Top Banner
Open Source Content Management Í 0S&0R, È$1R(V Kelas Gambar Desain Grafis Komputer Desain Grafis Materi Portofolio Desain Grafis Web Design Animasi & Multimedia Í 0S&0R, H$* V(* ManufakturCAD Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi Plaxis - Geoteknik Í 0S&0R, ‡H Programmer EDP Web Design & Programming Web Mapping GIS Programmer GIS Autocad Map GIS Programmer Gis /ArcGIS Analisa Struktur dan Manajemen Kontruksi Durasi pertemuan : Paket 40 Jam , 20 x 2 Jam Paket Training Analisa Struktur dan Manajemen Konstruksi adalah program unggulan pelatihan komputasi Teknik Sipil yang Piksi Megatama selenggarakan. Setelah mengikuti paket training Komputasi Teknik Sipil ini , diharapkan para peserta selain mempunyai kemampuan dalam modeling dan analisa struktur bangunan, juga mampu membuat optimasi perancangan biaya dan SDM dalam membangun sebuah proyek bangunan. Tool aplikasi komputasi yang digunakan : 1. Analisa Struktur - SAP 2000 ( 16 Jam ) 4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr… C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 1/37
37

Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

Apr 24, 2015

Download

Documents

Rioadhesaputra

sipil
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

Open Source Content Management

Í 0S&0R, È$1R(V

Kelas Gambar

Desain Grafis

Komputer Desain Grafis

Materi Portofolio Desain Grafis

Web Design

Animasi & Multimedia

Í 0S&0R, H$*V(*

ManufakturCAD

Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

Plaxis - Geoteknik

Í 0S&0R, ‡H

Programmer EDP

Web Design & Programming

Web Mapping GIS

Programmer GIS

Autocad Map GIS

Programmer Gis /ArcGIS

Analisa Struktur dan Manajemen Kontruksi

Durasi pertemuan : Paket 40 Jam , 20 x 2 Jam

Paket Training Analisa Struktur dan Manajemen Konstruksi adalah programunggulan pelatihan komputasi Teknik Sipil yang Piksi Megatamaselenggarakan. Setelah mengikuti paket training Komputasi Teknik Sipil ini ,diharapkan para peserta selain mempunyai kemampuan dalam modeling dananalisa struktur bangunan, juga mampu membuat optimasi perancangan biayadan SDM dalam membangun sebuah proyek bangunan.

Tool aplikasi komputasi yang digunakan :

1. Analisa Struktur - SAP 2000 ( 16 Jam )

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 1/37

Page 2: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

2. Analisa Struktur - ETAB ( 16 Jam )

3. Manajemen Konstruksi - Ms.Projec Planner (8 Jam )

Studi Kasus

Menghitung optimasi analisa pemodelan struktur untuk Gedung Parkir dan Jembatan berdasarkanparameter SNI.

Soal :Sebuah gedung parkir sebagai bagian dari komplek perniagaan akan dibangun dikota Bandung. Komponenstruktur direncanakan menggunakan material beton bertulang dengan spesifikasisebagai berikut. BetonKuat desak beton fc’ = 25 Mpa atau K-300Modulus elastisitas beton Ec = 4700 √fc’ = 23500 MpaPoisson ratio beton νc = 0,2

Berat jenis beton, λc = 2400 kg/m Baja TulanganTulangan longitudinal, BJTD 40 (ulir) fy = 400 Mpa Tulangan transversal/sengkang, BJTP 24 (polos) fys = 240 MpaPoisson ratio baja νs = 0,3

Berat jenis baja λs= 7850 kg/m

Penentuan Dimensi Elemen Struktur

a. Balok Induk

Balok merupakan elemen struktur pemikul momen yang berfungsi mentransfer beban daripelat ke kolom. Dimensi tinggi balok induk ditentukan berdasarkan rule of thumb sebagaiberikut : Untuk bentang antar kolom 8 m, maka tinggi balok induk = 8000 mm/12 =666,67 ~ 700 mm. Lebar balok diambil= h/2 = 700 mm/2 = 350 mm. B1-350x700 mm.

b. Balok Anak

Dimensi tinggi balok anak ditentukan berdasarkan rule of thumb sebagai berikut :

Untuk bentang antar balok induk 8 m, maka tinggi balok anak = 8000 mm/16 = 500 mm.

3

3

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 2/37

Page 3: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

Lebar balok diambil = h/2 = 500 mm/2 = 350 mm. B2-250x500 mm

c. Sloof

Sebagai pengikat struktur diatas tanah digunakan sloof SL1-300x600 dan SL2-250x500.Sloof ini

diharapkan dapat menahan beban dinding diatasnya serta meningkatkan kekuatan sertakekakuan lentur pondasi.

d. Pelat

Pelat yang digunakan merupakan pelat dua arah. Pelat dua arah memiliki kelebihandiantaranya dalam hal kekakuan lantai yang lebih besar dalam dua arah pembebanangempa. Meskipun begitu, perencana struktur juga biasa menggunakan tipe pelat satu arahuntuk menghemat volume tulangan dalam arah tertentu.

Dimensi pelat ditentukan berdasarkan rule of thumb sebagai berikut :

Untuk bentang pelat diantara pendukungnya sebesar 4 m, maka tebal pelat = 4000 mm/30= 130 mm~150 mm. PL1-150 mm

Pelat atap diasumsikan memiliki beban yang lebih ringan daripada pelat lantai. Tinggi pelatatap dimabil sebagai PL2-120 mm.

e. Kolom

Kolom merupakan elemen vertikal yang menerima transfer beban dari pelat dan balok,kemudian meneruskannya ke tanah melalui kontruksi pondasi. Gaya aksial yang bekerjapada kolom dikondisikan memiliki nilai >> 0.1 Ag fc’ . Perkiraan gaya aksial kolom dapatdiperoleh dari hasil running analysis software SAP 2000 dengan dimensi kolom yangdiasumsikan terlebih dahulu.

Kriteria Pembebanan

Pembebanan yang digunakan dalam melakukan analisis struktur sesuai dengan kriteriadesain. Beban-beban ini sesuai dengan Pedoman Pembebanan Indonesia untuk rumah dangedung (SKBI-1987) dan fungsi dari masing masing elemen struktur

a. Beban Sendiri (Self Weight Load, SW)

Berat sendiri adalah berat sendiri elemen struktur yaitu balok, kolom, dan pelat yangmenggunakan material beton bertulang biasa. Namun berat sendiri ini belum termasukbeban partisi/tembok dan beban mati tambahan lainnya. Proses perhitungan otomatis beratsendiri struktur dapat dilakukan oleh software SAP 2000.

b. Beban Mati Tambahan (Super Imposed Dead Load, SIDL)

Komponen gedung yang diperhitungkan sebagai beban mati tambahan adalah bebanpartisi/tembok, finishing, ducting, lighting, ceiling dan mechanical electrical. Beban SIDLselain beban tembok diambil sebesar:

Lantai Dasar – Lantai 2 : 150 kg/m2

Lantai Atap : 100 kg/m2

Pada perimeter gedung parkir terdapat dinding setinggi 1 m dengan material beton

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 3/37

Page 4: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

bertulang. Pada pemodelan struktur menggunakan software SAP 2000 , beban dindingdiaplikasikan sebagai beban garis pada balok. Berat jenis beton = 2400 kg/m3 dan tebaldinding diasumsikan sebesar 15 cm. Beban dinding dapat dihitung sebagai 1 m x 0.15 m x2400 kg/m3 = 360 kg/m.

c. Beban Hidup (Live Load, LL)

Beban hidup tiap lantai disesuaikan dengan fungsi dan peruntukannya. Berdasarkanperaturan yang digunakan, maka beban hidup diambil sebagai berikut :

Lantai Dasar – Lantai 2 : 400 kg/m2

Lantai Atap : 100 kg/m2

Beban Gempa (Earthquake, E)

Indonesia ditetapkan terbagi dalam 6 wilayah gempa dimana wilayah gempa 1 adalahwilayah dengan kegempaan paling rendah dan wilayah gempa 6 dengan kegempaan palingtinggi.

Pembagian wilayah ini didasarkan atas percepatan puncak batuan dasar akibat pengaruhGempa Rencana dengan perioda ulang 500 tahun. Kota Bandung termasuk dalam wilayahgempa 4.

Percepatan puncak muka tanah untuk wilayah gempa 4 untuk masing-masing jenis tanahditunjukkan dalam table berikut ini.

Tingkat kepentingan suatu struktur terhadap bahaya gempa dapat berbeda-beda tergantungpada fungsinya. Oleh karena itu, semakin penting struktur tersebut maka semakin besarperlindungan yang harus diberikan.

Faktor Keutamaan (I) dipakai untuk memperbesar beban gempa rencana agar strukturmampu

memikul beban gempa dengan periode lebih panjang atau dengan kata lain dengan tingkatkerusakan yang lebih kecil.

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 4/37

Page 5: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

Deskripsi Analisa Struktur Bangunan

Pelatihan yang diselenggarakan oleh Megatama ini menawarkan materi-materi yang mencakuppemahaman penggunaan software serta teori-teori yang dirangkum dari kuliah maupun pekerjaanaplikatif. Pelatihan ini lebih banyak diorientasikan secara langsung untuk mengerjakan proyek-proyekbangunan sipil seperti mendesain gedung, jembatan dan pondasi. Diharapkan para peserta sudahmemahami secara komprehensif dan sistematis langkah-langkah yang diperlukan untukmemecahkan permasalahan teknik sipil.

Software teknik sipil bukanlah yang utama dalam pelatihan ini, karena software hanyalah tools untukmembantu penggunanya mengerjakan pekerjaan desain struktur bangunan. Software yang diajarkantidak hanya SAP2000 tapi juga ETABS karena menyangkut studi kasus yang kedua software memilikikelebihan di dalamnya. Materi utama dalam pelatihan ini adalah sistematika pengerjaan desainstruktur bangunan teknik sipil yang tertera dalam materi pelatihan di bawah ini.

TUJUAN :

1. Para peserta memahami secara komprehensif kegunaan software teknik sipil terutama SAP2000dan ETABS, tidak hanya perintah-perintahnya saja.

2. Memahami aplikasi teori-teori teknik sipil seperti properti material beton dan baja serta peraturanLRFD dan ACI maupun penggunaanya dalam software teknik sipil.

3. Mengetahui langkah-langkah analisis dan desain struktur bangunan sipil seperti gedung, jembatan

4. Mengetahui langkah-langkah pembebanan dari perhitungannya sampai aplikasi pada modelstruktur dalam software SAP2000 atau ETABS. Tipe beban yang akan diajarkan adalahperhitungan beban gempa (statis dan dinamis), beban angin, beban bergerak di atas jembatanseperti beban hidup dan beban truk, beban yang bekerja pada pondasi serta daya dukungnya, danlain-lain.

5. Tidak semua jenis struktur dapat didesain oleh software SAP2000 dan ETABS Pelatihan ini akanmemberikan pengetahuan tentang penggunaan output yang diperoleh dari kedua softwaretersebut untuk mendesain struktur bangunan yang tidak diakomodasi oleh keduanya seperti pelatlantai, pondasi, shear connector, dll.

ANALISA STRUKTUR - SAP 2000

BAB 1 PENDAHULUAN

Fasilitas yang disediakan SAP 2000 antara lain adalah kemampuan untuk mendesain modelstruktur dari yang paling sederhana sampai yang rumit seperti frame 2D, portal 3D, bebanbergerak, analisis dinamis dan sebagianya.

Secara garis besar, perancangan model struktur frame dengan menggunakan SAP 2000melalui 7 tahapan:

1. Menentukan geometri model struktur

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 5/37

Page 6: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

2. Mendefinisikan data-data3. Menempatkan data-data yang telah didefinisikan ke model struktur4. Memeriksa input data5. Analisis mekanika teknik6. Pendesaianan struktur baja dan beton sesuai aturan yang ada7. Modifikasi Struktur / ReDesign

AB 2 STRUKTUR BALOK DUA TUMPUAN SEDERHANA

Balok Dua Tumpuan sederhana (Gb.2.1) bentang 4.5 m mempunyai penampang berbentukpersegi, yang memikul beban merata dan beban terpusat terfaktor (dianggap berat sendirisudah termasuk dalam spesifikasi beban yang diberikan). Jika digunakan mutu beton f’c 28MPa dan mutu baja tulangan fy 400 MPa (lentur) dan fy 240 MPa (sengkang).

Tugas :

Desain penulangan menurut SNI 03-2847-2002, berdasarkan Tata Cara Perhitungan StrukturBeton untuk Bangunan Gedung dengan bantuan program SAP 2000.

Jawab :

1. Aktifkan program SAP 2000, tetapkan Unit Satuan, yaitu kN-m.

2. Susun geometri, misalnya dengan template yang telah disediakan dan dimodifikasi sesuaidengan model yang diinginkan,

3. Melengkapi data geometri dengan data material (SAP 2000 menyediakan pilihan materialyaitu alumunium, baja, dan beton. Untuk mendefinisikan jenis material yang lain seperti kayu,dan lain-lain, kita perlu medefinisikannya secara manual) dan penampang, karena unit satuanyang digunakan kN-m sedangkan parameter material dalam MPa maka dalam memasukkanparameter tersebut unit satuannya diubah terlebih dahulu dengan N-mm.

4. Pemodelan

Untuk menggambar dapat menggunakan perintah Draw – Draw frame/cable atau denganbantuan Toolbar. Karena model yang akan digunakan adalah berasal dari template maka kitahanya tinggal mengganti frame yang sudah ada dengan frame yang akan digunakan.

5. Susun data pembebanan

Beban yang diberikan dalam problem perencanaan di atas sudah dalam bentuk bebanterfaktor, selain itu berat sendiri sudah dimasukkan dalam parameter beban yang diberikan.

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 6/37

Page 7: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

6. Analisa Struktur Balok Dua Tumpuan Sederhana.

Jika geometri, material, penampang dan pembebanan sudah diberikan maka selanjutnyadapat dilakukan analisa struktur, dilakukan melalui menu: Analyze – Set AnalysisOptions klik X-Z plane (karena hanya 2 dimensi). Lalu Analyze – Run (gb.2.13).

7. Desain Penampang Balok Dua Tumpuan Sederhana.

Jika proses berjalan baik (dapat ditampilkan Diagram Gaya Geser dan Bending Moment)maka proses desain penampang dapat dimulai.

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 7/37

Page 8: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

Jika tombol Summary digunakan maka akan ditampilkan hitungan perancangan penampangpada element yang sedang dipilih secara lebih detail (lihat gambar dibawah).

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 8/37

Page 9: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

Dari data-data diatas dapat dilihat bahwa tulangan longitudinal yang dibutuhkan adalah542,962 mm2. Dan kebutuhan tulangan geser adalah 0.503 mm2/mm = 503 mm2/m (didaerahtumpuan).

Jadi jika kita akan mengunakan tulangan longitudinal dengan D-16 (luas tulangan = 200,1 mm2)dibutuhkan sekitar 3 buah tulangan (542,962 mm2/200,1 mm2) didaerah lapangan. Dan jikakita akan menggunakan tulangan geser φ-10 (luas tulangan = 78,5 mm2) dibutuhkan sekitar 7buah sengkang dalam setiap 1 meternya (503 mm2/m /78,5 mm2). Spasi tulangan gesernyaadalah ≈ 150 mm (tumpuan). (Jumlah tulangan geser (7) /1000 mm). Konfigurasi tulangan dapatdilihat pada gambar dibawah.

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 9/37

Page 10: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

BAB 3 STRUKTUR PORTAL 2-D SEDERHANA

Struktur portal sederhana (Gb.3.1) bentang 6 m dan tinggi 3 m mempunyai penampangberbentuk persegi, yang memikul beban hidup merata. Jika digunakan mutu beton f’c 28 MPadan mutu baja tulangan fy 400 MPa (lentur) dan fy 240 MPa (sengkang).

Tugas : Desain penulangan balok dan kolom menurut SNI 03-2847-2002, Tata CaraPerhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung dengan bantuan program SAP 2000.

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 10/37

Page 11: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

Jawab :

1. Aktifkan program SAP 2000, tetapkan Unit Satuan, yaitu N-m.

2. Susun geometri, misalnya dengan template yang telah disediakan dan dimodifikasi sesuaidengan model yang diinginkan.

3. Melengkapi data geometri dengan data material dan penampang, karena unit satuan yangdigunakan N-m sedangkan parameter material dalam MPa maka dalam memasukkanparameter tersebut unit satuannya diubah terlebih dahulu dengan N-mm.

4. Pemodelan

Untuk menggambar dapat menggunakan perintah Draw – Draw frame/cable atau denganbantuan Toolbar . Karena model yang akan digunakan adalah berasal dari template maka kitahanya tinggal mengganti frame yang sudah ada dengan frame yang akan digunakan

5. Susun data pembebanan.

Beban yang diberikan dalam problem perencanaan di atas yaitu beban hidup dan bukanmerupakan beban terfaktor, selain itu berat sendiri sudah dimasukkan dalam parameter bebanyang diberikan.

6. Analisa Struktur Balok Dua Tumpuan Sederhana.

Jika geometri, material, penampang dan pembebanan sudah diberikan maka selanjutnya dapatdilakukan analisa struktur, dilakukan melalui menu: Analyze – Set Analysis Options klik X-Zplane (karena hanya 2 dimensi). Lalu Analyze – Run (gb.3.12). Untuk mengetahui deformasi(Display – Show Deformed Shape), gaya-momen pada batang (Display – Show MemberForces/Stress Diagram – Frame/Pier/Sprandel Forces) serta reaksi tumpuan yang terjadiAnalisa struktur (Display – Show Member Forces/Stress Diagram – Support/SpringReactions).

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 11/37

Page 12: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

7. Desain Penampang Portal Sederhana.

Jika proses berjalan baik (dapat ditampilkan Diagram Gaya Geser dan Bending Moment)maka proses desain penampang dapat dimulai.

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 12/37

Page 13: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

Dari data diatas dapat dilihat bahwa tulangan longitudinal balok yang dibutuhkan adalah578,89 mm2 untuk tulangan lapangan dan 466,85 mm2untuk tulangan tumpuan dankebutuhan tulangan geser yang dibutuhkan adalah 0,503 mm2/mm. Sedangkan kebutuhantulangan longitudinal kolom adalah 1225 mm2 dan kebutuhan tulangan gesernya adalah 0mm2/mm (tidak perlu geser). Sehingga konfigurasi tulangan dapat dilihat pada gambar

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 13/37

Page 14: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

/ ( p g ) gg g g p p gberikut

BAB 4 STRUKTUR KUDA-KUDA SEDERHANA

Struktur kuda-kuda sederhana (Gb.4.1) panjang bentang 10 m dan tinggi 3 m mempunyaipenampang berbentuk siku / Equal Angle (profil baja), yang memikul beban hidup merata, danbeban angin.

Tugas :

Jika digunakan mutu baja fy 240 MPa dan fu 370 MPa (lentur), desain kuda-kuda tersebut

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 14/37

Page 15: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

dengan memilih profil baja yang paling optimum dengan bantuan program SAP 2000.

Jawab :

1. Aktifkan program SAP 2000, tetapkan Unit Satuan, yaitu KN-m.

2. Susun geometri, misalnya dengan template yang telah disediakan dan dimodifikasi sesuaidengan model yang diinginkan.

3. Melengkapi data geometri dengan data material dan penampang, karena unit satuan yangdigunakan KN-m sedangkan parameter material dalam MPa maka dalam memasukkanparameter tersebut unit satuannya diubah terlebih dahulu dengan N-mm.

4. Pemodelan

Untuk menggambar dapat menggunakan perintah Draw – Draw Frame/Cable atau denganbantuan Toolbar.

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 15/37

Page 16: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

5. Susun data pembebanan.

Beban yang diberikan dalam problem perencanaan di atas yaitu beban hidup dan bukanmerupakan beban terfaktor, selain itu berat sendiri sudah dimasukkan dalam parameterbeban yang diberikan.

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 16/37

Page 17: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

BAB 5 STRUKTUR JEMBATAN SEDERHANA

Struktur jembatan sederhana (Gb.5.1) panjang bentang 10 m dan tinggi 5 m mempunyaipenampang berbentuk double siku / double Angle (profil baja), yang memikul beban hidupmerata, dan beban angin. Jika digunakan mutu beton fc’ 28 Mpa (untuk pelat) dan mutu baja fy240 MPa dan fu 370 MPa (lentur).

Tugas : desain jembatan tersebut dengan memilih profil baja yang paling optimum denganbantuan program SAP 2000.

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 17/37

Page 18: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

Jawab :

1. Aktifkan program SAP 2000, tetapkan Unit Satuan, yaitu KN-m.

2. Susun geometri, misalnya dengan template yang telah disediakan dan dimodifikasi sesuaidengan model yang diinginkan.

3. Melengkapi data geometri dengan data material dan penampang, karena unit satuan yangdigunakan KN-m sedangkan parameter material dalam MPa maka dalam memasukkanparameter tersebut unit satuannya diubah terlebih dahulu dengan N-mm.

4. Pemodelan

Untuk menggambar dapat menggunakan perintah Draw – Draw Frame/Cable ataudengan bantuan Toolbar.

6. Analisa Struktur Balok Dua Tumpuan Sederhana.

Jika geometri, material, penampang dan pembebanan sudah diberikan maka selanjutnyadapat dilakukan analisa struktur, dilakukan melalui menu: Analyze – Set Analysis

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 18/37

Page 19: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

p , y yOptions klik Space Truss. Lalu Analyze – Run (gb.3.15). Untuk mengetahui deformasi(Display – Show Deformed Shape), gaya-momen pada batang (Display – ShowMember Forces/Stress Diagram – Frame/Pier/Sprandel Forces) serta reaksitumpuan yang terjadi Analisa struktur (Display – Show Member Forces/StressDiagram – Support/Spring Reactions).

7. Desain Penampang Struktur jembatan Sederhana.

Jika proses berjalan baik (dapat ditampilkan Diagram Gaya Geser dan Bending Moment)maka proses desain penampang dapat dimulai.

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 19/37

Page 20: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

BAB 6 LATIHAN SOAL

Balok dengan panjang antar bentang 5 m mempunyai penampang berbentuk persegi(250/400), yang memikul beban merata (jenis beban live load) 100 KN/m Jika digunakan mutubeton f’c 20 MPa dan mutu baja tulangan fy 400 MPa (lentur) dan fy 240 MPa (sengkang),desain penulangan menurut SNI 03-2847-2002, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untukBangunan Gedung dengan bantuan program SAP 2000.

Portal 3-D dengan jarak antar bentang 5 m dan tinggi tiap lantai 3m, memikul beban sebagaiberikut:

• Beban hidup : 250 Kg/m2

• Beban SIDL : 100 kg/m2

Jika digunakan mutu beton f’c 30 MPa dan mutu baja tulangan fy 400 MPa (lentur) dan fy 240MPa (sengkang), desain dan rencanakan balok dan kolom serta penulangan menurut SNI 03-2847-2002, Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung dengan bantuanprogram SAP 2000.

Perancangan Struktur Beton Bertulang-ETABS

Pada Modul ETABS ini siswa akan diajarkan bagaimana cara mendesain suatu gedungdengan diberikan suatu permasalahan (Studi Kasus). Diharapkan dengan cara mendesain inisiswa dapat mempelajari cara analisa struktur menggunakan program ETABS. Sebelumnyaakan dijelaskan bagaimana program ETABS menganalisa struktur dengan system beton

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 20/37

Page 21: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

j g p g g g ybertulang.

STUDI KASUS : Bangunan Perkantoran 3 Lantai

1. Pendahuluan

1.1 Deskripsi Singkat Bangunan

Bangunan yang akan didesain pada kali ini adalah bangunan perkantoran 3 lantai yangberlokasi di Bandung. Tinggi tiap lantai bangunan ini adalah 3,5 m untuk lantai dasar dan 3m untuk lantai tipikal, serta untuk rumah kepala tangga adalah 2,5 m. Jarak antar kolom danpanjang bentang balok dapat dilihat pada gambar denah bangunan.

Material bangunan yang digunakan untuk seluruh balok, kolom, serta pelat adalahmenggunakan sistem beton bertulang.

1.2 Denah Bangunan

Denah bangunan yang akan didesain digambarkan sebagai berikut:

1.3 Bagian Struktur yang Didesain

Struktur yang didesain yaitu struktur bagian atas. Struktur bagian atas terdiri dari perencanaankolom, balok, dan pelat.

1.4 Mutu Bahan

Mutu bahan yang digunakan terdiri dari:

Mutu tulangan baja ulir ⇒ fy = 400 MPaMutu tulangan baja polos ⇒ fy = 240 MPaMutu beton ⇒ f’c= 30 Mpa

1.5 Peraturan yang Digunakan

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 21/37

Page 22: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

Peraturan yang digunakan dalam mendesain keseluruhan struktur terdiri dari :

Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung SKBI-1.3.53.1987Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1726-2003)Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002)

2. Preliminary Design

Perencanaan awal ini meliputi perencanaan awal dimensi balok, dimensi kolom, dan dimensipelat. Berikut akan ditampilkan contoh perhitungan perencanaan awal untuk dimensi, balok,kolom, dan pelat.

2.1. Perencanaan Awal Dimensi Balok

Tinggi minimum balok (h) diperoleh dengan mengikuti peraturanSNI 03-2847-2002 pasal 11.5 mengenai tinggi minimum balok danpelat yang diizinkan. Peraturan dapat dilihat melalui tabel 1.Estimasi tinggi minimum balok diperoleh dengan rumus:

h = L / 12

dimana,

h = tinggi balok (mm)

L = panjang bentang (mm)

Sedangkan estimasi lebar balok diperoleh dengan rumus:

b = h / 12

Untuk mempermudah, perhitungan dimensi balok dilakukan secara tabelaris dengan bantuanmicrosoft excell.

2.2. Perencanaan Awal Dimensi Pelat

Tebal minimum pelat harus memenuhi ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

a. Menurut PBI tahun 1971

Tebal pelat lantai minimum = 12 cm

b. Menurut SK SNI 1991.c. Tebal pelat yang diambil adalah 12 cm

3. Pembebanan

Pembebanan yang dimaksudkan pada bangunan perkantoran 3 lantai ini adalah beban-beban yang akan dipikul oleh struktur bangunan. Pembebanan dilakukan berdasarkanPedoman Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung SKBI-1.3.53.1987 dan TataCara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1726-2003).

3.1 Beban Mati (DL)

Beban mati adalah berat dari semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap. Beban matiini bergantung pada berat jenis material bangunan.

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 22/37

Page 23: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

Beban mati pada struktur bangunan ini terdiri dari :

a. Berat sendiri beton = 2400 kg/m3

Beban mati yang dipikul dapat dirincikan sebagai berikut :

3.1.1Pelat Lantai dan Pelat Atap

Beban mati yang diperhitungkan untuk dipikul oleh pelat pada setiap lantai dan atapterdiri dari:

- Berat sendiri pelat = 0.12 x 2400 = 288 kg/m2

3.1.2 Balok

Beban mati yang diperhitungkan untuk dipikul oleh balok meliputi:

- Berat sendiri pelat = 288 kg/m2

- Berat sendiri balok = 2400 kg/m2

3.1.2 Kolom

Beban mati yang diperhitungkan untuk dipikul oleh kolom meliputi:

- Berat sendiri pelat = 288 kg/m2

- Berat sendiri balok = 2400 kg/m3

- Berat sendiri kolom = 2400 kg/m3

3.2 Beban Mati Super Imposed ( SDL )

Beban Mati Super Impose dapat didefinisikan sebagai beban mati tambahan . Beban matisuper imposed pada struktur bangunan ini terdiri dari beban keramik, spesi, plafond, mekanikaldan elektrikal (ME), dan dinding bata.

Beban mati super imposed yang dipikul dapat dirincikan sebagi berikut :

3.2.1 Pelat Lantai

Pembebanan yang diperhitungkan untuk dipikul oleh pelat lantai terdiri dari:

- Beban rangka + plafond = 11+7 = 18,00 kg/m2

- Pasir tebal 3 cm = 0.04x1800 = 54,00 kg/m2

- Adukan semen 2 cm = 0.02x2100 = 42,00 kg/m2

- Keramik 6 mm = 0.6x24 = 14,40 kg/m2

- Beban M dan E = 15,00 kg/m2

Total qSDL pada pelat lantai = 143.40 kg/m2

≈ 150 kg/m2

3.2.2 Pelat Atap

Pembebanan yang diperhitungkan untuk dipikul oleh pelat atap terdiri dari:

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 23/37

Page 24: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

- Beban rangka + plafond = 11+7 = 18,00 kg/m2

- Adukan semen 2.5 cm = 0.025x2100 = 52,50 kg/m2

- Beban M dan E = 15,00 kg/m2

Total qSDL pada pelat atap = 85,50 kg/m2

≈ 100 kg/m2

3.2.3 Balok

Pembebanan yang diperhitungkan untuk dipikul oleh balok terdiri dari:

- qSDL pada pelat lantai untuk balok tiap lantai =150 kg/m2

- qSDLpada pelat atap untuk balok atap = 100 kg/m2

- Dinding ½ bata = 250,00 kg/m2

3.2.4 Kolom

Pembebanan yang diperhitungkan untuk dipikul oleh kolom meliputi:

- qSDL pada pelat lantai untuk kolom tiap lantai = 150 kg/m2

- qSDLpada pelat atap untuk kolom paling atas = 100 kg/m2

- Dinding ½ bata = 250,00 kg/m2

3.2.5 Tangga

Pembebanan yang diperhitungkan terhadap tangga terdiri dari:

- Adukan semen 2.5 cm = 0.025x2100 = 52,50 kg/m2

- Keramik 6 mm = 0.6x24 = 14,40 kg/m2

Total qSDL pada tangga = 66,90 kg/m2

3.3 Beban Hidup ( LL )

Beban hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan suatugedung, dan kedalamnya termasuk beban-beban pada lanatai yang berasal dari barang-barang yang dapat berpindah, mesin-mesin serta peralatan yang tidak merupakan bagian yangtak terpisahkan dari gedung dan dapat diganti selama masa hidup dari gedung itu, sehinggamengakibatkan perubahan pembebanan pada lanatai dan atap tersebut. Khusus pada atap,beban hidup dapat termasuk beban yang berasal dari air hujan.

Beban hidup yang dipikul dapat dirincikan sebagi berikut :

3.3.1 Pelat Lantai

Pembebanan yang diperhitungkan terhadap perencanaan pelat terdiri dari:

- Beban hidup = 250 kg/m2

3.3.2 Pelat Atap

Pembebanan yang diperhitungkan terhadap perencanaan pelat terdiri dari:

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 24/37

Page 25: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

y g p g p p p

- Beban hidup atap = 100 kg/m2

3.4 Beban Angin (W)

Beban angin adalah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yangdisebabkan oleh selisih dalam tekanan udara.

Beban angin yang dipikul dapat dirincikan sebagi berikut :

- di pihak angin = 0.9x25 kg/m2 = 22.5 kg/m2.

- di belakang angin = 0.4x25kg/m2 = 10 kg/m2.

- sejajar dengan arah angin = 0,4 x 25 kg/m2 = 10 kg/m2

3.5 Beban Gempa (E)

Beban gempa untuk bangunan irrergular dapat didefinisikan sebagai gaya-gaya di dalamstruktur yang terjadi oleh gerakan tanah akibat gempa itu. Pembebanan dilakukan berdasarkanTata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1726-2003).

Beban gempa dihitung dengan mempertimbangkan parameter-parameter berikut ini:

- Wilayah gempa = Zone 4 (Bandung)- Kondisi tanah = Sedang

Analisis yang dilakukan = Statik ekivalen dan Respon Spectrum Analysis- Faktor Keutamaan (I)

Nilai faktor keutamaan diperoleh dari tabel 1 SNI 03-1726-2006

1. Pemodelan4.1 Pemodelan dengan Menggunakan ETABS

Struktur dimodelkan memiliki tinggi antar lantai adalah 3,5 m, dan 3m. Padapemodelan ditambahkan rumah untuk kepala tangga dengan ketinggian 2,5 m.Struktur ini akan memikul beban. Mengenai jenis dan besarnya beban akan dibahas disubbab berikutnya

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 25/37

Page 26: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

4.2 Penempatan Pembebanan

Beban-beban yang diperhitungkan adalah beban-beban yang telah dibahas pada babpembebanan sebelumnya. Beban-beban tersebut terdiri dari beban mati (DL), beban SDL,beban hidup (LL), beban angin (W), dan beban gempa (E).

Pendefinisian Arah Angin

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 26/37

Page 27: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

Besarnya beban angin tiup dan hisap = 25 kg/m2 x lebar daerah yang dikenai angin.Lalu dimasukkan sebagai beban frame. Contoh :

Tinjau Frame B1, panjang bentang balok di kanan dan kiri frame yang ditinjau adalah 2 m dan 2m (Luas daerah bagian yang diarsir). frame ini akan memikul beban angin tiup/tekan maka W3=25x(2+2)= 100 kg.

5. Pemeriksaan perilaku struktur

Pada bab ini akan dibahas mengenai pemeriksaan perilaku struktur setelah strukturmenerima beban gempa metode Respons Spektra. Perilaku struktur yang ditinjau adalahbesarnya gaya geser dasar nominal dalam suatu arah tertentu akibat respon spektra yangnilainya terhadap gaya geser nominal sebagai respon ragam yang pertama (gaya geser dasarakibat respon statik) harus memenuhi ketentuan pasal 7.2 dalam SNI 03-1726-2003 TataCara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung. Disamping itu juga, perilakustruktur yang ditinjau adalah kinerja struktur bangunan yang telah dipengaruhi gempadengan metode respon spektra yang hasilnya harus sesuai dengan ketentuan pasal 8 dalamSNI 03-1726.2003.

5.1 Perilaku Struktur Akibat Gempa dengan Respon Spektra

Berdasarkan pasal 7.2 Analisis ragam spektrum respons, bangunan gedung yang tidak

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 27/37

Page 28: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

beraturan terhadap gempa nominal dapat dilakukan dengan metode analisis ragam spektrumrespons dengan memakai spektrum respons gempa rencana menurut Gambar 2 SNI 03-1726-2003 yang nilai ordinatnya dikalikan dengan faktor koreksi I/R, dimana I adalah faktorkeutamaan menurut Tabel 1 SNI 03-1726-2003, sedangkan R adalah faktor reduksi gemparepresentatif dari struktur bangunan yang bersangkutan.

Untuk bangunan hotel ini ditetapkan nilai :

Nilai I untuk kantor = 1

Nilai R diambil = 5,5

Dengan menggunakan Gambar 2 Respons Spektrum Wilayah Gempa untuk Wilayah Gempa 4pada SNI gempa dengan kondisi tanah lunak dan T>0,6 detik,

Sehingga fungsi respon spektrum didefinisikan sebagai berikut :

6.2 Kinerja Struktur

Kinerja Struktur ditinjau terhadap 2 hal yaitu kinerja batas layan dan kinerja batas ultimit

6.2.1 Kinerja Batas Layan

Berdasarkan pasal 8.1.1 SNI 03-1726-2003, kinerja batas layan struktur bangunan gedungditentukan oleh simpangan antar tingkat akibat pengaruh gempa nominal untuk membatasiterjadinya pelelehan baja disamping untuk mencegah kerusakan non-struktur.

TAMBAHANRVR+(1(1 B@k Í - GH- H‡D @D‡I - Á@J

Í R#R RVR+(1(1 1URU(*ž Î RV&2VRV #(RV&&R. U(#R* Î $0&$0R*ž Î $0#(0( 2U2' ÐD$, 2#(RV . R#R U(R. ¦ U(R. U(U(* . 21RU , R1R +RVUR( #(Î $0(*RV &R4R 4RV& Î $1R0V4RÎ $0Î $#R¦ Î $#R U(R. +RVUR( 1$12R( #$V&RV "R0R . $0' (U2V&RV 4RV& U$+R' #(RU20S+$' l Ë! šl V(Ï $01R+ Ë2(+#(V& ! S#$1ŽÐ

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 28/37

Page 29: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

Perancangan Struktur Baja

Program ETABS akan menghitung dan melaporkan rasio tegangan kekuatan profil bajadalam menahan beban rencana. Rasio tegangan tersebut berdasarkan harga momen dangeser maksimum dari kombinasi beban dan juga kriteria-kriteria perencanaan lain yangditetapkan untuk setiap Code yang diikuti. Untuk struktur baja program ETABS tidak dapatmengeluarkan sambungan yang terjadi di tiap-tiap joint. Akan tetapi program ETABS akanmengeluarkan gaya-gaya dalam yang dapat digunakan untuk perencanaan secara manual.Untuk profil baja semua balok hanya dirancang terhadap momen lentur dan geser padasumbu mayor saja, sedangkan dalam arah minor balok dianggap menyatu dengan lantaisehingga tidak dihitung. Jika dalam kenyataannya perlu perancangan lentur dalam arahminor (penampang bi-aksial) maka perencana harus menghitung tersendiri, termasuk jikatimbul torsi.

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 29/37

Page 30: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

Perhitungan :

a) Menentukan besar geometrik kelompok las

Asumsi tebal efektif las (tt = 1 mm)

Aw = (2xB) + [ 2 x (B - tw)] + [ 2 x (d - 2tf)]

= (2x175) + [ 2 x (175 - 7)] + [ 2 x (350-22)]

= 1342 mm2

b) Menentukan modulus penampang

S = B.d +

= 175.350 +

= 102083,33 mm3

c) Menentukan komponen tegangad) Menentukan kuat rencana geser las

φRnw = 0,75 tt 0,6 fuw

= 0,75 . tt . 0,6 . 500

= 225 tt N/mm

= 0,225 tt KN/mm

e) Kriteria perencanaan

≤ φRnw

0,73.1 ≤ 0,225 tt KN/mm

tt ≥ 3,24 mm

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 30/37

Page 31: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

tw ≥ 3,24 / 0,707

tw ≥ 4,59 mm

Diambil tebal las (tw) = 5 mm

Maka pada perencanaan sambungan pada titik yang mempertemukan balok B11 –A/B dan kolom K1A – base/1 direncanakan sambungan las sudut dengan tebal las 5mm.

1. Sambungan Antar Balok

Sambungan antar balok ini terjadi karena keterbatasan panjang balok yang terdapat dipasaran dan juga karena efisiensi pemakaian profil baja. Efisiensi ini terjadi bila ada profilbaja yang telah digunakan pada suatu bentang lalu dpotong dan digunakan pada bentangyang lain namun tidak mencukupi bila dipasang di bentang yang baru. Sambungan antarbalok ini harus memperhatikan besarnya gaya dalam, karena apabila sambungan initerjadi pada titik yang momennya maksimum akan sangat membahayakan. Oleh karenaitu, sambungan sebaiknya terletak pada titik yang momennya minimum.

Misalkan sambungan antar balok ini terjadi adalah balok IWF 600.300.12.20 denganpanjang bentang 8 m.

Dari ETABS dapat diketahui bahwa nilai momen yang minimum adalah pada jarak 2,47 mdengan besar momen sebesar 110701,31 Nm.

Data penampang balok (balok IWF 600.300.12.20):

B = 300 mm b = 150 mm Ixb = 118000 x 104 mm4

d = 600 mm fy= 240 Mpa Iyb = 9020 x 104 mm4

tf = 12 mm E = 2 x 105 Mpa ix = 248 mm

tw= 20 mm r = 28 mm iy = 68,5 mm

Gaya-gaya dalam yang bekerja (dari ETABS):

Mu = 110701,31 KNmm

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 31/37

Page 32: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

Vu = 86,7 KN

Perhitugan :

a) Menentukan besar geometrik kelompok las

Asumsi tebal efektif las (tt = 1 mm)

Aw = (2xB) + [ 2 x (B - tw)] + [ 2 x (d - 2tf)]

= (2x300) + [ 2 x (300 - 12)] + [ 2 x (700-40)]

= 2496 mm2

b) Menentukan modulus penampang

S = B.d +

= 300.600 +

= 300000 mm3

c) Menentukan komponen tegangan

d) Menentukan kuat rencana geser las

φRnw = 0,8 tt 0,6 fuw

= 0,8. tt . 0,6 . 500

= 240 tt N/mm

= 0,24 tt KN/mm

e) Kriteria perencanaan

≤ φRnw

0,37.1 ≤ 0,24 tt KN/mm

tt ≥ 1,55 mm

tw ≥ 1,55 / 0,707

tw ≥ 2,19 mm

Diambil tebal las (tw) = 4 mm

Maka pada perencanaan antar balok direncanakan sambungan las tumpul dengantebal las 4 mm.

Manajeman Kontsruksi : Microsoft Project Planner

Semua jenis proyek membutuhkan perencanaan waktu, sumber daya, dan biaya.

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 32/37

Page 33: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

Perencanaan waktu biasanya diistilahkan dengan time schedule berisi urutan macam-macampekerjaan sebagai fungsi dari waktu. Secara umum time schedule berfungsi untuk (1)pedoman pelaksana proyek dalam pelaksanaan proyek, (2) referensi untuk mengestimasijadwal pekerjaan, jumlah material, tenaga kerja perlatan, dan biaya yang harus dikerjakandan (3) alat evaluasi prestasi pelaksana proyek, apakah sesuai dengan rencana sehinggaapabila terjadi keterlambatan, dengan segera dapat dicarikan jalan keluarnya.

Sedangkan perencanaan sumber daya dan biaya merupakan bagian penting lainnya selainperencanaan waktu dalam perencanaan proyek. Hal-hal yang harus direncanakan untukperencanaan sumber daya adalah manusia, material, dan peralatan. Dari jumlah dan biayaper unit penggunaan sumber daya tersebut akan dihasilkan total anggaran yang dibutuhkanuntuk proyek. Biasanya dikenal dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Untuk pekerjaan perencanaan poyek dibutuhkan tools untuk memudahkan para projectplanner merencanakan waktu pekerjaan proyek, merencanakan penggunaan sumber daya,mengestimasi biaya yang dibutuhkan, dan melakukan pengontrolan pelaksanaan proyek agarsesuai dengan perencanaan sebelumnya. Tools ini adalah software Microsoft Project Planneratau Primavera Project Planner.

TUJUAN :

1. Membantu perencana proyek untuk menyusun dan memonitor penjadwalan (timeschedule) dengan tujuan supaya proyek dapat sesuai dengan target waktu yangdiinginkan.

2. Hasil perencanaan dengan primavera ini dapat dijadikan pedoman pelaksanaan proyek,referensi untuk mengestimasi jadwal pekerjaan, jumlah material, tenaga kerja peralatandan biaya yang harus dikeluarkan.

3. Membantu pihak yang terlihat dalam manajemen proyek dalam pengaturan aktivitasproyek, penjadwalan, sumber daya, dll.

4. Membantu dalam pengorganisasian aktivitas proyek dengan menggunakan kode WorkBreak Down Structure (WBS).

5. Membantu untuk menentukan aktivitas-aktivitas yang kritis dengan mengunakan toolscritical path.

6. Pengontrolan biaya proyek dengan fasilitas kurva S

Materi training Microsoft Project Planner ( Durasi 8 Jam )

1. Dasar manajemen proyek 2. Membuat daftar pekerjaan dan menjadwal pekerjaan

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 33/37

Page 34: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

3. Membuat relasi pekerjaan dan SDM 4. Menampilkan jadwal kerja dan informasi proyek 5. Membuat kemajuan dan Estimasi Proyek 6. Memasukan biaya proyek: SDM, Mesin, Bahan 7. Menghitung RAB proyek 8. Membuat Kurva S

Alternatif tool aplikasi manajemen proyek lainnya :

Primavera Project Planner

Primavera merupakan software yang memudahkan para perencana proyek (tidak terbatasteknik sipil saja) untuk menyusun jadwal maupun rencana anggaran biaya (RAB) proyektersebut. Penyusunan skedul dimudahkan software Primavera dengan menggunakantampilan Bar Chart dan PERT. Dari tampilan Bar Chart, Pengguna dapat juga menyusunaktivitas dengan tampilan WBS (Work Breakdown Structure) atau diorganisasikan sesuaidengan keinginan pengguna. Sedangkan pada tampilan PERT, pengguna dapat menentukancritical activities.

Penentuan anggaran biaya dalam Primavera dimudahkan dengan berbagai cara apakahlangsung memasukan biaya untuk setiap aktivitas (lump sum) atau dengan memerincipenggunaan resources (tukang, material, dan peralatan) untuk setiap unitnya (jumlah) danharga per unit setiap resources tersebut. Lalu hasil anggaran biaya tersebut dapat dibuatrekapitulasinya berdasarkan organisasi (mis. Departemen) yang diinginkan Pengguna.

Kurva S merupakan salah satu output dalam Primavera, sehingga Pengguna tidak hanyadapat melihat hasil akumulasi penggunaan volume resources atau biaya per aktivitas dalamperencanaan saja, tapi juga dapat digunakan untuk tracking progress selama pelaksanaanproyek. Sehingga Pengguna dapat membandingkan penggunaan biaya selama proyekberjalan dengan perencanaan proyek tersebut.

Materi Primavera Project Planner ( 8 x 2 Jam = 16 Jam)

1.PENGENALAN PRIMAVERA PROJECT PLANNER ( 2 jam )

Manajemen Proyek

Membuat proyek baru

Menambahkan aktivitas dalam proyek

Tampilan Bar Chart

Tampilan PERT

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 34/37

Page 35: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

2.MEMBUAT PROJECT DAN Struktur Kode ( 2 jam )

Grup Proyek : Grup proyek dan member proyek

Activity code : define, assign to activities, organizing

3.Mendefinisikan Kalendar ( 2 jam )

Calendars : karakteristik, define, standard global and daily information. Metode untuk men-define Nonworktime Assign Calendars to Activities

4.Menambah dan Mengorganisasikan Aktivitas ( 2 jam )

Menambah Aktivitas dalam tampilan Bar Chart Form Aktivitas

Menambah Aktivitas dalam Tampilan PERT

Mengorganisasikan Aktivitas : berdasarkan Activity Code

5.Mendefinisikan Activity Relationship ( 2 jam )

Diagram Network Activity Relationship : Finish to Start, Start to Start, Start to Finish, Finishto Finish

Relationship with Lag

Membuat Relationship dalam PERT

6.Kalkulasi Skedul ( 2 jam )

Forward Pass

Backward Pass

Float

Format Relationship

Trace Logic

Critical Activities

7.Manajemen Resources dan Cost ( 2 jam )

Manajemen Resources dan Proyek

Resources : define, assign to activities

Assign Resources and Cost : calculation, unit price, lump sum, budget (RAB)

Resource Profile (Kurva S)

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 35/37

Page 36: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

8.Target Plan, Update Skedul, Resource dan Cost( 2 jam )

Tracking dan Recording Progress

Koleksi Artikel

Artikel Desain Grafis

Lowongan Kerja

Loker Administrasi

Loker Drafter

Loker Akunting

Loker Desain Grafis

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 36/37

Page 37: Analisa Struktur & Manajemen Konstruksi

Hari IniKemarinMinggu IniMinggu LaluBulan IniBulan LaluSeluruhnya

Daftar Alumni

Alumni Programer EDP

Alumni Web Mapping GIS

Alumni Analisa Struktur

Alumni DrafterCAD

Alumni Desain Grafis

Alumni Multimedia

Alumni Komputer Perkantoran

Alumni Animasi

Alumni ManufakturCAD

Alumni Akuntansi

Alumni Teknisi Komputer

Statistik Pengunjung

123280

112632704

44975753

35449

Your IP: 202.93.37.92

Server Time: 2012-12-20 15:33:14

Visitors Counter

Jumlah Tamu Online

Kami memiliki 5 tamu dan tidak ada anggota online

4/24/2013 Analisa Struktur & Manajemen Konstr…

C:/…/Analisa Struktur & Manajemen K… 37/37