Top Banner
AKPER PEMKAB MUNA SEMESTER I O L E H Ns. Wa Ode Fitri Ningsih, S.Kep
25

Akper pemkab muna

Jul 25, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Akper pemkab muna

AKPER PEMKAB MUNA SEMESTER I

O L E H

Ns. Wa Ode Fitri Ningsih, S.Kep

Page 2: Akper pemkab muna

KEBUTUHAN ISTRAHAT & TIDUR

Page 3: Akper pemkab muna

PENDAHULUAN

Seringkali orang menyimpan & menghemat sejumlah energi untuk meningkatkan atau mempertahankan kesehatannya.

Penghematan atau penyimpanan energi dilakukan dengan cara istrahat atau tidur

Pada umumnya orang yang menderita sakit membutuhkan lebih banyak istrahat & tidur

Page 4: Akper pemkab muna

PENGERTIAN ISTRAHAT

istrahat dikonotasikan dengan status aktivitas tubuh dalam keadaan menurun.

Istrahat digambarkan dengan keadaan tenang, rilex tanpa ada tekanan emosi & terbebas dari rasa takut atau cemas.

Berdasarkan gambaran ini, maka istrahat tidak selalu dipersepsikan dengan keadaan tanpa aktivitas, karena kenyataannya orang yang melakukan aktivitas yang “restfull”, Contoh : rekreasi, menari dll, sebagai hasil dari istrahat adalah tubuh menjadi segar.

Page 5: Akper pemkab muna

KARAKTERISTIK ISTRAHAT

Merasakan bahwa segala sesuatu dapat diatasi

Merasa diterima Mengetahui apa yang sedang

terjadi Bebas dari gangguan ketidaknyamananMempunyai sejumlah kepuasan terhadap aktivitas yang mempunyai tujuanMengetahui adanya bantuan sewaktu memerlukan

Page 6: Akper pemkab muna

KEBUTUHAN TIDUR

Kebutuhan tidur manusia

Umur Tingkat perkembangan

Jumlah kebutuhan tidur

0 – 1 bulan Bayi baru lahir 14-18 jam/hr

1 – 18 bulan Masa bayi 12-14 jam/hr

18 bln-3 tahun Masa anak 11-12 jam/hr

3 – 6 tahun Masa prasekolah

11 jam/hr

6 – 12 tahun Masa sekolah 10 jam/hr

12-18 tahun Masa remaja 8,5 jam/hr

18-40 tahun Masa dewasa 7-8 jam/hr

40-60 tahun Masa mudah paru baya

7 jam/hr

60 tahun keatas

Masa dewasa tua

6 jam/hr

Page 7: Akper pemkab muna

PENGERTIAN TIDUR

Maslow (1970), tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia.

Secara historis, tidur dikaitkan dengan status tidak sadar. Lalu definisi ini berkembang bahwa tidur sebagai keadaan seseorang yang sadar diikuti dengan penurunan persepsi &reaksi terhadap stimulus lingkungan.

Haiter (1980) aktivitas fisik yang minimal, sadar, terjadi perubahan proses fisiologi tubuh & menurunnya respon terhadap stimulus eksternal.

Page 8: Akper pemkab muna

FUNGSI TIDUR BIASANYA DIKAITKAN DENGAN PROTEKSI & RESTORASI. ISTILAH YANG SERING DITEMUKAN DALAM MASYARAKAT

“erything will look better after a good night’s sleep”.

Hal ini didasari dengan : tidur mengembalikan kesegaran fisik, menurunkan stress & kecemasan serta mengembalikan kemampuan berkonsentrasi dalam menghadapi masalah & melakukan aktivitas sehari-hari.

Page 9: Akper pemkab muna

FISIOLOGI TIDUR

Pusat pengaturan siklus tidur secara alam berada pada batang otak yaitu sistem aktivasi retikular ( reticular Activatingsystem/RAS) & region sinkronisasi bulbaris ( bulbar synchronizing region/BSR)

Formasi retikularis ini bergerak melalui medula obongata, pons, otak tengah ke hipotalamus.

Selama tidur tubuh mengirimkan stimulus yang rendah baik dari kortex serebri maupun perifer & individu akan bangun jika stimulus-stimulus ini ditingkatkan

RAS digambarkan dengan status tubuh yang sadar & menerima input sensorik seperti stimulus visual, pendengaran, nyeri & perabaan. Stimulus inilah yang mempertahankan seseorang tetap bangun & sadar.

Page 10: Akper pemkab muna

Formasi retikular ini memungkinkan pengaturan aktivitas volunter & reflex

Hipotalamus berfungsi sebagai pusat aktivasi involunter, salah satunya tidur & bangun. Kerusakan pada hipotalamus menyebabkan seseorang tidur dalam waktu yang abnormal

Perubahan-perubahan fisik yang terjadi pada waktu tidur adalah denyut nadi menurun, tekanan darah arteri menurun, dilatasi pembuluh dara perifer, kadang-kadang meningkatkan aktivitas traktus gastrointestinal, relaksasi otot skeletal & menurunkan kec. Metabolisme basalis sebanyak 10%-30%.

Page 11: Akper pemkab muna

TAHAP – TAHAP TIDUR

1. Tidur gelombang lambat (slow wave sleep/ nonrapid eye movement (NREM)

2. Tidur paradoks/ tidur rapid eye movement (REM)

Tahap ini telah diselidiki melalui alat : EEG, EOG (elektrookulografi), EMG (elektromiografi)

Page 12: Akper pemkab muna

TAHAP NREM ADA 4 TAHAP

Tahap I

tahap ini adalah tahap transisi antara bangun & tidur dengan ciri rileks, masih sadardengan lingkungan, merasa mengantuk, bola mata bergerak dari samping kesamping, frekuensi nadi & napas sedikit menurun serta dapat bangun segera selama tahap ini berlangsung sekitar 5 menit.

Tahap II

merupakan tahap tidur ringan & proses tubuh terus menerus dgn ciri : mata pada umumnya menetap, denyut jantung & frek napas menurun, suhu menurun, metabolisme menurun serta berlangsung pendek & berakhir 10 – 15 menit.

Tahap III

merupakan tahap tidur dengan ciri denyut nadi, frekuensi napas, &proses tubuh lainnya lambat, hal ini disebabkan oleh adanya dominaasi sistem saraf parasimpatis sehingga sulit untuk bangun.

Tahap IV

Merupakan tahap tidur dengan ciri : kec jantung & napas menurun, jarang bergerak, sulit dibangunkan, gerak bola mata cepat, sekresi lambung menurun, & tonus otot menurun.

Page 13: Akper pemkab muna

TAHAP REM

Ciri tidur REM adalah sbb :

1. Biasanya disertai mimpi aktif

2. Lebih sulit dbangunkan daripada selama tidur nyenyak NREM

3. Tonus otot selama tidur nyenyak sangat tertekan, menunjukka inhibisi kuat proyeksi spinal atas sistem pengaktivasi retikularis

4. Frek jantung & pernapasan menjadi tidak teratur

5. Pada otot perifer, terjadi beberapa gerakan otot yang tidak teratur

6. Mata cepat tertutup & terbuka, nadi cepat & irreguler, TD meningkat, sekresi gaster meningkat & metabolisme meningkat.

7. Tidur ini penting untuk keseimbangan mental, emosi, jg berperan dlm belajar, memori, & adaptasi.

Page 14: Akper pemkab muna

SIKLUS TIDUR

Siklus tidur yang normal terjadi jika individu melalui seluruh tahap NREM, lalu individu akan kembali ke tahap III & II sebelum individu masuk ke tahap I lalu bangun, individu tersebut akan masuk ke tahap REM.

Setelah tahap REM individu akan meneruskan siklus tidurnya dengan masuk kembali ke tahap II dari NREM & selanjutnya.

Jika individu bangun pada tahap kapanpun maka proses akan dimulai kembali dari NREM tahap I

Page 15: Akper pemkab muna

Bangun

Pratidur

NREM I tidur REM

NREM II NREM II

NREM III NREM III

NREM IV

BAGAN SIKLUS TIDUR

Page 16: Akper pemkab muna

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TIDUR

1. Tingkat perkembangan, siklus tidur bangun bervariasi pada tiap tingkat usia

2. Aktivitas fisik, kelelahan meningkatkan REM & NREM

3. Stress psikologi, sakit & situasi yang menyebabkan stress psikologi cenderung mengganggu tidur baik kesulitan dalam memenuhi jumlah jam tidur yang dibutuhkan maupun menurunkan prosentase dari REM

4. Motivasi, keputusan untuk tetap terjaga & sadar membantu seseorang untuk menghindari kantuk & tidur

5. Diet , Asam amino L-tryptophan bereaksi memudahkan individu untuk tidur. Protein ini mencegah pengeluaran serotonin contoh: susu,Ice cream & keju.

Page 17: Akper pemkab muna

6. Alkohol, pada jumlah yang sedikit dapat memudahkan orang untuk tidur, tapi dalam jumlah banyak dapat mengurangi lamanya REMdan fase delta.

7. Kafein, bekerja dalam SSP,untuk kebanyakan orang kafein mempengaruhi kemudahan tidur seseorang.

8. Rokok, nikotin merupakan stimulan yang membuat sesorang sulit tidur & mudah terbangun.

9. Faktor lingkungan, kebanyakan orang lebih nyaman tidur dirumah sendiri.

10. Gaya hidup, berbagai gaya hidup mempengaruhi tidur individu diantaranya pola kerja, aktivitas sehari-hari, lamanya waktu menonton TV.

11. Kondisi fisik, keadaan sakit berpengaruh baik fisiologi maupun psikologis. Keadaan ini berpengaruh langsung pada tidur individu. Contoh : seseorang yang menderita ulkus peptikum biasanya bangun pada malam hari karena merasa nyeri. Hal ini terjadi karena sekresi gastrik meningkat pada waktu REM. Umumnya mereka memakan makanan untuk menetralisir asam lambung.

12. Medikasi, banyak obat2an yang mempengaruhi tidur seseorang, umumnya gol barbiturat, amphetamin, antidepresan.

Page 18: Akper pemkab muna

PENYAKIT-PENYAKIT YANG UMUM TERJADI

Masalah tidur terbagi 2 yaitu :

1. Primer, jika gangguan tidur menjadi keluhan utama. Termasuk didalamnya yaitu : insomnia, hipersomnia, parasomnia, enuresis, mengigau, narkolepsi & sleep apnea.

2. Sekunder, jika keluhan tidur terjadi karena penyakit klinik lainnya, Co : nyeri menyebabkan terjadinya sleep deprivasi.

Page 19: Akper pemkab muna

PENGKAJIAN PERAWATAN

Riwayat perawatan mengenai istrahat & tidur harus bersifat komprehensif.

Pengkajian meliputi pola tidur – Bangun, efek tidur dalam melakukan fungsi sehari – hari, hal - hal untuk dapat tidur nyenyak, masalah-masalah tidur yang dialami & faktor-faktor lain yang berkontribusi didlmnya.

Page 20: Akper pemkab muna

PENGKAJIAN FISIK

Untuk menilai kualitas tidur klien seperti letargi, lelah, lemah, pembengkakan pada palpebra, mata merah & berbicaradengan lemah. Perlu jg dicatat karakteristik tubuh yang mungkin meningkatkan masalah tidur seperti obesitas, deviasi septum nasal.

“snoring” biasanya disebabkan oleh adanya obstruksi jalan udara antara hidung & mulut.

Page 21: Akper pemkab muna

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Gangguan pola tidur dapat berupa insomnia, Hipersomnia, parasomnia, sleep deprivasi, dan perubahan pola tidur bangun. Masalah ini dapat disebabkan oleh keadaan tidak nyaman fisik : nyeri, emosional, stress & cemas perubahan kebiasaan atau lingkungan, gangguan irama sirkadian, latihan berlebihan sebelum tidur, efek obat (kafein, nikotin, alkohol. Ketergantungan obat) & gejala fisik lain dari suatu penyakit.

Page 22: Akper pemkab muna

Sebagai etiologi ggn pola tidur dapat menyebabkan masalah sbb:

Cemas b/d sulit untuk tidur Intoleransi aktifitas b/d sleep deprivasi Koping tidak adekuat b/d insomnia ;

insufisiensi kualitas & kuantitas tidur. potensial injuri b/d somnambulisme, narkolepsi kurang pengetahuan b/d miskonsepsi ,

keterbatasan kognitif. Cemas b/d enuresis noktural Potensial ggn proses berfikir b/d

insomnia yg lama, sleep deprivasi.

Page 23: Akper pemkab muna

PERENCANAAN

Tidur & istrahat merupakan komponen hidup yang esensial, maka perencanaan asuhan keperawatan pada klien yang dirawat meliputi upaya-upaya yang mendorong klien memperoleh tidur & istrahat yang adekuat.

Adapun tujuan dari rencana perawatan adalah :oKlien mampu mempertahankan pola tidur-

bangun yang adekuat. o Mendemonstrasikan prilaku perawatan diri

yang meningkatkan keseimbangan istrahat & bekerja.

Page 24: Akper pemkab muna

IMPLEMENTASI 1. Menyiapkan lingkungan yang rest full

2. Memfasilitasi & meningkatkan aktifitas yang meningkatkan tidur

3. Membantu meninkatkan relaksasi

4. Meningkatkan kenyamanan

5. Meningkatkan pola tidur-bangun

6. Melakukan penjadwalan kegiatan yang tidak mengganggu tidur

7. Melakukan kolaborasi dalam medikasi

8. Mengajarkan klien mengenai istrahat & tidur

EVALUASI

Dilakukan setelah kegiatan dilakukan

Page 25: Akper pemkab muna

TERIMA KASIH