ANALISIS RESEP (1/3) TUGAS PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER ANALISIS RESEP Oleh : HADI KURNIAWAN, S.Farm. NIM. 12811090 PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER (PKPA) APOTEK BABARSARI PERIODE 1 OKTOBER-30 NOVEMBER 2012 YOGYAKARTA 2012 LEMBAR KERJA TUGAS RESEP RESEP 1: drg. A SIP. No. 446/2502/419/3439/1-17 Jl. Nogopuro No. 1B Catur Tunggal Depok Sleman Telp. (0274) 692xxxx Yogyakarta, 19 Oktober 2012 R/ Amoxycillin tab 500 No. XV S 3 dd tab I R/ Asam Mefenamat tab mg 500 No.X S 3 dd tab I R/ Kalium Diclofenac tab mg 500 No.VI S prn tab I Pro : YA Umur : 35 tahun Alamat: 08773964xxxx
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Pro : YAUmur : 35 tahunAlamat: 08773964xxxx ttdSkenario:
- Ny. Yulia (pasien, 35 thn) datang kedokter dan memeriksakan giginya kemudian dicabut,
terdapat luka namun tidak terlalu banyak- Beberapa hari kemudian setelah menggunakan obat, Ny. Yulia mengalami gangguan lambung.
Karena pasien menganggap antibiotic harus diminum rutin sampai habis maka Ny. Yulia melanjutkan pemakaian obat, dan lambung Ny.Yulia semakin sakit. Sehingga Ny.Yulia konsultasi kepada apoteker.
1. ASSESMENTa. Menggali Riwayat Pasien
No.
Kriteria Keterangan
1 Data Pasien Nama : Ny. YAUmur : 35 tahunJenis Kelamin : L / PAlamat : -No. HP : 087739640169BB/TB : - kg / - cmPekerjaaan : -
Sakit gigi, setelah cabut gigi sedikit berdarah, setelah minum obat dari dokter muncul rasa tidak enak di lambung.
2 Riwayat Penyakit -Keluhan sekarang : Sakit gigi dan nyeri di lambung.Data Laboratorium : -
: Sakit gigi setelah gigi dicabut dan alergi obat.3 Riwayat
Prescriptio/Ordonatio7 Nama Obat 8 Kekuatan obat 9 Jumlah obat
Signatura10 Nama pasien 11 Jenis kelamin 12 Umur pasien
13 Barat badan 14 Alamat pasien 15 Aturan pakai obat 16 Iter/tanda lain
Subscriptio17 Tanda tangan/paraf dokter
Kesimpulan:Resep tersebut lengkap / tidak lengkap.Resep tidak lengkap karena tidak mencantumkan informasi mengenai alamat pasien, dan berat badan pasien.Cara pengatasan Alamat dan berat badan pasien dapat ditanyakan langsung kepada pasien/keluarga pasien.
2) Kesesuaian FarmasetisNo Kriteria Permasalahan Pengatasan1 Bentuk sediaan - Sesuai2 Stabilitas obat - Sesuai3 Inkompatibiltas - Sesuai4 Cara pemberian - Sesuai5 Jumlah dan aturan pakai - Sesuai
3) DosisNo. Nama Obat Dosis Resep Dosis Literatur Kesimpulan Rekomendasi1 Amoxycillin 3 x sehari 1 tablet
(sediaan 500 mg)250-500 mg setiap 8 jam atau 500-875 mg 2 kali sehari.
(DIH, 2010: 99).Sesuai -
2 Asam Mefenamat 3 x sehari 1 tablet(sediaan 500 mg)
500 mg untuk dosis permulaan, kemudian 250 mg setiap 4 jam jika diperlukan, maksimum terapi 1 minggu.
(DIH, 2010: 932).Dosis pertama (500 mg) dikenal dengan loading dose, tujuan pemberiannya adalah agar kadar obat dalam darah meningkat secara cepat, sehingga obat mencapai efek terapinya. Lalu, selanjutnya diberikan dosis sebesar 250 mg, dimana dosis ini dikenal sebagai maintenance dose, yang dimaksudkan agar dapat mempertahankan tingkat keefektifan obat dalam cairan tubuh setelah loading dose tercapai.
Sesuai -
3 Kalium Diclofenac Jika perlu 1 tablet Dosis permulaan 50 mg 3 kali sehari, dosis maksimum 150 mg/hari.
(DIH, 2010: 439).
Sesuai -
4) Pertimbangan KlinisNo. Kriteria Permasalahan Pengatasan1 Indikasi - -2 Kontraindikasi Pasien mengalami nyeri lambung setelah
menggunakan obat, kemungkinan akibat alergi obat atau rekasi obat tidak diinginkan atau efek samping obat.
Ganti terapi atau tambahkan obat yang dapat mengatasi keluhan nyeri lambung atau obat yang dapat mengatasi efek samping obat.
3 Interaksi - -4 Dupikasi/
polifarmasi- -
5 Alergi Kemungkinan pasien alergi amoxicillin atau obat golongan NSAID.
Tambahkan obat yang dapat mengatasi gangguan lambung atau ganti dengan terapi yang lain.Antibiotik amoksisilin dihentikan.
6 Efek samping Kalium Diklofenak:Efek samping yang umum terjadi seperti nyeri/keram perut, sakit kepala, diare, nausea, tukak lambung, pusing, ruam, pruritus (Gangguan lambung) dan mengantuk.Asam Mefenamat:
Pemberian (asam mefenamat) dapat memperburuk
tukak lambung yang diderita oleh pasien (MIMS : 109).
Diminum bersama makan atau setelah makan, jangan berkendaraan / menjalankan mesin selama minum obat.Mengganti NSAID dengan paracetamol.Menambahkan terapi untuk mengatasi keluhan lambung yaitu Polysilene dan Spasmolitik Buscopan.
Reaksi obat yang merugikan (ADR/Adverse Drug Reaction)
- Kalium DiklofenakHati-hati penggunaan pada penderita dekomposisi jantung atau hipertensi, karena diklofenak dapat menyebabkan retensi cairan dan edema; hati-hati penggunaan pada penderita gangguan fungsi ginjal, jantung, hati, penderita usia lanjut dan penderita dengan luka atau perdarahan pada saluran pencernaan; hindarkan penggunaan pada penderita porfiria hati; hati-hati penggunaan selama kehamilan karena diklofenak dapat menembus plasenta; diklofenak tidak dianjurkan untuk ibu menyusui karena diklofenak diekskresikan melalui ASI.
c. Karakteristik Obat
1) AmoxycillinKomposisi:Amoxycillin 500 mg.
Indikasi:Infeksi saluran nafas, saluran genitor-urinaria, kulit dan jaringan lunak yang disebabkan organism gram positif dan negative yang peka terhadap obat ini.
Dosis:Dewasa 250-500 mg tiap 8 jam.
Pemberian Obat:Dapat diberikan bersama makan agar diabsorbsi lebih baik dan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada Gastro Intestinal.
Kontra Indikasi:Hipersensitif pada penicillin. Infeksi mononucleosis.
Peringatan:Hipersensitif terhadap sefalosporin, kerusakan ginjal, leukemia limfatik, superinfeksi.
Interaksi Obat:Probenesid meningkatkan waktu paro amoxicillin dalam plasma. Dengan Alopurinol timbul ruam kulit. Kontrasepsi oral efektivitasnya diturunkan oleh amoxycllin.
Kategori kehamilan: B
2) Asam MefenamatKomposisi:Asam mefenamat 500 mg
Indikasi:Dapat menghilangkan nyeri akut dan kronik, ringan sampai sedang sehubungan dengan sakit kepala, sakit gigi, dismenore primer, termasuk nyeri karena trauma, nyeri sendi, nyeri otot trauma dan tulang punggung,, nyeri sehabis operasi, nyeri pada persalinan, reumatik, nyeri paha, demam.
Dosis:
Digunakan melalui mulut (per oral), sebaiknya sewaktu makan. Dewasa dan anak di atas 14 tahun:Dosis awal yang dianjurkan 500 mg kemudian dilanjutkan 250 mg tiap 6 jam atau 500 mg 2 – 3 kali sehari. Anak < 6 bulan : 6,5 mg/kg BB/6 – 8 jam.
Pemberian Obat:Berikan segera sesudah makan.
Kontra Indikasi:Pada penderita tukak lambung, radang usus, gangguan ginjal, asma dan hipersensitif terhadap asam mefenamat. Pemakaian secara hati-hati pada penderita penyakit ginjal atau hati dan peradangan saluran cerna.
Peringatan:Gagal ginjal, penderita asma yang sensitif terhadap AINS, renitis alergi, urtikaria, hamil, laktasi, anak < 14 tahun.
Efek samping:Dapat terjadi gangguan saluran cerna, antara lain iritasi lambung, kolik usus, mual, muntah dan diare, rasa mengantuk, pusing, sakit kepala, penglihatan kabur, vertigo, dispepsia. Pada penggunaan terus-menerus dengan dosis 2000 mg atau lebih sehari dapat mengakibatkan agranulositosis dan anemia hemolitik.
Interaksi Obat:Obat-obat antikoagulan oral seperti warfarin; mempertinggi efek kumarin;asetosal (aspirin) dan insulin.
Kategori Kehamilan:C, D pada trimester 3 atau menjelang persalinan.
Cara Penyimpanan:Simpan di tempat sejuk dan kering.
(MIMS, 2012: 130).Mekanisme Kerja:
Menghambat sintesis Prostaglandin melalui penurunan aktivitas enzim, siklooksigenase, yang menghasilkan penurunan prekursor pembentuk prostaglandin (Lacy, 2003, hal 868).
3) Kalium Diclofenac
Komposisi:Diclofenac K 50 mg.
Indikasi:
Nyeri peradangan pasca trauma, inflamasi dan nyeri pasca operasi, sebagai terapi tambahan pada nyeri berat pada infeksi THT. Gejala nyeri pada kolumna vertebra, reumatik non artikuler.
Dosis:Dewasa awal 100-150 mg terbagi dalam 2-3 dosis,Kasus ringan dan anak > 14 tahun 75-100 mg/hari.
Pemberian Obat:Berikan segera sesudah makan.
Kontra Indikasi:Ulkus peptic.
Peringatan:Riwayat penyakit Gastro Intestinal, ganggun fungsi hati, jantung, atau ginjal.
Efek samping:Kadang-kadang gangguan Gastro Intestinal, sakit kepala, pusing, vertigo dan ruam.
Interaksi Obat:Meningkatkan kadar litium, metotreksat dan digoksin dalam plasma. Dapat mengurangi efek deuretik.
Kategori Kehamilan:B, D pada trimester 3 atau menjelang persalinan.
Peringatan:Glaukoma sudut sempit, penderita obstruksi saluran kemih dan usus kecil, takiaritmia.
Efek Samping:Xerostomia, dishidrolis, takikardi, retensi urin, reaksi alergi, reaksi pada kulit, dispneu (pada pasien dengan riwayat asma bronchial atau alergi).
Interaksi Obat:Meningkatkan efek antikolinergik dari antidepresan trisiklik, antihistamin, kuinidin, amantadin, dan disopiramid. Meningkatkan efek takikardi dari B-adrenergik. Antagonis dopamine menurunkan efek dalam saluran Gastro Intestinal.
Kategori kehamilan: C.
(MIMS, 2012: 21).
Kesimpulan skrining resep dan hasil analisis DRP (Drug Related Problem)serta Care Plan:
Resep tidak lengkap secara administrasi, adanya efek samping terapi sehinggaperlu ditambahkan terapi untuk mengatasi keluhan lambung yaitu Polysilene dan Buscopan.Kemudian antibiotic amoksisilin dihentikan karena kemungkinan pasien alergi antibiotic tersebut. Lagipula perdarahan gigi sangat sedikit jadi antibiotic dapat dihentikan.
2. PENYERAHAN DAN PEMBERIAN INFORMASI OBAT/PIO, KOMUNIKASI INFORMASI EDUKASI/KIE, DAN KONSELING
a. Informasikan mengenai nama obat, aturan pakai, kegunaan masing-masing obat, dan cara penyimpanan yang benar.
b. Obat yang diberikan harus diminum secara teratur, agar terapi pengobatan yang diinginkan tercapai.
c. Jika gejala sudah tidak dirasakan lagi, maka pengobatan dapat dihentikan.
No. Kriteria Informasi Isi Informasi1 Nama Obat Asam Mefenamat
Kalium DiclofenacPolysilaneBuscopan
2 Kegunaan obat/outcome terapi
yang diharapkan
Asam Mefenamat: Untuk Nyeri dan inflamasi.Kalium Diclofenac: Inflamasi.Polysilane: Antasida untuk nyeri lambung dan kembung.Buscopan: Antispasmodik/kejang perut.
3 Aturan pakai Asam mefenamat: 3 x sehari 1 tablet bersama makan.Kalium diclofenac: 1 tablet jika perlu, maksimum 3 tablet sehari bersama makanPolisilane: 3 x sehari 1 tablet bersama makanBuscopan: 3 x sehari bersama makan atau tanpa makan
4 Waktu minum obat Bersama makan atau segera setelah makan untuk meningkatkan absorpsi dan menghindari efek nyeri dilambung akibat efek samping obat.
5 Cara pakai Diminum melalui mulut dengan segelas air putih. 3 x sehari artinya tiap 8 jam.
6 Durasi penggunaan obat
3 hari
7 Efek samping Nyeri lambung, mengantuk.8 Penyimpanan Simpan tablet ditempat yang kering pada suhu kamar
(25oC), terlindung dari cahaya matahari langsung.9 Aktivitas yang
disarankan/dihindariAktivitas yang disarankan:Dianjurkan untuk makan makanan yang lunak.Menjaga kesehatan gigi dan mulut yakni menyikat gigi dengan benar minimal 2 kali sehari, dapat disempurnakan dengan moutwashsetelah menyikat gigi.Aktivitas yang dihindari:Tidak berkendaraan/menjalankan mesin selama meminum obat, hindari makan makanan yang terlalu asam, pedas, panas, dingin.
3. MONITORING
Hal-hal yang perlu monitoring:a. Kondisi pasien, gejala yang dirasakan pasien, semakin membaik atau tidak.b. Memeriksa kemungkinan terjadinya alergi dan efek samping.c. Kepatuhan pasien minum obat.
4. EVALUASIa. Keberhasilan terapi: pasien sembuh atau tidak, gejala atau keluhan hilang/tidak, pasien dapat
beraktivitas seperti biasa.b. Ada/tidaknya gejala/keluhan dan penyakit lain yang timbul setelah/selama pengobatan.
ANALISIS RESEP DOKTERCopy resep: PT. ASURANSI KESEHATAN INDONESIA
RSUD : A Dokter : dr. B Tanggal : 03/06/10
R/ Amoxycillin mg 500 tab No X S 3 dd 1 R/ Paracetamol mg 500 tab No X S 3 dd 1R/ Dexamethason tab No X S 3 dd 1R/ OBH syr No I S 3 dd C1R/ Vit C tab No X S 3 dd 1 Nama : Ny. SumiyatiUmur : 30 tahunAlamat : TegalarumAnalisis Resep:
1. Identitas dokter:Dari resep yang telah diberikan, sudah benar. Di sana terdapat identitas nama
dokter praktek yaitu dr.B. dan sudah terdapat alamat unit pelayanan kesehatan yaitu diRSUD A
2. Nama kota:Pada resep yang diberikan sudah terdapat nama kota yang dicetak dalam
blanko resep dan juga sudah ditulis tanggal, 03/06/10. Ini diperlukan dalam pelayanan resep berkaitan dengan persyaratan dalam perundang – undangan. Namun dalam penulisan tanggal disini belum lengkap, sebaiknya tahun dicantumkan dalam tanggal penulisan resep agar tidak tercampur dengan resepan tahun yang lain.
3. Superscriptio:Dalam resep yang diberikan, tampak penulisan sudah tepat, berada di sisi kiri
atas.Karena obat yang diberikan lebih dari satu sehingga dituliskan R/ lagi. Dalam resep tersebut obat-obat yang diberikan adalah obat-obat generik. Jadi resep tersebut merupakan bentuk formula officinalis.
4. Inscriptio:a. Penulisan Nama Obat
Pada resep yang diberikan penulisan nama obat pada resep tersebut sudah benar dan penulisan jelas.
b. Spesifikasi Sediaan Jadi Pada resep yang diberikan dapat diketahui bentuk sediaan kelima jenis obat tersebut, yaitu ”tab” yang berarti tablet dan ”syr” yaitu sirup. Penulisan singkatan sediaan obat tersebut sudah sesuai dengan singkatan resmi Farmakope Indonesia atau Nomenklatur Internasional.
c. Penulisan Satuan Berat, Volume dan Unit
Dalam formula resep di atas, sudah dituliskan satuan volume, berat dan unit.d. Jumlah Jenis Obat/Sediaan
Penulisan jumlah R/ sudah benar yaitu dengan mencantumkan R/ lagi apabila resep yang diberikan lebih dari 1 obat. Di sini cara pemakaian obat belum disertakan, misal a.c. (ante coenum= sebelum makan) atau p.c. (post cibum=sesudah makan).
e. Satuan Biji (tablet, kapsul, botol) Penulisan jumlah obat yang diberikan sudah tepat dengan menggunakan angka romawi (X).
f. Penggunaan Tulisan Singkatan Penulisan dosis pada resep yang diberikan tidak ada tanda titik untuk pemisah antara d (de) dengan d (die), seharusnya 3.d.d.1
g. Tanda Pemisah antara R/ Antara satu tanda R/ untuk satu jenis obat sudah dipisah dengan garis penutup dan paraf dokter. Di sini tanda tangan dokter tidak tertulis karena obat yang diresepkan bukan dari golongan narkotika maupun obat keras tertentu.
5. Subscriptio Penulisan jumlah obat yang diberikan sudah tepat karena menuliskan No. (nomero), dimana N ditulis dengan huruf besar dan tetapi setelah huruf o kurang tanda titik. Penulisan jumlah obat yang diberikan sudah tepat dengan menggunakan angka romawi X. Jadi penulisan yang benar adalah No.X.
6. Signatura Dalam resep yang diberikan sudah tertulis simbol S (signatura = tandailah), tetapi penulisan tanda S kurang jelas seperti tanda garis lengkung sedangkan untuk letak tanda S sudah tepat.
7. R/ pertama. Tertulis “Amoxycillin mg 500 tab No X”,artinya obat Amoxycillin 500 mg sebanyak 10 tablet. Di bawahnya tertulis aturan pakainya “S 3 dd 1”, signa ter de die unoartinya Pakailah obat Amoxycillin 500 mg, 3 kali sehari 1 tablet sekali minumnya. Amoxycillin adalah antibiotik yang stabil dalam suasana asam lambung, aktif terhadap organism Gram positif dan negatif. Dosis yang diberikan sudah tepat untuk dewasa, yaitu dosis sekali minum 1 tablet (500 mg) sedangkan dosis per hari adalah 3 tablet (1500 mg). Di sini perlu ditandai atau dijelaskan kepada pasien bahwa untuk pemakaian Amoxycillin harus habis 10 tablet.
8. R/ kedua. Tertulis “Paracetamol mg 500 tab No X”, artinya obat Paracetamol 500 mg diminta sejumlah 10 tablet. Di bawahnya tertulis aturan pakainya “S 3 dd 1”, Signa ter de die uno artinya Pakailah obat Paracetamol 500 mg itu 3 kali sehari masing-masing 1 tablet sekali minumnya. Paracetamol adalah obat analgesik antipiretik yang diindikasikan untuk meringankan rasa sakit pada keadaan sakit kepala, sakit gigi, dan menurunkan demam. Dosis terukur tiap 1 tablet Paracetamol adalah 500 mg. Pemberian dosis untuk dewasa sudah tepat yaitu 3 kali 1 tablet sekali minum, sedangkan dosis per hari adalah 3 tablet atau setara dengan 1500 mg.
9. R/ ketiga. Tertulis “Dexamethason tab No X”, artinya obat Dexamethason diminta sejumlah 10 tablet. Di bawahnya tertulis aturan pakainya “S 3 dd 1”, Signa ter de die uno artinya Pakailah obat Dexamethason tablet 3 kali sehari 1 tablet sekali minumnya.
Dexamethason merupakan glukokortikoid sintetik dengan aktivitas imunosupresan (antialergi) dan antiinflamasi, bekerja dengan menurunkan respon imun tubuh terhadap stimulasi rangsang dan menekan atau mencegah respon jaringan terhadap proses inflamasi serta menghambat akumulasi sel. Dosis terukur untuk tiap tablet adalah 0,5 mg. Dosis sekali minum 1 tablet (0,5 mg) dan dosis per hari adalah 3 tablet (1,5 mg).
10. R/ keempat. Tertulis “OBH syr No I”, artinya obat OBH sirup sejumlah 1 botol. Di bawahnya tertulis aturan pakainya “S 3 dd C1”, Signa ter di die cochlear uno artinya Minum OBH sirup 3 kali sehari 1 sendok makan. OBH sirup merupakan obat batuk yang mampu mengatasi batuk produktif yang disertai hidung tersumbat, alergi, demam dan sakit kepala yang menyertai flu. Dosis sekali minum adalah 1 sendok makan (15 cc) dan dosis per hari adalah 3 sendok makan (45 cc).
11. R/ kelima Tertulis “Vit C tab No X”, artinya vitamin C sejumlah X tablet. Di bawahnya tertulis aturan pakainya “S 3 dd 1”, Signa ter di die uno artinya minumlah vitamin C tablet 3 kali sehari 1 tablet. Vitamin C atau asam askorbat merupakan vitamin antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas sehingga berperan penting dalam menangkal berbagai penyakit. Dosis sekali minum adalah 1 tablet dan dosis per hari adalah 3 tablet.
12. Identitas pasien Meliputi nama, umur dan alamat yang umumnya tercetak dalam blanko resep (tulisan pro, umur dan alamat). Dalam penulisan identitas pasien sudah benar dengan ditulis nama pasien yaitu Ny. Sumiyati. Namun dalam resep ini tidak dituliskan umur dan alamat pasien. Dimana seharusnya umur dan alamat juga dicantumkan dalam identitas pasien, karena alamat pasien berguna dalam memudahkan pihak apotek dalam penelusuran apabila terdapat kesalahan dalam pelayanan obat. Sedangkan umur berguna dalam membantu dalam perhitungan dosis pemberian obat yang tepat, terutama pada pasien anak dan lansia.
I. Resep
DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 03. 04. 01.RUMAH SAKIT TINGKAT 03. 07. 02. SALAK - BOGORJL. JENDRAL SUDIRMAN NO. 8 TELP. 8344609-8345222
Dokter : Dr. Risman Rais, Sp. THT.KL LETKOL. CKM NRP 11960005980568Tanggal :Bogor, 11 Januari 2013
R/ Cefat 500 mg No. XII
S.2.dd.I
R/ Asam Mefenamat 500 mg 1 tab
Loratadine ½ tab
Ambroxol ½ tab
mf. pulv da in cap No. XV S.3.d.d.I
Pro : Nn. DewiUmur : 22 tahunAlamat: Cisarua - Bogor
W RS. SALAK (12)
II. Skrining Resep
1. Nama dokter : Dr. Risman Rais, Sp. THT.KL
2. Alamat : Jalan Jendral Sudirman No. 8 Bogor
3. Izin praktek dokter : LETKOM. CKM NRP 11960005980568
4. Tanggal penulisan resep (incriptio) : 11 Januari 2013
5. Invacatio
a. Tanda R/ pada bagian setiap penulisan resep : ada
b. Nama setiap obat dan komposisi resep : ada
6. Aturan pemakaian obat (Signature) : ada
a. Cefat : Sehari dua kali satu kapsul
b. Asam Mefenamat : Sehari tiga kali satu kaplet
c. Loratadin : Sehari tiga kali ½ tablet
d. Ambroxol : Sehari tiga kali ½ tablet
7. Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep sesuai perundang-undangan yang berlaku
(Subscriptio) : ada
III. Perhitungan Dosis
Obat KandunganDosis Resep (DR)
Dosis Lazim(DL)
Keterangan
Cefat(ISO vol
47 hal 136)
Sefadroksil2x1
500 mg
1-2 x sehari 0,5-1 gram(Drug Information 2010,
hal 106)DR = DL
Asam Mefenamat (ISO vol 47 hal 4)
Asam Mefenamat
3x1500 mg
Pemula 500 mg; kemudian 250 mg, setiap
6 jam(Drug Information 2010,
hal 2135)
DR > DL
Loratadine (ISO vol
47 hal 73)Loratadine
3x15 mg
1x 1 sehari 10 mg (Drug Information, hal 41)
DR>DL
Ambroxol (ISO vol
47 hal 490)
Ambroxol Hidroklorida
15 mg2-3 x sehari 1 tablet
(OOP hal 664)DR < DL
Sumber:American society of Health-System Pharmacist . 2010. Drug Information. Bethesda: MarylandTjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. 2002. Obat-obat Penting. Jakarta: Gramedia
Tim Redaksi ISO. 2012. ISO Indonesia Volume 47. Jakarta: PT ISFI Penerbitan
IV. Perhitungan BahanCefat : 12 tabletAsam Mefenamat : 15 x 1 tablet = 15 tabletLoratadin : 15 x ½ tablet = 7 ½ tabletAmbroxol : 15 x ½ tablet = 7 ½ tablet
V. Perhitungan Harga
Asumsi harga pada ISO adalah HNA
PPN = 10 %, Mark Up = 25 %
Biaya non racik = Rp 1.000,00, Biaya Racik = Rp 5.000,00