MAKALAH LAPORAN HASIL STUDI DOKUMENTASI DAN WAWANCARA SIKLUS AKUNTANSI PUBLIK SEKTOR PENDIDIKAN disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Publik Disusun oleh : Abida Muttaqiena 7450406003 Teguh Risdiansyah 7450406005 Dewi Wulandari 7450406008 Diah Ayu Hardini 7450406009 Andre Pradita 7450406024 Irfan Kristiyanto 7450406025 Kurniawan Utomo 7450406018 Aji Wahyu H. 7450406028 Indriyani 7450406029 Dwi Jayanti P.I. 7450406040 Liris Nurrahmi 7450406049 Nur Rifqy W.K. 7450406578 JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2009
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MAKALAH
LAPORAN HASIL STUDI DOKUMENTASI DAN WAWANCARA
SIKLUS AKUNTANSI PUBLIK SEKTOR PENDIDIKAN disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Publik
Disusun oleh :
Abida Muttaqiena 7450406003
Teguh Risdiansyah 7450406005
Dewi Wulandari 7450406008
Diah Ayu Hardini 7450406009
Andre Pradita 7450406024
Irfan Kristiyanto 7450406025
Kurniawan Utomo 7450406018
Aji Wahyu H. 7450406028
Indriyani 7450406029
Dwi Jayanti P.I. 7450406040
Liris Nurrahmi 7450406049
Nur Rifqy W.K. 7450406578
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2009
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
begitu banyak limpahan ilmu, rezeki serta rahmatNya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Siklus Akuntansi Publik Sektor Pendidikan”
ini. Makalah ini kami susun berdasarkan hasil studi dokumentasi dan wawancara atas
pencatatan akuntansi di SMP Negeri 22 Semarang bulan Februari 2009, studi
dokumen audit BPK atas laporan keuangan UGM, serta wawancara dengan karyawan
bagian Keuangan Universitas Negeri Semarang mengenai siklus akuntansi di
Universitas Negeri Semarang.
Dengan tulus kami mengucapkan terima kasih kepada Drs. Bambang Prishardoyo
M.Si yang menjadi dosen pengampu mata kuliah Akuntansi Publik serta Bestari Dwi
Handayani, SE.,M.Si yang telah menjadi membimbing kami dalam mata kuliah ini
serta memberikan petunjuk-petunjuknya, pegawai bagian keuangan UNNES dan
penanggungjawab keuangan SMP Negeri 22 Semarang yang telah menyediakan
waktunya untuk meladeni pertanyaan-pertanyaan kami, teman-teman di rombel
Akuntansi Publik 107-109, serta semua pihak yang terlibat dalam pembuatan karya
tulis ini.
Pada akhirnya, kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT., namun kami berharap
semoga karya tulis ini bermanfaat bagi semua pihak yang terkait didalamnya.
Tim Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
Lembaga Pendidikan adalah bersifat nirlaba, sehingga memiliki karakteristik yang
berbeda dengan karakteristik akuntansi bisnis. Oleh karena itu, laporan keuangan
yang disusun memperhatikan karakteristik yang spesifik pada akuntansi untuk
organisasi nirlaba, khususnya yang berlaku bagi organisasi pemerintah sehingga
penyusunan laporan keuangan mengacu pada sistem akuntansi pemerintah serta
sistem akuntansi yang diterapkan pada lembaga pendidikan yang bersangkutan dan
memperhatikan standar akuntansi keuangan Indonesia. Sebagai lembaga yang bersifat
nirlaba, pelaporan keuangan disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No.45.
Pelaporan keuangan di sektor pendidikan dimaksudkan untuk menyajikan dan
mengungkapkan secara penuh aktivitas lembaga pendidikan termasuk unit-unit di
dalamnya dan sumber daya ekonomi yang dipercayakan oleh para penyumbang,
anggota organisasi lembaga pendidikan tersebut, kreditur dan pihak lain serta untuk
mempertanggung jawabkannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dengan memperhatikan prinsip- prinsip akuntabilitas dan transparansi.
Dengan demikian, penyusunan laporan keuangan ditujukan untuk :
1) Memberikan informasi mengenai :
Jumlah dan sifat aset, kewajiban dan aset bersih.
Pengaruh transaksi, peristiwa dan situasi lainnya yang mengubah nilai dan
sifat aset bersih.
Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam suatu
periode dan hubungan antara keduanya.
Cara lembaga pendidikan mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh
pinjaman dan melunasi suatu pinjaman dan faktor lainnya yang berpengaruh
pada likuiditas.
Usaha jasa bagi lembaga pendidikan tinggi.
2) Menunjukan akuntabilitas kegiatan dengan cara mempertanggungjawabkan
melalui laporan keuangan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan
yang dipercayakan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
3) Mewujudkan transparansi dalam pelaporan keuangan dengan menyediakan
informasi keuangan yang terbuka bagi masyarakat.
4) Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan dan
pengelolaan keuangan serta memudahkan pengendalian yang efektif atas seluruh
kekayaan, kewajiban dan aset bersih.
Ciri dasar atau karakteristik Akuntansi Sektor Pendidikan adalah :
1) Tidak bertujuan untuk mengukur laba
Tujuan lembaga pendidikan tidak untuk memperoleh laba tetapi memberikan
pelayanan kepada masyarakat dalam bidang pendidikan dan pengajaran,
penelitian serta pengabdian pada masyarakat sehingga harus memberikan
informasi keuangan mengenai sumber daya ekonomi/keuangan yang digunakan
untuk pelayanan dan asal sumber-sumber tersebut. Sesuai dengan PSAK No: 45
sumber daya tersebut diklasifikasikan dalam :
Terikat yaitu sumber daya yang penggunaannya dibatasi untuk tujuan
tertentu oleh penyedia dana. Pembatasan tersebut dapat bersifat
temporer/sementara atau permanen. Pembatasan temporer/sementara adalah
pembatasan penggunaan sumber daya oleh penyumbang yang menetapkan
agar sumber daya tersebut dipertahankan sampai dengan terpenuhinya
keadaan tertentu. Pembatasan permanen adalah pembatasan penggunaan
sumber daya yang ditetapkan oleh penyumbang agar sumber daya tersebut
dipertahankan secara permanen, tetapi organisasi diizinkan untuk
menggunakan sebagian atau semua penghasilan atau manfaat ekonomi
lainnya yang berasal dari sumber daya tersebut.
Tidak Terikat adalah sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk
tujuan tertentu oleh penyedia dana.
2) Akuntansi Dana
Lembaga Pendidikan sebagai organisasi nirlaba menggunakan sistem akuntansi
dana yang mencakup akuntansi yang memisahkan dana menjadi dana lancar dan
dana tidak lancar sesuai dengan masing-masing sumber dana yang dipercayakan.
Dana diidentifikasikan sebagai suatu entitas akuntansi dan pelaporannya disajikan
terpisah untuk setiap dana. Aktiva bersih (seperti ekuitas dalam akuntansi
komersial) dikelompokkan dalam berbagai rekening seperti: aktiva bersih terikat
permanen, aktiva bersih terikat temporer, dan aktiva bersih tidak terikat.
Sedangkan sumber dana keuangan untuk penyelenggaraan, pengelolaan dan
pengembangan sektor pendidikan, khususnya Universitas, sesuai PP 153/2000 Pasal
42 berasal dari :
1) Pemerintah
Dana dari Pemerintah merupakan dana yang berasal dari penerimaan melalui
anggaran rutin dan pembangunan yang tertuang dalam Daftar Isian Kegiatan
(DIK) dan Daftar Isian Proyek (DIP), penerimaan hibah/subsidi serta hasil
kontrak/kerjasama di bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat
dengan lembaga/instansi pemerintah.
2) Masyarakat
Dana dari masyarakat adalah dana yang berasal dari penerimaan pendidikan,
seleksi masuk, kerja sama sesuai peran dan fungsi perguruan tinggi, sumbangan/
hibah dan penerimaan lain dari masyarakat.
3) Usaha dan tabungan universitas
Dana dari usaha dan tabungan terdiri atas penerimaan penjualan dan pemanfaatan
sumber daya universitas, penerimaan hasil usaha tambahan (auxiliary enterprises)
dan penerimaan investasi.
4) Luar negeri
Dana dari luar negeri merupakan perolehan dari luar negeri dalam bentuk hibah,
hadiah, donasi maupun hasil kerjasama dan kontrak internasional dan penerimaan
dari pembayaran tution & admission fee oleh mahasiswa asing.
Seluruh dana tersebut diklasifikasikan menjadi :
1) Dana Lancar (Current Fund), merupakan dana tersedia untuk operasi
universitas yang sepenuhnya berada dalam kendali universitas. Berdasarkan
pembatasannya, dana ini diklasifikasi menjadi :
a. Dana Lancar Terbatas/Terikat
b. Dana Lancar Bebas/Tidak Terikat.
c. Dana Tidak Lancar (Non Current Fund)
2) Dana Tidak Lancar merupakan dana yang tidak digunakan untuk operasional
kegiatan sehari-hari dan telah dirancang untuk suatu penggunaan tertentu. Dana
ini diklasifikasi menjadi :
a. Dana Bantuan (Loan Funds)
Dana Bantuan merupakan dana yang menampung sumber dana pinjaman bagi
mahasiswa, dosen dan karyawan. Pemberi pinjaman dapat menentukan dan
bantuan yang dioperasikan dengan perputaran (revolving basis). Termasuk dalam
dana ini adalah pemberian dari pemerintah, bantuan, warisan yang ditentukan
oleh pemberi dana untuk diberikan kepada mahasiswa, dosen dan karyawan
sebagai pinjaman dan dana lain yang sifatnya bebas tetapi ditentukan untuk
digunakan sebagai dana pinjaman oleh pihak yang berwenang di Universitas.
Dana bantuan dapat ditetapkan secara temporer yaitu pokok dan bunga pinjaman
dikembalikan kepada pemberi dana setelah periode waktu tertentu.
b. Dana Sumbangan (Endowment Funds)
Dana Sumbangan merupakan dana yang tidak dapat digunakan sampai tanggal
pelaporan dan diinvestasikan atau tersedia untuk diinvestasi dengan tujuan untuk
menghasilkan pendapatan. Dana sumbangan diklasifikasikan dalam :
Endowment funds, pemberi dananya menentukan bahwa pokok dana tidak
dapat diganggu gugat dan bersifat abadi, hanya pendapatan yang diperoleh
dari investasi tersebut yang tersedia untuk digunakan.
Term Endowment Funds, yaitu dana yang akan dihentikan dari status dana
abadi sampai dengan waktu atau kondisi yang ditetapkan oleh pemberi
dana untuk selanjutnya dapat digunakan sesuai kesepakatan.
Quasi Endowment Funds, yaitu dana yang berfungsi sebagai dana abadi,
karena ditentukan oleh universitas, untuk jangka waktu tertentu.
Selanjutnya pokok pinjaman dapat digunakan untuk tujuan lainnya.
c. Dana Tahunan (Annuity funds)
Dana Tahunan merupakan dana dari pihak penyumbang dimana dengan
kontrak tahunan Universitas mempunyai kewajiban untuk membayar sejumlah
tertentu kepada pihak donor. Apabila perjanjian berakhir, sisa dananya
menjadi milik Universitas.
d. Dana Pendapatan Jangka Panjang (Life Income Funds)
Dana Pandapatan Jangka Panjang merupakan dana yang diberikan oleh
penyumbang melalui dokumen kepercayaan (trust document) yang
menentukan bahwa penghasilan dikurangi dengan biaya, dibayarkan kepada
pihak yang ditentukan. Dana pokok menjadi milik Universitas kalau pihak
yang ditentukan tersebut meninggal dunia.
e. Dana untuk Bangunan (Plant Funds)
Dana ini menyerupai dana proyek dalam dana pemerintah yang menunjukkan
dana yang ditetapkan untuk konstruksi baru dan perbaikan atau renovasi yang
material. Dana ini dapat bersumber dari lembaga eksternal, bantuan
mahasiswa, transfer dari dana tidak terbatas dan pendapatan dari sumbangan
atau bantuan. Dana untuk bangunan meliputi :
Rekening dana untuk bangunan (unexpended plant funds) merupakan dana
untuk menampung sumber dana yang dipakai untuk membiayai akuisisi
atau konstruksi aset jangka panjang. Apabila pengeluaran dari fasilitas
terkait sudah dibangun, asetnya dibukukan dalam jenis dana yang lain.
Dana pembaharuan dan pergantian (renewal and replacement funds) untuk
menampung sumber-sumber yang digunakan untuk mendanai
pembaharuan atau pergantian dan umumnya tidak dikapitalisasi.
Dana penghentian utang (retirement of indebtedness funds) digunakan
untuk pembayaran bunga dan pokok yang berhubungan dengan utang
untuk pembangunan aset tetap.
Investasi bersih dalam dana untuk bangunan (net investment in plant
funds) digunakan untuk mempersiapkan dana untuk konstruksi modal atau
aset yang akan diperoleh, terdiri dari semua aset jangka panjang dan utang
yang terkait. Uang untuk pembayaran pokok dan bunga pinjaman
ditransfer dari kelompok dana lancar yang tidak terbatas.
f. Dana untuk Lembaga (Agency Funds)
Merupakan dana lembaga/badan yang dikelola universitas namun
kepemilikannya tidak pada Universitas. Universitas berfungsi sebagai
pengelola catatan akuntansi, pemegang dana dan melakukan pengeluaran atas
nama mereka.
Akuntansi pendidikan diharapkan dapat memberikan arti penting dalam menjamin
akuntabilitas penyelenggaraan pendidikan dari lembaga atau organisasi pendidikan
sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Pendidikan Nasional. Sebagai
penjamin akuntabilitas, Akuntansi memberi gambaran menyeluruh tentang segala
aktivitas dari suatu lembaga atau organisasi pendidikan, dari sisi keuangan. Indra
Bastian (2007) menyebutkan tiga jenjang lembaga pendidikan yang harus menyusun
akuntansi publik, yaitu Badan Hukum Pendidikan Anak Usia Dini (BHPAUD),
Badan Hukum Pendidikan Dasar dan Menengah (BHPDM), serta Badan Hukum
Pendidikan Tinggi (BHPT). Namun, dalam hasil studi kami, antara siklus akuntansi
yang seharusnya dilakukan oleh lembaga pendidikan menurut teori (berdasarkan buku
Akuntansi Pendidikan (Indra Bastian, 2007)), dengan siklus akuntansi yang sungguh
dilakukan oleh lembaga pendidikan di lapangan agak berbeda.
Walau demikian, karena keterbatasan kemampuan kami, makalah ini hanya
membahas akuntansi Badan Hukum Pendidikan Dasar di bab 2, dalam hal ini SMP,
serta Badan Hukum Pendidikan Tinggi. Di SMP Negeri 22 Semarang, disebutkan
bahwa permintaan dari Departemen Pendidikan memang hanya sebagaimana yang
telah disampaikan kepada kami, sehingga demikian adanya siklus akuntansi mereka.
Lebih lanjut, dari siklus Akuntansi di UNNES dan UGM, kita dapat melihat implikasi
perundang-undangan di Indonesia terhadap perubahan dan perbedaan dalam siklus
akuntansi pendidikan tinggi sejak tahun 2000an dalam bab 3. Selain menyajikan hasil
pencarian kami mengenai siklus akuntansi sektor pendidikan, dalam laporan ini juga
terdapat contoh kasus siklus akuntansi pada masing-masing institusi. Dalam contoh
10 botol Pembersih Lantai 900 ml, dan 10 botol pembersih
kloset senilai Rp 720.000.
Dari kwitansi dan nota transaksi-transaksi diatas kemudian dimasukkan dalam Buku
Kas Umum, sebagai berikut:
Kemudian setelah dimasukkan dalam BKU, penerimaan SP2D dimasukkan dalam
Daftar Penerimaan SP2D seperti diatas, sedangkan transaksi-transaksi pengeluaran
diposting ke Buku Kas Perincian Obyek, sebagai berikut:
BUKU KAS PERINCIAN OBYEK SKPD : SMPN 22 Semarang Kode Rekening : 1.01.1.01.16.100.5.2.2.01.04 Nama Rekening : Belanja Perangko, dan Benda Pos Lain Tahun Anggaran : 2009 Bulan : Januari
PENGELUARAN Nomor BKU LS (Rp) UP/GU/TU (Rp) JUMLAH (Rp)
1 2 3 4 2 355.700 355.700
JUMLAH BULAN INI 355.700 355.700 JUMLAH S/D BULAN LALU - - JUMLAH S/D BULAN INI 355.700 355.700
BUKU KAS PERINCIAN OBYEK SKPD : SMPN 22 Semarang Kode Rekening : 1.01.1.01.16.100.5.2.2.01.01 Nama Rekening : Belanja Alat Tulis Kantor Tahun Anggaran : 2009 Bulan : Januari
PENGELUARAN Nomor BKU LS (Rp) UP/GU/TU (Rp) JUMLAH (Rp)
1 2 3 4 3 1.950.300 1.950.300
JUMLAH BULAN INI 1.950.300 1.950.300 JUMLAH S/D BULAN LALU - - JUMLAH S/D BULAN INI 1.950.300 1.950.300
BUKU KAS PERINCIAN OBYEK SKPD : SMPN 22 Semarang Kode Rekening : 1.01.1.01.16.100.5.2.2.03.05 Nama Rekening : Belanja Surat Kabar Tahun Anggaran : 2009 Bulan : Januari
PENGELUARAN Nomor BKU LS (Rp) UP/GU/TU (Rp) JUMLAH (Rp)
1 2 3 4 4 384.000 384.000
JUMLAH BULAN INI 384.000 384.000 JUMLAH S/D BULAN LALU - - JUMLAH S/D BULAN INI 384.000 384.000
BUKU KAS PERINCIAN OBYEK SKPD : SMPN 22 Semarang Kode Rekening : 1.01.1.01.16.100.5.2.2.03.03 Nama Rekening : Belanja Listrik Tahun Anggaran : 2009 Bulan : Januari
PENGELUARAN Nomor BKU LS (Rp) UP/GU/TU (Rp) JUMLAH (Rp)
1 2 3 4 5 1.346.000 1.346.000
JUMLAH BULAN INI 1.346.000 1.346.000 JUMLAH S/D BULAN LALU - - JUMLAH S/D BULAN INI 1.346.000 1.346.000
BUKU KAS PERINCIAN OBYEK SKPD : SMPN 22 Semarang Kode Rekening : 1.01.1.01.16.100.5.2.2.01.05 Nama Rekening : Belanja alat kebersihan dan bahan pembersih Tahun Anggaran : 2009 Bulan : Januari
PENGELUARAN Nomor BKU LS (Rp) UP/GU/TU (Rp) JUMLAH (Rp)
1 2 3 4 6 608.000 608.000 10 720.000 720.000
JUMLAH BULAN INI 1.328.000 1.328.000 JUMLAH S/D BULAN LALU - - JUMLAH S/D BULAN INI 1.328.000 1.328.000
BUKU KAS PERINCIAN OBYEK SKPD : SMPN 22 Semarang Kode Rekening : 1.01.1.01.16.100.5.2.2.03.01 Nama Rekening : Biaya Telepon Tahun Anggaran : 2009 Bulan : Januari
PENGELUARAN Nomor BKU
LS (Rp) UP/GU/TU (Rp) JUMLAH (Rp) 1 2 3 4 7 375.000 375.000
JUMLAH BULAN INI 375.000 375.000 JUMLAH S/D BULAN LALU - - JUMLAH S/D BULAN INI 375.000 375.000
BUKU KAS PERINCIAN OBYEK SKPD : SMPN 22 Semarang Kode Rekening : 1.01.1.01.16.100.5.2.2.03.12 Nama Rekening : Belanja Jasa Servis Tahun Anggaran : 2009 Bulan : Januari
PENGELUARAN Nomor BKU LS (Rp) UP/GU/TU (Rp) JUMLAH (Rp)
1 2 3 4 8 400.000 400.000
JUMLAH BULAN INI 400.000 400.000 JUMLAH S/D BULAN LALU - - JUMLAH S/D BULAN INI 400.000 400.000
BUKU KAS PERINCIAN OBYEK SKPD : SMPN 22 Semarang Kode Rekening : 1.01.1.01.16.100.5.2.2.01.03 Nama Rekening : Belanja Alat Listrik dan Elektronik Tahun Anggaran : 2009 Bulan : Januari
PENGELUARAN Nomor BKU LS (Rp) UP/GU/TU (Rp) JUMLAH (Rp)
1 2 3 4 9 786.000 786.000
JUMLAH BULAN INI 786.000 786.000 JUMLAH S/D BULAN LALU - - JUMLAH S/D BULAN INI 786.000 786.000
Demikianlah siklus akuntansi di SMP Negeri 22 Semarang, berdasarkan metode yang
sedang berjalan saat ini (tahun 2009), mulai dari pencatatan transaksi hingga
Rekapitulasi Penggunaan Anggaran Tahunan.
BAB 3 SIKLUS AKUNTANSI PENDIDIKAN TINGGI
Menurut Indra Bastian (2007), siklus akuntansi di universitas dan lembaga
pendidikan tinggi lainnya dapat dikelompokkan dalam tiga tahap, yaitu :
1) Tahap Pencatatan
Kegiatan identifikasi dan pengukuran bukti transaksi dan bukti pencatatan.
Kegiatan pencatatan bukti transaksi ke dalam buku harian atau jurnal
Memindahbukukan atau posting dari jurnal berdasarkan kelompok atau
jenisnya berdasarkan akun buku besar.
2) Tahap Pengikhtisaran
Penyusunan Neraca Saldo (trial balance) berdasar akun-akun buku besar.