Page 1
1
Tugas kelompok : Teori Akuntansi
Teori akuntansi Akuntansi Internasional dan IFRS
i
Oleh:
Kelompok 6
1102120373 Dwi Fionasari1102136426 Diranggga Madali1102112964 Riyondi Tiocandra1102112986 Hendri Wijaya1102135199 Siti Aminah
JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS RIAU
TP : 2013/2014
Page 2
2
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas kelompok yaitu sebuah makalah kelompok tentang “IFRS dan Akuntansi Internasional”. Makalah ini disusun sebagai pemenuhan tugas akademis semester ganjil 2013/ 2014.
Terima kasih kami ucapkan kepada dosen pembimbing mata kuliah Teori Akuntansi kami: Bapak DR. Emrinaldi Nur DP, S.E., M.Si, Ak yang telah tulus ikhlas membimbing dan mengajarkan kami mata kuliah ini. Dan terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu terselesainya makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka kami memohon maaf apabila terjadi kesalahan baik dari segi penyajian, penulisan dan juga isi dari makalah ini.
Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi semua dan dapat memenuhi kriteria yang dipersyaratkan.
Atas perhatian yang telah diberikan kami ucapkan terima kasih.
Pekanbaru, November 2013
Tim Penulis
Page 3
3
Daftar Isi
Kata Pengantar...............................................................................i
Daftar Isi........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................4
1.1 ....................................................................Latar Belakang...........................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................5
1.3 Tujuan Penulisan................................................................5
BAB II PEMBAHASAN......................................................................6
2.1 Perbedaan-perbedaan akuntansi internasional..................6
2.2 Harmonisasi standar akuntansi internasional..................21
2.3 Sejarah IFRS.....................................................................23
BAB III Simpulan..........................................................................25
3.1 Kesimpulan......................................................................25
Daftar Pustaka............................................................................26
Page 4
4
Bab I
Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
International Accounting Standards yang lebih dikenal sebagai
International Financial Reporting Standard (IFRS), merupakan standar tunggal
pelaporan akuntansi yang memberikan tekanan pada penilaian (revaluation)
profesional dengan disclosures yang jelas dan transparan mengenai substansi
ekonomis transaksi, penjelasan hingga mencapai kesimpulan tertentu.
Standar ini muncul akibat tuntutan globalisasi yang mengharuskan para
pelaku bisnis di suatu negara ikut serta dalam bisnis lintas negara. Untuk itu
diperlukan suatu standar internasional yang berlaku sama di semua negara untuk
mempermudah proses rekonsiliasi bisnis. Perbedaan utama standar internasional ini
dengan standar yang berlaku di Indonesia terletak pada penerapan revaluation
model, yaitu kemungkinan penilaian aktiva menggunakan nilai wajar, sehingga
laporan keuangan di sajikan dengan basis ‘true and fair’.
IFRS merupakan standar tunggal pelaporan akuntansi berkualitas tinggi dan
kerangka akuntansi berbasiskan prinsip yang meliputi penilaian profesional yang
kuat dengan disclosures yang jelas dan transparan mengenai substansi ekonomis
transaksi, penjelasan hingga mencapai kesimpulan tertentu, dan akuntansi terkait
transaksi tersebut. Dengan demikian, pengguna laporan keuangan dapat dengan
mudah membandingkan informasi keuangan entitas antarnegara di berbagai belahan
dunia.
Page 5
5
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, yang menjadi pokok permasalahannya
adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana perbedaan – perbedaan akuntansi internasional ?
2. Bagaimana harmonisasi standar akuntansi internasional ?
3. Bagaimana sejaran IFRS ?
1.3. Tujuan Penulisan
Yang menjadi tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah.
1. Menjelaskan mengenai perbedaan – perbedaan akuntansi internasional
2. Menjelaskan harmonisasi standar akuntansi internasional.
3. Menjelaskan sejaran IFRS.
Page 6
6
Bab II
Pembahasan
2.1 Perbedaan-perbedaan Akuntansi Internasional2.1.1 Pemicu Munculnya Akuntansi Internasional
Beberapa pemicu munculnya akuntansi internasional dapat disebutkan sebagai
berikut.
1. Salah satu pemicu utama munculnya akuntansi internasional adalah semakin
luas dan besarnya jangkauan dan operasi MNC (Multi National Corporation).
Dengan semakin besarnya jangkauan MNC ini, akan memengaruhi pasar uang
dan modal internasional serta berbagai transaksi bisnis dan keuangan yang
menyertainya misalnya dikemukakan oleh Jacoby (1970) tentang perubahan
perusahaan dari skala domestik menjadi skala internasional;
a. Perkembangan perusahaan menyebabkan impor bahan mentah dari luar
dan ekspor ke pasar internasional.
b. Membuka cabang-cabang penjualan di luar negeri.
c. Perusahaan memberikan lisensi atau franchising.
d. Pemilikan perusahaan di luar negeri baik melalui pemilikan sebagian, joint
ventures, pemilikan seluruhnya.
e. Manajemen dengan multinasional.
2. Investasi di luar negeri yang dilakukan perusahaan, investor, pemerintah, dan
sebagainya
3. Fluktuasi keuangan yang disebabkan berubahnya sistem keuangan
internasional yang menimbulkan munculnya risiko perubahan kurs valuta
asing sehingga memerlukan informasi akuntasi
4. Meningkatnya harga sumber-sumber alam dan komoditas serta monopoli
5. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan aspirasi dunia ketiga
Page 7
7
6. Meningkatnya peranan pasar modal. Dari aspek Pasar Modal Global
ditemukan berbagai indikator penting yang mau tidak mau memerlukan
akuntansi internasional.
Beberapa indikator itu adalah sebagai berikut :
a. Cash flow dari transaksi overseas saat ini adalah US 1,4 triliun dolar per
hari
b. Ada kecenderungan volume capital market sehingga meningkat
c. Ada kecenderungan konsolidasi dan integrasi pasar modal dunia karena :
1. Mengurangi transaction cost
2. Masalah likuiditas
3. Semakin besar suatu pasar bursa semakin baik
7. Berubahnya Vision Pasar Modal, hal ini ditandai oleh :
a. Penggunaan Decimal Pricing dalam tgransaksi bursa
b. Munculnya pasa yang saling terkait atau linked exchange
c. Penggunaan Electronic Trading System di seluruh pasar modal
d. Adanya Global Accounting Standard satu standar global
e. Tidak ada lagi batas Negara borderless country
8. Pasar Modal USA
Pasar modal Amerika termasuk pasar modal yang paling cepat menjadi pasar
global. Pada tahun 1999 di pasar bursa NYSE (New York Stock Exchange)
terdapat 1200 perusahaan asing yang terdaftar (listed) di pasar modal USA
yang berasal dari 56 negara. Bayangkan semua perusahaan ini wajib
mengikuti standar akuntansi negaranya. Dari 56 negara ini memiliki 56
standar akuntansi yang saling berbeda, dan merupakan 32% dari seluruh
kapitalisasi pasar (market capitalization) di NYSE
Page 8
8
Menurut peraturan di Amerika, untuk bisa listed di Pasar NYSE maka emiten
perlu melakukan hal-hal sebagai berikut,
1. Proses pendaftaran.
2. Menyerahkan laporan keuangan. Mereka dapat menggunakan US GAAP, IAS
atau GAAP Negara masing-masing, tetapi masing-masing ada persyaratan
tambahan antara lain;
a) Mengisi Form 20 – 7 untuk laporan tahunan.
b) Melakukan rekonsiliasi Net Earning dan Equity agar sesuai dengan US
GAAP.
c) Memberikan disclosure sesuai US GAAP.
d) Menyerahkan laporan kuartal yang tidak perlu diaudit.
Sebagaimana diketahui pengawas pasar modal itu bertujuan untuk melindungi
pemegang saham publik khususnya investor perseorangan (Individual Investor).
Sedangkan Private Placement atau Institutional Investor Market biasanya dianggap
memiliki kemampuan untuk meneliti kelayakan suatu investasi sehingga tidak perlu
secara khusus mendapat perlindungan pemerintah.
Dalam transaksi pasar modal global dikenal QIB (Qualified Institutional
Buyers). Pengelompokan ini dimaksudkan untuk membatasi pelaku pasar institusi.
Kelompok ini minimal harus menginves sebesar US $ 250 million. Bagi kelompok
investor ini biasanya tidak memerlukan banyak disclosure (pengungkapan) laporan
keuangan.
Di samping itu, dikenal ADR atau American Depository Receipts. Metode
ini dimaksudkan untuk mengonversi saham dari luar ke pasar domestic Amerika
sehingga lebih cocok dengan kondisi ekonomi dan investornya. Misalnya saham
nilai 10.000 dolar bisa dipecah menjadi senilai US $ 100 per lembar atau
sebaliknya US$ 0.10 bisa dibuat menjadi US$ 100,0 per lembar. Disamping ADR
adalagi GDR (Global Depository Receipts) yang sifat dan maksudnya sama untuk
Page 9
9
mempermudah investor menanamkan modalnya di berbagai pasar, perusahaan atau
Negara. Keadaan ini semua menjadi pemicu dan mempercepat proses menuju
global market dan global accounting standard.
2.1.2 Definisi Akuntansi Internasional
Akuntansi internasional telah mencapai posisi yang penting dalam bidang
akuntansi secara umum, sebagai upaya untuk menanggapi tuntutan globalisasi
ekonomi, meningkatnya jumlah perusahaan multinasional dan para pengguna
informasi bertaraf internasional.
Selama belum ada keseragaman, bidang akuntansi internasional merupakan
subyek peningkatan penelitian yang mendalam baik secara empiris maupun teoritis
untuk menyelidiki banyaknya isu-isu akuntansi internasional yang berhubungan
dengan keuangan maupun manajerial.
Penyelidikan yang dilakukan adalah sama halnya dengan penyelidikan
terhadap isu penyusunan standar baik di negara berkembang maupun negara maju.
Perkembangan akuntansi internasional semakin cepat dan perhatian profesi
akuntan pun terhadap masalah ini semakin besar. Ada tiga kemungkinan pengertian
orang terhadap akuntansi internasional ini.
Pertama, konsep parent-foreign subsidiary accounting atau accounting for
foreign subsidiary. Konsep ini yang paling tua. Disini dianggap bahwa akuntasi
internasional hanya menyangkut proses penyusunan laporan konsolidasi dari
perusahaan induk dengan perusahaan cabang yang berada di berbagai Negara.
Kedua, konsep comparative atau international accounting yang menekankan
pada upaya mempelajari dan mencoba memahami perbedaan akuntansi di berbagai
Negara. Disini menyangkut pengakuan terhadap perbedaan akuntansi dan praktik
pelaporan, pengakuan terhadap prinsip dan praktik akuntansi di masing-masing
Page 10
10
Negara, dan kemampuan untuk mengetahui dampak perbedaan itu dalam pelaporan
keuangan. Umumnya pengertian international accounting adalah menggunkan
konsep comparative accounting ini.
Ketiga, universal atau world accounting yang berarti merupakan kerangka
atau konsep di mana kita memiliki satu konsep akuntansi dunia termasuk di
dalamnya teori dan prinsisp akuntansi yang berlaku di semua Negara. Ini
merupakan tujuan akhir dari international accounting.
Weirich et.al (Belkaoui, 1985) mendefinisikan akuntansi internasional
sebagai berikut.
“Mencakup semua perbedaan prinsip, metode, dan standar akuntansi semua
Negara. Termasuk di dalamnya prinsip akuntansi (GAAP) yang ditetapkan di tiap
Negara, sehingga akuntan harus menguasai semua prinsip di semua Negara jika
mempelajari kauntansi internasional. Tidak ada maksud untuk memiliki prinsip
yang berlaku umum sedunia. Perbedaan ini diakui karena adanya perbedaan
geografi, sosial, ekonomi, politik, dan hukum”
Menurut Belkaoui (1985) beberapa determinan yang mengakibatkan
perbedaan tujuan, standar, kebijakan, dan teknik akuntansi adalah :
1. Relativisme budaya
2. Relativisme bahasa
3. Relativisme politik dan sipil
4. Relativisme ekonomi dan penduduk
5. Relativisme hukum dan pajak
Lima determinan inilah yang akan menentukan sistem pelaporan dan
pengungkapan di masing-masing Negara sehingga menimbulkan beberapa
perbedaan antara satu Negara dengan Negara lain. Dengan demikian, di perlukan
akuntansi internasional. Belkaoui (1976) mengemukakan adanya relativisme agama
Page 11
11
dalam akuntansi khususnya agama Islam yang memiliki sistem ekonomi dan
keuangan tersendiri yang berdampak juga pada akuntansinya. Antara bank
konvensional dan bank Islam, ada beberapa perbedaaan prinsip nya seperti masalah
pengenaan bunga, investasi yang sesuai dengan syariah, produk dana pihak ketiga,
pembiayaan yang boleh dilakukan, zakat, dan sebagainya. Perbedaan ini
menimbulkan perbedaan beberapa sistem atau format laporan akuntansi antara
akuntansi konvensional dan akuntansi islam.
Untuk mengatasi permasalahan ini Mueller (1976) mengemukakan tiga usul,
yaitu sebagai berikut :
1. Setiap perusahaan menyusun laporan keuangan primer dan sekunder.
2. Single-domicile reporting, artinya laporan keuangan disusun menurut standar
dari domisili perusahaan tersebut.
3. Laporan keuangan disusn menurut standar internasional.
2.1.3 Perbedaan Akuntansi Internasional
Pada pengertiannya, Akuntansi internasional merupakan akuntansi sebagai
transaksi internasional, perbandingan akuntansi antar negara yang berbeda dan
harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam bidang kewenangan pajak, auditing
dan bidang akuntansi lainnya. Akuntansi harus berkembang agar mampu
memberikan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan di
perusahaan pada setiap perubahan lingkungan bisnis. Akuntansi memainkan
peranan yang sangat penting dalam masyarakat. Tujuan dari akuntansi adalah
menyediakan informasi yang dapat digunakan oleh pengambilan keputusan untuk
membuat keputusan ekonomi.
Dalam dunia usaha akuntansi merupakan suatu alat informasi, dimana
akuntansi memberikan informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan.
Page 12
12
Akuntansi intenasional memiliki peran yang serupa dengan konteks yang lebih luas,
dimana lingkup pelaporannya adalah untuk perusahaan multinasional dengan
transaksi dan operasi lintas batas negara atau perusahaan dengan kewajiban
pelaporan kepada para pengguna laporan dinegara lain.
Proses akuntansinya pun tidak berbeda dan dengan kualifikasi standar
pelaporan tertentu yang diatur secara internasional maupun local pada Negara
tertentu.
Tapi penting untuk diketahui mengenai dimensi internasional dari proses
akuntansi pada tiap negara yang berbeda. Dimana perbedaan itu meliputi,
perbedaan budayan praktik bisnis, struktur politik, system hukum, nilai mata uang,
tingkat inflasi local, risiko bisnis, dan serta aturan perundang-undangan
mempengaruhi bagaimana perusahaan multinasional melakukan kegiatan
operasionalnya dan memberikan laporan keuangannya. Ada beberapa hal yang
menyatakan bahwa akuntansi internasional berbeda dengan yang lainnya,
perbedaan studi akuntansi internasional adalah pada:
1. Pelaporan untuk MNC/MNE (Multi National Corporation).
2. Batas Negara.
3. Pelaporan untuk pihak lain di negara yang berbeda.
4. Perpajakan Internasional.
5. Transaksi Internasional.
Page 13
13
2.1.4 Tiga Bidang Luas Akuntansi Internasional
Didalam akuntansi internasional terbagi menjadi tiga bidang yang luas, Akuntansi mencakup beberapa proses yang luas tersebut antara lain:
1. Pengukuran
Dapat memberikan masukan mendalam mengenai probabilitas operasi
suatu perusahaan dan kekuatan posisi keuangan. Proses mengidentifikasi,
mengelompokkan dan menghitung aktivtias dan transaksi, memberikan masukan
mendalam mengenai profitabilitas dan operasi.
2. Pengungkapan
Proses dimana pengukuran akuntansi dikomunikasikan kepada para pengguna
laporan keuangan dan digunakan dalam pengambilan keputusan atau proses
mengkomunikasikan kepada para pengguna.
3. Auditing
Proses dimana para kalangan professional akuntansi khusus (auditor)
melakukan atestasi (pengujian) terhadap keandalan proses pengukuran dan
komunikasi.
Peran Akuntansi Dalam Bidang Usaha dan Pasar Modal Global
Faktor lain yang turut menyumbangkan semakin pentingnya akuntansi
internasional adalah fenomena kompetisi global. Penentuan acuan (benchmarking),
suatu tindakan untuk membandingkan kinerja satu pihak dengan suatu standar yang
memadai bukan hal yang baru, tetapi standar perbandingan yang digunakan kini
melampaui batas-batas nasional adalah sesuatu yang baru. Menurut peraturan di
Page 14
14
Amerika, untuk bisa listed di Pasar NYSE maka emiten perlu melakukan hal-hal
sebagai berikut.
1. Proses pendaftaran
2. Menyerahkan laporan keuangan. Mereka dapat menggunakan US
GAAP, IAS atau GAAP negara masing-masing tetapi masing-masing
ada persyaratan tambahan antara lain :3. a. Mengisi Form 20-7 untuk laporan tahunan.
b. Melakukan rekonsiliasi net earning dan equity agar sesuai dengan US GAAP.
c. Memberikan disclosure sesuai US GAAP.d. Menyerahkan laporan kuartal yang tidak perlu di audit.
Sebagaimana diketahui pengawas pasar modal itu bertujuan untuk melindungi
pemegang saham publik khususnya investor perseorangan (individual investor).
Sedangkan Private Placement atau Institutional Investor market biasanya dianggap
memilki kemampuan untuk meneliti kelayakan suatu investasi sehinggan tidak
perlu secara khusus mendapat perlindungan pemerintah. Dalam transaksi pasar
modal global dikenal QIB (Qualified Institutional Buyers). Pengelompokan ini
dimaksudkan untuk membatasi pelaku pasar institusi. Kelompok ini minimal harus
menginvest sebesar US $ 250 milion. Bagi kelompok investor ini biasanya tidak
memerlukan banyak disclosure (pengungkapan) laporan keuangan.
Di samping itu dikenal ADR atau American Depository Receipts. Metode ini
dimaksudkan untuk mengonversi saham dari luar ke pasar domestik Amerika
sehingga lebih cocok dengan kondisi ekonomi dan investornya. Misalnya saham
nilai 10.000 dollar bisa dipecah menjadi senilai US $ 100 per lembar atau
seballiknya US$ 0.10 bisa dibuat menjadi US$ 100,00 per lembar. Di samping
ADR ada lagi GDR (Global Depository Receipts) yang sifat dan maksudnya sama
Page 15
15
untuk mempermudah investor menanamkan modalnya di berbagai pasar,
perusahaan atau negara. Keadaan ini semua menjadi pemicu dan mempercepat
proses menuju global market dan global accounting standard.
Terdapat 2 model umum pelaporan keuangan yang telah berevolusi di
negara-negara ekonomi maju. Yaitu:
1. Model Anglo American (juga disebut sebagai model Anglo-Saxon)
Anglo saxon model hadir dengan fitur profesi akuntansi yang kuat .
peran yang agak terbatas dari pemerintah serta pentingnya sekuritas market untuk
menaikkan modal ekuitas dan penekanan pada pandangan yang benar dan jujur di
dalam laporan keuangan diaudit. melalui tampilan dan mengacu
pada instrumen penilaian untuk membuat laporan keuangan berguna dalam
membuat keputusan investasi, sebagai tandingan untuk memastikan bahwa mereka
telah disajikan dengan benar sesuai dengan pembuatan peraturan yang berlaku.
Di dalam model Anglo American menunjukkan pengelompokan yang
termasuk United Kingdom ( England , Wales, scotland, dan Irlandia Utara), serta
banyak anggota Persemakmuran Inggris ( British Commonwealt ), dan negara
bersatu, yang termasuk koloni inggris hingga 1776 .
a. United Kingdom
Akar dari akuntansi berrjalan cukup dalam di United Kingdom .
perhimpunan profesi akuntansi yang paling lama terbentuk di United
Kingdom di pertengahan abad ke 19 di Scottish cities of Edinburgh,
Gashgow, and Aberdeen. Profesi akuntansi di UK terdiri dari enam
organisasi besar yaitu:
1. Institute of Chartered Accountants in England and Wales
2. Institute of Chartered Accountants of Scotland
Page 16
16
3. Institute of Chartered Accountants in Ireland
4. Association of Certified Accountants
5. Institute of Cost and Management Accountants
6. Chartered Instituted of Public Finance and Accountancy
Tidak ada organisasi yang bertindak sebagai pengatur standard di England
hingga tahun 1970. Pengaturan Standard yang pertama yaitu ASSC ( accounting
Standart Seering Committe ) yang diorganisir oleh ICAEW ( Institute of chartered
Accountants In |England and Wales ) pada tahun 1970.
b. United States
Lebih memfokuskan penyajian laporan keuangan yang
representational faithfulness demi kepentingan pengambilan keputusan
oleh para investor dan kreditor. Mengesampingkan kepentingan
legitimasi/ pemerintah untuk kepentingan pajak.
c. Kanada
Pada awalnya, Kanada lebih condong pada standar akuntansi di
England. Namun seiring perkembangannya, Kanada terpengaruh dengan
US standards.
d. Australia
Australia mengandalkan British Companies Act, berbagai Negara
bagian Australia juga memiliki Companies Act tersendiri yang
menekankan pentingnya disclosure ( Penyingkapan ) , peraturan
pengukuran tidak selalu terjadi kesepakatan antara Negara bagian yang
satu dengan yang lainnya. Representational kepercayaan pada awalnya
Page 17
17
dikedepankan tapi akhirnya mereka cenderung mengutamakan
kepentingan legalistic.
e. The ASEAN
Grup Negara berkembang yang terdiri dari Malaysia, Indonesia,
Singapore, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos,
Myanmar, dan Vietnam. Secara umum, Negara ASEAN lebih focus pada
disclosure ( pengungkapan ). Negara- Negara ini mengadopsi standard
baik dari Anglo- American Model, United Kingdom, dan IASB.
Page 18
18
2. Continental Model.
Model kontinental umumnya relative menyajikan sebuah akuntansi
professional yang berdampak dari pengaruh pemerintah yang kuat dari regulasi
akuntansi termasuk keunggulan dari pajak dan perlindungan kreditor dalam
presentasi laporan keuangan lebih yang diperlukan. Dan kemudian implikasi
selanjutnya menekankan pada hutang keuangan dari suatu bank mengangkat capital
modal.
Model kontinental umumnya relative menyajikan sebuah professional
akuntansi yang berdampak dari pengaruh pemerintah yang kuat dari regulasi
akuntansi termasuk keunggulan dari pajak dan perlindungan kreditor dalam
presentasi laporan keuangan lebih yang diperlukan. Dan kemudian implikasi
selanjutnya menekankan pada hutang keuangan dari suatu bank mengangkat capital
modal. Adapun negara negara yang menganut sistem ini antara lain :
a.Perancis
Praktik akuntansi di Perancis diseragamkan dan cenderung bertujuan
untuk memenuhi kepentingan perpajakan.
b.Jerman
Di Jerman, sumber permodalan yang utama adalah bank. Tidak
terdapat Standard setting akuntansi keuangan dan GAAP US dan UK.
Kegiatan profesi akuntansi berperan sebagai fungsi audit. Jerman mulai
mengadopsi pendekatan Anglo- Saxon pada tahun 1965 dalam hal disclosure
atas banyaknya tuntutan konsolidasi bagi perusahaan – perusahaan besar.
c.Jepang
Ekonomi Jepang yang oligopolistic, menyebabkan praktik akuntansi
didominasi oleh peran pemerintah. Pada abad 19, Jepang mulai mengadopsi
model dari Perancis dan Jerman.Neraca lebih diutamakan daripada laporan
Page 19
19
laba rugi sebagai proteksi atas kreditur. Tahun 1990an kegagalan perusahaan
menyebabkan perubahan arah sehingga Jepang lebih menekankan pada
informasi investor dengan transparansi laporan laba rugi.
2.1.4 Lembaga Akuntansi Internasional
International Federation of Accountant dan International Accounting Standard
Committee (IASC).
Saat ini dunia semakin menyatukan berbagai kegiatan ekonomi khususnya
pasar modal dan semakin majunya teknologi komunikasi, internet, komputer,
semakin terasa perlunya standar akuntansi dunia, satu untuk semua. Inilah salah
satu tujuan dari IFAC maupun IASC.
Beberapa lembaga international dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Accounting International Study Group (AISG)
Organisasi ini didirikan oleh tiga negara: Amerika, Inggris, dan Kanada. Grup
ini berupaya mengkaji praktik akuntansi dan auditing di ketiga negara
tersebut. Sampai saat ini grup ini telah melahirkan berbagai studi yang sangat
bermanfaat bagi perkembangan akuntansi internasional.
2. International Congress of Accountant (ICA) didirikan pada tahun 1904
dengan tujuan meningkatkan konsultasi dan pertukaran ide antara akuntan di
berbagai negara.
3. International Coordination Committee for the Accounting Profession
(ICCAP)
Page 20
20
Pada tahun 1972 ICCAP ini dibentuk, lembaga ini didirikan untuk
mempelajari kode etik profesi, pendidikan, dan latihan, dan struktur organisasi
akuntansi regional. Pada tahun 1976 ICCAP dileburkan dan menjadi
International Federation of Accounting Committee (IFAC).
The International Accounting Standard Committee (IASC) Sebagai Embrio
IFRS
IASC didirikan 29 Juni 1973 oleh IFAC. Dewan IASC bertemu 3-4 kali
setahun. Program pertama adalah mengakui praktik akuntansi di berbagai negara.
Pada tahun 1988 IASC berusaha mengeliminasi alternatif tersebut dan kemudian
dibuat satu benchmark standar akuntansi internasional dan dibolehkan menggunakan
alternatif standar akuntansi. Pada tahun 1993 dibuat rencana oleh IASC sehingga
untuk menjadi satu standar untuk seluruh dunia. Proyek ini disebut juga
Comparability Project. Sejauh ini sudah lebih 800 perusahaan public menggunakan
standar akuntansi IASC. Tahun 2005, 65 negara tetap mewajibkan International
Financial Reporting Standar (IFRS) untuk perusahaan yang terdaftar di bursa.
Page 21
21
2.2 Harmonisasi Standar Akuntansi InternasionalDi dalam akuntansi keuangan dikenal adanya standar yang harus dipatuhi
dalam pembuatan laporan keuangan. Standar tersebut diperlukan karena banyaknya
pengguna laporan keuangan, bahkan untuk satu laporan keuangan yang sama. Jika
tidak terdapat standar, perusahaan dapat saja menyajikan laporan keuangan yang
mereka miliki sesuai dengan kehendak mereka sendiri. Hal ini akan menjadi
masalah bagi pengguna karena akan menyulitkan bagi mereka untuk memahami
laporan keuangan yang ada.
Standar yang ada untuk akuntansi keuangan dibuat oleh dewan standar di
masing-masing negara. Dewan standar tersebut menyusun standar akuntansi yang
berlaku di dalam negara tersebut dan dipakai oleh entitas yang ada di negara
tersebut . Karena standar akuntansi dibuat dan disusun oleh masing-masing dewan
standar di tiap negara, standar akuntansi antara satu negara dengan negara lain
sangat mungkin berbeda.
Saat ini, ketika dunia bisnis dapat dikatakan hampir tanpa batas negara,
sumber daya produksi (misal uang) yang dimiliki oleh seorang investor di satu
negara tertentu dapat dipindahkan dengan mudah dan cepat ke negara misalnya
melalui mekanisme bursa saham. Tentu saja akan timbul suatu masalah ketika
standar akuntansi yang dipakai di negara tersebut berbeda dengan standar akuntansi
yang dipakai di negara lain. Investor dan kreditor serta calon investor dan calon
kreditor akan menemui banyak kesulitan dalam memahami laporan keuangan yang
disajikan dengan standar yang berbeda- beda.
Dalam kaitannya dengan standar internasional, terdapat beberapa macam
langkah yang dilakukan oleh banyak negara sehubungan dengan perbedaan dengan
standar yang mereka buat sebelumnya. Secara garis besar langkah-langkah yang
dapat diambil tersebut dapat dibagi menjadi harmonisasi dan konvergensi.
Page 22
22
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan komparabilitas
(kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar
praktik-praktik tersebut dapat beragam. Secara sederhana pengertian harmonisasi
standar akuntansi dapat diartikan bahwa suatu negara tidak mengikuti sepenuhnya
standar yang berlaku secara internasional. Negara tersebut hanya membuat agar
standar akuntansi yang mereka miliki tidak bertentangan dengan standar akuntansi
internasional.
Terdapat bermacam-macam keuntungan dari harmonisasi. Pertama, bagi
banyak Negara, belum terdapat suatu standar kodifikasi akuntansi dan audit yang
memadai. Standar yang diakui secara internasional tidak hanya akan mengurangi
biaya penyiapan untuk Negara-negara tersebut melainkan juga memungkinkan
mereka untuk dengan seketik menjadi bagian dari arus utama standar akuntansi
yang berlaku secara internasional.
Kedua, internasionalisasi yang berkembang dari perekonomian dunia dan
mengingkatnya saling ketergantungsn dari Negara-negara di dalam kaitannya
dengan perdagangan dan arus investasi internasional adalah argumentasi yang
utama dari adanya suatu bentuk standar akuntansidan audit yang berlaku secara
internasional. Internasionalisasi semacam itu juga akan memfasilitasi trannsaksi-
transaksi internasional, penetapan harga dan keputusan-keputusan alokasi sumber
daya, dan dapat menjadikan pasar uang internasionalmenjadi lebih efisien.
Ketiga, adanya kebutuhan dari perusahaan-perusahaan untuk memperoleh
modal dari luar, mengingat tidak cukupnya jumlah laba ditahana untuk mendanai
proyek-proyek dan pinjaman-pinajaman luar negeri yang tersedia, telah
meningkatkan kebutuhan akan harmonisasi akuntansi.
Page 23
23
2.3 Sejarah IFRS
Tahun 1966
Sejarah International Accounting Standards (IAS) dimulai pada tahun ini dengan
pengajuan proposal pembentukan kelompok studi yang beranggotakan the
Institute of Chartered Accountants of England & Wales (ICAEW), American
Institute of Certified Public Accountants (AICPA) dan Canadian Institute of
Chartered Accountants (CICA). Proposal ini pada tahun 1967 disetujui dengan
dibentuknyaAccountants International Study Group (AISG).
Tahun 1973
International Accounting Standard Committee (IASC) dibentuk secara resmi,
dengan maksud dan pesan sponsor yang jelas, bahwa semua standard akuntansi
internasional yang akan diterbitkan oleh badan ini harus memenuhi syarat yaitu “be
capable of rapid acceptance and implementation world-wide”.
Dalam 27 tahun umurnya, IASC menerbitkan 41 standar yang dikenal dengan IAS.
Tahun 1997
Dibentuk suatu badan interpretasi yang disebut dengan Standing Interpretation
Committee (SIC), yang memiliki tugas mempertimbangkan perdebatan atas isu
yang timbul menyangkut suatu standard, dan menyusun suatu panduan untuk
menyelesaikan perdebatan tersebut. Interpretasi yang diterbitkan oleh badan ini
berjumlah 33 SIC sepanjang umur hidupnya.
Page 24
24
Tahun 2000
Pada bulan Mei tahun ini, IOSCO (International Organisation of Securities
Commissions) menyetujui penggunaan IAS untuk penerbitan saham antar Negara
(cross border listing) dengan press release 17 May 2000.
Tahun 2001
Pada bulan April tahun ini, IASC melakukan restrukturisasi dengan membentuk
IASB (International Accounting Standard Board) yang akan menjadi pengganti
IASC sebagai standard setter, sementara IASC menjadi foundation. Pada saat ini
juga diputuskan bahwa IASB akan melanjutkan pengembangan IAS yang telah
diterbitkan sebelumnya, dan memberi nama standard baru yang diterbitkannya
dengan nama IFRS (International Financial Reporting Standards). IAS yang
belum digantikan dengan IFRS tetap berlaku. Standar pertama yang merupakan
produk IASB adalah IFRS 1 : First Time Adoption of IFRS tahun 2003.
Sedangkan komite penerbit interpretasi berganti nama dari SIC menjadi IFRIC
(International Financial Reporting Interpretation Committee) pada bulan Juli dan
sejak itu menerbitkan IFRIC interpretation. Pada tahun 2010 komite ini berganti
nama lagi menjadi IFRS Interpretation Committee.
Page 25
25
Bab III
Kesimpulan
Ada beberapa hal yang menyatakan bahwa akuntansi internasional berbeda
dengan yang lainnya, perbedaan studi akuntansi internasional adalah pada:
1. Pelaporan untuk MNC/MNE (Multi National Corporation).
2. Batas Negara.
3. Pelaporan untuk pihak lain di negara yang berbeda.
4. Perpajakan Internasional.
5. Transaksi Internasional.
Dalam kaitannya dengan standar internasional, terdapat beberapa macam
langkah yang dilakukan oleh banyak negara sehubungan dengan perbedaan dengan
standar yang mereka buat sebelumnya. Secara garis besar langkah-langkah yang
dapat diambil tersebut dapat dibagi menjadi harmonisasi dan konvergensi.
IFRS dan IAS, menjadi acuan atau diadopsi langsung oleh para penyusun
standar di tiap-tiap negara yang ingin merevisi standar mereka agar sesuai dengan
standar yang berlaku secara internasional. Standar yang telah dibuat oleh penyusun
standar tersebut, yang mungkin telah mengacu pada IFRS dan IAS, kemudian
dijadikan sebagai pedoman dalam pencatatan akuntansi bagi perusahaan-yang berada
dalam wilayah berlakunya standart.
Page 26
26
Daftar PustakaAdhitswijanarko Blogspot. 2011. Latar Belakang,Tujuan, Definisi
dan Konvergensi harmonisasi IFRS akuntansi
internasional. Dapat diakses pada URL:
http://adhitswijanarko.blogspot.com/2011/02/latar-
belakang-tujuan-definisi-dan.html
Anjasmoro, mega. 2010. Adopsi InternationalFinancial Report Standard.
Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.
Ariyanto, Stefanus. 2011. Sejarah International Financial Reporting Standards.
Dapat diakses pada URL :
http://stefanusariyanto.wordpress.com/2011/08/18/sejarah-
international-financial-reporting-standards-ifrs/
Harahap, Sofyan Syafri. 2011. Teori Akuntansi Edisi Revisi.
Jakarta:Erlangga.
Lestari, Arnila Dwi. 2010. Harmonisasi Akuntansi Internasional. Dapat diakses pada
URL
:http://arniladwilestari.wordpress.com/2010/12/18/harmonisasi-
akuntansi-internasional/
Lilielly wordpress. 2013. Perbedaan Akuntansi Internasional dengan Akuntansi
lainnya. Dapat diakses pada URL:
http://lilielly.wordpress.com/2013/05/20/perbedaan-akuntansi-
internasional-dengan-akuntansi-lainnya/
Riahi-Belkaoui, Ahmed. 2011. Accounting Theory. Jakarta: Salemba Empat.
Simon & Schuster (Asia) Pte. Ltd. Prentice-hall Inc. 1998. Akuntansi Internasional. Jakarta: Salemba Empat.