Top Banner
Akuntansi manajemen TAHUN AKADEMIK 2010 / 2011 Universitas Indonesia Timur Makassar
12

Akuntansi manajemen

Jul 20, 2015

Download

Education

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Akuntansi manajemen

Akuntansi manajemen

TAHUN AKADEMIK 2010 / 2011

Universitas Indonesia Timur Makassar

Page 2: Akuntansi manajemen

KATA PENGANTAR

Pertama-tama penulis memanjatkan Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas segala

karunia-Nya, rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik

dan tepat waktu.

Adapun judul makalah ini adalah Activitity Based Management just in time, dan Activitiy

Based Budgeting, didalam menyelesaikan makalah ini penulis banyak memperoleh bantuan baik

berupa pengajaran, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis

menyampaikan terima kasih kepada Dosen Pembimbing, Dimana ditengah-tengah kesibukannya

masih tetap meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, petunjuk, dan mendorong

semangat penulis untuk menyelesaikan makalah ini.

Perkenankanlah juga, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak

yaitu kepada kedua orang tua tercinta yang mendidik dengan penuh rasa kasih sayang,

menanamkan budi pekerti yang luhur serta Iman dan Takwa ALLAH SWT, dan teman-teman di

kampus yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu persatu.

Semoga ALLAH SWT membalas jasa, amal, dan budi pekerti tersebut dengan pahala

yang berlipat ganda .

Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat dan

menyampaikan permintaan yang tulus jika seandainya dalam penulisan ini, terdapat kekurangan

dan kekeliruan dalam makalah ini. Penulis menerima kritik dan saran yang bertujuan serta

bersifat membangun untuk menyempurnakan penulisan makalah ini.

makassar, 02 Agustus 2011

Penulis

Page 3: Akuntansi manajemen

DAFTAR ISI

Halaman judul.................................................................................................................. i

Kata Pengantar.................................................................................................................. ii

Daftar Isi.................................................................................................................... ...... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 1

C. Tujuan ................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

1. Activity Based Manajement

1.1 Pengertian………………………………………………………… 2

1.2 Pemanfaatan informasi…………………………………………… 3

1.3 Hubungan Antara Activity- Based Budgeting…………………... 6

2. Pengukuran Kinerja

2.1 Ukuran Kinerja Keuangan……………………………………….... 7

2.2 Ukuran Kinerja Nonkeuangan……………………………………. 8

2.3 Mindset yang mendasari manajement berbasis aktivitas…………. 10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………. 11

B. Saran……………………………………………………………………... 11

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………... 12

Page 4: Akuntansi manajemen

BAB I

PENDAHULUAN

Sistem manajemen sangat dipengaruhi oleh lingkungan bisnis yang dihadapi oleh

perusahaan. jika lingkungan bisnis yang dihadapi perusahaan sangat stabil, maka manajemen

cenderung untuk mempertahankan status quo.

Namun, jika perusahaan menghadapi persaingan global yang tajam, karakteristik

lingkungan bisnis yang dihadapi oleh manajemen adalah dinamis, turbulen, dan perubahan pesat.

Perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan bisnis seperti itu harus memiliki kemampuan

untuk melakukan adaptasi dan berubah agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.

sistem akuntansi biaya difokuskan untuk memotivasi personal di dalam melakukan improvement

secara berkelanjutan terhadap proses yang digunakan untuk menghasilkan prduk dan jasa.

A.Latar Belakang

Manajemen berbasis aktivitas adalah pendekatan pengelolaan terpadu dan bersistem terhadap

aktivitas dengan tujuan untuk meningkatkan cuntomer value dan laba yang dicapai dari

penyediaan value tersebut. Manajemen berbasis aktivitas mencakup analisis nilai proses (process

value analysis) dan penentuan biaya proses. Analisis nilai proses adalah evaluasi terhadap nilai

yang dapat dihasilkan oleh suatu proses.,

B.Rumusan Masalah

Apa Tujuan Manajemen Berbasis Aktivitas?

Bagaimana peranan Kualitas dalam mengukur Kinerja Pegawai?

C.Tujuan

Tujuan makalah ini adalah:

Untuk mengetahui Tujuan Manajemen Berbasis Aktivitas.

Untuk mengetahui Peranan Kualitas Dalam Mengukur Kinerja Pegawai.

Page 5: Akuntansi manajemen

BAB II

PEMBAHASAN

1. ACTIVITY BASED MANAGEMENT 1.1 Pengertian Manajemen Berbasis Aktivitas (Activity-Based Management)

Manajemen berbasis aktivitas adalah pendekatan pengelolaan terpadu dan bersistem terhadap aktivitas dengan tujuan untuk meningkatkan cuntomer value dan laba yang dicapai dari penyediaan value tersebut. Dari definisi ini, terdapat dua frasa penting, yaitu :

1. Berfokus ke pengelolaan secara terpadu dan bersistem terhadap aktivitas.

Yaitu serangkaian kegiatan yang membentuk suatu proses untuk pembuatan produk dan

penyerahan jasa. Di dalam manajemen tradisional, proses pembuatan produk dan penyerahan

jasa dipecah ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil, karena diyakini bahwa jika pengerjaan

bagian-bagian yang lebih kecil dilaksanakan secara berkualitas dan efisien, proses pembuatan

produk dan penyerahan jasa secara keseluruhan akan berkualitas dan efisien. Oleh karena itu,

manajemen berbasis aktivitas berusaha memadukan kembali proses pembuatan produk dan

penyerahan jasa yang telah difragmentasi dalam manajemen tradisional tersebut, dengan

memfokuskan ke pengelolaan secara terpadu dan berbasis system terhadap aktivitas pembuatan

produk dan penyerahan jasa.

2. Bertujuan untuk meningkatkan customer value dan laba.

Tujuan manajemen berbasis aktivitas adalah untuk improvement secara berkelanjutan

terhadap customer value dan penghilangan pemborosan. Dengan hilangnya pemborosan tersebut,

biaya dapat berkurang dan sebagai akibatnya laba akan meningkat. Pengurangan biaya

merupakan akibat dari dihilangkannya pemborosan. Pemborosan diakibatkan oleh adanya

aktivitas-bukan-penambah nilai (non-value-added activity) dan aktivitas penambah nilai (value-

added activity) yang tidak dilaksanakan secara efisien. Dengan demikian focus manajemen

berbasis aktivitas adalah penyebab terjadinya biaya itu sendiri.

Manajemen berbasis aktivitas mencakup analisis nilai proses (process value analysis) dan

penentuan biaya proses. Analisis nilai proses adalah evaluasi terhadap nilai yang dapat

dihasilkan oleh suatu proses. Suatu proses terdiri dari serangkaian aktivitas untuk menghasilkan

nilai bagi customer. Rangkaian aktivitas untuk menghasilkan nilai bagi customer dapat dibagi

menjadi dua golongan, yaitu : aktivitas-penambah nilai dan aktivitas-bukan-penambah nilai.

Penentuan biaya proses adalah perhitungan nilai sumber daya yang dikorbankan untuk

menjalankan suatu proses penciptaan nilai bagi customer.

Dengan demikian manajemen aktivitas memiliki dua dimensi, yaitu : analisis terhdap nilai

yang dihasilkan oleh proses (process value analysis) dan biaya yang diperlukan untuk

menghasilkan nilai tersebut (activity-based costing).

Page 6: Akuntansi manajemen

Atribut yang melekat pada produk tidak secara otomatis menghasilkan value bagi customer.

Melalui proses pemakaian, atribut produk menghasilkan value bagi cuntomer, jika atribut

tersebut mampu memenuhi kebutuhan customer.

Proses pemakaian terdiri dari enam tahap yang disingkat dengan FATSUDS, yaitu :

1. Find. Costomer harus menemukan lokasi untuk mendapatkan produk atau jasa yang dibutuhkan.

2. Acquire. Kegiatan membeli mencakup pemesanan, pembayaran, pembelanjaan, pemindahan, dan

pendaftaran hak milik atas produk yang dibeli.

3. Transport. Setelah dibeli, customer mungkin perlu mengangkut produk dari tempat penjualan ke

lokasi pemakaian.

4. Store. Customer kemungkinan perlu menyimpan produk yang dibeli, sebelum waktunya

dimanfaatkan.

5. Use. Pada tahap ini customer memanfaatkan produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhannya.

6. Dispose of. Setelah dipakai, ada kemungkinan customer harus membuang sisa produk yang tidak

digunakan atau produk yang sudah habis manfaatnya.

7. Stop. Dalam masa pemakaian, ada kemungkinan customer ingin menghentikan pemakaian produk

atau jasa tersebut.

1.2 Pemanfaatan Informasi Tentang Aktivitas Untuk Manajemen Berbasis Aktivitas

Dalam implementasi anggaran, manajemen berbasis aktivitas digunakan untuk mengelola

sumber daya dalam merealisasikan activity sharing dan activity selection terhadap aktivitas

penambaha-nilai dan activity reduction dan activity elimination terhadap aktivitas-bukan-

penambah nilai yang telah direncanakan dalam anggaran. Manajemen berbasis aktivitas dalam

implementasi anggaran ditujukan untuk mewujudkan cost reduction target yang ditetapkan dalam

anggaran.

Dalam pemantauan terhadap implementasi anggaran, manajemen berbasis aktivitas

digunakan sebagai rerangka pengukuran kinerja personel dan penyediaan informasi umpan balik

bagi personel tentang keberhasilan mereka dalam melakukan improvement

terhadap aktivitas yang digunakan oleh perusahaan dalam menghasilkan produk dan jasa bagi

customer.

Maka terlihat bahwa potensi luar biasa yang dihasilkan dari pengintegrasian activity-

based budgeting, activity-based management, dan activity-based cost system adalah :

1. Tersedianya informasi lengkap tentang aktivitas.

2. Dengan informasi lengkap tentang aktivitas tersebut, personel perusahaan dapat melaksanakan

pengelolaan berdasarkan kekuatan fakta.

Process-Value Analysis untuk Memahami Aktivitas

Process value analysis merupakan pendekatan untuk memahami aktivitas yang digunakan

oleh perusahaan untuk menghasilkan produk dan jasa bagi customer. Process-value analysis

berkaitan dengan :

Page 7: Akuntansi manajemen

1. Analisis pemacu (driver analysis)

2. Analisis aktivitas

3. Pengelolaan aktivitas

4. Pengukuran kinerja

Tujuan analisis ini adalah mencari cara untuk memaksimumkan kinerja system yang

digunakan untuk memuaskan kebutuhan customers.

Pemanfaatan Informasi tentang Pemacu (Driver)

Pemacu adalah penyebab timbulnya konsumsi sesuatu. Ada dua macam pemacu biaya (cost

driver), yaitu :

1. Resource driver, adalah factor yang menjadi penyebab konsumsi sumber daya oleh aktivitas.

2. Activity driver, adalah factor yang menjadi penyebab timbulnya konsumsi aktivitas oleh cost

object.

Analisis pemacu adalah usaha untuk mencari factor penyebab timbulnya biaya suatu

aktivitas. jika penyebab timbulnya biaya telah diketahui, dapat dicari tindakan untuk melakukan

improvement terhadap aktivitas.

Pemanfaatan Informasi tentang Aktivitas

Analisis aktivitas adalah proses pengidentifikasian, penggambaran, dan evaluasi aktivitas yang

dilaksanakan oleh organisasi. Analisis aktivitas dilaksanakan dalam empat langkah :

Aktivitas apa yang dikerjakan

1. Berapa orang yang terlibat dalam aktivitas tersebut

2. Waktu dan sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas tersebut

3. Penaksiran value aktivitas tersebut bagi organisasi

Aktivitas-penambah nilai.

Aktivitas-penambah nilai adalah aktivitas untuk mempertahankan perusahaan tetap bertahan

dalam bisnisnya.

Aktivitas-bukan-penambah nilai.

Aktivitas-bukan-penambah nilai merupakan aktivitas yang tidak diperlukan dalam

menghasilkan value bagi konsumen.

Manajemen terhadap Aktivitas

Setelah dilakukan pengidentifikasian berbagai aktivitas maka langkah selanjutnya adalah

pelaksanaan pengelolaan aktivitas itu sendiri.Untuk tujuan ini, perlu diketahui aktivitas bukan

penambahan nilai yang perlu dikurang dan dihilangkan serta aktivitas-penambah nilai yang perlu

dijadikan efisien dalam pelaksanaannya.

Dalam kegiatan manufaktur terdapat 5 golongan aktivitas-bukan-penambah nilai :

Page 8: Akuntansi manajemen

1. Pembuatan skedul

2. Pemindahan

3. Penantian

4. Inspeksi

5. Penyimpanan

Kelima golongan aktivitas tersebut merupakan aktivitas yang sebenarnya tidak menambah nilai

bagi customer, sehingga dalam jangka panjang harus dihilangkan dari proses pembuatan produk.

Cara yang digunakan untuk meningkatkan efisiensi pelaksanaan aktivitas-bukan-penambah nilai

dalam pengelolaan aktifitas adalah :

1. Pemilihan aktivitas

2. Pembagian aktivitas

3. Pengurangan aktivitas

4. Penghilangan aktivitas

1.3 Hubungan Antara Activity-Based Budgeting, Activity Based Management, Dan Activity-

Based System

Bahwa activity-based budgeting, activity-based management, dan activity-based cost system

merupakan system terpadu yang menjadikan activity-based management sebagai intinya. Ketiga

system tersebut digunakan untuk menghasilkan value terbaik bagi customer melalui aktivitas

yang cost effective. Activity-based budgeting digunakan sebagai alat perencanaan dan

pemotivasian personel perusahaan dalam menghasilkan value terbaik bagi customer secara cost

effective. Personel perusahaan merencanakan improvement terhadap aktivitas yang digunakan

untuk menghasilkan value bagi customer. Melalui activity-based management, personel

perusahaan merencanakan activity sharing dan activity selection terhadap aktivitas penembah

nilai serta activity reduction dan activity elimination terhadap non-value added activities. Hasil

penerapan activity-based management dalam proses penyusunan anggaran ini adalah cost

reduction target yang akan diwujudkan dalam tahun anggaran.

Diperlukan system informasi yang dapat mengukur implementasi rencana dan memberikan

umpan balik tentang hasil pengukuran tersebut. Activity-based cost system merupakan system

informasi yang digunakan untuk mengukur implementasi activity-based budget akan

mengkomunikasikan hasil pengukuran tersebut kepada personel yang bertanggung jawab.

Activity-based management dipakai sebagai dasar untuk mendesain activity-based cost system

yang merupakan system informasi yang diperlukan untuk memantau implementasi activity-based

budget. Activity-based cost system didesain untuk mengukur hasil pencapaian cost reduction

target yang direalisasikan melalui activity sharing dan activity selection terhadap aktivitas-

penambah nilai serta activity reduction dan activity elimination terhadap non-value-added

activities.

2.Pengukuran Kinerja

Page 9: Akuntansi manajemen

Pengukuran kinerja aktivitas dilaksanakan baik dalam bentuk keuangan maupun

nonkeuangan. Pengukuran ini didesain untuk menilai bagaimana aktivitas dilaksanakan dan hasil

diperoleh.

Pengukuran kinerja aktivitas juga didesain untuk mengungkapkan apakah dilaksanakan

improvement berkelanjutan terhadap aktivitas untuk menghasilkan value bagi

customer.Pengukuran kinerja aktivitas berpusat pada 3 dimensi,yaitu :

1. Efisiensi , efisiensi memfokuskan hubungan antara masukan aktivitas dengan keluaran aktivitas.

2. Kualitas, kualitas berkaitan dengan pelaksanaan dengan benar aktivitas pada kesempatan pertama kali aktivitas tersebut dilaksanakan.

3. Waktu, waktu yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas juga merupakan faktor kritis.

2.1 Ukuran Kinerja Keuangan

Ukuran kinerja keuangan harus dapat memberikan informasi khusus tentang dampak moneter

dari setiap dari usaha improvement terhadap aktivitas yang dilaksanakan oleh personel. Oleh

Karena itu, ukuran keuangan harus mampu menunjukkan pengurangan biaya yang sesungguhnya

dicapai maupun yang secara potensial dapat dicapai.

Laporan Biaya Aktivitas Penambah dan Bukan Penambah nilai

Untuk memungkinkan manajemen melakukan pengelolaan aktivitas, sistem informasi

biaya harus memisahkan biaya penambah nilai dan biaya bukan penambah nilai. Pemisah biaya

ini diperlukan agar manajemen:

1. Dapat memusatkan perhatian mereka terhadap pengurangan dan akhirnya penghilangan biaya

bukan penambah nilai.

2. Menyadari besarnya pemborosan yang sekarang sedang terjadi.

3. Memantau efektivitas program pengelolaan aktivitas dengan menyajikan biaya bukan-penambah

nilai kepada manajemen dalam bentuk perbandingan antar periode.

Laporan trend Biaya Aktivitas

Jika pengelolaan aktivitas yang dilakukan oleh manajemen efektif, maka sebagai hasilnya

adalah menurunnya biaya aktivitas bukan-penambah nilai.

Benchmarking

Benchmarking adalah penggunaan praktik terbaik sebagai standar untuk mengukur

kinerja aktivitas. Praktik terbaik dapat berasal dari dalam perusahaan atau dari perusahaan lain

dalam industry. Jika praktik tebaik berasal dari dalam perusahaan, aktivitas unit tertentu yang

Page 10: Akuntansi manajemen

dipandang terbaik ditetapkan sebagai standar, dan aktivitas yang sama didalam unit-unit

organisasi lain menjadikan standar tersebut sebagai acuan kinerja aktivitas.

Secara ideal, benchmarking menggunakan standar pesaing atau pihar luar lain. Jika

perusahaan dapat memperoleh praktik terbaik dari perusahaan lain, standar ini dapat dipakai

untuk memotivasi improvement terhadap aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan nilai

bagi customer.

Activity-Based Budgeting

Activity-based budgeting adalah penyusunan anggaran biaya per aktivitas untuk

memungkinkan manajer memprediksi biaya aktivitas yang akan terjadi dalam periode anggaran.

Acttivity-based budgeting memungkinkan manajer merencanakan dan memantau improvement

terhadap aktivitas secara lebih seksama.

Life-Cycle Cost Budgeting

Daur hidup produk (product life cycle) adalah jangka waktu sejenak produk diciptakan

sampai dengan saat dihentikan produksinya. Biaya daur hidup produk adalah biaya yang

berkaitan dengan produk dalam keseluruhan daur hidupnya, yang mencakup biaya

pengembangan (perencanaan, desain, dan pengujian), produksi (aktivitas pengubahan bahan

baku menjadi produk jadi), dan dukungan logistic (iklan, distribusi, jaminan, dsb).

2.2 Ukuran Kinerja Nonkeuangan

Ukuran kinerja nonkeuangan sekarang menduduki peran penting di dalam akuntansi

biaya berbasis aktivitas. Kondisi ini sejalan dengan proses pemberdayaan karyawan.

Informasi nonkeuangan yang dibutuhkan oleh karyawan adalah:

1.Ukuran produktivitas,

2.Ukuran kualitas,

3.Ukuran waktu.

Ukuran Produktivitas

Pengukuran produktivitas dilakukan dengan mengukur perubahan produktivitas sehingga

dapat dilakukan penilaian terhadap usaha untuk memperbaiki produktivitas. Pengukuran

Page 11: Akuntansi manajemen

produktivitas dapat bersifat prospektif dan berfungsi sebagai masukan untuk pengambilan

keputusan strategic.

Ukuran Kualitas

Kualitas menjadi andalan dalam persaingan, oleh karena itu, karyawan memerlukan

ukuran kualitas untuk mengukur kinerja mereka. Ukuran nonkeuangan yang digunakan untuk

mengukur kualitas adalah: jumlah produk cacat per unit produk jadi, persentase produk rusak

dari jumlah unit yang diproduksi, jumlah kesalahan persurat order pembelian,d sb.

Ukuran Waktu

Ada dua karakteristik penting yang berkaitan dengan waktu: keandalan dan kecepatan

respon. Keandalan berarti keluaran-suatu aktivitas diserahkan tepat waktu. Untuk produk akhir,

keandalan berarti ketepatan penyerahan produk kepada pemesan. Kecepatan respon diukur

dengan jangka waktu yang diperlukan untuk memproduksi keluaran.

2.3 Mindset Yang Melandasi Manajemen Berbasis Aktivitas

Mindset adalah sikap mental yang dibentuk melalui pendidikan, pengalaman, dan prasangka.

Mindset memberikan peta mental yang dipakai sebagai dasar untuk bersikap dan bertindak.

Manajemen berbasis aktivitas dilandasi oleh empat mindset berikut ini :

1. Cotomer value. 2. Continuous improvement.

3. Cross-functional mindset. 4. Employe empowerment mindset.

Page 12: Akuntansi manajemen

BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Manajemen berbasis aktivitas adalah pendekatan pengelolaan terpadu dan bersistem terhadap

aktivitas dengan tujuan untuk meningkatkan customer value dan laba yang dicapai dari

penyediaan value tersebut.

Manajemen berbasis aktivitas mencakup analisis nilai proses (process value analysis) dan

penentuan biaya proses.

Activity-based budgeting, activity-based management, dan activity-based cost system

merupakan system terpadu yang menjadikan activity-based management sebagai intinya. Ketiga

system tersebut digunakan untuk menghasilkan value terbaik bagi customer melalui aktivitas

yang cost effective.

sistem informasi biaya berbasis aktivitas menyediakan informasi biaya untuk memungkinkan

manajemen melakukan pengelolaan aktivitas (activity management).

B.SARAN

Makalah ini dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran dan mengetahui bagaimana

manajemen berbasis aktivitas dan sisitem akuntansi pertanggungjawaban berbasis aktivitas agar

efektif.