Top Banner
BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V STASIUN METEOROLOGI NABIRE ANALISA CUACA TERKAIT ANGIN PUTING BELIUNG DI MAGETAN TANGGAL 04 MARET 2017 Eusebio Andronikos Sampe, S.Tr PMG Pelaksana Lanjutan Stasiun Meteorologi Nabire I. PENDAHULUAN MAGETAN (KOMPAS.com) Sebanyak enam rumah rusak dan 23 pohon tumbang menyusul bencana angin kencang yang menimpa Kota Magetan dan sekitarnya, Sabtu ( 4 / 3 / 2017) malam. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. "Hujan disertai angin kencang yang melanda Kota Magetan dan menerjang ratusan rumah menyebabkan 23 pohon tumbang dan enam rumah rusak," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magetan, Fery Yoga Saputra, Minggu ( 5/3/2017) pagi Keenam rumah warga Kota Magetan yang rusak yakni Sunti, Muslimah, Diro, Bejo, Rukiyat, dan Giri. Kerusakan rata- rata bagian atap karena tertimpa pohon yang tumbang. Sementara 23 pohon tumbang terjadi di satu titik di alun- alun Magetan, dua titik depan Secata Kelurahan Tambran, satu titik di Desa Baron Kecamatan Magetan, empat titik di dalam Mako Polres Magetan, dua titik dijalur Desa Tambakrejo, satu titik di jalan Sawo, Kecamatan Magetan (depan alfamart), satu titik di depan Alfamart Desa Purwosari, Kecamatan Magetan. Selain itu dilaporkan pohon tumbang di dua titik di dalam pasar sayur Magetan, tujuh titik di jalur sukomoro - maospati dan dua titik di jalur menuju perumahan Baron. Terhadap bencana itu, tim BPBD Magetan bersama aparat dan warga membantu memotong pohon yang menimpa rumah warga. MAGETAN (TRIBUNJATIM.COM ) - Sejumlah fasilitas umum dan enam rumah warga di Kota Magetan porak poranda, akibat diterjang angin puting beliung dan hujan deras, Minggu (5/3/2017). Rumah warga tampak rata dengan tanah setelah tertimpa pohon yang ada dipekarangannya. Enam rumah yang ambruk tersebut, milik Sunti, Muslimah, Diro, Bejo, Rukiyat, dan Giri. Selain itu, ratusan atap rumah di Desa Purwosari, Desa Baron, dan Kelurahan Selosari, Kecamatan Magetan juga terbang disapu angin puting beliung. "Tapi, alhamdulillah, tidak sampai terjadi korban jiwa," ujar Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magetan Ferry Yoga Saputra, Minggu (5/3/2017). Menurut Ferry, selain menerjang rumah warga dan fasum, angin puting beliung menerjang Kantor Mapolres, Pendopo Kabupaten, dan Kantor Pemkab Magetan. Bahkan lampu mercury di kantor Pemkab jatuh dihembus angin kecang itu. "Didalam Kantor Polres ada empat titik pohon tumbang," tegasnya. Petugas BPBD dibantu warga dan petugas dari lembaga terkait langsung membersihkan sampah dan pohon yang tumbang. "Sore hari tadi, alhamdulillah semua sudah bersih kembali," imbuh putra sesepuh PDIP Perjuangan Kabupaten Magetan ini MAGETAN (ANTARA News) - Bencana angin puting beliung melanda tiga kecamatan di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, yang merusak ratusan rumah milik warga di wilayah setempat. Data BPBD Kabupaten Magetan mencatat, tiga kecamatan yang dilanda hujan deras disertai angin puting beliung tersebut adalah Kecamatan Magetan, Sukomoro, dan Panekan. "Kerusakan rumah paling banyak di wilayah Kecamatan Magetan, baik berkategori rusak parah akibat tertimpa pohon tumbang saat angin kencang maupun rusak ringan yang hanya gentengnya beterbangan tertiup angin," ujar staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan Anjar Kurniawan kepada wartawan, Minggu. Menurut dia, angin puting beliung tersebut terjadi pada Sabtu (4/3) malam saat hujan deras mengguyur wilayah Magetan. Sedangkan, kerja bakti membersihkan material rumah yang rusak baru dilakukan warga dan petugas BPBD setempat pada Minggu pagi hingga siang hari. Pihaknya merinci, di Kecamatan Magetan, angin puting beliung melanda di empat desa/kelurahan, yakni Desa Purwosari dan Baron serta Kelurahan Sukowinangun dan Selosari. Sedangkan di Kecamatan Sukomoro dan Panekan, puting beliung menerjang satu desa, yakni masing-masing Desa Bandar dan Milangsari. "Kerusakan rumah atau bangunan paling banyak terjadi di Desa Purwosari, Kecamatan Magetan, baik rusak parah maupun sedang," katanya. Anjar
8

ANALISA CUACA TERKAIT ANGIN PUTING BELIUNG DI MAGETAN · ANALISA CUACA TERKAIT ANGIN PUTING BELIUNG DI MAGETAN MARET 2017 Eusebio Andronikos Sampe, S.Tr PMG Pelaksana Lanjutan Stasiun

Dec 18, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ANALISA CUACA TERKAIT ANGIN PUTING BELIUNG DI MAGETAN · ANALISA CUACA TERKAIT ANGIN PUTING BELIUNG DI MAGETAN MARET 2017 Eusebio Andronikos Sampe, S.Tr PMG Pelaksana Lanjutan Stasiun

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA

BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

ANALISA CUACA TERKAIT ANGIN PUTING BELIUNG DI MAGETAN

TANGGAL 04 MARET 2017

Eusebio Andronikos Sampe, S.Tr

PMG Pelaksana Lanjutan

Stasiun Meteorologi Nabire

I. PENDAHULUAN

MAGETAN (KOMPAS.com) – Sebanyak enam rumah rusak dan 23 pohon tumbang menyusul bencana

angin kencang yang menimpa Kota Magetan dan sekitarnya, Sabtu ( 4 / 3 / 2017) malam. Tidak ada korban jiwa

dalam peristiwa itu. "Hujan disertai angin kencang yang melanda Kota Magetan dan menerjang ratusan rumah

menyebabkan 23 pohon tumbang dan enam rumah rusak," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magetan, Fery Yoga Saputra, Minggu ( 5/3/2017) pagi Keenam

rumah warga Kota Magetan yang rusak yakni Sunti, Muslimah, Diro, Bejo, Rukiyat, dan Giri. Kerusakan rata-

rata bagian atap karena tertimpa pohon yang tumbang. Sementara 23 pohon tumbang terjadi di satu titik di alun-

alun Magetan, dua titik depan Secata Kelurahan Tambran, satu titik di Desa Baron Kecamatan Magetan, empat

titik di dalam Mako Polres Magetan, dua titik dijalur Desa Tambakrejo, satu titik di jalan Sawo, Kecamatan

Magetan (depan alfamart), satu titik di depan Alfamart Desa Purwosari, Kecamatan Magetan. Selain itu

dilaporkan pohon tumbang di dua titik di dalam pasar sayur Magetan, tujuh titik di jalur sukomoro - maospati dan

dua titik di jalur menuju perumahan Baron. Terhadap bencana itu, tim BPBD Magetan bersama aparat dan warga

membantu memotong pohon yang menimpa rumah warga.

MAGETAN (TRIBUNJATIM.COM ) - Sejumlah fasilitas umum dan enam rumah warga di Kota

Magetan porak poranda, akibat diterjang angin puting beliung dan hujan deras, Minggu (5/3/2017). Rumah warga

tampak rata dengan tanah setelah tertimpa pohon yang ada dipekarangannya. Enam rumah yang ambruk tersebut,

milik Sunti, Muslimah, Diro, Bejo, Rukiyat, dan Giri. Selain itu, ratusan atap rumah di Desa Purwosari, Desa

Baron, dan Kelurahan Selosari, Kecamatan Magetan juga terbang disapu angin puting beliung. "Tapi,

alhamdulillah, tidak sampai terjadi korban jiwa," ujar Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magetan

Ferry Yoga Saputra, Minggu (5/3/2017). Menurut Ferry, selain menerjang rumah warga dan fasum, angin puting

beliung menerjang Kantor Mapolres, Pendopo Kabupaten, dan Kantor Pemkab Magetan. Bahkan lampu mercury

di kantor Pemkab jatuh dihembus angin kecang itu. "Didalam Kantor Polres ada empat titik pohon tumbang,"

tegasnya. Petugas BPBD dibantu warga dan petugas dari lembaga terkait langsung membersihkan sampah dan

pohon yang tumbang. "Sore hari tadi, alhamdulillah semua sudah bersih kembali," imbuh putra sesepuh PDIP

Perjuangan Kabupaten Magetan ini

MAGETAN (ANTARA News) - Bencana angin puting beliung melanda tiga kecamatan di Kabupaten

Magetan, Jawa Timur, yang merusak ratusan rumah milik warga di wilayah setempat. Data BPBD Kabupaten

Magetan mencatat, tiga kecamatan yang dilanda hujan deras disertai angin puting beliung tersebut adalah

Kecamatan Magetan, Sukomoro, dan Panekan. "Kerusakan rumah paling banyak di wilayah Kecamatan Magetan,

baik berkategori rusak parah akibat tertimpa pohon tumbang saat angin kencang maupun rusak ringan yang hanya

gentengnya beterbangan tertiup angin," ujar staf Kedaruratan dan Logistik BPBD Magetan Anjar Kurniawan

kepada wartawan, Minggu. Menurut dia, angin puting beliung tersebut terjadi pada Sabtu (4/3) malam saat hujan

deras mengguyur wilayah Magetan. Sedangkan, kerja bakti membersihkan material rumah yang rusak baru

dilakukan warga dan petugas BPBD setempat pada Minggu pagi hingga siang hari. Pihaknya merinci, di

Kecamatan Magetan, angin puting beliung melanda di empat desa/kelurahan, yakni Desa Purwosari dan Baron

serta Kelurahan Sukowinangun dan Selosari. Sedangkan di Kecamatan Sukomoro dan Panekan, puting beliung

menerjang satu desa, yakni masing-masing Desa Bandar dan Milangsari. "Kerusakan rumah atau bangunan paling

banyak terjadi di Desa Purwosari, Kecamatan Magetan, baik rusak parah maupun sedang," katanya. Anjar

Page 2: ANALISA CUACA TERKAIT ANGIN PUTING BELIUNG DI MAGETAN · ANALISA CUACA TERKAIT ANGIN PUTING BELIUNG DI MAGETAN MARET 2017 Eusebio Andronikos Sampe, S.Tr PMG Pelaksana Lanjutan Stasiun

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA

BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

menambahkan warga Kabupaten Magetan diimbau waspada dengan curah hujan yang masih tinggi dan

menyebabkan bencana hidrometerologi, seperti angin puting beliung, banjir, dan tanah longsor. BMKG

memprediksi curah hujan masih cukup tinggi hingga April mendatang. BPBD setempat memetakan wilayah

Magetan yang rawan angin puting beliung berada di Kecamatan Magetan, Sukomoro, Takeran, Panekan,

Karangrejo, dan Maospati. Sedangkan rawan banjir terdapat di Kecamatan Barat dan Kartoharjo. Sementara

wilayah yang rawan longsor berada di lereng Gunung Lawu, yakni Kecamatan Plaosan, Poncol, Parang, Sidorejo,

dan Panekan.

Gambar 1. Sumber Informasi kejadian angin puting beliung di Mageta tanggal 04 Maret 2017

Gambar 2. Lokasi Peta Wilayah Magetan

(Sumber : google maps)

Page 3: ANALISA CUACA TERKAIT ANGIN PUTING BELIUNG DI MAGETAN · ANALISA CUACA TERKAIT ANGIN PUTING BELIUNG DI MAGETAN MARET 2017 Eusebio Andronikos Sampe, S.Tr PMG Pelaksana Lanjutan Stasiun

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA

BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

II. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Dinamika Atmosfer

A.1 Suhu Muka Laut

Nilai analisis suhu muka laut di perairan dekat wilayah Magetan, tanggal 04 Maret 2017 berkisar 29 s/d

31 0C dengan anomaly (+1) s/d (+2). Nilai positif ini menunjukkan kondisi laut lebih hangat dan dapat menambah

peluang penguapan yang tinggi sehingga menambah pasokan bagi terbentuknya awan-awan hujan di sekitar

wilayah Magetan.

Gambar 3. SST dan anomaly perairan Indonesia tanggal 04 Maret 2017

(Sumber : www.bmkg.go.id/)

A.2 MJO (Madden – Julian Oscillation)

Berdasarkan data diagram fase MJO pada tanggal 04 Maret 2017 yang berada di kuadran III, sehingga

tidak mempengaruhi kondisi curah hujan di sekitar wilayah Indonesia.

Gambar 4. Track MJO tanggal 04 Maret 2017

(Sumber : www.bom.gov.au)

Page 4: ANALISA CUACA TERKAIT ANGIN PUTING BELIUNG DI MAGETAN · ANALISA CUACA TERKAIT ANGIN PUTING BELIUNG DI MAGETAN MARET 2017 Eusebio Andronikos Sampe, S.Tr PMG Pelaksana Lanjutan Stasiun

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA

BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

A.3 Outgoing Longwave Radiation (OLR)

Berdasarkan hasil analisis Outgoing Longwave Radiation (OLR) tanggal 05 September 2016 s/d 06 Maret

2017 nilai anomali OLR disekitar wilayah Magetan : 10 W/m2 s/d 30 W/m2. Anomali OLR bernilai positif

menandakan tutupan awan cenderung kurang dari rata-rata klimatologisnya.

Gambar 5. Outgoing Longwave Radiation (OLR) tanggal 05 September 2016 s/d 06 Maret 2017

(Sumber : www.bom.gov.au)

A.4 Analisa Isobar

Berdasarkan gambar isobar dari tanggal 04 Maret 2017 terlihat bahwa secara umum wilayah Indonesia

bagian selatan terdapat beberapa pola gangguan cuaca yakni 4 (empat) daerah tekanan rendah (Low Pressure).

Hal tersebut menandakan bahwa kondisi yang mendukung aktifnya pergerakan massa udara dari wilayah

Indonesia bagian utara menuju wilayah Indonesia bagian selatan.

Gambar 6. Analisa Isobar Jam 00.00 tanggal 11 Maret 2017

(Sumber : www.bom.gov.au)

Page 5: ANALISA CUACA TERKAIT ANGIN PUTING BELIUNG DI MAGETAN · ANALISA CUACA TERKAIT ANGIN PUTING BELIUNG DI MAGETAN MARET 2017 Eusebio Andronikos Sampe, S.Tr PMG Pelaksana Lanjutan Stasiun

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA

BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

A.5 Angin Streamline

Dari peta streamline, pola angin dengan ketinggian 3000 feet menunjukkan diatas terlihat adanya

pergerakan angin yang membawa massa udara dari samudera pasifik yang melewati wilayah Kalimantan dan

terjadi pembelokan angin di atas wilayah Sumatra bagian selatan serta terjadi konvergensi tepat diatas wilayah

pulau Jawa termasuk wilayah Magetan, serta adanya pola shearline pembelokan angin yang berasal dari Australia.

Pola-pola ini yang dapat menyebabkan untuk pembentukan awan – awan konvektif penghasil hujan lebat serta

angin kencang maupun angin puting beliung.

Gambar 7. Analisa Streamline Jam 00.00 tanggal 04 Maret 2017 (Sumber : www.bmkg.go.id/)

A.6 Kelembaban Relatif

Berdasarkan data kelembaban relatif pada lapisan 850, 700, 500 & 200 mb jam 12.00 UTC, kelembaban

relatif berkisar antara 65 - 95%. Hal ini menunjukkan potensi pertumbuhan awan di level bawah sampai level atas

cukup tinggi. Dapat disimpulkan bahwa pada saat kejadian angin puting beliung, kondisi udara basah hingga

lapisan 200 mb, sangat berpotensi untuk perbentukan awan-awan konvektif di sekitar wilayah Magetan.

Gambar 8. RH Lapisan 850, 700, 500 & 200 mb jam 12.00 UTC tanggal 04 Maret 2017

(Sumber : 202.90.199.54/wrf/)

Page 6: ANALISA CUACA TERKAIT ANGIN PUTING BELIUNG DI MAGETAN · ANALISA CUACA TERKAIT ANGIN PUTING BELIUNG DI MAGETAN MARET 2017 Eusebio Andronikos Sampe, S.Tr PMG Pelaksana Lanjutan Stasiun

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA

BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

A.7 Indeks Labilitas Udara

Nilai K.Indeks yaitu 35 yang mengindikasikan potensi pembentukan awan konvektif sedang. Nilai Lifted

Indeks berkisar antara -2 yang mengindikasikan udara labil. Nilai Showalter Indeks yaitu -1 yang

mengindikasikan kemungkinan terjadi badai guntur.

Gambar 9. KI, LI, SI jam 12.00 UTC tanggal 04 Maret 2017

B. Satelit Cuaca

Berdasarkan gambar satelit Himawari 8 EH pada tanggal 04 Maret 2017 yang diambil mulai pukul 07.00

s/d 14.00 UTC (14.00 s/d 21.00 WIB) memperlihatkan terdapatnya awan-awan konvektif tebal meluas disekitaran

wilayah Magetan. Terlihat kumpulan awan-awan konvektif tebal tersebut bergerak masuk ke wilayah Magetan

berasal dari arah timur pulau Jawa. Dari klasifikasi jenis awan diketahui awan yang terbentuk adalah awan

Cumulonimbus (Cb) yang dapat diketahui berdasarkan suhu puncak awan pada counter line satelit Himawari 8

EH yaitu (-69) s/d (-100) 0C, yang berpotensi menimbulkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat maupun

angin puting beliung. Kumpulan awan Cumulunimbus tersebut bergerak menuju wilayah Magetan pada jam 07.00

UTC.

Page 7: ANALISA CUACA TERKAIT ANGIN PUTING BELIUNG DI MAGETAN · ANALISA CUACA TERKAIT ANGIN PUTING BELIUNG DI MAGETAN MARET 2017 Eusebio Andronikos Sampe, S.Tr PMG Pelaksana Lanjutan Stasiun

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA

BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

STASIUN METEOROLOGI NABIRE

Gambar 10. Citra satelit Himawari 8 EH pukul 07.00 s/d 14.00 UTC tanggal 04 Maret 2017

Page 8: ANALISA CUACA TERKAIT ANGIN PUTING BELIUNG DI MAGETAN · ANALISA CUACA TERKAIT ANGIN PUTING BELIUNG DI MAGETAN MARET 2017 Eusebio Andronikos Sampe, S.Tr PMG Pelaksana Lanjutan Stasiun

BADAN METEOROLOGI DAN GEOFISIKA

BALAI BESAR METEOROLOGI DAN GEOFISIKA WILAYAH V

STASIUN METEOROLOGI NABIRE