Page 1
i
ANALISIS PENGARUH FAKTOR
MOTIVASI, LINGKUNGAN DAN PENGETAHUAN
TERHADAP MINAT WIRAUSAHA MAHASISWA
(STUDI KASUS PADA KOPERASI MAHASISWA STAIN SALATIGA TAHUN 2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjan Ekonomi Syariah (S.E,Sy)
Disusun Oleh
UMI MU’ALIMAH
21310002
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH & EKONOMI ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2015
Page 6
vi
MOTTO
Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di
jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami
berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada
hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi
syafa'at. dan orang-orang kafir Itulah orang-orang
yang zalim (al baqoroh 254)
Page 7
vii
Persembahan
Skripsi ini penulis persembahkan untuk :
& Kedua orang tuaku Bapak Sholeh & Ibu Tri Wiyati terkasih &
tersayang yang senantiasa membesarkanku dengan penuh cinta,
kesabaran, dan do’a restunya serta yang memberikan dukungan
secara moral, material maupun spiritual dan yang selalu
memanjatkan do’a untuk putri tercinta dalam setiap sujudnya.
& Orang yang selalu ngusilin, nyebelin, nggemesin kakak-kakakku
tercinta Muhammad Ali Mudrik & Nur Hasanah, Suroto Abdul
Hakim & Siti Mudrikah, Muhammad Mutrovi & Fajar Aulia
Sari,dan Ahmad Mu’alimi.
& Simbah – simbahku yang selalu memanjatkan do’a untuk cucunya
dan memberikan semangat dan do’a restunya agar menjadi anak
yang sholikhah dan berguna bagi nusa, bangsa dan negara Mbah
Kakung (H.Ismail & Alm.H.Slamet) dan Eyang Putri (H.Parmi &
H.Tiyem).
& Keluarga besarku, paman & tante (Pak Asroni & Tante Afinah, Pak
Yadi & tante Fatimah ) dan keponakan-keponakanku (Siti Dewi
Ayu Mariam, Musyirotul Aulia dan Lailatul Tsania).
& Para guru- dan Kyai-kyaiku yang telah memberi nasihat serta bekal
ilmu yang bermanfaat di dunia maupun di akhirat.
& Sang motivator yang mampu mengisi setiap relung jiwa,
memberikan semangat dan penggerak dalam hidupku, mendo’akan
setiap waktu serta selalu berusaha mewujudkan setiap harapan dan
impianku yakni sahabat-sahabatku tercinta Genk Sunny (Indra,
Hanifah, Eva, Dian, mb Atik, Nur, Rahayu) Bulus Gank (mb Fadil,
Munziroh, mb Faiz, Nurul).
& Kepada seluruh sahabat-sahabatku yang selalu memberikan
dukungan dan semangat untuk segera menyelesaikan skripsi ini
(Muhammad Imam Fauzi, Anisa Indah Nurina, Arif Munadi, Dliya
Page 8
viii
Udin Wifqi, Khotim Ahsan, Yusuf Arifin, Senthot) dan Sahabat
(mb Indah, mb ulin, mb hanifah, mb Erma dan mas Arifin).
& Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 khususnya PS S1 A&B
kebersamaan kita akan selalu tersimpan dan terkenang dalam
memori dan akan tertoreh dalam sejarah perjalanan hidupku.
& Adik-adik Pondok Al Falah (dk Riyana, dk Evi, dk Uzy, dk ayyi’,
dk sopy, dk Tutul, dk Gledis, dk Lukman, dk Sarep, dk Ozy, kg
rohman, dk ihya, kg huda) canda, tawa kalian menjadi pelipur lelah
dalam penulisan skripsi ini.
& Seseorang yang telah mengisi hatiku yang selalu memotivasi &
menyemangati terimakasih sudah mewarnai hari-hariku dengan
penuh senyuman
& Semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini yang
tidak bisa disebutkan satu persatu
& Pembaca yang budiman
Page 9
ix
ABSTRAK
Mu’alimah, Umi. 2015. Analisis Pengaruh Faktor Motivasi, Lingkungan dan Pengetahuan Terhadap Minat Wirausaha Mahasiswa (Studi Kasus pada Koperasi Mahasiswa Tahun 2014). Skripsi, Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, Program Studi Perbankan Syariah, Institut Agama Islam Negeri Salatiga, Pembimbing: Dr.H. Agus Waluyo, M.Ag.
Kata Kunci : Motivasi, Lingkungan, Pengetahuan, Minat Wirausaha.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat minat wirausaha mahasiswa STAIN Salatiga dan faktor apa saja yang mempengaruhi minat wirausaha mahasiswa.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena bertujuan untuk mengkonfirmasi data yang didapatkan di lapangan dengan teori yang ada. Objek penelitian yang digunakan adalah anggota aktif KOPMA FATAWA STAIN Salatiga yang jumlah populasinya 117 dan diambil sampel 54anggota. Tekhnik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode kuesioner, studi pustaka, dan wawancara. Data diolah menggunakan uji reliabilitas, validitas, dan asumsi klasik.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada Bab IV Analisis Faktor Motivasi, Lingkungan dan Pengetahuan berpengaruh pada minat wirausaha mahasiswa di KOPMA FATAWA STAIN Salatiga, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Tingkat minat wirausaha mahasiswa STAIN Salatiga menunjukkan minatnya yang tinggi dilihat dari variabel motiasi, lingkungan dan pengetahuan yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat wirausaha mahasiswa dan Variabel yang mempengaruhi minat wirausaha mahasiswa STAIN Salatiga ada tiga yaitu motivasi, lungkungan dan pengetahuan.
Page 10
x
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan
dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada
junjungan kita Nabi Agung Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan
syafa’atnya min hadza ilaa yaumil qiyaamah Amiin Allahumma Amiin.
Penyusunan skripsi ini bertujuan guna memenuhi persyaratan untuk
memperoleh gelar kesarjanaan S1 pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Salatiga Jurusan Syariah (PS S1), maka penulis membuat karya ilmiah
dalam bentuk skripsi dengan judul “Analisis Faktor Motivasi, Lingkungan dan
Pengetahuan Terhadap Minat Wirausaha Mahasiswa (studi kasus Pda
Koperasi Mahasiswa FATAWA STAIN Salatiga)”. Terselesainya skripsi ini
tidak semata-mata hasil dari jerih payah penulis sendiri melainkan banyak pihak
yang terkait yang telah membantu baik moril maupun spiritual, oleh karena itu
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd Selaku ketua Sekolah Tinggi Agama
Islam Negeri (STAIN) Salatiga.
2. Bapak Beny Ridwan, M.Hum, selaku Ketua Jurusan Syariah.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi Perbankan
Syariah.
4. Bapak Dr. Agus Waluyo, M.Ag. selaku dosen pembimbing skripsi yang
dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta mengorbankan
waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas
skripsi ini.
5. Ibu Hikmah Endraswati,S.E, M.Si selaku dosen pembimbing akademik
yang telah sabar dan banyak memberikan bimbingan dan pengarahan
untuk menjadi yang terbaik.
Page 11
xi
6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan perpustakaan dan bagian
administrasi yang telah membantu proses penyusunan skripsi.
7. Ayahanda terkasih dan ibunda tercinta (Bpk Sholeh Mahfudz dan Ibu Tri
Wiyati) yang telah tulus dan ikhlas mencurahkan segalanya demi penulis.
8. Bapak K.H. Zoemri RWS serta ibu Hj. Latifah selaku pengasuh PPTI Al
Falah yang telah membina, mendidik, dan mencurahkan ilmunya serta doa
kepada penulis selama studi di PONPES.
9. Kakak-kakak tercinta mas mudrik, mas hakim, mas rofi, mas alim, mbak
nur, mbak kah, mbak lia, yang tiada henti mengingatkan agar terus
semangat dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.
10. Keluarga besar KOPMA FATAWA STAIN Salatiga yang telah
memberikan ijin serta membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.
11. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 terlebih PS S1 A & B yang
telah banyak membantu serta mengisi hari-hari dengan canda, duka, dan
tawa.
12. Sahabat seperjuangan mb erma, mb indah, mb hanif, mb ulin, mb nely,
mas arifin, muhammad imam fauzi, dek Syarif dan dek Abu Syamsuddin
yang selalu mensupport penulis untuk tidak bosan-bosan berusaha lebih
baik.
13. Sahabat tercinta Indra Siswanti, Indah Ziadatul Amaliyah, Nur Faizah,
Anisa Indah Nurina yang selalu mendengarkar keluh kesah dan selalu
membuatku tersenyum.
14. Teman-teman dan adik-adik PPTI Al Falah (dek evi, dek uzy, dek riyana,
dek hajar, dek evi arfiyanti dan dek ida) suka duka kita hidup bersama.
15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-satu yang telah
memberikan bantuan dan dorongan hingga selesainya penyusunan skripsi
ini.
Tiada balasan yang dapat penulis berikan kecuali do’a kepada Allah SWT,
semoga amal sholeh Bapak, Ibu, teman-teman dan semua pihak yang membantu
dalam penyusunan skripsi ini diterima disisi Allah SWT dan mendapatkan balasan
yang mulia disisi-Nya Amin.
Page 13
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN BERLOGO ............................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v
MOTTO .......................................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL........................................................................................... xvi
DAFTAR
GAMBAR........................................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian........................................................................... 10
D. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 10
E. Sistematika Penulisan .................................................................... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori .............................................................................. 13
A.1. Minat .................................................................................... 13
A.2. Kewirausahaan ..................................................................... 15
A.3. Minat Berwirausaha ............................................................. 17
A.4. Keberhasilan Diri Dalam Berwirausaha ............................... 18
A.5. Karakteristik Kewirausahaan ............................................... 26
A.6. Jenis-jenis Badan Usaha ....................................................... 29
A.7. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha ...... 31
Page 14
xiv
B. Telaah Pustaka............................................................................... 36
C. Kerangka Penelitian ...................................................................... 38
D. Hipotesis ........................................................................................ 41
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .............................................................................. 43
B. Lokasi dan Waktu Penelitian......................................................... 43
C. Populasi dan Sampel ..................................................................... 43
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 45
E. Jenis dan Sumber Data .................................................................. 46
F. Skala Pengukuran .......................................................................... 47
G. Definisi Operasional Variabel ....................................................... 48
H. Instrumen Penelitian ...................................................................... 51
I. Uji Instrumen Penelitian................................................................ 51
J. Alat Analisis .................................................................................. 53
BAB IV ANALISIS PENELITIAN
A. Deskripsi Obyek Penelitian ........................................................... 54
A.1 Profil KOPMA FATAWA STAIN Salatiga ......................... 54
A.2 Sejarah dan letak KOPMA FATAWA STAIN Salatiga ...... 56
A.3 Struktur Organisasi KOPMA FATAWA STAIN Salatiga... 58
A.4 Visi dan Misi KOPMA FATAWA STAIN Salatiga ............ 59
A.5 Job Description ..................................................................... 60
A.6 Landasan Hukum dan Azaz KOPMA STAIN ..................... 65
A.7 Peran Serta KOPMA FATAWA STAIN Salatiga ............... 66
A.8 Dinamika Keanggotaan ........................................................ 67
A.9 Dinamika Usaha KOPMA .................................................... 69
A.10 Identitas Responden ............................................................. 70
B. Analisis Data
B.1 Uji Reliabilitas ...................................................................... 70
B.2 Uji Validitas .......................................................................... 71
B.3 Uji Statistik ........................................................................... 73
Page 15
xv
B.4 Uji Asumsi Klasik ................................................................ 77
a. Uji Multikolinearitas ......................................................... 77
b. Uji Heteroscedasticity ....................................................... 79
c. Uji Normalitas ................................................................... 80
d. Uji Norma Plot .................................................................. 82
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 86
B. Saran .............................................................................................. 86
C. Penutup .......................................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Page 16
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Penemuan Research GAP Penelitian .............................................. 8
Tabel 4.1 Identitas Responden ......................................................................... 70
Tabel 4.2 Uji Reliabilitas ................................................................................. 71
Tabel 4.3 Uji Validitas ..................................................................................... 72
Tabel 4.4 Uji Silmutan ..................................................................................... 73
Tabel 4.5 Model Summery ............................................................................... 74
Tabel 4.6 Anova ............................................................................................... 74
Tabel 4.7 Coefficients ...................................................................................... 78
Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas ....................................................................... 78
Tabel 4.9 Coefficients Correlation .................................................................. 78
Page 17
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Uji Heteroscedasticity .................................................................. 80
Gambar 4.2 Uji Normalitas .............................................................................. 81
Gambar 4.3 Uji Normal Plot ............................................................................ 82
Page 18
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini banyak masyarakat yang sulit menemukan lapangan
pekerjaan. Banyak sarjana yang hanya menjadi pengangguran, akibatnya
pendidikan yang dulunya diagung-agungkan justru sekarang malah
terlihat disepelekan. Banyaknya lulusan perguruan tinggi yang sulit
memperoleh pekerjaan, akan terus menambah panjangnya angka
pengangguran di negara kita. Keterbatasan tempat bekerja di satu pihak,
dan sangat banyaknya angkatan kerja di lain pihak, mengakibatkan
persaingan yang makin ketat di antara para pencari kerja. Peluang
memperoleh pekerjaan yang layak pun semakin sempit. Akibatnya,
banyak lulusan perguruan tinggi bekerja asal bekerja dan tidak sesuai
dengan disiplin ilmu yang dimilikinya.
Islam sangat menganjurkanumatnyauntuk bekerja. Hal ini
mempunyai arti bahwa kita sebagai manusia harus berusaha
merealisasikan fungsi kehambaan kita kepada Allah, mengangkatharga
diri kita sebagai manusia, meningkatkan tarafhidup dan memberimanfaat
kepada sesama. Dengantertanamnya kesadaran ini, seorangmuslim akan
berusaha mengisi setiap waktunya dengan aktivitas yang
bermanfaat.Bekerja adalah segala aktivitas yang memiliki tujuan untuk
memenuhi kebutuhan baik jasmani maupun rohani, dan di dalam
Page 19
2
mencapai tujuannya tersebut haruslah dilakukan dengan kesungguhan
agar prestasi optimal tercapai. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT
dalam surah At Taubah ayat 105:
Artinya:
“Orang-orang kafir dari ahli kitab dan orang-orang
musyrik tiada menginginkan diturunkannya sesuatu kebaikan
kepadamu dari Tuhanmu. dan Allah menentukan siapa yang
dikehendaki-Nya (untuk diberi) rahmat-Nya (kenabian); dan
Allah mempunyai karunia yang besar” (At Taubah 105).
Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik,
dan banyak pula orang yang menganggur, maka semakin dirasakan
pentingnya dunia wirausaha. Pembangunan akan lebih mantap jika
ditunjang oleh wirausahawan karena kemampuan pemerintah sangat
terbatas. Pemerintah tidak akan mampu menggarap semua aspek
pembangunan karena sangat membutuhkan anggaran belanja, personalia,
dan pengawasannya.
Perekonomian Indonesia sejak krisis ekonomi pada pertengahan
1997 membuat kondisi ketenaga kerjaan Indonesia ikut memburuk. Sejak
itu,pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tidak pernah mencapai 7 hingga
8 persen. Padahal, masalah pengangguran erat kaitannya dengan
pertumbuhan ekonomi. Jika pertumbuhan ekonomi ada, otomatis
Page 20
3
penyerapan tenaga kerja juga ada. Setiap pertumbuhan ekonomi satu
persen, tenaga kerja yang bisa terserap bisa mencapai 400 ribu orang.
Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 3-4 persen, tentunya hanya
akan menyerap 1,6 juta tenaga kerja, sementara pencari kerja mencapai
rata-rata 2,5 juta pertahun. Sehingga, setiap tahun pasti ada sisa pencari
kerja yang tidak memperoleh pekerjaan dan menimbulkan jumlah
pengangguran di Indonesia bertambah.
Pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama
sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama
seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan.
Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak
sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu
menyerapnya. Pengangguran sering kali menjadi masalah dalam
perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan
pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan
timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Tingkat
pengangguran dapat dihitung dengan cara membandingkan jumlah
pengangguran dengan jumlah angkatan kerjayang dinyatakan dalam
persen.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus
mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya
tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang
berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk
Page 21
4
terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang
terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan
sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNPdan pendapatan per
kapita suatu negara.
Di negara-negara berkembang seperti Indonesia, dikenal istilah
"pengangguran terselubung" di mana pekerjaan yang semestinya bisa
dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh lebih banyak
orang. Masalah ketenagakerjaan di Indonesia sekarang ini sudah
mencapai kondisi yang cukup memprihatinkan ditandai dengan jumlah
penganggur dan setengah penganggur yang besar, pendapatan yang
relative rendah dan kurang merata. Sebaliknya pengangguran dan
setengah pengangguran yang tinggi merupakan pemborosan pemborosan
sumber daya dan potensi yang ada,menjadi beban keluarga dan
masyarakat, sumber utama kemiskinan, dapat mendorong
peningkatan keresahan sosial dan kriminal, dan dapat menghambat
pembangunan dalam jangka panjang.
Indonesia masuk posisi 5 besar negara dengan jumlah penduduk
terbanyak di dunia. Indonesia berada di nomor 4 bersaing dengan Brasil
di posisi ke-5. Jumlah penduduk di dunia 7,2 miliar jiwa dan Indonesia
dengan jumlah penduduk 253.609.643 jiwa. Dengan jumlah penduduk
Indonesia yang banyak itu, tidak menuntut kemungkinan akan semakin
banyak pula permasalahan yang ditimbulkannya, salah satu permasalahan
Page 22
5
tersebut adalah menyempitnya lapangan pekerjaan, yang mengakibatkan
jumlah pengangguran yang meningkat. Pengangguran yang merajalela di
Indonesia seharusnya memicu pemerintah untuk membuka lapangan
pekerjaan yang banyak juga.
Dengan banyaknya pengangguran yang berada di Indonesia
kewirausahaan sangat diperlukan di negara berkembang ini. Peran
penting kewirausahaan dalam pembangunan perekonomian bertujuan
untuk membangun sebuah usaha yang mandiri serta mempunyai peluang
yang besar, diperlukan tenaga ahli yang bisa membuat usaha tersebut
maju dan berkembang. Tenaga ahli inilah yang merancang tentang
bagaimana memulai usaha yang baik, serta bagaimana usaha tersebut
mempunyai nilai jual yang tinggi. Sebuah usaha bukan hanya dilihat dari
bentuknya semata, tapi juga tentang siapa yang mendirikan dan siapa
pula yang berada dibelakang usaha tersebut itu yang menjadi salah satu
faktor yang sangat penting menjalankan sebuah usaha.
Kewirausahaan mempunyai peran yang besar dalam perekonmian
nasional seperti (http://www.bimbie.com./kewirausahaan.htm/) :
a. Wirausaha adalah cara untuk mengurangi pengangguran, dengan
membuka usaha kita tidak akan bekerja sendiri dalam
mengembangkan usahanya. Kita akan membutuhkan orang-orang
yang akan membantu dalam menjalankan kegiatannya seperti
penjual makanan siap saji mereka embutuhkan karyawan untuk
memasak, menyajikan makanan dan juga mengatur keuangan.
Page 23
6
Artinya, usaha yang dijalankannya akan menyerap banyak tenaga
kerja, hal ini akan memberikan kontribusi yang baik dalam
perekonomian di negara kita. Artinya, usaha yang dijalankannya
akan menyerap banyak tenaga kerja, hal ini akan memberikan
kontribusi yang baik dalam pengembangan perekonomian di
negara kita.
b. Menciptakan lapangan kerja, dengan kita membuka usaha kita
akan membutuhkan orang yang akan membantu dalam
menjalankan kegiatan usaha kita.
c. Meningkatkan pendapatan masyarakat, dengan kita
mempekerjakan orang lain kita membantu meningkatkan
pendapatannya.
d. Mengkombinasikan faktor-faktor produksi (alam, tenaga kerja,
modal dan keahlian)secara umum dengan mengkombinasikan
faktor-faktor diatas kita bisa meningkatkan sumber daya manusia.
e. Meningkatkan produktivitas nasional untuk meningkatkan
produksi yang dihasilkan suatu negara sumber kekayaan dan juga
faktor manusia lebih baik karena saat produktivitas meningkat
maka kesempatan kerja tercipta dan kualifikasi angkatan kerja
relatif sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
Kewirausahaan adalah gabungan dari kreativitas, inovasi, dan
kebenaran menghadapi risiko yang dilakukan dengan cara kerja keras
untuk membentuk dan memelihara usaha baru. Kreativitas adalah
Page 24
7
berpikir sesuatu yang baru, sedangkan inovasi adalah melakukan sesuatu
yang baru. Secara etimologi, kewirausahaan hakikatnya adalah suatu
kemampuan dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif yang
dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, dan kiat
dalam menghadapi tantangan hidup (Caarson, 2008).
Sedangkan menurut Saban Echdar kewirausahaan adalah suatu
kemampuan dalam hal menciptakan kegiatan usaha dan kemampuan
menciptakan itu membutuhkan adanya kreativitas dan inovasi yang terus
menerus untuk menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada
sebelumnya, dimana kreatifitas dan inovasi tersebut pada akhirnya
mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak. Setiap pikiran,
langkah, dan tindakannya adalah bisnis, bahkan mimpi seorang
wirausahawan sudah merupakan ide untuk berkreasi dalam menemukan
dan menciptakan bisnis-bisnis baru.
Dalam pembahasan faktor-faktor yang mendorong mahasiswa
terhadap minat berwirausaha, saat ini menjadi semakin penting untuk
diteliti, hal ini didasarkan pada adanya penelitian sejenis yang dilakukan
mengenai bagaimana pengaruh faktor-faktor yang mendorong mahasiswa
terhadap minat berwirausaha. Dian Arini (2011) menyatakan bahwa
variabel pengetahuaan kewirausahaan memiliki pengaruh yang positif
dan signifikan terhadap minat berwirausaha. Lingkungan dan motivasi
juga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berwirausaha
yang diteliti oleh Singgih Purnomo (2013) dan Mega Yunina Sari (2012).
Page 25
8
Akan tetapi, yang lebih menarik lagi untuk diteliti lebih lanjut
adalah menurut Muhammad Muzakki (2014) pengalaman kewirausahaan
dan lingkungan keluarga berpengaruh negatif terhadap minat
berwirausaha dan juga menurut Tuskeroh (2013) motivasi berpengaruh
negatif terhdap minat berwirausaha. Adanya perbedaan-perbedaan hasil
penelitian tersebut akan sajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 1.1
PenemuanResearchGapPenelitian
Isu Penulis Hasil
Pengetahuaan
kewirausahaan terhadap
minat berwirausaha
Dian Arini (2011) Pengetahuan
kewirausahaan memiliki
pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap minat
berwirausaha
Muhammad Muzakka
(2014)
Pengetahuan
kewirausahaan
berpengaruh negatif
terhadap minat
berwirausaha.
Lingkungan terhadap
minat kewirausahaan
Singgih Purnomo (2013) Faktor lingkungan
mempunyai faktor positif
Page 26
9
dan signifikan terhadap
minat berwirausaha
Muhammad Muzakki
(2014)
Faktor Lingkungan
Keluarga mempunyai
pengaruh negatif
terhadap minat
berwirausaha
Motivasi terhadap minat
berwirausaha
Mega Yunina Sari (2012) Motivasi mempunyai
pengaruf positif dan
signifikan terhadap minat
berwirausaha
Tuskeroh (2013) Motivasi mempunyai
pengaruh negatif
terhadap minat
berwirausaha
Dari uraian latar belakang masalah yang dijelaskan diatas, maka
penulis melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Faktor
Motivasi, Lingkungan, dan Pengetahuan Terhadap Minat
Wiruasaha Mahasiswa (Studi Kasus Pada Koperasi Mahasiswa
STAIN Salatiga Tahun 2014).
Page 27
10
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana tingkat minat wirausaha di kalangan mahasiswa STAIN
Salatiga?
2. Apa saja faktor-faktor yang mendorong minat mahasiswa STAIN
Salatiga untuk berwirausaha?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui tingkat minat wirausaa mahasiswa STAIN
Salatiga.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong minat mahasiswa
STAIN Salatiga untuk berwirausaha.
D. Kegunaan Penelitian
a. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan
wawasan yang lebih luas lagi tentang kewirausahaan dalam
mempengaruhi minat wirausaha, serta untuk mengembangkan
kreatifitas penulis dalam mengembangkan ilmu yang telah didapat .
b. Bagi STAIN Salatiga
Penelitian bermanfaat untukmenyediakan informasi
danreferensi sebagai bahan acuan bagi mahasiswa untukmelakukan
penelitian selanjutnya.
Page 28
11
c. Bagi KOPMA FATAWA STAIN Salatiga
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan
mengenai dunia kewirausahaan terutama faktor-faktor yang
mendorong mahasiswa anggota kopma untuk berwirausaha.
E. Sistematika Penulisan
Untuk memahami penelitian ini, maka penulis menyajikan isi
pembahasan sesuai dari urutan bab I sampai bab V secara umum sebagai
berikut:
BAB I Pendahuluan, bab ini berisi Latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II Kajian Pustaka, bab ini berisi tentang telaah pustaka yaitu
jabaran tentang penelitian terdahulu, landasan teori yang berisi deskripsi
mengenai variabel dan hubungan antar variabel, kerangka penelitian, dan
hipotesis penelitian.
BAB III Metodologi Penelitian, berisi tentang metode penelitian
yaitu jenis dan sumber data, waktu dan tempat penelitian, populasi dan
sampel, metode pengumpulan data, skala pengukuran, instrumen
penelitian, definisi konsep dan operasional, uji instrumen penelitian dan
alat analisis.
BAB IV Pembahasan, berisi tentang hasil penelitian dan
pembahasan yaitu gambaran umum mengenai objek penelitian,
Page 29
12
karakteristik responden, diskripsi data penelitian, hasil dari pengujian uji
validitas dan uji reliabilitas, uji asumsi klasik yang meliputi uji
multikolinieritas, autokorelasi, uji heterokedastisitas dan uji
normalitas,pengujian hipotesis yang meliputi uji silmutan (uji F), uji
koefisien determinasi (R2) dan uji parsial (uji T).
BAB V Penutup, merupakan bagian akhir penelitian yangberisi
penutup yaitukesimpulan dari keseluruhan penelitian , saran dan penutup.
Page 30
13
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teori
A.1 Minat
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, minat adalah
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah dan keinginan.
Pada akhir masa remaja, minat pada karir seringkali menjadi
sumber pikiran. Seperti yang diterangkan Thomas bahwa pada saat itu
remaja belajar membedakan antara pilihan pekerjaan yang lebih disukai
dan pekerjaan yang dicita-citakan. Remaja yang lebih tua mulai
memikirkan apa yang akan dilakukan dan apa yang mampu dilakukan.
Semakin individu tersebut membicarakan berbagai jenis pekerjaan,
semakin pribadi itu yakin mengenai apa yang akan dilakukan. Individu
tersebut juga berusaha mendekati masalah karir dengan sikap yang lebih
praktis dan lebih realistis dibandingkan dengan ketika individu tersebut
pada usia yang lebih muda (Hurloc, 1999:214).
Minat menurut Djaali adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan
pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh, minat pada
dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan atau diri sendiri
dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,
semakin besar minatnya (Djaali, 2007: 121).
Menurut Slamento bahwa suatu minat dapat diekspresikan melalui
suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu
Page 31
14
hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi
dalam suatu aktivitas. Siswa memiliki minat terhadap suatu objek
tertentu cenderung untuk memberikan perhatian lebih besar terhadap
subjek tertentu (Slamento, 2003:180).
Untuk lebih memahami arti dari minat itu, maka para ahli psikologi
menguraikannya sebagai berikut : (Hurlock, 1991:12)
1. Minat adalah sikap yang membuat seseorang senang akn objek,
situasi atau ide-ide tertentu dan hal ini kemudian diikuti oleh
perasaan senang dan kecenderungan untuk mencari obyek atau
aktivitas yang disenanginya itu.
Minat adalah motif yang menunjukkan arah perhatian individu
kepada obyek yang menarik serta menyenangkan. Apabila individu
berminat terhadap obyek atau aktivitas tertentu maka ia akan
cenderung untuk berhubungan lebih aktif dengan obyek atau
aktivitas tersebut.
2. Minat merupakan suatu perasaan pada suatu benda atau situasi dan
perasaan suka ini kemudian dimanifestikan dalam bentuk reaksi
yang nyata atau dapat berupa angan-angan saja. Perasaan ini tidak
dapat diukur dan ditentukan secara obyektif, tetapi hanya dapat
diketahui dari pertanyaan-pertanyaan subyek itu sendiri.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa minat itu semakin
besar rasa ketertarikannya maka semakin besar pula minat seseorang dan
apabila seseorang itu menaruh minat yang besar kepada obyek atau
Page 32
15
aktivitas maka seseorang tersebut akan menyukai dan sering
berhubungan dengan suatu obyek ataupun aktivitas tersebut. Apabila
suatu aktivitas merupakan suatu aktivitas yang diminati oleh seseorang,
maka dapat dikatakan bahwa aktivitas itu akan dijadikan dengan perasaan
senang, sungguh-sungguh dan memperoleh suatu hasil akhir yang baik.
A.2 Kewirausahaan
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita saksikan atau alami sendiri
berbagai aktivitas sebagai berikut: Seorang atau sekelompok orang
mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli suatu barang, kemudian
barang tersebut dipajang disuatu lokasi tertentu untuk dijual kembali
kepada konsumennya. Atau seseorang membeli sejumlah barang,
kemudian diolah atau diproses lalu disajikan dalam bentuk makanan di
suatu lokasi untuk dinikmati konsumennya. Atau seeorang membeli
sejumlah barang, kemudian diolah atau diproses lalu disajikan dalam
bentuk makanan dalam bentuk makan disuatu lokasi untuk dinikmati
konsumennya. Atau seseorang membeli berbagai bahan baku, diolah dan
diproses menjadi barang tertentu kemudian diperjualbelikan ke berbagai
daerah yang membutuhkan. Atau seseorang membuka suatu usaha jasa,
dan menunggu kedatangan konsumen yang membutuhkan pelayanan
dengan balas jasa tertentu. Kemudian, pada sore hari atau suatu waktu
atau periode tertentu mereka mulai menghitung jumlah uang yang masuk.
Dari perhitungan ini ada kelebihan dan ada kekurangan. Jika uang yang
masuk lebih besar daripada yang keluar, mereka menyebutnya sebagai
Page 33
16
keuntungan. Namun jika yang terjadi sebaliknya, mereka menyebutnya
sebagai kerugian (Kasmir, 2010:15).
Jhon J.Kao (1993) mendefinisikan kewirausahaan adalah usaha
untuk menciptakan nilai melalui pengenalan kesempatan bisnis,
manajemen pengembalian risiko yang tepat, dan melalui keterampilan
komunikasi dan manajemen untuk memobilisasi manusia, uang, dan
bahan-bahan baku atau sumber daya lain yang diperlukan untuk
menghasilkan proyek supaya terlaksana dengan baik.
Caarson and Cromie (2008) menyatakan Kewirausahaan
merupakan gabungan dari kreativitas, inovasi, dan kebenaran
menghadapi resiko yang dilakukan dengan cara kerja keras untuk
membentuk dan memelihara usaha baru. Kreativitas adalah berpikir
sesuatu yang baru, sedangkan inovasi adalah bertindak melakukan
sesuatu yang baru. Secara etimologi, kewirausahaan hakikatnya adalah
suatu kemampuan dalam berfikir kreatif dn berperilaku inovatif yang
dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, dan kiat
dalam menghadapi tantangan hidup.
Roymond W.Y Kao (1995) menyebut kewirausahaan sebagai suatu
proses yakni proses penciptaan sesutu yang baru (kreasi baru) dan
membuat sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada (inovasi). Tujuannya
adalah tercapainya kesejahteraan individu dan nilai tambah bagi
masyarakat. Sedangkan wirausaha mengacu pada orang yang
melaksanakan proses penciptaan kesejahteraan/ kekayaan dan nilai
Page 34
17
tambah, melalui penelusuran dan penetasan gagasan, memadukan sumber
daya dan merealisasikan gagasan tersebut menjadi kenyataan. Dengan
kata lain, seorang wirausaha adalah orang yang mampu meretas gagasan
menjadi realitas.
Dari pengertian-pengertian tersebut di atas dapat disimpulkan
bahwa kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam hal
menciptakan kegiatan usaha dan kemampuan menciptakan itu
membutuhkan adanya kreativitas dan inovasi yang terus menerus untuk
menemukan sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada sebelumnya,
dimana kreativitas dan inovasi tersebut pada akhirnya mampu
memberikan kontribusi bagi masyarakat banyak. Setiap pikiran, langkah
dan tindakannya adalah binis, bahkan mimpi seorang wirausahawan
sudah merupakan ide untuk berkreasi dalam menemukan dan
menciptakan bisnis-bisnis baru (Saban, 2013:20).
A.3 Minat Berwirausaha
Setelah diketahui pengertian antara minat dan wirausaha dapat
disimpulkan bahwa minat berwirausaha adalah perasaan menyukai
sesuatu yang kemudian ia ingin lebih mengetahui dan akan
membuktikannya dengan melakukan kegiatan untuk meningkatkan hasil
karyanya (meningkatkan penghasilan) dan medorong individu untuk
memusatkan perhatiannya, serta mempunyai perasaan senang dan
mempunyai keinginan untuk terlibat dalam kegiatan pengambilan resiko
untuk menjalankan bisnis atau usaha sendiri dengan memanfaatkan
Page 35
18
peluang-peluang bisnis yang ada untuk menciptakan bisnis baru dengan
pendekatan inovatif. Minat wirausaha tidaklah dimiliki begitu saja,
melainkan dapat dipupuk dan dikembangkan (Egga, 2010).
A.4 Keberhasilan Diri dalam Berwirausaha
Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna di dunia ini
karena diberikan akal untuk berfikir dan pengelolaan hawa nafsu yang
dibarengi bersamaan terlahirnya manusia. Dikarenakan pemberian akal
oleh Tuhanlah yang menyebabkan manusia terangkat derajatnya, kiranya
berbeda dengan para bintang yang tidak mempunyai akal sehingga
bertindak semaunya sendiri, meskipun sebagus dan sehebat apapun
binatang itu makhluk hidup yang tidak berakal. Disinilah letak
perbedaan manusia dengan makhluk lainnya sehingga makhluk dikatakan
sebagai makhluk yang paling sempurna seperti apa yang dikatakan oleh
Tuhan dalam kitab suci-Nya.
Terlahir sebagai makhluk yang sempurna di dunia ini mempunyai
hak yang sama dalam hidup tak terkecuali hak untuk sukses. Tuhan telah
memberikan berbagai macam potensi dan alat bantu berupa akal untuk
dapat berfikir dan menentukan masa depannya. Setiap manusia berhak
untuk sukses dan mempunyai kesempatan yang sama akan tetapi
tergantung pada diri sendiri dan pilihan hidup yang ia jalani.
Kesuksesan adalah impian setiap manusia yang bernyawa, akan
tetapi kesuksesan hanya milik kaum minoritas saja, yaitu kaum yang
tidak berhenti berjuang dan terus berusaha untuk mewujudkan apa yang
Page 36
19
di cita-citakannya. Akan tetapi yakinlah bahwa setiap orng mempunyai
kesempatan yang sama untuk menuai sukses, semua itu mungkin jika kita
benar-benar memperjuangkannya, karena tiada yang tidak mungkin di
dunia ini. Ingatlah satu detik yang kita lewati tidak akan pernah anda
alami lagi, yang artinya tanpa anda sadari bahwa anda telah kehilangan
waktu yan anda punya dengan sia-sia.
Abraham Lincoln, Presiden ke-16 Amerika Serikat, berkata: “Jika
saya punya waktu delapan jam untuk menebang pohon, maka saya akan
habiskan enam jam untuk mengasah kampak saya”. Kerja keras tanpa
perencanaan yang matang dan kurang pandai melihat peluang
memungkinkan kesuksesan akan tertunda. Rencana yang matang
tanpatindakan nyata juga akan sia-sia. George Patton, Jenderal AS
semasa Perang Dunia II mengatakan “Rencana yang baik dan
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh hari ini adalah lebih baik dari
pada rencana sempurna yang akan baru dilaksanaka besok.
Untuk menyongsong gelar sukses sangat perlu memperhatikan
konsep-konsep pribadi sukses yang telah dijalankan oleh orang-orang
sukses di dunia dalam perjalanannya menggapai kesuksesan bahkan
hingga saat ini masih terus dijalankan mengingat pentingnya tindakan
tersebut. Adapun pribadi sukses harus memiliki konsep sebagai berikut
(Prio, 2013:36):
Page 37
20
1. Mempunyai paradigma menggaji bukan digaji.
Paradigma mencari kerja harusnya segera direvolusikan menjadi
menciptakan pekerjaan. Ketika paradigma yang demikian ini tidak
dirubah, maka hasilnya negara Indonesia akan menjadi Negara
penghasil tenaga kerja belaka, sehingga tidak menghasilkan pencipta
lapangan pekerjaan. Negara yang maju adalah negara yang
mensyaratkan mampu untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri,
sehingga ketergantungan untuk meginduk kepada orang lain akan
terminimalisir. Contohnya negara Jepang yang dulunya negara miskin
sekarang menjadi negara yang jaya karena mereka mau bangkit
meskipun sumber daya alam yang terbatas.
Kebiasaan mencari pekerjaan hendaknya segera dirubah mulai dari
sekarang sebelum semuanya akan menjadi lebih parah lagi. Di
Indonesia, jika kita hanya mengandalkan pemerintah saja, rasanya
tidak akan menjamin perubahan terhadap bangsa ini, lihat saja pada
kenyataannya para wakil-wakil rakyat hanya mempeributkan
permasalahan politik untuk kepentingan mereka sendiri, bahkan
sampai buku hantam segala.
2. Kreatif dan Produktif.
Jiwa Kreatif adalah sebagai kunci utama dalam menggapai sebuah
kesuksesan, hal ini dikarenakan ketika seseorang memiliki jiwa kreatif
maka sudah barang tentu ia akan terus untuk berkarya. Kreatifitas
seseorang sangatlah dibutuhkan dalam dunia usaha dikarenakan
Page 38
21
semakin meningkatnya persaingan dari berbagai bidang usaha yang
menuntut kekreatifan dari seseorang agar mampu terus bersaing
dengan yang lainnya.
Berjiwa kreatif saja belum cukup, hal ini dikarenakan jika tanpa
sebuah implementasi dari gagasan-gagasannya yang kreatif maka
hasilnya adalah nol. Sebuah perusahaan besar tidak akan mengalami
kemajuan mana kala perusahaan tersebut tidak produktif dalam
meneruskan karya-karya/produk barunya yang lebih baik lagi. Sebuah
perusahaan akan tetap eksis atau tidaknya ditentukan oleh
konsumennya, jika konsumennya semakin meningkat maka tentunya
bagjet yang di dapatkan akan mengalami peningkatan dan juga
sebaliknya.
Kebanyakan orang umumnya kurang diberikan pendidikan dan
asuhan untuk berfikir dan bertindak kreatif, justru banyak berteori
dengan mengkritisi belaka. Kritis memang bagus, akan tetapi apa
jadinya ketika hanya kritis belaka tanpa berfikir bagaimana cara
menyelesaikan permasalahan. Berfikir kritis tanpa adanya sebuah
tindakan maka sudah barang tentu tidak akan menuai kesuksesan,
justru akan terkungkung pada lembah keterpurukan belaka. Berkaitan
dengan permasalahan tersebut, maka perlu adanya perubahan pola
pikir dalam dunia pendidikan yang tujuannya untuk menumbuhkan
daya cipta dan daya kreatif dari para masyarakat. Maka perlu adanya
pendidikan melalui wirakarya atau kemandirian bahkan pelatihan-
Page 39
22
pelatihan tentang skill sebagai upaya penunjang dalam mengurangi
kehidupan mereka.
3. Proffesional Dalam Bekerja.
Profesional artinya mampu menempatkan dirinya sesuai dengan
tempatnya dan mampu untuk mengerjakan tugas dengan baik, efektif,
dan efisien. Ketika seseorang mempunyai sikap profesional maka
usaha yang akan dijalaninya akan menjadi baik, dibandingkan dengan
orang yang mementingkan egonya saja, tidak mendengarkan pendapat
orang lain.
4. Berfikir Positif
Berfikir positif adalah awal dari lahirnya sikap optimis, begiti juga
sebaliknya. Ketika seseorang telah berfikir positif dan tidak berfikiran
negatif dalam menjalankan usahanya maka akan muncul yang disebut
kepercayaan diri dari dalam dirinya yang akan menjadikan kekuatan
dirinya dalam menjalankan usahanya dan sebagai alasan mengapa
dirinya bertahan disaat yang lain menyerah.
Yang harus diperhatikan seorang interpreneur adalah dia harus
berani untuk merealisasikan gagasannya, artinya berani untuk
malakukan tindakan dan keputusan dalam usahanya, ketika seseorang
berani dan siap menanggung resiko maka hasilnya ia akan mendapat
dua jawaban yaitu berhasil atau tidak.
Page 40
23
5. Sistem “ATM”
ATM yang ini beda dengan ATM yang dikenal dalam perbankan tapi
ATM ini kepanjangan dari Amati Tiru dan Modifikasi. ATM adalah
suatu cara yang mana orang bisa sukses denga 3 jurus diatas. Dalam
konsep system “ATM” ini mempunyai pengertian bahwa seorang
wirausaha harus menerapkan system A = Amati, T = Tiru, M =
Modifikasi agar bisnis anda dapat menuai keuntungan dan incom
dengan badget yang tinggi.
Bagi para pemula sebaiknya memulai bisnis dengan system A
terlebih daulu dengan mengamati dan observasi segmentasi pasar. Dan
dilanjutkan dengan konsep T yaitu meniru konsep dan gagaan orang
lain dalam bisnis. Mengunjungi tenpat-tempat yang custumernya
banyak dan mempelajari keunggula-keunggulan tempat tersebut.
Keunggulan yang didapat digabungkan menjadi satu sebagai
perwujudan system M yaitu modivikasi untuk mendapatkan bisnis
yang relevan dan digandrungi oleh para costumer.
6. Berani Mengambil Keputusan.
Menjadi seorang wirausaha harus mempunyai mental yang tegar agar
tidak mengalami penyakit jantung ketika ia menuai kegagalan pada
kesalahan pengambilan keputusan. Untuk dapat meminimalisir terjadi
resiko kegagalan, maka seharusnya seorang wirausaha harus
mempertimbangkan keputusannya melalui perencanaan dan strategi
yang pas bila diterapkan, tidak bermain spekulasi semata. Mengatur
Page 41
24
stategi dan perencanaan bisnis memang harus dilakukan, akan tetapi
bukan berarti semuannya hanya berhenti karena rebut dalam
pengaturan strategi dan perencanaan yang tidak selesai-selesai.
Melainkan berencana dan berstrategi selanjutnya segera
diimplementasikan.
7. Mampu Mencari & Menemukan Peluang Usaha.
Kesempatan adalah faktor yang berpengaruh besar kepada
seseorang untuk menggapai kesuksesan, karena kesempatan
merupakan power yang dimiliki seseorang sebagai jalan untuk menuju
kesuksesan. Kesempatan atau sebuah peluang datang kepada kita tak
bisa di tebak, untuk itu sudah seharusnya kita jeli dan cermat terhadap
peluang yang ada. Jika kita telah mengerti dan paham akan adannya
peluang di hadapan kita, sudah seharusnya peluang itu segera kita
tangkap dan segera melakukan tindakan untuk dapat menunjang apa
yang dibutuhkan untuk menunjang apa yang di inginkan. Banyak
orang yang pandai yang bergelar pendidikan tinggi, dan banyak pula
orang-orang yang bergelimpangan harta, akan tetapi tidak sukses
dalam usahanya dikarenakan mereka tidak pandai menangkap
peluang, sehingga usaha mereka menuai kegagalan yang diakibatkan
karena mereka tidak tahu situasi dan kondisi dunia usaha saat itu,
sehingga pasar menolak usahanya.
Page 42
25
8. Menciptakan Nilai Tambah.
Nilai Tambah adalah stimulasi perbaikan dalam sebuah bisnis, karena
semakin banyak nilai-nilai positif yang bertambah, maka semakin baik
pula bisnis tersebut. Nilai tambah tersebut bermacam-macam, ada
perbaikan kualitas bisnis, finansial, relasi, networking, pertambahan
costumer, pengalaman bisnis, dan lain sebagainya.
Seorang wirausaha harus mampu menciptakan nilai tambah yang
lebih dibandingkan dengan orang lain, hal ini dimaksudkan untuk
memenangkan persaingan dalam dunia bisnis. Ketika seorang
wirausaha menciptakan nilai tambah pada bisnisnya, maka yang akan
terjadi bukan seorang wirausaha yang mencari cotumer melainkan
custumer yang mencari seorang wirausaha.
9. Jemput Bola
Maksud dari menjemput bola disini adalah menjemput peluang
untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Pada era modern ini dimana
semakin banyaknya persaingan usaha yang disebabkan dengan
kemajuannya teknologi yang semakin hari semakin berkembang lebih
baik lagi, sehingga sekarang ini manusia dimanjakan dengan adanya
teknologi yang telah membantu sebagai kebutuhan hidup seseorang.
Hal yang demikianlah yang menyebabkan kebanyakan orang ingin
dimanjakan, dan jika anda membuka usaha maka manjakanlah
seseorang dengan metode yang anda anggap efektif dan efisien.
Page 43
26
10. Bertindak Sebelum Diminta.
Konsep bertindak sebelum bertindak adalah bahwasannya kejelian
dan tanggap terhadap permasalahan dan peluang yang ada harus
tertanam dalam jiwa seseorang yang ingin menuai kesuksesan dalam
usahanya.
A.5 Karakteristik Kewirausahaan
Maskur W (1994) dalam bukunya “Kewirausahaan” mengatakan
bahwa seorang wirausaha harus mempunyai karakteristik
kewirausahaaan sebagai bekal seorang entrepreuneur dalam
merealisasikan konsep kewirausahaan. Adapun karakteristik
kewirausahaan tersebut adalah sebagai berikut:
1 Keinginan untuk berpartisipasi
2 Keinginan untuk bertanggung jawab
3 Preferensi kepada resiko menengah
4 Persepsi kepada kemungkinan berhasil
5 Rangsangan untuk umpan balik
6 Aktivitas Energik
7 Orientasi ke masa depan
8 Ketrampilan dalam pengorganisasian
9 Sikap terhadap uang
Disisi lain dunia entrepreuneur juga memiliki jenis kewirausahaan
seperti yang dituturkan oleh Williamsong (1961)
Page 44
27
1 Innovating Entrepreneurship
Bereksperimentasi secara agresif, trampil mempratekkan
transformasi-transformasi atraktif.
2 Imitative Entrepreneurship
Meniru inovasi yang berhasil dari para innovating Entrepreneur.
3 Fabian Entrepreneurship
Sikap yang teramat berhati-hati dan sikap skeptikal tetapi yang
segera melaksanakan peniruan-peniruan menjadi jelas sekali,
apabila mereka tidak melakukan hal tersebut, mereka akan
kehilangan posisi relatif pada industri yang bersangkutan.
4 Drone Entrepreneurship
Drone = malas. Penolakan untuk memanfaatkan peluang –peluang
untuk melaksanakan perubahan-perubahan dalam rumus produksi
sekalipun hal tersebut akan mengakibatkan mereka merugi
dibandingkan dengan produsen lain.
Menjadi seorang entrepreneur juga tidak hanya bermodal nekat
belaka, melainkan butuh sebuah bekal yang dapat menunjang dalam
pelaksanaan. Bekal tersebut salah satunya adalah sebuah kopetensi
berwirausaha. Berkaitan dengan hal kopentensi wirausaha Dan &
Brandstreet bussiness Credit Service (1993:1) mengemukakan 10
kompetensi yang harus dimiliki para entrepreneur adalah sebagai
berikut:
Page 45
28
1) Knowing your business, yaitu mengetahui usaha apa yang akan
dilakukan. Dengan kata lain, seorang wirausahawan harus mengetahui
segala sesuatu yang ada hubungannya dengan usaha atau bisnis yang
akan dilakukan.
2) Knowing the basic business management, yaitu mengetahui dasar-
dasar pengelolaan bisnis, misalnya cara merancang usaha,
mengorganisasi dan mengenalkan perusahaan, termasuk dapat
memperhitungkan, memprediksi, mengadministrasikan, dan
membukukan kegiatan-kegiatan uaha. Mengetahui manajemen
bisnis berarti mamahami kiat, cara, proses, dan pengelolaan semua
sumber daya perusahaan secara efektif dan efisien.
3) Having the proper attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna
terhadap usaha yang dilakukannya. Dia harus bersikap seperti
pedagang, industriawan, pengusaha, eksekutif, yang sungguh-
sungguh dan tidak stengah hati.
4) Having adequate capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Modal
tidak hanya bentuk materi tetapi juga rohani. Kepercayaan dan
keteguhan hati merupakan modal utama dalam usaha. Oleh karena
itu, harus cukup waktu, cukup uang, cukup tenaga, tempat dan
mental.
5) Managing finances effectively, yaitu memiliki kemampuan /
mengelola keuangan, secara efektif dan efisien, mencari sumber
Page 46
29
dana dan menggunakannya secara tepat, dan mengandalkannya
secara akurat.
6) Managing time efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu
seefisien mungkin. Mengatur, menghitung, dan menepati waktu
sesuai dengan kebutuhannya.
7) Managing people, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur,
mengarahkan / memotivasi, dan mengendalikan orang-orang dalam
menjalankan perusahaan.
8) Statisfyang customer by providing high quality product, yaitu
member kepuasan kepada pelanggan dengan cara menyediakan
barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat dan memuaskan.
9) Knowing Hozu to Compete, yaitu mengetahui strategi / cara
bersaing. Wirausaha harus dapat mengungkap kekuatan (strength),
kelemahan (weaks), peluang (opportunity), dan ancaman (threat),
dirinya dan pesaing. Dia harus menggunakan analisis SWOT
sebaik terhadap dirinyadan terhadap pesaing.
10) Copying with regulation and paper work, yaitu membuat aturan/
pedoman yang jelas tersurat, tidak tersirat.
A.6 Jenis-jenis badan usaha
Badan usaha adalah payung hukum yang membawahi usaha yang
akan dijalankan. Payung hukum ini penting agar perusahaan tidak
melanggar hukum dalam menjalankan aktivitasnya, artinya di mata
Page 47
30
hukum perusahaan yang dijalankan sah. Jika suatu hari terdapat tuntutan
hkum, usaha tersebut dapat dilindungi.
Di Indonesia terdapat beberapa jenis badan hukum yang dapat
dipilih. Masing-masing badan hukum yang dapat dipilih. Masing-masing
badan hukum memiliki kelebihan dan kekurangan. Adapun badan hukum
yang ada adalah sebagai berikut(kasmir, 2010:42):
1) Perseorangan
Perusahaan Perseorangan merupakan usaha milik pribadi. Artinya
modal dimiliki oleh perorangan. Pendirian perusahaan
perseorangan sangatlah sederhana, tidak memerlukan persyaratan
khusus dan relatif tidak memerlukan modal besar.
2) Firma (Fa)
Firma adalah peruahaan yang pendirinnya dilakukan oleh dua
orang atau lebih dan menjalankan perusahaan atas nama
perusahaan. Pendiri Firma dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
pertama melalui akte notaris resmi dan kedua akte di bawah tangan
3) Perseroan Komanditer (CV)
Perseroan Komanditer merupakan persekutuan yang didirikan atas
dasar kepercayaan. Perusahaan ini dijalankan oleh seorang sekutu
aktif dan bertanggung jawab atas semua resiko atau kewajiban
kepada pihak ketiga. Tanggung jawab ini juga sampai pada
penggunaan harta pribadi apabila harta perusahaan tidak cukup
menutupi kewajibannya.
Page 48
31
4) Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotaan beberapa orang.
Artinya koperasi merupakan kumpulan orang yang secara bersama-
sama melakukan usaha. Badan hukum koperasi melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi. Koperasi dianggap
sebagai gerakan ekonomi rakyat berdasarkan asas kekeluargaan.
5) Yayasan
Yayasan merupakan badan usaha yang tidak bertujuan mencari
keuntungan, tetapi lebih menekankan usahanya pada tujuan sosial.
Modal yayasan diperoleh dari sumbangan, wakaf, hibah, atau
sumbangan lainnya. Yayasan memiiki dewan pengurus yang
mengurusi kegiatan yayasan tesebut.
6) Perseroan Terbatas (PT)
Pereroan Terbatas atau yang lebih dikenal dengan PT adalah badan
hukum yang memiliki tanggung jawab terbatas. Terbatas artinya
terbatas tanggung jawabnya hanya sebatas modal yang disetorkan.
Perusahaan jenis ini paling banyak digunakan dan dimintai oleh
para pengusaha, terutama untuk usaha yang memiliki modal dan
kepastian besar serta jangkauan luas.
A.7 Faktor-faktor yang mempengaruhi Minat Berwirausaha
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha berasal dari
internal dan eksternal (Suryana, 2006). Dari pernyataan tersebut, dalam
penelitian ini mencoba menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi
Page 49
32
minat berwirausaha untuk segi internal yaitu keluarga dan segi eksternal
yaitu lingkungan. Hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya bahwa
latar belakang keluarga dan pengaruh atau dorongan sosial lingkungan
berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa (Suharti
& Shine, 2011). Selain itu dengan memperhatikan data dari Badan Pusat
Statistik, kedua faktor tersebut ditambahkan dengan faktor pendidikan.
Karena apabila seseorang yang memiliki jenjang pendidikan yang lebih
tinggi seharusnya lebih memperoleh pengetahuan yang lebih banyak
sehingga lebih mudah dalam belajar wirausaha.
Menurut Yati Suhartini (2011) minat seseorang terhadap suatu
objek diawali dari perhatian seseorang terhadap objek tersebut. Minat
merupakan sesuatu hal yang sangat menentukan dalam setiap usaha,
maka minat perlu ditumbuh kembangkan pada diri setiap mahasiswa.
Minat tidak dbawa sejak lahir, melainkan tumbuh dan berkembang sesuai
dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
1. Faktor Intrinsik, adalah faktor-faktor yang dimbul karena pengaruh
rangsangan dari dalam diri individu itu sendiri.
1) Pendapatan, adalah pengasilan yang diperoleh seseorang baik
berupa uang maupun barang. Berwiraswasta dapat memberikan
pendapatan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Keinginan untuk memperoleh pendapatan itulah yang
dapat menimbulkan minatnya untuk berwirausaha.
Page 50
33
2) Harga Diri. Berwiraswasta digunakan untuk meningkatkan harga
diri seseorang, karena dengan usaha tersebut seseorang akan
memperoleh popularitas, menjaga gengsi, dan menghindari
ketergantungannya terhadap orang lain.
3) Perasaan Senang.
2. Faktor Ekstrensik, adalah faktor-faktor yang mempengaruhi individu
karena pengaruh rangsangan dari luar.
1) Lingkungan Keluarga, adalah kelompok masyarakat terkecil yang
terdiri dari ayah, ibu, anak dan anggota keluarga yang lain.
Keluarga melupakan peletak dasar bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak, disinilah yang memberikan pengaruh awal
tehadap terbentunya kepribadian. Rasa tanggung jawab dan
kreatifitas dapat ditumbuhkan sedini mungkin sejak anak mulai
berinteraksi dengan orang dewasa. Orangtua adalah pihak yang
bertanggung jawab penuh dalam proses ini. Salah satu unsur
kepribadian adalah minat. Minat berwirausaha akan terbentuk
apabila keluarga memberikan pengaruh positif terhadap minat
tersebut, karena sikap dan aktifitas sesama anggota keluarga saling
mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung. Orang
tua yang berwirausaha dalam bidang tertentu dapat menimbulkan
minat anaknya untuk berwirausaha dalam yang sama pula.
2) Lingkungan Masyarakat, merupakan lingkungan di luar lingkungan
keluarga baik di kawasan tempat tinggalnya maupun dikawasan
Page 51
34
tempat tinggalnya maupun dikawasan lain. Misalnya: seseorang
yang tinggal didaerah yang terdapat usaha jasa elektronika atau
sering bergaul dengan pengusaha elektronika yang berhasil akan
menimbulkan minat berwirausaha bidang elektronika.
3) Peluang, merupakan kesempatan yang dimiliki seseorang untuk
melakukan apa yang diinginkannya atau menjadi harapannya.
Misalnya : Seseorang yang melihat suatu daerah yang jarang
adanya usaha di bidang elektronika atau bahkan tidak ada usaha
jasa dibidang tersebut, kemudian dia memanfaatkan peluang
tersebut dengan membuka usaha bengkel servic di tempat tersebut.
4) Pendidikan, pengetahuaan yang di dapat selama kuliah merupakan
modal dasar yang digunakan untuk berwiraswasta, juga
keterampilan yang didapat selama diperkuliahan terutama dalam
mata kuliah praktek (sutanto, 2002).
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna
mencapai tujuan (Handoko, 2013). Selain itu menurut Siswanti (2003)
mengartikan motivasi sebagai keadaan kejiwaan atau menggerakkan dan
mengarah atau menyalurkan perilaku kearah pencapaian kebutuhan yang
memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan.
Lain halnya dengan Stevenson (2001) yang mendefinisikan
motivasi sebagai insentif, dorongan, atau stimulus untuk bertindak
Page 52
35
dimana motivasi adalah semua hal verbal, fisik atau psikologis yang
membuat seseorang elakukan sesuatu sebagai respon.
Motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow (1954)
pada intinya berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima
tingkat atau hierarki kebutuhan, yaitu : (1) kebutuhan fisiologikal, seperti
rasa lapar, haus, istirahal dll. (2) kebutuhan rasa aman, tidak dalam arti
fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologikal dan intelektual. (3)
kebutuhan akan kasih sayang. (4) kebutuhan akan harga diri, yang pada
umumnya tercermin dalam berbagai simbol-simbol status. Dan yang ke
(5) aktualisasi diri dalam arti tersedianya kesempatan bagi seseorang
untuk mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga
berubah menjadi kemampuan nyata.
Teori motivasi juga dikembangkan oleh David Mc Clelland. Dalam
teori ini, banyak penelitian yang dilakukan untuk mengetahui motivasi
memenuhi kebutuhan manusia dalam berprestasi. Kebutuhan untuk
berprestasi ini ada karena orang-orang memiliki dorongan kuat untuk
berhasil. Mereka lebih mengejar prestasi pribadi dari pada imbalan
terhadap keberhasilannya. Mereka bergairah untuk melakukan sesuatu
lebih baik dan lebih efisien dibandingkan sebelumnya.
Berdasarkan semua teori tersebut dapat disimpulkan bahwa
motivasi adalah semua kekuatan yang memberi energy, daya, arah, dan
Page 53
36
dorongan untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai
tujuan, baik pemenuhan kebutuhan atau pencapaian kepuasan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan faktor ekstrensik
lingkungan dengan pendidikan atau pengetahuan tentang kewirausahaan
dan juga menggunakan motivasi sebagai pendorong terhadap minat
berwirausaha seorang mahasiswa.
B. Telaah Pustaka
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan peneliti lain yang
berkaitan dengan faktor-faktor yang mendorong minat berwirausaha,
Slamet Waljito (1998) dalam penelitianya menyatakan bahwa variabel
pengetahuan kewirausahaan mempunyai pengaruh positif dan signifika
terhadap minat berwirausaha di SMK Muhammaddiyah 3 Yogyakarta.
Hasil tersebut diperkuat dengan penelitian Dian Arini (2011)
dimana hasil penelitiannya juga menunjukkan bahwa variabel
pengetahuan kewirausahaan (X) berpengaruh positif dan signifikan
tarhadap minat berwirausaha (Y) dimana koefisien korelasi R hitung > R
tabel (0,352 > 0,291) dengan sumbangan efektifnya sebesar 12,4 % dan
Y = 42.220 + 0,352 X.2. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
prestasi praktek kerja industri dan pengetahuan kewirausahaan secara
bersama-sama terhadap minat berwirausaha dengan koefisien korelasi r
hitung > r tabel (0,356 > 0,291) dengan sumbangan efektifnya sebesar
12,7% dan Y = 35,589+0,084X1+0,352X2.
Page 54
37
Untuk variabel lingkungan Singgih Purnomo (2013) menyatakan
bahwa variabel ini mempunyai pengaruh yang signifikan dengan hasil
penenlitian nilai variabel lingkunagan 0,168 lebih besar dari nilai yang
lainnya, oleh karena itu variabel lingkungan mempunyai pengaruh
dominan terhadap minat wirausaha mahasiswa STIMK Duta Bangsa
Surakarta. Yang dibuktikan dengan variabel lingkungan mempunyai t
hitung sebesar 0,481 dengan signifikan sebesar 0,633, sedangkan t tabel
sebesar 0,126. Berarti t hitung > t tabel atau nilai signifikan > 0,05, maka
dapat disimpulkan bahwa variabel lingkungan signifikan terhadap minat
berwirausaha. Berdasarkan hasil tersebut nilai uji f < 0,5 dan nilai
probabilitas > 0,5 maka hal ini menunjukkan variabel keluarga,
pendidikan dan lingkungan secara bersama-sama mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap minat berwirausaha.
Ada Variabel satu lagi yang mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap minat berwirausaha yaitu variabel motivasi yang
telah diteliti oleh Mega Yunina Sari (2012). Peneliti yang lain
menyatakan bahwa variabel motivasi tidak berpengaruh positif terhadap
minat berwirausaha, t hitung pada variabel motivasi berwirausaha sebesar
1,447 dan nilai signifikan sebesar 0,144, berarti t hitung < dari t tabel
(1,447 < 1,994) dan nilai signifikan > 0,05 (0,144 > 0,05). Maka H0
diterima dan H1 ditolak, artinya motivasi berpengaruh tidak positif dan
tidak signifikan terhadap minat berwirausaha.
Page 55
38
Akan tetapi, yang lebih menarik untuk diteliti lebih lanjut dalam
penelitan ini adalah adanya penelitian Muhammad Muzakki (2014) yang
menyatakan bahwa variabel lingkungan tidak berpengaruh positif
signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa Keuangan Islam UIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sehinggan tinggi rendahnya tingkat
lingkungan tidak mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa
Keuangan Islam UIN Sunan Kalijaga Yogykart. Dengan demikian
hipotesis keempat (H4) yang menyatakan “Terdapat pengaruh positif
signifikan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha Mahasiswa
Keuangan Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta”tidak terbukti.
Faktor Pengetahuan kewirausahaan tidak berpengaruh positif
terhadap minat berwirausaha mahasiswa Keuangan Islam UIN Sunan
Kalijaga. Sehingga tinggi rendahnya tingkat pengetahuan kewirausahaan
tidak mempengaruhi tingkat minat berwirausaha mahasiswa Keuangan
Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta karena mahasiswa Keuangan
Islam yang mempunyai pilihan studi sebagai Perbankan dan Keuangan
atau akuntan. Dengan demikian hipotesis kedua (H2) yang menyatakan
“Terdapat Pengaruh positif signifikan pengetahuan kewirausahaan
terhadap minat berwirausaha Mahasiswa Keuangan Islam UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta “tidak terbukti.
C. Kerangka Penelitian
Ada beberapa faktor yang mendorong mahasiswa terhadap minat
berwirausaha. Menurut Tjahjono (2008:46) menjelaskan bahwa bagi
Page 56
39
banyak orang keputusan untuk berwirausaha merupakan peilaku dengan
keterlibatan (high involment) yang akan melibatkan beberapa faktor
diantaranya yaitu
Faktor internal seperti kepribadian, persepsi, motivasi, dan
pembelajaran (sikap).
Faktor eksternal seperti keluarga, teman, tetangga, dan lain
sebagainya.
Menurut David C.Mclelland dalam Suryana (2008:62)
mengemukakan bahwa kewirausahaan ditentukan oleh motif berprestasi,
optimisme, sikap nilai, dan status kewirausahaan atau keberhasilan.
Menurut Yati Suhartini (2011) minat seseorang terhadap suatu
objek diawali dari perhatian seseorang terhadap objek tersebut. Minat
merupakan sesuatu hal yang sangat menentukan dalam setiap usaha,
maka minat perlu ditumbuh kembangkan pada diri setiap mahasiswa.
Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan tumbuh dan berkembang
sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah:
Faktor Intrinsik meliputi pendapatan, harga diri dan
perasaan senang.
Faktor Ekstrensik meliputi lingkungan keluarga,
lingkungan masyarakat, peluang, dan pendidikan.
Stewart (1998) dalam Koranti (2013:1) menyatakan bahwa
tumbuhnya minat berwirausaha dipengaruhi oleh berbagai faktor internal,
faktor eksternal, dan faktor kontekstual.
Page 57
40
Faktor internal yang berasal dari diri wirausahawan dapat
berupa sifat personal, sikap, kemauan, dan kemampuan individu yang
dapat memberi memberi kekuatan individu untuk berwirausaha.
Faktor eksternal meliputi lingkungan keluarga, lingkungan
dunia usaha, lingkungan fisik, lingkungan sosial ekonomi, dan lain-lain.
Pengaruh pendidikan kewirausahaan selama ini telah
dipertimbangkan sebagai salah satu faktor penting untuk menumbuh
kembangkan hasrat, jiwa dan perilaku berwirausaha di kalangan generasi
muda (Indarti dan Rostiani, 2008). Selanjutnya diperlukan adanya
pemahaman tentang bagaimana mengembangkan dan mendorong
lahirnya wirausaha muda yang potensial sementara mereka berada di
bangku kuliah.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel internal yaitu motivasi berwirausaha.
2. Variabel eksternal terdiri dari lingkungan sekitar dan
pengetahuan.
Gambar 2.1
Keragka penelitian
Lingkungan (H1)
Pengetahuan (H2) Minat Berwirausaha
Motivasi (H3)
Page 58
41
D. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu pernyataan yang kurang kebenarannya dan
masih perlu dibutuhkan kebenaranya. Suatu penelitian yang dilakukan,
hasilnya dugunakan untuk menganalisis suatu hal sebelum hasil
penelitian sementara untuk nantinya menjadi kesimpulan akhir. Hipotesis
merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.
Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan bari didasarkan
pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
diperoleh melalui pengmpulan data (Sugiyono, 2001:64).
Melihat alasan diatas terlihat bahwa hipotesis sangat penting
sebagai langkah awal sebelum kesimpulan diambil, berdasarkan
kenyataan tersebut diatas maka hipotesis yang dapat dikemukakan adalah
sebagai berikut :
H0 : Lingkungan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat
wirausaha mahasiswa.
H1 : Lingkungan berpengaruh secara signifikan terhadap minat
wirausaha mahasiswa.
H0 : Pengetahuan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat
wirausaha mahasiswa.
H2 : Pengetahuan berpengaruh secara signifikan terhadap minat
wirausaha mahasiswa.
Page 59
42
H0 : Motivasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap minat
wirausaha mahasiswa.
H3 : Motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap minat wirausaha
mahasiswa.
Page 60
43
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, karena
peneliti ingin mengkonfirmasi konsep dan teori yang telah dijelaskan pada
bab sebelumnya dengan fakta dan data yang ditemukan di lapangan.
Penelitian ini tentang analisis pengaruh faktor motivasi, lingkungan dan
pengalaman terhadap minat wirausaha mahasiswa. Obyek yang diambil ini
mahasiswa karena mahasiswa itu sudah dewasa dan sudah bisa mengetahui
sisi positif dan negatif dari wirausaha dan juga sudah bisa mengambil
resiko.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di KOPMA FATAWA STAIN
Salatiga, dengan objek penelitian sendiri adalah anggota aktif KOPMA
FATAWA. Penelitian ini dilakukan dalam 3 bulan mulai dari bulan Oktober
sampai bulan Desember 2014. Anggota yang dikatakan aktif jika sudah
registrasi di KOPMA FATAWA.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yangterdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyaikualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkanoleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarikkesimpulannya
(Sugiyono, 2008). Sedangkan menurut Anton Bawono (2006: 28) populasi
adalah keseluruhan wilayah objek dan subjek penelitian untuk dianalisis dan
Page 61
44
ditarik kesimpulan oleh peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh anggota aktif di koperasi mahasiswa STAIN Salatiga.
Sampel adalah objek atau subjek penelitian yang dipilih guna
mewakili keseluruhan dari populasi. Hal ini dilakukan untuk menghemat
waktu dan biaya. Sehingga didalam menentukan sampel harus hati-hati,
karena kesimpulan yang dihasilkan, nantinya merupakan kesimpulan dan
populasi.
Adapun teknik untuk menentukan jumlah sampel, dapat
menggunakan rumus sebagai berikut Bawono (2006):
s = P
(P.e2)+ 1
s = 117
117(0,1)2 +1
s = 117
2,17
s = 53,9 ≈ 54
Keterangan:
s : Jumlah sampel yang dicari
P : Jumlah populasi
e : Error atau tingkat kesalahan yang diyakini.
Jumlah populasi (P) pada penelitian ini adalah 117, tingkat
kesalahan 0,1 (10%) sehingga hasil n adalah 53,9 maka dibulatkan menjadi
54 responden.
Page 62
45
D. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Arikunta, (2006:175) teknik pengumpulan data adalah
cara yang digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan.
Dalam penggunaan teknik pengumpulan data, peneliti memerlukan
instrumen yaitu alat bantu agar mengerjakan pengumpulan data menjadi
lebih mudah. Menurut Bawono (2006:29-30) Teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Lapangan.
Penelitian lapangan terdiri dari:
a. Metode kuesioner atau angket
Metode kuesioner atau angket adalah daftar pertanyaan
yang diberikan kepada objek penelitian yang mau memberikan
respon sesuai dengan permintaan pengguna.
b. Metode interview
Metode interview adalah metode atau cara mengumpulkan
data serta berbagai informasi dengan jalan menanyakan langsung
kepada seseorang yang dianggap ahli dalam bidangnya dan juga
berwenang dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
Sebelum pertanyaan diajukan perlu disiapkan terlebih
dahulu pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan atau diarahkan
kepada informasi-informasi untuk topik yang ditentukan dan akan
dibahas secara jelas dan terinci.
Page 63
46
c. Metode Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara
melakukan pengamatan secara langsung di objek penelitian. Jadi
peneliti datang sendiri dan mengamati dari dekat di objek
penelitian.
E. Jenis dan Sumber Data
1) Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut (Sugiarto, 2003:21):
a) Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. Termasuk
dalam klasifikasi data kuantitatif adalah data yang berskala ukur
interval dan rasio. Data ini berasal dari Koperasi Mahasiswa
STAIN Salatiga dalam bentuk angka-angka yang masih perlu
dianalisis seperti: jumlah karyawan serta data lainnya yang
menunjang dalam penelitian ini.
b) Data Kualitatif adalah data yang sifatnya hanya menggolongkan
saja. Termasuk dalam klasifikasi data kualitatif adalah data yang
berskala ukur nominal dan original. Data ini diperoleh dari
Koperasi Mahasiswa STAIN Salatiga dalam bentuk informasi
baik berupa lisan maupun tulisan, yang merupakan data
mahasiswa dalam penelitian ini.
Page 64
47
2) Sumber Data
Sember data dalam penelitian ini adalah subjek dari mana data
dapat diperoleh (Arikunta, 2010:172). Maka dari itu, untuk
menujang kelengkapan pembahasan dalam penulisan skripsi ini.
Penulis memperoleh data yang bersumber dari:
a) Data Primer
Data primer adalah data yang didapat / dikumpulkan oleh
peneliti dengan cara lagsung dari sumbernya. Data primer biasanya
disebut dengan data asli / data baru yang mempunyai sifat up to
date. Data ini diperoleh dari wawancara dengan Rohman Amrullah
selaku Wakil Ketua KOPMA FATAWA STAIN Salatiga.
b) Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak
langsung atau peneliti arsip yang memuat peristiwa masa lalu. Data
sekunder dapat diperoleh dari jurnal, majalah, buku, data statistika
maupun dari internet (Bawono, 2006:30).
F. Skala Pengukuran
Skala merupakan prosedur pemberian angka-angka atau symbol
lain kepada sejumlah ciri dari suatu objek. Sedangkan pengukuran adalah
proses, cara perbuatan mengukur yaitu suatu proses sistematik dalam
manilai dan membedakan sesuatu objek yang diukur atau pemberian angka
terhadap objek atau fenomena menurut aturan tertentu. Pengukuran tersebut
diatur menurut kaidah-kaidah tertentu. Jadi skala pengukuran adalah
Page 65
48
seperangkat aturan yang diperlukan untuk mengkuantitatifkan data dari
pengukuran suatu variabel.
Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah pengetahuan,
lingkungan dan motivasi sebagai variabel bebas (Independent variabel)
sedangkan minat berwirausaha sebagai variabel terkait (depedent variabel).
Variabel-variabel tersebut, diukur menggunakan skala pengukuran
Continuous Rating Scale, yang terdiri dari angka 1 samapi 10. Skala 1-10
dipilih dengan pertimbangan memudahkan responden dalam menentukan
kategori sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju. Responden yang
akan dipilih dalam penelitian ini terbiasa dengan penilaian interval angka 1
sebagai kategori rendah dan 10 sebagai kategori paling tinggi. Skala
penilaian 1 sampai dengan 10 lazim digunakan oleh responden dalam
menilai baik atau tidaknya sesuatu. Pengisian kuesioner dilakukan hanya
dengan memberi tanda centang (√) pada skala 1 sampai 10 yang sudah
tersedia. Skala 1 dimaknai sebagai sangat tidak setuju dan skala 10 sebagai
sangat setuju. Contoh tabelnya sebagai berikut:
Tabel 3.1
Perbobotan Nilai untuk Jawaban Responden terhadap Kuisioner
Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat setuju
G. Definisi Operasional Variabel
Motivasi menjadi entrepreneuradalah sesuatu yang melatar
belakangi atau mendorong seseorang melakukan aktifitas dan memberi
Page 66
49
energi yang mengarah pada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan
ataupun mengurangi ketidakseimbagan dengan membuka suatu suatu usaha
atau bisnis (Zimmerer dalam Tama, 2010). Adapun indikator yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut (Tama, 2010) :
− Percaya Diri
− Inovatif dan Kreatif
− Memiliki jiwa kepemimpinan
− Efektif dan Efisien
− Berorientasi pada masa depan
Variabel Lingkungan meliputi lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah dan lingkungan masyarakat.
Lingkungan keluarga adalah satu kesatuan antara ayah, ibu, anak dan
keluarga lainnya. Keluarga mempunyai peranan penting dalam
mempersiapkan anak mencapai masa depan yang baik bagi diri sendiri,
keluarga dan masyarakat. Keluarga merupakan peletak dasar bagi pola
tingkah laku, karaker, intelegensi, bakat, minat dan potensi anak yang
dimiliki untuk dapat berkembang secara optimal. Dengan demikian,
keluarga merupakan faktor yang paling penting bagi tumbuh dan
berkembangnya potensi yang dimiliki anak.
Lingkungan sekolah adalah kondisi di sekitar individu yang
mempengaruhi proses belajar. Sebagai pendidik, guru harus mampu
menciptakan lingkungan belajar mengajar yang dapat merangsang siswa
untuk belajar, sehingga anak merasa nyaman, tentram dan senang. Dengan
Page 67
50
demikian, anak akan termotivasi sehingga hasil belajar yang dicapai dapat
maksimal.
Lingkungan masyarakat semua berhubungandi luar keluarga dan
sekolah dinamakan lingkungan masyarakat. Lingkungan masyarakat yang
mempengaruhi perkembangan minat siswa antara lain pergaulan dengan
teman sebaya, televisi, surat kabar dan lain-lain. Dalam pembentukan watak
dan menumbuhkan minat, lingkungan masyarakat memiliki andil yang
sangat besar (Alisuf, 2005:21-31).
Indikator untuk faktor lingkungan meliputi:
− Pengaruh keluarga dan sekolah
− Pengaruh masyarakat.
Pengetahuaan adalah ilmu yang didapat selama kuliah. Untuk
indikator pengetahuan meliputi:
− Mengetahui dasar kewirausahaan
− Mengetahui tentang modal berwirausaha
− Mengetahui tentang managemen berwirausaha
− Mengetahui ilmu proses produksi dan hasil produksi
− Mengetahui ilmu pemasaran.
Untuk Variabel Dependen yaitu Minat Berwirausaha
Indikatornya meliputi:
− Keinginan
− Perasaan senang
− Perhatian
Page 68
51
− Lingkungan
− Pengalaman
H. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat pengumpulan data
berupa angket kuisioner dengan peneliti Continouse Rating Scale. Kuisioner
tersebut terdiri dari lima bagian, yaitu:
1 Bagian pertama berisi tentang data responden yang meliputi : jenis
kelamin, usia, pendidikan terakhir, masa kerja dan pelatihan kerja yang
pernah diikuti.
2 Bagian kedua, ketiga, keempat dan kelima berisi tentang pertanyaan-
pertanyaan dengan kerangka sebagai berikut:
1. Pengetahuan kewirausahaan
2. Lingkungan
3. Motivasi
I. Uji Instrumen Penelitian
Analisis data yang dilakukan (Anton Bawono, 2006) adalah
analisis data kuantitatif, dilakukan dengan berbagai langkah antara lain:
1. Hasil Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengungkap sahih atau
tidaknya suatu pertanyaan pada kuesioner. Suatu kuesioner
dikatakan valid/shahih jika pertanyaan pada kuesioner tersebut
Page 69
52
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut.
b. Uji Reliabilitas
Pada prinsipnya uji reliabilitas digunakan untuk menguji
data yang kita peroleh sebagai misal hasil dari jawaban kuesioner
yang kita bagikan. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal
jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu. Teknik yang digunakan dalam
pengukuran relibilitas ini adalah teknik cronbach alpha. Suatu
variabel jika nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,6.
2. Uji Statistik
a) Uji 𝐭𝒕𝒆𝒔𝒕
Uji ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat
signifikansi variabel independen mempengaruhi variabel dependen
secara individu atau sendiri-sendiri.
b) Uji 𝑭𝒕𝒆𝒔𝒕
Uji ini digunakan untuk mengetahui seberapa jauh semua
variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel
dependen.
c) Uji R (Koefisien Determinasi)
Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana
tingkat hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel
independen (X 1,2,3). Apabila angka koefisian determinasi (R2)
Page 70
53
semakin mendekati 1 berarti model regresi yang digunakan sudah
semakin tepat sebagai model penduga terhadap variabel
dependen(Y).
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dalam analisis
regresi. Melalui uji asumsi klasik ini, diharapkan menghasilkan model
regresi yang handal sesuai kaidah BLUE (Best Linier Unbiased
Estimator), yang menghasilkan model regresi yang tidak biasa dan
handal sebagai penaksir. Uji asumsi klasik terdiri dari Multicolinearity,
Heterocendasticity, Autocorrelation dan Normality.
J. Alat Analisis
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan program olah data SPSS (statistical product and service
solution), data yang didapat merupakan data kuantitatif dimana data dapat
dinyatakan dalam bentuk angka, maka akan mudah untuk diaplikasikan ke
dalam olah data SPSS 20, SPSS merupakan sebuah program komputer
statistik yang berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data
statistik secara tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai output yang
dikehendaki oleh para pengambil keputusan .
Page 71
54
BAB IV
ANALISIS PENELITIAN
A. Deskripsi Obyek Penelitian
A.1 Profil KOPMA FATAWA STAIN Salatiga
Nama Lembaga :Koperasi Mahasiswa (KOPMA)
“FATAWA”
Alamat : Jl. Tentara Pelajar 02, gedung PKM 1 Lt 1
STAIN Salatiga
Telpon : 082892014033/ (0298) 314 741
Logo :
Email : [email protected]
Koperasi Mahasiswa adalah salah satu Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) dalam bidang kewirausahaan yang ada
dilingkungan STAIN Salatiga. Jadi setiap badan usaha yang akan
berdiri di STAIN Salatiga harus melewati KOPMA agar
mendapatkan rekomendasi.
Peran ganda KOPMA yaitu
1. Organisasi kemahasiswaan yang mempunyai misi.
a. Pendidikan
Dengan melaksanakan pelatihan – pelatihan dari
pendidikan dasar hingga mahir.
Page 72
55
b. Pelayanan
Dengan menyediakan usaha – usaha yang memang
dibutuhkan masyarakat intern kampus.
c. Pengembangan sumber daya anggota
Dengan mengadakan seminar, kunjungan dan pengiriman
delegasi, juga lainnya.Organisasi bisnis yang berbadan
Hukum Koperasi Diantara UKM – UKM di STAIN
Salatiga yang telah memiliki Badan Hukum Hanyalah
KOPMA FATAWA.
2. KOPMA "Fatawa" resmi memiliki Badan Hukum pada tanggal
30 April 1994 dengan nomor BH (Badan Hukum) :
12192/BH/VI oleh sejumlah Mahasiswa STAIN Walisongo
Fakultas Tarbiyah Di Salatiga
Pengurus Koperasi
Orang Pilihan
Jadi setiap anggota berhak menjadi pengurus KOPMA
FATAWA, akan tetapi mereka harus melewati
seraingkaian syarat yang harus dipenuhi
Harus memegang Amanah
Sikap, Tingkah Laku dan Kejujuran adalah yang utama ini
bisa dilihat dari trek rekort calon pengurus selama jadi
anggota.
Page 73
56
Kembangkan jiwa bisnis yang profesional
Karena ini adalah badan usaha maka jiwa bisnis atau
Enterpreneur harus jadi pedoman tanpa melepaskan
pedoman utama yaitu Al Qur’an dan Al Hadist.
A.2 Sejarah dan letak KOPMA FATAWA IAIN Salatiga
Kopma "Fatawa" (Salatiga didirikan pada tanggal 30 April
1994 dengan nomor BH (Badan Hukum) : 12192/BH/VI oleh
sejumlah Mahasiswa IAIN Walisongo Fakultas Tarbiyah yang
berada di Salatiga sebagai salah satu cabang dari STAIN
Walisongo Semarang, yang sekarang menjadi Sekolah Tinggi
Agama Isalam Negeri (STAIN) Salatiga. STAIN mempunyai dua
jurusan yaitu tarbiyah dan syari'ah
Kemudian nama "fatawa" (Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo) tersebut masih tetap dicantumkan guna mengenang
perjuangan kakak-kakak pendiri.
Koperasi Mahasiswa Fatawa STAIN Salatiga adalah salah
satu dari beberapa UKM tertua di lingkungan Kampus STAIN
Salatiga sejak masih bersetatus sebagai FakultasTarbiyah IAIN
Walisongo.Dengan nama ‘Fatawa’ yang merupakan akronim dari
Fakultas Tarbiyah Walisongo, maka dengan itu sudah 25 tahun
nama tersebutdipertahankan karena merupakan bagian dari sejarah.
Pada saat ini Kopma Fatawa masih menja disatu-satunya Koperasi
Mahasiswa yang berbadan hukum di Kota Salatiga.
Page 74
57
Kopma Fatawa merupakan organisasi yang bergerak di
bidang pengembangan perekonomian dan pengkaderan anggota
yang berlandaskan ideologi koperasi yang diyakini sebagai soko
guru dan solusi permasalahan perekonomian global. Dalam proses
pengkaderan, penanaman jiwa koperasi dan keyakinan dalam
berkoperasi adalah hal pokok yang wajib ada dalam setiap jenjang
pendidikan Kopma Fatawa.
Dengan beranggotakan mahasiswa STAIN Salatiga, Kopma
Fatawa mencoba memaksimalkan setiap sumber daya (SDA dan
SDM) demi mewujudkan tujuan bersama. Kopma Fatawa telah
memiliki beberapa unit usaha yang coba menunjang kebutuhan
mahasiswa seperti unit KantinFatawa, Unit FotokopiFatawa, Unit
Computer Center Fatawadan Unit Students Coop-preneurship
Laboratory. Semua itua dalah sebagian kecil usaha Kopma demi
memujudkan kesejahteraan anggota.
Filosofi dari nama "FATAWA" adalah Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo. Karena dalam mengganti nama tentunya perlu
perubahan juga pada badan hukum, maka nama Fatawa masih
jugabudidayakan juga merupakan sebuah kenangan dari pendiri
dan pelopor KOPMA.
Page 75
58
A.3 Struktur Organisasi KOPMA FATAWA STAIN Salatiga
Humas
Arba’ Author Inventarisasi
Ana Maf’iyah
Bp Bid. Keuangan
Indra Siswanti
RAT
Ketua Umum
Ahmad Shoderi Koorbad. Pengawas
Rohman Hakim
KaBid. PSDU
Masthobib Bendahara Umum
N. C. Chusna Sekretaris Umum
Khotim Ahsan
KaBid. PSDA
Lukmanul Hakim
Bp Bid. Keorganisasi
Prio Prasetyo
WakaBid. PSDA I
Bidayatun Ni’mah WakaBid. PSDA II
Farkhatul Janah Staff Umum
Intan Rokhania WakaBid. PSDU II
Abdul Kholiq Staff Bendahara II
Umi Fatikhotus S. Staff Bendahara I
Novi Nur A. WakaBid. PSDU I
Dewi Puspitarini
Sekretaris
Galuh Aninditiyah
Ketua LPKA
Ely Ismawanti
Driv LuNa
Khairus Sa’adah Driv BinTram
Putri Fardiyastutik Daiv DaGa
Abdul Wahid
Ketua FOCUST
Rohman Amrullah
Sekretaris
Galih Aji Pratomo
Coop. Lap
Yudi Ainun N. Coop. Net
Rizky Safira
Page 76
59
A.4 Visi dan Misi KOPMA FATAWA STAIN Salatiga
a. Visi KOPMA FATAWA Salatiga
1. Meningkatkan peran Koperasi Mahasiswa Fatawa sebagai
koperasi kader dan sebagai kader koperasi dalam
mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi
seluruh anggota pada khususnya, dan negara pada
umumnya.
2. Mengembangkan kualitas anggota yang berjiwa koperasi
dan memiliki skill di bidang kewirausahaan, yang
merupakan wujud dari kesadaran sebagai kader koperasi
dan kader bangsa.
b. Misi KOPMA FATAWA Salatiga
1. Meningkatkan kualitas dan kompetensi kader Kopma
Fatawa sebagai kader pembangunan bangsa dalam
menciptakan perekonomian yang berbasis kerakyatan
demi terewujudnya kesejahteraan bangsa.
2. Memantapkan kelembagaan Kopma Fatawa sesuai dengan
jati diri Koperasi dan menyelaraskan setiap gerak kerja
Kopma Fatawa searah dengan prinsip-prinsip Koperasi.
3. Meningkatkan produktivitas dan daya saing Kopma
Fatawa dalam rangka pemenuhan kebutuhan mahasiswa,
civitas akademika, dan masyarakat umum untuk menuju
kesejahteraan bersama.
Page 77
60
4. Memaksimalkan partisipasi aktif anggota dan kerjasama
yang sinergis dengan civitas akademika, stakeholder, dan
masyarakat dalam pengembangan Koperasi Indonesia.
A.5 Job Description
Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian adalah
sebagai berikut:
a. Tugas Badan Pengawas
1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijaksanaan pengurus menyangkut pengelolaan
koperasi, baik yang menyangkut aspek organisasi
maupun aspek usaha.
2. Meneliti catatan yang ada pada koperasi.
3. Membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan.
4. Melakukan rapat triwulan untuk semua pengurus.
b. Tugas Ketua Umum
1. Memimpin Koperasi dan mengkoordinasikan kegiatan
seluruh anggota dan Pengurus.
2. Mewakili Koperasi di dalam dan di luar Kampus.
3. Melaksanakan segala perbuatan sesuai dengan
Keputusan Rapat anggota dan Rapat Pengurus.
4. Membina dan mengawasi bidang organisasi dan
administrasi.
5. Melaksanakan pendidikan dan penyuluhan.
Page 78
61
6. Menyelenggarakan kontrak usaha dengan pihak lain
c. Tugas Sekretaris Umum beserta Staf
1. Bertanggung jawab atas kegiatan administrasi
Perkoperasian .
2. Mengatur jalannya kegiatan keorganisasian Kopma.
3. Memimpin dan mengarahkan tugas Pengurus KOPMA
FATAWA.
4. Menghimpun dan menyusun laporan kegiatan bersama
bendahara dan pengawas.
5. Menyususn rancangan rencana program kerja organisasi.
6. Mengadakan pelatihan dan sosialisai administrasi
KOPMA FATAWA.
7. Mengkoondinir Humas dan Inventaris.
d. Tugas Humas
1. Mengantar surat yang dikelurkan KOPMA FATAWA
kepada pihak yang berkepentingan .
2. Memberikan berbagai informasi yang berkaitan dengan
perkoperasian kepada semua Anggota, pengurus dan
pengawas.
3. Intens menjalin hubungan kerjasama dan silaturahim
dengan sesama kopera simahasiswa, maupun dengan
instansi yang lain.
Page 79
62
e. Tugas Inventaris
1. Membuat Daftar kebutuhan Sarana dan Prasarana
KOPMA.
2. Menginventrisir barang-barang yang dimiliki KOPMA.
3. Merawat dan Menjaga barang-barang milik KOPMA
4. Mencatat Penerimaan Barang Inventaris dan Non
Inventaris KOPMA.
5. Mengisi Buku Induk Inventaris KOPMA.
6. Membuat Buku Penerimaan Inventaris KOPMA.
7. Membuat Buku Pengeluaran / Penggunaan Barang
Inventaris KOPMA.
8. Membuat Kode / Sandi pada Barang Inventaris KOPMA.
9. Membuat Laporan Keadaan Barang Inventaris KOPMA.
10. Menyimpan Dokumen Kepemilikan Barang-barang
Inventaris dan dokumen lainnya.
11. Melakukan Lebelisasi pada barang-barang milik
KOPMA.
f. Tugas Bendahara Umum
1. Bertanggung jawab masalah keuangan koperasi.
2. Mengatur jalannya pembukuan keuangan.
3. Menyusun anggran setiap bulan.
4. Mengawasi penerimaan dan pengeluaran uang.
5. Menyusun rencana anggaran dan pendapatan koperasi.
Page 80
63
6. Menyusun laporan keuangan.
7. Mengendalikan anggaran.
g. Tugas Bidang PSDA
1. Melaksanakan Pendidikan Kepada Kader KOPMA, yang
meliputi:
a. PDP (Pendidikan Dasar Perkoperasian)
b. PLP (Pendidikan Lanjutan Perkoperasian)
c. TOT (Training Of Trainer)
2. Menjalankan Kurikulum pendidikan KOPMA .
3. Mengirimkan delegasi kesesama KOPMA atau instansi
lain.
4. Mengoptimalkan keanggotaan dan keaktifan anggota.
5. Membantu pengarsipan keanggotaan KOPMA .
h. Tugas Bidang PSDU
1. Membina dan mengawasi unit bidang usaha koperasi.
2. Melaksanakan pendidikan (Magang) kepada anggota dan
melakukan penyuluhan bidang usaha.
3. Menyelenggarakan kesepakatan kontrak usaha dengan
pengelola unit bidang usaha Koperasi lain,atau dengan
unit usaha lain.
4. Menyusun peraturan-peraturan khusus di unit bidang
usaha.
Page 81
64
i. Tugas LPKA
1. Mengadakan kegiatan-kegiatan ceremonial, seperti
Ulang Tahun Kopma, dan kegiatan ceremonial lain .
2. Melakukan pembinaan Ketrampilan(soft skill) kepada
seluruh anggota kopma, seperti pelatihan membuat
handy craft.
3. Mengadakan kegiatan-kegiatan yang berbasis keagamaan
,seperti Mujaha dah atau doa bersama.
4. Menggiatkan seluruh Anggota KOPMA untuk selalu
memperluas wacana-wacana tentang perkoperasian,
seperti Membuat artikel-artikel atau majalah yang
berkaitan dengan dunia koperasi dan Enterpreuner masa
kini.
j. Tugas FOCUST
1. Melakukan pembinaan kewirausahaan kepadaanggota
koperasi.
2. Melakukan pendampingan kepada kelompok-kelompok
usaha yang dibuat oleh anggota KOPMA.
3. Mengadakan pendidikan-pendidikan kewirausahaan
kepada Semua anggota KOPMA.
4. Melakukan Kerjasama dengan usaha-usaha lain, yang
nantinya bermuara di bidan PSDU.
Page 82
65
5. Melakukan training-training kewirausahaan kepada
anggota KOPMA ,seperti Packaging, Marketing, dan
lobiying .
A.6 Landasan Hukum dan Azaz KOPMA FATAWA
Kopma "Fatawa" berlandaskan Pancasila dan Undang-undang
Dasar 1945 serta undang-undang Nomor 25 tahun 1992 tentang
perkoperasian.
Kopma "Fatawa" berdasarkan atas azas kekeluargaan dan
Demokrasi Ekonomi
Modal dan potensi dasar
1. Legitimasi Politik
Bahwa UUD '45 memberi arah bagi koperasi dalam memberikan
kesejahteraan bagi masyarakat. Undang-undang nomor 25 tahun
1992 serta GBHN tahun 1993 serta kebijaksanaan Rektor
tentang pengembangan bakat minat mahasiswa akan dikembang
semaksimal mungkin.
2. Mahasiswa sebagai Agent of Change
Mahasiswa memiliki predikat tertinggi sebagai agent of change
dengan idealisme, kecerdasan, kreatifitas, dan inisiatif
keberanian serta kemampuan menyampaikan pendapat secara
logis dan sistematis.
Page 83
66
3. Keyakinan berkoperasi
Keyakinan bahwa koperasi merupakan sistem perekonomian
yang paling ampuh dalam mencapai masyarakat adil dan
makmur merupakan kekuatan terbesar dan tak ternilai.
Keyakinan ini pula yang akan memberikan dorongan moril
sehingga dalam perjuangannya tidak mengenal kata lelah.
4. Potensi Anggota
Loyalitas dan kebersamaan yang selama ini terjalin antar sesama
anggota adalah salah satu kekuatan pendukung berkembangnya
Kopma "FatawA" STAIN Salatiga. Pada pundak anggotalah
estafet perjuangan dipegang. Oleh karena itu, setiap potensi
yang dimiliki anggota selayaknya ditumbuhkembangkan, dibina,
dan diarahkan.
A.7 Peran serta KOPMA FATAWA STAIN Salatiga
1. Agen Pembaharuan
Bahwa sebagai satu kesatuan yang integral, Kopma "Fatawa"
IAIN Salatiga beserta seluruh anggota merupakan agent
pembangunan pemandu dan pelopor pembangunan dalam
kegiatan dan aktifitas usahanya.
2. Kader Koperasi
Bahwa sebagai satu kesatuan yang solid Kopma "Fatawa"
beserta seluruh anggota merupakan kader koperasi yang
Page 84
67
tangguh, profesional, kritis, dan berkualitas, sehingga mampu
menghadapi tantangan zaman.
3. Kader Bangsa
Bahwa sebagai satu kesatuan yang solid Kopma "Fatawa"
beserta seluruh anggotanya merupakan kader koperasi dan kader
bangsa yang senantiasa mempersiapkan diri dengan usaha-
usahanya mengembangkan potensi dan sumber daya yang
dimiliki untuk pengabdian kepada masyarakat dalam
meciptakan lapangan kerja.
Keikutsertaan dalam Asosiasi
1. Forum Komunikasi Koperasi Indonesia (FKKMI)
2. Koperasi Pemuda Indonesia (KOPINDO)
3. DEKOPIN (Dewan Koperasi Indonesia) kota Salatiga
4. Perhimpunan Koperasi Mahasiswa PTAI se-Indonesia
(PKMPI)
5. Forum Pemuda Koperasi Se-Jateng.
A.8 Dinamika Keanggotaan
Sistem keanggotaan Kopma "Fatawa" besifat otomatis yaitu
setiap anggota yang masuk, maka secara otomatis menjadi anggota
Kopma "Fatawa" dan apabila anggota ingin aktif atau ingin
menjadi pengurus maka harus melalui pembinaan anggota antara
lain yaitu:
Page 85
68
1. Pendidikan Formal
1) Pendidikan Dasar Perkoperasian (PDP)
Dalam rangka mempersiapkan kader Kopma "Fatawa"
yang memiliki wawasan perkoperassian dasar.
2) Pendidikan Lanjutan Perkoperasian (PLP)
Pendidikan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan
teoritik dan aplikatif tentang pengelolaan dan
pengembangan koperasi, baik pada sisi manajemen usaha
maupun manejemen organisasi.
2. Pendidikan Non Formal
1) Kepanitiaan
Ketertiban anggota dalam kegiatan kepanitiaan adalah
untuk memberikan pengalaman kepada anggota dalam
pengelolaan organisasi dalam penglolaan organisasi.
Dalam hal ini anggota diberikan untuk mengembangkan
skill, potensi dan kreatifitasnya seperti teknik negosiasi,
pemecahan masalah, kepemimpinan serta menumbuhkan
sikap tanggung jawab.
2) Magang
Kegiatan ini ditujukan untuk memberikan pengalaman
praktis dalam pengelolaan unit usaha Kopma. Serta tidak
menutup kemungkinan magang di luar Kopma.
Page 86
69
A.9 Dinamika Usaha Kopma FATAWA STAIN Salatiga
Sampai saat ini Kopma “FATAWA” memiliki empat unit
usaha antara lain:
1. Unit Toko Buku
Unit usaha ini modal seluruhnya dari Kopma dengan menjalin
kerja sama dengan beberapa penerbit ternama di Jogjakarta
2. Unit computer
Unit usaha ini dengan sistem kerja sama dalam artian modal
bukan dari Kopma dan Kopma hanya menyediakan tempat.
3. Unit Photo Copy
Unit usaha ini dengan sistem kerja sama dalam artian modal
bukan dari Kopma dan Kopma hanya menyediakan tempat.
4. Unit Kantin Mahasiswa
Unit usaha ini dengan sistem kerja sama dalam artian modal
bukan dari Kopma dan Kopma hanya menyediakan tempat.
Dinamika Kepengawasan
Pengawas merupakan suatu badan dalam strukutur
organisasi Kopma "Fatawa" sebagai bentuk perwakilan anggota
dalam mengawasi kinerja organisasi. Adapun fungsi pengawas
sebagai partner pengurus dalam menjalankan akifitas
keorganisasian.
Seyogyanya pengawas adalah para mantan fungsinaris yang
sedikit banyak mengetahui aktifitas keorganisasian hingga hal-hal
Page 87
70
yang bersifat teknis. Bentuk kerja sama antara pengurus dan
pengawas adalah melakukan koordinasi terhadap permasalahan
keorganisasian, sehingga terdapat suatu keputusan bersama yang
merefresentasikan keputusn anggota dan hal ini pengawas berhak
untuk memberikan pertimbangan sebelum terdapat keputussan.
A.10 Identitas Responden
Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu penulis akan
menjelaskan mengenai data-data responden yang digunakan
sebagai sampel yang diambil dari anggota KOPMA FATAWA
STAIN Salatiga berikut ini:
Tabel 4.1
NO Jenis Kelamin Responden Prosentase
1. Laki-laki 13 24,1%
2. Perempuan 41 75,9%
Jumlah 54 100%
B. Analisis Data
B.1 Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilita sesuatu angket dikatakan reliabel jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan konsisten dari waktu ke waktu
Anton (2006).Uji ini dilakukan terhadap seluruh item atau
Page 88
71
pertanyaan pada penelitian ini akan menggunakan rumus koefisien
cronbach alpha. Nilai cronbach alpha kritis pada penelitian ini
menggunakan nilai 0,60 dengan asumsi bahwa daftar pertanyaan
yang diuji akan dikatakan reliabel bila nilai cronbach alpha ≥ 0,60.
Adapun hasil uji reliabilitas yang diperoleh dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.2
Uji Reliabilitas
Variabel Realibilitas Coeficient Alpha keterangan
X1 5 .828 Reliabel
X2 5 .851 Reliabel
X3 5 .706 Reliabel
Y 5 .824 Reliabel
Berdasarkan data diatas, nilai keseluruhan dari Cronbach’s Alpha
> 0,6 dengan begitu dapat disimpulkan bahwa seluruh variable
yang digunakan penelitian menurut kriteria Nunaly dalam Anton
(2006) dinyatakan reliable.
B.2 Uji Validitas
Suatu angket dikatakan valid, jika pertanyaan pada suatu angket
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh angket
tersebut. Berikut hasil pengujian validitas.
Page 89
72
Tabel 4.3
Uji Validitas
Variabel Item Correted item total Correlation
r tabel Keterangan
Motivasi B 1 ,526 0.084 Valid B 2 ,733 Valid
B 3 ,670 Valid
B 4 ,725 Valid
B 5 ,570 Valid
Lingkungan B 1 ,467 0.084 Valid
B 2 ,835 Valid
B 3 ,728 Valid
B 4 ,607 Valid
B 5 ,718 Valid
Pengetahuan B 1 ,150 0.084 Valid
B 2 ,600 Valid
B 3 ,706 Valid
B 4 ,499 Valid
B 5 ,487 Valid
Minat berwirausaha
B 1 ,687 0.084 Valid
B 2 ,555 Valid
B 3 ,776 Valid
B 4 ,570 Valid
B 5 ,509 Valid
Sumber: Data primer yang diolah,2014
Page 90
73
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa masing-masing item
memiliki r hitung > r tabel (0.084) dan bernilai positif. Dengan demikian
butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
B.3 Uji Statistik
a. Uji Silmutan (Uji F)
Uji statistik di sini digunakan untuk melihat tingkat ketepatan atau
keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan untuk menaksir dari data
yang dianalisa. Nilai ketepatan atau keaktualan ini dapat diukur dari
goodness of fit nya. Uji statistik ini dapat dilihat dari nilai t hitung, F
hitung dan nilai koefisien determinasinya.
Tabel 4.4
Output Viewer Variables Entered/Removed
Tabel ini untuk menunjukkan variabel-variabel mana yang dimasukkan dan
dikeluarkan. Berdasarkan tabel diatas tidak ada variabel independen yang
dikeluarkan dari persamaan.
Variables Entered/Removedb Model
Variables Entered
Variables Removed Method
1 JML_X3, JML_X2, JML_X1a
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: JML_Y
Page 91
74
Tabel 4.5
Output viewer
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1 ,784a ,615 ,565 3,64904 2,300 a. Predictors: (Constant), JML_X3, JML_X2, JML_X1 b. Dependent Variable: JML_Y
Tabel ini untuk menunjukkan:
1. Koefisien korelasi (R) sebesar: 0,784 , ini artinya bahwa ada hubungan
yang kuat antara variabel independen (Motivasi, Lingkungan dan
Pengetahuan) dengan variabel dependen (Minat Wirausaha) karena
mendekati angka 1.
2. Koefisien determinasi (R2) sebesar: 0,615, ini artinya bahwa kontribusi
variabel independen menjelaskan/mempengaruhi variabel dependen
sebesar 61,5%, sedangkan sisanya sebesar 38,5% dijelaskan/dipengaruhi
oleh variabel yang lain diluar model.
3. Koefisien adjusted R2(Adj R2) sebesar: 0,565, ini merupakan korelasi
dari R2 sehingga gambarnya lebih mendekati populasi.
Tabel 4.6
Output viewer
ANOVAb Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 489,374 3 163,125 12,251 ,000a
Residual 306,256 23 13,315 Total 795,630 26
a. Predictors: (Constant), JML_X3, JML_X2, JML_X1 b. Dependent Variable: JML_Y
Page 92
75
Tabel ini menunjukkan nilai F test, nilai ini untuk menguji apakah variabel
independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Pada kolom
tersebut besarnya sig. 0,000 ini berarti lebih kecil dari 0,05. Jadi variabel
independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen secara
signifikan.
Tabel 4.7
Output viewer
Uji signifikansi individual dilakukan terhadap variabel independen
X dengan hipotesis sebagai berikut :
Ha : terdapat pengaruh antara X terhadapY
Berdasarkan hasil pengolahan didapatkan nilai t hitung masing-
masing untuk Motivasi, Lingkungan dan Pengetahuan sebesar -0,837,
0,640 dan 6,040 dengan nilai signifikansi keduanya 0,000 dimana nilai
tersebut kurang dari nilai alpha 0,05. Sehingga memberikan keputusan
bahwa dari 54 sampel yang dianalisis terdapat cukup bukti untuk
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
95% Confidence Interval for B
B Std. Error Beta
Lower Bound
Upper Bound
1 (Constant) 11,685 9,004 1,298 ,207 -6,941 30,311 JML_X1 -,170 ,203 -,139 -,837 ,411 -,591 ,250 JML_X2 ,134 ,209 ,105 ,640 ,528 -,298 ,565 JML_X3 ,792 ,131 ,799 6,040 ,000 ,521 1,064
a. Dependent Variable: JML_Y
Page 93
76
menyatakan bahwa ada pengaruh antara variabel independen terhadap
variabel dependen pada model persamaan pertama.
Kemudian, dengan melihat tabel di atas mendapatkan nilai constant
sebesar 11,685, -0,170, 0,134 dan 0,792 masing-masing untuk Motivasi,
Lingkungan dan Pengetahuan sehingga didapat persamaan regresi sebagai
berikut Ỳ1 = 11,685+ (-0,170)X1 + 0,134X2 + 0,792X3, Artinya:
1. Konstan: Apabila Motivasi, Lingkungan dan Pengetahuan bernilai
0maka Y (Minat Berwirausaha) mempunyai nilai sebesar 11,685.
Dalam hal ini meskipun seseorang tidak memiliki motivasi,
lingkungan dan pengetahuan yang mendukung, tetapi tetap memiliki
minat dikarenakan faktor lain yang tidak teridentifikasi dalam
penelitian.
2. Motivasi : Apabila X1 (motivasi) naik 1satuan maka Y (minat
berwirausaha) akan naik sebesar -0,170 satuan. Hal ini
menunjukkan semakin tinggi motivasi maka minat berwirausaha
seseorang juga akan semakin tinggi.
3. Lingkungan: Apabila X2 (Lingkungan) naik 1satuan maka Y (minat
berwirausaha) akan naik sebesar 0,134 satuan. Hal inimenunjukkan
semakin baik lingkungan yang dimiliki, maka minat berwirausaha
seseorang juga akan semakin tinggi.
4. Pengetahuan : Apabila X3 (Pengetahuan) naik 1 satuan maka Y
(minat berwirausaha) akan naik sebesar 0,792 satuan. Hal ini
Page 94
77
menunjukkan semakin baik pengetahuan yang dimiliki, maka minat
berwirausaha seseorang juga akan semakin tinggi.
B.4 Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui adanya korelasi antara variabel independen dalam
suatu model regresi. Untuk mengetahui apakah terjadi
multikolinearitas atau tidak dalam model regresi adalah dengan
melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance ini,
nilainya berlawanan, kalau tolerancenya besar maka VIF nya
kecil dan sebaliknya. Nilai VIF di sini tidak boleh lebih besar dari
5 (lima), jika lebih maka bisa dikatakan ada gejala
multikolinearitas, dan sebaliknya jika nilai VIF nya lebih kecil
dari 5 maka tidka ada gejala multikolinearitas. Demikian juga
dengan nilai Tolerance nya berarti sebaliknya Anton (2006). Nilai
Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) yang terdapat
pada masing-masing variabel penelitian ini seperti terlihat pada
tabel 4.3 berikut :
Page 95
78
Tabel 4.8
Output viewer
Suatu model regresi dinyatakan bebas dari multikolinearitas adalah jika
VIF lebih kecil dari 5. Demikian juga dengan nilai Tolerance nya berarti
sebaliknya. Dari tabel Coefficients pada kolom Collinearity Statistics, diperoleh
bahwa semua variabel bebasmemiliki nilai VIF yang rendah berada dibawah
angka 5. Dengan demikian diperoleh tidak adanya masalah multikolinearitas
dalam model regresi.
Tabel 4.9
Coefficient Correlations
Coefficient Correlationsa Model JML_X3 JML_X2 JML_X1 1 Correlations JML_X3 1,000 ,115 -,210
JML_X2 ,115 1,000 -,611 JML_X1 -,210 -,611 1,000
Covariances JML_X3 ,017 ,003 -,006 JML_X2 ,003 ,044 -,026 JML_X1 -,006 -,026 ,041
a. Dependent Variable: JML_Y
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 11,685 9,004 1,298 ,207 JML_X1 -,170 ,203 -,139 -,837 ,411 ,607 1,648 JML_X2 ,134 ,209 ,105 ,640 ,528 ,626 1,596 JML_X3 ,792 ,131 ,799 6,040 ,000 ,956 1,047
a. Dependent Variable: JML_Y
Page 96
79
Dari tabel Coefficient Correlations, kita bisa melihat matrik korelasi, dari
enam variabel independen yang diapakai, yang korelasinya cukup besar
adalah hubungan antara variabel X3 dan X1 yang nilainya sebesar -
0,611atau sebesar 6,11%. Tetapi karena korelasi antara X3 dan X1 masih di
bawah 90% maka bisa dikatakan bahwa, variabel independen yang dipakai
tidak ada yang memiliki gejala multikolinearitas.
b. Uji Heteroscedasticity
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menentukan efisiensi
dalam sampel serta menilai keabsahan dari nilai T-test dan T-tabel. Pada
penelitian ini teknik pendeteksian ada atau tidaknya heteroscedasticity
menggunakan model Grafik Scatterplot, yaitu dengan melihat grafik
scatterplot antara ZPRED (nilai prediksi variabel dependen) dan SRESID
(residualnya). Untuk mendeteksi grafik scatterplot tersebut, kalau polanya
beraturan (gelombangnya melebar dan menyempit), hal ini cenderung ada
gejala heterokendastisitas. Tetapi jika polanya tidak beraturan, ini
cenderung tidak ada gejala penyakit heterokendastisitas Anton (2006).
Berikut ini grafik scatterplot terlihat pada gambar 4.8:
Page 97
80
Gambar 4.1
Output viewer
Grafik tersebut di atas tampak tidak berpola dan tidak beraturan
baik di atas maupun di bawah angka 0 (nol), sehingga bisa disimpulkan
bahwa model regresi yang digunakan tidak ada gejala heteroskendastisitas.
c. Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk menguji apakah variabel
independen dan variabel dependen dalam model regresi memiliki distribusi
normal atau tidak (Anton, 2006). Model regresi yang baik adalah yang
memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Pada pengujian ini
peneliti menggunakan analisa grafik dengan cara melihat histogram yang
membandingkan data observasi dengan distribusi yang mendekati normal
dan normal probability plot yang membandingkan distribusi komulatif dari
Page 98
81
data yang sesungguhnya dengan distribusi komulatif dari data distribusi
normal. Jika distribusi normal, maka garis yang menggambarkan data
sesungguhnya akan mendekati garis normal. Berikut merupakan gambar
grafik histogram dan normal probability plot :
Gambar 4.2
Output viewer
Dalam grafik Histogram disini yang dapat kita lihat adalah perbandingan
antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Terlihat
bahwa grafik Hitogram menunjukkan pola distribusi yang mendekati normal,
sehingga bisa disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Page 99
82
d. Uji Normal Plot
Gambar 4.3
Output viewer
Dalam grafik Normal Plot disini yang dapat kita lihat adalah
perbandingan antara distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan
distribusi kumulatif data dari distribusi normal. Dalam grafik normal plot
terlihat adanya titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal
sedangkan penyebarannya mengikuti arah garis diagonalnya. Sehingga
bisa disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Pengaruh masing-masing variabel independent (motivasi,
lingkungan dan pengetahuan) dan variabel dependent (minat
berwirausaha mahasiswa) dapat dijelaskan sebagai berikut:
Page 100
83
Dari hasil pengujian yang dilakukan terbukti bahwa motivasi
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat berwirausaha
mahasiswa yag termasuk anggota aktif KOPMA FATAWA STAIN
Salatiga. Hal ini ditunjukkan oleh perhitungan koefisien regresi sebesar -
0,170, artinya apabila variabel motivasi ditingkatkan sebesar satu point
maka akan diikuti dengan meningkatnya minat berwirausaha mahasisiwa
di KOPMA FATAWA STAIN Salatiga sebesar -0,170. Sebaliknya jika
skor variabel motivasi menurun sebesar satu point maka akan diikuti
dengan menurunnya minat berwirausaha mahasiswa di KOPMA
FATAWA STAIN Salatiga sebesar -0,170.
Hasil ini ditunjukkan pada perhitungan uji statistik t, terlihat bahwa
motivasi memiliki nilai probabilitas signifikan sebesar 0,411 yang lebih
kecil dari tingkat kepercayaan sebesar 0,05 (0,411< 0,05). Oleh sebab itu,
maka hipotesa awal (H1) yang diajukan dalam penelitian ini diterima.
Artinya motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap minar
berwirausaha mahasiswa di KOPMA FATAWA STAIN Salatiga.
Untuk variabel lingkungan, dari hasil pengujian yang dilakukan
terbukti bahwa lingkungan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
minat berwirausaha mahasiswa yang termasuk anggota di KOPMA
FATAWA IAIN Salatiga. Hal ini ditunjukkan oleh perhitungan koefisien
regresi sebesar 0.134 artinya apabila variabel lingkungan ditingkatkan
sebesar satu point maka akan diikuti dengan menurunnya minat
berwirausaha mahasiswa sebesar 0.134. Sebaliknya jika skor variabel
Page 101
84
lingkungan menurun sebesar satu point maka akan diikuti dengan minat
berwirausaha mahasiswa anggota KOPMA FATAWA STAIN Salatiga
sebesar 0.134.
Hal ini ditunjukkan pada perhitungan uji statistik t, terlihat bahwa
lingkungan memiliki nilai probabilitas signifikan sebesar 0,528 yang
lebih kecil dari tingkat kepercayaan sebesar 0,05 (0,528< 0,05). Oleh
sebab itu, maka hipotesa kedua (H2) yang diajukan dalam penelitian ini
diterima. Artinya lingkungan dalam penelitian ini berpengaruh secara
signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa anggota di KOPMA
FATAWA STAIN Salatiga.
Untuk variabel pegetahuan, dari hasil pengujian yang dilakukan
terbukti bahwa pengetahuan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
minat berwirausaha mahasiswa yang termasuk anggota di KOPMA
FATAWA STAIN Salatiga. Hal ini ditunjukkan oleh perhitungan
koefisien regresi sebesar 0.792 artinya apabila variabel pengetahuan
ditingkatkan sebesar satu point maka akan diikuti dengan menurunnya
minat berwirausaha mahasiswa sebesar 0.792. Sebaliknya jika skor
variabel pengetahuan menurun sebesar satu point maka akan diikuti
dengan minat berwirausaha mahasiswa anggota KOPMA FATAWA
STAIN Salatiga sebesar 0.792.
Hal ini ditunjukkan pada perhitungan uji statistik t, terlihat bahwa
lingkungan memiliki nilai probabilitas signifikan sebesar 0,000 yang
lebih kecil dari tingkat kepercayaan sebesar 0,05 (0,000< 0,05). Oleh
Page 102
85
sebab itu, maka hipotesa kedua (H2) yang diajukan dalam penelitian ini
diterima. Artinya lingkungan dalam penelitian ini berpengaruh secara
signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa anggota di KOPMA
FATAWA STAIN Salatiga.
Page 103
86
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah
dikemukakan pada Bab IV Analisis Faktor Motivasi, Lingkungan dan
Pengetahuan berpengaruh pada minat wirausaha mahasiswa di KOPMA
FATAWA STAIN Salatiga, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Tingkat minat wirausaha mahasiswa STAIN Salatiga menunjukkan
bahwa minatnya yang tinggi dilihat dari variabel motiasi, lingkungan
dan pengetahuan yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat wirausaha mahasiswa.
2. Variabel yang mempengaruhi minat wirausaha mahasiswa STAIN
Salatiga ada tiga yaitu motivasi, lungkungan dan pengetahuan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan
diatas maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:
1. Bagi KOPMA FATAWA STAIN Salatiga
Penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan yang mempengaruhi minat
mahasiswa dalam berwirausaha yang didasarkan pada pandangan
positif, kepercayaan diri serta mental yang baik. Sehingga dapat
menyiapkan individu dengan memberikan pendidikan dini terhadap
Page 104
87
generasi muda tentang wirausaha, agar dikemudian hari lahir pelaku-
pelaku usaha baru yang mampu mengembangkan potensi yang ada.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan variabel –
variabel lain yang dapat mempengaruhi minat berwirausaha mahasiswa
yang menjadi anggota aktif KOPMA FATAWA STAIN Salatiga.
Mungkin yang belom aktif di KOPMA menjadi aktif di KOPMA.
C. Penutup
Alhamdulillah, segala puji dan puji hanyalah milik Allah semata. Rasa
syukur kepada Allah SWT yang telah mencurahkan rahmat, taufik serta
hidayah-Nya pada penulis. Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
Kekurangan dan kekhilafan sebagai manusia. Menyadarkan penulis
akan kekurangan skripsi ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
konstruktif sangat penulis harapkan.
Sebagai akhir kata, terbesit suatu harapan semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca budiman pada umumnya, dan bagi penulis pada
khususnya di masa-masa yang akan datang.
Amin Yaa Rabbal ‘Alamin…
Page 105
DAFTAR PUSTAKA
Bawono, Anton, 2006. Multivariate Analisis dengan SPSS, Salatiga: STAIN Salatiga Pers.
Echdar, Saban, 2013. Manajemen Entrepreneurship, Kiat Sukses Menjadi Wirausaha, Yogyakarta : CV ANDI OFFSET.
Ermaleli, Putri, 2010. Skripsi Minat Berwirausaha siswa SMK Triguna Utama Ciputat Tangerang Selatan Dilihat Dari Status Pekerjaan Orang Tua, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Hantoro, Sirod, 2005. Kiat Sukses Berwirausaha, Yogyakarta: Adiati Karya Nusa.
Kasmir, 2010. Kewirausahaan, Jakarta: PT.RAJAGRAFINDO PERSADA.
______ 2007. Kewirausahaan, Jakarta: PT.RAJAGRAFINDO PERSADA.
Koranti, Komsi, 2013. skripsi analisis pengaruh faktor eksternal dan internal terhadap minat berwirausah mahasiswa ekonomi, Bandung: Universitas Gunadarma.
Muzakka, Muhammad, 2014. Skripsi Pengaruh Faktor Toleransi atas Risiko, Pengetahuan Kewirausahaan, Peluang dan Lingkungan Keluarga Terhadap Minat Berwirausaha pada Mahasiswa Keuangan Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
Putra, Rano Aditia,2012. Jurnal faktor-faktor penentu minat mahasiswa manajemen untuk berwirausaha Mahasiswa Manajemen FE Universitas Negeri Padang,Padang: Univesitas Negeri Padang.
Sudjana. 2006. Metode Statistika, Bandung: Tarsito.
Sugiyono, 2007. Metodologo Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R & D, Bandung: Alfa Beta.
Suharsimi, Arikunta, 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Suhartini,Yati, 2011. Skripsi Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa Dalam Berwirausaha pada Mahasiswa Universitas PGRI Yogyakarta, Yogyakarta: Uniersitas PGRI Yogyakarta.
Suryana, 2001. Kewirausahaan, Jakarta: Selemba Empat.
Page 106
2006. kewirausahaan Pedoman Praktis, kiat dan proses menuju sukses, Jakarta: Selemba Empat.
Sutanto, Adi, 2002. Kewirausahaan, Jakarta: Ghalia Indonesia.
Suyogi, Prio, 2013. Jadi Pengusaha Tngguh, Jangan Mudah Mengeluh: SOULMATE BOOK.
Tuskeroh, 2013. Skripsi Pengaruh Motivasi dan Mental Berwirausaha pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Maritim Raja Ali Haji, Maritim: Universitas Maritim Raja Ali Haji.
Page 110
Nama : Umi Mu’alimah Jurusan : Syariah
NIM : 21310002 Progdi : PS S1
NO JENIS KEGIATAN WAKTU KEGIATAN JABATAN NILAI
1. Orientasi peserta akademik dan kemahasiswaan (OPAK). (DEMA)
25-27 Agustus 2010 Peserta 3
2 USER EDUCATION (Pendidikan Pemakai) UPT Perpustakaan
20-25 September Peserta 3
3
Sertifikat Seminar Nasional” ekonomi islam the challenge on islamic economy in fostering economy prosperity”(Jurusan Syariah)
30 November 2010 Peserta 6
4
Piagam penghargaan “dalam ceramah dan dialog (CERDIG) Muslimah dengan tema Muslimah 24 Karat”(LDK)
3 Desember 2010 Peserta 3
5
Piagam penghargaan “National Workshop of enrtepreneurship and basic cooperation 2010”(KOPMA FATAWA)
19 Desember 2010 Panitia 6
6
Piagam penghargaan “pilwakot yang ideal untuk masa depan salatiga yang lebih baik”(DEMA)
27 Januari 2011 Peserta 3
7 Piagam penghargaan “bedah novel bumi cinta (FS SKI)” 30 Januari 2011 Peserta 2
8
Piagam penghargaan “seminar keperempuan dengan tema menumbuhkan kembali jiwa kekartinian dalam ranah kampus”(SEMA)
17 Mei 2011 Peserta 3
9
Sertifikat Seminar Nasional “Pilar-pilar penanggulangan korupsi di Indonesia perspektif agama, budaya, dan negara” (HMJ Syariah)
22 Juni 2011 Peserta 6
10
Sertifkat Penghargaan “Kegiatan malam keagraban (MAKRAB) mahasiswa Syariah” (HMJ Syariah)
08-09 Oktober 2011 Peserta 3
Page 111
11 Piagam penghargaan “study banding manajemen keuangan syariah STAI SALATIGA”
13 Desember 2011 Peserta 3
12
Sertifikat seminar “Peran Ekonomi Islam dalam Mengatasi Krisis Ekonomi Global” (JURUSAN SYARIAH STAIN)
14 Januari 2012 Peserta 3
13 Sertifikat PDP “(Pendidikan Dasar Perkoperasian) “ (KOPMA)
29 April 2012 Peserta 3
14 Piagam Seminar Nasional”Bukan Ekonomi Biasa”. (KSEI)
02 Juni 2012 Peserta 6
15 Piagm Penghargaan “ziarah waliyullah”(PPTI AL FALAH) 06-09 Juli 2012 Panitia 2
16
Piagam penghargaan “panitia khotmil khutub dengan tema anggun dalam bermoral, unggul dalam intelektual ”(PPTI AL FALAH)
20 JULI 2012 Panitia 2
17 Sertifikat “gerakan santri menulis”(SUARA MERDEKA) 03 Agustus 2012 Peserta 3
18 Surat Keterangan “Ustadzah PPTI AL FALAH 2011/2012” 12 Oktober 2012 Ustadzah 3
19
Surat Keterangan”pengurus PPTI AL FALAH periode 2011/1012 sebagai keamanan”
12 Oktober 2012 Pengurus 3
20
Piagam Penghargaan “panitia 1 muharrom dengan tema perbaharui hati dengan kebaikan”(PPTI AL FALAH)
25 November 2012
Panitia 2
21
Sertifikat seminar “membangun kesadaran akan pluralisme dalam ke-Indonesiaan, sudut pandang agama, budaya dan keamanaan” (Percik STAIN SALATIGA)
28 November 2012 Peserta 3
22 Piagam Seminar Nasional “kepemimpinan dan masa depan bangsa” (HMI)
23 Februari 2013 Peserta 6
Page 112
23
Sertifikat seminar Nasional “ahlussanah waljamaah dalam perspektif Islam Indonesia” (DEMA)
26 Maret 2013 Peserta 6
24 Sertifikat tafsir tematik”Sihir dalam Perspektif Al Qur’an dan Hukum Negara”(JQH)
04 Mei 2013 Peserta 3
25
Piagam penghargaan “Isra’ Mi’raj dengan tema semangat membangun generasi muslim yang berkualitas”(PPTI AL FALAH”
27 Mei 2013 Panitia 2
26
Sertifikat seminar Nasional “menumbuhkan jiwa Entrepreneur Generasi Muda”(KOPMA)
27 Mei 2013 Peserta 6
27 Sertifikat seminar Nasional “Indonesia Will Grow and Shine With Sharia Economics” (KSEI)
04 Juni 2013 Peserta 6
28
Piagam Penghargaan “panitia Halaqoh Alim Ulama Se-jawa Tengah & DIY”(PPTI AL FALAH)
23-24 Juni 2013 Panitia 2
29
Piagam penghargaan “panitia Khotmil Kutub dengan tema meningkatkan kualitas moral, Intelektual, spiritual” (PPTI AL FALAH)
31 Juni 2013 Panitia 2
30
Piagam penghargaan “Panitia Pelatihan Hisab Warukyat dengan tema Perbedaan Penentuan Awal Bulan Qomariyah dan Hisab Praktis Arah Kiblat”(PPTI AL FALAH)
20-21 Juli 2013 Panitia 3
31 Piagam Penghargaan “Panitia Akhirussanah Ke XX “ (PPTI AL FALAH)
25 Juli 2013 Panitia 2
32
Piagam penghargaan “Ta’aruf Santri Pondok Al Falah dengan tema Mewujudkan santri sejati yang konsisten sebagai generasi penuntun bangsa”(PPTI AL FALAH)
28 Juli 2013 Panitia 2
Page 113
33
Piagam Penghargaan “Halal Bihalal Wali Santri dengan tema Peran Orang Tua terhadap Semangat Belajar Santri demi Terwujudnya Generasi yang Berakhlakul Karimah” (PPTI AL FALAH)
20 Agustus 2013 Panitia 2
34
Sertifikat “For Having Successfully Completed The Entrepreneurship Course”(Cah Ayu Bali)
25 September 2013 Peserta 3
35
Surat Keterangan “Pengurus PPTI AL FALAH periode 2012/2013 sebagai Bendahara Pondok”
25 Oktober 2013 Pengurus 3
36
Surat Keterangan “Penerimaan Santri Baru periode 2012/2013 sebagai Bendahara”(PPTI AL FALAH)
28 Oktober 2013 Panitia 2
Page 115
KUESIONER
Penelitian Skripsi dengan judul
ANALISIS FAKTOR MOTIVASI, LINGKUNGAN DAN PENGETAHUAN TERHADAP MINAT WIRAUSAHA MAHASISWA TAHUN 2014
(Studi Kasus pada Kopma Fatawa IAIN Salatiga)
Petunjuk Pengisian
Berilah tanda silang (X) pada pertanyaan yang harus dipilih, sesuai dengan keadaan Saudara/i. Dan mohon beri jawaban pada pertanyaan yang harus dijawab berikut ini: Identitas Responden
Nama : ........................................................................................
Alamat : ........................................................................................
Jenis Kelamin
a. Laki-laki b. perempuan
Uang Saku Tiap Bulan
a. 100.000 - 300.000 b. 300.000 - 500.000 c. 500.000 - 700.000 d. > 700.000
Pekerjaan Orang Tua
a. Petani b. Wirausaha c. Pegawai d. Lain-lain
Petunjuk Pengisian
a. Berilah tanda centang (√ ) pada salah satu kotak di bawah angka yang tersedia mulai angka 2 s/d 10 sesuai dengan pilihan Saudara/i.
b. Apabila Saudara/i Sangat Setuju dengan pernyataan kuesioner maka tandailah angka 10, 9, dan 8.
c. Apabila Saudara/i Setuju dengan pernyataan kuesioner maka tandailah angka 7, 6, dan 5.
Page 116
d. Apabila Saudara/i Tidak Setuju dengan pernyataan kuesioner maka tandailah angka 4, 3, dan 2.
Faktor Motivasi (X.1)
NO Pernyataan Skala 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Saya senang dengan pekerjaan yang waktunya tidak mengikat
2 Saya tidak suka akan hal-hal yang bersifat teratur.
3 Saya ingin merasakan kekayaan atas usaha milik sendiri.
4 Saya ingin bebas dalam mengelola keuangan.
5 Saya ingin membuat sesuatu yang berbeda dengan yang lain.
Faktor Lingkungan (X.2)
No Pernyataan Skala 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Saya berwirausaha karena sebagian besar keluarga berwirausaha
2 Saya memilih berwirausaha karena ketersedianya tempat untuk melakukan usaha
3 Saya memilih berwirausaha mengingat keterbatasan lapangan kerja saat ini
4 Saya ingin berwirausaha karena banyaknya pengangguran yang tidak mendapatkan pekerjaan
5 Saya berwirausaha karena terinspirasi dari wirausahawan yang telah meraih sukses
Page 117
Faktor Pengetahuan (X.3)
No Pernyataan Skala 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Saya sering mengikuti seminar tentang kewirausahaan
2 Saya menyukai materi tentang kewirausahaan
3 Saya tertarik untuk mempraktekkan pendidikan kewirausahaan yang saya dapat
4 Setelah menjadi anggota di kopma saya tertarik untuk berwirausaha
5 Banyak informasi yang didapatkan dari seminar kewirausahaan
Minat Berwirausaha (Y)
No Pernyataan Skala 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 Saya dapat membayangkan kepuasan dan kesuksesan dalam berwirausaha
2 Saya memilih berwirausaha karena sesuai dengan bakat dan kemampuan yang saya miliki
3 Saya senang berwirausaha karena dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri
4 Saya merasa puas dengan uang yang didapat dari hasil kerja keras
5 Saya yakin saya akan berhasil
Page 118
Hasil Jawaban Responden
KOPMA FATAWA STAIN SALATIGA
NO BT1
BT2
BT3
BT4
BT5
BT6
BT7 BT8
BT9 BT10
BT11
BT12
BT13
BT14
BT15
BT 16
BT17
BT18
BT19
BT20
1 10 8 9 10 10 10 9 10 9 9 8 9 9 9 10 9 7 9 10 9 2 10 9 9 10 10 8 10 10 9 10 6 8 9 9 10 6 5 8 10 10 3 10 10 10 10 10 10 9 9 10 9 7 6 7 9 7 7 6 7 9 10 4 9 7 7 8 9 9 9 9 9 8 4 4 7 9 10 4 4 7 9 10 5 9 8 7 8 8 8 8 9 9 8 7 7 7 10 9 7 7 9 7 10 6 10 8 9 9 8 8 8 8 8 9 8 6 4 4 4 4 5 4 4 4 7 10 8 9 8 9 9 8 10 9 8 7 9 8 10 9 7 7 9 7 10 8 9 9 9 8 9 8 8 9 9 8 8 6 4 4 4 4 5 4 4 4 9 8 5 6 7 8 8 9 9 10 8 7 9 8 10 9 10 8 9 10 10 10 10 9 9 9 8 9 8 8 10 9 4 7 9 9 10 7 7 8 10 10 11 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 9 9 9 9 9 7 8 9 10 10 12 10 7 4 8 9 8 8 8 8 8 3 4 6 7 7 7 8 8 10 9 13 8 7 8 8 9 8 7 8 8 9 4 2 10 10 10 6 3 4 10 10 14 10 10 10 10 10 10 8 10 9 8 8 8 8 8 8 8 7 7 7 7 15 10 10 10 10 10 8 9 10 10 8 7 7 7 10 6 8 8 8 8 8 16 10 8 8 9 9 10 8 9 8 8 7 9 9 9 9 9 7 8 10 10 17 10 10 9 9 9 8 10 10 10 10 7 9 9 10 10 7 6 8 7 10 18 10 10 9 9 9 8 10 10 10 10 7 10 10 10 7 10 10 10 10 10 19 10 10 9 9 9 8 10 10 10 10 6 7 7 10 7 7 7 10 10 10 20 10 9 8 10 9 5 7 7 10 7 5 6 7 8 7 7 7 9 10 9 21 8 9 8 7 7 6 6 7 5 6 8 8 8 8 9 7 7 8 8 9 22 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 7 8 8 9 9 8 7 8 9 9 23 10 8 9 8 8 9 8 9 8 8 4 10 10 10 10 9 8 9 9 10 24 10 10 9 8 10 9 8 10 8 7 7 8 8 9 8 10 7 10 10 10 25 10 8 10 10 10 8 8 10 10 9 7 8 9 9 9 7 8 7 9 10 26 10 5 8 8 5 8 8 7 8 8 7 8 8 8 8 8 8 9 9 9 27 10 8 8 7 10 8 8 9 9 9 4 6 6 6 6 8 6 8 8 9 28 10 8 9 10 10 10 9 10 9 9 6 6 6 6 6 7 7 6 7 10 29 10 9 9 10 10 8 10 10 9 10 7 8 9 10 10 7 6 7 9 8 30 10 10 10 10 10 10 9 9 10 9 8 8 9 9 9 9 7 9 10 9 31 9 7 7 8 9 9 9 9 9 8 7 8 8 9 8 6 5 8 10 10 32 9 8 7 8 8 8 8 9 9 8 8 7 8 9 9 7 6 7 9 10 33 10 8 9 9 8 8 8 8 8 9 7 6 7 7 7 4 4 7 9 10 34 10 8 9 8 9 9 8 10 9 8 6 8 8 8 8 7 7 9 7 10 35 9 9 9 8 9 8 8 9 9 8 6 6 6 6 6 4 5 4 4 4 36 8 5 6 7 8 8 9 9 10 8 3 6 8 9 6 10 8 9 10 10 37 10 9 9 9 8 9 8 8 10 9 6 6 7 6 8 7 7 8 10 10 38 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 5 7 7 9 10 7 8 9 10 10 39 10 7 4 8 9 8 8 8 8 8 5 5 8 9 8 7 8 8 10 9
Page 119
40 8 7 8 8 9 8 7 8 8 9 9 9 9 9 9 6 3 4 10 10 41 10 10 10 10 10 10 8 10 9 8 7 8 7 9 8 8 7 7 7 7 42 10 10 10 10 10 8 9 10 10 8 9 9 7 8 8 8 8 8 8 8 43 10 8 8 9 9 10 8 9 8 8 2 10 10 10 10 10 10 10 10 10 44 10 10 9 9 9 8 10 10 10 10 5 4 6 7 7 7 7 10 10 10 45 10 10 9 9 9 8 10 10 10 10 6 5 6 7 8 7 7 9 10 9 46 10 10 9 9 9 8 10 10 10 10 8 9 10 8 9 7 7 8 8 9 47 10 9 8 10 9 5 7 7 10 7 7 9 9 9 9 9 8 9 9 9 48 8 9 8 7 7 6 6 7 5 6 9 8 9 7 9 9 8 9 9 10 49 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 8 9 7 8 7 10 7 10 10 10 50 10 8 9 8 8 9 8 9 8 8 9 8 9 9 6 7 8 7 9 10 51 10 10 9 8 10 8 8 10 8 7 6 7 8 9 8 8 8 9 9 9 52 10 8 10 10 10 8 8 10 10 9 9 8 8 9 8 8 6 8 8 9 53 10 5 8 8 5 8 8 7 8 8 9 9 8 8 8 7 7 6 7 10 54 10 8 8 7 10 8 8 9 9 9 7 8 7 5 7 7 6 7 9 8
Hasil Uji
Uji Validitas
X1 Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 JML_X1 X1.1 Pearson Correlation 1 ,416** ,414** ,593** ,325* ,631**
Sig. (2-tailed) ,002 ,002 ,000 ,016 ,000 N 54 54 54 54 54 54
X1.2 Pearson Correlation ,416** 1 ,663** ,558** ,583** ,864** Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,000 ,000 ,000 N 54 54 54 54 54 54
X1.3 Pearson Correlation ,414** ,663** 1 ,625** ,377** ,820** Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,000 ,005 ,000 N 54 54 54 54 54 54
X1.4 Pearson Correlation ,593** ,558** ,625** 1 ,530** ,826** Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 54 54 54 54 54 54
X1.5 Pearson Correlation ,325* ,583** ,377** ,530** 1 ,730** Sig. (2-tailed) ,016 ,000 ,005 ,000 ,000 N 54 54 54 54 54 54
JML_X1 Pearson Correlation ,631** ,864** ,820** ,826** ,730** 1 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 54 54 54 54 54 54
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). X2
Correlations
Page 120
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 JML_X2 X2.1 Pearson Correlation 1 ,438** ,567** ,227 ,380** ,667**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,099 ,005 ,000 N 54 54 54 54 54 54
X2.2 Pearson Correlation ,438** 1 ,708** ,672** ,794** ,901** Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 N 54 54 54 54 54 54
X2.3 Pearson Correlation ,567** ,708** 1 ,520** ,527** ,831** Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 54 54 54 54 54 54
X2.4 Pearson Correlation ,227 ,672** ,520** 1 ,609** ,760** Sig. (2-tailed) ,099 ,000 ,000 ,000 ,000 N 54 54 54 54 54 54
X2.5 Pearson Correlation ,380** ,794** ,527** ,609** 1 ,825** Sig. (2-tailed) ,005 ,000 ,000 ,000 ,000 N 54 54 54 54 54 54
JML_X2 Pearson Correlation ,667** ,901** ,831** ,760** ,825** 1 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 54 54 54 54 54 54
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). X3
Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 JML_X3 X3.1 Pearson Correlation 1 ,461** ,072 -,071 -,066 ,470**
Sig. (2-tailed) ,000 ,606 ,611 ,636 ,000 N 54 54 54 54 54 54
X3.2 Pearson Correlation ,461** 1 ,532** ,330* ,295* ,791** Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,015 ,030 ,000 N 54 54 54 54 54 54
X3.3 Pearson Correlation ,072 ,532** 1 ,673** ,682** ,821** Sig. (2-tailed) ,606 ,000 ,000 ,000 ,000 N 54 54 54 54 54 54
X3.4 Pearson Correlation -,071 ,330* ,673** 1 ,594** ,689** Sig. (2-tailed) ,611 ,015 ,000 ,000 ,000 N 54 54 54 54 54 54
X3.5 Pearson Correlation -,066 ,295* ,682** ,594** 1 ,682** Sig. (2-tailed) ,636 ,030 ,000 ,000 ,000 N 54 54 54 54 54 54
JML_X3 Pearson Correlation ,470** ,791** ,821** ,689** ,682** 1 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 54 54 54 54 54 54
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Y
Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 JML_Y Y1 Pearson Correlation 1 ,692** ,656** ,417* ,328 ,817**
Page 121
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,030 ,095 ,000 N 27 27 27 27 27 27
Y2 Pearson Correlation ,692** 1 ,674** ,210 ,150 ,720** Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,294 ,454 ,000 N 27 27 27 27 27 27
Y3 Pearson Correlation ,656** ,674** 1 ,516** ,471* ,873** Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,006 ,013 ,000 N 27 27 27 27 27 27
Y4 Pearson Correlation ,417* ,210 ,516** 1 ,680** ,734** Sig. (2-tailed) ,030 ,294 ,006 ,000 ,000 N 27 27 27 27 27 27
Y5 Pearson Correlation ,328 ,150 ,471* ,680** 1 ,675** Sig. (2-tailed) ,095 ,454 ,013 ,000 ,000 N 27 27 27 27 27 27
JML_Y Pearson Correlation ,817** ,720** ,873** ,734** ,675** 1 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 N 27 27 27 27 27 27
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
UJI RELIABILITAS
X1
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
,828 ,838 5
X2 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
,851 ,856 5
X3 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
,706 ,729 5
Y
Page 122
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items N of Items
,824 ,822 5
UJI STATISTIK
Variables Entered/Removedb
Model Variables Entered
Variables
Removed Method
1 JML_X3, JML_X2,
JML_X1a . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: JML_Y
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,784a ,615 ,565 3,64904 2,300
a. Predictors: (Constant), JML_X3, JML_X2, JML_X1 b. Dependent Variable: JML_Y
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 489,374 3 163,125 12,251 ,000a
Residual 306,256 23 13,315
Total 795,630 26
a. Predictors: (Constant), JML_X3, JML_X2, JML_X1 b. Dependent Variable: JML_Y
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 11,685 9,004 1,298 ,207
Page 123
JML_X1 -,170 ,203 -,139 -,837 ,411 ,607 1,648
JML_X2 ,134 ,209 ,105 ,640 ,528 ,626 1,596
JML_X3 ,792 ,131 ,799 6,040 ,000 ,956 1,047
a. Dependent Variable: JML_Y
Coefficient Correlationsa
Model JML_X3 JML_X2 JML_X1
1 Correlations JML_X3 1,000 ,115 -,210
JML_X2 ,115 1,000 -,611
JML_X1 -,210 -,611 1,000
Covariances JML_X3 ,017 ,003 -,006
JML_X2 ,003 ,044 -,026
JML_X1 -,006 -,026 ,041
a. Dependent Variable: JML_Y
Uji Heteroscedasticity
Page 124
Uji Autocorrelation
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,784a ,615 ,565 3,64904 2,300
a. Predictors: (Constant), JML_X3, JML_X2, JML_X1 b. Dependent Variable: JML_Y
Uji Normalitas