Top Banner
Macam – Macam Alat Ukur A. Alat-alat ukur Alat ukur (measuring tool) merupakan suatu alat untuk mengetahui besaran baik itu besaran, ukuran atau dimensi dan kondisi fisik suatu komponen. Sacara umum alat ukur yang sering digunakan terdiri atas alat ukur mekanik dan alat ukur listrik. 1. Alat Ukur Mekanik Alat ukur mekanik adalah alat ukur yang biasanya digunakan untuk mengetahui ukuran atau dimensi dan kondisi fisik suatu komponen seperti panjang, lebar, tinggi, kerataan, dan sebagainya. Dalam penggunaannya pembacaan hasil pengukuran dengan alat ukur mekanik dapat langsung dibaca pada skala alat ukurnya atau dengan bantuan alat ukur lain yang memiliki skala ukur. Adapun alat ukur mekanik diantaranya adalah: a. Mistar Baja Mistar baja digunakan di bengkel untuk panjang, lebar atau tebal suatu benda. Mistar baja juga bisa dipakai menggantikan straight edge untuk memeriksa kerataan, misalnya kerataan kepala silindermotor/mobil. Permukaan dan bagian sisi rata mistar baja terdapat guratan-guratan sebagai sisi ukur. Untuk ukuran metrik : 1 cm dibagi dalam 10 bagian atau 20 bagian yang sama, sedangkanpada ukuran inchi/ dim, 1 inchi dibagi menjadi 16 atau 32 bagian sehingga berjarak 1/8”, 1/16”, 1/32”. Selain mistar baja, di bengkel juga sering digunakan mistar gulung untuk mengukur bagian yang cembung, menyudut, cekung dan benda-benda yang panjang dan tak bisa diukur dengan mistar baja. Gambar 1.31Mistar baja b. Straight Edge Straight edge merupakan alat ukur untuk mengukur kerataan atau kebengkokan permukaan dari suatu komponen. Bentuk
54

Alat Ukur Teknik

Jan 21, 2016

Download

Documents

Nael Mrboen
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Alat Ukur Teknik

Macam – Macam Alat Ukur

A.   Alat-alat ukurAlat ukur (measuring tool) merupakan suatu alat untuk mengetahui

besaran baik itu besaran, ukuran atau dimensi dan kondisi fisik suatu komponen. Sacara umum alat ukur yang sering digunakan terdiri atas alat ukur mekanik dan alat ukur listrik.

1. Alat Ukur MekanikAlat ukur mekanik adalah alat ukur yang biasanya digunakan untuk

mengetahui ukuran atau dimensi dan kondisi fisik suatu komponen seperti panjang, lebar, tinggi, kerataan, dan sebagainya. Dalam penggunaannya pembacaan hasil pengukuran dengan alat ukur mekanik dapat langsung dibaca pada skala alat ukurnya atau dengan bantuan alat ukur lain yang memiliki skala ukur. Adapun alat ukur mekanik diantaranya adalah:

a.   Mistar BajaMistar baja digunakan di bengkel untuk panjang, lebar atau tebal suatu

benda. Mistar baja juga bisa dipakai menggantikan straight edge untuk memeriksa kerataan, misalnya kerataan kepala silindermotor/mobil. Permukaan dan bagian sisi rata mistar baja terdapat guratan-guratan sebagai sisi ukur. Untuk ukuran metrik : 1 cm dibagi dalam 10 bagian atau 20 bagian yang sama, sedangkanpada ukuran inchi/ dim, 1 inchi dibagi menjadi 16 atau 32 bagian sehingga berjarak 1/8”, 1/16”, 1/32”. Selain mistar baja, di bengkel juga sering digunakan mistar gulung untuk mengukur bagian yang cembung, menyudut, cekung dan benda-benda yang panjang dan tak bisa diukur dengan mistar baja.  

Gambar 1.31Mistar baja

b.   Straight EdgeStraight edge merupakan alat ukur untuk mengukur kerataan atau

kebengkokan permukaan dari suatu komponen. Bentuk straight edge tampak seperti mistar baja, tetapi tidak terdapat skala ukuran pada permukaannya serta lebih tebal. Dalam bidang otomotif, straight edge digunakan misalnya untuk mengukur kerataan permukaan blok silinder dan kepala silinder sepeda motor atau mobil. Untuk mengetahui kerataan dan keausan dari plat penekan, masukkan feeler gauge ukuran tertentu di antara permukaan plat dan straight edge .

Page 2: Alat Ukur Teknik

Gambar 1.32Straight edge

c.    Kunci MomenKunci momen (torgue wrench) digunakan untuk mengukurgaya punter

pada baut dan mur agar mencapai momen kekencangan tertentu. Jenis kunci momen yang ada terdiri atas model deflecting beam (batang jarum), model dial indicator, dan model setting micrometer. Kunci momen model deflecting beam, menunjukkan besar ukuran momen kekencangan oleh sebuah batang penunjuk. Batang oenunjuk akan bergerak dan menunjuk pada skala tertentu seiring dengan besarnya momen pengencangan yang dilakukan. Pada model lain, momen kekencangan yang diinginkan dapat diatur dengan cara menyetel ukuran kekencangan (setting micrometer) pada tangkai kunci momen. Kunci shock dengan ukuran tertentu mengencangkan baut atau mur.

Gambar 1.33 Kunci momen

Agar kunci momen dapat digunakan sesuai fungsinya, pada tahap awal pengerasan sebuah baut atau mur gunakanlah kunci biasa seperti kunci ring, pas atau shock. Kunci momen hanya dipakai pada pengerasan akhir serta mengetahui besarnya momen kekencangan yang diharapkan sesuai spesifikasi kekencangan baut atau mur. Contoh penggunaan kunci momen misalnya pada penyetelan baut kepala silinder dan baut-baut pada unit differensial (pada mobil). Penyetelan momen kekencangan baut/mur yang baik dilakukan secara bertahap sampai diperoleh momen kekencangan yang sesuai.

Cara menggunakan kunci momen adalah kepala kunci momen ditahan agar kunci shock tetap pada posisi yang benar sambil menarik gagang kunci momen searah jarum jam.

Setiap kunci momemn memiliki momen maksimum(maximum torque), yang merupakan batas tertinggi kekencangan yang dapat diukur oleh kunci momen. Agar penggunaannya sesuai dengan fungsinya dan supaya alat ini tetap awet, gunakan kunci momen dengan ukuran kekencangan di bawah batas maksimum momen kekencangannya. Untuk ukuran kekencangan baut atau mur yang lebih besar, mekanik dapat menggunakan kunci momen lain dengan momen maksimum lebih besar.

Page 3: Alat Ukur Teknik

Gambar 1.34Penggunaan Kunci momen

d.   Dial IndicatorDial indikator digunakan untuk mengukur atau memeriksa karataan,

kesejajaran, kebundaran, kehalusan, kebengkokan, kelurusan, dan ketirusan dari suatu benda. Dial indicator dapat melakukan pengukuran dengan ketelitian hingga mencapai 0,0005 mm.

Gambar 1.42     Dial indikator

Konstruksi sebuah alat dial indikator seperti terlihat pada gambar di atas, terdiri atas jam ukur (dial gauge) yang di lengkapi dengan alat penopang seperti blok alas magnet, batang penyangga, penjepit, dan baut penjepit. Skala dan ring dial indikator dapat berputar ke angka 0 agar lurus dengan penunjuk. Penghitung putaran ukur jam berfungsi menghitung jumlah putaran penunjuk. Ukuran yang dapat dibaca oleh sebuah dial indikator ditentukan oleh besar garis tengahnya, kemampuan putaran, dan jarak pembagian garis ukuran. Pada dial indikator jarak garis ukurannya berbeda-beda seperti 0,0005mm, 0,002mm, dan 0,001mm.  

Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan dial indicator adalah keadaan permukaan benda yang akan diukur harus bersih, posisi spindel dial (ujung peraba) tegak lurus pada permukaan komponen yang diperiksa, dan metode pengukuran yang digunakan.

Adapun metode pengukuran yang digunakan dial indikator adalah sebagai berikut:

-      benda kerja yang dipindahkan, dial indikator tetap pada posisi diam.-      Dial indikator yang dipindahkan, benda kerja tetap pada posisi diam.-      Benda kerja diputar, dial indikator tetap pada posisi diam.-     

Gambar 1.42a salah satu bentuk penggunaan dial indikator    untukmengukur kebengkokan poros engkol sepeda motor

Metoda Dial IndikatorSalah satu cara alignment sepasang mesin, dengan cara mengunakan “dial indicator”. dan dengan cara apapun, keahlihan tetap diperlukan

Page 4: Alat Ukur Teknik

untuk mendapatkan hasil yang akurat. Maka pemahaman,latihan dan ketrampilan sangat diperlukan.Metoda indicator ada 2 cara antara lain :I.  Rim & face dial indicator : kedua poros diputar bersamaanII. Reverse dial indicator     : cukup memutar salah satu poros.(Dengan Cara kalkulasi : matematis atau grafis)

                                                                  Reverse                             Rim & face Metode dial indicator adalah metode yang paling banyak di lakukan, karena ketelitian cukup dapat dipertanggung-jawabkan, terutama jika dilakukan dengan professional. Dan harga alat relatif murah.# cara lain :  penggaris/mistar, lehih murah, mudah tapi sangat kasar.optical, laser, lebih akurat, mudak tapi peralatan mahal, sehingga untuk pabrik dengan banyak mesin menjadi sangat ekonomis.Keuntungan metode Dial:1. Metode ini cukup akurat.2. Cukup efisien untuk poros berdiameter besar maupun kecil3. Dengan menggambar atau mudah melihat posisi kedua poros4. Dapat dilakukan untuk kedua poros yang dapat diputar ataupun hanya satu 5. Alat cukup murah dibanding alat lacer atau alat lain, 6. Mudah di gambar, dibuat perhitungan - perhitungan, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat .7. Cukup sesuai untuk mesin - mesin besar, putaran tinggi Kerugian2 :1. Mengerjakanya harus sangat teliti / hati2, pemasangan dial harus kokoh, sehingga            dapat dihindari salah baca / salah penunjukan. 2. Toleransi, run-out, sag harus diketahui atau di chek dulu.3. Jika permukaan kopling tidak rata atau run-out nya besar, maka  penunjukan dial indicator menjadi tidak sebenarnya, sehingga selanjutnya  perhitungan2 menjadi salah.4. Aksial clearence sangat mempengaruhi kesalahan.Membaca dial merupakan hal yang paling dasar yang harus dipahami dan dimengerti oleh pelaksana, hasil bacaan salah akan mengakibatkan hasil salah & fatal.Kesalahan seperti dibahas dihalaman depan banyak sebab mengapa penunjukan bisa salah.Kesalahan utama di golongkan sebagai berikut :· Pemasangan dial tidak kokoh : kendor, ada sag, tidak sejajar, posisi tidak tepat· Kesahan pada alat  ada histiris, tidak lancar naik-turun plunjer

Page 5: Alat Ukur Teknik

· Pemahaman membaca dial salah, terbalik-balik, pemahaman skala salah sehingga hasil perhitungan atau penggambaran salah.Metode Rim & FacePasanglah pemegang dial pada mesin yang mudah diputar dan dial-indicator jarum menunjuk pada face (muka) dan rim (lingkar kopling) pada mesin yang diam. Semua langkah prealignment ABC ( run-out, soft-foot, sag, safety,)  tsb. diatas sudah dilakukan.Persiapan.Untuk perhitungan cara matematis maupun grafis, harus diambil ukuran :· Jarak antara kopling diambil dari titik jarum menunjuk = c· Jarak kaki mesin2, atau jarak baut kaki. = a, b, d, e· Diameter lingkaran kopling yang dilalui jarum dial· Siapkan alat tulis atau kertas-millimeter · Lakukan langkah  persiapan seperti tsb. diatas : check soft foot, run out, sag, pipe strain, dll.· Periksalah semua peralatan yang diperlukan dalam kondisi baik.· Pasanglah pemegang / bracket pada mesin yang mudah diputar, cukup kokoh tidak goyang atau kendor, agar tidak terjadi salah baca atau salah tunjuk.· Pemasangan seperti gambar, bracket pada salah satu poros mesin dan dial ke muka dan lingkaran kopling mesin lain.· Reset pada angka 0 dial-indicator ke posisi jam 12· Jika memungkinkan putar kedua kopling bersamaan, untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.· Putarlah poros dan bracket dengan pelan ke posisi jam 3, 6 & 9 . catat pengukuran ini bisa (positif atau negatif)· Kembali ke posisi jam 12 (seharusnya dial akan menunjuk  ke 0 lagi), jika tidak kembali 0 berarti ada kesalahan tertentu.· Untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti, pengukuran harus dilakukan 2 s/d 4 kali, kemudian di rata2.· Untuk koreksi posisi. Pilihlah mesin yang mudah digeser, dan yang paling sedikit ekses teknis, misal : tidak menimbulkan pipe strain.Perhitungan cara ini ada dua macam, yaitu matematis dan grafis dan akan dibahas pada bab2 berikut.Keuntungan cara Rim & Face1. Cukup satu poros’shaft yang perlu di putar, sehingga sangat baik untuk me-align pasangan mesin dimana salah satunya sulit diputar ataupun mesin yang tidak memiliki thrust bearing.2. Baik untuk alignment motor listrik tidak memiliki bearing aksial, tidak perlu diputar, karena jika diputar dapat menimbulkan kesalahan penunjukan dial-indicator.3. Cukup cocok untuk kopling dengan diameter besar, karena ada ruang untuk penempatan dial-indicator 4. Dengan mudah bisa melihat/menggambarkan posisi poros.Kerugian 1. Sulit mendapatkan data yang akurat pada muka kopling jika rotor mempunyai thrust bearing yang hydrodinamis, karena permindahan aksial.2. Sulit juga untuk motor listrik yang tidak mempunyai thrust bearing,

Page 6: Alat Ukur Teknik

karena jika di putar akan lari kearah aksial atau maju-mundur.3. Biasanya memerlukan melepas spool kopling.4. Agak sulit digambar untuk kalkulasi perpindahan.                                                     Memasang dial ganda.

                                                  Dengan memasang dua pasang seperti gambar diatas adalah cara yang sangat cerdik untuk menghemat waktu. Dengan sekali putar menghasilkan dua penunjukan kemudian di rata2, sehingga menghasilkan angka yang lebih teliti, tetapi harus lebih hati2 dalam mencatat dan kalkulasi agar tidak terjadi A. Formula Matematis Rim & FaceUntuk melakukan alignment dapat dikalkulasi secara matematis. Putarlah kedua mesin jika memungkinkan tapi jika tidak mungkin sebaiknya pasanglah dial pada mesin yang mudah diputar, jarum pada mesin yang akan direposisi

F =  Pengukuran diambil pada permukaan kopling di jam 6. H =  Diameter kopling , pengukuran  diambil pada permukaan kopling .Y = setengah nilai dari pembacaan dial, dimana bracket dipasang pada shaft driver, dan pengukuran diambil dari shaft driven unit Rumus diatas hanya pilih salah satu ,yaitu mesin yang mudah direposisi : apakah motor atau pompa.

Page 7: Alat Ukur Teknik

                                                                             Contoh perhitungan matematisVertical F = (+2 - 0)     = +2   (bawah - atas)  Y = (-13 - 0)/2 = - 6 1/2A = 240 mm jarak dari titik pengukuran dial indicator di hub kopling pompa kekaki motor OBdr (outboard)B = 130 mm jarak dari titik pengukuran dial indicator di hub kopling pompa kekaki motor IBdr (inboard)C = 30 mm jarak dari hub ke hub kopling (diukur dari titk ke titik dial)D = 130 mm jarak dari titik pengukuran dial indicator di hub kopling motor kekaki pompa IBdr (inboard)E = 240 mm jarak dari titik pengukuran dial indicator di hub kopling motor kekaki pompa OBdr (outboard)H = 50 mm diameter hub kopling ( diukur lintasan dial indicator)Dengan rumus diatas kita masukan harga2 tsb. kita cukup memilih salah satu mesin yangakan di reposisi, terutama dipilih yang mudah dan tidak ada hambatan pipe strain, atau hambatan lainnya.Petunjuk.· Pemasangan dial indicator harus cukup kokoh, tidak goyang atau tidak berubah saat di kopling diputar.· Pengukuran2 harus diukur secara sangat teliti.· Pengukuran dengan dial indictor perlu dilakukan beberapa kali, kemudian harga di-rata2Contoh matematis horizontal

Catatan : pilihlah salah satu mesin saja yang akan di reposisi 

Vertical

Page 8: Alat Ukur Teknik

Dari hasil tsb. dalam table maka kita melakukan  reposisi :Vertical 

                                                                                     HorizontalDari hasil tsb. dalam table maka kita melakukan  reposisi :Vertical Selanjutnya jika kita ingin melakukan vertical  reposisi motor sbb:IBdr (inboard driver =kaki dalam motor) menambah shim = 11,7 mmOBdr (outboard driver =kaki luar motor) menambah shim = 16,1mmJika yang direposisi vertical pompa : IBdn (inboard driven=kaki dalam pompa) mengurangi shim = 2,5 mmOBdn (outboard driven =kaki luar pompa) menambah shim = 1,9 mmUntuk Horizontal reposisi motor :IBdr (inboard driver =kaki dalam motor) menggeser kekiri = 0,5 mmOBdr (outboard driver =kaki luar motor) menggeser kekiri = 0,5mmHorizontal reposisi pompa :IBdn (inboard driven/ pompa) menggeser kekanan = 0,5mmOBdn (outboard driven/ pompa) menggeser kekanan = 0,5 mmCatatan:cara tsb diatas relative cocok untuk mealignment:1.dua mesin yang salah satunya sulit/tidak dapat diputar porosnya.2.dua mesin yang salah satunya tidak dipasang thrust bearing sehingga jika diputar porosnya bergerak banyak kearah axial (mengacaukan

Page 9: Alat Ukur Teknik

pembacaan dial)3. Perlu tahu anatomi mesin, terutama susunan bearing, koneksi mesin, jenis kopling, clearence beraing&kopling, center-point motor dll.

                                          

e.   Cylinder Bore GaugeCylinder bore gauge termasuk dalam jenis alat ukur yang

menggunakan jam ukur (dial gauge). Dalam pengukuran komponen-komponen otomotif, alat ini biasanya digunakan untuk mengukur diameter silinder dan komponen lain secara teliti. Diameter daerah pengukuran yang dapat dijangkau oleh cylinder bore gauge berkisar antara 50 mm sampai dengan 300 mm.

Gambar 1.43 Cylinder bore gauge

Seperti terlihat pada gambar di atas konstruksi alat ini terdiri dari sebuah jam ukur dan pada ujung lain terdapar runcing pengukur (measuring point). Adapun komponen lain adalah cincin pengganti (replacement washer) dan batang pengganti (replacement rod). Kedua kompenen ini baik cincin pengganti maupun batang pengganti tealah memiliki spesifikasi ukuran tertentu. Oleh karana itu, kejelian dalam memilih spesifikasi ukuran kedua komponen ini sangat membantu dan mempermudah kita dalam melakukan pengukuran itu sendiri.

Page 10: Alat Ukur Teknik

Contoh penggunaan cylinder bore gauge adalah dalam pengukuran diameter silinder. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengukur diameter silinder dengan jangka sorong (vernier caliper) untuk mengetahui ukuran dari silinder dan untuk pemilihan spesifikasi cincin pengganti dan batang pengganti. Selanjutnya, lihat angka di belakang koma jangka sorong apakah lebih besar atau lebih kecil dari 0,5 mm. Misalnya setelah dilakukan pengukuran hasil akhir pengukurannya diketahui diameter silinder adalah 52,86 mm, maka pilihan untuk batang pengganti adalah spesifikasi 50 mm, sedangkan cincin pengganti adalah 3 mm. Bila hasil pengukuran dengan jangka sorong dalam pengukuran ini adalah 52,22 mm maka alternative pilihan batang pengganti adalah ukuran 50 mm dan cincin pengganti 2 mm.

Tetapi, bila setelah pemilihan hasil pengukuran pertama dari cincin pengganti 3 mm dan batang pengganti 50 mm, maka langkah selanjutnya adalah kalibrasi cylinder bore gauge dengan menggunakan micrometer luar (outside micrometer). Caranya adalah micrometer luar diset pada ukuran 52,86 mm. Tempatkan batang pengganti dan runcing pengukur ke dalam micrometer luar tersebut dan dial gauge alat ini diset pada nol ke jarum penunjukannya.

       Gambar 1.44 Penggunaan Cylinder bore gauge pada            silinder

Seperti terlihat pada gambar di atas, cylinder bore gauge dimasukkan ke dalam silinder yang hendak di ukur, gerakkan cylinder bore gauge secara perlahan-lahan sampai diperoleh hasil angka pengukuran terkecil. Misalnya diperoleh angka pengukuran terkecil 0,03 mm, hal ini berarti diameter silinder yang diukur tersebut 0,03 lebih kecil dari 52,86 mm. Dengan demikian, hasil pengukuran adalah 52,83 mm (52,86 – 0,03 mm).

f.     Feeler GaugeFeeler gauge atau lidah ukur sering dipakai untuk mengukur celah

yang sulit dijangkau oleh alat ukur lainnya, misalnya celah katup, celah bantalan, celah samping ring piston, dsb. Feeler gauge sering juga disebut dengan thicknes gauge. Alat ini terdiri dari beberapa lembaran baja tipis yang memiliki presisi ukuran sampai 0,01 mm. Umumnya thicknes gauge memiliki ketebalan antara 0,03 mm sampai 1,00 mm.

Page 11: Alat Ukur Teknik

Gambar 1.45 feeler GaugeCara menggunaka feeler gauge sangat mudah, yaitu dengan

menyisipkan bilah atau lembar feeler gauge ukuran tertentu di antara dua komponen yang akan diukur. Bila feeler gauge terasa mudah masuk dan keluar, hal tersebut menunjukkan bahwa ukuran celah tersebut masih belum sesuai.

Gantilah ukuran feeler gauge dengan lembaran yang berbeda hingga dirasakan ukuran adanya hambatan berupa gesekan antara lembar feeler gauge dengan sisi komponen yang diukur saat ditarik keluar. Ukuran tebal feeler gauge sama dengan besar celah di antara dua komponen tersebut.         

g.   Screw Picth GaugeMerupakan alat yang digunakan untuk mengukur jarak ulir baut. Sama

seperti feeler gauge, satu set alat ini terdiri dari beberapa bilah dengan bentuk yang berbeda. Ukuran setiap bilah tercantm pada tiap bilahnya.

Gambar 1.46 screw pitch gaugedan penggunaannya

h.   HidrometerHydrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis

elektrolit dalam aki. Ketika aki digunakan untuk starter, lampu, dan sebagainya, terjadi reaksi pengosongan atau baterai mengeluarkan arus listrik yang menyebabkan asam sulfat (H2So4) sedikit demi sedikit berubah menjadi H2O. Akibatnya berat jenis turun karena konsentrasi elektrolitnya berkurang. Bentuk sebuah hidrometer lengkap dengan pengukur aero dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Page 12: Alat Ukur Teknik

             ggambar 1.47 Hidrometer

Untuk mengukur berat jenis baterai, masukkan hidrometer ke dalam sel baterai, lalu hisaplah elektrolit ke dalam tabung gelas hidrometer sampai pelampung tidak menyentuh tabung gelas. Bacalah hasil berat jenis elektorlit setinggi mata.

Gambar 1.48PengukuranBerat jenis elektrolit yang diijinkan untuk aki antara 1,220 – 1,229. bila

aki dalam keadaan isi penuh, berat jenisnya harus 1,26 sampai 1,28 pada suhu 20°C. Jika ditemukan berat jenis elektrolit dari hasil pengukuran kurang dari 1,220, maka hal yang perlu dilakukan adalah aki perlu diisi atau di-charge sampai penuh. Namun bila berat jenis aki melebihi batas maksimum atau di atas 1,290 maka tambahkan air suling untuk menurunkan berat jenis aki sampai kondisi normal.

i.     Pengukur Tekanan kompresi (Compression Tester)Untuk mengukur tekanan kompresi piston digunakanCompression

tester. Alat ini dibedakan menjadi pengukur tekanan kompresi untuk motor bensin dan pengukur tekanan kompresi motor diesel. Manometer pada alat ini berfungsi untuk menunjukkan besar tekanan kompresi silinder ketika dilakukan pengukuran.

Gambar 1.49 Compression Tester

Di dalam manometer terdapat jarum penunjuk dan skala tekanan kompresi dalam beberapa satuan ukuran. Gambar model alat pengukur tekanan kompresi ddan cara penggunaan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 1.50Pengukuran tekanan kompresiProsedur pengukuran tekanan kompresi adalah sebagai berikut :

Page 13: Alat Ukur Teknik

-      Lepaskan busi dari rumahnya, masukkan ujung slangcompression tester pada rumah busi

-      Starter mesin beberapa saat sampai mesin berputar 200 rpm, lalu baca besar tekanan kompresi pada manometer

-      Tekanan kompresi yang rendah menunjukkan ring piston yang aus, kebocoran pada packing, dan penyetelan celah katup yang terlalu renggang.

j. Busur BilahAlat ini juga disebut pengukur sudut universal yang digunakan untuk mengukur sudut secara

langsung dapat mengtahui hargannya. Derajat ketelitian yang dapat dicapai sampai 5 menit. Dan daerah ukurnya adalah 360 derajat.

Alat ukur ini terdiri dari dua buah bilah ukur dan dua piringan yang berskala. Bilah satu melekat pada piringan ke satu yang berskala derajat yang biasa disebut dengan skala utama. Skala derajat ini melingkar pada tepi piringan 360 derajat dengan angka skala dari 0°  lalu ke kanan dan ke kiri sampai 90° lalu dari 90° ini diteruskan ke kanan sampai 0° lagi. Bilah ke dua melekat pada piringan ke dua yang mempunyai skala nonius. Skala nonius ini juga ditulis ke kanan dan ke kiri yang masing-masing terdiri dari 23 skala utama lalu dibagi lagi menjadi 12 bagian skala nonius , sehingga tiap bagian dari skala nonius ini berharga 23/12= 1° 55’ ( satu derajat lima puluh lima menit ). Skala nonius ditulis kekanan dan kekiri sama banyaknya yaitu dari 0,15,30,45,60.

2.   Alat Ukur ElektrikAlat ukur listrik adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

besaran listrik seperti tegangan (V), Arus (I), tahanan (Ω) dan daya (W). alat ukur listrik yang biasa digunakan pada bengkel otomotif adalah multimeter/ Avometer (Ampere-Volt-Ohm meter).

a.   Ampreremeter

Gambar 1.51AmperemeterAmperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besar arus

listrik pada jaringan atau instalasi kelistrikan. Pemakaian amperemeter yang benar adalah dihubungkan secara seri dengan rangkaian yang hendak diukur arusnya.

Gambar 1.52Penggunaan Amperemeter

Tahanan dalam amperemeter sangat kecil sehingga apabila dihubungkan secara paralel pada pengukuran arus listrik akan terjadi hubungan singkat yang mengakibatkan rrusaknya amperemeter.

Sebagai contoh lihat gambar 1.52, amperemeter, amperemeter akan digunakan untuk mengukur kuat arus aki sebuah sepeda motor. Tidak dibenarkan menghubungkan langsung terminal positif aki dengan salah satu kabel terminal amperemeter dan menghubungkan kabel terminal amperemeter lain dengan terminal negatif aki (dihubungkan secara

Page 14: Alat Ukur Teknik

paralel). Penyambungan secara langsung ini akan mengakibatkan terjadinya hubungan singkat yang menyebabkan kerusakan pada amperemeter.

Jika hendak mengukur arus aki, terlebih dahulu harus memeriksa rangkaian listrik sepeda motor seperti sistem penerangan, klakson, dan sebagainya yang menggunakan aki sebagai sumber arus, baru kemudian dapat diukur arus baterai yang dipakai untuk sistem penerangan itu. Penggunaan amperemeter yang benar adalah dengan menghubungkan terminal negatif amperemeter pada kabel arus positif aki. Kemudian hubungkan terminal positif amperemeter dengan kabel sistem penerangan.

b.   VoltmeterVoltmeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besar tegangan

listrik yang mengalir dalam sebuah rangkaian listrik pada sebuah sumber arus seperti aki, generator, alternator, dan sebagainya.

Berbeda dengan amperemeter yang dihubungkan secara seri, penggunaan voltmeter dilakukan dengan menghubungkan secara paralel terhadap kedua ujung rangkaiannya. Terminal positif voltmeter dihubungkan dengan sumber arus listrik, sedangkan terminal negative dihubungkan dengan massa atau terminal negative.

Gambar 1.53 Voltmeter

Gambar 1.54Penggunaan Voltmeter

Pada contoh pengukuran seperti pada gambar di atas, untuk mengetahui besarnya arus listrik yang mengalir pada rangkaian sistem penerangan maka prosedur pengukurannya dengan menghubungkan kabel terminal positif voltmeter pada kabel arus sistem penerangan. Sedangkan kabel negatif voltmeter dihubungkan dengan massa atau terminal negatif aki.

c.    Ohm-meterOhmmeter adalah alat pengukur hambatan atau tahanan suatu

komponen. Pengukuran hambatan ini dilakukan pada saat mesin mati,

Page 15: Alat Ukur Teknik

dalam keadaan tanpa arus listrik, atau sumber arus listriknya telah diputuskan.

Gambar 1.55OhmmeterPemakaian ohmmeter yang lama akan membuat baterainya menjadi

lemah dan mengakibatkan pembacaan pengukuran menjadi tidak tepat. Sebab itu, ketika dipakai untuk mengukur tahanan suatu rangkaian komponen listrik atau lainnya, terlebih dahulu dilakukan kalibrasi ohmmeter.

Penggunaan ohmmeter untuk pemeriksaan tahanan system kelistrikan otomotif cukup banyak, seperti mengukur tahanan kabel tegangan tinggi, tahanan lilitan dalam alternator, tahanan resistor pada system pengapian konvensional (pada mbil), dsb.

Gambar 1.56salah satu penggunaan ohmmeter

Misalnya pengukuran resistor pada koil pengapian. Selector tahanan alat ohmmeter diarahkan pada nilai tahanan yang sesuai, kemudian hubungkan terminal positif dan negative ohmmeter pada kedua ujung resistor. Bacalah nilai tahanan resistor hasil pengukuran dan sesuaikan dengan spesifikasi pabrik.

d.   Multimeter (AVO)

Gambar 1.57Multimeter

Multitester atau multimeter sering juga disebut AVO meter yang dimana AVO ini merupakan singkatan dari Ampere-Volt-Ohm. Avo meter adalah alat uku yang berfungsi untuk mengukur kuat arus listrik, tegangan dan tahanan rangkaian kelistrikan, dan hubungan singkat komponen system kelistrikan. Terdapat dua jenis multimeter, yaitu jenis digital yang penunjukan hasil pengukurannya langsung dengan angka-

Page 16: Alat Ukur Teknik

angka, dan multimeter analog yang menggunakan jarum penunjuk sebagai penunjuk hasil pengukuran. Multimeter merupakan alat yang peka terhadap medan magnet. Dengan demikian, multimeter tidak boleh disimpan dalam suatu lapangan magnit yang kuat sebab dapat mengurasingi sensitivitas alat ukur. Baterai yang telah habis yang dibiarkan tinggal dalam alat multimeter dapat menyebabkan masuknya elektrolit ke dalam komponen sehingga menyebabkan kerusakan.

Gambar 1.58 multimeter digital

Gambar1.59 Multimeter Analog

Ketika hendak menggunakan multimeter terlebih dahulu selector diarahkan pada pilihan jenis pengukuran yang akan dilakukan misalnya tahanan (Ω), arus (A), voltase (V) dan sesuaikan dengan pilihan range nilai pengukuran tiap-tiap jenispengukuran misalnya 25 V, 50 V, 250 mA, X1 Ω, X10 Ω, lalu kalibrasi agar alat penunjukan ukuran hasil pengukuran dengan tepat. Selanjutnya pembacaan hasil pengukuran pada skala ukur disesuaikan dengan pilihan pengukuran yang diarahkan selector.

http://riky555.blogspot.com/2010/12/pengukuran-teknik-macam-macam-alat-ukur.html

alat-alat-ukur-otomotif

Page 17: Alat Ukur Teknik

Berikut ini akan adalah jenis alat ukur yang seharusnya digunakan untuk melaksanakan pengukuran otomotif di

sekolah-sekolah menengah kejuruan. 

ANEMOMETER adalah alat untuk mengukur besarnya tekanan udara.

Page 19: Alat Ukur Teknik

AVO METER adalah alat untuk mengukur arus, tegangan dan hambatan listrik. avo meter adalah kependekan

dari ampere volt ohm meter. Kadang orang menyebut avo meter dengan multi tester.

C A R A M E N G G U N A K A N  

mengukur komponen dengan tester :

1.IC PA (POWER AMPLIFIER)

Untuk memeriksa kaki positif pada PA kita gunakan multitester pada kalibrasi X1, caranya:

Letakkan kabel merah (+) AVO di konektor baterai positif (+) pada papan pcb dan kabel hitam (-) AVO pada konektor

baterai negatif (-), jarum akan bergerak. Pindahkan kabel merah dikonektor negatif baterai, dan kabel hitam pada

konektor positif baterai, jarum akan diam ( tak bergerak ). Ini menandakan bahwa jalur positif baterai ke IC PA dalam

keadaan baik, namun bila analisa tidak seperti diatas maka jalur positif baterai ke IC PA terjadi hubungan singkat

(short) atau putus.

2.IC POWER SUPPLY

Atur kalibrasi pada X1, letakkan kabel hitam (-) AVO pada konektor positif baterai PCB dan kabel merah (+) pada kaki

positif ELCO yang berhubungan langsung dengan arus masuk ke IC P S , jarum akan bergerak berarti jalur dari positif

Page 20: Alat Ukur Teknik

baterai ke IC PS baik.

3.IC CHARGER

Atur kalibrasi pada DC10V, lalu hubungkan charger yang dialiri arus listrik kekonektor chager di ponsel. Lalu latakkan

kabel merah (+) AVO pada konektor positif baterai dan kabel hitam (-) pada konektor negatif baterai, jarum akan

menunjukkan nilai yang sesuai dengan tegangan yang ada pada baterai, berarti IC CHARGER dalam keadan baik.

4.IC INTERFACE

Atur kalibrasi pada X1, letakkan kabel hitam (-) AVO pada konektor positif baterai, dan kabel merah (+) pada salah

satu lampu, lampu akan menyala berarti IC INTERFACE dalam kondisi baik.

5.VIBRATOR

Atur kalibrasi padaX1 letakkan kabel hitam (-) pada konektor positif baterai dan kabel positif (+) pada salah satu kaki

vibrator, apabila jaru bergerak berarti jalur positif vibrator dalam keadaan baik.

6.BUZZER

Atur kalibrasi pada X1, letakkan kabel hitam (-) pada konektor positif baterai dan kabel positif (+) pada salah satu kaki

buzzer, jarum akan bergerak dan buzzer akan berbunyi,berarti jalur buzzer baik.

7.LAMPU LED

Atur kalibrasi pada X1 letakkan kabel hitam (-) padakonektor positif baterai, dan kabel merah (+) pada salah satu kaki

lampu, lampu menyala berarti jalur lampu dalam keadaan baik.

8.ELCO

Atur kalibrasi pada x1, letakkan kabel hitam pada (-) pada konektor positif baterai, dan kabel merah (+) pada kaki

positif ELCO yang berhubungan langsung ke positif baterai, jarum bergerak berarti jalur ke ELCO baik.

9.CARA MENGUKUR DENGAN MENGGUNAKAN MULTITESTER

A. Apabila pengukuran jalur/komponen kita menggunakan kalibrasi pada OHM METER (x1, x10, x100, x1K) dalam

kondisi tanpa arus.

B. Apabila pengikuran Arus DC (baterai) kita harus menggunakan kalibrasi pada DC Volt (10V, 50V, 100V, 250V) dalam

kondisi dialiri arus.

10. MENGUKUR FUSE (SEKRING) MUNGKIN RUSAK

Atur kalibrasi pada x1, letakkan kabel merah (+) pada salah satu kaki R fuse, dan kabe hitam pada kaki satunya lagi,

jarum akan bergerak berarti fuse dalam keadaan baik.

Page 21: Alat Ukur Teknik

11.Resistor

Atur kalibrasi pada x1ohm, posisi kabel boleh terbalik, jarum bergerak menunjuk nilai R dgn toleransi 5-10% berarti

Resistor baik.

BATTERY TESTER adalah alat untuk mengecek tegangan dan arus listrik battery.

BRAKE TESTER merupakan alat untuk mengetes rem.

CALIPER GAGE adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur diameter dengan ukuran kecil, misalnya

diameter lubang  katup, diameter dalam rocker arm.

CARBURETOR FLOAT LEVEL GAUGE  adalah merupakan alat untuk mengukur ketinggian pelampung

Carburator.

COMPRESSION TESTER digunakan untuk mengukur tekanan kompresi. Karena tekanan kompresi pada mesin

diesel tinggi, maka harus digunakan gauge dengan tekanan tinggi. Pemasangan pada lubang injector atau

glow plug. Alat ini dibedakan menjadi pengukur tekanan kompresi untuk motor bensin dan pengukur tekanan

kompresi motor diesel. Manometer pada alat ini berfungsi untuk menunjukkan besar tekanan kompresi

silinder ketika dilakukan pengukuran.

Page 22: Alat Ukur Teknik

CYLINDER BORE GAUGE adalah alat untuk mengukur diameter silinder. konstruksi alat ini terdiri dari sebuah

jam ukur dan pada ujung lain terdapar runcing pengukur (measuring point). Adapun komponen lain adalah

cincin pengganti (replacement washer) dan batang pengganti (replacement rod). Kedua kompenen ini baik

cincin pengganti maupun batang pengganti tealah memiliki spesifikasi ukuran tertentu. Oleh karana itu,

kejelian dalam memilih spesifikasi ukuran kedua komponen ini sangat membantu dan mempermudah kita

dalam melakukan pengukuran itu sendiri.

Page 23: Alat Ukur Teknik

Contoh penggunaan cylinder bore gauge adalah dalam pengukuran diameter silinder. Langkah pertama yang harus

dilakukan adalah mengukur diameter silinder dengan jangka sorong (vernier caliper) untuk mengetahui ukuran dari

silinder dan untuk pemilihan spesifikasi cincin pengganti dan batang pengganti. Selanjutnya, lihat angka di belakang

koma jangka sorong apakah lebih besar atau lebih kecil dari 0,5 mm. Misalnya setelah dilakukan pengukuran hasil

akhir pengukurannya diketahui diameter silinder adalah 52,86 mm, maka pilihan untuk batang pengganti adalah

spesifikasi 50 mm, sedangkan cincin pengganti adalah 3 mm. Bila hasil pengukuran dengan jangka sorong dalam

pengukuran ini adalah 52,22 mm maka alternative pilihan batang pengganti adalah ukuran 50 mm dan cincin

pengganti 2 mm.

Tetapi, bila setelah pemilihan hasil pengukuran pertama dari cincin pengganti 3 mm dan batang pengganti 50 mm,

maka langkah selanjutnya adalah kalibrasi cylinder bore gauge dengan menggunakan micrometer luar (outside

micrometer). Caranya adalah micrometer luar diset pada ukuran 52,86 mm. Tempatkan batang pengganti dan runcing

pengukur ke dalam micrometer luar tersebut dan dial gauge alat ini diset pada nol ke jarum penunjukannya.

Page 24: Alat Ukur Teknik

DIAL GAUGE adalah alat ukur yang dipergunakan untuk memeriksa penyimpangan yang sangat kecil dari

bidang datar, bidang silinder atau permukaan bulat dan kesejajaran. Konstruksi sebuah alat dial indikator

seperti terlihat pada gambar di atas, terdiri atas jam ukur (dial gauge) yang di lengkapi dengan alat

penopang seperti blok alas magnet, batang penyangga, penjepit, dan baut penjepit. Skala dan ring dial

indikator dapat berputar ke angka 0 agar lurus dengan penunjuk. Penghitung putaran ukur jam berfungsi

menghitung jumlah putaran penunjuk. Ukuran yang dapat dibaca oleh sebuah dial indikator ditentukan oleh

besar garis tengahnya, kemampuan putaran, dan jarak pembagian garis ukuran. Pada dial indikator jarak

garis ukurannya berbeda-beda seperti 0,0005mm, 0,002mm, dan 0,001mm.

Yang perlu diperhatikan dalam menggunakan dial indicator adalah keadaan permukaan benda yang akan diukur harus

bersih, posisi spindel dial (ujung peraba) tegak lurus pada permukaan komponen yang diperiksa, dan metode

pengukuran yang digunakan. Adapun metode pengukuran yang digunakan dial indikator adalah sebagai berikut: (a)

benda kerja yang dipindahkan, dial indikator tetap pada posisi diam. (b) Dial indikator yang dipindahkan, benda kerja

tetap pada posisi diam. (c) Benda kerja diputar, dial indikator tetap pada posisi diam.

DWELL TESTER merupakan alat untuk mengukur sudut dwell.

FEELER GAUGE digunakan untuk mengukur celah antara permukaan yang rata. Alat ini dapat mengukur

secara teliti dibuat dari pasangan baja keras. Beberapa baja diberi tanda berapa ketebalannya. Feeler gauge

sering juga disebut dengan thicknes gauge. Alat ini terdiri dari beberapa lembaran baja tipis yang memiliki

presisi ukuran sampai 0,01 mm. Umumnya thicknes gauge memiliki ketebalan antara 0,03 mm sampai 1,00

mm.

Page 25: Alat Ukur Teknik

FLUID PRESSURE GAUGE merupakan alat untuk mengukur tekanan fluida.

FRONT WHEEL ALIGNER alat untuk melihat kelurusan ban depan.

FUEL LEAK CHECKER merupakan alat untuk memeriksa saluran bahan bakar.

FUEL PUMP TEST BENCH merupakan alat untuk memeriksa pompa bahan bakar.

FUEL PRESSURE GAUGE merupakan alat ubtuk memeriksa tekanan bahan bakar.

HYDRAULIC PRESSURE GAUGE Merupakan alat untuk mengukur tekanan hidrolis.

HYDROMETER berfungsi untuk mengukur berat jenis elektrolit battery. Ketika battery digunakan untuk

starter, lampu, dan sebagainya, terjadi reaksi pengosongan atau baterai mengeluarkan arus listrik yang

menyebabkan asam sulfat (H2So4) sedikit demi sedikit berubah menjadi H2O. Akibatnya berat jenis turun

karena konsentrasi elektrolitnya berkurang. Untuk mengukur berat jenis baterai, masukkan hidrometer ke

dalam sel baterai, lalu hisaplah elektrolit ke dalam tabung gelas hidrometer sampai pelampung tidak

menyentuh tabung gelas. Bacalah hasil berat jenis elektorlit setinggi mata.

INSIDE MICROMETER yaitu mengukur diameter dalam. misalnya pada silinder, tromol rem dll. Inside Tingkat

ketelitian mikrometer dalam pengukur dua titik adalah sampai 0,01 mm sedangkan mikrometer dalam

pengukur tiga titik memiliki tingkat ketelitian sampai dengan 0,005 mm. Jika diperhatikan, konstruksi

mikrometer dalam pengukur dua titik tampak seperti mikrometer dalam tanpa rangka. Tingkat pengukuran

sebuah mikrometer dalam pengukur dua titik ialah 25 mm. Bila disambungkan dengan alat bantu tongkat

ukuran tertentu dalam dapat diperoleh batas ukur sampai 1500 mm.

MANIFOLT GAUGE merupakan alat untuk memeriksa tekanan vacuum ruang manifold.

MISTAR BAJA digunakan di bengkel untuk panjang, lebar atau tebal suatu benda. Mistar baja juga bisa dipakai

menggantikan straight edge untuk memeriksa kerataan, misalnya kerataan kepala silindermotor/mobil.

Permukaan dan bagian sisi rata mistar baja terdapat guratan-guratan sebagai sisi ukur. Untuk ukuran metrik :

1 cm dibagi dalam 10 bagian atau 20 bagian yang sama, sedangkanpada ukuran inchi/ dim, 1 inchi dibagi

menjadi 16 atau 32 bagian sehingga berjarak 1/8”, 1/16”, 1/32”. Selain mistar baja, di bengkel juga sering

digunakan mistar gulung untuk mengukur bagian yang cembung, menyudut, cekung dan benda-benda yang

panjang dan tak bisa diukur dengan mistar baja.

NOZZLE TESTER digunakan untuk memeriksa tekanan pembukaan injector dan kondisi injector/kebocoran

setelah injeksi.

OIL PRESSURE GAUGE merupakan alat untuk memeriksa tekanan minyak pelumas.

OUTSIDE MICROMETER merupakan alat untuk mengukur diameter luar, seperti pada piston, pin, poros

engkol, dll. Konstruksi micrometer luar secara umum sama, tetapi untuk setiap jenisnya dilengkapi dengan

perangkat tambahan yang membantu menunjukkan tingkat ketelitian pengukuran alatnya. Tingkat ketelitian

micrometer luar bervariasi, yaitu 1/100 mm (0,01 mm) dan 1/1000 mm (0,001 mm).

RADIATOR TESTER Radiator tester merupakan alat untuk memeriksa kebocoran pada radiator serta tutup

radiator.

Page 26: Alat Ukur Teknik

SCREW PICTH GAUGE merupakan alat yang digunakan untuk mengukur jarak ulir baut. Sama seperti feeler

gauge, satu set alat ini terdiri dari beberapa bilah dengan bentuk yang berbeda.

SMOOKE CHECKER merupakan alat untuk mengukur ketebalan/kejenuhan asap knalpot kendaraan.

SPRING SCALE  merupakan alat untuk mengukur massa.

SPRING TESTER merupakan alat untuk memeriksa tingkat kelembaman pegas.

TACHOMETER adalah alat untuk mengukur putaran mesin atau RPM /Rotary Per Minute.

TIMING LIGHT merupakan alat untuk memeriksa pengapian, Timing lihgt adalah suatu alat berbentuk lampu

sorot yang akan menyala kalau

sensornya mendapat tegangan.

THERMOMETER merupakan alat untuk memeriksa suhu.

TORQUE WRENCH (kunci moment) digunakan untuk mengukur gaya puntir pada baut dan mur, agar

mencapai ketegangan tertentu. Jenis kunci momen yang ada terdiri atas model deflecting beam (batang

jarum), model dial indicator, dan model setting micrometer. Kunci momen model deflecting beam,

menunjukkan besar ukuran momen kekencangan oleh sebuah batang penunjuk. Batang oenunjuk akan

bergerak dan menunjuk pada skala tertentu seiring dengan besarnya momen pengencangan yang dilakukan.

Pada model lain, momen kekencangan yang diinginkan dapat diatur dengan cara menyetel ukuran

kekencangan (setting micrometer) pada tangkai kunci momen. Kunci shock dengan ukuran tertentu

mengencangkan baut atau mur.

TYRE INFLATOR merupakan alat untuk mengisi dan mengatur tekanan ban.

VACUUM TESTER merupakan alat untuk memeriksa kevacuman.

VERNIER CALIVER digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam dan mengukur kedalaman.

Berdasarkan konstruksinya, jangka sorong dapat dibedakan seperti jangka sorong universal, jangka sorong

dengan ujung yang dapat berputar, jangka sorong pengukur ketinggian, jangka sorong penukur kedalaman,

jangka sorong pengukur jarak sumbu dll. Tingkat ketelitian jangka sorong yang ada adalah 0,1 mm, 0,05 mm,

dan 0,02 mm. Metode pengukuran jangka sorong menggunakan skala utama dan skala vernier (skala

nonius). Skala vernier digunakan untuk mengukur jarak kecil dengan cara mencari perbedaan antara dua

tanda. Metode ini disebut pengukuran vernier. Untuk menentukan hasil pengukuran tetap harus

memperhatikan pembacaan dua skala tersebut. Di bawah ini gambar skala ukur pada jangka sorong.

PEMAKAIAN ALATPeralatan yang tidak diatur dan berceceran di sekitar bengkel akan menyulitkanpenggunaan dan pencarian alat tersebut. Jika hal tersebut terjadi, pekerjaan yang adapada bengkel akan terganggu dan memberikan citra yang buruk bagi bengkel tersebut.Berbagai macam alat tangan digunakan pada waktu menservis kendaraan. Tujuanutamanya adalah agar pekerjaan dilaksanakan dengan aman, tepat dan cepat. Untukmencapai ini Anda harus bisa memilih alat yang paling tepat serta mengetahuibagaimana menggunakannya secara benarAturan Pemakaian Alat Secara Umum :1. Pilihlah alat yang paling cocok untuk melakukan suatu pekerjaan dengan amandan efisien.2. Kurangi waktu yang terbuang untuk mencari alat yang akan digunakan danpercepat pengecekan setiap alat. Hal ini diperoleh dengan jalan menyimpannyapada tempat yang telah ditentukan dalam kotaknya serta menyampan secarateratur.3. Lindungi kendaraan dari kotoran, serta hindarkan terlepasnya alat yang sedangdigunakan. Hal ini dilakukan dengan cara selalu membersihkan oli dari alat sertaselalu menjaga agar alat tetap bersih.4. Pada waktu memberikan alat kepada orang lain, hadapkanlah tempat memegangalat tersebut kepada orang tersebut sehingga ia tidak perlu lagi memutar alatyang dimaksud.5. Apabila kepala alat tumpul, longgar atau cacat, atau gerakannya keras, alat harusdiperbaiki atau diganti bagian yang perlu diganti. Alat diusahakan selalu dalamkeadaan siap pakai.Keamanan :1. Jangan menggunakan peralatan yang sudah retak, atau ukurannya sudah berubahatau aus2. Jagalah peralatan tetap bersih, terutama dari minyak, peralatan yang berminyakakan tergelincir/ selip dari genggaman pemakainya

Page 27: Alat Ukur Teknik

6Pemeliharaan :1. Lap peralatan dari debu, minyak atau gemuk yang menempel2. Lumasi bagian-bagian yang memerlukannya3. Simpanlah peralatan pada kotak atau dinding tempel dengan rapi4. Gantilah alat jika terjadi keausan, perubahan ukuran atau rusakPenataan peralatan yang biasa dilakukan adalah :1. Menata dan menyimpan peralatan didalam kotak (Caddy) , kotak yang kecildapat dijinjing dan kotak yang besar diberi roda untuk didorong. Peralatan dalamkotak biasanya dipakai dan menjadi tanggung jawab seorang mekanik, biasanyaberisikan peralatan tangan pada umumnya.2. Menata peralatan pada papan tempel, penataan semacam ini untuk peralatankhusus dan jumlahnya terbatas.PERALATAN STANDAR OTOMOTIFPemilihan peralatan yang akan kita gunakan untuk bekerja di bengkel otomotif,harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :1. Pilih peralatan menurut pekerjaannya.2. Pilih peralatan berdasarkan kecepatannya dalam menyelesaikan pekerjaan.3. Pilih peralatan dengan mempertimbangkan ukuran momen pemutaran.Jenis-jenis peralatan tangan yang umum digunakan di bengkel otomotif adalah :- general tool- peralatan pengukur- special service tool ( SST )71. GENERAL TOOLPeralatan untuk memasang atau melepas mur dan baut disebut kunci, yangdibuat dalam berbagai bentuk untuk tujuan pemakaian kunci yang umum digunakanuntuk perbaikan kendaraan otomotif yaitu :1. Kunci pas (Open-end wrench)2. Kunci allen (Hexagonal wrench)3. Kunci soket (Socket wrench)4. Kunci ring (Box closed-end wrench)5. Kunci inggris (Adjustable wrench)6. Obeng (Screw driver)7. Tang (Plier)8. Palu (Hammer)9. Kunci Momen (Torqur wrench)Untuk memilih kunci mana yang akan dipakai tergantung dari pada keadaanbaut dan mur yang akan dipasang atau dilepas. Untuk itu harus mempertimbangkanbeberapa faktor, yaitu : posisi baut/ mur, ukuran baut/ mur, satuan ukuran baut/ mur(metric atau inch), kekencangan pemasangan baut/ mur, kualitas bahan kunci1. KUNCI PAS ( Open-End Wrench )Kunci pas adalah untuk membuka dan mengencangkan mur dan baut yang tidakterlalu kuat momen pengencangannya.Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan kunci pas1. Pilihlah ukuran yang tepat dengan mur atau baut, lalu dimasukkan dalam-dalam,tidak hanya dipinggir kunci.82. Mulut kunci pas miring 15° terdapat gagangnya sehingga dapat digunakan secaraterbalik pada yang sempit.3. Agar tidak terjatuh pada waktu mengencangkan atau mengendorkan, kuncidigunakan dengan posisi menarik. Apabila perlu mendorong, gunakan telapaktangan agar jari tangan tidak rusak atau terluka.4. Jangan memperpanjang kunci pas dengan sambungan lain atau memukulnya denganpalu dalam usaha membuka mur atau baut. Apabila diperlukan kekuatan yangcukup besar dalam membuka atau mengencangkan, pakailah kunci ring atau kuncisoket. Kunci pas akan slip dan dapat merusak mur atau baut.2. KUNCI ALLEN (Hexagonal Wrench )Kunci ini dirancang untuk keperluan membuka baut yang kepala bautnyadilubangi berbentuk segi-enam. Kunci allen ada yang berbentuk huruf L dan jugaberbentuk huruf T yang digunakan untuk momen pengencangan baut yang besar.Spesifikasi UkuranUkuran-ukuran kunci allen yang umumdigunakan di otomotif adalah sebagai berikut :1). Bentuk segi-enam satuan metric (mm)1.5,2,2.5,3,3.5,4,4.5,5,6,7,8,9,10,12,13,14,

Page 28: Alat Ukur Teknik

17,19,22, 24,27,30,32,362). Bentuk segi-enam satuan inch3/64,1/16,5/64,3/32,1/8,5/32,3/16,7/32,1/4,9/32,5/16,3/8,7/16,1/2,9/16,5/8,3/43. KUNCI SOKET ( Socket Wrench )Kunci soket adalah untuk pekerjaan mengendorkan atau mengencangkan mur dan bautwalaupun dalam posisi sulit dapat dikerjakan dengan aman dan cepat.9Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan kunci soket1. Pilihlah soket yang berukuran dengan mur atau baut. Masukkan sepenuhnya sertapaskan posisinya terhadap mur atau bautnya.2. Sambungkan dengan sambungan menggunakan adaptor soket.BATANG PENYAMBUNG DANJOINT UNIVERSAL(1) Apabila mur berada jauh di dalam,dan gagang tidak bisa bergerakbebas, pakailah sambungan yangsesuai.(2) Pakailah joint universal di tempatdimana sambungan tidak dapatmasuk langsungGAGANG LUNCURDengan menggunakan gagang, maka momen dan pengatur ungkitan dapat disetelGAGANG PUTARApabila pegangan gagang diperpanjang, perubahan ungkitan dan momen dapatdisetel. Juga diujung soket terdapat joint universal sehingga mur dan baut dapat diputardengan cepat, dengan mengangkat tuas.Cara penggunaannya adalah :10(1) Dikarenakan mekanisme ratchet(kotrek) sedemikian rupa, hinggasoket dapat diputar pada satu jurusansaja. Dan justru karena hanyaberputar kesatu jurusan dan tidak bisaberputar ke jurusan yang berlawananmaka pekerjaan dapat dilakukandengan cepat, tanpa mengangkatsoket dari mur atau baut. Arah kunciratchet dapat dirubah oleh tuaspengunci ratchet.(2) Untuk menjamin umur ratchet (yakniagar tahan lama). Hindari daya tarikyang kuat. Apabila memerlukan dayatarik yang besar, pakailah gagangputar4. KUNCI RING (Box Closed-end Wrench )Fungsinya adalah kunci ring (box end wrench) digunakan untuk membuka danmengencangkan mur atau baut. Berbeda dengan kunci pas, kunci ring mencekam muratau baut pada keenam sisinya tanpa slip pada waktu melakukan pengencangan ataumembuka dengan kuat.11Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan kunci ring1. Karena kunci ring mempunyai 12lekukan sisi, ia dapat digunakandengan hanya memutarnya sedikit,ini berbeda dengan kunci pas.2. Karena pekerjaan denganmenggunakan kunci ring lebih lambatdaripada dengan kunci pas, sedapatmungkin kunci ring hanya digunakanpada waktu putaran pertama danterakhir.3. Pilihlah kunci ring dengan ukuran tepat dan masukkan sedalam-dalamnya dansetepat-tepatnya kedalam mur. Pada waktu membuka, jangan memukul kunci ringdengan palu.5. KUNCI INGGRIS ( Adjustable Wrench )

Page 29: Alat Ukur Teknik

Fungsinya adalah dapat distel sesuai dengan ukuran mur atau baut; dipakaiuntuk membuka dan mengencangkan.Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan kunci Inggris(1) Kunci Inggris hanya digunakan apabila tidak punya kunci pas yang tepat. KunciInggris juga dapat digunakan untuk mengencangkan mur pada sambungan pipa airconditioner, dll. Dimana dibutuhkan daya pengencangan yang kuat.(2) Harus distel dengan baik sesuai dengan mur atau baut. Jika cengkramannya tidakkuat, segi-segi dari mur atau baut akan rusak sehingga dol.(3) Kunci Inggris dipasang sedemikianrupa sehingga daya pengencanganatau pengendoran berada lebihbanyak pada rahang tetap.126. OBENG ( Screw Driver )Fungsinya adalah obeng digunakan untuk mengencangkan atau mengendorkansekrup. Ujung obeng bermacam-macam sesuai dengan kepala sekrup.Hal-hal yang harus diperhatikan pada waktu menggunakan obeng(1) Pilihlah obeng ukuran yang cocok yangpersis dengan panjang dan lebar alursekrup. Pada waktu memutar , obengtegak lurus terhadap terhadap sekrup.(2) Jangan menggunakan obeng sebagaipengganti pengumpil atau pahat karenahal begini akan merusak. Juga obengtidak boleh dijepit dengan tang.(3) Waktu mengendorkan sekrup yangamat keras, jangan memukul kepalaobeng. Kalau perlu, pakailah obengsok.(4) Apabila ujung obeng standar rusak,gerindalah sesuai dengan petunjukinstruktor137. TANG ( Plier )Fungsinya adalah terdapat berbagai jenis tang sesuai dengan fungsinya untukmenjepit, memutar serta memotong kawat.TANG KOMBINASIHal-hal yang harus dperhatikan padawaktu menggunakan tang.Rahang tang kombinasi dapat distel pada2 posisi sesuai dengan ukuran bendayang akan dijepitnya. Kawat dansejenisnya juga dapat dipotong dengansudut melintang. Jangan menggunakantang kombinasi sebagai pengganti kuncipas dalam usaha membuka danmengencangkan mur dan baut.TANG LANCIPDigunakan untuk menjepit penyang berada dilubang yang kecildan dalam, dimana tangkombinasi tidak banyakmembantu.TANG POTONGDigunakan untuk memotong kawat ataumembuka selubung kabel. Juga berguna untukmengeluarkan pen koter (spipen). Janganmenggunakan tang potong untuk memotongkawat pegas karena akan merusak mata tangitu sendiri.14TANG KUATDigunakan untuk membuka mur atau sesuatuyang memerlukan pegangan yang kuat sekali,atau apabila segi mur sukar sekali dijepit, atauuntuk menjepit pinggir baut yang sudah rusak

Page 30: Alat Ukur Teknik

dalam usaha menariknya keluar.8. PALUFungsinya adalah palu digunakan untuk membuka atau memasang suku cadang.Beberapa jenis palu lunak digunakan untuk mencegah kerusakan terhadap bagian yangdipukul. Macam-macam palu menurut bahannya : Palu baja; palu tembaga; palu plastik;palu karet.Hal-hal yang harus dperhatikan pada waktu menggunakan palu(1) Palu dipegang dibagian ujung, tidakditengah dan pukullah tepat mengenaisasaran dengan merata. Jika tidakdigunakan dengan tepat, muka palu akanmengembang seprti cendawan.(2) Sebelum menggunakan palu periksalahdahulu apakah kepalanya tidak longgaratau hampir lepas. Jika longgar, pasaknyadipukul kembali sehingga aman.159. KUNCI MOMEN ( Torque Wrench)Fungsinya adalah satu jenis batang pemutar kunci sok yang digunakan untukmengencangkan baut dan mur sekaligus menentukan momen pengencangannya. Kuncimomen digunakan hanya untuk mengencangkan baut dan mur dimana telah ditetapkanmomen pengencngan pada angka tertentu.Ada dua jenis kunci momen yang sudah umum digunakan di Indonesia, yaitu :1. Menggunakan jarum penunjuk skala ( Direct Reading Torque wrench )Kunci momen jenis inimenggunakan jarum penunjukuntuk menunjukkan momenpengencangan baut / muryang sudah tercapai pada saatbaut / mur dikencangkan2. Kunci momen dengan bunyi ( Slim Tension Wrench )Penggunaan Kunci Momen16SPECIAL SERVICE TOOLS (SST)Peralatan ini bisa berbeda-beda bentuknya untuk setiap merek kendaraan ataumobil. Alat ini dirancang khusus untuk mengerjakan pekerjaan yang tidak bisadikerjakan dengan general tool. Jenis dan jumlahnya sangat beragam. Di bawah ini adabeberapa contoh peralatan SST dan kegunaannya.1718193. ALAT-ALAT PENGANGKAT KENDARAANDitinjau dari segi konstruksinya, alat pengangkat kendaraan cukup banyak jenisnya,termasuk yang digunakan untuk alat berat. Tetapi yang akan dijelaskan disini adalahalat-alat angkat kendaraan penumpang atau kendaraan ringan.Macam-macam alatangkat yang banyakdigunakan adalah:1. Dongkrak2. Car Lift3. Safety Stand4. Cranes1. DongkrakDongkrak adalah alat untuk menaikkan kendaraan guna mempermudah pekerjaanreparasi dibagian bawah kendaraanJenis – jenis dongkrak :.201). Crocodile jack / dongkrak buaya paling banyak digunakan dibengkel-bengkelmaupun digarasi kendaraan, sekarang ada yang ukuran kecil sehingga dapat dibawa dimobil. Keuntungan pemakaian crocodile jack dibandingkan yang lainnya adalah lebihmudah digunakan karena gampang menggesernya kearah posisi yang diinginkan,disamping itu waktu yang dibutuhkan untuk mengangkat kendaraan lebih cepat danaman Didalam rumah yang dibuat dari baja tuang dapat berjalan dan berputar diatasempat roda, terdapat sebuah pompa minyak yang toraknya digerakkan oleh tuaspanjang. Tuas tersebut dapat juga dipakai untuk mendorong atau menarik

Page 31: Alat Ukur Teknik

dongkrak.Perbandingan lengan-lengan batang pengangkat kira-kira 20 : 1Disekeliling rumah dan diatas pompa diisi dengan minyak encer (SAE-10).2). Bottle jack / dongkrak botol, dongkrak ini disebut bottlejack karena bentuknya seperti botol. Fungsi bottle jack samaseperti crocodile jack, yaitu untuk mengangkat kendaraan padaketinggian tertentu untuk dapat melakukan perbaikan padabagian bawah kendaraan. Perbedaannya adalah penggunaanbottle jack dapat dimasukkan kedalam kendaraan sebagaiperlengkapan utama kendaraan yang mutlak dibutuhkan untukmengganti roda (ban) sewaktu ban kempes/ bocor.Untukmendongkrak sebuah kendaraan, dongkrak harus diletakkantegak lurus pada torak pengangkatnya supaya jangan sampaibengkok.Cara Menggunakan Dongkrak1. Letakkan ganjalan pada ban-ban belakang apabila bagian depan kendaraan yangdiangkat. Sebaliknya, letakkan ganjalan pada ban-ban depan apabila bagianbelakang kendaraan yang diangkat.2. Dongkrak ditempatkan ditempat yang telah ditentukan.3. Sebelum dongkrak mulai mengangkat, periksalah sekali lagi apakah tempatpengangkatan kendaraan tepat berada ditengah-tengah sadel dongkrak. Sebab bilatidak, dongkrak dapat slip sewaktu mengangkat kendaraan.4. Sebelum mengangkat dan menurunkan kendaraan, periksalah bahwa tidak adaorang atau sesuatu disekitarnya, apabila lagi dibawah kendaraan.21Jangan sekali-kali bekerja dibawah kendaraan yang hanya ditopang dengan dongkraksaja. Topanglah kendaraan tersebut dengan stand (penopang)2. Car LiftCar lift merupakan alat pengangkat kendaraan yang memberikan keleluasanyang lebih besar kepada mekanik bengkel untuk bergerak secara leluasa dibawahkendaraan dalam memperbaiki hampir seluruh komponen yang ada di bawah kendaraan,karena mekanik dapat berdiri dan berjalan di bawah kendaraan sehingga perbaikan lebihmudah dilakukan.a. Macam-macam car liftCar lift dibedakan menurut alatpenggeraknya, yaitu :1). Penggerak mekanik (porosberulir)2). Penggerak hidrolik, dan3). Penggerak pneumatik.223. Safety StandSafety stand adalah merupakan alat penopang danpengaman kendaraan yang sudah diangkat dengandongkrak. Khususnya dibengkael dan garasi, safety standmutlak dibutuhkan karena dongkrak atau jack tidak dapatmenjamin keamanan terhadap terjadinya slip antaradongkrak dengan titik tumpu pada kendaraan, terutama jikaterjadi goyangan pada kendaraan sewaktu memperbaiki.4. CranesCranes digunakan khusus untuk mengangkat engine dan transmisi yang akan diperbaikidan sekaligus untuk memasangkannya setelah perbaikan. Untuk itu, cranes dilengkapidengan roda agar bisa memindahkan engine ke tempat perbaikan.Cara menggunakan cranesa. Tempatkan cranes pada posisi aman untukmengangkat engine atau transmisib. Jika perlu siapkan rantai sebagai kelengkapandari pada cranesc. Ikatkan rantai pada lengan pangangkat cranesd. Tekan batang pengungkit berulang-ulang hinggaengine atau transmisi terangkat melalui rantaie. Setelah terangkat hingga ketinggian yangdiharapkan, dorong cranes keluarUntuk menurunkan engine atau transmisi, bukalahkatup oli secara perlahan-lahanPOSISI DEPAN POSISI BELAKANG23

Page 32: Alat Ukur Teknik

BAB.IIALAT UKUR OTOMOYIFA. SISTEM PENGUKURANKualitas produk merupakan masalah yang tidak bisa diabaikan, oleh karenanyapengetahuan tentang pengukuran yang dilakukan terhadap benda kerja merupakanproduk yang sangat vital dalam menjamin kualitas dari produksi yang dihasilkan.Pengetahuan tentang pengukuran yang dimaksud adalah pengetahuan teknik untukmelakukan pengukuran atas bagian-bagian dan suatu benda hasil produksi, baikmengukur dimensi ataupun sifat geometris, berat, temperatur, kekerasan dari suatuproduk atau parts mesin dengan alat dengan cara yang tepat, sehingga hasilpengukurannya dianggap sebagai hasil yang paling dekat dengan ukuran sesungguhnya.1.1 Klasifikasi PengukuranUntuk mendapatkan pengukuran dengan tepat, dituntut adanya pengetahuan dankemampuan mengoperasikannya yang memadai dan kemampuan untuk membedakanberbagai sistem pengukuran sesuai dengan spesifikasi/geometris benda yang akandiukur. Dengan kata lain setiap orang yang bekerja dalam bidang teknik harusmengetahui teknik pengukuran yang mempunyai ruang lingkup tentang bagaimana caramenggunakan alat ukur dengan benar dan pengetahuan lain yang berkaitan erat denganmasalah pengukuran. Hanya saja penggunaan alat ukur tersebut juga akan dipengaruhioleh berbagai hal diantaranya : besar benda yang akan diukur, kondisi (fisik) bendayang akan diukur, posisi benda yang akan diukur, tingkat ketelitian yang direncanakan,efesien, dsb. Dalam praktiknya pengkuran dapat diklasifikasikan antara lain ; - Panjang- Berat - Temperatur - Sudut - Kerataan1.2 Unit Pengukuran dan KonversiSistem pengukuran yang digunakan khususnya dalam bidang teknik adalahsistem matrik dan ada juga yang menggunakan sistem imperial (pembagaian dalamsatuan Inggeris) khususnya pengukuran panjang, berat, dan temperatur. Dasar dari unitpengukuran dalam bidang keteknikan adalah:Jenis Pengukuran Besaran Metrik/ imperialPanjang meter(m)/ feetTemperatur Celcius ( 0 C )/ FahtenheitBerat kilogram (kg) /pound241.2.1 PanjangMengukur panjang suatu benda merupakan pengukuran yang dimulai denganmenarik garis dari sutu titik ke titik ke dua dengan lurus atau dapat dikatakan suatu garislurus. Jika pengukuran yang dilakukan terhadap garis tengah lingkaran atau diameterpada dasarnya adalah menarik garis lurus dari sisi pertama ke sisi yang lain. Dalamsistem matrik unit yang sering digunakan dalam ilmu teknik dalam mengukur panjangadalah milimeter (mm ). Dimana 1000 mm sama dengan 1 m (1000 mm = 1 m). Jikapengukuran yang sangat panjang satuan yang digunakan adalah kilometer. Dimana 1000meter sama dengan satu kilometer. (1000 m = 1 km).Pada sistem Imperial, feet merupakan satauan yang digunakan untuk mengukurpanjang dalam bengkel (workshop) dan sebagian industri pemesinan. Pengukuranpanjang yang ukuran pendek digunakan satuan inchi (in atau “) 12” = 1 ft. Satuan lainyang digunakan dalam pengukuran panjang dalam sistim imperial adalah yard (yd) danmile (3 ft = 1 yd), (5280 ft = 1 mile). Satuan yang digunakan dalam satuan metrik danimperial dapat dihitung dengan sistim konversi faktor.Beberapa bengkel (workshop) teknik untuk memudahkan dalammenerjemahkan/pembacaan ukuran digunakan tabel konversi. Dalam praktiknyakonversi antara ukuran metrik ke ukuran imperial atau sebaliknya, hasil konversi untukmetrik digunakan dua angka debelakang koma sedangkan untuk imperial digunakan 3angka debelakang koma. Untuk konversi milimeter ke inchi, 1 in = 25,4 mm. Konversi10 mm ke inchi. (10 mm : 25,4 = 0,394”) Konversi 44,45 mm ke dalam satuan inchi,44,45 mm : 25,4 = 1,75” Konversi 2” ke mm 2” X 25,4 = 50,8 mm. Pengukuran yangmenggunakan satuan imperial ukuran yang ditulis sering menggunakan bilanganpecahan seperti 1/2 ” jika ukurannya kurang dari satu.Ukuran pada satuan inchi ditulis tidak menggunakan bilangan berkoma/desimaltetapi dengan bilangan pecahan.Konversi 3/8 inchi ke bilangan desimal 3 : 8 = 0,375 “ Jika ukuran bilangan bulatdengan pecahan ( contoh 11/2 “). Untuk memudahkan dalam konversi bilangan inidapat dilakukan dengan cara menjadikan bilangan pecahan kedalam bilangan berkoma.Contoh:Konversi 11.1/16” ke dalam mm1,688” X 25,4 = 42,88 mm.Penyelesaian; 11/16” 11 : 16 = 0,688” 111/16” = 1,688” 025

Page 33: Alat Ukur Teknik

Konversi feet ke meter dan milimeter, 1 m = 3,2808 ft; 3’ : 3,2808 = 0,91441 m =914,41 mm.Bentuk konversi yang sering digunakan dalam bengkel (workshop) adalah bengan caramemisahkan konversi antara bilangan bulat dengan bilangan pecahanContoh;Konversi 21/2” ke dalam Inchi Penyelesaian; 1/2” = 12.7 mm 2” = 50,8 mm 21/2” =63,50 mm Konversi 12,54 mm ke inchi Penyelesaian; 10 mm = 0,3937” 2 mm =0,0787” 0,54 mm = 0,0213” 12,54 mm = 0,4937”Tabel: Konversi bilangan desimal, pecahan dalam milimeter dan inchi1.2.2 TemperaturPengukuran temperatur satuan yang digunakan dalam satuan metrik adalah Celcius(0C). Sistim imperial satuan yang digunakan adalah Fahrenheit (oF). Pada sistim metriktemperatur sering juga disebut skala perseratus. Celcius dan skala perseratus simbolyang digunakan sama. Konversi 0C ke 0F (0C x 5 9 ) + 32 = 0F Konversi 0F ke 0C (0F– 32) X 9 5 -0C.2.2 Contoh; Konversi 350C ke 0F (0C x 5 9 ) + 32 = 0F (35 x 5 9 ) +32 = 0F 63 + 32 = 0F 65 = 0F Konversi 1980F ke 0C (0F – 32) X 9 5 = 0C (189 – 32) X9 5 = 0C 166 X 9 5 = 0F 92,2 = 0F1.2.3 BeratSatuan untuk mengukur/menimbang berat yang digunakan dalam sistem metrik adalahgram (g), kilogram (kg), dan ton. Konfersi gram ke kilogram dan kilogram ke tonadalah; 1000 g = 1 kg 1000kg = 1 tonPada sistim imperial satuan untuk mengukur berat adalah ounce (oz), pound (lb), danton (t). 16 oz = 1 lb 2240 lb = 1 t.Perubahan kilogram ke pound, 1 kilogram = 2.2046 pound.Perubahan pound ke kilogram, 1 pound = 1/2.x 2046 kilogramPerubahan gram ke ounce, 1 gram = 28,35 ounce (oz)Perubahan ounce ke gram, 1 ounce = 1/28,35 ounce (oz)26B. KLASIFIKASI PENGUKURANBanyak cara yang dilakukan oleh juru teknik dalam melakukan prosespengukuran semuanya itu bertujuan untuk mendapatkan hasil pengukuran seakuratmungkin. Hal tersebut akan sangat tergantung pada jenis, bentuk, posisi bahkantemperatur dari benda ukur ataupun alat ukur yang digunakan.Sesuai dengan jenis-jenis pengukuran yang biasa dilaksanakan, maka alat ukur pun adabeberapa jenis dengan cara pemakaian yang berlainan.Berdasarkan sifatnya alat ukur ukur itu dapat dibagi:1. Pengukuran langsung yaitu dengan menggunakan alat ukur langsung, hasilpengukuran dapat langsung dibaca alat ukur tersebut. Contoh; mikrometer, jangkasorong, mistar ukur, dsb.2. Pengukuran tak langsung, yaitu pengukuran menggunakan alat ukur tidak langsung,alat ukur jenis pembanding atau pembantu dan standar. Hasil pengukuran diukur olehalat ukur langsung.3. Pengukuran dengan kaliber batas ( limit gage) yaitu pengukuran menggunakan alatukur batas/kaliber. Pengukuran ini tidak menentukan ukuran suatu dimensi denganpasti, melainkan hanya menunjukkan apakah dimensi tersebut terletak di dalam ataudi luar daerah toleransi. Cara pengukuran seperti ini dimaksudkan untukmempercepat pemeriksaan atas produksi masal, dan alat ukur yang digunakan adalahjenis kaliber GO dan NO GO gauges.4. Pengukuran dengan cara membandingkan yaitu pengukuran dengan cara ini tidakmenentukan dimensi ataupun toberansi suatu benda ukur secara langsung.Pengukuran dengan cara ini menggunakan perbandingan dengan bentuk standarmisalnya untuk pengecekkan/pemeriksaan bentuk konis.�� Pengukuran Linier- Pengukuran Linier Langsung- Pengukuran Linier Tidak Langsung�� Pengukuran sudut�� Pengukuran dengan Pembanding (Comparative length)�� Pengukuran Kelurusan (Straightness)�� Pengukur Kerataan Permukaan (Flatness)27�� Pengukuran Kebulatan (Roundness)�� Pengukuran Profile�� Pengukuran GO-NOT GO�� Pengukuran dengan Microscopes�� Pengukur Serbaguna KhususPengukuran Linier Langsung

Page 34: Alat Ukur Teknik

Alat ukur yang digunakan untuk pengukuran linier langsung sebagai berikut :1. Mistar Ukura. Meteran Gulunganb. Meteran Lipatc. Mistar Ukur Berkaitd. Mistar Ukur Pendek2. Mistar Ingsut/Jangka Soronga. Mistar Ingsut Skala Noniusb. Mistar Ingsut Jam Ukurc. Mistar Ingsut Pengukur TinggiMacam Bentuk Mistar Ingsut : 1) Tak Sebidang, 2) Jarak Senter, 3) Alur Dalam, 4)Pipa, 5) Posisi Dan Lebar Alur, 6) Tekanan Ringan, 7) Kedalaman, 8) Serba Guna, 9)Digital.3. Micrometer4. Mesin Ukura. mekanikb. optikPengukuran Linier Tak LangsungAlat ukur yang digunakan untuk pengukuran linier tidak langsung sebagai berikut :1. Alat Ukur Standar- Blok Ukur (Bentuknya Balok, Untuk Mengecek Dimensi Alat Ukur DanMengkalibrasi Alat Ukur Langsung)….. Terbatas S/D 150 Mm- Batang Ukur (Bentuk Batang Silindris)- Kaliber Induk Tinggi282. Alat Ukur Pembanding- Jam Ukur (Dial Indicator)- Pupitas (Dial Test Indicator)- Komparator- Pengukur T (Telescope Gauge)- Pengukur Lubang Kecil (Small Hole Gauge)- Kaliber Batas (Limit Gauge) :1) Kaliber Poros Bentuk Silindris, 2) Kaliber Lubang Bentuk Bola , BolaDibelah, Tongkat, 3) Kaliber Celah (Tidak Dapat Disetel Dan Dapat Disetel), 4)Kaliber Konis, Kaliber Ring Konis, 5) Kaliber Posisi, 6) Kaliber Radius, 7)Kaliber Ketebalan, 8) Kaliber Ulir Dalam, 9) Kaliber Ulir Trapesium DanSegiempat.- Rol Dan Bola Baja :1) Jarak Luar/Celah, 2) Diameter Dalam, 3) Radius Luar Dan Dalam, 4) PorosDan Lubang Konis, 5) Sudut, 6) Ulir Dan Roda Gigi.Pengukuran sudut- Protaktor- Batang Sinus- Perangkat Kombinasi- Blok Pengukur Sudut- Kepala BagiPengukuran dengan Pembanding (Comparative length)Alat ukur yang digunakan :- Dial indicator- Electronic gage- Gage blocksPengukuran Kelurusan (Straightness)- Autocollimator- Transit- Laser beam29Pengukur Kerataan Permukaan- Sipat- Perangkat Kombinasi- Alat ukur permukaan- Meterprofil- Optimal plat- InterferometryPengukuran Kebulatan (Roundness)- Dial indicator Circular tracingPengukuran Profile

Page 35: Alat Ukur Teknik

- Radius or fillet gage- Dial indicator- Optical comparator- Coordinate measuring machinesPengukuran GO-NOT GO- Plug gage- Ring gage- Snap gagePengukuran dengan Microscopes- Toolmaker’s- Light section- Scanning electron- Laser scanPengukur Serbaguna Khusus- Pneumatik- Listrik- Elektronik- Laser30C. ALAT UKUR OTOMOTIFYang dimaksud dengan alat ukur disini adalah alat yang dipergunakan untukmengukur secara presisi, yang diperlukan di dalam kita melakukan pekerjaanpemeliharaan dan perbaikan otomotif khususnya dan peralatan teknik atau pekerjaanlogam lainnya.Alat ukur yang banyak dipergunakan di otomotif dapat diklasifikasikan menjadi 3kategori, yaitu :1) Alat Ukur Mekanis2) Alat Ukur Pneumatis3) Alat Ukur Elektris dan ElektronisYang Harus Diperhatikan Dalam Menggunakan Alat UkurMengingat pengukuran yang harus dilakukan menuntut kepresisian yang tinggi, makadalam menggunakan alat-alat ukur untuk pemeliharaan dan perbaikan otomotif, harusmemperhatikan hal-hal sebagai berikut :• Pelajari cara pemakaiannya dengan seksama, karena jika tidak, pembacaannyasalah.• Benda yang diukur harus bersih dari debu, minyak pelumas dsb.• Perhatikan suhu benda yang diukur, harus dalam keadaan normal, usahakan suhubenda yang diukur dan alat ukur harus sama.Alat Ukur Mekanis1. Mistar BajaMistar baja adalah alat ukur yang terbuat dari baja tahan karat. Permukaan danbagian sisinya rata dan halus, di atasnya terdapat guratan-guratan ukuran, ada yangdalam satuan inchi, sentimeter dan ada pula yang gabungan inchi dansentimeter/milimeter.31Fungsi lain dari penggunaan mistar bajaantara lain: - mengukur lebar - mengukur tebalserta, - memeriksa kerataan suatu permukaanbenda kerja. Di samping itu mistar baja(steelrule) dapat dipergunakan untukmengukur dan menentukan batas-batas ukuranjuga biasa dipergunakan sebagal pertolongan menarik garis pada waktu menggambarpada permukaan benda pekerjaan. Setiap menarik. garis hanyadilakukan satu kali, lihat Gambar:Mistar baja juga dapat digunakan untuk mengukur diameter luar secara kasar.Dalam pelaksanaannya harus dibantu dengan menggunakan alat ukur lain seperti jangkabengkok dan bagian diameter dalam diperlukan bantuan jangka kaki.2. Meteran LipatMeteran lipat ini biasanya terbuat dari bahan aluminium atau baja. Dilihat darisegi konstruksinya sebelumnya merupakan gabungan dan mistar baja dengansambungan engsel pada setiap ujungnya. Mengingat kemungkinan ausnya engsel danketidaktirusan garis pengukuran sewaktu melakukan pengukuran, maka meteran lipattidak akan memberikan hasil yang Iebih baik dibandingkan dengan pengukuran mistarbaja biasa.3. Meteran GulungMal ukur ini dibuat dan pelat baja yang Iebih tipis dari

Page 36: Alat Ukur Teknik

ada mistar baja. Sifatnya lemas/lentur sehingga dapatdigunakan untuk mengukur bagian-bagian yangcembung dan menyudut seperti: mengukur panjang,keliling bidang Iengkung (bundar). Sepanjang mistarini terdapat ukuran-ukuran satuan inchi dan metrik.Meteran gulung dapat digunakan dari 1 meter sampai30 meter. Pada ujungnya terdapat kait yang gunanyauntuk mengait ujung benda kerja sehingga mendapatukuran yang tepat. Penggunaan alat ukur ini tidakuntuk pengukuran yang tepat sekali (presisi).324. Jangka BengkokGuna jangka bengkok digunakan untukmengukur tebal, lebar, panjang dan garistengah benda bulat secara kasar. Alat initerbuat dari baja perkakas dengan ujungnyadikeraskan. Bentuknya ada yangdilengkapi dengan mur penyetel dan adapula yang tidak. Panjang kakinya, dalaminchi, merupakan ukuran jangka bengkok.5. Jangka KakiJangka kaki digunakan antara lain untukmengukur diameter lubang dan jaraksesuatu celah. Bentuk kakinya menghadapkeluar dan panjang kakinya itulah ukuranjangka kaki dalam inchi. Hasil pengukuranyang diperoleh adalah ukuran kasar.Disebabkan ke dua kakinya itu mengeperbila menyentuh bidangbidang yang diukur,maka kita perlu banyak berlatihmenggunakan jangka ini untukmemperhalus perasaan jari-jari. Denganjari-jari yang tidak perasa kesalahan ukurmudah terjadi.6. Mistar Geser ( Vernier Caliper )Alat ukur ini digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam,kedalaman lubang dan jarak anatara dua buah titik, yang membutuhkan ketelitianhingga 0,02 mm untuk satuan metrik, dan 0,001 inch untuk satuan inch.33a. Permukaan pengukur dalam e. Skala Vernier (vernier scale)b. Baut pengunci final f. Batang pengukur utama (main beam)c. Pengukur kedalaman (depth probe) g. Permukaan pengukur luard. Skala Utama (main scale)Konstruksi jangka sorong tipe standar dijelaskan seperti di atas. Rahangpengukur dalam (a) akan sesuai pada lubang dan digunakan untuk mengukur dimensidalam. Rahang pengunci luar (g) akan mencekam pada bagian luar dari suatu benda,digunakan untuk mengukur dimensi luar. Batang pengukur kedalaman (c) digunakanuntuk menentukan ukuran kedalaman dari bagian benda yang dilakukan denganmenempelkan ujung batang pengukur utama pada permukaan lubang, sedangkan ujungbatang pengukur kedalaman menempel pada dasar lubang. Batang pengukur kedalamanhanya dilengkapi pada jangka sorong dengan daerah pengukuran sampai dengan 300mm. Jangka sorong dengan daerah pengukuran 600 mm dan 1000 mm tidak dilengkapidengan batang pengukur kedalaman. Bagian alat pengukuran dalam letaknya terpisahdengan bagian alat pengukur luar.Ketika baut pengunci kendur, rahang bagian bawah akan bergerak bebas. Bautini baru dikencangkan setelah dilakukan pengukuran pada benda. Baut pengunci finaldigunakan untuk mengunci rahang bagian bawah yang setelah dilakukan pengukuran,sehingga jangka sorong dapat dilepas dari benda yang diukur dan dapat dilihat hasilnyaacdgbef34

Page 37: Alat Ukur Teknik

tanpa ukurannya berubah akibat pelepasan tersebut. Ulir penyetelan halus digunakanuntuk mengunci rahang secara presisi sehingga didapatkan hasil pengukuran denganakurasi yang lebih tinggi.Tingkat ketelitian dari jangka sorong tergantung pada banyaknya pembagianpada skala vernier-nya. Pembagian ini umumnya sebanyak 10,50 atau 100 skala.Pembagian 10 skala akan menghasilkan 0,1 cm dibagi 10 = 0,01 cm. Sehingga jangkasorong itu akan memiliki tingkat ketelitian 0,01 cm.* Mistar geser dengan tingkat ketelitian 0,1 mmMistar geser dengan tingkat ketelitian 0,1 mm mempunyai selisih antara x dan n sebesar0,1 mm. Besarnya x = 1 mm, sedangkan n dapat dicari dengan rumus : n = panjangskala (SU) dibagi dengan jumlah strip pada skala nonius atau skala vernier (SV). Mistargeser dengan ketelitian 0,1 mm mempunyai jumlah strip pada skala nonius sebanyak 10strip (divisi). Dengan demikian n dapat dicari dengan cara sebagai berikut :n = 9 ⁄ 10 = 0,9 mmi = x – n= 1 – 0,9 = 0,1 mmJadi tingkat ketelitian mistar geser (i) = 0,1 mm* Mistar geser dengan tingkat ketelitian 0,05 mmMistar geser dengan tingkat ketelitian 0,05 mm mempunyai selisih antara x dan nsebesar 0,1 mm. Besarnya x = 1 mm, sedangkan n dapat dicari dengan rumus : n =panjang skala utama (SU) dibagi dengan jumlah strip pada skala nonius atau skalavernier (SV). Mistar geser dengan ketelitian 0,05 mm mempunyai jumlah strip padaskala nonius sebanyak 20 strip (divisi).Dengan demikian n dapat dicari dengan cara sebagai berikut :n = 19 ⁄ 20 = 0,95 mmi = x – n= 1 – 0,95= 0,05 mmJadi tingkat ketelitian mistar geser (i) = 0,05 mm35* Mistar geser dengan tingkat ketelitian 0,02mmMistar geser dengan tingkat ketelitian 0,02 mm mempunyai selisih antara x dan nsebesar 0,02 mm. Besarnya x = 1 mm, sedangkan n dapat dicari dengan rumus : n =panjang skala utama (SU) dibagi dengan jumlah strip pada skala nonius atau skalavernier (SV). Mistar geser dengan ketelitian 0,02 mm mempunyai jumlah strip padaskala nonius sebanyak 50 strip (divisi).Dengan demikian n dapat dicari dengan cara sebagai berikut :n = 49 ⁄ 50 = 0,98 mmi = x – n= 1 – 0,98= 0,02 mmJadi tingkat ketelitian mistar geser (i) = 0,02 mm* Mistar geser dengan tingkat ketelitian 1/128 inciMistar geser dengan tingkat ketelitian 1/128 inci, skala utamanya setiap i inci dibagimenjadi 16 bagian, berarti satu bagian skala utama (x) nilainya sama dengan 1/16 inci.Pada skala noniusnya dibagi dalam 8 bagian. Mistar geser dengan tingkat ketelitian1/128 inci mempunyai selisih antara x dan n sebesar 1/128 inci. Besarnya x = 1/16 inci,sedangkan n dapat dicari dengan rumus : n = panjang skala utama (SU) dibagi denganjumlah strip pada skala nonius atau skala vernier (SV). Panjang skala utama dihitungmulai garis nol sampai garis terakhir pada skala nonius yaitu : 7/16 inci.Dengan demikian n dapat dicari dengan cara sebagai berikut :n = 7⁄16 / 16 = 7 / 8 x 1 / 128 = 7/128i = x – n= 1/16 – 7/128 = 8/128 – 7/128 = 1/128Jadi tingkat ketelitian mistar geser (i) = 1/128 inci36* Mistar geser dengan tingkat ketelitian 0,001 inciMistar geser dengan tingkat ketelitian 1/1000 inci atau 0,001, skala utamanya setiap iinci dibagi menjadi 40 bagian, berarti satu bagian skala utama (x) nilainya = 1/40 inciatau 0,025 inci.Pada skala noniusnya dibagi dalam 25 bagian. Mistar geser dengan tingkat ketelitian0,001 inci mempunyai selisih antara x dan n sebesar 0,001 inci. Besarnya x = 1/40 inci,sedangkan n dapat dicari dengan rumus : n = panjang skala utama (SU) dibagi denganjumlah strip pada skala nonius atau skala vernier (SV). Panjang skala utama dihitungmulai garis nol sampai garis terakhir pada skala nonius yaitu : 1,225 inci.Dengan demikian n dapat dicari dengan cara sebagai berikut :n = 1,225 / 25 = 0,049 incii = x – n

Page 38: Alat Ukur Teknik

= 0,050 - - 0,049 = 0,001 inciJadi tingkat ketelitian mistar geser (i)adalah : 0.001 inciCara membaca ukuran pada jangka sorong terdiri dari dua langkah, yaitumembaca skala utama dan membaca skala vernier. Angka pada skala utama yangdigunakan adalah yang terletak di sebelah kiri angka 0 (nol) pada skala vernier.Pada gambar dibawah, skala utama menunjukkan angka 3,1 cm. Pembacaan skalavernier dilakukan dengan menentukan garis pada skala vernier yang paling tepatberimpit segaris dengan garis pada skala utama. Angka pada garis tersebutmenunjukkan nilai pada skala vernier.37Pada gambar dibawah, garis yang berimpit dengan skala utama adalah garis ke empat,yang menandakan nilai 0,4 mm atau 0,04 cm. Hasil pengukuran total adalahpenjumlahan skala utama dan skala vernier.Ukuran benda pada gambar 4 adalah 3,1 + 0,04 cm = 3,14 cm.Cara Menggunakan mistar geserHasil pengukuran benda ukur dengan menggunakan mistar geser sangat dipengaruhioleh beberapa faktor antara lain :a. faktor si pengukurb. benda yang diukurc. pengaruh lingkungand. cara menggunakan alat ukur.Adapun cara penggunaan mistar geser anatara lain sebagai berikut :• Bersihkan benda yang akan diukur dan alat ukur• Periksa bahwa skala vernier bergerak dengan bebas, dan angka nol pada skalabertemu dengan tepat• Pada waktu melakukan pengukuran, usahakan benda yang diukur sedekat mungkindengan skala utama. Pengukuran di ujung rahang mistar geser menghasilkanpembacaan yang kurat akurat• Tempatkan mistar geser tegak lurus dengan benda yang diukur387. MikrometerMikrometer merupakan alat ukur linier langsung dengan tingkat ketelitian yang lebihtinggi hingga mencapai 0,001 mm. Ada 3 macam mikrometer yaitu : mikrometer dalam,mikrometer luar, dan mikrometer kedalaman.a). Macam-macam Mikrometer(1). Mikrometer luar ( Outside Micrometer )Mikrometer luar digunakan untuk mengukur dimensi luar(2). Mikrometer dalam ( Inside Micrometer )Mikrometer dalam digunakan untuk mengukur dimensi dalam(3). Mikrometer kedalaman ( Dept Micrometer )Mikrometer kedalaman digunakan untuk mengukur kedalaman39b). Cara Membaca Skala Pengukuran Mikrometer(1). Mikrometer luar dengan tingkat ketelitian 0,01 mmJarak tiap strip diatas garis horisontal pada outer sleeve adalah 1 mm, dan jarak tiapstrip diwah garis adalah 0,5 mm. Pada skala timble tiap strip nilainya 0,01 mm. Hasilpengukuran pada mikrometer adalah jumlah pembacaan ketiga skala tersebut.(2). Mikrometer luar dengan tingkat ketelitian 0,001 mmJarak tiap strip diatas garis horisontal pada outer sleeve adalah 1 mm, dan jarak tiapstrip diwah garis adalah 0,25 mm. Pada skala thimble tiap strip nilainya 0,01 mm danpada skala vernier 0,001 mm. Hasil pengukuran pada mikrometer adalah jumlahpembacaan ketiga skala tersebut.c). Cara Menyetel titik “ 0 “(1). Apabila kesalahannya kurang dari 0,02 mm* Kuncilahlah spindle dengan lock clamp* Putar outer sleeve dengan kunci penyetelsampai tanda “ 0 “ pada thimble lurus dengangaris horisontal pada outer sleeve* Periksa kembali tanda “ 0 “ setelah penyetelan40(2). Apabila kesalahannya lebih dari 0,02 mm* Kuncilah spindle dengan lock clamp* Kendorkan ratchet stoper sampai thimblebebas* Luruskan tanda “ 0 “ thimble dengan garis

Page 39: Alat Ukur Teknik

pada outer sleeve dan kencangkan kembalidengan ratchet stoper* Periksa kembali tanda “ 0 “ setelah penyetelanCara membaca skala pada mikrometerPertama-tama perhatikan bilangan bulat pada skala utama barrel, lalu perhatikan apakahterbaca skala setengah milimeter pada bagian atas skala utama (ada kalanya dibawah),dan akhirnya bacalah skala perseratusan pada lingkaran.Nilai ukuran dari gambar dibaca sbb :.-Skala utama = 10 x 1,00 mm = 10,00 mm.-Skala minor = 1 x 0,50 mm = 0,50 mm.-Skala pemutar = 16 x 0,01 mm = 0,16 mmNilai = 10,66 mmMelakukan teknik pengukurana) Mengukur diamter dalam dengan mikrometer dalamGambar 2.4.dalam41b) Mengukur diameter luar dengan micrometer dan jangka sorong8. Dial Indikator ( Dial Dauge )Dial indikator digunakan untuk mengukur kebengkokan, run out, kekocakan,end play, back lash, kerataan, dengan tingkat ketelitian anatara 0,01 mm hingga 0,001mm (tergantung tipe dial indikator).a = gigi pinionb = gigi besarc = gigi penggerakkeduad = gigi besar ke duae = pegash = pegas coils = poros penekan42Prinsip kerja jam ukur secara mekanis, dimana gerak linier sensor diubahmenjadi gerak rotasi oleh jarum penunjuk pada piringan dengan perantaraan batangbergigi dan susunan roda gigi.Pegas koil berfungsi sebagai penekan batang bergigi hingga sensor selalumenekan ke bawah. Sedangkan pegas spiral berfungsi sebagai penekan sistem transmisiroda gigi sehingga permukaan gigi yang berpasangan selalu menekan pada sisi yangsama untuk kedua arah putaran (untuk menghindari backlash) yang mungkin terjadikarena profil gigi yang tidak sempurna atau sudah aus. Jam ukur juga dilengkapi denganjewel untuk mengurangi gesekan pada dudukan poros roda gigi.Ketelitian dan kecermatan jam ukur berbeda – beda ada yang kecermatannya0,01 ; 0,02 ; 0,005 dan kapasitas ukurnya juga berbeda – beda , misalnya : 20, 10, 5, 2, 1mm . Untuk jam ukur dengan kapasitas besar, terdapat jam kecil dalam piringan yangbesar dimana satu putaran jarum besar sama dengan tanda satu angka jam kecil. Padapiringan terdapat skala yang dilengkapi dengan tanda batas atas dan tanda batas bawah.Piringan skala dapat diputar untuk kalibrasi posisi nol.Dalam penggunaannya, dial indikator tidak dapat berdiri sendiri, sehingga memerlukanbatang penyangga dan blok magnet.Prosedur Penggunaan Dial Indikator(1) Posisi spindle dial indikator harus tegaklurus dengan permukaan yang diukur.(2) Garis imajinasi dari mata si pengukur kejarum penunjuk harus tegak lurus padapermukaan dial indikator pada saat sedangmembaca hasil pengukuran.(3) Dial indikator harus dipasang dengan telitipada batang penyangganya, artinya dialindikator tidak boleh goyang.(4) Putarlah outer ring dan stel pada posisinol. Gerakkan spindle ke atas dan ke bawah,kemudian periksalah bahwa jarum penunjukselalu kembali ke posisi nol setelah spindledibebaskan.43(5) Usahakan dial indikator tidak sampai terjatuh, karena terdapat mekanisme pengubahyang presisi.

Page 40: Alat Ukur Teknik

(6) Jangan memberi oli atau grease diantara spindle dan tangkainya, karena akanmenghambat gerakan spindle.Melakukan teknik pengukurana. Memeriksa kesejajaran bidang b. Memeriksa kebulatan porosc. Memeriksa eksentrisitas d. Pemeriksaan kesejajaran bidang silindris9. Kaliper dan PembagiKaliper digunakan untuk pengukuran kasar, baik untuk permukaan luar maupundalam. Alat tidak mengukur secara langsung namun harus dicocokkan dengan penggarisatau alat ukur lainnya. Kaliper yang digunakan di bengkel adala jenis kaliper pegasterdiri dari dua kaki dengan pegas yang dilengkapi mur dan baut untukmengencangkannya. Pembagi terdiri dari dari dua kaki yang lurus dengan ujung yangtajam dan keras. Alat ini dipakai untuk mentransfer dimensi, membuat lingkaran danmenggambar bagan.Ada dua tipe caliper gauge yaitu inside caliper dan outside caliper. Yang umumdopakai di otomotif adala inside caliper.44Dial calliper atau jangka kaki dengan pembacaan indikator, digunakan untuk mengukurlebar lubang atau celah, ketelitian alat ukur ini mencapai 0,025 mm. Kemampuan jarakukurnya bervariasi sesuai dengan nomor yang dikeluarkan pabrik, antara lain :No. 1 untuk jarak ukur antara 6~18 mmNo. 2 untuk jarak ukur antara 10~22 mmNo. 3 untuk jarak ukur antara 20~32 mmNo. 4 untuk jarak ukur antara 30~42 mmNo. 5 untuk jarak ukur antara 40~52 mmNo. 6 untuk jarak ukur antara 50~62 mmNo. 7 untuk jarak ukur antara 60~72 mmNo. 8 untuk jarak ukur antara 70~82 mmNo. 9 untuk jarak ukur antara 80~92 mmNo. 10 untuk jarak ukur antara 90~102 mmUntuk jarak ukur yang lebih panjang maka digunakan dial calliper yang mempunyaibatang geser seperti pada gambar berikut.Dial calliper yang mempunyai batang geser ini mempunyai jarak ukur antara 55 sampaidengan 600 mm dengan ketelitian 0,01 mm.Metoda pengukuran :1. Ukur diameter dalam denganvernier caliper. Misal hasilpengukuran 8,40 mm, selanjutnyaset mikrometer ke angka mendekatihasil ukur vernier caliper dankelipatan dari 0,5 mm yaitu 5,50mm.452. Tempatkan kaki-kaki caliperdiantara anvil dan spindlemikrometer. Gerakan calipersampai mendapatkan angkaterkecil. Kemudian set dial gaugeke ”0”.3. Tekan tombol caliper gauge danmasukan lug pada diameter dalambenda yang akan diukur danbebaskan tombol. Gerakan calipersampai didapat pembacaan terkecil.Jika pembacaan menunjukan 0,08mm, berarti diameter dalam adalah8,42 mm (8,50 – 0,08).10. Cylinder GaugeAlat ukur ini digunakan untuk mengukur diameter silinder dengan ketelitian0,01 mm, alat ini dilengkapi dengan mikrometer dan dial indikator.Cara pemilihan replacement rod dan washer :- ukur diameter silinder dengan vernier caliper- Lihat angka dibelakang koma, apakah lebih besar atau lebih kecil dari 0,5 mm46- Contoh ;Bila hasil pengukuran : 52,30 mm, pilih sbagai berikut :Replacement rod : 50 mm

Page 41: Alat Ukur Teknik

Replacement washer : 2 mmBila hasil pengukuran : 52,70 mm, pilih sebagai berikut :Replacement rod : 50 mmReplacement washer : 3 mmCara melakukan pengukuran seperti tampak pada gambar1. Ukur diameter silinder dengan verniercaliper. Pilih replacement rod danwasher yang sesuai, dan pasangkanpada silinder gauge. Bila hasilpengukuran diameter adalah 91,00 mm,gunakan replacement rod 90 mm danreplacement washer 1 mm.2. Set mikrometer pada 91 mm (sepertihasil ukur diatas), masukanreplacement rod dan measuring pointkedalam mikrometer dan dial gaugediset ke ”0”3. Masukan cylinder gauge pada posisidiagonal kedalam silinder, gerakacylinder gauge sampai diperoleh hasilpembacaan terkecil. Bila hasilpembacaan adalah 0,08 mm sebelum”0”, berarti diameter silinder adalah0,08 mm lebih besar dari 91 mm.Karena itu diameter silinder adalah90,08 mm (91,00 + 0,08)4711. Pengukur Celah (feeler gauges)Kaliper celah adalah alat ukur yang biasa digunakan untuk memeriksa jarakjarakyang kecil atau ukuran celah-celah diantara dua permukaan. Karena daerah antarapermukaan ini sangat sempit maka diperlukan alat ukur tak berskala yang dapatdigunakan untuk menentukan ukuran tersebut.Alat ini dipakai secara luas dalam bidang pemesinan, fitting dan otomotif. Contohpenggunaannya adalah untuk menyetel pisau mesin frais atau memeriksa kelonggarankatup pada mesin.Kaliper celah dibuat dari baja yang lentur dan berkualitas tinggi. Tiap set terdiridari 10 buah kaliper atau lebih, dijepit pada penjepit baja dengan pena yang berfungsisebagai gantungan pada saat kaliper itu digunakan. Sebuah Kaliper celah yang berisi 10kaliper masingmasing kalipernya mempunyai ukuran yang tertera pada tiap-tiap kaliper,dimulai dari ukuran 0,05; 0,10; 0,15; 0,20; 0,30; 0,40; 0,50; 0,60; 0,70; dan 0,80milimeter. Ada juga kaliper celah dengan ukuran dalam inch. Ukuran terkecil darikaliper celah adalah sekaligus menunjukkan tingkat ketelitian yang dapat dicapai darialat ukur tersebut. Sehingga kaliper celah dengan ukuran kaliper terkecil 0,05 mm akanmempunyai ketelitian 0,05 mm. Kaliper-kaliper ini mempunyai panjang tiap kaliperkira-kira 100 mm dengan bentuk ujung yang bulat atau ada juga yang tirus pada sisilebarnya.48Pengukuran celah dilakukan dengan memasukkan salah satu kaliper yang sesuaidengan celah yang di ukur. Jangan coba untuk memaksakan kaliper yang tidak sesuaiatau terlalu sesak karena bisa menyebabkan kaliper bengkok dan mungkin akan terjadiperubahan bentuk yang tetap. Apabila kaliper terlalu tebal bisa dipilih kaliper laindengan ukuran di bawahnya. Ketelitian pengukuran dapat diperoleh denganmenggabungkan beberapa kaliper. Apabila sebuah kaliper dapat masuk dengan longgar,coba ditambahkan dengan kaliper yang dengan ukuran terkecil. Kaliper-kaliper tersebutdapat ditambahkan sehingga didapatkan ukuran yang pas. Sehingga ukuran celah adalahjumlah dari ukuran kaliper yang dapat masuk dengan pas tersebut.ALAT UKUR PNEUMATIS1. Pengukur Tekanan Kompresi ( Pressure Gauge )Alat ini digunakan untuk mengukur tekanan kompresi pada silinder engine, yangditentukanoleh kondisi piston, ring piston, dan katup.Cara Menggunakana. Lepaskan semua busib. Masukkan presssure gauge pada lubangbusi sambil di tekan dengan tanganc. Pada posisi pedal gas diinjak penuh,transmisi netral, engine di start ± 3 detik

Page 42: Alat Ukur Teknik

hingga tercapai tekanan maksimum padapengukuran tekanan kompresid. Tekanan kompresi dapat dibaca langsungpada alat492. Pengukur Vakum ( Vacuum Gauge )Alat ini digunakan untuk mengukur kevakuman pada intake manifold danpompa bahan bakar.Cara Menggunakana. Pasangkan selang alat ukur pada intakemanifold dibawah katup throttle atau padapipa isap pompa bahan bakar.b. Hidupkan engine dan periksa besarnyakevakuman pada alat ukur.3. Pengukur Kebocoran Pendingin ( Radiator Cup Tester )Alat ini digunakan untuk mengetahui adanya kebocoran pada sistem pendingin.Alat ini dilengkapi dengan pompa udara dan pengukur tekanan untuk menaikkantekanan di dalam sistem pendinginan sekaligus mengetahui tekanan yang dihasilkan.Cara Menggunakana. Lepaskan tutup radiatorb. Pasang alat pengukur pada tempat tutupradiatorc. Tekan pompa tangan berulang-ulanghingga tekanan mencapai ukuranspesifdikasid. Amati tekanan pada alat ukur ± 1 menit,apakah terjadi penurunane. Jika terjadi penurunan tekanan berarti adakebocoran pada sistem pendinginan504. HidrometerHidrometer berfungsi untuk mengukur beratjenis elektrolit battery. Berat jenis elektrolitberubah menurut tingkat isi battery. Berat jenisbattery penuh adalah 1,26 – 1,28. Berat jenisjuga dipengaruhi oleh suhu, sehingga rumusini digunakan untuk menentukanhubungannya:S20 = St + 0,007 (t – 20)Dimana:S20 = berat jenis koreksiSt = berat jenis terukurt = suhu saat pengukuran5. Nozzle TesterNozzle tester digunakan untuk memeriksa tekanan pembukaan injectordan kondisi injector (kebocoran setelah injeksi.51ALAT UKUR ELEKTRIS DAN ELEKTRONIS1. AVO MeterAVO meter terdiri dari tiga buah alat ukur yang digabungkan menjadi satu unityaitu : amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter. Amperemeter digunakan untukmengukur besar arus listrik, sedangkan voltmeter untuk mengukur tegangan arus listrik,kalau ohmmeter digunakan untuk mengukur tahanan penghantar ataupun resistor.Kegunaan AVOmeter adalah :a. Pengukuran arus listrikb. Pengukuran tegangan listrikc. Pengukuran tahanan resistorMetoda Pengukuran- Pemeriksaan dan penyetelan skala no (0)Sebelum menggunakan multi tester, andaharus memastikan bahwa jarum penunjukada di bagian garis ujung sebelah kiri padaskala. Apabila tidak, putarkan pointercalibration screw dengan obeng sampaijarum penunjuk berada tepat di ujung gariskiri

Page 43: Alat Ukur Teknik

- Pengukuran tegangan DCDaerah pengukuran tegangan adalah 0 – 500 volt. Hubungkan test lead warnamerah ke terminal positif dan test lead warna hitam keterminal negatif tester. Posisikanrange selector pada salah satu daerah DCV dengan pilihan :Range Selector Voltage yang dapat diukur (V)2.5 0 – 2.510 2.5 – 1025 10 – 2550 25 – 50500 50 - 50052Kemudian hubungkan test lead warna merah dengan terminal positif dari sumber arusdan test lead warna hitam dengan terminsl negatif dari sumber arus, dengan kata lainmulti tester dihubungkan pararel dengan rangkaian.Contoh :Range selector dipilih pada 25 DCV, jarum penunjuk akan terbaca 12 V.- Pengukuran tegangan ACDaerah pengukuran tegangan adalah 0 – 1000 volt. Hubungkan test lead danposisikan range selector pada salah satu daerah ACV dengan pilihan :Range Selector Voltage yang dapat diukur (V)10 0 – 1025 10 – 25250 25 – 2501000 250 - 1000Hubungkan test lead secara parallel dengan rangkaian.Contoh :Pembacaan adalah 100 volt AC, sebab range selectornya diset pada 250 ACV53- Pengukuran arus DCDaerah arus yang dapat diukur adalah 0 – 20 A1. Mengukur arus DC dari 0 – 250 mAHubungkan test lead pada terminal tester dan stel selector ke 250 mA DCA.Hubungkan test lead secara seri pada rangkaian.Contoh :Nilai pengukuran adalah 30 mA, sebab selector diset pada 250 mA.2. Mengukur arus DC dari 0 – 20 AHubungkan test lead pada terminal tester dan stel selector ke 20 A DCA.Hubungkan test lead secara seri pada rangkaian.Contoh :Nilai pengukuran adalah 1 A, sebab selector diset pada 20 A.- Pengukuran Tahanan1. KalibrasiSebelum anda mengukur tahanan, pertama anda harusmemutar tombol kalibrasi ohm, dengan ujung test leaddihubungkan sampai jarum menunjukan angka “0”pada skala ohm.Kalibrasi ini diperlukan setiap anda merubah range.2. PengukuranSetel selector pada salah satu posisi ohm. Ada beberapa skala untukmengukur tahanan. Posisi ”K” untuk 1.000, dengan demikian 10 K berarti 10.000dan sebagainya.Tombolkalibrasiohm54Range Tingkat tahanan yang dapat diukur (V)X1 0 – 1KX10 0 – 10 KX100 0 – 100 KX1 K 0 - QContoh : Nilai pengukuran adalah 90 Ω, sebab range selector diset pada X10 Ω2. Timing LightTiming lihgt adalah suatu alat berbentuk lampu sorot yang akan menyala kalausensornya mendapat tegangan.Alat ini dugunakan untuk memeriksa saat (waktu)penyalaan busi pada motor bensin. Karena alat ini hanya

Page 44: Alat Ukur Teknik

menyala (sesaat) pada saat yang bersamaan denganmenyalanya busi, sehingga posisi torak dan porosengkol dapat diketahui pada saat busi menyala. Ini yangdisebut “timing” pada sistem pengapian. Disampingitu, ada timing light yang dilengkapi dengan pengukursudut percepatan pengapian untuk memeriksa kerja darivacuum advancer dan centrifugal advancer padadistributor motor bensin.553. Dweel Tester dan TachometerDweel tester dan tachometer merupakan dua buah alat yang diasatukan. Penyatuankedua alat ukur ini dimaksudkan agar dapat digunakan secara bersamaan untukmengukur sudut dweel/ sudut cam sistem pengapian menggunakan dweel tester danuntuk mengukur putaran mesin atau RPM (Rotary Per Minute) menggunakantachometer.Cara menggunakana. Hubungkan kabel hijau atau merah pada terminalnegatif koil dan kabel hitam ke massab. Pilih jumlah silinder motor dengan cara menggesersakelar pemilih pada alat ukurc. Hidupkan motor pada putaran ± 1000 rpmd. Sudut cam dan rpm dapat dibaca langsung pada angkayang ditunjuk jarum alat ukur dengan caramemindahkan sakelar pemilih ke pengukuran sudut camatau ke rpm4. Exhaust Gas AnalyzerAlat ini digunakan untuk mengukur kadar CO (karbon monoksida) pada gas buangmotor bensin, karena unsur CO pada gas buang merupakan bagian yang paling utamauntuk diketahui, yang berhubungan dengan masalah polusi udara (gas beracun). Sebagaitambahan, alat ukur ini juga seringkali dimanfaatkan untuk mengukur unsur-unsurkimia lainnya yang terkandung dalam gas buang yaitu : CO2 dan HC untuk mengetahuikesempurnaan pembakaran.Cara menggunakana. Pasangkan pipa pengisap gas buang pada knalpotb. Pasangkan kedua kabel daya listrik pada bateraic. Set jarum penunjuk alat ukur pada angka nold. Hidupkan motor hingga mencapai temperatur normale. Setelah jarum penunjuk pada alat stabil, catatlah angkayang ditunjuk jarum tersebut yang merupakanpenunjukan kadar CO, CO2 dan HC pada gas buang565. Engine AnalyzerEngine analyzer adalah merupakan kumpulan dari alat-alat ukur kelistrikan otomotifyang terpasang pada bentuk satu unit yang kompak. Alat-alat ukur yang digabungkanpada engine analyzer pada umumnya adalah :a. Engine scope dan alternator scope, yang digunakanuntuk memeriksa kondisi sistem pengapian danpengisian dalam bentuk tampilan grafik pada layar(seperti TV)b. Amperemeterc. Voltmeterd. Ohmmetere. Tachometerf. Dwell testerg. Exhaust gas analyzerh. Timing lightPenggunaan engine scope secara singkat adalah sebagai berikut:1). Hubungkan kabel sensor putaran ke terminal negatif coil2). Hubungkan kabel sensor tegangan tinggi ke kabel tegangan tinggi dari coil3). Hubungkan kabel sensor kabel busi nomor 1 ke kabel nomor 14). Hubungkan kabel sumber tenaga listrik alat ukur (biasanya ke sumber listrik PLN)5). Hidupkan engine pada putaran ± 1000 rpm6). Tekan sakelar power ke posisi ON, dimana akan kelihatan lampu indikator menyala7). Tekan tombol pemilih jumlah silinder8). Tekan tombol bertanda KV (atau 25 KV / 50 KV)9). Tekan salah satu dari ketiga tombol bertanda stack, parade, atau sumperimpose dan

Page 45: Alat Ukur Teknik

perhatikan pada layar CRT akan muncul grafik sesuai dengan tombol mana yangdipilih.Dengan menekan tombol stack maka pada layar CRT akan ditampilkan sejumlah grafik,tujuan tampilan ini adalah dapat membanding lamanya bunga api dan besarnya sudutcam yang terjadi antara silinder satu dengan yang lainnya.57Menekan tombol parade akan menampilkan grafik bersusun ke samping, dengan tujuanuntuk mengetahui dan membandingkan tegangan maksimum dan tegangan saatterjadinya bunga api untuk masing-masing silinder.Menekan tombol superimpose akan menampilkan semua grafik yang berimpit satu samalain. Tampilan ini dapat menunjukkan perbedaan grafik secara menyeluruh antarasilinder yang satu dan lainnya tanpa mengetahui silinder mana yang terganggu.Penggunaan alternator scope secara singkat adalah sebagai berikut:1). Hubungkan kedua kabel tegangan pada baterai, kabel merah ke positif dan kabelhitam ke negatif baterai2). Hubungkan sensor arus ke kabel yang keluar dari terminal B alternator3). Hubungkan kabel sumber listrik PLN4). Hidupkan motor pada putaran 1000 rpm5). Tekan tombol power hingga lampu power menyala6). Tekan tombol bertanda alternator7). Baca grafik output alternator pada layar monitor CRT, dan bandingkan denganspesifikasi6. TachometerTachometer adalah alat untuk mengukurputaran mesin (RPM) (Rotary Per Minute).Cara PemakaianPersiapan• Pastikan jarum pada posisi “0” jika tidak, setdengan memutar adjusting screw.• Keluarkan pick-up probe dari bagianbelakang tachometer dan pasang padaconnector.• Set batt/RPM selection switch pada posisi“Batt Chk” dan periksa apakah jarumbergerak ke daerah OK. Jika tidak gantibattery.58Pengecekan RPM• Set cycle selection knob ke-4.• Set sensitivity pada auto.• Set Batt/RPM selection switch keposisi “RPM”.• Hubungkan pick-up probe ke injectorholder no. 1• Baca hasil pengukuran.7. Tune Up TesterTune up tester adalah alat yang berfungsi untuk memeriksa breaker point, dwellangle, putaran mesin (rpm), tegangan battery, sistem pengisian dan kevakuman dariintake manifold.(1) Saklar(a) Breaker point.(b) Dwell.(c) RPM.(d) Volt(2) Saklar seleksi jumlah silinder: 4 Cyl, 6 Cyl, 8 Cyl.(3) Niple selang vakum dan penyetel damper vakum.(4) Pengecekan dwell angle dan RPM.(5) Pengecekan out put.(6) Meter indicator: RPM, dwell, breaker point dan volt.(7) L/H lamp led indikator.Lampu indikator putaran rendah (L).59Lampu indikator putaran tinggi (H).(8) Vakum meter.(9) Timing light(10) Kabel klip power battery.

Page 46: Alat Ukur Teknik

(11) Kabel klip distributor.(12) Pick up klip distributor.(13) Adaptor vakum intake manifold.Cara Penggunaan• Mengukur Breaker Pointi. Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna hiitam pada (-)battery atau massa body.ii. Pasangkan kabel (11) warna hijau padaterminal breaker point di distributor atau pada (-) ignition coil.iii. Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.iv. Tentukan pemakaian tester dengan memutarsaklar (1) pada posisi breaker point.v. Pengukuran breaker point dilakukan saat mesin mati tetapi kunci kontak padaposisi ON.vi. Apabila breaker point pada saat ini dalam keadaan tertutup dan hubunganpoint tersebut baik, maka jarum pada posisi strip hijau (OK) di kiri. Sedangkanapabila point tidak baik, maka jarum berada di luar daerah hijau.• Mengukur Dwell Angle(1) Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna hitam pada (-)battery atau massa body.(2) Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di distributoratau pada (-) ignition coil.(3) Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.(4) Hidupkan mesin dan panaskan sampai temperatur kerjanya.(5) Tentukan pemakaian tester dengan memutar saklar (1) pada posisi dwell, makajarum akan bergerak dan baca angka yang tertera pada skala dwell (6).• Mengukur RPM(1) Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna hiitam pada (-)battery atau massa body.60(2) Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di distributoratau pada (-) ignition coil.(3) Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.(4) Hidupkan mesin dan panaskan sampai temperatur kerjanya.(5) Tentukan pemakaian tester dengan memutar saklar (1) pada posisi rpm, makajarum akan bergerak dan baca angka yang tertera pada skala rpm (6).- Untuk rpm rendah baca skala 0 – 1600 rpm dan lampu L menyala.- Untuk rpm lebih tinggi dari 1600 rpm maka lampu H akan menyala danbacalah skala 0 – 8000 rpm.• Mengukur Voltase Output Alternator(1) Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna hiitam pada (-)battery atau massa body.(2) Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di distributoratau pada (-) ignition coil.(3) Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.(4) Hidupkan mesin dan panaskan sampai temperatur kerjanya.(5) Tentukan pemakaian tester dengan memutar saklar (1) pada posisi volt,maka jarum akan bergerak dan baa angka yang tertera pada skala volt (6).(6) Output alternator = 13 – 15 volt.Jangan mempergunakan tune up tester untuk tegangan lebih dari 20 volt.• Mengukur Waktu Pengapian(1) Pasangkan kabel (10) warna merah pada (+) battery dan warna hiitam pada(-) battery atau massa body.(2) Pasangkan kabel (11) warna hijau pada terminal breaker point di distributoratau pada (-) ignition coil.(3) Putar saklar (2) menurut jumlah silinder dari mesin.(4) Hidupkan mesin dan panaskan sampai temperatur kerjanya.(5) Pasangkan kabel (12) pada kabel busi no. 1 dan saklar timing light (9) haruspada posisi ON dan arahkan pada puli mesin atau penunjuk saat pengapian.