Top Banner
ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL)
28

ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL)

Feb 07, 2016

Download

Documents

Madhavi Mehta

ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL). KEBIJAKAN SOSIAL. - PowerPoint PPT Presentation
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL)

ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL(PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL)

Page 2: ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL)

KEBIJAKAN SOSIAL

• Seperangkat tindakan, kerangka kerja, petunjuk, rencana, peta atau strategi yang dirancang untuk menterjemahkan visi politis pemerintah atau lembaga pemerintah ke dalam program dan rindakan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang kesejahteraan sosial.

Page 3: ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL)

ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL

• Menurut DUNN (1991 dalam Suharto, 2010) analisis kebijakan sosial adalah ilmu sosial terapan yang menggunakan berbagai metode penelitian dan argumentasi untuk menghasilkan informasi yang relevan dalam menganalisis masalah-masalah sosial yang mungkin timbul akibat diterapkannya suatu kebijakan.

Page 4: ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL)

ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL

• Menurut Quade (1995 dalam Suharto, 2010) analisis kebijakan sosial adalah jenis penelaahan yang menghasilkan informasi sedemikian rupa yang dapat dijadikan dasar-dasar pertimbangan para pembuat kebijakan dalam memberikan penilaian-penilaian terhadap penerapan kebijakan sehingga diperoleh alternatif-alternatif perbaikannya.

Page 5: ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL)

ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL

• Usaha yang terencana dan sistematis dalam membuat analisis atau asesmen akurat mengenai konsekuensi-konsekuensi kebijakan sosial, baik sebelum maupun sesudah kebijakan tersebut diimplementasikan (Suharto, 2004)

Page 6: ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL)

MODEL ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL

• Menurut DUNN (1991 dalam Suharto, 2010) terdapat 3 model AKS: (1) Model Prospektif; (2) Model Retrospektif, dan (3) Model Integratif.

• Model Prospektif: AKS yang mengarahkan kajiannya pada konsekuensi-konsekuensi SEBELUM kebijakan diterapkan.

• Model Retrospektif: AKS yang dilakukan terhadap akibat-akibat SETELAH kebijakan diterapkan.

• Model Integratif: AKS yang memadukan model prospektif dan restrospektif..

Page 7: ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL)

KERANGKA ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL

• Kerangka AKS secara umum berpijak pada 2 pedoman, yaitu FOKUS dan PARAMETER analisis.

• FOKUS AKS meliputi: (1) Definisi Masalah Sosial, yaitu perumusan atau pernyataan masalah sosial yang akan direspon oleh suatu kebijakan; (2) Implementasi Kebijakan Sosial yaitu pernyataan tentang cara atau metode suatu kebijakan diimplementasikan; (3) Akibat-Akibat Kebijakan Sosial yaitu berbagai pertimbangan mengenai konsekuensi-konsekuensi atau akibat diterapkan suatu kebijakan.

Page 8: ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL)

KERANGKA ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL

• Dalam menganalisis FOKUS AKS, diperlukan PARAMETER analisis yang dijadikan dasar pengambilan keputusan yang meliputi: (1) Penelitian dan Rasionalisasi untuk menjamin keilmiahan; (2) Orientasi Nilai yaitu untuk menilai baik-buruknya kebijakan; (3) Pertimbangan Politik untuk menjamin keamanan dan stabilitas.

Page 9: ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL)

KERANGKA ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL

DEFINISI KEBIJAKAN SOSIALa. Apa masalah sosialnya?b. Faktor-faktor apa saja yang memperngaruhi

masalah tersebut?c. Siapa yang terpengaruh secara langsung oleh

masalah tersebut?

Page 10: ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL)

KERANGKA ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN SOSIALa. Apa tujuan kebijakan sosial?b. Program dan pelayanan sosial apa yang

diberikan?c. Bagaimana kebijakan tersebut didanai?

Page 11: ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL)

KERANGKA ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL

KONSEKUENSI KEBIJAKAN SOSIALa. Apa keuntungan dan kerugian kebijakan?b. Apa konsekuensi kebijakan bagi klien, sistem

sosial dan sistem pelayanan sosial?

Page 12: ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL)

PROSES ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL

LANGKAH 1: Mendefinisikan Masalah SosialLANGKAH 2: Mengumpulkan Bukti tentang MasalahLANGKAH 3: Mengkaji Penyebab MasalahLANGKAH 4: Mengevaluasi Kebijakan yang adaLANGKAH 5: Mengembangkan Alternatif KebijakanLANGKAH 6: Menyeleksi Alernatif Kebijakan Terbaik

Page 13: ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL)

MENDEFINISIKAN MASALAH SOSIAL

a. Kegiatan untuk mengeksplorasi berbagai isu atau masalah sosial dan kemudia menetapkan suatu masalah sosial yang akan menjadi fokus AKS.

b. Pemilihan masalah sosial didasari beberapa pertimbangan, antara lain: bersifat aktual; penting dan mendesak, relevan dengan kebutuhan dan aspirasi publik, berdampak luas dan positif, sesuai dengan visi dan agenda perubahan sosial.

Page 14: ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL)

MENGUMPULKAN BUKTI TENTANG MASALAH

a. Kebijakan adalah seperangkat pernyataan strategis yang didukung oleh fakta, bukan gosip.

b. Bukti atau fakta tentang kebijakan dapat berdasarkan hasil penelitian (data primer), data dari temuan pihak lain (data sekunder).

Page 15: ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL)

MENGKAJI PENYEBAB MASALAH

Contoh: Masalah: banyaknya remaja di Kota Surabaya yang

mabuk dan mengendarai kendaraan yang didorong oleh:

a. Akses yang mudah terhadap alkoholb. Iklan alkohol dalam hiburan dan olah ragac. Pengemudi remaja yang agresifd. Kurangnya kepercayaan diri pada remajae. Rasa ingin tahu pada remaja

Page 16: ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL)

MENGEVALUASI KEBIJAKAN YANG ADA

a. Mengkaji kebijakan yang ada berkaitan dengan penanggulangan masalah sosial merupakan sebuah langkah penting dalam proses AKS.

b. Menganalisis kelebihan dan kekurangan kebijakan sosial yang sedang diterapkan dapat melahirkan rekomendasi bagian-bagian mana saja dari kebijakan yang sedang dioperasikan harus dipertahankan, diperkuat atau diubah.

c. Jika kebijakan yang ada dipandang tidak efektif secara menyeluruh maka kebijakan tersebut perlu diganti secara total.

Page 17: ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL)

MENGEMBANGKAN ALTERNATIF KEBIJAKAN

a. Bertujuan untuk memecahkan masalah sosial atau faktor-faktor penyebab masalah.

b. Merumuskan alternatif kebijakan berdasar analisis kekuarangan dalam pelaksanaan kebijakan yang ada.

Page 18: ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL)

MENYELEKSI ALTERNATIF TERBAIK

a. Menentukan alternatif kebijakan yang memiliki fisibilitas dan efektifitas.

b. Fisibilitas adalah kemungkinan atau probabilitas tentang apakah kebijakan yang diusulkan akan diterima oleh audien kebijakan. Fisibilitas dipengaruhi oleh faktor-faktor penerimaan kultural dan biaya serta manfaat.

c. Efektifitas menunjuk pada kemungkinan bahwa kebijakan yang diusulkan akan menghasilkan manfaat untuk menyelesaikan masalah.

Page 19: ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL)

MENYUSUN NASKAH KEBIJAKAN

Page 20: ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL)

PENGANTAR

• Naskah kebijakan adalah alat komunikasi dan pembuatan keputusan yang bersifat TERAPAN, berorientasi pada masalah, dan membela nilai (value driven)

• Perumusan naskah kebijakan ditujukan untuk memberi argumen komprehensif dan persuasif yang menjustifikasi rekomendasi-rekomendasi atau opsi-opsi tindakan pada naskah kebijakan yang dibuat.

• Fungsi naskah kebijakan adalah sebagai sebuah alat pembuatan keputusan dan panggilan terhadap sasaran/audien kebijakan untuk melakukan tindakan.

Page 21: ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL)

SISTEMATIKA NASKAH KEBIJAKAN

• JUDUL• DAFTAR ISI• ABSTRAK ATAU RANGKUMAN EKSEKUTIF• PENDAHULUAN• DESKRIPSI MASALAH• PILIHAN-PILIHAN KEBIJAKAN• SIMPULAN DAN REKOMENDASI• LAMPIRAN• DAFTAR PUSTAKA

Page 22: ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL)

JUDUL

• Bersifat deskriptif; Jelas; Ringkas dan Tegas; Menarik Pembaca.

• Kata-kata kunci merupakan dasar sebuah judul

Page 23: ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL)

DAFTAR ISI

a. Daftar isi berperan sebagai pembimbing yang membantu pembaca memahami keseluruhan paper.

b. Daftar isi membantu pembaca yang berminat mengetahui bagian-bagian tertentu (saja) dari sebuah naskah

c. Sistem penomoran dalam daftar isi dapat membedakan bagian-bagian daan sub-subnya dari suatu naskah.

Page 24: ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL)

ABSTRAK (RANGKUMAN EKSEKUTIF)

• Abstrak secara ringkas menggambarkan sebuah naskah, sedangkan rangkuman eksekutif memberikan sinopsis yang lebih detil mengenai keseluruhan naskah.

• Tampilan antara abstrak dan rangkuman eksekutif seringkali serupa, namun fokus dan skopenya berbeda. Sebuah rangkuman eksekutif memuat diskusi yang lebih detil daripada abstrak.

• Isi abstrak: (a) definisi dan deskripsi masalah sosial; (b) tujuan naskah kebijakan; (c) evaluasi kebijakan yang ada; (d) alternatif-alternatif kebijakan yang diusulkan; (e) kesimpulan dan rekomendasi.

Page 25: ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL)

PENDAHULUAN

a. Menjelaskan dan menegaskan isi atau kajian utama yang akan dijelaskan dalam pembahasan berikutnya.

b. Berisi: konteks masalah kebijakan, definisi masalah kebijakan, pernyataan tujuan, metodologi dan keterbatasan studi,alur atau ringkasan isi paper

Page 26: ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL)

DESKRIPSI MASALAH

Memuat 2 hal penting: Latar Belakang Masalah dan Masalah dalam konteks kebijakan saat ini.

a. Menjelaskan masalah yang menjadi fokus AKS. Dapat dimulai dengan membahas beberapa isu atau masalah sosial yang berkaitan.

b. Menyakinkan pembaca bahwa isu yang diangkat memerlukan perhatian audien kebijakan.

c. Memfokuskan dan menggarisbawahi masalah dalam konteksnya secara spesifik, termasuk sebab-sebab dan akibat-akibat dari masalah tersebut.

d. Membangun kerangka dengan mana pilihan-pilihan memiliki dasar argumen secara komprehensif.

Page 27: ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL)

PILIHAN-PILIHAN KEBIJAKAN

Bagian ini mendiskusikan beberapa alternatif kebijakan (biasa 5 sampai 7 opsi), kemudian diikuti dengan alternatif kebijakan yang dipilih (biasanya 2 s/d 3 opsi).

a. Mengevaluasi dan membandingkan alternatif-alternatif kebijakan yang mungkin.

b. Memberikan argumen menyakinkan bagi alternatif kebijakan yang paling baik.

c. Memfokuskan pada sebuah keputusan yang dibuat.d. Menjelaskan strategi atau cara-cara tertentu yang akan memudahkan

audien menerapkan opsi kebijakan tersebut.e. Membangun kaitan yang jelas dan koheren dengan kesimpulan-

kesimpulan dan rekomendasi-rekomendasi pada naskah kebijakan.

Page 28: ANALISIS KEBIJAKAN SOSIAL (PERSPEKTIF PSIKOLOGI SOSIAL)

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Ada 3 elemen penting yang harus termuat dalam simpulan dan rekomendasi:

a. Sintesis temuan-temuan utamab. Seperangkat rekomendasi-rekomendasi kebijakanc. Kalimat atau pernyataan penutup