pengembangan agropolitan.

4.6 Visi dan Misi Kabupaten Pandeglang

Visi Kabupaten Pandeglang yaitu "Pandeglang me:njadi Daerah Penghasil

Agribisnis dan Daerah Tujuan Wisata Unggulan di Propinsi Banten Tahun 201 O".

Visi ini diarahkan pada terbentuknya masyarakat yang dapat rnempertahankan

prinsip-prinsip kehidupan dan pembangunan yang sesuai de11gan akhlak, hati nurani,

nilai-nilai kebenaran, dengan motto juang " Pandeglang Bersih, Elok, Ramah, Kuat,

Hidup dan Aman". Melalui visi ini diharapkan dapat diwttiudkan masyarakat yang

sejahtera, manusiawi, cerdas, berkepribadian dan konsisten dalam melaksanakan

pembangunan.

Kata agribisnis yang terdapat dalam visi memiliki pengertian bidang usaha

pertanian, perikanan, petemakan, perkebunan dan kehutanan yang memiliki daya

saing kompetitif dan komparatif serta ditopang industri pengolahan. Tumbuhnya

usaha dan industri pengolahan pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan dan

kehutanan diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Page 66: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Kata ttijuan wisata dalam v1s1 rncmiliki pcngertian untuk rnenjadikan

Kabupaten Pandeglang sebagai daerah tujuan wisata baik dornestik rnaupun

mancanegara dengan tujuan wisata yang sudah terkcnal di tingkat nasional antara lain

Pantai Carita. Tanjung Lesung. Taman Nasional Ujung Kulon.

Unggul berarti mernpunyai kelebihan kompetitif dan komparatif bila

dibandingkan dengan daerah lain. khususnya di Propinsi Banlen.

Untuk mewujudkan visi Kabupaten Pandeglang. maka ditetapkan iv!isi

pcmbangunan Kabupaten Pandeglang sebagai bcrikut :

a. Membangun dan rnemberdayakan kehidupan masyarakat dan aparatur

pemerintah yang professional. produktiL transparan. bcbas kolusi. korupsi.

dan nepotismc

b. Mengelola dan memanfaatkan sumberdaya alam dan lingkungan hidup yang

sesuai dengan komoditas unggulan untuk meningkatkan kesejahteraan

rnasyarakat dan pendapatan asli daerah (PAD)

c. Pembangunan politik dan penegakan suprernasi hukum yang diselenggarakan

mclalui nilai-nilai demokrasi yang santun.

Page 67: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

BABY

KONDISI EKSISTENSI AGROPOLITAN DI KABUPATEN PANDEGLANG

5.1 Aspek Hukum

Pengembangan agropolitan berdasarkan surat keputusan Menteri Pertanian

Nomor 144/0T.210/A/V/2002 bahwa pengembangan kawasan agropolitan dilakukan

di seluruh daerah di Indonesia yaitu di tingkat Kabupaten. Pengembangan

agropolitan di Kabupaten Pandeglang berdasarkan Surat Keputusan Bupati Nomor

520/Kep.3 78-Huk/2003. Sebagai tahap awal pengembangan agropolitan di

Kabupaten Pandeglang ditetapkan Kecamatan Menes sebagai kawasan agropolitan.

5.2 Aspck Sosio Gcografis

Kecamatan Menes salah satu dari 24 Kecamatan di Kabupaten Pandeglang.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten No. 28 Tahun 2001 tentang Susunan

Organisasi dan Tata Kerja, Kecamatan Menes terdiri dari 18 desa yang terbagi

menjadi 101 Rukun Warga (RW), 281 Rukun Tetangga (RT) dan 156 Kampunis.

Kecamatan Menes berada di sebe!ah barat !bu Kota Kabupaten Pandeglang

dengan luas wilayah 5.044 Ha atau 5.004 KM2 yang terdiri dari tanah darat dengan

luas 2.219.089 ha dan tanah sawah dengan luas 2.083.937 ha.

Page 68: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Secara geografis Kecamatan Menes berbatasan dengan empat kecamatan

laillllya di Kabupaten Pandeglang, yaitu :

I. Sebelah Utara Kecamatan Mandalawangi

2. Sebelah Timur Kecamatan Cisata

3. Sebelah Baral Kecamatan Cikedal

4. Sebelah Selatan Kecamatan Pagelaran

Kecamatan Menes mempunyai lahan darat seluas 2.219.089 Ha. Dari lahan tersebut

ditanam1 oleh :

I. Pohon Melinjo 6.000.000 pohon

2. Pohon Durian 5.000.000 pohon

3. Pohon Manggis 250.000 pohon

4. Pohon Salak 2.000.000 pohon

5. Pohon Pete 800.000 pohon

Para petani komoditi tanaman keras tersebut telah membuat kelompok-kelompok tani

untuk masing-masing komoditi.

Lima desa yang menjadi prioritas kawasan agropolitan di kecamatan Menes

yaitu :

I. Desa Kenanga, dengan komoditas unggulan : pcte. rnelinjo, durian

2. Desa Menes, dengan komoditas unggulan : pete, melinjo, salak, durian

3. Desa Purwaraja, dengan komoditas unggulan : durian. meli1~0

4. Desa Alaswangi, dengan unggulan : durian. melinjo, manggis

5. Desa Tega! Wangi, dengan komoditas unggulan : durian, melinjo. manggis.

pete

51

Page 69: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Pemerintah Kabupatcn Pandeglang mcmprioritaskan mclinjo scbagai

komoditas yang dapat menjadi ciri khas dan kornoditas unggulan Kabupaten

Pandeglang dalan1 Pengernbangan Agropolitan. Kawasan pertanian kebun melinjo

berada pada lima desa di Kecamatan Menes dapat dilihat pada tabel 8.

Tabet 8. Kawasan Pertanian Kebun Melinjo ~·

No Kebun Luas Kelompok Tani 1 Desa Kenanga :

- Relokasi Kebun 65 Ha - Kebtm Percontohan 10 Ha 5 Kelompok - Pembibitan 2 Ha i

2 Desa Menes : - Relokasi Kebun 65 Ha - Kebun Percontohan 10 Ha 5 Kclompok - Pembibitan 2 Ha

3 Desa Purwaraja: - Relokasi Kebun 65 Ha - Kebun Percontohan 10 Ha 5 Kelompok - Pembibitan 2 Ha -- --

4 Desa Alas wangi : - Relokasi K.ebun 65 Ha - Kebun Percontohan 10 Ha 5 Kelompok - Pembibitan 2 Ha

5 Desa Tega! Wangi: - Relokasi Kebun 65 Ha - Kebun Percontohan 10 Ha 5 Kelornpok - Pembibitan 2 Ha ..

Sumber: Asos1as1 PengraJm Empmg Kab. Pandeglang 2003

5.3 Aspek Sosio Ekonomi

Berdasarkan data BPS (2003), jumlah penducluk Kecamatan Menes

Kabupaten Pandeglang sebesar 47.541 jiwa cerdiri clari 24.379 jiwa penducluk laki-

laki clan 23.162 jiwa penduduk perempuan. Dari jumlah tersebut, 13.000 jiwa

52

Page 70: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

penduduk laki-laki bekerja sebagai petani dan menggantungkan kehidupannya dari

hasil pertanian_ Sedangkan, penduduk perempuan yang jumlahnya 23_162 jiwa,

18.000 jiwa bekerja sebagai pengrajin emping.

5-4 Potensi Kecamatan .Menes Sebagai Kawasa11 Agropolitan

Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang dengan luas wilayah 5.0044 Ha

atau 50-44 KM2 dapat dikembangkan menjadi suatu kawasan agropolitan dengan

potensi sebagai berikut:

1. Memiliki sumber daya Iahan dengan agroklimat yang sesuai untuk

mengembangkan komoditas pertanian melinjo yang telah mempunyai pasar

untuk konsumennya.

2. Memiliki pasar penjualan melinjo di pasar Menes (Selasa-Sabtu) setiap

mingguny~,: Pengrajin emping melinjo sebanyak 56 kelompok dipusatkan di

sentra pengrajin emping melalui Asosiasi Pengrajin Emping (APE) dan telah

memiliki gudang hasil produksi di kebun Jeruk Desa Menes bantuan dari

KIMPRASWIL Pusat.

3. Kecamatan Menes telah tersedia BRI Unit Desa sebagai lembaga keuangan

untuk membantu para pengrajin emping dan petani melinjo_

4. Memiliki dua Iembaga penyangga, terdiri dari :

J) Pusat Koperasi Pertanian (PU SK OPT AN) " Pengembangan Banten"

sebagai wadah untuk para petani melinjo_

'i1

Page 71: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

2) Asosiasi Pengrajin Emping (APE) merupakan lembaga yang menghimpun

para pengrajin emping di lima desa di Kecamatan Menes.

5. Memilik PPL pada masing-masing desa dengan diberikan penyuluhan kepada

para petani melalui pelatihan dan kont'lk tani.

6. Telah memiliki sarana umum yang memadai seperti air bersih, listrik,

lembaga pendidikan. dll.

5.5 Sarana dan Prasarana di Kccamatan Menes

Sarana dan prasarana umum yang dapat mendukung pengembangan

agropolitan seperti jalan (transpo11asi), telekomunikasi, lcmbaga keuangan. lembaga

pendidikan. Prasarana jalan untuk pengembangan agropolitan di Kabupaten

Pandeglang telah mendapat bantuan dari KIMPRASWIL Pusat sepanjang 5.7 KM

dan P2SDPP KIMPRASWIL Pusat sepanjang 3,8 KM di Kecamatan Menes

(lampiran 3 ).

Sarana dan prasarana yang telah tersedia di Kecamatan Menes sangat

mendukung untuk pengembangan agropolitan. Hal ini dapat dilihat pada lampiran

l 4 mengenai sarana prasarana yang tersedia di K1:camatan Menes.

54

Page 72: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

BAB VI

HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1 Analisis Visi dan Misi Agropolitan di Kabupaten Pandcglang

Pengembangan agropolitan di Kabupaten Pandeglang selama ini berpedoman

pada visi Kabupaten Pandeglang yaitu "Pandeglang Menjadi Daerah Penghasil

Agribisnis dan Daerah Tujuan Wisata Unggulan di Propinsi Banten Tahun 2010".

Mengacu pada visi Kabupaten Pandeglang maka visi pengembangan agropolitan

adalah "Terwujudnya Pandeglang sebagai Daerah Agropolitan Tahun 2010".

Konsep ini dipilih agar Kabupaten Pandeglang dapat mewujudkan daerahnya sebagai

kota pertanian tidak hanya menjadi daerah penghasil agribisnis seperti pernyataan

yang ada dalarn visi Kabupaten Pandeglang.

Untuk mewujudkan visi tersebut maka misi dari program agropolitan adalah

"Membangun Pandeglang Melalui Pembangunan Agropolitan".

dilaksanakan dengan cara :

I. Pengembangan agribisnis

2. Meningkatkan ketahanan pangan

Misi tersebut

3. Optima!isasi pcmanfaatan lahan pertanian baik dengan cara ekstensifikasi

maupun intensifikasi pertanian

4. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan pengembangan sarana dan

prasarana pertanian

5. Mengembangkan iklim usaha yang mendukung bagi pelaku agribisnis

melalui kerjasama atau kemitraan dengan pemerintah dan pihak swasta.

Page 73: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Visi agropolitan diatas dapat dijadikan arah untuk pcngcmbangan agropolitan

di Kabupaten Pandeglang. Sedangkan, misi agropolitan tersebut sebagai earn untuk

mewujudkan visi yang telah ditetapkan sehingga melalui visi dan misi agropolitan ini

dapat mencapai tujuan program pengembangan agropolitan yang telah dirumuskan

oleh Departemen Pertanian. Tujuan program pengembangan agropolitan Kabupaten

Pandeglang adalah :

I. Meningkatkan pendapatan dan keseja:11eraan masyarakat di kawasan

agropolitan

2. Mendorong berkembangnya sistem usaha agribisnis

3. Meningkatkan keterkaitan desa dan kota, mempercepat pertumbuhan kegiatan

ekonomi pedesaan, mempercepat industirlisasi pedesaan

4. Mengurangi arus migrasi dari desa ke kota

5. Menciptakan lapangan pekerjaan, dan meningkatkan pendapatan asli daerah

(PAD)

6.2 Analisis Lingkungan Eksternal Kabupaten Pandegla.ng

Lingkungan ekstemal adalah lingkungan yang berada di luar organisasi.

Analisis lingkungan ini bertujuan mengetahui kecenderungan-kecenderungan yang

dapat menjadi peluang dan ancaman organisasi. Dalam kai tannya dengan penelitian

ini, analisis lingkungan eksternal terdiri dari faktor politik, pemerintahan dan hukum.

faktor ekonomi, faktor sosial, budaya dan demografi, faktor teknologi serta faktor

persamgan.

Page 74: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

6.2.l Peluang Pengembangan Agropolitan di Kabupaten Pandeglang

6.2.1.1 Pasar Domestik dan Internasional

Produk pertanian merupakan produk yang dikonsurnsi seluruh masayarakat

baik di dalam dan diluar negeri. Liberalisasi perdagangan rnaupun kebcrhasilan

industrialisasi akan menyebabkan peningkatan perrnintaan berbagai produk salah

satunya produk pertanian. Hal tersebut merupakan kesempatan maupun peluang yang

dapat dimanfaatkanutuk memasarkan produk pertanian baik di pasar domestik dan

internasional khususnya untuk pengembangan agropolitan.

Untuk memanfaatkan peluang tersebut para pelaku agribisnis di Kabupaten

Pandeglang dapat melakukan ke1jasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan

maupun pihak lain dalam subsistem pemasaran. Sehingga. dapat memperkenalkan

dan memperluas pemasaran produk yang dihasilkan.

6.2.l.2 Kemitraan dengan Pihak Swasta dan Pihak Lainnya

Untuk mempercepat perkembangan agribisnis salah satu cara yang dapat

dilakukan adalah melakukan kerjasama atau kemitraan dcngan pihak swasta dan

pihak lain. Pihak yang mempunyai modal atau suatu perusahaan besar yang bergerak

pada salah satu scktor agribisnis dapat bcrtindak scbagai pcnyedia sarana produksi

seperti obat-obatan pertanian, pemasaran produk akhir. maupun mendukung dengan

memberikan bimbingan kepada petani.

Kemitraan ini diharapkan dapat membantu pelaku agribisnis dalarn rnengatasi

masalab-masalah seperti keterbatasan modal, penerapan teknologi clan pemasaran.

Bentuk kerjasama .antara pelaku agribisnis dengan pihak swasta akan sangat

membantu mempercepat perkembangan usaha di bidang agribisnis yang pada

umumnya berskala mikro dan menengab.

57

Page 75: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Kerjasama atau kemitraan yang telah dilakukan saat ini yaitu antara Asosiasi

Pengrajin Emping (APE) dengan hotel yang berada di kawasan Pantai Carita melalui

penjualan produk emping ke pihak hotel seperti Carita Resort Hotel, Mutiara Carita

Cottage dan Tanjung Lesung Cottage.

6.2.1.3 Kredit Usaha Kecil dan Menengah

Salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap sektor agribisnis melalui

bank BUMN yaitu dalam bentuk pemberian kredit pertanianiagribisnis seperti Kredit

Usaha Tani (KUT) atau Kredit Ketahanan Pangan (KKP). Distribusi penyaluran

kredit pertanian berdasarkan kelompok bank (tabel 9), sampai dengan posisi

septemb;;:r 2003, terlihat bank BUMN masih menguasai pangsa pasar sebesar

62,35%, sedangkan bank swasta memiliki pangsa pasar sebesar 26,83%, bank asing

dan campuran memiliki pangsa sebesar 5,8%, sedangkan sisanya sebesar 5,01 %

dikuasai bank Daerah (BPD). Selengkapnya, portofolio kredit pertanian per grup

bank dapat dilihat pada label 9.

T b 1 9 P f' l' K d' P G B k (R i\f!J' ) a e orto o 10 re it etaman per JrtlE._ an . p. 1 l iar No Jen is 1999 2000 ___ -2001 ___ 2oo:~_~[2o~[J

Des Des Des Des Sep 1

- ~----

l Total Pinjaman 23.777 19.503 20.863 ')') ')') ~~ . .J~ 24.458

2 Bank Pemerintah 15.516 11.209 12.0.34 13.632

~ -----3=2:1 % thd Total 62,26% 54.47% 57,68% 61.04% 0

4 Bank Pembangunan 853 527 536 969 1.225 -

5=4:1 % thd Total 3,59% 2,70% 2,57% 4,34% 5.01% 6 Bank Swasta 5.740 4.987 6.049 6.383 6.563

--- ---- ----- -----7=6:1 % thd Total 24,14% 25.57% 28.99% 28,58% 26,83%

8 Bank Asing 1.668 2.780 2.244 1.348 1.420 9=8:1 % thd Total 7,02% 14,25% 10,76% 6.04% 5.81%

Sumber: www.Bt.go.td

58

Page 76: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Besarnya peranan Bank BUMN tcrutarna Bank Rakyat Indonesia (BR!) dalarn

rnenopang perturnbuhan sektor pertanian, dilandasi olch pengalaman dari bank

BUMN yang telah cukup lama bergerak dalam pemberian kredit kepada sektor

pertanian. Walaupun portofolio kredit pc11anian sempat mengalami pennrunan, yaitu

dari Rp. 23.777 milliar (Desember 1999) menjadi 19.503 rnilliar (Desember 2000),

namun mulai meningkat kembali setelah tahun 2000. Portofolio kredit pertanian

UKM dapat dilihat pada tabel 10.

Tabel 10. Portofolio Kredit Pertanian UKM No Jenis 1999 2000 2001 2002 2003 1 Total Pinjaman 23.777 J'l.503 20.863 22.332 24.458 I

-14.519-1 2 Total Pinjaman 7.744 9.275 10.135 11.072

Pertanian -- --3=2:1 % Pertanian 32,57% 47,56% 48,58% 49,58% 59,36%

4 Bank Pemerintah 5.211 4.437 5.328 5.624 7.879

5=4:1 % thd Total 21,92% 22,75% 25,54% 25,18% 32,21%

6=4:2 % Bank Pem thd Total 67,29% 22,75% 25,54% 25,18% 32.21%

7 Bank Pembangunan 506 1.028 998 1.499 1.801

8=7:1 % thd Total 2,13% 5,27% 4,78% 6,71% 7,36% -

9=7:2 %BPD thd Total 6,53% 11,8% 9,85% 13,54% 12.40%

10 Bank Swasta 2.027 3.810 3.809 3.949 4.839

l 1=10:1 % thd Total 8,53% 19,54% 18,26% 17.68% 19,78%

12=10:2 % B.Swasta th Total 26,18% 41.085 37,58% 35,67% 33,33%

13 Bank Asing - - - - -14=13:1 % thd Total - - - - -15=13:2 % Bank Asing - - - - -

Somber: www.B1.go.1d

Untuk posisi kredit usaha kecil pada bank umum di Kabupaten Pandeglang

khususnya sektor pertanian mengalami pcnurunan pada tahun 2001 dari Rp. 3 .259

juta (tahun 2000) menjadi Rp. 694 juta (tahun 2001) kemudian meningkat menjadi

<O

Page 77: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Rp. 3.512 juta (tahun 2002). Dana penyaluran kredit pertanian menempati urutan

kedua setelah sektor jasa dunia usaha dan sosial masyarakat di Kabupaten

Pandeglang. Data posisi kredit usaha kccil untuk sektor ekonomi di Kabupaten

Pandeglang dapat dilihat pada tabel 11.

Tabel 11. Posisi Kredit Usaha Kecil pada Bank Umum di Kabupaten Pandeglang Tahun 2002 (juta Rp)

No Sektor Ekonomi 2000 2001 2002 I Pertanian 3.259 694 3.512

·--·---2 Perindusstrian 213 344 338

-· 3 Bangunan dan konstruksi 730 1.720 7.047 4 Perdagangan, restoran clan hotel 1.875 3.263 2.244 5 Pengangkutan clan komunikasi 9 - -6 Jasa dunia usaha clan sosial masvarakat 52.928 63 .391 58. l 04

Sumber: Ind1kator Ekonom1 Banten 2002

Peluang adanya pemberian kredit tersebut harus dapat dirnanfaatkan oleh

Pemerintah Kabupaten Pandeglang untuk pengembangan agropolitan. Pemerintah

Kabupaten Pandeglang khususnya Dinas Koperasi clan Dinas Pertanian sebagai

fasilitator dapat rncrckorncndasikan pclaku agribisnis di Kabupatcn Pandcglang

kepada pihak perbankan atau pihak swasta, juga sebagai lembaga penjamin krcdit

(avalis).

Lembaga pcnJamtn kredit sangal dipcrlukan pihak pcrbankan dalam

mempelancar pemberian kredit karena pihak perbankan ataupun swasta scbclurn

mernbvrikan pinjarnan harus mengctahui kondisi pclaku agribisnis tersebut seperti

usaha yang dilakukan mereka benar-benar nyata, telah mempunyai kelompok usaha.

adanya komitmen dari pelaku agribisnis untuk membayar kredit yang tclah diberikan

karena kebanyakan pelaku agribisnis khususnya usaha kecil cukup sulit ketika akan

60

Page 78: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

mengembalikan pembayaran kredit. Untuk itu Dinas Koperasi ataupun Dinas

Pertanian Kabupaten Pandeglang harus mempunyai data mengenai petani atau pelaku

usaha kecil yang tidak mau membayar atau melunasi kredi1. Melalui data tersebut

perbankan dapat menyalurkan kredit secara selektif kepada pelaku agribisnis.

6.2.1.4 Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat diketahui dengan melihat

perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB) berdasarkan harga konstan. Laju

pertumbuhan PDB mengalami perubahan yang cukup drastis yaitu dai~ hanya 0,79

persen pada tahun 1999 menjadi 4,92 pcrsen . pada tahun 2000. Hal ini

memperlihatkan ekonomi Indonesia mulai keluar dari keadaan krisis. Walaupun,

pada tahun 2001 mengalami penurunan sebesar 1,48 persen dibandingkan tahun

2000, namun pada tahun 2002 terjadi peningkatan sebesar 3,66 persen dibandingkan

tahun sebelumnya yang hanya 3,4 persen. Walaupun pertumbuhan ekonomi berjalai1

lam ban, nainun he! terse but jauh lebih baik bi la dibandingkan masa krisis tahun 1998

dan 1999. Laju pertumbuhan PDB clapat clilihat pacla tabel 12.

Tb I 12 L. P a e a1u ertum bh P dkD u an ro u 'kB omestt · ruto (PDB) T h 1999 2003 a un - -Tahun PDB (%) 1999 0,79 2000 4,92 2001 3,45 2002 3,69

·-2003 4,10

Sumber: BPS, Pendapatan Nasional 2003.

61

Page 79: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang meningkat merupakan peluang untuk

tersedianya infrastruktur yang dapat menggerakan perekonomian. Terciptanya usaha

skala mikro seperti UKM salah satu infrastruktur dari peluang pertumbuhan ekonomi,

sehingga terciptanya lapangan kerja. Pengembangan agropolitan merupakan salah

satu cara pemerintah yang dapat mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi di

daerah khususnya Kabupaten Pandeglang.

6.2.1.5 Otonomi Daerah

Era otonomi telah memberikan kewenangan bagi pemerintah daerah untuk

mengatur daerahnya masing-masing. Pemerintah daerah dalam era otonomi berperan

sebagai fasilitator, dinamisator dan stimulator bagi masyarakat. Konsep agropolitan

menjadi salah satu alternatif bagi peme1~ntah daerah untuk mengembangkan dan

meningkatkan perekonomian wilayahnya, sehingga dapat mcngoptimalkan

sumberdaya alam khususnya pe11anian yang mcrcka rniliki scbcsar-bcsamya untuk

kemakmuran rakyat.

lmplementasi UU No.22 Tahun 1999 tentang Otonomi Daerah serta UU

No.25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat clan Daerah memberikan

peluang di setiap daerah untuk pengembangan agribisnis ataupun pengernbangan

agropolitan yang merupakan bagian dari beberapa program pengembangan kawasan

pertumbuhan ekonomi seperti kawasan sentra produksi, kawasan pengembangan

ekonomi terpadu.

67

Page 80: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Konsep agropolitan menjadi salah satu alternatif bagi pemerintah daerah

untuk mengembangkan dan meningkatkan perekonomian wilayahnya, sehingga dapat

mengoptimalkan sumberdaya alam khususnya pertanian yang mereka miliki scbesar­

besamya untuk kemakmuran rakyat.

Otonomi daerah yang merupakan peluang dan tanggung jawab yang harus

dijalani oleh Pemerintah Kabupaten Pandeglang. Untuk rnenjalankan pengembangan

agropolitan di Kabupaten Pandeglang. Pemerintah Kabupaten mensikapi kebijakan

ini dengan eara melakukan sharing dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat

Kabupaten Pandeglang dengan menyampaikan hal-hal yang menjadi kendala dalam

pengembangan agropolitan seperti keterbatasan dana untuk pengembangan karena

PAD daerah yang rendah. Untuk mengatasi keterbaiasan dana tersebut setiap dinas

diwajibkan untuk meningkatkan pendapatan masing-masing dinas sehingga dapat

menunjang program agropolitan.

6.2.1.6 Pcrtumbuhan Penduduk

Perkembangan jumlah penduduk menjacli salah satu faktor yang harus

diperhatikan karena masyarakat yang mernbentuk pasar. Mereka membutuhkan

produk-produk yang dapat memenuhi kebutuhannya terutama kebutuhan bahan

pangan. Dilihat dari besarnya jumlah penduduk dan laju pertumtuhan penduduk

Indonesia yang tcrus mcningkat merupakan peluang bagi prngcmbangan agropolitan.

Jumlah dan tingkat pertumbuhan penduduk di Indonesia dapat dilihat pada tabel 13.

61

Page 81: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Tabel 13. Jumlah Penduduk dan Tingkat Pert•1mbuhan Penduduk Tahun 1999-2003 Tahun Jumlah Penduduk (Juta) Tingkat Pertumbuhan Penduduk (%)

1990 178.500 1,97 2000 205.843 1,49 2003 215.276 1,50

Sumber: BPS, Statistik Indonesia 2003.

Data pada label 13 menunjukkan bahwa perkembangan jumlah penduduk

Indonesia pada tahun 2000 dibandingkan tahun 2003 mengal.ami peningkatan sebesar

9.433 juta jiwa dengan tingkat pertumbuhan penduduk yang meningkat sebesar 1,50

persen. Pelaku agribisnis di Kabupaten Pandeglang dapat memperluas pasar untuk

produk-produk yang mereka hasilkan ke daerah-daerah konsumen seperti wilayah

Jabotabek melalui kerjasama dengan perusahaan besar yang bergerak dalam bidang

pengolahan hasil pertanian, asosiasi pemasaran seperti yang telah dilakukan pelaku

agribisnis khususnya pengrajin emping dengan kerjasanrn melalui Asosiasi Pengrajin

Emping (APE).

Adanya pasar-pasar yang dapat menerima produk agribisnis Kabupaten

Pandeglang akan memberi peluang bagi pelaku agribisnis di daerah tersebut untuk

melakukan strategi pengembangan produk melalui penciptaan produk barn khususnya

masyarakat yang bergerak pada industri rumah tangga seperti diversifikasi produk

emping dari segi rasa. Hal tersebut dilakukan tentunya dengan melihat selern dan

keinginan konsumen.

64

Page 82: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

6.2.1.7 Konsumsi Masyarakat Meningkat Terhadap Proctuk Agribisnis

Era globalisasi yang ditandai dengan perilaku hidup masyarakat yang semakin

modern, secara bersamaan diikuti dengan meningkatnya kesaclaran masyarakat untuk

mengkonsumsi produk back to nature. Makin berkembangnya daerah-daerah

k.hususnya perkotaan dan meningkatnya kesibukan masyarakat perkotaan,

mengakibatkan meningkatnya permintaan terhadap bahan makanan yang mudah

diproses atau siap saji dan bemilai gizi tinggi.

Konsumsi bahan makanan penting penclucluk tahun 2003 rnenunjukkan

konsumsi masyarakat kecuali beras, pacla umumnya menurun clibanclingkan tahun

2002, namun penurunannya ticlak berarti. Relatif stabilnya tingkat konsumsi beras

dan terjadinya penurunan pacla makanan pokok lainnya rnenggambarkan sernakin

tingginya ketergantungan penclucluk Indonesia pacla beras, clan semakin jauhnya

harapan terjadinya diversifikasi konsumsi makanan pokok.

Konsumsi rata-rata untuk kelompok makanan hewani mengabni peningkatan

kecuali pacla konsumsi telur clan susu bubuk. Pada tahun 2003, konsumsi ikan dan

udang segar diawetkan, daging sapi/kerbau, daging ayam dan susu kental manis

meningkat dibandingkan tahun 1999 clan 2002. Data mengenai konsumsi rata-rata

perkapita seminggu macam bahan makanan pcnting di Indonesia dapat dilihat pada

tabel 14.

65

Page 83: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Tabel 14. Konsumsi Rata-rata Perkapita Seminggu Bcberapa Macam Bahan Makanan Penting di Indonesia Tahun 1999, 2002 dan 2003

No Jenis Bahan Makanan Satuan 1999 2002 2003 1 Beras Kg 1,991 1.924 1.930 2 Jagung basah berkulit Kg 0,014 0.023 0,020 --3 Jagung pocelan/pipilan Kg 0.057 0.054 0.044 --4 Ketela pohon Kg 0,187 0.163 0,162

-~ -5 Ketela rambat Kg 0.057 0.052 0,062

--6 lkan dan udang segar Kg 0,210 0.252 0.286 7 Ikan dan udang diawetkan Ons 0,383 0,441 0,484 8 Daging sapi/kerbau Kg 0.010 0,011 0.012 9 Daging ayam ras/kampung Kg 0.033 0.063 0.075 10 Telur ayam Kg 0,060 0.095 0,094 11 Telur itik/manila/asin Butir 0,062 0.123 0,108 12 Susu kental manis (397gr) 0.029 0,014 0.047 - ---13 Susu bubuk kaleng/bayi Kg 0,006 0,022 0,012 14 Tahu Kg OJ 17 0.148 0,143 ---15 Tempe Kg 0,130 0.159 0.158 16 Min yak kelapa/ goreng,tj agung Lit;--ro.J67 o,197 0.190 17 Kelapa Butir . o,1s2 I 0230 0.243 18 Gula pasir Ons 1.585 1,765 1.739 -19 Gula merah Ons 0, 184 0.214 o~

Sumber: BPS, Susenas 2003

Tingkat konsumsi masyarakat yang semakin meningkat terhadap procluk

agribisnis karena kesaclaran masyarakat akan pentingnya gizi menjacli peluang bagi

perkembangan agribisnis terutama daerah pedesaan sebagai penyedia bahan pangan

untuk penduduk daerah perkotaan.

6.2. l An ca man Pengembangan Agro po Ii tan cli Kabupa ten Pandcglang

6.2.2.1 Tingkat Inflasi clan Suku Bunga Tinggi

Usaha di seoktor pe1tanian dalam lingkungan makro menghadapi kenclala pada

tingginya tingkat suku bunga. Tingkat suku bunga berpengaruh terhadap modal kerj a

suatu organisasi jika organisasi tersebut melakukan pinjaman uang clari lcmbaga

66

Page 84: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

perbankan. Pelaku agribisnis di daerah-daerah, kebanyakan adalah perorangan atau

usaha kecil dan menengah (UKM) yang terbatas permodalannya. Hal ini merupakan

kendala yang dihadapi para pelaku agribisnis. Tanpa didukung dengan kebijakan

pemerintah dari otoritas moneter untuk mengembangkan sektor agribisnis, maka akan

sulit diharapkan terwujudnya kemajuan pengembangan agribisnis.

Suku bunga kredit bank pada tahun 2003 pada kredit modal kerja untuk

beberapa kelompok bank bekisar antara 1 1 % samapai 19%. Sedangkan, kredit

investasi anlara 13% sampai 16 %. Perkembangan suku bunga kredit rupiah menurut

kelompok bank periode tahun 1999-2004 dapat dilihat pada tabel 15.

T b 1 15 S k B R "ahM Kl kB k P . d 1999 ?00" a e. u ·u unga UPI enurut e ompo an· eno e -- ~

Katce;ori 1999 2000 2001 1. Modal Kerja 26,22 19,55 19,15

Investasi 20,97 16,35 17, 11 2. Modal Kerja 24,08 20,53 20,48

Investasi 14,86 16.23 17,76 3. Modal Kerja 32,58 17,76 19,16

Investasi 32,93 18,04 19.02 4. Modal Kerja 29,59 15,95 19,09

lnvestasi 34,12 15,62 18.55 5. Modal Kerja 28,89 18.43 19,19

Investasi 22,93 16,59 17,90 Catatan: Suku bunga rata-rata tert1mbang untuk kred1t non pnoritas

*sampai September 2003 I = Bank Perscro 2 = Bank Pemerintahan Daerah 3 =Bank Swasta Nasional 4 = Bank Asing Campuran 5 =Bank Umum Sumber =BPS, lndikator Ekonomi 2003.

. 2002 2003 * 18,85 17.16 17,50 16.42 19,93 19.38 17.89 17.76

' 18,21 15,67

' 18.30 16.61 i I 15.71 11.89 ' 16.09 13.42

18.25 16.07

' 17.82 16,53

67

Page 85: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Para pelaku agribisnis di Kabupaten Pandeglang khususnya untuk

pengembangan agropolitan dalam usaha mereka masih sangat membutuhkan modal

dari pinjaman dalam mengembangan usahanya. Tetapi dengan suku bunga yang

tinggi, maka para pelaku agribisnis kesulitan rnemperoleh pinjaman modal dari

perbankan. Oleh karena itu. tingkat suku bunga yang tinggi rnernpakan ancaman bagi

pengembangan agropolitan di Kabupaten Pandeglang. Sebaliknya, jika tingkat suku

bunga rendah akan sangat membantu pengembangan agropolitan bagi pelaku

agribisnis karena mereka relatif lebih mampu membayar cicilan dari pinjaman.

Laju inflasi juga perlu diperhatikan karena inflasi mempengaruhi kenaikan

harga-harga secara umum, termasuk bahan baku untuk industri baik industri kecil.

menengah maupun besar. Pada tahun 1999 inflasi secara nasional sebesar 2.01 %

mernpakan tingkat inflasi terendah antara tahun 1999-2003. P·1da tahun 2003 laju

inflasi tertinggi untuk kola besar di Indonesia terjadi di Ko ta Y ogyakarta scbcsar

6,07 %. Inflasi secara nasional pada tahun 2003 sebesar 5,06 %. Laju lnflasi di

Indonesia dapat dilihat pada tabel 16.

T b l 16 L . I fl . K t B a e. UJU n as1 oa esar

Ko ta 1999 Jakarta 1,77 Bandung 4,29 Semarang 1,51 Yogyakarta 2,51 Surabaya 0,24 Nasional 2,01

Sumber: BPS, lnd1kator Ekonom1 2003. Catatan : • sampai Agustus 2003

d' J I awa d N . l Tl an 1 as1ona a rnn 1999 2003 --Tahun

2000 2001 2002 2003* -

10,29 11,52 9,08 5.78 8,52 11,91 11.97 5.69 8,73 13.98 13.56 6,07 -7.32 12,56 12.01 5.73 10,46 14.13 9.15 4.79 9,35 12.55 10.03 5.06

68

I

Page 86: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga pada barang dan jasa. Inflasi

yang rendah sangat membantu pelaku agribis:-iis khususnya di Kabupaten Pandeglang

karena harga barang dan jasa yang tidak mengalami peningkatan berdampak kepada

biaya produksi yang rendah akan memberikan keuntungan bagi pelaku agribisnis

dalam melakukan kegiatan usahanya.

6.2.2.2 Perdagangan Bebas dan Tuntutan ~tandarisasi Produk

Program pembangunan pertanian Tahun 2000-2004 telah dibuat kebijakan

pemerintah yang mengacu pada GBHN Tahun 1999-2004 berdasarkan UU No.25

Tahun 2000 tentang Progran1 Pembangunan Nasional (PROPENAS) yaitu

pembangunan sistem agribisnis. Kebijakan di bidang pertanian saat ini bertujuan

merespon perubahan perekonomian dunia seperti berlakunya Asian Free Trade

Association (AFTA), yang menuntut adanya usaha yang lebih baik lagi dari para

pelaku agribisnis Indonesia untuk dapat menciptakan produk yang sesuai permintaan

pasar baik dari segi standar mutu maupun kesehatan dan keamanan pangan sehingga

dapat bersaing di pasar bebas. Namun, AFT A dapat menj adi ancaman bagi sektor

agribisnis saat ini karena rendahnya kualitas produk yang dihasilkan. sehingga belum

terbiasa menghasilkan produk yang memenuhi standar.

6.2.2.3 Persaingan Antara Dacrah

Kegiatan agribisnis di Kabupaten Pandcglang lebih didominasi kepada

kegiatan on farm. Daya saing komoditi yang dihasilkan oleh para pelaku agribisnis

di Kabupaten Pandeglang sangatlah kurang, baik d1 tingkat regional ataupun

69

Page 87: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

internasional. Hal ini disebabkan karena kualitas produk yang masih rendah sehingga

komoditi tersebut tidak dapat bersaing di pasaran.

Untuk mel'linimalkan persaingan komoditi antar daerah, Kabupaten

Pandeglang harus mengadakan kerjasama yang baik dengan daerah lain dalam sistem

agribisnis. Bentuk kerjasama yang dapat dilakukan antara lain pada subsistem

pemasaran dengan membentuk kemitraan pasar dengan pelaku agribisnis daerah lain

sehingga dapat memperoleh akses pemasaran. Dalam subsistem pengolahan

khususnya dalam hal pengemasan produk inelalui ke1:jasama penggunaan teknologi.

Kerjasanm dengan lembaga penunjang yang ada di daerah lain seperti bekerjasama

dengan lembaga penelitian atau institusi pertanian sehingga memudahkan

mendapatkan informasi seperti penerapan teknologi barn, pcrbaikan teknologi

pembibitan dan budidaya maupun pengolahan hasil pe1ianian.

6.2.2.4 Kondisi Keamanan yang Tidak Stabil

Faktor keamanan juga perlu diperhatikan dalam pengeir.bangan agribisnis.

Isu-isu yang mempengarnhi keamanan nasional menjadi penting untuk menjamin

keamanan investasi baik penanan1an modal dalam negeri maupun modal dari pihak

asing. Peristiwa pemboman terhadap hotel JW. Marriot d1 Jakarta pada 5 Agustus

2003 telah menimbulkan kekhawatiran pihak asing untuk berinvestasi di Indonesia.

Begitu pula pemilihan umum yang diselenggarakan tahun 2004 akan berpengaruh

pada investasi. Sejumlah investor akan menunda investasi di Indonesia. Mereka

akan melihat bagaimana kondisi dan suasana setelah pemilu setelah siapa yang duduk

pada pemerintahan.

70

Page 88: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

6.3 Analisis Lingkungan Internal Kabupaten Pandeglang

Lingkungan internal adalah lingkungan yang berada di dalam orgamsas1

tersebut. Organisasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Kabupaten

Pandeglang. Analisis internal ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor kekuatan

dan kelemahan yang dimiliki Kabupaten Pandeglang dalam mengembangkan

llb>ropolitan.

6.3.1 Kekuatan Pengembangan Agropolitan di Kabupaten Pandeglang

6.3.1.1 Kebijakan Pemerintab dalam Pengembangan Agrnpolitan

Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang No.13 Tahun 2003 tentang Revisi

Program Pembangunan Daerah Kabupaten Pandeglang (Prnpeda) Tahun 2001-2005

dalam aspek ekonomi menyatakan bahwa salah satu program Kabupaten Pandeglang

adalah pengembangan agribisnis. Sebagai langkah operasional untuk· mewujudkan

Propeda tersebut, dibuat Rencana Strategis Daerah (Restrada) sesuai dengan

Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang No.14 Tahun 2003. Tujuan dari program

pengembangan agribisnis adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara

bertahap dan terciptanya perekonomian yang kuat berdasarkan keunggulan kompetitif

dan komparatif

Program Pembangunan Daerah khususnya bi dang ekonomi sangat mendukung

Pengembangan agropolitan dan juga mendukung pencapaian visi pembangunan

Kabupaten Pandeglang, yaitu "Pandeglang Menjadi Daerah Penghasil Agribisnis dan

Tujuan Wisata Unggulan di Propinsi Banten Tahun 2010".

.,,

Page 89: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Properda, renstrada dan visi pembangunan Kabupaten Pandeglang meruoaktm

pedoman pemerintah Kabupaten Pandeglang untuk membuat kebijakan

pengembangan agropolitan. Aktualisasi komitmen pemerintah daerah Kabupaten

Pandeglang untuk pengembangan agropolitan dengan menyusun Properda Tahun

2005-2010 dimana salah satu strategi pembangunan daerah melalui strategi

pengembangan agropolitan.

Sasaran yang ingin dicapai dalam pengembangan agropolitan ini adalah

meningkatkan produksi, produktivitas komoditi p(!rtanian se1ta produk-produk olahan

pertanian khususnya produk yang dapat mertjadi produk unggulan, pengembangan

kelembagaan serta sistem agribisnis, menciptakan lapangan kerja, pengembangan

iklim yang mendukung bagi usaha dan investasi.

6.3.1.2 Laban Pertanian yang Cukup Luas

Data Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang menunjukkan bahwa lahan

pertanian di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2003 tercatat seluas 274.780 ha

dengan proporsi lahan sawah sebesar 19,6 persen dan lahan kering sebesar 99,8

persen. Dari lahan sawah, lahan yang dialiri irigasi sebesar 37,73 persen, dialiri

irigasi desa (non PU) sebesar l 7,87 perscn dan tanpa pcngairan scbcsar 43, 5 persen.

Dari luas lahan kering, hutan Negara merupakan penggunaan lahan yang paling luas

yaitu sekitar 38,92 persen.

Kabupaten Pandeglang masih memiliki lahan yang belum diusahakan

sekitar 16.052 ha dari total luas lahan pertanian. Lahan yang belum diusahakan ini

Page 90: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

dapat menjadi lahan yang berpotensi untuk dikembangkan pada sektor pertanian.

Juga dapat menjadi peluang dalam pengembangan agropolitan melalui pengoptimalan

lahan tersebut baik secara ekstensifikasi maupun intensifikasi pertanian.

Potensi pertanian di Kabupaten Pandeglang pada sub sektor usaha tani

tanaman pangan dan palawija tahw1 2003 c\engan luas lahan dan produktivitasnya

dapat dilihat pada label 17.

Tabel 17. Luas Panen dan Produktivitas Padi dan Palawija di Kabupaten Pandeglang Tahun 2003.

No. Komoditi Luas Panen (Ha) ] Prnduktivitas (Kw/Ha) ..

1 Padi 113.518 73.05 - padi sawah 96.105 47.64 - padi gogo 17.413 25.41 --

2 Palawija 12.535 33,04 -Jagung 3.045 26.68 - kedelai 2.220 13.43 - kacang tanaJ1 1.266 13.33 - kacang hijau 1.733 11. l 0 - ubi jalar 1.296 129.80 - singkong 2.975 136.70

Sumber: Dtnas Pertanian Kabupaten Pandeglang 2003.

Usaha tani padi pada tabel 17 di atas dapat dilihat bahwa produktivitas padi

sawah lebih besar dari padi gogo sebanyak 47.64 kw/ha atau sekitar 67,71 persen dari

total produktivitas padi yang dihasilakan. Produksi gabah kering giling yang

dihasilkan sebanyak 502.090 ton. Untuk mendukung program agropolitan.

pemerintah Kabupaten Pandeglang telah membuka lahan seluas 30 ha untuk usaha

tani padi yang berada di Kecamatan Cimanuk.

73

Page 91: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Usaha tani holtikultura komoditas sayuran dan bu'lh-buahan yang diusahakan

pelaku agribisnis di Kabupaten Pandeglang dapat dilihat pada tabel 18 dan 19.

Tabel 18. Luas Lahan Panen, Produktivitas. Produksi Sayur-Sayuran di Kabupaten P d l Th 2003 an eg ang a un

No Komoditas Luas Panen Produktivitas Produksi <Hal <Kw/Ha' IHal

1 Bawang me;-ah 27,00 110,00 297,00 2 Bawangdaun 197,00 97,00 1.910,90 3 Sawi 228.00 164,00 3.739.20 4 Wortel 35,00 107,00 374,50 5 Kacang panjang 663.00 260,00 17.238,00 6 Cabe 976,00 138,00 13.468,80 7 Tomat 157,00 267.00 4.191,90 8 Terong 144,00 386,00 5.558,40 9 Buncis 102,00 125,00 1.275,00 10 Ketimun 784,00 249,00 19.521,60 11 Kangkung 75,00 129,00 967.50 12 Ba yam 75,00 120,00 900.00 13 Labu sian1 36,00 223,00 802,80 14 Lobak 31,00 131,00 458,50

Jumlah 3.579,00 2.768.00 71.516.30

Sumber: Dmas Pertaman Kabupaten Pandeglang 2003.

Sayuran dengan nilai produksi te11inggi yang dihasilkan di Kabupaten

Pandeglang adalah cabe, ketimun dan kacang panjang masing-masing dengan luas

panen 976 ha, 784 ha dan 663 ha atau 67,70 % dari luas panen seluruh komoditas

sayuran.

Buah-buahan yang banyak ditanam di Kabupaten Pandeglang pisang. melinjo.

patai, durian, salak. Komoditas ini juga yang dikembangkan dalam pcngembangan

agropolitan yang diharapkan dapat menjadi komoditas unggulan Kabupaten

Page 92: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Pandeglang dengan sentra produksi di Kecamatan Menes. Banyaknya tanaman yang

menghasilkan buah-buahan dapat dilihat pada label 19.

Tabel 19. Jumlah Tanaman Buah-Buahan di Kabupaten Pandeglang Tahun 2003 No Komoditas Jumlah Tanaman Jurnlah Tanaman yang J

(Pohon) Menghasilkan <Pohon) 1 Alpukat 14.714 3.722 2 Belimbing 73.602 I 0.585 3 Duku 38.122 7.832 4 Durian 191.865 104.154 5 Jambu biji 47.171 40.381 6 Jambu air 44.625 35.670 7 Jeruk 29.173 15.677 8 Mangga 126.104 68.191 9 Manggis 64.250 42.784 10 Nangka 64.370 57.303 11 Nenas 40.126 22.552 12 Pe pa ya 24.372 23.065 13 Pi sang 4.060.122 3.448.755 14 Rambutan 190.231 132.108 15 Salak 252.735 235.695 16 Sawo 22.387 10.305 17 Sirsak 22.117 20.674 18 Sukun 19.386 12.316 19 Melinjo 396.956 338.809 20 Patai 146.236 135.558

Jumlah 5.752.906 4.734.033 --Sumber: Dmas Pertan1an Kabupaten Pandeglang 2003.

Upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk mendukung pengembangan

agropolitan dengan memberikan bantuan langsung kepada masyarakat Menes untuk

pengrajin emping, pengaclaan kios sarana procluksi pcrtanian dan pctcrnakan

sebanyak 2 buah, pengadaan alat pembuatan pengelolaan pupuk organik clan bantuan

75

Page 93: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

bibit durian t:ebanyak 17900 bibit (lampiran 3). Subsektor peternakan yang

dilakukan oleh pelaku agribsnis di Kabupaten Pandeglang dapat dilihat pada tabel 20.

Tb 120 P I . T a e opu ast erna kd. Kb l a upaten P d I an eg ang T h '003 a un ..;~

No Jenis Ternak Pooulasi Tcrnak ( ckor) I - Sapi jantan 204

- Sapi betina 136 Jumlah 340

2 - Kerbau jantan 9.446 - Kerbau betina 31.169 Jumlah 40.615 -

3 - Kam bing jantan 42.889 - Kan1bing betina 120.281 Jumlah 163.170

4 - Dombajantan 30.663 - Domba betina I 08.155 Jumlah 138.818 --

5 - Itik jantan 9.672 - Itik betina 97.621 Jumlah 107.293

6 - Ayam burns jantan 444.092 - Ayam buras betina 1.127.711 Jumlah 1.571.803

7 - Ayam ras betina 281. 746 -------~

Sumber: Pandeglang dalam Angka d1olah 2003.

Pada tabel 20 tcrlihat bahwa usaha tcrnak yang banyak diusahakan pclaku

agribisnis adalah ayam buras yaitu sebanyak 1.571.803 ekor. Sedangkan, ayam ras

hanya ayam ras betina yang diusahakan yaitu sebanyak 281.746 ekor. Usaha ternak

ayam ras dan ayam buras ini telah menjalin kemitraan dengan Charoen Pokphand.

Usaha pada subsektor perkebunan yang dilakukan di Kabupaten Pandeglang dapat

dilihat pada label 21.

76

Page 94: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Tabel 21. Luas Areal, Jumlah Produksi dan Petani Perkebunan Rakyat Menurut Jenis T d' K b P d 1 T 1 2003 anaman 1 a upaten an eg ang a 11111

Jen is Luas Areal (Ha) Produksi Jnmlah

Tanaman Olahan Petani

Tanaman Tanaman Tana man .Jumlah (Ton) Pemilik

Mud a Produksi Tua

Karel - 2.544 109 2.653 1.465.34 l.925 Kelana 3.999 37.212 496 41.707 25.564.64 61.262 Hvbrida - 475 53 528 34.502 4.028 K. Sawit 28 2.712,60 304,25 3.044,85 1.830

119.519 Koni 207 2.577 127 2.911 1.306,54 6.613 Teh - 3 6 9 0.34 225 Cengkeh 520 2.112 1.629 4.261 1.045,44 10.831 Lada 61 108 4 173 10.)-2_ 167

~---

Coklat 444 380 372 1.196 173,66 1.488 Kanuk - 103 125 228 21,84 l.574 Pan iii - 5 5 10 0,88 36 Ar en 63 146 51,50 260,50 91,86 1.404 Pandan 29 75 7 111 49.75 118 Kanolaga 62 141 82 285 25.94 176 Pala 3 4 6 13 1,75 40

' Sumber : Pandeg!ang dalam Angka 2003

Tanaman perkebunan yang mempunyai luas areal dengan nilai produksi

tertinggi berdasarkan tabel 21 yaitu untuk komoditas kelapa dengan luas areal 41. 707

ha dan jumlah produksi sebanyak 25.564,64 ton. kelapa sawit dengan luas areal

3.044,85 ha dan jumlah produksi 119.519 ton. Usaha pada subscktor perikanan di

Kabupaten Pandeglang dapat dilihat pada tabd 22.

Tabel 22. Jenis Perikanan Air Tawar, Luas l'okok. Luas Tangkap dan Nilai Produksi di Kabu aten Pande Jang Tahun 2002

Jenis Perikanan Air Luas Pokok-~~L-u_a_s=T~a-n._g_k_a_p--1-,-ro-dtiksr-

1. Kolan1 2. Tamhak 1. 811\\l!ih .

Tawar Ha Ha Ton 322 646 1.428.20 29] - ---- 58(-, --.. ·--··-

4.085 8.170 s11nihcr: 11antlcglang f>al11111 Angka diol11h. 21111;>

77

Page 95: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Data pada tabel 22 di atas menunjukan k1:giatan masyarakat di Kabupaten

Pandeglang pada subsektor perikanan yang lebih dominan dilakukan adalah

perikanan air tawar pada sawah dengan luas pokok, lua> tangkap maupun nilai

produksi yang lebih tinggi dibandingkan perikanan air tawar pada kolam atau tambak

yaitu sebesar 4.085 ha untuk luas pokok, 8.170 !ta untuk luas tangkap dan produksi

sebesar 3.315,10 ton.

6.3.1.3 Sarana dan Prasarana

Kegiatan usaha di suatu daerah perlu didukung dengan ketersediaan fasilitas

atau infrastruktur seperti jalan raya, kereta api, pelabuhan yang menghubungkan

lokasi produksi dengan pasar dan input produksi, kuantitas, kualitas lahan, sarana

irigasi dan air bersih. Faktor infrastuktur fisik dinilai berdasarkan ketersediaan

infrastruktur dan kualitas infrastrnktur. Sarana dan prasarana yang menunjang

kegiatan agribisnis dalam pengembangan agropolitan yang telah tersedia dari

dukungan pemerintah seperti peningkatan poros jalan sepaiijang 5, 7 km, pcngadaan

kios sarana produksi, pengadaan alat/mcsin pcmbuatan pupuk secara lengkap. Sarana

dan prasarana untuk pengembangan agropolitai1 yang berasal dari bantuan

pemerinmtah dapat dilihat pada lan1piran 6.

Untuk penyediaan sarana input terdapat 53 kios sarana produksi pertanian

yang bertindak sebagai pengecer sedangkan distributor sebanyak 2 distributor yaitu

toko Anugerah dan Bina Karya.

Sarana dan prasarana pada subsistem pemasaran, Kabupaten Pandeglang

memiliki 25 pasar dengan bangunan permanent, 24 pasar tanpa bangunan permanent.

33 unit pertokoan, 4 pasar hewan, 6 rumah pemotongan hewan, 8 te1npat pelclangan

ikan (BPS, 2003).

78

Page 96: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

6.3.1.4 Posisi Kabupatcn Pandcglang yang Stratcgis

Dilihat dari posisi geografis dan ekowimi Kabupaten Pandeglang merupakan

wilayah yang cukup strategis. Posisi Kabupaten Pandeglang selain dekat dengan

Daerah Khusus lbukota (DK!) Jakarta, Kota Tangerang dan Bekasi juga dekat dengan

Kota Bogor. Kondisi ini merupakan peluang untuk memasarkan produk-produk

agribisnis yang dihasilkan Kabupaten Pandeglang.

6.3.1.5 Koordinasi Antar Dinas Terkait dalam Pcngembangan Agropolitan

Untuk menunjang pengembangan agropolitan di Kabupaten Pandeglang telah

dibentuk Tim Pokja Kawasan Agropolitan (lampiran 2). Sebagai ketua Tim Pokja

adalah Asisten Daerah Bidang Ekonomi Pcmbangunan Kabupatcn Pandcglang.

Anggota tim pokja tersebut terdiri dari dinas-dinas terkait dan yang merupakan

lembaga pembina utama yaitu : Bappeda bidang ekonomi, Dinas Pertanian dan Dinas

Perternakan. Dinas-dinas ini melakukan tugasnya scsuai dengan tugas pokok instansi

masing-masing.

Keberadaan lembaga Pembina ini berfungsi scbagai fasilitator pengembangan

agropolitan. Badan Perencanaan Daerah Bidang Ekonomi berfungsi sebagai

fasilitator dalam menyusun program-program kegiatan yang menu1~ang pelaksanaan

program agropolitan dengan membuat master plan untuk Kabupaten Pandeglang

tahun 2004, penyusunan profil investasi untuk investor. Dinas Pertanian berfungsi

sebagai fasilitator dalam kegiatan on:fimn. Program bantuan pengadaan sarana

produksi, melakukan sekolah lapangan kepada petani dengan cara mcmberikan

79

Page 97: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

penyuluhan mengenai teknis usaha tani, kesadaran pentingnya melakukan usaha tani

agar tidak meninggalkan daerah untuk melakukan migrasi ke kota. Dinas Peternakan

berftmgsi sebagai fasilitator pada subsektor peternakan seperti pembinaan usaha dan

pemasaran, melakukan monitoring perkembangan ternak, pelayanan dibidang

peternakan dan kesehatan ternak. Melalui program peningkatan kesehatan hewan dan

ternak serta masyarakat veteriner, pencegahan dan pemberantasan penyakit NO,SE

dan Brucellosis pada temak, program pelatihan agribisnis dan para medis petemakan.

Keberhasilan program pengembangan agropolitan ini sangat tergantung pada

dukungan dinas-dinas yang ada dalam susu111m tim pokja. Koordinasi dalam bentuk

keselarasan dan keterkaitan program antar dinas sangat pcnting dalam menunjang

program pengembangan agropolitan di Kab Pandeglang. Sejauh ini tidak ada

kebijakan antar dinas pemerintahan yang bertentangan dalam program ini. A11inya

dari aspek manajemen pengembangan agropolitan di Kabupaten Pandeglang telah

berjalan dengan baik.

Koordinasi yang dilakukan tim pokja secara formal melalui rapat rutin setiap

tiga bulan sekali melalui forum koordinasi pembangunan daerah. kunjungan ke

kecarnatan tempat lokasi agropolitan melalui dinas-dinas secara berkala setiap tahun

sebanyak tiga kali yaitu pada awal bulan, bu Ian ketiga clan akhir tahun juga dilakukan

pertcmuan-pertemuan yang memang dianggap perlu yang disesuaikan kondisi dan

pem1asalahan yang sedang dihadapi. Hal ini menjadi salah satu kekuatan dalam

pengembangan agropolitan.

80

Page 98: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

6.3.2 Kclcmahan Pcngcmhangan Agropolitan di Kabupatcn Pandcglang

6.3.2.1 Sumhcrdaya Manusia

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang berperan penting

dalam pemhentukan nilai tambah suatu kegiatan ckonomi. Hanya deng:m

sumberdaya manusia yang unggul dan mempunyai daya ~;aing yang tinggi, suatu

masyarakat atau organisasi dapat memprediksikan, mengantisipasi dan

mengendalikan setiap perubahan ke arah yang diharapkan. Munandar.S dalam Dcddy

Effendi (2004:1) menyatakan bahwa untuk mempercepat perkembangan agribisnis

diperlukan sumberdaya manusia yang responsif terhadap teknologi dan informasi,

berorientasi pada pasar, memiliki ketrampilan teknis, memiliki kemampuan

manajemen usaha, mempunyai akses terhadap lembaga ekonomi dan risct.

Oleh karena itu, kualitas tenaga ker:ja serta ketersediaan tenaga ke1ja di

Kahupaten Pandeglang menjadi faktor utama dalam pengembangan agropolitan.

Faktor tenaga kerja dan produktivitas tenaga kerja dihitung berdasarkan ketersecliaan

tenaga kerja, kualitas dan produktivitas tenaga kerja. Menurut BPS Kabupaten

Pandeglangjumlah penduduk pada tahun 2003 mencapai l.082.012jiwa dengan usia

pr::iduktif (15-64 tahun) berjumlah 636.422 jiwa. Rasio antara usia produktif dengan

jumlah pencluduk adalah 60,52%. Artinya ketersediaan tenaga ker:ja produktif sangat

banyak di Kabupaten Pancleglang, dengan lapangan pekerjaan utama di sektor

pertanian sebesar 66,46% dari total tenaga kerja produktif. Tetapi kualitas tenaga

kerja ini masih sangal renclah karena berl&tar belakang pendidikan sekolah dasar

(SD).

81

Page 99: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Latar belakang pendidikan yang menjadi salah satu penyebab kurangnya

etos kerja dari pelaku agribisnis untuk mernajukan usahanya. Mereka dalarn

rnelakukan usahanya belurn berorientasi pasar rnasih bersifat subsisten. kurang

berusaha untuk berkernbang lebih baik lagi ctalam melakukan usahru.ya. Pada label

23 dapat dilihat data penyebaran mata pencalnrian petani Kabupaten Pandeglang.

T b I 23 P a e b enye arru1 M p ata enc a Lapangan Usaha

I. Pertanian Sawah 2.Pertanian Holtikultura 3. Perkebunan 4. Kehutanan 5. Petemakan 6. Perikanan

Sumber : BPS ,Sens us Pertaman 2003. • Angka Sementara

h . p a nan . Kb etarn a upaten P d I an eg ang T I 'l003 a 1un,,... Jumlah Pctani*

129508 7771

47938 34252 26872 14976

Untuk meningkatkan kernarnpuan usaha (etos kerja) pelaku agribisnis

Kabupaten Pandeglang, khususnya dinas pertanian rnelakukan pernbinaan.

penyuluhan dan pelatihan kepada pelaku agribisnis sesuai dengan tugas pokok dari

dinas pertanian yang fokus kegiatannya melakukan kegiatan 011j(1rm dan <?/(farm.

l.Jntuk komoditi emping yang diharapkan menjadi e1111:i· poinl dalam

pengernbangru1 agropolitan telah rnenyerap tenaga kerja dengan jumlah pengrajin

pada tahun 2002 sebanyak 28.540 orang. Mereka telah menjadi anggota dan

dikoordinir oleh Koperasi Pe11anian Pengernbangan Banten melalui Asosiasi

Pengrajin Ernping berjurnlah 14.000 orang dengan jumlah kelornpok sebanyak 56

kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 25 orang di enarn kecarnatan. keenarn

82

Page 100: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

kecamatan ini merupakan sentra penghasil komoditi empmg. Kelompok pengrajin

emping yang telah menjadi anggota APE dapat di Ii hat pada tabel 24.

Tabel 24. Jumlah Pengrajin Emping pada Daerah Sentra Produksi Melinjo di Kb P d I a upaten an eg ang

Kecamatan Jumlah Kelompok* Jumlah Anggota I I I

Menes 11 kelompok 275 orang :j Pagelaran Labuan Saketi Bo jong Jumlah

" Sumber: Asos1as1 PengraJm Empmg 2003. *per kelompok berjumlah 25 orang

23 kelompok 575 orang --20 kelompok 500 orang I kelom2ok 25 orang ' I kelompok 2sorang3

14.000 orang

Para pengrajin emping yang telah menjadi anggota APE dalam kegiatan

usahanya dibimbing oleh APE baik dari segi pengolahan produk maupun pemasaran.

Sedangkan, pengrajin emping yang berjumlah 14.540 hanya melakukan kegiatan

usahanya di rumah, mereka belum menjadi anggota asosiasi pengrajin cmping (APE).

6.3.2.2 Dana Pengembangan Agropolitan

Keterbatasan modal clan minimnya investasi adalah kendala yang masih

dihadapi pelaku agribisnis di Kabupaten Pandcglang. Surnber dana dalam rangka

program pengembangan kawasan agropolitan dari segi pembiayaan berasal dari dana

Al'BN scbcsar Rp 2.44 l .'JJ'!.OOO . .lumlah anggarnn l<:rsehut. tl'lah direalisasikan

sebesar Rp 1.412.634.000 untuk pengembangan prasarana dan sarana desa

agropolitan dan dana schesar i{p I .0~~ 1J.JOS.OOO untuk pL"11ingkata11 pn1snr1.111a da11

HI

Page 101: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

sarana pemukiman (di desa Menes). Sedangkan, sumber pembiayaan dari dana

APBD Propinsi Banten sebesar Rpl.751.030.000. Jwnlah anggaran APBD tersebut

telah direalisasikan sebesar Rp 491.250.000 untuk kegiatan peningkatan perencanaan

pengembangan agropolitan dan pengendalian sumberdaya alam. Untuk penyediaan

prasarana dasar pemukiman kawasan desa pusat pe11.umbuhan sebesar Rp

430.000.000 dan realisasi dana sebesar Rp 829.780.000 untuk pereneanaan

pengembangan pembangunan pertanian dan peternakan (larnpiran 6).

Pernerintah Kabupaten Pandeglang sendiri mempunyai ketebatasan dana

khususnya dalarn pengembangan agropolitan. Pcrnerintah Kabupaten Pandeglang

menganggarkan belanja pembangunan sektor agribisnis pada tahun 2003 sebesar

Rp 1.015.067.000. Jumlah anggaran tersebut, dialokasikan Rp 350.000.000 untuk

sektor pertanian, sektor perkebunan clan kehutanan dengan alokasi dana sebesar

Rp 300.000.000, sektor peternakan sebesar Rp 295.000.000 clan sektor perikanan

sebesar Rp 70.067.000. Walaupun relatif kecil, namun alokasi biaya pcmbangunan

sektor agribisnis yang telah dianggarkan dapat menunjang pcngcmbangan

agropolitan.

Hingga saat ini, belum ada pihak lain ataupun investor yang melakukan

investasi dalam pengembangan agropolitan. Hal ini menjadi tantangan bagi

Pemerintah Kabupaten Pandeglang dengan segenap jajarnn yang terkait dengan

pengembangan agropolitan untuk menyediakan sarana prnsarana clan infrastruktur

agar pihak swasta/investor bersedia terlibat dalam pengembangan agropolitan.

84

Page 102: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

6.3.2.3 Lembaga Penelitian dan Pengembangan

Kegiatan penelitian dan pengembangan, baik berupa penyebaran teknologi

baru, perbaikan teknologi pembibitan dan budidaya, teknologi pengolahan basil

merupakan faktor-faktor penting dalam mempercepat pengembangan agropolitan di

Kabupaten Pandeglang.

Balai penelitian dan pengembangan saat ini belum tersedia di Kabupaten

Pandeglang. Basil penelitian dan pengemba:igan masib mengandalkan dari tingkat

propinsi juga basil penelitian dari institusi pertanian diperoleh dari luar daerab

Kabupaten Pandeglang seperti Institut Pertanian Bogor (!PB).

6.3.2.4 Penyampaian Hasil Penelitian dan lnformasi Pasar

lnfo1masi yang dapat mempercepat perkembangan agribisnis di suatu daerah

adalab informasi untuk pemasaran produk. potensi wilayab. informasi basil penelitian

dan pengembangan (varietas unggul, teknik budidaya dan peni;olaban. informasi

usaba, dan lain-lain).

lnformasi pasar mengenai akses pasar dan barga komoditi diperoleb para

pelaku agribisnis dengan memantau secara langsung di pasar. Kabupaten Pandeglang

saat ini belum terdapat suatu pusat pelayanan informasi untuk komoditi-komoditi

agribisnis. lnformasi tentang potensi agribisnis yang berbcntuk layanan on-line yang

bersifat komputerisasi baru ada di tinght Propinsi yaitu Banlen Agribusiness

Alarkering Jncoporalion (BAMIC).

Pelaku agribisnis kbususnya Kabupaten Pandeglang belum memanfaatkan

layanan ini secara maksimal. Hal yang dapat dilakukan adalah pembuatan database

85

Page 103: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

produk-produk agribisnis Kabupaten yang terkomputerisasi disertai dengan

penyampaian infom1asi yang up lo dale kepada pelaku agribisnis uengan

fasilitatomya dinas-dinas terkait seperti Dinas Pertanian dan Bappeda. Sehingga

nantinya kegiatan jual beli produk agribisnis dapat dijalankan secara on-line.

6.3.2.5 Kualitas Produk dan Penggunaan Teknologi

Pemasaran untuk produk agribisnis di Kabupaten Pandeglang masih bersifat

domestik dengan wilayah pemasaran daerah Serang, Jakarta, Bogor. Tangerang,

Bekasi dan Bandung.

Untuk pemasaran luar negeri (ekspor), dua perusahaan besar seperti PT

Nutrifood dan PT Madu Mas sebagai pengekspor emping ke beberapa negara seperti

Malaysia, Timur Tengah, Belanda dengan volume 15 ton per bulan. Selain kedua

perusahaan tersebut, terdapat PTPN VIII yang bergerak pada komoditi perkcbunan

seperti kelapa sawit, karet, coklat, kelapa.

Usaha lain yang dilakukan dalam rangka meningkatkan pemasaran hasil

produk agribisnis adalah mengikuti pameran-pameran. pembuatan brosur yang

disebarluaskan ke hotel, toko. restoran. Juga pcmbuatan spanduk-panduk dan papan

reklarne yang ditempatkan di tempat khusus. Keterbatasan usaha pemasaran selain

dikarenakan oleh modal juga dikarenakan oleh rendahnya kualitas produk-produk

agribisnis.

Rendahnya kualitas produk agribisnis yang dihasilkan oleh Kabupaten

Pandeglang dikarenakan rendahnya kesadaran pelaku agribisnis dalam hal

penanganan pasca panen yang belum menggunakan teknologi tepat guna misalnya

86

Page 104: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

masalah grading. Hal ini menyebabkan produk bermutu baik bercampur dengan

produk bennutu kurang baik secara umum kualitas produk menjadi jelek. Untuk

produk olahan pada industri rumah tangga masih menggunakan •eknologi yang

scderhana sehingga rendahnya kualitas produk dalam hal daya tahan produk dan

pengemasan kurang menarik.

Pengembangan teknologi untuk pengembangan agropolitan di Kabupaten

Pandeglang difokuskan pada teknologi yang dapat memanfaatkan sumberdaya lokal

bersifat tepat guna. Teknologi yang digunakan dalam pengembangan agropolitan di

Kabupaten Pandeglang antara lain pembibit:m menggunakan varietas unggul lokal.

sistem pemupukan melalui penggunaan pupuk organik, pengolahan hasil dan pola

tanam serta pasca panen yang disesuaikan kemampuan masyarakat. Pcnggunaan

teknologi ini tidak harus menggunakan teknologi canggih. Penggunaan teknologi

yang disesuaikan kemampuan masyarakat diharapkan dapat meningkatkan dan

mengoptimalkan kemampuan masyarakat. Hal ini dilakukan bertujuan sehagai

pembelajaran kepada masyarakat di Kabupaten Pandeglang.

6.4 Perumusan Alternatif Stratcgi

6.4.1 Analisis Matriks External Factor Eva/11atio11 (EFE)

Matriks ini merupakan hasil clari iclentifikasi faktor-faktor cksternal

Kabupaten Pandeglang berupa peluang clan ancaman yang bcrpengaruh dalam

pengembangan agropolitan di Kabupaten Pandeglang. Pene111.uan bobot menggunakan

metode paired comparison sehingga diperoleh bobot dari masing-masing variabel.

Penentuan bobot menggunakan kuisioner yang telah diisi oleh tujuh orang responden

87

Page 105: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

yang dianggap memiliki kapasitas sebagai pengambil kcputusan dan pelaksana

dalam pengembangan agropolitan. Penentuan peringkat dilakukan jug:l oleh tujuh

responden sehingga diperoleh nilai terbobot dari faktor-faktor tersebut. Hasil dari

identifikasi peluang dan ancaman sebagai faktor strategis eksternal, bobot dan

peringkat kemudian dimasukkan ke dalam matriks ekstemal. Matriks ini dapat dilihat

dalam tabel 25.

Hasil evaluasi matriks eksternal ini, kemuclian cligabungkan dengan evaluasi

matriks internal, kemudian dipetakan ke dalam matriks SWOT. Matriks ini untuk

memudahkan merumuskan alternatif strategi usaha yang akan dilakukan dalam

pengembangan agropolitan di Kabupaten Pandeglang.

Tabel 25. Matriks Evaluasi Eksternal (EFE) Kabupaten Pandeglang dalam P b A l' en gem angan gropo 1tan

Faktor Eksternal Bo bot Rating Skor PELUANG Pasar domestik dan internasional (A) 0,095 2 0.190 Kemitraan dengan pihak swasta dan pihak lain (B) 0,071 3 0.213 Tersedianya kreclit usaha kecil clan menengah (C) 0.108 3 0.324 Pertumbuhan ekonomi nasional (D) 0.085 2 0.170 Otonomi daerah (E) 0.098 3 0.294 Pe1iumbuhan penduduk yang meningkat (.J) 0.093 " 0.279 ~

Konsumsi masyarakat meningkat terhadap produk 0.099 3 0.297 agribisnis (K)

1.767 ANCAMAN Tingkat inflasi dan suku bunga yang tinggi (E) 0.136 2 0.272 Perdagangan bebas clan standarisasi produk (F) 0.078 2 0.156 Persaingan antar wilayah (G) 0.084

~-

2.5 0.210 Kondisi keamanan yang tidak stabil (H) 0.097 2.5 0.243

0.881 Total I 2.648

88

Page 106: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Hasil matriks EFE menunjukan bahwa pengembangan agropolitan

mempunyai peluang cukup besar dibandingkan ancaman dengan nilai skor sebesar

1,767 dibandingkan dengan ancaman dengan nilai skor sebesar 0.881. Total nilai

yang dibobot untuk faktor strategis ekstema' sebesar 2,648. Artinya pengembangan

agropolitan di Kabupaten Pandeglang memiliki peluang un.tuk berkembang dengan

menghindari ancarnan .

Peluang adanya ketersediaan kredit usaha kecil dan menengah akan sangat

membantu kegiatan agropolitan khususnya para pelaku agribisnis. Begitu pula.

otonomi daerah memberikan kebebasan aparat pemerintahan untuk mengatur daernh

masing· masing sehingga dalam pengembangan agropolitan ini diharapkan pemerintah

dapat menjadi fasilitator, dinamisator dalam pengembangan agropolitan.

Faktor ancaman terbesar tehadap pengembangan agropolitan dengan skor

0,272 adalah tingkat intlasi dan suku bunga yang tinggi. Jika inflasi clan suku bunga

tinggi maka para pclaku agibisnis akan kesulitan clalam membeli bahan baku untuk

kegiatan usaha begitu pula dengan suku bunga yang tinggi akan menyebabkan para

pclaku agribisnis kcsulitan memperoleh pinjaman krcdit pcrbankan. Keadaan ini

menyebabkan tidak berjalannya perekonomian masyarakat khususnya para pelaku

agribisnis di Kabupatcn Pandcglang.

5UJ

Page 107: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

6.4.2 Analisis Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)

Matriks ini merupakan hasil dari identifikasi faktor internal Kabupaten

Pandeglang berupa kekuatan dan kelemahan yang berpengaruh terhadap

pengembangan agropolitan di daerah tersebut. Pada tabel 26, terlihat total matriks

!FE sebesar 2.703, menunjukan posisi Kabupaten Pandeglang yang diatas rata-rata

dalam kekuatan internal. Hal ini ditunjukan dengan nilai skor untuk kekuatan sebesar

1.561 dibandingkan dengan skor kelemahan sebesar 1.142. Kekuatan utama yang

dimiliki Kabupaten Pandeg!ang yaitu sarana dan prasarana yang memadai seperti

lahan pertanian, prasarana umum seperti air bersih, listrik, lembaga pendidikan, jalan

(transportasi) yang tentunya sangat mendukung pengembangan ag10politan.

Kabupaten Pandeglang memiliki kelemahan utama karena belum tersedianya

lembaga penelitian dan pengembangan dengan skor 0,348. Lembaga penelitian dan

pengembangan sangat diperlukan karena akan sangat membantu pe!aku agibisnis

untuk mengetahui berbagai infonnasi seperti teknologi pembibitan dan budidaya.

Tetapi adanya komitmen pemerintah Kaburaten Pandeglang juga koordinasi yang

baik antar dinas pemerintahan untuk pengembangan agropolitan dengan skor 0.322

pada matriks !FE. Kelemahan yang dapat menjadi kendala dalam pengembangan

agropolitan dapat diatasi dengan kekuatan yang dimiliki Kabupaten Pandeglang

90

Page 108: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Tabel 26. Matriks Evaluasi Internal (IFE) Kabupaten Pandeglang dalam Pengembangan Agropolitan

Faktor Internal I Bo'bot Rathm: Skor KEKUATAN Kebijakan/komitmen pemerintah Kabupaten 0.092 3.5 0.322 Pandeglang untuk pengembangan_~()p_()!i!~~-{AJ __

·--·-·-··- -·---·- .... ,.---~ ----·--~--

Ketersediaan lahan pertanian (B) 0.089 3.5 0.312

Sarana dan prasarana yang memadai (D) 0.095 3.5 0.332

Posisi Kabupaten Pandeglang yang Strategis (E) 0.091 3 0.273

Koordinasi an tar dinas-dinas terkait dalam 0.092 3.5 0.322 pengembangan am-ooolitan (F)

1.561 KELE MAHAN Sumberdaya manusia (C) 0.094 2 0.188 Ketersediaan dana pengembangan ai,>ropolitan (G) 0.083 1.5 0.125

--··----Lembaga penelitian dan pengembangan (H) 0.174 2 0.348 Penyampaian basil penelitian dan infonnasi pasar (I) 0.081 2 0.162 Penggunaan teknologi tepat guna (J) 0.088 2 0.176 Kualitas produk (K) 0.095 I 1.5 0.143

1.142 Total I 1,000 2.703

6.4.3 Analisis Matrik SWOT

Aspek kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang terdapat dalam

analisis eksternal dan internal bertujuan untuk mengetahui usaha yang akan dilakukan

dalam pengembangan agropolitan. Melalui analisis SWOT dapat disusun beberapa

altematif slrategi pengembangan agropolitan dengan cara memindahkan hasil dari

analisis EFE dan JFE ke dalam matriks SWOT. Proses penggabungan pada

matriks SWOT (tabel 27) menghasilkan beberapa alternatif strategi pengembangan

yaitu strategi S-0, strategi W-0, strategi S-T dan strategi

01

Page 109: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

label 27. Alten1atif Perumusan Stratcgi Pengembangan Agrooolitan Faktor Internal

Faktor Eksternal Peluang (0)

1. Pasar domestik dan intemasional (01)

2. Kemitraan dgn pihak swasta dan pihak lain (02)

3. Tersedianya kredit usaba kecil dan menengab (03)

4. Pertumbuhan ekonomi nasional yang mernbaik (04 )

5. Otonomi daerah yang memberikan kebebasan pada Pemerintah daerah untuk mengatur wilayahnya (05)

6. Pertumbuhan penduduk yang meningkat (06)

7. Konsumsi masyarakat meningkat terhadap produk agribisnis (01)

Aucamau (T) 1. Tingkat inflasi dan suku bungayang tinggi (T1)

2. Perdagangan be bas dan tun tu tan standarisasi produk (T 2)

3. Persaingan antar wilayab (T3)

4. Kondisi keamanan yang tidak stabil (Ts)

Kekuatan (S) 1. Komitmcn pemerintah Kab. Padeglang untuk

pengembangan agropolitan (S1)

2. Laban pertanian yang cukup luas (S2)

3. Sarana dan prasarana yang memadai (S3)

4. Posisi Kabupaten Pandeglang yang strategis (S,)

5. Koordinasi yang baik antar dinas terkait dalam pengembangan agropolitan (Ss)

Strategi S-0 1. Strategi pengembangan pasar dan penetrasi pasar

melalui kemitraan (S2, S3,S4,0,, 0 2 )

2. Melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian (S,, S,, S,, Oi, Os)

3. Pembangunan pusat pasar pertanian (subtenninal agribisnis yang berada disentra produksi pertanian rakyat untuk menunjang strategi pengembangan pasar (Si, s,, ,0,,06,07)

St•ategi S -T 1. Membuat database potensi agribisnis Kabupaten

Pandeglang sehingga dapat memperluas pasar domestik dan intemasional (Si, S5, Ti.T2)

Kelemahan (W) 1. Kualitas sumbcrdaya manusia masih

rendab (W1)

2. Dana untuk pengembangan agropolitan (W2)

3. Belum tersedianya lembaga penelitian dan pengembangan (W3)

4. Kurangya penyrunpaian basil penelitian dan informasi pasar (W4)

5. Kurangnya penggunan teknologi tepat guna (Ws)

6. Kualitas produk rendab (W 6)

Strategi W-0 1. Strategi pengembangan produk

(w .. w,,w., o,, o,o,) 2. Strategi pengemballgan lembaga ekonomi

rakyat seperti kelompok usaha skala rumah tangga, kelompok asosias1 untuk menunjang strategi pengembangan produk (W2,02, 0 3,0., Os)

3. Membuat profile investasi untuk pengusaha yang benninat memberikan modal kredit ( W2, 02, O,, Os)

4. Meningkatkan etos kerja dan jiwa ke\virausahan pelaku agribisnis (W,, 02, Os)

St:-ateg: W-T I. Peningkatan kesadaran untuk menerapkan

penggunaan teknologi tepat guna untuk meningkatkan kualitas produk khususnya untuk pengolahan basil penyimpanan, grading produk ( W,, W6, T,,T3)

92

Page 110: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

1. Strategi S-0

Strategi S-0 merupakan strategi yang menggunakan kekuatan internal untuk

memanfaatkan peluang eksternal sehingga mendapatkan ke1mt1111gan bagi Kabupaten

Pandeglang dalam pengembangan agropolitan. Beberapa alternatif strategi S-0 yang

diperoleh sebagai berikut:

I. Strategi pengembangan pasar dan penetrasi pasar melalui kemitraan dengan

pihak swasta Strategi ini merupakan rekomendasi dari kekuatan yang dimiliki

oleh Kabupaten Pandeglang yaitu adanya sumberdaya lahan dan sarana

prasarana yang memadai didukung dengan peluang terbukanya pasar

domestik dan internasional, adanya kesempatan untuk melakukan kemitraan

dengan pihak swasta atau pihak lainnya. Strategi ini baik 1111tuk dilakukan

agar wilayah pemasaran produk agribisnis Kabupaten Pandeglang bertambah

luas. Pengembangan pasar dan penetrasi pasar dapat dilakukan dengan

bekerjasama dengan perusahaan yang sudah maju yang khususnya bergerak

pada sektor agribisnis dimana pelaku agribisnis Kabupaten Pandeglang

sebagai supplier bahan baku pertanian sedangkan perusahaan tersebut sebagai

pengolah hasil, memberikan bantuan baik saprotan, modal usaha,

pembimbingan baik untuk subsistem hulu, budidaya, maupun subsistem hilir

sehingga untuk jangka pa1:tjang nantinya pelakut agribisnis Kabupaten

Pandeglang dapat memasarkan produk-produk yang mereka hasilkan secara

mandiri karena telah mendapat bimbingan dari pihak swasta yang sebelumnya

sebagai pembeli produk mereka. Dengan cara ini memperpendek tataniaga

Page 111: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

produk sehingga pelaku agribisnis ini mempernleh harga jual yang

memuaskan. Untuk melakukan strategi ini dapat dilakukan dengan bantuan

dari dinas perindustrian, perdagangan dan pasar serta Bappeda Kabupaten

Pandeglang.

2. Melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian untuk meningkatkan

produksi pertanian. Strategi ini didasarkan atas kekuatan adanya komitmen

pemerintah Kabupaten Pandeglang untuk mengembangkan program

agropolitan dengan sumberdaya lahan yang tersedia.. Juga adanya peluang

yaitu pasar domestik dan internasional dan diteraplkannya otonomi daerah.

Strategi ini dilakukan selain dapat meningkatkan produksi pertanian juga

dapat meningkatkan kualitas dan kontinyunitas hasil produk agribisnis karena

peluang pasar untuk basil produk agribisnis sani,>at besar, klmsusnya untuk

komiditas bahan pangan. Hal ini tentunya didukung dengan kebijakan

pemerintah, koordinasi dinas-dinas terkait dalam pengembangan agropolitan

dengan pemerintah sebagai fasilitator dapat memban1u pelaku agribisnis baik

secara teknis maupun nonteknis khusrnmya dari dinas pertanian dengan

pelatihan, penyuluhan/pembimbingan dalam masalah budidaya, mencarikan

investor untuk kegiatan ru;aha tersebut melalui bantuan dari Bappeda

Kabupaten Pandeglang.

3. Pembangunan pusat pasar pertanian (subtern1inal agribisnis) yang berada

disentra produksi pertanian rakyat Strategi ini didukung dengan kekuatan

komitmen pemerintah dalam pengembangan agropolitan, sumberdaya lahan

Page 112: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

yang tersedia, adanya sarana dan prasarana pendukung yang memadai.

Didukung dengan peluang diterapkannya otonomi daerah dan pertumbuhan

penduduk yang meningkat, konsumsi masyarakat terhadap produk agribisnis.

Pembangunan subterminal agribisnis dilakukan untuk menunjang strategi

pengembangan pasar dan pengembangan produk. Subterminal agribisnis ini

berfongsi untuk mensupplai produk yallg dihasilkan dari sentra-sentra

produksi pertanian rakyat ke pasar lain yang berada diwilayahnya maupun

wilayah lain, fusilitas perdagangan lain seperti toko atau supennarket,

pengumpul produk dari daerah penghasil. Subterminal agribisnis tersebut

diharapkan dapat memberikan supplai barang konsumsi kesetiap pasar

sehingga memudahkan konsmnen untuk membeli produk dan juga petani

yang berada disentra produksi lebih rnudah me11jual hasil pertanian mereka.

2. Strategi W-0

Strategi W-0 mempakan strategi yang digunakan untuk mengatasi kelemahan

yang dimilik dalam memanfaatkan peluang yang ada A.lternatif strategi yang

dihasilkan :

I. Strategi pengembangan dan diversifikasi produk dengan cara peningkatan

kualitas produk. Strategi ini direkomendasikan untuk mengatasi kelemahan

Kabupaten Pandeglang bempa kualitas produk yang masih rendah, kurangnya

penyampaian informasi pasar dengan memanfaatkan peluang adanya

pertumbuhan penduduk yang meningkat dan konsumsi masyarakat meningkat

terhadap produk a!,'fibisnis. Strategi ini bermanfaat agar konsumen yang telah

Page 113: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

mengenal produk dari Kabupten Pandeglang tetap rnemiliki royalitas tinggi

terhadap produk yang dihasilkan dan untuk mencari konsumen-konsumen

baru. Dengan cara ini dapat meningkatkan penjualan melalui perbaikan

kualitas produk serta menambah produk barn. Contohnya, produk emping

dengan melakukan diversifikasi dari segi rasa produk melalui bantuan dari

dinas pertanian, dinas perindustrian dan perdagangan atau kelompok asosiasi

seperti asosiasi pengrajin emping yang telah terbentuk di Kabupaten

Pandeglang.

2. Strategi pengembangan lembaga ekonomi rakyat melalui bantuan dari dinas

koperasi. Strategi ini untuk mengaiasi kelemahan ketersediaan dana dalam

pengembangan agropolitan dengan adanya peluang kesempatan bermitra

dengan pihak swasta atau pihak lainnya, tersedianya kTedit usaha kecil dan

menengah, pertumbuhan ekonomi nasional yang membaik, dan otonomi

daerah. Strategi ini memmjang strategi pengembangan dan diversifikasi

produk.

3. Membuat profile investasi untuk investor yang bem1inat memberikan modal

kredit Strategi ini w1tuk mengatasi kelemahan kurangnya dana ootuk

pengembangan agropolitan, adanya kesempatan untuk bermitra dengan pihak

sw<JSta, tersedianya kTedit usaha kecil dan mene11gah dan otonomi daerah.

4. Meningkatkan etos kerja dan jiwa kewirausahaan pelaku agribisnissebagai

fasilitator dinas pertanian, dinas perindustrian dan perdagangan dan dinas

koperasi. Untuk mengatasi kelemahan yang dimiliki kare11a kualitas

sumberdaya manusia yang rendah, dengan peluang kesempatan untuk

bermitra dengan pihak lain serta otonomi daerah yang dapt mendukung

Page 114: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

program agropolitan. Alternatif strategi ini dilakukan dengan harapan dapat

membantu meningkatkan etos kerja maupun memotivasi jiwa ke1Nirausahaan

pelaku agribisnis agar rnampu mernajukan usaha rnernka.

3. Strategi S-T

Strategi ini merupakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk

menghindari atau mengurangi dampak ancaman yang akan terjadi di lingkungan

eksternal. Alternatif strategi yang dapat direkomendasikan a.dalah membuat database

potensi agribisnis kabupaten Pandeglang sehingga dapat memperluas pasar domestik

dan internasional sebagai fasilitatornya Bappeda dan dinas pertanian. Strategi ini

didasari adanya komitmen pemerintah kabupaten Pandeglang untuk memajukan

program agropolitan, adanya koordinasi yang baik antar dinas terkait dalam

pengembangan agropolitan serta untuk menghindari ancaman perdagangan bebas dan

standarisasi produk. Strategi ini dilakukan agar konsumen fokal maupun luar negeri

dapat memperoleh informasi secara cepat dan muda11 mengenai potensi agribisnis

baik dari subsistem hulu sampai hilir ataupun bertransaksi secara on-line.

4. Strntegi \V-T

Strategi W-T merupakan strategi yang mengurangi kelemahan internal dan

menghindari ancaman ekstemal yang ada. Altematif stategii yang dihasilkan adalah

peningkatan kesadaran untuk menerapkan penggunaan teknologi tepat guna

khususnya untuk pengolahan hasil penyimpanan untuk menunjang strategi

pengembangan produk dengan bantuan dari dinas pertanian. Strategi ini untuk

mengatasi kelemahan kurangnya lembaga pembina dalam pengembangan

agropolitan, kualitas produk yang masih rendah juga menghindari ancaman

perdagangan bebas dan standarisasi produk serta persaingan antar wilayah.

07

Page 115: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Tahap selanjutnya setelah analisis matriks SWOT adalah analisis kuadran

SWOT. Berdasarkan skor matriks EFE (tabel 23) untuk peluang dengan nilai skor

yaitu 1,767 dan untuk ancaman nilai skor sebesar 0,881. Pada matriks IFE (tabel 24)

untuk kekuatan dengan nilai skor sebesar 1,561 dan kelemahan dengan nilai skor

sebesar 1,142. Kemudian masing-masing skor dari faktor ekstemal dan internal

tersebut dipetakan dalam kuadran SWOT. Pada gambar 9 dapat dilihat analisis

kuadran SWOT bahwa tipe strategi yang dapat diterapkan adalah strategi

pertnmbuhan (growth and build).

0

w I I s

l,142 1,561

0,881 ·-

T

Gambar 9: Posisi Strategi Pengembangan Aropolitan pada Kuadran SWOT

00

Page 116: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Pcngcmbangan pasar dan pcnctru,si pasar n1erupakan kcgiatan yang

dilakukan pada strategi ini. Strategi ini dilakukan clengan rneningkatkan pangsa pasar

produk atau jasa yang dihasilkan rnelalui usaha pcrnasaran dcngan mcncari IVilayah

pcmasaran yang lebih luas baik di clalarn wilayah ataupun kduar wilayah Kabupalen

Pandeglang yang dibantu oleh dinas pcrtanian clan pcrdagangan. dinas koperasi.

kelornpok asosiasi seperti asosiasi pengrajin ernping Kabupatcn Pandeglang.

6.4. 5 Prioritas Stratcgi Berdasarkan Matriks QSPM

Alternatif strategi yang clihasilkan mclalui matriks SWOT berguna untuk

rnenyusun rnatriks QSPM. Penentuan alternatif strategi yang terpilih rnclalui rnatriks

QSPM. didasarkan pada penilaian pada kondisi Kabupaten Pancleglang dalam

pengernbangan agropolitan dan hasil dari wawancara dengan respondcn. Beberapa

strategi yang cenderung sarna digabung clalarn satu strategi.

Peneliti rncrckomendasikan 3 strategi vang dipil'11 dari 8 strategi yang

diformulasikan pada matriks SWOT yang dipaparkan pnda lam pi ran I 0. Ketiga

strategi tersebut dipilih karena sesuai dengan tujuan pengembangan agropolitan

dibandingkan strategi yang lain. Berdasarkan jurnlah TAS pada masing-masing

strategi dalam rnatriks QSPM. menghasilkan prioritas strategi sebagai berikut :

I. Strategi pengembangan pasar dan penetrnsi pasar dengan nilai TAS 6.499.

2. Pembangunan pusat pasar pertanian (subterminal agribisnis) dengan nilai TAS

5.717

3. Melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian dengan nilai TAS 5.949

Page 117: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

7.1 Kesimpulan

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan analisis lingkungan internal clan cksternal (rnatriks !FE dan

rnatriks EFE), analisis SWOT clan rnatriks QSPM maka dapal disirnpulkan sebagai

berikut :

I. Faktor-faktor eksternal adalah terbukanya pasar domcstik dan intcrnasional.

adanya kesernpatan untuk rnelakukai1 kernitraan dengan pihak swasta dan

pihak lainnya. terbukanya kesempatan untuk mempcroleh kredit usaha kecil

dan menengah. pertumbuhan ekonomi n::isional yang rnernbaik. otonomi

daerah yang mcrnberi kebebasan pada pcrnerintah untuk mengatur

wilayahnya. pertumbuhan penduduk yang meningkat dan tingkat konsurnsi

masyarakat meningkat terhadap produk agribisnis. Fa~tor-faktor yang rnenjadi

ancaman adalah tingkat inllasi dan suku bunga yang tinggi. perdagangan

bebas dan standarisasi produk, persaingan antar wilayah, pertahanan clan

kearnanan nasional yang tidak stabil. Hasil analisis matrik EFE menunjukan

bahwa para pelaku agribisnis di r(abupaten Panclcglang rnulai mampu

rnernanfaatkan peluang yang ada untuk rnenghindari ancarnan yang dihadapi.

Page 118: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

2. Faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan dalam pengembangan

agropolitan di Kabupaten Pandeglang adalah adanya kebijakan clan komitmen

pcmerintah Kabupatcn Pandcglang untuk pengcmbangan agropolitan.

tersedianya sumbcrdaya pertanian (lahan rertanian yang eukup luas). sarana

dan prasarana yang memadai. adanya koordinasi yang baik antar dinas-dinas

terkait dalam pengembangan agropolitan clan Posisi Kabupatcn Pandcglang

yang stategis. Sedangkan. faktor internal yang menjadi kelemahan adalah

kualitas sumberdaya manusia yang masih rendah (etos kerja pelaku

agribisnis), ketcrsediaan dana untuk pengembangan agropolitan. belum

tersedianya lembaga penelitian dan pengembangan. kurangya basil penelitian

dan infomrnsi pasar, serta kurangnya penggunaan teknologi tepat guna clan

kualitas produk y1mg masih rendah. I !asil dari matriks !FE mcnunjukkan

pos1s1s1 Kabupaten Pandeglang yang mulai marnpu memanfoatkan kekuatan

yang ada dalam mengatasi kclemahan yang dihadapi.

3. Matriks SWOT untuk pengembangan agropolitan di Kabupaten Pandeglang.

menghasi!kan beberapa perumusan alternatif strategi sebagai berikut :

a. Strategi pengembangan pasar dan penctrasi pasar rne!alui kemitraan

dengan pihak swasta yang dapat di!akukan o!eh Bappeda untuk

mencarikan perusahaan sebagai mitra usaha pelaku agribisnis

bekerjasama dcngan Dinas Perindustrian. Perdagangan dan Pasar

Kabupaten Pandeglang.

IOI

Page 119: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

b. Ekstensifikasi dan intensifikasi pertanian dcngan fasilitatornya Dinas

Pertanian.

c. Pembangunan subterminal agribisnis yang berada di sentra produksi

pertanian rakyat untuk menunjang strategi pcngembangan pasar yang

dilakukan oleh Bappeda bekerjasama dengan Dinas Pemukiman Sarana

dan Prasarana.

d. Strategi pengembangan dan clivcrsifikasi produk dengan cara peningkatan

kualitas produk melalui kerjasama dengan bimbingan dari Dinas

Pertanian.

e. Pengembangan lcmbaga lemb~ga ekonomi rakyat dengan kerjasama

melalui Dinas Koperasi.

f. Meningkatkan etos kerja clan jiwa kcwirausahaan pelaku agribisnis yang

dapat dilakukan oleh Dinas Pertanian. Dinas Perindustrian dan

Perdagangan. Dinas Koperasi.

g. Membuat database potensi agribisnis Kahupatrm Pandeglang sehingga

dapat mempcrluas pasar domestik clan internasional dapat dilakukan olch

Bappcda Kabupatcn Pandcglang dan dinas pertanian.

h. Peningkatan kcsadaran untuk menerapkan penggunaan teknologi tepat

guna untuk rneningkatkan kualitas produk khususnya pada pengolahan

hasil. pcnyirnpanan. grnding produk rndalui bantuan dari dinas pertanian

dalam mclakukan pcmbinaan. pelatihan clan penyuluhan.

102

Page 120: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

4. Matriks QSPM untuk pcngembangan agropolitan di Kabupaten Pandeglang

menghasilkan prioritas strategi sebagai berikut :

a. Strategi pengembangan pasar clan penetrasi pasar.

b. Pembangunan pusat pasar pertanian (subterminal agribisnis) yang beracla

clisentra procluksi pertanian.

c. Ekstensifikasi clan intensifikasi pertanian

7.2 Saran

Berclasarkan analisis dan pembahasan faktor-faktor internal dan eksternal

yang mendukung untuk pengembangan agropolitan di Kabupaten Pancleglang. maka

saran yang clirekomendasikan penulis sebagai berikut:

1. Untuk dapat melakukan pengembangan agropolitan di Kabupaten Pandeglang

dapat dilakukan dengan menjalankai 1 strategi yang telah clirekomendasikan

berclasarkan matriks QSPM.

2. Pemerintah Kabupaten Pandeglang sebaiknya meningkatkan produk unggulan

menjadi strategi bersaing sehingga clapat meningkatkan pendapatan asli

daerah (PAD).

3. Meningkatkan swasembada pangan dengan menerapkan kebijakan yang lebih

jelas untuk clapat mewujudkan Pandeglang sebagai daerah agropolitan.

4. Pemerintah Kabupaten Pandeglang sebaiknya bertindak sebagai fasilitator

masyarakat untuk dapat mencarikan investor/pengusaha yang berminat dalam

penanaman modal dalam pcngembani:an agropolitan.

103

Page 121: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

DAFTARPUSTAKA

Anonymous. Pedoman Umum Pengembangan Kawasan Agropolitan dan Pedoman Program Rintisan Pengembangan Kawasan Agropolitan. (Jakarta: Pengembangan Kewirausabaan Agribisnis Departemen Pertanian Rl, 2003).

Anonymous. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999. Tentang Pemerintahan Daerah. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999. Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah. http//www. Ristek go id. 21Juni2004. Pk. 14.00 WIB.

Badan Pusat Statistik Pendapatan Nasional Indonesia. (Jakarta : BPS, 2000).

Pendapatan Nasional Indonesia. (Jakarta : BPS, 2003).

------- Buletin Statistik Bulan:Indikator Ekonomi. (Jakaita: BPS,2003).

Pengeluaran untuk Konsumsi Penduduk Indonesia 2003. (Jakarta: BPS, 2003).

Baihaki, Aki. "Manajemen Strategi". Diktat Kuliab Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian/ Agribisnis, UIN Syarif Hidayatullah . Jakarta, 2004.

Daryanto, Arief. Disparitas Pembangunan Perkotaan-Perdesaan di Indonesia. Agrimedia 2003; 8 (2): 30-39.

David,Fred.R. Konsep Manajemen Strategi. Ed ke-7 (Jakarta: PT Indeks, 2004).

Dukungan Sektor Perbankan Bagi Pemberdayaan Pertanim1. http//www. Bi.go.id. 29 Desember 2003. Pk. 08.50 WIB.

GU111bira Sa'id, E dan A. Harizt Intan. Manqjemen Agribisnis (Jakarta: PT Ghalia Indonesia, 2001 ).

Hartyasning, Devi. Analisis Strategi Pengembangan Bisnis Bihun Instan pada Pt Kuala Pangan, Citereup, Bogor. (Skripsi). (Bogor : Institut Pertanian Bogor, Fakultas Pertanian; 2001).

Jauch, Lawrence dan Glueck WF. Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan. Ed ke-2 (Jakarta: Erlangga, 1992).

Kinnear. Marketing Research : An Applied Appraoch. 4 th ed. (New York: Mc Graw­Hill, 1991 ).

lf>A

Page 122: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Pambudy, Rachmat. Bisnis dan Kewirausahaan dalam Sistem Agribisni~ (Bogor : Pustaka Wirausaha Muda, 2001).

Pearce dan Robinson. Manajemen Strategi : Formulasi, Jmplementasi dan Pengendalian. Jilid satu. (Jakarta : Binarupa Aksara, 1997).

Pengembangan Kawasan Agropolitan sebagai Pendekatan Wilayah dan Pemberdayaan Masyarakat Pertanian. http//www. Rudyct. tripod. com, 21 Juni 2004, Pk. 09.45 WIB.

Robbins, Stephen P dan Mary Coulter. Management. (New York : Prentice Hall International Inc, 1999).

Said Didu, Muhammad. "Reposisi Pertanian lkfenjadi Basis Ekonomi Bangsa''. Stadium General Program Studi Agribisnis, di UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, 8 September 200 I.

Soekartawi. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. ( Jakarta : PT Raja Grafindo Raja Persada, 1999).

Sudaryanto, Tahlim dan Rusastra, I Wayan. Kebijaksanaan dan Perspektif Penelitian dan Pengembangan dalam Mendukung Otonomi Daerah. Bogor: Forum Penelitian Agroekonomi. Vol. 18 No.I dan 2, 2000:65-78.

Sugiyono. Metode Penelitian Bisnis. (Bandung: CV Alvabet, 2002).

Umar, Husein. Strategic Manajement In Action ( Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2003).

Prinsip Dasar Kawasan Agropolitan. http II www. Bapeda Banten. go .id. 5 April 2004. Pk 10.15 WIB.

Thompson, Arthur A. Jr, Strickland III, AJ. Strategic Manajemen : Concepts and Cases. (New York: Mc Graw-Hill Companies, Inc, 2001).

Tujuan Program Agropolitan. http// www. Deptan. go. id. 5 April 2004. Pk 10.15

Pemda Kabupaten Pandeglang. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). (Pandeglang: BAPPEDA Pandeglang Bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang, 2002).

Pandeglang dalam Angka Tahun 2003. (Pandeglang: BPS, 2003).

Page 123: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

L'lmpiran I

,'\Jn11Hir

La111pi1un I fin ! lin I

I ~4/()T.: J l\'t\/V 12002 : 2 (dua) Pedoni;in

\JL,°\i I L!U !'Elll:\81A>. ;{Fl'lll!l IK l,'\;Jil>Nl'..'.;J..\

. l'v11gun1fli111gun t:11w.ih1111 i\~•1tP11tJ1t.111

Kepada Yth : Para Gubemur dan Bupati I \Vt.1\kot::i ji Selur.i.li Indonesia

Sesuai kesepakatan kan1i dcngan J\1cntcri Pcnnuki1na11 ciJ.n i'ra5aran'1 \Vi!ayah n1engenai pengc1nbangan agrop::ilitJ.n dan kcrnuJiw1 Uitindak ]anjuti dengan kegiatan koordinasi dengan instan:;i te1kait, Departemcn Penanian, bcrsan1a Departemcn Permukiman d.an Prasarana \Vilayab dan Departemen !ainnya yang t:::rkait, te!aI1 sepakat dalam upaya pe1nbangunan •;konomi b!!rbasis pcrtanian, untuk mengembangkan program kn";asan agropoiitan, Da!mn 1a11un 2002 dan tahun 2003 program ini dimulai dengan pe!aksana.an progra1n pcrinti:;.

Sebagai salah s~liu bahJn ac.~an bagi Pcmcrtntah Daerah da!am 1nengcmbangkan kavrasan agropolitan, kami bers;una 1n!·tansi tcrkait tc!ah n1cnyusun Pcdornan Urnun1 Pengembangan Kawasan Agropo 11itan dan PeJon1an Pro;;ram R.intisan Pcngetnbangan Ka\lr<tSan Agropolitan yang dikcnias dalarn satu buku S:!bagairnana terla1npir. Kcdua pedonian tersebut. 1ncrupakan so.n1 kcsatua11 yang tidak d.:ipat dipisahkan, k:trcna untuk melaksanakan Program Rjntisan Pengen1bangJ1.n Ka\vasnn J\gropo!itan pcr!u n1engacu pada Pedornan Uruwn Pcngc1nb<:n1.;<''l Agropolitan. Ka1ni nH!ll[!hirnbau paril Gubcn1llf dan Bupati/WaJikota untuk dapat 1ncla.k.sanakan prognun rintis.an p.enge1nbangan ka\11asan agropolit.111 yang pada tahun ?:003 1ninin1:i.J disetinp provinsi terdap:it snn1 Kabuparen/Kota pelaksana program perintis.

Dernikian dis:unp:•.ikan, a!:i.s pcrh.:-:ti:u1 (12.n kc:j,1s:Hna yang Oaik di11co.rk3n tcrinia kasib.

// ~l ·10 ~-;·'rcntcn ertaJl\, ~

(/o'""'-~-~~~-----_-/ ==}!.;:,_;'...-.::::::::::=:----- ---------

~---- I /Prof. Dr. !r. Bungaran Saragih, tv1.Ec. Tcmbusn:-i kepada Yth : I

) , Ibu Presidcn RJ (zcbagai la1xir;in); 2. Bapak \Vak.i! Presiden :u (seb:igai Liporan); 3. ?-.1cnteri Koordinator Pl•.re.konon1ian; ii. M'."':ntcri Pr.nnukin1an dan Pr.1s.1rana \Vilay:ih;

Page 124: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

.------·-

Lampiran 2

l<EPUTllSAN BllPATI PANDEGLANG

NOMOR 520/Kep. 378 - Huk/2003

TENTANG

PEMBENTUKJ\N TIM TEKNIS POKJA PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLJTAN KA/3UPATEN PANDEGLANG

Menin1bang

Mengingal

BUPATI PANDEGLANG,

a. balnva untul< kclancaran pcngelolaan dan pe!aksanaan kegiatan Pengcmbangan Kawasan Agropo/itan, per/u dibentuk Tim Teknis POKJA yang bertanggungjawab alas kelancaran dan keberhasilan pengelolaan kegiatan diwaksud;

b. bahwa berdasarkan penimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf "a" di atas, pcrlu ditetap1<an dengan Keputusan Bupati;

I. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tcntang Pokok-pokok Kepegawaian (Lcmbaran Negara Ta/nm 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagairnana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun i 999 (Lembaran Negara Tahun 1999 · Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3890);

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lernbaran Negara Tahun 1999 Nornor 60, Tambahan Lembaran Negara Nornor 3839);

_1. Undang-un<lang Noinor 25 '!'ahun I 99~ ten tang Peri111bangan Kcuangan Antara Pen1erin1ah Pusat dan Daerah (Len1baran Negnra Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lcmbarnn Negara Nomor 3848);

4. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Hanten (Lc111baran i\Jegara ·1'uhtin 2000 No1nor 182, 1'arnbahan Lcn~barnn Nl!gara No1nor 40 l U);

5. Pcraluran Pcrncrintah No1nor 6 'l'ahun l 988 tentarig Koordinasi Kcgiatan lnstansi Vcrtikal di Daerah (Lcrnllarnn Negara Tahun 1988 N"nror 111. T:rrrdi:rharr i.l'.rrili;11:irr Nq•.:11:r Ntnnor .>:173);

6. l\~ralu1~111 1it.:111cri11lah ~lo111or ~~'.} ·raliun '..OOIJ tcnlang J<.,'.\VC1u1;:gan Pcr11erintah dan Ke\vcnangan Propinsi scbagai !)acrah ()tonotn (Lcn1baran Neg<-ira '!'ahun 2000 No1nor 54, ·rarnhahan Lc1~b.iran

Negara No11101 3952);

Page 125: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Mcn1perhatikan

Menetapkan

PloRTAMA

KEDUA

7. Kcputusan Prcsiden Nomor 44 Tahun l 999 tentang Tclrnik Penyusunun Peraturan Perundang-undanga.n dan Bentuk R.ancangan Undang-undang, Rancangan Pernturar. Pcn1erintah dun Rancangan Keputosan Presiden (Lcmbara;i Negara Tatum 1999 Nomor 70);

8. Peratornn Daerah Kabupaten Daerah Tirgkat II Pandeglang N0.ncr 3 Tahon 1994 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabopatcn Daerah Tingkat II Pandcglang \Lembaran Daerah Tahon 1994 Nomor l Seri G. I);

9. Peraturan ·-oaerah Kabupaten Pandeglang Nomor 24 Tahun 200 l tentang Pembenlukan Organisasi Sekrntariat Dacrah Kllbupat.en Pandeglang (Lcmbaran Daernh Tahun 2001Nomor33 Seri D.7);

10. Peraturan Daerah Kabupaten Fandeglang Nomor 26 Tahon 2001 tcntmw Pembcntukan Organisasi Dinas Daerah Kabopatcn Pandeglang (Lembaran Daerah Tahun 2001 Nomor 335Seri D.9) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 10 Tahun 2003 (Lembaran Dacrah Tahun 2003 Nornor 19 Seri D.16);

l l. Peraturan Daerah Kabupalen Pandeglang Nomor 27 Tahun 200 l tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pandeglang (Lembaran Daerah Tahun 200 I Nomor 36 Seri D. IO);

l 2. Peraturan Daerah Kabupaten l'andeglang Nomor 09 Tahun 2002 lentang Anggaran Pendapatan clan Belanja Daerah Kabopaten Pandeglang Tahun 2003 (Lembaran Daerah Tahun 2002 Nomor 62 Seri D.59);

L Surat !'vtcntcri Pcrtanian Rcpublik Indonesia No1nor 144/0T.210/AN/2002 tentang Pengembangan Kawasan Agropolitan;

2. Pedo1nan Un1un1 Pengernbangan Ka\vasan At,rropolitan dan Pedo1nan Prot,~·am Rinlisan Pengembangan Kawasan Agropolitan Tahun 2003;

3. Pedoman Operasional Pengcmbangan Kawasan Agropolitan Tahun 2003;

4. Keputusan Bupati Pandeglang Nomor l 5 Tahun 2002 tcntang Tugas· Pokok dan Fongsi Pcrangkat Daerah Kabupaten Pandeglang.

MEMUTUSKAN:

Mc1nbc11tul~ 'l'i1n 't\:knis Pokj,~ Pcngc111bangan Ka\vasan Agropolitan 1'-abupatcn P~1ndcglang th.:ngan snsu11a!1 pcrsona!ia scbagai1r1ana tcrcanturn dalarn latnpiran Kcputusan ini.

·rugas dan Fungsi ·riin ·rcknis sebagaimana <li1naksud pada Dikturn "PERT AMA" adalah sebagai berikul:

l. Merun1us~an program pcngcn1bangan ka\vasan Abrropolitan untuk wilayah Ka bu paten Pandeglang;

- ·· -· _,_ ___ .: ___ ; .... ,. ... c.,..,,.....,,~,.,,.,n rl!'ln nPlnl<<.:.:innnn

Page 126: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

KET!GA

KEEMPAT

Ternbu.}an :

J. Mcnyiapkan pcluniuk lcknis dan bahan-liahan inl(>rniasi; 4. Pcrnecahan masalah yang dihadapi dalarn mclaksanakan program

pengernbangan kawasan agror:olitan; 5. Mcnyampaikan informasi kcpada instansi tcrscbut untuk

ditindaklanj uti; 6. Membuat laporan berkala kepada Bupati

Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan kepada APBD Kabupaten Pandeglang dan sumber pernbiayaan lain yang sah dan tidak mcngikal.

Keputusan ini mulai bcrlaku pada tanggal ditctapkan dengan ketentuan akan diadakan pcrubahan dan atau perbaikan siobagaimana mcstinya apnbila dikcmudian hari tcrnyata lcrdapat kckcliruan didalamnya.

I. Yth. (Jubcrnur BantGn di Snang \ 2. Yth. l'impinan Dl'RD KabupatGn l'andcglang 3. Yth. Kepala Sadan Pcngawas Daerah Kabupaten Pandeglang 4. Yth. Anggota Tim Teknis POKJA.

/o:J

Page 127: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

L~~nipiran KloPlJTlJSAN mJl'ATI i'ANDf:GLANG

No111or Tanggal

520/Kep. 378 ·• Huk/20J5 16 Juli 2003

TIM TEKNIS POKJA KAWASAN AGI<OPOLITAN I..:ABUPATE,N PANDEGLANG

I. Pembina

1!. Pcngarah

Ill. Ketua

Wakil Kctua

IV. Anggota

1. Bupati Pandeglang 2. Wakil llupati Pandcgiang

Sekretaris Dacrah Kabupatcn Panckglang

Assisten Ekonomi dan Pcmbangunan Setda Kabupaten Pandeglang

Kcpala llappcda l\.abupatrn l'andcglang

.ic .. K.epala Dinas Pcrindustrian, i'crd.agangan dan Pasar Kabupatcn l'andcglang

2. t<epala J)lnas !(clautan (!an Pcrikanan l<abupatcn Pandcglang 3. ·. i(cpala Dinas l'crtanian Kabupatcn l'andcglang ~ , Kepala Dinas Kehutanan dan l'crkebunan Kabupaten Pandeglang S Kcpala Dinas Pcmul:iman dan Sarana Prasarana I<dlbupaten

Pandeglang · 6. Sc~kn;taris Bappeda Kabupaten Pandeglang 7. K.cpi:iia Bida:!g Fisik & Fras2rana Bappe<la Kabupnten P!lnd:;gl2.!1,S 8. Kepala Bagian Prekonomian clan Penanaman

Kabupaten Pandeglang 9 Kepala Kantor Koperasi Kabupaten Pandeglang

·I.CY. Kepala Kantor Peternakan Kabupaten Pandeglang 11. Kepala BR! Kabupaten Pandeglang 12. Kepala Bank Jabar Cabang Pandeglang 13. Kepala BRI L.abuan 14. Kcpala l3ank Jabar Cabang Labuan 15. KTNA Pandeglang 16. HKTI Pandeglang 17. KADIN Pandeglang

Modal Setda

/.

/!?>

/ /

Page 128: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Potcnsi Ko1noditi ljnµ_gulan Pencntuan Ka\vasan A!..!.ropolitan Kabupaten Pancteglani!,.

, I . I : .. , Kebijakan RTRW Q Tl' I LQ I Kawasan No Kccamatan 'I Komod1tas Unggulan Kond1s1 Sarana p B L . I . P .. " ... l LA 1• I rop. an ten +---. ·- gropo 1tan I

] Sumur I Tanaman padi dan ternak Pusk~smas dan 1 _06 I 0.49 1 • besar pcnd1d1kan 1

I ('in1anggu I ·rana1nan padi Jan ternak Puskes1nas dan - r- I

I j besar pendidikan .

j Cibaliung I Tanaman palawija dan Puskesmas dan Pengembangan 0 86 I 2.10 I I i tcrnak unggas oendidikan rambutan ·

Cikeus1k I Tanaman padi dan ternak I Puskcsmas dan 1 _06 056 I 1 besar cnd1d1kan I ·--.. -I

5 I Cigculis l'anan1an pala\vija dan I Puskes1nas dan Pcngen1hangan 0 94

I 1 44 __ I ternak besar I cndidikan ···- .. n!1nbutan · __ 1

• t---·--~·- ··----.. - ... ··-1

6 Panitnbang ·rana1nan pala\vija dan I Pusk~s:11as dan . 1. _06 ~ ~--J .. -·--------·-~-t_e_n_ia_k_h_e_s_a_r _______ I pend1d1kan J _____ .. ____ ---L-~+-----·--

11ur~jul ·ranan1an pala\vija clan 11

· Puskcsn1as dan i ~--+---· ternak besar 1.pendidikan . L---·-·-..

8 I Angsana Ternak bcsar I Pendidikan I

~an1p1ran J.

2 1.02 0.87

3

-l

1.08 0.40

- .- -- - ____ ... ---· .... --r ----·--- -· 9 l Picung ·rcrnak bcsar __ ! Pcndi~ikan ________ ~ ··----.. -~ IO I Bojong Tana'.nan palawija clan I Kesehatan dan I !'engcmbangan 0_96 I l.3J I _L ternaK unugas I cnd1d1kan ___ ... _+.! __,n__,u__,H"H~"·o.."c.'.cclc.a_n.cs_a__,la._k __ -+----I-----+------__,

--1 1 I Saketi l'anan1an pala\vija dan I Kcschatan dan I I~cnge1nbangan durian ~ 1 . - tcrnak unggas I pendidikan lJ!'l.n salak ,

12 I Pa£claran ·ranan1an pala\vija dan I Kesehatan dan I Pengen1bangan , ,. , ",....,. I , I - I . k ' ' ! d'd'k ! ' • ' 1.111 V,70 I I , 1 terna, unggas i pen 1 1 -an i rnanog1s i

1.00 I.OJ

13 i Labuan ______ 'l'ana1nan padi dan ternak I Kese~1~tan dan I Pcngcn1hangan salak l ,06 0

_57

I ·--1 L unggas ·---- I pend1d1kan .. i i ___J

14 i Jiput 'fana1nan padi dan ternak i Kesehatan dan I Pcnge111bangan 1 04 0 67 I i

~--l ---t_bcsar ____ I pendidikan I 1nan~_ ' ' I -·---· I i 5 I Menes i ·ranan1an pala\vija dan I Kesehatan dan I Pcngcn1hangan

0 80 ')

59 I Pra ka\-vasanl

______ ._J._ _______________ __lter:.!_1ak ~g_~1s _ I pendidikan --~-~ I n1anggis d~~~-3!.liak · -· I ag~~oli!.£12.iJlJ

~ ....__ -~

Page 129: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

16 Mandala\vangi 'ranaman pala\vija Jan Kcschatan dan Penge1nbangan durian 0,87 2,02

temak bcsar pendidikan 18 Cipeucang Ternak besar ! SD dan SMP

I - L -

19 Banjar Tanaman palawija dan Kcsehatan dan Pengembangan durian 0,91 1-72

ternak besar pendidikan Jan ra1nhutan 20 Kaduhcjo Ternak unggas SD dan SMP

- -21 ! Pandeglang Tanarnan palawija dan Kcsehatan dan Penge1nbangan durian

0,89 1,85 i ! temak unggas pendidikan

I ,, I Cadasari Tanarnan palawija dan Keschatan dan

0.91 1,73 I ternak unggas pcndidikan _,,_,_ -----

23 I Cisata I - . - I ' I ' ! ' --1---·· -·-------~---[-· ..

i 2-1 I Patia I I

I I J - I -I '-·----~-·-·- ,_,,__________ ~·-··

Sumbcr: Bapcda Prop.Banten 2003

~

>:

Page 130: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

La11101ran 4 Pedo1nan lndikator Pcnetapan Ka\vasan A.gropo\itan No Indikator Pra Kan·asnn P1~a l(an,~1san -I KaWasan .,

Agi:_~Jl!l!itan_!_ -~gropolitan II Agropolitan --~-.-~~~~~~~~~~~~~~~__,~

Komoditi unggulan

2

3

a b c

a

b

c

a

b

c

5.2

15.3

I Satu jenis komoditi Lebih dari ljenis komoditi Komoditi unggulan & produk olahaannya

I Kelen1bagaan Pasar I Menan1pung hasil dari sebag.ai kecil

a b c

I

kawasan I

Menan1pung hasil dari sebagai bcsar ' a b c i ~~ , I Menampung hasil dari ka\vasan I 1'

a!!rono\itan dan luar ka\vasan '

Prasarana dan Sarana U1nu1n a. Sedang

I b. Cukup c. Baik

Prasarana clan Sarana Kcscjahtcraan Sosial

a. b.

Sedang Cukup Baik

c

b c

a b c

a

Sun1bcr: Dcparten1en Pe1ianian. 2003

(/J

Page 131: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

--- p . K /\ -, . r K

i I Pra Ka\vasan ' No lndikator

Agropolitan I I

I Kon1oditas Unggulan a Satu jenis kotnoditas b I Lcbih dari I jenis ko1noditas

0 c I Ko111oditas unggulan dan produk

, olahan I

2 Kclernbagaan Pasar i a Mcna1npung hasi! dari sebagian I keci I kav.-asan I

I b Menatnpung hasil dari sebagian

() bcsar ka\vasan

c I Menan1pung hasil dari ka\vasan I agropokitan dan luar ka,vasan

I 4 : KPlcn1bagaan BPP

a BPP sebagai Balai Penyuluhan Pertanian

i b BPP sebagai Ba!ai Pcnyuluhan I

' Agribisnis I

I c BPP sebagai Balai Pcnyuluhan

Pcn1bangunan

\s --Sarana dan Prasarana

i a Aksesibilitas kc/di sentra produk5i

I a. Se dang 0

I b. Cukup I Baik I L c.

Kal" Pand

Pra Ka"·asan Ka'''asan Agropolitan 11

I Agropolitan

0 3

-

l 2 ()

I

I ' I r~----

I I

I

() I 0

I I

I I I

I

I I

2 0 ' I I

' I i

Kcbijakan Perhitungan LQ Pcmerintah Bobo!

Ka bu paten

I 3 I 3 9

I I - -------j

I

I I

0 () 2 I

------1-~-,-

0 0 . I

-·--

0 I 0 _ _J I --1...-.. __ , __

-~ ~

Page 132: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

I b I Prasarana dan Sarana lJJnu1n I _ .. _ f i I a. Sedang I 0 o '

II b. Cukup - I

c. Baik I 1

·ol2 0 0

c Prasarana dan Sarana Kcsejahteraan Sosial

I a. Scdang 0 2 0 I 0 I 0 b. Cukup , j c. Baik /

0

Surnbcr : Bapcda Prop. Bantcn, 2003 Keterangan : a. Nilai bobot I I 0 = Pra Ka\vasan Agropolitan I

b. Nilai bobot I I - 20 = Pra Ka.,vasan Agropolitan ll c. Nilai bobot 21 - 30 = Ka\vasan Agropolitan d. Nilai LQ - LQ < I Nilai 2 LQ - LQ - I Nilai J l.Q "LQ · e. Nilai 0 '=" Tidak ada dukungan dari Pemerintah Nilai 3 ada dukungan Jari Peinerintah

* T\1etode Location Quotient (LQ)* digunakan untuk 111cngctahui suatu ko111oditas unggulan di suatu keca1n.atan apakah t..on1oditas i1u berorientasi ekspor atau hanya n1an1pu untuk n1c1nerH1hi kebutuhan lokal

Rumus LQ: Xr/RVr Xn!RYn

Keterangan: Xr = nilai produksi subsektor i pada daerah Kabupaten R Yr - total PDRB Kabupatcn Xn ~-C total ni!a! produk<;i 'tib<>ektnr 1 pnda propinsi R Yn ~total PDRB propinsi

-....._ -, '-)

Page 133: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Lampiran 6

REKAPITULASI PELAKSANAAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KAWASAN AGROPOLITAN KABlJPATEN PANOEGLANG

YANG DIBIA YA! DARI APBN DAN APBD PROPINSI BANTEN 2003

Ll_lnstansi Proyek Kcgiatan l\.~iatan /()byck Pekcrja;tn I ()utput Alokasi Dana .lad\\·al Kcgiatan ·rahapan I (Rp) Kcgiatan I

ALOK\SI IH'>A APBD Pl!OPl1'SI llA'>H:r> l.75Ul30.00

I I llAPEDA Pt:ningkatan -191.250.00 Susunan Tin1Pokja

Propinsi Pcn:ncanaan dihcn!uk puda huh.in

I H:.1ntcn l1cngc1nhangan a. Tim Pokja Agropotitmi dari 1·crlxntukn:a 9.0()()_()()() April - Dcs2003 18 Juni 2003 dgn

Agropolit;:m dan Dinas ti.:rkait yaitu : susunan;m aiigggtlla Sun.II Kcputusan

I Pcngcndalian SDA -BAPEDA Prop. Bantcn riin Tt:knis Pokja shg (iuhcnur I -Dinas Pcrtanian dan fungsi si1npul No.124.3/Kcp.168-

I Pc1crnakan Prop.Ban!t.:n koor<linasi dan I !uk/2003 I -Dinas PU n1c1np..:lant:ar

-BPiv1 Prop. Bantcn JX'!l)t:knggaraan I I

-:)in .. :; l.1d.ukop :'.,11).Banlcn program I pengernbangan I

I I

agrop(1litan

I I Pcnandatanganan

I Kontral\ 3 IJuni 2003

h. Pcnyusunsn l\1astcr Plan 1·crsusunnya d11h.urni.:n

I 280.000.000 Juni s/d ()kt 2003 dgn No1nor Kontrak

I Ka\vasan Agropolitan l\1P Pcnge111hangan 520/ 13 J-Bap/2003 Prop.Bantcn Kaw.Agn1politan. I

I I l)rop.llan!cn

I c. Sosialisasi Pcngc1nbangan rcrinfonnasin:-·a Prog. 52.250.000 Juni 2003 Pe!aks<1naan I I Sept

dan Apn:si<L<>i Program Yang akan 2003 di Aula Sctda dirc1icanakan 'l'h.2110"1 Prop. Bantcn

·1·crsosialisasikannya Prog. KinnL'ian Agropolitan di Prop. Bani en

i_' L--~~---·-· . ·--·-·----··· -·--·-I J

·-..__ 0:::-

Page 134: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

2

3

Dinas Pl· Suhdin ('ipta h:arya Pro. Hanten

l>inas Pcrtanian dan l'eternakun Prop. Hanten

Pcnycdiaan l>nL<;arana J)asar l\:1nuki1nan Ka\vtL-.an

Agropolitan 1)1.!sa Pusat Pcrtun1buhan

Pcrncanaan i Pengc1nbangan I !'cmbangunan Pertanian dan Petcrnakan

d. Bantum1 L<msung kcpada !'vla'>yarakt (BLfvt) di Kee. Nlcnt.'S

a. l\:n.:nl'anaan !)ED

h. Pdaksanaan kcgia1an pe1nbangun;:m :

- Jin. Lingkungan LJ5 i'vl - J In. Sctapak 560 !'v1 (J In Lingkungan Kp. Rcngal Ds. Karyasari

a. Pcnyusunan Rcncana ()pcrasional Rintisari Pcngc1nbangan Kawasan Agropo!itan Kah.Pandcg!ang

b. Pcngadaan tcrnak Kcrbau (40 orang) di KEc. Menes 24 ckur dan Kee. Panimhang I 6 ckor

"l'crsclcnggaranya bantuan langsung kcpada 1nasyarakat di Kee. ivtcncs untuk pcngrajin cmping <li: -Ds. Kcnanga -Os. Tega! \Vangi -Ds. 1\las \Vangi -l)s. Purwun9a -Ds. Menes

rcrhangunnya jalan lingkungan I Jin D~. Di k<nvasan Ds. Karyasari

J'crhangunnyaj In. Se1apak dan saluran sl.!"kunder di k;nvasan J)esa Kary<L<>ari

1511.1100.1111

430.0110.1100

J0.000.01)0

4011.000.000

829.iHH.OOU 110.600.000

250.000.000

Agiustus 2003

April-Juni 200J

Juli-()k!ohcr 2003

Juli-Sept 2003

Juli-Sep'. 2003

Pcnycrahan BLM Tg!.20 Agustus 2003 dcng<ul APE

!"1.!"lah dilai..sanai..an

Pcnyu luhan/Sosial isasi Pcrnbcrian Bantuan

J>claksanaan ht.:rtahap sdl.!"sai tgl 25 Sept 03

I ·-----~-----L-...--------'----- .. ___ __J

~ ..... ~

Page 135: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

c.l>cngadmu1 kios sarana 100.000.000 Juli-()ktohcr 2003 pro<luksi pcrtaniw1 <lan pctcrnakan (2 buah)

d. Pcngadmm alaU1nesin 100.000.0txl Juli-()ktober 2003 pcmbuatan pengelolaan pupuk orgru1ik (3 unit}

! c. Bantuan hihit durimi 17900 269.180.000 Sept-()kt 2003

I bi bit

-~" I --=·~~si J_~rny~-K~gillt~~J-~cgiatan~h)ck PckecjaaI~~~tput _____ _ Alok11si Dana

(Hp)

.J:1dwal Ke}!iatan

·ruhapan Kcgi:ilan

-~·-.-.... -_, _______ i __ , ____ , ________ L .... -·-·----·-~·--------1

ALOKASI DANA Al'llN

Ditjen Tata Perkot:utn dan Tata Pcdcsaan Kl~IPRASWll.

- - --· L --- - -- -- -·-----

a.l\:nyusunan ni:L-;tcr Plan K;nvasan Agropo!i1an (i\lcnt:s)

h.!dentifikasi kebutuhan P dan S KHvlPRAS\Vll. un1uk 1ncndukung Ka\\·asan Agrop()]itan

·1·crsusuny;1 arah pcngcinbangan ka\\·asan agropo!ilan Kci.:. ivlenes Kah. Pandeglang

rcrscJianya data akurat n1engcani kchutuhan riil P dan S Ki1npras\vil di \Vilayah agropolitan schingga dapat dijadikan acuan da!ain p~nyusun;_u1 kebutuhcu1 P dan S di Kaw. Agrorolitan di 1nasa yang akan datang

2.4-f 1.939.000

I A 12.63~.0llO 14~_(){11).{){){)

49.660.000

Jun ·-·Nov 200~

Juni-Juli 2003

Prakualilik<L<ii 26 i\.-1ci s/d 16 Juni 2003 Proses !clang 17 Juni s/d 6 Agustus 2003 Pclaksa:.um 6 Ags - Des 2003

Pcnunjuk:u1 1.angsung 9 tv1ci 03 Pclaksanaan 14 tvk i s/d 11 Juni 2003

-~ =

Page 136: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

c. Pcnyusumu1 l)ED Kaw<L'ian ·rerseJianya pcrcncanaan Pcnunjukan langsung

Agro tcknis pcrnbm1gu1um P 9 rvtd 2003 dan S Kin1pnL'>\vil yang 49. 700.000 Juni2003 Pclaksanaan 14 t>.1ci scsuai dgn kondisi s/d 11 Juli 2003 \vilayah sehingga diharapkan tcrbangun pen1hangunan pra.;;arana

Pi.:nunjukan Jang.sung

d. Pi.:mhaha.san l\1asti.:r Plan ·1·crsusunnya ri.:ncana 9 t>.1d 2003

Agropolitan di Kah. tcknis arah kebijakan Perintah 1nulai 14 ivtei

Pandeglang Penge1nbm1gan 8.<JS0.000 Juni-Sept 2003 Agn)politan 2003 Pclaksanaan 14 l'vh.:i

s/d I J Juli 2003

i.:. Sosialisasi Program I crscdian,;. a infonnasi l'cnunjukan langsung !)cngcmbangan Agnipo!i1an di bagi :iparat pcmcrintah ' 9 l\·Ici 2003

Tk. Kah dan K<nvasan Th. dan niasyarakat .Yang l\:rintah 14 t\ih:i 2003

2003 rncngL'!ahui latar Juni-Juli l\:laksanaan l-1 iV1L'i bclakang, lu,iuan, sasaran 13.46-LOOO 2003 s/d 11 Juli 2003 dan manl~iat pcngt:nibangan Kaw;L<;an

I Agn1politan sehingga dapat 1nendukung pdaksanaan Program

I Agropolitnn I I i I

f.Pt:ningkatanjalan poros dcsa Tt:rst:dianya jalan poros I

Tmnhahan .300 i\.1 scpanjang 5.7 Kn1 Ds. Penghubung antara kcbujakan dari

I pernukinl<Ul dgn k<nvasan I kontraktor

I lahan pcrtanian yg A gs· Nov inemadai dan scsuai dgn 1.129.750.000 2003

! kebutuhan masyarakat yaitu: I. JI. Kadul 1 lauk L ____ Ds. Tcgahvangi I

2.Jl. Cin1edang I -·-~

Ds A las \\'<HH.!.i J kni I I L1 I _____ ...l __ _

~

~

Page 137: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

2

I

I I

B~ngpro

P2SDPP

Ll I

I

I Pcninekatan Prasanma dan Sarana Pcrun1ahan d:u1 Pc1nukin1an (di dcsa I\1cncs)

g.Pcn1antauan dan Pcngcndalian Pclaksanaan Agropo!itan

a. l\:ningkatan jL Poros Dl'sa scpanjang 2000 nH.:tcr

h. Pcningkatanjl. Porps Dcsa scpanjang 1865 1ndl'r JI. Kcbon jcruk-Kp Parompnng

c. Pcrnbangunan gudang hasil pcngclolaan ernping J:intai jernur. !os pcngrajin 1 unit

3. Jl.Cimcd<mg-Alun alun ~.1cncs 1 kn1

4. JI. Sin1ayin&'-Tcga!­l~aros. Ds.Ala'>\\;_uigi

5. JI Tega! Haros­Kp.AhL'>wangi

6.JI. Kp. Kadu Kaung­Kayu Jati I kn1

!1c1nanlauan dan 1:.valuasi Pdaksana:.m Agropolitan

l ln1uk mcnduh.ung pcningkatan pniduh.si

. pi.:ngdolaan tuL-.il dan j k.cmudahan pclay:~na11 I s1stl'1n transport:l-.1 yang

1 mcliputi k1.:giatan/ohyek

I pckcrjaan

13.0XO.OOO

I i

I 1.1129.3113.11011 400.000.000

I

90 hari

I kalcnder 373.000.000 25 Jul 03

s/d 23 Nop 03

I 256.305.000 I 1

I I j1

-~----~~-----L ........ ---- --·- . . . ...... J ____ ,, ____ i_ --- -------··---TOTAL APBD PROP+ APBN TA. 2003 4.192.969.00

-1;

Page 138: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

La111pira:1 7

SITE PLAN PENGEMBANGAN

SITE PLAN PUSAT PENjUALJ.N HASIL f'ERfAl4lAN ASOSlASI PENGRAJIN EMPING (APE)

KAWASAN AGROPOLITJ'>N KECAM.\TAN IAENl:S KABUPATEN PANDEGLANG - PROVlNSI BANTEN

,\ · P:JSAT Pt:NJVAi.J\.'l C'\.EH·0L£.'i

B : AHEA ?N\KIR

( ; ITl.WAT PENJU/U.JI BIG!T

D : KAHTQr; PUS.A.T INF00.h'A5!AGROP0\.ITA.'I

ASOS\AS: PENGRA.JIN EMi'l!~G (!·PE}

E · A-"EA r:NGRAJ1t1

l l '.'USHCLLI..

,\! ros JAGA

/:ll

Page 139: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

:l ()

0

(JOI

-··-=·-==·--=-~

r;cffit rR. !

1~1. __ ····• [_~_·

I

I

088

I ,r---~:; I

I ,

- ~s ;:.;

I~ ~ ::i

I

z :5 ~

"' t: ~

0

"· "

0 c: 0 oc; <O

IP

~

~i----1 "' ,3 0 z

211

2 <( ::: ,_.J ' p_. '

[J.:J :5 f-< - ~ Cf) ~

Page 140: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

1.. 1 ENE S • .:mcdi_t;~ Pert_ar,ia·~--(thn_20.02') _____ ,,

=~:i ;Q-WCh --- -- ---------- :22. ls4~-8o ton

~;i_::::r.g _IaflOh~~- --~ -· Ti-42: ?78-t~----__ ----·-·---t::· .01or Q430.6 lt001

l<AbUp.i\TEN c;ERANG - I

:j-_,:g =-=~-~- --=~=~~~iSTO;~OiOn_ -.::-·;;Kung il 62,60 ton

~--7.::S~ ~~==~-==-~]32e.2_!on ·-=--- ~---~-. .. ..-··-··-..... ·-..... :-.-. /.· ·,_ .-i \ \._ .. .....-·· C'°d~~-

-~-=.:.:~oi!i_~s ~er'r:ebur.an fthn 2002) . ··-:. ·-.. ;:, -. . .._.· ' . (

·,e,:cv !l.397.00 ton ' '' 1 I ' - ~ I!) 1 "' ' · '1 _r'"""J'•'-"-"'

~ I ' I ' , .\,'i(,.;1.M11.:1Nri r:i''~, .. ,r,c<-1 \''G

~'." :·· .,··. p,,..,t:;:r.h~i1;

-:__ · C1~--~:f~·i,,1-iyo. \ ' ,. ..

, ~ ) ·.' "8A'it11i

.. ~ - ~5)3 S:.kui r Ci ptu9\Nq ;

:: ~-~~¥_!': ... -· :251,00 ton --- .. -----~-----

~ ._· ~-'.C_1? __ -- -- --- ---- ----- J1~~-~-~S'.:1 -' :moditas Peternakan (thn 2002)

. • •. ~IS~l.\···~- .-··., .:-·\--.... r *'P....:::._,-h1t.\N ( .._ ••

~=---;-::ic-sesor~----- ----··-·--·--Ti'69.a 1 o KQ-d091nQ--:.,::- .:.Jffo.wor - ~94,8 ton ..... _____________ ! ~S~~- -------·--· 11 ss.200 kg dOginq_~==·==l

" J _r-1 )' Pt.Ni11-tJ)'._.,:\G

, L / • . ...__.~ . ~..__;

P.>.T\.\. .. ' Bojo:.q_/· . ' " / · .. _-/ ..

Picu1><i •(

/ (

)

: ' "...:

. .-·---.

CiGtulis

......... , '~~~"' ,/ l\AbupATEN

, r·· . :··._)/'l{u1-1juf\

,ys')~~·: .. ·--.. ?---··:··::.::~?'' \ ... _:·_, ";() ../\ / • c· t{Gu CtbAllUNG • ..

,... . \.._ ;// • !MAN) e } _ ("_. /_) (J ( } ) Cikc(!

~, __ / "vc ,, .. ' \ ""i ( ---- -'---.. ' ' \ ,. : - -, ' } ,-· ., , -,j ,_

\ ~~ / ;_ i ----- . " ' "'- - .~ ~ "'-,' \ r-....., ,.l ___,_..,.,,..-.___, - "~

• LEbAk

11 1 I PEi~YUSUN1~i~ f-.1AS!E~ P!JiS-~

PE~~GE1·1Dt-:.NGAN Vv'\\-'i'i~,S/i._N I I j AGROPOLITAt; I

I 1G,mbac S 7

f.'ETA KP-.V/AS/:..,N AGR.o;;·oLlTAi·~ VJ\BUPATEN Pt'\ND~GU.J~G

B:i.r.'\5 Ku::;i."!J.'"'" E3:..rAS Mbcp.tn:.t> GA~is P:..:-.1;1.i AnrERi Prii~1£ri 0ATAS Pttopi:-..si

@ K:..wASAN AqnopoliTAN

{;) HiNT£nlANd

Slrnbd ; 8Al'EDA PROP. eANTEtl Th. 2X)

r--------------------~-----'~------_,1: D ~ ---· ! h """I _E __ ,_. ·G_,.,;.:-1-A--N-G--~! ~ BADA;;PERENCANPAN ~~R~)

KABUPATEN PAN D - 1 ~ PROPINS! EANTEN "'­'iv \-:i

Page 141: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Larnpiran JO, Pencntuan Bobnt Faktnr Ekstenial dan Faktor Internal

RC'Snonden I : A.~dfl Ekban11 Setda Faktor Ek.~ternul I,\ In le I J) E F G II I .I " lotul Bo hot

Pasar Domcsiik dan lntcmasional (Ai 2 2-r 2 3 2 I I 2 2 2 19 l),1)86

Kcmitman dcnuan Pihak Swas!n dan Pihak Lamnva (Bl 2 2 J J 2 2 2 2 2 2 22 0,!00 Tcrscdianya Krcdit Usaha Kccil & Mcncnuah <' ' J J J J ·' 2 J J 27 0.123 '

Pcrtumbuhan Ekononu Na.~mnal (0) ' I I 2 2 2 2 2 2 2 18 O,OlU '

tinl!kat inOasi san suku bunua Yan!! tmm1i IEJ I I I 2 I 2 I I I 1.1 0,059

Pcrdamm •an Be bas dan Tuntutan Standansas1 Pro<luk <Fl 2 2 I 2 I I I I I " O,lK14

Pcrsaml.!a11 iu1tar \Vilavah (G) ) ' I 2 J ) I ' 2 21 0,095 '

Pcnahanan dan Kcamanan Nasmnal iHl 3 2 I 2 2 ) 2 3 J 3 24 0,109

Otonorm Dacrah 1 l l 2 2 ' 2 J J 3 3 2 23 0,105 '

Pcrtumbuhan Pcnduduk \"ang Mcnin11kat ()) ' 2 I 2 J 3 2 I 2 19 0,086 '

Konsumsi Masyarnkat Mcnin!!kal tcrhadan r.roduk A!.!oh1sms ( K J 2 2 I 2 J J ' I 2 2 20 0.091

Total 21 18 13 22 27 26 19 16 17 21 20 220 t.nno

Resoonden 2: Ker.ala Btt"""d!I Fnklor Ek.\lernal ,\ ll c II E F G II I ,J K Total Bo bot Pa.~ar Domc-s!ik da.r1 !nternas10na! (A) 2 ) ) ) J J J 2 2 ) 27 0,122 Kemi1raan rlcngan Pihak Swas1a dan P1hak Lamn\a fBI 2 2 J ) 2 J ) ' 2 J 24 O,JIJ'J

Tcrscdianva Krcdit Usaha Kee ii & Mencnl!ah <CJ I 2 2 J ) ) 2 J 2 ) 24 0,10')

Pcrtumbuhan Ekonomi Na'>ional ( D l I ...!.. 2 2 2 2 2 2 2 2 Ill 0,081

Tinl!kat !nlla~i dan Suku Bun •a vanl! lllw1!1 <El I I I 2 ' I 2 2 2 2 !(i 0,072 '

Pcnlal!an •an Be has dan Ttmtu1an S1andarisa.~1 Pr0<luk 1 Fl I ' I ' 2 3 2 J 2 2 21 n,095 ' '

l'crsamc.rm antar \Vilavah (GJ I 2 I - J I 2 2 2 2 20 0,()')0

Pcnahaniu1 <lan Keamanan Nasional (I!) I I 2 2 ' 2 2 2 ' I 17 O,tri7 '

Otonom1 Dacrah (I l 2 2 I 2 2 I ' 2 2 I 17 0,077

Pcrtumhuhan Pcnduduk van' Menm·•kat Ul 2 ' 2 2 2 2 2 2 2 I 19 0,086 '

Konsumsi Masv:irakt1t Mcninukal tcrhada 1 Prrl\\uk Al!nh1~ms l Kl I I I 2 ' 2 2 I J 1 18 0,()8]

l'otal IJ 16 16 22 " 21 24 21 2J \ 21 2\l\ 221 l,000

Hc-s1wndc11 3: Kenala Dlnns Pcrtanian Faktor Ek.~lernril l\ IB iclu E F (; II I .I ' rornl Bnhot Pa..~ar Domcsuk <lan lntcmasional (Al I I I 2 I 2 J 2 I I ' "' 0,073 Kcmitraan denuan Pihak Swnsta dan Piha\..: Lainma !B) ) 2 3 J 2 2 2 2 2 2 2J 0,105 ferscdianva Krcdn Usnha Kccil & Mencni>ah (Cl J ' 2 ' I I 2 2 ' J 20 1\,091 - '

l'crtumb11han Ekonomi N11s1ona! (UJ ' I ' 2 2 2 2 2 2 2 19 0,0SI> '

Trnl!kat JoOasi dun Su\..:u Bmwa yanl! Ttnl!gl <1:1 ] I 2 2 2 2 ' 2 2 211 0,0',l[ ' '

Perdal!aJH~an Bcbas dan Tuntutan Standarisa<>i Produk !Fl 2 2 J 2 2 2 2 2 ' 2 21 U,ll<J.5 -Pcrsnin1mn antar Wilavah (G) I ' J ' ' ' 2 2 2 2 211 l\,{l'J]

' -~ '---'-Pcrtahanan <lan Kcnmanan Nasional {!ll 2 2 ' ' ' ' ' 2 ' 2il n,091 ' ' -Otonomi Dncrnh I!) 1

' ' 2 2 2 2 ' 2 2 21 0,095 '

Pcrtumhuhan Pcnd11duk van!.! Meninl'kal (J) ] 2 2 2 2 2 2 2 2 2 21 0,095 Ko11sums1 Ma~•arakat Mcnini:?kat terhadan Produk /\l'rilnsn1s I KJ ' 2 I 2 2 2 2 2 I 2 2 19 H,086

'

Total 24 17 20 21 20 '" 20 2ol 19l J9 21 220 I,()(){)

R~pondl'.'n 4: Akademi~i fl'emb;intu Delrnn Ill F.E l-ntirtu) Faktor Ek.~ternal "' IJ IC llJ E F G II I .I K l'otal Bohol Pa~ar Domcst1k dan lmerna~1onal !AJ ' , , J ) J 3 2 I I I 21 (),09:'

Kcmitrnan tlctll!an Pihak Swnsti1 tlan Pihak Lainnva <BJ I J 3 3 J 2 I I I 19 0,086

rcrsctlianva f.::rcdit Us.'lha Kcci! & f<.-kncrll!ah I Cl .' J ] ~ cl. 3 J I I 26 IJ,l 18 Pcnurnhuhan Ekonomi Na.~ional fDl I I I ) I 2 I I I IJ \\,059

l"muka1 lntlas1 dan Suku Bunim v<mi! T1-n!!l!i IEl I I ,_I_ ) I I I I I I 12 0.()55

Pcrd:rnanuan Bcbas dan Tun1utan Stanlians<L~1 Produk ( 1-1 I I I I J I I I I " 0,064 f'crsamuan antar \Vilavah ( G i I .+ ,_,_ .1 ~- I J I I I 16 0,073 Pcrtahanan dan Kcamanan Nasional! I! 1 2 \ 2 ) 3 I ) I I 19 0,086

Otonomi Dacrnh Ill .1 3 I 3 3 J 3 I I I 22 n.100 Pcnurnbuhan Pcndud11k van<> Mc111nokal (J) 3 J ) 1 J ) J 3 J I 28 0, 127 Kon:;umsi /'vtnsrarakat /\.-kni11ukat tcrhmla•1 Prntluk Ai:ribisnis rK) ) 3 3 J 3 3 3 " ) 3 JD 0, IJ(, Total 19 21 14 27 28 26 " 21 18 ll IOI 220 1,000 J

Page 142: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Res1wnden 5; Din115 Peternakan fKf'nala Sek.~i P('nYeb:iran lk\\an) Faktor Ekstf'rnal I..\ BICID E F G II I ,J K To!al Bobot Pasnr Domestik dan lmcmasional (Al ' ! ! 3 3 ' ) ' ' ' ' 22 O,!flO Remitraan dcncan Pthak Swasta dan P1hal Lamma '"' ' I ' 3 J ' I I ' I 18 0,082 Tcrsedirul\'a Krcdit Usaha Rccil & 1'.lcncnt>ah !Cl J 3 I 3 3 3 I ' I ' 22 f),]i}(l

Pcnumbuhan Ekonomi Nasional ID) I ' ) J J 3 ' ' 3 ' 24 0.109 rurnkat ln!lasi dan Suku Buntia V<lnP Tinv!!iH'.) I I I I 2 ' I I I I 12 0,055 Pcrdai.rnngan Bcbas dan Tumu1an Standnrisasi Prociuk (Fl ' I I I ' ' I I 2 I 14 O,O<H Pcrsaingan antar \l/1!avah CG) I ' I I ' ' I I I I IJ 0,059 Pcnahanan dan Kcamanan Nasional (H) ' 3 J ' ) ) J 2 J 2 26 0,118 Otonom1 Dae rah l I) ' 3 2 ' ) ) J 2 ) ' 2S 0,114 Pcnumbuhan Penduduk vang Mc111nc:kat tJ) ' ' 3 I 3 2 ) I I I 19 0,086 -Konsumsi Masvarakat Mcninl!kat cerhadall Produk Aenbisms (Kl ' ) ' 2 J J ) 2 ! 2 3 l5 0,\ 14 -Total 18 22 18 "' 28 26 27 1-1115121 151 220 1,000

R d 6 K bd. P l'!inon en ' a.~u m crtanian d 1· I '" \.C iutnnan "" ! !IOI! - ·on1Hni d ll!lllC a Faktor E~tcrnnl '" JI j(" Ill E F G II I ,J K Total Bobo! Pasar Domestik dan lntcmasional (Al 2 I 2 3 2 I I 2 2 2 19 0,086 Kcmitrnan dcnnan Pihak Swa..~ta dan Pihak Lamnva 18) ' ' ) ) ' ' ' ' 2 2 22 ll,100 Tcrscd1anva Krcdit Usaha Kcci! & Mcncnoah 1C) ' ' ) ) ) ) 2 ) ) 27 0.123 -Pcrtumbuhan Ekonomi Nasional fDl ' I I 0 ' ' 2 2 2 2 18 0,082 Tin1•kat lnflasi dan Suku Bu111m ~·ang Tmgci tEJ I I I ' ' I 2 I I I IJ 0,059 Pcrdat•am•an Bcbas dan Tuntutan Standarisasi Produk !Fl 2 ' I 2 2 I I I I I " 0,064 Pcrsaingan antar \l/ilavah (Gl 3 ' I ' 3 J ' I ' ' 21 0,095 -Pcnahanan dan Kcamanan Nasional fr!) ) ' I ' ' 3 ' 1 ) J " il,109 Otonomi Dae rah (!) ' ' ' ' ) J ) I 3 ' lJ 0,105 - - -Pcnumhuhan Pcnd11d11k rmw Mcnion~kat (J) 2 ' I 2 ) J ' I I ' 19 11,0~6

Ronsumsi 1\.1a..~\'arakat Mcninl!kat 1crhadan Produk .A.l!nb1snis ( K) ' ' I ' ) ) ' ! ! 2 ' 20 0,091 Total ll 18 I) 22 27 26 19 16! 17121 201 220 l,{l{IO

Resnondcn 7: Sckretarl.~ Asosia.<1i PenE:raiin Emninl! Faklor Ek.\lcrnnl L\ B IC ID E F G II I .I ' rntnl HuhtH

Pasar Domeslik dan !ntemasional (A) 3 3 ! 2 ) ' ' ' I ) 3 24 O,lilJ Kcmitrnan dcrwan Pihak Swasta dan Pihak Lainn\'a (BI I ) ' ) 2 ) 2 2 J ' 23 0,099 fcrsed1anva Krcdu Usalia Rccll & Mcncrwah {CJ I ) ' 2 ' 2 ) ' ' ' 21 0,09! Pen11mbuhru1 Ekonomi Nasional (0) ' ' - ) 2 ) ' ' ' 2 22 0,09.5

Tingkat lnflasi dan Suku Bunga vang Tinggi (E) I 3 2 3 I I I I ' I 16 0,069 l'crdal!mHmn Bcbas dan Tuntutan Standaris.15i Produk rFl ' ' ""T':: J J 2 J ' ' 2J 0,099 -Pcrsain1rnn antar \Vilavah <Gl ' ) ' J J I 2 I ' I 20 0.086 Pcnahanan dan Keamanan Nasional <!-!) ' ' I ' ) 2 ' 2 ' ' 20 0,086 Otonomi Oaerah (!) ) ' 2 ' ) I ) ' 2 I ll 0,091 Pcrtumbuhan Penduduk \'fill!~ Meninl!kat (Jl I ) ' ' ' 2 ' ' ' 2 20 0,086 Konsumsi Mas\'arakat Meninl!ka1 tcrhadan Produk At!nb1s111s (K) I ' ' 2 ) ' ) ~ ! 3 ' 22 (),095 Total 16 25 21 22 28 17 " 21Hl9122 18! 232 l,000

Page 143: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Resoonden I :A.~da Ekban1• Sctda Faktor lntl'rnal .-\ ,n c D E F G II I .I K Total Bo bot

Komitmcn Pcmennrnh Pandel!lan • rAl 2 2 2 2 J I 2 J 2 2 19 0,087

Lah an Pertanian van1• Cuf..u) Luas (Bl 2 2 2 2 2 I 2 2 2 2 19 0,087

Sumber Dava Manusia C 2 2 2 ' 2 2 2 2 2 2 20 0,()<}2 -Sur.ma dan Pra.."-arana IDl 2 2 2 2 2 2 2 J ' 2 21 tl,096 -Posis1 Kabupa1en PandcJ'lanl! van!! Strn1cl!!S l El 2 2 2 2 2 I 2 2 2 2 19 o.mn K<.x1rdinasi (Fl I 2 2 2 2 I 2 J 2 2 19 0,087

Kctcrscdiaan Dana un!uk Pcnl!cmbanl!an Al!ro[l{1h1an ({il ) J ' 2 J J 2 J ' ' 15 ll,I 15 - - -Pcncli11ru1 dan Pcnccmban 1an (I-\) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 lll 11,092

Pcnvamnaian llasil Pcnchtian dan !nfom1asi Pasar i ! l I 2 2 I 2 I I 2 2 2 Jfo ll,07J

Pen!! •uru\.1.!l TcknoloPi Tcnat Ciuna rJ 1 2 2 2 ' 2 2 2 2 2 2 lO 0,092

Kualuas Produk ft\:) 2 2 ' 2 2 2 2 2 ! 2 ,_

lO 0,092 -Total 19 l I lll 19 l I 21 15 :mi 241 201 201 l 18 1,000

R~nonden 2 :Kcpala Balli'da f'nktor Internal ! ,\ B!CID E F G II I .I K Total Bo bot Komnmcn Pcmcnntah PandegJang (Al 2 I I 3 ) I I 2 2 2 I 18 (1,082

Lah an Pcrtanian vam! Cukup Luas (8) 2 I I J I 2 I 2 2 2 17 11,077

S1m1ber Dava Manus1a C: J J J 2 I 2 2 2 2 2 ll O,JOO Sarana <lan Prasamna (DJ I J I 2 2 2 ' 2 2 2 19 11,086 -Posisi Kabuoatcn Pandc!!.lanl! van!! Stmtel!is (El I I 2 2 2 2 2 2 ' 2 18 0,08.'. -Koordinasi (Fl J J l 2 2 2 2 2 2 2 lJ 0,!05 Kcterscdtaan Dana untuk Pcnt!.ernbanl!an Al!to[l{\l1tan (G l ) 2 2 2 2 2 2 ' 2 2 l I 0,095 Pcnclman dan Pcnl!t:mbaiwan 1 H) ' l ' 2 2 ' 2 ' ' 2 ll 0,{)95 -Pt:nvampaian Hasil Penclitian dan lnformasi pa_,ar ! ! ) 2 2 2 2 2 2 2 - 2 2 lO 0,091

Pcni!l!Unaan Teknolol!i Tenat Guna Ul ' 2 2 2 2 2 ' 2 ' 2 20 0,091 - -K11ah1as Produk IK) l 2 2 2 2 2 2 2 2 2 l I 0,095 Total 22 lJ 18 21 22 17 19 19 lll lll J9 220 1,0110

Rc:1oondcn J :Kenala DimH Pcrtaninn Faktor Internal .\ B c J) E F " II I .J ' rota I Hobo! Komllmcn Pcm<.:nntah Parn.kl!!ang (Al 2 2 ' 2 2 2 2 2 2 2 20 0,091 -Lahan Pcrtanian van!! Cukup Luas (BJ ' . 2 2 2 2 2 2 2 2 lO 0,09! . Sumt)¢r Dava Ma1rnsia C. ' 2 2 2 2 2 2 2 2 ' lO 0,09! - -Sarnna dan Prnsaraiia (!J) 2 2 . 2 2 2 2 2 2 2 20 0,091 -Posisi Knbupa1cn l'andeglanl! \'ang strnlcl!iS !El 2 2 - 2 2 2 2 2 2 2 lO 0,091 . -Koordina..~i !Fl 2 2 ' 2 .. 2 2 2 2 2 2 211 0,091 Kcterscdiaan Dana untuk Pcnl!cmbangan A!!.TO!}()!itan !Gl 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 JO 0,091 l'cnclitian dan Pengcmbanl!an (/-[) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 0,091 Pcnvampaian Hasil Pcnclitian dan lnfonnasi Pasar ( I l ' 2 2 2 ' 2 2 2 ' 2 20 0,09]

Penl!l!una:m Tekno!ol!i Tcoat Guna Ul 2 2 ' 2 2 2 2 2 2 2 lll 0,091 K11ahta..~ !'rodul.. (h) 2 2 ' 2 ' 2 2 2 2 2 lll 0,091 -Total lll 211 20 211 lll lO 211 .to 211 lO 211 220 !,!}()()

d " knd lo' R~oon en :A cm s1 (Pcmhantu Dclurn Ill F.E t:n!lrtu) Faktor lnlernnl I " BICIU E F G II I ,J ' Totnl Bohul

Komumcn l'!!rncrintah Pandl!!!.lanl! fA) ) J I l I ) J I I I lll 11,091 !.~1han Pcr1anian ~·ang Cukup Luas {G) I J J ) J I I I I I 18 0,082

Surnber Dava Manusia 0 I I J ) ) l I I I I ltt 0,082 Saran a dan Prasarana ID) l I l J l J ) J J '" 0,J IH

l'os1s1 Kabuoatcn Pandcglang vang stratcc_is (E) I I I J J l J J 211 0,091 Koordina.~i CFl J I I I J J J l2 0.100 Kc!crscdiaan Dana untuk Pcnl!cmban!!m1 Amonol1tan (Gl I J I I I I I I J.j {),064

Pcncli1ian dan Pencembam•an /HJ I J J I I I J J I I Ill U,082 Penvamoaian l-la..<;i[ Pcnclitian dan l11formas1 Pasar ( ! ) l J J I I I J I 3 I lll 0,0')J Pcnom•naan Teknolol!i Tcoat Gunn (J) J ) ) I I I J J I 2 ll 0,095 Ku ah ta~ Produk fK) J J ) I I I J J J 2 lJ 0,1115

Total 211 l2 l2 " 211 18 26 2l 10 19 17] 2211 l,000

Page 144: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Re11Xlnd('n S:Dinus Petcrnukan lh:('nala S('k\i l'envchurnn llC\\Un)

Faktor Internal A B (' D E F G II I .I K Total Bobm

Komitmcn Pemerintah Pandci!lanl:' IAI ' ' ' ' ' ' J J J ' 2 lJ 0,105

!.ahan Pcrtanian vant> Cukuo l.uas On ' ' J J 2 J ' J 2 2 25 ll, 1\.1

Sumber Dava Manusia C ' ' J J ' J ' J 2 2 " 0.114

Sarana dan Prasarann (!)) 2 I I J ' 2 ' J ' 2 l 1 0,095

Posisi K:1buoa1en Pandcclang van1• s1rn1cc1s (El - I I I ' ' I ' ' ' 18 lJ,082 -Koordmasi IFl ' ' ' 2 ' I ,, ) ' ' lll 0,1191

Kcicrscdman Dana untuk Pcnm:mbanr't\11 Aurooo!nan IG l I I I ' ' ,\ 3 ' ' lll 0,091 Penclitian dan Pcngembam.mn (Ill I I I I I ' I J ' 2 " (),{168

Pcnvamnaian Hasil Pcnelitmn dan Jnfonnasi Pa~ar I I l I I I I 2 I I I ' 2 13 0,059

Peni!1•unaan Tcknoloui Teoat Guna dl - ' 2 ' ' 2 2 ' 2 I J9 0,086 -Kua!Jtas ProJuk /Kl ' ' 2 ' 2 2 2 ~ ! 2 3 21 0.095 Total 17 " 19 19 l2 20 211 2sl 21l 21\19 220 1,000

Resoondcn 6: BidanP Ekooomi Banneda Kasubdin Pcrtanian dan h:chut.anan Faktor [nf('rnal ,\ n!c D E F G II I .I K Total Bo bot Komitmcn Pcmcnntah Pande,,lanc 1 A) ' ' 2 2 J I ' J 2 2 21 0,095

!.ahan Pcnaninn vang Cukuo Luas (Bl - ' 2 2 2 I ' 2 2 2 19 0.086 -Sumbcr Dava Manusia C ' - 2 2 2 2 2 2 2 2 20 0,090

Sarana dan Prasarana ([;) ' ' 2 2 - ' ' J 2 2 21 0,095 " '-"- ~c

Posisi Kabuoaten Pandcu!ang vanu Strntcuis IE i 2 ' 2 ) I 2 ' 2 2 211 0,090 KoorJmas1 IF\ I ' 2 2 I 2 3 ' 2 18 0,081 Kctcrscdiaan Dan<i untuk l'clll'<.'11ibancan A1•ronol11ai1 (li l ) ) 2 2 J 3 ' - ' 2 25 O,! 13

Pcnclitian dan Pcnl!cmhan1mn l!ll ' 2 ' 2 - - 2 20 O,IYJO ~ ~

Pcnvamnaian Jiasil Penchtran dim lnfomrnsi Pasar ( I 1 I ' - I ' ' I ' 18 0,081 -l'cni!1Itmaan Teknolovi Tenat Guna (Jl 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 0,090 Kualitas Produk iK) 2 2 ' 2 2 2 ' 2 ' 2 20 O,O<JO

Total 19 21 211 19 20 22 JS ;!O 26 20 20 m l.OO<J

H.t:':'! ionden 7: Sekrctaris Aso.,h1.~i Pen·•niiin Emninl' Faktor Internal .\ II (' f) E F " II I .J ~ l'otal llohot Konutmcn Pcmcrinlah Pandc '!an!! (A) I 2 I 2 2 I ) 2 ) ' l'l 0,08(1

Lahan Pcnanian van' Cukun Luas !Bl ) 2 J ' - - ' ) ' I 22 0,100 - -Sumbc-r Daya Manusia C - 2 ' ) 3 ' J ) 3 2 25 ll,114 -Sarana dan Prasarana 1 D1 ~ i-J. 2 ' J 2 2 ' 3 2 22 tl,100

Pos1si Kabuoa1cn Pandc1!lan1I van!! Strateuis (E) - 2 I 2 2 ' 2 2 ) 2 20 0,09\

Koordirut~t (Fl 2 2 I I ' 2 ' 2 J 2 19 0,086

Kc!erscdiaan Dana untuk Pcn11embanuan A 'ronoluan !Gl J 2 2 2 2 2 2 2 I 2 20 0,i)IJ! l'enc!man dan Pcn1!cmban1,nn (!-!) I ' I 2 2 2 2 2 ' 2 18 0.082 Pcnnunpaian !lasil Pcnelitian dan !nfonn;L~i Pasar ( I ) ' I I ' ' 2 ' - ' ' 18 0,082

Pcn~i.?unaan Tekno!og1 Teoat Guna (J) I 2 I I I I 3 ' 2 I " 0,068 Kunluas Produk (K) ' ) ' ' 2 2 2 2 I 2 3 " 0.100

Total 21 " " 18 lll 21 20 22122125 181 220 l,000

Page 145: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

La1npiran J ! . Rata-Rata Pcncntuan Bobot Faktor Ek sternal dan !ntcn1al

Rata-Rata Peneutuiin Bohol Faktor Eksternal Faklor Ek.<;lernal

I 2 J PEl.ll:\NG Pasar Domcstik d:ui lntcrnasiona! (A) 0,086 0,122 0,073

Kcmitraan dcngan Pihak Swa-;tn dan Pihak Lainnva (Bl 0,100 0.109 0.105 Tcrscdianva Krcdit Usaha Kecil & Mcncngah (C) 0,123 0.109 ()J)9J

!'crtumbuhan Ekonomi Nasional (D) 0,082 0,081 0,086

Otonomi Dacrah (I) 0,105 0J)77 0,095 Pcrtumbuhan (>cnduduk vang lvknin!!kat (J) 0.()86 0.08(1 0,095

Konsumsi lvla.,;yarakat Mcningkat tcrhadap Produk A!!ribsnis (Kl 0,091 0,081 0,086

ANCAMAN Tingkat ln!lusi dan Suku Bunga vang Tim:w..i (E) 0.059 0.072 tl,091

Pcrdm~anrrnn Bi:ba.,; dan Tuntutan Standarisa'ii Produk ( F) 0.064 0.095 0.095 Pcrsaingan m1tar \Vilavah (G} 0.095 0,090 0,091

Kondisi K.camanan vang tidak Stabil {H) 0,109 0.077 0,091 To1al 1.000 1.000 1,000

Hata-i{ata Pl'llt'Uluan Bohol Faklor lnltrna! ~-Faklor ln!enrnl

I ' J KEKllATAN Kcbijakan/Komitmcn Pcmcrintah Pandeglan" (A) 0,087 0.(J82 0.091 Laban Pertanian vang Cukup Luas (B) 0,087 0.077 0,091

Sarana dan Prasarana vang mcmadai (D) 0.092 0,077 0.091 Posisi Kabuoaten Pandeglang vang Stratce:is (!-;) 0,097 0.100 0.091 KnnnJiml"i antar din as terknit dim ncn!! a1'?nionlitan (Fl 0.087 0.105 0.09\ KELEI\J..\llAN Sumbcrdava Manusia {'; 0,092 0,100 0.091 Dana untuk Pcngcmhangan Al!.nmolitan ((il 0.115 0,095 0,091

Lcmbal!.a Penclitian dan Pcngcmbangan {l l / 0,092 0,095 0,091 Pcnvampaian Has ii Pcncli!ian dan lnl\xnn.L<>l pasar (!) 0.073 0,091 0,091

Pcnogunaan Tcknokwi Tcrat {iuna (J) 0.(J92 0.091 OJ/91 Kualitas Produk (K) OJ/92 0.095 ()_{)\)\

Total

Resnouden

4 5

0,095 0,100 0,086 0.082 0,118 0,100

0,059 0,109 0,100 0,114

0.127 0,086

0,136 0.114

0.055 0.550 0,064 0.06-l 0,073 0Jl59

0,086 0,118 1,0110 1,0011

H.csnoutlt•n

4 5

OJJYI 0.105 ().()82 0,114

O.! 18 0.095 0,091 0.082 0.106 O.(l9J

0,082 0.114 0.064 0.091 0,082 0.680 0,091 0,059 0,095 0.0:\6 0.105 (\.()95

6 7

0,086 0,1 OJ

0, I 00 0,(~)'J

0,123 0.091

0.082 0,095 0,105 ().09!

0,086 0.086 OJJ91 0.()95

0.059 0.069

0.064 0.099

0.095 0.086 0.!09 O,OX6

1.000 1.000

6 7

OJJ95 0,095

0.086 0.086

0.095 0,095

0,086 ()JJ90

0.081 I 0.081

0,090 0,090

0.(ll 3 11.113 0,090 0.090 0,081 0.081 0,090 0.068 0.090 0.100

Riita-l{ara Bohot

0,095 0,071

O,IOS 0,085 0,098 0,093 0,099

0,JJ6

0.078 0.084 0Jl97

1.000

Hala-Hala Bohol

0.092

0.089 0,095 0,091

0.092

0.094 0.083 0,174 0.(J81

0.088 (J,095 l,flOO

' !"" ~

Page 146: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Lan1piran 12. Rata-Rata Pcncntuan Rating Faktor Ekstcrnal dan Internal

- -- -----

Faktor Eksternal I 2 J

PEl,l!ANG Pasar J)omcstik dan lntcrnasional (A) 2 2 .J Kcmitraan dcngan Pihak Swasta dan Pihak Lain (B) J 4 3 Tcrscdianva Krcdit lJsaha Kccil & Mcncrw.ah (C) 3 4 2 Pcrtumhuhan Ek{1rn1rni Na-;iona! (!}) 2 J 2 Otonon1i Dacrah (I) 4 4 J Pcrtumhuh11n Pcnduduk vang Mcningkat (J) 2 J J Konsu1nsi Masyarakat l'vknin~kal tcrhadan Pn1duk Agribisnis ( K) 2 .J 3

ANCAt\.1AN Tingkal lnll:L..;i dan Suku Bunga vang Tinggj (E) I J 3 PcrJagangan lkhas dan Tuntutan S1and;irisasi Prtiduk (F) 2 J J Pcrsaingan antar \Vila\ ah((;) J J 3 Kondisi Kcarnanan \ling tidnk St;1b1l (!I) 2 2 J

Rllta-Rata Hatiug l't•1wntm-111 Faktor l111ern:il I Faktor lnll"rnal

' 2 J . h:Eh:t:ATA!\ Kcbiiakan I Komitrncn l'cmcrimah P:wndc!!lang (A) 4 I ·1 4 l,ahan Pcnanian \'all!l Cukun l.ua:. I lJ) 4 I 4 4 Sarana dan Prasarana (DJ 4 I 4 4 Posisi Kahupaten Pandcgiang \·an!! S!rateµ.i:... (El 4 I 4

~+··· Klmrdinasi anlar dinasd12n pcn!lcmbangan a!ln.molilan (Fl .J 3 KELE'.\-IAllAl'li Sumbcr Dava /l.-1:musia '-(' 2 2 2 /);ma untuk Pcn!!i.:-mb.:11112an A!!.n1nl1t11an !G) 2 I I Iklwn Tcr:...cdianva Lcmbaga !'cndi1ian llan !'cnucmhanuan (I!) 2 2 2 Pcnvamnaian llasil l'cncli!ian dan lnrormasi Pa:.ar ( l ) ' 2 2 PCIH!!lUnaan TcknohH!i Tcp:ll (iuna (.I) 2 2 2 Kua!iws Produk (!\.) 2 2 I

Rcsoondcn

4 s

2 I ·1 J 4 J 2 2 3 J 3 4 .J 4

I I I I 2 2 2 I

Ht•s wntkn

4 s

·' I -1

4 J J 4

L} 4

3

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

I 2 I 2

6 7

J 2 2 J 2 3

J 2 3 2 2 4 J J

I .1

2 1 2 2 4 4

6 7

4 4 4 4 4 4 4 4 3 3

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Ruta-Rata Hatin"

2 3 3 2 3 3 3

2 2

2.5 2.5

Rata-H.atu ll:Hing

3.5 35 3.5

······\°

2 !.5 2 2 2

1.5

...,___ ~

\...si

Page 147: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

l.atnpinm 13. Pcncntuan Prioritas Stratcgi Bcnfosarkan iY1atriks QSl'N1

Faktor-Faktor Sukses Kritis Bohol AS 1

PcluanL' 1. Pasar domestik dan lnlcnulsional 0.095 4 2. Kcmitraan dcngan oihak s\vasta 0.071 4 3. Tcrscdianva krcdit usaha kccil dan 1ncncngah 0.108 3 4. Pcrtun1buhan ckonomi nasional 0.085 3 5. Otono1ni dacrah 0.098 3 6. Pcrtumbuhan pcnduduk vang n1cningka1 0.093 3 7. Konsunisi n1asvan1kat 1ncnini!kat tcrhadao nro<luk agribsnis 0.099 3 Ancmnan J. Tingkat inllasi Jan suku bunga vang tin2gi 0.136 2 2. Pcrdaeangan bcbas dan tuntutan standarisasi produk 0.078 I 3. Pcrs<Jin!!an antar \Vilavah 0.084 I 4. Kondisi kearnanan v;:mg tidak stabil 0.097 2

1.000 Kekuatan I. Koinitn)Cn Pcmcrintah Kabunaten Pandctdant?. I 0.092 3 2. Lahan nertanian vang cukup Juas 0.089 4 3. Sarana dan prasarmui vang 1ncmadai 0.095 3 4. Posisi Kabuoatcn Pandcolan2 van!! siratcgis 0.091 4

5. Koordinasi antar dinas-dinas tcrkait dalam pcngc1nb~!Y~J;.~!,.,~.!?:.r.l.)P~.~.U~~.'.! 0.092 I 4 Kelcmahan I. Su1nberdaya nianusia I 0.094 3 2. Dana untuk pcnge1nbangan agrooolitan 0.083 3 3. Bdum tersedianva lc1nbaga pcnclitian Jan ncnocn1bm1£an 0.174 3 4. Pcnymnpaian hasil ocnclitian Jan in!Onnasi nasar 0.081 4

5. Penggunaan tcknolu11i tcpat Puna 0.088 4 6. Kualitas produk 0.095 4

Total Nilai Daya T:.1rik 1.000

ALTERNATIF STRATEGIS

TASI AS 2 TAS2 AS 3

0.38 3 0.285 4

0.284 3 0.213 4

0.324 4 0.324 3 0.255 - - 3 0.294 3 0.294 2 0.279 2 0,186 3 0.297 4 0.396 4

0.272 I 0.!36 -o.on 4 0.312 3 0.(l84 3 0.252 3 0.194 I 0.097

0.276 4 0.368 )

0.356 ) 0.267 4

0.285 3 0.285 4

0.364 3 0.273 4

o.,3c~s L~1 __ 0.276 3

0,282 2 0.188 4

0.249 4 0.332 -

0,522 -' 0,522 2 0.324 2 0.162 3

0.352 ·' 0.264 4

0.38 3 0.285 4 6,-199 5,717

TAS3

0,38

0.284 0.324 0.255 0.196 0.279 0.396

-0.234 0.252

0,274 0.356 0,38 0,364

0.276

0.376 -

0.348 0.243 0.352 0.38

5,9-19

...____ w <;,:)

Page 148: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Lampiran 15. Petunjuk Pengisian Kuisioner

PENENTUAN FAKTOR EKSTERNAL

faktor ekstemal penelitian 1111 adalah foktor-faktor yang berpengaruh terhadap

pengembangar. agropolitan di Kabupaten Pandeglang yang berasal dari luar

kawasan itu sendiri.

Petutunjuk Pcngisian :

No

I 2 3 4 5 6 7

>---8 9 10 11

l. Pemberian nilai positif (+) didasarkan apakah faktor-foktor tersebut

dapat menjadi pcluang c!alam mengembangkan agropolitan di

Kabupaten Panc!eglang. berikan tanda ( v) dibawah tanda ( +) pad a tabel

berikut ini. apabila faktor-faktor tersebut menjacli peluang dalam

pengembangan agropolitan di Kabupaten Pandeglang.

2. Pemberian nilai negative (-) cliclasarkan apakuh faktor-foktor tersebut

clapat menjacli ancaman dalam pengembangan agropolitan di

Kabupaten Pancleglang. berikan tancla (v) dibawah tanda (-) pada tabel

bcrikut. apabila ll1ktor-li1ktor tersebut dapat menjadi ancaman dalam

pcngembangan agropolitan di Kabupaten Panclcglang.

---

Faktor Eksternal Pcluang Ancan1an I

+ - ----l -Pasar do1nestik dan internasional I Kernitraan dgn pihak S\vasta dan oihak Jainnva

··-~·--~-1 I

Tersedianva kredit usaha kecil dan menengah I I --·--·-·

~ Perturr1buhan ekono111i nasional ·------·ringkat inflasi dan suku bun~_Lang __ t~g_gi +-- ' ---------------< Perdagangan bebas dan standarisasi produk I

-~ j

Persain_gan antar \vilavah ____ j ___ I Kondisi kea1nanan vang tidak stabil ______ J I : - c

Oionomi daerah I \ Pertumbuhan penduduk yang meningk_;;-\___ ! ____ =J ------~ Konsum.si masyarkat meningkat terhadap produk l [ agr1b1s111s _ ----· __ , __ .. ____ J

/~ (

Page 149: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

L a~ran 14 Sarana dan Prasarana yang Tersedia di Kecarnatan Menes F'-- -·-·------- - -----·-·--------·----· -----------------·-··-No lJraian .Jumlnh I Relokasi Kebun 625 Ha 2 Kebun Percontohan 50 Ha 3 Pernbibitan IO Ha 4 Kantor Kecarnatan Menes I 5 Kantor Urusan Agarna I 1 6 Cabang Dinas Penddidikan I

7 P!'L KB I 8 Cabang Dinas Pertanian I 9 Cabang Dinas Perairan I 10 Cabang Dinas Kehutanan I

~-

11 Puskesrnas I --12 UPTD Pasar I 13 Pos dan G raha I . ··-14 PLN I

--------·· .. 15 PDAM I 16 BRI Unit I 17 Telkom I 18 Koordinasi Kebersihan I --19 Koramil I 20 Polsek I 21 Taman Kanak-Kanak I 22 SDNegeri I 23 Sekolah Dasar Islam Swasta I 24 Madrasah lbtidaivah Swasta I 25 SLTPNegeri I 26 Madrasah Tsanawiyah Swasta I 27 SMUNegeri l 28 SMU Swasta l 29 SMU Swasta I 30 SMK Swasta I 31 Madrasah Aliyah I 32 Perguruan Ting_gi I -------· .. ----33 SLB I 34 Masi id I 35 Mushola I 36 Pondik Pesantren I 37 Masilis Taqlim I

Posvandu .. ·-------!--------------

38 I 39 Balai Peneobatan I 40 Dokter Praktek I

Page 150: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

PENENTUAN FAKTOR INTERNAL

Faktor internal penelitian ini adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap

pengembangan agropolitan di Kabupaten Pandeglang yang berasal dari dalam

kawasan itu sendiri.

Pctutunjuk Pengisian :

1. Pemberian nilai positif (+) didasarkan apakah faktor-faktor tersebut

dapat menjadi kekuatan dalam mengembangkan agropolitan di

Kabupaten Pandeglang. berikan tanda (v) dibawah tanda (+) pada table

berikut ini, apabila faktor-faktor tersebut menjadi kekuatan dalam

pengembangan agropolitan di Kabupaten Pandeglang.

2. Pemberian nilai negative (-) didasarkan apaknh lftktor-faktor tcrsebut

dapat menjadi kelemahan dalam pengembangan agropolitan di

Kabupaten Pandeglang, bcrikan tanda (v) dibawah tanda (-) pada table

berikut, apabila faktor-faktor tersebut dapat menjadi kelemahan dalam

pengembangan agropolitan di Kabupaten Pandeglang.

~N-o~~~~~~~-F-•-ak_t_o_r_I_n_te·-,-.-n-~-~~--~~~-.,~K-'c-k--.~-a-t-an~'l_K_e_•l-e1-~-,·;-h--a-nl

Kebijakan/kom itmen pemerintah untuk pen_gernbangan agropolitan

Kab. Pandeglang

e~"~;~L_a_h,_·11_1~p_e1_1a_1_1i_a1_1~y_ai~1g~•-c_uk_·L~1p~lu_a_s~~~~~-------~~-~~~-1-~~· I 3 Sumberdava manusia =l ~----,--,--------+---+-- -

4 Sarana dan prasarana yang 1ne111adai 5 Posisi Kabupaten Pandeglang van.Q strategis 6 Koordinasi antar dinas terkait dalam pengcmbangan -·---l

agrooolitan ~J 7 Laban pertanian yang cukup luas J 8 Lcrnbaga pcncnlitian clan ~~ge1nbangan 9 Penvampaian hasil penelitian dan ,-in-ctl~o-rn_ia_s-ci-p.a-sa-r---t--------t----- j 10 Penuuunaan teknologi tepat guna I i--:-=--i--:-.::.:.:.;::,Q,::.:.:,:::;,:.:_;.:.;:.;,;,;;:.:.,::,;::,:_:c=.c:::...;'-=.:::::_ ______ ~~~-t-~--~~--t~·~-------l

I I Kualitas produk I

/33

Page 151: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

PENENTUAN BO BOT FAKTOR EKSTERNAL

Tujuan:

Mendapatkan penilaian para responden terhadap faktor eksternal mengenai tingkat

kepentingan faktor-faktor strategis eksternal dalam pengernbangan agropolitm1 di

Kabupaten Pandeglang. Tingkat kepentingan yang dimaksud adalah berupa

pemberim1 bobot terhadap seberapa besar faktor eksternal tersebut menentukan

keberhasilan pengembangan agropolitan di Kabupaten Pandcglang.

PENENTUAN BO BOT FAKTOR INTERNAL

Tujuan:

Mendapatkan penilaian para responden terhadap faktor internal rnengenai tingkat

kepentingan faktor-faktor trategis internal dalam pengembangan agropolitan di

Kabupaten Pandeglang. Tingkat kepentingan yang dimaksud adalah bcrupa

pemberian bobot terhadap seberapa besar faktor tersebut menentukan

keberhasilan pengembangan agropolitan di Kabupaten Pandeglang.

PETUNJUK KHUSUS

Untuk menentukan bobot setiap variabel cligunakan skala I, 2. dan 3. Skala yang

digunakan untuk pengisian kolom adalah :

Jika indikator horizontal kurang penting daripada i:1dikator vertical

2 Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal

3 Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertical

Contoh:

a. Apakah pasar domestik clan internasional (point A pada baris)

kurang penting daripada kemitraan dengan pihak swasta (point B

pada kolom). maka nilainya = I

b. Apakah pasar domestik dan internasional (point A pada baris)

sama penting clengan tcrsedianya kredit usaha kccil dan mcnengah

(point C pada kolom), maka nilainya = 2

c. Apakah pasar domestik dan internasional (point A pada baris) lebih

penting dengan pet1umbuhan ckonomi (point D pada kolom), maka

nilainya = 3

Page 152: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

Faktor Eksternal A B c Pasar Domestik dan lnternasional (A) Kemitraan dcngan Pihak Swasta dan Pihak Lainnya (B)

Tersedianya Kredit Usaha Kecil & Menengah © Pertumbuhan Ekonomi Nasional (D) Tingkat lntlasi dan suku Bunga yang Tinggi (E)

Perdagangan Bebas dan Tuntutan Standarisasi Produk (F) Pcrsaingan antar Wilayah (G) Kondisi Keamanan yang tidak Stabil (H) Otonomi Daerah (I) Pertumbuhan Penduduk yang Mcningkat (J)

Konsumsi Masyarakat Meningkat terhadap produk J\gribisnis (K) Total

Faktor Internal A B c Kebijakan/Kornitmcn Pemcrintah Pandeglang (/\)

Lahan Pe11anian yang Cukup Luas (B) Sumber Daya Manusia © Sarana dan Prasarana (D) Posisi Kabupaten Pandegiang yang Stratcgis (EJ Koordinasi antar Dinas terkait dim Pengembangan J\gropolitan (F) Dana untuk Pengembangan Agropolitan (G) Lembaga Pcnelitian dan Pcngcmbangan (II) Penyampaian !-las ii Penclitian Jan In formasi Pasar ( I ) Penrrgunaan 'reknologi ~rcpat Ciuna (J)

Kualitas Produk (K) Total

D E F G H

I) E F G H

I ,j K

I .J K

Total Bo bot

Total Bo bot

'""­.,,,~

"' \

Page 153: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

PENENTUAN RATING

Faktor Eksternal

Penentuan peringkat (rating) bertujuan untuk mengetahui pengaruh rnasrng­

rnasing faktor-faktor ekstcrnal baik itu pcluang dan ancaman tcrhadap kondisi

lingkungan. Untuk rnengukur variable-variabel pada faktor-faktor eksternal

terhadap kondisi pengernbangan agropolitan di Kabupaten Pandeglang digunakan

nilai peringkat dengan rnenggunakan skala 1 sarnpai 4, dimana:

= rendah, respon kurang

2 = sedang, respon sarna dengan rata-rata.

3 = tinggi, respon diatas rata-rata.

4 = sangat tinggi.respon superior.

-·--·-·----

~ Faktor Eksternal 1 2 3

Pasar Domestik dan Internasional (A) Kemitraan dengan Pihak Swasta dan Pihak Lain (B) Tersedianya Kredit Usaha Kecil & Menengah © I Pertumbuhan Ekonomi Nasional (D) Tingkat Inflasi dan suku Bunga vang Tinggi (E)

I-·----

Perdagangan Bebas dan Tuntutan Standarisasi Produk (F) -Persaingan antar Wilayah (G)

Kondisi Keamanan yang tidak Stabil (H) Otonomi Daerah (]) -1 Pertumbuhan Penduduk yang Meningkat (J)

-· -1 Konsumsi Masyarakat Meningkat terhadap produk Agribisnis (K) I

/~6

Page 154: ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN AGROPOLITAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/17314/1/DIAN... · yaitu strategi pengembangan dan diversifikasi produk, strategi

PENENTUAN RA TING

Faktor Internal

Penentuan peringkat (rating) bertujuan untuk mengetahui pengaruh mas111g-

rnasing faktor-faktor internal baik itu kckuatan dan kelernahan terhadap kondisi

lingkungan. Untuk rnengukur variable-variabel pada foktor-faktor internal

terhadap kondisi pengembangan agropolitan di Kabupaten Pandcglang digunakan

nilai peringkat dengan menggunakan skala I sarnpai 4. dimana

I = kelemahan utama.

2 = kelemahan kecil,

3 = kekuatan keciL

4 = kekuatan utama.

-- --- ················ -r1 Faktor Internal Kebi.akan/Komitmen Pernerintah Pandeglang (A)

Laban Pertanian yang Cukup Luas (B) ___ _

Sumber Da 'a Manusia © Sarana dan Prasarana ( D)

Posisi Kabu aten Pandeglan, yang Strategis (E) Koordinasi antar Dinas terkait dim Pengembangan (F)

Penyampaian Hasil Penelitian dan lnformasi Pasar

Pen' >unaan Teknologi Tcpat Guna (J)

Kualitas Produk (K)

I I ------

·----=.=] Agropolitan

( I l

-

-21~1 -~I

-I I ,

~d

1±1 r-1 I

I 1 I

I I I