-
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan ini memang selalu ada yang namanya susah dan
senang. Perlu
kita sadari bahwa susah senang yang kita alami ini semuanya
berasal dari Allah SWT,
walaupun semuanya kita yang merasakan. Begitu juga isi dari bumi
ini juga berasal dari
Allah SWT. Kita sebagai manusia hanya disuruh untuk menjaganya
bukan untuk
merusaknya. Begitupun kita hidup di bumi ini melainkan hanya
untuk beribadah kepada-
Nya. Tidak ada yang lain di dunia ini selain Allah SWT.
Ada hidup ada mati, kita hidup karena Allah dan kita mati juga
karena Allah pula.
Hidup dan mati kita hanya ada di tangan Allah dan hanya Dialah
yang tahu. Membahas
masalah kehidupan di dunia pasti kita sudah bisa merasakan
sendiri, bagaimana
perjuangan selama kita hidup di dunia ini. Tapi hanya satu yang
belum kita rasakan ,
yaitu kematian ataupun kehidupan di alam akhirat.
Dalam makalah ini akan membahas sedikit gambaran tentang
kematian dan
kehidupan di alam akhirat kelak nanti. Dengan membaca makalah
ini Insya Allah bisa
membuka hati para kaum muslimin ataupun semua makhluk ciptaan
Allah SWT untuk
selalu ingat akan kekuasaan-Nya.
-
2
2
BAB II
ISI
A. Akhirat
Akhirat (Bahasa Arab: ; transliterasi: Akhirah) dipakai
untuk
mengistilahkan kehidupan alam baka (kekal) setelah kematian/
sesudah dunia berakhir.
Pernyataan peristiwa alam akhirat sering kali diucapkan secara
berulang-ulang pada
beberapa ayat di dalam Al Qur'an sebanyak 115 kali,[1] yang
mengisahkan tentang Yawm
al-Qiymah dan akhirat juga bagian penting dari eskatologi
Islam.
Akhirat dianggap sebagai salah satu dari rukun iman yaitu:
Percaya Allah,
percaya adanya malaikat, percaya akan kitab-kitab suci, percaya
adanya nabi dan rasul
dan percaya takdir dan ketetapan. Menurut kepercayaan Islam,
Allah akan memainkan
peranan, beratnya perbuatan masing-masing individu. Allah akan
memutuskan apakah
orang tersebut di akhirat akan diletakkan di Jahannam (neraka)
atau Jannah (surga).
Kepercayaan ini telah disebut sebelumnya sebagai Hari
Penghakiman dalam ajaran
Islam.
Akhirat adalah dimensi fisik dan hukum-hukum dunia nyata yang
terjadi setelah
dunia fana berakhir. Bagi mereka yang beragama samawi meyakini
bahwa kehidupan
akhirat sebagai tempat dimana segala perbuatan seseorang di
dalam kehidupan dunia
ini akan dibalas. Namun tidak sedikit juga orang yang meragukan
akan adanya
kehidupan akhirat (kehidupan setelah kematian). Mereka-mereka
yang meyakini adanya
kehidupan akhirat ada yang menyatakan: 'Mudahnya meyakini adanya
kehidupan
setelah kematian sama mudahnya dengan meyakini adanya hari esok
setelah hari ini,
adanya nanti setelah sekarang, adanya memetik setelah menanam'.
Dengan meyakini
adanya kehidupan akhirat setelah kehidupan didunia ini akan
menjaga seseorang dari
bertindak sesuka hatinya, karena ia yakin segala hal yang ia
perbuat dalam
kehidupannya sekarang akan dituainya kemudian di alam setelah
kematian.
Asal kata khirah () adalah al-khir () yang berarti lawan dari
al-awwal
( ) atau yang terdahulu. Kata itu juga berarti ujung dari
sesuatu,[2] yang biasanya
menunjuk pada jangka waktu.
Penggunaan kata khirah di dalam Al-Quran menunjuk pada
pengertian alam
yang akan terjadi setelah berakhirnya alam dunia. Dengan kata
lain, kata khirah
-
3
3
merupakan antonim dari kata dunia (misalnya, di dalam Al-Baqarah
2:201 dan Al Imran
3:152). Sejalan dengan pengertian asli kata khirah, yang
merupakan lawan dari yang
awal, Al-Quran juga menggunakan kata al-la ( = yang pertama)
untuk menunjuk
pengertian dunia.
B. Fase Alam
Sebelum terjadi hari kehancuran, bagi mereka yang telah mati
akan mengalami
fase kehidupan akhirat yang disebut alam barzakh.
Dan pada hari terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang
berdosa; "mereka
tidak berdiam (dalam kubur) melainkan sesaat (saja)". Seperti
demikianlah mereka
selalu dipalingkan (dari kebenaran), Dan berkata orang-orang
yang diberi ilmu
pengetahuan dan keimanan (kepada orang-orang yang kafir):
"Sesungguhnya kamu
telah berdiam (dalam kubur) menurut ketetapan Allah, sampai hari
berbangkit; maka
inilah hari berbangkit itu akan tetapi kamu selalu tidak
meyakini (nya)." (Ar-Rum 55-56)
Barzah berarti sesuatu yang terletak di antara dua barang atau
penghalang. Pada
masa itu ruh manusia sudah menyadari akan kebenaran janji-janji
Allah.
(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila
datang kematian kepada
seseorang dari mereka, dia berkata:" Ya Tuhanku, kembalikanlah
aku (ke dunia). Agar
aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan.
Sekali-kali tidak.
Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di
hadapan mereka
ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan. (Al-Mu'minun
99-100)
Menurut syariat Islam, kepada mereka yang jahat sudah
diperlihatkan kehidupan
mereka kelak setelah masa penghakiman selesai di neraka dan
selama itu pula mereka
akan mendapatkan siksa kubur, dalam beberapa hadits Muhammad
menyebutkannya
sebagai "azab kubur."
1. Sebab sebab Seseorang Mendapat Azab Kubur
Banyak sekali hal-hal yang menyebabkan seseorang mendapatkan
adzab
kubur. Sampai-sampai Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullahu dalam
kitabnya Ar-Ruh
menyatakan: Secara global, mereka diadzab karena kejahilan
mereka tentang Allah
-
4
4
Subhanahu wa Taala, tidak melaksanakan perintah-Nya, dan karena
perbuatan
mereka melanggar larangan-Nya. Maka, Allah Subhanahu wa Taala
tidak akan
mengadzab ruh yang mengenal-Nya, mencintai-Nya, melaksanakan
perintah-Nya,
dan meninggalkan larangan-Nya.
Demikian juga, Allah Subhanahu wa Taala tidak akan mengadzab
satu badan
pun yang ruh tersebut memiliki marifatullah (pengenalan terhadap
Allah) selama-
lamanya. Sesungguhnya adzab kubur dan adzab akhirat adalah
akibat kemarahan
Allah Subhanahu wa Taala dan kemurkaan-Nya terhadap hamba-Nya.
Maka
barangsiapa yang menjadikan Allah Subhanahu wa Taala marah dan
murka di dunia
ini, lalu dia tidak bertaubat dan mati dalam keadaan demikian,
niscaya dia akan
mendapatkan adzab di alam barzakh sesuai dengan kemarahan dan
kemurkaan-Nya.
(Ar-Ruh hal. 115).
Di antara sebab-sebab adzab kubur secara terperinci adalah
sebagai berikut:
a. Kekafiran dan kesyirikan
Sebagaimana adzab yang menimpa Firaun dan bala tentaranya. Allah
Subhanahu
wa Taala berfirman:
.
Maka Allah memeliharanya dari kejahatan tipu daya mereka, dan
Firaun beserta
kaumnya dikepung oleh adzab yang amat buruk. Kepada mereka
dinampakkan
neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya kiamat.
(Dikatakan kepada
malaikat): Masukkanlah Firaun dan kaumnya ke dalam adzab yang
sangat
keras. (Ghafir: 45-46)
b. Kemunafikan
Allah Subhanahu wa Taala berfirman:
Di antara orang-orang Arab Badui yang di sekelilingmu itu, ada
orang-orang
munafik; dan (juga) di antara penduduk Madinah. Mereka
keterlaluan dalam
kemunafikannya. Kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka,
(tetapi) Kamilah
-
5
5
yang mengetahui mereka. Nanti mereka akan Kami siksa dua kali
kemudian
mereka akan dikembalikan kepada adzab yang besar. (At-Taubah:
101)
c. Tidak menjaga diri dari air kencing dan mengadu domba
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
n :
. . :
:
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam melewati dua kuburan. Beliau
Shallallahu alaihi
wa sallam bersabda: Sesungguhnya keduanya sedang diadzab, dan
tidaklah
keduanya diadzab disebabkan suatu perkara yang besar (menurut
kalian). Salah
satunya tidak menjaga diri dari percikan air kencing, sedangkan
yang lain suka
mengadu domba antara manusia. Beliau lalu mengambil sebuah
pelepah kurma
yang masih basah, kemudian beliau belah menjadi dua bagian dan
beliau
tancapkan satu bagian pada masing-masing kuburan. Para sahabat
bertanya:
Wahai Rasulullah, mengapa engkau melakukan hal ini? Beliau
menjawab:
Mudah-mudahan diringankan adzab tersebut dari keduanya selama
pelepah
kurma itu belum kering. (Muttafaqun alaih dari Ibnu Abbas
radhiyallahu
anhuma)
d. Ghibah
Dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, dia berkata: Rasulullah
Shallallahu alaihi
wa sallam bersabda:
:
:
Tatkala Rabbku memirajkanku (menaikkan ke langit), aku melewati
beberapa
kaum yang memiliki kuku dari tembaga, dalam keadaan mereka
mencabik-cabik
wajah dan dada mereka dengan kukunya. Maka aku bertanya:
Siapakah mereka
ini wahai Jibril? Dia menjawab: Mereka adalah orang-orang yang
memakan
daging (suka mengghibah) dan menjatuhkan kehormatan manusia.
(HR. Ahmad,
dishahihkan Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 533.
Hadits ini juga
-
6
6
dicantumkan dalam Ash-Shahihul Musnad karya Asy-Syaikh
Muqbil
rahimahullahu)
e. Niyahah (meratapi jenazah)
Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, dari Nabi Shallallahu alaihi
wa sallam,
beliau bersabda:
Sesungguhnya mayit itu akan diadzab karena ratapan
keluarganya.
(Muttafaqun alaih)
Dalam riwayat lain dalam Shahih Muslim:
Mayit itu akan diadzab di kuburnya dengan sebab ratapan
atasnya.
Jumhur ulama berpendapat, hadits ini dibawa kepada pemahaman
bahwa mayit
yang ditimpa adzab karena ratapan keluarganya adalah orang yang
berwasiat
supaya diratapi, atau dia tidak berwasiat untuk tidak diratapi
padahal dia tahu
bahwa kebiasaan mereka adalah meratapi orang mati. Oleh karena
itu Abdullah
ibnul Mubarak rahimahullahu berkata: Apabila dia telah melarang
mereka
(keluarganya) meratapi ketika dia hidup, lalu mereka
melakukannya setelah
kematiannya, maka dia tidak akan ditimpa adzab sedikit pun.
(Umdatul Qari,
4/78)
Adzab di sini menurut mereka maknanya adalah hukuman. (Ahkamul
Janaiz, hal.
41)
Selain sebab-sebab di atas, ada beberapa hal lain yang akan
disebutkan dalam
pembahasan Macam-macam Adzab Kubur.
2. Apakah Azab Kubur itu Terus - Menerus ?
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullahu
berkata: Jawaban
terhadap pertanyaan ini:
a. Adzab kubur bagi orang-orang kafir terjadi terus-menerus dan
tidak mungkin
terputus karena mereka memang berhak menerimanya. Seandainya
adzab
tersebut terputus atau berhenti, maka kesempatan ini menjadi
waktu istirahat
bagi mereka. Padahal mereka bukanlah orang-orang yang berhak
mendapatkan
-
7
7
hal itu. Maka, mereka adalah golongan orang-orang yang
terus-menerus dalam
adzab kubur sampai datangnya hari kiamat, walaupun panjang
masanya.
b. Orang-orang beriman yang berbuat maksiat, Allah Subhanahu wa
Taala
mengadzab mereka dengan sebab dosa-dosanya. Di antara mereka ada
yang
diadzab terus-menerus, ada pula yang tidak. Ada yang panjang
masanya, ada
pula yang tidak, tergantung dosa-dosanya serta ampunan Allah
Subhanahu wa
Taala. (Syarh Al-Aqidah Al-Wasithiyyah, 2/123)
3. Macam macam Azab Kubur
a. Diperlihatkan neraka jahannam.
Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang. (Ghafir:
46)
Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma bahwasanya Rasulullah
Shallallahu alaihi
wa sallam bersabda:
:
Sesungguhnya apabila salah seorang di antara kalian mati maka
akan
ditampakkan kepadanya calon tempat tinggalnya pada waktu pagi
dan sore. Bila
dia termasuk calon penghuni surga, maka ditampakkan kepadanya
surga. Bila dia
termasuk calon penghuni neraka maka ditampakkan kepadanya
neraka,
dikatakan kepadanya: Ini calon tempat tinggalmu, hingga Allah
Subhanahu wa
Taala membangkitkanmu pada hari kiamat. (Muttafaqun alaih).
b. Dipukul dengan palu dari besi.
Dari Anas radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu alaihi wa
sallam:
: : .
: .
Adapun orang kafir atau munafik, maka kedua malaikat tersebut
bertanya
kepadanya: Apa jawabanmu tentang orang ini (Rasulullah
Shallallahu alaihi wa
sallam)? Dia mengatakan: Aku tidak tahu. Aku mengatakan apa yang
dikatakan
orang-orang. Maka kedua malaikat itu mengatakan: Engkau tidak
tahu?!
Engkau tidak membaca?! Kemudian ia dipukul dengan palu dari
besi, tepat di
wajahnya. Dia lalu menjerit dengan jeritan yang sangat keras
yang didengar
-
8
8
seluruh penduduk bumi, kecuali dua golongan: jin dan manusia.
(Muttafaqun
alaih)
c. Disempitkan kuburnya, sampai tulang-tulang rusuknya saling
bersilangan, dan
didatangi teman yang buruk wajahnya dan busuk baunya.
Dalam hadits Al-Bara bin Azib radhiyallahu anhu yang panjang,
Rasulullah
Shallallahu alaihi wa sallam menceritakan tentang orang kafir
setelah mati:
:
. : . : . :
Gelarkanlah untuknya alas tidur dari api neraka, dan bukakanlah
untuknya
sebuah pintu ke neraka. Maka panas dan uap panasnya mengenainya.
Lalu
disempitkan kuburnya sampai tulang-tulang rusuknya berimpitan.
Kemudian
datanglah kepadanya seseorang yang jelek wajahnya, jelek
pakaiannya, dan
busuk baunya. Dia berkata: Bergembiralah engkau dengan perkara
yang akan
menyiksamu. Inilah hari yang dahulu engkau dijanjikan dengannya
(di dunia).
Maka dia bertanya: Siapakah engkau? Wajahmu adalah wajah yang
datang
dengan kejelekan. Dia menjawab: Aku adalah amalanmu yang jelek.
Maka dia
berkata: Wahai Rabbku, jangan engkau datangkan hari kiamat. (HR.
Ahmad,
An-Nasai, Ibnu Majah dan Al-Hakim)
d. Dirobek-robek mulutnya, dimasukkan ke dalam tanur yang
dibakar, dipecah
kepalanya di atas batu, ada pula yang disiksa di sungai darah,
bila mau keluar
dari sungai itu dilempari batu pada mulutnya.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berkata kepada Jibril
dan Mikail
alaihissalam sebagaimana disebutkan dalam hadits yang
panjang:
. :
Beritahukanlah kepadaku tentang apa yang aku lihat. Keduanya
menjawab: Ya.
Adapun orang yang engkau lihat dirobek mulutnya, dia adalah
pendusta. Dia
berbicara dengan kedustaan lalu kedustaan itu dinukil darinya
sampai tersebar
-
9
9
luas. Maka dia disiksa dengan siksaan tersebut hingga hari
kiamat. Adapun orang
yang engkau lihat dipecah kepalanya, dia adalah orang yang
engkau lihat dipecah
kepalanya, dia adalah orang yang telah Allah ajari Al-Quran,
namun dia tidur
malam (dan tidak bangun untuk shalat malam). Pada siang hari pun
dia tidak
mengamalkannya. Maka dia disiksa dengan siksaan itu hingga hari
kiamat.
Adapun yang engkau lihat orang yang disiksa dalam tanur, mereka
adalah pezina.
Adapun orang yang engkau lihat di sungai darah, dia adalah orang
yang makan
harta dari hasil riba. (HR. Al-Bukhari no. 1386 dari Jundub bin
Samurah
radhiyallahu anhu)
e. Dicabik-cabik ular-ular yang besar dan ganas.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
: :
Tiba-tiba aku melihat para wanita yang payudara-payudara mereka
dicabik-
cabik ular yang ganas. Maka aku bertanya: Kenapa mereka?
Malaikat
menjawab: Mereka adalah para wanita yang tidak mau menyusui
anak-anaknya
(tanpa alasan syari). (HR. Al-Hakim. Asy-Syaikh Muqbil
rahimahullahu dalam Al-
Jamiush Shahih berkata: Ini hadits shahih dari Abu Umamah
Al-Bahili
radhiyallahu anhu.)
4. Amalan yang Menyelamatkan dari Azab Kubur
a. Ribath (berjaga di pos perbatasan wilayah kaum muslimin)
siang dan malam.
Dari Fadhalah bin Ubaid radhiyallahu anhu, Rasulullah
Shallallahu
alaihi wa sallam bersabda:
Setiap orang yang mati akan diakhiri/diputus amalannya, kecuali
orang yang
mati dalam keadaan ribath di jalan Allah Subhanahu wa Taala.
Amalannya
akan dikembangkan sampai datang hari kiamat dan akan
diselamatkan dari
fitnah kubur. (HR. At-Tirmidzi dan Abu Dawud)
b. Mati syahid.
Dari Ubadah bin Ash-Shamit radhiyallahu anhu, dari Nabi
Shallallahu
alaihi wa sallam:
-
10
10
:
Orang yang mati syahid akan mendapatkan enam keutamaan di sisi
Allah
Subhanahu wa Taala: diampuni dosa-dosanya dari awal
tertumpahkan
darahnya, akan melihat calon tempat tinggalnya di surga, akan
diselamatkan
dari adzab kubur, diberi keamanan dari ketakutan yang sangat
besar, diberi
hiasan dengan hiasan iman, dinikahkan dengan bidadari, dan akan
diberi
kemampuan untuk memberi syafaat kepada 70 orang kerabatnya.
(HR.
Ahmad, At-Tirmidzi, Ibnu Majah. Al-Albani berkata dalam Ahkamul
Janaiz
bahwa sanadnya hasan)
c. Mati pada malam Jumat atau siang harinya.
Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiyallahu anhuma, dari
Nabi
Shallallahu alaihi wa sallam, beliau bersabda:
Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malamnya,
kecuali
Allah akan melindunginya dari fitnah kubur. (HR. Ahmad dan
Al-Fasawi. Asy-
Syaikh Al-Albani mengatakan dalam Ahkamul Janaiz bahwa hadits
ini dengan
seluruh jalur-jalurnya hasan atau shahih)
d. Membaca surat Al-Mulk.
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, Nabi Shallallahu alaihi
wa
sallam bersabda:
Dia (surat Al-Mulk) adalah penghalang, dia adalah penyelamat
yang akan
menyelamatkan pembacanya dari adzab kubur. (HR. At-Tirmidzi,
lihat Ash-
Shahihah no. 1140) [dinukil dari Ar-Ruh dengan sedikit
perubahan]
e. Doa sebagaimana yang telah lalu,
Bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam berlindung dari
adzab kubur
dan memerintahkan umatnya untuk berlindung darinya.
5. Nikmat Kubur
Setelah mengetahui dan meyakini adanya adzab kubur yang
demikian
mengerikan dan menakutkan, berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah
yang shahih,
-
11
11
juga mengetahui macam-macamnya, penyebabnya, dan hal-hal yang
akan
menyelamatkan darinya, maka termasuk kesuksesan yang agung
adalah selamat dari
berbagai adzab tersebut dan mendapatkan nikmat di dalamnya
dengan rahmat-Nya.
Allah Subhanahu wa Taala berfirman:
Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shalih
maka Rabb
mereka memasukkan mereka ke dalam rahmat-Nya (surga). Itulah
keberuntungan
yang nyata. (Al-Jatsiyah: 30)
.
Katakanlah: Sesungguhnya aku takut akan adzab hari yang besar
(hari kiamat), jika
aku mendurhakai Rabbku. Barangsiapa yang dijauhkan adzab
daripadanya pada hari
itu, maka sungguh Allah telah memberikan rahmat kepadanya. Dan
itulah
keberuntungan yang nyata. (Al-Anam: 15-16)
Adapun nikmat kubur, di antaranya apa yang Rasulullah
Shallallahu alaihi wa sallam
beritakan dalam hadits Al-Bara radhiyallahu anhu yang
panjang:
a. mendapatkan ampunan dan keridhaan-Nya. Sebagaimana perkataan
malakul
maut kepada orang yang sedang menghadapi sakaratul maut:
Wahai jiwa yang tenang, keluarlah menuju ampunan Allah dan
keridhaan-Nya.
b. dikokohkan hatinya untuk menghadapi dan menjawab fitnah
kubur.
Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan
yang teguh
itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat. (Ibrahim: 27)
c. Digelarkan permadani, didandani dengan pakaian dari surga,
dibukakan
baginya pintu menuju surga, dilapangkan kuburnya, dan di
dalamnya ditemani
orang yang tampan wajahnya, bagus penampilannya,
Sebagaimana yang Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam
kabarkan dalam hadits
Al-Bara yang panjang:
. :
. : :
. : . :
-
12
12
Maka gelarkanlah permadani dari surga, dandanilah ia dengan
pakaian dari
surga. Bukakanlah baginya sebuah pintu ke surga, maka sampailah
kepadanya
bau wangi dan keindahannya. Dilapangkan kuburnya sejauh mata
memandang,
kemudian datang kepadanya seorang yang tampan wajahnya, bagus
pakaiannya,
wangi baunya. Lalu dia berkata: Berbahagialah dengan perkara
yang
menyenangkanmu. Ini adalah hari yang dahulu kamu dijanjikan. Dia
pun
bertanya: Siapa kamu? Wajahmu adalah wajah orang yang datang
membawa
kebaikan. Dia menjawab: Aku adalah amalanmu yang shalih (HR.
Ahmad dan
Abu Dawud)
C. Penghakiman dan Perhentian Akhirat
Hari ketika mulut dikunci, dan semua anggota badan memberikan
kesaksiannya
kepada Allah SWT Yang Maha Adil. Hari penimbangan amal kebajikan
dan kejahatan
semasa hidup di dunia.
Hadits yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib berkata:
"Sesungguhnya pada
hari kiamat ada lima puluh tempat perhentian (stasiun), dan
setiap stasiun lamanya
seribu tahun. Stasiun pertama adalah saat manusia keluar dari
kuburnya, di sini mereka
ditahan selama seribu tahun dalam keadaan hina, lapar dan haus.
Barangsiapa yang
keluar dari kuburnya dalam keadaan beriman kepada Tuhannya,
mempercayai surga
dan neraka-Nya, mempercayai hari kebangkitan, hari hisab dan
hari kiamat, meyakini
Allah dan membenarkan Nabi-Nya saw serta ajaran yang dibawanya
dari sisi Allah azza
wa jalla, ia akan selamat dari kelaparan dan kehausan.
D. Nama Lain Dari Akhirat
Al-Ghsyiyah (Arab: ) - Peristiwa Yang Dahsyat
Al-Qriah (Arab: ) - Yang Menggemparkan
Ar-Rjifah (Arab: ) - Yang Menggetarkan
As-S'ah (Arab: ) - Kehancuran Ash-Shakhah - Bencana yang
memilukan
At-Thaamah (Arab: ) - Bencana Al-Wqiah (Arab: ) - Peristiwa
Yang Pasti Terjadi
Al-Zalzalah (Arab: ) - Kegoncangan
Yawm al-Hisb (Arab:
) - Hari Perhitungan Yawm al-Jami' (Arab: )
- Hari Pengumpulan
Yawm al-Jaza' (Arab: ) - Hari Pembalasan/ Hukuman
Yawm al-Khuld (Arab: ) - Hari Kekekalan
Yawm al-Khurj (Arab: ) - Hari Keluar dari Kubur]
Yawm al-Mahsyar (Arab:
) - Hari Berkumpul
-
13
13
Yawm ad-Dn (Arab: ) - Hari Penghakiman[13]
Yawm al-khir (Arab: ) - Hari Akhir
Yawm al-Alm Arab: ) - Hari Yang Menyedihkan
Yawm al-Azhim (Arab: ) - Hari Yang Besar
Yawm al-zifah (Arab: ) - Hari Yang Dekat
Yawm al-Ba'ats (Arab: ) - Hari Kebangkitan
Yawm al-Fashl (Arab: ) - Hari Keputusan
Yawm al-Fath (Arab: ) - Hari Kemenangan
Yawm al-Haqq (Arab: ) - Hari Kebenaran
Yawm al-Hasrah (Arab: ) - Hari Penyesalan
Yawm al-Hasyr (Arab: ) - Hari Perhimpunan
di Mahsyar
Yawm al-Maud (Arab: ) - Hari Yang Dijanjikan
Yawm al-Mizan (Arab:
) - Hari Penimbangan Yawm al-Qiymah (Arab:
) - Hari Kebangkitan Yawm al-Waiid (Arab:
) - Hari Ancaman
Yawm an-Nusyur (Arab: ) - Hari Kembali
Yawm Aqm (Arab: ) - Hari Siksaan
Yawm at-Taghbun (Arab:
) - Hari Pengungkapan Kesalahan
Yawm at-Tanad (Arab: ) - Hari Panggil Memanggil
Yawm ath-Thalq (Arab: ) - Hari Pertemuan
Yawm azh-Zhullah (Arab: ) - Hari Naungan
Yawm Kabr' (Arab: ) - Hari Yang Besar
Yawm Malm (Arab: ) - Hari Yang Dikenal
Yawm Muhth (Arab: ) - Hari Yang Membinasakan
E. Peristiwa dan Kehidupan Setelah Kiamat
1. Alam Kubur / Alam Barzah
Alam barzah adalah suatu dunia lain yang dimasuki seseorang
setelah
meninggal dunia untuk menunggu datangnya kebangkitan kembali
pada hari
kiamat. Pada alam kubur akan datang malaikat mungkar dan nakir
untuk
memberikan pertanyaan seputar keimanan dan amal perbuatan kita.
Jika kita
beriman dan termasuk orang baik, maka di dalam kubur akan
mendapatkan nikmat
kubur yang sangat menyenangkan daripada nikmat duniawi,
sedangkan sebaliknya
bagi orang yang tidak beriman kepada Allah SWT, siksa kubur
praneraka yang pedih
sudah menanti di depan mata.
-
14
14
2. Hari Kebangkitan / Yaumul Ba'ats
Hari kebangkitan adalah hari dibangkitkannya seluruh manusia
yang pernah
hidup di dunia baik yang tua, muda, besar, kecil, hidup di zaman
nabi adam as, baru
lahir saat kiamat, dsb akan bangkit kembali dari mati untuk
kemudian dihitung amal
perbauatannya selama hidup di dunia. Seluruh manusia akan
bangkit kembali
dengan jasad / tubuh ketika masih muda dengan raut yang wajah
berbeda-beda
sesuai amal perbuatannya.
3. Yaumul Mahsyar
Yaumul mahsyar adalah tempat dikumpulkannya seluruh manusia
dan
makhluk hidup lainnya dari awal zaman hingga akhir jaman untuk
dilakukan hisab
atau peradilan tuhan yang sejati pada yaumul hisab. Selanjutnya
akan
diberangkatkan ke jembatan shirotol mustaqim untuk disortir mana
yang masuk
surga dan mana yang masuk neraka. Yang terjatuh di neraka akan
menjadi penghuni
neraka baik yang kekal abadi maupun yang hanya sementara hingga
segala dosa-
dosanya yang tidak terlalu berat itu termaafkan.
F. Macam macam Azab Penghuni Neraka
1. Azab bagi Orang Kafir
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu
alaihi wassalam
bersabda:
Sesungguhnya, tebal kulit seorang kafir (di neraka) ialah 42
hasta ukuran orang
kuat yang besar. Giginya sebesar gunung Uhud, dan sungguh tempat
duduknya dia
di Jahannam seluas Makkah dan Madinah. (HR. At-Tirmidzi dan
al-Hakim. Lihat
Shahihul Jami no. 2110)
Namun, karena dahsyatnya neraka, kulit tersebut matang ketika
terbakar.
Allah Subhanallahu wa Taala berfirman:
Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Kami,
kelak akan Kami
masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka
hangus, Kami ganti kulit
mereka dengan kulit yang lain supaya mereka merasakan azab.
Sesungguhnya Allah
Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (an-Nisa: 56)
2. Orang yang paling dahsyat siksanya
Dari Ibnu Masud radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi
wassalam
berkata:
-
15
15
Orang yang paling dahsyat siksanya pada hari kiamat adalah
orang-orang yang
menggambar (makhluk bernyawa). (HR. Ahmad. Lihat Shahihul Jami
no. 1559)
Dari Ibnu Masud radhiyallahu anhu juga, Rasulullah shallallahu
alaihi
wassalam berkata, Sesungguhnya orang yang paling dahsyat
siksanya pada hari
kiamat adalah seseorang yang membunuh nabi atau dibunuh oleh
nabi, dan
seseorang yang membuat berhala. (HR. Ahmad. Lihat Shahihul Jami
no. 1011)
Dari Khalid bin Walid radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu
alaihi
wassalam berkata, Manusia yang paling dahsyat siksanya adalah
orang yang paling
bengis ketika menyiksa manusia di dunia. (HR. Ahmad. Lihat
Shahihul Jami no.
1009)
3. Azab bagi orang yang berbuka di bulan Ramadhan sebelum
waktunya
Dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu anhu, Rasulullah
shallallahu alaihi
wassalam berkata, Kemudian keduanya membawaku, ternyata ada satu
kaum
yang digantung dalam keadaan kaki di atas dan mulut mereka
robek-robek. Darah
mengalir dari mulut mereka. Aku berkata, Mereka adalah orang
yang berbuka di
bulan puasa sebelum dihalalkan berbuka. (HR. Ibnu Khuzaimah dan
Ibnu Hibban.
Lihat ash-Shahihah no 3951, dinyatakan shahih oleh asy-Syaikh
Muqbil dalam ash-
Shahihul Musnad)
4. Azab bagi pezina
Masih hadits dari Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu anhu,
Rasulullah
shallallahu alaihi wassalam berkata, Kemudian keduanya
membawaku, ternyata
ada satu kaum yang tubuh mereka sangat besar, bau tubuhnya
sangat busuk, paling
jelek dipandang, dan bau mereka seperti bau tempat pembuangan
kotoran
(comberan). Aku tanyakan, Siapakah mereka? Keduanya menjawab,
Mereka
adalah pezina laki-laki dan perempuan. (HR. Ibnu Khuzaimah dan
Ibnu Hibban.
Lihat ash-Shahihah no 3951, dinyatakan shahih oleh asy-Syaikh
Muqbil dalam ash-
Shahihul Musnad)
5. Azab bagi wanita yang tidak mau menyusui anaknya
Pada lanjutan hadits Abu Umamah al-Bahili radhiyallahu anhu di
atas,
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam berkata, Kemudian
keduanya berangkat
membawaku, ternyata ada wanita-wanita yang puting susu mereka
digigit ular. Aku
bertanya, Siapa mereka? Keduanya menjawab, Mereka adalah wanita
yang tidak
-
16
16
mau memberikan air susu mereka kepada anak-anak mereka. (HR.
Ibnu
Khuzaimah dan Ibnu Hibban. Lihat ash-Shahihah no 3951,
dinyatakan shahih oleh
asy-Syaikh Muqbil dalam ash-Shahihul Musnad)
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam memberitakan bahwa jika
ular di
neraka menyengat satu gigitan, akan menyebabkan panas demam
selama empat
puluh musim. Demikian juga kalajengking di neraka, apabila
menggigit satu gigitan
akan menyebabkan panas demam selama empat puluh musim. (HR.
Al-Baihaqi, lihat
ash-Shahihah no. 3429)
6. Azab bagi peminum khamr (minuman keras)
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Musa Al-Asyari radhiyallahu
anhu,
bahwa Nabi shallallahu alaihi wassalam bersabda,
Ada tiga macam manusia yang tidak masuk surga, peminum khamr,
pemutus
silaturahim, dan orang yang mempercayai sihir. Barangsiapa mati
sebagai peminum
khamr, maka Allah memberinya minum dari sungai Ghuthah.
Seseorang bertanya,
Apa itu sungai Ghuthah? Rasul menjawab, Sungai yang mengalir
dari kemaluan
para pelacur. Para penghuni neraka lainnya merasa terganggu oleh
bau kemaluan
mereka. (HR. Ahmad dalam Musnadnya 4/399)
7. Azab bagi pemilik harta yang tidak menunaikan zakatnya
Dalam Shahih Al-Bukhari terdapat riwayat dari Abu Hurairah
radhiyallahu
anhu, sabda Rasulullah shallallahu alaihi wassalam,
Tidak seorang pun pemilik harta yang tidak menunaikan zakatnya,
melainkan
hartanya kelak akan ditampakkan di hadapannya dalam ujud seekor
ular botak. Ular
itu memiliki dua titik hitam di atas matanya. Dia mematuk
pangkal dagu orang itu
seraya ia berkata, Akulah hartamu, akulah simpananmu. (HR.
Al-Bukhari dalam
shahihnya 6/39 cet. Asy-Syab)
Dalam riwayat lain diceritakan, Orang itu lari menghindarinya,
tapi ular itu
mengejarnya. Lalu dia berlindung darinya, tapi ular itu mematuk
tangannya dan
melilitnya.
8. Azab bagi orang yang ucapannya tidak sesuai dengan
perbuatannya
Dari Usamah bin Zaid, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah
shallallahu
alaihi wassalam bersabda:
-
17
17
Akan didatangkan seseorang kemudian dia dicampakkan ke neraka.
Maka dia di
sana berputar seperti berputarnya keledai di tempat
penggilingannya, hingga para
penduduk neraka berkumpul mengelilinginya. Mereka berkata
kepadanya: Wahai
fulan, bukankah engkau dulu di dunia yang menyuruh kami kepada
yang baik dan
melarang kami dari yang mungkar? Usamah berkata, dia menjawab:
Aku dulu
menyuruh kalian kepada yang baik (tapi) aku tidak melakukannya.
Dan aku
melarang kalian dari yang jelek, (tapi) aku melakukannya.
(Shahihul Jami)
Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wassalam
bersabda:
Pada malam Isra aku dibawa kepada beberapa kaum yang lidah
mereka dipotong
dengan gunting api. Setiap kali selesai dipotong, lidah itu
kembali lagi. Aku berkata:
Siapa mereka itu, wahai Jibril? Jibril berkata: Mereka adalah
para penceramah
dari kalangan umatmu yang mereka mengucapkan apa yang tidak
mereka lakukan
dan mereka membaca Kitabullah, tapi tidak mengamalkannya.
(Shahihul Jami:
128)
9. Azab bagi orang yang mati bunuh diri
Diriwayatkan oleh Bukhari (5778) dan Muslim (158) dari Abu
Hurairah
radhiyallahu anhu, ia berkata: Bersabda Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam:
Barangsiapa yang bunuh diri dengan besi di tangannya, dia (akan)
menikam
perutnya di dalam neraka jahannam yang kekal (nantinya), (dan)
dikekalkan di
dalamnya selama-lamanya. Dan barangsiapa yang meminum racun lalu
bunuh diri
dengannya, maka dia (akan) meminumnya perlahan-lahan di dalam
neraka
jahannam yang kekal, (dan) dikekalkan di dalamnya selama-
lamanya. Dan
barangsiapa yang bunuh diri dengan menjatuhkan dirinya dari atas
gunung, dia akan
jatuh ke dalam neraka jahannam yang kekal (dan) dikekalkan di
dalamnya selama-
lamanya.
Diriwayatkan pula oleh Bukhari dan Muslim dari Tsabit bin
Dhahhak
radhyiallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
bersabda:
Barangsiapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu di dunia, maka
dia disiksa
dengan (alat tersebut) pada hari kiamat.
10. Penduduk neraka yang paling ringan azabnya
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Nabi shallallahu alaihi
wassalam
berkata, Sesungguhnya penduduk neraka yang paling ringan
siksanya adalah
-
18
18
seseorang yang dipakaikan kepadanya dua sendal dari api neraka,
lantas mendidih
otaknya karenanya. (HR. Ahmad dan al-Hakim, lihat ash-Shahihah
no. 1680)
G. Empat Hal Kebaikan Dunia dan Akhirat
Menurut hadits, ada 4 perkara apabila diberikan kepada
seseorang
sesungguhnya ia telah memperoleh kebaikan dunia dan akhirat,
yaitu :
Hati yang senantiasa bersyukur
Lisan yang senantiasa berdzikir
Tubuh yang senantiasa sabar dalam menanggung musibah
Istri yang tidak pernah berkhianat baik terhadap dirinya atau
terhadap harta
benda suaminya.
Menurut syariat Islam, jika keluarga kita semuanya termasuk
orang yang sholeh
maka semua anggota keluarga akan dapat berkumpul bersama di
dalam syurga. Hal ini
seperti tertulis dalam Al-Qur'an Ar-Ra'd ayat 23:
("yaitu) syurga 'Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama
dengan orang-
orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak
cucunya, sedang
malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua
pintu. (Ar-Ra'd ayat 23)
-
19
19
BAB III
PENUTUP
Sebagai penutup, penulis ingin mengingatkan bahwa iman kepada
neraka mestinya
mengharuskan kita memperbanyak amal shalih yang merupakan sebab
selamatnya
seseorang dari api neraka.
Di antara amalan terpenting yang mesti kita lakukan adalah
memperkuat tauhid.
Tauhid adalah faktor utama yang menjadi sebab selamatnya
seseorang dari api neraka. Dari
Jabir radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wassalam
berkata, Barangsiapa
berjumpa dengan Allah (meninggal) dalam keadaan tidak
menyekutukan-Nya dengan
sesuatu pun pasti masuk surga.
Dari Itban radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi
wassalam berkata, Allah
mengharamkan neraka dari seseorang yang mengucapkan Laa ilaaha
illallah, dalam
keadaan mengharapkan wajah Allah. (HR. Al-Bukhari dan
Muslim)
Setelah itu, hal penting lain yang perlu diperhatikan adalah
meninggalkan perkara-perkara
bidah dengan cara senantiasa mengikuti jejak Rasulullah
shallallahu alaihi wassalam dan
para shahabatnya radhiyallahu anhum. Rasulullah shallallahu
alaihi wassalam berkata,
Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan; 72 golongan masuk
neraka dan satu golongan
masuk surga, yaitu al-jamaah.
Dalam satu riwayat, Yaitu orang-orang yang mengikuti jalanku dan
jalan sahabatku
sekarang ini. (HR. Abu Dawud dan dinyatakan hasan oleh
asy-Syaikh al-Albani
rahimahullahu)
Tidak kalah pentingnya, selain beramal, seseorang juga hendaknya
mengiringinya
dengan banyak berdoa kepada Allah Subhanallahu wa Taala. Di
antaranya adalah berdoa
minta dimasukkan ke surga dan dilindungi dari neraka.
Rasulullah shallallahu alaihi wassalam berkata, Barangsiapa
meminta surga kepada
Allah tiga kali, surga akan berkata, Ya Allah, masukkanlah dia
ke surga. Barangsiapa
meminta perlindungan dari neraka kepada Allah tiga kali, neraka
akan berkata, Ya Allah,
lindungilah dia dari neraka. (Shahihul Jami no. 6151)
Mudah-mudahan Allah Subhanallahu wa Taala menyelamatkan kita
dari dahsyatnya
api neraka dan memasukkan kita dengan rahmat-Nya ke dalam
surga-Nya yang abadi.
ALLAHUMMA INNA NAS-ALUKAL JANNATA WA NAUDZUBIKA MINAN NAAR.
Ya Allah, kami memohon surga kepada-Mu dan berlindung kepada-Mu
dari neraka.