Top Banner
ANALISA LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN INTERNAL TELKOMSEL I.PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi, yang didalamnya dituntut adanya pertukaran informasi yang semakin cepat antar daerah dan negara, membuat peranan telekomunikasi menjadi sangat penting. Telekomunikasi sebagai wahana bagi pertukaran informasi akan semakin memperhatikan aspek kualitas jasa. Selain itu perkembangan di bidang dunia informasi saat ini begitu cepat, baik dilihat dari isi maupun teknologi yang digunakan untuk menyampaikan informasi. Masyarakat dunia informasi menyadari hal tersebut sehingga mereka berupaya keras menciptakan infrastruktur yang mampu menyalurkan informasi secara cepat, artinya mereka sangat membutuhkan jaringan telekomunikasi yang memiliki kualifikasi sebagai information superhighway. Sebagai operator selular yang terdepan di Indonesia, Telkomsel sadar bahwa saat ini semua mata di industri telekomunikasi tertuju kepada Telkomsel dan kinerja finansial yang kuat tidaklah cukup untuk kelangsungan bisnis Telkomsel. Terlebih lagi dalam industri yang sangat kompetitif dengan adanya 11 operator telekomunikasi di Indonesia. Keadaan ini menyadarkan Telkomsel
33

Analisa Lingkungan Eksternal Dan Internal Telkomsel

Jul 05, 2015

Download

Documents

Darwin Fripdell
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Analisa Lingkungan Eksternal Dan Internal Telkomsel

ANALISA LINGKUNGAN EKSTERNAL DAN INTERNAL TELKOMSEL

I.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi, yang didalamnya dituntut adanya pertukaran

informasi yang semakin cepat antar daerah dan negara, membuat peranan telekomunikasi

menjadi sangat penting. Telekomunikasi sebagai wahana bagi pertukaran informasi akan

semakin memperhatikan aspek kualitas jasa. Selain itu perkembangan di bidang dunia informasi

saat ini begitu cepat, baik dilihat dari isi maupun teknologi yang digunakan untuk menyampaikan

informasi.

Masyarakat dunia informasi menyadari hal tersebut sehingga mereka berupaya keras

menciptakan infrastruktur yang mampu menyalurkan informasi secara cepat, artinya mereka

sangat membutuhkan jaringan telekomunikasi yang memiliki kualifikasi sebagai information

superhighway.

Sebagai operator selular yang terdepan di Indonesia, Telkomsel sadar bahwa saat ini semua mata

di industri telekomunikasi tertuju kepada Telkomsel dan kinerja finansial yang kuat tidaklah

cukup untuk kelangsungan bisnis Telkomsel. Terlebih lagi dalam industri yang sangat kompetitif

dengan adanya 11 operator telekomunikasi di Indonesia. Keadaan ini menyadarkan Telkomsel

bahwa pertumbuhan yang harus ditempuh oleh Telkomsel adalah pertumbuhan yang

berkelanjutan.

 Di dunia bisnis modern sekarang ini, makna berkelanjutan sendiri berarti melibatkan 3 aspek

kinerja, yaitu kinerja finansial, sosial, dan lingkungan, atau apa yang disebut oleh triple bottom

line. Dengan demikian, Telkomsel sejak awal telah berkomitmen untuk mencapai kinerja terbaik

di semua aspek, dengan terus bertumbuh selaras dengan harapan dan tuntutan dari para

pelanggan, pegawai masyarakat dan lingkungan hidup. Kinerja di semua aspek itulah yang

menjamin pertumbuhan berkelanjutan Telkomsel.

Page 2: Analisa Lingkungan Eksternal Dan Internal Telkomsel

II COMPANY PROFILE

PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) Resmi didirikan tahun 1995 dengan kantor pusat di

Jakarta. Kepemillikan Telkomsel terbagi menjadi 65% PT Telekomunikasi Indonesia

(TELKOM: JSX:TLKM; NYSE:TLK;LSE:TKID) dan 35% SingTel Mobile, yang dimiliki 100%

oleh Singapore Telecommunications, Ltd. (SingTel: SGX:TELE.SI). Selama tahun 2009 tidak

ada perubahan signifikan terkait kepemilikan dan bentuk badan hukum perusahaan Telkomsel.

Visi Telkomsel

Menjadi penyedia gaya hidup dan solusi komunikasi bergerak terkemuka dan terbaik di regional

Misi Telkomsel

Memberikan layanan gaya hidup dan solusi komunikasi bergerak dengan kualitas terbaik yang

melampaui harapan pelanggan, serta menciptakan nilai bagi semua pemangku kepentingan dan

pembangunan ekonomi bangsa.

Tata Kelola Perusahaan

Untuk melindungi kepentingan para pemilik saham dan pemangku kepentingan, Telkomsel

memiliki standar komitmen yang tinggi terhadap tata kelola perusahaan.Standar komimen ini

harus dibangun dalam nilai-nilai budaya perusahaan dan imbalan untuk pribadi, serta integritas

perusahaan, maupun berupa standar etik dan perasaan saling menghormati yang patut dicontoh.

Komitmen yang jelas terhadap tata kelola perusahaan merupakan hal yang esensial bagi seluruh

karyawan termasuk anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Dewan Komisaris dan Direksi

bertanggung jawab kepada para pemilik saham untuk menjamin bahwa Telkomsel beroperasi

sesuai dengan tata kelola perusahaan yang baik. Telkomsel mematuhi peraturan dan hukum

pemerintah RI dan karena itu mematuhi UU Perseroan Terbatas Nomor 40 tahun 2007. Sebagai

anak perusahaan PT Telkom, Telkomsel juga wajib mematuhi berbagai peraturan dan prinsip tata

kelola perusahaan yang ditentukan grup TELKOM.

Para Pemangku Kepentingan

Meski Telkomsel adalah perusahaan swasta, yang bukan perusahaan publik, Telkomsel telah

memiliki unit tersendiri untuk mendukung dan melaksanakan program-program perusahaan yang

berkaitan dengan aspek sosial, budaya, dan lingkungan serta secara aktif menyediakan materi

informasi bagi para pemangku kepentingan, yaitu tim CSR Program & Support Management

Divisio

Page 3: Analisa Lingkungan Eksternal Dan Internal Telkomsel

Peta Para Pemangku Kepentingan Telkomsel

Telkomsel mengidentifikasi terdapat delapan kelompok pemangku kepentingan Telkomsel,

yaitu: (1) lingkungan; (2) masyarakat; (3) para karyawan, yang terdiri dari karyawan tetap,

karyawan paruh waktu, dan outsource; (4) mitra bisnis, yang terdiri dari supplier atau vendor,

mitra dealer dan partner sinergi; (5) regulator, yang terdiri dari regulator internasional,

pemerintah Indonesia, dan pemerintah daerah; (6) kreditur dan bank; (7) para pemegang saham;

dan (8) para customer/pelanggan, yang terdiri dari korporasi dan ritel. Telkomsel menyadari

pentingnya peranan para pemangku kepentingan bagi pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Oleh sebab itu Telkomsel senantiasa membina hubungan baik dengan para pemangku

kepentingan. Hubungan ini didasarkan pada prinsip tata kelola perusahaan dan nilai-nilai budaya

korporat.

Produk Telkomsel

Telkomsel memiliki tiga merek kuat untuk melayani pangsa pasar yang berbeda-beda.

KartuHALO untuk pelanggan pascabayar, simPATI dan Kartu As untuk pelanggan prabayar.

Telkomsel juga menyediakan pelayanan luas berbasis GSM yang menguntungkan para

pelanggan, yang mencakup:

        Call waiting

        Call forwarding

        Voice mail

        International roaming

        Short message service (SMS)

        IDD/International Service

        Flash

        Blackberry

Page 4: Analisa Lingkungan Eksternal Dan Internal Telkomsel

Produk Telkomsel

III ANALISA GENERAL BUSINESS ENVIRONTMENT

3.1 Govermental Environtment

Menindaklanjuti dari kebijakan pemerintah sehubungan dengan dengan Surat Edaran Plt Dirjen

Postel (atas nama Menteri Kominfo) No. 1598/SE/DJPT.1/KOMINFO/7/2010 tentang

Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-Undangan Yang Terkait Dengan Pornografi. Direktur

utama PT Telkomsel Sarwoto Atmosutamo mengungkapkan bahwa perusahaannya telah

melakukan pemblokiran situs porno guna mendukung kebijakan pemerintah yang meminta

penyelenggara jasa internet (PJl) menutup akses situs negatif. Demo pemblokiran dilakukan

dengan menggunakan ponsel dan laptop yang sudah terkoneksi dengan akses Internet

TelkomselFlash. Seluruh pelanggan yang menggunakan layanan Internet Telkomsel, baik

melalui ponsel, komputer, maupun laptop, tidak akan bisa lagi mengakses situs-situs porno.

Untuk memblokir situs negatif tersebut, Telkomsel menerapkan sistem proxy atau gateway yang

secara otomatis memblok situs-situs porno yang diakses pelanggan. Melalui pemblokiran dengan

mekanisme blacklist internet access tersebut, pada layar ponsel, komputer, atau laptop pelanggan

akan tertulis "ACCESS IS DENIED DUE TO SECURITY POLICY ENFORCEMENT".

3.2  Domestic Political Environtment

Industri seluler memang agak unik. Industri ini sangat sensitif terhadap skala ekonomi. Investasi

dan fixed cost yang besar dan variable cost yang rendah membuat pemain-pemain baru tidak

punya pilihan selain harus merebut pelanggan baru dengan senjata “harga”. Selain itu, industri

ini membutuhkan jumlah pelanggan tertentu yang memungkinkan komunikasi on-net atau

komunikasi antar para pelanggan bisa terjadi. Jadi, walaupun banyak pelanggan yang tidak

menguntungkan karena penggunaannya sangat kecil, mereka dibutuhkan untuk menciptakan

penggunaan pulsa bagi pelanggan lain. Inilah industri yang bersifat network.

Pilihan dari perang terhadap harga adalah dengan terus meningkatkan kualitas baik produk,

pelayanan maupun faktor emosional. Telkomsel pada posisi yang sungguh kuat. Secara kualitas

produk seperti coverage, kekuatan signal, kejernihan suara dan fiturnya sudah berada di atas

pesaingnya. Demikian pula, jumlah customer base-nya yang paling besar, sudah menjadi

pertahanan sendiri dari serangan pesaing.

Page 5: Analisa Lingkungan Eksternal Dan Internal Telkomsel

Bagi Telkomsel, adalah sungguh masuk akal kalau mereka akan memecah komponen kualitas

dari sisi kualitas pelayanan dan faktor emosional kepada pelanggannya. Ini jelas merupakan

sumber customer value yang sulit ditiru. Alasan yang mendasari pernyataan tersebut adalah

Telkomsel sudah memiliki pelanggan yang lebih tepat. Segmen premium, heavy user dan mereka

yang tidak price sensitive, sebagian besar sudah menjadi pelanggan dari operator ini. Sebagian

dari mereka, tidak akan goyang dengan tawaran harga murah. Melihat segmen pelanggannya,

sangatlah tepat bagi operator ini kalau bertumpu kepada pelayanan sebagai sumber untuk

menciptakan customer value.

Ketika perang harga ini mulai mereda, maka sebagian pemain baru akan memperbaiki kualitas

produk seperti jaringan, coverage dan kekuatan sinyalnya. Bagi Telkomsel, dengan

meningkatkan kualitas pelayanan, sudah pasti akan membuat posisinya semakin sulit dikejar.

Tentunya, sebagai market leader akan mempunyai berbagai macam permasalahan. Salah satunya

adalah perlu menentukan dengan tepat, atribut pelayanan apakah yang perlu difokuskan saat ini.

Customer Value selalu terjadi migrasi. Apa yang dahulu dinilai bagus oleh pelanggan, dalam

beberapa tahun akan menjadi suatu hal yang biasa karena semua pesaing dapat menyediakan hal

yang sama.

3.3 International Political Environtment

Keputusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) yang menilai Temasek Holdings Pte Ltd

telah melanggar UU Antimonopoli dan memiliki kepemilikan silang di dua perusahaan

telekomunikasi Indonesia pada 19 November 2007 terjadi karena dianggap Temasek melanggar

UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

Temasek merupakan grup perusahaan asal Singapura yang menguasai Telkomsel (melalui

Singtel) sebesar 35% dan Indosat (melalui STT Telemedia) sekitar 42%.

Seperti diketahui, vonis KPPU terhadap Temasek yaitu grup perusahaan tersebut harus melepas

saham di Telkomsel atau Indosat paling lambat 2009. Pelepasan saham dilakukan dengan cara

masing-masing pembeli dibatasi pembeliannya 5% dari total saham yang dilepas.

Sebenarnya sejak masa Presiden RI periode 1999-2001, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

telah memberikan dukungannya terhadap upaya pembelian kembali (buy back) saham Indosat

dan Telkomsel dari tangan perusahaan Singapura tsb. Negara lain seperti Amerika Serikat (AS)

dan Republik Rakyat China (RRC) yang berbeda system pun sama-sama tidak membiarkan

usaha telekomunikasinya dikendalikan dan dikuasai pihak lain.

Page 6: Analisa Lingkungan Eksternal Dan Internal Telkomsel

Sebagai salah satu negara anggota ASEAN, Singapura dikenal sebagai pusat keuangan di Asia

Tenggara. Indikator-indikator ekonomi Singapura kerap menjadi tolak-ukur bagi pertumbuhan

ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Berdasarkan Asian Defence and Diplomacy edisi Sept

2009, mewartakan bahwa pada tahun 2007 anggaran militer Singapura sudah mencapai 5,8

miliar dolar AS (4.1% dari GDP). Padahal Indonesia yang jauh lebih besar, anggaran militernya

pada hanya 4.1 miliar dollar (1.2% dari GDP). Hal lain bahwa 10 persen dari jumlah penduduk

Singapura yang sekarang berjumlah 3,2 juta penduduk, ternyata bekerja di bidang militer. 72.5

ribu personel bekerja full time, dan sekitar 250 ribu lainnya masuk kategori komponen cadangan

yang bisa digerakkan kapan saja.

Dalam memenuhi kebutuhannya terhadap peralatan militer berteknologi tinggi, Singapura

mengandalkan pada Israel. Secara psikologis, kedua negara memang memiliki ketakutan yang

sama. Keduanya sama-sama negara kecil, sama-sama berwilayah sempit, dan berpenduduk

pendatang yang bukan asli lokal. Dan dikelilingi oleh negara-negara besar berpenduduk

mayoritas Muslim. Pada 2000-2002, nilai investasi Singapura di Israel mencapai 400 juta dolar

AS, dan sebagian besar ditanamkan di sektor-sektor industri berteknologi tinggi.

Berdasarkan info dari Tabloid Intelijen edisi 13 - 26 Juli 2006, setidaknya dua perusahaan besar

bermain dalam bisnis raksasa tersebut termasuk Temasek Capital TIF Ventures, perusahaan yang

memiliki saham dominan di Telkomsel. Perusahaan tersebut milik Dewan Pengembangan

Ekonomi Singapura yang berinvestasi di lima perusahaan permodalan Israel.

Menurut beberapa sumber informasi, Badan intelijen Singapore, yang bernama Singapore

Intelligence Service (SIS). mereka ini berperan besar dalam membantu Megawati Sukarnoputri

menjadi Presiden sejak kejatuhan Suharto pada Mei 1998 lalu. Kalau kita menelusur lepasnya

Telkomsel ke tangan perusahaan Singapura adalah masa Laksamana Sukardi menjadi Menteri

BUMN era Megawati, sinyalemen tersebut jadi masuk akal adanya. Selain Laksamana Sukardi,

Mayor Jenderal Purnawirawan Theo Syafei disebut-sebut merupakan pemain kunci dalam

memfasilitasi terjadinya pengalihan asset kepemilikan BUMN ke Singapora. Syafei dikenal

sebagai perwira tinggi yang dekat dengan Benny Murdani.

Menurut informasi, para agen intelijen SIS tersebut berlindung atas nama Kedutaan Singapura.

Bahkan Tabloid Intelijen di edisi yang sama, menyebut koresponden Straits Times Derwin

Pereira sebagai salah satu mata-rantai dari operasi intelijen yang dilancarkan oleh SIS. Dalam

konteks ini, peran SIS harus dibaca sebagai bagian dari mata-rantai konspirasi yang dilancarkan

Page 7: Analisa Lingkungan Eksternal Dan Internal Telkomsel

badan intelijen Amerika Serikat CIA dan badan intelijen Israel MOSSAD. Ketiga badan intelijen

tiga negara tersebut inilah yang diyakini banyak kalangan telah ikut berperan dalam menjatuhkan

Suharto dari tampuk kepresidenan pada Mei 1998.

Sehingga dari gambaran diatas, masuk akal agar supaya sarana komunikasi yang termasuk asset

yang strategis termasuk Telkomsel agar dijaga dengan baik sehingga jangan sampai jatuh ke

tangan dominasi negara lain yang bisa disalahgunakan dan membahayakan keamanan negara. 

3.4 Demographical Environtment

Telkomsel merupakan operator telekomunikasi terbesar di Indonesia yang memiliki jangkauan

terluas,  lebih dari 35 ribu BTS yang diantara nya BTS Berteknologi 3G sebanyak lebih dari

7.000 BTS tersebar hingga pelosok Negeri. Selain itu Telkomsel merupakan operator selular

yang mengoperasikan BTS dengan sumber energi ramah lingkungan (BTS Go Green) terbanyak

di Asia dengan jumlah 132 BTS di seluruh Indonesia. Selain itu Telkomsel satu - satunya

jaringan telekomunikasi yang menjangkau seluruh desa terpencil di 25.000 desa, serta

memberikan layanan broadband tercepat 21Mbps dan terluas di 25 kota besar. Tidak hanya itu

sebagai negeri Bahari, Indonesia dengan luas lautan 5,8 juta km persegi.Telkomsel juga

merupakan satu-satunya jaringan telekomunikasi di 15 Kapal PELNI menembus samudera yang

luas.

Indonesia  memiliki jumlah Penduduk mencapai 200 juta lebih. Lebih dari 93 juta diantaranya

telah menjadi pelanggan setia Telkomsel  kartuHALO, simPATI dan kartuAs ). Telkomsel juga

menghadirkan titik pelayanan pelanggan terbanyak untuk melayani pelanggan setia nya dengan

lebih dari 1 juta titik pelayanan yang terdiri dari: GraPARI, GeraiHALO, kiosHALO, outlet

authorized dealer, mitra retail nasional, dan M-Kios, serta memiliki call center terbesar di

Indonesia yang didukung sekitar 5.000 agent call center.

Indonesia adalah salah satu pengguna blackberry terbesar di dunia Telkomsel memiliki

komunitas Blackberry terbesar di Indonesia  yang memberikan kapasitas data layanan

BlackBerry dengan koneksi tercepat 1,2Gbps

3.5 Technological Environtment: Information Technology

Dalam usaha menyediakan layanan telepon selular yang modern dan komprehensif agar dapat

menyampaikan suara, teks, data, dan video dalam paket yang kreatif, Telkomsel terus-menerus

mengembangkan teknologi jaringan broadband 3G dan 3,5G Telkomsel juga mengurangi

konsumsi listrik untuk sistem pendingin udara di BTS-BTS tertentu. Pada BTS yang secara

Page 8: Analisa Lingkungan Eksternal Dan Internal Telkomsel

teknis memungkinkan, Telkomsel tidak menggunakan shelter yang membutuhkan sistem

pendingin udara. Tindakan ini akan mengurangi emisi gas, konsumsi listrik, sekaligus menekan

biaya.Kemudian Telkomsel menerapkan HSDPA, sebagai bagian dari upaya Telkomsel menjadi

perusahaan yang ramah lingkungan.

 Telkomsel mencoba berbagai kemungkinan pemakaian energi alternatif, seperti panel sel

matahari, turbin angin, dan pembangkit listrik mikro-hidro. Berikutnya, Telkomsel bertekad

terus-menerus mencoba menggunakan teknologi ramah lingkungan, seperti penggunaan hidrogen

sebagai sumber listrik, yang merupakan tonggak penerapan teknologi untuk menyediakan

layanan broadband bergerak (mobile) pada kecepatan di atas 14,4 Mbps dan HSDPA +21 Mbps

di beberapa kota besar tertentu.

Produk broadband ini membuat Telkomsel berada dalam posisi terdepan dalam bisnis telepon

selular. HSDPA bersama-sama dengan layanan berbasis 3G seperti video calls, mobile video dan

mobile TV merupakan produk-produk baru yang Telkomsel perkirakan akan menjadi pendorong

pertumbuhan Telkomsel di masa depan.

Sejalan dengan itu, Telkomsel terus memperluas penyebaran jaringan 3G dan HSDPA,

melengkapi BTS dengan 1.652 Node-B pada 2009, sehingga pada akhir 2009 Telkomsel

memiliki 4.870 Node-B yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Salah satu hal yang menggembirakan Telkomsel pada tahun 2009 adalah jumlah pelanggan

Telkomsel meningkat secara signifikan. Pada akhir 2008, pelanggan Telkomsel berjumlah 65,3

juta, kemudian meningkat menjadi 81,6 juta pada akhir 2009. Seiring dengan itu, Telkomsel

dipacu meningkatkan kemampuan dalam berbagai hal, antara lain meningkatkan kapasitas

jaringan telepon selular, menjamin kelancaran percakapan, serta menggabungkan maupun

menyambungkan beraneka sistem jaringan. Idealnya, jaringan Telkomsel mampu menyediakan

berbagai pilihan kepada para pelanggan. Artinya, pelanggan memiliki kebebasan untuk memilih

berbagai tipe sambungan yang mereka kehendaki, kapan pun dan dimana pun. Untuk

mewujudkan kebebasan ini, Telkomsel perlu didukung oleh jaringan yang moderen dan dapat

diandalkan, satu jaringan yang mampu menawarkan layanan sangat luas berupa suara, teks, data,

dan video Sehubungan dengan itu, Telkomsel menjalankan tiga prakarsa strategis: (a) perluasan

kapasitas jaringan secara pesat; (b) manajemen strategi antisipasi dan pencegahan; dan (c)

penggunaan teknologi terbaru.

Peningkatan Broadband Network di Indonesia Timur

Page 9: Analisa Lingkungan Eksternal Dan Internal Telkomsel

Telkomsel meningkatkan kapasitas jaringan broadband network untuk menghubungkan Jawa-

Makassar- Ambon-Papua, menggunakan transmisi Satelit IDR (Intermediate Data Rate),

mengingat koneksi ke wilayah tersebut tidak terdapat link transmisi fiber optic dan terrestrial.

Peningkatan ini merupakan upaya Telkomsel menambah kapasitas 930 Mega byte per second

(Mbps) agar tercapai High Performance Broadband Network.

Program peningkatan kapasitas ini dilakukan bersama mitra Telkomsel dan telah dimulai sejak

Juli 2008 hingga selesai April 2009. Sebelumnya, koneksi dari Jawa ke wilayah Indonesia Timur

menggunakan transmisi satelit IDR tipe koneksi berbasis E1. Mengingat kebutuhan kapasitas

yang sangat besar, maka Telkomsel beralih menggunakan tipe koneksi bundling STM-1

(Synchronuse Transfer Mode 1), sebagai gambaran satu STM-1 setara dengan 63 E1 atau 155

Mbps. Penerapan link transmisi dalam bentuk bundling STM-1 berbasis IP (Internet Protocol) ini

merupakan yang pertama di dunia.

Penambahan STM-1 ini berjumlah enam link transmisi. Untuk mendukung kehandalan kinerja

link transmisi tersebut, pada titik hub di Makassar, Surabaya, dan Timika dipasang antena

ground station berdiameter 13 meter. Sedangkan di Ambon dan Jayapura dipasang antena

berdiameter 9 sampai 13 meter, yang didukung oleh provider satelit mitra Telkomsel. Dalam

pengoperasiannya, setiap STM-1 didukung dua transponder satelit sehingga enam STM-1

tersebut menggunakan 12 transponder, atau separuh kapasitas sebuah satelit. Telkomsel saat ini

telah menggunakan tiga satelit untuk melayani berbagai wilayah Indonesia terutama kawasan

Indonesia Timur, daerah pedalaman, dan perbatasan negara.

3.6 Technological Environtment:Processing Technology

Page 10: Analisa Lingkungan Eksternal Dan Internal Telkomsel

Bertepatan dengan perayaan hari Kebangkitan Nasional pada 20 Mei 2009, Telkomsel secara

resmi meluncurkan program USO (Universal Service Obligation), yakni penggelaran akses

telekomunikasi dan informatika pedesaan, serta pengembangan jaringan Telkomsel MERAH

PUTIH (MEnembus daeRAH Pedesaan, indUstri TerpencIl dan baHari) di perbatasan Australia

dan Papua Nugini. Telkomsel resmi mendapat amanah dari pemerintah untuk program USO

membangun jaringan telekomunikasi di 2.056 desa di seluruh Indonesia.

Peresmian dilakukan langsung oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, yang ditandai

dengan melakukan komunikasi video conference dari Jakarta ke 4 titik desa terpencil, yakni Desa

Sekatak di Bulungan Kalimantan Timur di perbatasan Malaysia; Desa Adaud di Saumlaki

Ambon di perbatasan perairan dengan Australia; Desa Ubrub, Papua di perbatasan Papua Nugini;

dan Desa Ranupani di Lumajang Jawa Timur di kaki Gunung Semeru.

Keseluruhan paket program USO itu meliputi paket 1 di Provinsi NAD, Sumatera Utara, dan

Sumatera Barat; paket 2 di Provinsi Jambi, Riau, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Bengkulu,

Sumatra Selatan, dan Lampung; paket 3 di Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,

Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan; paket 6 di Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, dan

Nusa Tenggara Timur; dan paket 7 di Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah

Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Timur.

Mulai April-Mei 2009, Telkomsel memulai proses produksi dan instalasi. Sampai dengan

Desember 2009 telah terpasang di 20.772 desa. Melalui bertambahnya perluasan jaringan hingga

daerah terpencil ini, cakupan pelayanan Telkomsel telah menjangkau hampir 100 persen wilayah

populasi Indonesia.

Kondisi geografis Indonesia yang unik, memberikan tantangan tersendiri dalam percepatan

penggelaran jaringan, mengingat Indonesia sebagai Negara kepulauan sepanjang seperdelapan

bentangan dunia dengan luas 1,9 juta km persegi yang memiliki 18.000 pulau. Oleh karena itu,

Telkomsel menciptakan metode inovatif yang diberi nama MEDIAna (Media Evaluation

Deployment Integrated Analysis).

Dengan adanya aplikasi MEDIAna ini, jajaran Telkomsel dan mitra vendor akan lebih efektif

dan efisien dalam menyelesaikan program USO. Aplikasi MEDIAna adalah pusat informasi data

kondisi daerah sebagai dasar kebutuhan Solusi Teknologi (ST) di daerah tersebut, sekaligus

memiliki kemampuan Manajemen Aset, yakni menghitung secara otomatis nilai aset. Melalui

MEDIAna, Telkomsel membagi ST dalam dalam tiga kategori ketersediaan sinyal, yakni ST1

Page 11: Analisa Lingkungan Eksternal Dan Internal Telkomsel

berarti sinyal kuat, ST2 sinyal lemah, ST3 tidak ada sinyal; dan dua kategori ketersediaan listrik,

yaitu A berarti ada listrik, B berarti tidak ada listrik.

Seiring dengan pelaksanaan USO membangun layanan akses telekomunikasi dan informatika

kepada sekitar 25.486 desa, Telkomsel secara resmi mengoperasikan program Desa Berdering di

Jakarta pada 30 November 2009. Peresmian program ini dilakukan Presiden RI Susilo Bambang

Yudhoyono, yang ditandai dengan berkomunikasi jarak jauh (teleconference) dari Istana Negara

di Jakarta ke dua titik Desa Berdering, yaitu Desa Sebandut, Kabupaten Bengkayang,

Kalimantan Barat; dan Desa Buwun Mas, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat

Telkomsel juga menambahkan manfaat program USO ini dengan menghadirkan layanan

Pusyantip (Pusat Layanan Telekomunikasi dan Informasi Pedesaan), Portal Lumbung Desa, serta

Desa Pintar yang dilengkapi komputer dan layanan internet. Layanan Pusyantip dan Portal

Lumbung Desa ini dimaksudkan untuk memajukan perekonomian daerah, dengan menyediakan

fasilitas kepada 24.052 desa USO agar dapat berbagi informasi via SMS, misalnya mengenai

kebutuhan pupuk, bibit, hasil panen, hasil laut, dan lain-lain. Informasi itu akan diteruskan ke

Portal Lumbung Desa dan website internet, sehingga semua pihak bisa mengetahui potensi dan

kendala di suatu daerah. Sedangkan, Desa Pintar dimaksudkan untuk menghilangkan

kesenjangan informasi dan pendidikan, karena dengan adanya computer yang dilengkapi akses

internet, masyarakat dapat mengakses informasi apapun termasuk dunia pendidikan dan

pengetahuan lainnya.

3.7 Social Environtment

        Program Peduli Banjir Telkomsel –NetApp yang Inovatif

Berbeda dengan program penanggulangan banjir biasa, Telkomsel dan NetApp Indonesia

melangkah lebih maju dengan meluncurkan program manajemen bencana banjir berbasis

komunitas pada 5 Maret 2009. Pada tahap awal, program ini dijalankan di Kampung Pulo-

Kampung Melayu, Jakarta Timur; Ulujami, Jakarta Selatan; Kampung Klingkit-Rawa Buaya,

Jakarta Barat, dan Jatiasih, Bekasi. Lokasi ini dipilih mengingat daerah tersebut merupakan

daerah hunian padat penduduk yang menjadi langganan bencana banjir. Jalan menuju lokasi itu

pun sulit dijangkau karena banyak berupa lorong sempit. ini tidak hanya memberi bantuan Posko

dan berbagai sarana penanggulangan banjir, tapi yang paling utama adalah upaya pemberdayaan

masyarakat melalui pelatihan Community Based Disaster Risk Management (CBDRM).

Page 12: Analisa Lingkungan Eksternal Dan Internal Telkomsel

Melalui program ini, masyarakat dilibatkan secara aktif dalam proses identifikasi, analisis,

penanggulangan, dan minimalisasi risiko bencana. Masyarakat akan terbantu sehingga lebih

tanggap mengantisipasi bencana banjir. Contohnya adalah para relawan yang juga penduduk

setempat dilatih mengevakuasi dan diberikan pemahaman tentang siapa yang harus dievakuasi

lebih dahulu, yaitu bayi, anak-anak, ibu hamil, lansia, orang sakit, atau penderita cacat.

Berkat program CBDRM, masyarakat akan mempunyai sistem penanganan bencana yang efektif.

Di wilayah rawan banjir tersebut telah dibangun jalur evakuasi dengan tanda yang mudah

dimengerti, berupa tiang, tali, dan bandul pelampung berwarna terang yang tetap terlihat walau

terendam air. Masyarakat juga dibekali pengetahuan dan ketrampilan tentang penggunaan

perahu, tali temali, evakuasi, dan pengelolaan dapur umum.

        Aksi Cepat Tanggap dan Bantuan untuk Korban Gempa Tasikmalaya dan Padang

Sejak hari pertama gempa bumi berkekuatan 7,3 skala richter (SR) melanda Tasikmalaya dan

sebagian Jawa Barat pada 2 September 2009, Telkomsel melakukan berbagai tindakan

percepatan pemulihan untuk meminimalisasi dampak bencana. Telkomsel menghadirkan layanan

telepon gratis, membuka dua Posko bantuan di Desa Cigorowong dan Desa Lengkong Jaya yang

menyediakan fasilitas dapur umum, layanan kesehatan gratis, serta Posko sandang. Di setiap

Posko bantuan tersebut, Telkomsel memberikan nasi bungkus, makanan, minuman, serta

pengobatan gratis yang cukup untuk melayani sekitar 2.000 korban setiap hari.

Tiga hari kemudian, 5 September 2009, Telkomsel melanjutkan kepedulian sosialnya dengan

menyerahkan bantuan bagi para korban senilai total Rp 200 juta. Bantuan tersebut berupa dapur

umum senilai Rp. 100 juta yang diserahkan melalui Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU), layanan

kesehatan sebesar Rp. 50 juta melalui Rumah Zakat Indonesia, dan bantuan untuk kebutuhan

darurat seperti: selimut, lampu petromaks, sandal, dan lain-lain sebesar Rp 50 juta yang

disalurkan melalui Gada Musa. membawa suku cadang yang diterbangkan secara khusus dengan

pesawat sewaan.

Di tengah kerusakan yang melanda kantor GraPARI di Jl. Sudirman, Padang, Telkomsel

membuka kantor pelayanan di halaman kantor. Telkomsel juga membuka Posko Peduli berupa

Posko Kesehatan dan dapur umum di dua lokasi, yakni Pariaman dan Padang. Posko ini didirikan

bekerjasama dengan mitra. Di samping itu, Telkomsel telah mengirim bantuan 1.000 paket

darurat berisi selimut, sarung, handuk, sandal, serta lampu petromaks. Telkomsel memberikan

layanan gratis SMS selama tujuh hari bagi seluruh pelanggan yang berada di Padang dan

Page 13: Analisa Lingkungan Eksternal Dan Internal Telkomsel

sekitarnya, serta memperpanjang masa aktif dan masa isi ulang bagi seluruh pelanggan prabayar

nomor Padang. Berikutnya, Telkomsel membuka Posko layanan terpadu di kantor GraPARI

yang menyediakan charger gratis, telepon umum gratis, kartu perdana gratis, dan pelayanan

pelanggan. Tidak ketinggalan, tersedia pula layanan kesehatan gratis dan dapur umum, serta

selimut, handuk, sarung, pembalut wanita, dan lain-lain.

Telkomsel menyediakan 25.000 kartu perdana gratis dengan pulsa Rp 5.000. Untuk mengatasi

keterbatasan pasokan listrik, pada hari kelima paska gempa, Telkomsel mengirim 300 genset dari

Jakarta, yang diterbangkan menggunakan pesawat sewaan khusus dari Jakarta.

Untuk menambah kapasitas penanganan lalulintas komunikasi, Telkomsel mendatangkan 10

mobile BTS atau Compact Mobile Base Transceiver (COMBAT) di kota Padang untuk

menggantikan BTS yang rusak. Lebih jauh, Telkomsel membantu pembangunan kembali sekolah

yang rusak akibat bencana, baik di Sumatera Barat maupun di Jawa Barat, yang disalurkan pada

tahun 2010.

3.8  Cultural Environtment

Kebudayaan adalah seluruh hasil usaha manusia, baik berupa benda ataupun berupa buah pikiran

dan alam penghidupan. Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil

karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan

belajar. Kebudayaan memiliki arti penting bagi suatu bangsa. Kebudayaan merupakan jati diri

nasional atau sarana pemersatu. Kebudayaan dinilai berperan jika memiliki hasil budaya yang

khas. Hasil budaya bukan hanya milik suatu bangsa, tapi sudah dianggap milik bersama, yakni

masyarakat dunia.Dalam rangka pembangunan nasional, generasi muda berperan penting untuk

mempertahankan kearifan budaya lokal, agar jangan sampai pada suatu saat anak cucu kita

melupakan kebudayaan-kebudayan bangsa Indonesia yang bernilai luhur tinggi.

TELKOMSEL URBAN FEST ‘09 “Akulturasi Kearifan Budaya Lokal & Oriental”

TELKOMSEL CAMPUS COMMUNITY menghadirkan festival kebudayaan lokal & oriental

untuk pertama kalinya yang bertajuk TELKOMSEL URBAN FEST ‘09 “Akulturasi Kearifan

Budaya Lokal & Oriental”. Salah satu budaya masyarakat oriental yang patut ditiru adalah

budaya kerja yang merupakan sikap terhadap pekerjaan yang dianggap baik dan menyenangkan

untuk dunia bekerja seperti sikap; rajin, jujur, giat, bersemangat, berinovasi, berkreasi, terbuka

dan bertanggung jawab dan sikap positif lainnya.

Page 14: Analisa Lingkungan Eksternal Dan Internal Telkomsel

TELKOMSEL URBAN FEST ‘09 akan menghadirkan berbagai kebudayaan lokal dan oriental,

khususnya yang diminati anak-anak muda diseluruh dunia. Selain itu, kegiatan ini dapat menjadi

suatu media ekspresif positif yang menarik dan menghibur bagi seluruh lapisan masyarakat.

Dengan kesungguhan dan kebulatan tekad, panitia mentargetkan lebih dari 30.000 pengunjung

akan memeriahkan TELKOMSEL URBAN FEST ‘09.

Tujuan dari Telkomsel dalam melakukan kegiatan ini adalah:

1.      Membuktikan kepedulian generasi muda pada kearifan budaya lokal.

2.      Menunjukkan kebersamaan & persatuan yang erat pada generasi muda untuk bersama- sama

mempertahankan kebudayaan bangsa.

3.      Menampilkan perpaduan yang unik antara kebudayaan lokal dan oriental.

4.      Memberikan wadah bagi anak-anak muda untuk berekspresi secara positif dengan seni dan

kebudayaan lokal & oriental.

5.      Memberikan wadah bagi komunitas penggemar kebudayaan oriental untuk mempresentasikan

aktivitasnya dalam kemasan yang atraktif.

6.      Sebagai salah satu hiburan unik yang bertajuk akulturasi kebudayaan lokal dan oriental bagi

masyarakat umum.

3.9  Natural Environment

        Telkomsel untuk Lingkungan : Green BTS

Telkomsel menyadari bahwa perubahan iklim mempengaruhi kualitas jaringan dan operasional

secara signifikan. Perubahan iklim ektrim berpotensi merusak infrastruktur telekomunikasi yang

telah dibangun dan pada akhirnya menyebabkan terganggunya kinerja system telekomunikasi

yang dampaknya akan sangat dirasakan oleh pelanggan Telkomsel. Oleh karenanya, Telkomsel

menjalankan prakarsa strategis dalam upaya perluasan jaringan yang ramah lingkungan, yakni

dengan mengadopsi “konsep ekonomi hijau” dalam pengoperasian BTS Telkomsel. Dalam

pengoperasian BTS, Telkomsel melangkah lebih maju dengan menerapkan konsep ekonomi/

teknologi ramah lingkungan (Green Economy Concept). Konsep ini sejalan dengan upaya di

tingkat nasional dan global untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat serta mencegah

perubahan iklim.

Konsep ekonomi ramah lingkungan telah berulangkali dikampanyekan Menteri Koordinator

Perekonomian Hatta Radjasa. Inti konsep ini adalah perkembangan yang seimbang antara

Page 15: Analisa Lingkungan Eksternal Dan Internal Telkomsel

ekonomi dan lingkungan. Artinya kegiatan ekonomi terus mengalami kemajuan, namun tanpa

merusak lingkungan.

Terkait dengan penerapan konsep tersebut, Telkomsel telah membangun dan mengoperasikan

132 Green BTS, yakni BTS yang memanfaatkan energi matahari. Ratusan BTS ini tersebar di

Sumatera (33 BTS), Jawa (22 BTS), Bali-Nusa Tenggara (23 BTS), Kalimantan (18 BTS), dan

Sulawesi-Maluku-Papua (36 BTS). Selain menggunakan tenaga matahari, di wilayah Sumatera,

Telkomsel juga menerapkan teknologi fuel cell dengan memanfaatkan bahan bakar hidrogen.

Teknologi ini dipakai karena mempunyai keunggulan, seperti tidak bising karena tidak terdapat

komponen bergerak, dan tidak bersifat polutan. Keunggulan ini tercipta lantaran zat buangan dari

proses fuel cell adalah H2O alias air, yang tidak beracun dan berbau, serta memiliki efisiensi

jauh lebih baik dibandingkan system konvensional.

Tak ketinggalan, Telkomsel juga akan mengembangkan BTS dengan sumber energy alternatif

lain yang sesuai dengan kondisi geografis Indonesia. Misalnya mengembangkan BTS micro

hydro yang memanfaatkan aliran sungai di sekitar BTS dan BTS yang memanfaatkan bahan

bakar organik (biofuel). Pembangkit listrik mikro hidro lebih murah dari sumber-sumber bahan

bakar alternatif lainnya.

Hingga saat ini, dapat dikatakan Telkomsel merupakan perusahaan yang mengoperasikan Green

BTS terbanyak di seluruh Asia. Pemberdayaan energi alternatif ini bertujuan untuk mendukung

efisiensi penggunaan listrik dan mendukung masyarakat di wilayah pelosok agar tidak terisolir

serta terjangkau alat komunikasi. Yang tak kalah penting adalah Telkomsel berhasil mengurangi

gas emisi rumah kaca hingga 1.261,49 ton CO2 per tahun

3.10          Financial & Economic Development

PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) adalah salah satu operator jasa telekomunikasi selular

yang beroperasi di Indonesia. Berdasarkan market share dan revenue share, Telkomsel adalah

Market Leader dengan basis customer sebesar 72,1 juta pelanggan. Angka tersebut diperkirakan

mewakili kurang lebih 50% dari total market Indonesia. Dari data laporan keuangan Telkomsel

pada tahun 2009, laba bersih yang dihasilkan Telkomsel mengalami penigkatan dari tahun

sebelumnya yaitu sekitar RP 13.160 milyar jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar

Rp.11.422 milyar pada tahun 2008.

Page 16: Analisa Lingkungan Eksternal Dan Internal Telkomsel

Telkomsel adalah operator telekomukasi selular pertama di Asia yang memperkenalkan layanan

GSM pra-bayar dan 3G service. Telkomsel memiliki jaringan terluas dibandingkan operator lain.

Jaringan Telkomsel mampu menjangkau 95% dari populasi Indonesia. Telkomsel mampu

menjangkau seluruh propinsi, kotamadya, kabupaten dan kecamatan di pulau Sumatera, Jawa,

Bali, dan Nusa Tenggara. Tahun ini, Telkomsel melakukan peningkatan broardband di Indonesia

bagian timur. Telkomsel berkomitmen untuk menghantarkan ICT kepada 100% populasi

Indonesia.

Pertumbuhan Pelanggan

Pada akhir 2009, KartuHALO memiliki 2,03 juta pelanggan, simPATI 57,99 juta pelanggan dan

Kartu As 22,62 pelanggan. Pelanggan Telkomsel seluruhnya berjumlah 81,64 juta atau 49 persen

dari total pasar telepon selular, yang kira-kira mencapai 166 juta pelanggan. Pada 2009 itu pula,

simPATI terus menjadi pusat pertumbuhan. Dengan pertambahan pelanggan bersih 14,96 juta,

simPATI menetapkan posisinya sebagai merek yang paling kokoh di pasar. Pertumbuhan

simPATI yang luar biasa selama beberapa tahun ini, kendati dalam kondisi sulit, disebabkan oleh

merek yang kuat dan strategi pasar yang efektif. Misalnya, simPATI telah menggabungkan

sejumlah program-program bersama layanan lainnya. KartuHALO juga mencetak hasil yang

sangat baik selama beberapa tahun. KartuHALO membukukan 94.000 pelanggan baru dan

memiliki ARPU (average revenue per user) paling tinggi di pasar telepon selular layanan

pascabayar. Sedangkan Kartu As tumbuh 6 persen dengan pelanggan baru meningkat 1,29 juta.

Pertumbuhan ini terutama didorong oleh popularitas program Serba Seribu dan biaya yang

murah, yakni Rp 5.000 untuk kartu perdananya. Secara lengkap, data pertumbuhan pelanggan

dapat dilihat pada tabel ikhtisar usaha

        Pemberdayaan Masyarakat Lewat UKM

Perkembangan dan kemajuan usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia tidak luput dari

perhatian Telkomsel. Untuk mendukung perkembangan UKM, Telkomsel menghadirkan layanan

Hosted Push Mail BlackBerry Enterprise Service (BES) untuk pertama kalinya di negeri ini.

Melalui layanan tersebut, UKM dapat memiliki email korporat tanpa perlu berinvestasi,

membeli, meng-install, dan mengelola server, bahkan dapat mengakses informasi perusahaan

lewat BlackBerry kapanpun dan dimanapun.

Page 17: Analisa Lingkungan Eksternal Dan Internal Telkomsel

Layanan Hosted Push Mail BES membantu UKM menikmati layanan hosting wireless email

sekelas perusahaan besar dengan mudah dan relatif murah. Investasi awal dan pemeliharaan

layanan ini akan dikerjakan Telkomsel, sehingga perusahaan dapat lebih fokus kepada bisnisnya

dengan memanfaatkan email berkelas perusahaan besar untuk komunikasi lebih efisien dan

bekerja lebih efektif. Pihak UKM juga mendapatkan domain atas nama perusahaan mereka

masing-masing. Contohnya adalah NamaAnda@Nama Perusahaan.com. Selain fungsi email,

pelanggan juga dapat melakukan sinkronisasi, look up, dan task kapanpun dan di manapun

mereka berada.

Layanan Hosted Push Mail BES menggunakan teknologi Microsoft Exchange Server yang

memiliki tingkat keamanan tinggi dalam hal perlindungan data melalui fitur enkripsi, back up,

dan recovery. Layanan ini juga menjamin keamanan data perusahaan dengan integrasi teknologi

anti-virus, anti-spam, dan anti phising. Bahkan bila BlackBerry pelanggan hilang atau dicuri,

fitur remote wipe dapat digunakan untuk menghapus data milik pelanggan agar tidak dapat

diakses orang lain.

Selain itu, fitur anywhere access memungkinkan penggunanya mengakses email dari mana saja,

baik melalui aplikasi Microsoft Outlook di komputer kantor, melalui web browser di computer

publik, atau melalui BlackBerry dengan fasilitas direct push. Melalui aplikasi tersebut, tidak ada

perbedaan signifikan dari sisi tampilan maupun komputasi antara BlackBerry dan computer

personal.

Lebih jauh, untuk melayani kebutuhan solusi korporat masing-masing perusahaan, Telkomsel

menyiapkan Tim Corporate Account Management di berbagai wilayah Indonesia, yang siap

memberikan pelayanan layaknya konsultan pribadi. Berikutnya tersedia layanan customer care

on line khusus untuk korporat melalui akses 128 dari telepon selular, yang siap melayani

kebutuhan pelanggan 24 secara gratis

3.11          Monetary & Fiscal Policies

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berencana menurunkan persentase biaya,

hak penyelenggaraan (BHP) jasa telekomunikasi dalam waktu dekat sebagai salah satu bentuk

insentif kepada para pelaku industri. Pit Dirjen Postel Kominfo Budi Setiawan mengatakan

pihaknya sudah melakukan pembicaraan untuk menurunkan BHP jasa telekomunikasi yang saat

ini besarnya 1,25% dari pendapatan kotor operator telekomunikasi. "Para operator

Page 18: Analisa Lingkungan Eksternal Dan Internal Telkomsel

telekomunikasi sudah mengeluhkan beratnya kewajiban yang harus dibayarkan kepada regulator

karena ketatnya persaingan di tengah banyaknya jumlah pemain.

Penyelenggara telekomunikasi selama ini dikenakan BHP frekuensi dan BHP jasa

telekomunikasi yang dananya masuk dalam pendapatan negara bukan pajak (PNBP), selain

dikenakan pajak yang kebijakannya langsung oleh Kementerian Keuangan (Kemen-keu).

Kominfo selaku regulator industri telekomunikasi sebelumnya menjanjikan insentif pajak bagi

PT Telkom Tbk karena telah membangun infrastruktur backbone Palapa Ring Mataram-Ku-pang

di luar konsorsium pemenang proyek Palapa Ring. Berdasarkan catatan Bisnis, insentif yang

dijanjikan tersebut belum jelas kapan bisa dicairkan, padahal pembangunan infrastruktur oleh

Telkom tersebut telah berjalan dan diharapkan selesai tahun ini.

Lebih rasional Sarwoto Atmosutarno,CEO Telkomsel yang sekaligus menjabat sebagai Ketua

Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI), mengatakan kalangan operator menyambut

inisiatif pemerintah yang tengah memproses formula biaya BHP frekuensi. "Kami kira ini

inisiatif baik dari pemerintah bagi industri telekomunikasi karena dengan formula penghitungan

berbasis pita [frekuensi] yang baru ini diharapkan beban BHP frekuensi menjadi lebih rasional

bagi industri," ujarnya ditemui terpisah.

Menurut Sarwoto, beban BHP yang ditanggung operator telekomunikasi bervariasi yaitu antara

15%-22%. ia menambahkan selain beban BHP, masih banyak pungutan lain yang membebani

industri telekomunikasi di Indonesia di antaranya adalah pajak-pajak daerah.

ATSI menyarankan agar proyek-proyek infrastruktur dapat diwujudkan melalui pola kemitraan

pemerintah dan swasta (public private partnership) karena dengan adanya kerja sama maka akan

ada insentif tertentu yang dapat membuat biaya investasi menjadi lebih rendah. Sarwoto

menjelaskan dengan pembentukan kemitraan peme-rintah-swasta, pengurangan pajak, serta

kemudahan bea masuk perangkat, maka kebijakan itu diperkirakan dapat menurunkan biaya

produksi sampai 30%. Pada akhirnya, terobosan kebijakan pemerintah itu akan dapat

memperkuat operator telekomunikasi dalam melakukan ekspansi dan pemerataan layanan. Di

antaranya dalam melengkapi layanan Internet pita lebar bergerak (mobile broadband) agar dapat

menyebar ke seluruh kota-kota besar di Tanah Air.

Gatot S. Dewa Broto, Kepala Pusat Informasi dan Humas Departemen Komunikasi dan

Informatika, mengatakan pihaknya sudah memutuskan hal tersebut agar tidak memberikan

preseden buruk bagi sistem pembayaran BHP di kemudian hari. "Jangan sampai nanti ada kesan

Page 19: Analisa Lingkungan Eksternal Dan Internal Telkomsel

regulator bersikap diskriminatif," ujarnya. Dia menjelaskan batas pembayaran BHP telah

dipatuhi oleh para operator telekomunikasi karena mereka sangat menyadari konsekuensi yang

ada ketika terlambat membayar. Khusus untuk pembayaran BHP yang dilakukan oleh

perusahaan penyedia konten sebesar 2,5% dari pendapatan kotor perusahaan, regulator masih

menunggu keputusan hakim terkait gugatan yang disampaikan oleh beberapa perusahaan

penyedia konten.

3.12          Industry & sectoral Policies

Dalam konteks regulasi, peraturan perundang undangan yang paling fundamental mengatur

industri telekomunikasi adalah UU No. 36 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi. UU ini

mengatur semua aspek dalam sektor telekomunikasi termasuk kedaulatan Negara atas

telekomunikasi, penyelenggaraan, perizinan, interkoneksi, telekomunikasi khusus, perangkat

telekomunikasi dan aktifitas pengamanan dari sektor telekomunikasi.

UU No. 36 Tahun 1999 Tentang Telekomunikasi disahkan sebagai respon atas kegagalan UU

No. 3 Tahun 1989 karena tidak effektif memberikan kerangka hukum dan tidak sesuai dengan

perkembangan telekomunikasi modern. Secara khusus, pemerintah melahirkan UU ini untuk

merestrukturisasi penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, jasa telekomunikasi dan

telekomunikasi khusus.

Dalam rangka menstandarkan sektor telekomunikasi, UU No. 36 Tahun 1999 membuka kerang

swasta dalam penyelenggaraan jaringan dan jasa telekomunikasi Padalah sebelum UU ini lahir

penyelenggaraan telekomunikasi hanya diberikan kepada pemerintah dan BUMN.

Selain UU No. 36 Tahun 1999, industri telekomunikasi di Indonesia juga diatur oleh peraturan

pelaksana dari UU No. 36 Tahun 1999 tersebut baik berupa Peraturan Pemerintah, Peraturan

Presiden dan Peraturan Menteri Informasi dan Komunikasi RI. Industri telekomunikasi Indonesia

juga harus memperhatikan peraturan perundang undangan lainnya yang tidak terkait secara

langsung.

Regulasi dan kebijakan telekomunikasi di Indonesia masih belum optimal dalam menciptakan

iklim kompetisi yang sehat. Hal ini diperlihatkan masih memungkinkan lahirnya ” anak emas”

dan ”anak tiri”. Perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah masih sering diuntungkan dengan

kebijakan dan regulasi yang ada.

Hal ini diperparah dengan belum terciptanya iklim yang kondusif bagi pengambilan kebijakan

telekomunikasi yang meng-unbundle dan membuka kompetisi seluas-luasnya. Dalam

Page 20: Analisa Lingkungan Eksternal Dan Internal Telkomsel

konteksnya, pemerintah harus benar-benar hanya menjadi regulator dan enabler dan tidak

mencampuri terlalu jauh bisnis telekomunikasi itu sendiri.

Dalam posisinya disini, Telkomsel sebagai salah satu anak dari perusahaan Negara posisinya

akan semakin kuat karna mendapat dukungan langsung dari pemerintah sehingga memperkuat

posisi Telkomsel sebagai “Market Leader pertelokomunikasian di Indonesia.

IV KESIMPULAN

4.1 Key Succes Factor

Dalam upaya untuk terus bertumbuh secara berkelanjutan, Telkomsel melihat adanya tiga

tantangan besar yang dapat berpengaruh terhadap kinerja dan kelanjutan pertumbuhannya.

Tantangan pertama terkait masalah kebijakan, khususnya yang terkait dengan industri seluler.

Tantangan kedua adalah masalah kemajuan teknologi, khususnya yang terkait dengan industri

telekomunikasi seluler, dan tantangan ketiga adalah kompetisi yang semakin ketat dengan

operator lainnya.

Untuk dapat menjamin kelangsungan pertumbuhannya, Telkomsel menjalankan beberapa

pendekatan strategis. Sebagai perusahaan Indonesia yang juga diakui dan disegani di tingkat

regional, Telkomsel pertama-tama terus meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi yang ada, di

samping ikut aktif memberikan masukan kepada pihak pembuat kebijakan. Kedua, Telkomsel

melakukan sejumlah investasi strategis untuk menjadi selalu yang terdepan di bidang teknologi

selular. Ketiga, Telkomsel meningkatkan ragam produk yang bernilai tambah kepada para

pelanggan, sekaligus menjalankan program social yang bermanfaat kepada masyarakat, dan

program lingkungan hidup yang berkontribusi dalam upaya global mengatasi perubahan iklim

serta Mendukung program peningkatan kualitas hidup masyarakat.

4.2 Kesimpulan

PT Telkomsel Indonesia merupakan perusahaan seluler terbesar di Indonesia yang memberikan

berbagai solusi untuk menjawab semua kebutuhan mobilitas masyarakat Indonesia untuk

berkomunikasi. Strategi bisnis dan teknologi yang dimiliki oleh Telkomsel mampu menjadikan

Page 21: Analisa Lingkungan Eksternal Dan Internal Telkomsel

Telkomsel sebagai market leader di perusahaan telekomunikasi Indonesia. Layanan dan solusi

komunikasi yang ditawarkan oleh Telkomsel mampu mempengaruhi lingkungan bisnis dan

perekonomian di Indonesia. 

•         Dalam melaksanakan kegiatan industrinya Telkomsel tidak melanggar regulasi baik regulasi

nasional maupun internasional

•         Tanggungjawab sosial Telkomsel diwujudkan dengan berbagai macam kegiatan CSR, misalnya

penanggulangan bencana, pendidikan dan sebagainya

•         Secara keseluruhan aktifitas industri telkomsel tidak mengganggu keseimbangan alam. Hal ini

disebabkan juga karena industri telkomsel tidak terlalu banyak menghasilkan limbah industri.

Namun perkembangan teknologi yang dilakukan oleh telkomsel telah memperhatikan kelestarian

alam

•         Dalam mengembangkan produknya, Telkomsel berusaha untuk menyediakan layanan-layanan

baru yang mendukung kegiatan masyarakat