Analisis Kompetisi Antar Moda Laut dan Moda Udara untuk Angkutan Penumpang Antar Pulau : (Studi Kasus Angkutan Jawa – Kalimantan) TUGAS AKHIR – MN 091482 Sofy Riwianto NRP: 4106100059 Dosen Pembimbing Ir. Tri Achmadi, Ph. D. Bidang Studi Transportasi Laut Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014
46
Embed
Analisis Kompetisi Antar Moda Laut dan Moda Udara untuk ...digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-34239-4106100059-presentation.pdfAnalisis Kompetisi Antar Moda Laut dan Moda Udara untuk
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Analisis Kompetisi Antar Moda Laut dan Moda Udara untuk Angkutan Penumpang Antar Pulau : (Studi Kasus Angkutan Jawa – Kalimantan)
TUGAS AKHIR – MN 091482
Sofy Riwianto NRP: 4106100059 Dosen Pembimbing Ir. Tri Achmadi, Ph. D.
Bidang Studi Transportasi Laut Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2014
Transportasi antar pulau untuk angkutan penumpang sangat diperlukan untuk mobilitas penduduk
Permintaan transportasi antar pulau Jawa – Kalimantan untuk angkutan penumpang yang tinggi
Transportasi antar pulau yang dilayani oleh dua moda
Kedua moda tersebut saling berkompetisi.
Bagaimana elastisitas yang menjelaskan
kompetisi antar moda laut dan moda udara?
Bagaimana model persamaan kompetisi
moda laut dan moda udara?
Mengetahui elastisitas yang menjelaskan kompetisi antar moda laut dan moda udara
Mengetahui model persamaan kompetisi moda laut dan moda udara.
Agen pelayaran dan maskapai penerbangan dapat mengetahui model kompetisi antar moda di pulau Jawa – Kalimantan sehingga dapat membuat kebijakan dalam menentukan tarif
Mendapatkan model kompetisi antar moda laut
dan moda udara angkutan penumpang di pulau
Jawa - Kalimantan
Penelitian dilakukan dari tempat asal Surabaya ke tempat tujuan di kota-kota besar di Kalimantan seperti Banjarmasin, Balikpapan, dan Sampit.
Analisis kompetisi dengan menghitung elastisitas dan model persamaan kompetisi
Data yang digunakan dalam analisis kompetisi tahun 2010-2012
Teori Permintaan dan Fungsi Permintaan QDX = F (PX, I, PR, PE, IE, PAE, T, N, A, F, O) Analisis Regresi Linier Berganda Y=β0+β1X1+β2X2+…+βkXk Elastisitas Permintaan Harga dan Silang
Eh= % perubahan jumlah barang X yang diminta % perubahan harga barang X
Es =% perubahan jumlah barang X yang diminta
% perubahan harga barang Y
Definisi adalah metode statistik yang populer digunakan untuk fitting model
statistik untuk data, dan memberikan perkiraan untuk parameter model Persamaan Fungsi
Metode Pengumpulan data 1. Data Primer 2. Data Sekunder Studi Literatur Analisis Data
Bulan Elastisitas Permintaan Elastisitas Silang Tahun
2011
Kapal Pesawat Kapal Pesawat JanFeb 0.2281 (3.0113) 0.1082 (6.3481) Mar (1.3394) (3.2731) 0.9015 4.8629 Apr (0.8380) (3.5837) 1.2415 2.4190 Mei (0.8844) (1.4870) 0.8652 1.5200 Jun (1.1497) (0.1700) (1.8970) (0.1030) Jul (0.2351) (2.9990) 0.3350 2.1046 AgsSepOkt (0.2355) (1.4974) (0.1126) (3.1309) Nop 0.5137 (3.6824) 0.1388 (13.6250) Des (0.2624) (2.7822) (0.2967) (2.4612)
(2.1486) (1.3548) (0.7732) (3.7648)
Bulan Elastisitas Permintaan Elastisitas Silang Tahun
2012
Koefisien Korelasi
Penumpang Kapal Harga Tiket Kapal Penumpang Pesawat Harga Tiket PesawatPenumpang Kapal 1Harga Tiket Kapal 0.643991859 1Penumpang Pesawat 0.26706422 0.045561515 1Harga Tiket Pesawat 0.706847312 0.975635689 0.158027983 1
β0 = 5.516
= -840.761.799+3.184.840.556β1+ 41.618.829.444β2...pers.1 = -12.360.404.739+41.618.829.444β1+571.368.995.556β2...pers.2 Subtitusi pers.1 dan pers.2, diperoleh : β1 = -0,39 dan β2 =0,050 Persamaan Model Perhitungan Y = 5.516-0,39x1+0,050x2
Karena: x1 = X1-X1rata-rata dan x2 = X2-X2rata-rata , maka : Y = 65.367,61-0,39X1+ 0,050X2
Kapal Pesawat Kapal Pesawat JanFeb (0.1455) 0.0440 (0.0265) 0.2420 Mar (0.0175) (0.0903) (0.0233) (0.0678) Apr (0.3963) (1.9233) 5.2833 0.1443 Mei (0.5990) (2.2133) (1.9967) (0.6640) Jun (0.3143) (1.2720) (1.8860) (0.2120) Jul (0.0805) 0.1606 (0.0140) 0.9235 Ags (1.2360) (1.0340) (2.4720) (0.5170) SepOktNop (0.0050) 0.0004 0.0532 0.1475 Des (0.2374) (1.0458) (0.8308) (0.2988)
(0.1634)
20
10
(0.3597) (0.6210) (1.3670)
Tahun Bulan Elastisitas Permintaan Elastisitas Silang Kapal Pesawat Kapal Pesawat
Tahun Bulan Elastisitas Permintaan Elastisitas Silang
Kapal Pesawat Kapal Pesawat JanFeb (0.6280) 0.3141 0.1570 (1.2565) Mar (0.5560) (1.2440) 0.2780 2.4880 Apr (0.1055) (0.2110) 0.0422 0.5275 Mei (0.1010) (1.0894) (0.1188) (0.9260) Jun (0.4855) (1.4000) (1.3871) (0.4900) Jul (0.2375) (1.7400) (4.7500) (0.0870) AgsSepOkt (1.6040) (3.9400) 16.0400 0.3940 Nop (0.5521) (0.0558) 0.1288 0.2393 Des (0.9055) (1.0700) 18.1100 0.0535
(0.4917)
20
12
(2.6967) (0.3933) (2.1573)
Tahun Bulan Elastisitas Permintaan Elastisitas Silang
Koefisien Korelasi
Penumpang Kapal Harga Tiket Kapal Penumpang Pesawat Harga Tiket PesawatPenumpang Kapal 1Harga Tiket Kapal 0.67648251 1Penumpang Pesawat 0.155051256 0.353854924 1Harga Tiket Pesawat 0.720571404 0.993650428 0.362820915 1
β0 = 4.494
= -952.907.711 + 13.575.692.222β1 + 66.463.246.111β2...pers.1 = -5.001.004.356+66.463.246.111β1+ 329.559.523.056β2...pers.2 Subtitusi pers.1 dan pers.2, diperoleh : β1 = - 0.32 dan β2 = 0,080 Persamaan Model Perhitungan Y = 4.494 -0.32x1+ 0,080x2
Karena: x1 = X1-X1rata-rata dan x2 = X2-X2rata-rata , maka : Y = 10.004,55 –0,32X1 + 0,080X2
Rute SBY – SPT Kapal - Off-peak Eh=inelastis, Es=inelastis - peak-season Eh=elastis(1-3), Es=elastis(1-2) Pesawat - Off-peak Eh=elastis(1-3), Es=inelastis - peak-season Eh=inelastis, Es=inelastis Model Persamaan Kompetisi SBY-BJM Y = 65.367,61-0,39X1+ 0,050X2 SBY-BPN Y = 36.484,63-0,14X1+0,024X2 SBY-SPT Y = 10.004,55 –0,32X1 + 0,080X2
Menurut Samuelson dan Nordhaus (2003) permintaan atau kurva permintaan adalah hubungan antara harga dengan kuantitas yang dibeli. Ada suatu hubungan yang pasti antara harga pasar dari suatu barang dengan kuantitas yang diminta dari barang tersebut asalkan hal-hal lain tidak berubah. Banyaknya barang yang dibeli orang tergantung pada harganya, makin tinggi harga suatu barang maka semakin sedikit unit yang diinginkan konsumen untuk dibeli (ceteris paribus). Makin rendah harga pasarnya, makin banyak unitnya yang ingin dibeli.
Definisi
Fungsi Permintaan adalah persamaan yang menunjukkan
hubungan antara jumlah suatu barang yang diminta dengan
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Persamaan Fungsi
QDX = F (PX, I, PR, PE, IE, PAE, T, N, A, F, O)
Dimana : QDX = Kuantitas permintaan barang atau jasa PX = Harga dari barang atau jasa X I = Pendapatan konsumen PR = Harga dari barang lain yang bersangkutan PE = Ekspektasi konsumen terhadap harga dari barang/jasa X di masa
mendatang IE = Ekspektasi konsumen terhadap tingkat pendapatan di masa mendatang PAE = Ekspektasi konsumen thdp. ketersediaan barang / jasa X di masa
mendatang T = Selera konsumen N = Banyaknya konsumen potensial A = Pengeluaran iklan F = Features atau atribut dari barang / jasa tersebut O = Faktor-faktor spesifik lain dari permintaan barang / jasa tersebut
Para ekonom mengukur bagaimana tingkat respon atau sensitivitas konsumen terhadap perubahan harga produk dengan dengan konsep elastisitas harga (McConnell, 1990). Elastisitas harga permintaan mengukur berapa banyak kuantitas yang diminta dari sebuah barang akan berubah apabila harganya berubah. Definisi yang tepat dari elastisitas harga adalah persentase perubahan dalam kuantitas yang diminta dibagi dengan persentase perubahan dalam harga (Samuelson dan Nordhaus, 2003)
Terdapat tiga macam konsep elastisitas permintaan, yaitu : (1) Elastisitas Harga, (2) Elastisitas Silang, dan (3) Elastisitas
Pendapatan.
Inelastis sempurna : Suatu barang dikatakan inelastis sempurna apabila jumlah barang yang diminta tidak dipengaruhi oleh perubahan harga. Berarti nilai koefisien elastisitasnya adalah nol.
Elastis sempurna : Suatu barang dikatakan elastis sempurna apabila seluruh barang tersebut yang ada di pasar bisa habis terbeli pada tingkat harga tertentu. Berarti nilai koefisien elastisitasnya adalah tak terhingga.
Elastisitas Tunggal (Unitary Elasticity) : Suatu barang mempunyai elastisitas tunggal, jika perubahan harga 1% menyebabkan perubahan jumlah barang yang diminta juga sebesar 1%. Berarti, koefisien elastisitasnya = 1
Elastis : Suatu barang bersifat elastis apabila persentase perubahan jumlah barang yang diminta melebihi persentase perubahan harganya. Dengan demikian koefisien elastisitasnya lebih besar dari satu ( > 1)
Tidak elastis ( Inelastis) : Suatu barang bersifat inelastis apabila persentase perubahan jumlah barang yang diminta lebih kecil dari persentase perubahan harganya. Koefisien permintaan barang tersebut berkisar antara nol dan satu.
Elastisitas Harga: yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang itu sebesar satu persen, atau secara umum ditulis:
EH= % perubahan jumlah barang X yang diminta % perubahan harga barang X
Elastisitas Silang ( Elastisitas Harga Silang): yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang lain (barang yang mempunyai hubungan) sebesar satu persen, atau secara umum ditulis:
Es =% perubahan jumlah barang X yang diminta % perubahan harga barang Y
Elastisitas Pendapatan: yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan pendapatan riel konsumen sebesar satu persen, atau secara umum ditulis:
Ep = % perubahan jumlah barang yang diminta % perubahan pendapatanriel
Definisi
Regresi linier berganda adalah analisis regresi yang
menjelaskan hubungan antara peubah respon (variabel
dependen) dengan faktor-faktor yang mempengaruhi lebih
dari satu prediktor (variabel independen).
Persamaan Fungsi :
Y=β0+β1X1+β2X2+…+βkXk
Definisi adalah derajat hubungan linier antara dua variabel atau
lebih dari data hasil pengamatan. Berdasarkan hubungan antar variabel yang satu dengan variabel lainnya dinyatakan dengan koefisien korelasi yang disimbolkan dengan ”r”.