TESIS PEMBERIAN EKSTRAK FLORET PISANG RAJA (Musa x Paradisiaca) DAPAT MENCEGAH PENURUNAN KADAR SUPER OKSIDA DISMUTASE (SOD) PADA HATI MENCIT (Musmusculus) BALB C DENGAN AKTIVITAS FISIK BERLEBIH OKKY IRTANTO FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2017
90
Embed
AKTIVITAS FISIK BERLEBIH HATI MENCIT (Musmusculus) … · Ekstrak floret pisang mengandung senyawa bioaktif ... 4.5.2 Definisi Operasional Variabel ..... 34 4.5.3 Hubungan Antar variabel
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TESIS
PEMBERIAN EKSTRAK FLORET PISANG RAJA (Musa x Paradisiaca) DAPAT MENCEGAH PENURUNAN
KADAR SUPER OKSIDA DISMUTASE (SOD) PADA HATI MENCIT (Musmusculus) BALB C DENGAN
AKTIVITAS FISIK BERLEBIH
OKKY IRTANTO
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR2017
i
TESIS
PEMBERIAN EKSTRAKFLORETPISANG RAJA (Musa xParadisiaca) DAPAT MENCEGAH PENURUNAN
KADAR SUPER OKSIDA DISMUTASE (SOD) PADA HATI MENCIT(Musmusculus)BALB C DENGAN
AKTIVITAS FISIK BERLEBIH
OKKY IRTANTONIM. 1590761008
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMUBIOMEDIK
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR2017
ii
PEMBERIAN EKSTRAK FLORET PISANG RAJA (Musa x Paradisiaca) DAPAT MENCEGAH PENURUNAN
KADAR SUPER OKSIDA DISMUTASE (SOD) PADA HATI MENCIT (Musmusculus) BALB C DENGAN
AKTIVITAS FISIK BERLEBIH
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister pada Program Magister, Program Studi Ilmu Biomedik
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
OKKY IRTANTONIM. 1590761008
PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMUBIOMEDIK
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR2017
iii
Lembar Persetujuan Pembimbing
TESIS INI TELAH DISETUJUIPADA TANGGAL…………………….
Pembimbing I, Pembimbing II,
Prof. Dr. dr. Alex Pangkahila, M.Sc., Sp.And Prof. dr. I. G. M. Aman. Sp.FK NIP. 194402011964091001 NIP. 194606191976021001
MengetahuiKetua Program Studi Ilmu Biomedik
Fakultas KedokteranUniversitas Udayana
Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc., Sp.GKNIP. 195805211985031002
iv
Tesis Ini Telah Diuji dan Dinilai
Oleh Panitia Penguji pada
Program Pascasarjana Universitas Udayana
Pada Tanggal 12 April 2017
Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana
No. : /UN14.2.2/PD/2017
Tanggal April 2017
Panitia Penguji Tesis adalah:
Ketua : Prof. Dr. dr. Alex Pangkahila, M.Sc., Sp.And
Anggota :
1. Prof. dr. I. G. M. Aman. Sp.FK
2. Prof. Dr. dr. Wimpie I. Pangkahila, Sp.And, FAACS
3. Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc., Sp.GK
4. Dr. rer. nat. dr. Ni Nyoman Ayu Dewi, M.Si.
v
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Nama : dr. Okky Irtanto
NIM : 1590761008
Program Studi : S2 Ilmu Biomedik – Anti Aging Medicine
Judul Tesis : Pemberian Ekstrak Floret Pisang Raja (Musa x Paradisiaca)
Dapat Mencegah Penurunan Kadar Super Oksida Dismutase (SOD) Pada Hati
Mencit (Mus musculus) Balb C Dengan Aktivitas Fisik Berlebih
Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah Tesis ini bebas plagiat.
Apabila dikemudian hari terbukit terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini, maka saya
bersedia menerima sanksi sesuai Peraturan Mendiknas RI No. 17 Tahun 2010 dan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama-tama perkenankan penulis memanjatkan puji syukur yang sedalam-dalamnya
kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan tesis ini.
Tulisan ini disusun untuk memenuhi persyaratan tugas akhir studi yang telah
dijalankan oleh penulis untuk memperoleh gelar Magister pada Program Studi Ilmu
Kedokteran Biomedik, Kekhususan Anti-Aging Medicine, Program Pascasarjana
Universitas Udayana.
Pada kesempatan ini perkenankan penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Ketut Suastika,
Sp.PD. KEMD. dan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Prof. Dr. dr.
Putu Astawa, Sp.OT (K), MKess. atas kesempatan yang telah diberikan kepada
penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Pascasarjana di
Universitas Udayana. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Dr.dr.
Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc, Sp.GK sebagai ketua Program Studi Biomedik
Kekhususan Anti-Aging Medicine Universitas Udayana atas ijin yang diberikan
kepada penulis untuk mengikuti pendidikan Program Magister.
Terima kasih sebesar-besarnya kepada Prof.Dr.dr J Alex Pangkahila, M.Sc.,
SpAnd selaku pembimbing utama dan Prof. dr. IGM. Aman, Sp.FK selaku pembimbing
II yang sudah memberikan isnpirasi serta meluangkan waktu dan dengan sabar serta
teliti memberikan arahan, masukan, pengetahuan serta bimbingan yang bermanfaat
dalam penyusunan tesis ini. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya juga penulis
sampaikan kepada para penguji tesis ini, yaitu Prof.Dr.dr. Wimpie I.
Pangkahila,Sp.And., SpAnd, Dr. dr. Gde. N. Indraguna P, M.Sc, Sp. GK dan Dr. rer.
nat. dr. Ni Nyoman Ayu Dewi, M.Si. yang telah dengan sabar memberikan masukan,
saran, bimbingan dan koreksi sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
vii
Terima kasih sebesar besarnya untuk seluruh keluarga. Ucapan terimakasih
penulis sampaikan kepada Jessica Evelina telah memberikan inspirasi dan dukungan
untuk mengikuti dan selama menempuh program studi Anti-Aging Medicine
Universitas Udayana. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada seluruh
dosen Ilmu Kedokteran Biomedik, Kekhususan Anti-Aging Medicine, Universitas
Udayana yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama masa pendidikan yang
sangat bermanfaat untuk masa depan penulis. Ucapan terima kasih juga penulis
tujukan kepada seluruh staf biomedik bapak Eddy Suantara, Geg Wahyu , Mbok
Ami, Geg Enni dan Mba Yetty, serta kepada semua teman-teman seperjuangan,
terutama dr. Zenitalia, dr. Ely, dr. Nuriyah, dr. Oktavian, dr. Yogie, S, dr. Trisna, dr.
Qorry, dr. Claudia, dr. Roslina Horo, dr. Ika, dr. Wulan, dr. Yulyani, dr. Joni dan
seluruh rekan di angkatan 11 yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah
memberikan semangat serta perhatian kepada penulis sepanjang menempuh
pendidikan dan menyelesaikan penulisan tesis. Dan penulis memohon maaf kepada
semua pihak yang mungkin lupa disebutkan namanya namun turut serta membantu
dan berjasa dalam pelaksanaan tesis ini.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih perlu disempurnakan, untuk itu
segenap kritik, saran dan masukan sangat diharapkan. Semoga apa yang tertulis
dalam tesis ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, senantiasa melimpahkan berkat
dan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan dan
penyelesaian tesis ini.
Penulis
Denpasar, 12 April 2017
viii
ABSTRAK
PEMBERIAN EKSTRAK FLORET PISANG RAJA (Musa x Paradisiaca) DAPAT MENCEGAH PENURUNAN KADAR SUPER OKSIDA DISMUTASE (SOD) PADA HATI MENCIT (Mus musculus) BALB C DENGAN AKTIVITAS FISIK BERLEBIH
Aktivitas fisik berlebih merupakan salah satu penyebab proses penuaan karena pada aktivitas
fisik berlebih terjadi produksi radikal bebas yang dapat menyebabkan stress oksidatif yang
berujung pada penyakit degeneratif. Ekstrak floret pisang mengandung senyawa bioaktif
dengan kapasitas antioksidan yang dapat meningkatkan pertahanan tubuh dalam menghadapi
stress oksidatif melalui mencegah penurunan kadar superoksida dismutase (SOD). Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa pemberian ekstrak floret pisang raja
(Musa x paradisiaca) dapat mencegah penurunan kadar super oksida dismutase (SOD) pada
hati mencit (Mus musculus) Balb c dengan aktivitas fisik berlebih.
Penelitian ini adalah penelitian eksperimental murni dengan menggunakan post test only
control group design. Subjek penelitian adalah 36 ekor mencit (Mus Musculus) Balb C,
jantan, berumur 12 minggu, dengan berat badan 20-22 gram yang terbagi menjadi 2 (dua)
kelompok masing-masing berjumlah 18 ekor mencit, satu kelompok sebagai kelompok
kontrol (P0) yaitu kelompok yang diberikan plasebo (berupa aquades sebanyak 1 ml) dengan
aktivitas fisik berlebih selama 14 hari, dan kelompok perlakuan (P1) yaitu kelompok yang
diberikan ekstrak floret pisang raja (Musa x paradisiaca) dosis 400 mg/kgBB mencit per hari
dicampur aquadest hingga 1 ml dengan aktivitas fisik berlebih selama 14 hari. Kemudian
dilakukan pengukuran SOD hati dengan menggunakan metode kolorimetri.
Hasil penelitian menunjukkan rerata kadar SOD jaringan hati pada kelompok kontrol (P0)
sesudah perlakuan (post-test) adalah 568,82 ± 9,558 U/mg protein, sedangkan pada kelompok
perlakuan (P1) adalah 588,37 ± 10,629 U/mg protein. Analisis kemaknaan dengan T-
Independent menunjukkan bahwa nilai t= -5,804 dan nilai p= 0,000. Hal ini menunjukkan
bahwa sesudah perlakuan (post-test), kadar SOD jaringan hati pada kedua kelompok adalah
berbeda sangat bermakna (p<0,01).
Dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak floret pisang raja (Musa x paradisiaca) dapat
mencegah penurunan kadar super oksida dismutase (SOD pada hati mencit (Mus musculus)
berumur 12 minggu, dengan berat badan 20-22 gram yang terbagi menjadi 2 (dua)
kelompok masing-masing berjumlah 18 ekor mencit, satu kelompok sebagai
kelompok kontrol (P0) yaitu kelompok mencit Balb C jantan yang diberikan
plasebo berupa aquadest sebanyak 1 ml dengan aktivitas fisik berlebih selama 14
hari, dan kelompok perlakuan (P1) yaitu kelompok mencit Balb C jantan yang
diberikan ekstrak floret pisang raja (Musa x paradisiaca) dosis 400 mg/kgBB
mencit per hari dicampur aquadest hingga 1 ml dengan aktivitas fisik berlebih
selama 14 hari.
Penggunaan mencit sebagai subjek disebabkan karena mencit merupakan
hewan yang memiliki banyak persamaan secara biologis terhadap manusia.
Sedangkan penggunaan jenis kelamin jantan dikarenakan mencit jantan tidak
terpengaruh oleh siklus menstruasi seperti pada mencit Wistar betina, karena hasil
penelitian terdahulu membuktikan bahwa estrogen dapat meningkatkan kadar
53
SOD, sehingga penggunaan mencit betina dengan fluktuasi kadar estrogen akibat
siklus menstruasi akan berakibat bias pada data hasil penelitian (Unfer et al.,
2015).
6.2 Distribusi dan Homogenitas Data Hasil Penelitian
Data hasil penelitian berupa kadar SOD jaringan hati sebelum dianalisis
lebih lanjut, terlebih dahulu diuji distribusi dan variannya. Untuk uji distribusi
digunakan uji Shapiro-Wilk untuk mengetahui normalitas data dan uji
homogenitas dengan uji Levene test untuk mengetahui varian data.
Hasilnya menunjukkan bahwa data kadar SOD jaringan hati pada semua
kelompok, yaitu kelompok kontrol (P0) yang diberikan plasebo berupa aquadest
sebanyak 1 ml dengan aktivitas fisik berlebih selama 14 hari, dan kelompok
perlakuan (P1) yang diberikan ekstrak floret pisang raja (Musa x paradisiaca)
dosis 400 mg/kgBB mencit per hari dicampur aquadest hingga 1 ml dengan
aktivitas fisik berlebih selama 14 hari, sesudah perlakuan (post-test) memiliki
sebaran data yang normal (p>0,05) dan varian data yang homogen (p>0,05).
6.3 Pengaruh Pemberian Ekstrak Floret Pisang Raja (Musa x paradisiaca)
Terhadap Kadar SOD
Pada penelitian ini, mencit diberikan aktivitas fisik berupa perenangan
hingga menyebabkan kondisi overtraining yang ditandai dengan kondisi kelelahan
berupa mencit hampir tenggelam oleh karena menurunnya kekuatan otot,
menurunnya waktu reaksi serta menurunnya frekuensi gerakan dan menurunnya
54
refleks (Binekada, 2002). Aktivitas fisik berlebih (overtraining) diberikan dalam
jangka waktu 14 hari (Abubakar, 2010; Vitariana, 2011).
Ketika melakukan aktivitas fisik yang cukup berat (misalnya tes treadmil),
terjadilah peristiwa mirip dengan fenomena iskemia-reperfusi itu, dimana
peningkatan penyediaan oksigen (oxygen supply) sering kali tidak mampu
memenuhi kebutuhan oksigen (oxygen demand). Fenomena ini disebut sebagai
fase iskemia. Sementara itu peningkatan penyediaan oksigen yg tinggi justru akan
meningkatkan pembentukan radikal bebas oksigen bahkan bisa mencapai 10x lipat
(fenomena ini disebut fase reperfusi). Beberapa penelitian telah membuktikan
bahwa aktivitas fisik yg berat dapat menyebabkan stres oksidatif dimana produksi
radikal bebas oksigen meningkat secara bermakna (Baraas, 2006). Penelitian telah
membuktikan bahwa aktivitas fisik yang berat dapat menyebabkan stres oksidatif
(McArdle, 2006).
Jumlah radikal bebas dan mekanisme adaptasi pada mencit meningkat
secara signifikan, berkaitan dengan jumlah konsumsi oksigen. Radikal oksigen
terbentuk oleh adanya reduksi oksigen yang tidak lengkap. Latihan fisik yang
mendadak mengakibatkan peningkatan konsumsi oksigen, akan menyebabkan
peningkatan pembentukan radikal bebas. Peningkatan molekul ini terjadi juga
dalam perpanjangan latihan dan latihan dengan intensitas yang tinggi, namun
aktivitas fisik mampu mengadaptasi mencegah efek berbahaya dari oksigen
radikal bebas (Schneider and Oliveira, 2004). Aktivitas fisik berlebih
meningkatkan ROS dalam jaringan, dan 2-5% oksigen yang dipakai dalam
metabolisme tereduksi menjadi ion superoksid yg bersifat radikal bebas. Kondisi
55
ini akan menyebabkan stres oksidatif (Cooper, 2001). Hasil penelitian
menyebutkan bahwa aktivitas fisik berlebih dapat menginduksi stres oksidatif,
menurunkan aktivitas dan kadar superoksida dismutase (SOD), glutation (GSH),
dan katalase pada eritrosit (Stanojevic et al., 2016).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak floret pisang
raja (Musa x paradisiaca) dapat mencegah penurunan kadar SOD jaringan hati
yang menurun akibat aktivitas fisik berlebih. Hasil menunjukkan rerata kadar
SOD jaringan hati pada kelompok kontrol (P0) sesudah perlakuan (post-test)
adalah 568,82 ± 9,558 U/mg protein, sedangkan pada kelompok perlakuan (P1)
adalah 588,37 ± 10,629 U/mg protein (p<0,01). Hasil penelitian ini didukung
oleh beberapa penelitian terdahulu. Verma et al. (2017) menunjukkan bahwa
pemberian ekstrak ethanol seluruh bagian tumbuhan pisang raja (Musa x
paradisiaca) dapat mencegah kerusakan oksidatif hati yang diinduksi karbon
tetraklorida (CCl4) dan meningkatkan kadar antioksidan enzimatik SOD, katalase
dan menurunkan peroksidasi lipid; semakin tinggi dosis ekstrak yang diberikan
efektifitas antioksidannya semakin meningkat.
Dengan membandingkan kadar flavonoid ekstrak floret pisang raja dengan
penelitian sebelumnya, ekstrak floret pisang raja memiliki kadar flavonoid cukup
tinggi yaitu 493,37 mg/100g. Kadar flavonoid pada daging buah naga
7,21mg/100g sedangkan pada kulit buah kering 8,33mg/100g (Indriasari, 2012).
ekstrak daun sukun tua mengandung kadar flavonoid yang lebih tinggi (100,68
mg/g) dibanding ekstrak daun sukun muda (87,03 mg/g) dan gugur (42,89 mg/g)
56
(Riliani, 2015). Pada buah mahkota dewa masak didapatkan kandungan flavonoid
2,2334 mg/kg (Sawitri, 2011).
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa ekstrak floret pisang (Musa
sapientum var. paradisiaca) dapat mengurangi stress oksidatif pada lambung yang
terinfeksi H. pylori dan meningkatkan aktivitas antioksidan endogen seperti SOD
dan katalase (Goel et al., 2001). Selain itu, penelitian lain juga mendukung hasil
penelitian ini, bahwa pemberian ekstrak akar pisang (Musa paradisiaca) yang
mengandung flavonoid dan fenol dapat meningkatkan kadar SOD pada jaringan
testis tikus wistar yang diinduksi diabetes (Mallick et al., 2010). Penelitian
menunjukkan bahwa stres oksidatif pada plasma berkurang secara signifikan
setelah memakan buah pisang tunggal pada manusia yang sehat kandungan
antioksidan yang tinggi pada tanaman pisang (Yin et al., 2008). Aktivitas
antioksidan juga dilaporkan pada ekstrak air kulit pisang dengan berbagai metode
pemeriksaan (Imam and Akter, 2011). Penelitian menunjukkan bahwa kandungan
glikosida dan komponen monosakarida adalah komponen utama yang
bertanggung jawab untuk aktivitas antioksidan (Mokbel dan Hashinaga, 2005).
Namun penelitian independen lain melaporkan aktivitas antioksidan yang
diekstrak dari M. paradisiaca pada tikus adalah didominasi kandungan flavonoid
(Vijayakumar et al., 2008).
Penelitian menemukan bahwa flavonoid pada pisang mencegah penurunan
aktivitas superoksida dismutase (SOD) dan katalase yang mungkin bertanggung
jawab atas penurunan tingkat produk peroksidasi lipid seperti malondialdehid,
hidroperoksida dan diena terkonjugasi (Vijayakumar et al., 2008; Imam and
57
Akter, 2011). Kandungan flavonoid dapat meredam efek buruk radikal bebas,
dengan menghambat peroksidasi lipid melalui aktivasi peroksidase terhadap
hemoglobin, yang merupakan antioksidan endogen (enzimatis) seperti SOD dan
katalase (Mot et al., 2009). Peroksidase bermanfaat untuk mencegah penimbunan
H2O2, yang keberadaannya menjadi berbahaya jika bersama-sama O2●-,
dikarenakan dapat membentuk radikal ●OH yang merupakan radikal bebas yang
paling reaktif dan paling berbahaya, yang dapat merusak membran sel dengan
menyebabkan terputusnya asam lemak tidak jenuh (Cadenas and Parker, 2002).
Selain itu kandungan flavonoid diketahui merupakan antioksidan pemutus rantai
(chain breaking antioxidants) yang larut dalam lemak, yang bekerja pada
membran sel, yang dapat memutus rantai peroksidasi lipid (Murray et al, 2000;
Milner, 2002).
Efek flavonoid terhadap ROS terjadi melalui dua mekanisme yaitu dengan
menangkap radikal bebas/menetralisir dan meningkatkan antioksidan endogen
seperti SOD. Peningkatan antioksidan endogen oleh flavonoid telah terbukti
dalam penelitian in vitro melalui peningkatan faktor transkripsi Nrf2 yang
meningkatkan ekspresi protein HO1 (Maher dan Hanneken, 2005). Flavonoid
dapat mengaktifkan ERK, JNK, dan P38 Selanjutnya mengaktifkan Nrf2 sehingga
terjadi peningkatan ekspresi gen antioksidan endogen (Huang et al., 2013).
58
BAB VII
SIMPULAN DAN SARAN
7.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hal
sebagai berikut: Pemberian ekstrak floret pisang raja (Musa x paradisiaca) dapat
mencegah penurunan kadar super oksida dismutase pada hati mencit (Mus
musculus) Balb c dengan aktivitas fisik berlebih.
7.2 Saran
Sebagai saran dalam penelitian ini adalah.
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui mekanisme kerja
molekuler ekstrak floret pisang raja (Musa x paradisiaca) dalam meningkatkan
kadar SOD hati mencit (Mus musculus) Balb c yang di induksi latihan fisik
berlebih, apakah secara langsung atau tidak langsung melalui interaksi dengan
komponen sel lainnya.
2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui hubungan Antara ekstrak
floret pisang raja terhadap Nrf2
3. Perlu dilakukan uji toksisitas ekstrak floret pisang raja (musa x paradisiaca),
untuk mengetahui potensi efek samping jangka panjang jika diberikan pada dosis
tinggi.
4. Perlu dilakukan uji klinik pada manusia untuk mengetahui efek farmakologis
ekstrak floret pisang raja (musa x paradisiaca) pada keadaan fisiologis maupun
patologis.
59
DAFTAR PUSTAKA
Abubakar, O. 2010. Pemberian Ekstrak Kulit Terung Ungu (Solanum melongena L) Menghambat Peningkatan MDA dalam Darah Tikus Wistar yang Dinduksi Aktivitas Fisik Maksimal (tesis). Denpasar. Universitas Udayana.
AnAge. 2014. The Animal Ageing and Longevity Database : AnAge entry for Mus Musculus. Available form : http://genomics.senescence.info. Accessed March 14th, 2014.
Baird, L., Albena, T., and Dinkova-Kostova. 2011. The Cytoprotective Role of the Keap1–Nrf2 Pathway. Arch Toxicol. 85:241–72 avaible form: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21365312 accessed August 2016
Baraas, F. 2006. Kardio molekuler, radikal bebas, disfungsi endotel, aterosklerosis, antioksidan, latihan fisik dan rehabilitasi jantung. Jakarta: Yayasan Kardia Ikratama.hal.266-295.
Binekada, M.C. 2002. Pelatihan Fisik Berlebih Menurunkan Konsentrasi dan Motilitas Spermatozoa Mencit (tesis). Denpasar: Universitas Udayana
Cadenas, E., dan Packer, L. 2002. Vitamin C : From Molecular Action to Optimum Intake. Handbook of Antioxidants. Second Edition. California : Marcel Dekker, Inc. p. 128-134.
Cooper, K.H. 2001. Sehat Tanpa Obat.Empat Langkah Revolusi Antioksidan yang Mengubah Hidup Anda. Cetakan Pertama. Bandung : Penerbit Kaifa. Hal 73-89
Federer, W. (2008). Statistic and Society : Data Collection and Interpretation second ed. New York: Marcel Dekker
Finaud, J., Lac, G., Filaire, E. (2006). Oxidative Stress Relationship with Exercise. Sport Med: Aubiere
Goel, R.K., Sairam, K., and Rao, C.V. 2001. Role of gastric antioxidant and anti-H. pylori activities in antiulcerogenic activity of plantain banana (Musa sapientum var. paradisiac). Indian Journal of Experimentas Biology. 39: 719-722.
Goldman, R., and Klatz, R.2007. Theories on Aging. In: Hirsch, C., Rosenberg, C., editors. The New Anti-Aging Revolution. Third edition. North Bergen: Basic Health. p 19-32.
Gong, M.C., Arbogast, S., Guo, Z., Mathenia, J., Su, W., Reid, M.B. (2006). Calcium-independent phospholipase A2 modulates cytosolic oxidant activity and contractile function in murine skeletal muscle cells. J Appl Physiol 100:399–405 avaible from: http://jap.physiology.org/content/100/2/399 accessed September 2016
Gupta, VK., Sharma, SK.2006.Plants as natural antioxidant.Natural Product Radiance: Haryana. Avaible from: http://nopr.niscair.res.in /bitstream /123 456789/7962/1/NPR%205(4)%20326-334.pdf. accessed November 2016
Huang, C.S., Lii CK, Lin AH, Yeh YW, Yao HT, Li CC, Wang TS, Chen HW. 2013. Protection by chrysin, apigenin, and luteolin against oxidative stress is mediated by the Nrf2-dependent up-regulation of heme oxygenase 1 and glutamate cysteine ligase in rat primary hepatocytes. Arch Toxicol. 87:167–178.
Hubrecht, R., Kirkwood, J.2010. The UFAW Handbook of the Care and Management of Laboratory and Other Research Animals. Edisi ke-8. Universities Federation for Animal Welfare.p.311-324
Imam, M.Z., and Akter, S. 2011. Musa paradisiaca L. and Musa sapientum L.: A phytochemical and pharmacological review. J App Pharm Sci. 1(5): 14-20.
Indriasari, I.2012. ekstrak ethanol buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) memperbaiki profil lipid pada tikus wistar jantan (Rattus norvegicus) dyslipidemia (tesis). Denpasar: Universitas Udayana
Ishikawa, F. (2000). Aging clock: the watchmaker’s masterpiece. Cell Mol Life Sci 57:698-704. Availabel from: http:/www.ncbi.nlm.nih.gov /pubmed / 10892336?dopt=Abstract&holding=npg. Accessed September 2016
Kavazis, N., and Scott, K.P.2013. Impact of Exercise, Reactive Oxygen and Reactive Nitrogen Species on Tumor Growth. Springer Science+Business Media: new York
Kosem, N., Han, YH., Moongkarnadi, P.2007. Antioxidant and Cytoprotective Activities of Methanolic Extract from Gracinia Mangostana Hulls.ScienceAsia: Bangkok. Avaible form: http://citeseerx.ist.psu.edu/ viewdoc/download?doi=10.1.1.525.1913&rep=rep1&type=pdf
Krinke, G.J. (2000). The Laboratory Rat. London: Academic Press.
Lestario, Ninan, L., Lukito, Dhanu, Timotius, dan Herawan, K.2009. Kandungan antosianin dan antosianidin dari jantung pisang klutuk (Musa brachycarpa Back ) dan pisang ambon (Musa acuminata Colla).IPB: Bogor avaible from: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/45702 accessed September 2016
Liochev, S.I.2015. Which is the most significant cause of aging.antioxidants: durham. Avaible from : https://www.google.com/url?sa=t&rct= j&q= &esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjOyual3djNAhUKKY8KHSc3ChgQFggbMAA&url=http%3A%2F%2Fwww.mdpi.com%2F2076-392 1%2F4%2F4%2F793%2Fpdf&usg =AFQjCNFK OA7 SWWlG_TgHuzKi1_VYYyDntw&bvm=bv.126130881,d.c2I accessed September 2016
Maher P, and Hanneken A. 2005. Flavonoids protect retinal ganglion cells from oxidative stress-induced death. Invest Ophthalmol Vis Sci. 46(12):4796-803
Mahmood, A., Ngah, N., Omar, M.N.2011. Phytochemicals Constituent and Antioxidant Activities in Musa x Paradisiaca Flower. Europan journal of scientific research: Seychells
Mallick, C., Bera, T.K., Ali, K.M., Chatterjee, K., Ghosh, D. 2010. Diabetes-induced testicular disorders Vis-à-vis germn cell apoptosis in albino rat: remedial effect of hexane fraction of root of Musa paradisiaca and leaf of Coccinia indica. Journal of Health Science. 56(6): 641-654
Mann, G.E., Niehueser-Saran, J., Watson, A., Gao, L., Ishii, T., and Winter, P. (2012). Antioxidant Enzym.Intech: Rijeka. Avaible from: http://library.umac.mo/ebooks/b28050174.pdf accessed September 2016
McArdle, W.D. 2006. Essentials of Exercise Physiology. Third Edition. NewYork: Lippincott William Wilkins. p. 642.
Milner, J. A. 2002. Mechanism of Action of Antioxidan: A Substance in food that significantly decrease the adverse effects of reactive species such as reactive oxygen and nitrogen species, on normal physiologycal funtion in human. Dietary Reference Intake, Foods and Nutrition. Natl Acad Press , Available from :http//ods.od.nih.gov/nems/conference/oda2002/milner-pdf . Accessed Dec 23, 2016.
Mokbel M.S., Hashinaga F. 2005. Antibacterial and Antioxidant Activities of Banana (Musa, AAA cv. Cavendish) Fruits Peel. Am. J. Biochem. Biotechnol. 1(3): 125-131.
Mot, A.C., Damian, G., Sarbu, C., Silaghi, D.R. 2009. Redox reactivity in propolis: direct detection of free radicals in basic medium and interaction with hemoglobin.Journal Medicine Food. 14(6):267-74.
Nandi, A. and Chatterjee, I, B.1988. Assay of superoxide dismutase activity in animal tissues. Department of Biochemistry, University College of Science: Calcutta
National Tropical Botanical Garden.2016. Mussa x Paradisiaca Taxonomy. Avaible from http://www.ntbg.org/plants/plant_details.php?plantid=7767. Accesed October 2016
Ngatidjan.2006. Metode Laboratorium dalam Toksikologi. Metode Uji Toksisitas. Hal: 86-135.
Noori, S.2012. An Overview of Oxidative Stress and Antioxidant Defensive System. Muhammad Bin Qasim Medical & Dental College: Karachi. Avaible from: http://www.omicsonline.org/scientific-reports/2167-0390-SR-413.pdf accessed October 2016
Pangkahila, E.A. dan Siswanto, F.M.2015. Pola Hidup Tidak Teratur dan Aktivitas Fisik Berlebih Menurunkan Kemampuan Aktivitas Seksual. Sport and fitnest journal Phytochemicals. Neuromol Med. 10: 236-46
Pangkahila, W.2011. Anti Aging Medicine: Memperlambat Penuaan, Meningkatkan Kualitas Hidup. 2nd ed. Jakarta: penerbit buku kompas
Rahman, T., Hosen, I., Islam, M.M.T., and Shekhar, H.U. (2012). Oxidative Stress and Human Health. University of Dhaka: Dhaka avaible from: http://file.scirp.org /pdf/ABB20120700031_37648430.pdf accessed October 2016
Riliani, M. 2015.Krim ekstrak etanol daun sukun (Artocarpus altilis) sama efektifnya dengan krim hidrokuinon dalam mencegah peningkatan jumlah melanin kulit marmut (Cavia porcellus) yang dipapar sinar ultraviolet B (tesis). Denpasar: Universitas Udayana.
Saw, C.L.L., Cintron, M., Wu, T.Y., Kong, A.T.., Guo ,Y., Huang, Y., and Jeong W.S.2011. Pharmacodynamics of dietary phytochemical indoles I3C and DIM: Induction of Nrf2-mediated phase II drug metabolizing and antioxidant genes and synergism with isothiocyanates. National Institute of health: new Jersey avaible from: https://www.researchgate.net /publication /51204539Pharmacodynamics_of_dietary_phytochemical_indoles_I3C_and_DIM_Induction_of_Nrf2-mediated_phase_II_drug_metabolizing _and _antioxidant _genes_and_synergism_with_isothiocyanates accessed October 2016
Sawitri, I. G. A. D.2011.Pemberian ekstrak buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) menurunkan kadar malondialdehid darah tikus putih (Ratus norvegicus) yang diinduksi aktivitas fisik berlebih
Schneider, C.D., and Oliveira, A.R. 2004. Oxygen free radicals and exercise: mechanisms of syhthesis and adaptation to the physical training. Rev Bras Med Esporte. 10(4): 314-318
Schwiebert, R.2007. The Laboratory Mouse : Rodent Users Wetlab. Singapore: Laboratory Animal Centers, National University of Singapore.
Son, T G., Camandola, S. dan Mattson, M.P.2008. Hormetic Dietary Phytochemical. Neuromolucular Lab: Baltimore. Avaible from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/18543123#
Stanojevic D, Jakovljevic V, Barudzic N, Zivkovic V, Srejovic I, Parezanovic Ilic K, Cubrilo D, Ahmetovic Z, Peric D, Rosic M, Radovanovic D, Djordjevic D. 2016. Overtraining does not induce oxidative stress and inflammation in blood and heart of rats. Physiol Res. 65(1):81-90.
Stefanson, A.L., and Bakovic, M. (2014). Dietary Regulation of Keap1/Nrf2/ARE Pathway: Focus on Plant-Derived Compounds and Trace Minerals. University of Guelph: Ontario. Avaible from: http://www.mdpi.com/2072-6643/6/9/3777/htm accessed October 2016
Tkachev, V.O., Menshchikova, E.B., and Zenkov, N.K. 2011. Mechanism of the Nrf2/Keap1/ARE Signaling System. Biochemistry (Moscow). 76 (4): 407-22
Unfer, T.C., Figueiredo, C.G., Zanchi, M.M., Maurer, L.H., Kemerich, D.M., Duarte, M.M., Konopka, C.K., Emanuelli, T. 2015. Estrogen plus progestin increase superoxide dismutase and total antioxidant capacity in postmenopausal women. Climacteric. 18(3):379-88.
Valmayor, R.V., Jamaludin, S.H., Silayoi, B., Danh, L.D., Psacua, O.C., and Espino, R.R.C. (2000). Banana Cultivar Names and Synonyms in Southeast Asia. INIBAP: Jakarta
Verma, P., Paswan, S.K., Verma, S., Singh, S.P., Rao, C.V., Shrivastva, S., Gupta, R.K. 2017. Assessment of hepatoprotective activity of Musa paradisica linn. Whole plant extract against carbon tetrachloride induced hepatotoxicity in wistar rats. IJPSR. 8(1): 126-131.
Vijayakumar S., Presannakumar G., Vijayalakshmi N.R. 2008. Investigations on the Effect of Flavonoids from Banana, Musa paradisiaca L. on Lipid Metabolism in Rats. J. Diet. Suppl. 6(2): 111–123.
Vitariana. 2011. Pemberian Ekstrak Daun Kayu Manis Menurunkan Kadar Isoprostane Dalam Urin Tikus Wistar yang Diberikan Beban Aktivitas Fisik berlebih Maksimal. Tesis. Program Studi Magister Biomedik. Universitas Udayana. Denpasar
Wang, K, W., Hang, J., Xiong, W, J., Yuan, Q, Y., Gu, Y, P., Li, J., Zhu, Z., Zhang, H., Wang, C, J.2012. Evaluation of in vivo antioxidant and immunity enhancing activities of sodium aescinate injection liquid. Molecules: switzerland
Yin X., Quan J., Kanazawa T. 2008. Banana Prevents Plasma Oxidative Stress in Healthy Individuals. Plant Foods Hum. Nutr. 63:71–76.
65
LAMPIRAN 1. Ethical Clearance
66
LAMPIRAN 2. Hasil Analisis Fitokimia Floret Pisang
67
LAMPIRAN 3. Hasil Analisis Fitokimia Mineral Floret Pisang
68
LAMPIRAN 4. Hasil Penelitian
69
LAMPIRAN 5. Analisis SPSS
Report
Kadar SOD
Kelompok N Mean Std. Deviation Median Minimum Maximum
Kontrol 18 568.8167 9.55814 571.4800 548.72 580.08