Alat Pengendali Partikulat
June 18, 2012
HYPERLINK "https://jujubandung.wordpress.com/category/limbah/"
Limbah
HYPERLINK "https://jujubandung.wordpress.com/tag/udara/"
udara
HYPERLINK
"https://jujubandung.wordpress.com/author/jujubandung/" \o "View
all posts by jujubandung" jujubandungDebu/partikulat seperti telah
diketahui memiliki berbagai macam variasi baik dalam segi bentuk
dan ukuran, yang bisa juga terkandung dalam larutan ataupun
berwujud debu kering, dengan rentang yang sangat besar baik dalam
segi fisik dan kimiawi.
Debu dan asap yang tersuspensi di udara dapat dihilangkan dari
aliran udara dengan menggunakan beberapa alat pengendali. Terdapat
tiga buah alat yang dapat menyisihkan partikulat dari udara, yaitu
:
Cyclone Electrostatic Precipitator BaghouseFilterKetiga alat
diatas memiliki spesifikasi dan efisiensi yang berbeda-beda,
sehingga digunakan untuk keperluan dan keadaan yang berbeda-beda
disesuaikan dengan karakteristik alat tersebut.
Hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan alat pengendali
pencemaran partikulat adalah sebagai berikut :
Konsep dasar pengendalian partikulat
Distribusi ukuran partikulat
Efisiensi pengendalian
1. Cyclone
Cyclonemerupakan alat mekanis sederhana yang digunakan untuk
menyisihkan partikulat dari aliran gas.Cyclonecukup efektif untuk
menyisihkan partikulat kasar dengan diameter >10mm. Prinsip
penyisihan partikulat dari aliran gas pada alat ini adalah dengan
memanfaatkan gaya sentrifugal sehingga jika gaya sentrifugalnya
besar maka efisiensi penyisihan partikulat juga akan tinggi.
Pada umumnyacyclonedirancang dengan kesamaan geometris dimana
perbandingan dimensinya bersifat konstan untuk berbagai diameter
(Diameter body = Do). Nilai perbandingan ini akan menentukan
apakahcyclonetersebut termasuk jenis konvensional, efisiensi tinggi
atauhigh throughput(1).
Jenis-jeniscyclonesecara garis besar terbagi menjadi tiga, yaitu
konvensional, efisiensi tinggi danhigh throughput. Dapat dilihat
pada Tabel 2.6 berikut ini perbandingan dimensi untukcyclone.
Gambar. 2.19CycloneTabel 2.6Standar PendimensianCycloneTipe
Cyclone
Efisiensi TinggiKonvensionalHigh Throughput
123456
Diameter casing (D/D)111111
Tinggi saluran inlet (H/D)0.50.440.50.50.750.8
Lebar saluran inlet (W/D)0.20.210.250.250.3750.35
Diameter keluaran gas (De/D)0.50.40.50.50.750.75
Tinggi vortex (S/D)0.50.50.6250.60.8750.85
Tinggi casing (Lb/D)1.51.421.751.51.7
Tinggi kerucut (Lc/D)2.52.5222.52
Diameter keluaran debu (Dd/D)0.3750.40.250.40.3750.4
(Sumber: Cooper & Alley,1992)
Efisiensi dari alatcyclonedipengaruhi oleh viskositas gas, lebar
saluran inlet, kecepatan gas inlet, densitas antara partikel dan
gas, dan diameter partikel.
Efisiensi dari alatcyclonedapat dihitung berdasarkan persamaan
berikut
2.25
dimana :
j= efisiensi penyisihan untuk rentang partikel j
dp= karakteristik partikel pada rentang j
dpc= diameter yang dapat tersisihkan sebesar 50 %
Diameter yang dapat tersisihkan sebesar 50% (dpc) memiliki
hubungan erat dengan dimensi daricyclone, dpcdapat dihitung
berdasarkan persamaan berikut ini,
2.26
Dan efisiensi keseluruhan dari alatcyclonemerupakan rerata untuk
seluruh rentang ukuran partikel yaitu,
o= jmj2.27
2. Electrostatic Precipitator
Prinsip dari alat ini merupakan penyisihan partikel dari udara
dengan pemberian muatan gaya pada partikel dengan gaya
elektrostatik.
Gambar. 2.20Electrostatic precipitator Gaya elektrostatik yang
diberikan pada partikel berasal dari korona (muatan listrik yang
sangat tinggi), sehingga partikel menjadi bermuatan listrik.
Kemudian pada plat pengumpul diberi muatan yang berbeda dari muatan
yang diberikan pada partikel, sehingga partikel akan menempel pada
plat, yang selanjutnya akan meluruh menuju hopper.
Dalam menyisihkan debu pada alat elektrostatic precipitator
dipengaruhi oleh kecepatan udara, luas area pengumpulan, dan debit
dari udara, yang dapat dilihat pada persamaan berikut ini,
= 1 e(-wA/Q)2.31
3. Baghouse Filter
Baghouse filtermerupakan alat pengendali yang sangat baik untuk
diapikasikan dalam penyisihan debu yang memiliki ukuran kecil
dimana diinginkan efesiensi penyisihan yang cukup tinggi. Bahan
yang digunakan padabaghouse filterbiasanya berbentuk tabung atau
kantung.
Baghouse filterberoperasi dengan prinsip kerja yang hampir sama
denganvacuum cleaner. Udara yang membawa debu partikulat yang
ditekan melewati kantung-kantung yang terbuat dari bahan yang
spesifik. Sehingga ketika udara melewati bahan tersebut, debu akan
terakumulasi pada permukaan bahan tersebut, menghasilkan udara yang
bersih. Bahan yang digunakan berguna untuk menahan debu. Namun
lapisan debu yang terakumulasi di permukaan juga memiliki
keuntungan dalam menciptakan efisiensi yang tinggi dalam proses
filtrasi partikel yang lebih kecil. ( Lapisan debu ini memiliki
efek yang sangat penting bagi bahan yang dirajut dibandingkan
dengan bahan bulu kempa).
Dalam penggunaanbaghouse filterterdapat beberapa kelebihan dan
kekurangan yang perlu dicermati, sehingga penggunaan alatbaghouse
filterdalam menanggulangi partikulat di udara akan efektif. Berikut
ini adalah keuntungan dan kekurangan daribaghouse filter:Keuntungan
daribaghouse filter:
Memiliki efisiensi yang tinggi walau untuk partikel yang sangat
kecil
Dapat dioperasikan pada berbagai jenis debu
Dapat dioperasikan melebihi rentang volumetrik flow rate yang
ada.
Membutuhkan kehilangan tekan yang cukup
Kerugian daribaghouse filter:
Membutuhkan area yang besar.
Bahan yang digunakan dapat rusak akibat temperatur yang tinggi
atau bahan yang dapat menyebabkan korosif.
Tidak dapat diaplikasikan pada daerah yang memiliki kelembaban
tinggi: karena dapat menyebabkan pori-pori bahan tertutup.
Memiliki kemungkinan yang sangat tinggi terhadap terjadinya
kebakaran.
Bahan yang diaplikasikan dalambaghouse filteryang terlihat pada
Gambar 2.21
3.1. Mekanisme Proses Filtrasi
Baghouse filterbiasanya digunakan untuk menghilangkan debu dan
asap dari aliran udara dengan menggunakan bahan yang memiliki serat
dengan diameter 100-150 , dan ruang terbuka yang berada diantara
serat tersebut antara 50-75 Gambar 2.21. Ruang ini dapat dilewati
oleh debu yang sangat kecil. Sehingga ketika pada saat awal
alatbaghouse filterdiaplikasikan umunya debu yang kecil akan lolos
dari bahan yg digunakan. Namun setelah terjadinya impaksi,
intersepsi dan difusi, maka partikel-partikel debu tersebut yang
akan menutup celah-celah kecil tersebut. Ketika celah tersebut
telah dipenuhi partikulat dan lapisan partikulat dipermukaan bahan
telah terbentuk maka efisiensibaghouse filterakan semakin
meningkat.
Gambar 2.21Bahan yang digunakan untukbaghouse filterEfisiensi
pengumpulan partikel debu dengan penggunaanbaghouse filterpada
partikulat yang memiliki ukuran 1mm atau kurang bisa mencapai 90%,
proses filtrasi secara jelas tidak hanya dengan mekanisme
penyaringan biasa saja. Partikel yang kecil pada awalnya akan
tertangkap dan tertahan pada serat dari bahan karena adanya
intersepsi,impingement,difusi, pengendapan secara gravitasi, dan
gaya tarik elektrostatik. Setelah debu terkumpul, pengumpulan
selanjutnya dilakukan dengan metode penyaringan seperti telah
disebutkan sebelumnya. Berikut ini adalah penjelasan detail tentang
mekanisme filtrasi yang terjadi padaBaghouse filter.
Gambar 2.22Mekanisme Proses Filtrasi padabaghouse
filterIntersepsi langsungDalam kondisi normal aliran pada udara
filtrasi yang ada biasanya bersifat laminer (11). Pada kondisi
laminer ini, partikel yang memiliki gaya inersia yang kecil akan
bertahan pada suatustreamline. Apabilastreamlinetersebut melewati
suatu halangan, seperti serat dari bahan filter, dalam jarak yang
sama dengan radius dari partikel, partikel akan melakukan kontak
dengan penghalang tersebut dan akan melekat karena adanya gayaVan
der Walls.
ImpingementPada partikel yang memiliki kelembaman yang cukup
besar, partikel ini tidak akan mengikuti arah arus aliran ketika
arah arus aliran membelok dari arah garis edar ketika mendekati
suatu halangan. Kemungkinan dari partikel untuk melakukan kontak
dengan permukaan penghalang yang ada bergantung pada ukuran
penghalang tersebut serta ukuran dan inersia dari partikel. Seperti
yang juga terjadi pada keadaan intersepsi langsung, penghalang yang
kecil cenderung lebih efektif sebagai pengumpul maka hal ini juga
berlaku pada mekanismeimpingementatau impaksi.
Kelembaman dari suatu partikel dapat diukur denganstopping
distance.Stopping distancemerupakan jarak yang ditempuh oleh suatu
partikel sebelum partikel sampai pada penghalang ketika arah arus
aliran berpindah cepat sebesar 90. Impaksi bukan merupakan faktor
yang penting dalam pengumpulan partikel yang memiliki ukuran lebih
kecil dari 1 mikron. Sedangkan impaksi merupakan hal yang perlu
untuk dipertimbangkan dalam pengumpulan partikel yang memiliki
ukuran 2 mikron dan yang lebih besar (11).
Untuk mengumpulkan partikel secara efektif dengan memanfaatkan
gaya inersia, arah aliran aerosol harus berubah cepat terhadap
suatu jarak tertentu dari kolektor atau penghalang, yang
diperkirakan akan berukuran sama atau kurang daristopping
distance(11). Sehingga untuk mengumpulkan partikulat secara efektif
perlu untuk mendesain kolektor dengan dimensi tegak lurus dengan
arah aliran aerosol dengan ukuran yang sama denganstopping
distance(11). Pertimbangan teoritis menyatakan bahwa efisiensi
pengumpulan untuk ukuran partikel tertentu akan menurun apabila
ukuran alat pengumpul meningkat.
Kecepatan arah aliran sangat penting dalam proses impaksi.
Efisiensi pengumpulan akan meningkat sejalan dengan meningkatnya
kecepatan, dengan pertimbanganstopping distancejuga akan meningkat
seiring dengan meningkatnya kecepatan. Asumsi yang dinyatakan pada
hal ini adalah kecepatan partikel sama dengan kecepatan arah aliran
udara, dimana hampir pada kenyataannya benar. Ketika kecepatan
udara sudah mulai berlebihan, bagaimanapun juga kecepatan isapan
akan meningkat secara bertahap, hal ini menyebabkan gaya rekat
menjadi berlebihan dan menyebabkan partikel yang terkumpul akan
terbang kembali dan efisiensi pengumpulan akan menurun.
Ukuran serat atau bahan filter pada umumnya dibandingkan dengan
ukuran partikel yang akan dikumpulkan. Contohnya serat pada katun
dan wool memiliki ukuran diameter bukaan antara 10 sampai 20 mm
(11). Serat semacam ini cenderung terlalu besar untuk digunakan
menjadi instrumen pengumpul yang efektif untuk menyisihkan partikel
yang memiliki ukuran kecil sekali.
Efisiensi penyisihan untuk debu halus dan asap pada awal
pengaplikasian memiliki efisiensi yang rendah sampai pada saat
lapisan telah terbentuk dipermukaan filter. Hal ini dinyatakan
berdasarkan beberapa eksperimen sebelumnya. Untuk waktu yang pendek
ketika kantung baru dipasang, atau seketika saat baru digunakan
untuk pembersihan terdapat partikel yang lolos dari bahan.
DifusiPada partikel yang berukuran sangat kecil, dengan ukuran
yang hampir sama dengan ukuran intermolecular, atau dapat dikatakan
memiliki diameter kurang atau sekitar 0.1 sampai 0.2 mikron, difusi
menjadi mekanisme yang paling dominan terjadi pada proses deposisi.
Partikel yang memiliki ukuran sekecil ini akan mengikuti arah
aliran akibat timbulnya kolisi dengan molekul gas, hasil dari
gerakrandom Brownyang meningkatkan kemungkinan kontak antara
partikel dan permukaan pengumpul. Ketika beberapa partikel telah
terkumpul, konsentrasi gradien akan menjadi lebih sempurna yang
akan menjadi gaya pendorong peningkatan kecepatan deposisi (11).
Kecepatan udara yang rendah dapat meningkatkan efisiensi dengan
meningkatkan waktu kontak dan menghasilkan kemungkinan kontak yang
lebih lama dengan permukaan kantung filter. Pengumpul atau halangan
yang lebih kecil juga dapat meningkatkan efisiensi pengumpulan
(11).
Elektrostatik.Selama elektrostatik dengan tidak ragukan lagi
memegang peranan dalam penangkapan dan menyimpan partikel debu
olehbaghouse filter, bukti ini tidak cukup untuk menyatakan
mekanisme ini secara kuantitatif. Berdasarkan Frederick (1961),
elektrostatik tidak hanya akan membatu proses filtrasi dengan
menyediakan gaya tarik antara debu dan bahan, tetapi juga memiliki
efek dalam aglomerasi partikel, kemampuan pembesihan bahan, dan
efisiensi pengumpulan. Gaya ini memiliki sifat memberikan dorongan
muatan menjadi efek friksi, menyatakan polaritas, intensitas
muatan, dan kecepatan disipasi muatan baik pada debu dan media
filter, dan hubungan antara keduanya dapat meningkatkan atau
menghalangi proses filtrasi. Gaya ini hanya menyatakan perbedan
kualitatif saja. Sebagai contoh, bahan A mungkin lebih baik
daripada bahan B pada debu X, dimana bahan B lebih baik daripada
bahan A untuk debu Y. Gaya ini memberikan beberapa triboelektrik
bahan filter yang akan berguna untuk menjadi penduan dalam
pemilihan bahan dengan sifat elektrostatiknya.
3.2. Pertimbangan Desain
Baghouse filtermerupakan alat pengendali yang memiliki efisiensi
pennyisihan yang tinggi. Dalam mendesainbaghouse filterterdapat
beberapa pertimbangan desain yang termasuk didalamnya optimasi dari
kecepatan filtrasi V. Optimasi kecepatan filtrasi dapat diperoleh
dengan menyeimbangkan antara biaya kapital (ukuranbaghousefilter)
berbanding dengan biaya operasi (kehilangan tekan). Dalam pemilihan
kecepatan filtrasi faktor utama yang menjadi pertimbangan awal
adalah berdasarkan percobaan awal dengan debu yang hampir sama,
karakteristik bahan, karakteristik partikel dan karakteristik
aliran udara.
3.2.1. Kecepatan Filtrasi.
Kecepatan filtrasi atau filter rasio didefinisikan sebagai rasio
dari gas yang terfiltrasi (ft3/menit) pada suatu area filter media
(ft2) tertentu. Unit dari filter rasio adalah cfm/ft2. Secara fisik
kecepatan filtrasi atau filter rasio, menggambarkan kecepatan
rata-rata dimana gas melewati bahan tanpa mempertimbangkan berapa
area yang dibutuhkan oleh serat dan bahan apa yang digunakan.
Berdasarkan alasan ini, bentuksuperficial face velocitysering
digunakan.
Kecepatan filtrasi merupakan faktor penting dalam proses
filtrasi. Apabila filter rasio terlalu besar akan menyebabkan
kehilangan tekan yang berlebihan, mengurangi efisiensi pengumpulan,
penyumbatan.
Clement (1961) menekankan bahwa filter rasio tidak boleh terlalu
rendah dari sudut pandang operasional. Hal ini dinyatakan
berdasarkan pertimbangan ekonomis dimana sangat dihindari desain
yang terlalu berlebihan. Berikut ini pada Tabel 2.7 yang menyatakan
filter rasio maksimum pada jenis debu tertentu. Nilai ini dapat
menggambarkan hasil yang telah disetujui oleh para ahli yang
menunjukkan nilai optimum untuk meminimalisasi biaya, baik pada
perawatan, dan juga pada pertimbangan pembiayaan awal.
Tabel 2.7Nilai kecepatan filtrasi maksimum dan kecepatan minimum
pada debu dan asap
Jenis debu dan asapKecepatan filtrasi maksimum, (cfm/ft2 cloth
area)Kecepatan pada cabang pipa (fpm)
Alumina2.254500(c,f)
Asbestos2.753500-4000
Carbon24000-4500
Charcoal2.254500 (a,g,h)
Cocoa2.254000 (a,e,g,h)
Chocolate2.254000 (a,e,g,h)
Ceramics2.54000-4500
Clay2.254000-4500
Cotton3.53500 (a,b,c,f)
Cosmetics24000
Flour2.53500 (a,h)
Glass2.54000-4500
Gypsum2.54000
Rock3.254500
Soap2.253500 (a,b)
Sugar2.254000 (a)
(Sumber: Danielson,1967)
Keterangan: a.Pressure relief. b.Flame-retardant cloth,
c.Cyclone type cleaner, d.Spark arrester, e.Sprinklers, f.Special
hoppers,gates and valves, g.Grounded bags, h.special electrical,
i.Insulate casingFilter rasio yang direkomendasikan diatas
digunakan hanya sebagai panduan saja. Nilai desain aktual mungkin
membutuhkan beberapa penyesuaian seperti, nilai perlu dikecilkan
bila ukuran partikel yang dominan akan disisihkan memiliki ukuran
yang kecil.
3.2.2. Media Filtrasi.
Media filter yang digunakan padabaghouse filterharus disesuaikan
dengan temperatur dan pH dari gas buang (Tabel 2.8). Setiap tipe
dari serat memiliki spesifikasi tersendiri.
Tabel 2.8Ketahanan bahan terhadap temperatur dan zat kimia
Temperatur MaksimumKetahanan terhadap bahan kimia
BahanFAsamBasa
Dynel160BaikBaik
Cotton180BurukBaik
Wool200BaikBuruk
Nylon200BurukBaik
Polypropylene200Sangat BaikSangat baik
Orlon260BaikCukup
Dacron275BaikCukup
Nomex400CukupBaik
Teflon400Sangat BaikSangat baik
Glass550BaikBaik
(Sumber: Kraus,1976; Buonicore and Davis,1992)
3.2.3. Jenis Serat
KatunKatun merupakan bahan yang telah digunakan sejak lama
sebagai bahan standar untuk debu yang umum. Harga katun cenderung
tidak mahal, mudah untuk ditemukan, dan merupakan media filtrasi
yang baik, selain itu bahan ini juga tahan lama selama dalam
pengaplikasiannya temperatur operasi tidak berlebihan dan tidak
terdapat basa dan/atau asam kuat dalam debu. Katun bisa
diaplikasikan sebagai media kolektor yang baik pada
prosesgrindingdanconveying.
WoolSebelum terjadi perkembangan bahan sintetik,woolmerupakan
satu-satunya bahan yang ada, bahan ini biasa digunakan pada proses
yang memiliki temperatur operasi sekitar 200 F atau ketika terdapat
kehadiran asam pada debu yang akan difiltrasi. Wool atau campuran
wool asbes masih sering digunakan pada operasi metalurgi seperti
pada peleburan timah tingkat dua, walaupun kini telah tergantikan
dengan Dacron.
NylonNylon merupakan bahan sintetis, bahan ini umunya tersedia
dalam bentuk serabut ataupun filamen. Nylon cenderung memiliki
harga yang tinggi, tetapi memiliki ciri-ciri fisik yang sangat
dibutuhkan bagi beberapa kegiatan, karena bahan ini memiliki
ketahanan yang tinggi pada abrasi dan pengenduran, kuat dan
elastis, dan juga tahan pada beberapa jenis bahan kimia.
DynelSeratacrylicpada umumnya memiliki kelembaban absorpsi yang
rendah, kekuatan yang baik, kenyal, dan tahan terhadap zat kimia,
dan tahan terhadap degradasi oleh jamur dan bakteri. Jenis
bahanacrylicyang digunakan pertama kali sebagaibaghouse
filteradalahunion carbidyang merupakan rajutan filamen. Jenis
seratacrylicyang memiliki bentuk serabut adalah dynel, Dynel
memiliki ketahanan kimia yang tinggi, khususnya untuk asam dan basa
kuat, tetapi tidak cocok pada uap pembakaran.
OrlondanDacronOrlon dan Dacron merupakan serat pertama yang 100%
berasal dari acrylic, diproduksi hanya dalam bentuk serabut pada
saat ini (11). Orlon memiliki sifat yang ringan, kuat, dan kenyal;
memiliki ketahanan terhadap panas, dan tahan terhadap zat kimia,
khususnya asam (11). Perbedaan antara Orlon dan Dacron adalah dalam
bentuk produksi, dimana Dacron diproduksi dalam bentuk filamen
sedangkan Orlon dalam bentuk serabut. Bentuk filamen dirasakan oleh
beberapa pihak lebih menguntungkan dalam hal pembersihan
dibandingkan dalam bentuk serabut. Selain itu Dacron cenderung
lebih memiliki harga yang cukup rendah bila dibandingkan dengan
Orlon.
Teflon.Merupakan serat hasil penelitian dari tetraluoroethylene.
Teflon jarang digunakan karena memiliki beberapa batasan. Bahan ini
tidak terlalu tahan terhadap panas, begitu juga dengan zat kimia.
Campuran serat Teflon-Orlon hanya digunakan bila terdapat fluoride
pada gas buang, itupun hanya untuk konsentrasi tertentu.
GelasDari seluruh media filtrasi yang ada, serat gelas merupakan
serat yang paling kuat terhadap panas, dan hampir seluruh bahan
kimia kecuali fluorin. Kekurangan fisik dari bahan ini adalah
memiliki ketahanan yang rendah terhadap abrasi, membutuhkan
penanganan yang khusus, dan juga memiliki ciri-ciri desain khusus.
Kecepatan filtrasi yang direkomendasikan biasanya lebih rendah
dibandingkan dengan bahan yang lain, karena membutuhkan proses
pembersihan dengan kecepatan rendah.
3.2.4. Mekanisme Pembersihan
Debu yang terakumulasi di media filter, akan menyebabkan
meningkatnya kehilangan tekan sampai batas tertentu. Setelah batas
tersebut tercapai maka perlu dilakukan pembersihan untuk mengurangi
kehilangan tekan yang ada. Siklus pembersihan ini bisa dilakukan
secara manual, semi otomatis, ataupun sepenuhnya otomatis. Siklus
secara otomatis dapat dilakukan berdasarkan waktu tertentu atau
ketika tekanan tertentu telah tercapai. Pada beberapa alat
pengendali sepertireverse-jetbaghouse, alat ini beroperasi dengan
pembersihan yang kontinu. Ketika proses pembersihan telah dimulai,
harus dilakukan sampai selesai dengan intensitas pembersihan yang
cukup dan durasi waktu yang cukup untuk memastikan pembersihan yang
menyeluruh. Ketika pembersihan berlangsung
direkomendasikanblowerdihentikan (11).
Dari seluruh metode yang ada terdapat dua metode pembersihan
padabaghouse filteryang telah digunakan secara luas yaitureverse
air, danshaker baghouse filter. Pada kedua alat ini terdapat
kriteria dalam mendesain yaitu kecepatan maksimum filtrasi yang
sangat berhubungan dengan jenis industri apa yang akan
ditangani.
Tabel 2.9Kecepatan maksimum filtrasi pada jenis debu tertentu
padashaker baghouseataureverse air baghouse.
DustsMaximum filtering velocity ft/min or cfm/ft2
Activated charcoal, Carbon black, Detergents, Metal fumes1.5
Alumunium Oxide, Carbon, Fertilizer, Graphite, Iron Ore, Lime,
Paint, Pigments, Fly Ash, Dyes2
Alumunium, Caly, Coke, Charcoal, Cocoa, Lead Oxides, Mica, Soap,
Sugar, Talc2.25
Bauxite, Ceramics, Chrome Ore, Feldspar, Flour, Flint, Glass,
Gypsum, Plastics, Cement.2.5
Asbestos, Limestone, Quartz, Silica,2.75
Cork, Feeds and Grains, Marble, Oyster Shell, Salt3.0-3.25
Leather, Paper, Tobacco, Wood3.5
(Sumber: Danielson,1973; Turner et al.,1987)
Namun nilai V (kecepatan maksimum) sangat bergantung pada muatan
dari debu, kehalusan dari debu, dan faktor lainnya. Sebagai contoh,
pada beberapa keadaan perlu dilakukan pengurang nilai yang ada di
tabel dari V antara 10-15% untuk muatan debu yang lebih besar dari
40gr/ft3, dan beberapa perlu ditingkatkan sebesar 20% untuk muatan
debu yang kurang dari 5gr/ft3. Hal ini juga terjadi pada partikulat
dengan ukuran kurang dari 3m (atau lebih besar dari 50m), nilai
yang ada di tabel menunjukkan bahwa nilai dar V harus dikurangi
(atau dinaikkan) sebesar lebih kurang 20% (11). Nilai V yang
terlalu besar dapat menyebabkan penetrasi partikel yang berlebihan,
menutup pori-pori bahan dan bahkan dapat menurunkan umur bahan
(11).
Bahan yang dipilih (termasuk jenis rajutan) merupakan salah satu
pertimbangan yang penting berdasarkan pada kemampuan melepaskan
diri partikel dari bahan. Bahan yang digunakan harus benar-benar
cocok dengan karakteristik dari aliran gas, dan juga dengan tipe
partikulat. Bahan yang biasa untuk digunakan memiliki kemampuan
yang berbeda, hal ini berhubungan dengan temperatur operasi dan
kandungan zat kimia yang ada pada aliran gas. Hal ini dapat
terlihat pada Tabel 2.8
Reverse air baghousedanshaker baghousememiliki konstruksi dengan
beberapa kompartemen. Pada saatnya untuk membersihkan kantung,
salah satu kompartemen akan terisolasi dari aliran udara yang
mengandung debu.
Shaker BaghouseMetodeshaker baghouseini memiliki dua metode
yaitumechanical shakerdanpneumatic shaker.Mechanical shakeradalah
metode pembersihan kantung dengan menggunakan alat motor elektrik
yang berguna untuk mengguncang kantung. Terdapateccentric
translatesyang memiliki gerakan memutar dari motor menjadi osilasi.
Kantung dapat berguncang secara vertikal maupun horizontal.
Merupakan hal yang penting untuk mempertahankan agar tidak ada
tekanan didalam tabung filter selama kegiatan pengguncangan
dilakukan. Tekanan yang sangat kecil untuk dideteksi oleh manometer
masih dapat mengganggu proses pengguncangan.
Gambar 2.23Shaker Baghouse (U.S Army Corps of Engineer)Pneumatic
shakeradalah salah satu metode yang memanfaatkan udara untuk
mengoperasikan motor udara yang dapat menghasilkan getaran dengan
frekuensi tinggi pada kerangka suspensi dari kantung. Walaupun
frekuensinya tinggi, namun amplitudonya rendah. Metode ini kurang
efektif untuk materi yang sukar lepas dari kantung, karena jumlah
total energi yang diberikan terhadap kantung cukup rendah.
Reverse Air BaghousePada sistemreverse air, udara bersih akan
dialirkan melalui kantung pada kompartemen yang terisolasi dengan
arah aliran yang berlawanan dengan aliran yang biasa. Dalam kedua
keadaan tersebut, debu yang telah teraglomerasi di bahan akan
meluruh dan jatuh ke hopper yang berada dibawah kompartemen. Debu
akan secara periodik dikeluarkan darihopperdan dibuang atau
digunakan kembali sesuai dengan kebutuhan.
Secara umum, debit aliran pembersihan berukuran sedang tetapi
terkadang kurang efektif dalam membersihkan kantung filter. Namun
pada beberapa bahan, terutama bahanfiber glass, peregangan akibat
debit pembersihan yang disertai dengan guncangan dapat
mengakibatkan kerusakan pada bahan.
Gambar 2.24Reverse Air Baghouse (U.S. Army Corps of
Engineer)
Pulse-jet baghousePulse-jet baghouse, merupakan jenisbaghouse
filteryang penggunaanya telah berkembang dalam 20-25 tahun
terakhir. Metode operasipulse-jet baghouse dapat dilihat secara
skematis pada Gambar 2.26. Metode operasional pada jenispulse-jet
baghouseadalah metode filtrasi eksterior dimana udara yang akan
difiltrasi dialirkan melewati kantung-kantung, dimana aliran udara
bergerak dari bagian luar kantung menuju ke dalam. Sehingga debu
yang akan disisihkan tertahan pada permukaan bahan. Padapulse-jet
baghouseterdapat kerangka yang berada didalam kantung yang berguna
untuk mempertahankan kantung agar tidak jatuh.
Metode pembersihan pada kantung-kantung filter menggunakan udara
yang memiliki aliran udara cepat (30-100 millisecond), dengan
tekanan udara yang besar (90-100 psi). Getaran udara ini dialirkan
melaluisolenoid valvesehingga membentuk gelombang udara yang
tiba-tiba, yang membuat kantung menjadi meregang sehingga partikel
yang tertahan di permukaan kantung akan meluruh. Waktu pembersihan
kantung cenderung lebih singkat dari metode-metode lainnya dan
baghouse tidak terbagi-bagi ketika pembersihan denganpulse
jetberlangsung.
Gambar 2.25Pulse-jet baghouse (U.S. Army Corps of Engineer)
Gambar 2.26Mekanisme Pembersihan Kantung padaPulse Jet
Baghouse
Gambar 2.27Peluruhan Debu padaPulse-Jet BaghouseKeuntungan utama
dari metodepulse jetini adalah pada metode ini diperbolehkan
kegiatan pembersihan dilakukan selama udara yang mengandung debu
terus mengalir kedalambaghouse. Selain itu keuntungan utamanya yang
lain adalah bahan media dapat digunakan pada rasioair-to-clothyang
lebih besar, biasanya sekitar dua atau tiga kali lebih besar
daripada yang digunakan pada metode konvensional. Walaupun begitu,
dalam pengaplikasianpulse-jet baghouse,dibutuhkan sistem
pembersihan udara otomatis, yang memiliki pengaturan aliran
padasolenoid valvedalam setiap rentang waktu tertentu.
Pertimbangan yang penting dalam desainpulse-jet baghouseadalah
kecepatan filtrasi (Tabel 2.10). Kecepatan filtrasi merupakan hal
yang penting karena pada kecepatan filtrasi yang tinggi dapat
menguranginet cloth areayang dibutuhkan, dan selanjutnya dapat
mengurangi ukuran serta biaya kapital.
Tabel 2.10Kecepatan filtrasi pada variasi debu atau asap
padapulse-jet baghouseDusts or fumesMaximum filtering velocity
ft/min or cfm/ft2
Carbon, Graphite, Metallurgical,Fumes, Soap, Detergents, Zinc
Oxide5-6
Cement(Raw), Clay(Green), Plastics, Paint Pigments, Starch,
Sugar, Wood Flour, Zinc(Metallic)7-8
Alumunium Oxide, Cement(Finished), Clay(Vitrified), Lime,
Limestone, Gypsum, Mica, Quartz, Soybean, Talc9-11
Cocoa, Chocolate, Flour, Grains, Leather Dust, Sawdust,
Tobacco12-14
(Sumber: Danielson,1973;Theodore and Buonicore, 1976)
Pulse-jet baghousesecara umum hanya membutuhkan ukuran setengah
dari ukuranreverse-air baghouse, yang merupakan pertimbangan yang
cukup penting bagi area yang terbatas. Luas area yang tidak terlalu
besar disebabkan karena pada sistempulse-jet baghousetidak terdapat
kompartemen dan juga tidak terdapat kantung ekstra yang dibutuhkan
oleh sistem-sistem lainnya.
Berdasarkan percobaan, sistem pembersihan padapulse-jet
baghousedapat menyisihkan debu hingga hanya meninggalkan
konsentrasi debu 1% di permukaan kantung (11). Namun dalam sistem
pembersihan kantung pulse-jet baghouse, yang berlangsung ketika
proses filtrasi terus berlanjut, dapat menyebabkan kantung yang
digunakan menjadi mengkerut yang dalam hal ini dapat mengurangi
efisiensi dari filtrasi itu sendiri.
Dalam pengoperasianbaghouse filterhal lain yang penting adalah
adanya kompresso untuk mengalirkan udara balik pada kantung. Pada
umumnya dalam pengoperasianpulse-jet baghouse, aliran volumetrik
dari udara kompresor setara dengan 0.2% 0.8% dari aliran udara
filtrasi dimana keduanya memiliki hubungan yang erat terhadap
temperatur dan tekanan. Persamaan dari perhitungan tenaga pada
kompresor adalah :
2.28
Dimana:
w = tenaga kompresor aktual (kW)
= efisiensi kompresor
= rasio dari kapasitas panas (Cp/Cv) dari gas yang dikompres
untuk udara g = 1,4
P1,P2 = tekanan awal dan akhir (absolut) (kPa)
Q1 = aliran volumetrik pada kompresor ( pada saat masuk)
m3/s
Kehilangan tekan padapulse-jet baghouse, telah secara empiris
berhubungan dengan kecepatan filtrasi, tekananpulse, dan area
densitas debu yang terdeposisi selama satu kali siklus filtrasi
(3). Salah satu model, yang dikembangkan pada pengumpulan abu hasil
pembakaran yang dikumpulkan pada kantung polyester adalah:
P = 2.72W0.45P-1.38V2.342.29
dimana:
P = kehilangan tekan pada kantung dan deposisi debu (cm H2O)
V = kecepatan filtrasi (cm/s)
W = area densitas debu yang timbul antara dua kali pembersihan
yang berurutan. (W = L. v.tf)
P = tekanan pulse, atm
Berikut ini merupakan faktor yang penting dalam mendesain dan
mengoperasikan tekanan pembersihan padabaghouse filter. Lokasi dan
luas area untuk penempatanpulse-jet baghouseharus ditentukan.
Kantung filter harus fleksibel, ringan dan tidak terlalu elastis
untuk memungkinkan pengoperasian pembersihan kantung dengan
kecepatan yang besar. Bahan yang digunakan harus memiliki bobot
yang cukup (contoh: jumlah serat per unit area) sehingga terdapat
banyak titik target untuk menangkap dan mengumpulkan debu. Struktur
pori harus seragam.
Areacasingdari baghouse dan volume hopper yang cukup besar dapat
meminimasi kehilangan tekan tambahan akibat adanya tekanan oleh
proses pembersihan dan juga dapat memperbesar besarnya tekanan
pembersihan tersebut.
Aliran balik melalui filter pada filter dapat membantu proses
pembersihan kantung.
Tekanan yang dikirim kedalam bag harus berlangsung secara
tiba-tiba, dengan aliran yang cukup untuk membersihkan kantung
sampai bagian bawah kantung dengan peningkatan secara
tiba-tiba.
Intensitas dari tekanan balik harus serendah mungkin untuk
menghemat udara pengkompres (dan menghemat kebutuhan energi) tapi
cukup tinggi untuk mempertahankan kesetimbangan proses
pembersihan.
Waktu penginjeksian tekanan harus secepat mungkin.
Udara yang digunakan adalah udara kering, dan bebas minyak.
3.2.5. Susunan Kantung Filter
Kantung filter perlu disusun dengan baik sehingga terdapat
ruangan yang cukup antara kantung filter yang memungkinkan aliran
udara dapat secara bebas masuk kedalam filter dan meminimalkan
berbagai hambatan aliran udara yang menyebabkan kehilangan tekanan
yang besar selama proses filtrasi berlangsung.
Penyusunan kantung filter ini juga penting agar antara kantung
filter itu sendiri tidak saling bergesekan satu sama lain, terutama
pada saat pembersihan. Apabila terlalu sering terjadi gesekan hal
ini dapat menyebabkan peningkatan frekuensi penggantian kain
filter, yang menyebabkan biaya operasi dan pemeliharaannya
meningkat.
Untuk berbagai variasi panjang filter, ruangan minimum antara
kantung filter adalah 2 inchi atau 5 cm. Namun khusus untuk panjang
filter yang memiliki panjang lebih dari 10 12 ft maka ruangan
antara filter harus lebih dari 2 inch. Selain ruangan antara
kantung filter, ruangan antara kantung dengancasingjuga perlu
diperhitungkan.
Gambar 2.28Susunan Kantung Sejajar
Gambar 2.29Susunan Kantung Zig-zag
3.3. Efisiensi Penyisihan Debu padaBaghouse FilterPenyisihan
debu dengan menggunakanbaghouse filterterdapat dua mekanisme yang
memiliki peranan penting, yaitu mekanisme difusi dan intersepsi.
Kedua mekanisme ini memiliki peran yang dominan dalam menentukan
efisiensi penyisihan debu padabaghouse filterterutama pada debu
yang memiliki ukuran relatif kecil. Model matematis telah
dikembangkan untuk masing-masing mekanisme proses pengumpulan
tersebut, sehingga efisiensi pengumpulan melalui dua mekanisme ini
dinyatakan sebagai berikut:
DC= 1 (1 D)(1 C)2.30
Dimana :
D= Efisiensi pengumpulan melalui difusi
C= Efisiensi pengumpulan melalui intersepsi
Friedlander (1977) telah mengembangkan persamaan diatas menjadi
suatu persamaan yang mudah diterapkan untuk mendesain filter, yang
dinyatakan sebagai berikut :
DC= 6Sc-2/3Re-1/2+ 3R2Re1/22.31
Dimana :
Dengan
dan
= viskositas fluida
= densitas fluida
k = konstanta Boltzmann = 1,4.10-6T = temperatur (K)
dp= diameter partikel
n = kecepatan gas dalam filter
Df= diameter fiber
Pada hakikatnya kolektor padabaghouse filterdapat diasumsikan
sebagai kumpulan serat (fiber) tunggal yang terintegrasi satu sama
lain. Sehingga jika efisiensi totalbaghouse filterhT, dapat
dinyatakan sebagai berikut,
T= 1 (1 DC)n2.32
dalam kenyataanya, nilaincukup besar (lebih besar dari 25),
sehingga persamaan dapat dimodifikasi menjadi,
2.33
2.34
Dimana :
T= effisiensi totalfabricN = Konsentrasi akhir (mg/m3)
NO= Konsentrasi awal (mg/m3)
H = tebal fiber (mm)
Df= diameter fiber (mm)
= densitas fiber
n = jumlah lapisan fiber
Perhitungan hTsangat penting dalam pemilihan jenisfabric. Untuk
menghitung hTdiperlukan spesifikasi jenisfabricyang akan dipilih
dalam desainbaghouse filter. Seperti terlihat dalam Tabel 2.11
berikut ini,
Tabel 2.11Karakteristik bahan
KodeFabricKarakteristikDiameter fiber (m)aH (m)
AFiberglass80.296635
Filamen
Bulk Wrap
BPolyester12.50.3442092
All-spun
Nomex-Needled
CFelt150.0832553
Polyester
DFilamen(Knitted)130.355559
Polyester
EFilamen250.393381
Warspun
FPolyester250.58228
Filamen
(Sumber :Buonicore, 1992)