Top Banner
AMDAL PERTAMBANGAN PASIR KUARSA Makalah mata kuliah AMDAL pertambangan Ketua : Putra Wijaya Ismail (121.10.1164) Anggota : Daniel Kilikily (121.10.1146) Mitra Aldino (121.10.1144) Ahmad Rifai salim (121.10.1136) Sigit Sutrisno (121.10.11 Iffa Fauziah (121.10.11 Yulianita Gati (121.10.11 Dessy Sisca puspita (121.10.11
37

Amdal Pertambangan Pasir Kuarsa

Jan 18, 2016

Download

Documents

jhzdjkfjkd
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Amdal Pertambangan Pasir Kuarsa

AMDAL PERTAMBANGAN PASIR KUARSA

Makalah mata kuliah AMDAL pertambangan

Ketua : Putra Wijaya Ismail (121.10.1164)

Anggota : Daniel Kilikily (121.10.1146)

Mitra Aldino (121.10.1144)

Ahmad Rifai salim (121.10.1136)

Sigit Sutrisno (121.10.11

Iffa Fauziah (121.10.11

Yulianita Gati (121.10.11

Dessy Sisca puspita (121.10.11

Kelas : A ( senin 10.00 – 11.40 )

Dosen : Ir. Dwi Indah Purnamasari, M.T

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI ‘AKPRIND’ YOGYAKARTA

TAHUN AKADEMIK 2014

Page 2: Amdal Pertambangan Pasir Kuarsa

2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-NYA  sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

            Kami menyadari bahwa isi dari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, segala kritikan yang sifatnya membangun dari semua pihak diharapkan guna proses kesempurnaan dan kelengkapan lebih lanjut.

            Kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ir. Dwi Indah Purnamasari selaku dosen mata kuliah AMDAL Pertambangan

2. Teman-teman kelompok yang turut membantu dalam penyusunan makalah ini

3. Tak lupa kami juga mengucapkan terimah kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami.

Akhir kata penyusun mengharapkan agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kelompok kami pada khususnya dan bagi kita semua pada umumnya.

Yogyakarta 29 november 2014

Tim penyusun

Page 3: Amdal Pertambangan Pasir Kuarsa

3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................

KATA PENGANTAR ...........................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................

1.1 Latar Belakang......................................................................................

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................

1.3 Maksud dan Tujuan .............................................................................

BAB II LANDASAN TEORI.................................................................................

BAB III ANALISIS ...............................................................................................

Genesa ........................................................................................................

Mineralogy..................................................................................................

Potensi cadang an pasir kursa Di Indonesia..............................................

Eksplorasi...................................................................................................

Pengupasan.................................................................................................

Pembongkaran............................................................................................

Pemuatan dan pengangkutan......................................................................

Pengolahan.................................................................................................

Penggunaan................................................................................................

1. Industri gelas dan kaca........................................................................

a. Kaca lembaran................................................................................

b. Kaca Indoflot..................................................................................

c. Kaca penasap ( kaca berpola /es)...................................................

2. Industri semen.........................................................................................

3. Industri pengolahan dan bata tahan api.................................................

Page 4: Amdal Pertambangan Pasir Kuarsa

4

4. Industri keramik......................................................................................

Prospek keberadaan pasir kuarsa di Indonesia..........................................

Prospek dan peluang industri pemakai pasir kuarsa di indonesia.............

Prospek pasir kuarsa di Industri Semen.....................................................

Dampak Lingkungan Akibat Penambangan Pasir Kuarsa.........................

BAB IV KESIMPULAN........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................

Page 5: Amdal Pertambangan Pasir Kuarsa

5

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

AMDAL Pertambangan merupakan matakulaih wajib di jurusan teknik

geologi AKPRIND YOGYAKARTA, matakulaih ini di bimbing oleh Dosen Ir.

Dwi Indah , yang mengajarkan tentang AMDAL Pertambangan dimana ini

merupakan bekal untuk mengahadapi kemajuan perkemabangan pertamabangan

ini Indonesia.

AMDAL Pertambangan adalah Analisi Mengenai Dampak Lingkungan

pertambangan, dimana terdapat dokumen-dokumen amdal untuk penyusunan

pembuatan Amdal, AMDAL dibuat sebelum dilaksanakannya suatu kegiatan atau

usaha.

Dengan demikian, tim penyusun mengucapkan terimakasih atas pembuatan

tugas matakuliah ini, Berharap mendapatakan kritikan dan saran agar dalam

pembuatan selanjutnya lebih baik lagi.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apakah AMDAL Pertambangan Kuarsa ?

b. Apakah proses dalam pertambangan Kuarsa ?

c. Bagaimana Proses perkembagan tambang pasir kuarsa di Indonesia ?

d. Apa saja macam-macam penggunaaan pasir kuarsa. ?

e. Bagaimana proses geologi pasir kuarsa?

1.3 Maksud dan Tujuan

a. Dapat mengetahui AMDAL Pertambangan pasir kuarsa.

b. Mengetahui pertambangan kuarsa di Indonesia.

c. Mengetahui proses geologi pasir kuarsa.

Page 6: Amdal Pertambangan Pasir Kuarsa

6

BAB IILANDASAN TEORI

analisi Dampak Lingkungan tambang kuarsa sebagai minerba

Berdasarkan perundang undangan pertambangan yang baru, yaitu Undang

Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara serta

aturan turunnya berupa Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Wilayah

Pertambangan; dan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara. Dalam undang-undang tersebut

banyak mengisyaratkan mengenai dampak lingkungan yang harus ada dalam

pengusahaan pertambangan mineral dan batubara. Untuk itu siapa saja yang terlibat

dalam usaha pertambangan mineral dan batubara wajib mengetahui dan

melaksanakan aturan dalam kaitan dampak lingkungan hidup.

Kegiatan tambang selalu berhubungan langsung dengan alam, setiap kegiatan

tersebut sekecil apapun akan memberikan dampak bagi alam itu sendiri. Tingkat

pertambahan kegiatan tambang memerlukan penangannan yang memadai sehingga

perubahan alam kebentuk berikutnya setelah selesai atau berhentinya kegiatan itu

tidak memberikan dampak negatif yang terlalu besar. Peningkatan kegiatan

pertambangan dan peningkatan kebutuhan masyarakat akan bahan tambang akan

mengarah ke perkembangan yang tidak layak sehingga banyak wilayah pertambangan

yang melakukan usaha pertambangan di bawah standar yang diperbolehkan.

Kualitas lingkungan lokal kawasan usaha pertambangan tempat kegiatan

penambangan harus terpelihara dan terjaga dari kerusakan yang terus menerus.

Page 7: Amdal Pertambangan Pasir Kuarsa

7

Pertumbuhan usaha pertambangan yang tidak dapat dikendalikan dengan baik

menyebabkan adanya pelebaran wilayah pertambangan sehingga dalam pengelolaan

sangat sulit untuk dilaksanakan.

Mengingat berbagai potensi dampak lingkungan yang timbul dari kegiatan

usaha pertambangan ini. Sebagai upaya dalam melakukan pengendlian dampak

lingkungan, baik pada saat eksplorasi maupun eksploitasi sampai pascatambang,

diperlukan perencanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang dapat

dipertanggungjawabkan dalam suatu dokumen pengelolaan lingkungan (dokumen

AMDAL maupun UKL/UPL).

UU TENTANG MINERBA

PENGUASAAN MINERAL DAN BATUBARA

Pasal 4 (1) Mineral dan batubara sebagai sumber daya alam yang

takterbarukan merupakan kekayaan nasional yang dikuasaioleh negara untuk sebesar-

besar kesejahteraan rakyat.

(2) Penguasaan mineral dan batubara oleh negarasebagaimana dimaksud pada

ayat (1) diselenggarakanoleh Pemerintah dan/atau pemerintah daerah.Pasal 5(1)

Untuk kepentingan nasional, Pemerintah setelahberkonsultasi dengan Dewan

Perwakilan Rakyat RepublikIndonesia dapat menetapkan kebijakan

pengutamaanmineral dan/atau batubara untuk kepentingan dalamnegeri.(2)

Kepentingan nasional sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dapat dilakukan dengan

pengendalian produksi danekspor.

Page 8: Amdal Pertambangan Pasir Kuarsa

8

(3) Dalam melaksanakan pengendalian sebagaimanadimaksud pada ayat (2),

Pemerintah mempunyaikewenangan untuk menetapkan jumlah produksi tiap-

tiapkomoditas per tahun setiap provinsi.(4) Pemerintah daerah wajib mematuhi

ketentuan jumlahyang ditetapkan oleh Pemerintah sebagaimana dimaksudpada ayat

(3).

UU Pasal 39 . . .

IZIN USAHA PERTAMBANGAN

Bagian Kesatu :UmumPasal 36(1) IUP terdiri atas dua tahap:a. IUP

Eksplorasi meliputi kegiatan penyelidikan umum,eksplorasi, dan studi kelayakan;b.

IUP Operasi Produksi meliputi kegiatan konstruksi,penambangan, pengolahan dan

pemurnian, sertapengangkutan dan penjualan.

(2) Pemegang IUP Eksplorasi dan pemegang IUP OperasiProduksi dapat

melakukan sebagian atau seluruhkegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).Pasal

37IUP diberikan oleh:a. bupati/walikota apabila WIUP berada di dalam satuwilayah

kabupaten/kota;b. gubernur apabila WIUP berada pada lintas wilayahkabupaten/kota

dalam 1 (satu) provinsi setelahmendapatkan rekomendasi dari bupati/walikota

setempatsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; danc. Menteri

apabila WIUP berada pada lintas wilayah provinsisetelah mendapatkan rekomendasi

dari gubernur danbupati/walikota setempat sesuai dengan ketentuanperaturan

perundang-undangan.Pasal 38IUP diberikan kepada:a. badan usaha;b. koperasi; danc.

perseorangan.

Page 9: Amdal Pertambangan Pasir Kuarsa

9

(2) Kegiatan usaha pertambangan tidak dapat dilaksanakanpada tempat yang dilarang

untuk melakukan kegiatanusaha pertambangan sesuai dengan ketentuan

peraturanperundang-undangan.

(3) Kegiatan usaha pertambangan sebagaimana dimaksudpada ayat (2) dapat

dilaksanakan setelah mendapat izindari instansi Pemerintah sesuai dengan

ketentuanperaturan perundang-undangan.Pasal 135Pemegang IUP Eksplorasi atau

IUPK Eksplorasi hanya dapatmelaksanakan kegiatannya setelah mendapat

persetujuandari pemegang hak atas tanah.Pasal 136(1) Pemegang IUP atau IUPK

sebelum melakukan kegiatanoperasi produksi wajib menyelesaikan hak atas

tanahdengan pemegang hak sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

(2) Penyelesaian hak atas tanah sebagaimana dimaksud padaayat (1) dapat dilakukan

secara bertahap sesuai dengankebutuhan atas tanah oleh pemegang IUP atau

IUPK.Pasal 137Pemegang IUP atau IUPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal135

dan Pasal 136 yang telah melaksanakan penyelesaianterhadap bidang-bidang tanah

dapat diberikan hak atas tanahsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.Pasal 138Hak atas IUP, IPR, atau IUPK bukan merupakan pemilikanhak

atas tanah.

Page 10: Amdal Pertambangan Pasir Kuarsa

10

BAB IIIANALISIS

Pasir kuarsa merupakan salah satu bahan galian yang cukup melimpah di

Indonesia. Hal ini dimungkinkan akibat kondisi Indonesia yang hampir setengahnya

berupa batuan beku asam sebagai sumber pembentuk bahan galian tersebut. Pasir

kuarsa banyak ditemukan pada daerah pesisir sungai, danau, pantai dan sebagian pada

lautan yang dangkal. Mineral ini memegang peranan cukup penting bagi industri,

baik sebagai bahan baku utama maupun sebagai bahan ikutan. Sebagai bahan baku

utama, pasir kuarsa dimanfaatkan oleh industri manufaktur untuk menghasilkan

produk yang dapat dimanfaatkan oleh konsumen terutama untuk bahan bangunan dan

bahan utama pada disain interior/eksterior serta bahan untuk kebutuhan rumah

tangga. Sementara sebagai bahan ikutan, pasir kuarsa dimanfaatkan untuk bahan

cetakan pada pengecoran logam, bahan refraktori dan sebagai bahan pengisi pada

industri pertambangan dan perminyakan terutama saat melakukan kegiatan

pengeboran.

Seiring dengan keadaan kondisi ekonomi Indonesia saat ini, perkembangan pasir

kuarsa dalam tiga tahun terakhir mengalami fluktuasi yang cukup signifikan, yaitu

dalam kurun 1998-2001, sehingga terjadi penurunan pemakaian. Namun demikian

karena peran yang cukup penting dalam industri, pada semester I, tahun 2002 ini,

produksi dan konsumsi pasir kuarsa mulai merangkak naik.

Page 11: Amdal Pertambangan Pasir Kuarsa

11

GENESA

            Pasir kuarsa yang juga dikenal dengan  nama pasir putih merupakan hasil

pelapukan batuan yang mengandung mineral utama seperti kuarsa dan felsfar hasil

pelapukan kemudian tercuci dan terbawa oleh air atau air yang diendapakn ditepi-tepi

sungai, danau atau laut.

Di Alam pasir kuarsa ditemukan dengan kemurnian yang bervarisi tergantung kepada

proses terbentuknya disamping adanya material lain yang ikut selama proses

pengendapan material pengotor tersebut bersifat sebagai pemberi warna pada pasir

kuarsa dan dari tersebut dapat diperkirakan derajad kemurniannya

Pada umumnya pasir kuarsa ditemukan dengan ukuran butian yang berfariasi dalam

distribusi yang melebar mulai dari fraksi halus (0,06mm) sampai dengan ukuran kasar

(2mm).

Mineralogi

Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal silika (SiO2) dan

mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan. Pada

umumnya senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan tersebut

terdiri atas oksida besi, oksida kalsium, oksida alkali, aksida magnesium, lempung

dan zat organik hasil pelapukan hasil hewan dan tumbuhan

Secara umum pasir kuarsa indonesia mempunyai komposisi kimia sebagai berikut

SiO2     : 55,30 – 99,87%

Page 12: Amdal Pertambangan Pasir Kuarsa

12

Fe2O3    :    0,01 – 9,14%

Al2O3    :    0,01 – 19,00%

TiO2      :     0,01 -  0,49%

CaO      :     0,01 – 3,24%                                                

MgO     :     0,01 -  0,26%

K2O      :      0,01 – 17,00%

Sifat-sifat fisik pasir mineral kuarsa, antara lain:

   Warna             : Putih bening atau warna lain tergantung kepada senyawa

pengotornya misalnya warna kuning mengandung Fe oksida warna merah engandung

Cu oksida

Kekerasan       : 7 ( skala mohs )

Berat jenis       : 2,65

Titik lebur       : Kurang lebih 1715 0C

Bentuk kristal  : hexagonal

Panas sfesifik  : 0,185

Dan panas konduktifitas : 12 -100 0C

Potensi cadang an pasir kursa Di Indonesia

Cadangan pasir kuarsa di Indonesia cukup besar dengan lokasi terbesar di 11 propinsi

menurut madiopera  T. Dkk Jumlah cadangan pasir kursa diperkirakan sekitar 4,55

milyar ton dengan perincian 78,6 juta ton cadangan terukur 12,4 juta ton terindikasi,

21,3 juta ton tereka dan 4,4 cadangan hipotetik.

Page 13: Amdal Pertambangan Pasir Kuarsa

13

Cadangan pasir kuarsa Indonesia terdapat di propinsi Sumatera Barat yaitu

sekitar 82,5% dari seluruh cadangan yang ada di Indonesia berikutnya adalah

Kalimantan barat, Jawa Barat, Sumatera Selatan

Mutu pasir kuarsa yang ada di Kalimantan selatan merupakan pasir kursa terbaik di

Indonesia dengan kadar silika ( SiO2) berkisar antara 97,6 – 98,53% penambangan.

Eksplorasi

Eksplorasi endapan pasir kuarsa dilakukan untuk menentukan letak penyebarn dan

ketebalan melalui penyelidikan udara, pemetaan geologi geofisika dan lain-lain.

Penyelidikan geofisika dapat mengunakan tahanan jenis potensial diri atau cara

gempa.

Untuk lebih menyakinkan potensi cadangan dapat dilakukan melalui

eksplorasi lanjutan seperti pemboran sumur uji atau saluran penyelidikan ini

dilakukan untuk tempat yang berada dilembah purbasungai, danau atau laut karena

endapan mengalami pelapukan dari batuan induk kemudian terangkut dan

terendapkan pada daerah tersebut.

Perhitungan cadangan dapat dilakukan dengan perkalian antara luas sebaran endapan

dengan rata-rata ketebalan. Rata-rata ketebalan dapat ditentukan dengan pemboran

tangan, sumur uji atau parit uji untuk luas penyebaran panjang dan lebarnya ada

penambahan atau pengurangan jarak antara titk-titk lubang bor. Kemudian

pengambilan contoh endapan untuk dianalisis dalam menentukan kualitas endapan.

Page 14: Amdal Pertambangan Pasir Kuarsa

14

Penambangan

Penambangan pasir kuarsa dapat dilakukan dengan cara seluri atau tambang

semprot tergantung kepada letak dan penyebaran endapan tahapan penambangan

meliputi pengupasan tanah penutup pembongkaran pemuatan dan pengangkutan.

Pengupasan

Pengupasan dilakukan untuk membersihkan tanah penutup dengan memakai

alat manual cangkul sekop belincong dan lain-lain ataupun alat mekanis  yang

dilengkapi alat garu tunggal/ ganda craper shovel dan lain-lain.

Pemilihan alat tergantung kepada kondisi lapangan dan skala produksi tambang .

Apabila digunakan bouldoser yang dilengkapi garu tahapan penambangan dapat

meliputi penggaruan pendorongan pengumpanan material tanah penutup yang dpat

dimanfaatkan untuk menutup lubang bekas penambangan.

Pembongkaran

Pembongkaran dilakukan untuk membebaskan endapan dari batuan induknya yang

padat keras yang mudah dibongkar sehingga peralatan manual mekanis tekanan air

juga dapat digunakan.

Pemuatan dan pengangkutan

Untuk mengangkut hasil pembongkaran ke unit pengolahan atau penampungan dapat

mengunakan alat muat whell loader atau backhoe, dreging dan alat angkut dump truk,

pikulan gerobak dan lain-lain.

Page 15: Amdal Pertambangan Pasir Kuarsa

15

Pengolahan

Untuk memperoleh spesifikasi yang diinginkan perlu pengolahan/pencucian untuk

menghilangkan senyawa pengotor pasir kuarsa dapat langsung digunakan misalnya

untuk pasir cetak namun kadang-kadang dilakukan penggilingan untuk memperoleh

ukuran yang sangat halus seperti yang diinginkan oleh industri pemakai.

Penggunaan

Pasir kuarsa banyak digunakan di Industri gelas kaca, bata tahap api, pengecoran

logam, bahan baku pembuatan tehel dan mosaik keramik, bahan baku pembuatan fero

silikon, cabrida ,ampelas, pasir, filter, glass, woll dan lain-lain.

Persyaratan pasir kuarsa yang digunakan untuk setiap industri tidak dapat secara pasti

yang paling utama adalah harus menjamin kemurnian minimum dengan pembatasan

pada oksida pengotornya.

2. Industri gelas dan kaca

Sebagian besar formula gelas kaca yang diproduksikan untuk komersil terdiri

dari kuarsa/silika soda dan garam dapur. Sebagian bahan baku pasir kuarsa

merupakan oksida pembentuk gelas pada proses pembuatannya terhadap formula

gelas kaca kadang-kadang ditambahkan oksida-oksida lain untuk mendapatkan sifat

produk gelas kaca yang diinginkan seperti

a.  AlO3 dan B2O3 untuk menambah ketahanan terhadap kimia

b. Oksida-oksida krom, kobal, besi, atau Nikel sebagai bahan pewarna

Page 16: Amdal Pertambangan Pasir Kuarsa

16

c. Oksida belerang untuk memperbaiki proses peleburan dalam pembuatan gelas

yang dicairkan

Dalam industri kaca spesifikasi pasir kuarsa yang digunakan bergantung kepada jenis

produknya < ada 4 jenis produk gelas kaca yang beredar dipasaran yaitu kaca

lembaran, gelas kemasan, gelas rumah tangga, gelas ilmu pengetahuan dan

keteknikan.

b. Kaca lembaran

Dibidang konstruksi bangunan pemakaian kaca sudah sangat meluas terutama

kaca lembaran, kaca gelombang, kaca balok untuk keperluan kombinasi sinar difusi

gelas fiber untuk mengatur tata suara gedung pertunjukan atau keperluan lain yang

membutuhkan sifat tembus cahaya atau tembus pandang

Untuk menghasilkan kaca mutu tinggi, kaca lembaran harus dipoles rata halus

kedua permukaannya mengkilap dengan cara polhised plate glass tetapi harganya

mahal karena mmbutuhkan banyak waktu dan biaya dalam pemolesannya walau

menggunakan mesin sekalipun setelah tahun 1559 ditemukan kaca prima dengan cara

float proses dengan biaya paling rendah dari polhised plate glass.

Ada dua jenis kaca yang sudah diketahui yaitu jenis indoflot dan kaca berpola atau

kaca es keduanya sudah dikembangkan dengan teknik yang lebih modern di PT.

Asahimas.

Page 17: Amdal Pertambangan Pasir Kuarsa

17

c. Kaca Indoflot

Kaca indoflot dibuat dengan cara pengembangan cairan kaca diatas cairan

logam. Sifat istimewa yang dimilikinya adalah:

1.      Kedua permukaannya rata, sejajar sempurna dan bebas distorsi baik untuk

banyangan langsung maupun dipantulkan

2.      Benda yang ada dibalik kaca akan terlihat terang dan jernih karena kaca

ini bersifat transparansi dan transmitansi yang tinggi

3.      Permukaan lebih berkilau dari pada polished plate glass karena dipoles

dengan api

4.      Tebal kaca dimungkinkan sampai 19 mm dengan dimensi lebih besar

sehingga memudahka perencanaan kaca yang besar

d. Kaca penasap ( kaca berpola /es)

Kaca penasap merupakan kaca warna yang dibuat dengan proses

pengambangan. Warna kaca diperoleh dengan cara memasukan zat pewarna

kedalam cairan kaca kaca yang sedang diproses

Kaca penasap dapat mengurangi panas dan silau cahaya yang masuk, seerta

mempunyai daya tembus pandang rendah sekali yang memberi rasa nyaman bagi

yang ada didalam ruangan. Kaca jenis ini sangat cocok dipakai di daerah tropis

terutama untuk pemakaian:

Page 18: Amdal Pertambangan Pasir Kuarsa

18

Arsitektur interior dan eksterior rumah, perkantoran pusat perkantoran

dan sejenisnya

Mebel

Dinding partisi dan sebagainya

2. Industri semen

Di industri semen, pasir kuarsa digunakan sebagai bahan pelengkap untuk

pembuatan semen porland yaitu sebagai pengontrol kandungan silika dalam semen

yang duhasilkan .

Jumlah pasir kuarsa yang dicampur dengan bahan baku semen lainnya

bervarisi bergantung kepada kandungan silika bahan baku semen lainnya akan tetapi

secara umu dapat ditentukan dengan komposisi atau perbandingan 66,5 pasir kuarsa

untuk 1 ton produk semen.

3. Industri pengolahan dan bata tahan api

Pasir kuarsa yang dipakai di industri pengecoran berfungsi sebagai pasir cetak dan

faundry, sementara itu di industri tahan api pasir kuarsa merupakan bahan baku utama

persyaratan umum yang dipakai dikedua industri tersebut antara lain kandungan silika

distribusi ukuran dan bentuk butiran.

4 . Industri keramik

Pasir kuarsa di Industri keramik digunakan sebagai bahan mentah untuk

pembuatan badan keramik bersama-sama dengan kaolin, ball clay felsfar dan lain-lain

penggunaan yang utama adalah sebagai bahan keramik saniter.

Page 19: Amdal Pertambangan Pasir Kuarsa

19

Pasir kuarsa dipakai karena mempunya sifatnya yang baik untuk bahan pengurus

sehingga mempermudah proses pengeringan, mengontorl penyusutan dan memberi

kerangka pada badan keramik

Secara umum keramik terdiri atas bahan anorganik ukan logam berfase

kristalin dan atau campuran dengan logam Yang proses produksinya memerlukan

pemanasan cukup tinggi berdasarkan fungsi dan strukturnya, produk kramik dibagi

menjadi dua tipe yaitu keramik konvensional dan keramik maju.

Prospek keberadaan pasir kuarsa di Indonesia

Selama tingkat harga domestik lebih rendah dari harga impor maka prospek

pengusahaan pertambangan pasir kuarsa dilihat dari sisi sumber dayanya cukup cerah

jumlah cadangan saat ini tidak kurang dari 4,5 milyar ton

Sementara itu prospek pasir kuarsa untuk tujuan ekspor diperkirakan kurang begitu

baik salah satu kendalanya adalah daya saing pasir kuarsa yang kuat dari negara lain

khususnya Malaysia dan Australia sebagai pengekspor ke Jepang

Untuk itu adanya perluasan kapasitas perluasan kapasitas produksi Industri terkait

didalam negeri lebih ditekankan untuk memenuhi kebutuhan didalam negeri

sementara itu orientasi ekspor lebih ditekankan kepada produk industri dari pada

bahan baku.

Page 20: Amdal Pertambangan Pasir Kuarsa

20

Prospek dan peluang industri pemakai pasir kuarsa di indonesia

Perkembangan pasir kuarsa dimasa mendatang diperkirakan akan ditentukan

oleh perkembangan industri-industri tersebut jumlah penduduk yang besar pula

merupakan potensi pasar yang dapat diterapkan untuk produk-produk industri.

Industri keramik pun mempunyai peluang yang cukup baik dengan semakin

beragamnya produk-produk yang dihasilkannya.

Meskipun demikian untuk memasok pasir kuarsa untuk industri semen dan kaca

lembaran indonesia diperkirakan akan mengalami berbagai kendala yang berarti hal

ini disebabkan oleh selama ini industri tersebut kebanyakan memilki pengusaha aan

pertambangan pasir kuarsa sendiri untuk kebutuhan industrinya

Peluang pengusahaan pertambangan lebih ditujukan untuk memasok industri diluar

industri tersebut misalnya industri keramik water treatment, table wire dan

sebagainya

Prospek pasir kuarsa di Industri Semen

Menurut Departement Perindustrian proyeksi kapasitas produksi semen

sampai tahun II Pelita VI sekitar 28,5 juta dan mulai tahun1999 diperlukan paling

sedikit 1,8 juta ton pasir kuarsa pertahun sementara itu pada akhir pelita VI proyeksi

kapasitas produksi semen sebesar 34,4 ton dengan kebutuhan pasir kuarsa sekitar 2,4

juta ton pertahun.

Page 21: Amdal Pertambangan Pasir Kuarsa

21

Adanya gejolak kenaikan harga semen porland di Indonesia akan berakibat terhadap

naiknya harga rumah murah mangakibatkan naiknya laju inflasi di indonesia

Sebagai alternatif pemecahannya adalah dengan menaikan kapasitas terpasang pabrik

semen yang telah ada atau mendirikan pabrik semen baru didaerah yang belum

mempunyai pabrik sementara itu penetapan HPS yang lebih menguntungkan

produsen diharapkan dapat menarik minat investor semen yang sudah ada yang

memerlukan bantuan dana dalam menaikan kapasitas produksi.

Dampak Lingkungan Akibat Penambangan Pasir Kuarsa

Dampak lingkungan yang ditimbulkan akibat penambangan pasir kuarsa

adalah seperti berikut :

a. Bila penambangannya di sekitar areal pesisir pantai akan mengganggu

nafkah hidup bagi para nelayan dan akan mengganggu biota yang ada di

sekitar pesisir pantai

b. Bila penambangannya di muara sungai pasti akan mengganggu hutan

magrove, serta semua jenis fauna yang ada di sekitar muara sungai yang

disebut sebagai areal air payau

c. Terjadi kebanjiran wilayah atau DAS (Daerah Aliran Sungai)

Page 23: Amdal Pertambangan Pasir Kuarsa

23

BAB IVKESIMPULAN

Berdasarkan Ganesanya, Pasir kuarsa yang juga dikenal dengan  nama pasir

putih merupakan hasil pelapukan batuan yang mengandung mineral utama seperti

kuarsa dan felsfar hasil pelapukan kemudian tercuci dan terbawa oleh air atau air

yang diendapakn ditepi-tepi sungai, danau atau laut.

 Berdasarkan Mineraloginya, Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri

atas kristal-kristal silika (SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa

selama proses pengendapan.

 Secara umum pasir kuarsa indonesia mempunyai komposisi kimia sebagai

berikut  :

SiO2     : 55,30 – 99,87  %

Fe2O3    :    0,01 – 9,14  %

Al2O3    :    0,01 – 19,0  %

TiO2      :     0,01 -  0,49 %

CaO      :     0,01 – 3,24 %                                   

MgO     :     0,01 -  0,26 %

K2O      :      0,01 – 17,0 %

Page 24: Amdal Pertambangan Pasir Kuarsa

24

Jumlah cadangan pasir kursa diperkirakan sekitar 4,55 milyar ton dengan

perincian 78,6 juta ton cadangan terukur 12,4 juta ton terindikasi, 21,3 juta ton tereka

dan 4,4 cadangan hipotetik

Eksplorasi endapan pasir kuarsa dilakukan untuk menentukan letak penyebarn

dan ketebalan melalui penyelidikan udara, pemetaan geologi geofisika dan lain-

lain.         

Ada dua jenis kaca yang sudah diketahui yaitu jenis indoflot dan kaca berpola

atau kaca es.

Industri – industri yang memanfaatkan pasir kuarsa sebagai bahan baku a.l :

-          Industri Gelas dan kaca

-          Industri Semen

-          Industri pengolahan dan bata tahan api

-          Industri Keramik

Industri semen merupakan pemakai utama pasir kuarsa yaitu sekitar 74,4%

dari seluruh jumlah komsumsi.

Page 25: Amdal Pertambangan Pasir Kuarsa

25

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1995, profil bahan Galian Golongan C untuk bahan baku Industri semen dikabupaten  Dati II Barito selatan kalimantan Tengah

Anonim, 1975, Buku Tahunan Pertambangan Indonesia, Departemen Pertambangan RI, Jakarta.

Bisri,  K. Dan Lukman, A. 1992. Bahan Galian Pasir Kuarsa PPTM-Bandung

Katili, J. A., 1986. Sumberdaya Alam dan Perubahan Global, PPTM-Bandung

Suhayat, Y.P., 1997 Sumber daya bahan galian industri di Indonesia dan permasalahan pengembangannya. Dir. Sumberdaya Nasional Bandung

Nawipa Demianus. 2012 Tugas AMDAL pertambangan pasir kuarsa, IST AKPRIND, Yogyakarta.