Top Banner
ANALISIS RANGKAIAN MAGNETIK By WAWAN
29

ANALISIS RANGKAIAN MAGNETIK

Feb 01, 2016

Download

Documents

teknik listrik
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS RANGKAIAN MAGNETIK

ANALISIS RANGKAIAN MAGNETIK

By WAWAN

Page 2: ANALISIS RANGKAIAN MAGNETIK

Induktansi diri

Kumparan L

Page 3: ANALISIS RANGKAIAN MAGNETIK

Induktansi diri

• Suatu kumparan yang dialiri arus(i) maka akan terbentuk medan magnet ditengah-tengah kumparan tersebut. Parameter medan magnet adalah kuat medan H dan induksi magnet B.Fluks magnet melalui suatu permukaan luas adalah hasil integrasi induksi magnet B.

• Induktansi diri L sebagai factor pembanding antara fluks tercakup dengan arus i yang membangkitkannya.

L = /i (Henry) • Menurut Hukum Induksi Faraday – Maxwell disebutkan bahwa dalam

suatu penghantar yang mencakup sejumlah fluks akan diinduksikan tegangan bila ada perubahan fluks tersebut. Demikian pula pada kumparan L. Besar tegangan induktansi eind pada L

eind = - L di/dt (Volt) • Tanda – berarti arah eind selalu beralawanan dengan arah arus i yang

membangkitkannya.

Page 4: ANALISIS RANGKAIAN MAGNETIK

Induktansi Diri

• Tegangan yang melewati kumparan didefinisikan sebagai perubahan arus terhadap waktu yang melewati kumparan tersebut.

• a

Page 5: ANALISIS RANGKAIAN MAGNETIK

Induktansi Diri

• Atau dapat didefinisikan ketika terjadi perubahan arus, maka terjadi perubahan arus,maka terjadi perubahan fluks magnetik dikumpar tersebut yang menyebabkan tejadinyaperubahan induksi emf (tegangan kumparan).

• as

Page 6: ANALISIS RANGKAIAN MAGNETIK

Induktansi bersama

Transformator

Page 7: ANALISIS RANGKAIAN MAGNETIK

11

21

L

M

Page 8: ANALISIS RANGKAIAN MAGNETIK

:

• Sehingga secara umum dikatakan bahwa fluks magnetik yang disebabkan oleh arus i1 adalah

ML

L

12

2111

Page 9: ANALISIS RANGKAIAN MAGNETIK

• Tegangan di kumparan L2 adalah

Page 10: ANALISIS RANGKAIAN MAGNETIK

Induktansi Bersama dapat disimpulkan

• Arus i1 dialirkan melalui kumparan L1 , maka terbentuklah medan magnet diluar dan didalam kumparan seperti pada gambar diatas.

• Arus i1 dialirkan melalui kumparan L1

mengakibatkan fluks 1 dan fluks tergandeng pada kumparan L2.Demikian pula sebaliknya.

Page 11: ANALISIS RANGKAIAN MAGNETIK

• Efek ini disebut induktansi bersama.

• Tegangan yang diakibatkan oleh induktansi bersama:

v2 = M di1/dt

v1 = M di2/dt

• Tegangan yang diakibatkan oleh induktansi sendiri:

v1 = L di1/dt

v2 = L di2/dt

Page 12: ANALISIS RANGKAIAN MAGNETIK

Koefisien Kopling

• Koefisien kopling didefinisikan sebagai perbandingan antara fluks bersama dendan total fluks magnetik di satu kumparan

• Koefisien kopling k (factor gandeng) pada dua buah kumparan adalah suatu konstanta dimana:

K = M/( L1 + L2 ) • Pada umumnya k ≤ 1, dimana tanda = berlaku bagi keadaan

idial. k hampir sama dengan 1 dikatakan bahwa terdapat gandengan yang kuat . k < 0.5 gandengan antara kedua kumparan sangat lemah . k merupakan ratio fluks yang dicakup terhadap fluks total.

Page 13: ANALISIS RANGKAIAN MAGNETIK

Analisis Rangkaian Kopling

Page 14: ANALISIS RANGKAIAN MAGNETIK

• Fluks yang saling memperkuat dan saling melemah

• Arah fluks yang diakibatkan oleh arus saling memperkuat seperti pada gambar. Arah fluks yang timbul searah sehingga saling memperkuat. Perhatikan arah arus i1 yang mengalir pada kumparan L1dan i2 pada L2.

• Besar tegangan induksi yang terjadi pada L1:

v1 = L1 di/dt + M di/dt

• Besar tegangan induksi yang terjadi pada L2:

v2 = L2 di/dt + M di/dt

Page 15: ANALISIS RANGKAIAN MAGNETIK

• Tegangan total pada kedua kumparan dimana fluks saling memperkuat (gambar a) :

vT = L1 di/dt + M di/dtv2 + L2 di/dt + M di/dt

= (L1 + M + L2 + M ) di/dt

= (L1 + L2 + 2M ) di/dt

• tegangan total pada kedua kumparan dimana fluks saling melemahkan (gambar b) :

vT = (L1 + L2 - 2M ) di/dt

Page 16: ANALISIS RANGKAIAN MAGNETIK

Aturan dot untuk kumparan kecil

• Analisa rangkaian dengan menggunakan konvensi dot dianggap tepat digunakan pada rangkaian gandeng dengan memperhatikan konstruksi lilitan.

• Konvensi dot menandakan arah fluks (tanda induktansi bersama M) karena pada bagan rangkaian tidak digambarkan arah lilitan dengan jelas.

Page 17: ANALISIS RANGKAIAN MAGNETIK

ATURAN TANDA DOT 1. Ketika kedua arus diasumsikan masuk atau keluar dari

pasangan kumparan diterminal bertanda dot , maka tanda M akan sama dengan tanda L

2. Jika salah satu arus masuk terminal dot dan arus yang

lainnya keluar di terminal bertanda dot, maka tanda M akan berlawanan dengan tanda L.

Page 18: ANALISIS RANGKAIAN MAGNETIK

Aturan dot untuk kumparan kecil

Page 19: ANALISIS RANGKAIAN MAGNETIK

Rangkaian ekuivalen magnet

Page 20: ANALISIS RANGKAIAN MAGNETIK

CONTOH

Page 21: ANALISIS RANGKAIAN MAGNETIK

CONTOH 2

Page 22: ANALISIS RANGKAIAN MAGNETIK

CONTOH 3

Page 23: ANALISIS RANGKAIAN MAGNETIK

CONTOH 4

Page 24: ANALISIS RANGKAIAN MAGNETIK

Rangkaian ekuivalen magnet

• Persamaan equivalent

(R1+jwL1)I1 – jwMI2 = Vab

(R2+jwL2)I2 – jwMI1 = Vcd

• NOTE :

Membuat rangkaian equivalent harus memperhatikan arah arus dan letak dot.

Page 25: ANALISIS RANGKAIAN MAGNETIK

Contoh 5

• Tentukan equivalen reaktansi induktif ?

• Dengan memperhatikan letak dot maka:

Z = j3 + j5 + j6 – 2(j2) – 2(j3) + 2(j4) = j12 ohm.

Page 26: ANALISIS RANGKAIAN MAGNETIK

Contoh 6

Tentukan besar tegangan V pada rangkaian berikut:

Page 27: ANALISIS RANGKAIAN MAGNETIK

• Dik k = 0.8

• k = M/ (√ L1 + L2 )

• M=5.66 Ohm

• V = I2(5) = 43.1<-24.79° V

Page 28: ANALISIS RANGKAIAN MAGNETIK

• Jika polaritas kumparan j10 dibalik maka:

Page 29: ANALISIS RANGKAIAN MAGNETIK

NOTE

• Koefisien kopling k (factor gandeng) pada dua buah kumparan adalah konstanta yang menyatakan perbandingan antara industansi bersama terhadap akar pangkat dua dari jumlah induktansi kedua kumparan.

• Arah fluks pada suatu transformator tergantung pada arah arus yang mengalir pada kedua kumparan transformator.

• Konvensi dot menandakan arah fluks pada kumparan ( ± M). Tanda M ditentukan dengan menganalisa arah arus terhadap letak dot pada kumparan.