Top Banner
ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI DI DESA BAREMBENG KECAMATAN BONTONOMPO KABUPATEN GOWA WIRDA FATMAYANSARI 1059600530 10 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2014
94

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

Nov 10, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

1

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI

DI DESA BAREMBENG KECAMATAN BONTONOMPO

KABUPATEN GOWA

WIRDA FATMAYANSARI

1059600530 10

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2014

Page 2: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

2

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI

DI DESA BAREMBENG KECAMATAN BONTONOMPO

KABUPATEN GOWA

WIRDA FATMAYANSARI

105960053010

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pertanian

Strata satu (S-1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2014

Page 3: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

3

Page 4: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

4

Page 5: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

5

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul:

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI DI

DESA BAREMBENG KECAMATAN BONTONOMPO KABUPATEN GOWA

Adalah benar merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apapun

kepada perguruan tinggi manapun .Semua data dan informasi yang berasal atau

dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain

telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka dibagian akhir

skripsi ini.

Makassar, Juni 2014

Wirda Fatmayansari

105 960053010

Page 6: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

6

ABSTRAK

WIRDA FATMAYANSARI. 105960053010. Analisis Pendapatan dan

Kelayakan Usahatani Sawi di Desa Barembeng Kecamatan Bontonompo

Kabupaten Gowa. Dibimbing oleh SALEH MOLLA dan ASRIYANTI SYARIF

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pendapatan usaha tani sawi di

Desa Barembeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa dan mengetahui

kelayakan usahatani sawi di Desa Barembeng Kecamatan Bontonompo

Kabupaten Gowa. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai

Agustus2014.

Populasi dalam penelitian ini adalah petani yang melakukan usahatani

sawi yang berjumlah 40 orang. Maka seluruh jumlah petani sawi dijadikan

responden dengan menggunakan metode sensus, jika populasi dianggap homogen.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di Desa Barembeng

Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa, maka diperoleh kesimpulan yaitu

hasil penelitian menunjukkan besarnya pendapatan rata-rata usahatani sawi yaitu

sebesar Rp. 1.045.550/orang, diperoleh pula R/C ratio sebesar 4.3 yang artinya

setiap pengeluaran Rp.1 memberikan penerimaan sebesar Rp. 4.3, maka usaha

tani sawi yang ada di Desa Barembeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa

sangat layak untuk diusahakan.

Page 7: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

7

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-

Nngdiaya sehingga skripsi ini berhasildiselesaikan. Tema yang diambil dalam

pembuatan skripsi ini ialah dengan judul “Analisis Pendapatan Dan Kelayakan

Usahatani Sawi Di Desa BarembengKecamatannBontonompoKabupatanGowa”

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat

dalam memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Dr. Irwan Akib, M.Pd, Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar

2. Bapak Ir. Saleh Molla, M.M, selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Amruddin, S.Pt.,M.Si Selaku ketua jurusan Agribisnis Fakultas

Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Ir.Saleh Molla, M.M, selaku pembimbing I dan Asriyanti Syarif, SP., M.Si

selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing

dan mengarahkan penulis, sehingga skripsi dapat diselesaikan.

5. Kedua orangtua yang senantiasa memberikan bantuan moril maupun materi

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Seluruh Dosen Jurusan Agribisnis di Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah membekali ilmu kepada penulis.

Page 8: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

8

7. Kepada pihak pemerintah Kecamatan Bontonompo yang telah mengizinkan

penulis untuk melakukan penelitian di daerah tersebut.

8. Semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi dari awal hingga akhir

yang penulis tidak bisa sebut satu persatu.

Sebagai manusia biasa yang penuh dengan kekurangan serta tidak luput

dari kesalahan dan kelemahan penulis menyadari bahwa karya tulis yang

sangat sederhana ini masih banyak kekurangan, untuk itu segala kritik dan

saran yang membangun. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang terkait dalam penulisan skripsi ini, semoga karya tulis ini

bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi pihak

yang membutuhkan.

Makassar, Mei 2014

WirdaFatmayansari

105960053010

Page 9: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

9

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PENGUJI .............................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. iv

ABSTRAK ............................................................................................................ v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ ix

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... x

I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 4

1.3 Tujuan penelitian ....................................................................................... 4

1.4 Kegunaan penelitian .................................................................................. 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 6

2.1. Penerimaan dan pendapatan ..................................................................... 6

2.2. Kelayakan Usahatani ................................................................................ 7

2.3. Usahatani .................................................................................................. 8

2.4. Produksi dan Biaya Produksi ................................................................... 9

Page 10: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

10

2.5. Sawi ......................................................................................................... 10

2.6. Kerangka Pemikiran ................................................................................ 12

III. METODE PENELITIAN ............................................................................... 15

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 15

3.2. Populasi dan Sampel .............................................................................. 15

3.3. Tehnik Pengambilan Data ..................................................................... 15

3.4. Analisis data .......................................................................................... 16

3.5. Definisi Operasional .............................................................................. 17

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH .................................................................. 19

1.1.Keadaan Wilayah ..................................................................................... 19

4.1.1 Letak Luas dan Topografi Desa …………………………………. 19

1.2. Keadaan Tanah dan Iklim ....................................................................... 19

1.3. Keadaan penduduk .................................................................................. 20

4.3.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ……………………20

4.3.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan …………….. 21

4.3.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kualifikasi Pekerjaan ……………22

1.4. Sarana dan prasarana ............................................................................... 22

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 24

5.1. Karakteristik Petani Responden .............................................................. 24

5.1.1 Umur Petani ……………………………………………………….24

5.1.2 Tingkat Pendidikan ………………………………………………..25

5.1.3 Jumlah Tanggungan Keluarga ……………………………………. 26

5.1.4 Luas Lahan ………………………………………………………...27

Page 11: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

11

5.1.5 Benih ……………………………………………………………… 28

5.1.6 Pupuk …………………………………………………………….28

5.1.7 Pestisida ………………………………………………………….28

5.1.8 Tenaga Kerja ……………………………………………………..29

5.1.9 Peralatan ………………………………………………………….29

5.2. Analisis Usahatani Sawi .......................................................................... 30

5.2.1 Penerimaan Usahatani Sawi …………………………………….. 30

5.2.2 Biaya Produksi Usahatani Sawi ……..………………………….. 30

5.2.3 Analisis Pendapatan Usahatani Sawi …………………………….34

5.3. Analisis R/C Ratio Usahatani Sawi ........................................................ 34

VI. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 36

6.1. Kesimpulan ............................................................................................. 36

6.2. Saran ........................................................................................................ 36

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 37

Page 12: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

12

DAFTAR TABEL

No. Teks Halaman

1. Produksi Tanaman Sawi Pada Tahun 2010-2012 di Kabupaten Gowa……….3

2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Barembeng

Kecamatan Bontonompo ................................................................................. 20

3. Penggolongan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa

Barembeng Kecamatan Bontonompo ............................................................. 21

4. Jumlah Penduduk Berdasarkan kualifikasi pekerjaan di Desa

Barembeng ...................................................................................................... 22

5. Klasifikasi responden Menurut Kelompok Usia di Desa

Barembeng kecamatan Bontonompo Kabuaten Gowa ................................... 25

6. Tingkat Pendidikan Petani Sawi di Desa Barembeng

Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa .................................................... 26

7. Jumlah Tanggungan Keluarga Petani Responden di Desa Barembeng

Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa………………………………….26

8. Luas lahan usahatani responden di Desa Barembeng

Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa .................................................... 26

9. Total Rata-rata Biaya Variabel (Biaya tidak tetap) Petani Responden

Pada Usahatani Sawi di Desa Barembeng Kecamatan Bontonompo

Kabupaten Gowa……………………………………………………………..32

10. Total Rata-rata Biaya Tetap Petani Responden pada Usahatani Sawi

di Desa Barembeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa ................. 33

11. Rata-rata Biaya Produksi Petani Responden pada Usahatani Sawi

di Desa Barembeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa ................. 34

12. Analisis pendapatan Usahatani Sawi di Desa Barembang

Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa .................................................. 35

13. Analisis Kelayakan Usahatani Sawi di Desa Barembeng

Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa .................................................. 36

Page 13: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

13

DAFTAR GAMBAR

No. Teks Halaman

1.Kerangka Pemikiran Analisis Kelayakan Usahatani Sawi

Sebagai Penghasilan Tambahan di Desa Barembeng Kecamatan

Bontonompo Kabupaten Gowa ................................................................... 14

Page 14: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

14

DAFTAR LAMPIRAN

No. Teks Halaman

1. Kuisioner Penelitian ................................................................................ 43

2. Identitas Responden ................................................................................ 45

3. penggunaan dan biaya input produksi usahatani Sawi di Desa

Barembeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa......................... 46

4. Nilai Penyusutan Alat Pada Usahatani Sawi di Desa Barembeng

Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa ........................................... 49

5. Total Penyusutan Seluruh Peralatan Pada Usahatani Sawi di Desa

BarembengKecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.......................... 52

6. Biaya Tidak Tetap dan Biaya Tetap Produksi Usahatani Sawi di Desa

Barembeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.......................... 53

7. Total Biaya produksi Usahatani Sawi di Desa Barembeng

Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa ............................................ 54

8. Besarnya Pendapatan Petani Per Satu Kali Tanam Pada Usahatani

Sawi di Desa Barembeng Kecamatan Bontonompo

Kabupaten Gowa ...................................................................................... 55

9. Dokumentasi Penelitian ........................................................................... 56

Page 15: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara maritim yang mempunyai areal lahan

pertanian yang luas dan sangat efektif digunakan dalam bercocok tanam karena

Indonesia memiliki tanah yang subur. Di Indonesia juga hanya mempunyai dua

musim yang baik untuk mendukung usaha dalam bidang pertanian yaitu musim

penghujan dan musim kemarau. Dalam dunia pertanian hasil panen yang

melimpah sangat diinginkan bagi para pembudidaya, oleh sebab itu berbagai cara

budidaya yang baik dan dapat menghasilkan hasil yang baik terus diterapkan.

Baik tanaman sayuran, tanaman pangan dan tanaman perkebunan (Haryanto

dalam Suhendar, 2007).

Hortikultura adalah membudidayakan tanaman di kebun. Konsep ini

berbeda dengan Agronomi, yang merupakan membudidayakan tanaman di

lapangan. Budidaya di kebun bersifat lebih intensif, padat modal dan tenaga

kerja. Namun, hortikultura akan menghasilkan pengembalian, apakah berupa

keuntungan ekonomi atau kesenangan pribadi, yang sesuai dengan usaha yang

intensif tersebut. Praktek hortikultura merupakan tradisi yang telah berkembang

sejak sangat lama. Hortikultura merupakan perpaduan antara ilmu, teknologi,

seni, dan ekonomi. Hortikultura modern berkembang berdasarkan pengembangan

ilmu yang menghasilkan teknologi untuk memproduksi dan menangani komoditas

hortikultura yang ditujukan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi maupun

kesenangan pribadi (Primantoro dalam Nurhasybi, 2007).

Page 16: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

2

Komoditas hortikultura berbeda dengan komoditas agronomi. Pada

umumnya komoditas hortikultura dimanfaatkan dalam keadaan masih hidup

sehingga perisibel (mudah rusak), dan air merupakan komponen penting dalam

kualitas. Di lain pihak, komoditas agronomi dimanfaatkan sesudah dikeringkan,

sehingga tidak hidup lagi. Tergantung pada cara pemanfaatannya, suatu spesies

yang sama bisa tergolong menjadi komoditas hortikultura atau agronomi (Sutardji

dalam Ashariandani, 2008).

Komoditas hortikultura adalah kelompok komoditas yang terdiri dari

buah-buahan, sayuran, bunga, tanaman hias dan tanaman biofarmaka. Dilihat dari

cara penggunaan, habitus tanamannya maupun fungsinya, nampaknya kelima

kelompok anggota hortikultura merupakan komoditas-komoditas yang sangat

berbeda satu dengan yang lain. Buah-buahan dan sayuran dikonsumsi sebagai

pangan manusia, sedangkan bunga dan tanaman hias tidak dimakan, dan tanaman

obat lain lagi penggunaannya. Pohon buah-buahan sebagian besar habitusnya

adalah pohon, sedangkan sayuran adalah herba. Tetapi sebenarnya seluruh

komoditas hortikultura mempunyai ciri penting yang sama satu dengan yang lain

(Primantoro dalam Nurhasybi, 2007).

Budidaya tanaman sayuran yang dapat di budidayakan bisa seperti

tanaman sawi, tomat, kangkung, seledri, dan lain-lain. Tanaman sayuran

merupakan jenis tanaman yang sering dikonsumsi oleh masyarakat dan cara

pembudidayaannya tidak begitu sulit dan waktu budidaya tanamannya relative

cepat. Jenis tanaman sayuran ini juga memiliki khasiat yang baik bagi untuk

Page 17: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

3

kesehatan manusia karena mengandung Kadar vitamin K, A, C, E, dan folat yang

baik bagi kesehatan (Ryan.I dalam Choirul nisa, 2010).

Tabel 1. Produksi Tanaman Sawi pada tahun 2010-2012 di Kabupaten. Gowa.

Tahun Produksi

(Ton)

2010 2,006

2011 2,106

2012 3,131

Sumber: Dinas Tanaman Pangan dan Hortukultura, 2014.

Produksi sawi di Kabupaten Gowa dari tahun 2010 hingga 2012

mengalami peningkatan karena adanya petani yang membudidayakan tanaman

sawi. Tanaman ini banyak dibudidayakan karena memiliki pangsa pasar dan

mudah dibudidayakan.

Guna memperoleh pendapatan yang memuaskan petani, maka petani

dituntut kecermatannya dalam mempelajari perkembangan harga sebagai solusi

dalam menentukan pilihan, apakah ia memutuskan untuk menjual atau menahan

hasil produksinya. Namun bagi petani yang secara umumnya menggantungkan

hidupnya dari bertani, maka mereka senantiasa tidak memiliki kemampuan untuk

menahan hasil panen kecuali sekedar untuk konsumsi sehari-hari dan membayar

biaya produksi yang telah dikeluarkan.

Pendapatan usahatani diperhitungkan dari pengurangan besarnya

penerimaan dengan besarnya biaya usahatani tersebut. Penerimaan suatu usahatani

akan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti luasnya usahatani, jenis dan harga

komoditi usahatani yang diusahakan, sedang besarnya biaya suatu usahatani akan

Page 18: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

4

dipengaruhi oleh topografi, struktur tanah, jenis dan varietas komoditi yang

diusahakan, teknis budidaya serta tingkat teknologi yang digunakan.

Analisis pendapatan usahatani sawi di Desa Barembeng Kecamatan

Bontonompo Kabupaten Gowa, merupakan salah satu desa penghasil sawi dimana

petani memproduksi tanaman sawi karna petani mudah mendapatkan bibit dan

proses pemeliharaan tidak membutuhkan waktu yang lama (± 1 bulan).

Analisis kelayakan usaha atau juga dapat disebut studi kelayakan proyek

perlu dilakukan untuk melihat apakah suatu proyek dapat memberikan manfaat

atas invetasi yang telah ditanamkan (Soekartawi, 2006).

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang menjadi landasan rumusan

masalah yaitu:

1. Berapa pendapatan usahatani sayuran sawi di Desa Barembeng Kecamatan

Bontonompo Kabupaten Gowa?

2. Bagaimana kelayakan usahatani sawi di Desa Barembeng Kecamatan

Bontonompo Kabupaten Gowa?

;

1.3. Tujuan dan Kegunaan penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka yang menjadi

landasan tujuan penelitian adalah:

1. Mengetahui pendapatan usahatani sawi di Desa Barembeng Kecamatan

Bontonompo Kabupaten Gowa.

Page 19: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

5

2. Mengetahui kelayakan usahatani sawi di Desa Barembeng Kecamatan

Bontonompo Kabupaten Gowa.

1.4 Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini berdasarkan latar belakang adalah sebagai

berikut:

1. Dapat dijadikan sebagai bahan untuk mengevaluasi analisis pendapatan

kelayakan dari usahatani sawi.

2. Dijadikan bahan referensi terhadap penelitian selanjutnya

Page 20: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penerimaan dan Pendapatan

Penerimaan merupakan suatu hasil penjualan dari barang tertentu yang

diterima atas penyerahan sejumlah barang pada pihak lain. Jumlah penerimaan

(total revenue) di definisikan sebagai penerimaan dari penjualan dari barang

tertentu yang peroleh dari sejumlah satuan barang yang terjual di kalikan harga

penjualan setiap satuan barang. Penerimaan dibidang pertanian adalah produksi

yang dinyatakan dalam betuk uang tunai sebelum dikurangi dengan biaya

pegeluaran selama kegiatan usahatani tersebut (Daniel dalam Alhidayad, 2002).

Pendapatan diperlukan oleh keluarga petani untuk memenuhi kebutuhan

hidup ini tidak tetap melainkan terus menerus. Oleh karena itu, pendapatan yang

dimaksimal itulah yang selalu diharapkan petani dari usaha tani. Pendapatan

merupakan produksi yang dinyatakan dalam bentuk uang setelah dikurang biaya

yang dikeluarkan selama kegiatan usaha tani.

Pendapatan seseorang individu di definisikan sebagai jumlah penghasilan

yang diperoleh dari jasa–jasa produksi yang diserahkan pada suatu atau

diperolehnya dari harta kekayaannya, sedangkan pendapatan tidak lebih dari pada

penjumlahan dari semua pendapatan individu.

Menurut Soekarwati dalam hikmayanti (2012), pendapatan dibedakan atas

dua pengertian yaitu:

Pendapatan kotor usahatani. Sebagai nilai produksi usahatani dikalikan

harga dalam jangka waktu tertentu baik yang jual maupun yang

Page 21: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

7

dikonsumsi sendiri, digunakan untuk pembayaran dan simpanan atau ada

digudang pada akhir tahun.

Pendapatan bersih usahatani. Merupakan selisih antara pendapatan kotor

dengan usahatani dengan pengeluaran total usahatani.

Hubungan biaya dengan pendapatan dapat diperitungkan untuk seluruh

usaha tani sebagai satu unit selama periode tertentu, misalnya pada musim

tanam.Dalam hal ini semua biaya semua produksi dijumlahkan kemudian di

bandingkan dengan pendapatan diperoleh.

Pendapatan keluarga mencerminkan tingkat kekayaan besarnya modal

yang dimiliki petani. Pendapatan yang besar mencerminkan dana yang besar

dalam usahatani, sedangkan pendapatan yang rendah dapat menyebabkan

menurunnya infestasi dan upaya pemupukan modal, pendapatan bersih petani

hasil kotor dari produksi yang dinilai dengan uang kemudian hasil kotor tersebut

dikurangi dengan biaya produksi dan biaya pemasaran.

2.2. Kelayakan usahatani

Analisis Kelayakan Usaha atau disebut juga feasibility study adalah

kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam

melaksanakan suatu kegiatan usaha. Hasil analisis ini digunakan sebagai bahan

pertimbangan dalam mengambil keputusan, apakah menerima atau menolak dari

suatu gagasan usaha. Pengertian layak dalam penelitan ini adalah kemungkinan

dari gagasan suatu usaha yang akan dilaksanakan dapat memberikan manfaat

dalam arti finansial maupun sosial benefit.

Page 22: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

8

Adanya analisis kelayakan ini diharapkan resiko kegagalan dalam

memasarkan produk dapat dihindari. Suatu usahatani perlu dikaji kelayakannya

terutama dari segi ekonomi. Apakah dengan melakukan usahatani tersebut tujuan

dari petani untuk menambah pendapatan tercapai atau malah sebaliknya petani

mengurangi pendapatannya untuk melakukan usahatani dan apakah usahatani

tersebut memberikan manfaat sesuai yang diinginkan. Beberapa masyarakat telah

banyak yang membudidayakan sawi pada lahan pertaniannya. Namun demikian

kelayakan usaha budidayanya belum diketahui atau dilakukan.

Untuk melihat kelayakan usahatani ini perlu dilihat perubahan-perubahan

yang terjadi akibat dari usahatani ini. Apakah ada tambahan kesempatan kerja,

tambahan pendapatan, perbaikan distribusi pendapatan dan lainnya.

Usahatani dikategorikan menguntungkan jika memiliki nilai R/C Ratio >1,

artinya setiap tambahan biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan tambahan

penerimaan yang lebih besar dari pada tambahan biaya (Soekartawi, 2006).

2.3.Usahatani

Usahatani adalah bagian dari permukaan bumi dimana sorang petani atau

suatu keluarga tani atau badan-badan tertentu bercocok tanam dan memelihara

tanaman. Usahatani merupakan himpuan dari sumber-sumber alam yang terdapat

pada tempat itu diperlukan untuk produksi pertanian seperti tumbuhan, tanah, air,

perbaikan-perbaikan yang telah dilakakukan atas tanah itu,sinar matahari dan

bangunan-bangunan yang dibangun diatas tanah tersebut. Faktor produksi

meliputi lahan, tenaga kerja,modal, jumlah tanggungan keluarga dan tingkat

teknologi yang dapat menentukan keberhasilan usahatani. Sedangkan faktor-

Page 23: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

9

faktor yang mempengaruhi keberhasilan usahatani adalah tersediannya sarana

transportasi dan komunikasi, aspek-aspek pemasaran hasil dan bahan usahatani

(produksi, harga hasil, harga sarana produksi lain, fasilitas kredit dan sarana

penyalur hasil) (Menurut Hernanto dalam Teguh Widodo 2002).

2.4. Produksi dan Biaya Produksi

2.4.1. Produksi

Produksi adalah kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa. Pengertian

produksi secara sempit adalah perbuatan atau kegiatan manusia untuk membuat

suatu barang atau mengubah suatu barang menjadi barang lain. Secara luas

produksi dapat diartikan sebagai segala perbuatan atau kegiatan manusia baik

secara langsung maupun tidak langsung, yang di tunjukan untuk menambah atau

mempertinggi nilai dan guna suatu barang untuk memenuhi kebutuhan manusia

(Mubyarto dalam Reza Harahap, 2012).

2.4.2. Biaya Produksi

Biaya adalah setiap kegiatan yang dilakukan pada suatu usaha memerlukan

pengorbanan fisik non fisik, baik langsung maupun tidak langsung. Dalam

kegiatan ekonomi setiap kegiatan untuk memperoleh suatu barang atau jasa

diperlukan pengorbanan dari barang atau jasa lain dengan demikian perngorbanan

ini diartikan sebagai modal atau baiya. Biaya produksi dalam usahatanidapat

berupa uang tunai, upah kerja untuk biaya persiapan dan penggarapan tanah, biaya

Page 24: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

10

pembelian pupuk, biaya bibit, herbisida dan sebagainya (Mubyarto dalam Reza

Harahap, 2012).

Biaya dapat dibedakan menjadi beberapa macam menurut (Mubyarto

dalam Reza Harahap, 2012) yaitu:

1. Biaya tetap, biaya yang harus dikeluarkan oleh para petani yang

penggunaannya tidak habis dalam masa satu kali produksi, seperti membajak

tanah pertanian, retribusi air, gajih karyawan tetap, premi asuransi, penyusutan

alat dan bangunan pertanian.

2. Biaya variabel, yaitu biaya yang besar dan kecilnya tergantung pada jumlah

produksi seperti biaya pupuk, herbisida, upah langsung petani, dan alat – alat

pertanian.

2.5. Sawi

Tanaman sawi masih satu keluarga dengan kubis-krop, kubis bunga,

broccoli dan lobak, yakni famili (cruciferae brassicaceae) oleh karena itu sifat

morfologis tanamannya hampir sama, terutama pada sistem perakaran, struktur

batang, bunga, buah (polong) maupun bijinya. Sistem perakaran tanaman sawi

memiliki akar tunggang (radix primaria) dan cabang-cabang akar yang bentuknya

bulat panjang (silindris) menyebar kesemua arah dengan kedalaman antara 30-50

cm. Akar-akar ini berfungsi antara lain mengisap air dan zat makanan dari dalam

tanah, serta menguatkan berdirinya batang tanaman (Heru dan Yovita, dalam

Anton Feriady 2003) .

Batang tanaman sawi pendek sekali dan beruas-ruas sehingga hampir tidak

kelihatan. Batang ini berfungsi sebagai alat pembentuk dan penopang daun.

Page 25: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

11

Batang sawi memiliki ukuran yang lebih langsing dari tanaman petsai. Daun sawi

stukturnya bersayap dan bertangkai panjang yang bentuknya pipih. Warna daun

pada umumnya hijau keputihan sampai hijau tua. Tanaman sawi umumnya mudah

berbunga dan berbiji secara alami baik didataran tinggi maupun di dataran rendah.

Stuktur bunga sawi tersusun dalam tangkai bunga (inflorescentia) yang tumbuh

memanjang (tinggi) dan bercabang banyak. Tiap kuntum bunga sawi terdiri atas

empat helai daun kelopak, empat helai daun mahkota bunga berwarna kuning

cerah, empat helai benang sari dan satu buah putik yang berongga dua (Cahyono

dalam Anton Feriady 2003).

Tanaman sayuran seperti sawi (Brassica Juncea) baik dibudidayakan pada

tempat yang berdataran tinggi maupun di dataran rendah baik itu musim dingin

atau musim kemarau, tetapi paling baik tanaman sawi dibudidayakan pada dataran

tinggi dengan ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter dpl. Namun

biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter

sampai 500 meter dpl dan tanah yang baik untuk budidaya tanaman sawi adalah

tanah yang memiliki tekstur tanah yang gembur, banyak mengandung humus,

subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat kemasaman (pH) tanah yang

optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7. Tanaman sawi

ini selain dapat ditanam pada areal persawahan yang luas juga dapat

dibudidayakan pada areal yang yang sempit dengan menggunakan pot atau

polybag.

Tanaman sawi memiliki perawatan yang tidak begitu sulit dan

pertumbuhan tanaman cepat, sehingga budidaya tanaman sayuran seperti sawi ini

Page 26: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

12

sering diterapkan oleh para petani untuk mendapatkan hasil yang cepat. Pada

perawatan tanaman sawi hal yang biasa dilakukan adalah penyiangan tanaman,

pemupukan dan penyemprotan. Dalam pemeliharaan tanaman ini harus dilakukan

dengan teratur yang dapat mencegah adanya hama atau penyakit yang tidak

diinginkan. Pada tanaman sawi ini hama yang sering menyerang adalah ulat dan

belalang sedangkan penyakit yang sering menyerang adalah penyakit layu, jamur

dan plasmolisis yang disebabkan karena cara pemupukan yang salah atau

kebanyakan dalam pemberian pupuk. Oleh sebab itu, cara budidaya tanaman sawi

dan percobaan berbagai macam media dilakukan agar bisa mendapatkan hasil

yang maksimal.

Sayur sawi kaya akan vitamin. Misalnya vitamin A, B, C, E, dan K. Tak

hanya memiliki banyak jenis vitamin, kadar tiap vitamin pada sayuran ini ternyata

juga sangat tinggi.Selain vitamin, sayur sawi juga mengandung karbohidrat,

protein dan lemak baik yang berguna untuk kesehatan tubuh. Zat lain yang

terkandung dalam sayur sawi adalah kalsium, kalium, mangan, folat, zat besi,

fosfor, trptofon, dan magnesium. Kandungan non-gizi yang ada dalam sayur sawi

adalah serat yang kadarnya cukup tinggi (Anneahira dalam Herlina, 2011).

2.6. Kerangka Pikir

Setiap kegiatan usahatani petani harus berusaha untuk memperoleh hasil

yang sebesar-besarnya dengan harapan akan meningkatkan pendapatan dari

usahatani tersebut. Oleh sebab itu dalam menjalankan usahataninya, petani perlu

mengadakan perhitungan secara ekonomis untuk mengetahui apakah usahanya

menguntungkan atau merugikan.

Page 27: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

13

Pemakaian tenaga kerja untuk setiap tahap usahatani pada periode tertentu

di sebut dengan curahan tenaga kerja. Proporsi biaya tersebut sebagian besar di

gunakan untuk sarana-sarana produksi yang sangat menentukan dalam produksi

yang di hasilkan dalam usahatani. Perbandingan antara produksi dengan luas

lahan yang di usahakan di sebut juga dengan produktivitas usahatani.

Produktivitas dalam hal ini adalah perbandingan antara output dan input pada

satu satuan luas lahan pada jangka waktu tertentu. Produktivitas usahatani sangat

menentukan pendapatan petani dengan memasukkan pertimbangan harga dan

biaya. Di mana pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dan semua

biaya produksi. Petani selalu berusaha untuk meningkatkan produktivitas

usahataninya agar penerimaannya besar. Namun untuk meningkatkan pendapatan

petani,efiensi biaya juga mempengaruhi.

Selain produktivitas usahatani dan pendapatan, produktivitas tenaga kerja

sebagai perbandingan antara nilai produksi usaha tani dengan jumlah tenaga kerja

yang di gunakan juga serta pendapatan tenaga kerja sebagai perbandingan antara

penerimaan di kurangi semua biaya kecuali biaya tenaga kerja dengan jumlah

tenaga kerja yang di gunakan merupakan alat ukur tingkat kemajuan ekonomis

suatu usaha tani.

Page 28: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

14

Untuk lebih jelasnya adapun skema kerangka pikir sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Pikir Analisis Pendapatan Usahatani Sawi di Desa

Barembeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.

Petani

Usahatani Sawi

Pendapatan

Input

-Biaya Tetap

-Biaya variabel

Output

-Produksi

Kelayakan usahatani (R/C)

Page 29: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

15

III. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Barembeng Kecamatan Bontonompo

Kabupaten Gowa pada bulan Juni sampai Juli 2014.

3.2.Teknik Penentuan Sampel

Petani yang membudidayakan tanaman sawi berjumlah 40 orang, maka

seluruh jumlah petani sawi dijadikan responden dengan menggunakan metode

sensus, jika populasi dianggap homogen.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan metode survey. Data yang

dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh

melalui wawancara langsung dengan petani contoh yang berpedoman pada daftar

pertayaan yang telah disiapkan, sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi

yang terkait dengan penelitian dan juga dari hasil studi kepustakaan.

1. Data primer yaitu data yang diperoleh dengan melakukan wawancara

kepada petani dan keluarganya dengan menggunakan bantuan kuisioner.

2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari kantor desa Barembeng

Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.

Page 30: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

16

3.4. Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil pengamatan langsung dilapangan dengan

wawancara kepada petani sawi dengan mengunakan pertanyaan (kuisioner) sesuai

dengan tujuan penelitian maka digunakan perhitungan sebagai berikut:

1. Menghitung pendapatan mengunakan rumus (Soekartawi, 2006) yaitu :

Pd = TR – TC

Dimana:

Pd = Pendapatan usahatani sawi / Income

TR = Total Penerimaan / Total Revenue

TC = Jumlah Biaya Produksi / Total Cost.

Pendapatan usahatani sawi dengan menggunakan konsep pendapatan

dikemukakan oleh (Soekartawi, 2006) dengan mengunakan total biaya dengan

rumus:

TR = Y.PY

Dimana: TR = Jumlah Penerimaan / total revenue (Rp)

Y = Produksi / Quantity (Kg/Ton )

PY = Harga / Price (Rp/Kg)

2. Menghitung kelayakan mengunakan rumus (Soekartawi, 2006) yaitu :

R/C =TR

TC

Dimana:

R/C = Perbandingan penerimaan dan biaya

TR = Jumlah penerimaan

TC = Total biaya

Page 31: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

17

Kategori:

R ≥ menguntungkan

R ≠ Impas

R ≤ Rugi

Kategori dikatakan layak apabila jika memiliki nilai R/C Ratio >1, artinya

setiap tambahan biaya yang dikeluarkan akan menghasilkan tambahan penerimaan

yang lebih besar dari pada tambahan biaya (Soekartawi, 2006).

3.5.Defenisi Operasional

1. Usahatani adalah bagian dari permukaan bumi dimana sorang petani atau

suatu keluarga tani atau badan-badan tertentu bercocok tanam dan memelihara

tanaman.

2. Produksi adalah kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa. Pengertian

produksi secara sempit adalah perbuatan atau kegiatan manusia untuk

membuat suatu barang atau mengubah suatu barang menjadi barang lain.

3. Biaya adalah setiap kegiatan yang dilakukan pada suatu usaha memerlukan

pengorbanan fisik non fisik, baik langsung maupun tidak langsung.

4. Biaya tetap, biaya yang harus dikeluarkan oleh para petani yang

penggunaannya tidak habis dalam masa satu kali produksi, seperti membajak

tanah pertanian, tenaga kerja, penyusutan alat dan bangunan pertanian.

5. Biaya variabel, yaitu biaya yang besar dan kecilnya tergantung pada jumlah

produksi seperti biaya pupuk, herbisida, upah langsung petan.

Page 32: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

18

6. Penerimaan dibidang pertanian adalah produksi yang dinyatakan dalam bentuk

uang tunai sebelum dikurangi dengan biaya pengeluaran selama kegiatan

usahatani.

7. Pendapatan merupakan produksi usahatani sawi hijau yang dijual dalam

bentuk perikat.

8. Analisis Kelayakan Usaha atau disebut juga kegiatan untuk menilai sejauh

mana manfaat yang diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usahatani.

9. Tanaman sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga brassica yang

dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan (sayuran).

Page 33: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

19

IV. KEADAAN UMUM WILAYAH

4.1. Keadaan Wilayah

4.1.1. Letak Luas dan Topografi Desa

Secara geografis Desa Barembeng terletak dengan luas wilayah 2,6 Km2

dengan jumlah dusun sebanyak 4 dusun yaitu: Dusun Kampung Parang,

merupakan dusun terpadat penduduknya diantara dusun lainnya, menyusul dusun

Taipajawaya, dusun Bontoma’rinra,dan dusun Bontotangnga. Letak Desa Allu

dengan batas- batasnya meliputi :

1. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Bontobiraeng selatan.

2. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Bontolangkasa.

3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sengka.

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Kalebarembeng.

Keempat Dusun yang sebagian dapat dicapai dengan mudah, baik dengan

jalan kaki atau pun dengan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat.

Hal itu mengingat jalan yang menghubungkan antar Dusun sebagian sudah di

aspal dan masih adanya jalan setapak diantara sawah dan irigasi. Desa

Barembeng berjarak 3 km dari pusat pemerintahan, jarak dari ibu kota Kabupaten

Gowa 20 km yang merupakan ibu kota provinsi Sulawesi Selatan.

4.2. Keadaan Tanah dan Iklim

Curah hujan 25,00 mm jumlah bulan 4 bulan.kelembaban 90 serta suhu

rata-rata harian 300c dengan tinggi tempat 200 mdl. Warna tanah sebagian besar

Page 34: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

20

merah gengan tekstur tanah pasiran dengan tingkat kemiringan tanah 20 derajat .

Desa Barembeng dengan dataran rendah 500 ha/m2 dengan kondisi pertanian

memiliki rawa-rawa dengan luas ± 10 ha.

4.3 . Keadaan Penduduk

Penduduk adalah sumber daya manusia yang mutlak ada dalam suatu

daerah. Besarnya jumlah penduduk akan berpengaruh terhadap kondisi social,

ekonomi, budaya dan politik dalam suatu daerah tersebut. Penduduk juga

berpengaruh terhadap perkembangan pembangunan suatu daerah.

4.3.1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Jumlah penduduk di Desa Barembeng sebanyak 3.336 jiwa dengan jumlah

kepala keluarga yaitu 886 terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 1.601 jiwa dan

penduduk perempuan sebanyak 1.735 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

pada Tabel 1.

Tabel 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa Barembeng

Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.

Nama Dusun Laki- laki Perempuan Jumlah

Bontotanga 383 424 807

Taipajawaya 436 464 900

Bontoma’rinra 234 267 491

Kampung parang 548 580 1.128

Jumlah 1.601 1.735 3.336

Sumber : Kantor Desa Barembeng, 2013

Penduduk Desa Barembeng bila diperhatikan dari jenis kelamin laki-laki

dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan perbandingannya hampir sama

Page 35: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

21

dimana jumlah laki-laki di Desa Barembeng sebanyak 1.601 jiwa dan perempuan

sebanyak 1.735 jiwa.

4.3.2. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Penduduk di Desa Barembeng berdasarkan tingkat pendidikan pada tahun

2013 sebanyak 3.336 jiwa terlihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Penggolongan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa

Barembeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.

Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase (%)

Tidak Sekolah 1.081 32,4

SD 906 27,2

SLTP 614 18,4

SLTA 623 18,7

DIPLOMA 50 1,5

S-1 62 1,8

Jumlah 3.336 100,0

Sumber : Kantor Desa Barembeng,2013

Dari Tabel 2 menjelaskan bahwa klasifikasi responden berdasarkan tingkat

pendidikan sangat beragam yaitu mulai dari yang tidak sekolah,SD, SLTP, SLTA,

Dan tamat perguruan tinggi. Adapun jumlah responden terbanyak yaitu terdapat

pada tingkat pendidikan tidak Sekolah dengan jumlah responden sebanyak 1.081

orang, sedangkan pada jumlah responden terendah terdapat pada tingkat

pendidikan Diploma dengan jumlah responden sebanyak 50 orang responden.

Page 36: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

22

4.3.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kualifikasi Pekerjaan

Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kualifikasi Pekerjaan di Desa Barembeng

Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase (%)

Petani 359 45,5

Buru / Swasta 102 12,9

Pegawai Negeri (PNS) 106 13,4

Pengrajin 76 9,6

Pedagang 102 12,9

Montir Bengkel 2 0,4

Guru swasta 22 2,8

Tukang 20 2,5

Jumlah 789 100,0

Sumber : Kantor Desa Barembeng, 2013

Tabel 3 menunjukkan bahwa jumlah penduduk berdasarkan mata

pencaharian yang terbanyak adalah petani yaitu sebanyak 359 orang, sedangkan

jumlah penduduk dengan mata pencaharian terendah yaitu sebagai Montir

Bengkel yaitu ssebanyak 2 orang. Ini menunjukkan bahwa potensi pertanian

cukup baik karena ditunjang dengan Sumberdaya manusia yang telah bekerja di

bidang ini.

4.4 Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang ada di Desa Barembeng Kecamatan

Bontonompo Kabupaten Gowa terlihat pada Tabel 4.

Page 37: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

23

Tabel 4. Jenis Sarana di Desa Barembeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten

Gowa

Jenis Sarana Jumlah Persentase (%)

SMP 1 7,1

Mesjid 5 35,8

SD 3 21,6

TK 1 7,1

Lapangan Sepak bola 1 7,1

Kantor Desa 1 7,1

Pustu 1 7,1

Posyandu 1 7,1

Jumlah 14 100,0

Sumber: Kantor Desa ,2013

Fasilitas yang banyak adalah sarana peribadatan (Mesjid) berjmlah 5 buah

(35,8%) dalam hal ini perlu lagi peningkatan sarana yang menunjang akifitas

masyarakat Desa

Page 38: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

24

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Petani Responden

Acuan dalam penelitian di Desa Barembeng kecamatan Bontonompo

Kabupaten Gowa yaitu menganbil sampel sebanyak 40 responden .Karakteristik

responden yang berkaitan dengan petani padi yaitu umur, pendidikan, luas lahan

dan jumlah tanggungan keluarga.

Adapun penjelasan identitas responden petani sawi sebagai berikut:

5.1.1 Umur petani

Pada umumnya faktor usia merupakan salah satu penentu keberhasilan

dalam kesehatan, baik dalam berfikir maupun berbuat dan bertindak.semakin tua

usia petani, maka kemampuan kerjanya relative menurun.Walaupun di sisi lain,

petani yang berusia tau biasanya lebih banyak pengalaman di bandingkan petani

yang relative muda. Petani yang berusia muda biasa bersifat dinamis, yakni lebih

berani menanggung resiko untuk memperoleh pengalaman berusahatani. Yang

lebih relative tua, mempunyai kapasitas perencanaan pengelolaan usaha tani yang

lebih matang dan memiliki banyak pengalaman.

Tabel 4. Klasifikasi Responden Menurut Kelompok Usia di Desa Barembeng

Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.

No Usia Petani (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 25 – 29 1 2,5

2 30 – 34 8 20

3 35 – 39 4 10

4 40 – 44 10 2,5

5 45 – 49 14 35

6 50 – 54 3 7,5

Jumlah 40 100,0

Sumber: hasil olah data penelitian, 2014

Page 39: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

25

Tabel 4 menunjukkan bahwa klasifikasi kelompok usia responden 25 – 29

tahun sebesar 2,5 % ( 1 orang ), 30 – 34 tahun sebesar 20 % ( 8 orang ),35 – 39

tahun sebesar 10 % ( 4 orang ), 40 – 44 tahun sebesar 2,5 % ( 10 orang ), 45 – 49

tahun sebesar 35 % ( 14 orang ), 50 – 54 tahun sebesar 7,5 % ( 3 ).Hal ini

menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini termasuk dalam kelas tingkat

usia produktif,sehingga reponden termasuk golongan produktif dalam

pengembangan usahatani sawi. Usia produktif berusahatani adalah 20 – 50 tahun

( Menurut Slamet Santoso dalam Jabbar, 2013 )

5.1.2 Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam kehidupan

manusia, baik untuk dirinya sendiri maupun lingkungannya.Tingkat pendidikan

akan berkaitan dengan pola pikir pekerja. Namun demikian untuk kegiatan usaha

di sektor pertanian tidak berdampak sangat signifikan, hal ini berkaitan baik yang

sifatnya langsung maupun tidak langsung terhadap jenis usaha yang mereka

lakukan

Tingkat pendidikan sendiri baru akan terlihat pada sistem manajemen

pengolahan produksi yang mereka lakukan di ikuti dengan pengalaman usaha

yang mereka dapatkan.Di Desa Barembeng umumnya yang memasuki pekerjaan

sebagai petani adalah yang berpendidikan sekolah dasar sebanyak 10 responden

dan berpendidikan Sekolah menengah Atas sebanyak 28 responden. Untuk lebih

jelasnya dapat di lihat pada Tabel 5.

Page 40: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

26

Tabel 5 Tingkat Pendidikan Petani Sawi Di Desa Barembeng Kecamatan

Bontonompo Kabupaten Gowa

No Tingkat pendidikan Frekuensi ( orang ) Persentase ( % )

1 Ttdak Tamat SD 1 2,5

2 SD 10 25

3 SMP 1 2,5

4 SMA 28 70

Jumlah 40 100,0

Sumber : Hasil olah data penelitian ,2014

5.1.3 Jumlah Tanggungan Keluarga

Hasil penelitian yang telah di lakukan bahwa petani sawi di Desa

Barembeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa jumlah tanggungan

keluarga adalah semua anggota keluarga yang biaya hidupnya di tanngung oleh

responden. Jumlah tanggungan keluarga petani cenderung turut berpengaruh pada

kegiatan operasional usahatani, karena keluarga yang relatif besar merupakan

sumber tenaga kerja .

Tabel 6 Jumlah Tanggungan Keluarga Petani Responden di Desa Barembeng

Kecamtan Bontonompo Kabupaten Gowa

No Jumlah Tanggungan Keluarga ( orang) Jumlah Persentase ( % )

1 2 – 3 28 70,0

2 4 – 5 9 22,5

3 6 – 7 3 7,50

Jumlah 40 100,0

Sumber: Hasil olah data penelitian, 2014

Tabel 6 menunjukkan bahwa jumlah tanggungan keluarga petani

responden terbanyak yaitu 2 – 3 orang terbanyak 28 responden atau 70% dari

jimlah responden. Selain itu jumlah tanggungan keluarga terendah yaitu 6 – 7

Page 41: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

27

sebanyak 3 responden. Keadaan demikian sangat berpengaruh terhadap tingkat

kesejahteraan keluarga dan untuk peningkatang produksi usahatani sawi dalam

memenuhi kebutuhannya.

5.1.4. Luas lahan

Luas lahan petani akan mempengaruhi efisien atau tidaknya suatu

usahatani,karena erat hubungannya dengan biaya yang di keluarkan dan produksi

yang di terima. Semakin luas lahan dan biaya produksi yang di keluarkan tidak

seimbang dengan produksi yang di peroleh. Pada usaha tani yang relatif

sempit,walaupun menggunakan inovasi yang tepat guna, tetapi menghasilkan

produksi yang relatif luas. Hal ini menyebabkan kecenderungan petani

mengutamakan usahatani sawi untuk mengcukupi kebutuhan sehar-hari, sehingga

sulit untuk menerapkan inovasi - inovasi baru, karena lahannya yang tidak

memungkinkan. Luas lahan usahatani reponden dalam pengembangan usahatani

sawi berkisar antara 0,02 ha sampai 0,22 ha yang secara rinci di sajikan pada

Tabel 7 berdsasarkan penggunaan rumus statistik distribusi frekuensi berikut ini.

Tabel 7 Luas lahan usahatani responden di Desa Barembeng Kecamatan

Bontonompo Kabupaten Gowa.

No Luas Lahan ( Ha ) Jumlah ( jiwa ) Persentase ( % )

1 0,02 -0,08 30 75

2 0,09 – 0,15 8 20

3 0,16 – 0,22 2 5

Jumlah 40 100

Sumber :Hasil olah data penelitian,2014

Tabel 7 menunjukkan bahwa luas lahan petani responden di Desa

Barembeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa sebagian besar petani sawi

Page 42: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

28

memilki lahan 0,02 – 0,08 Ha sebanyak 30 orang atau 75%, 0,09 – 0,15 Ha

sebanyak 8 orang atau 20% dan 0,16 – 0,22 Ha sebanyak 2 orang atau 5%.

Dengan demikian pemilikan lahan tersebut sangat memungkinkan pengembangan

usahatani khususnya usahatani sawi dan lahan yang dimiliki oleh petani

responden dengan luas lahan rata-rata kurang dari 1 Ha di Desa Barembeng

kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa.

5.1.5. Benih

Benih merupakan faktor produksi yang penting karena menjadi cikal

bakal tanaman sawi. Benih sawi yang di gunakan oleh petani di Desa Barembeng

sampai saat ini adalah benih yang di beli dari toko tani yang ada Kecamatan

Bontonompo.

5.1.6. Pupuk

Pupuk adalah faktor penting dalam upaya peningkatang hasil produksi

suatu usahatani.Dalam pertanian di kenal dua jenis pupuk yaitu pupuk organik dan

non organik. Semua petani sampel di Desa Barembeng masih menggunakan jenis

pupuk non organik (kimia). Rata-rata penggunaan pupuk kimia sebesar 12,2 liter

persatu kali tanam. Pemupukan sawi di Desa Barembeng di lakukan dua kali yaitu

pada saat berumur 10 hari setelah tanam (HST) dan pada saat berumur 20 hari

setelah tanam (HST). Rata–rata biaya penggunaan pupuk sebesar 556.725/petani

5.1.7. Pestisida

Pada suatu usaha tani gangguan hama dan penyakit tumbuhan menjadi

masalah yang sangat mempengaruhi kualitas produksi sawi hijau, begitu pula

yang dialami para petani sawi yang ada di Desa Barembeng. Pestisida yang

Page 43: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

29

biasanya digunakan adalah Mansate yaitu untuk menghilangkan bercak pada daun

serta member warna hijau pada daun dan Glensek yaitu untuk menghilangkan

hama yang melekat pada sawi. Di Desa Barembeng petani melakukan

penyemprotan pestisida sebagai pencegahan agar tanaman tidak terserang hama

dan ketika tanaman terserang hama. Sedangkan, waktu penyemprotan dilakukan

pada saat pagi hari dalam keadaan yang tidak hujan. Dalam satu kali tanam

penyemprotan pestisida biasanya dilakukan 2-3 kali. Rata-rata biaya penggunaan

pestisida sebesar Rp 17.262/ petani.

5.1.8. Tenaga Kerja

Usaha tani seluruh tenaga kerjanya berasal dari desa setempat, dimulai dari

tenaga kerja pembibitan, penyemprotan, penyiangan dan panen. Masing-masing

tenaga kerja diberi upah Rp 10.000/hari.

5.1.9. Peralatan

Dalam pengolahan usahatani sawi, peralatan yang diperlukan yakni

cangkul, sabit, traktor, sprayer,dan pompa air. Sebagian besar petani yang ada di

Desa Barembeng memiliki dan menggunakan alat tersebut, dan adapun alat

pertanian yang lain dipinjam dan sewa dari petani lain. Oleh sebab itu perhitungan

biaya penyusutan hanya alat milik petani.

Page 44: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

30

5.2 Analisis Usahatani Sawi

5.2.1. Penerimaan Usahatani Sawi

Semua komponen penerimaan pada usahatani Sawi dapat diperoleh dari

jumlah produksi yang dihasilkan dikali dengan harga jualnya namun karena di

Desa Barembeng sistem jualnya perhektarnya (lahan yang ditanami Sawi)

sehingga petani langsung dari hasil tawar menawar antara petani dan pengumpul.

Penerimaan yang diperoleh untuk setiap hektarnya bervariasi tergantung dari

kualitas Sawi yang dihasilkan serta tergantung dari harga jual Sawi, artinya

meskipun lahan yang ditanami Sawi luas tetapi Sawi yang dihasilkan itu

kualitasnya rendah (daunnya berlubang dan batang yang membusuk) maka akan

mengurangi harga beli Sawi (dibeli dengan harga yang rendah), sebaliknya ketika

luas lahan yang ditanami Sawi itu sempit tetapi kualitas Sawi bagus (daunnya

hijau dan tidak berlubang serta batang yang tidak membusuk) maka akan dibeli

dengan harga tinggi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya penerimaan Usahatani Sawi

di Desa Barembeng berkisar Rp. 5.375.000 dengan rata-rata penerimaan untuk

satu orang dalam satu kali tanam Rp. 1.343.750

5.2.2. Biaya Produksi Usahatani Sawi

Biaya produksi adalah seluruh pengeluaran untuk membiayai proses

produksi dalam usahatani sawi. Biaya yang dihitung dalam penelitian ini adalah

biaya yang dikeluarkan selama satu kali tanam yang digolongkan ke dalam biaya

tetap dan biaya variable.

Page 45: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

31

1. Biaya tidak tetap (variable)

Biaya variable yaitu biaya yang besar kecilnya di pengaruhi oleh hasil

produksi. Biaya ini meliputi, biaya pengadaan benih, biaya pupuk, biaya pestisida,

biaya BBM (bensin) dan sewa alat. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 8

dibawah ini.

Tabel 8. Rata-rata biaya variabel petani responden pada usahatani sawi di Desa

Barembeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa, 2014

No. Jenis Biaya Nilai Rata-rata (Rp)/Petani

1 Benih Rp. 13.750

2 Pupuk Rp. 55.625

3 Pestisida Rp. 17.262

4 Biaya tenaga kerja Rp. 176.250

5 Sewa alat Rp. 35.625

Total rata-rata biaya variabel Rp. 302.050

Sumber: Hasil olah data penelitian,2014

Pada tabel 8, menunjukkkan rata-rata biaya variabel usahatani

sawi/petani adalah Rp. 302.050. petani sawi selama satu kali tanam

mengeluarkan biaya untuk pengadaan benih sebesar Rp. 13.750,-, biaya pupuk

sebesar Rp. 55.625,-, biaya pestisida sebesar Rp. 17.262, -, tenaga kerja Rp.

176.250 dan biaya sewa alat sebesar Rp. 35.625.

2. Biaya tetap

Biaya tetap adalah biaya yang dipergunakan tidak habis dalam satu

kali tanam dan terus dikeluarkan walaupun produksi yang diperoleh banyak

atau sedikit, besar biaya tidak tergantung pada besar kecilnya biaya produksi

yang diperoleh, yang termasuk biaya tetap yaitu pajak serta penyusutan alat.

Penyusutan yang dihitung adalah berdasarkan alat-alat milik sendiri.

Page 46: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

32

a. Pajak lahan

Biaya pajak lahan di Desa Barembeng bervariasi tergantung dari

besar luas lahan yang dimiliki oleh petani, berdasarkan penelitian ini jumlah

rata-rata pajak per tahun yaitu sebesar Rp. 11.875.

b. Penyusutan alat

Untuk biaya penyusutan alat di hitung berdasrkan kepemilikan dari

petani sawi. Dalam penelitian ini yang akan dihitung adalah cangkul, sabit,

sprayer, traktor dan pompa air. Rat-rata umur ekonomis yaitu mencapai 2

hingga 6 tahun dan biaya rata-rata untuk penyusutan alatnya Rp.329.008.

untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 9 dibawah ini.

Tabel 9. Rata-rata biaya tetap petani responden pada usahatani sawi di Desa

Barembeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa, 2014

No Jenis Biaya Nilai Rata-rata (RP)

1 Pajak 11.875

2 Penyusutan Alat

- Cangkul 48.625

- Sabit 3.550

- Sprayer 212.500

Rata –rata biaya Tetap 70.525

Sumber :Hasil olah data penelitian,2014

Pada tabel diatas,didapati bahwa rata-rata biaya pajak penyusutan

peralatan pada usahatani sawi di Desa Barembeng Kecamatan Bontonompo

Kabupaten Gowa adalah Rp. 70.525,- per petani dan biaya penyusutan alat

sebesar Rp. 58.425. Biaya penyusutan di atas di peroleh dari pengurangan nilai

awal dengan nilai akhir di bagi dengan waktu pemakaian di kali dengan jumlah

Page 47: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

33

alat, sedangkan perhitungan pajak di peroleh dari lahan pertahun di bagi dengan

jangka satu kali tanam .

3. Total Biaya produksi

Total biaya produksi adalah jumlah dari biaya tetap di tambah dengan

jumlah biaya variable, sedangkan dalam penelitian ini yaitu jumlah dari dari biaya

pajak dan penyusutan alat di tambah dengan biaya pengadaa benih, pupuk,

pestisida, BBM, dan sewa alat.

Tabel 10 Rata-rata Biaya produksi Petani Responden pada usahatani sawi di Desa

Barembeng Kecamatan BontonompoKabupaten Gowa,2014

No. Jenis Biaya Nilai ( RP )

1 Biaya Tetap

- Pajak 11.875

- Penyusutan Alat 58.425

2 Biaya Tidak Tetap

- Benih 13.750

- Pupuk 55.625

- Pestisida 17.262

- Biaya tenaga kerja 176.250

- Sewa Alat 35.625

Total Rata- rata Biaya Produksi 641.000

Sumber: Hasil olah data penelitian,2014

Tabel di atas menujukkan bahwa biaya variabel sebesar Rp.12.082.000

kemudian biaya tetap sebesar Rp.2.821.000 sehingga jumlah total biaya produksi

sebesar Rp.14.795.000. Penerimaan merupakan hasil kali jumlah produksi sawi,

namun karena di Desa Barembeng sistem jualnya perpetak (lahan yang ditanami

sawi) sehingga petani langsung menjualnya ke pedagang pengumpul dengan harga

Page 48: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

34

yang telah disepakati antara petani dan pembeli, dimana rata-rata penerimaan

petani responden adalah Rp.1.602.500 sekali tanam.

5.2.3. Analisis Pendapatan Usahatani Sawi

Pendapatan merupakan hasil dari suatu usaha yang akan dinilai dari biaya

yang akan dikeluarkan dan penerimaan yang diperoleh, dengan cara penerimaan

yang diperoleh dikurang dengan total biaya yang digunakan dalam proses

produksi. Hasil analisis pendapatan usahatani sawi dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 11. Analisis pendapatan usahatani sawi di Desa Barembeng Kecamatan

Bontonompo Kabupaten Gowa

No Uraian Nilai (Rp)

1 Total rata-rata penerimaan 1.602.500

2 Total rata-rata biaya 546.125

Rata-rata pendapatan 1.045.550

Sumber: Hasil olah data penelitian, 2014

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa total penerimaan sebesar

Rp. 64.100.000, total biaya sebesar Rp. 21.845.000. Jadi, jumlah total rata-rata

penerimaan dikurangi total rata-rata biaya sehingga diperoleh pendapatan rata-rata

sebesar Rp. 1.045.550. Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk setiap petani di

Desa Barembeng untuk satu kali tanam sebesar Rp. 1. 045.550.

5.3. Analisis R/C Ratio Usahatani Sawi

Untuk melihat tingkat keuntungan ekonomis usahatani sawi di Desa

Barembeng dapat diketahui dengan menggunakan analisis Return Cost Ratio.

Analisis R/C adalah perbandingan antara penerimaan dan biaya. Hasil analisis

R/C Ratio usahatani sawi dapat dilihat pada tabel 12:

Page 49: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

35

Tabel. 12. Analisis kelayakan usahatani sawi di Desa Barembeng Kecamatan

Bontonompo Kabupaten Gowa

No Uraian Nilai

1 Total rata-rata penerimaan 1.602.500

2 Total rata-rata biaya 546.125

R/C Ratio 4.3

Sumber: hasil olah data penelitian,2014

Berdasarkan dari tabel 12 menunjukkan bahwa perhitungan R/C Ratio

pada usahatani sawi di Desa Barembeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten

Gowa yaitu menguntungkan. Nilai R/C Ratio sebesar 4.3 karena nilai yang

didapat lebih dari 1 atau setiap pengeluaran Rp. 1 memberikan penerimaan

sebesar Rp. 4.3. Maka usahatani sawi yang ada di Desa Barembeng Kecamatan

bontonompo Kabupaten Gowa layak diusahakan.

Page 50: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

36

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di Desa Barembeng

Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa, maka diperoleh kesimpulan yaitu

hasil penelitian menunjukkan besarnya pendapatan rata-rata usahatani sawi yaitu

sebesar Rp.1.045.550/ orang, diperoleh pula R/C ratio sebesar 4.3 yang artinya

setiap pengeluaran Rp.1 memberikan penerimaan sebesar Rp. 4.3 maka usahatani

sawi yang ada di Desa Barembeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa

sangat layak untuk diusahakan.

6.2. Saran

Adapun saran untuk membantu usahatani sawi di Desa Barembeng

Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa yaitu sebagai berikut:

1. Pemanfaatan lahan sawah setelah padi untuk budidaya tanaman sawi dapat

ditingkatkan luasan dan teknologi budidaya agar lahan sawah tersebut

dapat memberikan penghasilan tambahan bagi petani setempat.

2. Kepada peneliti selanjutnya agar kiranya diadakan penelitian tentang

analisis kelayakan usahatani sayur jenis lain agar dapat diketahui

kelayakan usahatani tanaman jenis sayuran yang satu dengan jenis sayuran

yang lain.

3. Sebaiknya pemerintah memberikan kebijaksanaan harga jual yang layak

serta bantuan alat-alat pertanian sehingga dapat memberikan keuntungan

yang lebih baik bagi petani.

Page 51: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

37

DAFTAR PUSTAKA

Alhidayad. 2002. Analisis Pendapatan Petani Karet Di Desa Pulau Pandan

Kecamatan Limun Kabupaten Sarolangun. Skripsi, Fakultas Ekonomi

Program Ekstensi Universitas Jambi. Diakses 06 Mei 2014.

Anton Feriady. 2003. Analisis Pendapatan Dan Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Produksi Usahatani Sawi Pahit (Brassica Juncea L.) Di

Desa Sumber Urip Kecamatan Selupu Rejang Kabupaten Rejang

Lebong. Skripsi. Diakses 06 Mei 2014.

Ashariandani. 2008. Budidaya Tanaman Sawi. Skripsi. Jurusan Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh. Aceh Utara. Diakses 06

Mei 2014.

Harahap,Reza. 2012. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Konsumen

Akan Sayuran Organik. Skripsi. Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian

Universirtas Riau Pekanbaru. Pekanbaru. Diakses 06 Mei 2014.

Hikmayanti. 2012. Analisis Kelayakan Usahatani Ikan Sistim Karamba di

Kabupaten Sukoharjo. Skripsi. Jurusan Sosial Ekonomi Fakultas

Pertanian Universitas Sebelas Maret. Diakses 11 Mei 2014.

Herlina. 2011. Budidaya tanaman sawi. Skripsi. Jurusan Agribisnis. Diakses 06

Mei 2014.

Jabbar. 2013. Peningkatan Pengetahuan Petani Padi Melalui Pendekatan

Penyuluhan Partisipatif di Desa Bontolangkasa Selatan Kecamatan

Bontonompo Kabupaten Gowa. Skripisi. Fakultas Pertanian Unismuh

Makassar

Nisa, Choirul. 2010. Sawi dan Selada. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas

Jember. Diakses 11 Mei 2014.

Nurhasybi. 2007. Budidaya Tanaman Caisin. Skripsi. Program Studi Hortikultura

Jurusan Budidaya Tanaman Pangan. Diakses 13 Mei 2014.

Salmawati. 2009. Analisis Pendapatan Petani Kapas Setelah Penanaman Padi

(Studi Kasus di Desa Marioriaja Kecamatan Marioriwawo Kabupaten

Soppeng). Skripisi. Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Unismuh, Makassar.

Page 52: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

38

Soekartawi. 2006. Analisis Usahatani. Jakarta: UI-PRESS.

Suhendar. 2007. Analisa Usaha Tani Sawi Hijau di Desa Tejosari. Fakultas

Pertanian Universitas Tunas Pembangunan Surakarta. Diakses 13 Mei

2014.

Widodo teguh. 2002. Analisis Pendapatan Petani Dalam Penjualan Hasil

Produksi Padi Sawah (Oryza Sativa L) Di Desa Jonggon Jaya

Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara. Skripsi. Program

Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Kutai Kartanegara

Tenggarong. Diakses 06 Mei 2014.

Page 53: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

39

LAMPIRAN

Page 54: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

40

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

Nama :

Tanggal wawancara :

Desa/kelurahan :

Kecamatan :

Kabupaten :

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2014

Page 55: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

41

I. Identitas responden

1. Nama :

2. Umur : Tahun

3. Pendidikan :SD/SMP/SMA/PERGURUAN

TINGGI

4. Pekerjaan Pokok :

5. Pekerjaan sampingan :

6. Pengalaman usaha : Tahun

7. Jumlah Tanggungan : Orang

II. Usahatani

1. Jenis dan luas lahan

No Jenis

Lahan

Luas (Ha) Status Lahan Total Luas

Lahan (Ha)

1

2

3

4

5

Total

Page 56: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

42

III. Peralatan usahatani yang dimiliki

No Jenis

alat

Jumlah

alat

Nilai

baru

Nilai

sekarang

Lama

pemakaian

(Tahun)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Total

Page 57: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

43

IV. Analisis biaya dan pendapatan

1. Luas :

2. Status lahan : Milik/Sakap/Sewa.

No Uraian Satuan Jumlah

bibit

Harga

satuan

(Rp)

Nilai

total

01 Produksi

02 Biaya variable:

a. Bibit

b. Pupuk

- Pupuk

urea

- Pupuk

TSP

- Pupuk

KCL

- Pupuk

NPK

- Pupuk

Kandang

c. Obat-obatan

- Herbisida

- Inteksida

- Fungisida

d. Tenaga kerja

03 Biaya tetap

a. Pajak

tanah

b. Iuran air

c. Biaya

pompa

04 Pendapatan bersih

(1-2-3)

Page 58: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

44

V. Penggunaan tenaga kerja

No Uraian

kegiatan

Jam kerja Hari

kerja

Jumlah

tenaga kerja

Upah

Laki2 Perempuan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

Page 59: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

45

Lampiran 2. Karakteristik Responden

No Nama Umur

(Tahun) Pendidikan

Jumlah Tanggungan

Keluarga (orang) L. Lahan (Ha)

1 Dg. Nassa 45 SMA 2 0,10

2 Dg. Sikki 33 SMA 2 0,12

3 Dg. Rate 45 SMA 3 0,06

4 Dg. Nompo 45 SMA 6 0,10

5 Dg. Beta 45 Tidak Tamat SD 4 0,02

6 Dg. Kio 32 SD 2 0,05

7 Dg. Lewa 36 SMA 2 0,05

8 Dg. Lallo 32 SMA 4 0,20

9 Dg. Limpo 40 SD 3 0,05

10 Dg. Gassing 40 SMA 4 0,07

11 Dg. Nuntung 45 SD 6 0,07

12 Dg. Ngitung 45 SMA 3 0,03

13 Bakri Dg. Nompo 32 SMA 3 0,05

14 Dg. Pali 32 SMA 3 0,12

15 Dg. Ngunjung 40 SMA 3 0,07

16 Dg. Tula 45 SMA 3 0,05

17 Dg. Tawang 50 SD 4 0,07

18 Dg. Gading 32 SMA 3 0,10

19 Dg. Situ 32 SD 2 0,05

20 Dg. Duni 25 SMA 2 0,07

21 Dg. Nyonri 32 SMA 2 0,03

22 Dg. Nambung 37 SMA 3 0,03

23 Dg. Ngola 37 SMA 3 0,06

24 Dg. Tata 40 SMA 2 0,03

25 Dg. Talli 45 SMA 5 0,07

26 Suhardi Dg. Gassing 40 SMA 5 0,04

27 Dg. Tantu 45 SMA 3 0,04

28 Dg. Tojeng 35 SD 2 0,04

29 Dg. Bantang 45 SMA 3 0,05

30 Dg. Tangnga 40 SMA 3 0,10

31 Dg. Rurung 45 SMA 3 0,20

32 Dg. ngopa 45 SMA 4 0,05

33 Dg. Talle 40 SD 4 0,07

34 Dg. Sassa 50 SD 2 0,03

35 Dg. Laja 45 SD 4 0,10

36 Dg. Rala 45 SD 3 0,08

37 Dg. Ngaya 50 SMA 2 0,07

38 Dg. Ngalle 40 SMA 3 0,03

39 Dg. Limpo 40 SMA 3 0,11

40 Dg. Naja 40 SMA 6 0,05

Jumlah Total 1.607 129 2,78

Rata-rata 40.18 3,23 0,07

Page 60: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

46

Lampiran 3. Penggunaan dan biaya input produksi usahatani sawi di Desa Barembeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa

No.

Responden

L. Lahan

(Ha)

Bibit

Jumlah

(Bungkus)

Harga Satuan

(Rp/Bks)

Harga (Rp)

1 0,10 1 22.000 22.000

2 0,12 1 22.000 22.000

3 0,06 ½ 11.000 11.000

4 0,10 1 22.000 22.000

5 0,02 ½ 11.000 11.000

6 0,05 ½ 11.000 11.000

7 0,05 ½ 11.000 11.000

8 0,20 1 22.000 22.000

9 0,05 ½ 11.000 11.000

10 0,07 ½ 11.000 11.000

11 0,07 ½ 11.000 11.000

12 0,03 ½ 11.000 11.000

13 0,05 ½ 11.000 11.000

14 0,12 1 22.000 22.000

15 0,07 ½ 11.000 11.000

16 0,05 ½ 11.000 11.000

17 0,07 ½ 11.000 11.000

18 0,10 1 22.000 22.000

19 0,05 ½ 11.000 11.000

20 0,07 ½ 11.000 11.000

21 0,03 ½ 11.000 11.000

22 0,03 ½ 11.000 11.000

23 0,06 ½ 11.000 11.000

24 0,03 ½ 11.000 11.000

25 0,07 ½ 11.000 11.000

26 0,04 ½ 11.000 11.000

Page 61: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

47

27 0,04 ½ 11.000 11.000

28 0,04 ½ 11.000 11.000

29 0,05 ½ 11.000 11.000

30 0,10 1 22.000 22.000

31 0,20 1 22.000 22.000

32 0,05 ½ 11.000 11.000

33 0,07 ½ 11.000 11.000

34 0,03 ½ 11.000 11.000

35 0,10 1 22.000 22.000

36 0,08 ½ 11.000 11.000

37 0,07 ½ 11.000 11.000

38 0,03 ½ 11.000 11.000

39 0,11 1 22.000 22.000

40 0,05 ½ 11.000 11.000

Jumlah 2,78 25 Rp. 550.000 Rp. 550.000

Rata-rata/petani 0,07 0,625 Rp. 13.750 Rp. 13.750

Page 62: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

48

Lampiran 4. Penggunaan dan biaya input produksi usahatani sawi di Desa Barembeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa

No.

Responden

L.

Lahan

(Ha)

Pupuk ZA Pupuk Urea

Jumlah

(Liter)

Harga Satuan

(Rp)

Harga (Rp) Jumlah

(Liter)

Harga Satuan

(Rp)

Harga (Rp)

1 0,10 4 3.000 12.000 12 5.000 60.000

2 0,12 4 3.000 12.000 14 5.000 70.000

3 0,06 3 3.000 6.000 9 5.000 45.000

4 0,10 4 3.000 12.000 12 5.000 60.000

5 0,02 1 3.000 3.000 4 5.000 20.000

6 0,05 2 3.000 6.000 8 5.000 40.000

7 0,05 2 3.000 6.000 8 5.000 40.000

8 0,20 6 3.000 18.000 30 5.000 150.000

9 0,05 2 3.000 9.000 8 5.000 40.000

10 0,07 3 3.000 9.000 10 5.000 50.000

11 0,07 3 3.000 9.000 10 5.000 50.000

12 0,03 2 3.000 6.000 6 5.000 30.000

13 0,05 2 3.000 9.000 8 5.000 40.000

14 0,12 4 3.000 12.000 14 5.000 70.000

15 0,07 3 3.000 9.000 10 5.000 50.000

16 0,05 2 3.000 6.000 8 5.000 40.000

17 0,07 3 3.000 9.000 10 5.000 50.000

18 0,10 4 3.000 12.000 12 5.000 60.000

19 0,05 2 3.000 6.000 8 5.000 40.000

20 0,07 3 3.000 6.000 10 5.000 50.000

21 0,03 2 3.000 6.000 6 5.000 30.000

22 0,03 2 3.000 6.000 6 5.000 30.000

23 0,06 3 3.000 6.000 9 5.000 45.000

24 0,03 2 3.000 6.000 6 5.000 30.000

25 0,07 3 3.000 9.000 10 5.000 50.000

26 0,04 2 3.000 6.000 7 5.000 35.000

Page 63: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

49

27 0,04 2 3.000 6.000 7 5.000 35.000

28 0,04 2 3.000 6.000 7 5.000 35.000

29 0,05 2 3.000 6.000 8 5.000 40.000

30 0,10 4 3.000 12.000 12 5.000 60.000

31 0,02 1 3.000 3.000 4 5.000 20.000

32 0,05 2 6.000 9.000 8 5.000 40.000

33 0,07 3 3.000 9.000 10 5.000 50.000

34 0,03 2 3.000 6.000 6 5.000 30.000

35 0,10 4 3.000 12.000 12 5.000 60.000

36 0,08 3 3.000 9.000 11 5.000 55.000

37 0,07 3 3.000 9.000 10 5.000 50.000

38 0,03 2 3.000 6.000 6 5.000 30.000

39 0,11 4 3.000 12.000 15 5.000 75.000

40 0,05 2 3.000 9.000 8 5.000 40.000

Jumlah 2,78 109 Rp. 123.000 Rp. 330.000 379 Rp. 200.000 Rp. 1.895.000

Rata-rata/Petani 0,07 2.725 Rp. 3075 Rp. 8250 9.475 Rp. 5.000 Rp. 47.375

Page 64: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

50

Lampiran 5. Penggunaan dan biaya input produksi usahatani sawi di Desa Barembeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa

No.

Responden

L. Lahan

(Ha)

Pestisida

Jenis Pestisida Jumlah

(Bungkus/botol)

Harga Satuan (Rp) Nilai (Rp)

1 0,10 Glensek 12⁄ 7.500 7.500

Mansate 12⁄ 22.500 22.500

2 0,12 Glensek 12⁄ 7.500 7.500

Mansate 12⁄ 22.500 22.500

3 0,06 Glensek 14⁄ 3.750 3.750

Mansate 14⁄ 11.250 11.250

4 0,10 Glensek 12⁄ 7.500 7.500

Mansate 12⁄ 22.500 22.500

5 0,02 Glensek 14⁄ 3.750 3.750

Mansate 14⁄ 11.250 11.250

6 0,05 Glensek 14⁄ 3.750 3.750

Mansate 14⁄ 11.250 11.250

7 0,05 Glensek 14⁄ 3.750 3.750

Mansate 14⁄ 11.250 11.250

8 0,20 Glensek 12⁄ 7.500 7.500

Mansate 12⁄ 22.500 22.500

9 0,03 Glensek 14⁄ 3.750 3.750

Mansate 14⁄ 11.250 11.250

10 0.07 Glensek 14⁄ 3.750 3.750

Page 65: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

51

Mansate 14⁄ 11.250 11.250

11 0,07 Glensek 14⁄ 3.750 3.750

Mansate 14⁄ 11.250 11.250

12 0,03 Glensek 14⁄ 3.750 3.750

Mansate 14⁄ 11.250 11.250

13 0,05 Glensek 14⁄ 3.750 3.750

Mansate 14⁄ 11.250 11.250

14 0,12 Glensek 12⁄ 7.500 7.500

Mansate 12⁄ 22.500 22.500

15 0,07 Glensek 14⁄ 3.750 3.750

Mansate 14⁄ 11.250 11.250

16 0,05 Glensek 14⁄ 3.750 3.750

Mansate 14⁄ 11.250 11.250

17 0,07 Glensek 14⁄ 3.750 3.750

Mansate 14⁄ 11.250 11.250

18 0,10 Glensek 12⁄ 7.500 7.500

Mansate 12⁄ 22.500 22.500

19 0,05 Glensek 14⁄ 3.750 3.750

Mansate 14⁄ 11.250 11.250

20 0,07 Glensek 14⁄ 3.750 3.750

Mansate 14⁄ 11.250 11.250

21 0,03 Glensek 14⁄ 3.750 3.750

Mansate 14⁄ 11.250 11.250

Page 66: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

52

22 0,06 Glensek 14⁄ 3.750 3.750

Mansate 14⁄ 11.250 11.250

23 0,05 Glensek 14⁄ 3.750 3.750

Mansate 14⁄ 11.750 11.750

24 0,03 Glensek 14⁄ 3.750 3.750

Mansate 14⁄ 11.250 11.250

25 0,07 Glensek 14⁄ 3.750 3.750

Mansate 14⁄ 11.250 11.250

26 0,04 Glensek 14⁄ 3.750 3.750

Mansate 14⁄ 11.250 11.250

27 0,04 Glensek 14⁄ 3.750 3.750

Mansate 14⁄ 11.250 11.250

28 0,04 Glensek 14⁄ 3.750 3.750

Mansate 14⁄ 11.250 11.250

29 0,05 Glensek 14⁄ 3.750 3.750

Mansate 14⁄ 11.250 11.250

30 0,10 Glensek 12⁄ 7.500 7.500

Mansate 12⁄ 22.500 22.500

31 0,20 Glensek 12⁄ 7.500 7.500

Mansate 12⁄ 22.500 22.500

32 0,05 Glensek 14⁄ 3.750 3.750

Mansate 14⁄ 11.250 11.250

33 0,07 Glensek 14⁄ 3.750 3.750

Page 67: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

53

Mansate 14⁄ 11.250 11.250

34 0,03 Glensek 14⁄ 3.750 3.750

Mansate 14⁄ 11.250 11.250

35 0,10 Glensek 12⁄ 7.500 7.500

Mansate 12⁄ 22.500 22.500

36 0,08 Glensek 14⁄ 3.750 3.750

Mansate 14⁄ 11.250 11.250

37 0,07 Glensek 14⁄ 3.750 3.750

Mansate 14⁄ 11.250 11.250

38 0,03 Glensek 14⁄ 3.750 3.750

Mansate 14⁄ 11.250 11.250

39 0,11 Glensek 12⁄ 3.750 3.750

Mansate 12⁄

11.250 11.250

40 0,05 Glensek 14⁄ 3.750 3.750

Mansate 14⁄ 11.250 11.250

Jumlah 2,78 20 Rp. 690.500 Rp. 690.500

Rata-rata/Petani 0,07 12.5 Rp. 17.262 Rp.17.262

Page 68: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

54

Lampiran 6. Nilai Penyusutan alat Pada Usahatani Sawi di Desa Barembeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa

No.

Responden

Cangkul Nilai

penyusutan

(Rp)

Sabit Nilai

penyusutan

(Rp) Jumlah

(Buah)

Nilai Baru

(Rp)

Nilai Sisa

(Rp)

Lama

pemakaian

Jumlah

(Buah)

Nilai Baru

(Rp)

Nilai Sisa

(Rp)

Lama

pemakaian

1 1 110.000 50.000 2 30.000 2 15.000 12.000 1 6.000

2 1 110.000 50.000 1 60.000 1 15.000 12.000 1 3.000

3 1 110.000 50.000 2 30.000 3 15.000 8.000 2 10.500

4 1 110.000 50.000 2 30.000 1 15.000 12.000 1 3.000

5 2 110.000 75.000 1 70.000 2 15.000 8.000 2 7.000

6 1 110.000 50.000 2 30.000 2 15.000 8.000 2 7.000

7 2 110.000 75.000 1 70.000 2 15.000 8.000 2 7.000

8 1 110.000 50.000 2 30.000 2 15.000 8.000 2 7.000

9 1 110.000 50.000 1 60.000 3 15.000 12.000 1 9.000

10 1 110.000 50.000 1 60.000 2 15.000 12.000 1 6.000

11 1 110.000 50.000 2 30.000 1 15.000 12.000 1 3.000

12 1 110.000 50.000 2 30.000 1 15.000 12.000 1 3.000

13 2 110.000 75.000 2 35.000 - - - - -

14 1 110.000 50.000 1 60.000 1 15.000 8.000 2 3.500

15 1 110.000 50.000 2 30.000 1 15.000 12.000 1 3.000

16 2 110.000 75.000 1 70.000 - - - - -

17 2 110.000 75.000 1 70.000 3 15.000 12.000 1 9.000

18 2 110.000 75.000 2 35.000 1 15.000 12.000 1 3.000

19 1 110.000 50.000 2 30.000 - - - - -

20 1 110.000 50.000 1 60.000 - - - - -

21 1 110.000 50.000 1 60.000 - - - - -

22 1 110.000 50.000 2 30.000 1 15.000 12.000 1 3.000

23 1 110.000 50.000 1 60.000 - - - - -

24 1 110.000 50.000 1 60.000 3 15.000 8.000 2 10.500

25 1 110.000 50.000 1 60.000 1 15.000 12.000 1 3.000

26 1 110.000 50.000 1 60.000 1 15.000 12.000 1 3.000

Page 69: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

55

27 1 110.000 50.000 1 60.000 1 15.000 12.000 1 3.000

28 1 110.000 50.000 2 30.000 - - - - -

29 2 110.000 75.000 2 35.000 1 15.000 12.000 1 3.000

30 1 110.000 50.000 2 30.000 2 15.000 8.000 2 7.000

31 1 110.000 50.000 1 60.000 1 15.000 12.000 1 3.000

32 2 110.000 75.000 1 70.000 1 15.000 12.000 1 3.000

33 2 110.000 75.000 1 70.000 1 15.000 12.000 1 3.000

34 1 110.000 50.000 2 30.000 - - - - -

35 1 110.000 50.000 2 30.000 2 15.000 8.000 2 7.000

36 1 110.000 50.000 2 30.000 2 15.000 8.000 1 14.000

37 2 110.000 75.000 1 70.000 1 15.000 8.000 2 3.500

38 2 110.000 75.000 1 70.000 1 15.000 12.000 1 3.000

39 1 110.000 50.000 2 30.000 2 15.000 8.000 2 7.000

40 1 110.000 50.000 2 30.000 1 15.000 12.000 1 3.000

Jumlah 51 Rp. 4400.000 Rp 2.275.00 60 Rp

18.95.000

40 Rp

480.000

Rp

336.000

43 Rp 169.000

Rata-rata 1 Rp 110.000 Rp 56.875 1 Rp 47.375 1 Rp 12.000 Rp 8.400 1 Rp 4.225

Page 70: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

56

Lampiran 7. Nilai Penyusutan alat Pada Usahatani Sawi di Desa Barembeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa

No.

Responden

Sprayer Nilai

Penyusustan

(Rp) Jumlah Nilai baru (Rp) Nilai Sisa (Rp) Lama

pemakaian

1 1 450.000 400.000 4 12.500

2 1 450.000 400.000 4 12.500

3 1 450.000 400.000 4 12.500

4 1 450.000 400.000 4 12.500

5 - - - - -

6 - - - - -

7 - - - - -

8 1 450.000 400.000 4 12.500

9 1 450.000 400.000 4 12.500

10 1 450.000 400.000 4 12.500

11 - - - - -

12 - - - - -

13 - - - - -

14 - - - - -

15 1 450.000 400.000 4 12.500.

16 1 450.000 400.000 4 12.500

17 1 450.000 400.000 4 12.500

18 1 450.000 400.000 4 12.500

19 - - - - -

20 - - - - -

21 1 450.000 400.000 4 12.500.

22 1 450.000 400.000 4 12.500

23 1 450.000 400.000 4 12.500

24 - - - - -

25 - - - - -

26 - - - - -

Page 71: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

57

27 - - - - -

28 - - - - -

29 1 450.000 400.000 4 12.500

30 1 450.000 400.000 4 12.500

31 - - - - -

32 - - - - -

33 - - - - -

34 - - - - -

35 - - - - -

36 1 450.000 400.000 4 12.500

37 1 450.000 400.000 4 12.500

38 - - - - -

38 - - - -

40 - - - - -

Jumlah 18 Rp 8.100.000 Rp 6.800.000 72 Rp 200.000

Rata-rata 0.45 Rp 202.500 Rp 170.000 1.8 Rp 5.000

Page 72: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

58

Lampiran 8. Total Penyusutan seluruh peralatan pada usahatani Sawi di Desa Barembeng Kecamatan Bontonompo kabupaten Gowa

No. Responden Luas lahan

(Ha)

Nilai Penyusutan Alat Total Penyusutan

( Rp) Cangkul ( Rp ) Sabit ( Rp) Sprayer ( Rp )

1 0,10 30.000 1.500 12.500 44.000

2 0,12 60.000 3.000 12.500 75.500

3 0,06 30.000 10.500 12.500 53.000

4 0,10 30.000 3.000 12.500 45.500

5 0,02 70.000 7.000 - 77.000

6 0,05 30.000 7.000 - 37.000

7 0,05 70.000 7.000 - 77.000

8 0,20 30.000 3.000 12.500 45.500

9 0,05 60.000 21.000 12.500 93.500

10 0,07 60.000 1.500 12.500 74.000

11 0,07 30.000 3.000 - 33.000

12 0,03 30.000 3.000 - 33.000

13 0,05 35.000 - - 35.000

14 0,12 60.000 14.000 - 74.000

15 0,07 30.000 3.000 12.500 45.500

16 0,05 70.000 - 12.500 82.500

17 0,07 70.000 1.000 12.500 92.500

18 0,10 35.000 3.000 12.500 50.500

19 0,05 30.000 - - 30.000

20 0,07 60.000 - - 60.000

21 0,03 60.000 - 12.500. 72.500

22 0,06 30.000 3.000 12.500 45.500

23 0,05 60.000 - 12.500 72.500

24 0,03 60.000 10.500 - 70.500

25 0,07 60.000 3.000 - 63.000

26 0,04 60.000 3.000 - 63.000

Page 73: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

59

27 0,04 60.000 3.000 - 63.000

28 0,04 30.000 - - 30.000

29 0,05 35.000 3.000 12.500 50.500

30 0,10 30.000 7.000 12.500 49.500

31 0,20 60.000 3.000 - 63.000

32 0,05 120.000 3.000 - 123.000

33 0,07 70.000 3.000 - 73.000

34 0,03 30.000 - - 30.000

35 0,10 30.000 7.000 - 37.000

36 0,08 30.000 3.500 12.500 46.000

37 0,07 70.000 6.000 12.500 88.500

38 0,03 70.000 2.000 - 72.000

39 0,11 30.000 3.500 - 33.500

40 0,05 30.000 3.000 - 33.000

Jumlah 2,78 Rp 1.945.000 Rp 158.000 Rp 21.2500 Rp.2.337.000

Rata-rata 0.07 Rp 48.625 Rp3.950 Rp 5312,5 Rp.58.425

Page 74: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

60

Lampiran 9. Biaya Tidak Tetap Dan Biaya Tetap Produksi Usahatani Sawi di Desa Barembeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten

Gowa

No.

Responden

Luas

Lahan

(Ha)

Biaya Tidak Tetap Biaya Tetap

Bibit ( RP ) Pupuk ZA

(RP)

Pupuk

UREA ( RP)

Pestisida

( RP )

Sewa Alat

( RP )

Biaya

Tenaga

Kerja(RP)

Pajak

( RP )

NPA

( RP )

1 0,10 22.000 12.000 70.000 30.000 - 250.000 6.000 44.000

2 0,12 22.000 12.000 60.000 30.000 25.000 280.000 6.000 75.500

3 0,06 11.000 6.000 45.000 15.000 25.000 170.000 6.000 53.000

4 0,10 22.000 12.000 70.000 30.000 - 250.000 18.000 45.500

5 0,02 11.000 3.000 30.000 15.000 50.000 130.000 18.000 77.000

6 0,05 11.000 6.000 40.000 15.000 35.000 130.000 18.000 37.000

7 0,05 11.000 6.000 40.000 15.000 95.000 130.000 8.000 77.000

8 0,20 22.000 18.000 150.000 30.000 25.000 300.000 18.000 45.500

9 0,05 11.000 9.000 40.000 15.000 - 190.000 7.000 93.500

10 0,07 11.000 9.000 50.000 15.000 - 150.000 6.000 74.000

11 0,07 11.000 9.000 50.000 15.000 - 170.000 10.000 33.000

12 0,03 11.000 6.000 30.000 15.000 50.000 150.000 10.000 33.000

13 0,05 11.000 9.000 40.000 15.000 50.000 130.000 23.000 35.000

14 0,12 22.000 12.000 70.000 30.000 25.000 210.000 6.000 74.000

15 0,07 11.000 9.000 50.000 15.000 25.000 190.000 18.000 45.500

16 0,05 11.000 6.000 40.000 15.000 50.000 150.000 13.000 82.500

17 0,07 11.000 9.000 50.000 15.000 100.000 160.000 24.000 92.500

18 0,10 22.000 12.000 70.000 30.000 50.000 220.000 12.000 50.500

19 0,05 11.000 6.000 40.000 15.000 25.000 170.000 6.000 30.000

20 0,07 11.000 6.000 50.000 15.000 25.000 150.000 24.000 60.000

21 0,03 11.000 6.000 30.000 15.000 25.000 150.000 24.000 72.500

22 0,06 11.000 6.000 30.000 15.000 25.000 130.000 13.000 45.500

23 0,05 11.000 6.000 45.000 15.000 65.000 150.000 13.000 72.500

24 0,03 11.000 6.000 30.000 15.000 - 130.000 12.000 70.500

Page 75: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

61

25 0,07 11.000 9.000 50.000 15.000 60.000 170.000 6.000 63.000

26 0,04 11.000 6.000 35.000 15.000 - 130.000 6.000 63.000

27 0,04 11.000 6.000 35.000 15.000 65.000 130.000 9.000 63.000

28 0,04 11.000 6.000 35.000 15.000 25.000 130.000 6.000 30.000

29 0,05 11.000 6.000 40000 15.000 50.000 150.000 12.000 50.500

30 0,10 22.000 12.000 70.000 30.000 65.000 220.000 13.000 49.500

31 0,02 22.000 3.000 30.000 30.000 50.000 330.000 6.000 63.000

32 0,05 11.000 9.000 40.000 15.000 90.000 160.000 12.000 123.000

33 0,07 11.000 9.000 50.000 15.000 25.000 170.000 6.000 73.000

34 0,03 11.000 6.000 30.000 15.000 25.000 130.000 6.000 30.000

35 0,10 22.000 12.000 70.000 30.000 50.000 250.000 25.000 37.000

36 0,08 11.000 6.000 55.000 15.000 25.000 170.000 25.000 46.000

37 0,07 11.000 9.000 50.000 15.000 60.000 170.000 6.000 88.500

38 0,03 11.000 6.000 30.000 15.000 65.000 130.000 6.000 72.000

39 0,11 22.000 12.000 75.000 30.000 - 240.000 6.000 33.500

40 0,05 11.000 9.000 40.000 15.000 25.000 130.000 6.000 33.000

Jumlah 2,78 Rp. 539.000 Rp. 327.000 Rp.1.820.000 Rp.750.000 Rp.1.425.000 Rp.7.050.000 Rp.475.000 Rp.2.337.000

Rata-rata 0,07 Rp. 13.475 Rp. 8.175 Rp.45.500 Rp.18.750 Rp.35.625 Rp.176.250 Rp.11.875 Rp.58.425

Page 76: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

62

Lampiran 10. Total biaya produksi usahatani sawi di Desa Barembeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa

No. Respoden Biaya Tidak Tetap (Rp) Biaya Tetap (Rp) Total Biaya (Rp)

1 384.000 50.000 398.000

2 429.000 81.500 510.500

3 272.000 59.000 331.000

4 384.000 68.000 416.000

5 239.000 95.000 334.000

6 237.000 55.000 292.000

7 297.000 85.000 382.000

8 545.000 68.000 613.000

9 265.000 100.500 365.500

10 235.000 80.000 315.000

11 255.000 43.000 298.000

12 262.000 43.000 305.000

13 255.000 58.000 313.000

14 369.000 80.000 449.000

15 300.000 63.500 363.500

16 272.000 95.500 367.500

17 345.000 116.500 461.500

18 404.000 62.500 466.500

19 267.000 36.000 303.000

20 257.000 84.000 341.000

21 237.000 96.500 333.500

22 217.000 58.500 275.500

23 292.000 85.500 377.500

24 192.000 82.500 274.500

25 315.000 69.000 348.000

26 197.000 69.000 266.000

27 262.000 72.000 334.000

28 222.000 36.000 258.000

Page 77: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

63

29 272.000 62.500 334.500

30 419.000 62.500 481.500

31 465.000 69.000 534.000

32 325.000 135.000 460.000

33 280.000 79.000 359.000

34 217.000 36.000 253.000

35 434.000 62.000 496.000

36 282.000 71.000 353.000

37 315.000 94.500 409.500

38 257.000 78.000 335.000

39 379.000 39.500 418.500

40 230.000 39.000 269.000

Jumlah Rp 12.082.000 Rp 2.821.000 Rp 14.795.000

Rata-rata Rp 302.050 Rp 70.525 Rp 369.875

Page 78: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

64

Lampiran 11. Tenaga Kerja (Pembibitan) Produksi Usahatani sawi di Desa Barembeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa

No. Responden Jam Kerja Hari Kerja Upah (Rp) Jumlah Tenaga Kerja Total

1 2 1 10.000 2 20.000

2 2 1 10.000 2 20.000

3 1 1 10.000 1 10.000

4 2 1 10.000 2 20.000

5 1 1 10.000 1 10.000

6 1 1 10.000 1 10.000

7 1 1 10.000 1 10.000

8 3 1 10.000 3 30.000

9 1 1 10.000 1 10.000

10 1 1 10.000 1 10.000

11 1 1 10.000 1 10.000

12 1 1 10.000 1 10.000

13 1 1 10.000 1 10.000

14 2 1 10.000 2 20.000

15 1 1 10.000 1 10.000

16 1 1 10.000 1 10.000

17 2 1 10.000 2 20.000

18 1 1 10.000 1 10.000

19 1 1 10.000 1 10.000

20 1 1 10.000 1 10.000

21 1 1 10.000 1 10.000

22 1 1 10.000 1 10.000

23 1 1 10.000 1 10.000

24 1 1 10.000 1 10.000

25 1 1 10.000 1 10.000

26 1 1 10.000 1 10.000

27 1 1 10.000 1 10.000

28 1 1 10.000 1 10.000

Page 79: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

65

29 1 1 10.000 1 10.000

30 2 1 10.000 2 20.000

31 1 1 10.000 1 10.000

32 1 1 10.000 1 10.000

33 1 1 10.000 1 10.000

34 1 1 10.000 1 10.000

35 2 1 10.000 2 20.000

36 1 1 10.000 1 10.000

37 1 1 10.000 1 10.000

38 1 1 10.000 1 10.000

39 2 1 10.000 2 20.000

40 1 1 10.000 1 10.000

Jumlah 50 40 Rp.400.000 50 Rp.500.000

Rata-rata 1.25 1 Rp.10 1.25 Rp.12.500

Page 80: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

66

Lampiran 12. Tenaga Kerja untuk Kegiatan (Penyiangan Pembersihan Gulma) Produksi Usahatani Sawi di Desa Barembeng

Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa

No. Responden Jam Kerja Hari kerja Upah (Rp) Jumlah Tenaga Kerja Total

1 1 4 10.000 2 80.000

2 2 4 10.000 2 80.000

3 1 3 10.000 2 60.000

4 1 4 10.000 2 80.000

5 1 2 10.000 2 40.000

6 1 2 10.000 2 40.000

7 1 2 10.000 2 40.000

8 2 5 10.000 3 150.000

9 1 2 10.000 2 40.000

10 1 3 10.000 2 60.000

11 1 3 10.000 2 60.000

12 1 2 10.000 2 40.000

13 1 2 10.000 2 40.000

14 2 4 10.000 2 80.000

15 1 3 10.000 2 60.000

16 1 2 10.000 2 40.000

17 1 3 10.000 2 60.000

18 1 4 10.000 2 80.000

19 1 2 10.000 2 40.000

20 1 3 10.000 2 60.000

21 1 2 10.000 2 40.000

22 1 2 10.000 2 40.000

23 1 3 10.000 2 60.000

24 1 2 10.000 2 40.000

25 1 3 10.000 2 60.000

26 1 2 10.000 2 40.000

27 1 2 10.000 2 40.000

Page 81: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

67

28 1 2 10.000 2 40.000

29 1 2 10.000 2 40.000

30 1 4 10.000 2 80.000

31 2 5 10.000 3 150.000

32 1 2 10.000 2 40.000

33 1 3 10.000 2 60.000

34 1 2 10.000 2 40.000

35 1 4 10.000 2 80.000

36 1 3 10.000 2 60.000

37 1 3 10.000 2 60.000

38 1 2 10.000 2 40.000

39 2 4 10.000 2 80.000

40 1 2 10.000 2 40.000

Jumlah 45 113 Rp.400.000 82 Rp2.360.000

Rata-rata 1.13 2,83 Rp.10.000 2,05 Rp.659.000

Page 82: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

68

Lampiran 13 Tenaga Kerja (Pemupukan) Produksi Usahatani Sawi di Desa Barembeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa

No. Responden Jam Kerja Hari Kerja Upah (Rp) Jumlah Tenaga Kerja Total

1 2 3 10.000 2 60.000

2 2 3 10.000 2 60.000

3 1 3 10.000 1 30.000

4 1 3 10.000 2 60.000

5 1 3 10.000 1 30.000

6 1 3 10.000 1 30.000

7 1 3 10.000 1 30.000

8 2 3 10.000 2 60.000

9 1 3 10.000 1 30.000

10 1 3 10.000 1 30.000

11 1 3 10.000 1 30.000

12 1 3 10.000 1 30.000

13 1 3 10.000 1 30.000

14 2 3 10.000 2 60.000

15 1 3 10.000 1 30.000

16 1 3 10.000 1 30.000

17 1 3 10.000 1 30.000

18 1 3 10.000 2 60.000

19 1 3 10.000 1 30.000

20 1 3 10.000 1 30.000

21 1 3 10.000 1 30.000

22 1 3 10.000 1 30.000

23 1 3 10.000 1 30.000

24 1 3 10.000 1 30.000

25 1 3 10.000 1 30.000

26 1 3 10.000 1 30.000

27 1 3 10.000 1 30.000

28 1 3 10.000 1 30.000

Page 83: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

69

29 1 3 10.000 1 30.000

30 2 3 10.000 1 30.000

31 2 3 10.000 2 60.000

32 1 3 10.000 2 60.000

33 1 3 10.000 1 30.000

34 1 3 10.000 1 30.000

35 1 3 10.000 2 60.000

36 1 3 10.000 1 30.000

37 1 3 10.000 1 30.000

38 2 3 10.000 1 30.000

39 1 3 10.000 2 60.000

40 1 3 10.000 1 30.000

Jumlah 47 120 Rp.400.000 50 Rp.1.500.000

Rata-rata 1.18 3 Rp.10.000 1.25 Rp.37.500

Page 84: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

70

Lampiran 14 Tenaga Kerja (Penyemprotan) Produksi Usahatani Sawi di Desa Barembeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa

No. Responden Jam Kerja Hari Kerja Upah (Rp) Jumlah Tenaga Kerja Total

1 2 3 10.000 1 30.000

2 2 3 10.000 1 30.000

3 1 3 10.000 1 30.000

4 2 3 10.000 1 30.000

5 1 3 10.000 1 30.000

6 1 3 10.000 1 30.000

7 1 3 10.000 1 30.000

8 2 3 10.000 1 30.000

9 1 3 10.000 1 30.000

10 1 3 10.000 1 30.000

11 1 3 10.000 1 30.000

12 1 3 10.000 1 30.000

13 1 3 10.000 1 30.000

14 2 3 10.000 1 30.000

15 1 3 10.000 1 30.000

16 1 3 10.000 1 30.000

17 1 3 10.000 1 30.000

18 2 3 10.000 1 30.000

19 1 3 10.000 1 30.000

20 1 3 10.000 1 30.000

21 1 3 10.000 1 30.000

22 1 3 10.000 1 30.000

23 1 3 10.000 1 30.000

24 1 3 10.000 1 30.000

25 1 3 10.000 1 30.000

26 1 3 10.000 1 30.000

27 1 3 10.000 1 30.000

28 1 3 10.000 1 30.000

Page 85: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

71

29 1 3 10.000 1 30.000

30 2 3 10.000 1 30.000

31 2 3 10.000 1 30.000

32 1 3 10.000 1 30.000

33 1 3 10.000 1 30.000

34 1 3 10.000 1 30.000

35 2 3 10.000 1 30.000

36 1 3 10.000 1 30.000

37 1 3 10.000 1 30.000

38 1 3 10.000 1 30.000

39 2 3 10.000 1 30.000

40 1 3 10.000 1 30.000

Jumlah 50 120 Rp.400.000 40 Rp1.020.000

Rata-rata 1.25 3 Rp.10.000 1 Rp.255.000

Page 86: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

72

Lampiran 15 Tenaga Kerja (Panen) Produksi Usahatani Sawi di Desa Barembeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa

No. Responden Jam Kerja Hari Kerja Upah (Rp) Jumlah Tenaga Kerja Total

1 2 3 10.000 2 60.000

2 2 3 10.000 3 90.000

3 1 2 10.000 2 40.000

4 2 3 10.000 2 60.000

5 1 1 10.000 2 20.000

6 1 1 10.000 2 20.000

7 1 1 10.000 2 20.000

8 3 1 10.000 3 30.000

9 1 4 10.000 2 80.000

10 1 1 10.000 2 20.000

11 1 2 10.000 2 40.000

12 1 2 10.000 2 40.000

13 1 1 10.000 2 20.000

14 2 1 10.000 2 20.000

15 1 3 10.000 2 60.000

16 1 2 10.000 2 40.000

17 1 1 10.000 2 20.000

18 2 2 10.000 2 40.000

19 1 3 10.000 2 60.000

20 1 1 10.000 2 20.000

21 1 2 10.000 2 40.000

22 1 1 10.000 2 20.000

23 1 1 10.000 2 20.000

24 1 1 10.000 2 20.000

25 1 2 10.000 2 40.000

26 1 1 10.000 2 20.000

27 1 1 10.000 2 20.000

28 1 1 10.000 2 20.000

Page 87: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

73

29 1 1 10.000 2 20.000

30 2 3 10.000 2 60.000

31 3 4 10.000 3 80.000

32 1 1 10.000 2 20.000

33 1 2 10.000 2 40.000

34 1 1 10.000 2 20.000

35 2 3 10.000 2 60.000

36 1 2 10.000 2 40.000

37 1 2 10.000 2 40.000

38 1 1 10.000 2 20.000

39 2 3 10.000 3 60.000

40 1 1 10.000 2 20.000

Jumlah 52 72 Rp 400.000 84 Rp.1.480.000

Rata-rata 1.3 1.8 Rp.10.000 2.2 Rp.37.000

Page 88: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

74

Lampiran 16 Tenaga Kerja Produksi Usahatani Sawi di Desa Barembeng Kecamatan Bontonompo Kabupaten Gowa

No. Responden Biaya Tenaga Pembibitan Pemeliharaan Panen Total Biaya

1 20.000 170.000 60.000 250.000

2 20.000 170.000 90.000 280.000

3 10.000 120.000 40.000 170000

4 20.000 170.000 60.000 250.000

5 10.000 100.000 20.000 130.000

6 10.000 100.000 20.000 130.000

7 10.000 100.000 20.000 130.000

8 30.000 240.000 30.000 300.000

9 10.000 100.000 80.000 190.000

10 10.000 120.000 20.000 150.000

11 10.000 120.000 40.000 170.000

12 10.000 100.000 40.000 150.000

13 10.000 100.000 20.000 130.000

14 20.000 170.000 20.000 210.000

15 10.000 120.000 60.000 190.000

16 10.000 100.000 40.000 150.000

17 20.000 120.000 20.000 160.000

18 10.000 170.000 40.000 220.000

19 10.000 100.000 60.000 170.000

20 10.000 120.000 20.000 150.000

21 10.000 100.000 40.000 150.000

22 10.000 100.000 20.000 130.000

23 10.000 120.000 20.000 150.000

24 10.000 100000 20.000 130.000

25 10.000 120.000 40.000 170.000

26 10.000 100.000 20.000 130.000

27 10.000 100.000 20.000 130.000

28 10.000 100.000 20.000 130.000

Page 89: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

75

29 10.000 100.000 20.000 150.000

30 20.000 140.000 60.000 220.000

31 10.000 240.000 80.000 330.000

32 10.000 130.000 20.000 160000

33 10.000 120.000 40.000 170.000

34 10.000 100.000 20.000 130.000

35 20.000 170.000 60.000 250.000

36 10.000 120.000 40.000 170.000

37 10.000 120.000 40.000 170.000

38 10.000 100.000 20.000 130.000

39 10.000 170.000 60.000 240.000

40 10.000 100.000 20.000 130.000

Jumlah Rp.490.000 Rp.5.060.000 Rp.1.480.000 Rp.7.050.000

Rata-rata Rp.12.250 Rp126.500 Rp.37.000 Rp.176.250

Page 90: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

76

Lampiran 17. Besarnya Pendapatan Petani Dalam Satu Kali Tanam Pada Usahatani Sawi di Desa Barembeng Kecamatan Bontonompo

Kabupaten Gowa.

No. Responden Produksi (Kg) Harga (Rp/Kg) Penerimaan (RP ) Biaya Usahatani(RP) Pendapatan (RP )

1 800 2.500 2.000.000 648.000 1.352.000

2 800 2.500 2.000.000 790.500 1.209.500

3 600 2.500 1.500.000 501.000 999.000

4 800 2.500 2.000.000 666.000 1.334.000

5 400 2.500 1.000.000 464.000 536.000

6 600 2.500 1.500.000 422.000 1.070.000

7 600 2.500 1.500.000 512.000 988.000

8 1.400 2.500 3.500.000 913.000 2.587.000

9 600 2.500 1.500.000 555.500 944.500

10 640 2.500 1.600.000 465.000 1.135.000

11 640 2.500 1.600.000 468.000 1.132.000

12 400 2.500 1.000.000 455.000 545.000

13 600 2.500 1.500.000 443.000 1.057.000

14 800 2.500 2.000.000 659.000 1.341.000

15 640 2.500 1.600.000 553.500 1.046.500

16 600 2.500 1.500.000 517.500 982.500

17 640 2.500 1.600.000 621.500 978.500

18 800 2.500 2.000.000 686.500 1.313.500

19 600 2.500 1.500.000 473.000 1.027.000

20 640 2.500 1.600.000 491.000 1.109.000

21 400 2.500 1.000.000 483.500 516.500

22 400 2.500 1.000.000 405.500 594.500

23 600 2.500 1.500.000 527.500 972.500

24 400 2.500 1.000.000 404.500 595.500

25 640 2.500 1.600.000 518.000 1.082.000

26 400 2.500 1.000.000 396.000 604.000

27 400 2.500 1.000.000 464.000 536.000

Page 91: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

77

28 400 2.500 1.000.000 388.000 612.000

29 600 2.500 1.500.000 484.500 1.015.500

30 800 2.500 2.000.000 701.500 1.298.500

31 1.400 2.500 3.500.000 864.000 2.636.000

32 600 2.500 1.500.000 620.000 880.000

33 640 2.500 1.600.000 529.000 1.071.000

34 400 2.500 1.000.000 383.000 617.000

35 800 2.500 2.000.000 746.000 1.254.000

36 720 2.500 1.800.000 523.000 1.277.000

37 640 2.500 1.600.000 579.500 1.020.500

38 400 2.500 1.000.000 465.000 535.000

39 800 2.500 2.000.000 658.500 1.341.500

40 600 2.500 1.500.000 399.000 1.101.000

Jumlah Rp 25.640 Rp.100.000 Rp 64.100.000 Rp 21.845.000 Rp 41.822.000

Rata-rata/org Rp 641 Rp.2.500 Rp 1.602.500 Rp.546.125 Rp 1.045.550

Page 92: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

78

Lampiran 18. Dokumentasi Penelitian

Gambar 1. Benih Sawi Hijau

Gambar 2. Sawi yang Siap Dipanen

Page 93: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

79

Gambar 3. Melakukan Wawancara dengan Petani Sawi

Gambar 4. Sawi Hijau

Page 94: ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI SAWI …

80

RIWAYAT HIDUP

WIRDA FATMAYANSARI, 2014. Lahir di

Talamangape tanggal 9 Juni 1992 anak dari Baharuddin

dan Habiba. Penulis memulai jenjang pendidikan formal

dari SD Negeri Borongkanang Kecamatan Bontonompo

Kabupaten Gowa 1998 dan tamat pada tahun

2004.Kemudian Penulis melanjutkan pendidikan di SMP PGRI Barembeng pada

tahun 2004 dan tamat pada tahun 2007. Pada tahun yang sama penulis

melanjutkan pendidikan di SMK Negeri 6 Makassar dan tamat pada tahun

2010.Penulis terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar pada tahun 2010. Pada tahun 2014 penulis

akan berhasil meraih gelar Sarjana Pertanian ( S1 ) di Universitas Muhammadiyah

Makassar.