Date post: | 20-Feb-2018 |
Category: | Documents |
View: | 301 times |
Download: | 9 times |
7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf
1/48
LAPORAN FINAL ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
PT. SIANTAR TOP , Tbk
OLEH:
KELOMPOK 8
FAUZIAH RAMADHANTI (1202651)
LIA INDRIYANI (1202622)
MIRA MAYDA SAFITRI (1202609)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf
2/48
A. DASAR ANALISIS RASIO
Analisis laporan keuangan adalah suatu proses laporan keuangan beserta unsur-
unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan
perusahaan dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan pada masalalu
dan sekarang. Analisis laporan keuangan dilakukan pada dasarnya untuk mengetahui
apakah keadaan keuangan, hasil usaha kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau
tidak memuaskan. Analisis dilakukan dengan mengukur hubungan antar unsur-unsur
laporan keuangan dan bagaimana perubahan unsur-unsur itu dari tahun ke tahun dan untuk
mengetahui arah perkembangannya.
Dalam menganalisis posisi keuangan dan tingkat pertumbuhan perusahaan faktor
yang paling diperhatikan adalah:
1. Likuiditas yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban pada saat ditagih
2. Solvabilitas yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan, baik
kewajiban pendek maupun jangka pnajang
3. Profitabilitas yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
laba selama periode tertentu
4. Analisis arus kas yang menunjukkan jumlah arus kas keluar dan arus kas masuk
dalam perusahaan
5. Analisis EVA yang menunjukkan kenaikan nilai perusahan yang terkait dengan
kinerja perusahaan
6. Analisis kebangkrutan yang menunjukkan prediksi perusahaan terkait dengan
kemampuannya dalam melunasi kewajiban yang bisa berindikasikan bangkrut
atau tidak bangkrut
7. Analisis dupont untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ROA dan
ROE
7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf
3/48
B. SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN
PT Siantar Top berdiri di tahun 1972, yang didirikan oleh Bpk. Shindo Sumidomo.
Perusahaan ini menekuni usaha di bidang penyediaan makanan, mulanya usaha
produksi dan penjualan kerupuk, kemudian memproduksi mie instan dan bihun,
makananan ringan bentuk biskuit, snack, wafer, dan baru-baru ini mulai menghasilkan
dan memasarkan produk minuman kopi dalam bentuk sachet.
Kehadiran PT Siantar Top ke tengah masyarakat diawali di wilayah Sidoarjo, Jawa
Timur. Saat pertama kali memulai usahanya, pendiri perusahaan tersebut memproduksi
produk kerupuk skala industri rumah tangga. Seiring perkembangan perluasan pasar,
variasi produk, dan pemenuhan kebutuhan masyarakat kini PT Siantar Top memiliki
perusahaan kantor cabang/wilayah dan pabrik di beberapa tempat, di tahun 1996
membuka pabrik di Kota Medan, Sumatera Utara, di Bekasi, Jawa Barat pada tahun
2002, kemudian di Surabaya dan setelah itu membuka pabrik serta pasar penjualan
produksi di beberapa negara luar di Asia, Asia Tenggara, Asia Timur, Timur Tengah,
Eropa dan Amerika seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, Brunei Darussalam, Jepang,
Hongkong, negara Arab, Kanada, Belanda dan beberapa negara lainnya. Perluasan
wilayah pemasaran dan penjualan merupakan tampilan perusahaan yang tidak saja
melayani kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia, namun masyarakat di luar negeri
sudah menjadi konsumen yang harus tetap dilayani. Di tahun 1996 PT Siantar Top Tbk
mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
C. ANALISIS RASIO KEUANGAN PT.SIANTAR TOP, Tbk. 2009-2012
1) ANALISIS KREDIT
a. Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas adalah rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau bisa juga diartikan kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban yang segera harus dibayar dengan harta
lancarnya
Rasio Lancar (Current Ratio)
Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva
lancar yang dimiliki, dengan rumus :
aktiva lancar
kewajiban lancar
http://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kewajibanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Hartahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kewajibanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf
4/48
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2009 setiap Rp. 1 hutang
lancar dapat dijamin dengan Rp. 1,69 aset lancar perusahaan. Kemudian pada
tahun 2010 rasio ini meningkat yaitu Rp. 1 hutang dapat dijamin oleh Rp. 1,71
aset lancar. Namun pada tahun 2011 terjadi penurunan sehingga Rp 1 hutan
lancar hanya dapat dijamin oleh Rp. 0,95 aset lancar, hal ini menunjukkan
bahwa adanya penurunan nilai aset, yang pada hal ini dipengaruhi oleh
penurunan nilai kas dalam perusahaan sebesar 23%. Pada tahun 2012 proporsi
hutang lancar dan aset lancar sama.
Kemudian apabila dibandingakan dengan rata-rata industri sejenis, kinerja
perusahaan ini terbilang tidak bagus karena berada di bawah rata-rata industri
lain.
Rasio Cepat (Quick Ratio)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva
yang lebih likuid . Quick Ratio dapat dihitung dengan rumus yaitu :
aktiva lancar persediaan
kewajiban lancar
0
1
2
3
20092010
20112012
1.69 1.71
0.95 1,00
2.22 2.57 2.552.44
PT Siantar Top Rata-rata Industri
0
1
2
3
2009 2010 2011 2012
0.63 0.720.37 0.44
1.2 1.15 1.13
2.8
PT. Siantar Top Rata-Rata Industri
7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf
5/48
Dari grafik terlihat sangat jelas sekali bahwa kinerja perusahaan dalam rasio ini
masih jauh di bawah rata-rata industri sejenis lainnya, lihat saja pada tahun
2009 setiap Rp. 1 utang lancar hanya dapat dijamin oleh Rp. 0,63 aset lancar
yang lebih likuid, begitu juga hingga tahun 2012 aset lancar yang lebih likuid
dari perusahaan belum mampu menjamin Rp 1 hutang lancar dengan Rp. 1 aset
lancar yang lebih likuid.
Rasio Kas (Cash Ratio)
Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan yang
disimpan di Bank. Cash Ratio dapat dihitung dengan rumus yaitu:
kas + sekuritas
kewajiban lancar
Dari grafik, rasio kas ini terlihat bahwa kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia tidak bagus
karena pada tahun 2009 hingga 2011 rasio ini terus menurun, begitu juga
dibandingkan dengan rata-rata industri sejenis lainnya. Namun pada tahun 2012
rasio kas perusahaan terlihat membaik yaitu Rp 1 hutang lancar dapat dijamin
denga Rp. 0,09, tetai tetap saja masih jauh berada dibawah rata-rata indusri
sejenis lain.
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
20092010
2011 2012
0.07 0.050.02
0.09
0.8
0.65
0.840.79
PT. Siantar Top Rata-Rata Industri
7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf
6/48
Rasio Hari Perputaran Piutang (Days Sales In Account Receivable)
Yaitu rasio yang menunjukan jumlah hari perputaran piutang dalam setahun,
rasio ini dapat dihitung dengan rumus :
365
penjualan rata rata piutang
Pada rasio ini kemampuan perusahaan dalam menagih piutang terbilang bagus,
baik dilihat dari perusahaan sendiri maupun dibandingkan dengan rata-rata
industri sejenis lainnya. Karena dari tahun 2009-2012 angka rasio ini semakin
mengecil yang berarti bahwa hari penagihan piitang dalam setahun semakin
cepat. Untuk tahun 2009-2010 piutang dapat berputar 24 hari dalam setahun,
kemudian ditahun 2010-2011 piutang memerlukan 23 hari untuk berputar
dalam setahun, begitu juga tahu 2011-2012 piutang hanya membutuhkan waktu
22 hari untuk berputar dalam setahun.
Rasio Hari Perputaran Persediaan (Days Sales In Inventory)
Yaitu rasio yang menunjukan jumlah hari perputaran persediaan dalam satu
tahun, dengan rumus :
365
Hpp rata rata persediaan
0
20
40
2009-20102010-2011
2011-2012
2423
22
31.73 34.86 34.86
PT. Siantar Top Rata-Rata Industri
0
50
100
2009-20102010-2011
2011-2012
7465 70
7081
77
PT. Siantar Top Rata-Rata Industri
7/24/2019 analisis laporan keuangan pt siantar top.pdf
7/48
Pada grafik dapat dilihat bahwa pada tahun 2009-2010 persediaan
membutuhkan waktu 74 hari dalam 1 tahun untuk terjual, sedangkan
dibandingkan tahun berikutnya persediaan hanya membutuhkan waktu 65 hari
untuk terjual, ini lebih cepat dibandingkan rata-rata industri sejenis yang
membutuhkan waktu 81 hari untuk persediaan bisa terjual. Kemudain untuk
tahun 2011-2012 PT. Siantar Top membutuhkan lebih banyak waktu dari tahun
sebelumnya menjadi 70 hari untuk menjual persediaannya, namun hal ini masih
lebih baik dibandingkan rata-rata ndustri sejenis lain yang membutuhkan wakt
of 48