Page 1
i
Analisis Pengaruh Kinerja Finansial dan Firm Size
Terhadap Return Saham Perusahaan Pada Indeks LQ-45
di Bursa Efek Jakarta Tahun 2003-2005
Disusun untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi
Syarat-Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Oleh:
NUR HIDAYATI
F 1204032
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2009
Page 4
iv
Motto
Allah akan meninggikan orang-orang yng beriman diantara mud an orang-orang yang diberikan
ilmu pengetahuan beberapa derajat. Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan
(Al-Mujaadillah:11)
Arti dari persahabatan adalah….
Memberi tanpa ingin menguasai
Mencintai tanpa ingin memiliki
Banyak sekali dari kita
Yang mengaku telah mengenal cinta
Dan bersahabat denga cinta
Akan tetapi sangat sedikit kita yang betul-betul ikhlas mengorbankan seluruh kehidupannya
untuk kebahagian cinta
Khalil Gibran
Keindahan hidup adalah menerima dengan ikhlas kehendaknya
Berjuang dengan penuh semangat
Dan senantiasa berdo’a kepada sang pencipta
Hal paling baik dan paling indah didunia ini
Tidak tidak bisa dilihat mata atau disentuh …..
Tetapi dirasakan dihati
Page 5
v
Halaman Persembahan
Dengan menyebut Asma Allah
Yang maha pengasih
Yang maha penyayang
Karya ini ku persembahkan untuk orang-orang yang selama ini telah menyayangiku dengan
sepenuh hati, untuk:
v Bapak dan ibu tercinta (Bp.Achmad mahmudi dan Ibu Sutarti AM) dengan penuh rasa
hormat, terimakasih atas curahan cinta,doa,nasihat dan kasih sayang yang
tercurahkan selama ini. Semoga aku bisa mewujudkan keinginan dan harapan kalian.
v Budhe dan Padhe
v Adik-adik ku (An-nisa dan Huda)
v My Beloved (Someone) makasih atas pengertian, kesetiaan, dan kasih sayangnya.
v Almamater
Page 6
vi
KATA PENGANTAR
Maha suci dan maha kuasa Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah dan
petunjuk kepada setiap insan serta selalu memberikan pelajaran bagi hamba-Nya. Hanya dengan
karunia dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skipsi dengan judul “ Analisis
Pengaruh Kinerja Finansial dan Firm Size Terhadap Return Saham Perusahaan Pada Indeks LQ-
45 di Bursa Efek Jakarta Tahun 2003-2005”.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana ekonomi. Jurusan
manajemen. Dalam proses penyusunan penulis tidak luput dari bantuan pihak lain. Pada
kesempatan kali ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-
pihak berikut ini:
1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, Mcom, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas maret Surakarta.
2. Dra. Endang Suhari, MSi selaku ketua jurusan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
maret Surakarta.
3. Dra. Mahastuti Agung, MSi selaku pembimbing yang telah isabar memberikan
bimbingan dan saran-saran dalam penulisan skripsi.
4. Dra. Salamah Wahyuni, SU selaku dosen pembimbing akademik yang telah
memberikan petunjukselama perkuliahan.
5. Tim penguji skripsi Bambang Hadi Nugroho, SE, MSi selaku Ketua Penguji dan Drs.
Harmadi, MM selaku anggota.
6. Temen-temenku satu angkatan’04 yang udah lulus maupun yang masih berjuang.
Page 7
vii
7. Pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini , yang tidak dapat
penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skipsi ini masih jauh dari sempurna, karena keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman yang penulis miliki penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi
penulis dan pembaca lainnya.
Surakarta, April 2009
Penulis
Page 8
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………… i
ABSTRAK…………………………………………………………………………………ii
HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………………………………… iii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………………. iv
HALAMAN MOTTO………………………………………………………………………v
HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………………………………vi
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..vii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………....ix
DARTAR GAMBAR……………………………………………………………………....xii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………………....xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………………… 1
B. Perumusan Masalah…………………………………………………………………6
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………………………7
D. Manfaat Penelitian ………………………………………………………………… 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Penelitian Terdahulu………………………………………………………….. 8
B. Landasan Teori ……………………………………………………………………... 9
1. Pengertian Pasar Modal……………………………………………………... 9
Page 9
ix
2. Saham……………………………………………………………………….. 14
3. Return Saham……………………………………………………………….. 17
4. Analisis Rasio Finansial…………………………………………………….. 19
5. Firm Size (Ukuran Perusahaan).....………………………………………….. 22
6. Indeks Harga Saham………………………………………………………… 23
C. Kerangka Pemikiran…………………………………………………………………. 25
D. Formulasi Hipotesis………………………………………………………………….. 26
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian………………………………………………………….... 27
B. Populasi dan Sampel…………………………………………………………………. 27
1. Populasi…………………………………………………………………………... 27
2. Sampel …………………………………………………………………………... 27
C. Identifikasi dan pengumpulan variabel
1. Variabel Independen……………………………………………………………… 28
2. Variabel Dependen………………………………………………………………... 30
D. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan data…………………………………………. 31
1. Teknik analisis Data………………………………………………………………. 31
2. Pengujian Hipotesis………………………………………………………………. 34
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data………………………………………………………………………….. 37
Page 10
x
B. Uji Asumsi Klasik ………………………………………………………………………39
1. Uji Normalitas Data……………………………………………………………… 39
2. Uji Multikolinearitas……………………………………………………………... 40
3. Uji Heteroskedastisitas…………………………………………………………… 41
4. Uji Autorelasi…………………………………………………………………….. 42
C. Pengujian Ketepatan Pemikiran………………………………………………………... 43
D. Pengujian Hipotesis ........................................................................................................ 44
E. Koefisien Beta Standar ................................................................................................... 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………………. 52
B. Saran …………………………………………………………………………………... 54
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………….. 57
Page 11
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Kerangka penelitian……………………………………………………………… 24
Gambar IV. 1Grafik Heteroskedastisitas……………………………………………………… 36
Page 12
xii
DAFTAR TABEL
Tabel IV.1 hasil uji normalitas data……………………………………………………….. 33
Tabel IV.2 hasil uji multikolinearitas……………………………………………………… 34
Tabel IV.3 hasil uji auto korelasi…………………………………………………………... 37
Tabel IV.4 hasil pengujian secara simultan………………………………………………... 39
Tabel IV.5 hasil pengujian secara parsial…………………………………………………... 41
Tabel IV.6 hasil pengujian koefisien beta standar…………………………………………... 45
Page 13
xiii
Daftar Lampiran
Data penelitian ……………………………………………………………………….. 54
Analisis data…………………………………………………………………………….... 56
Page 14
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Semakin berkembangnya pasar modal di Indonesia, maka alternatif bagi para pemodal kini
tidak lagi terbatas pada “ Aktiva riil “ dan simpanan pada sistem perbankan, melainkan dapat pula
menginvestasikan dananya dipasar modal, dalam bentuk saham, obligasi maupun sekuritas (aktiva
finansial) lainnya. Dengan membeli saham, para pemodal berharap untuk menerima dividen
(pembagian laba) setiap tahun, dan keuntungan saham (capital gains) pada saat sahamnya dijual
kembali namun pada saat yang sama merekapun harus siap menghadapi risiko bila hal sebaliknya
terjadi.
Pada umumnya, untuk berinvestasi dipasar modal tidak saja memerlukan pemikiran yang
lebih “rumit” dan informasi yang lebih kompleks, namun juga menghadapi risiko yang relatif lebih
besar bila dibanding dengan bentuk-bentuk simpanan pada sistem perbankan. Oleh karena itu,
biasanya return yang diharapkan pada investasi saham relatif lebih besar dibandingkan tingkat
bunga simpanan pada bank-bank. Untuk melindungi kepentingan para pemodal tersebut, maka
hanya perusahaan (perseroan) yang sehat dan berprestasi sajalah yang diijinkan menjual sahamnya
di pasar modal.
Hal ini tampak pada ketentuan persyaratan untuk pencatatan saham di Bursa Efek Jakarta
yang antara lain sebagai berikut (Bapepam, 1997):
Page 15
xv
1. Dalam dua tahun buku terakhir perusahaan memperoleh laba operasional dan laba bersih.
2. Memiliki total kekayaan (asset) sekurang-kurangnya Rp 20 milyar, modal sendiri (equity)
sekurang-kurangnya Rp 7,5 milyar, dan modal disetor sekurang-kurangnya Rp 2 milyar.
Go public adalah salah satu cara bagi perusahaan yang sedang berkembang untuk
mendapatkan tambahan dana dalam rangka pembiayaan da pengembangan usahanya. Dana yang
diperoleh dari go public biasanya selain digunakan untuk keperluan ekspansi juga untuk pelunasan
hutang yang diharapkan akan semakin meningkatkan posisi keuangan perusahaan disamping untuk
memperkuat struktur permodalan. Go public juga dimaksudkan untuk memperkuat modal kerja
perusahaan.
Persyaratan tersebut menunjukkan bahwa untuk go public, suatu perusahaan setidak-
tidaknya harus:
1. Memiliki profitabilitas yang memadai yang dapat diukur dengan berbagai indikator seperti:
marjin laba atas penjualan, tingkat pengembalian investasi (ROI), tingkat pengembalian ekuitas
(ROE), laba per lembar saham (EPS), dan sebagainya.
2. Memiliki leverage rasio (rasio utang terhadap aktiva) maksimal sebesar 62,5% atau Rasio utang
terhadap ekuitas (DER) maksimal 167% yang berarti bahwa perusahaan tersebut harus solvabel.
Salah satu persyaratan yang diharuskan oleh BEJ ntuk dipenuhi oleh perusahaan yang akan
melakukan go public adalah laporan keuangan perusahaan calon emiten harus wajar tanpa
pengecualian. Oleh karena itu, maka auditor sebagai pemeriksa laporan keuangan mempunyai
laporan keuangan mempunyai peran yang besar bagi perusahaan calon emiten untuk menentukan
bisa tidaknya listing dipasar modal. Harga saham pada penawaran perdana yang biasanya
underpriced. Membuat perusahaan calon emiten berusaha untuk meminimalkan tingkat underpriced
tersebut dengan menggunakan auditor yang yang mempunyai reputasi.
Page 16
xvi
Suatu perusahaan yang diketahui memiliki profitabilitas yang baik dan solvabilitas yang
mantap, diharapkan akan lebih memiliki peluang untuk menciptakan hal yang sama (kinerja finansial
yang baik) diwaktu-waktu yang akan datang, atau dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut lebih
mempunyai prospek yang cerah bila dibandingkan dengan perusahaan yang mempunyai
profitabilitas dan solvabilitasnya kurang mantap. Harapan (kepercayaan) suatu perusahaan akan
tercermin dari meningkatnya harga pasar saham perusahaan tersebut, yang berarti akan
meningkatkan harga saham.
Dalam melakukan investasi di pasar global, para investor mengharapkan untuk memperoleh
return yang maksimal. Ditinjau dari segi kompensasi, return merupakan imbalan atas kesediaan
investor untuk menanggung resiko atas investasi yang dilakukan. Harapan untuk memperoleh return
yang maksimal diusahakan dengan mengadakan analisis dan upaya – upaya yang berkaitan dengan
investasi dalam sahamnya. Oleh karena itu perlu diketahui faktor – faktor yang mempengaruhi
return saham sehingga harapan untuk memperoleh return yang maksimal bisa dicapai.
Return merupakan salah satu indikator kinerja finansial perusahaan. Semakin efisien
perusahaan dalam menggunakan aktivanya maka return yang diperoleh akan semakin tinggi. Bagi
para investor, return merupakan salah satu parameter untuk menilai seberapa besar keuntungan
suatu saham. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang
belum terjadi tetapi diharapkan akan terjadi di masa mendatang (Jogiyanto, 2000 : 107). Return
realisasi dihitung berdasarkan data historis, juga berguna sebagai penentuan return ekspektasi dan
resiko di masa mendatang. Penilaian terhadap return realisasi, bagi investasi yang sudah berjalan
perlu dilakukan oleh investor untuk menilai keberhasilan dari upaya – upaya yang mereka lakukan.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan rata – rata return geometric karena memperhatikan
tingkat kumulatif dari waktu ke waktu dan mencerminkan variabiltas return dalam periode tertentu.
Page 17
xvii
Faktor firm size yang menunjukkan ukuran perusahaan, merupakan faktor penting dalam
pembentukan return saham. Hubungan antara firm size dan return dalam portofolio menunjukkan
arah hubungan yang berkebalikan. Saham – saham perusahaan yang lebih kecil cenderung
mempunyai return yang lebih tinggi dari pada saham–saham dari perusahaan yang lebih besar. Oleh
karena itu, jika investor mempertimbangkan size factor dalam return saham maka mereka akan
mengarahkan pada small firm size effect (Sharpe, Alexander, Baley : 1995).
Setiap perusahaan mempunyai tujuan meningkatkan kesejahteraan pemegang saham.
Peningkatan kesejahteraan pemegang saham akan tercermin pada harga saham perusahaan dan
earning yang dihasilkan untuk setiap lembar saham (EPS). Investor akan menginterpretasikan nilai
EPS yang tinggi sebagai sinyal bahwa perusahaan cukup efisien dalam menentukan struktur
modalnya. Semakin tinggi EPS akan mengindikasikan bahwa return dari setiap investasi yang
ditanamkan akan semakin besar.
Untuk mewujudkan nilai EPS yang tinggi maka setiap keputusan pembelanjaan yang dibuat
harus dapat menghasilkan laba bagi para pemegang saham. Laba akan diperoleh apabila hasil dari
operasional perusahaan lebih besar dari biaya yang dikeluarkan dalam mendanai suatu investasi.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Sumilir (2003), diungkapkan bahwa kinerja perusahaan
(Leverage, EPS, ROI, dan ROE) secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap abnormal
return. Sedangkan secara individual hanya variabel EPS yang berpengaruh signifikan terhadap
abnormal return. Hal ini berarti bahwa EPS mempunyai ekspektasi pemegang saham atas return
yang diperoleh. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil bahwa kinerja perusahaan berhubungan
positif dengan abnormal return.
Return on asset merupakan rasio profitabilitas yang mencerminkan kemampuan kinerja
manajeman dalam mengatur aktivanya semaksimal mungkin sehingga tercapai laba bersih yang
Page 18
xviii
diinginkan. Rasio ini merupakan indikator yang penting untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam memperoleh laba bersihnya. Selanjutnya akan meningkatkan harga saham dan pada
gilirannya akan meningkatkan return saham.
Price earning ratio (PER) juga merupakan indikator yang dapat digunakan untuk
menentukan apakah harga saham tertentu dinilai tinggi atau rendah. PER yang tinggi akan
menyebabkan harga saham yang tinggi dan sebaliknya. Dengan demikian, dihipotesiskan bahwa PER
mempunyai pengaruh terhadap return saham.
Rasio fundamental yang juga digunakan dalam penelitian ini adalah rasio reverage.
Banyaknya perusahaan yang menggunakan reverage dalam pembiayaan investasi disebabkan oleh
adanya tax deductible dalam penggunaan reverage artinya ialah bahwa penggunaan reverage akan
mengurangi jumlah pajak yang dibayarkan karena adanya unsur bunga. Akan tetapi penggunaan
reverage menyebabkan munculnya biaya tetap yang berupa bunga dan angsuran pokok hutang yang
harus dibayarkan selama jangka waktu peminjaman belum berakhir. Dan apabila terjadi
kebangkrutan maka kepentingan kreditur akan lebih diutamakan. Oleh karena tingkat resiko yang
dihadapi cukup besar maka investor akan menuntut kompensasi yang berupa return yang paling
tinggi pula.
Telah cukup banyak penelitian yang mengkaji tentang hubungan dan pengaruh berbagai
indikator kinerja keuangan terhadap harga saham, namun sejauh ini pada sebagian hasil yang
diperoleh masih menunjukkan adanya inkonsistensi. Sebagai contoh adalah debt to equity ratio
(DER) yang dalam penelitian Purnomo (1998) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham,
namun dalam penelitian yang dilakukan Natarsyah (2000) berpengaruh signifikan terhadap harga
saham.
Page 19
xix
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis bermaksud untuk menganalisis faktor-
faktor fundamental seperti Earning Per Share (EPS), Return of Asset (ROA), Leverage Rasio (LEV),
Price Earning Ratio (PER) dengan mempertimbangkan ukuran perusahaan (Firm Size) terhadap
Return saham perusahaan pada indeks LQ-45 yang terdaftar di BEJ maka dalam penelitian ini penulis
mengambil judul “Analisis Pengaruh Kinerja Finansial dan Firm Size Terhadap Return Saham
Perusahaan pada Indeks LQ-45 di Bursa Efek Jakarta Tahun 2003- 2005”.
B. Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan di atas maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah Earning Per Share (EPS), Return of Asset (ROA), Leverage Rasio (LEV), Price Earning Ratio
(PER), dan Firm Size secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return
saham perusahaan pada indeks LQ-45 di Bursa efek Jakarta?
2. Apakah Earning Per Share (EPS), Return of Asset (ROA), Leverage Rasio (LEV), Price Earning Ratio
(PER), dan Firm Size secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham
perusahaan pada indeks LQ-45 di Bursa efek Jakarta?
3. Diantara variabel kinerja perusahaan tersebut, manakah yang mempunyai pengaruh paling
dominan terhadap return saham?
Page 20
xx
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share (EPS), Return of Asset (ROA), Leverage Rasio
(LEV), Price Earning Ratio (PER), dan Firm Size terhadap return saham perusahaan pada indeks
LQ-45 di Bursa efek Jakarta secara simultan.
2. Untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share (EPS), Return of Asset (ROA), Leverage Rasio
(LEV), Price Earning Ratio (PER), dan Firm Size terhadap return saham perusahaan pada indeks
LQ-45 di Bursa efek Jakarta secara parsial.
3. Untuk mengetahui variabel kinerja perusahaan yang mempunyai pengaruh paling dominan
terhadap return saham.
D. Manfaat Penelitian
1. Dapat memberikan informasi kepada para pelaku pasar modal dan perusahaan mengenai
pengaruh variabel kinerja keuangan yang diteliti terhadap return saham perusahaan yang
terdaftar pada indeks LQ-45, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan pengambilan
keputusan dalam ruang lingkup pasar modal.
2. Bagi Emiten maupun calon emiten, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
pertimbangan untuk menentukan kebijakan perusahaan dalam usaha untuk meningkat return
saham perusahaan.
Page 21
xxi
3. Bagi akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi dan
memperluas informasi serta wawasan dalam mengembangkan penelitian pada bidang manajemen
keuangan dan investasi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Penelitian Terdahulu
Terdapat cukup banyak penelitian terdahulu yang mengkaji hubungan dan pengaruh berbagai
indikator kinerja keuangan perusahaan terhadap return saham. Diantaranya sebagai berikut :
1. D. Silalahi dalam Natarsyah (2000)
Dalam penelitiannya terdapat 38 perusahaan di BEJ tahun 1989 – 1998 menunjukkan bahwa
fluktuasi harga saham secara nyata dan simultan dipengaruhi oleh variabel-variabel ROA,
DPR, volume perdagangan saham, dan tingkat bunga deposito, dimana pengaruh ROA
adalah paling dominan.
2. Kuy Savuth dalam Kusumawardhani (2000)
Page 22
xxii
Penelitiannya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan harga saham kelompok
industri manufaktur di BEJ menunjukkan bahwa : diantara faktor-faktor BEP (Book Value
Equity Per Share), ROE, PER, dividend yield, dan tingkat bunga deposito, ternyata BEP tidak
berpengaruh signifikan, PER mampunyai pengaruh positif, dan tingkat bunga deposito
mempunyai pengaruh negatif terhadap perubahan harga saham.
3. Purnomo (1998)
Dalam penelitiannya tentang keterkaitan kinerja keuangan dengan harga saham,
memberikan hasil bahwa ROE, EPS, PER, dan DPS mempunyai hubungan positif dengan
harga saham sedangkan DER cenderung tidak dapat digunakan dalam menentukan proyeksi
harga saham.
4. Sahetapy (1999)
Penelitiannya tentang keterkaitan EPS, EVA, ROA, dan ROE dengan return saham,
memperoleh hasil bahwa secara simultan EPS, EVA, ROA, dan ROE dapat digunakan untuk
memprediksi return saham (mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham). Secara
parsial EPS terbukti memiliki hubungan yang paling erat dengan return saaham, yang
ditandai dengan koefisien korelasi dan determinasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan
variabel lain.
5. Sumilir (2003)
Melakukan penelitian tentang pengaruh kinerja finansial (EPS,LEV,ROI,ROE) terhadap return
saham dan hasilnya menyebutkan hanya variabel EPS yang mempunyai pengaruh secara
signifikan terhadap abnormal return sedangkan yang lainnya tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan.
Page 23
xxiii
B. Landasan Teori
1. Pasar Modal
Secara umum, pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara
permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang, umumnya lebih dari 1
(satu) tahun (Mohamad Samsul, 2006).
Hukum mendefinisikan pasar modal sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan
penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek
yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek” (Undang-
Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, ps 1).
Pasar modal merupakan sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan modal dari
masyarakat luas, untuk pemerataan kepemilikan perusahaan oleh masyarakat, dan untuk
keterbukaan informasi perusahaan.
Pasar modal dapat diartikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen
keuangan/sekuritas jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang
ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah public authorities, maupun
perusahaan swasta. Pasar modal merupakan sarana pembentuk modal akumulasi dan yang
diarahkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, dalam pergerakan dana guna
menunjang pembiayaan pembangunan nasional (Husnan, 1994).
a. Tujuan dan Manfaat Pasar Modal
Tujuan dan manfaat dari pasar modal dapat dilihat dari 3 sudut pandang:
a) Sudut pandang Negara
Page 24
xxiv
Pasar modal dibangun dengan tujuan menggerakkan perekonomian suatu negara
melalui kekuatan swasta dan mengurangi beban negara. Negara memiliki kekuatan
dan kekuasaan untuk mengatur bidang perekonomian tetapi tidak harus memiliki
perusahaan sendiri.
b) Sudut pandang emiten
Pasar modal merupakan sarana untuk mencari tambahan modal. Perusahaan
berkepentingan untuk mendapatkan dana dengan biaya yang lebih murah dan hal
itu hanya bisa diperoleh dalam pasar modal. Meningkatkan modal sendiri jauh
lebih baik dari pada meningkatkan modal pinjaman, khususnya untuk menghadapi
persaingan yang semakin tajam di era globalisasi. Perusahaan yang pada awalnya
utang lebih tinggi daripada modal sendiri dapat berbalik memiliki modal sendiri
yang lebih tinggi dari pada utang apabila memasuki pasar modal. Jadi pasar modal
merupakan sarana untuk memperbaiki struktur permodalan perusahaan.
c) Sudut pandang masyarakat
Masyarakat mempunyai sarana baru untuk menginvestasikan uangnya. Investasi
yang semula dilakukan dalam bentuk deposito, emas, tanah, atau rumah sekarang
dapat dilakukan dalam bentuk saham dan obligasi. Jika investasi dalam bentuk
rumah atau tanah butuh uang ratusan juta rupiah. Maka investasi dalam bentuk
efek dapat dilakukan dengan dana dibawah Rp 5 juta. Jadi pasar modal merupakan
sarana yang baik untuk melakukan investasi dalam jumlah yang tidak terlalu besar
bagi kebanyakan masyarakat.
b. Fungsi Pasar Modal
Page 25
xxv
a) Fungsi ekonomi adalah fasilitator bagi pemilik dana lebih dan fasilitator bagi yang
memerlikan dana.
b) Fungsi keuangan adalah memungkinkan untuk mendapatkan return bagi pemilik
dana maupun pengguna dana.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pasar modal
Menurut Husnan (1994) keberhasilan pasar modal dipengaruhi oleh faktor-faktor
sebagai berikut:
a) Supply sekuritas
Faktor ini berarti harus banyak perusahaan yang bersedia menerbitkan sekuritas di
pasar modal.
b) Demand sekuritas
Faktor ini berarti harus terdapat anggota masyarakat yang memiliki jumlah dana
yang cukup besar untuk dipergunakan membeli sekuritas-sekuritas yang ditawarkan.
c) Kondisi politik dan ekonomi
Kondisi politik yang stabil akan ikut membantu pertumbuhan ekonomi yang pada
akhirnya mempengaruhi supply dan demand akan sekuritas.
d) Masalah hukum dan peraturan
Kebenaran informasi yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan yang yang
menerbitkan sekuritas. Kecepatan dan kelengkapan menjadi sangat penting. Maka
peraturan yang melindungi pemodal dari informasi yang tidak benar mutlak
diperlukan.
e) Peran lembaga-lembaga pendukung pasar modal
Page 26
xxvi
Lembaga-lembaga seperti BAPEPAM, Bursa efek, akuntan publik, underwriter, wali
amanat, notaries, konsultan hukum, lembaga clearing, perlu untuk bekerja dengan
profesional dan bisa diandalkan, sehingga kegiatan emisi dan transaksi di bursa efek
bisa berlangsung dengan cepat, efisien, dan bisa dipercaya.
d. Efisiensi Pasar Modal
Secara formal pasar modal yang efisien yang didefinisikan sebagai pasar yang
harga sekuritas-sekuritasnya telah mencerminkan semua informasi yang relevan
(Husnan, 2001). Semakin cepat informasi baru dapat tercermin pada harga sekuriras,
semakin efisien pasar modal tersebut sehingga akan sangat sulit (hampir tidak mungkin)
bagi para pemodal untuk memperoleh keuntungan diatas normal secara konsisten
dengan melakukan transaksi perdagangan.
Karena dalam pasar modal yang efisien harga-harga selalu mencerminkan suatu
informasi baru yang relevan. Sedangkan “informasi baru” tidak bisa diperkirakan
sebelumnya. Maka perubahan harga sekuritas pada pasar modal yang efisien adalah
random (acak) dan tidak bisa diperkirakan sebelumnya.
Terdapat tiga bentuk (tingkatan) pasar modal yang efisien, yaitu (Reilly dan
Brown, 2000): pasar modal yang efisien dalam bentuk lemah, bentuk setengah kuat dan
bentuk kuat. Pasar modal yang efisien dalam bentuk lemah adalah kondisi pasar yang
harga-harga sekuritasnya mencerminkan semua informasi harga diwaktu yang lalu.
Pasar modal yang efisien dalam bentuk setengah kuat terjadi bila harga sekuritas
Page 27
xxvii
mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan termasuk informasi harga diwaktu
yang lalu. Terakhir, pasar modal yang efisien dalam dalam bentuk kuat adalah bila harga
sekuritas mencerminkan semua informasi dari analisis fundamental tentang perusahaan
dan perekonomian. Dalam keadaan yang terakhir inilah pasar modal akan seperti rumah
lelang yang ideal, harga selalu wajar dan tak ada investor yang mampu memperoleh
perkiraan yang baik tentang harga saham.
2. Saham
a. Pengertian Harga Saham
Saham adalah tanda bukti memiliki perusahaan dimana pemiliknya disebut juga
sebagai pemegang saham (shareholder atau stockholder). Bukti bahwa seseorang atau
suatu pihak dapat dianggap sebagai pemegang saham adalah apabila mereka sudah
tercatat sebagai pemegang saham dalam buku yang disebut dengan Daftar Pemegang
Saham (DPS). Pada umumnya DPS disajikan beberapa hari sebelum Rapat Umum
Pemegang Saham diselenggarakan dan setiap pihak dapat melihat DPS tersebut. Bukti
lain bahwa seseorang adalah pemegang saham adalah pemegang saham juga dapat
dilihat pada halaman belakang lembar saham apakah namanya sudah diregistrasi oleh
perusahaan (emiten) atau belum.
b. Jenis Saham
a) Jenis saham berdasarkan kepemilikanya:
1. Saham Preferen (prefered stock) adalah jenis saham yang memiliki hak terlebih
dahulu untuk menerima laba dan memiliki hak laba kumulatif. Hak kumulatif
adalah hak untuk mendapatkan laba yang tidak dibagikan pada suatu tahun
yang mengalami kerugian, tetapi akan dibayar pada tahun yang mengalami
Page 28
xxviii
keuntungan, sehingga saham preferen akan menerima laba dua kali. Hak
istimewa ini diberikan kepada pemegang saham preferen karena merekalah
yang memasok dana ke perusahaan sewaktu mengalami kesulitan keuangan.
2. Saham Biasa (common stock) adalah jenis saham yang akan menerima laba
setelah laba bagian saham preferen dibayarkan. Apabila perusahaan tidak bisa
beroperasi lagi, maka pemegang saham biasa yang akan menderita terlebih
dahulu. Perhitungan indeks harga saham didasarkan pada harga saham biasa.
Hanya pemegang saham biasa yang mempunyai suara dalam RUPS.
b) Jenis saham berdasarkan kapitalisasi pasar dan likuiditasnya:
1. Blue chip/Saham unggulan/papan atas adalah jenis saham yang mempunyai
harga relatif tinggi namun menjanjikan keuntungan yang besar.
2. Second linear/saham lapisan kedua adalah jenis saham yang mempunyai harga
tidak terlalu mahal dan tingkat likuiditasnya tinggi serta tingkat pergerakan juga
tinggi. Hal ini menarik bagi spekulasi.
3. Third linear/Saham lapis tiga adalah saham ini termasuk dalam jenis saham –
saham papan bawah dengan harga yang sangat murah sedangkan kapitalisasi
kecil. Saham ini biasa digunakan untuk investasi jangka panjang.
c) Jenis saham berdasarkan kondisi bisnis emiten:
1. Growth stock/saham yang bertumbuh adalah trend dari industri perbankan yang
saat ini sedang naik serta menjanjikan income yang kita inginkan.
2. Income stock/saham yang sudah mapan
3. Cyclical stock/saham musiman adalah saham yang mengikuti musiman, saham–
saham ini bergerak dibidang agro bisnis, seperti saham-saham asuransi.
Page 29
xxix
c. Pendekatan untuk menilai harga saham
Husnan (2001) mengatakan bahwa untuk meramalkan harga saham dapat
dilakukan dengan membuat suatu model yang terdiri dari berbagai macam variabel yang
saling berinteraksi sehingga membentuk harga saham tersebut. Akurasi model tersebut
akan bergantung pada estimasi kitaakan nilai-nilai variabel tersebut dan bagaimana
keajegannya. Pada dasarnya terdapat dua pendekatan dalam berinvestasi dipasar
modal, khususnya dalam memilih saham, yaitu Analisis Fundamental dan Analisis
Teknikal.
a) Analisis Fundamental
Analisis ini mencoba memperkirakan harga saham yang akan datang dengan
menganalisis berbagai faktor fundamental yang diperkirakan mempengaruhi harga
saham, yang secara garis besar terdiri dari tiga tahap seperti berikut (Husnan,2001):
1. Analisis terhadap kondisi makro ekonomi/pasar
Dalam tahap ini berbagai variabel makro dan mikro ekonomi dievaluasi seperti
tingkat bunga dan inflasi, GDP, jumlah uang beredar, berbagai karakteristik
demografi, dan sebagainya.
2. Analisis industri
Di sisi berbagai analisis dilakukan seperti analisis siklus kehidupan industri,
analisis siklus bisnis, analisis kinerja historis, persaingan , kebijakan pemerintah,
perubahan struktural dan sebagainya, dengan tujuan untuk menemukan
industri yang mempunyai prospek terbaik.
3. Analisis terhadap kondisi spesifik perusahaan
Page 30
xxx
Dalam tahap ini pemodal perlu menaksir nilai intrinsik saham. Apabila harga
saham di bursa efek lebih rendah dari taksiran nilai intrinsiknya, maka saham
tersebut merupakan saham yang sebaiknya dibeli, dan sebagainya.
Untuk menaksir nilai intrinsik saham dapat dipakai metode divident discount
model (DDM) dan multipler laba (PER). Bila digunakan metode DDM (dalam hal
ini diasumsikan pertumbuhan laba dan dividen konstan).
b) Analisis Teknikal
Analisis ini merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham (kondisi pasar)
dengan mengamati perubahan harga saham tersebut diwaktu lalu. Analisis ini tidak
memperhatikan faktor-faktor fundamental (kebijakan pemerintah, pertumbuhan
ekonomi, pertumbuhan laba) yang mungkin mempengaruhi harga saham.
Analisis ini menggunakan alat bantu berupa indikator-indikator teknis ataupun
grafik (chart) yang diciptakan berdasarkan pola pergerakan harga-harga saham
diwaktu yang lalu.
Dasar pemikiran tersebut adalah:
1. Bahwa harga saham mencerminkan informasi yang relevan
2. Informasi tersebut ditunjukkan oleh perubahan harga diwaktu lalu
3. Perubahan harga saham akan mempunyai pola teknik dan akan berulang
3. Return Saham
Tujuan investor dalam melakukan investasi adalah untuk memaksimalkan return tanpa
melupakan faktor resiko dari investasi yang dilakukannya. Return merupakan salah satu
faktor yang memotivasi investor untuk berinvestasi disamping merupakan imbalan atas
Page 31
xxxi
keberanian investor dalam menanggung resiko atas investasi yang dilakukan (Tandelilin,
2001).
Sumber-sumber dari return investasi terdiri dari 2 komponen utama yaitu yield dan
capital gain/loos. Yield merupakan komponen return yang mencerminkan aliran kas atau
pendapatan yang diperoleh secara periodik dari sebuah investasi yang telah dilakukan. Jika
investor melakukan investasi dalam wujud saham, maka yield ditunjukkan komponen kedua
dari return, merupakan kenaikan (penurunan) harga suatu surat berharga yang bisa
memberikan keuntungan (kerugian) bagi investor. Dengan kata lain, capital gain/loos bisa
juga diartikan sebagai perubahan harga sekuritas.
Dari kedua sumber return diatas, maka kita bisa menghitung return total suatu
investasi dengan menjumlahkan yield dan capital gain/loos yang diperoleh dari suatu
investasi. Menurut Jogiyanto (2000) secara matematis return total suatu investasi dapat
dihitung dengan formula :
Return Total : Yield + Capital Gain (loos)
Return dapat berupa return realisasai yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang
belum terjadi tetapi diharapkan akan terjadi dimasa mendatang dalam pemilihan investasi
diantara berbagai bentuk, return yang dijanjikan merupakan objek penelitian yang rasional.
Dari return dapat diketahui kompensasi yang akan diterima oleh investor atas dana yang
ditanamkan pada masing-masing bentuk return.
Return yang tinggi memberikan gambaran bahwa kompensasi yang diterima besar
demikian pula sebaliknya, return yang rendah memberikan gambaran kompensasi yang
diterima juga kecil.
Page 32
xxxii
Penilaian terhadap return tidak hanya terbatas pada return prediksi atau return yang
diharapkan tetapi juga pada return yang direalisasikan. Pengukuran terhadap realized return
bagi investor yang sudah berjalan perlu dilakukan oleh investor untuk keberhasilan dan
upaya-upaya yang telah mereka lakukan.
4. Analisis Rasio Finansial
Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil dari proses akuntansi yang
disajikan dalam bentuk kuantitatif, yang memberikan informasi tentang posisi keuangan,
kinerja, dan aliran kas perusahaan serta informasi lain yang dapat membantu berbagi pihak,
baik intern maupun ekstern dalam mengambil keputusan ekonomi. Menurut Baridwan
(1992:17), laporan keuangan merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang
terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Laporan keuangan tersebut dibuat oleh
manajemen dengan tujuan untuk mempertanggung jawabkan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanyaoleh pemilik perusahaan.
Kinerja perusahaan harus diukur untuk melihat apakah kinerja perusahaan mengalami
pertumbuhan atau tidak. Penilaian kinerja perusahaan banyak dilakukan oleh pihak-pihak
yang mempunyai kepentingan secara langssung maupun tidak langsung terhadap eksistensi
perusahaan. Pihak manajemen perusahaan, pemegang saham (stockholder), pemerintah,
kreditur, investor, calon investor dan karyawan yang merupakan pihak-pihak yang
berkepentingan lansung terhadap eksistensi perusahaan, karena menyangkut distribusi
kesejahteraan diantara mereka. Ukuran yang lazim digunakan untuk menilai kinerja
perusahaan adalah rasio finansial.
Page 33
xxxiii
Rasio finansial dirancang untuk memperlihatkan hubungan diantara pos-pos laporan
finansial. Secar garis besar, rasio finansial dikelompokkan menjadi 3 macam yaitu
(Husnan,2001):
a) Rasio Likuiditas: rasio yang memperlihatkan hubungan kas perusahaan dan aktiva
lancar lainnya terhadap kewajiban lancarnya.
1. Cash Ratio = Kas + Bank + Marketable Sekurities Utang Lancar
2. Acid Test Ratio = Kas + Bank + Marketable Sekurities +Piutang Utang Lancar
3. Current Ratio = Aktiva Lancar Utang Lancar
b) Rasio Aktivitas
1. Perputaran Piutang (Account Receivable Turnover)=Penjualan Bersih Piutang
2. Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penj Persediaan
c) Rasio Profitabilitas: sekelompok rasio yang menunjukkan pengaruh gabungan dari
likuiditas, pengelolaan aktiva dan pengelolaan utang terhadap hasil-hasil operasi.
1. Return on equity (ROE) = Laba Bersih Ekuitas
2. Return on asset (ROA) = Laba Operasi – Pajak PPh Total Asset
3. Return on investment (ROI) = Laba operasi–Pajak PPh
Page 34
xxxiv
Ekuitas+Pinjaman jangka panjang
Rasio yang digunakan untuk menganalisa kinerja perusahaan disesuaikan dengan tujuan
penelitian adalah:
1. Earning Per Share (EPS)
Earning Per Share atau laba per lembar saham adalah merupakan komponen penting
pertama yang harus diperhatikan dalam analisis perusahaan. Informasi EPS suatu
perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih yang siap dibagikan pada semua
pemegang saham perusahaan. Rasio ini dapat digunakan sebagai indikator keberhasilan
perusahaan. Semakin tinggi resiko ini menunjukkan bahwa investor lebih percaya pada
prospek perusahaan, sehingga mereka mau membeli saham dengan harga yang lebih
dari nilai bukunya (Brigham&Houston 1998:256).
2. Return On Asset (ROA)
Return on asset (ROA) adalah hubungan laba tahunan setelah pajak terhadap total
aktiva rasio ini dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar laba bersih yang
diperoleh dari seluruh kekayaan (aktiva) yang dimiliki perusahaan kenaikan dalam rasio
ini berarti terjadi kenaikan laba bersih perusahaan yang selanjutnya akan meningkatkan
harga saham dan pada gilirannya aka meningkatkan return saham.
3. Price Earning Ratio (PER)
Price earning ratio (PER) merupakan rasio antara harga saham dengan laba per lembar
saham tertentu dinilai terlalu tinggi atau rendah. Price Earning Ratio yang tinggi akan
menyebabkan harga saham yang tinggi dan sebaliknya. Dengan demikian di hipotesiskan
bahwa Price Earning Ratio mempunyai pengaruh terhadap return saham. Dalam
penelitian, Price Earning Ratio menggunakan laba yang dilaporkan dari tahun terakhir.
Page 35
xxxv
4. Leverage Ratio (LEV)
Leverage ratio (LEV) merupakan perbandingan antara utang dengan aktiva suatu
perusahaan pada saat tertentu (akhir periode). Semakin besar Leverage Ratio
menandakan struktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan hutang
dibandingkan dengan aktiva sehingga resiko perusahaanpun semakin tinggi dan semakin
besar pula resiko yang harus ditanggung investor. Karena risiko yang harus dihadapi
cukup tinggi. Maka kompensasi yang akan mereka terima yaitu return saham juga akan
tinggi.
5. Firm Size (Ukuran Perusahaan)
Karakteristik perusahaan merupakan variabel spesifik yang bisa menjelaskan besarnya
return yang terjadi. Karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Firm Size.
Suatu perusahaan besar yang sudah mapan akan memiliki akses dengan mudah
menuju pasar modal, sementara perusahaan yang baru dan yang masih kecil akan
mengalami dampak kesulitan untuk memasuki area pasar modal.
Faktor Firm size yang menunjukkan ukuran perusahaan merupakan faktor penting
dalam pembentukan return saham. Dalam penelitian Fama dan French (1992) menunjukkan
bahwa faktor Firm Size yang merupakan kapitalisasi nilai pasar dari ekuitas lebih konsisten
dan lebih signifikan dibandingkan dengan beta dalam mempengaruhi return. Hubungan
antara Firm Size dan return rata-rata dalam portofolio menunjukkan arah hubungan yang
berkebalikan. Saham-saham perusahaan yang lebih kecil cenderung mempunyai return yang
lebih tinggi daripada saham-saham dari perusahaan yang lebih besar. Oleh karena itu jika
Page 36
xxxvi
seseorang mempertimbangkan size effect dalam return saham mereka akan mengarahkan
pada small Firm effect.(Sharpe, Alexander & Baley, 1995).
Perusahaan besar dan perusahaan kecil dibedakan dengan mengukur total aktiva
perusahaan. Total aktiva yang dimaksud adalah total aktiva yang sudah dibagi dengan nilai
ekuitas perusahaan tersebut. Resiko usaha antara perusahaan besar dan perusahaan kecil
berbeda secara signifikan, semakin besar suatu perusahaan maka informasi mengenai
perusahaan tersebut menjadi semakin banyak sehingga semakin kecil return yang diperoleh.
Jadi small firm akan lebih dipertimbangkan dalam berinvestasi.
6. Indeks harga saham
Indeks harga saham adalah harga saham yang dinyatakan dalam angka indeks. Indeks
saham digunakan untuk tujuan analisis dan menghindari dampak negatif dari penggunaan
harga saham dalam rupiah. Corporate action yang dilakukan oleh perusahaan dapat
merusak analisis apabila menggunakan harga saham dalam rupiah tanpa dikoreksi terlebih
dahulu. Dengan menggunakan indeks saham dapat dihindari kesalahan analisis walaupun
tanpa koreksi (Mohamad samsul, 2006).
Indeks LQ-45 terdiri dari 45 saham dengan likuiditas (Liquid) tinggi, yang diseleksi
melalui beberapa kriteria pemilihan selain penilaian atas likuiditas.
Seleksi atas saham-saham tersebut mempertimbangkan kapitalisasi pasar
a. Kriteria pemilihan saham untuk indeks LQ-45
Untuk dapat masuk dalam pemilihan suatu saham harus mmenuhi kriteria-kriteria
berikut ini:
Page 37
xxxvii
1. Masuk dalam urutan 60 terbesar dari total transaksi saham dipasar reguler (rata-
rata transaksi selama 12 bulan terakhir)
2. Urutan berdasarkan kapitalisasi pasar (rat-rata nilai kapitalisasi pasar selama 12
bulan terakhir)
3. Telah tercatat dari BEJ paling sedikit 3 bulan
4. Kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan, frekuensi dan jumlah hari
transaksi dipasar reguler.
b. Evaluasi indeks dan pergantian saham
Bursa Efek Jakarta secara rutin memantau perkembangan kinerja komponen saham
yang masuk dalam penghitungan indeks LQ-45. Setiap 3 bulan review pergerakan
ranking saham akan digunakan dalam kalkulasi indeks LQ-45. Penggantian saham akan
dilakukan setiap 6 bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan Agustus. Apabila
terdapat saham yang tidak memenuhi kriteria seleksi indeks LQ-45 makasaham tersebut
dikeluarkan dari penghitungan indeks dan digantikan dengan sahamlain yang memenuhi
kriteria.
c. Hari pasar indeks LQ-45
Indeks LQ-45 pertama kali diluncurkan pada tanggal 24 Februari 1997. Hari dasar untuk
penghitungannya adalah 13 Juli 1994 dengan nilai dasar 100. Untuk seleksi awal
digunakan data dasar dari juli 1993-Juni 1994, hingga terpilih 45 emitenyang meliputi
72% dari total kapitalisasi pasar dan 72,5% dari total nilai transaksi pasar reguler.
C. Kerangka Pemikiran
Adapun skema kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah :
Page 38
xxxviii
Variabel Independen Variabel Dependen
Kinerja suatu perusahaan dapat dilihat antara lain dari Return yang dihasilkan. Return
saham dipengaruhi oleh banyak faktor makro dan mikro. Dalam penelitian ini hanya
menjelaskan faktor-faktor mikro atau fundamental.
Penelitian ini mengambil faktor-faktor fundamental berupa rasio keuangan yang
mempengaruhi Return saham, antara lain Earning Per Share (EPS), Return on Asset (ROA), Price
Earning Ratio (PER), Leverage Ratio (LEV) sedangkan faktor dari karakteristik perusahaan yaitu
Firm Size (FZ) diperkirakan mempengaruhi Return saham secara langsung.
D. Formulasi Hipotesis
Berdasarkan hubungan antar variabel dan permasalahan diatas. Maka dalam penelitian ini
dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
Earning Per Share (EPS)
Return On Asset (ROA)
Price Earning Ratio
Leverage Ratio (LEV)
Firm Size (FZ)
RETURN
Page 39
xxxix
H1 : Earning Per Share (EPS), Return on Asset (ROA), Price Earning Ratio (PER), Leverage
Ratio (LEV), dan Firm Size (FZ) secara bersama berpengaruh signifikan terhadap return
saham.
H2 : Earning Per Share (EPS), Return on Asset (ROA), Price Earning Ratio (PER), Leverage
Ratio (LEV), dan Firm Size (FZ) secara individual berpengaruh signifikan terhadap
return saham.
H3 : Return on Asset (ROA) secara individual berpengaruh signifikan dan paling dominan
terhadap return saham.
Page 40
xl
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini merupakan event study yang bertujuan untuk mengetahui adanya
pengaruh berdasarkan suatu peristiwa atau event penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap return saham perusahaan pada indeks LQ-
45 di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2005. Ruang lingkup
penelitian ini adalah seluruh sektor industri yang telah terdaftar (listing) dan masuk dalam
kelompok perusahaan LQ-45 di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2003 sampai dengan tahun
2005.
B. Populasi dan Sampel
Page 41
xli
1. Populasi
Populasi adalah kumpulan dari semua anggota dari obyek yang diteliti (Algifari,
2003:7). Populasi adalah sekumpulan objek yang memiliki kesamaan karakteristik dan ciri-
ciri dalam satu atau beberapa hal dan yang membentuk masalah pokok dalam suatu riset
khusus. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang go publik
masuk dalam kelompok LQ-45 di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2003 sampai dengan
tahun 2005.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakternya hendak diteliti. Sampel
merupakan bagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diteliti dan dianggap
mewakili. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diambil dengan metode purposive
sampling yaitu sampel yang dipilih berdasarkan pada kesesuaian karakteristik dengan
kriteria sampel yang representatif. Kriteria tersebut antara lain :
a. Perusahaan yang telah terdaftar (listing) di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2003 sampai
dengan tahun 2005.
b. Perusahaan pernah terdaftar masuk kelompok LQ-45 selama periode pengamatan
(2003-2005) selama 3 tahun berturut-turut.
c. Perusahaan-perusahaan itu telah menyampaikan laporan keuangan secara rutin dan
mempunyai data keuangan yang lengkap sesuai dengan yang dibutuhkan dalam
penelitian ini.
d. Perusahaan tersebut memiliki hutang yang dapat dilihat dan rasio leverage yang
terdapat pada Indonesia Capital Market Directory (ICMD). .
Page 42
xlii
C. Identifikasi dan pengukuran variabel
1. Variabel independen
a. Earning Per Share (EPS) merupakan rasio pasar yang menggambarkan jumlah
keuntungan yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa yang beredar semakin
tinggi rasio ini menunjukkan bahwa investor lebih percaya pada prospek perusahaan
sehingga mereka mau membeli saham dengan harga yang lebih dari nilai bukunya
(Bringham & Houston, 1998:256). EPS merupakan bagian dari laba perusahaan yang
diakui dalam setiap lembar saham yang beredar. Perhitungan Earning Per Share
diperoleh dari laba bersih setelah dikurangi dengan dividen yang dibagikan pada
pemegang saham preferen dan juga hak-hak lain untuk pemegang saham preferen,
kemudian dibagikan dengan jumlah lembar saham yang beredar (Munawir, 1979:96).
Formulasinya adalah sebagai berikut :
EPS = Laba Bersih
Jumlah Lembar Saham
b. Return On Asset (ROA) adalah hubungan laba tahunan setelah pajak terhadap total
aktiva rasio ini dapat digunakan untuk mengukur seberapa besar laba bersih yang
diperoleh dari seluruh kekayaan (aktiva) yang dimiliki perusahaan kenaikan dalam
rasio ini berarti terjadi kenaikan laba bersih perusahaan yang selanjutnya akan
meningkatkan harga saham dan pada gilirannya aka meningkatkan return saham.
Formulasinya adalah sebagai berikut :
ROA = Laba Bersih
Total Aktiva
c. Price Earning Ratio (PER) merupakan rasio antara harga saham dengan laba per
lembar saham tertentu dinilai terlalu tinggi atau rendah. Price Earning Ratio yang
Page 43
xliii
tinggi akan menyebabkan harga saham yang tinggi dan sebaliknya. Dengan demikian
di hipotesiskan bahwa Price Earning Ratio mempunyai pengaruh terhadap return
saham. Dalam penelitian, Price Earning Ratio menggunakan laba yang dilaporkan dari
tahun terakhir. Formulasinya adalah sebagai berikut :
PER = Reguler Closing Price
EPS
d. Leverage Ratio (LEV) merupakan perbandingan antara utang dengan aktiva suatu
perusahaan pada saat tertentu (akhir periode). Semakin besar Leverage Ratio
menandakan struktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan hutang
dibandingkan dengan aktiva sehingga resiko perusahaanpun semakin tinggi dan
semakin besar pula resiko yang harus ditanggung investor. Karena risiko yang harus
dihadapi cukup tinggi. Maka kompensasi yang akan mereka terima yaitu return saham
juga akan tinggi. Leverage Ratio dihitung dengan formula sebagai berikut :
LEV = Utang
Total Aktiva
e. Firm Size (FZ) merupakan nilai total aktiva untuk masing-masing perusahaan yang
dijadikan sampel untuk menghindari angka yang relative besar. Maka variabel ukuran
perusahaan (Firm Size) diukur dari logaritma dari total aktiva. Faktor Firm Size yang
menunjukkan ukuran perusahaan merupakan faktor penting dalam pembentukan
return saham. Hubungan antara Firm Size dengan return rata-rata dalam portofolio
menunjukkan arah hubungan yang berkebalikan. Saham-saham perusahaan yang lebih
kecil cenderung mempunyai return yang lebih tinggi dari pada saham-saham dari
perusahaan yang lebih besar. Oleh karena itu jika seseorang mempertimbangkan size
Page 44
xliv
effect dalam return saham, mereka akan mengarahkan pada small firm effect (Sharpe,
Alexander & baley,1995).
2. Variabel Dependen
Variabel yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah return saham. Return
saham terdiri dari dua komponen utama yaitu capital gain /loss dan dividend yield
(Jogiyanto, 2003). Secara matematis formula untuk menghitung perubahan harga saham
adalah sebagai berikut:
Return Saham = Capital Gain + Dividend Yield
Return Saham = Pt – ( Pt – 1 ) + Dividend Yield
Pt – 1
Keterangan :
Pt : Harga saham pada waktu tertentu
Pt – 1 : Harga Saham pada periode sebelumnya (t-1)
D. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder data-data yang
diperoleh atau diusahakan peneliti dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD), Jakarta
Stock Excharge Statistics dan berbagai sumber pendukung lainnya. Data yang diambil berupa
data time series dan cross sektoral (pool data) artinya bahwa pengumpulan data dilakukan dari
berbagai sumber informasi perusahaan dan sumber informasi di BEJ selama tahun 2003 – 2005.
Data yang diperlukan diperoleh dari laporan keuangan perusahaan yang berasal dari ICMD, dari
laporan keuangan tersebut akan diketahui data mengenai EPS, ROA, PER, LEV, FZ. Untuk return
Page 45
xlv
saham, data diperoleh dengan cara mencari harga rata – rata (geometric Mean) dari harga
penutupan bulanan (monthly closing price) selama tahun 2003 – 2005. Harga rata – rata
tersebut sebagai cerminan dari harga umum saham. Dari harga itu kemudian dihitung dengan
satu formula tertentu untuk mendapatkan return dari suatu saham.
1. Teknik Analisis Data
Untuk menguji hipotesis dan menyatakan kejelasan tentang kekuatan variabel kinerja
keuangan perusahaan terhadap return saham, dalam penelitian ini digunakan analisis regresi
berganda bentuk modelnya adalah sebagai berikut :
Y = a + b1 x1 + b2 x2 + b3 x3 + b4 x4 + b5 x5 + e
Keterangan :
Y = return saham
a = konstanta
x1 = EPS (Earning Per Share)
x2 = ROA (Return On Asset)
x3 = LEV (Leverage Ratio)
x4 = PER (Price Earning Ratio)
x5 = FZ (Firm Size)
e = variabel lain yang tidak dijelaskan dalam model
b1, b2, b3, b4, b5 = koefisien regresi
Page 46
xlvi
Langkah–langkah analisis pengujian model dan engujian hipotesis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Uji asumsi klasik
Dalam analisis regresi berganda perlu menghindari penyimpangan asumsi klasik supaya
tidak menimbulkan maslah dalam penggunaannya (Gujarati, 1995)
Penyimpangan tersebut antara lain :
a) Multikolinearitas
Multikolinearitas digunakan utuk menguji ada tidaknya hubungan yang sempurna atau
hubungan yang hampir sempurna di antara variabel bebas pada model regresi. Cara
yang digunakan untuk mendeteksi gejala ada tidaknya multikolinearitas adalah
dengan melihat nilai tolerance dan VIF (Varian Inflation Factor). Jika nilai tolerance di
bawah 0,1 da VIF leih besar dari 10 maka menunjukkan adanya multikolinearitas
sebaliknya jika nilai tolerance di atas 0,1 dan VIF di bawah 10 maka tidak terjadi
multikolinearitas.
b) Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mendeteksi adanya korelasi internal di antara
anggota – anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian
ruang dan waktu.
Terjadinya autokorelasi atau tidak, dapat dilihat pada nilai dan statistik pada uji Durbin
Watson. Kriteria pengujiannya adalah jika nilai du < DW < 4 – du berarti tidak terdapat
autokorelasi.
c) Heteroskedastisitas
Page 47
xlvii
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah semua variabel bebas
mempunyai varian kesalahan pengganggu yang sama dalam model regresi.
Pendeteksian gejala tersebut adalah dengan melihat pola tertentu pada grafik di mana
sumbu Y adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) sedangkan sumbu X adalah
sumbu prediksi.
Jika pada grafik terdapat titik – titik yang membentuk pola tertentu dan teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka telah terjadi
Heteroskedastisitas. Sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas serta titik – titik
menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y maka tidak terjadi
Heteroskedastisitas.
d) Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov – smirnov. Uji
ini digunakan untuk mengetahui sampel yang diamati sesuai dengan distribusi
tertentu. Kriteria yang digunakan adalah pengujian dua arah yaitu dengan
membandingkan nilai P yang diperoleh dengan tarif signifikansi yang telah ditentukan
yaitu 0,05. Metode ini menyatakan bahwa data terdistribusi secara normal jika
signifikasinya lebih besar dari 0,05.
Pengujian yang lainnya bisa dilakukan dengan menggunakan analisis grafik yaitu
dengan menggunakan grafik histogram dan juga grafik normal probability plot. Dalam
Gozali 2002, dasar pengembalian keputusan dengan melihat grafik normality plot
adalah jika data (titik). Menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka normalitas telah terpenuhi.
Page 48
xlviii
2. Pengujian Hipotesis
1. Pengujian hipotesis secara simultan (Uji F)
Uji f digunakan untuk menguji kelayakan model regresi yang akan digunakan, sehingga
nilai koefisien regresi secara bersama-sama dapat diketahui, adapun langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut :
a) Menentukan formulasi hipotesis
Ho : bi = 0 Berarti secara serempak / simultan tidak ada pengaruh variabel (v) terhadap
variabel dependen (y).
Ha : bi ≠ 0 Berarti secara serempak / simultan ada pengaruh variabel (v) terhadap
variabel dependen (y).
b) Menentukan tingkat signifikansi, yaitu 10% dengan df : (n-k)
c) Mencari F_hitung dengan rumus
F hitung = ( )
( )kn
Rk
R
--
-2
2
11
Keterangan : R : koefisin determinasi
n : jumlah sampel
d) Keputusan
(a). Ho diterima jika F hitung < F tabel
Artinya variabel independen secara bersama tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen.
Page 49
xlix
(b). Ho ditolak jika F hitung > F tabel
Artinya variabel independen secara bersama mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen.
2. Pengujian hipotesis secara parsial (uji t)
Uji t digunakan untuk menguji hipotesis dan untuk melihat nilai koefisien
regresi secara individual. Nilai terhitung semakin besar menunujukkan bahwa
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin besar.
Hipotesis yaang akan diuji :
Ho : ßi = 0
Ha : ßi ≠ 0
Kriteria pengujiannya adalah dengan melihat nilai signifikansi dengan
probabilitas (Singgih, 2001 : 320).
a. Apabila signifikansi yang diperoleh (probabilitas) lebih besar dari 0,1, maka Ho
diterima yang berarti variabel independen tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependen pada derajat keyakinan tertentu.
b. Apabila signifikansi yang diperoleh (probabilitas) lebih kecil dari 0,1 maka Ho
ditolak yang berarti variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel dependen pada derajat keyakinan tertentu.
c. Pengujian ketepatan perkiraan (Goodness of fit test)
Nilai koefisien determinasi menunjukkan sumbangan variabel independen
terhadap variabel dependen. Dalam penghitungan statistik ini, nilai R² yang digunakan
adalah adjusted R² karena ini merupakan salah satu indikator untuk mengetahui
pengaruh penambahan satu variabel independen kedalam satu persamaan regresi.
Page 50
l
Nilai dari adjusted R² benar-benar menunjukkan pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi atau kuadrat dari koefisien korelasi
memiliki nilai nilai antara 0 sampai dengan 1 atau 0< R²<1. Koefisien determinasi
sama dengan satu berarti variabel independen berpengaruh secara sempurna terhadap
variabel dependen dan jika koefisien determinasi = 0 berarti variable independen tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.
d. Koefisien beta Standar
Koefisien beta standar digunakan untuk mengetahui variabel bebas yang
berpengaruh paling dominan terhadap variabel terikat. Pengujiannya adalah
dengan melihat nilai beta standar pada analisis regresi linear berganda. Variabel
bebas yang mempunyai koefisien beta standar dan korelasi parsial tinggi berarti
mempunyai berpengaruh yang paling dominan terhadap variabel terikat.
Page 51
li
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI DATA
Penelitian ini merupakan event study yang bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh
berdasarkan suatu peristiwa (event). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor apa
saja yang berpengaruh terhadap return saham perusahaan pada indeks LQ-45 di Bursa Efek Jakarta
pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2005. Ruang lingkup penelitian ini adalah seluruh sektor
industri yang telah terdaftar (listing) dan masuk dalam kelompok perusahaan LQ-45 di Bursa Efek
Jakarta pada tahun 2003 sampai dengan tahun 2005 dengan satuan tahunan. Pemilihan perusahaan
yang akan menjadi sampel ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan
sebelumnya oleh peneliti. Kriteria tersebut antara lain:
Page 52
lii
a. Perusahaan yang telah terdaftar (listing) di Bursa Efek Jakarta pada tahun 2003 sampai dengan
tahun 2005.
b. Perusahaan pemah terdaftar masuk kelompok LQ-45 selama periode pengamatan (2003-2005)
selama 3 tahun berturut-turut.
c. Perusahaan-perusahaan itu telah menyampaikan laporan keuangan secara rutin dan
mempunyai data keuangan yang lengkap sesuai dengan yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
d. Perusahaan tersebut memiliki hutang yang dapat dilihat dan rasio leverage yang terdapat pada
Indonesia Capital Market Directory (ICMD).
Berdasarkan kriteria pengambilan sampel yang telah dikemukakan diatas maka diperoleh
sampel penelitian sebanyak 19 perusahaan, sebagai berikut:
No Kode Nama Perusahaan Keterangan
1 AALI Astra Agro Lestari, Tbk Agricultural, foresty&Fishing
2 ANTM Aneka Tambang, Tbk Mining&Mining Service
3 ASII Astra Internasional, Tbk Automotive&Allied Produk
4 BBCA Bank Central Asia, Tbk Banking
5 GGRM Gudang Garam, Tbk Tobacco manufactures
6 GJTL Gajah Tunggal, Tbk Automotive&Allied Produk
7 INDF Indofood Sukses Makmur, Tbk Food and Beverages
8 INKP Indah Kiat Pulp and Paper, Tbk Paper&Allied Produk
9 INTP Indocement Tunggal Perkasa, Tbk Cement
10 ISAT Indosat, Tbk Telecomuncation
Page 53
liii
11 JIHD Jakarta International Hotet&Devp, Tbk Real Estate&Property
12 KLBF Kalbe Farma,Tbk Pharmaceuticals
13 PNBN Bank Pan Indonesia, Tbk Banking
14 RALS Ramayana Lestari Sentosa, Tbk Whole Sale&Retail Trade
15 SMCB Semen Cibinong (Holcim Indonesia,
Tbk)
Cement
16 TINS Timah, Tbk Mining&Mining Service
17 TLKM Tata komunikasi Indonesia,Tbk Telecomuncation
18 UNTR United Tractor, Tbk Automotive&Allied Produk
19 UNVR Unilever Indonesia, Tbk Consumer Goods
Sumber: Indonesia Capital Market Directory 2006
B. UJI ASUMSI KLASIK
1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji dalam model regresi variabel dependen
dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Pengujian
normalitas data dilakukan dengan menggunakan model kolmogorov-smirnov. Uji ini dilakukan
dengan membandingkan nilai nilai signifikansi yang diperoleh dengan taraf signifikansi yang
sudah ditentukan yaitu 0,05. apabila nilai signifikansi (p-value) lebih besar dari taraf signifikansi
yaitu 0,05. maka data berdistribusi normal.
Hasil pengujian normalitas data dengan menggunakan uji kolmogorov-smirnov dapat
ditunjukkan pada label berikut ini:
Page 54
liv
Tabel IV.1
Hasil Uji Normalitas
Variabel Hasil Signifikansi Keterangan
EPS 0.063 0.05 Terdistribusi Normal
ROA 0.175 0.05 Terdistribusi Normal
LEV 0.423 0.05 Terdistribusi Normal
Firm Size 0.356 0.05 Terdistribusi Normal
PER 0.298 0.05 Terdistribasi Normal
RETURN 0.137 0.05 Terdistribusi Normal
Sumber: Hasil Pengolahan data (Lampiran)
Berdasarkan tabel IV. 1 dapat dilihat bahwa nilai probabilitas masing-masing variabel
adalah lebih besar dari taraf signifikansi yang sudah ditentukan (0.05). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa data tersebut terdistribusi normal.
2. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas digunakan untuk menguji ada tidaknya hubungan yang sempurana
atau hubungan yang hampir sempurna di antara variabel bebas pada model regresi. Cara yang
digunakan untuk mendeteksi gejala ada tidaknya multikolinearitas adalah dengan melihat nilai
tolerance dan VIF (Varian Inflation Factor). Jika nilai tolerance di bawah 0,05 dan VIF lebih besar
dari 10 maka menunjukkan adanya multikolinearitas sebaliknya jika nilai tolerance di atas 0,05
dan VIF di bawah 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.
Hasil pengujian Multikolinearitas ditunjukkan dengan tabel berikut ini:
Page 55
lv
Tabel IV.2
Hasil Uji Multikolinearitas
Model Sum of
Square
Df Mean Square F Sig.
Return 206,765 5 41,353 7,802 0.000
Sumber: Hasil pengolahan data (Lampiran)
Dari Tabel IV.2 diketahui bahwa seluruh variabel mempunyai nilai tolerance lebih besar
dari 0.05 dan VIF (Varian Inflation Factor) kurang dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak mengalami gejala multikolinearitas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah semua variabel bebas
mempunyai varian kesalahan pengganggu yang sama dalam model regresi. Pendeteksian gejala
tersebut adalah dengan melihat pola tertentu pada grafik di mana sumbu Y adalah residual (Y
prediksi - Y sesungguhnya) sedangkan sumbu X adalah sumbu prediksi.
Jika pada grafik terdapat titik - titik yang membentuk pola tertentu dan teratur
(bergelombang, melebar kemudian menyempit) maka telah terjadi heteroskedastisitas.
Sebaliknya jika tidak ada pola yang jelas serta titik - titik menyebar di atas dan di bawah angka
nol pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Berikut ini adalah gambar scatterplot untuk melihat apakah model regresi yang
digunakan dalam penelitian ini mengalami heteroskedastisitas atau tidak.
Page 56
lvi
Gambar IV. 1
Grafik Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Hasil pengolahan data (lampiran)
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik yang
menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat dikatakan tidak terjadi
heteroskedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi digunakan untuk mendeteksi adanya korelasi internal di antara anggota
- anggota dari serangkaian pengamatan yag tersusun dalam rangkaian ruang dan waktu.
Terjadinya autokorelasi atau tidak, dapat dilihat pada nilai dan statistik pada uji Durbin Watson.
Panduan mengenai angka Durbin Watson (DW) untuk mendeteksi autokorelasi bisa dilihat
dalam tabel Durbin Watson.
Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut (Santoso, 2001:219):
1. Angka D-W dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif
2. Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada auto korelasi.
3. Angka D-W diatas +2 berarti terjadi autokorelasi negatif.
Scatterplot
Dependent Variable: RETURN
Regression Standardized Residual
43210-1-2
Reg
ress
ion
Sta
ndar
dize
d P
redi
cted
Val
ue3
2
1
0
-1
-2
-3
Page 57
lvii
Berikut ini adalah tabel hasil uji autokorelasi pada analisis regresi linear berganda
dengan menggunakan pooled data tahun 2003 sampai dengan 2005.
Tabel IV.3
Hasil Uji Autokorelasi
Variabel Durbin Watson Hitung Kesimpulan
EPS, ROA, LEV, PER,
FZ 1.834
Tidak terjadi
Autokorelasi
Sumber: Hasil pengolahan data (Lampiran)
Berdasarkan hasil output SPSS diatas nilai Durbin Watson (D-W) yaitu sebesar 1.834.
Nilai ini terletak diantara -2 sampai +2. Hal ini menunjukkan bahwa pada model regresi linear
tidak terjadi Autokorelasi.
C. PENGUJIAN KETEPATAN PERKIRAAN
Pengujian ketepatan perkiraan ini digunakan untuk menunjukkan berapa besar sumbangan
variabel independen terhadap peubahan yang terjadi pada variabel dependen dengan melihat nilai
koefisien determinasi (R2). dalam penghitungan statistik ini, nilai R2 yang digunakan adalah adjusted
R2 karena ini merupakan salah satu indikator untuk mengetahui pengaruh penambahan satu
variabel independen kedalam satu persamaan regresi. Nilai dari adjusted R2 benar-benar telah bebas
dari pengaruh derajat bebas, yang berarti nilai tersebut benar-benar menunjukkan pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi atau kuadrat dari koefisien
korelasi memiliki nilai antara 0 sampai dengan 1 atau 0< R2<1. koefisien determinasi sama dengan
satu berarti variabel independen berpengaruh secara sempurna terhadap variabel dependen dan
Page 58
lviii
jika koefisien determinasi = 0 berarti variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel
dependen.
Dari hasil uji regresi diperoleh Nilai adjusted R2 sebesar 0,378 itu berarti bahwa hanya 37.8%
return saham yang dapat diterangkan oleh variabel independen. Sedangkan 62.2% lainnya
diterangkan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam persamaan regresi.
D. PENGUJIAN HIPOTESIS
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi linear berganda
(Multiple regresi) untuk mengetahui pengaruh variabel independen terbadap variabel dependen.
Berdasarkan basil pengolahan data, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y=12,586+0,002X1+9,225X2+0,665X3-0,110X4-1,633X5
Keterangan: Y : Return Saham
XI : EPS (Earning Per share)
X2 : ROA (Return on Asset)
X3 : LEV (Leverage Ratio)
X4 : PER (Price Earning ratio)
X5 : Firm Size (Ukuran Perusahaan)
Konstanta (a) : 12,586
Page 59
lix
Dari persamaan regresi diatas dapat diketahui bahwa variabel yang mempunyai koefisien
regresi terbesar adalah variabel independen, ROA (Return on Asset), Firm Size (ukuran perusahaan ),
LEV (Leverage Ratio), PER (Price Earning Ratio), dan EPS (Earning Per Share).
Sementara itu untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh secara signifikan dari variabel
independen terhadap variabel dependen maka perlu dilakukan uji F dan uji t.
1. Pengujian Hipotesis secara Simultan (Uji F)
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara bersama-
sama terhadap variabel dependen, Uji F dilakukan dengan membandingkan nilai signifikansi F
hitung dengan tingkat sigifikansi yang telah ditentukan yaitu 0,1. Kriteria pengujian yang digunakan
adalah
Hl : EPS, ROA, PER, LEV, dan FZ secara bersama berpengaruh signifikan terhadap return saham.
Tabel IV.4
Hasil Pegujian secara Simultan
Model Sum of
Square
Df Mean Square F Sig.
Return 206,765 5 41,353 7,802 0.000
Sumber: Hasil pengolahan data (Lampiran)
Dari hasil pemrosesan data diatas diperoleh nilai uji F sebesar 7,802 dengan sig. F sebesar
0,000. Ternyata nilai signifikansi lebih kecil dari 0,1 sehingga disimpulkan bahwa variabel
independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Dengan demikian
hipotesis pertama terbukti.
Page 60
lx
Hasil penelitian ini sesuai dengan berbagai penelitian sejenis yang menyebutkan bahwa
secara bersama-sama variabel kinerja finansial perusahaan berpengaruh terhadap return saham.
Menurut Hinuri dalam Utomu (1997), Nilai saham dapat berubah setiap saat tergantung pada
kondisi pasar, persepsi investor tehadap terhadap perusahaan dan juga informasi yang sedang
berkembang, Faktor persepsi investor terhadap perusahaan ini cukup berperan besar dalam
menentukan nilai saham dan hal tersebut dapat diketahui dengan dengan menganalisis kinerja
pemsahaan sehingga variabel kinerja keuangan berpengaruh terhadap return saham.
2. Pengujian Hipotesis secara Parsial (Uji t)
H2: Untuk membuktikan bahwa secara parsial atau terpisah variabel EPS, ROA, LEV, PER, dan FZ
berpengaruh terhadap return saham, digunakan uji t berikut ini adalah hasil dari pengujian
regresi linear berganda.
Tabel IV.5
Hasil Pengujian secara Parsial
Variabel Koefisien (B) T Sig.t
Konstant 12,586 2.392 0.020
EPS 0,002 2.373 0.021
ROA 9,225 3.096 0.003
LEV 0,665 0.453 0.653
PER -0,110 -0,689 0.494
Page 61
lxi
FZ -1,633 -2.374 0.021
Sumber: Hasil pengolahan data (Lampiran)
a. Pengaruh variabel EPS (Earning per share) terhadap return saham
Berdasarkan Tabel IV.5 terlihat bahwa EPS memiliki nilai sig.t sebesar 0,021 yang
ternyata lebih kecil dari alpha 0,05 dan t 2.373 lebih besar dari 2. Dengan demikian hasil
pengujian ini mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa variabel EPS mempunyai pengaruh
signinifikan dan positif terhadap return saham. Dengan kata lain EPS memang mempengaruhi
ekspektasi pemegang saham atas return yang akan diperoleh. Hal ini menunjukkan bahwa
investor selalu memusatkan perhatian pada EPS dalam melakukan analisis dan masih
menganggap bahwa rasio ini dapat digunakan sebagai indikator keberhasilan perusahaan karena
informasi EPS suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih yang siap dibagikan kepada
semua pemegang saham. Menurut Brigham dan Houston (1998) jika rasio ini semakin tinggi,
investor lebih percaya pada prospek perusahaan dimasa datang sehingga mereka mau membeli
saham dengan harga yang lebih dari nilai bukunya. Jika harga saham semakin meningkat maka
return yang diperoleh juga meningkat.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Purnomo (1998),
Sumilir (2003) dan Trisiwi (2005) yang menyebutkan EPS secara parsial berpengaruh terhadap
return saham. Namun temuan dalam penelitian ini berlawanan dengan temuan dari Mulyono
(2000) yang menyatakan bahwa secara parsial EPS tidak berpengaruh terhadap harga saham.
b. Pengaruh variabel ROA (Return on Asset) terhadap return saham
Untuk variabel ROA dari tabel IV.5 menunjukkan bahwa nilai sig.t sebesar 0.003 yang
ternyata lebih kecil dari alpha 0,05. Dengan demikian hasil pengujian ini mendukung hipotesis
Page 62
lxii
yang menyatakan bahwa variabel ROA mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap
return saham.
Hal ini sesuai dengan penelitian Valentine (2005) yang menyatakan yang menyatakan
bahwa ROA secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham, akan tetapi
bertentangan dengan penelitian Trisiwi (2005) dan Isna (2005) yang menyatakan bahwa secara
parsial ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham, Dalam penelitian ini ROA
secara parsial mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap return saham.
c. Pengaruh variabel LEV (Leverage Ratio) terhadap return saham
Berdasarkan tabel IV.5 LEV memiliki nilai signifikansi 0.653 yang berarti lebih besar dari
alpha 0,05. Dengan demikian hipotesis keempat yang menyatakan bahwa variabel LEV secara
individu berpengaruh signifikan terhadap return ditolak.
Logikanya semakin besar LEV maka semakin besar risiko yang ditanggung investor. Hal
tersebut akan berakibat juga pada semakin besarnya return yang akan didapat, Namun jika
risiko tersebut tidak wajar, tidak sepadan dengan EPS yang diharapkan dan berada diatas
ambang batas risiko tertinggi ratio yang ada. Maka naiknya LEV tidak akan diikuti oleh kenaikan
return saham. Selain itu, investor tidak hanya memperhatikan sisi risiko perusahaan saja tetapi
juga sisi makro secara keseluruhan seperti tingkat suku bunga, tingkat inflasi, faktor keamanan
dan sebagainya oleh karena itu, variabel LEV tidak berpengaruh signifikan terhadap return
saham.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Trianing et al (2003) yang
menemukan bahwa dari 6 variabel fundamental yang diteliti, ternyata hanya ukuran perusahaan
dan leverage keuangan yang berpengaruh signifikan, sedangkan variabel fundamental yang
Page 63
lxiii
berkaitan dengan kinerja manajemen (ROA,EPS,DPS,PBV) tidak berpengaruh signifikan terhadap
average return saham.
d. Pengaruh variabel PER (Price Earning Ratio) terhadap return saham
Berdasarkan tabel IV,5 PER memiliki nilai sig.t sebesar 0,494 yang berarti lebih besar dari
alpha 0,05 Dengan demikian hipotesis kelima yang menyatakan bahwa variabel PER secara
individual berpengaruh signifikan terhadap return ditolak, PER menurunkan rasio harga saham
terhadap earning. Jika nilai PER tinggi berarti harga saham juga tinggi demikian juga dengan
return saham yang akan diterima.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakikan oleh Rodoni, et al (2002) yang melakukan
penelitian tentang hubungan antara tingkat keuntungan saham dengan beberapa variabel
keuangan pada perusahaan disekitar yang terdaftar di BEJ. Dari hasil regresi linear berganda,
penelitian yang menggunakan keuntungan saham yang disesuaikan dengan pasaran sebagai
variabel dependen dan current ratio, total asset, turn over, net profit martin, debt to equity ratio
dan price earning ratio sebagai variabel independen, menunjukkan bahwa model yang
digunakan untuk melakukan peramalan terhadap nilai keuntungan saham yang disesuaikan
pasaran.
e. Pengaruh variabel Firm Size terhadap return saham
Berdasarkan tabel IV.5 ukuran perusahaan (Firm Size) juga memiliki nilai sig.t lebih kecil
dari alpha 0,05 yaitu 0,21. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh
signifikan terhadap return saham. Perusahaan yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
return saham perusahaan yang masuk dalam kelompok indeks LQ-45. Hal ini dapat dimaklumi
karena ukuran perusahaan masih menjadi salah satu pertimbangan
Page 64
lxiv
investor untuk mengambil keputusan dalam pembelian saham investor akan lebih
tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan yang memiliki peningkatan total aktiva
karena peningkatan ini akan ikut meningkatkan return saham mereka.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Trianing, et al (2003) yang
menyatakan bahwa diantara 6 variabel fundamental yang diteliti, ternyata hanya ukuran
perusahaan dan leverage keuangan yang berpengaruh signifikan, sedangkan variabel
fundamental yang berkaitan dengan kinerja manajemen (ROA,EPS,DPS,PBV) tidak berpengaruh
signifikan terhadap average return saham.
E. KOEFISIEN BETA STANDAR
Koefisien beta standar digunakan untuk mengetahui variabel bebas yang berpengaruh
paling dominan terhadap variabel terikat. Pengujiannya adalah dengan melihat nilai beta standar
pada analisis regresi linear berganda. Variabel bebas yang mempunyai koefisien beta standar dan
korelasi parsial tinggi berarti mempunyai berpengaruh yang paling dominan terhadap variabel
terikat.
H3: Return on Asset (ROA) secara individual berpengaruh signifikan dan paling dominan terhadap
return saham
Tabel IV.6
Hasil Pengujian Koefisien Beta Standar
Variabel Koefisien Beta Standar t
Page 65
lxv
Konstant - 2.392
EPS 0.295 2.373
ROA 0.395 3.096
LEV 0.049 0.453
PER -0.075 -0.689
FZ -0.292 -2.374
Sumber: Hasil Pengolahan Data (Lampiran)
Berdasarkan tabel IV.6 dapat diketahui bahwa nilai koefisien beta standar tertinggi dimiliki
oleh variabel ROA. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel bebas yang paling
berpengaruh terhadap return saham adalah variabel Return on Asset (ROA).
Page 66
lxvi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Page 67
lxvii
Dari hasil analisis data Analisis Pengaruh Kinerja Finansial dan Firm Size terhadap Return
Saham Perusahaan pada IndeksLQ-45 di Bursa Efek Jakarta tahun 2003-2005. Maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara simultan keempat variabel kinerja finansial perusahaan dan variabel karakteristik
perusahaan berpengaruh signifikan terhadap return saham perusahaan yang masuk dalam
kelompok Indeks LQ-45 I Bursa Efek Jakarta pada tahun 2003-2005. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai sig F sebesar 0.000 yang lebih kecil dari alpha 0.1. Hasil penelitian ini sesuai
dengan berbagai penelitian sejenis yang menyebutkan bahwa secara bersama-sama variabel
kinerja finansial perusahaan berpengaruh terhadap return saham. Menurut Hinuri dalam
Utomu (1997), Nilai saham dapat berubah setiap saat tergantung pada kondisi pasar,
persepsi investor tehadap terhadap perusahaan dan juga informasi yang sedang
berkembang, Faktor persepsi investor terhadap perusahaan ini cukup berperan besar dalam
menentukan nilai saham dan hal tersebut dapat diketahui dengan dengan menganalisis
kinerja pemsahaan sehingga variabel kinerja keuangan berpengaruh terhadap return saham.
2. Secara individual variabel EPS, ROA, dan Firm Size berpengaruh signifikan terhadap return
saham pada level 10% sedangkan LEV dan PER tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
return saham. LEV memiliki nilai signifikansi 0.653 yang berarti lebih besar dari alpha 0,05.
Dengan demikian hipotesis keempat yang menyatakan bahwa variabel LEV secara individu
berpengaruh signifikan terhadap return ditolak. Sedangkan PER memiliki nilai sig.t sebesar
0,494 yang berarti lebih besar dari alpha 0,05 Dengan demikian hipotesis kelima yang
menyatakan bahwa variabel PER secara individual berpengaruh signifikan terhadap return
ditolak, PER menurunkan rasio harga saham terhadap earning. Jika nilai PER tinggi berarti
harga saham juga tinggi demikian juga dengan return saham yang akan diterima.
Page 68
lxviii
3. Variabel ROA mempunyai pengaruh paling dominan terhadap return saham dibanding
keempat variabel bebas lainnya (EPS, LEV, PER. dan Firm Size). Untuk variabel ROA dari tabel
IV.5 menunjukkan bahwa nilai sig.t sebesar 0.003 yang ternyata lebih kecil dari alpha 0,05.
Dengan demikian hasil pengujian ini mendukung hipotesis yang menyatakan bahwa variabel
ROA mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap return saham.
Hal ini sesuai dengan penelitian Valentine (2005) yang menyatakan yang menyatakan bahwa
ROA secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham, akan tetapi
bertentangan dengan penelitian Trisiwi (2005) dan Isna (2005) yang menyatakan bahwa
secara parsial ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham, Dalam penelitian ini
ROA secara parsial mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap return saham.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diungkapkan, maka saran untuk investor adalah:
1. Berdasarkan hasil uji F menunjukkan EPS, ROA, LEV, PER, dan Firm Size secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap return saham. Oleh karena itu, bagi para investor yang
akan melakukan transaksi saham di BEJ sebaiknya memperhatikan variabel (EPS, ROA, LEV,
Page 69
lxix
PER, dan Firm Size) untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan emiten sehingga dapat
mengambil keputusan tentang harga saham mana yang layak dipilih, yang pada akhirnya
juga akan meningkatkan keuntungan saham terutama yang ingin berinvestasi pada saham
Indeks LQ-45.
2. Berdasarkan hasil analisis data secara parsial diketahui bahwa dari lima variabel independen
yang digunakan dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang tidak berpengaruh signifikan
terhadap return saham, yaitu variabel LEV dan PER. Maka dari itu penulis menyarankan bagi
pihak investor untuk memperhatikan secara khusus pada variabel ini dalam keputusan
investasinya.
3. Untuk penelitian mendatang sebaiknya juga mempertimbangkan jenis perusahaan yang
akan diteliti (industry effect) yang mungkin juga akan mempengaruhi hasil penelitian.
4. Rendahnya koefisien adjusted R dalam penelitian ini mengindikasikan bahwa masih terdapat
banyak faktor lain yang diperkirakan memiliki pengaruh terhadap return saham. Oleh karena
itu, untuk penelitian selanjutnya dapat disempurnakan dengan menambah variabel
independen lain untuk faktor eksternal perusahaan seperti tingkat bunga, nilai tukar rupiah,
kondisi politik baik nasional maupun internasional, sedangkan untuk faktor internal misalnya
rasio aktivitas.
5. Waktu penelitian yang hanya 3 tahun, sehingga menyebabkan hasil penelitian kurang
signifikan terutama pada return yang dihasilkan.
Page 72
lxxii
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki (1990). “Intermediate Accounting” Edisi keenam. Jogjakarta: BPFE.
Brigham, Eugene F & Joel F Houston (1998). “Manajemen Keuangan (terjemahan)” Jakarta: Erlangga.
Gujarati, Damodar (1997). “Ekonometrika dasar” Jakarta: Erlangga.
Husnan, Suad (1998). “Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas” Jogjakarta: UPP AMP YKPN.
Indonesia capital market directory, 2003……
Indonesia capital market directory,2004……
Indonesia capital market directory,2005……
Jogiyanto (2003). “Teori Portofolio dan Analisis Investasi” Yogyakarta: BPFE.
Munawir (1995). ”Analisis Laporan Keuangan” Jogjakarta: BPFE
Natarsyah, Syahib (2000).“Analisis Pengaruh Beberapa Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik terhadap Saham” Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia,Vol. 15: 294-312.
Purnomo, Yogo (1998). “Keterkaitan Kinerja Keuangan dengan Harga Saham (Studi Kasus 5 Rasio Keuangan 30 Emiten di BEJ Pengamatan 1992-1996 )”. Usahawan,No 12 Tahun XXVII.
Page 73
lxxiii
Santoso, Singgih (2001). “SPSS Versi10 Mengelola Data Statistik secara Profesional”.Jakarta. PT.ELex Media Komindo.
Sudarto; Hindrata Gunawan; dan Muh. Havid (2003), “Faktor-Faktor Fundamental dan Teknikal serta Hubungan dengan Harga Saham pada Perusahaan Rokok, Makanan dan Minuman di BEJ”. JEBA, Vol.5: 197-209.
Sumulir (2003). “Analisis Pengaruh Kinerja Finansial terhadap return saham pada Perusahaan Publik diBEJ 1998-2001. ” Jurnal Akuntansi dan Bisnis. Vol 3: hal1-12.
Tendelilin, Eduardus (2001). “Analisis Investasi dan Manajemen potofolio” Jogjakarta: BPFE.
Tim. FE UNS (2003), “Buku Pedoman Penyusunan Skripsi Fakultas Ekonomi UNS”. Surakarta: FE UNS.
Weston, J.Fred & Eugene F. Brigham (1985). “Manajemen Keuangan” Jakarta: Erlangga.
Page 75
lxxv
Data Penelitian
No Tahun Perusahaan EPS ROA LEF PER FZ RETURN
1 2003 Astra Agro Lestari, Tbk 182 0.20 0.45 9.48 6.50 9.14
2 Aneka Tambang, Tbk 119 0.05 0.59 4.06 6.80 2.00
3 Astra Internasional, Tbk 1096 0.16 0.51 4.56 7.70 4.30
4 Bank Central Asia, Tbk 390 0.02 0.00 0.53 8.10 0.17
5 Gudang Garam, Tbk 956 0.11 0.37 14.23 6.80 2.09
6 Gajah Tunggal, Tbk 275 0.07 0.90 2.00 7.30 0.19
7 Indofood Sukses Makmur, Tbk 64 0.04 0.69 12.52 7.10 1.33
8 Indah Kiat Pulp and Paper, Tbk -442 -0.05 0.70 -1.30 7.70 0.09
9 Indocement Tunggal Perkasa, Tbk 182 0.07 0.55 11.67 7.00 0.42
10 Indosat, Tbk 1175 0.23 0.53 12.77 7.50 0.81
Page 76
lxxvi
11 Jakarta International Hotel and Devp, Tbk -78 -0.02 0.75 -9.25 6.50 -0.29
12 Kalbe Farma,Tbk 40 0.13 0.58 25.15 6.60 3.25
13 Bank Pan Indonesia, Tbk 31 0.02 0.00 9.19 7.50 -0.35
14 Ramayana Lestari Sentosa, Tbk 217 0.12 0.40 20.09 6.30 2.58
15 Semen Cibinong (Holcim Indonesia, Tbk) 23 0.02 0.65 17.82 6.90 -0.18
16 Timah, Tbk 73 0.02 0.32 35.17 6.40 2.92
17 Telekomunikasi Indonesia, Tbk 302 0.12 0.58 22.36 7.70 4.99
18 United Tractor, Tbk 218 0.06 0.74 5.74 7.00 -0.10
19 Unilever Indonesia, Tbk 170 0.38 0.38 21.33 6.50 2.26
20 2004 Astra Agro Lestari, Tbk 509 0.24 0.70 6.09 6.50 12.06
21 Aneka Tambang, Tbk 425 0.23 0.35 8.10 6.80 8.17
22 Astra Internasional, Tbk 1335 0.14 0.50 7.19 7.70 5.13
23 Bank Central Asia, Tbk 260 0.02 0.00 11.45 8.10 0.19
24 Gudang Garam, Tbk 930 0.19 0.41 14.56 6.80 4.29
25 Gajah Tunggal, Tbk 151 0.08 0.73 4.31 7.30 1.09
26 Indofood Sukses Makmur, Tbk 41 0.03 0.68 19.53 7.10 2.31
27 Indah Kiat Pulp and Paper, Tbk 606 0.07 0.61 0.30 7.70 1.66
28 Indocement Tunggal Perkasa, Tbk 32 0.01 0.47 97.56 7.00 0.18
29 Indosat, Tbk 309 0.06 0.56 18.61 7.50 -0.19
30 Jakarta International Hotel and Devp, Tbk 223 0.11 0.46 1.97 6.50 2.47
31 Kalbe Farma,Tbk 55 0.11 0.39 9.91 6.60 1.66
32 Bank Pan Indonesia, Tbk 58 0.04 0.00 7.27 7.50 0.55
33 Ramayana Lestari Sentosa, Tbk 45 0.12 0.25 17.40 6.30 4.20
34 Semen Cibinong (Holcim Indonesia, Tbk) -70 -0.07 0.75 -8.26 6.90 0.66
35 Timah, Tbk 353 0.25 0.44 5.87 6.40 10.09
36 Telekomunikasi Indonesia, Tbk 328 0.12 0.52 14.71 7.70 0.76
37 United Tractor, Tbk 386 0.16 0.61 5.89 7.00 3.06
Page 77
lxxvii
38 Unilever Indonesia, Tbk 192 0.25 0.43 17.20 6.50 1.59
39 2005 Astra Agro Lestari, Tbk 502 0.40 0.25 9.76 6.50 10.23
40 Aneka Tambang, Tbk 441 0.13 0.53 9.83 6.80 5.00
41 Astra Internasional, Tbk 1348 0.12 0.48 7.57 7.70 4.95
42 Bank Central Asia, Tbk 292 0.02 0.00 11.64 8.10 0.20
43 Gudang Garam, Tbk 982 0.08 0.41 11.86 6.80 4.24
44 Gajah Tunggal, Tbk 109 0.05 0.73 5.12 7.30 1.07
45 Indofood Sukses Makmur, Tbk 13 0.01 0.68 69.30 7.10 0.14
46 Indah Kiat Pulp and Paper, Tbk 14 0.00 0.61 74.75 7.70 0.51
47 Indocement Tunggal Perkasa, Tbk 201 0.07 0.47 17.67 7.00 3.55
48 Indosat, Tbk 303 0.05 0.56 18.31 7.50 0.37
49 Jakarta International Hotel and Devp, Tbk -73 -0.04 0.46 -6.76 6.50 -0.21
50 Kalbe Farma,Tbk 64 0.14 0.39 15.39 6.60 0.38
51 Bank Pan Indonesia, Tbk 31 0.01 0.00 13.34 7.50 -0.62
52 Ramayana Lestari Sentosa, Tbk 43 0.13 0.25 18.84 6.30 2.77
53 Semen Cibinong (Holcim Indonesia, Tbk) -44 -0.46 0.75 -10.90
6.90 0.52
54 Timah, Tbk 214 0.04 0.44 8.52 6.40 -0.22
55 Telekomunikasi Indonesia, Tbk 397 0.13 0.65 14.88 7.70 5.47
56 United Tractor, Tbk 369 0.10 0.61 9.96 7.00 1.40
57 Unilever Indonesia, Tbk 189 0.38 0.43 22.64 6.50 2.97
Page 79
lxxix
Analisis data
Normalitas
NPar Tests
Page 80
lxxx
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
57 57 57 57 57 57
290.46 .09181 .47807 7.04737 4.6218 2.42579
363.383 .125023 .217111 .522051 2.00509 2.918762
.174 .146 .116 .123 .129 .153
.174 .145 .091 .120 .122 .147
-.138 -.146 -.116 -.123 -.129 -.153
1.315 1.103 .878 .927 .975 1.157
.063 .175 .423 .356 .298 .137
N
Mean
Std. Deviation
Normal Parametersa,b
Absolute
Positive
Negative
Most ExtremeDifferences
Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
EPS ROA LEF FZ PER RETURN
Test distribution is Normal.a.
Calculated from data.b.
Autokorelasi
Model Summaryb
1.834aModel1
Durbin-Watson
Predictors: (Constant), FZ, LEF, EPS, PER, ROAa.
Dependent Variable: RETURNb.
Coefficientsa
.720 1.389
.682 1.466
.931 1.075
.926 1.080
.734 1.362
EPS
ROA
LEF
PER
FZ
Model1
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: RETURNa.
Page 81
lxxxi
Charts
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: RETURN
Observed Cum Prob
1.00.75.50.250.00
Exp
ecte
d C
um P
rob
1.00
.75
.50
.25
0.00
Heteroskedastisitas
Page 82
lxxxii
Scatterplot
Dependent Variable: RETURN
Regression Standardized Residual
3210-1-2
Reg
ress
ion
Sta
ndar
dize
d P
redi
cted
Val
ue
3
2
1
0
-1
-2
-3
Regression
Page 83
lxxxiii
Variables Entered/Removedb
FZ, LEF,EPS, PER,ROA
a . Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: RETURNb.
Model Summaryb
.658a .433 .378 2.302212Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), FZ, LEF, EPS, PER, ROAa.
Dependent Variable: RETURNb.
ANOVAb
206.765 5 41.353 7.802 .000a
270.309 51 5.300
477.074 56
Regression
Residual
Total
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), FZ, LEF, EPS, PER, ROAa.
Dependent Variable: RETURNb.
Coefficientsa
12.586 5.262 2.392 .020
.002 .001 .295 2.373 .021
9.225 2.980 .395 3.096 .003
.665 1.469 .049 .453 .653
-.110 .159 -.075 -.689 .494
-1.633 .688 -.292 -2.374 .021
(Constant)
EPS
ROA
LEF
PER
FZ
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: RETURNa.