Top Banner
Alergi dan Anafilaksis Pembimbing : dr. Nila, Sp.A Bagus dan Rona Koas Emergency Periode Juni 2015 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 8 Juni 2015
35

Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015

Jan 05, 2016

Download

Documents

PPT
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015

Alergi dan Anafilaksis

Pembimbing : dr. Nila, Sp.A

Bagus dan RonaKoas Emergency Periode Juni 2015

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

8 Juni 2015

Page 2: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015

Alergi

Alergi adalah reaksi hipersensitivitas yang diperankan oleh mekanisme imunologis.

Hipersensitivitas adalah peningkatan reaktivasi atau sensitivitas terhadap antigen yang pernah terpajan atau dikenal sebelumnya

Page 3: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015

Klasifikasi

Page 4: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015

Hipersensitivitas Tipe I

Page 5: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015

Hipersensitivitas Tipe I

Page 6: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015

Hipersensitivitas Tipe I

Page 7: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015

Hipersensitivitas Tipe I

Robbin.2010. Robbins And Cotran Pathologic Basis Of Disease. Philadelphia : Elsevier Inc.

Page 8: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015

Hipersensitivitas Tipe II

Robbin.2010. Robbins And Cotran Pathologic Basis Of Disease. Philadelphia : Elsevier Inc.

Page 9: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015

9

Hipersensitivitas Tipe II

Silbernagl, Stefan. 2007. Color Atlas of Pathophysiology. New York : Thieme. h 53.

Page 10: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015

10

Hipersensitivitas Tipe III

Robbin.2010. Robbins And Cotran Pathologic Basis Of Disease. Philadelphia : Elsevier Inc.

Page 11: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015

11

Hipersensitivitas Tipe III

Silbernagl, Stefan. 2007. Color Atlas of Pathophysiology. New York : Thieme. h 53.

Page 12: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015

Hipersensitivitas Tipe IV

1. Hipersensitivitas tipe lambat

Page 13: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015

Hipersensitivitas Tipe IV

2. Sitotoksisitas sel langsung, diperantarai oleh sel T CD8+

Page 14: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015

Diagnostik Alergi Pada AnakAnamnesis

•1. Riwayat Penyakit- onset

- Karakter, frekuensi, dan beratnya gejala

- Saat timbulnya gejala- Perjalanan penyakit

- Jangka waktu paling lama tanpa serangan

- Faktor yang mempengaruhi (musim, tempat,

kelelahan, debu, cuaca, emosi, asap rokok)

- Pengaruh terhadap kualitas hidup

- Riwayat alergi pada keluarga

Page 15: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015

Kulit Lihat apakah ada lesi urtikaria, angioderma, dermatitis atopi. Xerosis

(kulit kering), dan keratosis pilaris di daerah lipat siku lipat paha juga sering

pada anak alergi.

Mata diperiksa apakah ada hiperemia konjungtiva, edema,sekret mata yang

berlebihan, allergic shiners (daerah dibawahpalpebra inferior yang menjadi

gelap dan bengkak), dan sering juga ada dennie morgan folds

Diagnostik Alergi Pada AnakPemeriksaan Fisik

Page 16: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015

• Hidung bagian luar tampak salute sign , Bagian dalam kita lihat

warna mukosa livid, sekret, edema, polip, deviasi septum.

• Mulut dan orofaring menilai eritema, edema, hipertrofi tonsil,

post nasal drip, geographic tongue

• Dada secara inspeksi,palpasi,perkusi, auskultasi. Pada waktu

serangan asma biasanya pakai otot bantuan napas, ada wheezing.

Diagnostik Alergi Pada Anak

Page 17: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015

PF Alergi

Page 18: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015

Diagnostik Penyakit AlergiTes Tusuk (Prick Test)

Pembacaan dilakukan setelah 15-20 menit dengan mengukur diameter bentol dan eritema yang timbul.Hasil negatif = sama dengan kontrol negatifHasil +1 = 25% dari kontrol positifHasil +2 = 50% dari kontrol positifHasil +3 = 100% dari kontrol positifHasil +4 = 200% dari kontrol positif

Page 19: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015

•Tes Tempel (Patch Test)

Pembacaan dilakukan setelah 48 jam. Sesudah plester dilepas kemudian pasien diminta menunggu selama ½-1 jam. Sebaiknya pembacaan diulangi 96 jam sesudah pemasangan tes karena reaksi alergi muncul lebih jelas sesudah 96 jam.

0 = tidak ada reaksi+/- = eritema ringan, meragukanHasil +1 = reaksi ringan (eritema dengan edema ringan)Hasil +2 = reaksi kuat (papular eritema dengan edema)Hasil +3 = reaksi sangat kuat (vesikel atau bula)

Page 20: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015

ANAFILAKSIS

Page 21: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015

DEFINISI

REAKSI ANAFILAKSIS Suatu respon klinis hipersensitivitas akut, berat, dan

menyerang berbagai macam organ. Reaksi hipersensitivitas tipe cepat (hipersensitivitas tipe I)

REAKSI ANAFILAKTOID• Bila terjadi reaksi serupa tetapi tidak melalui jalur interaksi antigen antibodi

• Contoh : reaksi akibat radiografi kontras

Page 22: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015

MEKANISME ANAFILAKSIS PADA MANUSIA

Human anaphylaxis

Immunologic

Idiopathic

Non-Immunologic

IgE, FcεRIfoods, venoms,

latex, drugs

Otherblood products,

immune aggregates, drugs

Physicalexercise, cold

Otherdrugs

Simon FER. J Allergy Clin Immunol 2006;117:367-77

Page 23: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015

The causes of anaphylaxis

0

5

10

15

20

25

30

35

Per

cent

of

Cas

es

Food Drug/Bio Sting Allergen Exercise Idiopathic

Golden DBK, Patterns of anaphylaxis: Acute & late phase features of allergic reactions. In Anaphylaxis. Novartis foundation 2004: 103

Page 24: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015

REAKSI ANAFILAKTIK

1. Reaksi lokal - Urtikaria & angioedema

- Jarang menimbulkan kematian

2. Reaksi sistemik - Melibatkan berbagai organ.

- Dapat bersifat fatal

Page 25: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015

GEJALA KLINIS ANAFILAKSIS

1. Reaksi sistemik ringan • Rasa gatal disertai rasa penuh di mulut dan

tenggorokan • Hidung tersumbat, bersin-bersin • Edema di sekitar mata serta berair • Kulit gatal• Onset biasanya terjadi 2 jam setelah paparan

antigen

Page 26: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015

GEJALA KLINIS ANAFILAKSIS

2. Reaksi sistemik sedang• Serupa reaksi sistemik ringan disertai spasme

bronkus dan atau edema saluran napas • Sesak, batuk, dan mengi • Angioedema, urtikaria menyeluruh, mual, dan

muntah • Gatal, badan terasa hangat, serta gelisah

Page 27: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015

GEJALA KLINIS ANAFILAKSIS

3. Reaksi sistemik berat• Spasme bronkus, edema laring, serak, stridor, sesak, sianosis, henti napas• Sakit menelan, kejang perut, diare, muntah • Hipotensi, aritmia, syok, koma • Kejang • Terjadi mendadak• Syok anafilaktik bagian dari reaksi sistemik berat• Pada anak penyebab kematian paling sering adalah edema laring

Page 28: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015

Diagnosis Anafilaksis

Page 29: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015
Page 30: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015

TATALAKSANA ANAFILAKSIS

Page 31: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015

33

Page 32: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015
Page 33: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015

Pasien Pulang Rawat

• Pemberian epinefrin autoinjeksi

• Edukasi cara pemakaian epinefrin autoinjeksi

Page 34: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015

Langkah- Langkah Pencegahan

1.Hindari pencetus2.Riwayat alergi obat secara terperinci3.Observasi pasien selama 30 menit setelah

pemberian4.Menanyakan riwayat obat secara teliti jika ada

faktor predisposisi5.Rujuk ke imunologist6.Lakukan uji kulit jika mungkin

Page 35: Alergi Dan Anafilaksis Juni 2015

Daftar Pustaka

1. Arwin AP, Munasir Z, Kurniati N. Buku Ajar Alergi Imunologi Anak. Edisi kedua. Cetakan ketiga. Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2010.

2. Ben-Shoshan M, Clarke AE. Anaphylaxis: past, present, and future. Division of Pediatric Allergy and Clinical Immunology. 2011. Diunduh dari: http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1398-9995.2010.02422.x/pdf.

3. Muraro A, et all. The management of anaphylaxis in childhood: position paper of the European academy of allergology and clinical immunology. 2007. Diunduh dari: http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1398-9995.2007.01421.x/pdf.

4. Sampson HA. Anaphylaxis and Emergency Treatment. Pediatrics. 2003. Diunduh dari: http://pediatrics.aappublications.org/content/111/Supplement_3/1601.full.pdf.