Top Banner
EVALUASI PERHITUNGAN DAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BIAYA KONSTRUKSI PADA PT MEDI PUTRA BUNGSU (PROYEK PERUMAHAN PESONA ALAM KETEGUHAN) TERHADAP PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 34 Oleh Nama : Yosiana Shinta Dewi NPM : 0741031091 Jurusan : Akuntansi Telepon : 081218887400/ (0721) 7442229 E-mail : [email protected] Pembimbing I : Drs. A. Zubaidi Indra, M.M., C.P.A. Pembimbing II : Basuki Wibowo, S.E., Akt. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2012
30

analisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan ...

Jan 21, 2017

Download

Documents

nguyentuyen
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: analisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan ...

EVALUASI PERHITUNGAN DAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BIAYA KONSTRUKSI PADA PT MEDI PUTRA BUNGSU (PROYEK

PERUMAHAN PESONA ALAM KETEGUHAN) TERHADAP PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 34

Oleh

Nama : Yosiana Shinta Dewi NPM : 0741031091 Jurusan : Akuntansi Telepon : 081218887400/ (0721) 7442229 E-mail : [email protected] Pembimbing I : Drs. A. Zubaidi Indra, M.M., C.P.A. Pembimbing II : Basuki Wibowo, S.E., Akt.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012

Page 2: analisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan ...

ABSTRAK

EVALUASI PERHITUNGAN DAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BIAYA KONSTRUKSI PADA PT MEDI PUTRA BUNGSU (PROYEK

PERUMAHAN PESONA ALAM KETEGUHAN) TERHADAP PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 34

Oleh

YOSIANA SHINTA DEWI

Sepintas lalu, jenis usaha konstruksi tidak jauh berbeda dengan aktivitas usaha lainnya. Namun, jika sudah masuk kedalamnya, kebanyakan orang akan bingung untuk menentukan perlakuan akuntansi usaha kontrak konstruksi karena tanggal saat aktivitas kontrak mulai dilakukan dan tanggal saat aktivitas itu diselesaikan jatuh pada periode akuntansi yang berlainan. Dalam skripsi ini, penulis melakukan evaluasi perhitungan dan pengakuan pendapatan dan biaya yang dilakukan oleh PT Medi Putra Bungsu terhadap PSAK No. 34. PT Medi Putra Bungsu adalah perusahaan yang bergerak dibidang developer pada tahun 1996. Proyek perumahan “Pesona Alam Keteguhan” merupakan proyek ketiga yang pernah ditangani. Pada akhir periode 2011, ada beberapa unit rumah yang telah dibangun namun belum peralihan ke KPR, ada juga beberapa unit rumah yang belum selesai pembangunannya. Perusahaan belum mengakui pendapatan dan biaya untuk unit-unit rumah tersebut di akhir periode 2011. Sedangkan, menurut PSAK No. 34, metode pengakuan pendapatan dan biaya untuk perusahaan konstruksi adalah menggunakan metode persentase penyelesaian, yaitu besarnya pengakuan pendapatan dan biaya sesuai dengan tahap penyelesaian pekerjaan. Pengakuan pendapatan dan biaya yang dilakukan perusahaan menjadi under stated setelah dievaluasi terhadap PSAK No. 34. Kata kunci : pendapatan konstruksi, biaya konstruksi, perhitungan pendapatan

dan biaya konstruksi, dan pengakuan pendapatan dan biaya konstruksi

Page 3: analisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan ...

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sepintas lalu, jenis usaha kontrak konstruksi tidak jauh berbeda dengan aktivitas

usaha lainnya, sama-sama ada biaya, ada pendapatan, lalu laba atau rugi. Namun

jika sudah masuk ke dalamnya, kebanyakan pegawai akuntansi baru akan bingung

untuk menentukan perlakuan akuntansi yang paling pas untuk usaha kontrak

konstruksi ini yaitu bagaimana mengalokasikan biaya dan pendapatannya, berapa

besar yang diakui, dan kapan diakui. Kebingungan itu muncul karena tanggal saat

aktivitas kontrak mulai dilakukan dan tanggal saat aktivitas tersebut diselesaikan

biasanya jatuh pada periode akuntansi yang berlainan.

Dalam melakukan perhitungan dan pengakuan biaya dan pendapatan, perusahaan

yang bergerak di bidang konstruksi tentu saja harus taat dan tunduk dengan

aturan-aturan yang termuat dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.

34. Oleh karena sifat dari aktivitas yang dilakukan pada kontrak konstruksi,

tanggal saat aktivitas kontrak mulai dilakukan dan tanggal saat aktivitas tersebut

diselesaikan biasanya jatuh pada periode akuntansi yang berlainan, maka

persoalan utama dalam akuntansi kontrak konstruksi adalah alokasi pendapatan

kontrak dan biaya kontrak pada periode di mana pekerjaan konstruksi tersebut

dilaksanakan. PT Medi Putra Bungsu adalah perusahaan yang bergerak di bidang

pengembang dan kontruksi perumahan. Proyek perumahan “Pesona Alam

Keteguhan” merupakan proyek ketiga yang pernah ditangani.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis ingin mengadakan penelitian dengan judul :

EVALUASI PERHITUNGAN DAN PENGAKUAN PENDAPATAN DAN

BIAYA KONSTRUKSI PADA PT MEDI PUTRA BUNGSU (PROYEK

Page 4: analisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan ...

PERUMAHAN “PESONA ALAM KETEGUHAN”) TERHADAP

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO. 34

1.2. Rumusan Masalah

Permasalahan yang ingin diangkat dalam skripsi ini adalah :

1. Apakah perhitungan dan pengakuan pendapatan konstruksi pada PT

Medi Putra Bungsu (Proyek Perumahan “Pesona Alam Keteguhan”)

telah sesuai dengan PSAK No. 34?

2. Apakah perhitungan dan pengakuan biaya konstruksi pada PT Medi

Putra Bungsu (Proyek Perumahan “Pesona Alam Keteguhan”) telah

sesuai dengan PSAK No. 34?

1.3. Batasan Masalah

Agar masalah yang diteliti memiliki ruang lingkup dan arah yang jelas, maka

penulis memberikan batasan masalah sebagai berikut :

1. Data yang diteliti adalah perhitungan pendapatan dan biaya pembangunan

perumahan “Pesona Alam Keteguhan” pada PT Medi Putra Bungsu tahun

2011.

2. Literatur yang digunakan adalah literatur yang berhubungan dengan

perhitungan dan pengakuan pendapatan dan biaya konstruksi khususnya

PSAK No. 34.

Page 5: analisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan ...

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Pendapatan

Menurut Soemarso, pendapatan (revenue) adalah jumlah yang dibebankan

kepada langganan sebagai kenaikan bruto dalam modal (biasanya melalui

diterimanya suatu aktiva dari langganan) yang berasal dari barang dan jasa

yang dijual.1

Menurut Zaki Baridwan, pendapatan (revenue) adalah aliran masuk atau

kenaikan lain aktiva suatu badan usaha atau pelunasan utangnya (atau

kombinasi keduanya) selama suatu periode yang berasal dari penyerahan atau

pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari kegiatan lain yang merupakan

kegiatan utama badan usaha.2

2.2. Pendapatan Kontrak Menurut PSAK No. 34

Pendapatan kontrak terdiri dari:

(a) nilai pendapatan semula yang disetujui dalam kontrak; dan

(b) penyimpangan dalam pekerjaan kontrak, klaim, dan pembayaran insentif:

(i) sepanjang hal ini memungkinkan untuk menghasilkan pendapatan; dan

(ii) dapat diukur secara andal.3

Pendapatan kontrak diukur pada nilai wajar dari imbalan yang diterima atau

akan diterima. Pengukuran pendapatan kontrak bergantung pada hasil dari

peristiwa di masa depan.4

1 Soemarso SR. 1999. Akuntansi Suatu Pengantar Edisi Keempat. PT Rineka Cipta. Jakarta, hal 58 2 Prof. Dr. Zaki Baridwan, M.Sc., Akt. 2004. Intermediate Accounting Edisi 8. BPFE. Yogyakarta, hal.29 3 Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 34. Salemba Empat.

Jakarta, hal. 34.3-34.4 4 Ibid., hal. 34.4

Page 6: analisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan ...

2.3. Pengertian Biaya

Committee on Terminology mendefinisikan biaya adalah semua biaya yang

telah dikenakan dan dapat dikurangkan pada penghasilan.5

APB mendefinisikan sebagai penurunan gross dalam asset atau kenaikan gros

dalam kewajiban yang diakui dan dinilai menurut prinsip akuntansi yang

diterima yang berasal dari kegiatan mencari laba yang dilakukan perusahaan.6

2.4. Biaya Kontrak Menurut PSAK No. 34

Biaya suatu kontrak konstruksi terdiri dari:

(a) biaya yang berhubungan langsung dengan kontrak tertentu;

(b) biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas kontrak secara umum dan dapat

dialokasikan pada kontrak tersebut; dan

(c) biaya lain yang secara khusus dapat ditagihkan ke pelanggan sesuai isi

kontrak7

Biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan suatu kontrak termasuk:

(a) biaya pekerja lapangan, termasuk penyelia;

(b) biaya bahan yang digunakan dalam konstruksi;

(c) penyusutan sarana dan peralatan yang digunakan dalam kontrak tersebut;

(d) biaya pemindahan sarana, peralatan, dan bahan-bahan dari dan ke lokasi

pelaksanaan kontrak;

(e) biaya penyewaan sarana dan peralatan;

(f) biaya rancangan dan bantuan teknis yang secara langsung berhubungan

dengan kontrak;

(g) estimasi biaya pembetulan dan jaminan pekerjaan, termasuk yang mungkin

timbul selama masa jaminan; dan

(h) klaim dari pihak ketiga.8

5 Sofyan Syafri Harahap, op. cit., hal 240 6 Ibid. 7 Ikatan Akuntan Indonesia. op. cit., hal. 34.5 8 Ibid.

Page 7: analisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan ...

2.5. Pengakuan Pendapatan dan Biaya Konstruksi

Biasanya pendapatan diakui pada saat terjadinya penjualan barang atau jasa, yaitu pada saat ada kepastian mengenai beasrnya pendapatan yang diukur dengan aktiva yang diterima. Tetapi ketentuan umum ini tidak selalu dapat diterapkan sehingga timbul beberapa ketentuan lain mengenai saat untuk mengakui pendapatan. Pengecualian-pengecualian itu adalah pengakuan pendapatan pada saat produksi selesai, selama masa produksi dan pada saat kas diterima.

Pengakuan pendapatan pada saat produksi selesai dapat digunakan dalam penambangan logam mulia seperti emas dan perak. Barang-barang seperti ini mempunyai pasar yang mati dengan harga yang pasti. Karena adanya kepastian tentang besarnya pendapatan walaupun belum terjadi penjualan, pendapatan dapat diakui pada saat produksi selesai.

Pengakuan pendapatan selama masa produksi biasanya terjadi dalam kontrak pembangunan jangka panjang. Pendapatan diakui berdasarkan persentase penyelesaian dalam pekerjaan pembangunan walaupun belum terjadi serah terima. Pendapatan dapat diakui dalam periode-periode di mana pekerjaan pembangunan dikerjakan dan tidak harus menunggu sampai seluruh pekerjaan selesai dan dilakukan serah terima.

Pengakuan pendapatan pada saat penerimaan uang dapat terjadi dalam penjualan angsuran. Dalam transaksi penjualan seperti ini, kepastian tentang penerimaan seluruh harga jual adalah kecil karena lamanya waktu angsuran. Oleh karena kecilnya kepastian ini maka pendapatan diakui sebesar jumlah uang yang sudah diterima.9

PSAK 34, Paragraf 20 menyebutkan:

“Jika hasil kontrak konstruksi dapat diestimasi secara andal, maka

pendapatan kontrak dan biaya kontrak yang berhubungan dengan

kontrak konstruksi diakui masing-masing sebagai pendapatan dan

beban dengan memerhatikan tahap penyelesaian aktivitas kontrak pada

tanggal akhir periode pelaporan. Taksiran rugi pada kontrak konstruksi

tersebut segera diakui sebagai beban.”10

Ada 3 kunci utama yang perlu dipahami dari pernyataan standar ini, yaitu:

• Pendapatan dan biaya kontrak konstruksi dapat diakui jika hasil kontrak

dapat diestimasi secara handal;

9 Prof. Dr. Zaki Baridwan, M.Sc., Akt., op. cit., hal. 11 10 Ikatan Akuntan Indonesia. op. cit., hal. 34.6

Page 8: analisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan ...

• Pengakuan pendapatan dan biaya kontrak konstruksi memperhatikan tahap

penyelesaian aktivitas (sesuai kontrak tentunya); dan

• Jika diperkirakan biaya aktivitas konstruksi diperkirakan lebih tinggi dari

hasilnya, maka segera diakui sebagai biaya (atau beban).

Perlu digarisbawahi adalah PSAK 34 yang bunyinya:

“Pendapatan dan biaya kontrak konstruksi dapat diakui jika hasil kontrak

dapat diestimasi secara andal”

‘Andal’ disini artinya PASTI. Bicara kata pasti untuk urusan bisnis patokannya

cuma satu, yaitu LEGALITAS. Artinya, sepanjang dalam kontrak telah

disebutkan berapa nilai kontraknya, apa hak dan kewajiban beserta syarat-syarat

pembayaran dengan jelas, dan kontraknya dituangkan ke dalam perjanjian yang

sifatnya mengikat secara hukum, MAKA itu artinya SUDAH memenuhi syarat

“dapat diestimasi secara andal”.

Seperti telah saya sebutkan di awal mengenai 3 hal penting yang perlu

digarisbawahi dari PSAK 34, salah satunya menyebutkan bahwa: “Pengakuan

pendapatan dan beban dengan memperhatikan tahap penyelesaian”. Metode

pengakuan seperti ini disebut Metode Persentase Penyelesaian. Menurut metode

ini, pendapatan kontrak dihubungkan dengan biaya kontrak yang terjadi dalam

mencapai tahap penyelesaian tersebut, sehingga pendapatan, beban, dan laba yang

dilaporkan dapat diatribusikan menurut penyelesaian pekerjaan secara

proporsional.

Page 9: analisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan ...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

1. Gambaran Umum Perusahaan

PT Medi Putra Bungsu adalah perusahaan yang bergerak dibidang

real estate dan properti, meubelair dan bahan bangunan,

berkedudukan di Jl. RE. Martadinata Sukamaju Teluk Betung Barat,

Bandar Lampung. Didirikan berdasarkan akte pendirian No. C2-

10227 HT. 01.01 tanggal 8 November 1996 dengan bentuk badan

hukum Perseroan Terbatas yang dibuat dihadapan notaris Imron

Ma’aruf , S.H. di Bandar Lampung.

PT Medi Putra Bungsu bergerak dalam bidang kontraktor rumah

dan perkantoran, kemudian menjadi developer pada tahun 1996.

Proyek perumahan “Pesona Alam Keteguhan” merupakan

perumahan ke-3 yang pernah ditangani. Sebelumnya, PT Medi Putra

Bungsu mengembangkan proyek perumahan “Lempasing Wawai”

dan perumahan “Cahaya Wawai” yang telah diselesaikan pada

tahun 2009 dan 2010.

3.2. Teknik Analisis Data

Dalam penulisan skripsi ini digunakan metode penelitian sebagai

berikut :

1. Penelitian Kepustakaan

Penelitian Kepustakaan adalah penelitian yang dilakukan terhadap

bahan-bahan tertulis seperti buku teks, diktat dan modul kuliah,

Page 10: analisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan ...

makalah, jurnal-jurnal ilmiah yang ada kaitannya dengan penelitian

ini. Secara khusus penelitian kepustakaan dilakukan terhadap PSAK

No. 34.

2. Penelitian Lapangan

Penelitian Lapangan adalah penelitian yang dilakukan langsung pada

objek penelitian dalam hal ini adalah PT Medi Putra Bungsu.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:

a) Wawancara, adalah tanya jawab dan pengajuan pertanyaan

kepada pihak perusahaan yaitu PT Medi Putra Bungsu.

b) Observasi, yaitu teknik pengamatan yang dikumpulkan melalui

wawancara dengan melakukan peninjauan langsung ke

lapangan.

c) Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara

melakukan inventarisasi laporan pendapatan dan biaya

konstruksi perumahan “Pesona Alam Keteguhan” pada PT

Medi Putra Bungsu.

3.3. Alat Analisis

Dalam menganalisis data yang diperoleh dari PT Medi Putra Bungsu

digunakan model analisis kuantitatif dengan mengevaluasi perhitungan

dan pengakuan pendapatan dan biaya konstruksi pada PT Medi Putra

Bungsu (Proyek Perumahan “Pesona Alam Keteguhan”) terhadap

PSAK No. 34.

Page 11: analisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan ...

BAB IV PEMBAHASAN

4.1. Perhitungan Pendapatan Standar pada PT Medi Putra Bungsu (Proyek

Pesona Alam Keteguhan)

PT Medi Putra Bungsu (Proyek Perumahan Pesona Alam Keteguhan)

menjual tiga jenis tipe rumah yaitu tipe 21/60, tipe 36/70, dan tipe 45/70.

Penjualan rumah tipe 21/60 sebanyak 25 unit dengan perhitungan standar

penjualan rumah sebagai berikut.

Page 12: analisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan ...

4.2. Perhitungan Biaya Standar pada PT Medi Putra Bungsu (Proyek

Perumahan Pesona Alam Keteguhan)

Page 13: analisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan ...
Page 14: analisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan ...
Page 15: analisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan ...
Page 16: analisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan ...
Page 17: analisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan ...
Page 18: analisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan ...
Page 19: analisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan ...

4.3. Pengakuan Pendapatan dan Biaya pada PT Medi Putra Bungsu (Proyek

Perumahan Pesona Alam Keteguhan)

Pembangunan rumah dilakukan setelah perusahaan menerima uang muka dari

pembeli. Setelah itu, rumah yang telah dipesan akan dibangun dalam jangka

waktu kurang lebih tiga bulan. Setelah rumah selesai dibangun, maka

perusahaan akan menerima realisasi KPR dari bank.

Tahun 2011, PT Medi Putra Bungsu melakukan penjualan rumah sebanyak

25 unit rumah tipe 21/60, 55 unit rumah tipe 36/70, dan 10 unit rumah tipe

Page 20: analisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan ...

45/70. Akhir tahun 2011, ada 5 unit rumah tipe 36/70 yang telah selesai

dibangun namun belum dibayar oleh KPR, 5 unit rumah tipe 36/70 yang

pembangunannya telah mencapai 70%, dan 5 unit rumah tipe 36/70

pembangunannya telah mencapai 20%.

Untuk tipe rumah 45/70 dan 21/60, pengakuan pendapatan dan biayanya

tidak mengalami masalah karena kedua tipe rumah tersebut pembangunannya

diselesaikan dalam satu periode akuntansi. Oleh karena itu, pada pembahasan

ini penulis secara khusus hanya membahas perhitungan dan pengakuan

pendapatan dan biaya rumah tipe 36/70. Hal itu dikarenakan rumah tipe

36/70 tersebut pembangunannya tidak diselesaikan dalam satu periode

akuntasni sehingga akan menimbulkan perlakuan akuntansi yang berbeda.

Berikut ini adalah rincian penjualan serta perhitungan dan pengakuan

pendapatan dan biaya yang dilakukan PT Medi Putra Bungsu untuk rumah

tipe 36/70 per 31 Desember 2011.

Page 21: analisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan ...
Page 22: analisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan ...

Saat menerima uang muka (DP), perusahaan mengakuinya sebagai pendapatan

diterima di muka. Setelah bangunan jadi, pendapatan diterima di muka tersebut

diakui sebagai pendapatan. Setelah rumah jadi dialihkan ke KPR, maka hasil

realisasi KPR juga diakui sebagai pendapatan. Namun, pada akhir periode, ada 5

unit rumah tipe 36/70 yang telah selesai dibangun tetapi belum peralihan ke KPR.

Hal itu belum diakui oleh perusahaan sebagai pendapatan, perusahaan

mencatatnya sebagai persediaan, perusahaan hanya mengakui uang muka yang

telah dibayarkan atas rumah-rumah tersebut sebagai pendapatan.

Selain itu, di akhir periode ada 5 unit rumah tipe 36/70 yang belum selesai

dibangun, pembangunannya telah mencapai 70%. Uang muka yang telah

dibayarkan dan bangunan yang telah jadi 70% itu sama sekali belum diakui

sebagai pendapatan. Biaya pembangunan rumah tersebut juga belum diakui

sebagai biaya di akhir periode. Perusahaan mencatatnya sebagai bangunan dalam

proses. Uang muka yang diterima atas rumah-rumah tersebut masih diakui sebagai

pendapatan diterima di muka.

Ada juga 5 unit rumah tipe 36/70 di akhir periode yang pembagunannya telah

mencapai 20%. Uang muka yang telah dibayarkan dan bangunan yang telah jadi

Page 23: analisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan ...

20% tersebut belum diakui sebagai pendapatan. Biaya pembangunan rumah

tersebut juga belum diakui sebagai biaya. Perusahaan mencatatnya sebagai

bangunan dalam proses. Uang muka yang diterima atas rumah-rumah tersebut

masih diakui sebagai pendapatan diterima di muka.

Jurnal yang dilakukan oleh perusahaan adalah sebagai berikut :

• Jurnal pada saat menerima uang muka :

Kas xxx

Pendapatan diterima di muka xxx

• Jurnal pada saat uang muka diakui sebagai pendapatan (dilakukan saat

bangunan jadi) :

Pendapatan diterima di muka xxx

Pendapatan xxx

• Jurnal untuk menjurnal proses pembangunan rumah sebelum rumah

dialihkan ke KPR :

Persediaan bahan baku/tanah/upah tenaga kerja xxx

Kas xxx

Bangunan dalam proses xxx

Persedaan bahan baku/tanah xxx

• Jurnal pada saat bangunan jadi :

Persediaan rumah jadi xxx

Bangunan dalam proses xxx

• Jurnal pada saat menerima realisasi KPR (saat menerima realisasi) :

Kas xxx

Biaya pembangunan rumah xxx

Persediaan rumah jadi xxx

Pendapatan xxx

Page 24: analisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan ...

• Jurnal untuk mencatat 5 unit rumah yang telah jadi namun belum dibayar

oleh KPR di akhir periode 2011:

Pendapatan diterima di muka Rp. 40.000.000

Pendapatan Rp. 40.000.000

Persediaan rumah jadi Rp. 235.000.000

Bangunan dalam proses Rp. 235.000.000

• Jurnal untuk mencatat 5 unit rumah yang pembangunannya telah mencapai

70% (dihitung dari harga pokok pembangunan rumah) di akhir periode

2011 :

Bangunan dalam proses Rp. 157.290.000

Persediaan bahan baku/tanah Rp. 157.290.000

• Jurmal untuk mencatat 5 unit rumah yang pembangunannya telah

mencapai 20% (dihitung dari harga pokok pembangunan rumah) di akhir

periode 2011 :

Bangunan dalam proses Rp. 44.940.000

Persediaan bahan baku/tanah Rp. 44.940.000

4.4. Evaluasi Perhitungan dan Pengakuan Pendapatan dan Biaya PT Medi

Putra Bungsu Proyek Perumahan Pesona Alam Keteguhan terhadap

PSAK No. 34

Untuk 5 unit yang telah selesai dibangun namun belum peralihan ke KPR

belum diakui sebagai pendapatan oleh perusahaan di akhir tahun, yang diakui

sebagai pendapatan hanya uang mukanya saja. Untuk 5 unit rumah yang

pembangunannya telah mencapai 70% sama sekali belum diakui sebagai

pendapatan di akhir tahun 2011. Untuk 5 unit yang pembangunannya telah

mencapai 20% juga sama sekali belum diakui sebagai pendapatan di akhir

tahun 2011.

Page 25: analisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan ...

Lima unit rumah yang telah jadi namun belum dibayar oleh KPR belum

diakui biayanya. Lima unit rumah yang pembangunannya telah mencapai

70% biayanya belum diakui. Lima unit rumah yang pembangunannya telah

mencapai 20% biayanya juga belum diakui.

Perhitungan dan pengakuan pendapatan dan biaya yang dilakukan oleh

perusahaan ternyata belum sepenuhnya sesuai dengan PSAK No. 34.

Menurut PSAK No. 34, pengakuan pendapatan dan beban dengan

memperhatikan tahap penyelesaian. Metode pengakuan seperti ini disebut

Metode Persentase Penyelesaian. Menurut metode ini, pendapatan kontrak

dihubungkan dengan biaya kontrak yang terjadi dalam mencapai tahap

penyelesaian tersebut, sehingga pendapatan, beban, dan laba yang dilaporkan

dapat diatribusikan menurut penyelesaian pekerjaan secara proporsional.

Berdasarkan metode persentase penyelesaian, untuk 5 unit rumah tipe 36/70

yang pembangunannya telah mencapai 70% maka pada akhir tahun biaya

yang diakui adalah 70% x total biaya yang dikeluarkan untuk membangun

per unit rumah sampai jadi (70% x Rp. 44.940.000 x 5). Untuk 5 unit rumah

tipe 36/70 yang pembangunannya telah mencapai 20% maka pada akhir

tahun biaya yang diakui adalah 20% x total biaya yang dikeluarkan untuk

membangun per unit rumah sampai jadi (20% x Rp. 44.940.000 x 5).

Pengakuan pendapatan berdasarkan metode persentase penyelesaian, untuk 5

unit rumah tipe 36/70 yang telah selesai dibangun namun belum dibayar

KPR, pendapatannya diakui seluruhnya dengan memunculkan akun piutang

karena ada legalitasnya. Untuk 5 unit rumah tipe 36/70 yang

pembangunannya telah mencapai 70% maka pada akhir tahun pendapatan

yang diakui adalah 70% x total pendapatan per unit rumah (70% x Rp.

55.000.000 x 5). Untuk 5 unit rumah tipe 36/70 yang pembangunannya telah

mencapai 20% maka pada akhir tahun pendapatan yang diakui adalah 20% x

total pendapatan per unit rumah (20% x Rp. 55.000.000 x 5).

Page 26: analisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan ...
Page 27: analisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan ...

Menurut metode persentase penyelesaian yang disebutkan dalam PSAK No. 34,

pengakuan pendapatan dan biaya dilakukan sesuai tahap penyelesaian pekerjaan.

Oleh karena itu, untuk 5 unit rumah tipe 36/70 yang telah selesai dibangun namun

belum dibayar oleh KPR, pada akhir periode dicatat dan diakui sebagai

pendapatan dengan memunculkan akun piutang karena ada legalitasnya. Biaya

pembangunan rumah tersebut juga segera diakui. Berdasarkan penjelasan dan

tabel-tabel di muka, maka jurnal-jurnal berdasarkan metode persentase

penyelesaian adalah sebagai berikut :

• Jurnal untuk mencatat 5 unit rumah tipe 36/70 yang telah dibangun namun

belum dibayar oleh KPR di akhir periode 2011:

Pendapatan diterima di muka Rp. 40.000.000

Piutang Rp. 235.000.000

Pendapatan Rp. 275.000.000

Biaya pembangunan rumah Rp. 224.700.000

Presediaan rumah jadi Rp. 224.700.000

Page 28: analisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan ...

• Jurnal untuk mencatat 5 unit rumah tipe 36/70 yang pembangunannya

telah mencapai 70% di akhir periode 2011:

Pendapatan diterima di muka Rp. 40.000.000

Piutang Rp. 152.500.000

Pendapatan Rp. 192.500.000

Bangunan dalam proses Rp. 157.290.000

Persediaan bahan baku/tanah Rp. 157.290.000

• Jurnal untuk mencatat 5 unit rumah tipe 36/70 yang pembangunannya

telah mencapai 20% di akhir periode 2011:

Pendapatan diterima di muka Rp. 40.000.000

Piutang Rp. 15.000.000

Pendapatan Rp. 55.000.000

Bangunan dalam proses Rp. 44.940.000

Persediaan bahan baku/tanah Rp. 44.940.000

Total pendapatan yang dihitung perusahaan untuk tipe 36/70 adalah Rp.

2.240.000.000 sedangkan total pendapatan yang dihitung berdasarkan metode

persentase penyelesaian untuk rumah tipe 36/70 adalah Rp. 2.722.500.000. Jadi.

terdapat selisih sebesar Rp. 482.500.000. Total biaya yang dihitung perusahaan

untuk rumah tipe 36/70 adalah Rp. 1.797.600.000, sedangkan total biaya yang

dihitung jika menggunakan metode persentase penyelesain adalah Rp.

2.224.530.000. Jadi, terdapat selisih sebesar Rp. 426.930.000.

Berdasarkan uraian di atas, tentunya akan terdapat perbedaan keuntungan antara

perhitungan perusahaan dengan perhitungan berdasarkan PSAK No. 34 yaitu

dengan menggunakan metode persentase penyelesaian. Selisih keuntungan

tersebut jika dihitung adalah sebesar Rp. 55.570.000.

Page 29: analisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan ...

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

bahwa perhitungan pendapatan yang dilakukan oleh PT Medi Putra Bungsu

Proyek Perumahan Pesona Alam Keteguhan belum sepenuhnya sesuai

dengan PSAK No. 34. Pendapatan memang dapat dihitung secara andal,

namun pengakuan pendapatan yang dilakukan perusahaan pada akhir tahun

menyebabkan nilai pendapatan menjadi under stated.

Perhitungan biaya yang dilakukan oleh PT Medi Putra Bungsu juga belum

sepenuhnya sesuai dengan PSAK No. 34. Perhitungan biaya memang dapat

dihitung secara andal namun pada akhir tahun ada biaya yang belum diakui

oleh perusahaan sedangkan pembangunan rumah telah berjalan sehingga

menyebabkan nilai biaya under stated.

5.2. Saran

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan maka penulis memberikan

saran kepada perusahaan, yaitu:

1. Perusahaan sebaiknya mengakui pendapatannya sesuai dengan PSAK No.

34 yaitu menggunakan metode presentase penyelesaian sehingga nilai

pendapatan tidak menjadi under stated.

2. Perusahaan sebaiknya juga melakukan perhitungan dan pengakuan biaya

konstruksi sesuai dengan PSAK No. 34 yaitu menggunakan metode

presentase penyelesaian sehingga biaya yang memang benar-benar telah

dikeluarkan oleh perusahaan dapat diakui sesuai dengan tingkat

penyelesaian yang dilakukan.

Page 30: analisis pengaruh faktor internal dan faktor eksternal perusahaan ...

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Kamaruddin. 1995. Akuntansi Manajemen. PT Raja Grafindo Persada.

Jakarta. Baridwan, Prof. Dr. Zaki M.Sc. Akt. 2004. Intermediate Accounting Edisi 8.

BPFE. Yogyakarta. Harahap, Sofyan Syfari. 2007. Teori Akuntansi Edisi Revisi. PT Grafindo Persada.

Jakarta. Horngren. et.al. 2008. Akuntansi Biaya Penekanan Manajerial Jilid I. PT Indeks.

Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia. 2002. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat.

Jakarta. Munawir, Drs. S., Akt. 2007. Analisa Laporan Keuangan Edisi Keempat. Liberty

Yogyakarta. Yogyakarta. SR, Soemarso. 1999. Akuntansi Suatu Pengantar Edisi Keempat. PT Rineka

Cipta. Jakarta. Simangunsong, Drs. M. P. 1990. Pelajaran Akuntansi (tingkat dasar satu). Karya

Utama. Jakarta. Simangunsong, Drs. M. P. 1991. Pelajaran Akuntansi (dasar dua). Karya Utama.

Jakarta. Suadi, Arief Ph. D. 1995. Sistem Pengendalian Manajemen Edisi Pertama. BPFE.

Yogyakarta.