AKTIVITAS GEOLOGIS AIR TANAH Sementasi Penggantian Pelarutan AMBIGUITY : MENGUNTUNGKAN MERUGIKAN
H. AKTIVITAS GEOLOGIS AIR TANAH
Air tanah dapat menimbulkan daya rusak,
tetapi juga dapat menimbulkan daya guna.
Daya rusak misalnya :
dapat menimbulkan korosi atau inkrustasi pada bangunan
bangunan konstruksi bawah permukaan tanah.
Dapat menimbulkan piping pada bangunan bangunan
bendung atau bendungan
Daya guna misalnya :
Dapat menjadi agen pembentukan jebakan jebakan bijih (ore)
Dapat menjadi sumber air pada daerah yang langka air
permukaan
Obyek wisata, geyser,
Sumber energi misalnya panas bumi dsb.
Dissolution
Hampir semua batuan karbonat (gamping, dolomit, & marmer)
mengalami proses pelapukan desollution dan hidrolisis .
Proses pelapukan bekerja awalnya pada rekahan rekahan atau
retakan dan kepingan kepingan
Pada daerah yang ekstrem dengan curah hujan yang tinggi, muka
air tanah yang dangkal serta selalu tertutup vegetasi, maka
permukaan tanah yang tersusun dari batugamping atau
karbonatan akan mengalami penurunan rata rata mencapai 0,01
cm/tahun
Hydrolysis : 2 KAlSi3O8 (orthoclase-Kspar) + 2H+ + 9 H2O) <-> Al2Si2O5(OH)4 (kaolinite-clay) + 4H4SiO4 + 2 K+ + 2HCO3-
Proses pelarutan batugamping : 2 Ca CO3 + 2 H20 + CO2 <->2 Ca2+ + 2 (HCO3-) + H2CO3
gamping hujuan + asam
H. AKTIVITAS GEOLOGIS AIR TANAH
Sementasi Kimiawi :
Pada dasarnya batuan sedimen
terbentuk dari material rombakan
yang mengendap kemudian
mengalami sementasi
Secara umum, airtanah akan
mengendapkan material semen
pada ruang antar butir partikel
mineral ataupun partikel bahan
rombakan kemudian
mengikatnya menjadi batuan
sedimen.
Material semen yang diendapkan misalnya mineral kuarsa, kalsit ataupun hidroksida besi atau limonit yang dapat menjadi sumber bijih besi
H. AKTIVITAS GEOLOGIS AIR TANAH
Penggantian :
Proses dimana air
melarutkan zat yang telah
ada, serentak dengan itu
mengendapkan zat lain
yang sebelumnya telah
larut dalam air dengan
volume yang sama
“Petrified wood” Hasil dari proses penggantian (replacement)
H. AKTIVITAS GEOLOGIS AIR TANAH
Air tanah yang bersifat asam akan
melarutkan batugamping sedikit demi
sedikit sehingga membentuk karst.
Pada daerah karst sering dijumpai
gua kapur, sungai bawah tanah serta
lubang lubang pada batuan.
Disampingmenjadi obyek wisata, gua
kapur dapat menimbulkan bencana
runtuhnya permukaan tanah karst
atau banjir mendadak pada sungai
bawah tanah
I. DAYA RUSAK AIR TANAH
Karst
Sumur bor di daerah Karst
Pemboran Sumur atau pembuatan sumur gali sering mengalami kegagalan karena sifat aqquifer berupa rekahan yang tidak teratur
I. DAYA RUSAK AIR TANAH
Sinkholes dan bentang alam Karst
• Pembentukan Sinkholes
– Batuan yang terlarut menyisakan cekungan yang dangkal
– Runtuhnya atap gua gua kapur
• Bentang alam Karst
– Dicirikan banyaknya gua, mata air, lembah sisa pelarutan sinkhole, sungai yang menghilang atau sungai bawah tanah
I. DAYA RUSAK AIR TANAH
Beberapa permasalahan muncul berasosiasi dengan penurunan muka air tanah karena pemakaian yang berlebihan, yaitu : • Berkembangnya
kerucut depresi • Menurunya bidang
piezometer, dan sumur mengering
• Intrusi air laut pada daerah dekat pantai
J. INTRUSI AIR ASIN , AMBLESAN
Pada derah dekat tempat air asin atau laut, air tanah tawar akan mengapung diatas air asin. jika dilakukan pemompaan berlebihan maka air asin akan mengkontaminasi air tawar
Sumur di dekat pantai
J. INTRUSI AIR ASIN , AMBLESAN
Akumulasi “Sea-spray”
(Cipratan air laut)
Fosil yang terperangkap
Connate water
(air fosil)
Pelarutan endapan atau
jebakan garam
(salt dome)
J. INTRUSI AIR ASIN , AMBLESAN
Lingkungan dekat pantai
Permukaan Tanah akan
mengalami amblesan
jikalau dilakukan
pemompaan yang
melebihi pengisian
secara alami
J. INTRUSI AIR ASIN , AMBLESAN
Amblesan Tanah
Deteksi atau penyelidikan amblesan sekarang sudah dapat menggunakan proses interferometric dari data Synthetic Aperture Radar (SAR)
J. INTRUSI AIR ASIN , AMBLESAN
S A R
Hydrothermal Systems
Water enters the ground
by infiltration
Heated water
begins to rise
Mata air panas : air tanah
yang mengalami
pemanasan dan keluar ke
permukaan
Geysers: Air panas yang
keluar karena tekanan uap,
geyser akan memancar
setelah air atau tekanan
terkumpul
K. HYDROTHERMAL
Pemantauan Air Tanah untuk mendukung Konservasi Air Tanah Sehingga dapat diketahui perubahan kuantitas, kualitas, dan/atau lingkungan air tanah
Sumur pantau wajib disediakan dan dipelihara oleh Menteri, gubernur, atau
bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.
Pemantauan Dilakukan Pada Sumur Pantau dan Sumur Produksi
STANDAR
DASAR PENETAPAN JARINGAN
a. kondisi geologis dan hidrogeologis CAT
b. sebaran sumur produksi dan intensitas
pengambilan air tanah
c. kebutuhan pengendalian penggunaan
air tanah.
JARINGAN
Pemantauan / Monitoring
L. INFORMASI & G I S
dilakukan pada sumur pantau dengan cara:
a. mengukur dan merekam kedudukan muka
air tanah;
b. memeriksa sifat fisika, kandungan unsur
kimia, biologi atau radioaktif dalam air tanah;
c. mencatat jumlah volume air tanah yang
dipakai atau diusahakan; dan/atau
d. mengukur dan merekam perubahan
lingkungan air tanah seperti amblesan tanah.
Pemantauan Air Tanah untuk mendukung Konservasi Air Tanah
Dilakukan Pada Sumur Pantau dan Sumur Produksi
SISTEM INFORMASI AIR TANAH
L. INFORMASI & G I S
TRANS BOUNDARY GROUNDWATER
WILAYAH ANTAR NEGARA DAN PULAU-2 TERLUAR NUSANTARA.
TIMOR TIMUR, KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TIMUR & PAPUA ,
Paloh Kalbar – Malaysia Tanjung Selor Kaltim – Malaysia Besikama Timor -- Timor - Lorosae Jayapura Papua – Papua Nugini Timika- Merauke Papua Barat – Papua – Papua nugini
Global Current Problems
• Quantity
– Overdraft
– Subsidence
• Quality
– Soil and water salinization
– Pesticides and nutrients (agricultural)
– Trace element contamination
M. I S U GLOBAL
• PRIORITAS
• KUANTITAS
• KUALITAS
ASPEK PERTIMBANGAN PENGEMBANGAN AIR
TANAH UNTUK AIR BAKU
http : //www.air tanah.com
Hitung tuntas : // what where when air tanah cocok dan matap
N. PENUTUP
Surface water
Ground water
Brackish water
Waste water
Other water
Non-conventional
resources
Integrated Water Management
Domestic use
Agriculture
Industry
Navigation
Hydropower generation
Aquatic environment
Non-consumptive
use
Consumptive Use
Natural Resources
Recreation
Supply Side Demand Side
N. PENUTUP
Tood, D.K., 1980 Groundwater Hydrology. Second Edition. John Wiley & Sons, New York.
Alley, William M. , Reillt, Thomas E., Franke O L. 1999 Sustainability of Groundwater Resources. U.S. Geological Survey Circular 1186. Denver, Colorado
U.S. Department of the Interior Water and Power Resources Service. 1981. Ground Water Manual. First Edition 1977, Revised Reprint 1981. John Wiley & Sons. New York.
Fetter, C.W., 1980.Applied Hydrogeology. 3 rd Edition. Prentice Hall, Engelwood Cliff.
Wisconsin Groundwater Coordinating Council. 2002. Comprehensive Planning and Groundwater Fact Sheet 3. , http://dnr.wi.gov/org/water/dwg/gcc/
REFERENSI