27 BAB IV ANALISA DAN PERHITUNGAN 4.1 Metode Pengumpulan Dan Pengolahan Data Dalam pengolahan data ada beberapa parameter yang di gunakan dalam menganalisa sumur yang akan dilakukan reaktifasi, parameter-parameter yang digunakan ini berguna untuk menentukan jumlah cadangan yang tersisa pada sumur tersebut sebagai bagian dalam tahapan untuk melakukan rektifasi sumur. Berikut ini adalah parameter yang digunakan dalam pengolahan data : 4.1.1 Data Cadangan ( Reserve ) Data cadangan yang digunakan adalah data yang telah di berikan perusahaan kepada penulis dimana data tersebut diperoleh berdasarkan perhitungan reservoir engineer terhadap cadangan awal sumur. Tabel IV.1. Data cadangan awal RESERVOIR NAME ORIGINAL OIL IN PLACE ( BBLS ) RF % RECOVERABLE RESERVE ( BBLS ) ( ZONA ) PROVED PROVED A1b 1,453,765 33 576,885
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
27
BAB IV
ANALISA DAN PERHITUNGAN
4.1 Metode Pengumpulan Dan Pengolahan Data
Dalam pengolahan data ada beberapa parameter yang di gunakan dalam
menganalisa sumur yang akan dilakukan reaktifasi, parameter-parameter yang
digunakan ini berguna untuk menentukan jumlah cadangan yang tersisa pada
sumur tersebut sebagai bagian dalam tahapan untuk melakukan rektifasi sumur.
Berikut ini adalah parameter yang digunakan dalam pengolahan data :
4.1.1 Data Cadangan ( Reserve )
Data cadangan yang digunakan adalah data yang telah di berikan
perusahaan kepada penulis dimana data tersebut diperoleh berdasarkan
perhitungan reservoir engineer terhadap cadangan awal sumur.
Tabel IV.1. Data cadangan awal
RESERVOIR
NAME
ORIGINAL OIL IN
PLACE ( BBLS )RF
%
RECOVERABLE
RESERVE
( BBLS )
( ZONA ) PROVED PROVED
A1b
A1c
1,453,765
155,872
33
28
576,885
110,432
4.1.3 Peta Isopach
Di dalam melakukan pengolahan data sumur, analisa terhadap peta isopach
sangatlah penting untuk melihat dan menentukan sumur-sumur yang masih satu
27
X-889
X-885
X-879
X-886
X-888
28
zona dan satu body sand dengan sumur X-889 serta untuk melihat persebaran
pasir dan patahan di tiap zona atau lapisan tersebut. Disini zona yang akan di
evaluasi adalah zona A1b,dan A1c pada sumur X-889.
Zona A pada sumur X-889 dimulai dari kedalaman 660 meter hingga 763
meter dan memiliki beberapa zona persebaran pasir, namun hanya akan di bahas
dua persebaran pasir ( body sand ). Persebaran pasir tersebut masing-masing di
beri nama A1b, dan A1c.
Gambar 4.1. Peta Isopach, Peta Persebaran Pasir Zona A
4.1.4 Analisa Data Log Sumur
Analisa data log adalah salah satu hal utama yang harus dilakukan dimana
analisa data log ini akan berguna untuk menganalisa lapisan-lapisan yang masih
29
mengandung Hidrocarbon. Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan
analisa data log adalah dengan menentukan nilai dari saturasi air ( Sw ) dan nilai
porositas ( Ø ). Untuk mendapatkan nilai dari Saturasi air dan porositas kita
perlu melakukan pembacaan data log GR yang dikombinasikan dengan
Resestivity log dan Density log yang di kombinasikan dengan Neutron log.
Setelah dilakukan pembacaan data log maka didapatkan nilai-nilai dari
saturasi air ( Sw ) dan porositas ( Ø ) dari masing-masing sumur yang telah
dilakukan evaluasi data log :
Nilai Sw dan Ø zona A :
Tabel IV.2. Nilai Sw dan Ø
Zona Nama sumur Sw Ø
A1b
X-879
X-885
X-889
0.24
0.33
0.30
0.25
0.25
0.22
A1cX-886
X-888
0.22
0.24
0.22
0.23
4.1.5 Pengumpulan Data Produksi Sumur
Pengumpulan dan perhitungan data produksi di ambil secara manual
berdasarkan data produksi harian terhitung mulai sumur tersebut di produksikan
hingga di tutup lagi. Berikut ini adalah data yang telah di akumulasikan.
30
Data produksi sumur :
Tabel IV.3. Data produksi sumur
Zona Nama Sumur Np ( bbls )
A1b
X-879
X-885
X-889
52,443
657
134,634
A1cX-886
X-888
1456
13,291
4.1.6 Grafik Produksi Minyak dan Kenaikan Water Cut
Ikut terproduksinya air pada saat memproduksikan oil adalah hal sudah
biasa terjadi. Banyak sekali faktor yang dapat menyebabkan hal tersebut .
berikut ini adalah data dan grafik kenaikan water cut pada sumur-sumur yang di
analisa :
X-879
Tabel IV.4. Produksi Minyak dan Kenaikan Water Cut X-879
TahunTotal prod
( bbls )% Water Cut
1986
1987
1988
1989
1990
1991
2536
21987
18762
8578
337
243
23
10.87
13.55
27.67
43.77
53.89
31
1986 1987 1988 1989 1990 19910
500
1000
1500
2000
2500
3000
Gambar 4.2. Grafik produksi X-879
1986 1987 1988 1989 1990 19910
5
10
15
20
25
30
35
40
Gambar 4.3. Grafik Kenaikan Water Cut X-879
32
X-885
Tabel IV.5. Produksi Minyak dan Kenaikan Water Cut X-885