Top Banner
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Pemeriksa Keuangan RI Tahun 2010 Leading Learning Center Pengenalan Pengenalan Konsep-Konsep Biaya Konsep-Konsep Biaya B B ab ab I I Diklat Auditor Terampil/Ahli
67

Analisis Biaya_24 Jul 08_net

Nov 07, 2015

Download

Documents

indraakhria

Pengenalan konsep Biaya
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*Agenda1. PENGERTIAN BIAYA 2. KLASIFIKASI BIAYA3. PEMBEBANAN BIAYA 3. VALUE CHAIN ANALYSIS

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010* BIAYA kas dan nilai setara kas yang dikorbankan untuk memperoleh barang atau jasa yang memiliki manfaat sekarang atau di masa datang bagi organisasi

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010* KLASIFIKASI BIAYA Klasifikasi Biaya secara umum Biaya Produksi Adalah biaya yang berkaitan dengan dengan pembuatan produk barang atau penyediaan jasa. Biaya Non ProduksiAdalah biaya yang berhubungan dengan fungsi perencanaan, pengembangan, pemasaran, distribusi, layanan pelanggan, dan admisnistrasi umum.

    2.Biaya Berdasarkan Perilaku BiayaPerilaku biaya adalah perubahan biaya akibat perubahan unit/ aktivitas. Berdasarkan perilaku, biaya dapat dibedakan menjadi Biaya Variabel Adalah biaya yang jumlah total biaya berubah sebanding dengan perubahan unit / aktivitas.Biaya Tetap Adalah biaya yang jumlahnya konstan dalam kisaran tertentu perubahan unit / aktivitas.

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*

    Biaya Bertahap Adalah biaya yang jumlahnya berubah dalam rentang tertentu karena perubahan unit / aktivitas. Biaya Campuran Adalah biaya yang memiliki unsur tetap dan variabel.3.Klasifikasi biaya untuk pengambilan keputusan taktisBiaya RelevanAdalah biaya yang secara langsung terpengaruh oleh alternatif kebijakan yang diambil.Biaya Terhindarkan Adalah biaya yang dapat dihindari dengan alternatif keputusan yang dibuat manajemen perusahaanBiaya Tertanam Adalah biaya yang sudah terlanjur menjadi komitmen perusahaan dalam jangka waktu tertentu dan tidak berubah oleh pemilihan altenatif keputusan yang berbeda.Lanjutan

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*4.Biaya dalam konteks organisasi sektor publikBiaya InputAdalah biaya sumber daya yang dikorbankan untuk memberikan pelayanan. Biaya input ini bisa berupa biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku. Contoh: Pembuatan jalan, biaya diukur dari panjang jalan.

    Biaya OutputAdalah biaya yang dikeluarkan untuk mengantarkan produk hingga sampai ke tangan pelanggan. Pada organisasi sektor publik diukur dengan berbagai cara tergantung pada pelayanan yang dihasilkan. Contoh: Perusahaan air minum daerah, biaya diukur .Biaya ProsesAdalah yang memperhatikan fungsi organisasi.Misalnya biaya bagian produksi, biaya bagian personalia.

    Lanjutan

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*PEMBEBANAN BIAYAPembebanan biaya secara akurat ke obyek biaya sangatlah pentingObyek biaya adalah sesuatu yang menjadi tujuan pengukuran dan pembebanan biaya. Keakuratan adalah suatu konsep yang relatif, dan harus dilakukan dengan wajar, logis terhadap metoda pembebanan biaya.

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*Metoda Metoda Pembebanan Biaya1.Penelusuran Langsung (Direct Tracing)Adalah suatu proses pengidentifikasian dan pembebanan biaya yang berkaitan secara khusus dengan suatu obyek3.Alokasi Adalah pembebanan biaya tidak langsung (biaya tidak dapat dibebabankan ke obyek-obyek biaya lewat metoda penelusuran langsung atau metoda penelusuran penggerak) ke obyek biaya dengan proporsi tertentu2.Penelusuran Penggerak (Driver Tracing)Adalah penggunaan penggerak untuk pembebanan biaya. Penggerak adalah faktor penyebab yang dapat diamati dan yang mengukur konsumsi sumber daya obyek biaya.

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010* Activity Based Cost System (ABC)Adalah sistem informasi biaya yang berorientasi pada penyediaan informasi lengkap tentang aktivitas untuk memungkinkan manajer organisasi melakukan pengelolaan terhadap aktivitas.

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*Falsafah yang Melandasi ABCCost is causedBiaya memiliki penyebab dan penyebab itu adalah aktivitas. ABC berangkat dari keyakinan dasar bahwa sumber daya menyediakan kemampuan untuk melaksanakan aktivitas bukan sekedar menyebabkan timbulnya biaya yang harus dialokasikan.

    The caused of cost can be managedPenyebab terjadinya biaya (yaitu aktivitas) dapat dikelola. Pengelolaan ini membuat personel organisasi dapat mempengaruhi biaya. Pengeloaan aktivitas memerlukan berbagai informasi tentang aktivitas.

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*Kelebihan ABC:Meningkatkan kemanfaatan informasi akuntansiMemberikan informasi yang akurat tentang konsumsi sumberdayaMenghasilkan cost produk yang lebih akuratMemfokuskan pada hal-hal riil perilaku biayaCukup fleksibel

    Kelemahan ABC:Besar biaya design, implementasi, operasiSering gagal mengidentifikasi kendala

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010* Zero Based Budgeting ( ZBB )

    Adalah konsep penyusunan anggaran yang tidak berpatokan pada anggaran tahun lalu untuk menyusun anggaran tahun ini. Penentuan anggaran didasarkan pada kebutuhan saat ini. Penyusunan anggaran dengan konsep ZBB dapat menghilangkan incrementalism dan line item karena anggaran diasumsikan mulai dari nol (zero based).

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*Tiga Tahap ZBB identifikasi unit-unit keputusanpenentuan paket-paket keputusanmeranking dan mengevaluasi paket keputusan

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*Keunggulan ZBBMenghasilkan alokasi sumber daya secara lebih efisien, jika dilaksanakan dengan baik.Berfokus pada Value For Money.Memudahkan pengidentifikasian inefisiensi dan ketidakefektifan biaya.Meningkatkan pengetahuan dan motivasi staf dan manajer.Meningkatkan pertisipasi manajer level bawah dalam penyusunan anggaran.Merupakan cara yang sistematik untuk menggeser status quo dan mendorong organisasi untuk selalu menguji alternatif aktivitas dan pola perilaku biaya dan tingkat pengeluaran.

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*Kelemahan ZBB Proses memakan waktu lama, terlalu teoritis dan tidak praktis, membutuhkan biaya yang besar, serta menghasilkan kertas kerja yang menumpuk karena pembuatan paket keputusan.Cenderung menekankan manfaat jangka pendek.Implementasi membutuhkan teknologi yang maju.Masalah besar yang dihadapi ZBB adalah pada proses meranking dan mereview paket keputusan. Mereview ribuan paket keputusan merupakan pekerjaan yang melelahkan dan membosankan sehingga dapat mempengaruhi keputusan.

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*Value Chain AnalysisAdalah serangkaian aktivitas terkait yang menciptakan nilai dari tiap bagiannya, mulai dari memperoleh bahan mentah dasar untuk komponen pemasok sampai menghasilkan produk siap pakai serta mengantarnya pada konsumen akhir.

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*Analisis dan KlasifikasiDikurangi bahkan dihilangkanAktivitas Bernilai TambahDitingkatkan dan terus dievaluasiAktivitas tidak bernilai TambahAktivitasJenis Aktivitas

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*Aktivitas Bernilai Tambah adalah aktivitas-aktivitas yang perlu dipertahankan dalam suatu organisasi. Kategori aktivitas bernilai tambah :1.Aktivitas yang menimbulkan perubahan.2.Perubahan tersebut tidak dapat dicapai oleh aktivitas sebelumnya.3.Aktivitas itu memungkinkan aktivitas lain untuk dilakukan.

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*Aktivitas Tidak Bernilai tambah adalah semua aktivitas selain yang sangat penting untuk dipertahankan sehingga dianggap aktivitas yang diperlukan.

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

    Pusat Pendidikan dan PelatihanBadan Pemeriksa Keuangan RITahun 2010Leading Learning Center

    Perilaku Biaya Bab IIDiklat Auditor Terampil/Ahli

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*Agenda1. Perilaku Biaya2. Metoda Estimasi Biaya3. Efek Struktur Biaya

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*PERILAKU BIAYAPola Perilaku BiayaA.Biaya TetapAdalah biaya yang jumlah totalnya tetap konstan dalam kisar tertentu perubahan output aktivitas. Perubahan output aktivitas di atas biaya tersebut akan mengakibatkan perubahan biaya tetap.

    B.Biaya VariabelAdalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan unit/aktivitas.

    C.Biaya CampuranAdalah biaya yang memiliki komponen tetap dan variabel..

    D.Biaya Variabel BertahapAdalah biaya yang jumlah totalnya berubah dengan jarak waktu tertentu arena perubahan unit/aktivitas. Kenaikan volume aktivitas akan mengakibatkan kenaikan biaya. Hal-hal yang menunjukkan biaya bertahap, harus dibeli dengan jumlah tertentu.

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*PERILAKU BIAYA Metoda Estimasi Biaya

    Metoda-metoda estimasi biaya dilakukan dengan asumsi linear antara biaya variabel dengan unit yang diproduksi. Total Biaya = Biaya tetap + (Biaya variabel per unit x Unit Yang Diproduksi)

    Persamaan total biaya mengunakan persamaan matematika untuk garis linier : Y = a + bX

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*Metoda Estimasi Biaya Metoda Tinggi Rendah (High-Low Method)Adalah Metoda untuk menentukan persamaaan garis lurus dengan terlebih dahulu memilih dua titik (yang tertinggi dan terendah) yang akan digunakan untuk mengihtung parameter kemiringan.

    Persamaan untuk penentuan Biaya variabel per unit dan Biaya tetap adalah: Biaya variabel per unit = Perubahan Biaya / Perubahan output.Biaya variabel per unit =Biaya Tetap = Biaya total titik tertinggi (Biaya variabel per unit x output tertinggi).

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*Metoda Estimasi Biaya Metoda ScatterplotAdalah metode penentuan persamaan garis linier dengan memplot data dalam suatu grafik.Tujuan metoda ini adalah untuk mengetahui kewajaran asumsi linieritas.Grafik scatter akan mengungkap beberapa titik yang tidak cocok dalam pola umum perilaku biaya. Berdasarkan pemeriksaan ini, akan terungkap bahwa titik-titik ini (outliers) adalah kejadian yang tidak biasa. Pengetahuan ini akan memberikan justifikasi yang lebih baik untuk memperirakan fungsi biaya yang mendasarinya

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*Metoda Estimasi Biaya Metoda Regresi dengan Kuadrat TerkecilAdalah metode untuk menentukan persamaan linier dengan mengkuadratkan setiap deviasi dan kemudian menjumlahkan deviasi yang dikuadratkan tersebut sebagai ukuran kedekatan Y= a + bX

    b =

    a =

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*Untuk mempermudah perhitungan regeresi, dapat digunakan digunakan alat bantu program komputer seperti Microsoft Excell. Metoda Estimasi Biaya Metoda Regresi dengan program Microsoft ExcellLangkah mencari persamann Y = a + bX dengan Microsoft Excell1.Mengisi data biaya dan output aktivitas pada kertas kerja excell.2.Mencari nilai INTERCEPT (a). Pilih menu insert, pilih function, pilih kategori statistical, pilih INTERCEPT pada kotak select a function kemudian akan muncul kotak dialog. Isi Known_ys dengan cell-cell output aktivitas dan isi known_xs dengan cell-cell Biaya. Nilai interceprt akan langsung tersaji.

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*3.Mencari nilai SLOPE(b).Pilih menu insert, pilih function, pilih kategori statistical, pilih SLOPE pada kotak select a function kemudian akan muncul kotak dialog. Isi Known_ys dengan cell-cell output aktivitas dan isi known_xs dengan cell-cell biaya. Nilai slope akan langsung tersaji.4.R-Square. Nilai R-Square menunjukkan seberapa besar variabel dependen (Y) dipengaruhi oleh variabel independen. Untuk analisis perilaku biaya, R-Square menunjukkan seberapa besar biaya disebabkan oleh output aktivitas. Nilai R sebesar 90% menunjukkan 90% biaya dijelaskan oleh output aktivitas. Mencari Nilai R-SquarePilih menu insert, pilih function, pilih kategori statistical, pilih RSQ pada kotak select a function kemudian akan muncul kotak dialog. Isi Known_ys dengan cell-cell output aktivitas dan isi known_xs dengan cell-cell biaya. Nilai R-Square akan langsung tersajiMetode Regresi dengan program Microsoft Excell (Lanjutan)

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*EFEK STRUKTUR BIAYA Struktur biaya adalah proporsi biaya tetap dan variabel dalam organisasi. Terkadang manajer organisasi dihadapkan pada pilihan, struktur biaya dengan biaya tetap tinggi dan biaya variabel rendah atau biaya variabel tinggi dan biaya tetap rendah. Proyek dengan struktur biaya variabel dominan akan menghadapi risiko kenaikan total biaya yang lebih tinggi apabila terjadi kenaikan harga biaya variabel per unit dibandingkan dengan proyek dengan biaya tetap dominan.

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

    Pusat Pendidikan dan PelatihanBadan Pemeriksa Keuangan RITahun 2010Leading Learning Center

    ANALISIS BIAYAPADA SEKTOR PUBLIKBab IIIDiklat Auditor Terampil/Ahli

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*Agenda1. ANALISIS BIAYA INVESTASI PADA SEKTOR PUBLIK 2. METODA YANG DIGUNAKAN DALAM ANALISIS BIAYA 3. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN ANALISIS BIAYA

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*ANALISIS BIAYA INVESTASI PADA SEKTOR PUBLIKcakupan evaluasi dalam menentukan kebutuhan investasi :Inventarisasi investasi (memuat daftar nama dan jenis investasi, nilai investasi, kondisi barang modal yang saat ini ada).Cakupan layanan dengan tingkat investasi yang ada.Tambahan cakupan layanan yang dibutuhkan saat ini dan masa yang akan datang.Inventarisasi kebutuhan investasi.Evaluasi kelayakan investasi.Kriteria kelayakan investasi meliputi aspek teknis, aspek sosial budaya, aspek ekonomi dan finansial, dan aspek distribusi.

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*Cara Menggolongkan Investasi Publik Investasi PenggantianPengeluaran investasi untuk penggantian barang modal mengikuti pola umur manfaat barang modal. Bila umur ekonomi barang modal telah habis, perlu pembelian barang modal baru untuk menggantinya

    2.Investasi Penambahan KapasitasInvestasi penambahan barang modal perlu dilakukan bila terjadi tuntutan peningkatan cakupan layanan. Jumlah penambahan barang modal ditentukan oleh produktivitas barang modal yang saat ini ada

    3.Investasi BaruUntuk jenis investasi baru pemerintah perlu mempertimbangkan aspek teknis, aspek sosial budaya, aspek ekonomi dan finansial, dan aspek distribusi

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*METODA YANG DIGUNAKAN DALAM ANALISIS BIAYA

    Aspek Kelayakan Investasi Aspek TeknisAspek teknis merupakan bagian penting dari analisis investasi. Jika usulan investasi tidak layak dilihat dari aspek teknis, usulan investasi tersebut menduduki prioritas pertama ditolak.

    Aspek Sosial dan BudayaAspek sosial budaya menyangkut pertimbangan pendistribusian secara adil dan merata sehingga mampu memberikan manfaat yang besar bagi masyrakat. Selain itu, aspek social budaya juga menyangkut aspek legal dan aspek lingkungan.

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*Aspek ekonomi meliputi kegiatan menganalisis kontrbusi nyata suatu proyek yang diusulkan terhadap pembangunan perekonomian. Aspek finansial menganalisis pengaruh finansial suatu preoyek yang diusulkan seperti likuiditas dan solvabilitas.

    Aspek DistribusiAspek distribusi berkaitan dengan keadilan dan persamaan kesemptan untuk mendapatkan pelayanan publik ( equity&equality). Lanjutan

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi PublikTingkat DiskontoTingkat diskonto merefleksikan tingkat keuntungan (rate of return) yang diperoleh dari suatu proyek dengan tingkat risiko tertentu yang dilakuak dengan investasi modal atau investasi utang

    InflasiPenilaian investasi harus memperhitungkan perkiraan tingkat inflasi. Semakin tinggi tingkat inflasi semakin rendah keuntungan riil di masa datang yang diharapkan.

    Risiko dan KetidakpastianKetidakpastian ekonomi dan hukum, kekacauan sosial-politik, tidak adanya jaminan keamanan.

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN ANALISIS BIAYAROCE Pay Back PeriodInternal Rate of ReturnNet Present Value ANALISIS BIAYA

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*

    Informasi laba akuntansi diperoleh dari rugi/laba organisasi, sedangkan informasi modal dapat diketahui dari neraca.

    Kelebihan : Kemudahan dalam perhitungan (praktis).

    Kelemahan : Didasarkan pada konsep akuntansi akrual Tanpa memperhitungkan time value of moneyROCE (Rate of Return on Capital Employed)

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*Pay Back PeriodMetode pay back period digunakan untuk mengetahui jangka waktu pengembalian investasi. Pay back period dirumuskan

    Payback Period =

    Pay back period merupakan teknik analisis yang relatif mudah dan sederhana sehingga banyak digunakan.

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*Kelemahan Payback period:Mengabaikan nilai waktu uang (time value of money).Mengabaikan cash inflow yang masuk setelah payback period.Kelebihan Payback period:Mampu menunjukkan likuiditas dan risiko suatu proyek.Mudah dihitung dan dimengertiLanjutan

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*Internal Rate of Return

    IRR = tingkat return saat NPV sama dengan nol.

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*Kelebihan :IRR telah memperhitungkan nilai waktu uang.2. Pengambilan keputusan cukup mudah, yaitu proyek dilaksanakan jika IRR lebih besar dari biaya modal.Kelemahan :1.Masalah IRR Ganda yang terjadi apabila terjadi perubahan pola arus kas masuk (cash inflow), misalnya bernilai positif pada suatu periode dan negatif pada periode yang lain.2. Tidak dapat membuat keputusan pada proyek bersifat mutually exclusive apabila kedua proyek memiliki IRR sama. 3. Tidak dapat dihitung apabila tidak arus kas masuk.Lanjutan

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*Net Present Value

    Dalam hal ini:i = tingkat diskonton = umur proyekCF = cash flow

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*Kelebihan:1. NPV telah memperhitungkan nilai waktu uang.2. Pengambilan keputusan cukup mudah, yaitu proyek dilaksanakan jika NPV bernilai positif, dan pengambilan keputusan berdasarkan NPV terbesar.Kelemahan:NPV hanya memperhitungkan manfaat investasi yang bersifat kas.Lanjutan

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

    Pusat Pendidikan dan PelatihanBadan Pemeriksa Keuangan RITahun 2010Leading Learning Center

    Cost Effectiveness Analysis Bab IVDiklat Auditor Terampil/Ahli

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*AgendaCOST EFFECTIVENESS ANALYSISPENGERTIANMETODE KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*PENGERTIANMardiasmo (2005) :cara mengevaluasi proyek yang meliputi penilaian terhadap biaya dan manfaat yang dapat dikuantifikasi, baik dimasa sekarang maupun di masa datang dengan pengaruh yang tidak dapat dikuantiifikasi, namun tidak dinilai.Ashdown dan Hummel-Rossi (2002) :suatu alat evaluasi ekonomi yang dapat digunakan untuk membandingkan dua atau lebih program. Cost Effectiveness Analysis mengasumsikan terdapat harapan atas seperangkat manfaat atau hasil dan ada beberapa alternative untuk mencapainya

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*METODE meliputi penilaian terhadap biaya dan manfaat yang dapat dikuantifikasi, baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang atas suatu proyek dengan pengaruh atau dampak yang tidak dapat dikuantifikasikan, namun tidak dinilai.

    memusatkan pada pengukuran suatu yang dapat diukur.

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN Keunggulan:Membantu penentuan prioritas dari sumber daya yang terbatas. Pejabat dapat menggunakan informasi biaya dalam perancangan program sehingga alokasi dapat optimal.Beberapa kesulitan:Cost Effectiveness Analysis terkadang terlalu disederhanakan. Bahaya yang muncul apabila analisis terlalu disederhanakan adalah kegagalan memenuhi ekspektasi manfaat yang terlalu tinggi.Seharusnya ada pembobotan terhadap tujuan dari setiap proyek karena beberapa tujuan harus diprioritaskan

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

    Pusat Pendidikan dan PelatihanBadan Pemeriksa Keuangan RITahun 2010Leading Learning Center

    Cost Benefit Analysis Bab VDiklat Auditor Terampil/Ahli

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*merupakan cara mengevaluasi suatu proyek dengan membandingkan nilai sekarang (present value) dari seluruh manfaat/ keuntungan yang diperoleh dengan nilai sekarang dari seluruh biaya proyek tersebut keputusan penerimaan proyek didasarkan pada proyek-proyek yang memberikan nilai keuntungan yang lebih besar dari biayanya. Keuntungan dalam analisis biaya manfaat harus pula memasukkan keuntungan sosial dan biaya sosial. PENGERTIAN

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*METODA COST AND BENEFIT SUATU PROGRAM Langkah-Langkah Mengukur Cost Benefit: 1.Menentukan luas dan perspektif analisis Menghitung nilai moneter dari seluruh sumber daya (biaya)Mengukur Efek Program Mengukur Nilai Moneter Outcome Tahapan paling sulit dalam CBA Memeperhitungkan Niali Waktu Uang Hitung nilai benefit bersih dari bnefit dan biaya yang ada dan buatlah keputusan dengan memperhatikan prioritas proyek Mempertimbangkan konsekuensi pemilihan proyekMelakukan Analisis Sensitifitas Petimbangkan manfaat dan biaya kualitatif yang tersisa

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*Keunggulan CBA:1.Memasukkan keuntungan dan biaya sosialMengembangkan akuntabilitas fiskal. Sebagai dasar yang kuat guna mempengaruhi keputusan dalam hal ini legislatif atau sumber dana dan meyakinkan mereka untuk mengivestasikan dana dalam berbagai proyek

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*Kelemahan CBA:Terdapat kesulitan dalam menghitung biaya dan manfaat sosial secara kuantitatif.Manfaat dan biaya yang berwujud (tangible) lebih mudah untuk dihitung, akan tetapi yang bersifat tidak berwujud (intangible) relatif lebih sulit dihitung.Membutuhkan sumber daya manusia dengan kemampuan dan pengtahuan yang baik untuk melakukan perhitungan CBA.Tidak ada standar dalam kuantifikasi manfaat.

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

    Pusat Pendidikan dan PelatihanBadan Pemeriksa Keuangan RITahun 2010Leading Learning Center

    PENGGUNAAN ANALISIS BIAYA DALAM PEMERIKSAAN KINERJA SEKTOR PUBLIKBab VIDiklat Auditor Terampil/Ahli

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*KARAKTERISTIK PEMERIKSAAN KINERJA Sistem pengukuran kinerja sektor publik adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu manajer sektor publik menilai pencapaian suatu strategi melalui alat ukur finansial dan nonfinansial Pemeriksaan kinerja adalah pemeriksaan atas pengelolaan keuangan negara yang terdiri atas pemeriksaan aspek ekonomi dan efisiensi serta pemeriksaan aspek efektivitas

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*Tujuan kinerja sektor publik1.Untuk memperbaiki kinerja pemerintah.Ukuran kinerja dimaksudkan untuk dapat membantu pemerintah berfokus pada tujuan dan sasaran program unit kerja. Hal ini pada akhirnya akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi sektor publik dalam pemberian pelayanan publik.

    Untuk alokasi sumber daya dan pembuatan keputusan.

    Sebagai perwujudan pertanggungjawaban publik dan memperbaiki komunikasi kelembagaan.

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*Ukuran kinerja FinansialPenilaian kinerja ini dilakukan dengan menganalisis varians (selisih atau perbedaan) antara kinerja aktual dengan yang dianggarkan. Setelah analisis varians dilakukan, maka kemudian dilakukan identifikasi sumber penyebab terjadinya varians dengan menelusuri varians hingga level manajemen paling bawah Ukuran kinerja NonfinansialInformasi nonfinansial dapat menambah keyakinan terhadap kualitas proses pengendalian manajemen

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*Balance Scorecard Empat aspek pengukuran kinerja Balance Scorecard 1.perspektif finansial (financial persective)contoh: rasio-rasio keuangan seperti Return On Investment (ROI) dan rasio kemandirian daerah serta usuran-ukuran varian

    2.pespektif kepuasan pelanggan (customer perspective)contoh: jumlah pengaduan masyarakat, indeks kepuasan layanan masyarakat,

    3.perspektif efisiensi proses internal (internal process efficiency)contoh: waktu pelayanan aparatur negara (misal waktu pembuatan KTP ditargetkan satu hari), jumlah pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti,

    4.perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and gowth perspective)contoh: jumlah pelatihan dan diklat yang diterima pegawai, tingkat pendidikan rata-rata pegawai

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*KONSEP VALUE FOR MONEYInput sumber daya untuk pelaksanaan suatu kebijakan, program, dan aktivitasOutput hasil atau nilai tambah yang dicapai dari suatu kebijakan, program, dan aktivitas. Outcome dampak yang ditimbulkan dari suatu aktivitas tertentu

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*Tujuan Value for Money 1.Ekonomipemerolehan input dengan kualitas dan kuantitas tertentu pada harga yang terendah. 2.Efisiensipencapaian output yang maksimum dengan input tertentu atau penggunaan input yang terendah untuk mencapai input tertentu. 3.Efektivitastingkat pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan. Secara sederhana, efektivitas merupakan perbandingan outcome dengan output.

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*Manfaat implementasi konsep value for money:1.Meningkatkan efektivitas pelayanan publik, dalam arti pelayanan yang diberikan tepat sasaran.2.Meningkatkan mutu pelayanan publik.3.Menurunkan biaya pelayanan publik karena hilangnya inefisiensi dan terjadinya penghematan dalam penggunaan input.4.Alokasi belanja yang lebih berorientasi pada kepentingan publik5.Meningkatkan kesadaran akan uang publik sebagai akar pelaksanaan akuntabilitas publik

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*MEMBUAT/MENGEMBANGKAN INDIKATOR KINERJAMekanisme untuk menentukan indikator kinerja1.Sistem perencanaan dan pengendalian.2.Spesifikasi teknis dan standardisasi.3.Kompetensi teknis dan profesionalisme.4.Mekanisme ekonomi dan mekanisme pasar.5.Mekanisme sumber daya manusia.

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*INDIKATOR

    KINERJAFaktor keberhasilan utama suatu area yang mengindikasikan kesuksesan kinerja unit kerja organisasi. Indikator kinerja kunci sekumpulan indikator yang dapat dianggap sebagai ukuran kinerja kunci baik bersifat finansial maupun nonfinansial untuk melaksanakan operasi dan kinerja unit bisnis Indikator Kinerja

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*Pengembangan Indikator Kinerja1.Biaya pelayanan (cost of service)Biasanya diukur dalam bentuk biaya unit, namun beberapa pelayanan mungkin tidak dapat ditentukan biaya unitnya, karena output yang dihasilkan tidak dapat dikuantifikasi atau tidak ada keseragaman tipe pelayanan yang diberikan.

    2.Penggunaan (utilization)Pada dasarnya membandingkan antara jumlah pelayanan yang ditawarkan dengan permintaan publik. Pengukurannya biasanya berupa volume absolut atau persentase tertentu.

    3.Kualitas dan standar pelayanan (quality and standards)Merupakan indikator yang paling sulit diukur, karena menyangkut pertimbangan yang sifatnya subjektif.

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*4.Cakupan pelayanan (coverage)Perlu dipertimbangkan bila terdapat kebijakan yang mensyaratkan untuk memberikan pelayanan dengan tingkat pelayanan minimal yang telah ditetapkan.

    5.Kepuasan (satisfaction)Biasanya diukur melalui metoda jejak pendapat secara langsung, atau Metoda penjaringan aspirasi masyarakat, bisa juga dengan indikator proksi, misalnya jumlah komplain.Pengembangan Indikator Kinerja (lanjutan)

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

  • Pusdiklat BPK RI @ 2010*PENGUKURAN VALUE FOR MONEY

    NilaiInputInputProsesOutputOutcomeTujuanEkonomiEfisienEfektifcost-effectiveness

    Pusdiklat BPK RI @ 2010

    *