Top Banner
BAB I PENDAHULUAN Mempertahankan tubuh tetap dalam keadaan sehat adalah sasaran yang harus dicapai oleh setiap praktisi medis, demikian halnya juga dengan dokter gigi. Dalam melaksanakan pelayanan medis, dokter gigi harus mencegah atau menahan proses penyakit serta mengembalikan bagian gigi yang hilang. Seringkali kedua sasaran tersebut dicapai dengan pembuatan suatu tumpatan sederhana (restorasi). Gigi adalah organ yang vital, karena itu harus dirawat dengan penuh pertimbangan bila memerlukan prosedur- prosedur operatif. Kebanyakan pasien yang datang untuk mendapat perawatan gigi sangat mementingkan nilai estetik dari gigi-geliginya, terutama pada gigi-gigi anterior sulung maupun tetap. Hal tersebut penting sebagai pertimbangan dalam pemilihan bahan tumpatan yang digunakan. Bahan restorasi harus semirip mungkin dengan substansi gigi asli yang digantikan. Hal ini dikarenakan gigi-gigi ini akan terlihat selama pergerakan fungsional yang normal. 1
17

Web viewPerlekatan bahan ini secara fisika dan kimiawi terhadap jaringan dentin dan email. Disamping itu, glass ionomer. cement. ... Gabr 2. Akses lesi melalui palatalGambar 3. Kavitas

Jan 30, 2018

Download

Documents

doandat
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Web viewPerlekatan bahan ini secara fisika dan kimiawi terhadap jaringan dentin dan email. Disamping itu, glass ionomer. cement. ... Gabr 2. Akses lesi melalui palatalGambar 3. Kavitas

BAB I

PENDAHULUAN

Mempertahankan tubuh tetap dalam keadaan sehat adalah sasaran yang harus

dicapai oleh setiap praktisi medis, demikian halnya juga dengan dokter gigi. Dalam

melaksanakan pelayanan medis, dokter gigi harus mencegah atau menahan proses

penyakit serta mengembalikan bagian gigi yang hilang. Seringkali kedua sasaran

tersebut dicapai dengan pembuatan suatu tumpatan sederhana (restorasi).

Gigi adalah organ yang vital, karena itu harus dirawat dengan penuh

pertimbangan bila memerlukan prosedur-prosedur operatif. Kebanyakan pasien yang

datang untuk mendapat perawatan gigi sangat mementingkan nilai estetik dari gigi-

geliginya, terutama pada gigi-gigi anterior sulung maupun tetap. Hal tersebut penting

sebagai pertimbangan dalam pemilihan bahan tumpatan yang digunakan. Bahan

restorasi harus semirip mungkin dengan substansi gigi asli yang digantikan. Hal ini

dikarenakan gigi-gigi ini akan terlihat selama pergerakan fungsional yang normal.

Gigi desidu, sulung atau seperti yang sering disebut sehari-hari gigi susu,

mempunyai masa hidup yang relatif singkat. Sebelumnya akhirnya gigi tersebut

tanggal (lepas) untuk diganti dengan gigi-geligi tetap. Biasanya ia terjadi antara umur

6 sampai 13 tahun. Oleh sebab itu, karies pada gigi sulung harus dirawat guna

mencegah hilangnya gigi tersebut sebelum waktunya

Nilai estetik pada restorasi gigi-gigi anterior dapat dicapai dengan menggunakan

bahan tumpatan seperti GIC atau semen ionomer kaca,. Penggunaan bahan restorasi

GIC memang memberi warna mirip gigi sehingga baik digunakan pada gigi anterior.

Pada tulisan ini akan menjelaskan mengenai tumpatan gigi anterior sulung dengan

menggunakan bahan GIC (semen ionomer kaca).

1

Page 2: Web viewPerlekatan bahan ini secara fisika dan kimiawi terhadap jaringan dentin dan email. Disamping itu, glass ionomer. cement. ... Gabr 2. Akses lesi melalui palatalGambar 3. Kavitas

BAB IIPEMBAHASAN

A. Gigi sulung

Gigi desidu, sulung atau seperti yang sering disebut sehari-hari gigi susu,

mempunyai masa hiup yang relatif singkat dan akhirnya ia tanggal (lepas) untuk

diganti dengan gigi-geligi tetap. Biasanya ia terjadi antara umur 6 sampai 13 tahun.

Gigi insisivus dan kaninus susu mempunyai gigi penganti tetap, tetapi gigi molar

pertama dan kedua susu digantikan masing-masing oleh gigi premolar pertama dan

kedua

Gigi susu lebih sedikit dari pada gigi-geligi tetap dengan jumlah keseluruhan

gigi-geligi atas 10 dan gigi-geligi bawah 10. Gigi-geligi susu mempunyai beberapa

perbedaan penting dalam morfologi, komposisi, ukuran, warna, dan sebagainya.

Perbedaan tersebut antara lain adalah sebagai berikut.

1. Secara keseluruhan gigi-geligi susu lebih kecil dari pada gigi-geligi tetap

2. Enamel (email) gigi-geligi susu lebih putih dan lebih guram, yang

menyebabkan mahkota gigi susu berwarna lebih muda dari pada gigi-geligi

tetap.

3. Enamel gigi susu lebih permeabel dan lebih mudah terabrasi. Derajat

permeabilitas berkurang setelah akar mulai di resorbsi

4. Kedalaman enamel lebih konsisten dan lebih tipis dari pada gigi tetap

5. Mahkota gigi-geligi depan susu membulat, dengan cingulum labial yang

menonjol

6. Akar gigi susu lebih pendek, kurang kuat dan lebih muda warnanya dari pada

akar gigi tetap

7. Ruang pulpa gigi susu lebih besar dari pada gigi tetap, dengan tanduk pulpa

yang menonjol dan lebih mengikuti morfologi luar gigi

2

Page 3: Web viewPerlekatan bahan ini secara fisika dan kimiawi terhadap jaringan dentin dan email. Disamping itu, glass ionomer. cement. ... Gabr 2. Akses lesi melalui palatalGambar 3. Kavitas

8. Saluran akar gigi susu lebih halus

9. Gigi-geligi susu terdiri dari 20 gigi, sedangkan gigi-geligi tetap terdiri dari 32

gigi.

Gambar 1. Perbedaan morfologi gigi sulung dan tetap

B. GIC

Glass Ionomer Cement (GIC) merupakan salah satu jenis bahan yang biasanya

digunakan dalam kedokteran gigi sebagai bahan tumpatan dan semen perekat. Bahan

ini berdasarkan pada reaksi bubuk kaca silikat dan asam polialkenoat yang

merupakan tambahan dari golongan dental semen berbasis air dan terdiri dari silicate

cement, zinc phospate cement dan zinc polycarboxylate cement. Glass ionomer

konvensional terdiri dari fluoroaluminosilicate glass, biasanya dalam garam

stronsium atau kalsium dan cairan asam polialkenoat, sebagai contoh poliakrilik,

maleat, itakonik dan asam trikarbalilik. Bahan konvensional dibuat dengan reaksi

unsur asam antara cairan asam dan bubuk dasar.

Beberapa kasus karies yang menggunakan bahan tumpatan glass ionomer cement

yaitu: karies yang menyerang permukaan serviks gigi yang disebabkan oleh abrasi

(yang menurut klasifikasi G.V. Black termasuk lesi kelas V), karies yang terdapat

pada akar, karies yang menyerang permukaan aproksimal gigi-gigi anterior (yang

3

Page 4: Web viewPerlekatan bahan ini secara fisika dan kimiawi terhadap jaringan dentin dan email. Disamping itu, glass ionomer. cement. ... Gabr 2. Akses lesi melalui palatalGambar 3. Kavitas

menurut klasifikasi G.V. Black termasuk lesi kelas III) dan penutupan pit atau fisur

(fissure sealant ).

Adapun keunggulan dari bahan restorasi GIC (glass ionomer cement) antara lain:

1. Mempunyai kekuatan kompresi yang tinggi.

2. Bersifat adhesi.

3. Tidak iritatif.

4. Mengandung fluor sehingga mampu melepaskan bahan fluor untuk mencegah

karies lebih lanjut.

5. Mempunyai sifat penyebaran panas yang sedikit.

6. Daya larut yang rendah.

7. Bersifat translusent atau tembus cahaya.

8. Perlekatan bahan ini secara fisika dan kimiawi terhadap jaringan dentin dan

email.

Disamping itu, glass ionomer cement juga bersifat biokompatibilitas, yaitu

menunjukkan efek biologis yang baik terhadap struktur jaringan gigi dan pulpa.

Kelebihan lain dari bahan ini yaitu glass ionomer cement mempunyai sifat anti

bakteri.

EVALUASI KLINIS GLASS IONOMER CEMENT

Glass ionomer cement (GIC) telah menjadi subjek dari berbagai penelitian dalam

kaitannya dengan pelaksanaan klinisnya.

A. Adhesi

Glass ionomer cement merupakan bahan restorasi yang ideal untuk lesi servikal non-

karies karena sifat adesifnya dan beban restorasi akhirnya yang tidak berarti. Oleh

karena itu terdapat sejumlah penelitian pada sifat glass-ionomer pada lesi-lesi

tertentu. Kebanyakan lesi servikal non karies bukan merupakan undercut yang

4

Page 5: Web viewPerlekatan bahan ini secara fisika dan kimiawi terhadap jaringan dentin dan email. Disamping itu, glass ionomer. cement. ... Gabr 2. Akses lesi melalui palatalGambar 3. Kavitas

terpisah dan retensi dari restorasi tergantung pada adhesi yang efektif antara bahan

dan dentin.

Karena banyak resin modified glass-ionomer cements yang diperkenalkan saat ini,

hanya penelitian yang dilakukan dalam waktu yang singkat yang berlaku. Pada

umumnya, rata-rata retensi sama tinggi dengan glass-ionomer konvensional. Tetapi

beberapa bahan telah menunjukkan masalah dengan mempertimbangkan stabilitas

warna. Akan tetapi resin modified glass-ionomer telah berkembang dengan kestabilan

sifatnya sejak beberapa tahun yang lalu.

Resin modified glass-ionomer cement dapat juga digunakan sebagai lapisan adesif

untuk retensi resin komposit dengan cara yang sama dengan penggunaan dentine

bonding agent.

B. Penghambatan Karies

GIC melepaskan fluoride yang awalnya pada tingkat yang tinggi, kemudian

menurun setelah beberapa hari menjadi tingkatan rendah yang cocok selama

bertahun-tahun. Percobaan pelepasan fluoride seluruhnya menyatakan bahwa glass-

ionomer memiliki insiden terjadinya sekunder karies yang rendah. Tetapi hanya

sedikit penelitian klinis yang memenuhi kebutuhan suatu percobaan dengan

rancangan yang tepat untuk memutus aktivitas antikariogenik dari glass-ionomer.

Percobaan-percobaan yang dipublikasikan tersebut meragukan, sebagian menyatakan

keuntungan glass-ionomer cement pada pencegahan karies sekunder dan yang lain

menyatakan tidak ada keuntungan.

C. Efek pada Karies Dentin

Karies dentin dapat dibagi ke dalam dua zona; zona yang paling dekat dengan

pulpa yang disebut sebagai ’inner carious’ atau ’affected dentine’ dan zona yang

paling dekat dengan rongga mulut disebut ’outer carious’ atau ’infected dentine’.

Zona-zona ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Dentin yang terpengaruh

memiliki sedikit atau bahkan tidak ada bakteri, warna coklat-hitam dan mengandung

kolagen. Oleh karena itu dentin yang demikian dapat diremineralisasi karena berisi

kolagen utuh yang berperan sebagai pendukung bagi endapan hidroksiapatit.

5

Page 6: Web viewPerlekatan bahan ini secara fisika dan kimiawi terhadap jaringan dentin dan email. Disamping itu, glass ionomer. cement. ... Gabr 2. Akses lesi melalui palatalGambar 3. Kavitas

Dalam perbedaannya dentin yang terinfeksi memiliki muatan bakteri yang lebih

berat, kolagen yang terdegradasi, memiliki penampilan batas kuning-coklat, basah

dan tidak dapat teremineralisasi. Untuk mengikuti prinsip intervensi minimum

preparasi kavitas, dentin yang terpengaruh dapat ditinggalkan pada tempatnya dengan

potensial untuk remineralisasi di bawah pengaruh glass ionomer cement. Beberapa

publikasi telah melakukan investigasi kemampuan GIC untuk meningkatkan

remineralisasi dentin yang terpengaruh.

D. Fissure Sealant

Pada awalnya salah satu yang direkomendasikan untuk penggunaan glass-

ionomer cement adalah sebagai bahan fissure sealant. Fisur membutuhkan paling

sedikit perluasan 100 μm untuk mencapai penetrasi semen dan melindunginya dari

beban oklusal. Pada keadaan dimana fisur berdiameter lebih kecil dari 100 μm

direkomendasikan untuk membuka fisur agar diperoleh penetrasi sealant. Beberapa

studi klinis telah mengidentifikasi masalah retensi fissure sealant glass-ionomer. Cara

tradisional untuk mendapatkan penampilan fissure sealant pada percobaan klinis

adalah dengan bahan retensi. Beberapa penelitian telah melaporkan bahwa fissure

sealant glass ionomer akan hilang dari fisur dalam beberapa bulan setelah aplikasi,

akan tetapi pada penggunaan teknik impression ditemukan bahwa glass-ionomer

cement akan ditahan pada kedalaman fisur. Hal ini menjelaskan penemuan efek glass-

ionomer cement yang umumnya sama dimana sealant yang berbasis resin mencegah

karies fisur sehingga resin sealant lebih tahan dalam beberapa tahun.

E. Gigi desidui

Glass-ionomer cement telah mendapatkan penelitian intensif sebagai bahan

restorasi untuk gigi desidui. Beberapa penelitian telah dilakukan terus menerus pada

bahan konvensional yang asli dengan bahan yang dimodifikasi resin. Pada umumnya

hasil yang diperoleh tidak memuaskan khususnya pada kavitas aproksimal dimana

semen relatif tidak mendukung. Karena kerapuhannya, glass-ionomer cement

membutuhkan pendukung di sekeliling struktur gigi sehingga penampilannya lebih

6

Page 7: Web viewPerlekatan bahan ini secara fisika dan kimiawi terhadap jaringan dentin dan email. Disamping itu, glass ionomer. cement. ... Gabr 2. Akses lesi melalui palatalGambar 3. Kavitas

baik pada permukaan kavitas dengan permukaan tunggal dibandingkan dengan

kavitas dengan berbagai permukaan.

F. Teknik Atraumatic Restorative Treatment (ART)

Glass ionomer cement merupakan bahan pilihan pada teknik perawatan

Atraumatic Restorative Treatment (ART). Beberapa percobaan klinis ART yang telah

dipublikasikan menunjukkan bahwa rata-rata ketahanan GIC dapat dibandingkan

dengan dental amalgam. Beberapa kesimpulan yang telah diambil dari banyak

penelitian tentang ART termasuk pengaruh usia pasien, pengaruh operator, restorasi

pada permukaan tunggal lebih baik daripada restorasi dengan berbagai permukaan,

terdapat nyeri dan ketidaknyamanan yang minimal, sering tidak membutuhkan

anestesi, keefektifan biaya mirip dengan amalgam, dibutuhkan evaluasi teknik pada

pasien dengan rampan karies.

C. Restorasi GIC kelas III untuk gigi sulung anterior

Pada dasarnya restorasi GIC kelas III untuk gigi sulung anterior sama dengan

gigi tetap ada umunya. Namun harus diperhatikan bentuk morfologi struktur gigi

sulung. Beberapa gigi sulung menunjukkan kemiripan dengan gigi permanen

penggantinya. Beberapa perbedaan anatomi perlu diperhatikan sebelum melakukan

restorasi, pertimbangan anatomi gigi sulung adalah sebagai berikut.

RESTORASI KLAS III

Lesi akibat karies terdapat pada permukaan proksimal pada gigi anterior sulung

sering dijumpai di daerah kontak dan hal ini menunjukkan keadaan karies yang aktif.

Anak dengan lesi tersebut memerlukan suatu tindakan pencegahan yang efektif. Bila

setelah pembuangan jaringan karies tampak kedalaman karies belum mengenai dentin

dan tidak melibatkan bagian insisal, maka dapat ditumpat dengan teknik restorasi klas

III konvensional. Bahan tumpatan yang dipilih adalah bahan tumpatan sewarna

dengan sistem ikatan.

7

Page 8: Web viewPerlekatan bahan ini secara fisika dan kimiawi terhadap jaringan dentin dan email. Disamping itu, glass ionomer. cement. ... Gabr 2. Akses lesi melalui palatalGambar 3. Kavitas

Restorasi kelas III GIC

Alat yang diperlukan: hand piece, bur (seperti bur diamond, stone bur, bur

sikat dan rubber cup), pinset, ekskavator, burnisher, spatula, glass slab. Sedangkan

bahannya adalah bahan restorasi GIC (Fuji IX)

Cara Preparasi Kavitas

1. Tentukan batas garis luar kavitas

2. Untuk mendapat akses ke dentin yang terkena karies. Jika gigi tetangga masih

ada maka dilakukan dengan bur tungsten carbide atau bur intan dengan

kecepatan tinggi melalui ridge tepi email dan aspek palatal (gambar 2).

3. Dinding labial sebaiknya dipertahankan

4. Perluasan dinding email dipermukaan palatal ke arah palatal, insisal maupun

gingival dilakukan dengan bur bulat kecil.

5. Retensi (groove stabilisasi) dibuat dengan bur bulat kecil ke arah gingival dan

insisal

6. Kavitas siap untuk ditumpat (gambar 3).

Gabr 2. Akses lesi melalui palatal Gambar 3. Kavitas siap ditumpat

8

Page 9: Web viewPerlekatan bahan ini secara fisika dan kimiawi terhadap jaringan dentin dan email. Disamping itu, glass ionomer. cement. ... Gabr 2. Akses lesi melalui palatalGambar 3. Kavitas

Gambar 4. Preparasi kelas III

Cara Pengisian Kavitas

Pengisian Glass Ionomer Cement (GIC)

1. Kavitas dibersihkan dengan menggunakan dentin kondisioner selama 30 detik,

kemudian dicuci dengan air dan dikeringkan dan semprotan udara (tidak boleh

terlalu kering

2. Sisipkan celluloid strip diantara gigi.

3. Campur GIC (Fuji IX) sesuai dengan petunjuk pabrik (harus selesai dalam

waktu 30 detik).

4. Letakkan GIC pada kavitas dengan plastis instrument yang datar, perhatikan

jangan sampai ada bagian yang kurang.

5. Lingkari celluloid strip pada gigi dan tahan di tempatnya. Buang kelebihan

GIC yang keluar, strip ditahan sampai GIC mengeras.

6. Varnish sesegera mungkin, pembuangan GIC yang berlebihan dilakukan

dengan stone bur.

7. Varnish tumpatannya.

9

Page 10: Web viewPerlekatan bahan ini secara fisika dan kimiawi terhadap jaringan dentin dan email. Disamping itu, glass ionomer. cement. ... Gabr 2. Akses lesi melalui palatalGambar 3. Kavitas

Pemolesan Glass Ionomer Cement (GIC)

Pada kunjungan berikutnya penghalusan akhir bisa dilakukan dengan

menggunakan bur batu putih (white stone), bur tungsten carbide dan karet abrasif

dengan kecepatan rendah.

10

Page 11: Web viewPerlekatan bahan ini secara fisika dan kimiawi terhadap jaringan dentin dan email. Disamping itu, glass ionomer. cement. ... Gabr 2. Akses lesi melalui palatalGambar 3. Kavitas

BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya dapat diambil beberapa

kesimpulan, diantaranya adalah :

1. Pada dasarnya penanganan karies kelas III klasifikasi G. V Black pada gigi

sulung sama dengan pada gigi permanen, namun ada perbedaan-perbedaan antara

keduanya yang harus jadi pertimbangan

2. GIC adalah salah satu bahan tumpatan untuk gigi anterior yang dapat digunakan

untuk gigi anterior sulung maupun permanen. Hal tersebut dikarenakan GIC

memiliki beberapa keunggulan dibanding dengan bahan tumpatan lain.

11

Page 12: Web viewPerlekatan bahan ini secara fisika dan kimiawi terhadap jaringan dentin dan email. Disamping itu, glass ionomer. cement. ... Gabr 2. Akses lesi melalui palatalGambar 3. Kavitas

Daftar Pustaka

1. Baum l. Buku ajar ilmu konservasi gigi. Ed. 3. Jakarta : EGC. 1997

2. Van beek. Morfologi gigi, penuntun bergambar. Ed. 2. Jakarta : EGC.

1996

3. Aswal D. Penuntun praktikum operatif dentistry. Medan : USU Press.

2011

4. Batubara F. klasifikasi dan evaluasi klinis GIC. Medan : USU Press.2011

5. Dalimunthe F. pertimbangan yang mendasari segi estetik estetik pada

tumpatan komposit gigi anterior. Medan : USU Press. 2002

12