ARTIKEL TABUNG PEMADAM API | ALAT PEMADAM API TLP. (021) 8995 0084, Fax. (021) 8995 0767 HP. 085881043388 Email: [email protected]PENDAHULUAN Dasar pemikiran terbentuknya perusahan pemadam api dari beberapa rekan dalam hal mengatasi bahaya kebakaran dan sebagai perlindungan keselamatan kerja (K3), serta atas dasar anjuran dari pemerintah agar safety untuk penanggulangan musibah kebakaran. Kebakaran harus diantisipasi sejak dini, maka kami gabungkan hasil pemikiran untuk membuat suatu perusahaan yang bergerak di bidang safety yaitu PT. MUTIARA SAFETYNDO yang berlokasi di kawasan stategis, mengingat penanggulangan kebakaran sangat membutuhkan waktu yang singkat dalam menjaga aset, baik aset perorangan, perusahaan maupun pemerintah. Dengan demikian PT. MUTIARA SAFETYNDO bergerak di bidang Fire Protections & Refilling Fire Extinguishers, dengan memproduksi alat pemadam kebakaran dengan berbagai jenis/ media yang diproduksi. Adapun media/ isi yang sangat diperlukan untuk mengatasi kebakaran antara lain : - Dry Chemical Powder; - Co2 (Carbon Dioxide); - Foam AFFF (Aqueous Film Forming Foam); dan
Alat pemadam api dengan berbagai macam bentuk mulai dari tabung pemadam api, mobil, fire alarm, hydrant equipment dan lainnya.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Penemuan Hydrant Pillar biasanya dikreditkan ke Frederick Graff Sr, Chief Engineer dari
Water Works Philadelphia sekitar tahun 1801. Itu kombinasi selang / keran stopkontak dan
desain "wet barrel" dengan katup di atas. Dikatakan bahwa Graff memegang paten pertama
untuk hydrant, tetapi hal ini tidak dapat diverifikasi karena kantor paten di Washington DC
terbakar pada tahun 1836 menghancurkan catatan banyak paten dari periode dalam proses.
Jenis Fire Hydrant diantaranya adalah:
I. Hydrant Pillar
Tersedia dalam tiga model yaitu:
Hydrant Pillar Model One Way, yaitu memiliki satu lobang saluaran air;
Hydrant Pillar Model Two Way, yaitu memiliki dua lobang saluran air; dan
Hydrant Pillar Model Three Way yaitu memiliki tiga lubang saluran air.
II. Hydrant Box
Hydrant Box Type A1, A2 dan B biasa digunakan untuk di dalam ruangan dan
Hydrant untuk Type C digunakan untuk diluar ruangan.
III. Spare Parts Fire Hydrant
Hydrant Valve, yaitu alat yang berfungsi mengatur (membuka/ menutup) jalur air;
Hose Rack dengan ukuran size 1,5” dan 2,5”;
Pillar Hydrant Keys, Lock (Kunci);
Branch Pipe Jet Nozzle dengan size 1,5” dan 2,5”;
Spray Nozzle Size 1,5” dan 2,5”;
Fire Hose + Coupling dengan size 1,5”x20m, 1,5”x30m, 2,5”x20m dan 2,5”x30m;
dan
Siemese Connection dengan type S7 dan S11
FIRE ALARM SYSTEM
Fire Alarm System berfungsi untuk memberikan tanda bahaya (alert) bila terjadi potensi
kebakaran dan kebocoran gas dengan mendeteksi adanya asap yang bergumpal (smoke
detector), temperatur yang tinggi (heat detector), dan adanya gas yang beracun/ berbahaya
(gas detector).
Sistem alarm kebakaran (Fire Alarm) adalah merupakan suatu sistem wajib dimiliki oleh
perkantoran, gedung bertingkat maupun area publik lainnya yang dimana system ini adalah
sebagai indikator awal dari terjadinya kebakaran. Dengan menggunakan sistem ini diharap
dapat mencegah kebakaran yang dapat menghilangkan asset baik materi maupun nyawa
seseorang dengan mengetahui potensi bahaya kebakaran sejak dini. Sistem ini di bagi
menjadi tiga jenis yakni :
- Conventional system
- Semi addressable system
- Full addressable system
A. Fire Alarm Panel
Fire alarm panel adalah perangkat elektronik yang memancarkan sinyal alarm jika
terjadi kebakaran. Perangkat ini tersedia dalam 2 jenis:
I. Conventional: Setiap perangkat dikelompokkan dalam zona / kelompok.
RP-2001E (for Deluge System);
RP-2002E (for Suppression System);
SFP-2402E;
SFP-2404E;
SFP-5UDE; dan
SFP-10UDE
II. Addressable: Setiap perangkat memiliki identifikasi sendiri / alamat.
NFS-320E;
NFS2-640E; dan
NFS2-3030E
B. Fire Alarm Detector
I. Smoke Detector
Tingkat Suhu: Berkala mendeteksi kenaikan suhu pada kisaran suhu tertentu dan
jangka waktu tertentu. Prinsip kerja sensor yang akan memancarkan sinyal alarm
setelah mendeteksi tingkat kenaikan suhu mencapai nilai yang ditetapkan, misalnya
8o C / menit. Suhu Tetap. Mendeteksi kenaikan suhu setelah suhu mencapai suhu
preset, misalnya 57o C atau 90o C. Prinsipnya bahwa sensor akan memancarkan
sinyal alarm setelah mendeteksi kenaikan nilai suhu yang ditetapkan tercapai.
II. Flame Detector
Detektor bereaksi terhadap kedua sinar radiasi yaitu UV dan radiasi api IR
memberikan pemantauan kebakaran yang akurat dan dapat diandalkan, namun
kebal terhadap arc welding, radiasi panas suhu tubuh, petir atau sinar matahari.
III. HSSD (High Sensitivity Smoke Detector)
Ribuan kali lebih sensitif daripada detektor asap konvensional. Dirancang untuk
fasilitas penting, seperti:
museum, penyimpanan catatan, perpustakaan buku langka, kamar kontrol proses,
pusat pengolahan data, gudang, kubah transformator, kandang motor dan peralatan
pembangkit listrik, ruang komputer.
HSSD ini Aktif versus pasif deteksi. Alarm akan mengalami sedikit gangguan sedikit
jika kurang pemeliharaan. Dan merupakan sebuah bagian integral dari perlindungan
kebakaran yang baik.
C. Fire Alarm Sounder
I. Bell, yaitu Low current, high decibel notification, Memberikan nada resonan yang
keras, Instalasi Sederhana come pre-wired untuk mengurangi waktu di design untuk
digunakan dengan pengawasan sirkuit.
Bell adalah peralatan untuk digunakan dalam sistem kebakaran dan pencurian atau
aplikasi sinyal lainnya.
II. Horn – 103dB, Explosion Proof, High Output, yaitu alat Relatif ringan, flameproof
horns telah dirancang dengan rating tinggi untuk mengatasi cuaca dengan kondisi
lingkungan yang keras ditemukan lepas pantai dan daratan di industri minyak, gas
dan petrokimia.
Alat ini memungkinkan DB1P dan DB1HP harus diaktifkan antara dua nada yang
dipilih dengan baik dalam membalikkan polaritas pasokan, atau menghubungkan
pasokan tegangan kedua. Output tinggi DB1 HP sangat cocok untuk lingkungan yang
bising.
III. Horn Strobe, yaitu akan ditransfer sebagai alat pemberitahuan sinyal primer dan
sesuai dengan Disabilities Act persyaratan untuk peralatan sinyal, berkedip pada 1Hz
atas rentang tegangan seluruh strobo operasi. Lampu strobo terdiri dari tabung
xenon flash dan lensa terkait / reflektor sistem, strobo harus didukung secara
independen dan lebih sehat.
Horn harus memiliki kemampuan mendengar tiga pilihan dan pilihan untuk beralih di
antara tiga pola-temporal dan non-temporal (kontinu) pola. Horn pada model Horn
strobe akan beroperasi pada power supply kode atau non-kode. Horn strobo harus
terdaftar untuk UL 1971 dan UL 464 dan harus disetujui untuk layanan pelindung api.
KELAS KEBAKARAN
I. KELAS KEBAKARAN A
Jenis kebakaran yang terjadi pada bahan Kain, Kayu, Kertas dan sejenisnya, dapat
ditanggulangi oleh APAR yang menggunakan media Dry Chemical Powder, Foam AFFF
dan Client Agent (Gas Pengganti Hallon).
II. KELAS KEBAKARAN B
Jenis kebakaran yang terjadi pada bahan minyak, dan benda cair lainnya, dapat
ditanggulangi oleh APAR yang menggunakan media Dry Chemical Powder, Foam
AFFF, Carbon Dioxide (Co2) dan Client Agent (Gas Pengganti Hallon).
III. KELAS KEBAKARAN C
Jenis kebakaran yang terjadi pada bahan kimia, gas dan listrik. Dapat ditanggulangi
oleh APAR yang menggunakan media Dry Chemical Powder, Carbon Dioxide (Co2) dan
Client Agent (Gas Pengganti Hallon).
CARA MENGGUNAKAN ALAT PEMADAM API
Walaupun berbeda bentuk dan ukuran, namun berbagai merk Alat Pemadam Api Ringan umumnya memiliki cara kerja yang hampir sama : Di dalam bahasa inggris terdapat singkatan untuk memudahkan kita mengingat cara menggunakan alat pemadam api ringan, yaitu :
P.A.S.S 1. Pull atau Tarik Pin hingga segel putus atau terlepas. 2. Pin berada diatas Tabung A.P.A.R(Alat Pemadam Api), Pin juga berfungsi
sebagai pengaman 3. handle atau pegangan dari penekanan Alat Pemadam Api yang tidak disengaja. 4. Arahkan nozzle/Aim atau ujung hose Alat Pemadam Api yang kita pegang ke
arah pusat api.
5. Squeeze atau Tekan handle atau Pegangan Untuk mengeluarkan/menyemprotkan isi tabung. Pada beberapa merk handle penyemprot terletak Dibagian ujung hose.
6. Sapukan nozzle/Sweep yang kita pegang ke arah Kiri dan Kanan api, agar media yang disemprotkan merata mengenai api yang sedang terbakar
Perlu diingat setiap jenis alat pemadam api ringan memiliki kemampuan jangkauan yang berbeda, disamping itu perhatikan arah angin sebelum kita mulai menyemprotkan isi tabung pemadam api ringan. Jangan sampai posisi kita berdiri berlawanan dengan arah angin, karena akan mebahayakan diri kita sendiri. Sebaiknya kita berdiri diposisi membelakangi arah angin selain untuk menghindari tiupan hawa panas juga menghindarkan kita dari media yg kita semprotkan kembali kearah kita.
CARA PEMILIHAN ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)
1. Sebaiknya memilih APAR yang memiliki penunjuk pressure tekanan dalam tabung,
sehingga dapat dilihat masih fungsi atau tidaknya tabung pemadam api tersebut.
2. Memilih tabung seamless (Tanpa Las), sehingga mengurangi bahaya kebocoran
pada tabung pemadam api.
3. Telah diuji kelayakannya oleh Dinas PMK Laboratories.
4. Sebaiknya memilih atau membeli tabung pemadam api yang bergaransi.
CARA PENEMPATAN ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)
1. Mudah terlihat, tidak terhalang oleh benda apapun.
2. Mudah dijangkau. Penempatan apar jangan terlalu tinggi, tidak melebihi standar
PMK yaitu 120cm.
CARA PERAWATAN TABUNG PEMADAM API RINGAN (APAR)
1. Dilakukan pengecekan berkala per-6 bulan.
2. Untuk menghindari pembekuan media pada tabung pemadam api, harap dilakukan
1 kali pembolak-balikan tabung per-bulan.
3. Dilakukan pengecekan tekanan dalam tabung dengan mengecek pressure/indikator
yang berada pada tabung pemadam api.
4. Dilakukan pengecekan selang pada tabung pemadam api.
5. Dilakukan pembersihan tabung untuk menghindari karat dan korosi.