ANALISIS MASALAH DAN LEARNING ISSUESTUTORIAL SCENARIO B BLOK 9
2015 A. Analisis masalah1. Ibu Raissa mencemaskan adanya
bercak-bercak kecoklatan yang makin bertambah banyak di tubuh
Raissa. Apa yang menyebabkan adanya bercak-bercak kecokelatan pada
tubuh Raissa?
Caf au lait spot disebabkan oleh peningkatan kadar melanin,
sering dengan kehadiran melanosit raksasa. Sebuah peningkatan yang
signifikan dalam kepadatan melanosit tercatat di caf au lait makula
pasien dengan NF1 dibandingkan dengan pasien yang telah diisolasi
caf au lait makula tanpa keterlibatan NF1. Juga, peningkatan faktor
sel induk sitokin yang lebih sering diamati pada NF1 caf au lait
makula dibandingkan non-NF1 caf au lait makula.
Apa makna fisiologis dari bercak-bercak kecokelatan?
Caf au Lait biasanya hadir pada saat lahir, permanen, dan dapat
tumbuh dalam ukuran atau meningkat jumlahnya dari waktu ke waktu.
Cafe au Lait spot itu sendiri jinak dan tidak menimbulkan penyakit
atau masalah. Namun, mereka dapat berhubungan dengan sindrom
seperti Neurofibromatosis tipe 1 dan sindrom McCune-Albright.
Ukuran dan bentuk dari tempat tidak memiliki makna atau implikasi
berkaitan dengan diagnosis sindrom terkait.
2. Ketika putrinya lahir, si Ibu menyadari ada tanda lahir yang
cukup besar berupa bercak kecoklatan di perut Raissa. Seiring
bertambahnya usia, timbul bercak-bercak baru di berbagai tempat di
tubuh Raissa, ditambah dengan munculnya bintik-bintik kecil
kecoklatan di berbagai tepat di daerah ketiak. Mengapa seiring
bertambahnya usia bercak-bercak kecokelatan semakin banyak?
Caf-au-lait spot dipengaruhi oleh aktifitas hormonal.
Berdasarkan penelitian, neurofibroma umumnya akan bertambah dalam
ukuran dan jumlah ketika masa pergantian hormonal, khususnya pada
masa pubertas dan kehamilan. Hal ini membuktikan bahwa hormone
dapat mempengaruhi pembentukan dan pertumbuhan caf-au-lait spot
bagi penderita NF1.
Ketika kadar growth hormone (GH) di plasma tinggi selama masa
remaja, hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa hormone ini
mempengaruhi pertumbuhan caf-au-lait spot bagi penderita NF1. Studi
membuktikan bahwa kebanyaka dari pasien NF1 mempunyai caf-au-lait
spot yang local yang diekspresikan oleh growth hormone receptor
(GHR).
Mengapa seiring bertambahnya usia timbul bintik-bintik
kecokelatan di daerah ketiak?
Freckles (bintik-bintik kecoklatan) yang timbul tidak menutup
kemungkinan merupakan hasil ekspresi growth hormone. Hal ini sama
halnya yang terjadi pada caf-au-lait spot. Bagaimana mekanisme
timbulnya tanda lahir?Defenisi medis menyebutkan bahwa tanda lahir
merupakan kelainan kulit pada anak baru lahir (neonatus) dimana
satu atau lebih komponen normal kulit dijumpai dalam jumlah
berlebih per unit area ; dapat berupa pembuluh darah, pembuluh
limfa, sel pigmen, folikel rambut, kelenjar keringat, epidermis,
kolagen, elastin atau komponen kulit lainnya. Disamping itu,
istilah nevus yang sering disinonimkan dengan tahi lalat juga
sering digolongkan sebagaitandalahir.
Kata yang berasal dari kata Latin 'naevus' memang berarti tanda
dari ibu. Kasusnya sangat sering dijumpai dan sangat umum, bahkan
sebuah survei menyebutkan angka insidensnya mencapai 99% pada
neonatus.
Bagaimana perbedaan bercak kecoklatan yang normal(tanda lahir)
dan yang abnormal (kasus)?
Tanda lahir yang berupa bercak kecoklatan sering disebut juga
dengan caf-au-lait spot. Caf-au-lait spor berupa bercak berwarna
cokelat muda atau tua seperti kopi susu. Bentuknya tidak teratur,
mendatar pada kulit dengan ukuran sekitar 3-5 mm. Lokasinya bisa
terdapat di seluruh tubuh. Bila hanya satu bercak, umumnya tidak
memerlukan penanganan khusus. Yang patut diwaspadai jika terdapat 5
atau lebih tanda lahir ini dengan diameter lebih dari 5 mm. Segera
konsultasikan pada dokter karena kehadirannya bisa menjadi pertanda
suatu penyakit genetik.
3. Ibu tersebut juga mengatakan bahwa saat ini dia tengah
mengandung (13-14 minggu). Ia amat cemasapakah janin yang
dikandungnya juga akan menderita kondisi yang serupa dengan ayah
dan kakak perempuannya, karena dokter mengatakan penyakit ini
merupakan penyakit genetic. Apa penyakit yang diderita raisa dan
keluarganya? (jelaskan)
Neurofibromatosisadalah kelainan genetik dari sistem saraf.
Kelainan ini terutama mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
jaringan sel saraf, yang dikenal sebagai neurofibromatosis tipe 1
(NF1) dan neurofibromatosis tipe 2 (NF2). NF1 adalah jenis
neurofibromatosis yang lebih umum. Belum lama ini,
schwannomatosistelah diidentifikasi sebagai jenis ketiga dan lebih
langka dari neurofibromatosis, sehingga baru sedikit yang diketahui
mengenai schwannomatosisini.
NF1, yang juga disebut von Recklinghausen NF atau NF perifer.
Sedangkan NF2, yang juga disebutBilateral Acoustic NF(BAN), lebih
jarang daripada NF1 dan ditandai dengan beberapa tumor pada saraf
kranial dan tulang belakang. Tumor ini mempengaruhi kedua saraf
pendengaran dan biasanya gangguan pendengaran yang dimulai pada
usia remaja atau awal dua puluhan merupakan gejala pertama dari
NF2.
Neurofibromatosis seringkali diturunkan. Sekitar 30% sampai 50%
penderita kelainan ini tidak memiliki riwayat keluarga yang
menderita neurofibromatosis. Kelainan yang mereka alami muncul
secara spontan akibat mutasi gen. Setelah mutasi gen terjadi, maka
gen mutan tersebut dapat diturunkan ke generasi mendatang.
Neurofibromatosis terjadi akibat adanya cacat genetik,
dimanaNeurofibromatosis tipe 1 dan Neurofibromatosis tipe 2 terjadi
sebagai akibat dari cacat pada gen yang berbeda. Neurofibromatosis
tipe 1 disebabkan oleh mutasipada gen yang terletak dikromosom 17
dan Neurofibromatosis tipe 2pada kromosom 22.
Mutasi gendapat diwariskandari orangtua yangmemiliki
riwayatneurofibroma atau pada beberapa kasus gen dapat bermutasi
secara spontan. Orang tua dengan riwayat Neurofibroma memiliki
kemampuan menurunkan ke masing-masing anaknya sebesar 50%.
Bagaimana tanda dan gejala penyakit yang diderita raisa dan
keluarganya?Keluarga Raissa terkena Neurofibromatosis type 1. NF1,
yang juga disebut von Recklinghausen NF atau NF perifer, ditandai
dengan: Beberapa bercakcaf-au-lait ,bercak kulit berwarna coklat
muda, dan neurofibroma (lembut, daging tumbuh) pada atau di bawah
kulit. Pembesaran dan deformasi tulang dan kelengkungan tulang
belakang (scoliosis) juga dapat terjadi. Kadang-kadang tumor dapat
berkembang di otak, saraf kranial, atau di sumsum tulang belakang.
Lebih dari 50% penderita NF1 juga memiliki ketidakmampuan
belajar.Gejala-gejala dibawah ini muncul pada orang dengan NF1:
Beberapa bercakcafe au lait, biasanya 6 atau lebih Beberapa bintik
di daerah ketiak atau pangkal paha Pertumbuhan di iris mata, yang
disebut Lisch nodul dan biasanya tidak mempengaruhi penglihatan
mata. Neurofibroma yang terjadi pada atau di bawah kulit, bahkan
kadang-kadang di dalam tubuh. Tumor ini jinak (tidak berbahaya).
Namun pada kasus yang jarang, tomur dapat berubah menjadi ganas
atau kanker. Deformitas tulang, termasuk tulang belakang bengkok
(scoliosis) atau kaki melengkung. Tumor di saraf optik, yang dapat
menyebabkan masalah penglihatan mata. Nyeri sarafNF-1 adalah
sindrom mikrodelesi disebabkan oleh mutasi gen yang terletak pada
segmen kromosom 17q11.2 pada lengan panjang kromosom 17 yang
mengkode protein yang dikenal sebagai neurofibromin yang memainkan
peran dalam signaling sel. Neurofibromin 1 gen merupakan regulator
negatif dari jalur tranduksi sinyal Ras onkogen. Ini merangsang
aktivitas GTPase Ras. Ini menunjukkan afinitas yang lebih besar
untuk RAS p21 protein aktivator 1, tetapi aktivitas tertentu yang
lebih rendah. MRNA untuk gen ini tunduk editing RNA (CGA->
UGA-> Arg1306Term) mengakibatkan penghentian terjemahan
prematur. Atau disambung varian transkrip encoding isoform yang
berbeda juga telah dijelaskan untuk gen ini.
Bagaimana pola penurunan penyakitnya?
Neurofibromatosis diturunkan dengan pola autosomal dominan. Hal
ini membuat kemungkinan keturunan yang dilahirkan dari keluarga,
yang memiliki penyakit ini, akan memiliki kemungkinan untuk
menderita neurofibromatosis sebesar 50% dan kesempatan untuk
dilahirkan secara normal sebesar 50%.
Berapa recurrent risk pada setiap kehamilan dalam kasus?
Berdasarkan pola penurunannya, recurrent risk pada setiap
kehamilan dengan gen pembawa neurofibromatosis adalah sebesar 50%
pada setiap kehamilan yang terjadi.
Bagaimana upaya agar keturunan lahir dengan normal?
Neurofibromatosis merupakan penyakit keturunan, karena itu
dianjurkan untuk melakukan konsultasi genetik pada penderita yang
merencanakan untuk memiliki keturunan.
4. Si Ibu khawatir apakah putrinya akan menderita penyakit yang
sama seperti Ayahnya, karena Suaminya juga mengalami kondisi yang
serupa, ditambah dengan adanya benjolan-benjolan kecil disekujur
tubuh sang Suami. Bagaimana hubungan hipertensi dan penyakit ini
(neurofibromatosis) ?
Hipertensi pada neurofibromatosis sebagian besar merupakan
konsekuensi dari stenosis arteri ginjal atau karena feokromositoma.
Stenosis berarti penyempitan. Arteri adalah istilah untuk pembuluh
darah nadi yang sebagian besar membawa darah kaya oksigen.
Sedangkan renalis, atau dalam kata dasarnya ialah renal, yang
berarti ginjal. Jadi stenosis arteri renalis adalah penyempitan
dari pembuluh darah nadi yang membawa darah ke ginjal (atau arteri
renalis).
Hampir sebagian besar, kira-kira 90 persen penyebab stenosis
arteri renalis adalah proses atherosklerosis (penyempitan dan
pengerasan arteri) pada arteri ginjal atau arteri renalis. Stenosis
atau penyempitan terjadi ketika adanya plak (zat yang melekat yang
terbuat dari lemak, kolesterol, kalsium) yang menempel pada dinding
arteri sehingga membuat sumbatan. Selain itu penyebab stenosis
arteri renalis lainnya adalah gangguan displasia fibromuskular,
yaitu perkembangan atau pertumbuhan yang terganggu pada sel-sel di
dinding arteri renalis yang juga dapat menyempitkan pembuluh
darah.Pheochromocytoma adalah tumor jinak yang berkembang dalam
inti kelenjar adrenal. Manusia memiliki dua kelenjar adrenal yang
terdapat di atas masing-masing ginjal. Kelenjar adrenal memproduksi
berbagai hormon yang penting bagi banyak fungsi
tubuh.Pheochromocytoma akan menyebabkan kelenjar adrenal
menghasilkan terlalu banyak hormone adrenalin yang menyebabnya
meningkatnya tekanan darah dan denyut jantung.
Apakah ada kemungkinan terjadinya keganasan yang dapat
menyebabkan kematian?
Para penderita neurofibromatosis akan disertai dengan
pembentukan neurofibroma yang kadang tersebar di seluruh tubuh.
Neurofibroma adalah tumor saraf tepi akibat proliferasi abnormal
sel Schwann. Kebanyakan orang dewasa dengan neurofibromatosis tipe
1 berkembang neurofibroma, yang noncancerous tumor (jinak) yang
biasanya terletak pada atau di bawah kulit. Tumor ini juga dapat
terjadi di saraf dekat tulang belakang atau di sepanjang saraf di
tempat lain di tubuh. Beberapa orang dengan neurofibromatosis tipe
1 akan menderita tumor kanker yang tumbuh di sepanjang saraf. Tumor
ini, yang biasanya berkembang pada masa remaja atau dewasa, disebut
tumor selubung saraf perifer yang ganas. Orang dengan
neurofibromatosis tipe 1 juga memiliki peningkatan risiko
mengembangkan kanker lainnya, termasuk tumor otak dan kanker
darah-membentuk jaringan (leukemia). Hal ini dapat berujung
kematian.
5. Pemeriksaan fisik status generalis Bagaimana interprestasi
hasil pemeriksaan fisik status
generalis?PemeriksaanNormalPemeriksaan pada RaissaIntepretasi
Berat Badan9.6 pounds (4,32 kg)20 kg Raissa tergolong obese
Tinggi Badan21.2 inches (53,8 cm)70 cmTinggi badan Raissa
abnormal
Lingkar Kepala44-48 cm47 cmLingkar kepala Raissa normal
6. Pemeriksaan fisik status lokalis Bagaimana interprestasi
hasil pemeriksaan fisik status lokalis?
Berdasarkan dari hasil pemeriksaan fisik status lokalis, di
dapatkan jumlah caf-au-lait spot sebanyak lebih dari 6. Hal ini
berarti Raissa terkena neurofibromatosis (NF1), dimana besar /
diameter dari caf-au-lait spot pada tubuh Raissa bervariasi.
Berhubung Raissa dalam masa prepubertas, maka diameter caf-au-lait
spot setidaknya 0,5 cm.
Freklings pada umumnya terlihat pada umur 3 atau 4 tahun, namun
pada hasil pemeriksaan fisik, telah di temukan freckling pada
region axillaris dextra et sinistra. Hal ini seharusnya tidak
terjadi berhubung Raissa masih 1 tahun.
Apa perbedaan freckles dan cafe-au-lait spot?
Freckleadalah bintik-bintik kecilmelanindi kulit atau membran
orang yang berkulit putih, atau kadang juga orang berkulit hitam
dariAfrika. Freckle diturunkan secara genetis dan berhubungan
dengan keberadaan varian gen melanocortin-1 receptorMC1R, yang
bersifat dominan. Selain itu freckle juga dapat disebabkan oleh
sinar matahari. Freckle biasanya ditemukan di wajah, namun juga di
berbagai tempat di kulit yang terkenal sinar matahari. Freckle
jarang ditemukan pada bayi, dan lebih umum pada anak-anak sebelum
masa pubertas.
B. Learning issues Neurofibromatosis
Neurofibromatosis (NF) adalah penyakit syaraf yang diturunkan
yang berefek pada otak, sumsum tulang belakang, saraf dan kulit,
tumor atau neurofibroma, berkembang sepanjang saraf tubuh atau pada
permukaan kulit dan dibawah kulit. Para ilmuwan mengklasifikasi NF
menjadi dua tipe yang berbeda yaitu neurofibromatosis tipe 1 (NF1)
dan tipe 2 (NF2). Penyakit NF1 pada awalnya disebut penyakit
Recklinghausen's NF, dimana tipe NF1 ini tipe yang paling banyak
dijumpai. Tipe ini ditemukan 1 kasus dari 4000 kelahiran bayi.
Sedangkan NF2 yang menyebabkan bilateral acoustic NF, sentral NF
atau vestibular NF, ditemukan kurang frekuensi kejadiannya yaitu
sekitar 1 kasus dari 40.000 kelahiran bayi. Prevalensi kejadian NF1
dan NF2 dapat terjadi pada semua kelompok ras yang berefek pada
kedua jenis kelamin baik pria maupun wanita. Tumor dapat terjadi
pada sel saraf dan sel kulit. Tumor dapat membesar dan menekan
bagian vital dari tubuh sehingga dapat mengganggu sistem fisiologik
tubuh.
Etiologi Neurofibromatosis dapat terjadi baik karena diturunkan
dari orangtuanya maupun produk dari mutasi genetik. Baik NF1 maupun
NF2 terjadi karena gen abnormal yang berbeda, mungkin diturunkan
dari orangtuanya yang juga menderita NF atau mungkin terjadinya
mutasi didalam sel sperma atau sel telur. Penyakit NF adalah
penyakit genetik autosomal dominan, karena gen yang berlokasi pada
pasangan kromosom autosomal. Gen penyebab NF1 berlokasi pada
kromosom no. 17, sedangkan gen penyebab NF2 berlokasi pada kromosom
no. 22. Anak mempunyai kemungkinan 50% mendapat keturunan gen
penyebab NF bilamana orangtuanya menderita NF. Tipe NF yang
diturunkan kepada anaknya akan sama dengan tipe NF dari
orangtuanya. Baik NF1 maupun NF2 keduanya akan diturunkan dengan
kemungkinan 50%, perbedaannya adalah terjadinya keparahan dari
penyakit yang bersangkutan. Seseorang yang mempunyai gen NF dapat
memproduksi dua jenis sel reproduktiv yang berbeda yaitu: satu sel
yang dapat menyebabkan anaknya menderita NF dan sel lainnya
menghasilkan anak normal. Bila anak normal tersebut setelah dewasa
menikah dengan orang mempunyai gen NF akan menghasilkan anak dengan
empat kombinasi yaitu: dua kombinasi menghasilkan anak dengan gen
NF, dan dua kombinasi lainnya menghasilkan anak normal.
Gejala Bila anak menunjukkan gejala adanya bentuk fibroma paling
tidak dua tonjolan pada kulit perlu dicurigai sebagai gejala NF1.
Pemeriksaan secara fisik dari dokter yang berpengalaman dalam
bidangnya bisanya mencurigai timbulnya penyakit ini. Dokter
biasanya langsung melakukan pemeriksaan untuk menentukan diagnosis
dengan magnetic resonance imaging (MRI), sinar X, dan computerized
tomography (CT, scan), juga pemeriksaan darah untuk mendeteksi
kelainan genetik dari NF1. Untuk NF2, dokter akan serius
memperhatikan bila pasiennya mengalami gangguan pendengaran. Uji
kemampuan mendengar dan tes MRI digunakan untuk melihat tumor yang
ada didalam dan disekitar saraf auditori, sumsum tulang belakang
dan dalam otak. Uji respon audiometry dan auditori batang otak
dapat mendeteksi apakah delapan saraf berfungsi secara normal atau
tidak. Begitu juga sejarah keturunan penyakit NF2 dari kedua
orangtuanya merupakan kunci utama dalam mendiagnosis penyakit.
Uji genetik juga digunakan untuk mendiagnosis NF1 dan NF2. Uji
dilakukan sebelum dilahirkan (prenatal) sangat mendukung untuk
identifikasi seseorang yang mempunyai sejarah gangguan keturunan,
walaupun gejala belum terlihat. Tetapi uji genetik tersebut belum
dapat meramalkan mengenai terjadinya keparahan dari penyakit NF1
atau NF2. Uji genetik dapat menganalisis secara langsung mengenai
adanya mutasi gen atau analisis adanya gangguan keturunan. Uji
mutasi gen dapat untuk melihat perubahan genetik yang menyebabkan
penyakit NF, sedangkan uji gangguan keturunan sangat berguna bila
pada uji mutasi gen tidak menujukkan hasil yang memuaskan. Uji
kelainan keturunan genetik yaitu uji darah dari beberapa anggota
keluarga dilakukan untuk menelusuri kromosom yang membawa penyakit
yang dapat diturunkan pada dua generasi atau lebih yang akan
menderita penyakit yang bersangkutan. Uji keturunan genetik dapat
mencapai akurasi 90% untuk mendeterminasi apakah individu pada
keturunan tersebut menderita NF. Uji mutasi genetik dapat menemukan
akurasi sekitar 95% mutasi gen pada NF1, dan 65% pada NF2.
Neurofibromatosis tipe 1: Gejala NF1 sangat bervariasi untuk
setiap individu. Gejala pada kulit sering terlihat pada saat
dilahirkan, selama masih bayi sampai anak umur sekitar 10 tahunan.
Sejak umur 10 tahun sampai 15 tahun gejala mulai terlihat nyata.
Gejala awal ditandai dengan adanya bintik kecoklatan pada kulit,
bintik putih kekuningan pada ketiak, dan terlihat nodulus (benjolan
kecil) pada lokasi daerah mata. Perubahan tersebut bila terjadi
didaerah muka maka menyebabkan penampilan yang buruk, sehingga
menyebabkan stress psikologik pada penderita. Bila neurofibroma
tumbuh pada organ bagian dalam akan berefek pada organ dalam yang
terkena. Perubahan hormonal pada masa pubertas dan atau masa
kehamilan dapat menyebabkan peningkatan ukuran neurofibroma. Hampir
50% anak yang menderita NF1 mengalami gangguan berbicara, gangguan
dalam belajar, dan hiperaktif. Kurang dari satu persen penderita
NF1 dapat menderita tumor maligna dan memerlukan pengobatan
segera.
Dari hal tersebut maka gejala penyakit NF1 adalah sebagai
berikut: Adanya bintik kecoklatan pada permukaan kulit Adanya
bentuk neurofibroma kecil dua atau lebih terdapat pada jaringan
saraf, dibawah kulit, atau pada jaringan saraf lainnya Terlihat
bintik kekuningan dibawah ketiak atau bagian siku dan bagian
lipatan paha Terlihat perubahan warna kuning kecoklatan dan
tonjolan pada bagian iris dari mata Timbul tumor didaerah saraf
mata (glioma optika) Terlihat benjolan yang cukup parah pada bagian
tulang belakang (scoliosis) Pembesaran dan malformasi pada bagian
tulang lainnya terutama pada tulang anggota gerak.
Caf-au-lait spot Freckling Lisch Nodes Neurofibroma
Neurofibromatosis tipe 2 Seseorang yang menderita NF2 akan timbul
tumor yang tumbuh pada delapan saraf didaerah kepala dan pada saraf
vestibular. Tumor tersebut akan menekan saraf akoustik yang
mengakibatkan hilangnya kemampuan untuk mendengar. Berkurangnya
kemampuan untuk mendengar dimulai awal usianya sekitar umur belasan
tahun. Rasa pusing, kepala terasa berputar, wajah kaku,
keseimbangan terganggu dan sakit kepala kronis dapat terjadi pada
usia muda (belasan tahun). Hilang rasa dapat terjadi pada bagian
lain dari tubuh, karena saraf tulang belakang timbul tumor. Bentuk
NF lain yaitu schwannomatosis telah teridentifikasi, tetapi NF tipe
ini tidak menyebabkan gangguan saraf pada kepala dan tidak
menyebabkan hilangnya pendengaran. Neurofibromatosis tipe ini
gejalanya lebih ringan yaitu adanya rasa sakit pada beberapa bagian
tubuh, tetapi dapat menyebabkan desensitasi, kelemahan atau
gangguan keseimbangan.
1 2 3 Kanal tumor pada intramedular dan spinal (1&2, panah)
pada NF2 pada pemeriksaan MRI. Bilateral vestibular schwannomas
pada pasien NF2 (3).
Gejala yang terlihat nyata pada NF2 adalah sebagai berikut:
Terdapat tumor sepanjang delapan saraf bagian kepala Adanya tumor
selaput otak (meningioma) dan tumor otak lainnya Bunyi berdering
terus menerus pada telinga (tinnitus), pendengaran hilang (tuli)
Timbul katarak pada usia muda Tumor pada sumsum saraf belakang
Gangguan keseimbangan - Atropi pada otot rangka
Terjadi atropi pada otot lengan Penanganan neurofibromatosis
Walaupun sampai sekarang belum ada pengobatan untuk penyakit NF1
atau NF2, operasi pengambilan tumor mungkin jalan yang lebih baik
walaupun kemungkinan tumor akan tumbuh lagi. Untuk penderita optik
glioma pengambilan tumor dan penyinaran dengan radiasi juga
alternatif yang baik. Untuk penderita scoliosis, pengobatan
dilakukan dengan operasi atau juga diberi penyangga tulang
belakang. Untuk penderita NF2, operasi adalah jalan yang tebaik,
tetapi perlu dipikirkan terjadinya komplikasi yang berakibat dengan
hilangnya pendengaran atau terjadinya ketulian. Pemberian alat
bantu pendengar mungkin tidak efektif apabila saraf auditorius
diambil. Akhir-akhir ini telah ditemukan pengobatan untuk penderita
NF2, pada saat FDA mengesahkan pengobatan dengan implantasi
auditory brainstem, bila sebagian dari saraf auditorius diambil dan
pasien menderita ketulian. Bahan implant akan meneruskan signal
suara langsung ke otak, sehingga pasien dapat mendengar bunyi dan
suara orang berkata-kata. Pengobatan dengan cara radiasi juga dapat
membantu mengurangi gejala pada penderta NF2.
Single Gene Mutation & Mendellian InheritanceEach somatic
cells or body cells of diploid organisms contain two copies of the
genome. So every somatic cell contains two copies of each
chromosome, and two copies of each gene. Theres an exception to sex
chromosomes. For example, in the XY system that is found in most
mammals. Males have one X chromosome and one Y chromosome (XY) and
female have two X chromosomes (XX). The paired chromosomes that are
not involved in sex determination are called autosomes. Human
beings have 46 chromosomes (22 pairs of autosomes and one pair of
sex chromosome).The different forms of a gene that can be found at
a locus along a given chromosome are known as alleles. For diploid
organisms, they have two alleles for each autosomal gene one
inherited from mother and the other one from the father.The chance
of passing a genetic condition with mendelian inheritance pattern
APPLIES EQUALLY to EACH PREGNANCY
Asingle-gene disorderis the result of a singlemutatedgene. Over
4000 human diseases are caused by single-gene defects. Single-gene
disorders can be passed on to subsequent generations in several
ways. Genomic imprintinganduniparental disomy, however, may affect
inheritance patterns. The divisions betweenrecessive and
dominanttypes are not "hard and fast", although the divisions
betweenautosomalandX-linkedtypes are (since the latter types are
distinguished purely based on the chromosomal location of the
gene). For example,achondroplasiais typically considered a dominant
disorder, but children with two genes for achondroplasia have a
severe skeletal disorder of which achondroplasics could be viewed
as carriers.Sickle-cell anemiais also considered a recessive
condition, butheterozygouscarriers have increased resistance
tomalariain early childhood, which could be described as a related
dominant condition.When a couple where one partner or both are
sufferers or carriers of a single-gene disorder wish to have a
child, they can do so throughin vitrofertilization, which means
they can then have a preimplantation genetic diagnosis to check
whether the embryo has the genetic disorder
Types of pattern of Mendelian inheritance:1) AUTOSOMAL DOMINANT
If a disease is autosomal dominant, it means you can get the
abnormal gene from one of your parent. One of your parents maybe
has the disease. Autosomal dominant diseases affect both males and
females. Affected people are heterozygous. The risk of a child of
having autosomal dominant disease is 50%. Not only for the first
child, but for the other also. Every generation of the family maybe
infected. People who suffer with homozygous allele are rare that
made them more severe or even lethal.
Only one mutated copy of the gene will be necessary for a person
to be affected by an autosomal dominant disorder. Each affected
person usually has one affected parent.The chance a child will
inherit the mutated gene is 50%. Autosomal dominant conditions
sometimes have reducedpenetrance, which means although only one
mutated copy is needed, not all individuals who inherit that
mutation go on to develop the disease. Examples of this type of
disorder areHuntington's disease,neurofibromatosis type
1,neurofibromatosis type 2,Marfan syndrome,hereditary nonpolyposis
colorectal cancer, andhereditary multiple exostoses,Tuberous
sclerosis,Von Willebrand disease,acute intermittent porphyriawhich
is a highly penetrant autosomal dominant disorder. Birth defects
are also called congenital anomalies.
2) AUTOSOMAL RECESSIVE Both males and females can have by
autosomal recessive diseases. People who are affected, their
parents must be carrier. Two copies of an abnormalgenemust be
present in order for the disease or trait to develop. Affected
people re homozygous. Risk for parents to have their children
suffering autosomal diseases are 25%. Often happened because
consanguineous marriage. Affects one generation of the family, the
other generation can be a carrier. If four children are born to a
couple who both carry the gene (but do not have signs of disease),
the statistical expectation is as follows : One child is born with
two normal genes (normal) Two children are born with one normal and
one abnormal gene (carriers, without disease) One child is born
with two abnormal genes (at risk for the disease)Two copies of the
gene must be mutated for a person to be affected by an autosomal
recessive disorder. An affected person usually has unaffected
parents who each carry a single copy of the mutated gene (and are
referred to as carriers). Two unaffected people who each carry one
copy of the mutated gene have a 25% risk with each pregnancy of
having a child affected by the disorder. Examples of this type of
disorder are Albinism,Medium-chain acyl-CoA dehydrogenase
deficiency,cystic fibrosis,sickle-cell disease,Tay-Sachs
disease,Niemann-Pick disease,spinal muscular atrophy, andRoberts
syndrome. Certain other phenotypes, such as wet versus dryearwax,
are also determined in an autosomal recessive fashion.
3) X-LINKED DOMINANT Both males and females can be affected.
Females are less severe due to X-inactivation. No male to male
transmission. Heterozygous females are affected. If the mother
carries the abnormal X gene, half of all their children (daughters
and sons) will inherit the disease. If the father carries the
abnormal X gene, all of his daughters will inherit the disease and
none of his sons will have the disease. That is because daughters
always inherit their father's X chromosome. Some of diseases are
lethal in affected males. If there are four children (two males and
two females) and the mother is affected (one abnormal X, she has
the disease) but the father is not, the statistical expectation is
for: Two children (one girl and one boy) with the disease Two
children (one girl and one boy) without the disease If there are
four children (two males and two females) and the father is
affected (abnormal X, he has the disease) but the mother is not,
the statistical expectation is for: Two girls with the disease Two
boys without the disease
X-linked dominant disorders are caused by mutations in genes on
theX chromosome. Only a few disorders have this inheritance
pattern, with a prime example beingX-linked hypophosphatemic
rickets. Males and females are both affected in these disorders,
with males typically being more severely affected than females.
Some X-linked dominant conditions, such asRett
syndrome,incontinentia pigmentitype 2, andAicardi syndrome, are
usually fatal in males eitherin uteroor shortly after birth, and
are therefore predominantly seen in females. Exceptions to this
finding are extremely rare cases in which boys withKlinefelter
syndrome(47,XXY) also inherit an X-linked dominant condition and
exhibit symptoms more similar to those of a female in terms of
disease severity. The chance of passing on an X-linked dominant
disorder differs between men and women. The sons of a man with an
X-linked dominant disorder will all be unaffected (since they
receive their father's Y chromosome), and his daughters will all
inherit the condition. A woman with an X-linked dominant disorder
has a 50% chance of having an affected fetus with each pregnancy,
although it should be noted that in cases such as incontinentia
pigmenti, only female offspring are generally viable. In addition,
although these conditions do not alter fertilityper se, individuals
with Rett syndrome or Aicardi syndrome rarely reproduce.
4) X-LINKED RECESSIVE Only males that are affected. Females are
just carriers. Transmission through carrier females. No male to
male transmission. All of the daughters from affected males are
carriers. Someone who has one abnormal gene (but no symptoms) is
called a carrier. A carrier can pass this abnormal gene to his or
her children. Recessive inheritanceis when both matching genes must
be abnormal to cause disease. If only one gene in the pair is
abnormal, the disease does notoccur, or is mild.
X-linked recessive conditions are also caused by mutations in
genes on the X chromosome. Males are more frequently affected than
females, and the chance of passing on the disorder differs between
men and women. The sons of a man with an X-linked recessive
disorder will not be affected, and his daughters will carry one
copy of the mutated gene. A woman who is a carrier of an X-linked
recessive disorder (XRXr) has a 50% chance of having sons who are
affected and a 50% chance of having daughters who carry one copy of
the mutated gene and are therefore carriers. X-linked recessive
conditions include the serious diseaseshemophilia A,Duchenne
muscular dystrophy, andLesch-Nyhan syndrome, as well as common and
less serious conditions such asmale pattern baldnessand
red-greencolor blindness. X-linked recessive conditions can
sometimes manifest in females due toskewed X-inactivationormonosomy
X (Turner syndrome).
5) Y-LINKED INHERITANCE Only males affected because only males
who have Y chromosome. Transmission from affected father to all of
his sons. Previously suggested in condition like porcupine skin,
hairy ears and webbed toes.
Y-linked disorders, also called holandric disorders, are caused
by mutations on the Y chromosome. These conditions display may only
be transmitted from the heterogametic sex (e.g. male humans) to
offspring of the same sex. More simply, this means that Y-linked
disorders in humans can only be passed from men to their sons;
females can never be affected because they do not possess Y
allosomes.Y-linked disorders are exceedingly rare but the most
well-known examples typically cause infertility. Reproduction in
such conditions is only possible through the circumvention of
infertility by medical intervention.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A, and Jane B. Reece.Campbell Biology. San
Francisco, Calif: Benjamin Cummings, 2011.
http://www.geneticalliance.org.uk/docs/translations/english/18-nf1-t.pdf
. Diakses pada tanggal 25 Mei 2015
http://hyper.ahajournals.org/content/4/6/894.full.pdf . Diakses
pada tanggal 25 Mei 2015
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/neurofibromatosis.html .
Diakses pada tanggal 25 Mei 2015
https://www.nhmrc.gov.au/_files_nhmrc/file/your_health/egenetics/practioners/gems/sections/14_neurofibromatosis.pdf
. Diakses pada tanggal 25 Mei 2015
http://www.mayoclinic.org/diseaseconditions/neurofibromatosis/basics/definition/con-20027728
. Diakses pada tanggal 25 Mei 2015
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002051.htm .
Diakses pada tanggal 25 Mei
2015http://www2.le.ac.uk/departments/genetics/vgec/schoolscolleges/topics/inheritancepatterns
. Diakses pada tanggal 25 Mei
2015http://www.uvm.edu/~cgep/Education/Inheritance2.html . Diakses
pada tanggal 25 Mei
2015http://ghr.nlm.nih.gov/condition/neurofibromatosis-type-1 .
Diakses pada tanggal 25 Mei
2015http://www.nhs.uk/Conditions/Neurofibromatosis/Pages/Symptoms.aspx
. Diakses pada tanggal 25 Mei
2015http://ghr.nlm.nih.gov/chromosome/17 . Diakses pada tanggal 25
Mei 2015