Top Banner
ANALISIS MASALAH DAN LEARNING ISSUES TUTORIAL SCENARIO B BLOK 9 2015 A. Analisis masalah 1. Ibu Raissa mencemaskan adanya bercak-bercak kecoklatan yang makin bertambah banyak di tubuh Raissa. Apa yang menyebabkan adanya bercak-bercak kecokelatan pada tubuh Raissa? Café au lait spot disebabkan oleh peningkatan kadar melanin, sering dengan kehadiran melanosit raksasa. Sebuah peningkatan yang signifikan dalam kepadatan melanosit tercatat di café au lait makula pasien dengan NF1 dibandingkan dengan pasien yang telah diisolasi café au lait makula tanpa keterlibatan NF1. Juga, peningkatan faktor sel induk sitokin yang lebih sering diamati pada NF1 café au lait makula dibandingkan non-NF1 café au lait makula. Apa makna fisiologis dari bercak-bercak kecokelatan? Café au Lait biasanya hadir pada saat lahir, permanen, dan dapat tumbuh dalam ukuran atau meningkat jumlahnya dari waktu ke waktu. Cafe au Lait spot itu sendiri jinak dan tidak menimbulkan penyakit atau masalah. Namun, mereka dapat berhubungan dengan sindrom seperti Neurofibromatosis tipe 1 dan sindrom McCune-Albright. Ukuran dan bentuk dari tempat tidak memiliki makna atau implikasi berkaitan dengan diagnosis sindrom terkait.
33

Analisis & LI

Nov 08, 2015

Download

Documents

nissashibly

bsxkjsa
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

ANALISIS MASALAH DAN LEARNING ISSUESTUTORIAL SCENARIO B BLOK 9 2015 A. Analisis masalah1. Ibu Raissa mencemaskan adanya bercak-bercak kecoklatan yang makin bertambah banyak di tubuh Raissa. Apa yang menyebabkan adanya bercak-bercak kecokelatan pada tubuh Raissa?

Caf au lait spot disebabkan oleh peningkatan kadar melanin, sering dengan kehadiran melanosit raksasa. Sebuah peningkatan yang signifikan dalam kepadatan melanosit tercatat di caf au lait makula pasien dengan NF1 dibandingkan dengan pasien yang telah diisolasi caf au lait makula tanpa keterlibatan NF1. Juga, peningkatan faktor sel induk sitokin yang lebih sering diamati pada NF1 caf au lait makula dibandingkan non-NF1 caf au lait makula.

Apa makna fisiologis dari bercak-bercak kecokelatan?

Caf au Lait biasanya hadir pada saat lahir, permanen, dan dapat tumbuh dalam ukuran atau meningkat jumlahnya dari waktu ke waktu. Cafe au Lait spot itu sendiri jinak dan tidak menimbulkan penyakit atau masalah. Namun, mereka dapat berhubungan dengan sindrom seperti Neurofibromatosis tipe 1 dan sindrom McCune-Albright. Ukuran dan bentuk dari tempat tidak memiliki makna atau implikasi berkaitan dengan diagnosis sindrom terkait.

2. Ketika putrinya lahir, si Ibu menyadari ada tanda lahir yang cukup besar berupa bercak kecoklatan di perut Raissa. Seiring bertambahnya usia, timbul bercak-bercak baru di berbagai tempat di tubuh Raissa, ditambah dengan munculnya bintik-bintik kecil kecoklatan di berbagai tepat di daerah ketiak. Mengapa seiring bertambahnya usia bercak-bercak kecokelatan semakin banyak?

Caf-au-lait spot dipengaruhi oleh aktifitas hormonal. Berdasarkan penelitian, neurofibroma umumnya akan bertambah dalam ukuran dan jumlah ketika masa pergantian hormonal, khususnya pada masa pubertas dan kehamilan. Hal ini membuktikan bahwa hormone dapat mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan caf-au-lait spot bagi penderita NF1.

Ketika kadar growth hormone (GH) di plasma tinggi selama masa remaja, hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa hormone ini mempengaruhi pertumbuhan caf-au-lait spot bagi penderita NF1. Studi membuktikan bahwa kebanyaka dari pasien NF1 mempunyai caf-au-lait spot yang local yang diekspresikan oleh growth hormone receptor (GHR).

Mengapa seiring bertambahnya usia timbul bintik-bintik kecokelatan di daerah ketiak?

Freckles (bintik-bintik kecoklatan) yang timbul tidak menutup kemungkinan merupakan hasil ekspresi growth hormone. Hal ini sama halnya yang terjadi pada caf-au-lait spot. Bagaimana mekanisme timbulnya tanda lahir?Defenisi medis menyebutkan bahwa tanda lahir merupakan kelainan kulit pada anak baru lahir (neonatus) dimana satu atau lebih komponen normal kulit dijumpai dalam jumlah berlebih per unit area ; dapat berupa pembuluh darah, pembuluh limfa, sel pigmen, folikel rambut, kelenjar keringat, epidermis, kolagen, elastin atau komponen kulit lainnya. Disamping itu, istilah nevus yang sering disinonimkan dengan tahi lalat juga sering digolongkan sebagaitandalahir.

Kata yang berasal dari kata Latin 'naevus' memang berarti tanda dari ibu. Kasusnya sangat sering dijumpai dan sangat umum, bahkan sebuah survei menyebutkan angka insidensnya mencapai 99% pada neonatus.

Bagaimana perbedaan bercak kecoklatan yang normal(tanda lahir) dan yang abnormal (kasus)?

Tanda lahir yang berupa bercak kecoklatan sering disebut juga dengan caf-au-lait spot. Caf-au-lait spor berupa bercak berwarna cokelat muda atau tua seperti kopi susu. Bentuknya tidak teratur, mendatar pada kulit dengan ukuran sekitar 3-5 mm. Lokasinya bisa terdapat di seluruh tubuh. Bila hanya satu bercak, umumnya tidak memerlukan penanganan khusus. Yang patut diwaspadai jika terdapat 5 atau lebih tanda lahir ini dengan diameter lebih dari 5 mm. Segera konsultasikan pada dokter karena kehadirannya bisa menjadi pertanda suatu penyakit genetik.

3. Ibu tersebut juga mengatakan bahwa saat ini dia tengah mengandung (13-14 minggu). Ia amat cemasapakah janin yang dikandungnya juga akan menderita kondisi yang serupa dengan ayah dan kakak perempuannya, karena dokter mengatakan penyakit ini merupakan penyakit genetic. Apa penyakit yang diderita raisa dan keluarganya? (jelaskan)

Neurofibromatosisadalah kelainan genetik dari sistem saraf. Kelainan ini terutama mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jaringan sel saraf, yang dikenal sebagai neurofibromatosis tipe 1 (NF1) dan neurofibromatosis tipe 2 (NF2). NF1 adalah jenis neurofibromatosis yang lebih umum. Belum lama ini, schwannomatosistelah diidentifikasi sebagai jenis ketiga dan lebih langka dari neurofibromatosis, sehingga baru sedikit yang diketahui mengenai schwannomatosisini.

NF1, yang juga disebut von Recklinghausen NF atau NF perifer. Sedangkan NF2, yang juga disebutBilateral Acoustic NF(BAN), lebih jarang daripada NF1 dan ditandai dengan beberapa tumor pada saraf kranial dan tulang belakang. Tumor ini mempengaruhi kedua saraf pendengaran dan biasanya gangguan pendengaran yang dimulai pada usia remaja atau awal dua puluhan merupakan gejala pertama dari NF2.

Neurofibromatosis seringkali diturunkan. Sekitar 30% sampai 50% penderita kelainan ini tidak memiliki riwayat keluarga yang menderita neurofibromatosis. Kelainan yang mereka alami muncul secara spontan akibat mutasi gen. Setelah mutasi gen terjadi, maka gen mutan tersebut dapat diturunkan ke generasi mendatang.

Neurofibromatosis terjadi akibat adanya cacat genetik, dimanaNeurofibromatosis tipe 1 dan Neurofibromatosis tipe 2 terjadi sebagai akibat dari cacat pada gen yang berbeda. Neurofibromatosis tipe 1 disebabkan oleh mutasipada gen yang terletak dikromosom 17 dan Neurofibromatosis tipe 2pada kromosom 22.

Mutasi gendapat diwariskandari orangtua yangmemiliki riwayatneurofibroma atau pada beberapa kasus gen dapat bermutasi secara spontan. Orang tua dengan riwayat Neurofibroma memiliki kemampuan menurunkan ke masing-masing anaknya sebesar 50%.

Bagaimana tanda dan gejala penyakit yang diderita raisa dan keluarganya?Keluarga Raissa terkena Neurofibromatosis type 1. NF1, yang juga disebut von Recklinghausen NF atau NF perifer, ditandai dengan: Beberapa bercakcaf-au-lait ,bercak kulit berwarna coklat muda, dan neurofibroma (lembut, daging tumbuh) pada atau di bawah kulit. Pembesaran dan deformasi tulang dan kelengkungan tulang belakang (scoliosis) juga dapat terjadi. Kadang-kadang tumor dapat berkembang di otak, saraf kranial, atau di sumsum tulang belakang. Lebih dari 50% penderita NF1 juga memiliki ketidakmampuan belajar.Gejala-gejala dibawah ini muncul pada orang dengan NF1: Beberapa bercakcafe au lait, biasanya 6 atau lebih Beberapa bintik di daerah ketiak atau pangkal paha Pertumbuhan di iris mata, yang disebut Lisch nodul dan biasanya tidak mempengaruhi penglihatan mata. Neurofibroma yang terjadi pada atau di bawah kulit, bahkan kadang-kadang di dalam tubuh. Tumor ini jinak (tidak berbahaya). Namun pada kasus yang jarang, tomur dapat berubah menjadi ganas atau kanker. Deformitas tulang, termasuk tulang belakang bengkok (scoliosis) atau kaki melengkung. Tumor di saraf optik, yang dapat menyebabkan masalah penglihatan mata. Nyeri sarafNF-1 adalah sindrom mikrodelesi disebabkan oleh mutasi gen yang terletak pada segmen kromosom 17q11.2 pada lengan panjang kromosom 17 yang mengkode protein yang dikenal sebagai neurofibromin yang memainkan peran dalam signaling sel. Neurofibromin 1 gen merupakan regulator negatif dari jalur tranduksi sinyal Ras onkogen. Ini merangsang aktivitas GTPase Ras. Ini menunjukkan afinitas yang lebih besar untuk RAS p21 protein aktivator 1, tetapi aktivitas tertentu yang lebih rendah. MRNA untuk gen ini tunduk editing RNA (CGA-> UGA-> Arg1306Term) mengakibatkan penghentian terjemahan prematur. Atau disambung varian transkrip encoding isoform yang berbeda juga telah dijelaskan untuk gen ini.

Bagaimana pola penurunan penyakitnya?

Neurofibromatosis diturunkan dengan pola autosomal dominan. Hal ini membuat kemungkinan keturunan yang dilahirkan dari keluarga, yang memiliki penyakit ini, akan memiliki kemungkinan untuk menderita neurofibromatosis sebesar 50% dan kesempatan untuk dilahirkan secara normal sebesar 50%.

Berapa recurrent risk pada setiap kehamilan dalam kasus?

Berdasarkan pola penurunannya, recurrent risk pada setiap kehamilan dengan gen pembawa neurofibromatosis adalah sebesar 50% pada setiap kehamilan yang terjadi.

Bagaimana upaya agar keturunan lahir dengan normal?

Neurofibromatosis merupakan penyakit keturunan, karena itu dianjurkan untuk melakukan konsultasi genetik pada penderita yang merencanakan untuk memiliki keturunan.

4. Si Ibu khawatir apakah putrinya akan menderita penyakit yang sama seperti Ayahnya, karena Suaminya juga mengalami kondisi yang serupa, ditambah dengan adanya benjolan-benjolan kecil disekujur tubuh sang Suami. Bagaimana hubungan hipertensi dan penyakit ini (neurofibromatosis) ?

Hipertensi pada neurofibromatosis sebagian besar merupakan konsekuensi dari stenosis arteri ginjal atau karena feokromositoma. Stenosis berarti penyempitan. Arteri adalah istilah untuk pembuluh darah nadi yang sebagian besar membawa darah kaya oksigen. Sedangkan renalis, atau dalam kata dasarnya ialah renal, yang berarti ginjal. Jadi stenosis arteri renalis adalah penyempitan dari pembuluh darah nadi yang membawa darah ke ginjal (atau arteri renalis).

Hampir sebagian besar, kira-kira 90 persen penyebab stenosis arteri renalis adalah proses atherosklerosis (penyempitan dan pengerasan arteri) pada arteri ginjal atau arteri renalis. Stenosis atau penyempitan terjadi ketika adanya plak (zat yang melekat yang terbuat dari lemak, kolesterol, kalsium) yang menempel pada dinding arteri sehingga membuat sumbatan. Selain itu penyebab stenosis arteri renalis lainnya adalah gangguan displasia fibromuskular, yaitu perkembangan atau pertumbuhan yang terganggu pada sel-sel di dinding arteri renalis yang juga dapat menyempitkan pembuluh darah.Pheochromocytoma adalah tumor jinak yang berkembang dalam inti kelenjar adrenal. Manusia memiliki dua kelenjar adrenal yang terdapat di atas masing-masing ginjal. Kelenjar adrenal memproduksi berbagai hormon yang penting bagi banyak fungsi tubuh.Pheochromocytoma akan menyebabkan kelenjar adrenal menghasilkan terlalu banyak hormone adrenalin yang menyebabnya meningkatnya tekanan darah dan denyut jantung.

Apakah ada kemungkinan terjadinya keganasan yang dapat menyebabkan kematian?

Para penderita neurofibromatosis akan disertai dengan pembentukan neurofibroma yang kadang tersebar di seluruh tubuh. Neurofibroma adalah tumor saraf tepi akibat proliferasi abnormal sel Schwann. Kebanyakan orang dewasa dengan neurofibromatosis tipe 1 berkembang neurofibroma, yang noncancerous tumor (jinak) yang biasanya terletak pada atau di bawah kulit. Tumor ini juga dapat terjadi di saraf dekat tulang belakang atau di sepanjang saraf di tempat lain di tubuh. Beberapa orang dengan neurofibromatosis tipe 1 akan menderita tumor kanker yang tumbuh di sepanjang saraf. Tumor ini, yang biasanya berkembang pada masa remaja atau dewasa, disebut tumor selubung saraf perifer yang ganas. Orang dengan neurofibromatosis tipe 1 juga memiliki peningkatan risiko mengembangkan kanker lainnya, termasuk tumor otak dan kanker darah-membentuk jaringan (leukemia). Hal ini dapat berujung kematian.

5. Pemeriksaan fisik status generalis Bagaimana interprestasi hasil pemeriksaan fisik status generalis?PemeriksaanNormalPemeriksaan pada RaissaIntepretasi

Berat Badan9.6 pounds (4,32 kg)20 kg Raissa tergolong obese

Tinggi Badan21.2 inches (53,8 cm)70 cmTinggi badan Raissa abnormal

Lingkar Kepala44-48 cm47 cmLingkar kepala Raissa normal

6. Pemeriksaan fisik status lokalis Bagaimana interprestasi hasil pemeriksaan fisik status lokalis?

Berdasarkan dari hasil pemeriksaan fisik status lokalis, di dapatkan jumlah caf-au-lait spot sebanyak lebih dari 6. Hal ini berarti Raissa terkena neurofibromatosis (NF1), dimana besar / diameter dari caf-au-lait spot pada tubuh Raissa bervariasi. Berhubung Raissa dalam masa prepubertas, maka diameter caf-au-lait spot setidaknya 0,5 cm.

Freklings pada umumnya terlihat pada umur 3 atau 4 tahun, namun pada hasil pemeriksaan fisik, telah di temukan freckling pada region axillaris dextra et sinistra. Hal ini seharusnya tidak terjadi berhubung Raissa masih 1 tahun.

Apa perbedaan freckles dan cafe-au-lait spot?

Freckleadalah bintik-bintik kecilmelanindi kulit atau membran orang yang berkulit putih, atau kadang juga orang berkulit hitam dariAfrika. Freckle diturunkan secara genetis dan berhubungan dengan keberadaan varian gen melanocortin-1 receptorMC1R, yang bersifat dominan. Selain itu freckle juga dapat disebabkan oleh sinar matahari. Freckle biasanya ditemukan di wajah, namun juga di berbagai tempat di kulit yang terkenal sinar matahari. Freckle jarang ditemukan pada bayi, dan lebih umum pada anak-anak sebelum masa pubertas.

B. Learning issues Neurofibromatosis

Neurofibromatosis (NF) adalah penyakit syaraf yang diturunkan yang berefek pada otak, sumsum tulang belakang, saraf dan kulit, tumor atau neurofibroma, berkembang sepanjang saraf tubuh atau pada permukaan kulit dan dibawah kulit. Para ilmuwan mengklasifikasi NF menjadi dua tipe yang berbeda yaitu neurofibromatosis tipe 1 (NF1) dan tipe 2 (NF2). Penyakit NF1 pada awalnya disebut penyakit Recklinghausen's NF, dimana tipe NF1 ini tipe yang paling banyak dijumpai. Tipe ini ditemukan 1 kasus dari 4000 kelahiran bayi. Sedangkan NF2 yang menyebabkan bilateral acoustic NF, sentral NF atau vestibular NF, ditemukan kurang frekuensi kejadiannya yaitu sekitar 1 kasus dari 40.000 kelahiran bayi. Prevalensi kejadian NF1 dan NF2 dapat terjadi pada semua kelompok ras yang berefek pada kedua jenis kelamin baik pria maupun wanita. Tumor dapat terjadi pada sel saraf dan sel kulit. Tumor dapat membesar dan menekan bagian vital dari tubuh sehingga dapat mengganggu sistem fisiologik tubuh.

Etiologi Neurofibromatosis dapat terjadi baik karena diturunkan dari orangtuanya maupun produk dari mutasi genetik. Baik NF1 maupun NF2 terjadi karena gen abnormal yang berbeda, mungkin diturunkan dari orangtuanya yang juga menderita NF atau mungkin terjadinya mutasi didalam sel sperma atau sel telur. Penyakit NF adalah penyakit genetik autosomal dominan, karena gen yang berlokasi pada pasangan kromosom autosomal. Gen penyebab NF1 berlokasi pada kromosom no. 17, sedangkan gen penyebab NF2 berlokasi pada kromosom no. 22. Anak mempunyai kemungkinan 50% mendapat keturunan gen penyebab NF bilamana orangtuanya menderita NF. Tipe NF yang diturunkan kepada anaknya akan sama dengan tipe NF dari orangtuanya. Baik NF1 maupun NF2 keduanya akan diturunkan dengan kemungkinan 50%, perbedaannya adalah terjadinya keparahan dari penyakit yang bersangkutan. Seseorang yang mempunyai gen NF dapat memproduksi dua jenis sel reproduktiv yang berbeda yaitu: satu sel yang dapat menyebabkan anaknya menderita NF dan sel lainnya menghasilkan anak normal. Bila anak normal tersebut setelah dewasa menikah dengan orang mempunyai gen NF akan menghasilkan anak dengan empat kombinasi yaitu: dua kombinasi menghasilkan anak dengan gen NF, dan dua kombinasi lainnya menghasilkan anak normal.

Gejala Bila anak menunjukkan gejala adanya bentuk fibroma paling tidak dua tonjolan pada kulit perlu dicurigai sebagai gejala NF1. Pemeriksaan secara fisik dari dokter yang berpengalaman dalam bidangnya bisanya mencurigai timbulnya penyakit ini. Dokter biasanya langsung melakukan pemeriksaan untuk menentukan diagnosis dengan magnetic resonance imaging (MRI), sinar X, dan computerized tomography (CT, scan), juga pemeriksaan darah untuk mendeteksi kelainan genetik dari NF1. Untuk NF2, dokter akan serius memperhatikan bila pasiennya mengalami gangguan pendengaran. Uji kemampuan mendengar dan tes MRI digunakan untuk melihat tumor yang ada didalam dan disekitar saraf auditori, sumsum tulang belakang dan dalam otak. Uji respon audiometry dan auditori batang otak dapat mendeteksi apakah delapan saraf berfungsi secara normal atau tidak. Begitu juga sejarah keturunan penyakit NF2 dari kedua orangtuanya merupakan kunci utama dalam mendiagnosis penyakit.

Uji genetik juga digunakan untuk mendiagnosis NF1 dan NF2. Uji dilakukan sebelum dilahirkan (prenatal) sangat mendukung untuk identifikasi seseorang yang mempunyai sejarah gangguan keturunan, walaupun gejala belum terlihat. Tetapi uji genetik tersebut belum dapat meramalkan mengenai terjadinya keparahan dari penyakit NF1 atau NF2. Uji genetik dapat menganalisis secara langsung mengenai adanya mutasi gen atau analisis adanya gangguan keturunan. Uji mutasi gen dapat untuk melihat perubahan genetik yang menyebabkan penyakit NF, sedangkan uji gangguan keturunan sangat berguna bila pada uji mutasi gen tidak menujukkan hasil yang memuaskan. Uji kelainan keturunan genetik yaitu uji darah dari beberapa anggota keluarga dilakukan untuk menelusuri kromosom yang membawa penyakit yang dapat diturunkan pada dua generasi atau lebih yang akan menderita penyakit yang bersangkutan. Uji keturunan genetik dapat mencapai akurasi 90% untuk mendeterminasi apakah individu pada keturunan tersebut menderita NF. Uji mutasi genetik dapat menemukan akurasi sekitar 95% mutasi gen pada NF1, dan 65% pada NF2.

Neurofibromatosis tipe 1: Gejala NF1 sangat bervariasi untuk setiap individu. Gejala pada kulit sering terlihat pada saat dilahirkan, selama masih bayi sampai anak umur sekitar 10 tahunan. Sejak umur 10 tahun sampai 15 tahun gejala mulai terlihat nyata. Gejala awal ditandai dengan adanya bintik kecoklatan pada kulit, bintik putih kekuningan pada ketiak, dan terlihat nodulus (benjolan kecil) pada lokasi daerah mata. Perubahan tersebut bila terjadi didaerah muka maka menyebabkan penampilan yang buruk, sehingga menyebabkan stress psikologik pada penderita. Bila neurofibroma tumbuh pada organ bagian dalam akan berefek pada organ dalam yang terkena. Perubahan hormonal pada masa pubertas dan atau masa kehamilan dapat menyebabkan peningkatan ukuran neurofibroma. Hampir 50% anak yang menderita NF1 mengalami gangguan berbicara, gangguan dalam belajar, dan hiperaktif. Kurang dari satu persen penderita NF1 dapat menderita tumor maligna dan memerlukan pengobatan segera.

Dari hal tersebut maka gejala penyakit NF1 adalah sebagai berikut: Adanya bintik kecoklatan pada permukaan kulit Adanya bentuk neurofibroma kecil dua atau lebih terdapat pada jaringan saraf, dibawah kulit, atau pada jaringan saraf lainnya Terlihat bintik kekuningan dibawah ketiak atau bagian siku dan bagian lipatan paha Terlihat perubahan warna kuning kecoklatan dan tonjolan pada bagian iris dari mata Timbul tumor didaerah saraf mata (glioma optika) Terlihat benjolan yang cukup parah pada bagian tulang belakang (scoliosis) Pembesaran dan malformasi pada bagian tulang lainnya terutama pada tulang anggota gerak.

Caf-au-lait spot Freckling Lisch Nodes Neurofibroma Neurofibromatosis tipe 2 Seseorang yang menderita NF2 akan timbul tumor yang tumbuh pada delapan saraf didaerah kepala dan pada saraf vestibular. Tumor tersebut akan menekan saraf akoustik yang mengakibatkan hilangnya kemampuan untuk mendengar. Berkurangnya kemampuan untuk mendengar dimulai awal usianya sekitar umur belasan tahun. Rasa pusing, kepala terasa berputar, wajah kaku, keseimbangan terganggu dan sakit kepala kronis dapat terjadi pada usia muda (belasan tahun). Hilang rasa dapat terjadi pada bagian lain dari tubuh, karena saraf tulang belakang timbul tumor. Bentuk NF lain yaitu schwannomatosis telah teridentifikasi, tetapi NF tipe ini tidak menyebabkan gangguan saraf pada kepala dan tidak menyebabkan hilangnya pendengaran. Neurofibromatosis tipe ini gejalanya lebih ringan yaitu adanya rasa sakit pada beberapa bagian tubuh, tetapi dapat menyebabkan desensitasi, kelemahan atau gangguan keseimbangan.

1 2 3 Kanal tumor pada intramedular dan spinal (1&2, panah) pada NF2 pada pemeriksaan MRI. Bilateral vestibular schwannomas pada pasien NF2 (3).

Gejala yang terlihat nyata pada NF2 adalah sebagai berikut: Terdapat tumor sepanjang delapan saraf bagian kepala Adanya tumor selaput otak (meningioma) dan tumor otak lainnya Bunyi berdering terus menerus pada telinga (tinnitus), pendengaran hilang (tuli) Timbul katarak pada usia muda Tumor pada sumsum saraf belakang Gangguan keseimbangan - Atropi pada otot rangka

Terjadi atropi pada otot lengan Penanganan neurofibromatosis Walaupun sampai sekarang belum ada pengobatan untuk penyakit NF1 atau NF2, operasi pengambilan tumor mungkin jalan yang lebih baik walaupun kemungkinan tumor akan tumbuh lagi. Untuk penderita optik glioma pengambilan tumor dan penyinaran dengan radiasi juga alternatif yang baik. Untuk penderita scoliosis, pengobatan dilakukan dengan operasi atau juga diberi penyangga tulang belakang. Untuk penderita NF2, operasi adalah jalan yang tebaik, tetapi perlu dipikirkan terjadinya komplikasi yang berakibat dengan hilangnya pendengaran atau terjadinya ketulian. Pemberian alat bantu pendengar mungkin tidak efektif apabila saraf auditorius diambil. Akhir-akhir ini telah ditemukan pengobatan untuk penderita NF2, pada saat FDA mengesahkan pengobatan dengan implantasi auditory brainstem, bila sebagian dari saraf auditorius diambil dan pasien menderita ketulian. Bahan implant akan meneruskan signal suara langsung ke otak, sehingga pasien dapat mendengar bunyi dan suara orang berkata-kata. Pengobatan dengan cara radiasi juga dapat membantu mengurangi gejala pada penderta NF2.

Single Gene Mutation & Mendellian InheritanceEach somatic cells or body cells of diploid organisms contain two copies of the genome. So every somatic cell contains two copies of each chromosome, and two copies of each gene. Theres an exception to sex chromosomes. For example, in the XY system that is found in most mammals. Males have one X chromosome and one Y chromosome (XY) and female have two X chromosomes (XX). The paired chromosomes that are not involved in sex determination are called autosomes. Human beings have 46 chromosomes (22 pairs of autosomes and one pair of sex chromosome).The different forms of a gene that can be found at a locus along a given chromosome are known as alleles. For diploid organisms, they have two alleles for each autosomal gene one inherited from mother and the other one from the father.The chance of passing a genetic condition with mendelian inheritance pattern APPLIES EQUALLY to EACH PREGNANCY

Asingle-gene disorderis the result of a singlemutatedgene. Over 4000 human diseases are caused by single-gene defects. Single-gene disorders can be passed on to subsequent generations in several ways. Genomic imprintinganduniparental disomy, however, may affect inheritance patterns. The divisions betweenrecessive and dominanttypes are not "hard and fast", although the divisions betweenautosomalandX-linkedtypes are (since the latter types are distinguished purely based on the chromosomal location of the gene). For example,achondroplasiais typically considered a dominant disorder, but children with two genes for achondroplasia have a severe skeletal disorder of which achondroplasics could be viewed as carriers.Sickle-cell anemiais also considered a recessive condition, butheterozygouscarriers have increased resistance tomalariain early childhood, which could be described as a related dominant condition.When a couple where one partner or both are sufferers or carriers of a single-gene disorder wish to have a child, they can do so throughin vitrofertilization, which means they can then have a preimplantation genetic diagnosis to check whether the embryo has the genetic disorder

Types of pattern of Mendelian inheritance:1) AUTOSOMAL DOMINANT If a disease is autosomal dominant, it means you can get the abnormal gene from one of your parent. One of your parents maybe has the disease. Autosomal dominant diseases affect both males and females. Affected people are heterozygous. The risk of a child of having autosomal dominant disease is 50%. Not only for the first child, but for the other also. Every generation of the family maybe infected. People who suffer with homozygous allele are rare that made them more severe or even lethal.

Only one mutated copy of the gene will be necessary for a person to be affected by an autosomal dominant disorder. Each affected person usually has one affected parent.The chance a child will inherit the mutated gene is 50%. Autosomal dominant conditions sometimes have reducedpenetrance, which means although only one mutated copy is needed, not all individuals who inherit that mutation go on to develop the disease. Examples of this type of disorder areHuntington's disease,neurofibromatosis type 1,neurofibromatosis type 2,Marfan syndrome,hereditary nonpolyposis colorectal cancer, andhereditary multiple exostoses,Tuberous sclerosis,Von Willebrand disease,acute intermittent porphyriawhich is a highly penetrant autosomal dominant disorder. Birth defects are also called congenital anomalies.

2) AUTOSOMAL RECESSIVE Both males and females can have by autosomal recessive diseases. People who are affected, their parents must be carrier. Two copies of an abnormalgenemust be present in order for the disease or trait to develop. Affected people re homozygous. Risk for parents to have their children suffering autosomal diseases are 25%. Often happened because consanguineous marriage. Affects one generation of the family, the other generation can be a carrier. If four children are born to a couple who both carry the gene (but do not have signs of disease), the statistical expectation is as follows : One child is born with two normal genes (normal) Two children are born with one normal and one abnormal gene (carriers, without disease) One child is born with two abnormal genes (at risk for the disease)Two copies of the gene must be mutated for a person to be affected by an autosomal recessive disorder. An affected person usually has unaffected parents who each carry a single copy of the mutated gene (and are referred to as carriers). Two unaffected people who each carry one copy of the mutated gene have a 25% risk with each pregnancy of having a child affected by the disorder. Examples of this type of disorder are Albinism,Medium-chain acyl-CoA dehydrogenase deficiency,cystic fibrosis,sickle-cell disease,Tay-Sachs disease,Niemann-Pick disease,spinal muscular atrophy, andRoberts syndrome. Certain other phenotypes, such as wet versus dryearwax, are also determined in an autosomal recessive fashion.

3) X-LINKED DOMINANT Both males and females can be affected. Females are less severe due to X-inactivation. No male to male transmission. Heterozygous females are affected. If the mother carries the abnormal X gene, half of all their children (daughters and sons) will inherit the disease. If the father carries the abnormal X gene, all of his daughters will inherit the disease and none of his sons will have the disease. That is because daughters always inherit their father's X chromosome. Some of diseases are lethal in affected males. If there are four children (two males and two females) and the mother is affected (one abnormal X, she has the disease) but the father is not, the statistical expectation is for: Two children (one girl and one boy) with the disease Two children (one girl and one boy) without the disease If there are four children (two males and two females) and the father is affected (abnormal X, he has the disease) but the mother is not, the statistical expectation is for: Two girls with the disease Two boys without the disease

X-linked dominant disorders are caused by mutations in genes on theX chromosome. Only a few disorders have this inheritance pattern, with a prime example beingX-linked hypophosphatemic rickets. Males and females are both affected in these disorders, with males typically being more severely affected than females. Some X-linked dominant conditions, such asRett syndrome,incontinentia pigmentitype 2, andAicardi syndrome, are usually fatal in males eitherin uteroor shortly after birth, and are therefore predominantly seen in females. Exceptions to this finding are extremely rare cases in which boys withKlinefelter syndrome(47,XXY) also inherit an X-linked dominant condition and exhibit symptoms more similar to those of a female in terms of disease severity. The chance of passing on an X-linked dominant disorder differs between men and women. The sons of a man with an X-linked dominant disorder will all be unaffected (since they receive their father's Y chromosome), and his daughters will all inherit the condition. A woman with an X-linked dominant disorder has a 50% chance of having an affected fetus with each pregnancy, although it should be noted that in cases such as incontinentia pigmenti, only female offspring are generally viable. In addition, although these conditions do not alter fertilityper se, individuals with Rett syndrome or Aicardi syndrome rarely reproduce.

4) X-LINKED RECESSIVE Only males that are affected. Females are just carriers. Transmission through carrier females. No male to male transmission. All of the daughters from affected males are carriers. Someone who has one abnormal gene (but no symptoms) is called a carrier. A carrier can pass this abnormal gene to his or her children. Recessive inheritanceis when both matching genes must be abnormal to cause disease. If only one gene in the pair is abnormal, the disease does notoccur, or is mild.

X-linked recessive conditions are also caused by mutations in genes on the X chromosome. Males are more frequently affected than females, and the chance of passing on the disorder differs between men and women. The sons of a man with an X-linked recessive disorder will not be affected, and his daughters will carry one copy of the mutated gene. A woman who is a carrier of an X-linked recessive disorder (XRXr) has a 50% chance of having sons who are affected and a 50% chance of having daughters who carry one copy of the mutated gene and are therefore carriers. X-linked recessive conditions include the serious diseaseshemophilia A,Duchenne muscular dystrophy, andLesch-Nyhan syndrome, as well as common and less serious conditions such asmale pattern baldnessand red-greencolor blindness. X-linked recessive conditions can sometimes manifest in females due toskewed X-inactivationormonosomy X (Turner syndrome).

5) Y-LINKED INHERITANCE Only males affected because only males who have Y chromosome. Transmission from affected father to all of his sons. Previously suggested in condition like porcupine skin, hairy ears and webbed toes.

Y-linked disorders, also called holandric disorders, are caused by mutations on the Y chromosome. These conditions display may only be transmitted from the heterogametic sex (e.g. male humans) to offspring of the same sex. More simply, this means that Y-linked disorders in humans can only be passed from men to their sons; females can never be affected because they do not possess Y allosomes.Y-linked disorders are exceedingly rare but the most well-known examples typically cause infertility. Reproduction in such conditions is only possible through the circumvention of infertility by medical intervention.

DAFTAR PUSTAKA

Campbell, Neil A, and Jane B. Reece.Campbell Biology. San Francisco, Calif: Benjamin Cummings, 2011. http://www.geneticalliance.org.uk/docs/translations/english/18-nf1-t.pdf . Diakses pada tanggal 25 Mei 2015

http://hyper.ahajournals.org/content/4/6/894.full.pdf . Diakses pada tanggal 25 Mei 2015

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/neurofibromatosis.html . Diakses pada tanggal 25 Mei 2015

https://www.nhmrc.gov.au/_files_nhmrc/file/your_health/egenetics/practioners/gems/sections/14_neurofibromatosis.pdf . Diakses pada tanggal 25 Mei 2015

http://www.mayoclinic.org/diseaseconditions/neurofibromatosis/basics/definition/con-20027728 . Diakses pada tanggal 25 Mei 2015

http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002051.htm . Diakses pada tanggal 25 Mei 2015http://www2.le.ac.uk/departments/genetics/vgec/schoolscolleges/topics/inheritancepatterns . Diakses pada tanggal 25 Mei 2015http://www.uvm.edu/~cgep/Education/Inheritance2.html . Diakses pada tanggal 25 Mei 2015http://ghr.nlm.nih.gov/condition/neurofibromatosis-type-1 . Diakses pada tanggal 25 Mei 2015http://www.nhs.uk/Conditions/Neurofibromatosis/Pages/Symptoms.aspx . Diakses pada tanggal 25 Mei 2015http://ghr.nlm.nih.gov/chromosome/17 . Diakses pada tanggal 25 Mei 2015